D MO T ER N AS NA L Mission NIN IO Misi ER 20 10 - 2012 Terus berjuang dan menang Keep fighting and win Mereposisi bisnis Perseroan untuk fokus pada bisnis Convenience Store dan Industrial Imaging. Reposition the corporate business to focus on Convenience Store and Industrial Imaging. Menata ulang strategi bisnis yang lebih fokus pada kebutuhan konsumen. Reorganized the business strategy to be more focus on customer’s need. Visi Vision Melakukan perubahan sistem dan prosedur menjadi lebih singkat, cepat namun terkendali melalui penggunaan teknologi informasi serta memberikan limit of authority yang tepat agar keputusan dapat dijalankan dengan cepat dan efisien. Change the systems and procedure to be more simple, fast, controllable through information technology application and allowed the right limit of authority to execute each decisions quick and efficiently. Menata ulang biaya-biaya Perseroan agar tepat sesuai dengan prioritas dan potensi bisnis – bisnis Perseroan. Reorganized all corporate’ operating costs as its priority and corporate business potential. Menata ulang alokasi sumber daya (manusia, dana, waktu) untuk bisnis-bisnis dan unit usaha yang berpotensi untuk meningkatkan performance perusahaan. Reorganized the allocation of human resources, finance and timing for businesses and potential business unit to increase the business performance. Menata kembali struktur organisasi Perseroan sesuai dengan prioritas dan potensi bisnis – bisnis Perseroan. Restructure the corporate’ structure as its priority and corporate business potential. Daftar Isi Content PENDIRI/VISI-MISI 1 The Founder/Vision-Mission DAFTAR ISI 2 Table of Content PERTANDA SEBUAH KESEMPATAN 4 The Sign of Opportunity TONGGAK SEJARAH 6 Milestones PROFIL PT MODERN INTERNASIONAL Tbk. 8 PT. Modern Internasional Tbk. Profile KRONOLOGIS PENCATATAN SAHAM 11 DI BURSA EFEK INDONESIA Chronology of the Listing of the Company Share IKHTISAR KEUANGAN 12 Financial Highlights INFORMASI SAHAM 14 Stock Highlights PERISTIWA PENTING 2010 16 Event Highlights 2010 LAPORAN DEWAN KOMISARIS 18 Board of Commisioners Report LAPORAN DIREKSI 20 Board of Directors Report PROFIL KOMISARIS 22 Commisioners Profile PROFIL DIREKSI 23 Directors Profile TATA KELOLA PERUSAHAAN 24 Good Corporate Governance LAPORAN AKTIFITAS BISNIS 36 Business Activity Report LAPORAN MANAJEMEN 52 Management Report INFORMASI PERUSAHAAN 62 Corporate Information LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN Independent Auditor’s Report 68 THE SIGN OF OPPORTUNITY... Pertanda Sebuah Kesempatan 4 Tahun 2010 menjadi sebuah pertanda kesempatan yang luar biasa bagi Perseroan melihat respon positif dari masyarakan akan layanan gerai Convenience Store 7-Eleven sebagai sebuah jaringan ritel kelas dunia di Indonesia terutama di kawasan Jakarta Raya sebagai sebuah pusat destinasi baru bagi masyarakat dan menjadikan sarana baru bagi gaya hidup mereka dengan konsep kombinasi unik dari sebuah Convenience Store dengan sebuah pusat makanan dan minuman siap saji di samping convenience item lainnya yang disajikan dalam layanan 24 jam. The year 2010 has become a sign of opportunity for the Company to see positive response from the public about the Convenience Store 7-Eleven as a world-class retail chain in Indonesia, particularly in the Jakarta area as a new destination center for the public and make it a new facility to meet their life-style with a unique combination of a Convenience Store and fresh food and beverages services along other convenience items that available in 24 hours service. Melihat potensi yang baik tersebut, Perseroan melanjutkan pengembangan yang cukup agresif untuk penambahan gerai – gerai Convenience Store 7-Eleven, di mana Perseroan berhasil membuka 20 gerai baru dari total 21 gerai dengan fokus pengembangan di area Jakarta Raya. Seeing a good potential, the Company continued an aggressive development to add more outlets of Convenience Store 7-Eleven, in which the Company managed to open 20 new outlets of total 21 outlets with the focus on developing Jakarta area Modern Internasional Annual Report 2010 I Modern Internasional Laporan Tahunan 2010 I Pertanda Sebuah Kesempatan I The Sign of Opportunity Seiring dengan pergerakan positif gerai – gerai Convenience Sto ore 7-Eleven tersebut, tentunya juga memberikan kon ntribusi positif dan potensial bagi kinerja Perseroan n di tahun 2010. Potensi yang luar biasa tersebut me enjadi landasan bagi Perseroan untuk melakukan pengembangan agresif format gerai Convenience Sto ore tersebut di masa mendatang. Along with the positive movement of Convenience Stores 7-Eleven outlets, it also provides a positive and potential contribution to the Company performance in 2010. This tremendous potential has become the foundation for the Company to develop an aggressive outlet format of the Convenience Store in the future. Di tahun 2010, bisnis Ritel Fotografi menunjukkan penjualan yyang cenderung menurun akibat pengaruh dari te eknologi digital, hal ini membuat Perseroan melakukan konversi konsep ritel fotografi menjadi ssebuah konsep gabungan dengan memasukkan rittel fotografi ke dalam gerai Convenience Store 7 7-Eleven. Seiring dengan strategi Perseroan dalam m melakukan konversi tersebut, Perseroan juga mengembangkan bisnis Industrial Imaging yang meliputi bisnis Medical Imaging, Multifunctio on Copier Ricoh dan Graphic Art sebagai bagian dalam fokus bisnis Perseroan. In 2010, the retail photography business has shown a sales decline due to the influence of digital technology, it made the Company converted the concept of retail photography into the Convenience Stores 7-Eleven. Along with the company’ strategy in performing such conversion, the Company has also developed an Industrial Imaging business that included Medical Imaging, Ricoh Multifunction Copier and Graphic Art as part of the business focus. Melihat dari p potensi – potensi pasar yang ada, Perseroan n akan melakukan pengembangan melalu ui strategi sebagai berikut : Seeing those potential market, the Company will conduct a strategic development as follow: • Mengembangkan gerai – gerai Convenience Store 7-Eleven secara agresif melalui konversi ritel fotografi d dan penambahan tempat baru. • Aggressively develop Convenience Store 7-Eleven outlets through a retail-photography conversion and additional of new places. • Mempertahan nkan bisnis Imaging melalui fokus pada Industriaal Imaging yang meliputi bisnis Medical Imaging g, Multifunction, Copier Ricoh dan Graphic Art. • Retain the imaging business by focusing on Industrial Imaging that consisted of Medical Imaging, Ricoh Multifunction Copier and Graphic Art. Dengan konsep kombinasi unik dari sebuah Convenience Store dengan sebuah pusat makanan dan minuman siap saji di samping convenience item lainnya yang disajikan dalam layanan 24 jam. With a unique combination of a Convenience Store and fresh food and beverages serivices along other convenience items that available in 24 hours service Pertanda Sebuah Kesempatan I The Sign of Opportunity I Modeerrn n IInt ntte nte n ter ter ernasi nas n aas onal onall Annual Report Tahu Tahuna Tah an n 20 201 2010 01 010 0 10 10 p 2010 I Modern Internasional Laporan p 5 Tonggak Sejarah Milestone 1997 Perubahan nama Perseroan menjadi PT Modern Photo Tbk. Penunjukan sebagai Distributor Tunggal RICOH untuk peralatan solusi dokumen dan fotokopi di Indonesia 1997 Company’s name changed into PT Modern Photo Tbk 1971 Didirikan dengan nama PT Modern Photo Film Company 1971 The Company was established using the name PT Modern Photo Film Company 6 1988 Pendirian Fuji Image Plaza sebagai jaringan ritel Fotografi di Indonesia 1988 Fuji Image Plaza was established as a retail photography network in Indonesia 1991 Penawaran Umum Perdana Saham Appointed as Sole Distributor for RICOH document solutions equipment and photocopy in Indonesia 1991 Initial Public Offering Modern Internasional Annual Report 2010 I Modern Internasional Laporan Tahunan 2010 I Tonggak Sejarah I Milestone I 2006 Penunjukan sebagai Distributor Tunggal Shimadzu untuk produk perlengkapan medikal 2006 Appointed as Shimadzu Sole Distributor for medical equipments 2009 Penandatangan Master Franchise Agreement 7-Eleven di Tokyo Jepang 2007 Perubahan nama Perseroan menjadi PT Modern Internasional Tbk. 2007 Company’s name changed into PT Modern Internasional Tbk. 2008 Penandatanganan Letter of Intent Master Franchise gerai 7-Eleven di Dallas - Amerika Serikat 2008 Letter of Intent Master Franchise of 7-Eleven was signed at Dallas, United States Pembukaan gerai pertama 7-Eleven di Bulungan - Jakarta Selatan 2009 Master Franchise Agreement of 7-Eleven was signed in Tokyo, Japan 2010 Pembukaan gerai 7-Eleven ke 21 di Radio Dalam – Jakarta Selatan 2010 The 21st 7-Eleven store opening at Radio Dalam, South Jakarta. The first 7-Eleven store opening at Bulungan, South Jakarta Tonggak Sejarah I Milestone I Modern Internasional Annual Report 2010 I Modern Internasional Laporan Tahunan 2010 7 Prol PT Modern Internasional Tbk. PT Modern Internasional Tbk. Prole 8 PT Modern Internasional Tbk. didirikan pada tanggal 12 Mei 1971 dengan nama PT Modern Photo Film Company. Setelah mengalami beberapa kali perubahan anggaran dasar, dengan Akta Notaris Budiarti Karnadi, S.H. No.48 tanggal 26 Mei 1997, mengenai perubahan seluruh Anggaran Dasar Perseroan, termasuk perubahan nama Perseroan, maka nama perusahaan berganti menjadi PT Modern Photo Tbk. Dan pada Juni 2007, dengan perubahan bisnis global yang terjadi, PT Modern Photo Tbk. mengganti namanya menjadi PT Modern Internasional Tbk. dan sejak tahun 1971, Perseroan telah menjadi distributor tunggal untuk seluruh produk FUJIFILM Jepang di Indonesia. PT Modern Internasional Tbk. was founded on May 12, 1971 under the name of PT Modern Photo Film Company. Having undergone several changes in the Articles of Association of the Company, by the Notarial Act Budiarti Karnadi, SH No. 48, dated May 26, 1997, regarding changes to the Articles of Association of the Company, including change of the Company name, became PT Modern Photo Tbk And in June 2007, with the global business changes that happened, PT Modern Photo Tbk. changed its name to PT. Modern Internasional Tbk. and since 1971, the Company has become the sole distributor for all FUJIFILM Japan products in Indonesia. Perseroan bergerak dalam bidang usaha perdagangan produk Industrial Imaging seperti peralatan medical, graphic art, dan solusi dokumen dengan mengusung beberapa merk. Perseroan juga mengembangkan jaringan Convenience Store yang fokus pada layanan makanan dan minuman siap saji juga convenience item lainnya. The Company is engaged in Industrial Imaging product such as medical equipment, graphic art and document solution by carrying various brands. The Company is also developing Convenience Store chain which focus on fresh food and beverages as well as other convenience items. Sesuai dengan visi TERUS BERJUANG & MENANG dan melalui strategi 6R yang dilakukan oleh Perseroan yaitu Repositioning Business, Reinvent Business, Reengineering Business Process, Right Sizing dan Resource Allocation, Perseroan mengarahkan fokus pengembangan bisnis utamanya ke bisnis Convenience Store dan melanjutkan bisnis Industrial Imaging sesuai dengan kebutuhan pasar. In accordance with the vision KEEP FIGHTING & WIN and through 6R strategy undertaken by the Company which are the Business Repositioning, Business Reinvent, Business Process Reengineering, Right Sizing and Resource Allocation, the Company directed its main business focus to Convenience Store business and continued the Industrial Imaging business to fulfill the market demand. Modern Internasional Annual Report 2010 I Modern Internasional Laporan Tahunan 2010 Melihat kinerja yang dicapai di tahun 2010 dengan fokus pada strategi dan bisnis di bidang Convenience Store dan Industrial Imaging, Perseroan dan Anak Perusahaan melanjutkan dan mengembangkan beberapa aktivitas untuk mendukung fokus pada berbagai divisi berikut: Seeing the performance achieved in 2010 with a focus on strategy and business in the field of Convenience Store and Industrial Imaging, the Company and its Subsidiaries continued in developing some activities to support focusing on several divisions as follows: Di Bidang Convenience Store 7-Eleven, dengan mengembangkan konsep ritel yang fokus pada layanan makanan dan minuman siap saji di samping convenience item lainnya yang dikembangkan secara agresif dengan mengkonversi bisnis ritel fotografi dan penambahan tempat baru melalui pengelolaan oleh salah satu Anak perusahaan . Di Bidang Office Imaging, fokus pada penyediaan Multifunction Color Copier melalui solusi manajemen dokumen yang mampu memberikan efisiensi biaya serta ramah lingkungan . Di Bidang Medical, dengan fokus menyediakan produk X-Ray film dan equipment Fuji Film Computed Radiography, X-Ray unit Shimadzu serta Hologic Insight Surgical Mini CArm untuk kebutuhan Rumah Sakit dan klinik . Di Bidang Graphic Arts, Perseroan fokus dengan menyediakan plate dan mesin CTP serta mesin digital printing FujiFilm untuk industri percetakan In Convenience Store 7-Eleven, by developing a retail concept that focused on fresh food and beverages as well as other convenience items which aggressively developed by converting photography retail business and additional of new places which are managed by the company’s subsidiaries. In Office Imaging business, focused on providing Multifunction Color Copier through a document management solution that able to promote cost efficiency and environmental friendly based. In Medical business, focused on providing X-Ray film product and FujiFilm Computed Radiography equipment, X-Ray unit Shimadzu, Hologic Insight Surgical Mini C-Arm for hospitals and clinics. In Graphic Arts business, focused on providing plates and CTP equipment and Fuji Film digital printing for printing industry. . Modern Internasional Annual Report 2010 I Modern Internasional Laporan Tahunan 2010 9 Di Bidang Digital Imaging, Perseroan akan tetap mempertahankan bisnis unit ini selama mungkin dan seprofitable mungkin dengan fokus pada konversi ritel fotografi menjadi sebuah konsep gabungan dengan gerai Convenience Store 7-Eleven, serta fokus pada solusi cetak digital dan solusi kreatif seperti MPrisa dan Photobook. In Digital Imaging business, the Company will maintain its business units as long as possible and as profitable as it could by focusing on retail photography conversion to become a combination concept with Convenience Store 7-Eleven outlet, also focused in digital printing solutions and creative solutions such as MPrisa and Photobook. Di Bidang Voucher Isi Ulang Selular, dengan mengembangkan penjualan produk E-Reload via jaringan bank melalui kerjasama dengan beragam operator terkemuka seperti Telkmosel, Indosat, XL, Bakrie Telecom, dan operator – operator telekomunikasi lain di Indonesia untuk dipasarkan melalui jaringan gerai Convenience Store 7-Eleven, Fuji Image Plaza, FujiFilm Digital Imaging serta agen. In Cellular Pre Paid Reload business, by developing E-Reload product through the banking network in collaboration with various leading operators such as Telkmosel, Indosat, XL, Bakrie Telecom, and other telecommunication operators in Indonesia to be marketed through Convenience Store 7-Eleven outlet chains, Fuji Image Plaza, FujiFilm Digital Imaging and agents. Sampai saat ini produk dan layanan Perseroan diberikan kepada seluruh mitra bisnis dan konsumen melalui 1200 outlet fotografi yang tersebar pada 16 cabang di seluruh Indonesia. dan 21 gerai Convenience Store 7-Eleven di area Jakarta Raya Until now the Company’s products and services was presented to all business partners and customers through 1200 photography outlets that spread in 16 branches throughout Indonesia. and 21 Convenience Store 7-Eleven outlets in Jakarta area Perseroan menyajikan layanan lengkap berupa tenaga sales, teknisi dan layanan purna jual untuk para mitra bisnis dan konsumen di setiap kantor cabang sehingga produk dan layanan yang dibutuhkan dapat dinikmati oleh seluruh konsumen akhir di seluruh Indonesia. PT Modern Internasional Tbk sampai dengan tahun 2010 memiliki total karyawan sebanyak 1702 orang. The Company provides full service team, from sales force, technicians and after sales service to our business partners and customers at each branch so that all products and services needed will be enjoyed by the end customers throughout Indonesia. Until the year 2010, PT Modern International Tbk. has developed a total employee of 1702 494 pegawai employees 1072 pegawai employees 494 1072 59 59 pegawai PT Modern Data Solusi 10 77 pegawai Modern Internasional Annual Report 2010 I Modern Internasional Laporan Tahunan 2010 employees Perdagangan umum multifunction copier produk PT Modern Data Solusi General Trading, employees Multi function copierr products 77 Kronologis Pencatatan Saham di Bursa Efek Indonesia CHRONOLOGY OF THE LISTING OF THE COMPANY SHARES IN INDONESIA STOCK EXCHANGES Komposisi Pemegang Saham Perseroan COMPANY SHAREHOLDING STRUCTURE 36,2% 38,9% BBH Luxembourg S/A Fidelty FD Sicav-Indonesia FD 5,3% 17,2% Asialink Eletronics Pte. Ltd 249,048,002 38,92% 124,524,001,000 PT Inti PutraModern 109,829,000 17,17% 54,914,500,000 BBH Luxembourg S/A Fidelty FFD 33,788,500 Sicav-Indonesia FD 5,28% 16,894,250,000 PT Intil Lindasihaja 15,505,500 2,42% Masyarakat y 231,646,900 36,21% Jumlah 639,817,902 100% 115,823,450,000 Kronologis Pencatatan Saham di Bursa Efek Indonesia I Chronology of The Listing Company Shares in Indonesia Stock Exchanges I Modern Internasional Annual Report 2010 I Modern Internasional Laporan Tahunan 2010 11 Ikhtisar Keuangan Financial Highlights Dalam jutaan Rupiah kecuali nilai nominal per saham dan laba (rugi) per saham dalam Rupiah penuh dan jumlah saham In million Rupiah, except par value per share and net income (loss) per share are in Rupiah and number of shares 2010 2009 rasio laba kotor rasio laba usaha 12 2006 1,256,297 1,191,495 229,691 196,642 236,801 248,521 259,032 15,640 46,152 20,951 896 12,024 2,059 1,799 1,555 41,318 639,817,902 639,817,902 500 500 74 24 72 33 1 66 19 3 3 4 112,748 99,117 147,266 53,826 793,662 790,843 910,085 893,725 425,173 473,367 594,668 580,108 368,489 317,476 315,417 313,617 112,748 5.3 1.6 0.3 0.2 0.2 11.4 3.6 0.6 0.6 0.5 5.7 1.3 0.2 0.1 0.1 31.3 21.9 22.4 19.8 21.7 6.5 1.7 4.4 1.7 128.7 126.0 131.3 110.5 115.4 134.6 149.1 188.5 184.9 53.6 57.4 59.9 65.3 64.9 183.3 terhadap jumlah aset 2007 1,057,356 245,411 terhadap jumlah aset 2008 898,946 41,977 jumlah aset 2008 733,001 47,411 laba usaha per saham 2009 128,7 Modern Internasional Annual Report 2010 I Modern Internasional Laporan Tahunan 2010 I Ikhtisar Keuangan I Financial Highlights I 0.1 net sales 41,977 gross profit income from operations 1,256,297 1,191,495 1,057,356 18,2755 898,946 net income (loss) 12,024 4 733,001 number of shares issued and fullyy p paid 1,555 1,799 2,059 par value per share 2010 2010 EARNINGS (LOSS) PER SHARE incomefromoperationspershare net income (loss) per share net working capital 11.4 total assets total liabilities 580,108 594,668 473,367 443,549 425,173 total stockholder’s equity 368,489 3.6 FINANCIAL RATIOS 0.5 0.6 0.6 Return on Total Assets 2010 2010 Return on Equity Rasio Laba (Rugi) Bersih Terhadap Total Aset Net Profit (loss) Margin Gross Profit Margin 5.3 5.7 Operating Profit Margin Current Ratio Total Liabilities to Equity Ratio 0.2 0.2 0.3 1.6 0.1 0.1 0.2 1.3 2010 2010 Total Liabilities to Total Assets Ratio [ Ikhtisar Keuangan I Financial Highlights I Modern Internasional Annual Report 2010 I Modern Internasional Laporan Tahunan 2010 13 Informasi Saham Stock Highlights 14 REALISASI PENGGUNAAN DANA HASIL PENAWARAN UMUM APPLICATION OF THE PROCEEDS FROM PUBLIC OFFERING Dalam bulan Juli 1991, Perseroan telah menerbitkan 4.500.000 saham dengan jumlah nilai nominal Rp 4.500.000.000 melalui penawaran umum kepada masyarakat dengan harga Rp 6.800 per saham atau jumlah seluruhnya Rp 30.600.000.000. Dana hasil penawaran umum tersebut telah habis digunakan dan direalisasikan sesuai dengan rencana. In July 1991, the Company had issued 4.500.000 shares with a total nominal value of Rp 4.500.000.000 through an initial public offering price of Rp 6,800 per share or a total of Rp 30.600.000.000. The fund raised from the public offering had been fully used and implemented in accordance with the plan. Dalam bulan Agustus 1992, Perseroan menerbitkan 8.853.980 saham dengan jumlah nilai nominal Rp. 8.853.980.000 melalui penawaran terbatas kepada pemegang saham (Right Issue) dengan harga Rp 8.250 per saham atau jumlah seluruhnya Rp 73.045.335.000. Dana ini telah habis digunakan dan direalisasikan sesuai dengan rencana In August 1992, the Company issued 8.853.980 shares with a total nominal value of Rp.8.853.980.000 through limited offer to the shareholders (Rights Issue) at a price of Rp 8250 per share or a total of Rp 73.045.335,000. These funds had been used and implemented in accordance as planned. LOKASI DAN JENIS ASET TETAP BERWUJUD UTAMA YANG BERNILAI LEBIH DARI 5% DARI JUMLAH ASET TETAP LOCATION AND MAIN TYPES OF TANGIBLE FIXED ASSETS VALUE OF MORE THAN 5% OF TOTAL FIXED ASSETS Perseroan dan Anak perusahaan tidak memiliki unit satuan jenis aset tetap berwujud utama yang benilai lebih dari 5% (lima persen) dari jumlah aset tetap Perseroan dan Anak perusahaan. The Company and its Subsidiaries do not have single unit of the main types of tangible fixed assets which valued more than 5% (five percent) of total fixed assets of the Company and its Subsidiaries. KEBIJAKAN DIVIDEN DEVIDEND POLICY Sesuai dengan Prospektus yang diterbitkan oleh Perseroan pada saat melakukan penawaran umum perdana saham Perseroan pada tahun 1991, Perseroan merencanakan untuk membayar dividen sekurang-kurangnya satu kali tiap tahun. Jumlah dividen yang dibayarkan dikaitkan dengan keuntungan dan keadaan keuangan Perseroan pada tahun yang bersangkutan tanpa mengurangi hak para pemegang saham untuk menentukan nilaI sesuai dengan ketentuan yang tercantum dalam Anggaran Dasar Perseroan. In accordance with the Prospectus issued by the Company at the time of initial public offering in 1991, the Company planned to pay a dividend at least once every year. Total dividends paid will be associated with the profit and Company’s financial condition of the relevant years without limiting the shareholders right to decide otherwise according to the articles of association Persentase dividen dikaitkan dengan laba bersih setelah pajak direncanakan sebagai berikut: Percentage of dividends is associated with a net profit after tax planned as follows: Modern Internasional Annual Report 2010 I Modern Internasional Laporan Tahunan 2010 I Informasi Saham I Stock Highlights I cash Dividend per share Dividen kas per saham 2010 **) Rp.10 Rp. 6.398 2010 2009 2009 2008 2008 2007 2007 2006 2006 ** SESUAI PERSETUJUAN RUPST 2010 **) Rp.10 Rp. 6.398 ** ACCORDING TO THE APPROVAL IN AGM OF SHAREHOLDER 2010 2010 Rp. 810 Rp. 240 Rp. 740 5,670,500 Rp. 800 Rp. 600 Rp. 700 5,014,000 Rp. 1.800 Rp. 680 Rp. 1.800 10,347,500 Rp. 2.325 Rp. 1.600 Rp. 2.325 21,423,000 2009 SUMBER Source: PT Bursa Efek Indonesia I Informasi Saham I Stock Highlights I Modern Internasional Annual Report 2010 I Modern Internasional Laporan Tahunan 2010 15 Peristiwa Penting 2010 Event Highlight 2010 O H Februari / February Pembukaan outlet 7-Eleven dengan konsep FIP, Men ry Februari / Februa tel-Jakarta thering, Acaciartaho Ga er al RICOH De aka teng – Jakarta Opening 7-Eleven outlet with FIP Con cept, Menteng – Jakarta a hotel-J theringg, Acaci RICOH Dealer Ga Agustus / August Rush Peluncuran Slurpee rasa baru – Wild Green karta - Ja erogong m bensin,T o konsep p seluruh outlet 7-Eleven - Jakarta Flavour – Wild Green Rush New F p N aunchinngg Slurpee Launchi All 7-Eleven Outlet - Jakarta gan ly Juli / Ju outlet 7-Eleven den cept,Terogong - Jakarta on n C a t a le buk n Out Pem Opening ve tion 7-Ele Gas Sta rta ngan-Jaka Oktober / October Pembukaan outlet 7-Eleven dengan konsep Mal, Pasar Festival - Jakarta Opening in Mall 7-Eleven Outlet ConceptPasar Festival - Jakarta ol, Bulu ctober ara Scho O nt a / s u er N b to a Ok ur Bin n-Jakarta Study To l, Bulunga ra Schoo 7-Eleven a Nusanta 7-Eleven ur Bin Study To November / November HUT pertama 7-Eleven, Asia Afrika-Jakarta rta r-Jaka tion Cente October Oktober / o, Jakarta Conven rta Exp enter-Jaka Hospital vention C Hospital 7-Eleven 1st Anniversary, Asia Afrika-Jakarta karta Con Expo, Ja November / November Big Bite & Slurpee Challenge, Pas Big Bite & Slurpee Challenge, Pasar ar Festival-Jakarta Festival-Jakarta November / November Jakarta 7 leven, Pasar FestivalDonasi Batik 7-E 7-Eleven Batik Donation, Pasar Festival-Jakarta hicken Spice ecember Desember / D ck Pepper & C la B f ee B ig Bite Peluncuran B karta Spice Garlic en 7-Elevenac–k PeJa et tl ou h pper & Chick seluru Bl ef Be te g Bi Bi Launching New rta Outlet – Jaka All 7-Eleven Garlic Desember / December gong-Jakarta Outlet pertama DHL di 7-Eleven, Tero arta 1st DHL outlet at 7-Eleven, Terogong-Jak Laporan Dewan K Komisaris Board of Commisioner Repor Report Dengan melihat prospek perekonomian Indonesia serta pengembangan bisnis 7-Eleven, Dewan Komisaris sangat yakin dengan kemampuan Perseroan dan Anak perusahaan untuk meningkatkan kinerja Perseroan dan Anak perusahaannya. By looking at the prospects of the B Indonesian economy and the devvelopment of 7-Eleven’s business, the Booard of Commissioners are very condent iin the ability of the Company and its Subsidiaries to improve the performance of tthe Company and its Subsidiaries Achmad Fauzi Hasan Komisaris Utama / Komisaris Independen President Commissioner / Independent Commissioner Para pemegang saham yang terhormat, Dear Shareholders, Walaupun terjadi penurunan penjualan pada bisnis fotografi sebagai akibat dari perubahan teknologi digital, Dewan Direksi dengan persetujuan Dewan Komisaris telah melakukan berbagai kebijakan yang memberikan dampak positif khususnya pada kenaikan laba bersih Perseroan dan Anak perusahaan. Despite a decline in sales in the photography business as a result of changes in digital technology, the Board of Directors with the approval of the Board of Commissioners has conducted a variety of policies that have a positive impact especially on the increase in net income of the Company and its Subsidiaries. Pertumbuhan gerai-gerai 7-Eleven pada tahun 2010 serta pengembangan bisnis Industrial Imaging telah menunjukkan hasil yang positif. Kenaikan biaya operasional Perseroan dan Anak perusahaan secara terkendali juga menunjukkan kemampuan Perseroan dan Anak perusahaan untuk mengendalikan biaya operasional dengan baik. Growth of 7-Eleven outlets in 2010 and the development of Industrial Imaging business has shown positive results. The increase in operating expenses of the Company and its Subsidiaries are controlled also shows the ability of the Company and its Subsidiaries to control operating costs well. Dalam rangka untuk meningkatkan tata kelola perusahaan (Good Corporate Governance) yang baik, Dewan Komisaris beserta Komite Audit berperan aktif sepanjang tahun 2010 untuk mengikuti kegiatan usaha Perseroan dan Anak perusahaan serta mengawasi pengelolaan Perseroan dan Anak perusahaan yang dilakukan oleh Dewan Direksi. Pada saat-saat tertentu Dewan Komisaris juga secara aktif turut memberikan nasihat dan saran kepada Dewan Direksi sesuai dengan ketentuan dalam Anggaran Dasar Perseroan. In order to improve Good Corporate Governance , the Board of Commissioners and the Audit Committee plays an active role throughout 2010 to follow the business activities of the Company and its Subsidiaries as well as overseeing the management of the Company and its Subsidiaries made by the Board of Directors. At certain times of the Board of Commissioners has also actively participated to provide advice and recommendations to the Board of Directors in accordance with the provisions of the Company’s Articles of Association. Dewan Komisaris beserta Dewan Direksi juga telah mempelajari laporan keuangan konsolidasi beserta laporan Auditor Independent Perseroan dan Anak perusahaan untuk tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2010 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Purwantono, Suherman & Surja dengan pendapat wajar tanpa pengecualian, dan dengan ini Dewan Komisaris mengusulkan kepada Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan ini untuk menyetujui dan mengesahkannya. Board of Commissioners and the Board of Directors also has studied the consolidated financial statements and the report of the Independent Auditor of the Company and its Subsidiaries for the year ended December 31, 2010 , audited by the Public Accountants Purwantono, Suherman & Surja with an unqualified opinion ,and by this Board of Commissioners propose to the Annual General Meeting of Shareholders to approve and endorsement. Dengan melihat prospek perekonomian Indonesia serta pengembangan bisnis 7-Eleven, Dewan Komisaris sangat yakin dengan kemampuan Perseroan dan Anak perusahaan untuk meningkatkan kinerja Perseroan dan Anak perusahaannya. By looking at the prospects of the Indonesian economy and the development of 7-Eleven’s business, the Board of Commissioners are very confident in the ability of the Company and its Subsidiaries to improve the performance of the Company and its Subsidiaries. Pada kesempatan yang baik, kami menyampaikan penghargaan yang tinggi kepada Dewan Direksi, semua anggota manajemen dan para karyawan atas kerja keras mereka selama tahun 2010. Semoga Tuhan selalu memberkati kita semua. On a great opportunity, we extend our appreciation to the Board of Directors, all members of management and employees for their hard work during the year 2010. May God always bless us all. Laporan Direksi Board of Directors Report Pemegang saham yang terhormat, Dear Shareholders, Pada tahun 2010 proses transformasi bisnis utama Perseroan dan Anak perusahaan terus berlanjut secara konsisten dengan fokus utama pada pengembangan bisnis Convenience Store 7-Eleven dan bisnis Industrial Imaging, (Medical Imaging, Graphic Art dan Office Imaging). In 2010 the business transformation process of the Company and its Subsidiaries continue to be consistent with main focus on business development Convenience Store 7-Eleven and Industrial Imaging business, (Medical Imaging, Graphic Art and Office Imaging. Walaupun penjualan Perseroan dan Anak perusahaan untuk tahun 2010 mengalami penurunan akibat dampak teknologi digital namun Perseroan tetap dapat meningkatkan kinerja terutama pada beberapa hal sebagai berikut: Although sales of the Company and its Subsidiaries for the year 2010 has decreased due to the impact of digital technology but the company still be able to improve its performance, especially on some of the following: Dari segi penjualan, walaupun terjadi penurunan penjualan, bisnis baru Anak perusahaan dibidang Convenience Store dengan mengusung brand 7-Eleven telah menunjukkan pertumbuhan yang sangat positif di tahun 2010 dengan kontribusi penjualannya sebesar 10%. Perseroan dan Anak perusahaan melihat konsep gerai 7-Eleven sebagai konsep kombinasi unik dari sebuah Convenience Store dengan sebuah pusat makanan dan minuman siap saji yang disajikan dalam layanan 24 jam dapat diterima masyarakat . Pada tahun 2010, Anak perusahaan PT Modern PutraIndonesia telah berhasil membuka 20 gerai baru dari total 21 gerai melalui konversi jaringan ritel fotografi dan penambahan tempat baru dengan fokus pengembangan di area Jakarta Raya dan mendapatkan respon yang sangat baik dari masyarakat. Respon positif tersebut menjadi landasan bagi Perseroan dan Anak perusahaan untuk melakukan pengembangan agresif format gerai Convenience Store tersebut pada masa yang akan datang. Perseroan dan Anak perusahaan berkeyakinan bahwa bisnis 7-Eleven ini akan menjadi kontributor utama dalam pertumbuhan penjualan pada masa-masa selanjutnya. In terms of sales, despite the decrease in sales, new business field Subsidiary Convenience Store and brought the brand 7-Eleven has shown very positive growth in 2010 with a contribution of 10% of sales. The Company and its Subsidiaries to see the concept of 7-Eleven stores as a concept unique combination of a Convenience Store with a fresh food and beverages, which is available in 24hour service and acceptable by the society. Peningkatan laba bersih sebesar Rp 23,7 milyar atau naik sebesar 129,7% bila dibanding tahun lalu merupakan hasil kebijakan Perseroan dan Anak perusahaan untuk memfokuskan penjualan produk imaging yang mempunyai laba yang tinggi, menutup bisnis unit yang rugi sehingga Perseroan bisa fokus pada pengembangan bisnis baru gerai Convenience Store 7-Eleven. Peningkatan laba bersih ini juga dapat dicapai berkat pengendalian biaya operasional Perseroan dan Anak perusahaan secara efektif dan efisien. Increased net profit of Rp 23.7 billion or an increase of 129.7% compared to last year is the result of policies of the Company and its Subsidiaries to focus on sales of imaging products that have high margin, closing loss business unit that the Company can focus on development of new business 7-Eleven Convenience Stores. The increase in net profit can also be achieved by control operational costs of the Company and its Subsidiaries effectively and efficiently. Tingkat likuiditas dan solvabilitas perusahaan juga mengalami perbaikan, hal ini tentu saja merupakan buah kebijakan Perseroan dan Anak perusahaan untuk melakukan restrukturisasi pinjaman - pinjaman bank serta hasil penjualan aset yang tidak produktif seperti tanah kosong, ruko, gudang, rumah tinggal yang tidak dipakai The level of liquidity and solvability of the Company also experienced improvement, this is of course a steadfast policy of the Company and its Subsidiaries to restructure loans - bank loans and the sale of unproductive assets such as vacant land, shop, warehouse, dwelling house that is not used where most In 2010, the subsidiary PT Modern PutraIndonesia has managed to open 20 new outlets of the total 21 outlets through the conversion of photographic retail chain and the addition of new places to focus development in the Jakarta area and get a very good response from the community. Positive responses will become the foundation for the Company and its Subsidiaries to conduct aggressive development of the Convenience Store format in the future. The Company and its Subsidiaries believe that the 7-Eleven business will be the major contributors to the growth of sales in subsequent periods. dimana sebagian besar hasil penjualannya dipakai untuk melunasi hutang-hutang perusahaan. of the proceeds used to pay off company debts. Seiring dengan optimisme pemulihan dan pertumbuhan perekonomian Indonesia dengan didukung oleh kenaikan income per capita serta pertumbuhan konsumsi domestik yang terus meningkat merupakan kesempatan yang harus dapat dipergunakan oleh Perseroan untuk melanjutkan pengembangan secara agresif untuk penambahan gerai-gerai Convenience Store 7-Eleven sambil mempertahankan bisnis Industrial Imaging selama mungkin dan seprofitable mungkin. Dengan melihat prospek pertumbuhan ekonomi indonesia serta potensi dari Bisnis 7-Eleven, Direksi berkeyakinan bahwa Perseroan dan Anak perusahaan dapat meningkatkan kinerja pada masa-masa yang akan datang. Along with the optimism of economic recovery and growth in Indonesia, supported by rising income per capita and growth in domestic consumption continue to rise is an opportunity that must be used by the Company to continue expanding aggressively for additional outlets Convenience Store 7-Eleven while maintaining the business of Industrial Imaging as long as possible and as profitable as possible. By looking at the prospects for economic growth in Indonesia and the potential of Business 7-Eleven, the Directors believe that the Company and its Subsidiaries to improve performance in times to come. Tuhan memberkati kita. God bless us. Pada tahun 2010 proses transformasi bisnis utama Perseroan dan Anak k perusahaan terus berlanjut secara konsisten dengan fokus utama pada pengembangan bisnis Convenience Store 7-Eleven dan bisnis Industrial Imaging. In 2010 the business transformation process off the Company and its subsidiaries continue to be consistent with main focus on business developmentt Convenience Store 7-Eleven and Industrial Imaging business. Sungkono Honoris Direktur Utama President Director Prole Komisaris Commisioners Prole Komisaris Independen Perseroan sejak 2006, Warga Negara Indonesia, dilahirkan di Cirebon pada tahun 1953. Sebelumnya menjabat sebagai Direktur Perseroan sejak tahun 1990. Sarjana Ekonomi Perusahaan (1980), memulai karirnya di bidang manajemen keuangan dan akunting di Bank Dagang Negara – Kantor Pusat Urusan Luar Negeri (1974-1980), kemudian di perusahaan Farmasi Nordmark – Werke GmbH (19801981) sebagai Cost Accountant, dilanjutkan di PT Broken Hill Pty Indonesia sebagai Accountant (1981-1982), sebagai Accounts Manager PT Richardson – Vicks Indonesia (1982-1988) dan Finance Manager PT Bhumyamca Sekawan (Sime Darby Group Associate: 1988-1990). Dan pada tahun 2007 diangkat sebagai komisaris utama Perseroan. Achmad Fauzi Hasan Komisaris Utama dan Komisaris Independen President Commissioner and Independent Commissioner The Company’s Independent Commissioner since 2006. An Indonesian citizen, born in Cirebon in the year of 1953. In the company he has served the position of company’s Director in 1990. Graduated in Economy (1980), he started off his career in financial management and accounting in Bank Dagang Negara – Foreign Affairs Head Office (1974-1980), a private Pharmacy Nordmark-Werke GmbH (1980-1981) as the Cost Accountant, PT Broken Hill Pty Indonesia as an Accountant (1981-1982), PT Richardson – Vicks Indonesia as an Account Manager (1982—1988), PT Bhumyamca Sekawan as a Finance Manager (Sime Darby Group Associate: 1988-1990). And finally on 2007, appointed as the President Commissioner of the Company. Warga Negara Singapura, lahir di Singapura pada tahun 1949. Sarjana Ekonomi Perusahaan dari University of Singapura (1975), memulai karirnya sebagai Consumer Banking Executive di Industrial and Commercial bank Singapura (1969-1974). Kemudian sebagai asisten manajer di Overseas Union Trust Singapura (1975), staf Promosi Perdagangan – Departemen Perdagangan Singapura (1976-1978), Sekretaris Komersial – Kedubes Singapura di Tokyo & Jakarta (1978-1990). Direktur PT Bali Permai International (1990-2001), Direktur PT Indovikers Furnitama (2001-2004) dan bergabung dengan grup Modern sejak 2005 sebagai Direktur Pemasaran dan Pengembangan Usaha. Dan sejak 2007 diangkat menjadi komisaris Perseroan. Chao Shern Yuan Komisaris Commissioner A Singaporean citizen, was born in Singapore in the year of 1949. Graduated in Economy from the University of Singapore (1975), he started of his career as the Consumer Banking Executive in the Industrial and Commercial Bank of Singapore (1969-1974). His journey continued as the Assistant Manager at the Overseas Union Trust Singapore (1975), as the staff for Trade Promotion for the Singapore Trade Affairs (1976-1978), as the Commercial Secretary for the Singaporean Embassy in Tokyo and Jakarta (19781990), as the Director of PT Bali Permai International (1990-2001), as the Director of PT Indovikers Furnitama (2001-2004) and Finally joined the Modern Group in 2005 as the Director of Marketing. In 2007 was appointed as the Company’s Commissioner Warga Negara Indonesia, dilahirkan di Bandung pada tahun 1977. Sarjana Ekonomi lulusan Universitas Atmajaya (1999). Bergabung dengan Group Modern sejak tahun 2004, dan mengawali karirnya sebagai Assistant Manager Accounting di PT Honoris Industry. Dan saat ini menjabat sebagai Departement Head Finance – Accounting . Indonesian Citizen, was born in Bandung in the year of 1977. Graduated in Economy from Atmajaya University (1999). Join with Modern Group since 2004. He started his career as Accounting Assistant Manager for PT Honoris Industry. Recently he is Department Head – Finance Accounting of PT Honoris Industry. Cuncun Mulyadi Wijaya Wibowo Komisaris Prole Direksi Directors Prole Komisaris Utama Perseroan sejak tahun 2004, warga Negara Indonesia, dilahirkan di Makassar pada tahun 1951. Karirnya di Perseroan dimulai dari Manajer Pemasaran (1971-1980), kemudian Direktur Pemasaran (1980-1989) dan Direktur Utama (1989-2004). Saat ini selain menjabat sebagai Komisaris Utama PT Modern PutraIndonesia, juga menjabat sebagai Direktur Utama PT Modern Internasional Tbk. Sungkono Honoris President Commissioner since 2004, an Indonesian citizen born in Makassar 1951. His career started as Marketing Manager (1971-1980) and steadily rising as Marketing Director (1980-1989), and President Director (19892004). Currently, apart holding a key position as President Director, He is actively holding a position of President Commissioner of PT Modern PutraIndonesia. Direktur Utama President Director Henri Honoris Direktur Director Direktur Perseroan sejak tahun 2005, Warga Negara Indonesia, dilahirkan di Jakarta pada tahun 1975. Terakhir mengenyam pendidikan di Seattle University, USA. Dari bulan Maret 1995 sampai November 1997 dalam bidang Business Administration in Marketing and Finance. Memulai karirnya dari tahun 1998 sampai tahun 2000 di Fuji Photo Film New York USA sebagai Marketing Research Analyst. Kemudian bekerja di PT Modern IndoLab sebagai Assistant Manager yang menangani Photo Studio. Pada tahun 2002-2003 bekerja di PT Modern PutraIndonesia sebagai Marketing Manager. Pada tahun 2003-2004 menjadi General Manager Operation di PT Modern PutraIndonesia. Kemudian pada tahun 2004 menjabat sebagai General Manager Mobile Imaging Division di PT Modern Photo Tbk. Mulai bulan Januari 2005 menjabat sebagai Sales & Marketing Director di PT Modern Photo Tbk. Kemudian sebagai Corporate Planning & Business Development Director. Dan tahun 2007 menjabat sebagai Direktur Sales & Marketing Perseroan. Company Director since 2005, an Indonesian nationality, born in Jakarta in 1975. He earned his degree from Seattle, United States in November 1997 for a degree in Marketing and Finance. His early career was marked in Fuji Photo Film in New York, United States as Market Research Analyst (1998-2000) and continued in Indonesia as Assistant Manager for PT Modern IndoLab (2002-2003). During 2003-2004 his career takes him into the position of Marketing Manager in PT Modern PutraIndonesia, in 2003-2004 he was the General Manager of PT Modern PutraIndonesia, in 2004 he holds the position of General Manager of Imaging Division for PT Modern Photo Tbk. By January 2005, he is then a Sales and Marketing Director of PT Modern Photo Tbk and continued his career on 2007 as Sales and marketing Director of the Company. Direktur Perseroan sejak tahun 2005, Warga Negara Indonesia, dilahirkan di Pontianak pada tahun 1965. DIII Accounting (1985) dan bergabung dengan Perseroan sejak tahun 1984. Memulai karirnya sebagai Supervisor di bagian Administrasi dan Keuangan, kemudian menjabat sebagai Kepala Cabang Pontianak pada tahun 1991, Kepala Cabang Bandung tahun 1993 dan Kepala Cabang Surabaya tahun 1998. Pada tahun 2000 menjabat sebagai Regional Manager untuk wilayah barat Indonesia, kemudian tahun 2002 sebagai General Manager untuk divisi Fotografi dan Photofinishing. Lim Djwe Khian Direktur Director Company Director since 2005, an Indonesian citizen, born in Pontianak in 1965. His Degree was earned in 1985 for an accounting degree, however, his career was started in 1984 as administration and finance supervisor. This then continued when he was Pontianak Head of Branch office in 1991, Bandung Head of Branch Office in 1993, Surabaya Head of Branch Office in 1998. During year 2000 he was the Regional Manager for Western part of Indonesia, and lastly in 2002 as General Manager for Photography and Photofinishing division. Warga Negara Indonesia, dilahirkan di Pontianak pada tahun 1964. Pendidikan terakhir S1 Akuntansi ( 1990). Bergabung dengan Perseroan sejak tahun 1991 sebagai Assistant Manager Finance, kemudian menjabat sebagai Finance Manager tahun 1995, Finance & Accounting General Manager pada tahun 2001-2003. Pada tahun 20032005 bekerja di PT Modern PutraIndonesia sebagai Finance & Accounting General Manager. Tahun 2006 menjabat sebagai Direktur Keuangan PT Modern Photo Tbk. Dan tahun 2007 menjabat sebagai Direktur Keuangan PT Modern Internasional Tbk. Donny Susanto (Bong Kon Bui) Direktur Director Indonesian citizen, born in Pontianak in 1964, his academic background was a bachelor degree majoring in Accounting (1990). He marked his early career as an Assistant Manager of Finance in 1995 and Finance and Accounting General Manager in 2001-2003. During 2003-2005 he was the Finance and Accounting General Manager, in 2006 he held the position of Finance Director of PT Modern Photo Tbk and lastly in 2007 as Finance Director of PT Modern International Tbk. Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance 24 Modern Internasional Annual Report 2010 I Modern Internasional Laporan Tahunan 2010 Modern Internasional Annual Report 2010 I Modern Internasional Laporan Tahunan 2010 25 Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governence Perusahaan yang baik untuk mencapai standar tertinggi dalam pengelolaan Perseroan, PT Modern Internasional Tbk bertekad untuk menerapkan Tata Kelola Perusahaan yang baik atau GCG (Good Corporate Governance) sebagai bagian dari budaya perusahaan (corporate culture). Seluruh keputusan bisnis dan pelaksanaannya diambil oleh Dewan Komisaris, Direksi dan seluruh karyawan Perseroan. Keputusan yang diambil selalu didasarkan pada pertimbangan kepentingan seluruh bagian dalam Perseroan secara profesional tanpa membeda-bedakan satu sama lain. 26 Seeing the importance of good governance and good corporate behavior to achieve the highest standards in the management of the Company, PT Modern International Tbk is committed to implementing Good Corporate Governance or GCG as part of corporate culture. All business decisions and their implementation taken by the Board of Commissioners, Directors and all employees of the Company. The decisions made are always based on consideration of the interests of all sections in the Company in a professional manner, without discrimination on each other. Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang baik atau GCG dilakukan juga secara konsisten dan berkesinambungan sehingga dapat bermanfaat untuk jangka panjang. Seluruh bagian dalam Perseroan dapat mengembangkan potensinya dengan maksimal sehingga pengembangan karir pun dapat dilakukan tanpa ada keraguan dan halangan karena seluruh aktivitas didasarkan pada visi yang sudah ditetapkan oleh Perseroan. Implementation of Good Corporate Governance or GCG performed well consistently and continuously so that it can be useful for the long term. All parts in the Company to develop its potential with a maximum so that career development can be done without any doubt and obstacles because the whole activity is based on the vision that had been established by the Company. STRUKTUR PERUSAHAAN COMPANY STRUCTURE Sesuai ketentuan Undang-Undang No.40/2007 tentang Perseroan Terbatas (UUPT), Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) merupakan organ tertinggi karena memiliki wewenang yang tidak diberikan kepada Direksi maupun Dewan Komisaris dalam batas-batas yang ditentukan dalam UUPT maupun Anggaran Dasar. Perseroan selalu mengadakan RUPS Tahunan setiap tahunnya sebagai wujud per- According to the provisions of Law No.40/2007 on Limited Liability Companies (Company Law), the Annual Shareholders Meeting is the highest organ because it has the authority not granted to the Directors and the Board of Commissioners within the limits specified in the Company Law and Articles of Association. Company always held the Annual General Meeting each year as a form of account- Modern Internasional Annual Report 2010 I Modern Internasional Laporan Tahunan 2010 I Tata Kelola Perusahaan I Good Corporate Governence I tanggungjawaban Direksi dan Dewan Komisaris kepada para pemegang saham. Selain itu Perseroan pun mengadakan RUPS Luar Biasa apabila hendak melakukan tindakan korporasi yang wewenangnya tidak diberikan kepada Direksi maupun Dewan Komisaris. Pada tahun 2007, Perseroan melakukan RUPS Luar Biasa berkaitan dengan perubahan nama perusahaan dan susunan struktur perusahaan. ability of the Boards to shareholders. In addition, the Company also held an Extraordinary Annual Shareholders Meeting that would take action if the Corporate’s authority is not given to the Directors and the Board of Commissioners. In 2007, the Company made an Extraordinary Annual Shareholders Meeting according to the change of company name and composition of corporate structure. DEWAN KOMISARIS BOARD OF COMMISIONERS Dewan Komisaris terdiri dari seorang Komisaris Utama dan tiga orang Komisaris atau lebih. Sesuai dengan Anggaran Dasar dan dengan persetujuan para pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan yang dilaksanakan pada bulan Juni 2010, Dewan Komisaris terdiri dari tiga anggota termasuk satu orang Komisaris Independen yang dirangkap oleh Komisaris Utama. Board of Commissioners consists of a Chairman and three Commissioners or more. In accordance with the Articles of Association and with the approval of shareholders at the Annual Sharehorlders Meeting held in June 2010, the Board of Commissioners consisted of three members including one person who also held by an Independent Commissioner and President Commissioner. Anggota Dewan Komisaris diangkat oleh Pemegang Saham pada Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan, sejak tanggal ditetapkan pada Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan yang ketiga, setelah diangkatnya para Komisaris yang bersangkutan. Members of the Board of Commissioners appointed by the Shareholders at the Annual General Meeting of Shareholders, on the appointed date set at the third Annual Shareholders Meeting, after the assignment of the Commissioner appointed. Dewan Komisaris bertugas melakukan pengawasan atas kebijakan dalam menjalankan Perseroan, untuk melakukan tugas-tugas lain sebagaimana ditentukan oleh Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan dari waktu ke waktu, dan memberi nasihat kepada Direksi serta melakukan hal-hal lain seperti ditentukan dalam Anggaran Dasar Perseroan. Board of Commissioners is responsible to supervise the policies in operating the Company, to perform other tasks as determined by the Annual Shareholders Meeting from time to time, supervising the Board of Directors and conduct other things as specified in the Articles of Association. Dewan Komisaris mengadakan rapat setidaknya empat kali setahun dan setiap waktu bilamana dipandang perlu. Panggilan rapat harus dikirimkan kepada setiap anggota dengan mencantumkan acara, tanggal, waktu, dan tempat rapat Dewan Komisaris. Rapat Dewan Komisaris dilakukan di tempat kedudukan Perseroan atau di tempat kegiatan usaha di wilayah Republik In- Board of Commissioners met at least four times a year and at any time deemed necessary. Call the meeting shall be sent to each member outlining the event, date, time and place of meeting of the Board of Commissioners. Meetings of the Board of Commissioners conducted at the domicile of the Company or at places of business in the territory of the Republic of Indonesia. Minutes of the meet- I Tata Kelola Perusahaan I Good Corporate Governence I Modern Internasional Annual Report 2010 I Modern Internasional Laporan Tahunan 2010 27 28 donesia. Risalah rapat dibuat dan ditandatangani sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar Perseroan dan berfungsi sebagai bukti sah mengenai keputusan yang diambil dalam rapat tersebut. ing was made and signed in accordance with the provisions of the Articles of Association and serves as legal proof of the decisions taken at the meeting. Dewan Komisaris mengadakan empat kali rapat pada tahun 2010 dengan persentase kehadiran 100% dan membuat beberapa keputusan tertulis yang diambil secara sirkular untuk memberikan persetujuan kepada Direksi atas tindakan korporasi tertentu. Dalam setiap pengambilan keputusan dalam Rapat, Komisaris Independen selalu menempatkan diri mewakili kepentingan pemegang saham minoritas. Sesuai ketentuan UUPT dan Anggaran Dasar Perseroan, keputusan yang diambil secara sirkular dan ditandatangani oleh seluruh anggota Dewan Komisaris memiliki kekuatan hukum yang sama dengan keputusan yang diambil dalam suatu Rapat Dewan Komisaris. Board of Commissioners held four meetings in 2010 with the percentage of 100% attendance and make some decisions taken in a circular written to give approval to the Board of Directors for certain corporate actions. In any decision made at the Meeting, the Independent Commissioner always put themselve represent the interests of minority shareholders. Pursuant to the Company Law and Articles of Association, the decision taken by circular and signed by all members of the Board of Commissioners has the same legal force with the decision taken in a meeting of the Board of Commissioners. DEWAN DIREKSI BOARD OF DIRECTORS Direksi terdiri dari seorang Presiden Direktur dan tiga orang Direktur atau lebih. Anggota Direksi diangkat oleh Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan, sejak tanggal ditetapkan oleh Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan sampai ditutupnya Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan yang ketiga, setelah diangkatnya anggota Direksi bersangkutan. Setelah terpilih, Direktur menerima Buku Panduan Direksi yang komprehensif dan menerima penjelasan terinci tentang tanggung jawabnya. Board of Directors consisted of one President Director and three Directors or more. Members of the Board of Directors appointed by the Annual Shareholders Meeting, the date set by the Annual Shareholders Meeting until the closing of the third meeting, after the appointment of the Directors concerned. Once elected, Directors receive a comprehensive Directors Handbook and receive detailed explanations about their responsibilities. Pelatihan yang berkelanjutan diberikan kepada para Direktur dengan cara melakukan kunjungan ke luar negeri untuk menghadiri pameran-pameran, presentasi, edaran terbaru, pelatihan dan agenda dalam rapat-rapat Direksi atau komite tentang antara lain, bisnis Perseroan, tata kelola perusahaan, perkembangan perundang-undangan, dan hal-hal yang berkaitan dengan hubungan investor. Ongoing training provided to the Director by way of a visit abroad to attend exhibitions, presentations, latest circulars, training and the agenda of meetings of Directors or a committee of, among others, corporate business, corporate governance, regulatory developments, and matters related to investor relations. Pada tahun 2010, rapat Direksi diadakan di Kantor Pusat Jakarta.Tugas utama Direksi adalah memimpin dan mengelola Perseroan sesuai dengan tujuan Perseroan dan memanfaatkan, mempertahankan dan mengelola aset Perseroan demi kepentingan bisnis. In 2010, the Board of Directors meeting held in Jakarta Head Office. The main duties of Directors are to lead and manage the Company in accordance with corporate objectives and utilize, maintain and manage corporate assets in the interest of business. Direksi berhak mewakili Perseroan di dalam maupun di luar pengadilan yang berhubungan dengan semua hal dan permasalahan, yang mengikat Perseroan dan pihak-pihak lain kepada Perseroan, dan untuk melakukan tindakan, baik yang menyangkut manajemen maupun permasalahan kepemilikan, tetapi masih dalam batas-batas seperti yang ditentukan dalam Anggaran Dasar Perseroan. Directors entitled to represent the Company within or outside the court that deals with all matters and issues, which bind the Company and other parties to the Company, and to take action, whether that involves management or ownership issues, but still within the limits as specified in the Articles of Association. Direksi mengadakan rapat setidaknya satu kali dalam sebulan dan setiap waktu bilamana dipandang perlu.Panggilan rapat harus mencantumkan acara, tanggal, waktu dan tempat rapat Direksi dan rapat harus diadakan di tempat kedudukan Perseroan atau di tempat kegiatan usaha di wilayah Republik Indonesia. Risalah rapat Direksi dibuat oleh yang hadir pada rapat tersebut yang ditunjuk oleh Ketua rapat, sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar Perseroan.Risalah rapat berfungsi sebagai bukti sah mengenai keputusan Board of Directors meets at least once a month and at any time needed. A call to meet shall include the agenda, date, time and place of meetings of Directors and the meeting shall be held at the domicile of the Company or at places of business in the territory of the Republic of Indonesia. Minutes of the meeting was made by the Directors present at such meeting is appointed by the Chairman of the meeting, in accordance with the provisions of the Articles of Association. The minutes of meeting serve as valid evidence about the Modern Internasional Annual Report 2010 I Modern Internasional Laporan Tahunan 2010 I Tata Kelola Perusahaan I Good Corporate Governence I yang diambil dalam rapat tersebut. Dan selama tahun 2010, Direksi mengadakan delapan belas kali rapat dengan persentase kehadiran 100%. decision taken at the meeting. And during the year 2010, the Board of Directors held eighteen meetings with the percentage of 100% attendance KOMITE NOMINASI DAN REMUNERASI NOMINATION AND REMUNERATION COMMITTEE Komite Nominasi bertanggung jawab untuk perencanaan pencalonan serta memberikan masukan tentang calon yang akan diusulkan sebagai anggota Dewan Komisaris, sebagai anggota Direksi, sebagai anggota berbagai Komite, yang kemungkinan dapat diangkat oleh Rapat Umum Pemegang Saham sesuai dengan Anggaran Dasar Perseroan. The Nomination Committee is responsible for planning and providing input on the nomination of candidates to be proposed as a member of the Board of Commissioners, as a member of the Board of Directors, as members of the Committee, which is likely to be appointed by the Annual Shareholders Meeting in accordance with the Articles of Association. Komite Remunerasi menelaah paket remunerasi bagi anggota Dewan Komisaris dan Direksi, dan menentukan skala remunerasi serta pengaturannya sesuai dengan Anggaran Dasar Perseroan. Remuneration Committee reviewed the remuneration package for members of the Board of Commissioners and Directors, and determining the remuneration scales and arrangements in accordance with the Articles of Association. Komite Nominasi dan Remunerasi dijalankan oleh Komisaris Utama, Direktur Utama dan Komisaris Perseroan. Selama tahun 2010, Komite Nominasi dan Remunerasi mengadakan rapat empat kali dengan persentase kehadiran 100%. Nomination and Remuneration Committee is run by the President Commissioner, President Director and Commissioners. During the year 2010, the Nomination and Remuneration Committee met four times with 100% attendance percentage KOMITE AUDIT AUDITOR COMMITEE Peran Komite Audit adalah untuk membantu Dewan Komisaris dalam memenuhi tanggung jawab kepengawasan sehubungan dengan integritas laporan-laporan keuangan, manajemen resiko dan pengendalian internal, kepatuhan kepada hukum dan peraturan, kinerja, kualifikasi dan independensi akuntan publik, serta kinerja fungsi audit internal. The role of the Audit Committee is to assist the BOC in fulfilling oversight responsibilities in relation to the integrity of financial reports, risk management and internal control, adherence to laws and regulations, performance, qualifications and independence of public accountants, as well as internal performance audits. Komite audit terdiri dari setidaknya tiga orang anggota, mengadakan rapat setidaknya empat kali setahun, dan melaporkan langsung kepada Dewan Komisaris. Anggota Komite ditunjuk oleh Dewan Komisaris. Auditor commitee function consisted of at least three members, hold meetings at least four times a year, and report directly to the Board of Commissioners. Members of commitee are appointed by the Board of Commissioners. I Tata Kelola Perusahaan I Good Corporate Governence I Modern Internasional Annual Report 2010 I Modern Internasional Laporan Tahunan 2010 29 30 Komite audit diketuai oleh Achmad Fauzi Hasan, yang juga menjadi komisaris independen dengan anggota lainnya adalah Eka Dharmawan dan Izudin. Komite Audit mengadakan rapat setidaknya satu kali dalam setahun dengan akuntan publik. Group Audit Manager memastikan agar komite memperoleh informasi yang dibutuhkan. The audit committee is led by Achmad Fauzi Hasan, who also became an independent commissioner with the other members, which are Eka Dharmawan and Izudin. The Audit Committee meets at least once a year with a public accountant. Group Audit Manager to ensure that the committee obtained the information needed. Komite Audit memberikan informasi terkini kepada Dewan Komisaris tentang semua permasalahan penting secara rutin sepanjang tahun. Komite menyelenggarakan enam kali rapat di tahun 2010 dengan persentase kehadiran 100%. The Audit Committee provides the latest information to the Board of Commissioners on all important-issues on a regular basis throughout the year. The Committee held six meetings in 2010 with a percentage of 100% attendance. MANAJEMEN RESIKO RISK MANAGEMENT PT Modern Internasional mempunyai struktur pengendalian yang sudah mapan, yang terdokumentasi dan dikaji ulang secara rutin oleh Direksi. Struktur ini menggabungkan manajemen resiko, prosedur pengendalian internal dan pengendalian penyampaian informasi yang dirancang untuk memberikan kepastian yang logis, namun tidak mutlak, bahwa aset harus dilindungi, resiko yang dihadapi bisnis ditangani dan semua informasi yang diperlukan disampaikan kepada Direksi. PT Modern Internasional has a stable control structure, which documented and reviewed regularly by the Board of Directors. This structure combines risk management, internal control procedures and control the delivery of information designed to provide reasonable assurance, but not absolute, that the assets should be protected, the risk faced by business is handled and all necessary information submitted to the Board of Directors. Manajemen Resiko melakukan identifikasi serta perkiraan kemungkinan munculnya potensi resiko beserta dampaknya yang diikuti dengan penentuan tingkat resiko tersebut. Setelah itu menelaah kecukupan pengendalian internal dalam mengurangi dampak dari resiko yang sudah diidentifikasikan serta menindaklanjuti rencana untuk meningkatkan pengendalian resiko yang dirasakan masih belum efektif. Risk Management identifies and estimates the potential risks and their impact, followed by determining the level of risk. After that review the adequacy of internal controls in mitigating the impact of risks that have been identified and follow up on plans to improve the control of the perceived risk is still not effective. Di tahun 2010 Manajemen Resiko telah melakukan pengontrolan untuk mengkompilasi resiko yang ada pada setiap bisnis proses. Semua pelaksana yang terkait dalam bisnis proses ikut dalam penentuan dan penilaian resiko serta pegendalian yang dilakukan dengan tujuan agar tercipta komitmen bersama dalam mengelola resiko dari proses bisnis yang dijalankan. Tujuannya adalah agar pengelolaan resiko yang telah dilakukan selama ini akan menjadi lebih baik melalui sistem yang terstruktur dan terdokumentasi. In the year 2010 the Risk Management has conducted controlling for compiling the inherent risks in every business process. All executive involved in business process participate in the determination and risk assessment and controlling conducted with an objective to create a mutual commitment to manage the risk of existing business process. The goal is to manage the risk that has been done so far would be better through a structured and documented system. Fungsi audit internal mempunyai peran penting dalam memberikan pandangan obyektif dan memberikan kepastian akan adanya efektifitas manajemen resiko dan sistem pengendalian terkait bagi manajemen operasional maupun Direksi. Manajemen Resiko dan sstem pengendalian telah berjalan dengan baik pada tahun 2010 dan memberikan kepastian bahwa laporan tahunan ini tidak mengandung informasi atau fakta material yang tidak benar. Tidak ada kelemahan yang material pada manajemen resiko dan sistem pengendalian selama kurun waktu tahun pembahasan. The internal audit function has an important role in providing an objective view and provide certainty to the effectiveness of risk management and related control systems for operational management and the Board of Directors. Risk management and control system has been running well in 2010 and gave the assurance that this annual report does not contain information or material facts are not true. There were no material weaknesses in risk management and control system during the period of discussion. RESIKO USAHA BUSINESS RISK Sebagaimana halnya kegiatan usaha dan Perusahaan apapun yang selalu mempunyai resiko usaha, maka usaha yang dilakukan Perseroan dan Anak perusahaan juga tidak terlepas dari resiko usaha yang dapat disebabkan oleh berbagai faktor, antara lain : As well as business activities and any company which always has the risk of business, the business of the Company and its Subsidiaries was not apart of the business risk that can be caused by various factors, such as: Modern Internasional Annual Report 2010 I Modern Internasional Laporan Tahunan 2010 I Tata Kelola Perusahaan I Good Corporate Governence I Persaingan. Perseroan dan Anak perusa haan menghadapi persaingan pasar terhadap produk-produk sejenis yang dipasarkan oleh Perusahaan lainnya. Persaingan yang ketat dapat mengakibatkan menurunnya tingkat laba yang diperoleh dan berkurangnya sebagian pangsa pasar produk-produk yang dipasarkan oleh Perseroan dan Anak perusahaan. Competition. The Company and its Subsidiaries face market competition against similar products marketed by another company. Competition can result in a decreased level of earned income and reduced some market share of products marketed by the Company and its Subsidiaries. Prinsipal. Sebagai distributor tunggal dari beberapa perusahaan/prinsipal terkemuka, pembatalan kontrak-kontrak/distribusi akan mempengaruhi usaha Perseroan. Demikian pula dengan Anak perusahaan yang bergerak dalam bidang gerai Convinience Store 7-Eleven, pembatalan lisensi dari prinsipal akan mempengaruhi usaha Anak perusahaan tersebut. Principal. As the sole distributor of some leading companies / principals, cancelation of contract/ distributorship will affect the Company’s business. Similarly, the subsidiary engaged in Convenience Store 7-Eleven, cancellation of licenses from the principals will affect the operation of its Subsidiaries. Makro Ekonomi. Faktor resiko yang berasal dari luar Perseroan dan Anak perusahaan antara lain adalah kondisi perekonomian secara makro, baik berupa menurunnya kegiatan perekonomian dunia maupun nasional, yang secara langsung maupun tidak langsung dapat mempengaruhi usaha Perseroan dan Anak perusahaan. Macro Economics. Risk factors originating from outside the company and its Subsidiaries include the macro economic conditions, either in the form of declining world economy and national activities, which directly or indirectly may affect the business of the Company and its Subsidiaries. Kebijakan Pemerintah. Kebijaksanaan Pemerintah tertentu seperti misalnya pelarangan impor atau kebijaksanaan pengenaan tarif bea masuk dan/atau pajak lainnya atas produk-produk yang diimpor/dijual oleh Perseroan dan Anak perusahaan akan mempengaruhi usaha Perseroan dan Anak perusahaan. Government Policy. Certain Government policies such as import banned or policies imposition of tariffs and / or other taxes on products imported or sold by the Company and its Subsidiaries will affect the business of the Company and its Subsidiaries. Perubahan Teknologi. Dalam era digital seperti saat ini, perubahan teknologi akan semakin cepat dan merupakan salah satu tantangan yang dihadapi Perseroan dan Anak perusahaan. Perseroan dan Anak perusahaan berusaha semaksimal mungkin untuk dapat menyesuaikan dengan perubahan teknologi digital agar dapat mengurangi dampak negatif dari perubahan ini. Changes in Technology. In today’s digital era, there will be more rapid technological change and it’s become one of the challenges that the company and its subsidiaries have to encounter. The Company and its Subsidiaries will put much effort in order to adjust the changing digital technologies in order to reduce the negative impact of this change. HUBUNGAN PERUSAHAAN Fungsi ini dipimpin oleh Corporate Planning Division Head dengan anggota terdiri dari Human Resources Division Head, Corporate Communications Manager, Sekretaris Perusahaan, Legal Services Manager dan General Affair Manager. Tujuannya adalah untuk membantu Direksi sehubungan dengan hal-hal eksternal yang berdampak pada bisnis, memberi masukan kepada Direksi tentang tanggung jawab sosial perusahaan dan mengkaji ulang strategi hubungan perusahaan. This function was led by the Corporate Planning Division Head with members consisted of Human Resources, Division Head, Corporate Communications Manager, Corporate Secretary, Legal Services Manager and General Affair Manager. The objective is to assist the directors in relation to external matters that impact on business, to advise them on corporate social responsibility and corporate relations strategy review. SEKRETARIS PERUSAHAAN CORPORATE SECRETARY Sekretaris perusahaan bertugas mengelola dokumen Perseroan seperti Daftar Pemegang Saham, Daftar Khusus, Risalah RUPS, Risalah Rapat Dewan Komisaris dan Rapat Direksi, serta memastikan bahwa Perseroan mematuhi peraturan yang berlaku, khususnya mengenai keterbukaan informasi material atas hal-hal yang menyangkut Perseroan yang perlu diketahui oleh publik. Sekretaris perusahaan juga merupakan penghubung antara Perseroan dengan pihak luar dan sebaliknya. Dalam kegiatannya, sekretaris perusahaan memiliki tanggung jawab spesifik sebagai berikut Corporate Secretary is responsible for managing company documents such as the Register of Shareholders, Special List, Minutes of Meeting, Minutes of Meeting of the Board of Commissioners and Board of Directors meetings, and ensuring that the Company complies with applicable regulations, particularly regarding disclosure of material information on matters pertaining to the Company that need to be known by public. Corporate secretary is also the liaison between the Company and external parties and vice versa. In its activities, the corporate secretary has specifi p c responsibilities p as follows: CORPORATE RELATIONSHIP I Tata Kelola Perusahaan I Good Corporate Governence I Modern Internasional Annual Report 2010 I Modern Internasional Laporan Tahunan 2010 31 Pemegang Saham 32 Memantau kepatuhan Perseroan terhadap Undang-undang Perseroan Terbatas, Anggaran Dasar, ketentuan Pasar Modal dan peraturan lain yang terkait. Monitor compliance with the Company of Limited Liability Company Act, the Articles of Association, provisions of the Capital Market and other relevant regulations. Memelihara komunikasi yang transparan secara berkala dengan pemerintah dan para pemain di pasar modal yang berhubungan dengan permasalahan tata kelola perusahaan, tindakan korporasi, dan transaksi materiil. A transparent communication regularly with government and the players in capital market related issues of corporate governance, corporate actions, and material transactions. Memberikan informasi terkini yang akurat mengenai Perseroan kepada para pemegang saham,media,investor,analis dan masyarakat umum secara rutin. Provide accurate current information about the Company to shareholders, the media, investors, analysts and the general public on a regular basis. Menghadiri semua rapat Direksi dan Dewan Komisaris dan mencatat risalah rapat: memberikan informasi terkini kepada Direksi tentang perubahan peraturan dan implikasinya Attend all meetings of the Board of Directors and Board of Commissioners and noted the minutes of the meeting: to give updated information to the Board on regulatory changes and its implications. Saat ini Sekretaris Perusahaan dijabat oleh Donny Sutanto, Direktur Keuangan Perseroan, yang telah memenuhi persyaratan yang ditetapkan dalam Peraturan Bapepam Nomor IX.I.4 tentang Pembentukan Sekretaris Perusahaan. Currently the Corporate Secretary is held by Donny Sutanto, Director of Finance, who has met the requirements set forth in Rule Number IX.I.4 on the establishment of the Corporate Secretary. PERIHAL PEMEGANG SAHAM SHAREHOLDER RELATED 1. Hubungan Investor 1. Investor Relation Kami percaya bahwa penjelasan perkembangan bisnis dan Laporan Auditor Independen kepada para pemegang saham dan memahami tujuannya adalah merupakan hal yang sangat penting. Direktur Keuangan bertanggung jawab atas hubungan dengan investor, dengan keterlibatan aktif dari seluruh anggota Direksi dan Sekretaris Perusahaan. Presentasi dan diskusi dengan para analis dan investor institusi dilakukan secara berkala. We believe that the explanation of business development and Independent Auditors’ Report to shareholders and understand the goal is a very important thing. Finance Director responsible for relations with investors, with the active involvement of all members of the Board of Directors and Corporate Secretary. Presentations and discussions with analysts and institutional investors are conducted regularly. Public expose will be con- Modern Internasional Annual Report 2010 I Modern Internasional Laporan Tahunan 2010 I Tata Kelola Perusahaan I Good Corporate Governence I Paparan publik dilakukan setidaknya setahun sekali untuk memberikan informasi kepada para pemegang saham, investor dan masyarakat luas. ducted at least once a year to provide information to shareholders, investors and society at large. 2. Rapat Umum Pemegang Saham 2. Annual Shareholders Meeting Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan mencakup pengangkatan Direktur dan Komisaris, deklarasi/persetujuan tentang dividen final dan pembagian laba, pengangkatan akuntan publik, persetujuan perubahan Anggaran Dasar, serta pengesahan untuk Direksi dan Dewan Komisaris. Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan diadakan setiap tahun, tidak lebih dari enam bulan sesudah tahun fiskal dan di tempat kedudukan Bursa Efek di Indonesia dimana saham Perseroan dicatatkan. Annual General Meeting of Shareholders include the appointment of the Director and the Com missioner, the declaration / approval of final dividend and profit sharing, appointment of external auditors, approval of amendments to the Articles of Association and authorization for the Board of Directors and Board of Commissioners. Annual General Meeting of Shareholders held every year, not more than six months after the fiscal year and at the domicile of the Stock Exchange in Indonesia where the Company’s shares are listed. Panggilan rapat dilakukan sedikitnya empat belas hari sebelum berlangsungnya rapat dan memuat prosedur tentang bagaimana mendapatkan informasi Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan dan bagaimana melakukan pungutan suara melalui orang yang ditunjuk untuk mewakili. Dalam Rapat Pemegang Saham Tahunan, diberikan penjelasan lengkap tentang perkembangan bisnis selama tahun sebelumnya dan ada pembahasan tentang permasalahan saat ini. Acara Tanyajawab merupakan bagian penting dalam rapat tersebut. Kami juga mengundang akuntan publik dan penasihat hukum untuk hadir dalam rapat. Call a meeting place at least fourteen days before the meeting and includes procedures on how to get the information of the Annual Shareholders Meeting and how to collect votes through which the designated person to represent. In the Annual Shareholders Meeting, provided a full explanation of the development of business during the previous year and there is discussion about current issues. The hearing session is an important part in the meeting. We also invite public accountants and legal counsel to attend the meeting. TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY Perseroan sangat peduli terhadap kegiatan sosial dan lingkungan sebagai wujud tanggung jawab terhadap stakeholders. Kepedulian tersebut ditujukan kepada Komunitas dan Lingkungan, dalam bentuk kegiatan kemanusiaan, pendidikan, serta lingkungan hidup di lingkungan sekitar kantor Perseroan dan di daerah lain yang membutuhkan. The Company is very concerned about the social and environmental activities as a form of responsibility towards stakeholders. Concern was addressed to the Community and Environment, in the form of humanitarian, education, and environment in the neighborhood office of the Company and in other areas in need. Secara internal, Perseroan selalu menomorsatukan kesehatan dan keamanan di tempat kerja, serta mencegah terjadinya kecelakaan kerja dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan dan norma standar kehati-hatian yang wajar Kegiatan dan penjelasan selengkapnya atas kegiatan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan dapat dibaca pada bagian lain dari Laporan Tahunan ini. Internally, the Company has always come first health and safety in the workplace, and preventing the occurrence of accidents with respect to legislation and standard norms of reasonable prudence. Events and activities like more information on Corporate Social Responsibility could be found in another section of this Annual Report. INFORMASI DAN DATA PERSEROAN INFORMATION AND COMPANY’S DATA Perseroan memberikan keterbukaan informasi dengan menyediakan informasi dan data perusahaan kepada siapapun yang membutuhkan. Informasi atau data perusahaan yang tersedia tersebut hanya sebatas pada informasi atau data yang boleh dan perlu diketahui oleh umum seperti Laporan Auditor Independen, Laporan Tahunan, Siaran Pers, dan sebagainya. Informasi tersebut juga dapat diakses melalui website WWW.MODERNINTERNASIONAL.CO.ID The Company provides the disclosure of information by providing information and corporate data to anyone in need. Information or data that is available is only limited to the information or data that can and should be known by the public as the Independent Auditor’s Report, Annual Report, Press Release, and so forth. These informations could also be accessed through the website WWW.MODERNINTERNASIONAL.CO.ID Selain itu pertanyaan atau permintaan informasi juga dapat diajukan secara tertulis, baik melalui alamat kantor pusat maupun alamat website dan ditujukan kepada Sekretaris Perusahaan. Alamat lengkap Perseroan dapat dilihat pada halaman belakang Laporan Tahunan ini. In addition, questions or requests for those informations could also be submitted in writing, either through head office address and website address or to the Corporate Secretary. Compay’s address could be found on the back page of this Annual Report. I Tata Kelola Perusahaan I Good Corporate Governence I Modern Internasional Annual Report 2010 I Modern Internasional Laporan Tahunan 2010 33 LAPORAN KOMITE AUDIT Audit Commitee Activity Report Selama tahun 2010 Komite Audit melakukan pertemuan rutin dengan Direksi, Tim Accounting dan Finance, Tim Audit Internal dan Akuntan Publik untuk memenuhi tanggung jawab kepengawasannya. Ini juga mencakup integritas Laporan Auditor Independen Perseroan, manajemen resiko dan pengendalian internal, pemenuhan persyaratan hukum dan perundang-undangan, kinerja akuntan publik, kualifikasi dan independensi, serta kinerja fungsi audit internal. Kegiatan-kegiatan utama selama tahun ini adalah sebagai berikut : 1. Laporan Keuangan 34 During the year 2010 the Audit Committee meet regularly with the Board of Directors, Team Accounting and Finance, Internal Audit Team and the Public Accountant to fulfill the control responsibilities. It also includes the integrity of the Company’s Independent Auditor’s Report, risk management and internal control, compliance with legal requirements and legislation, public accounting performance, qualifications and independence, and the performance of the internal audit function. The main activities during this year are as follows: 1.Financial Statement Komite mengkaji Laporan Auditor Independen kuartalan dan tahunan yang diserahkan oleh Direksi, dan memeriksa laporan tahunan dan Laporan Auditor Independen sebelum dipublikasikan Independent Auditor’s review committee quarterly and annual reports submitted by the Board of Directors, and examine the annual report and the Independent Auditor’s Report before published. 2. Audit Laporan Keuangan Tahunan KAP Purwantono, Suherman & Surja (Ernst & Young) mendiskusikan dengan Komite Audit mengenai lingkup dan hasil audit Laporan Auditor Independen tahunan, dengan menggarisbawahi beberapa permasalahan penting yang telah dibahas bersama manajemen. Laporan-laporan mereka mencakup permasalahan akuntansi, tata kelola dan pengendalian dan pengembangan akuntansi. 2.Annual Report Audit Public Accountant Purwantono, Suherman & Surja (Ernst & Young) discuss with the Audit Committee regarding the scope and results of the Independent Auditor’s Annual audit, by highlighting some important issues that have been discussed with management. Their reports covering accounting issues, governance and control and accounting development. Modern Internasional Annual Report 2010 I Modern Internasional Laporan Tahunan 2010 I Tata Kelola Perusahaan I Good Corporate Governence I 3. Manajemen Resiko dan Pengendalian Internal Perusahaan Komite mengkaji seluruh pendekatan yang dilakukan oleh Perseroan mengenai pengelolaan dan pengendalian resiko, serta proses manajemen resiko dan penyampaian kesimpulan, khususnya mencakup hal-hal berikut : Tingkat pengungkapan dalam pelaporan keuangan kuartalan; Prinsip-prinsip dan keputusan-keputusan akuntansi yang diterapkan untuk mempersiapkan Laporan Auditor Independen; Laporan akhir tahun oleh akuntan publik tentang status pengelolaan dan pengendalian resiko serta tindakan manajemen; Laporan Direksi tentang resiko dan pengaman bisnis, jaminan positif tentang pengendalian operasi, kebijakan korporasi, kepatuhan terhadap kebijakan Perseroan. Meneliti ruang lingkup dan kecukupan pemeriksaan, kewajaran biaya, kemandirian dan obyektifitas External Auditor. 3. Risk Management and Internal Control of the Company. The Committee examines all approach taken by the Company regarding the management and risk control and delivery of the conclusions, in particular include the following: The level of disclosure in quarterly financial reporting The principles and accounting decisions adopted to prepare the Independent Auditor’s Report Final annual report by public accountant offer risk management and controls by management Board of Directors report on business risks, positive guarantee on operation control, corporate policies, and level of compliance to Company’s Articles of Association. Examine scopes and eligibility of the assessment, costs, independency, and the objectivity, of External Auditor INTERNAL AUDIT INTERNAL AUDIT Dalam melakukan pengawasan internal untuk memastikan efektifitas pengendalian internal pengelolaan operasional, Direksi Perseroan dibantu oleh Internal Audit. Hasil pemeriksaan dari Internal Audit disampaikan kepada Direksi sebagai masukan dalam melakukan peningkatan efektivitas pengendalian internal yang diperlukan serta melakukan follow up atas implementasinya. Internal Audit secara berkala melaksanakan fungsinya melalui pemeriksaan ke seluruh cabang dan departemen berdasarkan skala prioritas resiko. Secara garis besar, terdapat peningkatan terhadap pengendalian internal khususnya untuk cabangcabang dan gerai – gerai Convenience Store 7-Eleven terlihat pada hasil audit 2010 yang semakin baik dibanding tahun sebelumnya. Internal Audit juga memberikan laporan tiga bulanan kepada Komite Audit atas hasil audit disertai upaya perbaikannya. Setiap awal tahun Internal Audit menyusun program kerja yang diselaraskan dengan program kerja Komite Audit. In conducting internal controls to ensure the effectiveness of internal control operational management, the Board of Directors is assisted by Internal Audit. The assessment of Internal Audit submitted to the Board as input for enhancing the effectiveness of internal control as well as follow up of its implementation. Internal Audit periodically carry out its functions through an examination into all branches and departments based on risk priorities. Broadly speaking, there are improvements to internal controls, particularly for branches and Convenience Stores 7-Eleven seen in the 2010 audit results better than the previous year. Internal Audit also provides quarterly reports to the Audit Committee together with its improvement. Beginning of each year the Internal Audit work program that is aligned with the work program of the Audit Committee. AKUNTAN PUBLIK PUBLIC ACCOUNTANT Kantor Akuntan Publik (KAP) yang memeriksa Laporan Auditor Independen Perseroan tahun buku 2010 adalah KAP Purwantono, Suherman & Surja (Ernts & Young). Sejak perseroan menjadi perusahaan publik KAP ini telah mengaudit Laporan Auditor Independen perusahaan selama 19 (sembilan belas) tahun berturut-turut. Penunjukan KAP tersebut berdasarkan RUPS tahunan yang diadakan pada Juni 2010 dengan kriteria pemilihan yaitu harga, pengalaman audit di perusahaan terbuka dan BUMN serta berafiliasi dengan KAP luar negeri. Proses audit tahun buku 2010 perseroan telah dilakukan sesuai dengan standar auditing yang berlaku dan KAP telah mengeluarkan pendapat wajar tanpa pengecualian sesuai dengan Laporan No.RPC-786/PSS/2011 tertanggal 25 Maret 2011. Public Accounting Firm, which examined the Independent Auditors’ Report the company fiscal year 2010 is Public Accountant Purwantono, Suherman & Surja (Ernts & Young). Since the company became a public company,this Public Accountant has audited the company’s Independent Auditor’s Report for 19 (nineteen) years in a row. The appointment of Public Accountant was based on AGM of shareholders held in June 2010 with the selection criteria such as price, experience in auditing public companies and stateowned and foreign-affiliated accounting firm. The process of auditing the financial year 2010 of the company has performed in accordance with applicable auditing standards and Public Accountant has issued an unqualified opinion in accordance with No.RPC-786/PSS/2011 report dated March 25, 2011 Jakarta, 30 Desember 2010 KOMITE AUDIT Jakarta, 30 December 2010 AUDIT COMMITTEE I Laporan Komite Audit I Audit Commitee Activity Report I Modern Internasional Annual Report 2010 I Modern Internasional Laporan Tahunan 2010 35 36 Modern Internasional Annual Report 2010 I Modern Internasional Laporan Tahunan 2010 Laporan Aktifitas Bisnis Business Activity Report Perseroan dan Anak Perusahaan di tahun 2010 fokus pada bisnis Convenience Store 7-Eleven melalui konversi ritel fotografi menjadi sebuah konsep gabungan gerai Convenience Store 7-Eleven dan penambahan tempat baru dengan konsep kombinasi unik yang menyediakan makanan dan minuman siap saji di samping convenience item lainnya serta mempertahankan bisnis Imaging melalui fokus pada bisnis Industrial Imaging dengan lini produk Medical Imaging, Office Imaging dan Graphic Art. The Company and its Subsidiaries in the year 2010 focused on business 7-Eleven Convenience Store through photography retail conversion into a combination concept stores 7-Eleven Convenience Store and the additional new places with a unique combination concept that provides fresh food and beverages beside other convenience items and also maintaining the Imaging business which was focused on Industrial Imaging business with its various products such as Medical Imaging, Office Imaging and Graphic Art. 37 PT Modern PutraIndonesia PT Modern PutraIndonesia sebagai salah satu anak perusahaan Perseroan yang bergerak di bisnis jaringan Convenience Store 7-Eleven. PT Modern PutraIndonesia as one of subsidiary companies engaged in the business of 7-Eleven Convenience Store chain. 7-Eleven Indonesia sudah merayakan hari jadi yang pertama pada tahun 2010 tepat pada tanggal 7 November. Selama setahun periode operasionalnya, 7-Eleven berhasil mengembangkan gerai – gerainya mencapai gerai ke 21 pada akhir Desember 2010 dengan total penambahan 20 gerai di tahun 2010. 7-Eleven Indonesia was celebrating its first anniversary in 2010 precisely on November 7th. During the operational period of a year, 7-Eleven managed to develop its 21st outlet at the end of December 2010 with a total additional of 20 outlets in 2010. Dengan konsep kombinasi unik sebagai pusat makanan siap saji dan convenience item lainnya yang beroperasi 24 jam dan didukung dengan penawaran produk-produk yang hanya ada di gerai 7-Eleven seperti minuman beku berkarbonasi Slurpee, e Big Bite Hot Dog, minuman bersoda Gulp, p minuman panas Café Selectt dan d makanan dan minuman segar dengan mengusung merk 7-Fresh h seperti s Fresh Bakery, Rice Bowl, Salad, Pudding dan beragam makanan dan minuman lainnya, ditambahkan lagi dengan pengalaman swalayan konsumen, menjadikan gerai Convenience Store 7-Eleven sebuah bisnis baru yang bisa diterima pasar di Jakarta, Indonesia. With a unique combination as the center of freshfood and bevarages besides other convenience items that served 24 hours and supported by products that only available in 7-Eleven outlet such as frozen carbonate Slurpee, e Big Bite Hot Dog, Soda drinks Gulp, hot drinks Café Selectt and a fresh food & drink with a brand 7-Fresh h like Fresh Bakery, Rice Bowl, Salad, Pudding and other food & beverage, more over the expertise of customer’s self service that made 7-Eleven Convenience Store a new business that highly acceptable in Jakarta, Indonesia. Convenience Store 7-Eleven menjadi destinasi untuk semua segmen, mulai dari anak-anak, keluarga, profesional dan mayoritas disukai oleh generasi muda di mana 65% dari pengunjung adalah dari usia 15 sampai dengan 29 tahun, dan 60% adalah wanita. Melalui fasilitas meja d dan kursi, lahan parkir yang besar, layanan grada tiss internet via Wifi serta produk yang berkualitas dan n terjangkau dengan lokasi yang terletak pada tem mpat-tempat strategis yang mudah dijangkau menjadikan Convenience Store 7-Eleven bukan sekedar tempat mencari makanan dan minuman, tetapi juga menjadikannya tempat untuk berkumpul, tempat melepaskan diri dari kesibukan serta menjadikannya sebagai tempat untuk saling bertemu dengan rekan- rekan mereka satu sama lain. 7-Eleven Convenience Store become a destination for all segments, ranging from children, families, professionals and majority favored by the young generation, which consisted of 65% age 15-29 yrs, 60% are women. Through its dine in facility, wider parking space, free Wi_Fi and quality products with affordable price and stratetegic location within reached has made the 7-Eleven Convenience Store is not just a place to buy fresh food and beverages, but also makes it as a meeting point, escape from a hectic day and a place to meet with their colleagues. Convenience Store 7-Eleven mampu mengambil hati masyarakat Jakarta di mana mereka menjadikannya tempat kunjungan favorit nomor satu di 38 Modern Internasional Annual Report 2010 I Modern Internasional Laporan Tahunan 2010 7-Eleven Convenience Store is able to capture the heart of Jakartans where they made it the number one favorite place within the existing retail players. This phenomenon could be seen from the interest of consumers in each outlet with a significant extraordinary sales performance . “Memberikan apa yang konsumen butuhkan, dimana pun dan kapan pun mereka membutuhkannya” Provide what customers need, wherever and whenever they need it tengah persaingan dengan pemain-pemain retail yang ada. Fenomena ini bisa dilihat dari animo konsumen di masing-masing gerai yang luar biasa dengan penjualan per toko yang cukup signifikan. Rangkaian strategi dan rencana kerja sudah diformulasikan, dianalisa, diperbaiki dan dikembangkan oleh tim anak perusahaan ini sebagai pengembangan dari supervisi dan pengalaman industri ritel berkelas global dari 7-Eleven Inc untuk mencapai pertumbuhan gerai-gerai Convenience Store 7-Eleven yang meyakinkan di Indonesia. Filosofi pendiri Convenience Store 7-Eleven, Joe C. Thompson pada tahun 1927 di mana beliau menyatakan untuk “Memberikan apa yang konsumen butuhkan, dimana pun dan kapan pun mereka membutuhkannya” sudah menjadi fokus utama bisnis Convenience Store 7-Eleven di seluruh dunia termasuk di Indonesia. Inovasi dan pengembangan produk dan layanan, diikuti dengan mengembangkan apa yang dibutuhkan konsumen menjadi fokus utama departemen Merchandising. Empat rasa baru minuman beku berkarbonasi Slurpee, enam rasa baru dari Big Bite Hotdog, dan begitu banyaknya variasi produk-produk makanan segar 7-Fresh diluncurkan untuk memenuhi kebutuhan konsumen dari gerai Convenience Store 7-Eleven di Indonesia. Rangkaian peralatan baru ditambahkan di dalam gerai untuk bisa melayani konsumen dengan kualitas yang terbaik walaupun pada jam ramai pengunjung. Perseroan juga berkomitmen untuk melakukan investasi besar pada pengembangan sumber daya manusia, riset dan pengembangan makanan dan minuman, pemasaran, serta pembangunan infrastruktur mulai dari infrastruktur gerai di lokasi-lokasi strategis, sistem teknologi informasi, Combined Distribution Center, serta Fresh Food Commisary yang tepat sasaran untuk menjadikan 7-Eleven mampu melayani bukan hanya sekedar kebutuhan konsumen namun juga mampu menjamin memberikan produk dan layanan yang berkualitas tinggi dan sehat. Operation Excellence menjadi target fokus utama tim operasional untuk mampu melampaui harapan konsumen setiap saat ketika mereka mengunjungi gerai Convenience Store 7-Eleven. Melalui Retail Initiative, tim operasional mempelajari dan The series of strategies and action plans are formulated, analyzed, revised and developed by a team of this Subsidiary as supervision and development of retail industry experience global class of 7-Eleven Inc. to achieve growth of outlets 7-Eleven Convenience Store is convincing in Indonesia. The founder’s philosophy of 7-Eleven Convenience Store, Joe C. Thompson in 1927 in which he stated “Provide what customers need, wherever and whenever they need it” has become the main focus of business 7-Eleven Convenience Store across the world including Indonesia. Innovation and development of products and services, followed by development based on what consumers need to be the main focus of Merchandising department. Four new flavor frozen carbonated drink Slurpee, six new flavors of the Big Bite e hotdog, and so much variety of fresh products 7-Fresh was launched to meet the needs of consumers from the stores 7-Eleven Convenience Store in Indonesia. The series of new equipment were added in the booth to serve customers with the best quality including high traffic visitor’s time. The Company also committed to generate a major investment in human resources management, research and development for food & beverages, marketing, infrastructure development from outlets in strategic location, information and technology system, Combined Distribution Center, as well as the suitable Fresh Food Commisary that will enable 7-Eleven to serve not only customer’s need but also constantly provide a healthy and high quality products and services. Operation Excellence became the main focus of the target operational teams to be able to exceed customer expectations every time when they visit stores 7-Eleven Convenience Store. Through the Retail Initiative operational teams learn and apply the ability to identify consumer needs and track changes relentless consumers to always meet the needs of consumers. Each product management is conducted by evaluating the level of individual achievement - into the main application to meet the needs of consumers. Through its 5 business fundamentals include providing good value for consumers, accurate range and varieties of product assortment which would Modern Internasional Annual Report 2010 I Modern Internasional Laporan Tahunan 2010 39 mengaplikasikan kemampuan mengidentifikasi kebutuhan konsumen dan mengikuti perubahan konsumen yang tiada henti untuk selalu memenuhi kebutuhan para konsumen tersebut. Manajemen produk per produk dengan mengevaluasi tingkat pencapaian masing-masing produk menjadi aplikasi utama untuk memenuhi kebutuhan konsumen. Melalui 5 fundamental bisnis meliputi penyediaan produk yang bernilai kepada konsumen, menyediakan lini variasi produk yang akurat, pelayanan yang cepat dan bersahabat, penawaran produk dan layanan berkualitas tinggi, dan menciptakan lingkungan yang nyaman dan aman untuk konsumen, menjadi fundamental utama bagi tim operasional untuk memberikan lebih dari yang konsumen harapkan. Diharapkan dengan mengusung kepemimpinan dari level yang paling bawah melalui metode Servant Leadership yang berfokus pada konsumen, tim 7-Eleven mampu memberikan layanan terbaik yang tepat sasaran sesuai dengan kebutuhan konsumen dan komunitas di sekitar gerai. Interaksi dan jangkauan kepada konsumen melalui kegiatan pemasaran dan aktivitas promosi telah dilakukan secara berkesinambungan untuk memperkuat posisi gerai Convenience Store 7-Eleven Indonesia sebagai sebuah level baru dari Convenience Store. Berbagai aktivitas yang variatif dan unik dilakukan tim pemasaran dengan berfokus pada konsumen dan komunitas-komunitas yang ada melalui promosi paket penjualan, kegiatan sponsor untuk komunitas, pentas musik regular di gerai-gerai Convenience Store 7-Eleven serta kegiatan-kegiatan peduli sosial seperti kerjasama dengan UNICEF untuk kepedulian terhadap korban bencana alam Merapi & Mentawai dilakukan secara berkesinambungan untuk menjangkau konsumen untuk mengenal lebih dekat gerai Convenience Store 7-Eleven di Indonesia. Sebuah kegiatan berskala besar pun dilakukan oleh tim pemasaran dengan mengadakan “Big Bite & Slurpee Challenge” en dalam bentuk kompetisi besar makan BigBite H Hotdog g dan minum minuman beku berkarbonasi Slurpee yang berlaku di seluruh geraigerai Convenience Store 7-Eleven di Jakarta Raya yang diadakan pertama kali di Indonesia dalam rangka meramaikan perayaan hari jadi yang pertama. Kompetisi ini pun mendapatkan sambutan yang antusias dan respon yang sangat positif dari pasar. Melalui kerjasama bersama label musik, media partner, serta komunikasi agresif via jaringan social media seperti Twitter, Facebook, Yahoo Koprol, dan lainnya menciptakan berbagai event dan komunikasi yang sangat efektif namun efisien dari segi biaya. Seluruh kegiatan-kegiatan yang dilakukan tim pemasaran ini pun mampu memberikan kesuksesan yang luar biasa sehingga gerai Convenience Store 7-Eleven mampu menjadi destinasi pilihan utama konsumen dan komunitas bukan hanya 40 Modern Internasional Annual Report 2010 I Modern Internasional Laporan Tahunan 2010 change according chaging consumer needs, great, fast and friendly services, high quality products offering and safe environments for consumer, a 5 key fundamental to the operational team to provide more than the consumers expectation. is by carry on the leadership from the lower level through the Servant Leadership method, which focuses on the consumer, the 7-Eleven team is able to provide their best service right on target according to the consumers need and communities around the outlets. Interaction and reaching the consumers through the marketing and promotional activities has been developed continuously to strengthen the position of outlets 7-Eleven Convenience Store Indonesia as a new level of Convenience Store. Various activities carried out and unique marketing team with a focus on consumers and communities around through promotion of the sales package, sponsorship activities for the community, regular musical performances in stores 7-Eleven Convenience Store and other activities such as social program in collaboration with UNICEF to care for victims of natural disasters Merapi & Mentawai has been conducted to reach consumers to know better the 7-Eleven Convenience Store in Indonesia. A largescale activities have been undertaken by the marketing team by conduct a “Big Bite & Slurpee Challenge” in a BigBitee hotdog h eating competition and frozen carbonated Slurpee drink competition applicable in all outlets - stores 7-Eleven Convenience Store in Jakarta that was first held in Indonesia in order to celebrate its first anniversary celebration. This competition got an enthusiastic welcome and a very positive response from the market. Through a partnership with music labels, media partners, and aggressive communication via social media networks like Twitter, Facebook, Yahoo Koprol, and others to create a variety of events and communications that are very effective but cost efficient. All activities done by the marketing team was also able to provide exceptional success so stores 7-Eleven Convenience Store could become the chosen destination of consumers and the community not only to fulfill their physical needs, but also to satisfies their psychological needs. The Company also made investments in infrastructure to support the best service to consumers and convenience stores operating in 7-Eleven Convenience Store. Through partnerships with world-class logistics services “DHL” to manage and operate the system, logistics and warehousing, the company also built a Combined Distribution Center (“CDC”) to integrate the delivery from supplied various Convenience Store 7-Eleven outlets to the needs of future. While for Information Technology infrastructure, 7-Eleven conducted a partnership with “NEC” and “Nomura Research Institute (NRI)”, to con- untuk memenuhi kebutuhan fisik, namun juga untuk memenuhi kebutuhan psikologis mereka. Perseroan juga melakukan investasi infrastruktur untuk mendukung layanan terbaik kepada konsumen dan kemudahan operasional di gerai Convenience Store 7-Eleven. Melalui kemitraan dengan layanan logistik berkelas dunia “DHL” untuk mengatur dan mengoperasikan sistem logistik dan pergudangan, perseroan juga membangun Combined Distribution Center (“CDC”) untuk mengintegrasikan pengiriman dari para pemasok untuk melayanai gerai-gerai Convenience Store 7-Eleven hingga kebutuhan di masa mendatang. Sedangan untuk infrastruktur Teknologi Informasi, 7-Eleven melakukan kemitraan dengan pihak “NEC” dan Nomura Research Institute (“NRI”), untuk melanjutkan pengalaman terbaik dari 7-Eleven Internasional. Lokasi yang baik adalah kunci keberhasilan untuk mayoritas bisnis retail. Tim Real Estate dilatih untuk bisa mengindentifikasi lokasi terbaik untuk dijadikan gerai Convenience Store 7-Eleven. Area pemasaran yang terbaik di mana bisa menyediakan arus konsumen dari area perumahan, sekolah, universitas, apartemen, perkantoran, pom bensin, dan sebagainya telah diidentifikasi dan disurvey mendetil untuk mendapatkan jaminan tempat terbaik untuk dikonversi menjadi gerai Convenience Store 7-Eleven. Beberapa konversi juga dilakukan pada geraigerai ritel Fuji Image Plaza menjadi sebuah konsep kombinasi layanan gerai Convenience Store 7-Eleven dan ritel layanan fotografi. Dengan dukungan dari pengalaman berkelas global principal 7-Eleven Inc. melalui pelatihan serta kunjungan rutin dari tim 7-Eleven Inc. Anak Perusahaan menerapkan berbagai strategi dan sistem baik dari sisi sumber daya manusia, operasional, pengembangan produk dan layanan, pemasaran, infrastruktur, serta pengembangan lokasi dengan tujuan utama untuk memberikan layanan yang terbaik berkelas global kepada konsumen di Indonesia. tinue the best expertise of 7-Eleven International. A good location is the key to success for the majority of retail business. Real Estate Team are trained to be able to identify the best location to become a 7-Eleven outlet. The best marketing area which draw more consumer’s traffic from the residential areas, schools, universities, apartments, offices, gas stations, and so on that has been identified and surveyed to obtain detailed guarantee as the best place to be converted into 7-Eleven Convenience Store outlet. Some conversions are also done at Fuji Image Plaza outlet became a concept of service combination between 7-Eleven Convenience Store and retail photography service. With the support of global-class experience principal 7-Eleven Inc. through training and regular visits from the team of 7-Eleven Inc.. Subsidiaries implemented various strategies and systems in terms of human resources, operations, product development and services, marketing, infrastructure, and development sites with the main objective to provide best global class services to the Indonesian consumers. In the year 2011, the subsidiary will focus on developing new aggressive outlets in Jakarta area. Along with this development, the Company also develop infrastructure to support aggressive growth outlets, through a development automation data systems Combined Distribution Center and Fresh Food Commissary and Bakery to anticipate the needs of outlets in the future. In addition, the Company will also develop the best human resources quality to meet the needs of the best services to consumers. Di tahun 2011, anak perusahaan akan fokus untuk mengembangkan gerai-gerai baru dengan agresif untuk kawasan Jakarta Raya. Seiring dengan pengembangan tersebut, Perseroan juga akan mengembangkan infrastruktur untuk mendukung pertumbuhan gerai yang agresif melalui pengembangan sistem automasi data dan pembangunan Combined Distribution Center dan Fresh Food Commissary dan Bakery untuk kebutuhan gerai-gerai mendatang. Di samping itu Perseroan juga akan mengembangkan sumber daya manusia berkualitas untuk memenuhi kebutuhan pelayanan terbaik kepada konsumen. Modern Internasional Annual Report 2010 I Modern Internasional Laporan Tahunan 2010 41 Medical Imaging System fokus menyediakan produk X-Ray lm dan equipment FujiFilm Computed Radiography, X-Ray unit Shimadzu serta Hologic Insight Surgical Mini C-Arm untuk kebutuhan Rumah Sakit dan klinik focus on providing products X-Ray lm and equipment FujiFilm Computed Radiography, X-Ray unit of Shimadzu and Hologic Insight Surgical Mini C-Arm to the needs of hospitals and clinics. 