HUBUNGAN BERBAGAI VARIASI NUTRISI DENGAN PERUBAHAN BERAT BADAN NEONATUS USIA 10-14 HARI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS GARUDA BANDUNG Henny Cahyaningsih, Haris Sofyana, Nargis ABSTRAC Neonatus akan mengalami penurunan berat badan sampai dengan 10 % berat badan lahir. Berat badan harus bertambah lagi atau minimal sama dengan berat badan lahir pada usia 10-14 hari . Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan berbagai variasi nutrisi terhadap perubahan berat badan neonatus usia 10 – 14 hari di Puskesmas Garuda Bandung, Penelitian didesain dengan desain penelitian cohort, hasil penelitian diuraikan secara analitik dengan metode uji statistic one way anova. Sampel diambil secara Accidental Sampling sebanyak 61 neonatus. Hasil penelitian menunjukan bahwa Hasil uji analisa statistic dengan menggunakan uji statistic One way Anova memberikan nilai p=0,010, sehingga p (0,010) < α (0,05), artinya terdapat hubungan yang cukup bermakna antara pemberian variasi nutrisi terhadap perubahan berat badan neonatus usia 10 – 14 hari di Puskesmas Garuda Bandung pada periode Oktober – Nopember 2007. A. PENDAHULUAN Masa neonatus merupakan waktu yang sangat rentan pada bayi yang sedang menyempurnakan berbagai penyesuaian fisiologis dan biokimia. Dikatakan Soetjiningsih (1998 : 18) bahwa periode transisi ini, akan menyebabkan penurunan berat badan bayi 7 - 10% dibawah berat badan lahirnya.Markum (1996 : 20), berpendapat bahwa semua bayi baru lahir diharapkan dapat melampaui periode transisi dari intra uterin ke ekstra uterin dengan baik, sehingga pada hari ke 10-14 berat badannya dapat meningkat kembali minimal sama dengan berat lahirnya. Berat badan bayi harus bertambah atau melebihi berat badan lahir pada saat berumur dua minggu. Alternatif utama yang dapat dipilih agar berat badan neonatus dapat meningkat pada usia 10-14 hari adalah dengan pemberian nutrisi. Dalam hal ini, Air Susu Ibu (ASI) merupakan makanan paling lengkap dan merupakan campuran yang paling seimbang dari nutrien yang dibutuhkan bayi, kebutuhan bayi telah cukup oleh ASI dan semua kebutuhan gizi akan terpenuhi secara otomatis. (Akre, 1994 : 112). Sedangkan menurut Soetjiningsih (1993 : 134), ASI merupakan nutrisi paling utama bagi bayi, karena disamping nilai gizinya tinggi juga mengandung berbagai macam zat untuk melindungi anak dari berbagai macam infeksi. Dapat difahami, dengan pemberian ASI yang cukup, nutrisi dan energi bayi yang dibutuhkan agar dapat tumbuh dan berkembang dengan baik dapat tercukupi. Oleh karena itu, jika Jurnal Kesehatan Kartika Stikes A. Yani pertumbuhannya baik berarti tinggi badan dan berat badannya akan bertambah (Behrman, dkk, 2000 : 208). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan berbagai variasi nutrisi dengan perubahan berat badan neonatus usia 10-14 hari di wilayah kerja Puskesmas Garuda Bandung. B. METODE PENELITIAN Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian analitik dengan desain penelitian Cohort terhadap neonatus sampai dengan berusia 10-14 hari. Data diambil dengan tehnik pengambilan data secara survey terhadap neonatus usia 10-14 hari. Jumlah populasi dalam penelitian ini adalah semua neonatus berusia 10-14 hari yang lahir dan berada di wilayah Puskesmas Garuda Bandung pada periode bulan Oktober - Nopember 2007, dengan sample ditentukan dengan berdasarkan criteria inklusi, yaitu 1. Neonatus berusia 10 – 14 hari, normal, aterm, sehat dan tidak ada kelainan 2. Tidak Berat Badan Lahir Rendah (BBLR). Sehingga didapatkan sampel sebanyak 61 responden. Tehnik pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan tehnik Accidental Sampling, yaitu mengambil seluruh responden yang memenuhi syarat/criteria pada periode Oktober Nopember. Tabel 1. Definisi