BAB III ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Perusahaan 1. Sejarah Berdirinya Perusahaan PT Candi Unggul Perkasa merupakan sebuah Perusahaan swasta yang bergerak pada sektor jasa pelaksana konstruksi yangmana kantor pusatnya bertempat di Kelurahan Bejen, Kabupaten Karanganyar, Provinsi Jawa Tengah. PT Candi Unggul Perkasa ini merupakan sebuah perusahaan yang merupakan bagian dari Unggul Grup dengan tiga perusahaan lainya. Ketiga anak perusahaan itu yaitu CV Unggul Sejati, CV Limasan Jaya Mandiri, dan CV Sarwo Indah. Kiprah PT Candi Unggul Perkasa dimulai sejak 29 tahun silam tepatnya pada 27 Juni tahun 1987 dengan pendiri Bapak Yohanes Sunardi. Setelah pengalaman mengerjakan paket-paket proyek baik swasta maupun Pemerintah Daerah Karanganyar sampai dengan tahun 2003, status CV dirubah menjadi PT dengan pengesahan dari Departemen Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia. Selanjutnya, status PT ini diperbaharui kembali pada tahun 2010 seiring dengan dinamika UndangUndang Jasa Konstruksi dan Keppres mengenai Jasa Konstruksi di Negara Kesatuan Republik Indonesia. PT Candi Unggul Perkasa memiliki spesifikasi bidang usaha dalam bangunan gedung dan kualifikasi bidang usaha menengah. Perseroan ini 32 juga tergabung dalam GAPEKSINDO dengan status sebagai anggota asosiasinya. Disamping itu, PT Candi Unggul Perkasa dikukuhkan sebagai pengusaha kena pajak pada 14 Agustus tahun 1987. Setelah mengalami pembaharuan status pada tahun 2010 ada tiga penanam modal utama dalam perusahaan ini dengan jumlah 1000 lembar saham yangmana setiap sahamnya bernilai Rp 1.000.000,-. Ketiga penanam modal tersebut ialah Tuan Yohanes Sunardi dengan komposisi saham sebanyak 65%, Tuan Paulus Chrisdianto dengan komposisi saham 20% dan Tuan Leonardus Agung Marsanto dengan komposisi saham 15%. 2. Perkembangan dan Pengalaman Perusahaan Mencermati perkembangan jasa konstruksi, PT Candi Unggul Perkasa selalu mengikuti dinamika pembangunan di daerah dengan mengembangkan kemampuan sumber daya yang dimiliki. Hal ini dilakukan agar komitmen perusahan untuk selalu memberikan kualitas pelayanan terbaik dapat dipertahankan. Dalam rangka menumbuhkan kepercayaan publik terhadap kinerja perusahaan, maka PT Candi Unggul Perkasa dalam menghasilkan produkproduknya selalu mengutamakan kualitas dan mutu produk yang terbaik. Dengan adanya kepercayaan publik terutama dari pihak pemerintah, maka PT Candi Unggul Perkasa dapat meningkatkan kemajuan perusahaan yang merupakan tujuan utama perusahaan. Suatu hal yang menarik dari perkembangan PT Candi Unggul Perkasa ini ialah dalam setiap menjalankan pekerjaan dalam masing- masing bagian, selalu dilandasi dengan kepercayaan dan keterbukaan yang tinggi. Konsep yang dibangun menggunakan konsep kekeluargan. Hampir setiap personil yang ada di dalam perusahaan dapat memahami dan saling membantu antara satu dengan yang lainnya walaupun diluar dari tugas utamanya. Hal ini yang menunjang kinerja perusahaan dapat berjalan secara sinergis walaupun sebenarnya tetap membutuhkan dukungan sistem yang computerized dalam menjalankannya. Adapun dalam proses perkembangannya, PT Candi Unggul Perkasa telah menangani beberapa proyek besar dan terbukti menghasilkan output dengan mutu dan kualitas yang teruji yang menunjang kredibilitas perusahaan. Oleh sebab itu, PT Candi Unggul Perkasa merupakan salah satu perusahaan konstruksi yang telah memiliki nama baik di masyarakat dinilai dari kualitas pekerjaan yang telah diselesaikan. Adapun dalam menunjang kredibilitas perusahaan, berikut merupakan beberapa pengalaman proyek yang pemah dikerjakan yaitu: a. Proyek drainase/irigasi, antara lain : 1) Rehabilitasi Jaringan Irigasi D.I Colo Timur Tahap I Kabuapten Karanganyar (2008). 2) Rehabilitasi Jaringan Irigasi D.I Colo Barat Tahap tI Kabuapten Wonogiri (2009). b. Proyek jalan raya/lingkungan, antara lain : 1) Pemeliharaan Berkala Jalan Bendungan - Jenggrik (2007). 2) Perbaikan Jalan Kerjo - Gempolan (2007). 3) Perbaikan Jalan Gaum - Gedong (2008). 4) Peningkatan Jalan Kapten Mulyadi (2014) 5) Peningkatan Jalan Kerjo – Tawangsari (2015) 6) Pembangunan Jembatan Jetis (2015) c. Proyek gedung, antara lain : 1) Pembangunan Kantor Kecamatan Tawangmangu (2006). 2) Pembangunan/Rehabilitasi Gedung Kantor Pengadilan Negeri Slawi Kabupaten Tegal (2008). 3) Pembangunan Gedung Kantor DPU Karanganyar (2010) 4) Pembangunan Prasarana Sarana dan Utilitas Rumah Sejahtera Tapak Kabupaten Magetan (2011). 5) Pembangunan Gedung Kantor Disdikpora Kabupaten Karanganyar (2014). 6) Pembangunan Taman Wisata Edukasi Dirgantara Kabupaten Karanganyar (2015). d. Pengalaman mengerjakan proyek bendungan, antara lain : 1) Pembangunan Kantor Kecamatan Tawangmangu (2006). 2) Pembangunan/Rehabiliksi Gedung Kantor Pengadilan Negeri Slawi (2008). 3) Pembangunan Gedung DPU Kabupaten Karanganyar (2010). 