PT MITRA KOMUNIKASI NUSANTARA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA

advertisement
PT MITRA KOMUNIKASI NUSANTARA Tbk
DAN ENTITAS ANAKNYA
Laporan Keuangan Konsolidasian Interim
Untuk Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2017
(Tidak Diaudit)
PT MITRA KOMUNIKASI NUSANTARA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA
LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM
30 Juni 2017 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2016 (Diaudit)
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________
Catatan
30 Juni 2017
31 Desember 2016
ASET
ASET LANCAR
Kas dan bank
Piutang usaha
Piutang lain-lain
Aset keuangan yang tersedia untuk dijual
Persediaan
Pajak dibayar di muka
Beban dibayar di muka
Uang muka
2f,2g,2h,2m,3
5,30,31a
2g,2h,2n,3,6,
28,29,30,31a
2g,2h,2n,3,7,
28,29,30,31a
2g,2h,3,8,30,
31a
2i,9
17a
10
11
Jumlah Aset Lancar
ASET TIDAK LANCAR
Aset tetap - neto
Aset pajak tangguhan
Goodwill
2j,3,12
2o,3,17d
2d,2e,2k,3,4
Jumlah Aset Tidak Lancar
JUMLAH ASET
58.479.798.195
11.489.010.688
74.343.091.148
64.003.167.596
11.107.638.363
4.902.000.000
2.470.000.000
567.168.483.016
687.553.084
7.302.402.883
30.571.378.463
38.455.982.125
152.556.610
2.309.529.382
28.416.158.500
752.130.345.152
149.728.404.901
22.642.231.003
151.939.481
14.102.501.043
7.968.247.669
151.939.481
-
36.896.671.527
8.120.187.150
789.027.016.679
157.848.592.051
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Interim yang merupakan
bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian interim secara keseluruhan.
1
PT MITRA KOMUNIKASI NUSANTARA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA
LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM (lanjutan)
30 Juni 2017 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2016 (Diaudit)
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________
Catatan
30 Juni 2017
31 Desember 2016
LIABILITAS DAN EKUITAS
LIABILITAS JANGKA PENDEK
Utang bank jangka pendek
2g,3,13,30,31b
2g,2n,3,14,29,
30,31b
2g,2n,3,15,29,
30,31b
3,17b
2g,3,16,30,31b
524.500.000.000
-
37.353.514.460
21.681.600.910
3.090.319.020
13.933.910.940
215.881.632
890.435.861
1.072.043.439
242.779.440
2g,3,18,30,31b
692.280.531
-
579.785.906.583
23.886.859.650
LIABILITAS JANGKA PANJANG
Utang pembiayaan konsumen - setelah dikurangi
bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun 2g,3,18,30,31b
Liabilitas imbalan pascakerja
2p,3,19
1.018.836.052
607.757.919
Jumlah Liabilitas Jangka Panjang
1.018.836.052
607.757.919
580.804.742.635
24.494.617.569
20
21
100.000.000.000
19.541.582.408
100.000.000.000
17.993.656.000
22
28.302.570.807
1.000.000.000
9.439.321.865
500.000.000
2d
148.844.153.215
59.378.120.829
127.932.977.865
5.420.996.617
JUMLAH EKUITAS
208.222.274.044
133.353.974.482
JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS
789.027.016.679
157.848.592.051
Utang usaha
Utang lain-lain
Utang pajak
Beban masih harus dibayar
Utang pembiayaan konsumen yang jatuh tempo
dalam waktu satu tahun
Jumlah Liabilitas Jangka Pendek
JUMLAH LIABILITAS
EKUITAS
Ekuitas yang dapat Diatribusikan kepada Pemilik
Entitas Induk
Modal saham - nilai nominal Rp 100 per saham
Modal dasar - 2.000.000.000 saham
Modal ditempatkan dan disetor penuh 1.000.000.000 saham
Tambahan modal disetor - neto
Saldo laba
Belum ditentukan penggunaannya
Telah ditentukan penggunaannya
Jumlah Ekuitas yang dapat Diatribusikan kepada
Pemilik Entitas Induk
Kepentingan nonpengendali
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Interim yang merupakan
bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian interim secara keseluruhan.
2
PT MITRA KOMUNIKASI NUSANTARA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA
LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN KONSOLIDASIAN INTERIM
Untuk Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal
30 Juni 2017 (Tidak Diaudit) dan 2016 (Tidak Diaudit)
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________
Catatan
2017
2016
PENJUALAN NETO
2l,2n,23,29
2.857.152.333.705
516.724.904.600
BEBAN POKOK PENJUALAN
2l,2n,24,29
(2.749.640.926.358)
(498.647.813.214)
LABA BRUTO
107.511.407.347
18.077.091.386
(60.474.134.323)
(24.724.265.497)
11.257.918.097
(6.822.180.728)
(48.283.690)
(3.618.360.248)
33.570.925.624
7.588.266.720
(10.427.991.750)
(2.896.921.500)
23.142.933.874
4.691.345.220
PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN
Pos-pos yang akan direklasifikasi ke laba rugi
Pos-pos yang tidak akan direklasifikasi ke laba rugi
-
-
PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN PERIODE
BERJALAN SETELAH PAJAK
-
-
23.142.933.874
4.691.345.220
19.363.248.942
3.779.684.932
4.552.795.083
138.550.137
23.142.933.874
4.691.345.220
19.363.248.942
3.779.684.932
4.552.795.083
138.550.137
23.142.933.874
4.691.345.220
19,36
4,55
Beban usaha
Beban keuangan
Pendapatan (beban) usaha lainnya - neto
2l,25
2l,27
2l,26
LABA SEBELUM PAJAK PENGHASILAN
BEBAN PAJAK PENGHASILAN - NETO
2o,17c
LABA NETO PERIODE BERJALAN
LABA KOMPREHENSIF PERIODE BERJALAN
LABA NETO YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN
KEPADA:
Pemilik entitas induk
Kepentingan nonpengendali
2d
JUMLAH
LABA KOMPREHENSIF YANG DAPAT
DIATRIBUSIKAN KEPADA:
Pemilik entitas induk
Kepentingan nonpengendali
2d
JUMLAH
LABA PER SAHAM
2r,28
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Interim yang merupakan
bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian interim secara keseluruhan.
3
PT MITRA KOMUNIKASI NUSANTARA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN INTERIM
Untuk Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal
30 Juni 2017 (Tidak Diaudit) dan 2016 (Tidak Diaudit)
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
_______________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________
Jumlah Ekuitas yang dapat Diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk
Saldo Laba
Belum
Telah
Tambahan Modal
Ditentukan
Ditentukan
Disetor - Neto
Penggunaannya Penggunaannya
Modal Saham
Saldo 1 Januari 2016
100.000.000.000
17.868.656.000
Cadangan saldo laba
-
-
Kenaikan modal disetor
entitas anak
-
-
Laba neto periode berjalan
-
Saldo 30 Juni 2016
Saldo 1 Januari 2017
7.656.867.226
- 125.525.523.226
Jumlah Ekuitas
14.250.000 125.539.773.226
500.000.000
-
-
-
-
-
-
485.000.000
485.000.000
-
4.552.795.083
-
4.552.795.083
138.550.137
4.691.345.220
100.000.000.000
17.868.656.000
11.709.662.309
500.000.000 130.078.318.309
637.800.137 130.716.118.446
100.000.000.000
17.993.656.000
9.439.321.865
500.000.000 127.932.977.865
5.420.996.617 133.353.974.482
Akuisisi entitas anak
-
1.547.926.408
-
-
1.547.926.408
26.344.106.280
27.892.032.688
Kenaikan modal disetor
entitas anak
-
-
-
-
-
23.833.333.000
23.833.333.000
Cadangan saldo laba
-
-
500.000.000
-
-
-
Laba neto periode berjalan
-
-
19.363.248.942
-
19.363.248.942
3.779.684.932
23.142.933.874
100.000.000.000
19.541.582.408
28.302.570.807
Saldo 30 Juni 2017
(500.000.000)
Kepentingan
Nonpengendali
Jumlah
(500.000.000)
1.000.000.000 148.844.153.215
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Interim yang merupakan
bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian interim secara keseluruhan.
4
59.378.120.829 208.222.274.044
PT MITRA KOMUNIKASI NUSANTARA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA
LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN INTERIM
Untuk Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal
30 Juni 2017 (Tidak Diaudit) dan 2016 (Tidak Diaudit)
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________
2017
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI
Penerimaan kas dari pelanggan
Pembayaran kas kepada pemasok
Pembayaran kas kepada karyawan
Pembayaran kas untuk aktivitas operasi lainnya
2.902.064.436.257
(2.840.417.492.083 )
(35.304.976.754 )
(3.870.015.572 )
Kas yang diperoleh dari aktivitas operasi
22.471.951.848
2016
500.559.437.266
(475.928.336.375 )
(3.375.970.507 )
(9.968.876.059 )
11.286.254.325
Pembayaran pajak penghasilan badan
Beban keuangan
(11.197.248.047 )
(24.724.265.497 )
(1.489.582.942 )
(48.283.690 )
Kas Neto Diperoleh Dari (Digunakan Untuk) Aktivitas Operasi
(13.449.561.696 )
9.748.387.693
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI
Akuisisi entitas anak
Investasi saham
Perolehan aset tetap
(52.870.682.732 )
(2.470.000.000 )
(1.186.532.445 )
(663.168.714 )
Kas Neto Digunakan Untuk Aktivitas Operasi
(56.527.215.177 )
(663.168.714 )
93.700.000.000
23.833.333.000
(565.768.620 )
(7.500.000.000 )
(14.852.969 )
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN
Kenaikan (penurunan) utang bank jangka pendek
Kenaikan modal disetor entitas anak
Pembayaran utang pembiayaan konsumen
Kas Neto Diperoleh Dari (Digunakan Untuk) Aktivitas Pendanaan
116.967.564.380
(7.514.852.969 )
KENAIKAN NETO KAS DAN BANK
46.990.787.507
1.570.366.010
KAS DAN BANK AWAL PERIODE
11.489.010.688
2.806.382.053
KAS DAN BANK AKHIR PERIODE
58.479.798.195
4.376.748.063
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Interim yang merupakan
bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian interim secara keseluruhan.
5
PT MITRA KOMUNIKASI NUSANTARA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM
Untuk Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal
30 Juni 2017 (Tidak Diaudit) dan 2016 (Tidak Diaudit)
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________
1.
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
a. Pendirian Perusahaan
PT Mitra Komunikasi Nusantara Tbk (Perusahaan) didirikan berdasarkan Akta No. 27 tanggal 14 Juli 2008
dari Notaris Ny. Rose Takarina, S.H., Notaris di Jakarta. Akta pendirian telah mendapat pengesahan dari
Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia melalui Surat Keputusan
No. AHU-46683.AH.01.01 Tahun 2008 tanggal 31 Juli 2008 dan telah diumumkan dalam Berita Negara
Republik Indonesia No. 100 tanggal 12 Desember 2008. Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami
beberapa kali perubahan, terakhir dengan Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan
tertanggal 19 Juni 2017 No. 179 dari Notaris Tn. Hasbullah Abdul Rasyid, S.H., M.Kn., Notaris di Jakarta,
sehubungan dengan penetapan penggunaan laba neto Perusahaan untuk tahun buku 2016.
Sesuai dengan Pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan adalah
berusaha dalam bidang jasa, perdagangan, pembangunan, percetakan, industri, angkutan, perbengkelan
dan pertanian.
Perusahaan didirikan dan berkedudukan di Indonesia. Alamat terdaftar kantor dan tempat kegiatan usaha
utama Perusahaan terletak di AXA Tower Lantai 42, Suite 02, 03 & 05, Jl. Prof. Dr. Satrio Kav. 18, Jakarta
Selatan. Perusahaan mulai beroperasi secara komersial pada tahun 2008.
Entitas Induk Perusahaan adalah PT Monjess Investama dan Entitas Induk Terakhir Perusahaan adalah
PT Bruton International.
b. Penawaran Umum Efek
Pada tanggal 16 Oktober 2015, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan
(OJK) melalui surat No. S-478/D.04/2015 untuk melakukan penawaran umum perdana saham kepada
masyarakat sebanyak 200.000.000 lembar saham dengan nilai nominal Rp 100 per saham serta harga
penawaran Rp 200 per saham.
Penawaran Umum Efek Perusahaan dimulai pada tanggal 20 Oktober 2015 dan ditutup pada tanggal
21 Oktober 2015, dengan struktur penawaran umum sebagai berikut:
- Jumlah saham yang ditawarkan
: Sebanyak 200.000.000 Saham Biasa Atas Nama.
- Persentase Penawaran Umum
: 20,00% dari Modal Disetor setelah Penawaran Umum.
- Nilai Nominal
: Rp 100.
- Harga Penawaran
: Rp 200.
- Jumlah Penawaran Umum
: Rp 40.000.000.000.
c. Struktur Entitas Anak
Pada tanggal 30 Juni 2017, rincian Entitas Anak yang dikonsolidasikan adalah sebaga berikut:
Entitas Anak
Entitas Anak Langsung
PT Mitra Sarana Berkat
PT Mitra Telindo Nusantara
PT Telering Onyx Pratama
Entitas Anak Tidak
Langsung
PT Arifindo Mandiri
PT Catalist Integra Prima
Sukses
PT Kasih Anugerah Kreasi
PT Permata Ibu Optima
Persentase
Pemilikan
Efektif
2017
2016
Domisili
Bidang
Usaha
Tahun Awal
Operasi
Komersial
Jakarta
Jakarta
Jakarta
Perdagangan
Perdagangan
Perdagangan
Belum beroperasi
2017
2016
74,99%
99,00%
51,00%
Jakarta
Perdagangan
2000
Jakarta
Jakarta
Banten
Perdagangan
Perdagangan
Perdagangan
2006
2013
Belum beroperasi
6
99%
99%
51%
Jumlah Aset
Sebelum Eliminasi
2017
2016
95.301.233.054
1.346.158.129
40.813.465.073
33.851.500.000
503.000.000
23.452.800.787
65,00%
- 194.823.896.563
-
85,00%
99,99%
51,00%
- 330.811.203.007
- 114.100.199.304
- 10.000.000.000
10.000.000.000
PT MITRA KOMUNIKASI NUSANTARA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM
Untuk Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal
30 Juni 2017 (Tidak Diaudit) dan 2016 (Tidak Diaudit)
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________
1.
