ISSN 2354-6948 MANAJEMEN KURIKULUM PENDIDIKAN DAN PELATIHAN (Studi Multi Kasus di UPTPK Singosari Malang dan PPPPTK BOE Malang) Rofika Nuriyanti Dosen Program Studi PPKn FKIP Universitas Panca Marga Probolinggo [email protected] (diterima: 16.05.2016, direvisi: 23.05.2016) ABSTRAK Tujuan penelitian tujuan utama penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan secara mendalam manajemen kurikulum pendidikan dan pelatihan dengan rinci sebagai berikut: Pertama, perancangan kurikulum pendidikan dan pelatihan di UPTPK Singosari Malang dan PPPPTK BOE Malang. Kedua, pelaksanaan kurikulum pendidikan dan pelatihan di UPTPK Singosari Malang dan PPPPTK BOE Malang. Ketiga, Evaluasi kurikulum pendidikan dan pelatihan di UPTPK Singosari Malang dan PPPPTK BOE Malang. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan rancangan multi kasus tunggal. Penelitian ini menggunakan teknik snow ball sampling. Hasil penelitian ini dalam merancang kurikulum pelatihan hal yang perlu memperhatikan adalah: analisis kebutuhan pelatihan, pedoman/acuan merancang pelatihan,jenis pelatihan, tujuan pelatihan, siapa yang terlibat dalam latihan. Dalam melaksanakan kurikulum pelatihan hal yang perlu diperhatikan adalah: Kurikulum/silabus, fasilitas, jadwal pelaksanaan pelatihan dikelas dan praktek, pelatih, materi/bahan pelatihan. Dalam evaluasi kurikulum pelatihan hal yang perlu diperhatikan adalah: jenis evaluasi, alat/instrumen evaluasi, waktu pelaksanaan evaluasi, siapa yang melakukan evaluasi. Kata Kunci : manajemen, kurikulum, pendidikan dan pelatihan sangat cepat. Perkembangan teknologi ini membuat PENDAHULUAN dimensi masyarakat dituntut pula untuk menguasai teknologi. pembangunan. Proses pendidikan terkait dengan Berkaitan dengan manajemen sumber daya manusia, proses pembangunan Masalah yang sangat penting untuk dibahas adalah diarahkan dan bertujuan untuk mengembangkan perubahan tuntutan kompetensi para pelaku pekerjaan. sumber dan Tuntutan tersebut membuat para karyawan harus pembangunan di bidang ekonomi, yang saling diberi tindakan khusus yang membutuhkan proses menunjang satu sama lainnya dalam upaya mencapai pembelajaran yang terus menerus, terencana, terarah tujuan pembangunan nasional. Proses pendidikan dan terukur yang biasanya diselenggarakan dalam berkenaan untuk bentuk pendidikan dan pelatihan. Kegiatan pendidikan manusia, dan pelatihan (diklat) mempunyai dampak positif bagi Pendidikan merupakan pembangunan. daya manusia dengan mengembangkan mutu suatu Sedangkan yang semua sumber berkualitas upaya daya sedangkan manusia yang bermutu itu hakikatnya telah karyawan secara individu maupun organisasi. dijabarkan dan dirumuskan secara jelas dalam Smith(1997) menguraikan bahwa profil kapabilitas rumusan tujuan pendidikan dan tujuan pendidikan itu atau kemampuan individu berkaitan dengan skill sendiri searah dengan tujuan pembangunan secara (keterampilan) yang diperoleh dari pendidikan dan keseluruhan. pelatihan. Perkembangan teknologi yang terjadi di Perkembangan teknologi yang terjadi di segala bidang kehidupan masyarakat berlangsung segala bidang kehidupan masyarakat berlangsung sangat cepat. Perkembangan teknologi ini membuat 51 Manajemen Kurikulum Pendidikan… Nuriyanti, R. masyarakat dituntut pula untuk menguasai teknologi. edukatif), assessment, sasaran, dan tantangan lainnya Berkaitan dengan manajemen sumber daya manusia, (dunia global). Terry (1968) menyatakan bahwa manajemen masalah yang sangat penting untuk dibahas adalah perubahan tuntutan kompetensi para pelaku pekerjaan. merupakan suatu proses yang unik Tuntutan tersebut membuat para karyawan harus perencanaan diberi tindakan khusus yang membutuhkan proses (organizing), pelaksanaan/pergerakan (actuating) dan pembelajaran yang kontinyu, terencana, terarah dan pengawasan(controlling) terukur yang biasanya diselenggarakan dalam bentuk rangka menentukan dan mencapai tujuan obyektif pendidikan dan pelatihan. Kegiatan pendidikan dan yang ditetapkan dengan menggunakan sumber daya pelatihan mempunyai dampak postif bagi karyawan manusia dan sumber daya lainnya. Pendapat ini secara individu maupun organisasi. Dari uraian diatas hampir sama dengan yang dikemukakan Siagian dapat (dalam Efendi, 2002) yang menyatakan manajemen diketahui betapa pentingnya pelaksanaan (planning), yang berisi pengorganisasian yang dilakukan dalam pendidikan dan pelatihan baik bagi karyawan, guru adalah maupun bagi organisasi. Mengingat peran strategis memperoleh hasil dalam rangka mencapai tujuan pendidikan dan pelatihan dalam organisasi tersebut melalui kegiatan orang lain. kemampuan dan keterampilan untuk maka program program pendidikan dan pelatihan yang Sedangkan menurut The Liang Gie (dalam dilaksanakan harus benar benar efektif dalam arti Efendi, 2002) menyatakan bahwa manajemen adalah rentangan seni pencapaian tujuan pendidikan dan pelatihan tercapai secara maksimal. perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengkoordinasian dan pengontrolan terhadap sumber Menurut PP No. 31 tahun 2006 tentang daya manusia dan alam untuk mencapai tujuan yang Sistem pelatihan Kerja Nasional, pelatihan kerja atau telah ditentukan. Manajemen merupakan alat untuk yang sekarang biasa kita kenal dengan istilah training mencapai tujuan yang diinginkan. Manajemen yang adalah seluruh kegiatan untuk memberi, memperoleh, baik meningkatkan, serta mengembangkan kompetensi perusahaan, kerja, produktivitas, disiplin, sikap, dan etos kerja manajemen, daya guna dan hasil guna unsur unsur pada tingkat keterampilan dan keahlian tertentu sesuai manajemen akan ditingkatkan. dengan