ASUHAN KEPERAWATAN PADA An. N DENGAN GANGGUAN KARDIOVASKULER : PENYAKIT JANTUNG BAWAAN DI RUANG CEMPAKA III RSUD PANDAN ARANG BOYOLALI NASKAH PUBLIKASI Diajukan Sebagai Salah Satu Persyaratan Untuk Meraih Gelar Ahli Madya Keperawatan DISUSUN OLEH : RISKY RAHMAT KURNIAWAN J210070037 PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2015 UNTVE SITA S MUHAMMADIYAH SURAKARTA FAK ULTAS ILMU I{ESEHATAN R 1 Pabelan . Kartasura Telp (027111li111 715-t-18 Surakarta 57102 Ernail : uqrs?r14ls.aejd Website: http//rvlrr. urns.ac. Jl. Ahmad Yani Tromol Pos. Far: id SURAT PERSETUJUAN ARTIKEL PUBLIKASI ILMIAH Yang bertanda tangan dibawah ini pembimbing tugas akhir Nama : Agus Sudaryanto, S.Kep., Ns., M.Kes NIK :901 : Telah membaca dan mencermati naskah publikasi ilmiah, yang merupakan ringkasan tugas akhir dari mahasiswa : Nama : Risky Rahmat Kumiawan NIM '. J200 t20 037 Program Studi : D III Keperawatan Judul KTI . Asuhan Keperawatan Pada An. Penyakit Jantung Bawaan N Dengan Gangguan Kardiovaskuler Di Ruang Cempaka III . RSUD Pandan Arang Boyolali Naskah artikel tersebut, Iayak dan dapat disetujui untuk dipublikasikan. Demikian persetujuan dibuat, semoga dapat dipergunakan seperlunya. Surakarta, i 1 Juli 2015 \{,f^^ \f Agus Sudaryanto" S.Kep.. Ns,. M.Kes NIK:901 ASUHAN KEPERAWATAN PADA An. N DENGAN GANGGUAN SISTEM KARDIOVASKULER : PENYAKIT JANTUNG BAWAAN DI RUANG CEMPAKA III RSUD PANDAN ARANG BOYOLALI (Risky Rahmat K, 2015, 43halaman) Abstrak Latar Belakang : Penyakit Jantung Bawaan terhadap angka kematian bayi dan anak cukup tinggi baik di Negara maju maupun Negara berkembang (termasuk Indonesia. Penyakit Jantung Bawaan di Indonesia dengan jumlah penduduk 235 juta maka diperkirakan akan lahir 50.000 bayi dengan Penyakit Jantung Bawaan sehingga prevalensinya cukup tinggi. Kurangnya pengetahuan dan perhatian orang tua terhadap penyakit jantung bawaan menjadi salah satu persoalan dalam penanganan anak dengan penyakit jantung bawaan sehingga agar dapat bertahan hidup memerlukan penanganan medis yang canggih segera setelah lahir. Tujuan : Untuk menerapkan asuhan keperawatan pada pasien dengan penyakit jantung bawaan meliputi pengkajian, intervensi, implementasi dan evaluasi keperawatan. Metode : Metode yang digunakan adalah dengan pendekatan studi kasus yaitu metode ilmiah yang bersifat mengumpulkan data, menganalisa data dan menarik kesimpulan. Hasil : Diagnosa yang muncul pada kasus adalah penurunan curah jantung, pola nafas tidak efektif dan intoleransi aktivitas. Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam didapatkan hasil intoleransi aktivitas teratasi, tidak terjadi penurunan curah jantung dan pola nafas kembali efektif. Kesimpulan : Penulis melakukan asuhan keperawatan masalah intolerans iaktivitas teratasi, masalah pola nafas tidak efektif teratasi sebagian dan penurunan curah jantung belum teratasi sehingga membutuhkan perawatan lebih lanjut dan kerja sama dengan tim medis lain. Kata Kunci : Penyakit Jantung Bawaan (PJB), Sesak Nafas, Lemah, Kelainan Jantung,PenurunanCurahJantung. 