Serambi Akademica, Vol. III, No. 2, November 2015 ISSN : 2337 - 8085 IDENTIFIKASI JENIS TUMBUHAN OBAT TRADISIONAL YANG DIGUNAKAN SEBAGAI OBAT RADANG TENGGOROKAN DI DESA REUHAT TUHA KECAMATAN SUKAMAKMUR ACEH BESAR Nur Aflinda1, Armi2 Prodi Pendidikan Biologi FKIP USM 1,2) Abstrak Penelitian tentang Identifikasi Jenis Tumbuhan Obat Tradisional yang digunakan sebagai Obat Radang Tenggorokan di Desa Reuhat Tuha Kecamatan Sukamakmur Aceh Besar yang telah dilaksanakan pada tanggal 25 Agustus sampai dengan 29 Agustus 2015. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis-jenis tumbuhan obat apa saja yang digunakan sebagai obat radang tenggorokan oleh masyarakat di Desa Reuhat Tuha Kecamatan Sukamakmur Aceh Besar. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dengan lokasi penelitiannya adalah seluruh perkarangan rumah, dan kebun yang terdapat di Desa Reuhat Tuha Kecamatan Sukamakmur Aceh Besar. Sedangkan sampel penelitiannya diambil dari 30% atau 43 kepala keluarga (KK). Pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi dan wawancara. Hasil penelitian diperoleh 10 jenis tumbuhan yang berkhasiat sebagai obat radang tenggorokan yang digunakan oleh masyarakat Desa Reuhat Tuha Kecamatan Sukamakmur Aceh Besar. Dari 10 jenis tumbuhan tersebut yang paling sering digunakan yaitu Averrhoa bilimbi L, Ocimum sanctum L, Zingiber officinale rosc, Citrus aurantifolia, Achyranthes aspera L dan Isotoma longiflora . Bagian yang digunakan adalah akar, daun, bunga, buah dan rimpangnya. masyarakat di Desa Reuhat Tuha Kecamatan Sukamakmur Aceh Besar masih memanfaatkan tumbuhan yang ada baik di perkarangan rumah, perkebunan maupun persawahan yang dijadikan ramuan obat untuk mengobati radang tenggorokan, sebagian resepnya diperoleh secara turun temurun. Pemanfaatan berbagai jenis tumbuhan obat radang tenggorokan di Desa Reuhat Tuha Kecamatan Sukamakmur Aceh Besar masih tetap lestari dikarenakan kemampuan atau kemajuan dari ramuan obat tersebut sudah dibuktikan oleh masyarakat itu sendiri. Kata kunci : Identifikasi, obat tradisional, radang tenggorokan PENDAHULUAN Kekayaan jenis tumbuhan yang tumbuh di Indonesia sangat berlimpah, termasuk di dalamnya adalah tanaman yang dapat dimanfaatkan untuk tujuan pengobatan. Namun informasi tentang nama maupun kandungan dan ramuannya belum banyak dipublikasi sehingga pemanfaatan tanaman untuk tujuan pengobatan hanya terbatas pada pengalaman turun temurun dari generasi sebelumnya. Dilain pihak, sistem pendidikan kesehatan di Indonesia hanya berorientasi pada pendidikan model barat sehingga para praktisi kedokteran lebih bnyak memahami tentang obat sintesis dibanding dengan khasiat dan manfaat tanaman obat. (Harmanto, 2003 : 25) Sejak puluhan tahun yang silam, masyarakat di Negara Eropa, terutama jerman mulai mulai menekuni gaya hidup yang kembali kealam (back to nature). Mereka marasa yakin bahwa pemanfaatan bahan-bahan sintetik, walaupun khasiat pemanfaatan bahan alam dirasakan relatif lambat. (Dalimarta, 2005 : 2) Berdasarkan hasil observasi sementara, banyak tumbuhan yang berkhasiat sebagai obat dijumpai disekitar kita. Ada yang berupa bumbu dapur, tanaman hias, tanaman sayur-sayuran, serta ada yang tumbuh liar di sembarang tempat. Namun demikian