jenjang dan kualifikasi jabatan atau pekerjaan. Singkatnya, pendidikan dan pelatihan akan memudahkan karyawan dan terwujudnya tujuan masyarakat. Dengan Dalam proses manajemen melibatkan fungsi kerja fungsi pokok yang ditampilkan oleh seorang manajer merupakan proses mengajarkan pengetahuan dan atau pengembangan keterampilan bekerja (vocational) pengorganisasian serta sikap agar karyawan semakin terampil dan (leading), mampu melaksanakan tanggung jawabnya dengan beberapa pendapat para pakar tentang fungsi fungsi semakin baik sesuai dengan standar. Pendidikan dan manajemen (Mantja, 2010): pelatihan sebagai sebuah konsep program yang a. bertujuan meningkatkan pengetahuan dan pimpinan dan yaitu perencanaan (organazing), pengawasan (planning), kepemimpinan (controlling). Ada William H. Newman, mengemukakan ada lima fungsi manajemen yaitu perencanaan (planning), keterampilan seseorang (sasaran didik), berkembang pengorganisasian sangat pesat dan modern. Perkembangan pendidikan sumber (assembly resources), pengendalian kerja dan (supervising) dan pengawasan (controlling). pelatihan (capacity building, empowering, training) saat ini tidak hanya terjadi pada dunia usaha, b. (organizing), pengumpulan Dalton E. Mc Farland mengemukakan ada tiga akan tetapi pada lembaga-lembaga profesional tertentu fungsi manajemen yaitu perencanaan (planning), pendidikan dan pelatihan berkembang pesat sesuai pengorganisasian (organizing), dan pengawasan dengan kebutuhan belajar, proses belajar (proses (controlling). 52 PEDAGOGY Vol. 04 No. 01 Tahun 2017 c. ISSN 2354-6948 F.W.Taylor mengemukakan ada tiga fungsi pengertian yaitu mata pelajaran atau arena pendidikan manajemen dan pelatihan untuk suatu produksi pendidikan. pembinaan yaitu kerja perencanaan (directing) (planning), dan Beberapa pengertian kurikulum yang lain yaitu : mengatur a. Kumpulan pengalaman dan gagasan yang ditata pekerjaan (organizing work) d. e. H. Kootz dan O’Donnel mengemukakan ada dalam bentuk kegiatan sebagai proses pendidikan lima fungsi manajemen perencanaan dan (planning), pengorganisasian (organizing), pengalaman dan gagasan itu terjalin, disajikan penyusunan pegawai (staffing), pembinaan kerja dengan menggunakan metode dan media yang (directing) dan pengawasan (controlling). disesuaikan Luther Gullick mengemukakan ada tujuh fungsi memperhatikan nilai-nilai yang ada (Bundy, 1989). manajemen yaitu: yaitu f. sehingga kebutuhan, dengan penyusunan atau yang harus dipelajari oleh peserta untuk menjadi terampil (Pusdiklat, 2000). (coordinating), c. Seperangkat rencana dan pengaturan mengenai isi pelaporan (reporting) dan anggaran (budgeting). dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan George R. Terry mengemukakan empat fungsi sebagai manajemen belajar mengajar (Hamalik, 2001). yaitu pengorganisasian perencanaan (organizing), (planning), Di bidang pengajaran Ivor K. pedoman penyelenggaraan kegiatan Dari beberapa pengertian kurikulum menurut pergerakan pendapat para ahli tersebut, dapat disimpulkan bahwa (actuating) dan pengawasan (controlling). g. dengan rupa b. Kumpulan materi yang harus disampaikan pelatih pegawai (staffing), pembinaan kerja (directing), pengkoordinasian sedemikian (planning), perencanaan pengorganisasian (organizing), pelatihan kurikulum pendidikan dan pelatihan berorientasi Davis mengemukakan ada empat fungsi manajemen pembelajaran yaitu perencanaan (planning), pengorganisasian kegiatan pembelajaran yang di tata dalam bentuk (organizing), rencana proses pembelajaran pada pendidikan dan pengarahan (leading) dan pelatihan pengawasan (controlling). adalah dengan pedoman penekanan penyelenggaraan pada penggunaan Dari berbagai pendapat tersebut di simpulkan berbagai metode pembelajaran sesuai dengan tujuan bahwa pengertian manajemen terkandung tiga unsur pendidikan dan pelatihan sehingga setelah pendidikan yaitu: a) adanya proses atau kegiatan yang terdiri dari dan perencanaan, kompetensi yang dibutuhkan. pengorganisasian, pelaksanaan dan pelatihan peserta memperoleh peningkatan pengawasan, b) adanya tujuan yang ingin dicapai, c) Menurut Hamalik (2001) yang mengatakan melalui atau bersama orang lain. Dengan demikian bahwa kurikulum disusun untuk mewujudkan tujuan dapat disimpulkan bahwa manajemen adalah suatu pendidikan nasional dengan memperhatikan tahap proses atau kegiatan melalui atau bersama orang lain perkembangan peserta yang terdiri dari perencanaan, pengorganisasian, dengan pelaksanaan, dan pengawasan sumber daya untuk nasional, mencapai tujuan organisasi. teknologi serta kesenian sesuai dengan jenis dan lingkungan, didik dan kebutuhan perkembangan ilmu kesesuaiannya pembangunaan pengetahuan dan Istilah kurikulum mulai dikenal di Amerika jenjang masing masing satuan pendidikan. Pengertian Serikat sejak tahun 1920, ditinjau dari asal katanya kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan kurikulum berasal dari bahasa latin dari kata curere mengenai tujuan, isi dan bahan pelajaran atau yang artinya lari. Dengan demikian kurikulum pada pendidikan dan pelatihan serta cara melakukannya awalnya mempunyai pengertian course of race (arena serta pacuan). Secara tradisional kurikulum mempunyai 53 cara yang digunakan sebagai pedoman Manajemen Kurikulum Pendidikan… Nuriyanti, R. penyelenggaraan pembelajaran untuk mencapai tujuan pekerjaannya. Terrington (1994) menyatakan bahwa pendidikan dan pelatihan tertentu. pendidikan dan pelatihan adalah suatu proses Pendidikan dan pelatihan merupakan salah perbaikan pengetahuan dan keterampilan, sedangkan satu praktek manajemen sumber daya manusia