Pusat Peraturan Pajak Online S-454/PJ.52/2005 PAJAK MASUKAN YANG TIDAK DAPAT DIKREDITKAN ATAS PENYERAHAN BARANG MODAL YANG MENDAP Contributed by Administrator Monday, 30 May 2005 PAJAK MASUKAN YANG TIDAK DAPAT DIKREDITKAN ATAS PENYERAHAN BARANG MODAL YANG MENDAPAT PEMBEBASAN PPN Sehubungan dengan surat Saudara nomor XXX tanggal 30 Maret 2005, hal sebagaimana tersebut pada pokok surat, dengan ini kami sampaikan hal-hal sebagai berikut: 1.Secara garis besar surat Saudara menjelaskan bahwa: a.Perusahaan Saudara memproduksi Barang Modal berupa mesin dan peralatan pabrik antara lain : Boiler, Thermal Oil Heater, Air Pollution Control Equipment, dan Kiln Dryer. Dalam memproduksi Barang Modal tersebut, perusahaan Saudara membeli bahan baku dan menggunakan jasa sub kontraktor yang dikenakan PPN. b.Peraturan Pemerintah Nomor 46 tahun 2003 mengatur bahwa atas penyerahan Barang Modal dibebaskan dari pengenaan PPN sepanjang pembeli dapat menunjukkan Surat Keterangan Bebas dari Pengenaan PPN. Sebagian besar pembeli Barang Modal memanfaatkan fasilitas pembebasan PPN tersebut. c.Mengingat bahwa atas penyerahan Barang Modal yang mendapat fasilitas pembebasan PPN Pajak Masukannya tidak dapat dikreditkan, maka Saudara memohon kebijaksanaan agar dapat mengkreditkan Pajak Masukan atas pembelian bahan baku maupun jasa sub kontraktor yang dipakai untuk memproduksi Barang Modal tersebut. 2.Ketentuan perpajakan yang berkaitan dengan hal tersebut adalah sebagai berikut: a.Pasal 16B Undang-undang Nomor 8 Tahun 1983 tentang Pajak Pertambahan Nilai atas Barang dan Jasa dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-undang Nomor 18 Tahun 2000, mengatur bahwa: (1).Dengan Peraturan Pemerintah dapat ditetapkan bahwa pajak terutang tidak dipungut sebagian atau seluruhnya, baik untuk sementara waktu atau selamanya, atau dibebaskan dari pengenaan pajak, untuk penyerahan Barang Kena Pajak tertentu atau penyerahan Jasa Kena Pajak tertentu; (2).Pajak Masukan yang dibayar untuk perolehan Barang Kena Pajak dan atau perolehan Jasa Kena Pajak yang atas penyerahannya tidak dipungut Pajak Pertambahan Nilai, dapat dikreditkan; (3).Pajak Masukan yang dibayar untuk perolehan Barang Kena Pajak dan atau perolehan Jasa Kena Pajak yang atas penyerahannya dibebaskan dari pengenaan Pajak Pertambahan Nilai, tidak dapat dikreditkan. b.Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2001 tentang Impor dan atau Penyerahan Barang Kena Pajak Tertentu yang Bersifat Strategis yang Dibebaskan dari Pengenaan Pajak Pertambahan Nilai sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2003, antara lain mengatur bahwa: Pasal 1 angka 1 huruf a:Barang Kena Pajak Tertentu yang bersifat strategis adalah Barang Modal berupa mesin dan peralatan pabrik, baik dalam keadaan terpasang maupun terlepas, tidak termasuk suku cadang; Pasal 2 ayat (2) huruf a:Atas penyerahan Barang Kena Pajak Tertentu yang bersifat strategis berupa barang modal sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 angka 1 huruf a yang diperlukan secara langsung dalam proses menghasilkan Barang Kena Pajak, oleh Pengusaha Kena Pajak yang menghasilkan Barang Kena Pajak tersebut; dibebaskan http://www.rumahpajak.com Powered by Joomla! Generated: 26 October, 2017, 07:37 Pusat Peraturan Pajak Online dari pengenaan Pajak Pertambahan Nilai. Pasal 3:Pajak Masukan atas perolehan Barang Kena Pajak dan atau