Operasional No. 1. Variabel Variasi Nutrisi Neonatus Definisi Operasional Alternatif jenis makanan yang dapat diberikan pada neonatus usia 10-14 hari Skala Ukur Nominal 2. Perubahan Berat Badan Neonatus Usia 10-14 hari Perubahan berat badan neonatus usia 10-14 hari dalam penelitian ini adalah ssuatu kondisi dimana berat badan neonatus usia 10-14 hari mengalami perubahan (naik – tidak naik) setelah secara fisiologis mengalami penurunan pada usia 1-7 hari pertama pasca lahir dalam satuan gram (gr). Nominal Kategori 1. ASI Ekslusive, 2. PASI 3. Kombinasi ASI PASI. 1. Tidak normal (Jika BB Turun) 2. Normal (Jika BB tetap atau naik) Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan Uji analisa statistic One Way Anova. Jurnal Kesehatan Kartika Stikes A. Yani C. HASIL PENELITIAN dan PEMBAHASAN Perbandingan ukuran pemusatan (tendency central) Berat Badan Neonatus pada pengukuran saat lahir dan setelah usia 10 – 14 Tabel 2. Ukuran pemusatan (tendency central) berat badan neonatus saat lahir dan setelah berusia 10-14 hari. UKURAN PEMUSATAN BERAT BADAN LAHIR BERAT BADAN USIA 10-14 HARI 3125.33 3200.00 3200 311.405 96973.224 1300 190645 3385.25 3400.00 3500 425.083 180695.355 2500 206500 Mean Median Mode Std. Deviation Variance Range Sum Berdasarkan tabel 1 terlihat bahwa terjadi perubahan rata-rata berat badan neonatus dari hasil pengukuran saat lahir dengan setelah berusia 10-14 hari, yaitu dari 3125,33 gram menjadi 3385,25 gram atau meningkat sebesar 259, 92 gram. Nilai ini menunjukan terjadi peningkatan berat badan rata-rata 129, 96 gram setiap minggu atau 519,84 gram selama 1 bulan. Nilai standar deviasi juga meningkat dari 311,405 menjadi 425,083. Peningkatan nilai ini diikuti dengan peningkatan ukuran tendency central yang lain seperti median, modus, dan variance. 1. Klasifikasi Perubahan Berat Badan Neonatus Tabel 3. Distribusi frekwensi responden berdasarkan klasifikasi perubahan berat badan saat lahir dengan setelah berusia 10-14 hari. KLASIFIKASI PERUBAHAN BERAT BADAN Tidak Naik Naik Total FREKUENSI PROSENTASE (%) 10 51 61 16,4 83,6 100,0 Berdasarkan tabel 3 diketahui bahwa 51 responden (83,6%) mengalami kenaikan berat badan setelah berusia 10-14 hari. Sedangkan responden yang berat badannya tidak naik (tetap atau menurun) sebanyak 10 responden (16,4%). Untuk lebih jelasnya, bagaimana distribusi perubahan berat badan dalam hubungannya dengan jenis nutrisi yang diperoleh dapat dilihat pada tabel 4. Jurnal Kesehatan Kartika Stikes A. Yani Tabel 4.Tabel silang perubahan berat badan neonatus setelah berusia 10-14 bulan dengan variasi nutrisi yang diberikan MAKANAN YANG DIBERIKAN ASI PASI ASI DAN PASI Total PERUBAHAN BERAT BADAN TIDAK NAIK NAIK 6 26 0 9 4 16 10 51 TOTAL 32 9 20 61 Secara lebih spesifik, perubahan berat badan pada berbagai variasi nutrisi tersebut dapat dilihat pada tabel 5 sampai dengan 6. Tabel 5 Nilai Statistik ukuran pemusatan ( Tendency Central ) perubahan berat Badan Neonatus saat lahir dan setelah berusia 10-14 hari dengan pemberian nutrisi ASI UKURAN PEMUSATAN Mean Median Mode Std. Deviation Variance ASI - 1 ASI - 2 SELISIH 3118.7500 3100.0000 3200.00 323.47658 104637.09677 3353.1250 3350.0000 3500.00 361.65781 130796.37097 234.3750 200.0000 200.00 179.80164 32328.62903 Dari tabel 5 nampak bahwa rata-rata peningkatan berat badan neonatus sampai dengan usia 10-14 hari dengan pemberian ASI adalah 234, 375 gram dan standar deviasi 179,80. Tabel 6. Nilai Statistik ukuran pemusatan ( Tendency Central ) perubahan berat Badan Neonatus saat lahir dan setelah berusia 10-14 hari dengan pemberian nutrisi PASI UKURAN PEMUSATAN Mean Median Mode Std. Deviation Variance PASI - 1 PASI - 2 SELISIH 3082.7778 3095.0000 2500.00(a) 337.24167 113731.94444 3605.5556 3400.0000 3400.00(a) 726.48316 