yang pengembangan adalah proses dimana seseorang paling sering di bicarakan dan di lakukan di mendapatkan tambahan keterampilan dan pengalaman organisasi. untuk pekerjaan saat ini dan tugas yang akan datang. sebagai Pendidikan salah dan satu alat pelatihan yang dipercaya efektif untuk Mitcel (1982) menyebutkan pendidikan dan pelatihan meningkatkan produktivitas dan kinerja dalam rangka adalah suatu upaya organisasi untuk mengubah sikap pengembangan sumber daya manusia. dan perilaku anggota anggotanya melalui proses Melalui pendidikan dan pelatihan orang dapat belajar dengan tujuan meningkatkan efektivitas kerja, ditingkatkan pengalaman, pengetahuan, sikap dan menurutnya pendidikan dan pelatihan pada dasarnya keterampilannya yang membantunya agar bekerja adalah pembelajaran. Lebih jauh Mitchel menyatakan lebih efektif. Pendidikan dan pelatihan merupakan bahwa aspek aspek yang dapat diubah melalui bagian dari suatu proses pendidikan yang tujuannya pendidikan dan pelatihan adalah: a) pengetahuan, para adalah meningkatkan kemampuan dan keterampilan pekerja dapat ditingkatkan pengetahuannya melalui khusus seseorang atau kelompok. Karena pendidikan penyampaian informasi yang efektif, terutama dari dan pendidikan dan pelatihan merupakan suatu bagian tujuan tujuan tujuan organisasi, pengetahuan tentang yang tidak dapat dipisahkan dari suatu sistem prinsip prinsip dan pengetahuan pengetahuan baru, b) pengembangan Dengan sikap meliputi sikap terhadap pekerjaan, peraturan, demikian, pendidikan mempunyai makna yang sama atasan dan sesama pekerja serta tujuan organisasi, dengan pendidikan dan pelatihan namun berbeda pada artinya kunci sukses pendidikan dan pelatihan sasaran peserta, pendekatan penyelenggaraan dan merupakan pemanfaatan kemampuan yang diperoleh (Soenarto, pelaksanaan pekerjaan sert, c) konsep, salah satu 1998). undang sasaran pendidikan dan pelatihan yang sangat sulit di ketenagakerjaan tahun 2003, pendidikan dan pelatihan capai dan bersifat menantang adalah merubah prinsip kerja untuk perilaku seseorang. Beberapa ahli membedakan mengembangkan pendidikan dan pendidikan dan pelatihan sebagai sumber Menurut di daya pasal selenggarakan membekali, manusia. 9 dan meningkatkan undang diarahkan dan kompetensi kerja guna meningkatkan kemampuan, sasaran pokok dalam efektifitas berikut: produktivitas, dan kesejahteraan. Dengan demikian Flippo (1971) mengatakan bahwa pendidikan dapat dijelaskan bahwa pendidikan dan pelatihan dan merupakan pengetahuan dan keterampilan dalam mengerjakan kegiatan pengetahuan, untuk kemampuan, meningkatkan berkaitan dengan peningkatan dan pekerjaan khusus, sedangkan pendidikan di kaitkan perubahan sikap individu dalam perusahaan agar dengan peningkatan pengetahuan dan keterampilan dalam melaksanakan tugas yang di embannya menjadi umum dari lingkungan secara keseluruhan. Pendidikan lebih baik lagi. Dengan kata lain, setiap pegawai dan pelatihan dalam upaya organisasi untuk mengubah maupun perilaku dan sikap anggotanya melalui proses belajar individu keterampilan pelatihan membutuhkan suatu program pendidikan dan pelatihan untuk meningkatkan prestasi dengan kerjanya. kemampuan profesional. Vembriarto (1981) bahwa Secara khusus Dessler (1984) menyatakan maksut pendidikan meningkatkan bertujuan pengetahuan memberikan dan pengetahuan, bahwa pendidikan dan pelatihan merupakan upaya spektrum pembinaan diperlukan kemampuaan untuk kegiatan kegiatan kreatif dan melaksanakan imajinatif yang dapat diterapkan pada situasi situasi pegawai keterampilan baru atau dasar lama yang untuk 54 yang luas untuk penyesuaian diri, PEDAGOGY Vol. 04 No. 01 Tahun 2017 ISSN 2354-6948 yang tidak dapat diramalkan. Sedangkan pendidikan Kegiatan kegiatan dalam manajemen pendidikan dan dan pelatihan memiliki tujuan yang lebih praktis dan pelatihan meliputi: menetapkan sasaran, perencanaan, hanya memerlukan waktu yang relatif singkat. Dengan pelaksanaan, pengecekan/pengawasan demikian pendidikan dan pelatihan dapat diartikan pengembangan diklat. juga sebagai kegiatan pendidikan terhadap karyawan menentukan kebutuhan pendidikan dan pelatihan dalam suatu organisasi atau lembaga yang berkaitan berikut rekomendasinya. Menyusun pola dan program dengan pendidikan dan pelatihan sesuai rekomendasi berikut usaha meningkatkan pengetahuan, dan sarana dan Perencanaan pendidikan keterampilan dan perubahan sikap dalam rangka metode pencapaian tujuan organisasi secara efektif dan Pelaksanaan efisien. melaksanakan pendidikan dan pelatihan. Pengecekan adalah dan adalah pelatihan. menyelenggarakan dan atau pengawasan adalah menilai hasil-hasil dari Sebagai sebuah organisasi, penyelenggaraan dan pelaksanaan pendidikan dan pelatihan yang telah pelatihan membutuhkan manajemen yang tepat. dilakukan serta mengetahui apakah ada yang masih Manajemen tujuan perlu disempurnakan. Penelitian dan pengembangan pendidikan atau pendidikan dan pelatihan. Gordon adalah meneliti dan mengembangkan cara cara latihan (1975) menyatakan bahwa aspek aspek manajemen sesuai dengan perkembangan ilmu dan pengalaman sekolah, termasuk lembaga pendidikan dan pelatihan, agar tercapai produktivitas kerja. Dalam manajemen mencakup: 1) manajemen personalia atau ketenagaan, pendidikan dan pelatihan, kedudukan kurikulum 2) manajemen kesiswaan, 3) manajemen hubungan (training design) adalah sentral. Alasannya adalah sekolah dengan masyarakat, 4) manajemen pengajaran karena perancangan program pendidikan dan pelatihan dan yang pendidikan termasuk lembaga diperlukan pengembangan untuk pendidikan mencapai kurikulum, 5) manajemen ditandai dengan