Jasa Kena Pajak sehubungan dengan penyerahan Barang Kena Pajak Tertentu yang bersifat strategis sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 angka 1 yang dibebaskan dari pengenaan Pajak Pertambahan Nilai, tidak dapat dikreditkan. c.Keputusan Menteri Keuangan Nomor 371/KMK.03/2003 tentang Perubahan Kedua Atas Keputusan Menteri Keuangan Nomor 155/KMK.03/2001 Tentang Pelaksanaan Pajak Pertambahan Nilai Yang Dibebaskan Atas Impor Dan Atau Penyerahan Barang Kena Pajak Tertentu Yang Bersifat Strategis, antara lain mengatur bahwa: Pasal 5 ayat (1):Pengusaha Kena Pajak yang mengimpor dan atau menerima penyerahan Barang Kena Pajak Tertentu yang bersifat strategis sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 angka 1 huruf a, diwajibkan mempunyai Surat Keterangan Bebas Pajak Pertambahan Nilai yang diterbitkan oleh Direktur Jenderal Pajak. Pasal 6 ayat (1):Orang atau badan yang melakukan penyerahan Barang Kena Pajak Tertentu yang bersifat strategis yang dibebaskan dari pengenaan Pajak Pertambahan Nilai sebagaimana dimaksud dalam Keputusan Menteri Keuangan ini, wajib melaporkan usahanya kepada Direktur Jenderal Pajak untuk dikukuhkan sebagai Pengusaha Kena Pajak sesuai dengan ketentuan perpajakan yang berlaku. Pasal 6 ayat (3):Pengusaha Kena Pajak sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) wajib menerbitkan Faktur Pajak dan membubuhkan cap "PPN DIBEBASKAN SESUAI PP NOMOR 12 TAHUN 2001 SEBAGAIMANA TELAH DIUBAH TERAKHIR DENGAN PP NOMOR 46 TAHUN 2003". d.Pasal 6 ayat (1) huruf a Undang-undang Nomor 7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-undang Nomor 17 Tahun 2000 menyatakan bahwa besarnya Penghasilan Kena Pajak bagi Wajib Pajak dalam negeri dan bentuk usaha tetap, ditentukan berdasarkan penghasilan bruto dikurangi biaya untuk mendapatkan, menagih, dan memelihara penghasilan, termasuk biaya pembelian bahan, biaya berkenaan dengan pekerjaan atau jasa termasuk upah, gaji, honorarium, bonus, gratifikasi, dan tunjangan yang diberikan dalam bentuk uang, bunga, sewa, royalty, biaya perjalanan, biaya pengolahan limbah, premi asuransi, biaya administrasi, dan pajak kecuali Pajak Penghasilan. 3.Berdasarkan ketentuan pada butir 2, serta memperhatikan isi surat Saudara pada butir 1, dengan ini ditegaskan bahwa: a.Penyerahan Barang Modal yang diperlukan secara langsung dalam proses menghasilkan Barang Kena Pajak termasuk dalam pengertian penyerahan Barang Kena Pajak Tertentu yang bersifat strategis yang atas penyerahannya dibebaskan dari pengenaan PPN; b.Atas penyerahan sebagaimana dimaksud pada huruf a, PT ABC wajib menerbitkan Faktur Pajak dan membubuhkan cap "PPN DIBEBASKAN SESUAI PP NOMOR 12 TAHUN 2001 SEBAGAIMANA TELAH DIUBAH DENGAN PP NOMOR 46 TAHUN 2003", setelah pembeli Barang Modal tersebut dapat menunjukkan Surat Keterangan Bebas Pajak Pertambahan Nilai; c.Pajak Masukan yang dibayar PT ABC atas perolehan BKP dan atau JKP dalam rangka penyerahan Barang Modal yang dibebaskan dari pengenaan PPN tidak dapat dikreditkan, namun dapat dibukukan sebagai biaya atau unsur pengurang penghasilan bruto dalam rangka menghitung Penghasilan Kena Pajak. Demikian untuk dimaklumi. http://www.rumahpajak.com Powered by Joomla! Generated: 26 October, 2017, 07:37 Pusat Peraturan Pajak Online DIREKTUR JENDERAL PAJAK, ttd HADI POERNOMO http://www.rumahpajak.com Powered by Joomla! Generated: 26 October, 2017, 07:37