manajemen penyiaran smart fm medan dalam menggunakan musik

advertisement
MANAJEMEN PENYIARAN SMART FM MEDAN DALAM
MENGGUNAKAN MUSIK AUDIOPHILE
Skripsi Sarjana
Dikerjakan
O
L
E
H
Nelia Sihombing
NIM : 020707025
Universitas Sumatera Utara
Fakultas Sastra
Jurusan Etnomusikologi
Medan
2007
Nelia Sihombing : Manajemen Penyiaran Smart FM Medan dalam Menggunakan Musik Audiophile, 2007
USU Repository © 2008
MANAJEMEN PENYIARAN SMART FM MEDAN DALAM
MENGGUNAKAN MUSIK AUDIOPHILE
Skripsi Sarjana
Dikerjakan
O
L
E
H
Nelia Sihombing
NIM : 020707025
Dengan Bimbingan
Pembimbing I
Pembimbing II
Drs. M. Takari, M.Hum
NIP. 131945674
Drs. Irwansyah Harahap, M.A
NIP. 132179221
Skripsi ini di ajukan kepada Panitia Ujian Fakultas Sastra
USU Medan untuk melengkapi salah satu syarat Ujian Sarjana Sastra dalam
Bidang Etnomusikologi
Universitas Sumatera Utara
Fakultas Sastra
Jurusan Etnomusikologi
Medan
2007
Nelia Sihombing : Manajemen Penyiaran Smart FM Medan dalam Menggunakan Musik Audiophile, 2007
USU Repository © 2008
Disetujui Oleh
Fakultas Sastra
Universitas Sumatera Utara
Medan
Jurusan Etnomusikologi
Ketua
(Dra. Frida Deliana, M.Si)
NIP. 131785636
Medan, ..................
Nelia Sihombing : Manajemen Penyiaran Smart FM Medan dalam Menggunakan Musik Audiophile, 2007
USU Repository © 2008
Pengesahan :
diterima Oleh
Panitia Ujian Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara
Untuk Melengkapi Salah Satu Syarat Ujian Sarjana Sastra
Dalam Bidang Etnomusikologi pada Fakultas Sastra Universiats Sumatera Utara
Medan
Pada
:
Tanggal
:
Hari
:
Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara
Dekan
(Drs. Syaifuddin, MA. Ph.D )
NIP. 132098531
Panitia Ujian
No.
Nama
Tanda Tangan
1
Dra. Frida Deliana, MSi
.............................
2.
Dra. Heristina Dewi,M. Pd
.............................
3.
Drs. Muhammad Takari, M. Hum
.............................
4.
Drs. Irwansyah, M.A
.............................
5.
Drs. Perikuten Tarigan, M.Si
.............................
Nelia Sihombing : Manajemen Penyiaran Smart FM Medan dalam Menggunakan Musik Audiophile, 2007
USU Repository © 2008
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Dunia kita saat ini sedang mengarah kepada pembentukan dunia yang
disebut
dengan
kampung
global
(global
village).
Suatu
dunia
yang
pembentukannya didukung oleh perkembangan teknologi komunikasi dan
informasi yang berjalan dengan cepat, sehingga mampu meniadakan jarak ruang
dan waktu, antara dua tempat di muka bumi, bahkan antara bumi dan ruang
angkasa. Di antara penemuan-penemuan teknologi ini adalah listrik, telefon,
telegram, kereta api, nuklir, pesawat terbang, radio, televisi, internet, pesawat
ruang angkasa dan lain-lain. Teknologi ini memudahkan manusia saling
berinteraksi, dan batas-batas wilayah kebudayaan maupun negara bangsa menjadi
begitu dekatnya. Demikian pula radio, sampai sekarang menjadi sarana
komunikasi budaya di seluruh dunia.
Media massa elektronik di Indonesia telah semakin berkembang pesat pada
beberapa tahun terakhir ini. Perkembangan sangat dapat dilihat pada tajamnya
persaingan yang terjadi di antara stasiun-stasiun televisi maupun stasiun-stasiun
radio. Dengan adanya perkembangan ini, media massa elektronik yang selain
berfungsi sebagai hiburan dan juga sebagai media penyampaian karya jurnalistik,
kini dituntut untuk semakin meningkatkan kinerja dan profesionalismenya.
Nelia Sihombing : Manajemen Penyiaran Smart FM Medan dalam Menggunakan Musik Audiophile, 2007
USU Repository © 2008
Media massa elektronik dewasa ini menjalankan fungsinya sebagai media
komunikasi massa yang bukan hanya sebagai media hiburan tetapi juga dapat
menjawab kebutuhan masyarakat akan informasi, demikian pula radio. Menurut
Onong Uchjana Efendi (1994), pada awalnya fungsinya hanya untuk memberi
hiburan, penerangan dan pendidikan kepada masyarakat. Tetapi kemudian oleh
beberapa negara besar dipergunakan untuk propaganda, yaitu usaha yang
sistematis dan dilakukan berulang-ulang untuk mempengaruhi sikap, opini dan
tingkah laku seseorang atau sejumlah orang.
Laswell dan Wright (1975:32) merumuskan bahwa fungsi media massa
dibagi menjadi empat, yaitu : (1) fungsi pengawasan lingkungan, (2) fungsi
korelasi, (3) fungsi sosialisasi, dan (4) fungsi hiburan.
Masyarakat Indonesia sendiri dewasa ini selain memanfaatkan media
massa elektronik sebagai sumber informasi juga banyak yang memanfaatkannya
sebagai media hiburan. Baik televisi maupun radio, dewasa ini gencar
menayangkan acara-acara hiburan baik berupa musik, film ataupun tarian.
Di Indonesia baik televisi maupun radio memiliki fungsi dan peranan yang
hampir sama di masyarakat antara lain untuk mendapatkan hiburan dan informasiinformasi serta merupakan media komunikasi periodik yang memiliki kemampuan
menjangkau khalayak dengan tempat yang relatif luas dalam waktu yang
bersamaan. Namun perbedaan radio dengan televisi antara lain, radio tidak dapat
menampilkan gambar (visual) seperti halnya pada televisi, karena tidak hanya
dapat mendengar suara (audio) saja. Di samping itu juga stasiun televisi di
Indonesia, siarannya bersifat profesional. Stasiun televisi di Indonesia hanya ada di
Nelia Sihombing : Manajemen Penyiaran Smart FM Medan dalam Menggunakan Musik Audiophile, 2007
USU Repository © 2008
pulau Jawa saja, khususnya ibukota Jakarta, walaupun siarannya dapat dijangkau
secara nasional. Sedangkan stasiun radio umumnya sudah menyebar secara meluas
di Indonesia. Jadi dengan demikian radio lebih dapat menjangkau masyarakat luas
daripada televisi. Radio pun menjadi lebih berbaur dengan masyarakat. Untuk itu
radio dapat memberikan informasi kepada masyarakat secara lebih luas
dibandingkan dengan televisi.
Radio sebagai media massa yang merupakan salah satu sarana yang banyak
diminati oleh masyarakat pada saat ini. Radio merupakan sarana yang paling
diunggulkan, karena bisa dinikmati di berbagai tempat serara langsung dan dapat
menjangkau semua masyarakat baik itu di ibu kota terlebih-lebih di desa, sebagai
sarana hiburan dan pencapaian informasi. Namun media ini lebih banyak
menampilkan acara-acara yang bersifat talkshow, musik dan iklan. Hal ini
disebabkan radio tidak dapat menampilkan gambar (visualisasi) sehingga acara
yang dapat dinikmati hanyalah berupa suara (audio).
Menurut Hall (dalam Hillard 1978:45), radio hanya dapat menyampaikan
suara. Salah satunya adalah suara dan kata-kata manusia. Dengan suara dan katakatanya, penyiar dapat membangun imajinasi para pendengarnya. Suara yang baik
dan mantap dengan dukungan sikap emosional, merupakan kekuatan yang
menggugah pendengar. Wynn (dalam Hillard 1979), mengemukakan bahwa radio
mengkonsumsikan bunyi-bunyian (sound), salah satunya adalah suara dan katakata manusia. Seorang responden Smart FM yang juga adalah seorang psikolog,
Jack Trout (Smart FM the essential book,2006) mengemukakan bahwa telinga
bekerja lebih cepat di bandingkan dengan mata.
Nelia Sihombing : Manajemen Penyiaran Smart FM Medan dalam Menggunakan Musik Audiophile, 2007
USU Repository © 2008
Dengan begitu, penulis dapat menyimpulkan bahwa radio ini adalah sebuah
media massa elektronik yang unik yang dapat dengan cepat diterima oleh
masyarakat antara lain karena stasiunnya yang menyebar di setiap daerahnya dan
juga kekuatan suara yang telah diatur sedemikian rupa sehingga dapat menarik
perhatian pendengar. Menyangkut hal telinga bekerja lebih cepat menyampaikan
respon ke otak di bandingkan mata, Jack Trout menguraikannya sebagai berikut
(Smart FM the essential book,2006):
Telinga bekerja lebih cepat di banding mata.
Ingatan echoic, tersimpan jauh lebih lama dibanding dengan econic.
Dua orang gadis dengan nilai kecakapan sama, mandapat apresiasi berbeda
dari para pria hanya karna berbeda nama. Penelitian yang berulang-ulang
menunjukkan hasil yang sama, bahwa “telinga lebih superior dari pada
mata”. Orang lebih banyak mengingat saat mendengar “pesan
terucap”dibanding kalau mereka “membacanya” Faktanya untuk dapat
memahami suatu “pesan terucap”,pikiran hanya membutuhkan waktu 140
millisecond, sedangkan untuk memahami “pesan tertulis” di butuhkan
waktu 180 ms. Para psikolog berkeyakinan bahwa selisih 40 ms tersebut
disebabkan pikiran terlebih dahulu harus meng-convert “data visual” ke
dalam format suara untuk dapat memahami suatu pesan tertulis.
Ketertarikan masyarakat terhadap radio pada umumnya tidak dapat
diingkari adalah karena hiburan dan musiknya. Acara yang dibuat oleh stasiun
radio bisa dikemas dalam bentuk yang berbeda-beda, namun sebahagian besar dari
semua acara tersebut adalah memperkenalkan dan mempromosilkan lagu-lagu
yang sedang top dan hits dan juga lagu-lagu baru, sedangkan siaran berita adalah
sebagian kecil dari semua penyiaran atau dapat di katakan sebagai selingan. Untuk
itu, acara siaran di radio terkadang diidentikkan dengan acara musik. Padahal
kalau kita melihat penggolongan acara siaran berdasarkan maksud dan tujuan
yang dianut oleh RRI sekarang menurut pedoman Unesco, yakni : (1) siaran
Nelia Sihombing : Manajemen Penyiaran Smart FM Medan dalam Menggunakan Musik Audiophile, 2007
USU Repository © 2008
pemberitaan dan penerangan, (2) siaran pendidikan, (3) siaran kebudayaan, (4)
siaran hiburan, (5) siaran lain-lain.
Telah menjadi standar siaran radio-radio di Indonesia. Namun begitupun radioradio yang dapat kita dengar sekarang ini umumnya lebih menonjolkan hiburan
dan musik. Dapat kita lihat keadaan tersebut adalah penyesuaian diri terhadap
minat masyarakat.
Saat ini perkembangan radio di kota Medan, semakin mendapat sambutan
yang baik dari masyarakatnya. Hal ini dapat diamati dari penelephone ataupun
masyarakat yang antusias merespon acara-acara siaran di radio baik dengan cara
on air ataupun off air. Bahkan sampai membentuk suatu Focus Group Discussion
(FGD), yaitu suatu kelompok pendengar radio tertentu yang membangun suatu
hubungan diskusi di luar dari program siaran radio. Sebagai contoh yaitu
Narwastu Fans Club (NFC),untuk FGD Narwastu FM. Eksistensi radio kini telah
mampu menyaingi media yang tingkat teknologinya masih di atas radio itu
sendiri, misalnya televisi dan VCD Player. Umumnya ketertarikan masyarakat
adalah atas informasi yang disampaikan dan tidak kalah dengan itu adalah hiburan
dan musiknya.
Beberapa jenis radio siaran memiliki kesamaan, misalnya pada radio-radio anak
muda yang selalu identik dengan gaul
1)
Walaupun jika diperhatikan satu persatu
setiap radio siaran memiliki keunikan masing-masing. Tetapi ada beberapa radio
siaran yang menampilkan dengan jelas bahwa dirinya adalah unik, yang memiliki
1)
Gaul dapat diartikan adalah sesuatu yang mudah, menarik dan menyenangkan bagi sasaran terutama anakanak dan remaja . (www.fun.easy.con/Berita_inovasi.php?param=Berita-inovasi)
Nelia Sihombing : Manajemen Penyiaran Smart FM Medan dalam Menggunakan Musik Audiophile, 2007
USU Repository © 2008
ciri khas yang umumnya berbeda dengan radio-radio siaran lain, khususnya di
kota Medan. Misalnya Lite FM yang dikenal dengan siara lagu-lagu tahun 1980
ke atas. Atau Delta FM dan Smart FM yang siarannya lebih banyak
mengutamakan informasi dan berita-berita yang disiarkan.
Smart FM adalah salah satu radio siaran yang lebih banyak mengutamakan
informasi dan berita-berita yang disiarkannya. Radio Smart FM disiarkan
disepuluh kota diseluruh Indonesia yaitu Jakarta, Manado, Makassar, Banjarmasin,
Palembang, Balikpapan, Semarang, Surabaya, Pekan Baru dan yang terakhir
adalah Medan. Untuk pertama sekali radio Smart FM disiarkan di kota Manado,
kemudian berkembang ke kota-kota lain dan saat ini berpusat di Jakarta. Radio
siaran ini juga memilki hubungan jaringan dengan BBC (British Broadcasting
Company) terutama dalam menyiarkan BBC
2)
Radio Smart FM lebih banyak memberi perhatian kepada berita-berita dari
pada hiburan ataupun musik. Bahkan menurut pandangan Smart FM sendiri, radio
ini adalah radio berita. Smart FM dalam penyiarannya mengisi sekitar 70 persen
adalah berita dan 30 persen lagi adalah lagu-lagu dan musik selingan. Beritaberita yang disiarkan di Smart FM antara lain adalah Smart Business Talk, Smart
Motivation, Smart Ethos, Smart Emotion, Power Character, Women Who Love’s
Life, Marketing in Venus, Smart Wealth, Refleksi, Smart Decision, Unstoppable,
2)
BBC adalah sebuah perusahaan radio internasional di London Inggris. BBC adalah perusahaan radio dunia,
memperkaya kehidapan dengan informasi, pendidikan dan hiburan.
(http://www. bbc.co.uk/info/purpos/what.shtml)
Nelia Sihombing : Manajemen Penyiaran Smart FM Medan dalam Menggunakan Musik Audiophile, 2007
USU Repository © 2008
Smartorial, Journal 9, BBC News, dan lain-lain. Semua itu disiarkan dengan
berpusat di Jakarta ke seluruh Indonesia.
Sangat berbeda dengan radio siaran lain yang lebih mengutamakan hiburan
sedangkan berita hanya sebagai selingan. Radio Smart FM lebih mengutamakan
siaran-siaran beritanya,sedangkan musik serta lagu hanya sebagai selingan. Tidak
ada satupun siaran di Smart FM yang khusus menyajikan lagu dan musik saja
seperti program request. Namun begitu, menurut Smart FM sendiri itu adalah
indentitasnya, yang membuatnya berbeda bahkan dengan radio-radio berita lain.
