BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Manusia Dan Air 1. Penyediaan air bersih Air mempunyai peran penting untuk kehidupan. Karena tidak satupun kehidupan di dunia ini dapat berlangsung terus tanpa tersedianya air yang cukup. Bagi manusia, kebutuhan akan air ini amat mutlak, karena air merupakan zat pembentuk tubuh manusia. Dalam banyak hal, air yang dipergunakan tidak selalu sesuai dengan syarat kesehatan, karena sering ditemui air tersebut mengandung bibit penyakit ataupun zat-zat tertentu yang dapat menimbulkan penyakit yang justru berbahaya bagi kelangsungan hidup manusia.¹ Dalam menjalankan fungsi kehidupan sehari-hari manusia tergantung dari air, karena air dipergunakan pula untuk mencuci, membersihkan peralatan, mandi, dan lain sebagainya.¹ Jumlah minimum air yang dialokasikan untuk kebutuhan air minum, mandi, cuci dan kakus adalah 60 liter/orang/hari. Penelitian di 8 kota di Indonesia, menghasilkan konsumsi rata-rata sebesar 138,5 liter/orang/hari, hal ini dapat diperkirakan andaikata air untuk keperluan ini dikurangi karena dianggap tidak mendapatkan prioritas maka jumlah penderita penyakit yang ditularkan melalui air pasti akan meningkat.³ 2. Syarat air bersih Secara umum, syarat-syarat air yang dipandang baik bagi kesehatan adalah : a. Syarat fisik Syarat fisik ditentukan oleh factor - faktor : kekeruhan, bau, rasa, dan jernih dengan suhu air sebaiknya dibawah suhu udara sehingga menimbulkan rasa nyaman. Bila salah satu dari syarat fisik ini tidak terpenuhi, maka besar kemungkinan air itu tidak sehat (karena beberapa zat mineral ataupun zat organik yang terdapat dalam air dapat mengubah warna, rasa, bau, dan kejernian) .¹ Syarat fisik ini adalah syarat yang sederhana karena dalam praktek sehari-hari, sering ditemui air yang memenuhi syarat di atas, tetapi ditinjau dari segi kesehatan melalui pemeriksaan bakteri biologis tidak memenuhi syarat karena mengandung bibit peyakit.¹ b. Syarat bakteriologis Semua air minum secara teoritis hendaknya dapat terhindar dari kemungkinan terkontaminasi dengan bakteri, terutama yang bersifat patogen. Namum dalam kehidupan sehari-hari amat sukar untuk menentukan apakah air tersebut benar-benar bersih.¹,²,³ Mikroorganisme non patogen secara relatif tidak berbahaya bagi kepentingan kesehatan, namun karena golongan ini sering dalam jumlah berlebihan dapat mempengaruhi rasa, bau, estetis dan lain-lain. Dapat berakibat menyulitkan pengolahan air.4 c. Syarat kimia Untuk air minum, air yang digunakan harus tidak tercemar secara berlebihan oleh zat-zat kimia atau mineral. Terutama oleh zat-zat kimia atau mineral yang berbahaya.¹ d. Syarat radiologis Menurut Permenkes RI No. 416/Per/Menkes/1X/1990, disebutkan batas minimum aktivitas Alpha sebesar 0,1Bq/L dan aktivitas Beta adalah 1,0Bq/L.³ 3. Sumber air Berdasarkan macamnya sumber air dibedakan atas: a. Air atmosfer adalah air yang berasal dari angkasa ( air hujan , salju, embun) b. Air permukaan adalah merupakan sumber air yang paling mudah tercemar terutama bila dekat dengan permukiman, misalnya air sungai dan air danau.1,4 c. Air dalam tanah adalah air hujan yang masuk dalam tanah akan berubah sifatnya. 1,4 4. Mikroorganisme dalam air Mikroba dapat ditemukan pada alam bebas di daerah tropis seperti Indonesia yang mempunyai temperatur 30°C atau lebih, baik sekali bagi kehidupan bakteri patogen yang berasal dari manusia atau hewan.