ISSN : 0853-2516 PENGARUH PROMOSI PENJUALAN TERHADAP VOLUME PENJUALAN PRODUK BAYGON DI PT. OMNI MEGAJASA INDOPRIMA JEMBER Oleh: Achadyah Prabawati PENDAHULUAN Pada umumnya setiap perusahaan, baik perusahaan yang bergerak dalam bidang industri maupun pelayanan jasa pastilah mempunyai tujuan pokok yakni untuk memperoleh keuntungan atau laba, sebab laba akan menjadi aspek penting dalam menjaga kelangsungan hidup suatu perusahaan. Tanpa memperoleh laba, suatu perusahaan akan sulit untuk melanjutkan usahanya dan bahkan bisa jadi perusahaan tersebut akan berhenti. Keberhasilan suatu perusahaan di dalam mencapai tujuan pada umumnya bisa diperoleh melalui kemampuan pemimpin suatu perusahaan dalam mengkordinasikan bidang pemasaran, pengadaan barang, pelayanan pelanggan, personalia dan keuangan, serta kemampauan pemimpin tersebut dalam melihat serta menganalisaa kemungkinan dan kesempatan di masa mendatang baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang. mempunyai 4 Bauran penting yakni : Latar Belakang Pemasaran sebagaimana telah Price (Harga), Place disebutkan di atas adalah salah satu Product kegiatan yang cukup penting dalam (Promosi). Suatu produk yang baik meraih suatu tidak akan bisa terjual dengan baik sendiri tanpa adanya dukungan dari Place perusahaaan. keuntungan Pemasaran Majalah Ilmiah “DIAN ILMU” Vol. 13 No. 1 (Produk), (Tempat), Oktober 2013 Promotion 71 ISSN : 0853-2516 (Tempat), Price (Harga), dan mendorong Promotion (Promosi) yang bagus. melakukan Demikian kebutuhannya dengan produk yang pula sebaliknya dan seterusnya. konsumen untuk pemenuhan-pemenuhan kita promosikan tersebut. Promosi sebagai salah satu Perumusan masalah proses dalam 4 bauran pemasaran merupakan aspek yang penting PT. JHHP secara rutin dan berkala selalu mempromosikan mengingat promosi adalah hal paling produknya baik itu produk lama akhir maupun produk-produk baru. Masalah yang oleh yang dilakukan pengusaha setelah menetapkan 3 pemasaran lainnya. mengingat makin Apalagi perusahaan-perusahaan promosi baik melalui media bauran perusahaan dihadapi (PT. sejauh melakukan penjualan yang dilakukan oleh JHHP tersebut mampu promosi meningkatkan media volume penjualan produk JHHP elektronik maupun dengan cara-cara khususnya Baygon bakar di Regional konvesional Distributor Jember yakni PT. Omni seperti cetak, beriklan pengaruh adalah gencarnya dengan mana OMNI) menempatkan sales promotion girl di outlet-outlet Megajasa Indoprima. tertentu maupun dengan melakukan sampling produk dan sebagainya. Dengan melakukan promosi, Berdasarkan latar belakang maka rumusan masalah pada penelitian ini adalah : suatu perusahaan berharap produknya 1. Seberapa besar pengaruh dapat meraih tempat di hati para promosi penjualan terhadap konsumen. Bila di hati konsumen volume penjualan sudah tertanam image yang bagus baygon pada mengenai produk diharapkan hal PT. produk Omni kita, maka Megajasa Indoprima Jember tersebut akan tahun 2004?. Majalah Ilmiah “DIAN ILMU” Vol. 13 No. 1 Oktober 2013 72 ISSN : 0853-2516 2. Variabel manakah yang pemasaran merupakan alat untuk paling dominan mempenga- memenuhi segala bentuk kebutuhan ruhi volume penjualan produk masyarakat. Pemasaran merupakan baygon salah pada PT. Omni satu dari sekian banyak Megajasa Indoprima Jember kegiatan-kegiatan tahun 2004?. dilakukan oleh para produsen dalam Tujuan dan Kegunaan Penelitian usahanya untuk pokok yang mempertahankan Adapun tujuan yang ingin kelangsungan hidup perusahaannya dicapai dalam penulisan karya ilmiah untuk berkembang dan mendapatkan ini adalah untuk mengetahui Apakah keuntungan yang sebesar-besarnya. Ada dan Sejauh Mana Pengaruh Beberapa ahli telah mendefinisikan Penjualan Promosi Yang Dilakukan tentang pemasaran antara lain : Perusahaan Terhadap Volume Kotler (1997:8) mengemu- Penjualan Produk Baygon di PT. kakan bahwa : Pemasaran adalah OMNI Megajasa Indoprima Jember suatu proses sosial dan manajerial pada tahun 2004. yang Adapun penelitian ini kegunaan adalah dari Untuk didalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan mengembangkan ilmu atau kegunaan dengan menciptakan, menawarkan, teoritis dan mempertukarkan produk yang khususnya Manajemen Pemasaran yang berhubungan dengan bernilai dengan pihak lain. promosi penjualan dan peningkatan volume penjualan. Handoko, II. KERANGKA KONSEPTUAL Pemasaran Stanton (dalam Swasta dan mempunyai bahwa 2000:4) Pemasaran berpendapat adalah suatu pe- sistem keseluruhan dari kegiatan- ranan yang sangat penting dalam kegiatan usaha yang ditujukan untuk kehidupan merencanakan, menentukan harga, masyarakat karena Majalah Ilmiah “DIAN ILMU” Vol. 13 No. 1 Oktober 2013 73 ISSN : 0853-2516 mempromosikan dan mendistribusi- sosial kan barang-barang dan jasa yang pertukaran dapat dilakukan baik oleh dapat memuaskan kebutuhan baik penjual kepada pembeli yang ada maupun menguntungkan kedua