Urgensi Akta Notaris Dalam Perikatan Kerja Antara Kantor Jasa Penilai Publik dengan Perusahaan Emiten Terhadap Implikasi Penilaiannya di Bursa Saham Lazuardi Ardiman, Iwan Permadi, Bambang Winarno Fakultas Hukum Universitas Brawijaya [email protected] Abstract This journal aims to examine whether the notary deed has the urgency of a working alliance between the Assessor's Public Services with Corporate Issuers, particularly those which can have implications for against the stock exchange. This type of research is the normative legal based Article 1233 of the Book Law Civil Law about the Alliance, 1870 Article Book of Law Civil Law about the Authentic Act, law No. 8 year 1995 Regarding Capital Market, Act No. 21 of the year 2011 About The Financial Services Authority and Act No. 2 by 2014 About Changes in The Law No. 30 of 2004 Concerning of Notary Public, as well as assisted with other legal materials outlined, is described and analyzed linkages with each other. From the results of this study, answered that the Notary Deed is an essential thing in make the Alliance between the Assessor's Public Services with Corporate Issuers, because both sides have a legal responsibility to public especially who became investors in the stock exchange, against transparency, competence and good business prospects. Another reason is because the regulations are there for there has been no explicit specify the form of the working relationship between the parties. Keywords: Notary Deed, Alliance, Legal Certainty. Abstrak Artikel ini bertujuan untuk mengkaji apakah Akta Notaris memiliki urgensi yang utama dalam perikatan kerja antara Kantor Jasa Penilai Publik dengan Perusahaan Emiten, terutama yang dapat berimplikasi terhadap bursa saham. Jenis penelitian ini adalah hukum normatif (Normative Legal Research) berdasar Pasal 1233 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata tentang perikatan, Pasal 1870 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata tentang Akta Autentik, Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 Tentang Pasar Modal, Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2011 Tentang Otoritas Jasa Keuangan dan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2014 Tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2004 Tentang Jabatan Notaris, serta dibantu dengan bahan-bahan hukum lain yang diuraikan, dideskripsikan dan dianalis keterkaitan satu sama lain. Dari hasil penelitian ini terjawab bahwa Akta Notaris merupakan Akta yang penting untuk di buat dalam perikatan kerja antara Kantor Jasa Penilai Publik dengan Perusahaan Emiten, karena kedua belah pihak memiliki tanggung jawab hukum terhadap masyarakat luas (public) khususnya yang menjadi investor di bursa saham, terhadap transparansi, kompetensi, dan prospek bisnis yang baik. Alasan lain adalah karena 84 85 Rechtidee, Vol. 12, No. 1, Juni 2017 dari peraturan-peraturan yang ada tidak ada yang secara eksplisit menentukan bentuk hubungan kerja antara para pihak. Kata kunci: Akta Notaris, Perikatan, Kepastian Hukum. (saham), instrument derivatif dan Pendahuluan Dengan diterbitkannya UndangUndang Nomer 8 Tahun lainnya, pasar modal merupakan 1995 sarana pendanaan bagi perusahaan Tentang Pasar Modal (selanjutnya maupun institusi lainnya dan juga disebut merupakan UUPM), dalam sarana berinvestasi, konsiderannya dapat dilihat bahwa dengan adanya pasar modal aktifitas pemerintah memandang perlu untuk perekonomian mencapai meningkat, tujuan nasional dan masyarakat pembangunan terciptanya adil dan suatu makmur diharapkan karena pasar modal merupakan alternatif pendanaan bagi perusahaan, sehingga perusahaan berdasarkan Pancasila dan Undang- dapat beroperasi dengan skala yang Undang Dasar 1945, bahwa Pasar lebih besar dalam meningkatkan Modal dipandang memiliki peran pendapatan perusahaan (Darmadji yang strategis dalam pembangunan dan Fakhruddin,2012:1-2) . nasional sebagai salah satu sumber Dengan UUPM, Pemerintah untuk mendorong pembiayaan bagi dunia usaha. Pasar berupaya modal memerlukan landasan hukum kemajuan pasar modal yang sehat, yang kuat untuk menjamin kepastian transparan dan efisien, maka salah hukum pihak-pihak yang melakukan satu persyaratan yang ditetapkan kegiatan serta pemerintah bagi perusahan yang melindungi kepentingan masyarakat ingin menjadi perusahaan publik pemodal dengan menjual sahamnya untuk di pasar dari modal praktik yang merugikan. Pada memperoleh dasarnya pasar modal masyarakat pendanaan luas adalah dari dengan adalah tempat diperjualbelikannya melalui proses penilaian sebelum berbagai instrumen keuangan jangka saham-sahamnya dijual di bursa panjang, saham,dan seperti utang, ekuitas merubah bentuk 86 Rechtidee, Vol. 12, No. 1, Juni 2017 perusahaan tersebut menjadi Profesi Penilai (selanjutnya disebut perusahaan umum atau publik yang Penilai) yang tergabung di Kantor terbuka (Tbk). Berdasarkan Undang- Jasa Undang Nomor 21 Tahun 2011 disebut KJPP) yang telah mendapat Tentang Otoritas Jasa Keuangan persetujuan dan izin dari Menteri (selanjutnya Keuangan, berdasarkan ketentuan- disebutkan disebut bahwa UUOJK) Otoritas Jasa Keuangan (selanjutnya disebut OJK) adalah lembaga yang independen dan Penilai ketentuan Publik di (selanjutnya terbitkan oleh Pemerintah. Dalam Pasal 64 UUPM, bebas dari campur tangan pihak lain, disebutkan bahwa Penilai adalah yang