² Air permukaan mudah mengalami percemaran baik oleh aktifitas manusia, hewan maupan lainnya sehingga mengandung kuman. Zat-zat organik maupu anorganik merupakan tempat hidup yang baik bagi kehidupan mikroorganisme. 5 Jasat-jasat hidup mungkin ditemukan dalam sumber-sumber air antara lain dari golongan bakteri, ganggang, cacing serta plakton. Kehadiran mikroorganisme dapat menyebabkan penyakit disamping adanya pengaruh-pengaruh lain ,seperti rasa dan bau yang tidak sedap atau perubahan rupa air. Masalah utama adalah aman tidaknya suatu sumber air terhadap kesehatan.6 Air yang berwarna hijau disebabkan karena banyaknya alga yang tumbuh di dalam air, air seperti ini tidak baik bagi kesehatan. Hasil metabolisme alga sering memberikan bau - bau tertentu. Sel-sel ganggang yang telah mati merupakan persediaan makanan bagi bakteri saprofit kecuali itu air juga air mengandung protozoa dan bakteri patogen.³ Beberapa mikroorganisme patogen yang berasal dari manusia sendiri di dalam air membutuhkan berbagai syarat hidup: 4,5 a. Lebih favorable dalam air dengan ph 5-9 b. Survival data dari beberapa intestinal patogen bakteri untuk : 1) air steril berlangsung 15 – 25 hari (Salmonella typhi) 2) air steril berlangsung 1 – 5 hari ( Vibrrio cholerae ) 3) air sungai dapat hidup 1 – 4 hari ( Salmonela typhi) 4) air sungai dapat hidup 2-3 hari (Vibrio cholera) 5) air selokan dapat hidup 2 hari ( Salmonella typhi) c. Survival dari patogen manusia dapat hidup lebih bertahan di air tawar dari pada di air laut 5. Peran air sebagai penular penyakit. Mikroorganisme infektif dalam jumlah relatif sedikit dapat menginfeksi seseorang dibandingkan oleh pencemaran. Ada 2 macam penyakit yang paling utama yang apabila tidak diobati akan mempunyai angka kematian yang tinggi yaitu tipoid dan kholera. 4,5 Di dalam pemindahan sebaran penyakit pada manusia, air berperan dalam empat cara: 4 a. Air sebagai penyebar mikroba patogen ( Water Born Disease) Adalah penyakit yang ditularkan melalui air minum yang mengandung kuman atau bahan kimia lain yang beracun. Penyakit yang ditularkan antara lain: kolera, disentri, tipoid, hepatitis infeksiosa dan gastroenteritis . Bila air minum yang mengandung bahan kimia beracun terminum oleh manusia dalam periode lama akan penyebabkan gangguan saraf, ginjal, kanker kulit dan gangguan lainnya. b. Air sebagai sarang vektor penyakit ( water related insect vektor disease) Air dapat berperan sebagai sarang insekta yang dapat menyebarkan penyakit pada masyarakat. Insekta sebagai vektor penyakit, vektor penyakit dapat mengandung penyakit dari beberapa jenis penyebab penyakit di dalam tubuh vektor. Vektor yang bersarang di air dan penting adalah nyamuk dari beberapa species c. Air sebagai sarang penyakit yang hospes sementara ada di air Air dapat berperan sebagai sarang hospes untuk sementara penyakit yang tergolong dalam kategori dan penting adalah: penyakit cacing Schictosomiasis dan dracontiasis. d. Air sebagai perantara penyakit tidak menular Penyakit tidak menular yang dapat disebarkan lewat air mayoritas tergantung penyebabnya. Penyebab penyakit ini dapat dikelompokan sebagai zat-zat kimia antara lain adalah keracunan air raksa, cadmium dan cobalt. A. Mikroba Patogen air Mikroba adalah uniseluler / sel tumggal, tidak berklorofil, berkembang biak dengan pembelahan sel secara kosmopolitan di mana –mana, khususnya di udara, di air, di dalam tanah, pada makanan, pada tubuh manusia, hewan ataupun tanaman. Adapun yang bersimbiosis dengan jasad – jasad hidup lain, baik hewan, manusia, maupun