masih banyak masyarakat 282 Serambi Akademica, Vol. III, No. 2, November 2015 ISSN : 2337 - 8085 yang belum menyadari dan mengetahui informasi tentang berbagai jenis dan kegunaan tumbuhan yang berkhasiat sebagai obat. Selama ini masyarakat hanya mengandalkan obat-obatan yang diberikan dari puskesmas, dokter praktik, dan membeli obat-obat bebas di depot-depot obat untuk mengatasi radang tenggorokan. Hal ini mendorong masyarakat melupakan obat-obatan tradisional yang harganya relatif lebih murah dan bebas dari efek samping. Menurut Harmanto (2003:45) menjelaskan bahwa : “Penyebab lain ditinggalkan pengobatan dengan menggunakan tumbuhan obat adalah pengaruh media massa seperti, majalah dan televisi yang banyak menyajikan iklan obat-obatan, hal ini sedikit banyaknya mempengaruhi pandangan masyarakat mengenai penggunaan obat-obatan”. Secara medis, radang tenggorokan adalah suatu kondisi ketika tenggorokan terinfeksi bakteri. Kondisi ini menyebabkan tenggorokan mengalami iritasi, peradangan, suara serak, batuk, gatal dan terasa sakit saat menelan. Radang ini bisa disebabkan oleh virus atau bakteri, disebabkan daya tahan yang lemah. Faringitis biasanya disebabkan oleh bakteri streptococcus. Pengobatan dengan antibiotika hanya efektif apabila karena terkena bakteri. Kadangkala makan makanan yang sehat dengan buah-buahan yang banyak, disertai dengan vitamin bisa menolong. Gejala radang tenggorokan seringkali merupakan pratanda penyakit flu atau pilek. Terdapat dua jenis radang tenggorok yaitu akut dan kronis. Faringitis akut adalah radang tenggorok yang masih baru, dengan gejala nyeri tenggorok dan kadang disertai demam dan batuk. Sedangkan faringitis kronis adalah radang tenggorok yang sudah berlangsung dalam waktu yang lama, biasanya tidak disertai nyeri menelan, cuma terasa ada sesuatu yang mengganjal di tenggorok. Berdasarkan hal di atas, maka rumusan masalah yang diteliti adalah : (1) Tumbuhan obat apa saja yang digunakan sebagai obat radang tenggrokan oleh masyarakat di Desa Reuhat Tuha Kecamatan Sukamakmur Aceh Besar?; dan (2) Bagaiman cara pemanfaatan (pengolahan) ramuan tumbuhan obat yang digunakan sebagai obat radang tenggorokan oleh masyarakat di Desa Reuhat Tuha Kecamatan Sukamakmur Aceh Besar ? METODE PENELITIAN Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif, yang diamati baik dengan wawancara, observasi maupun dokumentasi yang relavan. Populasi dan sampel dalam penelitian ini adalah jenis tumbuhan dan masyarakat yang memanfaatkan seluruh tumbuhan obat yang terdapat di Desa Reuhat Tuha Kecamatan Sukamakmur Aceh Besar. Mengingat populasi terlalu banyak maka sampel dari keseluruhan dengan jumlah 142 kepala keluarga (KK) di Desa Reuhat Tuha, sampel yang di ambil wawancara 30 % atau 43 KK. Alat dan bahan yang digunakan pada penelitian ini buku panduan tentang tumbuhan obat-obatan, buku catatan, peralatan tulis, dan kamera. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan observasi, wawancara dan sistem jelajah. Data dan informasi yang telah terkumpul dianalisis secara deskriptif dengan tujuan untuk membuat deskripsi gambaran secara sistematis terhadap penelitian yang dilakukan, kemudian ditabulasikan dalam bentuk tabel untuk diambil kesimpulan. