Ekonomi Isalam - lppm stkip bima

advertisement
Keanekaragaman Jenis Serangga Tanah Di Areal Kerja Hutan
Kemasyarakatan Sesaot Lombok Barat Nusa Tenggara Barat
ISSN:2089-3205
Keanekaragaman Jenis Serangga Tanah Di Areal Kerja Hutan Kemasyarakatan Sesaot
Lombok Barat Nusa Tenggara Barat
Muh. Nasir
Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis-jenis serangga tanah yang terdapat di
areal kerja hutan kemasyarakatan Sesaot dan untuk mengetahui indeks keanekaragaman
serangga tanah di areal kerja hutan kemasyarakatan Sesaot. Penelitian ini adalah penelitian
Eksperimen. Teknik Pengambilan sampel dilakukan dengan metode pitfall trap. Hasil penelitian
diketahui bahwa keanekaragaman serangga tanah yang ada areal hutan kemasyarakatan Sesaot
termasuk kategori sedang dengan nilai indeks keanekaragaman (H’) sebesar 1,59. Kemudian
nilai dominansi jenis serangga (C) adalah 0,9832 (≥0,5) yang menunjukkan ada spesies yang
mendominasi.
Kata Kunci:. Keanekaragaman, Serangga Tanah
Indonesia merupakan negara
tahun.
Selama
kurun
ini
mereka
telah
yang terkenal dengan berbagai jenis kekayaan
mengalami perubahan evolusi dalam beberapa
alam yang terdapat di dalamnya. Diperkirakan
hal dan menyesuaikan kehidupan pada hampir
25% aneka spesies dunia berada di Indonesia,
setiap tipe habitat dan telah mengembangkan
kemudian setiap spesies tersebut terdiri dari
banyak sifat-sifat yang tidak biasa (Borror et
ribuan plasma nutfah dalam kombinasi yang
al., 1996).
cukup unik sehingga terdapat aneka gen dalam
Kurang lebih satu juta spesies serangga
individu. Secara total keanekaragaman hayati
telah dideskripsi atau dikenalkan dalam ilmu
di Indonesia adalah sebesar 325.350 jenis flora
pengetahuan, dan hal ini merupakan petunjuk
dan fauna. Keanekragaman adalah variabilitas
bahwa serangga merupakan mahluk hidup
antar mahluk hidup dari semua sumber daya,
yang mendominasi bumi. Diperkirakan, masih
baik di daratan maupun ekosistem perairan
ada sekitar 10 juta spesies serangga yang
(Arief, 2001).
belum diseskripsi. Peranan serangga sangat
Day et al.,(1978) dalam Pelawi (2009)
besar
dalam
menguraikan
bahan-bahan
menyatakan bahwa serangga adalah salah satu
tanaman dan binatang dalam rantai makanan
anggota kerajaan binatang yang mempunyai
ekosistem dan sebagai bahan makanan mahluk
jumlah anggota paling banyak. Hampir lebih
hidup lain (Anonim, 2008 dalam Pelawi,
dari 72% anggota binatang tersebut kedalam
2009).
golongan serangga. Serangga telah hidup di
Insekta
atau
serangga
merupakan
Bumi kira-kira 350 juta tahun, dibandingkan
spesies hewan yang jumlahnya paling dominan
dengan manusia yang kurang dari dua juta
diantara spesies hewan lainnya dalam filum
31
Oryza Jurnal Pendidikan Biologi
Volume 2 Nomor 1 April 2013
Keanekaragaman Jenis Serangga Tanah Di Areal Kerja Hutan
Kemasyarakatan Sesaot Lombok Barat Nusa Tenggara Barat
ISSN:2089-3205
Arthrophoda. Serangga dapat dijumpai di
sangat tergantung pada faktor lingkungan, baik faktor
semua daerah di atas permukaan bumi baik di
lingkungan abiotik maupun faktor lingkungan biotik.