527777.7777 528.33 350.00 100 598.467 358162.500 Dari tabel 6 nampak bahwa rata-rata peningkatan berat badan neonatus sampai dengan usia 10-14 hari dengan pemberian PASI adalah 528,33 gram dan standar deviasi 598,467. Jurnal Kesehatan Kartika Stikes A. Yani Tabel 7. Nilai Statistik ukuran pemusatan ( Tendency Central ) perubahan berat Badan Neonatus saat lahir dan setelah berusia 10-14 hari dengan pemberian nutrisi ASI dan PASI UKURAN PEMUSATAN Mean Median Mode Std. Deviation Variance ASIPASI - 1 ASIPASI - 2 SELISIH 3155.0000 3300.0000 3300.00 289.23675 3164.1500 3375.0000 3300.00(a) 805.13760 162.5000 100.0000 100.00 185.58230 83657.89474 648246.55526 34440.78947 Dari tabel 7 nampak bahwa rata-rata peningkatan berat badan neonatus sampai dengan usia 10-14 hari dengan pemberian ASI dan PASI adalah 162,5 gram dan standar deviasi 185,58. Tabel 3 dan 4 memberikan gambaran perubahan berat badan neonatus usia 10 – 14 hari di Puskesmas Garuda Bandung. Dengan berbagai variasi nutrisi, ternyata 51 responden (83,6%) meningkat berat badannya setelah berusia 10-14 hari. Namun demikian masih ada 10 responden (16,4%) yang berat badannya tidak naik, yaitu 8 responden berat badanya tetap dan 2 responden berat badannya menurun. Dan Tabel 4 menunjukan bahwa nutrisi kombinasi ASI + PASI memberikan nilai terbesar dalam dalam fenomena tidak naiknya berat badan responden, yaitu sebanyak 4 orang (20%), 2 responden (10%) diantaranya berat badannya menurun sampai 100 gram. Hal ini tentunya memberikan efek buruk bagi neonatus. Dan sesuai dengan pendapat Roesli, (2005), bahwa bayi yang tidak diberi ASI akan lebih cepat terjangkit penyakit, kemungkinan kurang gizi dan memiliki resiko obesitas. Namun yang menarik, adalah fenomena perubahan berat badan pada bayi yang diberikan nutrisi ASI. Tabel 4 menunjukan adanya 6 responden (18,75%) yang berat badannya tidak naik. Padahal secara konseptual, seharusnya nutrisi ASI menjamin kenaikan berat badan neonatus. Hal ini dimungkinkan oleh beberapa sebab, diantaranya : kondisi bayi saat di rawat di rumah, produktifitas ASI, kualitas dan kuantitas ASI yang diberikan dan adanya beberapa persoalan teknis dalam penelitian yang menyebabkan responden tidak jujur dalam memberikan keterangan. Namun demikian, sebenarnya secara teoritis tidak naiknya berat badan neonatus usia 10 – 14 masih dikatakan normal jika berat badannya sama dengan berat badan saat lahir. Karena yang dikhawatirkan sebenarnya adalah berat badannya turun. Sedangkan pada kelompok responden yang diberikan nutrisi ASI ini, tidak ada responden yang mengalami penurunan berat badan. Walaupun terdapat 6 responden (18,75) berat badannya tetap. Jurnal Kesehatan Kartika Stikes A. Yani Responden yang diberikan nutrisi PASI memberikan gambaran menggembirakan. Dari 9 responden yang diberikan PASI, semuanya meningkat berat badannya (100%). Namun demikian perlu di cermati, bahwa rata-rata peningkatan berat badan pada kelompok ini sangat besar, yaitu 528, 33 gram. Artinya, jika peningkatan berat neonatus pada satu bulan pertama normalnya 120-200 gram/ minggu, maka kelompok ini termasuk kelompok kelebihan berat badan. Bahkan, salah satu responden sudah menunjukan gejala ini. Salah seorang responden pada kelompok PASI ini, meningkat berat badannya dari 3095 gram menjadi 5100 gram dalam kurun waktu 2 minggu. Berarti terjadi kenaikan berat badan sebanyak 2005 gram. Hal ini tentunya bukan hal yang baik, secara kualitas, meskipun secara kuantitas berat badannya meningkat. Hasil penelitian ini sejalan dengan pendapat Roesli, 2005, bahwa Bayi yang tidak diberikan ASI, di khwatirkan akan lebih cepat terjangkit penyakit kanker, jantung, hipertensi, Diabetes Mellitus, kemungkinan kurang gizi dan obesitas juga lebih besar. 