Economics Development Analysis Journal

advertisement
EDAJ 3 (2) (2014)
Economics Development Analysis Journal
http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/edaj
KONTRIBUSI SEKTOR PARIWISATA TERHADAP GDP INDONESIA
TAHUN 2004 - 2009
Alfiah Mudrikah;Dewi Sartika;Rahma Yuniarti; Ismanto;Akbar Budi Satia 
Jurusan Ekonomi Pembangunan, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Semarang, Indonesia
Info Artikel
Abstrak
________________
___________________________________________________________________
Sejarah Artikel:
Diterima April 2014
Disetujui Mei 2014
Dipublikasikan Juni
2014
Indonesia memiliki kekayaan dan sumberdaya alam yang melimpah serta didukung dengan lautan dan ribuan pulau yang
mengelilinginya.Berbagai kekayaan sumberdaya alam yang dimilikinya menjadi potensi tersendiri bagi Indonesia untuk
mengembangkan pariwisata terutama dibidang alamnya. Indonesia sebagai negara kepulauan terbesar di dunia yang terdiri
dari 17.508 pulau atau disebut juga sebagai nusantara atau negara maritim, telah menyadari pentingnya sektor pariwisata
terhadap perekonomian Indonesia dikarenakan pertumbuhan pariwisata Indonesia selalu di atas pertumbuhan ekonomi
Indonesia (Soebagyo 2012). Maka dari itu pariwisata belakangan ini selalu menjadi pusat perhatian bagi wisatawan untuk
mengunjungi tempat wisata tersebut. Industri pariwisata merupakan salah satu cara yang tepat dalam meningkatkan
kemajuan ekonomi masyarakat baik lokal maupun global. Pariwisata mempunyai pengaruh dan manfaat yang banyak,
diantaranya selain menghasilkan devisa negara dan memperluas lapangan kerja, sektor pariwisata bertujuan untuk menjaga
kelestarian alam dan mengembangkan budaya lokal (Dritasto dan Anggraeni 2013). Pada tahun 2008 kepariwisataan
Indonesia berkontribusi terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) sebesar Rp. 153,25 trilyun atau 3,09% dari total PDB
Indonesia (BPS, 2010). Pada tahun 2009, kontribusinya meningkat menjadi 3,25%. Pertumbuhan PDB pariwisata pun sejak
tahun 2001 selalu menunjukkan angka pertumbuhan yang lebih tinggi dibandingkan PDB nasional. Walaupun masih
menunjukkan angka sementara, pada tahun 2009 pertumbuhan PDB pariwisata mencapai 8,18%, sedangkan PDB nasional
hanya 4,37%. Pada tahun yang sama, devisa dari pariwisata merupakan kontributor terbesar ketiga devisa negara, setelah
minyak dan gas bumi serta minyak kelapa sawit. Peringkat ini menunjukkan kecenderungan yang terus meningkat sejak
tahun 2006 yang hanya menempati peringkat ke-6 dari 11 komoditi sumber devisa negara.
________________
Keywords:
Natural Resources,
Tourism, Industry,
Organizations And Foreign
Countries, GDPDictionary
____________________
Abstract
___________________________________________________________________
Indonesia has a rich and abundant natural resources as well as supported by oceans and thousands of islands that surrounds it.
A variety of natural resource wealth has become its own potential for Indonesia to develop a tourism especially in the field of
nature. Indonesia as the world's largest archipelago country which comprises 17,508 islands or also known as nusantara
maritime or country, has realized the importance of tourism to the economy because the growth of tourism in Indonesia is
always on top of the Indonesia's economic growth (Soebagyo 2012). Therefore, tourism has always been the center of attention
for tourists to visit the tourist attractions.The tourism industry is one of the right ways in increasing the economic progress of
society like locally and globally. Tourism has many benefits and influence, among others, in addition to generating foreign
exchange the country and expand employment, the tourism sector aims to maintain the sustainability of nature and local
culture developed (Dritasto and Anggraeni goddess 2013). In 2008 Indonesia tourism contributes to the gross domestic product
(GDP) amounting to Rp. 153,25 billion or 3.09% of the total GDP of Indonesia (BPS, 2010). In 2009, his contribution was
increased to 3.25%. Any tourism GDP growth since 2001 always indicates a growth rate higher than the national GDP.
Although still show numbers in 2009, while GDP growth of tourism reached 8.18% of the national GDP, while only 4.37%.
In the same year, foreign exchange from tourism is the third largest contributor of foreign exchange of the country, after oil and
gas and palm oil. This ranking shows increasing trend since 2006 which was only ranked 6th of 11 commodities foreign
exchange source countries.
