ISSN 2354-6948 51 - E-Jurnal Universitas Panca Marga Probolinggo

advertisement
ISSN 2354-6948
MANAJEMEN KURIKULUM PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
(Studi Multi Kasus di UPTPK Singosari Malang dan PPPPTK BOE Malang)
Rofika Nuriyanti
Dosen Program Studi PPKn FKIP Universitas Panca Marga Probolinggo
[email protected]
(diterima: 16.05.2016, direvisi: 23.05.2016)
ABSTRAK
Tujuan penelitian tujuan utama penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan secara mendalam
manajemen kurikulum pendidikan dan pelatihan dengan rinci sebagai berikut: Pertama,
perancangan kurikulum pendidikan dan pelatihan di UPTPK Singosari Malang dan PPPPTK BOE
Malang. Kedua, pelaksanaan kurikulum pendidikan dan pelatihan di UPTPK Singosari Malang
dan PPPPTK BOE Malang. Ketiga, Evaluasi kurikulum pendidikan dan pelatihan di UPTPK
Singosari Malang dan PPPPTK BOE Malang. Penelitian ini menggunakan metode penelitian
kualitatif dengan rancangan multi kasus tunggal. Penelitian ini menggunakan teknik snow ball
sampling. Hasil penelitian ini dalam merancang kurikulum pelatihan hal yang perlu
memperhatikan adalah: analisis kebutuhan pelatihan, pedoman/acuan merancang pelatihan,jenis
pelatihan, tujuan pelatihan, siapa yang terlibat dalam latihan. Dalam melaksanakan kurikulum
pelatihan hal yang perlu diperhatikan adalah: Kurikulum/silabus, fasilitas, jadwal pelaksanaan
pelatihan dikelas dan praktek, pelatih, materi/bahan pelatihan. Dalam evaluasi kurikulum pelatihan
hal yang perlu diperhatikan adalah: jenis evaluasi, alat/instrumen evaluasi, waktu pelaksanaan
evaluasi, siapa yang melakukan evaluasi.
Kata Kunci : manajemen, kurikulum, pendidikan dan pelatihan
sangat cepat. Perkembangan teknologi ini membuat
PENDAHULUAN
dimensi
masyarakat dituntut pula untuk menguasai teknologi.
pembangunan. Proses pendidikan terkait dengan
Berkaitan dengan manajemen sumber daya manusia,
proses
pembangunan
Masalah yang sangat penting untuk dibahas adalah
diarahkan dan bertujuan untuk mengembangkan
perubahan tuntutan kompetensi para pelaku pekerjaan.
sumber
dan
Tuntutan tersebut membuat para karyawan harus
pembangunan di bidang ekonomi, yang saling
diberi tindakan khusus yang membutuhkan proses
menunjang satu sama lainnya dalam upaya mencapai
pembelajaran yang terus menerus, terencana, terarah
tujuan pembangunan nasional. Proses pendidikan
dan terukur yang biasanya diselenggarakan dalam
berkenaan
untuk
bentuk pendidikan dan pelatihan. Kegiatan pendidikan
manusia,
dan pelatihan (diklat) mempunyai dampak positif bagi
Pendidikan
merupakan
pembangunan.
daya
manusia
dengan
mengembangkan
mutu
suatu
Sedangkan
yang
semua
sumber
berkualitas
upaya
daya
sedangkan manusia yang bermutu itu hakikatnya telah
karyawan
secara
individu
maupun
organisasi.
dijabarkan dan dirumuskan secara jelas dalam
Smith(1997) menguraikan bahwa profil kapabilitas
rumusan tujuan pendidikan dan tujuan pendidikan itu
atau kemampuan individu berkaitan dengan skill
sendiri searah dengan tujuan pembangunan secara
(keterampilan) yang diperoleh dari pendidikan dan
keseluruhan.
pelatihan. Perkembangan teknologi yang terjadi di
Perkembangan teknologi yang terjadi di
segala bidang kehidupan masyarakat berlangsung
segala bidang kehidupan masyarakat berlangsung
sangat cepat. Perkembangan teknologi ini membuat
51
Manajemen Kurikulum Pendidikan…
Nuriyanti, R.
masyarakat dituntut pula untuk menguasai teknologi.
edukatif), assessment, sasaran, dan tantangan lainnya
Berkaitan dengan manajemen sumber daya manusia,
(dunia global).
Terry (1968) menyatakan bahwa manajemen
masalah yang sangat penting untuk dibahas adalah
perubahan tuntutan kompetensi para pelaku pekerjaan.
merupakan suatu proses yang unik
Tuntutan tersebut membuat para karyawan harus
perencanaan
diberi tindakan khusus yang membutuhkan proses
(organizing), pelaksanaan/pergerakan (actuating) dan
pembelajaran yang kontinyu, terencana, terarah dan
pengawasan(controlling)
terukur yang biasanya diselenggarakan dalam bentuk
rangka menentukan dan mencapai tujuan obyektif
pendidikan dan pelatihan. Kegiatan pendidikan dan
yang ditetapkan dengan menggunakan sumber daya
pelatihan mempunyai dampak postif bagi karyawan
manusia dan sumber daya lainnya. Pendapat ini
secara individu maupun organisasi. Dari uraian diatas
hampir sama dengan yang dikemukakan Siagian
dapat
(dalam Efendi, 2002) yang menyatakan manajemen
diketahui
betapa
pentingnya
pelaksanaan
(planning),
yang berisi
pengorganisasian
yang
dilakukan
dalam
pendidikan dan pelatihan baik bagi karyawan, guru
adalah
maupun bagi organisasi. Mengingat peran strategis
memperoleh hasil dalam rangka mencapai tujuan
pendidikan dan pelatihan dalam organisasi tersebut
melalui kegiatan orang lain.
kemampuan
dan
keterampilan
untuk
maka program program pendidikan dan pelatihan yang
Sedangkan menurut The Liang Gie (dalam
dilaksanakan harus benar benar efektif dalam arti
Efendi, 2002) menyatakan bahwa manajemen adalah
rentangan
seni
pencapaian
tujuan
pendidikan
dan
pelatihan tercapai secara maksimal.
perencanaan,
pengorganisasian,
pengarahan,
pengkoordinasian dan pengontrolan terhadap sumber
Menurut PP No. 31 tahun 2006 tentang
daya manusia dan alam untuk mencapai tujuan yang
Sistem pelatihan Kerja Nasional, pelatihan kerja atau
telah ditentukan. Manajemen merupakan alat untuk
yang sekarang biasa kita kenal dengan istilah training
mencapai tujuan yang diinginkan. Manajemen yang
adalah seluruh kegiatan untuk memberi, memperoleh,
baik
meningkatkan, serta mengembangkan kompetensi
perusahaan,
kerja, produktivitas, disiplin, sikap, dan etos kerja
manajemen, daya guna dan hasil guna unsur unsur
pada tingkat keterampilan dan keahlian tertentu sesuai
manajemen akan ditingkatkan.
dengan jenjang dan kualifikasi jabatan atau pekerjaan.