mempunyai fungsi, tugas, dan salah satu Profesi Penunjang Pasar wewenang pengaturan, pengawasan, Modal, pemeriksaan, dan membantu sebuah perusahaan yang sebagaimana dimaksud penyidikan yang bertugas untuk dalam akan menjadi emiten atau perusahaan Undang-Undang. Salah fungsi dan penerbit saham di bursa, didalam tugas pokok OJK adalah dibidang masa persiapan penerbitan surat pengawasan modal berharga di pasar modal, dalam dengan tugas sebagai penyelenggara bentuk emisi atau saham. Sebagai sistem pengaturan dan pengawasan salah satu profesi penunjang pasar yang terhadap modal, Penilai dan profesi penunjang keseluruhan kegiatan di sektor jasa lainnya turut bertanggung jawab keuangan. dalam mengembangkan pasar modal sektor terintegrasi Sebagai bentuk pasar tercapainya transparansi dan guna memberikan perlindungan kepada investor serta masyarakat luas, maka OJK dan membantu emiten dalam proses go public. Penilai wajib memiliki pengetahuan yang baik tentang pasar mengeluarkan aturan-aturan tentang modal serta aturan-aturan yang perlunya untuk memberikan nilai melandasinya, dan aktif dari harga saham tersebut yang salah memberikan nasehat kepada Emiten satunya dapat bersumber dari hasil untuk terus memenuhi aturan yang penilaian asset yang dilakukan oleh berlaku.Integritas, secara profesionalisme 87 Rechtidee, Vol. 12, No. 1, Juni 2017 dan independensi Penilai menjadi pelayananya sangat Dalam proses penerbitan saham atau penting keterbukaan bagi Pasar Penilai mulai Badan Pengawas tujuan Modal.Profesi dibutuhkan Pasar sejak Modal- obligasi, kepada Emiten masyarakat. wajib mencari profesi penunjang untuk membantu menyiapkan dokumen, yaitu Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) Akuntan Publik untuk melakukan yang OJK, audit atas laporan keuangan, Notaris kegiatan untuk melakukan perubahan atas sekarang melakukan menjadi pembatasan penilaian bisnis di pasar modal pada anggaran tahun 2006 lalu, yang menentukan perjanjian-perjanjian dalam rangka bahwa yang kompeten melakukan penawaran umum dan juga notulen- praktek penilaian adalah notulen rapat dan Konsultan Hukum Penilai, khususnya yang untuk memberikan pendapat dari bisnis Penilai dasar, segi dikeluarkannya peraturan Menteri (Rusdin,2006:89). Sedangkan tugas Keuangan Penilai membantu proses evaluasi 125/PMK.01/2008 Tanggal (legal akta terdaftar di pasar modal. Dengan Nomor hukum membuat opinion) 3 utama dari terbitnya emisi, dan aspek September 2008 Tentang Jasa Penilai lain untuk melindungi kepentingan Publik disebutkan yang berkewajiban pemodal dalam rangka keterbukaan melakukan penilaian adalah Penilai Emiten. Publik yang bernaung dalam KJPP, memberikan sejak adanya aturan ini kebutuhan yang salah satunya adalah laporan akan jasa penilai bisnis semakin dari Penilai, dan apabila Emiten terdorong maju. melakukan revaluasi terhadap aktiva Profesi Penilai adalah suatu tetapnya, Maka Emiten wajib dokumen-dokumen maka penilaian harus bidang keahlian yang mempunyai dilakukan kembali oleh Penilai yang kemampuan dan tugas pelayanan independen, jasa dengan standarisasi khusus serta mengenai hasil penilaian aktiva tetap kompetensi bidangnya dan dengan tersebut harus di laporkan oleh adanya kode etik profesi sebagai Penilai dalam sebuah laporan resmi panduan dalam melaksanakan serta pernyataan 88 Rechtidee, Vol. 12, No. 1, Juni 2017 yang disampaikan kepada OJK (Rusdin,2006:89). selama ini berbentuk perikatan di Proses tersebut penting bagi terwujudnya Perikatan yang mereka buat kemajuan bawah tangan, karena belum adanya ekonomi aturan hukum yang jelas dan tegas nasional dari sektor pasar modal di mengatur hubungan kerja antara bursa saham, proses ini juga mampu kedua belah pihak, sehingga hak dan mewujudkan kewajiban yang ada menjadi sangat transparansi guna memberikan perlindungan kepada relatif investor serta masyarakat luas. Peran tujuan masing-masing pihak, yang Penilai menjadi penting bagi proses artinya menjadi perikatan yang ada terbitnya ini lahir karena perjanjian, bukan suatu emisi guna menentukan nilai wajar berdasar asset perusahaan yang besangkutan, berapa nilai pertambahan penyusutannya, diperlukan karena oleh hasil investor berdasarkan maksud dan karena Undang-Undang. Berdasarkan dengan rumusan dan Pasal 1233 Kitab Undang-Undang ini Hukum Perdata (selanjutnya disebut dalam KUHPerdata), dinyatakan bahwa mengambil keputusan investasinya tiap-tiap perikatan dilahirkan baik (Tavinayati,2009:36-37). karena Berdasarkan hasil bahan hukum, persetujuan, Undang-Undang baik Muljadi karena dan hubungan antara Perusahaan Emiten Widjaja,2014:3). Perbedaan antara dan Profesi Penilai sebagai Profesi perikatan Penunjang tidak perjanjian dan yang lahir karena tergambarkan secara jelas berkaitan Undang-Undang adalah pada hak dengan perikatan yang mereka buat dan kewajiban para pihaknya, jika selama ini, baik berdasar peraturan dalam perjanjian yang lahir karena perundang-undangan maupun aturan perjanjian berdasarkan kemauan dan OJK. Peraturan OJK tidak ada yang kehendak sendiri dari para pihak secara eksplisit mengatur tata cara yang hubungan yang perikatan yang lahir karena Undang- harusnya dibuat antara kedua belah Undang bukan berdasarkan kehendak pihak tersebut. para pihak, melainkan telah diatur Pasar dan Modal perikatan yang lahir bersangkutan, karena sedangkan 89 Rechtidee, Vol. 12, No. 1, Juni 2017 dan