kebijakan penganggaran sektor pertanian

advertisement
KEMENTERIAN KEUANGAN RI
DIREKTORAT JENDERAL ANGGARAN
KEBIJAKAN PENGANGGARAN
SEKTOR PERTANIAN
Jakarta, 12 Mei 2015
1
INTEGRITAS • PROFESIONALISME • SINERGI • PELAYANAN • KESEMPURNAAN
OUTLINE
A.
DASAR HUKUM
B.
PEMBAGIAN KEWENANGAN DALAM PENGELOLAAN NEGARA
C.
SIKLUS PENYUSUNAN PENGANGGARAN
D.
DOKUMEN-DOKUMEN PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN
E.
KEBIJAKANA KEDAULATAN PANGAN DALAM NAWA CITA TA 2015-2019
F.
EVALUASI PENGANGGARAN KEMENTERIAN PERTANIAN
G.
PAGU INDIKATIF TA 2016
INTEGRITAS • PROFESIONALISME • SINERGI • PELAYANAN • KESEMPURNAAN
2
A. Dasar Hukum
1.
UU No. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara.
2.
UU No. 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara.
3.
UU No. 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pertanggungjawaban
Keuangan Negara.
4.
UU No. 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan
Nasional.
5.
PP No. 20 Tahun 2004 tentang Rencana Kerja Pemerintah.
6.
PP No. 90 Tahun 2010 tentang Penyusunan Rencana Kerja dan
Anggaran Kementerian Negara/Lembaga (RKA-K/L).
INTEGRITAS • PROFESIONALISME • SINERGI • PELAYANAN • KESEMPURNAAN
3
Semangat “Good Governance”
Pasal 3 ayat (1) Undang–Undang No. 17 Tahun 2003
tentang Keuangan Negara:
“Keuangan Negara dikelola secara tertib, taat pada
peraturan perundang-undangan, efisien, ekonomis,
efektif, transparan dan bertanggung jawab dengan
memperhatikan rasa keadilan dan kepatutan”
INTEGRITAS • PROFESIONALISME • SINERGI • PELAYANAN • KESEMPURNAAN
4
B.
Pembagian Kewenangan dalam
Pengelolaan Keuangan Negara
1. Presiden selaku Kepala Pemerintahan memegang kekuasaan pengelolaan Keuangan Negara sebagai bagian dari kekuasaan pemerintahan;
2.
Kekuasaan dimaksud dikuasakan kepada :
a. Menteri Keuangan selaku Pengelola Fiskal dan wakil pemerintah
dalam kepemilikan kekayaan negara yang dipisahkan;
b. Menteri/Pimpinan Lembaga selaku Pengguna Anggaran/
Pengguna Barang K/L yang dipimpinnya;
c. Gubernur/Bupati/Walikota selaku Kepala Pemerintahan Daerah
untuk mengelola Keuangan Daerah dan mewakili Pemerintah
Daerah dalam kepemilikan kekayaan daerah yang dipisahkan.
d. tidak termasuk kewenangan dibidang moneter, yang meliputi
antara lain mengeluarkan dan mengedarkan uang, yang diatur
dengan undang-undang.
INTEGRITAS • PROFESIONALISME • SINERGI • PELAYANAN • KESEMPURNAAN
5
Pembagian Kewenangan
Pemegang kekuasaan
pengelolaan
keuangan negara
MENTERI TEKNIS
(selaku Pengguna
Anggaran/COO)
PRESIDEN
(Selaku Kepala
Pemerintahan)
Pengguna Anggaran/
Pengguna Barang
Kementerian
Negara/Lembaga.
