BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Anatomi Jantung Jantung dalam terminology sederhana, merupakan sebuah pompa yang terbuat dari otot. Istilah kardiak berarti berhubungan dengan jantung, dari bahasa Yunani cardia untuk jantung. Jantung merupakan salah satu organ terpenting dalam tubuh manusia yang berperan dalam system peredaran darah yang berfungsi untuk memompa darah ke paru-paru dan ke seluruh bagian tubuh dan terletak di rongga dada diantara kedua paru-paru. 2.1.1 Struktur Internal Jantung Gambar 2.1 Anatomi Jantung Manusia Jantung terbagi atas empat ruang utama, yaitu Atrium atau Serambi kiri-kanan dan Ventrikel atau Bilik kiri-kanan. Secara fungsional, jantung dibagi menjadi alat pompa kanan, yang memompa darah kotor menuju paru-paru melalui sirkulasi pulmonary, dan alat pompa kiri, yang memompa darah bersi ke seluruh tubuh manusia melalui sirkulasi sistemik. 5 6 Dinding serambi jauh lebih tipis dibandingkan dinding bilik karena bilik harus melawan gaya gravitas bumi untuk memompa dari bawah ke atas, khusunya di aorta, untuk memompa ke seluruh bagian tubuh yang memiliki pembuluh darah. Dua pasang rongga (bilik dan serambi bersamaan) di masing-masing belahan jantung disambungkan oleh sebuah katup. Secara umum jantung memiliki dua katup jenis utama, yaitu katub atrioventrikularis (katup AV) yang memisahkan atrium dengan ventrikel, dan katup semilunaris yang memisahkan ventrikel dengan pembuluh darah yang bersangkutan. Pada bagian jantung kiri, katup AV dikenal dengan nama katup mitral, yang memisahkan atrium dan ventrikel kiri. Sedangkan untuk katup semilunarisnya, dikenal dengan nama katup aorta, Katup aorta ini memisahkan antara ventrikel kiri dengan aorta. Aorta merupakan pembuluh arteri terbesar pada sirkulasi sistemik, yang menghubungkan pembuluh arteri lain dengan jantung melalui ventrikel kiri. Pada bagian jantung kanan, katup AV dikenal dengan nama katup tricuspid, yang memisahkan atrium dan ventrikel kanan. Sedangkan untuk katup semilunarisnya, dikenal dengan nama katup pulmonalis. Katup pulmonalis ini memisahkan antara ventrikel kanan dengan arteri pulmonalis. Dengan adanya katup AV, darah tidak mengalir kembali ke atrium ketika ventrikel berkontraksi, dan begitu juga dengan adanya katup semilunaris, darah dari aorta maupun arteri pulmonalis tidak akan kembali ke ventrikel sewatu ventrikel dalam keadaan istirahat (relaksasi). 2.1.2 Cara Kerja Jantung Pada saat berdenyut, setiap ruang jantung mengendur dan terisi darah (disebut diastole). Selanjutnya jantung berkontraksi dn memompa darah keluar dari ruang jantung yang disebut kistol. Kedua serambi mengendur 7 dan berkontraksi secara bersamaan, begitu pula kedua bilik juga mengendur dan berkontraksi secara bersamaan. Darah yang kehabisan oksigen (darah kotor) dan mengandung banyak karbondioksida dari seluruh tubuh mengalir melalui dua vena terbesar (vena karva) menuju ke dalam serambi kanan. Setelah serambi kanan terisi darah, dia akan mendorong darah ke dalam bilik kanan. Dari bilik kanan, darah akan dipompa melalui katup pulmoner ke dalam arteri pulmonalis menuju ke paru-paru. Darah akan mengalir melalui pembuluh yang sangat kecil (kapiler) yang mengelilingi kantong udara di paru-paru, menyerap oksigen dan melepaskan karbondioksida yang selanjutnya dihembuskan. Darah yang kaya akan oksigen (darah bersih) mengalir di dalam vena pulmonalis menuju ke serambi