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitian Dalam mengolah data tentang Identifikasi Jenis Tumbuhan Obat Tradisional yang digunakan sebagai Obat Radang Tenggorokan di Desa Reuhat Tuha Kecamatan Sukamakmur Aceh Besar. Langkah pertama yang dilakukan adalah mengumpulkan data yang dilakukan dengan cara pengamatan langsung terhadap objek penelitian dengan menggunakan sistem jelajah. Pengumpulan data yang dilaksanakan selama 5 hari pada tanggal 25 Agustus 2015 sampai tanggal 29 Agustus 2015. 283 Nur Aflinda, Armi Dari penelitian yang penulis lakukan di Desa Reuhat Tuha Kecamatan Sukamakmur Aceh Besar, diperoleh 10 jenis tumbuhan yang berkhasiat sebagai obat radang tenggorokan, yaitu Ajeran (Bidens pilosa L), Belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi L), Sirih (Piper betle), Bayam duri (Amaranthus Spinousus L), Daun kemangi (Ocimum sanctum L), Jahe (Zingiber officinale rosc), Jeruk nipis (Citrus aurantifolia), Jarong (Achyranthes aspera L), Ki tolod (Isotoma longiflora), Kunyit (Curcuma longa linn) . Jenis-jenis yang ditemukan berdasarkan hasil observasi di Desa Reuhat Tuha Kecamatan Sukamakmur Aceh Besar. Berdasarkan hasil wawancara penulis dengan beberapa orang masyarakat di Desa Reuhat Tuha Kecamatan Sukamakmur Aceh Besar menyatakan bahwa hanya sebagian kecil saja dari mereka mengetahui bahwa jenis tanaman diatas bisa dijadikan sebagai obat radang tenggorokan diantaranya adalah jahe, jeruk nipis, kunyit, belimbing wuluh, dan daun kemangi. Sedangkan jenis tumbuhan yang lain belum mereka ketahui manfaatnya sebagai obat radang tenggorokan. Akan tetapi tumbuhan ini banyak terdapat diperkarangan rumah masyarakat. (Hasil wawancara penulis, tanggal 26 oktober 2015). Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang dilakukan terhadap masyarakat dilokasi penelitian, maka didapat jenis-jenis tumbuhan yang digunakan sebagai obat tradisional radang tenggorokan yang ada di Desa Reuhat Tuha Kecamatan Sukamakmur Aceh Besar adalah sebagai berikut : 1. a. Ajeran ( Bidens pilosa L) Deskripsi Tumbuhan Ajeran tumbuh di daerah ketinggian 100 meter di atas permukaan laut, aroma daun jintan memiliki bau khas dan bermanfaat untuk pengobatan. Tumbuhan ini tergolong terna, tinggi dapat mencapai 150 cm. Batang berbentuk segiempat, warna hijau. Daun bertiga-tiga, masing-masing berbentuk bulat telur, pinggir bergerigi. Bunga bertangkai panjang, mahkota bunga bewarna putih dengan putik bewarna kuning. bewarna kuning. b. Bagian yang Digunakan Bagian tumbuhan ajeran yang digunakan untuk mengobati radang tenggorokan adalah bagian akar, daun dan seluruh bagiannya. c. Kandungan Zat Kimia Ajeran memiliki rasa pahit dan sifatnya agak dingin. Beberapa bahan kimia yang terkandung dalam ajeran diantaranya phytosterin B. d. Cara Pengolahannya Untuk menghasilkan obat radang tenggorokan dilakukan dengan cara sebagai berikut, rebus 15-120 gram herba ajeran dengan 4 gelas air sampai rebusan tersisa 1,5 gelas lalu bagi menjadi dua bagian yang sama. Minum 2 kali sehari secara teratur masing-masing 1 bagian. 