3. Visi Misi Perusahaan a. Visi perusahaan Menjadi perusahaan jasa pelaksana konstruksi yang handal dan terpercaya dengan selalu mengutamakan kualitas produk yang tepat mutu, waktu dan biaya. b. Misi Perusahaan Menyediakan jasa konstruksi dengan menekankan kualitas produk yang dihasilkan dengan memilih kualitas bahan yang handal dan tenaga kerja terampil dalam mengerjakannya agar tercipta produk yang berkualitas dengan tepat mutu, waktu dan biaya. MOTTO : “TEPAT MUTU, WAKTU, DAN BIAYA” 4. Struktur Organisasi DIREKTUR PERSONALIA KEUANGAN ADMINISTRASI & UMUM TEKNIK ESTIMATOR / DRAFTER LOGISTIK Gambar 3.1 Struktur Organisasi Perusahaan 37 KORDINATOR TENAGA KERJA 5. Tugas dan Tanggungjawab Berikut merupakan penjelasan mengenai job description dari setiap bagian yang ada pada PT Candi Unggul Perkasa adalah sebagai berikut: a. Direktur. Peranan direktur dalam organisasi ini adalah memimpin dan bertaggungjawab terhadap kelancaran organisasi baik dalam sasaran usaha, tenaga kerja, dan dana operasional organisasi. Direktur atau pemimpin perusahaan juga bertanggungjawab untuk memberikan keputusan terakhir atas suatu masalah yang terjadi di perusahaan. Disamping itu, direktur juga memiliki kewenangan dalam penerimaan uang muka dan termin suatu proyek dalam jumlah tertentu sesuai dengan kontrak yang disepakati. b. Bagian Personalia. Pada bagian ini personalia bertanggung jawab dalam mengordinasi seluruh elemen organisasi dibawahnya sehingga tercipta suatu sinergi dalam pencapaian sebuah tujuan dalam organisasi dan mendapatkan proyek yang potensial. Tugas dan wewenangnya adalah: 1) Mengordinasi dan sebagai komando antar personil dan penanggungjawab seluruh bagian. 2) Menyiapkan kebutuhan dan kompetensi yang dibutuhkan oleh masing-masing personil. 38 3) Mencari proyek yang potensial untuk ditawar. 4) Bertanggungjawab dalam setiap bagian yang dibawahnya dalam setiap proyek berjalan. c. Bagian Keuangan. Bagian keuangan bertanggungjawab pada seluruh penerimaan kas dan pengeluaran kas serta penyelenggaraan pencatatannya. Tugas dan wewenangnya adalah: 1) Membuat kebutuhan anggaran baik dalam organisasi maupun proyek. 2) Menyelenggarakan pencatatan setiap transaksi yang terjadi baik masuk dan keluar. 3) Menyiapkan laporan keuangan dan pajak dalam organisasi. 4) Menyiapkan pembayaran tagihan terhadap setiap kegiatan organisasi. d. Bagian Administrasi dan Umum. Pada bagian bertanggungjawab ini, untuk dokumen-dokumen bagian administrasi menyiapkan penting bagi segala organisasi dan umum kebutuhan beserta baik seluruh kearsipannya ataupun hal-hal lain yang dibutuhkan. Tugas dan wewenangnya adalah: 1) Membuat laporan kegiatan dibutuhkan organisasi. 39 dan dokumen-dokumen yang 2) Menyiapkan perlengkapan dan peralatan yang hendak dibutuhkan dalam kantor ,maupun proyek. 3) Membantu tugas penanggungjawab bagian lainya dalam rangka kelancaran operasional organisasi. e. Bagian Teknik. Adapun pada bagian teknik bertanggungjawab dalam setiap halhal teknis terhadap aktivitas yang berkaitan tentang berjalannya proyek. Tugas dan wewenangnya adalah: 1) Bertanggungjawab secara teknis terhadap setiap kegiatan yang berlangsung dalam proyek. 2) Bertanggungjawab dalam sinergitas bagian yang bertugas secara teknis untuk dapat mewujudkan setiap kegiatan tepat waktu, tepat mutu dan tepat biaya. Bagian teknik membawahi tiga bagian lainya yaitu bagian: 1) Estimator/Drafter. Drafter memiliki tanggungjawab dalam perancangan sketsa gambar melalui software yang disediakan dan pengaplikasiannya. Tugas dan wewenangnya adalah: a) Membuat gambar pelaksanaan atau gambar shop drawing. Gambar shop drawing merupakan gambar detail yang disertai ukuran dan bentuk detail sebagai acuan pelaksana dalam melaksanakan pekerjaan pembangunan dilapangan. 40 b) Menyesuaikan gambar perencanaan dengan kondisi di lapangan. c) Menjelaskan pada pelaksana terkait gambar yang dibuatnya. 2) Bagian Logistik. Bagian Logistik bertanggungjawab dalam penyediaan setiap bahan-bahan yang digunakan beserta seluruh alat yang dibutuhkan dalam pengerjaan sebuah proyek. Tugas dan wewenangnya adalah: a) Menyediakan dan memastikan bahwa setiap bahan-bahan yang dibutuhkan baik bahan baku, bahan penolong, dan seluruh bahan lainya tersedia sesuai kebutuhan. b) Menyediakan dan memastikan bahwa setiap alat yang digunakan tersedia dan siap untuk digunakan dalam proyek termasuk dalam pemeliharaannya. 3) Kordinator Tenaga Kerja. Kordinator tenaga kerja bertanggungjawab dalam melaksanakan sebuah proyek di lapangan dengan mengordinasi seluruh tenaga kerja agar bekerja sesuai dengan tujuan dan perencanaannya. Tugas dan wewenangnya adalah: a) Memimpin seluruh tenaga kerja yang ada dilapangan. b) Berkordinasi dengan drafter dalam pengaplikasian gambar yang telah dibuat agar sesuai dengan yang diharapkan. 41 6. Personalia Perusahaan a. Tenaga kerja Adapun karyawan tetap PT CUP berjumlah tujuh orang, sedangkan yang merupakan karyawan tidak tetap biasanya adalah tenaga-tenaga yang dibutuhkan dalam suatu proyek. b. Waktu kerja Hari kerja : Senin-Sabtu Jam kerja : 08.00 – 16.00 Jam istirahat : jam 12.00 – 13.00 c. Sistem pengupahan Pengupahan yang diterapkan PT CUP didasarkan pada skala kebutuhan perusahaan dan besar pengupahannya disetarakan menurut UMR (Upah Minimum Regional). Adapun sistem pengupahannya adalah a. Upah Bulanan Adalah upah yang diberikan setiap bulan kepada karyawan. Upah ini bersifat tetap. Serta yang berhak menerima upah ini adalah pegawai tetap perusahaan. b. Upah Mingguan Merupakan upah yang dihitung secara harian namun biasanya diberikan atau dibayarkan setiap satu minggu sekali pada hari sabtu. Pada PT CUP yang berhak menerima upah mingguan 42 merupakan para tenaga-tenaga bagian lapangan seperti: tenaga terampil, tukang batu, tukang kayu, dan tenaga. c. Upah borongan Upah yang dibayarkan sesuai dengan hasil perolehan dari jumlah pekerjaan yang mereka selesaikan. Disamping itu, biasanya upah borongan dibayarkan satu kali hingga akhir proyek. B. Pembahasan 1. Sistem dan Prosedur