belah pihak. pembeli potensial. Penentuan produk, harga, promosi Berdasarkan teori Kotler dan dan dan kebudayaan. maupun tempat Proses pembeli untuk yang memenuhi Stanton dapat disimpulkan bahwa arti kebutuhan baik barang atau jasa pemasaran adalah jauh lebih luas dari disesuaikan pada arti penjualan karena kegiatan perilaku para konsumennya, dan pemasaran dimulai dengan meng- sebaliknya identifikasikan kebutuhan konsumen dipengaruhi oleh jenis produk-produk yang perlu dipuaskan, menentukan perusahaan. Bagian paling penting produk yang hendak diproduksi, dalam menentukan massage. Perusahaan harus mampu sesuai, harga produk menentukan yang cara-cara dengan sikap perilaku pemasaran mengkomunikasikan dan konsumen adalah diri pesan/ dengan promosi dan penyaluran penjualan pelanggan yang ada maupun yang produk potensial. tersebut dikatakan bahwa sehingga dapat pemasaran Laswell dalam Kotler itu (1993:337) mengemukakan pendapat menciptakan penjual dan pembeli bahwa “model komunikasi harus dimana kedua belah pihak sama- dapat menjawab siapa, mengatakan sama mencari kepuasan. apa, dengan cara apa, kepada siapa pemasaran dan dengan hasil apa”. Laswell bertujuan menghasilkan pertukaran mengambarkan sebuah model dengan yang sembilan elemen sebagai berikut: Kegiatan diinginkan, baik yang menyangkut barang dan jasa, atau benda-benda memenuhi lain yang kebutuhan dapat psikologis, Majalah Ilmiah “DIAN ILMU” Vol. 13 No. 1 Oktober 2013 74 ISSN : 0853-2516 Gambar 2.1: elemen-elemen dalam proses komunikasi Pengirim Pesan Penyampaian Penerima Penerimaan Media Gangguan Respons Umpan balik Sumber : Kotler (1993:378) Kotler (1993:377-388) men- inginkan. Pengirim itu menyim- jelaskan bahwa dua elemen mewakili bolkan pesan dengan sedemikian bagian rupa sehingga dapat memperkirakan utama komunikasi, dalam yaitu sebuah dan bagaimana pen-dengar sasaran bisa penerima. Dua lainnya mewakili mengartikan pesan itu. Sumber harus perangkat komunikasi utama, yaitu me-nyampaikan pesan melalui media pesan dan media. Empat lainnya yang mewakili fungsi komunikasi utama, mencapai penyampaian, penerimaan, respon Pengirim dan umpan balik. Elemen yang saluran umpan balik sehingga dapat terakhir mengetahui adalah pengirim gangguan dalam sistem itu. Gambar berdaya guna agar pendengar harus dapat sasaran. mengembangkan respon penerima terhadap pesan itu. 2.1 menjelaskan Pesan/masage yang dikomu- faktor-faktor utama dalam komu- nikasikan kepada nikasi yang efektif. Pengirim harus melalui berbagai unsur yang terdapat mengetahui apa dalam program promosi. Mursid yang pendengar capai dan respon apa yang mereka (1997:95) Majalah Ilmiah “DIAN ILMU” Vol. 13 No. 1 calon menyatakan Oktober 2013 pembeli promosi 75 ISSN : 0853-2516 adalah “komunikasi yang persuasif, arti mengajak, penyajian-penyajian mendesak, membujuk, meyakinkan”. komersial atau berupa yang lain bersifat positif. Mursid (1997:96) berpen- d. Sales Promotion adalah dapat bahwa secara garis besar promosi yang dilakukan dengan kelompok cara promosi dapat dibagi peragaan, pertunjukkan dan menjadi sebagai berikut: pameran, demonstrasi dan a. berbagai macam usaha penjualan Periklanan/Advertising merupakan kegiatan penawaran kepada suatu yang tidak bersifat rutin kelompok Menurut Kotler (1993:376) bauran masyarakat baik secara langsung promosi terdiri dari empat perangkat lisan maupun dengan penglihatan utama yaitu: (berupa berita) tentang suatu a. produk, jasa atau ide. b. Iklan adalah segala bentuk penyajian Personal Selling adalah promosi tentang gagasan, barang komunikasi persuasif seseorang dan jasa secara sponsor. individual seseorang atau pembeli dengan kepada lebih calon bukan pribadi dan b. maksud yang dibayar oleh Promosi penjualan adalah mencakup berbagai macam alat menimbulkan promosi yang dirancang untuk permintaan/penjualan. merangsang respon lebih awal c. Publisitas adalah sejumlah informasi tentang barang atau seseorang masyarakat c. organisasi/ perusahaan yang disebarluaskan ke atau lebih kuat. dengan Hubungan masyarakat/public relation; d. Penjualan cara Personal/personal selling adalah membuat berita yang mempunyai berbagai macam alat promosi Majalah Ilmiah “DIAN ILMU” Vol. 13 No. 1 Oktober 2013 76 ISSN : 0853-2516 untuk dagangan dan promosi bisnis”. Kotler merangsang respon lebih awal (1993:465) mendefinisikan promosi atau lebih kuat pelanggan, promosi perdagangan dan yang dirancang Berdasarkan teori Mursid dan Kotler dan observasi pendahuluan promosi bisnis adalah: a. Peralatan promosi pada PT OMNI Megajasa Indoprima penjualan/ consumer promotion Jember pada penelitian ini meneliti tools promosi dilakukan oleh pengecer untuk dengan cara sales promotion/promosi penjualan yaitu promosi yang dilakukan dengan adalah promosi yang konsumen. b. Peralatan promosi peragaan, pertunjukkan dan pameran, perdagangan demonstrasi dan berbagai macam yang