© 2014 Universitas Negeri

Semarang
Alamat korespondensi:
Gedung C6 Lantai 1 FE Unnes
Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang, 50229
E-mail: [email protected]
ISSN 2252-6765
362
Alfiah Mudrikah, dkk/ Economics Development Analysis Journal 3 (2) (2014)
PENDAHULUAN
Pertumbuhan ekonomi merupakan salah
satu indikator makro ekonomi yang menjadi
perhatian bagi suatu negara bahkan oleh
dunia.Hal tersebut dikarenakan pertumbuhan
ekonomi dari suatu negara dapat mencerminkan
adanya kenaikan kemampuan suatu negara
untuk menyediakan semakin banyak jenis
barang ekonomi kepada penduduknya (Simon
Khuznets) serta meningkatnya pendapatan
perkapita
penduduknya.Fenomena
arus perjalanan manusia di seluruh duniayang
meningkat luar biasa sebagai akibat dari
peningkatan
perjalanan
antarnegara
untukkeperluan
bisnis
dan
professional,
pariwisata, belajar keluar negeri, maupun
perpindahan pengungsi yang menghindari
kericuhan politik di negaranya sendiri (Mas’oed,
2003). Pernyataan Mas’oed mengisyaratkan
bahwa perjalanan antar negara khususnya
pariwisata seolah-olah memutus batas negara itu
sendiri.Dampak yang timbul dari peristiwa
tersebut juga sangat signifikan.Pertumbuhan
ekonomi suatu negara yang tinggi tentu
didukung oleh berbagai sektor seperti : sektor
pengangkutan dan komunikasi; sektor listrik, gas
dan air bersih; sektor kontruksi; dan sektor
pariwisata yang didalamnya termasuk hotel dan
restoran.
Sektor pariwisata sebagai salah satu
sektor yang mendorong pertumbuhan ekonomi
suatu Negara, tentu mempunyai peran yang
strategis yang berkaitan dengan ketersediaan
komoditas pendukung kepariwisataan seperti
transportasi, akomodasi, hiburan, jasa-jasa dan
lain sebagainya.Sehingga ketersediaan faktor
penunjang sektor pariwisata tersebut dapat
mempengaruhi
GDP
maupun
ketenagakerjaan.Berikut adalah data kunjungan
pariwisata di Indonesia.
Tabel 1. Jumlah Kedatangan Wisatawan Mancanegara ke Indonesia Menurut Pintu Masuk, 20012012
Bandara
Tahun
Jumlah
1527132
Bandara
Lainnya
1165880
2004
Soekarno
Hatta
1005072
2005
1105202
1454804
109034
1024758
1308303
5002101
2006
1147250
1328929
110405
1012711
1272056
4871351
2007
1153006
1741935
116614
1077306
1416898
5505759
2008
1464717
2081786
130211
1061390
1496393
6234497
Ngurah Rai
Polonia
Batam
1525994
97087
5321165
2009
1390440
2384819
148193
951384
1448894
6323730
Sumber: BPS olahan, 2012.
Berdasarkan Tabel 1 di atas menunjukkan 2.053.850 pada tahun 2012. Sedangkan urutan
bahwa kedatangan wisatawan mancanegara ke terendah yaitu bandara Polonia.
Indonesia menurut pintu masuk mempunyai
Secara nasional, kontribusi sektor-sektor
selisih peningkatan dan penurunan yang tidak terkait pariwisata terhadap PDB mengalami
terlalu banyak di setiap tahunnya. Urutan pasang naik dan turun. Jika pada tahun 2004
pertama Bandara
yang sering digunakan kontribusinya masih mencapai 5,03 persen, pada
sebagai pintu masuk adalah Bandara Ngurah tahun 2009 kontribusinya menjadi 4,56 persen
Rai yaitu sebanyak 1.293.657 pada tahun 1997 (Tabel 2). Sektor pariwisata yang paling besar
dan 2.902.125 pada tahun 2012, kemudian pada kontribusinya terhadap PDB adalah sektor
urutan ke dua yaitu bandara Soekarno Hatta Rekreasi
dan
Hiburan.Jika
dilihat
sebanyak 1.457.340 pada tahun 1997 dan pertumbuhannnya pada skala nasional, sektorsektor pariwisata secara keseluruhan tumbuh
363
Alfiah Mudrikah, dkk/ Economics Development Analysis Journal 3 (2) (2014)
lebih tinggi dibandingkan tingkat pertumbuhan
PDB. Walaupun dalam lima tahun terakhir
sektor
Hotel
mengalami
kecenderungan
perlambatan pertumbuhan, karena pada tahun
2005 terjadi tragedi bom Bali II yang
mengakibatkan
terjadi
perlambatan
pertumbuhan seluruh sektor-sektor terkait
pariwisata. Tragedi bom Bali II sangat
berpengaruh bagi kepariwisataan Indonesia
karena Bali merupakan destinasi utama
pariwisata di Indonesia.(Ardin, 2010).
Tabel 2. Pertumbuhan dan Kontribusi Sektor pariwisata Terhadap PDB Indonesia (2004-2009)
Tahun
2004
2005
2006
2007
2008
2009
ADHK 2000 (Miliyar)
PDB
1.656.516 1.750.815,2 1.847.126,7 1.961.001,8 2.082.103.7 2.176.975,5
,8
Hotel
11.590,7
12.313,2
12.950,5
13.645,6
14.200,9
14.774,9
Restoran
37.261,5
39.453,7
41.723,2
44.675,7
47.615,4
51.200,4
Rekreasi dan 6.302,1
6.713,1
7.246,7
7.773,1
8.449,1
9.065,1
Hiburan
Pertumbuhan (%)
PDB
5,03
5,69
5,50
6,28
6,06
4,56
Hotel
7,93
6,23
5,18
5,37
4,07
4,04
Restoran
6,08
5,88
5,75
7,08
6,58
7,53
Rekreasi dan 8,34
6,52
7,95
7,26
8,70
7,29
Hiburan
Share (%)
Hotel
0,70
0,70
0,70
0,70
0,68
0,68
Restoran
2,25
2,25
2,26
2,28
2,29
2,35
Rekreasi dan 0,38
0,38
0,39
0,40
0,41
02,42
Hiburan
Total Share 3,33
3,34
3,35
3,37
3,37
3,45
(%)
Sumber: BPS olahan, 2009.