tanaman dengan menyebabkan berbagai jenis penyakit. Mikroba termasuk dalam divisi Schizophyta, Eubacteriales, Actihomycetales, Spirochaetales, dan Rickettsiales. Mikroba patogen adalah kelompok mikroba yang dapat menyebabkan penyakit.4 Sekitar 50 spesies mikroba bersifat patogenik (mampu menimbulkan penyakit ). Viruslensi – kemanpuan menimbulkan penyakit adalah suatu fenomena komplek yang berkaitan dengan fisiologi patogen dan penjamunya. Mikroba selalu bersifat sangat viruslensi. Namun mikroba terutama tyang menimbulkan infeksi di rumah sakitmemiliki patogenesis rendah. Mikroba ini menyebabkan infeksi hanya pada orang yang keadaan imunnya menurun akibat penyakit, obat, atau prosedur invasive yang mereka jalani (misalnya pembedahan). Mikroba ini tidak menyerang jaringan sehat. Mikroba ini disebut mikroba oportunis. Pseudomonas, Klebsiella, dan Proteus adalah contoh mikroba oportunis. Miktroba lain hidup di dalam atau pada bagian tubuh tanpa menibulkan kerugian. Mikroba ini membentuk flora normal dan disebut komersal. Mereka mendapat keutungan kepada penjamu dengan menekan mikroorganismeyang berpontesi berbahaya . namun apabila mendapat akses ke lokasi anatomis yang berbeda , mikroorganisme dapat menimbulkan infeksi. E. coli yang secara normal terdapat di usus dapat menyebabkan infeksisaluran kemih, apabila kuman ini memperoleh akses ke kandung kemih. 1. Mikroba flora normal dan mikroba patogen a. Koliform Kumam Kolifrom merupakan segolongan besar dan heterogen kuman – kuman batang gram negatif. Yang dalam batas – batas tertentu mirip Escherichia coli. Sifat komplek golongan ini, variasi hasil – hasil tes biokimia, dan huhungan ekologi yang berubah mengakibatkan banyaknya nama yang membingungkan. Di samping E coli, yang berasal dari saluran pencernaan, golongan – golongan organisme berikut sering dimaksudkan dalam “Coliform”. (1). Golongan Klebsiella – Enterobacter – Serratia: Klebsilla Pnuemonine, yang khas semula kuman patogen bagi pernafasan, sekarang sering ditemukan pada saluran – saluran pernafasan dan saluran air kemih di rumah sakit. Kuman ini ditandai oleh pertumbuhan mukoid, kapsul polisakarida yang besar, dan tidak bergerak. Enterobacter aerogenes sering dapat bergerak, menunjukkan pertumbuhan yang kurang mukoid, mempunyai kapsul kecil, dan dapat ditemukan hidup bebas ataupun dalam saluran pencernaan, pada infeksi saluran air kemih, dan pada sepsis (Enterobacter dahulu dinamakan Aerobacter). Serratia marcescens adalah batang kecil gram negatif, yang biasanya hidup bebas, dan dapat hidup bebas, dan dapat menghasilkan pigmen merah kuat dalam biakan. Varian yang tidak berpigmen menyebabkan sepsis iatrogenik. Serratia biasanya meragikan laktosa sangat lambat, Hafniae (Enterobacter Hafniae) kadang – kadang dihubungkan dengan gastrointeritis. (2) Golongan Arizona –Edwarddsiella – citrobacter : organisme ini meragikan laktosa sangat lambat atau tidak sama sekali. Kuman ini mirip salmonela dalam ciri –ciri biokimia dan kadang – kadang pada patogenesitas bagi manusia, bila pada kuman tersebut menyebabkan gastroenterritis atau sepsis. (3) Golongan “Providence” (Providentia): organisme providentia secara biokimia memiliki hubungan dengan provetius, deaminase asam amino (misalnya Lisin) dan ditemukan hidup bebas atau infeksi saluran air kemih, sepsis dan sebagainya. 