42 Divisi Medical Imaging tetap menjadi fokus pengembangan bisnis dari Perseroan yang konsisten mengikuti arah perubahan dan perkembangan dari pasar khususnya di Industri alat kesehatan dengan fokus menyediakan produk X-Ray film dan equipment FujiFilm Computed Radiography, X-Ray unit Shimadzu serta Hologic Insight Surgical Mini C-Arm untuk kebutuhan Rumah Sakit dan klinik. Pertumbuhan populasi Rumah Sakit dan Laboratorium Klinik memberikan dorongan permintaan sejumlah alat kesehatan untuk kebutuhan Rumah Sakit dan Laboratorium Klinik tersebut baik baru ataupun yang memerlukan pembaharuan alat kesehatan, telah memberikan andil bagi divisi Medical Imaging dalam memberikan kontribusi pertumbuhan penjualan yang cukup baik bagi perseroan di tahun 2010. Division of Medical Imaging remains the focus of business development of the Company who consistently follow the direction of change and development of the market particularly in the medical device industry with a focus on providing products X-Ray film and equipment FujiFilm Computed Radiography, X-Ray unit of Shimadzu and Hologic Insight Surgical Mini C-Arm to the needs of hospitals and clinics. Hospital population growth and Clinic Laboratories boost numbers of medical devices demand to fulfill the needs of the new Hospital and Clinic Laboratories or the hospital that need to renew their medical devices, has contributed to the Medical Imaging division to contribute a great sales number to the Company in 2010. Perseroan dan Divisi khususnya mengambil beberapa langkah taktis untuk strategi yang dilakukan dalam menghadapi dinamika pasar dan persaingan usaha yang ketat, yaitu: Company and Division in particular take tactical steps to the strategy undertaken in the face of market dynamics and tight competition, namely: Pendekatan pada berbagai organisasi terkait seperti PDSRI (Perhimpunan Dokter Spesialis Radiologi Indonesia), PARI (Perhimpunan Radiografer Indonesia), ARSADA (Asosiasi Rumah Sakit Daerah), PERSI (Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia), IDI (Ikatan Dokter Indonesia) yaitu dengan turut aktif dalam berbagai kegiatan yang diadakan oleh organisasi baik berupa pameran, presentasi, penyediaan demo alat dan lainnya. Approach on various related organizations such as PDSRI (Radiology Specialist Doctors Association of Indonesia), PARI (Radiografer Association of Indonesia), ARSADA (Regional Hospital Association), PERSI (All-Indonesia Hospital Association), IMA (Indonesian Medical Association) and to participate actively in various activities held by the organization such as exhibitions, presentations, equipment demo and others. Modern Internasional Annual Report 2010 I Modern Internasional Laporan Tahunan 2010 Dukungan langsung ke para Pelanggan Rumah Sakit dan Laboratorium Klinik dalam kegiatan yang mereka lakukan seperti seminar produk, workshop, ataupun kegiatan yang sifatnya berkaitan dengan ruang lingkup bisnis yang Perseroan dan Divisi jalankan. Penggunaan Digital Advertising menggunakan web internal Perseoran untuk memberikan update informasi dan produk yang berguna bagi para pencari informasi lewat media internet seperti Informasi produk, kegiatan, produk baru, solusi alat kesehatan dan lainnya. Pendekatan langsung ke Pelanggan dan calon Pelanggan yang membutuhkan alat kesehatan dari Perseroan dan Divisi dengan melakukan Presentasi dan Demo on site pada setiap kesempatan dan jadwal yang ditentukan, serta membangun hubungan yang terus menerus untuk menggali kebutuhan yang tepat bagi calon konsumen dan menyediakan solusi bagi efektifitas kinerja operasional mereka. Pendekatan ke konsumen untuk memberikan informasi produk, produk baru dan Solusi alat kesehatan melalui media-media terkait dengan industri alat kesehatan seperti Hospital News & Pharma, Infomedia Hospital and Health Directory – Yellow Pages, Direktori PERSI, dan media lain terkait. Melakukan kolaborasi bersama partner peralatan medikal lain untuk bisa memberikan solusi terintegrasi untuk para Pelanggan dan calon Pelanggan potensial Direct support to the Hospital and Clinical Laboratories in their activities like the product seminars, workshops, or activities that are related to the Company’s business scope or division. The application of Digital Advertising uses an internal website of the Company to provide updated information and products that are useful for information seekers through the Internet media such as product information, events, new products, health device solutions and other equipment. Direct approach to customers and prospective customers that need a medical equipment from the Company or Division by conducting on-site presentation and demo at every opportunity and appointed schedule, as well as building a continuous relationships to explore the right need for the potential customers and provide solutions for effectiveness their operational performance. Approaching the consumer to provide product information, new products and medical equipment solutions through media-related industries such as medical equipment Hospital News & Pharma, Infomedia’s Hospital and Health Directory - Yellow Pages, Directory of PERSI, and other media-related. Conducting a joint collaboration with other medical partners in order to provide integrated solutions for the customers and potential customers. Strategi ini yang akan terus dilakukan oleh Divisi medical Imaging demi menjaga kelangsungan bisnis Perseroan dan terus menjadi pemimpin di pasar industri alat kesehatan bidang Radiologi. This strategy will continue to be done by the Division of Medical Imaging in order to maintain continuity of our business and continue to be the market leader in the field of radiology medical equipment industry. Tahun 2011 adalah tahun yang penuh tantangan dan kesempatan bagi Perseroan dan Divisi Medical Imaging khususnya, guna mengahadapi itu semua Perseoran dan Divisi akan terus menyediakan berbagai produk, layanan, dan solusi baik untuk Rumah Sakit ataupun Laboratorium Klinik terkait dengan Principal yang handal dari FujiFilm dan Shimadzu seperti FCR (FujiFilm Computed Radiography) System, Shimadzu X-Ray unit, PACS (Picture Archiving and Communication System) Synapse System, dan produk-produk baru untuk menunjang kebutuhan pasar di DR (Digital Radiography) dengan FDR D-Evo System dari FujiFilm, kemudian penyediaan alat FCR Prima System dengan hasil kualitas gambar yang tetap tejaga dan sesuai kebutuhan, serta penyediaan alat yang mampu memberikan analisa untuk pemeriksaan ekstrimitas yaitu Hologic Insight Surgical Mini C-Arm. Semua ini dilakukan demi mencapai sasaran Perseroan dan selalu optimis menggapai peluang dan kesempatan untuk mengikuti arah perkembangan pasar untuk terus menjadi “Total Radiology Solution Provider”. The year 2011 will be a year full of challenges and opportunities for the Company and the Division of Medical Imaging in particular, to deal with it and the Division will continue to provide various products, services, solutions for both the Hospital or Clinic Laboratories associated with a reliable Principal of FujiFilm and Shimadzu such as FCR (FujiFilm Computed Radiography) System, Shimadzu X-ray units, PACS (Picture Archiving and Communication System), Synapse System, and new products to support the needs of the market in the DR (Digital Radiography) with FDR D-Evo System from FujiFilm, then the provision of equipment FCR Prima System with the reliable picture quality and as needed, and they provide a tool that can provide analysis for examination of extremities of Hologic Insight Surgical Mini C-Arm. All of this is done in order to achieve the Company’s objective and always to be optimistic about reaching the opportunities and chances to follow the market trend to continue become a “Total Radiology Solution Provider”. Modern Internasional Annual Report 2010 I Modern Internasional Laporan Tahunan 2010 43 PT Modern Data Solusi Mengusung strategi yang lebih fokus dan agresif di tahun 2010, Anak perusahaan ini difokuskan untuk mengusung divisi Office Imaging yang memposisikan diri sebagai sebuah “Solution Provider” yang memberikan efisiensi biaya dan ramah lingkungan serta fokus pada penjualan Multifunction Color Copier mampu membuahkan hasil yang cukup menggembirakan. . Dengan program marketing yang lebih menjemput pasar, divisi ini melakukan begitu banyak pameran di lokasi perkantoran – perkantoran potensial. Dalam pameran tersebut konsumen bisa melihat secara langsung demo produk di lokasi pameran, bahkan mereka bisa secara langsung mendapatkan kesempatan untuk melakukan demo di kantor mereka dengan mesin yang ada. di samping juga banyak dilakukan demo mesin di Showroom RICOH di kantor pusat. Divisi ini juga memberikan dukungan sebesar – besarnya untuk konsumen, bukan hanya dalam penyediaan solusi dokumen RICOH, namun juga memberikan dukungan untuk program – program internal konsumen yang mengusung tema lingkungan “Go Green” sesuai dengan fokus RICOH Corporation sebagai perusahaan induk Global dengan mengusung visi “Your Office is the Part of the Environtment”. Di samping itu divisi juga melakukan beberapa iklan di beberapa media cetak yang memiliki segmen pembaca perkantoran. 44 Modern Internasional Annual Report 2010 I Modern Internasional Laporan Tahunan 2010 Carrying a strategy that is more focused and aggressive in the year 2010, this subsidiary was focused to carry the Office Imaging division is positioning itself as a “Solution Provider” that promotes cost efficient and environmental friendly also focus on Multifunction Color Copier selling to generate great result. With more marketing programs that meet the market demand, this division has done so many exhibitions at the potential office location. In the exhibition consumers could directly see the product demos even get the chance to conduct a demo at their office with an existing machine, also equipment demo that will be conduct at the RICOH Showroom head office. This division also provides big support for the consumer, not only providing RICOH document solutions, but also support the internal program carrying the “Go Green” theme in accordance with the focus of RICOH Corporation, as the global mother company by carrying the vision “Your Office is the Part of the Environment”. Also did some advertising in print media segment with their executive reader target. Melihat tren yang ada, Perseroan melalui divisi Office Imaging memilih untuk melakukan beberapa fokus strategis sebagai berikut : Looking at existing trends, the Company through its Office Imaging division decided to implement some strategical focus as follows Memposisikan Anak perusahaan sebagai sebuah “Document Solution Provider” yang mampu memberikan dan ramah lingkungan. Positioning the Subsidiaries as a “Document Solution Provider” that is able to promote cost efficiency and friendly environment. Memperluas segmen produk dengan fokus mengembangkan pasar Multifunction Color Copier dan menambah lini produk berkecepatan tinggi. Expanding product segment with a focus on developing the Multifunction Color Copier market and add high-speed product line. Meningkatkan pertumbuhan channel distribusi dengan memfokuskan pengembangan pada areal perkantoran potensial dengan strategi yang lebih menjemput konsumen Melakukan kegiatan promosi yang lebih menjemput konsumen seperti pameran dan demo produk di lokasi perkantoran, meningkatkan kolaborasi antar dealer dengan kegiatan dealer gathering, juga memberikan dukungan kepada para dealer untuk menjaring calon konsumen dengan mengadakan acara Open House di lokasi dealer. Di samping itu juga tetap melakukan kegiatan promosi Above The Line yang selektif sesuai dengan target pasar divisi Increase the growth of distribution channel by focusing development on potential office area with a strategy to cater the customer need. Conduct more promotion activities such as exhibitions that cater customer’s need, demos at the site offices, collaboration improvement among dealers with dealerships gathering activities, also provide support to its dealers to attract potential customers by holding the Open House at the location of the dealer. In addition, also continue to conduct Above The Line promotion that selectively targeted the market in accordance with division. memposisikan diri sebagai sebuah “Solution Provider” yang memberikan esiensi biaya dan ramah lingkungan positioned itself as a “Solution Provider”, which provide cost savings and environmentally friendly Modern Internasional Annual Report 2010 I Modern Internasional Laporan Tahunan 2010 45 Graphic Art Division Seiring dengan perkembangan Teknologi Digital, divisi Graphic Art fokus dengan menyediakan plate dan mesin Computer to Plate (“CTP”) serta mesin digital printing FujiFilm untuk industri percetakan dengan target konsumen pada percetakan media, percetakan komersial, serta digital printing. Seiring dengan industri yang ada, divisi Graphic Art melakukan berbagai perubahan dan terobosan pada tahun 2010 sebagai berikut: Along with the existing industry, a division of Graphic Art made various changes and breakthroughs in the year 2010 as follows Fokus pada penyediaan Plate dan mesin Computer To Plate (“CTP”) dengan harga yang lebih ekonomis serta ramah lingkungan yang mampu memberikas solusi cost saving bagi industri percetakan Focus by providing Plate and Computer To Plate (“CTP”) equipment at a price that is more economical and environmentally friendly which has ability to provide cost saving solution for printing industry. Untuk Bisnis Digital Printing Press, divisi memutuskan untuk fokus mengembangkan lini produk mesin wide format digital flatbed press Fujifilm Acuity yang mampu mencetak di berbagai media unik seperti acrylic, kayu, stainless steel, dan media cetak lainnya. For Press Digital Business Printing, the division decided to focus on developing a wideformat product lines machine of digital flatbed press FujiFilm Acuity that able to print in various unique medium such as acrylic, wood, stainless steel and other printing medium. Melakukan restrukturisasi organisasi dengan menerapkan sistem direct distribution. 46 Along with the development of Digital Technology, a business division of Graphic Art focus by providing plate and computer to plate (“CTP”) equipment and FujiFilm’s digital printing machine for printing industry with several costumer target such as media publisher, commercial printing, and also digital printing. Restructuring plement a the organization to imdirect distribution system. Divisi juga melakukan beberapa aktivitas untuk mendukung pengembangan bisnis Graphic Art sebagai berikut : Division also conducts several activities to support Graphic Art business development as follows Mengadakan demo on site dan workshop rutin di beberapa kota besar di Indonesia seperti Jakarta, Denpasar dan Surabaya Hold routine workshop and demo in some big cities in such as Jakarta, Denpasar and Aktif mengikuti beberapa pameran besar, diantaranya Pameran Solo Expo di bulan April 2010. Actively joined several major exhibitions, including Solo Expo in April 2010. Melakukan promosi above the line selektif namun efektif melalui media cetak seperti Print pack dan Print media. Conduct a selective the line promotion dia such as print Modern Internasional Annual Report 2010 I Modern Internasional Laporan Tahunan 2010 on site Indonesia Surabaya. yet effective Above through print mepacks, Print media. Dengan strategi tersebut, Perseroan mampu memperoleh kepercayaan dari pelanggan - pelanggan besar seperti PT. Gramedia, Temprint dan Jawa post serta pelanggan baru lainnya. With this strategy, the Company is able to gain the trust of customers - big customers such as PT. Gramedia, Temprint and Jawa Post and other new customers. Di tahun 2011, Perseroan optimis untuk mengembangkan bisnis Graphic Art ke arah yang lebih baik, didukung dengan kondisi ekonomi global dan nasional yang sudah membaik memberikan potensi pertumbuhan yang signifikan untuk pasar Graphic Art di Indonesia. Untuk menghadapi tantangan pasar yang ada, divisi memilih untuk menggunakan strategi pemasaran yang proaktif. Melalui strategi yang lebih mendekatkan diri kepada konsumen, divisi akan mengadakan berbagai aktivitas seperti gathering dan demo mesin untuk para calon konsumen yang dilakukan secara regular serta aktif mendukung berbagai kegiatan - kegiatan yang diselenggarakan oleh komunitas konsumen seperti PPGI (Persatuan Perusahaan Grafika Indonesia), FGD (Forum Grafika Digital),dan KOPI (Komunitas Printing Indonesia). In 2011, the company optimistic to develop Graphic Art business better, supported by global and national economic conditions that have been improved to provide significant growth potential for the Graphic Arts market in Indonesia. To face the existing market challenge, the division chose to use a proactive marketing strategy. This strategy is much closer to consumers with a variety of activities such as holding open houses, gathering and demo machines for potential customers that are performed regularly, actively supports a variety activities that are held by the consumer community as PPGI (Association of Indonesian Graphic Company), FGD (Forum Grafika Digital), and KOPI (Community Printing Indonesia). fokus dengan menyediakan plate dan mesin Computer to Plate (“CTP”) serta mesin digital printing FujiFilm focus by providing plate and Computer to Plate (“CTP”) equipment and FujiFilm’s digital printing machine Modern Internasional Annual Report 2010 I Modern Internasional Laporan Tahunan 2010 47 Digital Imaging Division 1. 48 Pengaruh perkembangan teknologi digital di tahun 2010 masih sangat mepengaruhi evolusi kebutuhan konsumen akan produk dan layanan fotografi. The influence of digital technology in 2010 are still affecting the evolution of consumer demand for photography. products and services Menghadapi tantangan tersebut Perseroan mengambil langkah strategis di mana di sektor ritel fotografi Perseroan melakukan konversi ritel fotografi menjadi sebuah konsep gabungan dengan gerai Convenience Store 7-Eleven. Facing this challenge the Company took a strategic step in the retail sector where The Company converted the retail photography into combination outlet concept with 7-Eleven Convenience Store. Sedangkan dari sisi produk, Perseroan melakukan transformasi fokus penjualan mesin cetak foto berbasis Wet System menggunakan Siver Halide untuk kebutuhan Long Run bervolume cetak tinggi menjadi fokus kepada solusi mesin cetak foto berbasis Dry System menggunakan teknologi Inkjet dan Dyesub untuk kebutuhan Short Run bervolume cetak sedang dan rendah. Di Samping itu Perseroan juga fokus untuk mengembangkan produk – produk akhir dengan nilai lebih seperti Photobook, Foto Studio serta fokus serta jajaran lini produk kamera digital yang memprioritaskan pada lini produk kamera digital ekonomis. In terms of products, the Company has transformed the focus of sales-based photo printing machine using Siver Halide Wet System for the Long Run needs high-volume printing to be focused on solution-based photo printing machine Dry System using inkjet technology and Short Run Dyesub to the needs of medium and low-volume printing . On the Side, the Company also focus to develop the product - the final product with added value such as Photobook, Photo Studio and the focus and range of digital camera product line that prioritizes the low end digital camera product Aktivitas pemasaran yang lebih fokus pada konsumen pun aktif dilakukan di pasar dan jaringan ritel fotografi Fuji Image Plaza dan Fujifilm Digital Imaging melalui berbagai paket penjualan dan promosi di toko. Marketing activities are more focused on consumers were actively carried out in the market and the retail network Fuji Image Plaza photography and FujiFilm Digital Imaging through a variety of sales packages and promotions in stores. Melihat perubahan perilaku konsumen dari perkembangan teknologi digital yang akan terus terjadi di masa mendatang, divisi berkomitmen untuk: Looking at changes in consumer behavior from the development of digital technology that will happen in the future, the division is committed to: Melakukan melakukan konversi ritel fotografi menjadi sebuah konsep gabungan dengan gerai Convenience Store 7-Eleven. Modern Internasional Annual Report 2010 I Modern Internasional Laporan Tahunan 2010 1. Perform retail photography conversion to become a unique combination with 7-Eleven Convenience outlet. 2. Fokus pada mesin cetak Dry System menggunakan teknologi Inkjet dan Dyesub untuk kebutuhan Short Run dengan volume cetak sedang dan rendah. 2. 3. Fokus mengembangkan produk akhir dengan nilai tambah yang sesuai dengan perkembangan pasar. 3. Focus on developing the final product with value added that adjusted to the market development. 4. Fokus mengembangkan produk kamera digital ekonomis. 4. Focus on developing low end digital camera products. Perseroan melakukan konversi ritel fotogra menjadi sebuah konsep gabungan dengan gerai Convenience Store 7-Eleven. using inkjet and Dyesub technology for a Short Run purpose with a medium and low printing volume. The Company converted the retail photography into combination outlet concept with 7-Eleven Convenience Store. Modern Internasional Annual Report 2010 I Modern Internasional Laporan Tahunan 2010 49 Voucher Isi Seluler Pre Paid Cellular reload Fokus pada pengembangan penjualan melalui gerai – gerai ritel terutama jaringan Convenience Store 7-Eleven dan memelihara pasar pada jaringan ritel Fuji Image Plaza, Fujilm Digital Imaging dan agen. focusing on developing sales through retail outlets, especially tissue 7-Eleven Convenience Store and maintain the market at the retail network Fuji Image Plaza, Fujilm Digital Imaging and agents. 50 Divisi Voucher Isi Ulang Selular di tahun 2010 fokus pada pengembangan penjualan melalui gerai – gerai ritel terutama jaringan Convenience Store 7-Eleven dan memelihara pasar pada jaringan ritel Fuji Image Plaza, FujiFilm Digital Imaging dan agen. Perseroan juga melakukan pengkajian jalur distribusi yang lebih selektif sehingga Perseroan bisa fokus pada lini produk – produk yang lebih menguntungkan. Pre Paid Cellular Reload Division in 2010 focusing on developing sales through retail outlets, especially tissue 7-Eleven Convenience Store and maintain the market at the retail network Fuji Image Plaza, FujiFilm Digital Imaging and agents. The Company also reviews a more selective distribution channels so that the Company can focus on product line - a more profitable product. Perseroan pun banyak melakukan kegiatan promosi yang dilakukan bersama dengan operator di outlet – outlet penjualan seperti program hadiah langsung bersama Indosat, program promosi berhadiah langsung bersama Telkomsel, Indosat dan beberapa program promosi lainnya. Melalui program – program ini perseroan mampu menjaring potensi pasar dari konsumen langsung di pasar ritel Convenience Store 7-Eleven. The Company also did a lot of promotional activities conducted jointly with the operator at sales outlets such as direct rewards program with Indosat, prize promotion programs directly with Telkomsel, Indosat and several other promotional programs. Through these programs the company is able to capture the potential market for direct consumer retail market in 7-Eleven Convenience Store. Di tahun 2011, Perseroan berkomitmen untuk mengembangkan pasar telekomunikasi terutama melalui penambahan jaringan retail Convenience Store 7-Eleven disamping memelihara kinerja pada jaringan ritel Fuji Image Plaza, FujiFilm Digital Imaging dan agen yang ada. In 2011, the Company is committed to developing the telecommunications market, especially through the addition of retail network of 7-Eleven Convenience Store in addition to maintaining the performance of the retail network Fuji Image Plaza, FujiFilm Digital Imaging and existing agents. Perseroan pun memilih untuk melakukan strategi pemasaran yang lebih agresif dan kreatif dengan menggandeng para operator untuk bersama – sama melakukan kegiatan promosi untuk mengembangkan pasar yang ada baik dari konsumen lama maupun calon konsumen potensial lainnya. The Company also chose to perform a more aggressive marketing strategy and creative by cooperating with operators to collectively - as a promotion to develop existing markets better than older consumers as well as other potential prospects. Modern Internasional Annual Report 2010 I Modern Internasional Laporan Tahunan 2010 Modern Internasional Annual Report 2010 I Modern Internasional Laporan Tahunan 2010 51 Laporan Manajemen Management Report 52 Modern Internasional Annual Report 2010 I Modern Internasional Laporan Tahunan 2010 Modern Internasional Annual Report 2010 I Modern Internasional Laporan Tahunan 2010 53 Laporan Manajemen Management Report Analisa manajemen Management analysis 54 Analisa manajemen ini disajikan berdasarkan angka-angka Laporan Auditor Independen konsolidasi Perseroan dan Anak perusahaan yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Purwantono, Suherman & Surja dengan pendapat wajar tanpa pengecualian. Management analysis is presented based on the numbers of Independent Auditors of the Company and its Subsidiaries’consolidated financial statement which have been audited by the Public Accountants, Purwantono Suherman & Surja in a qualified opinion. Laporan Laba Rugi Konsolidasi untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009 telah kami sesuaikan dengan tidak disertakannya ( tidak dikonsolidasi ) Laba Rugi PT Honoris Industry karena Perseroan telah menjual penyertaan saham pada PT Honoris Industry yang bergerak di bidang manufaktur kamera konvensional pada tanggal 30 Desember 2009. Laporan Laba Rugi Konsolidasi ini kami sebut sebagai Laporan Laba Rugi Konsolidasi Proforma yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009, laporan ini juga disusun oleh Kantor Akuntan Publik Purwantono, Suherman & Surja ( dahulu bernama Kantor Akuntan Publik Purwantono, Sarwoko & Sandjaja ). Data-data pertumbuhan selama 5 (lima) tahun terakhir dapat dilihat pada ikhtisar Keuangan yang merupakan bagian dari laporan tahunan ini. Consolidated Statements of Income for the year ended December 31, 2009 has been adjusted with no inclusion (unconsolidated) income statement of PT Honoris Industry because the company has sold its investment in PT Honoris Industry ( Conventional Camera Manufacturer) on December 30, 2009. Consolidated Statements of Income is referred to as the ProForma Consolidated Income Statements ended December 31, 2009, this report also prepared by the Public Accountants, Purwantono, Suherman & Surja (formerly named the Office of Public Accountants, Purwantono, Sarwoko & Sandjaja). The growth data for 5 (five) years can be seen in Financial Highlights , which is part of this annual report 1.Pertumbuhan Penjualan Bersih 1. Net Sales Growth Penjualan bersih pada tahun 2010 mencapai Rp.733 milyar, terjadi penurunan sebesar -2,7% bila dibandingkan dengan pencapaian penjualan pada tahun 2009 sebesar Rp.753,4 milyar. Penurunan ini terutama disebabkan oleh penurunan penjualan produk film, kamera konvensional dan voucher isi ulang selular secara signifikan. Perkembangan teknologi digital seperti perkembangan teknologi handphone juga turut memberikan kontribusi pada penurunan penjualan produk Digital Imaging. Sedangkan secara total produk-produk Industrial Imaging seperti Medical, Graphic Arts dan Office Imaging ( Ricoh ) masih menunjukkan pertumbuhan . Net sales in 2010 reached Rp.733 billion, a decrease of -2.7% when compared to that achieved sales in 2009 amounted to Rp.753, 4 billion. This decrease was mainly caused by lower sales of conventional film, camera and also mobile cellular refill voucher significantly. The development of digital technologies such as mobile phone technology also contributed to the decline in sales of Digital Imaging products. While the total Industrial Imaging products such as Medical Imaging, Graphic Arts and Imaging Office (Ricoh). is still growing. Modern Internasional Annual Report 2010 I Modern Internasional Laporan Tahunan 2010 I Laporan Manajemen I Management Report Bisnis baru Anak perusahaan di bidang retail dengan mengusung brand 7-Eleven telah menunjukan pertumbuhan yang cukup positif di tahun 2010 dengan kontribusi penjualannya sebesar 10%. Perseroan dan Anak perusahaan melihat bahwa konsep Toko 7-Eleven sebagai toko yang unik dan menawarkan berbagai kenyamanan dan kebutuhan bagi pelanggannya dapat diterima dengan baik oleh para pelanggan atau masyarakat di Jakarta dan sekitarnya, sehingga Perseroan dan Anak perusahaan berkeyakinan bahwa bisnis 7-Eleven ini akan menjadi kontributor utama dalam pertumbuhan penjualan di masa-masa selanjutnya. 2.Pertumbuhan Laba Usaha dan Laba Bersih Laba usaha pada tahun 2010 mencapai Rp.47,4 milyar, naik sebesar Rp. 6,1 milyar bila dibandingkan dengan Laba Usaha pada tahun 2009 sebesar Rp. 41,3 milyar. Hal ini menunjukkan kebijakan Perseroan dan Anak perusahaan untuk mengembangkan penjualan di divisi Industrial Imaging telah memberikan dampak positif pada Laba Usaha, disamping itu pengendalian biaya operasional perusahaan secara efesien dan efektif melalui konversi ritel fotografi ke konsep gabungan dengan gerai Convenience Store 7-Eleven serta keberhasilan restrukturisasi biaya operasional seperti biaya sewa, biaya listrik, dan biaya lainnya juga turut memberi andil dalam kenaikan Laba Usaha tahun 2010. New business in retail subsidiary with carrying brand 7-Eleven has shown some positive growth in 2010 with a contribution of 10% of sales. The Company and its Subsidiaries noticed that the concept of 7-Eleven Convenience Stores is a unique store that offers all the convenience and needs of its customers. It was well received by customers or the community in Jakarta and surrounding areas, so the Company and its Subsidiaries are convinced that 7-Eleven Convenience Store business will become a major contributor to their sales growth in the future. 2. The Growth of Operating Income and Net Income Operating income in 2010 reached Rp. 47, 4 billion, an increase of Rp. 6,1 billion compared to operating income in 2009 amounted to Rp 41, 3 billion. This shows the policy of the Company and its Subsidiaries to develop sales in the Industrial Imaging division has a positive impact on operating income, beside that to control operational cost efficiently and effectively through the conversion of photography retail outlets with combination concept with 7-Eleven Convenience Store as well as the success of restructuring operational costs such as rental costs, electricity costs, and other costs also contributed to the increase in operating income in 2010. Sedangkan Laba Bersih pada tahun 2010 sebesar Rp.41,9 milyar, yang berarti naik sebesar Rp.23,7 milyar bila dibandingkan dengan Laba Bersih pada tahun 2009 sebesar Rp. Rp.18,2 milyar.Kenaikan laba bersih ini merupakan hasil dari strategi Perseroan dan Anak Perusahaan untuk fokus pada produk-produk bermargin tinggi dan strategi untuk menutup toko dan unit bisnis yang tidak menguntungkan. Di samping itu, kebijakan Perseroan dan Anak perusahaan untuk menjual sebagian aset perusahaan (tanah dan bangunan) yang tidak produktif telah membukukan laba penjualan aset tetap pada tahun 2010 sebesar Rp. 34,8 milyar. Pada saat yang bersamaan kebijakan Perseroan dan Anak perusahaan untuk melakukan restrukturisasi pinjaman bank pada tahun 2010 juga telah memberikan andil dalam pengendalian biaya bunga. Laba penjualan aset tetap dan biaya bunga yang terkendali merupakan faktor utama dari kenaikan Laba Bersih tahun 2010. While Net Income in 2010 reached the amount of Rp. 41, 9 billion, which means an increase of Rp. 23, 7 billion when compared with net income in 2009 amounted to Rp. Rp.18, 2 billion. The increase of net income was a result of the strategy of the Company and its Subsidiaries to focus on high-margin products and strategies to close the store and business units that are not profitable. In addition, the policy of the Company and its Subsidiaries to sell some company’s assets (land and buildings) that are not productive has posted a gain on sale of fixed assets in 2010 amounted to Rp.34, 8 billion. At the same time the policy of the Company and its Subsidiaries to restructure the bank loans in 2010 has also contributed to control interest expense. Gain on sale of fixed assets and interest expense under control is the main factor of the increase in net income in 2010. 3.Pertumbuhan Jumlah Aset dan Jumlah Ekuitas 3. Growth in Total Assets and Total Equity Jumlah aset pada tanggal 31 Desember 2010 adalah Rp.793,6 milyar, naik sebesar Rp.20,6 milyar atau 2,7 % dibandingkan dengan jumlah Aset pada tanggal 31 Desember 2009 yang berjumlah Rp. Rp.773,0 milyar. Peningkatan jumlah aset ini terutama berasal dari kenaikan jumlah aset tetap dan jumlah aset lancar. Kenaikan jumlah aset ini terutama berasal dari investasi di bisnis 7-Eleven. Jumlah Ekuitas pada tanggal 31 Desember 2010 adalah sebesar Rp.368,4 milyar naik sebesar Rp.38,9 milyar atau 11,8% dibandingkan dengan jumlah Ekuitas pada tanggal 31 Desember 2009 yang berjumlah Rp.329,5 milyar dimana kenaikan tersebut disumbangkan dari Laba Bersih Perseroan pada tahun 2010. Total assets at 31 December 2010 was Rp.793, 6 billion, an increase of Rp.20, 6 billion or 2.7% compared with total assets at 31 December 2009 which amounted to Rp. Rp.773, 0 billion. Increase in total assets was primarily derived from the increase in the number of fixed assets and current assets. The increase in total assets was primarily derived from investments in 7-Eleven business. Total Equity at 31 December 2010 amounted to Rp.368, 4 billion, an increase of Rp.38, 9 billion or 11.8% compared with the total Equity at 31 December 2009 amounted to Rp.329, 5 billion which the increase was contributed from Company’s Net income in 2010. I Laporan Manajemen I Management Report I Modern Internasional Annual Report 2010 I Modern Internasional Laporan Tahunan 2010 55 4.Likuiditas 4. Liquidity Likuiditas adalah kemampuan perusahaan n untuk memenuhi seluruh kewajiban jangka pendek (kewajiban lancar) yang diukur dengan membandingkan jumlah aset lancar dengan jumlah kewajiban lancar. Tingkat likuiditas konsolidasi Perseroan dan Anak perusahaan pada tahun 2010 meningkat bila dibandingkan dengan tahun 2009. Tingkat likuiditas tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 masing-masing sebesar 183,3% dan 128,7%. Liquidity is the company’s ability to meet all shortterm liabilities (current liabilities) is measured by comparing current assets to total current liabilities. The level of liquidity of the Company and its Subsidiaries in 2010 increased when compared with the year 2009. The level of liquidity December 31, 2010 and 2009, respectively 183.3% and 128.7%. 5. Solvabilitas 5. Solvability Solvabilitas adalah kemampuan perusahaan untuk memenuhi seluruh kewajibannya, yang diukur dengan membandingkan jumlah kewajiban dengan jumlah asetnya ataupun membandingkan jumlah kewajiban dengan jumlah ekuitasnya. Perbandingan antara jumlah kewajiban dengan jumlah aset Perseroan dan Anak perusahaan pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 masing-masing adalah 53,6% dan 57,4%, sedangkan perbandingan antara jumlah kewajiban dengan jumlah ekuitas masing-masing adalah 115,4 % dan 134,6%. Tingkat likuiditas dan solvabilitas yang lebih baik pada tahun 2010 merupakan hasil dari restrukturisasi pinjaman bank serta kebijakan Perseroan untuk menjual aset yang tidak produktif di mana sebagian hasil penjualan tersebut digunakan untuk melunasi hutang – hutang Perseroan dan Anak perusahaan. Angka persentase yang semakin rendah menunjukan tingkat solvabilitas yang lebih baik, yang berarti kemampuan Perusahaan untuk memenuhi seluruh kewajibannya semakin baik. Solvability is the ability of companies to meet all its liabilities, which is measured by comparing total liabilities to total assets or total liabilities compared with the amount of total equity. Comparison between total liabilities by total assets of the Company and its Subsidiaries on December 31, 2010 and 2009, respectively 53.6% and 57.4%, while the ratio between total liabilities by total equity, respectively 115.4% and 134 , 6%. The better level of liquidity and solvability in 2010 is the result of the restructuring of bank loans and the policy of the Company to sell unproductive assets where the proceeds were used partly to pay off debts of the Company and its Subsidiaries the lower of percentage show the better level of solvability, which means the Company’s ability to meet all its liabilities is going better. 6. Imbal Hasil Ekuitas dan Investasi 6. Return on Equity and Investment Imbal hasil Ekuitas (return on equity) adalah kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba bersih melalui jumlah ekuitas yang dimilikinya, yang diukur dengan membandingkan laba bersih dengan jumlah ekuitas. Tingkat imbal hasil ekuitas Perseroan dan Anak perusahaan untuk tahun 2010 dan 2009 adalah 11,4% dan 5,5%, sedangkan tingkat imbal hasil investasi Perseroan dan Anak perusahaan masing-masing pada tahun 2010 dan 2009 adalah 5,3% dan 2,4%. Return on equity is the company’s ability to generate net income from it’s total equity, which is measured by comparing the net income to total equity. Rate of return on equity of the Company and its Subsidiaries for the years 2010 and 2009 was 11.4% and 5.5%, while return on investment of the Company and its Subsidiaries respectively in 2010 and 2009 was 5.3% and 2.4 %. 7. Dampak Perubahan Nilai Tukar Mata Uang Asing 7. The Impact of Change in Foreign Exchange Rate Seperti yang dilaporkan dalam laporan keuangan konsolidasi, yang merupakan bagian tak terpisahkan dari laporan tahunan ini, pada tanggal 31 Desember 2010 Perseroan dan Anak perusahaan memiliki aset dan kewajiban dalam mata uang asing sebagai berikut: 56 As reported in the consolidated financial statements, which are an integral part of this annual report, on December 31, 2010 the Company and its Subsidiaries owned the assets and liabilities denominated in foreign currencies as follows: Modern Internasional Annual Report 2010 I Modern Internasional Laporan Tahunan 2010 I Laporan Manajemen I Management Report ekuivalen rupiah aset assets AS$2.478.633 22.285.389.303 foreign currency equivlent in Rupiah AS$2,478,633 22,285,389,303 Yen1.110.490 122.470.667 Yen1,110,490 122,470,667 Sin$592 4.132.518 Sin$592 4,132,518 22.411.992.488 22,411,992,488 total AS $ 3.819.285 34.339.191.435 A AS $ 3,819,285 34,339,191,435 Yen 45.852.660 5.056.872.071 Y Yen 45,852,660 5,056,872,071 Y Sin $ 517.691 3.613.796.383 Sin $ 517,691 3,613,796,383 Euro 7.852 93,876.863 Euro 7,852 93,876,863 GBP 295 4.098.670 GBP 295 4,098,670 43.107.835.422 43,107,835,422 20.695.842.934 20,695,842,934 31 Des 2010 31 Des 2010 $ 8.991,00 Rp 9.400,00 $ 8,991.00 Rp 9,400.00 $ 110,29 Rp 101,7 $ 110.29 Rp 101.7 $ 6.980,61 Rp 6.698,67 $ 6,980.61 Rp 6,698.67 $ 13.893,80 Rp 15.114,36 $ 13,893.80 Rp 15,114.36 $ 11. 955,79 Rp 13.509,73 $ 11,955.79 Rp 13,509.73 I Laporan Manajemen I Management Report I Modern Internasional Annual Report 2010 I Modern Internasional Laporan Tahunan 2010 57 Sumber Daya Manusia Human Resources Menghadapi perkembangan strategi Perseroan dalam pengembangan agresif pada lini bisnis Convenience Store 7-Eleven, Perseroan dituntut untuk melakukan pengembangan sumber daya manusia dalam volume besar dengan kemampuan memberikan produktivitas tinggi, semangat, motivasi, dan memiliki keahlian di bidang makanan siap saji dan convenient item lainnya. Facing the development of strategies in the development of aggressive in-line retail business 7-Eleven Convenience Store, the Company is required to perform human resource development in large volumes with the ability to deliver high productivity, spirit, motivation, and expertise in the sector of fresh food and beverages beside other convenient item. Melihat kebutuhan tersebut Perseroan melakukan beberapa langkah pengembangan sumber daya manusia yaitu sebagai berikut : Seeing this need we have put some effort to develop the human resources as follows: 1. Investasi Human Resources Information System un- 1.Investment Human Resources Information System to assist the human resource system in the form of tuk membantu sistem sumber daya manusia beruemployee data management, recruitment, manpa manajemen data karyawan, rekruitmen, manaagement training, and management competence jemen pelatihan, dan manajemen kompetensi that is more controlled with more efficient but yang lebih terkontrol dengan lebih efisien namun effective in accordance with aggressive growth efektif sesuai dengan rencana pertumbuhan agresif plans 7-Eleven Convenience Store in the future. Convenience Store 7-Eleven di masa mendatang. 2. Pembangunan Pusat Pelatihan dengan konsep 2.Development of Training Centre with the concept of Learning, Execution, and Improvement, Learning, Execution, dan Improvement, di mana where at this training center, existing resources pada pusat pelatihan ini, sumber daya yang ada will be trained and given special certification by akan dilatih dan diberikan sertifikasi khusus denthe training system following the global-class gan sistem pelatihan mengikuti standar berkelas standards in accordance with the standards of global sesuai dengan standar pelatihan dari prinsitraining of the principal 7-Eleven Inc. to be able pal 7-Eleven Inc. untuk bisa mempelajari, mengekto learn, execute on the field and to develop comsekusi di lapangan dan melakukan pengembangan petence in accordance with industry challenges kompentensi sesuai dengan tantangan industri in the market. Through the concept of Servant di pasar. Melalui konsep Servant Leadership, diLeadership, is expected to front line starting from harapkan lini terdepan dimulai dari pramusaji the waitress could have the courage to show mampu memiliki keberanian untuk menunjukleadership that is more familiar with the market. kan kepemimpinan yang lebih mengenal pasar 58 Modern Internasional Annual Report 2010 I Modern Internasional Laporan Tahunan 2010 I Sumber Daya Manusia I Human Resources I Di tahun 2010 pun, untuk memenuhi kebutuhan sumber daya manusia yang cukup tinggi dari pengembangan agresif gerai 7-Eleven, Perseroan melakukan pengembangan dan pencarian sumber daya manusia baru mulai dari lini pramusaji hingga level manajemen untuk mencapai kinerja operasional yang memiliki keahlian khusus di bidang ritel makanan dan minuman siap saji. yang tepat sasaran namun efisien. Berbagai pelatihan juga dilakukan oleh Perseroan untuk mempersiapkan kemampuan dan keahlian khusus di bidang ini baik secara internal maupun pelatihan external dengan standar berkelas dunia dari prinsipal 7-Eleven Inc. di dalam maupun di luar negeri. . In 2010 also, to meet the needs of human resources from developing aggressive high volume 7-Eleven outlets, the Company undertook the development and the search for new human resources ranging from waiters line up to the level of management to achieve operational performance which has special expertise in the field of retail Fresh food and beverages with the right target yet efficient. Various trainings were also made by the Company to prepare the special capabilities and expertise in this field, both internal and external training with world-class standard of 7-Eleven Inc. principals in Indonesia or abroad. Sedangkan untuk bisnis Industrial Imaging, perseroan melakukan pemeliharaan, pengembangan dan pelatihan selektif menyesuaikan dengan kebutuhan kompetensi dari industri yang ada. As for Industrial Imaging business, the company conducted maintenance, development and training selectively adapt to the needs of the competence of existing industry. Melakukan pengembangan sumber daya manusia dalam volume besar dengan kemampuan memberikan produktivitas tinggi, semangat, motivasi, dan memiliki keahlian di bidang makanan siap saji dan convenient item lainnya. Perform human resource development in large volumes with the ability to deliver high productivity, spirit, motivation, and expertise in the sector of fresh food and beverages beside other convenient item. Modern Internasional Annual Report 2010 I Modern Internasional Laporan Tahunan 2010 59 Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility 60 Modern Internasional Annual Report 2010 I Modern Internasional Laporan Tahunan 2010 Keseimbangan menjadi faktor penting bagi Perseroan dalam melakukan aktivitas Bisnis sebagai latar belakang tanggung jawab Perseroan terhadap lingkungan Sosial. Melalui berbagai kegiatan - kegiatan untuk “berbagi” kepada sesama yang berkekurangan, korban bencana alam, pendidikan, budaya, lingkungan dan berbagai kegiatan lainnya, Perseroan berusaha untuk ikut berpartisipasi dalam rangka menjaga keseimbangan antara sektor bisnis dengan sektor lingkungan sosial. The balance becomes an important factor for the Company in conducting activities business as background to the environmental responsibility of the Company Social. Through various activities to “share” with others needy, victims of natural disasters, education, culture and various other activities. The Company seeks to participate in order to maintain balance between the business sector and the social environment sector. Tujuan dari kegiatan Corporate Social Resposibility yang dilakukan PT Modern Internasional Tbk diantaranya adalah untuk memberikan manfaat dan partisipasi Perseroan dalam memajukan kesejahteraan masyarakat yang masih membutuhkan, berpartisipasi dalam pendidikan masyarakat, serta ikut andil dan bersimpati bagi masyarakat yang mengalami bencana maupun musibah dengan memanfaatkan seluruh aset dan fasilitas yang dimiliki Perseroan. Melalui kegiatan Corporate Social Responsibility ini, Perseroan ingin menunjukkan sebuah bentuk kepedulian dan tanggung jawab kepada lingkungan dan masyarakat Indonesia sebagai bagian dari keseimbangan kehidupan. The purpose of Corporate Social Resposibility made by PT Modern Internasional Tbk. is to provide benefits and participation of the Company in advancing the welfare of people who are still in need, in public education, as well as contribute to and sympathy for the people who experienced the disaster or accident by utilizing all assets and facilities owned by the Company. Corporate Social Responsibility Through these activities, the company wanted to show a form of awareness and responsibility to the environment and people of Indonesia as part of a balanced life. Selama tahun 2010, Perseroan memberikan kepedulian sosial dalam bentuk partisipasi sumbangan dan kepedulian di panti asuhan parapatan dan anak jalanan, kepedulian kepada para korban bencana alam di Merapi dan Mentawai dengan menggelar acara kepedulian sosial bersama UNICEF melalui kegiatan pentas amal melalui musik di gerai – gerai Convenience Store 7-Eleven, serta berpartisipasi dalam bidang pendidikan bekerja sama dengan Sekolah Bina Nusantara di mana gerai Convenience Store 7-Eleven memberikan kesempatan bagi pelajar sekolah dasar Bina Nusantara untuk belajar mekanisme operasional gerai Convenience Store 7-Eleven secara langsung, Donasi terhadap budaya Batik melalui penyisihan sebagian penjualan minuman beku berkarbonasi Slurpee dan Big Bite Hotdog dengan kemasan bermotif batik, juga kepedulian ramah lingkungan melalui penggunaan lampu LED di gerai – gerai Convenience Store 7-Eleven yang hemat energi, selain itu Perseroan juga memberikan perhatian khusus kepada organisasi masyarakat keagamaan yang berada di sekitar kantor maupun pabrik dengan memberikan sumbangan tetap melalui dana Zakat Infak, dan Sodakoh (ZIS), serta ikut berpartisipasi memotong binatang Qurban. During the year 2010, the Company provides social care in the form of donations and participation in an orphanage caring parapatan and street children, care to victims of natural disasters in the Mentawai Merapi and social awareness by holding events with UNICEF through charity performances through music in the stores - Convenience stores 7-Eleven, as well as participating in education in collaboration with Bina Nusantara School where outlets Convenience Store 7-Eleven provides an opportunity for elementary school students of Bina Nusantara to study the operational mechanism stores 7-Eleven Convenience Store directly, donation for batik culture through certain value from frozen carbonated drink Slurpeee and Big Bite e Hot Dog with special batik packaging in store sales, Environmentaly friendly care through low energy LED lamp usage in store, in addition, the Company also gives attention specific to the organization of religious communities around the office or factory by donating money and equipment through Zakat funds donated and Sodakoh (ZIS), as well as participating in Hari Raya Idul Qurban. Perseroan juga tetap berkomitmen untuk terus membina dan mendukung aktivitas UKM dengan melakukan pembinaan pemasok – pemasok berskala kecil dan menengah. The Company also remains committed to continue fostering and supporting activities of Small Medium Enterprises by conducting suppliers coaching. Tanggung Jawab Sosial Perusahaan I Corporate Social Responsibility I Modern Internasional Annual Report 2010 I Modern Internasional Laporan Tahunan 2010 61 62 Modern Internasional Annual Report 2010 I Modern Internasional Laporan Tahunan 2010 Informasi Perusahaan Corporate Information 63 Informasi Pemegang Saham Shareholders Information NAMA PERUSAHAAN COMPANY NAME PT MODERN INTERNASIONAL Tbk . PT MODERN INTERNASIONAL Tbk . SITUS RESMI www.moderninternasional .co .id WEBSITE www.moderninternasional .co .id HUBUNGAN INVESTOR Jl. Matraman Raya 12 Lt. 7 Jakarta Timur 13150 Indonesia INVESTOR RELATIONS Jl. Matraman Raya 12 Lt. 7 Jakarta Timur 13150 Indonesia INFORMASI SAHAM Modal saham 1.200.000.000 Modal ditempatkan dan disetor penuh 639.817.902 saham SHARE INFORMATION Authorized shares 1,200,000,000 Number of shares-issued and fully paid 639,817,902 SIMBOL SAHAM MDRN PENCATATAN SAHAM Bursa Efek Indonesia BIRO ADMINISTRASI EFEK PT. EDI Indonesia Divisi Biro Administrasi Efek Wisma SMR Jl. Laksda. Yos Sudarso Kav. 89 Jakarta 14350 Indonesia Tel (021) 651 5130 wFAX (021) 651 5131 KANTOR AKUNTAN PUBLIK PURWANTONO, SUHERMAN & SURJA Jakarta Stock Exchange Building Tower 2, 7th Floor Jl. Jend. Sudirman Kav. 52 - 53 Jakarta 12190 Tel (021) 5289 5000 FAX (021) 5289 4100 KETERANGAN RUPS 25 Mei 2011 64 TICKER SYMBOL MDRN STOCK EXCHANGE LISTING Indonesia Stock Exchange SHARE REGISTER PT. EDI Indonesia Divisi Biro Administrasi Efek Wisma SMR Jl. Laksda. Yos Sudarso Kav. 89 Jakarta 14350 Indonesia Tel (021) 651 5130 FAX_(021) 651 5131 PUBLIC ACCOUNTANT PURWANTONO, SUHERMAN & SURJA Jakarta Stock Exchange Building Tower 2, 7th Floor Jl. Jend. Sudirman Kav. 52 - 53 Jakarta 12190 Tel (021) 5289 5000 FAX (021) 5289 4100 RUPS INFORMATION 25 May 2011 Modern Internasional Annual Report 2010 I Modern Internasional Laporan Tahunan 2010 I Informasi Perusahaan I Corporate Information I Anak Perusahaan S u b s i d i a r i e s PT MODERN PUTRAINDONESIA Jl. Matraman Raya No. 12 Jakarta 13150 Indonesia Tel (021) 280 1000 Fa x (021) 858 2347, 858 1620 PT MODERN DATA SOLUSI Jl. Matraman Raya No. 12 Jakarta 13150 Indonesia Tel (021) 280 1000 Fa x (021) 858 2347, 858 1620 PT MODERN PHOTO INDUSTRY Kantor & Pabrik I [Office & Factory I] Jl. Raya Bekasi KM. 25 Jakarta 13910 Indonesia Tel (021) 460 0446 Fa x (021) 460 1114 Pabrik II [Factory II]: Jl. Modern Industri III No. 3 Kawasan Industri Modern, Cikande Km-68 Serang, Banten Indonesia Tel (0254) 400 830 Fa x (0254) 400 832 I Informasi Perusahaan I Corporate Information I Modern Internasional Annual Report 2010 I Modern Internasional Laporan Tahunan 2010 65 PERNYATAAN DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI ATAS KEBENARAN ISI LAPORAN TAHUNAN PT MODERN INTERNASIONAL TBK 2010 Statements of Board Commissioners and Directors on the Truth of PT Modern Internasional Tbk 2010 Annual Report Kami yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa: We are the hereunder signed, stated that: 1. Bertanggung jawab atas penyusunan dan penyajian Laporan Tahunan Perusahaan. Responsible for the compilation and presentation of the Company’s Annual Report. 2. Semua informasi dalam Laporan Tahunan telah sesuai lengkap dan benar. All information has been the truth and fully disclosed. 3. Laporan Tahunan Perusahaan tidak mengandung informasi atau fakta material yang tidak benar dan tidak menghilangkan informasi atau fakta material. The Company’s Annual Report does not contain incorrect information or material facts and does not deliberately hide information or facts which material in nature. Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya. This statement has states only the truth. Jakarta, Mei 2011 Jakarta, May 2011 66 Modern Internasional Annual Report 2010 I Modern Internasional Laporan Tahunan 2010 Modern Internasional Annual Report 2010 I Modern Internasional Laporan Tahunan 2010 67 Laporan Auditor Independen Independent Auditor’s Report 68 Modern Internasional Annual Report 2010 I Modern Internasional Laporan Tahunan 2010 Modern Internasional Annual Report 2010 I Modern Internasional Laporan Tahunan 2010 69 70 Modern Internasional Annual Report 2010 I Modern Internasional Laporan Tahunan 2010 PT Modern Internasional Tbk dan anak perusahaan/and subsidiaries Laporan keuangan konsolidasi beserta laporan auditor independen tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009/ Consolidated financial statements with independent auditors’ report years ended December 31, 2010 and 2009 The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language. PT MODERN INTERNASIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI BESERTA LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGALTANGGAL 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 PT MODERN INTERNASIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS WITH INDEPENDENT AUDITORS’ REPORT YEARS ENDED DECEMBER 31, 2010 AND 2009 Daftar Isi Table of Contents Halaman/ Page Laporan Auditor Independen Independent Auditors’ Report Neraca Konsolidasi …………………………………… 1-2 ...................................... Consolidated Balance Sheets Laporan Laba Rugi Konsolidasi …………………….. 3 ………………… Consolidated Statements of Income Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasi …………... 4 Consolidated Statements of Changes …………………………… in Shareholders’ Equity Laporan Arus Kas Konsolidasi ……………………… 5-6 ...………… Consolidated Statements of Cash Flows Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi ……. 7-79 …. Notes to the Consolidated Financial Statements *************************** The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language. PT MODERN INTERNASIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASI 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2010 PT MODERN INTERNASIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED BALANCE SHEETS December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) Catatan/ Notes 2009 ASET ASET LANCAR Kas dan setara kas Piutang usaha Pihak ketiga - setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai sebesar Rp3.286.173.359 pada tahun 2010 dan Rp1.945.524.435 pada tahun 2009 Piutang hubungan istimewa, bersih Piutang lain-lain, bersih Persediaan - setelah dikurangi penyisihan persediaan usang sebesar Rp410.678.587 pada tahun 2010 dan Rp232.577.818 pada tahun 2009 Pajak dibayar dimuka Biaya dibayar di muka dan uang muka Uang muka investasi saham Jumlah Aset Lancar ASET TIDAK LANCAR Aset tetap - setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp427.936.607.968 pada tahun 2010 dan Rp426.328.767.437 p ada tahun 2009 Aset pajak tangguhan Selisih lebih biaya perolehan penyertaan atas aset bersih Anak Perusahaan - bersih Taksiran tagihan pajak Sewa dibayar di muka jangka panjang Setoran jaminan Beban tangguhan hak atas tanah Biaya waralaba awal, bersih Aset disewakan - setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp12.233.033.204 pada tahun 2010 dan Rp1.984.397.611 pada tahun 2009 Pinjaman direksi dan karyawan Piutang hubungan istimewa Aset lain-lain ASSETS 17.500.572.952 136.816.482.433 123.345.000 58.121.201.293 2c,2o,2q,4 2d,2o,2q,5 2e,2q,6 2q,7,31 9.736.563.489 120.916.292.083 250.424.291 93.414.145.564 505.860.924.150 Total Current Assets 2f,8,14, 17,21 2p,16 169.641.798.405 1.048.857.249 197.662.573.406 2g,8,31 110.852.843.069 9 539.995.091.638 Third parties - net of allowance for impairment losses of Rp3,286,173,359 in 2010 and Rp1,945,524,435 in 2009 Due from related parties, net Other receivables, net Inventories - net of allowance for inventory obsolescence of Rp410,678,587 in 2010 and Rp232,577,818 in 2009 Prepaid taxes Prepaid expenses and advance payments Advance for investment in shares of stock 119.700.683.558 3.243.576.998 6.826.655.998 CURRENT ASSETS Cash and cash equivalents Accounts receivable - trade 177.853.524.805 19.626.495.711 2h,10,14,17 2p,16 141.542.535.297 19.831.038.632 1.734.807.645 13.479.528.405 4.168.949.260 1.871.684.960 21.929.297.539 2j,11 16 2g 3.159.920.662 16.011.836.923 13.314.305.957 3.117.225.229 2.141.265.326 24.668.686.726 NON-CURRENT ASSETS Property, plant and equipment net of accumulated depreciation of Rp427,936,607,968 in 2010 and Rp426,328,767,437 in 2009 Deferred tax assets Excess of cost of investments over the equity in net assets of Subsidiaries - net Estimated claims for tax refund Prepaid long-term rent Security deposits Deferred landrights acquisition cost Initial franchise cost, net 182.394.395 71.183.098 718.494.668 42.429.076.048 Leased property - net of accumulated depreciation of Rp12,233,033,204 in 2010 and Rp1,984,397,611 in 2009 Loans to officers and employees Due from related parties Other assets 9.004.700.424 45.485.571 3.952.382.178 2k 2m,23 2e,2l,6,12 2e,6 2e 13,31 Jumlah Aset Tidak Lancar 253.666.856.498 267.187.962.961 Total Non-Current Assets JUMLAH ASET 793.661.948.136 773.048.887.111 TOTAL ASSETS Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan. The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements. 1 The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language. PT MODERN INTERNASIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASI (lanjutan) 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2010 PT MODERN INTERNASIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED BALANCE SHEETS (continued) December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) Catatan/ Notes 2009 LIABILITIES AND SHAREHOLDERS' EQUITY KEWAJIBAN DAN EKUITAS KEWAJIBAN KEWAJIBAN LANCAR Hutang bank jangka pendek Hutang usaha Pihak ketiga Pihak yang mempunyai hubungan istimewa Biaya masih harus dibayar Hutang pajak Hutang jangka panjang jatuh tempo dalam satu tahun Hutang bank Pembiayaan konsumen Sewa pembiayaan Jumlah Kewajiban Lancar LIABILITIES CURRENT LIABILITIES Short-term bank loans Accounts payable Third parties 132.832.178.917 14 189.891.400.000 100.278.793.096 2o,15 137.441.841.700 22.569.918.429 18.016.800.563 2e,6,15 2p,16 2.764.140.129 12.562.330.100 21.868.458.516 11.656.602.665 7.725.940.140 1.503.677.086 2o,17 2h,10 2h,10 21.666.666.653 6.918.188.150 - Related parties Accrued expenses Taxes payable Current maturities of long-term debts Bank Loan Consumer finance Obligations under finance lease 294.583.910.896 393.113.025.248 Total Current Liabilities 200.361.153 17.730.387.000 18.549.878.000 NON-CURRENT LIABILITIES Deferred tax liabilities Employee benefits liability 27.500.000.000 4.386.248.755 - Long-term debts - net of current maturities Bank Loan Consumer finance Obligations under finance lease KEWAJIBAN TIDAK LANCAR Kewajiban pajak tangguhan Kewajiban imbalan kerja Hutang jangka panjang - setelah dikurangi bagian jatuh tempo dalam satu tahun Hutang bank Pembiayaan konsumen Sewa pembiayaan 105.846.397.335 4.570.024.965 2.241.922.438 Jumlah Kewajiban Tidak Lancar 130.589.092.891 50.436.126.755 Total Non-Current Liabilities Jumlah Kewajiban 425.173.003.787 443.549.152.003 Total Liabilities EKUITAS Modal saham - nilai nominal Rp500 per saham Modal dasar - 1.200.000.000 saham Modal ditempatkan dan disetor penuh - 639.817.902 saham Tambahan modal disetor - agio saham Saldo laba (defisit) Telah ditentukan untuk cadangan umum Belum ditentukan penggunaannya 2i,24 2o,17 2h,10 2h,10 SHAREHOLDERS' EQUITY 319.908.951.000 10.260.385.000 1b,18 1b 5.000.000.000 33.319.608.349 2q 319.908.951.000 10.260.385.000 5.000.000.000 (5.669.600.892) Share capital - Rp500 par value per share Authorized - 1,200,000,000 shares Issued and fully paid 639,817,902 shares Additional paid-in capital Retained earnings (deficit) Appropriated for general reserve Unappropriated Jumlah Ekuitas 368.488.944.349 329.499.735.108 Total Shareholders' Equity JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS 793.661.948.136 773.048.887.111 TOTAL LIABILITIES AND SHAREHOLDERS' EQUITY Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan. The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements. 2 The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language. PT MODERN INTERNASIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN LABA RUGI KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PENJUALAN BERSIH BEBAN POKOK PENJUALAN LABA KOTOR PT MODERN INTERNASIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF INCOME Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 2010 Catatan/ Notes 733.000.865.114 2e,2n,2s, 6,19,22 898.945.672.531 (503.381.550.754) 2e,2n, 6,20,23 (702.304.037.886) COST OF SALES 196.641.634.645 GROSS PROFIT 229.619.314.360 BEBAN USAHA 2009 2i,2l,2n,2s, 6,10,21, 22,23,24 NET SALES OPERATING EXPENSES Penjualan Umum dan administrasi 108.645.719.558 73.562.208.508 98.240.862.935 82.760.926.172 Selling General and administrative Jumlah Beban Usaha 182.207.928.066 181.001.789.107 Total Operating Expenses 47.411.386.294 15.639.845.538 INCOME FROM OPERATIONS LABA USAHA PENDAPATAN (BEBAN) LAIN-LAIN Laba penjualan aset tetap Laba penjualan investasi anak perusahaan Penghasilan bunga Penghasilan sewa Beban bunga 34.855.895.620 2h,10 14.235.935.653 248.047.412 703.485.243 (34.299.584.153) 3 22 2e,6 22 18.752.580.777 91.193.036 3.185.183.181 (36.795.248.809) 2o 7.905.716.474 2j,11 16,22 (2.746.312.530) 2.150.684.888 (412.747.459) OTHER INCOME (CHARGES) Gain on sale of property, plant and equipment Gain on sale of investment in subsidiary Interest income Rental income Interest expense Gain (loss) on foreign exchange - net Amortization of excess of cost of investments over the equity in net assets of Subsidiaries Others - net Laba (rugi) selisih kurs - bersih Amortisasi selisih lebih biaya perolehan penyertaan atas aset bersih Anak Perusahaan Lain-lain - bersih (1.425.113.017) (2.300.458.975) Pendapatan (Beban) Lain-lain - Bersih (2.630.475.329) 6.779.732.670 Other Income (Charges) - Net LABA SEBELUM BEBAN (MANFAAT) PAJAK 44.780.910.965 22.419.578.208 INCOME BEFORE TAX EXPENSE (BENEFIT) BEBAN (MANFAAT) PAJAK Tahun berjalan Tangguhan 3.128.510.654 (324.546.945) 7.370.182.508 3.025.412.332 TAX EXPENSE (BENEFIT) Current year Deferred Jumlah Beban Pajak 2.803.963.709 10.395.594.840 Total Tax Expense 41.976.947.256 12.023.983.368 NET INCOME 19 BASIC NET INCOME PER SHARE LABA BERSIH LABA BERSIH PER SAHAM DASAR 2n,2s,16,22 66 2r Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan. The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements. 3 The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language. PT MODERN INTERNASIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT MODERN INTERNASIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF CHANGES IN SHAREHOLDERS’ EQUITY Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) Saldo Laba (Defisit)/ Retained Earnings (Deficit) Modal Ditempatkan Dan Disetor Penuh/ Share Capital Issued and Fully Paid Saldo 31 Desember 2008 Laba bersih tahun 2009 Saldo 31 Desember 2009 Telah Ditentukan Tambahan Modal Untuk Disetor - Agio Cadangan Saham/ Umum/ Additional Appropriated Paid-in For General Capital Reserve Saldo 31 Desember 2010 Jumlah Ekuitas/ Total Shareholders’ Equity 319.908.951.000 10.260.385.000 5.000.000.000 (17.693.584.260) 317.475.751.740 Balance December 31, 2008 - - - 12.023.983.368 12.023.983.368 Net Income in 2009 319.908.951.000 10.260.385.000 5.000.000.000 (5.669.600.892) 329.499.735.108 Balance December 31, 2009 Penyesuaian transisi atas penerapan awal PSAK 55 (Revisi 2006) Laba bersih tahun 2010 Belum Ditentukan Penggunaannya/ Unappropriated - - - Transition adjustment on the initial adoption of PSAK 55 (Revised 2006) (2.987.738.015) (2.987.738.015) - - - 41.976.947.256 41.976.947.256 Net Income in 2010 319.908.951.000 10.260.385.000 5.000.000.000 33.319.608.349 368.488.944.349 Balance December 31, 2010 Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan. The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements. 4 The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language. PT MODERN INTERNASIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) Catatan/ Notes 2010 ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan dari pelanggan Pembayaran untuk/kepada: Pemasok Gaji, upah dan kesejahteraan karyawan Beban usaha Kas dihasilkan dari operasi Penerimaan dari: Bunga Pajak Pembayaran untuk: Bunga Pajak Lain-lain Kas Bersih Diperoleh dari (Digunakan untuk) Aktivitas Operasi PT MODERN INTERNASIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF CASH FLOWS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 2009 716.096.619.885 913.020.880.879 (494.491.169.096) (653.391.651.875) (74.312.229.815) (100.456.479.603) (102.554.649.326) (80.008.895.641) 46.836.741.371 77.065.684.037 248.047.412 2.532.308.518 91.193.036 - (23.430.908.623) (6.027.890.463) (17.277.245) 20.141.020.970 Perolehan aset tetap Kenaikan piutang hubungan istimewa (30.300.256.035) (7.056.593.087) (96.122.658.482) (56.322.630.531) Net Cash Provided by (Used in) Operating Activities Kas Bersih Diperoleh dari (Digunakan untuk) Aktivitas Investasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Perolehan hutang bank jangka pendek dan jangka panjang Pembayaran hutang bank jangka pendek dan jangka panjang Pembayaran hutang sewa pembiayaan Pembayaran hutang pembiayaan konsumen Kas Bersih Diperoleh dari Aktivitas Pendanaan 36.940.127.431 CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES Proceeds from sale of property and equipment Acquisitions of property and equipment Increase in due from related parties 35.022.698.186 Net Cash Provided By (Used in) Investing Activities 43.443.376.055 10 18.978.071.737 (56.698.883.296) 10 (20.895.500.982) - (13.255.507.241) 335.547.057.078 211.837.975.596 (324.269.944.806) (165.107.317.967) (867.892.810) (67.130.000) (9.499.961.590) (8.781.827.683) 909.257.872 37.881.699.946 Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan. Cash resulting from operations Cash receipts from: Interest Taxes Cash payments for: Interest Taxes Others ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Hasil penjualan aset tetap CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES Receipts from customers Payments for/to: Suppliers Salaries, wages and employees’ benefits Operating expenses CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITIES Proceeds from short-term and long-term bank loans Payments of short-term and long-term bank loans Payments of obligations under finance lease Payments of consumer finance payable Net Cash Provided by Financing Activities The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements. 5 The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language. PT MODERN INTERNASIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASI (lanjutan) Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT MODERN INTERNASIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF CASH FLOWS (continued) Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) Catatan/ Notes 2010 2009 KENAIKAN BERSIH KAS DAN SETARA KAS 7.794.771.601 16.581.767.601 NET INCREASE IN CASH AND CASH EQUIVALENTS KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN 9.736.563.489 14.104.861.929 CASH AND CASH EQUIVALENTS AT BEGINNING OF YEAR Dampak perubahan selisih kurs KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN (30.762.138) 17.500.572.952 (20.950.066.041) Effect of foreign exchange rate changes 4 9.736.563.489 Aktivitas yang Tidak Mempengaruhi Arus Kas Perolehan aset tetap melalui hutang pembiayaan konsumen Perolehan aset tetap melalui hutang sewa pembiayaan Reklasifikasi ke aset tetap dari: Aset dalam penyelesaian Sewa pembiayaan CASH AND CASH EQUIVALENTS AT END OF YEAR Activities Not Affecting Cash Flows 10.491.489.790 4.613.492.334 - Acquisition of property, plant and equipment through consumer finance payable - Acquisition of property, plant and equipment through obligations under finance lease Reclassifications to property, plant and equipment from: Construction in progress 9.839.383.067 10 15.334.579.573 - 10 270.300.000 Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan. Finance lease The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements. 6 The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language. PT MODERN INTERNASIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1. PT MODERN INTERNASIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) UMUM a. b. 1. Pendirian Perusahaan GENERAL a. Establishment of the Company PT Modern Internasional Tbk (“Perusahaan”) didirikan pada tanggal 12 Mei 1971 berdasarkan Akta Notaris Djojo Muljadi, S.H., No. 47. Akta pendirian ini disahkan oleh Menteri Kehakiman dalam Surat Keputusan No. Y.A.5/205/2 tanggal 23 Agustus 1972 serta diumumkan dalam Berita Negara No. 99 tanggal 12 Desember 1972. Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan terakhir dengan akta Notaris Wahyu Nurani, S.H., No. 28 tanggal 26 Juni 2008 mengenai perubahan seluruh Anggaran Dasar Perusahaan untuk menyesuaikan dengan Undang-undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas dan telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. AHU-73729.AH.01.02.Tahun 2008 tanggal 15 Oktober 2008. PT Modern Internasional Tbk (the “Company”) was established on May 12, 1971 based on the Notarial Deed No. 47 of Djojo Muljadi, S.H. The deed of establishment was approved by the Ministry of Justice in its Decision Letter No. Y.A.5/205/2 dated August 23, 1972, and was published in the State Gazette No. 99 dated December 12, 1972. The Articles of Association has been amended several times, the last amendment was covered by Notarial Deed No. 28 dated June 26, 2008 of Wahyu Nurani, S.H., regarding the amendments of the Company’s Articles of Association to conform with the Limited Liability Company Law No. 40 Year 2007 and was approved by the Ministry of Laws and Human Rights of the Republic of Indonesia in its Decision Letter No. AHU73729.AH.01.02. Year 2008 dated October 15, 2008. Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan meliputi usaha-usaha di bidang perdagangan dan perindustrian, khususnya di bidang industri colour processing, bahanbahan fotografi, alat-alat percetakan dan perdagangan pada umumnya. According to Article 3 of the Company’s Articles of Association, the scope of activities of the Company comprises trading and industry, especially in colour processing industry, photographic materials, printing equipment and general trading. Perusahaan berkedudukan di Jalan Matraman Raya No. 12, Jakarta dan cabang-cabangnya berlokasi di Balikpapan, Bandung, Banjarmasin, Batam, Denpasar, Lampung, Makassar, Manado, Medan, Padang, Palembang, Pekanbaru, Pontianak, Semarang dan Surabaya. The Company is domiciled at Jalan Matraman Raya No. 12, Jakarta and its branches are located in Balikpapan, Bandung, Banjarmasin, Batam, Denpasar, Lampung, Makassar, Manado, Medan, Padang, Palembang, Pekanbaru, Pontianak, Semarang and Surabaya. Perusahaan memulai kegiatan komersialnya pada tahun 1971. The Company started operations in 1971. Penawaran Umum Efek Perusahaan b. its commercial Public Offering of the Company’s Shares In 1992, the Company had a rights issue which offered to the old shareholders new shares totaling 8,853,980 shares with a par value of Rp1,000 per share wherein an ownership of five (5) old shares was entitled to the purchase of one (1) new share at the price of Rp8,250 per share. Pada tahun 1992, Perusahaan menerbitkan saham baru dengan cara Penawaran Umum Terbatas dengan hak memesan efek terlebih dahulu (rights issue) sejumlah 8.853.980 saham dengan nilai nominal Rp1.000 per saham yang ditawarkan kepada para pemegang saham lama di mana setiap pemegang saham yang memiliki 5 (lima) saham lama dapat membeli 1 (satu) saham baru dengan harga Rp8.250. 7 The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language. PT MODERN INTERNASIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1. PT MODERN INTERNASIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) UMUM (lanjutan) b. c. Penawaran (lanjutan) 1. Umum Efek Perusahaan GENERAL (continued) b. Public Offering of the Company’s Shares (continued) Pada tahun 1994, Perusahaan mengkapitalisasi sebagian besar agio saham ke modal saham dengan menerbitkan saham bonus sejumlah 80.030.970 saham dengan nilai nominal Rp1.000 per saham atau seluruhnya Rp80.030.970.000, di mana setiap kepemilikan 2 (dua) saham yang terdaftar dalam daftar pemegang saham tanggal 30 Maret 1994 memperoleh 3 (tiga) saham bonus (baru). In 1994, the Company capitalized a substantial portion of the additional paid-in capital to capital stock by issuing bonus shares totaling 80,030,970 shares with par value of Rp1,000 per share or a total of Rp80,030,970,000 wherein an ownership of two (2) shares registered in the shareholders’ registration as of March 30, 1994 was entitled to three (3) bonus (new) shares. Dalam rapat umum luar biasa para pemegang saham yang diselenggarakan pada tanggal 2 Mei 1997 yang diaktakan dengan Akta Notaris No. 48 yang telah disebutkan di atas, para pemegang saham menyetujui perubahan nilai nominal saham dari Rp1.000 per saham menjadi Rp500 per saham. During the shareholders’ extraordinary general meeting held on May 2, 1997 which was covered by Notarial Deed No. 48 mentioned above, the shareholders ratified the change in the par value of the Company’s shares from Rp1,000 per share to Rp500 per share. Pada tanggal 31 Desember 1998, Perusahaan telah mencatatkan seluruh saham ditempatkan dan disetor penuh pada Bursa Efek Indonesia (sebelumnya Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya). As of December 31, 1998, the Company has listed all its issued and fully paid shares on the Indonesia Stock Exchange (formerly Jakarta and Surabaya Stock Exchanges). Struktur Perusahaan dan Anak Perusahaan c. The Company’s and Subsidiaries’ Structure As of December 31, 2010 and 2009, Subsidiaries with percentage of ownership of more than 50% are as follows: Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, Anak Perusahaan dengan persentase pemilikan lebih dari 50% adalah sebagai berikut: 8 The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language. PT MODERN INTERNASIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1. PT MODERN INTERNASIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) UMUM (lanjutan) c. 1. GENERAL (continued) Struktur Perusahaan dan Anak Perusahaan (lanjutan) Anak Perusahaan/ Subsidiaries Lokasi/ Domicile Tahun Mulai Operasi Komersial/ Year of Commercial Operations Kegiatan Pokok/ Principal Activities PT Modern Photo Industry (MPI) * Jakarta dan Serang Jakarta and Serang Produsen film dan kertas foto/ Assembler of photographic film and paper PT Modern Putra Indonesia (MPRI) Jakarta Persentase Pemilikan/ Percentage of Ownership Jumlah aset 31 Desember/ Total Assets December 31, 2010 2009 1979 99,99 81.179.784.275 121.551.947.797 Perdagangan eceran produkproduk fotografi, elektronik, telekomunikasi (kartu telepon), makanan dan minuman Retailer of photographic, electronic, telecommunication (phone card), food and bevarages products 1988 99,99 254.234.788.451 193.298.528.101 Jakarta Studio foto dan photobox/ 1990 99,99 27.734.666.074 7.512.478.533 Jakarta Photo studio and photobox Jakarta PT Modern Data Solusi (MDS) (dahulu/formerly PT Modern Indolab) c. The Company’s and Subsidiaries’ Structure (continued) * Sudah tidak beroperasi sejak Oktober 2010 * No longer operation since October 2010 d. Dewan Komisaris, Direksi dan Komite Audit serta Karyawan d. The members of the Company’s Boards of Commissioners and Directors and Audit Committee as of December 31, 2010 and 2009, are as follows: Susunan Dewan Komisaris, Direksi dan Komite Audit Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, adalah sebagai berikut: Dewan Komisaris Komisaris Utama (Independen) Komisaris Komisaris Boards of Commissioners, Directors, Audit Committee and Employees : : : Achmad Fauzi Hasan Cuncun Mulyadi Wijaya Wibowo Chao Shern Yuan : : : Board of Commissioners President Commissioner (Independent) Commissioner Commissioner Dewan Direksi Direktur Utama Direktur Penjualan dan Pemasaran Direktur Operasional Direktur Keuangan : Sungkono Honoris : Board of Directors President Director : : : Henri Honoris Lim Djwe Khian Donny Sutanto : : : Sales and Marketing Director Operational Director Finance Director Komite Audit Ketua Anggota Anggota : : : Achmad Fauzi Hasan Eka Darmawan Izudin : : : Audit Committee Chairman Member Member 9 The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language. PT MODERN INTERNASIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1. UMUM (lanjutan) e. 2. PT MODERN INTERNASIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 1. Dewan Komisaris, Direksi dan Komite Audit serta Karyawan (lanjutan) GENERAL (continued) d. Boards of Commissioners, Directors, Audit Committee and Employees (continued) Gaji dan tunjangan lainnya yang diperuntukkan bagi direksi dan komisaris Perusahaan sejumlah Rp4.582.245.500 dan Rp5.162.001.000 masing-masing pada tahun 2010 dan 2009. Salaries and allowances incurred for the Company’s directors and commissioners totaled Rp4,582,245,500 and Rp5,162,001,000 in 2010 and 2009, respectively. Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, Perusahaan dan Anak Perusahaan memiliki masing-masing 905 dan 1.577 karyawan tetap (tidak diaudit). As of December 31, 2010 and 2009, the Company and its Subsidiaries have a total of 905 and 1,577 permanent employees (unaudited), respectively. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN AKUNTANSI YANG 2. SUMMARY POLICIES OF SIGNIFICANT ACCOUNTING Laporan keuangan konsolidasi ini telah disajikan sesuai dengan prinsip dan praktik akuntansi yang berlaku umum di Indonesia, yaitu Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (“PSAK”), Peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (“Bapepam-LK”) dan Pedoman Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik yang ditetapkan oleh Bapepam-LK bagi perusahaan dibidang perdagangan dan perindustrian yang menawarkan sahamnya kepada masyarakat. The consolidated financial statements have been prepared in accordance with generally accepted accounting principles and practices in Indonesia, which are the Statements of Financial Accounting Standards (“PSAK”), Regulation and Disclosure Guidance issued by the Capital Market and Financial Institution Supervisory Agency (“Bapepam-LK”) for those publicly-listed companies engaged in trading and industry. a. a. Dasar penyajian konsolidasi laporan keuangan Basis of preparation financial statements of consolidated Dasar pengukuran laporan keuangan konsolidasi ini adalah konsep akrual, kecuali untuk laporan arus kas konsolidasi dan konsep biaya perolehan (historical cost), kecuali untuk persediaan yang dinyatakan sebesar nilai yang lebih rendah antara biaya perolehan dan nilai realisasi neto (the lower of cost or net realizable value), penyertaan saham yang dicatat dengan metode ekuitas, dan aset tetap tertentu yang telah dinilai kembali. The basis of measurement in the preparation of the consolidated financial statements is the accrual basis, except for the consolidated statements of cash flows, and the historical cost basis of accounting, except for inventories which are valued at the lower of cost or net realizable value, investment in shares of stock which is accounted for using the equity method, and certain property, plant and equipment which are carried at revalued amounts. Laporan arus kas konsolidasi disusun dengan menggunakan metode langsung (direct method) dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. The consolidated statements of cash flows are prepared using the direct method by presenting cash receipts and payments classified into operating, investing and financing activities. Mata uang pelaporan yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasi ini adalah Rupiah. The reporting currency used in the preparation of the consolidated financial statements is Indonesian Rupiah. 10 The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language. PT MODERN INTERNASIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) b. c. d. e. AKUNTANSI PT MODERN INTERNASIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) YANG 2. Prinsip-prinsip konsolidasi SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) b. ACCOUNTING Principles of consolidation Laporan keuangan konsolidasi mencakup laporan keuangan Perusahaan dan semua Anak Perusahaan dengan persentase kepemilikan saham baik langsung maupun tidak langsung lebih dari 50% seperti yang diungkapkan dalam Catatan 1c. The consolidated financial statements cover the financial statements of the Company and all Subsidiaries in which the Company has direct or indirect ownership of more than 50% as discussed in Note 1c. Seluruh saldo akun dan transaksi yang material antar perusahaan yang dikonsolidasi telah dieliminasi. All significant intercompany transactions and balances have been eliminated. Setara kas c. Cash equivalents Setara kas adalah investasi yang sifatnya likuid, berjangka pendek dan yang dengan cepat dapat dijadikan kas. Cash equivalents are defined as short-term, highly liquid investments and readily convertible to known amounts of cash. Setara kas meliputi deposito berjangka yang jatuh tempo dalam 3 (tiga) bulan atau kurang sejak tanggal penempatan dan tidak digunakan sebagai jaminan atas hutang. Cash equivalents consist of time deposits maturing within 3 (three) months or less since the date of placement and not pledged as collateral. Cadangan kerugian penurunan nilai d. Allowance for impairment losses Sebelum tanggal 1 Januari 2010, cadangan kerugian penurunan nilai piutang ditetapkan berdasarkan hasil penelaahan terhadap kemungkinan tertagihnya masing-masing piutang pada akhir tahun. Piutang yang telah berumur dua tahun atau lebih disisihkan seluruhnya, sedangkan piutang yang berumur kurang dari dua tahun tidak disisihkan kecuali terdapat kemungkinan tidak tertagih. Prior to January 1, 2010, allowance for impairment losses of receivables is provided based on a review of the collectibility of the individual outstanding amounts at the end of year. Receivables which are outstanding for two years or more are fully provided, while receivables which are outstanding for less than two years are not provided except for amounts identified as uncollectible. Mulai tanggal 1 Januari 2010, Perusahaan dan Anak Perusahaan melakukan cadangan kerugian penurunan nilai berdasarkan PSAK No. 55 (Revisi 2006) (Catatan 2q). Effective January 1, 2010, the Company and Subsidiaries provide allowance for impairment losses in accordance with the provision of PSAK No. 55 (Revised 2006) (Note 2q). Transaksi dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa e. Transactions with related parties The Company and Subsidiaries have transactions with entities which have related party relationships as defined under PSAK No. 7, “Related Party Disclosures”. Perusahaan dan Anak Perusahaan melakukan transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa sebagaimana didefinisikan dalam PSAK No. 7, “Pengungkapan Pihak-pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa”. 11 The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language. PT MODERN INTERNASIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) e. f. AKUNTANSI PT MODERN INTERNASIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) YANG 2. Transaksi dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa (lanjutan) SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) e. Transactions (continued) with ACCOUNTING related parties Saldo hutang dan piutang yang timbul dari transaksi pembelian dan penjualan dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa masing-masing disajikan sebagai Hutang Usaha dan Piutang Usaha pada neraca konsolidasi, sedangkan saldo hutang dan piutang yang timbul dari transaksi dengan pihak hubungan istimewa di luar transaksi pembelian dan penjualan, masing-masing disajikan sebagai Hutang Hubungan Istimewa dan Piutang Hubungan Istimewa pada neraca konsolidasi. The balances of accounts payable and receivable resulting from purchases and sales transactions with related parties are shown as part of Accounts Payable - Trade and Accounts Receivable - Trade in the consolidated balance sheets. On the other hand, the balances of accounts payable and receivable resulting from non-trade transactions with related parties, are shown as Due to Related Parties and Due from Related Parties, respectively, in the consolidated balance sheets. Seluruh transaksi yang signifikan dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa telah diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan konsolidasi. All significant transactions with related parties have been disclosed in the notes to the consolidated financial statements. Persediaan f. Inventories Persediaan dinyatakan sebesar nilai yang lebih rendah antara biaya perolehan dan nilai realisasi neto (the lower of cost or net realizable value) di mana biaya perolehan ditentukan dengan metode rata-rata bergerak (moving-average method). Penyisihan kerugian untuk persediaan usang dan penurunan nilai persediaan ditentukan berdasarkan penelaahan terhadap keadaan persediaan pada akhir tahun untuk mengurangi nilai tercatat persediaan ke nilai realisasi neto. Inventories are stated at the lower of cost or net realizable value, wherein the cost is determined by the moving-average method. Allowance for inventory obsolescence and decline in the value of inventories are provided based on a review of the condition of inventories at the end of the year to reduce the carrying value of inventories to its net realizable value. Biaya persediaan eceran ditentukan dengan menggunakan metode eceran mengurangi harga jual persediaan dengan persentase margin bruto yang sesuai. Persentase rata-rata digunakan untuk setiap departemen penjualan eceran yang menjual kelompok barang yang berbeda. The cost of the retail inventories is determined using the retail inventory method by reducing the sales value of the inventory by the appropriate percentage gross margin. An average percentage for each retail department which sells different group of products is use. 12 The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language. PT MODERN INTERNASIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) g. AKUNTANSI PT MODERN INTERNASIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) YANG 2. Biaya dibayar di muka SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) g. Aset tetap • Prepaid expenses Prepaid expenses are charged to operations over the periods benefited. Biaya dibayar di muka dibebankan pada operasi selama masa manfaat masing-masing biaya. h. ACCOUNTING h. Property, plant and equipment • Pemilikan langsung Direct ownership Aset tetap dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan rugi penurunan nilai. Biaya perolehan termasuk biaya penggantian bagian aset tetap saat biaya tersebut terjadi, jika memenuhi kriteria pengakuan. Selanjutnya, pada saat inspeksi yang signifikan dilakukan, biaya inspeksi itu diakui ke dalam jumlah tercatat (“carrying amount”) aset tetap sebagai suatu penggantian jika memenuhi kriteria pengakuan. Semua biaya pemeliharaan dan perbaikan yang tidak memenuhi kriteria pengakuan diakui dalam laporan laba rugi konsolidasi pada saat terjadinya. Property, plant and equipment are stated at cost less accumulated depreciation and impairment losses. Such cost includes the cost of replacing part of the property, plant and equipment when that cost is incurred, if the recognition criteria are met. Likewise, when a major inspection is performed, its cost is recognized in the carrying amount of the property, plant and equipment as a replacement if the recognition criteria are satisfied. All other repairs and maintenance costs that do not meet the recognition criteria are recognized in consolidated statement of income as incurred. Perusahaan dan Anak Perusahaan tertentu menghitung penyusutan dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method) berdasarkan taksiran masa manfaat aset tetap sebagai berikut: The Company and certain Subsidiaries provide depreciation using the straight-line method over the estimated useful lives of the assets as follows: Tahun/Years Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan Inventaris Alat-alat pengangkutan 3 - 20 4 -10 4-5 4-5 13 Buildings and improvements Machinery and equipment Furniture and fixtures Transportation equipment The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language. PT MODERN INTERNASIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) h. AKUNTANSI PT MODERN INTERNASIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) YANG 2. Aset tetap (lanjutan) • • SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) h. Property, plant and equipment (continued) • Pemilikan langsung (lanjutan) ACCOUNTING Direct ownership (continued) Jumlah tercatat aset tetap dihentikan pengakuannya pada saat dilepaskan atau saat tidak ada manfaat masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan aset (dihitung sebagai perbedaan antara jumlah neto hasil pelepasan dan jumlah tercatat dari aset) dimasukkan dalam laporan laba rugi pada tahun aset tersebut dihentikan pengakuannya. An item of property, plant and equipment is derecognized upon disposal or when no future economic benefits are expected from its use or disposal. Any gain or loss arising on derecognition of the asset (calculated as the difference between the net disposal proceeds and the carrying amount of the asset) is included in statement of income in the year the asset is derecognized. Pada setiap akhir tahun buku, nilai residu, umur manfaat dan metode penyusutan ditelaah kembali, dan jika sesuai dengan keadaan, disesuaikan secara prospektif. The asset’s residual values, useful lives and methods of depreciation are reviewed, and adjusted prospectively if appropriate, at each financial year end. Tanah dinyatakan berdasarkan biaya perolehan dan tidak disusutkan. Biayabiaya tertentu seperti biaya legal, biaya notaris dan lainnya sehubungan dengan perolehan atau perpanjangan hak kepemilikan tanah ditangguhkan dan diamortisasi sepanjang periode hak atas tanah atau taksiran masa manfaat ekonomis tanah, mana yang lebih pendek. Land is stated at the acquisition cost and not depreciated. Costs related to the legal, notarial, and other costs of acquisition or renewal of land titles were deferred and are being amortized over the legal term of the landrights or economic life of the land, whichever is shorter. Sesuai dengan PSAK No. 48 tentang ”Penurunan Nilai Aktiva”, jumlah aset yang dapat dipulihkan kembali diestimasi pada saat terdapat kejadian-kejadian atau perubahan-perubahan yang mengindikasikan bahwa nilai tercatatnya mungkin tidak dapat terpulihkan. Penurunan nilai aset diakui sebagai rugi pada laporan laba rugi konsolidasi. Jumlah aset yang dapat dipulihkan kembali diukur dengan nilai yang lebih tinggi antara harga jual bersih dan nilai pakai. In accordance with PSAK No. 48 concerning “Impairment in Asset Value”, the net recoverable amount of an asset should be estimated whenever events or changes in circumstances indicate that its carrying amount may not be fully recoverable. Impairment in asset value is recognized as loss in the consolidated statements of income. The recoverable amount of an asset is measured as the higher of the net selling price or value in use. • Aset dalam penyelesaian Construction in progress Construction in progress is stated at cost. The accumulated costs will be reclassified to the appropriate property, plant and equipment account when construction is completed and the assets are ready for their intended use. Aset dalam penyelesaian dinyatakan sebesar biaya perolehan. Akumulasi biaya perolehan akan dipindahkan ke masingmasing aset tetap yang bersangkutan pada saat aset tersebut selesai dikerjakan dan siap digunakan. 14 The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language. PT MODERN INTERNASIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) h. AKUNTANSI PT MODERN INTERNASIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) YANG 2. Aset tetap (lanjutan) • SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) h. Property, plant and equipment (continued) • Sewa ACCOUNTING Leases Berdasarkan PSAK No. 30 (Revisi 2007), penentuan apakah suatu perjanjian merupakan perjanjian sewa atau perjanjian yang mengandung sewa didasarkan atas substansi perjanjian pada tanggal awal sewa dan apakah pemenuhan perjanjian tergantung pada penggunaan suatu aset dan perjanjian tersebut memberikan suatu hak untuk menggunakan aset tersebut. Menurut PSAK revisi ini, sewa yang mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset, diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan. Selanjutnya, suatu sewa diklasifikasikan sebagai sewa operasi, jika sewa tidak mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset. Based on PSAK No. 30 (Revised 2007), the determination of whether an arrangement is, or contains a lease is based on the substance of the arrangement at inception date and whether the fulfillment of the arrangement is dependent on the use of a specific asset and the arrangement conveys a right to use the asset. Under this revised PSAK, leases that transfer substantially to the lessee all the risks and rewards incidental to ownership of the leased item are classified as finance leases. Moreover, leases which do not transfer substantially all the risks and rewards incidental to ownership of the leased item are classified as operating lease. Perusahaan dan sebagai lessee The Company and Subsidiaries as a lessee i) Based on PSAK No. 30 (Revised 2007), under a finance lease, the Company and Subsidiaries recognize assets and liabilities in the consolidated balance sheets at amounts equal to the fair value of the leased property or, if lower, the present value of the minimum lease payments, each determined at the inception of the lease. Minimum lease payments are apportioned between the finance charge and the reduction of the outstanding liability. The finance charge is allocated to each period during the lease term so as to produce a constant periodic rate of interest on the remaining balance of the liability. Finance charges are reflected in profit and loss. Capitalised leased assets (presented under the account of property and equipment) are depreciated over the shorter of the estimated useful life of the assets and the lease term, if there is no reasonable certainty that the Company and Subsidiaries will obtain ownership by the end of the lease term. i) Anak Perusahaan Berdasarkan PSAK No. 30 (Revisi 2007), dalam sewa pembiayaan, Perusahaan dan Anak Perusahaan mengakui aset dan kewajiban dalam neraca konsolidasi pada awal masa sewa, sebesar nilai wajar aset sewaan atau sebesar nilai kini dari pembayaran sewa minimum, jika nilai kini lebih rendah dari nilai wajar. Pembayaran sewa dipisahkan antara bagian yang merupakan beban keuangan dan bagian yang merupakan pelunasan kewajiban sewa. Beban keuangan dialokasikan pada setiap periode selama masa sewa, sehingga menghasilkan tingkat suku bunga periodik yang konstan atas saldo kewajiban. Beban keuangan dicatat dalam laporan laba rugi. Aset sewaan (disajikan sebagai bagian aset tetap) disusutkan selama jangka waktu yang lebih pendek antara umur manfaat aset sewaan dan periode masa sewa, jika tidak ada kepastian yang memadai bahwa Perusahaan dan Anak Perusahaan akan mendapatkan hak kepemilikan pada akhir masa sewa. 15 The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language. PT MODERN INTERNASIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) h. AKUNTANSI PT MODERN INTERNASIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) YANG 2. Aset tetap (lanjutan) • h. Perusahaan dan sebagai lessor Anak Berdasarkan PSAK No. 30 (Revisi 2007), dalam sewa pembiayaan, Perusahaan dan Anak Perusahaan mengakui aset berupa piutang sewa pembiayaan di neraca konsolidasi sebesar jumlah yang sama dengan investasi sewa neto. Penerimaan piutang sewa diperlakukan sebagai pembayaran pokok dan penghasilan pembiayaan. Pengakuan penghasilan pembiayaan didasarkan pada suatu pola yang mencerminkan suatu tingkat pengembalian periodik yang konstan atas investasi bersih sebagai lessor dalam sewa pembiayaan. ii) Dalam sewa menyewa biasa, Perusahaan dan Anak Perusahaan mengakui aset untuk sewa operasi di neraca konsolidasi sesuai sifat aset tersebut. Biaya langsung awal sehubungan proses negosiasi sewa operasi ditambahkan ke jumlah tercatat dari aset sewaan dan diakui sebagai beban selama masa sewa dengan dasar yang sama dengan pendapatan sewa. Pendapatan sewa operasi diakui sebagai pendapatan atas metode garis lurus selama masa sewa. Under an operating lease, the Company and Subsidiaries recognized lease payments as an expense on a straight-line method over the lease term. The Company and Subsidiaries as a lessor Perusahaan i) Leases (continued) ii) Dalam sewa operasi, Perusahaan dan Anak Perusahaan mengakui pembayaran sewa sebagai beban dengan dasar garis lurus (straight-line method) selama masa sewa. ACCOUNTING Property, plant and equipment (continued) • Sewa (lanjutan) ii) SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) 16 i) Based on PSAK No. 30 (Revised 2007), under a finance lease, the Company and Subsidiaries recognise assets held under a finance lease in the consolidated balance sheets and present them as a receivable at an amount equal to the net investment in the lease. Lease payment receivable is treated as repayment of principal and finance income. The recognition of finance income is based on a pattern reflecting a constant periodic rate of return on the net investment in the finance lease. ii) Under an operating lease, the Company and Subsidiaries present assets subject to operating leases in its consolidated balance sheets according to the nature of the asset. Initial direct cost incurred in negotiating an operating lease are added to the carrying amount of the leased asset and recognized over the lease term on the same basis as rental income. Lease income from operating leases is recognized as income on a straight-line method over the lease term. The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language. PT MODERN INTERNASIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) i. AKUNTANSI PT MODERN INTERNASIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) YANG 2. Imbalan kerja SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) i. Selisih lebih biaya perolehan penyertaan atas aset bersih Anak Perusahaan j. Beban Tangguhan Hak Atas Tanah k. Deferred Landrights Acquisition Costs In accordance with PSAK No. 47, “Accounting for Land”, costs associated with the legal transfer or renewal of land titles, such as, among others, legal fees, area survey and land remeasurement fees, notarial fees, taxes and other expenses, are deferred and amortized using the straight-line method over the legal term of the related landrights. Berdasarkan PSAK No. 47 mengenai “Akuntansi Tanah”, biaya-biaya yang terjadi sehubungan dengan perolehan atau pembaharuan hak atas tanah, meliputi, antara lain, biaya legal, biaya survei area dan pengukuran kembali luas tanah, biaya notaris, pajak dan biaya terkait lainnya, ditangguhkan dan diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus selama masa berlaku hak atas tanah yang bersangkutan. l. Excess of cost of investments over the equity in net assets of Subsidiaries The excess of cost of investments over the equity in net assets of Subsidiaries (presented after deducting excess of equity in net assets of Subsidiaries over the cost of investments) is being amortized over twenty (20) years using the straight-line method. Management’s main reason for amortizing the excess of cost of investments over the equity in net assets of Subsidiaries over twenty (20) years is because the Subsidiaries, in general, have good operational performance and have already operated for seventeen (17) to twenty nine (29) years. Selisih lebih biaya perolehan penyertaan atas aset bersih Anak Perusahaan (disajikan setelah dikurangi selisih lebih aset bersih Anak Perusahaan atas biaya perolehan penyertaan) diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus selama 20 (dua puluh) tahun. Manajemen berpendapat bahwa alasan utama pengamortisasian selisih lebih biaya perolehan penyertaan atas aset bersih Anak Perusahaan selama 20 (dua puluh) tahun adalah karena pada umumnya Anak Perusahaan tersebut mempunyai kinerja usaha yang cukup baik dan telah menjalankan usahanya selama 17 (tujuh belas) sampai 29 (dua puluh sembilan) tahun. k. Employee benefits Under PSAK No. 24 (Revised 2004), the calculation of estimated liability of employee benefits based on the Law No.13 is determined using the projected unit credit actuarial valuation method. Actuarial gains or losses are recognized as income or expense when the net cumulative unrecognized actuarials gains and losses at the end of the previous reporting year exceeded the greater of 10% of the present value of defined benefit obligations or the fair value of the plan assets, if any at that date. The gains or losses are recognized on a straight-line method over the expected remaining service years of the employees. Berdasarkan PSAK No. 24 (Revisi 2004), perhitungan estimasi kewajiban untuk imbalan kerja karyawan berdasarkan UU No. 13 ditentukan dengan menggunakan metode aktuarial “Projected Unit Credit”. Keuntungan atau kerugian aktuarial diakui sebagai pendapatan atau beban apabila akumulasi keuntungan atau kerugian aktuarial bersih yang belum diakui pada akhir tahun pelaporan sebelumnya melebihi 10% dari nilai kini kewajiban imbalan pasti pada tanggal tersebut. Keuntungan atau kerugian diakui atas dasar metode garis lurus selama rata-rata sisa masa kerja karyawan yang diharapkan. j. ACCOUNTING Aset disewakan l. Leased property Leased property is stated at cost less accumulated depreciation. Depreciation is computed using the straight-line method based on the estimated useful lives of the leased property in line with the estimated useful lives of the property, plant and equipment under direct ownership (Note 2h). Aset disewakan dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan. Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis yang sama dengan yang diterapkan untuk aset tetap pemilikan langsung (Catatan 2h). 17 The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language. PT MODERN INTERNASIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) AKUNTANSI PT MODERN INTERNASIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) YANG 2. m. Biaya waralaba awal SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) m. Initial franchise cost Initial franchise fee in Subsidiary (MPRI) is deferred and amortized over a period of 20 years using the straight-line method. Biaya waralaba awal pada Anak Perusahaan (MPRI) ditangguhkan dan diamortisasi selama 20 (dua puluh) tahun dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method). n. Pengakuan pendapatan dan beban n. Revenue and expense recognition Revenue from export sales is recognized when goods are shipped. Revenues from domestic sales, photo finishing services, repairs and assembling services are recognized when goods are delivered to customers or when the photo finishing services, repairs and assembling services have been completed. Expenses are recognized when these are incurred. Pendapatan dari penjualan ekspor diakui pada saat barang dikapalkan. Pendapatan dari penjualan lokal, jasa cuci cetak foto, jasa perbaikan dan perakitan diakui pada saat penyerahan barang kepada pelanggan atau pada saat jasa cuci cetak foto, jasa perbaikan dan perakitan telah selesai. Beban diakui pada saat terjadinya. o. Transaksi dan saldo dalam mata uang asing o. Foreign balances currency transactions and Transaksi-transaksi dalam mata uang asing dicatat berdasarkan kurs yang berlaku pada saat transaksi dilakukan. Pada tanggal neraca, aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam Rupiah dengan menggunakan kurs tengah tanggal transaksi perbankan terakhir yang dipublikasikan oleh Bank Indonesia. Transactions in foreign currencies are recorded at the exchange rates prevailing at the time of the transactions. At balance sheet dates, monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies are translated to Rupiah using the middle exchange rates at the last bank transaction date as published by Bank Indonesia. Keuntungan atau kerugian atas selisih kurs yang timbul dari transaksi dalam mata uang asing dan penjabaran aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing diakui pada usaha tahun berjalan. Exchange rate gains or losses arising from the foreign currency transactions and from the translation of foreign currency denominated monetary assets and liabilities are recognized in the current year operations. Kurs yang digunakan untuk menjabarkan aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut: The exchange rates used to translate the monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies as of December 31, 2010 and 2009 are as follows: 2010 AS$ ¥ SIN$ GB£ € p. ACCOUNTING 2009 8.991 110,29 6.980,61 13.893,80 11.955,79 Pajak Penghasilan 9.400 101,7 6.698,67 15.114,36 13.509,73 p. US$ ¥ SIN$ GB£ € Income Tax Current tax expense is provided based on the estimated taxable income for the year. Deferred tax assets and liabilities are recognized for temporary differences between the financial and the tax bases of assets and liabilities at each reporting date. Future tax benefits, such as the carry-forward of unused tax losses, are also recognized to the extent that realization of such benefits is probable. Beban pajak kini ditetapkan berdasarkan taksiran laba kena pajak tahun berjalan. Aset dan kewajiban pajak tangguhan diakui atas perbedaan temporer antara aset dan kewajiban untuk tujuan komersial dan untuk tujuan perpajakan setiap tanggal pelaporan. Manfaat pajak di masa mendatang, seperti saldo rugi fiskal yang belum digunakan, diakui sejauh besar kemungkinan realisasi atas manfaat pajak tersebut. 