Perancangan Aplikasi Penghitung Kuat Arus

advertisement
Volume : II, Nomor : 1, Pebruari 2014
Majalah Ilmiah
Informasi dan Teknologi Ilmiah (INTI)
ISSN : 2339-210X
PERANCANGAN APLIKASI PENGHITUNG KUAT ARUS, HAMBATAN,
DAN TEGANGAN DALAM RANGKAIAN LISTRIK TERTUTUP
DENGAN MENGGUNAKAN METODE HEURISTIK
Leo Bernardius Tarigan (0811368)
Mahasiswa STMIK Budidarma Medan
Jln. Sisingamangaraja No.338 Simpang Limun Medan
Website : http//stmik-budidarma.ac.id, Medan Email : [email protected]
ABSTRAK
Pada masa sekarang ini, semua perangkat lunak untuk aplikasi pengolahan data dan informasi
membutuhkan kecepatan dan keakuratan serta perlu dilakukan pembaharuan suatu sistem yang lebih efisien dan
efektif dalam menyampaikan suatu informasi. Berdasarkan pada perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
maka berbagai aplikasi banyak bermunculan di tengah – tengah masyarakat salah satunya adalah aplikasi
penghitungan kuat arus, hambatan, dan tegangan pada listrik tertutup secara komputerisasi. Secara umum
diaplikasikan untuk mempermudah dalam penghitungan dalam masalah nilai kuat arus, hambatan, dan tegangan
dalam rangkaian listrik tertutup dan penerapannya haruslah didukung dengan suatu teknologi informasi yang
tepat dan berdaya guna serta relevan untuk penerapannya.
Kata Kunci : Pembelajaran Listrik, Heuristik
elemen dari rangkaian yang telah berhasil di peroleh
1. PENDAHULUAN
Era teknologi yang semakin maju dan ber
dari penyelesaian.
kembang pesat, selalu di iringidengan suatu proses
Berdasarkan latar belakang pemilihan judul
kemajuan serta dibutuhkan juga kinerja yang cepat,
yang berkaitan langsung pada rangkaian
listrik
tepat danefisiensi untuk mendapatkan hasil yang ma
tertutup, maka yang menjadi permasalahan yang
ksimal. Selain itu dengan pemanfaatan
akan di teliti dan di uraikan disini adalah :
suatu teknologi yang sudah dikembangkan, dihar
1. Bagaimana mengetahui nilai kuat arus,
apkan dapat meningkatkan
perkembangan
tahanan, dan nilai tegangan pada setiap bagian
teknologi perangkat lunak aplikasi yang semakin
elemen yang di rancang?
beragam, terutama dari bentuk dan model aplikasi
2. Bagaimana proses membuat program untuk me
yang di gunakan secara terintegrasi pada komputer.
nghitung nilai besar kuat arus, hambatan peng
Perangkat lunak aplikasi dapat juga di
ganti dan tegangan dalam rangkaian listrik tert
terapkan pada perancangan rangkaian listrik
utup dengan menggunakan bahasa
tertutup. Pada umumnya rangkaian listrik tertutup
pemrograman Visual Basic 6.0.?
banyak terdapat rangkaian resistor, dan sudah pasti
3. Bagaimana merancang gambar rangkaian
ada nilai dari resistor itu sendiri, ada tegangan serta
hambatan seri, hambatan paralel dan
kuat arus. Permasalahan yang terjadi kebanyakan
hambatan
dalam
bentuk
delta
dan
saat sekarang ini, terletak pada masalah umum yaitu,
penyelesaiannya?