1 NURSING CARE TO An. N WITH THE CARDIOVASCULER SYSTEM DISORDERS :CONGENITAL HEART DISEASE AT CEMPAKA III RSUD PANDAN ARANG BOYOLALI (Risky Rahmat K, 2015, 43 pages) Abstract Background : Infant and child mortality rate caused by Congenital Heart Disease quite high in both developed countries and developing countries (including Indonesia). With a population of 235 million in Indonesia, it was estimated that 50,000 babies would born with congenital heart disease so that the number of prevalence was quite high. Lack of parents’knowledge and attention towards congenital heart disease one of the problems in handling children with congenital heart disease. It was required a sophisticated medical treatment so that children are able to survive soon after their birth. Objective : To implement nursing care in patients with congenital heart disease include assessment, intervention, implementation and evaluation of nursing care. Methods : The method used was case study approach that was defined as a scientific menthod to collect data, analyze the data method was to collect data, analyze the data and draw conclusions. Results : The emerging diagnosis on the casewereof decreased cardiac output related to malformations of the heart, ineffective breathing pattern related to pulmonal congestion and intolerance activity were related to the imbalance of oxygen consumption by body and supply of oxygen to the cells. After 3x24 hours nursing care,it was obtained that intolerance activity was resolved, decreased heart output did not occur and breathing pattern effective. Conclusion : The written was doing nursing care, intolerance activity was resolved, ineffective breathing pattern were partially resolved and decreased heart output was not resolved so thus required further treatment and cooperation with other medical team. Keywords: Congenital Heart Disease (CHD), shortness of breath, weakness, cardiac abnormality, decreased cardiac output. 2 bertahan hidup sekitar 25-30 persen PENDAHULUAN Penyakit Jantung Bawaan sehingga prevalensinya cukup tinggi, terhadap angka kematian bayi dan maka anak sehingga medis yang canggih segera setelah dibutuhkan tata laksana PJB yang lahir. Kelainan penyakit jantung cepat, tepat dan spesifik. Penyakit bawaan ini terjadi akibat adanya Jantung Bawaan penyebab kematian gangguan pada bayi dan anak tertinggi di bentukan dan perkembangan jantung negara maju sedangkan kematian pada fase awal kehidupan janin. cukup tinggi akibat penyakit jantung bawaan di memerlukan atau penanganan kegagalan Berdasarkan catatan pem- bangsal negara berkembang, akan meningkat penyakit dalam di RSUD Pandan 13,7% pada laki-laki dan 12% pada Arang Boyolali menunjukan data perempuan. Meskipun saat ini telah dalam kurun waktu Bulan April 2015 disepakati faktor kasus terjadinya penyakit jantung penyebab penyakit jantung bawaan, bawaan sekitar 5 orang.Kurangnya namun belum ada upaya yang jitu perhatian untuk mencegah penyakit jantung penyakit jantung bawaan menjadi bawaan (Rilantono, 2013). salah bahwa banyak Menurut Djer (2014) penyakit jantung bawaan paling sering orang satu tua terhadap persoalan dalam penanganan anak dengan penyakit jantung bawaan, selain biaya ditemukan pada bayi dan anak perawatan yang mahal dan dukungan dengan angka kejadian PJB tetap finansial yang terbatas. Hal ini dapat berkisaran pada 8-10 dari 1000 bayi disebabkan kelahiran hidup. Menurut Rilantono pengetahuan orangtua, pendidikan (2013) penyakit jantung bawaan di rendah, dan lingkungan yang tidak Indonesia dengan jumlah penduduk mendukung (Robbins dan Cohan, 235 juta 2007). Salah satu penyebab penting yang