18 The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language. PT MODERN INTERNASIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) p. q. AKUNTANSI PT MODERN INTERNASIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) YANG 2. Pajak Penghasilan (lanjutan) SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) p. ACCOUNTING Income Tax (continued) Aset dan kewajiban pajak tangguhan diukur pada tarif pajak yang diharapkan akan digunakan pada periode ketika aset direalisasi atau ketika kewajiban dilunasi berdasarkan tarif pajak (dan peraturan perpajakan) yang berlaku atau secara substansial telah diberlakukan pada tanggal neraca. Deferred tax assets and liabilities are measured at the tax rates that are expected to apply to the period when the asset is realized or the liability is settled, based on tax rates (and tax laws) that have been enacted or substantively enacted at the balance sheet date. Perubahan terhadap kewajiban perpajakan diakui pada saat Surat Ketetapan Pajak (SKP) diterima atau, jika Perusahaan dan Anak Perusahaan mengajukan keberatan, pada saat keputusan atas keberatan tersebut telah ditetapkan. Amendments to tax obligations are recorded when an assessment (SKP) is received or, if appealed against by the Company and Subsidiaries, when the result of the appeal is determined. Instrumen keuangan q. Financial instruments Mulai tanggal 1 Januari 2010, Perusahaan dan Anak Perusahaan menerapkan PSAK No. 50 (Revisi 2006), “Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan” dan PSAK No. 55 (Revisi 2006), “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran”, yang menggantikan PSAK No. 50, “Akuntansi Investasi Efek Tertentu” dan PSAK No. 55 (Revisi 1999), “Akuntansi Instrumen Derivatif dan Aktivitas Lindung Nilai”. Penerapan PSAKPSAK revisi ini dilakukan secara prospektif. Effective January 1, 2010, the Company and Subsidiaries adopted PSAK No. 50 (Revised 2006), “Financial Instruments: Presentation and Disclosures” and PSAK No. 55 (Revised 2006), “Financial Instruments: Recognition and Measurement” which supersede PSAK No. 50, “Accounting for Investments in Certain Securities” and PSAK No. 55 (Revised 1999), “Accounting for Derivative Instruments and Hedging Activities”. These revised PSAKs have been applied prospectively. PSAK No. 50 (Revisi 2006) mengatur persyaratan tentang penyajian dari instrumen keuangan dan informasi yang harus diungkapkan di dalam laporan keuangan, sedangkan PSAK No. 55 (Revisi 2006) mengatur prinsip-prinsip dasar pengakuan dan pengukuran aset keuangan, kewajiban keuangan dan kontrak pembelian dan penjualan item non-keuangan. Pernyataan ini, antara lain, memberikan definisi dan karakteristik derivatif, kategori dari instrumen keuangan, pengakuan dan pengukuran, akuntansi lindung nilai dan penetapan dari hubungan lindung nilai. PSAK No. 50 (Revised 2006) prescribes the requirements for the presentation of financial instruments and information that should be disclosed in the financial statement, whereas PSAK No. 55 (Revised 2006) prescribes the principles for recognizing and measuring financial assets, financial liabilities and some contracts to buy or sell non-financial items. This Standard provides for the definitions and characteristics of a derivative, the categories of financial instruments, recognition and measurement, hedge accounting and determination of hedging relationships, among others. Penyesuaian transisi dari penerapan secara prospektif PSAK yang direvisi di atas sebesar Rp2.987.738.015 dicatat pada saldo laba tanggal 1 Januari 2010. The transition adjustment from the prospective adoption of the above revised PSAKs which amounted to Rp2,987,738,015, has been recorded in the retained earnings at January 1, 2010. 19 The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language. PT MODERN INTERNASIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) q. AKUNTANSI PT MODERN INTERNASIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) YANG 2. Instrumen keuangan (lanjutan) SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) q. ACCOUNTING Financial instruments (continued) Aset keuangan Financial assets Pengakuan awal Initial recognition Aset keuangan dalam lingkup PSAK No. 55 (Revisi 2006) diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, pinjaman yang diberikan dan piutang, investasi dimiliki hingga jatuh tempo, aset keuangan tersedia untuk dijual, atau sebagai derivatif yang ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai dalam lindung nilai yang efektif. Financial assets within the scope of PSAK No. 55 (Revised 2006) are classified as financial assets at fair value through profit or loss, loans and receivables, held-to-maturity investments, available-for-sale financial assets, or as derivatives designated as hedging instruments in an effective hedge. Aset keuangan pada awalnya diukur pada nilai wajar, dan dalam hal aset keuangan yang tidak diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, ditambah dengan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung. Financial assets are recognized initially at fair value plus, in the case of financial assets not at fair value through profit or loss, directly attributable transaction costs. Pembelian atau penjualan aset keuangan yang mensyaratkan penyerahan aset dalam kurun waktu yang ditetapkan oleh peraturan atau kebiasaan yang berlaku di pasar (pembelian yang lazim/regular) diakui pada tanggal perdagangan, yaitu tanggal Perusahaan atau Anak Perusahaan berkomitmen untuk membeli atau menjual aset tersebut. Purchases or sales of financial assets that require delivery of assets within a time frame established by regulation or convention in the market place (regular way trades) are recognized on the trade date, i.e., the date that the Company or its Subsidiaries commit to purchase or sell the assets. Aset keuangan Perusahaan dan Anak Perusahaan meliputi kas dan setara kas, deposito yang dibatasi penggunaannya, piutang usaha dan piutang lain-lain, pinjaman karyawan, dan investasi pada saham yang tidak memiliki kuotasi pasar. The Company and Subsidiaries’ financial assets include cash and cash equivalents, restricted time deposits, trade and other receivables, employee receivables and unquoted investments in shares of stock. Pengukuran setelah pengakuan awal Subsequent measurement Pengukuran aset keuangan pengakuan awal tergantung klasifikasinya sebagai berikut: • The subsequent measurement of financial assets depends on their classification as follows: setelah pada • Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi. Financial assets at fair value through profit or loss. Financial assets at fair value through profit or loss include financial assets held for trading and financial assets designated upon initial recognition at fair value through profit or loss. Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi termasuk aset keuangan untuk diperdagangkan dan aset keuangan yang ditetapkan pada saat pengakuan awal untuk diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi. 20 The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language. PT MODERN INTERNASIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) q. AKUNTANSI PT MODERN INTERNASIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) YANG 2. Instrumen keuangan (lanjutan) SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) q. Aset keuangan (lanjutan) Financial instruments (continued) Financial assets (continued) Derivative assets are classified as held for trading unless they are designated as effective hedging instruments. Financial assets at fair value through profit or loss are carried in the balance sheets at fair value with gains or losses recognized in the consolidated statements of income. Aset derivatif diklasifikasikan sebagai kelompok diperdagangkan kecuali mereka ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai efektif. Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi disajikan dalam laporan neraca konsolidasi pada nilai wajar dengan keuntungan atau kerugian dari perubahan nilai wajar diakui dalam laporan laba rugi konsolidasi. • ACCOUNTING • Pinjaman yang diberikan dan piutang Loans and receivables Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan, yang tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif. Loans and receivables are nonderivative financial assets with fixed or determinable payments that are not quoted in an active market. Setelah pengakuan awal, aset keuangan tersebut dicatat pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif, dan keuntungan dan kerugian terkait diakui dalam laporan laba rugi konsolidasi pada saat pinjaman yang diberikan dan piutang dihentikan pengakuannya atau mengalami penurunan nilai, demikian juga melalui proses amortisasi. After initial measurement, such financial assets are carried at amortized cost using the effective interest rate method, and gains and losses are recognized in the consolidated statements of income when the loans and receivables are derecognized or impaired, as well as through the amortization process. Perusahaan dan Anak Perusahaan memiliki kas dan setara kas, deposito berjangka yang dibatasi penggunaannya, piutang usaha dan piutang lain-lain dalam kategori ini. The Company and Subsidiaries have cash and cash equivalents, restricted time deposits, trade receivables and other receivables in this category. 21 The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language. PT MODERN INTERNASIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) q. AKUNTANSI PT MODERN INTERNASIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) YANG 2. Instrumen keuangan (lanjutan) q. Aset keuangan (lanjutan) Pengukuran (lanjutan) • setelah SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) ACCOUNTING Financial instruments (continued) Financial assets (continued) pengakuan Subsequent measurement (continued) awal • Aset keuangan tersedia untuk dijual [Available-For-Sale (“AFS”)] Available-For-Sale assets (“AFS”) financial AFS financial assets are non-derivative financial assets that are designated as available-for-sale or are not classified in any of the two preceding categories. After initial measurement, AFS financial assets are measured at fair value with unrealized gains or losses recognized in the shareholders’ equity until the investment is derecognized. At that time, the cumulative gain or loss previously recognized in the shareholders’ equity shall be reclassified to profit or loss as a reclassification adjustment. Aset keuangan AFS adalah aset keuangan non derivatif yang ditetapkan sebagai tersedia untuk dijual atau yang tidak diklasifikasikan dalam dua kategori sebelumnya. Setelah pengukuran awal, aset keuangan AFS diukur dengan nilai wajar dengan keuntungan atau kerugian yang belum terealisasi diakui dalam ekuitas sampai investasi tersebut dihentikan pengakuannya. Pada saat itu, keuntungan atau kerugian kumulatif yang sebelumnya diakui dalam ekuitas akan direklasifikasi ke laporan laba rugi sebagai penyesuaian reklasifikasi. Penghentian pengakuan aset keuangan Derecognition of financial assets Penghentian pengakuan atas suatu aset keuangan, atau, bila dapat diterapkan untuk bagian dari aset keuangan atau bagian dari kelompok aset keuangan serupa, terjadi bila: A financial asset, or where applicable, a part of a financial asset or part of a group of similar financial assets, is derecognized when: i. hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut berakhir; atau i. the contractual rights to receive cash flows from the asset have expired; or ii. Perusahaan dan Anak Perusahaan mentransfer hak untuk menerima arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut atau menanggung kewajiban untuk membayar arus kas yang diterima tersebut tanpa penundaan yang signifikan kepada pihak ketiga melalui suatu kesepakatan penyerahan dan (a) secara substansial mentransfer seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan tersebut, atau (b) secara substansial tidak mentransfer dan tidak memiliki seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan tersebut, namun telah mentransfer pengendalian atas aset keuangan tersebut. ii. The Company and Subsidiaries have transferred their rights to receive cash flows from the asset or have assumed an obligation to pay the received cash flows in full without material delay to a third party under a “pass-through” arrangement; and either (a) substantially transferred all the risks and rewards of the asset, or (b) neither transferred nor retained substantially all the risks and rewards of the asset, but has transferred control of the asset. 22 The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language. PT MODERN INTERNASIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) q. AKUNTANSI PT MODERN INTERNASIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) YANG 2. Instrumen keuangan (lanjutan) q. Aset keuangan (lanjutan) Penghentian (lanjutan) pengakuan SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) ACCOUNTING Financial instruments (continued) Financial assets (continued) aset Derecognition of financial assets (continued) keuangan Apabila Perusahaan dan Anak Perusahaan mentransfer hak untuk menerima arus kas yang berasal dari aset keuangan atau mengadakan kesepakatan penyerahan dan tidak mentransfer maupun tidak memiliki secara substansial seluruh risiko dan manfaat atas aset keuangan tersebut dan juga tidak mentransfer pengendalian atas aset keuangan tersebut, maka suatu aset keuangan baru diakui oleh Perusahaan dan Anak Perusahaan sebesar keterlibatannya yang berkelanjutan dengan aset keuangan tersebut. When the Company and Subsidiaries have transferred their rights to receive cash flows from an asset or have entered into a passthrough arrangement, and have neither transferred nor retained substantially all the risks and rewards of the asset nor transferred control of the asset, the asset is recognised to the extent of the Company and Subsidiaries continuing involvement in the asset. Keterlibatan berkelanjutan yang berbentuk pemberian jaminan atas aset yang ditransfer diukur sebesar jumlah terendah antara nilai aset yang ditransfer dan nilai maksimal dari pembayaran yang diterima yang mungkin harus dibayar kembali oleh Perusahaan dan Anak Perusahaan. Continuing involvement that takes the form of a guarantee over the transferred asset, is measured at the lower of the original carrying amount of the asset and the maximum amount of consideration that the Company and Subsidiaries could be required to repay. Pada saat penghentian pengakuan atas aset keuangan secara keseluruhan, maka selisih antara nilai tercatat dan jumlah dari (i) pembayaran yang diterima, termasuk aset baru yang diperoleh dikurangi dengan kewajiban baru yang ditanggung; dan (ii) keuntungan atau kerugian kumulatif yang telah diakui secara langsung dalam ekuitas, harus diakui pada laporan laba rugi konsolidasi. On derecognition of a financial asset in its entirety, the difference between the carrying amount and the sum of (i) the consideration received, including any new assets obtained less any new liabilities assumed, and (ii) any cumulative gain or loss which had been recognized in the shareholders’ equity, should be recognized in the consolidated statements of income. Penurunan nilai dari aset keuangan Impairment of financial assets Pada setiap tanggal neraca, Perusahaan dan Anak Perusahaan mengevaluasi apakah terdapat bukti yang obyektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai. Penurunan nilai atas aset keuangan atau kelompok aset keuangan dianggap telah terjadi, jika dan hanya jika, terdapat bukti yang obyektif mengenai penurunan nilai tersebut sebagai akibat dari salah satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset tersebut (peristiwa yang merugikan), dan peristiwa yang merugikan tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan atau At each balance sheet date, the Company and Subsidiaries assess whether there is any objective evidence that a financial asset or a group of financial assets is impaired. A financial asset or a group of financial assets is deemed to be impaired if, and only if, there is objective evidence of impairment as a result of one or more events that has occurred after the initial recognition of the asset (an incurred ‘loss event’) and that loss event has an impact on the estimated future cash flows of the financial asset or the group of financial assets that can be reliably estimated. 23 The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language. PT MODERN INTERNASIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. kelompok aset keuangan yang diestimasi secara handal. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (lanjutan) q. PT MODERN INTERNASIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) dapat YANG 2. Instrumen keuangan (lanjutan) SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) q. ACCOUNTING Financial instruments (continued) Aset keuangan (lanjutan) Financial assets (continued) Penurunan nilai dari aset keuangan (lanjutan) Impairment of financial assets (continued) Bukti penurunan nilai dapat meliputi indikasi pihak peminjam atau kelompok pihak peminjam mengalami kesulitan keuangan signifikan, wanprestasi atau tunggakan pembayaran bunga atau pokok, terdapat kemungkinan bahwa pihak peminjam akan dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi keuangan lainnya dan pada saat data yang dapat diobservasi mengindikasikan adanya penurunan yang dapat diukur atas estimasi arus kas masa datang, seperti meningkatnya tunggakan atau kondisi ekonomi yang berkorelasi dengan wanprestasi. Evidence of impairment may include indications that the debtors or a group of debtors is experiencing significant financial difficulty, default or delinquency in interest or principal payments, the probability that they will enter bankruptcy or other financial reorganisation and where observable data indicate that there is a measurable decrease in the estimated future cash flows, such as changes in arrears or economic conditions that correlate with defaults. • • Aset keuangan dicatat perolehan diamortisasi pada biaya Financial assets carried at amortized cost Untuk pinjaman yang diberikan dan piutang yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi, Perusahaan pertama kali menentukan apakah terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai secara individual atas aset keuangan yang signifikan secara individual, atau secara kolektif untuk aset keuangan yang jumlahnya tidak signifikan secara individual. For loans and receivable carried at amortized cost, the Company and Subsidiaries first assess whether there is any objective evidence of impairment exists individually for financial assets that are individually significant, or collectively for financial assets that are not individually significant. Jika Perusahaan dan Anak Perusahaan menentukan tidak terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai atas aset keuangan yang dinilai secara individual, terlepas aset keuangan tersebut signifikan atau tidak, maka aset tersebut dimasukkan ke dalam kelompok aset keuangan yang memiliki karakteristik risiko kredit yang sejenis dan menilai penurunan nilai kelompok tersebut secara kolektif. Aset yang penurunan nilainya dinilai secara individual, dan untuk itu kerugian penurunan nilai diakui atau tetap diakui, tidak termasuk dalam penilaian penurunan nilai secara kolektif. If the Company and Subsidiaries determine that no objective evidence of impairment exists for an individually assessed financial asset, whether significant or not, the asset is included in a group of financial assets with similar credit risk characteristics and collectively assessed them for impairment. Assets that are individually assessed for impairment and for which an impairment loss is, or continues to be recognized, are not included in a collective assessment of impairment. 24 The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language. PT MODERN INTERNASIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) q. AKUNTANSI PT MODERN INTERNASIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) YANG 2. Instrumen keuangan (lanjutan) SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) q. ACCOUNTING Financial instruments (continued) Aset keuangan (lanjutan) Financial assets (continued) Penurunan nilai dari aset keuangan (lanjutan) Impairment of financial assets (continued) Jika terdapat bukti obyektif bahwa kerugian penurunan nilai telah terjadi, jumlah kerugian tersebut diukur sebagai selisih antara nilai tercatat aset dengan nilai kini estimasi arus kas masa datang (tidak termasuk ekspektasi kerugian kredit masa datang yang belum terjadi). Nilai kini estimasi arus kas masa datang didiskonto menggunakan suku bunga efektif awal dari aset keuangan tersebut. Jika pinjaman yang diberikan dan piutang memiliki suku bunga variabel, tingkat diskonto yang digunakan untuk mengukur setiap kerugian penurunan nilai adalah suku bunga efektif yang berlaku. If there is objective evidence that an impairment loss has occurred, the amount of the loss is measured as the difference between the asset’s carrying amount and the present value of estimated future cash flows (excluding future expected credit losses that have not yet been incurred). The present value of the estimated future cash flows is discounted at the financial asset’s original effective interest rate. If a loan and receivable has a variable interest rate, the discount rate for measuring impairment loss is the current effective interest rate. Nilai tercatat aset tersebut dikurangi melalui penggunaan akun penyisihan dan jumlah kerugian tersebut diakui secara langsung dalam laporan laba rugi konsolidasi. Pendapatan bunga tetap diakui berdasarkan nilai tercatat yang telah dikurangi, berdasarkan suku bunga efektif awal aset keuangan tersebut. Pinjaman yang diberikan dan piutang, bersama-sama dengan penyisihan terkait, akan dihapuskan pada saat tidak terdapat kemungkinan yang realistis atas pemulihan di masa mendatang dan seluruh agunan, jika ada, telah direalisasi atau telah dialihkan kepada Perusahaan dan Anak Perusahaan. The carrying amount of the asset is reduced through the use of an allowance account and the amount of the loss is recognized in the consolidated statements of income. Interest income continues to be accrued on the reduced carrying amount based on the original effective interest rate of the asset. Loans and receivable, together with the associated allowance, are written off when there is no realistic prospect of future recovery and all collateral, if any, has been realized or has been transferred to the Company and Subsidiaries. Jika, pada periode berikutnya, nilai estimasi kerugian penurunan nilai aset keuangan bertambah atau berkurang karena suatu peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai diakui, maka kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui ditambah atau dikurangi (dipulihkan) dengan menyesuaikan akun penyisihan. Pemulihan tersebut tidak boleh mengakibatkan nilai tercatat aset keuangan melebihi biaya perolehan diamortisasi yang seharusnya jika penurunan nilai tidak diakui pada tanggal pemulihan dilakukan. If in a subsequent period, the amount of the estimated impairment loss increases or decreases because of an event occurring after the impairment was recognized, the previously recognized impairment loss is increased or reduced (reversed) by adjusting the allowance account. The recovery should not lead to the carrying amount of the asset exceeds its amortized cost that would have been determined had no impairment loss been recognized for the asset at the reversal date. 25 The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language. PT MODERN INTERNASIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) q. AKUNTANSI PT MODERN INTERNASIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) YANG 2. Instrumen keuangan (lanjutan) SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) q. ACCOUNTING Financial instruments (continued) Aset keuangan (lanjutan) Financial assets (continued) Penurunan nilai dari aset keuangan (lanjutan) Impairment of financial assets (continued) The amount of reversal is recognized in the consolidated statements of income. If a future write-off is later recovered, the recovery is recognized in the consolidated statements of income. Jumlah pemulihan aset keuangan diakui pada laporan laba rugi konsolidasi. Jika penghapusan kemudian dipulihkan, maka pemulihan tersebut diakui dalam laporan laba rugi konsolidasi. • • Aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan Financial assets carried at cost If there is objective evidence that an impairment has occurred over equity instruments that do not have the quotation and is not carried at fair value because fair value can not be measured reliably, then the amount of any impairment loss is measured as the difference between the carrying value of financial assets and the present value of estimated future cash flows discounted at the prevailing rate of return on the market for a similar financial asset. Impairment losses are not recoverable in the next period. Jika terdapat bukti obyektif bahwa kerugian penurunan nilai telah terjadi atas instrumen ekuitas yang tidak memiliki kuotasi dan tidak dicatat pada nilai wajar karena nilai wajarnya tidak dapat diukur secara handal, maka jumlah kerugian penurunan nilai diukur berdasarkan selisih antara nilai tercatat aset keuangan dan nilai kini estimasi arus kas masa mendatang yang didiskontokan pada tingkat pengembalian yang berlaku di pasar untuk aset keuangan serupa. Kerugian penurunan nilai tersebut tidak dapat dipulihkan pada periode berikutnya. Kewajiban keuangan Financial liabilities Pengakuan awal Initial recognition Kewajiban keuangan dalam lingkup PSAK No. 55 (Revisi 2006) diklasifikasikan sebagai kewajiban keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, pinjaman dan hutang, atau derivatif yang ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai dalam lindung nilai yang efektif. Perusahaan dan Anak Perusahaan menentukan klasifikasi kewajiban keuangan pada saat pengakuan awal. Financial liabilities within the scope of PSAK No. 55 (Revised 2006) are classified as financial liabilities at fair value through profit or loss, loans and borrowings, or as derivatives designated as hedging instruments in an effective hedge, as appropriate. The Company and Subsidiaries determine the classification of their financial liabilities at initial recognition. Kewajiban keuangan pada awalnya diukur pada nilai wajar dan, dalam hal pinjaman dan hutang, ditambah biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung. Financial liabilities are recognized initially at fair value and, in the case of loans and borrowings, inclusive of directly attributable transaction costs. Kewajiban keuangan Perusahaan dan Anak Perusahaan meliputi hutang bank jangka pendek, hutang usaha, hutang lain-lain, biaya yang masih harus dibayar dan hutang bank jangka panjang. The Company and Subsidiaries financial liabilities include short-term loans, trade payables, other payables, accrued expenses and long-term loans. Pengukuran setelah pengakuan awal Subsequent measurement 26 The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language. PT MODERN INTERNASIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT MODERN INTERNASIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) • • 2. Kewajiban keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan) q. 2. Instrumen keuangan (lanjutan) q. Kewajiban keuangan (lanjutan) Pengukuran (lanjutan) • setelah pengakuan Financial liabilities at fair value through profit or loss SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) Financial instruments (continued) Financial liabilities (continued) Subsequent measurement (continued) awal Kewajiban keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi termasuk kewajiban keuangan untuk diperdagangkan dan kewajiban keuangan yang ditetapkan pada saat pengakuan awal untuk diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi. Financial liabilities at fair value through profit or loss include financial liabilities held for trading and financial liabilities designated upon initial recognition at fair value through profit or loss. Kewajiban keuangan diklasifikasikan sebagai kelompok diperdagangkan jika mereka diperoleh untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat. Kewajiban derivatif juga diklasifikasikan sebagai kelompok diperdagangkan kecuali mereka ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai efektif. Financial liabilities are classified as held for trading if they are acquired for the purpose of selling or repurchasing in the near term. Derivative liabilities are also classified as held for trading unless they are designated as effective hedging instruments. Keuntungan atau kerugian atas kewajiban yang dimiliki untuk diperdagangkan diakui dalam laporan laba rugi konsolidasi. Gains or losses on liabilities held for trading are recognized in the consolidated statements of income. • Pinjaman dan hutang Loans and borrowings After initial recognition, interest-bearing loans and borrowings are subsequently measured at amortized cost using the effective interest rate method. At balance sheet date, the accrued interest is recorded separately from the respective principal loans as part of current liabilities. Gains and losses are recognized in the statements of income when the liabilities are derecognized as well as through the amortization process using the effective interest rate method. Setelah pengakuan awal, pinjaman dan hutang yang dikenakan bunga selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Pada tanggal neraca, biaya bunga yang masih harus dibayar dicatat secara terpisah dari pokok pinjaman terkait dalam bagian kewajiban lancar. Keuntungan dan kerugian diakui dalam laporan laba atau rugi ketika kewajiban dihentikan pengakuannya serta melalui proses amortisasi menggunakan metode suku bunga efektif. Penghentian pengakuan kewajiban keuangan Derecognition of financial liabilities Kewajiban keuangan dihentikan pengakuannya pada saat kewajiban tersebut dihentikan atau dibatalkan atau kadaluwarsa. A financial liability is derecognized when the obligation under the liability is discharged or cancelled or has expired. 27 The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language. PT MODERN INTERNASIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) q. AKUNTANSI PT MODERN INTERNASIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) YANG 2. Instrumen keuangan (lanjutan) SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) q. ACCOUNTING Financial instruments (continued) Kewajiban keuangan (lanjutan) Financial liabilities (continued) Penghentian pengakuan kewajiban keuangan (lanjutan) Derecognition (continued) Ketika sebuah kewajiban keuangan ditukar dengan kewajiban keuangan lain dari pemberi pinjaman yang sama atas persyaratan yang secara substansial berbeda, atau bila persyaratan dari kewajiban keuangan tersebut secara substansial dimodifikasi, pertukaran atau modifikasi persyaratan tersebut dicatat sebagai penghentian pengakuan kewajiban keuangan awal dan pengakuan kewajiban keuangan baru, dan selisih antara nilai tercatat masing-masing kewajiban keuangan tersebut diakui dalam laporan laba rugi konsolidasi. When an existing financial liability is replaced by another from the same lender on substantially different terms, or the terms of an existing liability are substantially modified, such an exchange or modification is treated as a derecognition of the original liability and the recognition of a new liability, and the difference in the respective carrying amounts is recognized in consolidated statements of income. Aset dan kewajiban keuangan Financial assets and liabilities Biaya perolehan diamortisasi dari instrumen keuangan Amortized cost of financial instruments Biaya perolehan diamortisasi dihitung dengan menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi dengan penyisihan atas penurunan nilai dan pembayaran pokok atau nilai yang tidak dapat ditagih. Perhitungan tersebut mempertimbangkan premium atau diskonto pada saat perolehan dan termasuk biaya transaksi dan biaya yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari suku bunga efektif. Amortized cost is computed using the effective interest rate method less any allowance for impairment and principal repayment or reduction. The calculation takes into account any premium or discount on acquisition and includes transaction costs and fees that are an integral part of the effective interest rate. Saling hapus dari instrumen keuangan Offsetting of financial instruments Aset keuangan dan kewajiban keuangan saling hapus dan nilai bersihnya dilaporkan dalam laporan neraca konsolidasi jika, dan hanya jika, saat ini memiliki hak secara hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah tercatat dari aset keuangan dan kewajiban keuangan tersebut dan terdapat intensi untuk menyelesaikan secara neto, atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan kewajibannya secara bersamaan. Financial assets and financial liabilities are offset and the net amount reported in the consolidated balance sheets if, and only if, there is a currently enforceable legal right to offset the recognized amounts and there is an intention to settle on a net basis, or to realize the assets and settle the liabilities simultaneously. Nilai wajar instrumen keuangan Fair value of financial instruments Nilai wajar instrumen keuangan yang diperdagangkan di pasar aktif pada setiap tanggal pelaporan, ditentukan dengan mengacu pada kuotasi harga penawaran pasar yang berlaku tanpa pengurangan untuk biaya transaksi. The fair value of financial instruments that are actively traded in organized financial markets is determined by reference to quoted market bid prices at the close of business at the end of the reporting period. 28 of financial liabilities The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language. PT MODERN INTERNASIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) q. r. AKUNTANSI PT MODERN INTERNASIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) YANG 2. Instrumen keuangan (lanjutan) SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) q. t. Financial instruments (continued) Aset dan kewajiban keuangan (lanjutan) Financial (continued) Nilai wajar instrumen keuangan (lanjutan) Fair value (continued) Untuk instrumen keuangan yang tidak memiliki pasar aktif, nilai wajar ditentukan dengan menggunakan teknik penilaian yang diijinkan oleh PSAK No. 55 (Revisi 2006) seperti dengan mengacu pada transaksi wajar (arm’s length market transactions); mengacu pada nilai wajar instrumen lain yang serupa; analisa arus kas yang didiskontokan; atau model penilaian lain. For financial instruments where there is no active market, fair value is determined using valuation techniques permitted by PSAK No. 55 (Revised 2006), such techniques may include using recent arm’s length market transactions; reference to the current fair value of another instrument that is substantially the same; discounted cash flow analysis; or other valuation models. Laba bersih per saham dasar r. assets of and liabilities financial instruments Basic net income per share Basic net income per share is computed by dividing net income with the weighted average number of shares issued and fully paid for the year totaling 639,817,902 shares each in 2010 and 2009. Laba bersih per saham dasar dihitung dengan membagi laba bersih dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang ditempatkan dan disetor penuh selama tahun berjalan sebanyak 639.817.902 saham pada masing-masing tahun 2010 dan 2009. s. ACCOUNTING Informasi segmen usaha s. Segment information Informasi segmen disajikan menurut pengelompokan umum produk Perusahaan dan Anak Perusahaan (segmen usaha) dan wilayah pemasarannya (segmen geografis). Segment information is presented based on the general classification of the Company and Subsidiaries’ products (business segment) and marketing location (geographical segment). Segmen usaha adalah komponen Perusahaan dan Anak Perusahaan yang dapat dibedakan dalam menghasilkan produk atau jasa dan komponen itu memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan risiko dan imbalan segmen lain. Business segment is a distinguishable component based on the Company and Subsidiaries’ product or services that are subject to risks and return that are different from those of other business segments. Segmen geografis adalah komponen Perusahaan dan Anak Perusahaan yang dapat dibedakan dalam menghasilkan produk atau jasa pada lingkungan (wilayah) ekonomi tertentu dan komponen itu memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan risiko dan imbalan pada komponen yang beroperasi pada lingkungan (wilayah) ekonomi lain. Geographical segment presents the Company’s and Subsidiaries’ financial information classified according to providing products or services in certain economic environment that is subject to risks and returns that are different from those of components operating in other economic environments. Penggunaan estimasi t. Use of estimates \ The preparation of the consolidated financial statements in conformity with generally accepted accounting principles requires management to make estimations and assumptions that affect amounts reported therein. Due to inherent uncertainty in making estimates, actual results reported in future periods may be based on amounts that differ Penyusunan laporan keuangan konsolidasi sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum, mensyaratkan manajemen untuk memakai estimasi-estimasi dan asumsi-asumsi yang mempengaruhi jumlah yang dilaporkan. Sehubungan dengan ketidakpastian yang melekat dalam pembuatan estimasi, hasil sebenarnya yang dilaporkan dalam periode 29 The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language. PT MODERN INTERNASIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3. 4. PT MODERN INTERNASIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) from those estimates. mendatang mungkin didasarkan atas jumlahjumlah yang berbeda dari estimasi tersebut. PENJUALAN ANAK PERUSAHAAN 3. DISPOSAL OF SUBSIDIARY Pada bulan Desember 2009, Perusahaan menjual investasi pada anak perusahaan PT Honoris Industry sebesar 79.999.000 saham (99,99%) pada harga jual sebesar Rp30.000.000.000 kepada PT Buana Graha Utama - pihak ketiga dengan nilai tercatat Rp11.247.419.223 yang menghasilkan laba penjualan sebesar Rp18.752.580.777 dan disajikan sebagai “Laba Penjualan Investasi Anak Perusahaan” pada laporan laba rugi konsolidasi. Transaksi tersebut telah diaktakan berdasarkan Akta Notaris Angelique Tedjajuwana S.H., No. 03 tanggal 1 Maret 2010, yang telah ditandatangani oleh pihak Perusahaan dan PT Buana Graha Utama. In December 2009, the Company sold its investment in shares of stock of PT Honoris Industry totaling 79,999,000 shares (99.99%) at a selling price of Rp30,000,000,000 to PT Buana Graha Utama - third party with carrying value of Rp11,247,419,223 resulting in gain on sale of Rp18,752,580,777 which is presented as “Gain on Sale of Investment in Subsidiary” in the consolidated statement of income. This transaction has been covered by Notarial Deed No. 03 of Angelique Tedjajuwana S.H. dated on March 1, 2010 which was signed by the Company and PT Buana Graha Utama. Pada tanggal 31 Desember 2009, harga jual sejumlah Rp30.000.000.000 tersebut belum diterima dan disajikan sebagai akun “Piutang Lainlain” di neraca konsolidasi. Pada tahun 2010, piutang tersebut telah diterima seluruhnya. As of December 31, 2009, the selling price of Rp30,000,000,000 is not yet collected and presented as “Other Receivables” in the consolidated balance sheet. The receivable had been fully collected in 2010. KAS DAN SETARA KAS 4. Cash and cash equivalents consist of: Kas dan setara kas terdiri dari: 2010 Kas Bank PT Bank Central Asia Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk (Rp1.558.141.749 dan AS$88.069 Pada tahun 2010) PT Bank Sinarmas Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Internasional Indonesia Tbk (Rp570.746.330 pada tahun 2010 dan Rp1.539.107.776 dan AS$220 pada tahun 2009) PT Bank Mayapada Internasional Tbk PT Bank DBS Indonesia (Rp35.394.559 AS$1.841, ¥1.110.490 dan SIN$592 pada tahun 2010 dan Rp195.336.097, AS$28.975, ¥ 40.816 dan SIN$572 pada tahun 2009) PT Bank ICBC Indonesia (Rp10.665.012 dan AS$15.800 pada tahun 2010 dan Rp445.081.140 dan AS$23.195 pada tahun 2009) PT Bank Danamon Indonesia Tbk Lain-lain di bawah Rp100.000.000 (Rp112.578.797 pada tahun 2010 dan Rp1.080.997.075 dan AS$475 pada tahun 2009) Jumlah kas dan bank CASH AND CASH EQUIVALENTS 2009 2.402.989.900 2.556.509.876 2.631.279.470 2.855.729.684 2.349.970.128 1.568.815.559 982.767.315 4.248.432 570.746.330 225.171.208 1.541.172.937 169.605.363 169.016.344 475.687.463 152.722.812 137.207.689 663.114.046 385.029.540 112.578.797 1.085.466.148 11.303.265.552 9.736.563.489 30 Cash on hand Cash in banks PT Bank Central Asia Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk (Rp1,558,141,749 and US$88,069 in 2010) PT Bank Sinarmas Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Internasional Indonesia Tbk (Rp570,746,330 in 2010 and Rp1,539,107,776 and US$220 in 2009) PT Bank Mayapada Internasional Tbk PT Bank DBS Indonesia (Rp35,394,559, US$1,841, ¥1,110,490 and SIN$592 in 2010 and Rp195,336,097, US$28,975 and ¥40,816 and SIN$572 in 2009) PT Bank ICBC Indonesia (Rp10,665,012 and US$15,800 in 2010 and Rp445,081,140 and US$ 23,195 in 2009) PT Bank Danamon Indonesia Tbk Others below Rp100,000,000 (Rp112,578,797 in 2010 and Rp1,080,997,075 and US$475 in 2009) Total cash on hand and in banks The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language. PT MODERN INTERNASIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 4. PT MODERN INTERNASIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) KAS DAN SETARA KAS (lanjutan) 4. Cash equivalents consist of: Setara kas terdiri dari: 2010 Deposito berjangka PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk Jumlah deposito berjangka Jumlah kas dan setara kas Tingkat suku bunga tahunan deposito berjangka per tahun Rupiah 5. 2009 Time deposits PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk 5.000.000.000 1.197.307.400 - 6.197.307.400 - Total time deposit 17.500.572.952 9.736.563.489 Total cash and cash equivalents 6,00% - 7,00% PIUTANG USAHA - 5. Interest rates per year on time deposits Rupiah ACCOUNTS RECEIVABLE – TRADE This account represents receivables arising from sale of merchandise and services, repairs and assembling services to: Akun ini merupakan piutang yang timbul dari penjualan barang dagangan dan jasa serta jasa perbaikan dan perakitan kepada: 2010 Pihak ketiga Produk industrial Produk fotografi Produk telekomunikasi Produk mesin fotokopi Produk elektronik dan magnetik Produk peralatan musik Lain-lain CASH AND CASH EQUIVALENTS (continued) 2009 51.238.547.682 77.010.550.929 1.306.814.286 9.546.005.224 19.042.100 981.695.571 55.725.682.062 37.468.540.958 11.584.213.422 10.638.697.659 6.569.687.123 111.947.252 763.048.042 Third parties Industrial products Photographic products Telecommunication products Photocopying machine products Electronic and magnetic products Music equipment products others Jumlah pihak ketiga Cadangan kerugian penurunan nilai 140.102.655.792 (3.286.173.359) 122.861.816.518 (1.945.524.435) Total third parties Allowance for impairment losses Piutang usaha - bersih 136.816.482.433 120.916.292.083 Trade receivables - net Termasuk dalam piutang usaha di atas adalah piutang dalam mata uang asing sebesar AS$280.403 pada tahun 2010 dan AS$1.976.236 dan ¥61.197.766 pada tahun 2009. Included in the above trade receivables are receivables in foreign currencies amounting to US$280,403 in 2010 and US$1,976,236 and ¥61,197,766 in 2009. Analisa umur piutang usaha adalah sebagai berikut: The aging schedule of trade receivables is as follows: 2010 1 - 30 hari 31 - 60 hari 61 - 90 hari 91 - 120 hari lebih dari 120 hari Jumlah Cadangan kerugian penurunan nilai 2009 62.928.187.658 44.512.371.850 9.014.674.483 5.664.620.253 17.982.801.548 56.298.898.192 21.932.927.415 14.036.044.121 7.989.203.155 22.604.743.635 140.102.655.792 (3.286.173.359) 122.861.816.518 (1.945.524.435) 31 1 - 30 days 31 - 60 days 61 - 90 days 91 - 120 days more than 120 days Total Allowance for impairment losses The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language. PT MODERN INTERNASIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) Bersih 5. PT MODERN INTERNASIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 136.816.482.433 PIUTANG USAHA (lanjutan) 120.916.292.083 5. 2010 6. Saldo akhir ACCOUNTS RECEIVABLE – TRADE (continued) The changes in the allowance for impairment losses are as follows: Perubahan cadangan kerugian penurunan nilai adalah sebagai berikut: Saldo awal Pengurangan penyisihan atas anak perusahaan yang dijual Pembentukan cadangan kerugian penurunan nilai selama tahun berjalan Penghapusan piutang selama tahun berjalan Net 2009 1.945.524.435 (6.897.959.215) Beginning balance Deduction of allowance for disposed subsidiary 1.550.060.817 (209.411.893) 1.458.707.156 (431.592.115) Provision during the year Receivables written-off during the year 3.286.173.359 1.945.524.435 - 7.816.368.609 Ending balance Berdasarkan hasil penelaahan terhadap keadaan akun piutang masing-masing pelanggan pada akhir tahun, manajemen berpendapat bahwa cadangan kerugian penurunan nilai yang dibentuk adalah cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas tidak tertagihnya piutang usaha. Based on the assessment of the status of the individual receivable accounts at the end of the year, management is of the opinion that the allowance for impairment losses is sufficient to cover possible losses from non-collection of the accounts. Piutang usaha Perusahaan dan Anak Perusahaan (MPRI) digunakan sebagai jaminan atas fasilitasfasilitas kredit yang diperoleh dari berbagai kreditur (Catatan 14 dan 17). The Company and Subsidiary’s (MPRI) trade receivables are pledged as collateral to the credit facilities obtained from various creditors (Notes 14 and 17). TRANSAKSI DAN SALDO DENGAN PIHAKPIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA a. 6. TRANSACTIONS AND RELATED PARTIES a. Dalam kegiatan usaha normal, Perusahaan dan Anak Perusahaan melakukan transaksi usaha dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa, terutama yang berhubungan dengan transaksi penjualan dan pembelian berdasarkan pada tingkat harga yang disepakati. Penjualan kepada pihakpihak yang mempunyai hubungan istimewa berjumlah Rp5.312.716.200 dan Rp211.069.163 atau 0,72% dan 0,02% dari jumlah penjualan bersih masing-masing untuk tahun 2010 dan 2009. Saldo piutang dari transaksi penjualan tersebut berjumlah Rp123.345.000 dan Rp250.424.291 atau 0,02% dan 0,03% dari jumlah aset masingmasing pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, yang disajikan dalam akun “Piutang Hubungan Istimewa - Bersih” pada neraca konsolidasi. Pembelian dari pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa berjumlah Rp145.619.513 dan Rp1.410.997.126 atau 0,02% dan 0,25% dari jumlah pembelian masing-masing untuk tahun 2010 dan 2009. Saldo hutang dari transaksi pembelian tersebut berjumlah Rpnil dan Rp2.764.140.129 atau 0% dan 0,12% dari jumlah kewajiban masing-masing pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, yang disajikan sebagai “Hutang Usaha - Pihak yang Mempunyai 32 BALANCES WITH The Company and Subsidiaries in their regular conduct of business are engaged in transactions with related parties principally consisting of sales and purchases which are made at agreed prices. Sales to these related parties amounted to Rp5,312,716,200 and Rp211,069,163 or 0.72% and 0.02%, respectively, of total net sales in 2010 and 2009, respectively. The trade accounts receivable from related parties amounting to Rp123,345,000 and Rp250,424,291 or representing 0.02% and 0.03%, respectively, of total assets as of December 31, 2010 and 2009, respectively, are shown as part of “Due from Related Parties - Net” in the consolidated balance sheets. Purchases from these related parties amounted to Rp145,619,513 and Rp1,410,997,126 or 0.02% and 0.25%, respectively, of total purchases in 2010 and 2009, respectively. The accounts payable to related parties amounting to Rpnil and Rp2,764,140,129 or representing 0% and 0.12% of total liabilities as of December 31, 2010 and 2009, respectively, are shown as “Accounts Payable - Related Parties” in the consolidated balance sheets (Note 15). The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language. PT MODERN INTERNASIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 6. PT MODERN INTERNASIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) Hubungan Istimewa” pada neraca konsolidasi (Catatan 15). TRANSAKSI DAN SALDO DENGAN PIHAKPIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA (lanjutan) 6. TRANSACTIONS AND BALANCES RELATED PARTIES (continued) WITH b. Perusahaan dan Anak Perusahaan memberikan pinjaman tanpa bunga kepada direksi dan karyawan yang dilunasi melalui pemotongan gaji bulanan berjumlah Rp45.485.571 dan Rp71.183.098 atau 0,01% dan 0,01% dari jumlah aset masing-masing pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009. Pinjaman ini disajikan dalam akun “Pinjaman Direksi dan Karyawan” pada neraca konsolidasi. b The Company and Subsidiaries have granted non-interest bearing loans to directors and employees, which are repayable through monthly salary deductions amounting to Rp45,485,571 and Rp71,183,098 or representing 0.01% and 0.01%, of total assets as of December 31, 2010 and 2009, respectively. These loans are shown as “Loans to Officers and Employees” in the consolidated balance sheets. c. Satu Anak Perusahaan (MPI) menyewakan tanah, bangunan dan prasarana, serta inventaris, yang disajikan dalam akun “Aset Disewakan” pada neraca konsolidasi, kepada PT Hasta Prima Industry, pihak yang mempunyai hubungan istimewa pada tahun 2009 (Catatan 12). Penghasilan sewa yang diperoleh tersebut berjumlah Rp197.331.054 dan Rp34.500.000 atau 0,09% dan 0,51% dari jumlah pendapatan (beban) lain-lain masingmasing untuk tahun 2010 dan 2009, yang disajikan sebagai bagian dari akun “Pendapatan (Beban) Lain-lain - Penghasilan Sewa” pada laporan laba rugi konsolidasi. c. A Subsidiary (MPI) rents land, building and improvements, furniture and fixtures, which are disclosed as “Leased Property” in the consolidated balance sheets, to PT Hasta Prima Industry, a related party in 2009 (Note 12). The rent income earned, amounting to Rp197,331,054 and Rp34,500,000 or 0.09% and 0.51% of total other income (charges) in 2010 and 2009, respectively, are shown as part of “Other Income (Charges) - Rental Income” in the consolidated statements of income. The nature of relationships with related parties is as follows: Sifat hubungan dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah sebagai berikut: Sifat hubungan dengan Perusahaan dan/atau Anak Perusahaan/ Relationship with the Company and/or Subsidiaries Pihak yang mempunyai hubungan istimewa/ Related parties (i) Pemegang saham Perusahaan/ Company’s stockholder PT Inti PutraModern/ PT Inti PutraModern (ii) Memiliki sebagian direksi dan komisaris yang sama dengan Perusahaan dan/atau Anak Perusahaan/ Partly under the same directors and commissioners with the Company and/or Subsidiaries PT Linda Utomo Perkasa/ Seluruh atau sebagian sahamnya dimiliki oleh PT Inti PutraModern, pemegang saham utama Perusahaan/ All or a portion of the shares are owned by PT Inti PutraModern, the Company’s main shareholder PT Fajarina Unggul Industry dan PT Modernland Realty Tbk/ (iii) 33 PT Linda Utomo Perkasa PT Fajarina Unggul Industry and PT Modernland Realty Tbk The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language. PT MODERN INTERNASIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 6. PT MODERN INTERNASIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) TRANSAKSI DAN SALDO DENGAN PIHAKPIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA (lanjutan) 6. TRANSACTIONS AND BALANCES RELATED PARTIES (continued) WITH Transactions with related parties involving amounts of more than Rp1 billion are summarized as follows: Transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa dengan jumlah di atas Rp1 miliar adalah sebagai berikut: 2010 2009 Pembelian barang dagangan dan bahan pembantu: PT Fajarina Unggul Industry 145.619.513 1.410.997.126 Purchases of merchandise and supplies: PT Fajarina Unggul Industry Jumlah 145.619.513 1.410.997.126 Total The balances of accounts with related parties resulting from non-trade transactions are shown below: Rincian saldo piutang yang timbul dari transaksi di luar usaha pokok dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah sebagai berikut: 2010 Aset lancar PT Fajarina Unggul Industry Lain-lain Jumlah Cadangan kerugian penurunan nilai Piutang hubungan istimewa - bersih Persentase dari jumlah aset 2009 246.690.000 - 246.690.000 3.734.291 Current assets PT Fajarina Unggul Industry Others 246.690.000 (123.345.000) 250.424.291 - Total Allowance for impairment losses 123.345.000 250.424.291 Due from related parties-net 0,02% 0,03% Percentage to total assets Piutang kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa merupakan piutang yang timbul dari transaksi pembayaran pinjaman bank, sewa dan pembayaran biaya-biaya tertentu dari pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa. The due from related parties represent receivables for bank loan repayment, rent transactions and payments of certain expenses of related parties. Berdasarkan hasil penelaahan terhadap keadaan akun piutang masing-masing pihak yang mempunyai hubungan istimewa pada akhir tahun, manajemen berpendapat bahwa cadangan kerugian penurunan nilai yang dibentuk adalah cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas tidak tertagihnya piutang usaha. Based on the assessment of the status of the due from related parties at the end of the year, management is of the opinion that the allowance for impairment losses is sufficient to cover possible losses from non-collection of the accounts. 