2. a. Belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi L) Deskripsi Tumbuhan Pohon kecil, tinggi mencapai 10 m dengan batang yang tidak begitu besar dan mempunyai garis tengah hanya sekitar 30 cm. Ditanam sebagai pohon buah, kadang tumbuh liar dan ditemukan dari dataran rendah sampai 500 m. Belimbing wuluh mempunyai batang kasar berbenjol-benjol, percabangan sedikit, arahnya condong keatas. Cabang muda berambut halus seperti beludru, warnanya coklat muda. Daun berupa daun majemuk menyirip ganjil dengan 21-45 pasang anak daun. Perbungaan berupa malai, berkelompok, keluar dari batang atau percabangan yang besar, bunga kecil-kecil berbentuk bintang warnanya ungu kemerahan. Buahnya buah buni, bentuknya bulat lonjong persegi, panjang 4-6 cm, warnyan hijau kekuningan, bila masak berair banyak, rasanya asam. Biji bentuknya bulat telur, gepeng. Rasa buahnya asam. 284 Serambi Akademica, Vol. III, No. 2, November 2015 ISSN : 2337 - 8085 b. Bagian yang Digunakan Bagian tumbuhan belimbing wuluh yang digunakan sebagai obat radang tenggorokan adalah bagian bunga belimbing. c. Kandungan Zat yang Terkandung Kandungan kimia yang terkandung berupa : Saponin, tanin, glucoside, calsium, oksalat, sulfur, asam format, dan peroksidae. Pada daun zat yang terkandung berupa: Tanin, sulfur, asam format, peroksidae, calsium oksalat, dan kalium sitrat. d. Cara pengolahannya Pada jenis tumbuhan ini cara pengolahannya dengan bunga belimbing segar yang di ambil 1 genggam dan ditambahkan air ¼ cangkir, gula batu secukupnya, dipipis, diminum sehari 2 kali, 1 sendok makan. 3. a. Sirih (Piper betle L) Deskripsi Tumbuhan Tanaman ini akan tumbuh dan merambat atau bertumpu pada batang pohon lain dapat meraih tinggi sampai 15 meter. Batang sirih bewarna coklat kehijauan, berupa bulat, beruas dan menjadi tempat keluarnya akar. Sementara daunnya tunggal berupa jantung, juga dapat mengeluarkan bau yang enak apabila diremas. Daun sirih panjangnya lebih kurang 5-8 cm serta lebar 2-5 cm. Bunganya mejemuk berupa bulir dan ada daun pelindung 1 mm berupa bulat panjang. b. Bagian yang Digunakan Bagian tumbuhan sirih yang digunakan untuk mengobati radang tenggorokan adalah daunnya. c. Kandungan Zat yang Terkandung Minyak atsiri yang berasal dari daun sirih ini memiliki kandungan betiephenol, seskuitterpen, pati, diatase, gula serta kavikol (mempunyai kemampuan untuk membunuh kuman), anti oksidasi dan juga fungisida, anti jamur. d. Cara Pengolahannya Cara yang digunakan untuk menghasilkan ramuan obat adalah sebagai berikut : 1. Seduh 3 lembar daun sirih dalam satu gelas air panas. 2. Tunggu beberapa menit sampai agak mendingin, setelahnya gunakan untuk berkumur dengan posisi kepala memandang atap atau langit. 3. Pastikan beberapa debit air seduhan masuk kedalam tenggorokan (hingga pangkalnya). 4. a. Bayam Duri (Amaranthus spinousus L ) Deskripsi Tumbuhan Biasanya tumbuh liar bersama rerumputan yang lain. Bayam duri memiliki rasa manis, pahit dan bersifat sejuk. Tumbuhan ini jarang disentuh. Tumbuhan ini penuh khasiat. Tumbuhan ini dapat dikembangbiakkan melalui bijinya yang bulat, kecil dan hitam. Sebagai tanda khas dari tumbuhan bayam duri adalah yaitu pada pohon batang, tepatnya di pangkal tangkai daun terdapat duri. b. Bagian yang Digunakan Bagian yang digunakan untuk mengobati radang tenggorokan adalah bagiannya daunnya. c. Kandungan Zat Terkandung Kaya kandungan kimia antara lain amarantin, rutin, kalium nitrat, piridoksin, garam-garam fosfat, besi, Vitamin A, C dan K. d. Cara pengolahannya 285 Nur Aflinda, Armi Daun 1/4 genggam dicuci dan digiling halus, diberi air masak 3 sendok makan dan garam sedikit, diperas dan disaring lalu diminum 2x sehari. 