masih menggunakan rumus atau juga dengan hitung
manual dalam menentukan nilai hitung masingTujuan penyusunan skripsi ini adalah sebagai
masing dari semua komponen dalam rangkaian
berikut :
tersebut serta menentukan titik-titik penyelesaian
1. Menerapkan
metode
Heuristik
untuk
akhir dari suatu rangkaian listrik tertutup. Dalam
mendapatkan titik-titik penyelesaian dari hasil
bentuk permasalahan demikian maka akan di buat
rangkaian setelah dari paralel, atau delta
suatu aplikasi penghitung nilai kuat arus, nilai
menjadi rangkaian seri serta mendapatkan
hambatan dari resistor, serta nilai tegangan dalam
nilai kuat arus pada setiap elemen, nilai
rangkaian listrik tertutup. Maka disini penulis
hambatan pada elemen resistor, dan nilai
membuat suatu aplikasi penghitung nilai hambatan
tegangan pada rangkaian resistor serta bentuk
resistor dengan sistem komputerisasi dengan
rangkaian hambatan setelah di sederhanakan
menggunakan metode heuristik untuk mencari titikdalam rangkaian tersebut.
titik penyelesaian rangkaian listrik tertutup dan
2. Merancang aplikasi gambar rangkaian listrik p
menghitung nilai kuat arus, tegangan dan nilai
ada perangkat lunak untk dapat
diterapkan
hambatan (resistor) dan membuat hasil gambar
menghitung nilai kuat arus, hambatan
rangkaian tersebut dan mendapatkan nilai dari
Perancangan Aplikasi Penghitung Kuat Arus, Hambatan, Dan Tegangan Dalam Rangkaian
58
Listrik Tertutup Dengan Menggunakan Metode Heuristik. Oleh : Leo Bernardius Tarigan
Volume : II, Nomor : 1, Pebruari 2014
pengganti, dan tegangan dalam
resistor dengan komputerisasi.
Majalah Ilmiah
Informasi dan Teknologi Ilmiah (INTI)
ISSN : 2339-210X
rangkaian
Manfaat dari penyusunan skripsi ini adalah sebagai
berikut:
1. Memanfaatkan perancangan perangkat luna
k untuk menghitung nilai kuat arus, nilai h
ambatan pengganti pada rangkaian akhir, dan
nilai tegangan pada elemen dalam rangkaian re
sistor dalam bentuk sistem komputerisasi
2. Meletakkan peranan metode heuristik dalam
penyelesaian akhir dari rancangan rangkaian
dan membuat perancangan gambar rangkaian
pada perangkat lunak penghitung nilai kuat
arus, hambatan pengganti, dan tegangan pada
rangkaian dalam bentuk sistem komputerisasi
2. LANDASAN TEORI
Rangkaian listrik adalah suatu bentuk
rangkaian yang disusun oleh beberapa komponen
(elemen) listrik yang terhubung satu sama lain.
Komponen (elemen) listrik tersebut dapat berupa
resistor (sebagai hambatan), sumber tegangan (catu
daya), lampu, saklar, transistor, IC, dan komponen –
komponen listrik lainnya. Perilaku suatu rangkaian
dapat diungkapkan sepenuhnya dalam besaran satu
dimensi, yang berkaitan dengan kedudukannya
sepanjang lintasan yang menyusun rangkaian. Pada
sebuah rangkaian listrik, hal – hal yang menjadi
pusat perhatian adalah tegangan dan arus di berbagai
titik sepanjang rangkaian. Pada rangkaian yang
tegangan dan arusnya konstan (tidak berubah
dengan waktu), arus dibatasi oleh hambatannya.
Secara umum, rangkaian listrik terbagi atas 2
macam, yaitu
1. Rangkaian listrik terbuka.
2. Rangkaian listrik tertutup.
Rangkaian Listrik Terbuka
Rangkaian listrik terbuka merupakan suatu
bentuk rangkaian listrik dimana arus tidak dapat
mengalir dalam rangkaian karena ada bagian dalam
rangkaian yang tidak terhubung atau dihubungkan
dengan komponen pemutus arus seperti saklar.
Komponen – komponen listrik dalam
rangkaian listrik terbuka tidak dialiri oleh arus
walaupun rangkaian listrik tersebut dihubungkan ke
sumber tegangan (catu daya). Untuk lebih jelasnya,
perhatikan gambar 1. Sebuah bola lampu
dihubungkan pada sumber tegangan dengan sebuah
saklar. Ketika saklar dimatikan (diputuskan), bola
lampu tersebut tidak akan menyala walaupun
sumber tegangan aktif. Sedangkan ketika saklar
dihidupkan, bola lampu tersebut akan menyala,
karena arus dapat mengalir melalui saklar menuju ke
bola lampu. Pada keadaan ini, rangkaian menjadi
suatu rangkaian listrik tertutup.