Singkatnya,
pendidikan
dan
pelatihan
akan
memudahkan
karyawan
dan
terwujudnya
tujuan
masyarakat. Dengan
Dalam proses manajemen melibatkan fungsi
kerja
fungsi pokok yang ditampilkan oleh seorang manajer
merupakan proses mengajarkan pengetahuan dan
atau
pengembangan keterampilan bekerja (vocational)
pengorganisasian
serta sikap agar karyawan semakin terampil dan
(leading),
mampu melaksanakan tanggung jawabnya dengan
beberapa pendapat para pakar tentang fungsi fungsi
semakin baik sesuai dengan standar. Pendidikan dan
manajemen (Mantja, 2010):
pelatihan sebagai sebuah konsep program yang
a.
bertujuan
meningkatkan
pengetahuan
dan
pimpinan
dan
yaitu
perencanaan
(organazing),
pengawasan
(planning),
kepemimpinan
(controlling).
Ada
William H. Newman, mengemukakan ada lima
fungsi manajemen yaitu perencanaan (planning),
keterampilan seseorang (sasaran didik), berkembang
pengorganisasian
sangat pesat dan modern. Perkembangan pendidikan
sumber (assembly resources), pengendalian kerja
dan
(supervising) dan pengawasan (controlling).
pelatihan
(capacity
building,
empowering,
training) saat ini tidak hanya terjadi pada dunia usaha,
b.
(organizing),
pengumpulan
Dalton E. Mc Farland mengemukakan ada tiga
akan tetapi pada lembaga-lembaga profesional tertentu
fungsi manajemen yaitu perencanaan (planning),
pendidikan dan pelatihan berkembang pesat sesuai
pengorganisasian (organizing), dan pengawasan
dengan kebutuhan belajar, proses belajar (proses
(controlling).
52
PEDAGOGY Vol. 04 No. 01 Tahun 2017
c.
ISSN 2354-6948
F.W.Taylor mengemukakan ada tiga fungsi
pengertian yaitu mata pelajaran atau arena pendidikan
manajemen
dan pelatihan untuk suatu produksi pendidikan.
pembinaan
yaitu
kerja
perencanaan
(directing)
(planning),
dan
Beberapa pengertian kurikulum yang lain yaitu :
mengatur
a. Kumpulan pengalaman dan gagasan yang ditata
pekerjaan (organizing work)
d.
e.
H. Kootz dan O’Donnel mengemukakan ada
dalam bentuk kegiatan sebagai proses pendidikan
lima fungsi
manajemen
perencanaan
dan
(planning),
pengorganisasian
(organizing),
pengalaman dan gagasan itu terjalin, disajikan
penyusunan pegawai (staffing), pembinaan kerja
dengan menggunakan metode dan media yang
(directing) dan pengawasan (controlling).
disesuaikan
Luther Gullick mengemukakan ada tujuh fungsi
memperhatikan nilai-nilai yang ada (Bundy, 1989).
manajemen
yaitu:
yaitu
f.
sehingga
kebutuhan,
dengan
penyusunan
atau yang harus dipelajari oleh peserta untuk
menjadi terampil (Pusdiklat, 2000).
(coordinating),
c. Seperangkat rencana dan pengaturan mengenai isi
pelaporan
(reporting) dan anggaran (budgeting).
dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan
George R. Terry mengemukakan empat fungsi
sebagai
manajemen
belajar mengajar (Hamalik, 2001).
yaitu
pengorganisasian
perencanaan
(organizing),
(planning),
Di
bidang
pengajaran
Ivor
K.
pedoman
penyelenggaraan
kegiatan
Dari beberapa pengertian kurikulum menurut
pergerakan
pendapat para ahli tersebut, dapat disimpulkan bahwa
(actuating) dan pengawasan (controlling).
g.
dengan
rupa
b. Kumpulan materi yang harus disampaikan pelatih
pegawai (staffing), pembinaan kerja (directing),
pengkoordinasian
sedemikian
(planning),
perencanaan
pengorganisasian (organizing),
pelatihan
kurikulum pendidikan dan pelatihan berorientasi
Davis
mengemukakan ada empat fungsi manajemen
pembelajaran
yaitu perencanaan (planning), pengorganisasian
kegiatan pembelajaran yang di tata dalam bentuk
(organizing),
rencana proses pembelajaran pada pendidikan dan
pengarahan
(leading)
dan
pelatihan
pengawasan (controlling).
adalah
dengan
pedoman
penekanan
penyelenggaraan
pada
penggunaan
Dari berbagai pendapat tersebut di simpulkan
berbagai metode pembelajaran sesuai dengan tujuan
bahwa pengertian manajemen terkandung tiga unsur
pendidikan dan pelatihan sehingga setelah pendidikan
yaitu: a) adanya proses atau kegiatan yang terdiri dari
dan
perencanaan,
kompetensi yang dibutuhkan.
pengorganisasian,
pelaksanaan
dan
pelatihan
peserta
memperoleh
peningkatan
pengawasan, b) adanya tujuan yang ingin dicapai, c)
Menurut Hamalik (2001) yang mengatakan
melalui atau bersama orang lain. Dengan demikian
bahwa kurikulum disusun untuk mewujudkan tujuan
dapat disimpulkan bahwa manajemen adalah suatu
pendidikan nasional dengan memperhatikan tahap
proses atau kegiatan melalui atau bersama orang lain
perkembangan peserta
yang terdiri dari perencanaan, pengorganisasian,
dengan
pelaksanaan, dan pengawasan sumber daya untuk
nasional,
mencapai tujuan organisasi.
teknologi serta kesenian sesuai dengan jenis dan
lingkungan,
didik
dan
kebutuhan
perkembangan
ilmu
kesesuaiannya
pembangunaan
pengetahuan
dan
Istilah kurikulum mulai dikenal di Amerika
jenjang masing masing satuan pendidikan. Pengertian
Serikat sejak tahun 1920, ditinjau dari asal katanya
kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan
kurikulum berasal dari bahasa latin dari kata curere
mengenai tujuan, isi dan bahan pelajaran atau
yang artinya lari. Dengan demikian kurikulum pada
pendidikan dan pelatihan serta cara melakukannya
awalnya mempunyai pengertian course of race (arena
serta
pacuan). Secara tradisional kurikulum mempunyai
53
cara
yang
digunakan
sebagai
pedoman
Manajemen Kurikulum Pendidikan…
Nuriyanti, R.
penyelenggaraan pembelajaran untuk mencapai tujuan
pekerjaannya. Terrington (1994) menyatakan bahwa
pendidikan dan pelatihan tertentu.
pendidikan
dan
pelatihan
adalah
suatu
proses
Pendidikan dan pelatihan merupakan salah
perbaikan pengetahuan dan keterampilan, sedangkan
satu praktek manajemen sumber daya manusia yang
pengembangan adalah proses dimana seseorang
paling sering di bicarakan dan di lakukan di
mendapatkan tambahan keterampilan dan pengalaman
organisasi.
untuk pekerjaan saat ini dan tugas yang akan datang.
sebagai
Pendidikan
salah
dan
satu
alat
pelatihan
yang
dipercaya
efektif
untuk
Mitcel (1982) menyebutkan pendidikan dan pelatihan
meningkatkan produktivitas dan kinerja dalam rangka
adalah suatu upaya organisasi untuk mengubah sikap
pengembangan sumber daya manusia.
dan perilaku anggota anggotanya melalui proses
Melalui pendidikan dan pelatihan orang dapat
belajar dengan tujuan meningkatkan efektivitas kerja,
ditingkatkan pengalaman, pengetahuan, sikap dan
menurutnya pendidikan dan pelatihan pada dasarnya
keterampilannya yang membantunya agar bekerja
adalah pembelajaran. Lebih jauh Mitchel menyatakan
lebih efektif.