Penerimaan Kas dari Pendapatan Jasa Konstruksi di PT Candi Unggul Perkasa Di dalam melaksanakan aktivitas penerimaan kas yang timbul dari pendapatan jasa konstruksi, PT Candi Unggul Perkasa memiliki sistem penerimaan kas yang dilakukan agar kegiatannya berjalan dengan lancar. Adapun sistem penerimaan kas dalam PT Candi Unggul perkasa adalah sebagai berikut:. a. Fungsi Terkait Fungsi terkait dibutuhkan dalam mengidentifikasi setiap fungsifungsi yang terlibat dalam sistem penerimaan kas pada PT Candi Unggul Perkasa. Adapun fungsi yang terkait adalah sebagai berikut: 1) Bagian Personalia Bagian ini bertanggungjawab dalam mencari proyek yang terdapat di media-media baik digital ataupun cetak yang potensial untuk ditawar. Setelah itu, bagian ini harus berkonsultasi kepada pimpinan perusahaan terkait proyek mana saja yang harus ditawar. 43 Setelah ada keputusan dari pimpinan perusahaan terhadap proyek yang hendak ditawar maka, bagian personalia akan mempelajari dokumen permintaan lelang didampingi oleh bagian teknik. Disamping itu, bagian personalia juga bertanggungjawab dalam mencermati isi kontrak setelah dikatakan sebagai pemenang tender. 2) Direktur/Pimpinan perusahaan Pimpinan perusahaan bertanggungjawab dalam menyeleksi hasil laporan dari bagian personalia terkait proyek-proyek yang potensial untuk ditawar. Selanjutnya, pimpinan perusahaan akan menentukan pilihan yang menurutnya tepat untuk ditawar. Selain itu, setelah perusahaannya menang dalam tender maka pimpinan perusahaan harus mencermati kontrak didampingi oleh bagian persnoalia. 3) Bagian Administrasi dan Umum Bertanggungjawab dalam menyiapkan syarat-syarat yang dibutuhkan untuk mengikuti tender setelah mendapat perintah dari bagian personalia terkait proyek mana yang sudah pasti akan ditawar. 4) Bagian Keuangan Bertanggungjawab dalam membuat rancangan anggaran biaya sebagai syarat dalam penawaran sebuah proyek yangmana didampingi oleh bagian teknik dalam pembuatannya. Selanjutnya,ketika sudah dikatakan sebagai pemenang dari tender 44 maka bagian keuangan bertugas untuk mengurus pencairan uang muka beserta seluruh syarat-syarat yang dibutuhkan. Setelah itu, bagian keuangan akan menerima transfer dari pemberi jasa yang akan ditransfer langsung ke rekening perusahaan. 5) Bagian Teknik Bertugas untuk mendampingi bagian keuangan membuat rancangan anggaran biaya yang dibutuhkan dalam suatu proyek berdasarkan harga di pasar dan estimasi yang handal dari pengalaman. Setelah perusahaan memenangkan penawaran/tender maka bagian teknik bertugas untuk menyiapkan lapangan baik survey, menyiapkan personil, bahan-bahan yang dibutuhkan dan lain sebagainya. b. Dokumen yang Digunakan Adapun dokumen yang digunakan dalam sistem penerimaan kas dalam pendapatan jasa konstruksi pada PT Candi Unggul Perkasa adalah sebagai berikut. 1) Dokumen Penawaran Pada dokumen penawaran berisi berbagai macam syarat yang dibutuhkan untuk dapat menawar proyek yang dimiliki oleh pemberi jasa. Syarat-syarat didalam dokumen penawaran berbedabeda tergantung kebijakan dari pemberi jasa melalui ULP (Unit Layanan Pengadaan) atau LPSE (Layanan Pengadaan Secara Elektronik). Secara umum, dokumen penawaran terdiri dari: 45 a) IUJK (Izin Usaha Jasa Konstruksi), b) Akte perusahaan, c) SBU (Sertifikat Badan Usaha), d) NPWP (Nomor Pokok Wajib Pajak) e) TDP (Tanda Daftar Peruahaan) f) SKA (Sertifikat Keahlian) g) SKT (Sertifikat Keterampilan) h) Dukungan Bank i) Dan syarat-syarat lainnya (dipersyaratkan dalam penawaran). Syarat-syarat tersebut didasarkan pada syarat yang dibutuhkan oleh pemberi jasa 2) Dokumen Penawaran Teknis Pada dokumen penawaran teknis terdiri dari berbagai macam rencana dan kegiatan yang hendak dilakukan dan bersifat teknis. Dokumen penawaran teknis terdiri dari: a) Data Personil, b) Data Peralatan. c) Metode Pelaksanaan, d) Jadwal waktu pelaksanaan. 3) Dokumen Rencana Anggaran Biaya (RAB) atau Bill Of Quantity (BOQ) Dokumen RAB berisi seluruh anggaran biaya yang dibutuhkan pada sebuah proyek yang terdiri dari kebutuhan biaya bahan, tenaga 46 kerja dan biaya lain-lainya yang terkait dalam sebuah proyek tersebut dengan perhitungan yang valid. Adapun dalam dokumen RAB juga berisi jadwal-jadwal dan presentase penyelesaian suatu proyek yang dibagi berdasarkan target penyelesaian (metode pelaksanaan). 4) SPBBJ (Surat Penunjukan Penyedia Barang/Jasa). SPBBJ memberikan keterangan bahwa perusahaan terkait telah berhasil memenangkan tender dan diharapkan untuk segera mendapatkan jaminan pelaksana atau bank garansi agar pekerjaan segera dapat dimulai. Biasanya perusahaan menggunakan bank yang telah digunakannya sebagai penjamin. 5) Dokumen Bank Garansi Pelaksanaan. Dokumen ini berisi tentang pernyataan bahwa pemberi jasa telah memberikan kontrak kepada penyedia jasa dan oleh karena itu penyedia jasa (pihak yang dijamin) harus memberikan jaminan pelaksana pada pemberi jasa sejumlah yang ditentukan. 6) Kontrak Kecil Merupakan kesepakatan antara penyedia jasa dan pemberi jasa atas suatu pekerjaan yang diperjanjikan. Kontrak kecil ini berisi lingkup pekerjaan, dasar pelaksaan pekerjaan, pengawas pekerjaan, pelaksanaan lapangan, pembayaran uang muka kerja, pembayaran prestasi pekerjaan dan sebagainya. 47 7) SPMK (Surat Perintah Mulai Kerja) dan SPK (Surat Perintah Kerja) Merupakan pernyataan yang menerangkan bahwa pemberi jasa telah mengizinkan untuk segera memulai pelaksanaan pekerjaan dengan harus selalu memperhatikan ketentuan. Surat-surat tersebut berisi macam pekerjaan, tanggal mulai kerja, syarat-syarat kerja, waktu penyelesaian dan denda. 