dilakukan oleh produsen ke usaha penjualan yang tidak bersifat pengecer (retailer) yang dapat rutin. Penelitian ini tidak meneliti mening-katkan promosi perdagangan produsen. secara periklanan/ advertising, personal selling maupun c. adalah promosi kemampuan Peralatan promosi Usaha/ publisitas karena data promosi yang business promotion tools adalah tersedia pada PT OMNI Megajasa peralatan Indoprima data berdasarkan data para pengusaha, promosi melalui sales promotion/ mempengaruhi dan menghadiahi promosi penjualan selain itu karena pelanggan terbatasnya waktu, tenaga dan dana. organisasi Jember adalah Menurut Kotler (1993:465) ini dan digunakan mendorong penjualan dengan usaha yang lebih besar. peralatan utama dari proses penjualan Pada penelitian ini yang diteliti yang promosi adalah peralatan promosi perda- penjualan yang digunakan untuk gangan yaitu promosi yang dilakukan promosi pelanggan, promosi per- oleh produsen ke pengecer (retailer) digunakan untuk Majalah Ilmiah “DIAN ILMU” Vol. 13 No. 1 Oktober 2013 77 ISSN : 0853-2516 yang dapat meningkatkan kemam- uang, puan program-program perdagangan produsen. bantuan Menurut Kotler (1993:468) tujuan- hadiah-hadiah tujuan penjualan. produsen memberikan penjualan, perkenalan, dan kontes promosi pada pengecer bertujuan Sedangkan alat-alat promosi per- untuk: dagangan menurut Kotler (1993:468) a. Promosi perdagangan dapat antara lain : meyakinkan pengecer atau grosir untuk membawa/menjual merek. b. Promosi perdagangan dapat a. Potongan harga Potongan suatu harga diskon adalah langsung meyakinkan pengecer (retailer) dari daftar harga pada atau grosir (wholesaler) untuk setiap unit yang dibeli menjual untuk barang-barang lebih banyak daripada jumlah normal. c. Promosi penjualan mendorong pengecer jangka waktu tertentu. dapat b. Bantuan untuk Bantuan adalah suatu mempromosikan merek dengan jumlah yang ditawarkan memberinya keistimewaan. kepada pengecer dengan Memperagakan secara baik dan tujuan untuk membantu pengurangan harga. produsen dalam cara-cara d. Promosi merangsang perdagangan dapat pengecer pelayannya untuk produk. Para dan mendorong produsen tertentu. c. Barang yang gratis Barang gratis ditawarkan kepada para perantara mengadakan promosi penjualan yang membeli suatu dengan memberikan penawaran jumlah tertentu atau yang pada pengecer berupa insentif Majalah Ilmiah “DIAN ILMU” Vol. 13 No. 1 Oktober 2013 78 ISSN : 0853-2516 membeli suatu rasa atau keuntungan. Salah satu cara untuk ukuran tertentu. meningkatkan Usaha-usaha sangatlah penting penjualan untuk melak- volume penjualan adalah dengan melakukan promosi penjualan. Promosi sanakan pemasaran dengan sukses, merupakan tetapi perusahaan untuk memperkenalkan dengan kompleksnya makin bertambah pemasaran dan dan cara penjualan terpenting menjual produk bagi kepada persaingan dalam bidang penjualan konsumen karena promosi adalah menjadi komunikasi semakin insentif, maka penjualan makin lama merupakan mengajak, kegiatan meyakinkan. yang Winardi penting. (1986:117) Menurut “Penjualan yang persuasif, mendesak, membujuk, Menurut Winardi (1986:141) bahwa : adalah mengalihkan barang-barang Elemen yang menyebabkan (to dispose of goods) dengan harga- timbulnya penjualan/sales producing harga yang memuaskan”. elements dapat kita nyatakan sebagai Setiap perusahaan perusahaan dalam bidang maupun perusahaan baik The Marketing Mix dan didalamnya jasa tercakup yang produk, pembungkusan, penjualan, merk, tatap menghasilkan produk bertujuan agar muka/personal selling, reklame dan perusahaannya tetap eksis. aktivitas-aktivitas Perusahaan tetap bertahan akan lain bidang penciptaan permintaan. dalam persaingan jika mereka dapat meningkatkan volume penjualan. III. METODE PENELITIAN Volume penjualan yang meningkat menandakan bahwa produknya tetap diminati perusahaan oleh konsumen dan 3.1 Populasi dan Sampel 3.1.1 Populasi mendapatkan Majalah Ilmiah “DIAN ILMU” Vol. 13 No. 1 Oktober 2013 79 ISSN : 0853-2516 Sugiyono (2003:72) sampel yang harus diambil untuk mengatakan bahwa “populasi adalah mendapatkan wilayah generalisasi yang terdiri atas beberapa peneliti menyatakan bahwa obyek atau subyek yang mempunyai besarnya sampel tidak boleh kurang kualitas dan karakteristik tertentu dari 10% tetapi ada juga ahli yang yang ditetapkan oleh peneliti untuk menyatakan sampel minimal 5% dari dipelajari jumlah elementer suatu populasi. dan kesimpulan”. kemudian ditarik Populasi data representatif pada Penentuan sampel menurut penelitian ini adalah pengecer/retail Hadi (2002:73) adalah “sebenarnya yang didistribusi oleh PT. OMNI tidak ada suatu ketetapan yang Megajasa Indoprima Jember yaitu mutlak berapa persen suatu sampel berada dikawasan Jember, Lumajang, harus Bondowoso, ketiadaan yang mutlak itu tidak Situbondo, dan diambil dari populasi, Banyuwangi. diperlukan 3.1.2 Sampel raguan pada seorang