NASIONALISME VERSUS LIBERALISME SEBAGAI KOMUNIKASI POLITIK PRABOWO DALAM PEMILIHAN PRESIDEN 2014 SKRIPSI DIAJUKAN KEPADA FAKULTAS SYARI’AH DAN HUKUM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA UNTUK MEMENUHI SEBAGIAN SYARAT-SYARAT MEMPEROLEH GELAR STRATA SATU DALAM ILMU HUKUM ISLAM OLEH ANNISA MINA RAMADHANI NIM : 11370064 PEMBIMBING : Dr. SUBAIDI, S.Ag., M.Si PROGRAM STUDI SIYASAH FAKULTAS SYARI’AH DAN HUKUM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA 2015 Abstrak Penelitian ini dilatar belakangi dengan adanya momentum pemilihan presiden 2014 yang menghasilkan kontestasi dan dinamika yang ketat. Pilpres 2014 mengakibatkan persaingan dua kandidat yang menyebabkan terjadinya dua konsentrasi pemikiran dan prefensi masyarakat baik pada kubu Prabowo-Hatta maupun Jokowi-JK. Penelitian ini membahas tentang komunikasi politik yang dilakukan oleh Prabowo dari sinilah penyusun memiliki pertanyaan bagaimana komunikasi politik Prabowo Subianto dalam mengusung isu nasionalisme versus liberalisme. Jika dilihat bahwa Prabowo sering ditampilkan melalui iklan-iklan politiknya bersama Hatta dengan mengajak seluruh masyarakat Indonesia untuk kembali memperhatikan ekonomi kerakyatan serta bebas dari intervensi asing dan membangun Indonesia menjadi negara yang berdikari serta dapat bersaing dengan negara lain, maka tidak menutup kemungkinan bahwa masyarakat memilih Prabowo dalam pemilihan presiden 2014. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian field research atau penelitian lapangan, yaitu penelitian dengan data yang diperoleh dari kegiatan lapangan. Penelitian ini dilakukan di kota Yogyakarta Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Sifat penelitian yang penyusun gunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif analitik. Penelitian deskriptif analitik yaitu suatu penelitian yang ditujukan untuk menemukan fakta-fakta yang terjadi kemudian dianalisis dengan menggunakan teori yang relevan dalam penelitian ini penyusun menggunakan teori analisis wacana kritis untuk meneliti wacana yang dibangun oleh Prabowo dalam pemilihan presiden 2014. Dalam mendapatkan data-data yang dibutuhkan penyusun melakukan beberapa langkah, yakni; observasi, pengamatan dan pencatatan, interview atau wawancara yang dilakukan secara kepada narasumber. Narasumber dalam wawancara ini diantaranya masyarakat Kota Yogykarta. Selain itu, juga dengan mengumpulkan dokumendokumen yang berhubungan dengan materi penelitian. Setelah data-data tersebut terkumpul, data-data tersebut dianalisis baik secara deduktif maupun induktif. Setelah data dikumpulkan maka penyusun dapat menemukan bahwa wacana nasionalisme yang ditampilkan dengan mengangkat isu ekonomi kerakyatan serta terlepas dari intervensi asing tidak membuat prefensi masyarakat untuk memilih Prabowo hal ini dapat dilihat dari data perolehan suara KPUD Kota Yogyakarta yakni 98.441berbanding dengan perolehan suara Jokowi yakni 147.900 suara dan didukung oleh data wawancara kepada para responden yakni masyarakat Kota Yogyakarta yang tidak memilih Prabowo dalam pemilihan presiden 2014 karena tidak tersampaikannya pemahaman masyarakat mengenai maksud nasionalisme ataupun liberalisme dalam komunikasi yang dibangun oleh Prabowo selain itu komunikasi politik yang dilakukan Prabowo tidak sesuai apabila diterapkan disemua daerah, Prabowo harus memetakan masing-masing daerah sesuai dengan keadaan sosiologisnya sehingga dia dapat meyampaikan kampanye sesuai dengan kebutuhan di masing-masing daerah. Kata kunci: Wacana, Komunikasi Politik, Nasionalisme, Liberalisme ii SURAT PERNYATAAN SKRIPSI Yang bertanda tangan