Di India, sektor pariwisata mampu 2012 sebesar US$ 108 billion dan meningkat
berperan penting dalam penyerapan investasi, menjadi sebesar US$ 113,2 billion atau 6,2%
pembangunan infrastruktur maupun penyerapan dari total GDP pada tahun 2013;
tenaga kerja. Bahkan The World Travel &
b)
Terhadap lapangan kerja, kontribusi
Tourism
Council
(WTTC)
telah sektor pariwisata terhadap lapangan kerja,
mengindentifikasi India sebagai satu negara didukung 35.439.000 pekerjaan atau 7,7% dari
dengan pertumbuhan wisata di dunia dalam total tenaga kerja pada tahun 2013
decade mendatang dengan total kegiatan
c)
Terhadap investasi, pada tahun
ekonomi yang dihasilkan oleh perjalanan 2013
kontribusi sekor pariwisata terhadap
pariwisata mencapai 9,7 % selama 10 tahun investasi sebesar US$ 33,10 billion atau 6,2%
mendatang ( Vinnie Jauhari : 2009). Adapun dari total investasi.
kontribusi sektor pariwisata India menurut The
Indonesia sebagai negara kepulauan
World Travel & Tourism Council (WTTC), terbesar di dunia yang terdiri dari 17.508 pulau
2014 :
dengan keuntungan letak geografis yaitu berada
a)
Terhadap GDP, total kontribusi di antara benua Asia dan Australia serta dilalui
sektor pariwisata terhadap GDP pada tahun garis khatulistiwa (Portal Nasional Republik
364
Alfiah Mudrikah, dkk/ Economics Development Analysis Journal 3 (2) (2014)
Indonesia) harusnya sektor pariwisatanya lebih
besar konstribusinya dalam pertumbuhan
ekonomi.Masalahnya, dengan perttumbuhan
yang cukup tinggi apakah kontribusi yang
disumbangkan terhadap GDP juga besar?Selama
ini sektor pariwisata belum menjadi andalan
penyumbang GDP di Indonesia. Dengan
pertumbuhan yang tinggi dari tahun ke tahun,
sumbangan sektor pariwisata terhadap GDP
masih dibawah sektor lain seperti minyak bumi
dan gas alam. Untuk itu perlu kajian yang lebih
dalam mengenai kontribusi sektor pariwisata
terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia.
LANDASAN TEORI
Sektor Pariwisata adalah sekumpulan
unit produksi dalam industri berbeda yang
menyediakan barang dan jasa yang khususnya
dibutuhkan para pengunjung.Pertumbuhan
ekonomi adalah proses kenaikan output dalam
jangka
panjang.
Pertumbuhan
ekonomi
berkaitan dengan kenaikan output perkapita
yang mana teori tersebut harus mencakup
pertumbuhan GDP dan teori mengenai
pertumbuhan penduduk untuk menjelaskan
output perkapita (Boediono).
Jadi, adanya perkembangan pariwisa di
suatu negara akan mendorong dan mempercepat
pertumbuhan ekonomi. Hal tersebut karena
kegiatan
pariwisata
akan
menciptakan
permintaan baik segi konsumsi maupun
investasi
yang
pada
gilirannya
akan
menimbulkan kegiatan produksi barang dan
jasa. Selama berwisata, wisatawan akan
melakukan belanja, sehingga secara langsung
menimbulkan permintaan (tourism Final Demand)
pasar barang dan jasa. Selanjutnya final demand
wisatawan secara tidak langsung menimbulkan
permintaan akan barang dan bahan baku
(Investment Devired Demand) untuk memproduksi
guna memenuhi permintaan wisatawan akan
barang dan jasa tersebut. Dalam usaha
memenuhi permintaan wisatawan tersebut
diperlukan investasi di bidang transportasi dan
komunikasi, perhotelan dan akomodasi lain,
industri kerajinan dan industri produk
konsumen, industri jasa, rumah makan/restoran
dan lain-lain.( Spillane, 1994 : 20)
Pariwisata
Menurut Undang-undang No. 10 tahun
2009, pariwisata adalah berbagai macam
kegiatan wisata dan didukung berbagai fasilitas
serta layanan yang disediakan oleh masyarakat
pengusaha, pemerintah, dan pemerintah daerah.
Menurut Spillane, 1987 : 21, pariwisata
adalah perjalanan dari suatu tempat ke tempat
lain, bersifat sementara dilakukan secara
perorangan maupun kelompok, sebagai usaha
untuk mencari keseimbangan dan keserasian
dan kebahagian dengan lingkungan hidup dalam
dimensi sosial, budaya juga alam dan ilmu.