5. a. Daun Kemangi (Ocimum sanctum L) Deskripsi Tumbuhan Kemangi adalah tumbuhan tahunan yang tumbuh tegak dengan cabang yang banyak. Tanaman ini berbentuk perdu yang tingginya dapat mencapai 100 cm. Bunganya tersusun di tandan yang tegak. Daunnya panjang, tegak, berbentuk taji atau bulat telur, bewarna hijau muda dan berbau harum. Wanginya seperti cengkeh dan rasanya pahit. b. Bagian yang Digunakan Bagian yang digunakan dalam mengatasi radang tenggorokan adalah bagian daunnya. c. Kandungan Zat Terkandung Kemangi kaya dengan berbagai kandungan kimia yang sudah diketahui, yaitu minyak atsiri : Osimena, farnesena, sineol, falandrena, sedrena, bergamotena, amorfena, burnesena, kadinena, sitral dan kariofilena. d. Cara pengolahannya Cara pengolahannya bisa dilakukan dengan merebus daun kemangi dan meminum air rebusannya, atau bisa juga dengan berkumur dengan air rebusan daun kemangi. 6. a. Jahe (Zingiber officinale rosc) Deskripsi Tumbuhan Tanaman herba semusim, tegak, tinggi 40-50 cm. membentuk rimpang, warna hijau. Daun tunggal, bentuk lanset, tepi rata, ujung runcing, pangkal tumpul, warna hijau tua. Jahe adalah tanaman rimpang yang sangat popular dikalangan masyarakat baik sebagai bahan rempah dapur ataupun bahan obat. Tanaman jahe hidup di daerah tropis dan dikenal memiliki rasa pedas dan hangat pada rimpangnya. b. Bagian yang Digunakan Bagian tanaman yang digunakan sebagai obat adalah bagian rimpangnya. c. Kandungan Zat Terkandung Rimpang jahe mengandung minyak asiri. Minyak asiri tersebut terdiri atas nnonylaldehide, d-camphene, d-phellandrene, methyl heptenone,cineol, d-borneol, geraniol, gengerol dan zingiberene. Selain itu rimpang jahe juga mengandung resin tepung kanji dan serat. d. Cara pengolahannya Cara yang digunakan untuk menghasilkan ramuan obat adalah sebagai berikut : 1. Satu batang jahe ditumbuk+air secukupnya + gula putih 3 sendok, disaring dan di minum. 2. Satu inci potong jahe yang ditumbuk kemudian direbus selama 2-3 menit, lalu campur dengan teh yang telah di buat. 3. Jahe dimemarkan lalu dihisap-hisap. 7. a. Jeruk Nipis (Citrus aurantifolia) Deskripsi Tumbuhan Jeruk nipis termasuk jenis tumbuhan perdu yang banyak memiliki dahan dan ranting. Batang pohonnya berkayu ulet dan keras. Bunganya berukuran kecil-kecil bewarna putih dan buahnya berbentuk bulat sebesar bola pingpong bewarna (kulit luar) hijau atau kekuningkuningan. b. Bagian yang Digunakan Jeruk nipis merupakan tanaman yang paling umum digunakan oleh masyarakat sebagai obat radang tenggorokan. Bagian yang digunakan adalah buahnya. c. Kandungan Zat yang Terkandung 286 Serambi Akademica, Vol. III, No. 2, November 2015 ISSN : 2337 - 8085 Jeruk nipis mengandung unsur-unsur senyawa kimia yang bermanfaat misalnya limonene, linalin asetat, geranil asetat, fellandren dan sitral. Jeruk nipis mengandung unsurunsur senyawa kimia antara lain limonene, linalin asetat, geranil asetat, fellandren, sitral dan asam sitrat. d. Cara pengolahannya Berdasarkan hasil survey lapangan banyak cara yang dilakukan oleh masyarakat untuk menghasilkan ramuan obat radang tenggorokan itu sendiri, yaitu: 1. Perasan 1 buah jeruk nipis + 1 buah kuning telur + gula pasir secukupnya dicampur kemudian diminum. 