34 The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language. PT MODERN INTERNASIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 7. PT MODERN INTERNASIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) PIUTANG LAIN-LAIN 7. Other receivables consist of: Piutang lain-lain terdiri dari: 2010 2009 PT Honoris Industry Fuji Film Corporation PT Hasta Prima Industry First Modern PT Multi Indo Citra MG International Penjualan Anak Perusahaan PT Buana Graha Utama (Catatan 3) Lain-lain (di bawah Rp500.000.000) 35.406.620.153 14.385.600.000 8.998.797.459 2.987.736.992 1.944.223.411 688.805.905 50.503.080.403 6.276.539.996 3.123.648.952 1.532.508.912 796.279.640 1.947.020.658 30.000.000.000 1.182.087.661 PT Honoris Industry Fuji Film Corporation PT Hasta Prima Industry First Modern PT Multi Indo Citra MG International Disposal of Subsidiary PT Buana Graha Utama (Note 3) Others (below Rp500,000,000) Jumlah Cadangan kerugian penurunan nilai 66.358.804.578 (8.237.603.285) 93.414.145.564 - Total Allowance for impairment losses Piutang lain-lain - bersih 58.121.201.293 93.414.145.564 Other receivables, net Based on the assessment of the status of the receivable at the end of the year, management is of the opinion that the allowance for impairment losses is sufficient to cover possible losses from non-collection of the accounts. Berdasarkan hasil penelaahan terhadap keadaan akun piutang pada akhir tahun, manajemen berpendapat bahwa cadangan kerugian penurunan nilai yang dibentuk adalah cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas tidak tertagihnya piutang tersebut. 8. OTHER RECEIVABLES PERSEDIAAN 8. Inventories consist of: Persediaan terdiri dari: 2010 Produk fotografi Produk industrial Produk telekomunikasi (kartu telepon) Mesin fotocopy Produk elektronik dan magnetik Produk peralatan musik Bahan pembungkus Toko kelontong - Kelontong - Item khusus Suku cadang untuk reparasi Produk E-Moto (motor elektrik) Lain-lain INVENTORIES 2009 42.488.487.801 22.241.818.216 10.324.329.702 6.903.896.030 3.537.497.448 133.612.703 591.202.558 79.486.222.351 19.545.948.306 16.962.143.439 11.865.208.732 7.268.743.143 134.563.466 1.689.708.445 11.193.593.272 1.788.772.909 6.969.545.948 1.071.366.902 273.942.649 5.055.152.845 Photographic products Industrial products Telecommunication products (phone card) Photocopy machines Electronic and magnetic products Music equipment products Packaging materials Convenience store Groceries Special item Spareparts for reparation E-Moto products (electric bike) Others Sub-jumlah Persediaan dalam perjalanan 106.172.756.587 13.938.605.558 143.353.000.278 26.521.375.945 Sub-total Inventories in transit Jumlah persediaan 120.111.362.145 169.874.376.223 Total inventories Less allowance for inventory obsolescence Dikurangi penyisihan persediaan usang Persediaan - bersih (410.678.587) 119.700.683.558 35 (232.577.818) 169.641.798.405 Inventories - net The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language. PT MODERN INTERNASIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 8. PT MODERN INTERNASIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) PERSEDIAAN (lanjutan) 8. Pada tanggal 31 Desember 2010, Perusahaan memiliki uang muka pembelian persediaan sebesar Rp122.759.068.879. Pada tanggal 31 Desember 2009, Perusahaan dan satu Anak Perusahaan (MPI) memiliki uang muka pembelian persediaan sebesar Rp91.370.751.625 yang dicatat sebagai bagian dari “Biaya Dibayar di Muka dan Uang Muka” dalam neraca konsolidasi. As of December 31, 2010, the Company has advances for purchase of inventory amounting to Rp122,759,068,879. As of December 31, 2009, the Company and a Subsidiary (MPI) have advances for purchase of inventory amounting to Rp91,370,751,625 and presented as part of “Prepaid Expenses and Advance Payments” in the consolidated balance sheets. Perubahan penyisihan persediaan usang adalah sebagai berikut: The changes in the allowance for inventory obsolescence are as follows: 2010 Saldo awal Penyisihan selama tahun berjalan Penghapusan selama tahun berjalan Saldo akhir 9. INVENTORIES (continued) 2009 232.577.818 1.639.176.937 (1.461.076.168) 1.185.453.179 (952.875.361) 410.678.587 232.577.818 Beginning balance Provision during the year Write-off during the year Ending balance Berdasarkan hasil penelaahan terhadap keadaan akun persediaan pada akhir tahun, manajemen berpendapat bahwa penyisihan persediaan usang yang dibentuk adalah cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas persediaan usang. Based on the review of the status of the inventories at the end of the year, management is of the opinion that the allowance for inventories obsolescence is sufficient to cover possible losses on inventory obsolescence. Persediaan milik Perusahaan dan Anak Perusahaan (MPRI) masing-masing digunakan sebagai jaminan atas fasilitas-fasilitas kredit yang diperoleh dari berbagai kreditur (Catatan 14 dan 17). The Company’s and Subsidiary’s (MPRI) inventories are used as collateral to the credit facilities obtained from various creditors (Notes 14 and 17). Persediaan telah diasuransikan terhadap risiko kerugian kebakaran atau pencurian berdasarkan suatu paket polis tertentu dengan nilai pertanggungan sebesar Rp97.661.616.000, dimana Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas persediaan yang dipertanggungkan. The inventories are covered by insurance against losses from fire or theft under blanket policies amounting to Rp97,661,616,000, which in management’s opinions is adequate to cover possible losses from such risks. UANG MUKA INVESTASI SAHAM 9. ADVANCE FOR INVESTMENT IN SHARES OF STOCK This account represents advances for the purchase of shares of stock in PT Swadaya Mitra Lestari totalling 6,000,000 shares with nominal value amounting to Rp6,000,000,000 at a purchase price of Rp6,826,655,998 which had been paid in 2010. The advance is presented as “Advance for Investment in Shares of Stock” in the consolidated balance sheet, pending the completion of the notarial deed for the transfer of shares. Akun ini merupakan uang muka untuk pembelian atas saham PT Swadaya Mitra Lestari sejumlah 6.000.000 lembar dengan nilai nominal sebesar Rp6.000.000.000 pada harga pembelian sebesar Rp6.826.655.998 yang telah dibayar pada tahun 2010. Uang muka ini disajikan sebagai “Uang Muka Investasi Saham” dalam neraca konsolidasi, sambil menunggu penyelesaian akta notarial untuk pemindahan saham. 36 The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language. PT MODERN INTERNASIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT MODERN INTERNASIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 10. ASET TETAP 10. PROPERTY, PLANT AND EQUIPMENT Property, plant and equipment consist of: Aset tetap terdiri dari: 2010 Saldo Awal/ Beginning Balances Penambahan/ Reklasifikasi/ Additions/ Reclassifications Pengurangan/ Reklasifikasi/ Deductions/ Reclassifications Saldo Akhir/ Ending Balances 2010 Nilai Tercatat Pemilikan Langsung Tanah Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan Inventaris Alat-alat pengangkutan 18.216.482.746 53.496.861.271 191.245.609.674 267.918.461.120 21.659.308.350 46.500.000.000 2.121.812.364 2.645.774.216 40.275.570.249 694.010.000 3.507.902.688 5.555.721.461 3.274.248.325 42.888.195.419 1.518.976.989 61.208.580.058 50.062.952.174 190.617.135.565 265.305.835.950 20.834.341.361 Carrying Value Direct Ownership Land Buildings and improvements Machinery and equipment Furniture and fixtures Transportation equipment Jumlah 552.536.723.161 92.237.166.829 56.745.044.882 588.028.845.108 Total 15.334.579.573 9.384.591.084 12.113.589.373 12.605.581.284 Construction In Progress Furniture and fixtures - 5.882.927.314 - 5.882.927.314 Finance leases Machinery and equipment 567.871.302.734 107.504.685.227 68.858.634.255 606.517.353.706 Total Carrying Value Accumulated Depreciation Direct Ownership Buildings and improvements Machinery and equipment Furniture and fixtures Transportation equipment Aset dalam Penyelesaian Inventaris Sewa Pembiayaan Mesin dan peralatan Jumlah Nilai Tercatat Akumulasi Penyusutan Pemilikan Langsung Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan Inventaris Alat-alat pengangkutan 34.943.212.718 160.783.819.024 209.447.909.594 21.153.826.101 3.903.975.065 8.665.811.538 23.771.762.386 3.695.308.729 6.260.940.121 3.675.327.126 23.565.537.048 4.841.491.296 32.586.247.662 165.774.303.436 209.654.134.932 20.007.643.534 Jumlah 426.328.767.437 40.036.857.718 38.343.295.591 428.022.329.564 Total Sewa Pembiayaan Mesin dan peralatan - 641.499.337 - 641.499.337 Finance leases Machinery and equipment Jumlah Akumulasi Penyusutan 426.328.767.437 40.678.357.055 38.343.295.591 428.663.828.901 Total Accumulated Depreciation Nilai Tercatat 141.542.535.297 177.853.524.805 Carrying Value 2009 Saldo Awal/ Beginning Balances Pengurangan Saldo Awal Anak Perusahaan/ Penambahan/ Pengurangan/ Deduction of Reklasifikasi/ Reklasifikasi/ Subsidiary`s Additions/ Deductions/ Beginning Balances Reclassifications Reclassifications Saldo Akhir/ Ending Balances 2009 Carrying Value Direct Ownership Land Buildings and improvements Machinery and equipment Furniture and fixtures Transportation equipment Nilai Tercatat Pemilikan Langsung Tanah Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan Inventaris Alat-alat pengangkutan 23.622.171.843 87.340.692.742 371.126.034.142 275.284.901.264 29.330.403.791 6.099.189.086 27.693.307.679 179.894.883.996 13.200.022.949 3.336.222.659 4.269.738.000 530.262.000 1.205.279.108 17.042.487.646 270.300.000 3.576.238.011 6.680.785.792 1.190.819.580 11.208.904.841 4.605.172.782 18.216.482.746 53.496.861.271 191.245.609.674 267.918.461.120 21.659.308.350 Jumlah 786.704.203.782 230.223.626.369 23.318.066.754 27.261.921.006 552.536.723.161 Total Aset dalam Penyelesaian Inventaris Sewa Pembiayaan Alat-alat pengangkutan Jumlah Nilai Tercatat 7.952.432.495 - 15.334.579.573 7.952.432.495 15.334.579.573 Construction In Progress Furniture and fixtures 974.600.000 704.300.000 - 270.300.000 - Finance leases Transportation equipment 795.631.236.277 230.927.926.369 38.652.646.327 35.484.653.501 567.871.302.734 Total Carrying Value Accumulated Depreciation Direct Ownership Buildings and improvements Machinery and equipment Furniture and fixtures Transportation equipment Akumulasi Penyusutan Pemilikan Langsung Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan Inventaris Alat-alat pengangkutan 51.849.617.920 318.357.397.846 210.013.132.613 26.699.836.227 16.249.086.183 164.946.109.998 12.614.132.463 2.142.866.505 2.113.913.368 8.960.367.606 18.078.717.352 520.378.243 2.771.232.387 1.587.836.430 6.029.807.908 3.923.521.864 34.943.212.718 160.783.819.024 209.447.909.594 21.153.826.101 Jumlah 606.919.984.606 195.952.195.149 29.673.376.569 14.312.398.589 426.328.767.437 Total Sewa Pembiayaan Alat-alat pengangkutan 369.009.000 222.596.483 67.574.984 213.987.501 - Finance leases Transportation equipment Jumlah Akumulasi Penyusutan 607.288.993.606 196.174.791.632 29.740.951.553 14.526.386.090 426.328.767.437 Total Accumulated Depreciation Nilai Tercatat 188.342.242.671 141.542.535.297 Carrying Value 37 The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language. PT MODERN INTERNASIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT MODERN INTERNASIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 10. ASET TETAP (lanjutan) 10. PROPERTY, (continued) 2010 Jumlah AND EQUIPMENT Additions to property, plant and equipment consist of: Penambahan aset tetap terdiri dari: Pembelian Perolehan aset melalui: Pembiayaan konsumen Aset sewa pembiayaan Realisasi laba antar perusahaan atas penjualan aset tetap Anak Perusahaan Penambahan/reklasifikasi dari: Aset dalam penyelesaian Aset sewa pembiayaan PLANT 2009 81.271.426.016 22.408.567.079 10.965.740.813 5.882.927.314 - - 639.199.675 9.384.591.084 - 15.334.579.573 270.300.000 Purchases Additional properties from: Consumer finance Assets under finance lease Realization of intercompany profit of disposal property, plant and equipment of Subsidiary Addition/reclassifications from: Construction in progress Assets under finance lease 107.504.685.227 38.652.646.327 Total The deductions from property, plant and equipment include the sale of the following: Pengurangan aset tetap termasuk penjualan aset tetap sebagai berikut: 2010 Harga Jual Bersih/ Net Selling Price Nilai Buku/ Book Value Laba (Rugi) Penjualan Aset Tetap/ Gain (Loss) on Sale of Property, Plant and Equipment Tanah, bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan Inventaris Alat-alat pengangkutan 39.649.593.291 2.705.422.414 711.507.622 376.852.728 4.957.266.482 2.940.461.866 658.952.257 30.799.830 34.692.326.809 (235.039.452) 52.555.365 346.052.898 Jumlah 43.443.376.055 8.587.480.435 34.855.895.620 Land, building and improvements Machinery and equipment Furniture and fixtures Transportation equipment Total 2009 Harga Jual Bersih/ Net Selling Price Nilai Buku/ Book Value Laba Penjualan Aset Tetap/ Gain on Sale of Property, Plant and Equipment Tanah, bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan Inventaris Alat-alat pengangkutan Porsi PT Honoris Industry 15.436.670.545 69.638.041 7.105.358 1.389.270.520 6.980.199.988 7.509.157.012 32.903.029 111.448.959 1.993.439.799 7.927.513.533 36.735.012 7.105.358 1.277.821.561 4.986.760.189 Land, building and improvements Machinery and equipment Furniture and fixtures Transportation equipment PT Honoris Industry’s portion Jumlah 23.882.884.452 9.646.948.799 14.235.935.653 Total 38 The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language. PT MODERN INTERNASIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT MODERN INTERNASIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 10. ASET TETAP (lanjutan) Pembebanan penyusutan sebagai berikut: 10. PROPERTY, (continued) aset tetap PLANT AND EQUIPMENT Depreciation of property, plant and equipment charged to operations is as follows: adalah 2010 2009 Beban pabrikasi Beban usaha (Catatan 21) 7.642.115.971 17.627.181.932 18.203.421.755 21.152.109.312 Factory overhead Operating expenses (Note 21) Jumlah 25.269.297.903 39.355.531.067 Total Tanah atas nama Perusahaan dan Anak Perusahaan merupakan Hak Guna Bangunan yang akan jatuh tempo pada berbagai tanggal sampai dengan tanggal 29 Desember 2029 dan manajemen berpendapat hak tersebut dapat diperpanjang pada saat jatuh tempo. Land under the name of the Company and Subsidiaries consist of Right to Use (Hak Guna Bangunan) and will expire on various dates up to December 29, 2029 and, in management’s opinion, can be renewed at the expiry dates. Berdasarkan penilaian manajemen Perusahaan dan Anak Perusahaan, tidak ada kejadian-kejadian atau perubahan-perubahan keadaan yang mengindikasikan adanya penurunan nilai aset tetap pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009. Based on the assessment of the management of the Company and Subsidiaries, there are no events or changes in circumstances that indicate any impairment in the value of fixed assets as of December 31, 2010 and 2009. Tanah, bangunan dan aset tetap tertentu milik Perusahaan dan dua Anak Perusahaan (MPI dan MPRI) digunakan sebagai jaminan atas fasilitasfasilitas kredit yang diperoleh dari berbagai kreditur (Catatan 14 dan 17). Land, buildings, and certain property, plant and equipment owned by the Company and two Subsidiaries (MPI and MPRI) are used as collateral to the credit facilities obtained from various creditors (Notes 14 and 17). Pada tanggal 31 Desember 2010, aset tetap dan aset disewakan (Catatan 12), kecuali tanah, telah diasuransikan terhadap risiko kebakaran dan risiko lainnya berdasarkan suatu paket polis tertentu dengan nilai pertanggungan sebesar Rp127.151.864.813, dimana manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian dari risiko kebakaran dan risiko lainnya. As of December 31, 2010, property, plant and equipment and leased property (Note 12), except for land, are covered by insurance against losses from fire and other risks under blanket policies for Rp127,151,864,813, which in management’s opinion, is adequate to cover possible losses from such risks. Anak Perusahaan (MPRI) mengadakan perjanjian sewa pembiayaan untuk mesin dan peralatan dengan berbagai jangka waktu yang akan berakhir pada berbagai tanggal di tahun 2010 sampai dengan 2013. Pembayaran sewa minimum di masa yang akan datang berdasarkan perjanjian tersebut adalah sebagai berikut: A Subsidiary (MPRI) has lease commitments covering certain machinery and equipment with several lease terms and expiring on different dates in 2010 up to 2013. The future minimum lease payments required under the lease agreements are as follows: 2010 Tahun 2011 2012 2013 2.050.012.702 1.971.893.831 559.970.500 Years 2011 2012 2013 Jumlah Dikurangi bunga yang belum jatuh tempo 4.581.877.033 (836.277.509) Total Less amount applicable to interest Hutang sewa pembiayaan Dikurangi bagian jatuh tempo dalam Satu tahun 3.745.599.524 (1.503.677.086) Bagian jangka panjang 2.241.922.438 39 Obligations under finance lease Less current maturities Long-term portion The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language. PT MODERN INTERNASIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT MODERN INTERNASIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 10. ASET TETAP (lanjutan) 10. PROPERTY, (continued) AND EQUIPMENT The Company and MPRI have consumer financing agreements for the acquisition of transportation equipment. The liability is collateralized by the transportation equipment being financed. The schedule of payments under the agreement is as follows: Perusahaan dan MPRI mengadakan perjanjian pembiayaan konsumen atas alat pengangkutan. Kewajiban tersebut dijamin dengan alat-alat pengangkutan yang dibiayai. Pembayaran sewa minimum di masa yang akan datang berdasarkan Perjanjian tersebut adalah sebagai berikut: 2010 Tahun 2010 2011 2012 2013 PLANT 2009 Years 2010 2011 2012 2013 9.147.296.190 3.709.595.380 1.465.046.363 8.445.812.055 4.168.272.800 750.777.300 - Jumlah Dikurangi beban keuangan 14.321.937.933 (2.025.972.828) 13.364.862.155 (2.060.425.250) Jumlah pembayaran minimum Dikurangi bagian jatuh tempo dalam satu tahun 12.295.965.105 11.304.436.905 Total minimum payment (7.725.940.140) (6.918.188.150) Less current maturities 4.570.024.965 4.386.248.755 Bagian jangka panjang Total Less finance charges Long-term portion 11. SELISIH LEBIH BIAYA PEROLEHAN PENYERTAAN ATAS ASET BERSIH ANAK PERUSAHAAN 11. EXCESS OF COST OF INVESTMENTS OVER THE EQUITY IN NET ASSETS OF SUBSIDIARIES Selisih lebih biaya perolehan penyertaan atas aset bersih Anak Perusahaan terdiri dari: Excess of cost of investments over the equity in net assets of Subsidiaries consist of: 2010 Harga perolehan 2009 51.012.216.443 51.012.216.443 47.852.295.781 41.788.304.228 1.425.113.017 - 2.746.312.530 3.317.679.023 Saldo akhir 49.277.408.798 47.852.295.781 Nilai tercatat 1.734.807.645 3.159.920.662 Akumulasi amortisasi Saldo awal Amortisasi selisih lebih biaya perolehan penyertaan atas aset bersih Anak Perusahaan Goodwill yang belum diamortisasi 40 Acquisition cost Accumulated amortization Beginning balance Amortization of excess of cost of investments over the equity in net assets of Subsidiaries Unamortized goodwill Ending balance Carrying value The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language. PT MODERN INTERNASIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT MODERN INTERNASIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 12. ASET DISEWAKAN 12. LEASED PROPERTY Leased property consists of: Aset disewakan terdiri dari: 2010 Saldo Awal/ Beginning Balances Penambahan (Pengurangan)/ Saldo Akhir/ Additions (Deduction) Ending Balances Biaya Perolehan Tanah Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan 176.269.500 1.990.522.506 - 19.070.941.622 176.269.500 1.990.522.506 19.070.941.622 Cost Land Buildings and improvements Machinery and equipment Jumlah Biaya Perolehan 2.166.792.006 19.070.941.622 21.237.733.628 Total Cost Akumulasi Penyusutan Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan 1.984.397.611 - 1.790.785 10.246.844.808 1.986.188.396 10.246.844.808 Accumulated Depreciation Buildings and improvements Machinery and equipment Jumlah Akumulasi Penyusutan 1.984.397.611 10.248.635.593 12.233.033.204 Total Accumulated Depreciation 9.004.700.424 Carrying Value Nilai Tercatat 182.394.395 2009 Saldo Awal/ Beginning Balances Penambahan (Pengurangan)/ Saldo Akhir/ Additions (Deduction) Ending Balances Biaya Perolehan Tanah Bangunan dan prasarana 176.269.500 1.990.522.506 - 176.269.500 1.990.522.506 Cost Land Buildings and improvements Jumlah Biaya Perolehan 2.166.792.006 - 2.166.792.006 Total Cost Akumulasi Penyusutan Bangunan dan prasarana 1.967.952.303 16.445.308 1.984.397.611 Accumulated Depreciation Buildings and improvements Jumlah Akumulasi Penyusutan 1.967.952.303 16.445.308 1.984.397.611 Total Accumulated Depreciation 182.394.395 Carrying Value Nilai Tercatat 198.839.703 Properti di atas disewa oleh PT Honoris Industry, pihak ketiga dan PT Hasta Prima Industry (pihak yang mempunyai hubungan istimewa pada tahun 2009). The above properties are being leased by PT Honoris Industry, a third party and PT Hasta Prima Industry (a related related party in 2009). Beban penyusutan aktiva disewakan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 masing-masing adalah sebesar Rp5.492.787.668 dan Rp16.445.308 (Catatan 21). For the years ended December 31, 2010 and 2009, depreciation on leased property charged to operations amounted to Rp5,492,787,668 and Rp16,445,308, respectively (Note 21). Tanah yang disewakan atas nama satu Anak Perusahaan (MPI) merupakan Hak Guna Bangunan yang akan jatuh tempo pada tanggal 21 November 2025 dan manajemen berpendapat hak tersebut dapat diperpanjang pada saat jatuh tempo. The title on the leased land which is under the name of a Subsidiary (MPI) represents Right to Use (Hak Guna Bangunan) and will expire on November 21, 2025 and, in management’s opinion, can be renewed at the expiry date. Berdasarkan penilaian manajemen Perusahaan dan Anak Perusahaan, tidak ada kejadian-kejadian atau perubahan-perubahan keadaan yang mengindikasikan adanya penurunan nilai asset disewakan pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009. Based on the assessment of the management of the Company and Subsidiaries, there are no events or changes in circumstances that indicate any impairment in the value of leased property as of December 31, 2010 and 2009. 41 The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language. PT MODERN INTERNASIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT MODERN INTERNASIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 13. ASET LAIN-LAIN 13. OTHER ASSETS Other Assets consist of: Aset lain-lain terdiri dari: 2010 2009 Uang muka ke PT Kartika Naya Uang muka ke PT Prima Logistik Distribusi Utama Lain-lain 3.433.814.771 24.539.520.825 518.567.407 16.342.534.775 1.547.020.448 Jumlah 3.952.382.178 42.429.076.048 14. HUTANG BANK JANGKA PENDEK Advance to PT Kartika Naya Advance to PT Prima Logistik Distribusi Utama Others Total 14. SHORT-TERM BANK LOANS Short-term bank loans consist of: Hutang bank jangka pendek merupakan pinjaman dari: 2010 2009 PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank ICBC Indonesia PT Bank Mayapada Internasional Tbk PT Bank Artha Graha Internasional Tbk 117.832.178.917 15.000.000.000 - 10.000.000.000 76.891.400.000 63.000.000.000 40.000.000.000 PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank ICBC Indonesia PT Bank Mayapada Internasional Tbk PT Bank Artha Graha Internasional Tbk Jumlah 132.832.178.917 189.891.400.000 Total PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk Pinjaman Transaksi Khusus Specific Transaction Loan Pada tanggal 7 Oktober 2010, Perusahaan menandatangani perjanjian kredit dengan Bank CIMB Niaga atas fasilitas transaksi khusus dengan nilai maksimum sebesar Rp145.000.000.000 dengan jangka waktu pembayaran 12 (dua belas) bulan sejak ditandatanganinya perjanjian tersebut. Pinjaman tersebut digunakan untuk pembiayaan kembali fasilitas pinjaman yang diperoleh dari PT Bank Artha Graha Internasional Tbk, PT Bank Mayapada Internasional Tbk (MPRI) dan PT Bank ICBC Indonesia dan sebagai jaminan pembayaran atas Letter of Credit Perusahaan yang masih memiliki saldo (one shoot transaction), untuk impor bahan baku, barang dagangan, persediaan mesin fotokopi dan barang lainnya yang bukan barang modal, dan untuk pelunasan hutang sight L/C dari bank ICBC yang diterbitkan sebelum penandatanganan perjanjian, serta digunakan untuk pembelian bahan baku dan barang dagangan lokal. Pinjaman tersebut dikenakan bunga sebesar 12,5% per tahun. On October 7, 2010, the Company entered into a loan agreement with Bank CIMB Niaga for specific transaction facility with a maximum amount of Rp145.000.000.000 and with repayment term of twelve (12) months. After the agreement was signed, this loan will be used for the refinancing of loan facility obatained from PT Bank Artha Graha Internasional Tbk, PT Bank Mayapada Internasional Tbk (MPRI) and PT Bank ICBC Indonesia, and to guarantee the payment of the Company’s Letter of Credit which is still outstanding (one shoot transaction), to import raw material, goods for sales, photocopy machines inventory, and other goods which are not part of capital goods, and for the settlement sight L/C from ICBC which is released before the signing off of the agreement and also used for the purchase of local raw materials and goods. The loan bears interest rate of 12.5% per annum. Perjanjian pinjaman ini memuat beberapa syarat dan ikatan tertentu, antara lain: kewajiban menjaga Rasio Debt Service Coverage sebesar minimal 2 kali. Pinjaman ini dijamin dengan hak tanggungan peringkat 1 atas tanah dan bangunan sebesar 125% dari nilai plafond, fidusia atas piutang usaha, dan dijamin dengan jaminan pribadi dari Direktur Utama Perusahaan, Sungkono Honoris. The loan agreement imposes several restrictions and covenants, among others: responsibility to maintain Debt Service Coverage Ratio (DSCR) minimum 2 times. This facility is secured by first mortgage on land and factory amounting to 125% of the facility, accounts receivable fiduciary and personal guarantee of President Director of the Company, Sungkono Honoris. 42 The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language. PT MODERN INTERNASIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT MODERN INTERNASIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 14. HUTANG BANK JANGKA PENDEK (lanjutan) 14. SHORT-TERM BANK LOANS (continued) PT Bank CIMB Niaga Tbk (lanjutan) PT Bank CIMB Niaga Tbk (continued) Tanpa persetujuan tertulis dari bank, Perusahaan tidak diperbolehkan, antara lain: menjual atau mengalihkan hak kekayaan atau aset kecuali dalam rangka operasional sehari-hari, menjaminkan asset apapun, membuat perjanjian yang berpotensi membahayakan kelangsungan usaha perusahaan, membuat perjanjian hutang dari lembaga keuangan lain, menjaminkan kepada pihak ketiga lainnya, menggunakan kelebihan dana untuk usaha di luar bisnis inti, melakukan merger, akuisisi ataupun perpindahan saham pengendali dan manajemen puncak, mengubah jenis usaha, melakukan investasi baru, mengajukan moratorium dan membayar dividen kepada pemegang saham (harus dengan pemberitahuan tertulis kepada kreditur). Without the written approval of the bank, the Company cannot, among others: sell or transfer its rights, property or assets, except for daily operations, create any lien on any asset, enter into any agreement which will endanger the Company’s going concern, create any indebtedness from other financial institutions, create any lien with other third parties, use the excess funds outside the core business, undertake any merger, acquisition, or transfer of ownership and management control, change the nature or scope of the business and operations, undertake any new investment, propose moratorium and distribute dividends to shareholders (must be with written notice to creditor). Pada tanggal 31 Desember 2010, saldo hutang atas fasilitas ini adalah sebesar Rp117.832.178.917. As of December 31, 2010, the outstanding balance under this facility amounted to Rp117,832,178,917. Pada tanggal 31 Desember 2010, Perusahaan telah mematuhi seluruh persyaratan penting sehubungan dengan persyaratan yang diberikan oleh PT Bank CIMB Niaga Tbk tersebut di atas. As of December 31, 2010, the Company has complied with all important loan covenants required by PT Bank CIMB NiagaTbk. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Pada tanggal 25 Nopember 2010, Perusahaan memperoleh surat penawaran putusan kredit dari PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, dengan fasilitas kredit modal kerja dan plafond sebesar Rp15.000.000.000 dengan jangka waktu 12 (dua belas) bulan. Suku bunga sebesar 12,5% per tahun. On November 25, 2010, the Company obtained an offering letter from PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, for working capital facility with a maximum amount of Rp15,000,000,000 with term of twelve (12) months. The interest rate is 12.5% per annum. Pada tanggal 21 Oktober 2009, Perusahaan memperoleh surat penawaran putusan kredit dari PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, dengan fasilitas kredit modal kerja dan plafond sebesar Rp10.000.000.000 dengan jangka waktu 12 (dua belas) bulan. Suku bunga sebesar 14% per tahun, biaya provisi sebesar 1% per tahun dan biaya administrasi sebesar Rp3.000.000 dari plafond kredit. On October 21, 2009, the Company obtained an offering letter from PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, for working capital facility with maximum amount of Rp10,000,000,000 with term twelve (12) months. The interest rate is 14% per annum, provision fee of 1% per annum and administration fee amounting to Rp3,000,000 from the credit limit. Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, Perusahaan telah mematuhi seluruh persyaratan penting sehubungan dengan persyaratan yang diberikan oleh PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk tersebut di atas. As of December 31, 2010 and 2009, the Company has complied with all important loan covenants required by PT Bank Rakyat Indonesia (Persero)Tbk. 43 The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language. PT MODERN INTERNASIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT MODERN INTERNASIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 14. HUTANG BANK JANGKA PENDEK (lanjutan) 14. SHORT-TERM BANK LOANS (continued) PT Bank ICBC Indonesia PT Bank ICBC Indonesia Pinjaman Tetap on Demand (PTD I) Fixed on Loan Demand (PTD I) Pada tanggal 8 April 2009, Perusahaan menandatangani perjanjian kredit dengan ICBC dengan fasilitas Pinjaman Tetap on Demand (PTD I) dan Line Letter of Credit (sight L/C) dan plafond sebesar Rp20.000.000.000 dengan jangka waktu pembayaran 12 (dua belas) bulan yang digunakan untuk modal kerja Perusahaan. Pinjaman tersebut dikenakan bunga sebesar 16,5% per tahun, biaya provisi sebesar 1% per tahun, biaya administrasi sebesar Rp3.000.000 dari plafond kredit dan Opening Sight Letter of Credit sebesar 0,25% dari nominal Letter of Credit. On April 8, 2009, the Company entered into a loan agreement with ICBC for fixed loan on demand (PTD I) and Line Letter of Credit (Sight L/C) with maximum amount of Rp20,000,000,000 and with repayment term of twelve (12) months which will be used as Company`s working capital. The loan bears interest rate of 16.5% per annum, provision fee of 1% per annum, administration fee amounting to Rp3,000,000 from the credit limit, and Opening Sight Letter of Credit in the amount of 0.25% from nominal Letter of Credit. Pada tanggal 31 Desember 2009, saldo hutang atas fasilitas ini adalah sebesar Rp24.969.000.000. As of December 31, 2009, the outstanding balance under this facility amounted to Rp24,969,000,000. PTD II PTD II On June 10, 2009, the Company entered into a loan agreement with ICBC for fixed loan on demand (PTD II) with maximum amount of Rp25,000,000,000 and with repayment term of twelve (12) months which will be used as Company`s working capital. The credit agreement shall be effective for (one) year since June 15, 2009 until June 15, 2010, and can be extended upon written request of the Company under the approval and terms specified by the Bank. The loan bears interest rate of 15.5% per annum, commission fee of 1% per annum, administration fee 1% from the credit limit. This loan is secured by some parcels of land owned by the Company and some related parties located in Jakarta, corporate guarantee from the Company and personal guarantee of President Director of the Company, Sungkono Honoris. Pada tanggal 10 Juni 2009, Perusahaan menandatangani perjanjian kredit dengan ICBC dengan fasilitas Pinjaman Tetap on Demand (PTD II) dengan plafond sebesar Rp25.000.000.000 dengan jangka waktu pembayaran 12 (dua belas) bulan yang digunakan untuk tujuan modal kerja Perusahaan. Perjanjian kredit ini dimulai sejak tanggal 15 Juni 2009 sampai dengan tanggal 15 Juni 2010 dan dapat diperpanjang atas permintaan tertulis dari Perusahaan dengan persetujuan dan syarat yang ditentukan oleh bank. Pinjaman tersebut dikenakan bunga sebesar 15,5% per tahun, biaya komisi sebesar 1% per tahun dan biaya administrasi 1% dari plafond kredit. Pinjaman ini dijamin dengan beberapa bidang tanah berlokasi di Jakarta yang dimiliki Perusahaan dan dijamin dengan jaminan pribadi dari Direktur Utama Perusahaan, Sungkono Honoris. As of December 31, 2009, the outstanding balance under this facility amounted to Rp20,000,000,000. Pada tanggal 31 Desember 2009, saldo hutang atas fasilitas ini adalah sebesar Rp20.000.000.000. 44 The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language. PT MODERN INTERNASIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT MODERN INTERNASIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 14. HUTANG BANK JANGKA PENDEK (lanjutan) PT Bank ICBC Indonesia (lanjutan) 14. SHORT-TERM BANK LOANS (continued) PT Bank ICBC Indonesia (continued) PTD III PTD III Pada tanggal 10 Juni 2009, Perusahaan menandatangani perjanjian kredit dengan ICBC dengan fasilitas Pinjaman Tetap on Demand (PTD III) dengan plafond sebesar AS$2.500.000 dengan jangka waktu pembayaran 12 (dua belas) bulan yang digunakan untuk tujuan modal kerja Perusahaan. Perjanjian kredit ini dimulai sejak tanggal 15 Juni 2009 sampai dengan tanggal 15 Juni 2010 dan dapat diperpanjang atas permintaan tertulis dari Perusahaan dengan persetujuan dan syarat yang ditentukan oleh Bank. Fasilitas ini dapat pula digunakan untuk pembukaan fasilitas Sight Letter of Credit (L/C) dan fasilitas PTD ini akan diblokir apabila digunakan untuk pembukaan Sight L/C. Pinjaman tersebut dikenakan bunga sebesar 7% per tahun, biaya komisi sebesar 1% per tahun dari plafond kredit. Perusahaan dikenakan biaya penerbitan 0,125% dari setiap Sight Letter of Credit yang dikeluarkan. Pinjaman ini dijamin dengan beberapa bidang tanah berlokasi di Jakarta yang dimiliki Perusahaan dan pihak-pihak yang mempunyau hubungan istimewa, jaminan dari Perusahaan dan dijamin dengan jaminan pribadi dari Direktur Utama Perusahaan, Sungkono Honoris. On June 10, 2009, the Company entered into a loan agreement with ICBC for fixed loan on demand (PTD III) and Line Letter of Credit (Sight L/C) with maximum amount of USD2,500,000, with repayment term of twelve (12) months which will be used as Company`s working capital. The credit agreement shall be effective for (one) year since June 15, 2009 until June 15, 2010, and can be extended upon written request of the Company under the approval and terms specified by the Bank. This facility can also be used for the opening of Sight Letter of Credit (L/C) facility and the PTD will be blocked when used for the opening of sight L/C. The loan bears interest of 7% per annum, commission fee of 1% per annum from the credit limit. The Company shall be charged with issuance fee of 0.125 % of each of Sight Letter of Credit issued. This loan is secured by some parcels of land located in Jakarta owned by the Company and related parties, corporate guarantee from the Company and personal guarantee of President Director of the Company, Sungkono Honoris. Pada tanggal 31 Desember 2009, saldo hutang atas fasilitas ini adalah sebesar Rp23.067.600.000. As of December 31, 2009, the outstanding balance under this facility amounted to Rp23,067,600,000. PTD IV PTD IV Pada tanggal 17 September 2009, Perusahaan memperoleh Pinjaman Tetap on Demand (PTD IV) dari ICBC yang dapat dikonversikan menjadi fasilitas Letter of Credit Line dengan plafond sebesar AS$1.000.000 dengan jangka waktu pembayaran 12 (dua belas) bulan. Suku bunga sebesar 6% per annum, biaya penerbitan Letter of Credit sebesar 0,175% per tiga bulanan dan biaya provisi sebesar 1% per annum dari seluruh fasilitas. On September 17, 2009, the Company obtained a fixed loan on demand (PTD IV) facility from ICBC which can be converted into Letter of Credit Line with maximum amount of USD1,000,000 with repayment term of twelve (12) months. The interest rate is 6% per annum, opening fee amount of 0.175% quarterly and provision fee 1% fixed from total facility. Pada tanggal 6 Oktober 2009, Perusahaan melakukan konversi atas pinjaman tersebut menjadi Letter of Credit dengan plafond sebesar AS$1.000.000 dengan jangka waktu pembayaran 12 (dua belas) bulan dan jatuh tempo pada tanggal 6 Oktober 2010. Biaya penerbitan Letter of Credit 0,175% dan biaya administrasi sebesar Rp3.000.000. Suku bunga sebesar 15,5% per tahun dan biaya provisi sebesar 1% per tahun. Pinjaman ini dijamin dengan beberapa bidang tanah berlokasi di Jakarta yang dimiliki Perusahaan dan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa, jaminan dari Perusahaan dan dijamin dengan jaminan pribadi dari Direktur Utama Perusahaan, Sungkono Honoris. On October 6, 2009, the Company converted the facility into Letter of Credit with maximum amount of USD1,000,000, with repayment term of twelve (12) months and will mature on October 6, 2010. Issuance fee of Letter of Credit 0.175% and administration fee amounting to Rp3,000,000. The interest rate is 15.5% per annum and provision fee 1% per annum. This loan is secured by some parcels of land located in Jakarta owned by Company and related parties, corporate guarantee from the Company and personal guarantee of President Director of the Company, Sungkono Honoris. 45 The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language. PT MODERN INTERNASIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT MODERN INTERNASIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 14. HUTANG BANK JANGKA PENDEK (lanjutan) 14. SHORT-TERM BANK LOANS (continued) PT Bank ICBC Indonesia (lanjutan) PT Bank ICBC Indonesia (continued) PTD IV (lanjutan) PTD IV (continued) Pada tanggal 31 Desember 2009, saldo hutang atas fasilitas ini adalah sebesar Rp8.854.800.000. As of December 31, 2009, the balance outstanding under this facility amounted to Rp8,854,800,000. Pada tanggal 31 Desember 2009, Perusahaan telah mematuhi seluruh persyaratan penting sebagaimana disyaratkan oleh ICBC. As of December 31, 2009, the Company has complied with all important loan covenants required by ICBC. Pada tahun 2010, seluruh fasilitas tersebut telah dilunasi melalui pembiayaan kembali dari pinjaman yang diperoleh dari PT Bank CIMB Niaga Tbk. These all facilities were fully paid in 2010 through refinancing loan obtained from PT Bank CIMB Niaga Tbk. PT Bank Mayapada Internasional Tbk PT Bank Mayapada Internasional Tbk Pada tanggal 19 Maret 2009, anak perusahaan yaitu MPRI dan MPI memperoleh fasilitas kredit berulang (revolving credit facility) dari PT Bank Mayapada Internasional Tbk, Jakarta dengan nilai maksimum masing-masing sebesar Rp50.000.000.000 dan Rp15.000.000.000. Pinjaman ini digunakan untuk membiayai investasi dan tambahan modal kerja. Fasilitas ini dijamin dengan jaminan pribadi dari Henri Honoris dan Sungkono Honoris masing-masing sebesarbesarnya Rp4.875.000.000 dan Rp10.900.000.000. Fasilitas ini berlaku sampai dengan tanggal 19 Maret 2010 dengan tingkat bunga per tahun sebesar 16%. On March 19, 2009, the subsidiary companies, MPRI and MPI obtained a promissory notes revolving facility from PT Bank Mayapada Internasional Tbk, Jakarta with a maximum amount of Rp50,000,000,000 and Rp15,000,000,000, respectively. The loan proceeds are used as additional investment and working capital. These facilities are secured by a personal guarantee of Henri Honoris and Sungkono Honoris for a maximum amount of Rp4,875,000,000 and Rp10,900,000,000, respectively. These facilities are valid until March 19, 2010 with interest rate at 16% per year. Pada tahun 2010, fasilitas ini telah dilunasi. Pinjaman milik MPRI telah dilunasi melalui pembiayaan kembali dari pinjaman yang diperoleh dari PT Bank CIMB Niaga Tbk. These facilities were fully paid in 2010. MPRI’s loan had been fully paid through refinancing loan obtained from PT Bank CIMB Niaga Tbk. PT Bank Artha Graha Internasional Tbk PT Bank Artha Graha Internasional Tbk Berdasarkan Akta Perjanjian Kredit No. 116 dan 117 tanggal 10 Oktober 2007, dari Dr. Irawan Soerodjo, S.H., M.Si., Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman dari PT Bank Artha Graha Internasional Tbk berupa : a. Fasilitas Pinjaman Berulang (Revolving Loan) dengan jumlah maksimum sebesar Rp40.000.000.000 untuk kebutuhan modal kerja dengan jangka waktu 12 (dua belas) bulan sejak ditandatanganinya perjanjian tersebut. b. Fasilitas Pinjaman Tetap (Fixed Loan sebesar Rp60.000.000.000 untuk kebutuhan investasi dalam jangka waktu 60 (enam puluh) bulan, termasuk waktu tenggang (grace period) selama 12 (dua belas) bulan sejak ditandatanganinya perjanjian tersebut. Hutang ini disajikan dalam ”Hutang Bank Jangka Panjang” dalam neraca Konsolidasi (Catatan 17) Based on the Credit Agreement No.116 and 117 of Dr. Irawan Soerodjo, S.H., M.Si., dated October 10, 2007, the Company obtained loan facilities from PT Bank Artha Graha Internasional Tbk which consisted of : a. Revolving Loan facility with a maximum amount of Rp40,000,000,000 for working capital, with a period of twelve (12) months after the agreement was signed. b. 46 Fixed Loan facility amounting to Rp60.000.000.000 for investment purposes with a period of sixty (60) months including grace period of twelve (12) months after the agreement was signed. This loan is presented in “Long Term Loans” in te consolidated balance sheet (Note 17). The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language. PT MODERN INTERNASIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT MODERN INTERNASIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 14. HUTANG BANK JANGKA PENDEK (lanjutan) 14. SHORT-TERM BANK LOANS (continued) PT Bank Artha Graha Internasional Tbk (lanjutan) PT Bank Artha (continued) Berdasarkan Perjanjian Perpanjangan Kredit, jangka waktu berlakunya fasilitas Pinjaman Berulang sebesar Rp40.000.000.000 telah diperpanjang sampai dengan tanggal 10 Oktober 2010. Based on the Credit Amendment Agreement, the term of Revolving Loan facility amounting to Rp40,000,000,000 has been extended up to October 10, 2010. Pinjaman-pinjaman tersebut dikenakan suku bunga tahunan berkisar antara 15,50% sampai dengan 18,50% pada tahun 2009 dan dijamin dengan: a. Tanah dan bangunan pabrik, yang terletak di Jalan Rungkut Industri Raya No. 21, Surabaya. b. Tanah dan bangunan pabrik yang terletak di Jalan Raya Sukabumi Km. 2, Telukpinang, Ciawi, Bogor. c. Pemberian Jaminan Pribadi (Personal Guarante) atas nama Sungkono Honoris. These loans bear annual interest at rates ranging from 15.50% up to 18.50% in 2009 and are cross collateralized by: a. Land and factory building located in Jalan Rungkut Industri Raya No. 21, Surabaya. b. Land and factory building located in Jalan Raya Sukabumi Km. 2, Telukpinang, Ciawi, Bogor. c. Personal Guarantee from Sungkono Honoris. Tanpa persetujuan tertulis dari bank, Perusahaan tidak diperbolehkan untuk, antara lain: Without the written permission of the bank, the Company cannot, among others: a. b. c. d. e. a. b. c. d. e. Menerima fasilitas kredit dari bank lain Mengikatkan diri sebagai penjamin Membuka usaha selain yang sudah ada Membubarkan Perusahaan Mengeluarkan saham-saham baru. Graha Internasional Tbk Obtain credit facility from other banks Give any guarantees Enter into new business Liquidate the Company Issue new shares. Pada tanggal 31 Desember 2009, saldo fasilitas Pinjaman Berulang adalah sebesar Rp40.000.000.000 dan saldo fasilitas pinjaman tetap adalah sebesar Rp42.500.000.000 (Catatan 17). As of December 31, 2009, the balance of the Revolving Loan facility amounted to Rp40,000,000,00) and the Fixed Loan facility amounted to Rp42,500,000,000 (Note 17). Pada tanggal 31 Desember 2009, Perusahaan telah mematuhi seluruh persyaratan penting sehubungan dengan persyaratan yang diberikan oleh PT Bank Artha Graha Internasional Tbk tersebut di atas. As of December 31, 2009, the Company has complied with all important loan covenants required by PT Bank Artha Graha Internasional Tbk. Pada tahun 2010, fasilitas ini telah dilunasi melalui pembiayaan kembali dari pinjaman yang diperoleh dari PT Bank CIMB Niaga Tbk. These facilities were fully paid in 2010 through refinancing loan obtained from PT Bank CIMB Niaga Tbk. 15. HUTANG USAHA 15. ACCOUNTS PAYABLE This account represents payable to foreign and local suppliers for purchases of merchandise and other transactions as follows: Akun ini merupakan hutang kepada pemasok luar negeri dan lokal untuk transaksi pembelian barang dagang dan transaksi lainnya dengan rincian sebagai berikut: 47 The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language. PT MODERN INTERNASIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT MODERN INTERNASIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 15. HUTANG USAHA (lanjutan) 15. ACCOUNTS PAYABLE (continued) 2010 Pihak ketiga Pemasok luar negeri (AS$3.819.285, ¥45.852.660, Sin$517.691, €295, dan £7.852 pada tahun 2010 dan AS$10.563.703, ¥176.928.333, Sin$617.266, €208 dan £1.940 pada tahun 2009) Pemasok lokal 2009 41.436.149.395 58.842.643.701 70.514.812.311 66.927.029.389 Third parties Foreign suppliers (US$3,819,285, ¥45,852,660, Sin$517,691, €295, £7,852 in 2010 and US$10,563,703, ¥176,928,333, Sin$617,266,€208, and £1,940 in 2009) Local suppliers 100.278.793.096 137.441.841.700 Total third parties Pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa (Catatan 6) Pemegang saham Lain-lain - 2.000.000.000 764.140.129 Related parties (Note 6) Shareholders Others Jumlah pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa - 2.764.140.129 Total related parties 100.278.793.096 140.205.981.829 Total accounts payable Jumlah pihak ketiga Jumlah hutang Akun-akun tersebut di atas merupakan hutang dari pembelian produk fotografi Fuji, bingkai, baterai, kartu telepon, bahan pembungkus, produk elektronik, kamera digital, album foto, bahan pangan, item khusus, suku cadang dan lain-lain. The above accounts represent liabilities for purchases of Fuji's photographic products, frames, battery, phone card, packing materials, electronic products, digital camera, photo album, groceries, special items, spareparts and others. Pemasok utama Perusahaan dan Anak Perusahaan tertentu adalah Fuji Photo Film Co., Ltd., Jepang. Perusahaan dan Anak Perusahaan tertentu membeli produk Fuji Photo Film Co., Ltd., Jepang melalui Tai Fung Trading Co., Hong Kong. The main supplier of the Company and certain Subsidiaries is Fuji Photo Film Co., Ltd., Japan. The Company and certain Subsidiaries purchase products from Fuji Photo Film Co., Ltd., Japan through Tai Fung Trading Co., Hong Kong. Analisa umur hutang adalah sebagai berikut: The aging schedule of accounts payables is as follows: 2010 Belum jatuh tempo 1 - 30 hari 31 - 60 hari 61 - 90 hari lebih dari 90 hari Jumlah 2009 41.125.418.787 17.211.513.361 6.042.839.109 1.265.007.041 34.634.014.798 46.758.533.510 7.532.037.865 2.912.920.010 5.404.855.735 77.597.634.709 No overdue 1 - 30 days 31 - 60 days 61 - 90 days more than 90 days 100.278.793.096 140.205.981.829 Total The Company and Subsidiaries have not provided any guarantee or collateral for these payables. Perusahaan dan Anak Perusahaan tidak memberikan garansi atau jaminan atas hutang tersebut. 