Kepariwisataan
Menurut Undang-undang No. 10 Tahunn
2009, kepariwisataan adalah keseluruhan
kegiatan yang terkait dengan pariwisata dan
bersifat multidimensi serta multidisiplin yang
muncul sebagai wujud kebutuhan setiap orang
dan negara serta interaksi antara wisatawan dan
masyarakat setempat, sesame wisatawan,
pemerintah, pemerintah daerah, dan pengusaha.
Sektor Pariwisata
Menurut Caretourism, Sektor pariwisata
adalah sekumpulan unit produksi dalam industri
berbeda yang menyediakan barang dan jasa
yang khususnya dibutuhkan para pengunjung.
Sektor pariwisata sebagai kegiatan
perekonomian telah menjadi andalan potensial
dan prioritas pengembangan bagi sejumlah
negara, terlebih bagi negara berkembang seperti
Indonesia yang memiliki potensi wilayah yang
luas dengan daya tarik wisata yang cukup besar,
banyaknya keindahan alam, aneka warisan
sejarah budaya, dan kehidupan masyarakat
(etnik). Pariwisata di Indonesia merupakan salah
satu penunjang perekonomian yang memilki
prospek yang cerah, tetapi hingga dewasa ini
belum memperlihatkan peranan yang sesuai
dengan harapan dalam proses pembangunan di
Indonesia.
Pertumbuhan Ekonomi
Menurut
Schumpeter,
pertumbuhan
ekonomi adalah peningkatan output masyarakat
yang disebabkan oleh semakin banyaknya
jumlah faktor produksi yang digunakan dalam
proses produksi masyarakat tanpa adanya
perubahan
teknologi
produksi
itu
365
Alfiah Mudrikah, dkk/ Economics Development Analysis Journal 3 (2) (2014)
sendiri.Menurut Sadono Sukirno ( 1996 : 33),
pertumbuhan ekonomi adalah proses kenaikan
output perkapita yang terus menerus dalam
jangka panjang.Menurut Prof. Simon Kuznets,
pertumbuhan ekonomi adalah kenaikan jangka
panjang dalam kemampuan suatu negara untuk
menyediakan semakin banyak barang-barang
ekonomi kepada penduduknya. Kemampuan ini
tumbuh sesuai dengan kemajuan teknologi, dan
penyesuaian kelembagaan, dan ideologis yang
diperlukannya.Menurut
Solow-Swan,
Pertumbuhan ekonomi tergantung kepada
pertambahan penyediaan faktor-faktor produksi
(penduduk, tenaga kerja, dan akumulasi modal)
dan tingkat kemajuan teknologi.
Penelitian Terdahulu
Industri pariwisata menjadi sektor yang
layak diperhitungkan untuk mengangkat
pertumbuhan dan perkembangan ekonomi
daerah. Berbagai hasil penelitian telah
menunjukkan adanya korelasi dan kontribusi
pariwisata terhadap peningkatan perekonomian
daerah, atau setidak-tidaknya peningkatan taraf
ekonomi masyarakat daerah wisata, karena
pariwisata yang berhasil apalagi padat investasi
akan mampu menyerap jumlah tenaga kerja,
peningkatan perputaran dan pendistribusian
uang di daerah wisata, serta peningkatan
ekonomi masyarakat.
Mengacu hasil penelitian Siddiqui dan
Rajesh (2004) yang meneliti tentang nilai
ekonomi pada industri pariwisata di India,
dengan melihat bagaimana pariwisata bisa
menjadi sektor yang penting di India, kaitannya
dengan kontribusi yang diberikan pada GDP
dan kesempatan kerja, serta mempelajari
dampak dari kenaikan nilai tambah sektor
pariwisata terhadap GDP secara keseluruhan
dan juga terhadap kesempatan kerja di sektor
pariwisata, diperoleh hasil penelitian bahwa
sektor pariwisata memberikan kontribusi sebesar
5,8% terhadap GDP dan 8,3% terhadap
kesempatan kerja, yang artinya pariwisata masih
menjadi salah satu industri penting di India.
Analisis penelitian yang digunakan pada
penelitian Made Dwi Setyadi Mustika (2006)
adalah analisis tipologi daerah. Analisis ini
digunakan untuk mengetahui klasifikasi daerah,
dilakukan
dengan
menentukan
rata-rata
investasi swasta sektor pariwisata sebagai sumbu
horisontal,dan jumlah penyerapan tenaga kerja
sebagai sumbu vertikal. Analisis dilakukan
berdasar 4 klasifikasi/kategori yaitu a). daerah 1,
yaitu dengan investasi tinggi dan penyerapan
tenaga kerja tinggi; b). daerah 2, yaitu dengan
investasi tinggi dan penyerapan tenaga kerja
rendah; c). 3. daerah 3, yaitu dengan investasi
rendah dan penyerapan tenaga kerja tinggi; dan
d). daerah 4, daerah dengan investasi rendah
dan penyerapan tenaga kerja rendah.
Hasil penelitian I Ketut R. Sudiardhita
(2008) menyimpulkan :
Terdapat kontribusi pendapatan yang lebih besar
dari anggota rumah tangga terhadap pendapatan
rumah tangga sebesar 56,66%, sedangkan kepala
rumah tangga hanya 43,34% dari total
pendapatan bersih per bulan sebesar Rp.