2. Perasan 1 buah jeruk nipis + 1 sendok makan kecap dicampur kemudian diminum. 3. Perasan 1 buah jeruk nipis + kapur sirih, dioleskan pada bagian luar (tenggorokan) 4. Perasan 1 buah jeruk nipis + 3 sendok makan gula pasir + ½ gelas air. 8. a. Jarong (Achyranthes aspera L) Deskripsi Tumbuhan Tanaman semak, tegak, tinggi 20-90 cm. Batang berkayu, bulat, bercabang, warna hijau keputih-putihan. Daun tunggal, bulat telur, ujung runcing, tepi beringgit, pangkal meruncing, panjang 4-9 cm, lebar 2,5-5 cm, pertulangan menyirip, berbulu, warna hijau. Bunga majemuk bentuk bulir, tangkai pendek, mahkota bentuk tabung, bagian dalam berambut putih, warna ungu. Buah bentuk bulir, buah muda berwarna hijau setelah tua berwarna hitam. Bagian yang Digunakan Bagian yang digunakan untuk radang tenggorokan adalah akar, daun dan bunga. b. Kandungan Zat Terkandung Kandungan yang terdapat pada seluruh bagian tanaman adalah reilosa, galaktosa, glukosa, akirantin, alkaloid. Bijinya mengandung sapogenin, hentriakontan. Akarnya mengandung triterpenoid, saponin dan cedysterone. c. Cara pengolahannya Cara pengolahannya bisa dilakukan dengan beberapa cara sebagai berikut. 1. Bagian akar dan bunganya di potong-potong dan di jemur sampai kering, lalu direbus. 2. Sediakan 50 gram jarong segar, ditambahkan 2 buah kencur ukuran sedang dan 2 siung bawang putih, cuci bersih lalu tumbuk sampai halus. Tambahkan ½ cangkir air gula sambil diaduk rata, lalu peras dan saring, kemudian minum minuman tersebut 3x sehari. 9. a. Ki tolod (Isotoma longiflora) Deskripsi Tumbuhan Tanaman yang lebih dikenal dengan nama daun korejat atau kicaang (Bahasa sunda) ini, memiliki ciri-ciri daun yang bagian pinggirnya tidak rata, seperti daun yang lainnya, namun dapat digambarkan seperti garis gergaji. Warna daunnya hijau tua, jika telah berbunga, bunganya bewarna putih. Batangnya kurang lebih berdiameter 1 cm, menciut dari bawah ke atas menjadi berdiameter kecil dan apabila batangnya kita pegang terasa agak keras. Bunga ini biasanya tumbuh liar di persawahan atau pinggiran sungai jalan. b. Bagian yang Digunakan Bagian yang digunakan dalam mengobati radang tenggorokan adalah daunnya. Penggunaan daun tidak boleh lebih dari 3 lembar dalam 1 kali penggunaan. c. Kandungan Zat Terkandung Kandungan kimia yang terkandung dalam daunnya yaitu alkaloid, saponin, flavonoid, dan polifenol. 287 Nur Aflinda, Armi d. Cara pengolahannya Cara pengolahannya dengan mengambil 3 lembar daun ki tolod dicuci bersih lalu direbus dengan 2 gelas air bersih sampai tersisa satu gelas. Setelah dingin disaring lalu diminum. 