darat, laut, maupun udara. Mereka hidup
Faktor abiotik terdiri atas faktor fisika dan kimia tanah,
sebagai pemakan tumbuhan, serangga, atau
di antaranya tekstur tanah, suhu, kadar air, pH dan
binatang lain, bahkan mengisap darah manusia
kadar organik tanah, sedangkan faktor biotik adalah
dan mamalia. Serangga merupakan hewan beruas
vegetasi dan mikro flora tanah. Banyak macam
dengan tingkat adaptasi yang sangat tinggi. Fosil-
serangga yang hidup di tanah karena tanah
fosilnya dapat dirunut hingga ke masa fosil raksasa
memberikan serangga suatu pemukiman atau sarang,
primitif telah ditemukan. Sejumlah anggota Diptera
pertahanan, dan seringkali makanan. Tanah dirobos
seperti lalat dan nyamuk yang terperangkap pada getah
sedemikian rupa sehingga tanah lebih mengandung
juga ditemukan.Serangga mampu hidup dimanapun,
udara, dan tanah tersebut diperkaya oleh eksresi dan
bahkan ada serangga yang mampu hidup tanpa
tubuh-tubuh serangga yang mati. Serangga tanah
oksigen sekalipun. Hal ini dikarenakan serangga
memperbaiki sifat-sifat fisik tanah dan menambahkan
mampu beradaptasi dengan segala kondisi yang
kandungan bahan organik.
membuat variasi morfologi sesuai dengan cara adaptasi
mereka dengan lingungannya.
Jumlah jenis serangga tanah yang terdapat
pada
suatu
tempat
tertentu
menunjukkan
Serangga tanah berfungsi sebagai perombak
keanekaragaman jenis serangga tersebut. Suheriyanto
bahan organic tanah, serasah, bangkai, penghancur
(2005) menyatakan bahwa suatu komunitas akan
kayu, parasit dan pemangsa, serta sebagai pengendali
mempunyai keanekaragaman jenis yang tinggi jika
penyakit tanaman yang disebabkan oleh jamur.
komunitas itu disusun oleh spesies dengan jumlah yang
Menurut Borror et al (1996) serangga tanah dapat
banyak dan kelimpahan spesies sama atau hampir
berperan sebagai pemakan tumbuhan (serangga jenis
sama, Sebaliknya jika suatu komunitas itu disusun oleh
ini banyak anggotanya), parasitoid (hidup sebagai
sangat
parasit pada serangga lain), predator atau pemangsa,
keanekaragaman jenisnya rendah.
sedikit
spesies
dan
dominan
maka
penyerbuk dan penular vector bibit penyakit tertentu.
Tanah merupakan medium atau substrat tempat hidup
KAJIAN PUSTAKA
bagi kebanyakan jenis makhluk hidup, yang meliputi
Serangga Tanah
mikroorganisme, tumbuhan, dan hewan. Nutrisi
Serangga
atau
Insecta
memiliki
tanaman yang berasal dari berbagai residu tanaman
keanekaragaman yang sangat tinggi, namun
akan melalui proses dekomposisi sehingga terbentuk
tidak semua hewan dalam satu komunitas
humus sebagai sumber nutrisi tanah. Keberadaan dan
biotik, individu-individu populasinya dapat
kepadatan suatu jenis hewan tanah di suatu tempat
dihitung atau kerapatan populasinya dapat
32
Oryza Jurnal Pendidikan Biologi
Volume 2 Nomor 1 April 2013
Keanekaragaman Jenis Serangga Tanah Di Areal Kerja Hutan
Kemasyarakatan Sesaot Lombok Barat Nusa Tenggara Barat
ISSN:2089-3205
diukur. Dalam hal demikian, penghitungan
tanah yang hidup pada lapisan mineral.
kelimpahan atau kerapatan relatif saja sudah
Misalnya Protura, Collembola, dll. Serangga
cukup.
tanah menurut jenis makanannya, dibedakan
Meskipun
besar
populasi
yang
sebenarnya tidak sedikit, namun gambaran
menjadi:
1).