ditentukan oleh Undang-Undang makna dari Pasal 1868 KUHPerdata. (R.Soeroso, 2011:5). Dalam kajian Keistimewaan Akta Autentik adalah ini sudah seharusnya perikatan antara merupakan alat bukti yang sempurna, Emiten dan Penilai mengacu kembali sesuai kepada yaitu artinya sempurna karena merupakan UUPM dan peraturan-peratutan lain bukti yang sempurna sehingga tidak termasuk peraturan OJK, karena perlu kedua belah pihak itu dipertemukan pembuktian oleh peraturan-peraturan dimaksud ketidakbenarannya dan bukan oleh kehendak masing- dibuktikan. masing pihak belaka. Dibawah Tangan dibuat tidak oleh Undang-Undang, Pasal lagi 1870 KUHPerdata, dibuktikan dengan lain selama tidak dapat Sedangkan Akta Perjanjian yang dibuat menjadi atau tanpa pejabat umum, melainkan akta oleh kedua belah pihak, Akta dibuat dan ditandatangani sendiri adalah suatu penyataan tertulis yang oleh para pihak yang mengadakan ditandatangani dibuat oleh seseorang perjanjian dan selama para pihak atau dengan tidak menyangkal isi dan apa yang maksud dapat digunakan sebagai alat ditulis dalam perjanjian itu, maka bukti dalam proses hukum, dan akta sebagai alat bukti tertulis maka mempunyai kekuatan pembuktian perjanjian tersebut berbentuk surat yang sama dengan Akta Autentik . lebih pihak-pihak yang merupakan akta atau bukan akta berdasarkan sedangkan akta anatominya, sendiri dibagi dibawah tangan tersebut Maka berdasarakan hal tersebut serta fungsi memperhatikan dan menjadi akta autentik dan akta Perusahaan dibawah tangan . masyarakat tugas pentingnya KJPP Emiten dan investor dan kepada serta Akta Autentik adalah suatu akta dampak yang luas dari penetapan yang bentuknya ditentukan oleh nilai emisi yang akan dijual di bursa Undang-Undang, dibuat oleh atau saham, juga berdasarkan informasi dihadapan pejabat yang berwenang untuk umum yang penulis kumpulkan diawal itu,ditempat survey kepada dua KJPP terhadap dimana akta itu dibuat, sesuai dengan bentuk-bentuk perikatan dan akta 90 Rechtidee, Vol. 12, No. 1, Juni 2017 yang ada, maka penulis menemukan hukum, hubungan hukum dan obyek rumusan masalah sebagai berikut : 1) hukumnya, serta makna tentang Akta Bagaimana keberlakuan akta dalam Notaris sebagai Akta Autentik dalam perikatan kerja antara KJPP dengan perikatan. Penelitian ini juga untuk Perusahaan Emiten, 2) Bagaimana mengetahui taraf sinkronisasi hukum urgensi Akta Notaris dalam perikatan positif yang relevan di KUHPerdata, kerja dengan UUPM, UUOJK, Undang-Undang Perusahaan Emiten, 3) Bagaimana Nomor 2 Tahun 2014 Tentang akibat hukum yang timbul dari Akta Perubahan Notaris kerja Nomor 30 Tahun 2004 Tentang antara KJPP dengan Perusahaan Jabatan Notaris, serta peraturan lain Emiten. yang berkaitan dengan pasar modal. antara KJPP sebagai Penelitian perikatan ini merupakan Pendekatan penelitian hukum normatif, yang dalam merupakan pendekatan kegiatan know-how Atas Undang-Undang yang penelitian digunakan ini adalah perundang-undangan dalam ilmu hukum, bukan sekedar (statue approach) dan pendekatan know-about, kasus (case approach). Pendekatan dilakukan penelitian untuk hukum memecahkan undang-undang yang dilakukan permasalahan hukum yang dipilih, dengan menelaah semua Undang- dengan mengidentifikasi Undang hukum, melakukan masalah penalaran dan regulasi yang bersangkutan dengan issue hukum hukum, menganalisis masalah yang diketengahkan dihadapi dan kemudian memberikan Effendi,2013:110). pemecahan atas masalah tersebut perundang-undangan sangat berguna (Marzuki,2014:60). karena Penelitian ini (Susanti memberikan dan Pendekatan kesempatan berisi tentang kajian dari sistematika kepada peneliti untuk mempelajari hukum yang mendasari perikatan konsistensi dan kesesuaian antara kerja peraturan perundang-undangan yang antara KJPP dengan Perusahaan Emiten yang bertujuan mengidentifikasi terhadap pengertian dasar hak dan kewajiban, peristiwa ada (Marzuki,2014:93). Pendekatan kasus adalah metode yang dapat dipergunakan oleh 91 Rechtidee, Vol. 12, No. 1, Juni 2017 peneliti karena adanya kekosongan dibuat hukum atau kekaburan norma dalam Perusahaan Emiten yang ada dan penerapannya (Diantha, 2016:165), lazim dipergunakan adalah akta di dengan mengkaji peraturan hukum bawah tangan. Perusahaan Emiten yang berkaitan dengan perikatan akanmemilih Penilai yang tergabung antara KJPP dan Perusahaan Emiten di KJPP yang telah terdaftar sebagai dalam penilaian menuju persiapan go rekanan di OJK. KJPP terpilih akan public. Bentuk perikatan yang ada diminta Perusahaan Emiten untuk dilapangan membuat secara dikorelasikan dengan nyata dampaknya oleh Penilai rencana kerja dengan tentang penilaian dari aspek-aspek yang di secara hukum dan hasil penilaian perlukan, tersebut di bursa saham, metode ini membuat rincian pengajuan biaya diharapkan dapat melihat kendala- dan termin-termin pekerjaan serta kendala yang dapat mengakibatkan pembayaran jasa penilaian. kerugian akan Dalam penelitian ini salah satu menemukan hak dan kewajiban yang aspek teori yang digunakan adalah seharusnya bagi para pihak atau teori perjanjian, eksistensi perjanjian bahkan menemukan kemungkinan sebagai salah satu sumber perikatan adanya potensi kerugian masyarakat dapat dilihat dalam ketentuan Pasal secara 1233 umum para KJPP pihak, dengan diantara berikut sebagai mencari investor, KUHPerdata yang bagaimana menyebutkan bahwa perikatan dapat mendapatkan