48 The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language. PT MODERN INTERNASIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT MODERN INTERNASIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 16. PERPAJAKAN a. 16. TAXATION a. Pajak dibayar dimuka terdiri dari: 2010 b. 2009 Pasal 26 Pajak pertambahan nilai 18.176.018 3.225.400.980 1.048.857.249 Article 26 Value-added tax Jumlah 3.243.576.998 1.048.857.249 Total b. Hutang pajak terdiri dari: 2010 c. Prepaid taxes consist of: Taxes payable consist of: 2009 Pajak penghasilan Pasal 4 (2) Pasal 21 Pasal 23 Pasal 25 Pasal 26 Pasal 29 Pajak Pembangunan 1 Pajak Pertambahan Nilai 36.925.555 2.316.841.347 693.034.504 3.395.731 64.209.597 1.356.080.533 269.313.061 13.277.000.235 23.509.998 4.283.560.338 220.432.254 164.687.361 642.180.200 16.534.088.365 Income taxes Article 4 (2) Article 21 Article 23 Article 25 Article 26 Article 29 Building Tax 1 Value-added tax Jumlah 18.016.800.563 21.868.458.516 Total c. Rekonsiliasi antara laba sebelum beban (manfaat) pajak seperti yang disajikan dalam laporan laba rugi konsolidasi dengan taksiran penghasilan kena pajak adalah sebagai berikut: 2010 Laba sebelum beban (manfaat) pajak menurut laporan laba rugi konsolidasi Ditambah rugi Anak Perusahaan sebelum beban pajak Amortisasi selisih lebih biaya perolehan penyertaan atas aset bersih Anak Perusahaan Eliminasi transaksi yang berhubungan dengan Anak Perusahaan Laba Perusahaan sebelum pajak Beda temporer Penyisihan imbalan kerja Penyusutan Amortisasi beban ditangguhkan Laba penjualan aset tetap Pembentukan cadangan kerugian penurunan nilai Penyisihan persediaan usang A reconciliation between income before tax expense (benefit) as shown in the consolidated statements of income, and estimated taxable income is as follows: 2009 44.780.910.965 22.419.578.208 253.791.114 16.855.346.428 1.425.113.017 2.746.312.530 (305.030.685) (17.678.358.745) 46.154.784.411 24.342.878.421 1.246.766.000 (14.075.766.937) 273.866.072 987.868.000 (9.370.661.552) 477.088.001 (383.964.043) (554.591.300) 5.552.021.692 178.100.768 49 341.616.663 232.577.818 Income before tax expense (benefit) per consolidated statements of income Add loss of Subsidiaries before tax expense Amortization of excess of cost of investments over the equity in net assets of Subsidiaries Elimination relating to transactions with Subsidiaries Income before tax expense attributable to the Company Temporary differences Provision for employee benefits Depreciation Amortization of deferred charges Gain on sale of property and equipment Provision for impairment losses Provision for inventory obsolescence The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language. PT MODERN INTERNASIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT MODERN INTERNASIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 16. PERPAJAKAN (lanjutan) Beda tetap Sumbangan dan representasi Kekurangan bayar dan denda pajak Pemberian kenikmatan kepada karyawan Penghasilan yang pajaknya bersifat final Sewa Bunga Keuntungan penjualan tanah dan bangunan Taksiran penghasilan kena pajak Perusahaan Beban pajak penghasilan tahun berjalan Dikurangi pajak penghasilan dibayar di muka: Pasal 22 Pasal 23 Pasal 25 Taksiran hutang pajak penghasilan (taksiran tagihan pajak) 16. TAXATION (continued) 2010 2009 587.954.649 762.576.087 4.873.980.256 4.162.335.869 406.973.500 1.891.332.895 (7.788.259.091) (152.492.478) (2.953.035.455) (57.612.726) (30.260.382.182) - Employees’ benefits Income already subjected to final tax Rent Interest Gain on sale of land and building 6.613.582.617 20.262.372.721 Estimated taxable income of the Company 1.653.395.500 5.072.020.240 Income tax expense - current year 4.652.724.678 221.931.585 30.561.579 4.838.043.560 193.240.400 - Less with prepayments of: Income Tax Article 22 Income Tax Article 23 Income Tax Article 25 40.736.280 Estimated tax payable (estimated claim for tax refund) (3.251.822.342) For the year 2010, the aforementioned estimated taxable income (fiscal loss) will be conformed with the Annual Tax Return (SPT) which will be filed by the Company to the Tax Office. For the year 2009, the aforementioned estimated taxable income (fiscal loss) conformed with the Annual Tax Return (SPT) filed by the Company to the Tax Office. Untuk tahun 2010, taksiran penghasilan kena pajak (rugi fiskal) akan disesuaikan dengan jumlah yang akan dilaporkan dalam Surat Pemberitahuan Tahunan (SPT) yang akan disampaikan Perusahaan kepada Kantor Pelayanan Pajak, sedangkan untuk tahun 2009, taksiran penghasilan kena pajak (rugi fiskal) adalah sesuai dengan jumlah yang telah dilaporkan dalam Surat Pemberitahuan Tahunan (SPT) yang telah disampaikan Perusahaan kepada Kantor Pelayanan Pajak. d. Permanent differences Donations and representations Underpayment of tax and tax penalties d. Perhitungan beban pajak dan taksiran tagihan pajak penghasilan adalah sebagai berikut: 2010 The current tax expense and estimated claims for tax refund are as follows: 2009 Beban pajak kini dalam laporan laba rugi konsolidasi Perusahaan Anak Perusahaan 1.653.395.500 1.475.115.154 5.072.020.240 2.298.162.268 Current tax expense per consolidated statements of income Company Subsidiaries Jumlah 3.128.510.654 7.370.182.508 Total 50 The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language. PT MODERN INTERNASIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT MODERN INTERNASIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 16. PERPAJAKAN (lanjutan) 16. TAXATION (continued) 2010 Taksiran tagihan pajak penghasilan Saldo awal 16.011.836.923 Penerimaan/penghapusan tagihan pajak penghasilan Perusahaan Anak Perusahaan (5.930.058.256) (858.191.448) Penambahan tagihan pajak penghasilan Perusahaan Anak Perusahaan 3.251.822.342 1,004,118,844 Pengurangan tagihan pajak penghasilan Anak Perusahaan - Jumlah taksiran tagihan pajak penghasilan e. 2009 13.479.528.405 Estimated claims for tax refund Beginning balance - Receipts/write-off of claims for tax refund Company Subsidiaries 328.590.780 Additions of claims for tax refund Company Subsidiaries (568,772,300) 16.011.836.923 e. Perhitungan beban (manfaat) pajak tangguhan adalah sebagai berikut: 2010 Deductions of claims for tax refund Subsidiaries Total estimated claims for tax refund The computation of deferred tax expense (benefit) is as follows: 2009 Perusahaan Beban (manfaat) pajak tangguhan Pengaruh beda temporer pada tarif pajak yang berlaku Perusahaan Penyusutan Penyisihan persediaan usang Amortisasi beban ditangguhkan Kewajiban imbalan kerja Laba penjualan aset tetap Pembentukan cadangan kerugian penurunan nilai Perubahan atas tarif pajak 3.519.044.433 (44.525.192) (68.466.519) (311.691.500) 95.888.311 2.623.785.235 (65.121.789) (133.584.640) (276.603.040) 155.285.564 (1.388.005.423) - (95.652.666) (236.583.072) Sub-jumlah Anak Perusahaan 1.802.244.110 (2.126.791.055) 1.971.525.592 1.053.886.740 Sub-total Subsidiaries (324.546.945) 3.025.412.332 Total Jumlah f. 16.252.018.443 f. Pengaruh pajak tangguhan atas beda temporer antara pelaporan komersial dan pajak adalah sebagai berikut: 2010 Perusahaan Aset pajak tangguhan Kewajiban imbalan kerja Piutang usaha Persediaan Beban ditangguhkan Kewajiban pajak tangguhan Aset tetap The Company Deferred tax expense (benefit) Temporary differences at applicable tax rate Company Depreciation Provision for inventory obsolescence Amortization of deferred charges Employee benefits liability Gain on sale of property and equipment Provision for impairment losses Changes in tax rates The tax effects of temporary differences between commercial and tax reporting are as follows: 2009 3.015.377.500 1.885.509.948 102.669.647 158.932.046 2.703.686.000 297.023.218 58.144.455 90.465.528 (4.799.248.008) (1.184.315.263) The Company Deferred tax assets Employee benefits liability Accounts receivable-trade Inventory Deferred charges Deferred tax liabilities Property, plant and equipment Sub-jumlah Anak Perusahaan Aset pajak tangguhan, bersih 363.241.133 1.965.003.938 19.263.254.578 17.866.034.694 Sub-total Subsidiaries Deferred tax assets, net Jumlah 19.626.495.711 19.831.038.632 Total 200.361.153 - Subsidiaries Deferred tax liabilities, net Anak Perusahaan Kewajiban pajak tangguhan, bersih 51 The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language. PT MODERN INTERNASIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT MODERN INTERNASIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 16. PERPAJAKAN (lanjutan) g. 16. TAXATION (continued) g. Rekonsiliasi antara beban pajak yang dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku atas laba sebelum beban pajak dengan beban pajak menurut laporan laba rugi konsolidasi adalah sebagai berikut: 2010 The reconciliation between tax expense calculated by applying the applicable tax rates based on existing tax regulation to the income before tax expense and tax expense as shown in the consolidated statements of income is as follows: 2009 Laba sebelum beban (manfaat) pajak Perusahaan 46.154.784.411 24.342.878.421 Manfaat pajak pada tarif pajak yang berlaku Pengaruh pajak atas beda tetap Penurunan tarif pajak (11.538.696.103) 8.083.056.492 - (6.816.005.958) (1.065.567.068) 236.583.304 Jumlah beban pajak Perusahaan Manfaat/(beban) pajak Anak Perusahaan (3.455.639.610) (7.644.989.722) Beban pajak, bersih (2.803.963.709) 651.675.902 Income before tax expense (benefit) of the Company Tax benefit based on applicable tax rates Tax effect on permanent differences Reduction on tax rate (2.750.605.118) Total tax expenses of the Company Tax benefit/(expense) of the Subsidiaries (10.395.594.840) Tax expenses, net Pada September 2008, Undang-undang No. 7 Tahun 1983 mengenai “Pajak Penghasilan” diubah untuk keempat kalinya dengan Undang-undang No. 36 Tahun 2008. Perubahan tersebut juga mencakup perubahan tarif pajak penghasilan badan dari sebelumnya menggunakan tarif pajak bertingkat menjadi tarif pajak tunggal yaitu 28% untuk tahun fiskal 2009 dan 25% untuk tahun fiskal 2010 dan seterusnya. In September 2008, Law No. 7 Year 1983 regarding “Income Tax” has been revised for the fourth time with Law No. 36 Year 2008. The revised Law stipulates changes in corporate tax rate from a marginal tax rate to a single rate of 28% for fiscal year 2009 and 25% for fiscal year 2010 onwards. Aset dan kewajiban pajak tangguhan mencakup konsekuensi pajak di masa mendatang sehubungan dengan perbedaan antara dasar laporan komersial dan fiskal dari aset dan kewajiban serta pemanfaatan dari akumulasi rugi fiskal bersih yang dapat digunakan telah didasarkan atas rencana kerja Perusahaan dan Anak Perusahaan. Aset pajak tangguhan diakui sepanjang besar kemungkinan bahwa laba fiskal pada masa yang akan datang dapat menyebabkan aset pajak tangguhan dipulihkan. Deferred tax assets and liabilities cover the future tax consequences attributable to differences between the financial and fiscal reporting bases of assets and liabilities, and the benefits from accumulated net fiscal loss carryforward based on the Company and Subsidiaries’ management’s plan. Deferred tax assets are recognized to the extent that it is probable that future taxable profit will allow the deferred tax assets to be recovered. 52 The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language. PT MODERN INTERNASIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT MODERN INTERNASIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 16. PERPAJAKAN (lanjutan) 16. TAXATION (continued) Pada bulan Maret 2010, Perusahaan menerima Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar (SKPLB) dari Direktorat Jendral Pajak (DJP) atas Pajak Penghasilan Pasal 22 dan Pasal 23 untuk pajak tahun 2007 sebesar Rp1.365.637.558. Perusahaan juga menerima beberapa Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) untuk Pajak Penghasilan Pasal 21,23 dan PPN serta beberapa STP PPN dan Pajak Penghasilan sebesar Rp178.073.010. In March 2010, the Company received Tax Assessment on Overpayment (SKPLB) of Income Tax articles 22 and 23 for fiscal year 2007 amounting to Rp1,365,637,558. The Company also received Tax Assessment on Underpayment (SKPKB) on Income Tax articles 21,23 and VAT and various Tax Collection Letters (STP) of VAT and Income Tax amounting to Rp178,073,010. Perusahaan menerima keputusan tersebut dan saling hapus kurang bayar tersebut dengan lebih bayarnya. Pada bulan Maret 2010, Perusahaan telah menerima lebih bayar tersebut. The Company accepted the decision and offset the underpayment with the overpayments. In March 2010, the Company has received the overpayments. Pada bulan Mei 2009, Perusahaan menerima SKPLB dari Direktorat Jendral Pajak (DJP) atas Pajak Penghasilan Pasal 22 dan Pasal 23 untuk tahun pajak 2006 sebesar Rp2.498.443.448. Perusahaan juga menerima beberapa Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) untuk Pajak Pertambahan Nilai (PPN), Pajak Penghasilan Pasal 21,23,26 dan PPN serta beberapa Surat Tagihan Pajak (STP) PPN dan Pajak Penghasilan 21 sebesar Rp2.498.443.448. In May 2009, the Company received SKPLB from Directorate General of Tax (DGT) on Income Tax articles 22 and 23 for fiscal year 2006 amounting to Rp2,498,443,448. The Company also received Tax Assessment on Underpayment (SKPKB) on Value-Added Tax (VAT), Income Tax articles 21,23,26 and VAT and various Tax Collection Letters (STP) of VAT and Income Tax article 21 amounting to Rp2,498,443,448. Perusahaan menerima keputusan tersebut dan saling hapus kurang bayar tersebut dengan lebih bayarnya. The Company accepted the decision and offset the underpayment with the overpayments. 17. HUTANG BANK JANGKA PANJANG 17. LONG-TERM LOANS Long-term loans from banks consist of: Hutang bank jangka panjang terdiri dari: 2010 Perusahaan PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Artha Graha Internasional Tbk (Catatan 14) 2009 80.250.000.000 - - 42.500.000.000 The Company PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Artha Graha Internasional Tbk (Note 14) 18.128.000.000 16.625.000.000 2.500.000.000 - 6.666.666.653 PT Modern Putra Indonesia PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Sinarmas Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Internasional Indonesia Tbk Jumlah Dikurangi bagian jatuh tempo dalam satu tahun 117.503.000.000 49.166.666.653 Total (11.656.602.665) (21.666.666.653) Bagian jangka panjang 105.846.397.335 PT Modern Putra Indonesia PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Sinarmas Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Internasional Indonesia Tbk 53 27.500.000.000 Less current maturities Long-term portion The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language. PT MODERN INTERNASIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT MODERN INTERNASIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 17. HUTANG BANK JANGKA PANJANG (lanjutan) 17. LONG-TERM LOANS (continued) PT Modern Internasional Tbk PT Modern Internasional Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk Pada tanggal 23 Agustus 2010, Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman transaksi khusus dari PT Bank CIMB Niaga Tbk dengan jumlah maksimum sebesar Rp85.000.000.000 dan dikenakan bunga tahunan sebesar 12,5% dan biaya provisi sebesar 1% dari plafond. On August 23, 2010, the Company obtained a specific transaction loan facility from PT Bank CIMB Niaga Tbk with a maximum amount of Rp85,000,000,000 and bears annual interest rates at 12.5% in 2010 and provision fee of 1% of plafond. Perjanjian pinjaman ini memuat beberapa syarat dan ikatan tertentu, antara lain: kewajiban menjaga Rasio Debt Service Coverage sebesar minimal 2 kali. Pinjaman ini dijamin dengan beberapa bidang tanah dan bangunan dengan total nilai hak tanggungan 1 sebesar 125% dari nilai plafond, mesin dan peralatan 7-Eleven yang dibiayai kreditur, fidusia atas piutang usaha, pengalihan hak sewa atas tanah dan bangunan 7-Eleven serta hak tanggungan bangunan 7-Eleven, dan jaminan pribadi dari Sungkono Honoris senilai plafond. The loan agreement imposes several restrictions and covenants, among others: responsibility to maintain Debt Service Coverage Ratio (DSCR) minimum 2 times. This facility is secured by first mortgage on land and factory amounting to 125% of the facility, machinery and equipment of 7Eleven financed by creditor, accounts receivable, assignment of rental rights of 7-Eleven’s land and factory and mortgage of 7-Eleven’s factory and personal guarantee from Sungkono Honoris equal to the amount of the plafond. Tanpa persetujuan tertulis dari bank, Perusahaan tidak diperbolehkan, antara lain: menjual atau mengalihkan hak, kekayaan atau aset kecuali dalam rangka operasional sehari-hari, menjaminkan asset apapun, membuat perjanjian yang berpotensi membahayakan kelangsungan usaha perusahaan, membuat perjanjian hutang dari lembaga keuangan lain, menjaminkan pihak ketiga lainnya, menggunakan kelebihan dana untuk usaha di luar bisnis inti, melakukan merger, akuisisi ataupun perpindahan saham pengendali dan manajemen puncak, mengubah jenis usaha, melakukan investasi baru, mengajukan moratorium dan membayar dividen kepada pemegang saham (harus dengan pemberitahuan tertulis kepada kreditur). Without the written approval of the bank, the Company cannot, among others: sell or transfer its rights, properties or assets, except for daily operations, create any lien on any asset, enter into any agreement which will endanger the Company’s going concern, create any indebtedness from other financial institutions, create any lien with other third parties, use the excess funds outside the core business, undertake any merger, acquisition, or transfer of ownership and management control, change the nature or scope of the business and operations, undertake any new investment, propose moratorium and distribute dividends to shareholders (must be with written notice to creditor). Pada tanggal 31 Desember 2010, saldo hutang atas fasilitas ini adalah sebesar Rp80.250.000.000. As of December 31, 2010, the outstanding balance under this facility amounted to Rp80,250,000,000. Pada tanggal 31 Desember 2010, Perusahaan telah mematuhi seluruh persyaratan penting sehubungan dengan persyaratan yang diberikan oleh PT Bank CIMB Niaga Tbk tersebut di atas. As of December 31, 2010, the Company has complied with all important loan covenants required by PT Bank CIMB NiagaTbk. PT Modern Putra Indonesia PT Modern Putra Indonesia PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Pada tanggal 18 Maret 2010, MPRI memperoleh fasilitas kredit modal kerja dari PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk dengan nilai maksimum Rp1.500.000.000, yang digunakan untuk tambahan modal kegiatan operasional 7-Eleven. Fasilitas ini dijamin dengan beberapa bidang tanah, bangunan, dan peralatan yang dimiliki MPRI. Fasilitas pinjaman tersebut dikenakan dengan tingkat bunga per tahun sebesar 13,5% dan provisi sebesar 1% dari nilai plafond. On March 18, 2010, MPRI obtained a working capital loan facility from PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk with a maximum amount of Rp1,500,000,000, which will be used as additional capital of 7-Eleven’s operations. This loan is secured by some parcel of land, building and equipment owned by MPRI. This facility bears interest rate of 13.5% per annum and provision fee of 1% of plafond. 54 The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language. PT MODERN INTERNASIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT MODERN INTERNASIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 17. HUTANG BANK JANGKA PANJANG (lanjutan) 17. LONG-TERM LOANS (continued) PT Modern Putra Indonesia (lanjutan) PT Bank Rakyat (lanjutan) Indonesia (Persero) PT Modern Putra Indonesia (continued) Tbk PT Bank Rakyat (continued) Indonesia (Persero) Tbk Pada tanggal 31 Desember 2010, saldo hutang atas fasilitas ini adalah sebesar Rp1.500.000.000. As of December 31, 2010, the outstanding balance under this facility amounted to Rp1,500,000,000. Pada tanggal 18 Maret 2010, MPRI memperoleh fasilitas kredit invetasi I dari PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk dengan nilai maksimum Rp5.000.000.000 dengan jangka waktu pembayaran 24 (dua puluh empat) bulan yang digunakan untuk pengalihan kredit investasi dari Bank International Indonesia. Fasilitas ini dijamin dengan beberapa bidang tanah, bangunan, dan peralatan yang dimiliki MPRI. Provisi fasilitas pinjaman tersebut sebesar 1% dari nilai plafond. On March 18, 2010, MPRI obtained a investment credit facility I from PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk with a maximum amount of Rp5,000,000,000 with repayment term of twenty four (24) months which will be used to transfer the investment credit facility from Bank International Indonesia. This loan is secured by some parcel of land, building and equipment owned by MPRI. Provision fee of this facility is 1% of plafond. Pada tanggal 31 Desember 2010, saldo hutang atas fasilitas ini adalah sebesar Rp3.128.000.000. As of December 31, 2010, the outstanding balance under this facility amounted to Rp3,128,000,000. Pada tanggal 18 Maret 2010, MPRI memperoleh fasilitas kredit invetasi II dari PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk dengan nilai maksimum Rp13.500.000.000 dengan jangka waktu pembayaran 60 (enam puluh) bulan yang digunakan untuk pembangunan outlet-outlet 7Eleven. Fasilitas ini dijamin dengan beberapa bidang tanah, bangunan, dan peralatan yang dimiliki MPRI. Provisi fasilitas pinjaman tersebut sebesar 1% dari nilai plafond. On March 18, 2010, MPRI obtained an investment credit facility II from PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk with a maximum amount of Rp13,500,000,000 with repayment term of sixty (60) months which will be used for 7-Eleven outlets establishment. This loan is secured by some parcel of land, building and equipment owned by MPRI. Provision fee of this facility is 1% of plafond. Pada tanggal 31 Desember 2010, saldo hutang atas fasilitas ini adalah sebesar Rp13.500.000.000. As of December 31, 2010, the outstanding balance under this facility amounted to Rp13,500,000,000. Tanpa persetujuan tertulis dari bank, MPRI tidak diperbolehkan, antara lain: melakukan merger, akuisisi, menjual aset perusahaan, go public, menjaminkan kekayaan perusahaan kepada pihak ketiga, melakukan perubahan anggaran dasar atau mengubah susunan pengurus atau pemegang saham, melakukan penyertaan saham, memberikan piutang kepada pemegang saham, melunasi hutang kepada pemegang saham sebelum hutang di BRI dilunasi terlebih dahulu, melakukan pembagian dividen kepada para pemegang saham dan menyewakan aset yang diagunkan di BRI kepada pihak lain. Without written approval of the bank, MPRI cannot, among others: undertake any merger, acquisition, sell the assets, go public, create any lien on any asset to third party, change the Articles of Association or change the composition of management and shareholders, investing in shares, provide debt to shareholders, pay the loan to shareholders first instead of the loan to BRI, pay dividends to shareholders and lease the collateralized assets to third parties. Pada tanggal 31 Desember 2010, MPRI telah mematuhi seluruh persyaratan penting sehubungan dengan persyaratan yang diberikan oleh BRI tersebut di atas. As of December 31, 2010, MPRI has complied with all important loan covenants required by BRI. PT Bank Sinarmas Tbk PT Bank Sinarmas Tbk Pada tanggal 5 Agustus 2010, Anak Perusahaan (MPRI) memperoleh fasilitas pinjaman kredit PT Bank Sinarmas Tbk dengan jumlah maksimum sebesar Rp50.000.000.000 yang digunakan untuk investasi dan modal kerja. Pinjaman ini dikenakan bunga tahunan sebesar 15% per tahun. On August 5, 2010, a Subsidiary (MPRI) obtained a term loan facility from PT Bank Sinarmas Tbk with a maximum amount of Rp50,000,000,000 which is used for investment and working capital. This loan bears annual interest rates of 15% per annum. 55 The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language. PT MODERN INTERNASIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT MODERN INTERNASIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 17. HUTANG BANK JANGKA PANJANG (lanjutan) 17. LONG-TERM LOANS (continued) PT Modern Putra Indonesia (lanjutan) PT Modern Putra Indonesia (continued) PT Bank Sinarmas Tbk (lanjutan) PT Bank Sinarmas Tbk (continued) Pinjaman ini dijamin dengan seluruh peralatan toko 7-Eleven yang dibiayai oleh PT Bank Sinarmas Tbk dan seluruh persediaan barang toko 7-Eleven. Tanpa persetujuan tertulis dari bank, MPRI tidak diperbolehkan untuk merubah anggaran dasar dan susunan pengurus dan melakukan penambahan pinjaman dari kreditur lain. This facility is secured by all the store 7-Eleven equipment which is financed by PT Bank Sinarmas Tbk and all inventories of 7-Eleven stores. Without the written approval of the bank, MPRI cannot change the articles of association or change the composition of management and create any loan to another creditor. Pada tanggal 31 Desember 2010, saldo hutang atas fasilitas ini adalah sebesar Rp16.625.000.000. As of December 31, 2010, the outstanding balance under this facility amounted to Rp16,625,000,000. Pada tanggal 31 Desember 2010, MPRI telah mematuhi seluruh persyaratan penting sehubungan dengan persyaratan yang diberikan oleh PT Bank Sinarmas Tbk tersebut di atas. As of December 31, 2010, MPRI has complied with all important loan covenants required by PT Bank Sinarmas Tbk. PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk Pada tanggal 23 Agustus 2010, MPRI memperoleh fasilitas pinjaman investasi dari PT Bank CIMB Niaga Tbk dengan jumlah maksimum sebesar Rp50.000.000.000 dan dikenakan bunga tahunan sebesar 12% dengan waktu tenggang (grace period) selama 12 (dua belas) bulan sejak ditandatanganinya perjanjian tersebut. On August 23, 2010, MPRI obtained a investment loan facility from PT Bank CIMB Niaga Tbk with a maximum amount of Rp50,000,000,000 and bears annual interest rates of 12% with grace period of twelve (12) months after the agreement was signed. Perjanjian pinjaman ini memuat beberapa syarat dan ikatan tertentu, antara lain: kewajiban menjaga Rasio Debt Service Coverage sebesar minimal 2 kali. Pinjaman ini dijamin dengan beberapa bidang tanah dan bangunan dengan total nilai hak tanggungan 1 sebesar 125% dari nilai plafond, fidusia mesin dan peralatan 7-Eleven yang dibiayai kreditur, fidusia atas piutang usaha, pengalihan hak sewa atas tanah dan bangunan 7-Eleven serta hak tanggungan bangunan 7-Eleven, dan jaminan pribadi dari Sungkono Honoris senilai plafond. The loan agreement imposes several restrictions and covenants, among others: responsibility to maintain Debt Service Coverage Ratio (DSCR) minimum 2 times. This facility is secured by first mortgage on land and factory amounting to 125% of the facility, machinery and equipment of 7Eleven financed by creditor, accounts receivable, assignment of rental rights of 7-Eleven’s land and factory and mortgage of 7-Eleven’s factory and personal guarantee from Sungkono Honoris to the amount of plafond. Tanpa persetujuan tertulis dari bank, MPRI tidak diperbolehkan, antara lain: menjual atau mengalihkan hak, kekayaan atau aset kecuali dalam rangka operasional sehari-hari, menjaminkan asset apapun, membuat perjanjian yang berpotensi membahayakan kelangsungan usaha perusahaan, membuat perjanjian hutang dari lembaga keuangan lain, menjaminkan pihak ketiga lainnya, menggunakan kelebihan dana untuk usaha di luar bisnis inti, melakukan merger, akuisisi ataupun perpindahan saham pengendali dan manajemen puncak, mengubah jenis usaha, melakukan investasi baru, mengajukan moratorium dan membayar dividen kepada pemegang saham (harus dengan pemberitahuan tertulis kepada kreditur). Without the written approval of the bank, MPRI cannot, among others: sell or transfer its rights, properties or assets, except for daily operations, create any lien on any asset, enter into any agreement which will endanger the Company’s going concern, create any indebtedness from other financial institutions, create any lien with other third parties, use the excess funds outside the core business, undertake any merger, acquisition, or transfer of ownership and management control, change the nature or scope of the business and operations, undertake any new investment, propose moratorium and distribute dividends to shareholders (must be with written notice to creditor). 56 The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language. PT MODERN INTERNASIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT MODERN INTERNASIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 17. HUTANG BANK JANGKA PANJANG (lanjutan) 17. LONG-TERM LOANS (continued) PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk Pada tanggal 31 Desember 2010, saldo hutang atas fasilitas ini adalah sebesar Rp2.500.000.000. As of December 31, 2010, the outstanding balance under this facility amounted to Rp2.500.000.000. Pada tanggal 31 Desember 2010, MPRI telah mematuhi seluruh persyaratan penting sehubungan dengan persyaratan yang diberikan oleh PT Bank CIMB Niaga Tbk tersebut di atas. As of December 31, 2010, the MPRI has complied with all important loan covenants required by PT Bank CIMB NiagaTbk. PT Bank Internasional Indonesia Tbk PT Bank Internasional Indonesia Tbk Anak Perusahaan (MPRI) mendapatkan fasilitas pinjaman promes berulang dari PT Bank Internasional Indonesia Tbk (BII) sebesar Rp30.000.000.000. Fasilitas ini telah jatuh tempo pada tanggal 4 Juli 2006. Pada tahun 2007, fasilitas ini kemudian telah direstrukturisasi menjadi Pinjaman Berjangka dengan jangka waktu 3 (tiga) tahun dan disajikan dalam “Hutang Jangka Panjang - Jatuh Tempo dalam Satu Tahun” dalam neraca tahun 2009. Pada tanggal 31 Desember 2009, saldo pinjaman MPRI adalah sebesar Rp6.666.666.653. A Subsidiary (MPRI) obtained revolving promissory note facility from PT Bank Internasional Indonesia Tbk (BII) amounting to Rp30,000,000,000. This facility has matured on July 4, 2006. In 2007, this facility has been restructured to be Term-loan facility with a period of three (3) years and presented under “Current Maturities of Long – Term Debts” in the 2009 balance sheets. As of December 31, 2009, the balance of MPRI’s loan amounted to Rp6,666,666,653. Pinjaman ini dijamin dengan tanah dan bangunan milik Perusahaan yang berlokasi di Jakarta, tanah dan bangunan milik MPRI yang berlokasi di Jakarta, Bandung, Surabaya, Medan dan Bali, piutang usaha, persediaan dan mesin frontier digital (Catatan 5, 8 dan 10). Pinjaman tersebut dikenakan suku bunga tahunan berkisar antara 13,75% sampai dengan 14,75% pada tahun 2009. The loan is collateralized by the Company’s land and building located in Jakarta, MPRI’s land and buildings located in Jakarta, Bandung, Surabaya, Medan and Bali, accounts receivable, inventory and digital frontier machine (Notes 5, 8 and 10). The loan bears annual interest at rates ranging from 13.75% up to 14.75% in 2009. Selama pinjaman ini masih terhutang, MPRI tidak diperbolehkan melakukan, antara lain, memberikan pinjaman kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa kecuali berhubungan dengan operasional MPRI, memperoleh tambahan pinjaman kecuali yang telah diinformasikan kepada BII sebelum penandatanganan perjanjian, menjual sebagian atau seluruh aset MPRI, menjadi penjamin/penanggung hutang kecuali yang telah diinformasikan kepada BII sebelum penandatanganan perjanjian, mengubah struktur modal kecuali untuk peningkatan modal yang berasal dari kenaikan laba ditahan atau pengeluaran saham baru atau setoran dari pemegang saham MPRI, membagi dividen, investasi untuk meningkatkan kapasitas MPRI, melakukan merger/penggabungan perusahaan, atau mengakuisisi saham-saham dalam perusahaan lain, dan mempertahankan beberapa rasio keuangan tertentu. While the loan is still outstanding, MPRI is not permitted to, among others, give any loans to related parties except in relation to MPRI’s operations, obtain additional loan except those already informed to BII prior to the signing of the agreement, sell a part or all of MPRI’s assets, become a corporate guarantor except for those already informed to BII prior to the signing of the agreement, change the capital structure except for increasing capital stock from retained earnings or issuance of new stocks or deposits from MPRI’s shareholders, pay dividends, invest to expand MPRI’s capacity, enter into merger, consolidation or acquire shares of other companies, and should maintain certain financial ratios. Berdasarkan syarat perjanjian pinjaman, bila terjadi wanprestasi terhadap perjanjian pinjaman, bank mempunyai hak untuk menghentikan pemberian fasilitas kepada MPRI, menagih sisa hutang dan mengakhiri fasilitas kredit yang diberikan tanpa pemberitahuan terlebih dahulu. Based on the terms of the loan agreement, when an event of default have occurred, the bank has the right to decline the withdrawal of the facility to MPRI, to claim the outstanding amount and terminate the credit facility given without any prior notification. 57 The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language. PT MODERN INTERNASIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT MODERN INTERNASIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 17. HUTANG BANK JANGKA PANJANG (lanjutan) 17. LONG-TERM LOANS (continued) PT Bank Internasional Indonesia Tbk (lanjutan) PT Bank Internasional (continued) Pada tahun 2010, fasilitas ini telah dilunasi melalui fasilitas kredit investasi yang diperoleh dari PT Bank Rakyat Indonesia Tbk. In 2010, this facility was fully paid through the investment credit facility obtained from PT Bank Rakyat Indonesia Tbk. 18. MODAL SAHAM Tbk 18. SHARE CAPITAL The details of the shareholders based on the report prepared by PT BSR Indonesia, the Securities Administration Agency, as of December 31, 2010 are as follows: Susunan pemilikan saham Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2010 berdasarkan catatan yang dibuat oleh PT BSR Indonesia, Biro Administrasi Efek, adalah sebagai berikut: Pemegang Saham Indonesia Jumlah Saham Ditempatkan dan Disetor Penuh/ Number of Shares Issued and Fully Paid Persentase Pemilikan/ Percentage of Ownership Jumlah/ Amount Shareholders Asialink Electronics Pte., Ltd. PT Inti PutraModern BBH Luxembourg S/A Fidelity FD, Sicav-Indonesia FD Masyarakat (masing-masing di bawah 5%) 249.048.002 109.829.000 38,92% 17,17% 124.524.001.000 54.914.500.000 33.788.500 5,28% 16.894.250.000 Asialink Electronics Pte., Ltd. PT Inti PutraModern BBH Luxembourg S/A Fidelity FD, Sicav-Indonesia FD 247.152.400 38.63% 123.576.200.000 Public (each below 5%) Jumlah 639.817.902 100,000% 319.908.951.000 Total The details of the shareholders based on the report prepared by PT BSR Indonesia, the Securities Administration Agency, as of December 31, 2009 are as follows: Susunan pemilikan saham Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2009 berdasarkan catatan yang dibuat oleh PT BSR Indonesia, Biro Administrasi Efek, adalah sebagai berikut: Pemegang Saham Jumlah Saham Ditempatkan dan Disetor Penuh/ Number of Shares Issued and Fully Paid Persentase Pemilikan/ Percentage of Ownership Jumlah/ Amount Shareholders Asialink Electronics Pte., Ltd. PT Inti PutraModern Masyarakat (masing-masing di bawah 5%) 373.048.002 109.707.500 58,305% 17,147% 186.524.001.000 54.853.750.000 Asialink Electronics Pte., Ltd. PT Inti PutraModern 157.062.400 24,548% 78.531.200.000 Public (each below 5%) Jumlah 639.817.902 100,000% 319.908.951.000 Total 19. PENJUALAN BERSIH 19. NET SALES Net sales represent revenues derived from the following sources: Penjualan bersih merupakan pendapatan yang diperoleh dari sumber-sumber sebagai berikut: 2010 2009 Barang dagangan dan jasa Produk fotografi Telekomunikasi (kartu telepon) Produk elektronik dan magnetik Produk industrial Lain-lain 218.231.440.495 212.817.927.604 11.107.515.578 166.009.306.735 124.834.674.702 242.862.006.572 259.617.303.533 62.805.885.693 198.759.598.570 134.900.878.163 Merchandise and services Photographic products Telecommunication (phone card) Electronic and magnetic products Industrial products Others Jumlah 733.000.865.114 898.945.672.531 Total 58 The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language. PT MODERN INTERNASIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT MODERN INTERNASIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 19. PENJUALAN BERSIH (lanjutan) 19. NET SALES (continued) Jumlah penjualan bersih tersebut di atas termasuk penjualan ekspor dan jasa kepada pihak luar negeri sebesar Rp872.004.506 dan Rp2.402.122.250 masing-masing untuk tahun 2010 dan 2009. The above net sales included export sales and services to overseas parties amounting to Rp872,004,506 and Rp2,402,122,250 in 2010 and 2009, respectively. Tidak terdapat penjualan kepada suatu pihak yang mencapai 10% dari jumlah penjualan bersih konsolidasi pada tahun 2010 dan 2009. There are no sales to a particular party that exceeds 10% of the total consolidated net sales in 2010 and 2009. 20. BEBAN POKOK PENJUALAN 20. COST OF SALES The details of cost of sales are as follows: Rincian beban pokok penjualan adalah sebagai berikut: 2010 2009 Pemakaian Bahan Baku Upah Buruh Langsung Beban Pabrikasi 33.647.025.622 3.914.697.405 8.166.406.861 190.113.772.540 21.362.712.912 32.137.183.499 Raw Materials Used Direct Labor Factory Overhead Jumlah Beban Pabrikasi 45.728.129.888 243.613.668.951 Total Manufacturing Cost 16.611.030.929 17.337.820.855 (16.610.777.441) (215.625) (16.611.030.929) 45.728.167.751 244.340.458.877 152.011.451.895 157.676.674.775 (8.818.192.156) 424.802.658.182 (110.342.534.918) 452.298.356.129 (152.011.451.895) 503.381.550.754 702.304.037.886 Persediaan Barang dalam Proses Awal tahun Efek atas penjualan Anak Perusahaan (Catatan 3) Akhir tahun Beban Pokok Produksi Persediaan Barang Jadi Awal tahun Efek atas penjualan Anak Perusahaan (Catatan 3) Pembelian barang jadi Akhir tahun Beban Pokok Penjualan Work in Process At beginning of year Effect of disposal of a Subsidiary (Note 3) At end of year Cost of Goods Manufactured Finished Goods At beginning of year Effect of disposal of a Subsidiary (Note 3) Purchases finished goods At end of year Cost of Sales There are purchases from parties that exceed 10% of the total consolidated net sales in 2010, among others: PT Indosat amounting to Rp87,469,160,492 (11.93%), PT Excelcomindo Pratama (11.37%) and Fuji Film Co. Ltd. amounting to Rp81,876,185,381 (11.17%). There is no purchase from a particular party that exceeds 10% of the total consolidated net sales in 2009. Terdapat pembelian kepada pihak-pihak yang mencapai 10% dari jumlah penjualan bersih konsolidasi pada tahun 2010, antara lain: PT Indosat sebesar Rp87.469.160.492 (11,93%), PT Excelcomindo Pratama (11,37%) dan Fuji Film Co. Ltd. sebesar Rp81.876.185.381 (11,17%). Tidak terdapat pembelian kepada suatu pihak yang mencapai 10% dari jumlah penjualan bersih konsolidasi pada tahun 2009. 59 The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language. PT MODERN INTERNASIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT MODERN INTERNASIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 21. BEBAN USAHA 21. OPERATING EXPENSES The details of operating expenses are as follows: Rincian beban usaha adalah sebagai berikut: 2010 Beban Penjualan Gaji, upah dan kesejahteraan karyawan Penyusutan (Catatan 10) Biaya sewa Pembentukan penyisihan kerugian penurunan nilai Komisi penjualan Penyisihan persediaan usang Listrik, air, telepon dan faksimili Pengepakan dan pengiriman Barang cetakan Perjalanan dan transportasi Amortisasi Biaya kantor Pemeliharaan dan perbaikan Iklan, pameran dan promosi Lain-lain (masing-masing di bawah Rp1 miliar) Jumlah beban penjualan 2009 Selling Expenses Salaries, wages and employees' benefits Depreciation (Note 10) Rental expense 39.644.194.768 18.105.214.074 14.148.294.606 44.696.407.177 15.997.652.690 9.382.284.446 5.961.084.231 4.232.539.325 3.715.702.640 3.565.313.783 2.945.018.632 2.436.534.715 2.297.948.466 1.542.108.026 1.310.171.554 1.292.366.682 1.183.012.532 773.208.778 3.745.208.487 795.901.490 1.348.780.568 3.842.838.351 317.549.259 3.237.520.210 1.137.332.027 1.714.829.414 6.342.112.645 6.266.215.524 4.909.237.393 108.645.719.558 98.240.862.935 Total selling expenses Provision for impairment losses Sales commission Provision for inventories obsolescence Electricity, water, telephone and facsimile Packaging and shipping Printing goods Travelling and transportation Amortization Office expense Repairs and maintenance Advertising, exhibitions and promotion Others (each below Rp1 billion) Beban umum dan administrasi Gaji, upah dan kesejahteraan karyawan (Catatan 24) Pajak dan perizinan Listrik, air, telepon dan faksimili Penyusutan (Catatan 10) Biaya kantor Biaya jasa profesional Pemeliharaan dan perbaikan Biaya bank Biaya sewa Komunikasi Penyisihan persediaan usang Komisi penjualan Amortisasi Perjalanan dan transportasi Lain-lain (masing-masing di bawah Rp1 miliar) 30.386.040.161 7.954.714.859 5.024.223.687 5.014.755.527 4.072.401.702 3.763.187.525 2.530.293.543 2.157.388.973 1.826.455.788 1.530.654.235 1.384.350.468 1.118.816.780 1.028.072.017 784.330.081 35.992.851.883 7.024.398.463 4.624.820.331 5.154.456.622 2.126.896.478 2.776.838.453 3.484.096.098 3.707.487.479 4.487.962.550 1.357.401.054 268.581.464 1.533.795.533 4.986.523.162 10.221.339.764 General and adminstrative expenses Salaries, wages and employees’ benefits (Note 24) Taxes and licenses Electricity, water, telephone and facsimile Depreciation (Note 10) Office expense Professional fees Repairs and maintenance Bank charges Rental expense Communication Provision for inventories obsolescence Sales commission Amortization Traveling and transportation Others (each below Rp1 billion) Jumlah beban umum dan administrasi 73.562.208.508 82.760.926.172 Total general and administrative expenses 182.207.928.066 181.001.789.107 Total Jumlah 22. INFORMASI SEGMEN 22. SEGMENT INFORMATION Segmen Primer Primary Segment Kegiatan Perusahaan dan Anak Perusahaan dikelompokkan dalam divisi usaha yang terdiri dari produk-produk fotografi, telekomunikasi (kartu telepon), elektronik dan magnetik dan lain-lainnya. Divisi usaha ini juga digunakan sebagai dasar pelaporan informasi segmen primer. Segmen usaha yang dilaporkan memenuhi baik pengujian 10% maupun pengujian 75% seperti yang dipersyaratkan dalam PSAK No. 5. The Company and Subsidiaries classify their activities into business divisions consisting of photographic products, telecommunication (phone card), electronic and magnetic and others. The divisions are also used as basis for primary segment information reporting. The reported business segments have met the 10% test and 75% test as required by PSAK No. 5. 60 The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language. PT MODERN INTERNASIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT MODERN INTERNASIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 22. INFORMASI SEGMEN (lanjutan) 22. SEGMENT INFORMATION (continued) Information about the Company’s and Subsidiaries’ business segment is as follows: Informasi segmen primer yang berupa segmen usaha Perusahaan dan Anak Perusahaan adalah sebagai berikut: Tahun 2010 Year 2010 Fotografi/ Photographic Pendapatan Penjualan bersih 176.499.915.507 Telekomunikasi (Kartu Telepon)/ Telecommunication (Phone Card) 212.817.927.604 Elektronik dan Magnetik/ Electronic and Magnetic 11.107.515.578 Lain-lain/ Others 332.575.506.425 Hasil (Beban) yang Tidak Dapat Dialokasikan Hasil Segmen Beban Usaha Beban Bunga Penghasilan Bunga Pendapatan Lain-lain Beban Pajak Jumlah/ Total 733.000.865.114 229.619.314.360 (182.207.928.066) (34.299.584.153) 248.047.412 31.421.061.412 (2.803.963.709) Laba Bersih Revenue Net Sales Unallocated Income (Expense) Segment Income Operating Expenses Interest Expense Interest Income Other Income Tax Expense 41.976.947.256 Net Income 213.034.289.376 Assets and Liabilities Segment Assets Aset yang Tidak Dapat Dialokasikan 580.627.658.760 Unallocated Assets Jumlah Aset 793.661.948.136 Total Assets Jumlah Kewajiban yang Tidak Dapat Dialokasikan 425.173.003.787 Unallocated Liabilities Informasi Segmen Lainnya Pengeluaran modal 71.882.042.949 Other Segment Information Capital expenditure Penyusutan 30.762.085.571 Depreciation Aset dan Kewajiban Aset Segmen 162.063.453.505 12.529.799.036 10.706.370.761 27.734.666.074 Tahun 2009 Year 2009 Fotografi/ Photographic Pendapatan Penjualan bersih 242.862.006.572 Telekomunikasi (Kartu Telepon)/ Telecommunication (Phone Card) 259.617.303.533 Elektronik dan Magnetik/ Electronic and Magnetic 62.805.885.693 Lain-lain/ Others 333.660.476.733 Hasil (Beban) yang Tidak Dapat Dialokasikan Hasil Segmen Beban Usaha Beban Bunga Penghasilan Bunga Pendapatan Lain-lain Beban Pajak Jumlah/ Total 898.945.672.531 196.641.634.645 (181.001.789.107) (36.795.248.809) 91.193.036 43.483.788.442 (10.395.594.839) Laba Bersih Revenue Net Sales Unallocated Income (Expense) Segment Income Operating Expenses Interest Expense Interest Income Other Income Tax Expense 12.023.983.368 Net Income 290.558.090.478 Assets and Liabilities Segment Assets Aset yang Tidak Dapat Dialokasikan 482.490.796.633 Unallocated Assets Jumlah Aset 773.048.887.111 Total Assets Jumlah Kewajiban yang Tidak Dapat Dialokasikan 443.549.152.003 Unallocated Liabilities Informasi Segmen Lainnya Pengeluaran modal 22.408.567.079 Other Segment Information Capital expenditure Penyusutan 40.894.586.135 Depreciation Aset dan Kewajiban Aset Segmen 115.365.855.536 28.546.356.861 14.080.972.810 61 132.564.905.271 The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language. PT MODERN INTERNASIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT MODERN INTERNASIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 22. INFORMASI SEGMEN (lanjutan) 22. SEGMENT INFORMATION (continued) Segmen Sekunder Secondary Segment Bentuk sekunder pelaporan segmen Perusahaan dan Anak Perusahaan adalah segmen geografis yang ditentukan berdasarkan lokasi aset atau operasi Perusahaan, yakni Pulau Jawa, Pulau Sumatera, Pulau Sulawesi, Pulau Kalimantan, Pulau Bali, Pulau Batam dan lainnya. Segmen yang dilaporkan memenuhi baik pengujian 10% maupun pengujian 75% seperti yang dipersyaratkan dalam PSAK No. 5. The secondary format of the Company’s and Subsidiaries’ segment reporting is geographical segment which is determined based on the asset location or the Company’s and Subsidiaries’ operations, namely as Java Island, Sumatera Island, Sulawesi Island, Kalimantan Island, Bali Island, Batam Island and others. The reported business segments have met the 10% test and 75% test as required by PSAK No. 5. Informasi bentuk segmen sekunder berdasarkan geografis adalah sebagai berikut: The secondary segment information based on geographical locations is as follows: 2010 2009 Penjualan bersih Pulau Jawa Sumatera Sulawesi Kalimantan Bali Batam Penjualan ekspor dan jasa kepada pihak luar negeri Jumlah Eliminasi Jumlah Penjualan Bersih Net Sales 690.646.147.255 86.712.851.412 22.890.044.335 22.746.382.196 17.659.331.297 16.742.460.671 849.916.565.555 94.107.607.375 35.407.095.828 31.514.725.397 22.414.645.918 16.608.087.368 - 2.402.122.250 Island Java Sumatera Sulawesi Kalimantan Bali Batam Export sales and services to overseas parties 857.397.217.166 1.052.370.849.691 Total (124.396.352.052) (153.425.177.160) Elimination 733.000.865.114 898.945.672.531 Aset Pulau Jawa Sumatera Sulawesi Kalimantan Bali Batam Aset yang tidak dapat dialokasikan Jumlah Eliminasi Jumlah Aset Total Net Sales Assets Island Java Sumatera Sulawesi Kalimantan Bali Batam 373.153.631.307 11.767.524.049 2.648.738.975 5.096.169.669 3.959.236.639 3.444.885.470 688.534.920.034 661.300.849.390 21.657.414.348 13.850.419.860 7.454.367.675 10.833.812.785 3.503.305.317 496.375.925.071 Unallocated assets 1.088.605.106.143 1.214.976.094.446 Total (294.943.158.007) (441.927.207.335) Elimination 793.661.948.136 773.048.887.111 62 Total Assets The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language. PT MODERN INTERNASIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT MODERN INTERNASIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 23. PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING, IKATAN DAN KONTINJENSI 23. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES a. a. Sejak tahun 1971, Perusahaan mengadakan perjanjian distributor dengan Fuji Photo Film Co., Ltd., Jepang (Fuji), di mana Perusahaan sebagai distributor tunggal Fuji di Indonesia diberikan hak untuk menjual, memasarkan atau mendistribusikan dan melakukan jasa perbaikan atas peralatan fotografi, produk peka cahaya lainnya dan produk-produk lain dari Fuji. Fuji juga memberikan wewenang dan izin kepada Perusahaan untuk menggunakan semua merek dagang terdaftar yang sekarang atau di kemudian hari dimiliki oleh Fuji. Since 1971, the Company has entered into a distributorship agreement with Fuji Photo Film Co., Ltd., Japan (Fuji), whereby the Company as the sole distributor of Fuji in Indonesia has been granted the rights to sell, market or otherwise distribute and do repair services on photographic equipment, other light sensitive products and other products of Fuji. Fuji also authorizes and permits the Company to use any and all registered trademarks now or hereafter owned by Fuji. Under the agreement, in the event that there is any substantial change in the management or ownership of the Company, it shall promptly notify Fuji. In such case, Fuji shall immediately terminate the distribution agreement by giving a written notice to the Company within three (3) months from the date Fuji becomes aware of such change. Based on the agreement between Fujinon Corporation and the Company dated February 1, 2009, the distributorship agreement has been extended and will expire on January 31, 2011. Currently, this agreement is still in the process of extension. Dalam perjanjian tersebut, disebutkan apabila terdapat perubahan manajemen atau kepemilikan Perusahaan yang signifikan, harus segera diberitahukan kepada Fuji. Dalam hal tersebut, Fuji akan segera mengakhiri perjanjian tersebut dengan mengirimkan pemberitahuan secara tertulis kepada Perusahaan dalam jangka waktu 3 (tiga) bulan sejak Fuji mengetahui perubahan tersebut. Berdasarkan perjanjian antara Fujinon Corporation dan Perusahaan tanggal 1 Pebruari 2009, perjanjian distributor tersebut telah diperpanjang dan akan berakhir pada tanggal 31 Januari 2011. Saat ini, perjanjian tersebut sedang dalam proses perpanjangan. b. Pada tanggal 1 Agustus 1990, Perusahaan ditunjuk sebagai distributor tunggal oleh Itotec Co., Ltd., Jepang, untuk mesin pemotong kertas di Indonesia. Penunjukan distributor ini akan berakhir apabila ada pemberitahuan dari salah satu pihak untuk mengakhiri perjanjian ini. b. On August 1, 1990, the Company was appointed as sole distributor by Itotec Co., Ltd., Japan, for paper cutting machine in Indonesia. This distributorship agreement will expire if either party notifies the other of its intention to terminate the agreement. c. Pada tanggal 8 Agustus 1990, Perusahaan mengadakan perjanjian distributor dengan Fuji Hunt Photographic Chemicals Pte. Ltd., Singapura (Fuji Hunt), di mana Perusahaan sebagai distributor tunggal Fuji Hunt di Indonesia diberikan izin untuk menjual bahan kimia untuk cuci cetak foto. Perjanjian distributor ini masih berlaku, kecuali ada pemberitahuan dari salah satu pihak untuk mengakhiri perjanjian tersebut. c. On August 8, 1990, the Company entered into a distributorship agreement with Fuji Hunt Photographic Chemicals Pte. Ltd., Singapore (Fuji Hunt), whereby the Company, as the sole distributor of Fuji Hunt in Indonesia, has been granted the license to sell chemicals for photo finishing. This distributorship agreement is valid unless either party notifies the other of its intention to terminate the agreement. 63 The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language. PT MODERN INTERNASIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT MODERN INTERNASIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 23. PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING, IKATAN DAN KONTINJENSI (lanjutan) 23. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued) d. Pada tanggal 15 Januari 2003, Perusahaan mengadakan Perjanjian Novasi yang merupakan pelengkap dari Perjanjian Pengalihan Usaha dengan Ricoh Asia Pacific Pte. Ltd., Singapura (RAP) dan Ricoh Hong Kong Ltd., Hong Kong (RHK). Perjanjian tersebut telah diperpanjang sampai dengan tanggal 1 April 2012. d. On January 15, 2003, the Company entered into a Novation Agreement which is supplemental to the Business Transfer Agreement with Ricoh Asia Pacific Pte. Ltd., Singapore (RAP) and Ricoh Hong Kong Ltd., Hong Kong (RHK). This agreement has been extended until April 1, 2012. e. Sejak tanggal 1 Pebruari 1978, Anak Perusahaan (MPI) mengadakan perjanjian dengan Fuji Photo Film Co., Ltd., Jepang (Fuji), di mana MPI diberikan izin untuk membeli film dan kertas foto dalam bentuk “master roll”, memprosesnya sesuai dengan teknologi dan menggunakan merek dagang “Fuji” serta menjualnya kepada Perusahaan untuk pasar lokal. Perjanjian ini akan berakhir apabila ada pemberitahuan dari salah satu pihak untuk mengakhiri perjanjian ini. Selain itu, sejak tahun 1997, MPI juga diberi izin untuk memproduksi pembungkus film dengan menggunakan teknologi Fuji. MPI harus membayar royalti kepada Fuji untuk setiap pembungkus film yang diproduksi sebesar ¥0,4. Royalti yang dibebankan pada usaha berjumlah Rpnil dan Rp53.514.986 masingmasing pada tahun 2010 dan 2009 dan dicatat sebagai bagian dari “Beban Penjualan” pada laporan laba rugi konsolidasi (Catatan 21). e. Since February 1, 1978, a Subsidiary (MPI) has entered into an agreement with Fuji Photo Film Co., Ltd., Japan (Fuji), whereby MPI has been granted the license to purchase film and photopaper in the form of master roll, process them in accordance with the technology and use the trademark of Fuji and sell these to the Company for the local market. This agreement will expire if either party notifies the other of its intention to terminate the agreement. Furthermore, since 1997, MPI has also been granted the license to produce patrone using the technology of Fuji. MPI must pay royalty to Fuji amounting to ¥0.4 for each patrone produced. Royalty charged to operations amounted to Rpnil and Rp53,514,986 in 2010 and 2009, respectively, and are presented as part of “Selling Expenses” in the consolidated statements of income (Note 21). f. Pada tanggal 28 Mei 2004, Perusahaan mengadakan perjanjian penjualan dengan PT Telekomunikasi Selular (PT Telkomsel), di mana Perusahaan akan menjual voucher Simpati secara elektronik melalui lokasi penjualan yang dimiliki oleh Perusahaan. Perjanjian ini telah berakhir pada tanggal 30 Juni 2010 dan telah diperpanjang sampai dengan 30 Juni 2011. Jumlah pembelian dari PT Telkomsel sebesar Rp11.700.872.703 dan Rp12.399.160.346 masing-masing pada tahun 2010 dan 2009. f. On May 28, 2004, the Company has entered into a selling agreement with PT Telekomunikasi Selular (PT Telkomsel), whereby the Company will distribute Simpati voucher electronically through the Company’s outlets. This agreement expired on June 30, 2009 and has been extended until June 30, 2010. Total purchases from PT Telkomsel amounted to Rp11,700,872,703 and Rp12,399,160,346 in 2010 and 2009, respectively. g. Pada tanggal 1 Maret 2004, Perusahaan mengadakan perjanjian usaha dengan PT Excelcomindo Pratama (PT EP) di mana Perusahaan telah ditunjuk PT EP untuk menjual produk-produk Excelcom. Perjanjian ini akan berakhir pada tanggal 1 Maret 2009 dan telah diperpanjang sampai dengan 1 Maret 2010. Saat ini, perjanjian tersebut sedang dalam proses perpanjangan. Jumlah pembelian dari PT EP pada tahun 2010 dan 2009 masing-masing sebesar Rp83.343.075.039 dan Rp175.559.756.762. g. On March 1, 2004, the Company entered into a business agreement with PT Excelcomindo Pratama (PT EP) whereby the Company was appointed as a distributor by PT EP of Excelcom products. This agreement expired on March 1, 2009 and has been extended until March 1, 2010. Currently, this agreement is still in the process of extension. Total purchases from PT EP in 2010 and 2009 amounted to Rp83,343,075,039 and Rp175,559,756,762, respectively. 