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN (lanjutan)
c. Struktur Entitas Anak (lanjutan)
Dalam laporan keuangan konsolidasian interim ini, Perusahaan dan Entitas Anak secara bersama-sama
disebut sebagai “Grup”.
Entitas Anak Langsung
PT Mitra Sarana Berkat (MSB)
Berdasarkan Akta No. 226 tanggal 26 Nopember 2015 dari Notaris Hasbullah Abdul Rasyid, S.H., M.Kn.,
Notaris di Jakarta, yang telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik
Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No. AHU-2472548.AH.01.01.Tahun 2015 tanggal
16 Desember 2015, Perusahaan telah membentuk PT Mitra Sarana Berkat (MSB) yang beroperasi di
Indonesia. Perusahaan memiliki kepemilikan 99% di MSB.
Berdasarkan Akta No. 255 tanggal 26 Januari 2017 dari Notaris Hasbullah Abdul Rasyid, S.H., M.Kn.,
Notaris di Jakarta, MSB telah mengubah anggaran dasar sebagai berikut:
- Menyetujui peningkatan modal dasar MSB menjadi 200.000.000 saham atau senilai
Rp 200.000.000.000.
- Menyetujui peningkatan modal ditempatkan dan disetor MSB menjadi 71.500.000 saham atau senilai
Rp 71.500.000.000, yang mana peningkatan modal sebanyak 71.000.000 saham atau senilai
Rp 71.000.000.000 seluruhnya berasal dari PT Mitra Komunikasi Nusantara Tbk. Sehubungan dengan
hal tersebut, Roby Tan, selaku pemegang saham, menyatakan mengesampingkan haknya untuk
didahulukan (preemptive right) dan menyatakan melepaskan haknya untuk ambil bagian dalam
peningkatan modal tersebut.
- Menyetujui perubahan anggaran dasar pasal 4 ayat 1 dan 2. Dengan demikian susunan pemegang
saham MSB menjadi sebagai berikut:
Persentase
Jumlah
Pemegang Saham
Jumlah Saham
Kepemilikan (%)
Modal Saham
PT Mitra Komunikasi Nusantara Tbk
Roby Tan
71.495.000
5.000
99,99%
0,01%
71.495.000.000
5.000.000
Jumlah
71.500.000
100,00%
71.500.000.000
Berdasarkan Akta No. 197 tanggal 23 Mei 2017 dari Notaris Hasbullah Abdul Rasyid, S.H., M.Kn., Notaris
di Jakarta, MSB telah mengubah anggaran dasar sebagai berikut:
- Menyetujui masuknya pemegang saham baru dalam MSB.
- Menyetujui peningkatan modal ditempatkan dan disetor MSB menjadi 95.333.333 saham atau senilai
Rp 95.333.333.000, yang mana peningkatan modal sebanyak 23.833.333 saham atau senilai
Rp 23.833.333.000 seluruhnya berasal dari PT Indonesia Teknologi Persada. Sehubungan dengan hal
tersebut, PT Mitra Komunikasi Nusantara Tbk dan Roby Tan, selaku pemegang saham, menyatakan
mengesampingkan haknya untuk didahulukan (preemptive right) dan menyatakan melepaskan haknya
untuk ambil bagian dalam peningkatan modal tersebut.
- Menyetujui perubahan anggaran dasar pasal 4 ayat 1 dan 2. Dengan demikian susunan pemegang
saham MSB menjadi sebagai berikut:
Persentase
Jumlah
Pemegang Saham
Jumlah Saham
Kepemilikan (%)
Modal Saham
PT Mitra Komunikasi Nusantara Tbk
PT Indonesia Teknologi Persada
Roby Tan
71.495.000
23.833.333
5.000
74,99%
25,00%
0,01%
71.495.000.000
23.833.333.000
5.000.000
Jumlah
95.333.333
100,00%
95.333.333.000
7
PT MITRA KOMUNIKASI NUSANTARA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM
Untuk Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal
30 Juni 2017 (Tidak Diaudit) dan 2016 (Tidak Diaudit)
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________
1.
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN (lanjutan)
c. Struktur Entitas Anak (lanjutan)
Entitas Anak Langsung (lanjutan)
PT Mitra Telindo Nusantara (MTN)
Berdasarkan Akta No. 225 tanggal 26 Nopember 2015 dari Notaris Hasbullah Abdul Rasyid, S.H., M.Kn.,
Notaris di Jakarta, yang telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik
Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No. AHU-2472550.AH.01.01.Tahun 2015 tanggal
16 Desember 2015, Perusahaan telah membentuk PT Mitra Telindo Nusantara (MTN) yang beroperasi di
Indonesia. Perusahaan memiliki kepemilikan 99% di MTN.
PT Telering Onyx Pratama (TOP)
Berdasarkan Akta No. 43 tanggal 4 Desember 2015 dari Notaris Hasbullah Abdul Rasyid, S.H., M.Kn.,
Notaris di Jakarta, yang telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik
Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No. AHU-2474024.AH.01.01.Tahun 2015 tanggal
23 Desember 2015, Perusahaan telah membentuk PT Telering Onyx Pratama (TOP) yang beroperasi di
Indonesia. Perusahaan memiliki kepemilikan 99% di TOP.
Berdasarkan Akta No. 12 tanggal 3 Februari 2016 dari Notaris Hasbullah Abdul Rasyid, S.H., M.Kn.,
Notaris di Jakarta, TOP telah mengubah anggaran dasar sebagai berikut:
- Menyetujui masuknya pemegang saham baru dalam TOP.
- Meningkatkan modal dasar TOP menjadi 2.000.000 saham atau senilai Rp 2.000.000.000.
- Meningkatkan modal ditempatkan dan disetor TOP menjadi 1.000.000 saham atau senilai
Rp 1.000.000.000, yang mana peningkatan modal sebanyak 500.000 saham atau senilai
Rp 500.000.000 berasal dari PT Mitra Komunikasi Nusantara Tbk sebanyak 10.000 saham atau senilai
Rp 10.000.000 dan Harry Yulung Aji Wibisono sebanyak 490.000 saham atau senilai Rp 490.000.000.
Sehubungan dengan hal tersebut, Tan Heng Lok, selaku pemegang saham, menyatakan
mengesampingkan haknya untuk didahulukan (preemptive right) dan menyatakan melepaskan haknya
untuk ambil bagian dalam peningkatan modal tersebut.
- Menyetujui penjualan seluruh saham milik Tan Heng Lok sebanyak 5.000 saham atau senilai
Rp 5.000.000 kepada PT Mitra Komunikasi Nusantara Tbk.
- Menyetujui perubahan anggaran dasar pasal 4 ayat 1 dan 2. Dengan demikian susunan pemegang
saham TOP menjadi sebagai berikut:
Persentase
Jumlah
Pemegang Saham
Jumlah Saham
Kepemilikan (%)
Modal Saham
PT Mitra Komunikasi Nusantara Tbk
Harry Yulung Aji Wibisono
Jumlah
-
510.000
490.000
51%
49%
510.000.000
490.000.000
1.000.000
100%
1.000.000.000
Menyetujui pengangkatan Harry Yulung Aji Wibisono sebagai Direktur Utama TOP. Sehingga susunan
Direksi dan Dewan Komisaris TOP menjadi sebagai berikut:
Dewan Komisaris
Komisaris
: Tan Heng Lok
Direksi
Direktur Utama
: Harry Yulung Aji Wibisono
Direktur
: Somad Tjuar
Berdasarkan Akta No. 184 tanggal 24 Nopember 2016 dari Notaris Hasbullah Abdul Rasyid, S.H., M.Kn.,
Notaris di Jakarta, TOP telah melakukan perubahan susunan pengurus menjadi sebagai berikut:
Komisaris
Direktur
:
:
Jefri Junaedi
Somad Tjuar
8
PT MITRA KOMUNIKASI NUSANTARA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM
Untuk Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal
30 Juni 2017 (Tidak Diaudit) dan 2016 (Tidak Diaudit)
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________
1.
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN (lanjutan)
c. Struktur Entitas Anak (lanjutan)
Entitas Anak Tidak Langsung
PT Arifindo Mandiri (AM)
Berdasarkan Akta Jual Beli Saham No. 25 tertanggal 31 Januari 2017, yang dibuat di hadapan Dewi
Kusumawati, S.H., Notaris di Jakarta, MSB telah melaksanakan pengambilalihan 65,00% atau 291.200
saham dalam PT Arifindo Mandiri.
PT Catalist Integra Prima Sukses (CIPS)
Berdasarkan Akta Jual Beli Saham No. 52 tertanggal 31 Januari 2017, yang dibuat di hadapan Ny. Rose
Takarina, S.H., Notaris di Jakarta, MSB telah melaksanakan pengambilalihan 85,00% atau 6.375 saham
dalam PT Catalist Integra Prima Sukses.
PT Kasih Anugerah Kreasi (KAK)
Berdasarkan Akta Jual Beli Saham No. 56 tertanggal 31 Januari 2017, yang dibuat di hadapan Ny. Rose
Takarina, S.H., Notaris di Jakarta, MSB telah melaksanakan pengambilalihan 99,99% atau 9.999 saham
dalam PT Kasih Anugerah Kreasi.
PT Permata Ibu Optima (PIO)
Berdasarkan Akta No. 20 tanggal 25 Nopember 2016 dari Notaris Besus Tri Prasetyo, S.H., Notaris di
Banten, yang telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia
berdasarkan Surat Keputusan No. AHU-0054699.AH.01.01.Tahun 2016 tanggal 7 Desember 2016, MSB
telah membentuk PT Permata Ibu Optima (PIO) yang beroperasi di Indonesia. MSB memiliki kepemilikan
51% di PIO.
d. Dewan Komisaris, Direksi, Komite Audit dan Karyawan
Susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan pada tanggal 30 Juni 2017 dan 31 Desember 2016
adalah sebagai berikut:
Dewan Komisaris
Komisaris Utama
Komisaris
Komisaris Independen
Direksi
Direktur Utama
Direktur
Direktur Keuangan dan Administrasi
Direktur Pemasaran dan Penjualan
merangkap Direktur Independen
: Santoso Widjojo
: Victor Antonio Kohar
: Ade Ambrita
:
:
:
:
Jefri Junaedi
Roby Tan
Setiawan Parikesit Kencana
Ivan Ekancono
Susunan Komite Audit Perusahaan pada tanggal 30 Juni 2017 dan 31 Desember 2016 adalah sebagai
berikut:
30 Juni 2017
Ketua
Anggota
: Ade Ambrita
: Aan Setiawan F
: Fathurrizal Zuhry
9
PT MITRA KOMUNIKASI NUSANTARA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM
Untuk Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal
30 Juni 2017 (Tidak Diaudit) dan 2016 (Tidak Diaudit)
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________
1.
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN (lanjutan)
d. Dewan Komisaris, Direksi, Komite Audit dan Karyawan (lanjutan)
Personil manajemen kunci Perusahaan memiliki kewenangan dan tanggung jawab untuk merencanakan,
memimpin dan mengendalikan aktivitas Perusahaan. Seluruh anggota Dewan Komisaris dan Direksi
merupakan manajemen kunci Perusahaan.
Pada tanggal 30 Juni 2017 dan 31 Desember 2016, Grup memiliki masing-masing 570 dan 261 karyawan
tetap (tidak diaudit).
e. Penerbitan Laporan Keuangan Konsolidasian Interim
Laporan keuangan konsolidasian interim ini telah diotorisasi untuk diterbitkan oleh Direksi Perusahaan,
selaku pihak yang bertanggung jawab atas penyusunan dan penyelesaian laporan keuangan konsolidasian
interim, pada tanggal 28 Juli 2017.
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN
a. Pernyataan Kepatuhan Terhadap Standar Akuntansi Keuangan (SAK)
Laporan keuangan konsolidasian interim telah disusun dan disajikan sesuai dengan SAK di Indonesia yang
meliputi Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan
(ISAK) yang diterbitkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia (DSAK-IAI)
dan peraturan terkait yang diterbitkan oleh OJK, khususnya Peraturan No. VIII.G.7, Lampiran Keputusan
Ketua BAPEPAM-LK No. Kep.347/BL/2012 tentang “Pedoman Pelaporan dan Pengungkapan Laporan
Keuangan untuk Perusahaan Publik”.
b. Dasar Pengukuran dan Penyusunan Laporan Keuangan Konsolidasian Interim
Laporan keuangan konsolidasian interim telah disusun dan disajikan sesuai dengan PSAK No. 1 (Revisi
2013) tentang “Penyajian Laporan Keuangan”. Dasar pengukuran yang digunakan adalah berdasarkan
biaya historis, kecuali untuk akun tertentu yang diukur berdasarkan pengukuran lain sebagaimana
diuraikan dalam kebijakan akun-akun terkait.
Kebijakan akuntansi yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian interim konsisten
dengan yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian untuk tahun yang berakhir
31 Desember 2016, kecuali untuk penerapan beberapa penyesuaian PSAK dan ISAK baru ataupun revisi
yang berlaku efektif pada tanggal 1 Januari 2017 seperti yang diungkapkan dalam Catatan ini.
Laporan keuangan konsolidasian interim, kecuali untuk laporan arus kas konsolidasian interim, disusun
dengan dasar akrual. Laporan arus kas konsolidasian interim disusun berdasarkan metode langsung
dengan mengelompokan arus kas ke dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.
