ANNUAL REPORT harus kelar........indd

advertisement
D
MO
T ER N
AS
NA
L
Mission
NIN
IO
Misi
ER
20
10 - 2012
Terus berjuang dan menang
Keep fighting and win
Mereposisi bisnis Perseroan untuk fokus pada bisnis Convenience Store dan Industrial Imaging.
Reposition the corporate business to focus on Convenience Store and Industrial Imaging.
Menata ulang strategi bisnis yang lebih fokus pada kebutuhan konsumen.
Reorganized the business strategy to be more focus on customer’s need.
Visi
Vision
Melakukan perubahan sistem dan prosedur menjadi lebih singkat, cepat namun terkendali melalui
penggunaan teknologi informasi serta memberikan limit of authority yang tepat agar keputusan dapat
dijalankan dengan cepat dan efisien.
Change the systems and procedure to be more simple, fast, controllable through information technology
application and allowed the right limit of authority to execute each decisions quick and efficiently.
Menata ulang biaya-biaya Perseroan agar tepat sesuai dengan prioritas dan potensi bisnis – bisnis
Perseroan.
Reorganized all corporate’ operating costs as its priority and corporate business potential.
Menata ulang alokasi sumber daya (manusia, dana, waktu) untuk bisnis-bisnis dan unit usaha yang
berpotensi untuk meningkatkan performance perusahaan.
Reorganized the allocation of human resources, finance and timing for businesses and potential business unit
to increase the business performance.
Menata kembali struktur organisasi Perseroan sesuai dengan prioritas dan potensi bisnis – bisnis
Perseroan.
Restructure the corporate’ structure as its priority and corporate business potential.
Daftar Isi
Content
PENDIRI/VISI-MISI
1
The Founder/Vision-Mission
DAFTAR ISI
2
Table of Content
PERTANDA SEBUAH KESEMPATAN
4
The Sign of Opportunity
TONGGAK SEJARAH
6
Milestones
PROFIL PT MODERN INTERNASIONAL Tbk.
8
PT. Modern Internasional Tbk. Profile
KRONOLOGIS PENCATATAN SAHAM
11
DI BURSA EFEK INDONESIA
Chronology of the Listing of the Company Share
IKHTISAR KEUANGAN
12
Financial Highlights
INFORMASI SAHAM
14
Stock Highlights
PERISTIWA PENTING 2010
16
Event Highlights 2010
LAPORAN DEWAN KOMISARIS
18
Board of Commisioners Report
LAPORAN DIREKSI
20
Board of Directors Report
PROFIL KOMISARIS
22
Commisioners Profile
PROFIL DIREKSI
23
Directors Profile
TATA KELOLA PERUSAHAAN
24
Good Corporate Governance
LAPORAN AKTIFITAS BISNIS
36
Business Activity Report
LAPORAN MANAJEMEN
52
Management Report
INFORMASI PERUSAHAAN
62
Corporate Information
LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN
Independent Auditor’s Report
68
THE SIGN OF
OPPORTUNITY...
Pertanda Sebuah Kesempatan
4
Tahun 2010 menjadi sebuah pertanda kesempatan yang luar biasa bagi Perseroan melihat
respon positif dari masyarakan akan layanan gerai Convenience Store 7-Eleven sebagai sebuah
jaringan ritel kelas dunia di Indonesia terutama
di kawasan Jakarta Raya sebagai sebuah pusat
destinasi baru bagi masyarakat dan menjadikan
sarana baru bagi gaya hidup mereka dengan konsep kombinasi unik dari sebuah Convenience
Store dengan sebuah pusat makanan dan minuman siap saji di samping convenience item
lainnya yang disajikan dalam layanan 24 jam.
The year 2010 has become a sign of opportunity for the Company to see positive response
from the public about the Convenience Store
7-Eleven as a world-class retail chain in Indonesia, particularly in the Jakarta area as a new
destination center for the public and make it a
new facility to meet their life-style with a unique
combination of a Convenience Store and fresh
food and beverages services along other convenience items that available in 24 hours service.
Melihat potensi yang baik tersebut, Perseroan
melanjutkan pengembangan yang cukup agresif
untuk penambahan gerai – gerai Convenience
Store 7-Eleven, di mana Perseroan berhasil
membuka 20 gerai baru dari total 21 gerai dengan fokus pengembangan di area Jakarta Raya.
Seeing a good potential, the Company continued
an aggressive development to add more outlets
of Convenience Store 7-Eleven, in which the Company managed to open 20 new outlets of total 21
outlets with the focus on developing Jakarta area
Modern Internasional Annual Report 2010 I Modern Internasional Laporan Tahunan 2010 I Pertanda Sebuah Kesempatan I The Sign of Opportunity
Seiring dengan pergerakan positif gerai – gerai
Convenience Sto
ore 7-Eleven tersebut, tentunya juga
memberikan kon
ntribusi positif dan potensial bagi
kinerja Perseroan
n di tahun 2010. Potensi yang luar
biasa tersebut me
enjadi landasan bagi Perseroan untuk melakukan pengembangan agresif format gerai
Convenience Sto
ore tersebut di masa mendatang.
Along with the positive movement of Convenience Stores 7-Eleven outlets, it also provides
a positive and potential contribution to the
Company performance in 2010. This tremendous potential has become the foundation for
the Company to develop an aggressive outlet
format of the Convenience Store in the future.
Di tahun 2010, bisnis Ritel Fotografi menunjukkan penjualan yyang cenderung menurun akibat
pengaruh dari te
eknologi digital, hal ini membuat
Perseroan melakukan konversi konsep ritel fotografi menjadi ssebuah konsep gabungan dengan
memasukkan rittel fotografi ke dalam gerai Convenience Store 7
7-Eleven. Seiring dengan strategi
Perseroan dalam
m melakukan konversi tersebut,
Perseroan juga mengembangkan bisnis Industrial Imaging yang meliputi bisnis Medical Imaging, Multifunctio
on Copier Ricoh dan Graphic Art
sebagai bagian dalam fokus bisnis Perseroan.
In 2010, the retail photography business has shown
a sales decline due to the influence of digital technology, it made the Company converted the concept of retail photography into the Convenience
Stores 7-Eleven. Along with the company’ strategy
in performing such conversion, the Company has
also developed an Industrial Imaging business that
included Medical Imaging, Ricoh Multifunction
Copier and Graphic Art as part of the business focus.
Melihat dari p
potensi – potensi pasar yang
ada, Perseroan
n akan melakukan pengembangan melalu
ui strategi sebagai berikut :
Seeing those potential market, the Company
will conduct a strategic development as follow:
• Mengembangkan gerai – gerai Convenience
Store 7-Eleven secara agresif melalui konversi
ritel fotografi d
dan penambahan tempat baru.
• Aggressively develop Convenience Store
7-Eleven outlets through a retail-photography conversion and additional of new places.
• Mempertahan
nkan bisnis Imaging melalui fokus
pada Industriaal Imaging yang meliputi bisnis
Medical Imaging
g, Multifunction, Copier Ricoh dan
Graphic Art.
• Retain the imaging business by focusing on Industrial Imaging that consisted of Medical Imaging, Ricoh Multifunction Copier and Graphic Art.
Dengan konsep kombinasi
unik dari sebuah Convenience
Store dengan sebuah pusat
makanan dan minuman siap
saji di samping convenience
item lainnya yang disajikan
dalam layanan 24 jam.
With a unique combination of a
Convenience Store and fresh food
and beverages serivices along other
convenience items that available in
24 hours service
Pertanda Sebuah Kesempatan I The Sign of Opportunity I Modeerrn
n IInt
ntte
nte
n
ter
ter
ernasi
nas
n
aas onal
onall Annual Report
Tahu
Tahuna
Tah an
n 20
201
2010
01
010
0
10
10
p 2010 I Modern Internasional Laporan
p
5
Tonggak Sejarah
Milestone
1997
Perubahan
nama Perseroan menjadi
PT Modern
Photo Tbk.
Penunjukan sebagai Distributor Tunggal
RICOH untuk
peralatan solusi
dokumen
dan fotokopi di
Indonesia
1997
Company’s
name changed
into PT Modern
Photo Tbk
1971
Didirikan dengan
nama PT Modern
Photo Film Company
1971
The Company
was established
using the name
PT Modern Photo
Film Company
6
1988
Pendirian Fuji
Image Plaza
sebagai jaringan
ritel Fotografi di
Indonesia
1988
Fuji Image Plaza
was established
as a retail photography network in
Indonesia
1991
Penawaran
Umum Perdana
Saham
Appointed as
Sole Distributor
for RICOH document solutions
equipment and
photocopy in
Indonesia
1991
Initial Public
Offering
Modern Internasional Annual Report 2010 I Modern Internasional Laporan Tahunan 2010 I Tonggak Sejarah I Milestone I
2006
Penunjukan
sebagai Distributor Tunggal
Shimadzu
untuk produk
perlengkapan
medikal
2006
Appointed as
Shimadzu Sole
Distributor for
medical equipments
2009
Penandatangan Master
Franchise Agreement
7-Eleven di Tokyo Jepang
2007
Perubahan
nama Perseroan menjadi
PT Modern
Internasional
Tbk.
2007
Company’s
name
changed into
PT Modern
Internasional
Tbk.
2008
Penandatanganan
Letter of Intent
Master Franchise
gerai 7-Eleven di
Dallas - Amerika
Serikat
2008
Letter of Intent
Master Franchise
of 7-Eleven was
signed at Dallas,
United States
Pembukaan gerai pertama 7-Eleven di Bulungan
- Jakarta Selatan
2009
Master Franchise Agreement of 7-Eleven was
signed in Tokyo, Japan
2010
Pembukaan gerai
7-Eleven ke 21
di Radio Dalam –
Jakarta Selatan
2010
The 21st 7-Eleven
store opening
at Radio Dalam,
South Jakarta.
The first 7-Eleven store
opening at Bulungan,
South Jakarta
Tonggak Sejarah I Milestone I Modern Internasional Annual Report 2010 I Modern Internasional Laporan Tahunan 2010
7
Prol PT Modern Internasional Tbk.
PT Modern Internasional Tbk. Prole
8
PT Modern Internasional Tbk. didirikan pada tanggal 12 Mei 1971 dengan nama PT Modern Photo Film
Company. Setelah mengalami beberapa kali perubahan anggaran dasar, dengan Akta Notaris Budiarti
Karnadi, S.H. No.48 tanggal 26 Mei 1997, mengenai
perubahan seluruh Anggaran Dasar Perseroan, termasuk perubahan nama Perseroan, maka nama perusahaan berganti menjadi PT Modern Photo Tbk.
Dan pada Juni 2007, dengan perubahan bisnis global yang terjadi, PT Modern Photo Tbk.
mengganti namanya menjadi PT Modern Internasional Tbk. dan sejak tahun 1971, Perseroan telah menjadi distributor tunggal untuk
seluruh produk FUJIFILM Jepang di Indonesia.
PT Modern Internasional Tbk. was founded on May
12, 1971 under the name of PT Modern Photo Film
Company. Having undergone several changes in
the Articles of Association of the Company, by the
Notarial Act Budiarti Karnadi, SH No. 48, dated May
26, 1997, regarding changes to the Articles of Association of the Company, including change of the
Company name, became PT Modern Photo Tbk
And in June 2007, with the global business changes that happened, PT Modern Photo Tbk. changed
its name to PT. Modern Internasional Tbk. and since
1971, the Company has become the sole distributor for all FUJIFILM Japan products in Indonesia.
Perseroan bergerak dalam bidang usaha perdagangan produk Industrial Imaging seperti peralatan medical, graphic art, dan solusi dokumen
dengan mengusung beberapa merk. Perseroan
juga mengembangkan jaringan Convenience
Store yang fokus pada layanan makanan dan minuman siap saji juga convenience item lainnya.
The Company is engaged in Industrial Imaging product such as medical equipment, graphic
art and document solution by carrying various
brands. The Company is also developing Convenience Store chain which focus on fresh food and
beverages as well as other convenience items.
Sesuai dengan visi TERUS BERJUANG & MENANG
dan melalui strategi 6R yang dilakukan oleh Perseroan yaitu Repositioning Business, Reinvent
Business, Reengineering Business Process, Right
Sizing dan Resource Allocation, Perseroan mengarahkan fokus pengembangan bisnis utamanya ke
bisnis Convenience Store dan melanjutkan bisnis
Industrial Imaging sesuai dengan kebutuhan pasar.
In accordance with the vision KEEP FIGHTING &
WIN and through 6R strategy undertaken by the
Company which are the Business Repositioning,
Business Reinvent, Business Process Reengineering, Right Sizing and Resource Allocation, the
Company directed its main business focus to Convenience Store business and continued the Industrial Imaging business to fulfill the market demand.
Modern Internasional Annual Report 2010 I Modern Internasional Laporan Tahunan 2010
Melihat kinerja yang dicapai di tahun 2010 dengan fokus pada strategi dan bisnis di bidang
Convenience Store dan Industrial Imaging, Perseroan dan Anak Perusahaan melanjutkan dan
mengembangkan beberapa aktivitas untuk mendukung fokus pada berbagai divisi berikut:
Seeing the performance achieved in 2010
with a focus on strategy and business in the
field of Convenience Store and Industrial Imaging, the Company and its Subsidiaries continued in developing some activities to support focusing on several divisions as follows:
Di Bidang Convenience Store 7-Eleven, dengan mengembangkan konsep ritel yang
fokus pada layanan makanan dan minuman siap saji di samping convenience item
lainnya yang dikembangkan secara agresif
dengan mengkonversi bisnis ritel fotografi
dan penambahan tempat baru melalui pengelolaan oleh salah satu Anak perusahaan
.
Di Bidang Office Imaging, fokus pada penyediaan Multifunction Color Copier melalui solusi
manajemen dokumen yang mampu memberikan efisiensi biaya serta ramah lingkungan
.
Di Bidang Medical, dengan fokus menyediakan produk X-Ray film dan equipment Fuji
Film Computed Radiography, X-Ray unit Shimadzu serta Hologic Insight Surgical Mini CArm untuk kebutuhan Rumah Sakit dan klinik
.
Di
Bidang
Graphic
Arts,
Perseroan
fokus dengan menyediakan plate dan
mesin CTP serta mesin digital printing FujiFilm untuk industri percetakan
In Convenience Store 7-Eleven, by developing a retail concept that focused on fresh
food and beverages as well as other convenience items which aggressively developed
by converting photography retail business
and additional of new places which are
managed by the company’s subsidiaries.
In Office Imaging business, focused on
providing Multifunction Color Copier
through a document management solution that able to promote cost efficiency and environmental friendly based.
In Medical business, focused on providing X-Ray film product and FujiFilm Computed Radiography equipment, X-Ray
unit Shimadzu, Hologic Insight Surgical Mini C-Arm for hospitals and clinics.
In Graphic Arts business, focused on providing plates and CTP equipment and Fuji
Film digital printing for printing industry.
.
Modern Internasional Annual Report 2010 I Modern Internasional Laporan Tahunan 2010
9
Di Bidang Digital Imaging, Perseroan akan tetap
mempertahankan bisnis unit ini selama mungkin dan seprofitable mungkin dengan fokus pada
konversi ritel fotografi menjadi sebuah konsep
gabungan dengan gerai Convenience Store
7-Eleven, serta fokus pada solusi cetak digital
dan solusi kreatif seperti MPrisa dan Photobook.
In Digital Imaging business, the Company will
maintain its business units as long as possible and
as profitable as it could by focusing on retail photography conversion to become a combination
concept with Convenience Store 7-Eleven outlet,
also focused in digital printing solutions and creative solutions such as MPrisa and Photobook.
Di Bidang Voucher Isi Ulang Selular, dengan
mengembangkan penjualan produk E-Reload
via jaringan bank melalui kerjasama dengan beragam operator terkemuka seperti
Telkmosel, Indosat, XL, Bakrie Telecom, dan
operator – operator telekomunikasi lain di Indonesia untuk dipasarkan melalui jaringan
gerai Convenience Store 7-Eleven, Fuji Image Plaza, FujiFilm Digital Imaging serta agen.
In Cellular Pre Paid Reload business, by developing E-Reload product through the banking
network in collaboration with various leading
operators such as Telkmosel, Indosat, XL, Bakrie
Telecom, and other telecommunication operators in Indonesia to be marketed through Convenience Store 7-Eleven outlet chains, Fuji Image Plaza, FujiFilm Digital Imaging and agents.
Sampai saat ini produk dan layanan Perseroan diberikan kepada seluruh mitra bisnis dan
konsumen melalui 1200 outlet fotografi yang
tersebar pada 16 cabang di seluruh Indonesia.
dan 21 gerai Convenience Store 7-Eleven di area
Jakarta Raya
Until now the Company’s products and services
was presented to all business partners and customers through 1200 photography outlets that
spread in 16 branches throughout Indonesia.
and 21 Convenience Store 7-Eleven outlets in Jakarta area
Perseroan menyajikan layanan lengkap berupa
tenaga sales, teknisi dan layanan purna jual untuk para mitra bisnis dan konsumen di setiap
kantor cabang sehingga produk dan layanan
yang dibutuhkan dapat dinikmati oleh seluruh konsumen akhir di seluruh Indonesia.
PT Modern Internasional Tbk sampai dengan tahun
2010 memiliki total karyawan sebanyak 1702 orang.
The Company provides full service team, from sales
force, technicians and after sales service to our
business partners and customers at each branch so
that all products and services needed will be enjoyed by the end customers throughout Indonesia.
Until the year 2010, PT Modern International
Tbk. has developed a total employee of 1702
494
pegawai
employees
1072
pegawai
employees
494
1072
59
59
pegawai
PT Modern Data
Solusi
10
77
pegawai
Modern Internasional Annual Report 2010 I Modern Internasional Laporan Tahunan 2010
employees
Perdagangan umum
multifunction copier
produk
PT Modern Data
Solusi
General Trading,
employees Multi function copierr
products
77
Kronologis Pencatatan Saham di Bursa Efek Indonesia
CHRONOLOGY OF THE LISTING OF THE COMPANY SHARES IN INDONESIA STOCK EXCHANGES
Komposisi Pemegang Saham Perseroan
COMPANY SHAREHOLDING STRUCTURE
36,2%
38,9%
BBH
Luxembourg S/A
Fidelty FD
Sicav-Indonesia FD
5,3%
17,2%
Asialink Eletronics Pte. Ltd
249,048,002
38,92%
124,524,001,000
PT Inti PutraModern
109,829,000
17,17%
54,914,500,000
BBH Luxembourg S/A Fidelty FFD 33,788,500
Sicav-Indonesia FD
5,28%
16,894,250,000
PT Intil Lindasihaja
15,505,500
2,42%
Masyarakat
y
231,646,900
36,21%
Jumlah
639,817,902
100%
115,823,450,000
Kronologis Pencatatan Saham di Bursa Efek Indonesia I Chronology of The Listing Company Shares in Indonesia Stock Exchanges I Modern Internasional Annual Report 2010 I Modern Internasional Laporan Tahunan 2010
11
Ikhtisar Keuangan
Financial Highlights
Dalam jutaan Rupiah kecuali nilai nominal per saham dan laba (rugi) per saham dalam Rupiah penuh dan jumlah saham
In million Rupiah, except par value per share and net income (loss) per share are in Rupiah and number of shares
2010
2009
rasio laba kotor
rasio laba usaha
12
2006
1,256,297
1,191,495
229,691
196,642
236,801
248,521
259,032
15,640
46,152
20,951
896
12,024
2,059
1,799
1,555
41,318
639,817,902
639,817,902
500
500
74
24
72
33
1
66
19
3
3
4
112,748
99,117
147,266
53,826
793,662
790,843
910,085
893,725
425,173
473,367
594,668
580,108
368,489
317,476
315,417
313,617
112,748
5.3
1.6
0.3
0.2
0.2
11.4
3.6
0.6
0.6
0.5
5.7
1.3
0.2
0.1
0.1
31.3
21.9
22.4
19.8
21.7
6.5
1.7
4.4
1.7
128.7
126.0
131.3
110.5
115.4
134.6
149.1
188.5
184.9
53.6
57.4
59.9
65.3
64.9
183.3
terhadap jumlah aset
2007
1,057,356
245,411
terhadap jumlah aset
2008
898,946
41,977
jumlah aset
2008
733,001
47,411
laba usaha per saham
2009
128,7
Modern Internasional Annual Report 2010 I Modern Internasional Laporan Tahunan 2010 I Ikhtisar Keuangan I Financial Highlights I
0.1
net sales
41,977
gross profit
income from operations
1,256,297
1,191,495
1,057,356
18,2755
898,946
net income (loss)
12,024
4
733,001
number of shares
issued and fullyy p
paid
1,555 1,799 2,059
par value per share
2010
2010
EARNINGS (LOSS) PER SHARE
incomefromoperationspershare
net income (loss) per share
net working capital
11.4
total assets
total liabilities
580,108
594,668
473,367
443,549
425,173
total stockholder’s equity
368,489
3.6
FINANCIAL RATIOS
0.5
0.6
0.6
Return on Total Assets
2010
2010
Return on Equity
Rasio Laba (Rugi) Bersih
Terhadap Total Aset
Net Profit (loss) Margin
Gross Profit Margin
5.3
5.7
Operating Profit Margin
Current Ratio
Total Liabilities to Equity Ratio
0.2
0.2
0.3
1.6
0.1
0.1
0.2
1.3
2010
2010
Total Liabilities to
Total Assets Ratio
[ Ikhtisar Keuangan I Financial Highlights I Modern Internasional Annual Report 2010 I Modern Internasional Laporan Tahunan 2010
13
Informasi Saham
Stock Highlights
14
REALISASI PENGGUNAAN DANA
HASIL PENAWARAN UMUM
APPLICATION OF THE PROCEEDS FROM PUBLIC
OFFERING
Dalam bulan Juli 1991, Perseroan telah menerbitkan 4.500.000 saham dengan jumlah nilai nominal Rp 4.500.000.000 melalui penawaran umum kepada masyarakat dengan harga Rp 6.800 per saham
atau jumlah seluruhnya Rp 30.600.000.000. Dana
hasil penawaran umum tersebut telah habis digunakan dan direalisasikan sesuai dengan rencana.
In July 1991, the Company had issued 4.500.000
shares with a total nominal value of Rp 4.500.000.000
through an initial public offering price of Rp 6,800
per share or a total of Rp 30.600.000.000. The fund
raised from the public offering had been fully used
and implemented in accordance with the plan.
Dalam bulan Agustus 1992, Perseroan menerbitkan 8.853.980 saham dengan jumlah nilai nominal Rp. 8.853.980.000 melalui penawaran terbatas
kepada pemegang saham (Right Issue) dengan
harga Rp 8.250 per saham atau jumlah seluruhnya Rp 73.045.335.000. Dana ini telah habis digunakan dan direalisasikan sesuai dengan rencana
In August 1992, the Company issued 8.853.980
shares with a total
nominal value
of
Rp.8.853.980.000 through limited offer to the
shareholders (Rights Issue) at a price of Rp 8250 per
share or a total of Rp 73.045.335,000. These funds
had been used and implemented in accordance as
planned.
LOKASI DAN JENIS ASET TETAP BERWUJUD UTAMA
YANG BERNILAI LEBIH DARI 5% DARI JUMLAH
ASET TETAP
LOCATION AND MAIN TYPES OF TANGIBLE FIXED
ASSETS VALUE OF MORE THAN 5% OF TOTAL FIXED
ASSETS
Perseroan dan Anak perusahaan tidak memiliki unit satuan jenis aset tetap berwujud utama
yang benilai lebih dari 5% (lima persen) dari jumlah aset tetap Perseroan dan Anak perusahaan.
The Company and its Subsidiaries do not have single unit of the main types of tangible fixed assets
which valued more than 5% (five percent) of total
fixed assets of the Company and its Subsidiaries.
KEBIJAKAN DIVIDEN
DEVIDEND POLICY
Sesuai dengan Prospektus yang diterbitkan oleh
Perseroan pada saat melakukan penawaran
umum perdana saham Perseroan pada tahun
1991, Perseroan merencanakan untuk membayar dividen sekurang-kurangnya satu kali tiap
tahun. Jumlah dividen yang dibayarkan dikaitkan dengan keuntungan dan keadaan keuangan
Perseroan pada tahun yang bersangkutan tanpa
mengurangi hak para pemegang saham untuk
menentukan nilaI sesuai dengan ketentuan yang
tercantum dalam Anggaran Dasar Perseroan.
In accordance with the Prospectus issued by the
Company at the time of initial public offering in
1991, the Company planned to pay a dividend
at least once every year. Total dividends paid
will be associated with the profit and Company’s
financial condition of the relevant years without
limiting the shareholders right to decide otherwise according to the articles of association
Persentase dividen dikaitkan dengan laba bersih setelah pajak direncanakan sebagai berikut:
Percentage of dividends is associated with
a net profit after tax planned as follows:
Modern Internasional Annual Report 2010 I Modern Internasional Laporan Tahunan 2010 I Informasi Saham I Stock Highlights I
cash Dividend
per share
Dividen kas
per saham
2010
**)
Rp.10
Rp. 6.398
2010
2009
2009
2008
2008
2007
2007
2006
2006
** SESUAI PERSETUJUAN RUPST 2010
**)
Rp.10
Rp. 6.398
** ACCORDING TO THE APPROVAL IN AGM OF SHAREHOLDER 2010
2010
Rp. 810
Rp. 240
Rp. 740
5,670,500
Rp. 800
Rp. 600
Rp. 700
5,014,000
Rp. 1.800
Rp. 680
Rp. 1.800
10,347,500
Rp. 2.325
Rp. 1.600
Rp. 2.325
21,423,000
2009
SUMBER Source: PT Bursa Efek Indonesia
I Informasi Saham I Stock Highlights I
Modern Internasional Annual Report 2010 I Modern Internasional Laporan Tahunan 2010
15
Peristiwa Penting 2010
Event Highlight 2010
O
H
Februari / February
Pembukaan outlet 7-Eleven
dengan konsep FIP, Men
ry
Februari / Februa
tel-Jakarta
thering, Acaciartaho
Ga
er
al
RICOH De
aka
teng – Jakarta
Opening 7-Eleven outlet with
FIP Con
cept, Menteng – Jakarta
a hotel-J
theringg, Acaci
RICOH Dealer Ga
Agustus / August
Rush
Peluncuran Slurpee rasa baru – Wild Green
karta
- Ja
erogong
m bensin,T
o
konsep p
seluruh outlet 7-Eleven - Jakarta
Flavour – Wild Green Rush
New F
p N
aunchinngg Slurpee
Launchi
All 7-Eleven Outlet - Jakarta
gan
ly
Juli / Ju outlet 7-Eleven den cept,Terogong - Jakarta
on
n
C
a
t
a
le
buk
n Out
Pem
Opening
ve
tion 7-Ele
Gas Sta
rta
ngan-Jaka
Oktober / October
Pembukaan outlet 7-Eleven dengan konsep Mal, Pasar Festival - Jakarta
Opening in Mall 7-Eleven Outlet ConceptPasar Festival - Jakarta
ol, Bulu
ctober
ara Scho
O
nt
a
/
s
u
er
N
b
to
a
Ok
ur Bin
n-Jakarta
Study To
l, Bulunga
ra Schoo
7-Eleven
a Nusanta
7-Eleven
ur Bin
Study To
November / November
HUT pertama 7-Eleven, Asia Afrika-Jakarta
rta
r-Jaka
tion Cente
October
Oktober / o, Jakarta Conven
rta
Exp
enter-Jaka
Hospital
vention C
Hospital
7-Eleven 1st Anniversary, Asia Afrika-Jakarta
karta Con
Expo, Ja
November / November
Big Bite & Slurpee Challenge, Pas
Big Bite & Slurpee Challenge, Pasar
ar Festival-Jakarta
Festival-Jakarta
November / November
Jakarta
7 leven, Pasar FestivalDonasi Batik 7-E
7-Eleven Batik Donation,
Pasar Festival-Jakarta
hicken Spice
ecember
Desember / D
ck Pepper & C
la
B
f
ee
B
ig Bite
Peluncuran B
karta Spice Garlic
en
7-Elevenac–k PeJa
et
tl
ou
h
pper & Chick
seluru
Bl
ef
Be
te
g Bi
Bi
Launching New
rta
Outlet – Jaka
All 7-Eleven
Garlic
Desember / December
gong-Jakarta
Outlet pertama DHL di 7-Eleven, Tero
arta
1st DHL outlet at 7-Eleven, Terogong-Jak
Laporan Dewan K
Komisaris
Board of Commisioner Repor
Report
Dengan melihat prospek
perekonomian Indonesia serta
pengembangan bisnis 7-Eleven,
Dewan Komisaris sangat
yakin dengan kemampuan
Perseroan dan Anak perusahaan
untuk meningkatkan kinerja
Perseroan dan Anak perusahaannya.
By looking at the prospects of the
B
Indonesian economy and the
devvelopment of 7-Eleven’s business,
the Booard of Commissioners are very
condent iin the ability of the Company and
its Subsidiaries to improve the performance
of tthe Company and its Subsidiaries
Achmad Fauzi Hasan
Komisaris Utama / Komisaris Independen
President Commissioner / Independent Commissioner
Para pemegang saham yang terhormat,
Dear Shareholders,
Walaupun terjadi penurunan penjualan pada bisnis
fotografi sebagai akibat dari perubahan teknologi
digital, Dewan Direksi dengan persetujuan Dewan
Komisaris telah melakukan berbagai kebijakan yang
memberikan dampak positif khususnya pada kenaikan laba bersih Perseroan dan Anak perusahaan.
Despite a decline in sales in the photography business as a result of changes in digital technology, the
Board of Directors with the approval of the Board of
Commissioners has conducted a variety of policies
that have a positive impact especially on the increase
in net income of the Company and its Subsidiaries.
Pertumbuhan gerai-gerai 7-Eleven pada tahun
2010 serta pengembangan bisnis Industrial Imaging telah menunjukkan hasil yang positif. Kenaikan biaya operasional Perseroan dan Anak
perusahaan secara terkendali juga menunjukkan
kemampuan Perseroan dan Anak perusahaan untuk mengendalikan biaya operasional dengan baik.
Growth of 7-Eleven outlets in 2010 and the development of Industrial Imaging business has
shown positive results. The increase in operating
expenses of the Company and its Subsidiaries are
controlled also shows the ability of the Company
and its Subsidiaries to control operating costs well.
Dalam rangka untuk meningkatkan tata kelola
perusahaan (Good Corporate Governance) yang
baik, Dewan Komisaris beserta Komite Audit berperan aktif sepanjang tahun 2010 untuk mengikuti kegiatan usaha Perseroan dan Anak perusahaan serta mengawasi pengelolaan Perseroan
dan Anak perusahaan yang dilakukan oleh Dewan
Direksi. Pada saat-saat tertentu Dewan Komisaris juga secara aktif turut memberikan nasihat
dan saran kepada Dewan Direksi sesuai dengan
ketentuan dalam Anggaran Dasar Perseroan.
In order to improve Good Corporate Governance
, the Board of Commissioners and the Audit Committee plays an active role throughout 2010 to
follow the business activities of the Company and
its Subsidiaries as well as overseeing the management of the Company and its Subsidiaries made
by the Board of Directors. At certain times of the
Board of Commissioners has also actively participated to provide advice and recommendations to
the Board of Directors in accordance with the provisions of the Company’s Articles of Association.
Dewan Komisaris beserta Dewan Direksi juga telah mempelajari laporan keuangan konsolidasi
beserta laporan Auditor Independent Perseroan
dan Anak perusahaan untuk tahun yang berakhir
tanggal 31 Desember 2010 yang telah diaudit oleh
Kantor Akuntan Publik Purwantono, Suherman &
Surja dengan pendapat wajar tanpa pengecualian, dan dengan ini Dewan Komisaris mengusulkan kepada Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan ini untuk menyetujui dan mengesahkannya.
Board of Commissioners and the Board of Directors
also has studied the consolidated financial statements and the report of the Independent Auditor
of the Company and its Subsidiaries for the year
ended December 31, 2010 , audited by the Public
Accountants Purwantono, Suherman & Surja with
an unqualified opinion ,and by this Board of Commissioners propose to the Annual General Meeting of Shareholders to approve and endorsement.
Dengan melihat prospek perekonomian Indonesia serta pengembangan bisnis 7-Eleven, Dewan
Komisaris sangat yakin dengan kemampuan Perseroan dan Anak perusahaan untuk meningkatkan kinerja Perseroan dan Anak perusahaannya.
By looking at the prospects of the Indonesian economy and the development of 7-Eleven’s business, the Board of Commissioners are
very confident in the ability of the Company
and its Subsidiaries to improve the performance of the Company and its Subsidiaries.
Pada kesempatan yang baik, kami menyampaikan penghargaan yang tinggi kepada Dewan
Direksi, semua anggota manajemen dan para karyawan atas kerja keras mereka selama tahun 2010.
Semoga Tuhan selalu memberkati kita semua.
On a great opportunity, we extend our appreciation to the Board of Directors, all
members of management and employees for their hard work during the year 2010.
May God always bless us all.
Laporan Direksi
Board of Directors Report
Pemegang saham yang terhormat,
Dear Shareholders,
Pada tahun 2010 proses transformasi bisnis
utama Perseroan dan Anak perusahaan terus
berlanjut secara konsisten dengan fokus utama
pada pengembangan bisnis Convenience Store
7-Eleven dan bisnis Industrial Imaging, (Medical Imaging, Graphic Art dan Office Imaging).
In 2010 the business transformation process
of the Company and its Subsidiaries continue to be consistent with main focus on business development Convenience Store 7-Eleven and Industrial Imaging business, (Medical
Imaging, Graphic Art and Office Imaging.
Walaupun penjualan Perseroan dan Anak
perusahaan untuk tahun 2010 mengalami
penurunan akibat dampak teknologi digital
namun Perseroan tetap dapat meningkatkan kinerja terutama pada beberapa hal sebagai berikut:
Although sales of the Company and its Subsidiaries for the year 2010 has decreased due
to the impact of digital technology but the
company still be able to improve its performance, especially on some of the following:
Dari segi penjualan, walaupun terjadi penurunan
penjualan, bisnis baru Anak perusahaan dibidang Convenience Store dengan mengusung
brand 7-Eleven telah menunjukkan pertumbuhan yang sangat positif di tahun 2010 dengan
kontribusi penjualannya sebesar 10%. Perseroan dan Anak perusahaan melihat konsep gerai 7-Eleven sebagai konsep kombinasi unik dari
sebuah Convenience Store dengan sebuah pusat
makanan dan minuman siap saji yang disajikan
dalam layanan 24 jam dapat diterima masyarakat
.
Pada tahun 2010, Anak perusahaan PT Modern
PutraIndonesia telah berhasil membuka 20 gerai
baru dari total 21 gerai melalui konversi jaringan
ritel fotografi dan penambahan tempat baru
dengan fokus pengembangan di area Jakarta
Raya dan mendapatkan respon yang sangat baik
dari masyarakat. Respon positif tersebut menjadi landasan bagi Perseroan dan Anak perusahaan untuk melakukan pengembangan agresif
format gerai Convenience Store tersebut pada
masa yang akan datang. Perseroan dan Anak perusahaan berkeyakinan bahwa bisnis 7-Eleven ini
akan menjadi kontributor utama dalam pertumbuhan penjualan pada masa-masa selanjutnya.
In terms of sales, despite the decrease in
sales, new business field Subsidiary Convenience Store and brought the brand 7-Eleven
has shown very positive growth in 2010 with
a contribution of 10% of sales. The Company
and its Subsidiaries to see the concept of
7-Eleven stores as a concept unique combination of a Convenience Store with a fresh
food and beverages, which is available in 24hour service and acceptable by the society.
Peningkatan laba bersih sebesar Rp 23,7 milyar
atau naik sebesar 129,7% bila dibanding tahun
lalu merupakan hasil kebijakan Perseroan dan
Anak perusahaan untuk memfokuskan penjualan
produk imaging yang mempunyai laba yang
tinggi, menutup bisnis unit yang rugi sehingga
Perseroan bisa fokus pada pengembangan bisnis baru gerai Convenience Store 7-Eleven. Peningkatan laba bersih ini juga dapat dicapai berkat pengendalian biaya operasional Perseroan
dan Anak perusahaan secara efektif dan efisien.
Increased net profit of Rp 23.7 billion or an increase of 129.7% compared to last year is the
result of policies of the Company and its Subsidiaries to focus on sales of imaging products
that have high margin, closing loss business unit
that the Company can focus on development
of new business 7-Eleven Convenience Stores.
The increase in net profit can also be achieved
by control operational costs of the Company
and its Subsidiaries effectively and efficiently.
Tingkat likuiditas dan solvabilitas perusahaan
juga mengalami perbaikan, hal ini tentu saja
merupakan buah kebijakan Perseroan dan Anak
perusahaan untuk melakukan restrukturisasi
pinjaman - pinjaman bank serta hasil penjualan
aset yang tidak produktif seperti tanah kosong,
ruko, gudang, rumah tinggal yang tidak dipakai
The level of liquidity and solvability of the
Company also experienced improvement,
this is of course a steadfast policy of the Company and its Subsidiaries to restructure loans
- bank loans and the sale of unproductive assets such as vacant land, shop, warehouse,
dwelling house that is not used where most
In 2010, the subsidiary PT Modern PutraIndonesia has managed to open 20 new outlets of
the total 21 outlets through the conversion of
photographic retail chain and the addition of
new places to focus development in the Jakarta area and get a very good response from the
community. Positive responses will become the
foundation for the Company and its Subsidiaries to conduct aggressive development of the
Convenience Store format in the future. The
Company and its Subsidiaries believe that the
7-Eleven business will be the major contributors
to the growth of sales in subsequent periods.
dimana sebagian besar hasil penjualannya dipakai
untuk melunasi hutang-hutang perusahaan.
of the proceeds used to pay off company debts.
Seiring dengan optimisme pemulihan dan pertumbuhan perekonomian Indonesia dengan
didukung oleh kenaikan income per capita serta
pertumbuhan konsumsi domestik yang terus
meningkat merupakan kesempatan yang harus dapat dipergunakan oleh Perseroan untuk
melanjutkan pengembangan secara agresif untuk penambahan gerai-gerai Convenience Store
7-Eleven sambil mempertahankan bisnis Industrial
Imaging selama mungkin dan seprofitable mungkin.
Dengan melihat prospek pertumbuhan ekonomi indonesia serta potensi dari Bisnis 7-Eleven, Direksi berkeyakinan bahwa Perseroan
dan Anak perusahaan dapat meningkatkan
kinerja pada masa-masa yang akan datang.
Along with the optimism of economic recovery and
growth in Indonesia, supported by rising income per
capita and growth in domestic consumption continue to rise is an opportunity that must be used by
the Company to continue expanding aggressively
for additional outlets Convenience Store 7-Eleven
while maintaining the business of Industrial Imaging as long as possible and as profitable as possible.
By looking at the prospects for economic growth in
Indonesia and the potential of Business 7-Eleven,
the Directors believe that the Company and its Subsidiaries to improve performance in times to come.
Tuhan memberkati kita.
God bless us.
Pada tahun 2010 proses
transformasi bisnis utama
Perseroan dan Anak
k
perusahaan
terus berlanjut secara
konsisten dengan fokus utama
pada pengembangan bisnis
Convenience Store 7-Eleven
dan bisnis Industrial Imaging.
In 2010 the business
transformation process off
the Company and its subsidiaries
continue to be consistent with main focus on
business developmentt
Convenience Store 7-Eleven
and Industrial Imaging business.
Sungkono Honoris
Direktur Utama
President Director
Prole Komisaris
Commisioners Prole
Komisaris Independen Perseroan sejak 2006, Warga Negara Indonesia, dilahirkan di
Cirebon pada tahun 1953. Sebelumnya menjabat sebagai Direktur Perseroan sejak
tahun 1990. Sarjana Ekonomi Perusahaan (1980), memulai karirnya di bidang manajemen keuangan dan akunting di Bank Dagang Negara – Kantor Pusat Urusan Luar
Negeri (1974-1980), kemudian di perusahaan Farmasi Nordmark – Werke GmbH (19801981) sebagai Cost Accountant, dilanjutkan di PT Broken Hill Pty Indonesia sebagai Accountant (1981-1982), sebagai Accounts Manager PT Richardson – Vicks Indonesia
(1982-1988) dan Finance Manager PT Bhumyamca Sekawan (Sime Darby Group Associate: 1988-1990). Dan pada tahun 2007 diangkat sebagai komisaris utama Perseroan.
Achmad Fauzi Hasan
Komisaris Utama dan Komisaris Independen
President Commissioner and Independent
Commissioner
The Company’s Independent Commissioner since 2006. An Indonesian citizen, born
in Cirebon in the year of 1953. In the company he has served the position of company’s Director in 1990. Graduated in Economy (1980), he started off his career in financial management and accounting in Bank Dagang Negara – Foreign Affairs Head
Office (1974-1980), a private Pharmacy Nordmark-Werke GmbH (1980-1981) as the
Cost Accountant, PT Broken Hill Pty Indonesia as an Accountant (1981-1982), PT
Richardson – Vicks Indonesia as an Account Manager (1982—1988), PT Bhumyamca Sekawan as a Finance Manager (Sime Darby Group Associate: 1988-1990).
And finally on 2007, appointed as the President Commissioner of the Company.
Warga Negara Singapura, lahir di Singapura pada tahun 1949. Sarjana Ekonomi Perusahaan
dari University of Singapura (1975), memulai karirnya sebagai Consumer Banking Executive di
Industrial and Commercial bank Singapura (1969-1974). Kemudian sebagai asisten manajer
di Overseas Union Trust Singapura (1975), staf Promosi Perdagangan – Departemen Perdagangan Singapura (1976-1978), Sekretaris Komersial – Kedubes Singapura di Tokyo & Jakarta
(1978-1990). Direktur PT Bali Permai International (1990-2001), Direktur PT Indovikers Furnitama (2001-2004) dan bergabung dengan grup Modern sejak 2005 sebagai Direktur Pemasaran dan Pengembangan Usaha. Dan sejak 2007 diangkat menjadi komisaris Perseroan.
Chao Shern Yuan
Komisaris
Commissioner
A Singaporean citizen, was born in Singapore in the year of 1949. Graduated in Economy from the University of Singapore (1975), he started of his career as the Consumer
Banking Executive in the Industrial and Commercial Bank of Singapore (1969-1974).
His journey continued as the Assistant Manager at the Overseas Union Trust Singapore
(1975), as the staff for Trade Promotion for the Singapore Trade Affairs (1976-1978), as
the Commercial Secretary for the Singaporean Embassy in Tokyo and Jakarta (19781990), as the Director of PT Bali Permai International (1990-2001), as the Director of
PT Indovikers Furnitama (2001-2004) and Finally joined the Modern Group in 2005 as
the Director of Marketing. In 2007 was appointed as the Company’s Commissioner
Warga Negara Indonesia, dilahirkan di Bandung pada tahun 1977. Sarjana Ekonomi lulusan Universitas Atmajaya (1999). Bergabung dengan Group Modern sejak tahun
2004, dan mengawali karirnya sebagai Assistant Manager Accounting di PT Honoris Industry. Dan saat ini menjabat sebagai Departement Head Finance – Accounting .
Indonesian Citizen, was born in Bandung in the year of 1977. Graduated in Economy from Atmajaya University (1999). Join with Modern Group since 2004. He
started his career as Accounting Assistant Manager for PT Honoris Industry. Recently he is Department Head – Finance Accounting of PT Honoris Industry.
Cuncun Mulyadi Wijaya Wibowo
Komisaris
Prole Direksi
Directors Prole
Komisaris Utama Perseroan sejak tahun 2004, warga Negara Indonesia, dilahirkan di Makassar pada tahun 1951. Karirnya di Perseroan dimulai dari Manajer Pemasaran (1971-1980), kemudian Direktur Pemasaran (1980-1989) dan Direktur
Utama (1989-2004). Saat ini selain menjabat sebagai Komisaris Utama PT Modern
PutraIndonesia, juga menjabat sebagai Direktur Utama PT Modern Internasional Tbk.
Sungkono Honoris
President Commissioner since 2004, an Indonesian citizen born in Makassar 1951. His career started as Marketing Manager (1971-1980) and steadily rising as Marketing Director (1980-1989), and President Director (19892004). Currently, apart holding a key position as President Director, He is
actively holding a position of President Commissioner of PT Modern PutraIndonesia.
Direktur Utama
President Director
Henri Honoris
Direktur
Director
Direktur Perseroan sejak tahun 2005, Warga Negara Indonesia, dilahirkan di Jakarta pada tahun
1975. Terakhir mengenyam pendidikan di Seattle University, USA. Dari bulan Maret 1995 sampai November 1997 dalam bidang Business Administration in Marketing and Finance. Memulai
karirnya dari tahun 1998 sampai tahun 2000 di Fuji Photo Film New York USA sebagai Marketing
Research Analyst. Kemudian bekerja di PT Modern IndoLab sebagai Assistant Manager yang
menangani Photo Studio. Pada tahun 2002-2003 bekerja di PT Modern PutraIndonesia sebagai
Marketing Manager. Pada tahun 2003-2004 menjadi General Manager Operation di PT Modern
PutraIndonesia. Kemudian pada tahun 2004 menjabat sebagai General Manager Mobile Imaging Division di PT Modern Photo Tbk. Mulai bulan Januari 2005 menjabat sebagai Sales & Marketing Director di PT Modern Photo Tbk. Kemudian sebagai Corporate Planning & Business Development Director. Dan tahun 2007 menjabat sebagai Direktur Sales & Marketing Perseroan.
Company Director since 2005, an Indonesian nationality, born in Jakarta in 1975. He
earned his degree from Seattle, United States in November 1997 for a degree in Marketing and Finance. His early career was marked in Fuji Photo Film in New York, United
States as Market Research Analyst (1998-2000) and continued in Indonesia as Assistant Manager for PT Modern IndoLab (2002-2003). During 2003-2004 his career
takes him into the position of Marketing Manager in PT Modern PutraIndonesia, in
2003-2004 he was the General Manager of PT Modern PutraIndonesia, in 2004 he
holds the position of General Manager of Imaging Division for PT Modern Photo Tbk.
By January 2005, he is then a Sales and Marketing Director of PT Modern Photo Tbk
and continued his career on 2007 as Sales and marketing Director of the Company.
Direktur Perseroan sejak tahun 2005, Warga Negara Indonesia, dilahirkan di Pontianak
pada tahun 1965. DIII Accounting (1985) dan bergabung dengan Perseroan sejak tahun 1984. Memulai karirnya sebagai Supervisor di bagian Administrasi dan Keuangan, kemudian menjabat sebagai Kepala Cabang Pontianak pada tahun 1991, Kepala
Cabang Bandung tahun 1993 dan Kepala Cabang Surabaya tahun 1998. Pada tahun
2000 menjabat sebagai Regional Manager untuk wilayah barat Indonesia, kemudian tahun 2002 sebagai General Manager untuk divisi Fotografi dan Photofinishing.
Lim Djwe Khian
Direktur
Director
Company Director since 2005, an Indonesian citizen, born in Pontianak in 1965. His Degree
was earned in 1985 for an accounting degree, however, his career was started in 1984 as
administration and finance supervisor. This then continued when he was Pontianak Head
of Branch office in 1991, Bandung Head of Branch Office in 1993, Surabaya Head of Branch
Office in 1998. During year 2000 he was the Regional Manager for Western part of Indonesia, and lastly in 2002 as General Manager for Photography and Photofinishing division.
Warga Negara Indonesia, dilahirkan di Pontianak pada tahun 1964. Pendidikan terakhir S1 Akuntansi ( 1990). Bergabung dengan Perseroan sejak tahun 1991 sebagai Assistant Manager Finance, kemudian menjabat sebagai Finance Manager tahun 1995,
Finance & Accounting General Manager pada tahun 2001-2003. Pada tahun 20032005 bekerja di PT Modern PutraIndonesia sebagai Finance & Accounting General
Manager. Tahun 2006 menjabat sebagai Direktur Keuangan PT Modern Photo Tbk.
Dan tahun 2007 menjabat sebagai Direktur Keuangan PT Modern Internasional Tbk.
Donny Susanto (Bong Kon Bui)
Direktur
Director
Indonesian citizen, born in Pontianak in 1964, his academic background was a bachelor
degree majoring in Accounting (1990). He marked his early career as an Assistant Manager of Finance in 1995 and Finance and Accounting General Manager in 2001-2003.
During 2003-2005 he was the Finance and Accounting General Manager, in 2006 he held
the position of Finance Director of PT Modern Photo Tbk and lastly in 2007 as Finance
Director of PT Modern International Tbk.
Tata Kelola
Perusahaan
Good Corporate Governance
24
Modern Internasional Annual Report 2010 I Modern Internasional Laporan Tahunan 2010
Modern Internasional Annual Report 2010 I Modern Internasional Laporan Tahunan 2010
25
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governence
Perusahaan yang baik untuk mencapai standar
tertinggi dalam pengelolaan Perseroan, PT Modern Internasional Tbk bertekad untuk menerapkan Tata Kelola Perusahaan yang baik atau GCG
(Good Corporate Governance) sebagai bagian
dari budaya perusahaan (corporate culture). Seluruh keputusan bisnis dan pelaksanaannya diambil oleh Dewan Komisaris, Direksi dan seluruh
karyawan Perseroan. Keputusan yang diambil
selalu didasarkan pada pertimbangan kepentingan seluruh bagian dalam Perseroan secara profesional tanpa membeda-bedakan satu sama lain.
26
Seeing the importance of good governance and
good corporate behavior to achieve the highest standards in the management of the Company, PT Modern International Tbk is committed
to implementing Good Corporate Governance
or GCG as part of corporate culture. All business
decisions and their implementation taken by the
Board of Commissioners, Directors and all employees of the Company. The decisions made are
always based on consideration of the interests
of all sections in the Company in a professional
manner, without discrimination on each other.
Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang baik atau
GCG dilakukan juga secara konsisten dan berkesinambungan sehingga dapat bermanfaat untuk
jangka panjang. Seluruh bagian dalam Perseroan dapat mengembangkan potensinya dengan maksimal sehingga pengembangan karir
pun dapat dilakukan tanpa ada keraguan dan
halangan karena seluruh aktivitas didasarkan
pada visi yang sudah ditetapkan oleh Perseroan.
Implementation of Good Corporate Governance
or GCG performed well consistently and continuously so that it can be useful for the long term.
All parts in the Company to develop its potential with a maximum so that career development
can be done without any doubt and obstacles
because the whole activity is based on the vision that had been established by the Company.
STRUKTUR PERUSAHAAN
COMPANY STRUCTURE
Sesuai ketentuan Undang-Undang No.40/2007 tentang Perseroan Terbatas (UUPT), Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) merupakan organ tertinggi
karena memiliki wewenang yang tidak diberikan
kepada Direksi maupun Dewan Komisaris dalam
batas-batas yang ditentukan dalam UUPT maupun
Anggaran Dasar. Perseroan selalu mengadakan
RUPS Tahunan setiap tahunnya sebagai wujud per-
According to the provisions of Law No.40/2007 on
Limited Liability Companies (Company Law), the
Annual Shareholders Meeting is the highest organ
because it has the authority not granted to the Directors and the Board of Commissioners within the
limits specified in the Company Law and Articles
of Association. Company always held the Annual
General Meeting each year as a form of account-
Modern Internasional Annual Report 2010 I Modern Internasional Laporan Tahunan 2010 I Tata Kelola Perusahaan I Good Corporate Governence I
tanggungjawaban Direksi dan Dewan Komisaris kepada para pemegang saham. Selain itu Perseroan
pun mengadakan RUPS Luar Biasa apabila hendak
melakukan tindakan korporasi yang wewenangnya tidak diberikan kepada Direksi maupun Dewan
Komisaris. Pada tahun 2007, Perseroan melakukan
RUPS Luar Biasa berkaitan dengan perubahan nama
perusahaan dan susunan struktur perusahaan.
ability of the Boards to shareholders. In addition,
the Company also held an Extraordinary Annual
Shareholders Meeting that would take action if the
Corporate’s authority is not given to the Directors
and the Board of Commissioners. In 2007, the Company made an Extraordinary Annual Shareholders Meeting according to the change of company
name and composition of corporate structure.
DEWAN KOMISARIS
BOARD OF COMMISIONERS
Dewan Komisaris terdiri dari seorang Komisaris
Utama dan tiga orang Komisaris atau lebih. Sesuai
dengan Anggaran Dasar dan dengan persetujuan
para pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan yang dilaksanakan pada
bulan Juni 2010, Dewan Komisaris terdiri dari tiga
anggota termasuk satu orang Komisaris Independen yang dirangkap oleh Komisaris Utama.
Board of Commissioners consists of a Chairman
and three Commissioners or more. In accordance
with the Articles of Association and with the approval of shareholders at the Annual Sharehorlders
Meeting held in June 2010, the Board of Commissioners consisted of three members including one person who also held by an Independent
Commissioner and President Commissioner.
Anggota Dewan Komisaris diangkat oleh Pemegang
Saham pada Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan, sejak tanggal ditetapkan pada Rapat Umum
Pemegang Saham Tahunan yang ketiga, setelah
diangkatnya para Komisaris yang bersangkutan.
Members of the Board of Commissioners appointed by the Shareholders at the Annual General
Meeting of Shareholders, on the appointed date
set at the third Annual Shareholders Meeting, after
the assignment of the Commissioner appointed.
Dewan Komisaris bertugas melakukan pengawasan
atas kebijakan dalam menjalankan Perseroan, untuk melakukan tugas-tugas lain sebagaimana ditentukan oleh Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan dari waktu ke waktu, dan memberi nasihat
kepada Direksi serta melakukan hal-hal lain seperti ditentukan dalam Anggaran Dasar Perseroan.
Board of Commissioners is responsible to supervise the policies in operating the Company, to
perform other tasks as determined by the Annual
Shareholders Meeting from time to time, supervising the Board of Directors and conduct other
things as specified in the Articles of Association.
Dewan Komisaris mengadakan rapat setidaknya
empat kali setahun dan setiap waktu bilamana
dipandang perlu. Panggilan rapat harus dikirimkan kepada setiap anggota dengan mencantumkan acara, tanggal, waktu, dan tempat rapat Dewan Komisaris. Rapat Dewan Komisaris
dilakukan di tempat kedudukan Perseroan atau
di tempat kegiatan usaha di wilayah Republik In-
Board of Commissioners met at least four times a
year and at any time deemed necessary. Call the
meeting shall be sent to each member outlining
the event, date, time and place of meeting of the
Board of Commissioners. Meetings of the Board of
Commissioners conducted at the domicile of the
Company or at places of business in the territory
of the Republic of Indonesia. Minutes of the meet-
I Tata Kelola Perusahaan I Good Corporate Governence I Modern Internasional Annual Report 2010 I Modern Internasional Laporan Tahunan 2010
27
28
donesia. Risalah rapat dibuat dan ditandatangani
sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar Perseroan dan berfungsi sebagai bukti sah mengenai
keputusan yang diambil dalam rapat tersebut.
ing was made and signed in accordance with the
provisions of the Articles of Association and serves
as legal proof of the decisions taken at the meeting.
Dewan Komisaris mengadakan empat kali rapat
pada tahun 2010 dengan persentase kehadiran
100% dan membuat beberapa keputusan tertulis yang diambil secara sirkular untuk memberikan persetujuan kepada Direksi atas tindakan
korporasi tertentu. Dalam setiap pengambilan
keputusan dalam Rapat, Komisaris Independen
selalu menempatkan diri mewakili kepentingan
pemegang saham minoritas. Sesuai ketentuan
UUPT dan Anggaran Dasar Perseroan, keputusan
yang diambil secara sirkular dan ditandatangani
oleh seluruh anggota Dewan Komisaris memiliki
kekuatan hukum yang sama dengan keputusan
yang diambil dalam suatu Rapat Dewan Komisaris.
Board of Commissioners held four meetings in 2010
with the percentage of 100% attendance and make
some decisions taken in a circular written to give
approval to the Board of Directors for certain corporate actions. In any decision made at the Meeting,
the Independent Commissioner always put themselve represent the interests of minority shareholders. Pursuant to the Company Law and Articles
of Association, the decision taken by circular and
signed by all members of the Board of Commissioners has the same legal force with the decision
taken in a meeting of the Board of Commissioners.
