BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kanker payudara adalah

advertisement
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kanker payudara adalah keganasan pada sel-sel yang terdapat pada
jaringan payudara, bisa dari komponen kelenjarnya (epitel saluran maupun
lobulusnya) maupun komponen selain kelenjar seperti jaringan lemak,
pembuluh darah, dan persyarafan jaringan payudara (Rasjidi, 2010).
Kanker merupakan salah satu penyakit yang termasuk dalam kelompok
penyakit tidak menular (Non-communicable diseases atau NCD). NCD
merupakan penyebab kematian terbesar di dunia. Dari 57 juta kematian pada
tahun 2008, 63% (36 juta kematian) disebabkan oleh NCD, terutama oleh
karena penyakit kardiovaskuler (17 juta kematian), kanker (7,6 juta kematian),
penyakit paru kronis (4,2 juta kematian) dan diabetes (1,3 juta kematian).
Sekitar seperempat dari jumlah kematian akibat NCD di dunia terjadi pada
usia sebelum 60 tahun. Angka kematian akibat NCD lebih tinggi dibandingkan
dengan jumlah seluruh kematian karena penyebab lainnya. Berbeda dengan
pendapat secara umum, 80% kematian akibat NCD justru terdapat di negaranegara dengan berpendapatan rendah-menengah. NCD merupakan penyebab
kematian tertinggi di sebagian besar negara-negara di Amerika, Mediterania
Timur, Eropa, Asia Tenggara dan Pasifik Barat (WHO, 2010).
Di Indonesia, tiap tahun diperkirakan terdapat 100 penderita baru per
100.000 penduduk. Ini berarti dari jumlah 237 juta penduduk, ada sekitar
Hubungan Dukungan Keluarga..., Ide Sankita Hanani, S1 Keperawatan UMP, 2015
237.000 penderita kanker baru setiap tahunnya. Sejalan dengan itu, data
empiris juga menunjukkan bahwa kematian akibat kanker dari tahun ke tahun
terus meningkat. Berdasarkan hasil Riskesdas tahun 2007, sekitar 5,7 %
kematian semua umur disebabkan oleh kanker ganas. Menurut Prof. Tjandra
Yoga, di Indonesia prevalensi tumor/kanker adalah 4,3 per 1000 penduduk.
Kanker merupakan penyebab kematian nomor 7 (5,7%) setelah stroke, TB,
hipertensi, cedera, perinatal, dan DM (Riskesdas, 2007). Sedangkan data di
RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo Purwokerto lebih dari 1000 kanker
payudara tiap tahunnya. Pada tahun 2013 ada 2283 pasien, tahun 2014 ada
1331 pasien. Pada bulan januari 2015 ada 32 pasien kanker payudara di RSUD
Prof. dr. Margono Soekarjo Purwokerto.
Dukungan keluarga adalah sikap, tindakan dan penerimaan keluarga
terhadap anggotanya. Anggota keluarga di pandang sebagai bagian yang tidak
terpisahkan dalam lingkungan keluarga. Anggota keluarga memandang bahwa
orang yang bersifat mendukung selalu siap memberikan pertolongan dan
bantuan jika diperlukan. Jenis dukungan yang diberikan keluarga untuk
mengurangi kecemasan pasien itu sendiri adalah dukungan informasional,
dimana keluarga memberikan nasehat, saran, dukungan jasmani maupun
rohani. Dukungan emosional juga diberikan keluarga, yang meliputi dukungan
yang diwujudkan dalam bentuk afeksi, adanya kepercyaan, perhatian,
mendengarkan dan didengarkan. Dukungan lainnya adalah dukungan
penilaian dan dukungan instrumental (Setiadi, 2008).
Hubungan Dukungan Keluarga..., Ide Sankita Hanani, S1 Keperawatan UMP, 2015
Efek dari dukungan keluarga terhadap kesehatan dan kesejahteraan
berfungsi bersamaan. Keberadaan dukungan sosial keluarga yang adekuat
terbukti berhubungan dengan menurunnya mortalitas, lebih mudah sembuh
dari sakit, fungsi kognitif, fisik, dan kesehatan emosi. Disamping itu, pengaruh
positif dari dukungan social keluarga adalah pada penyesuaian terhadap
kejadian dalam kehidupan yang penuh dengan stress (Setiadi, 2008).