Contoh rangkaian listrik terbuka dapat dilihat
pada gambar di bawah ini:
12 V
Gambar 1: rangkaian listrik terbuka
Rangkaian Listrik Tertutup
Rangkaian listrik tertutup merupakan
rangkaian listrik yang dapat dialiri oleh arus listrik.
Titik – titik di sepanjang rangkaian listrik tertutup
terdapat tegangan dan arus. Besar kuat arus dan
tegangan dari masing – masing elemen berbeda –
beda, tergantung pada hambatan dari elemen
tersebut.
Rangkaian listrik tertutup dapat dilihat pada gambar
2 dibawah ini.
4
3
12 V
Gambar 2: rangkaian listrik tertutup
Secara umum, terdapat 4 macam cara untuk
menghubungkan elemen – elemen listrik satu sama
lain dalam rangkaian listrik, yaitu:
1. Menghubungkannya dengan hubungan rangkai
an seri.Rangkaian bentuk pada gambar 2 pada
umumnya
sering disebut sebagai Rangkaian
Seri.
2. Menghubungkannya dengan hubungan rangkai
an paralel pada tiap komponen
3. Menghubungkannya dengan hubungan gabung
an seri dan paralel. Rangakaian ini di sebut
dengan rangkaian campuran.
4. Menghubungkannya dengan hubungan delta
dengan mengunakan jembatan wheatstone
Rangkaian Seri
Pada rangkaian seri, arus yang mengalir melalui
setiap komponen sama. Tegangan pada masingmasing hambatan (resistor) bergantung
kepada harga
R1
resistor tersebut. Jumlah tegangan total dari
hambatan (resistor) pada rangkaian sama dengan
tegangan catu daya (sumbertegangan). rangkaian
seri dapat dilihat pada gambar 3 di bawah ini,
R2
4
3
Vs
Gambar 3: rangkaian seri
Tegangan pada resistor R1, R2 dan R3
dalam
rangkaian
listrik
tertutup
pada gambar 2.3 adalah menggunakan hubungan ser
i bergantung pada besarnya hambatan dari masing
– masing resistor. Jumlah tegangan dari semua
Perancangan Aplikasi Penghitung Kuat Arus, Hambatan, Dan Tegangan Dalam Rangkaian
Listrik Tertutup Dengan Menggunakan Metode Heuristik. Oleh : Leo Bernardius Tarigan
59
Volume : II, Nomor : 1, Pebruari 2014
Majalah Ilmiah
Informasi dan Teknologi Ilmiah (INTI)
ISSN : 2339-210X
resistor sama dengan tegangan sumber (Vs),
sehingga dapat dirumuskan seperti berikut,
Vs =
V1 + V2
+
V3………
……….1
dimana :
Vs = besar tegangan catu daya
(sumber tegangan).
V1 = besar tegangan pada resistor
R1.
V2 = besar tegangan pada resistor
R2.
V3 = besar tegangan pada resistor
R3.
Sedangkan besarnya kuat arus untuk setiap
resistor adalah sama, maka dari itu dapat
dirumuskan seperti berikut,
I = I1 = I2 =
I3…………………..2
dimana :
I = besarnya kuat arus yang
mengalir dalam rangkaian.
I1 = besar kuat arus pada resistor
R1.
I2 = besar kuat arus pada resistor
R2.
I3 = besar kuat arus pada resistor
R3.
Sedangkan besarnya hambatan total dalam
rangkaian adalah sama dengan jumlah
hambatan dari resistor yang terdapat dalam
rangkaian. Rumus perhitungan untuk mencari
hambatan total dalam rangkaian dapat
dirumuskan seperti berikut,
Rt = R1 + R2 + R3
………………3
dimana :
Rt = besar hambatan total dalam
rangkaian.
R1 = besar hambatan dari resistor
R1.
R2 = besar hambatan dari resistor
R2.
R3 = besar hambatan dari resistor
R3.