DEWAN DIREKSI
BOARD OF DIRECTORS
Direksi terdiri dari seorang Presiden Direktur dan
tiga orang Direktur atau lebih. Anggota Direksi
diangkat oleh Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan, sejak tanggal ditetapkan oleh Rapat Umum
Pemegang Saham Tahunan sampai ditutupnya Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan yang ketiga,
setelah diangkatnya anggota Direksi bersangkutan. Setelah terpilih, Direktur menerima Buku Panduan Direksi yang komprehensif dan menerima
penjelasan terinci tentang tanggung jawabnya.
Board of Directors consisted of one President Director and three Directors or more. Members of
the Board of Directors appointed by the Annual
Shareholders Meeting, the date set by the Annual Shareholders Meeting until the closing of the
third meeting, after the appointment of the Directors concerned. Once elected, Directors receive a
comprehensive Directors Handbook and receive
detailed explanations about their responsibilities.
Pelatihan yang berkelanjutan diberikan kepada
para Direktur dengan cara melakukan kunjungan
ke luar negeri untuk menghadiri pameran-pameran, presentasi, edaran terbaru, pelatihan dan agenda dalam rapat-rapat Direksi atau komite tentang
antara lain, bisnis Perseroan, tata kelola perusahaan, perkembangan perundang-undangan, dan
hal-hal yang berkaitan dengan hubungan investor.
Ongoing training provided to the Director by
way of a visit abroad to attend exhibitions, presentations, latest circulars, training and the
agenda of meetings of Directors or a committee of, among others, corporate business,
corporate governance, regulatory developments, and matters related to investor relations.
Pada tahun 2010, rapat Direksi diadakan di Kantor
Pusat Jakarta.Tugas utama Direksi adalah memimpin
dan mengelola Perseroan sesuai dengan tujuan Perseroan dan memanfaatkan, mempertahankan dan
mengelola aset Perseroan demi kepentingan bisnis.
In 2010, the Board of Directors meeting held in Jakarta Head Office. The main duties of Directors are
to lead and manage the Company in accordance
with corporate objectives and utilize, maintain and
manage corporate assets in the interest of business.
Direksi berhak mewakili Perseroan di dalam maupun di luar pengadilan yang berhubungan dengan
semua hal dan permasalahan, yang mengikat Perseroan dan pihak-pihak lain kepada Perseroan, dan
untuk melakukan tindakan, baik yang menyangkut manajemen maupun permasalahan kepemilikan, tetapi masih dalam batas-batas seperti yang
ditentukan dalam Anggaran Dasar Perseroan.
Directors entitled to represent the Company
within or outside the court that deals with
all matters and issues, which bind the Company and other parties to the Company, and
to take action, whether that involves management or ownership issues, but still within the
limits as specified in the Articles of Association.
Direksi mengadakan rapat setidaknya satu kali
dalam sebulan dan setiap waktu bilamana dipandang perlu.Panggilan rapat harus mencantumkan
acara, tanggal, waktu dan tempat rapat Direksi
dan rapat harus diadakan di tempat kedudukan Perseroan atau di tempat kegiatan usaha di
wilayah Republik Indonesia. Risalah rapat Direksi
dibuat oleh yang hadir pada rapat tersebut yang
ditunjuk oleh Ketua rapat, sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar Perseroan.Risalah rapat
berfungsi sebagai bukti sah mengenai keputusan
Board of Directors meets at least once a month
and at any time needed. A call to meet shall include the agenda, date, time and place of meetings of Directors and the meeting shall be held at
the domicile of the Company or at places of business in the territory of the Republic of Indonesia.
Minutes of the meeting was made by the Directors present at such meeting is appointed by the
Chairman of the meeting, in accordance with the
provisions of the Articles of Association. The minutes of meeting serve as valid evidence about the
Modern Internasional Annual Report 2010 I Modern Internasional Laporan Tahunan 2010 I Tata Kelola Perusahaan I Good Corporate Governence I
yang diambil dalam rapat tersebut. Dan selama
tahun 2010, Direksi mengadakan delapan belas
kali rapat dengan persentase kehadiran 100%.
decision taken at the meeting. And during the year
2010, the Board of Directors held eighteen meetings with the percentage of 100% attendance
KOMITE NOMINASI DAN REMUNERASI
NOMINATION AND REMUNERATION COMMITTEE
Komite Nominasi bertanggung jawab untuk perencanaan pencalonan serta memberikan masukan
tentang calon yang akan diusulkan sebagai anggota Dewan Komisaris, sebagai anggota Direksi,
sebagai anggota berbagai Komite, yang kemungkinan dapat diangkat oleh Rapat Umum Pemegang
Saham sesuai dengan Anggaran Dasar Perseroan.
The Nomination Committee is responsible for planning and providing input on the nomination of candidates to be proposed as a member of the Board of
Commissioners, as a member of the Board of Directors, as members of the Committee, which is likely
to be appointed by the Annual Shareholders Meeting in accordance with the Articles of Association.
Komite Remunerasi menelaah paket remunerasi
bagi anggota Dewan Komisaris dan Direksi, dan
menentukan skala remunerasi serta pengaturannya sesuai dengan Anggaran Dasar Perseroan.
Remuneration Committee reviewed the remuneration package for members of the Board of
Commissioners and Directors, and determining the remuneration scales and arrangements
in accordance with the Articles of Association.
Komite Nominasi dan Remunerasi dijalankan
oleh Komisaris Utama, Direktur Utama dan
Komisaris Perseroan. Selama tahun 2010, Komite
Nominasi dan Remunerasi mengadakan rapat
empat kali dengan persentase kehadiran 100%.
Nomination and Remuneration Committee is run
by the President Commissioner, President Director and Commissioners. During the year 2010,
the Nomination and Remuneration Committee
met four times with 100% attendance percentage
KOMITE AUDIT
AUDITOR COMMITEE
Peran Komite Audit adalah untuk membantu Dewan Komisaris dalam memenuhi tanggung jawab
kepengawasan sehubungan dengan integritas
laporan-laporan keuangan, manajemen resiko dan
pengendalian internal, kepatuhan kepada hukum
dan peraturan, kinerja, kualifikasi dan independensi
akuntan publik, serta kinerja fungsi audit internal.
The role of the Audit Committee is to assist the
BOC in fulfilling oversight responsibilities in relation to the integrity of financial reports, risk
management and internal control, adherence
to laws and regulations, performance, qualifications and independence of public accountants, as well as internal performance audits.
Komite
audit
terdiri
dari
setidaknya
tiga orang anggota, mengadakan rapat
setidaknya empat kali setahun, dan melaporkan langsung kepada Dewan Komisaris. Anggota Komite ditunjuk oleh Dewan Komisaris.
Auditor commitee function consisted of at least
three members, hold meetings at least four
times a year, and report directly to the Board
of Commissioners. Members of commitee are
appointed by the Board of Commissioners.
I Tata Kelola Perusahaan I Good Corporate Governence I Modern Internasional Annual Report 2010 I Modern Internasional Laporan Tahunan 2010
29
30
Komite audit diketuai oleh Achmad Fauzi Hasan,
yang juga menjadi komisaris independen dengan anggota lainnya adalah Eka Dharmawan
dan Izudin. Komite Audit mengadakan rapat
setidaknya satu kali dalam setahun dengan akuntan publik. Group Audit Manager memastikan agar
komite memperoleh informasi yang dibutuhkan.
The audit committee is led by Achmad Fauzi
Hasan, who also became an independent commissioner with the other members, which are
Eka Dharmawan and Izudin. The Audit Committee meets at least once a year with a public accountant. Group Audit Manager to ensure that
the committee obtained the information needed.
Komite Audit memberikan informasi
terkini
kepada Dewan Komisaris tentang semua permasalahan penting secara rutin sepanjang tahun.
Komite menyelenggarakan enam kali rapat di
tahun 2010 dengan persentase kehadiran 100%.
The Audit Committee provides the latest information to the Board of Commissioners on all
important-issues on a regular basis throughout the year. The Committee held six meetings
in 2010 with a percentage of 100% attendance.
MANAJEMEN RESIKO
RISK MANAGEMENT
PT Modern Internasional mempunyai struktur
pengendalian yang sudah mapan, yang terdokumentasi dan dikaji ulang secara rutin oleh Direksi.
Struktur ini menggabungkan manajemen resiko,
prosedur pengendalian internal dan pengendalian penyampaian informasi yang dirancang untuk memberikan kepastian yang logis, namun
tidak mutlak, bahwa aset harus dilindungi, resiko
yang dihadapi bisnis ditangani dan semua informasi yang diperlukan disampaikan kepada Direksi.
PT Modern Internasional has a stable control structure, which documented and reviewed regularly
by the Board of Directors. This structure combines
risk management, internal control procedures
and control the delivery of information designed
to provide reasonable assurance, but not absolute, that the assets should be protected, the risk
faced by business is handled and all necessary
information submitted to the Board of Directors.
Manajemen Resiko melakukan identifikasi serta perkiraan kemungkinan munculnya potensi
resiko beserta dampaknya yang diikuti dengan
penentuan tingkat resiko tersebut. Setelah itu
menelaah kecukupan pengendalian internal
dalam mengurangi dampak dari resiko yang
sudah diidentifikasikan serta menindaklanjuti rencana untuk meningkatkan pengendalian resiko yang dirasakan masih belum efektif.
Risk Management identifies and estimates the
potential risks and their impact, followed by
determining the level of risk. After that review
the adequacy of internal controls in mitigating the impact of risks that have been identified and follow up on plans to improve the control of the perceived risk is still not effective.
Di tahun 2010 Manajemen Resiko telah melakukan pengontrolan untuk mengkompilasi resiko
yang ada pada setiap bisnis proses. Semua pelaksana yang terkait dalam bisnis proses ikut dalam
penentuan dan penilaian resiko serta pegendalian yang dilakukan dengan tujuan agar tercipta
komitmen bersama dalam mengelola resiko dari
proses bisnis yang dijalankan. Tujuannya adalah agar pengelolaan resiko yang telah dilakukan selama ini akan menjadi lebih baik melalui
sistem yang terstruktur dan terdokumentasi.
In the year 2010 the Risk Management has conducted controlling for compiling the inherent
risks in every business process. All executive involved in business process participate in the
determination and risk assessment and controlling conducted with an objective to create a mutual commitment to manage the risk of existing business process. The goal is to manage the
risk that has been done so far would be better
through a structured and documented system.
Fungsi audit internal mempunyai peran penting
dalam memberikan pandangan obyektif dan memberikan kepastian akan adanya efektifitas manajemen resiko dan sistem pengendalian terkait bagi
manajemen operasional maupun Direksi. Manajemen Resiko dan sstem pengendalian telah berjalan dengan baik pada tahun 2010 dan memberikan kepastian bahwa laporan tahunan ini tidak
mengandung informasi atau fakta material yang
tidak benar. Tidak ada kelemahan yang material pada manajemen resiko dan sistem pengendalian selama kurun waktu tahun pembahasan.
The internal audit function has an important role in
providing an objective view and provide certainty
to the effectiveness of risk management and related
control systems for operational management and
the Board of Directors. Risk management and control system has been running well in 2010 and gave
the assurance that this annual report does not contain information or material facts are not true. There
were no material weaknesses in risk management
and control system during the period of discussion.
RESIKO USAHA
BUSINESS RISK
Sebagaimana halnya kegiatan usaha dan Perusahaan apapun yang selalu mempunyai resiko usaha,
maka usaha yang dilakukan Perseroan dan Anak perusahaan juga tidak terlepas dari resiko usaha yang
dapat disebabkan oleh berbagai faktor, antara lain :
As well as business activities and any company which always has the risk of business,
the business of the Company and its Subsidiaries was not apart of the business risk that
can be caused by various factors, such as:
Modern Internasional Annual Report 2010 I Modern Internasional Laporan Tahunan 2010 I Tata Kelola Perusahaan I Good Corporate Governence I
Persaingan. Perseroan dan Anak perusa haan
menghadapi persaingan pasar terhadap
produk-produk sejenis yang dipasarkan oleh
Perusahaan lainnya. Persaingan yang ketat dapat mengakibatkan menurunnya tingkat laba
yang diperoleh dan berkurangnya sebagian
pangsa pasar produk-produk yang dipasarkan oleh Perseroan dan Anak perusahaan.
Competition. The Company and its Subsidiaries
face market competition against similar products
marketed by another company. Competition
can result in a decreased level of earned income
and reduced some market share of products
marketed by the Company and its Subsidiaries.
Prinsipal. Sebagai distributor tunggal dari
beberapa perusahaan/prinsipal terkemuka,
pembatalan kontrak-kontrak/distribusi akan
mempengaruhi usaha Perseroan. Demikian
pula dengan Anak perusahaan yang bergerak
dalam bidang gerai Convinience Store 7-Eleven,
pembatalan lisensi dari prinsipal akan mempengaruhi usaha Anak perusahaan tersebut.
Principal. As the sole distributor of some
leading companies / principals, cancelation
of contract/ distributorship will affect the
Company’s business. Similarly, the subsidiary engaged in Convenience Store 7-Eleven,
cancellation of licenses from the principals
will affect the operation of its Subsidiaries.
Makro Ekonomi. Faktor resiko yang berasal dari
luar Perseroan dan Anak perusahaan antara lain
adalah kondisi perekonomian secara makro,
baik berupa menurunnya kegiatan perekonomian dunia maupun nasional, yang secara langsung maupun tidak langsung dapat mempengaruhi usaha Perseroan dan Anak perusahaan.
Macro Economics. Risk factors originating from
outside the company and its Subsidiaries include
the macro economic conditions, either in the
form of declining world economy and national
activities, which directly or indirectly may affect
the business of the Company and its Subsidiaries.
Kebijakan Pemerintah. Kebijaksanaan Pemerintah tertentu seperti misalnya pelarangan impor atau kebijaksanaan pengenaan
tarif bea masuk dan/atau pajak lainnya atas
produk-produk yang diimpor/dijual oleh Perseroan dan Anak perusahaan akan mempengaruhi usaha Perseroan dan Anak perusahaan.
Government Policy. Certain Government
policies such as import banned or policies
imposition of tariffs and / or other taxes on
products imported or sold by the Company and its Subsidiaries will affect the business of the Company and its Subsidiaries.
Perubahan Teknologi. Dalam era digital seperti
saat ini, perubahan teknologi akan semakin cepat dan merupakan salah satu tantangan yang
dihadapi Perseroan dan Anak perusahaan.
Perseroan dan Anak perusahaan berusaha semaksimal mungkin untuk dapat menyesuaikan
dengan perubahan teknologi digital agar dapat
mengurangi dampak negatif dari perubahan ini.
Changes in Technology. In today’s digital era,
there will be more rapid technological change
and it’s become one of the challenges that the
company and its subsidiaries have to encounter.
The Company and its Subsidiaries will put much
effort in order to adjust the changing digital
technologies in order to reduce the negative
impact of this change.
HUBUNGAN PERUSAHAAN
Fungsi ini dipimpin oleh Corporate Planning Division Head dengan anggota terdiri dari Human
Resources Division Head, Corporate Communications Manager, Sekretaris Perusahaan, Legal
Services Manager dan General Affair Manager.
Tujuannya adalah untuk membantu Direksi sehubungan dengan hal-hal eksternal yang berdampak
pada bisnis, memberi masukan kepada Direksi
tentang tanggung jawab sosial perusahaan dan
mengkaji ulang strategi hubungan perusahaan.
This function was led by the Corporate Planning
Division Head with members consisted of Human Resources, Division Head, Corporate Communications Manager, Corporate Secretary,
Legal Services Manager and General Affair Manager. The objective is to assist the directors in
relation to external matters that impact on business, to advise them on corporate social responsibility and corporate relations strategy review.
SEKRETARIS PERUSAHAAN
CORPORATE SECRETARY
Sekretaris perusahaan bertugas mengelola dokumen Perseroan seperti Daftar Pemegang Saham,
Daftar Khusus, Risalah RUPS, Risalah Rapat Dewan
Komisaris dan Rapat Direksi, serta memastikan
bahwa Perseroan mematuhi peraturan yang berlaku, khususnya mengenai keterbukaan informasi
material atas hal-hal yang menyangkut Perseroan
yang perlu diketahui oleh publik. Sekretaris perusahaan juga merupakan penghubung antara
Perseroan dengan pihak luar dan sebaliknya.
Dalam kegiatannya, sekretaris perusahaan memiliki tanggung jawab spesifik sebagai berikut
Corporate Secretary is responsible for managing company documents such as the Register of
Shareholders, Special List, Minutes of Meeting,
Minutes of Meeting of the Board of Commissioners and Board of Directors meetings, and ensuring that the Company complies with applicable
regulations, particularly regarding disclosure of
material information on matters pertaining to
the Company that need to be known by public.
Corporate secretary is also the liaison between
the Company and external parties and vice versa.
In its activities, the corporate secretary
has
specifi
p
c
responsibilities
p
as
follows:
CORPORATE RELATIONSHIP
I Tata Kelola Perusahaan I Good Corporate Governence I Modern Internasional Annual Report 2010 I Modern Internasional Laporan Tahunan 2010
31
Pemegang Saham
32
Memantau kepatuhan Perseroan terhadap Undang-undang Perseroan Terbatas, Anggaran Dasar, ketentuan Pasar
Modal dan peraturan lain yang terkait.
Monitor compliance with the Company
of Limited Liability Company Act, the Articles of Association, provisions of the Capital Market and other relevant regulations.
Memelihara komunikasi yang transparan secara berkala dengan pemerintah dan para
pemain di pasar modal yang berhubungan
dengan permasalahan tata kelola perusahaan,
tindakan korporasi, dan transaksi materiil.
A transparent communication regularly with
government and the players in capital market related issues of corporate governance,
corporate actions, and material transactions.
Memberikan informasi terkini yang akurat mengenai Perseroan kepada para pemegang
saham,media,investor,analis
dan masyarakat umum secara rutin.
Provide accurate current information about the
Company to shareholders, the media, investors,
analysts and the general public on a regular basis.
Menghadiri semua rapat Direksi dan Dewan
Komisaris dan mencatat risalah rapat: memberikan informasi terkini kepada Direksi tentang perubahan peraturan dan implikasinya
Attend all meetings of the Board of Directors and Board of Commissioners and
noted the minutes of the meeting: to
give updated information to the Board on
regulatory changes and its implications.
Saat ini Sekretaris Perusahaan dijabat oleh
Donny Sutanto, Direktur Keuangan Perseroan,
yang telah memenuhi persyaratan yang ditetapkan dalam Peraturan Bapepam Nomor IX.I.4
tentang Pembentukan Sekretaris Perusahaan.
Currently the Corporate Secretary is held by Donny Sutanto, Director of Finance, who has met the
requirements set forth in Rule Number IX.I.4 on
the establishment of the Corporate Secretary.
PERIHAL PEMEGANG SAHAM
SHAREHOLDER RELATED
1. Hubungan Investor
1. Investor Relation
Kami percaya bahwa penjelasan perkembangan
bisnis dan Laporan Auditor Independen kepada
para pemegang saham dan memahami tujuannya
adalah merupakan hal yang sangat penting. Direktur Keuangan bertanggung jawab atas hubungan
dengan investor, dengan keterlibatan aktif dari
seluruh anggota Direksi dan Sekretaris Perusahaan. Presentasi dan diskusi dengan para analis
dan investor institusi dilakukan secara berkala.
We believe that the explanation of business development and Independent Auditors’ Report to
shareholders and understand the goal is a very
important thing. Finance Director responsible for
relations with investors, with the active involvement of all members of the Board of Directors and
Corporate Secretary. Presentations and discussions with analysts and institutional investors are
conducted regularly. Public expose will be con-
Modern Internasional Annual Report 2010 I Modern Internasional Laporan Tahunan 2010 I Tata Kelola Perusahaan I Good Corporate Governence I
Paparan publik dilakukan setidaknya setahun
sekali untuk memberikan informasi kepada para
pemegang saham, investor dan masyarakat luas.
ducted at least once a year to provide information
to shareholders, investors and society at large.
2. Rapat Umum Pemegang Saham
2. Annual Shareholders Meeting
Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan mencakup pengangkatan Direktur dan Komisaris,
deklarasi/persetujuan tentang dividen final dan
pembagian laba, pengangkatan akuntan publik,
persetujuan perubahan Anggaran Dasar, serta
pengesahan untuk Direksi dan Dewan Komisaris.
Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan diadakan
setiap tahun, tidak lebih dari enam bulan sesudah
tahun fiskal dan di tempat kedudukan Bursa Efek
di Indonesia dimana saham Perseroan dicatatkan.
Annual General Meeting of Shareholders include
the appointment of the Director and the Com
missioner, the declaration / approval of final dividend and profit sharing, appointment of external
auditors, approval of amendments to the Articles
of Association and authorization for the Board of
Directors and Board of Commissioners. Annual
General Meeting of Shareholders held every year,
not more than six months after the fiscal year
and at the domicile of the Stock Exchange in Indonesia where the Company’s shares are listed.
Panggilan rapat dilakukan sedikitnya empat belas hari sebelum berlangsungnya rapat dan memuat prosedur tentang bagaimana mendapatkan informasi Rapat Umum Pemegang Saham
Tahunan dan bagaimana melakukan pungutan
suara melalui orang yang ditunjuk untuk mewakili.
Dalam Rapat Pemegang Saham Tahunan, diberikan penjelasan lengkap tentang perkembangan
bisnis selama tahun sebelumnya dan ada pembahasan tentang permasalahan saat ini. Acara Tanyajawab merupakan bagian penting dalam rapat
tersebut. Kami juga mengundang akuntan publik
dan penasihat hukum untuk hadir dalam rapat.
Call a meeting place at least fourteen days before
the meeting and includes procedures on how
to get the information of the Annual Shareholders Meeting and how to collect votes through
which the designated person to represent.
In the Annual Shareholders Meeting, provided a full
explanation of the development of business during
the previous year and there is discussion about
current issues. The hearing session is an important
part in the meeting. We also invite public accountants and legal counsel to attend the meeting.
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN
CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY
Perseroan sangat peduli terhadap kegiatan sosial
dan lingkungan sebagai wujud tanggung jawab
terhadap stakeholders. Kepedulian tersebut ditujukan kepada Komunitas dan Lingkungan, dalam
bentuk kegiatan kemanusiaan, pendidikan, serta
lingkungan hidup di lingkungan sekitar kantor
Perseroan dan di daerah lain yang membutuhkan.
The Company is very concerned about the social and environmental activities as a form of
responsibility towards stakeholders. Concern
was addressed to the Community and Environment, in the form of humanitarian, education, and environment in the neighborhood office of the Company and in other areas in need.
Secara internal, Perseroan selalu menomorsatukan
kesehatan dan keamanan di tempat kerja, serta
mencegah terjadinya kecelakaan kerja dengan
memperhatikan peraturan perundang-undangan
dan norma standar kehati-hatian yang wajar Kegiatan dan penjelasan selengkapnya atas kegiatan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan dapat
dibaca pada bagian lain dari Laporan Tahunan ini.
Internally, the Company has always come first
health and safety in the workplace, and preventing
the occurrence of accidents with respect to legislation and standard norms of reasonable prudence.
Events and activities like more information
on Corporate Social Responsibility could be
found in another section of this Annual Report.
INFORMASI DAN DATA PERSEROAN
INFORMATION AND COMPANY’S DATA
Perseroan memberikan keterbukaan informasi dengan menyediakan informasi dan data
perusahaan kepada siapapun yang membutuhkan. Informasi atau data perusahaan yang
tersedia tersebut hanya sebatas pada informasi
atau data yang boleh dan perlu diketahui oleh
umum seperti Laporan Auditor Independen,
Laporan Tahunan, Siaran Pers, dan sebagainya.
Informasi tersebut juga dapat diakses melalui
website
WWW.MODERNINTERNASIONAL.CO.ID
The Company provides the disclosure of information by providing information and corporate
data to anyone in need. Information or data that
is available is only limited to the information
or data that can and should be known by the
public as the Independent Auditor’s Report, Annual Report, Press Release, and so forth. These
informations could also be accessed through the
website
WWW.MODERNINTERNASIONAL.CO.ID
Selain itu pertanyaan atau permintaan informasi juga dapat diajukan secara tertulis, baik
melalui alamat kantor pusat maupun alamat
website dan ditujukan kepada Sekretaris Perusahaan. Alamat lengkap Perseroan dapat dilihat
pada halaman belakang Laporan Tahunan ini.
In addition, questions or requests for those informations could also be submitted in writing, either
through head office address and website address or
to the Corporate Secretary. Compay’s address could
be found on the back page of this Annual Report.
I Tata Kelola Perusahaan I Good Corporate Governence I Modern Internasional Annual Report 2010 I Modern Internasional Laporan Tahunan 2010
33
LAPORAN
KOMITE AUDIT
Audit Commitee Activity Report
Selama tahun 2010 Komite Audit melakukan pertemuan rutin dengan Direksi, Tim Accounting dan
Finance, Tim Audit Internal dan Akuntan Publik
untuk memenuhi tanggung jawab kepengawasannya. Ini juga mencakup integritas Laporan Auditor
Independen Perseroan, manajemen resiko dan
pengendalian internal, pemenuhan persyaratan
hukum dan perundang-undangan, kinerja akuntan publik, kualifikasi dan independensi, serta
kinerja fungsi audit internal. Kegiatan-kegiatan
utama selama tahun ini adalah sebagai berikut :
1. Laporan Keuangan
34
During the year 2010 the Audit Committee meet
regularly with the Board of Directors, Team Accounting and Finance, Internal Audit Team and
the Public Accountant to fulfill the control responsibilities. It also includes the integrity of the Company’s Independent Auditor’s Report, risk management and internal control, compliance with legal
requirements and legislation, public accounting
performance, qualifications and independence,
and the performance of the internal audit function.
The main activities during this year are as follows:
1.Financial Statement
Komite mengkaji Laporan Auditor Independen
kuartalan dan tahunan yang diserahkan oleh
Direksi, dan memeriksa laporan tahunan dan Laporan Auditor Independen sebelum dipublikasikan
Independent Auditor’s review committee quarterly
and annual reports submitted by the Board of Directors, and examine the annual report and the
Independent Auditor’s Report before published.
2. Audit Laporan Keuangan Tahunan
KAP Purwantono, Suherman & Surja (Ernst &
Young) mendiskusikan dengan Komite Audit mengenai lingkup dan hasil audit Laporan Auditor
Independen tahunan, dengan menggarisbawahi
beberapa permasalahan penting yang telah dibahas bersama manajemen. Laporan-laporan mereka mencakup permasalahan akuntansi, tata kelola
dan pengendalian dan pengembangan akuntansi.
2.Annual Report Audit
Public Accountant Purwantono, Suherman & Surja
(Ernst & Young) discuss with the Audit Committee
regarding the scope and results of the Independent
Auditor’s Annual audit, by highlighting some important issues that have been discussed with management. Their reports covering accounting issues, governance and control and accounting development.
Modern Internasional Annual Report 2010 I Modern Internasional Laporan Tahunan 2010 I Tata Kelola Perusahaan I Good Corporate Governence I
3. Manajemen Resiko dan Pengendalian Internal
Perusahaan
Komite mengkaji seluruh pendekatan yang dilakukan oleh Perseroan mengenai pengelolaan dan pengendalian resiko, serta proses
manajemen resiko dan penyampaian kesimpulan, khususnya mencakup hal-hal berikut :
Tingkat pengungkapan dalam pelaporan
keuangan kuartalan;
Prinsip-prinsip dan keputusan-keputusan
akuntansi yang diterapkan untuk mempersiapkan Laporan Auditor Independen;
Laporan akhir tahun oleh akuntan publik
tentang status pengelolaan dan pengendalian resiko serta tindakan manajemen;
Laporan Direksi tentang resiko dan pengaman bisnis, jaminan positif tentang pengendalian operasi, kebijakan korporasi,
kepatuhan terhadap kebijakan Perseroan.
Meneliti ruang lingkup dan kecukupan
pemeriksaan, kewajaran biaya, kemandirian dan obyektifitas External Auditor.
3. Risk Management and Internal Control
of the Company.
The Committee examines all approach taken by the Company regarding the management and risk control and delivery of the conclusions, in particular include the following:
The level of disclosure in quarterly financial
reporting
The principles and accounting decisions adopted to prepare the Independent Auditor’s Report
Final annual report by public accountant offer
risk management and controls by management
Board of Directors report on business risks,
positive guarantee on operation control,
corporate policies, and level of compliance to
Company’s Articles of Association.
Examine scopes and eligibility of the assessment, costs, independency, and the objectivity, of External Auditor
INTERNAL AUDIT
INTERNAL AUDIT
Dalam melakukan pengawasan internal untuk
memastikan efektifitas pengendalian internal pengelolaan operasional, Direksi Perseroan dibantu
oleh Internal Audit. Hasil pemeriksaan dari Internal Audit disampaikan kepada Direksi sebagai
masukan dalam melakukan peningkatan efektivitas pengendalian internal yang diperlukan serta
melakukan follow up atas implementasinya. Internal Audit secara berkala melaksanakan fungsinya
melalui pemeriksaan ke seluruh cabang dan departemen berdasarkan skala prioritas resiko. Secara garis besar, terdapat peningkatan terhadap
pengendalian internal khususnya untuk cabangcabang dan gerai – gerai Convenience Store
7-Eleven terlihat pada hasil audit 2010 yang semakin baik dibanding tahun sebelumnya. Internal Audit juga memberikan laporan tiga
bulanan kepada Komite Audit atas hasil audit
disertai upaya perbaikannya. Setiap awal tahun
Internal Audit menyusun program kerja yang diselaraskan dengan program kerja Komite Audit.
In conducting internal controls to ensure the
effectiveness of internal control operational
management, the Board of Directors is assisted by Internal Audit. The assessment of Internal Audit submitted to the Board as input for
enhancing the effectiveness of internal control as well as follow up of its implementation.
Internal Audit periodically carry out its functions through an examination into all branches and departments based on risk priorities.
Broadly speaking, there are improvements to
internal controls, particularly for branches and
Convenience Stores 7-Eleven seen in the 2010
audit results better than the previous year.
Internal Audit also provides quarterly reports
to the Audit Committee together with its improvement. Beginning of each year the Internal Audit work program that is aligned with
the work program of the Audit Committee.
AKUNTAN PUBLIK
PUBLIC ACCOUNTANT
Kantor Akuntan Publik (KAP) yang memeriksa
Laporan Auditor Independen Perseroan tahun
buku 2010 adalah KAP Purwantono, Suherman
& Surja (Ernts & Young). Sejak perseroan menjadi perusahaan publik KAP ini telah mengaudit Laporan Auditor Independen perusahaan selama 19 (sembilan belas) tahun berturut-turut.
Penunjukan KAP tersebut berdasarkan RUPS
tahunan yang diadakan pada Juni 2010 dengan kriteria pemilihan yaitu harga, pengalaman audit di perusahaan terbuka dan BUMN
serta berafiliasi dengan KAP luar negeri.
Proses audit tahun buku 2010 perseroan telah
dilakukan sesuai dengan standar auditing yang
berlaku dan KAP telah mengeluarkan pendapat
wajar tanpa pengecualian sesuai dengan Laporan
No.RPC-786/PSS/2011 tertanggal 25 Maret 2011.
Public Accounting Firm, which examined the
Independent Auditors’ Report the company fiscal year 2010 is Public Accountant Purwantono,
Suherman & Surja (Ernts & Young). Since the company became a public company,this Public Accountant has audited the company’s Independent
Auditor’s Report for 19 (nineteen) years in a row.
The appointment of Public Accountant was
based on AGM of shareholders held in June 2010
with the selection criteria such as price, experience in auditing public companies and stateowned and foreign-affiliated accounting firm.
The process of auditing the financial year 2010 of
the company has performed in accordance with applicable auditing standards and Public Accountant
has issued an unqualified opinion in accordance with
No.RPC-786/PSS/2011 report dated March 25, 2011
Jakarta, 30 Desember 2010
KOMITE AUDIT
Jakarta, 30 December 2010
AUDIT COMMITTEE
I Laporan Komite Audit I Audit Commitee Activity Report I Modern Internasional Annual Report 2010 I Modern Internasional Laporan Tahunan 2010
35
36
Modern Internasional Annual Report 2010 I Modern Internasional Laporan Tahunan 2010
Laporan
Aktifitas Bisnis
Business Activity Report
Perseroan dan Anak Perusahaan di tahun 2010 fokus pada bisnis Convenience Store 7-Eleven melalui konversi ritel fotografi menjadi sebuah konsep gabungan gerai Convenience Store 7-Eleven dan penambahan tempat baru dengan konsep kombinasi unik
yang menyediakan makanan dan minuman siap saji di samping convenience item lainnya serta mempertahankan bisnis Imaging
melalui fokus pada bisnis Industrial Imaging dengan lini produk Medical Imaging, Office Imaging dan Graphic Art.
The Company and its Subsidiaries in the year 2010 focused on business 7-Eleven Convenience Store through photography retail conversion into a
combination concept stores 7-Eleven Convenience Store and the additional new places with a unique combination concept that provides fresh food
and beverages beside other convenience items and also maintaining the Imaging business which was focused on Industrial Imaging business with its
various products such as Medical Imaging, Office Imaging and Graphic Art.
37
PT Modern PutraIndonesia
PT Modern PutraIndonesia sebagai salah satu
anak perusahaan Perseroan yang bergerak di
bisnis jaringan Convenience Store 7-Eleven.
PT Modern PutraIndonesia as one of subsidiary companies engaged in the business of
7-Eleven Convenience Store chain.
7-Eleven Indonesia sudah merayakan hari
jadi yang pertama pada tahun 2010 tepat
pada tanggal 7 November. Selama setahun
periode operasionalnya, 7-Eleven berhasil
mengembangkan gerai – gerainya mencapai
gerai ke 21 pada akhir Desember 2010 dengan total penambahan 20 gerai di tahun 2010.
7-Eleven Indonesia was celebrating its first anniversary in 2010 precisely on November 7th. During
the operational period of a year, 7-Eleven managed
to develop its 21st outlet at the end of December
2010 with a total additional of 20 outlets in 2010.
Dengan konsep kombinasi unik sebagai pusat makanan siap saji dan convenience item lainnya yang
beroperasi 24 jam dan didukung dengan penawaran
produk-produk yang hanya ada di gerai 7-Eleven
seperti minuman beku berkarbonasi Slurpee,
e Big
Bite Hot Dog, minuman bersoda Gulp,
p minuman
panas Café Selectt dan
d makanan dan minuman segar dengan mengusung merk 7-Fresh
h seperti
s
Fresh
Bakery, Rice Bowl, Salad, Pudding dan beragam
makanan dan minuman lainnya, ditambahkan lagi
dengan pengalaman swalayan konsumen, menjadikan gerai Convenience Store 7-Eleven sebuah bisnis
baru yang bisa diterima pasar di Jakarta, Indonesia.
With a unique combination as the center of freshfood and bevarages besides other convenience
items that served 24 hours and supported by products that only available in 7-Eleven outlet such as
frozen carbonate Slurpee,
e Big Bite Hot Dog, Soda
drinks Gulp, hot drinks Café Selectt and
a fresh food
& drink with a brand 7-Fresh
h like Fresh Bakery, Rice
Bowl, Salad, Pudding and other food & beverage,
more over the expertise of customer’s self service
that made 7-Eleven Convenience Store a new business that highly acceptable in Jakarta, Indonesia.
Convenience Store 7-Eleven menjadi destinasi
untuk semua segmen, mulai dari anak-anak, keluarga, profesional dan mayoritas disukai oleh
generasi muda di mana 65% dari pengunjung
adalah dari usia 15 sampai dengan 29 tahun,
dan 60% adalah wanita. Melalui fasilitas meja
d
dan kursi, lahan parkir yang besar, layanan grada
tiss internet via Wifi serta produk yang berkualitas
dan
n terjangkau dengan lokasi yang terletak pada
tem
mpat-tempat strategis yang mudah dijangkau
menjadikan Convenience Store 7-Eleven bukan
sekedar tempat mencari makanan dan minuman,
tetapi juga menjadikannya tempat untuk berkumpul, tempat melepaskan diri dari kesibukan serta
menjadikannya sebagai tempat untuk saling bertemu dengan rekan- rekan mereka satu sama lain.
7-Eleven Convenience Store become a destination
for all segments, ranging from children, families,
professionals and majority favored by the young
generation, which consisted of 65% age 15-29 yrs,
60% are women. Through its dine in facility, wider
parking space, free Wi_Fi and quality products with
affordable price and stratetegic location within
reached has made the 7-Eleven Convenience Store
is not just a place to buy fresh food and beverages,
but also makes it as a meeting point, escape from a
hectic day and a place to meet with their colleagues.
Convenience Store 7-Eleven mampu mengambil
hati masyarakat Jakarta di mana mereka menjadikannya tempat kunjungan favorit nomor satu di
38
Modern Internasional Annual Report 2010 I Modern Internasional Laporan Tahunan 2010
7-Eleven Convenience Store is able to capture the
heart of Jakartans where they made it the number one favorite place within the existing retail
players. This phenomenon could be seen from
the interest of consumers in each outlet with
a significant extraordinary sales performance .
“Memberikan apa
yang konsumen
butuhkan, dimana
pun dan kapan pun
mereka
membutuhkannya”
Provide what
customers need,
wherever and
whenever they
need it
tengah persaingan dengan pemain-pemain retail
yang ada. Fenomena ini bisa dilihat dari animo
konsumen di masing-masing gerai yang luar biasa
dengan penjualan per toko yang cukup signifikan.
Rangkaian strategi dan rencana kerja sudah diformulasikan, dianalisa, diperbaiki dan dikembangkan oleh tim anak perusahaan ini sebagai
pengembangan dari supervisi dan pengalaman industri ritel berkelas global dari 7-Eleven Inc untuk
mencapai pertumbuhan gerai-gerai Convenience
Store 7-Eleven yang meyakinkan di Indonesia.
Filosofi pendiri Convenience Store 7-Eleven,
Joe C. Thompson pada tahun 1927 di mana beliau menyatakan untuk “Memberikan apa yang
konsumen butuhkan, dimana pun dan kapan
pun mereka membutuhkannya” sudah menjadi fokus utama bisnis Convenience Store
7-Eleven di seluruh dunia termasuk di Indonesia.
Inovasi dan pengembangan produk dan
layanan,
diikuti
dengan
mengembangkan apa yang dibutuhkan konsumen menjadi fokus utama departemen Merchandising.
Empat rasa baru minuman beku berkarbonasi
Slurpee, enam rasa baru dari Big Bite Hotdog, dan
begitu banyaknya variasi produk-produk makanan segar 7-Fresh diluncurkan untuk memenuhi
kebutuhan konsumen dari gerai Convenience
Store 7-Eleven di Indonesia. Rangkaian peralatan baru ditambahkan di dalam gerai untuk bisa
melayani konsumen dengan kualitas yang terbaik walaupun pada jam ramai pengunjung.
Perseroan juga berkomitmen untuk melakukan
investasi besar pada pengembangan sumber
daya manusia, riset dan pengembangan makanan dan minuman, pemasaran, serta pembangunan infrastruktur mulai dari infrastruktur gerai
di lokasi-lokasi strategis, sistem teknologi informasi, Combined Distribution Center, serta Fresh
Food Commisary yang tepat sasaran untuk menjadikan 7-Eleven mampu melayani bukan hanya sekedar kebutuhan konsumen namun juga
mampu menjamin memberikan produk dan
layanan yang berkualitas tinggi dan sehat.
Operation Excellence menjadi target fokus utama
tim operasional untuk mampu melampaui harapan konsumen setiap saat ketika mereka mengunjungi gerai Convenience Store 7-Eleven. Melalui
Retail Initiative, tim operasional mempelajari dan
The series of strategies and action plans are formulated, analyzed, revised and developed by a team
of this Subsidiary as supervision and development of retail industry experience global class of
7-Eleven Inc. to achieve growth of outlets 7-Eleven
Convenience Store is convincing in Indonesia.
The founder’s philosophy of 7-Eleven Convenience Store, Joe C. Thompson in 1927 in which
he stated “Provide what customers need, wherever and whenever they need it” has become the
main focus of business 7-Eleven Convenience
Store across the world including Indonesia.
Innovation
and
development
of
products and services, followed by development
based on what consumers need to be the
main focus of Merchandising department.
Four new flavor frozen carbonated drink Slurpee,
six new flavors of the Big Bite
e hotdog, and so
much variety of fresh products 7-Fresh was
launched to meet the needs of consumers from the
stores 7-Eleven Convenience Store in Indonesia.
The series of new equipment were added in
the booth to serve customers with the best
quality including high traffic visitor’s time.
The Company also committed to generate a
major investment in human resources management, research and development for food & beverages, marketing, infrastructure development
from outlets in strategic location, information
and technology system, Combined Distribution
Center, as well as the suitable Fresh Food Commisary that will enable 7-Eleven to serve not only
customer’s need but also constantly provide a
healthy and high quality products and services.
Operation Excellence became the main focus of
the target operational teams to be able to exceed customer expectations every time when
they visit stores 7-Eleven Convenience Store.
Through the Retail Initiative operational teams
learn and apply the ability to identify consumer
needs and track changes relentless consumers to always meet the needs of consumers.
Each product management is conducted by evaluating the level of individual achievement - into the
main application to meet the needs of consumers.
Through its 5 business fundamentals include providing good value for consumers, accurate range
and varieties of product assortment which would
Modern Internasional Annual Report 2010 I Modern Internasional Laporan Tahunan 2010
39
mengaplikasikan kemampuan mengidentifikasi
kebutuhan konsumen dan mengikuti perubahan konsumen yang tiada henti untuk selalu
memenuhi kebutuhan para konsumen tersebut.
Manajemen produk per produk dengan mengevaluasi tingkat pencapaian masing-masing
produk menjadi aplikasi utama untuk memenuhi
kebutuhan konsumen. Melalui 5 fundamental bisnis meliputi penyediaan produk yang bernilai kepada konsumen, menyediakan lini variasi produk
yang akurat, pelayanan yang cepat dan bersahabat, penawaran produk dan layanan berkualitas tinggi, dan menciptakan lingkungan yang
nyaman dan aman untuk konsumen, menjadi
fundamental utama bagi tim operasional untuk
memberikan lebih dari yang konsumen harapkan.
Diharapkan dengan mengusung kepemimpinan
dari level yang paling bawah melalui metode Servant Leadership yang berfokus pada konsumen,
tim 7-Eleven mampu memberikan layanan terbaik yang tepat sasaran sesuai dengan kebutuhan konsumen dan komunitas di sekitar gerai.
Interaksi dan jangkauan kepada konsumen melalui kegiatan pemasaran dan aktivitas promosi telah
dilakukan secara berkesinambungan untuk memperkuat posisi gerai Convenience Store 7-Eleven
Indonesia sebagai sebuah level baru dari Convenience Store. Berbagai aktivitas yang variatif dan
unik dilakukan tim pemasaran dengan berfokus
pada konsumen dan komunitas-komunitas yang
ada melalui promosi paket penjualan, kegiatan
sponsor untuk komunitas, pentas musik regular
di gerai-gerai Convenience Store 7-Eleven serta
kegiatan-kegiatan peduli sosial seperti kerjasama dengan UNICEF untuk kepedulian terhadap
korban bencana alam Merapi & Mentawai dilakukan secara berkesinambungan untuk menjangkau konsumen untuk mengenal lebih dekat
gerai Convenience Store 7-Eleven di Indonesia.
Sebuah kegiatan berskala besar pun dilakukan oleh
tim pemasaran dengan mengadakan “Big Bite &
Slurpee Challenge”
en
dalam bentuk kompetisi besar
makan BigBite H
Hotdog
g dan minum minuman beku
berkarbonasi Slurpee yang berlaku di seluruh geraigerai Convenience Store 7-Eleven di Jakarta Raya
yang diadakan pertama kali di Indonesia dalam
rangka meramaikan perayaan hari jadi yang pertama. Kompetisi ini pun mendapatkan sambutan yang
antusias dan respon yang sangat positif dari pasar.
Melalui kerjasama bersama label musik, media
partner, serta komunikasi agresif via jaringan social
media seperti Twitter, Facebook, Yahoo Koprol, dan
lainnya menciptakan berbagai event dan komunikasi yang sangat efektif namun efisien dari segi
biaya. Seluruh kegiatan-kegiatan yang dilakukan
tim pemasaran ini pun mampu memberikan kesuksesan yang luar biasa sehingga gerai Convenience
Store 7-Eleven mampu menjadi destinasi pilihan
utama konsumen dan komunitas bukan hanya
40
Modern Internasional Annual Report 2010 I Modern Internasional Laporan Tahunan 2010
change according chaging consumer needs, great,
fast and friendly services, high quality products offering and safe environments for consumer, a 5 key
fundamental to the operational team to provide
more than the consumers expectation. is by carry
on the leadership from the lower level through the
Servant Leadership method, which focuses on the
consumer, the 7-Eleven team is able to provide their
best service right on target according to the consumers need and communities around the outlets.
Interaction and reaching the consumers through
the marketing and promotional activities has been
developed continuously to strengthen the position of outlets 7-Eleven Convenience Store Indonesia as a new level of Convenience Store. Various activities carried out and unique marketing
team with a focus on consumers and communities
around through promotion of the sales package,
sponsorship activities for the community, regular
musical performances in stores 7-Eleven Convenience Store and other activities such as social
program in collaboration with UNICEF to care for
victims of natural disasters Merapi & Mentawai has
been conducted to reach consumers to know better the 7-Eleven Convenience Store in Indonesia.
A largescale activities have been undertaken by the
marketing team by conduct a “Big Bite & Slurpee
Challenge” in a BigBitee hotdog
h
eating competition
and frozen carbonated Slurpee drink competition
applicable in all outlets - stores 7-Eleven Convenience
Store in Jakarta that was first held in Indonesia in
order to celebrate its first anniversary celebration.
This competition got an enthusiastic welcome
and a very positive response from the market.
Through a partnership with music labels, media
partners, and aggressive communication via social
media networks like Twitter, Facebook, Yahoo Koprol, and others to create a variety of events and
communications that are very effective but cost
efficient. All activities done by the marketing team
was also able to provide exceptional success so
stores 7-Eleven Convenience Store could become
the chosen destination of consumers and the
community not only to fulfill their physical needs,
but also to satisfies their psychological needs.
The Company also made investments in infrastructure to support the best service to consumers and
convenience stores operating in 7-Eleven Convenience Store. Through partnerships with world-class
logistics services “DHL” to manage and operate the
system, logistics and warehousing, the company
also built a Combined Distribution Center (“CDC”) to
integrate the delivery from supplied various Convenience Store 7-Eleven outlets to the needs of future.
While for Information Technology infrastructure,
7-Eleven conducted a partnership with “NEC”
and “Nomura Research Institute (NRI)”, to con-
untuk memenuhi kebutuhan fisik, namun juga
untuk memenuhi kebutuhan psikologis mereka.
Perseroan juga melakukan investasi infrastruktur untuk mendukung layanan terbaik kepada
konsumen dan kemudahan operasional di gerai
Convenience Store 7-Eleven. Melalui kemitraan
dengan layanan logistik berkelas dunia “DHL” untuk mengatur dan mengoperasikan sistem logistik dan pergudangan, perseroan juga membangun Combined Distribution Center (“CDC”) untuk
mengintegrasikan pengiriman dari para pemasok
untuk melayanai gerai-gerai Convenience Store
7-Eleven hingga kebutuhan di masa mendatang.
Sedangan
untuk
infrastruktur
Teknologi Informasi, 7-Eleven melakukan kemitraan dengan pihak “NEC” dan Nomura Research Institute (“NRI”), untuk melanjutkan
pengalaman terbaik dari 7-Eleven Internasional.
Lokasi yang baik adalah kunci keberhasilan untuk mayoritas bisnis retail. Tim Real Estate dilatih untuk bisa mengindentifikasi lokasi terbaik untuk dijadikan gerai Convenience Store
7-Eleven. Area pemasaran yang terbaik di mana
bisa menyediakan arus konsumen dari area perumahan, sekolah, universitas, apartemen, perkantoran, pom bensin, dan sebagainya telah
diidentifikasi dan disurvey mendetil untuk mendapatkan jaminan tempat terbaik untuk dikonversi menjadi gerai Convenience Store 7-Eleven.
Beberapa konversi juga dilakukan pada geraigerai ritel Fuji Image Plaza menjadi sebuah
konsep kombinasi layanan gerai Convenience
Store 7-Eleven dan ritel layanan fotografi.
Dengan dukungan dari pengalaman berkelas global principal 7-Eleven Inc. melalui pelatihan serta
kunjungan rutin dari tim 7-Eleven Inc. Anak Perusahaan menerapkan berbagai strategi dan sistem
baik dari sisi sumber daya manusia, operasional,
pengembangan produk dan layanan, pemasaran,
infrastruktur, serta pengembangan lokasi dengan
tujuan utama untuk memberikan layanan yang terbaik berkelas global kepada konsumen di Indonesia.
tinue the best expertise of 7-Eleven International.
A good location is the key to success for the majority of retail business. Real Estate Team are
trained to be able to identify the best location
to become a 7-Eleven outlet. The best marketing area which draw more consumer’s traffic
from the residential areas, schools, universities,
apartments, offices, gas stations, and so on that
has been identified and surveyed to obtain detailed guarantee as the best place to be converted into 7-Eleven Convenience Store outlet.
Some conversions are also done at Fuji Image Plaza outlet became a concept of service combination between 7-Eleven Convenience Store and retail photography service.
With the support of global-class experience principal 7-Eleven Inc. through training and regular visits
from the team of 7-Eleven Inc.. Subsidiaries implemented various strategies and systems in terms of
human resources, operations, product development
and services, marketing, infrastructure, and development sites with the main objective to provide best
global class services to the Indonesian consumers.
In the year 2011, the subsidiary will focus on developing new aggressive outlets in Jakarta area.
Along with this development, the Company
also develop infrastructure to support aggressive growth outlets, through a development automation data systems Combined Distribution
Center and Fresh Food Commissary and Bakery
to anticipate the needs of outlets in the future.
In addition, the Company will also develop
the best human resources quality to meet
the needs of the best services to consumers.
Di tahun 2011, anak perusahaan akan fokus
untuk mengembangkan gerai-gerai baru dengan agresif untuk kawasan Jakarta Raya. Seiring dengan pengembangan tersebut, Perseroan juga akan mengembangkan infrastruktur
untuk mendukung pertumbuhan gerai yang
agresif melalui pengembangan sistem automasi
data dan pembangunan Combined Distribution
Center dan Fresh Food Commissary dan Bakery untuk kebutuhan gerai-gerai mendatang.
Di samping itu Perseroan juga akan
mengembangkan
sumber
daya
manusia berkualitas untuk memenuhi kebutuhan pelayanan terbaik kepada konsumen.
Modern Internasional Annual Report 2010 I Modern Internasional Laporan Tahunan 2010
41
Medical Imaging System
fokus menyediakan
produk X-Ray lm
dan equipment
FujiFilm Computed
Radiography, X-Ray
unit Shimadzu serta
Hologic Insight
Surgical Mini C-Arm
untuk kebutuhan
Rumah Sakit dan
klinik
focus on providing
products X-Ray lm and
equipment
FujiFilm
Computed Radiography,
X-Ray unit of Shimadzu
and Hologic Insight
Surgical Mini C-Arm to
the needs of hospitals
and clinics.
42
Divisi Medical Imaging tetap menjadi fokus
pengembangan bisnis dari Perseroan yang konsisten mengikuti arah perubahan dan perkembangan dari pasar khususnya di Industri alat
kesehatan dengan fokus menyediakan produk
X-Ray film dan equipment FujiFilm Computed
Radiography, X-Ray unit Shimadzu serta Hologic
Insight Surgical Mini C-Arm untuk kebutuhan Rumah Sakit dan klinik. Pertumbuhan populasi Rumah Sakit dan Laboratorium Klinik memberikan
dorongan permintaan sejumlah alat kesehatan
untuk kebutuhan Rumah Sakit dan Laboratorium
Klinik tersebut baik baru ataupun yang memerlukan pembaharuan alat kesehatan, telah memberikan andil bagi divisi Medical Imaging dalam
memberikan kontribusi pertumbuhan penjualan
yang cukup baik bagi perseroan di tahun 2010.
Division of Medical Imaging remains the focus
of business development of the Company who
consistently follow the direction of change and
development of the market particularly in the
medical device industry with a focus on providing products X-Ray film and equipment FujiFilm Computed Radiography, X-Ray unit of
Shimadzu and Hologic Insight Surgical Mini
C-Arm to the needs of hospitals and clinics.
Hospital population growth and Clinic Laboratories boost numbers of medical devices demand to fulfill the needs of the new Hospital and
Clinic Laboratories or the hospital that need to
renew their medical devices, has contributed
to the Medical Imaging division to contribute
a great sales number to the Company in 2010.
Perseroan dan Divisi khususnya mengambil beberapa langkah taktis untuk strategi
yang dilakukan dalam menghadapi dinamika
pasar dan persaingan usaha yang ketat, yaitu:
Company and Division in particular take tactical
steps to the strategy undertaken in the face of
market dynamics and tight competition, namely:
Pendekatan pada berbagai organisasi terkait
seperti PDSRI (Perhimpunan Dokter Spesialis Radiologi Indonesia), PARI (Perhimpunan
Radiografer Indonesia), ARSADA (Asosiasi
Rumah Sakit Daerah), PERSI (Perhimpunan
Rumah Sakit Seluruh Indonesia), IDI (Ikatan
Dokter Indonesia) yaitu dengan turut aktif dalam berbagai kegiatan yang diadakan
oleh organisasi baik berupa pameran, presentasi, penyediaan demo alat dan lainnya.
Approach on various related organizations such
as PDSRI (Radiology Specialist Doctors Association of Indonesia), PARI (Radiografer Association of Indonesia), ARSADA (Regional Hospital
Association), PERSI (All-Indonesia Hospital Association), IMA (Indonesian Medical Association)
and to participate actively in various activities
held by the organization such as exhibitions,
presentations, equipment demo and others.
Modern Internasional Annual Report 2010 I Modern Internasional Laporan Tahunan 2010
Dukungan langsung ke para Pelanggan Rumah Sakit dan Laboratorium Klinik dalam
kegiatan yang mereka lakukan seperti seminar produk, workshop, ataupun kegiatan
yang sifatnya berkaitan dengan ruang lingkup bisnis yang Perseroan dan Divisi jalankan.
Penggunaan Digital Advertising menggunakan web internal Perseoran untuk memberikan update informasi dan produk yang berguna bagi para pencari informasi lewat media
internet seperti Informasi produk, kegiatan,
produk baru, solusi alat kesehatan dan lainnya.
Pendekatan langsung ke Pelanggan dan calon
Pelanggan yang membutuhkan alat kesehatan
dari Perseroan dan Divisi dengan melakukan
Presentasi dan Demo on site pada setiap kesempatan dan jadwal yang ditentukan, serta
membangun hubungan yang terus menerus
untuk menggali kebutuhan yang tepat bagi
calon konsumen dan menyediakan solusi
bagi efektifitas kinerja operasional mereka.
Pendekatan ke konsumen untuk memberikan informasi produk, produk baru dan
Solusi alat kesehatan melalui media-media
terkait dengan industri alat kesehatan seperti Hospital News & Pharma, Infomedia
Hospital and Health Directory – Yellow Pages, Direktori PERSI, dan media lain terkait.
Melakukan kolaborasi bersama partner
peralatan medikal lain untuk bisa memberikan solusi terintegrasi untuk para Pelanggan dan
calon Pelanggan potensial
Direct support to the Hospital and Clinical
Laboratories in their activities like the product
seminars, workshops, or activities that are related to the Company’s business scope or division.
The application of Digital Advertising uses
an internal website of the Company to provide updated information and products that
are useful for information seekers through
the Internet media such as product information, events, new products, health
device solutions and other equipment.
Direct approach to customers and prospective
customers that need a medical equipment from
the Company or Division by conducting on-site
presentation and demo at every opportunity and
appointed schedule, as well as building a continuous relationships to explore the right need for
the potential customers and provide solutions
for effectiveness their operational performance.
Approaching the consumer to provide product information, new products and medical
equipment solutions through media-related
industries such as medical equipment Hospital News & Pharma, Infomedia’s Hospital and Health Directory - Yellow Pages, Directory of PERSI, and other media-related.