angka kelahiran karena dan kurangnya 2,3%,maka diperkirakan akan lahir morbiditas 50.000 bayi dengan penyakit jantung dengan penyakit jantung bawaan bawaan. Penderita PJB agar dapat kritis adalah mortalitas instabilitas anak hemo- 3 dinamik yang terjadi antara kelahiran ada juga yang dan penyakit tindakan pembedahan atau intervensi transkateter. Penyakit jantung bawaan suatu penyakit Bawaan kelainan jantung dimana paling banyak terjadi pada bayi, anak sering ditemukan pada bayi dan bahkan anak (Djer, 2014) sedangkan orang Jantung merupakan berpendapat dewasa. Penyakit Jantung Bawaan jika tidak ditangani menurut dengan segera bisa menimbulkan mengatakan penyakit jantung kematian.Tingginya penyakit jantung bawaan suatu cacat jantung yang bawaan terjadi di negara berkembang dibawa termasuk Indonesia, salah satunya di kelainan pada struktur jantung RSUD Pandan Arang. atau fungsi sirkulasi jantung. Berdasarkan realitas diatas, penulis tertarik melakukan karya tulis ilmiah tentang Asuhan Keperawatan Pada An. N Dengan Gangguan Sistem Kardiovaskuler: Penyakit Jantung Bawaan Di Ruang Cempaka III RSUD Pandan Arang Boyolali. lahir dengan B. Etiologi Etiologi penyakit jantung bawaan bisa ditimbulkan oleh beberapa faktor. Salah satunya disebabkan oleh faktor genetik dan maternal dimana saat ini sebagai paling faktor-faktor berperan. yang Selain itu alkohol dan obat-obatan yang diminum pada ibu hamil juga di A. Pengertian Penyakit Jantung Bawaan memiliki beberapa pengertian. merupakan sejak (2013) infeksi virus, paparan radisasi, TINJAUAN PUSTAKA Penyakit Rilantono jantung bawaan suatu kelainan jantung yang terjadi sejak bayi lahir (Kasron, 2012). Selain itu duga sebagai penyebab penyakit jantung bawaan (Rilantono, 2013). C. Klasifikasi Menurut Kasron (2012) dan Rilantono (2013). Penyakit Jantung Bawaan dapat dibagi 4 menjadi 2 tipe yaitu PJB tipe aliran darah dari kanan ke kiri non sianotik dan PJB sianotik. misalnya tetralogi fallot, atresia PJB tipe non sianotik adalah pulmoner dan atresia trikuspid. suatu kelainan struktur dan D. Patofisiologi fungsi jantung yang di bawa Penyakit Jantung Bawaan lahir yang tidak ditandai dengan dipengaruhi oleh faktor yaitu sianosis. faktor genetik dan maternal. PJB non sianotik terdiri dari Pada kelainan struktur jantung 3 kelompok yaitu pertama terjadi digolongkan menjadi penyakit aliran darah dari kiri ke kanan jantung bawaan asianotik dan contohnya paten duktus arterio- penyakit jantung bawaan sus (PDA), ventrikel septal defek sianotik. Penyakit jantung (VSD) dan atrial septal defek bawaan asianotik kondisi ini (ASD). Kedua terjadi obstruksi disebabkan jantung kiri pada stenosis katub memungkinkan darah shuntdari aorta dan stenosis katup mitral kiri ke sisi kanan sirkulasi atau kemudian ketiga terjadi obstruk- yang menghalangi aliran darah si jantung kanan pada stenosis dengan penyempitan katup serta katup pencampuran darah dari arteri pulmonal. PJB tipe sianotik adalah suatu kelainan struktur dan sedemikian fungsi rupa jantung sehingga oleh lesi yang (Padila, 2013). Terdapat atrium lubang kanan dan tekanan antara kiri seluruh darah balik vena siste- menimbulkan atrium mik yang mengandung darah kiri kiri lebih besar ketimbang rendah oksigen kembali beredar atrium kanan, sehingga darah ke sirkulasi sistemik. Terdapat akan mengalir dari atrium kiri ke