Detrivora/Saprofag,
mengenai kelimpahan poulasi yang berupa
serangga yang memanfaatkan benda mati yang
satu indeks sudah dapat memberikan informasi
membusuk sebagai makanannya. Misalnya
mengenai banyak hal. Contohnya mengenai
Collembola, Thysanura, Diplura, dll. 2).
perubahan populasi hewan di satu area atau
Herbivora/Fitofagus,
komunitas yang berbeda.
memanfaatkan tumbuhan seperti daun, akar
yaitu
yaitu
serangga
yang
Serangga telah hidup di bumi kira-kira
dan kayu sebagai makanannya. Misalnya
350 juta tahun, dibandingkan dengan manusia
Orthoptera. 3). Microphytic, yaitu serangga
yang kurang dari dua juta tahun. Selama kurun
pemakan spora dan hifa jamur. Misalnya
waktu ini mereka telah mengalami evolusi
Diptera, Coleoptera, Hymenoptera, dll. 4).
dalam
menyesuaikan
Karnivora, yaitu serangga yang berperan
kehidupan pada hampir setiap tipe kehidupan.
sebagai predator (pemakan serangga lain).
Serangga tanah adalah serangga yang hidup di
Misalnya
tanah, baik itu yang hidup di permukaan tanah
Omnivora, yaitu serangga yang makanannya
maupun yang hidup di dalam tanah. Secara
berupa tumbuhan dan jenis hewan lain.
umum serangga tanah dapat dikelompokkan
Misalnya
berdasarkan tempat hidupnya dan menurut
(Kramadibrata, 1995)
beberapa
hal
dan
jenis makanannya (Suin dalam Ummi, 2007).
Secara umum serangga tanah dapat
Hymenoptera,
Orthoptera,
Coleoptera.
Dermaptera,
5).
dll
Insekta merupakan kelompok utama
dari hewan beruas (Arthropoda) yang berkaki
dikelompokkan berdasarkan tempat hidupnya
enam,
dan menurut jenis makanannya. Serangga
Serangga
berdasarkan
menurut
lingkungan, kecuali di lautan. Terdapat lebih
Rahmawaty (2006) dibedakan menjadi: 1).
dari 800.000 spesies insekta yang sudah
Epigeon, yaitu serangga tanah yang hidup
ditemukan, terdiri dari :
pada lapisan tumbuh-tumbuhan. Misalnya
- Bangsa capung (Odonata) = 5.000 spesies
Plecoptera, Homoptera, dll. 2) Hemiedafon,
- Bangsa belalang (Orthoptera) = 20.000
tempat
hidupnya
yaitu serangga tanah yang hidup pada lapisan
organik
tanah.
Misalnya
Dermaptera,
Hymenoptera, dll. 3). Eudafon, yaitu serangga
33
Oryza Jurnal Pendidikan Biologi
sehingga
disebut
ditemukan
juga
hampir
Hexapoda.
disemua
spesies
- Bangsa
kupu-kupu
dan
ngengat
(Lepidoptera) = 170.000 spesies
Volume 2 Nomor 1 April 2013
Keanekaragaman Jenis Serangga Tanah Di Areal Kerja Hutan
Kemasyarakatan Sesaot Lombok Barat Nusa Tenggara Barat
ISSN:2089-3205
- Bangsa lalat dan kerabatnya (Diptera) =
120.000 spesies
- Bangsa kepik (Hemiptera) = 82.000 spesies
Gambar 1. Jenis Kepala Serangga
- Bangsa kumbang (Coleoptera) = 360.000
spesies
- Bangsa semut dan lebah (Hymenoptera) =
110.000 spesies
dengan tingkat adaptasi yang sangat tinggi.
Setiap serangga mengalami proses perubahan
bentuk (metamorphosis) dari telur hingga ke
dewasa
yang
siap
melakukan
reproduksi. Secara morfologi, tubuh serangga
dewasa dapat dibedakan menjadi tiga bagian
utama, yaitu kepala (caput), dada (thorak), dan
perut (abdomen). Sementara bagian kepala
insekta
terdiri
atas
satu
segmen
yang
sebenarnya merupakan persatuan dari enam
segmen. Kepala serangga berbentuk kapsul.