Laporan keuangan konsolidasian interim disajikan dalam mata uang Rupiah yang merupakan mata uang
fungsional Grup.
c. Penerapan Amandemen dan Penyesuaian PSAK dan ISAK Baru
Standar dan penyesuaian standar berikut efektif untuk periode yang dimulai pada atau setelah
1 Januari 2017:
- Amandemen PSAK No. 1, “Penyajian Laporan Keuangan tentang Prakarsa Pengungkapan”
- PSAK No. 3 (Penyesuaian 2016), “Laporan Keuangan Interim”
- PSAK No. 24 (Penyesuaian 2016), “Imbalan Kerja”
- PSAK No. 58 (Penyesuaian 2016), “Aset Tidak Lancar yang Dimiliki untuk Dijual dan Operasi yang
Dihentikan”
- PSAK No. 60 (Penyesuaian 2016), “Instrumen Keuangan: Pengungkapan”
- ISAK No. 31, “Interpretasi atas Ruang Lingkup PSAK 13: Properti Investasi”
10
PT MITRA KOMUNIKASI NUSANTARA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM
Untuk Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal
30 Juni 2017 (Tidak Diaudit) dan 2016 (Tidak Diaudit)
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (lanjutan)
d. Dasar Konsolidasian
Entitas Anak adalah seluruh entitas di mana Grup memiliki pengendalian. Grup mengendalikan investee
ketika (a) memiliki kekuasaan atas investee, (b) eksposur atau hak atas imbal hasil variabel dari
keterlibatannya dengan investee, dan (c) memiliki kemampuan untuk menggunakan kekuasaannya atas
investee untuk mempengaruhi jumlah imbal hasil. Grup menilai kembali apakah Grup mengendalikan
investee jika fakta dan keadaan mengindikasikan adanya perubahan terhadap satu atau lebih dari tiga
elemen pengendalian.
Konsolidasi atas Entitas Anak dimulai sejak tanggal Grup memperoleh pengendalian atas Entitas Anak dan
berakhir ketika Grup kehilangan pengendalian atas Entitas Anak. Penghasilan dan beban Entitas Anak
dimasukkan atau dilepaskan selama tahun berjalan dalam laba rugi dari tanggal diperolehnya
pengendalian sampai dengan tanggal ketika Grup kehilangan pengendalian atas Entitas Anak.
Laba rugi dan setiap komponen dari penghasilan komprehensif lain diatribusikan kepada pemilik Entitas
Induk dan kepentingan nonpengendali, meskipun hal tersebut mengakibatkan kepentingan nonpengendali
memiliki saldo defisit. Jika diperlukan, dilakukan penyesuaian atas laporan keuangan Entitas Anak guna
memastikan keseragaman dengan kebijakan akuntansi Grup. Mengeliminasi secara penuh aset dan
liabilitas, penghasilan, beban, dan arus kas dalam intra Grup terkait dengan transaksi antar entitas dalam
Grup.
Perubahan dalam bagian kepemilikan atas Entitas Anak yang tidak mengakibatkan hilangnya
pengendalian pada Entitas Anak dicatat sebagai transaksi ekuitas. Setiap perbedaan antara jumlah
tercatat kepentingan nonpengendali yang disesuaikan dan nilai wajar imbalan yang dibayar atau diterima
diakui secara langsung di ekuitas dan mengatribusikannya kepada pemilik Entitas Induk.
Perubahan dalam bagian kepemilikan atas Entitas Anak yang tidak mengakibatkan hilangnya
pengendalian pada Entitas Anak dicatat sebagai transaksi ekuitas. Setiap perbedaan antara jumlah
tercatat kepentingan nonpengendali yang disesuaikan dan nilai wajar imbalan yang dibayar atau diterima
diakui secara langsung di ekuitas dan mengatribusikannya kepada pemilik Entitas Induk.
Jika Grup kehilangan pengendalian atas Entitas Anak, keuntungan atau kerugian diakui dalam laba rugi
dan dihitung sebagai selisih antara (i) jumlah nilai wajar pembayaran yang diterima dan nilai wajar sisa
investasi dan (ii) jumlah tercatat aset, termasuk goodwill, dan liabilitas Entitas Anak dan setiap kepentingan
nonpengendali sebelumnya. Seluruh jumlah yang sebelumnya diakui dalam penghasilan komprehensif lain
terkait dengan Entitas Anak tersebut dicatat dengan dasar yang sama yang disyaratkan jika Entitas Induk
telah melepaskan secara langsung aset dan liabilitas terkait. Ini berarti bahwa jumlah yang sebelumnya
diakui dalam penghasilan komprehensif lain akan direklasifikasi ke laba rugi atau dialihkan ke kategori lain
di ekuitas sebagaimana dipersyaratkan oleh standar terkait.
e. Kombinasi Bisnis
Grup menerapkan metode akuisisi untuk mencatat kombinasi bisnis. Imbalan yang dialihkan untuk
akuisisi suatu entitas anak adalah sebesar nilai wajar aset yang dialihkan, liabilitas yang diambil alih dan
kepentingan ekuitas yang diterbitkan oleh Grup. Imbalan yang dialihkan termasuk nilai wajar aset atau
liabilitas yang timbul dari kesepakatan kontinjensi. Beban akuisisi terkait dibebankan pada saat
terjadinya. Aset teridentifikasi yang diperoleh dan liabilitas serta liabilitas kontinjensi yang diambil alih
dalam suatu kombinasi bisnis diukur pada awalnya sebesar nilai wajar pada tanggal akuisisi.
Pada akuisisi bertahap, Grup mengakui kepentingan nonpengendali sebesar nilai wajar atau sebesar
bagian proporsional kepentingan nonpengendali atas aset neto pihak yang diakuisisi.
Selisih imbalan yang dialihkan, jumlah kepentingan nonpengendali pada pihak yang diakuisisi dan nilai
wajar pada tanggal akuisisi dari kepentingan ekuitas sebelumnya pada pihak yang diakuisisi yang
melebihi nilai wajar bagian Grup atas aset bersih yang dapat diidentifikasi yang diakuisisi dicatat
sebagai goodwill. Jika jumlah ini lebih rendah dari nilai wajar aset neto entitas anak yang diakuisisi
dalam kasus pembelian dengan diskon, selisihnya diakui langsung dalam laba rugi.
11
PT MITRA KOMUNIKASI NUSANTARA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM
Untuk Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal
30 Juni 2017 (Tidak Diaudit) dan 2016 (Tidak Diaudit)
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (lanjutan)
f. Kas dan Bank
Kas dan bank terdiri dari kas dan bank yang tidak digunakan sebagai jaminan dan tidak dibatasi
penggunaannya.
g. Instrumen Keuangan
Aset Keuangan
Aset keuangan dalam lingkup PSAK No. 55 (Revisi 2014) diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang
diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, pinjaman yang diberikan dan piutang, aset keuangan yang dimiliki
hingga jatuh tempo, atau aset keuangan tersedia untuk dijual, yang sesuai.
Manajemen menentukan klasifikasi aset keuangan tersebut pada pengakuan awal tergantung pada tujuan
perolehan aset keuangan dan jika diperbolehkan dan sesuai, serta mengevaluasinya pada setiap tanggal
pelaporan.
Aset keuangan diakui apabila Grup memiliki hak kontraktual untuk menerima kas atau aset keuangan
lainnya dari entitas lain. Seluruh pembelian atau penjualan aset keuangan secara reguler diakui dengan
menggunakan akuntansi tanggal transaksi yaitu tanggal di mana Grup berketetapan untuk membeli atau
menjual suatu aset keuangan.
Pada saat pengakuan awal, aset keuangan diukur pada nilai wajar ditambah biaya transaksi yang dapat
diatribusikan secara langsung, kecuali untuk aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi
(fair value through profit or loss) (FVTPL). Adapun aset keuangan yang diukur pada FVTPL pada saat
pengakuan awal juga diukur sebesar nilai wajar namun biaya transaksi yang timbul seluruhnya langsung
dibebankan ke laporan laba rugi komprehensif konsolidasian interim.
Setelah pengakuan awal, pengukuran aset keuangan tergantung pada bagaimana aset keuangan tersebut
dikelompokkan. Aset keuangan dapat diklasifikasikan dalam empat kategori berikut:
i. Aset keuangan yang diukur pada FVTPL merupakan aset keuangan yang diklasifikasikan sebagai
kelompok diperdagangkan (held for trading) atau pada saat pengakuan awal telah ditetapkan oleh
manajemen (apabila memenuhi kriteria-kriteria tertentu) untuk diukur pada kelompok ini.
Aset keuangan dalam kelompok ini diukur pada nilai wajarnya dan seluruh keuntungan atau kerugian
yang timbul dari perubahan nilai wajar tersebut (termasuk bunga dan dividen) diakui pada laporan laba
rugi komprehensif konsolidasian interim.
Grup tidak memiliki aset keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok ini.
ii. Pinjaman yang diberikan dan piutang (loan and receivable) merupakan asset keuangan non-derivatif
dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak memiliki kuotasi di pasar aktif. Kelompok aset
keuangan ini diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga
efektif dikurangi penurunan nilai (jika ada).
Kelompok aset keuangan ini meliputi akun kas dan bank serta piutang usaha dan lain-lain.
iii. Aset keuangan yang dimiliki hingga jatuh tempo (held to maturity) yaitu aset keuangan non-derivatif
dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkan serta Grup
mempunyai intensi positif dan kemampuan untuk memiliki aset keuangan tersebut hingga jatuh tempo.
Kelompok aset ini diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga
efektif dikurangi penurunan nilai.
Grup tidak memiliki aset keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok ini.
12
PT MITRA KOMUNIKASI NUSANTARA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM
Untuk Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal
30 Juni 2017 (Tidak Diaudit) dan 2016 (Tidak Diaudit)
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (lanjutan)
g. Instrumen Keuangan (lanjutan)
Aset Keuangan (lanjutan)
iv. Aset keuangan yang tersedia untuk dijual (available-for-sale) adalah aset keuangan non-derivatif yang
tidak dikelompokkan ke dalam tiga kategori di atas. Aset keuangan yang tersedia untuk dijual
selanjutnya diukur pada nilai wajar. Perubahan nilai wajar aset keuangan ini diakui sebagai pendapatan
komprehensif kecuali kerugian akibat penurunan nilai atau perubahan nilai tukar dan bunga yang
dihitung menggunakan metode suku bunga efektif, sampai aset keuangan tersebut dihentikan
pengakuannya. Pada saat penghentian pengakuan, keuntungan atau kerugian kumulatif yang
sebelumnya diakui dalam pendapatan komprehensif lain harus disajikan sebagai penyesuaian
reklasifikasi dan diakui pada laba rugi konsolidasian interim.
Kelompok aset keuangan ini adalah efek ekuitas.
Pengakuan aset keuangan dihentikan, jika dan hanya jika, hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari
aset keuangan tersebut telah berakhir atau Grup telah, secara substansial, mengalihkan aset keuangan
tersebut berikut dengan seluruh risiko dan manfaat yang terkait kepada entitas lain.
Liabilitas Keuangan
Grup mengakui liabilitas keuangan pada saat timbulnya liabilitas kontraktual untuk menyerahkan kas atau
aset keuangan lainnya kepada entitas lain. Pada saat pengakuan awal, dalam hal liabilitas keuangan tidak
diukur pada FVTPL, liabilitas keuangan diukur pada nilai wajar ditambah biaya transaksi yang dapat
diatribusikan secara langsung. Setelah pengakuan awal, Grup mengukur seluruh liabilitas keuangan pada
biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.
Ketika liabilitas keuangan yang ada saat ini diganti atau dimodifikasi oleh pemberi pinjaman yang sama
dengan persyaratan yang berbeda secara substansial, perubahan atau modifikasi tersebut diakui sebagai
penghentian pengakuan liabilitas lama dan pengakuan liabilitas baru di mana selisih yang timbul antara
jumlah tercatat dari masing-masing liabilitas diakui di dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian
interim.
Liabilitas keuangan dihentikan pengakuannya, jika dan hanya jika, liabilitas kontraktual telah dilepaskan
atau dibatalkan atau kedaluarsa.
Liabilitas keuangan Grup terdiri dari utang bank jangka pendek, utang usaha dan lain-lain, beban masih
harus dibayar dan utang pembiayaan konsumen.
Saling Hapus Antar Aset dan Liabilitas Keuangan
Aset dan liabilitas keuangan dapat saling hapus dan nilai netonya disajikan dalam laporan posisi keuangan
konsolidasian interim jika dan hanya jika, 1) Grup saat ini memiliki hak yang berkekuatan hukum untuk
melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui tersebut dan 2) berniat untuk menyelesaikan secara
neto atau untuj merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitasnya secara simultan.
Penentuan Nilai Wajar
Nilai wajar adalah harga yang akan diterima untuk menjual suatu aset atau harga yang akan dibayar untuk
mengalihkan suatu liabilitas dalam transaksi teratur (orderly transaction) antara pelaku pasar (market
participants) pada tanggal pengukuran di pasar utama atau, jika tidak terdapat pasar utama, di pasar yang
paling menguntungkan di mana Grup memiliki akses pada tanggal tersebut. Nilai wajar liabilitas
mencerminkan risiko wanprestasinya.
Jika tersedia, Grup mengukur nilai wajar instrumen keuangan dengan menggunakan harga kuotasian di
pasar aktif untuk instrumen tersebut. Jika harga kuotasian tidak tersedia di pasar aktif, Grup menggunakan
teknik penilaian dengan memaksimalkan penggunaan input yang dapat diobservasi dan relevan serta
meminimalkan penggunaan input yang tidak dapat diobservasi.