8) SPL (Surat Penyerahan Lapangan) Merupakan surat pernyataan bahwa pemberi jasa telah menyerahkan lapangan/lokasi pekerjaan kepada penyedia jasa. Dengan demikian penyedia jasa menerima untuk melaksanakan pekerjaan yang telah disepakati. 9) Checklist Lampiran hasil pemeriksaan adiministrasi pengajuan UMK/MC/PHO/FHO. Di dalam lampiran ini berisi syarat-syarat apa saja yang dibutuhkan dalam pencairan uang muka pembayaran, MC (Monthly of Certificate), PHO (Provisional Hand Over) dan FHO (Final Hand Over) yang segera harus dilengkapi. c. Catatan Akuntansi yang Digunakan Catatan akuntansi pada tahap ini digunakan dalam mencatat penerimaan kas dari pendapatan jasa konstruksi pada sistem penerimaan kas di PT Candi Unggul Perkasa. Catatan yang digunakan adalah sebagai berikut: 48 1) Catatan Kas Masuk Merupakan catatan penerimaan secara sederhana yang digunakan bagian keuangan untuk mencatat kas yang diterima perusahaan berdasarkan kontrak dan bukti transfer pembayaran dari bank. 2) Catatan Piutang Merupakan kekurangan catatan pembayaran secara sederhana yang masih harus terkait dengan diterima oleh perusahaan berdasarkan kontrak yang telah disepakati. Catatan piutang didapat dari nilai setelah dikurangi uang muka yang telah bayar dan dapat dilihat juga dari berita acara penarikan. d. Jaringan Prosedur yang Membentuk Sistem Adapun dalam sistem akuntansi pendapatan jasa konstruksi pada PT Candi Unggul, terdapat jaringan prosedur yang membentuk sistem, yaitu sebagai berikut: a. Prosedur Pendaftaran Tender a) Di dalam prosedur ini bagian personalia mencari proyek yang potensial untuk dapat ditawar di media cetak ataupun digital. b) Setelah itu, bagian personalia akan melaporkan temuannya kepada direktur atau pemimpin perusahaan dan sesegera mungkin pemimpin perusahaan akan memutuskan untuk memilih proyek mana yang hendak ditawar. 49 c) Setelah keputusan ditetapkan, maka bagian personalia akan mencermati syarat-syarat yang dibutuhkan dan meminta bagian administrasi dan umum untuk menyiapkan. Syarat-syarat tersebut biasanya terdiri dari: SIUJK (Surat Izin Usaha Jasa Konstruksi), Akte perusahaan, SBU (Sertifikat Badan Usaha), NPWP (Nomor Pokok Wajib Pajak), TDP (Tanda Daftar Peruahaan), SKA, SKT (Sertifikat Keterampilan) dan syaratsyarat lainya didasarkan pada syarat yang dibutuhkan oleh pemberi jasa. d) Selanjutnya, syarat-syarat tersebut akan di scan dan siap untuk didaftarkan. b. Prosedur Aanwiizing/survei lapangan Pada prosedur ini, perusahaan akan datang ke tempat pemberi jasa untuk melaksanakan penelitian lebih lanjut mengenai dokumen lelang. Pada tahap ini akan terjadi sesi tanya jawab antara pemberi jasa dan penyedia jasa. Bagian personalia, bagian teknik dan bagian keuangan akan mewakili perusahaan dalam tahap prekualifikasi atau survei lapangan ini. Selanjutnya, pemberi jasa akan menjelaskan permintaan terhadap proyek yang akan perusahaan tawar. Perwakilan dari perusahaan akan membawa syarat-syarat yang telah disiapkan dan akan dicocokan dengan permintaan pemberi jasa dalam hal kelengkapannya. Disamping itu, 50 perusahaan akan bertanya terhadap syarat-syarat lainnya yang dibutuhkan seperti gambar fisik bangunan yang diminta, bahan yang akan digunakan, luas bangunan, dan berbabagai macam prasyarat lainnya. c. Prosedur Pembuatan RAB Setelah perusahaan mengetahui secara tepat dan jelas terkait dengan permintaan yang diinginkan pemberi jasa, maka perusahaan akan memulai membuat rancangan anggaran biaya. a) Selanjutnya, bagian keuangan dibantu oleh bagian teknik akan membuat rencana anggaran biaya (RAB) yang disesuaikan dengan permintaan pemberi jasa dengan harga terendah. b) Setelah syarat-syarat disiapkan oleh bagian administrasi beserta rancangan anggaran biaya yang dibuat oleh bagian keuanagn selesai, bagian personalia akan mengoreksi terlebih dahulu apakah dokumen-dokumen tersebut telah siap untuk diupload atau diajukan d. Prosedur Pencairan Kas dari uang muka pendapatan dan pencatatanya. a) Setelah dinyatakan sebagai pemenang dan mendapat pemberitahuan baik dari surat secara tertulis atau dari e- mail, maka perusahaan akan datang kembali ke tempat pemberi jasa untuk melakukan kualifikasi data. 51 b) Selanjutnya, instansi terkait akan mengecek ulang dan setelah data sesuai, maka instansi terkait akan memberikan surat SPBBJ (Surat Penunjukan Penyedia Barang/Jasa). c) Setelah itu, SPBBJ tersebut harus dibawa kepada Bank yang hendak digunakan sebagai penjamin pelaksana sebagai syarat pencairan uang muka. d) Setelah mendapatkan jaminan pelaksanaan dari Bank, maka perusahaan akan memberikan bukti surat pernyataan dari Bank bahwa proyek tersebut telah dijamin oleh Bank. e) Setelah menunjukan surat tersebut, instansi akan memberikan kontrak kecil sebagai bentuk kesepakatan antara pemberi jasa dan penyedia jasa. Pemimpin perusahaan dan bagian personalia akan mencermati konten dari kontrak tersebut dan akan ditandatangani oleh pemimpin perusahaan. f) Disamping itu, bagian teknik dan jajaran dibawahnya seperti logistik dan pelaksana, akan meninjau lapangan untuk segera dipersiapkan segala macam kebutuhan yang dibutuhkan seperti bahan-bahan dan seluruh tenaga kerja. g) Setelah kontrak disepakati dan ditandatangani oleh pemimpin perusahaan dan instransi terkait, maka bagian keuangan akan menyiapkan