2. Morfologi dan identifikasi A. Ciri –ciri organisme : kuman kolifrom adalah kuman batang pendek gram negatif yang dapat membentuk rantai. Dalam keadaan pembiakan yang tidak cocok(misalnya terkena pinisilin), terjadi bentuk filamen yang panjang. Kapsul jarang pada yang E- coli, lebih sering pada Enterobacter. Pergerakan tidak pada Klebsiella. B. Biakan: E Coli membentuk koloni bulat konves, halus dengan pinggir yang nyata. Koloni Enterobacter sama tetapi sedikit lebih mukoid. Koloni Klebsiella besar, sangat mukoid dan cenderung bersatu pada pengeraman yang lama. Hemolisis agar pada darah dihasilkan oleh beberapa strain E.coli. C. Sifat – sifat pertumbuhan E. coli dan Enterobacter memecahkan banyak karbohidrat, dengan membentuk asam dan gas. Escherichia menghasilkan Co2, O2 dan H2 serratia kelompok 2 dan tiga dari kelompok koliform yang terdaftar diatas diatas secara khas meragikan laktosa dengan lambat atau tidak sama sekali dan berbeda dengan ciri – ciri biokimia lainya. Klebsiella meragikan, juga banyak karbohidrat, tetapi strain- strainya sangat besar. Beberapa tes biokimia yang umum terdapat adalah sebagai berikut: 1. Indol – kemampuan pengambilan Indol dalam kaldu tripfan, misalnya spesies Proteus tertentu adalah indol positif. 2. Merah Metil - Tumbuh dalam kaldu glukosa 0,5% mengakibatkan Ph dibawah 4,5 Klebsiela adalah khas menimbulkan merah metil negatif. 3. Reaksi Voges – Proskauer menghasilkan metilkarbinol dari destroksa. Klebsiela khas memberikan reaksi Voges – Proskauser positif, dimana enterobacteriaceae yang lain adalah negatif. D. Variasi : Semua biakan mengandung varians dan mutan yang stabil berkenaan dengan morfologi koloni (kasar atau halus) sifat – sifat antigenik , sifat – sifat biokomia dan resisten terhadap virus. Struktur Antigenik Organisme koliform mempunyai struktur antigenik yang kompleks, dan strain- strain berlainan dalam sifat – sifat serologinya. Kuman ini diklasifikasikan berdasarkan lebih dari 150. macam antigen. Jasad –jasad Renik Enterik Gram – Negatif Somatiko tahan panas oleh labih dari 100 antiegen kapsul K yang tidak tahan panas, serta oleh lebih dari 50 antigen Flagel H. antigen K terdapat permukaan dan sering mengganggu aglutinasi O kecuali bila antigen itu telah rusak oleh pemanasan. Antigen KI khusus yang terdapat pada E Coli di hubungkan dengan 70 % meningitis neonatal karena kolifrom dan dengan demikian merupakan faktor virulensi. Namun tidak ada hubungan antara KI dan enteropatogenik b. Salmonella Salmonella adalah kuman batang bergerak,gram negatif, fakultatif anerob yang secara khas meragikan glukosa dan manosa tetapi tidak meragikan laktosa dan sukrosa. Kuman ini sering bersifat patogen untuk manusia atau binatang bila masuk melalui mulut. Terdapat lebih dari 1600 serotip Sallmonela.10 a. Morfologi dan Identifikasis Salmonella adalah kuman gram negatif, tidak berspora dengan panjang bervariasi. Kebanyakan spesies bergerak, dengan flagel peritrih kecuali S. bullorum gallinarum. Salmonella tumbuh cepat pada perbenihan biasa tetapi tidak meragikan laktosa dan sukrosa. Kuman ini merupakan asam dan beberapa gas dari glukosa dan manosa. Kuman ini cenderung menghasilkan hidrogen sulfida. Kuman ini dapat hidup dalam air yang dibekukan untuk masa yang lama. Salmonella resisten terhadap zat – zat kimia tertentu( misalnya hijou brilian, natrium tentrtionat, natrium dioksikholat).10 b. Struktur antigen Pada awal ditemukannya Salmonella dengan sifat –sifat biokimia, golongan dan spesiesnya harus diindentifikasi, oleh analisa antigenik. Seperti Enterobacteriaceace lainnya, Salmonella memiliki beberapa