kiri. Peredaran darah di antara bagian kanan jantung, paru-paru dan sermbi kiri disebut sirkulasi pulmoner. Di dalam serambi kiri darah akan di doring menuju bilik kiri, yang selanjutnya akan memompa darah bersih ini melewati katup aorta masuk ke dalam aorta (arteri terbesar dalam tubuh). Darah kaya oksigen ini disediakan untuk seluruh tubuh, kecuali paru-paru. 2.1.3 Detak Jantung Detak jantung terjadi akibat adanya dua mekanisme pada jantung yaitu sistole dan diastole. Sistole merupakan suatu fase dimana serambi relaksasi, serta bilik dari jantung berkontraksi. Adanya kontraksi ini menyebabkan daerah dalam ruang bilik bertekanan tinggi, serta terjadi gerakan peristaltic sehingga darah akan mengalir ke ruang yang bertekanan lebih rendah, yakni menju arteri, untuk selanjutnya darah tersebut akan beredar ke organ-organ melalui pembuluh darah. Sedangkan diastole merupakan fase saat serambi kontraksi serta bilik relaksasi. Pada saat terjadi kontraksi serambi terjadi tekanan yang lebih besar pada ruang serambi akibat kontraksinya tersebut, sehingga adanya tekanan yang lebih besar pada bagian serambi ini dibandingkan dengan 8 daerah bilik, maka darah akan mengalir menuju bilik yang bertekanan rendah. Normalnya terdapat dua bunyi yang terjadi setiap satu siklus jantung. Yang pertama “lub” rendah yang agak memanjang (bunyi pertama), yang disebabkan oleh mulainya vibrasi oleh penutupan mendadak katup mitral dan tricuspid pada awal sistole bilik. Yang kedua “dup” bernada tinggi yang lebih singkat (bunyi kedua), yang disebabkan vibrasi yang disertai dengan penutupan katup aorta dan pulmonalis tepat setelah akhir sistole bilik. Bunyi ketiga bernada rendah yang lunak terdengar sekitar sepertiga jalan melalui diastole dalam banyak individu muda normal. Ia bersamaan dengan pengisian bilik yang cepat dan mungkin karena vibrasi dimulai oleh aliran masuk darah. Bunyi keempat kadang-kadang dapat terdengar segera sebelum bunyi pertama sewaktu tekanan serambi tinggi atau bilik kaku dalam pengisian dan jarang terdengar dalam dewasa normal. Frekuensi jantung normal berkisar antara 60 sampai 100 denyut per menit (bpm), dengan rata-rata denyutan 75 kali per menit. Dengan kecepatan seperti itu, siklus jantung berlangsung selama 0,8 detik yaitu sistole 0,5 detik, dan diastole 0,3 detik. Suara jantung normal mempunyai rentang frekuensi antara 20 Hz hingga 40 Hz, sedangkan suara jantung abnormal mempunyai rentang frekuensi hingga 1000 Hz. Suara detak jantung yang abnormal terdiri dari suara 1 dan 2 yaitu suara murmur dan getaran yang dikarenakan terganggunya kondisi sistem kardiovaskular pada tubuh. Salah satu jenis regurgitasi menyebabkan murmur dalam rentang 100 hingga 600 Hz dan bahkan untuk jenis murmur tertentu hingga 1000 Hz. Takikardia adalah peningkatan frekuensi jantung sampai melebihi 100 denyut per menit. Brakardia ditunjukan untuk frekuensi jantung yang kurang dari 60 denyut per menit. Takikardia abnormal adalah detak jantung antara 140-250 kali per menit. Flutter adalah detak jantung antara 250-350 kali per menit dan fibrilasi adalah detak jantung yang lebih besar dari 350 kali per menit. Frekuensi detak jantung akan melambat 9 (brakardia) selama tidur dan dipercepat (takikardia) oleh emosi, gerak badan, demam, penggunaan obat, serta ransangan lainnya. Dalam individu muda sehat yang bernafas pada frekuensi normal, maka frekuensi jantung bervariasi sesuai pernapasan: ia