Pendidikan dan pelatihan merupakan
bahwa aspek aspek yang dapat diubah melalui
bagian dari suatu proses pendidikan yang tujuannya
pendidikan dan pelatihan adalah: a) pengetahuan, para
adalah meningkatkan kemampuan dan keterampilan
pekerja dapat ditingkatkan pengetahuannya melalui
khusus seseorang atau kelompok. Karena pendidikan
penyampaian informasi yang efektif, terutama dari
dan pendidikan dan pelatihan merupakan suatu bagian
tujuan tujuan tujuan organisasi, pengetahuan tentang
yang tidak dapat dipisahkan dari suatu sistem
prinsip prinsip dan pengetahuan pengetahuan baru, b)
pengembangan
Dengan
sikap meliputi sikap terhadap pekerjaan, peraturan,
demikian, pendidikan mempunyai makna yang sama
atasan dan sesama pekerja serta tujuan organisasi,
dengan pendidikan dan pelatihan namun berbeda pada
artinya kunci sukses pendidikan dan pelatihan
sasaran peserta, pendekatan penyelenggaraan dan
merupakan
pemanfaatan kemampuan yang diperoleh (Soenarto,
pelaksanaan pekerjaan sert, c) konsep, salah satu
1998).
undang
sasaran pendidikan dan pelatihan yang sangat sulit di
ketenagakerjaan tahun 2003, pendidikan dan pelatihan
capai dan bersifat menantang adalah merubah prinsip
kerja
untuk
perilaku seseorang. Beberapa ahli membedakan
mengembangkan
pendidikan dan pendidikan dan pelatihan sebagai
sumber
Menurut
di
daya
pasal
selenggarakan
membekali,
manusia.
9
dan
meningkatkan
undang
diarahkan
dan
kompetensi kerja guna meningkatkan kemampuan,
sasaran
pokok
dalam
efektifitas
berikut:
produktivitas, dan kesejahteraan. Dengan demikian
Flippo (1971) mengatakan bahwa pendidikan
dapat dijelaskan bahwa pendidikan dan pelatihan
dan
merupakan
pengetahuan dan keterampilan dalam mengerjakan
kegiatan
pengetahuan,
untuk
kemampuan,
meningkatkan
berkaitan
dengan
peningkatan
dan
pekerjaan khusus, sedangkan pendidikan di kaitkan
perubahan sikap individu dalam perusahaan agar
dengan peningkatan pengetahuan dan keterampilan
dalam melaksanakan tugas yang di embannya menjadi
umum dari lingkungan secara keseluruhan. Pendidikan
lebih baik lagi. Dengan kata lain, setiap pegawai
dan pelatihan dalam upaya organisasi untuk mengubah
maupun
perilaku dan sikap anggotanya melalui proses belajar
individu
keterampilan
pelatihan
membutuhkan
suatu
program
pendidikan dan pelatihan untuk meningkatkan prestasi
dengan
kerjanya.
kemampuan profesional. Vembriarto (1981) bahwa
Secara khusus Dessler (1984) menyatakan
maksut
pendidikan
meningkatkan
bertujuan
pengetahuan
memberikan
dan
pengetahuan,
bahwa pendidikan dan pelatihan merupakan upaya
spektrum
pembinaan
diperlukan
kemampuaan untuk kegiatan kegiatan kreatif dan
melaksanakan
imajinatif yang dapat diterapkan pada situasi situasi
pegawai
keterampilan
baru
atau
dasar
lama
yang
untuk
54
yang
luas
untuk
penyesuaian
diri,
PEDAGOGY Vol. 04 No. 01 Tahun 2017
ISSN 2354-6948
yang tidak dapat diramalkan. Sedangkan pendidikan
Kegiatan kegiatan dalam manajemen pendidikan dan
dan pelatihan memiliki tujuan yang lebih praktis dan
pelatihan meliputi: menetapkan sasaran, perencanaan,
hanya memerlukan waktu yang relatif singkat. Dengan
pelaksanaan,
pengecekan/pengawasan
demikian pendidikan dan pelatihan dapat diartikan
pengembangan
diklat.
juga sebagai kegiatan pendidikan terhadap karyawan
menentukan kebutuhan pendidikan dan pelatihan
dalam suatu organisasi atau lembaga yang berkaitan
berikut rekomendasinya. Menyusun pola dan program
dengan
pendidikan dan pelatihan sesuai rekomendasi berikut
usaha
meningkatkan
pengetahuan,
dan
sarana
dan
Perencanaan
pendidikan
keterampilan dan perubahan sikap dalam rangka
metode
pencapaian tujuan organisasi secara efektif dan
Pelaksanaan
efisien.
melaksanakan pendidikan dan pelatihan. Pengecekan
adalah
dan
adalah
pelatihan.
menyelenggarakan
dan
atau pengawasan adalah menilai hasil-hasil dari
Sebagai sebuah organisasi, penyelenggaraan
dan
pelaksanaan pendidikan dan pelatihan yang telah
pelatihan membutuhkan manajemen yang tepat.