13
PT MITRA KOMUNIKASI NUSANTARA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM
Untuk Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal
30 Juni 2017 (Tidak Diaudit) dan 2016 (Tidak Diaudit)
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (lanjutan)
h. Penurunan Nilai Aset Keuangan
Seluruh aset keuangan, kecuali yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, dievaluasi
terhadap kemungkinan penurunan nilai. Pada setiap tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian
interim, manajemen mengevaluasi apakah terdapat bukti yang objektif bahwa aset keuangan atau
kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai. Penurunan nilai dan kerugian penurunan nilai
diakui, jika dan hanya jika, terdapat bukti yang objektif mengenai penurunan nilai.
a. Untuk kelompok aset keuangan yang diukur pada biaya perolehan yang diamortisasi, kerugian
penurunan nilai diukur sebagai selisih antara jumlah tercatat aset dengan nilai kini estimasi arus kas
masa depan yang didiskonto menggunakan suku bunga efektif pada saat pengakuan awal dari asset
tersebut. Jumlah tercatat aset keuangan tersebut, disajikan setelah dikurangi baik secara langsung
maupun menggunakan pos penyisihan. Kerugian yang terjadi diakui pada laporan laba rugi
komprehensif konsolidasian interim.
Manajemen awalnya menentukan apakah terdapat bukti objektif penurunan nilai individual atas aset
keuangan yang signifikan secara individual. Jika manajemen menentukan tidak terdapat bukti
objektif mengenai penurunan nilai aset keuangan individual, terlepas aset tersebut signifikan
ataupun tidak, maka aset tersebut dimasukkan ke dalam kelompok aset keuangan dengan risiko
kredit yang serupa dan menentukan penurunan nilai secara kolektif. Aset yang penurunan nilainya
diakui secara individual, tidak termasuk dalam penilaian penurunan nilai secara kolektif.
b. Untuk kelompok aset keuangan yang diukur pada biaya perolehan, investasi dalam instrumen
ekuitas yang tidak memiliki kuotasi harga di pasar aktif dan nilai wajarnya tidak dapat diukur secara
handal dicatat pada biaya perolehan. Kerugian penurunan nilai atas aset keuangan tersebut diukur
berdasarkan selisih antara jumlah tercatat aset keuangan dengan nilai kini dari estimasi arus kas
masa depan yang didiskontokan dengan tingkat pengembalian yang berlaku di pasar untuk aset
keuangan serupa. Kerugian penurunan tersebut tidak dapat dipulihkan.
c. Untuk kelompok aset keuangan yang tersedia untuk dijual, kerugian kumulatif atas aset keuangan
yang tersedia untuk dijual yang sebelumnya diakui dalam pendapatan komprehensif lain harus diakui
ke laporan laba rugi komprehensif konsolidasian interim meskipun aset keuangan tersebut belum
dihentikan pengakuannya. Jumlah kerugian kumulatif yang direklasifikasikan dari ekuitas ke laba rugi
komprehensif konsolidasian interim merupakan selisih antara biaya perolehan (setelah dikurangi
pelunasan pokok dan amortisasi) dan nilai wajar kini, dikurangi kerugian penurunan nilai aset
keuangan yang sebelumnya telah diakui dalam laba rugi komprehensif konsolidasian interim.
i. Persediaan
Persediaan dinyatakan sebesar nilai yang lebih rendah antara biaya perolehan atau nilai realisasi neto.
Biaya perolehan persediaan meliputi seluruh biaya yang timbul sampai persediaan berada dalam kondisi
dan lokasi saat ini, di mana ditentukan dengan menggunakan metode rata-rata tertimbang. Nilai realisasi
neto adalah estimasi harga penjualan dalam kegiatan usaha normal dikurangi estimasi biaya yang
diperlukan untuk melakukan penjualan.
Ketika persediaan dijual, jumlah tercatat persediaan tersebut diakui sebagai beban pada periode di mana
pendapatan terkait diakui.
Penyisihan penurunan nilai persediaan karena keusangan, kerusakan, kehilangan dan lambatnya
perputaran ditentukan berdasarkan hasil penelaahan terhadap keadaan masing-masing persediaan untuk
mencerminkan nilai realisasi neto pada akhir periode. Penyisihan penurunan nilai persediaan ke nilai
realisasi neto dan seluruh kerugian persediaan diakui sebagai beban pada periode penurunan nilai atau
kerugian terjadi.
Jumlah setiap pemulihan penyisihan penurunan nilai persediaan karena kenaikan nilai realisasi neto, diakui
sebagai pengurangan terhadap jumlah persediaan yang diakui sebagai beban pada periode terjadinya
pemulihan tersebut.
14
PT MITRA KOMUNIKASI NUSANTARA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM
Untuk Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal
30 Juni 2017 (Tidak Diaudit) dan 2016 (Tidak Diaudit)
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (lanjutan)
j. Aset Tetap
Aset tetap pada awalnya dicatat sebesar biaya perolehan. Biaya perolehan aset terdiri dari harga
pembelian dan biaya lainnya yang dapat diatribusikan secara langsung untuk membawa aset ke lokasi dan
kondisi yang diinginkan supaya aset siap digunakan sesuai dengan maksud manajemen. Setelah
pengakuan awal, aset tetap diukur sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan
akumulasi kerugian penurunan nilai.
Biaya setelah perolehan awal termasuk dalam jumlah tercatat aset atau diakui sebagai aset yang terpisah,
mana yang lebih tepat, ketika terdapat kemungkinan bahwa manfaat ekonomi di masa depan berkenaan
dengan aset tersebut akan mengalir ke Grup dan biaya tersebut dapat diukur secara andal. Jumlah tercatat
komponen yang diganti dihentikan pengakuannya pada tahun di mana pada saat penggantian tersebut
terjadi. Seluruh biaya perbaikan dan pemeliharaan dibebankan ke dalam laporan laba rugi dan penghasilan
komprehensif lain konsolidasian interim.
Penyusutan dihitung menggunakan metode garis lurus untuk mencatat jumlah penyusutan selama estimasi
manfaat ekonomi sebagai berikut:
Tahun
Bangunan
10-20
Peralatan kantor
4-8
Kendaraan
4-8
Nilai residu, masa manfaat ekonomi dan metode penyusutan aset tetap ditelaah setiap akhir periode
keuangan atas pengaruh dari setiap perubahan estimasi akuntansi yang berlaku prospektif.
Jumlah tercatat aset diturunkan menjadi sebesar nilai yang dapat diperoleh kembali jika jumlah tercatat
aset lebih besar dari jumlah yang dapat terpulihkan tersebut.
Aset tetap dihentikan pengakuannya pada saat dilepaskan atau tidak ada manfaat ekonomi masa depan
yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian
pengakuan aset (dihitung sebagai selisih antara jumlah neto hasil pelepasan dan jumlah tercatat dari aset
tetap) diakui dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian interim pada
periode aset tersebut dihentikan pengakuannya.
k. Penurunan Nilai Aset Nonkeuangan
Aset yang diamortisasi ditelaah untuk penurunan nilai apabila terjadi kondisi atau perubahan yang
mengindikasikan bahwa jumlah tercatat aset tidak dapat diperoleh kembali. Kerugian penurunan nilai
diakui sebesar selisih jumlah tercatat asset terhadap jumlah terpulihkannya. Jumlah terpulihkan adalah
jumlah yang lebih tinggi antara nilai wajar aset dikurangi biaya penjualan dengan nilai pakai. Untuk tujuan
menguji penurunan nilai, aset dikelompokkan hingga unit terkecil yang menghasilkan arus kas terpisah
teridentifikasi (unit penghasil kas). Aset nonkeuangan yang mengalami penurunan nilai ditelaah untuk
kemungkinan pembalikkan atas penurunan nilai tersebut pada setiap tanggal pelaporan.
15
PT MITRA KOMUNIKASI NUSANTARA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM
Untuk Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal
30 Juni 2017 (Tidak Diaudit) dan 2016 (Tidak Diaudit)
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (lanjutan)
l. Pengakuan Pendapatan dan Beban
Pendapatan diukur pada nilai wajar dari imbalan yang diterima atau piutang atas penjualan barang dari
aktivitas normal Grup. Pendapatan disajikan setelah dikurangi pajak pertambahan nilai, retur, potongan
harga dan diskon serta setelah eliminasi pendapatan intra Grup. Pendapatan diakui apabila besar
kemungkinan manfaat ekonomi akan mengalir kepada Grup dan pendapatan tersebut dapat diukur secara
andal. Kriteria pengakuan tertentu berikut harus dipenuhi sebelum pengakuan pendapatan diakui:
i. Penjualan barang dagang
Pendapatan dari penjualan barang diakui pada saat risiko dan manfaat kepemilikan secara signifikan
telah dialihkan kepada pelanggan. Hal ini biasanya terjadi pada saat barang diserahkan dan pelanggan
telah menerima barang tersebut. Pendapatan jasa diakui pada saat jasa telah diserahkan kepada
pelanggan.
ii. Pendapatan bunga
Pendapatan bunga diakui atas dasar proporsi waktu dengan menggunakan metode suku bunga efektif.
Beban diakui pada saat terjadinya (basis akrual).
m. Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing
i. Mata uang fungsional dan penyajian
Laporan keuangan konsolidasian interim disajikan dalam mata uang Rupiah yang merupakan mata
uang fungsional Grup.
ii. Transaksi dan saldo
Transaksi dalam mata uang asing dicatat ke dalam mata uang Rupiah dengan menggunakan kurs yang
berlaku pada tanggal transaksi. Pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian interim, aset dan
liabilitas moneter dalam mata uang asing dijabarkan dengan kurs yang berlaku saat itu. Pos
nonmoneter dalam mata uang asing yang diukur berdasarkan nilai hstoris tidak dijabarkan kembali.
Selisih kurs yang timbul atas penyelesaian pos-pos moneter dan penjabaran kembali pos-pos moneter
diakui pada laba rugi.
n. Transaksi dengan Pihak-pihak Berelasi
Sesuai dengan PSAK No. 7, “Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi”, suatu pihak dianggap berelasi jika
salah satu pihak memiliki kemampuan untuk mengendalikan (dengan cara kepemilikan, secara langsung
atau tidak langsung) atau mempunyai pengaruh signifikan (dengan cara partisipasi dalam kebijakan
keuangan dan operasional) atas pihak lain dalam mengambil keputusan keuangan dan operasional.
Seluruh transaksi signifikan dengan pihak-pihak berelasi diungkapkan dalam Catatan atas laporan
keuangan konsolidasian interim.
o. Pajak Penghasilan
Beban pajak penghasilan terdiri dari jumlah beban pajak kini dan pajak tangguhan.
Pajak diakui sebagai pendapatan atau beban dan termasuk dalam laba rugi untuk periode berjalan, kecuali
pajak yang timbul dari transaksi atau kejadian yang diakui di luar laba rugi. Pajak terkait dengan pos yang
diakui dalam penghasilan komprehensif lain, diakui dalam penghasilan komprehensif lain dan pajak terkait
dengan pos yang diakui langsung di ekuitas, diakui langsung di ekuitas.
16
PT MITRA KOMUNIKASI NUSANTARA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM
Untuk Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal
30 Juni 2017 (Tidak Diaudit) dan 2016 (Tidak Diaudit)
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (lanjutan)
o. Pajak Penghasilan (lanjutan)
i. Pajak penghasilan kini
Pajak terutang kini didasarkan pada laba kena pajak tahun berjalan. Pendapatan kena pajak berbeda
dari laba yang dilaporkan dalam masing-masing laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain
interim perusahaan dalam Grup karena tidak termasuk pos-pos dari pendapatan atau beban yang dapat
dikenakan pajak atau dikurangkan di tahun-tahun lainnya dan selanjutnya tidak termasuk pos-pos yang
tidak dapat dikenakan pajak atau dikurangkan dari pajak. Liabilitas pajak kini masing-masing entitas di
dalam Grup untuk dihitung dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara substansial
berlaku pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian interim.
Manajemen secara berkala mengevaluasi jumlah yang dilaporkan di dalam Surat Pemberitahuan
Tahunan (SPT) terkait dengan keadaan di mana peraturan pajak yang berlaku memerlukan interpretasi
dan, jika diperlukan, manajemen akan menghitung provisi atas jumlah yang mungkin timbul.
ii. Pajak penghasilan tangguhan
Pajak tangguhan diakui dengan menggunakan metode liabilitas atas perbedaan temporer antara dasar
pengenaan pajak dari aset dan liabilitas dan jumlah tercatatnya untuk tujuan pelaporan keuangan
konsolidasian interim. Liabilitas pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer kena pajak,
kecuali bagi liabilitas pajak tangguhan yang berasal dari (a) pengakuan awal goodwill; atau (b) pada
saat pengakuan awal aset atau liabilitas dari transaksi yang (i) bukan transaksi kombinasi bisnis, dan
(ii) pada waktu transaksi tidak mempengaruhi laba akuntansi dan laba kena pajak/rugi pajak.
Aset pajak tangguhan diakui untuk seluruh perbedaan temporer yang dapat dikurangkan dan akumulasi
rugi fiskal belum dikompensasi, bila kemungkinan besar laba kena pajak akan tersedia sehingga
perbedaan temporer dapat dikurangkan, dan rugi fiskal belum dikompensasi, dapat dimanfaatkan,
kecuali jika aset pajak tangguhan timbul dari pengakuan awal aset atau liabilitas dalam transaksi yang
(a) bukan transaksi kombinasi bisnis dan; (b) tidak mempengaruhi laba akuntansi maupun laba kena
pajak/rugi pajak.
