JURNAL ONLINE WESTPHALIA, VOL.13,NO.1 (JANUARI-JUNI 2014) ISSN 08532265 MARKETING POLITIK SEBAGAI FAKTOR DETERMINAN DALAM PEMILU 2014 Oleh Kunkunrat Dosen Program Studi Ilmu Hubungan Internasional FISIP UNPAS Bandung Abstrak Menjelang Pemilihan Umum Legislatif dan eksekutif pada tahun 2014, banyak yang berasumsi bahwa marketing politik akan sangat menentukan berhasil tidaknya seorang kandidat menjadi wakil rakyat atau menjadi Presiden. Di negara-negara Eropa kita melihat Partai Konservatif Inggris sebelum tahun 1980-an sudah memanfaatkan jasa biro iklan Saatchi untuk bertarung dalam pemilu. Hasilnya mereka berhasil menghantarkan Margaret Thatcher menduduki kursi Perdana Menteri pada tahun 1979. Kata Kunci: Marketing Politik, Pemilu 2014 Pendahuluan Kemenangan Presiden wanita Irlandia Mary Robinson juga tak lepas dari teknik pemasaran politik–yang biasa diterapkan di dunia bisnis. Sementara itu, di Jerman, Green Party dan PSD juga menggunakan teknikteknik manajemen pemasaran untuk menumbangkan Helmut Kohl yang tengah lama berkuasa. Pemasaran politik adalah rangkaian proses yang berawal dari mengumpulkan informasi, pemetaan dan analisis semua persoalan, hingga kemudian perumusan solusinya. Ini merupakan proses hulunya. Proses yang jarang disentuh oleh partai dan pelaku politik yang cenderung elitis. Dengan demikian partai politik, seharusnya menempatkan litbang (penelitian dan pengembangan) sebagai divisi strategis. Hingga pada akhirnya program yang dibawa oleh partai politik akan sesuai dengan kondisi permasalahan nyata di masyarakat. Hal ini, menurutnya, akan menghindarkan partai politik dari pragmatisme politik. Proses ini bermuara pada pemosisian (positioning) partai politik yang jelas sehingga tidak menimbulkan kegamangan pemilih dalam mengambil keputusan menentukan pilihannya. Program Studi Ilmu Hubungan Internasional FISIP-UNPAS Page 57 ISSN 08532265 JURNAL ONLINE WESTPHALIA, VOL.13,NO.1 (JANUARI-JUNI 2014) Jika melihat perkembangan politik kontemporer, apa yang kampanye. Harga psikologis mengacu pada harga persepsi disebut sebagai marketing politik psikologis ini sejatinya telah menjadi bagian merasa dari strategi politik di Indonesia. belakang etnis, agama, pendidikan Bukan saja oleh parpol sebagai dan lain-lain. Sedangkan harga organisasi citra nasional berkaitan dengan politik, akan tetapi hingga kepada politisinya. Hampir semua misalnya, nyaman, kandidat masyarakat melalui pendekatan- kebanggaan pendekatan yang mengacu pada Penempatan Bauran Marketing (4Ps), yaitu: erat Satu, distribusi (product) kandidat gagasan dan partai latar tersebut dapat memberikan citra positif partai, dengan apakah pemilih merasa kandidat berupaya untuk meraih simpati Produk pemilih berarti gagasan- yang akan dan dapat menjadi negara; Empat, (place), dengan cara sebuah berkaitan hadir atau partai dan kemampuannya dalam berkomunikasi dengan para disampaikan konstituen. produk ini pemilih. Ini berati sebuah partai berisi konsep, identitas ideologi. harus dapat memetakan struktur Baik dimasa lalumaupun sekarang serta karakteristik masyarakat baik yang itu geografis maupun demografis. berkontribusi pembentukan dalam sebuah produk Dengan demikian dalam politik; Dua, Promosi (promotion) pemilu adalah periklanan, eksekutif boleh jadi bukan lagi kehumasan dan promosi untuk masalah politik semata, melainkan sebuah bagian upaya partai yang di mix baik legislatif dari ilmu maupun manajemen. sedemikian rupa sesuai dengan Menggunakan kebutuhan masyarakat. Dalam hal dalam dunia politik menjadikan ini, marketing pemilihan dipertimbangkan. media perlu Tiga, Harga 4Ps politik marketing tidak hanya sebatas masalah iklan, tetapi lebih (Price), mencakup banyak hal, komprehensif. mulai ekonomi, psikologis, sampai menyangkut cara sebuah institusi citra politik nasional. mencakup Harga semua ekonomi biaya yang dikeluarkan partai selama periode atau Marketing PARPOL menformulasikan menyusun Program Studi Ilmu Hubungan Internasional FISIP-UNPAS ketika produk program politik politik, publikasi Page 58 ISSN 08532265 JURNAL ONLINE WESTPHALIA, VOL.13,NO.1 (JANUARI-JUNI 2014) kampanye dan komunikasi politik, Pengembangan selanjutnya strategi mengenai pemasaran konsep segmentasi untuk kebutuhan lapisan tersebut ke bidang lainnya secara masyarakat sampai ke perhitungan lebih aplikatif, kreatif dan inovatif harga oleh pakar pemasaran moderen, memenuhi sebuah produk politik Kotler pada tahun 1980-an yang (Firmanzah, 2008: 211). merambah ke mengemas program pemasaran figur dan bertujuan komersial, maupun non kepribadian (Personality) seorang komersial yakni pemasaran bidang kandidat yang berkompetisi dalam sosial atau kesejahteraan sosial, konteks lalu Jadi, inti dari marketing adalah pencitraan, publik political Pemilihan Umum bidang berkembang lagi yang menjadi (PEMILU) kepada masyarakat luas konsep yang akan memilihnya (Ibham: terpadu dan hingga ke aktivitas 2008). pemasaran Dalam hal ini tujuan komunikasi selain pemasaran bidang politik. marketing dalam politik adalah Didukung berkembangnya sistem bagaimana membantu PARPOL pemerintahan untuk lebih baik dalam mengenal demokratis seperti sekarang ini, masyarakat atau maka fungsi dan peranan saluran kemudian media massa baik cetak maupun mengembangkan isu politik yang media elektronik, radio, internet sesuai dengan aspirasi mereka. dan ditambah dengan banyaknya menjadi yang target Konsep diwakili dan pemasaran atau saluran Indonesia stasiun yang televisi yang marketing yang selama ini dikenal bermunculan baik secara nasional dengan atau bauran pemasaran TV lokal daerah ikut konvensional Jerome McCarthyn menggiatkan (1957), yaitu terdiri komponen ‘4- menyebarluaskan Ps’ (product, price, place and pemberitaan atau informasi melalui promotion), kini telah berkembang berbagai menjadi pemasaran, dan sekaligus atau pesan-pesan, bentuk komunikasi dan pemasaran satu politik, program kampanye politik bidang melalui saluran media publikasi, yang public relations, promosi, kontak