dilakukan serta mengetahui apakah ada yang masih
Manajemen
tujuan
perlu disempurnakan. Penelitian dan pengembangan
pendidikan atau pendidikan dan pelatihan. Gordon
adalah meneliti dan mengembangkan cara cara latihan
(1975) menyatakan bahwa aspek aspek manajemen
sesuai dengan perkembangan ilmu dan pengalaman
sekolah, termasuk lembaga pendidikan dan pelatihan,
agar tercapai produktivitas kerja. Dalam manajemen
mencakup: 1) manajemen personalia atau ketenagaan,
pendidikan dan pelatihan, kedudukan kurikulum
2) manajemen kesiswaan, 3) manajemen hubungan
(training design) adalah sentral. Alasannya adalah
sekolah dengan masyarakat, 4) manajemen pengajaran
karena perancangan program pendidikan dan pelatihan
dan
yang
pendidikan
termasuk
lembaga
diperlukan
pengembangan
untuk
pendidikan
mencapai
kurikulum,
5)
manajemen
ditandai
dengan
penyusunan
kurikulum
keuangan, 6) manajemen pertumbuhan sekolah, dan 7)
merupakan output atau hasil dari proses analisis
manajemen urusan umum lainnya. Semua gagasan
kebutuhan pendidikan dan pelatihan (training needs
manajemen pendidikan tersebut harus dijalankan
analysis/ TNA) dan juga dari perumusan tujuan. Selain
dengan sebaik baiknya agar tujuan pendidikan yang
itu, kurikulum merupakan input atau masukan untuk
ditetapkan dapat tercapai. Sedangkan manajemen
proses
kurikulum di lembaga pendidikan dan pelatihan lebih
pelaksanaan pendidikan dan pelatihan (training and
menekankan
education implementation) dan evaluasi pendidikan
pada
seluruh
aspek
pelaksanaan
selanjutnya
yaitu
penyelenggaraan
atau
1)
dan pelatihan (training and education evaluation).
manajemen
Sedangkan modul adalah bahan utama dalam proses
personalia, 3) manajemen pemasaran, 4) manajemen
penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan yang
pelaksanaan pendidikan dan pelatihan.
intinya adalah pelaksanaan proses pembelajaran.
pendidikan
manajemen
dan
pelatihan
kurikulum
yang
latihan,
meliputi:
2)
Manajemen kurikulum dan pembelajaran
merupakan
salah
satu
substansi
utama
dalam
METODE PENELITIAN
manajemen dan administrasi pendidikan dalam hal ini
Penelitian tentang manajemen kurikulum
juga termasuk administrasi lembaga pendidikan dan
pendidikan dan pelatihan (diklat) ini dilakukan dengan
pelatihan. Dalam mengelola kurikulum di lembaga
menggunakan
pendidikan dan pelatihan, salah satu aktivitas yang
Alasannya karena dengan memakai pendekatan ini,
terpenting dan sebagai tolok ukur keberhasilan
peneliti berusaha untuk memahami fenomena tentang
lembaga adalah mengelola proses pembelajaran
apa yang dialami oleh subyek penelitian seperti
(implementasi program pendidikan dan pelatihan).
perilaku, persepsi, motivasi, dan tindakan secara
55
pendekatan
penelitian
kualitatif.
Manajemen Kurikulum Pendidikan…
Nuriyanti, R.
holistik dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata
Singosari Kota Malang Telepon 0341-458055 Fax
kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang
0341-458512. Lembaga pendidikan dan pendidikan
alamiah, yakni: UPTPK Singosari Malang dan
dan pelatihan ini memiliki luas tanah, 62.798 m2, luas
PPPPTK Malang.
Rancangan yang dipergunakan
bangunan kantor, 429 m2, luas bangunan aula , 1.005
dalam penelitian ini adalah studi multi kasus (multi
m2 luas bengkel, 54.778, 05 m2 luas asrama, 3.014,44
case studies).
m2. Lembaga pendidikan dan pelatihan ini memiliki
Menurut Bogdan & Biklen (1982)
bahwa ketika peneliti mengkaji dua atau lebih subyek,
beberapa
latar atau tempat menyimpan data maka apa yang
bensin/diesel/motor),
dilakukan tersebut adalah studi multi kasus.
(bubut/las/freis), 3) listrik (elektronika/elektro), 4)
Dalam
dipergunakan
penelitian
adalah
ini
studi
teknik
kasus
Bogdan
dan
Biklen
yaitu:
2)
1)
otomotif
teknologi
(Mobil
mekanik
yang
bangunan (kayu/batu/besi), 5) aneka kejuruan (Salon),
perbandingan
6) tata niaga. Lembaga pendidikan dan pendidikan dan
(comparative case studies) yang di rekomendasikan
oleh
kejuruan
(1982).
pelatihan ini memiliki instruktur berjumlah 53 orang.
Peneliti
Lokasi penelitian yang kedua yaitu PPPPTK
membandingkan data dan mengkontraskan temuan
BOE Malang. PPPPTK BOE Malang merupakan
temuan pada masing masing kasus atau kasus
lembaga yang sejak tahun 1986 menyelenggarakan
individual dan kemudian menyusun temuan, proposisi
diklat dalam bidang pengembangan dan peningkatan
dan teori substantif lintas kasus sebagai temuan akhir,
kompetensi profesi. PPPPTK Malang beralamat di Jl.
sebagaimana yang disarankan oleh Bogdan & Biklen
Teluk Mandar, Arjosari Tromol Pos 5 Malang 65102
(1982).
Jawa Timur Indonesia Telp: 0341-491239/495849 ext
Dalam Penelitian ini menggunakan teknik
118. Lembaga pendidikan dan pendidikan dan
yang di gunakan untuk menentukan informan adalah
pelatihan ini berdiri diatas lahan seluas 9 Ha, dengan
teknik sampling bola salju (snow ball sampling) yaitu
fasilitas yang cukup memadai diantaranya yaitu dalam
untuk memodifikasikan teori baru, sampai pada titik
pendidikan terdapat 17 kelas, 15 workshop, Kampus
jenuh otorities dan tidak dijumpai lagi kasus yang
Full cyber space, 300 komputer Terhubung dengan
tidak cocok dengan konseptual yang ditemukan
internet dengan kapasitas 3Mbps, Free internet setiap
(Lincoln & Guba, 1985). Informan kuncinya pimpinan
saat sedangkan untuk kapasitas training yaitu 11.000
lembaga UPTPK Singosari Malang dan PPPPTK
orang setiap bulan berdasarkan pada kapasitas kelas
Malang. Informan lainnya akan ditelusuri berdasarkan
dan Workshop.
kebutuhan
data
instruktur,
Alasan memilih kedua lokasi ini karena
peserta
adanya kesesuaian dengan topik yang dipilih, yakni
pendidikan dan pelatihan serta sumber sumber lain
manajemen kurikulum pendidikan dan pelatihan.
yang memungkinkan di jadikan sumber informasi.
UPTPK
Berdasarkan desain penelitian yang dipakai adalah
merupakan lembaga pendidikan dan pelatihan negeri
rancangan studi multi kasus maka penelitian ini
di bawah naungan pemerintah, selain itu UPTPK
dilaksanakan pada dua lokasi yaitu Unit Pelaksana
Singosari Malang dan PPPPTK BOE Malang juga
Teknis Pendidikan dan pendidikan dan pelatihan Kerja
sebagai penyedia jasa training, dan sebagai unit
(UPTPK) Singosari Malang dan Pusat Pengembangan
produksi bahan ajar (teaching aid ) yang digunakan
dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Pendidikan
sebagai alat bantu pengajaran skill training di sekolah
Bidang Otomotif dan Elektronika (PPPPTK BOE)
maupun di perusahaan. Prosedur pengumpulan data,
Malang.