penyusunan kurikulum keuangan, 6) manajemen pertumbuhan sekolah, dan 7) merupakan output atau hasil dari proses analisis manajemen urusan umum lainnya. Semua gagasan kebutuhan pendidikan dan pelatihan (training needs manajemen pendidikan tersebut harus dijalankan analysis/ TNA) dan juga dari perumusan tujuan. Selain dengan sebaik baiknya agar tujuan pendidikan yang itu, kurikulum merupakan input atau masukan untuk ditetapkan dapat tercapai. Sedangkan manajemen proses kurikulum di lembaga pendidikan dan pelatihan lebih pelaksanaan pendidikan dan pelatihan (training and menekankan education implementation) dan evaluasi pendidikan pada seluruh aspek pelaksanaan selanjutnya yaitu penyelenggaraan atau 1) dan pelatihan (training and education evaluation). manajemen Sedangkan modul adalah bahan utama dalam proses personalia, 3) manajemen pemasaran, 4) manajemen penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan yang pelaksanaan pendidikan dan pelatihan. intinya adalah pelaksanaan proses pembelajaran. pendidikan manajemen dan pelatihan kurikulum yang latihan, meliputi: 2) Manajemen kurikulum dan pembelajaran merupakan salah satu substansi utama dalam METODE PENELITIAN manajemen dan administrasi pendidikan dalam hal ini Penelitian tentang manajemen kurikulum juga termasuk administrasi lembaga pendidikan dan pendidikan dan pelatihan (diklat) ini dilakukan dengan pelatihan. Dalam mengelola kurikulum di lembaga menggunakan pendidikan dan pelatihan, salah satu aktivitas yang Alasannya karena dengan memakai pendekatan ini, terpenting dan sebagai tolok ukur keberhasilan peneliti berusaha untuk memahami fenomena tentang lembaga adalah mengelola proses pembelajaran apa yang dialami oleh subyek penelitian seperti (implementasi program pendidikan dan pelatihan). perilaku, persepsi, motivasi, dan tindakan secara 55 pendekatan penelitian kualitatif. Manajemen Kurikulum Pendidikan… Nuriyanti, R. holistik dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata Singosari Kota Malang Telepon 0341-458055 Fax kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang 0341-458512. Lembaga pendidikan dan pendidikan alamiah, yakni: UPTPK Singosari Malang dan dan pelatihan ini memiliki luas tanah, 62.798 m2, luas PPPPTK Malang. Rancangan yang dipergunakan bangunan kantor, 429 m2, luas bangunan aula , 1.005 dalam penelitian ini adalah studi multi kasus (multi m2 luas bengkel, 54.778, 05 m2 luas asrama, 3.014,44 case studies). m2. Lembaga pendidikan dan pelatihan ini memiliki Menurut Bogdan & Biklen (1982) bahwa ketika peneliti mengkaji dua atau lebih subyek, beberapa latar atau tempat menyimpan data maka apa yang bensin/diesel/motor), dilakukan tersebut adalah studi multi kasus. (bubut/las/freis), 3) listrik (elektronika/elektro), 4) Dalam dipergunakan penelitian adalah ini studi teknik kasus Bogdan dan Biklen yaitu: 2) 1) otomotif teknologi (Mobil mekanik yang bangunan (kayu/batu/besi), 5) aneka kejuruan (Salon), perbandingan 6) tata niaga. Lembaga pendidikan dan pendidikan dan (comparative case studies) yang di rekomendasikan oleh kejuruan (1982). pelatihan ini memiliki instruktur berjumlah 53 orang. Peneliti Lokasi penelitian yang kedua yaitu PPPPTK membandingkan data dan mengkontraskan temuan BOE Malang. PPPPTK BOE Malang merupakan temuan pada masing masing kasus atau kasus lembaga yang sejak tahun 1986 menyelenggarakan individual dan kemudian menyusun temuan, proposisi diklat dalam bidang pengembangan dan peningkatan dan teori substantif lintas kasus sebagai temuan akhir, kompetensi profesi. PPPPTK Malang beralamat di Jl. sebagaimana yang disarankan oleh Bogdan & Biklen Teluk Mandar, Arjosari Tromol Pos 5 Malang 65102 (1982). Jawa Timur Indonesia Telp: 0341-491239/495849 ext Dalam Penelitian ini menggunakan teknik 118. Lembaga pendidikan dan pendidikan dan yang di gunakan untuk menentukan informan adalah pelatihan ini berdiri diatas lahan seluas 9 Ha, dengan teknik sampling bola salju (snow ball sampling) yaitu fasilitas yang cukup memadai diantaranya yaitu dalam untuk memodifikasikan teori baru, sampai pada titik pendidikan terdapat 17 kelas, 15 workshop, Kampus jenuh otorities dan tidak dijumpai lagi kasus yang Full cyber space, 300 komputer Terhubung dengan tidak cocok dengan konseptual yang ditemukan internet dengan kapasitas 3Mbps, Free internet setiap (Lincoln & Guba, 1985). Informan kuncinya pimpinan saat sedangkan untuk kapasitas training yaitu 11.000 lembaga UPTPK Singosari Malang dan PPPPTK orang setiap bulan berdasarkan pada kapasitas kelas Malang. Informan lainnya akan ditelusuri berdasarkan dan Workshop. kebutuhan data instruktur, Alasan memilih kedua lokasi ini karena peserta adanya kesesuaian dengan topik yang dipilih, yakni pendidikan dan pelatihan serta sumber sumber lain manajemen kurikulum pendidikan dan pelatihan. yang memungkinkan di jadikan sumber informasi. UPTPK Berdasarkan desain penelitian yang dipakai adalah merupakan lembaga pendidikan dan pelatihan negeri rancangan studi multi kasus maka penelitian ini di bawah naungan pemerintah, selain itu UPTPK dilaksanakan pada dua lokasi yaitu Unit Pelaksana Singosari Malang dan PPPPTK BOE Malang juga Teknis Pendidikan dan pendidikan dan pelatihan Kerja sebagai penyedia jasa training, dan sebagai unit (UPTPK) Singosari Malang dan Pusat Pengembangan produksi bahan ajar (teaching aid ) yang digunakan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Pendidikan sebagai alat bantu pengajaran skill training di sekolah Bidang Otomotif dan Elektronika (PPPPTK BOE) maupun di perusahaan. Prosedur pengumpulan data, Malang. Observasi/pengamatan