skizofrenia untuk pemberi pelayanan kesehatan primer

advertisement
SKIZOFRENIA UNTUK PEMBERI PELAYANAN
KESEHATAN PRIMER:
BAGAIMANA UNTUK BERKONTRIBUSI PADA
PELAYANAN TERHADAP POPULASI PASIEN
YANG SANGAT BESAR
Putu Dianisa Rosari Dewi (0802005020)
Pembimbing:
dr. Wayan Westa, Sp. KJ (K)
Psikosis
• Pengertian sempit mencakup delusi atau
halusinasi,
• Definisi luas: disorganization of speech
(thought disorder) dan behavior
Skizofrenia
• Prevalensi 7 dari 1000 psikotik
• Kronis
• Prognosis lingkungan sosial dan vokasional
buruk
• Mortalitas dan morbiditas tinggi
• 50-90% pasien menderita
• minimal 1 penyakit medis kronis
• Penderita penyakit mental meninggal 25
tahun lebih dulu
• Faktor penyebab: penyakit kardiovaskuler
• Berpotensi memperkecil gap ini  pemberi
layanan kesehatan primer
• Wajib mengetahui penyakit, tatalaksana,
tantangan terhadap tatalaksana, dan risiko
penyakit khusus
Karakteristik Skizofrenia
• kumpulan gejala (delusi, halusinasi,
disorganized speech, dan “gejala negatif”),
• berlangsung selama 1 bulan atau lebih
• menyebabkan hendaya sosial maupun
fungsional.
• Gejala negatif termasuk hilangnya motivasi, berkurangnya
ekspresi emosi (afek menurun atau mendatar),
berkurangnya interaksi sosial, dan sedikit bicara. Gejalagejala ini mungkin salah diartikan oleh beberapa klinisi dan
anggota keluarga sebagai depresi atau kemalasan. Disfungsi
dan keterbatasan kognitif sering terjadi pada pasien
skizofrenia dan mempengaruhi aspek memori, kecepatan
proses pikir, dan fungsi eksekutif. Abnormalitas system
motorik meliputi tremor, bradikinesia, katatonia (inhibisi
motorik umum atau aktivitas tidak bertujuan dan
berlebihan), akathisia (ketidakmampuan untuk berdiam
diri), dan gerakan abnormal involunter yang tidak biasa dan
dapat berhubungan dengan suatu penyakit atau
pengobatan dengan obat-obatan antipsikotik.
Tatalaksana Skizofrenia
• Prinsip Umum
• Terapi Medikasi
• Antipsikotik  Blokade dari reseptor dopamin
D2 di otak merupakan hal yang dikerjakan
semua obat antipsikotik. Antipsikotik paling
bermanfaat pada gejala positif pada
skizofrenia dan menunjukkan keterbatasan
atau tidak ada kemanjuran pada gejala
negative maupun gejala kognitif.
Antipsikotik Generasi Pertama
• dikelompokkan berdasarkan potensinya
• Chlorpromazine  sedasi, hipotensi
orthostatik , efek samping antikolinergik
• Haloperidol  EPS, peningkatan prolaktin
• Perphenazine – seimbang kemanjuran dan
efek samping
Antipsikotik Generasi Kedua
• clozapine, risperidone, olanzapine, quetiapine,
ziprasidon, dan aripiprazole (parsial agonis
D2), bersama-sama 5-HT2 dan D2 antagonis
dan memiliki kecenderungan lebih rendah
terhadap terjadinya gejala ekstrapiramidal
• Clozapine mungkin lebih efektif dibandingkan
antipsikotik lain dalam kasus skizofrenia
refraktori, namun membawa beban efek
samping agranulositosis
Penatalaksanaan Psikosis dalam Lokasi
Pelayanan Kesehatan Primer
• belum pernah menerima terapi antipsikotik,
pilihan pengobatan lini pertama yang dapat
diberikan adalah risperidone atau
perphenazine
• Risperidone  dosis mudah disesuaikan,
tersedia produk generik, sindrom
ekstrapiramudal dan metabolik sedang. Dosis
inisial biasanya 1 hingga 2 mg/hari,
• Perphenazine: produk generik dengan profil
metabolik sama atau lebih baik dibandingkan
dengan risperidone namun memiliki risiko
lebih besar terhadap sindrom ekstrapiramidal,
termasuk distonia akut dan tardive diskinesia.