Rangkaian Paralel
Pada rangkaian paralel, arus yang mengalir
melalui setiap komponen bergantung pada besarnya
hambatan dari masing – masing resistor. Jumlah
total arus dari semua hambatan (resistor) pada
rangkaian adalah sama dengan besar kuat arus yang
mengalir pada rangkaian.
Sedangkan tegangan pada semua hambatan
(resistor) pada rangkaian adalah sama besar.
Rangkaian paralel dapat dilihat pada gambar 4 di
bawah ini,
R2
I2 I
R3
I3
Vs
Gambar 4: rangkaian paralel
Besar kuat arus pada setiap resistor R1, R2
dan R3 adalah tidak sama tetapi bergantung pada
besarnya hambatan dari masing – masing resistor
dalam rangkaian ini adalah hubungan paralel .
Jumlah total arus dari semua resistor sama dengan
besar kuat arus yang mengalir dalam rangkaian
resistor ini , sehingga dapat dirumuskan seperti
berikut,
I = I1 + I2 + I3………………. 4
dimana :
I = besar kuat arus yang mengalir
dalam rangkaian.
I1 = besar kuat arus yang mengalir
pada resistor R1.
I2 = besar kuat arus yang mengalir
pada resistor R2.
I3 = besar kuat arus yang mengalir
pada resistor R3.
Sedangkan besar tegangan untuk setiap
resistor adalah sama besar dan sama dengan
tegangan catu daya (sumber tegangan), sehingga
dapat dirumuskan seperti berikut,
Vs = V1 = V2 =
V3……………5
dimana :
Vs = besar tegangan catu daya
(sumber tegangan).
V1 = besar tegangan pada resistor
R1.
V2 = besar tegangan pada resistor
R2.
V3 = besar tegangan pada resistor
R3.
Jembatan Wheatstone
Hambatan listrik atau resistor digunakan
untuk mengatur besarnya arus listrik dalam suatu
rangkaian. Jika hambatan listrik dilalui arus listrik
akan terjadi perubahan energi listrik menjadi energi
kalor, dan hal ini merupakan prinsip kerja suatu alat
listrik, misalkan kompor listrik dan setrika listrik.
Hambatan listrik dari suatu pengantar
(konduktor) adalah perbandingan dari beda potensial
antara
I1 ujung konduktor dengan arus listrik yang
melaluinya. Oleh karena itu salah satu cara untuk
mengukur besar hambatan listrik dari suatu alat
Perancangan Aplikasi Penghitung Kuat Arus, Hambatan, Dan Tegangan Dalam Rangkaian
Listrik Tertutup Dengan Menggunakan Metode Heuristik. Oleh : Leo Bernardius Tarigan
60
Volume : II, Nomor : 1, Pebruari 2014
Majalah Ilmiah
Informasi dan Teknologi Ilmiah (INTI)
ISSN : 2339-210X
konduktor adalah dengan mengukur beda potensial
dari ujung-ujungnya dengan menggunakan alat
pengukur voltmeter dan juga mengukur arus listrik
yang
melaluinya
dengan
alat
pengukur
amperemeter.
Berikut ini adalah penerapan hukum
Kirchoff untuk memperoleh suatu persamaan nilai
R1 . R3 = R2 . R4. Untuk melihat cara penerapan
hokum Kirchoff, Pertama-tama perhatikanlah
dengan cermat pada rangkaian jembatan wheatstone.
Jembatan Wheatstone adalah susunan komponen komponen
elektronika
yang
dibuat
berupa resistor dan catu daya seperti tampak pada
gambar 5 berikut:
Gambar 5: Rangkaian Resistor Jembatan
Wheatstone nilai R sama
persamaan di loop I dan persamaan di loop II, yaitu
sebagai berikut :
Persamaan di loop II
maka ke
Persamaan di loop III
I4 . R1 - I5 . R3 - I3 . R5 = 0
I2 . R2 + I3 . R5 I1 . R4 = 0
Jika tidak ada arus yang mengalir ke R5 (I3 = 0),
maka
Persamaan loop II
Persamaan loop III
I2 . R2 - I1 . R4 = 0
R1 - I5 . R3 = 0
I4 .