Bagian
belakang
kepala
(posterior)
foramen magnum. Tipe kepala berdasarkan
posisi alat mulut terhadap sumbu (poros tubuh)
dibedakan atas : (1) hipognatus, alat mulut
terletak di bagian bawah kepala (di poros
vertical), (2) prognatus, alat mulut mengarah
depan
opistorinkus,
(di
poros
horizontal)
alat
mulut
berupa
(3)
probois
memanjang menuju kearah belakang di antara
tungkai depan.
34
dan metathorak, dan secara kolektif kedua
Oryza Jurnal Pendidikan Biologi
merupakan pertumbuhan daerah tergum dan
pleura. Sayap terdiri dari dua lapis tipis
kutikula yang dihasilkan oleh sel-sel epidermis
yang segera hilang. Tungkai-tungkai serangga
berslerotisasi dan selanjutnya terbagi dalam
sejumlah ruas. Tungkai terdiri dari ruas-ruas
yang disebut coxa, ruas dasar; trcochanter,
terdiri dari satu ruas kecil; femur, ruas pertama
yang panjang dari tungkai;, tibia, ruas kedua
yang panjang; dan tarsus, sederet ruas-ruas
kecil dibelakang tibia dan pretarsus (Hadi,
2009) .
dari
permukaannya terdapat lubang yang disebut
ke
thorak. Sayap timbul pada segmen mesothorak
segmen ini disebut sebagai pterothorak. Sayap
Serangga merupakan hewan beruas
bentuk
Sayap dan tungkai terdapat pada
Faktor-faktor
yang
Mempengaruhi
Keanekaragaman Serangga
Keragaman
komunitas
yang
jenis
adalah
memeperlihatkan
sifat
tingkat
keanekaragaman jenis organisme yang ada di
dalamnya (Krebs, 1978 dalam Pelawi 2009).
Untuk memperoleh keragaman jenis ini cukup
diperlukan
kemampuan
mengenal
dan
membedakan jenis meskipun tidak dapat
mengidentifikasi jenis hama.
Volume 2 Nomor 1 April 2013
Keanekaragaman Jenis Serangga Tanah Di Areal Kerja Hutan
Kemasyarakatan Sesaot Lombok Barat Nusa Tenggara Barat
ISSN:2089-3205
Menurut Krebs dalam Pelawi 2009, ada
e) Kestabilan iklim, yaitu kestabilan suhu,
6 faktor yang saling berkaitan menentukan
kelembaban, salinitas, pH dalam suatu
derajat naik turunnya keragaman jenis, yaitu :
lingkungan
a) Waktu, keragaman komunitas bertambah
stabil,
seiring waktu. Sehingga komunitas tua yang
tersebur.
Lingkungan
lebih
yang
memungkinkan
keberlangsungan evolusi.
sudah lama berkembang lebih banyak
f) Produktivitas, hal ini juga dapat menjadi
terdapat organisme daripada komunitas
syarat mutlak untuk keanekaragaman yang
muda yang belum berkembang, Waktu
tinggi.
dapat berjalan dalam ekologi lebih pendek
atau sampai puluhan generasi.
Keenam faktor ini saling berinteraksi
untuk
b) Heterogenitas ruang, semakin heterogen
menetapkan
dalam
keanekaragaman
komunitas
yang
jenis
berbeda.
suatu lingkungan fisik semakin kompleks
Keanekaragaman spesies sangatlah penting
komunitas flora dan fauna di suatu tempat
dalam menentukan batas kerusakan yang
tersebar dan semakin tinggi keragaman
dilakukan terhadap system alam akibat turut
jenisnya.
campur tangan manusia (Pelawi, 2009).
c) Kompetisi,
terjadi
apabila
sejumlah
organisme menggunakan sumber yang sama
yang
ketersediaannya
kurang,
atau
Indeks Keanekaragaman (Diversitas)
Indeks
walaupun ketersediaannya cukup, namun
digunakan
persaingan
kelimpahan
tetap
organisme-organisme
terjadi
itu
juga
bila
memanfaatkan
Keanekaragaman
untuk
menyatakan
spesies
Keanekaragaman
dalam
spesies
dapat
hubungan
komunitas.