disebut dengan political marketing. personal dan kreativitas periklanan mempopulerkan pelaksanaan pemasaran salah kegiatan politik atau Program Studi Ilmu Hubungan Internasional FISIP-UNPAS Page 59 ISSN 08532265 JURNAL ONLINE WESTPHALIA, VOL.13,NO.1 (JANUARI-JUNI 2014) politik (political advertising) yang 2. Ingin terpapar secara luas tanpa sekat pihak atau bahkan melampaui batas- atau the third influencer of batas person and groups seperti negeri country atau kepada pemirsanya Dikaitkan borderless dengan era terdapat terkecuali. adat, eksekutif dan artis pembahasan globalisasi mitos menciptakan kelompok-kelompok tokoh masyarakat, agama, penyebarluaskan arus dalam yang atau selebritis informasi lainnya. tersebut 3. Memiliki mampu ketiadaan ruang, daya cetak kebebasan penggunaan informasi tarik maupun termasuk masyarakat terkenal bagi kalangan media massa baik jarak dan waktu sebagai akibat memperoleh simpati para seluruh tanpa merangkul elektronik, memanfaatkan atribut secara kanpanye, poster, spanduk, bebas, langsung tanpa tekanan, iklan politik di media-massa, tidak ada lagi batasan teritorial, termasuk melalui situs atau tidak ada lagi sesuatu peristiwa blog atau kejadian tanpa kecuali yang mempengaruhi dapat ditutup-ditutupi oleh setiap pembentukan opini publik negara, dan citra secara positif demi lembaga lainnya dan internet termasuk upaya perorangan ingin kepentingan menyembunyikan populeritas informasi membangun tinggi atau sang kepentingan menebar pesona sepihak. Pendekatan kampanye kandidat dan politik parpol yang bersangkutan atau approach demi sesuatu untuk political untuk campaign mendukung sebagai aktivitas kontestan yang penggiatan pemasaran politik atau siap berlaga dalam setiap political marketing activity tersebut siklus sebagai upaya selain bertujuan Pemilihan Umum pelaksanaan untuk: 1. Membentuk preferensi bagi Menurut Kotler and Neil pihak setiap pemilih dalam (1999:3), bahwa konsep political menentukan marketing, suaranya, tujuan lainnya adalah; atau pengertian Political Marketing adalah: “Suatu Program Studi Ilmu Hubungan Internasional FISIP-UNPAS Page 60 ISSN 08532265 JURNAL ONLINE WESTPHALIA, VOL.13,NO.1 (JANUARI-JUNI 2014) penggiatan pemasaran menyukseskan partai kandidat politik aktivitas untuk atau dengan terpilih menjadi Prisiden AS ke-45, periode 1993 – 2001. segala politiknya Menurut Baines melalui (terjemahan dari Nursal 2004:8) kampanye program pembangunan bahwa : “Perkembangan political perekonomian atau kepedulian marketing yaitu pelaksanaannya sosial, isu-isu, gagasan, dimulai dari negara-negara maju pesan-pesan dengan sistem demokrasi seperti tema, ideologi, dan bertujuan program politik yang pemerintah Amerika Serikat, Uni ditawarkan tarik Eropa, Jepang, Korea Selatan dan mampu hingga negara berkembang seperti tinggi memiliki dan daya sekaligus mempengaruhi bagi setiap warga negara dan Indonesia”. lembaga/organisasi Tidak terlepas peranan Charles Baker telah menciptakan secara efektif.” Khususnya pelaksanaan suatu konsep iklan politik sebagai konsep political marketing tersebut alat media promosi pemasaran yang pernah dimanfaatkan oleh politik, salah satu pemimpin dunia yaitu, politik kini telah banyak mengalami pasangan Bill Clinton dan Al Gore perubahan-perubahan dari konsep tahun dan tujuannya, yaitu: 1990-1992 persaingan antar menjadi kandidat Presiden dan Serikat. dalam kontestan atau Capres Sebagai calon dan definisi pemasaran 1. Menurut konsep Shama (1975) & Kotler (1982) yang Amerika memberikan kampiun pada proses penekanan terjadinya demokrasi dan sekaligus menjadi transaksi antara pemilih dan menjadi tonggak penting sejarah kandidat. dalam penerapan konsep -konsep 2. Lock & Harris (1996) yang pemasaran politik secara efektif mengusulkan untuk berkompetisi dalam Pemilu political secara memperhatikan positioning bebas dan langsung agar pihak marketing meraih suara terbanyak, tahapan and selanjutnya kandidat atau parpol. berhasil memenangkan pertarungan dan segmentation para 3. O’Leary & Iradela (1976), yaitu perhatiannya dalam Program Studi Ilmu Hubungan Internasional FISIP-UNPAS Page 61 ISSN 08532265 JURNAL ONLINE WESTPHALIA, VOL.13,NO.1 (JANUARI-JUNI 2014) penggunaan marketing-mix untuk 4. staf mempromosikan dalamnya 4. Wring (1997) 5. simbol peneliti, di para (symbol) yang mencakup nama, logo, lagu/ lebih memperhatikan himne. penggunaan survei atau riset publik dan opini termasuk profesional, dan penasihat. partai-partai politik kepada khalayak sasarannya. (staff), termasuk 6. konstitusi berupa aturan resmi dan analisis lingkungan. (constitution) konvensi. 7. kegiatan (activities), di antaranya konferensi, rapat Menurut Lees-Marshment (2005: 5–6), produk partai politik partai. 8. kebijakan (policies) berupa terdiri atas delapan komponen. manifesto dan aturan yang 1. kepemimpinan (leadership) berlaku dalam partai. Jika yang mencakup kekuasaan, kita citra, karakter, dukungan, saksama, kedelapan produk pendekatan,hubungan tersebut dengan anggota partai, dan bukan adalah ”isi perut” hubungan dengan media. partai politik. 2. anggota (members yang cermati tidak dengan lain tidak parlemen of terdiri parliament) atas sifat Seandainya produk itu yang dipasarkan kepada kandidat, hubungan dengan konstituen, konstituen. akan 3. keanggotaan (membership) kedelapan dengan sendirinya berlangsung pendidikan politik. proses Konstituen dengan komponen- menjadi komponen kekuasaan, menjadi gagasan, karsa, dan karya rekrutmen, sifat (karakter mengerti apa yang serta orang-orang sebuah parpol. ideologi, kegiatan, loyalitas, Bilamana tingkah laku, dan hubungan melakukan hal yang sama tentu dengan pemimpin. khalayak dapat membandingkan semua parpol isi perut antarparpol; partai mana yang lebih menjanjikan perubahan Program Studi Ilmu Hubungan Internasional FISIP-UNPAS Page 62 ISSN 08532265 JURNAL ONLINE WESTPHALIA, VOL.13,NO.1 (JANUARI-JUNI 2014) dan partai mana membual yang saja. hanya Ramadhan” atau “Selamat Dampak Tahun Baru Imlek” dengan