Di Smart FM kebanyakan program berita yang sudah pernah disiarkan
kemudian disiarkan kembali bahkan ada yang berulang-ulang disiarkan selama
seminggu, misalnya Smart Motivation. Menurut Effendy (1983:19) salah satu
kelemahan radio adalah pesan yang disampaikan kepada khalayak hanya sekilas
begitu saja, begitu terdengar begitu hilang. Pendengar yang tidak mengerti atau
ingin memperoleh penjelasan lebih jelas, tidak mungkin meminta kepada penyiar
untuk mengulangi lagi. Hal tersebutlah yang diperhatikan oleh Smart FM sebagai
radio berita, dengan mengulang beberapa programnya yang sudah pernah
disiarkan sebagai servis kepada pendengarnya.
Radio ini berpusat di Jakarta sehingga sebagian siarannya ditentukan di
Jakarta. Hanya beberapa saja yang di tentukan oleh kota-kota yang menyiarkan
Smart FM ini. Misalnya Program Jurnal Daerah seperti Jurnal Medan dan
pemutaran lagu-lagunya ditentukan di kota masing-masing. Itu sebabnya Smart
FM tidak memiliki pembawa acara, tetapi hanya pembaca berita yang disebut
News Readers atau Newscasters. Menurut Boyd (1990) cara yang dikembangkan
Nelia Sihombing : Manajemen Penyiaran Smart FM Medan dalam Menggunakan Musik Audiophile, 2007
USU Repository © 2008
di Inggris (BBC) adalah penyaji berita yang disebut News Readers atau
Newscarter, yang bersifat formal dan serius.
Sehubungan dengan Visinya Smart FM menguraikan (www.smartfm.com.2006):
Tantangan globalisasi dan perdagangan bebas menuntut kemampuan dan
ketangguhan suatu bangsa dalam berkompetisi dengan bangsa-bangsa lain
di dunia. Dan komponen yang paling menentukan adalah ketangguhan
Sumber Daya Manusia. Kami menyadari bahwa radio befungsi sebagai
faktor penggerak bagi pertumbuhan budaya, sosial dan ekonomi suatu
bangsa. Karenanya Smart FM dibarisan terdepan akan terus menerus
mempelopori percepatan kemajuan dan peningkatan profesionalisme SDM
sebagai upaya meningkatkan daya saing bangsa dalam memasuki pasar
bebas.
Dengan visi tersebut Smart FM dengan giat meningkatkan kualitas
programnya. Setiap program di Smart FM turut mendukung tercapainya visi
tersebut. Sekalipun musik memiliki persenan yang kecil dalam penyiarannya,
tetapi Smart FM meletakkan perhatian yang cukup khusus dan serius terhadap hal
tersebut.
Menurut Effendy (1978:19) “..musik memegang peranan yang sangat
penting. Siapa orangnya yang tidak tertarik oleh musik? Di antaranya acara-acara
musik yang memukau itulah pesan-pesan disampaikan kepada para pendengar”.
Karena itu Smart FM dalam menyajikan musiknya sebagai selingan berita dengan
sangat selektif. Sekitar 70 persen
dari semua lagu-lagunya adalah lagu-lagu
Audiophile, sedangkan 30 persennya adalah lagu-lagu pilihan diantaranya lagu
Jazz yang berbahasa Mandarin atau lagu-lagu yang berbahasa Indonesia.
Audiophile adalah sebuah Recording Company di Amerika yang khusus
mengaransemen ulang lagu-lagu yang sudah pernah hits menjadi cenderung
bergaya Jazz dan juga folk song Amerika lainnya. Menurut SmartFM sendiri lagu-
Nelia Sihombing : Manajemen Penyiaran Smart FM Medan dalam Menggunakan Musik Audiophile, 2007
USU Repository © 2008
lagu yang di produksi dan di lisensi oleh Audiophile bagi Smart FM yang
kemudian oleh Smart FM sendiri disebut sebagai musik ataupun lagu-lagu
Audiophile tersebut bukanlah musik yang dapat dinikmati selintas lalu begitu saja
atau dapat dinikmati oleh semua kalangan. Lagu-lagu Audiophile di dominasi oleh
lagu-lagu Jazz walaupun terdapat juga di antaranya klasik, country, akustik dan
lain-lain. Smart FM mengakui bahwa lagu-lagu Audiophile adalah musik yang
telah menjadi identitas bagi Smart FM. Hal tersebut dikarenakan Smart FM
secara resmi telah membeli
hak siarnya dari Amerika, untuk menyiarkan
kumpulan lagu-lagu Audiophile di radio.
Lisensi lagu-lagu Audiophile yang dimiliki Smart FM untuk disiarkan
adalah sekitar 1500 lagu. Untuk daerah Manado, lagu-lagu yang mendominasi
disiarkan adalah lagu-lagu country. Sedangkan di wilayah Medan yang
mendominasi adalah lagu-lagu Jazz.
Smart FM Medan yang kantornya terletak di Kampus Mikroskil Gedung C Lantai
6, Jl. Thamrin No.112 Medan memiliki Frekuensi 101,8 MHz gelombang
Frequency Modulation (FM) 3)
Smart FM Medan mulai aktif beroperasi pada tanggal 27 April 2006. Di
Medan juga seperti di kota-kota lain, dalam kerja timnya memiliki tiga pimpinan
yaitu Head of Business, Head of Product & Head of Office. Yang berkaitan
3)
Antena pemberi mengubah gelombang radio menjadi variasi tegangan yang di berikan pada pesawat
penerima (sinyal antena). Informasi suara dimodulasikan pada gelombang pembawa oleh : (1) variasi
amplitudo dari gelombang pembawa dalam irama suara yaitu AM ( Modulasi Amplitudo) dengan
tanggapan frekuensi 50 - 7.500 Hz. (2) variasi frekuensi dari gelombang pembawa dalam irama suara
yaitu FM (Modulasi Frekuensi) dengan tanggapan frekuensi 30 - 15.000 Hz.
( Daryanto, Pengetahuan Praktis Tehnik Radio, penerbit PT. Bumi Aksara, Jakarta, 2001)
Nelia Sihombing : Manajemen Penyiaran Smart FM Medan dalam Menggunakan Musik Audiophile, 2007
USU Repository © 2008
dengan penyiaran musik serta manajemennya adalah Head of Product, karena
musik juga adalah bagian dari produk setiap radio termasuk Smart FM.
Siaran yang ditentukan oleh Smart FM Medan sendiri adalah Journal
Medan, Talk Show, iklan dan pemilihan lagu-lagu yang disiarkan tiap-tiap hari,
selebihnya ditentukan oleh pusat Jakarta. Smart FM Medan telah mengadakan
survei dan menyimpulkan bahwa dari sekian jenis aliran lagu-lagu Audiophile,
masyarakat Medan lebih dekat dengan aliran Jazz. Karena itu di Medan Smart FM
lebih di dominasi oleh lagu-lagu Jazz, walaupun dengan persentase yang kecil
juga diputar lagu-lagu yang beraliran lain misalnya pop, klasik dan lain-lain.
Dengan program acara serta lagu-lagu yang disiarkan Smart FM, dapat dilihat
bahwa Smart FM ingin menuju suatu pangsa pasar tertentu. Dengan lagu-lagu
yang belum tentu dapat
dinikmati begitu saja oleh semua kalangan, dapat disimpulkan bahwa Smart FM
memiliki suatu tujuan tertentu dalam penyiaran lagu-lagunya yang tentunya itu
juga turut mendukung visi Smart FM sendiri yaitu membangun profesionalisme
SDM dalam memasuki pasar bebas dengan terlebih dahulu menarik kaum
intelektual muda di Medan.
Kehadiran Smart FM di Medan dengan lagu-lagu Audiophilenya, memberi
warna baru yang jelas berbeda dari yang telah ada selama ini. Smart FM
menganggap keunikan musik selingan adalah identitasnya. Penulis melihat
perbedaan dalam penyiarannya, yaitu musik sebagai selingan. Keadaan Smart FM
dalam mengkhususkan musiknya dan menjamin bahwa hanya radio inilah yang
secara khusus memiliki hak siar dalam menyiarkan lagu-lagu Audiophile serta
Nelia Sihombing : Manajemen Penyiaran Smart FM Medan dalam Menggunakan Musik Audiophile, 2007
USU Repository © 2008
profesionalisme manajemennya yang sangat mendukung tercapainya visi
perusahaan ini, membuat penulis tertarik membahas Manajemen Penyiaran Smart
FM dalam memanage lagu-lagu yang disiarkan di Smart FM yang
membedakannya dengan radio-radio lain. Maka penulis mengangkat judul :
“Manajemen Penyiaran Smart FM Medan
dalam Menggunakan Musik
Audiophile”.
1.2 Pokok Permasalahan
Dari uraian diatas maka penulis akan membuat batasan masalah dengan
tujuan menghindari terjadinya kesimpangsiuran di dalam pembahasan nantinya.
Selain itu juga agar lebih mendapat kejelasan yang akurat tentang pokok
permasalahan.
Adapun pokok permasalahannya adalah : bagaimana profesionalisme
manajemen Smart FM khususnya manajemen penyiaran dalam memanage lagulagu produksi Audiophile record yang akan disiarkan sebagai selingan sehingga
dapat dibuktikan bahwa musik juga adalah faktor pendukung tercapainya visi
Smart FM dan tetap menjadi identitas bagi Smart FM di Medan.
1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian
Setiap penelitian yang dilakukan mempunyai tujuan yang harus dicapai
pada akhirnya, sesuai dengan apa yang dikatakan oleh Mantle Hood tentang
etnomusikologi dan Willi Apel
(1969 : 298) yang menyatakan bahwa
Nelia Sihombing : Manajemen Penyiaran Smart FM Medan dalam Menggunakan Musik Audiophile, 2007
USU Repository © 2008
etnomusikologi adalah suatu metode untuk mempelajari musik apapun, tidak
hanya dari segi musiknya, tetapi juga melihat hubungan dengan konteks
budayanya, konteks budaya juga hubungannya dengan masyarakat dan
perkembangannya. Berdasarkan pendapat tersebut penulis membuat tujuan
penelitian ini yaitu :
1. Untuk mengetahui bagaimana Smart FM melalui musik-musik yang
disiarkan
dapat
mendukung
pembangunan
profesionalisme
SDM
masyarakat di Medan
2. Untuk mengetahui perkembangan musik Audiophile di Medan
3. Untuk menambah wawasan tentang manajemen penyiaran dan dapat
dijadikan sebagai data dalam penulisan objek ini selanjutnya.
1.4 Konsep dan Teori
1.4.1 Konsep
Menurut Mely G. Tan (1990 : 21 ), konsep merupakan defenisi dari apa
yang akan kita amati, konsep menentukan variabel-variabel mana yang kita ingin
menentukan hubungan empirisnya. Untuk itu penulis memberikan konsep dari
beberapa kota yang ada didalam tulisan ini.
Dalam kamus lengkap Bahasa Indonesia (Hoetomo,2005) mengartikan
Manajemen adalah proses penggunaan sumber secara efektif untuk mencapai
sasaran.
Nelia Sihombing : Manajemen Penyiaran Smart FM Medan dalam Menggunakan Musik Audiophile, 2007
USU Repository © 2008
Menurut J.B.Wahyudi (1994:39), manajemen penyiaran adalah manajemen yang
diterapkan dalam organisasi penyiaran, yaitu organisasi yang mengelola siaran,
yang juga berarti sebagai “motor penggerak” organisasi penyiaran dalam usaha
pencapaian tujuan bersama melalui penyelenggaraan siaran.
Menurut
A.F.Stoner,
manajemen
adalah
proses
perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan usaha-usaha para anggota
organisasi dan penggunaan sumber daya organisasi lainnya agar mencapai tujuan
organisasi yang telah di tetapkan. 4)
Karena
perusahaan
radio
Smart
FM
juga
adalah
suatu
bentuk
organisasi,maka penulis perlu memaparkan suatu defenisi organisasi. Organisasi
berasal dari kata “organism”, yaitu suatu susunan dengan bagian-bagian terpadu,
sehingga hubungan mereka dipengaruhi oleh hubungan secara keseluruhan.
Dengan demikian, organisasi terdiri atas dua bagian, yaitu bagian dan hubungan. 5)
Menurut
Talcott
Parsons
(1960),
organisasi
adalah
unit
sosial
(atau
pengelompokan manusia) yang sengaja di bentuk dan di bentuk kembali dengan
penuh pertimbangan dalam rangka mencapai tujuan-tujuan tertentu 6)
Sedangkan pengorganisasian (organizing) merupakan proses penyusunan struktur
organisasi yang sesuai dengan tujuan organisasi, sumber daya - sumber daya yang
dimilikinya, dan lingkungan yang melingkupinya. 7)
5)
6)
Geoge R. Terry, The Social Psychology of organization, 2nd. ed., John Wiley and sons, New York, 1978.
Talcott Parsons, Structure and Process in Modern Society (Glencoe, III : The Free press, 1960), hal 17
Nelia Sihombing : Manajemen Penyiaran Smart FM Medan dalam Menggunakan Musik Audiophile, 2007
USU Repository © 2008
Penyiaran berasal dari kata siar yang berarti memberitahukan kepada
semua dengan perantaraan radio, televisi, surat kabar, selebaran, pengumuman dan
sebagainya. Menurut J.B.Wahyudi (1994), siaran adalah rangkaian mata acara
dalam bentuk suara dan atau gambar yang dapat di terima oleh khalayak dengan
pesawat penerima radio atau televisi, dengan atau tanpa alat bantu, melalui
pemancar gelombang elektromagnetik, kabel, serat optik atau media lainnya.
Sedangkan
penyiaran adalah kegiatan penyelenggaraan siaran radio maupun
televisi, yang diselenggarakan oleh organisasi penyiaran radio atau televisi.
Radio adalah siaran pengiriman suatu atau suara melalui udara, tetapi
menurut Gouzali Saydan dalam kamus istilah Telekomonikasi mengatakan radio
adalah suatu alat kominikasi yang dipancarkan melalui udara yang dapat
mentransfer gelombang Elektromaknetik dengan frekuensi 3 KHz sampi dengan
300 KHz, beliau juga mengatakan bahwa radio merupakan seperangkat
elektromagnetik untuk penyaluran informasi tanpa saluran kawat.
Smart FM adalah sebuah perusahaan radio yang penyiarannya tersebar di
sepuluh kota besar di seluruh Indonesia yaitu Jakarta, Manado, Makasar,
Banjarmasin, Palembang, Balikpapan, Semarang, Surabaya, Pekanbaru dan
Medan. Sebagai pusat penyiarannya adalah Jakarta. Smart FM Medan memiliki
frekuensi 101,8 MHz dengan gelombang FM (Frequency Modulation). Smart FM
Medan beroprasi di kantor yang terletak di Kampus Mikroskill Gedung C Lantai 6,
Jl. Thamrin No.112 Medan.
7)
T. Hani Handoko, MANAJEMEN edisi II, ( BPFE-Yogyakarta, 1984), hal 167.
Nelia Sihombing : Manajemen Penyiaran Smart FM Medan dalam Menggunakan Musik Audiophile, 2007
USU Repository © 2008
Smart FM sendiri menyimpulkan arti Smart ke dalam suatu pernyataan yang kerap
kali menjadi jinggel di radio Smart FM yaitu, They call it news, knowledge,
business information, but we call it SMART!
Motto Radio Smart FM adalah THE SPIRIT OF INDONESIA.
Audiophile mengandung kata ‘Audio’ yang berarti bersifat dapat didengar.