terdiri
dari
2
sumber tersebut, yang satu menyerang yang
komponen, yaitu (1) jumlah spesies dalam
lain atau sebaliknya.
komunitas yang sering disebut kekayaan
d) Pemasangan,
yang
mempertahankan
spesies, (2) kesamaan spesies, menunjukkan
komunitas populasi dari jenis bersaing yang
bagaimana kelimpahan spesies itu (meliputi
berbeda di bawah daya dukung masing-
jumlah individu, biomassa, penutup tanah, dan
masing selalu memperbesar kemungkinan
lain-lain) tersebar antara banyak spesies itu.
hidup
sehingga
Misalnya pada suatu komunitas terdiri dari
mempertinggi keragaman, apabila intensitas
10% spesies, jika 90% adalah 1 spesies dan
pemasangan terlalu tinggi
10% adalah 9 jenis yang tersebar, maka
berdampingan
atau rendah
dapat menurunkan keragaman jenis.
kesamaan atau keragaman disebut rendah.
Sebaliknya
35
Oryza Jurnal Pendidikan Biologi
jika
masing-masing
spesies
Volume 2 Nomor 1 April 2013
Keanekaragaman Jenis Serangga Tanah Di Areal Kerja Hutan
Kemasyarakatan Sesaot Lombok Barat Nusa Tenggara Barat
jumlahnya 10%, maka kesamaanya disebut
maksimum. Dari istilah indeks kesamaan
tersebut
yang
kekayaan,
dipadukan
maka
keanekaragaman
dengan
munculah
dengan
ISSN:2089-3205
Gambar 2. Peta Pengamatan
2. Pengambilan dan Identifikasi Serangga
indeks
Tanah
indeks
1. Teknis Pelaksanaan dilapangan dengan
variabel
yang
menggunakan metode pitfall trap
menggolongkan struktur komunitas ke dalam 3
Pada masing-masing titik sampel
bagian : (1) jumlah spesies, (2) Kelimpahan
yang telah ditentukan ditempatkan dan
relative, (3) homogenitas dan ukuran dari area
ditanam
sampel (Anonim 2008).
perangkap), yang bagian permukaan
stoples
stoples
(wadah
tersebut
sejajar
sebagai
dengan
permukaan tanah dengan jarak pit fall
METODE
Penelitian
ini
penelitian
trap yang satu dengan titik sampel yang
eksperimen. Penelitian ini dilaksanakan di
telah ditentukan. Kemudian masing-
areal kerja hutan kemasyarakatan Sesaot
masing wadah atau (stoples) diisi dengan
Kabupaten
air
Lombok
adalah
Barat
Tahun
2012.
bersih
yang
dicampur
dengan
sedikit
larutan
Pengambilan Data dilakukan dengan:
formalin,
1. Peta Pengamatan
detergen. Selanjutnya semua sampel
Pengamatan dilakukan pada dua titik
atau stasiun. Pada tiap stasiun dibuat satu
ditambah
serangga tanah yang didapatkan dibawa
ke laboratorium untuk diidentifikasi.
transek yang berukuran 40 m kemudian
pada tiap transek terdapat lima perangkap
yang diletakkan pada lima plot. Pada tiaptiap plot dipasang satu perangkap sumuran
(pitfall trap). Jarak antara satu perangkap
dengan
yang
Praktikum
lainnya
dilakukan
adalah
dalam
10
tiga
m.
Gambar 3. Pitfall Trap
kali
2. Proses Identifikasi
pengulangan.
Proses
40 m
10
m
identifikasi
serangga
dilakukan dengan memperhatikan buku
panduan atau kunci determinasi serangga
yang telah disediakan terlebih dahulu.
