IB 61 versi web

advertisement
W A R T A
D A E LAPORAN
RAH
UTAMA
Menteri Agama Suryadharma Ali menghadiri haul KH.Abdul Hamid di Ponpes Bayt Al Hikmah, Pasuruan, Jatim.
Menag:
Ulama Berperan Dalam Pencerahan
dan Pencerdasan Umat
Kita semua prihatin dengan tingkah laku dan
budaya masyarakat yang saat ini cenderung
permissive, adiktif, brutalistik, transgresif,
hedonistik, dan materialistik. “Kita juga
merasakan pada saat ini, rasa malu masyarakat
bangsa ini semakin hari semakin terkikis.
M
enteri Agama Suryadharma Ali mengatakan, ulama tidak saja berperan menjaga
moral bangsa dan etika keberagamaan,
tapi juga berperan dalam pencerahan, pencerdasan
dan membimbing umat dengan ajaran dan nilai-nilai
Islam. “Dalam dunia semodern apapaun, peran,
fungsi dan tanggungjawab ulama tidak akan
tergantikan dalam pembangunan moral dan etika.”
Hal itu diungkapkan Menteri Agama ketika
menghadiri acara haul al maghfurlah KH.Abdul
Hamid bin Abdullah Umar dan pencanangan
pembangunan Ponpes Bayt Al Hikmah, di Pasuruan,
Jawa Timur, Selasa (23/2).
Menurut Menag, kita semua prihatin dengan tingkah laku dan budaya masyarakat yang saat ini cenderung permissive, adiktif, brutalistik, transgresif,
hedonistik, dan materialistik. “Kita juga merasakan
pada saat ini, rasa malu masyarakat bangsa ini
semakin hari semakin terkikis,” keluh Menag.
Menghadapi kondisi tersebut, kata Menag, peran
dan fungsi ulama sebagai kekuatan moral memiliki
keterbatasan jika dihadapkan dengan kekuatan di
luar wilayah keulamaan. ”Dalam konteks itulah,
saya memandang pentingnya revitalisasi peran dan
fungsi ulama di tengah kehidupan umat dan
bangsa,” ujarnya.
Suryadharma Ali menilai, dalam masyarakat
yang sedang berubah, peran dan fungsi ulama harus
lebih diperkuat dan dikembangkan seiring dengan
Ikhlas
BERAMAL,
Nomor 61 Tahun XIII Maret 2010
59
W A R T A
DAERAH
kemajuan masyarakat. ”Ulama memiliki tanggungjawab moral yang tidak hanya mencakup masalah
ibadah, tapi juga termasuk kemaslahatan dunia
(muamalah) dalam hubungan sosial yang sangat
luas,” tambahnya.
Terkait haul KH.Abdul Hamid, Menag mengatakan, beliau sebagai ulama sekaligus waratsatul
anbiya, memiliki peran yang penting dan strategis,
khususnya memperkokoh sendi-sendi etika, moral
dan spiritual kehidupan berbangsa dan bernegara.
Menurut Menag, KH.Abdul Hamid adalah sosok
yang fenomenal, tawadhu, tulus dan hormat pada
siapapun, dari yang miskin sampai yang kaya, dari
yang jelata sampai yang berpangkat, semua dilayani
dan dihargai.
Menjelaskan
Pada kesempatan menghadiri haul tersebut,
review” tersebut, undang-undang tentang penistaan
agama berlaku diskriminatif. Menurut LMS tersebut
bahwa agama harus dibebaskan sebebas-bebasnya.
Sebaliknya menurut Menang, kebebasan sebebas-bebasnya atau kebebasan mutlak di dunia ini
tidak ada. Kebebasan tentu masih ada batas-batasnya. “Jika sampai `yudicial review` yang diajukan
LSM tersebut dikabulkan MK maka menjadi tidak
salah jika nantinya muncul nabi baru, agama baru,
serta adanya tindakan mengubah-ubah ayat-ayat
kitab suci agama yang telah ada,” tutur Menag
prihatin.
Juga menjadi tidak salah lagi, lanjut Menag, jika
nantinya bermunculan aliran-aliran sesat. Menag
juga mengingatkan, belakangan ini ada sekelompok
orang yang tengah mengembangkan kebebasan
mutlak. “Ini artinya tidak memerlukan aturan, atau
tidak membutuhkan pemerintahan,” paparnya.
Dalam kesempatan itu, Menag minta
umat Islam di Indonesia untuk berdoa
supaya permohonan “yudicial review”
yang diajukan LSM tidak dikabulkan
MK. Menag juga menegaskan, undangundang tentang penistaan agama masih
dibutuhkan, karena aturannya sudah
jelas, penodaan agama-agama yang
telah ada jelas salah. “Siapa yang
melanggar berarti telah melakukan
penistaan atau penodaan agama,”
ucapnya menegaskan.
Menteri Agama Suryadharma Ali saat berada di Ponpes Bayt Al Hikmah Pasuruan
disambut kaum muslimin.
Menteri Agama Suryadharma Ali di depan para
jemaah haul KH Abdul Hamid menjelaskan dua hal
yang kini sedang menjadi sorotan publik, yakni
penistaan agama dan nikah siri.
Menag menuturkan, saat ini terdapat sebuah
LSM yang tengah melakukan “yudicial review” undang-undang tentang penistaan agama ke Mahkamah Konstitusi (MK).LSM tersebut mengajukan
“yudicial review” ke MK karena pemerintah hanya
melayani enam agama saja, yakni Islam, Kristen
Protestan, Katolik, Hindu, Budha, dan Konghucu.
Sedangkan bagi penganut aliran lain tidak
diakuinya. Menurt LSM yang mengajukan “yudicial
60
Ikhlas
BERAMAL,
Nomor 61 Tahun XIII Maret 2010
Nikah Siri
Dalam kesempatan yang sama,
Menag juga menjelaskan tentang
Rancangan Undang-Undang Nikah Siri
yang menjadi polemik belakangan ini.
Menag menjelaskan, tentang rancangan
undang-undang nikah siri hingga kini
belum ada naskah resmi dari pemerintah. Maka bagi siapa saja yang telah
menikah tapi belum mendaftarkannya,
supaya segera mendaftarkannya,
imbaunya.
Namun, lanjut Menag, tentang definisi nikah siri
yang berkembang menjadi polemik tersebut telah
mengalami pergeseran makna. Dijelaskan, nikah siri
adalah nikah yang dilaksanakan sesuai dengan
syariat agama tapi belum didaftarkan. Namun ada
realitas pula bahwa nikah siri dilakukan hanya oleh
dua orang di sebuah hotel.
Dari adanya dua kasus yang berbeda tersebut
maka Kantor Kementerian Agama akan membahasnya dengan melibatkan semua pihak, di antaranya
para ulama, dan tokoh-tokoh masyarakat supaya
terjadi kesepahaman(ts)
Download