Tetapi Audiophile yang dimaksudkan disini adalah sebuah Recording Company di
Amerika yang mengaransemen ulang lagu-lagu yang pernah hits menjadi musik
yang bergaya Jazz dan juga mengaransemennya menjadi lagu-lagu bergaya folk
song Amerika lainnya seperti country, blues dan juga akustik. Audiophile record
juga saat ini memunculkan lagu-lagu aransemen baru dengan penyanyi-penyanyi
barunya. Seperti Alison Krauss, Laura Fygi, Allan Taylor dan banyak penyanyi
lainnya yang kebanyakan terikat kontrak dengan Audiophile yang hanya
menyanyikan lagu-lagu produksi Audiophile Record saja.
Penulis dalam hal ini akan membahas lagu-lagu yang di produksi oleh Audiophile
Recording Company, yang di lisensi kepada perusahaan radio Smart FM
Indonesia. Lagu - lagu yang di produksi oleh Audiophile Recording yang dimiliki
oleh radio Smart FM saat ini adalah berkisar 1500 lagu dan Smart FM sendiri
menyebutnya sebagai musik Audiophile atau lagu Audiophile.
Pada BAB berikutnya akan di jelaskan tentang penggunaan dan fungsi,
dalam hal ini adalah penggunaan dan fungsi musik Audiophile.
Seperti di jelaskan oleh Merriam (1964), membedakan pengertian penggunaan dan
fungsi adalah penting.
Nelia Sihombing : Manajemen Penyiaran Smart FM Medan dalam Menggunakan Musik Audiophile, 2007
USU Repository © 2008
Seperti dalam hal ini yang di bahas adalah musik, dijelaskan bahwa penggunaan
menunjukkan situasi musik yang di pakai dalam kegiatan manusia.
Sedangkan fungsi berkaitan dengan alasan mengapa si pemakai melakukan
ataupun mengalami musik tersebut serta tujuan-tujuan yang lebih jauh.
1.4.2 Teori
Teori dapat digunakan sebagai landasan kerangka untuk berfikir dalam
pembahasan. Untuk itu penulis menggunakan beberapa teori untuk membahas
pokok permasalahan yang ada dan menjawab permasalahan itu.
Lagu-lagu di dalam radio siaran ini, mempunyai kaitan dengan fungsi dan
penggunaan, dikatakan Merriam dalam bukunya The Antropology of Music (1964 :
215) bahwa penggunaan berkaitan dengan situasi dan bagaiman musik dipakai
dalam kegiatan manusia. Sedangkan fungsi dikatakannya berkaitan dengan alasan
yang menyebabkan musik dipakai dan tujuan yang lebih luas yang dipenuhi oleh
musik itu. Selanjutnya Meriam mengemukakan dalam bukunya bahwa ada sepuluh
fungsi musik yaitu : (1) fungsi pengungkapan emosional. (2) fungsi penghayatan
estetika, (3) fungsi hiburan, (4) fungsi komunikasi, (5) fungsi pelambangan, (6)
fungsi reaksi jasmani, (7) fungsi Norma-norma sosial, (8) fungsi pengesahan
lemabaga-lembaga sosial, (9) fungsi kesinambungan kebudayaan, dan (10) fungsi
pengintegrasian masyarakat.
Karena dalam tulisan ini penulis mengambil musik sebagai pokok
pembahasan yaitu musik Audiophile, maka penulis memilih teori ini sebagai salah
Nelia Sihombing : Manajemen Penyiaran Smart FM Medan dalam Menggunakan Musik Audiophile, 2007
USU Repository © 2008
satu acuan dari pembahasan berikutnya. Dari kesepuluh fungsi di atas, penulis
lebih cenderung kepada fungsi hiburan, fungsi komunikasi, fungsi penghayatan
estetika, dan fungsi pengintegrasian masyarakat.
Radio Smart FM adalah sebuah perusahaan radio yang berbentuk
organisasi modern, karena dapat diamati bahwa dalam perusahaan ini terdapat timtim kerja yang bekerjasama untuk mencapai satu tujuan. Karena itu penulis
memakai teori manajemen organisasi untuk mendukung tulisan ini. Adapun teori
ini membahas tentang sistem kerja dalam suatu organisasi, yang juga turut
mendukung sistem manajemen produksinya, yaitu:
Teori organisasi oleh Luther Gullick dan L. Urwick (1937), dalam suatu
organisasi bahwa semakin banyak suatu pekerjaan tertentu dapat dipecahkan
menjadi beberapa bagian komponen yang paling sederhana maka pekerjaan akan
lebih
banyak
memiliki
spesialisasi
sehingga
semakin
terampil
dalam
melaksanakan bagian pekerjaannya. Semakin terampil seorang pekerja dalam
menyelesaikan pekerjaannya, akan semakin efisien pula seluruh sistem produksi.
Penulis memakai teori komunikasi untuk mendukung alasan mengapa
Smart FM menggunakan musik sebagai salah satu komponen penting dari
kegiatannya dalam menarik minat masyarakat untuk mencapai suatu visi dan
mengapa musik yang digunakan sebagai salah satu identitas bagi Smart FM.
Karena radio adalah bagian dari bidang komunikasi, dan karena musik merupakan
Nelia Sihombing : Manajemen Penyiaran Smart FM Medan dalam Menggunakan Musik Audiophile, 2007
USU Repository © 2008
salah satu prosedur dalam sebuah radio siaran, maka penulis memakai teori
sebagai berikut :
Shannon dan Weaver (1949), mendefinisikan komunikasi sebagai sebuah
sistem yang mencakup semua prosedur melalui mana fikiran seseorang dapat
mempengaruhi orang lain.
Keadaan bahwa musik yang merupakan salah satu komponen penting
dalam kegiatan komunikasi oleh radio Smart FM. Bagaimana musik tersebut di
gunakan oleh Smart FM sebagai alat penyampaian maksud kepada masyarakat.
Untuk mendukung alasan tersebut maka penulis menggunakan teori sebagai
berikut :
Dance (1967), menganggap komunikasi sebagai pengungkapan respon
melalui simbol-simbol verbal, dimana simbol-simbol verbal tersebut bertindak
sebagai perangsang (stimuli) bagi respon yang terungkapkan tersebut.
Dalam mendukung penelitian yang di lakukan oleh penulis terhadap
susunan program acara di radio Smart FM. Serta mengetahui persentase setiap
pokok-pokok acara, untuk mengamati lebih jauh bagaimana pendekataan
pelaksanaan progam di radio Smart FM dalam pelaksanaannya sesuai dengan
prisip-prinsip yang ada di radio Smart FM. Maka penulis menggunakan teori
Manajemen pengawasan yang di kemukakan oleh :
Donelly dan Gibson (1975), sasaran pengawasan tidak saja pada proses
operasi akan tetapi meliputi tiga tahapan pendekatan pelaksanaan program, yaitu
Nelia Sihombing : Manajemen Penyiaran Smart FM Medan dalam Menggunakan Musik Audiophile, 2007
USU Repository © 2008
perencanaan, pelaksaan dan hasil pekerjaan. Langkah pengujian dilakukan untuk
mengetahui apakah segala sesuatu berlangsung sesuai rencana yang telah
diberikan, dan dengan prinsip-prinsip yang telah di gariskan.
1.5 Metode Penelitian
Dalam melakukan penelitian terhadap kasus musik dan manajemen
penyiarannya, penulis memilih metode dengan pendekatan kualitatif, yaitu suatu
penelitian yang memaparkan atau menggambarkan dengan kata-kata secara detail
perolehan sumber data dari ungkapan, catatan, atau tingkah laku masyarakat yang
diteliti.
Pendekatan kualitatif memusatkan perhatian pada prinsip-prinsip umum
yang mendekati perwujudan suatu gejala-gejala yang ada dalam kehidupan
manusia atas pola-pola (Bogdan:4-5). Suatu penelitian dengan pendekatan
kualitatif memungkinkan kita memahami masyarakat secara personal atau
memandang mereka secara umum, mereka sendiri mengungkapkan secara alami.
Kerja yang esensial untuk melakukan aktivitas penelitian dalam disiplin
Etnomusikologi yaitu kerja lapangan (Field Work) dan kerja laboratorum (Desk
Work), Nettle (1964 : 62-64) kerja lapangan meliputi pemilihan informasi
pendekatan dan pengambilan data, pengumpulan data, latar belakang pelaku sosial
ataupun mempelajari seluruh perilaku yang berkaitan dengan pemakaian musik.
Kerja laboratorium meliputi pengolahan data yang didapat, namun sebelumnya
penulis melakukan studi kepustakaan yang membantu penulis memperoleh data
sebelum terjun ke lapangan.
Nelia Sihombing : Manajemen Penyiaran Smart FM Medan dalam Menggunakan Musik Audiophile, 2007
USU Repository © 2008
1.5.1
Studi Kepustakaan
Untuk mencari tulisan-tulisan pendukung, teori dan konsep yang
berhubungan dengan tulisan ini, yang dapat dijadikan sebagai landasan dalam
penelitian ini, penulis lebih dahulu melakukan studi kepustakaan. Untuk
menemukan literatur atau sumber bacaan guna melengkapi dari apa-apa yang
dibutuhkan dalam melakukan penelitian lapangan ini, sumber bacaan atau literatur
itu dapat berasal dari peneliti luar (orang asing), maupun peneliti dari Indonesia
sendiri. Sumber bacaan yang menjadi tulisan pendukung dalam penelitian penulis
yaitu berupa buku-buku bacaan katalog asensial dan internet.
Diantara sumber-sumber bacaan yang menjadi acuan penulis adalah tulisan
J.B. Wahyudi dalam bukunya berjudul Dasar-dasar jurnalistik radio dan televisi,
Dasar-Dasar Manajemen Penyiaran, Radio Siaran teori dan praktek. Diantara
teori-teori pendukung diatas, masih ada lagi teori yang penulis sertakan dalam
tulisan ini.
1.5.2
Kerja Lapangan
Dalam kerja lapangan penulis membaginya menjadi dua tahap yaitu :
wawancara dan observasi. Wawancara adalah penulis mengajukan beberapa
pertanyaan kepada informan yang berhubungan dengan objek penelitian. Penulis
terlebih dahulu menbuat pertanyaan-pertanyaan yang perlu untuk ditanyakan, dan
kemudian menyambungkannya dengan pertanyaan-pertanyaan yang muncul dari
jawaban-jawaban yang diberikan oleh informan tadi. Penulis tidak membatasi
Nelia Sihombing : Manajemen Penyiaran Smart FM Medan dalam Menggunakan Musik Audiophile, 2007
USU Repository © 2008
pertanyaan- petanyaan hanya pada daftar dan tidak hanya berfokus pada satu orang
informan saja.
Data-data yang diperlukan dari lapangan ditulis dalam buku yang memuat
tentang pertanyaan-pertanyaan yang telah dibuat pada saat wawancara, jawaban
dan informasi ditulis sesuai dengan urutan pertanyaan yang ditanyakan penulis.
1.5.2.1 Wawancara
Wawancara (interview) menurut Soeharto (1995:67) adalah teknik
pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mengajukan pertanyaan secara
langsung oleh pewawancara (pengumpul data) kepada responden (informan) dan
jawaban-jawaban responden akan dicatat atau direkam dengan alat perekam (tape
recorder). Wawancara adalah satu-satunya teknik yang digunakan untuk
memperoleh data tentang kejadian yang tidak dapat diamati sendiri secara
langsung.
Tehnik wawancara yang dilakukan penulis adalah wawancara berfokus
(Focused Interview) dan wawancara bebas (Free Interview). Sebelum melakukan
wawancara penulis terlebih dahulu menentukan pada siapa wawancara dilakukan,
kemudian melakukan wawancara yang hasilnya ditulis dalam catatan lapangan.
Pada wawancara berfokus pertanyaan berpusat pada pokok permasalahan. Pada
wawancara bebas pertanyaan tidak berpusat pada permasalahan tetapi beralih pada
permasalahan yang lain untuk memperoleh data yang beraneka ragam.
Nelia Sihombing : Manajemen Penyiaran Smart FM Medan dalam Menggunakan Musik Audiophile, 2007
USU Repository © 2008
Dalam penelitian, penulis menentukan Bapak Yudhie Supryanto sebagai
informan kunci karena beliau adalah salah satu Leader yaitu Head of Product di
radio Smart FM Medan. Dimana bagian inilah yang berhubungan secara langsung
dengan masalah yang sedang diteliti oleh penulis. Selain informan kunci penulis
juga melakukan wawancara dengan team kerja Smart FM dan juga para pendengar
Smart FM.
1.5.2.2 Observasi
Observasi atau pengamatan dapat berarti kegiatan untuk melakukan
pengukuran dengan menggunakan indera penglihatan yang juga berarti tidak
mengajukan
pertanyaan-pertanyaan
(Soeharto1995:69).
Untuk
melakukan
pendekatan kualitatif dapat menggunakan metode pengamatan terlibat atau
observasi partisivasi (Bogdan1975:8). Pengamatan terlibat dipakai untuk
menunjukan penelitian yang berisikan adanya interaksi sosial secara terus menerus
antara peneliti dengan masyarakat yang diteliti.
Dengan kata lain penulis harus dilakukan dengan tingkah laku masyarakat
yang diteliti. Penulis terlibat sampai tingkat keterbukaan dalam kebudayaan
dengan orang-orang yang diteliti, sehingga memahami dari sudut pandangan
mereka sendiri.
Menurut Suparlan (1987:43-45), peneliti yang menggunakan hal-hal
sebagai metode pengamatan hendaknya memperhatikan hal-hal sebagai berikut :
Nelia Sihombing : Manajemen Penyiaran Smart FM Medan dalam Menggunakan Musik Audiophile, 2007
USU Repository © 2008
(1) ruang lingkup, (2) pelaku, (3) kegiatan, (4) benda-benda atau alat-alat, (5)
waktu, (6) peristiwa, (7) tujuan.
1.5.3
Kerja Laboratorium
Dalam kerja aboratorium, semua data yang diperoleh dari peneliti lapangan
dan studi kepustakaan akan di analisa selanjutnya akan dilakukan penyelesaian
agar sesuai dengan pembahasan sehingga menghasilkan suatu tulisan yang baik.
Dalam melakukan penelitian, ketika penulis terbentur pada masalah masih
kekurangan data-data, maka untuk megatasi hal tersebut penulis mengadakan
evaluasi ulang untuk memperoleh data yang lebih akurat.
Setelah semua data dikumpulkan, dan diklasifikasikan kemudian data-data
tersebut dimodifikasikan dan diformulafikasikan sedemikian rupa agar data-data
yang akan digunakan nanti tidak rancu untuk menghindari tumpang tindih, yang
menimbulkan kesimpangsiuran. Semua ini dilakukan untuk mempermudah
pembaca dalam memahami dan mengerti tulisan ini, sehingga dapat menghasilkan
satu tulisan yang baik.
Nelia Sihombing : Manajemen Penyiaran Smart FM Medan dalam Menggunakan Musik Audiophile, 2007
USU Repository © 2008
BAB II
SEJARAH DAN STRUKTUR RADIO SMART FM
2.1.
Sejarah Singkat Radio Smart FM
Smart FM adalah sebuah radio siaran yang ada di Indonesia
yang
penyiaranya hingga saat tulisan ini dibuat adalah tersebar diseluruh kota besar di
indonesia yaitu Jakarta, Manado, Makasar, Banjarmasin, Palembang, Balikpapan,
Semarang, Surabaya, Pekan Baru dan Medan
Smart FM pertama sekali disiarkan di Manado pada tanggal 20 Mei 1996.
Smart FM kian giat meningkat kualitas program-programnya dan memiliki visi
yang dapat dilihat dari program-programnya yang selalu membuatnya berbeda
dengan radio siaran yang lain. Itu lah juga yang membuat Smart FM memiliki
existensi dan bahkan sampai merambahkan penyiarannya ke kota – kota besar
diseluruh indonesia.