2. Hubungan Variasi nutrisi dengan perubahan Berat Badan Neonatus Usia 10-14 hari Tabel 8. Hasil analisa data statistika Hubungan antara variasi nutrisi dengan perubahan berat badan neonatus 10-14 hari Between Groups Within Groups Total Sum of Squares 797037.090 4584487.500 5381524.590 df 2 58 60 Mean Square 398518.545 79042.888 F 5.042 Sig. .010 Tabel 8 menunjukan kekuatan hubungan antara variasi nutrisi dengan perubahan berat badan neonatus usia 10-14 hari pada uji analisa data one – way Anova, Data di analisa pada α = 0,05, df =2 diperoleh hasil nilai p = 0,010. Hasil ini menunjukan bahwa nilai p (0,010) < α (0,05), sehingga Ho ditolak, artinya terdapat hubungan yang cukup bermakna antara variasi nutrisi dengan perubahan berat badan neonatus usia 10 – 14 hari di Puskesmas Garuda Bandung. Dengan demikian dapat di generalisaikan bahwa pemberian variasi nutrisi berupa ASI, PASI dan kombinasi ASI + PASI memberikan perubahan berat badan yang berbeda pada neonatus usia 10-14 hari di Puskesmas Garuda Bandung. Hubungan ketiga variasi nutrisi dapat dicermati pada tabel 5 sampai dengan 7 yang menggambarkan bahwa kuantitas ketiga kelompok nutrisi memberikan kontribusi pada peningkatan berat badan neonatus usia 10 – 14 hari, meskipun nilainya sangat variatif. Pada kelompok responden yang diberikan ASI, terjadi rata-rata peningkatan berat badan sebesar 234,375 gram dalam rentang waktu 10-14 hari ( 2 minggu ) atau 117, 19 gram Jurnal Kesehatan Kartika Stikes A. Yani setiap minggunya. Nilai ini sesuai dengan pendapat Angel, J, 2002, bahwa peningkatan berat badan neonatus pada 1 bulan pertama adalah 120 – 200 gram setiap minggu atau 500 – 800 gram dalam satu bulan. Selain itu, pendapat Muscari, mendukung hasil penelitian kelompok ini. Menurut Muscari, pada 6 bulan pertama akan terjadi kenaikan berat badan sekitar 623 gram setiap bulan. Pada kelompok responden yang diberikan nutrisi PASI (lihat tabel 4.6), terjadi kenaikan berat badan 528, 33 gram dalam kurun waktu 10 – 14 hari ( 2 minggu ) atau 264, 165 gram setiap minggu. Kondisi ini tentunya tidak sesuai dengan kondisi normal yang dianjurkan oleh Angel, J dan Muscari di atas. Pada kelompok ini, dikhawatirkan akan terjadi obesitas apabila tidak dikontrol dengan baik. Menurut Markum dan Soetjiningsih, resiko tidak terkontrolnya pemberian PASI dapat dipahami oleh kondisikondisi sebagai berikut : Jumlah pemberian yang tidak sesuai dengan takaran yang sudah ditetapkan (lebih encer atau lebih pekat), Frekwensi pemberian yang tidak terkontrol (terutama pada anak rewel). Kelompok responden yang diberikan nutrisi ASI + PASI menunjukan nilai yang berbeda dengan dua kelompok sebelumnya. Rata-rata peningkatan berat badannya relative lebih kecil, yaitu sekitar 162,5 gram dalam kurun waktu 10-14 hari ( 2 minggu), atau sekitar 81,25 gram dalam satu minggu. Nilai ini relative kecil dibandingkan dengan nilai rujukan yang diajukan oleh Angel dan Muscari. Kondisi ini dimungkinkan oleh banyak factor, selain karena factor orang tua (ibu), fdaktor lainnya adalah adanya ketidak sesuaian beberapa unsure yang terknadung dalam PASI dengan unsure lain yang ada dalam ASI. Sehingga menimbulkan reaksi allergi pada neonatus. Akibatnya bayi rewel dan mengalami anoreksia. Tabel 8 dapat menunjukan hubungan ketiga variasi nutrisi berdarkan analisa statistic. Metode uji statistic yang digunakan adalah one – way Anova. Hasil uji satistik diperoleh nilai kemaknaan p = 0,010 pada α = 0,05, df =2. Nilai p=0,010 ini selanjutnya di bandingkan dengan nilai α = 0,05. Sehingga diperoleh p (0,010) < α = 0,05 artinya terdapat hubungan yang cukup berarti untuk menunjukan hubungan antara berbagai variasi nutrisi dengan perubahan berat badan neonatus usia 10 – 14 hari. Secara teoritis hasil ini dapat difahami. Dengan melihat