di bawah ini: Nama Annisa Mina Ramadhaili NIM 1 Jurusan Siyasah Fakultas Syari'ah dan Hukum Judul Skripsi NASIONALISME YERSUS LIBERALISME SEBAGq 1370064 \ KOMLTNTKAST pOLrrrK PRABOWO DALAM) PEMTLTHAN PRESTDEN 2014 I / Menerangkan dengan sesungguhnya bahwa skripsi saya ini .d"luh ryil karya atau laporan penelitian yang saya lakukan sendiri dan bukan plagiasi dari hasil karya orang lain. Kecuali yang terfulis diacu dalam penelitian ini dan disebutkan dalam aeuan daftar pustaka. Demikian smatperyataan ini saya buat dengan sebenar-benamya. Annisa Mina Ramadhani NrM. 11370064 111 SURAT PERSETUJUAN SKRIPSI Nota Dinas Hal : Persetujuan Skripsi Kepada Yth. Dekan Fakultas Syari'ah dan Hukum Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Di Yogyakarta Assalamu' alaikt tm Wr. Wb. Setelah membacq meneliti, memberikan petunjuk dan mengadakan perbaikan seperlunya, maka kami selaku pembimbing bahwa skripsi Saudara: Nama : Annisa Mina Rmadhani NIM :11370064 Judul "Nasionalisme Versus Liberalisme Sehagai Komunikasi Politik Prabowo dalam Pemilihan Presiden 2014" : Sudah dapat diajukan kembali kepada Fakultas Syari'ah dan Hukum, Prodi Siyasah Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Strata Satu dalam Ilmu Hukum Islam. Dengan ini kalrli mengharap agar skripsi/tugas akhir Saudara tersebut di atas dapat segera dimunaqasyahkan. Atas perhatiannya kami ucapkan terima kasih. Wassalamu' alaikum Wr. Wb. 08 April2015 lV PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB-LATIN Pedoman Transliterasi Arab-Latin ini merujuk pada SKB Menteri Agama dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI, tertanggal 22 januari 1988 No: 158/1987 dan 0543b/U/1987. I. Konsonan Tunggal Huruf Arab Nama Huruf Latin Keterangan أ Alif ……….. ة Bā' B Be د Tā' T Te ث Śā' Ś es titik atas ج Jim J Je ح Hā' ha titik di bawah خ Khā' H ∙ Kh د Dal D De ذ Źal Ź zet titik di atas ر Rā' R Er ز Zai Z Zet ش Sīn S Es ش Syīn Sy es dan ye tidak dilambangkan ka dan ha vi ص Şād Ş es titik di bawah ض Dād de titik di bawah ط Tā' D ∙ Ţ ظ Zā' zet titik di bawah ع 'Ayn Z ∙ …‘… غ Gayn G Ge ف Fā' F Ef ق Qāf Q Qi ك Kāf K Ka ل Lām L El و Mīm M Em ٌ Nūn N En و Waw W We ِ Hā' H Ha ء Hamzah …’… ي Yā Y te titik di bawah koma terbalik (di atas) Apostrof Ye II. Konsonan rangkap karena tasydīd ditulis rangkap: ٍيتعبقّدي ditulis muta‘aqqidīn ع ّدح ditulis ‘iddah vii III. Tā' marbūtah di akhir kata. 1. Bila dimatikan, ditulis h: هجخ ditulis hibah جسيخ ditulis jizyah (ketentuan ini tidak diperlukan terhadap kata-kata Arab yang sudah terserap ke dalam bahasa Indonesia seperti zakat, shalat dan sebagainya, kecuali dikehendaki lafal aslinya). 2. Bila dihidupkan karena berangkaian dengan kata lain, ditulis t: َعًخ هللا ditulis ni'matullāh زكبح انفطر ditulis zakātul-fitri IV. Vokal pendek __َ__ (fathah) ditulis a contoh ضَرة ____(kasrah) ditulis i contoh ف ِهى ditulis fahima __َ__(dammah) ditulis u contoh ُكتِت ditulis kutiba V. Vokal panjang: 1. fathah + alif, ditulis ā (garis di atas) جبههيخ jāhiliyyah ditulis 2. fathah + alif maqşūr, ditulis ā (garis di atas) يسعي yas'ā ditulis 3. kasrah + ya mati, ditulis ī (garis di atas) يجيد majīd ditulis 4. dammah + wau mati, ditulis ū (dengan garis di atas) viii ditulis daraba فروض furūd ditulis VI. Vokal rangkap: 1. fathah + yā mati, ditulis ai ثيُكى ditulis bainakum 2. fathah + wau mati, ditulis au قىل ditulis qaul VII. Vokal-vokal pendek yang berurutan dalam satu kata, dipisahkan dengan apostrof. ااَتى ditulis a'antum اعدد ditulis u'iddat نئٍ شكرتى ditulis la'in syakartum VIII. Kata sandang Alif + Lām 1. Bila diikuti huruf qamariyah ditulis al- 2. ٌانقرا ditulis al-Qur'ān