Kualitas hidup dapat diartikan sebagai derajat dimana seseorang
menikmati kepuasan dalam hidupnya. Untuk mencapai kualitas hidup maka
seseorang harus dapat menjaga kesehatan tubuh, pikiran dan jiwa. Sehingga
seseorang dapat melakukan segala aktivitas tanpa ada gangguan. (Ventegodt,
2003). Stadium lanjut, pasien kanker tidak hanya mengalami berbagai masalah
fisik, tetapi juga mengalami gangguan psikososial dan spiritual yang
mempengaruhi kualitas hidup pasien. Dalam sebuah penelitian oleh
Heydarnejad et al (2009), mengenai kualitas hidup penderita kanker paska
kemoterapi pada 200 pasien kanker, didapatkan sebanyak 22 (11%) pasien
tingkat kualitas hidupnya baik, 132 (66%) pasien tingkat kualitas hidupnya
sedang, dan 46 (23%) pasien tingkat kualitas hidupnya buruk. Oleh sebab itu,
kebutuhan pasien tidak hanya pada pemenuhan atau pengobatan gejala fisik,
namun juga pentingnya dukungan terhadap kebutuhan psikologis, social, dan
spiritual yang dilakukan dengan pendekatan interdisiplin. Hal inilah yang
dikenal sebagai perawatan paliatif (Menkes RI, 2007)
Hubungan Dukungan Keluarga..., Ide Sankita Hanani, S1 Keperawatan UMP, 2015
B. Rumusan Masalah
Adanya rumusan masalah yang peneliti arahkan adalah sejauh
manakah hubungan dukungan keluarga terhadap kualitas hidup pasien kanker
payudara di RSUD Prof. dr. Margono Soekarjo Purwokerto.
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Untuk mengidentifikasi hubungan dukungan keluarga dengan
kualitas hidup pasien kanker payudara.
2. Tujuan Khusus penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi:
a. Karakteristik responden dengan kanker payudara di RSUD Prof. dr.
Margono Soekarjo Purwokerto.
b. Tingkat dukungan keluarga pasien kanker payudara di RSUD Prof. dr.
Margono Soekarjo Purwokerto.
c. Kualitas hidup pasien kanker payudara yang menjalani perawatan di
RSUD Prof. dr. Margono Soekarjo Purwokerto.
d. Hubungan antara dukungan keluarga dengan kualitas hidup pasien
kanker payudara yang menjalani perawatan di RSUD Prof. dr.
Margono Soekarjo Purwokerto.
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi peneliti
Menambah pengetahuan dan wawasan serta memberikan pengalaman dan
meningkatkan pengetahuan tentang kualitas hidup terutama pada pasien,
dilihat dari hubungan dukungan keluarga penderita.
Hubungan Dukungan Keluarga..., Ide Sankita Hanani, S1 Keperawatan UMP, 2015
2. Bagi Responden
Penelitian ini dapat bermanfaat bagi keluarga sebagai informasi dan
segaligus untuk meningkatkan wawasan dalam memberikan pemahaman
akan peran, fungsi dan tanggung jawab sebagai anggota keluarga yang
wajib memberikan dukungan untuk peningkatan kualitas hidup bagi
anggota keluarga yang menderita kanker payudara. Sehingga penderita
tetap eksis dalam menjalani kehidupan selanjutnya dengan programprogram yang telah di buat oleh tim kesehatan.
3. Bagi Rumah sakit
Hasil penelitian ini dapat dijadikan masukan untuk di tindak lanjuti
sebagai
pedoman
pelaksanaan
pasien
kanker
payudara
dalam
meningkatkan aktualisasi diri penderita. Dapat dijadikan sebagai Standar
Oprasional Prosedur (SOP) diruangan Bugenvil untuk pemberian asuhan
keperawatan mandiri secara professional.
E. Penelitian Terkait
1. Rosita Saragih (2010), melakukan penelitian tentang Peranan Dukungan
Keluarga dan Koping Pasien Dengan Penyakit Kanker Terhadap
Pengobatan Kemoterapi Di RB 1 Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam
Malik Medan Tahun 2010 penelitian ini bersifat deskriptif dengan
menggunakan data primer yang didapat dari kuesioner yang dilakukan
kepada keluarga dan pasien-pasien yang menjalani pengobatan kemoterapi
di RB 1 RSUP Haji Adam Malik Medan. Dimana populasinya adalah 103
orang dan sampel yang digunakan adalah 25% dari 103 orang yaitu 25
Hubungan Dukungan Keluarga..., Ide Sankita Hanani, S1 Keperawatan UMP, 2015
orang yang sedang menjalani pengobatan di RB 1 RSUP Haji Adam Malik
Medan dari bulan juni-juli 2010. Dari penelitian diketahui bahwa
dukungan
keluarga
pada
penderita
yang
mengalami
kemoterapi
berdasarkan emosional adalah baik. Berdasarkan finansial dukungan
keluarga pada penderita yang mengalami kemoterapi adalah baik.