berperan serta (Participant staf/karyawan, penelitian yaitu instruktur/widyaiswara, Lokasi penelitian yang pertama yaitu UPTPK Singosari dan PPPPTK BOE Malang Observation), Wawancara Mendalam (In Depth Interview), Studi Dokumentasi. Singosari Malang beralamat di Jl. Raya Singosari 1 56 PEDAGOGY Vol. 04 No. 01 Tahun 2017 ISSN 2354-6948 pertanyaan, sejauh mana hasil penelitian ini dapat Rancangan penelitian ini adalah studi multi dipublikasikan atau digunakan dalam situasi lain. kasus. Rancangan penelitian multi kasus dalam menganalisis data dilakukan dua tahap yaitu: analisis data kasus individu (individual cases), dan analisis HASIL PENELITIAN Perancangan data lintas kasus (cross cases analysist). Untuk kurikulum pendidikan dan mencegah terjadinya hal tersebut maka dilakukan pelatihan di UPTPK Singosari Malang adalah sebagai pengujian kredibilitas data (Credibility). Teknik berikut: 1) perancangan kurikulum pendidikan dan pengujian kredibilitas data dilakukan dengan cara pelatihan observasi terus menerus (persilent observation), pendidikan triangulasi dan pengecekan anggota (member check) . pendidikan dan pelatihan dilakukan sebagai pedoman Dalam hal ini untuk mengecek keabsahan data, agar pendidikan dan pelatihan bisa berjalan dengan peneliti turun ke lapangan dan mengumpulkan data efektif dan efisien serta mencapai hasil yang telah secara terus menerus sampai pada titik jenuh. ditetapkan. Analisis kebutuhan dilakukan sebelum Sementara itu, untuk teknik triangulasi peneliti pendidikan dan pelatihan untuk menetukan jenis memakai triangulasi data dan triangulasi metodologi. pendidikan Melalui triangulasi data, peneliti membandingkan terutama informasi yang diperoleh dari wawancara mendalam, pendidikan dan pelatihan. 2) acuan dalam merancang observasi berperan serta dan dokumentasi, sedangkan kurikulum pendidikan dan pelatihan di UPTPK melalui peneliti Singosari Malang yaitu SKKNI, SKKNI merupakan membandingkan hasil observasi dan dokumentasi kepanjangan dari Standar Kompetensi Kerja Nasional untuk dicocokkan kembali dengan realita yang Indonesia. SKKNI disusun berdasarkan kebutuhan sebenarnya dan mengecek balik kepercayaan data lapangan usaha yang sekurang-kurangnya memuat observasi dan dokumentasi tentang keabsahannya. kompetensi teknis, pengetahuan, dan sikap kerja. Sedangkan dengan teknik member check, peneliti SKKNI disusun dan di tetapkan oleh pemerintah pusat menguji keabsahan data dengan cara menyajikan data di bawah kementrian tenaga kerja dan transmigrasi secara baik dan sistematis kemudian menunjukkannya (Kemenakertrans). SKKNI merupakan acuan atau kepada informan untuk membaca kembali, memberi pedoman dalam merancang kurikulum pendidikan dan komentar, menambah, mengurangi kata atau kalimat pelatihan di UPTPK Singosari Malang, di dalam yang kurang sesuai dengan maksud informan. Di sini SKKNI tersebut terdapat jabaran jabaran mengenai peneliti akan mendapat masukan tentang kesahihan kapan data sehingga kemungkinan terjadi pengurangan dan pelatihannya dilaksanakan, bahan dan peralatan yang penambahan data. Selanjutnya teknik keteralihan di pakai untuk pendidikan dan pelatihan seperti apa, (transferability)pada proses keteralihan ini peneliti cara kerja peralatan tersebut bagaimana, strategi berusaha melaporkan hasil penelitiannya secara rinci. pendidikan dan pelatihannya seperti apa, background Uraian laporan peserta seperti apa, kemudian setelah merancang triangulasi yang diperlukan metodologi dapat mengungkap segala sesuatu di dan dan waktu dengan pelatihan. pelatihan berkaitan kurikulum pembaca, agar pembaca dapat mulai kebutuhan Analisis kebutuhan yang diselenggarakan dengan pelaksanaan pendidikan analisis dan materi dan teknik pendidikan pelatihan dan tersebut memahami temuan temuan yang diperoleh peneliti. dituangkan ke dalam bentuk silabus, setelah silabus Dengan demikian peneliti bertanggung jawab untuk selesai dirancang kemudian muncul kurikulum yang menyediakan data deskriptif secukupnya. Keteralihan siap di gunakan dalam pendidikan dan pelatihan. 3) hasil kurikulum pendidikan dan pelatihan di UPTPK penelitian biasanya berkenaan dengan Singosari Malang dibagi menjadi dua (2) yaitu: (1) 57 Manajemen Kurikulum Pendidikan… Nuriyanti, R. kurikulum pendidikan dan pelatihan yang bersifat Sedangkan untuk komposisi kurikulum prakteknya given yaitu kurikulum pendidikan dan pelatihan sudah UPTPK ada dan sudah disiapkan oleh UPTPK Singosari praktek dasar sebesar 60% dan praktek benda jadi Malang dalam bentuk modul modul pendidikan dan 40%. 2) pendidikan dan pelatihan juga dilakukan di pelatihan sehingga peserta pendidikan dan pelatihan luar UPTPK Singosari Malang, yaitu MTU(Mobile langsung bisa menggunakannya, seksi pendidikan dan Training Unit) yaitu pendidikan dan pelatihan yang pelatihan dan sertifikasi (PS) hanya menetapkan dilakukan keliling ke desa desa. UPTPK Singosari jadwal pelaksanaan, tempat pendidikan dan pelatihan Malang yang bekerjasama dengan desa dan pesertanya dan fasilitas penunjang pendidikan dan pelatihannya juga berasal dari warga atau pemuda karang taruna saja, (2) kurikulum pendidikan dan pelatihan yang setempat. bersifat by design atau tailor made, yaitu kurikulum berdasarkan pendidikan dan pelatihan yang di rancang terlebih menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan didesa dahulu berdasarkan permintaan dari pihak luar atau tersebut tujuannya untuk memberikan keterampilan perusahaan. 4) perancangan kurikulum pendidikan dan pada pemuda karang taruna agar dapat digunakan pelatihan Singosari dalam mencari pekerjaan. 