anti gen O dan antigen H. Beberapa salmonella mempunyai antigen sampai berhubungan d. Beberapa salmonella mempunyai antigen sampai berhubungan dengan vi yang dapat menggagu aglunasioleh anti serum O.10 c. Klasifikasi Salmonella terdapat tiga species utama: Salmonella paratyphi, Salmonolla chorelaesuis, Salmonella enteritidis, tetapi dalam praktek ,tiap isolat diklasifikasi dengan analitis antigenik dan diberi nama khusus.10 d. Patogenesis dan patologi Salmonela typhi dan mungkin Salmonella paratyphipi A, serta Salmonela schottmulleri (dahulu disebut Salmonella para typhi B) terutama bersifat infektif terhadat manusia dan infeksi dengan organisme ini berarti ditularkan dari sumber manusia. Salmonella sebagian besar bersifat patogen bagi binatang yang merupakan sumber infeksi pada manusia. Binatang – binatang ini meliputi: unggas, babi, binatang pengerat, sapi, binatang piaraan, dan yang lainnya. 10 Organisma ini selalu masuk melalui mulut, biasanya melalui makan dan minumanyang terkontaminasi. Dosis infeksi rata-rata bagi manusia 10-10 Salmonella untuk menimbulkan infeksi klinik dan sub klinik. Faktor- faktor tuan rumah yang menyebabkan resisten terhadap infeksi Salmonella adalah keasaman lambung, jasad renik flora usus normal dan daya tahan usus setempat.10 Pada manusia Salmonella menimbulkan 3 macam penyakit utama, tetapi sering juga ditemukan bentuk campuran seperti: deman enterik, bakterimia deman lesis fokal, enterokolisis. 10 e. Epidemiologi10 1) Sumber infeksi adalah makanan dan minuman yang telah terkontaminasi. Sumber – sumber yang penting adalah : air, susu dan hasil olahan lainya, kerang – kerangan, telur, daging dan hasil olahannya,obat-obat, zat warna binatang dan binatang piaran. 2) Asal kontaminasi: tinja dari kasus subklinik adalah sumber kontaminasi yang penting daripada kasus sub klinik yang nyata dan segera diisolasi, misalnya bila pembawa kuman yang bekerja sebagai pembuat makanan “mengeluarkan “ kuman – kuman. Binatang termasuk ternak, peratat, unnggas, secara alamia terinfeksi oleh Salmonela dan mmempunyai kuman dalam jaringannya (daging), telur, atau tinja. 3) Pembawa kuman adalah kuman akan berada didalam tubuh manusia setelah terjadi infeksi nyata. Tiga persen penderita tipoid yang tetap hidup dapat sebagai pembawa kuman. f. Pencegahan dan pengawasan Tindakan sanitasi harus dilakukan untuk mencegah kontaminasai makanan dan minuman oleh binatang pengerat atau binatang lain yang mengeluarkan salmionella. Pembawa kuman tidak boleh bekerja sebagai orang yang menyediakan makanan dan mereka harus menjalankan tindakan higiene yang ketat. 10 c. Shigella Shigella adalah binatang yang tidak bergrak, gram negatif, bersifat flkultatif anerobik yang dngan beberapa kekrcuali, tidak meragi lakosa tetapi meragi karbohidrat lainnya, menghasilkasn asam tetapi tidak menghasilkan gas. Banyak species memiliki anti gen lainnya diantaara species – spesies itu, yang juga dimiliki oleh kumam enterik lainnya. Habitat alamiah Shigella terbatas pada saluran pecernaan mansia dan primata lainnya dimana sejumlah species menimbulkan disentri basiler.10 1. Morfologi dan Identifikasi Ciri – ciri khas organisme adalah batang ramping, tidak berkasul, tidak bergerak, tidak berbentuk spora, gram-negatif,. Bentuk kokobasil dapat terjadi pada biakan muda.10 Biakan Shigella adalah fakultatif aerob tetapi paling baik tumbuh secara aerobik. Koloni yang konvek, bulat, transparan, dengan pinggir pinggir utuh, mencapai diameter