Nilai keanekaragaman serangga tanah
36
Oryza Jurnal Pendidikan Biologi
Volume 2 Nomor 1 April 2013
Keanekaragaman Jenis Serangga Tanah Di Areal Kerja Hutan
Kemasyarakatan Sesaot Lombok Barat Nusa Tenggara Barat
dihitung
berdasarkan
nilai
keanekaragaman dari Shannon-Wiener
(Begon, 1999 dalam Ismarini 2011)
sebagai berikut :
H’ = -∑ (pi In pi)
Pi =
Keterangan :
H’ = Indeks Shanon-Wiener
Pi = n/ni
ni = jumlah individu spesies ke-i
N = jumlah individu seluruh
spesies
ISSN:2089-3205
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil
Berdasarkan hasil pengamatan diperoleh
data sebagai berikut:
Tabel 1. Data Hasil Pengamatan
No.
Ordo
1
2
3
4
5
6
Orthoptera
Hymenoptera
Blattaria
Coleoptera
Diptera
Arachnida
Jumlah spesies
U I U II
U III
2
2
1
5
3
4
1
2
0
0
1
0
4
2
1
1
0
1
Ʃ
5
12
3
1
7
2
Berikut ini beberapa contoh serangga
yang diperoleh dari hasil penelitian :
Magurran (1988) dalam Ismarini
(2011)
mengklasifikasikan
nilai-nilai
indeks Shanon (H’) ke dalam 3 kategori
Hymenopthera
Thomsidae
yaitu H’<1,5 (keanekaragaman rendah);
H’=1,5-3,5 (keanekaragaman sedang);
H’>3,5
Analisis
(keanekaragaman
dominansi
serangga
tinggi).
tanah
Orthoptera
Blattaria
Coleoptera
Diptera
dihitung berdasarkan indeks dominansi
simpson (Odum, 1998).
2
Keterangan :
Berdasarkan
analisis
data
ni = jumlah individu jenis i
menunjukkan bahwa jumlah individu yang
N = jumlah individu total jenis serangga
ditemukan di adalah 948 individu dengan
indeks keanekaragaman (H’) sebesar 1,59.
tanah
Odum (1998) menyatakan bahwa
criteria
dominansi
adalah
sebagai
Karena nilai indeks keanekaragaman (H’)
berkisar
antara
1,5
–
3,5
maka
berikut. Jika nilai C mendekati 0 (<0,5)
keanekaragaman serangga tanah yang ada di
maka
yang
areal hutan kemasyarakatan Sesaot termasuk
mendominasi, jika nilai C mendekati 1
kategori keanekaragaman sedang. Analisis
(≥0,5)
dominansi
serangga
berdasarkan
indeks
tidak
maka
ada
ada
spesies
spesies
mendominasi.
37
hasil
Oryza Jurnal Pendidikan Biologi
yang
tanah
dominansi
dihitung
Simpson
Volume 2 Nomor 1 April 2013
Keanekaragaman Jenis Serangga Tanah Di Areal Kerja Hutan
Kemasyarakatan Sesaot Lombok Barat Nusa Tenggara Barat
ISSN:2089-3205
(Odum, 1998). Berdasarkan hasil analisis data,
Hymenoptera, seluruh spesies pada ordo
diperoleh nilai dominansi serangga (C) adalah
Blattaria. Selanjutnya spesies 1 dari ordo
1 (≥0,5) sehingga disimpulkan ada spesies
Coleoptera. Dan terakhir spesies ke-2 dari
serangga yang mendominasi.
ordo Arachnida.
Banyaknya jumlah spesies maupun
individu yang ditemukan disebabkan karena
Pembahasan
Pada penelitian ini jenis serangga tanah
yang
diperoleh
dengan
serangga-serangga
tanah
bersifat
mobile,
menggunakan
sehingga bila kondisi lingkungan tidak baik
perangkap jebak pitfall trap adalah 30 spesies
maka serangga tanah tersebut akan berpindah
dengan jumlah individu sebesar 948 individu.