peraturan hukum yang dilahirkan karena perjanjian ataupun dapat menjadi payung hukum dari undang-undang. Hal ini dipertegas fakta-fakta dilapangan. lagi dengan rumusan ketentuan Pasal 1313 KUHPerdata yang menyatakan Pembahasan Keberlakuan Akta Dalam Perikatan Kerja Antara Kantor Jasa Penilai Publik dengan Perusahaan Emiten. Berdasarkan hasil penelitian yang telah diperoleh, maka dapat dianalisa bahwa perikatan yang bahwa perjanjian adalah perbuatan seseorang atau lebih untuk mengikatkan diri terhadap satu orang atau lebih.Perikatan akan melahirkan hak dan kewajiban bagi yang melakukannya, dengan melakukan 92 Rechtidee, Vol. 12, No. 1, Juni 2017 perjanjian maka mengadakan pihak perjanjian yang tersebut secara sukarela mengikatkan diri pihak, melainkan telah diatur dan ditentukan oleh Undang-Undang. Berdasarakan analisa bahan untuk meyerahkan sesuatu, berbuat hukum dari perikatan yang ada sesuatu atau untuk tidak berbuat antara Perusahaan Emiten dan KJPP sesuatu. yang Perbedaan antara perikatan yang bersumber perikatan dipergunakan adalah akta dibawah tangan karena akta yang dari perjanjian dan dibuat tanpa adanya perantaraan yang bersumber dari pejabat Undang-Undang adalah sebagai berikut : umum melainkan dibuat dan ditandatangani sendiri 1) Perikatan yang lahir dari perjanjian; yang berwenang, oleh mengadakan para pihak perjanjian yang (Soeroso, 2011:8). Jika di analisa lebih dalam Menimbulkan hukum dari bahan hukum yang ada, dari dan sumber perjanjian antara kedua belah meletakkan kewajiban kepada para pihak ini seharusnya merupakan pihak yang membuat perjanjian perikatan yang lahir karena Undang- berdasarkan Undang, yang hubungan memberikan atas hak kemauan dan karena hubungan kehendak sendiri dari para pihak diantaranya terjadi karena adanya yang suatu peristiwa tertentu yaitu upaya bersangkutan yang mengikatkan diri. 1) Perikatan untuk yang lahir dari Undang-Undang; Terjadi sehingga melahirkan go public hubungan hukum yang menimbulkan hak dan suatu kewajiban diantara para pihak yang sehingga bersangkutan, tetapi bukan berasal melahirkan hubungan hukum yang atau merupakan kehendak para pihak menimbulkan hak dan kewajiban itu sendiri, melainkan telah diatur diantara dan ditentukan oleh Undang-Undang peristiwa karena melaksanakan adanya tertentu para pihak yang bersangkutan, tetapi bukan berasal (Soeroso,2011:5), atau UUPM serta UUOJK. merupakan kehendak para termasuk dari 93 Rechtidee, Vol. 12, No. 1, Juni 2017 Gustav Radbruch memberikan jawab Perusahaan Emiten dengan kontribusi yang mendasar terhadap Penilai telah jelas disebutkan, akan teori kepastian hukum, dengan tiga tetapi ide dasar hukum yaitu keadilan, keterhubungan antara para pihak kemanfaatan dan kepastian hukum. tersebut Kepastian hukum adalah keadaan eksplisit dalam aturan yang ada, suatu termasuk peraturan dibuat dan justru interaksi tidak dijelaskan hubungan diundangkan secara jelas, pasti dan wujud logis, yang dimaksud jelas adalah mereka buat. tidak adanya kekaburan norma atau Menurut atau perikatan secara hukum dan yang harusnya Jeremmy Bentham keraguan sedangkan logis adalah (Atre,2011:37), menjadi suatu sistem norma dengan (imperfection) dapat mempengaruhi norma yang lain sehingga tidak peraturan perundang-undangan dan berbenturan Bentham atau menimbulkan ketidaksempurnaan membagi konflik norma. Kepastian hukum ketidaksempurnaan itu dalam dua memberikan pemberlakuan hukum derajat atau tingkatan, yaitu; yang jelas, tetap, konsisten dan 1) Ketidaksempurnaan konsekuen, yang pelaksanaannya derajat pertama yang disebabkan oleh tidak dapat dipengaruhi oleh keadaan arti yang kekaburan (absurdity/vaguiness) bersifat subyektif.Kepastian hukum dalam suatu negara adalah dengan adanya Undang-Undang ganda (ambiguity), dan terlalu luas (overbulkiness) 2) Ketidaksempurnaan derajat yang telah ditentukan dan sungguh- kedua sungguh berlaku sebagai hukum, ketidaktepatan ungkapan, putusan-putusan hakim para hakim ketidaktepatan tentang yang bersifat konstan, dan berakibat pentingnya sesuatu, berlebihan, kepada masyarakat yang tidak ragu- terlalu ragu terhadap hukum yang berlaku membingungkan, tanpa tanda (Radbruch, yang memudahkan pemahaman, et al,2006:6). Dari analisa bahan hukum ditemukan bahwa fungsi, tugas dan tanggung disebabkan panjang dan ketidakteraturan. oleh lebar, 94 Rechtidee, Vol. 12, No. 1, Juni 2017 Hasil analisis menunjukkan bahwa yang akta yang dipergunakan oleh pihak Undang Emiten akta perintah Undang-Undang, 11)Dewan biasa Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi, perikatan- Gubernur, 12) Dewan Perwakilan dan dibawah KJPP tangan dipergunakan adalah yang dari dibentuk dengan atau Undang- Pemerintah perikatan yang lahir dari perjanjian, Rakyat bukan Bupati/Walikota, 13) Kepala Desa dari Undang- Undang.Hubungan kerja yang ada dari kedua belah pihak tidak diatur secara jelas bentuknya Daerah atas Kabupaten/Kota, atau yang setingkat. Pendapat ini menunjukkan dalam wewenang notaris yang semakin peraturan-peraturan yang sudah ada, penting dalam tindakan hukum yang yang menurut Bentham hal ini telah di tetapkan atau dibuat oleh pihak- terjadi kekaburan. pihak yang tersebut dalam Undang- Berdasarkan pendapat Habib Undang diatas.Jadi hasil analisis dari Adjie, menurut Pasal 8 ayat (1) pendapat Undang-Undang Nomor 12 Tahun pentingnya keberadaan Akta Notaris 2011 sebagai Tentang