10. Kunyit (Curcuma longa linn) a. Deskripsi Tumbuhan Tanaman kunyit tumbuh bercabang tinggi 40-100 cm. Batang merupakan batang semu, tegak, bulat membentuk rimpang dengan warna hijau kekuningan dan tersusun dari pelepah daun (agak lunak). Daun tunggal, bentuk bulat telur memanjang hingga 10-40 cm, lebar 8-12,5 cm. b. Bagian yang Digunakan Bagian yang digunakan untuk mengobati radang tenggorokan adalah bagian rimpangnya. c. Kandungan Zat Terkandung Kunyit mengandung minyak atsiri yang mengandung antibakteri, antioksidan dan anti peradangan. d. Cara Pengolahannya Cara pengolahannya dengan mencampurkan satu sendok garam dan sejumput kunyit dengan 200 ml air hangat, lalu berkumur dengan air tersebut. Pembahasan Semua jenis tumbuhan ini ditemukan disekitar perumahan warga, di tepi jalan, di perkebunan warga dan di semak-semak. Dari semua jenis yang ditemukan, bagian tumbuhan yang dapat di gunakan sebagai obat radang tenggorokan adalah daun, buah, dan akar/rimpang. Dari jenis tumbuhan yang ditemukan, cara penggunaanya pun berbeda-beda, sebagian tumbuhan ada yang dapat langsung di konsumsi tanpa harus direbus terlebih dahulu, seperti jeruk nipis. Namun sebagian tumbuhan lain harus diolah terlebih dahulu dengan cara perebusan, seperti Ajeran, daun kemangi, belimbing wuluh, bayam duri, dll. Tumbuhan yang paling banyak ditemukan pada saat observasi di lokasi penelitian adalah belimbing wuluh, jeruk nipis, bayam duri dan ajeran. Penyebaran tumbuhan ini banyak ditemukan dipekarangan rumah warga. Masyarakat di Desa Reuhat Tuha menanam tumbuhan ini karena selain berkhasiat sebagai obat, tumbuhan ini juga banyak digunakan sebagai bumbu dapur. Secara alamiah sebenarnya masyarakat desa sejak zaman dahulu kala sudah menggunakan tanaman dari alam baik sebagai makanannya maupun sebagai obat-obatan mereka. Mereka dengan arif telah menggunakan alam untuk keperluan hidupnya. Etty (2003:8) mengemukakan bahwa : Kesesuain atau kecocokan bahan baku ramuan tradisional untuk mengobati suatu jenis penyakit memang didasarkan pada pengalaman turun-temurun. Obat tradisional ini dianggap cukup manjur untuk mengobati berbagi macam penyakit. Selain itu efek samping negatif yang terkandung dalam ramuan tradisional ini sangat kecil dibandingkan dengan obat medis modern. Alasannya bahan bakunya sangat alami dan tidak bersifat kimiawi. Penggunaan obat-obatan tradisional khususnya untuk mengobati penyakit radang tenggorokan biasanya didapatkan masyarakat dari pengetahuan yang secara turun temurun diwariskan dari nenek moyang mereka. Dengan pengolahan ramuan yang tidak rumit sehingga dapat dibuat sendiri tanpa memerlukan peralatan khusus dan biaya yang besar. Namun juga harus diperhatikan cara menyiapkan bahan baku ramuan obat tradisional tersebut, seperti yang dikemukakan oleh Etty (2003:29) bahwa : 288 Serambi Akademica, Vol. III, No. 2, November 2015 ISSN : 2337 - 8085 a. Bahan tanaman yang akan digunakan sebaiknya dipetik pada saat tanaman berbunga sampai dengan waktu buah belum masak. b. Tempat dan peralatan yang digunakan dalam kondisi bersih, tidak terkontaminasi bakteri atau bahan beracun dan keras. c. Perebusan sebaiknya dilakukan dalam wadah tanah liat, perlu dihindari memasak bahan ramuan tradisional dengan menggunakan wadah logam, karena akan mengoksidasi atau mengubah susunan kimia tanaman obat. Berdasarkan pendapat di atas dapat di ambil kesimpulan bahwa dalam meramu obat tradisional khususnya untuk mengobati radang tenggorokan hendaknya selalu memperhatikan hal-hal diatas, sehingga hasil yang diinginkan dapat tercapai dengan optimal. PENUTUP Simpulan Terdapat 10 jenis tumbuhan berkhasiat sebagai obat