Jumlah tercatat aset pajak tangguhan ditelaah pada setiap tanggal pelaporan dan jumlah tercatat aset
pajak tangguhan tersebut diturunkan apabila laba fiskal mungkin tidak memadai untuk
mengkompensasi sebagian atau semua manfaat aset pajak tangguhan. Pada setiap tanggal pelaporan,
Grup menilai kembali aset pajak tangguhan yang tidak diakui. Grup mengakui aset pajak tangguhan
yang sebelumnya tidak diakui apabila besar kemungkinan bahwa laba fiskal pada masa yang akan
datang akan tersedia untuk pemulihannya.
Aset dan liabilitas pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang diharapkan berlaku
pada tahun saat aset dipulihkan atau liabilitas diselesaikan berdasarkan tarif pajak dan peraturan pajak
yang berlaku atau secara substantif telah berlaku pada tanggal pelaporan.
Aset dan liabilitas pajak tangguhan dapat saling hapus, jika dan hanya jika, (a) terdapat hak yang dapat
dipaksakan secara hukum untuk melakukan saling hapus antara aset dan liabilitas pajak kini dan
(b) aset serta liabilitas pajak tangguhan tersebut terkait dengan pajak penghasilan yang dikenakan oleh
otoritas perpajakan yang sama.
Perubahan terhadap liabilitas perpajakan Grup diakui pada saat Surat Ketetapan Pajak (“SKP”) diterima
dan/atau, jika Grup mengajukan keberatan dan/atau banding, pada saat keputusan atas keberatan
dan/atau banding tersebut telah ditetapkan.
17
PT MITRA KOMUNIKASI NUSANTARA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM
Untuk Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal
30 Juni 2017 (Tidak Diaudit) dan 2016 (Tidak Diaudit)
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (lanjutan)
p. Liabilitas Imbalan Pascakerja
Grup menyediakan imbalan pascakerja pasti kepada karyawannya sesuai dengan Undang-undang
Ketenagakerjaan Indonesia No. 13/2003.
Liabilitas neto Grup atas program imbalan pasti dihitung dari nilai kini liabilitas imbalan pascakerja pasti
pada akhir periode pelaporan dikurangi nilai wajar aset program, jika ada. Perhitungan liabilitas imbalan
pascakerja dilakukan dengan menggunakan metode Projected Unit Credit dalam perhitungan aktuaria
yang dilakukan setiap akhir periode pelaporan.
Pengukuran kembali liabilitas imbalan pascakerja, meliputi a) keuntungan dan kerugian aktuarial, b) imbal
hasil atas aset program, tidak termasuk bunga, dan c) setiap perubahan dampak batas atas aset, tidak
termasuk bunga, diakui di penghasilan komprehensif lain pada saat terjadinya. Pengukuran kembali tidak
direklasifikasi ke laba rugi pada periode berikutnya.
Ketika program imbalan berubah atau terdapat kurtailmen atas program, bagian imbalan yang berubah
terkait biaya jasa lalu, atau keuntungan atau kerugian kurtailmen, diakui di laba rugi pada saat terdapat
perubahan atau kurtailmen atas program.
Grup menentukan (penghasilan) beban bunga neto atas (aset) liabilitas imbalan pascakerja neto dengan
menerapkan tingkat bunga diskonto pada awal periode pelaporan tahunan untuk mengukur liabilitas
imbalan pascakerja selama periode berjalan.
Grup mengakui keuntungan dan kerugian atas penyelesaian liabilitas imbalan pascakerja pada saat
penyelesaian terjadi. Keuntungan atau kerugian atas penyelesaian merupakan selisih antara nilai kini
liabilitas imbalan pascakerja yang ditetapkan pada tanggal penyelesaian dengan harga penyelesaian,
termasuk setiap aset program yang dialihkan dan setiap pembayaran yang dilakukan secara langsung oleh
Grup sehubungan dengan penyelesaian tersebut.
Grup mengakui (1) biaya jasa, yang terdiri dari biaya jasa kini, biaya jasa lalu, dan setiap keuntungan atau
kerugian atas penyelesaian, dan (2) penghasilan atau beban bunga neto di laba rugi pada saat terjadinya.
q. Segmen Operasi
Segmen operasi dilaporkan dengan cara yang sesuai dengan pelaporan internal yang dipersiapkan untuk
pembuat keputusan operasional. Pembuat keputusan operasi adalah pihak yang bertanggung jawab untuk
mengalokasikan sumber daya dan menilai kinerja segmen operasi.
Pendapatan, beban, hasil usaha, aset dan liabilitas segmen termasuk item-item yang dapat diatribusikan
secara langsung kepada suatu segmen serta hal-hal yang dapat dialokasikan dengan dasar yang memadai
untuk segmen tersebut. Segmen ditentukan sebelum saldo dan transaksi antar Grup dieliminasi sebagai
bagian dari proses konsolidasi.
Pada tanggal 30 Juni 2017 dan 31 Desember 2016, Grup mengklasifikasikan pendapatan, beban, hasil
usaha, aset dan liabilitasnya ke dalam satu segmen, yaitu segmen telekomunikasi, sehingga tidak disajikan
catatan tersendiri mengenai informasi segmen.
r. Laba per Saham
Laba per saham dasar dihitung dengan membagi laba periode berjalan dengan jumlah rata-rata tertimbang
saham beredar selama periode berjalan.
Laba per saham dilusian dihitung ketika Grup memiliki instrumen efek berpotensi saham biasa dilutif.
18
PT MITRA KOMUNIKASI NUSANTARA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM
Untuk Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal
30 Juni 2017 (Tidak Diaudit) dan 2016 (Tidak Diaudit)
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________
3.
PERTIMBANGAN, ASUMSI DAN SUMBER ESTIMASI KETIDAKPASTIAN
Penyusunan laporan keuangan konsolidasian interim Grup mengharuskan manajemen untuk membuat
pertimbangan, estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah-jumlah pendapatan, beban, aset dan liabilitas
yang dilaporkan serta pengungkapan atas liabilitas kontinjensi, pada tiap-tiap akhir periode pelaporan.
Pertimbangan dan estimasi yang digunakan dalam mempersiapkan laporan keuangan konsolidasian interim
tersebut ditelaah secara berkala berdasarkan pengalaman historis dan berbagai faktor, termasuk ekspektasi
dari kejadian-kejadian di masa depan yang mungkin terjadi. Namun, hasil aktual dapat berbeda dengan
jumlah yang diestimasi, ketidakpastian atas asumsi serta estimasi tersebut dapat menimbulkan penyesuaian
material terhadap jumlah tercatat aset dan liabilitas yang terkait di periode berikutnya.
Pertimbangan yang Dibuat dalam Penerapan Kebijakan Akuntansi
Dalam proses penerapan kebijakan akuntansi Grup, manajemen telah membuat pertimbangan berikut, selain
yang telah tercakup dalam estimasi, yang memiliki dampak signifikan atas jumlah-jumlah yang diakui dalam
laporan keuangan konsolidasian interim:
Klasifikasi Aset dan Liabilitas Keuangan
Grup menetapkan klasifikasi atas aset dan liabilitas tertentu sebagai aset dan liabilitas keuangan dengan
mempertimbangkan apakah definisi yang ditetapkan dalam PSAK No. 55 (Revisi 2014) telah terpenuhi. Aset
dan liabilitas keuangan diakui dan dikelompokkan sesuai dengan kebijakan akuntansi Grup seperti
diungkapkan pada Catatan 2 atas laporan keuangan konsolidasian interim.
Sumber Estimasi Ketidakpastian
Asumsi utama masa depan dan sumber utama estimasi ketidakpastian lain pada tanggal pelaporan yang
memiliki risiko signifikan bagi penyesuaian material terhadap jumlah tercatat aset dan liabilitas untuk periode
berikutnya diungkapkan di bawah ini. Grup mendasarkan asumsi dan estimasi pada parameter yang tersedia
pada saat laporan keuangan konsolidasian interim disusun. Asumsi dan situasi mengenai perkembangan
masa depan mungkin berubah akibat perubahan pasar atau situasi di luar kendali Grup. Perubahan tersebut
tercermin dalam asumsi terkait pada saat terjadinya.
Masa Manfaat Aset Tetap
Biaya perolehan aset tetap disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa
manfaat ekonomisnya. Manajemen mengestimasi masa manfaat ekonomis aset tetap antara
4 sampai dengan 20 tahun, suatu kisaran yang umumnya diperkirakan dalam industri sejenis. Perubahan
dalam pola pemakaian dan tingkat perkembangan teknologi dapat mempengaruhi masa manfaat ekonomis
serta nilai sisa aset dan karenanya biaya penyusutan masa depan memiliki kemungkinan untuk
diubah/direvisi. Jumlah tercatat aset tetap Grup pada tanggal laporan keuangan konsolidasian interim
diungkapkan di dalam Catatan 12 atas laporan keuangan konsolidasian interim.
Penurunan Nilai Piutang Usaha
Penurunan piutang usaha terjadi jika terdapat bukti objektif bahwa Grup tidak dapat menagih seluruh atau
sebagian nilai piutang sesuai dengan persyaratan awal piutang. Penilaian dilakukan pada setiap tanggal
laporan posisi keuangan konsolidasian interim untuk menentukan ada tidaknya indikasi penurunan nilai atau
apakah terdapat indikasi bahwa rugi penurunan nilai yang sebelumnya diakui pada tahun-tahun sebelumnya
mungkin tidak ada lagi atau mungkin telah menurun. Ketika hasil aktual berbeda dari jumlah yang awalnya
dinilai, perbedaan tersebut akan mengakibatkan penyesuaian material terhadap jumlah tercatat piutang usaha
dalam laporan keuangan konsolidasian periode berikutnya. Jumlah tercatat dari piutang usaha diungkapkan
pada Catatan 6 atas laporan keuangan konsolidasian interim.
19
PT MITRA KOMUNIKASI NUSANTARA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM
Untuk Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal
30 Juni 2017 (Tidak Diaudit) dan 2016 (Tidak Diaudit)
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________
3.
PERTIMBANGAN, ASUMSI DAN SUMBER ESTIMASI KETIDAKPASTIAN (lanjutan)
Sumber Estimasi Ketidakpastian (lanjutan)
Alokasi Harga Beli dan Penurunan Nilai Goodwill
Grup menerapkan akuntansi akuisisi yang mensyaratkan penggunaan estimasi akuntansi secara ekstensif
dalam mengalokasikan harga beli kepada nilai pasar wajar aset dan liabilitas yang diakuisisi, termasuk
goodwill. Akuisisi bisnis tertentu oleh Grup menimbulkan goodwill. Goodwill tidak diamortisasi dan diuji
penurunan nilai setiap tahunnya. Jumlah tercatat goodwill Grup pada tanggal 30 Juni 2017 diungkapkan pada
Catatan 4 atas laporan keuangan konsolidasian interim.
Pajak Penghasilan
Pertimbangan signifikan dilakukan dalam menentukan penyisihan atas pajak penghasilan badan. Terdapat
transaksi dan perhitungan pajak tertentu yang penentuan akhirnya adalah tidak pasti dalam kegiatan usaha
normal. Grup mengakui liabilitas atas pajak penghasilan badan berdasarkan estimasi apakah akan terdapat
tambahan pajak penghasilan badan. Ketika hasil pajak yang dikeluarkan berbeda dengan jumlah yang
awalnya diakui, perbedaan tersebut akan berdampak pada pajak penghasilan dan penyisihan pajak
tangguhan pada periode di mana penentuan tersebut dilakukan. Jumlah tercatat utang pajak dan aset pajak
tangguhan Grup masing-masing diungkapkan di dalam Catatan 17b dan 17d atas laporan keuangan
konsolidasian interim.
Aset pajak tangguhan diakui atas seluruh rugi fiskal yang belum dikompensasi sejauh besar kemungkinan
bahwa laba fiskal akan tersedia untuk dikompensasi dengan saldo rugi fiskal yang dapat dikompensasikan.
Penentuan jumlah aset pajak tangguhan yang dapat diakui berdasarkan perbedaan waktu dan laba fiskal di
masa mendatang bersama-sama dengan strategi perencanaan pajak masa depan membutuhkan
pertimbangan signifikan dari manajemen.
Liabilitas Imbalan Pascakerja
Penentuan liabilitas imbalan pascakerja dan beban imbalan pascakerja Grup bergantung pada pemilihan
asumsi yang digunakan oleh aktuaris independen dalam menghitung jumlah-jumlah tersebut. Asumsi tersebut
termasuk antara lain, tingkat diskonto, tingkat kenaikan gaji tahunan, tingkat pengunduran diri karyawan
tahunan, tingkat kecacatan, umur pensiun dan tingkat kematian.
Hasil aktual yang berbeda dengan jumlah yang diestimasi diperlakukan sesuai dengan kebijakan
sebagaimana diatur dalam catatan 2 atas laporan keuangan konsolidasian interim. Sementara manajemen
Grup berpendapat bahwa asumsi yang digunakan adalah wajar dan sesuai, perbedaan signifikan dari hasil
aktual atau perubahan signifikan dalam asumsi yang ditetapkan secara material dapat mempengaruhi
perkiraan jumlah liabilitas atas imbalan pascakerja dan beban imbalan pascakerja. Jumlah tercatat liabilitas
imbalan pascakerja Grup diungkapkan pada Catatan 19 laporan keuangan konsolidasian interim.
20
PT MITRA KOMUNIKASI NUSANTARA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM
Untuk Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal
30 Juni 2017 (Tidak Diaudit) dan 2016 (Tidak Diaudit)
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________
4.
KOMBINASI BISNIS
Sebagaimana dijelaskan dalam Catatan 1c, PT Mitra Sarana Berkat (MSB), Entitas Anak, telah mengakuisisi
modal saham PT Arifindo Mandiri (AM) sebesar 65,00%, modal saham PT Catalist Integra Prima Sukses
(CIPS) sebesar 85,00% dan modal saham PT Kasih Anugerah Kreasi (KAK) sebesar 99,99%. Semua akuisisi
ini dilakukan untuk tujuan meningkatkan kinerja Grup dan memberikan nilai tambah bagi pemegang saham.