Bagi persamaan di loop II dengan persamaan di loop
I, maka akan di peroleh bentuk berikut
………….7
Pada saat I3 = 0, maka I2 = I4 dan I1 = I5, sehingga
bentuk ini akan menjadi rumus seperti yang terlihat
sebagai berikut:
……..8
Landasan teori rangkaian telah diletakkan
kira – kira 150 tahun lalu oleh Gustav Kirchoff,
seorang profesor universitas di Jerman, yang
percobaan
–
percobaan
cermatnya
telah
menghasilkan hukum – hukum yang disebut dengan
Hukum Kirchoff. Suatu simpul adalah titik tempat
dua atau lebih cabang bertemu, dan suatu loop
adalah lintasan tertutup yang dibentuk dengan
menghubungkan cabang – cabang.
Metode Heuristik.
Heuristik adalah sebuah teknik yang
mengembangkan efisiensi dalam proses pencarian,
namum dengan kemungkinan mengorbankan
kelengkapan
(completeness).
Untuk
dapat
menerapkan heuristik tersebut dengan baik dalam
suatu domain tertentu, di perlukan suatu fungsi
heuristik. Fungsi heuristik ini digunakan untuk
mengevaluasi keadaan-keadaan problema individual
dan menentukan seberapa jauh hal tersebut dapat
digunakan untuk mendapatkan solusi yang di
inginkan.
3. ANALISA DAN PERANCANGAN
3.1. Analisa Perancangan
Aplikasi penghitung nilai kuat arus,
hambatan pengganti, dan nilai tegangan pada
rangkaian listrik tertutup, terutama pada rangkaian
resistor menggunakan Visual Basic 6.0.
Dengan melihat latar belakang masalah dal
am pembuatan aplikasi penghitung kuat arus,hamb
atan pengganti, dan tegangan dalam rangkaian listrik
tertutup serta terutama pada rangkaianresistor ini a
dalah perancangan aplikasidengan menggunakan
visual basic 6.0 dan penerapan metode heuristik
dalam sistem perancangan yang ada sekarang ini
meliputi :
1.
Rangkaian perancangan aplikasi dengan
menggunakan rangkaian seri, rangkaian
paralel, dan rangkaian delta pada rangkaian
listrik tertutup terutama pada rangkaian
resistor.
2.
Penghitungan nilai total dari semua elemen di
dalam rangkaian listrik tertutup terutama
dalam rangkaian resistor di manfaatkan
penggunaan rumus untuk mengetahui
jalannya program dalam penggunaan visual
basic 6.0.
3.2. Analisa Sistem
Aplikasi perancangan penghitung kuat arus,
hambatan penggati, dan tegangan menggunakan
pemograman visual basic 6.0 yang dibuat oleh
Microsoft.
Dalam perancangan sistem yang di pakai
dalam perangkat lunak ini di utamakan dengan
metode heuristik untuk penyelesaian hubungan
rangkaian listrik, terutama rangkaian resistor yang
berupa seperti campuran dan jembatan wheatstone.
Hukum Rangkaian
Perancangan Aplikasi Penghitung Kuat Arus, Hambatan, Dan Tegangan Dalam Rangkaian
Listrik Tertutup Dengan Menggunakan Metode Heuristik. Oleh : Leo Bernardius Tarigan
61
Volume : II, Nomor : 1, Pebruari 2014
3.3. Analisa Metode Heuristik.
Heuristik adalah sebuah teknik yang
mengembangkan efisiensi dalam proses pencarian,
namum dengan kemungkinan mengorbankan
kelengkapan
(completeness).
Untuk
dapat
menerapkan heuristic tersebut dengan baik dalam
suatu domain tertentu, di perlukan suatu fungsi
heuristik. Fungsi heuristik ini digunakan untuk
mengevaluasi keadaan-keadaan problema individual
dan menentukan seberapa jauh hal tersebut dapat
digunakan untuk mendapatkan solusi yang di
inginkan.