Observasi/pengamatan berperan serta (Participant
staf/karyawan,
penelitian
yaitu
instruktur/widyaiswara,
Lokasi penelitian yang pertama yaitu UPTPK
Singosari
dan
PPPPTK BOE
Malang
Observation), Wawancara Mendalam (In Depth
Interview), Studi Dokumentasi.
Singosari Malang beralamat di Jl. Raya Singosari 1
56
PEDAGOGY Vol. 04 No. 01 Tahun 2017
ISSN 2354-6948
pertanyaan, sejauh mana hasil penelitian ini dapat
Rancangan penelitian ini adalah studi multi
dipublikasikan atau digunakan dalam situasi lain.
kasus. Rancangan penelitian multi kasus dalam
menganalisis data dilakukan dua tahap yaitu: analisis
data kasus individu (individual cases), dan analisis
HASIL PENELITIAN
Perancangan
data lintas kasus (cross cases analysist). Untuk
kurikulum
pendidikan
dan
mencegah terjadinya hal tersebut maka dilakukan
pelatihan di UPTPK Singosari Malang adalah sebagai
pengujian kredibilitas data (Credibility). Teknik
berikut: 1) perancangan kurikulum pendidikan dan
pengujian kredibilitas data dilakukan dengan cara
pelatihan
observasi terus menerus (persilent observation),
pendidikan
triangulasi dan pengecekan anggota (member check) .
pendidikan dan pelatihan dilakukan sebagai pedoman
Dalam hal ini
untuk mengecek keabsahan data,
agar pendidikan dan pelatihan bisa berjalan dengan
peneliti turun ke lapangan dan mengumpulkan data
efektif dan efisien serta mencapai hasil yang telah
secara terus menerus sampai pada titik jenuh.
ditetapkan. Analisis kebutuhan dilakukan sebelum
Sementara itu, untuk teknik triangulasi peneliti
pendidikan dan pelatihan untuk menetukan jenis
memakai triangulasi data dan triangulasi metodologi.
pendidikan
Melalui triangulasi data, peneliti membandingkan
terutama
informasi yang diperoleh dari wawancara mendalam,
pendidikan dan pelatihan. 2) acuan dalam merancang
observasi berperan serta dan dokumentasi, sedangkan
kurikulum pendidikan dan pelatihan di UPTPK
melalui
peneliti
Singosari Malang yaitu SKKNI, SKKNI merupakan
membandingkan hasil observasi dan dokumentasi
kepanjangan dari Standar Kompetensi Kerja Nasional
untuk dicocokkan kembali dengan realita yang
Indonesia. SKKNI disusun berdasarkan kebutuhan
sebenarnya dan mengecek balik kepercayaan data
lapangan usaha yang sekurang-kurangnya memuat
observasi dan dokumentasi tentang keabsahannya.
kompetensi teknis, pengetahuan, dan sikap kerja.
Sedangkan dengan teknik member check, peneliti
SKKNI disusun dan di tetapkan oleh pemerintah pusat
menguji keabsahan data dengan cara menyajikan data
di bawah kementrian tenaga kerja dan transmigrasi
secara baik dan sistematis kemudian menunjukkannya
(Kemenakertrans). SKKNI merupakan acuan atau
kepada informan untuk membaca kembali, memberi
pedoman dalam merancang kurikulum pendidikan dan
komentar, menambah, mengurangi kata atau kalimat
pelatihan di UPTPK Singosari Malang, di dalam
yang kurang sesuai dengan maksud informan. Di sini
SKKNI tersebut terdapat jabaran jabaran mengenai
peneliti akan mendapat masukan tentang kesahihan
kapan
data sehingga kemungkinan terjadi pengurangan dan
pelatihannya dilaksanakan, bahan dan peralatan yang
penambahan data. Selanjutnya teknik keteralihan
di pakai untuk pendidikan dan pelatihan seperti apa,
(transferability)pada proses keteralihan ini peneliti
cara kerja peralatan tersebut bagaimana, strategi
berusaha melaporkan hasil penelitiannya secara rinci.
pendidikan dan pelatihannya seperti apa, background
Uraian laporan
peserta seperti apa, kemudian setelah merancang
triangulasi
yang diperlukan
metodologi
dapat mengungkap segala sesuatu
di
dan
dan
waktu
dengan
pelatihan.
pelatihan
berkaitan
kurikulum
pembaca, agar pembaca dapat
mulai
kebutuhan
Analisis
kebutuhan
yang diselenggarakan
dengan
pelaksanaan
pendidikan
analisis
dan
materi
dan
teknik
pendidikan
pelatihan
dan
tersebut
memahami temuan temuan yang diperoleh peneliti.
dituangkan ke dalam bentuk silabus, setelah silabus
Dengan demikian peneliti bertanggung jawab untuk
selesai dirancang kemudian muncul kurikulum yang
menyediakan data deskriptif secukupnya. Keteralihan
siap di gunakan dalam pendidikan dan pelatihan. 3)
hasil
kurikulum pendidikan dan pelatihan di UPTPK
penelitian
biasanya
berkenaan
dengan
Singosari Malang dibagi menjadi dua (2) yaitu: (1)
57
Manajemen Kurikulum Pendidikan…
Nuriyanti, R.
kurikulum pendidikan dan pelatihan yang bersifat
Sedangkan untuk komposisi kurikulum prakteknya
given yaitu kurikulum pendidikan dan pelatihan sudah
UPTPK
ada dan sudah disiapkan oleh UPTPK Singosari
praktek dasar sebesar 60% dan praktek benda jadi
Malang dalam bentuk modul modul pendidikan dan
40%. 2) pendidikan dan pelatihan juga dilakukan di
pelatihan sehingga peserta pendidikan dan pelatihan
luar UPTPK Singosari Malang, yaitu MTU(Mobile
langsung bisa menggunakannya, seksi pendidikan dan
Training Unit) yaitu pendidikan dan pelatihan yang
pelatihan dan sertifikasi (PS) hanya menetapkan
dilakukan keliling ke desa desa. UPTPK Singosari
jadwal pelaksanaan, tempat pendidikan dan pelatihan
Malang yang bekerjasama dengan desa dan pesertanya
dan fasilitas penunjang pendidikan dan pelatihannya
juga berasal dari warga atau pemuda karang taruna
saja, (2) kurikulum pendidikan dan pelatihan yang
setempat.
bersifat by design atau tailor made, yaitu kurikulum
berdasarkan
pendidikan dan pelatihan yang di rancang terlebih
menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan didesa
dahulu berdasarkan permintaan dari pihak luar atau
tersebut tujuannya untuk memberikan keterampilan
perusahaan. 4) perancangan kurikulum pendidikan dan
pada pemuda karang taruna agar dapat digunakan
pelatihan
Singosari
dalam mencari pekerjaan. 3) pada pelaksanaan
Malang, kepala seksi pendidikan dan pelatihan dan
pendidikan dan pelatihan di UPTPK Singosari Malang
sertifikat (PS) serta instruktur pada masing masing
terdapat pembinaan mental peserta yaitu diberi nama
jurusan.