kira – kira 2 mm dalam 24 jam. Kuman ini sering ditemukan pada pembenihan diferensial karena ketidakmampuannya meragikan laktosa, jadi tetap tidak berwarna sedangkan peragi laktosa membentuk koloni – koloni yang berwarna.10 Sifat – sifat pertumbuhan : semua Shigella meragikan gulkosa , tidak ada meragikan salisin. Dengan kekecuali S. Sonei., kuman ini tidak meragikan laktosa. Kuman ini membentuk asam dari karbohidarat tetapi dengan kekecuali Shigella newcastel dan Shigella mancester, tidak menghasilkan gas. Shigella juga dapat dibagi dalam Shigella yang maeragi manitol ( Shigella sonnei, S. flekneri ) dan Shigella yang tidak meragi manitol ( S. dysentreria) .10 Variasi : muntan – mutan dengan sifat – sifat biokimia, anti gen dan patogenyang berbeda sering timbul dari strain induk. Variasi dari bentuk koloni halus ( H ) menjadi kasar ( K ) dihubungkan dengan hilangnya daya invasi.10 2. Struktur Antigen Shigella mempunyai susunan anti gen yang komplek , Terdapat tumpang tindih dalam sifat serologik berbagai spesies, dan sebagian besar kuman ini mempunyai anti gen O yang juga dimiliki oleh kuman enterik lainnuya.10 Antigen somatik O Shigella adalah liposakarrida . Kekussan serologiknya tergangtungpada polisakarida . Terdapat lebih dari 40 serotipe. Klasifikasi Shigella didasarkan pada sifat – sifat biokimia dan antigenik,10 3. Patogenesis dan patologi Habitat alamiah kuman disentri adalah usus besar manusia , dimana kuman tersebut dapat menyebabkan disentri basiler. Infeksi Shigella praktis terbatas pada saluran pencernaan. Shigella menimbulkan penyakit yang sangat menular : dosis infektif kurang dari 103 organisme. ( sedangkan untuk Salmonella dan Vibrio 105 – 108).10 4. Epidemologi, pencegahan dan pengobatan Shigella ditularkan melalui makanan, jari, tinja dan lalat dari orang ke orang. Sebagian besar kass Shigella terjadi ada anak – anak usia 10 tahun. S. dysentreriae telah tersebar luas di Amerika Tengah dan Selatan. Pada tahun 1969 di Guatemala terdapat 110.000 kasus dengan 8000 yang mati. Khemaprofilaksis masal selama waktu yang terbatas telah dicoba, tetapi strain – strain Shigella yang resisten cenderung muncul dengan cepat. Karena manusia adalah tuan rumah utama, yang diketahui , dari Shigella patogen , usaha pengawasan garus diarahkan pada pembersihan kuman dari sumber inidengan :a) pengawasan sanitasi air, makanan, susu, pembungaan sampah, dan pengawaean lalat, b) isolasi penderita dan isolasi infeksi akskreta c)penemuan kasus – kasus. C. Sanitasi Dan Pengelolaan Makanan Pedagang Kaki Lima Jenis – jenis makanan dan minuman yang dijual di pinggir jalan atau tempat – tempat umum sangat pontensial terhadap terjadinya pencemaran mikroba. Cara pedagang berkeliling menyebabkan pencemaran yang lebih tinggi dibandingkan dengan pedagang yang menetap. Selain cara berdagang, kondisi ekonomi dan hygiene sanitasi pedagang sangat mempengaruhi tingkat pencemaran mikroba.17 Menurut Azwar yang dimaksud dengan sanitasi adalah “ Usaha kesehatan masyarakat yang menitikberatkan pada pengawasan berbagai lingkungan yang mempengaruhi derajat kesehatan masyarakat.”11 Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa sanitasi adalah usaha pencegahan penyakit dengan jalan pengawasan dan penanganan lingkungan fisik manusia. Ada 6 macam usaha sanitasi makanan; 1) keamanan makanan dan minuman yang disediakan, 2) higine perorangan dan praktek – praktek penanganan makanan oleh karyawan yang bersangkutan , 3) keamanan