1.116.477,- yang terdiri dari pendapatan pokok
kepala rumah tangga Rp. 158.350, pendapatan
sampingan Rp. 325.500,- pendapatan istri
Rp.239.293,3 dan anak Rp. 393.333.3. Hal ini
disebabkan bertambahnya anggota rumah
tangga yang memperoleh kesempatan kerja di
sektor pariwisata.
Distribusi pendapatan rumah tangga
petani di daerah pengembangan pariwisata
tergolong ketimpangan rendah, hal ini
ditunjukkan dengan angka Koefisien Gini yang
mendekati nol, yaitu 0,2 demikian pula
distribusi antara golongan penerima pendapatan
40% rumah tangga yang berpendapatan rendah
menerima 28,70% dari total pendapatan; dan
ternyata lebih besar dari 17% sehingga rumah
tangga dalam penelitian ini tergolong
ketimpangan ringan atau pendapatan cukup
merata dan baik.
Pengembangan sektor industri pariwisata
di Kabupaten Daerah Tingkat II Karang asem
menunjukkan perkembangan yang positif
dengan adanya peningkatan dari tahun ke tahun
pada periode tahun1993-1996. Sebaliknya terjadi
kemerosotan akibat krisis ekonomi pada tahun
1997-1998; namun khusus pengeluaran wisata
366
Alfiah Mudrikah, dkk/ Economics Development Analysis Journal 3 (2) (2014)
wan justru meningkat yang disebabkan adanya
selisih nilai kurs.
Penyerapan tenaga kerja pada tahun 1997
mampu menyerap sebanyak 4.275 orang dimana
sektor ini dari tahun 1993-1996 terus mengalami
peningkatan yang berarti lapangan usaha ini
potensial untuk dikembangkan karena dapat
membantu mengatasi pengangguran. Sejak
krisis melanda Indonesia sektor ini ikut terkena
imbasnya dan mengakibatkan pada tahun 1998
hanya mampu menyerap tenaga kerja 3.585
orang. Berdasarkan hasil proyeksi penye rapan
tenaga kerja tahun 1999-2003 menunjukkan
pening katan yang relatif kecil karena masih
belum pulihnya eko-nomi, dimana pada tahun
2003 diproyeksikan dapat menyerap tenaga kerja
sebanyak
4.297
orang
dengan
target
pertumbuhan ekonomi sebesar 2,6%.
Dari berbagai hasil penelitian yang
dipaparkan diatas, kiranya dapat diambil
penegasan bahwa sektor pariwisata dapat
diandalkan menjadi potensi daerah yang masih
terbuka
luas
untuk
ditingkatkan
dan
dikembangkan. Tidak kalah penting dari hal
tersebut, adalah membuka lebar iklim invetasi di
daerah
serta
menumbuhkan
kesadaran
masyarakat bahwa keberhasilan menjadi daerah
wisata akan meningkatkan penyerapan tenaga
kerja, membuka peluang pasar domestik/lokal
untuk pasar wisata belanja, dan meningkatnya
income masyarakat.
METODOLOGI
Dalam
penelitian
ilmiah
faktor
metodologi memegang peranan penting guna
mendapatkan data yang obyektif, valid dan
selanjutnya digunakan untuk memecahkan
permasalahan
yang
telah
dirumuskan.
Pengertian Metode adalah cara yang telah
teratur dan telah berfikir secara baik-baik yang
digunakan untuk mencapai tujuan (W.J.S
Poerwodarminto 1987 :649).
Jadi pengertian metode adalah salah satu
cara yang digunakan ketika mencapai suatu
tujuan dengan menggunkan tehnik tertentu
untuk memperoleh suatu keberhasilan dalam
penelitian maka harus dilaksanakan dengan
menggunkan metodologi yang tepat, istimewa
dan tujuan mengadakan penelitian berdasarkan
fakta – fakta yang ada untuk menguji kebenaran
sesuatu secara ilmiah.
Dalam metodelogi telah dijelaskan bahwa
dalam pelaksanaan penelitian mempunyai
kebebasan untuk memiliki metode guna
memperoleh suatu data. Hal ini senada dengan
yang diungkapkan oleh sutrisno Hadi, Yaitu :
“Baik buruknya suatu research sebagian
tergantung dari pengumpulan data research
ilmiah bermaksud memperoleh bahan – bahan
yang relevan, aktual dan variabel, maka untuk
memperoleh data seperti itu pekerjaan research
menggunakan tehnik – tehnik, prosedur, alat –
alat serta kegiatan yang diandilkan.
Maka dengan demikian memecahkan
metodologi sangat diperlukan dalam rangka
mengumpulkan data untuk memecahkan suatu
masalah sehingga dapat menyusun laporan
ilmiah yang dapat dipertanggung jawabkan.
Untuk itu dalam penelitian ini penulis
menetapkan langkah – langkah sebagai berikut :
Setting Penelitian
A.
Waktu Penelitian
Penelitian ini sudah dilaksanakan pada
semester II tahun 2014 yang dimulai tanggal 15
Juni sampai dengan 30Juni 2011
Tempat Penelitian
Penelitian
dilaksanakan
di
KabupatenWonosobo, memiliki letak yang
strategis yaitu berada di kaki gunung sindoro
dan gunung sumbing.