penyidik”. Penentuan sampel merupakan menimbulkan Berdasarkan keragu- pada teori bagian dari populasi yang diharapkan tersebut maka peneliti menentukan bisa mewakili dari populasi secara besar sampel yang akan diambil keseluruhan. Koentjara- dalam penelitian ini sebesar 100 ningrat (1997:115) bahwa “sampel pengecer. Pertimbangan diambil 100 merupakan keselu- pengecer adalah karena keterbatasan ruhan atau populasi menjadi obyek waktu, dana dan kesempatan dan sesungguhnya dari penelitian”. telah memenuhi salah satu syarat Pendapat bagian-bagian Mengenai besar kecilnya penelitian. Sugiyono (2003:76) sampel harus diambil Mantra dalam berpendapat bahwa teknik Singarimbun, M dan S. Efendi (1995) pengambilan sampel secara mengemukakan proporsional random adalah “besar bahwa besarnya Majalah Ilmiah “DIAN ILMU” Vol. 13 No. 1 Oktober 2013 80 ISSN : 0853-2516 kecilnya sub sampel mengikuti perbandingan dan proporsi besar dalam tiap-tiap sub populasi diambil secara acak”. kecilnya sub populasi dan indikator Adapun perincian jumlah sampel adalah sebagai berikut: Tabel 3.1 Sampel retail yang didistribusi oleh PT. OMNI Megajasa Indoprima Jember No SUB BAGIAN JUMLAH 1. Jember 20 orang 2. Lumajang 20 orang 3. Bondowoso 20 orang 4. Situbondo 20 orang 5. Banyuwangi 20 orang TOTAL 100 orang Sumber: data penelitian diolah Setelah diketahui jumlah sampelnya cuplikan maka peneliti menggunakan teknik kombinasi dari sifat-sifat penting purposiv populasi sampling. pengambilan purposive Teknik menurut agar menjamin yang akan suatu memiliki relevansi terhadap tujuan studi. Mangkuatmodjo (1997:28) adalah Soeratno dan Lincolin metode pemilihan lebih berfaedah (1999:199) menyatakan bila populasinya merupakan susunan “purposive sampling dari satuan-satuan yang relatif agak dengan mengambil orang-orang yang besar, sifat-sifat terpilih betul oleh peneliti menurut mendasar/essential yang diketahui ciri-ciri khusus yang dimiliki oleh oleh yang merencanakan cuplikan sampel itu.” Soeratno dan Lincolin itu. Berdasarkan kondisi ini individu- (1999:199) juga menyatakan bahwa individu dapat dipilih untuk dijadikan sampel purposive adalah sampel yang memiliki Majalah Ilmiah “DIAN ILMU” Vol. 13 No. 1 Oktober 2013 bahwa dilakukan 81 ISSN : 0853-2516 yang dipilih dengan cermat sehingga (2003:149) bahwa “untuk menguji relevan dengan rancangan penelitian. hipotesis Peneliti akan berusaha agar dalam menggunakan sampel terdapat wakil-wakil segala moment, korelasi ganda, korelasi lapisan populasi. Dengan demikian parsial maka menggunakan diusahakan agar sampel asosiatif/hubungan korelasi dan analisis data yang produk regresi berbentuk ciri-ciri yang interval”. yang harus Sugiyono maka data variabel pada diwakili, tergantung pada penilaian penelitian ini harus diintervalkan atau pertimbangan dari peneliti. terlebih dahulu. Untuk melakukan tersebut memiliki esensial, strata apa Purposive teori sampel standardisasi dari ordinal ke interval, adalah responden yang distribusinya pada penelitian ini menggunakan berasal teori Edward (1957) yaitu: PT. untuk Berdasarkan OMNI Megajasa Indoprima Jember yaitu pengecer Rumus 1: X X z s yang berada di wilayah Jember, Lumajang, Bondowoso, Situbondo, dan Banyuwangi. menggunakan Penelitian ini Purposive Proporsional Random Sampling. Dimana: z = z-score (standard score) X = mean (rata-rata hitung) 3.1.3 Data variabel Skala dalam penelitian ini menggunakan skala likert sehingga X = skor asli skala Likert s = standard deviasi. data variabel bersifat ordinal. Alat Setelah data lapangan di z-score analisis maka dikonversikan menjadi T yang digunakan pada penelitian ini menggunakan analisis skor: regresi, korelasi ganda dan korelasi Rumus 2: parsial. Menurut Sugiyono Majalah Ilmiah “DIAN ILMU” Vol. 13 No. 1 Oktober 2013 82 ISSN : 0853-2516 X X T 50 10 s 1) Uji validitas Uji menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur Dimana: T = validitas itu mengukur sesuatu yang ingin skor skala Likert yang telah berciri interval diukur dalam sebuah penelitian 50 = tetapan secara X = tepat. (dalam 10 = tetapan mengatakan = B. Anderson yang dikutip Alhusin skor asli skala Likert X Scarvia Wahyono, bahwa 2004:17) validitas adalah “A test is valid if it mean (rata-rata hitung) measure what is purpose to s measure (sebuah test dikatakan = standard deviasi. valid jika test tersebut dapat 3.1.4 Analisa Data mengukur Menurut Efendi (1995:263) digunakan penyederhanaan data kedalam bentuk lebih mudah diinterprestasikan”. penelitian dapat dibaca tujuan tercapai maka dilakukan beberapa tahapan analisis data dengan Product dan Agar menggunakan uji yang hendak diukur.”