pemasaran politik bersifat resiprokal artinya politik embel-embel photo nama kandidat. atau Semakin mempengaruhi pemasaran yang banyak jenis bentuk pure pada akhirnya fungsi pemasaran publicity akan mempengaruhi opini untuk maka akan semakin populer membangun kandidat. dukungan politik (Candif & Hilger 1982) Dalam dikenal pemasaran politik satunya adalah salah publisitas 2. free politik. Publisitas yang ride digarap, publicity yakni dengan cara publisitas memanfaatkan akses atau menunggangi pihak lain merupakan upaya mempopulerkan untuk turut mempopulerkan diri kandidat atau institusi partai diri. Misalnya saja dengan yang bertarung. Ada empat bentuk tampil menjadi pembicara di publisitas sebuah yang dikenal dalam khazanah komunikasi politik, 1. dikenal sebagai publicity forum yang diselenggarakan pihak lain, pure yakni menjadi sponsor gerakan anti narkoba, mempopulerkan diri melalui berpartisipasi aktivitas pertandingan masyarakat turut dalam olahraga dengan setting sosial yang sebuah natural atau apa adanya. pemilih dan lain-lain. Misalnya saja, bulan daerah di kantung 3. tie-in publicity yakni dengan Ramadhan dan Idul Fitri memanfaatkan merupakan siklus aktivitas ordinary tahunan sehingga menjadi sangat luar biasa). Misalnya realitas yang apa adanya. saja Kandidat gempa bisa extra news peristiwa (kejadian tsunami, bumi atau banjir memanfaatkan kesempatan bandang. Kandidat dapat tersebut untuk memasarkan mencitrakan diri dirinya. orang partai Misalnya mengucapkan Menjalani dengan “Selamat Bulan atau sebagai yang memiliki kepedulian sosial yang Program Studi Ilmu Hubungan Internasional FISIP-UNPAS tinggi sehingga Page 63 ISSN 08532265 JURNAL ONLINE WESTPHALIA, VOL.13,NO.1 (JANUARI-JUNI 2014) imbasnya memperoleh kompetisi dalam dunia bisnis, simpati khalayak. Sebuah dimana peristiwa luar biasa, dengan memperebutkan sendirinya memikat media (konsumen) untuk Sehingga sasaran. Salah satu alat yang partisipasi dalam peristiwa lazim digunakan dalam marketing semacam politik meliput. itu, sangat menguntungkan kandidat. kandidat harus calon pemilih sebagai adalah iklan, khalayak disamping berbagai toolskomunikasi lainnya. 4. paid publicity sebagai cara Menurut Yulianti (2004), politik televisi muncul mempopulerkan diri lewat iklan pembelian atau pertama kali tahun 1952 dan selalu program di media massa. sarat dengan kontroversi. Contoh, Misalnya, pemasangan iklan politik Lyndon B Johnson advertorial, Iklan spot, iklan tahun 1964, yang kondang disebut kolom, display atau pun iklan “Bunga Daisy”. Dalam spot juga blocking time program iklan ditayangkan seorang gadis di media massa. Secara cilik tengah memetik bunga aster sederhananya dengan (daisy) saat sebuah bom atom anggaran meledak dengan jamur api maha belanja dahsyat membumbung tinggi. Iklan rubrik menyediakan khusus untuk media. politik itu dimaksudkan menyebarkan untuk ketakutan rakyat Sejak era reformasi dan mengenai kecenderungan Barry kemudian disusul sistem pemilihan Goldwater, lawan politik Johnson, presiden dan untuk secara langsung, kepala daerah memulai sebuah perang terdapat nuklir dengan Uni Soviet. Iklan fenomena yang tidak pernah ada politik itu hanya ditayangkan sekali pada pada 7 September 1964 di televisi masa orde baru yaitu marketing politik. Marketing politik CBS merupakan mengancam menggugat Johnson dibukanya akibat sistem logis dari politik yang dengan sebab tuduhan Goldwater fitnah dan demokratis, dimana pemilih bebas pencemaran nama baik. Meski menentukan pilihan. Politik yang dicabut, iklan itu berulang-ulang demokratis kini analog dengan ditayangkan dalam pemberitaan Program Studi Ilmu Hubungan Internasional FISIP-UNPAS Page 64 ISSN 08532265 JURNAL ONLINE WESTPHALIA, VOL.13,NO.1 (JANUARI-JUNI 2014) setelah kontroversi menjadi menjebak rakyat karena pemimpin perdebatan publik. “Bunga Daisy” tidak merupakan satu dari ratusan iklan popularitas tetapi harus memiliki politik sepanjang lebih dari 50 pengalaman dan terbukti teruji. Di tahun sejarah perkembangannya. Indonesia iklan membuat orang Iklan menarik dapat berubah citra dalam waktu perhatian publik AS selama 13 kali singkat. Seharusnya, orang itu pemilihan juga politik selalu presiden, meski cukup bermodalkan harus membuktikan diperlukan uang luar biasa besar. kemampuannya, Pada kampanye Pemilu 1988, tiap membuat calon pemilu. Iklan oleh aktivis parpol presiden mengeluarkan misalnya partainya memenangi dana rata-rata 228 juta dollar AS terbukti untuk belanja iklan politik. Jumlah rakyat. Ini terlihat pada Pemilu ini sekitar 8,4 persen dari biaya 2004. Momen itu (Pemilu 2004) kampanye keseluruhan. yang Di Indonesia iklan politik semakin penting digunakan para maupun pemilihan mempengaruhi memancing kesalahan jalan adanya politik kita, terutama lewat iklan.” politisi dalam pemilihan kepala daerah efektif Berbeda dengan Arbi Sanit, Ketua Umum Partai Amanat presiden, tetapi juga tak lepas dari Nasional Soetrisno Bachir yang kontroversi. Pakar politik Arbi Sanit juga gencar melakukan iklan politik misalnya menilai langkah sejumlah mengatakan, PAN dan kader yang tokoh politik yang mengiklankan dimilikinya dirinya di media massa saat ini mempromosikan untuk menghadapi pemilu 2009 sistem merupakan langsung kepada bentuk kecurangan masyarakat. menurutnya masyarakat lewat tak Sebab iklan dapat itu menilai memang pemilihan seseorang “Lewat iklan itu, harus dikenal luas pilihan. Sementara menyangkal mengatakan: mengharuskan menentukan Arbi, Kompas presiden sebelum Calon dikutip Apalagi, masyarakat kapasitas seseorang. Lebih jauh seperti diri. harus presiden kemiskinan jika lain iklan yang rakyat Wiranto, tentang dibuatnya masyarakat hanya diajak untuk belakangan ini bertujuan politis memilih orang yang populer. Ini (Kompas, 22 Mei 2008). Program Studi Ilmu Hubungan Internasional FISIP-UNPAS Page 65 ISSN 08532265 JURNAL ONLINE WESTPHALIA, VOL.13,NO.1 (JANUARI-JUNI 2014) Membahas memang iklan menarik, politik apalagi di agar memperoleh sambutan baik. Iklan berusaha