dipercepat selama inspirasi dan melambat selama ekspirasi, terutama jika kedalaman pernapasan meningkat. Tabel 2.1 Detak Jantung Per Menit Berdasarkan Umur Umur Detak Per menit Bayi baru lahir 130-150 Anak-anak 100-130 Anak kecil yang lebih tua 90-110 Dewasa 60-100 Ketika istirahat, rata-rata detak jantung manusia sekitar 70 kali per menit (laki-laki) dan 75 kali per menit (wanita); tetapi, ini bervariasi antara individualnya. Detak jantung bayi antara itu sekitar 130-150 kali per menit, detak jantung anak-anak adalah 100-130 kali per menit, detak jantung anak-anak yang lebih tua sekitar 90-110 per menit, dan dewasa sekitar 60-100 kali per menit. 2.1.4 IBI (Interbeat Interval) IBI umumnya diukur dalam satuan milidetik. Dalam fungsi jantung normal, setiap nilai IBI bervariasi dari detak ke detak. Variasi alami ini dikenal sebagai heart rate variability (HRV). Namun, kondisi jantung tertentu dapat menyebabkan nilai-nilai IBI individu menjadi konstan, sehingga dalam HRV yang hamper nol. Hal ini dapat terjadi, misalnya, selama periode latihan dengan meningkatkan denyut jantung dan denyut jantung menjadi biasa. Penyakit tertentu dapat menyebabkan denyut 10 jantung meningkat dan menjadi seragam juga, seperti ketika penderita terjangkit infeksi. 2.2 Arduino Uno Arduino Uno adalah board mikrokontroler berbasis ATmega328. Uno memiliki 14 pin digital input/output (dimana 6 dapat digunakan sebagai output PWM), 6 input analog, resonator keramik 16 MHz, koneksi USB, jack listrik, header ICSP, dan tombol reset. Uno dibangun berdasarkan apa yang diperlukan untuk mendukung mikrokontroler, sumber daya bisa menggunakan power USB (jika terhubung ke computer dengan kabel USB) dan juga dengan adaptor atau baterai. Arduino Uno berbeda dari semua papan sebelumnya dalam hal tidak menggunakan FTDi chip driver USB-to-serial. Sebaliknya, fitur ATmega16U2 (ATmega8U2 sampai versi R2) deprogram sebagai converter USB-to-serial. Revisi 2 dari Uno memiliki resistor pulling 8U2 HWB yang terhubung ke tanah, sehingga lebih mudah untuk menggunakan mode DFU. Gambar 2.2 Arduino Uno Papan Arduino Uno Rev 3 memiliki fitur-fitur baru sebagai berikut : - Pertama adalah pinout: ada penambahan pin SDA dan SCL yang dekat dengan pin AREF dan dua pin baru lainnya ditempatkan dekat 11 dengan pin RESET, IOREF yang memungkinkan shield untuk beradaptasi dengan tegangan yang disediakan dari papan/AVR, yang beroperasi dengan 5 V dan dengan Arduino yang beroperasi 3.3 V - Kedua adalah pin tidak terhubung, yang dicadangkan untuk kebutuhan mendatang. 2.2.1 - Reset sirkuit yang sangat kuat - ATmega16U2 menggantikan ATmega8U2 Sumber Daya Arduino Uno dapat diaktifkan melalui koneksi USB atau dengan catu daya eksternal. Sumber daya dipilih secara otomatis. Untuk sumber daya eksternal (non-USB) dapat berasal baik dari adaptor AC_DC atau baterai. Adaptor ini dapat dihubungkan dengan memasukkan 2.1mm jack DC ke colokan listrik papan. Baterai dapat dimasukkan pada pin header Gnd dan Vin dari konektor daya. Board dapat beroperasi pada pasokan eksternal dari 6 sampai 20 Volt. Namun jika tegangan kurang dari 6 Volt kemungkinan tidak stabil pada perangkat sangat besar. Jika menggunakan lebih dari 12 V regulator tegangan bisa panas dan merusak papan. Rentang yang dianjurkan adalah 7 sampai 12 Volt. Pin listrik yang tersedia adalah sebagai berikut : VIN. Input tegangan ke papan Arduino ketika menggunakan sumber daya eksternal dapat disediakan melalui pin ini, atau jika menggunakan sumber tegangan melalui colokan listrik. 