Conducting a joint collaboration with other
medical partners in order to provide integrated
solutions for the customers and potential
customers.
Strategi ini yang akan terus dilakukan oleh Divisi
medical Imaging demi menjaga kelangsungan
bisnis Perseroan dan terus menjadi pemimpin di
pasar industri alat kesehatan bidang Radiologi.
This strategy will continue to be done by the Division
of Medical Imaging in order to maintain continuity
of our business and continue to be the market leader
in the field of radiology medical equipment industry.
Tahun 2011 adalah tahun yang penuh tantangan
dan kesempatan bagi Perseroan dan Divisi Medical Imaging khususnya, guna mengahadapi itu semua Perseoran dan Divisi akan terus menyediakan
berbagai produk, layanan, dan solusi baik untuk
Rumah Sakit ataupun Laboratorium Klinik terkait
dengan Principal yang handal dari FujiFilm dan
Shimadzu seperti FCR (FujiFilm Computed Radiography) System, Shimadzu X-Ray unit, PACS (Picture
Archiving and Communication System) Synapse
System, dan produk-produk baru untuk menunjang kebutuhan pasar di DR (Digital Radiography)
dengan FDR D-Evo System dari FujiFilm, kemudian
penyediaan alat FCR Prima System dengan hasil kualitas gambar yang tetap tejaga dan sesuai
kebutuhan, serta penyediaan alat yang mampu
memberikan analisa untuk pemeriksaan ekstrimitas yaitu Hologic Insight Surgical Mini C-Arm.
Semua ini dilakukan demi mencapai sasaran Perseroan dan selalu optimis menggapai peluang dan kesempatan untuk mengikuti arah perkembangan pasar untuk terus
menjadi “Total Radiology Solution Provider”.
The year 2011 will be a year full of challenges and
opportunities for the Company and the Division
of Medical Imaging in particular, to deal with it
and the Division will continue to provide various
products, services, solutions for both the Hospital
or Clinic Laboratories associated with a reliable
Principal of FujiFilm and Shimadzu such as FCR
(FujiFilm Computed Radiography) System, Shimadzu X-ray units, PACS (Picture Archiving and
Communication System), Synapse System, and
new products to support the needs of the market
in the DR (Digital Radiography) with FDR D-Evo
System from FujiFilm, then the provision of equipment FCR Prima System with the reliable picture
quality and as needed, and they provide a tool
that can provide analysis for examination of extremities of Hologic Insight Surgical Mini C-Arm.
All of this is done in order to achieve the Company’s objective and always to be optimistic
about reaching the opportunities and chances to follow the market trend to continue become a “Total Radiology Solution Provider”.
Modern Internasional Annual Report 2010 I Modern Internasional Laporan Tahunan 2010
43
PT Modern Data Solusi
Mengusung strategi yang lebih fokus dan agresif
di tahun 2010, Anak perusahaan ini difokuskan untuk mengusung divisi Office Imaging
yang memposisikan diri sebagai sebuah “Solution Provider” yang memberikan efisiensi biaya
dan ramah lingkungan serta fokus pada penjualan Multifunction Color Copier mampu membuahkan hasil yang cukup menggembirakan.
.
Dengan program marketing yang lebih menjemput pasar, divisi ini melakukan begitu banyak
pameran di lokasi perkantoran – perkantoran potensial. Dalam pameran tersebut konsumen bisa
melihat secara langsung demo produk di lokasi
pameran, bahkan mereka bisa secara langsung
mendapatkan kesempatan untuk melakukan
demo di kantor mereka dengan mesin yang ada.
di samping juga banyak dilakukan demo
mesin di Showroom RICOH di kantor pusat.
Divisi ini juga memberikan dukungan sebesar –
besarnya untuk konsumen, bukan hanya dalam
penyediaan solusi dokumen RICOH, namun juga
memberikan dukungan untuk program – program
internal konsumen yang mengusung tema lingkungan “Go Green” sesuai dengan fokus RICOH
Corporation sebagai perusahaan induk Global dengan mengusung visi “Your Office is the Part of the
Environtment”. Di samping itu divisi juga melakukan beberapa iklan di beberapa media cetak
yang memiliki segmen pembaca perkantoran.
44
Modern Internasional Annual Report 2010 I Modern Internasional Laporan Tahunan 2010
Carrying a strategy that is more focused and aggressive in the year 2010, this subsidiary was focused to
carry the Office Imaging division is positioning itself
as a “Solution Provider” that promotes cost efficient
and environmental friendly also focus on Multifunction Color Copier selling to generate great result.
With more marketing programs that meet
the market demand, this division has done so
many exhibitions at the potential office location. In the exhibition consumers could directly
see the product demos even get the chance to
conduct a demo at their office with an existing machine, also equipment demo that will be
conduct at the RICOH Showroom head office.
This division also provides big support for the
consumer, not only providing RICOH document
solutions, but also support the internal program carrying the “Go Green” theme in accordance with the focus of RICOH Corporation, as
the global mother company by carrying the vision “Your Office is the Part of the Environment”.
Also did some advertising in print media segment with their executive reader target.
Melihat tren yang ada, Perseroan melalui divisi Office Imaging memilih untuk melakukan beberapa fokus strategis sebagai berikut :
Looking at existing trends, the Company
through its Office Imaging division decided to
implement some strategical focus as follows
Memposisikan Anak perusahaan sebagai
sebuah “Document Solution Provider” yang
mampu memberikan dan ramah lingkungan.
Positioning the Subsidiaries as a “Document
Solution Provider” that is able to promote
cost efficiency and friendly environment.
Memperluas segmen produk dengan
fokus
mengembangkan
pasar
Multifunction Color Copier dan menambah lini produk berkecepatan tinggi.
Expanding product segment with a focus on
developing the Multifunction Color Copier
market and add high-speed product line.
Meningkatkan pertumbuhan channel distribusi dengan memfokuskan pengembangan
pada areal perkantoran potensial dengan
strategi yang lebih menjemput konsumen
Melakukan kegiatan promosi yang lebih menjemput konsumen seperti pameran dan demo produk
di lokasi perkantoran, meningkatkan kolaborasi
antar dealer dengan kegiatan dealer gathering, juga
memberikan dukungan kepada para dealer untuk
menjaring calon konsumen dengan mengadakan
acara Open House di lokasi dealer. Di samping itu
juga tetap melakukan kegiatan promosi Above The
Line yang selektif sesuai dengan target pasar divisi
Increase the growth of distribution channel by
focusing development on potential office area
with a strategy to cater the customer need.
Conduct more promotion activities such as exhibitions that cater customer’s need, demos at the
site offices, collaboration improvement among
dealers with dealerships gathering activities, also
provide support to its dealers to attract potential
customers by holding the Open House at the location of the dealer. In addition, also continue to
conduct Above The Line promotion that selectively
targeted the market in accordance with division.
memposisikan diri sebagai
sebuah “Solution Provider”
yang memberikan esiensi
biaya dan ramah lingkungan
positioned itself as a “Solution
Provider”, which provide cost
savings and environmentally
friendly
Modern Internasional Annual Report 2010 I Modern Internasional Laporan Tahunan 2010
45
Graphic Art Division
Seiring dengan perkembangan Teknologi Digital,
divisi Graphic Art fokus dengan menyediakan plate
dan mesin Computer to Plate (“CTP”) serta mesin
digital printing FujiFilm untuk industri percetakan
dengan target konsumen pada percetakan media, percetakan komersial, serta digital printing.
Seiring dengan industri yang ada, divisi Graphic Art melakukan berbagai perubahan dan
terobosan pada tahun 2010 sebagai berikut:
Along with the existing industry, a division of
Graphic Art made various changes and breakthroughs in the year 2010 as follows
Fokus pada penyediaan Plate dan mesin Computer
To Plate (“CTP”) dengan harga yang lebih ekonomis serta ramah lingkungan yang mampu memberikas solusi cost saving bagi industri percetakan
Focus by providing Plate and Computer To Plate
(“CTP”) equipment at a price that is more economical and environmentally friendly which has ability
to provide cost saving solution for printing industry.
Untuk Bisnis Digital Printing Press, divisi memutuskan untuk fokus mengembangkan lini produk mesin
wide format digital flatbed press Fujifilm Acuity yang
mampu mencetak di berbagai media unik seperti
acrylic, kayu, stainless steel, dan media cetak lainnya.
For Press Digital Business Printing, the division decided to focus on developing a wideformat product lines machine of digital flatbed press FujiFilm Acuity that able to print in
various unique medium such as acrylic, wood,
stainless steel and other printing medium.
Melakukan
restrukturisasi
organisasi
dengan menerapkan sistem direct distribution.
46
Along with the development of Digital Technology,
a business division of Graphic Art focus by providing plate and computer to plate (“CTP”) equipment
and FujiFilm’s digital printing machine for printing
industry with several costumer target such as media publisher, commercial printing, and also digital
printing.
Restructuring
plement
a
the
organization
to
imdirect
distribution
system.
Divisi
juga
melakukan
beberapa
aktivitas
untuk
mendukung
pengembangan bisnis Graphic Art sebagai berikut :
Division also conducts several activities to support Graphic Art business development as follows
Mengadakan demo on site dan workshop
rutin di beberapa kota besar di Indonesia seperti Jakarta, Denpasar dan Surabaya
Hold
routine
workshop
and
demo in some big cities in
such as Jakarta, Denpasar and
Aktif mengikuti beberapa pameran besar, diantaranya Pameran Solo Expo di bulan April 2010.
Actively
joined
several
major
exhibitions, including Solo Expo in April 2010.
Melakukan promosi above the line selektif namun efektif melalui media cetak
seperti
Print
pack
dan
Print
media.
Conduct a selective
the line promotion
dia such as print
Modern Internasional Annual Report 2010 I Modern Internasional Laporan Tahunan 2010
on
site
Indonesia
Surabaya.
yet effective Above
through print mepacks, Print media.
Dengan strategi tersebut, Perseroan mampu
memperoleh kepercayaan dari pelanggan - pelanggan besar seperti PT. Gramedia, Temprint
dan Jawa post serta pelanggan baru lainnya.
With this strategy, the Company is able to gain the trust
of customers - big customers such as PT. Gramedia,
Temprint and Jawa Post and other new customers.
Di tahun 2011, Perseroan optimis untuk mengembangkan bisnis Graphic Art ke arah yang lebih baik, didukung dengan kondisi ekonomi
global dan nasional yang sudah membaik
memberikan potensi pertumbuhan yang signifikan untuk pasar Graphic Art di Indonesia.
Untuk menghadapi tantangan pasar yang ada,
divisi memilih untuk menggunakan strategi pemasaran yang proaktif. Melalui strategi yang lebih
mendekatkan diri kepada konsumen, divisi akan
mengadakan berbagai aktivitas seperti gathering
dan demo mesin untuk para calon konsumen yang
dilakukan secara regular serta aktif mendukung
berbagai kegiatan - kegiatan yang diselenggarakan
oleh komunitas konsumen seperti PPGI (Persatuan
Perusahaan Grafika Indonesia), FGD (Forum Grafika
Digital),dan KOPI (Komunitas Printing Indonesia).
In 2011, the company optimistic to develop
Graphic Art business better, supported by global and national economic conditions that have
been improved to provide significant growth potential for the Graphic Arts market in Indonesia.
To face the existing market challenge, the division chose to use a proactive marketing strategy.
This strategy is much closer to consumers with a
variety of activities such as holding open houses,
gathering and demo machines for potential customers that are performed regularly, actively
supports a variety activities that are held by the
consumer community as PPGI (Association of Indonesian Graphic Company), FGD (Forum Grafika
Digital), and KOPI (Community Printing Indonesia).
fokus dengan
menyediakan
plate dan mesin
Computer to
Plate (“CTP”)
serta mesin
digital printing
FujiFilm
focus by providing
plate and Computer
to Plate (“CTP”)
equipment and
FujiFilm’s digital printing machine
Modern Internasional Annual Report 2010 I Modern Internasional Laporan Tahunan 2010
47
Digital Imaging Division
1.
48
Pengaruh perkembangan teknologi digital di tahun
2010 masih sangat mepengaruhi evolusi kebutuhan konsumen akan produk dan layanan fotografi.
The influence of digital technology in 2010 are
still affecting the evolution of consumer demand for photography. products and services
Menghadapi tantangan tersebut Perseroan
mengambil langkah strategis di mana di sektor ritel fotografi Perseroan melakukan konversi
ritel fotografi menjadi sebuah konsep gabungan dengan gerai Convenience Store 7-Eleven.
Facing this challenge the Company took a strategic step in the retail sector where The Company
converted the retail photography into combination outlet concept with 7-Eleven Convenience
Store.
Sedangkan dari sisi produk, Perseroan melakukan
transformasi fokus penjualan mesin cetak foto
berbasis Wet System menggunakan Siver Halide untuk kebutuhan Long Run bervolume cetak
tinggi menjadi fokus kepada solusi mesin cetak
foto berbasis Dry System menggunakan teknologi
Inkjet dan Dyesub untuk kebutuhan Short Run
bervolume cetak sedang dan rendah. Di Samping
itu Perseroan juga fokus untuk mengembangkan
produk – produk akhir dengan nilai lebih seperti
Photobook, Foto Studio serta fokus serta jajaran
lini produk kamera digital yang memprioritaskan pada lini produk kamera digital ekonomis.
In terms of products, the Company has transformed the focus of sales-based photo printing
machine using Siver Halide Wet System for the
Long Run needs high-volume printing to be focused on solution-based photo printing machine
Dry System using inkjet technology and Short Run
Dyesub to the needs of medium and low-volume
printing . On the Side, the Company also focus to
develop the product - the final product with added
value such as Photobook, Photo Studio and the
focus and range of digital camera product line
that prioritizes the low end digital camera product
Aktivitas pemasaran yang lebih fokus pada
konsumen pun aktif dilakukan di pasar
dan jaringan ritel fotografi Fuji Image Plaza dan Fujifilm Digital Imaging melalui berbagai paket penjualan dan promosi di toko.
Marketing activities are more focused on consumers were actively carried out in the market
and the retail network Fuji Image Plaza photography and FujiFilm Digital Imaging through a variety of sales packages and promotions in stores.
Melihat perubahan perilaku konsumen dari perkembangan teknologi digital yang akan terus terjadi
di masa mendatang, divisi berkomitmen untuk:
Looking at changes in consumer behavior from
the development of digital technology that will
happen in the future, the division is committed to:
Melakukan melakukan
konversi ritel fotografi menjadi sebuah konsep gabungan
dengan gerai Convenience Store 7-Eleven.
Modern Internasional Annual Report 2010 I Modern Internasional Laporan Tahunan 2010
1. Perform retail photography conversion to
become a unique combination with 7-Eleven
Convenience outlet.
2.
Fokus pada mesin cetak Dry System menggunakan teknologi Inkjet dan Dyesub untuk kebutuhan Short Run dengan volume cetak sedang dan
rendah.
2.
3.
Fokus mengembangkan produk akhir dengan
nilai tambah yang sesuai dengan perkembangan pasar.
3. Focus on developing the final product with
value added that adjusted to the market development.
4.
Fokus mengembangkan produk kamera digital
ekonomis.
4. Focus on developing low end digital camera
products.
Perseroan melakukan
konversi ritel fotogra
menjadi sebuah konsep
gabungan dengan
gerai Convenience Store
7-Eleven.
using inkjet and Dyesub technology for a Short
Run purpose with a medium and low printing
volume.
The Company
converted the retail
photography into
combination outlet concept
with 7-Eleven
Convenience Store.
Modern Internasional Annual Report 2010 I Modern Internasional Laporan Tahunan 2010
49
Voucher Isi Seluler
Pre Paid Cellular reload
Fokus pada pengembangan penjualan melalui gerai – gerai ritel
terutama jaringan Convenience Store 7-Eleven dan memelihara pasar
pada jaringan ritel Fuji Image Plaza, Fujilm Digital Imaging dan agen.
focusing on developing sales through retail outlets, especially tissue 7-Eleven Convenience Store
and maintain the market at the retail network Fuji Image Plaza, Fujilm Digital Imaging and agents.
50
Divisi Voucher Isi Ulang Selular di tahun 2010 fokus
pada pengembangan penjualan melalui gerai – gerai
ritel terutama jaringan Convenience Store 7-Eleven
dan memelihara pasar pada jaringan ritel Fuji Image
Plaza, FujiFilm Digital Imaging dan agen. Perseroan
juga melakukan pengkajian jalur distribusi yang
lebih selektif sehingga Perseroan bisa fokus pada
lini produk – produk yang lebih menguntungkan.
Pre Paid Cellular Reload Division in 2010 focusing on developing sales through retail outlets,
especially tissue 7-Eleven Convenience Store and
maintain the market at the retail network Fuji Image Plaza, FujiFilm Digital Imaging and agents.
The Company also reviews a more selective distribution channels so that the Company can focus on product line - a more profitable product.
Perseroan pun banyak melakukan kegiatan promosi yang dilakukan bersama dengan operator
di outlet – outlet penjualan seperti program hadiah langsung bersama Indosat, program promosi
berhadiah langsung bersama Telkomsel, Indosat
dan beberapa program promosi lainnya. Melalui program – program ini perseroan mampu
menjaring potensi pasar dari konsumen langsung di pasar ritel Convenience Store 7-Eleven.
The Company also did a lot of promotional activities conducted jointly with the operator at sales
outlets such as direct rewards program with Indosat, prize promotion programs directly with
Telkomsel, Indosat and several other promotional
programs. Through these programs the company is
able to capture the potential market for direct consumer retail market in 7-Eleven Convenience Store.
Di tahun 2011, Perseroan berkomitmen untuk
mengembangkan pasar telekomunikasi terutama melalui penambahan jaringan retail Convenience Store 7-Eleven disamping memelihara kinerja pada jaringan ritel Fuji Image Plaza,
FujiFilm Digital Imaging dan agen yang ada.
In 2011, the Company is committed to developing the telecommunications market, especially
through the addition of retail network of 7-Eleven
Convenience Store in addition to maintaining the
performance of the retail network Fuji Image Plaza, FujiFilm Digital Imaging and existing agents.
Perseroan pun memilih untuk melakukan strategi
pemasaran yang lebih agresif dan kreatif dengan
menggandeng para operator untuk bersama –
sama melakukan kegiatan promosi untuk mengembangkan pasar yang ada baik dari konsumen
lama maupun calon konsumen potensial lainnya.
The Company also chose to perform a more aggressive marketing strategy and creative by cooperating with operators to collectively - as a promotion to develop existing markets better than older
consumers as well as other potential prospects.
Modern Internasional Annual Report 2010 I Modern Internasional Laporan Tahunan 2010
Modern Internasional Annual Report 2010 I Modern Internasional Laporan Tahunan 2010
51
Laporan
Manajemen
Management Report
52
Modern Internasional Annual Report 2010 I Modern Internasional Laporan Tahunan 2010
Modern Internasional Annual Report 2010 I Modern Internasional Laporan Tahunan 2010
53
Laporan Manajemen
Management Report
Analisa
manajemen
Management
analysis
54
Analisa manajemen ini disajikan berdasarkan angka-angka Laporan Auditor Independen konsolidasi
Perseroan dan Anak perusahaan yang telah diaudit
oleh Kantor Akuntan Publik Purwantono, Suherman
& Surja dengan pendapat wajar tanpa pengecualian.
Management analysis is presented based on the
numbers of Independent Auditors of the Company
and its Subsidiaries’consolidated financial statement
which have been audited by the Public Accountants,
Purwantono Suherman & Surja in a qualified opinion.
Laporan Laba Rugi Konsolidasi untuk tahun yang
berakhir pada tanggal 31 Desember 2009 telah kami sesuaikan dengan tidak disertakannya
( tidak dikonsolidasi ) Laba Rugi PT Honoris Industry karena Perseroan telah menjual penyertaan
saham pada PT Honoris Industry yang bergerak
di bidang manufaktur kamera konvensional pada
tanggal 30 Desember 2009. Laporan Laba Rugi
Konsolidasi ini kami sebut sebagai Laporan Laba
Rugi Konsolidasi Proforma yang berakhir pada
tanggal 31 Desember 2009, laporan ini juga disusun oleh Kantor Akuntan Publik Purwantono,
Suherman & Surja ( dahulu bernama Kantor Akuntan Publik Purwantono, Sarwoko & Sandjaja ).
Data-data pertumbuhan selama 5 (lima) tahun
terakhir dapat dilihat pada ikhtisar Keuangan
yang merupakan bagian dari laporan tahunan ini.
Consolidated Statements of Income for the year
ended December 31, 2009 has been adjusted with
no inclusion (unconsolidated) income statement of
PT Honoris Industry because the company has sold
its investment in PT Honoris Industry ( Conventional Camera Manufacturer) on December 30, 2009.
Consolidated Statements of Income is referred to
as the ProForma Consolidated Income Statements
ended December 31, 2009, this report also prepared
by the Public Accountants, Purwantono, Suherman & Surja (formerly named the Office of Public
Accountants, Purwantono, Sarwoko & Sandjaja).
The growth data for 5 (five) years can be seen in Financial Highlights , which is part of this annual report
1.Pertumbuhan Penjualan Bersih
1. Net Sales Growth
Penjualan bersih pada tahun 2010 mencapai
Rp.733 milyar, terjadi penurunan sebesar -2,7% bila
dibandingkan dengan pencapaian penjualan pada
tahun 2009 sebesar Rp.753,4 milyar. Penurunan ini
terutama disebabkan oleh penurunan penjualan
produk film, kamera konvensional dan voucher
isi ulang selular secara signifikan. Perkembangan
teknologi digital seperti perkembangan teknologi
handphone juga turut memberikan kontribusi pada
penurunan penjualan produk Digital Imaging. Sedangkan secara total produk-produk Industrial Imaging seperti Medical, Graphic Arts dan Office Imaging ( Ricoh ) masih menunjukkan pertumbuhan .
Net sales in 2010 reached Rp.733 billion, a
decrease of -2.7% when compared to that
achieved sales in 2009 amounted to Rp.753,
4 billion. This decrease was mainly caused by
lower sales of conventional film, camera and
also mobile cellular refill voucher significantly.
The development of digital technologies such as
mobile phone technology also contributed to the
decline in sales of Digital Imaging products. While
the total Industrial Imaging products such as Medical Imaging, Graphic Arts and Imaging Office (Ricoh).
is still growing.
Modern Internasional Annual Report 2010 I Modern Internasional Laporan Tahunan 2010 I Laporan Manajemen I Management Report
Bisnis baru Anak perusahaan di bidang retail dengan mengusung brand 7-Eleven telah menunjukan
pertumbuhan yang cukup positif di tahun 2010
dengan kontribusi penjualannya sebesar 10%.
Perseroan dan Anak perusahaan melihat bahwa
konsep Toko 7-Eleven sebagai toko yang unik dan
menawarkan berbagai kenyamanan dan kebutuhan bagi pelanggannya dapat diterima dengan
baik oleh para pelanggan atau masyarakat di Jakarta dan sekitarnya, sehingga Perseroan dan Anak
perusahaan berkeyakinan bahwa bisnis 7-Eleven
ini akan menjadi kontributor utama dalam pertumbuhan penjualan di masa-masa selanjutnya.
2.Pertumbuhan Laba Usaha dan Laba Bersih
Laba usaha pada tahun 2010 mencapai Rp.47,4 milyar, naik sebesar Rp. 6,1 milyar bila dibandingkan
dengan Laba Usaha pada tahun 2009 sebesar Rp.
41,3 milyar. Hal ini menunjukkan kebijakan Perseroan dan Anak perusahaan untuk mengembangkan penjualan di divisi Industrial Imaging telah
memberikan dampak positif pada Laba Usaha, disamping itu pengendalian biaya operasional perusahaan secara efesien dan efektif melalui konversi
ritel fotografi ke konsep gabungan dengan gerai
Convenience Store 7-Eleven serta keberhasilan restrukturisasi biaya operasional seperti biaya sewa,
biaya listrik, dan biaya lainnya juga turut memberi andil dalam kenaikan Laba Usaha tahun 2010.
New business in retail subsidiary with carrying
brand 7-Eleven has shown some positive growth
in 2010 with a contribution of 10% of sales.
The Company and its Subsidiaries noticed that the
concept of 7-Eleven Convenience Stores is a unique
store that offers all the convenience and needs of its
customers. It was well received by customers or the
community in Jakarta and surrounding areas, so the
Company and its Subsidiaries are convinced that
7-Eleven Convenience Store business will become a
major contributor to their sales growth in the future.
2. The Growth of Operating Income
and Net Income
Operating income in 2010 reached Rp. 47, 4 billion,
an increase of Rp. 6,1 billion compared to operating
income in 2009 amounted to Rp 41, 3 billion. This
shows the policy of the Company and its Subsidiaries to develop sales in the Industrial Imaging division has a positive impact on operating income,
beside that to control operational cost efficiently
and effectively through the conversion of photography retail outlets with combination concept with
7-Eleven Convenience Store as well as the success
of restructuring operational costs such as rental
costs, electricity costs, and other costs also contributed to the increase in operating income in 2010.
Sedangkan Laba Bersih pada tahun 2010 sebesar
Rp.41,9 milyar, yang berarti naik sebesar Rp.23,7
milyar bila dibandingkan dengan Laba Bersih
pada tahun 2009 sebesar Rp. Rp.18,2 milyar.Kenaikan laba bersih ini merupakan hasil dari strategi
Perseroan dan Anak Perusahaan untuk fokus pada
produk-produk bermargin tinggi dan strategi untuk menutup toko dan unit bisnis yang tidak menguntungkan. Di samping itu, kebijakan Perseroan
dan Anak perusahaan untuk menjual sebagian
aset perusahaan (tanah dan bangunan) yang tidak
produktif telah membukukan laba penjualan aset
tetap pada tahun 2010 sebesar Rp. 34,8 milyar.
Pada saat yang bersamaan kebijakan Perseroan dan Anak perusahaan untuk melakukan
restrukturisasi pinjaman bank pada tahun 2010
juga telah memberikan andil dalam pengendalian biaya bunga. Laba penjualan aset tetap dan
biaya bunga yang terkendali merupakan faktor utama dari kenaikan Laba Bersih tahun 2010.
While Net Income in 2010 reached the amount of
Rp. 41, 9 billion, which means an increase of Rp. 23,
7 billion when compared with net income in 2009
amounted to Rp. Rp.18, 2 billion. The increase of
net income was a result of the strategy of the Company and its Subsidiaries to focus on high-margin
products and strategies to close the store and business units that are not profitable. In addition, the
policy of the Company and its Subsidiaries to sell
some company’s assets (land and buildings) that
are not productive has posted a gain on sale of
fixed assets in 2010 amounted to Rp.34, 8 billion.
At the same time the policy of the Company and
its Subsidiaries to restructure the bank loans
in 2010 has also contributed to control interest expense. Gain on sale of fixed assets and
interest expense under control is the main
factor of the increase in net income in 2010.
3.Pertumbuhan Jumlah Aset dan Jumlah Ekuitas
3. Growth in Total Assets and Total Equity
Jumlah aset pada tanggal 31 Desember 2010
adalah Rp.793,6 milyar, naik sebesar Rp.20,6 milyar atau 2,7 % dibandingkan dengan jumlah Aset
pada tanggal 31 Desember 2009 yang berjumlah
Rp. Rp.773,0 milyar. Peningkatan jumlah aset ini
terutama berasal dari kenaikan jumlah aset tetap
dan jumlah aset lancar. Kenaikan jumlah aset ini
terutama berasal dari investasi di bisnis 7-Eleven.
Jumlah Ekuitas pada tanggal 31 Desember 2010 adalah sebesar Rp.368,4 milyar naik
sebesar Rp.38,9 milyar atau 11,8% dibandingkan dengan jumlah Ekuitas pada tanggal 31
Desember 2009 yang berjumlah Rp.329,5 milyar dimana kenaikan tersebut disumbangkan
dari Laba Bersih Perseroan pada tahun 2010.
Total assets at 31 December 2010 was Rp.793,
6 billion, an increase of Rp.20, 6 billion or 2.7%
compared with total assets at 31 December 2009
which amounted to Rp. Rp.773, 0 billion. Increase
in total assets was primarily derived from the increase in the number of fixed assets and current
assets. The increase in total assets was primarily derived from investments in 7-Eleven business.
Total Equity at 31 December 2010 amounted
to Rp.368, 4 billion, an increase of Rp.38, 9 billion or 11.8% compared with the total Equity
at 31 December 2009 amounted to Rp.329,
5 billion which the increase was contributed from Company’s Net income in 2010.
I Laporan Manajemen I Management Report I Modern Internasional Annual Report 2010 I Modern Internasional Laporan Tahunan 2010
55
4.Likuiditas
4. Liquidity
Likuiditas adalah kemampuan perusahaan
n untuk memenuhi seluruh kewajiban jangka pendek
(kewajiban lancar) yang diukur dengan membandingkan jumlah aset lancar dengan jumlah
kewajiban lancar. Tingkat likuiditas konsolidasi
Perseroan dan Anak perusahaan pada tahun 2010
meningkat bila dibandingkan dengan tahun 2009.
Tingkat likuiditas tanggal 31 Desember 2010 dan
2009 masing-masing sebesar 183,3% dan 128,7%.
Liquidity is the company’s ability to meet all shortterm liabilities (current liabilities) is measured by
comparing current assets to total current liabilities.
The level of liquidity of the Company and its Subsidiaries in 2010 increased when compared with
the year 2009. The level of liquidity December 31,
2010 and 2009, respectively 183.3% and 128.7%.
5. Solvabilitas
5. Solvability
Solvabilitas adalah kemampuan perusahaan untuk memenuhi seluruh kewajibannya, yang diukur dengan membandingkan jumlah kewajiban
dengan jumlah asetnya ataupun membandingkan jumlah kewajiban dengan jumlah ekuitasnya.
Perbandingan antara jumlah kewajiban dengan
jumlah aset Perseroan dan Anak perusahaan pada
tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 masing-masing adalah 53,6% dan 57,4%, sedangkan perbandingan antara jumlah kewajiban dengan jumlah
ekuitas masing-masing adalah 115,4 % dan 134,6%.
Tingkat likuiditas dan solvabilitas yang lebih baik
pada tahun 2010 merupakan hasil dari restrukturisasi pinjaman bank serta kebijakan Perseroan untuk
menjual aset yang tidak produktif di mana sebagian
hasil penjualan tersebut digunakan untuk melunasi
hutang – hutang Perseroan dan Anak perusahaan.
Angka persentase yang semakin rendah menunjukan tingkat solvabilitas yang lebih baik, yang
berarti kemampuan Perusahaan untuk memenuhi seluruh kewajibannya semakin baik.
Solvability is the ability of companies to meet
all its liabilities, which is measured by comparing total liabilities to total assets or total liabilities compared with the amount of total equity.
Comparison between total liabilities by total assets of the Company and its Subsidiaries on December 31, 2010 and 2009, respectively 53.6%
and 57.4%, while the ratio between total liabilities
by total equity, respectively 115.4% and 134 , 6%.
The better level of liquidity and solvability in 2010
is the result of the restructuring of bank loans and
the policy of the Company to sell unproductive
assets where the proceeds were used partly to
pay off debts of the Company and its Subsidiaries
the lower of percentage show the better level of solvability, which means the Company’s
ability to meet all its liabilities is going better.
6. Imbal Hasil Ekuitas dan Investasi
6. Return on Equity and Investment
Imbal hasil Ekuitas (return on equity) adalah kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba
bersih melalui jumlah ekuitas yang dimilikinya,
yang diukur dengan membandingkan laba bersih dengan jumlah ekuitas. Tingkat imbal hasil
ekuitas Perseroan dan Anak perusahaan untuk
tahun 2010 dan 2009 adalah 11,4% dan 5,5%,
sedangkan tingkat imbal hasil investasi Perseroan dan Anak perusahaan masing-masing pada
tahun 2010 dan 2009 adalah 5,3% dan 2,4%.
Return on equity is the company’s ability to generate net income from it’s total equity, which is measured by comparing the net income to total equity.
Rate of return on equity of the Company and
its Subsidiaries for the years 2010 and 2009
was 11.4% and 5.5%, while return on investment of the Company and its Subsidiaries respectively in 2010 and 2009 was 5.3% and 2.4 %.
7. Dampak Perubahan Nilai Tukar Mata Uang Asing 7. The Impact of Change in Foreign Exchange Rate
Seperti
yang
dilaporkan
dalam
laporan keuangan konsolidasi, yang merupakan bagian tak terpisahkan dari laporan tahunan ini, pada tanggal 31 Desember 2010
Perseroan dan Anak perusahaan memiliki aset dan
kewajiban dalam mata uang asing sebagai berikut:
56
As reported in the consolidated financial statements, which are an integral part of this annual
report, on December 31, 2010 the Company and
its Subsidiaries owned the assets and liabilities
denominated in foreign currencies as follows:
Modern Internasional Annual Report 2010 I Modern Internasional Laporan Tahunan 2010 I Laporan Manajemen I Management Report
ekuivalen
rupiah
aset
assets
AS$2.478.633 22.285.389.303
foreign
currency
equivlent
in Rupiah
AS$2,478,633 22,285,389,303
Yen1.110.490
122.470.667
Yen1,110,490
122,470,667
Sin$592
4.132.518
Sin$592
4,132,518
22.411.992.488
22,411,992,488
total
AS $ 3.819.285 34.339.191.435
A
AS $ 3,819,285 34,339,191,435
Yen 45.852.660 5.056.872.071
Y
Yen 45,852,660 5,056,872,071
Y
Sin $ 517.691 3.613.796.383
Sin $ 517,691 3,613,796,383
Euro 7.852
93,876.863
Euro 7,852
93,876,863
GBP 295
4.098.670
GBP 295
4,098,670
43.107.835.422
43,107,835,422
20.695.842.934
20,695,842,934
31 Des 2010
31 Des 2010
$ 8.991,00
Rp 9.400,00
$ 8,991.00
Rp 9,400.00
$ 110,29
Rp 101,7
$ 110.29
Rp 101.7
$ 6.980,61
Rp 6.698,67
$ 6,980.61
Rp 6,698.67
$ 13.893,80
Rp 15.114,36
$ 13,893.80
Rp 15,114.36
$ 11. 955,79
Rp 13.509,73
$ 11,955.79
Rp 13,509.73
I Laporan Manajemen I Management Report I Modern Internasional Annual Report 2010 I Modern Internasional Laporan Tahunan 2010
57
Sumber Daya Manusia
Human Resources
Menghadapi perkembangan strategi Perseroan
dalam pengembangan agresif pada lini bisnis
Convenience Store 7-Eleven, Perseroan dituntut
untuk melakukan pengembangan sumber daya
manusia dalam volume besar dengan kemampuan memberikan produktivitas tinggi, semangat, motivasi, dan memiliki keahlian di bidang
makanan siap saji dan convenient item lainnya.
Facing the development of strategies in the development of aggressive in-line retail business 7-Eleven Convenience Store, the Company is required to
perform human resource development in large volumes with the ability to deliver high productivity,
spirit, motivation, and expertise in the sector of fresh
food and beverages beside other convenient item.
Melihat kebutuhan tersebut Perseroan melakukan beberapa langkah pengembangan sumber daya manusia yaitu sebagai berikut :
Seeing this need we have put some effort
to develop the human resources as follows:
1. Investasi Human Resources Information System un- 1.Investment Human Resources Information System
to assist the human resource system in the form of
tuk membantu sistem sumber daya manusia beruemployee data management, recruitment, manpa manajemen data karyawan, rekruitmen, manaagement training, and management competence
jemen pelatihan, dan manajemen kompetensi
that is more controlled with more efficient but
yang lebih terkontrol dengan lebih efisien namun
effective in accordance with aggressive growth
efektif sesuai dengan rencana pertumbuhan agresif
plans 7-Eleven Convenience Store in the future.
Convenience Store 7-Eleven di masa mendatang.
2. Pembangunan Pusat Pelatihan dengan konsep 2.Development of Training Centre with the concept of Learning, Execution, and Improvement,
Learning, Execution, dan Improvement, di mana
where at this training center, existing resources
pada pusat pelatihan ini, sumber daya yang ada
will be trained and given special certification by
akan dilatih dan diberikan sertifikasi khusus denthe training system following the global-class
gan sistem pelatihan mengikuti standar berkelas
standards in accordance with the standards of
global sesuai dengan standar pelatihan dari prinsitraining of the principal 7-Eleven Inc. to be able
pal 7-Eleven Inc. untuk bisa mempelajari, mengekto learn, execute on the field and to develop comsekusi di lapangan dan melakukan pengembangan
petence in accordance with industry challenges
kompentensi sesuai dengan tantangan industri
in the market. Through the concept of Servant
di pasar. Melalui konsep Servant Leadership, diLeadership, is expected to front line starting from
harapkan lini terdepan dimulai dari pramusaji
the waitress could have the courage to show
mampu memiliki keberanian untuk menunjukleadership that is more familiar with the market.
kan kepemimpinan yang lebih mengenal pasar
58
Modern Internasional Annual Report 2010 I Modern Internasional Laporan Tahunan 2010 I Sumber Daya Manusia I Human Resources I
Di tahun 2010 pun, untuk memenuhi kebutuhan sumber daya manusia yang cukup tinggi dari
pengembangan agresif gerai 7-Eleven, Perseroan
melakukan pengembangan dan pencarian sumber daya manusia baru mulai dari lini pramusaji
hingga level manajemen untuk mencapai kinerja
operasional yang memiliki keahlian khusus di bidang ritel makanan dan minuman siap saji. yang
tepat sasaran namun efisien. Berbagai pelatihan
juga dilakukan oleh Perseroan untuk mempersiapkan kemampuan dan keahlian khusus di bidang ini baik secara internal maupun pelatihan
external dengan standar berkelas dunia dari prinsipal 7-Eleven Inc. di dalam maupun di luar negeri.
.
In 2010 also, to meet the needs of human resources from developing aggressive high volume
7-Eleven outlets, the Company undertook the
development and the search for new human resources ranging from waiters line up to the level
of management to achieve operational performance which has special expertise in the field
of retail Fresh food and beverages with the right
target yet efficient. Various trainings were also
made by the Company to prepare the special capabilities and expertise in this field, both internal
and external training with world-class standard
of 7-Eleven Inc. principals in Indonesia or abroad.
Sedangkan untuk bisnis Industrial Imaging, perseroan melakukan pemeliharaan, pengembangan dan pelatihan selektif menyesuaikan dengan
kebutuhan kompetensi dari industri yang ada.
As for Industrial Imaging business, the company
conducted
maintenance,
development and training selectively adapt to the
needs of the competence of existing industry.
Melakukan pengembangan
sumber daya manusia dalam
volume besar dengan
kemampuan memberikan
produktivitas tinggi, semangat,
motivasi, dan memiliki keahlian
di bidang makanan siap saji dan
convenient item lainnya.
Perform human resource development in large volumes with the
ability to deliver high productivity,
spirit, motivation, and expertise in
the sector of fresh food and
beverages beside other convenient
item.
Modern Internasional Annual Report 2010 I Modern Internasional Laporan Tahunan 2010
59
Tanggung Jawab Sosial
Perusahaan
Corporate Social
Responsibility
60
Modern Internasional Annual Report 2010 I Modern Internasional Laporan Tahunan 2010
Keseimbangan menjadi faktor penting bagi Perseroan dalam melakukan aktivitas Bisnis sebagai
latar belakang tanggung jawab Perseroan terhadap lingkungan Sosial. Melalui berbagai kegiatan
- kegiatan untuk “berbagi” kepada sesama yang
berkekurangan, korban bencana alam, pendidikan,
budaya, lingkungan dan berbagai kegiatan lainnya,
Perseroan berusaha untuk ikut berpartisipasi dalam rangka menjaga keseimbangan antara sektor
bisnis dengan sektor lingkungan sosial.
The balance becomes an important factor for the
Company in conducting activities business as
background to the environmental responsibility of the Company Social. Through various activities to “share” with others needy, victims of
natural disasters, education, culture and various
other activities. The Company seeks to participate
in order to maintain balance between the business sector and the social environment sector.
Tujuan dari kegiatan Corporate Social Resposibility yang dilakukan PT Modern Internasional Tbk
diantaranya adalah untuk memberikan manfaat
dan partisipasi Perseroan dalam memajukan kesejahteraan masyarakat yang masih membutuhkan,
berpartisipasi dalam pendidikan masyarakat, serta
ikut andil dan bersimpati bagi masyarakat yang
mengalami bencana maupun musibah dengan
memanfaatkan seluruh aset dan fasilitas yang dimiliki Perseroan. Melalui kegiatan Corporate Social
Responsibility ini, Perseroan ingin menunjukkan
sebuah bentuk kepedulian dan tanggung jawab
kepada lingkungan dan masyarakat Indonesia
sebagai bagian dari keseimbangan kehidupan.
The purpose of Corporate Social Resposibility
made by PT Modern Internasional Tbk. is to provide benefits and participation of the Company
in advancing the welfare of people who are still
in need, in public education, as well as contribute to and sympathy for the people who experienced the disaster or accident by utilizing all
assets and facilities owned by the Company. Corporate Social Responsibility Through these activities, the company wanted to show a form of
awareness and responsibility to the environment
and people of Indonesia as part of a balanced life.
Selama tahun 2010, Perseroan memberikan
kepedulian sosial dalam bentuk partisipasi sumbangan dan kepedulian di panti asuhan parapatan
dan anak jalanan, kepedulian kepada para korban
bencana alam di Merapi dan Mentawai dengan
menggelar acara kepedulian sosial bersama UNICEF melalui kegiatan pentas amal melalui musik
di gerai – gerai Convenience Store 7-Eleven, serta
berpartisipasi dalam bidang pendidikan bekerja
sama dengan Sekolah Bina Nusantara di mana
gerai Convenience Store 7-Eleven memberikan
kesempatan bagi pelajar sekolah dasar Bina Nusantara untuk belajar mekanisme operasional gerai Convenience Store 7-Eleven secara langsung,
Donasi terhadap budaya Batik melalui penyisihan
sebagian penjualan minuman beku berkarbonasi
Slurpee dan Big Bite Hotdog dengan kemasan
bermotif batik, juga kepedulian ramah lingkungan
melalui penggunaan lampu LED di gerai – gerai
Convenience Store 7-Eleven yang hemat energi,
selain itu Perseroan juga memberikan perhatian khusus kepada organisasi masyarakat keagamaan yang berada di sekitar kantor maupun
pabrik dengan memberikan sumbangan tetap
melalui dana Zakat Infak, dan Sodakoh (ZIS), serta
ikut berpartisipasi memotong binatang Qurban.
During the year 2010, the Company provides social care in the form of donations and participation in an orphanage caring parapatan and street
children, care to victims of natural disasters in the
Mentawai Merapi and social awareness by holding
events with UNICEF through charity performances
through music in the stores - Convenience stores
7-Eleven, as well as participating in education in
collaboration with Bina Nusantara School where
outlets Convenience Store 7-Eleven provides an
opportunity for elementary school students of
Bina Nusantara to study the operational mechanism stores 7-Eleven Convenience Store directly,
donation for batik culture through certain value
from frozen carbonated drink Slurpeee and Big
Bite
e Hot Dog with special batik packaging in store
sales, Environmentaly friendly care through low
energy LED lamp usage in store, in addition, the
Company also gives attention specific to the organization of religious communities around the office or factory by donating money and equipment
through Zakat funds donated and Sodakoh (ZIS),
as well as participating in Hari Raya Idul Qurban.
Perseroan juga tetap berkomitmen untuk
terus membina dan mendukung aktivitas
UKM dengan melakukan pembinaan pemasok
– pemasok berskala kecil dan menengah.
The Company also remains committed to continue
fostering and supporting activities of Small Medium Enterprises by conducting suppliers coaching.
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan I Corporate Social Responsibility I Modern Internasional Annual Report 2010 I Modern Internasional Laporan Tahunan 2010
61
62
Modern Internasional Annual Report 2010 I Modern Internasional Laporan Tahunan 2010
Informasi
Perusahaan
Corporate Information
63
Informasi Pemegang Saham
Shareholders Information
NAMA PERUSAHAAN
COMPANY NAME
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk .
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk .
SITUS RESMI
www.moderninternasional .co .id
WEBSITE
www.moderninternasional .co .id
HUBUNGAN INVESTOR
Jl. Matraman Raya 12 Lt. 7
Jakarta Timur 13150
Indonesia
INVESTOR RELATIONS
Jl. Matraman Raya 12 Lt. 7
Jakarta Timur 13150
Indonesia
INFORMASI SAHAM
Modal saham 1.200.000.000
Modal ditempatkan dan disetor penuh 639.817.902 saham
SHARE INFORMATION
Authorized shares 1,200,000,000
Number of shares-issued and fully paid
639,817,902
SIMBOL SAHAM
MDRN
PENCATATAN SAHAM
Bursa Efek Indonesia
BIRO ADMINISTRASI EFEK
PT. EDI Indonesia
Divisi Biro Administrasi Efek
Wisma SMR
Jl. Laksda. Yos Sudarso Kav. 89
Jakarta 14350
Indonesia
Tel (021) 651 5130
wFAX (021) 651 5131
KANTOR AKUNTAN PUBLIK
PURWANTONO, SUHERMAN & SURJA
Jakarta Stock Exchange Building
Tower 2, 7th Floor
Jl. Jend. Sudirman Kav. 52 - 53
Jakarta 12190
Tel (021) 5289 5000
FAX (021) 5289 4100
KETERANGAN RUPS
25 Mei 2011
64
TICKER SYMBOL
MDRN
STOCK EXCHANGE LISTING
Indonesia Stock Exchange
SHARE REGISTER
PT. EDI Indonesia
Divisi Biro Administrasi Efek
Wisma SMR
Jl. Laksda. Yos Sudarso Kav. 89
Jakarta 14350
Indonesia
Tel (021) 651 5130
FAX_(021) 651 5131
PUBLIC ACCOUNTANT
PURWANTONO, SUHERMAN & SURJA
Jakarta Stock Exchange Building
Tower 2, 7th Floor
Jl. Jend. Sudirman Kav. 52 - 53
Jakarta 12190
Tel (021) 5289 5000
FAX (021) 5289 4100
RUPS INFORMATION
25 May 2011
Modern Internasional Annual Report 2010 I Modern Internasional Laporan Tahunan 2010 I Informasi Perusahaan I Corporate Information I
Anak
Perusahaan
S u b s i d i a r i e s
PT MODERN PUTRAINDONESIA
Jl. Matraman Raya No. 12
Jakarta 13150
Indonesia
Tel (021) 280 1000
Fa x (021) 858 2347, 858 1620
PT MODERN DATA SOLUSI
Jl. Matraman Raya No. 12
Jakarta 13150
Indonesia
Tel (021) 280 1000
Fa x (021) 858 2347, 858 1620
PT MODERN PHOTO INDUSTRY
Kantor & Pabrik I [Office & Factory I]
Jl. Raya Bekasi KM. 25
Jakarta 13910
Indonesia
Tel (021) 460 0446
Fa x (021) 460 1114
Pabrik II [Factory II]:
Jl. Modern Industri III No. 3
Kawasan Industri Modern, Cikande Km-68
Serang, Banten
Indonesia
Tel (0254) 400 830
Fa x (0254) 400 832
I Informasi Perusahaan I Corporate Information I Modern Internasional Annual Report 2010 I Modern Internasional Laporan Tahunan 2010
65
PERNYATAAN DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI ATAS KEBENARAN ISI LAPORAN TAHUNAN PT MODERN INTERNASIONAL TBK 2010
Statements of Board Commissioners and Directors on the Truth of PT Modern Internasional Tbk 2010 Annual Report
Kami yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa:
We are the hereunder signed, stated that:
1. Bertanggung jawab atas penyusunan dan penyajian Laporan Tahunan Perusahaan.
Responsible for the compilation and presentation of the Company’s Annual Report.
2. Semua informasi dalam Laporan Tahunan telah sesuai lengkap dan benar.
All information has been the truth and fully disclosed.
3. Laporan Tahunan Perusahaan tidak mengandung informasi atau fakta material yang tidak benar dan tidak menghilangkan informasi atau fakta material.
The Company’s Annual Report does not contain incorrect information or material facts and does not deliberately hide information or facts
which material in nature.
Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya.
This statement has states only the truth.
Jakarta, Mei 2011
Jakarta, May 2011
66
Modern Internasional Annual Report 2010 I Modern Internasional Laporan Tahunan 2010
Modern Internasional Annual Report 2010 I Modern Internasional Laporan Tahunan 2010
67
Laporan
Auditor
Independen
Independent Auditor’s Report
68
Modern Internasional Annual Report 2010 I Modern Internasional Laporan Tahunan 2010
Modern Internasional Annual Report 2010 I Modern Internasional Laporan Tahunan 2010
69
70
Modern Internasional Annual Report 2010 I Modern Internasional Laporan Tahunan 2010
PT Modern Internasional Tbk
dan anak perusahaan/and subsidiaries
Laporan keuangan konsolidasi
beserta laporan auditor independen
tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal
31 Desember 2010 dan 2009/
Consolidated financial statements
with independent auditors’ report
years ended December 31, 2010 and 2009
The original consolidated financial statements included herein are in
the Indonesian language.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
BESERTA LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN
TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGALTANGGAL
31 DESEMBER 2010 DAN 2009
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
AND SUBSIDIARIES
CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
WITH INDEPENDENT AUDITORS’ REPORT
YEARS ENDED
DECEMBER 31, 2010 AND 2009
Daftar Isi
Table of Contents
Halaman/
Page
Laporan Auditor Independen
Independent Auditors’ Report
Neraca Konsolidasi ……………………………………
1-2
...................................... Consolidated Balance Sheets
Laporan Laba Rugi Konsolidasi ……………………..
3
………………… Consolidated Statements of Income
Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasi …………...
4
Consolidated Statements of Changes
…………………………… in Shareholders’ Equity
Laporan Arus Kas Konsolidasi ………………………
5-6
...………… Consolidated Statements of Cash Flows
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi …….
7-79
…. Notes to the Consolidated Financial Statements
***************************
The original consolidated financial statements included herein are in
the Indonesian language.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN
NERACA KONSOLIDASI
31 Desember 2010 dan 2009
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2010
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
AND SUBSIDIARIES
CONSOLIDATED BALANCE SHEETS
December 31, 2010 and 2009
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
Catatan/
Notes
2009
ASET
ASET LANCAR
Kas dan setara kas
Piutang usaha
Pihak ketiga - setelah
dikurangi cadangan kerugian
penurunan nilai
sebesar Rp3.286.173.359 pada
tahun 2010 dan Rp1.945.524.435
pada tahun 2009
Piutang hubungan istimewa, bersih
Piutang lain-lain, bersih
Persediaan - setelah dikurangi
penyisihan persediaan usang
sebesar Rp410.678.587 pada
tahun 2010 dan Rp232.577.818
pada tahun 2009
Pajak dibayar dimuka
Biaya dibayar di muka dan
uang muka
Uang muka investasi saham
Jumlah Aset Lancar
ASET TIDAK LANCAR
Aset tetap - setelah dikurangi
akumulasi penyusutan sebesar
Rp427.936.607.968 pada tahun
2010 dan Rp426.328.767.437
p ada tahun 2009
Aset pajak tangguhan
Selisih lebih biaya perolehan
penyertaan atas aset bersih
Anak Perusahaan - bersih
Taksiran tagihan pajak
Sewa dibayar di muka jangka panjang
Setoran jaminan
Beban tangguhan hak atas tanah
Biaya waralaba awal, bersih
Aset disewakan - setelah
dikurangi akumulasi penyusutan
sebesar Rp12.233.033.204 pada
tahun 2010 dan Rp1.984.397.611
pada tahun 2009
Pinjaman direksi dan karyawan
Piutang hubungan istimewa
Aset lain-lain
ASSETS
17.500.572.952
136.816.482.433
123.345.000
58.121.201.293
2c,2o,2q,4
2d,2o,2q,5
2e,2q,6
2q,7,31
9.736.563.489
120.916.292.083
250.424.291
93.414.145.564
505.860.924.150
Total Current Assets
2f,8,14,
17,21
2p,16
169.641.798.405
1.048.857.249
197.662.573.406
2g,8,31
110.852.843.069
9
539.995.091.638
Third parties - net of
allowance for impairment losses of
Rp3,286,173,359 in 2010 and
Rp1,945,524,435 in 2009
Due from related parties, net
Other receivables, net
Inventories - net of allowance
for inventory obsolescence
of Rp410,678,587 in 2010
and Rp232,577,818 in 2009
Prepaid taxes
Prepaid expenses and
advance payments
Advance for investment
in shares of stock
119.700.683.558
3.243.576.998
6.826.655.998
CURRENT ASSETS
Cash and cash equivalents
Accounts receivable - trade
177.853.524.805
19.626.495.711
2h,10,14,17
2p,16
141.542.535.297
19.831.038.632
1.734.807.645
13.479.528.405
4.168.949.260
1.871.684.960
21.929.297.539
2j,11
16
2g
3.159.920.662
16.011.836.923
13.314.305.957
3.117.225.229
2.141.265.326
24.668.686.726
NON-CURRENT ASSETS
Property, plant and equipment net of accumulated
depreciation of
Rp427,936,607,968 in 2010
and Rp426,328,767,437 in 2009
Deferred tax assets
Excess of cost of investments
over the equity in net assets
of Subsidiaries - net
Estimated claims for tax refund
Prepaid long-term rent
Security deposits
Deferred landrights acquisition cost
Initial franchise cost, net
182.394.395
71.183.098
718.494.668
42.429.076.048
Leased property - net of
accumulated depreciation of
Rp12,233,033,204 in 2010 and
Rp1,984,397,611 in 2009
Loans to officers and employees
Due from related parties
Other assets
9.004.700.424
45.485.571
3.952.382.178
2k
2m,23
2e,2l,6,12
2e,6
2e
13,31
Jumlah Aset Tidak Lancar
253.666.856.498
267.187.962.961
Total Non-Current Assets
JUMLAH ASET
793.661.948.136
773.048.887.111
TOTAL ASSETS
Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan.
The accompanying notes form an integral part of these
consolidated financial statements.
1
The original consolidated financial statements included herein are in
the Indonesian language.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN
NERACA KONSOLIDASI (lanjutan)
31 Desember 2010 dan 2009
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2010
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
AND SUBSIDIARIES
CONSOLIDATED BALANCE SHEETS (continued)
December 31, 2010 and 2009
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
Catatan/
Notes
2009
LIABILITIES AND
SHAREHOLDERS' EQUITY
KEWAJIBAN DAN EKUITAS
KEWAJIBAN
KEWAJIBAN LANCAR
Hutang bank jangka pendek
Hutang usaha
Pihak ketiga
Pihak yang mempunyai
hubungan istimewa
Biaya masih harus dibayar
Hutang pajak
Hutang jangka panjang jatuh
tempo dalam satu tahun
Hutang bank
Pembiayaan konsumen
Sewa pembiayaan
Jumlah Kewajiban Lancar
LIABILITIES
CURRENT LIABILITIES
Short-term bank loans
Accounts payable
Third parties
132.832.178.917
14
189.891.400.000
100.278.793.096
2o,15
137.441.841.700
22.569.918.429
18.016.800.563
2e,6,15
2p,16
2.764.140.129
12.562.330.100
21.868.458.516
11.656.602.665
7.725.940.140
1.503.677.086
2o,17
2h,10
2h,10
21.666.666.653
6.918.188.150
-
Related parties
Accrued expenses
Taxes payable
Current maturities of
long-term debts
Bank Loan
Consumer finance
Obligations under finance lease
294.583.910.896
393.113.025.248
Total Current Liabilities
200.361.153
17.730.387.000
18.549.878.000
NON-CURRENT LIABILITIES
Deferred tax liabilities
Employee benefits liability
27.500.000.000
4.386.248.755
-
Long-term debts - net of current
maturities
Bank Loan
Consumer finance
Obligations under finance lease
KEWAJIBAN TIDAK LANCAR
Kewajiban pajak tangguhan
Kewajiban imbalan kerja
Hutang jangka panjang - setelah
dikurangi bagian jatuh tempo
dalam satu tahun
Hutang bank
Pembiayaan konsumen
Sewa pembiayaan
105.846.397.335
4.570.024.965
2.241.922.438
Jumlah Kewajiban Tidak Lancar
130.589.092.891
50.436.126.755
Total Non-Current Liabilities
Jumlah Kewajiban
425.173.003.787
443.549.152.003
Total Liabilities
EKUITAS
Modal saham - nilai nominal
Rp500 per saham
Modal dasar - 1.200.000.000
saham
Modal ditempatkan dan disetor
penuh - 639.817.902 saham
Tambahan modal disetor - agio saham
Saldo laba (defisit)
Telah ditentukan untuk cadangan
umum
Belum ditentukan penggunaannya
2i,24
2o,17
2h,10
2h,10
SHAREHOLDERS' EQUITY
319.908.951.000
10.260.385.000
1b,18
1b
5.000.000.000
33.319.608.349
2q
319.908.951.000
10.260.385.000
5.000.000.000
(5.669.600.892)
Share capital - Rp500
par value per share
Authorized - 1,200,000,000 shares
Issued and fully paid 639,817,902 shares
Additional paid-in capital
Retained earnings (deficit)
Appropriated for general reserve
Unappropriated
Jumlah Ekuitas
368.488.944.349
329.499.735.108
Total Shareholders' Equity
JUMLAH KEWAJIBAN
DAN EKUITAS
793.661.948.136
773.048.887.111
TOTAL LIABILITIES AND
SHAREHOLDERS' EQUITY
Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan.
