informasi singkat benih - Sistem Informasi Perbenihan Tanaman

advertisement
INFORMASI SINGKAT BENIH
No. 2 Maret 2001
Alstonia scholaris (L.) R.Br.
Taksonomi dan tatanama
Famili: Apocynaceae
Sinonim: Echites scholaris L., E. pala Ham.,
Tabernaemontana alternifolia Burm.
Nama lokal/daerah: pulai.
Penyebaran dan habitat
Tersebar luas di Asia Pasifik mulai India dan Sri
Lanka sampai daratan Asia Tenggara dan China
Selatan, seluruh Malaysia hingga Australia Utara
dan Kepulauan Solomon. Diintroduksi ke Amerika
Utara sebagai tanaman hias.
Toleran terhada berbagai-macam tanah dan habitat,
dijumpai sebagai tanaman kecil yang tumbuh di
atas karang atau bagian tajuk dari hutan primer dan
sekunder.
Banyak dijumpai di dataran
rendah/pesisir dengan curah hujan tahunan 10003800 mm. Juga dijumpai pada ketinggian diatas
1000 m dpl.
Salah satu sifat adalah dapat tumbuh di atas tanah
dangkalTidak tumbuhy pada sebaran alami yang
suhunya kurang dari 8ºC, yang menunjukkan jenis
ini tidak tahan udara dingin.
1. Daun; 2. Susunan bunga; 3. Irisan
memanjang bunga; 4. Kelopak bunga; 5. Buah;
6. Benih. Sumber: Plant Resources of SouthEast Asia 5:1.
Pemanfaatan
Kayunya tidak awet, hanya memungkinkan untuk
konstuksi ringan di dalam ruangan, atau untuk i
pulp dan kertas. Di Patana (Srilanka) digunakan
untuk kayu bakar dan dikelola dengan daur pendek
(6-8 tahun), tetapi kurang baik dijadikan arang.
Kulitnya mengandung alkaloid sebagai bahan obat.
Kayunya banyak digunakan untuk papan
tulissekolah, sehingga dinamakan scholaris.
Lukisan pohon
Pohon, yang tingginya dapat lebih dari 40 m.
Batang pohon tua beralur sangat jelas, sayatan
berwarna krem dan banyak mengeluarkan getah
berwarna putih. Daun tersusun melingkar berbentuk
lonjong atau elip. Panjang bunga lebih dari 1 cm,
berwarna krem atau hijau, pada percabangan,
panjang runjung bunga lebih dar 120 cm.
Diskripsi buah dan benih
Buah: Kering merekah, bumbung bercuping dua,
sedikit berkayu, panjang 15-32 cm, berisi banyak
benih.
Benih: panjang 4-5 mm, coklat, pipih memanjang,
dua ikat benang pada ujungnya dengan panjang 713 mm. Benih dapat disebar angin. Jumlah benih
37.000-87.000 butir/kg.
Pembungaan dan pembuahan
Termasuk jenis selalu hijau/tidak gugur daun. Di
Australia berbunga pada Oktober-Desember. Di Sri
Lanka, berbubnga dua periode setiap tahun yaitu
April-Juni dan Oktober-Nopember.. Musim panen
di Sri Lanka Pebruari. Di Laos berbunga pada akhir
musim hujan dan benihnya dikumpulkan PebruariMaret. Di Vietnam, berbunga AgustusSeptember,dan berbuah Januari-Pebruari.
Panen buah
Buah dipetik langsung dari pohon atau
dikumpulkan dari lantai hutan setelah dahannya
digoyang. Benih masak apabila buah telah berubah
menjadi coklat, tetapi pengumpulan harus
dilakukan sebelum buah merekah dan benihnya
tersebar. Pengumpulan harus tepat waktu, periode
buah masak hingga merekah hanya 2 minggu.
Direktorat Perbenihan Tanaman Hutan
Pengolahan, penanganan buah dan benih.
Setelah dipanen buah dijemursampai terbuka dan
benihnya terlepasbiasanya sekitar satu minggu. Bila
buah dipanen sebelum masak, perlu dilakukan
pemeraman. Benih sangat kecil dan mudah tertiup
angin selama pengeringan.
Resiko ini dapat
dikurangi dengan cara menutupkan jaring plastik
selama penjemuran. Di beberapa tempat bulu benih
dihilangkan, tetapi belum diketahui pengaruhnya
terhadap penyimpanan dan viabilitas benih.
Penaburan dan perkecambahan
Tidak ada persyaratan khusus untuk penaburan,
kecuali memerlukan sinar matahari penuh.Dengan
sedikit ditutup setelah penaburan, penyinaran dan
penyiraman yang teratur, benih mulai berkecambah
setelah 12 hari dan berlanjut sampai 3 bulan. Bibit
siap tanam berukuran 30 cm setelah berumur 9-12
bulan. Stum yang berdiameter leher akarnya 6 mm
juga dapat ditanam. Sambungan juga dapat
dilakukan untuk jenis ini
Penyimpanan dan viabilitas
Fisiologi penyimpanan belum diketahui, tetapi
benih ukuran kecil ini kenyataanya dapat
dikeringkan, yang menunjukkan benih ortodoks.
Benih segar berdaya kecambah tinggi, mendekati
100%, tetapi cepat kehilangan viabilitasnya. Benih
yang disimpan selama 2 bulan dalam wadah kedap
udara, dilaporkan dapat berkecambah 90%. Tidak
diketahui apakah benih ini bisa bertahan pada suhu
rendah.
Daftar pustaka
Dormansi dan perlakuan pendahuluan
Benih segar tidak mengalami dormansi sehingga
tidak perlu perlakuan pendahuluan. Kemungkinan
adanya dormasi sekunder perlu penyelidikan lebih
lanjut.
Doran JC, Turnbull JW, 1997. Australian trees and
shrubs: Species for land rehabilitation and farm planting
in the tropics. ACIAR Monograph No. 24. 384 pp.
Holmes CH, 1954. Seed germination and seedling
studies of timber trees of Ceylon. Ceylon Forester,
1(3):3-51.
Nguyen Ngoc Chinh et al., 1996. Vietnam forest trees.
Hanoi, Vietnam: Agricultural Publishing House. 788p.
Soerianegara I, Lemmens RHMJ, eds., 1993. Plant
Resources of South-East Asia No. 5(1). Timber trees:
major commercial timbers. Wageningen, Netherlands:
Pudoc Scientific Publishers. Also published by Prosea
Foundation, Bogor, Indonesia.
DISIAPKAN OLEH DANIDA FOREST SEED
CENTRE DAN DITERJEMAHKAN OLEH IFSP
STAFF
Penulis: Dorthe Jøker, DFSC
Pohon Alstonia scholaris (L.) R.Br. yang sedang
berbuah. Photo: Dorthe Jøker, DFSC
Indonesia Forest Seed Project
T. H. R. Ir. H. Juanda, Dago Pakar
Bandung 40198
P.O. Box 6919 Bandung 40135
Indonesia
E-mail: [email protected]
Direktorat Perbenihan Tanaman Hutan
Telepon//Faksimil:
+62 22 251 5895
Download