5 V. Pin ini merupakan output 5 V yang telah diatur oleh regulator papan Arduino. Papan dapat diaktifkan dengan daya, baik dari colokan listrik DC (7-12 V), konektor USB (5 V), atau pin VIN board (7-12 V). Jika tegangan dimasukan melalui pin 5 V atau 3.3 V secara langsung (tanpa melewati regulator) dapat merusak papan Arduino. Penulis tidak menyarankan itu. 12 Tegangan pada pin 3.3 V dihasilkan oleh regulator on-board. Menyediakan arus maksimum 50 mA. GND. Pin untuk ground. IOREF. Pin ini di papan Arduino memberikan tegangan referensi ketika mikrokontroler beroperasi. Sebuah shield yang dikonfigurasi dengan benar dapat membaca pin tegangan IOREF sehingga dapat memilih sumber daya yang tepat agar dapat bekerja dengan 5 V atau 3.3 V. Tabel 2.2 Data Spesifikasi Arduino Uno 2.2.2 Memori ATMega328 memiliki 32 KB (dengan 0,5 KB digunakan untuk boatloader). ATMega328 juga memiliki 2 KB dari SRAM dan 1 KB EEPROM (yang dapat dibaca dan ditulis dengan perpustakaan/library EEPROM). 2.2.3 Input dan Output Masing-masing dari 14 pin digital Uno dapat digunakan sebagai input dan output, menggunakan fungsi pinMode(), digitalWrite(), dan digitalRead(). Mereka beroperasi pada tegangan 5 volt. Setiap pin dapat memberikan atau menerima maksimum 40 mA dan memiliki resistor pull- 13 up internal (terputus secara default) dari 20-50 kOhms. Selain itu, beberapa pin berfunsi special : Serial : pin 0 (Rx) dan 1 (Tx) digunakan untuk menerima (Rx) dan mengitimkan (Tx) data serial TTL. Pin ini terhubung dengan pin ATMega8U2 USB-to-Serial TTL. Eksternal interupsi : pin 2 dan 3 dapat dikonfigurasi untuk memicu interrupt pada nilai yang rendah (low value), rising atau falling edge, atau perubahan nilai. Lihat fungsi attachInterrupt() untuk rinciannya. PWM: pin 3,5,6,9,10, dan 11 menyediakan 8-bit PWM dengan fungsi analogWrite() SPI: pin 10 (SS), 11 (MOSI), 12 (MISO), 13 (SCK) mendukung komunikasi SPI dengan menggunakn perpustakaan SPI LED: pin 13. Built-in LED terhubung ke pin digital 13. LED akan menyala ketika diberi nilai HIGH Arduino Uno memiliki 6 input analog, berlabel A0 sampa A5, yang masing-masing menyediakan resolusi 10 bit (yaitu 1024 nilai yang berbeda). Secara default mereka mengukuru dari ground sampai 5 Volt, perubahan tegangan maksimal menggunakan pin AREF dan fungsi analogReference(). Selain itu, beberapa pin tersebut memiliki spesialisasi fungsi, yaitu TWI: pin A4 atau SDA dan A5 atau SCL mendukung komunikasi TWI menggunakan perpustakaan wire. Ada beberapa pin lainnya yang tertulis di board : AREF. Tegangan referensi untuk input analog. Dapat digunakan dengan fungsi analogReference(). Reset. Gunakan LOW untuk mereset mikrokontroler. Biasanya digunakan untuk menambahkan tombol reset. 14 2.2.4 Komunikasi Arduino Uno memiliki sejumlah fasilitas untuk berkomunikasi dengan computer, Arduino lain, atau mikrokontroler lainnya. ATMega328 menyediakan UART TTL (5V) komunikasi serial, yang tersedia pada pin digital 0 (Rx) dan 1 (Tx). Pada ATMega16U2 saluran komunikasi serial melalui USB dan muncul sebagai com port virtual untuk perangkat lunak pada computer. Firmware 16U2 menggunakan standar driver USB COM, dan tidak ada driver eksternal diperlukan. Namun, pada Windows, diperlukan file .inf . Perangkat lunak Arduino termasuk monitor serial yang memungkinkan data