FMD. FMD merupakan kepanjangan dari Fisik,
melibatkan
Pelaksanaan
kepala
UPTPK
kurikulum
pendidikan
dan
Singosari
MTU
Malang
itu
permintaan
membagi
sendiri
dari
komposisi
diselenggarakan
desa
untuk
Mental dan Disiplin, penerapan FMD ini dilakukan
pelatihan di UPTPK Singosari Malang adalah sebagai
setiap hari sebelum
berikut:
dan
pelatihan, hal ini diterapkan sebagai wadah untuk
pelatihan pada hari pertama dan kedua biasanya
mempersatukan peserta pendidikan dan pelatihan yang
peserta
berasal dari berbagai daerah dan berbagai lulusan
1)
tahap
pendidikan
pembekalan
materi
pelaksanaan
dan
pendidikan
pelatihan
mengenai
diberikan
pendidikan
pelaksanaan pendidikan dan
dan
yang masuk ke UPTPK Singosari Malang serta
pelatihan yang sedang diikuti, kemudian setelah
mempunyai sifat dan karakter yang berbeda. FMD
instruktur memberikan teori pendidikan dan pelatihan
dapat juga disamakan dengan ospek atau MOS yang
instruktur memperlihatkan alat peraga dan bagaimana
terdapat disekolah sekolah formal.
cara menggunakan alat tersebut. Setelah selesai
Evaluasi kurikulum pendidikan dan pelatihan
pemberian teori dikelas kemudian untuk praktek
di UPTPK Singosari Malang adalah sebagai berikut:
pendidikan dan pelatihannya peserta pendidikan dan
1) jenis evaluasi kurikulum pendidikan dan pelatihan
pelatihan di bawa ke workshop atau bengkel kerja. 2)
yang dilaksanakan di UPTPK Singosari Malang yaitu
penerapan kurikulum pendidikan dan pelatihan di
evaluasi peserta pendidikan dan pelatihan dan evaluasi
UPTPK Singosari Malang yaitu dengan komposisi
penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan. Evaluasi
teori yang diberikan kepada peserta sebesar 30% dan
yang pertama yaitu evaluasi peserta pendidikan dan
praktek sebesar 70%. Hal tersebut dikarenakan
pelatihan merupakan evaluasi yang terkait dengan
kurikulum yang disusun total jamnya lebih banyak
proses belajar dan pembelajaran dalam pendidikan dan
praktek di workshop dari pada di kelas tujuannya agar
pelatihan yang mencakup pre tes, menengah dan post
mendapatkan output yang memiliki keterampilan
tes atau akhir pendidikan dan pelatihan. Pre tes
sesuai dengan kebutuhan dunia usaha. Setelah selesai
dilakukan untuk mengetahui sejauh mana penguasaan
pemberian teori dikelas kemudian untuk praktek
terhadap materi yang akan di sampaikan dalam
pendidikan dan pelatihannya peserta pendidikan dan
pendidikan dan pelatihan, evaluasi menengah adalah
pelatihan di bawa ke workshop atau bengkel kerja.
evaluasi yang dilakukan selama proses pendidikan dan
58
PEDAGOGY Vol. 04 No. 01 Tahun 2017
ISSN 2354-6948
pelatihan berlangsung, dan post tes yang dilakukan
hasil penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan
untuk mengetahui keberhasilan (penyerapan) materi
sedangkan instruktur mengevaluasi hasil peserta
yang telah disampaikan. Evaluasi proses dan hasil
pendidikan dan pelatihan.
pendidikan dan pelatihan di workshop dilakukan oleh
masing masing instruktur pada tiap tiap program
PEMBAHASAN
keahlian. Instruktur sebagai pelatih merupakan kunci
Analisis kebutuhan pendidikan dan pelatihan
utama dalam memutuskan peserta pendidikan dan
dilakukan untuk mendapatkan informasi apa yang
pelatihan tersebut kompeten atau tidak kompeten.
dihadapi
Selanjutnya
evaluasi
Keterampilan apa yang mereka butuhkan dan belum
penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan, hal ini
dikuasai serta tingkat pengetahuan dan keterampilan
bertujuan untuk mengetahui apakah materi dan teknik
yang telah mereka miliki. Pengumpulan informasi dari
pendidikan dan pelatihan telah benar benar sesuai
lapangan atau pengguna jasa dapat dilakukan dengan
dengan kebutuhan dan keinginan peserta pendidikan
berbagai cara antara lain:
dan
pelaksanaan
observasi dan studi dokumentasi. Cara cara tersebut
pendidikan dan pelatihan pihak UPTPK Singosari
sama dengan yang di sarankan oleh Certo (1999) yaitu
Malang selalu memberikan kuesioner evaluasi tentang
(a) mengobservasi masalah masalah yang muncul tiap
instruktur dalam mengetahui respon peserta pada
bagian yang mendorong diperlukannya latihan, (b)
setiap akhir pendidikan dan pelatihan. 2) UPTPK
perusahaan yang terjadi diluar seperti perkembangan
Singosari Malang mempunyai modul khusus terkait
teknologi, juga menjadi sinyal bagi manajer tentang
dengan proses penilaian dalam pendidikan dan
perlunya latihan, (c) menanyai para karyawan tentang
pelatihan, modul tersebut terdiri dari tiga 3 buku yaitu
pengetahuan atau keterampilan apa yang harus mereka
buku informasi, buku kerja dan buku penilaian. Buku
pelajari dan kuasai.
informasi berisi informasi apa saja yang diperlukan
pelaksanaan
sebagai pengetahuan yang harus dimiliki untuk
permasalahan, investigasi masalah, analisis masalah
melakukan praktik, setelah memperoleh pengetahuan
dan pelaporan. Tahapan tahapan analisis kebutuhan
dilanjutkan dengan latihan latihan yang berguna untuk
pendidikan dan pelatihan tersebut hampir sama
mengaplikasikan pengetahuan yang telah dimiliki
dengan
untuk itu diperlukan buku kerja sebagai media praktik
dikemukakan oleh Tovey (1996) yaitu dokumentasi
dan
yang
pelatihan.
kedua
Untuk
itu
yaitu
setelah
dalam
melaksanakan
wawancara, angket,
Tahapan analisis kebutuhan
adalah
tahapan
proses
mendokumentasikan
analisis
masalah,
adalah
buku
kebutuhan, pemilihan teknik analisis, melakukan
penilaian yaitu untuk menguji kemampuan peserta
analisa analisa data dan pelaporan temuan. Pihak
pendidikan dan pelatihan setelah selesai menempuh
manajemen pengguna jasa pendidikan dan pelatihan
buku informasi dan buku kerja secara komprehensif
dalam analisis kebutuhan berperan memberikan
dan berdasarkan hasil uji inilah peserta akan
informasi selengkap mungkin tentang masalah yang
dinyatakan kompeten atau belum kompeten. 3)
dihadapi, pemberian informasi secara lengkap akan
evaluasi
pelatihan
memberikan dampak positif bagi lembaga pendidikan
dilakukan setiap tahun atau setahun sekali. 4) yang
dan pelatihan untuk menentukan jenis pendidikan dan
terlibat dalam evaluasi kurikulum pendidikan dan
pelatihan, materi pendidikan dan pelatihan dan teknik
pelatihan adalah seksi PP, seksi PS dan instruktur
pendidikan dan pelatihan yang tepat.