The accompanying notes form an integral part of these
consolidated financial statements.
2
The original consolidated financial statements included herein are in
the Indonesian language.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN
LAPORAN LABA RUGI KONSOLIDASI
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2010 dan 2009
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PENJUALAN BERSIH
BEBAN POKOK PENJUALAN
LABA KOTOR
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
AND SUBSIDIARIES
CONSOLIDATED STATEMENTS OF INCOME
Years Ended
December 31, 2010 and 2009
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2010
Catatan/
Notes
733.000.865.114
2e,2n,2s,
6,19,22
898.945.672.531
(503.381.550.754)
2e,2n,
6,20,23
(702.304.037.886)
COST OF SALES
196.641.634.645
GROSS PROFIT
229.619.314.360
BEBAN USAHA
2009
2i,2l,2n,2s,
6,10,21,
22,23,24
NET SALES
OPERATING EXPENSES
Penjualan
Umum dan administrasi
108.645.719.558
73.562.208.508
98.240.862.935
82.760.926.172
Selling
General and administrative
Jumlah Beban Usaha
182.207.928.066
181.001.789.107
Total Operating Expenses
47.411.386.294
15.639.845.538
INCOME FROM OPERATIONS
LABA USAHA
PENDAPATAN (BEBAN)
LAIN-LAIN
Laba penjualan aset tetap
Laba penjualan investasi
anak perusahaan
Penghasilan bunga
Penghasilan sewa
Beban bunga
34.855.895.620
2h,10
14.235.935.653
248.047.412
703.485.243
(34.299.584.153)
3
22
2e,6
22
18.752.580.777
91.193.036
3.185.183.181
(36.795.248.809)
2o
7.905.716.474
2j,11
16,22
(2.746.312.530)
2.150.684.888
(412.747.459)
OTHER INCOME (CHARGES)
Gain on sale of property, plant and
equipment
Gain on sale of investment in
subsidiary
Interest income
Rental income
Interest expense
Gain (loss) on foreign
exchange - net
Amortization of excess of cost of
investments over the equity in
net assets of Subsidiaries
Others - net
Laba (rugi) selisih kurs - bersih
Amortisasi selisih lebih biaya
perolehan penyertaan atas
aset bersih Anak Perusahaan
Lain-lain - bersih
(1.425.113.017)
(2.300.458.975)
Pendapatan (Beban) Lain-lain - Bersih
(2.630.475.329)
6.779.732.670
Other Income (Charges) - Net
LABA SEBELUM
BEBAN (MANFAAT) PAJAK
44.780.910.965
22.419.578.208
INCOME BEFORE
TAX EXPENSE (BENEFIT)
BEBAN (MANFAAT) PAJAK
Tahun berjalan
Tangguhan
3.128.510.654
(324.546.945)
7.370.182.508
3.025.412.332
TAX EXPENSE (BENEFIT)
Current year
Deferred
Jumlah Beban Pajak
2.803.963.709
10.395.594.840
Total Tax Expense
41.976.947.256
12.023.983.368
NET INCOME
19
BASIC NET INCOME
PER SHARE
LABA BERSIH
LABA BERSIH
PER SAHAM DASAR
2n,2s,16,22
66
2r
Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan.
The accompanying notes form an integral part of these
consolidated financial statements.
3
The original consolidated financial statements included herein are in
the Indonesian language.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASI
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2010 dan 2009
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
AND SUBSIDIARIES
CONSOLIDATED STATEMENTS OF
CHANGES IN SHAREHOLDERS’ EQUITY
Years Ended
December 31, 2010 and 2009
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
Saldo Laba (Defisit)/
Retained Earnings (Deficit)
Modal
Ditempatkan
Dan Disetor
Penuh/
Share
Capital
Issued and
Fully Paid
Saldo 31 Desember 2008
Laba bersih tahun 2009
Saldo 31 Desember 2009
Telah
Ditentukan
Tambahan Modal
Untuk
Disetor - Agio
Cadangan
Saham/
Umum/
Additional
Appropriated
Paid-in
For General
Capital
Reserve
Saldo 31 Desember 2010
Jumlah
Ekuitas/
Total
Shareholders’
Equity
319.908.951.000
10.260.385.000
5.000.000.000
(17.693.584.260)
317.475.751.740
Balance December 31, 2008
-
-
-
12.023.983.368
12.023.983.368
Net Income in 2009
319.908.951.000
10.260.385.000
5.000.000.000
(5.669.600.892)
329.499.735.108
Balance December 31, 2009
Penyesuaian transisi atas
penerapan awal
PSAK 55
(Revisi 2006)
Laba bersih tahun 2010
Belum
Ditentukan
Penggunaannya/
Unappropriated
-
-
-
Transition adjustment on the
initial adoption of
PSAK 55
(Revised 2006)
(2.987.738.015)
(2.987.738.015)
-
-
-
41.976.947.256
41.976.947.256
Net Income in 2010
319.908.951.000
10.260.385.000
5.000.000.000
33.319.608.349
368.488.944.349
Balance December 31, 2010
Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan.
The accompanying notes form an integral part of these
consolidated financial statements.
4
The original consolidated financial statements included herein are in
the Indonesian language.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN
LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASI
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2010 dan 2009
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan/
Notes
2010
ARUS KAS DARI AKTIVITAS
OPERASI
Penerimaan dari pelanggan
Pembayaran untuk/kepada:
Pemasok
Gaji, upah dan kesejahteraan
karyawan
Beban usaha
Kas dihasilkan dari operasi
Penerimaan dari:
Bunga
Pajak
Pembayaran untuk:
Bunga
Pajak
Lain-lain
Kas Bersih Diperoleh dari
(Digunakan untuk)
Aktivitas Operasi
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
AND SUBSIDIARIES
CONSOLIDATED STATEMENTS OF CASH FLOWS
Years Ended
December 31, 2010 and 2009
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2009
716.096.619.885
913.020.880.879
(494.491.169.096)
(653.391.651.875)
(74.312.229.815)
(100.456.479.603)
(102.554.649.326)
(80.008.895.641)
46.836.741.371
77.065.684.037
248.047.412
2.532.308.518
91.193.036
-
(23.430.908.623)
(6.027.890.463)
(17.277.245)
20.141.020.970
Perolehan aset tetap
Kenaikan piutang
hubungan istimewa
(30.300.256.035)
(7.056.593.087)
(96.122.658.482)
(56.322.630.531)
Net Cash Provided by
(Used in)
Operating Activities
Kas Bersih Diperoleh dari
(Digunakan untuk)
Aktivitas Investasi
ARUS KAS DARI AKTIVITAS
PENDANAAN
Perolehan hutang bank jangka pendek
dan jangka panjang
Pembayaran hutang bank jangka
pendek dan jangka panjang
Pembayaran hutang sewa pembiayaan
Pembayaran hutang pembiayaan
konsumen
Kas Bersih Diperoleh dari
Aktivitas Pendanaan
36.940.127.431
CASH FLOWS FROM
INVESTING ACTIVITIES
Proceeds from sale of property
and equipment
Acquisitions of property and
equipment
Increase in due from
related parties
35.022.698.186
Net Cash Provided By
(Used in) Investing
Activities
43.443.376.055
10
18.978.071.737
(56.698.883.296)
10
(20.895.500.982)
-
(13.255.507.241)
335.547.057.078
211.837.975.596
(324.269.944.806)
(165.107.317.967)
(867.892.810)
(67.130.000)
(9.499.961.590)
(8.781.827.683)
909.257.872
37.881.699.946
Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan.
Cash resulting from operations
Cash receipts from:
Interest
Taxes
Cash payments for:
Interest
Taxes
Others
ARUS KAS DARI AKTIVITAS
INVESTASI
Hasil penjualan aset tetap
CASH FLOWS FROM
OPERATING ACTIVITIES
Receipts from customers
Payments for/to:
Suppliers
Salaries, wages and
employees’ benefits
Operating expenses
CASH FLOWS FROM
FINANCING ACTIVITIES
Proceeds from short-term
and long-term bank loans
Payments of short-term
and long-term bank loans
Payments of obligations under
finance lease
Payments of consumer
finance payable
Net Cash Provided by
Financing Activities
The accompanying notes form an integral part of these
consolidated financial statements.
5
The original consolidated financial statements included herein are in
the Indonesian language.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN
LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASI (lanjutan)
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2010 dan 2009
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
AND SUBSIDIARIES
CONSOLIDATED STATEMENTS OF
CASH FLOWS (continued)
Years Ended
December 31, 2010 and 2009
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
Catatan/
Notes
2010
2009
KENAIKAN BERSIH KAS
DAN SETARA KAS
7.794.771.601
16.581.767.601
NET INCREASE IN CASH AND
CASH EQUIVALENTS
KAS DAN SETARA KAS
AWAL TAHUN
9.736.563.489
14.104.861.929
CASH AND CASH EQUIVALENTS
AT BEGINNING OF YEAR
Dampak perubahan selisih kurs
KAS DAN SETARA KAS
AKHIR TAHUN
(30.762.138)
17.500.572.952
(20.950.066.041) Effect of foreign exchange rate changes
4
9.736.563.489
Aktivitas yang Tidak
Mempengaruhi Arus Kas
Perolehan aset tetap melalui
hutang pembiayaan konsumen
Perolehan aset tetap melalui
hutang sewa pembiayaan
Reklasifikasi ke aset tetap dari:
Aset dalam penyelesaian
Sewa pembiayaan
CASH AND CASH EQUIVALENTS
AT END OF YEAR
Activities Not Affecting
Cash Flows
10.491.489.790
4.613.492.334
-
Acquisition of property, plant and
equipment through
consumer finance payable
-
Acquisition of property, plant and
equipment through
obligations under finance lease
Reclassifications to property,
plant and equipment from:
Construction in progress
9.839.383.067
10
15.334.579.573
-
10
270.300.000
Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan.
Finance lease
The accompanying notes form an integral part of these
consolidated financial statements.
6
The original consolidated financial statements included herein are in
the Indonesian language.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASI
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2010 dan 2009
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
Years Ended
December 31, 2010 and 2009
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
UMUM
a.
b.
1.
Pendirian Perusahaan
GENERAL
a.
Establishment of the Company
PT Modern Internasional Tbk (“Perusahaan”)
didirikan pada tanggal 12 Mei 1971
berdasarkan Akta Notaris Djojo Muljadi, S.H.,
No. 47. Akta pendirian ini disahkan oleh
Menteri Kehakiman dalam Surat Keputusan
No. Y.A.5/205/2 tanggal 23 Agustus 1972
serta diumumkan dalam Berita Negara No. 99
tanggal 12 Desember 1972. Anggaran Dasar
Perusahaan telah mengalami beberapa kali
perubahan terakhir dengan akta Notaris Wahyu
Nurani, S.H., No. 28 tanggal 26 Juni 2008
mengenai perubahan seluruh Anggaran Dasar
Perusahaan untuk menyesuaikan dengan
Undang-undang No. 40 Tahun 2007 tentang
Perseroan Terbatas dan telah disahkan oleh
Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia
Republik Indonesia dalam Surat Keputusan
No. AHU-73729.AH.01.02.Tahun 2008 tanggal
15 Oktober 2008.
PT Modern Internasional Tbk (the “Company”)
was established on May 12, 1971 based on
the Notarial Deed No. 47 of Djojo Muljadi, S.H.
The deed of establishment was approved by
the Ministry of Justice in its Decision Letter
No. Y.A.5/205/2 dated August 23, 1972, and
was published in the State Gazette No. 99
dated December 12, 1972. The Articles of
Association has been amended several times,
the last amendment was covered by Notarial
Deed No. 28 dated June 26, 2008 of Wahyu
Nurani, S.H., regarding the amendments of the
Company’s Articles of Association to conform
with the Limited Liability Company Law No. 40
Year 2007 and was approved by the Ministry
of Laws and Human Rights of the Republic of
Indonesia in its Decision Letter No. AHU73729.AH.01.02. Year 2008 dated October 15,
2008.
Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasar
Perusahaan,
ruang
lingkup
kegiatan
Perusahaan meliputi usaha-usaha di bidang
perdagangan dan perindustrian, khususnya di
bidang industri colour processing, bahanbahan fotografi, alat-alat percetakan dan
perdagangan pada umumnya.
According to Article 3 of the Company’s
Articles of Association, the scope of activities
of the Company comprises trading and
industry, especially in colour processing
industry, photographic materials, printing
equipment and general trading.
Perusahaan berkedudukan di Jalan Matraman
Raya No. 12, Jakarta dan cabang-cabangnya
berlokasi
di
Balikpapan,
Bandung,
Banjarmasin, Batam, Denpasar, Lampung,
Makassar,
Manado,
Medan,
Padang,
Palembang, Pekanbaru, Pontianak, Semarang
dan Surabaya.
The Company is domiciled at Jalan Matraman
Raya No. 12, Jakarta and its branches are
located in Balikpapan, Bandung, Banjarmasin,
Batam, Denpasar, Lampung, Makassar,
Manado,
Medan,
Padang,
Palembang,
Pekanbaru,
Pontianak,
Semarang
and
Surabaya.
Perusahaan memulai kegiatan komersialnya
pada tahun 1971.
The Company started
operations in 1971.
Penawaran Umum Efek Perusahaan
b.
its
commercial
Public Offering of the Company’s Shares
In 1992, the Company had a rights issue which
offered to the old shareholders new shares
totaling 8,853,980 shares with a par value of
Rp1,000 per share wherein an ownership of
five (5) old shares was entitled to the purchase
of one (1) new share at the price of Rp8,250
per share.
Pada tahun 1992, Perusahaan menerbitkan
saham baru dengan cara Penawaran Umum
Terbatas dengan hak memesan efek terlebih
dahulu (rights issue) sejumlah 8.853.980
saham dengan nilai nominal Rp1.000 per
saham yang ditawarkan kepada para
pemegang saham lama di mana setiap
pemegang saham yang memiliki 5 (lima)
saham lama dapat membeli 1 (satu) saham
baru dengan harga Rp8.250.
7
The original consolidated financial statements included herein are in
the Indonesian language.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASI
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2010 dan 2009
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
Years Ended
December 31, 2010 and 2009
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
UMUM (lanjutan)
b.
c.
Penawaran
(lanjutan)
1.
Umum
Efek
Perusahaan
GENERAL (continued)
b.
Public Offering of the Company’s Shares
(continued)
Pada
tahun
1994,
Perusahaan
mengkapitalisasi sebagian besar agio saham
ke modal saham dengan menerbitkan saham
bonus sejumlah 80.030.970 saham dengan
nilai nominal Rp1.000 per saham atau
seluruhnya Rp80.030.970.000, di mana setiap
kepemilikan 2 (dua) saham yang terdaftar
dalam daftar pemegang saham tanggal
30 Maret 1994 memperoleh 3 (tiga) saham
bonus (baru).
In 1994, the Company capitalized a substantial
portion of the additional paid-in capital to
capital stock by issuing bonus shares totaling
80,030,970 shares with par value of Rp1,000
per share or a total of Rp80,030,970,000
wherein an ownership of two (2) shares
registered in the shareholders’ registration as
of March 30, 1994 was entitled to three (3)
bonus (new) shares.
Dalam rapat umum luar biasa para pemegang
saham yang diselenggarakan pada tanggal
2 Mei 1997 yang diaktakan dengan Akta
Notaris No. 48 yang telah disebutkan di atas,
para pemegang saham menyetujui perubahan
nilai nominal saham dari Rp1.000 per saham
menjadi Rp500 per saham.
During the shareholders’ extraordinary general
meeting held on May 2, 1997 which was
covered by Notarial Deed No. 48 mentioned
above, the shareholders ratified the change in
the par value of the Company’s shares from
Rp1,000 per share to Rp500 per share.
Pada tanggal 31 Desember 1998, Perusahaan
telah mencatatkan seluruh saham ditempatkan
dan disetor penuh pada Bursa Efek Indonesia
(sebelumnya Bursa Efek Jakarta dan Bursa
Efek Surabaya).
As of December 31, 1998, the Company has
listed all its issued and fully paid shares on the
Indonesia Stock Exchange (formerly Jakarta
and Surabaya Stock Exchanges).
Struktur Perusahaan dan Anak Perusahaan
c. The Company’s and Subsidiaries’ Structure
As of December 31, 2010 and 2009,
Subsidiaries with percentage of ownership of
more than 50% are as follows:
Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009,
Anak
Perusahaan
dengan
persentase
pemilikan lebih dari 50% adalah sebagai
berikut:
8
The original consolidated financial statements included herein are in
the Indonesian language.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASI
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2010 dan 2009
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
Years Ended
December 31, 2010 and 2009
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
UMUM (lanjutan)
c.
1.
GENERAL (continued)
Struktur Perusahaan dan Anak Perusahaan
(lanjutan)
Anak Perusahaan/
Subsidiaries
Lokasi/
Domicile
Tahun
Mulai
Operasi
Komersial/
Year of
Commercial
Operations
Kegiatan Pokok/
Principal Activities
PT Modern Photo
Industry (MPI) *
Jakarta dan
Serang
Jakarta
and Serang
Produsen film dan
kertas foto/
Assembler of
photographic film and
paper
PT Modern Putra
Indonesia (MPRI)
Jakarta
Persentase
Pemilikan/
Percentage of
Ownership
Jumlah aset
31 Desember/
Total Assets
December 31,
2010
2009
1979
99,99
81.179.784.275
121.551.947.797
Perdagangan eceran produkproduk fotografi, elektronik,
telekomunikasi (kartu telepon),
makanan dan minuman
Retailer of photographic,
electronic, telecommunication
(phone card), food and
bevarages products
1988
99,99
254.234.788.451
193.298.528.101
Jakarta
Studio foto dan photobox/
1990
99,99
27.734.666.074
7.512.478.533
Jakarta
Photo studio and photobox
Jakarta
PT Modern Data
Solusi (MDS)
(dahulu/formerly
PT Modern Indolab)
c. The Company’s and Subsidiaries’ Structure
(continued)
* Sudah tidak beroperasi sejak Oktober 2010
* No longer operation since October 2010
d.
Dewan Komisaris, Direksi dan Komite Audit
serta Karyawan
d.
The members of the Company’s Boards of
Commissioners and Directors and Audit
Committee as of December 31, 2010 and
2009, are as follows:
Susunan Dewan Komisaris, Direksi
dan
Komite Audit Perusahaan pada tanggal
31 Desember 2010 dan 2009, adalah sebagai
berikut:
Dewan Komisaris
Komisaris Utama (Independen)
Komisaris
Komisaris
Boards of Commissioners, Directors, Audit
Committee and Employees
:
:
:
Achmad Fauzi Hasan
Cuncun Mulyadi Wijaya Wibowo
Chao Shern Yuan
:
:
:
Board of Commissioners
President Commissioner (Independent)
Commissioner
Commissioner
Dewan Direksi
Direktur Utama
Direktur Penjualan dan
Pemasaran
Direktur Operasional
Direktur Keuangan
:
Sungkono Honoris
:
Board of Directors
President Director
:
:
:
Henri Honoris
Lim Djwe Khian
Donny Sutanto
:
:
:
Sales and Marketing Director
Operational Director
Finance Director
Komite Audit
Ketua
Anggota
Anggota
:
:
:
Achmad Fauzi Hasan
Eka Darmawan
Izudin
:
:
:
Audit Committee
Chairman
Member
Member
9
The original consolidated financial statements included herein are in
the Indonesian language.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASI
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2010 dan 2009
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1.
UMUM (lanjutan)
e.
2.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
Years Ended
December 31, 2010 and 2009
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
1.
Dewan Komisaris, Direksi dan Komite Audit
serta Karyawan (lanjutan)
GENERAL (continued)
d.
Boards of Commissioners, Directors, Audit
Committee and Employees (continued)
Gaji dan tunjangan lainnya yang diperuntukkan
bagi direksi dan komisaris Perusahaan
sejumlah
Rp4.582.245.500
dan
Rp5.162.001.000 masing-masing pada tahun
2010 dan 2009.
Salaries and allowances incurred for the
Company’s directors and commissioners
totaled
Rp4,582,245,500
and
Rp5,162,001,000 in 2010 and 2009,
respectively.
Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009,
Perusahaan dan Anak Perusahaan memiliki
masing-masing 905 dan 1.577 karyawan tetap
(tidak diaudit).
As of December 31, 2010 and 2009, the
Company and its Subsidiaries have a total of
905 and 1,577 permanent employees
(unaudited), respectively.
IKHTISAR KEBIJAKAN
SIGNIFIKAN
AKUNTANSI
YANG
2.
SUMMARY
POLICIES
OF
SIGNIFICANT
ACCOUNTING
Laporan keuangan konsolidasi ini telah disajikan
sesuai dengan prinsip dan praktik akuntansi yang
berlaku umum di Indonesia, yaitu Pernyataan
Standar Akuntansi Keuangan (“PSAK”), Peraturan
Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga
Keuangan
(“Bapepam-LK”)
dan
Pedoman
Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan
Emiten atau Perusahaan Publik yang ditetapkan
oleh Bapepam-LK bagi perusahaan dibidang
perdagangan dan perindustrian yang menawarkan
sahamnya kepada masyarakat.
The consolidated financial statements have been
prepared in accordance with generally accepted
accounting principles and practices in Indonesia,
which are the Statements of Financial Accounting
Standards (“PSAK”), Regulation and Disclosure
Guidance issued by the Capital Market and
Financial
Institution
Supervisory
Agency
(“Bapepam-LK”) for those publicly-listed companies
engaged in trading and industry.
a.
a.
Dasar
penyajian
konsolidasi
laporan
keuangan
Basis of preparation
financial statements
of
consolidated
Dasar
pengukuran
laporan
keuangan
konsolidasi ini adalah konsep akrual, kecuali
untuk laporan arus kas konsolidasi dan konsep
biaya perolehan (historical cost), kecuali untuk
persediaan yang dinyatakan sebesar nilai yang
lebih rendah antara biaya perolehan dan nilai
realisasi neto (the lower of cost or net
realizable value), penyertaan saham yang
dicatat dengan metode ekuitas, dan aset tetap
tertentu yang telah dinilai kembali.
The basis of measurement in the preparation
of the consolidated financial statements is the
accrual basis, except for the consolidated
statements of cash flows, and the historical
cost basis of accounting, except for inventories
which are valued at the lower of cost or net
realizable value, investment in shares of stock
which is accounted for using the equity
method, and certain property, plant and
equipment which are carried at revalued
amounts.
Laporan arus kas konsolidasi disusun dengan
menggunakan metode langsung (direct
method) dengan mengelompokkan arus kas
dalam aktivitas operasi, investasi dan
pendanaan.
The consolidated statements of cash flows are
prepared using the direct method by
presenting cash receipts and payments
classified into operating, investing and
financing activities.
Mata uang pelaporan yang digunakan dalam
penyusunan laporan keuangan konsolidasi ini
adalah Rupiah.
The reporting currency used in the preparation
of the consolidated financial statements is
Indonesian Rupiah.
10
The original consolidated financial statements included herein are in
the Indonesian language.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASI
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2010 dan 2009
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN
SIGNIFIKAN (lanjutan)
b.
c.
d.
e.
AKUNTANSI
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
Years Ended
December 31, 2010 and 2009
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
YANG
2.
Prinsip-prinsip konsolidasi
SUMMARY OF SIGNIFICANT
POLICIES (continued)
b.
ACCOUNTING
Principles of consolidation
Laporan keuangan konsolidasi mencakup
laporan keuangan Perusahaan dan semua
Anak
Perusahaan
dengan
persentase
kepemilikan saham baik langsung maupun
tidak langsung lebih dari 50% seperti yang
diungkapkan dalam Catatan 1c.
The consolidated financial statements cover
the financial statements of the Company and
all Subsidiaries in which the Company has
direct or indirect ownership of more than 50%
as discussed in Note 1c.
Seluruh saldo akun dan transaksi yang
material antar perusahaan yang dikonsolidasi
telah dieliminasi.
All significant intercompany transactions and
balances have been eliminated.
Setara kas
c.
Cash equivalents
Setara kas adalah investasi yang sifatnya
likuid, berjangka pendek dan yang dengan
cepat dapat dijadikan kas.
Cash equivalents are defined as short-term,
highly liquid investments and readily
convertible to known amounts of cash.
Setara kas meliputi deposito berjangka yang
jatuh tempo dalam 3 (tiga) bulan atau kurang
sejak tanggal penempatan dan tidak
digunakan sebagai jaminan atas hutang.
Cash equivalents consist of time deposits
maturing within 3 (three) months or less since
the date of placement and not pledged as
collateral.
Cadangan kerugian penurunan nilai
d.
Allowance for impairment losses
Sebelum tanggal 1 Januari 2010, cadangan
kerugian penurunan nilai piutang ditetapkan
berdasarkan hasil penelaahan terhadap
kemungkinan
tertagihnya
masing-masing
piutang pada akhir tahun. Piutang yang telah
berumur dua tahun atau lebih disisihkan
seluruhnya, sedangkan piutang yang berumur
kurang dari dua tahun tidak disisihkan kecuali
terdapat kemungkinan tidak tertagih.
Prior to January 1, 2010, allowance for
impairment losses of receivables is provided
based on a review of the collectibility of the
individual outstanding amounts at the end of
year. Receivables which are outstanding for
two years or more are fully provided, while
receivables which are outstanding for less than
two years are not provided except for amounts
identified as uncollectible.
Mulai tanggal 1 Januari 2010, Perusahaan dan
Anak Perusahaan melakukan cadangan
kerugian penurunan nilai berdasarkan PSAK
No. 55 (Revisi 2006) (Catatan 2q).
Effective January 1, 2010, the Company and
Subsidiaries provide allowance for impairment
losses in accordance with the provision of
PSAK No. 55 (Revised 2006) (Note 2q).
Transaksi dengan pihak yang mempunyai
hubungan istimewa
e.
Transactions with related parties
The Company and Subsidiaries have
transactions with entities which have related
party relationships as defined under PSAK No.
7, “Related Party Disclosures”.
Perusahaan dan Anak Perusahaan melakukan
transaksi
dengan
pihak-pihak
yang
mempunyai hubungan istimewa sebagaimana
didefinisikan
dalam
PSAK
No.
7,
“Pengungkapan Pihak-pihak yang Mempunyai
Hubungan Istimewa”.
11
The original consolidated financial statements included herein are in
the Indonesian language.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASI
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2010 dan 2009
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN
SIGNIFIKAN (lanjutan)
e.
f.
AKUNTANSI
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
Years Ended
December 31, 2010 and 2009
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
YANG
2.
Transaksi dengan pihak yang mempunyai
hubungan istimewa (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT
POLICIES (continued)
e.
Transactions
(continued)
with
ACCOUNTING
related
parties
Saldo hutang dan piutang yang timbul dari
transaksi pembelian dan penjualan dengan
pihak yang mempunyai hubungan istimewa
masing-masing disajikan sebagai Hutang
Usaha dan Piutang Usaha pada neraca
konsolidasi, sedangkan saldo hutang dan
piutang yang timbul dari transaksi dengan
pihak hubungan istimewa di luar transaksi
pembelian dan penjualan, masing-masing
disajikan sebagai Hutang Hubungan Istimewa
dan Piutang Hubungan Istimewa pada neraca
konsolidasi.
The balances of accounts payable and
receivable resulting from purchases and sales
transactions with related parties are shown as
part of Accounts Payable - Trade and
Accounts Receivable - Trade in the
consolidated balance sheets. On the other
hand, the balances of accounts payable and
receivable
resulting
from
non-trade
transactions with related parties, are shown as
Due to Related Parties and Due from Related
Parties, respectively, in the consolidated
balance sheets.
Seluruh transaksi yang signifikan dengan
pihak-pihak yang mempunyai hubungan
istimewa telah diungkapkan dalam catatan
atas laporan keuangan konsolidasi.
All significant transactions with related parties
have been disclosed in the notes to the
consolidated financial statements.
Persediaan
f.
Inventories
Persediaan dinyatakan sebesar nilai yang
lebih rendah antara biaya perolehan dan nilai
realisasi neto (the lower of cost or net
realizable value) di mana biaya perolehan
ditentukan dengan metode rata-rata bergerak
(moving-average
method).
Penyisihan
kerugian untuk persediaan usang dan
penurunan
nilai
persediaan
ditentukan
berdasarkan penelaahan terhadap keadaan
persediaan
pada
akhir
tahun
untuk
mengurangi nilai tercatat persediaan ke nilai
realisasi neto.
Inventories are stated at the lower of cost or
net realizable value, wherein the cost is
determined by the moving-average method.
Allowance for inventory obsolescence and
decline in the value of inventories are provided
based on a review of the condition of
inventories at the end of the year to reduce the
carrying value of inventories to its net
realizable value.
Biaya persediaan eceran ditentukan dengan
menggunakan metode eceran mengurangi
harga jual persediaan dengan persentase
margin bruto yang sesuai. Persentase rata-rata
digunakan untuk setiap departemen penjualan
eceran yang menjual kelompok barang yang
berbeda.
The cost of the retail inventories is determined
using the retail inventory method by reducing
the sales value of the inventory by the
appropriate percentage gross margin. An
average percentage for each retail department
which sells different group of products is use.
12
The original consolidated financial statements included herein are in
the Indonesian language.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASI
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2010 dan 2009
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN
SIGNIFIKAN (lanjutan)
g.
AKUNTANSI
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
Years Ended
December 31, 2010 and 2009
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
YANG
2.
Biaya dibayar di muka
SUMMARY OF SIGNIFICANT
POLICIES (continued)
g.
Aset tetap
•
Prepaid expenses
Prepaid expenses are charged to operations
over the periods benefited.
Biaya dibayar di muka dibebankan pada
operasi selama masa manfaat masing-masing
biaya.
h.
ACCOUNTING
h.
Property, plant and equipment
•
Pemilikan langsung
Direct ownership
Aset tetap dinyatakan sebesar biaya
perolehan
dikurangi
akumulasi
penyusutan dan rugi penurunan nilai.
Biaya
perolehan
termasuk
biaya
penggantian bagian aset tetap saat biaya
tersebut terjadi, jika memenuhi kriteria
pengakuan. Selanjutnya, pada saat
inspeksi yang signifikan dilakukan, biaya
inspeksi itu diakui ke dalam jumlah
tercatat (“carrying amount”) aset tetap
sebagai suatu penggantian jika memenuhi
kriteria
pengakuan.
Semua
biaya
pemeliharaan dan perbaikan yang tidak
memenuhi kriteria pengakuan diakui
dalam laporan laba rugi konsolidasi pada
saat terjadinya.
Property, plant and equipment are stated
at cost less accumulated depreciation and
impairment losses. Such cost includes the
cost of replacing part of the property, plant
and equipment when that cost is incurred,
if the recognition criteria are met.
Likewise, when a major inspection is
performed, its cost is recognized in the
carrying amount of the property, plant and
equipment as a replacement if the
recognition criteria are satisfied. All other
repairs and maintenance costs that do not
meet the recognition criteria are
recognized in consolidated statement of
income as incurred.
Perusahaan dan Anak Perusahaan
tertentu menghitung penyusutan dengan
menggunakan
metode
garis
lurus
(straight-line
method)
berdasarkan
taksiran masa manfaat aset tetap sebagai
berikut:
The Company and certain Subsidiaries
provide depreciation using the straight-line
method over the estimated useful lives of
the assets as follows:
Tahun/Years
Bangunan dan prasarana
Mesin dan peralatan
Inventaris
Alat-alat pengangkutan
3 - 20
4 -10
4-5
4-5
13
Buildings and improvements
Machinery and equipment
Furniture and fixtures
Transportation equipment
The original consolidated financial statements included herein are in
the Indonesian language.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASI
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2010 dan 2009
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN
SIGNIFIKAN (lanjutan)
h.
AKUNTANSI
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
Years Ended
December 31, 2010 and 2009
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
YANG
2.
Aset tetap (lanjutan)
•
•
SUMMARY OF SIGNIFICANT
POLICIES (continued)
h.
Property, plant and equipment (continued)
•
Pemilikan langsung (lanjutan)
ACCOUNTING
Direct ownership (continued)
Jumlah tercatat aset tetap dihentikan
pengakuannya pada saat dilepaskan atau
saat tidak ada manfaat masa depan yang
diharapkan
dari
penggunaan
atau
pelepasannya. Laba atau rugi yang timbul
dari
penghentian
pengakuan
aset
(dihitung sebagai perbedaan antara
jumlah neto hasil pelepasan dan jumlah
tercatat dari aset) dimasukkan dalam
laporan laba rugi pada tahun aset tersebut
dihentikan pengakuannya.
An item of property, plant and equipment
is derecognized upon disposal or when no
future economic benefits are expected
from its use or disposal. Any gain or loss
arising on derecognition of the asset
(calculated as the difference between the
net disposal proceeds and the carrying
amount of the asset) is included in
statement of income in the year the asset
is derecognized.
Pada setiap akhir tahun buku, nilai residu,
umur manfaat dan metode penyusutan
ditelaah kembali, dan jika sesuai dengan
keadaan, disesuaikan secara prospektif.
The asset’s residual values, useful lives
and methods of depreciation are
reviewed, and adjusted prospectively if
appropriate, at each financial year end.
Tanah dinyatakan berdasarkan biaya
perolehan dan tidak disusutkan. Biayabiaya tertentu seperti biaya legal, biaya
notaris dan lainnya sehubungan dengan
perolehan
atau
perpanjangan
hak
kepemilikan tanah ditangguhkan dan
diamortisasi sepanjang periode hak atas
tanah atau taksiran masa manfaat
ekonomis tanah, mana yang lebih pendek.
Land is stated at the acquisition cost and
not depreciated. Costs related to the legal,
notarial, and other costs of acquisition or
renewal of land titles were deferred and
are being amortized over the legal term of
the landrights or economic life of the land,
whichever is shorter.
Sesuai dengan PSAK No. 48 tentang
”Penurunan Nilai Aktiva”, jumlah aset yang
dapat dipulihkan kembali diestimasi
pada saat terdapat kejadian-kejadian
atau
perubahan-perubahan
yang
mengindikasikan bahwa nilai tercatatnya
mungkin
tidak
dapat
terpulihkan.
Penurunan nilai aset diakui sebagai rugi
pada laporan laba rugi konsolidasi.
Jumlah aset yang dapat dipulihkan
kembali diukur dengan nilai yang lebih
tinggi antara harga jual bersih dan nilai
pakai.
In accordance with PSAK No. 48
concerning “Impairment in Asset Value”,
the net recoverable amount of an asset
should be estimated whenever events or
changes in circumstances indicate that its
carrying amount may not be fully
recoverable. Impairment in asset value is
recognized as loss in the consolidated
statements of income. The recoverable
amount of an asset is measured as the
higher of the net selling price or value in
use.
•
Aset dalam penyelesaian
Construction in progress
Construction in progress is stated at cost.
The accumulated costs will be reclassified
to the appropriate property, plant and
equipment account when construction is
completed and the assets are ready for
their intended use.
Aset dalam penyelesaian dinyatakan
sebesar biaya perolehan. Akumulasi biaya
perolehan akan dipindahkan ke masingmasing aset tetap yang bersangkutan
pada saat aset tersebut selesai dikerjakan
dan siap digunakan.
14
The original consolidated financial statements included herein are in
the Indonesian language.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASI
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2010 dan 2009
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN
SIGNIFIKAN (lanjutan)
h.
AKUNTANSI
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
Years Ended
December 31, 2010 and 2009
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
YANG
2.
Aset tetap (lanjutan)
•
SUMMARY OF SIGNIFICANT
POLICIES (continued)
h.
Property, plant and equipment (continued)
•
Sewa
ACCOUNTING
Leases
Berdasarkan PSAK No. 30 (Revisi 2007),
penentuan apakah suatu perjanjian
merupakan
perjanjian
sewa
atau
perjanjian yang mengandung sewa
didasarkan atas substansi perjanjian pada
tanggal
awal
sewa
dan
apakah
pemenuhan perjanjian tergantung pada
penggunaan suatu aset dan perjanjian
tersebut memberikan suatu hak untuk
menggunakan aset tersebut. Menurut
PSAK revisi ini, sewa yang mengalihkan
secara substansial seluruh risiko dan
manfaat yang terkait dengan kepemilikan
aset, diklasifikasikan sebagai sewa
pembiayaan. Selanjutnya, suatu sewa
diklasifikasikan sebagai sewa operasi, jika
sewa
tidak
mengalihkan
secara
substansial seluruh risiko dan manfaat
yang terkait dengan kepemilikan aset.
Based on PSAK No. 30 (Revised 2007),
the determination of whether an
arrangement is, or contains a lease is
based on the substance of the
arrangement at inception date and
whether the fulfillment of the arrangement
is dependent on the use of a specific
asset and the arrangement conveys a
right to use the asset. Under this revised
PSAK, leases that transfer substantially to
the lessee all the risks and rewards
incidental to ownership of the leased item
are classified as finance leases.
Moreover, leases which do not transfer
substantially all the risks and rewards
incidental to ownership of the leased item
are classified as operating lease.
Perusahaan dan
sebagai lessee
The Company and Subsidiaries as a
lessee
i) Based on PSAK No. 30 (Revised
2007), under a finance lease, the
Company
and
Subsidiaries
recognize assets and liabilities in the
consolidated balance sheets at
amounts equal to the fair value of
the leased property or, if lower, the
present value of the minimum lease
payments, each determined at the
inception of the lease. Minimum
lease payments are apportioned
between the finance charge and the
reduction of the outstanding liability.
The finance charge is allocated to
each period during the lease term so
as to produce a constant periodic
rate of interest on the remaining
balance of the liability. Finance
charges are reflected in profit and
loss. Capitalised leased assets
(presented under the account of
property
and
equipment)
are
depreciated over the shorter of the
estimated useful life of the assets
and the lease term, if there is no
reasonable
certainty
that
the
Company and Subsidiaries will
obtain ownership by the end of the
lease term.
i)
Anak
Perusahaan
Berdasarkan PSAK No. 30 (Revisi
2007), dalam sewa pembiayaan,
Perusahaan dan Anak Perusahaan
mengakui aset dan kewajiban dalam
neraca konsolidasi pada awal masa
sewa, sebesar nilai wajar aset
sewaan atau sebesar nilai kini dari
pembayaran sewa minimum, jika nilai
kini lebih rendah dari nilai wajar.
Pembayaran sewa dipisahkan antara
bagian yang merupakan beban
keuangan
dan
bagian
yang
merupakan pelunasan kewajiban
sewa. Beban keuangan dialokasikan
pada setiap periode selama masa
sewa, sehingga menghasilkan tingkat
suku bunga periodik yang konstan
atas
saldo
kewajiban.
Beban
keuangan dicatat dalam laporan laba
rugi. Aset sewaan (disajikan sebagai
bagian aset tetap) disusutkan selama
jangka waktu yang lebih pendek
antara umur manfaat aset sewaan
dan periode masa sewa, jika tidak ada
kepastian yang memadai bahwa
Perusahaan dan Anak Perusahaan
akan mendapatkan hak kepemilikan
pada akhir masa sewa.
15
The original consolidated financial statements included herein are in
the Indonesian language.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASI
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2010 dan 2009
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN
SIGNIFIKAN (lanjutan)
h.
AKUNTANSI
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
Years Ended
December 31, 2010 and 2009
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
YANG
2.
Aset tetap (lanjutan)
•
h.
Perusahaan dan
sebagai lessor
Anak
Berdasarkan PSAK No. 30 (Revisi
2007), dalam sewa pembiayaan,
Perusahaan dan Anak Perusahaan
mengakui aset berupa piutang sewa
pembiayaan di neraca konsolidasi
sebesar jumlah yang sama dengan
investasi sewa neto. Penerimaan
piutang sewa diperlakukan sebagai
pembayaran pokok dan penghasilan
pembiayaan. Pengakuan penghasilan
pembiayaan didasarkan pada suatu
pola yang mencerminkan suatu
tingkat pengembalian periodik yang
konstan atas investasi bersih sebagai
lessor dalam sewa pembiayaan.
ii)
Dalam
sewa
menyewa
biasa,
Perusahaan dan Anak Perusahaan
mengakui aset untuk sewa operasi di
neraca konsolidasi sesuai sifat aset
tersebut.
Biaya
langsung awal
sehubungan proses negosiasi sewa
operasi ditambahkan ke jumlah
tercatat dari aset sewaan dan diakui
sebagai beban selama masa sewa
dengan dasar yang sama dengan
pendapatan sewa. Pendapatan sewa
operasi diakui sebagai pendapatan
atas metode garis lurus selama masa
sewa.
Under an operating lease, the
Company
and
Subsidiaries
recognized lease payments as an
expense on a straight-line method
over the lease term.
The Company and Subsidiaries as a
lessor
Perusahaan
i)
Leases (continued)
ii)
Dalam sewa operasi, Perusahaan dan
Anak
Perusahaan
mengakui
pembayaran sewa sebagai beban
dengan dasar garis lurus (straight-line
method) selama masa sewa.
ACCOUNTING
Property, plant and equipment (continued)
•
Sewa (lanjutan)
ii)
SUMMARY OF SIGNIFICANT
POLICIES (continued)
16
i)
Based on PSAK No. 30 (Revised
2007), under a finance lease, the
Company
and
Subsidiaries
recognise assets held under a
finance lease in the consolidated
balance sheets and present them as
a receivable at an amount equal to
the net investment in the lease.
Lease payment receivable is treated
as repayment of principal and
finance income. The recognition of
finance income is based on a pattern
reflecting a constant periodic rate of
return on the net investment in the
finance lease.
ii)
Under an operating lease, the
Company and Subsidiaries present
assets subject to operating leases in
its consolidated balance sheets
according to the nature of the asset.
Initial direct cost incurred in
negotiating an operating lease are
added to the carrying amount of the
leased asset and recognized over
the lease term on the same basis as
rental income. Lease income from
operating leases is recognized as
income on a straight-line method
over the lease term.
The original consolidated financial statements included herein are in
the Indonesian language.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASI
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2010 dan 2009
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN
SIGNIFIKAN (lanjutan)
i.
AKUNTANSI
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
Years Ended
December 31, 2010 and 2009
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
YANG
2.
Imbalan kerja
SUMMARY OF SIGNIFICANT
POLICIES (continued)
i.
Selisih lebih biaya perolehan penyertaan
atas aset bersih Anak Perusahaan
j.
Beban Tangguhan Hak Atas Tanah
k. Deferred Landrights Acquisition Costs
In accordance with PSAK No. 47, “Accounting
for Land”, costs associated with the legal
transfer or renewal of land titles, such as,
among others, legal fees, area survey and land
remeasurement fees, notarial fees, taxes and
other expenses, are deferred and amortized
using the straight-line method over the legal
term of the related landrights.
Berdasarkan PSAK No. 47 mengenai
“Akuntansi Tanah”, biaya-biaya yang terjadi
sehubungan
dengan
perolehan
atau
pembaharuan hak atas tanah, meliputi, antara
lain, biaya legal, biaya survei area dan
pengukuran kembali luas tanah, biaya notaris,
pajak dan biaya terkait lainnya, ditangguhkan
dan diamortisasi dengan menggunakan
metode garis lurus selama masa berlaku hak
atas tanah yang bersangkutan.
l.
Excess of cost of investments over the
equity in net assets of Subsidiaries
The excess of cost of investments over the
equity in net assets of Subsidiaries (presented
after deducting excess of equity in net assets
of Subsidiaries over the cost of investments) is
being amortized over twenty (20) years using
the straight-line method. Management’s main
reason for amortizing the excess of cost of
investments over the equity in net assets of
Subsidiaries over twenty (20) years is because
the Subsidiaries, in general, have good
operational performance and have already
operated for seventeen (17) to twenty nine
(29) years.
Selisih lebih biaya perolehan penyertaan atas
aset bersih Anak Perusahaan (disajikan
setelah dikurangi selisih lebih aset bersih Anak
Perusahaan atas biaya perolehan penyertaan)
diamortisasi dengan menggunakan metode
garis lurus selama 20 (dua puluh) tahun.
Manajemen berpendapat bahwa alasan utama
pengamortisasian selisih lebih biaya perolehan
penyertaan atas aset bersih Anak Perusahaan
selama 20 (dua puluh) tahun adalah karena
pada umumnya Anak Perusahaan tersebut
mempunyai kinerja usaha yang cukup baik dan
telah menjalankan usahanya selama 17 (tujuh
belas) sampai 29 (dua puluh sembilan) tahun.
k.
Employee benefits
Under PSAK No. 24 (Revised 2004), the
calculation of estimated liability of employee
benefits based on the Law No.13 is
determined using the projected unit credit
actuarial valuation method. Actuarial gains or
losses are recognized as income or expense
when the net cumulative unrecognized
actuarials gains and losses at the end of the
previous reporting year exceeded the greater
of 10% of the present value of defined benefit
obligations or the fair value of the plan assets,
if any at that date. The gains or losses are
recognized on a straight-line method over the
expected remaining service years of the
employees.
Berdasarkan PSAK No. 24 (Revisi 2004),
perhitungan estimasi kewajiban untuk imbalan
kerja karyawan berdasarkan UU No. 13
ditentukan dengan menggunakan metode
aktuarial “Projected Unit Credit”. Keuntungan
atau kerugian aktuarial diakui sebagai
pendapatan atau beban apabila akumulasi
keuntungan atau kerugian aktuarial bersih
yang belum diakui pada akhir tahun pelaporan
sebelumnya melebihi 10% dari nilai kini
kewajiban imbalan pasti pada tanggal tersebut.
Keuntungan atau kerugian diakui atas dasar
metode garis lurus selama rata-rata sisa masa
kerja karyawan yang diharapkan.
j.
ACCOUNTING
Aset disewakan
l.
Leased property
Leased property is stated at cost less
accumulated depreciation. Depreciation is
computed using the straight-line method based
on the estimated useful lives of the leased
property in line with the estimated useful lives
of the property, plant and equipment under
direct ownership (Note 2h).
Aset disewakan dinyatakan sebesar biaya
perolehan dikurangi akumulasi penyusutan.
Penyusutan dihitung dengan menggunakan
metode garis lurus berdasarkan taksiran masa
manfaat ekonomis yang sama dengan yang
diterapkan untuk aset tetap pemilikan
langsung (Catatan 2h).
17
The original consolidated financial statements included herein are in
the Indonesian language.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASI
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2010 dan 2009
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN
SIGNIFIKAN (lanjutan)
AKUNTANSI
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
Years Ended
December 31, 2010 and 2009
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
YANG
2.
m. Biaya waralaba awal
SUMMARY OF SIGNIFICANT
POLICIES (continued)
m. Initial franchise cost
Initial franchise fee in Subsidiary (MPRI) is
deferred and amortized over a period of 20
years using the straight-line method.
Biaya waralaba awal pada Anak Perusahaan
(MPRI) ditangguhkan dan diamortisasi selama
20 (dua puluh) tahun dengan menggunakan
metode garis lurus (straight-line method).
n.
Pengakuan pendapatan dan beban
n.
Revenue and expense recognition
Revenue from export sales is recognized when
goods are shipped. Revenues from domestic
sales, photo finishing services, repairs and
assembling services are recognized when
goods are delivered to customers or when the
photo finishing services, repairs and
assembling services have been completed.
Expenses are recognized when these are
incurred.
Pendapatan dari penjualan ekspor diakui pada
saat barang dikapalkan. Pendapatan dari
penjualan lokal, jasa cuci cetak foto, jasa
perbaikan dan perakitan diakui pada saat
penyerahan barang kepada pelanggan atau
pada saat jasa cuci cetak foto, jasa perbaikan
dan perakitan telah selesai. Beban diakui pada
saat terjadinya.
o.
Transaksi dan saldo dalam mata uang
asing
o.
Foreign
balances
currency
transactions
and
Transaksi-transaksi dalam mata uang asing
dicatat berdasarkan kurs yang berlaku pada
saat transaksi dilakukan. Pada tanggal neraca,
aset dan kewajiban moneter dalam mata uang
asing dijabarkan ke dalam Rupiah dengan
menggunakan kurs tengah tanggal transaksi
perbankan terakhir yang dipublikasikan oleh
Bank Indonesia.
Transactions in foreign currencies are
recorded at the exchange rates prevailing at
the time of the transactions. At balance sheet
dates, monetary assets and liabilities
denominated in foreign currencies are
translated to Rupiah using the middle
exchange rates at the last bank transaction
date as published by Bank Indonesia.
Keuntungan atau kerugian atas selisih kurs
yang timbul dari transaksi dalam mata uang
asing dan penjabaran aset dan kewajiban
moneter dalam mata uang asing diakui pada
usaha tahun berjalan.
Exchange rate gains or losses arising from the
foreign currency transactions and from the
translation of foreign currency denominated
monetary assets and liabilities are recognized
in the current year operations.
Kurs yang digunakan untuk menjabarkan aset
dan kewajiban moneter dalam mata uang
asing pada tanggal 31 Desember 2010 dan
2009 adalah sebagai berikut:
The exchange rates used to translate the
monetary assets and liabilities denominated in
foreign currencies as of December 31, 2010
and 2009 are as follows:
2010
AS$
¥
SIN$
GB£
€
p.
ACCOUNTING
2009
8.991
110,29
6.980,61
13.893,80
11.955,79
Pajak Penghasilan
9.400
101,7
6.698,67
15.114,36
13.509,73
p.
US$
¥
SIN$
GB£
€
Income Tax
Current tax expense is provided based on the
estimated taxable income for the year.
Deferred tax assets and liabilities are
recognized for temporary differences between
the financial and the tax bases of assets and
liabilities at each reporting date. Future tax
benefits, such as the carry-forward of unused
tax losses, are also recognized to the extent
that realization of such benefits is probable.
Beban pajak kini ditetapkan berdasarkan
taksiran laba kena pajak tahun berjalan. Aset
dan kewajiban pajak tangguhan diakui atas
perbedaan temporer antara aset dan
kewajiban untuk tujuan komersial dan untuk
tujuan perpajakan setiap tanggal pelaporan.
Manfaat pajak di masa mendatang, seperti
saldo rugi fiskal yang belum digunakan, diakui
sejauh besar kemungkinan realisasi atas
manfaat pajak tersebut.
18
The original consolidated financial statements included herein are in
the Indonesian language.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASI
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2010 dan 2009
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN
SIGNIFIKAN (lanjutan)
p.
q.
AKUNTANSI
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
Years Ended
December 31, 2010 and 2009
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
YANG
2.
Pajak Penghasilan (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT
POLICIES (continued)
p.
ACCOUNTING
Income Tax (continued)
Aset dan kewajiban pajak tangguhan diukur
pada tarif pajak yang diharapkan akan
digunakan pada periode ketika aset direalisasi
atau ketika kewajiban dilunasi berdasarkan
tarif pajak (dan peraturan perpajakan) yang
berlaku atau secara substansial telah
diberlakukan pada tanggal neraca.
Deferred tax assets and liabilities are
measured at the tax rates that are expected to
apply to the period when the asset is realized
or the liability is settled, based on tax rates
(and tax laws) that have been enacted or
substantively enacted at the balance sheet
date.
Perubahan terhadap kewajiban perpajakan
diakui pada saat Surat Ketetapan Pajak (SKP)
diterima atau, jika Perusahaan dan Anak
Perusahaan mengajukan keberatan, pada saat
keputusan atas keberatan tersebut telah
ditetapkan.
Amendments to tax obligations are recorded
when an assessment (SKP) is received or, if
appealed against by the Company and
Subsidiaries, when the result of the appeal is
determined.
Instrumen keuangan
q.
Financial instruments
Mulai tanggal 1 Januari 2010, Perusahaan dan
Anak Perusahaan menerapkan PSAK No. 50
(Revisi
2006),
“Instrumen
Keuangan:
Penyajian dan Pengungkapan” dan PSAK No.
55 (Revisi 2006), “Instrumen Keuangan:
Pengakuan
dan
Pengukuran”,
yang
menggantikan PSAK No. 50, “Akuntansi
Investasi Efek Tertentu” dan PSAK No. 55
(Revisi 1999), “Akuntansi Instrumen Derivatif
dan Aktivitas Lindung Nilai”. Penerapan PSAKPSAK revisi ini dilakukan secara prospektif.
Effective January 1, 2010, the Company and
Subsidiaries adopted PSAK No. 50 (Revised
2006), “Financial Instruments: Presentation
and Disclosures” and PSAK No. 55 (Revised
2006), “Financial Instruments: Recognition and
Measurement” which supersede PSAK No. 50,
“Accounting for Investments in Certain
Securities” and PSAK No. 55 (Revised 1999),
“Accounting for Derivative Instruments and
Hedging Activities”. These revised PSAKs
have been applied prospectively.
PSAK No. 50 (Revisi 2006) mengatur
persyaratan tentang penyajian dari instrumen
keuangan
dan
informasi
yang
harus
diungkapkan di dalam laporan keuangan,
sedangkan PSAK No. 55 (Revisi 2006)
mengatur prinsip-prinsip dasar pengakuan dan
pengukuran
aset
keuangan,
kewajiban
keuangan dan kontrak pembelian dan
penjualan item non-keuangan. Pernyataan ini,
antara lain, memberikan definisi dan
karakteristik derivatif, kategori dari instrumen
keuangan, pengakuan dan pengukuran,
akuntansi lindung nilai dan penetapan dari
hubungan lindung nilai.
PSAK No. 50 (Revised 2006) prescribes the
requirements for the presentation of financial
instruments and information that should be
disclosed in the financial statement, whereas
PSAK No. 55 (Revised 2006) prescribes the
principles for recognizing and measuring
financial assets, financial liabilities and some
contracts to buy or sell non-financial items.
This Standard provides for the definitions and
characteristics of a derivative, the categories
of financial instruments, recognition and
measurement,
hedge
accounting
and
determination of hedging relationships, among
others.
Penyesuaian transisi dari penerapan secara
prospektif PSAK yang direvisi di atas sebesar
Rp2.987.738.015 dicatat pada saldo laba
tanggal 1 Januari 2010.
The transition adjustment from the prospective
adoption of the above revised PSAKs which
amounted to Rp2,987,738,015, has been
recorded in the retained earnings at January 1,
2010.
19
The original consolidated financial statements included herein are in
the Indonesian language.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASI
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2010 dan 2009
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN
SIGNIFIKAN (lanjutan)
q.
AKUNTANSI
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
Years Ended
December 31, 2010 and 2009
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
YANG
2.
Instrumen keuangan (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT
POLICIES (continued)
q.
ACCOUNTING
Financial instruments (continued)
Aset keuangan
Financial assets
Pengakuan awal
Initial recognition
Aset keuangan dalam lingkup PSAK No. 55
(Revisi 2006) diklasifikasikan sebagai aset
keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui
laporan laba rugi, pinjaman yang diberikan dan
piutang, investasi dimiliki hingga jatuh tempo,
aset keuangan tersedia untuk dijual, atau
sebagai derivatif yang ditetapkan sebagai
instrumen lindung nilai dalam lindung nilai
yang efektif.
Financial assets within the scope of PSAK No.
55 (Revised 2006) are classified as financial
assets at fair value through profit or loss, loans
and receivables, held-to-maturity investments,
available-for-sale financial assets, or as
derivatives designated as hedging instruments
in an effective hedge.