tekstual sederhana akan dikirim ke dan dari papan Arduino. Rx dan Tx LED di papan akan berkedip ketika data sedang dikirim melalui chip USB-to-Serial dan koneksi USB computer (tetapi tidak untuk komunikasi serial pada pin 0 dan 1) ATMega328 juga mendukung I2C (TWI) dan komunikasi SPI. Perangkat lunak Arduino termasuk perpustakaan Wire berfungsi menyederhanakan penggunaan bus I2C. untuk komunikasi SPI, menggunakan perpustakaan SPI. 2.2.5 Perlindungan Arus USB Arduino Uno memiliki polyfuse reset yang melindungi port pada USB computer dari arus pendek atau berlebih. Meskipun kebanyakan computer memberikan perlindungan internal sendiri, sekering menyediakan lapisan perlindungan tambahan. Jika lebih dari 500 mA, sekering otomatis bekerja. 2.2.6 Karakteristik Fisik Panjang maksimum dan lebar PCB Uno masing-masing adalah 2,7 dan 2,1 inci dengan konektor USB dan colokan listrik yang melampaui dimensi tersebut. Empat lubang sekrup memungkinkan papan harus terpasang ke permukaan. Perhatikan bahwa jarak antara pin digital 7 dan 8 adalah 0,16 tidak seperti pin lainnya. 15 2.2.7 Programming Arduino Uno dapat diprogram dengan perangkat lunak Arduino. Pilih Arduino Uno dari Tool lalu sesuaikan dengan mikrokontroler yang digunakan. Para ATMega328 pada Arduino Uno memiliki bootloader yang memungkinkan pengguna untuk meng-upload program baru tanpa menggunakan programmer hardware eksternal dengan menggunakan protocol dari bahasa C. Sistem dapat menggunakan perangkat lunak FLIP Atmel (Windows) atau programmer DFU (Mac OS X dan Linux) untuk memuat firmware baru. 2.2.8 Perangkat Lunak Lingkungan open-source Arduino memudahkan untuk menulis kode dan meng-upload ke board Arduino. Hal ini dapat berjalan pada sistem operasi Windows, Mac OS X, dan Linux. Berdasarkan pengolahan, avrgcc, dan perangkat lunak sumber terbuka lainnya. Gambar 2.3 Tampilan Framework Arduino Uno 16 2.2.9 Otomatis Software Reset Tombol reset Arduino Uno dirancang untuk menjalankan program yang tersimpan di dalam mikrokontroler dari awal. Tombol reset terhubung ke ATMega328 melalui kapasitor 100 nf. Setelah tombol reset ditekan cukup lama untuk me-reset chip, software IDE Arduino dapat juga berfungsi untuk meng-upload program dengan hanya menekan tombol upload pada software IDE Arduino. 2.3 Pulse Sensor Heart Rate Pulse Sensor adalah alat sensor yang dirancang untuk dapat menerima getaran dari jantung di sejumlah titik bagian tubuh. Alat ini dapat diaplikasikan oleh mahasiswa, seniman, atlet, atau pengembang aplikasi dan permainan. Pulse Sensor dapat memonitoring denyut jantung dalam keadaan real time. Pulse Sensor harus terintegrasi oleh Arduino untuk dapat memonitoring denyut jantung. Gambar 2.4 Komponen Perangkat Pulse Sensor 17 Perangkat Pulse Sensor terdiri dari : Kabel 24-inch color-coded, dengan konektor standar (0,1” pitch). Dengan kabel ini perangkat pulse sensor pun semakin mudah dipasang dengan perangkat mikrokontroler, tanpa adanya proses menyolder. Klip untuk telinga. Dimana alat dapat ditempelkan pada telinga sehingga denyut pada telinga dapat diperoleh dan diolah menjadi grafik pada layar display. 