persyaratan lainya untuk mencairkan uang muka seperti: kontrak kecil, SPMK, SPL, SPK, copy jaminan pelaksanaan, copy jaminan uang muka, buku direksi, bukti 52 setor astek dan syarat-syarat lainnya sesuai ketentuan dari pemberi jasa. h) Setelah syarat-syarat sesuai, maka bagian keuangan akan membawa syarat-syarat tersebut ke instansi terkait untuk dapat segera mencairkan uang. i) Uang muka yang ditransfer ke rekening perusahaan berkisar antara dua puluh hingga tiga puluh persen. Uang muka ini akan dicatat di catatan penerimaan kas sederhana milik bagian keuangan dan pemimpin perusahaan. j) Setelah itu, sisa dari kewajiban pembayaran perusahaan akan dicatat di catatan piutang sederhana oleh bagian keuangan. Sisa pembayaran ini dapat dicairkan apabila pekerjaan yang telah selesai harus sesuai dengan jadwal yang telah dibuat dan menyesuaikan syarat-syarat yang dibutuhkan lainnya. e. Bagan Alir Sistem Penerimaan Kas dari Pendapatan Jasa Konstruksi Berikut ini merupakan gambar bagan alir sistem penerimaan kas daro pendapatan jasa konstruksi yang dilaksanakan di PT Candi Unggul Perkasa: 53 Bagian Personalia 3 MULAI Mencari Proyek Potensial Menganalisa Potensi 7 6 Syarat-syarat awal yang telah di scan RAB Dokumen Penawaran Teknis Verifikasi 1 Verifikasi Upload Keputusan Mendaftar Final Upload Surat Perintah Survei Keputusan Pemenang Tender 5 Daftar Syaratsyarat 4 D Menang Sumber: diolah dari hasil wawancara pada pegawai PT Candi Unggul Perkasa 2 Kalah Gambar 3.2 Prosedur Tender dan Aanwijizing 54 8 Bagian Administrasi dan Umum 2 8 Daftar Syaratsyarat Surat Pemberitahuan Fisik/Email Menyiapkan Syarat Kualifikasi Data SIUP TDP Instansi Terkait/Pemberi Jasa SBU TDP SPBBJ SKT SIUJK D Akta Perusahaan Scanning 9 3 Sumber: diolah dari hasil wawancara pada pegawai PT Candi Unggul Perkasa Gambar 3.3 Lanjutan Prosedur Tender dan Aanwijizing 55 Direktur 1 Menganalisa Potensi Keputusan Bagian Teknik 10 5 12 Surat Perintah Survei Kontrak Kecil Perintah Menyiapkan Lapangan D Mencermati Konten & menandatangani Kontrak Kecil Kontrak Kecil Instansi Terkait/Pemberi Jasa Melihat kondisi lapangan, mengoreksi gambar, membuat jadwal, meninjau bahan& tenaga kerja yang dibutuhkan,. Menyiapkan Lapangan dengan segala macam kebutuhan 11 Memulai Pekerjaan Dokumen Penawaran Teknis Perintah Menyiapkan Lapangan D 7 12 Sumber: diolah dari hasil wawancara pada pegawai PT Candi Unggul Perkasa Gambar 3.4 Prosedur Penerimaan Kas 56 Bagian Keuangan 4 9 11 SPBBJ SPK Kontrak Kecil Surat Perintah Survei SPL SPMK Dibawa ke Bank untuk mendapatkan Jaminan Pelaksanaan Tanya Jawab dengan Pemberi Jasa D Diberikan kepada instansi terkait untuk pecairan uang muka Jaminan Pelaksanaan Membuat RAB Copy Jaminan pelaksanaan Mendatangi instansi terkait Uang muka akan segera ditransfer D Disampaikan ke Instansi Terkait Catatan Kas Masuk Kontrak Kecil RAB D D 10 6 Sumber: diolah dari hasil wawancara pada pegawai PT Candi Unggul Perkasa Gambar 3.5 Lanjutan Prosedur Penerimaan Kas 57 Catatan Piutang f. Penjelasan Bagan Alir Adapun prosedur-prosedur yang membentuk rangkian dalam sistem penerimaan kas pada pendapatan jasa konstruksi melewati beberapa tahapan alur di dalamnya. Berikut merupkan penjelasan terkait bagan alir prosedur yang membentuk sistem penerimaan kas pada pendapatan jasa konstruksi di PT Candi Unggul Perkasa: 1) Langkah awal proses pendapatan jasa konstruksi yang nantinya akan menghasilkan kas masuk bagi perusahaan dimulai dari Bagian Personalia mencari proyek potensial dari pengumuman-pengumuman di media cetak maupun digital. Biasanya bagian personalia akan mencari pengumuman tender di website LPSE untuk mendapatkan proyek yang berasal dari dana APBD. Setelah mendapatkan proyek yang potensial, bagian personalia akan menganalisa potensi proyek tersebut untuk ditawar. Selanjutnya Bagian Personalia akan melaporkan temuannya tersebut kepada Direktur supaya Direktur memberikan keputusan terkait proyek yang hendak ditawar. Setelah Bagian Personalia mendapatkan persetujuan untuk menawar proyek tersebut maka Bagian Personalia akan mendaftar untuk dapat menawar proyek tersebut. Setelah itu, Bagian Personalia akan mencatat syarat-syarat yang dibutuhkan dalam penawaran. 2) Selanjutnya, Bagian Administrasi dan Umum menyiapkan syarat-syarat yang dibutuhkan seperti: akta perusahaan, IUJK (Izin Usaha Jasa Konstruksi), SBU SBU (Sertifikat Badan Usaha), NPWP (Nomor Pokok Wajib Pajak), TDP (Tanda Daftar Peruahaan), SKA (Sertifikat Keahlian), SKT (Sertifikat Keterampilan), Data Personil, Data Peralatan. Syarat-syarat tersebut berbedabeda tergantung dari pemberi jasa/instansi yang bersangkutan. Kemudian, 58 syarat-syarat tersebut akan di scanning lalu diberikan kepada Bagian Personalia. 3) Syarat-syarat yang telah di scan akan dicek oleh Bagian Personalia apakah syarat-syarat awal tersebut telah sesuai dengan permintaan pemberi jasa/instansi terkait. Selanjutnya, syarat awal tersebut akan di upload oleh bagian personalia dan Bagian Personalia meminta Bagian Keuangan dan Bagian Teknik untuk survey ke pemberi jasa. 4) Bagian Keuangan didampingi oleh Bagian Teknik melakukan survey lapangan ke pemberi jasa untuk melihat dan mengadakan sesi tanya jawab terkait proyek yang ditawar. Pada tahap ini pemberi jasa akan menjelaskan permintaan terkait proyek yang hendak ditawarkan. Setelah mendapatkan gambaran yang jelas, Bagian Keuangan akan membuat RAB (Rancangan Aggaran Biaya) dengan dua rangkap. Rangkap pertama akan diberikan kepada Bagian Personalia dan sisanya akan disimpan sebagai arsip. 