Aset keuangan pada awalnya diukur pada nilai
wajar, dan dalam hal aset keuangan yang
tidak diukur pada nilai wajar melalui laporan
laba rugi, ditambah dengan biaya transaksi
yang dapat diatribusikan secara langsung.
Financial assets are recognized initially at
fair value plus, in the case of financial assets
not at fair value through profit or loss, directly
attributable transaction costs.
Pembelian atau penjualan aset keuangan yang
mensyaratkan penyerahan aset dalam kurun
waktu yang ditetapkan oleh peraturan atau
kebiasaan yang berlaku di pasar (pembelian
yang lazim/regular) diakui pada tanggal
perdagangan, yaitu tanggal Perusahaan atau
Anak Perusahaan berkomitmen untuk membeli
atau menjual aset tersebut.
Purchases or sales of financial assets that
require delivery of assets within a time frame
established by regulation or convention in
the market place (regular way trades) are
recognized on the trade date, i.e., the date
that the Company or its Subsidiaries commit
to purchase or sell the assets.
Aset keuangan Perusahaan dan Anak
Perusahaan meliputi kas dan setara kas,
deposito yang dibatasi penggunaannya,
piutang usaha dan piutang lain-lain, pinjaman
karyawan, dan investasi pada saham yang
tidak memiliki kuotasi pasar.
The Company and Subsidiaries’ financial
assets include cash and cash equivalents,
restricted time deposits, trade and other
receivables, employee receivables and
unquoted investments in shares of stock.
Pengukuran setelah pengakuan awal
Subsequent measurement
Pengukuran
aset
keuangan
pengakuan
awal
tergantung
klasifikasinya sebagai berikut:
•
The subsequent measurement of financial
assets depends on their classification as
follows:
setelah
pada
•
Aset keuangan yang diukur pada nilai
wajar melalui laporan laba rugi.
Financial assets at fair value through
profit or loss.
Financial assets at fair value through
profit or loss include financial assets
held for trading and financial assets
designated upon initial recognition at
fair value through profit or loss.
Aset keuangan yang diukur pada nilai
wajar melalui laporan laba rugi termasuk
aset keuangan untuk diperdagangkan
dan aset keuangan yang ditetapkan pada
saat pengakuan awal untuk diukur pada
nilai wajar melalui laporan laba rugi.
20
The original consolidated financial statements included herein are in
the Indonesian language.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASI
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2010 dan 2009
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN
SIGNIFIKAN (lanjutan)
q.
AKUNTANSI
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
Years Ended
December 31, 2010 and 2009
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
YANG
2.
Instrumen keuangan (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT
POLICIES (continued)
q.
Aset keuangan (lanjutan)
Financial instruments (continued)
Financial assets (continued)
Derivative assets are classified as held
for trading unless they are designated
as effective hedging instruments.
Financial assets at fair value through
profit or loss are carried in the balance
sheets at fair value with gains or losses
recognized
in
the
consolidated
statements of income.
Aset derivatif diklasifikasikan sebagai
kelompok
diperdagangkan
kecuali
mereka ditetapkan sebagai instrumen
lindung nilai efektif. Aset keuangan yang
diukur pada nilai wajar melalui laporan
laba rugi disajikan dalam laporan neraca
konsolidasi pada nilai wajar dengan
keuntungan atau kerugian dari perubahan
nilai wajar diakui dalam laporan laba rugi
konsolidasi.
•
ACCOUNTING
•
Pinjaman yang diberikan dan piutang
Loans and receivables
Pinjaman yang diberikan dan piutang
adalah aset keuangan non derivatif
dengan pembayaran tetap atau telah
ditentukan, yang tidak mempunyai
kuotasi di pasar aktif.
Loans and receivables are nonderivative financial assets with fixed or
determinable payments that are not
quoted in an active market.
Setelah pengakuan awal, aset keuangan
tersebut dicatat pada biaya perolehan
diamortisasi
dengan
menggunakan
metode suku bunga efektif, dan
keuntungan dan kerugian terkait diakui
dalam laporan laba rugi konsolidasi pada
saat pinjaman yang diberikan dan piutang
dihentikan
pengakuannya
atau
mengalami penurunan nilai, demikian
juga melalui proses amortisasi.
After initial measurement, such financial
assets are carried at amortized cost
using the effective interest rate method,
and gains and losses are recognized in
the consolidated statements of income
when the loans and receivables are
derecognized or impaired, as well as
through the amortization process.
Perusahaan dan Anak Perusahaan
memiliki kas dan setara kas, deposito
berjangka yang dibatasi penggunaannya,
piutang usaha dan piutang lain-lain dalam
kategori ini.
The Company and Subsidiaries have
cash and cash equivalents, restricted
time deposits, trade receivables and
other receivables in this category.
21
The original consolidated financial statements included herein are in
the Indonesian language.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASI
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2010 dan 2009
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN
SIGNIFIKAN (lanjutan)
q.
AKUNTANSI
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
Years Ended
December 31, 2010 and 2009
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
YANG
2.
Instrumen keuangan (lanjutan)
q.
Aset keuangan (lanjutan)
Pengukuran
(lanjutan)
•
setelah
SUMMARY OF SIGNIFICANT
POLICIES (continued)
ACCOUNTING
Financial instruments (continued)
Financial assets (continued)
pengakuan
Subsequent measurement (continued)
awal
•
Aset keuangan tersedia untuk dijual
[Available-For-Sale (“AFS”)]
Available-For-Sale
assets
(“AFS”)
financial
AFS financial assets are non-derivative
financial assets that are designated as
available-for-sale or are not classified in
any of the two preceding categories.
After initial measurement, AFS financial
assets are measured at fair value with
unrealized gains or losses recognized
in the shareholders’ equity until the
investment is derecognized. At that
time, the cumulative gain or loss
previously
recognized
in
the
shareholders’
equity
shall
be
reclassified to profit or loss as a
reclassification adjustment.
Aset keuangan AFS adalah aset
keuangan non derivatif yang ditetapkan
sebagai tersedia untuk dijual atau yang
tidak diklasifikasikan dalam dua kategori
sebelumnya. Setelah pengukuran awal,
aset keuangan AFS diukur dengan nilai
wajar dengan keuntungan atau kerugian
yang belum terealisasi diakui dalam
ekuitas
sampai
investasi
tersebut
dihentikan pengakuannya. Pada saat itu,
keuntungan atau kerugian kumulatif yang
sebelumnya diakui dalam ekuitas akan
direklasifikasi ke laporan laba rugi
sebagai penyesuaian reklasifikasi.
Penghentian pengakuan aset keuangan
Derecognition of financial assets
Penghentian pengakuan atas suatu aset
keuangan, atau, bila dapat diterapkan untuk
bagian dari aset keuangan atau bagian dari
kelompok aset keuangan serupa, terjadi bila:
A financial asset, or where applicable, a part
of a financial asset or part of a group of
similar financial assets, is derecognized
when:
i.
hak kontraktual atas arus kas yang
berasal dari aset keuangan tersebut
berakhir; atau
i.
the contractual rights to receive cash
flows from the asset have expired; or
ii.
Perusahaan dan Anak Perusahaan
mentransfer hak untuk menerima arus
kas yang berasal dari aset keuangan
tersebut atau menanggung kewajiban
untuk membayar arus kas yang diterima
tersebut tanpa penundaan yang signifikan
kepada pihak ketiga melalui suatu
kesepakatan penyerahan dan (a) secara
substansial mentransfer seluruh risiko
dan manfaat atas kepemilikan aset
keuangan tersebut, atau (b) secara
substansial tidak mentransfer dan tidak
memiliki seluruh risiko dan manfaat atas
kepemilikan aset keuangan tersebut,
namun telah mentransfer pengendalian
atas aset keuangan tersebut.
ii.
The Company and Subsidiaries have
transferred their rights to receive cash
flows from the asset or have assumed
an obligation to pay the received cash
flows in full without material delay to a
third party under a “pass-through”
arrangement;
and
either
(a)
substantially transferred all the risks and
rewards of the asset, or (b) neither
transferred nor retained substantially all
the risks and rewards of the asset, but
has transferred control of the asset.
22
The original consolidated financial statements included herein are in
the Indonesian language.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASI
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2010 dan 2009
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN
SIGNIFIKAN (lanjutan)
q.
AKUNTANSI
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
Years Ended
December 31, 2010 and 2009
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
YANG
2.
Instrumen keuangan (lanjutan)
q.
Aset keuangan (lanjutan)
Penghentian
(lanjutan)
pengakuan
SUMMARY OF SIGNIFICANT
POLICIES (continued)
ACCOUNTING
Financial instruments (continued)
Financial assets (continued)
aset
Derecognition of financial assets (continued)
keuangan
Apabila Perusahaan dan Anak Perusahaan
mentransfer hak untuk menerima arus kas
yang berasal dari aset keuangan atau
mengadakan kesepakatan penyerahan dan
tidak mentransfer maupun tidak memiliki
secara substansial seluruh risiko dan manfaat
atas aset keuangan tersebut dan juga tidak
mentransfer pengendalian atas aset keuangan
tersebut, maka suatu aset keuangan baru
diakui oleh Perusahaan dan Anak Perusahaan
sebesar keterlibatannya yang berkelanjutan
dengan aset keuangan tersebut.
When the Company and Subsidiaries have
transferred their rights to receive cash flows
from an asset or have entered into a passthrough arrangement, and have neither
transferred nor retained substantially all the
risks and rewards of the asset nor
transferred control of the asset, the asset is
recognised to the extent of the Company
and Subsidiaries continuing involvement in
the asset.
Keterlibatan berkelanjutan yang berbentuk
pemberian jaminan atas aset yang ditransfer
diukur sebesar jumlah terendah antara nilai
aset yang ditransfer dan nilai maksimal dari
pembayaran yang diterima yang mungkin
harus dibayar kembali oleh Perusahaan dan
Anak Perusahaan.
Continuing involvement that takes the form
of a guarantee over the transferred asset, is
measured at the lower of the original
carrying amount of the asset and the
maximum amount of consideration that the
Company and Subsidiaries could be
required to repay.
Pada saat penghentian pengakuan atas aset
keuangan secara keseluruhan, maka selisih
antara nilai tercatat dan jumlah dari (i)
pembayaran yang diterima, termasuk aset baru
yang diperoleh dikurangi dengan kewajiban
baru yang ditanggung; dan (ii) keuntungan
atau kerugian kumulatif yang telah diakui
secara langsung dalam ekuitas, harus diakui
pada laporan laba rugi konsolidasi.
On derecognition of a financial asset in its
entirety, the difference between the carrying
amount and the sum of (i) the consideration
received, including any new assets obtained
less any new liabilities assumed, and (ii) any
cumulative gain or loss which had been
recognized in the shareholders’ equity,
should be recognized in the consolidated
statements of income.
Penurunan nilai dari aset keuangan
Impairment of financial assets
Pada setiap tanggal neraca, Perusahaan dan
Anak Perusahaan mengevaluasi apakah
terdapat bukti yang obyektif bahwa aset
keuangan atau kelompok aset keuangan
mengalami penurunan nilai. Penurunan nilai
atas aset keuangan atau kelompok aset
keuangan dianggap telah terjadi, jika dan
hanya jika, terdapat bukti yang obyektif
mengenai penurunan nilai tersebut sebagai
akibat dari salah satu atau lebih peristiwa yang
terjadi setelah pengakuan awal aset tersebut
(peristiwa yang merugikan), dan peristiwa yang
merugikan tersebut berdampak pada estimasi
arus kas masa depan atas aset keuangan atau
At each balance sheet date, the Company
and Subsidiaries assess whether there is
any objective evidence that a financial asset
or a group of financial assets is impaired. A
financial asset or a group of financial assets
is deemed to be impaired if, and only if, there
is objective evidence of impairment as a
result of one or more events that has
occurred after the initial recognition of the
asset (an incurred ‘loss event’) and that loss
event has an impact on the estimated future
cash flows of the financial asset or the group
of financial assets that can be reliably
estimated.
23
The original consolidated financial statements included herein are in
the Indonesian language.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASI
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2010 dan 2009
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
kelompok aset keuangan yang
diestimasi secara handal.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI
SIGNIFIKAN (lanjutan)
q.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
Years Ended
December 31, 2010 and 2009
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
dapat
YANG
2.
Instrumen keuangan (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT
POLICIES (continued)
q.
ACCOUNTING
Financial instruments (continued)
Aset keuangan (lanjutan)
Financial assets (continued)
Penurunan nilai dari aset keuangan (lanjutan)
Impairment of financial assets (continued)
Bukti penurunan nilai dapat meliputi indikasi
pihak peminjam atau kelompok pihak
peminjam mengalami kesulitan keuangan
signifikan,
wanprestasi
atau
tunggakan
pembayaran bunga atau pokok, terdapat
kemungkinan bahwa pihak peminjam akan
dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi
keuangan lainnya dan pada saat data yang
dapat diobservasi mengindikasikan adanya
penurunan yang dapat diukur atas estimasi
arus kas masa datang, seperti meningkatnya
tunggakan atau kondisi ekonomi yang
berkorelasi dengan wanprestasi.
Evidence of impairment may include
indications that the debtors or a group of
debtors is experiencing significant financial
difficulty, default or delinquency in interest or
principal payments, the probability that they
will enter bankruptcy or other financial
reorganisation and where observable data
indicate that there is a measurable decrease
in the estimated future cash flows, such as
changes in arrears or economic conditions
that correlate with defaults.
•
•
Aset keuangan dicatat
perolehan diamortisasi
pada
biaya
Financial assets carried at amortized
cost
Untuk pinjaman yang diberikan dan
piutang yang dicatat pada biaya
perolehan
diamortisasi,
Perusahaan
pertama
kali
menentukan
apakah
terdapat
bukti
obyektif
mengenai
penurunan nilai secara individual atas
aset keuangan yang signifikan secara
individual, atau secara kolektif untuk aset
keuangan yang jumlahnya tidak signifikan
secara individual.
For loans and receivable carried at
amortized cost, the Company and
Subsidiaries first assess whether there
is any objective evidence of impairment
exists individually for financial assets
that are individually significant, or
collectively for financial assets that are
not individually significant.
Jika Perusahaan dan Anak Perusahaan
menentukan tidak terdapat bukti obyektif
mengenai penurunan nilai atas aset
keuangan yang dinilai secara individual,
terlepas
aset
keuangan
tersebut
signifikan atau tidak, maka aset tersebut
dimasukkan ke dalam kelompok aset
keuangan yang memiliki karakteristik
risiko kredit yang sejenis dan menilai
penurunan nilai kelompok tersebut secara
kolektif. Aset yang penurunan nilainya
dinilai secara individual, dan untuk itu
kerugian penurunan nilai diakui atau tetap
diakui, tidak termasuk dalam penilaian
penurunan nilai secara kolektif.
If the Company and Subsidiaries
determine that no objective evidence of
impairment exists for an individually
assessed financial asset, whether
significant or not, the asset is included
in a group of financial assets with
similar credit risk characteristics and
collectively
assessed
them
for
impairment. Assets that are individually
assessed for impairment and for which
an impairment loss is, or continues to
be recognized, are not included in a
collective assessment of impairment.
24
The original consolidated financial statements included herein are in
the Indonesian language.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASI
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2010 dan 2009
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN
SIGNIFIKAN (lanjutan)
q.
AKUNTANSI
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
Years Ended
December 31, 2010 and 2009
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
YANG
2.
Instrumen keuangan (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT
POLICIES (continued)
q.
ACCOUNTING
Financial instruments (continued)
Aset keuangan (lanjutan)
Financial assets (continued)
Penurunan nilai dari aset keuangan (lanjutan)
Impairment of financial assets (continued)
Jika terdapat bukti obyektif bahwa
kerugian penurunan nilai telah terjadi,
jumlah kerugian tersebut diukur sebagai
selisih antara nilai tercatat aset dengan
nilai kini estimasi arus kas masa datang
(tidak termasuk ekspektasi kerugian
kredit masa datang yang belum terjadi).
Nilai kini estimasi arus kas masa datang
didiskonto menggunakan suku bunga
efektif awal dari aset keuangan tersebut.
Jika pinjaman yang diberikan dan piutang
memiliki suku bunga variabel, tingkat
diskonto yang digunakan untuk mengukur
setiap kerugian penurunan nilai adalah
suku bunga efektif yang berlaku.
If there is objective evidence that an
impairment loss has occurred, the
amount of the loss is measured as the
difference between the asset’s carrying
amount and the present value of
estimated future cash flows (excluding
future expected credit losses that have
not yet been incurred). The present
value of the estimated future cash flows
is discounted at the financial asset’s
original effective interest rate. If a loan
and receivable has a variable interest
rate, the discount rate for measuring
impairment loss is the current effective
interest rate.
Nilai tercatat aset tersebut dikurangi
melalui penggunaan akun penyisihan dan
jumlah kerugian tersebut diakui secara
langsung dalam laporan laba rugi
konsolidasi. Pendapatan bunga tetap
diakui berdasarkan nilai tercatat yang
telah dikurangi, berdasarkan suku bunga
efektif awal aset keuangan tersebut.
Pinjaman yang diberikan dan piutang,
bersama-sama
dengan
penyisihan
terkait, akan dihapuskan pada saat tidak
terdapat kemungkinan yang realistis atas
pemulihan di masa mendatang dan
seluruh agunan, jika ada, telah direalisasi
atau telah dialihkan kepada Perusahaan
dan Anak Perusahaan.
The carrying amount of the asset is
reduced through the use of an
allowance account and the amount of
the loss is recognized in the
consolidated statements of income.
Interest income continues to be
accrued on the reduced carrying
amount based on the original effective
interest rate of the asset. Loans and
receivable, together with the associated
allowance, are written off when there is
no realistic prospect of future recovery
and all collateral, if any, has been
realized or has been transferred to the
Company and Subsidiaries.
Jika, pada periode berikutnya, nilai
estimasi kerugian penurunan nilai aset
keuangan bertambah atau berkurang
karena suatu peristiwa yang terjadi
setelah penurunan nilai diakui, maka
kerugian
penurunan
nilai
yang
sebelumnya
diakui
ditambah
atau
dikurangi
(dipulihkan)
dengan
menyesuaikan
akun
penyisihan.
Pemulihan
tersebut
tidak
boleh
mengakibatkan
nilai
tercatat
aset
keuangan melebihi biaya perolehan
diamortisasi yang seharusnya jika
penurunan nilai tidak diakui pada tanggal
pemulihan dilakukan.
If in a subsequent period, the amount of
the
estimated
impairment
loss
increases or decreases because of an
event occurring after the impairment
was
recognized,
the
previously
recognized
impairment
loss
is
increased or reduced (reversed) by
adjusting the allowance account. The
recovery should not lead to the carrying
amount of the asset exceeds its
amortized cost that would have been
determined had no impairment loss
been recognized for the asset at the
reversal date.
25
The original consolidated financial statements included herein are in
the Indonesian language.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASI
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2010 dan 2009
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN
SIGNIFIKAN (lanjutan)
q.
AKUNTANSI
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
Years Ended
December 31, 2010 and 2009
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
YANG
2.
Instrumen keuangan (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT
POLICIES (continued)
q.
ACCOUNTING
Financial instruments (continued)
Aset keuangan (lanjutan)
Financial assets (continued)
Penurunan nilai dari aset keuangan (lanjutan)
Impairment of financial assets (continued)
The amount of reversal is recognized in
the consolidated statements of income.
If a future write-off is later recovered,
the recovery is recognized in the
consolidated statements of income.
Jumlah pemulihan aset keuangan diakui
pada laporan laba rugi konsolidasi. Jika
penghapusan kemudian dipulihkan, maka
pemulihan tersebut diakui dalam laporan
laba rugi konsolidasi.
•
•
Aset keuangan yang dicatat pada biaya
perolehan
Financial assets carried at cost
If there is objective evidence that an
impairment has occurred over equity
instruments that do not have the
quotation and is not carried at fair value
because fair value can not be
measured reliably, then the amount of
any impairment loss is measured as the
difference between the carrying value
of financial assets and the present
value of estimated future cash flows
discounted at the prevailing rate of
return on the market for a similar
financial asset. Impairment losses are
not recoverable in the next period.
Jika terdapat bukti obyektif bahwa
kerugian penurunan nilai telah terjadi atas
instrumen ekuitas yang tidak memiliki
kuotasi dan tidak dicatat pada nilai wajar
karena nilai wajarnya tidak dapat diukur
secara handal, maka jumlah kerugian
penurunan nilai diukur berdasarkan
selisih antara nilai tercatat aset keuangan
dan nilai kini estimasi arus kas masa
mendatang yang didiskontokan pada
tingkat pengembalian yang berlaku di
pasar untuk aset keuangan serupa.
Kerugian penurunan nilai tersebut tidak
dapat dipulihkan pada periode berikutnya.
Kewajiban keuangan
Financial liabilities
Pengakuan awal
Initial recognition
Kewajiban keuangan dalam lingkup PSAK No.
55 (Revisi 2006) diklasifikasikan sebagai
kewajiban keuangan yang diukur pada nilai
wajar melalui laporan laba rugi, pinjaman dan
hutang, atau derivatif yang ditetapkan sebagai
instrumen lindung nilai dalam lindung nilai
yang
efektif.
Perusahaan
dan
Anak
Perusahaan menentukan klasifikasi kewajiban
keuangan pada saat pengakuan awal.
Financial liabilities within the scope of PSAK
No. 55 (Revised 2006) are classified as
financial liabilities at fair value through profit
or loss, loans and borrowings, or as
derivatives
designated
as
hedging
instruments in an effective hedge, as
appropriate. The Company and Subsidiaries
determine the classification of their financial
liabilities at initial recognition.
Kewajiban keuangan pada awalnya diukur
pada nilai wajar dan, dalam hal pinjaman dan
hutang, ditambah biaya transaksi yang dapat
diatribusikan secara langsung.
Financial liabilities are recognized initially at
fair value and, in the case of loans and
borrowings, inclusive of directly attributable
transaction costs.
Kewajiban keuangan Perusahaan dan Anak
Perusahaan meliputi hutang bank jangka
pendek, hutang usaha, hutang lain-lain, biaya
yang masih harus dibayar dan hutang bank
jangka panjang.
The Company and Subsidiaries financial
liabilities include short-term loans, trade
payables, other payables, accrued expenses
and long-term loans.
Pengukuran setelah pengakuan awal
Subsequent measurement
26
The original consolidated financial statements included herein are in
the Indonesian language.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASI
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2010 dan 2009
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
Years Ended
December 31, 2010 and 2009
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
•
•
2.
Kewajiban keuangan yang diukur pada
nilai wajar melalui laporan laba rugi
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG
SIGNIFIKAN (lanjutan)
q.
2.
Instrumen keuangan (lanjutan)
q.
Kewajiban keuangan (lanjutan)
Pengukuran
(lanjutan)
•
setelah
pengakuan
Financial liabilities at fair value through
profit or loss
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (continued)
Financial instruments (continued)
Financial liabilities (continued)
Subsequent measurement (continued)
awal
Kewajiban keuangan yang diukur pada
nilai wajar melalui laporan laba rugi
termasuk kewajiban keuangan untuk
diperdagangkan dan kewajiban keuangan
yang ditetapkan pada saat pengakuan
awal untuk diukur pada nilai wajar melalui
laporan laba rugi.
Financial liabilities at fair value through
profit or loss include financial liabilities
held for trading and financial liabilities
designated upon initial recognition at
fair value through profit or loss.
Kewajiban keuangan diklasifikasikan
sebagai kelompok diperdagangkan jika
mereka diperoleh untuk tujuan dijual atau
dibeli kembali dalam waktu dekat.
Kewajiban derivatif juga diklasifikasikan
sebagai
kelompok
diperdagangkan
kecuali mereka ditetapkan sebagai
instrumen lindung nilai efektif.
Financial liabilities are classified as held
for trading if they are acquired for the
purpose of selling or repurchasing in
the near term. Derivative liabilities are
also classified as held for trading unless
they are designated as effective
hedging instruments.
Keuntungan
atau
kerugian
atas
kewajiban
yang
dimiliki
untuk
diperdagangkan diakui dalam laporan
laba rugi konsolidasi.
Gains or losses on liabilities held for
trading
are
recognized
in
the
consolidated statements of income.
•
Pinjaman dan hutang
Loans and borrowings
After initial recognition, interest-bearing
loans and borrowings are subsequently
measured at amortized cost using the
effective interest rate method. At
balance sheet date, the accrued
interest is recorded separately from the
respective principal loans as part of
current liabilities. Gains and losses are
recognized in the statements of income
when the liabilities are derecognized as
well as through the amortization
process using the effective interest rate
method.
Setelah pengakuan awal, pinjaman dan
hutang
yang
dikenakan
bunga
selanjutnya diukur pada biaya perolehan
diamortisasi
dengan
menggunakan
metode suku bunga efektif. Pada tanggal
neraca, biaya bunga yang masih harus
dibayar dicatat secara terpisah dari pokok
pinjaman terkait dalam bagian kewajiban
lancar. Keuntungan dan kerugian diakui
dalam laporan laba atau rugi ketika
kewajiban
dihentikan
pengakuannya
serta
melalui
proses
amortisasi
menggunakan metode suku bunga
efektif.
Penghentian pengakuan kewajiban keuangan
Derecognition of financial liabilities
Kewajiban
keuangan
dihentikan
pengakuannya pada saat kewajiban tersebut
dihentikan atau dibatalkan atau kadaluwarsa.
A financial liability is derecognized when the
obligation under the liability is discharged or
cancelled or has expired.
27
The original consolidated financial statements included herein are in
the Indonesian language.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASI
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2010 dan 2009
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN
SIGNIFIKAN (lanjutan)
q.
AKUNTANSI
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
Years Ended
December 31, 2010 and 2009
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
YANG
2.
Instrumen keuangan (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT
POLICIES (continued)
q.
ACCOUNTING
Financial instruments (continued)
Kewajiban keuangan (lanjutan)
Financial liabilities (continued)
Penghentian pengakuan kewajiban keuangan
(lanjutan)
Derecognition
(continued)
Ketika sebuah kewajiban keuangan ditukar
dengan kewajiban keuangan lain dari pemberi
pinjaman yang sama atas persyaratan yang
secara substansial berbeda, atau bila
persyaratan dari kewajiban keuangan tersebut
secara substansial dimodifikasi, pertukaran
atau modifikasi persyaratan tersebut dicatat
sebagai penghentian pengakuan kewajiban
keuangan awal dan pengakuan kewajiban
keuangan baru, dan selisih antara nilai tercatat
masing-masing kewajiban keuangan tersebut
diakui dalam laporan laba rugi konsolidasi.
When an existing financial liability is replaced
by another from the same lender on
substantially different terms, or the terms of
an existing liability are substantially modified,
such an exchange or modification is treated
as a derecognition of the original liability and
the recognition of a new liability, and the
difference in the respective carrying amounts
is recognized in consolidated statements of
income.
Aset dan kewajiban keuangan
Financial assets and liabilities
Biaya perolehan diamortisasi dari instrumen
keuangan
Amortized cost of financial instruments
Biaya perolehan diamortisasi dihitung dengan
menggunakan metode suku bunga efektif
dikurangi dengan penyisihan atas penurunan
nilai dan pembayaran pokok atau nilai yang
tidak dapat ditagih. Perhitungan tersebut
mempertimbangkan premium atau diskonto
pada saat perolehan dan termasuk biaya
transaksi dan biaya yang merupakan bagian
yang tak terpisahkan dari suku bunga efektif.
Amortized cost is computed using the
effective interest rate method less any
allowance for impairment and principal
repayment or reduction. The calculation
takes into account any premium or discount
on acquisition and includes transaction costs
and fees that are an integral part of the
effective interest rate.
Saling hapus dari instrumen keuangan
Offsetting of financial instruments
Aset keuangan dan kewajiban keuangan
saling hapus dan nilai bersihnya dilaporkan
dalam laporan neraca konsolidasi jika, dan
hanya jika, saat ini memiliki hak secara hukum
untuk melakukan saling hapus atas jumlah
tercatat dari aset keuangan dan kewajiban
keuangan tersebut dan terdapat intensi untuk
menyelesaikan secara neto, atau untuk
merealisasikan aset dan menyelesaikan
kewajibannya secara bersamaan.
Financial assets and financial liabilities are
offset and the net amount reported in the
consolidated balance sheets if, and only if,
there is a currently enforceable legal right to
offset the recognized amounts and there is
an intention to settle on a net basis, or to
realize the assets and settle the liabilities
simultaneously.
Nilai wajar instrumen keuangan
Fair value of financial instruments
Nilai wajar instrumen keuangan yang
diperdagangkan di pasar aktif pada setiap
tanggal
pelaporan,
ditentukan
dengan
mengacu pada kuotasi harga penawaran
pasar yang berlaku tanpa pengurangan untuk
biaya transaksi.
The fair value of financial instruments that
are actively traded in organized financial
markets is determined by reference to
quoted market bid prices at the close of
business at the end of the reporting period.
28
of
financial
liabilities
The original consolidated financial statements included herein are in
the Indonesian language.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASI
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2010 dan 2009
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN
SIGNIFIKAN (lanjutan)
q.
r.
AKUNTANSI
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
Years Ended
December 31, 2010 and 2009
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
YANG
2.
Instrumen keuangan (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT
POLICIES (continued)
q.
t.
Financial instruments (continued)
Aset dan kewajiban keuangan (lanjutan)
Financial
(continued)
Nilai wajar instrumen keuangan (lanjutan)
Fair
value
(continued)
Untuk instrumen keuangan yang tidak memiliki
pasar aktif, nilai wajar ditentukan dengan
menggunakan teknik penilaian yang diijinkan
oleh PSAK No. 55 (Revisi 2006) seperti
dengan mengacu pada transaksi wajar (arm’s
length market transactions); mengacu pada
nilai wajar instrumen lain yang serupa; analisa
arus kas yang didiskontokan; atau model
penilaian lain.
For financial instruments where there is no
active market, fair value is determined using
valuation techniques permitted by PSAK No.
55 (Revised 2006), such techniques may
include using recent arm’s length market
transactions; reference to the current fair value
of another instrument that is substantially the
same; discounted cash flow analysis; or other
valuation models.
Laba bersih per saham dasar
r.
assets
of
and
liabilities
financial
instruments
Basic net income per share
Basic net income per share is computed by
dividing net income with the weighted average
number of shares issued and fully paid for the
year totaling 639,817,902 shares each in 2010
and 2009.
Laba bersih per saham dasar dihitung dengan
membagi laba bersih dengan jumlah rata-rata
tertimbang saham yang ditempatkan dan
disetor penuh selama tahun berjalan sebanyak
639.817.902 saham pada masing-masing
tahun 2010 dan 2009.
s.
ACCOUNTING
Informasi segmen usaha
s.
Segment information
Informasi
segmen
disajikan
menurut
pengelompokan umum produk Perusahaan
dan Anak Perusahaan (segmen usaha) dan
wilayah pemasarannya (segmen geografis).
Segment information is presented based on
the general classification of the Company and
Subsidiaries’ products (business segment) and
marketing location (geographical segment).
Segmen usaha adalah komponen Perusahaan
dan Anak Perusahaan yang dapat dibedakan
dalam menghasilkan produk atau jasa dan
komponen itu memiliki risiko dan imbalan yang
berbeda dengan risiko dan imbalan segmen
lain.
Business segment is a distinguishable
component based on the Company and
Subsidiaries’ product or services that are
subject to risks and return that are different
from those of other business segments.
Segmen
geografis
adalah
komponen
Perusahaan dan Anak Perusahaan yang dapat
dibedakan dalam menghasilkan produk atau
jasa pada lingkungan (wilayah) ekonomi
tertentu dan komponen itu memiliki risiko dan
imbalan yang berbeda dengan risiko dan
imbalan pada komponen yang beroperasi
pada lingkungan (wilayah) ekonomi lain.
Geographical
segment
presents
the
Company’s
and
Subsidiaries’
financial
information classified according to providing
products or services in certain economic
environment that is subject to risks and returns
that are different from those of components
operating in other economic environments.
Penggunaan estimasi
t.
Use of estimates
\
The preparation of the consolidated financial
statements in conformity with generally
accepted accounting principles requires
management to make estimations and
assumptions that affect amounts reported
therein. Due to inherent uncertainty in making
estimates, actual results reported in future
periods may be based on amounts that differ
Penyusunan laporan keuangan konsolidasi
sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku
umum, mensyaratkan manajemen untuk
memakai estimasi-estimasi dan asumsi-asumsi
yang mempengaruhi jumlah yang dilaporkan.
Sehubungan dengan ketidakpastian yang
melekat dalam pembuatan estimasi, hasil
sebenarnya yang dilaporkan dalam periode
29
The original consolidated financial statements included herein are in
the Indonesian language.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASI
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2010 dan 2009
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
3.
4.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
Years Ended
December 31, 2010 and 2009
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
from those estimates.
mendatang mungkin didasarkan atas jumlahjumlah yang berbeda dari estimasi tersebut.
PENJUALAN ANAK PERUSAHAAN
3. DISPOSAL OF SUBSIDIARY
Pada bulan Desember 2009, Perusahaan menjual
investasi pada anak perusahaan PT Honoris
Industry sebesar 79.999.000 saham (99,99%) pada
harga jual sebesar Rp30.000.000.000 kepada PT
Buana Graha Utama - pihak ketiga dengan nilai
tercatat Rp11.247.419.223 yang menghasilkan
laba penjualan sebesar Rp18.752.580.777 dan
disajikan sebagai “Laba Penjualan Investasi Anak
Perusahaan” pada laporan laba rugi konsolidasi.
Transaksi tersebut telah diaktakan berdasarkan
Akta Notaris Angelique Tedjajuwana S.H., No. 03
tanggal 1 Maret 2010, yang telah ditandatangani
oleh pihak Perusahaan dan PT Buana Graha
Utama.
In December 2009, the Company sold its
investment in shares of stock of PT Honoris
Industry totaling 79,999,000 shares (99.99%) at
a selling price of Rp30,000,000,000 to
PT Buana Graha Utama - third party with
carrying value of Rp11,247,419,223 resulting in
gain on sale of Rp18,752,580,777 which is
presented as “Gain on Sale of Investment in
Subsidiary” in the consolidated statement of
income. This transaction has been covered by
Notarial Deed No. 03 of Angelique Tedjajuwana
S.H. dated on March 1, 2010 which was signed
by the Company and PT Buana Graha Utama.
Pada tanggal 31 Desember 2009, harga jual
sejumlah Rp30.000.000.000 tersebut belum
diterima dan disajikan sebagai akun “Piutang Lainlain” di neraca konsolidasi. Pada tahun 2010,
piutang tersebut telah diterima seluruhnya.
As of December 31, 2009, the selling price of
Rp30,000,000,000 is not yet collected and
presented as “Other Receivables” in the
consolidated balance sheet. The receivable had
been fully collected in 2010.
KAS DAN SETARA KAS
4.
Cash and cash equivalents consist of:
Kas dan setara kas terdiri dari:
2010
Kas
Bank
PT Bank Central Asia Tbk
PT Bank CIMB Niaga Tbk
(Rp1.558.141.749 dan AS$88.069
Pada tahun 2010)
PT Bank Sinarmas Tbk
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk
PT Bank Internasional Indonesia Tbk
(Rp570.746.330 pada tahun 2010
dan Rp1.539.107.776 dan AS$220
pada tahun 2009)
PT Bank Mayapada Internasional Tbk
PT Bank DBS Indonesia (Rp35.394.559
AS$1.841, ¥1.110.490 dan SIN$592
pada tahun 2010 dan Rp195.336.097,
AS$28.975, ¥ 40.816 dan SIN$572
pada tahun 2009)
PT Bank ICBC Indonesia
(Rp10.665.012 dan AS$15.800
pada tahun 2010 dan Rp445.081.140
dan AS$23.195 pada tahun 2009)
PT Bank Danamon Indonesia Tbk
Lain-lain di bawah Rp100.000.000
(Rp112.578.797 pada
tahun 2010 dan Rp1.080.997.075 dan
AS$475 pada tahun 2009)
Jumlah kas dan bank
CASH AND CASH EQUIVALENTS
2009
2.402.989.900
2.556.509.876
2.631.279.470
2.855.729.684
2.349.970.128
1.568.815.559
982.767.315
4.248.432
570.746.330
225.171.208
1.541.172.937
169.605.363
169.016.344
475.687.463
152.722.812
137.207.689
663.114.046
385.029.540
112.578.797
1.085.466.148
11.303.265.552
9.736.563.489
30
Cash on hand
Cash in banks
PT Bank Central Asia Tbk
PT Bank CIMB Niaga Tbk
(Rp1,558,141,749 and US$88,069
in 2010)
PT Bank Sinarmas Tbk
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk
PT Bank Internasional Indonesia Tbk
(Rp570,746,330 in 2010
and Rp1,539,107,776 and
US$220 in 2009)
PT Bank Mayapada Internasional Tbk
PT Bank DBS Indonesia
(Rp35,394,559, US$1,841,
¥1,110,490 and SIN$592 in 2010 and
Rp195,336,097, US$28,975 and
¥40,816 and SIN$572 in 2009)
PT Bank ICBC Indonesia
(Rp10,665,012 and US$15,800 in 2010
and Rp445,081,140 and US$ 23,195
in 2009)
PT Bank Danamon Indonesia Tbk
Others below Rp100,000,000
(Rp112,578,797 in 2010 and
Rp1,080,997,075 and US$475 in 2009)
Total cash on hand and in banks
The original consolidated financial statements included herein are in
the Indonesian language.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASI
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2010 dan 2009
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
4.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
Years Ended
December 31, 2010 and 2009
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
KAS DAN SETARA KAS (lanjutan)
4.
Cash equivalents consist of:
Setara kas terdiri dari:
2010
Deposito berjangka
PT Bank Rakyat Indonesia
(Persero) Tbk
PT Bank CIMB Niaga Tbk
Jumlah deposito berjangka
Jumlah kas dan setara kas
Tingkat suku bunga tahunan
deposito berjangka per tahun
Rupiah
5.
2009
Time deposits
PT Bank Rakyat Indonesia
(Persero) Tbk
PT Bank CIMB Niaga Tbk
5.000.000.000
1.197.307.400
-
6.197.307.400
-
Total time deposit
17.500.572.952
9.736.563.489
Total cash and cash equivalents
6,00% - 7,00%
PIUTANG USAHA
-
5.
Interest rates per year
on time deposits
Rupiah
ACCOUNTS RECEIVABLE – TRADE
This account represents receivables arising from
sale of merchandise and services, repairs and
assembling services to:
Akun ini merupakan piutang yang timbul dari
penjualan barang dagangan dan jasa serta jasa
perbaikan dan perakitan kepada:
2010
Pihak ketiga
Produk industrial
Produk fotografi
Produk telekomunikasi
Produk mesin fotokopi
Produk elektronik dan magnetik
Produk peralatan musik
Lain-lain
CASH AND CASH EQUIVALENTS (continued)
2009
51.238.547.682
77.010.550.929
1.306.814.286
9.546.005.224
19.042.100
981.695.571
55.725.682.062
37.468.540.958
11.584.213.422
10.638.697.659
6.569.687.123
111.947.252
763.048.042
Third parties
Industrial products
Photographic products
Telecommunication products
Photocopying machine products
Electronic and magnetic products
Music equipment products
others
Jumlah pihak ketiga
Cadangan kerugian penurunan nilai
140.102.655.792
(3.286.173.359)
122.861.816.518
(1.945.524.435)
Total third parties
Allowance for impairment losses
Piutang usaha - bersih
136.816.482.433
120.916.292.083
Trade receivables - net
Termasuk dalam piutang usaha di atas adalah
piutang dalam mata uang asing sebesar
AS$280.403 pada tahun 2010 dan AS$1.976.236
dan ¥61.197.766 pada tahun 2009.
Included in the above trade receivables are
receivables in foreign currencies amounting to
US$280,403 in 2010 and US$1,976,236 and
¥61,197,766 in 2009.
Analisa umur piutang usaha adalah sebagai
berikut:
The aging schedule of trade receivables is as
follows:
2010
1 - 30 hari
31 - 60 hari
61 - 90 hari
91 - 120 hari
lebih dari 120 hari
Jumlah
Cadangan kerugian penurunan nilai
2009
62.928.187.658
44.512.371.850
9.014.674.483
5.664.620.253
17.982.801.548
56.298.898.192
21.932.927.415
14.036.044.121
7.989.203.155
22.604.743.635
140.102.655.792
(3.286.173.359)
122.861.816.518
(1.945.524.435)
31
1 - 30 days
31 - 60 days
61 - 90 days
91 - 120 days
more than 120 days
Total
Allowance for impairment losses
The original consolidated financial statements included herein are in
the Indonesian language.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASI
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2010 dan 2009
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Bersih
5.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
Years Ended
December 31, 2010 and 2009
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
136.816.482.433
PIUTANG USAHA (lanjutan)
120.916.292.083
5.
2010
6.
Saldo akhir
ACCOUNTS RECEIVABLE – TRADE (continued)
The changes in the allowance for impairment
losses are as follows:
Perubahan cadangan kerugian penurunan nilai
adalah sebagai berikut:
Saldo awal
Pengurangan penyisihan atas
anak perusahaan yang dijual
Pembentukan cadangan kerugian
penurunan nilai selama tahun berjalan
Penghapusan piutang selama tahun berjalan
Net
2009
1.945.524.435
(6.897.959.215)
Beginning balance
Deduction of allowance for
disposed subsidiary
1.550.060.817
(209.411.893)
1.458.707.156
(431.592.115)
Provision during the year
Receivables written-off during the year
3.286.173.359
1.945.524.435
-
7.816.368.609
Ending balance
Berdasarkan hasil penelaahan terhadap keadaan
akun piutang masing-masing pelanggan pada akhir
tahun, manajemen berpendapat bahwa cadangan
kerugian penurunan nilai yang dibentuk adalah
cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas
tidak tertagihnya piutang usaha.
Based on the assessment of the status of the
individual receivable accounts at the end of the
year, management is of the opinion that the
allowance for impairment losses is sufficient to
cover possible losses from non-collection of the
accounts.
Piutang usaha Perusahaan dan Anak Perusahaan
(MPRI) digunakan sebagai jaminan atas fasilitasfasilitas kredit yang diperoleh dari berbagai kreditur
(Catatan 14 dan 17).
The Company and Subsidiary’s (MPRI) trade
receivables are pledged as collateral to the credit
facilities obtained from various creditors (Notes 14
and 17).
TRANSAKSI DAN SALDO DENGAN PIHAKPIHAK
YANG
MEMPUNYAI
HUBUNGAN
ISTIMEWA
a.
6.
TRANSACTIONS
AND
RELATED PARTIES
a.
Dalam kegiatan usaha normal, Perusahaan
dan Anak Perusahaan melakukan transaksi
usaha dengan pihak-pihak yang mempunyai
hubungan
istimewa,
terutama
yang
berhubungan dengan transaksi penjualan dan
pembelian berdasarkan pada tingkat harga
yang disepakati. Penjualan kepada pihakpihak yang mempunyai hubungan istimewa
berjumlah
Rp5.312.716.200
dan
Rp211.069.163 atau 0,72% dan 0,02% dari
jumlah penjualan bersih masing-masing untuk
tahun 2010 dan 2009. Saldo piutang dari
transaksi
penjualan
tersebut
berjumlah
Rp123.345.000 dan Rp250.424.291 atau
0,02% dan 0,03% dari jumlah aset masingmasing pada tanggal
31 Desember 2010
dan 2009, yang disajikan dalam akun “Piutang
Hubungan Istimewa - Bersih” pada neraca
konsolidasi. Pembelian dari pihak-pihak yang
mempunyai hubungan istimewa berjumlah
Rp145.619.513 dan Rp1.410.997.126 atau
0,02% dan 0,25% dari jumlah pembelian
masing-masing untuk tahun 2010 dan 2009.
Saldo hutang dari transaksi pembelian
tersebut berjumlah Rpnil dan Rp2.764.140.129
atau 0% dan 0,12% dari jumlah kewajiban
masing-masing pada tanggal 31 Desember
2010 dan 2009, yang disajikan sebagai
“Hutang Usaha - Pihak yang Mempunyai
32
BALANCES
WITH
The Company and Subsidiaries in their regular
conduct of business are engaged in
transactions with related parties principally
consisting of sales and purchases which are
made at agreed prices. Sales to these related
parties amounted to Rp5,312,716,200 and
Rp211,069,163 or 0.72% and 0.02%,
respectively, of total net sales in 2010 and
2009, respectively. The trade accounts
receivable from related parties amounting to
Rp123,345,000
and
Rp250,424,291
or
representing 0.02% and 0.03%, respectively,
of total assets as of December 31, 2010 and
2009, respectively, are shown as part of “Due
from Related Parties - Net” in the consolidated
balance sheets. Purchases from these related
parties amounted to Rp145,619,513 and
Rp1,410,997,126 or 0.02% and 0.25%,
respectively, of total purchases in 2010 and
2009, respectively. The accounts payable to
related parties amounting to Rpnil and
Rp2,764,140,129 or representing 0% and
0.12% of total liabilities as of December 31,
2010 and 2009, respectively, are shown as
“Accounts Payable - Related Parties” in the
consolidated balance sheets (Note 15).
The original consolidated financial statements included herein are in
the Indonesian language.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASI
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2010 dan 2009
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
6.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
Years Ended
December 31, 2010 and 2009
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
Hubungan Istimewa” pada neraca konsolidasi
(Catatan 15).
TRANSAKSI DAN SALDO DENGAN PIHAKPIHAK
YANG
MEMPUNYAI
HUBUNGAN
ISTIMEWA (lanjutan)
6.
TRANSACTIONS
AND
BALANCES
RELATED PARTIES (continued)
WITH
b.
Perusahaan
dan
Anak
Perusahaan
memberikan pinjaman tanpa bunga kepada
direksi dan karyawan yang dilunasi melalui
pemotongan
gaji
bulanan
berjumlah
Rp45.485.571 dan Rp71.183.098 atau 0,01%
dan 0,01% dari jumlah aset masing-masing
pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009.
Pinjaman ini disajikan dalam akun “Pinjaman
Direksi
dan
Karyawan”
pada
neraca
konsolidasi.
b
The Company and Subsidiaries have granted
non-interest bearing loans to directors and
employees, which are repayable through
monthly salary deductions amounting to
Rp45,485,571
and
Rp71,183,098
or
representing 0.01% and 0.01%, of total assets
as of December 31, 2010 and 2009,
respectively. These loans are shown as
“Loans to Officers and Employees” in the
consolidated balance sheets.
c.
Satu Anak Perusahaan (MPI) menyewakan
tanah, bangunan dan prasarana, serta
inventaris, yang disajikan dalam akun “Aset
Disewakan” pada neraca konsolidasi, kepada
PT Hasta Prima Industry, pihak yang
mempunyai hubungan istimewa pada tahun
2009 (Catatan 12). Penghasilan sewa yang
diperoleh tersebut berjumlah Rp197.331.054
dan Rp34.500.000 atau 0,09% dan 0,51% dari
jumlah pendapatan (beban) lain-lain masingmasing untuk tahun 2010 dan 2009, yang
disajikan
sebagai
bagian
dari
akun
“Pendapatan (Beban) Lain-lain - Penghasilan
Sewa” pada laporan laba rugi konsolidasi.
c.
A Subsidiary (MPI) rents land, building and
improvements, furniture and fixtures, which are
disclosed as “Leased Property” in the
consolidated balance sheets, to PT Hasta
Prima Industry, a related party in 2009
(Note 12). The rent income earned, amounting
to Rp197,331,054 and Rp34,500,000 or 0.09%
and 0.51% of total other income (charges) in
2010 and 2009, respectively, are shown as
part of “Other Income (Charges) - Rental
Income” in the consolidated statements of
income.
The nature of relationships with related parties is
as follows:
Sifat hubungan dengan pihak-pihak yang
mempunyai hubungan istimewa adalah sebagai
berikut:
Sifat hubungan dengan
Perusahaan dan/atau Anak Perusahaan/
Relationship with the
Company and/or Subsidiaries
Pihak yang mempunyai hubungan istimewa/
Related parties
(i)
Pemegang saham Perusahaan/
Company’s stockholder
PT Inti PutraModern/
PT Inti PutraModern
(ii)
Memiliki sebagian direksi dan komisaris yang
sama dengan Perusahaan dan/atau Anak
Perusahaan/
Partly under the same directors and
commissioners with the Company and/or
Subsidiaries
PT Linda Utomo Perkasa/
Seluruh atau sebagian sahamnya dimiliki oleh
PT Inti PutraModern, pemegang saham utama
Perusahaan/
All or a portion of the shares are owned by
PT Inti PutraModern, the Company’s main
shareholder
PT Fajarina Unggul Industry dan PT Modernland
Realty Tbk/
(iii)
33
PT Linda Utomo Perkasa
PT Fajarina Unggul Industry and PT Modernland
Realty Tbk
The original consolidated financial statements included herein are in
the Indonesian language.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASI
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2010 dan 2009
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
6.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
Years Ended
December 31, 2010 and 2009
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
TRANSAKSI DAN SALDO DENGAN PIHAKPIHAK
YANG
MEMPUNYAI
HUBUNGAN
ISTIMEWA (lanjutan)
6.
TRANSACTIONS
AND
BALANCES
RELATED PARTIES (continued)
WITH
Transactions with related parties involving amounts
of more than Rp1 billion are summarized as
follows:
Transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai
hubungan istimewa dengan jumlah di atas
Rp1 miliar adalah sebagai berikut:
2010
2009
Pembelian barang dagangan dan
bahan pembantu:
PT Fajarina Unggul Industry
145.619.513
1.410.997.126
Purchases of merchandise and supplies:
PT Fajarina Unggul Industry
Jumlah
145.619.513
1.410.997.126
Total
The balances of accounts with related parties
resulting from non-trade transactions are shown
below:
Rincian saldo piutang yang timbul dari transaksi di
luar usaha pokok dengan pihak-pihak yang
mempunyai hubungan istimewa adalah sebagai
berikut:
2010
Aset lancar
PT Fajarina Unggul Industry
Lain-lain
Jumlah
Cadangan kerugian penurunan nilai
Piutang hubungan istimewa - bersih
Persentase dari jumlah aset
2009
246.690.000
-
246.690.000
3.734.291
Current assets
PT Fajarina Unggul Industry
Others
246.690.000
(123.345.000)
250.424.291
-
Total
Allowance for impairment losses
123.345.000
250.424.291
Due from related parties-net
0,02%
0,03%
Percentage to total assets
Piutang kepada pihak yang mempunyai hubungan
istimewa merupakan piutang yang timbul dari
transaksi pembayaran pinjaman bank, sewa dan
pembayaran biaya-biaya tertentu dari pihak-pihak
yang mempunyai hubungan istimewa.
The due from related parties represent receivables
for bank loan repayment, rent transactions and
payments of certain expenses of related parties.
Berdasarkan hasil penelaahan terhadap keadaan
akun
piutang
masing-masing
pihak
yang
mempunyai hubungan istimewa pada akhir tahun,
manajemen
berpendapat
bahwa
cadangan
kerugian penurunan nilai yang dibentuk adalah
cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas
tidak tertagihnya piutang usaha.
Based on the assessment of the status of the due
from related parties at the end of the year,
management is of the opinion that the allowance
for impairment losses is sufficient to cover possible
losses from non-collection of the accounts.
34
The original consolidated financial statements included herein are in
the Indonesian language.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASI
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2010 dan 2009
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
7.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
Years Ended
December 31, 2010 and 2009
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PIUTANG LAIN-LAIN
7.
Other receivables consist of:
Piutang lain-lain terdiri dari:
2010
2009
PT Honoris Industry
Fuji Film Corporation
PT Hasta Prima Industry
First Modern
PT Multi Indo Citra
MG International
Penjualan Anak Perusahaan
PT Buana Graha Utama (Catatan 3)
Lain-lain (di bawah Rp500.000.000)
35.406.620.153
14.385.600.000
8.998.797.459
2.987.736.992
1.944.223.411
688.805.905
50.503.080.403
6.276.539.996
3.123.648.952
1.532.508.912
796.279.640
1.947.020.658
30.000.000.000
1.182.087.661
PT Honoris Industry
Fuji Film Corporation
PT Hasta Prima Industry
First Modern
PT Multi Indo Citra
MG International
Disposal of Subsidiary
PT Buana Graha Utama (Note 3)
Others (below Rp500,000,000)
Jumlah
Cadangan kerugian penurunan nilai
66.358.804.578
(8.237.603.285)
93.414.145.564
-
Total
Allowance for impairment losses
Piutang lain-lain - bersih
58.121.201.293
93.414.145.564
Other receivables, net
Based on the assessment of the status of the
receivable at the end of the year, management is of
the opinion that the allowance for impairment
losses is sufficient to cover possible losses from
non-collection of the accounts.
Berdasarkan hasil penelaahan terhadap keadaan
akun piutang pada akhir tahun, manajemen
berpendapat bahwa cadangan kerugian penurunan
nilai yang dibentuk adalah cukup untuk menutup
kemungkinan kerugian atas tidak tertagihnya
piutang tersebut.
8.
OTHER RECEIVABLES
PERSEDIAAN
8.
Inventories consist of:
Persediaan terdiri dari:
2010
Produk fotografi
Produk industrial
Produk telekomunikasi (kartu telepon)
Mesin fotocopy
Produk elektronik dan magnetik
Produk peralatan musik
Bahan pembungkus
Toko kelontong
- Kelontong
- Item khusus
Suku cadang untuk reparasi
Produk E-Moto (motor elektrik)
Lain-lain
INVENTORIES
2009
42.488.487.801
22.241.818.216
10.324.329.702
6.903.896.030
3.537.497.448
133.612.703
591.202.558
79.486.222.351
19.545.948.306
16.962.143.439
11.865.208.732
7.268.743.143
134.563.466
1.689.708.445
11.193.593.272
1.788.772.909
6.969.545.948
1.071.366.902
273.942.649
5.055.152.845
Photographic products
Industrial products
Telecommunication products (phone card)
Photocopy machines
Electronic and magnetic products
Music equipment products
Packaging materials
Convenience store
Groceries Special item Spareparts for reparation
E-Moto products (electric bike)
Others
Sub-jumlah
Persediaan dalam perjalanan
106.172.756.587
13.938.605.558
143.353.000.278
26.521.375.945
Sub-total
Inventories in transit
Jumlah persediaan
120.111.362.145
169.874.376.223
Total inventories
Less allowance for inventory
obsolescence
Dikurangi penyisihan persediaan usang
Persediaan - bersih
(410.678.587)
119.700.683.558
35
(232.577.818)
169.641.798.405
Inventories - net
The original consolidated financial statements included herein are in
the Indonesian language.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASI
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2010 dan 2009
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
8.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
Years Ended
December 31, 2010 and 2009
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PERSEDIAAN (lanjutan)
8.
Pada tanggal 31 Desember 2010, Perusahaan
memiliki uang muka pembelian persediaan sebesar
Rp122.759.068.879. Pada tanggal 31 Desember
2009, Perusahaan dan satu Anak Perusahaan
(MPI) memiliki uang muka pembelian persediaan
sebesar Rp91.370.751.625 yang dicatat sebagai
bagian dari “Biaya Dibayar di Muka dan Uang
Muka” dalam neraca konsolidasi.
As of December 31, 2010, the Company has
advances for purchase of inventory amounting to
Rp122,759,068,879. As of December 31, 2009, the
Company and a Subsidiary (MPI) have advances
for purchase of inventory amounting to
Rp91,370,751,625 and presented as part of
“Prepaid Expenses and Advance Payments” in the
consolidated balance sheets.
Perubahan penyisihan persediaan usang adalah
sebagai berikut:
The changes in the allowance for inventory
obsolescence are as follows:
2010
Saldo awal
Penyisihan selama tahun berjalan
Penghapusan selama tahun berjalan
Saldo akhir
9.
INVENTORIES (continued)
2009
232.577.818
1.639.176.937
(1.461.076.168)
1.185.453.179
(952.875.361)
410.678.587
232.577.818
Beginning balance
Provision during the year
Write-off during the year
Ending balance
Berdasarkan hasil penelaahan terhadap keadaan
akun persediaan pada akhir tahun, manajemen
berpendapat bahwa penyisihan persediaan usang
yang dibentuk adalah cukup untuk menutup
kemungkinan kerugian atas persediaan usang.