. Untuk pengujiannya bahwa “analisa data adalah proses yang apa teknik korelasi Moment dalam Sugiyono (2003:200). Rumus 3: r N( XY) ( X)( Y) N X 2 X N Y 2 Y 2 2 validitas, uji reliabilitas, uji regresi berganda, uji t, uji F, uji multikolinearitas, uji autokorelasi, uji normalitas dan menggunakan lima rumus : Dimana: r = Korelasi product moment X = Variabel promosi penjualan Y = Variabel volume penjualan N = Jumlah sampel Majalah Ilmiah “DIAN ILMU” Vol. 13 No. 1 Oktober 2013 83 ISSN : 0853-2516 Dasar pengambilan keputusan k = jumlah item dalam dari uji validitas ini adalah Umar instrumen (2003:194): pi = proprsi banyaknya subyek a) Jika nilai r > 0 artinya yang menjawab pada item 1 telah terdapat hubungan qi = 1 – pi yang linear positif. si² = varians total b) Jika nilai r < 0 artinya 1 = nilai konstan telah terdapat hubungan Dasar pengambilan keputusan yang linear negatif dari uji reliabilitas adalah 2) Pengujian reliabilitas (Santoso, 2000:280): Reliabilitas adalah suatu nilai a) yang menunjukkan konsistensi Alpha > r tabel, maka butir suatu alat pengukur didalam tersebut reliabel mengukur gejala yang sama. b) Jika r Alpha positif dan r Menurut (Umar, 2002:113) Alpha < r tabel, maka butir “Setiap alat pengukur seharusnya memiliki kemampuan untuk Jika r Alpha positif dan r tersebut tidak reliabel 3) Uji Multikolinearitas memberikan hasil pengukuran Multikolinearitas adalah adanya yang konsisten”. Pengujiannya hubungan linear yang sempurna digunakan atau rumus Kuder pasti antara variabel- Richardson dalam (Sugiyono, variabel bebas dalam model 2003:122) sebagai berikut : regresi. Uji ini mendeteksi ada Rumus 4: tidaknya korelasi antar variabel k st pi qi ri k 1 st 2 Dimana: Majalah Ilmiah “DIAN ILMU” Vol. 13 No. 1 bebas tersebut. Menurut Santoso (2004:206) model pedoman regresi yang suatu bebas multikolinearitas adalah: Oktober 2013 84 ISSN : 0853-2516 a) Mempunyai nilai Variance Influence Factor Analisis disekitar digunakan angka satu. ganda untuk ini mengetahui pengaruh gabungan unsur-unsur b) Mempunyai angka Tolerance c) regresi promosi penjualan terhadap mendekati angka satu. volume penjualan, yaitu regresi Koefisien korelasi antar ganda variabel bebas haruslah (2003:221) : lemah (dibawah 0,5). Jika Rumus 5: problem Dimana: multikolinearitas 4) Y = Penjualan Uji Autokorelasi Autokorelasi adalah Sugiyono Y a b1 X 1 b 2 X 2 b 3 X 3 terjadi korelasi kuat maka terjadi menurut korelasi a = Konstanta b = Koefisien arah regresi X1 = Potongan harga antar unsur gangguan antara X2 = Kupon pengamatan X3 = Hadiah-hadiah satu dengan pengamatan lain. Autokorelasi 6) Pengujian terjadi jika nilai gangguan dalam terhadap hipotesis penelitian yang periode tertentu berhubungan diajukan dengan menggunakan dengan nilai gangguan uji F dan uji t sebelumnya. Menurut Sugiyono Uji signifikansi variabel promosi dan (2000:12) penjualan (X) terhadap variabel Durbin-Watson volume penjualan (Y) secara dibawah 5 maka tidak terjadi simultan akan diuji dengan uji F autokorelasi” (F-test), Eri bahwa Wibowo “nilai 5) Analisis regresi ganda Majalah Ilmiah “DIAN ILMU” Vol. 13 No. 1 sedangkan secara serentak akan diuji dengan uji statistik t (t-test) Oktober 2013 85 ISSN : 0853-2516 d) Uji F-statistik Ha Uji F-statistik = digunakan 0, hipotesa yang mengatakan ada untuk menguji pengaruh dari pengaruh berarti antara seluruh variabel promosi promosi penjualan penjualan secara serentak terhadap volume terhadap variabel volume penjualan, dengan tahapan penjualan. (3) sebagai berikut: Level of signifikan : 95% (a = 0,05) (1) Menentukan nilai F-hitung (4) Kriteria pengujian untuk menurut Rangkuti (2003: uji F: 154) dengan rumus 6: (a) F hit R2 tabel, maka Ho diterima dan Ha ditolak artinya K 1 R N K 1 2 Jika F hitung < F promosi penjualan Dimana: secara simultan tidak F = Pengujian statistik mempunyai pengaruh R²= Koefisien determinasi yang terhadap K = Jumlah variabel volume penjualan. N = Jumlah sampel (b) nyata Jika F hitung > F (2) Merumuskan hipotesis tabel, maka Ho ditolak Ho = dan Ha diterima artinya 0, hipotesa yang mengatakan tidak ada promosi pengaruh berarti antara secara simultan tidak promosi penjualan mempunyai pengaruh terhadap volume yang terhadap penjualan. nyata penjualan volume penjualan e) Uji t- statistik Majalah Ilmiah “DIAN ILMU” Vol. 13 No. 1 Oktober 2013 86 ISSN : 0853-2516 Uji t-statistik untuk menguji digunakan pengaruh variabel volume penjualan (Y). tingkat signifikansi variabel Ha = b1 = b2 = b3 = potongan harga (X1), kupon b4 = 0, hipotesa yang (X2), (X3) mengatakan ada pengaruh parsial/individu berarti antara potongan hadiah-hadiah secara terhadap variabel volume harga (X1), kupon (X2), penjualan (Y) dengan hadiah-hadiah (X3) menggunakan rumus menurut terhadap variabel volume Rangkuti (1997) penjualan (Y). Rumus 7 : t (2) Level of signifikan : 95% (a = 0,05) b sb (3) Kriteria pengujian untuk Dimana: uji t : b (a) = Koefisien regresi parsial variabel sb = Standart Jika t hitung < t tabel, error maka Ho dan Ha diterima koefisien regresi ditolak artinya X1, X2, (1) Merumuskan hipotesis X3 Ho = b1 = b2 = b3 = b4 = 0, tidak hipotesa yang parsial mempunyai pengaruh yang nyata mengatakan tidak ada pengaruh berarti antara secara terhadap Y (b) Jika t hitung > t potongan harga (X1), tabel, kupon (X2), hadiah- ditolak dan Ha ditolak hadiah (X3) terhadap artinya X1, X2, X3 maka Ho secara parsial tidak Majalah Ilmiah “DIAN ILMU” Vol. 13 No. 1 Oktober 2013 87 ISSN : 0853-2516 mempunyai pengaruh c. Standard deviasi menunjukkan yang nyata terhadap dispersi rata-rata dari sampel, Y yaitu masing-masing variabel sebesar 10,00, kecuali variabel kupon menunjukkan sebesar 58. d. Rasio skewness adalah nilai skewness dibagi dengan standard error skewness. skewness sampai IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.5.1 Analisis Frekuensi dan Data berada dengan Jika rasio nilai –2,00 2,00 maka distribusi data adalah normal. 1) Rasio skewness pada variabel Distribusi potongan harga (X1) Analisis frekuensi merupakan = - 0,174/0,241 analisis mencakup frekuensi data Gambaran gambaran secara frekuensi = umum. - 0,721, hal ini menunjukkan bahwa data tersebut dari variabel potongan digunakan untuk meringkas data harga (X1) berdistribusi yang jumlahnya relatif besar. Artinya normal. bahwa diwakili sekelompok oleh data beberapa akan deviasi, 2) Rasio skewness pada variabel kupon (X2) varian, minimum dan sebagainya. = - 0,221/0,241 a. N menunjukkan jumlah data yang = diproses yaitu 35 buah data. b. Mean menunjukkan rata-rata dari masing-masing variabel semua - 0,917, hal ini menunjukkan bahwa data dari variabel kupon (X2) berdistribusi normal. responden yaitu sebesar 50. Majalah Ilmiah “DIAN ILMU” Vol. 13 No. 1 Oktober 2013 88 ISSN : 0853-2516 3) Rasio skewness pada variabel r hitung lebih besar r tabel maka hadiah-hadiah (X3) instrumen = 0,170/0,241 pengolahannya sebagai berikut: = 0,705, hal ini menunjukkan Tabel 4.6.2.a. Validitas Variabel bahwa data dari hadiahhadiah (X3) berdistribusi normal. 4) Rasio skewness pada variabel volume penjualan (Y) = 0,065/0,241 = 0,269, hal ini menunjukkan tersebut valid. Hasil Volume Penjualan (Y) Korelasi item pertanyaan Pertanyaan 1 Pertanyaan 2 Pertanyaan 3 r r hitung tabel Keterangan 0,789 0,195 Valid 0,819 0,195 Valid 0,361 0,195 Valid bahwa data dari variabel Sumber: Lampiran volume Berdasarkan tabel 4.6.2.a diketahui penjualan (Y) bahwa, berdistribusi normal. korelasi antara skor pertanyaan 1(satu) dengan skor total 4.5.2 Uji Validitas Uji validitas dalam penelitian adalah 0,789; antara pertanyaan ini menggunakan rumus korelasi 2(dua) dengan skor total adalah product moment. Setiap pertanyaan 0,819; dan antara pertanyaan 3 dikorelasikan dengan skor total yang dengan skor total adalah 0,361. merupakan jumlah tiap skor butir. Berdasarkan Karena skor total dan skor butir ternyata koefisien korelasi semua bersifat ordinal maka harus diuji z butir dengan skor total diatas r tabel scorekan (0,195), sehingga semua pertanyaan terlebih dahulu untuk diintervalkan. Kemudian r hitung uji coba tersebut volume penjualan dinyatakan valid. tersebut dibandingkan dengan r tabel. Jika n = 100 maka r tabel dengan taraf signifikan 5% = 0,195. Apabila Majalah Ilmiah “DIAN ILMU” Vol. 13 No. 1 Oktober 2013 89 ISSN : 0853-2516 Tabel 4.6.2.b. Validitas Variabel Potongan Harga (X1) Korelasi pertanyaan Pertanyaan 1 Pertanyaan 2 Pertanyaan 3 item r hitung 0,585 0,674 0,691 r tabel Keterangan 0,195 0,195 0,195 Valid Valid Valid Sumber: Lampiran Berdasarkan tabel 4.6.2.b diketahui Berdasarkan bahwa skor ternyata koefisien korelasi semua pertanyaan 1(satu) dengan skor total butir dengan skor total diatas r tabel adalah (0,195), sehingga semua pertanyaan korelasi 0,585; antara antara pertanyaan uji 2(dua) dengan skor total adalah kebutuhan 0,674; dan antara pertanyaan 3 dinyatakan valid. coba potongan tersebut harga dengan skor total adalah 0,691. Tabel 4.6.2.c. Validitas Variabel Kupon (X2) Korelasi item pertanyaan Pertanyaan 1 Pertanyaan 2 Pertanyaan 3 r hitung 0,725 0,773 0,591 r tabel 0,195 0,195 0,195 Keterangan Valid Valid Valid Sumber: Lampiran Berdasarkan tabel 4.6.1.c diketahui dengan skor total adalah 0,591. bahwa, Berdasarkan korelasi antara skor uji coba tersebut pertanyaan 1(satu) dengan skor total ternyata koefisien korelasi semua adalah pertanyaan butir dengan skor total diatas r tabel 2(dua) dengan skor total adalah (0,195), sehingga semua pertanyaan 0,773; dan antara pertanyaan 3 kebutuhan kupon dinyatakan valid. 