KEPALA KANTOR
(selaku Kuasa Pengguna
Anggaran)
Pengelola Fiskal dan
Wakil Pemerintah
dalam kepemilikan
kekayaan negara
yang dipisahkan
MENTERI KEUANGAN
(selaku Bendahara Umum
Negara/CFO)
KEPALA KPPN
(selaku Kuasa BUN)
BENDAHARA
Penerimaan/Pengeluaran
INTEGRITAS • PROFESIONALISME • SINERGI • PELAYANAN • KESEMPURNAAN
6
C. SIKLUS PENYUSUNAN APBN
Arah Kebijakan dan
Prioritas Pembangunan Nasional
(Januari)
PERSETUJUAN DPR
(BANGGAR)
1
3
Resource
envelope,
Rancangan RKP
dan
Pagu Indikatif
(Maret)
Perpres
(RKP)
2
4
Pagu Anggaran
(Pertengahan
Juni)
KMK
SB
Rincian APBN
(Akhir November)
PERSETUJUAN DPR
(KOMISI)
Pokok-pokok
Kebijakan Fiskal,
Kerangka Ekonomi
Makro dan RKP
(Pertengahan Mei)
8
DIPA
(Desember)
7
DIPA
Keppres/Perpres (2015)
6
PERSETUJUAN DPR
(KOMISI)
5
RAPBN
(Agustus)
RUU & NK
APBN
(Akhir Oktober)
UU
INTEGRITAS • PROFESIONALISME • SINERGI • PELAYANAN • KESEMPURNAAN
PERSETUJUAN DPR
(BANGGAR)
7
D. Dokumen-dokumen Perencanaan
dan Penganggaran
Kabinet Kerja
Platform
Presiden
5 Thn
RPJMN 2015-2019
Renstra K/L
1 Thn
RKP
Rencana Kerja-K/L
1 Thn
RAPBN + NK
RKA-K/L
Perpres Rincian
APBN
Dok. Pelaksanaan
Anggaran
INTEGRITAS • PROFESIONALISME • SINERGI • PELAYANAN • KESEMPURNAAN
8
E. Kebijakan Kedaulatan Pangan dalam Nawa Cita TA
2015-2019
Menghadirkan kembali negara untuk melindungi segenap bangsa dan memberikan
rasa aman pada seluruh warga negara
Membuat Pemerintah tidak absen dengan membangun tata kelola pemerintahan yang
bersih, efektif, demokratis , dan terpecaya
Membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan desa
dalam kerangka negara kesatuan
Menolak negara lemah dengan melakukan reformasi sistem dan penegakan hukum
yang bebas korupsi, bermartabat dan terpecaya
Meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia
Meningkatkan produktivitas rakyat dan daya saing di pasar internasional
Mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan
sektor-sektor strategis ekonomi domestik
Melakukan revolusi karakter bangsa
Memperteguh ke-Bhineka-an dan memperkuat restorasi sosial Indonesia
INTEGRITAS • PROFESIONALISME • SINERGI • PELAYANAN • KESEMPURNAAN
9
KEMENTERIAN KEUANGAN RI
DIREKTORAT JENDERAL ANGGARAN
AGENDA 7 NAWACITA :
Mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan
sektor-sektor strategis ekonomi domestik
KEDAULATAN PANGAN
Kedaulatan pangan dicerminkan pada kekuatan untuk mengatur masalah pangan
secara mandiri, yang perlu didukung dengan :
a. Ketahanan pangan, terutama kemampuan mencukupi pangan dari produksi
dalam negeri
b. Pengaturan kebijakan pangan yang dirumuskan dan ditentukan oleh bangsa
sendiri; dan
c. Mampu melindungi dan menyejahterakan pelaku utama pangan, terutama
petani, pembudidaya ikan dan nelayan
10
INTEGRITAS • PROFESIONALISME • SINERGI • PELAYANAN • KESEMPURNAAN
10
F. EVALUASI PENGANGGARAN KEMENTERIAN
PERTANIAN
INTEGRITAS • PROFESIONALISME • SINERGI • PELAYANAN • KESEMPURNAAN
11
1. ALOKASI PAGU KEMENTERIAN PERTANIAN TA 2013-2015
UNIT ORGANISASI
(ESELONI)
TA 2013
PAGU
APBN-P
REALISASI
(dalam jutaan)
TA 2014
%
REALISASI
PAGU
APBN-P
TA 2015*)
REALISASI
%
REALISASI
PAGU KEPPRES
APBN-P
PAGU
APBN-P
01 SEKRETARIAT
JENDERAL
1.226.518
1.094.110
89,23
1.103.063
1.016.735
92,17
1.254.272
60.000
1.314.272
02 INSPEKTORAT
JENDERAL
67.943
62.016
91,28
65.528
60.423
92,21
85.528
30.000
115.528
2.887.230
2.337.314
80,95
2.273.832
2.056.560
90,44
2.732.204
101.000
2.833.204
736.959
584.536
79,32
524.67
506.1
96,46
629.095
500.000
1.129.095
05 DITJEN
PERKEBUNAN
1.709.421
1.431.329
83,73
1.320.619
1.162.841
88,05
1.585.460
3.168.694
4.754.153
06 DITJEN
PETERNAKAN
2.739.956
2.355.534
85,97
1.392.078
1.661.337 119,34
1.660.629
1.669.628
3.330.257
07 DITJEN PPH
592.88
561.87
94.77
502.959
457.941
91,05
593.276
60.000
653.276
08 DITJEN PSP
3.426.094
3.314.146
96,73
3.294.031
2.914.596
88,48
3.205.732
10.798.505
14.004.237
09 BADAN LITBANG
1.745.277
1.624.920
93,10
1.581.594
1.353.098
85,55
1.685.204
304.842
1.990.047
1.341.652
1.234.335
92,00
1.114.980
1.065.026
95,52
1.167.608
126.000
1.293.608
647.16
606.113
93,66
459.974
419.881
91,28
582.385
50.000
632.385
807.354
755.272
93,55
604.7
587.483
97,15
697.918
50.000
747.918
89,03
14.238.026
13.262.021
93,15
15.879.312
16.918.669
32.797.981
03 DITJEN TANAMAN
PANGAN
04 DITJEN
HORTIKULTURA
10 BADAN PSDM
PERTANIAN
11 BADAN
KETAHANAN PANGAN
12 BADAN KARANTINA
PERTANIAN
JUMLAH
17.928.445
15.961.796
*Keterangan:
1.