Peraturan Pembentukan ini menunjukkan kekuatan dan kepastian Perundang-Undangan hukum dari semua produk tindakan disebutkan atau ditentukan bahwa hukum, terlebih yang berhubungan suatu perbuatan atau tindakan hukum dengan lembaga negara yang jelas wajib dibuat dalam bentuk Akta berdampak Notaris, yang dibuat atau ditetapkan publik secara luas. oleh (Adjie,2015:11-12) ; 1) Majelis Permusyawaratan Rakyat, 2) Dewan Perwakilan Rakyat, 3)Dewan Perwakilan Daerah, 4) Mahkamah Agung, 5) Mahkamah Konstitusi, 6)Badan Pemeriksa Keuangan, 7)Komisi Yudisial, 8)Bank Indonesia, 9)Menteri,10) Badan, lembaga, atau komisi yang setingkat kepada kepentingan Urgensi Akta Notaris dalam perikatan kerja antara KJPP dengan Perusahaan Emiten. Mengacu kepada ketentuan peraturan perundang-undangan, tata cara dan pelaksanaan kegiatan pasar modal secara umum dari UUPM dan peraturan-peraturan pelaksanaannya, serta UUOJK, walaupun tidak 95 Rechtidee, Vol. 12, No. 1, Juni 2017 disebutkan secara jelas tentang tata perorangan atau persekutuan. Dalam cara pelaksanaan hubungan kerja Pasal 14 ayat (3) disebutkan bahwa antara Perusahaan Emiten dengan KJPP bentuknya adalah persekutuan KJPP, namun pada kenyataannya atau firma. Ketentuan ini merubah dari hasil bahan hukum ditemukan ketentuan bahwa hubungan kerja diantaranya profesi senantiasa Perseroan Terbatas yang otomatis dibuat dengan akta sebelumnya penilai yang berbentuk dibawah tangan. Hal ini akan sangat tunduk rentan Perseroan Terbatas dengan tanggung terjadi permasalahan- kepada tentang permasalahan hukum jika salah satu jawab diantaranya sebelumnya menyatakan tidak Undang-Undang profesi penilai terbatas yang menjadi mengakui sebagian atau keseluruhan mengikuti peraturan yang ada di isi akta tersebut. Dalam pasal 103 pasal sampai Hukum Dagang, yang menyebutkan 111 UUPM ditegaskan 16 Kitab tentang fungsi, tugas dan wewenang bahwa masing-masing pihak, serta diatur persekutuan perdata yang didirikan adanya sanksi pidana dan ganti rugi untuk menjalankan suatu perusahaan secara perdata, jika terbukti salah dibawah satu nama bersama, maka satu atau semua pihak terkait dengan sebagai persekutuan perdata atau pasar modal menyebabkan kerugian firma dianut prinsip tanggung jawab kepada masyarakat. renteng, jika KJPP tersebut adalah Berdasar firma Undang-Undang Undang-Undang perorangan dimaksud serta peraturan-peraturan sepenuhnya lain sebagai pelaksanaannya posisi pendirinya. Profesi Penilai yang tergabung dalam adalah maka tiap-tiap resiko dibebankan Berdasarkan konsep hukum kepada teori KJPP, ketentuan Peraturan Menteri kepastian hukum menurut Gustav Keuangan Radbruch, kepastian hukum adalah Nomor 125/PMK.01/2008, dalam Pasal 15 suatu ayat (1) disebutkan bahwa badan diundangkan secara jelas, pasti dan usaha profesi penilai adalah dalam logis, yang dimaksud jelas adalah KJPP tidak adanya kekaburan norma atau yang dapat berbentuk peraturan dibuat dan 96 Rechtidee, Vol. 12, No. 1, Juni 2017 keraguan sedangkan logis adalah kemanfaatan menjadi suatu sistem norma dengan kepastian (doelmaghteid), ketiga hal norma yang lain sehingga tidak tersebut adalah tujuan utama dari berbenturan menimbulkan awal pembentukan, pelaksanaan dan konflik norma. Kepastian hukum penegakan aturan hukum. Tanpa memberikan pemberlakuan hukum adanya yang jelas, tetap, konsisten dan peraturan yang dibuat menjadi sia- konsekuen, sia, tujuan hukum menjadi tolok ukur atau yang pelaksanaannya (rechtmatigheid), tujuan hukum tidak dapat dipengaruhi oleh keadaan yang yang bersifat subyektif (Radburch,et konstruktif, sehingga tanpa adanya al,2006:6).Dari analisa bahan hukum tujuan hukum maka produk hukum ini ditemukan bahwa akta yang yang dihasilkan akan kehilangan dipergunakan adalah akta dibawah makna (Warassih, 2005 : 217). tangan, teori Terdapat beberapa teori dari tujuan kepastian hukum sudah tentu Akta hukum, antara lain (Erwin, 2011 : Autentik menjadi pilihan utama, 179): karena memenuhi unsur-unsur teori 1) Teori Etis sedangkan dalam bersifat maka regulatif dan tersebut.Akta Autentik menjadi alat Tujuan hukum adalah untuk bukti yang sempurna, yaitu jika mencapai keadilan, teori ini di diajukan kedepan hakim sebagai alat pelopori bukti, maka hakim harus menerima mengatakan bahwa tujuan hukum dan menganggap isi yang tertulis adalah dalam dimiliki akta tersebut sungguh- oleh Aristoteles memberikan oleh hak yang yang seseorang.Hukum sungguh telah terjadi, dan hakim hanya ditentukan oleh keyakinan tidak seseorang tentang mana yang adil boleh memerintahkan penambahan pembuktian. dan mana yang tidak, keadilan Menurut Gustav Radbruch, yang juga seorang teori menjadi pada keadilan distributif. Keadilan umumnya adalah untuk mencapai komulatif memberikan keadilan keadilan dalam bentuk yang sama kepada Rechtsidee, pelopor berdasarkan teori etis dibagi lagi tujuan hukum (gerechmatigheid), keadilan komulatif dan 97 Rechtidee, Vol. 12, No. 1, Juni 2017 semua orang, sedangkan keadilan buruk, maka Undang-Undang yang distributif banyak memberikan keadilan memberikan kebahagiaan secara proporsional kepada setiap adalah Undang-Undang yang baik . orang. Keadilan komulatif diberikan 3) Teori Campuran kepada semua orang secara merata, sedangkan keadilan Dalam teori ini pelopornya distributif adalah Apeldoorn, tujuan hukum diberikan tergantung besar kecilnya adalah untuk mengatur tata tertib jasa