Air Asia Case Management International “Now Everyone Can Flight”

advertisement
Air Asia Case
Management International
“Now Everyone Can Flight”
Disusun Oleh:
1. Azri
2. Fajar Tri Nugroho
3. Garra Chady Prastowo
4. Jolly Tobing
5. Syilvta Nastassia SY
6. Yulita Nova
122121
122121035
122121142
122121
122121120
122121138
BABI: PENDAHULUAN
AirAsia
• Visi: Menjadi maskapai penerbangan berbiaya hemat di Asia dan
melayani 3 juta orang yang sekarang dilayani
konektivitas yang kurang baik dan tarif yang mahal.
dengan
• Misi:  Menjadi perusahaan terbaik untuk bekerja, dimana para karyawan
dianggap sebagai anggota keluarga besar.
 Menciptakan brand ASEAN yang diakui secara global.
 Mencapai tarif terhemat sehingga semua orang bisa terbang dengan
Air Asia.
 Mempertahankan produk berkualitas tinggi.
COMPANY PROFILE
AirAsia
Pelopor maskapai penerbangan bertarif rendah se-Asia.
 Didirikan pada tahun 1963 dengan tagline “Now Everyone Can Fly”.
 Berkantor pusat di: Sepang, Selangor dan Malaysia.
 Memiliki 78 armada pesawat terbang.
 Terbang ke lebih dari 61 tujuan domestik dan 108 rute internasional.
 Jaringan rute membentang di lebih dari 20 negara.
 Laba bersih maskapai mencapai US $ 114.080.000

TUJUAN
Tujuan
 Untuk mengetahui lebih dalam mengenai Air Asia
 Untuk kunci sukses Air Asia sampai saat ini
 Untuk mempelajari model bisnis dari Air Asia
BAB II: PEMBAHASAN
Air Asia merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di
industri penerbangan yang telah menerapkan strategi low cost
carier dibandingkan dengan kompetitornya. Strategi ini dipilih
karena sesuai dengan target market yang dipilih oleh Air Asia
yaitu konsumen penerbangan yang sangat aware terhadap harga
dan hanya membutuhkan manfaat utama dari produk dan
pelayanan industri penerbangan yaitu transportasi yang
memindahkan pelanggan dari satu tempat ke tempat lain.
BAB II: PEMBAHASAN
Model Bisnis LCC
Simple Product
• Layanan catering sesuai permintaan dengan pembayaran
tambahan.
• Pesawat dengan tempat duduk yang sempit dan hanya satu kelas.
• Tidak ada program frequent flyer.
Positioning
• Penumpang non-bisnis, terutama bertujuan untuk liburan dan
sensitif terhadap harga.
• Penerbangan rute jarak pendek point to point dengan frekuensi
tinggi.
• Pemasaran agresif.
• Bandara sekunder.
• Persaingan dengan semua operator transportasi.
Low Operating Cost
• Upah rendah.
• Biaya rendah untuk pemeliharaan, pelatihan kokpit dan kru stanby
karena armada pesawat yang homogen.
• Produktivitas sumber daya tinggi.
• Waktu parkir pesawat yang pendek karena proses boarding
berlangsung sederhana dan cepat.
• Tidak ada layanan kargo udara, tidak ada layanan hub, persentase
yang tinggi dari penjualan secara online.
BAB II: PEMBAHASAN
• Strategi Air Asia dalam Menekan Biaya:
1. Air Asia meniadakan makanan dan minuman di dalam pesawat.
2. Rute perjalanan Air Asia pada umumnya butuh waktu antara 3-3,5
jam. Penghematan biaya gaji awak kabin.
3. Tidak ada biaya yang diperlukan untuk akomodasi awak kabin di
tujuan kedatangan.
4. Pelanggan didorong untuk membeli tiket lewat internet dan
mencetak sendiri rincian penerbangan sehingga terjadi penghematan
pada ketiadaan penyewaan tempat penjualan tiket.
5. Air Asia mencari landasan udara termurah.
6. Air Asia hanya menggunakan 1 jenis pesawat saja yaitu Air Bus 320.
BAB II: PEMBAHASAN
• Pelanggaran Hukum oleh Air Asia.