aliraan pirau dari kanan ke kiri. kanan. Darah yang mengalir dari PJB sianotik terjadi 25% dari atrium kiri ke kanan menim- semua kasus penyakit jantung bulkan volume atrium kanan yang terjadi pada anak dimana meningkat menyebabkan hiper- 5 tropi atrium kanan dan selain itu TINJAUAN KASUS meningkatnya volume dan teka- A. Pengkajian nan atrium kanan maka darah akan mengalir kanan dan ke ventrikel paru-paru juga Penulis melakukan pengkajian pada tanggal 15 April 2015 pukul 07.00 WIB meningkat. Hal ini menyebabkan bangsal penumpukan darah dan oksigen mengkaji pasien dengan meng- di paru sehingga alveoli mem- gunakan besar dan terjadi pola nafasnya observasi dan pencarian data tidak efektif. medis, penulis memperoleh data- Volume di ventrikel kiri menurun disebabkan darah Cempaka di metode III.Penulis wawancara, data pengkajian sebagai berikut. Penulis mendapatkan data mengalir dari atrium kanan ke identitas pasien. Identitas pasien atrium berisikan nama pasien An. N kiri. Hal menyebabkan ini akan kontraktilitas berumur 15 ventrikel kiri menurun sehingga kelamin laki-laki, terjadi penurunan curah jantung. Islam, suku Jawa, pendidikan Penurunan jantung terakhir SMP, menjadikan tubuh akan kurang pelajar, diagnosa oksigen nafsu Penyakit Jantung Bawaan.Pasien suplai masuk ke Rumah Sakit pada membuat tanggal 14 April 2015 dan tubuh akan terasa lemas dan penulis melakukan pengkajian pusing. Kurangnya nafsu makan pada tanggal 15 April 2015. menjadikan nutrisi tidak adekuat Pasien beralamat sehingga 01/04, Kendel, makan. oksigen curah dan kurang Kurangnya ke tubuh pertumbuhan terhambat dan gangguan pertumbuhan akan menyebabkan tahun, berjenis beragama pekerjaannya medisnya di Gagan Kemusu, Boyolali. per- kembangan (Irnizarifka, 2011). 6 seimbangan pemakaian oksigen B. Diagnosa Keperawatan Penulis menganalisa data oleh tubuh dan suplai okigen ke dari hasil pengkajian, sehingga sel ditandai dengan lemas, wajah penulis mendapatkan masalah pasien tampak pucat, pasien keperawatan Adapun yang muncul. terlihat lesu, takanan darah awal diagnosa pertama 120/80 mmHg, tekanan darah penurunan curah jantung ber- akhir 90/60 mmHg, hubungan dengan etiologi peroleh LVH V2-V5 T inverted malformasi jantung ditandai V5-V6, nadi EKG di- awalnya 96 dengan terasa sedikit sakit pada x/menit, nadi akhir 106 x/menit, dada sebelah kiri ketika batuk, pernafasan awalnya 19 x/menit nadi dan pernafasan akhir 25 x/menit. 106x/menit,nadi teraba cepat,ada retraksi dada, membran mukosa kering, capilary C. Implementasi Pada diagnosa pertama pe- refill >3 detik, terdengar bising nurunan jantung murmur dan hasil EKG hubungan dengan malformasi diperoleh jantung. Penulis melakukan tin- LVH V2-V5 T inverted V5-V6. curah jantung ber- dakan keperawatan berupa me- Penulis mengambil masalah monitor tanda-tanda vital, keperawatan kedua tentang pola perawat melakukan pemeriksaan nafas EKG, mengkaji capilary refill, tidak efektif dengan etiologi kongesti pulmonal di- mengobservasi tandai nafas, kekuatan denyut jantung. Pada 25x/menit,dahak diagnosa kedua pola nafas tidak dengan pernafasan berwarna sesak ku-ning kental, menggunakan otot pernafasan. Penulis juga mengambil masalah keperawatan tentang dengan efektif kongesti kualitas dan berhubungan dengan pulmonal. Penulis melakukan tindakan keperawat- ketiga an berupa memberikan oksigen