Subyek Penelitian
Subyek penelitian ini adalah jumlah
wisatawan yang mengunjungi obyek wisata di
kabupaten wonosobo. Mereka kebanyakan
berasal dari dalam negeri/wisatawan lokal
Sumber Data
Berkaitan dengan subyek penelitian ini
adalah wisatawan yang mengunjungi obyek
wisata di kabupaten wonosobo.maka sumber
datanya adalah jumlah wisatawan dan tempattempat yang dikunjungi oleh wisatawan.
Tehnik Dan Alat Pengumpulan Data
B.
Teknik Pengumpulan Data
Observasi
Observasi dalam penelitian ini dilakukan
oleh peneliti dan pengamat.Observasi dalam
367
Alfiah Mudrikah, dkk/ Economics Development Analysis Journal 3 (2) (2014)
penelitian ini adalah observasi langsung yaitu
penelitian
dan pengamat melihat
dan
mengamati secara langsung, kemudian mencatat
perilaku dan kejadian yang terjadi pada keadaan
sebenarnya.
Observasi dilakukan selama tempat
wisata dibuka dari kegiatan awal sampai
kegiatan akhir.Observasi adalah instrumen yang
sering dijumpai dalam penelitian pariwisata.
Dalam observasi ini penelitian lebih banyak
menggunakan salah satu dari panca indranya
yaitu indra penglihatan.
Observasi akan lebih efektif jika informasi
yang hendak diambil berupa kondisi atau fakta
alami, tingkah laku dan hasil kerja responden
dalam situasi alami. Sebaiknya observasi
mempunyai keterbatasan dalam menggali
informasi yang berupa pendapat atau persepsi
dari subyek yang diteliti.
Wawancara
Wawancara
pada
penelitian
ini
menggunakan interview tidak berstruktur karena
peneliti memandang model ini adalah yang
paling luwes, dimana subyek diberi kebebasan
untuk menguraikan jawabannya dan ungkapan –
ungkapan pandangannya secara bebas dan
sesuai harinya. Interview ini digunakan untuk
mendapatkan data tentang pendapat wisatawan
mengenai tempat wisata yang dikunjunginya.
Alat Pengumpulan Data
Oleh karena itu teknik pengumpulan data
yang digunakan adalah observasi dan
wawancara, maka alat pengumpulan datanya
adalah :
Lembar observasi
Lembar observasi atau kuesioner yang
sifatnya open euded (terbuka) dan lentur,
sehingga dapat menggali data sesuai dengan
tujuan yang telah ditetapkan
Pedoman wawancara
Teknik wawancara dilakukan dengan
akrab dan terbuka serta mendalam, dengan ini
diharapkan dapat menangkap informasi secara
utuh oleh karena itu, teknik wawancara itu
sering disebut wawancara mendalam (in-depthinterviewing (HB. Sutopo, 2002)
Validasi Data
Data yang telah berhasil digali,
dikumpulkan dan dicatat dalam kegiatan
penelitian, harus di usahakan kemantapan
kebenarannya. Oleh karena itu, setiap peneliti
harus dapat memilih dan menentukan cara –
cara yang tepat untuk mengembangkan valisasi
data yang diperolehnya yakni dengan teknik
triangulasi (HB. Sutopo, 2002)
Berkaitan dengan proses pembelajaran
yang menekankan pada mengelompokkan
bentuk – bentuk geometri dalam pembelajaran,
maka validasi data yang digunakan adalah
melalui triangulasi sumber dan triangulasi
metode.
Triangulasi Sumber
Triangulasi sumber sering juga disebut
triangulasi data, maksudnya penelitian dalam
pengumpulan data agar lebih dapat dipercaya
dengan menggunakan berbagai ragam sumber.
Triangulasi Metode
Triangulasi metode maksudnya peneliti
mengumpulkan
data
sejenis
dengan
menggunakan metode yang berbeda.Dalam hal
ini, peneliti menggunakan metode observasi dan
wawancara.
Analisis Data
Setelah data mengenai tentang bentuk –
bentuk gambar dalam pembelajaran terkumpul,
maka dianalisis.
Oleh karena teknik pengumpulan datanya
menggunakan observasi dan wawancara, maka
analisis datanya menggunakan observasi dan
wawancara, maka analisis datanya merupakan
analisis deskriptif berdasarkan hasil observasi
dan refleksi.Observasi berarti mengamati hasil
komentar yang diberikan oleh para wisatawan
tentang tempat wisata yang dikunjunginya.
Refleksi
Pada tahab ini penelitian mereflesikan
dan mengkaji hasil obserfasi dari obsever dan
pengawasan secara pribadi penelitian, apakah
sudah sesuai dan memenuhi kriteria yang telah
di tetapkan sudah berhasil atau belum. Apabila
belum berhasil (belum maksimal ), maka peneliti
melaksanakan penelitian tindakan kelas pada
siklus berikutnya sampai berhasil sesuai dengan
kriteria yang telah di tentukan. Langkah-langkah
368
Alfiah Mudrikah, dkk/ Economics Development Analysis Journal 3 (2) (2014)
yang di lakukan pada siklus I akan di ulang pada
siklus II
PEMBAHASAN
Perkembangan Lingkup Kepariwisataan

Perencanaan
Pengembangan
Pariwisata
Sebagaimana
sebuah
bentuk
pengembangan ekonomi, maka pengembangan
industri pariwisata juga sebagai bagian dari
sebuah gejala ekonomi bisnis memerlukan suatu
rencana yang matang bila ingin sukses dalam
objek
yang
implisit
maupun
eksplisit.Pengembangan pariwisata tidak akan
optimal apabila pada suatu sektor hanya
dipengaruhi oleh suatu penguasaan pribadi yang
semata-mata
mengutamakan
kepentingan
mereka sendiri.