Menurut Smith (1983), sebuah program yang baik mempunyai kualitas yang
membuatnya berbeda dari program lainya.
Sebuah motto yang dianut oleh Smart FM yang juga membawa perbedaan
dari radio-radio siaran lainya karena memaparkan suatu identitas bagi Smart FM
yaitu sebagai radio berita yang berbunyi “ They Call it News, Knowledge, Bussinis
Information,Wisdom and Inspiration, but we call it SMART ! “
Karena pesatnya perkembangan dan sebagai ibu kota
negara yang
merupakan pusat dari segala informasi ditanah air, kota Jakarta kemudian menjadi
pusat penyiaran radio Smart FM dan sebagai pusat
segala kegiatan yang
Nelia Sihombing : Manajemen Penyiaran Smart FM Medan dalam Menggunakan Musik Audiophile, 2007
USU Repository © 2008
menyangkut
operasional walaupun pada prinsipnya daerah mempunyai
kekuasaan penuh dalam menyajikan materi acara.
2.1.2. SMART FM Medan
Radio Smart FM secara resmi beroperasi di medan pada tanggal 27 April
2006 Smart FM membuka kantornya sebagai pusat segala kegiatan Smart FM
Medan yaitu di Gedung Kampus Mikroskill, Jl. Thamrin N0. 112 Kampus C
Lantai IV, dengan gelombang 101,8 FM ( Frekuensi Modulasi )
Smart FM Medan beroperasi dibawah naungan PT. Radio Media Indah
Suara Handalan. Radio ini juga mempunyai struktur organisasi guna mendukung
kinerja perusahaan agar dapat berjalan dengan sebaik-baiknya. Smart FM Medan
menjalankan keorganisasianya dengan 3 orang leader
yang masing-masing
mempunyai tugas dan fungsi yang berbeda-beda tetapi tetap satu kesatuan yaitu
Head of Busines, Head of Office, Head of Product.
2.1.3. Visi
Visi radio Smart FM Indonesia (www.smartfm.com, 2006) :
Tantangan globalisasi dan perdagangan bebas menuntut kemampuan dan
ketangguhan suatu bangsa dalam berkompetisi dengan bangsa-bangsa lain
di dunia. Dan komponen – komponen yang paling menentukan adalah
ketangguhan Sumber Daya Manusia. Kami menyadari bahwa radio
berfungsi sebagai faktor penggerak bagi pertumbuhan budaya, sosial dan
ekonomi suatu bangsa. Karenanya Smart FM di barisan terdepan akan
terus menerus mempelopori percepatan kemajuan dan peningkatan
profesionalisme SDM sebagai upaya peningkatan daya saing bangsa dalam
memasuki pasar bebas.
Nelia Sihombing : Manajemen Penyiaran Smart FM Medan dalam Menggunakan Musik Audiophile, 2007
USU Repository © 2008
2.2.
Proses dan program acara
Pada pembahasan di bawah ini penulis akan melampirkan hal-hal yang
menyangkut penyiaran yaitu mulai dari program radio, acara siaran, serta program
siaran.
Dimana semua proses penyiaran akan diaturkan oleh Smart FM Medan
sendiri walaupun banyak acara-acara pokok dari program siaran penyiarannya
langsung dari pusat Jakarta.
Smart FM menganut sistem BBC (British Broadcasting Company) dalam
konsep penyiaranya yaitu radio siaran ini tidak menggunakan penyiar atau
pembawa acara dalam semua proses penyiaran tetapi ada yang disebut pembaca
berita yaitu News Reader atau News Caster. Menurut Boyd (1990), cara yang di
kembangkan di inggris ( BBC ) adalah penyaji berita yang disebut News Reader
atau News Caster, yang bersifat formal dan serius.
2.3.
Teknik
1. Frekuensi : 101,8 Mhz
2. Modulasi : FM Sterio
3. Jangkauan : Medan, Belawan, Lubuk Pakam, Perbaungan, Pangkalan
Brandan, Tanjung Morawa, Berastagi
Nelia Sihombing : Manajemen Penyiaran Smart FM Medan dalam Menggunakan Musik Audiophile, 2007
USU Repository © 2008
4. Converages areas / Kota yang terkait : Jakarta, Manado, Makasar,
Banjarmasin, Palembang, Balikpapan, Semarang, Surabaya, Pekan
Baru, Medan.
5. Ukuran Studio : 4 x 3 M ( Ruangan Talk Show ) dan sebuah ruang
operator
6. Audio System : Sistem siaran komputerisasi
7. Sistem Pembawa acara : Sistem BBC ( News Caster dan pemandu
talk show )
8. Jam siaran : On air 05. 00 Wib – Off air 24.00 Wib
2.4.
Progam Radio
Jadi Smart FM adalah radio dengan karakteristik pendengar yang aktif dan
penuh perhatian sehingga menjamin pesan yang disampaikan
di dengar dan
dilaksanakan. Smart FM juga merupakan radio yang mampu memberikan
keuntungan kepada para mitranya dari asosiasi yang berhasil dibangun Smart
FM dengan para pakar, birokrat, pebisnis dan masyarakat dimana Smart FM
berada.
Sasaran pendengar dari Smart FM merupakan dari kalangan usia 24 – 45
tahun dengan tingkat sosial ekonomi menengah ke atas seperti kalangan
Nelia Sihombing : Manajemen Penyiaran Smart FM Medan dalam Menggunakan Musik Audiophile, 2007
USU Repository © 2008
profesional, pebisnis, pengusaha, karyawan dan sebagian dari kalangan
mahasiswa.
Karena semangat serta keteguhannya dalam membangun manusia Indonesia baik
dari segi pengetahuan, pendidikan maupun perekonomian maka motto dari Smart
FM berbunyi “ The Spirit of Indonesia”, yaitu semangat dari indonesia yang
berupaya untuk membangun negara Indonesia menjadi lebih baik.
Dalam penyiaran berita internasional, Smart FM bekerjasama dengan BBC
World Service dalam acara BBC News dimana informasi dan berita terbaru dari
kaca mata media kelas dunia yang mempunyai reputasi panjang sebagai media
yang sangat terpercaya.
Setiap stasion di masing-masing daerah termasuk Medan juga membuat
suatu acara khusus sepeti acara Medan Insight yaitu Talk Show atau wawancara
dengan
narasumber yang terpercaya mengenai masalah-masalah yang sedang
terjadi di kota Medan. Selain itu juga ada Golden Hit’s to Remember yaitu lagulagu yang memberikan inspirasi yang bermakna yang biasa dibawakan oleh
narasumber yang merupakan orang-orang terpilih atau orang-orang yang penting
dan ternama di kota Medan. Acara- acara ini disamping acara penyiaran berita
daerah seperti Smart Morning Post dan Jurnal Medan
Nelia Sihombing : Manajemen Penyiaran Smart FM Medan dalam Menggunakan Musik Audiophile, 2007
USU Repository © 2008
2.5.
Acara Siaran
News
SMART FM secara konsisten dan tepat waktu mampu
menghadirkan informasi terkini yang di butuhkan oleh pendengar
melalui :
1. Smart Morning Post, merupakan buletin berita pagi.
2. Smart Jurnal, merupakan buletin berita siang dan
sore
3. Jurnal Sembilan, merupakan buletin berita nasional
pendek yang disiarkan setiap satu jam sekali.
4. Jurnal Medan, merupakan informasi teraktual selama
5 menit yang mengangkat berbagai isu lokal,
informasi dikemas dalam bentuk
liputan pendek,
liputan lengkap, laporan langsung dari reporter dan
laporan khusus dari reporter atau kombinasi dari 4
item tersebut.
5. Medan Insight, merupakan talkshow atau wawancara
dengan nama sumber tentang pembahasan kejadian
diseputar kota Medan.
Nelia Sihombing : Manajemen Penyiaran Smart FM Medan dalam Menggunakan Musik Audiophile, 2007
USU Repository © 2008
6. Smart Torial, merupakan pembahasan khusus
tentang sebuah permasalahan yang sedang terjadi di
Indonesia.
7. Sketsa indonesia, merupakan karikatur radio.
8. BBC News, merupakan informasi berita terbaru dari
kacamata dunia, yang disiarkan baik secara langsung
yaitu dalam bahasa Inggris ataupun dibawakan
dalam bahasa Indonesia.
Knowledge
Smart FM memberikan pengetahuan (Knowledge) dari sejumlah nama - nama
besar yang ahli dalam bidang pengetahuan (Knowledge) seperti Hermawan
Kartajaya, Andrie Wongso, Rhenald Kasali, James Gwee, F.X. Hadi, Tung
Desem Waringin, Jansen Sinamo, Tommi Siawira, Ida Kuraeni dan masih
banyak lagi.
Business Information
Siaran dari Smart FM sarat dengan informasi terkini
mengenai peluang bisnis, perkembangan bisnis dengan
indikator pembaharuan (updating) perdagangan mata uang
dan pergerakan kapital market, sehingga pada saat
melakukan proses bisnis para pendengar Smart FM akan
merasa mendapatkan informasi yang baik dan tidak raguragu dalam mengambil keputusan bisnis.
Nelia Sihombing : Manajemen Penyiaran Smart FM Medan dalam Menggunakan Musik Audiophile, 2007
USU Repository © 2008
Informasi bisnis di Smart FM didukung oleh para
ekonom-ekonom dan analis papan atas seperti Aviliani,
Imam Sugema, Faisal Basri, Go Hsio Hong, Lim Che Wei,
David Ferdinandez dan lain-lain.
Wisdom and Inspiration
Selain memerlukan informasi dan pengetahuan
(Knowledge), ciri-ciri para pendengar Smart FM yang
sukses dan ingin sukses, juga memfokuskan
menjaga keseimbangan
diri dalam
nilai-nilai kehidupan. Untuk itu
wisdom dan inspiration menjadi salah satu nilai yang
diberikan dalam materi siaran di Smart FM. Beberapa pakar
yang kerap menggulirkan nilai-nilai tersebut antara lain
Andrie Wongso, Jacoeb Ezra, Mohammad Sobari, dan Prie
GS.
Music
Musik disamping sebagai hiburan juga
merupakan hal
pendukung bagi program Smart FM. Musik ditempatkan
sebagai selingan yaitu hanya sekitar tiga puluh persen dari
semua siarannya. Musik –musik yang disiarkan oleh Smart
Nelia Sihombing : Manajemen Penyiaran Smart FM Medan dalam Menggunakan Musik Audiophile, 2007
USU Repository © 2008
FM sekitar tujuh puluh persen adalah lagu-lagu yang di
produksi oleh Audiophile record yang di lisensi kepada
perusahaan radio Smart FM Indonesia, selebihnya adalah
lagu-lagu dalam negri yang pernah hits di tahun delapan
puluhan dan juga lagu-lagu berbahasa Mandarin.
2.6.
Program Siaran
Kita mengenal siaran radio dalam berbagai macam program dan format,
hiburan dan informasi, single talk dan diskusi, berita dan pengumuman dan lain
sebagainya. Tentu saja masing-masing program dan format itu dibawakan dengan
cara-cara yang berbeda-beda, baik dalam gaya, warna, dan lain sebagainya.
Dalam tersusunnya suatu program tentunya ada desain atau tahap
merencanakan. Rencana itu sendiri menurut Moeryanto (1996), berarti rancangan
yang berisi petunjuk untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Seperti
dikemukakan Stonner dan Wonkel (1986), rancangan adalah proses dasar yang
digunakan untuk menentukan bagaimana mencapai sesuatu. Dalam proses dasar
merancangkan suatu program harus diperhatikan unsur-unsur yang ada dalam
suatu program.
Unsur unsur itu menurut Berlo (1960) ada tiga, yaitu isi pesan, lambang
pesan dan perlakuan pesan. Lambang pesan yang disampaikan melalui radio
adalah kota, musik dan efek suara sedangkan perlakuan pesan menekankan pada
penyajian yang digunakan dalam mengkemas pesan.
Nelia Sihombing : Manajemen Penyiaran Smart FM Medan dalam Menggunakan Musik Audiophile, 2007
USU Repository © 2008
Demikian juga Smart FM dalam mengkemas pesan-pesan dan tujuan yang
akan disampaikan kepada audiens sedemikian rupa kedalam suatu format program
siaran. Dibawah ini adalah beberapa format program siaran Smart FM Medan pada
hari kamis, jumat dan sabtu yaitu tanggal 28-30 Juni 2007.
2.7.
Format Siaran
Format adalah penyajian program atau musik yang memiliki ciri-ciri
tertentu oleh stasiun radio. Menurut Fringle Starr-Mc.Cavit, seluruh format statiun
radio dapat dikelompokkan menjadi tiga kelompok besar yaitu : Format Musik (
hiburan ), Format Informasi dan Format Khusus ( Speciality ). Format musik (
Hiburan ) adalah format yang paling umum digunakan oleh hampir seluruh radio
dan lebih banyak di gemari pendengar karena sifatnya menghibur. Format khusus
( Speciality ) adalah format yang di khususkan untuk pendengar berdasarkan etnis
dan agama.
Format informasi terbagi menjadi tiga bagian yaitu dominasi berita (All
News) dan dominasi perbincangan (All Talk dan Talk News). Format yang ketiga
adalah kombinasi dari dua format yang pertama yang dinamakan dengan News
Talk atau Talk News. Format All News misalnya terdiri dari berita (regional, lokal,
nasional dan internasional), laporan feature, analisis, komentar, auditorial. Target
format ini adalah pendengar berusia antara 25 – 54 tahun dengan tingkat
pendidikan yang baik.
Nelia Sihombing : Manajemen Penyiaran Smart FM Medan dalam Menggunakan Musik Audiophile, 2007
USU Repository © 2008
Dengan pertimbangan dari penelitian ini penulis mengamati bahwa Smart
FM termasuk ke dalam format All News dan dapat membuat suatu penggolongan
dari penggemar Smart FM
yang sebahagian besar adalah kaum profesional.
Melalui pemilihan format ini dapat disimpulkan bahwa Smart FM mempunyai
target pendengar berusia antara 25-54 tahun dengan tingkat pendidikan yang baik.
Nelia Sihombing : Manajemen Penyiaran Smart FM Medan dalam Menggunakan Musik Audiophile, 2007
USU Repository © 2008
BAB III
DESKRIPSI MUSIK AUDIOPHILE DAN PENYIARAN LAGU
DI RADIO SMART FM
3.1.
Pengertian Audiophile
Audiophile adalah sebuah recording company di Amerika yang
khusus mengaransemen ulang lagu – lagu yang pernah hits ke menjadi beraliran
Jazz dan juga memproduksi lagu-lagu rakyat Amerika seperti Country, Blues
bahkan Akustik dan Klasik.
Audiophile ini adalah perusahaan rekaman yang berkembang di
Amerika yang banyak memunculkan penyanyi- penyanyi baru di Amerika tetapi
juga banyak menggunakan penyanyi solo atau kelompok yang sudah dikenal oleh
masyarakat bahkan masyarakat international seperti Rod Stewart seorang penyanyi
yang beraliran pop tetapi yang juga menyayikan lagu-lagu Jazz dalam rekaman
Audiophile seperti lagu “ What A Wonderfull World “. Atau seperti IL Divo,
Alison Krauss, Laura Fygi, Allan Taylor dan banyak lagi penyayi solo ataupun
kelompok yang tergabung ke Audiophile Recording
Company. Kebanyakan
diantara mereka adalah penyayi-penyanyi baru yang berbakat yang namanya di
populerkan oleh perusahaan Audiophile sendiri. Hal tersebut pulalah yang menjadi
keunikan recording company ini di mata dunia.
Nelia Sihombing : Manajemen Penyiaran Smart FM Medan dalam Menggunakan Musik Audiophile, 2007
USU Repository © 2008
3.2.
