Analisis Rasio Keuangan • Laporan keuangan: –Neraca –Laporan Laba Rugi –Laporan Perubahan Modal –Laporan Arus Kas • Analisis laporan keuangan menghasilkan informasi tentang penilaian dan keadaan keuangan perusahaan, baik yg telah lampau maupun sekarang serta ekspetasinya. •Analisis rasio keuangan mrp alat utama dalam analisis keuangan. 4 Kelompok Rasio Keuangan 1. Rasio Likuiditas, menunjukkan kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban finansial ja.pen tepat waktu. 2.Rasio Aktivitas, menunjukkan sejauh mana efisiensi perusahaan dalam menggunakan asset untuk memperoleh penjualan 3. Financial leverage ratio, menunjukkan kapasitas perusahaan untuk memenuhi kewajiban, baik ja.pen atau ja.pan 4. Rasio Profitabilitas, mengukur seberapa besar kemampuan perusahaan memperoleh laba, baik dalam penjualan, asset, maupun laba bagi modal sendiri. Rasio Likuiditas • Likuiditas perusahaan ditunjukkan oleh besar kecilnya aktiva lancar. a. Current Ratio = aktiva lancar utang lancar = 50.190÷25.523= 1,96 Semakin tinggi current ratio berarti semakin besar kemampuan perusahaan utk memenuhi kewajiban ja.pen b. Acid Test Ratio= aktiva lancar-persediaan utang lancar =(50.190-27.530)÷25.533 = 0,88 Quick/Acid test hanya memperhitungkan aktiva lancar yg benar2 likuid, yaitu aktiva lancar diluar persediaan. Aktiva lancar : kas, piutang, surat berharga, persediaan. Rasio Aktivitas/Efisiensi • Menunjukkan bagaimana sumber daya telah dimanfaatkan secara optimal. a. Periode pengumpulan piutang= (piutangx360)÷penjualan kredit = (18.320x360)÷112.760= 58,49 hari Adl rata2 hari yg diperlukan utk mengubah piutang menjadi kas. Atau seberapa cepat pelanggan membayar tagihan mereka. Biasanya ditentukan dgn membagi piutang dgn rata2 penjualan harian. b. Perputaran piutang= penjualan kredit piutang = 112.760÷18.320 = 6,15 kali Terlalu tinggi periode pengumpulan piutang berarti kebijakan kredit terlalu bebas, akibatnya timbul bed-debt dan investasi dalam piutang menjadi terlalu besar akibatnya laba akan menurun. c. Perputaran persediaan= HPP Rata-rata persediaan = 85.300÷27.000 = 3,16 kali d. Perputaran aktiva tetap = penjualan aktiva tetap = 112.760÷31.700 = 3,56 kali e.Perputaran total aktiva = penjualan ÷ total aktiva = 112.760÷81.890 = 1,38 kali Menunjukkan bagaimana efektivitas perusahaan menggunakan seluruh aktiva untuk mencapai penjualan dan mendapatkan laba Financial Leverage • Menunjukkan proporsi atas penggunaan utang untuk membiayai investasinya. • Perusahaan yg tidak mempunyai leverage berarti 100% menggunakan modal sendiri. a.Debt ratio = total utang ÷ total aktiva = 47.523 ÷ 81.890 = 58,03% • Debt ratio sebesar 58,03% berarti bahwa total aktiva yg dimiliki perusahaan 58,03% dibiayai dengan utang. b. debt to equity ratio = total utang ÷ total modal sendiri = 47.523 ÷ 34.367 = 138,28% c. time interest earned ratio = laba sebelum bunga dan pajak÷beban bunga = 11.520÷3.160 = 3,65 kali rasio ini mengukur seberapa jauh laba dapat berkurang tanpa mengalami kesulitan keuangan krn tidak mampu membayar bunga d.fixed charge coverage = EBIT+bunga+pembayaran sewa bunga + pembayaran sewa = 11.520+3.160+1.500 3.160+1.500 = 3,47 kali • Fixed charge coverage ratio mengukur berapa besar kemampuan perusahaan utk menutup beban tetapnya termasuk pembayaran deviden saham preferen, bunga, angsuran, pinjaman, sewa. e.debt service coverage = laba sebelum bunga dan pajak bunga + sewa + angsuran pokok pinjaman (1 - tarif pajak) = 11.520 3.160 + 1.500 + 2.000 (1-40%) = 1,44 kali • Debt service coverage mengukur kemampuan perusahaan memenuhi beban tetapnya termasuk angsuran pokok pinjaman. Rasio Profitabilitas a.Gross profit margin = (penjualan + HPP) ÷ penjualan = 27.460 ÷ 112,760 = 24,35% Artinya setiap Rp 1 penjualan mampu menghasilkan laba kotor sebesar Rp 0,2435. Semakin tinggi profitabilitas, semakin baik. b.Net profit margin = laba setelah pajak ÷ penjualan = 4.347 ÷ 112.760 = 3,86% Bila gross profit margin selama suatu periode tidak berubah sedangkan net profit marginnya mengalami penurunan maka berarti bahwa biaya meningkat relatif besar daripada peningkatan penjualan. c. Return on Invesment ( ROI/ROA) = laba setelah pajak ÷ total aktiva = 4.347 ÷ 81.890 = 5,31% ROI menunjukkan kemampuan perusahaan menghasilkan laba dari aktiva yg dipergunakan. ROI 5,31% berarti bahwa dgn menggunakan Rp1.000 aktiva, akan menghasilkan laba bersih setelah pajak sebesar Rp 53,10. d.Return on equity = laba setelah pajak ÷ modal sendiri = 4.347 ÷ 34.367 = 12,65% ROE atau return on net worth mengukur kemampuan perusahaan memperoleh laba yg tersedia bagi pemegang saham perusahaan. Dipengaruhi jg oleh besar kecilnya utang, bila utang semakin besar, ROE jg semakin besar. e.Profit margin = EBIT ÷ penjualan = 11.520 ÷ 112.760 = 10.22% f. Rentabilitas ekonomi = EBIT ÷ total aktiva = 11.520 ÷ 81.890 = 14,07% g. Earning power = penjualan x laba setelah pajak total aktiva penjualan = 112.760 x 4.347 = 5,31% 81.890 112.760 Mrp tolok ukur kemapuan perusahaan dalam manghasilkan laba dgn aktiva yg digunakan. Analisis Du Pont • Menghubungkan tiga macam rasio sekaligus yaitu ROA, Profit Margin dan Perputaran Aset • Sistem Du Pont dirancang untuk menunjukkan bagaimana marjin laba atas penjualan, rasio perputaran aktiva, serta penggunaan utang berinteraksi dalam menentukan tingkat pengembalian atas ekuitas (ROE) • Manajemen perusahaan bisa memakai sistem Du Pont untuk menganalisis cara-cara untuk memperbaiki kinerja perusahaan