tempat. Secara teoritis hewan secara aktif akan
Keseluruhan spesies serangga tersebut terbagi
berpindah dari satu lingkungan ke lingkungan
dari filum yang berbeda yaitu Arthropoda dan
yang
Hexapoda, yang kemudian terbagi lagi dalam
lingkungan sementara misalnya hujan. Dengan
6 ordo yang ditemukan pada dua transek
berpindah dari lingkungan yang berubah,
pengamatan, jadi sebanyak 10 lokasi sampling
hewan akan dapat tinggal pada rentangan
yang ditetapkan. Spesies dengan individu
kondisi
paling banyak yang ditemukan di arel hutan
mereka (Kramadibrata, 1995).
lain,
apabila
lingkungan
terjadi
yang
perubahan
optimum
bagi
kemasyarakatan Sesaot adalah spesies ke-2
Keanekaragaman serangga tanah yang
dari ordo Hymenoptera dengan jumlah 444
ada di sekitar areal hutan kemasyarakatan
individu, disusul oleh spesies ke-4 dan spesies
Sesaot termasuk kategori sedang dengan nilai
ke-1 pada ordo yang sama dengan jumlah
indeks keanekaragaman (H’) sebesar 1,59.
individu berturut-turut sebanyak 257 dan 107.
Suatu
Banyaknya individu yang diperoleh karena
keanekaragaman jenis tingi jika komunitas itu
melimpahnya makanan yang tersedia serta
disusun oleh banyak spesies (jenis) dengan
kondisi
kelimpahan spesies yang sama atau hampir
lingkungan
yang
sesuai
bagi
pertumbuhan jenis serangga tersebut.
komunitas
dikatakan
mempunyai
sama. Sebaliknya jika komunitas itu disusun
Jumlah individu yang paling sedikit
oleh sangat sedikit spesies dan hanya sedikit
ditemukan adalah 1 individu dan jumlah ini
saja
terdapat pada beberapa spesies. Spesies-
keanekaragaman jenisnya rendah. Tingginya
spesies tersebut adalah spesies 4 dan spesies 5
keanekaragaman jenis menunjukkan bahwa
dari ordo Orthoptera, spesies 3, spesies 6,
komunitas tersebut memiliki kompleksitas
spesies
yang tinggi, karena dalam komunitas tersebut
38
8,
dan
spesies
12
dari
Oryza Jurnal Pendidikan Biologi
ordo
spesies
yang
dominan,
maka
Volume 2 Nomor 1 April 2013
Keanekaragaman Jenis Serangga Tanah Di Areal Kerja Hutan
Kemasyarakatan Sesaot Lombok Barat Nusa Tenggara Barat
ISSN:2089-3205
terjadi interaksi spesies yang tinggi pula.
keanekaragaman.
Pertumbuhan
Sementara dominansi jenis serangga di lokasi
dipengaruhi
dua
praktikum adalah 0,9832.
pertambahan dan pengurangan jumlah anggota
Nilai indeks keanekaragaman jenis
populasi.
oleh
Dengan
hal
populasi
utama,
berkurangnya
yaitu
populasi
serangga tanah yang ada di sekitar areal hutan
penyusun komunitas berarti pula mengurangi
kemasyarakatan
keanekaragaman
Sesaot
dipengaruhi
oleh
faktor lingkungan antara lain: pH tanah, suhu,
komunitas
tersebut
dan
begitu juga sebaliknya (Campbell, 2004).
dan pertumbuhan populasi. Heddy (1994)
menyatakan bahwa derajat keasaman (pH)
tanah
merupakan
bagi
Berdasarkan hasil penelitian, dapat
kehidupan organisme baik flora maupun fauna
disimpulkan bahwa keanekaragaman serangga
tanah. Kondisi pH yang terlalu asam atau basa
tanah yang ada areal hutan kemasyarakatan
akan
mengalami
Sesaot termasuk kategori sedang dengan nilai
kehidupan yang tidak sempurna atau bahkan
indeks keanekaragaman (H’) sebesar 1,59.
mengalami kematian. Khusus pada serangga
Kemudian nilai dominansi jenis serangga (C)
tanah, pH tanah berpengaruh secara langsung
adalah 0,9832 (≥0,5) yang menunjukkan ada
terhadap
spesies yang mendominasi.
menjadikan
fator
pembatas
KESIMPULAN
organisme
organ-organ
tubuh
serangga,
sehingga pada suatu daerah tertentu yang
mempunyai pH yang terlalu asam atau basa
DAFTAR RUJUKAN
jarang sekali terdapat serangga- serangga
Anonim. 2008. Indeks
Diversitas/Keanekaragaman.
http://www.irwantoshut.com/indeks_di
fersitas.pdf. diakses pada tanggal 3
Oktober 2012 pukul 16:54 WITA.