3) pada pelaksanaan Malang, kepala seksi pendidikan dan pelatihan dan pendidikan dan pelatihan di UPTPK Singosari Malang sertifikat (PS) serta instruktur pada masing masing terdapat pembinaan mental peserta yaitu diberi nama jurusan. FMD. FMD merupakan kepanjangan dari Fisik, melibatkan Pelaksanaan kepala UPTPK kurikulum pendidikan dan Singosari MTU Malang itu permintaan membagi sendiri dari komposisi diselenggarakan desa untuk Mental dan Disiplin, penerapan FMD ini dilakukan pelatihan di UPTPK Singosari Malang adalah sebagai setiap hari sebelum berikut: dan pelatihan, hal ini diterapkan sebagai wadah untuk pelatihan pada hari pertama dan kedua biasanya mempersatukan peserta pendidikan dan pelatihan yang peserta berasal dari berbagai daerah dan berbagai lulusan 1) tahap pendidikan pembekalan materi pelaksanaan dan pendidikan pelatihan mengenai diberikan pendidikan pelaksanaan pendidikan dan dan yang masuk ke UPTPK Singosari Malang serta pelatihan yang sedang diikuti, kemudian setelah mempunyai sifat dan karakter yang berbeda. FMD instruktur memberikan teori pendidikan dan pelatihan dapat juga disamakan dengan ospek atau MOS yang instruktur memperlihatkan alat peraga dan bagaimana terdapat disekolah sekolah formal. cara menggunakan alat tersebut. Setelah selesai Evaluasi kurikulum pendidikan dan pelatihan pemberian teori dikelas kemudian untuk praktek di UPTPK Singosari Malang adalah sebagai berikut: pendidikan dan pelatihannya peserta pendidikan dan 1) jenis evaluasi kurikulum pendidikan dan pelatihan pelatihan di bawa ke workshop atau bengkel kerja. 2) yang dilaksanakan di UPTPK Singosari Malang yaitu penerapan kurikulum pendidikan dan pelatihan di evaluasi peserta pendidikan dan pelatihan dan evaluasi UPTPK Singosari Malang yaitu dengan komposisi penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan. Evaluasi teori yang diberikan kepada peserta sebesar 30% dan yang pertama yaitu evaluasi peserta pendidikan dan praktek sebesar 70%. Hal tersebut dikarenakan pelatihan merupakan evaluasi yang terkait dengan kurikulum yang disusun total jamnya lebih banyak proses belajar dan pembelajaran dalam pendidikan dan praktek di workshop dari pada di kelas tujuannya agar pelatihan yang mencakup pre tes, menengah dan post mendapatkan output yang memiliki keterampilan tes atau akhir pendidikan dan pelatihan. Pre tes sesuai dengan kebutuhan dunia usaha. Setelah selesai dilakukan untuk mengetahui sejauh mana penguasaan pemberian teori dikelas kemudian untuk praktek terhadap materi yang akan di sampaikan dalam pendidikan dan pelatihannya peserta pendidikan dan pendidikan dan pelatihan, evaluasi menengah adalah pelatihan di bawa ke workshop atau bengkel kerja. evaluasi yang dilakukan selama proses pendidikan dan 58 PEDAGOGY Vol. 04 No. 01 Tahun 2017 ISSN 2354-6948 pelatihan berlangsung, dan post tes yang dilakukan hasil penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan untuk mengetahui keberhasilan (penyerapan) materi sedangkan instruktur mengevaluasi hasil peserta yang telah disampaikan. Evaluasi proses dan hasil pendidikan dan pelatihan. pendidikan dan pelatihan di workshop dilakukan oleh masing masing instruktur pada tiap tiap program PEMBAHASAN keahlian. Instruktur sebagai pelatih merupakan kunci Analisis kebutuhan pendidikan dan pelatihan utama dalam memutuskan peserta pendidikan dan dilakukan untuk mendapatkan informasi apa yang pelatihan tersebut kompeten atau tidak kompeten. dihadapi Selanjutnya evaluasi Keterampilan apa yang mereka butuhkan dan belum penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan, hal ini dikuasai serta tingkat pengetahuan dan keterampilan bertujuan untuk mengetahui apakah materi dan teknik yang telah mereka miliki. Pengumpulan informasi dari pendidikan dan pelatihan telah benar benar sesuai lapangan atau pengguna jasa dapat dilakukan dengan dengan kebutuhan dan keinginan peserta pendidikan berbagai cara antara lain: dan pelaksanaan observasi dan studi dokumentasi. Cara cara tersebut pendidikan dan pelatihan pihak UPTPK Singosari sama dengan yang di sarankan oleh Certo (1999) yaitu Malang selalu memberikan kuesioner evaluasi tentang (a) mengobservasi masalah masalah yang muncul tiap instruktur dalam mengetahui respon peserta pada bagian yang mendorong diperlukannya latihan, (b) setiap akhir pendidikan dan pelatihan. 2) UPTPK perusahaan yang terjadi diluar seperti perkembangan Singosari Malang mempunyai modul khusus terkait teknologi, juga menjadi sinyal bagi manajer tentang dengan proses penilaian dalam pendidikan dan perlunya latihan, (c) menanyai para karyawan tentang pelatihan, modul tersebut terdiri dari tiga 3 buku yaitu pengetahuan atau keterampilan apa yang harus mereka buku informasi, buku kerja dan buku penilaian. Buku pelajari dan kuasai. informasi berisi informasi apa saja yang diperlukan pelaksanaan sebagai pengetahuan yang harus dimiliki untuk permasalahan, investigasi masalah, analisis masalah melakukan praktik, setelah memperoleh pengetahuan dan pelaporan. Tahapan tahapan analisis kebutuhan dilanjutkan dengan latihan latihan yang berguna untuk pendidikan dan pelatihan tersebut hampir sama mengaplikasikan pengetahuan yang telah dimiliki dengan untuk itu diperlukan buku kerja sebagai media praktik dikemukakan oleh Tovey (1996) yaitu dokumentasi dan yang pelatihan. kedua Untuk itu yaitu setelah dalam melaksanakan wawancara, angket, Tahapan analisis kebutuhan adalah tahapan proses mendokumentasikan analisis masalah, adalah buku kebutuhan, pemilihan teknik analisis, melakukan penilaian yaitu untuk menguji kemampuan peserta analisa analisa data dan pelaporan temuan. Pihak pendidikan dan pelatihan setelah selesai menempuh manajemen pengguna jasa pendidikan dan pelatihan buku informasi dan buku kerja secara komprehensif dalam analisis kebutuhan berperan memberikan dan berdasarkan hasil uji inilah peserta akan informasi selengkap mungkin tentang masalah yang dinyatakan kompeten atau belum kompeten. 