radang tenggorokan di lokasi penelitian yaitu Ajeran (Bidens pilosa L), Belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi L), Sirih (Piper betle), Bayam duri (Amaranthus spinousus L), Daun kemangi (Ocimum sanctum L), Jahe (Zingiber officinale rosc), Jeruk nipis (Citrus aurantifolia), Jarong (Achyranthes aspera L), Ki tolod (Isotoma longiflora), Kunyit (Curcuma longa linn) . Bagian yang digunakan adalah berupa akar/rimpang, daun, bunga dan buah. Tumbuhan yang berkhasiat sebagai obat radang tenggorokan berdasarkan habitatnya kebanyakan dijumpai di pekarangan rumah penduduk, hampir sebagian besar merupakan tanaman yang di budidayakan. Cara pengolahan obat radang tenggorokan dengan cara direbus kemudian hasil rebusannya tersebut diminum, ada yang ditumbuk dan ada juga yang langsung digunakan. Saran Untuk tetap mempertahankan pengobatan tradisional yang menggunakan rumuan obat radang tenggorokan yang berasal dari tumbuhan supaya pengetahuan tentang obat tradisional diwariskan secara turun temurun. Membudayakan kebiasaan menggunakan obat yang berasal dari tumbuh-tumbuhan dan melestarikan jenis tumbuhan obat itu sendiri dengan memanfaatkan pekarangan rumah secara maksimal. Untuk mendapatkan data jenis tumbuh-tumbuhan berkhasiat obat radang tenggorokan di Kecamatan Sukamakmur Aceh Besar yang lebih kongkrit perlu diadakan penelitian lanjutan dengan menggunakan metode penelitian yang lebih baik dan lebih luas terhadap jenis tumbuhan obat-obatan lainnya. DAFTAR RUJUKAN AAK. 1994. Budidaya Tanaman Jeruk Nipis. Yogyakarta : Kanisius. Agoes Azwar. 2011. Tanaman Obat Indonesia. Jakarta : Salemba Medika. Ahmad Muhlisin,(2013). Gejala Radang Tenggorokan.http://mediskus.com/penyakit/gejala-radang-tenggorokan.html Arief Hariana. 2o11. Tumbuhan Obat dan Khasiatnya. Jakarta : Penebar Swadaya. Arikunto, S. 2006. Prosedur Penelitian. Jakarta : Rineka Cipta. Arlina siti hidjrati. 2003. Mudah dan Murah Menanggulangi Aneka Penyakit. Jakarta : Agromedia Pustaka. Ayani, Lestari. 2009. Cara Benar Meracik Obat Tradisional. Jakarta : Amazone. Dalimartha, Setiawan. 2000. Atlas Tumbuhan Obat Indonesia. Jakarta : Trubus Agriwidya. Etty, (2003), Ramuan Tradisional, balai Pustaka: Jakarta. Hasanuddin.D.(2007). Pelihara aku karena aku dapat mengobatimu. Sinergi. Pustaka Indonesia: Bandung. Hieronymus budi santoso. 2008. Ragam dan Khasiat Tanaman Obat. Jakarta : Agro Media Pustaka. 289 Nur Aflinda, Armi Http://www.iptek.net.id/ind/pd_tanobat/. 2000. Tanaman Obat Indonesia. Kardinan, Agus. 2003. Budi Daya Tanaman Obat Secara Organik. Jakarta : Agromedia Pustaka. Muhlisah, F. 1995. Tanaman Obat Keluarga. Jakarta : Penebar swadaya Moleong. 2011. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung : PT Remaja Rosdakarya. Murhananto. Budi Daya Pengolahan, Perdagangan Jahe. Jakarta : Penebar Swadaya. Kardinan, Agus. 2003. Budi Daya Tanaman Obat Secara Organik. Jakarta : Agromedia Pustaka. Nursiyah. Studi Deskriptif Tanaman Obat Tradisional Yang Digunakan Orangtua Untuk Kesehatan Anak Usia Dini Di Gugus Melati Kecamatan Kalikajar Kabupaten Wonosob. Semarang. Saparinto cahyo, Hesti Dwi Setyaningrum. 2003. JAHE. Jakarta : Penebar Swadaya. Sugiyono. 2001. Statistik untuk Penelitian. Bandung : Alfabeta. 290