PT Indonesia Air Asia, dinyatakan telah melakukan perbuatan
hukum, karena secara sepihak membatalkan penerbangan salah
satu calon penumpangnya, Boedi Wibowo. Akibatnya, pemilik
maskapai dengan nama Air Asia itu diperintahkan untuk
membayar ganti rugi sebesar Rp 50 juta kepada penumpang
tersebut. Keputusan tersebut bahkan sudah berkekuatan hukum
tetap (incracht), karena telah diputus oleh Mahkamah Agung di
tingkat kasasi.
BAB II: PEMBAHASAN
• Air Asia Berhenti Bekerja Sama dengan Jepang.
1.
Air Asia terlalu berani dalam mengimplementasikan model universalnya;
dibutuhkan suatu riset pasar.
2.
Pasar penerbangan Jepang memiliki tantangan diluar kendali Air Asia
Jepang.
3.
Ketepatan waktu sangat penting di Jepang, LCC tepat waktu tetapi tidak
cukup bersaing.
Permasalahan: Sistem distribusi
yang masih minimum dan Air
Asia Jepang kurang mampu
beradaptasi dengan budaya di
Jepang.
Solusi: Perlu dilakukan transfer
knowledge antara manajemen
Air Asia Jepang dengan
manajeman di negara lainnya.
BAB II: PEMBAHASAN
• Penurunan Laba Bersih Air Asia
Maskapai Air Asia menyatakan laba bersihnya turun 62% pada
kuartal II/2013 akibat tingginya biaya operasi dan kerugian nilai
tukar untuk pinjaman. Air Asia menyatakan, berbagai tantangan
masih ada akibat tingginya harga minyak dan bahan bakar
pesawat. Meski demikian, pihak Air Asia tetap optimis untuk
prospek group walaupun menghadapi berbagai kondisi tersebut.
BAB II: PEMBAHASAN
• SWOT Analysis
STRENGTHS
• Biaya operasional rendah
• Model bisnis sederhana yang telah
terbukti secara konsisten memberikan
tarif terendah
• Level manajemen yang efektif, efisien,
fokus dan agresif
WEAKNESSES
• Layanan dibatasi oleh tarif yang rendah
• Ketergantungan pada outsourcing
• Lokasi bandara sekunder yang kurang
strategis
OPPORTUNITIES
• Penerbangan jarak jauh adalah
tantangan untuk mendapatkan pangsa
pasar yang belum terjangkau
THREATS
• Diferensiasi dari model LCC
tradisional
• Masuknya LCC lainnya ke pasar
• Konsolidasi industri berkelanjutan
membuka peluang
• Maskapai dengan layanan penuh mulai
memangkas biaya untuk dapat bersaing
• Harga bahan bakar tinggi menurunkan
yield
BAB III: PENUTUP
• Kesimpulan
1. HARGA HEMAT. Harga Air Asia selau lebih rendah dibandingan
dengan maskapai lainnya.
2. FREKUENSI TERBANG TINGGI. Bertujuan untuk kenyamanan
para tamu, dengan praktek pola 25 menit untuk tinggal landas Air
Asia dapat menghasilkan utilitas pesawat yang tinggi, biaya makin
rendah dan produktivitas staf/maskapai meningkat (paling cepat di
Asia)
3. UNTUK KENYAMANAN PELANGGAN. Air Asia berkomitmen
untuk memberikan pelayanan berupa; call center, terbang tanpa
tiket, beli lewat internet, reservasi dari kantor penjualan, travel
agent resmi dan layanan pelanggan untuk lebih baik.
4. KEAMANAN DAN OPTIMALISASI BIAYA. Air Asia berusaha
keras untuk memaksimalkan keuntungan melalui harga hematnya
dengan layanan berkualitas.
BAB III: PENUTUP
• Saran;
2.
1. Air Asia harus terus berinovasi.
Prinsip lebih dekat dengan pelanggan harus tetap dipertahankan.
3. Prinsip Low Cost harus terus diterapkan.
4. Melakukan lebih banyak ekplorasi penerbangan.
TERIMA
KASIH
Download