3.4. Analisa dan Logika Metode
Dalam penerapan metode heuristic dalam
perancangan aplikasi perangkat lunak mempunyai
spesifikasi meliputi penyelesaian
hambatan
pengganti dalam jembatan wheatstone, langsung
kepada penyederhanaan , nilai dari resistor dalam
rangkaian delta akan di sederhanakan untuk
mendapatkan nilai hambatan pengganti , dan
menghasilkan nilai dari kuat arus setelah rangkaian
di didapatkan dari hubungan rangkaian delta
menjadi rangkaian seri atau pun paralel. Dalam
perancangan ini system pengolah nilai dan gambar
rangkaian dari semua elemen dalam rangkaian
dengan metode heuristic yaitu mencari jalan terdekat
atau solusi yang cocok untuk menyelesaikan
rangkaian delta tersebut, serta akan memaksimalkan
waktu bagi penyedeharhanaan dalam rangkaian seri,
paralel maupun rangkaian delta. Dalam rangkaian
jembatan wheatstone atau rangkaian resistor delta
ada karakter-karakter khusus dan simbol-simbol
dengan huruf alphabet
untuk menyimbolkan
hambatan pengganti sesuai dengan aplikasi yang
yang di rancang oleh pengguna di dalam perangkat
lunak ini.
Proses penerapan aplikasi dari metode
heuristik pada perancangan aplikasi dari perangkat
lunak penghitungan besar kuat arus, hambatan dan
tegangan elemen dalam rangkaian listrik tertutup
seperti di jabarkan dalam rangkaian jembatan
wheatstone atau rangkaian delta dalam perancangan
rangkaian resistor.
4. ALGORITMA DAN HASIL
4.1. Algoritma Hill Climbing
·
Hill climbing (mendaki bukit) merupakan
salah satu variasi metode buat dan uji (generate and
test) dimana umpan balik yang berasal dari prosedur
uji digunakan untuk memutuskan arah gerak dalam
ruang pencarian (search).
Dalam prosedur buat dan uji yang murni, respon
fungsi uji hanyalah ya atau tidak.
Dalam prosedur Hill Climbing, fungsi uji
dikombinasikan dengan fungsi heuristik yang
menyediakan pengukuran kedekatan suatu keadaan
yang diberikan dengan tujuan (goal).
Prosedur Hill Climbing :
Majalah Ilmiah
Informasi dan Teknologi Ilmiah (INTI)
ISSN : 2339-210X
1.
2.
3.
4.
5.
Buatlah solusi usulan pertama dengan cara
yang sama seperti yang dilakukan dalam
prosedur buat dan uji (generate and test).
Periksalah apakah solusi usulan itu merupakan
sebuah solusi. Jika ya, berhentilah. Jika tidak,
kita lanjutkan ke langkah berikutnya.
Dari solusi ini, terapkan sejumlah aturan yang
dapat diterapkan untuk membuat sekumpulan
solusi usulan yang baru.
Untuk setiap elemen kumpulan solusi tersebut,
lakukanlah hal-hal berikut ini :
1.Kirimkanlah suatu elemen ke fungsi uji. Jika
elemen ini merupakan sebuah solusi, maka
dalam pengujian berhentilah.
2.Jika tidak, periksalah apakah elemen ini
merupakan yang terdekat dengan solusi
yang telah diuji sejauh ini. Jika tidak teruji,
buanglah elemen tersebut.
Ambillah elemen terbaik yang ditemukan di
atas dan pakailah sebagai solusi usulan
berikutnya.
Langkah ini bersesuaian dengan langkah dalam
ruang problema dengan arah yang muncul
sebagai yang tercepat dalam mencapai tujuan.
Kembalilah ke langkah 2.
Masalah-masalah yang mungkin timbul pada
prosedur Hill Climbing :
a. Maksimum lokal adalah suatu keadaan
yang lebih baik daripada semua
tetangganya
namun masih belum lebih
baik dari suatu keadaan lain yang jauh
letaknya darinya.
b. Daratan (Plateau) adalah suatu daerah datar
dari ruang pencarian (search) dimana
semua himpunan keadaan tetangganya
memiliki nilai yang sama.
c. Punggung (Ridge) adalah suatu daerah
ruang pencarian (search) yang lebih tinggi
daripada daerah sekitarnya, namun tidak
dapat dibalikkan oleh langkah–langkah
tunggal ke arah manapun.