intoleransi aktivitas dengan via kanul nasal 5 liter, etiologi ketidak- memberikan posisi semi fowler, 7 mengajarkan nafas dalam, sampai evaluasi (Wong, 2008). memonitor tanda-tanda vital dan Penulis mengkolaborasi dengan dokter dengan dalam pemberian terapi oksigen. wawancara, observasi, pencarian Penulis melakukan tindakan keperawatan pada diagnosa data mengumpulkan menggunakan medis dengan data metode Penyakit Jantung Bawaan (PJB) di Ruang ketiga intoleransi aktivitas ber- Cempaka hubungan ketidak- Arang Boyolali pada tanggal 15 seimbangan antara pemakaian April 2015 sampai 17 April 2015. oksigen oleh tubuh dan suplai Pada keluhan utama dalam kasus oksigen ditemukan dengan ke sel. Tindakan III RSUD pasien Pandan mengalami keperawatan yang dilakukan me- sesak nafas dan diteori juga monitor vital, terdapat keluhan pasien adalah untuk sesak nafas (Yuli, 2015). istirahat bila terjadi kelelahan, B. Diagnosa Keperawatan tanda-tanda menganjurkan membantu pasien mengidentifikasi Penurunan curah jantung aktivitas pasien yang disukai, berhubungan dengan malformasi membantu jantung (Wilkinson and Ahern, posisi pasien me-milih yang nyaman untuk 2011). Penurunan curah jantung dan penulis meng- adalah keadaan pompa darah oleh antarkan rujuk pasien ke RSUD jantung yang tidak adekuat untuk Dr. Moewardi pada pukul 12.00 mencapai kebutuhan metabolisme WIB. tubuh dan jumlah darah yang istirahat dipompakan oleh ventrikel ke PEMBAHASAN dalam sirkulasi pulmonal dan A. Pengkajian Penulis dalam pembahasan ini dibuat berdasarkan pada proses keperawatan mulai dari pengkajian, diagnosa keperawatan sistemik selama satu menit (4-8 liter per menit) dan jumlah darah pada ventrikel dalam satu kali kontraksi untuk orang dewasa 8 kurang lebih 70-75 ml (Axton and tidak muncul atau tidak diangkat Terry, 2009). dalam kasus menurut Wilkinson Pola nafas berhubungan tidak dengan efektif kongesti pulmonal (Wilkinson and Ahern, 2011). Penyakit jantung bawaan biasanya mengalami sesak nafas sehingga penulis mengambil diagnosa pola nafas tidak efektif. bungan berikut: 1. Keseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan kelelahan pada saat makan dan meningkatnya kebutuhan kalori. 2. Gangguan pertumbuhan dan (Wong, 2008). Intoleransi and Ahern (2011) adalah sebagai akivitas dengan berhuketidak- seimbangan pemakaian oksigen oleh tubuh dan suplai oksigen ke sel. (Wilkinson and Ahern, 2011). perkembangan dengan tidak adekuatan suplai oksigen atau psikologis untuk melanjutkan atau menyelesaikan aktivitas sehari-hari yang ingin dilakukan. Terapi aktivitas memberikan dan nutrisi ke jaringan. C. Implementasi Tahap implementasi asuhan Intoleransi aktivitas berdefinisikan kecakupan energi fisiologis berhubungan keperawatan setelah yaitu dimulai penyusunan rencana intervensi kemudian dilaksanakan tindakan (Rudolpt dan keperawatan Colin, 2007). anjurkan tentang dan bantuan Penulis telah melakukan pe- dalam aktivitas fisik, kognitif, nyusunan sosial dan spiritual yang spesifik keperawatan sehingga penulis untuk melakukan implementasi pada meningkatkan tentang frekuensi atau durasi aktivitas individu maupun kelompok rencana tindakan tanggal 15 April sampai 17 April 2015. Penulis melaksanakan (Udjianti, 2010). Diagnosa yang tindakan keperawatan pada terdapat pada teori tetapi namun diagnosa penurunan curah jantung berhubungan