seseorang yang dilakukannya. dalam masyarakat secara damai dan 2) Teori Utilitas adil. Teori ini merupakan gabungan Tujuan hukum adalah mencapai dari teori etis dan teori utilitas, kemanfaatan tidak hanya kepada satu sehingga tujuan hukum bukanlah atau dua orang saja, namun kepada hanya keadilan saja tetapi juga masyarakat kemanfaatan, sebagai teori ini keseluruhan.Teori ini dipelopori oleh memperhatikan Jeremy Bentham yang menyatakan seseorang dengan orang lain agar bahwa tujuan hukum adalah untuk memperoleh haknya sebaik mungkin. menghasilkan kemanfaatan dan Maka kepentingan berdasarkan teori kebahagiaan sebesar-besarnya bagi tujuan hukum ini maka dapat dilihat sebanyak-banyaknya orang. Teori ini dengan jelas perbandingan antara mengutamakan kemanfaatan tanpa akta adanya unsur keadilan didalamnya autentik (akta notaris) berdasarkan dan apakah hukum tersebut baik atau tabel dibawah ini : dibawah tangan dan akta Tabel Perbandingan Akta Berdasar Teori Tujuan Hukum Teori Etis Akta Autentik (Akta Notaris) Teori Teori Terpenuhi Utilitas Campuran Ya/Tidak Ya/Tidak Terpenuhi Ya/Tidak Akta yang bentuknya ditentukan oleh Ya Undang-Undang. Ya Ya 98 Rechtidee, Vol. 12, No. 1, Juni 2017 Dibuat oleh dan dihadapan pejabat umum Ya Ya Ya Ya Ya Ya Tidak Ya Tidak yang berwenang untuk itu ditempat dimana akta tersebut dibuat. Akta autentik adalah alat bukti yang Ya sempurna. Akta Dibawah Tangan Akta yang dibuat tanpa adanya perantaraan Ya pejabat umum yang berwenang, dibuat dan ditandatangani sendiri oleh para pihak yang mengadakan perjanjian. Selama para pihak yang menandatangani Ya tidak menyangkal apa yang mereka tulis dalam isi akta tersebut, maka kekuatan pembuktiannya sama dengan akta auntentik. Selain dapat memberikan luas terhadap KJPP.Keberadaan Akta kepastian hukum, Akta Notaris juga Notaris dapat Protokol menunjukkan hak dan yang juga Notaris merupakan merupakan kewajiban yang berimbang antara merupakan Perusahaan Emiten dan KJPP, serta sehingga memungkinkan buat tersebut dapat terdokumentasi dan yang terpelihara dengan baik sebagai dasar disepakati sejauh tidak bertentangan kepastian hukum untuk menjamin dengan hak serta kewajiban para pihak untuk pembatasan-pembatasan mendasari undang-undang terjadinya di yang perikatan tersebut. Akta Notaris berguna untuk mencegah terjadinya kemungkinan tuntutan tanggung jawab yang terlalu dokumen keberadaan negara, perikatan dalam isi perikatan tersebut. Akibat hukum yang timbul dari Akta Notaris sebagai perikatan kerja antara KJPP dengan Perusahaan Emiten. 99 Rechtidee, Vol. 12, No. 1, Juni 2017 Berdasarkan teori kepastian Nomor 30 tahun 2004), dibuat di hukum Gustav Radbruch dengan hadapan adanya Akta memberikan pejabat umum (Pasal yang Notaris akan berwenang kontribusi yang KUHPerdata), kekuatan pembuktian mendasar terhadap kepastian hukum yang dari perikatan antara Perusahaan KUHPerdata). Emiten dan KJPP, karena keadaan Harahap kekuatan pembuktian yang suatu dan melekat dalam akta auntentik (Akta diundangkan secara jelas, pasti dan Notaris) terdiri atas tiga kekuatan logis, yang dimaksud jelas adalah yaitu (Harahap,2005:566); tidak adanya kekaburan norma atau 1) Kekuatan pembuktian luar, adalah keraguan sedangkan logis adalah melekatkan prinsip anggapan hukum menjadi suatu sistem norma dengan bahwa setiap Akta Autentik harus norma yang lain sehingga tidak dianggap berbenturan Autentik sampai pihak lawan mampu peraturan atau dibuat menimbulkan konflik norma. sempurna 1868 (Pasal Menurut benar 1870 Yahya sebagai Akta membuktikan sebaliknya. Kepastian hukum akan tercapai 2) Kekuatan pembuktian formil, dengan adanya Akta Notaris bagi berdasarkan Pasal 1871 KUHPerdata kedua belah pihak, dan pihak yang bahwa terdampak seperti masyarakat luas tertuang di dalamnya adalah benar termasuk diberikan dan disampaikan kepada investor juga akan segala keterangan yang terlindungi, kerana Akta Notaris pejabat yang membuatnya. mampu memberikan pemberlakuan 3) Kekuatan pembuktian materil, hukum yang jelas, tetap, konsisten akibat dan konsekuen, yang pelaksanaannya kekuatan pembuktian materil adalah tidak dapat dipengaruhi oleh keadaan apabila terdapat dua orang atau lebih, yang bersifat subyektif sekalipun. dan antara satu dengan yang lain hukum akta dikaitkan Akta Notaris memiliki ciri-ciri, saling memberi keterangan untuk bentuknya telah disesuaikan dengan dituangkan dalam akta, tindakan Undang-Undang mereka (Pasal 1868 KUHPedata Jo Pasal 1 ayat (7) UU itu menimbulkan hukum sepanjang keterangan akibat atau 100 Rechtidee, Vol. 12, No. 1, Juni 2017 pernyataan itu bersesuaian, melahirkan persetujuan yang mengikat kepada mereka. Akta Notaris Profesi Penilai (Emirzon, 2000:9091), antara lain; 1) KJPP tersebut juga harus cukup memiliki Penilai dengan keahlian khusus merupakan dasar bagi Perusahaan yang Emiten mencukupi maka KJPP harus yang perusahaan menjalankan akan menjadi publik untuk kewajiban terhadap diperlukan, 2) KJPP harusnya berusaha untuk meningkatkan tercantum dalam Pasal 1 angka 25 keahlian UUPM (Nasaruddin dkk, 2011:151). penilaian. untuk dapat meningkatkan pertumbuhan perusahaan sehingga akan dapat perusahan meningkatkan dan harus citra mengikuti 3) KJPP pengetahuan, dan ketrampilan harus membatasi kepentingan hanya kepada upah jasa yang menjadi haknya. Terhadap Pelanggan Profesi Penilai; 1) Memberikan penilaian peraturan-peraturan