untuk memberikan Indonesia bidang ini belum banyak informasi, dikaji. meyakinkan (Sudiana, 1986:1). Selain kontroversi yang membujuk dan adalah Seperti halnya dengan iklan seberapa efektif sebenarnya iklan komersial, tujuan iklan politik tak politik lain meliputinya, isu untuk lain menjaring massa adalah mempersuasi dan pemilih. Tanpa kajian yang jelas memotivasi pemilih untuk memilih tentu hanya kandidat tertentu. Untuk mencapai milyaran tujuan tersebut iklan politik tampil para kandidat menghabiskan dana rupiah percuma dengan untuk impresif dengan senantiasa memproduksi dan menayangkan mengedepankan informasi tentang iklan. Pembahasan berikut akan siapa kandidat (menonjolkan nama melihat sampai dimana potensi dan wajah kandidat), apa yang iklan sebagai alat marketing politik. telah kandidat (pengalaman Potensi Iklan Politik kandidat, dan lakukan track bagaimana record posisinya Menurut Linda Lee Kaid terhadap isu-isu tertentu (issues dalam Putra (2007), iklan politik posisition) dan kandidat mewakili adalah proses komunikasi dimana siapa (group ties). Isi (content) seorang Iklan sumber (biasanya politik senantiasa berisi kandidat dan atau partai politik) pesan-pesan singkat tentang isu- membeli memanfaatkan isu yang diangkat (policy position), kesempatan melalui media massa kualitas kepemimpinan (character), guna meng-exposure pesan-pesan kinerja politik pengalamannya. atau dengan sengaja untuk (track record-nya) Iklan dan politik, mempengaruhi sikap, kepercayaan sebagaimana dengan iklan produk dan perilaku politik khalayak. komersial Iklan sendiri dapat dimaknai sebagai salah komunikasi satu yang bentuk terdiri atas informasi dan gagasan tentang suatu produk yang yang memainkan tak hanya kata-kata (word), tetapi juga, gambar, suara dan musik. Secara umum, ada ditujukan sembilan tahapan proses terkait kepada khalayak secara serempak dengan pembuatan dan penyiaran Program Studi Ilmu Hubungan Internasional FISIP-UNPAS Page 66 ISSN 08532265 JURNAL ONLINE WESTPHALIA, VOL.13,NO.1 (JANUARI-JUNI 2014) iklan, baik iklan maupun (Johnson, media media 2001 cetak elektronik dalam Nursal 2004: 254), yakni: menguntungkan antara kontestan dengan pihak media. 3. Mengembangkan konsep kreatif iklan yang meliputi 1. Riset tentang unsur-unsur desain pesan, penggunaan mana dari bagian produk talent, visual kunci, suara politik akan kunci, dan berbagai aspek untuk kreatif lainnya. Konsep ini yang disampaikan mendukung positioning kontestan, disampaikan dengan cara apa, melalui media mana, dan berapa durasi atau luas halaman dan frekuensi pemasangan iklan dapat tersebut. Riset dilakukan focus group benchmark ini secara mendalam sampai dirasa sempurna. 4. Memproduksi iklan dengan beberapa varian 5. Menguji respon pembaca atau para pemirsa dengan terhadap iklan yang telah analysis, diproduksi tersebut melalui survey, dan targeting analysis. suatu riset. Tahap ini untuk mengetahui 2. Keputusan pembelian, yakni membuat didiskusikan mana responden yang paling komitmen mernberikan respon yang pembelian ruang atau waktu diharapkan, dan mendapat terhadap media-media yang masukan dipilih. Hal penting yang perbaikan harus diperhatikan dalam dan eksekusi iklan. pembelian ruang atau waktu mengenai konsep 6. Produksi final iklan adalah media ini adalah masalah menyempurnakan optimalisasi penggunaan produksi sesuai uang. Isu penting dalam hal masukan dari ini respon responden adalah bagaimana kreatif hasil dengan hasil menggunakan waktu tayang 7. Peluncuran atau ruang media secara sebuah efisien melalui kesepakatan untuk bisnis komunikasi yang luas yang saling Program Studi Ilmu Hubungan Internasional FISIP-UNPAS iklan uji dengan konferensi mendapat pers gaung Page 67 ISSN 08532265 JURNAL ONLINE WESTPHALIA, VOL.13,NO.1 (JANUARI-JUNI 2014) 8. Menyiarkan iklan interpretasi 9. Menganalisis dampak iklan terhadap yang ditayangkan. Hasil para pemilih kandidat dan even-even politik analisis ini memungkinkan untuk meneruskan, mengubah. atau menghentikan konsep iklan. Untuk obyektifnya mencapai iklan sasaran politik, harus menjawab lima pertanyaan dasar yang diajukan oleh Beaudry dan Iklan khususnya Schaerier (1986). Pertama, apa memainkan pesan tunggal yang paling penting peranan strategis dalam political untuk disampaikan kepada para marketing. Nursal pemilih. Kedua, siapa para pemilih mengutip Riset iklan politik. audiovisual, (2004: 256) Falkowski & yang dapat dipersuasi untuk Cwalian (1999) dan Kaid (1999) memilih anda. Ketiga, metode apa menunjukkan, iklan politik berguna yang paling efektif digunakan agar untuk beberapa hal berikut: pesan 1. Membentuk citra kontestan dan sikap emosional terhadap kandidat 2. Membantu anda pendukung kapan sampai potensial. saat menyampaikan para pemilih kepada audiens kepada Keempat, terbaik untuk pesan anda yang dibidik. untuk terlepas dari ketidak- Kelima, sumberdaya apa yang pastian tersedia pilihan karena untuk menyampaikan mempunyai kecenderungan pesan untuk diinginkan (Nursal, 2004:230) memilih kontestan tertentu. 3. Alat kepada audiens yang Gaya iklan yang efektif di untuk melakukan Amerika dan Asia berbeda karena rekonfigurasi citra adanya perbedaan kultur. Menurut kontestan. Yukio Nakayama (Cakram, Januari 4. Mengarahkan minat untuk memilih kontestan tertentu 5. Mempengaruhi opini publik tentang isu-isu nasional 6. Memberi terhadap agar sebuah iklan dapat menyentuh perhatian khalayak: 1. Emosi. Iklan yang mampu pengaruh evaluasi 2002), ada delapan kata kunci dan menggugah emosi pemirsanya biasanya akan Program Studi Ilmu Hubungan Internasional FISIP-UNPAS Page 68 ISSN 08532265 JURNAL ONLINE WESTPHALIA, VOL.13,NO.1 (JANUARI-JUNI 2014) diterima secara lebih utuh oleh khalayak sasaran. 5. Kecerdasan. Konsumen (para pemilih) menghargai Mereka akan lebih mudah kecerdasan menjadi bagian dari iklan dari yang disajikan. disaksikannya. 