Kesepakatan Audiophile dengan Smart FM
Smart FM pertama sekali pada tahun 1996, dalam merancangkan
program-program yang akan disiarkanya, telah memilih Audiophile sebagai lisensi
musik yang akan disiarkanya. Smart FM pusat membeli hak siarnya dari Amerika
untuk menyiarkan lagu-lagu yang lisensi oleh Audiophile. Smart FM sendiri
memastikan bahwa hanya radio inilah yang mempunyai hak siar dalam
menyiarkan lagu-lagu Audiophile dan meyiarkanya di radio Smart FM diseluruh
indonesia.
Di Amerika ada beberapa organisasi pemberi izin hak cipta dan lisensi
musik. Beberapa yang terbesar adalah American Society of Composers, Authors,
and Publishers (Asosiasi Komposer, Pengarang, dan Penerbit Amerika) atau
ASCAP, yang didirikan pada tahun 1914 oleh Victor Herbert dan Gene Buck.
Selain ASCAP ada juga BMI (Broadcast Musik Inc.), berdiri pada tahun 1939 oleh
persatuan industri radio di Amerika, yang melindungi komposer, penerbit, dan
organisasi lisensi asing.
Di Amerika periode pemberian izin hak cipta ataupun lisensi setiap 28
tahun sekali. Setiap habis masa periode perusahaan penerima hak cipta harus
memperpanjang periodenya, kalau tidak karya yang dilindungi tersebut akan
menjadi milik umum. Peraturan milik publik juga di lindungi oleh hak cipta. Oleh
karena itu suatu stasiun penyiaran radio harus yakin bahwa musik yang disiarkan
Nelia Sihombing : Manajemen Penyiaran Smart FM Medan dalam Menggunakan Musik Audiophile, 2007
USU Repository © 2008
adalah versi milik publik asli atau boleh digunakan menurut perjanjian lisensi
dengan perwakilan pemegang
hak cipta 8)
Hal tersebutlah yang mendasari keyakinan perusahaan radio Smart
FM atas
perjanjian antara perusahaan radio Smart FM Indonesia dengan
perusahaan Audiophile Recording di Amerika. Dimana dalam kesepakatan ini
tentunya ada suatu undang-undang dan sanksi, misalnya jika ada stasiun radio lain
selain Smart FM yang menyiarkan lagu-lagu yang lisensi oleh Audiophile di
Indonesia maka sanksi akan diberlakukan antara lain, perusahaan radio Smart FM
dapat menuntut perusahaan radio yang bersangkutan
3.3.
Lisensi Lagu-Lagu Audiophile yang Dimiliki Smart FM
Seperti pernyataan Moeryanto Ginting (1996), bahwa setiap stasiun
penyiaran radio pada umumnya memiliki koleksi musik, dari musik klasik sampai
musik populer atau rock, tradisional sampai modern, dalam bentuk instumentalia
maupun vokal semuanya tersedia dalam berbagai bentuk kemasan, seperti piringan
hitam, pita kaset maupun catridge.
Hal tersebut di ungkapkannya secara umum. Sementara dengan
berjalannya waktu telah bermunculan pula stasiun- stasiun radio yang mulai
mengkhususkan siaran siaranya misalnya ada satu stasiun radio yang hanya di
khususkan untuk menyiarkan lagu-lagu dangdut saja. Seiring berjalanya waktu
8)
4. T. Hani Handoko, MANAJEMEN edisi II, ( BPFE-Yogyakarta, 1984), hal 167.
Nelia Sihombing : Manajemen Penyiaran Smart FM Medan dalam Menggunakan Musik Audiophile, 2007
USU Repository © 2008
pula, kebanyakan stasiun radio telah menggunakan sistem komputerisasi dan
multimedia dalam penyiarannya yang secara khusus dalam menyiarkan lagulagunya. Demikianlah juga yang dapat penulis lihat pada stasiun radio Smart FM,
yang mengkhususkan lagu-lagunya yaitu lagu-lagu yang di lisensi hanya oleh
perusahaan Audiophile Recording saja dan dalam penyiaranya telah menggunakan
sistem komputerisasi.
Dan saat ini Smart FM memiliki sekitar 1500 buah lagu yang di
lisensi oleh Audiophile recording untuk disiarkan oleh Radio Smart FM diseluruh
Indonesia. Berikut dibawah ini adalah beberapa contoh lagu- lagu Audiophile yang
dimiliki oleh Smart FM. Berikut adalah kode lagu, nama penyayi serta judul
lagunya.
3.4.
Program Lagu
Dalam format program siaran pada hari jumat , 29 Juni 2007 kita
dapat mengamati lagu lagu yang disiarkan dalam program penyiaran Smart FM
seharian penuh
Jika diamati dengan menguraikan yaitu :
1.
09 : 10 : 42
M2400175
- Chie Ayado - Getback
2.
09 : 22 : 43
D-0052
- Gloria Gaynor- Cant Take Eyes Of You
3.
09 : 43 : 30 M2400398
- Jhon Steven – Here, There, And Every where
4.
09 : 54 : 38 S3M00141
- Michelle – Don’t It Make My Brownd Ayes
Blee
Nelia Sihombing : Manajemen Penyiaran Smart FM Medan dalam Menggunakan Musik Audiophile, 2007
USU Repository © 2008
5.
09 : 58 : 46 M2400141
- Donny Asmono - Breeze on By
6.
11 : 45 : 53 M2400704
- Various Artists – I See Your Face Before Me
7.
11 : 56 : 30 53M00132
- Don Wiliaam - The Rose
8.
12 : 01 : 43 E1053-01
- Melly Goeslaw and Eric – Ada Apa Dengan
Cinta
9.
12 : 18 : 26
- Bie Shou Wo De Yan Lei Ni Wu Suo Wei
10.
12 : 25 : 47
- Tiffany Wong – Speak Softly Love
11.
12 : 43 : 40
12.
12 : 59 : 18
Z Chen – Hen Xiang Ni
13.
13 : 06 : 30
Joey Rong Zhu Er – Hui Zhe Chi Bang De Nu
05
- Kuo Puk Chi
Hai
14.
13 : 17 : 56
Chen Suhua - Wo Zhe Yang Ai Ni Dao Di Dui
Bu Dui
15.
13 : 23 : 44
11
- Da Ma Hua
16.
13 : 41 : 23
08
- Cyndi Wang
17.
13 : 54 : 11
09
- Pan Mei Chen – Ni Ming MingJhi Dao
18.
14 : 56 : 35
19.
15 : 07 : 06 M2U00392
- Clementine – Chopin Et Toy
20.
15 : 23 : 42 M2U00411
- Jane Seidel – Aqua De Beber
21.
15 : 41 : 18 M2U00160
- Lisa Ono – Luzir
22.
15 : 57 : 14 M2U00847
- Sandra Delmar – Rhitam Of The Rain
23.
18 : 30 : 47 M2U00399
- Jhon Steven – All Of Me
24.
18 : 41 : 30 M2U00310
- Rod Stewart – Manthattan
25.
18 : 44 : 25 M2U00459
- Marianna Leporace – If
26.
20 : 30 : 40 RO32-02
- Vanessa Paradis - As Tea Rs Go By
M2U00274
-Nnenna Freelon – Another Star
Nelia Sihombing : Manajemen Penyiaran Smart FM Medan dalam Menggunakan Musik Audiophile, 2007
USU Repository © 2008
27.
20 : 42 : 49 M2U00105
- Jazz Amor - Lovin You
28.
20 : 46 : 51 R035-10
- Pepsi And Shirlie Change – Break These
Chains
29.
21 : 22 : 11 M2U00104
- Patrizio Buanne – Parla Piu Piano
30.
21 : 32 : 06 M2U00295
- Ota Swingy And Alberto – Volare
31.
21 : 45 : 02 M2U00398
- Jhon Steven – Here, There, And Every Where
32.
22 : 13 : 52 M2U00497
- Lisa Ekdahl - Deep Inside Yaour Dreams
33.
22 : 29 : 22 M2U00564
- Vili – The Way We Were
34.
22 : 39 : 45 M2U00809
- Chris Monte – The More I See You
35.
22 : 51 : 32 S3M00465
- Emily – Tenessee Walt
36.
23 : 07 : 04
- Andien – Gemintang
37.
23 : 24 : 48 IP063-A1
- Rafika Duri - Tirai
38.
23 : 29 : 09 IP029-A4
- Gito Rollies - Burung Kecil
39.
23 : 42 : 43 K-0786
- Vina Panduwinata And Broery P- Bahasa Cinta
40.
23 : 46 : 39 IP169-A2
- Utha Likumahua – Taksanggup lagi
3.4.1. Persentasi Program Penyiaran Lagu
Dalam program penyiaran pada hari kamis, jumat dan sabtu tanggal
28-30 Juni 2007, dapat di golongkan ke dalam beberapa pokok acara siaran.
Pada hari kamis, 28 Juni 2007 :
-
News
:
32 Kali Acara Siaran
-
Knowledge
:
15 Kali Acara Siaran
-
Wisdom and Inspiration
:
11 Kali Acara Siaran
-
Buisness Information
:
5 Kali Acara Siaran
Nelia Sihombing : Manajemen Penyiaran Smart FM Medan dalam Menggunakan Musik Audiophile, 2007
USU Repository © 2008
-
Music
:
37 Kali Acara Siaran
-News
:
37 Kali Acara Siaran
-Knowledge
:
19 Kali Acara Siaran
-Wisdom and Inspiration
:
15 Kali Acara Siaran
-Bussines Information
:
8 Kali Acara Siaran
-Music
:
40 Kali Acara Siaran
-News
:
34 Kali Acara Siaran
-Knowledge
:
20 Kali Acara Siaran
-Wisdom and Inspiration
-Bussines Information
:
:
10 Kali Acara Siaran
5 Kali Acara Siaran
-Music
:
45 Kali Acara Siaran
Pada hari jumat, 29 Juni 2007 :
Pada hari sabtu, 30 Juni 2007 :
Jika diamati dari program penyiaran hari kamis, jumat dan sabtu,
persentasi program penyiaran musik sepanjang hari di radio Smart FM adalah
sekitar 30 persen dari semua program penyiaran.
3.4.2.
Persentase Penyiaran Lagu Audiophile
Lagu Audiophile yang disiarkan pada hari jumat, 29 juni 2007 adalah :
1.
09 : 10 : 42 M2400175 - Chie Ayado – Getback
Nelia Sihombing : Manajemen Penyiaran Smart FM Medan dalam Menggunakan Musik Audiophile, 2007
USU Repository © 2008
2.
09 : 22 : 43 D-0052
- Gloria Gaynor- Cant Take Eyes Of You
3.
09 : 43 : 30 M2400398 - Jhon Steven – Here, There, And Every where
4.
09 : 54 : 38 S3M00141 - Michelle – Don’t It Make My Brownd Ayes
Blee
5.
09 : 58 : 46 M2400141 - Donny Asmono - Breeze on By
6.
11 : 45 : 53 M2400704 - Various Artists – I See Your Face Before Me
7.
11 : 56 : 30 53M00132 - Don Wiliaam - The Rose
8.
12 : 25 : 47
9.
14 : 56 : 35 M2U00274 -Nnenna Freelon – Another Star
10.
15 : 07 : 06 M2U00392 - Clementine – Chopin Et Toy
11.
15 : 23 : 42 M2U00411 - Jane Seidel – Aqua De Beber
12.
15 : 41 : 18 M2U00160 - Lisa Ono – Luzir
13.
15 : 57 : 14 M2U00847 - Sandra Delmar – Rhitam Of The Rain
14.
18 : 30 : 47 M2U00399 - Jhon Steven – All Of Me
15.
18 : 41 : 30 M2U00310 - Rod Stewart – Manthattan
16.
18 : 44 : 25 M2U00459 - Marianna Leporace – If
17.
20 : 30 : 40 RO32-02
18.
20 : 42 : 49 M2U00105 - Jazz Amor - Lovin You
19.
20 : 46 : 51 R035-10
- Tiffany Wong – Speak Softly Love
- Vanessa Paradis - As Tea Rs Go By
- Pepsi And Shirlie Change – Break These
Chains
20.
21 : 22 : 11 M2U00104 - Patrizio Buanne – Parla Piu Piano
21.
21 : 32 : 06 M2U00295 - Ota Swingy And Alberto – Volare
22.
21 : 45 : 02 M2U00398 - Jhon Steven – Here, There, And Every Where
23.
22 : 13 : 52 M2U00497 - Lisa Ekdahl - Deep Inside Yaour Dreams
24.
22 : 13 : 52 M2U00497 - Lisa Ekdahl - Deep Inside Yaour Dreams
Nelia Sihombing : Manajemen Penyiaran Smart FM Medan dalam Menggunakan Musik Audiophile, 2007
USU Repository © 2008
25.
22 : 39 : 45 M2U00809 - Chris Monte – The More I See You
26.
22 : 51 : 32 S3M00465 - Emily – Tenessee Walt
Dari keseluruhan penyiaran lagu maka disimpulkan persentasi
penyiaran lagu Audiophile adalah sekitar 70 persen dan 30 persen lagi adalah
penyiaran lagu-lagu yang berbahasa Mandarin dan sebagian lagu-lagu dalam
negeri.
Nelia Sihombing : Manajemen Penyiaran Smart FM Medan dalam Menggunakan Musik Audiophile, 2007
USU Repository © 2008
BAB IV
MANAJEMEN
4.1.
Manajemen
Terkait dengan manajemen Smart FM dalam memanfaatkan fungsi musik
maka perlu pula adanya suatu pembahasan tentang manajemen radio Smart FM
lebih luas sehingga tidak terjadi suatu ketimpangan di dalam pembahasan ini.
Penulis juga merasa perlu untuk lebih mengetahui bagaimana profesionalisme
manajemen
Smart
FM
sehubungan
dengan
pencapaian
visinya
yaitu
mempersiapkan SDM dalam menyambut era globalisasi.
Menurut penulis membahas manajemen dalam tulisan ini merupakan hal
yang penting. Menurut Rusli Ramli (1984) dalam buku Asas-Asas Manajemen,
manajemen itu adalah suatu fenomena di dalam kehidupan manusia sehari-hari.
Dengan kata lain manajemen itu memang terdapat dan terjadi dimana-mana, baik
di dalam suatu organisasi yang besar maupun yang kecil.
Dengan mengenal Smart FM lebih jauh dari sisi manajemennya,
diharapkan nantinya akan menghasilkan kesimpulan yang konkret tentang
penulisan ini. Manajemen itu menyangkut
keorganisasian, keuangan dan
pembiayaan manajemen penyiaran yang didalamnya mencakup musik dan
audiens.
4.1.1. Struktur Organisasi dan Pembagian Tugas
Struktur organisasi perusahaan merupakan kerangka pembagian tugas dan
tanggungjawab fungsional yang berperan dalam menjalankan aktivitas perusahaan.
Nelia Sihombing : Manajemen Penyiaran Smart FM Medan dalam Menggunakan Musik Audiophile, 2007
USU Repository © 2008
Melalui struktur organisasi yang jelas, akan diketahui wewenang dan tanggung
jawab yang diberikan pada setiap pegawai serta hubungan kerja antar pegawai
sehingga tidak terjadi tumpang tindih dari fungsi masing-masing bagian. Dengan
adanya struktur organisasi ini diharapkan setiap pegawai mengetahui dengan jelas
tugas
dan
kewajiban
yang
harus
dilaksankan
serta
dapat
mempertanggungjawabkannya pada atasan dan atasan akan mengetahui bagaimana
mendelegasikan wewenang kepada bawahannya sehingga setiap aktivitas
perusahaan dapat terselenggara dengan baik dan terkoordinir.