3) dihadapi, pemberian informasi secara lengkap akan evaluasi pelatihan memberikan dampak positif bagi lembaga pendidikan dilakukan setiap tahun atau setahun sekali. 4) yang dan pelatihan untuk menentukan jenis pendidikan dan terlibat dalam evaluasi kurikulum pendidikan dan pelatihan, materi pendidikan dan pelatihan dan teknik pelatihan adalah seksi PP, seksi PS dan instruktur pendidikan dan pelatihan yang tepat. ditetapkan, kemudian kurikulum kerja berikutnya pendidikan dan Pada masing masing jurusan dan terkoordinasi satu sama kedua lembaga rencana yang telah sikap masalah, masalah yang mengaplikasikan investigasi pekerjaannya. analisis pendidikan dan pelatihan tersebut prosedur pelaksanaan pendidikan lain, seksi PP dan seksi PS biasanya mengevaluasi 59 Manajemen Kurikulum Pendidikan… Nuriyanti, R. dan pelatihan cenderung hampir sama, sedikit yang dengan tes awal (pre test) dan tes akhir (post test). membedakannya adalah di PPPPTK BOE Malang Dengan bentuk dan format soal yang sama, proses tugas pokoknya adalah melaksanakan diklat untuk evaluasi dilaksanakan sesudah pembukaan latihan dan guru SMK dari seluruh indonesia. Secara umum sebelum penutupan latihan. Namun cara lain dapat langkah awal dalam pelaksanaan pendidikan dan saja digunakan, disesuaikan dengan pendidikan dan pelatihan yaitu persiapan latihan yang mencakup baik pelatihan yang dilaksanakan. jadwal, Perkembangan bisnis dan persaingan antar pembiayaan, dan sebagainya (persiapan administratif). organisasi dewasa ini bergerak dengan cepat dan Selain itu yang penting juga adalah persiapan edukatif dinamis. Program pendidikan dan pelatihan dan (proses pendidikan dan pelatihan) yang mencakup hal- pengembangan (training and development) sebagai hal seperti pelatih, jadwal pendidikan dan pelatihan & bagian integral dari proses pengembangan Sumber praktik dan acara pembukaan, penutupan, penugasan, Daya Manusia menjadi penting dan strategis dalam evaluasi, dan sebagainya. Pelaksanaan latihan dimulai mendukung visi dan misi organisasi. Untuk menjamin dengan perubahan dimana panitia atau petugas perlu kualitas penyelenggaraan program pendidikan dan mempersiapkan acara yang perlu disusun, fasilitas pelatihan, maka diperlukan suatu fungsi kontrol yang pertemuan dan undangan. Sesudah acara pembukaan dikenal dengan evaluasi. dibidang surat menyurat, kepesertaan, dapat dilanjutkan dengan acara seperti penjelasan Pendidikan dan pelatihan pada dasarnya tentang proses pendidikan dan pelatihan, hal dan merupakan suatu sistem dimana masing-masing tanggung jawab atau kewajiban peserta dan tes awal subsistem pendukung akan menentukan kelancaran (pretest). kepada proses latihan maupun efektivitas pendidikan dan kurikulum dan silabus, proses pembelajaran yang pelatihan. Fasilitas pendukung atau komponennya spesifik pola pendidikan dan pelatihan serta jam terdiri dari perencanaan pendidikan dan pelatihan, kuliah & praktek yang direncanakan. Masalah yang peserta muncul selama proses pendidikan dan pelatihan perlu diterapkan, pelatih, kurikulum yang dipakai, sarana & diidentifikasi dan segera dicari solusi pemecahannya prasarana yang tersedia, pembiayaan yang dibutuhkan baik menyangkut kepesertaan, jadwal latihan, fasilitas, serta bagaimana penyelenggaraan latihan dilakukan. dan sebagainya. Sebelum dilakukan acara penutupan, Masing masing unsur pendukung memiliki fungsi, pelatih perlu diakhiri dengan evaluasi akhir (post test) kesemuanya untuk mensukseskan suatu pendidikan dan pelatihan. Pelaksanaan mengukur pelatihan. latihan keberhasilan Sertifikat pendidikan mengacu pendidikan dan dan pelatihan dan kualifikasinya, dianggap sama kurikulum penting yang dalam Dalam Pasal 2 Peraturan Pemerintah No. 101 diserahkan pada acara penutupan tersebut. Tahun 2000 disebutkan bahwa diklat bertujuan untuk Proses evaluasi pada dasarnya mencakup meningkatkan pengetahuan, keahlian, keterampilan tahapan tahapan seperti membuat daftar tujuan latihan, dan sikap agar dapat melaksanakan tugas jabatan membuat daftar isu perencanaan yang kritis, mereview secara profesional dengan dilandasi kepribadian dan tentang informasi yang tersedia, mengembangkan etika Pegawai Negeri Sipil sesuai dengan kebutuhan evaluasi tujuan, memilih pengukuran, instrumen dan instansi standar dan merancang pendidikan dan pelatihan. pendidikan & pendidikan dan pelatihan sebagai proses Namun, secara garis besar evaluasi mencakup 3 (tiga) memanusiakan manusia dan membekali pesertanya tahap data, dengan keterampilan yang dapat digunakan untuk membuat meningkatkan kinerjanya. Kegiatan penilaian dalam kesimpulan atau keputusan. Dalam pendidikan dan evaluasi program pendidikan dan pelatihan tidak pelatihan cara evaluasi yang banyak dilakukan adalah hanya dilaksanakan pada akhir kegiatan program, yaitu menggunakan melakukan kriteria pengumpulan tertentu dan 60 sehingga dapat disimpulkan bahwa PEDAGOGY Vol. 04 No. 01 Tahun 2017 ISSN 2354-6948 tetapi sebaiknya sejak awal, yaitu dari penyusunan pelatih, bahan ajar dan sarana diklat, 3) evaluasi rancangan pelatihan, efektivitas penggunaan anggaran yang digunakan pelaksanaan program pendidikan dan pelatihan dan dalam penyelenggaraan diklat, 4) evaluasi dampak hasil pendidikan dan