2 buah Velcro dots (tempelan pada kain) 3 buah stiker transparan. Dimana penggunaannya berfungsi untuk menutup komponen depan pada pulse sensor pada tangan yang basah agar komponen tidak rusak. Gambar 2.5 Rangkain Skematis Pulse Sensor Bagian depan sensor yang berbentuk lambang hati adalah sisi yang akan terkontak dengan kulit. Pada bagian depan pun akan terlihat sebuah lubang bulat kecil, dimana LED akan bersinar dari belakang sensor dan ada kotak persegi kecil dibawah LED. Kotak tersebut adalah ambient light sensor yang sama persis digunakan dalam ponsel, tablet, dan juga laptop yang dimana berfungsi sebagai penyesuai kecerahan layar dalam pengaturan cahaya rendah. LED memeberikan sinar cahaya ke ujung jari atau daun telinga, dan sensor akan membaca cahaya yang memantul 18 kembali. Bagian belakang sensor adalah sisa bagian-bagian rangkaian pendukung pada pulse sensor. Gambar 2.6 LED dan Ambient Light Sensor Pada Perangkat Pulse sensor dapat disambungkan ke perangkat Arduino dengan menggunakan tambahan kabel jumper atau disambungkan ke breadboard dengan menggunakan pin male. Sebelum menggunakan Pulse sensor, kode pada Arduino harus dijalankan terlebih dahulu agar pembacaan pada sensor dapat berjalan. 2.4 Program Processing Processing adalah sebuah bahasa program open-source dan juga lingkungan pengembangan terintegrasi (IDE) yang dirancang untuk kebutuhan pengembangan elektronik, seni media, desain visual dengan tujuan pengajaran dasar-dasar pemograman komputer dalam konteks visual dan sebagai dasar sketsa elektronik. Proyek ini dimulai pada tahun 2001 oleh Casey Reas dan Benjamin Fry yang berasa dari lulusan Estetika dan Komputasi di MIT (Massachusetts Institute of Technology). Salah satu tujuan lain dari pengolahan adalah sebagai alat untuk mendapatkan nonprogrammer dimulai dengan pemograman, melalui kepuasan instan dari 19 umpan balik visual. Processing dibuat berdasarkan program Java, dengan menggunakan pemograman sintaks dan grafis yang disederhanakan. Gambar 2.7 Lambang Program Processing Kemampuan program Processing sangatlah luas, terutama pada perpustakaan data serta tools di dalamnya. Perpustakaan data memungkinkan pengguna membuat sketsa diluar dari kode utama Processing. Ada ratusan perpustakaan data yang disumbangkan oleh komunitas pengguna Processing yang dapat ditambahkan kedalam sketsa untuk membuat hal-hal baru seperti bermain suara, visualisasi komputer, dan membuat geometri 3D canggih. PDE adalah alat tambahan yg membantu membuat serta menciptakan sketsa lebih mudah dengan menyediakan antarmuka untuk tugas-tugas seperti memilih warna. Program Processing memiliki mode pemograman yang berbeda untuk membangun sketsa pada platform dan program yang berbeda dengan cara yang berbeda-beda, seperti Java, Experimental dan juga mode pemograman lainnya, seperti JavaScript dan Android yang dapat ditambahkan dengan cara memilih ”Add Mode..” dari menu sudut atas PDE. 2.4.1 Processing Development Environment (PDE) Processing Development Environment (PDE) terdiri dari teks editor sederhana untuk menulis kode, pesan area, konsol teks, tab untuk mengelola file, toolbar untuk tindakan umum, dan serangkaian menu 20 lainnya. Opsi menusberubah dari mode ke mode. Default mode Java didokumentasikan di dalamnya. Gambar 2.8 Gambar Tampilan PDE Program yang ditulis dengan menggunakan Processing disebut sketsa. Sketsa ini ditulis dalam editor teks. Sedangkan editor teks itu sendiri memiliki fitur untuk memotong dan untuk mengganti teks. Bagian isi pesan memberikan umpan balik saat menyimpan dan mengekspor dan juga menampilkan kesalahan. Output konsol menampilkan teks dengan sketsa Processing termasuk pesan error lengkap dan output teks dari sketsa dengan fungsi print () dan printIn (). Berikut adalah tombol-tombol pada menu toolbar yang dapat menjalankan dan menghentikan program, membuat sketsa baru, membuka, menyimpan, dan ekspor. Run Berfungsi sebagai menjalankan sketsa. Dalam Java mode, kode di kompilasi dan jendela tampilan baru akan terbuka. Stop Memberhentikan sketsa yang sedang berjalan. 