Based on the review of the status of the inventories
at the end of the year, management is of the
opinion that the allowance for inventories
obsolescence is sufficient to cover possible losses
on inventory obsolescence.
Persediaan
milik
Perusahaan
dan
Anak
Perusahaan (MPRI) masing-masing digunakan
sebagai jaminan atas fasilitas-fasilitas kredit yang
diperoleh dari berbagai kreditur (Catatan 14 dan
17).
The Company’s and Subsidiary’s (MPRI)
inventories are used as collateral to the credit
facilities obtained from various creditors (Notes 14
and 17).
Persediaan telah diasuransikan terhadap risiko
kerugian kebakaran atau pencurian berdasarkan
suatu paket polis tertentu dengan nilai
pertanggungan
sebesar
Rp97.661.616.000,
dimana Manajemen berpendapat bahwa nilai
pertanggungan tersebut cukup untuk menutup
kemungkinan kerugian atas persediaan yang
dipertanggungkan.
The inventories are covered by insurance against
losses from fire or theft under blanket policies
amounting to Rp97,661,616,000, which in
management’s opinions is adequate to cover
possible losses from such risks.
UANG MUKA INVESTASI SAHAM
9.
ADVANCE FOR INVESTMENT IN SHARES OF
STOCK
This account represents advances for the purchase
of shares of stock in PT Swadaya Mitra Lestari
totalling 6,000,000 shares with nominal value
amounting to Rp6,000,000,000 at a purchase price
of Rp6,826,655,998 which had been paid in 2010.
The advance is presented as “Advance for
Investment in Shares of Stock” in the consolidated
balance sheet, pending the completion of the
notarial deed for the transfer of shares.
Akun ini merupakan uang muka untuk pembelian
atas saham PT Swadaya Mitra Lestari sejumlah
6.000.000 lembar dengan nilai nominal sebesar
Rp6.000.000.000 pada harga pembelian sebesar
Rp6.826.655.998 yang telah dibayar pada tahun
2010. Uang muka ini disajikan sebagai “Uang Muka
Investasi Saham” dalam neraca konsolidasi, sambil
menunggu penyelesaian akta notarial untuk
pemindahan saham.
36
The original consolidated financial statements included herein are in
the Indonesian language.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASI
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2010 dan 2009
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
Years Ended
December 31, 2010 and 2009
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
10. ASET TETAP
10. PROPERTY, PLANT AND EQUIPMENT
Property, plant and equipment consist of:
Aset tetap terdiri dari:
2010
Saldo Awal/
Beginning
Balances
Penambahan/
Reklasifikasi/
Additions/
Reclassifications
Pengurangan/
Reklasifikasi/
Deductions/
Reclassifications
Saldo Akhir/
Ending
Balances
2010
Nilai Tercatat
Pemilikan Langsung
Tanah
Bangunan dan prasarana
Mesin dan peralatan
Inventaris
Alat-alat pengangkutan
18.216.482.746
53.496.861.271
191.245.609.674
267.918.461.120
21.659.308.350
46.500.000.000
2.121.812.364
2.645.774.216
40.275.570.249
694.010.000
3.507.902.688
5.555.721.461
3.274.248.325
42.888.195.419
1.518.976.989
61.208.580.058
50.062.952.174
190.617.135.565
265.305.835.950
20.834.341.361
Carrying Value
Direct Ownership
Land
Buildings and improvements
Machinery and equipment
Furniture and fixtures
Transportation equipment
Jumlah
552.536.723.161
92.237.166.829
56.745.044.882
588.028.845.108
Total
15.334.579.573
9.384.591.084
12.113.589.373
12.605.581.284
Construction In Progress
Furniture and fixtures
-
5.882.927.314
-
5.882.927.314
Finance leases
Machinery and equipment
567.871.302.734
107.504.685.227
68.858.634.255
606.517.353.706
Total Carrying Value
Accumulated Depreciation
Direct Ownership
Buildings and improvements
Machinery and equipment
Furniture and fixtures
Transportation equipment
Aset dalam Penyelesaian
Inventaris
Sewa Pembiayaan
Mesin dan peralatan
Jumlah Nilai Tercatat
Akumulasi Penyusutan
Pemilikan Langsung
Bangunan dan prasarana
Mesin dan peralatan
Inventaris
Alat-alat pengangkutan
34.943.212.718
160.783.819.024
209.447.909.594
21.153.826.101
3.903.975.065
8.665.811.538
23.771.762.386
3.695.308.729
6.260.940.121
3.675.327.126
23.565.537.048
4.841.491.296
32.586.247.662
165.774.303.436
209.654.134.932
20.007.643.534
Jumlah
426.328.767.437
40.036.857.718
38.343.295.591
428.022.329.564
Total
Sewa Pembiayaan
Mesin dan peralatan
-
641.499.337
-
641.499.337
Finance leases
Machinery and equipment
Jumlah Akumulasi Penyusutan
426.328.767.437
40.678.357.055
38.343.295.591
428.663.828.901
Total Accumulated Depreciation
Nilai Tercatat
141.542.535.297
177.853.524.805
Carrying Value
2009
Saldo Awal/
Beginning
Balances
Pengurangan
Saldo Awal Anak
Perusahaan/
Penambahan/
Pengurangan/
Deduction of
Reklasifikasi/
Reklasifikasi/
Subsidiary`s
Additions/
Deductions/
Beginning Balances Reclassifications Reclassifications
Saldo Akhir/
Ending
Balances
2009
Carrying Value
Direct Ownership
Land
Buildings and improvements
Machinery and equipment
Furniture and fixtures
Transportation equipment
Nilai Tercatat
Pemilikan Langsung
Tanah
Bangunan dan prasarana
Mesin dan peralatan
Inventaris
Alat-alat pengangkutan
23.622.171.843
87.340.692.742
371.126.034.142
275.284.901.264
29.330.403.791
6.099.189.086
27.693.307.679
179.894.883.996
13.200.022.949
3.336.222.659
4.269.738.000
530.262.000
1.205.279.108
17.042.487.646
270.300.000
3.576.238.011
6.680.785.792
1.190.819.580
11.208.904.841
4.605.172.782
18.216.482.746
53.496.861.271
191.245.609.674
267.918.461.120
21.659.308.350
Jumlah
786.704.203.782
230.223.626.369
23.318.066.754
27.261.921.006
552.536.723.161
Total
Aset dalam Penyelesaian
Inventaris
Sewa Pembiayaan
Alat-alat pengangkutan
Jumlah Nilai Tercatat
7.952.432.495
-
15.334.579.573
7.952.432.495
15.334.579.573
Construction In Progress
Furniture and fixtures
974.600.000
704.300.000
-
270.300.000
-
Finance leases
Transportation equipment
795.631.236.277
230.927.926.369
38.652.646.327
35.484.653.501
567.871.302.734
Total Carrying Value
Accumulated Depreciation
Direct Ownership
Buildings and improvements
Machinery and equipment
Furniture and fixtures
Transportation equipment
Akumulasi Penyusutan
Pemilikan Langsung
Bangunan dan prasarana
Mesin dan peralatan
Inventaris
Alat-alat pengangkutan
51.849.617.920
318.357.397.846
210.013.132.613
26.699.836.227
16.249.086.183
164.946.109.998
12.614.132.463
2.142.866.505
2.113.913.368
8.960.367.606
18.078.717.352
520.378.243
2.771.232.387
1.587.836.430
6.029.807.908
3.923.521.864
34.943.212.718
160.783.819.024
209.447.909.594
21.153.826.101
Jumlah
606.919.984.606
195.952.195.149
29.673.376.569
14.312.398.589
426.328.767.437
Total
Sewa Pembiayaan
Alat-alat pengangkutan
369.009.000
222.596.483
67.574.984
213.987.501
-
Finance leases
Transportation equipment
Jumlah Akumulasi Penyusutan
607.288.993.606
196.174.791.632
29.740.951.553
14.526.386.090
426.328.767.437
Total Accumulated Depreciation
Nilai Tercatat
188.342.242.671
141.542.535.297
Carrying Value
37
The original consolidated financial statements included herein are in
the Indonesian language.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASI
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2010 dan 2009
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
Years Ended
December 31, 2010 and 2009
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
10. ASET TETAP (lanjutan)
10. PROPERTY,
(continued)
2010
Jumlah
AND
EQUIPMENT
Additions to property, plant and equipment consist
of:
Penambahan aset tetap terdiri dari:
Pembelian
Perolehan aset melalui:
Pembiayaan konsumen
Aset sewa pembiayaan
Realisasi laba antar perusahaan
atas penjualan aset tetap
Anak Perusahaan
Penambahan/reklasifikasi dari:
Aset dalam penyelesaian
Aset sewa pembiayaan
PLANT
2009
81.271.426.016
22.408.567.079
10.965.740.813
5.882.927.314
-
-
639.199.675
9.384.591.084
-
15.334.579.573
270.300.000
Purchases
Additional properties from:
Consumer finance
Assets under finance lease
Realization of intercompany profit of
disposal property, plant and
equipment of Subsidiary
Addition/reclassifications from:
Construction in progress
Assets under finance lease
107.504.685.227
38.652.646.327
Total
The deductions from property, plant and equipment
include the sale of the following:
Pengurangan aset tetap termasuk penjualan aset
tetap sebagai berikut:
2010
Harga Jual Bersih/
Net
Selling Price
Nilai Buku/
Book Value
Laba (Rugi)
Penjualan
Aset Tetap/
Gain (Loss)
on Sale of
Property, Plant
and Equipment
Tanah, bangunan dan prasarana
Mesin dan peralatan
Inventaris
Alat-alat pengangkutan
39.649.593.291
2.705.422.414
711.507.622
376.852.728
4.957.266.482
2.940.461.866
658.952.257
30.799.830
34.692.326.809
(235.039.452)
52.555.365
346.052.898
Jumlah
43.443.376.055
8.587.480.435
34.855.895.620
Land, building and improvements
Machinery and equipment
Furniture and fixtures
Transportation equipment
Total
2009
Harga Jual Bersih/
Net
Selling Price
Nilai Buku/
Book Value
Laba
Penjualan
Aset Tetap/
Gain
on Sale of
Property, Plant
and Equipment
Tanah, bangunan dan prasarana
Mesin dan peralatan
Inventaris
Alat-alat pengangkutan
Porsi PT Honoris Industry
15.436.670.545
69.638.041
7.105.358
1.389.270.520
6.980.199.988
7.509.157.012
32.903.029
111.448.959
1.993.439.799
7.927.513.533
36.735.012
7.105.358
1.277.821.561
4.986.760.189
Land, building and improvements
Machinery and equipment
Furniture and fixtures
Transportation equipment
PT Honoris Industry’s portion
Jumlah
23.882.884.452
9.646.948.799
14.235.935.653
Total
38
The original consolidated financial statements included herein are in
the Indonesian language.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASI
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2010 dan 2009
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
Years Ended
December 31, 2010 and 2009
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
10. ASET TETAP (lanjutan)
Pembebanan penyusutan
sebagai berikut:
10. PROPERTY,
(continued)
aset
tetap
PLANT
AND
EQUIPMENT
Depreciation of property, plant and equipment
charged to operations is as follows:
adalah
2010
2009
Beban pabrikasi
Beban usaha (Catatan 21)
7.642.115.971
17.627.181.932
18.203.421.755
21.152.109.312
Factory overhead
Operating expenses (Note 21)
Jumlah
25.269.297.903
39.355.531.067
Total
Tanah atas nama Perusahaan dan Anak
Perusahaan merupakan Hak Guna Bangunan yang
akan jatuh tempo pada berbagai tanggal sampai
dengan tanggal 29 Desember 2029 dan
manajemen berpendapat hak tersebut dapat
diperpanjang pada saat jatuh tempo.
Land under the name of the Company and
Subsidiaries consist of Right to Use (Hak Guna
Bangunan) and will expire on various dates up to
December 29, 2029 and, in management’s opinion,
can be renewed at the expiry dates.
Berdasarkan penilaian manajemen Perusahaan
dan Anak Perusahaan, tidak ada kejadian-kejadian
atau
perubahan-perubahan
keadaan
yang
mengindikasikan adanya penurunan nilai aset tetap
pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009.
Based on the assessment of the management of
the Company and Subsidiaries, there are no events
or changes in circumstances that indicate any
impairment in the value of fixed assets as of
December 31, 2010 and 2009.
Tanah, bangunan dan aset tetap tertentu milik
Perusahaan dan dua Anak Perusahaan (MPI dan
MPRI) digunakan sebagai jaminan atas fasilitasfasilitas kredit yang diperoleh dari berbagai kreditur
(Catatan 14 dan 17).
Land, buildings, and certain property, plant and
equipment owned by the Company and two
Subsidiaries (MPI and MPRI) are used as collateral
to the credit facilities obtained from various
creditors (Notes 14 and 17).
Pada tanggal 31 Desember 2010, aset tetap dan
aset disewakan (Catatan 12), kecuali tanah, telah
diasuransikan terhadap risiko kebakaran dan risiko
lainnya berdasarkan suatu paket polis tertentu
dengan
nilai
pertanggungan
sebesar
Rp127.151.864.813,
dimana
manajemen
berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut
cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian dari
risiko kebakaran dan risiko lainnya.
As of December 31, 2010, property, plant and
equipment and leased property (Note 12), except
for land, are covered by insurance against losses
from fire and other risks under blanket policies for
Rp127,151,864,813, which in management’s
opinion, is adequate to cover possible losses from
such risks.
Anak Perusahaan (MPRI) mengadakan perjanjian
sewa pembiayaan untuk mesin dan peralatan
dengan berbagai jangka waktu yang akan berakhir
pada berbagai tanggal di tahun 2010 sampai
dengan 2013. Pembayaran sewa minimum di masa
yang akan datang berdasarkan perjanjian tersebut
adalah sebagai berikut:
A Subsidiary (MPRI) has lease commitments
covering certain machinery and equipment with
several lease terms and expiring on different dates
in 2010 up to 2013. The future minimum lease
payments required under the lease agreements are
as follows:
2010
Tahun
2011
2012
2013
2.050.012.702
1.971.893.831
559.970.500
Years
2011
2012
2013
Jumlah
Dikurangi bunga yang belum jatuh tempo
4.581.877.033
(836.277.509)
Total
Less amount applicable to interest
Hutang sewa pembiayaan
Dikurangi bagian jatuh tempo dalam
Satu tahun
3.745.599.524
(1.503.677.086)
Bagian jangka panjang
2.241.922.438
39
Obligations under finance lease
Less current maturities
Long-term portion
The original consolidated financial statements included herein are in
the Indonesian language.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASI
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2010 dan 2009
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
Years Ended
December 31, 2010 and 2009
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
10. ASET TETAP (lanjutan)
10. PROPERTY,
(continued)
AND
EQUIPMENT
The Company and MPRI have consumer financing
agreements for the acquisition of transportation
equipment. The liability is collateralized by the
transportation equipment being financed. The
schedule of payments under the agreement is as
follows:
Perusahaan dan MPRI mengadakan perjanjian
pembiayaan konsumen atas alat pengangkutan.
Kewajiban tersebut dijamin dengan alat-alat
pengangkutan yang dibiayai. Pembayaran sewa
minimum di masa yang akan datang berdasarkan
Perjanjian tersebut adalah sebagai berikut:
2010
Tahun
2010
2011
2012
2013
PLANT
2009
Years
2010
2011
2012
2013
9.147.296.190
3.709.595.380
1.465.046.363
8.445.812.055
4.168.272.800
750.777.300
-
Jumlah
Dikurangi beban keuangan
14.321.937.933
(2.025.972.828)
13.364.862.155
(2.060.425.250)
Jumlah pembayaran minimum
Dikurangi bagian jatuh tempo dalam
satu tahun
12.295.965.105
11.304.436.905
Total minimum payment
(7.725.940.140)
(6.918.188.150)
Less current maturities
4.570.024.965
4.386.248.755
Bagian jangka panjang
Total
Less finance charges
Long-term portion
11. SELISIH
LEBIH
BIAYA
PEROLEHAN
PENYERTAAN ATAS ASET BERSIH ANAK
PERUSAHAAN
11. EXCESS OF COST OF INVESTMENTS OVER
THE
EQUITY
IN
NET
ASSETS
OF
SUBSIDIARIES
Selisih lebih biaya perolehan penyertaan atas aset
bersih Anak Perusahaan terdiri dari:
Excess of cost of investments over the equity in net
assets of Subsidiaries consist of:
2010
Harga perolehan
2009
51.012.216.443
51.012.216.443
47.852.295.781
41.788.304.228
1.425.113.017
-
2.746.312.530
3.317.679.023
Saldo akhir
49.277.408.798
47.852.295.781
Nilai tercatat
1.734.807.645
3.159.920.662
Akumulasi amortisasi
Saldo awal
Amortisasi selisih lebih
biaya perolehan penyertaan
atas aset bersih Anak Perusahaan
Goodwill yang belum diamortisasi
40
Acquisition cost
Accumulated amortization
Beginning balance
Amortization of excess of cost
of investments over the equity
in net assets of Subsidiaries
Unamortized goodwill
Ending balance
Carrying value
The original consolidated financial statements included herein are in
the Indonesian language.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASI
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2010 dan 2009
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
Years Ended
December 31, 2010 and 2009
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
12. ASET DISEWAKAN
12. LEASED PROPERTY
Leased property consists of:
Aset disewakan terdiri dari:
2010
Saldo Awal/
Beginning
Balances
Penambahan
(Pengurangan)/
Saldo Akhir/
Additions (Deduction) Ending Balances
Biaya Perolehan
Tanah
Bangunan dan prasarana
Mesin dan peralatan
176.269.500
1.990.522.506
-
19.070.941.622
176.269.500
1.990.522.506
19.070.941.622
Cost
Land
Buildings and improvements
Machinery and equipment
Jumlah Biaya Perolehan
2.166.792.006
19.070.941.622
21.237.733.628
Total Cost
Akumulasi Penyusutan
Bangunan dan prasarana
Mesin dan peralatan
1.984.397.611
-
1.790.785
10.246.844.808
1.986.188.396
10.246.844.808
Accumulated Depreciation
Buildings and improvements
Machinery and equipment
Jumlah Akumulasi Penyusutan
1.984.397.611
10.248.635.593
12.233.033.204
Total Accumulated Depreciation
9.004.700.424
Carrying Value
Nilai Tercatat
182.394.395
2009
Saldo Awal/
Beginning
Balances
Penambahan
(Pengurangan)/
Saldo Akhir/
Additions (Deduction) Ending Balances
Biaya Perolehan
Tanah
Bangunan dan prasarana
176.269.500
1.990.522.506
-
176.269.500
1.990.522.506
Cost
Land
Buildings and improvements
Jumlah Biaya Perolehan
2.166.792.006
-
2.166.792.006
Total Cost
Akumulasi Penyusutan
Bangunan dan prasarana
1.967.952.303
16.445.308
1.984.397.611
Accumulated Depreciation
Buildings and improvements
Jumlah Akumulasi Penyusutan
1.967.952.303
16.445.308
1.984.397.611
Total Accumulated Depreciation
182.394.395
Carrying Value
Nilai Tercatat
198.839.703
Properti di atas disewa oleh PT Honoris Industry,
pihak ketiga dan PT Hasta Prima Industry (pihak
yang mempunyai hubungan istimewa pada tahun
2009).
The above properties are being leased by PT
Honoris Industry, a third party and PT Hasta Prima
Industry (a related related party in 2009).
Beban penyusutan aktiva disewakan untuk tahun
yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember
2010 dan 2009 masing-masing adalah sebesar
Rp5.492.787.668 dan Rp16.445.308 (Catatan 21).
For the years ended December 31, 2010 and 2009,
depreciation on leased property charged to
operations amounted to Rp5,492,787,668 and
Rp16,445,308, respectively (Note 21).
Tanah yang disewakan atas nama satu Anak
Perusahaan (MPI) merupakan Hak Guna
Bangunan yang akan jatuh tempo pada tanggal
21 November 2025 dan manajemen berpendapat
hak tersebut dapat diperpanjang pada saat jatuh
tempo.
The title on the leased land which is under the
name of a Subsidiary (MPI) represents Right to
Use (Hak Guna Bangunan) and will expire on
November 21, 2025 and, in management’s opinion,
can be renewed at the expiry date.
Berdasarkan penilaian manajemen Perusahaan
dan Anak Perusahaan, tidak ada kejadian-kejadian
atau
perubahan-perubahan
keadaan
yang
mengindikasikan adanya penurunan nilai asset
disewakan pada tanggal 31 Desember 2010 dan
2009.
Based on the assessment of the management of
the Company and Subsidiaries, there are no events
or changes in circumstances that indicate any
impairment in the value of leased property as of
December 31, 2010 and 2009.
41
The original consolidated financial statements included herein are in
the Indonesian language.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASI
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2010 dan 2009
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
Years Ended
December 31, 2010 and 2009
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
13. ASET LAIN-LAIN
13. OTHER ASSETS
Other Assets consist of:
Aset lain-lain terdiri dari:
2010
2009
Uang muka ke PT Kartika Naya
Uang muka ke PT Prima Logistik
Distribusi Utama
Lain-lain
3.433.814.771
24.539.520.825
518.567.407
16.342.534.775
1.547.020.448
Jumlah
3.952.382.178
42.429.076.048
14. HUTANG BANK JANGKA PENDEK
Advance to PT Kartika Naya
Advance to PT Prima Logistik
Distribusi Utama
Others
Total
14. SHORT-TERM BANK LOANS
Short-term bank loans consist of:
Hutang bank jangka pendek merupakan pinjaman
dari:
2010
2009
PT Bank CIMB Niaga Tbk
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk
PT Bank ICBC Indonesia
PT Bank Mayapada Internasional Tbk
PT Bank Artha Graha Internasional Tbk
117.832.178.917
15.000.000.000
-
10.000.000.000
76.891.400.000
63.000.000.000
40.000.000.000
PT Bank CIMB Niaga Tbk
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk
PT Bank ICBC Indonesia
PT Bank Mayapada Internasional Tbk
PT Bank Artha Graha Internasional Tbk
Jumlah
132.832.178.917
189.891.400.000
Total
PT Bank CIMB Niaga Tbk
PT Bank CIMB Niaga Tbk
Pinjaman Transaksi Khusus
Specific Transaction Loan
Pada tanggal 7 Oktober 2010, Perusahaan
menandatangani perjanjian kredit dengan Bank
CIMB Niaga atas fasilitas transaksi khusus dengan
nilai maksimum sebesar Rp145.000.000.000
dengan jangka waktu pembayaran 12 (dua belas)
bulan sejak ditandatanganinya perjanjian tersebut.
Pinjaman tersebut digunakan untuk pembiayaan
kembali fasilitas pinjaman yang diperoleh dari PT
Bank Artha Graha Internasional Tbk, PT Bank
Mayapada Internasional Tbk (MPRI) dan PT Bank
ICBC Indonesia dan sebagai jaminan pembayaran
atas Letter of Credit Perusahaan yang masih
memiliki saldo (one shoot transaction), untuk impor
bahan baku, barang dagangan, persediaan mesin
fotokopi dan barang lainnya yang bukan barang
modal, dan untuk pelunasan hutang sight L/C dari
bank
ICBC
yang
diterbitkan
sebelum
penandatanganan perjanjian, serta digunakan
untuk pembelian bahan baku dan barang
dagangan lokal. Pinjaman tersebut dikenakan
bunga sebesar 12,5% per tahun.
On October 7, 2010, the Company entered into a
loan agreement with Bank CIMB Niaga for specific
transaction facility with a maximum amount of
Rp145.000.000.000 and with repayment term of
twelve (12) months. After the agreement was
signed, this loan will be used for the refinancing of
loan facility obatained from PT Bank Artha Graha
Internasional
Tbk,
PT
Bank
Mayapada
Internasional Tbk (MPRI) and PT Bank ICBC
Indonesia, and to guarantee the payment of the
Company’s Letter of Credit which is still
outstanding (one shoot transaction), to import raw
material, goods for sales, photocopy machines
inventory, and other goods which are not part of
capital goods, and for the settlement sight L/C from
ICBC which is released before the signing off of the
agreement and also used for the purchase of local
raw materials and goods. The loan bears interest
rate of 12.5% per annum.
Perjanjian pinjaman ini memuat beberapa syarat
dan ikatan tertentu, antara lain: kewajiban menjaga
Rasio Debt Service Coverage sebesar minimal 2
kali. Pinjaman ini dijamin dengan hak tanggungan
peringkat 1 atas tanah dan bangunan sebesar
125% dari nilai plafond, fidusia atas piutang usaha,
dan dijamin dengan jaminan pribadi dari Direktur
Utama Perusahaan, Sungkono Honoris.
The loan agreement imposes several restrictions
and covenants, among others: responsibility to
maintain Debt Service Coverage Ratio (DSCR)
minimum 2 times. This facility is secured by first
mortgage on land and factory amounting to 125%
of the facility, accounts receivable fiduciary and
personal guarantee of President Director of the
Company, Sungkono Honoris.
42
The original consolidated financial statements included herein are in
the Indonesian language.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASI
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2010 dan 2009
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
Years Ended
December 31, 2010 and 2009
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
14. HUTANG BANK JANGKA PENDEK (lanjutan)
14. SHORT-TERM BANK LOANS (continued)
PT Bank CIMB Niaga Tbk (lanjutan)
PT Bank CIMB Niaga Tbk (continued)
Tanpa persetujuan tertulis dari bank, Perusahaan
tidak diperbolehkan, antara lain: menjual atau
mengalihkan hak kekayaan atau aset kecuali dalam
rangka operasional sehari-hari, menjaminkan asset
apapun, membuat perjanjian yang berpotensi
membahayakan kelangsungan usaha perusahaan,
membuat perjanjian hutang dari lembaga keuangan
lain, menjaminkan kepada pihak ketiga lainnya,
menggunakan kelebihan dana untuk usaha di luar
bisnis inti, melakukan merger, akuisisi ataupun
perpindahan saham pengendali dan manajemen
puncak, mengubah jenis usaha, melakukan
investasi baru, mengajukan moratorium dan
membayar dividen kepada pemegang saham
(harus dengan pemberitahuan tertulis kepada
kreditur).
Without the written approval of the bank, the
Company cannot, among others: sell or transfer its
rights, property or assets, except for daily
operations, create any lien on any asset, enter into
any agreement which will endanger the Company’s
going concern, create any indebtedness from other
financial institutions, create any lien with other third
parties, use the excess funds outside the core
business, undertake any merger, acquisition, or
transfer of ownership and management control,
change the nature or scope of the business and
operations, undertake any new investment,
propose moratorium and distribute dividends to
shareholders (must be with written notice to
creditor).
Pada tanggal 31 Desember 2010, saldo hutang
atas
fasilitas
ini
adalah
sebesar
Rp117.832.178.917.
As of December 31, 2010, the outstanding balance
under this facility amounted to Rp117,832,178,917.
Pada tanggal 31 Desember 2010, Perusahaan
telah mematuhi seluruh persyaratan penting
sehubungan dengan persyaratan yang diberikan
oleh PT Bank CIMB Niaga Tbk tersebut di atas.
As of December 31, 2010, the Company has
complied with all important loan covenants
required by PT Bank CIMB NiagaTbk.
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk
Pada tanggal 25 Nopember 2010, Perusahaan
memperoleh surat penawaran putusan kredit dari
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, dengan
fasilitas kredit modal kerja dan plafond sebesar
Rp15.000.000.000 dengan jangka waktu 12 (dua
belas) bulan. Suku bunga sebesar 12,5% per
tahun.
On November 25, 2010, the Company obtained
an offering letter from PT Bank Rakyat Indonesia
(Persero) Tbk, for working capital facility with a
maximum amount of Rp15,000,000,000 with term
of twelve (12) months. The interest rate is 12.5%
per annum.
Pada tanggal 21 Oktober 2009, Perusahaan
memperoleh surat penawaran putusan kredit dari
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, dengan
fasilitas kredit modal kerja dan plafond sebesar
Rp10.000.000.000 dengan jangka waktu 12 (dua
belas) bulan. Suku bunga sebesar 14% per tahun,
biaya provisi sebesar 1% per tahun dan biaya
administrasi sebesar Rp3.000.000 dari plafond
kredit.
On October 21, 2009, the Company obtained an
offering letter from PT Bank Rakyat Indonesia
(Persero) Tbk, for working capital facility with
maximum amount of Rp10,000,000,000 with term
twelve (12) months. The interest rate is 14% per
annum, provision fee of 1% per annum and
administration fee amounting to Rp3,000,000
from the credit limit.
Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009,
Perusahaan telah mematuhi seluruh persyaratan
penting sehubungan dengan persyaratan yang
diberikan oleh PT Bank Rakyat Indonesia (Persero)
Tbk tersebut di atas.
As of December 31, 2010 and 2009, the
Company has complied with all important loan
covenants required by PT Bank Rakyat
Indonesia (Persero)Tbk.
43
The original consolidated financial statements included herein are in
the Indonesian language.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASI
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2010 dan 2009
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
Years Ended
December 31, 2010 and 2009
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
14. HUTANG BANK JANGKA PENDEK (lanjutan)
14. SHORT-TERM BANK LOANS (continued)
PT Bank ICBC Indonesia
PT Bank ICBC Indonesia
Pinjaman Tetap on Demand (PTD I)
Fixed on Loan Demand (PTD I)
Pada tanggal 8 April 2009, Perusahaan
menandatangani perjanjian kredit dengan ICBC
dengan fasilitas Pinjaman Tetap on Demand (PTD
I) dan Line Letter of Credit (sight L/C) dan plafond
sebesar Rp20.000.000.000 dengan jangka waktu
pembayaran 12 (dua belas) bulan yang digunakan
untuk modal kerja Perusahaan. Pinjaman tersebut
dikenakan bunga sebesar 16,5% per tahun, biaya
provisi sebesar 1% per tahun, biaya administrasi
sebesar Rp3.000.000 dari plafond kredit dan
Opening Sight Letter of Credit sebesar 0,25% dari
nominal Letter of Credit.
On April 8, 2009, the Company entered into a loan
agreement with ICBC for fixed loan on demand
(PTD I) and Line Letter of Credit (Sight L/C) with
maximum amount of Rp20,000,000,000 and with
repayment term of twelve (12) months which will be
used as Company`s working capital. The loan
bears interest rate of 16.5% per annum, provision
fee of 1% per annum, administration fee amounting
to Rp3,000,000 from the credit limit, and Opening
Sight Letter of Credit in the amount of 0.25% from
nominal Letter of Credit.
Pada tanggal 31 Desember 2009, saldo hutang
atas fasilitas ini adalah sebesar Rp24.969.000.000.
As of December 31, 2009, the outstanding balance
under this facility amounted to Rp24,969,000,000.
PTD II
PTD II
On June 10, 2009, the Company entered into a loan
agreement with ICBC for fixed loan on demand
(PTD
II)
with
maximum
amount
of
Rp25,000,000,000 and with repayment term of
twelve (12) months which will be used as
Company`s working capital. The credit agreement
shall be effective for (one) year since June 15, 2009
until June 15, 2010, and can be extended upon
written request of the Company under the approval
and terms specified by the Bank. The loan bears
interest rate of 15.5% per annum, commission fee of
1% per annum, administration fee 1% from the
credit limit. This loan is secured by some parcels of
land owned by the Company and some related
parties located in Jakarta, corporate guarantee from
the Company and personal guarantee of President
Director of the Company, Sungkono Honoris.
Pada tanggal 10 Juni 2009, Perusahaan
menandatangani perjanjian kredit dengan ICBC
dengan fasilitas Pinjaman Tetap on Demand (PTD
II) dengan plafond sebesar Rp25.000.000.000
dengan jangka waktu pembayaran 12 (dua belas)
bulan yang digunakan untuk tujuan modal kerja
Perusahaan. Perjanjian kredit ini dimulai sejak
tanggal 15 Juni 2009 sampai dengan tanggal 15
Juni 2010 dan dapat diperpanjang atas permintaan
tertulis dari Perusahaan dengan persetujuan dan
syarat yang ditentukan oleh bank. Pinjaman
tersebut dikenakan bunga sebesar 15,5% per
tahun, biaya komisi sebesar 1% per tahun dan
biaya administrasi 1% dari plafond kredit. Pinjaman
ini dijamin dengan beberapa bidang tanah
berlokasi di Jakarta yang dimiliki Perusahaan dan
dijamin dengan jaminan pribadi dari Direktur Utama
Perusahaan, Sungkono Honoris.
As of December 31, 2009, the outstanding balance
under this facility amounted to Rp20,000,000,000.
Pada tanggal 31 Desember 2009, saldo hutang
atas fasilitas ini adalah sebesar Rp20.000.000.000.
44
The original consolidated financial statements included herein are in
the Indonesian language.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASI
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2010 dan 2009
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
Years Ended
December 31, 2010 and 2009
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
14. HUTANG BANK JANGKA PENDEK (lanjutan)
PT Bank ICBC Indonesia (lanjutan)
14. SHORT-TERM BANK LOANS (continued)
PT Bank ICBC Indonesia (continued)
PTD III
PTD III
Pada tanggal 10 Juni 2009, Perusahaan
menandatangani perjanjian kredit dengan ICBC
dengan fasilitas Pinjaman Tetap on Demand (PTD
III) dengan plafond sebesar AS$2.500.000 dengan
jangka waktu pembayaran 12 (dua belas) bulan
yang digunakan untuk tujuan modal kerja
Perusahaan. Perjanjian kredit ini dimulai sejak
tanggal 15 Juni 2009 sampai dengan tanggal 15
Juni 2010 dan dapat diperpanjang atas permintaan
tertulis dari Perusahaan dengan persetujuan dan
syarat yang ditentukan oleh Bank. Fasilitas ini
dapat pula digunakan untuk pembukaan fasilitas
Sight Letter of Credit (L/C) dan fasilitas PTD ini
akan diblokir apabila digunakan untuk pembukaan
Sight L/C. Pinjaman tersebut dikenakan bunga
sebesar 7% per tahun, biaya komisi sebesar 1%
per tahun dari plafond kredit. Perusahaan
dikenakan biaya penerbitan 0,125% dari setiap
Sight Letter of Credit yang dikeluarkan. Pinjaman
ini dijamin dengan beberapa bidang tanah
berlokasi di Jakarta yang dimiliki Perusahaan dan
pihak-pihak yang mempunyau hubungan istimewa,
jaminan dari Perusahaan dan dijamin dengan
jaminan pribadi dari Direktur Utama Perusahaan,
Sungkono Honoris.
On June 10, 2009, the Company entered into a
loan agreement with ICBC for fixed loan on demand
(PTD III) and Line Letter of Credit (Sight L/C) with
maximum amount of USD2,500,000, with
repayment term of twelve (12) months which will be
used as Company`s working capital. The credit
agreement shall be effective for (one) year since
June 15, 2009 until June 15, 2010, and can be
extended upon written request of the Company
under the approval and terms specified by the
Bank. This facility can also be used for the opening
of Sight Letter of Credit (L/C) facility and the PTD
will be blocked when used for the opening of sight
L/C. The loan bears interest of 7% per annum,
commission fee of 1% per annum from the credit
limit. The Company shall be charged with issuance
fee of 0.125 % of each of Sight Letter of Credit
issued. This loan is secured by some parcels of
land located in Jakarta owned by the Company and
related parties, corporate guarantee from the
Company and personal guarantee of President
Director of the Company, Sungkono Honoris.
Pada tanggal 31 Desember 2009, saldo hutang
atas fasilitas ini adalah sebesar Rp23.067.600.000.
As of December 31, 2009, the outstanding balance
under this facility amounted to Rp23,067,600,000.
PTD IV
PTD IV
Pada tanggal 17 September 2009, Perusahaan
memperoleh Pinjaman Tetap on Demand (PTD IV)
dari ICBC yang dapat dikonversikan menjadi
fasilitas Letter of Credit Line dengan plafond
sebesar AS$1.000.000 dengan jangka waktu
pembayaran 12 (dua belas) bulan. Suku bunga
sebesar 6% per annum, biaya penerbitan Letter of
Credit sebesar 0,175% per tiga bulanan dan biaya
provisi sebesar 1% per annum dari seluruh fasilitas.
On September 17, 2009, the Company obtained a
fixed loan on demand (PTD IV) facility from ICBC
which can be converted into Letter of Credit Line
with maximum amount of USD1,000,000 with
repayment term of twelve (12) months. The interest
rate is 6% per annum, opening fee amount of
0.175% quarterly and provision fee 1% fixed from
total facility.
Pada tanggal 6 Oktober 2009, Perusahaan
melakukan konversi atas pinjaman tersebut
menjadi Letter of Credit dengan plafond sebesar
AS$1.000.000 dengan jangka waktu pembayaran
12 (dua belas) bulan dan jatuh tempo pada tanggal
6 Oktober 2010. Biaya penerbitan Letter of Credit
0,175%
dan
biaya
administrasi
sebesar
Rp3.000.000. Suku bunga sebesar 15,5% per
tahun dan biaya provisi sebesar 1% per tahun.
Pinjaman ini dijamin dengan beberapa bidang
tanah berlokasi di Jakarta yang dimiliki Perusahaan
dan pihak-pihak yang mempunyai hubungan
istimewa, jaminan dari Perusahaan dan dijamin
dengan jaminan pribadi dari Direktur Utama
Perusahaan, Sungkono Honoris.
On October 6, 2009, the Company converted the
facility into Letter of Credit with maximum amount of
USD1,000,000, with repayment term of twelve (12)
months and will mature on October 6, 2010.
Issuance fee of Letter of Credit 0.175% and
administration fee amounting to Rp3,000,000. The
interest rate is 15.5% per annum and provision fee
1% per annum. This loan is secured by some
parcels of land located in Jakarta owned by
Company and related parties, corporate guarantee
from the Company and personal guarantee of
President Director of the Company, Sungkono
Honoris.
45
The original consolidated financial statements included herein are in
the Indonesian language.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASI
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2010 dan 2009
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
Years Ended
December 31, 2010 and 2009
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
14. HUTANG BANK JANGKA PENDEK (lanjutan)
14. SHORT-TERM BANK LOANS (continued)
PT Bank ICBC Indonesia (lanjutan)
PT Bank ICBC Indonesia (continued)
PTD IV (lanjutan)
PTD IV (continued)
Pada tanggal 31 Desember 2009, saldo hutang
atas fasilitas ini adalah sebesar Rp8.854.800.000.
As of December 31, 2009, the balance outstanding
under this facility amounted to Rp8,854,800,000.
Pada tanggal 31 Desember 2009, Perusahaan
telah mematuhi seluruh persyaratan penting
sebagaimana disyaratkan oleh ICBC.
As of December 31, 2009, the Company has
complied with all important loan covenants required
by ICBC.
Pada tahun 2010, seluruh fasilitas tersebut telah
dilunasi melalui pembiayaan kembali dari pinjaman
yang diperoleh dari PT Bank CIMB Niaga Tbk.
These all facilities were fully paid in 2010 through
refinancing loan obtained from PT Bank CIMB
Niaga Tbk.
PT Bank Mayapada Internasional Tbk
PT Bank Mayapada Internasional Tbk
Pada tanggal 19 Maret 2009, anak perusahaan
yaitu MPRI dan MPI memperoleh fasilitas kredit
berulang (revolving credit facility) dari PT Bank
Mayapada Internasional Tbk, Jakarta dengan nilai
maksimum
masing-masing
sebesar
Rp50.000.000.000
dan
Rp15.000.000.000.
Pinjaman ini digunakan untuk membiayai investasi
dan tambahan modal kerja. Fasilitas ini dijamin
dengan jaminan pribadi dari Henri Honoris dan
Sungkono Honoris masing-masing sebesarbesarnya Rp4.875.000.000 dan Rp10.900.000.000.
Fasilitas ini berlaku sampai dengan tanggal
19 Maret 2010 dengan tingkat bunga per tahun
sebesar 16%.
On March 19, 2009, the subsidiary companies,
MPRI and MPI obtained a promissory notes
revolving facility from PT Bank Mayapada
Internasional Tbk, Jakarta with a maximum
amount
of
Rp50,000,000,000
and
Rp15,000,000,000, respectively. The loan
proceeds are used as additional investment and
working capital. These facilities are secured by a
personal guarantee of Henri Honoris and
Sungkono Honoris for a maximum amount of
Rp4,875,000,000
and
Rp10,900,000,000,
respectively. These facilities are valid until March
19, 2010 with interest rate at 16% per year.
Pada tahun 2010, fasilitas ini telah dilunasi.
Pinjaman milik MPRI telah dilunasi melalui
pembiayaan kembali dari pinjaman yang diperoleh
dari PT Bank CIMB Niaga Tbk.
These facilities were fully paid in 2010. MPRI’s
loan had been fully paid through refinancing loan
obtained from PT Bank CIMB Niaga Tbk.
PT Bank Artha Graha Internasional Tbk
PT Bank Artha Graha Internasional Tbk
Berdasarkan Akta Perjanjian Kredit No. 116 dan
117 tanggal 10 Oktober 2007, dari Dr. Irawan
Soerodjo, S.H., M.Si., Perusahaan memperoleh
fasilitas pinjaman dari PT Bank Artha Graha
Internasional Tbk berupa :
a. Fasilitas Pinjaman Berulang (Revolving Loan)
dengan
jumlah
maksimum
sebesar
Rp40.000.000.000 untuk kebutuhan modal
kerja dengan jangka waktu 12 (dua belas)
bulan sejak ditandatanganinya perjanjian
tersebut.
b. Fasilitas Pinjaman Tetap (Fixed Loan sebesar
Rp60.000.000.000 untuk kebutuhan investasi
dalam jangka waktu 60 (enam puluh) bulan,
termasuk waktu tenggang (grace period)
selama 12 (dua belas) bulan sejak
ditandatanganinya perjanjian tersebut. Hutang
ini disajikan dalam ”Hutang Bank Jangka
Panjang” dalam neraca Konsolidasi (Catatan
17)
Based on the Credit Agreement No.116 and 117 of
Dr. Irawan Soerodjo, S.H., M.Si., dated October 10,
2007, the Company obtained loan facilities from PT
Bank Artha Graha Internasional Tbk which
consisted of :
a. Revolving Loan facility with a maximum
amount of Rp40,000,000,000 for working
capital, with a period of twelve (12) months
after the agreement was signed.
b.
46
Fixed
Loan
facility
amounting
to
Rp60.000.000.000 for investment purposes
with a period of sixty (60) months including
grace period of twelve (12) months after the
agreement was signed. This loan is presented
in “Long Term Loans” in te consolidated
balance sheet (Note 17).
The original consolidated financial statements included herein are in
the Indonesian language.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASI
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2010 dan 2009
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
Years Ended
December 31, 2010 and 2009
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
14. HUTANG BANK JANGKA PENDEK (lanjutan)
14. SHORT-TERM BANK LOANS (continued)
PT Bank Artha Graha Internasional Tbk
(lanjutan)
PT Bank Artha
(continued)
Berdasarkan Perjanjian Perpanjangan Kredit,
jangka waktu berlakunya fasilitas Pinjaman
Berulang
sebesar
Rp40.000.000.000
telah
diperpanjang sampai dengan tanggal 10 Oktober
2010.
Based on the Credit Amendment Agreement, the
term of Revolving Loan facility amounting to
Rp40,000,000,000 has been extended up to
October 10, 2010.
Pinjaman-pinjaman tersebut dikenakan suku bunga
tahunan berkisar antara 15,50% sampai dengan
18,50% pada tahun 2009 dan dijamin dengan:
a. Tanah dan bangunan pabrik, yang terletak di
Jalan Rungkut Industri Raya No. 21, Surabaya.
b. Tanah dan bangunan pabrik yang terletak di
Jalan Raya Sukabumi Km. 2, Telukpinang,
Ciawi, Bogor.
c. Pemberian
Jaminan
Pribadi
(Personal
Guarante) atas nama Sungkono Honoris.
These loans bear annual interest at rates ranging
from 15.50% up to 18.50% in 2009 and are cross
collateralized by:
a. Land and factory building located in Jalan
Rungkut Industri Raya No. 21, Surabaya.
b. Land and factory building located in Jalan
Raya Sukabumi Km. 2, Telukpinang, Ciawi,
Bogor.
c. Personal Guarantee from Sungkono Honoris.
Tanpa persetujuan tertulis dari bank, Perusahaan
tidak diperbolehkan untuk, antara lain:
Without the written permission of the bank, the
Company cannot, among others:
a.
b.
c.
d.
e.
a.
b.
c.
d.
e.
Menerima fasilitas kredit dari bank lain
Mengikatkan diri sebagai penjamin
Membuka usaha selain yang sudah ada
Membubarkan Perusahaan
Mengeluarkan saham-saham baru.
Graha
Internasional
Tbk
Obtain credit facility from other banks
Give any guarantees
Enter into new business
Liquidate the Company
Issue new shares.
Pada tanggal 31 Desember 2009, saldo fasilitas
Pinjaman
Berulang
adalah
sebesar
Rp40.000.000.000 dan saldo fasilitas pinjaman
tetap adalah sebesar Rp42.500.000.000 (Catatan
17).
As of December 31, 2009, the balance of the
Revolving
Loan
facility
amounted
to
Rp40,000,000,00) and the Fixed Loan facility
amounted to Rp42,500,000,000 (Note 17).
Pada tanggal 31 Desember 2009, Perusahaan
telah mematuhi seluruh persyaratan penting
sehubungan dengan persyaratan yang diberikan
oleh PT Bank Artha Graha Internasional Tbk
tersebut di atas.
As of December 31, 2009, the Company has
complied with all important loan covenants
required by PT Bank Artha Graha Internasional
Tbk.
Pada tahun 2010, fasilitas ini telah dilunasi melalui
pembiayaan kembali dari pinjaman yang diperoleh
dari PT Bank CIMB Niaga Tbk.
These facilities were fully paid in 2010 through
refinancing loan obtained from PT Bank CIMB
Niaga Tbk.
15. HUTANG USAHA
15. ACCOUNTS PAYABLE
This account represents payable to foreign and
local suppliers for purchases of merchandise and
other transactions as follows:
Akun ini merupakan hutang kepada pemasok luar
negeri dan lokal untuk transaksi pembelian barang
dagang dan transaksi lainnya dengan rincian
sebagai berikut:
47
The original consolidated financial statements included herein are in
the Indonesian language.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASI
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2010 dan 2009
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
Years Ended
December 31, 2010 and 2009
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
15. HUTANG USAHA (lanjutan)
15. ACCOUNTS PAYABLE (continued)
2010
Pihak ketiga
Pemasok luar negeri
(AS$3.819.285, ¥45.852.660,
Sin$517.691, €295, dan £7.852
pada tahun 2010 dan AS$10.563.703,
¥176.928.333, Sin$617.266, €208 dan
£1.940 pada tahun 2009)
Pemasok lokal
2009
41.436.149.395
58.842.643.701
70.514.812.311
66.927.029.389
Third parties
Foreign suppliers
(US$3,819,285, ¥45,852,660,
Sin$517,691, €295, £7,852 in 2010
and US$10,563,703, ¥176,928,333,
Sin$617,266,€208,
and £1,940 in 2009)
Local suppliers
100.278.793.096
137.441.841.700
Total third parties
Pihak-pihak yang mempunyai hubungan
istimewa (Catatan 6)
Pemegang saham
Lain-lain
-
2.000.000.000
764.140.129
Related parties (Note 6)
Shareholders
Others
Jumlah pihak-pihak yang mempunyai
hubungan istimewa
-
2.764.140.129
Total related parties
100.278.793.096
140.205.981.829
Total accounts payable
Jumlah pihak ketiga
Jumlah hutang
Akun-akun tersebut di atas merupakan hutang dari
pembelian produk fotografi Fuji, bingkai, baterai,
kartu telepon, bahan pembungkus, produk
elektronik, kamera digital, album foto, bahan
pangan, item khusus, suku cadang dan lain-lain.
The above accounts represent liabilities for
purchases of Fuji's photographic products, frames,
battery, phone card, packing materials, electronic
products, digital camera, photo album, groceries,
special items, spareparts and others.
Pemasok
utama
Perusahaan
dan
Anak
Perusahaan tertentu adalah Fuji Photo Film Co.,
Ltd., Jepang. Perusahaan dan Anak Perusahaan
tertentu membeli produk Fuji Photo Film Co., Ltd.,
Jepang melalui Tai Fung Trading Co., Hong Kong.
The main supplier of the Company and certain
Subsidiaries is Fuji Photo Film Co., Ltd., Japan.
The Company and certain Subsidiaries purchase
products from Fuji Photo Film Co., Ltd., Japan
through Tai Fung Trading Co., Hong Kong.
Analisa umur hutang adalah sebagai berikut:
The aging schedule of accounts payables is as
follows:
2010
Belum jatuh tempo
1 - 30 hari
31 - 60 hari
61 - 90 hari
lebih dari 90 hari
Jumlah
2009
41.125.418.787
17.211.513.361
6.042.839.109
1.265.007.041
34.634.014.798
46.758.533.510
7.532.037.865
2.912.920.010
5.404.855.735
77.597.634.709
No overdue
1 - 30 days
31 - 60 days
61 - 90 days
more than 90 days
100.278.793.096
140.205.981.829
Total
The Company and Subsidiaries have not provided
any guarantee or collateral for these payables.
Perusahaan
dan
Anak
Perusahaan
tidak
memberikan garansi atau jaminan atas hutang
tersebut.
48
The original consolidated financial statements included herein are in
the Indonesian language.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASI
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2010 dan 2009
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
Years Ended
December 31, 2010 and 2009
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
16. PERPAJAKAN
a.
16. TAXATION
a.
Pajak dibayar dimuka terdiri dari:
2010
b.
2009
Pasal 26
Pajak pertambahan nilai
18.176.018
3.225.400.980
1.048.857.249
Article 26
Value-added tax
Jumlah
3.243.576.998
1.048.857.249
Total
b.
Hutang pajak terdiri dari:
2010
c.
Prepaid taxes consist of:
Taxes payable consist of:
2009
Pajak penghasilan
Pasal 4 (2)
Pasal 21
Pasal 23
Pasal 25
Pasal 26
Pasal 29
Pajak Pembangunan 1
Pajak Pertambahan Nilai
36.925.555
2.316.841.347
693.034.504
3.395.731
64.209.597
1.356.080.533
269.313.061
13.277.000.235
23.509.998
4.283.560.338
220.432.254
164.687.361
642.180.200
16.534.088.365
Income taxes
Article 4 (2)
Article 21
Article 23
Article 25
Article 26
Article 29
Building Tax 1
Value-added tax
Jumlah
18.016.800.563
21.868.458.516
Total
c.
Rekonsiliasi antara laba sebelum beban
(manfaat) pajak seperti yang disajikan dalam
laporan laba rugi konsolidasi dengan taksiran
penghasilan kena pajak adalah sebagai
berikut:
2010
Laba sebelum beban (manfaat)
pajak menurut laporan
laba rugi konsolidasi
Ditambah rugi
Anak Perusahaan
sebelum beban pajak
Amortisasi selisih lebih biaya
perolehan penyertaan
atas aset bersih Anak Perusahaan
Eliminasi transaksi yang
berhubungan dengan
Anak Perusahaan
Laba Perusahaan sebelum
pajak
Beda temporer
Penyisihan imbalan kerja
Penyusutan
Amortisasi beban ditangguhkan
Laba penjualan aset tetap
Pembentukan cadangan
kerugian penurunan nilai
Penyisihan persediaan usang
A reconciliation between income before tax
expense (benefit) as shown in the
consolidated statements of income, and
estimated taxable income is as follows:
2009
44.780.910.965
22.419.578.208
253.791.114
16.855.346.428
1.425.113.017
2.746.312.530
(305.030.685)
(17.678.358.745)
46.154.784.411
24.342.878.421
1.246.766.000
(14.075.766.937)
273.866.072
987.868.000
(9.370.661.552)
477.088.001
(383.964.043)
(554.591.300)
5.552.021.692
178.100.768
49
341.616.663
232.577.818
Income before tax expense
(benefit) per consolidated
statements of income
Add loss
of Subsidiaries
before tax expense
Amortization of excess
of cost of investments
over the equity
in net assets of Subsidiaries
Elimination relating
to transactions with
Subsidiaries
Income before tax expense
attributable to the Company
Temporary differences
Provision for employee benefits
Depreciation
Amortization of deferred charges
Gain on sale of property and
equipment
Provision for impairment losses
Provision for inventory obsolescence
The original consolidated financial statements included herein are in
the Indonesian language.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASI
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2010 dan 2009
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
Years Ended
December 31, 2010 and 2009
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
16. PERPAJAKAN (lanjutan)
Beda tetap
Sumbangan dan representasi
Kekurangan bayar dan
denda pajak
Pemberian kenikmatan kepada
karyawan
Penghasilan yang pajaknya
bersifat final
Sewa
Bunga
Keuntungan penjualan
tanah dan bangunan
Taksiran penghasilan kena pajak
Perusahaan
Beban pajak penghasilan
tahun berjalan
Dikurangi pajak penghasilan
dibayar di muka:
Pasal 22
Pasal 23
Pasal 25
Taksiran hutang pajak penghasilan
(taksiran tagihan pajak)
16. TAXATION (continued)
2010
2009
587.954.649
762.576.087
4.873.980.256
4.162.335.869
406.973.500
1.891.332.895
(7.788.259.091)
(152.492.478)
(2.953.035.455)
(57.612.726)
(30.260.382.182)
-
Employees’ benefits
Income already subjected
to final tax
Rent
Interest
Gain on sale of land and building
6.613.582.617
20.262.372.721
Estimated taxable income
of the Company
1.653.395.500
5.072.020.240
Income tax expense - current year
4.652.724.678
221.931.585
30.561.579
4.838.043.560
193.240.400
-
Less with prepayments of:
Income Tax Article 22
Income Tax Article 23
Income Tax Article 25
40.736.280
Estimated tax payable
(estimated claim for tax refund)
(3.251.822.342)
For the year 2010, the aforementioned
estimated taxable income (fiscal loss) will be
conformed with the Annual Tax Return (SPT)
which will be filed by the Company to the Tax
Office. For the year 2009, the aforementioned
estimated taxable income (fiscal loss)
conformed with the Annual Tax Return (SPT)
filed by the Company to the Tax Office.
Untuk tahun 2010, taksiran penghasilan kena
pajak (rugi fiskal) akan disesuaikan dengan
jumlah yang akan dilaporkan dalam Surat
Pemberitahuan Tahunan (SPT) yang akan
disampaikan Perusahaan kepada Kantor
Pelayanan Pajak, sedangkan untuk tahun
2009, taksiran penghasilan kena pajak (rugi
fiskal) adalah sesuai dengan jumlah yang telah
dilaporkan dalam Surat Pemberitahuan
Tahunan (SPT) yang telah disampaikan
Perusahaan kepada Kantor Pelayanan Pajak.
d.
Permanent differences
Donations and representations
Underpayment of tax and
tax penalties
d.
Perhitungan beban pajak dan taksiran tagihan
pajak penghasilan adalah sebagai berikut:
2010
The current tax expense and estimated claims
for tax refund are as follows:
2009
Beban pajak kini dalam laporan
laba rugi konsolidasi
Perusahaan
Anak Perusahaan
1.653.395.500
1.475.115.154
5.072.020.240
2.298.162.268
Current tax expense per consolidated
statements of income
Company
Subsidiaries
Jumlah
3.128.510.654
7.370.182.508
Total
50
The original consolidated financial statements included herein are in
the Indonesian language.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASI
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2010 dan 2009
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
Years Ended
December 31, 2010 and 2009
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
16. PERPAJAKAN (lanjutan)
16. TAXATION (continued)
2010
Taksiran tagihan pajak penghasilan
Saldo awal
16.011.836.923
Penerimaan/penghapusan
tagihan pajak penghasilan
Perusahaan
Anak Perusahaan
(5.930.058.256)
(858.191.448)
Penambahan tagihan pajak penghasilan
Perusahaan
Anak Perusahaan
3.251.822.342
1,004,118,844
Pengurangan tagihan pajak penghasilan
Anak Perusahaan
-
Jumlah taksiran tagihan
pajak penghasilan
e.