bukti-bukti diatas. Bahwa nutrisi ASI memberikan perubahan kenaikan berat badan yang cukup stabil dibandingkan dengan kenaikan berat badan yang diperluhatkan oleh dua kelompok lainnya. Bahkan ada kecenderungan pemberian PASI akan menyebabkan terjadinya obesitas pada bayi, sedangkan kombinasi ASI dan PASI justru kenaikan berat badannya tidak optimal. Jurnal Kesehatan Kartika Stikes A. Yani D. KESIMPULAN dan SARAN 1. Kesimpulan Dari hasil penelitian dan pembahasan yang telah di uraikan, dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut : a. Nutrisi yang diberikan pada neonatus usia 10 – 14 hari di Puskesmas Garuda Bandung pada periode Nopember – Desember 2007 adalah ASI (32 responden), PASI (9 responden) dan kombinasi ASI + PASI (20 responden). b. Rata-rata berat badan lahir di puskesmas Garuda Bandung pada periode Nopember – Desember 2007 adalah 3125,33 gram, sedang rata-rata berat badan setelah berusia 10-14 hari adalah 3385,25 gram. c. Rata-rata peningkatan berat badan neonatus setelah berusia 10-14 hari di Puskesmas Garuda Bandung pada periode Oktober – Nopember 2007 adalah : d. Kelompok neonatus yang diberikan nutrisi ASI rata-rata meningkat berat badannya 234, 375 gram e. Kelompok neonatus yang diberikan nutrisi PASI rata-rata meningkat berat badannya 528,33 gram. f. Kelompok neonatus yang diberikan nutrisi ASI + PASI rata-rata meningkat berat badannya 162,5 gram g. Dari hasil uji satistik one way anova pada program SPSS versi 11,5 diperoleh hasil p (0,010) < α (0,05), artinya terdapat hubungan yang cukup bermakna antara pemberian variasi nutrisi terhadap perubahan berat badan neonatus usia 10 – 14 hari di Puskesmas Garuda Bandung pada periode Oktober – Nopember 2007. 2. Saran Dari kesimpulan hasil penelitian diatas, peneliti merekomendasikan saran sebagai berikut : a. Bagi Pendidikan 1) Secara terus menerus dan berkesinambungan mengembangkan iklim akademik yang kondusif untuk dilaksanakan penelitian dalam berbagai tatanan kesehatan, sehingga menjadi media pengemebangan ilmu pengetahuan, khususnya dalam bidang keperawatan anak. 2) Menyampaikan dan menindaklanjuti setiap hasil penelitian, berupa desiminasi dan tukar informasi dengan teman sejawat atau dalam pengembangan bahan perkuliahan, termasuk dalam penatalaksanaan nutrisi bagi neonatus usia 10 – 14 hari. Jurnal Kesehatan Kartika Stikes A. Yani 3) Dilakukan penelitian lanjut dengan menggunakan metode dan perencanaan lebih baik, sehingga keterbatasan penelitian ini dapat diminimalisir. b. Bagi Lembaga Pelayanan Kesehatan ( Puskesmas / pemerintah). 1) Puskesmas hendaknya memilki mekanisme atau system yang menjmin control terhadap operasionalisasi program pemberian ASI eksklusif dimasyarakat. Mekanisme yang dimaksud dapat dalam bentuk home care, control, atupun survey secara ketat pada keluarga yang memiliki neonatus sampai dengan usia 4 – 6 bulan. 2) Melakukan evaluasi dan penataan dalam system pendokumentasian bagi klien, khususnya klien neonatus, mengingat banyak data penting yang belum tergali dalam catatan perawatan. c. Bagi Peneliti 1) Menerapkan hasil yang diperoleh dalam proses pembelajaran, baik dalam PBM klinik maupun PBM kelas. 2) Terus menerus melakukan penelitian, sehingga dapat berperan sebagai perawat peneliti (Researcher). DAFTAR PUSTAKA Akre, James., 1994, Pemberian Makanan Untuk Bayi, Jakarta,. Perkumpulan Perinatologi Indonesia, Behrman, Kliegmen, and Kelvin., 2000, Buku Kesehatan Anak Nelson, Jakarta, EGC Markum. AH., 1996., Buku Ajar Ilmu Kesehatan Anak I., Jakarta, FKUI Roesli, Utami., 2000., Mengenal ASI Ekslusive., Jakarta., Trubus Agriwijaya Soetjiningsih, 1997., ASI Petunjuk Untuk Tenaga Kesehatan, Jakarta., EGC. Suradi, Dkk, 2004., Manajemen Laktasi edisi 2., Jakarta., EGC Jurnal Kesehatan Kartika Stikes A. Yani