Nilai wajar aset dan liabilitas AM, CIPS dan KAK pada tanggal akuisisi diidentifikasi adalah sebagai berikut:
Nilai Wajar Diakui Pada Akuisisi
AM
CIPS
Jumlah Aset
Jumlah Liabiitas
155.433.893.700
81.258.049.151
Jumlah nilai wajar aset teridentifikasi neto
Kepentingan nonpengendali
Goodwill
Tambahan modal disetor
74.175.844.549
(25.961.545.592)
14.102.501.043
-
2.548.101.389
(382.215.209)
(635.886.180)
2.372.239.707
(237.224)
(912.148.483)
62.316.800.000
1.530.000.000
1.459.854.000
Jumlah imbalan yang dibayarkan
313.264.662.164
310.716.560.775
KAK
55.401.539.703
53.029.299.996
Analisis arus kas pada saat akuisisi:
AM
5.
CIPS
Imbalan yang dibayarkan
Dikurangi kas yang diperoleh
62.316.800.000
(4.505.833.951)
1.530.000.000
(6.476.422.946)
Arus kas neto pada saat akuisisi
57.810.966.049
(4.946.422.946 )
KAK
1.459.854.000
(1.453.714.371)
6.139.629
KAS DAN BANK
Rincian kas dan bank adalah sebagai berikut:
30 Juni 2017
Kas - Rupiah
31 Desember 2016
1.556.097.819
5.702.367.749
Bank
Rupiah
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
PT Bank Central Asia Tbk
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk
PT Bank Sinarmas Tbk
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
PT Bank Danamon Indonesia Tbk
PT Bank Capital Indonesia Tbk
Dolar Amerika Serikat
PT Bank Central Asia Tbk
19.304.229.779
15.061.396.894
9.798.981.988
8.911.293.529
3.148.191.476
439.189.741
49.741.023
2.802.919.635
2.308.891.321
303.147.263
159.098.178
-
210.675.946
212.586.542
Sub-jumlah
56.923.700.376
5.786.642.939
Jumlah
58.479.798.195
11.489.010.688
Pada tanggal 30 Juni 2017 dan 31 Desember 2016, tidak terdapat saldo kas dan bank yang ditempatkan
kepada pihak berelasi.
21
PT MITRA KOMUNIKASI NUSANTARA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM
Untuk Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal
30 Juni 2017 (Tidak Diaudit) dan 2016 (Tidak Diaudit)
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________
6.
PIUTANG USAHA
Rincian piutang usaha adalah sebagai berikut:
30 Juni 2017
31 Desember 2016
Pihak ketiga
Pihak berelasi (lihat Catatan 29)
74.343.091.148
-
63.964.199.596
38.968.000
Jumlah
74.343.091.148
64.003.167.596
Seluruh piutang usaha adalah dalam mata uang Rupiah. Manajemen berkeyakinan bahwa tidak terdapat bukti
objektif penurunan nilai dan saldo piutang usaha tersebut dapat tertagih seluruhnya sehingga tidak diperlukan
penurunan nilai. Manajemen juga berpendapat bahwa tidak terdapat risiko yang terkonsentrasi secara
signifikan atas akun piutang usaha. Pada tanggal 31 Desember 2016, manajemen melakukan penghapusan
atas piutang usaha yang tidak tertagih sebesar Rp 446.668.230.
7.
PIUTANG LAIN-LAIN
Rincian piutang lain-lain adalah sebagai berikut:
30 Juni 2017
31 Desember 2016
Pihak berelasi (lihat Catatan 29)
Pihak ketiga
10.900.000.000
207.638.363
4.900.000.000
2.000.000
Jumlah
11.107.638.363
4.902.000.000
Seluruh piutang lain-lain adalah dalam mata uang Rupiah. Manajemen berkeyakinan bahwa tidak terdapat
bukti objektif penurunan nilai dan saldo piutang lain-lain tersebut dapat tertagih seluruhnya sehingga tidak
diperlukan penurunan nilai. Manajemen juga berpendapat bahwa tidak terdapat risiko yang terkonsentrasi
secara signifikan atas akun piutang lain-lain.
8.
ASET KEUANGAN YANG TERSEDIA UNTUK DIJUAL
Pada tanggal 30 Juni 2017, akun ini merupakan investasi saham di PT Kioson Komersial Indonesia
sebanyak 24.700.000 lembar saham dengan jumlah nilai seluruhnya sebesar Rp 2.470.000.000.
9.
PERSEDIAAN
Akun ini terdiri dari:
30 Juni 2017
31 Desember 2016
Kartu perdana dan voucher isi ulang
Tablet dan handset
Modem dan aksesoris
538.488.308.036
23.064.739.362
5.615.435.618
17.250.000.000
15.564.917.699
5.641.064.426
Jumlah
567.168.483.016
38.455.982.125
Untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2017 dan 2016, beban pokok persediaan yang
diakui sebagai beban dan termasuk dalam beban pokok penjualan masing-masing sebesar
Rp 2.749.640.926.358 dan Rp 498.647.813.214.
Berdasarkan penelaahan manajemen, tidak terdapat kejadian atau perubahan keadaan yang mengindikasikan
adanya penurunan nilai persediaan pada tanggal 30 Juni 2017 dan 31 Desember 2016 sehingga tidak
diperlukan adanya penyisihan atas penurunan nilai persediaan.
22
PT MITRA KOMUNIKASI NUSANTARA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM
Untuk Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal
30 Juni 2017 (Tidak Diaudit) dan 2016 (Tidak Diaudit)
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________
10. BEBAN DIBAYAR DI MUKA
Akun ini terdiri dari:
30 Juni 2017
31 Desember 2016
Sewa
Asuransi
Lain-lain
7.113.480.530
18.092.349
170.830.004
2.087.169.600
10.609.782
211.750.000
Jumlah
7.302.402.883
2.309.529.382
11. UANG MUKA
Akun ini terdiri dari:
30 Juni 2017
31 Desember 2016
Uang muka investasi
Uang muka pembelian
Uang muka beban
23.800.000.000
5.980.295.083
791.083.380
23.350.000.000
5.050.000.000
16.158.500
Jumlah
30.571.378.463
28.416.158.500
12. ASET TETAP - NETO
Rincian dan mutasi aset tetap adalah sebagai berikut:
30 Juni 2017
Saldo awal
Penambahan
melalui
kombinasi
bisnis
Penambahan
Pengurangan
Saldo akhir
Biaya Perolehan
Bangunan
Peralatan kantor
Kendaraan
269.056.865
3.000.000.000
12.821.980.479 10.900.912.594
3.963.908.153
8.769.826.526
595.740.000
590.792.445
- 3.269.056.865
- 24.318.633.073
- 13.324.527.124
Jumlah Biaya
Perolehan
17.054.945.497 22.670.739.120 1.186.532.445
- 40.912.217.062
Akumulasi
Penyusutan
Bangunan
Peralatan kantor
Kendaraan
24.663.546
7.037.472.691
2.024.561.591
475.000.000
75.952.843
2.515.107.390 2.736.668.685
2.574.546.041
806.013.272
575.616.389
- 12.289.248.766
- 5.405.120.904
Jumlah Akumulasi
Penyusutan
9.086.697.828
5.564.653.431 3.618.634.800
- 18.269.986.059
Nilai Buku
7.968.247.669
22.642.231.003
23
PT MITRA KOMUNIKASI NUSANTARA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM
Untuk Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal
30 Juni 2017 (Tidak Diaudit) dan 2016 (Tidak Diaudit)
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________
12. ASET TETAP - NETO (lanjutan)
Saldo awal
31 Desember 2016
Penambahan Pengurangan
Saldo akhir
Biaya Perolehan
Bangunan
Peralatan kantor
Kendaraan
11.908.076.320
3.138.108.153
269.056.865
913.904.159
825.800.000
-
269.056.865
12.821.980.479
3.963.908.153
Jumlah Biaya Perolehan
15.046.184.473
2.008.761.024
-
17.054.945.497
Akumulasi Penyusutan
Bangunan
Peralatan kantor
Kendaraan
5.254.630.250
1.623.695.989
24.663.546
1.782.842.441
400.865.602
-
24.663.546
7.037.472.691
2.024.561.591
Jumlah Akumulasi Penyusutan
6.878.326.239
2.208.371.589
-
9.086.697.828
Nilai Buku
8.167.858.234
7.968.247.669
Untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 Juni 2017 dan 2016, jumlah penyusutan
yang dibebankan pada beban usaha masing-masing sebesar Rp 3.618.634.800 dan Rp 1.074.993.293 (lihat
Catatan 25).
Berdasarkan hasil penelaahan manajemen, tidak terdapat kejadian atau perubahan keadaan yang
mengindikasikan adanya penurunan nilai aset tetap pada tanggal 30 Juni 2017 dan 31 Desember 2016.
13. UTANG BANK JANGKA PENDEK
Rincian utang bank jangka pendek adalah sebagai berikut:
30 Juni 2017
31 Desember 2016
PT Bank Sinarmas Tbk
PT Bank Capital Indonesia Tbk
PT Bank Maybank Indonesia Tbk
PT Bank Danamon Indonesia Tbk
PT Bank Central Asia Tbk
300.000.000.000
100.000.000.000
81.000.000.000
30.000.000.000
13.500.000.000
-
Jumlah
524.500.000.000
-
Entitas Anak
PT Arifindo Mandiri (AM)
PT Bank Maybank Indonesia Tbk (Bank Maybank)
Berdasarkan Surat Penawaran Kredit No. S.2017 104.DIR CFS-Commercial Banking, Bank Maybank
memberikan fasilitas Pinjaman Rekening Koran (PRK) Coolpay dengan plafond Rp 172.000.000.000. Jangka
waktu kredit 12 bulan dengan tingkat suku bunga 11,5% per tahun dan akan jatuh tempo pada tanggal
29 Maret 2018.
Fasilitas kredit tersebut dijaminkan dengan:
1. Tanah SHM 495, SHM 528, SHM 496 dan SHM 491 di Jl. Desa Datah, Desa Datah, Kecamatan Abang,
Kabupaten Karangasem, Bali.
2. Personal Guarantee Tan Heng Lok.
3. Personal Guarantee Roby Tan.
4. Personal Guarantee Viperi Limiardi.
24
PT MITRA KOMUNIKASI NUSANTARA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM
Untuk Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal
30 Juni 2017 (Tidak Diaudit) dan 2016 (Tidak Diaudit)
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________
13. UTANG BANK JANGKA PENDEK (lanjutan)
Entitas Anak (lanjutan)
PT Arifindo Mandiri (AM) (lanjutan)
PT Bank Danamon Indonesia Tbk (Bank Danamon)
Berdasarkan Surat Perpanjangan Perjanjian Kredit No. B.083/COMM/1216, Bank Danamon memberikan
fasilitas kredit Open Account Financing Buyer (OAF 1) kepada AM dengan jumlah fasilitas kredit sebesar
Rp 30.000.000.000. Jangka waktu kredit 12 bulan dengan tingkat suku bunga 11,50% per tahun dan akan
jatuh tempo pada tanggal 3 Juli 2017.
Fasilitas pinjaman Bank Danamon dijamin dengan persediaan barang sebesar Rp 47.500.000.000 dan Margin
Deposit sebesar 20 % dari OAF 1.
PT Catalist Integra Prima Sukses (CIPS)
PT Bank Sinarmas Tbk (Bank Sinarmas)
CIPS telah mendapat fasilitas kredit dari Bank Sinarmas dengan syarat dan ketentuan sebagai berikut:
Fasilitas pembiayaan
Plafon
Bagi Hasil
EBR (Expected Bank Return)
Jangka waktu penarikan
Jaminan
: Mudharabah
: Rp 300.000.000.000 (tiga ratus miliar rupiah)
: Dihitung berdasarkan expected bank return dan proyeksi pendapatan CIPS
setiap tahunnya selama jangka waktu fasilitas pembiayaan dengan
pendekatan revenue sharing.
: Setara 15% p.a efektif
: 1 tahun sejak pengikatan pembiayaan
: - Persediaan dan piutang usaha sebesar 125% dari plafon atau
outstanding pembiayaan
- Saham CIPS sebesar 100%
- Personal Guarantee Bapak Viperi Limiardi
PT Bank Central Asia Tbk (BCA)
CIPS telah mendapat fasilitas pinjaman kredit dari BCA dengan syarat dan ketentuan sebagai berikut:
Jenis dan Pagu Kredit
: Rp. 13.500.000.000 (tiga belas milyar lima ratus juta Rupiah) - Kredit Lokal
Bentuk Kredit
: Kredit Modal Kerja R/C Terbatas
Jangka Waktu
: 12 Bulan
Suku Bunga
: 12% per annum
Provisi
: 0,5% per annum
Biaya Administrasi
: Rp. 1.000.000 (satu juta Rupiah)
Agunan
:
1. Tanah dan Bangunan di Komplek Pertokoan Niaga Dewa Rutji, Jl. Sunset Road Blok B No. 6, Badung,
Bali.
2. Tanah dan Bangunan di Rusun Bukan Hunian Perkantoran Menara Era, Jl. Senen Raya Lt. 7 No. 7-05,
Jakarta Pusat.
3. 1 unit Tanah dan Bangunan di Jl. Boulevard Timur (d/h Jl. Pegangsaan Dua) No. A-1, Kelapa Gading,
Jakarta Utara.