5) Di samping itu, Bagian Teknik setelah meninjau permintaan dari pemberi jasa akan mencocokan gambar yang akan diaplikasikan, melihat kondisi lapangan, meninjau seluruh bahan dan tenaga kerja yang dibutuhkan, membuat jadwal, dll. Proses tersebut akan memberikan output berupa dokumen penawaran teknis yang berisi: jadwal waktu pelaksanaan, metode pelaksanaan, daftar alat dan daftar personil. Dokumen ini akan diberikan kepada Bagian Personalia untuk dicek ulang dan sisanya akan diarsipkan. 6) Setelah Bagian Personalia menerima RAB dan Dokumen Penawaaran Teknis dari Bagian Keuangan dan Bagian Teknik, maka Bagian Personalia akan memfinalisasi verifikasi data sebelum final upload. 59 7) Setelah Bagian Personalia selesai dalam proses upload maka dalam beberapa waktu akan muncul keputusan pemenang tender dari pemberi jasa atau instansi terkait. Apabila perusahaan dikatakan sebagai pemenang tender, maka perusahaan akan mendapatkan konfirmasi pemberitahuan dari surat tertulis maupun dari email. 8) Bagian Administrasi dan Umum akan menerima surat pemberitahuan bahwa perusahaan telah berhasil memenangkan tender. Langkah selanjutnya adalah Bagian Administrasi dan Umum akan datang kepada instansi terkait untuk kualifikasi data. Setelah itu, Bagian Administrasi dan Umum akan menerima SPBBJ (Surat Penunjukan Penydia Barang/Jasa). SPBBJ ini akan diberikan kepada Bagian Keuangan dan copy dokumennya akan diarsipkan. 9) SPBBJ akan dibawa oleh Bagian Keuangan untuk diproses oleh Bank agar mendapatkan jaminan pelaksanaan proyek. Jaminan pelaksanaan proyek dari Bank rangkap pertama akan disampaikan kepada pemberi jasa atau instansi terkait untuk mendapatkan kontrak kecil dan sisanya akan diarsipkan. Setelah mendapatkan kontrak kecil, maka Bagian Keuangan akan menghadap kepada Direktur untuk mencermati isi kontrak kecil tersebut. 10) Kontrak kecil ini berisi ketentuan-ketentuan yang harus ditaati oleh masingmasing pihak antara pemberi jasa dan penyedia jasa. Oleh sebab itu, kontrak kecil ini akan dicermati kontennya dan ditandatangani oleh Direktur selaku pemimpin perusahaan. Kontrak kecil yang telah ditandatangani oleh kedua pihak berarti bahwa kedua belah pihak telah sepakat untuk bekerja sama mengerjakan proyek yang disepakati. 11) Setelah kontrak kecil ditandatangani oleh kedua belah pihak, maka Bagian Keuangan akan mendapat checklist yang berisi syarat-syarat yang harus 60 dipenuhi untuk pencairan uang muka pendapatan jasa konstruksi. Bagian keuangan akan datang kepada pemberi jasa atau instansi terkait dengan membawa syarat-syarat yang diperlukan seperti: SPK (Surat Perintah Kerja), SPMK (Surat Perintah Mulai Kerja), SPL (Surat Penyerahan Lapangan) dan copy jaminan pelaksanaan dari Bank. Adapun setelah syarat-syarat telah berhasil dipenuhi maka syarat-syarat tersebut akan diberikan kepada instansi terkait untuk pencairan uang muka. Kemudian, uang akan ditransfer oleh pemberi jasa dan perusahaan akan mencatatnya di catatan kas masuk sederhana sebesar nilai nominal yang telah masuk. Sisa dari nominal yang belum terpenuhi akan dicatat di catatan piutang sederhana. C. Evaluasi Pelaksanaan Prosedur Sistem Akuntansi Penerimaan Kas Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan oleh penulis, maka berikut ini merupakan hasil dari evaluasi sistem penerimaan kas pada pendapatan jasa konstruksi yang dilaksanakan oleh PT Candi Unggul Perkasa: 1. Fungsi Terkait Adapun dalam sistem penerimaan kas yang dilaksakan oleh PT Candi Unggul Perkasa telah melibatkan beberapa bagian dalam pelaksanaannya dengan pemisahaan tugas yang baik. Hal tersebut berarti bahwa masing-masing bagian telah melakukan tugasnya masing-masing tanpa tumpang tindih. Berikut merupakan tugas dari masing-masing bagian dalam sistem penerimaan kas pada pendapatan jasa konstruksi yang terjadi di PT Candi Unggul Perkasa: a. Bagian Personalia bertugas mencari proyek potensial, berkonsultasi dengan pimpinan terkait hasil dari pencarian proyek potensial untuk ditawar, memahami syarat-syarat yang dibutuhkan dalam menyiapkan dokumen permintaan lelang, 61 dan bertanggungjawab dalam mendampingi pimpinan serta mencermati isi kontrak setelah menang dalam proses tender. b. Direktur bertugas untuk mengambil keputusan dalam menyeleksi proyek-proyek yang potensial untuk ditawar. Disamping itu, pimpinan perusahaan juga bertanggungjawab dalam mencermati konten dalam kontrak dan menandatangani kesepakatan sebagai pihak yang menang dalam tender. c. Bagian Administrasi dan Umum bertugas dalam menyiapkan seluruh syaratsyarat yang dibutuhkan untuk melengkapi dokumen permintaan lelang atas permintaan dari bagian personalia. Selanjutnya, bagian ini akan bertugas untuk meninjau hasil pengumuman lelang dan memastikan bahwa perusahaan telah berhasil menang dalam tender dengan cara mengkonfirmasi pemberitahuan yang diterima dengan datang langsung kepada pemberi jasa. d. Bagian Keuangan bertanggungjawab dalam pembuatan rancangan anggaran biaya hasil dari proses peninjauan lapangan dan tanya jawab dari pemberi jasa. Bagian Keuangan juga bertugas untuk melengkapi syarat-syarat yang dibutuhkan oleh pemberi jasa dalam proses pencairan kas, kemudian menerima transfer dan mencatatnya. e. Bagian Teknik bertugas untuk survey lapangan terkait dengan segala macam kebutuhan yang dibutuhkan sebelum menentukan biaya yang dibutuhkan, sehingga bagian keuangan dapat memperkirakan jumlah harga dari suatu proyek dalam penentuan harga pada RAB. Disamping itu, bagian teknik akan menyiapkan lapangan setelah perusahaan berhasil memenangkan tender. 