Untuk itu perlu adanya suatu konsep
penyusunan rencana berkelanjutan untuk
mempersiapkan perkembangan kepariwisataan
yang optimal, sehingga dapat meminimalkan
hal-hal yang tidak diharapkan.Hal ini sangat
penting
karena
dalam
kenyataannya
perkembangan pariwisata sangat berkaitan erat
dengan berbagai unsur, dapat dilihat seperti
bagan di bawah ini.

Bentuk-bentuk
kegiatan
Pariwisata:
Sebenarnya pariwisata sebagai suatu
gejala, terwujud dalam beberapa bentuk yang
antara lain sebagai berikut :
1)
Menurut jumlah orang yang
bepergian:
Pariwisata Individu /perorangan,
a.
yakni hanya seseorang atau satu keluarga yang
bepergian.
Pariwisata Rombongan, yakni
b.
kelompok orang yang biasanya terikat oleh
hubungan-hubungan
tertentu
kemudian
melakukan perjalanan bersama-sama.
2)
Menurut maksud bepergiannya
Pariwisata
rekreasi
a.
atau
pariwisata santai, bertujuan untuk memulihkan
kemampuan fisik dan mental setiap peserta
wisata dan memberikan kesempatan rileks bagi
mereka dari segala rutinitas yang membosankan.
Pariwisata Budaya, bertujuan
b.
untuk mengenali, mengetahui, mempelajari, dan
meneliti kebudayaan suatu masyarakat di suatu
lokasi
disamping
untuk
memenuhi
kebutuhannya akan hiburan.
c. Pariwisata Pulih Sehat, bertujuan untuk
memenuhi kebutuhan perawatan medis di
tempat yang memiliki fasilitas penyembuhan.
Pariwisata Olah Raga, bertujuan
d.
untuk memenuhi kebutuhan akan kebugaran
tubuh.
e. Pariwisata Temu Wisata, bertujuan untuk
mengadakan pertemuan membahas suatu
permasalahan bersama.

Manfaat-manfaat pariwisata
Adapun manfaat-manfaat pariwisata bagi
suatu negara dapat dijabarkan sebagai berikut :
a.
Pariwisata merupakan faktor
penting dalam menggalang persatuan dan
kesatuan bangsa yang memiliki masyarakat
dengan berbagai perbedaan.
b.
Pariwisata merupakan faktor
penting dalam menggalang persatuan dan
kesatuan bangsa yang memiliki masyarakat
dengan berbagai perbedaan.
c. Pariwisata merupakan faktor penting
dalam pembangunan perekonomian.
d.
Pariwisata
internasional
berguna sebagai sarana mempercepat hubungan
bilateral.
e. Pariwisata juga dapat dijadikan ajang
pengenalan suatu negara di kanca internasional.
Sektor pariwisata merupakan salah satu
sektor yang menarik untuk dapat meningkatkan
pendapatan suatu negara.Pendapatan yang
diperoleh tersebut tidak hanya berasal dari
wisatawan lokal maupun mancangera tetapi
juga efek dari adanya kepariwisataan itu
sendiri.Misalnya : peningkatan jumlah hotel,
jumlah restoran, dan jasa lainnya. Adanya
peningkatan permintaan faktor pendukung
kepariwisataan itulah yang dimungkinkan dapat
mendorong pertumbuhan ekonomi.Berikut tabel
jumlah wisatawan mancanegara yang datang ke
Indonesia.
369
Alfiah Mudrikah, dkk/ Economics Development Analysis Journal 3 (2) (2014)
Tabel 3. Jumlah Kedatangan Wisatawan Mancanegara ke Indonesia Menurut Negara Tempat
Tinggal, 2004-2009
Negara
Asal
Amerika
Serikat
Jerman
2004
2005
2006
2007
2008
2009
153268
157936
130963
155652
174331
170231
134625
156414
106629
112160
137854
128649
Perancis
91710
109567
98853
104473
125216
159924
Belanda
92152
114687
110272
106987
140771
143485
Afrika
Timur
Tengah
35507
27450
22655
27777
29753
28375
35783
60601
55033
55348
67271
122069
Singapura
1644717
1417803
1401804
1352412
1397056
1272862
Thailand
55024
44897
42155
68050
76842
109547
Australia
Republik
Korea
406389
391862
226981
314432
450178
584437
228408
251971
295514
327843
320808
256522
Sumber : BPS (2009)
Berdasarkan tabel 3 diatas dapat dilihat
jumlah kunjungan wisatawan mancanegara ke
Indonesia pada tahun 2004-2009 mengalami
fluktuasi.Penurunan
kunjungan
wisatawan
mancanegara ke Indonesia disebabkan beberapa
faktor diantaranya bencana alam dan ancaman
teroris yang menyebabkan para wisatawan
merasa takut dan tidak aman untuk melakukan
perjalanan ke Indonesia.