4. Persediaan barang minimal Rp. 3.565.000.000,- (tiga milyar lima ratus enam puluh lima juta Rupiah).
25
PT MITRA KOMUNIKASI NUSANTARA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM
Untuk Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal
30 Juni 2017 (Tidak Diaudit) dan 2016 (Tidak Diaudit)
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________
13. UTANG BANK JANGKA PENDEK (lanjutan)
PT Kasih Anugerah Kreasi (KAK)
PT Bank Capital Indonesia Tbk (Bank Capital)
Berdasarkan akta perjanjian pemberian fasilitas perbankan No. 28, tanggal 16 Desember 2016, KAK
menerima fasilitas kredit dari Bank Capital berupa fasilitas pinjaman akseptasi dengan jumlah tidak melebihi
Rp 50.000.000.000 dengan tingkat suku bunga 16% per tahun. Fasilitas ini akan berakhir sampai dengan
19 Desember 2017.
Fasilitas kredit tersebut dijaminkan dengan:
1.
2.
3.
4.
5.
Persediaan barang milik KAK.
Piutang usaha milik KAK.
Personal Guarantee Tan Heng Lok.
Saham KAK atas nama Roby Tan sebanyak 6.650 lembar saham senilai Rp. 665.000.000.
Saham KAK atas nama Redy Sopyadi sebanyak 3.350 lembar saham senilai Rp 335.000.000.
14. UTANG USAHA
Rincian utang usaha adalah sebagai berikut:
30 Juni 2017
31 Desember 2016
Pihak berelasi (lihat Catatan 29)
Pihak ketiga
36.242.872.296
1.110.642.164
21.139.379.588
542.221.322
Jumlah
37.353.514.460
21.681.600.910
Seluruh utang usaha adalah dalam mata uang Rupiah. Tidak ada jaminan yang diberikan oleh Grup
sehubungan dengan utang usaha di atas.
15. UTANG LAIN-LAIN
Rincian utang lain-lain adalah sebagai berikut:
30 Juni 2017
31 Desember 2016
Pihak berelasi (lihat Catatan 29)
Pihak ketiga
2.424.802.722
665.516.298
889.535.861
900.000
Jumlah
3.090.319.020
890.435.861
16. BEBAN MASIH HARUS DIBAYAR
Akun ini terdiri dari:
30 Juni 2017
31 Desember 2016
Jasa tenaga ahli
Gaji
135.000.000
80.881.632
150.000.000
92.779.440
Jumlah
215.881.632
242.779.440
26
PT MITRA KOMUNIKASI NUSANTARA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM
Untuk Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal
30 Juni 2017 (Tidak Diaudit) dan 2016 (Tidak Diaudit)
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________
17. PERPAJAKAN
a. Pajak Dibayar di Muka
Akun ini terdiri dari:
30 Juni 2017
31 Desember 2016
Perusahaan
Taksiran Tagihan Pajak Penghasilan
Pajak Pertambahan Nilai
428.722.306
-
70.012.068
Sub-jumlah
428.722.306
70.012.068
Entitas Anak
Pajak Pertambahan Nilai
258.830.778
82.544.542
Jumlah
687.553.084
152.556.610
b. Utang Pajak
Akun ini terdiri dari
30 Juni 2017
31 Desember 2016
Perusahaan
Pajak Penghasilan:
Pasal 4 (2)
Pasal 21
Pasal 23
Pasal 25
Pasal 29
Pajak Pertambahan Nilai
1.202.013
129.084.348
8.759.168
476.851.070
126.291.418
262.806.558
3.835.541
730.828.882
9.725.918
5.270.503
Sub-jumlah
742.188.017
1.012.467.402
33.012.989
148.326.568
6.591.525
142.270.812
9.389.389.315
3.472.131.714
10.156.537
49.419.500
-
Sub-jumlah
13.191.722.923
59.576.037
Jumlah
13.933.910.940
1.072.043.439
Entitas Anak
Pajak Penghasilan:
Pasal 4 (2)
Pasal 21
Pasal 23
Pasal 25
Pasal 29
Pajak Pertambahan Nilai
c. Pajak Penghasilan Badan
Rincian beban pajak penghasilan - neto untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal
30 Juni 2017 dan 2016 adalah sebagai berikut:
2017
2016
Beban pajak kini
Beban pajak tangguhan
(10.427.991.750 )
-
(2.881.739.500 )
(15.182.000 )
Jumlah
(10.427.991.750 )
(2.896.921.500 )
27
PT MITRA KOMUNIKASI NUSANTARA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM
Untuk Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal
30 Juni 2017 (Tidak Diaudit) dan 2016 (Tidak Diaudit)
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________
17. PERPAJAKAN (lanjutan)
c. Pajak Penghasilan Badan (lanjutan)
Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak penghasilan, menurut laporan laba rugi dan penghasilan
komprehensif lain konsolidasian interim dengan penghasilan kena pajak untuk periode enam bulan yang
berakhir pada tanggal-tanggal 30 Juni 2017 dan 2016 adalah sebagai berikut:
2017
Laba sebelum pajak penghasilan menurut laporan laba rugi
dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian interim
Laba sebelum pajak penghasilan Entitas Anak
Laba sebelum pajak penghasilan Perusahaan
Beda permanen:
Pembayaran imbalan pascakerja
Beda permanen:
Beban yang tidak dapat dikurangkan untuk tujuan fiskal
Penghasilan yang telah dikenakan pajak bersifat final
Penghasilan Kena Pajak
2016
33.570.925.624
32.872.010.653
7.588.266.720
367.922.913
698.914.971
7.220.343.807
451.591.322
(6.721.698 )
1.143.784.595
(60.728.000 )
3.970.355.770
(6.377.453 )
11.123.594.124
Perhitungan beban pajak penghasilan kini dan taksiran utang pajak penghasilan (tagihan pajak
penghasilan) untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 Juni 2017 dan 2016 adalah
sebagai berikut:
2017
2016
Beban pajak penghasilan kini Perusahaan
Dikurangi pajak penghasilan dibayar di muka Perusahaan
Pasal 22
Pasal 23
Pasal 25
285.946.000
2.780.898.500
131.385.000
2.028.110
581.255.196
12.456.000
2.419.456
436.020.606
Jumlah pajak penghasilan dibayar di muka Perusahaan
714.668.306
450.896.062
Taksiran utang pajak penghasilan (tagihan pajak
penghasilan) Perusahaan
(428.722.306 )
2.330.002.438
d. Pajak Tangguhan
Pada tanggal 30 Juni 2017 dan 31 Desember 2016, aset pajak tangguhan berasal dari imbalan pascakerja
yang dihitung menggunakan tarif pajak 25% sebesar Rp 151.939.481.
Manajemen Grup berkeyakinan bahwa aset pajak tangguhan dapat terpulihkan di masa yang akan datang.
18. UTANG PEMBIAYAAN KONSUMEN
Rincian utang pembiayaan konsumen adalah sebagai berikut:
30 Juni 2017
Jumlah
Dikurang bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun
692.280.531
692.280.531
-
-
-
Bagian Jangka Panjang
Pinjaman tersebut dijamin dengan kendaraan yang dimiliki melalui pinjaman tersebut.
28
31 Desember 2016
PT MITRA KOMUNIKASI NUSANTARA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM
Untuk Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal
30 Juni 2017 (Tidak Diaudit) dan 2016 (Tidak Diaudit)
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________
19. LIABILITAS IMBALAN PASCAKERJA
Grup memiliki program pensiun manfaat pasti yang sepenuhnya tidak didanai untuk mencakup seluruh
karyawan tetap. Grup mencadangkan liabilitas imbalan pascakerja jangka panjang sesuai dengan Undangundang Ketenagakerjaan No. 13 tanggal 25 Maret 2003. Penyisihan liabilitas imbalan pascakerja pada
tanggal 31 Desember 2016 berdasarkan pada laporan aktuaris independen, Padma Radya Aktuaria
berdasarkan laporan tanggal 14 Maret 2017. Liabilitas tersebut dihitung menggunakan metode “Projected Unit
Credit” dengan asumsi-asumsi utama sebagai berikut:
30 Juni 2017
Tingkat bunga diskonto
Tingkat kenaikan gaji
Umur pensiun normal
Tingkat mortalitas
31 Desember 2016
8,75% per tahun
10,00% per tahun
60 tahun
100 % TMI-III 2011
8,75% per tahun
10,00% per tahun
60 tahun
100 % TMI-III 2011
30 Juni 2017
31 Desember 2016
Mutasi nilai kini liabilitas imbalan pasti adalah sebagai berikut:
Saldo awal liabilitas imbalan pasti
Biaya jasa kini
Biaya bunga
Biaya jasa lalu
Pengukuran kembali:
Perubahan asumsi keuangan
Penyesuaian
Efek akuisisi
Saldo akhir liabilitas imbalan pasti
607.757.919
-
538.578.570
308.702.265
37.491.188
(268.116.584)
411.078.133
26.249.535
(35.147.055)
-
1.018.836.052
607.757.919
Sensitivitas keseluruhan liabilitas pensiun terhadap perubahan tertimbang asumsi dasar adalah sebagai
berikut:
31 Desember 2016
Dampak pada nilai kini
Perubahan asumsi
liabilitas imbalan pasti
Tingkat bunga diskonto
Tingkat bunga diskonto
Tingkat kenaikan gaji
Tingkat kenaikan gaji
Kenaikan 1%
Penurunan 1%
Kenaikan 1%
Penurunan 1%
505.326.721
735.519.227
735.907.569
503.269.541
20. MODAL SAHAM
Susunan pemegang saham Perusahaan pada tanggal 30 Juni 2017 berdasarkan Daftar Pemegang Saham
yang diterbitkan PT Sinartama Gunita, Biro Administrasi Efek, adalah sebagai berikut:
30 Juni 2017
Pemegang Saham
Persentase
Kepemilikan (%)
Jumlah
Modal Saham
510.000.000
145.452.200
121.471.200
50.161.000
172.915.600
51,00%
14,55%
12,15%
5,02%
17,28%
51.000.000.000
14.545.220.000
12.147.120.000
5.016.100.000
17.291.560.000
1.000.000.000
100,00%
100.000.000.000
Jumlah Saham
PT Monjess Investama
PT Megah Cakrawala Mandiri
PT Anugerah Cakrawala Abadi
PT Permata Makmur Agung
Masyarakat
Jumlah
29
PT MITRA KOMUNIKASI NUSANTARA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM
Untuk Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal
30 Juni 2017 (Tidak Diaudit) dan 2016 (Tidak Diaudit)
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________
20. MODAL SAHAM (lanjutan)
Susunan pemegang saham Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2016 berdasarkan Daftar Pemegang
Saham yang diterbitkan PT Adimitra Jasa Korpora, Biro Administrasi Efek, adalah sebagai berikut:
31 Desember 2016
Pemegang Saham
Persentase
Kepemilikan (%)
Jumlah
Modal Saham
510.000.000
150.351.000
140.000.000
199.649.000
51,00%
15,04%
14,00%
19,96%
51.000.000.000
15.035.100.000
14.000.000.000
19.964.900.000
1.000.000.000
100,00%
100.000.000.000
Jumlah Saham
PT Monjess Investama
PT Megah Cakrawala Mandiri
PT Anugerah Cakrawala Abadi
Masyarakat
Jumlah
Pengelolaan Modal
Tujuan utama dari pengelolaan modal Grup adalah memastikan bahwa manajemen mempertahankan
peringkat kredit yang baik dan rasio modal yang sehat untuk mendukung bisnis dan memaksimalkan nilai
pemegang saham.
Rasio utang terhadap modal dihitung berdasarkan pembagian antara utang neto dengan jumlah modal. Utang
neto antara lain meliputi utang bank jangka pendek, utang usaha, utang lain-lain, beban masih harus dibayar
dan utang pembiayaan konsumen dikurangi dengan kas dan bank. Jumlah modal meliputi seluruh ekuitas
seperti yang disajikan di dalam laporan posisi keuangan konsolidasian interim.
Perhitungan rasio pengungkit adalah sebagai berikut:
30 Juni 2017
31 Desember 2016
Jumlah utang
Dikurangi kas dan bank
565.851.995.643
58.479.798.195
22.814.816.211
11.489.010.688
Utang neto
Jumlah ekuitas
507.372.197.448
208.222.274.044
11.325.805.523
133.353.974.482
2,44
0,08
Rasio pengungkit
21. TAMBAHAN MODAL DISETOR - NETO
30 Juni 2017
31 Desember 2016
Penawaran umum perdana
Agio saham
Beban emisi saham
20.000.000.000
(2.131.344.000 )
20.000.000.000
(2.131.344.000 )
Sub-jumlah
17.868.656.000
17.868.656.000
125.000.000
1.547.926.408
125.000.000
-
19.541.582.408
17.993.656.000
Pengampunan pajak
Akuisisi entitas anak
Jumlah
30
PT MITRA KOMUNIKASI NUSANTARA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM
Untuk Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal
30 Juni 2017 (Tidak Diaudit) dan 2016 (Tidak Diaudit)
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________
22. SALDO LABA TELAH DITENTUKAN PENGGUNAANNYA
Berdasarkan Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan yang diaktakan dengan Akta Notaris
Hasbullah Abdul Rasyid, S.H., M.Kn., No. 179 tanggal 19 Juni 2017, para pemegang saham Perusahaan
menyetujui penetapan penggunaan laba neto tahun buku 2016 sebesar Rp 500.000.000 sebagai cadangan
umum.
Berdasarkan Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan yang diaktakan dengan Akta Notaris
Hasbullah Abdul Rasyid, S.H., M.Kn., No. 149 tanggal 21 Juni 2016, para pemegang saham Perusahaan
menyetujui penetapan penggunaan laba neto tahun buku 2015 sebesar Rp 500.000.000 sebagai cadangan
umum.
23. PENJUALAN NETO
Rincian penjualan berdasarkan jenis produk adalah sebagai berikut:
2017
2016
Kartu perdana dan voucher isi ulang
Tablet dan handset
Modem dan aksesoris
Pendapatan jasa
2.700.743.707.788
152.801.537.658
209.453.827
3.397.634.432
273.864.199.438
222.191.708.978
20.668.996.184
-
Jumlah
2.857.152.333.705
516.724.904.600
Rincian penjualan berdasarkan pelanggan adalah sebagai berikut:
2017
2016
Pihak ketiga
Pihak berelasi (lihat Catatan 29)
2.857.152.333.705
-
516.381.407.631
343.496.969
Jumlah
2.857.152.333.705
516.724.904.600
Untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 Juni 2017 dan 2016, tidak terdapat
penjualan kepada pelanggan yang jumlahnya di atas 10% dari jumlah penjualan neto.