انقيبش ditulis al-Qiyās Bila diikuti huruf syamsiyyah, ditulis dengan menggandengkan huruf syamsiyyah yang mengikutinya serta menghilangkan huruf l-nya انشًص ditulis asy-syams انسًبء ditulis as-samā' ix IX. Huruf besar Huruf besar dalam tulisan Latin digunakan sesuai dengan Ejaan Yang Disempurnakan (EYD) X. Penulisan kata-kata dalam rangkaian kalimat dapat ditulis menurut penulisannya ذوي انفروض ditulis zawi al-furūd اهم انسُخ ditulis ahl as-sunnah x MOTTO Entah akan berkarir atau menjadi ibu rumah tangga seorang wanita wajib berpendidikan tinggi karena mereka akan menjadi seorang ibu. Ibu yang cerdas akan melahirkan anak-anak yang cerdas xi PERSEMBAHASAN Atas Karunia dan kemurahan Allah Subhanahu Wata’ala skripsi ini bisa selesei dan dipersembahkan kepada: Kepada kedua orang tuaku Prodi Jinayah Siyasah Fakultas Syari’ah dan Hukum Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) xii xiii DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL ............................................................................................. i ABSTRAK ............................................................................................................ ii HALAMAN SURAT PERNYATAAN SKRIPSI ............................................. iii HALAMAN PERSETUJUAN SKRIPSI .......................................................... iv HALAMAN PENGESAHAN ...............................................................................v PEDOMAN TRANSLITRASI ARAB-LATIN ................................................. vi HALAMAN MOTTO ......................................................................................... xi PERSEMBAHAN ............................................................................................... xii KATA PENGANTAR ....................................................................................... xiii DAFTAR ISI ...................................................................................................... xvi A. PENDAHULUAN a. Latar Belakang .............................................................................................1 b. Pokok Masalah .............................................................................................4 c. Tujuan dan Kegunaan ...................................................................................5 d. Telaah Pustaka ..............................................................................................5 e. Kerangka Teori .............................................................................................8 f. Metode Penelitian .......................................................................................10 g. Sistematika Pembahasan ............................................................................12 xvi B. BAB II ANALISIS WACANA DALAM KOMUNIKASI POLITIK PRABOWO a. Definisi Analisis Wacana ...........................................................................15 b. Kerangka Konsep Analisis Wacana ...........................................................22 c. Komunikasi Politik dan Politik Islam ........................................................32 C. BAB III NASIONALISME VERSUS LIBERALISME DALAM KOMUNIKASI POLITIK PRABOWO a. Nasionalisme dan Liberalisme Sebuah Teks ..............................................45 1. Definisi Nasionalisme ..........................................................................46 2. Nasionalisme Menurut Prabowo ..........................................................47 a) Nasionalisme Prabowo Bidang Ekonomi .......................................47 b) Nasionalisme Prabowo Bidang