Smart FM Medan yang baru didirikan juga mempunyai struktur organisasi
guna mendukung kinerja perusahaan agar dapat menjalankan pekerjaan dengan
sebaik-baiknya. Struktur organisasi yang baik dan tugas-tugas yang jelas sangat
mendukung dalam proses berlangsungnya operasional perusahaan.
Direktur Biz & Ops
Head Of Business
Staff Head
Business
Staff Head
Marketing
Head Of Office
Adm & Finance
Support
Traffic Admin
Support
Receptionist
Head Of Produk
Staff Head
Assisten I
Staff Head
Assisten 2
Support
Support
Presenter
Jurnalist
Nelia Sihombing : Manajemen Penyiaran Smart FM Medan dalam Menggunakan Musik Audiophile, 2007
USU Repository © 2008
Gambar 4.2.1. Sstruktur Organisasi Stasiun Radio Smart FM Medan
Sumber : PT. Radio Median Indah Suarahandalan ( Smart FM Medan )
Uraian tugas dan tanggung jawab masing-masing jabatan yang ada pada
Smart FM Medan adalah sebagai berikut :
1. Direktur Biz & Ops ( Direktur Bisnis Operasional )
a. Mengawasi kegiatan perusahaan baik di segi bisnis maupun
operasional secara umum
b. Mengawasi masing-masing Head dalam melaksanakan tugasnya
c. Menerima laporan dan pertanggungjawaban dari masing-masing
head
2.
Head of Business
a. Sebagai koordinator dalam hal-hal yang berkaitan dengan
perusahaan dengan pihak luar atau sebagai Public Relation ( PR )
bagi perusahaan yang membuat dan mengelola database klien.
b. Sebagai koordinator dalam membuat proyeksi penjualan dan
eksekusi penjualan tersebut.
c. Berfungsi memastikan seluruh janji yang telah diberikan kepada
klien sesuai dengan kontrak kerjasama
Nelia Sihombing : Manajemen Penyiaran Smart FM Medan dalam Menggunakan Musik Audiophile, 2007
USU Repository © 2008
d. Mengkoordinasi dan mengawasi tugas yang didelegasikan kepada
Business Partner dan Marketing Communication
e. Membuat laporan dan pertanggungjawaban di bidang bisnis kepada
Direktur Biz & Ops
3. Head of Office
a. Merencanakan, menganalisis, mengevaluasi dan menilai kegiatankegiatan yang berlangsung pada perusahaan khususnya dibidang
operasional , administrasi dan keuangan.
b.
Mengkoordinasi dan mengawasi tugas yang didelegasikan
kebagian Admin & Finance.
c. Membuat laporan dan pertanggungjawaban dibidang operasional
dan keuangan kepala Direktur Biz & Ops
4. Head Of Product
a. Bertanggungjawab atas koordinasi kerja terhadap tugas dan
tanggungjawab bidang program, penyiar, operator, newsroom,
interviewer, dan reporter.
b. Bertanggungjawab terhadap pengelolaan seluruh output siaran
berupa materi program, relay program network, program
pemberitaan, proses dibagian produksi serta siaran reguler.
c. Bertanggungjawab atas seluruh output siaran.
d. Membuat perencanaan jadwal tugas penyiar, jadwal pemutaran
materi siaran radiotik network dan rundown
Nelia Sihombing : Manajemen Penyiaran Smart FM Medan dalam Menggunakan Musik Audiophile, 2007
USU Repository © 2008
e. Menjalankan fungsi pengawasan dan pengevaluasian terhadap
ouput siaran dan orang-orang di departemenya.
f. Mengelola jadwal siaran, absensi penyiar, jadwal reporter, absensi
reporter, seluruh materi siaran, seluruh materi pemberitaan, jadwal
talkshow, jadwal talkshow business dan talkshow news, jadwal
relay dan penyiaran capsule program, jadwal penyiaran iklan,
pemeriksaan harian peralatan pendukung siaran serta mengevaluasi
jadwal tugas prosedur
dan co-producer serta merancang dan
membuat peningkatan sumber daya manusia pemberitaan dan
siaran.
5. Busines Partner
a. Merupakan lini depan penjualan yang berhubungan dengan klien
yang terlibat dalam sebuah “ Moment of Truth “ (MOTH) yang
dapat merefleksikan citra positif perusahaan, melalui kecakapan
dan keterampilan, kesopanan dan keramahtamahan.
b. Bertanggungjawab dalam pengelolaan database klien
c. Bersama Head of Business melaksanakan diskusi dan evaluasi atas
progress harian penjualan.
d. Merespon setiap komplain yang masuk.
e. Berkoordinasi dengan Team Product dan Team Admin untuk
eksekusi kontrak-kontrak yang telah disetujui.
f. Membantu Team Finance dalam melakukan penagiahan pada klien.
Nelia Sihombing : Manajemen Penyiaran Smart FM Medan dalam Menggunakan Musik Audiophile, 2007
USU Repository © 2008
6. Marketing Comm
a. Menyiapkan dan mengupayakan kerjasama untuk pengadaan
marketing tools berupa uniform, merchandise, umbul-umbul, mini
banner, neon box, print, koran, dll.
b. Secara aktif melakukan joint promotion untuk meningkatkan brand
awareness, dan berkoordinasi dengan Head of Busines dalam
menentukan joint promotion yang layak dieksekusi.
c. Secara aktif melakukan penawaran-penawaran untuk in house
training, handling event / seminar dengan orientasi profit, sebagai
bagian dari sales target.
d. Secara aktif ikut dalam organisasi dan komunitas-komunitas bisnis
dan hubungam masyarakat atau Public Relation ( PR )
7.
Admin dan Finance
a. Collecting Invoice yang masuk
b. Membayar tagihan yang menyangkut
pengeluaran operasional
perusahaan.
c. Membuat laporan penjualan dan keuangan secara bulanan dan
melaporkannya kepada Head of Office dan Direktur Biz & Ops.
d. Arsip surat masuk dan surat keluar.
e. Pengadaan anggaran rumah tangga dan alat tulis kantor
f. Mengkoordinasi tugas Receptionist, traffict admin, driver, dan
Office Boy
8. Staf Head Asisten 1
Nelia Sihombing : Manajemen Penyiaran Smart FM Medan dalam Menggunakan Musik Audiophile, 2007
USU Repository © 2008
a. Menunjang tugas-tugas Head of Product yang berkaitan dengan
program penyiaran, baik produknya maupun eksekusinya dan juga
jadwal dari penyiar dan operator.
b. Menyiapkan materi-materi siaran untuk menunjang penyiar.
c. Menyiapkan playlist lagu setiap minggunya
d. Berkoordinasi dengan Head of Produkct untuk menjalin kerjasama
dan networking dengan narasumber dan pihak-pihak ketiga yang
berkaitan dengan produk siaran.
9. Staff Head Aasisten 2
a. Membantu tugas-tugas Head of Product yang berkaitan dengan
pemberitaan, mulai dari liputanya, format produk berita dan juga
eksekusinya.
b. Mengatur jadwal news editor dan reporter.
c. Bertanggung jawab terhadap produk siaran.
d. Membantu Head of Product dalam mengembangkan networking
dengan narasumber yang berkaitan dengan pemberitaan.
e. Memimpin Daily dan Weekly News Meeting dengan jadwal yang
telah disepakati.
f. Memantau kinerja seluruh tim pemberitaan.
Nelia Sihombing : Manajemen Penyiaran Smart FM Medan dalam Menggunakan Musik Audiophile, 2007
USU Repository © 2008
10. Traffic Admin
a. Bertanggung jawab terhadap Admin & Finance meliputi mapping
schedule dan airing schedule berdasarkan Internal Media Order
(IMO)
b. Meyiapkan bukti siar dengan pemeriksaan ulang yang dilakukan
oleh Head of Office.
c. Berkoordinasi dengan Admin and Finance dan Business Partner
dalam menyiapkan paket penagihan (Kuitansi, bukti siar, faktur
pajak) kepada klien.
d. Membantu Business Partner dalam melengkapi
database klien
baik dari monitoring radio, media dan update database lama.
11. Receptionist
a. Menangani telepon yang masuk dari klien ataupun penelepon yang
ingin menanyakan informasi maupun mencari orang-orang yang di
tuju.
b. Membuat catatan baik yang bersifat complain
maupun yang
bersifat job mengenai hal pemasangan iklan.
c. Bertanggungjawab terhadap penerimaan dan pengiriman paketpaket kiriman dan distribusinya ke divisi yang bersangkutan.
d. Mencatat absensi karyawan dan membuat rekapitulasinya dan
dilaporkan kepada Admin and Finance Serta Head of Office.
Nelia Sihombing : Manajemen Penyiaran Smart FM Medan dalam Menggunakan Musik Audiophile, 2007
USU Repository © 2008
12. Penyiar / Presenter
a. Melakukan tugas dan tanggung jawab sebagai pembawa acara
berita dan non berita, dan talkshow sesuai jadwal yang ditetapkan
oleh Head of Product.
b. Memastikan kualitas modulasi siaran baik announcing, mixing,
pemutaran iklan hingga kelangsungan siaran acara sesuai konsep
dan standard siaran.
c. Menjaga konsistensi air personality, gaya siaran yang komunikatif,
akrab dan ekspresif.
d. Mengontrol materi iklan, berita, dan musik sebelum acara.
13. Reporter / Journalist
a. Meliputi berita yang telah di tetapkan dalam rapat redaksi.
b. Mencari informasi yang dapat dijadikan tema peliputan
c. Membuat dan melaporkan berita untuk bahan News Bulletin, atau
laporan langsung / Breaking News.
d. Mengikuti rapat redaksi bersama tim pemberitaan
14. Operator
a. Melakukan tugas sebagai operator sesuai jadwal yang telah
ditentukan.
b. Mengontrol blancing audio siaran baik announcer, voice, mixing,
pemutaran iklan hingga kelangsungan tayangan acara yang baik dan
sesuai konsep.
c. Memastikan materi siaran telah siap untuk disiarkan
Nelia Sihombing : Manajemen Penyiaran Smart FM Medan dalam Menggunakan Musik Audiophile, 2007
USU Repository © 2008
d. Melakukan pengembangan-pengembangan dan keahlian dalam
kaitanya dengan produksi produk.
e. Membantu tugas-tugas produksi seperti recording, mastering,filling
dan hal-hal lain yang terkait dengan proses penyiaran.
15. Driver
a. Bertanggungjawab penuh atas keberhasilan dan kondisi mobil
kantor.
b. Melayani segala kebutuhan tranfortasi staff khususnya bagian sales
dan operasional dalam rangka penagihan maupun kunjungan
ketempat klien.
16. Office Boy
a. Bertanggung jawab penuh atas kebersihan di dalam dan disekitar
lingkungan kantor stasiun radio.
b. Menangani masalah-masalah umum yang terjadi di dalam kantor.
c. Menangani dan melayani segala kebutuhan yang dibutuhkan para
staff dan tamu dengan cara berkoordinasi dengan Receptionist And
Admin And Finance.
4.1.2. Keuangan dan Pembiayaan
Jika menyinggung manajemen perusahaan radio Smart FM, sedikitnya juga
menyinggung
manajemen
keuangannya.
Memahami
pemasukan
dan
pemgeluarannya, sehingga dapat secara luas mengenal manajemen perusahaan ini.
Nelia Sihombing : Manajemen Penyiaran Smart FM Medan dalam Menggunakan Musik Audiophile, 2007
USU Repository © 2008
Menurut Harley Prayudha (2004), dalam perkembangan di era sekarang,
pengelolaan stasiun radio publik terkesan sangat unik. Biaya operasional siaran
radio ini ,60 persen merupakan penggalian dana dari pendengar. Sedangkan
kekurangannya bisa diperoleh dari sumbangan pemerintah, perusahaan, soft
promo, yayasan dan membuat proposal-proposal kegiatan.
Penulis mengamati bahwa radio Smart FM adalah radio yang dapat
digolongkan sebagai radio publik walaupun tidak dapat digolongkan sebagai radio
nonkomersial, karena Smart FM adalah termasuk kepada golongan radio
komersial. Hal tersebut dapat diamati, bahwa walaupun radio ini menyiarkan halhal yang edukatif dan selalu menyeleksi setiap program yang akan disiarkannya,
tetapi tetap menerima program-program iklan produk tertentu yang memberikan
biaya pemasukan bagi perusahaan. 9)
4.1.2.1.Pemasukan
Sumber pemasukan keuangan di perusahaan Smart FM secara umum dapat
kita lihat terbagi menjadi 2 bagian yaitu,
sumber pemasukan yang berasal dari :
1. Produk
9)
Radio nonkomersial adalah radio yang berisi program-program yang edukatif ataupun pendidikan. Radio ini
umumnya dimiliki oleh lembaga pendidikan, dan di biayai oleh lembaga pendidikan, yayasan ataupun
pemerintah. Radio ini tidak terlalu ketat dalam memiliki desain format khusus dalam meningkatkan jumlah
pendengar.
( Harley Prayudha, RADIO, Bayumedia Publishing, Jakarta, 2004, hal 72 )
Nelia Sihombing : Manajemen Penyiaran Smart FM Medan dalam Menggunakan Musik Audiophile, 2007
USU Repository © 2008
Sumber pemasukan keuangan ini ialah yang berasal dari berbagai
program motivasi ataupun seminar-seminar.
Seminar ataupun
program motivasi yang diadakan oleh motivator Smart FM misalnya
seminar Bisnis oleh James Gwee yang di setiap seminarnya di dukung
oleh sponsor ataupun contoh-contoh seminar dan penyuluhan motivasi
lainnya , yang termasuk kedalam program. Smart FM menyebutnya
sebagai produk perusahaan radio Smart FM akan mendapat beberapa
persen dari pembayaran yang disediakan oleh sponsor.
Contoh produk yang sering menjadi sponsor dalam program-program
seminar tersebut adalah STMIK Mikroskill, Oli TOP One, Bank
Mestika, Hotel Grand Angkasa dan lain-lain.
2. Konsep
Konsep yang termasuk didalamnya adalah iklan talk show, atau
penyiaran iklan sejenisnya, dalam setiap penyiaran iklan, seperti biasanya
perusahaan produk yang membuat iklan akan membayar pajak kepada
perusahaan radio yang menyiarkan iklannya dapat diamati bahwa Smart
FM sangat selektif memilih iklan-iklan yang akan disiarkannya. Talk Show
yang diadakan memberi pemasukan keuangan juga bagi Smart FM. Radio
ini
memberikan
kesempatan
kepada
perusahaan
yang
ingin
memperkenalkan produknya kepada masyarakat secara gamblang di dalam
program talk show. Program talk show akan membahas habis tentang satu
produk selama 30 atau 60 menit.
Nelia Sihombing : Manajemen Penyiaran Smart FM Medan dalam Menggunakan Musik Audiophile, 2007
USU Repository © 2008
Contoh iklan yang ada di Smart FM saat ini diantaranya adalah,
Confermex, Oli TOP One, Sarimi, Tangki Hock, Capella Body Center.
4.1.2.2. Pengeluaran
Pengeluaran keuangan perusahaan Smart FM
secara umum adalah
penggajian pegawai serta biaya operasional.
4.1.3. Manajemen Penyiaran
Manajemen penyiaran adalah manajemen yang di terapkan dalam
organisasi penyiaran, yaitu sebagai motor penggerak.
Sebelumnya perlu kita lihat bagaimana Manajemen Penyiaran di Indonesia.