24. BEBAN POKOK PENJUALAN
Rincian beban pokok penjualan adalah sebagai berikut:
2017
2016
Persediaan awal
Pembelian
Efek akuisisi
38.455.982.125
2.759.179.004.907
519.174.422.342
63.950.105.334
528.722.918.565
-
Barang tersedia untuk dijual
Persediaan akhir
3.316.809.409.374
(567.168.483.016 )
592.673.023.899
(94.025.210.685 )
Jumlah
2.749.640.926.358
498.647.813.214
Untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 Juni 2017 dan 2016, tidak terdapat
pembelian dari pemasok yang jumlahnya di atas 10% dari jumlah pembelian neto.
31
PT MITRA KOMUNIKASI NUSANTARA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM
Untuk Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal
30 Juni 2017 (Tidak Diaudit) dan 2016 (Tidak Diaudit)
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________
25. BEBAN USAHA
Rincian beban usaha adalah sebagai berikut:
2017
2016
Gaji dan kesejahteraan karyawan
Penjualan
Sewa
Pajak dan perizinan
Penyusutan
Transportasi dan perjalanan dinas
Perlengkapan kantor
Perbaikan dan pemeliharaan
Jasa tenaga ahli
Operasional gerai
Utilitas
Telekomunikasi
Asuransi
Lain-lain (dibawah Rp 100.000.000)
35.128.391.974
5.622.054.686
4.652.614.725
4.076.178.658
3.618.634.800
1.463.844.980
1.223.382.469
1.043.722.340
934.672.024
845.609.555
788.047.862
516.633.502
316.423.906
243.922.842
3.476.499.048
398.203.330
480.730.006
456.471.746
1.074.993.293
52.619.306
238.820.013
95.493.768
163.476.760
96.809.978
86.926.244
171.363.902
29.773.334
Jumlah
60.474.134.323
6.822.180.728
26. PENDAPATAN USAHA LAINNYA - NETO
Rincian pendapatan usaha lainnya - neto adalah sebagai berikut:
2017
2016
Pendapatan jasa
Penghapusan piutang usaha
Lain-lain - neto
137.635.793
11.120.282.304
129.527.072
(375.848.658 )
(3.372.038.662 )
Jumlah
11.257.918.097
(3.618.360.248 )
27. BEBAN KEUANGAN
Akun ini terdiri dari:
2017
2016
Beban bunga bank
Beban bunga pembiayaan konsumen
24.423.588.822
300.676.675
47.916.659
367.031
Jumlah
24.724.265.497
48.283.690
28. LABA PER SAHAM
Perhitungan laba per saham untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 Juni 2017 dan
2016 adalah sebagai berikut:
2017
Laba neto periode berjalan diatribusikan kepada pemilik entitas
induk
Jumlah rata-rata saham tertimbang
Jumlah
2016
19.363.248.942
1.000.000.000
4.552.795.083
1.000.000.000
19,36
4,55
Perusahaan tidak mempunyai efek yang bersifat dilutif pada tanggal 30 Juni 2017 dan 2016.
32
PT MITRA KOMUNIKASI NUSANTARA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM
Untuk Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal
30 Juni 2017 (Tidak Diaudit) dan 2016 (Tidak Diaudit)
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________
29. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK BERELASI
Dalam kegiatan usahanya, Grup melakukan transaksi dengan pihak-pihak berelasi yang dilakukan pada
tingkat harga dan persyaratan tertentu.
Rincian saldo yang timbul dari transaksi dengan pihak-pihak berelasi adalah sebagai berikut:
30 Juni 2017
Aset
Piutang usaha (lihat Catatan 6)
Pihak berelasi lainnya
PT Kioson Komersial Indonesia
Piutang Lain-lain (lihat Catatan 7)
Pemegang saham entitas anak
PT Galaxy Reload Optima
Pihak berelasi lainnya
PT Rafikomindo Pratama
Sub-jumlah
Jumlah
31 Desember 2016
-
38.968.000
4.900.000.000
4.900.000.000
6.000.000.000
-
10.900.000.000
4.900.000.000
10.900.000.000
4.938.968.000
1,38%
3,13%
Persentase terhadap jumlah aset konsolidasian
30 Juni 2017
Liabilitas
Utang usaha (lihat Catatan 14)
Pihak berelasi lainnya
CV Telemega Media
PT Asiatel Globalindo
Sub-jumlah
Utang Lain-lain (lihat Catatan 15)
Pemegang saham entitas anak
Harry Yulung Aji Wibisono
Jumlah
31 Desember 2016
36.242.872.296
-
20.878.551.100
260.828.488
36.242.872.296
21.139.379.588
2.424.802.722
889.535.861
38.667.675.018
22.028.915.449
6,66%
89,93%
Persentase terhadap jumlah aset konsolidasian
Rincian penjualan dan pembelian yang timbul dari transaksi dengan pihak-pihak berelasi adalah sebagai
berikut:
2017
2016
Penjualan (lihat Catatan 23)
Pihak berelasi lainnya
PT Kioson Komersial Indonesia
PT Catalist Integra Prima Sukses
PT Artav Mobile Indonesia
-
208.418.107
119.309.091
15.769.771
Jumlah
-
343.496.969
Persentase terhadap jumlah penjualan konsolidasian
-
0,07%
33
PT MITRA KOMUNIKASI NUSANTARA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM
Untuk Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal
30 Juni 2017 (Tidak Diaudit) dan 2016 (Tidak Diaudit)
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________
29. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK BERELASI (lanjutan)
2017
2016
Pembelian
Pihak berelasi lainnya
CV Telemega Media
PT Asiatel Globalindo
129.263.726.796
-
45.812.852.270
Jumlah
129.263.726.796
45.812.852.270
4,68%
8,66%
Persentase terhadap jumlah pembelian konsolidasian
30. INSTRUMEN KEUANGAN
Kecuali untuk utang pembiayaan konsumen, manajemen menganggap bahwa jumlah tercatat aset keuangan
dan liabilitas keuangan yang diakui di dalam laporan posisi keuangan konsolidasian interim mendekati nilai
wajarnya dikarenakan jangka waktu yang singkat atas instrumen keuangan tersebut dan karena
pengungkapan informasi nilai wajar tidak diperlukan.
Nilai wajar dari utang pembiayaan konsumen diperkirakan sebagai nilai kini dari seluruh arus kas masa depan
yang didiskontokan menggunakan tingkat bunga saat ini untuk instrumen dengan persyaratan yang sama,
risiko kredit dan jatuh tempo yang sama.
Grup tidak memiliki aset dan liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar pada tanggal
30 Juni 2017 dan 31 Desember 2016.
31. KEBIJAKAN DAN TUJUAN DARI MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN
Grup memiliki eksposur risiko dalam bentuk risiko kredit dan risiko likuiditas. Manajemen terus memantau
proses manajemen risiko Grup untuk memastikan keseimbangan yang sesuai antara risiko dan pengendalian
yang dicapai. Kebijakan dan sistem manajemen risiko dipantau secara berkala untuk mencerminkan
perubahan dalam kondisi pasar dan kegiatan Grup.
a. Risiko Kredit
Risiko kredit adalah risiko bahwa pihak lain tidak dapat memenuhi kewajiban atas suatu instrumen
keuangan atau kontrak pelanggan yang menyebabkan kerugian keuangan. Tujuan Grup adalah untuk
mencapai pertumbuhan pendapatan yang berkelanjutan dan meminimalkan kerugian yang timbul atas
eksposur peningkatan risiko kredit. Grup melakukan transaksi penjualan hanya dengan pihak ketiga yang
memiliki kredibilitas dan terpercaya. Kebijakan Grupmenetapkan bahwa seluruh pelanggan yang akan
melakukan transaksi penjualan secara kredit harus melalui proses verifikasi kredit. Selain itu, saldo piutang
dipantau secara terus menerus dengan tujuan bahwa eksposur Grup terhadap risiko kredit macet tidak
signifikan.
Kas dan bank ditempatkan pada lembaga keuangan yang resmi dan memiliki reputasi yang baik (lihat
Catatan 5).
Eksposur maksimum untuk risiko kredit adalah sebesar jumlah tercatat dari setiap jenis aset keuangan di
dalam laporan posisi keuangan konsolidasian interim, yang meliputi kas dan bank, piutang usaha, piutang
lain-lain dan aset yang tersedia untuk dijual. Grup tidak memiliki jaminan secara khusus atas aset
keuangan terkait.
Jumlah penghapusan piutang usaha pada tanggal 31 Desember 2016 disajikan pada Catatan 6.
34
PT MITRA KOMUNIKASI NUSANTARA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM
Untuk Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal
30 Juni 2017 (Tidak Diaudit) dan 2016 (Tidak Diaudit)
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________
31. KEBIJAKAN DAN TUJUAN DARI MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
a. Risiko Kredit (lanjutan)
30 Juni 2017
Belum jatuh
tempo dan
tidak
mengalami
penurunan
nilai
Telah jatuh
tempo dan
tidak
mengalami
penurunan
nilai
Kas dan bank
Piutang usaha
Piutang lain-lain
Aset keuangan yang
tersedia untuk
dijual
58.479.798.195
16.118.322.230
11.107.638.363
58.224.768.918
-
-
-
58.479.798.195
74.343.091.148
11.107.638.363
2.470.000.000
-
-
-
2.470.000.000
Jumlah
88.175.758.788
58.224.768.918
-
- 146.400.527.706
Mengalami
penurunan
nilai
Penyisihan
penurunan
nilai
Jumlah
31 Desember 2016
Belum jatuh
tempo dan
tidak
mengalami
penurunan
nilai
Telah jatuh
tempo dan
tidak
mengalami
penurunan
nilai
Kas dan bank
Piutang usaha
Piutang lain-lain
11.489.010.688
13.876.523.872
4.902.000.000
50.126.643.724
-
-
-
11.489.010.688
64.003.167.596
4.902.000.000
Jumlah
30.267.534.560
50.126.643.724
-
-
80.394.178.284
Mengalami
penurunan
nilai
Penyisihan
penurunan
nilai
Jumlah
b. Risiko Likuiditas
Risiko likuiditas adalah risiko di mana Grup akan mengalami kesulitan dalam memperoleh dana guna
memenuhi komitmennya atas instrumen keuangan.
Grup memiliki eksposur terhadap risiko likuiditas yang timbul terutama dari ketidaksesuaian jatuh tempo
antara aset dan liabilitas keuangan.
Grup memantau kebutuhan likuiditasnya dengan memonitor jadwal pembayaran liabilitas keuangan dan
arus kas keluar terkait dengan operasi sehari-hari, guna memastikan ketersediaan pendanaan yang cukup
melalui fasilitas kredit, baik mengikat dan tidak mengikat.
35
PT MITRA KOMUNIKASI NUSANTARA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM
Untuk Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal
30 Juni 2017 (Tidak Diaudit) dan 2016 (Tidak Diaudit)
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________
31. KEBIJAKAN DAN TUJUAN DARI MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
b. Risiko Likuiditas (lanjutan)
Tabel di bawah merangkum profil jatuh tempo liabilitas keuangan Grup berdasarkan pembayaran
kontraktual yang tidak didiskontokan pada tanggal 30 Juni 2017 dan 31 Desember 2016.
30 Juni 2017
1 sampai
3 bulan
Utang bank jangka
pendek
Utang usaha
Utang lain-lain
Beban masih harus
dibayar
Utang pembiayaan
konsumen
Jumlah
3 sampai
12 bulan
1 sampai
5 tahun
Jumlah
Seperti yang
Dilaporkan
Biaya bunga
43.708.333.333
33.616.301.379
3.090.319.020
480.791.666.667
3.737.213.081
-
-
524.500.000.000
37.353.514.460
3.090.319.020
-
524.500.000.000
37.353.514.460
3.090.319.020
215.881.632
-
-
215.881.632
-
215.881.632
692.280.531
-
-
692.280.531
-
692.280.531
81.323.115.895
484.528.879.748
565.851.995.643
565.851.995.643
31 Desember 2016
1 sampai
3 bulan
3 sampai
12 bulan
1 sampai
5 tahun
Jumlah
Seperti yang
Dilaporkan
Biaya bunga
Utang usaha
Utang lain-lain
Beban masih harus
dibayar
19.512.360.245
890.435.861
2.169.240.665
-
-
21.681.600.910
890.435.861
-
21.681.600.910
890.435.861
242.779.440
-
-
242.779.440
-
242.779.440
Jumlah
20.645.575.546
2.169.240.665
-
22.814.816.211
-
22.814.816.211
32. AMANDEMEN DAN PENERBITAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN BARU
Amandemen standar dan interpretasi yang berlaku efektif untuk periode tahun buku yang dimulai pada atau
setelah tanggal:
1 Januari 2018
1. Amandemen PSAK No. 2: Laporan Arus Kas: Prakarsa Pengungkapan*)
2. Amandemen PSAK No. 16: “Aset Tetap Agrikultur - Tanaman Produktif*)
3. Amandemen PSAK No. 46: Pajak Penghasilan tentang Pengakuan Aset Pajak Tangguhan untuk Rugi
yang Belum Direalisasi*)
4. PSAK No. 69: Agrikultur*)
*) Penerapan dini diperkenankan
Manajemen masih mengevaluasi amandemen dan interpretasi SAK di atas dan oleh karenanya belum dapat
menentukan dampak yang mungkin timbul terkait dengan hal tersebut terhadap laporan keuangan
konsolidasian interim secara keseluruhan.
36
Download