2. Dokumen yang Digunakan Pada konteks dokumen yang digunakan, PT Candi Unggul Perkasa terbilang cukup lengkap. Hal ini terjadi karena dalam rangka mendapat proyek dari 62 proses tender oleh pemberi jasa atau instansi terkait terutama yang berasal dari pemerintah, maka perusahaan dituntut untuk tertib memenuhi semua syarat-syarat yang dibutuhkan. Sedangkan, setiap proyek memiliki syarat-syarat yang berbeda. Oleh sebab itu, dokumen yang digunakan dalam setiap proyek juga berbeda tergantung dari permintaan pemberi jasa atau instansi terkait. Evaluasi pada PT Candi Unggul Perkasa terletak pada absennya dokumendokumen akuntansi yang mendukung. Setelah kontrak ditandatangani dan uang muka ditransfer, Bagian Keuangan harus membuat bukti penerimaan kas masuk. Bukti kas masuk ini harus ditandatangani oleh kedua pihak dan menyatakan bahwa pada tanggal dan waktu tertentu, pemberi jasa telah mengirim pembayaran uang muka dengan nominal tertentu melalui transfer dan telah diterima oleh penyedia jasa. Bukti kas masuk ini harus disertai dengan bukti transfer yang telah dilakukan oleh pemberi jasa. Dengan demikian, bukti penerimaan didukung oleh bukti yang kuat dan segera dapat dicatat perusahaan serta pendapatan segera dapat diakui. 3. Catatan Akuntansi yang Digunakan Catatan akuntansi yang digunakan oleh PT Candi Unggul Perkasa belum memenuhi standar dalam rangka pencatatan akuntansi yang sesuai dengan kaidahnya. Hal tersebut dapat ditinjau dari beberapa hal antara lain adalah: a. Masih sederhananya proses pencatatan kas masuk yang timbul dari uang muka atau pembayaran termin atau MC dari pemberi jasa. Perusahaan hanya mencatat uang masuk yang telah diterima sebesar penerimaan dari uang muka atau termin atau MC dari pemberi jasa. Seharusnya, perusahaan juga harus mencatat pengakuan pendapatan setelah uang diterima. Pendapatan yang dicatat harus menggunakan metode presentase penyelesaiaan (percentage of completion) sesuai SAK ETAP. 63 b. Di samping itu, perusahaan hanya mencatat total kekurangan pembayaran secara sederhana dan tidak mengakui jurnal piutangnya. Seharusnya perusahaan memiliki bagian akuntansi yang bertanggungjawab untuk membuat catatan akuntansi seperti jurnal penerimaan kas, jurnal piutang, dan jurnal pendapatan. Jurnal Penerimaan kas digunakan untuk mencatat hasil penerimaan uang muka, termin dan MC. Jurnal piutang digunakan untuk mengakui total pendapatan yang akan diakui didasarkan atas metode pembayaran dari pemberi jasa dan presentase penyelesaian di lapangan yang akan ditagihkan kepada pemberi jasa sesuai perjanjian. 4. Jaringan Prosedur yang Membentuk Sistem Jaringan prosedur yang membentuk sistem penerimaan kas dalam penjualan jasa konstruksi sudah sesuai dengan yang diterapkan perusahaan. Sistem penerimaan kas dari penjualan jasa konstruksi dimulai dari prosedur tender, prosedur aanwijizing, pembuatan RAB dan penerimaan kas dari uang muka. Di dalam PT Candi Unggul Perkasa, prosedur-prosedur tersebut digabung menjadi satu komponen yang disebut sebagai prosedur penerimaan kas dari pendapatan jasa konstruksi. Di dalam pelaksanaannya, masing-masing bagian telah melaksanakan tugas sesuai dengan tanggung jawab masing-masing. Adapun dengan adanya pemenuhan tanggung jawab dari masing-masing bagian maka akan tercapai tujuan yang hendak dicapai perusahaan yaitu dapat memenangkan tender dan berhasil mendapatkan proyek sehingga alur masuk kas dari pendapatan jasa konstruksi meningkat. 64 5. Penerapan Metode Penyelesaian pada Sistem Penerimaan Kas dari Pendapatan Jasa Konstruksi a. Contoh Kasus yang menggunakan sistem penerimaan kas pada pendapatan jasa konstruksi di PT CUP 1) PT CUP mendapatkan proyek pembangunan gedung senilai Rp 2.000.000.000,-. Dengan estimasi biaya kontrak sebesar 1.800.000.000,dengan jangka waktu proyek tiga bulan. Pada bulan kedua estimasi biaya tersebut melonjak menjadi 1.820.000.000,-. Berikut merupakan rincian datanya: Biaya yang Terjadi Sisa Biaya BULAN 1 BULAN 2 BULAN 3 400.000.000 1.420.000.000 1.820.000.000 1.400.000.000 420.000.000 450.000.000 1.200.000.000 350.000.000 400.000.000 800.000.000 800.000.000 Kontrak Hingga Penyelesaian Termin Oleh Perusahaan Penerimaan Kas dari Termin Tabel 3.1 Data Kasus 2) Penyelesaian: HARGA KONTRAK BULAN 1 BULAN 2 BULAN 3 2.000.000.000 2.000.000.000 2.000.000.000 DIKURANGI ESTIMASI BIAYA: 65 BIAYA YANG TERJADI SISA BIAYA UNTUK MENYELESAI KAN ESTIMASI TOTAL BIAYA KONTRAK ESTIMASI LABA 400.000.000 1.420.000.000 1.820.000.000 1.400.000.000 420.000.000 - 1.800.000.000 1.820.000.000 1.820.000.000 200.000.000 180.000.000 180.000.000 22% 78% 100% KOTOR PRESENTASE PENYELESAIAN Tabel 3.2 Perhitungan Penyelesaian Pekerjaan Konstruksi BULAN 1 BULAN 2 BULAN 3 1.020.000.000 400.000.000 400.000.000 1.020.000.000 400.000.000 450.000.000 1.200.000.000 350.000.000 Jurnal Mencatat Biaya Konstruksi: Pekerjaan dalam 400.000.000 proses Material,Kas,Utang Jurnal Mencatat Tagihan Termin oleh Perusahaan ke Pemberi Jasa: Piutang Usaha 66 Termin Jurnal 450.000.000 1.200.000.000 400.000.000 800.000.000 350.000.000 Penerimaan Tagihan: Kas Piutang Usaha 800.000.000 800.000.000 400.000.000 800.000.000 Tabel 3.3 Jurnal Biaya konstruksi, Tagihan Termin dan Penerimaan Tagihan AKUMULASI