2. Empati. Dengan yang muncul iklan-iklan yang Pemirsa upaya bukanlah orang-orang yang membangun empati dalam bodoh, mereka menghargai iklan, iklan-iklan pemirsa akan yang tampil digerakkan untuk berpihak cerdas pada membuat mereka berseru: pesan yang akan disampaikan. Hal ini bukan suatu hal yang mudah, diperlukan cara dan mampu aha! 6. Moral. Sisi moral merupakan bagian penting penyampaian pesan yang dari relevan manusia. Kejelian mengolah dan dapat dipercaya. kehidupan anak hal ini membuat sebuah 3. Obsesi. Perlihatkan dalam iklan bahwa obsession, dan semangat untuk meraih ikian akan terus dikenang. 7. Realitas. Kenyataan dalam kehidupan sehari-hari, yang sesuatu. Konsumen (para tak pemilih) tergerak membuat iklan betul-betul untuk meraih hal-hal yang scbagai realitas. Suatu hal positif yang nyata dan terjadi di akan dan mengalahkan suatu tantangan. 4. Mimpi. Ini dapat kita tolak, sekitar kita. merupakan 8. Tenderness. Sikap kasih harapan yang selalu hadir dan pengertian merupakan dalam kehidupan manusia. hal penting yang mampu Mimpi menjadi membuat pendorong semangat untuk bersama mencapai disampaikan. seringkali sesuatu. Kita konsumen pesan ikut yang selalu mempunyai harapan dan mimpi yang membuat Lebih jauh iklan politik juga kita selalu menjadi lebih berfungsi baik dari waktu ke waktu. kandidat. Iklan sebagai bagian dari membentuk Program Studi Ilmu Hubungan Internasional FISIP-UNPAS image Page 69 ISSN 08532265 JURNAL ONLINE WESTPHALIA, VOL.13,NO.1 (JANUARI-JUNI 2014) marketing politik serangkaian aktivitas menanamkan image benak adalah untuk politik masyarakat di dan hilang dalam sistem kognitif masyarakat. Image politik memiliki kekuatan untuk memotivasi aktor atau individu agar melakukan meyakinkan publik mengenainya. suatu hal. Di samping itu, image Menurut (1997) dan Shanley politik dapat memengaruhi pula bukan sekadar opini Peteraf image publik masalah persepsi atau identifikasi menyebarkan saja, tertentu. tetapi pelekatan juga memerlukan (attachment) sekaligus makna-makna Misalnya, katakanlah suatu suatu partai politik memiliki image individu terhadap kelompok atau sebagai partai yang tiradisional, di group. mana Pelekatan ini dapat nilai-nilai tradional lokal dilakukan secara rasional maupun menjadi tujuan perjuangan. Image emosional. Image politik, menurut tersebut dapat memotivasi aktor- Herrop dapat aktor politik dalam partai tersebut tingkat untuk selalu mengacu pada hal-hal kompetensi yang bersifat tradisional. Selain itu, tertentu partai politik. Di sini, image masyarakat awam pun niscaya politik memposisikan (1990), mencerminkan kepercayaan dan didefinisikan sebagai partai tersebut konstruksi atas representasi dan sebagai persepsi masyarakat (publik) akan memperjuangkan suatu partai politik atau individu tradisional. Perlu dicatat di sini mengenai semua hal yang terkait bahwa dengan aktivitas politik. dibedakan dengan modern. Ketika Image politik seperti terlihat institusi ciri yang nilai-nilai tradisional sering suatu partai politik dicap sebagai dalam produk iklan tidak selalu tradisionalis, mencerminkan obyektif. tersebut memiliki sistem nilai yang Suatu image politik juga dapat bertolak belakang dengan ide-ide mencerminkan hal yang tidak real modern. realitas otomatis partai atau imajinasi yang terkadang bisa Linda Kaid (dalam Putra, berbeda dengan kenyataan fisik. 2007) lebih lanjut menjelaskan, Image politik ada tiga pengaruh iklan televisi dapat diciptakan, dibangun dan diperkuat. Image terhadap politik dapat melemah, luntur dan pengetahuan para Program Studi Ilmu Hubungan Internasional FISIP-UNPAS pemilih, pemilih, yakni persepsi Page 70 ISSN 08532265 JURNAL ONLINE WESTPHALIA, VOL.13,NO.1 (JANUARI-JUNI 2014) terhadap kontestan, dan preferensi pilihan. Pengaruh Pengaruh ketiga adalah pertama preferensi pilihan. Berbagai stu-di ditunjukkan oleh identifikasi nama eksperimental menunjukkan, iklan kontestan politik disebut atau kandidat yang sebagai brand name recognition. nama, Untuk iklan identifikasi lebih mempunyai pengaruh terhadap preferensi khususnya bagi pilihan, pe-milih yang efektif menetapkan pilihan pada saat-saat dibandingkan komunikasi melalui terakhir. Variabel penting yang pemberitaan, untuk mempengaruhi preferensi tersebut kandidat atau kontestan baru. Para adalah formasi citra dan tingkat pemilih awareness para pemilih terhadap khususnya juga lebih mudah mengetahui isu-isu spesifik dan kontestan. posisi isu keteriibatannya dalam dunia politik tertentu melalui iklan dibandingkan rendah lebih mudah dipengaruhi dengan pemberitaan. Pemilih yang oleh tingkat keterlibatannya pemilih yang keteriibatannya lebih dalam kampanye kandidat terhadap sedikit lebih iklan kedua politik yang dibandingkan tinggi. terpengaruh oleh iklan politik. Pengaruh Pemilih Dari sisi sifat pesan, iklan adalah dapat juga digolongkan menjadi efek pada evaluasi kandidat atau iklan positif dan iklan negatif. Iklan kontestan. Iklan televisi memberi positif adalah iklan yang memuat dampak signifikan terhadap tingkat keunggulan dari sebuah kontestan kesukaan terhadap kontestan atau yang dipasarkan Sedangkan iklan kandidat, negatif khususnya terhadap adalah iklan tentang policy serta kualitas kandidat yang kelemahan pesaing. Iklan negatif meliputi lebih cepat kualitas instrumental, menarik per-hatian dimensi simbolis. dan feno-tipe pemilih ketimbang iklan positif. optis Namun (karakter verbal dan demikian, iklan negatif nonverbal). Dampak tersebut bisa tidak selalu memberi citra positif negatif kepada Tingkat dan bisa pula pengaruh positif. tersebut menggunakan. pi-hak yang Karena itu, tergantung pada konsep kreatif, penggunaan iklan negatif harus eksekusi memperhitungkan risikonya. produksi, dan penempatan iklan tersebut. Program Studi Ilmu Hubungan Internasional FISIP-UNPAS Page 71 ISSN 08532265 JURNAL ONLINE WESTPHALIA, VOL.13,NO.1 (JANUARI-JUNI 2014) Nursal (2004: 234) diinterpretasikan sehingga mengadaptasi Kotler (1995) dan membentuk makna politis Peter tertentu dan Olson (1993), ada dalam pikiran beberapa tahap respon pemilih pemilih. Dalam pemasaran terhadap stimulasi tersebut: produk komersial, tahap