21 New Membuat sketsa baru dengan tampilan jendela yang sedang berjalan. Open Menyediakan menu dengan pilihan untuk membuka file dari mana saja di computer (Open..), dari menu contoh (Example..), atau dari salah satu program pada Sketchbook. Save Menyimpan sketsa yang sedang berjalan pada lokasi tertentu. Export Mengekspor skesta ini sebagai aplikasi Java dan folder yang berisi file terbuka. Processing Development Environment (PDE) sangat mudah dikonfigurasinya. Preferensi yang paling umum dapat dimodifikasi pada jendela preferensi, terletak di menu File pada Windows dan Linux dan dalam menu Processing di Mac OS X. Daftar lengkap preferensi disimpan dalam file ”prefrences.txt”. File ini dapat dibuka dan diedit secara langsung walaupun program Processing tidak berjalan. Semua proyek dalam program Processing disebut sketsa. Setiap sketsa memiliki folder tersendiri. File utama untuk setiap sketsa memiliki nama yang sama dengan folder di dalamnya. Sebagai contoh, jika sketsa bernama ”Sketsa_123”, folder untuk sketsa akan disebut ”Sketsa_123” dan file utama akan disebut ”Sketsa_123.pde”. ekstensi file PDE adalah singkatan dari Processing Development Environment. 22 2.5 Buzzer Buzzer adalah sebuah komponen elektronika yang berfungsi untuk mengubah getaran listrik menjadi getaran suara. Pada dasarnya prinsip kerja buzzer hampir sama dengan loud speaker, jadi buzzer juga terdiri dari kumparan yang terpasang pada diafragma dan kemudian kumparan tersebut dialiri arus sehingga menjadi elektromagnet, kumparan tadi akan tertarik ke dalam atau keluar, tergantung dari arah arus dan polaritas magnetnya, karena kumparan dipasang pada diafragma maka setiap gerakan kumparan akan menggerakkan diafragma secara bolak-balik sehingga membuat udara bergetar yang akan menghasilkan suara pada suatu alat (alarm). Gambar 2.9 Gambar Buzzer 2.6 LED (Light Emitting Diode) Lampu LED atau kepanjangannya Light Emitting Diode adalah suatu lampu indikator dalam perangkat elektronika yang biasanya memiliki fungsi untuk menunjukkan status dari perangkat elektronika tersebut. Misalnya pada sebuah komputer, terdapat lampu LED power dan LED indikator untuk processor, atau dalam monitor terdapat juga lampu LED power dan power saving. Lampu LED terbuat dari plastik dan dioda semikonduktor yang dapat menyala apabila dialiri tegangan listrik rendah 23 (sekitar 1.5 Volt DC). Bermacam-macam warna dan bentuk dari lampu LED, disesuaikan dengan kebutuhan dan fungsinya. Gambar 2.10 Gambar LED Cahaya pada LED pada dasarnya terbentuk dari paket-paket partikel yang memiliki energi dan memontum, tetapi tidak memiliki massa. Partikel ini disebut foton. Foton dilepaskan sebagai hasil pergerakan elektron. Pada sebuah atom, elektron bergerak pada suatu orbit yang mengelilingi sebuah inti atom. Elektron pada orbital yang berbeda memiliki jumlah energi yang berbeda. Elektron yang berpindah dari orbital dengan energi lebih tinggi ke orbital dengan tingkat energi lebih rendah perlu melepas energi yang dimilikinya. Energi yang dilepaskan ini merupakan bentuk dari foton. Semakin besar energi yang dilepaskan, semakin besar energi yang terkandung dalam foton. 