pelatihan. Penilaian hasil yang pelaksanaannya tiga bulan setelah guru sebagai pendidikan dan pelatihan tidak cukup hanya pada hasil peserta diklat jangka pendek (output) tetapi dapat menjangkau peserta dalam pendidikan dan pelatihan adalah dalam jangka panjang (outcome and impact program). menggunakan buku penilaian yang terdiri dari tiga program pendidikan dan kembali ke sekolah. Proses evaluasi perancangan (3) buku yaitu buku informasi, buku kerja dan buku kurikulum pendidikan dan pelatihan menggunakan penilaian. Yang terlibat dalam proses evaluasi pada analisis kebutuhan pendidikan dan pelatihan serta kedua lembaga pendidikan adalah kepala lembaga, menggunakan spektrum keahlian di SMK melalui seksi PP, seksi PS dan instruktur , seksi data dan evaluasi informasi, seksi program, seksi penyelenggaraan dan Berdasarkan guru uraian yang merancang diatas hasilnya materi digunakan untuk pendidikan seksi dan evaluasi dan widyaiswara/pelatih. Waktu pelatihan.Perancangan kurikulum pelatihan mengacu evaluasi kurikulum pendidikan dan pelatihan di kedua pada Kompetensi dan lembaga pendidikan dan pelatihan yaitu dilakukan pendidikan dan secara berkala sesuai dengan ketetapan lembaga. pelatihan bersifat given dan by design (tailor made). Adapun beberapa saran yang direkomendasikan Perancangan kurikulum melibatkan kepala lembaga, berdasarkan uraian paparan data, temuan penelitian kepala seksi , bagian data dan informasi (marketing), dan seksi program dan serta instruktur atau pelatih. Untuk Kementrian pendidikan dan kebudayaan tahap pelaksanaan kurikulum pendidikan dan pelatih Sebagai bahan masukan dalam mengembangkan dan Tahap pelaksanaan di memberdayakan lembaga pendidikan dan pelatihan mulai dari pembukaan pendidikan dan pelatihan, dibawah naungan dinas pendidikan. Bagi Kementrian proses pendidikan dan pelatihan serta penutupan Tenaga Kerja dan Transmigrasi sebagai bahan pendidikan dan pelatihan. Penerapan kurikulum masukan dalam mengembangkan dan memberdayakan pendidikan dan pelatihan yaitu dengan komposisi teori lembaga pendidikan dan pelatihan dibawah naungan yang diberikan kepada peserta sebesar 30% dan dinas pendidikan. Bagi Lembaga Pendidikan dan praktek Pelatihan sebagai bahan masukan bagi organisasi atau SKKNI Kompetensi dan Dasar. sebesar Standar Kurikulum pendidikan dan pelatihan 70%. Pelaksanaan kurikulum kesimpulan adalah pendidikan dan pelatihan yaitu menerapkan FMD lembaga yang mengimplementasikan berguna dalam membina mental peserta pendidikan sebagai dan berikut: pelatihan dan bagi dalam mengembangkan pendidikan dan pelatihan, MTU(Mobile Training kurikulum pendidikan dan pelatihan. Bagi Instruktur Unit) yaitu pendidikan dan pelatihan yang dilakukan dan Widyaiswara dapat bermanfaat dalam merancang, diluar sistim ,mengimplementasikan dan mengevaluasi kurikulum di beri nama Sim pendidikan dan pelatihan. Bagi Tenaga Kerja dapat lembaga diklat dan informasi yang terkontrol yang Diklat. menerapkan memberikan Untuk evaluasi kurikulum pendidikan dan informasi dan pandangan tentang pelatihan evaluasi kurikulum pendidikan dan pelatihan pendidikan dan pelatihan kerja yang sesuai dengan di kedua lembaga diklat yaitu 1) evaluasi peserta tuntutan dunia kerja. Bagi Peneliti Selanjutnya yang diklat yang terdiri dari pre tes, proses pelatihan dan hendak melakukan penelitian secara lebih mendalam post tes, kemuadian tentang pendidikan dan 2) evaluasi penyelenggaraan pelatihan yaitu manajemen kurikulum pendidikan dan pelatihan, maka tulisan ini dapat menjadi sumber mengevalusi informasi dan bahan pembanding. pelaksanaan diklat secara keseluruhan, mengevaluasi 61 Manajemen Kurikulum Pendidikan… Nuriyanti, R. DAFTAR RUJUKAN Bogdan, R. C & Biklen, S. K. 1982. Qualitative Research for education: An instroduction Theory Methods. Boston: Allyn and Bacon, inc. Certo, S.C. 2008. Management of Organization and Human Resources. Dubugue. Lowa: Wm C Brown. Depdiknas. 2002. Manajemen Mutu Berbasis Sekolah. Konsep dan Pelaksanaannya. Buku-1. Jakarta. Dessler, G. 1984. Personal management. (terjemahan Agus Dharma). Jakarta: Erlangga. Effendi, R. 2002. Dasar Dasar Manajemen Pendidikan. Malang: Program Pasca Sarjana Universitas Negeri Malang. Fattah, N. 2001. Landasan Manajemen Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya. Flippo, E.B. 1971. Priciple of Management. New York: Mc Graw-Hill Book Company. Gordon, S.P. 1975. Professional Development For School Improvement. Boston, Massachussetts. Peason Education, Inc. Hamalik, O. 2001. Pengembangan Sumber Daya Manusia. Manajemen Pelatihan Ketenagaan Terpadu. Jakarta: Bumi Aksara. Lincoln, Y. S & E. G. Guba. 1985. Naturalistic Inquiry. Beverly Hills. Sage Publications. Mantja, W. 2007. Etnografi: Desain Penelitian Kualitatif Pendidikan dan Manajemen Pendidikan. Malang: IKIP Malang. Mitcel, T.R. 1982. People In Organization, An Introduction To Organizational Behavior. London: Mc Graw Hill International Book Company. Soenarto, 1998. Training Needs Assesment (Analisis Kebutuhan Belajar) Dalam Visi. Media informasi pendidikan luar sekolah No. 05/TH.iv/1998 Smith, A. 1997. Training and Development, Human Resources Management in Australia. South Melborne, Addison Wesley Longman. Terry, G.R. 1968. Principles of Management. Homewood: Richard D Irwin, Inc Tilaar. 2004. Manajemen Pendidikan Nasional: Kajian Pendidikan Masa Depan. Bandung: Remaja RosdaKarya. Tovey, M.D. 1997. Training In Australia: Design Delivery, Evaluation& Management. Sidney: Prentice Vembriarto, Dr. St. 1984. Kapita Selekta Pendidikan, Jilid I. Yogyakarta: Yayasan Pendidikan Paramitha. 62