dengan malfor- 9 masi jantung memonitor antara lain gejala tanda-tanda vital (Wilkinson and Ahern, 2011). dengan tindakan ini kita dapat yang dialami Implementasi pasien yang di- mengetahui kondisi pasien dari lakukan penulis pada diagnosa tekanan darah, pernafasan, nadi pola dan alami berhubungan dengan kongesti kualitas pulmonal antara lain memonitor suhu yang di pasien.Mengobservasi nafas dan kekuatan denyut jantung tanda-tanda karena tindakan pasien mengalami tidak vital ini kita efektif dengan dapat penyakit jantung bawaan, maka mengetahui kondisi pasien dari perlu dilakukan tindakan ini tekanan darah, pernafasan, nadi sehingga kita dan suhu yang dialami pasien keadaan denyut mengetahui jantung (Rilantono, 2013). Memeriksa EKG (Djer, 2014). Memberikan oksigen via nasal kanul 5 liter dengan pada pasien dengan tujuan untuk tindakan ini diharapkan kita mengurangi mengetahui irama jantug dan Memberikan posisi semi fowler. apakah pada Tindakan ini membantu untuk jantung. Mengkaji capilary refill mengurangi sesak nafas dan bertujuan memberikan kenyamanan klien ada kelainan mengetahui suplai oksigen sampai ke ujung-ujung jari. Mengajarkan nafas dalam sesak nafas. (Wilkinson and Ahern, 2011). Penulis melakukan tindakan dengan tindakan ini diharapkan keperawatan sesak nafas akan berkurang. terakhir intoleransi aktivitas ber- Mengkolaborasi dengan dokter hubungan dalam pemberian obat bertujuan seimbangan pemakaian oksigen supaya pemberian obat sesuai oleh tubuh dan suplai oksigen ke dengan kebutuhan pasien dan selberupa mampu tanda vital dengan tindakan ini mengurangi gejala- pada dengan memonitor diagnosa ketidak- tanda- kita dapat mengetahui kondisi 10 pasien dari tekanan darah, pertama penurunan curah jan- pernafasan, nadi dan suhu yang tung berhubungan dengan mal- dialami pasien. Perawat meng- formasi jantung. Berdasarkan identifikasi yang respon perkembangan yang di disukai pasien dengan tindakan tunjukan oleh pasien masalah ini perawat mampu mengetahui keperawatan akitivitas yang disukai pasien dengan (Wong, 2008). Menganjurkan hasil yang ada yaitu pasien pasien istirahat bila mengalami mengatakan masih sedikit terasa kelelahan dengan tindakan ini sakit di dada sebelah kirinya mampu meningkatkan istirahat ketika batuk, nadi 106 x/menit, pasien. ada retraksi dada, EKG LVH aktivitas Membantu pasien belum teratasi terpenuhinya kriteria memilih posisi yang nyaman V2-V5 untuk istirahat dengan tindakan V6,mukosa bibir kering. Maka ini diharapkan pasien merasakan intervensi keadaan nyaman dan tenang tindakan yang dilakukan monitor (Muttaqin, 2009). tanda-tanda adalah tindakan intelektual untuk menghadapi proses keperawatan yang bisa menandakan keberhasilan dari diagnosa keperawatan, rencana tindakan keperawatan dan implementasinya (Wong, 2008). Evaluasi keperawatan dilakukan pada tanggal 15 April sampai 17 April 2015. mengevaluasi inverted dilanjutan vital, V5- dengan observasi kualitas dan kekuatan denyut D. Hasil Evaluasi Evaluasi T pada Penulis diagnosa jantung, kaji capilary refill. Penulis mengevaluasi pada diagnosa kedua pola nafas tidak efektif berhubungan dengan kongesti pulmonal. Berdasarkan respon perkembangan yang ditunjukan oleh pasien. Masalah keperawatan teratasi sebagian karena sesak napas berkurang, ada dahak, menggunakan otot pernafasan. Maka intervensi