Realisasi APBN-P TA 2015 Kementerian Pertanian sesuai dengan data sampai dengan tanggal 11 Mei 2015 adalah sebesar
Rp4.766.529.667.122,- (14,5%).
2.
Pada APBN-P TA 2015 Kementerian Pertanian terdapat dana blokir sebesar Rp 154.500.000.000,- termasuk di dalamnya
dana Asuransi Pertanian sebesar Rp 150.000.000.000,-.
INTEGRITAS • PROFESIONALISME • SINERGI • PELAYANAN • KESEMPURNAAN
12
2. PROGRAM DAN KEGIATAN KEMENTAN DALAM APBN-P TA 2015
NO
UNIT ESELON I
PROGRAM
Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Kementerian
Pertanian
Program Pengawasan dan Peningkatan Akuntabilitas Aparatur Kementerian
Pertanian
KEGIATAN
OUTPUT
8 KEGIATAN
83 OUTPUT
6 KEGIATAN
36 OUTPUT
8 KEGIATAN
120 OUTPUT
7 KEGIATAN
51 OUTPUT
7 KEGIATAN
63 OUTPUT
1
018.01 SEKRETARIAT JENDERAL
2
018.02 INSPEKTORAT JENDERAL
3
018.03 DITJEN TANAMAN PANGAN
4
018.04 DITJEN HORTIKULTURA
5
018.05 DITJEN PERKEBUNAN
6
018.06 DITJEN PETERNAKAN DAN
KESEHATAN HEWAN
Program Pemenuhan Pangan Asal Ternak dan Agribisnis Peternakan Rakyat
6 KEGIATAN
222 OUTPUT
7
018.07 DITJEN PENGOLAHAN DAN
PEMASARAN HASIL PERTANIAN
Program Peningkatan Nilai Tambah, Daya Saing, Mutu, Pemasaran Hasil dan Investasi
Pertanian
6 KEGIATAN
47 OUTPUT
8
018.08 DITJEN PRASARANA DAN
SARANA PERTANIAN
Program Penyediaan dan Pengembangan Prasaran dan Sarana Pertanian
6 KEGIATAN
49 OUTPUT
9
018.09 BADAN PENELITIAN DAN
PENGEMBANGAN PERTANIAN
Program Penciptaan Teknologi dan Inovasi Pertanian Bio-Industri Berkelanjutan
12 KEGIATAN
219 OUTPUT
10
018.10 BADAN PENYULUHAN DAN
PENGEMBANGAN SUMBER DAYA
MANUSIA PERTANIAN
Pengembangan SDM Pertanian dan Kelembagaan Petani
5 KEGIATAN
59 OUTPUT
11
018.11 BADAN KETAHANAN PANGAN
Program Peningkatan Diversifikasi dan Ketahanan Pangan
4 KEGIATAN
36 OUTPUT
12
018.12 BADAN KARANTINA PERTANIAN
Program Peningkatan Kualitas Pengkarantinaan Pertanian dan Pengawasan Kemanan
Hayati
6 KEGIATAN
23 OUTPUT
81 KEGIATAN
1.008 OUTPUT
JUMLAH
Program Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Tanaman Pangan untuk
Mencapai Swasembada dan Swasembada Berkelanjutan
Program Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Tanaman Hortikultura
Berkelanjutan
Program Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Tanaman Perkebunan
Berkelanjutan
12 PROGRAM
INTEGRITAS • PROFESIONALISME • SINERGI • PELAYANAN • KESEMPURNAAN
13
3. APBN-P TA 2015V
dan Kebijakan Prioritas
 Dalam APBN-P 2015, Kementerian Pertanian mendapat tambahan anggaran
sebesar Rp16.918,67 miliar, yang dialokasikan untuk melaksanakan
kegiatan dalam rangka pencapaian swasembada padi, jagung, dan kedelai
serta peningkatan produksi daging, gula, cabai, bawang merah dan kakao.