Politik ...........................................52 c) Nasionalisme Prabowo Bidang Hukum .........................................56 3. Definisi Liberalisme .............................................................................61 4. Pandangan Liberalisme Menurut Prabowo ..........................................62 a) Pandangan Liberalisme Prabowo Terhadap Kebocoran APBN .....62 b) Pandangan Liberalisme Prabowo Terhadap Intervensi Asing .......63 c) Pandangan Liberalisme Prabowo Terhadap Kontrak-kontrak Asing ..............................................................................................64 b. Konteks Nasionalisme dan Liberalisme .....................................................65 c. Dampak Wacana Komunikasi Politik Prabowo dalam Perolehan Suara ...68 d. Hubungan Komunikasi Politik Prabowo dengan Track Record ................74 xvii D. BAB IV ANALISIS KOMUNIKASI POLITIK DALAM DEMOKRASI DAN ISLAM PRABOWO PEMILIHAN PRESIDEN 2014 a. Nasionalisme dan Liberalisme ...................................................................82 1. Analisis Nasionalisme Prabowo ...........................................................82 a) Nasionalisme Prabowo Bidang Ekonomi .......................................83 b) Nasionalisme Prabowo Bidang Politik ...........................................85 c) Nasionalisme Prabowo Bidang Hukum .........................................87 2. Analisis Pandangan Liberalisme Prabowo ...........................................88 a) Pandangan Liberalisme Prabowo Terhadap APBN .......................88 b) Pandangan Liberalisme Prabowo Terhadap Intervensi Asing .......90 c) Pandangan Liberalisme Prabowo Terhadap Kontrak-kontrak Asing ...................................................................91 b. Islam Memandang Nasionalisme ...............................................................92 c. Konteks Nasionalisme dan Liberalisme .....................................................97 E. BAB V PENUTUP a. Kesimpulan ...............................................................................................101 b. Saran .........................................................................................................102 Daftar Pustaka .....................................................................................................103 Lampiran xviii Daftar Tabel Tabel 1.1 : Skema Penelitian Model Van Dijk Struktur Metode ............................9 Tabel 2.1 : Dimensi dalam Analisis Wacana ........................................................18 Tabel 2.2 : Elemen Dasar dalam Model Fairclough .............................................18 Tabel 3.1 :Indeks Kedalaman Kemiskinan Menurut Daerah, Maret 2013- Maret 2014 ....................................................................................................51 Tabel 3.2 : Unsur-unsur Ketahanan Nasional .......................................................55 Tabel 3.3 : Tabulasi Data Pelaku Korupsi Berdasarkan Jabatan Tahun 2014-2015 ...........................................................................................58 Tabel 3.4 : Hasil Penyebaran Angket ....................................................................71 xix Daftar Gambar Gambar 2.1 : Kerangka Konsep Analisis Wacana ................................................26 Gambar 2.1 : Cara Kerja Konsep ..........................................................................31 Gambar 2.3 : Unsur-Unsur Komunikasi Politik ....................................................32 Gambar 3.1 : Penanganan TPK Berdasarkan Profesi dan Jabatan ........................58 