Dosis awal adalah 4 hingga 8 mg dua kali
sehari dan dosis harian maksimal adalah 64
mg.
Terapi Antipsikotik pada Skizofrenia
• pemberian antipsikotik dengan profil
metabolik yang buruk sebaiknya dihindari
pada pasien dengan obesitas dan diabetes
melitus.
• Tujuan penatalaksanaan dasar  dapat bertahan hidup
dan hidup sehat
• Mortalitas skizofrenia meningkat 2-3 kali:
1. bunuh diri
2. perlukaan
3. penyakit medis multipel
• Mortalitas penyakit kronis meningkat:
Infeksi (3,4), Pernafasan (3,2), Endokrin (2,7),
Gastrointestinal (2,5), Kardiovaskuler (2,3).
Risiko kematian tertinggi: penyakit kardiovaskuler (50-60%)
•
risiko penyakit kardiovaskuler  Obesitas,
merokok, diabetes, hipertensi, dislipidemia, dan
sindrom metabolik terlihat 1,5-5 kali lebih besar
• Terapi antipsikotik, terutama antipsikotik generasi
kedua, meningkatkan parameter metabolik
• Morden dkk.  apakah penyakit mental yang
serius, seperti halnya diabetes, yang
dipertimbangkan memiliki risiko yang sama pada
penyakit kardiovaskuler.
Monitoring pada pasien Skizofrenia
• Pengguna antipsikotik  profil metabolik
memburuk  pengganti obat antipsikotik
risiko problem metabolik rendah
• Konsultasi dengan psikiater
INTERVENSI FAKTOR RISIKO LAIN
Pengurangan jumlah perokok
pada pasien skizofrenia
(konseling & farmakoterapi)
Peningkatan pola makan
sehat & olahraga
Mengurangi berat badan &
faktor risiko sindrom
metabolik
• Intervensi farmakologi: metformin  mengurangi risiko
metabolik pada pasien yang mengkonsumsi antipsikotik,
TANTANGAN DALAM MEMPEROLEH
PERAWATAN
FAKTOR PASIEN
PARANOID
HENDAYA KOGNITIF
FAKTOR PENYEDIA
FAKTOR SISTEM
KESEHATAN
• STIGMA NEGATIF PASIEN SKIZOFRENIA AKIBAT
KURANGNYA PENGALAMAN DAN PENGETAHUAN
• KURANG AKURATAN PEROLEHAN GEJALA FISIK
YANG DIMILIKI PASIEN DENGAN PENYAKIT KEJIWAAN
YANG DIDERITA (DIAGNOSTIC OVERSHADOWING)
FAKTOR SISTEM KESEHATAN
CARA MEMPEROLEH AKSES
PELAYANAN
MENGURANGI
PENGHALANG –
MANAJEMEN PERAWATAN
SISTEM PENJADWALAN
PERTEMUAN
INTEGRASI PELAYANAN
KESEHATAN PRIMER &
MENTAL
PENUTUP
• Pasien skizofrenia: populasi besar pada pasien dengan
kebutuhan medis yang tinggi  sering terlewatkan dan
undertreated  mortalitas dini.
• Klinisi yang berada di ujung tombak  potensi mengurangi
kesenjangan kesehatan populasi penderita skizofrenia
• Langkah awal: evaluasi medis mengenai psikosis yang
terfokus dan dengan segera menghubungkan pasien
psikosis yang belum terobati pada psikiater.
• Meningkatnya prevalensi penyakit kardiovaskuler dan
faktor risiko penyakit kardiovaskuler populasi penderita
skizofrenia  fokus pada pencegahan dan tatalaksana
penyakit kardiovaskuler.
TERIMA KASIH
Download