Arief. 2001. Hutan dan Kehutanan. Jakarta :
Kanisius.
Borror, D. J., Triplehorn, C. A., dan Johnson,
N. F., 1996. Pengenalan Pelajaran
Serangga. Edisi Keenam. Penerjemah
Soetiyono Partosoedjono. Gadjah
Mada University Press. Yogyakarta.
Campbell, N. A., Reece, J.B., dan Mitchell,
L.G., 2004. Biologi Jilid 3 Edisi
Kelima. Penerjemah Wasmen Manalu.
Erlangga. Jakarta.
Hadi. 2009. Biologi Insekta Entomologi.
http://grahailmu.co.id/previewpdf/978979-756-464-3-485.pdf. diakses pada
tanah.
Setiap
spesies
serangga
tanah
mempunyai batas toleransi yang berbeda
terhadap suhu. Pada umumnya suhu yang
efektif untuk kelangsungan hidup serangga
tanah menurut Natawigena (1990) berkisar
antara
15oC-45oC.
fluktuasi
suhu
menghasilkan laju pertumbuhan yang lebih
cepat.
Tingginya
mengakibatkan
laju
pertumbuhan
tingginya
indeks
keanekaragaman. Selain suhu pertumbuhan
populasi juga berpengaruh terhadap indeks
39
Oryza Jurnal Pendidikan Biologi
Volume 2 Nomor 1 April 2013
Keanekaragaman Jenis Serangga Tanah Di Areal Kerja Hutan
Kemasyarakatan Sesaot Lombok Barat Nusa Tenggara Barat
ISSN:2089-3205
tanggal 3 Oktober 2012 pukul 16:43
WITA.
Heddy, S. 1994. Pengantar Ekologi. Rajawali
Press. Jakarta.
Ismarini, B. M. 2011. Keanekaragaman Jenis
Serangga Tanah di Gili Meno. Skripsi
S1. Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan. Universitas Mataram.
Kramadibrata, I. 1995. Ekologi Hewan.
Bandung: ITB.
Natawigena, S. U. 1990. Entomologi
Pertanian. Kanisius. Yogyakarta.
Odum, E. P. 1998. Dasar-Dasar Ekologi
Edisi Ketiga. Yogyakarta: Gadjah
Mada University Press.
Pelawi. 2009. Indeks Keanekaragaman Jenis
Serangga Pada Beberapa Ekosistem
di Areal Perkebunan PT. Umbul Mas
Wisesa Kabupaten Labuhanbatu.
Skripsi S1. Fakultas Pertanian.
Universitas Sumatera Utara.
Rahmawaty. 2006. Studi Keanekaragaman
Mesofauna Tanah di Kawasan Hutan
Wisata Alam Sibolangit. Fakultas
Pertanian Universitas Sumatera Utara.
Dalam
www.library.usu.ac.id/modules.php
Diakses pada Tanggal 28 November
2012 Pukul 06.15 WITA.
Suheriyanto,
D.,
2005.
Pengantar
Entomologi. Fakultas Sains dan
Teknologi UIN. Malang.
Ummi,
Zuh
Rafal.
2007.
Studi
Keanekaragaman Serangga Tanah Di
UPT Balai Konservasi Tumbuhan
Kebun Raya Purwodadi - LIPI.
Jurusan Biologi Fakultas Sains dan
Teknologi Universitas Islam Negeri
(UIN)Malang.Dalam
lib.uinmalang.ac.id/thesis/fullchapter/025200
15-.
40
Oryza Jurnal Pendidikan Biologi
Volume 2 Nomor 1 April 2013
Download