ditetapkan,
kemudian
kurikulum
kerja
berikutnya
pendidikan
dan
Pada
masing masing jurusan dan terkoordinasi satu sama
kedua
lembaga
rencana
yang
telah
sikap
masalah,
masalah
yang
mengaplikasikan
investigasi
pekerjaannya.
analisis
pendidikan
dan
pelatihan tersebut prosedur pelaksanaan pendidikan
lain, seksi PP dan seksi PS biasanya mengevaluasi
59
Manajemen Kurikulum Pendidikan…
Nuriyanti, R.
dan pelatihan cenderung hampir sama, sedikit yang
dengan tes awal (pre test) dan tes akhir (post test).
membedakannya adalah di PPPPTK BOE Malang
Dengan bentuk dan format soal yang sama, proses
tugas pokoknya adalah melaksanakan diklat untuk
evaluasi dilaksanakan sesudah pembukaan latihan dan
guru SMK dari seluruh indonesia. Secara umum
sebelum penutupan latihan. Namun cara lain dapat
langkah awal dalam pelaksanaan pendidikan dan
saja digunakan, disesuaikan dengan pendidikan dan
pelatihan yaitu persiapan latihan yang mencakup baik
pelatihan yang dilaksanakan.
jadwal,
Perkembangan bisnis dan persaingan antar
pembiayaan, dan sebagainya (persiapan administratif).
organisasi dewasa ini bergerak dengan cepat dan
Selain itu yang penting juga adalah persiapan edukatif
dinamis. Program pendidikan dan pelatihan dan
(proses pendidikan dan pelatihan) yang mencakup hal-
pengembangan (training and development) sebagai
hal seperti pelatih, jadwal pendidikan dan pelatihan &
bagian integral dari proses pengembangan Sumber
praktik dan acara pembukaan, penutupan, penugasan,
Daya Manusia menjadi penting dan strategis dalam
evaluasi, dan sebagainya. Pelaksanaan latihan dimulai
mendukung visi dan misi organisasi. Untuk menjamin
dengan perubahan dimana panitia atau petugas perlu
kualitas penyelenggaraan program pendidikan dan
mempersiapkan acara yang perlu disusun, fasilitas
pelatihan, maka diperlukan suatu fungsi kontrol yang
pertemuan dan undangan. Sesudah acara pembukaan
dikenal dengan evaluasi.
dibidang
surat
menyurat,
kepesertaan,
dapat dilanjutkan dengan acara seperti penjelasan
Pendidikan dan pelatihan pada dasarnya
tentang proses pendidikan dan pelatihan, hal dan
merupakan suatu sistem dimana masing-masing
tanggung jawab atau kewajiban peserta dan tes awal
subsistem pendukung akan menentukan kelancaran
(pretest).
kepada
proses latihan maupun efektivitas pendidikan dan
kurikulum dan silabus, proses pembelajaran yang
pelatihan. Fasilitas pendukung atau komponennya
spesifik pola pendidikan dan pelatihan serta jam
terdiri dari perencanaan pendidikan dan pelatihan,
kuliah & praktek yang direncanakan. Masalah yang
peserta
muncul selama proses pendidikan dan pelatihan perlu
diterapkan, pelatih, kurikulum yang dipakai, sarana &
diidentifikasi dan segera dicari solusi pemecahannya
prasarana yang tersedia, pembiayaan yang dibutuhkan
baik menyangkut kepesertaan, jadwal latihan, fasilitas,
serta bagaimana penyelenggaraan latihan dilakukan.
dan sebagainya. Sebelum dilakukan acara penutupan,
Masing masing unsur pendukung memiliki fungsi,
pelatih perlu diakhiri dengan evaluasi akhir (post test)
kesemuanya
untuk
mensukseskan suatu pendidikan dan pelatihan.
Pelaksanaan
mengukur
pelatihan.
latihan
keberhasilan
Sertifikat
pendidikan
mengacu
pendidikan
dan
dan
pelatihan
dan
kualifikasinya,
dianggap
sama
kurikulum
penting
yang
dalam
Dalam Pasal 2 Peraturan Pemerintah No. 101
diserahkan pada acara penutupan tersebut.
Tahun 2000 disebutkan bahwa diklat bertujuan untuk
Proses evaluasi pada dasarnya mencakup
meningkatkan pengetahuan, keahlian, keterampilan
tahapan tahapan seperti membuat daftar tujuan latihan,
dan sikap agar dapat melaksanakan tugas jabatan
membuat daftar isu perencanaan yang kritis, mereview
secara profesional dengan dilandasi kepribadian dan
tentang informasi yang tersedia, mengembangkan
etika Pegawai Negeri Sipil sesuai dengan kebutuhan
evaluasi tujuan, memilih pengukuran, instrumen dan
instansi
standar dan merancang pendidikan dan pelatihan.
pendidikan & pendidikan dan pelatihan sebagai proses
Namun, secara garis besar evaluasi mencakup 3 (tiga)
memanusiakan manusia dan membekali pesertanya
tahap
data,
dengan keterampilan yang dapat digunakan untuk
membuat
meningkatkan kinerjanya. Kegiatan penilaian dalam
kesimpulan atau keputusan. Dalam pendidikan dan
evaluasi program pendidikan dan pelatihan tidak
pelatihan cara evaluasi yang banyak dilakukan adalah
hanya dilaksanakan pada akhir kegiatan program,
yaitu
menggunakan
melakukan
kriteria
pengumpulan
tertentu
dan
60
sehingga
dapat
disimpulkan
bahwa
PEDAGOGY Vol. 04 No. 01 Tahun 2017
ISSN 2354-6948
tetapi sebaiknya sejak awal, yaitu dari penyusunan
pelatih, bahan ajar dan sarana diklat, 3) evaluasi
rancangan
pelatihan,
efektivitas penggunaan anggaran yang digunakan
pelaksanaan program pendidikan dan pelatihan dan
dalam penyelenggaraan diklat, 4) evaluasi dampak
hasil pendidikan dan pelatihan. Penilaian hasil
yang pelaksanaannya tiga bulan setelah guru sebagai
pendidikan dan pelatihan tidak cukup hanya pada hasil
peserta diklat
jangka pendek (output) tetapi dapat menjangkau
peserta dalam pendidikan dan pelatihan adalah
dalam jangka panjang (outcome and impact program).
menggunakan buku penilaian yang terdiri dari tiga
program
pendidikan
dan
kembali ke sekolah. Proses evaluasi
perancangan
(3) buku yaitu buku informasi, buku kerja dan buku
kurikulum pendidikan dan pelatihan menggunakan
penilaian. Yang terlibat dalam proses evaluasi pada
analisis kebutuhan pendidikan dan pelatihan serta
kedua lembaga pendidikan adalah kepala lembaga,
menggunakan spektrum keahlian di SMK melalui
seksi PP, seksi PS dan instruktur , seksi data dan
evaluasi
informasi, seksi program, seksi penyelenggaraan dan
Berdasarkan
guru
uraian
yang
merancang
diatas
hasilnya
materi
digunakan
untuk
pendidikan
seksi
dan
evaluasi
dan
widyaiswara/pelatih.