dilanjutkan dengan melakukan 11 tindakan keperawatan, berikan menangani posisi semi fowler, ajarkan nafas jantung bawaan sehingga keluar- dalam, kolaborasi dengan dokter ga sangat berperan penting untuk mengenai pemberian terapi obat memantau (Muttaqin, 2009). tanda gejala, komplikasi serta Penulis masalah penyakit pasien mengenai mengevaluasi penangganan mengenai Penyakit pada diagnosa ketiga intoleransi Jantung Bawaan. Penulis setelah aktivitas berhubungan dengan melakukan ketidakseimbangan analisa antara pemakaian oksigen oleh tubuh dan suplai oksigen ke sel. pengkajian kasus dan muncul tiga diagnosa pada klien. Diagnosa yang muncul Berdasarkan respon perkemba- antara lain penurunan curah ngan jantung yang ditunjukan pasien. Masalah teratasi karena oleh keperawatan wajah tidak berhubungan dengan malformasi jantung, pola nafas tidak efektif berhubungan pucat, tekanan darah 120/80 dengan kongesti pulmonal dan mmHg, nadi 90 x/menit. Maka intoleransi intervensi hubungan dihentikan karena aktivitas dengan berketidak- pasien dirujuk ke Rumah Sakit seimbangan pemakaian oksigen Daerah dan oleh tubuh dan suplai oksigen ke pasien ditempatkan Ruang Aster. sel. Evaluasi yang dilakukan Dr. Moewardi pada hari terakhir hanya 1 SIMPULAN DAN SARAN masalah keperawatan yang dapat A. Kesimpulan teratasi Asuhan keperawatan pada dari keperawatan 3 masalah yang muncul, An. N dengan penyakit jantung namun bawaan penting karena pasien dirujuk ke RSUD Dr. Moewardi. sangatlah diberikan informasi kepada keluarga. Keluarga mampu merawatnya dan untuk intervensi dihentikan 12 B. Saran Karya tulis ilmiah ini dapat digunakan sebagai bacaan atau referensi untuk perawat dalam melaksanakan tindakan keperawatan yang dilakukan pada pasien penyakit jantung bawaan. Meningkatkan kesadaran akan pentingnya kesehatan selalu berpaparan langsung dengan pasien untuk mengawasi dan memantu pasien yang menderita Penyakit Gangguan Sistem Kardiovaskuler. Jakarta: Penerbit Salemba Medika. Padila.2013.Asuhan Keperawatan Penyakit Dalam.Yogjakarta: Nuha Medika. Rilantono,Lily l. 2013. Penyakit Jantung Kardiovaskuler (PKV). Jakarta : FKUI. Robbins S, Kumar V, dan Cotan R. 2007. Buku Ajar Patologi Robbins, Edisi 7.Dialihbahasakan oleh Pendit B. Jakarta : EGC. DAFTAR PUSTAKA Rudolph, Abraham M., Hoffman J I., E.Rodolph & Colin D. 2007. Buku Ajar Pediatrik Rudolp Volume 3.Jakarta : EGC. Axton S and Terry F. 2009. Rencana Asuhan Keperawatan Pediatrik Edisi 3. Jakarta : Penerbit BukuKedokteran EGC. Udjianti, Wajan J. 2010. Keperawatan Kardiovaskuler. Jakarta : Penerbit Salemba Medika. Djer, M Mulyadi. 2014. Penanganan Penyakit Jantung Bawaan Tanpa Operasi (Kardiologi Interveni) Petunjuk Praktis Menangani Pasien Dan Mengeduksi Keluarga. Jakarta : Sagung Ceto. Wilkinson H Judith and Ahren Nancy R. 2011. Buku Saku Diagnosis Keperawatan edisi 9,Diagnosis Nanda,Intervensi : NIC,Kriteria Hasil NOC. Jakart : EGC. Jantung Bawaan. Irnizarifka. 2011. Buku SakuJantung Dasar. Bogor : Penerbit Ghalia Indonesia. Kasron. 2012. Kelainan Dan Penyakit Jantung Pencegahan Serta Pengobatannya. Yogjakarta : Nuha Medika. Wong, Donna L. 2008. Buku Ajar Keperawatan Pediatrik volume II. Jakarta : EGC. Yuli, R.A. 2015. Buku Ajar Asuhan Keperawatan Klien Gangguan Kardiovaskuler Aplikasi NIC&NOC. Jakarta : EGC. Muttaqin, A. 2009. Pengantar Asuhan Keperawatan Dengan 13