xx BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan negara yang menganut sistem demokrasi yaitu pemilihan langsung oleh rakyat dari rakyat dan untuk rakyat oleh karena itu presiden sebagai kepala negara dan kepala pemerintah di tunjuk dan dipilih langsung rakyat. Dampak dari sistem demokrasi yang diterapkan oleh Indonesia adalah adanya pemilihan umum legislatif dan presiden serta wakil presiden. Pemilihan umum adalah sarana pelaksanaan kedaulatan rakyat yang diselenggarakan secara langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 19451. Pemilihan presiden dan wakil presiden yang telah dilaksanakan pada tahun 2014 yang menjadi menarik pada pemilihan tahun ini hanya diikuti oleh dua pasangan calon presiden dan wakil presiden yaitu Prabowo-Hatta Rajasa yang disusung oleh Koalisi Merah Putih (KMP) dan Joko Widodo- Jusuf Kalla yang diusung oleh Koalisi Indonesia Hebat (KIH). Pelaksanaan pemilihan presiden tidak terlepas dari komunikasi politik yang dilakukan oleh masing-masing calon presiden. Hal ini dikarenakan komunikasi politik memiliki peran yang sangat besar dalam mempromosikan masing-masing pasangan kepada masyarakat. Komunikasi politik juga dapat melihat bagaimana 1 Pasal 1 ayat (1) Undang-undang Nomor 22 Tahun 2007 tentang Pemilihan Umum. 1 2 masing-masing pasangan menyampaikan visi dan misinya karena dari komunikasi politik masyarakat dapat mengetahui kebijakan yang akan diambil. Permasalahan mengenai komunikasi politik adalah bagaimana komunikator dapat menarik perhatian lawan bicaranya sehingga pesan yang ingin disampaikan dapat diterima oleh komunikan. Komunikasi politik memiliki unsur-unsur yakni komunikator, pesan, media, komunikan dan secara keseluruan memberikan umpan balik antara komunikator dan komunikan, apabila unsur-unsur dalam komunikasi politik terpenuhi maka umpan balik yang diinginkan komunikator dapat terwujud. Komunikasi politik yang dilakukan oleh Prabowo dalam pemilihan presiden 2014 mengangkat isu nasionalisme, pengenalan dan penghayatan semangat nasionalisme itu mewujudkan suatu hal yang sangat konkret yakni membina persatuan dan kesatuan untuk mengusir penjajan dalam konteks sekarang untuk mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur2. Namun dalam konteks Indonesia sekarang, semangat kebangsaan itu bukan hal yang mudah dikenali, dan oleh karena itu penghayatannya pun tidak mudah pula. Kedua calon presiden, Joko Widodo dan Prabowo Subianto, sama-sama mengusung gagasan kebangsaan. Gagasan itu pun mendapat respons sangat positif, antusias, bahkan dukungan yang bersifat militan dari masyarakat. Prabowo Subianto mengangkat isu bangsa Indonesia sebagai “Macan Asia” yang disegani bangsa-bangsa lain, membela kepentingan bangsa Indonesia terhadap intervensi dan penghisapan oleh kekuatan-kekuatan asing. Sebaliknya, Joko Widodo bercita-cita membangun 2 Nasionalisme, Kedaulatan Rakyat, Rasionalitas, https://www.usd.ac.id, Posting 4 agustus 2014 pukul 16:39 , akses 20 januri 2015 pukul 14:18 3 “Indonesia Hebat” melalui konsep yang tak kalah memukau, yaitu “Revolusi Mental”. Kedua calon pemimpin ini sukses menggelorakan semangat kebangsaan masyarakat Indonesia yang memang semakin tergerus pragmatisme dan kapitalisme global. Penelitian tentang komunikasi politik telah banyak dilakukan dengan variable yang bermacam-macam Dani Fadillah meneliti citra yang dibangun oleh Evo Morales yang menyatakan bahwa citra yang dibangun tidak terlepas dari komunikasi politik keduanya saling berhubungan antara satu dengan yang lain. Skripsi ini lebih membahas tentang strategi Prabowo dan Hatta Rajasa dalam pemilihan presiden 2014 