64 The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language. PT MODERN INTERNASIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT MODERN INTERNASIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 23. PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING, IKATAN DAN KONTINJENSI (lanjutan) 23. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued) h. Pada tanggal 1 September 2004, Perusahaan mengadakan perjanjian kerjasama layanan isi ulang M-Tronic dan/atau M3 Refill dengan PT Indonesian Satellite Corporation Tbk (ISC) di mana Perusahaan akan menjual produk pulsa isi ulang ISC. Perusahaan akan memperoleh diskon yang berkisar 4% sampai dengan 8%. Perjanjian ini akan berakhir jika kedua pihak sepakat untuk mengakhiri kerjasama ini. Pembelian dari ISC pada tahun 2010 dan 2009 masing-masing sebesar Rpnil dan Rp195.257.549. h. On September 1, 2004, the Company entered into an agreement “Layanan Isi Ulang MTronic dan/atau M3 Refill” with PT Indonesian Satellite Corporation Tbk (ISC) whereby the Company will sell reload voucher of ISC. The Company will get a discount of about 4% to 8%. This agreement will expire if both parties agree to terminate it. Purchases from ISC in 2010 and 2009 amounted to Rpnil and Rp195,257,549, respectively. i. Pada tanggal 3 Oktober 2008, MPRI, Anak Perusahaan telah menanda-tangani “Master Franchise Agreement” dengan 7-Eleven, Inc. suatu perusahaan yang mengoperasikan, mengusahakan wara laba atau memberikan lisensi kepada hampir 36.000 outlet “convenience retailer store” di 15 negara, yang berbasis di Dallas, Texas, Amerika Serikat. i. On October 3, 2008, a Subsidiary (MPRI) has signed a “Master Franchise Agreement” with 7-Eleven, Inc. a corporation that operates, manages franchise or gives license to almost 36,000 convenience retailer store outlets in 15 countries, based in Dallas, Texas, USA. Merujuk pada Peraturan Nomor X.K.1 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam No. Kep-86/PM/1996 tanggal 24 Januari 1996, pada tanggal 15 April 2009 Perusahaan telah memberitahukan kepada Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (BAPEPAM-LK) bahwa salah satu Anak Perusahaan-nya (MPRI) telah menandatangani “Master Franchise Agreement” dengan 7-Eleven, Inc. In compliance with Regulation No. X.K.1 the Capital Market Supervisory Agency Decision Letter No. Kep-86/PM/1996 dated January 24, 1996, on April 15, 2009, the Company has informed the Capital Market and Financial Institution Supervisory Agency (BAPEPAM-LK) that a Subsidiary (MPRI) has signed a “Master Franchise Agreement” with 7-Eleven, Inc. MPRI memperoleh hak dan lisensi untuk mengembangkan dan mengoperasikan outlet “convenience store” merek “7-Eleven” di pulau Jawa, Indonesia, untuk masa dua puluh (20) tahun dan masa perpanjangan sepuluh (10) tahun. MPRI obtained the rights and license to develop and operate “7-Eleven” brand convenience store outlets in Java island, Indonesia for twenty (20) years period and extension period for ten (10) years. Pada tanggal 5 Oktober, 2009, MPRI mengadakan perjanjian waralaba dengan 7Eleven, Inc. Berdasarkan ketentuan yang berlaku dalam perjanjian tersebut, 7-Eleven, Inc. memberikan hak kepada MPRI untuk menggunakan sistemnya dalam persiapan, pemasaran dan penjualan produk, logo dan merek. MPRI harus membayar biaya waralaba awal sebesar AS$1.500.000 yang telah dilunasi dan disajikan dalam “Biaya Waralaba Awal”. Selain itu, MPRI juga diharuskan membayar biaya waralaba dengan nilai persentase tertentu. Royalti yang dibebankan pada usaha berjumlah Rp801.204.006 pada tahun 2010 dan dicatat sebagai bagian dari “Beban Usaha” pada laporan laba rugi konsolidasi (Catatan 21). Perjanjian ini akan berakhir dalam 20 tahun sejak tanggal efektif dan dapat diperpanjang. On October 5, 2009, MPRI entered into a franchise agreement with 7-Eleven, Inc. In accordance with the terms and conditions of the agreement, 7-Eleven, Inc., granted MPRI the right to use its system in preparing, marketing and selling products, logo and brands. MPRI has to pay an initial franchise fee amounting to US$1,500,000 which was fully paid and presented under “Initial Franchise Cost”. MPRI is also required to pay continuing sales income royalty fee with certain percentage. Royalty charged to operations amounted to Rp801,204,006 in 2010 and are presented as part of “Operating Expenses” in the consolidated statements of income (Note 21). The agreement will expire in 20 years since the effective date and can be renewed. 65 The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language. PT MODERN INTERNASIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT MODERN INTERNASIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 24. KEWAJIBAN IMBALAN KERJA 24. EMPLOYEE BENEFITS LIABILITY Berikut ini merupakan rangkuman komponen beban imbalan kerja bersih yang diakui pada laporan laba rugi konsolidasi dan kewajiban atas imbalan kerja yang diakui di neraca konsolidasi yang dihitung oleh aktuaria independen Biro Pusat Aktuaria pada tahun 2010 dan 2009 berdasarkan laporannya masing-masing tanggal 17 Maret 2011 dan 17 Maret 2010 dengan menggunakan metode “Projected Unit Credit”: The following summarizes the components of net employee benefits expense recognized in the consolidated income statements and the amounts recognized in the consolidated balance sheets for the employee benefits liability as determined by an independent actuary Biro Pusat Aktuaria in 2010 and 2009 in its reports dated March 17, 2011 and March 17, 2010, respectively, using the “Projected Unit Credit” method: a. a. Beban imbalan kerja - bersih (dibulatkan) 2010 Perusahaan Beban jasa kini Beban bunga Keuntungan aktuaria Kurtailmen Amortisasi atas biaya jasa lalu yang belum diakui Jumlah 2009 447.441.000 2.196.542.000 The Company Current service cost Interest cost Actuarial gain Curtailment Amortization of past service cost - non vested 2.336.333.000 1.374.827.000 Total 1.738.773.000 2.363.656.000 (2.308.800.000) 95.263.000 2.011.301.000 3.010.649.000 (5.002.745.000) (840.920.000) Curtailment and settlement occurred due to the termination of some of the Company and Subsidiary’s employees in relation to the reduction in the Company and Subsidiaries’ operations. Kurtailmen dan penyelesaian terjadi karena Perusahaan dan Anak perusahaan melakukan pemutusan hubungan kerja dengan beberapa karyawannya sehubungan menurunnya skala operasi Perusahaan dan Anak perusahaan. b. Kewajiban imbalan kerja (dibulatkan) b. 2010 Employee benefits liability (rounded-off) 2009 Perusahaan Nilai kini kewajiban imbalan pasca kerja 22.473.589.000 Keuntungan aktuaria yang belum diakui 17.501.887.000 Beban jasa lalu yang belum diakui (22.245.089.000) Jumlah Net employee benefits expense (rounded-off) 17.730.387.000 The Company 25.222.878.000 17.518.290.000 (24.191.290.000) 18.549.878.000 Total Movements in the benefits liability during the years ended December 31, 2010 and 2009 are as follows (rounded-off): Mutasi kewajiban imbalan kerja untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut (dibulatkan): 2010 Present value of benefits obligation Unrecognized actuarial gain Unrecognized past service cost 2009 Perusahaan Saldo awal Beban imbalan kerja - bersih Pembayaran manfaat/kontribusi 18.549.878.000 2.336.333.000 (3.155.824.000) 17.639.451.000 1.374.827.000 (464.400.000) Jumlah 17.730.387.000 18.549.878.000 66 The Company Beginning balance Net employee benefits expense Benefits payments/contributions Total The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language. PT MODERN INTERNASIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT MODERN INTERNASIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 24. KEWAJIBAN IMBALAN KERJA (lanjutan) 24. EMPLOYEE BENEFITS LIABILITY (continued) Perusahaan dan Anak Perusahaan mencatat kewajiban imbalan kerja sebesar Rp17.730.387.000 pada tanggal 31 Desember 2010 dan Rp18.549.878.000 pada tanggal 31 Desember 2009, yang disajikan sebagai “Kewajiban Imbalan Kerja“ pada neraca konsolidasi. The Company and Subsidiaries recorded employee benefits liability amounting to Rp17,730,387,000 as of December 31, 2010 and Rp18,549,878,000 as of December 31, 2009 and presented as “Employee Benefits Liability“ in the consolidated balance sheets. Asumsi utama yang digunakan dalam menghitung kewajiban kesejahteraan karyawan pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut: The principal assumptions used in determining employee benefits liability as of December 31, 2010 and 2009 are as follows: 2010 Usia pensiun Tingkat diskonto Tingkat kenaikan gaji Tabel kematian Tingkat cacat : : : : : 2009 55 tahun/years 9,00% per tahun/per annum 7,00% per tahun/per annum CSO - 1980 10,00% dari/of CSO - 1980 55 tahun/years 10,50% per tahun/per annum 8,50% per tahun/per annum CSO - 1980 10,00% dari/of CSO - 1980 25. INSTRUMEN KEUANGAN : : : : : Retirement age Discount rate Salary increase Mortality table Disability rate 25. FINANCIAL INSTRUMENTS Nilai tercatat instrumen keuangan yang disajikan di dalam neraca konsolidasi kurang lebih sebesar nilai wajarnya atau nilai wajarnya tidak dapat diukur secara handal. Penjelasan lebih lanjut diberikan pada paragraf-paragraf berikut. Financial instruments presented in the consolidated balance sheets are carried at fair value or their fair values cannot be reliably measured. Further explanations are provided in the following paragraphs. Instrumen keuangan dengan nilai tercatat yang kurang lebih sebesar nilai wajarnya Financial instruments with carrying amounts that approximate their fair values Manajemen menetapkan bahwa nilai tercatat (berdasarkan jumlah nosional) kas dan setara kas, piutang usaha dan piutang lancar lain-lain, hutang bank jangka pendek, hutang lancar usaha dan biaya masih harus dibayar kurang lebih sebesar nilai wajarnya karena instrumen keuangan tersebut berjangka pendek. Management has determined that the carrying amounts (based on notional amount) of cash and cash equivalent, trade receivables and other current receivables, short-term bank loan, current trade payables and accrued expenses reasonably approximate their fair values because they are mostly short-term in nature. Nilai tercatat dari hutang jangka panjang dengan suku bunga mengambang kurang lebih sebesar nilai wajarnya karena dinilai ulang secara berkala. The carrying amounts of long-term loans with floating interest rates approximate their fair values as they are re-priced frequently. Tabel berikut menyajikan klasifikasi aset keuangan dan kewajiban keuangan Perusahaan dan Anak Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2010: The following table sets forth the financial assets and financial liabilities of the Company and Subsidiaries as of December 31, 2010: 2010 Aset keuangan Pinjaman dan piutang Aset lancar Kas dan setara kas Piutang - Usaha - Lainnya Piutang pihak hubungan istimewa Aset tidak lancar Pinjaman direksi dan karyawan Total aset keuangan 45.485.571 Financial assets Loans and receivables Current assets Cash and cash equivalents Accounts receivable Trades Others Due from related parties Non-Current assets Loans to officers and employees 212.561.601.678 Total financial assets 17.500.572.952 136.816.482.433 58.121.201.293 123.345.000 67 The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language. PT MODERN INTERNASIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT MODERN INTERNASIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 25. INSTRUMEN KEUANGAN (lanjutan) 25. FINANCIAL INSTRUMENTS (continued) 2010 Kewajiban keuangan Kewajiban keuangan disajikan dalam nilai wajar atau teramortisasi Kewajiban lancar Hutang bank jangka pendek Hutang usaha Biaya masih harus dibayar Bagian yang akan jatuh tempo dalam satu tahun: Hutang bank jangka panjang Kewajiban tidak lancar Hutang bank jangka panjang Total kewajiban keuangan 132.832.178.917 100.278.793.096 22.569.918.429 11.656.602.665 Current maturities of: Long-term loans 105.846.397.335 Non-current liabilities Long-term loans 373.183.890.442 Total financial liabilities The following table presents the carrying value and estimated fair value of financial instruments of the Company and Subsidiaries which are recorded in the consolidated balance sheet as of December 31, 2010: Tabel berikut menyajikan nilai tercatat dan taksiran nilai wajar dari instrumen keuangan Perusahaan dan Anak Perusahaaan yang dicatat di neraca konsolidasi pada tanggal 31 Desember 2010: Nilai tercatat/ Carrying value Aset keuangan Pinjaman dan piutang Aset lancar Kas dan setara kas 17.500.572.952 Piutang - Usaha 136.816.482.433 - Lainnya 58.121.201.293 Piutang pihak hubungan istimewa 123.345.000 Aset tidak lancar Pinjaman direksi dan karyawan 45.485.571 Kewajiban keuangan Kewajiban keuangan disajikan dalam nilai wajar atau teramortisasi Kewajiban lancar Hutang bank jangka pendek Hutang usaha Biaya masih harus dibayar Bagian yang akan jatuh tempo dalam satu tahun: Hutang bank jangka panjang Kewajiban tidak lancar Hutang bank jangka panjang Financial liabilities Financial liabilities carried at fair value or amortized cost Current liabilities Short-term bank loans Accounts payable Accrued expenses Nilai wajar/ Fair value 45.485.571 Financial assets Loans and receivables Current assets Cash and cash equivalents Accounts receivable Trade Others Due from related parties Non-Current assets Loans to officers and employees 132.832.178.917 100.278.793.096 22.569.918.429 132.832.178.917 100.278.793.096 22.569.918.429 Financial liabilities Financial liabilities carried at fair value or amortized cost Current liabilities Short-term bank loans Account payable Accrued expenses 11.656.602.665 11.656.602.665 105.846.397.335 105.846.397.335 17.500.572.952 136.816.482.433 58.121.201.293 - *) *) *) Nilai wajar atas piutang pihak hubungan istimewa tidak dapat diungkapkan dikarenakan nilai wajarnya tidak dapat diukur secara handal. Tidak praktis untuk mengestimasi nilai wajar tersebut karena tidak ada jangka waktu pembayaran yang pasti. Oleh karena itu, piutang kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa masih diukur sebesar nilai tercatat. 68 Current maturities of: Long-term loans Non-current liabilities Long-term loans No disclosures of fair value is made for amounts due from related parties as it is not practicable to determine the fair value with sufficient reliability since these balances have no fixed terms of repayment. Therefore, amounts due from related parties are still measured at carrying amount. The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language. PT MODERN INTERNASIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 26. KEBIJAKAN DAN RISIKO KEUANGAN TUJUAN PT MODERN INTERNASIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) MANAJEMEN 26. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES AND POLICIES MANAJEMEN RISIKO RISK MANAGEMENT Kewajiban keuangan utama Perusahaan dan Anak Perusahaan meliputi hutang bank jangka pendek, hutang usaha, biaya masih harus dibayar, dan hutang jangka panjang. Tujuan utama dari kewajiban keuangan ini adalah untuk operasi Perusahaan dan Anak Perusahaan. Perusahaan dan Anak Perusahaan juga mempunyai berbagai aset keuangan seperti piutang usaha, kas dan setara kas, piutang pihak yang mempunyai hubungan istimewa dan pinjaman kepada karyawan yang dihasilkan langsung dari kegiatan usahanya. The principal financial liabilities of the Company and Subsidiaries consist of short-term bank loans, trade payables, accrued expenses and long-term loans. The main purpose of these financial liabilities is for the operations of the Company and Subsidiaries. The Company and Subsidiaries also have various financial assets such as trade receivables, cash and cash equivalent, due from related parties and loans to officers which arise directly from their operations. Kebijakan Perusahaan dan Anak Perusahaan adalah untuk tidak melakukan lindung nilai atas instrumen keuangannya. The Company and Subsidiaries’ policy is not to hedge their financial instruments. Risiko utama yang timbul dari instrumen keuangan Perusahaan adalah risiko mata uang, risiko suku bunga, risiko kredit dan risiko likuiditas. Kepentingan untuk mengelola risiko ini telah meningkat secara signifikan dengan mempertimbangkan perubahan dan volatilitas pasar keuangan baik di Indonesia maupun internasional. Direksi Perusahaan dan Anak Perusahaan menelaah dan menyetujui kebijakan untuk mengelola risiko-risiko yang dirangkum di bawah ini. The main risks arising from the Company’s financial instruments are foreign exchange rate risk, interest rate risk, credit risk and liquidity risk. The importance of managing these risks has significantly increased in light of the considerable change and volatility in both Indonesian and international financial markets. The Company and Subsidiaries’ Board of Directors reviews and approves the policies for managing these risks which are summarized below. a) a) Risiko suku bunga Interest rate risk Fair value and cash flow interest rate risk is the risk that the fair value or future cash flows of a financial instrument will fluctuate because of changes in market interest rates. The Company and Subsidaries are exposed to the risk of changes in market interest rates relating primarily to their short-term bank loans and long-term loans. Interest rate fluctuations influence the cost of new loans and the interest on the outstanding variable rate loans of the Company and Subsidiaries. Risiko suku bunga atas nilai wajar atau arus kas adalah risiko dimana nilai wajar atau arus kas masa datang dari suatu instrumen keuangan akan berfluktuasi akibat perubahan suku bunga pasar. Eksposur Perusahaan dan Anak Perusahaan terhadap risiko perubahan suku bunga pasar terutama terkait dengan hutang bank jangka pendek dan pinjaman jangka panjangnya. Fluktuasi suku bunga mempengaruhi biaya atas pinjaman baru dan bunga atas saldo pinjaman Perusahaan dan Anak Perusahaan yang dikenakan suku bunga mengambang. 69 The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language. PT MODERN INTERNASIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 26. KEBIJAKAN DAN TUJUAN RESIKO KEUANGAN (lanjutan) PT MODERN INTERNASIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) MANAJEMEN 26. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES AND POLICIES (continued) MANAJEMEN RESIKO (lanjutan) RISK MANAGEMENT (continued) a) a) Risiko suku bunga (lanjutan) The Company and Subsidiaries‘ policies relating to interest rate risk are to manage interest cost through a mix of fixed and variable rate debts. The Company and Subsidiaries evaluate the fixed to floating ratio of its short-term bank loans and long-term loans in line with movements of relevant interest rates in the financial markets. Based on management’s assessment, new financing will be priced either on a fixed or floating rate basis. Kebijakan Perusahaan dan Anak Perusahaan terkait dengan risiko suku bunga adalah dengan mengelola biaya bunga melalui kombinasi pinjaman dengan suku bunga tetap dan variabel. Perusahaan dan Anak Perusahaan mengevaluasi perbandingan suku bunga tetap terhadap suku bunga mengambang dari hutang bank jangka panjang sejalan dengan perubahan suku bunga yang relevan di pasar uang. Berdasarkan penilaian manajemen, pembiayaan baru akan ditentukan harganya pada suku bunga tetap atau mengambang. b) Interest rate risk (continued) Risiko mata uang b) Foreign exchange risk Risiko mata uang adalah risiko dimana nilai wajar atau arus kas masa datang dari suatu instrumen keuangan akan berfluktuasi akibat perubahan nilai tukar mata uang asing. Eksposur Perusahaan dan Anak Perusahaan terhadap fluktuasi nilai tukar terutama berasal dari hutang usaha dari pembelian dalam mata uang asing dan piutang lain-lain dari transaksi dalam mata uang asing. Foreign exchange rate risk is the risk that the fair value or future cash flows of a financial instrument will fluctuate because of changes in foreign exchange rates. The Company and Subsidiaries’ exposure to exchange rate fluctuations results primarily from account payable of foreign currency purchase and other receivables from foreign currency transaction. Perusahaan dan Anak Perusahaan tidak melakukan lindung nilai atas risiko mata uang. The Company and Subsidiaries do not hedge the currency risk. Apabila Rupiah melemah dari mata uang asing yang berlaku pada tanggal 31 Desember 2010, hutang bank jangka pendek, hutang usaha, biaya masih harus dibayar dan hutang jangka panjang dalam mata uang asing akan meningkat dalam mata uang Rupiah. Namun, peningkatan kewajiban ini akan dihapus oleh peningkatan nilai kas dan setara kas, piutang usaha, piutang lain-lain, piutang pihak hubungan istimewa dan pinjaman direksi dan karyawan. If the Rupiah weakened against foreign currency as of December 31, 2010, short-term bank loans, trade payables, accrued expenses and long-term loans in foreign currencies will increase in the Rupiah terms. However, the increase in this liability would be offset by the increase in the value of cash and cash equivalent, trade receivable, other receivables, due from related parties and loans to officers and employees. 70 The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language. PT MODERN INTERNASIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 26. KEBIJAKAN DAN TUJUAN RESIKO KEUANGAN (lanjutan) PT MODERN INTERNASIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) MANAJEMEN 26. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES AND POLICIES (continued) MANAJEMEN RESIKO (lanjutan) RISK MANAGEMENT (continued) c) c) Risiko kredit Credit risk is the risk that one party of financial instruments will fail to fullfill its obligations and will result in a loss to other party. The credit risk faced by the Company and Subsidiaries arises from the credit given to the customers. The Company and Subsidiaries trade only with recognized and creditworthy third parties. It is the Company and Subsidiaries’ policy that all customers who wish to trade on credit terms are subject to credit verification procedures. In addition, receivable balances are monitored on an ongoing basis to reduce the exposure to bad debts. There are no significant concentration of credit risk. Risiko kredit adalah risiko dimana salah satu pihak atas instrumen keuangan akan gagal memenuhi kewajibannya dan menyebabkan pihak lain mengalami kerugian keuangan. Risiko kredit yang dihadapi Perusahaan dan Anak Perusahaan berasal dari kredit yang diberikan kepada pelanggan. Perusahaan dan Anak Perusahaan melakukan hubungan usaha hanya dengan pihak ketiga yang diakui dan kredibel. Perusahaan dan Anak Perusahaan memiliki kebijakan untuk semua pelanggan yang akan melakukan perdagangan secara kredit harus melalui prosedur verifikasi kredit. Sebagai tambahan, jumlah piutang dipantau secara terus menerus untuk mengurangi risiko piutang yang tidak tertagih. Tidak ada risiko kredit yang terpusat secara signifikan. d) Credit risk Risiko likuiditas d) Liquidity risk Risiko likuiditas didefinisikan sebagai risiko saat posisi arus kas Perusahaan dan Anak Perusahaan menunjukkan bahwa pendapatan jangka pendek tidak cukup menutupi pengeluaran jangka pendek. The liquidity risk is defined as a risk when the cash flow position of the Company and Subsidiaries indicate that the short-term revenue is not enough to cover the short-term expenditure. Kebutuhan likuiditas Perusahaan dan Anak Perusahaan secara historis timbul dari kebutuhan untuk membiayai aktivitas bisnis Perusahaan dan Anak Perusahaan. The Company and Subsidiaries’ liquidity requirements have historically arose from general funding of business activities. Dalam mengelola risiko likuiditas, Perusahaan dan Anak Perusahaan memantau dan menjaga tingkat kas dan setara kas yang dianggap memadai untuk membiayai operasional Perusahaan dan Anak Perusahaan dan untuk mengatasi dampak dari fluktuasi arus kas. Perusahaan juga secara rutin mengevaluasi proyeksi arus kas dan arus kas aktual, termasuk jadual jatuh tempo hutang jangka panjang mereka, dan terus menelaah kondisi pasar keuangan untuk memelihara fleksibilitas pendanaan dengan cara menjaga ketersediaan komitmen fasilitas kredit. Kegiatan ini meliputi pinjaman bank dan pinjaman pihak hubungan istimewa. Perusahaan dan Anak Perusahaan menerapkan prinsip hati-hati dalam mengelola risiko likuiditas dengan menjaga saldo kas yang cukup. In the management of liquidity risk, the Company and Subsidiaries monitor and maintain a level of cash on hand and in banks deemed adequate to finance the Company and Subsidiaries’ operations and to mitigate the effects of fluctuation in cash flows. The Company and Subsidiaries also regularly evaluate the projected and actual cash flows, including their long-term loan maturity profiles, and continuously assess conditions in the financial markets to maintain flexibility in funding by keeping committed credit facilities available. These activities may include bank loans and due to related parties. The Company and Subsidiaries adopts prudent liquidity risk management by maintaining sufficient cash balances. 71 The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language. PT MODERN INTERNASIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 26. KEBIJAKAN DAN TUJUAN RESIKO KEUANGAN (lanjutan) PT MODERN INTERNASIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) MANAJEMEN 26. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES AND POLICIES (continued) MANAJEMEN RESIKO (lanjutan) RISK MANAGEMENT (continued) d) Risiko likuiditas (lanjutan) d) Liquidity risk (continued) Tabel di bawah ini merupakan jadwal jatuh tempo kewajiban keuangan Perusahaan dan Anak Perusahaan berdasarkan pembayaran kontraktual yang tidak didiskontokan (dalam jutaan Rupiah). The table below summarizes the maturity profile of the Company’s and Subsidiaries’ financial liabilities based on contractual undiscounted payments (in millions of Rupiah). Dibawah 1 tahun/ Below 1 year Kewajiban keuangan disajikan dalam nilai wajar atau teramortisasi Kewajiban lancar Hutang bank jangka pendek Hutang Usaha Biaya masih harus dibayar Bagian yang akan jatuh tempo dalam satu tahun : Hutang bank jangka panjang Di atas 5 tahun/ Over 5 years 3-5 tahun/ 3-5 years Jumlah/ Total Nilai wajar 31 Des 2010/ Fair value Dec 31, 2010 132.832 96.189 22.570 4.090 - - - 132.832 100.279 22.570 132.832 100.279 22.570 11.657 - - - 11.657 11.657 - 27.916 77.930 - 105.846 105.846 263.247 32.006 77.930 - 373.184 373.184 Financial liabilities carried at fair value or amortized cost Current liabilities Short-term bank loans Trade payables Accrued expense Current maturities of : Kewajiban tidak lancar Hutang bank jangka panjang Jumlah 1-2 tahun/ 1-2 years Long-term loans Non-current liabilities Long-term loans Total 27. ASET DAN KEWAJIBAN DALAM MATA UANG ASING 27. ASSETS AND LIABILITIES DENOMINATED IN FOREIGN CURRENCIES Pada tanggal 31 Desember 2010, Perusahaan dan Anak Perusahaan memiliki aset dan kewajiban dalam mata uang asing sebagai berikut: As of December 31, 2010, the Company and Subsidiaries have assets and liabilities denominated in foreign currencies, as follows: Mata Uang Asing/ Setara Rupiah/ Foreign Currencies Equivalent in Rupiah Aset Dalam Dolar Amerika Serikat Dalam Yen Jepang Dalam Dolar Singapura 22.285.389.303 122.470.667 4.132.518 Assets In US Dollars In Japanese Yen In Singapore Dollars 22.411.992.488 Total 34.339.191.435 5.056.872.071 3.613.796.383 93.876.863 4.098.670 Liabilities In US Dollars In Japanese Yen In Singapore Dollars In Euro In Poundsterling Jumlah 43.107.835.422 Total Kewajiban - bersih 20.695.842.933 Net Liabilities AS$ ¥ Sin$ 2,478,633 1,110,490 592 Jumlah Kewajiban Dalam Dolar Amerika Serikat AS$ Dalam Yen Jepang ¥ Dalam Dolar Singapura Sin$ Dalam Euro € Dalam Poundsterling £ 3,819,285 45,852,660 517,691 7,852 295 Using the middle rate of bank notes issued by Bank Indonesia on March 25, 2011 (Rp8.708 to US$1, Rp107,50 to ¥1, Rp14.022,51 to GB£1, Rp12.340,98 to EUR1 and Rp6.908,7 to Sin$), the net liabilities of the Company and Subsidiaries will decrease by approximately Rp538,185,919. Jika digunakan kurs tengah uang kertas asing yang ditetapkan oleh Bank Indonesia pada tanggal 25 Maret 2011 (Rp8.708 per AS$1, Rp107,50 per ¥1, Rp14.022,51 per GB£1, Rp12.340,98 per EUR1 dan Rp6.908,7 per Sin$1), kewajiban bersih Perusahaan dan Anak Perusahaan dalam mata uang asing akan turun sebesar lebih kurang Rp538.185.919. 72 The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language. PT MODERN INTERNASIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT MODERN INTERNASIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 28. PENERAPAN AWAL PSAK NO. 50 (REVISI 2006) DAN PSAK NO. 55 (REVISI 2006) 28. FIRST ADOPTION OF PSAK NO. 50 (REVISED 2006) AND PSAK NO. 55 (REVISED 2006) Seperti dijelaskan pada Catatan 2q, laporan keuangan Perusahaan pada tanggal dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 merupakan laporan keuangan konsolidasi pertama Perusahaan dan Anak Perusahaan yang disusun berdasarkan PSAK No. 50 (Revisi 2006) dan PSAK No.55 (Revisi 2006). As described in Note 2q, the consolidated financial statements as of and for the year ended December 31, 2010 are the Company and Subsidiary’s first consolidated financial statements prepared in accordance with PSAK No. 50 (Revised 2006) and PSAK No. 55 (Revised 2006). Dalam menerapkan standar-standar baru di atas, Perusahaan dan Anak Perusahaan telah mengidentifikasi penyesuaian transisi berikut sesuai dengan Buletin Teknis No. 4 tentang ketentuan transisi untuk penerapan awal PSAK No. 50 (Revisi 2006) dan PSAK No. 55 (Revisi 2006) sebagaimana diterbitkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia. In adopting the above new standards, the Company and Subsidiary have identified the following transitional adjustment in accordance with the Technical Bulletin No.4 concerning the transitional provisions for the first adoption of PSAK No. 50 (Revised 2006) and PSAK No. 55 (Revised 2006) as issued by Indonesian Institute of Accountants. Pengaruh transisi ke PSAK no. 50 (Revisi 2006) dan PSAK No. 55 (Revisi 2006) untuk neraca konsolidasi awal Perusahaan dan Anak Perusahaan per tanggal 1 Januari 2010 adalah sebagai berikut: The effect of the transition to PSAK No. 50 (Revised 2006) and PSAK No. 55 (Revised 2006) to the Company and Subsidiary’s opening consolidated balance sheet as of January 1, 2010 is set out in the following table: Neraca Sebelum disesuaikan/ Before adjustment Penyesuaian Transisi ke PSAK 55 (Revisi 2006)/ Transitional adjustments to PSAK 55 (Revised 2006) Setelah disesuaikan/ As adjusted Aset Cadangan kerugian penurunan nilai Ekuitas Saldo laba awal belum ditentukan penggunaanya Balance Sheet Assets (1,945,524,435) (5,669,680,892) (2,987,736,992) (2,987,736,992) (4,933,261,427) (8,657,417,884) Allowance for impairment losses Stockholders’ Equity Beginning retained earnings unappropriated The above transitional adjustment was derived from the reassessment of impairment losses for financial assets (consumer financing receivables) in accordance with PSAK 55 (Revised 2006). The basis for reassessment of impairment losses is detailed in Note 2q. Penyesuaian transisi di atas berasal dari penilaian kembali atas kerugian penurunan nilai aset keuangan (piutang pembiayaan konsumen) sesuai dengan PSAK 55 (Revisi 2006). Dasar untuk penilaian kembali atas kerugian penurunan nilai dijelaskan dalam Catatan 2q. 73 The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language. PT MODERN INTERNASIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT MODERN INTERNASIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 29. KONDISI BISNIS PERUSAHAAN DAN ANAK PERUSAHAAN 29. BUSINESS CONDITION OF THE COMPANY AND SUBSIDIARIES Operasi Perusahaan dan Anak Perusahaan telah terpengaruh, dan mungkin akan terus terpengaruh oleh dampak kondisi ekonomi dan kemajuan teknologi dalam bisnis fotografi yang berubah dari era analog ke era digital, dan secara bertahap menyebabkan berkurangnya penjualan film dan kamera analog. Sebagai akibatnya, pasar fotografi mengalami penurunan seiring dengan pesatnya perkembangan teknologi digital, sehingga terjadi perubahan tren pasar dari kamera film menjadi kamera digital. Hal ini mengakibatkan penurunan pada penjualan produk-produk fotografi. Namun demikian, Perusahaan dan Anak Perusahaan mampu menurunkan biaya dan beban operasional melalui program pengurangan biaya dan rasionalisasi dari beban karyawan sejalan dengan penurunan volume operasi. Laba bersih Perusahaan dan Anak Perusahaan mengalami kenaikan dari sebesar Rp12.023.983.368 pada tahun 2009 menjadi sebesar Rp41.976.947.256 pada tahun 2010. The operations of the Company and its Subsidiaries have been affected, and may continue to be affected, by the economic condition and technology advancement in the photographic business, which is changed from analog to digital and thus gradually decreases the sales of film and analog camera. Furthermore, the photography market has decreased in line with the advancement of digital technology that shifted the market trends from film camera to digital camera. These conditions resulted to the decrease in the sale of photographic products. However, the Company and Subsidiaries were able to decrease cost and operating expenses through cost reduction program and rationalization of personnel expenses in line with the decrease in volume of operations. The Company and Subsidiaries’ net income has increased from Rp12,023,983,368 in 2009 to Rp41,976,947,256 in 2010. Sebagai respon terhadap kondisi ekonomi dan kondisi bisnis fotografi, Perusahaan dan Anak Perusahaan akan menerapkan beberapa program antara lain sebagai berikut: In response to the economic and photographic business condition, the Company and Subsidiaries will implement several programs, among others, as follows: • • • • • • • • • Melakukan restrukturisasi organisasi dalam rangka pengembangan usaha baru, dengan mempertimbangkan perkembangan teknologi digital; Di bidang ”Photo Imaging”, mengembangkan instalasi M-Prisa dengan menggunakan jaringan Fuji Digital Imaging dan Fuji Image Plaza; Di bidang “Graphic Arts”, memperluas bisnis dari sebelumnya hanya “pre press” ditambah “post press” dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia dengan melakukan pelatihan secara berkesinambungan; Di bidang “Medical”, memperkuat “brand awareness” dari produk peralatan radiologi digital Fuji Computed Radiography (FCR) dan X-ray Unit Shimadzu; Di bidang “Office Imaging”, memperluas segmentasi produk dengan mesin kecepatan tinggi dan menambah jalur distribusi melalui pelanggan “corporate”; Menutup line produksi yang merugi; Meningkatkan kegiatan promosi melalui media ”Above the Line” dan kegiatan ”Below the Line”; Meningkatkan kinerja departemen pengembangan dan penelitian dalam pengembangan usaha baru; • • In Graphic Arts field, expand business from only “pre press” to be added up with “post press” and increases quality of human resources by implementing continous training; • In Medical field, strengthen product’s “brand awareness” of digital radiology equipment Fuji Computed Radiography (FCR) and X-Ray Unit Shimadzu; In Office Imaging, expand product segment using high speed machine and enhance distribution lines through corporate customers; • 74 Perform organization restructuring in relation with the development of the new business, by considering the improvement of digital technology; In Photo Imaging field, expand M-Prisa installation using the network of Fuji Digital Imaging and Fuji Image Plaza; • • Closing non-profitable production line; Increase promotion activities from both “Above the Line” media and “Below the Line” activities; • Increase the performance of R&D department in the development of new business; The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language. PT MODERN INTERNASIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT MODERN INTERNASIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 29. KONDISI BISNIS PERUSAHAAN DAN ANAK PERUSAHAAN (lanjutan) 29. BUSINESS CONDITION OF THE COMPANY AND SUBSIDIARIES (continued) • • Terus meningkatkan produktivitas dan melakukan langkah-langkah efisiensi di dalam operasional usaha melalui program penurunan biaya strategis (“strategic cost reduction program”), menghindari biaya yang timbul akibat kesalahan (“cost of mistakes”) serta penerapan anggaran secara ketat (“strict budget”); dan Mengoperasikan bisnis toko “7 - Eleven”. • Continue increasing the productivity and initiate efficiency in the operation using strategic cost reduction program, avoid the cost of mistakes and create efficiency to minimize cost within the budget; and • Operate business for “7 – Eleven” store. 30. STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN YANG TELAH DIKELUARKAN TAPI BELUM BERLAKU EFEKTIF 30. FINANCIAL ACCOUNTING STANDARDS ISSUED BUT NOT YET EFFECTIVE Standar Akuntansi yang relevan dengan Perusahaan dan Anak Perusahaan yang telah dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan (DSAK) tetapi belum berlaku efektif pada tahun 2010 adalah sebagai berikut: Accounting Standards which are relevant to the Company and Subsidiaries issued by Indonesian Accounting Standards Board (DSAK) but not yet effective in 2010 are summarized below: 1. 1. Effective on or after January 1, 2011: Efektif berlaku pada atau setelah tanggal 1 Januari 2011: a. PSAK No. 1 (Revisi 2009) “Penyajian Laporan Keuangan” Menetapkan dasardasar bagi penyajian laporan keuangan bertujuan umum (general purpose financial statements) agar dapat dibandingkan baik dengan laporan keuangan periode sebelumnya maupun dengan laporan keuangan entitas lain. a. PSAK No. 1 (Revised 2009) “Presentation of Financial Statements” Prescribes the basis for presentation of general purpose financial statements to ensure comparability both with the entity's financial statements of previous periods and with the financial statements of other entities. b. PSAK No. 2 (Revisi 2009) “Laporan Arus Kas” Memberikan pengaturan atas informasi mengenai perubahan historis dalam kas dan setara kas melalui laporan arus kas yang mengklasifikasikan arus kas berdasarkan aktivitas operasi, investasi, maupun pendanaan selama suatu periode. b. PSAK No. 2 (Revised 2009) “Statement of Cash Flows” Requires the provision of information about the historical changes in cash and cash equivalents by means of a statement of cash flows which classifies cash flows during the period from operating, investing and financing activities. c. PSAK No. 3 (Revisi 2010) “Laporan Keuangan Interim” Menentukan isi minimum laporan keuangan interim serta prinsip pengakuan dan pengukuran dalam laporan keuangan lengkap atau ringkas untuk periode interim. c. PSAK No. 3 (Revised 2010) “Interim Financial Reporting” Prescribes the minimum contents of an interim financial report and the principles for recognition and measurement in complete or condensed financial statements for an interim period. 75 The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language. PT MODERN INTERNASIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT MODERN INTERNASIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 30. STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN YANG TELAH DIKELUARKAN TAPI BELUM BERLAKU EFEKTIF (lanjutan) 30. FINANCIAL ACCOUNTING STANDARDS ISSUED BUT NOT YET EFFECTIVE (continued) 1. Efektif berlaku pada atau setelah tanggal 1 Januari 2011: (lanjutan) 1. Effective on or after January 1, 2011: (continued) d. PSAK No. 4 (Revisi 2009) “Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri” Akan diterapkan dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasian untuk sekelompok entitas yang berada dalam pengendalian suatu entitas induk dan dalam akuntansi untuk investasi pada entitas anak, pengendalian bersama entitas, dan entitas asosiasi ketika laporan keuangan tersendiri disajikan sebagai informasi tambahan. d. PSAK No. 4 (Revised 2009) “Consolidated and Separate Financial Statements” Shall be applied in the preparation and presentation of consolidated financial statements for a group of entities under the control of a parent and in accounting for investments in subsidiaries, jointly controlled entities and associates when separate financial statements are presented as additional information. e. PSAK No. 5 (Revisi 2009) “Segmen Operasi” Informasi segmen diungkapkan untuk memungkinkan pengguna laporan keuangan mengevaluasi sifat dan dampak keuangan dari aktivitas bisnis yang mana entitas terlibat dan lingkungan ekonomi dimana entitas beroperasi. e. PSAK No. 5 (Revised 2009) “Operating Segments” Segment information is disclosed to enable users of financial statements to evaluate the nature and financial effects of the business activities in which the entity engages and the economic environments in which it operates. f. PSAK No. 7 (Revisi 2010) “Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi” Mensyaratkan pengungkapan hubungan, transaksi dan saldo pihak-pihak yang berelasi, termasuk komitmen, dalam laporan keuangan konsolidasi dan laporan keuangan tersendiri entitas induk, dan juga diterapkan terhadap laporan keuangan secara individual. f. PSAK No. 7 (Revised 2010) “Related Party Disclosures” Requires disclosure of related party relationships, transactions and outstanding balances including commitments, in the consolidated and separate financial statements of a parent, and also applies to individual financial statements. g. PSAK 8 (Revisi 2010) “Peristiwa Setelah Periode Laporan” menentukan kapan entitas menyesuaikan laporan keuangannya untuk peristiwa setelah periode pelaporan, dan pengungkapan tanggal laporan keuangan diotorisasi untuk terbit dan peristiwa setelah periode pelaporan. PSAK ini mensyaratkan bahwa entitas tidak boleh menyusun laporan keuangan atas dasar kelangsungan usaha jika peristiwa setelah periode pelaporan mengindikasikan bahwa penerapan asumsi kelangsungan usaha tidak tepat. g. PSAK No. 8 (Revised 2010) “Events after the Reporting Period” prescribes when an entity should adjust its financial statements for events after the reporting period, and disclosures about the date when financial statements were authorized for issue and events after the reporting period. It requires an entity not to prepare financial statements on a going concern basis if events after the reporting period indicate that the going concern assumption is not appropriate. h. PSAK 10 (Revisi 2010) “Pengaruh Perubahan Nilai Tukar Valuta Asing” menjelaskan bagaimana memasukkan transaksi-transaksi dalam mata uang asing dan kegiatan usaha luar negeri ke dalam laporan keuangan suatu entitas dan bagaimana menjabarkan laporan keuangan kedalam suatu mata uang laporan. h. PSAK No. 10 (Revised 2010) “The Effects of Changes in Foreign Exchange Rates” prescribes how to include foreign currency transactions and foreign operations in the financial statements of an entity and translate financial statements into a presentation currency. 76 The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language. PT MODERN INTERNASIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT MODERN INTERNASIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 30. STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN YANG TELAH DIKELUARKAN TAPI BELUM BERLAKU EFEKTIF (lanjutan) 30. FINANCIAL ACCOUNTING STANDARDS ISSUED BUT NOT YET EFFECTIVE (continued) 1. Efektif berlaku pada atau setelah tanggal 1 Januari 2011: (lanjutan) 1. Effective on or after January 1, 2011: (continued) i. PSAK 23 (Revisi 2010) “Pendapatan”, Pendapatan diakui ketika kemungkinan besar manfaat ekonominya masa depan akan mengalir ke entitas dan manfaat dapat diukur secara andal. Pernyataan ini mengindentifikasikan keadaan saat kriteria tersebut terpenuhi, sehingga pendapatan dapat diakui. Pernyataan ini juga memberikan panduan praktis dalam penerapan kriteria tersebut. i. PSAK No. 23 (Revised 2010) “Revenue” identifies the circumstances in which the criteria on revenue recognition will be met and, therefore, revenue will be recognized. Prescribes the accounting treatment of revenue arising from certain types of transactions and events. Provides practical guidance on the application of the criteria on revenue recognition. j. PSAK 25 (Revisi 2009) “Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi, dan Kesalahan” menentukan kriteria untuk pemilihan dan perubahan kebijakan akuntansi, bersama dengan perlakuan akuntansi dan pengungkapan atas perubahan kebijakan akuntansi, perubahan estimasi akuntansi dan koreksi kesalahan. j. PSAK No. 25 (Revised 2009) “Accounting Policies, Changes in Accounting Estimates and Errors” prescribes the criteria for selecting and changing accounting policies, together with the accounting treatment and disclosure of changes in accounting policies, changes in accounting estimates and corrections of errors. k. PSAK 48 (Revisi 2009) “Penurunan Nilai Aset” menetapkan prosedur-prosedur yang diterapkan agar aset dicatat tidak melebihi jumlah terpulihkan dan jika terjadi penurunan nilai atas aset tersebut, rugi penurunan nilai harus diakui. k. PSAK No. 48 (Revised 2009) “Impairment of Assets” prescribes the procedures applied to ensure that assets are carried at no more than their recoverable amount and if the assets are impaired, an impairment loss should be recognized. 2. Efektif berlaku pada atau setelah tanggal 1 Januari 2012: 2. Effective on or after January 1, 2012 (continued): a. PSAK No. 10 (Revisi 2010) “Pengaruh Perubahan Nilai Tukar Valuta Asing” Menjelaskan bagaimana memasukkan transaksi-transaksi dalam mata uang asing dan kegiatan usaha luar negeri ke dalam laporan keuangan suatu entitas dan bagaimana menjabarkan laporan keuangan kedalam suatu mata uang pelaporan. a. S PSAK No. 10 (Revised 2010) “The Effect of Changes in Foreign Exchange Rates” Prescribes how to include foreign currency transactions and foreign operations in the financial statements of an entity and how to translate financial statements into a presentation currency. b. PSAK No. 24 (Revisi 2010) “Imbalan Kerja” Mengatur akuntansi dan pengungkapan imbalan kerja. b. PSAK No. 24 (Revised 2010) “Employee Benefits” Establishes the accounting and disclosures for employee benefits. 77 The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language. PT MODERN INTERNASIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT MODERN INTERNASIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 30. STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN YANG TELAH DIKELUARKAN TAPI BELUM BERLAKU EFEKTIF (lanjutan) 30. FINANCIAL ACCOUNTING STANDARDS ISSUED BUT NOT YET EFFECTIVE (continued) 2. Efektif berlaku pada atau setelah tanggal 1 Januari 2012: (lanjutan) 2. Effective on or after January 1, 2012 (continued): c. PSAK No. 46 (Revisi 2010) “Akuntansi Pajak Penghasilan” Mengatur perlakuan akuntansi untuk pajak penghasilan dalam menghitung konsekuensi pajak kini dan masa depan untuk pemulihan (penyelesaian) jumlah tercatat aset (liabilitas) di masa depan yang diakui pada laporan posisi keuangan; serta transaksi-transaksi dan kejadian-kejadian lain pada periode kini yang diakui pada laporan keuangan. c. PSAK No. 46 (Revised 2010) “Accounting for Income Taxes” Prescribes the accounting treatment for income taxes to account for the current and future tax consequences of the future recovery (settlement) of the carrying amount of assets (liabilities) that are recognized in the balance sheet; and transactions and other events of the current period that are recognized in the financial statements. d. PSAK No. 50 (Revisi 2010) “Instrumen Keuangan: Penyajian” Menetapkan prinsip penyajian instrumen keuangan sebagai liabilitas atau ekuitas dan saling hapus aset keuangan dan liabilitas keuangan. d. PSAK No. 50 (Revised 2010) “Financial Instruments: Presentation” Establishes the principles for presenting financial instruments as liabilities or equity and for offsetting financial assets and financial liabilities. e. PSAK No. 60 “Instrumen Keuangan: Pengungkapan” Mensyaratkan pengungkapan dalam laporan keuangan yang memungkinkan para pengguna untuk mengevaluasi signifikansi instrumen keuangan atas posisi dan kinerja keuangan; dan jenis dan besarnya risiko yang timbul dari instrumen keuangan yang mana entitas terekspos selama periode dan pada akhir periode pelaporan, dan bagaimana entitas mengelola risiko-risiko tersebut. e. PSAK No. 60 “Financial Instruments: Disclosures” Requires disclosures in financial statements that enable users to evaluate the significance of financial instruments for financial position and performance; and the nature and extent of risks arising from financial instruments to which the entity is exposed during the period and at the end of the reporting period, and how the entity manages those risks. f. ISAK 15 “PSAK No. 24 - Batas Aset Imbalan Pasti, Persyaratan Pendanaan Minimum dan Interaksinya” Memberikan pedoman bagaimana menilai pembatasan jumlah surplus dalam program imbalan pasti yang dapat diakui sebagai aset dalam PSAK No. 24 (Revisi 2010), “Imbalan Kerja”. f. ISAK 15 “PSAK No. 24 - The Limit on a Defined Benefit Asset, Minimum Funding Requirements and their Interaction” Provides guidance on how to assess the limit on the amount of surplus in a defined scheme that can be recognized as an asset under PSAK No. 24 (Revised 2010), ”Employee Benefits”. g. ISAK 20, “Pajak Penghasilan - Perubahan Dalam Status Pajak Entitas atau Para Pemegang Saham”. Membahas bagaimana suatu entitas memperhitungkan konsekuensi pajak kini dan pajak tangguhan karena perubahan dalam status pajaknya atau pemegang sahamnya. g. ISAK 20, “Income Taxes-Changes in the Tax Status of an Entity or its Shareholders”. Prescribes how an entity should account for the current and deferred tax consequences of a change in tax status of entities or its shareholders The Company and Subsidiaries are presently evaluating and have not yet determined the effects of these revised and new Standards and Interpretations on their consolidated financial statements. Perusahaan dan Anak Perusahaan sedang mengevaluasi dan belum menentukan dampak dari Standar dan Interpretasi yang direvisi dan yang baru tersebut terhadap laporan keuangan konsolidasinya. 78 The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language. PT MODERN INTERNASIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT MODERN INTERNASIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 31. REKLASIFIKASI AKUN 31. RECLASSIFICATION OF ACCOUNTS Certain accounts in year 2009 consolidated financial statements have been reclassified to conform with the presentation of accounts in the year 2010 consolidated financial statements as follows: Akun tertentu dalam laporan keuangan konsolidasi tahun 2009 telah direklasifikasi agar sesuai dengan penyajian laporan keuangan konsolidasi untuk tahun 2010 sebagai berikut: Dilaporkan Sebelumnya/ As Previously Reported Aset Lancar Piutang hubungan istimewa Piutang lain-lain, bersih PT Honoris Industry First Modern PT Hasta Prima Industry MG International Biaya dibayar di muka dan dan uang muka Aset Tidak Lancar Aset lain-lain PT Honoris Industry First Modern 32. PENYELESAIAN KONSOLIDASI Reklasifikasi/ Reclassifications 6.276.539.996 - (6.276.539.996) 50.503.080.403 3.123.648.952 6.276.539.996 796.279.640 796.279.640 50.503.080.403 3.123.648.952 LAPORAN (796.279.640) (50.503.080.403) (3.123.648.952) KEUANGAN Dilaporkan Saat Ini/ As Currently Reported - Current Assets Due from related parties Other receivable, net PT Honoris Industry First Modern PT Hasta Prima Industry MG International Prepaid expenses and advance payments - Non-Current Assets Other Assets PT Honoris Industry First Modern 50.503.080.403 3.123.648.952 6.276.539.996 796.279.640 32. COMPLETION OF THE FINANCIAL STATEMENTS CONSOLIDATED The management of the Company is responsible for the preparation of the consolidated financial statements that were completed on March, 25 2011. Manajemen Perusahaan bertanggung jawab atas penyusunan laporan keuangan konsolidasi yang diselesaikan pada tanggal 25 Maret 2011. 79 71 72 Modern Internasional Annual Report 2010 I Modern Internasional Laporan Tahunan 2010