Mengingat siaran dapat mengubah sikap, pendapat dan tingkah-laku
individu/kelompok, maka penerapan manajemen penyiaran harus mampu
mengarahkan setiap siaran yang dihasilkan dan di sajikan kepada khalayak
merupakan penjabaran dari nilai-nilai Pancasila. 10)
Manajemen penyiaran di Smart FM yang akan di bahas akan mencakup
sistem informasi penyiaran serta penyiaran musik dan pengembanganya.
4.1.3.1.Manajemen Sistem Informasi Penyiaran
Prosedur kerja sistem manajemen penyiaran di Smart FM yang
menggunakan sistem komputerisasi dimulai dari bagian divisi produkt khususnya
10)
J. B. Wahyudi, Dasar-Dasar Manajemen Penyiaran, Gramedia, 1994, hal 133
Nelia Sihombing : Manajemen Penyiaran Smart FM Medan dalam Menggunakan Musik Audiophile, 2007
USU Repository © 2008
merupakan tugas dari Staf Head Asisten I yang terlebih dahulu memasukkan lagu,
iklan, dan kapsul-kapsul kedalam data base komputer yang dapat dipilih oleh
operator. Adapun
ditetapkan
daftar urutan dari lagu, berita, kapsul, maupun iklan telah
dan disesuaikan dengan
jadwal yang telah diatur dan disepakati
terlebih dahulu antara pihak Smart FM dengan pihak klien.
Klien dalam hal ini bukan hanya berarti klien yang memasang iklan
di Smart FM tetapi juga narasumber talk show serta jadwal relay dari kantor
pusat di Jakarta. Radio Smart FM sedikit berbeda dengan stasiun radio lainnya
yang lebih ke arah interaktif
antara penyiar dengan pendengar dan juga
permintaan lagu-lagu Smart FM lebih kearah yang serius, yaitu acara ataupun
pemilihan lagu di dominasi oleh pengasuh siaran yang tergabung kedalam tim
kerja.
Dari perancangan diatas dapat dilihat bahwa sistem yang diteliti
oleh penulis adalah perancangan sistem informasi penyiaran pada Smart FM
Medan. Bagaimana sebuah iklan , lagu, kapsul maupun berita yang telah dikemas
yang berasal dari berbagai sumber dapat di kumpulkan dan diatur sedemikian rupa
hingga dapat disiarkan dan didengarkan oleh pendengar.
Hubungan itu dapat dilihat dalam diagram konteks berikut ini
Nelia Sihombing : Manajemen Penyiaran Smart FM Medan dalam Menggunakan Musik Audiophile, 2007
USU Repository © 2008
4.1.3.2. Penyiaran Musik dan Pengembanganya
4.1.3.2.1. Penyiaran Musik
Musik adalah salah satu hal yang sangat mendukung keberhasilan suatu
program. Karena tidak ada orang yang tidak suka musik dan musik adalah hal
yang mempengaruhi jiwa setiap orang.
Musik adapun lagu-lagu yang dimiliki oleh Smart FM dalam penyiarannya
yaitu telah menggunakan sistem komputerisasi.
Dalam pemilihan lagu-lagunya yaitu 70 persen lagu-lagu yang di lisensi
oleh Audiophile record dan 30 persen lagu-lagu pilihan yang berbahasa mandarin
atau pun lagu-lagu mandarin ataupun lagu- lagu dalam negeri, dilakukan oleh Staf
Head Asisten I kemudian dalam pengaturan pemutaran lagunya dilakukan oleh
operator.
Dalam penyiaran lagu-lagunya setiap hari telah diatur dan ditentukan saat
merancangkan program.
4.1.3.2.2. Pengembangannya
Setiap program yang disiarkan oleh radio-radio siaran termasuk Smart FM
pasti akan mengalami suatu perubahan ke arah yang lebih maju demi mencapai
visi yaitu pembagunan, baik itu pembangunan masyarakat dan bangsa juga
pembangunan dan kemajuan bagi perusahaan radio tersebut.
Karena itu Smart FM pun memiliki pengembangan programnya terutama
dalam hal ini adalah program musik. Setiap musik yang disiarkan setiap hari telah
Nelia Sihombing : Manajemen Penyiaran Smart FM Medan dalam Menggunakan Musik Audiophile, 2007
USU Repository © 2008
melewati proses perencanaan. Dan menurut wawancara dengan Head of Product
pada tahun yang akan datang di rencanakan pemutaran lagu-lagu di Smart FM
akan meniadakan lagu-lagu dalam negeri. Hal tersebut adalah salah satu contoh
tindakan pengembangan salah satu program dengan tujuan untuk membawa
masyarakat ke arah persiapan globalisasi.
4.1.4. Segmentasi Pendengar
Menurut Bawer (1980:141-249), perlu dilihat sebagai bagian dari
kelompoknya bukan sebagai individu yang terpisah. Dengan begitu, disimpulkan
bahwa audiens itu memiliki kelompok ataupun penggolongan-penggolongan
Smart FM sendiri dengan tak membatasi pendengarnya, menyebutkan bahwa
pendengar Smart FM
adalah kaum profesional seperti diungkapkan melalui
www.smartfm.com, 2006:
Bahwa Pendengar Smart FM adalah mereka yang gaul, fun, tetapi
profesional dalam meniti karir, serta gigih mewujudkan mimpi dan idalismenya.
Berdasarkan hasil riset dari AC. Nelsen dan Prima Survey, Radio Smart FM
meraih jumlah pendengar tertinggi di segmenya.
Pernyataan tersebut di dukung pula penelitian Bogue (1979:3), bahwa
mereka yang berpendidikan lebih tinggi cenderung lebih menggunakan radio
untuk memperoleh pengetahuan. Menurut Pringle Star-MC Cavit yang
mengelompokkan seluruh format stasiun radio menjadi 3 kelompok yaitu : (1)
format musik, (2) format informasi dan (3) format khusus. Smart FM sendiri
menganut format informasi yaitu yang didominasi oleh berita dan talk show atau
Nelia Sihombing : Manajemen Penyiaran Smart FM Medan dalam Menggunakan Musik Audiophile, 2007
USU Repository © 2008
talk news. Target format ini adalah pendengar yang berusia antara 25 – 54 tahun
dengan tingkat pendidikan yang baik. Dari data yang dihimpun oleh Smart FM
dalam www.smartfm.com,2006 :
Audience Profiles
Segmen Pendengar Berdasarkan Kelompok Usia
Age
Share
Gro
up
Primary
Secondary
25-44 Tahun
20-44 Tahun
40-60 Tahun
70%
10%
20%
22-44 Tahun
20-44 Tahun
40-60 Tahun
Segmen PendengarBerdasarkan gender
Gender
Share
Female
Male
40 %
60%
Nelia Sihombing : Manajemen Penyiaran Smart FM Medan dalam Menggunakan Musik Audiophile, 2007
USU Repository © 2008
Female
Male
Slice 3
Slice 4
Share Pendengar SMART FM Berdasarkan S.E.E
SEE
Share
A
B
C
35%
50%
20%
A
B
C
Slice 4
Para Pengambil Keputusan / Decision Makers
Occupation
Rank
Fropesionals
Business Owner
Entrepreneur
Opr. Staff / Secretari
Housewife
1
4
5
3
2
Share
37%
14%
09%
17%
23%
Nelia Sihombing : Manajemen Penyiaran Smart FM Medan dalam Menggunakan Musik Audiophile, 2007
USU Repository © 2008
Fropesionals
Business
Owner
Entrepreneur
Opr.Staff/Secr
etari
Housewife
Nelia Sihombing : Manajemen Penyiaran Smart FM Medan dalam Menggunakan Musik Audiophile, 2007
USU Repository © 2008
BAB V
PENGGUNAAN DAN FUNGSI
5.1. Penggunaan dan Fungsi
Untuk melihat radio Smart FM lebih jauh dalam Memanage lagu-lagu
Audiophile di kota Medan sehingga dapat memanfaatkan fungsi musik tersebut
serta dapat mendukung visi Smart FM sendiri, maka harus dilihat bagaimana
penggunaan dan fungsinya. Penggunaan dan fungsi hadir sebagai kajian yang
sangat penting, dalam rangka melakukan kajian terhadap perilaku manusia secara
konstan. Etnomusikologi tidak cukup hanya sekedar mencari fakta-fakta deskriptif
tentang musik, tetapi juga makna musik itu. Etnomusikologi sudah selayaknya
untuk tidak hanya sekedar mengetahui masalah yang dilandasi oleh pernyataan apa
itu, tetapi yang lebih penting adalah apa yang dilakukan oleh masyarakat dan
bagaimana masyarakat melakukannya.
Menurut Merriam (1964:210), membedakan pengertian penggunaan dan
fungsi adalah penting. Para Etnomusikolog pada masa lampau tidak begitu teliti
terhadap perbedaan ini. Jika kita bicara tentang penggunaan musik, maka kita
menunjuk kepada musik yang dipergunakan pada dalam masyarakat, sebagai
praktek yang bisa dilakukan, atau sebagai dari pelaksanaan adat istiadat, baik
ditinjau dari aktifitasnya sendiri atau kaitannya dengan aktifitas-aktifitas lainnya.
Lebih jauh Merriam menjelaskan pengertian antara penggunaan dan fungsi,
sebagai berikut:
Nelia Sihombing : Manajemen Penyiaran Smart FM Medan dalam Menggunakan Musik Audiophile, 2007
USU Repository © 2008
“ Music is used in certain situations and becomes a part of them, but it may
or may not also have a deeper function. If the lover music song to who is love, the
function of such music may be analyzed as the supplicant uses music to approach
his god , hiis employing a particular mechanism in conjuntion with other
mechanism such as dance, prayer, organized ritual, and ceremonial acts. The
function of music, on the other hand, is inseperable here from the function of
religion which may perhaps be interpreted as establishment of a sense of security
vis-à-vis universe. “ Use”, thme, refers to the situation in wich music is employed
in human action, “ function” concern the reason for its employment and
particulary the broader purpose which it servis “
Dari kutipan di atas terlihat bahwa
Merriam membedakan pengertian
penggunaan dan fungsi music berdasarkan tahap dan dampaknya dalam suatu
masyarakat. Musik dipergunakan dalam situasi tertentu dan menjadi bagiannya.
Penggunaan dapat atau tidak menjadi fungsi yang lebih dalam. Dia memberikan
contoh, jika seseorang menggunakan nyanyian untuk di tujukan kepada
kekasihnya, maka fungsi music seperti itu dapat dianalisis sebagai perwujutan dari
kontinuitas
dan kesinambungan keturunan . Jika seseorang menggunakan
nyanyian untuk mendekatkan diri dengan Tuhannya, maka mekanisme tersebut
berhubungan dengan mekanisme lain, seperti menari, berdoa mengorganisasikan
ritual, dan kegiatan-kegiatan upacara. “Penggunaan“ menunjukkan situasi musik
yang di pakai dalam kegiatan manusia, sedangkan “Fungsi“ berkaitan dengan
alasan mengapa si pemakai melakukan, dan terutama tujuan-tujuan yang lebih jauh
Nelia Sihombing : Manajemen Penyiaran Smart FM Medan dalam Menggunakan Musik Audiophile, 2007
USU Repository © 2008
dari sekedar
apa yang dapat dilayaninya. Dengan demikian sejalan dengan
Merriam, menurut penulis penggunaan lebih berkaitan dengan sisi praktis,
sedangkan fungsi lebih berkaitan dengan integritas
dan konsistensial internal
budaya. Berkaitan dengan radio Smart FM, maka penggunaan maupun fungsinya
mencakup berbagai aktivitas sosial budaya, seperti yang akan di uraikan berikut
ini.
5.1.1.
Penggunaan
Dikaitkan dengan penggunaan, maka penggunaan musik Audiophile
di Smart FM adalah sebagai selingan antara program yang satu dengan
yang lain, sebagai sarana hiburan bagi pendengar, dan sebagai pelengkap
program yang mendukung penyiaran Smart FM, sebagai sarana
penyampaian pesan, dan untuk mensosialisasikan musik Audiophile kepada
masyarakat Medan.
5.1.1.1. Sebagai Selingan Antara Program yang Satu ke Program Lainya
Smart
FM
baik
oleh
masyarakat
ataupun
Smart
FM
sendiri
mengidentitaskan dirinya sebagai radio berita, informasi, talk show atau pun
siaran-siaran yang memberikan masukan dari inspirasi lainya. Dengan begitu dapat
dikatakan bahwa kepadatan program di Smart FM lebih difokuskan kepada berita
dan informasi. Setiap berita di Smart FM dapat dipastikan membawa pendengar
Nelia Sihombing : Manajemen Penyiaran Smart FM Medan dalam Menggunakan Musik Audiophile, 2007
USU Repository © 2008
Smart FM untuk setuju bahwa setiap program mengandung pesan dan program
yang satu dengan program yang lainnya.
Namun sekalipun Smart FM memfokuskan diri kepada program berita dan
informasi, tidak dapat di pungkiri bahwa musik juga adalah bagian yang penting di
dalam penyiaran radio. Musik dan radio adalah hampir menjadi satu kesatuan
yang tidak dapat dipisahkan. Karena telah dibuktikan bahwa salah satu penyebab
orang mendengarkan radio adalah karena ingin menikmati hiburan lewat musik.
Dengan tidak memungkiri hal tersebut, Smart FM memilih musiknya
sendiri. Musik yang disiarkan oleh Smart FM adalah Audiophile yaitu musik yang
hak siarnya dipastikan hanya dimiliki oleh Smart FM Indonesia.
Smart FM memiliki keunikan dalam menyiarkan program musik yang
khusus tersebut. Jika radio lain menyiarkan musik dan hiburan sebagai program
utama, sebaliknya Smart FM menempatkan berita dan informasi sebagai program
utama dan musik sebagai selingan.
Musik tak memiliki program khusus dalam penyiarannya, seperti radio
siaran lain yang menyiarkan program request lagu. Musik dalam penyiaran Smart
FM hanya di tempatkan sebagai selingan, antara program yang satu dengan
program berikutnya. Penyiaran musik juga dapat dikatakan sebagai waktu break
untuk program acara di radio ini. Namun walaupun begitu kita dapat melihat
bahwa musik yang hanya sebagai selingan tersebut memiliki arti yang penting juga
bagi radio ini, dibuktikan bahwa lagu yang disiarkan bukanlah lagu yang pada
umumnya tetapi yang hak siarnya dibeli secara khusus. Disamping itu juga setiap
lagu yang disiarkan oleh Smart FM, dipilih dan dipersiarkan pada waktu
Nelia Sihombing : Manajemen Penyiaran Smart FM Medan dalam Menggunakan Musik Audiophile, 2007
USU Repository © 2008
penyusunan program acara, seperti yang dikatakan Moeryanto Ginting (1996),
bahwa setiap stasiun radio harus menyusun urutan musik dan lagu yang akan
disiarkan sesuai dengan format program yang dirancangkan.
5.1.1.2. Sebagai Sarana Hiburan Bagi Pendengar
Setiap stasiun radio tanpa terkecuali pasti memiliki koleksi musik, seperti
yang diungkapkan oleh Moeryanto Ginting (1996). Musik adalah juga bagian
terpenting dalam penyiaran radio tidak terkecuali Smart FM.
Tidak ada orang yang tidak butuh hiburan, ditengah dunia dengan hirukpikuknya, setiap orang akan mencari hiburan. Hiburan yang dicari itu
pada
umumnya adalah musik. Musik dan penghayatan estetikanya mempengaruhi jiwa
siapa saja yang mendengarnya tanpa memandang usia, golongan atau hal-hal lain.
Karena itu, masyarakat musik dan radio adalah satu kesatuan seperti pernyataan
Bogue (1978:4-5) dalam penelitiannya bahwa sebagian besar isi siaran radio
adalah musik. Karena musik inilah bentuk hiburan yang paling diinginkan
pendengar.