tentang srategi yang diusung oleh kubu KMP, Koalisi Merah Putih (KMP) diusung oleh beberapa partai politik yakni Gerindra, PAN, PPP, PBB, PKS, GOLKAR yang merupakan pendukung pasangan Prabowo dan Hatta Rajasa Sedangkan Koalisi Indonesia Hebat (KIH) diusung oleh partai PDIP, PKB, NASDEM, Hanura yang merupakan pendukung pasangan Jokowi dan Jusuf Kalla. Masing-masing kubu dari KMP maupun KIH menggunakan berbagai strategi dan komunikasi politik untuk memenangkan calon yang diusung. Koalisi Merah Putih (KMP) selaku koalisi pendukung Prabowo dalam pemilihan presiden 2014 telah melakukan strategi-strategi yang telah ditetapkan. Komunikasi politik tidak dapat dipisahkan dengan strategi yang akan digunakan karena komunikasi politik merupakan proses pentrasferan lambang-lambang atau simbol-simbol komunikasi yang berisi pesan-pesan politik dari seseorang atau kelompok kepada orang lain dengan tujuan untuk membuka wawasan atau cara 4 berpikir, serta memengaruhi sikap dan tingkah laku khalayak yang menjadi target politik3. Enam program yang diangkat oleh Prabowo ini mengangkat nasionalisme guna mewujudkan kemandirian bangsa Indonesia dalam menanggapi tantangan global pada saat ini, nasionalisme ini digunakan untuk menekan liberalisme yang terjadi di Indonesia. kebebasan yang menjadi nilai dasar liberalisme dipahami sebagai ketidak hadiran intervensi eksternal dalam aktivitas-aktivitas individu. Kebebasan adalah hak properti privat. Karenanya, pemerintah bersifat terbatas (minimal) terhadap kehidupan warganya untuk itu harus ada aturan hukum yang jelas dan lengkap dalam menjamin kebebasan sebagai hak properti privat ini4. Berangkat dari latar belakang yang di paparkan di atas, maka penyusun tertarik untuk meneliti Nasionalisme versus Liberalisme Sebagai Komunikasi Politik Prabowo dalam Pemilihan Presiden 2014. B. Pokok Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan di atas, maka dirumuskan masalah yang hendak dikaji secara mendalam adalah: 1. Bagaimana komunikasi politik Prabowo Subianto dalam mengusung isu nasionalisme versus liberalisme dalam pemilu 2014? 2. Bagaimana komunikasi politik Prabowo Subianto dalam mengkomunikasikan pemilihan presiden 2014 dalam politik islam? 3 Hafied Cangara, Komunikasi Politik (Konsep, Teori dan Strategi), (Jakarta: PT Raja Grafindo, 2009), hlm 30 4 Ridha Aida, Liberalisme dan Komunitarinisme: Konsep tentang Individu dan Komunitas, Jurnal Demokrsi Vol. IV No.2 Th. 2005, hlm 96 5 C. Tujuan dan Kegunaan 1. Tujuan Tujuan penulis melakukan penelitian ini: 1) Untuk mengetahui bagaimana strategi komunikasi politik Prabowo Subianto dalam mengusung isu nasionaisme versus liberalisme dalam pemilihan presiden 2014. 2) Untuk mengetahui bagaimana Prabowo Subianto mengkomunikasikan pemilihan presiden 2014 dalam sudut pandang politik islam 2. Kegunaan Penelitian 1) Secara teoritis, dapat memberikan wacana dalam komunikasi politik terkait isu nasionalisme versus liberalisme yang dibangun dalam pemilihan presiden 2014 dan melihat komunikas politik Prabowo dalam sudut pandang politik islam. 2) Secara praktis, dapat dijadikan dan bahan pembelajaran bagi orangorang yang berdinamika dalam komunikasi politik. D. Telaah Pustaka Dalam pemilihan presiden perlu melakukan komunikasi politik untuk menyusun strategi kemenangan. Stretegi ini dilakukan untuk mempermudah calon presiden dan wakil presiden untuk memenangkan pemilihan. Efektifitas dalam melakukan komunikasi politik juga merupakan kunci dalam kegiatan politik ini. Dalam perkembangannya maka peneliti telah menemukan beberapa literatur yang membahas tentang komunikasi politik antara lain yaitu: 