Berdasarkan spiritual dukungan keluarga pada pernderita yang mengalami
kemoterapi adalah baik. Berdasarkan supresi koping pasien yang
menjalani pengobatan kemoterapi adalah kurang baik. Dari hasil penelitian
ini dapat disimpulkan bahwa pentingnya dukungan dari keadaan
(emosional, final-Biel, spiritual) serta koping pasien (supresi dan
mengalihkan) untuk meningkatkan dukungan keluarga. Perawat berfungsi
sebagai memberikan penyuluhan khususnya tentang dukungan keluarga
dan koping pasien terhadap pengobatan kemoterapi.
Persamaan dengan peneliti ini adalah sama-sama meneliti
dukungan keluarga terhadap pasien kanker. Sedangkan perbedaan dari
penelitian tersebut yang diteliti adalah peran dukungan keluarga dan
koping pasien sedangkan penelitian disini yang diteliti adalah hubungan
dukungan keluarga dengan kualitas hidup pada pasien kanker.
2. Mahwita Sari (2012) meneliti tentang Hubungan Dukungan Keluarga
terhadap Motivasi Pasien Kanker Payudara Dalam Menjalani Kemoterapi
di Ruang Cendrawasih 1 RSUD Arifin Achmad Provinsi Riau. Jenis
penelitian ini adalah kuantitatif dengan desain deskriptif korelasi,
menggunakan pendekatan cross sectional. Jumlah sampel yang digunakan
Hubungan Dukungan Keluarga..., Ide Sankita Hanani, S1 Keperawatan UMP, 2015
sebanyak 37 respondn dengan teknik Consecutive Sampling. Alat ukur
yang digunakan adalah kuesioner. Analisis yang digunakan adalah analisis
unvariat dan bivariate dengan uji chi-square. Hasil penelitian didapatkan p
value = 0,08 (p value < 0,05) dengan OR=9,000 (95% CI=1,958-41,364),
artinya HO ditolak. Jadi dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang
signifikan antara dukungan keluarga terhadap motivasi pasien kanker
payudara dalam menjalani kemoterapi.
Persamaan dengan penelitian ini adalah sama-sama meneliti
hubungan dukungan keluarga pada pasien kanker payudara. Sedangkan
perbedaannya penelitian tersebut menghubungkan dukungan keluarga
terhadap motivasi pasien kanker sedangkan penelitian ini menghubungkan
dukungan keluarga dengan kualitas hidup pasien kanker payudara.
3. Pratical J. Hollen, Ph.D., R.N (1994) tentang Measurement of Quality of
Life in Patients with Lung Cancer in Multicenter Trials of New Therapies.
Penelitian ini dilakukan dengan objek penelitian pasien kanker paru. Hasil
penelitiannya ditunjukkan oleh kepatuhan pasien dan staff koefisien alpha
0,82 skala pasien, 0,75 untuk skala pengamat. Hal ini menunjukkan bahwa
pengamat skala LCSS layak.
Persamaan penelitian diatas dengan penelitian yang akan dilakukan
peneliti adalah sama-sama meneliti tentang kualitas hidup. Sedangkan
Perbedaan penelitian diatas dengan penelitian yang akan dilakukan yaitu
yaitu terdapat pada respondennya, peneliti sebelumnya hanya pada pasien
Hubungan Dukungan Keluarga..., Ide Sankita Hanani, S1 Keperawatan UMP, 2015
kanker patu, sedangkan penelitian ini akan dilakukan pada paien kanker
payudara.
4. Christine handayani siburian (2012), tentang Dukungan Keluarga dan
Harga Diri Pasien Kanker Payudara Di RSUP. H. Adam Malik Medan.
Penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif korelasi.
Pengambilan sampel menggunakan teknik Purposive Sampling dan sampel
yang didapat adalah 30 orang. Instrumen penelitian berupa kuesioner yang
mencakup data demografi dan pernyataan mengenai dukungan keluarga
dan harga diri. Pengumpulan data berlangsung selama bulan Februari
sampai Maret 2012. Uji korelasi yang digunakan dalam penelitian ini
adalah uji korelasi Spearman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
dukungan keluarga mempunyai hubungan yang signifikan dengan harga
diri pasien kanker payudara yang menjalani kemoterapi di RSUP H. Adam
Malik Medan, kekuatan hubungan sedang dan berpola positif (p = 0,027, r
= 0,403). Hasil penelitian menunjukkan bahwa semakin tinggi dukungan
keluarga maka semakin tinggi harga diri pasien kanker payudara yang
menjalani kemoterapi di RSUP H. Adam Malik Medan.
Persamaan penelitian diatas dengan penelitian yang akan dilkukan
peneliti adalah sama-sama meneliti tentang dukungan keluarga pada
pasien kanker payudara. Sedangkan perbedaan penelitian diatas dengan
penelitian yang akan dilakukan peneliti adalah perbedaan antara peneliti
terkait yaitu metode, hasil, waktu dan lokasi.
Hubungan Dukungan Keluarga..., Ide Sankita Hanani, S1 Keperawatan UMP, 2015
Download