Waktu
pelatihan.Perancangan kurikulum pelatihan mengacu
evaluasi kurikulum pendidikan dan pelatihan di kedua
pada
Kompetensi
dan
lembaga pendidikan dan pelatihan yaitu dilakukan
pendidikan
dan
secara berkala sesuai dengan ketetapan lembaga.
pelatihan bersifat given dan by design (tailor made).
Adapun beberapa saran yang direkomendasikan
Perancangan kurikulum melibatkan kepala lembaga,
berdasarkan uraian paparan data, temuan penelitian
kepala seksi , bagian data dan informasi (marketing),
dan
seksi program dan serta instruktur atau pelatih. Untuk
Kementrian pendidikan dan kebudayaan
tahap pelaksanaan kurikulum pendidikan dan pelatih
Sebagai bahan masukan dalam mengembangkan dan
Tahap pelaksanaan
di
memberdayakan lembaga pendidikan dan pelatihan
mulai dari pembukaan pendidikan dan pelatihan,
dibawah naungan dinas pendidikan. Bagi Kementrian
proses pendidikan dan pelatihan serta penutupan
Tenaga Kerja dan Transmigrasi sebagai bahan
pendidikan dan pelatihan. Penerapan kurikulum
masukan dalam mengembangkan dan memberdayakan
pendidikan dan pelatihan yaitu dengan komposisi teori
lembaga pendidikan dan pelatihan dibawah naungan
yang diberikan kepada peserta sebesar 30% dan
dinas pendidikan. Bagi Lembaga Pendidikan dan
praktek
Pelatihan sebagai bahan masukan bagi organisasi atau
SKKNI
Kompetensi
dan
Dasar.
sebesar
Standar
Kurikulum
pendidikan dan pelatihan
70%.
Pelaksanaan
kurikulum
kesimpulan
adalah
pendidikan dan pelatihan yaitu menerapkan FMD
lembaga
yang
mengimplementasikan
berguna
dalam
membina
mental
peserta
pendidikan
sebagai
dan
berikut:
pelatihan
dan
bagi
dalam
mengembangkan
pendidikan dan pelatihan, MTU(Mobile Training
kurikulum pendidikan dan pelatihan. Bagi Instruktur
Unit) yaitu pendidikan dan pelatihan yang dilakukan
dan Widyaiswara dapat bermanfaat dalam merancang,
diluar
sistim
,mengimplementasikan dan mengevaluasi kurikulum
di beri nama Sim
pendidikan dan pelatihan. Bagi Tenaga Kerja dapat
lembaga
diklat
dan
informasi yang terkontrol yang
Diklat.
menerapkan
memberikan
Untuk evaluasi kurikulum pendidikan dan
informasi
dan
pandangan
tentang
pelatihan evaluasi kurikulum pendidikan dan pelatihan
pendidikan dan pelatihan kerja yang sesuai dengan
di kedua lembaga diklat
yaitu 1) evaluasi peserta
tuntutan dunia kerja. Bagi Peneliti Selanjutnya yang
diklat yang terdiri dari pre tes, proses pelatihan dan
hendak melakukan penelitian secara lebih mendalam
post tes, kemuadian
tentang
pendidikan
dan
2) evaluasi penyelenggaraan
pelatihan
yaitu
manajemen
kurikulum
pendidikan
dan
pelatihan, maka tulisan ini dapat menjadi sumber
mengevalusi
informasi dan bahan pembanding.
pelaksanaan diklat secara keseluruhan, mengevaluasi
61
Manajemen Kurikulum Pendidikan…
Nuriyanti, R.
DAFTAR RUJUKAN
Bogdan, R. C & Biklen, S. K. 1982. Qualitative
Research for education: An instroduction
Theory Methods. Boston: Allyn and Bacon,
inc.
Certo, S.C. 2008. Management of Organization and
Human Resources. Dubugue. Lowa: Wm C
Brown.
Depdiknas. 2002. Manajemen Mutu Berbasis Sekolah.
Konsep dan Pelaksanaannya. Buku-1. Jakarta.
Dessler, G. 1984. Personal management. (terjemahan
Agus Dharma). Jakarta: Erlangga.
Effendi, R. 2002. Dasar Dasar Manajemen
Pendidikan. Malang: Program Pasca Sarjana
Universitas Negeri Malang.
Fattah, N. 2001. Landasan Manajemen Pendidikan.
Bandung: Remaja Rosdakarya.
Flippo, E.B. 1971. Priciple of Management. New
York: Mc Graw-Hill Book Company.
Gordon, S.P. 1975. Professional Development For
School Improvement. Boston, Massachussetts.
Peason Education, Inc.
Hamalik, O. 2001. Pengembangan Sumber Daya
Manusia. Manajemen Pelatihan Ketenagaan
Terpadu. Jakarta: Bumi Aksara.
Lincoln, Y. S & E. G. Guba. 1985. Naturalistic
Inquiry. Beverly Hills. Sage Publications.
Mantja, W. 2007. Etnografi: Desain Penelitian
Kualitatif Pendidikan dan Manajemen
Pendidikan. Malang: IKIP Malang.
Mitcel, T.R. 1982. People In Organization, An
Introduction To Organizational Behavior.
London: Mc Graw Hill International Book
Company.
Soenarto, 1998. Training Needs Assesment (Analisis
Kebutuhan Belajar) Dalam Visi. Media
informasi pendidikan luar sekolah No.
05/TH.iv/1998
Smith, A. 1997. Training and Development, Human
Resources Management in Australia. South
Melborne, Addison Wesley Longman.
Terry, G.R. 1968. Principles of Management.
Homewood: Richard D Irwin, Inc
Tilaar. 2004. Manajemen Pendidikan Nasional:
Kajian Pendidikan Masa Depan. Bandung:
Remaja RosdaKarya.
Tovey, M.D. 1997. Training In Australia: Design
Delivery, Evaluation& Management. Sidney:
Prentice
Vembriarto, Dr. St. 1984. Kapita Selekta Pendidikan,
Jilid I. Yogyakarta: Yayasan Pendidikan
Paramitha.
62
Download