 Kegiatan prioritas sebagai penjabaran nawa cita dan strategi pembangunan
nasional, antara lain:
1. Pengelolaan Sistem Penyediaan Benih Tanaman.
2. Perluasan Areal dan Pengelolaan Lahan Pertanian.
3. Penanganan Pasca Panen Tanaman Pangan.
4. Peningkatan Usaha Budidaya dan Pasca Panen Tanaman Buah Ramah
lingkungan.
5. Peningkatan Produksi dan Produktivitas Tanaman Tahunan.
6. Peningkatan Produksi Ternak.
7. Pengkajian dan Percepatan Diseminasi Inovasi Teknologi Pertanian.
8. Pemantapan Sistem Pelatihan Pertanian.
9. Pemantapan Sistem Penyuluhan Pertanian.
INTEGRITAS • PROFESIONALISME • SINERGI • PELAYANAN • KESEMPURNAAN
14
G. PAGU INDIKATIF TA 2016
Kementerian Pertanian
Hasil Trilateral Meeting
RINCIAN PAGU INDIKATIF 2016
BA
(1)
018
KODE
UO
(2)
01
PROG
(3)
01
018
02
03
018
03
06
018
04
07
018
05
08
018
06
09
018
07
10
018
08
11
018
09
12
018
10
13
018
11
14
018
12
15
PROGRAM
(5)
Program Dukungan Manajemen Dan Pelaksanaan
Tugas Teknis Lainnya Kementerian Pertanian
Program Pengawasan Dan Peningkatan
Akuntabilitas Aparatur Kementerian Pertanian
Peningkatan Produksi, Produktivitas Dan Mutu
Hasil Tanaman Pangan
Program Peningkatan Produksi Dan Produktivitas
Hortikultura Ramah Lingkungan
Program Peningkatan Produksi Dan Produktivitas
Tanaman Perkebunan Berkelanjutan
Program Pemenuhan Pangan Asal Ternak Dan
Agribisnis Peternakan Rakyat
Program Peningkatan Nilai Tambah, Daya Saing,
Mutu, Pemasaran Hasil Dan Investasi Pertanian
Program Penyediaan Dan Pengembangan
Prasarana Dan Sarana Pertanian
Program Penciptaan Teknologi Dan Inovasi
Pertanian Bio-industri Berkelanjutan
Program Peningkatan Penyuluhan, Pendidikan
Dan Pelatihan Pertanian
Program Peningkatan Diversifikasi Dan Ketahanan
Pangan Masyarakat
Program Peningkatan Kualitas Pengkarantinaan
Pertanian Dan Pengawasan Keamanan Hayati
JUMLAH
Keterangan:
1) Angka pada kolom jumlah sudah memperhitungkan:
a. Belanja Pegawai Operasional
b. Belanja Barang Operasional
c. Belanja Non Operasional Berkarakteristik Operasional
d. Belanja Anggaran Pendidikan
e. Belanja Anggaran Kesehatan
Rp.
Rp.
Rp.
Rp.
Rp.
RM
(6)
PNBP
(7)
1.533,33
BLU
(8)
RINCIAN ANGGARAN BELANJA (Rp. Miliar)
PLN
RMP-PLN
HLN
RMP-HLN
(9)
(10)
(11)
(12)
3,30
PDN
(13)
SBSN
(14)
JUMLAH
(15)
15,50
1.552,13
116,19
116,19
6.306,07
0,63
6.306,70
979,12
979,12
2.787,75
0,91
3.324,12
9,14
2.788,66
26,33
3.359,59
923,86
923,86
7.483,87
2.377,22
14,68
2.003,15
3,71
2.148.557.637
565.889.948
69.400.000
-
53,42
85,79
3,00
7.500,50
212,63
50,00
2.654,53
2.006,86
524,50
1.186,26
29.545,44
13,63
26,33
153,34
50,00
3,40
379,60
103,00
18,90
731,24
0,00
0,00
1.239,68
30.159,06
0,00
ribu
ribu
ribu
ribu
ribu
INTEGRITAS • PROFESIONALISME • SINERGI • PELAYANAN • KESEMPURNAAN
15
TERIMA KASIH
INTEGRITAS • PROFESIONALISME • SINERGI • PELAYANAN • KESEMPURNAAN
16
Download