ini 1. Awareness, yakni bila disebut juga sebagai tahap seseorang dapat mengingat pembentuk atau association dan perceived menyadari sebuah bahwa pihak tertentu merupakan brand quality. sebuah 3. Liking, yakni tahap di mana kontestan Pemilu. Dengan seorang pemilin menyukai jumlah kontestan Pemi-lu kontestan tertentu karena yang banyak, membangun satu awareness cukup sulit dila- politis kukan, pikirannya sesuai dengan khususnya bagi partai-partai bam. Seperti atau lebih makna yang terbentuk di aspirasinya. sudah menjadi hukum besi 4. Preference, tahap di mana political marketing, secara pemilih menganggap bahwa umum para pemilih tidak satu atau beberapa makna akan menghabiskan waktu politis dan sebagai ener-ginya menghafal kontestan untuk nama-nama tersebut. Yang yang terbentuk interpretasi terhadap sebuah produk politik kontestan tidak terang, seorang pemilih dapat dihasilkan tidak akan memilih lebih memuaskan kontestan yang tidak memiliki Brand awareness. 2. Knowledge, yakni ketika demikian, peniilih tersebut memiliki kecenderungan unluk beberapa tersebut. penting mengenai produk kontestan tersebut, baik substansi memilih sampai pada keyakinan memilih kontestan untuk unsur tertentu. akan kontestan 5. Conviction, pemilih tersebut maupun presentasi. Unsuritu olch kontestan lainnya. Dengan seorang pemilih mengetahui unsur secara Program Studi Ilmu Hubungan Internasional FISIP-UNPAS Page 72 ISSN 08532265 JURNAL ONLINE WESTPHALIA, VOL.13,NO.1 (JANUARI-JUNI 2014) Pemilih tradisional sangat Sedangkan tipe-tipe pemilih dapat mengutamakan dibedakan sosial-budaya, sebagai berikut (Firmanzah, 2007): usul, 1. Pemilih Rasional. Pemilih memiliki orientasi pada tinggi “policy-problem- solving” dan rendah berorientasi untuk faktor ideologi. Pemilih dalam hal ini lebih partai nilai, asal faham dan agama sebagai ukuran untuk memilih sebuah partai politik. Untuk pemilih jenis Indonesia, ini masih merupakan mayoritas. 4. Pemilih mengutamakan kemampuan kedekatan keempat politik Skeptis. Pemilih adalah pemilih yang tidak memiliki orientasi atau calon kontestan dalam ideologi program kerjanya. dengan sebuah partai politik cukup tinggi 2. Pemilih Kritis. Pemilih jenis atau seorang kontestan, ini merupakan perpaduan juga tidak menjadikan antara tingginya orientasi kebijakan sebagai sesuatu pada yang kemampuan politik atau partai penting. seorang untuk terlibat dalam sebuah dalam partai politik pada pemilih kontestan menuntaskan jenis permasalahan Keinginan ini sangat kurang, bangsa karena ikatan maupun tingginya orientasi mereka memang mereka akan hal-hal yang sekali. Mereka juga kurang bersifat ideologis. memedulikan “platform” dan 3. Pemilih Tradisional. Pemilih dalam orientasi jenis ini memiliki ideologi sangat tinggi terlalu melihat kebijakan dan ideologis rendah sebuah partai politik. yang tidak Kritik terhadap Iklan Politik kebijakan Al Ries dan Laura Ries partai politik atau seorang (2002) kontestan sebagai sesuatu menyentak kalangan periklanan, yang The Fall of Advertising and the penting pengambilan dalam keputusan. Rise melalui of PR, Program Studi Ilmu Hubungan Internasional FISIP-UNPAS karyanya menyebut yang era Page 73 ISSN 08532265 JURNAL ONLINE WESTPHALIA, VOL.13,NO.1 (JANUARI-JUNI 2014) periklanan tengah berakhir. Iklan iklan-iklan gagal menyajikan kredibilitas di teknik atau kreativitas tinggi. Oleh hadapan karena itu, logis bila mayoritas pemirsa dan yang menggunakan meningkatkan penjualan produk. pemirsa-pemilih Ries bukan menyebut angka 70 persen) sudah keduanya menentukan akan memilih siapa sebagai dalam pemilu presiden. Fenomena kelanjutan public relations (PR). keterisolasian iklan dari preferensi PR-lah yang membentuk merek pemilih berlaku tidak hanya di (citra), selanjutnya negara yang ikatan primodial dan diperteguh iklan. Jadi, memercayai paternalismenya kuat, tetapi juga iklan untuk meyakinkan pemirsa ditemui di negara- negara yang akan kredibilitas isi tayangannya memiliki tradisi kuat berdemokrasi. dan Ries sendiri antiperiklanan; meletakkan periklanan yang menjadi pekerjaan sia-sia. (ada yang Iklan dibuat sebagai alat Iklan adalah murni wilayah memengaruhi dukungan publik. komersial, siapa pun bisa beriklan Namun, asal mampu membayar. Logis jika keterisolasian partai besar dengan sumber dana preferensi pemilih, tujuan ini tidak berlimpah lebih mampu beriklan efektif ketimbang parpol gurem. Ketika dukungan beriklan, parpol menjual program memperteguh dan dengan yang telah mengikatkan emosinya. perusahaan yang ingin menjual Jadi, iklan bukan pada posisi untuk produk. Namun, banyaknya iklan memengaruhi, tidak menjamin produk kian laku. menguatkan Juga dalam kampanye pemilu, pemilih membeli iklan di media bukan tradisional tertentu dengan capres otomatis membeli suara pemilih. (Putra, 2007). gagasan, Meningkatnya sama realitas iklan untuk dengan memperluas suara. Kecuali, pendapat pemilih melainkan pendirian-pendirian yang memiliki ikatan suara Maulana (2004) melihat ada disebabkan modal utama yang bisa disajikan beriklan, oleh iklan politik yaitu kredibilitas. terlebih lagi untuk iklan politik. Karena tidak memiliki kredibilitas, Preferensi pemirsa tidak secara iklan-iklan linier gagal. tidak dukungan karena sepenuhnya keberhasilan berubah teknik dengan adanya politik Seolah Program Studi Ilmu Hubungan Internasional FISIP-UNPAS rapuh untuk dengan iklan, Page 74 ISSN 08532265 JURNAL ONLINE WESTPHALIA, VOL.13,NO.1 (JANUARI-JUNI 2014) kredibilitas dapat diraih. Inilah putih ternyata PDI-P gagal faktor utama yang menyebabkan memimpin perolehan suara pada iklan-iklan politik di televisi tidak pemilu mendapatkan walaupun hasil Menurutnya dengan iklan bila dihubungkan keterbukaan politik kita efektif. informasi, juga menjadi iklan lalu. Ini menunjukkan sukses menampilkan hal itu berdampak belum tentu signifikan perolehan suara. pada Orang-orang kurang relevan karena disitu rakyat partai masih dituntut bekerja keras masih bodoh. di lapangan untuk memenangkan Lambat atau