Kontribusi Pariwisata terhadap GDP
Saat ini sektor yang paling besar
mendapatkan nilai tambah PDB dari pariwisata
adalah hotel yaitu mencapai 95,13 persen,
selajutnya angkutan kereta api yaitu 71,63
persen dan angkutan udara sebesar 36,75 persen.
Pariwisata juga menyumbangkan nilai tambah
PDB kepada restoran (13,98 persen), konstruksi
(3,72 persen) dan komunikasi (2,87 persen).
Artinya dengan perkembangan pariwisata maka
muncul sarana dan prasarana menuju lokasi
wisata maupun infratruktur komunikasi untuk
menunjang pariwisata.(Eko Marsoro, Suara
Pembaruan 2014).
Tabel 4. Produk Domestik Bruto Atas Dasar Harga Konstan 2000 Menurut Lapangan Usaha
(Miliar Rupiah), 2004-2013
Lapangan Usaha
Perdagangan, Hotel dan
Restoran
Perdagangan besar dan
eceran
Hotel
2004
368555.90
2005
431620.20
2006
501542.40
2007
592304.10
2008
691487.50
2009
744513.50
287553.50
338667.20
393047.40
468734.30
551343.70
586111.80
12685.40
14146.90
16074.20
17320.40
18900.30
20781.50
Restoran
68317.00
78806.10
92420.80
106249.40
121243.50
137620.20
370
Alfiah Mudrikah, dkk/ Economics Development Analysis Journal 3 (2) (2014)
Pengangkutan
Komunikasi
dan
142292.00
180584.90
231523.50
264263.30
312190.20
353739.70
88310.30
110157.30
142770.00
149973.50
171246.80
182908.20
Angkutan rel
1218.80
1238.30
1355.40
1397.50
1649.80
1904.30
Angkutan jalan raya
43161.90
58133.00
81270.60
85183.40
100500.40
103527.90
Angkutan laut
12328.30
13974.40
16106.10
16043.40
16019.20
15812.70
Angkutan sungai, danau
dan penyeberangan
3233.00
3881.90
4487.50
4655.90
5570.30
6206.50
Angkutan udara
9728.00
11979.20
14669.30
16547.20
19665.90
24248.80
Jasa penunjang angkutan
18640.30
20950.50
24881.10
26146.10
27841.20
31208.00
B.
53981.70
70427.60
88753.50
114289.80
140943.40
170831.50
A.
Pengangkutan
Komunikasi
Sumber : BPS (2009)
PENUTUP
Kesimpulan
Perkembangan Pariwisata mempunyai
pengaruh positif dan signifikan tehadap
penerimaan GDP.Terbukti dengan jumlah
penerimaan GDP Negara setiap tahunnya dan
kontribusi Sektor Pariwisata.
Saran
Dalam
upaya
meningkatkan
perekonomian Indonesia langkah yang dapat
dilakukan
adalah
meningkatkan
sektor
pariwisata
dengan
caramempersiapkan
perkembangan kepariwisataan secara optimal
agar laju pariwisata di Indonesia dapat
memuaskan. Untuk itu pemerintah perlu
mengadakan
program
pemberdayaan
masyarakat guna meningkatkan produksi
pariwisata di wilayah masing-masing di
Indonesia.
Daftar Pustaka
Aini, Ratu. “Cara Beternak Itik Lampung”. 15
Januari
2001.
http://ternakindo.com/2008/12/literasiinformasi-ternak-itik-nasional.html.
Kurniawan, felixz. “perekonomian Indonesia”. 7 Juli
2014.
Felixzkurniawan.wordpress.com/category/pe
rekonomian-indonesia/
“potensi budaya pariwisata dalam mata rantai
pengembangan
manggarai”.
7
Juli
2014.http://baltyra.com/2012/01/29/potensi
-budaya-pariwisata-dalam-mata-rantaipengembangan-manggarai/
“devisa
Negara”.
7
Juli
2014.http://missdeechiie.blogspot.com/2012/
10/devisa-negara.html
“Karya
tulis
pariwisata”.7
Juli
2014.http://ml.scribd.com/doc/111075057/
Karya-Tulis-Pariwisata
“peranan pariwisata dalam mendorong perekonomian
rakyat”.
7
Juli
2014.www.bkkbn.go.id/arsip/Documents/Pe
rpustakaan/ALIH%20MEDIA%202012/013/
32.%20Peranan%20Pariwisata%20Dalam%20
Mendorong%20Perekonomian%20Rakyat.pdf
“pariwisata pada perekonomian Indonesia”. 7 Juli
2014.http://id.scribd.com/doc/33262992/par
iwisata-pada-perekonomian-indonesia
2Undang-Undang No.10 tahun 2009 tentang
kepariwisataan
“sector pariwisata turut dongkrak perekonomian”. 7
Juli
2014.http://www.suarapembaruan.com/ekon
omidanbisnis/sektor-pariwisata-turutdongkrak-perekonomian/19621
.
371
Download