0,725; antara Tabel 4.6.1.d. Validitas Variabel Hadiah-Hadiah (X3) Majalah Ilmiah “DIAN ILMU” Vol. 13 No. 1 Oktober 2013 90 ISSN : 0853-2516 Korelasi pertanyaan Pertanyaan 1 Pertanyaan 2 Pertanyaan 3 item r hitung 0,699 0,804 0,673 r tabel Keterangan 0,195 0,195 0,195 Valid Valid Valid Sumber: Lampiran Berdasarkan tabel 4.6.1.d diketahui bahwa, korelasi antara skor 4.5.3 Uji Reliabilitas pertanyaan 1(satu) dengan skor total adalah 0,699; antara pertanyaan Uji reliabilitas dari setiap pertanyaan dalam 2(dua) dengan skor total adalah mengunakan 0,804; dan antara pertanyaan 3 Item Alpha. Setelah diperoleh r dengan skor total adalah 0,673. Alpha Berdasarkan tersebut dengan angka kritis reliabilitas pada ternyata koefisien korelasi semua taraf signifikan 5% yaitu 0,195. butir dengan skor total diatas r tabel Apabila nilai r alpha lebih besar dari (0,195), sehingga semua pertanyaan r tabel maka dapat dikatakan reliabel. uji coba rumus kuesioner kemudian Standardized dibandingkan kebutuhan hadiah-hadiah dinyatakan valid. Tabel.4.6.3 Reliabilitas Instrumen Pertanyaan No Variabel r Alpha 1 Y 0,3896 2 X1 0,3176 3 X2 0,4715 4 X3 0,5515 r tabel 0,195 0,195 0,195 0,195 Keterangan Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Sumber : Lampiran Berdasarkan tabel 4.6.3 dapat reliabel. Berdasarkan uji coba diketahui bahwa semua r alpha lebih instrumen pertanyaan ini sudah valid besar dari r tabel sehingga seluruh dan reliabel seluruh butirnya, maka instrumen instrumen dapat digunakan untuk pertanyaan dikatakan Majalah Ilmiah “DIAN ILMU” Vol. 13 No. 1 Oktober 2013 91 ISSN : 0853-2516 pengukuran dalam rangka potongan harga akan pengumpulan data. meningkatkan volume penjualan 4.5.4 Persamaan Regresi Linear sebesar 0.306 jika X2, dan X3 tetap. Berganda Hasil pengolahan data regresi c. Koefisien regresi X2 sebesar linear berganda dapat diketahui 0.052 menyatakan bahwa setiap persamaannya: penambahan Y = 10.770 + 0.306 X1 + persamaan tersebut tetap. d. Konstanta akan sebesar 0.052 jika X1 dan X3 berarti: a. kupun meningkatkan volume penjualan 0.052 X2 + 0.425 X3 Berdasarkan 1 sebesar 10.770 Koefisien regresi X3 sebesar 0.425 menyatakan bahwa setiap menyatakan bahwa jika tidak ada penambahan kenaikan potongan harga (X1), akan kupon (X2), dan hadiah-hadiah penjualan sebesar 0.368 jika X1 (X3) maka volume penjualan dan X2 tetap. adalah 10.770. b. 1 hadiah-hadiah meningkatkan volume 4.5.5 Uji Multikolinearitas Koefisien regresi X1 sebesar Hasil perhitungan diperoleh 0.306 menyatakan bahwa setiap nilai penambahan variabel sebagai berikut: 1 kebutuhan VIF untuk masing-masing Tabel 4.6.5. Nilai VIF No 1 2 3 Variabel X1 X2 X3 VIF 1,065 1,018 1,049 Sumber: Lampiran Majalah Ilmiah “DIAN ILMU” Vol. 13 No. 1 Oktober 2013 92 ISSN : 0853-2516 Berdasarkan tabel 4.6.5 , maka dapat dilihat bahwa semua 4.5.7 Uji Parsial (Uji t) variabel Uji parsial digunakan untuk mempunyai nilai VIF disekitar angka menguji satu, sehingga dapat disimpulkan bebas berpengaruh secara signifikan bahwa atau tidak terhadap variabel terikat. semua penelitian ini variabel tidak dalam mengalami masing-masing Perhitungan untuk variabel mengetahui problem multikolinearitas. variabel bebas (X) terhadap variabel 4.5.6 Uji Autokorelasi terikat (Y) secara parsial, dengan Berdasarkan hasil pengolahan, nilai cara membandingkan antara t hitung Durbin-Watson adalah sebesar 1,863. dengan t tabel. Nilai t tabel dengan Karena nilai Durbin-Watson dibawah df=96 dan tingkat signifikan 5% 5 maka dapat disimpulkan bahwa maka nilai t tabel sebesar 2,000. Ho tidak ditolak jika t tabel lebih besar dari t terjadi autokorelasi dalam model regresi. tabel berpengaruh secara nyata terhadap Tabel 4.6.7. Hasil uji t Variabel X1 X2 X3 variabel t hitung 3.974 4.065 5.558 T tabel 2.000 2.000 2.000 Sumber : lampiran terikat yaitu volume penjualanKesimpulan (Y) produk PT. OMNI o ditolak, Ha diterima MegajasaHIndoprima Jember. Ho ditolak, Ha diterima Perhitungan Ho ditolak, Ha diterimauntuk mengetahui besarnya pengaruh masing-masing variabel bebas (X) Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan bahwa variabel potongan harga (X1), kupon (X2), dan hadiah-hadiah (X3) masing-masing terhadap variabel terikat dapat kita ketahui pada nilai koefisien dari hasil analisis regresi linear berganda seperti pada tabel 4.6.7. berikut: Majalah Ilmiah “DIAN ILMU” Vol. 13 No. 1 Oktober 2013 93 ISSN : 0853-2516 Tabel 4.6.7.b. Nilai Koefisien Hasil Analisis Regresi Linear Berganda Variabel Koefisien t hitung t tabel C 10.770 X1 0.306 3.974 2.000 X2 0.052 4.065 2.000 X3 0.425 5.558 2.000 Sumber : lampiran Berdasarkan tabel 4.6.7.b dapat Hasil analisis diketahui bahwa disimpulkan bahwa: a. nilai koefisien regresi linear Pengaruh berganda kebutuhan variabel potongan harga (X1) keamanan (X2) adalah sebesar terhadap volume penjualan (Y) 0.052 artinya bahwa apabila produk Baygon pada PT. OMNI variabel ini ditingkatkan 1%, Megajasa Indoprima. maka volume penjualan akan Hasil analisis diketahui bahwa meningkat sebesar 0.052%. nilai koefisien regresi linear c. Pengaruh berganda untuk potongan kupon variabel (X1) adalah sebesar 0.306 artinya terhadap volume penjualan (Y) bahwa produk Baygon pada PT. OMNI apabila variabel ini hadiah-hadiah (X3) ditingkatkan 1%, maka volume Megajasa Indoprima. penjualan Hasil analisis diketahui bahwa akan meningkat sebesar 0.306%. b. untuk nilai koefisien regresi linear Pengaruh berganda untuk kebutuhan sosial variabel kebutuhan kupon (X2) (X3) adalah sebesar 0.425 artinya terhadap volume penjualan (Y) bahwa produk Baygon pada PT. OMNI ditingkatkan 1%, maka volume apabila variabel ini Megajasa Indoprima. Majalah Ilmiah “DIAN ILMU” Vol. 13 No. 1 Oktober 2013 94 ISSN : 0853-2516 penjualan akan meningkat sebesar 0.425%. 