cepat, keterbukaan partai. Iklan politik yang ada saat informasi memengaruhi ini sama sekali tidak ada yang transformasi pola memilih. Rakyat positif. Sama sekali tidak mendidik. kritis eksistensi Tidak banyak yang menjelaskan iklan sebagai pendulang suara. komitmen partai terhadap berbagai Alih-alih persoalan dipersepsikan akan menghilangkan dipercayai, iklan sebagai alat dipandang yang masih dialami bangsa ini. Iklan-iklan itu hanya manipulasi; motif iklan tersingkap, mengajak yakni sebagai penopeng kandidat. tanda Klaim-klaim positif yang disajikan nama orang. Wajar kalau orang melalui bukannya awam tidak tahu jika ada yang meneguhkan pilihan rakyat, tetapi baru dalam pemilu lalu. Lebih jauh membalikkan Stanley mengkritik kualitas iklan iklan persepsi yang pemilih gambar. mencoblos Tidak memilih dikehendaki kandidat. Citra yang politik dibangun di media pada akhirnya seharusnya lebih banyak berbicara mampu tentang ditangkap sebagai kita: ”Iklan bagaimana politik itu audience representasi fakta yang bertujuan harus memilih. Visi dan misinya untuk menguntungkan kandidat. Di bagaimana dan seperti apa. Iklan sini berlaku penegasian; apa yang politik yang ditampilkan saat ini disajikan positif dipersepsi dan belum disimpulkan negatif. segmentasi. Siapa segmen pemilih Stanley (2004) misalnya membahas masalah dan sebagainya. Ini sebagai akibat meskipun iklan iklan politik tidak dapat dimengerti ditampilkan pada oleh partai politik dan tim kreatif. pemilu 2004 adalah si moncong Teman-teman partai tidak punya mencontohkan yang sering Program Studi Ilmu Hubungan Internasional FISIP-UNPAS Page 75 ISSN 08532265 JURNAL ONLINE WESTPHALIA, VOL.13,NO.1 (JANUARI-JUNI 2014) gambaran tentang segmen pemilih yang cerdas. Namun pendukung mereka siapa dan apa sayang sekali iklan politik belum yang mau mereka capai dalam mengajak warga untuk berpikir kampanye cerdas (Putra, 2007). melalui media itu. Sedangkan Semuanya jadi tidak jelas. Mereka dengan sinis bisa saya katakan miskin ide Hikmat Budiman (Koran Tempo, komprehensif. Mereka tidak punya 27 Maret 2004) mengatakan Iklan kemampuan membahasakan ide komersial memang tidak pernah yang seharusnya brillian. dirancang yang keluar ya yang Jadi, enteng- untuk kebenaran seperti para pendidik, enteng saja. Parahnya, teman- melainkan teman surogat, di tim kreatif–yang memaparkan justru melakukan mengelabui massanya sebenarnya memiliki kemampuan dengan memutarbalikkan realitas menciptakan produk iklan yang seperti yang biasa dilakukan para baik–tidak apa ideolog tempo dulu. Iklan pencuci ada rambut, mengetahui keinginan partai. Yang misalnya, menciptakan akhirnya sekadar saling percaya. kenyataan palsu tentang begitu Pokoknya memalukannya kalau ada kreatif mampu membuat iklan PDI- kelemumur rambut. Tapi P ya sejauh ini tidak pernah ada somasi muncullah iklan si moncong putih.” dengan tuduhan, misalnya, “tidak yang percaya pas. bahwa Akibatnya, tim Belakangan ini pakar politik menemukan kenyataan bahwa memberi pada pendidikan kultural” kepada publik. opini publik dibentuk oleh mood, emosi dan perasaan individu. Mengukur Kekuatan Berangkat dari kenyataan maka Dengan melihat iklan-iklan politik belakangan ini pembahasan diatas kita melihat umumnya lebih mengeksploirasi bahwa faktor emosi ketimbang menjual kekuatan isu-isu atau kebijakan-kebijakan Terutama mengenai efektivitasnya kandidat. Fenomena iklan dalam dalam kampanye Sampai saat ini para ahli masih Pilkada seharusnya iklan memberikan ruang terbuka bagi berbeda pemilih efektivitas untuk belajar menjadi politik dan memiliki kelemahan. menjangkau pendapat iklan Program Studi Ilmu Hubungan Internasional FISIP-UNPAS pemilih. mengenai politik guna Page 76 ISSN 08532265 JURNAL ONLINE WESTPHALIA, VOL.13,NO.1 (JANUARI-JUNI 2014) memenangkan pemilu dan meraih mengatakan, suara mempengaruhi, sebanyak mungkin. iklan politik bisa terutama dalam Roderick Hart, profesor ilmu politik pemilihan Universitas mengatakan, presiden yang memiliki kualitas tidak ada kajian dan penelitian dan kemampuan hampir sama. Di cukup negara maju, partai politik yang Texas yang apakah bisa memastikan iklan politik antara dua calon bisa bersaing dalam pemilu memiliki menggalang suara bagi para calon massa fanatik sendiri yang disebut presiden. true Ditambahkan, semacam ada kepercayaan di believers sehingga swing voters suara yang kecil akan masyarakat, betapa pun kuatnya sangat menentukan kemenangan pengaruh iklan di (Yulianti, 2004). efektivitas iklan politik televisi, belum Dengan bahwa atau produk lainnya. Banyak kajian seharusnya tidak dijadikan sebagai menunjukkan swing voters, pemilih alat berpindah karena kandidat, namun hanya sebagai politik, alat penunjang. Kita tahu bahwa kampanye, penampilan kandidat, faktor-faktor yang mempengaruhi atau partai, pemilih akan ditentukan paling persentasenya sangat kecil. Di tidak oleh kondisi awal pemilih Amerika swing (lihat tipologi pemilih hal. 9), media voters hanya 15 persen dari total masa (iklan dan berita) serta partai pemilih. yang politik atau kontestan. Bisa jadi sebetulnya jadi sasaran utama faktor keluarga dimana individu iklan hidup didalamnya akan lebih kuat dipengaruhi iklan program Serikat, jumlah Mereka politik sebagian inilah karena besar sebetulnya pemilih sudah utama sehingga politik jelas terjamin seperti halnya iklan sabun dukungan iklan demikian dalam sangat memang kampanye menentukan identification. pilihan-pilihan politik. Atau kualitas loyal pada pendidikan tidak akan sangat tinggi, sehingga mereka terpengaruh oleh kampanye atau tidak begitu saja percaya dengan iklan politik. pemberitaan atau iklan. memiliki party Pemilih tipe partainya ini serta Kenneth Goldstein, ahli ilmu politik Universitas Wiscounsin dalam masyarakat Dalam konteks komunikasi pemasaran, supaya efektif iklan Program Studi Ilmu Hubungan Internasional FISIP-UNPAS Page 77 ISSN 08532265 JURNAL ONLINE WESTPHALIA, VOL.13,NO.1 (JANUARI-JUNI 2014) politik juga harus diletakkan dalam pemasaran konteks integrated communication. perubahan: Shama (1975) & Kotler Artinya harus juga didukung oleh (1982) alat komunikasi lainnya dan yang pada proses transaksi yang terjadi lebih penting adalah kredibilitas antara kandidat atau partai politik itu O'Leary sendiri. menekankan Dalam era perkembangannya politik marketing modern merupakan sebetulnya elaborasi politik mengalami memberikan penekanan pemilih dan kandidat. & Iradela (1976) penggunaan marketing-mix untuk mempromosikan partai-partai politik. Lock yang dan Harris (1996) dilakukan oleh para profesional mengusulkan iklan produk asal Amerika Serikat. marketing memperhatikan proses Semasa segmentation, Presiden Franklin D Roosevelt menjabat sekitar tahun positioning. 