2.6.1 Teknologi LED Fungsi Fisikal Sebuah LED adalah sejenis diode semikonduktor istimewa. Seperti sebuah diode normal. LED terdiri dari sebuah chip bahan semikonduktor yang diisi penuh, atau di-dop, dengan ketidakmurnian untuk menciptakan sebuah struktur yang disebut pn junction. Pembawa muatan elektron dan lubang mengalir ke junction dari elektrode dengan voltase berbeda. Ketika elektron 24 bertemu dengan lubang, dia jatuh ke tingkat energi yang lebih rendah, dan melepas energi dalam bentuk foton. Emisi cahaya Panjang gelombang dari cahaya yang dipancarakan, dan oelah karena itu warnanya, tergantung dari selisih pita energi dari bahan yang membentuk p-n junction. Sebuah diode normal, biasanya terbuat dari silikon atau germanium, memancarkan cahaya tampak inframerah dekat, tetapi bahan yang digunakan untuk sebuah LED memiliki selisih pita energi antara cahaya inframerah dekat, tampak, dan ultraungu dekat. Polarisasi Tak seperti lampu pijar dan neon, LED mempunyai kecenderungan polarisasi. Chip LED mempunyai kutub positif dan negatif (p-n) dan hanya akan menyala bila diberikan arus maju. Ini dikarenakan LED terbuat dari bahan semikonduktor dan hanya akan mengizinkan arus listrik mengalir ke satu arah dan tidak ke arah sebaliknya. Bila LED diberikan arus terbalik, hanya akanada sedikit arus yang melewati chip LED. Ini menyebabkan chip LED tidak akan mengeluarkan emisi cahaya. Tegangan Maju Karakteristik chip LED pada umumnya adalah sama dengan karakteristik diode yang hanya memerlukan tegangan tertentu untuk dapat beroperasi. Namun bila diberikan tegangan yang terlalu besar, LED akan rusak walaupun tegangan yang diberikan adalah tegangan maju. Tegangan yang diperlukan sebuah diode untuk dapat beroperasi adalah tegangan maju (Vf). 25 Sirkuit LED Sirkuit LED dapat didesain dengan cara menyusun LED dalam posisi seru maupun paralel. Bila disusun secara seri, maka yang perlu diperhatikan adlah jumlah tegangan yang diperlukan seluruh LED dalam rangkaian tadi. Namun bila LED diletakkan dalam keadaan paralel, maka yang perlu diperhatikan menjadi jumlah arus yang diperlukan seluruh LED dalam rangkaian ini. Menyusun LED dalam rangkaian seri akan lebih sulit jika warna LED berbeda-beda, karena tiap warna LED yang berlainan mempunyai tegangan maju (Vf) yag berbeda. Perbedaan ini akan menyebabkan bila jumlah tegangan yang diberikan terlalu besar akan berakibat kerusakan pada LED yang mempunyai tegangan maju relatif rendah. Substrat LED Pengembangan LED dimulai dengan alat inframerah yang dibuat dengan gallium arsenide. Perkembangan dalam ilmu material telah memungkinkan produksi alat dengan panjang gelombang yang lebih pendek, menghasilkan cahaya dengan warna bervariasi. LED konvesional terbuat dari mineral inorganik yang bervariasi, menghasilkan warna sebagai berikut : Alluminium gallium arsenide (AIGaAs) - merah Gallium aluminium phosphide - hijau Gallium arsenide/phosphide (GaAsP) - oranye merah, kuning, oranye Gallium nitride (GaN) - hijau dan biru Gallium phosphide (GaP) - merah, kuning, hijau Zinc selenide (ZnSe) - biru Indium gallium nitride (InGaN) - hijau kebiru-biruan Indium gallium aluminium phosphide - orannye, kuning, dan hijau 26 Silicon carbide (SiC) - biru Diamond (C) - ultraviolet Silicon (Si) - biru (dalam pengembangan) Sapphire (Al2O3) - biru