Solusinya:
a. Melakukan langkah balik (backtracking) ke
simpul yang lebih awal dan mencoba
bergerak ke arah yang lain.
b. Melakukan lompatan besar ke suatu arah
untuk mencoba bagian ruang pencarian
yang baru.
Proses yang dilakukan komputer
sebenarnya hanya ada 3 proses: input, proses data
dan output. Dengan demikian, ketika ada suatu
masalah yang akan diselesaikan dengan suatu
software, maka hal yang perlu diidentifikasi adalah
input, proses data dan output. Alur proses seperti
pada di bawah ini…
Perancangan Aplikasi Penghitung Kuat Arus, Hambatan, Dan Tegangan Dalam Rangkaian
Listrik Tertutup Dengan Menggunakan Metode Heuristik. Oleh : Leo Bernardius Tarigan
62
Volume : II, Nomor : 1, Pebruari 2014
Majalah Ilmiah
Informasi dan Teknologi Ilmiah (INTI)
ISSN : 2339-210X
Tugas
Akhir,
Jurusan
Teknik
Informatika, Universitas Islam Indonesia, 2003.
[5] Ario Suryokusumo, Microsoft Visual Basic 6.0,
PT. Elex Media Komputindo, 2001.
[6] Djoko Pramono, Mudah menguasai Visual
Basic 6, PT. Elex Media Komputindo, 2002.
[7] Rahadian Hadi, Pemrograman Windows API
dengan Microsoft Visual Basic, PT. Elex Media
Komputindo, 2002.
[8] Ralph J. Smith, Rangkaian, Piranti dan Sistem,
Edisi Keempat, Jilid 1, Penerbit Erlangga, 1990.
[9] Marthen Kanginan, Fisika SMU, Penerbit
Erlangga, 1997.
[10] http://sulissukafisika.blogspot.com/2012/03
/jembatan-wheatsone.html
[11] http://dewey.petra.ac.id/
[12] http://blog.ub.ac.id/elsayolanda/2011/12/
19/jembatan-wheatstone/
Gambar 6: Flowchart proses penghitungan
Algoritma Pengecekan Input Struktur Rangkaian
Algoritma ini digunakan untuk melakukan
proses pengecekan struktur rangkaian yang di-input.
Jika terdapat kesalahan, maka algoritma ini akan
menghentikan proses kerja dari perangkat lunak dan
menampilkan pesan kesalahan.
5. KESIMPULAN
Setelah selesai merancang perangkat lunak
penghitungan besar tegangan, kuat arus dan
hambatan elemen ini, penulis menarik kesimpulan
sebagai berikut :
1. Perangkat lunak mampu melakukan perhitungan
besar tegangan dan kuat arus untuk setiap
elemen resistor (hambatan).
2. Jumlah resistor yang dapat di-input tidak
terbatas jika dalam pengembangan berikutnya
dalam skala yang lebih besar.
3. Bentuk rangkaian dapat dirancang sesuai
dengan input struktur rangkaian.
DAFTAR PUSTAKA
[1] Goldberg, D.E., Genetic Algorithms in Search,
Optimization & Machine Learning, NewYork:
Addison-Wesley, 1989
[2] Kusumadewi, S., Artificial Intelligence (Teknik
dan Aplikasinya), Yogyakarta: Graha Ilmu,
2003
[3] Insertion Mutation”, Seminar Nasional Aplikasi
Teknologi Informasi, hlm: 1 s/d 5,2005
[4] Efendi, R., “Penerapan algoritma semut
untuk pemecahan masalah spanning tree pada
kasus pemasangan jaringan kabel telepon”.
Perancangan Aplikasi Penghitung Kuat Arus, Hambatan, Dan Tegangan Dalam Rangkaian
Listrik Tertutup Dengan Menggunakan Metode Heuristik. Oleh : Leo Bernardius Tarigan
63
Download