1932 menekankan sudah terdapat sebuah political targeting, dan Wring (1997) penggunaan opini radio yang lebih terkenal dengan Sementara itu, Henneberg (1996) nama menganggap definisi pemasaran Fireside dengan Franklin Hingga pada D berdiri perusahaan biro pertama kali Roosevelt. tahun California Chats 1933 di sebuah iklan dalam politik analisis riset program penyiaran melalui media program dan agar lingkungan. seharusnya dengan disesuaikan teori pemasaran relasional. yang marketing Marketing Politik Holistik Kontruksi identitas tentunya politik bernama Campaign, Inc. yang didirikan oleh Clem Whitaker harus dan Leone Baxter sebagai cikal validitas bakal politik dan politisi di lapangan. dari industri politik (Wikipedia). Sebagai subjek akademis realistis, karakter sesua dengan dan perilaku Dalam konteks ini, marketing politik secara holistik yaitu perkembangan political marketing mengelaborasi transendensi nilai- dimulai nilai dari Amerika Serikat ilahiyah (Braine et al, 1999). Dari waktu ke praksis waktu solusinya. penekanan definisi (syariat) dengan kontemporer, adalah Program Studi Ilmu Hubungan Internasional FISIP-UNPAS Page 78 ISSN 08532265 JURNAL ONLINE WESTPHALIA, VOL.13,NO.1 (JANUARI-JUNI 2014) Syaikh Al-Qardhawi mengatakan, pengertian cakupan syariah dari menurut mencegah segala bentuk kerusakan, paling mampu mewujudkan kebenaran, pandangan Islam sangatlah luas memusnahkan dan menyebarluaskan komprehensif Artinya bahwa (al-syumul). dan kemaslahatan. syariah Sehingga dalam meramu janji-janji marketing politik, seluruh proses, kampanye selaras dengan aturan baik proses perumusan, proses Islam. penawaran, proses dalam komitmen aplikasi. Politik perubahan nilai (value), tidak boleh yang akan berujung pada power ada hal-hal yang bertentangan (kekuasaan) menjadi sarana dengan prinsip-prinsip Islami. memberikan pelayanan kepada maupun Tidak pemasaran dalam kebatilan seperti gaya (marketing) yang Baik dari niat maupun masyarakat. Kedua adalah akhlaqiyyah. dilakukan oleh partai politik pada Yaitu waktu-waktu masih (moral, etika) dalam seluruh aspek berada di livel intelektual rasional kegiatan politik, karena nilai-nilai yang Muhammad moral dan etika adalah nilai yang Syakir Sula (2006) dalam bukunya bersifat universal, yang diajarkan Syariah oleh terdahulu, manipulatif. Marketing bersama yang Hermawan ditulis Kartajaya, mengedepankan semua dapat agama diterima akhlak sehingga oleh semua menuliskan empat prinsip dasar manusia. marketing syariah. Di dalam tulisan menjadi antitesa terhadap perilaku ini politik yang jamak kita saksikan disinkronkan dengan kajian politik. Akhlaqiyah ini tentu telah keluar dari koridor sebagai Pertama rabbaniyyah dikontruksi yaitu adalah orang terhormat (misalnya anggota politisi DPR). jiwa dengan basis nilai Ketiga adalah al-waqiyyah agama yang transenden. Meyakini atau bahwa hukum-hukum syariat yang keluasan dan keluwesan syariah bersifat ketuhanan adalah yang Islam yang melandasinya, maka paling adil, aktifitas marketing politik harus paling selaras bentuk kebaikan, paling sempurna, dengan paling segala dapat realistis. Sebagaimana dapat diterima nalar dan logika kolektif masyarakat. Program Studi Ilmu Hubungan Internasional FISIP-UNPAS Bukan Page 79 ISSN 08532265 JURNAL ONLINE WESTPHALIA, VOL.13,NO.1 (JANUARI-JUNI 2014) manipulasi dan kamuflase atau kita kenal dengan istilah pencitraan. atau Kesimpulan Jika disimpulkan setidaknya ada lima faktor kenapa pemasaran Keempat yaitu insaniyyah politik cepat berkembang Pertama, manusiawi. sistem Bahwa Islam multi partai yang diciptakan untuk manusia agar memungkinkan siapa saja boleh derajatnya sifat mendirikan dan konsekuensinya terangkat, kemanusiaannya terjaga partai politik dan menyebabkan terpelihara. Filosofi politik adalah persaingan power politik. Kedua, pemilih telah lebih untuk kesejahteraan mendistribusi kepada semua bebas tajam antar menentukan partai pilihannya masyarakat tanpa pandang kelas dibandingkan pemilu sebelumnya dan strata sosial. sehingga syarat bagi penerapan Sebagaimana syariat islam pemasaran politik terpenuhi. diciptakan untuk manusia sesuai Ketiga, partai-partai lebih bebas dengan tanpa menentukan platform dan identitas menghiraukan ras, warna kulit, organisasinya. Keempat, pemilu kebangsaan dan status. Hal inilah merupakan yang membuat syariah memiliki yang penting dalam perjalanan sifat universal sehingga menjadi bangsa syariah humanistis dan universal. berkepentingan terutama para elit kapasitasnya Maka sehingga sejarah pihak-pihak politisi politik akan berusaha keras untuk semua ambil hanya pemilihan anggota DPR, DPD dan kelompoknya saja. Disinilah politisi presiden secara langsung serta terlepas dari perangkap slogan pemilihan kepala daerah (pilkada) yang mengatas namakan rakyat. gubernur, Bahwa rakyat menanti realisasi (Nursal, 2004). dari Daftar Bacaan: adalah kesejatian momentum melayani masyarakat, klaim kepentingan bukan memperjuangkan mereka. Pada bagian. Politik, dengan fakta jauh lebih melekat di Marketing dalam (2006). masyarakat dari bupati, dan Asep Ferry Bastian, akhirnya kita sadar bahwa bekerja benak Kelima, Politik, sistem walikota Marketing Firmanzah sekedar slogan hampa dan palsu! Program Studi Ilmu Hubungan Internasional FISIP-UNPAS Page 80