yang ada dalam lengkap, pasar modal mengenai kewajiban bertanggungjawab pelaporan menghiraukan (Nasaruddin,2011:215- 219). tidak menolak pekerjaan tersebut. keterbukaan informasi seperti yang Perusahaan Emiten juga dituntut jika teliti pelanggan yang dan tanpa keinginan yang sifatnya Akibat hukum Akta Notaris bagi mengubah hasil penilaian yang KJPP adalah menyatunya ketentuan obyektif, karena hubungannya peraturan perundang-undangan yang bukan antara prinsipal dan agen. mengatur KJPP berserta isi perikatan 2) Harus merahasiakan yang dibuat bersama Perusahaan penilaiannya Emiten.Menurut manapun, Joni Emirzon, akibat hukum yang muncul adalah tanggung jawab hukum dari Profesi Penilai berdasarkan Kode Etik Penilai Indonesia terhadap integritas kepada karena hasil pihak laporan penilaian adalah milik pelanggan. 3) KJPP penjelasan harus kepada memberikan pelanggan mengenai luasnya ruang lingkup pekerjaan yang akan dilakukan, 101 Rechtidee, Vol. 12, No. 1, Juni 2017 dan atas dasar ini KJPP dapat menuliskan semua hak dan tanggung memberikan jawab perkiraan upah jasanya. jelas, sedangkan keadilan distributif terjadi secara Terhadap Masyarakat luas; 1) KJPP secara mempunyai jawab mutlak proporsional tanggung kepada para pihak dengan menujukkan besar kecilnya untuk tidak jasa para pihak sebagai prestasi dan penilaian yang hasil kerja sebagai kontraprestasinya. keliru, kekeliruan yang terjadi Tujuan hukum lainnya adalah menjadi tanggung jawab mutlak untuk mencapai kemanfaatan tidak KJPP. hanya kepada para pihak saja satu memberikan 2) KJPP wajib menjunjung tinggi tanggung jawabnya kepada yang telah masyarakat memberikan kepercayaan atau dua orang saja, namun kepada masyarakat sebagai keseluruhan. Teori utilitas dapat dipenuhi dengan Akta Notaris dimaksud, karena kepadanya untuk bertindak jujur dengan adanya Akta Notaris maka dan obyektif dalam menjalankan para profesinya. memenuhi pihakpun sepakat untuk kewajibannya secara 3) Apabila pelanggan menggunakan publik bukan lagi hanya untuk para laporan penilaian ini sebagai pihak (private), karena Akta ini telah dasar dari menjadi dokumen negara, dibuat maka oleh pejabat publik dan dengan obyektifitas tujuan agar mampu melindungi pasar wajib dijamin saham serta kepentingan dan hak berdampak kepada masyarakat secara luas, terutama tindakan-tindakan transaksi-transaksi, kejujuran dan laporannya sekalipun pihak lain selain pelanggan. selaku investor. Tujuan hukum untuk mencapai keadilan dari sisi teori etis dapat dianalis bahwa Akta Notaris secara komulatif dapat memberikan keadilan dalam bentuk berimbang kepada para pihak dengan Simpulan Berdasarkan hasil pembahasan tersebut diatas, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : 102 Rechtidee, Vol. 12, No. 1, Juni 2017 1) Perikatan yang dipergunakan guna tercapainya kepastian antara Perusahaan Emiten dan hukum bagi Perusahaan Emiten, KJPP KJPP, dan masyarakat investor adalah akta dibawah tangan yaitu akta yang dibuat serta tanpa adanya perantaraan pejabat umum.Perikatan umum dipergunakan selama ini antara yang melainkan berwenang, dibuat dan pasar modal secara yang Perusahaan Emiten dan KJPP ditandatangani sendiri oleh para dalam pihak tangan sudah seharusnya di rubah yang perjanjian, akta dipergunakan perikatan mengadakan ini dari yang biasa perikatanlahir akta dibawah dengan Akta Notaris, bahkan karena dalam ketentuan perundang-undangan pasar perjanjian, bukan dari Undang- modal saling Undang. Menurut Pasal 8 ayat berhubungan lainya tidak dengan (1) Undang-Undang Nomor 12 jelas Tahun Tentang perikatan hubungan kerja antara Peraturan Perusahaan Emiten dan KJPP. 2011 Pembentukan dari bentuk dan yang mengatur ketentuan Perundang-Undangan disebutkan Akta atau ditentukan bahwa suatu memberikan perbuatan atau tindakan hukum pembuktian wajib dibuat dalam bentuk akta sehingga dapat menjadi sarana notaris, termasuk yang dibuat penting atau Badan, kepastian dan kekuatan hukum yang atas hubungan kerja antara kedua ditetapkan Lembaga, atau oleh Komisi setingkat yang dibentuk dengan Undang-Undang atau Pemerintah Notaris mampu kekuatan yang untuk sempurna, memberikan pihak tersebut. 2) Berdasarkan tujuan hukum pada atas perintah Undang-Undang. umumnya Jadi keberlakuan Akta Notaris keadilan, dari perikatan yang dilakukan kepastian, maka tujuan utama oleh Perussahaan Emiten dari dan KJPP adalah suatu keharusan untuk mencapai kemanfaatan awal pelaksanaan dan pembentukan, dan penegakan 103 Rechtidee, Vol. 12, No. 1, Juni 2017 aturan hukum menjadi tolok ukur serta memungkinkan untuk di yang buat bersifat konstruktif, adanya regulatif sehingga tujuan hukum dan pembatasan-pembatasan tanpa yang disepakati maka bertentangan sejauh tidak dengan produk hukum yang dihasilkan undang yang akan kehilangan makna, sehingga terjadinya perikatan Akta Akta Notaris sebagai Akta Notaris undangmendasari tersebut. berguna untuk Autentik yang sempurna sesuai mencegah ketentuan 1868 kemungkinan tuntutan tanggung KUHPerdata, merupakan sarana jawab yang terlalu luas terhadap utama untuk mencapai tujuan KJPP serta keberadaan Akta hukum yang dimaksud. Akta Notaris Notaris Protokol Pasal memberikan terjadinya yang juga menjadi Notaris sebagai pemberlakuan hukum yang jelas, dokumen negara, mengakibatkan tetap, konsisten dan konsekuen, keberadaan yang pelaksanaannya tidak dapat dapat dipengaruhi oleh keadaan yang terpelihara dengan baik sebagai bersifat subyektif. Akta Autentik dasar kepastian hukum untuk menjadi alat bukti yang menjamin hak serta kewajiban sempurna yang artinya jika para pihak dalam isi perikatan diajukan kedepan hakim sebagai alat bukti, maka hakim harus perikatan tersebut terdokumentasi dan tersebut. 