terhadap penyediaan air , 4) pengelolaan pembuangan air limbah dan kotoran, 5) perlindungan makanan terhadap kontaminasi selama proses pengelolahan, penyajian , penanganan, dan penyimpanan, pencucian, 6)kebersihan dan penyimpanan alat – alat makan.6 Penularan penyakit dapat terjadi melalui makanan baik secara langsung maupun tidak langsung. Hal ini dapat dilihat pada gambar 2.1. Bersin Udara Tamu / pengelola makanan terinfeksi Ludah Buangan dan usus Tangan Air pencuci alat makan Makanan Orang sakit Alat Gambar 2.1 Skema Penularan Penyakit Pada Tempat Pengelolaan Makanan Sumber: Surastri, Prinsip - prinsip Sanitasi makanan, 1985. Tempat pencucian yang memenuhi syarat kesehatan adalah sebagai berikut; 1) terbuat dari bahan yang aman, kuat, tidak berkarat dan mudah dibersihkan.2)air untuk keperluan pencucian dilengkapi dengan air panas dengan suhu 40oC - 80oC dan air dingin bertekanan 15psi t atau 1, 02 atm, 3) tempat cucian dihubungkan dengan saluran limbah, 4) bak cucian seharusnya terdiri dari tiga bak pencuci yaitu untuk mengguyur, menyabun, dan membilas.5 D. Pengaruh Lingkungan Terhadap Mikroorganisme Kehidupan bakteri tidak hanya dipengaruhi oleh faktor – faktor lingkungan, akan tetapi juga mempengaruhi keadaan lingkungan dapat dibagi atas faktor biotik dan faktor abiotik. Faktor biotik terdiri atas mahluk hidup, sedangkan faktor abiotik terdiri atas faktor – faktor alam dan faktor kimia . yang tergolong faktor alam adalah: 9 1. Temperatur Pengaruh temperatur terhadap kegiatan fisiologi , maka seperti halnya mahluk lain, bakteripun dapat bertahan di suatu batas – batas temperatur tertentu. Berdasarkan hal di atas bakteri digolongkan menjadi tiga ; 1) bakteri termofil, 2) bakteri mesofil, 3) bakteri psikofil.9 2. Kelembaban Bakteri sebenarnya mahluk yang suka akan keadaan basah bahkan dapat hidup di dalam air. Tanah juga baik bagi kehidupan bakteri . mayoritas bakteri mati jika kena udara kering.9 3. Oksigen Mikroba mempunyai kebutuhan oksigen yang berbeda – beda untuk pertumbuhannya. Berdasarkan kebutuhan akan oksigen, mikroba dibedakan atas empat kelompok sebagai berikut : a) aerob yaitu mikroba yang membutuhkan oksigen untuk pertumbuhannya, b) anaerob yaitu mikroba yang tumbuh tanpa membutuhkan oksigen, c) anaerob fakultatif yaitu mikroba yang dapat tumbuh dengan atau tanpa oksigen, d) mikroaerofil, yaitu mikroba yang membutuhkan oksigen pada konsentrasi yang lebih rendah dari pada konsentrasi oksigen yang normal diudara. 4. Pengaruh sinar Mayoritas bakteri tidak dapat mengadakan fotosintesis . bahkan setiap radiasi dapat berbahaya bagi kehidupan bakteri ,dengan penyinaran pada jarak dekat sekali ,bakteri dapat mati seketika sedangkan pada jarak yang agak jauh mungkin sesekali hanya pembiakannya saja yang terganggu. E. Kerangka Teori Sembuh Makanan dan minuman Manusia Sakit Carrier Mati Lingkung an fisik: - suhu -ph Pengelolahan makanan: - kondisi dan hygine penjual - sanitasi penyediaan air - sanitasi peralatan Binatang piaraan atau binatang pengerat Mikroba patogen air cucian Sumber kombinasi Sri.1986, Jawetz 1996 F. Kerangka Konsep Variabel Bebas: Kondisi Kebersihan Air Cucian Penjual Mie Ayam atau Bakso : - Sumber air - frekuensi pergantian air cucian - kebersihan wadah Variable Terikat: Keberadaan Mikroba patogen. (Salmonella, Shigella, E. coli) dalam air cucian penjual mie ayam dan bakso Variabel Kontrol - Ph air - Suhu air - Bahan tambahan : variabel yang diteliti : variabel yang tidak diteliti