BULAN 1 Pendapatan (2.000.000.000 x 22%) Biaya-biaya Laba Kotor BULAN 2 Pendapatan (2.000.000.000 x 78%) Biaya-biaya Laba Kotor BULAN 3 Pendapatan (2.000.000.000 x 100%) Biaya-biaya DIAKUI DI PERIODE LALU 440.000.000 400.000.000 40.000.000 DIAKUI DI PERIODE BERJALAN 440.000.000 400.000.000 40.000.000 1.560.000.000 1.420.000.000 140.000.000 440.000.000 400.000.000 40.000.000 1.120.000.000 1.020.000.000 100.000.000 2.000.000.000 1.820.000.000 180.000.000 1.560.000.000 1.420.000.000 140.000.000 440.000.000 400.000.000 40.000.000 67 Laba Kotor Tabel 3.4 Perhitungan Estimasi Pendapatan Mengakui Pendapatan Laba Kotor: Pekerjaan dalam Proses Biaya Kontrak Pendapatan Kontrak Mengakui Penyelesaian Kontrak: Termin Pekerjaan dalam Proses BULAN 1 BULAN 2 BULAN 3 40.000.000 400.000.000 100.000.000 1.020.000.000 40.000.000 400.000.000 440.000.000 1.120.000.000 440.000.000 2.000.000.000 2.000.000.000 Tabel 3.5 Jurnal Mengakui Pendapatan dan Penyelesaian Kontrak BULAN 1 68 BULAN 2 BULAN 3 Pendapatan Kontrak Biaya Kontrak 440.000.000 1.120.000.000 440.000.000 400.000.000 1.020.000.000 400.000.000 Laba Kotor 40.000.000 100.000.000 40.000.000 Tabel 3.6 Laporan Laba Rugi Komprehensif D. Temuan 1. Kelebihan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh penulis, ditemukan beberapa kelebihan dalam sistem penerimaan kas atas pendapatan jasa konstruksi pada PT Candi Unggul Perkasa yaitu sebagai berikut: a. Masing-masing perusahaan terutama pada perusahaan yang bergerak dalam jasa pelaksana konstruksi memiliki karakteristik bagian yang berbeda. PT Candi Unggul Perkasa membagi bagian-bagian tertentu dalam proses penerimaan kas dari pendapatan jasa konstruksi. Bagian-bagian tersebut telah mencerminkan pemisahaan fungsi yang tegas yangmana dalam proses penerimaan kas dari pendapatan jasa konstruksi tersebut harus melalui tahap yang panjang. Pemisahaan fungsi tersebut terbagi atas beberapa fungsi yang masing-masing fungsi memiliki peranan tersendiri dalam aktivitas penerimaan kas dari pendapatan jasa konstruksi seperti bagian personalia yang secara keseluruhan bertugas untuk mendapatkan proyek dan memimpin jalannya tender, bagian administrasi sebagai bagian yang 69 menyiapkan syarat-syarat yang dibutuhkan, bagian keuangan yang akan menyiapkan segala macam syarat yang dibutuhkan dalam pencairan kas beserta pencatatannya, bagian teknik yang memastikan segala macam aktivitas yang bersifat teknis berjalan lancar dan direktur sebagai otorisator terhadap proyekproyek yang layak untuk ditawar. Dengan demikian, pemisahaan tugas dan fungsi terkait pada PT Candi Unggul Perkasa sudah baik dan tidak ada yang menyalahi wewenang tugas yang telah diberikan. b. Pada proses tender perusahaan terlihat sangat berupaya penuh dalam memenangkannya. Hal ini ditinjau dari adanya kepemimpinan yang penuh yang dalam prosesnya selalu diawasi oleh satu bagian tersebut. Bagian tersebut merupakan bagian personalia yang bertanggungjawab dalam mencari proyek dan memimpin jalannya tender sehingga bagian-bagian yang ada dibawahnya dapat bekerja dengan optimal sehingga tender pun dapat dimenangkan. Bagian personalia tidak hanya bertugas sebagai pencari proyek yang potensial untuk dapat ditawar. Bagian ini juga harus memastikan apakah setiap syarat yang dibutuhkan yang telah dibuat oleh bagian administrasi, bagian teknik, dan bagian keuangan telah sesuai dengan yang diminta oleh pemberi jasa atau instansi terkait. Bagian personalia juga terus berkomunikasi dengan pimpinan perusahaan terkait kemajuan aktivitas tender hingga mendapat uang muka dari pemberi jasa sampai proyek terselesaikan dan masing-masing pihak telah memenuhi perjanjian. c. PT Candi Unggul Perkasa dalam menjalankan setiap aktivitas kegiatannya terus berusaha untuk selalu tertib sesuai aturan yang berlaku. Perusahaan ini selalu berupaya untuk dapat memenuhi syarat-syarat dan seluruh dokumen yang menjadi kewajiban perusahaan terutama dalam aktivitas penawaran. Syarat-syarat tersebut terdiri dari identitas perusahaan, legalitas perusahaan dan kewajiban perpajakan. 70 Sehingga wajar apabila PT Candi Unggul Perkasa ini kerap menjadi pemenang tender dari proyek pemerintah daerah setempat. 2. Kekurangan Apabila ditinjau secara keseluruhan dalam aktivitas perusahaan pada penerimaan kas yang berasal dari pendapatan jasa konstruksi pada PT Candi Unggul Perkasa sudah baik dan tidak bermasalah. Tetapi, ada beberapa hal yang menunjukan kelemahan yang tampak dalam sistem penerimaan kas pada pendapatan jasa konstruksi yang dilakukan PT Candi Unggul Perkasa yaitu sebagai berikut: a. Setelah perusahaan berhasil memenangkan tender dan bagian keuangan mengurus syarat-syarat pencairan uang muka, bagian keuangan akan menerima transfer dan selanjutnya akan dicatat tanpa ada pemisahaan antara bagian yang menerima dan yang mencatatat transaksi tersebut. b. Selanjutnya, bagian keuangan setelah menerima transfer dari pemberi jasa atau instansi terkait tidak memberikan bukti penerimaan kas yang diketahui oleh pemberi jasa dan penyedia jasa. c. Disamping itu, catatan akuntansi yang digunakan juga masih kurang. Perusahaan tidak memiliki bagian akuntansi yang bertugas untuk mencatat seluruh transaksi keuangan perusahaan dan mengolahnya menjadi laporan keuangan. Sehingga hal tersebut menyebabkan setiap transaksi termasuk transaksi penerimaan kas dari proyek tidak dicatat di jurnal penerimaan kas, jurnal pendapatan dan jurnal piutang. 71 72