3) Akta Notaris merupakan menerima dan menganggap isi kontribusi yang tertulis dalam akta tersebut terhadap kepastian hukum dari sungguh-sungguh telah terjadi, perikatan dan Emiten dan KJPP, dengan adanya hakim memerintahkan tidak boleh penambahan Akta yang antara Notaris mendasar Perusahaan yang pembuktian.Akta Notaris juga berdasarkan dapat dan diundangkan secara jelas, pasti kewajiban yang berimbang antara dan logis, maka akibat hukum Perusahaan Emiten dan KJPP, yang akan ditimbulkan terhadap menunjukkan hak peraturan dibuat dan 104 Rechtidee, Vol. 12, No. 1, Juni 2017 kewajiban dan hak antara pihak Perusahaan Emiten dan Perusahaan Emiten dan KJPP KJPP akan melaksakan tindakan- akan tercapai, dan pihak yang tindakan atas profesinya dengan terdampak penuh kepatuhan dan baik. seperti masyarakat luas termasuk investor juga pasar modal akan terlindungi, kerana Akta Notaris mampu memberikan pemberlakuan hukum jelas, yang Daftar Pustaka Buku : Atre, tetap, konsisten dan konsekuen, yang pelaksanaannya tidak dapat dipengaruhi oleh keadaan yang Dyah Ochtorina Susanti, A’an Efendi, 2013,Penelitian Hukum (Legal Research), Jakarta: Sinar Grafika. Esmi Warassih, 2005, Pranata Hukum Sebuah Telaah Sosiologi, Semarang, Suryadaru Utama. Habib Adjie, 2015, Penafsiran Tematik Hukum Notaris Indonesia, Bandung, PT.Refika Aditama. bersifat subyektif sekalipun. Akta Notaris penting untuk dipergunakan dalam perikatan antara Perusahaan Emiten dan KJPP, karena dapat memberikan keadilan yang berimbang kepada para pihak dengan menuliskan semua hak dan tanggung jawab secara jelas, yang terdistribusi secara proporsional dengan menujukkan besar kecilnya jasa para pihak sebagai prestasi dan hasil kerja sebagai kontraprestasinya. Akibat hukum lainnya dari Akta Notaris adalah untuk mencapai B.R., 2001,Legislative Drafting, Prinsiples and Tecnhniques, New Delhi, Universal Law Publishing, Co, Pvt, Ltd. kemanfaatan tidak hanya kepada para pihak saja, namun kepada masyarakat sebagai keseluruhan, sehingga I Made Pasek Diantha, 2016,Metodologi Penelitian Hukum Normatif, Dalam Justifikasi Teori Hukum, Jakarta: Prenada Media Group. Joni Emirzon, 2000, Aspek-Aspek Hukum Perusahaan Jasa Penilai, Jakarta, PT.Gramedia Pustaka Utama. Kartini Muljadi, Gunawan Widjaja, 2014, Perikatan Yang Lahir Rechtidee, Vol. 12, No. 1, Juni 2017 105 Dari Perjanjian, Jakarta, PT. RajaGrafindo Persada. Pendekatan Tanya Jawab, Jakarta: Salemba Empat. M. Yahya Harahap, 2005, Hukum Acara Perdata Indonesia, Jakarta, PT. Sinar Grafika. Tavinayati, Yulia Qamariyanti, 2009, Hukum Pasar Modal Indonesia, Jakarta: Sinar Grafika. M.Irsan Nasarudin, Indra Surya, Ivan Yustiavandana, Arman Nefi, Adiwarman, 2011,Aspek Hukum Pasar Modal Indonesia, Jakarta: Kencana Predana Media Group. Muh. Erwin, 2011,Filsafat Hukum : Refleksi Kritis Terhadap Hukum, Jakarta, PT. Rajawali Press. Masyarakat Profesi Penilai Indonesia (MAPPI), 2013, Kode Etik Penilai Indonesia Dan Standar Penilaian Indonesia, Jakarta, CV. Gelora Karya Bharata. Peter Mahmud Marzuki, 2009, Pengantar Ilmu Hukum, Jakarta, Kencana Prenada Media Group. Rusdin, 2006, Pasar Modal, Teori, Masalah dan Kebijakan Dalam Praktik, Bandung: Alfabeta. R.Soeroso,2011,Perjanjian Dibawah Tangan, Pedoman Praktis Pembuatan dan Aplikasi Hukum, Jakarta: Sinar Grafika. Tjiptono Darmadji, Hendy M.Fakhruddin, 2012, Pasar Modal di Indonesia Jurnal : Bapepam, 1996, Cetak Biru Pasar Modal Indonesia, Departemen Keuangan Republik Indonesia, Jakarta. Gustav Radbruch, Bonnie Litschewski Paulson and Stanley L. Paulson, 2006, Statutory Lawlessness and Supra-Statutory Law (1946), Oxford Journal of Legal Studies, Vol. 26, No. 1 , Oxford University Press. Peraturan Perundang-undangan : Kitab Undang-Undang Hukum Perdata. Undang-Undang Nomor 8 tahun 1995 Tentang Pasar Modal. Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2011 Tentang Otoritas Jasa Keuangan. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 125/PMK.01/2008 Tanggal 3 September 2008 Tentang Jasa Penilai Publik. Keputusan Menteri Perdagangan Nomor 161/KP/VI/77 tanggal 7 Juli 1977 Tentang Ketentuan Perizinan Usaha Jasa Penilaian. Rechtidee, Vol. 12, No. 1, Juni 2017 Keputusan Menteri Keuangan Nomor 57/KMK.017/1996 Tentang Jasa Penilai Publik. Keputusan Bersama Antara Menteri Perindustrian dan Perdagangan dan Menteri Keuangan tanggal 1 Juli 2004 Nomor : 423/MPP/Kep/7/2004 327/KMK.06/2004 Tentang Pelimpahan Tugas Dan Wewenang Menteri Perindustrian Dan Perdagangan Mengenai Pembinaan Dan Pengawasan Usaha Jasa Penilai Kepada Menteri Keuangan. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 101/PMK.01/2014 Tentang Penilai Publik. Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 15/40/DKMP tahun 2013. Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan Nomor : KEP620/BL/2011 Tentang Pedoman Penilaian Dan Penyajian Laporan Penilaian Aset Tak Berwujud. Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan Nomor : KEP196/BL/2012 Tentang Pedoman Penilaian Dan Penyajian Laporan Penilaian Usaha Di Pasar Modal 106