2009
13.479.528.405
Estimated claims for tax refund
Beginning balance
-
Receipts/write-off of claims for tax refund
Company
Subsidiaries
328.590.780
Additions of claims for tax refund
Company
Subsidiaries
(568,772,300)
16.011.836.923
e.
Perhitungan beban (manfaat) pajak tangguhan
adalah sebagai berikut:
2010
Deductions of claims for tax refund
Subsidiaries
Total estimated claims for
tax refund
The computation of deferred tax expense
(benefit) is as follows:
2009
Perusahaan
Beban (manfaat) pajak tangguhan
Pengaruh beda temporer pada tarif
pajak yang berlaku
Perusahaan
Penyusutan
Penyisihan persediaan usang
Amortisasi beban ditangguhkan
Kewajiban imbalan kerja
Laba penjualan aset tetap
Pembentukan cadangan
kerugian penurunan nilai
Perubahan atas tarif pajak
3.519.044.433
(44.525.192)
(68.466.519)
(311.691.500)
95.888.311
2.623.785.235
(65.121.789)
(133.584.640)
(276.603.040)
155.285.564
(1.388.005.423)
-
(95.652.666)
(236.583.072)
Sub-jumlah
Anak Perusahaan
1.802.244.110
(2.126.791.055)
1.971.525.592
1.053.886.740
Sub-total
Subsidiaries
(324.546.945)
3.025.412.332
Total
Jumlah
f.
16.252.018.443
f.
Pengaruh pajak tangguhan atas beda
temporer antara pelaporan komersial dan
pajak adalah sebagai berikut:
2010
Perusahaan
Aset pajak tangguhan
Kewajiban imbalan kerja
Piutang usaha
Persediaan
Beban ditangguhkan
Kewajiban pajak tangguhan
Aset tetap
The Company
Deferred tax expense (benefit)
Temporary differences at applicable
tax rate
Company
Depreciation
Provision for inventory obsolescence
Amortization of deferred charges
Employee benefits liability
Gain on sale of property and equipment
Provision for impairment losses
Changes in tax rates
The tax effects of temporary differences
between commercial and tax reporting are as
follows:
2009
3.015.377.500
1.885.509.948
102.669.647
158.932.046
2.703.686.000
297.023.218
58.144.455
90.465.528
(4.799.248.008)
(1.184.315.263)
The Company
Deferred tax assets
Employee benefits liability
Accounts receivable-trade
Inventory
Deferred charges
Deferred tax liabilities
Property, plant and equipment
Sub-jumlah
Anak Perusahaan
Aset pajak tangguhan, bersih
363.241.133
1.965.003.938
19.263.254.578
17.866.034.694
Sub-total
Subsidiaries
Deferred tax assets, net
Jumlah
19.626.495.711
19.831.038.632
Total
200.361.153
-
Subsidiaries
Deferred tax liabilities, net
Anak Perusahaan
Kewajiban pajak tangguhan, bersih
51
The original consolidated financial statements included herein are in
the Indonesian language.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASI
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2010 dan 2009
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
Years Ended
December 31, 2010 and 2009
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
16. PERPAJAKAN (lanjutan)
g.
16. TAXATION (continued)
g.
Rekonsiliasi antara beban pajak yang dihitung
berdasarkan tarif pajak yang berlaku atas laba
sebelum beban pajak dengan beban pajak
menurut laporan laba rugi konsolidasi adalah
sebagai berikut:
2010
The reconciliation between tax expense
calculated by applying the applicable tax rates
based on existing tax regulation to the income
before tax expense and tax expense as shown
in the consolidated statements of income is as
follows:
2009
Laba sebelum beban
(manfaat) pajak Perusahaan
46.154.784.411
24.342.878.421
Manfaat pajak pada tarif
pajak yang berlaku
Pengaruh pajak atas beda tetap
Penurunan tarif pajak
(11.538.696.103)
8.083.056.492
-
(6.816.005.958)
(1.065.567.068)
236.583.304
Jumlah beban pajak Perusahaan
Manfaat/(beban) pajak
Anak Perusahaan
(3.455.639.610)
(7.644.989.722)
Beban pajak, bersih
(2.803.963.709)
651.675.902
Income before tax expense
(benefit) of the Company
Tax benefit based on
applicable tax rates
Tax effect on permanent differences
Reduction on tax rate
(2.750.605.118)
Total tax expenses of the Company
Tax benefit/(expense)
of the Subsidiaries
(10.395.594.840)
Tax expenses, net
Pada September 2008, Undang-undang No. 7
Tahun 1983 mengenai “Pajak Penghasilan”
diubah untuk keempat kalinya dengan
Undang-undang No. 36 Tahun 2008.
Perubahan
tersebut
juga
mencakup
perubahan tarif pajak penghasilan badan dari
sebelumnya
menggunakan
tarif
pajak
bertingkat menjadi tarif pajak tunggal yaitu
28% untuk tahun fiskal 2009 dan 25% untuk
tahun fiskal 2010 dan seterusnya.
In September 2008, Law No. 7 Year 1983
regarding “Income Tax” has been revised for
the fourth time with Law No. 36 Year 2008.
The revised Law stipulates changes in
corporate tax rate from a marginal tax rate to a
single rate of 28% for fiscal year 2009 and
25% for fiscal year 2010 onwards.
Aset dan kewajiban pajak tangguhan
mencakup konsekuensi pajak di masa
mendatang sehubungan dengan perbedaan
antara dasar laporan komersial dan fiskal dari
aset dan kewajiban serta pemanfaatan dari
akumulasi rugi fiskal bersih yang dapat
digunakan telah didasarkan atas rencana kerja
Perusahaan dan Anak Perusahaan. Aset pajak
tangguhan
diakui
sepanjang
besar
kemungkinan bahwa laba fiskal pada masa
yang akan datang dapat menyebabkan aset
pajak tangguhan dipulihkan.
Deferred tax assets and liabilities cover the
future tax consequences attributable to
differences between the financial and fiscal
reporting bases of assets and liabilities, and
the benefits from accumulated net fiscal loss
carryforward based on the Company and
Subsidiaries’ management’s plan. Deferred tax
assets are recognized to the extent that it is
probable that future taxable profit will allow the
deferred tax assets to be recovered.
52
The original consolidated financial statements included herein are in
the Indonesian language.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASI
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2010 dan 2009
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
Years Ended
December 31, 2010 and 2009
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
16. PERPAJAKAN (lanjutan)
16. TAXATION (continued)
Pada bulan Maret 2010, Perusahaan
menerima Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar
(SKPLB) dari Direktorat Jendral Pajak (DJP)
atas Pajak Penghasilan Pasal 22 dan Pasal 23
untuk
pajak
tahun
2007
sebesar
Rp1.365.637.558. Perusahaan juga menerima
beberapa Surat Ketetapan Pajak Kurang
Bayar (SKPKB) untuk Pajak Penghasilan
Pasal 21,23 dan PPN serta beberapa STP
PPN dan Pajak Penghasilan sebesar
Rp178.073.010.
In March 2010, the Company received Tax
Assessment on Overpayment (SKPLB) of
Income Tax articles 22 and 23 for fiscal year
2007 amounting to Rp1,365,637,558. The
Company also received Tax Assessment on
Underpayment (SKPKB) on Income Tax
articles 21,23 and VAT and various Tax
Collection Letters (STP) of VAT and Income
Tax amounting to Rp178,073,010.
Perusahaan menerima keputusan tersebut dan
saling hapus kurang bayar tersebut dengan
lebih bayarnya. Pada bulan Maret 2010,
Perusahaan telah menerima lebih bayar
tersebut.
The Company accepted the decision and
offset
the
underpayment
with
the
overpayments. In March 2010, the Company
has received the overpayments.
Pada bulan Mei 2009, Perusahaan menerima
SKPLB dari Direktorat Jendral Pajak (DJP)
atas Pajak Penghasilan Pasal 22 dan Pasal 23
untuk
tahun
pajak
2006
sebesar
Rp2.498.443.448. Perusahaan juga menerima
beberapa Surat Ketetapan Pajak Kurang
Bayar (SKPKB) untuk Pajak Pertambahan Nilai
(PPN), Pajak Penghasilan Pasal 21,23,26 dan
PPN serta beberapa Surat Tagihan Pajak
(STP) PPN dan Pajak Penghasilan 21 sebesar
Rp2.498.443.448.
In May 2009, the Company received SKPLB
from Directorate General of Tax (DGT) on
Income Tax articles 22 and 23 for fiscal year
2006 amounting to Rp2,498,443,448. The
Company also received Tax Assessment on
Underpayment (SKPKB) on Value-Added Tax
(VAT), Income Tax articles 21,23,26 and VAT
and various Tax Collection Letters (STP) of
VAT and Income Tax article 21 amounting to
Rp2,498,443,448.
Perusahaan menerima keputusan tersebut dan
saling hapus kurang bayar tersebut dengan
lebih bayarnya.
The Company accepted the decision and
offset
the
underpayment
with
the
overpayments.
17. HUTANG BANK JANGKA PANJANG
17. LONG-TERM LOANS
Long-term loans from banks consist of:
Hutang bank jangka panjang terdiri dari:
2010
Perusahaan
PT Bank CIMB Niaga Tbk
PT Bank Artha Graha Internasional Tbk
(Catatan 14)
2009
80.250.000.000
-
-
42.500.000.000
The Company
PT Bank CIMB Niaga Tbk
PT Bank Artha Graha Internasional Tbk
(Note 14)
18.128.000.000
16.625.000.000
2.500.000.000
-
6.666.666.653
PT Modern Putra Indonesia
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk
PT Bank Sinarmas Tbk
PT Bank CIMB Niaga Tbk
PT Bank Internasional Indonesia Tbk
Jumlah
Dikurangi bagian jatuh tempo dalam
satu tahun
117.503.000.000
49.166.666.653
Total
(11.656.602.665)
(21.666.666.653)
Bagian jangka panjang
105.846.397.335
PT Modern Putra Indonesia
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk
PT Bank Sinarmas Tbk
PT Bank CIMB Niaga Tbk
PT Bank Internasional Indonesia Tbk
53
27.500.000.000
Less current maturities
Long-term portion
The original consolidated financial statements included herein are in
the Indonesian language.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASI
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2010 dan 2009
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
Years Ended
December 31, 2010 and 2009
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
17. HUTANG BANK JANGKA PANJANG (lanjutan)
17. LONG-TERM LOANS (continued)
PT Modern Internasional Tbk
PT Modern Internasional Tbk
PT Bank CIMB Niaga Tbk
PT Bank CIMB Niaga Tbk
Pada tanggal 23 Agustus 2010, Perusahaan
memperoleh fasilitas pinjaman transaksi khusus
dari PT Bank CIMB Niaga Tbk dengan jumlah
maksimum
sebesar
Rp85.000.000.000
dan
dikenakan bunga tahunan sebesar 12,5% dan
biaya provisi sebesar 1% dari plafond.
On August 23, 2010, the Company obtained a
specific transaction loan facility from PT Bank
CIMB Niaga Tbk with a maximum amount of
Rp85,000,000,000 and bears annual interest rates
at 12.5% in 2010 and provision fee of 1% of
plafond.
Perjanjian pinjaman ini memuat beberapa syarat
dan ikatan tertentu, antara lain: kewajiban menjaga
Rasio Debt Service Coverage sebesar minimal 2
kali. Pinjaman ini dijamin dengan beberapa bidang
tanah dan bangunan dengan total nilai hak
tanggungan 1 sebesar 125% dari nilai plafond,
mesin dan peralatan 7-Eleven yang dibiayai
kreditur, fidusia atas piutang usaha, pengalihan hak
sewa atas tanah dan bangunan 7-Eleven serta hak
tanggungan bangunan 7-Eleven, dan jaminan
pribadi dari Sungkono Honoris senilai plafond.
The loan agreement imposes several restrictions
and covenants, among others: responsibility to
maintain Debt Service Coverage Ratio (DSCR)
minimum 2 times. This facility is secured by first
mortgage on land and factory amounting to 125%
of the facility, machinery and equipment of 7Eleven financed by creditor, accounts receivable,
assignment of rental rights of 7-Eleven’s land and
factory and mortgage of 7-Eleven’s factory and
personal guarantee from Sungkono Honoris equal
to the amount of the plafond.
Tanpa persetujuan tertulis dari bank, Perusahaan
tidak diperbolehkan, antara lain: menjual atau
mengalihkan hak, kekayaan atau aset kecuali
dalam rangka operasional sehari-hari, menjaminkan
asset apapun, membuat perjanjian yang berpotensi
membahayakan kelangsungan usaha perusahaan,
membuat perjanjian hutang dari lembaga keuangan
lain,
menjaminkan
pihak
ketiga
lainnya,
menggunakan kelebihan dana untuk usaha di luar
bisnis inti, melakukan merger, akuisisi ataupun
perpindahan saham pengendali dan manajemen
puncak, mengubah jenis usaha, melakukan
investasi baru, mengajukan moratorium dan
membayar dividen kepada pemegang saham
(harus dengan pemberitahuan tertulis kepada
kreditur).
Without the written approval of the bank, the
Company cannot, among others: sell or transfer its
rights, properties or assets, except for daily
operations, create any lien on any asset, enter into
any agreement which will endanger the Company’s
going concern, create any indebtedness from other
financial institutions, create any lien with other third
parties, use the excess funds outside the core
business, undertake any merger, acquisition, or
transfer of ownership and management control,
change the nature or scope of the business and
operations, undertake any new investment,
propose moratorium and distribute dividends to
shareholders (must be with written notice to
creditor).
Pada tanggal 31 Desember 2010, saldo hutang
atas fasilitas ini adalah sebesar Rp80.250.000.000.
As of December 31, 2010, the outstanding balance
under this facility amounted to Rp80,250,000,000.
Pada tanggal 31 Desember 2010, Perusahaan
telah mematuhi seluruh persyaratan penting
sehubungan dengan persyaratan yang diberikan
oleh PT Bank CIMB Niaga Tbk tersebut di atas.
As of December 31, 2010, the Company has
complied with all important loan covenants
required by PT Bank CIMB NiagaTbk.
PT Modern Putra Indonesia
PT Modern Putra Indonesia
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk
Pada tanggal 18 Maret 2010, MPRI memperoleh
fasilitas kredit modal kerja dari PT Bank Rakyat
Indonesia (Persero) Tbk dengan nilai maksimum
Rp1.500.000.000, yang digunakan untuk tambahan
modal kegiatan operasional 7-Eleven. Fasilitas ini
dijamin dengan beberapa bidang tanah, bangunan,
dan peralatan yang dimiliki MPRI. Fasilitas
pinjaman tersebut dikenakan dengan tingkat bunga
per tahun sebesar 13,5% dan provisi sebesar 1%
dari nilai plafond.
On March 18, 2010, MPRI obtained a working
capital loan facility from PT Bank Rakyat Indonesia
(Persero) Tbk with a maximum amount of
Rp1,500,000,000, which will be used as additional
capital of 7-Eleven’s operations. This loan is
secured by some parcel of land, building and
equipment owned by MPRI. This facility bears
interest rate of 13.5% per annum and provision fee
of 1% of plafond.
54
The original consolidated financial statements included herein are in
the Indonesian language.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASI
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2010 dan 2009
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
Years Ended
December 31, 2010 and 2009
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
17. HUTANG BANK JANGKA PANJANG (lanjutan)
17. LONG-TERM LOANS (continued)
PT Modern Putra Indonesia (lanjutan)
PT Bank Rakyat
(lanjutan)
Indonesia
(Persero)
PT Modern Putra Indonesia (continued)
Tbk
PT Bank Rakyat
(continued)
Indonesia
(Persero)
Tbk
Pada tanggal 31 Desember 2010, saldo hutang
atas fasilitas ini adalah sebesar Rp1.500.000.000.
As of December 31, 2010, the outstanding balance
under this facility amounted to Rp1,500,000,000.
Pada tanggal 18 Maret 2010, MPRI memperoleh
fasilitas kredit invetasi I dari PT Bank Rakyat
Indonesia (Persero) Tbk dengan nilai maksimum
Rp5.000.000.000
dengan
jangka
waktu
pembayaran 24 (dua puluh empat) bulan yang
digunakan untuk pengalihan kredit investasi dari
Bank International Indonesia. Fasilitas ini dijamin
dengan beberapa bidang tanah, bangunan, dan
peralatan yang dimiliki MPRI. Provisi fasilitas
pinjaman tersebut sebesar 1% dari nilai plafond.
On March 18, 2010, MPRI obtained a investment
credit facility I from PT Bank Rakyat Indonesia
(Persero) Tbk with a maximum amount of
Rp5,000,000,000 with repayment term of twenty
four (24) months which will be used to transfer the
investment credit facility from Bank International
Indonesia. This loan is secured by some parcel of
land, building and equipment owned by MPRI.
Provision fee of this facility is 1% of plafond.
Pada tanggal 31 Desember 2010, saldo hutang
atas fasilitas ini adalah sebesar Rp3.128.000.000.
As of December 31, 2010, the outstanding balance
under this facility amounted to Rp3,128,000,000.
Pada tanggal 18 Maret 2010, MPRI memperoleh
fasilitas kredit invetasi II dari PT Bank Rakyat
Indonesia (Persero) Tbk dengan nilai maksimum
Rp13.500.000.000
dengan
jangka
waktu
pembayaran 60 (enam puluh) bulan yang
digunakan untuk pembangunan outlet-outlet 7Eleven. Fasilitas ini dijamin dengan beberapa
bidang tanah, bangunan, dan peralatan yang
dimiliki MPRI. Provisi fasilitas pinjaman tersebut
sebesar 1% dari nilai plafond.
On March 18, 2010, MPRI obtained an investment
credit facility II from PT Bank Rakyat Indonesia
(Persero) Tbk with a maximum amount of
Rp13,500,000,000 with repayment term of sixty
(60) months which will be used for 7-Eleven outlets
establishment. This loan is secured by some parcel
of land, building and equipment owned by MPRI.
Provision fee of this facility is 1% of plafond.
Pada tanggal 31 Desember 2010, saldo hutang
atas fasilitas ini adalah sebesar Rp13.500.000.000.
As of December 31, 2010, the outstanding balance
under this facility amounted to Rp13,500,000,000.
Tanpa persetujuan tertulis dari bank, MPRI tidak
diperbolehkan, antara lain: melakukan merger,
akuisisi, menjual aset perusahaan, go public,
menjaminkan kekayaan perusahaan kepada pihak
ketiga, melakukan perubahan anggaran dasar atau
mengubah susunan pengurus atau pemegang
saham, melakukan penyertaan saham, memberikan
piutang kepada pemegang saham, melunasi hutang
kepada pemegang saham sebelum hutang di BRI
dilunasi terlebih dahulu, melakukan pembagian
dividen kepada para pemegang saham dan
menyewakan aset yang diagunkan di BRI kepada
pihak lain.
Without written approval of the bank, MPRI cannot,
among others: undertake any merger, acquisition,
sell the assets, go public, create any lien on any
asset to third party, change the Articles of
Association or change the composition of
management and shareholders, investing in
shares, provide debt to shareholders, pay the loan
to shareholders first instead of the loan to BRI, pay
dividends to shareholders and lease the
collateralized assets to third parties.
Pada tanggal 31 Desember 2010, MPRI telah
mematuhi seluruh persyaratan penting sehubungan
dengan persyaratan yang diberikan oleh BRI
tersebut di atas.
As of December 31, 2010, MPRI has complied
with all important loan covenants required by
BRI.
PT Bank Sinarmas Tbk
PT Bank Sinarmas Tbk
Pada tanggal 5 Agustus 2010, Anak Perusahaan
(MPRI) memperoleh fasilitas pinjaman kredit
PT Bank Sinarmas Tbk dengan jumlah maksimum
sebesar Rp50.000.000.000 yang digunakan untuk
investasi dan modal kerja. Pinjaman ini dikenakan
bunga tahunan sebesar 15% per tahun.
On August 5, 2010, a Subsidiary (MPRI) obtained a
term loan facility from PT Bank Sinarmas Tbk with
a maximum amount of Rp50,000,000,000 which is
used for investment and working capital. This loan
bears annual interest rates of 15% per annum.
55
The original consolidated financial statements included herein are in
the Indonesian language.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASI
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2010 dan 2009
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
Years Ended
December 31, 2010 and 2009
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
17. HUTANG BANK JANGKA PANJANG (lanjutan)
17. LONG-TERM LOANS (continued)
PT Modern Putra Indonesia (lanjutan)
PT Modern Putra Indonesia (continued)
PT Bank Sinarmas Tbk (lanjutan)
PT Bank Sinarmas Tbk (continued)
Pinjaman ini dijamin dengan seluruh peralatan
toko 7-Eleven yang dibiayai oleh PT Bank
Sinarmas Tbk dan seluruh persediaan barang toko
7-Eleven. Tanpa persetujuan tertulis dari bank,
MPRI tidak diperbolehkan untuk merubah
anggaran dasar dan susunan pengurus dan
melakukan penambahan pinjaman dari kreditur
lain.
This facility is secured by all the store 7-Eleven
equipment which is financed by PT Bank Sinarmas
Tbk and all inventories of 7-Eleven stores. Without
the written approval of the bank, MPRI cannot
change the articles of association or change the
composition of management and create any loan to
another creditor.
Pada tanggal 31 Desember 2010, saldo hutang
atas fasilitas ini adalah sebesar Rp16.625.000.000.
As of December 31, 2010, the outstanding balance
under this facility amounted to Rp16,625,000,000.
Pada tanggal 31 Desember 2010, MPRI telah
mematuhi seluruh persyaratan penting sehubungan
dengan persyaratan yang diberikan oleh PT Bank
Sinarmas Tbk tersebut di atas.
As of December 31, 2010, MPRI has complied
with all important loan covenants required by
PT Bank Sinarmas Tbk.
PT Bank CIMB Niaga Tbk
PT Bank CIMB Niaga Tbk
Pada tanggal 23 Agustus 2010, MPRI memperoleh
fasilitas pinjaman investasi dari PT Bank CIMB
Niaga Tbk dengan jumlah maksimum sebesar
Rp50.000.000.000 dan dikenakan bunga tahunan
sebesar 12% dengan waktu tenggang (grace
period) selama 12 (dua belas) bulan sejak
ditandatanganinya perjanjian tersebut.
On August 23, 2010, MPRI obtained a investment
loan facility from PT Bank CIMB Niaga Tbk with a
maximum amount of Rp50,000,000,000 and bears
annual interest rates of 12% with grace period of
twelve (12) months after the agreement was
signed.
Perjanjian pinjaman ini memuat beberapa syarat
dan ikatan tertentu, antara lain: kewajiban menjaga
Rasio Debt Service Coverage sebesar minimal 2
kali. Pinjaman ini dijamin dengan beberapa bidang
tanah dan bangunan dengan total nilai hak
tanggungan 1 sebesar 125% dari nilai plafond,
fidusia mesin dan peralatan 7-Eleven yang dibiayai
kreditur, fidusia atas piutang usaha, pengalihan hak
sewa atas tanah dan bangunan 7-Eleven serta hak
tanggungan bangunan 7-Eleven, dan jaminan
pribadi dari Sungkono Honoris senilai plafond.
The loan agreement imposes several restrictions
and covenants, among others: responsibility to
maintain Debt Service Coverage Ratio (DSCR)
minimum 2 times. This facility is secured by first
mortgage on land and factory amounting to 125%
of the facility, machinery and equipment of 7Eleven financed by creditor, accounts receivable,
assignment of rental rights of 7-Eleven’s land and
factory and mortgage of 7-Eleven’s factory and
personal guarantee from Sungkono Honoris to the
amount of plafond.
Tanpa persetujuan tertulis dari bank, MPRI tidak
diperbolehkan,
antara
lain:
menjual
atau
mengalihkan hak, kekayaan atau aset kecuali
dalam rangka operasional sehari-hari, menjaminkan
asset apapun, membuat perjanjian yang berpotensi
membahayakan kelangsungan usaha perusahaan,
membuat perjanjian hutang dari lembaga keuangan
lain,
menjaminkan
pihak
ketiga
lainnya,
menggunakan kelebihan dana untuk usaha di luar
bisnis inti, melakukan merger, akuisisi ataupun
perpindahan saham pengendali dan manajemen
puncak, mengubah jenis usaha, melakukan
investasi baru, mengajukan moratorium dan
membayar dividen kepada pemegang saham
(harus dengan pemberitahuan tertulis kepada
kreditur).
Without the written approval of the bank, MPRI
cannot, among others: sell or transfer its rights,
properties or assets, except for daily operations,
create any lien on any asset, enter into any
agreement which will endanger the Company’s
going concern, create any indebtedness from other
financial institutions, create any lien with other third
parties, use the excess funds outside the core
business, undertake any merger, acquisition, or
transfer of ownership and management control,
change the nature or scope of the business and
operations, undertake any new investment,
propose moratorium and distribute dividends to
shareholders (must be with written notice to
creditor).
56
The original consolidated financial statements included herein are in
the Indonesian language.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASI
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2010 dan 2009
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
Years Ended
December 31, 2010 and 2009
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
17. HUTANG BANK JANGKA PANJANG (lanjutan)
17. LONG-TERM LOANS (continued)
PT Bank CIMB Niaga Tbk
PT Bank CIMB Niaga Tbk
Pada tanggal 31 Desember 2010, saldo hutang
atas fasilitas ini adalah sebesar Rp2.500.000.000.
As of December 31, 2010, the outstanding balance
under this facility amounted to Rp2.500.000.000.
Pada tanggal 31 Desember 2010, MPRI telah
mematuhi seluruh persyaratan penting sehubungan
dengan persyaratan yang diberikan oleh PT Bank
CIMB Niaga Tbk tersebut di atas.
As of December 31, 2010, the MPRI has
complied with all important loan covenants
required by PT Bank CIMB NiagaTbk.
PT Bank Internasional Indonesia Tbk
PT Bank Internasional Indonesia Tbk
Anak Perusahaan (MPRI) mendapatkan fasilitas
pinjaman promes berulang dari PT Bank
Internasional Indonesia Tbk (BII) sebesar
Rp30.000.000.000. Fasilitas ini telah jatuh tempo
pada tanggal 4 Juli 2006. Pada tahun 2007,
fasilitas ini kemudian telah direstrukturisasi menjadi
Pinjaman Berjangka dengan jangka waktu 3 (tiga)
tahun dan disajikan dalam “Hutang Jangka
Panjang - Jatuh Tempo dalam Satu Tahun” dalam
neraca tahun 2009. Pada tanggal 31 Desember
2009, saldo pinjaman MPRI adalah sebesar
Rp6.666.666.653.
A Subsidiary (MPRI) obtained revolving promissory
note facility from PT Bank Internasional Indonesia
Tbk (BII) amounting to Rp30,000,000,000. This
facility has matured on July 4, 2006. In 2007, this
facility has been restructured to be Term-loan
facility with a period of three (3) years and
presented under “Current Maturities of Long –
Term Debts” in the 2009 balance sheets. As of
December 31, 2009, the balance of MPRI’s loan
amounted to Rp6,666,666,653.
Pinjaman ini dijamin dengan tanah dan bangunan
milik Perusahaan yang berlokasi di Jakarta, tanah
dan bangunan milik MPRI yang berlokasi di
Jakarta, Bandung, Surabaya, Medan dan Bali,
piutang usaha, persediaan dan mesin frontier
digital (Catatan 5, 8 dan 10). Pinjaman tersebut
dikenakan suku bunga tahunan berkisar antara
13,75% sampai dengan 14,75% pada tahun 2009.
The loan is collateralized by the Company’s land
and building located in Jakarta, MPRI’s land and
buildings located in Jakarta, Bandung, Surabaya,
Medan and Bali, accounts receivable, inventory
and digital frontier machine (Notes 5, 8 and 10).
The loan bears annual interest at rates ranging
from 13.75% up to 14.75% in 2009.
Selama pinjaman ini masih terhutang, MPRI tidak
diperbolehkan melakukan, antara lain, memberikan
pinjaman kepada pihak yang mempunyai
hubungan istimewa kecuali berhubungan dengan
operasional
MPRI,
memperoleh
tambahan
pinjaman kecuali yang telah diinformasikan kepada
BII sebelum penandatanganan perjanjian, menjual
sebagian atau seluruh aset MPRI, menjadi
penjamin/penanggung hutang kecuali yang telah
diinformasikan
kepada
BII
sebelum
penandatanganan perjanjian, mengubah struktur
modal kecuali untuk peningkatan modal yang
berasal dari kenaikan laba ditahan atau
pengeluaran saham baru atau setoran dari
pemegang saham MPRI, membagi dividen,
investasi untuk meningkatkan kapasitas MPRI,
melakukan merger/penggabungan perusahaan,
atau
mengakuisisi
saham-saham
dalam
perusahaan lain, dan mempertahankan beberapa
rasio keuangan tertentu.
While the loan is still outstanding, MPRI is not
permitted to, among others, give any loans to
related parties except in relation to MPRI’s
operations, obtain additional loan except those
already informed to BII prior to the signing of the
agreement, sell a part or all of MPRI’s assets,
become a corporate guarantor except for those
already informed to BII prior to the signing of the
agreement, change the capital structure except for
increasing capital stock from retained earnings or
issuance of new stocks or deposits from MPRI’s
shareholders, pay dividends, invest to expand
MPRI’s capacity, enter into merger, consolidation
or acquire shares of other companies, and should
maintain certain financial ratios.
Berdasarkan syarat perjanjian pinjaman, bila terjadi
wanprestasi terhadap perjanjian pinjaman, bank
mempunyai hak untuk menghentikan pemberian
fasilitas kepada MPRI, menagih sisa hutang dan
mengakhiri fasilitas kredit yang diberikan tanpa
pemberitahuan terlebih dahulu.
Based on the terms of the loan agreement, when
an event of default have occurred, the bank has the
right to decline the withdrawal of the facility to
MPRI, to claim the outstanding amount and
terminate the credit facility given without any prior
notification.
57
The original consolidated financial statements included herein are in
the Indonesian language.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASI
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2010 dan 2009
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
Years Ended
December 31, 2010 and 2009
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
17. HUTANG BANK JANGKA PANJANG (lanjutan)
17. LONG-TERM LOANS (continued)
PT Bank Internasional Indonesia Tbk (lanjutan)
PT Bank
Internasional
(continued)
Pada tahun 2010, fasilitas ini telah dilunasi melalui
fasilitas kredit investasi yang diperoleh dari PT
Bank Rakyat Indonesia Tbk.
In 2010, this facility was fully paid through the
investment credit facility obtained from PT Bank
Rakyat Indonesia Tbk.
18. MODAL SAHAM
Tbk
18. SHARE CAPITAL
The details of the shareholders based on the report
prepared by PT BSR Indonesia, the Securities
Administration Agency, as of December 31, 2010
are as follows:
Susunan pemilikan saham Perusahaan pada
tanggal 31 Desember 2010 berdasarkan catatan
yang dibuat oleh PT BSR Indonesia, Biro
Administrasi Efek, adalah sebagai berikut:
Pemegang Saham
Indonesia
Jumlah Saham
Ditempatkan
dan Disetor Penuh/
Number of
Shares Issued
and Fully Paid
Persentase
Pemilikan/
Percentage of
Ownership
Jumlah/
Amount
Shareholders
Asialink Electronics Pte., Ltd.
PT Inti PutraModern
BBH Luxembourg S/A Fidelity FD,
Sicav-Indonesia FD
Masyarakat (masing-masing
di bawah 5%)
249.048.002
109.829.000
38,92%
17,17%
124.524.001.000
54.914.500.000
33.788.500
5,28%
16.894.250.000
Asialink Electronics Pte., Ltd.
PT Inti PutraModern
BBH Luxembourg S/A Fidelity FD,
Sicav-Indonesia FD
247.152.400
38.63%
123.576.200.000
Public (each below 5%)
Jumlah
639.817.902
100,000%
319.908.951.000
Total
The details of the shareholders based on the report
prepared by PT BSR Indonesia, the Securities
Administration Agency, as of December 31, 2009
are as follows:
Susunan pemilikan saham Perusahaan pada
tanggal 31 Desember 2009 berdasarkan catatan
yang dibuat oleh PT BSR Indonesia, Biro
Administrasi Efek, adalah sebagai berikut:
Pemegang Saham
Jumlah Saham
Ditempatkan
dan Disetor Penuh/
Number of
Shares Issued
and Fully Paid
Persentase
Pemilikan/
Percentage of
Ownership
Jumlah/
Amount
Shareholders
Asialink Electronics Pte., Ltd.
PT Inti PutraModern
Masyarakat (masing-masing
di bawah 5%)
373.048.002
109.707.500
58,305%
17,147%
186.524.001.000
54.853.750.000
Asialink Electronics Pte., Ltd.
PT Inti PutraModern
157.062.400
24,548%
78.531.200.000
Public (each below 5%)
Jumlah
639.817.902
100,000%
319.908.951.000
Total
19. PENJUALAN BERSIH
19. NET SALES
Net sales represent revenues derived from the
following sources:
Penjualan bersih merupakan pendapatan yang
diperoleh dari sumber-sumber sebagai berikut:
2010
2009
Barang dagangan dan jasa
Produk fotografi
Telekomunikasi (kartu telepon)
Produk elektronik dan magnetik
Produk industrial
Lain-lain
218.231.440.495
212.817.927.604
11.107.515.578
166.009.306.735
124.834.674.702
242.862.006.572
259.617.303.533
62.805.885.693
198.759.598.570
134.900.878.163
Merchandise and services
Photographic products
Telecommunication (phone card)
Electronic and magnetic products
Industrial products
Others
Jumlah
733.000.865.114
898.945.672.531
Total
58
The original consolidated financial statements included herein are in
the Indonesian language.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASI
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2010 dan 2009
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
Years Ended
December 31, 2010 and 2009
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
19. PENJUALAN BERSIH (lanjutan)
19. NET SALES (continued)
Jumlah penjualan bersih tersebut di atas termasuk
penjualan ekspor dan jasa kepada pihak luar
negeri sebesar
Rp872.004.506
dan
Rp2.402.122.250 masing-masing untuk tahun 2010
dan 2009.
The above net sales included export sales and
services to overseas parties amounting to
Rp872,004,506 and Rp2,402,122,250 in 2010 and
2009, respectively.
Tidak terdapat penjualan kepada suatu pihak yang
mencapai 10% dari jumlah penjualan bersih
konsolidasi pada tahun 2010 dan 2009.
There are no sales to a particular party that
exceeds 10% of the total consolidated net sales in
2010 and 2009.
20. BEBAN POKOK PENJUALAN
20. COST OF SALES
The details of cost of sales are as follows:
Rincian beban pokok penjualan adalah sebagai
berikut:
2010
2009
Pemakaian Bahan Baku
Upah Buruh Langsung
Beban Pabrikasi
33.647.025.622
3.914.697.405
8.166.406.861
190.113.772.540
21.362.712.912
32.137.183.499
Raw Materials Used
Direct Labor
Factory Overhead
Jumlah Beban Pabrikasi
45.728.129.888
243.613.668.951
Total Manufacturing Cost
16.611.030.929
17.337.820.855
(16.610.777.441)
(215.625)
(16.611.030.929)
45.728.167.751
244.340.458.877
152.011.451.895
157.676.674.775
(8.818.192.156)
424.802.658.182
(110.342.534.918)
452.298.356.129
(152.011.451.895)
503.381.550.754
702.304.037.886
Persediaan Barang dalam Proses
Awal tahun
Efek atas penjualan
Anak Perusahaan (Catatan 3)
Akhir tahun
Beban Pokok Produksi
Persediaan Barang Jadi
Awal tahun
Efek atas penjualan
Anak Perusahaan (Catatan 3)
Pembelian barang jadi
Akhir tahun
Beban Pokok Penjualan
Work in Process
At beginning of year
Effect of disposal of
a Subsidiary (Note 3)
At end of year
Cost of Goods Manufactured
Finished Goods
At beginning of year
Effect of disposal of
a Subsidiary (Note 3)
Purchases finished goods
At end of year
Cost of Sales
There are purchases from parties that exceed 10%
of the total consolidated net sales in 2010, among
others: PT Indosat amounting to Rp87,469,160,492
(11.93%), PT Excelcomindo Pratama (11.37%) and
Fuji Film Co. Ltd. amounting to Rp81,876,185,381
(11.17%). There is no purchase from a particular
party that exceeds 10% of the total consolidated
net sales in 2009.
Terdapat pembelian kepada pihak-pihak yang
mencapai 10% dari jumlah penjualan bersih
konsolidasi pada tahun 2010, antara lain: PT
Indosat sebesar Rp87.469.160.492 (11,93%), PT
Excelcomindo Pratama (11,37%) dan Fuji Film Co.
Ltd. sebesar Rp81.876.185.381 (11,17%). Tidak
terdapat pembelian kepada suatu pihak yang
mencapai 10% dari jumlah penjualan bersih
konsolidasi pada tahun 2009.
59
The original consolidated financial statements included herein are in
the Indonesian language.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASI
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2010 dan 2009
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
Years Ended
December 31, 2010 and 2009
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
21. BEBAN USAHA
21. OPERATING EXPENSES
The details of operating expenses are as follows:
Rincian beban usaha adalah sebagai berikut:
2010
Beban Penjualan
Gaji, upah dan kesejahteraan
karyawan
Penyusutan (Catatan 10)
Biaya sewa
Pembentukan penyisihan
kerugian penurunan nilai
Komisi penjualan
Penyisihan persediaan usang
Listrik, air, telepon dan faksimili
Pengepakan dan pengiriman
Barang cetakan
Perjalanan dan transportasi
Amortisasi
Biaya kantor
Pemeliharaan dan perbaikan
Iklan, pameran dan promosi
Lain-lain (masing-masing di bawah
Rp1 miliar)
Jumlah beban penjualan
2009
Selling Expenses
Salaries, wages and employees'
benefits
Depreciation (Note 10)
Rental expense
39.644.194.768
18.105.214.074
14.148.294.606
44.696.407.177
15.997.652.690
9.382.284.446
5.961.084.231
4.232.539.325
3.715.702.640
3.565.313.783
2.945.018.632
2.436.534.715
2.297.948.466
1.542.108.026
1.310.171.554
1.292.366.682
1.183.012.532
773.208.778
3.745.208.487
795.901.490
1.348.780.568
3.842.838.351
317.549.259
3.237.520.210
1.137.332.027
1.714.829.414
6.342.112.645
6.266.215.524
4.909.237.393
108.645.719.558
98.240.862.935
Total selling expenses
Provision for impairment losses
Sales commission
Provision for inventories obsolescence
Electricity, water, telephone and facsimile
Packaging and shipping
Printing goods
Travelling and transportation
Amortization
Office expense
Repairs and maintenance
Advertising, exhibitions and promotion
Others
(each below Rp1 billion)
Beban umum dan administrasi
Gaji, upah dan kesejahteraan
karyawan (Catatan 24)
Pajak dan perizinan
Listrik, air, telepon dan faksimili
Penyusutan (Catatan 10)
Biaya kantor
Biaya jasa profesional
Pemeliharaan dan perbaikan
Biaya bank
Biaya sewa
Komunikasi
Penyisihan persediaan usang
Komisi penjualan
Amortisasi
Perjalanan dan transportasi
Lain-lain (masing-masing di bawah
Rp1 miliar)
30.386.040.161
7.954.714.859
5.024.223.687
5.014.755.527
4.072.401.702
3.763.187.525
2.530.293.543
2.157.388.973
1.826.455.788
1.530.654.235
1.384.350.468
1.118.816.780
1.028.072.017
784.330.081
35.992.851.883
7.024.398.463
4.624.820.331
5.154.456.622
2.126.896.478
2.776.838.453
3.484.096.098
3.707.487.479
4.487.962.550
1.357.401.054
268.581.464
1.533.795.533
4.986.523.162
10.221.339.764
General and adminstrative expenses
Salaries, wages and employees’
benefits (Note 24)
Taxes and licenses
Electricity, water, telephone and facsimile
Depreciation (Note 10)
Office expense
Professional fees
Repairs and maintenance
Bank charges
Rental expense
Communication
Provision for inventories obsolescence
Sales commission
Amortization
Traveling and transportation
Others
(each below Rp1 billion)
Jumlah beban umum dan administrasi
73.562.208.508
82.760.926.172
Total general and administrative
expenses
182.207.928.066
181.001.789.107
Total
Jumlah
22. INFORMASI SEGMEN
22. SEGMENT INFORMATION
Segmen Primer
Primary Segment
Kegiatan Perusahaan dan Anak Perusahaan
dikelompokkan dalam divisi usaha yang terdiri dari
produk-produk fotografi, telekomunikasi (kartu
telepon), elektronik dan magnetik dan lain-lainnya.
Divisi usaha ini juga digunakan sebagai dasar
pelaporan informasi segmen primer. Segmen
usaha yang dilaporkan memenuhi baik pengujian
10% maupun pengujian 75% seperti yang
dipersyaratkan dalam PSAK No. 5.
The Company and Subsidiaries classify their
activities into business divisions consisting of
photographic products, telecommunication (phone
card), electronic and magnetic and others. The
divisions are also used as basis for primary
segment information reporting. The reported
business segments have met the 10% test and
75% test as required by PSAK No. 5.
60
The original consolidated financial statements included herein are in
the Indonesian language.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASI
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2010 dan 2009
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
Years Ended
December 31, 2010 and 2009
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
22. INFORMASI SEGMEN (lanjutan)
22. SEGMENT INFORMATION (continued)
Information about the Company’s and Subsidiaries’
business segment is as follows:
Informasi segmen primer yang berupa segmen
usaha Perusahaan dan Anak Perusahaan adalah
sebagai berikut:
Tahun 2010
Year 2010
Fotografi/
Photographic
Pendapatan
Penjualan bersih
176.499.915.507
Telekomunikasi
(Kartu Telepon)/
Telecommunication
(Phone Card)
212.817.927.604
Elektronik dan
Magnetik/
Electronic and
Magnetic
11.107.515.578
Lain-lain/
Others
332.575.506.425
Hasil (Beban) yang Tidak
Dapat Dialokasikan
Hasil Segmen
Beban Usaha
Beban Bunga
Penghasilan Bunga
Pendapatan Lain-lain
Beban Pajak
Jumlah/
Total
733.000.865.114
229.619.314.360
(182.207.928.066)
(34.299.584.153)
248.047.412
31.421.061.412
(2.803.963.709)
Laba Bersih
Revenue
Net Sales
Unallocated Income
(Expense)
Segment Income
Operating Expenses
Interest Expense
Interest Income
Other Income
Tax Expense
41.976.947.256
Net Income
213.034.289.376
Assets and Liabilities
Segment Assets
Aset yang Tidak
Dapat Dialokasikan
580.627.658.760
Unallocated Assets
Jumlah Aset
793.661.948.136
Total Assets
Jumlah Kewajiban yang
Tidak Dapat
Dialokasikan
425.173.003.787
Unallocated Liabilities
Informasi Segmen Lainnya
Pengeluaran modal
71.882.042.949
Other Segment Information
Capital expenditure
Penyusutan
30.762.085.571
Depreciation
Aset dan Kewajiban
Aset Segmen
162.063.453.505
12.529.799.036
10.706.370.761
27.734.666.074
Tahun 2009
Year 2009
Fotografi/
Photographic
Pendapatan
Penjualan bersih
242.862.006.572
Telekomunikasi
(Kartu Telepon)/
Telecommunication
(Phone Card)
259.617.303.533
Elektronik dan
Magnetik/
Electronic and
Magnetic
62.805.885.693
Lain-lain/
Others
333.660.476.733
Hasil (Beban) yang Tidak
Dapat Dialokasikan
Hasil Segmen
Beban Usaha
Beban Bunga
Penghasilan Bunga
Pendapatan Lain-lain
Beban Pajak
Jumlah/
Total
898.945.672.531
196.641.634.645
(181.001.789.107)
(36.795.248.809)
91.193.036
43.483.788.442
(10.395.594.839)
Laba Bersih
Revenue
Net Sales
Unallocated Income
(Expense)
Segment Income
Operating Expenses
Interest Expense
Interest Income
Other Income
Tax Expense
12.023.983.368
Net Income
290.558.090.478
Assets and Liabilities
Segment Assets
Aset yang Tidak
Dapat Dialokasikan
482.490.796.633
Unallocated Assets
Jumlah Aset
773.048.887.111
Total Assets
Jumlah Kewajiban yang
Tidak Dapat
Dialokasikan
443.549.152.003
Unallocated Liabilities
Informasi Segmen Lainnya
Pengeluaran modal
22.408.567.079
Other Segment Information
Capital expenditure
Penyusutan
40.894.586.135
Depreciation
Aset dan Kewajiban
Aset Segmen
115.365.855.536
28.546.356.861
14.080.972.810
61
132.564.905.271
The original consolidated financial statements included herein are in
the Indonesian language.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASI
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2010 dan 2009
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
Years Ended
December 31, 2010 and 2009
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
22. INFORMASI SEGMEN (lanjutan)
22. SEGMENT INFORMATION (continued)
Segmen Sekunder
Secondary Segment
Bentuk sekunder pelaporan segmen Perusahaan
dan Anak Perusahaan adalah segmen geografis
yang ditentukan berdasarkan lokasi aset atau
operasi Perusahaan, yakni Pulau Jawa, Pulau
Sumatera, Pulau Sulawesi, Pulau Kalimantan,
Pulau Bali, Pulau Batam dan lainnya. Segmen
yang dilaporkan memenuhi baik pengujian 10%
maupun
pengujian
75%
seperti
yang
dipersyaratkan dalam PSAK No. 5.
The secondary format of the Company’s and
Subsidiaries’ segment reporting is geographical
segment which is determined based on the asset
location or the Company’s and Subsidiaries’
operations, namely as Java Island, Sumatera
Island, Sulawesi Island, Kalimantan Island, Bali
Island, Batam Island and others. The reported
business segments have met the 10% test and
75% test as required by PSAK No. 5.
Informasi bentuk segmen sekunder berdasarkan
geografis adalah sebagai berikut:
The secondary segment information based on
geographical locations is as follows:
2010
2009
Penjualan bersih
Pulau
Jawa
Sumatera
Sulawesi
Kalimantan
Bali
Batam
Penjualan ekspor dan jasa kepada pihak
luar negeri
Jumlah
Eliminasi
Jumlah Penjualan Bersih
Net Sales
690.646.147.255
86.712.851.412
22.890.044.335
22.746.382.196
17.659.331.297
16.742.460.671
849.916.565.555
94.107.607.375
35.407.095.828
31.514.725.397
22.414.645.918
16.608.087.368
-
2.402.122.250
Island
Java
Sumatera
Sulawesi
Kalimantan
Bali
Batam
Export sales and services to
overseas parties
857.397.217.166
1.052.370.849.691
Total
(124.396.352.052)
(153.425.177.160)
Elimination
733.000.865.114
898.945.672.531
Aset
Pulau
Jawa
Sumatera
Sulawesi
Kalimantan
Bali
Batam
Aset yang tidak dapat dialokasikan
Jumlah
Eliminasi
Jumlah Aset
Total Net Sales
Assets
Island
Java
Sumatera
Sulawesi
Kalimantan
Bali
Batam
373.153.631.307
11.767.524.049
2.648.738.975
5.096.169.669
3.959.236.639
3.444.885.470
688.534.920.034
661.300.849.390
21.657.414.348
13.850.419.860
7.454.367.675
10.833.812.785
3.503.305.317
496.375.925.071
Unallocated assets
1.088.605.106.143
1.214.976.094.446
Total
(294.943.158.007)
(441.927.207.335)
Elimination
793.661.948.136
773.048.887.111
62
Total Assets
The original consolidated financial statements included herein are in
the Indonesian language.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASI
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2010 dan 2009
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
Years Ended
December 31, 2010 and 2009
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
23. PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING, IKATAN
DAN KONTINJENSI
23. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS
AND CONTINGENCIES
a.
a.
Sejak tahun 1971, Perusahaan mengadakan
perjanjian distributor dengan Fuji Photo Film
Co., Ltd., Jepang (Fuji), di mana Perusahaan
sebagai distributor tunggal Fuji di Indonesia
diberikan hak untuk menjual, memasarkan
atau mendistribusikan dan melakukan jasa
perbaikan atas peralatan fotografi, produk
peka cahaya lainnya dan produk-produk lain
dari Fuji. Fuji juga memberikan wewenang dan
izin kepada Perusahaan untuk menggunakan
semua merek dagang terdaftar yang sekarang
atau di kemudian hari dimiliki oleh Fuji.
Since 1971, the Company has entered into a
distributorship agreement with Fuji Photo Film
Co., Ltd., Japan (Fuji), whereby the Company
as the sole distributor of Fuji in Indonesia has
been granted the rights to sell, market or
otherwise distribute and do repair services on
photographic equipment, other light sensitive
products and other products of Fuji. Fuji also
authorizes and permits the Company to use
any and all registered trademarks now or
hereafter owned by Fuji.
Under the agreement, in the event that there is
any substantial change in the management or
ownership of the Company, it shall promptly
notify Fuji. In such case, Fuji shall immediately
terminate the distribution agreement by giving
a written notice to the Company within three
(3) months from the date Fuji becomes aware
of such change. Based on the agreement
between Fujinon Corporation and the
Company dated February 1, 2009, the
distributorship agreement has been extended
and will expire on January 31, 2011. Currently,
this agreement is still in the process of
extension.
Dalam perjanjian tersebut, disebutkan apabila
terdapat
perubahan
manajemen
atau
kepemilikan Perusahaan yang signifikan,
harus segera diberitahukan kepada Fuji.
Dalam hal tersebut, Fuji akan segera
mengakhiri
perjanjian
tersebut
dengan
mengirimkan pemberitahuan secara tertulis
kepada Perusahaan dalam jangka waktu
3 (tiga) bulan sejak Fuji mengetahui
perubahan tersebut. Berdasarkan perjanjian
antara Fujinon Corporation dan Perusahaan
tanggal 1 Pebruari 2009, perjanjian distributor
tersebut telah diperpanjang dan akan berakhir
pada tanggal 31 Januari 2011. Saat ini,
perjanjian tersebut sedang dalam proses
perpanjangan.
b.
Pada tanggal 1 Agustus 1990, Perusahaan
ditunjuk sebagai distributor tunggal oleh Itotec
Co., Ltd., Jepang, untuk mesin pemotong
kertas di Indonesia. Penunjukan distributor ini
akan berakhir apabila ada pemberitahuan dari
salah satu pihak untuk mengakhiri perjanjian
ini.
b.
On August 1, 1990, the Company was
appointed as sole distributor by Itotec Co.,
Ltd., Japan, for paper cutting machine in
Indonesia. This distributorship agreement will
expire if either party notifies the other of its
intention to terminate the agreement.
c.
Pada tanggal 8 Agustus 1990, Perusahaan
mengadakan perjanjian distributor dengan Fuji
Hunt Photographic Chemicals Pte. Ltd.,
Singapura (Fuji Hunt), di mana Perusahaan
sebagai distributor tunggal Fuji Hunt di
Indonesia diberikan izin untuk menjual bahan
kimia untuk cuci cetak foto. Perjanjian
distributor ini masih berlaku, kecuali ada
pemberitahuan dari salah satu pihak untuk
mengakhiri perjanjian tersebut.
c.
On August 8, 1990, the Company entered into
a distributorship agreement with Fuji Hunt
Photographic Chemicals Pte. Ltd., Singapore
(Fuji Hunt), whereby the Company, as the sole
distributor of Fuji Hunt in Indonesia, has been
granted the license to sell chemicals for photo
finishing. This distributorship agreement is
valid unless either party notifies the other of its
intention to terminate the agreement.
63
The original consolidated financial statements included herein are in
the Indonesian language.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASI
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2010 dan 2009
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
Years Ended
December 31, 2010 and 2009
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
23. PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING, IKATAN
DAN KONTINJENSI (lanjutan)
23. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS
AND CONTINGENCIES (continued)
d.
Pada tanggal 15 Januari 2003, Perusahaan
mengadakan
Perjanjian
Novasi
yang
merupakan
pelengkap
dari
Perjanjian
Pengalihan Usaha dengan Ricoh Asia Pacific
Pte. Ltd., Singapura (RAP) dan Ricoh Hong
Kong Ltd., Hong Kong (RHK). Perjanjian
tersebut telah diperpanjang sampai dengan
tanggal 1 April 2012.
d.
On January 15, 2003, the Company entered
into a Novation Agreement which is
supplemental to the Business Transfer
Agreement with Ricoh Asia Pacific Pte. Ltd.,
Singapore (RAP) and Ricoh Hong Kong Ltd.,
Hong Kong (RHK). This agreement has been
extended until April 1, 2012.
e.
Sejak tanggal 1 Pebruari 1978, Anak
Perusahaan (MPI) mengadakan perjanjian
dengan Fuji Photo Film Co., Ltd., Jepang
(Fuji), di mana MPI diberikan izin untuk
membeli film dan kertas foto dalam bentuk
“master roll”, memprosesnya sesuai dengan
teknologi dan menggunakan merek dagang
“Fuji” serta menjualnya kepada Perusahaan
untuk pasar lokal. Perjanjian ini akan berakhir
apabila ada pemberitahuan dari salah satu
pihak untuk mengakhiri perjanjian ini. Selain
itu, sejak tahun 1997, MPI juga diberi izin
untuk memproduksi pembungkus film dengan
menggunakan teknologi Fuji. MPI harus
membayar royalti kepada Fuji untuk setiap
pembungkus film yang diproduksi sebesar
¥0,4. Royalti yang dibebankan pada usaha
berjumlah Rpnil dan Rp53.514.986 masingmasing pada tahun 2010 dan 2009 dan dicatat
sebagai bagian dari “Beban Penjualan” pada
laporan laba rugi konsolidasi (Catatan 21).
e.
Since February 1, 1978, a Subsidiary (MPI)
has entered into an agreement with Fuji Photo
Film Co., Ltd., Japan (Fuji), whereby MPI has
been granted the license to purchase film and
photopaper in the form of master roll, process
them in accordance with the technology and
use the trademark of Fuji and sell these to the
Company for the local market. This agreement
will expire if either party notifies the other of its
intention to terminate the agreement.
Furthermore, since 1997, MPI has also been
granted the license to produce patrone using
the technology of Fuji. MPI must pay royalty to
Fuji amounting to ¥0.4 for each patrone
produced. Royalty charged to operations
amounted to Rpnil and Rp53,514,986 in 2010
and 2009, respectively, and are presented as
part of “Selling Expenses” in the consolidated
statements of income (Note 21).
f.
Pada tanggal 28 Mei 2004, Perusahaan
mengadakan perjanjian penjualan dengan
PT Telekomunikasi Selular (PT Telkomsel),
di mana Perusahaan akan menjual voucher
Simpati secara elektronik melalui lokasi
penjualan yang dimiliki oleh Perusahaan.
Perjanjian ini telah berakhir pada tanggal
30 Juni 2010 dan telah diperpanjang sampai
dengan 30 Juni 2011. Jumlah pembelian dari
PT Telkomsel sebesar Rp11.700.872.703 dan
Rp12.399.160.346 masing-masing pada tahun
2010 dan 2009.
f.
On May 28, 2004, the Company has entered
into
a
selling
agreement
with
PT Telekomunikasi Selular (PT Telkomsel),
whereby the Company will distribute Simpati
voucher electronically through the Company’s
outlets. This agreement expired on June 30,
2009 and has been extended until June 30,
2010. Total purchases from PT Telkomsel
amounted
to
Rp11,700,872,703
and
Rp12,399,160,346 in 2010 and 2009,
respectively.
g.
Pada tanggal 1 Maret 2004, Perusahaan
mengadakan
perjanjian
usaha
dengan
PT Excelcomindo Pratama (PT EP) di mana
Perusahaan telah ditunjuk PT EP untuk
menjual produk-produk Excelcom. Perjanjian
ini akan berakhir pada tanggal 1 Maret 2009
dan telah diperpanjang sampai dengan
1 Maret 2010. Saat ini, perjanjian tersebut
sedang
dalam
proses
perpanjangan.
Jumlah pembelian dari PT EP pada tahun
2010 dan 2009 masing-masing sebesar
Rp83.343.075.039 dan Rp175.559.756.762.
g.