5.1.1.3. Sebagai Pelengkap Program
Telah diketahui bahwa radio dan musik adalah suatu kesatuan, orang
ataupun pendengar akan tetap mencari hiburan dan musik radio sesarat dan
Nelia Sihombing : Manajemen Penyiaran Smart FM Medan dalam Menggunakan Musik Audiophile, 2007
USU Repository © 2008
sepadat apa informasi yang disampaikan melalui radio, tetap ada saja yang kurang
tanpa penyiaran musik.
Setiap station radio pasti memiliki koleksi musik seperti yang telah dijelaskan oleh
Moeryanto Ginting (1996) seorang pengasuh
siaran umumnya sedikitnya
memiliki pengetahuan tentang musik, karena mereka harus menyiapkan lagu-lagu
dalam penyusunan programnya.
Seperti jika kita mengkaji suatu kerangka penting dalam program penyiaran Smart
FM yaitu News, Knowledge, Business Information, Wisdom and Inspiration, dan
Music. Jika kita mengkaji program harian penyiaranya, musik mendapat 30 persen
bagian program penyiarannya.
5.1.1.4. Sebagai Sarana Penyampaian Pesan
Berlo (1960) menjelaskan bahwa ada 3 unsur penting dalam suatu program
penyiaran yaitu isi pesan, lambang pesan dan perlakuan pesan. Lambang pesan
yang disampaikan di radio adalah kata, musik dan efek suara. Dengan begitu dapat
disimpulkan bahwa musik adalah salah satu sarana penyampai pesan.
Dari beragam visi dan misi dari radio siaran, musik tentunya adalah salah
satu faktor pendukung yang kuat untuk menarik perhatian dan mempengaruhui
pendengarnya. Musik yang telah disusun kedalam program sedemikian rupa
memiliki tujuan menarik pendengar yang menjiwai musik tersebut dan kemudian
mengerti akan pesan yang disampaikan didalam musik tersebut.
Nelia Sihombing : Manajemen Penyiaran Smart FM Medan dalam Menggunakan Musik Audiophile, 2007
USU Repository © 2008
5.1.1.5. Untuk Mensosialisasikan Audiophile Kepeda Masyarakat Medan
Penyiaran musik Audiophile di Smart FM secara jelas dapat kita lihat yaitu
untuk mensosialisasikan musik Audiophile ini kepada masyarakat Medan. Hal
tersebut hanya dapat di lakukan oleh Smart FM saja untuk saat ini, karena hanya
Smart FM sajalah satu-satunya radio yang mempunyai lisensi lagu-lagu
Audiophile.
Lagu-lagu yang termasuk jarang terdengar di telinga audiens tersebut
memperkuat eksistensi radio tersebut terutama dalam hal musiknya karena
keunikan musik yang di milikinya.
Setiap pendengar Smart FM yang senantiasa dipacu oleh motivasi dari
radio tersebut mau tidak mau harus mendengar dan mengetahui musik Audophile.
Musik Audiophile yang pada umumnya asing ditelinga pendengar menjadi suatu
hal yang biasa karena pendengar seiring membiasakan diri mendengar setiap
motivasi-motivasi ataupun setiap sajian-sajian menarik yang disajikan oleh Smart
FM, akan tebiasa pula mendengar sajian-sajian musik Audiophile yang di siarkan
oleh radio Smart FM.
5.1.2.
Fungsi
Dikaitkan dengan fungsi musik, musik Audiophile memiliki beberapa
fungsi bagi Smart FM sendiri dan juga bagi masyarakat pendengarnya, bahkan
lebih luas dari pada itu, yaitu sebagai identitas bagi Smart FM dan sebagai faktor
Nelia Sihombing : Manajemen Penyiaran Smart FM Medan dalam Menggunakan Musik Audiophile, 2007
USU Repository © 2008
penggerak komunikasi pembangunan, serta komunikasi budaya dalam konteks
globalisasi.
5.1.2.1. Sebagai Identitas Bagi Smart FM
Telah diketahui bahwa Musik Audiophile adalah musik yang hak siarnya
secara khusus hanya dimiliki oleh Smart FM Indonesia. Musik Audiophile ini
adalah merupakan produk yang dibeli oleh Smart FM dan menjadi milik
perusahaan radio Smart FM. Musik Audiophile dengan segala kekhasannya yaitu
yang umumnya di dominasi oleh musik Jazz tersebut hanya dapat dinikmati di
satu stasiun radio saja yaitu Smart FM. Radio juga ini mengakui dan menekankan
perhatian mereka kepada musik sehingga memilih satu produk musik yang khusus
yaitu musik produksi Audiophile record untuk melengkapi program acaranya dan
mendominasi penyiaran musik-musiknya.
5.1.2.2. Sebagai Faktor Penggerak Komunikasi Pembangunan
Radio dan segala yang ada di dalamnya dewasa ini di dukung oleh banyak
pendengar yang datang dari semua kalangan, giat menyampaikan pesan-pesan
kepada masyarakat demi mencapai suatu visi yaitu pembangunan. Disadari bahwa
radio juga adalah salah satu faktor penggerak percepatan kemajuan dan
peningkatan profesionalisme Sumber Daya Manusia seperti yang di uangkapkan
Smart FM dalam visinya.
Nelia Sihombing : Manajemen Penyiaran Smart FM Medan dalam Menggunakan Musik Audiophile, 2007
USU Repository © 2008
Dinyatakan pula suatu tantangan yaitu bagaimana pebisnis radio mampu
mendefinisikan
perannya
secara
tepat
ditengah
masyarakat
yang
terus
berkembang.
Bague dan Peigh (1979:39) menyebutkan beberapa format yang dapat
digunakan radio dalam mengkomunikasikan pembangunan yaitu : berita, diskusi
kelompok, diskusi atau wawancara tipe testimonial ( bersifat pembuktian ) hiburan
/ informasi, majalah, kombinasi yang telah disebutkan itu, spot dan pengumuman,
serta drama radio.
Menyangkut uraian tersebut Moeryanto Ginting (1996) menyatakan bahwa
radio secara mandiri dapat di manfaatkan dalam komunikasi pembangunan dan
diantara point-point penting yang digunakan radio dalam mengkomunikasikan
pembangunan, hiburan adalah
faktor pendukung yang tidak kalah penting.
Hiburan yang tentunya tidak terlepas dari musik adalah faktor
pendukung
komunikasi pembangunan, hiburan ataupun musik yang baik yang setidaknya
dipersiapkan dengan baik adalah hal yang di inginkan oleh setiap radio siaran dan
akan mendukung visi yang umumnya dimiliki oleh radio siaran yaitu
pembangunan.
5.1.2.3. Sebagai Komunikasi Budaya dalam Konteks Globalisasi
Radio adalah sebagai cultural industry, yaitu budaya yang mulai
berkembang seiring perkembangan zaman ke dalam berbagai bentuk tekhnologi.
Nelia Sihombing : Manajemen Penyiaran Smart FM Medan dalam Menggunakan Musik Audiophile, 2007
USU Repository © 2008
Radio adalah sarana penyampaian pesan kepada masyarakat, salah satunya adalah
melalui musik.
Musik Audiophile adalah salah satu sarana penyampaian pesan oleh radio
yang menyiarkan kepada masyarakat yang mendengarkan. Seiring visi Smart FM
yaitu mempersiapkan profesionalisme SDM menuju globalisasi, setiap program
yang disiarkan oleh Smart FM turut mendukung visi tersebut. Dengan kata lain
musik juga turut mendukung pembangunan budaya dalam masyarakat. Musik
Audiophile juga turut mengkomunikasikan pembangunan kepada masyarakat
melalui pembangunan jiwa dan mengkomunikasikan budaya global karena musik
yang disiarkan oleh Smart FM adalah musik-musik dengan budaya barat.
Nelia Sihombing : Manajemen Penyiaran Smart FM Medan dalam Menggunakan Musik Audiophile, 2007
USU Repository © 2008
BAB VI
PENUTUP
5.1. Rangkuman
1.
Smart FM adalah sebuah perusahaan radio link yaitu perusahaan radio
siaran yang mempunyai jaringan di 10 kota besar di indonesia, dan
menempatkan pusat penyiaranya di Jakarta
2.
Smart FM adalah salah satu radio berita di Indonesia khususnya di kota
Medan, dimana 70 persen dari penyiarannya adalah penyiaran berita dan
informasi, sedangkan 30 persen lagi adalah penyiaran lagu.
3.
Radio Smart FM adalah radio publik yang juga adalah radio komersil,
dimana radio ini walaupun memiliki siaran yang sarat dengan berita,
informasi dan edukasi tetapi tetap saja memiliki iklan-iklan sebagai
program komersial untuk mendapatkan biaya pemasukan bagi Smart FM.
Nelia Sihombing : Manajemen Penyiaran Smart FM Medan dalam Menggunakan Musik Audiophile, 2007
USU Repository © 2008
4
Lagu-lagu yang disiarkan oleh Smart FM adalah lagu-lagu produksi
Audiophile Record yang kemudian Smart FM sendiri menyebutnya sebagai
musik Audiophile atau lagu Audiophile.
5
Lagu-lagu Audiophile yang disiarkan di Smart FM adalah lagu-lagu yang di
lisensi oleh Audiophile Record kepada perusahaan radio Smart FM
Indonesia dan hanya radio inilah yang berhak menyiarkan lagu-lagu lisensi
Audiophile Record di Indonesia, karena perusahaan radio Smart FM telah
membeli hak siarnya dari Amerika, negara dimana Recording Company
tersebut berada.
6
Lagu-lagu yang di siarkan di Smart FM Medan adalah 70 persen lagu-lagu
produksi Audiophile dan 30 persen lagi adalah lagu-lagu yang berbahasa
Mandarin dan lagu-lagu dalam negeri pilihan, misalnya lagu tahun 80-an.
Lagu Audiophile yang di siarkan di Smart FM Medan di dominasi oleh
lagu-lagu yang beraliran Jazz.
7
Perusahaan radio Smart FM adalah suatu organisasi modern yang terbagi ke
dalam pembagian kerja menurut keahlian masing-masing tetapi adalah satu
tim kerja yang memiliki satu tujuan.
8
Smart FM menggunakan fungsi musik khususnya musik Audiophile sebagai
salah satu komunikasi budaya, yaitu salah satu sistem yang di gunakan oleh
Nelia Sihombing : Manajemen Penyiaran Smart FM Medan dalam Menggunakan Musik Audiophile, 2007
USU Repository © 2008
radio
Smart
FM
dalam
mencapai
visinya
yaitu
mempersiapkan
profesionalisme SDM menuju era globalisasi.
5.2 Kesimpulan
Manajemen radio Smart FM Medan sebagai organisasi modern bekerja
sesuai dengan prinsip-prinsip yang ada, dimana radio ini mengidentitaskan dirinya
sebagai radio berita. Hal tersebut dapat diamati dari pemilihan iklan, program lagu
dan program-program lainnya yang sangat selektif. Organisasi ini bekerja sesuai
dengan prinsip yang telah ditetapkan dan memfokuskan sistem kerjanya kepada
visi yang dimiliki oleh perusahaan radio ini yaitu mempersiapkan profesionalisme
Sumber Daya Manusia menuju era globalisasi.
Seturut dengan visi yang dimiliki oleh Smart FM tersebut, maka setiap
program yang akan disiarkan di Smart FM melalui tahap perencanaan. Dari
persentase program siaran yang telah di amati dapat di lihat adanya suatu
perencanaan dan dalam setiap penyiaran program tersebut mengalami tahap
pengawasan.
Setiap program yang disiarkan di Smart FM adalah turut mendukung visi
Smart FM, termasuk program musiknya. Smart FM menggunakan fungsi musik
Audiophile sebagai salah satu faktor pendukung visi dan sebagai komunikasi
budaya dalam konteks globalisasi karena musik Audiophile mengandung budaya
barat.
Nelia Sihombing : Manajemen Penyiaran Smart FM Medan dalam Menggunakan Musik Audiophile, 2007
USU Repository © 2008
Dapat dikatakan juga bahwa musik Audiophile ataupun lagu-lagu yang diproduksi
oleh Audiophile Recoding ini telah menjadi identitas bagi Smart FM saat ini,
karena radio ini telah membeli hak siarnya dari Amerika dan hanya Smart FM lah
yang berhak menyiarkan lagu-lagu yang di lisensi Audiophile untuk saat ini.
Nelia Sihombing : Manajemen Penyiaran Smart FM Medan dalam Menggunakan Musik Audiophile, 2007
USU Repository © 2008
DAFTAR PUSTAKA
Wahyudi, J.B, 1996, Dasar-Dasar Jurnalistik Radio dan Televisi, Gajah Gita
Nusa, Jakarta
Wahyudi, J.B, 1994, Dasar-Dasar Manajemen Penyiaran, Gramedia Jakarta
Effendy,Onong Uchjana,1990, Radio Siaran Teori dan Praktek, Mandor Maju,
Bandung
Ginting Munthe, Moeryanto,1996, Media Komunikasi Radio, Pustaka Sinar
Harapan, Jakarta.
Merriam Allan P, 1964, The Anthropology of Music, North Western University
Widjaya, A.W 1986, Komunikasi dan Hubungan Masyarakat, Bina Aksara,
Jakarta
Kuswandi, Wawan,1996, Komunikasi Massa : Sebuah Analisis Media Televisi,
Bineka Cipta, Jakarta.
Munandar, Haris, 2003, Media Massa dan Masyarakat Modern, Kencana,
Jakarta
Damanik, Wilda M., 2005, Siantar FM Dalam Mensosialisasikan Kontribusi
Radio Lagu-Lagu Simalungun Di kota Siantar, Skripsi, USU.
Febrianti, Denin, 2007, Sistem Informasi Penyiaran Pada Radio SMART FM
Medan, Laporan Penulisan ilmiah Mikroskil Medan.
SMART FM Net Work, 2006, Your Esential Guide to SMART FM, Jakarta
Koentjaraningrat, 1981, Metode Penelitian Masyarakat, Gramedia, Jakarta
Soelaeman,M,Munandar, 1986, Ilmu Sosial Dasar Teori Dan Konsep Ilmu
Sosial, Refika, Bandung.
Hoertomo, M.A, 2005, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia, Mitra Pelajar,
Surabaya
Prayudha, Harley, 2004, RADIO, Bayumedia Publishing, Jakarta
Ginting, Moeryanto, 1996, Media Komunikasi Radio, Pustaka Sinar Harapan,
Jakarta
Etzioni, Amitai, 1985, Organisasi-Organisasi Modern, UI-Press
Nelia Sihombing : Manajemen Penyiaran Smart FM Medan dalam Menggunakan Musik Audiophile, 2007
USU Repository © 2008
Effendy, Onong Uchjana, 1984, Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek, PT.
Remaja Rosdakary, Bandung
Trimo, Soejono, MLS, 1986, Teori-Teori Komunikasi, PT. Remaja Rosdakary,
Bandung
Handoko, T. Hani, 1984, MANAJEMEN, BPFE, Yogyakarta
Ramli, Rusli, 1984, Asas-Asas Manajemen, UT, Jakarta
Nelia Sihombing : Manajemen Penyiaran Smart FM Medan dalam Menggunakan Musik Audiophile, 2007
USU Repository © 2008
DAFTAR SITUS
www.smartfm.com
http://www.audiophile.com
http://www.bbc.co.uk/info/purpose/what.shtml
www.fun.easy.com/Berita_inovasi.php?param=Berita_inovasi
Nelia Sihombing : Manajemen Penyiaran Smart FM Medan dalam Menggunakan Musik Audiophile, 2007
USU Repository © 2008
Download