4.5.8 Uji Serempak (uji F) Uji serempak adalah pengujian secara menyeluruh untuk mengetahui secara serentak koefisien regresi linear berganda promosi penjualan volume penjualan (X) (Y) variabel terhadap produk Baygon pada PT. OMNI Megajasa Indoprima. Pengujian ini dilakukan dengan cara membandingkan nilai F hitung dengan F tabel. Nilai F tabel pada df1 = 3 dan df2 = 96 dengan taraf signifikan 5% adalah sebesar 3.44. Ho akan ditolak jika nilai F hitung lebih besar daripada nilai F tabel. Majalah Ilmiah “DIAN ILMU” Vol. 13 No. 1 Oktober 2013 95 ISSN : 0853-2516 Tabel 4.6.8 Hasil Pengolahan Data Variabel Terikat Y Variabel bebas X1,X2,X3 Adjusted R Square 0.447 F hitung F tabel Keputusan 27.691 3.44 Ha diterima Sumber: lampiran Berdasarkan tabel 4.6.8 dapat ditarik berpengaruh secara kesimpulan bahwa variabel potongan mempunyai pengaruh harga (X1), kupon (X2), dan hadiah- signifikan terhadap variabel terikat hadiah yaitu volume penjualan (Y) produk (X3) masing-masing berpengaruh secara simultan mempunyai pengaruh yang PT. OMNI simultan yang Megajasa Indoprima Jember. signifikan terhadap variabel terikat Asumsi ini dibuktikan dengan yaitu volume penjualan (Y) produk nilai F test sebesar 27,691 dengan PT. taraf signifikan 0.000 pada level 5%. OMNI Megajasa Indoprima Jember. Nilai R Square sebesar 0,447 berarti Besar Kontribusi variabel keempat variabel bebas memiliki bebas terhadap variabel terikat dapat proporsi sumbangan sebesar 44,7% diketahui dari koefisien determinasi terhadap variabel volume penjualan, berganda sisanya sebesar 35,3% disebabkan yaitu sebesar 0.447. Artinya pengaruh variabel bebas (X1, X2, X3) terhadap perubahan variabel oleh faktor lain yang tidak diteliti. Berdasarkan analisis dan menunjukkan bahwa terikat (Y) adalah 44.7% sedangkan pembahasan sisanya oleh pengaruh secara parsial dari masing- variabel lain selain variabel bebas masing variabel potongan harga (X1), (X1, X2, X3). kupon (X2), dan hadiah-hadiah (X3) 65,3% dipengaruhi dapat diketahui dari hasil t hitung X1 V. KESIMPULAN Berdasarkan analisis = 3,974; X2 = 4,065; X3 = 5,558. menunjukkan Nilai t tabel yang diperoleh sebesar bahwa variabel variabel potongan 2,000, sehingga dapat disimpulkan harga (X1), kupon (X2), dan hadiah- seluruh variabel bebas berpengaruh regresi berganda hasil hadiah (X3) masing-masing Majalah Ilmiah “DIAN ILMU” Vol. 13 N0.1 Oktober 2013 96 ISSN : 0853-2516 nyata terhadap variabel volume Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi. analisis korelasi ..........1997. Dasar-Dasar Pemasaran Jilid I. Jakarta: Prenhallindo penjualan (Y). Berdasarkan parsial menunjukkan bahwa variabel yang paling dominan mempengaruhi variabel adalah peningkatan variabel penjualan hadiah-hadiah dengan nilai kofisien korelasi parsial yang paling besar diantara ketiga variabel bebas yang dimasukkan dalam penelitian ini yaitu sebesar Mursid, M. 1997. Manajemen Pemasaran.Jakarta: Bumi Aksara. Nasir, M. 1999. Metode penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia. Rangkuti, Fredy. 2003. Riset Pemasaran. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama 0,493. DAFTAR PUSTAKA Alsa, Asmadi. 2003. Pendekatan Kuantitatif dan Kualitatif Serta Kombinasinya dalam Penelitian Psikologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Arikunto, S. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek Edisi Revisi V. Jakarta: PT. Rineka Cipta Hadi, S. 2002. Metodologi Reseach Jilid 2. Yogyakarta: Andi Offset. Koentjaraningrat. 1997. MetodeMetode Penelitian Masyarakat. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama Kotler, Philip. 1993. Manajemen Pemasaran Analisis, Perencanaan, Implementasi dan Pengendalian. Universitas Indonesia: Majalah Ilmiah “DIAN ILMU” Mangkuatmodjo, Soegyarto. 1997. Pengantar Statistik. Jakarta: PT. Rineka Cipta. Singgih, S. 2004. SPSS Mengolah Data Statistik Secara Profesional Versi 11.0. Jakarta : PT Elek Media Komputindo. Singarimbun, M dan S. Effendi. 1995. Metode Penelitian Survai. Jakarta: PT. Pustaka LP3ES Indonesia. Soeratno dan L. Metodologi Ekonomi Yogyakarta YKPN. Arsyad. 1999. Penelitian Untuk dan Bisnis. : (UPP) AMP Sugiyono dan E. Wibowo. 2002. Statistika untuk Penelitian dan Aplikasinya Dengan SPSS 10.0 For Windows. Bandung : ALFA BETA. Sugiyono. 2003. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: ALFABETA Swasta, Basu. T. Hani Handoko. 2000. Manajemen Pemasaran Vol. 13 N0.1 Oktober 2013 97