On March 1, 2004, the Company entered into
a business agreement with PT Excelcomindo
Pratama (PT EP) whereby the Company was
appointed as a distributor by PT EP of
Excelcom products. This agreement expired
on March 1, 2009 and has been extended until
March 1, 2010. Currently, this agreement is
still in the process of extension. Total
purchases from PT EP in 2010 and 2009
amounted
to
Rp83,343,075,039
and
Rp175,559,756,762, respectively.
64
The original consolidated financial statements included herein are in
the Indonesian language.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASI
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2010 dan 2009
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
Years Ended
December 31, 2010 and 2009
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
23. PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING, IKATAN
DAN KONTINJENSI (lanjutan)
23. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS
AND CONTINGENCIES (continued)
h.
Pada tanggal 1 September 2004, Perusahaan
mengadakan perjanjian kerjasama layanan isi
ulang M-Tronic dan/atau M3 Refill dengan
PT Indonesian Satellite Corporation Tbk (ISC)
di mana Perusahaan akan menjual produk
pulsa isi ulang ISC. Perusahaan akan
memperoleh diskon yang berkisar 4% sampai
dengan 8%. Perjanjian ini akan berakhir jika
kedua pihak sepakat untuk mengakhiri
kerjasama ini. Pembelian dari ISC pada tahun
2010 dan 2009 masing-masing sebesar Rpnil
dan Rp195.257.549.
h.
On September 1, 2004, the Company entered
into an agreement “Layanan Isi Ulang MTronic dan/atau M3 Refill” with PT Indonesian
Satellite Corporation Tbk (ISC) whereby the
Company will sell reload voucher of ISC. The
Company will get a discount of about 4% to
8%. This agreement will expire if both parties
agree to terminate it. Purchases from ISC in
2010 and 2009 amounted to Rpnil and
Rp195,257,549, respectively.
i.
Pada tanggal 3 Oktober 2008, MPRI, Anak
Perusahaan telah menanda-tangani “Master
Franchise Agreement” dengan 7-Eleven, Inc.
suatu perusahaan yang mengoperasikan,
mengusahakan wara laba atau memberikan
lisensi
kepada
hampir
36.000
outlet
“convenience retailer store” di 15 negara, yang
berbasis di Dallas, Texas, Amerika Serikat.
i.
On October 3, 2008, a Subsidiary (MPRI) has
signed a “Master Franchise Agreement” with
7-Eleven, Inc. a corporation that operates,
manages franchise or gives license to almost
36,000 convenience retailer store outlets in 15
countries, based in Dallas, Texas, USA.
Merujuk pada Peraturan Nomor X.K.1
Lampiran
Keputusan
Ketua
Bapepam
No. Kep-86/PM/1996 tanggal 24 Januari 1996,
pada tanggal 15 April 2009 Perusahaan telah
memberitahukan kepada Badan Pengawas
Pasar Modal dan Lembaga Keuangan
(BAPEPAM-LK) bahwa salah satu Anak
Perusahaan-nya (MPRI) telah menandatangani “Master Franchise Agreement” dengan
7-Eleven, Inc.
In compliance with Regulation No. X.K.1 the
Capital Market Supervisory Agency Decision
Letter No. Kep-86/PM/1996 dated January 24,
1996, on April 15, 2009, the Company has
informed the Capital Market and Financial
Institution Supervisory Agency (BAPEPAM-LK)
that a Subsidiary (MPRI) has signed a “Master
Franchise Agreement” with 7-Eleven, Inc.
MPRI memperoleh hak dan lisensi untuk
mengembangkan dan mengoperasikan outlet
“convenience store” merek “7-Eleven” di pulau
Jawa, Indonesia, untuk masa dua puluh (20)
tahun dan masa perpanjangan sepuluh (10)
tahun.
MPRI obtained the rights and license to
develop and operate “7-Eleven” brand
convenience store outlets in Java island,
Indonesia for twenty (20) years period and
extension period for ten (10) years.
Pada tanggal 5 Oktober, 2009, MPRI
mengadakan perjanjian waralaba dengan 7Eleven, Inc. Berdasarkan ketentuan yang
berlaku dalam perjanjian tersebut, 7-Eleven, Inc.
memberikan hak
kepada MPRI untuk
menggunakan sistemnya dalam persiapan,
pemasaran dan penjualan produk, logo dan
merek. MPRI harus membayar biaya waralaba
awal sebesar AS$1.500.000 yang telah dilunasi
dan disajikan dalam “Biaya Waralaba Awal”.
Selain itu, MPRI juga diharuskan membayar
biaya waralaba dengan nilai persentase tertentu.
Royalti yang dibebankan pada usaha
berjumlah Rp801.204.006 pada tahun 2010
dan dicatat sebagai bagian dari “Beban
Usaha” pada laporan laba rugi konsolidasi
(Catatan 21). Perjanjian ini akan berakhir dalam
20 tahun sejak tanggal efektif dan dapat
diperpanjang.
On October 5, 2009, MPRI entered into a
franchise agreement with 7-Eleven, Inc. In
accordance with the terms and conditions of
the agreement, 7-Eleven, Inc., granted MPRI
the right to use its system in preparing,
marketing and selling products, logo and
brands. MPRI has to pay an initial franchise
fee amounting to US$1,500,000 which was
fully paid and presented under “Initial
Franchise Cost”. MPRI is also required to pay
continuing sales income royalty fee with
certain percentage. Royalty charged to
operations amounted to Rp801,204,006 in
2010 and are presented as part of “Operating
Expenses” in the consolidated statements of
income (Note 21). The agreement will expire in
20 years since the effective date and can be
renewed.
65
The original consolidated financial statements included herein are in
the Indonesian language.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASI
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2010 dan 2009
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
Years Ended
December 31, 2010 and 2009
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
24. KEWAJIBAN IMBALAN KERJA
24. EMPLOYEE BENEFITS LIABILITY
Berikut ini merupakan rangkuman komponen
beban imbalan kerja bersih yang diakui pada
laporan laba rugi konsolidasi dan kewajiban atas
imbalan kerja yang diakui di neraca konsolidasi
yang dihitung oleh aktuaria independen Biro Pusat
Aktuaria pada tahun 2010 dan 2009 berdasarkan
laporannya masing-masing tanggal 17 Maret 2011
dan 17 Maret 2010 dengan menggunakan metode
“Projected Unit Credit”:
The following summarizes the components of net
employee benefits expense recognized in the
consolidated income statements and the amounts
recognized in the consolidated balance sheets for
the employee benefits liability as determined by an
independent actuary Biro Pusat Aktuaria in 2010
and 2009 in its reports dated March 17, 2011 and
March 17, 2010, respectively, using the “Projected
Unit Credit” method:
a.
a.
Beban imbalan kerja - bersih (dibulatkan)
2010
Perusahaan
Beban jasa kini
Beban bunga
Keuntungan aktuaria
Kurtailmen
Amortisasi atas biaya jasa lalu
yang belum diakui
Jumlah
2009
447.441.000
2.196.542.000
The Company
Current service cost
Interest cost
Actuarial gain
Curtailment
Amortization of past service
cost - non vested
2.336.333.000
1.374.827.000
Total
1.738.773.000
2.363.656.000
(2.308.800.000)
95.263.000
2.011.301.000
3.010.649.000
(5.002.745.000)
(840.920.000)
Curtailment and settlement occurred due to
the termination of some of the Company and
Subsidiary’s employees in relation to the
reduction in the Company and Subsidiaries’
operations.
Kurtailmen dan penyelesaian terjadi karena
Perusahaan dan Anak perusahaan melakukan
pemutusan hubungan kerja dengan beberapa
karyawannya sehubungan menurunnya skala
operasi Perusahaan dan Anak perusahaan.
b.
Kewajiban imbalan kerja (dibulatkan)
b.
2010
Employee benefits liability (rounded-off)
2009
Perusahaan
Nilai kini kewajiban imbalan
pasca kerja
22.473.589.000
Keuntungan aktuaria yang belum diakui 17.501.887.000
Beban jasa lalu yang belum diakui
(22.245.089.000)
Jumlah
Net employee benefits expense (rounded-off)
17.730.387.000
The Company
25.222.878.000
17.518.290.000
(24.191.290.000)
18.549.878.000
Total
Movements in the benefits liability during the
years ended December 31, 2010 and 2009
are as follows (rounded-off):
Mutasi kewajiban imbalan kerja untuk tahun yang
berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 dan
2009 adalah sebagai berikut (dibulatkan):
2010
Present value of benefits obligation
Unrecognized actuarial gain
Unrecognized past service cost
2009
Perusahaan
Saldo awal
Beban imbalan kerja - bersih
Pembayaran manfaat/kontribusi
18.549.878.000
2.336.333.000
(3.155.824.000)
17.639.451.000
1.374.827.000
(464.400.000)
Jumlah
17.730.387.000
18.549.878.000
66
The Company
Beginning balance
Net employee benefits expense
Benefits payments/contributions
Total
The original consolidated financial statements included herein are in
the Indonesian language.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASI
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2010 dan 2009
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
Years Ended
December 31, 2010 and 2009
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
24. KEWAJIBAN IMBALAN KERJA (lanjutan)
24. EMPLOYEE BENEFITS LIABILITY (continued)
Perusahaan dan Anak Perusahaan mencatat
kewajiban
imbalan
kerja
sebesar
Rp17.730.387.000 pada tanggal 31 Desember
2010 dan Rp18.549.878.000 pada tanggal
31 Desember 2009, yang disajikan sebagai
“Kewajiban
Imbalan
Kerja“
pada
neraca
konsolidasi.
The Company and Subsidiaries recorded employee
benefits liability amounting to Rp17,730,387,000 as
of December 31, 2010 and Rp18,549,878,000 as
of December 31, 2009 and presented as
“Employee Benefits Liability“ in the consolidated
balance sheets.
Asumsi utama yang digunakan dalam menghitung
kewajiban kesejahteraan karyawan pada tanggal
31 Desember 2010 dan 2009 adalah sebagai
berikut:
The principal assumptions used in determining
employee benefits liability as of December 31,
2010 and 2009 are as follows:
2010
Usia pensiun
Tingkat diskonto
Tingkat kenaikan gaji
Tabel kematian
Tingkat cacat
:
:
:
:
:
2009
55 tahun/years
9,00% per tahun/per annum
7,00% per tahun/per annum
CSO - 1980
10,00% dari/of CSO - 1980
55 tahun/years
10,50% per tahun/per annum
8,50% per tahun/per annum
CSO - 1980
10,00% dari/of CSO - 1980
25. INSTRUMEN KEUANGAN
:
:
:
:
:
Retirement age
Discount rate
Salary increase
Mortality table
Disability rate
25. FINANCIAL INSTRUMENTS
Nilai tercatat instrumen keuangan yang disajikan di
dalam neraca konsolidasi kurang lebih sebesar
nilai wajarnya atau nilai wajarnya tidak dapat diukur
secara handal. Penjelasan lebih lanjut diberikan
pada paragraf-paragraf berikut.
Financial instruments presented in the consolidated
balance sheets are carried at fair value or their fair
values cannot be reliably measured. Further
explanations are provided in the following
paragraphs.
Instrumen keuangan dengan nilai tercatat yang
kurang lebih sebesar nilai wajarnya
Financial instruments with carrying amounts
that approximate their fair values
Manajemen menetapkan bahwa nilai tercatat
(berdasarkan jumlah nosional) kas dan setara kas,
piutang usaha dan piutang lancar lain-lain, hutang
bank jangka pendek, hutang lancar usaha dan
biaya masih harus dibayar kurang lebih sebesar
nilai wajarnya karena instrumen keuangan tersebut
berjangka pendek.
Management has determined that the carrying
amounts (based on notional amount) of cash and
cash equivalent, trade receivables and other
current receivables, short-term bank loan, current
trade payables and accrued expenses reasonably
approximate their fair values because they are
mostly short-term in nature.
Nilai tercatat dari hutang jangka panjang dengan
suku bunga mengambang kurang lebih sebesar
nilai wajarnya karena dinilai ulang secara berkala.
The carrying amounts of long-term loans with
floating interest rates approximate their fair values
as they are re-priced frequently.
Tabel berikut menyajikan klasifikasi aset keuangan
dan kewajiban keuangan Perusahaan dan Anak
Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2010:
The following table sets forth the financial assets
and financial liabilities of the Company and
Subsidiaries as of December 31, 2010:
2010
Aset keuangan
Pinjaman dan piutang
Aset lancar
Kas dan setara kas
Piutang
- Usaha
- Lainnya
Piutang pihak hubungan istimewa
Aset tidak lancar
Pinjaman direksi dan karyawan
Total aset keuangan
45.485.571
Financial assets
Loans and receivables
Current assets
Cash and cash equivalents
Accounts receivable
Trades
Others
Due from related parties
Non-Current assets
Loans to officers and employees
212.561.601.678
Total financial assets
17.500.572.952
136.816.482.433
58.121.201.293
123.345.000
67
The original consolidated financial statements included herein are in
the Indonesian language.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASI
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2010 dan 2009
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
Years Ended
December 31, 2010 and 2009
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
25. INSTRUMEN KEUANGAN (lanjutan)
25. FINANCIAL INSTRUMENTS (continued)
2010
Kewajiban keuangan
Kewajiban keuangan disajikan dalam
nilai wajar atau teramortisasi
Kewajiban lancar
Hutang bank jangka pendek
Hutang usaha
Biaya masih harus dibayar
Bagian yang akan jatuh tempo
dalam satu tahun:
Hutang bank jangka panjang
Kewajiban tidak lancar
Hutang bank jangka panjang
Total kewajiban keuangan
132.832.178.917
100.278.793.096
22.569.918.429
11.656.602.665
Current maturities of:
Long-term loans
105.846.397.335
Non-current liabilities
Long-term loans
373.183.890.442
Total financial liabilities
The following table presents the carrying value and
estimated fair value of financial instruments of the
Company and Subsidiaries which are recorded in
the consolidated balance sheet as of December 31,
2010:
Tabel berikut menyajikan nilai tercatat dan taksiran
nilai wajar dari instrumen keuangan Perusahaan
dan Anak Perusahaaan yang dicatat di neraca
konsolidasi pada tanggal 31 Desember 2010:
Nilai tercatat/
Carrying value
Aset keuangan
Pinjaman dan piutang
Aset lancar
Kas dan setara kas
17.500.572.952
Piutang
- Usaha
136.816.482.433
- Lainnya
58.121.201.293
Piutang pihak hubungan istimewa
123.345.000
Aset tidak lancar
Pinjaman direksi dan karyawan
45.485.571
Kewajiban keuangan
Kewajiban keuangan disajikan dalam
nilai wajar atau teramortisasi
Kewajiban lancar
Hutang bank jangka pendek
Hutang usaha
Biaya masih harus dibayar
Bagian yang akan jatuh tempo
dalam satu tahun:
Hutang bank jangka panjang
Kewajiban tidak lancar
Hutang bank jangka panjang
Financial liabilities
Financial liabilities carried at fair value
or amortized cost
Current liabilities
Short-term bank loans
Accounts payable
Accrued expenses
Nilai wajar/
Fair value
45.485.571
Financial assets
Loans and receivables
Current assets
Cash and cash equivalents
Accounts receivable
Trade
Others
Due from related parties
Non-Current assets
Loans to officers and employees
132.832.178.917
100.278.793.096
22.569.918.429
132.832.178.917
100.278.793.096
22.569.918.429
Financial liabilities
Financial liabilities carried at fair value
or amortized cost
Current liabilities
Short-term bank loans
Account payable
Accrued expenses
11.656.602.665
11.656.602.665
105.846.397.335
105.846.397.335
17.500.572.952
136.816.482.433
58.121.201.293
- *)
*)
*) Nilai wajar atas piutang pihak hubungan istimewa
tidak dapat diungkapkan dikarenakan nilai
wajarnya tidak dapat diukur secara handal. Tidak
praktis untuk mengestimasi nilai wajar tersebut
karena tidak ada jangka waktu pembayaran yang
pasti. Oleh karena itu, piutang kepada pihak yang
mempunyai hubungan istimewa masih diukur
sebesar nilai tercatat.
68
Current maturities of:
Long-term loans
Non-current liabilities
Long-term loans
No disclosures of fair value is made for amounts
due from related parties as it is not practicable to
determine the fair value with sufficient reliability
since these balances have no fixed terms of
repayment. Therefore, amounts due from related
parties are still measured at carrying amount.
The original consolidated financial statements included herein are in
the Indonesian language.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASI
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2010 dan 2009
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
26. KEBIJAKAN DAN
RISIKO KEUANGAN
TUJUAN
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
Years Ended
December 31, 2010 and 2009
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
MANAJEMEN
26. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES
AND POLICIES
MANAJEMEN RISIKO
RISK MANAGEMENT
Kewajiban keuangan utama Perusahaan dan Anak
Perusahaan meliputi hutang bank jangka pendek,
hutang usaha, biaya masih harus dibayar, dan
hutang jangka panjang. Tujuan utama dari
kewajiban keuangan ini adalah untuk operasi
Perusahaan dan Anak Perusahaan. Perusahaan
dan Anak Perusahaan juga mempunyai berbagai
aset keuangan seperti piutang usaha, kas dan
setara kas, piutang pihak yang mempunyai
hubungan istimewa dan pinjaman kepada
karyawan yang dihasilkan langsung dari kegiatan
usahanya.
The principal financial liabilities of the Company
and Subsidiaries consist of short-term bank loans,
trade payables, accrued expenses and long-term
loans. The main purpose of these financial
liabilities is for the operations of the Company and
Subsidiaries. The Company and Subsidiaries also
have various financial assets such as trade
receivables, cash and cash equivalent, due from
related parties and loans to officers which arise
directly from their operations.
Kebijakan Perusahaan dan Anak Perusahaan
adalah untuk tidak melakukan lindung nilai atas
instrumen keuangannya.
The Company and Subsidiaries’ policy is not to
hedge their financial instruments.
Risiko utama yang timbul dari instrumen keuangan
Perusahaan adalah risiko mata uang, risiko suku
bunga, risiko kredit dan risiko likuiditas.
Kepentingan untuk mengelola risiko ini telah
meningkat
secara
signifikan
dengan
mempertimbangkan perubahan dan volatilitas
pasar keuangan baik di Indonesia maupun
internasional. Direksi Perusahaan dan Anak
Perusahaan menelaah dan menyetujui kebijakan
untuk mengelola risiko-risiko yang dirangkum di
bawah ini.
The main risks arising from the Company’s
financial instruments are foreign exchange rate
risk, interest rate risk, credit risk and liquidity risk.
The importance of managing these risks has
significantly increased in light of the considerable
change and volatility in both Indonesian and
international financial markets. The Company and
Subsidiaries’ Board of Directors reviews and
approves the policies for managing these risks
which are summarized below.
a)
a)
Risiko suku bunga
Interest rate risk
Fair value and cash flow interest rate risk is
the risk that the fair value or future cash flows
of a financial instrument will fluctuate because
of changes in market interest rates. The
Company and Subsidaries are exposed to the
risk of changes in market interest rates relating
primarily to their short-term bank loans and
long-term loans. Interest rate fluctuations
influence the cost of new loans and the
interest on the outstanding variable rate loans
of the Company and Subsidiaries.
Risiko suku bunga atas nilai wajar atau arus
kas adalah risiko dimana nilai wajar atau arus
kas masa datang dari suatu instrumen
keuangan akan berfluktuasi akibat perubahan
suku bunga pasar. Eksposur Perusahaan dan
Anak Perusahaan terhadap risiko perubahan
suku bunga pasar terutama terkait dengan
hutang bank jangka pendek dan pinjaman
jangka panjangnya. Fluktuasi suku bunga
mempengaruhi biaya atas pinjaman baru dan
bunga atas saldo pinjaman Perusahaan dan
Anak Perusahaan yang dikenakan suku bunga
mengambang.
69
The original consolidated financial statements included herein are in
the Indonesian language.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASI
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2010 dan 2009
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
26. KEBIJAKAN DAN TUJUAN
RESIKO KEUANGAN (lanjutan)
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
Years Ended
December 31, 2010 and 2009
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
MANAJEMEN
26. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES
AND POLICIES (continued)
MANAJEMEN RESIKO (lanjutan)
RISK MANAGEMENT (continued)
a)
a)
Risiko suku bunga (lanjutan)
The Company and Subsidiaries‘ policies
relating to interest rate risk are to manage
interest cost through a mix of fixed and
variable rate debts. The Company and
Subsidiaries evaluate the fixed to floating ratio
of its short-term bank loans and long-term
loans in line with movements of relevant
interest rates in the financial markets. Based
on management’s assessment, new financing
will be priced either on a fixed or floating rate
basis.
Kebijakan Perusahaan dan Anak Perusahaan
terkait dengan risiko suku bunga adalah
dengan mengelola biaya bunga melalui
kombinasi pinjaman dengan suku bunga tetap
dan
variabel.
Perusahaan
dan
Anak
Perusahaan mengevaluasi perbandingan suku
bunga
tetap
terhadap
suku
bunga
mengambang dari hutang bank jangka panjang
sejalan dengan perubahan suku bunga yang
relevan di pasar uang. Berdasarkan penilaian
manajemen, pembiayaan baru akan ditentukan
harganya pada suku bunga tetap atau
mengambang.
b)
Interest rate risk (continued)
Risiko mata uang
b)
Foreign exchange risk
Risiko mata uang adalah risiko dimana nilai
wajar atau arus kas masa datang dari suatu
instrumen keuangan akan berfluktuasi akibat
perubahan nilai tukar mata uang asing.
Eksposur Perusahaan dan Anak Perusahaan
terhadap fluktuasi nilai tukar terutama berasal
dari hutang usaha dari pembelian dalam mata
uang asing dan piutang lain-lain dari transaksi
dalam mata uang asing.
Foreign exchange rate risk is the risk that the
fair value or future cash flows of a financial
instrument will fluctuate because of changes in
foreign exchange rates. The Company and
Subsidiaries’ exposure to exchange rate
fluctuations results primarily from account
payable of foreign currency purchase and
other receivables from foreign currency
transaction.
Perusahaan dan Anak Perusahaan tidak
melakukan lindung nilai atas risiko mata uang.
The Company and Subsidiaries do not hedge
the currency risk.
Apabila Rupiah melemah dari mata uang asing
yang berlaku pada tanggal 31 Desember 2010,
hutang bank jangka pendek, hutang usaha,
biaya masih harus dibayar dan hutang jangka
panjang dalam mata uang asing akan
meningkat dalam mata uang Rupiah. Namun,
peningkatan kewajiban ini akan dihapus oleh
peningkatan nilai kas dan setara kas, piutang
usaha, piutang lain-lain, piutang pihak
hubungan istimewa dan pinjaman direksi dan
karyawan.
If the Rupiah weakened against foreign
currency as of December 31, 2010, short-term
bank loans, trade payables, accrued expenses
and long-term loans in foreign currencies will
increase in the Rupiah terms. However, the
increase in this liability would be offset by the
increase in the value of cash and cash
equivalent, trade receivable, other receivables,
due from related parties and loans to officers
and employees.
70
The original consolidated financial statements included herein are in
the Indonesian language.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASI
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2010 dan 2009
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
26. KEBIJAKAN DAN TUJUAN
RESIKO KEUANGAN (lanjutan)
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
Years Ended
December 31, 2010 and 2009
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
MANAJEMEN
26. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES
AND POLICIES (continued)
MANAJEMEN RESIKO (lanjutan)
RISK MANAGEMENT (continued)
c)
c)
Risiko kredit
Credit risk is the risk that one party of financial
instruments will fail to fullfill its obligations and
will result in a loss to other party. The credit
risk faced by the Company and Subsidiaries
arises from the credit given to the customers.
The Company and Subsidiaries trade only with
recognized and creditworthy third parties. It is
the Company and Subsidiaries’ policy that all
customers who wish to trade on credit terms
are subject to credit verification procedures. In
addition, receivable balances are monitored on
an ongoing basis to reduce the exposure to
bad debts. There are no significant
concentration of credit risk.
Risiko kredit adalah risiko dimana salah satu
pihak atas instrumen keuangan akan gagal
memenuhi kewajibannya dan menyebabkan
pihak lain mengalami kerugian keuangan.
Risiko kredit yang dihadapi Perusahaan dan
Anak Perusahaan berasal dari kredit yang
diberikan kepada pelanggan. Perusahaan dan
Anak Perusahaan melakukan hubungan usaha
hanya dengan pihak ketiga yang diakui dan
kredibel. Perusahaan dan Anak Perusahaan
memiliki kebijakan untuk semua pelanggan
yang akan melakukan perdagangan secara
kredit harus melalui prosedur verifikasi kredit.
Sebagai tambahan, jumlah piutang dipantau
secara terus menerus untuk mengurangi risiko
piutang yang tidak tertagih. Tidak ada risiko
kredit yang terpusat secara signifikan.
d)
Credit risk
Risiko likuiditas
d)
Liquidity risk
Risiko likuiditas didefinisikan sebagai risiko
saat posisi arus kas Perusahaan dan Anak
Perusahaan menunjukkan bahwa pendapatan
jangka pendek tidak cukup menutupi
pengeluaran jangka pendek.
The liquidity risk is defined as a risk when the
cash flow position of the Company and
Subsidiaries indicate that the short-term
revenue is not enough to cover the short-term
expenditure.
Kebutuhan likuiditas Perusahaan dan Anak
Perusahaan secara historis timbul dari
kebutuhan untuk membiayai aktivitas bisnis
Perusahaan dan Anak Perusahaan.
The Company and Subsidiaries’ liquidity
requirements have historically arose from
general funding of business activities.
Dalam mengelola risiko likuiditas, Perusahaan
dan Anak Perusahaan memantau dan menjaga
tingkat kas dan setara kas yang dianggap
memadai untuk membiayai operasional
Perusahaan dan Anak Perusahaan dan untuk
mengatasi dampak dari fluktuasi arus kas.
Perusahaan juga secara rutin mengevaluasi
proyeksi arus kas dan arus kas aktual,
termasuk jadual jatuh tempo hutang jangka
panjang mereka, dan terus menelaah kondisi
pasar keuangan untuk memelihara fleksibilitas
pendanaan dengan cara menjaga ketersediaan
komitmen fasilitas kredit. Kegiatan ini meliputi
pinjaman bank dan pinjaman pihak hubungan
istimewa. Perusahaan dan Anak Perusahaan
menerapkan prinsip hati-hati dalam mengelola
risiko likuiditas dengan menjaga saldo kas
yang cukup.
In the management of liquidity risk, the
Company and Subsidiaries monitor and
maintain a level of cash on hand and in banks
deemed adequate to finance the Company and
Subsidiaries’ operations and to mitigate the
effects of fluctuation in cash flows. The
Company and Subsidiaries also regularly
evaluate the projected and actual cash flows,
including their long-term loan maturity profiles,
and continuously assess conditions in the
financial markets to maintain flexibility in
funding by keeping committed credit facilities
available. These activities may include bank
loans and due to related parties. The Company
and Subsidiaries adopts prudent liquidity risk
management by maintaining sufficient cash
balances.
71
The original consolidated financial statements included herein are in
the Indonesian language.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASI
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2010 dan 2009
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
26. KEBIJAKAN DAN TUJUAN
RESIKO KEUANGAN (lanjutan)
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
Years Ended
December 31, 2010 and 2009
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
MANAJEMEN
26. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES
AND POLICIES (continued)
MANAJEMEN RESIKO (lanjutan)
RISK MANAGEMENT (continued)
d) Risiko likuiditas (lanjutan)
d) Liquidity risk (continued)
Tabel di bawah ini merupakan jadwal jatuh tempo
kewajiban keuangan Perusahaan dan Anak
Perusahaan berdasarkan pembayaran kontraktual
yang tidak didiskontokan (dalam jutaan Rupiah).
The table below summarizes the maturity profile of
the Company’s and Subsidiaries’ financial liabilities
based on contractual undiscounted payments (in
millions of Rupiah).
Dibawah 1
tahun/ Below
1 year
Kewajiban keuangan
disajikan dalam nilai wajar
atau teramortisasi
Kewajiban lancar
Hutang bank jangka pendek
Hutang Usaha
Biaya masih harus dibayar
Bagian yang akan jatuh
tempo dalam satu tahun :
Hutang bank
jangka panjang
Di atas 5
tahun/ Over
5 years
3-5 tahun/
3-5 years
Jumlah/
Total
Nilai wajar
31 Des 2010/
Fair value
Dec 31, 2010
132.832
96.189
22.570
4.090
-
-
-
132.832
100.279
22.570
132.832
100.279
22.570
11.657
-
-
-
11.657
11.657
-
27.916
77.930
-
105.846
105.846
263.247
32.006
77.930
-
373.184
373.184
Financial liabilities
carried at fair value
or amortized cost
Current liabilities
Short-term bank loans
Trade payables
Accrued expense
Current maturities of :
Kewajiban tidak lancar
Hutang bank
jangka panjang
Jumlah
1-2 tahun/
1-2 years
Long-term loans
Non-current liabilities
Long-term loans
Total
27. ASET DAN KEWAJIBAN DALAM MATA UANG
ASING
27. ASSETS AND LIABILITIES DENOMINATED IN
FOREIGN CURRENCIES
Pada tanggal 31 Desember 2010, Perusahaan dan
Anak Perusahaan memiliki aset dan kewajiban
dalam mata uang asing sebagai berikut:
As of December 31, 2010, the Company and
Subsidiaries
have
assets
and
liabilities
denominated in foreign currencies, as follows:
Mata Uang Asing/
Setara Rupiah/
Foreign Currencies Equivalent in Rupiah
Aset
Dalam Dolar Amerika Serikat
Dalam Yen Jepang
Dalam Dolar Singapura
22.285.389.303
122.470.667
4.132.518
Assets
In US Dollars
In Japanese Yen
In Singapore Dollars
22.411.992.488
Total
34.339.191.435
5.056.872.071
3.613.796.383
93.876.863
4.098.670
Liabilities
In US Dollars
In Japanese Yen
In Singapore Dollars
In Euro
In Poundsterling
Jumlah
43.107.835.422
Total
Kewajiban - bersih
20.695.842.933
Net Liabilities
AS$
¥
Sin$
2,478,633
1,110,490
592
Jumlah
Kewajiban
Dalam Dolar Amerika Serikat AS$
Dalam Yen Jepang
¥
Dalam Dolar Singapura
Sin$
Dalam Euro
€
Dalam Poundsterling
£
3,819,285
45,852,660
517,691
7,852
295
Using the middle rate of bank notes issued by Bank
Indonesia on March 25, 2011 (Rp8.708 to US$1,
Rp107,50 to ¥1, Rp14.022,51 to GB£1,
Rp12.340,98 to EUR1 and Rp6.908,7 to Sin$), the
net liabilities of the Company and Subsidiaries will
decrease by approximately Rp538,185,919.
Jika digunakan kurs tengah uang kertas asing yang
ditetapkan oleh Bank Indonesia pada tanggal 25
Maret 2011 (Rp8.708 per AS$1, Rp107,50 per ¥1,
Rp14.022,51 per GB£1, Rp12.340,98 per EUR1
dan Rp6.908,7
per Sin$1), kewajiban bersih
Perusahaan dan Anak Perusahaan dalam mata
uang asing akan turun sebesar lebih kurang
Rp538.185.919.
72
The original consolidated financial statements included herein are in
the Indonesian language.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASI
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2010 dan 2009
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
Years Ended
December 31, 2010 and 2009
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
28. PENERAPAN AWAL PSAK NO. 50 (REVISI 2006)
DAN PSAK NO. 55 (REVISI 2006)
28. FIRST ADOPTION OF PSAK NO. 50 (REVISED
2006) AND PSAK NO. 55 (REVISED 2006)
Seperti dijelaskan pada Catatan 2q, laporan
keuangan Perusahaan pada tanggal dan untuk
tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember
2010 merupakan laporan keuangan konsolidasi
pertama Perusahaan dan Anak Perusahaan yang
disusun berdasarkan PSAK No. 50 (Revisi 2006)
dan PSAK No.55 (Revisi 2006).
As described in Note 2q, the consolidated financial
statements as of and for the year ended December
31, 2010 are the Company and Subsidiary’s first
consolidated financial statements prepared in
accordance with PSAK No. 50 (Revised 2006) and
PSAK No. 55 (Revised 2006).
Dalam menerapkan standar-standar baru di atas,
Perusahaan dan Anak Perusahaan telah
mengidentifikasi penyesuaian transisi berikut
sesuai dengan Buletin Teknis No. 4 tentang
ketentuan transisi untuk penerapan awal PSAK No.
50 (Revisi 2006) dan PSAK No. 55 (Revisi 2006)
sebagaimana diterbitkan oleh Ikatan Akuntan
Indonesia.
In adopting the above new standards, the
Company and Subsidiary have identified the
following transitional adjustment in accordance with
the Technical Bulletin No.4 concerning the
transitional provisions for the first adoption of PSAK
No. 50 (Revised 2006) and PSAK No. 55 (Revised
2006) as issued by Indonesian Institute of
Accountants.
Pengaruh transisi ke PSAK no. 50 (Revisi 2006)
dan PSAK No. 55 (Revisi 2006) untuk neraca
konsolidasi
awal
Perusahaan
dan
Anak
Perusahaan per tanggal 1 Januari 2010 adalah
sebagai berikut:
The effect of the transition to PSAK No. 50
(Revised 2006) and PSAK No. 55 (Revised 2006)
to the Company and Subsidiary’s opening
consolidated balance sheet as of January 1, 2010
is set out in the following table:
Neraca
Sebelum
disesuaikan/
Before adjustment
Penyesuaian
Transisi ke
PSAK 55
(Revisi 2006)/
Transitional
adjustments to
PSAK 55
(Revised 2006)
Setelah
disesuaikan/
As adjusted
Aset
Cadangan kerugian penurunan nilai
Ekuitas
Saldo laba awal belum ditentukan penggunaanya
Balance Sheet
Assets
(1,945,524,435)
(5,669,680,892)
(2,987,736,992)
(2,987,736,992)
(4,933,261,427)
(8,657,417,884)
Allowance for impairment losses
Stockholders’ Equity
Beginning retained earnings unappropriated
The above transitional adjustment was derived
from the reassessment of impairment losses for
financial assets (consumer financing receivables)
in accordance with PSAK 55 (Revised 2006). The
basis for reassessment of impairment losses is
detailed in Note 2q.
Penyesuaian transisi di atas berasal dari penilaian
kembali atas kerugian penurunan nilai aset
keuangan (piutang pembiayaan konsumen) sesuai
dengan PSAK 55 (Revisi 2006). Dasar untuk
penilaian kembali atas kerugian penurunan nilai
dijelaskan dalam Catatan 2q.
73
The original consolidated financial statements included herein are in
the Indonesian language.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASI
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2010 dan 2009
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
Years Ended
December 31, 2010 and 2009
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
29. KONDISI BISNIS PERUSAHAAN DAN ANAK
PERUSAHAAN
29. BUSINESS CONDITION OF THE COMPANY AND
SUBSIDIARIES
Operasi Perusahaan dan Anak Perusahaan telah
terpengaruh, dan mungkin akan terus terpengaruh
oleh dampak kondisi ekonomi dan kemajuan
teknologi dalam bisnis fotografi yang berubah dari
era analog ke era digital, dan secara bertahap
menyebabkan berkurangnya penjualan film dan
kamera analog. Sebagai akibatnya, pasar fotografi
mengalami penurunan seiring dengan pesatnya
perkembangan teknologi digital, sehingga terjadi
perubahan tren pasar dari kamera film menjadi
kamera digital. Hal ini mengakibatkan penurunan
pada penjualan produk-produk fotografi. Namun
demikian, Perusahaan dan Anak Perusahaan
mampu menurunkan biaya dan beban operasional
melalui
program
pengurangan
biaya
dan
rasionalisasi dari beban karyawan sejalan dengan
penurunan
volume
operasi.
Laba
bersih
Perusahaan dan Anak Perusahaan mengalami
kenaikan dari sebesar Rp12.023.983.368 pada
tahun 2009 menjadi sebesar Rp41.976.947.256
pada tahun 2010.
The operations of the Company and its
Subsidiaries have been affected, and may continue
to be affected, by the economic condition and
technology advancement in the photographic
business, which is changed from analog to digital
and thus gradually decreases the sales of film and
analog camera. Furthermore, the photography
market has decreased in line with the advancement
of digital technology that shifted the market trends
from film camera to digital camera. These
conditions resulted to the decrease in the sale of
photographic products. However, the Company
and Subsidiaries were able to decrease cost and
operating expenses through cost reduction
program and rationalization of personnel expenses
in line with the decrease in volume of operations.
The Company and Subsidiaries’ net income has
increased from Rp12,023,983,368 in 2009 to
Rp41,976,947,256 in 2010.
Sebagai respon terhadap kondisi ekonomi dan
kondisi bisnis fotografi, Perusahaan dan Anak
Perusahaan akan menerapkan beberapa program
antara lain sebagai berikut:
In response to the economic and photographic
business condition, the Company and Subsidiaries
will implement several programs, among others,
as follows:
•
•
•
•
•
•
•
•
•
Melakukan restrukturisasi organisasi dalam
rangka pengembangan usaha baru, dengan
mempertimbangkan perkembangan teknologi
digital;
Di bidang ”Photo Imaging”, mengembangkan
instalasi M-Prisa dengan menggunakan
jaringan Fuji Digital Imaging dan Fuji Image
Plaza;
Di bidang “Graphic Arts”, memperluas bisnis
dari sebelumnya hanya “pre press” ditambah
“post press” dan meningkatkan kualitas
sumber daya manusia dengan melakukan
pelatihan secara berkesinambungan;
Di bidang “Medical”, memperkuat “brand
awareness” dari produk peralatan radiologi
digital Fuji Computed Radiography (FCR) dan
X-ray Unit Shimadzu;
Di bidang “Office Imaging”, memperluas
segmentasi produk dengan mesin kecepatan
tinggi dan menambah jalur distribusi melalui
pelanggan “corporate”;
Menutup line produksi yang merugi;
Meningkatkan kegiatan promosi melalui media
”Above the Line” dan kegiatan ”Below the
Line”;
Meningkatkan
kinerja
departemen
pengembangan
dan
penelitian
dalam
pengembangan usaha baru;
•
•
In Graphic Arts field, expand business from
only “pre press” to be added up with
“post press” and increases quality of human
resources by implementing continous training;
•
In Medical field, strengthen product’s “brand
awareness” of digital radiology equipment Fuji
Computed Radiography (FCR) and X-Ray Unit
Shimadzu;
In Office Imaging, expand product segment
using high speed machine and enhance
distribution lines through corporate customers;
•
74
Perform organization restructuring in relation
with the development of the new business, by
considering the improvement of digital
technology;
In Photo Imaging field, expand M-Prisa
installation using the network of Fuji Digital
Imaging and Fuji Image Plaza;
•
•
Closing non-profitable production line;
Increase promotion activities from both “Above
the Line” media and “Below the Line” activities;
•
Increase the performance of R&D department
in the development of new business;
The original consolidated financial statements included herein are in
the Indonesian language.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASI
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2010 dan 2009
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
Years Ended
December 31, 2010 and 2009
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
29. KONDISI BISNIS PERUSAHAAN DAN ANAK
PERUSAHAAN (lanjutan)
29. BUSINESS CONDITION OF THE COMPANY AND
SUBSIDIARIES (continued)
•
•
Terus
meningkatkan
produktivitas
dan
melakukan langkah-langkah efisiensi di dalam
operasional usaha melalui program penurunan
biaya strategis (“strategic cost reduction
program”), menghindari biaya yang timbul
akibat kesalahan (“cost of mistakes”) serta
penerapan anggaran secara ketat (“strict
budget”); dan
Mengoperasikan bisnis toko “7 - Eleven”.
•
Continue increasing the productivity and
initiate efficiency in the operation using
strategic cost reduction program, avoid the
cost of mistakes and create efficiency to
minimize cost within the budget; and
•
Operate business for “7 – Eleven” store.
30. STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN YANG
TELAH DIKELUARKAN TAPI BELUM BERLAKU
EFEKTIF
30. FINANCIAL
ACCOUNTING
STANDARDS
ISSUED BUT NOT YET EFFECTIVE
Standar
Akuntansi
yang
relevan
dengan
Perusahaan dan Anak Perusahaan yang telah
dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi
Keuangan (DSAK) tetapi belum berlaku efektif
pada tahun 2010 adalah sebagai berikut:
Accounting Standards which are relevant to the
Company and Subsidiaries issued by Indonesian
Accounting Standards Board (DSAK) but not yet
effective in 2010 are summarized below:
1.
1. Effective on or after January 1, 2011:
Efektif berlaku pada atau setelah tanggal 1
Januari 2011:
a.
PSAK No. 1 (Revisi 2009) “Penyajian
Laporan Keuangan” Menetapkan dasardasar bagi penyajian laporan keuangan
bertujuan
umum
(general
purpose
financial
statements)
agar
dapat
dibandingkan baik dengan laporan
keuangan periode sebelumnya maupun
dengan laporan keuangan entitas lain.
a.
PSAK No. 1 (Revised 2009) “Presentation
of Financial Statements” Prescribes the
basis for presentation of general purpose
financial
statements
to
ensure
comparability both with the entity's
financial statements of previous periods
and with the financial statements of other
entities.
b.
PSAK No. 2 (Revisi 2009) “Laporan Arus
Kas” Memberikan pengaturan atas
informasi mengenai perubahan historis
dalam kas dan setara kas melalui laporan
arus kas yang mengklasifikasikan arus
kas
berdasarkan
aktivitas
operasi,
investasi, maupun pendanaan selama
suatu periode.
b.
PSAK No. 2 (Revised 2009) “Statement of
Cash Flows” Requires the provision of
information about the historical changes in
cash and cash equivalents by means of a
statement of cash flows which classifies
cash flows during the period from
operating,
investing
and
financing
activities.
c.
PSAK No. 3 (Revisi 2010) “Laporan
Keuangan Interim” Menentukan isi
minimum laporan keuangan interim serta
prinsip pengakuan dan pengukuran dalam
laporan keuangan lengkap atau ringkas
untuk periode interim.
c.
PSAK No. 3 (Revised 2010) “Interim
Financial Reporting” Prescribes the
minimum contents of an interim financial
report and the principles for recognition
and measurement in complete or
condensed financial statements for an
interim period.
75
The original consolidated financial statements included herein are in
the Indonesian language.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASI
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2010 dan 2009
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
Years Ended
December 31, 2010 and 2009
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
30. STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN YANG
TELAH DIKELUARKAN TAPI BELUM BERLAKU
EFEKTIF (lanjutan)
30. FINANCIAL
ACCOUNTING
STANDARDS
ISSUED BUT NOT YET EFFECTIVE (continued)
1.
Efektif berlaku pada atau setelah tanggal 1
Januari 2011: (lanjutan)
1. Effective on or after January 1, 2011:
(continued)
d.
PSAK No. 4 (Revisi 2009) “Laporan
Keuangan Konsolidasian dan Laporan
Keuangan Tersendiri” Akan diterapkan
dalam penyusunan dan penyajian laporan
keuangan
konsolidasian
untuk
sekelompok entitas yang berada dalam
pengendalian suatu entitas induk dan
dalam akuntansi untuk investasi pada
entitas anak, pengendalian bersama
entitas, dan entitas asosiasi ketika laporan
keuangan tersendiri disajikan sebagai
informasi tambahan.
d.
PSAK No. 4 (Revised 2009) “Consolidated
and Separate Financial Statements” Shall
be applied in the preparation and
presentation of consolidated financial
statements for a group of entities under
the control of a parent and in accounting
for investments in subsidiaries, jointly
controlled entities and associates when
separate
financial
statements
are
presented as additional information.
e.
PSAK No. 5 (Revisi 2009) “Segmen
Operasi” Informasi segmen diungkapkan
untuk memungkinkan pengguna laporan
keuangan mengevaluasi sifat dan dampak
keuangan dari aktivitas bisnis yang mana
entitas terlibat dan lingkungan ekonomi
dimana entitas beroperasi.
e.
PSAK No. 5 (Revised 2009) “Operating
Segments” Segment information is
disclosed to enable users of financial
statements to evaluate the nature and
financial effects of the business activities
in which the entity engages and the
economic environments in which it
operates.
f.
PSAK No. 7 (Revisi 2010) “Pengungkapan
Pihak-pihak
Berelasi”
Mensyaratkan
pengungkapan hubungan, transaksi dan
saldo pihak-pihak yang berelasi, termasuk
komitmen, dalam laporan keuangan
konsolidasi
dan
laporan
keuangan
tersendiri entitas induk, dan juga
diterapkan terhadap laporan keuangan
secara individual.
f.
PSAK No. 7 (Revised 2010) “Related
Party Disclosures” Requires disclosure of
related party relationships, transactions
and outstanding balances including
commitments, in the consolidated and
separate financial statements of a parent,
and also applies to individual financial
statements.
g.
PSAK 8 (Revisi 2010) “Peristiwa Setelah
Periode Laporan” menentukan kapan
entitas
menyesuaikan
laporan
keuangannya untuk peristiwa setelah
periode pelaporan, dan pengungkapan
tanggal laporan keuangan diotorisasi
untuk terbit dan peristiwa setelah periode
pelaporan. PSAK ini mensyaratkan bahwa
entitas tidak boleh menyusun laporan
keuangan atas dasar kelangsungan usaha
jika peristiwa setelah periode pelaporan
mengindikasikan
bahwa
penerapan
asumsi kelangsungan usaha tidak tepat.
g.
PSAK No. 8 (Revised 2010) “Events after
the Reporting Period” prescribes when an
entity
should
adjust
its
financial
statements for events after the reporting
period, and disclosures about the date
when
financial
statements
were
authorized for issue and events after the
reporting period. It requires an entity not
to prepare financial statements on a going
concern basis if events after the reporting
period indicate that the going concern
assumption is not appropriate.
h.
PSAK 10 (Revisi 2010) “Pengaruh
Perubahan Nilai Tukar Valuta Asing”
menjelaskan bagaimana memasukkan
transaksi-transaksi dalam mata uang
asing dan kegiatan usaha luar negeri ke
dalam laporan keuangan suatu entitas dan
bagaimana
menjabarkan
laporan
keuangan kedalam suatu mata uang
laporan.
h.
PSAK No. 10 (Revised 2010) “The Effects
of Changes in Foreign Exchange Rates”
prescribes how to include foreign currency
transactions and foreign operations in the
financial statements of an entity and
translate financial statements into a
presentation currency.
76
The original consolidated financial statements included herein are in
the Indonesian language.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASI
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2010 dan 2009
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
Years Ended
December 31, 2010 and 2009
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
30. STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN YANG
TELAH DIKELUARKAN TAPI BELUM BERLAKU
EFEKTIF (lanjutan)
30. FINANCIAL
ACCOUNTING
STANDARDS
ISSUED BUT NOT YET EFFECTIVE (continued)
1.
Efektif berlaku pada atau setelah tanggal 1
Januari 2011: (lanjutan)
1. Effective on or after January 1, 2011:
(continued)
i.
PSAK 23 (Revisi 2010) “Pendapatan”,
Pendapatan diakui ketika kemungkinan
besar manfaat ekonominya masa depan
akan mengalir ke entitas dan manfaat
dapat diukur secara andal. Pernyataan ini
mengindentifikasikan keadaan saat kriteria
tersebut terpenuhi, sehingga pendapatan
dapat diakui. Pernyataan ini juga
memberikan panduan praktis dalam
penerapan kriteria tersebut.
i.
PSAK No. 23 (Revised 2010) “Revenue”
identifies the circumstances in which the
criteria on revenue recognition will be met
and,
therefore,
revenue
will
be
recognized. Prescribes the accounting
treatment of revenue arising from certain
types of transactions and events.
Provides practical guidance on the
application of the criteria on revenue
recognition.
j.
PSAK 25 (Revisi 2009) “Kebijakan
Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi,
dan Kesalahan” menentukan kriteria untuk
pemilihan dan perubahan kebijakan
akuntansi, bersama dengan perlakuan
akuntansi dan pengungkapan atas
perubahan
kebijakan
akuntansi,
perubahan estimasi akuntansi dan koreksi
kesalahan.
j.
PSAK No. 25 (Revised 2009) “Accounting
Policies,
Changes
in
Accounting
Estimates and Errors” prescribes the
criteria for selecting and changing
accounting policies, together with the
accounting treatment and disclosure of
changes in accounting policies, changes
in accounting estimates and corrections of
errors.
k.
PSAK 48 (Revisi 2009) “Penurunan Nilai
Aset” menetapkan prosedur-prosedur
yang diterapkan agar aset dicatat tidak
melebihi jumlah terpulihkan dan jika terjadi
penurunan nilai atas aset tersebut, rugi
penurunan nilai harus diakui.
k.
PSAK No. 48 (Revised 2009) “Impairment
of Assets” prescribes the procedures
applied to ensure that assets are carried
at no more than their recoverable amount
and if the assets are impaired, an
impairment loss should be recognized.
2. Efektif berlaku pada atau setelah tanggal
1 Januari 2012:
2. Effective on or after January 1, 2012
(continued):
a.
PSAK No. 10 (Revisi 2010) “Pengaruh
Perubahan Nilai Tukar Valuta Asing”
Menjelaskan bagaimana memasukkan
transaksi-transaksi dalam mata uang
asing dan kegiatan usaha luar negeri ke
dalam laporan keuangan suatu entitas
dan bagaimana menjabarkan laporan
keuangan kedalam suatu mata uang
pelaporan.
a.
S PSAK No. 10 (Revised 2010) “The
Effect of Changes in Foreign Exchange
Rates” Prescribes how to include foreign
currency
transactions
and
foreign
operations in the financial statements of
an entity and how to translate financial
statements into a presentation currency.
b.
PSAK No. 24 (Revisi 2010) “Imbalan
Kerja”
Mengatur
akuntansi
dan
pengungkapan imbalan kerja.
b.
PSAK No. 24 (Revised 2010) “Employee
Benefits” Establishes the accounting and
disclosures for employee benefits.
77
The original consolidated financial statements included herein are in
the Indonesian language.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASI
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2010 dan 2009
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
Years Ended
December 31, 2010 and 2009
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
30. STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN YANG
TELAH DIKELUARKAN TAPI BELUM BERLAKU
EFEKTIF (lanjutan)
30. FINANCIAL
ACCOUNTING
STANDARDS
ISSUED BUT NOT YET EFFECTIVE (continued)
2. Efektif berlaku pada atau setelah tanggal
1 Januari 2012: (lanjutan)
2. Effective on or after January 1, 2012
(continued):
c.
PSAK No. 46 (Revisi 2010) “Akuntansi
Pajak Penghasilan” Mengatur perlakuan
akuntansi untuk pajak penghasilan dalam
menghitung konsekuensi pajak kini dan
masa
depan
untuk
pemulihan
(penyelesaian) jumlah tercatat aset
(liabilitas) di masa depan yang diakui
pada laporan posisi keuangan; serta
transaksi-transaksi dan kejadian-kejadian
lain pada periode kini yang diakui pada
laporan keuangan.
c.
PSAK No. 46 (Revised 2010) “Accounting
for Income Taxes” Prescribes the
accounting treatment for income taxes to
account for the current and future tax
consequences of the future recovery
(settlement) of the carrying amount of
assets (liabilities) that are recognized in
the balance sheet; and transactions and
other events of the current period that are
recognized in the financial statements.
d.
PSAK No. 50 (Revisi 2010) “Instrumen
Keuangan: Penyajian” Menetapkan prinsip
penyajian instrumen keuangan sebagai
liabilitas atau ekuitas dan saling hapus
aset keuangan dan liabilitas keuangan.
d.
PSAK No. 50 (Revised 2010) “Financial
Instruments: Presentation” Establishes the
principles
for
presenting
financial
instruments as liabilities or equity and for
offsetting financial assets and financial
liabilities.
e.
PSAK No. 60 “Instrumen Keuangan:
Pengungkapan”
Mensyaratkan
pengungkapan dalam laporan keuangan
yang memungkinkan para pengguna
untuk mengevaluasi signifikansi instrumen
keuangan atas posisi dan kinerja
keuangan; dan jenis dan besarnya risiko
yang timbul dari instrumen keuangan yang
mana entitas terekspos selama periode
dan pada akhir periode pelaporan, dan
bagaimana entitas mengelola risiko-risiko
tersebut.
e.
PSAK No. 60 “Financial Instruments:
Disclosures” Requires disclosures in
financial statements that enable users to
evaluate the significance of financial
instruments for financial position and
performance; and the nature and extent of
risks arising from financial instruments to
which the entity is exposed during the
period and at the end of the reporting
period, and how the entity manages those
risks.
f.
ISAK 15 “PSAK No. 24 - Batas Aset
Imbalan Pasti, Persyaratan Pendanaan
Minimum dan Interaksinya” Memberikan
pedoman bagaimana menilai pembatasan
jumlah surplus dalam program imbalan
pasti yang dapat diakui sebagai aset
dalam PSAK No. 24 (Revisi 2010),
“Imbalan Kerja”.
f.
ISAK 15 “PSAK No. 24 - The Limit on a
Defined Benefit Asset, Minimum Funding
Requirements and their Interaction”
Provides guidance on how to assess the
limit on the amount of surplus in a defined
scheme that can be recognized as an
asset under PSAK No. 24 (Revised 2010),
”Employee Benefits”.
g.
ISAK 20, “Pajak Penghasilan - Perubahan
Dalam Status Pajak Entitas atau Para
Pemegang
Saham”.
Membahas
bagaimana
suatu
entitas
memperhitungkan konsekuensi pajak kini
dan pajak tangguhan karena perubahan
dalam status pajaknya atau pemegang
sahamnya.
g.
ISAK 20, “Income Taxes-Changes in the
Tax Status of an Entity or its
Shareholders”. Prescribes how an entity
should account for the current and
deferred tax consequences of a change in
tax status of entities or its shareholders
The Company and Subsidiaries are presently
evaluating and have not yet determined the
effects of these revised and new Standards
and Interpretations on their consolidated
financial statements.
Perusahaan dan Anak Perusahaan sedang
mengevaluasi dan belum menentukan dampak
dari Standar dan Interpretasi yang direvisi dan
yang baru tersebut terhadap laporan keuangan
konsolidasinya.
78
The original consolidated financial statements included herein are in
the Indonesian language.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASI
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2010 dan 2009
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
Years Ended
December 31, 2010 and 2009
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
31. REKLASIFIKASI AKUN
31. RECLASSIFICATION OF ACCOUNTS
Certain accounts in year 2009 consolidated
financial statements have been reclassified to
conform with the presentation of accounts in the
year 2010 consolidated financial statements as
follows:
Akun tertentu dalam laporan keuangan konsolidasi
tahun 2009 telah direklasifikasi agar sesuai dengan
penyajian laporan keuangan konsolidasi untuk
tahun 2010 sebagai berikut:
Dilaporkan
Sebelumnya/
As Previously
Reported
Aset Lancar
Piutang hubungan istimewa
Piutang lain-lain, bersih
PT Honoris Industry
First Modern
PT Hasta Prima Industry
MG International
Biaya dibayar di muka dan
dan uang muka
Aset Tidak Lancar
Aset lain-lain
PT Honoris Industry
First Modern
32. PENYELESAIAN
KONSOLIDASI
Reklasifikasi/
Reclassifications
6.276.539.996
-
(6.276.539.996)
50.503.080.403
3.123.648.952
6.276.539.996
796.279.640
796.279.640
50.503.080.403
3.123.648.952
LAPORAN
(796.279.640)
(50.503.080.403)
(3.123.648.952)
KEUANGAN
Dilaporkan
Saat Ini/
As Currently
Reported
-
Current Assets
Due from related parties
Other receivable, net
PT Honoris Industry
First Modern
PT Hasta Prima Industry
MG International
Prepaid expenses and
advance payments
-
Non-Current Assets
Other Assets
PT Honoris Industry
First Modern
50.503.080.403
3.123.648.952
6.276.539.996
796.279.640
32. COMPLETION
OF
THE
FINANCIAL STATEMENTS
CONSOLIDATED
The management of the Company is responsible
for the preparation of the consolidated
financial statements that were completed on
March, 25 2011.
Manajemen Perusahaan bertanggung jawab atas
penyusunan laporan keuangan konsolidasi yang
diselesaikan pada tanggal 25 Maret 2011.
79
71
72
Modern Internasional Annual Report 2010 I Modern Internasional Laporan Tahunan 2010
Download