6 Dalam melakukan komunikasi politik sasaran utamanya adalah citra apa yang akan dibangun oleh politisi dalam menarik simpatik masyarakat. Pencitraan juga harus diselaraskan dengan isu sosial yang terjadi di masyarakat. Sebagaimana dalam skripsi Strategi Politik Evo Morales (Optimalisasi Fungsi Public Relation Guna Meningkatkan Citra Diri Dalam Bingkai Pemilihan Presiden Bolivia) yang dituis oleh Dani Fadillah (2010), mahasiswa ilmu komunikasu UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta5. Presiden Indonesia dalam melakukan komunikasi politik berbeda antara satu dengan yang lain, berikut ini gaya komunikasi Presiden Soekarno, Soeharto dan Susilo Bambang Yudhoyono. Soekarno melakukan gaya komunikasi yang jelas, tegas, dan tanpa tedeng aling-aling. Selain itu, ia sering menggunakan bahasa yang mengulang-ulang hal ini dapat dilihat dari ilmu pengetahun yang beliau ketahui. Kemudian presiden Soeharto lebih banyak mendengar dan mesem (senyum) dalam berkata, ia sering menggunakan bahasa yang high, tidak jelas, penuh kepura-puraan (impression management), teka-teki, rahasia, dan amat santun serta multi tafsir. Berbeda dengan presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang terkesan hati-hati dalam setiap komunikasi yang beliau sampaikan, komunikasi politik yang dilakukan dipengaruhi oleh pola pikir dan pengetahuan yang mereka kuasai. Sebagaimana dalam buku Perbandingan Komunikasi Politik Presiden Indonesia6. 5 Dani Fadillah, “Strategi Politik Evo Morales (Optimalisasi Fungsi Public Relation Guna Meningkatkan Citra Diri Dalam Bingkai Pemilihan Presiden Bolivia)”, skripsi sarjana Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta (2010) 6 Tjipta Lesmana, Perbandingan Komunikasi Politik Presiden Indonesia, (Jakarta: Gramedia, 2008) 7 Komunikasi politik Hatta Rajasa menarik untuk diperhatikan, sikap yang tenang dalam menanggapi setiap permasalahan menunjukkan beliau sangat lincah dalam melakukan komunikasi dalam hal komunikasi politik tidak terlepas dari lobi politik dalam suksesi pemenangan presiden, lobi politik yang dilakukan Hatta Rajasa dapat dilihat pada saat beliau dengan Amien Rais membuat poros tengah dengan mengusung Gus Dur seagai presiden dan sukses mengalahkan Megawati7. Melakukan komunikasi politik tidak terlepas dari peran media, media berperan penting karena dalam sistem pemerintahan Indonesia saat ini kekuasaan tidak mutlak dipegang oleh negara tetapi media dan civil sociaty juga mempunyai peranan yang cukup penting. Kebebasan pers tidak lepas dari sistem demokrasi yang diterapkan bangsa Indonesia. Media merupakan sarana yang pas sebagai alat untuk melakukan komunikasi politik di negeri ini8. Sejauh ini telah banyak penelitian tentang komunikasi politik yang ditinjau dari berbagai sudut pandang. Perbedaan penelitian yang saya buat dengan penelitian sebelumnya yaitu, penelitian ini membahas mengenai Nasionalisme versus liberalisme sebagai komunikasi politik Prabowo dalam pemilihan presiden 2014 dalam penelitian ini membahas tentang komunikasi politik Prabowo dalam pemilihan presiden dengan mengangkat isu-isu nasionalisme untuk menarik simpati dan suara masyarakat. Hadirnya penelitian ini untuk memberikan wawasan dalam kajian komuikasi politik. 7 Tim Divaro dan Yugha E, Pertarungan Politik Profil Capres dan Cawapres RI Potensial 2014, (Jakarta: Erlangga, 2014) 8 Hafied Cangara, Komunikasi Politik (Konsep, Teori dan Strategi), (Jakarta: PT Raja Grafindo Jakarta, 2009 ) 8 E. Kerangka Teoritik Komunikasi politik merupakan proses komunikasi yang memiliki implikasi atau konsekuensi terhadap aktivitas politik. Kajian komunikasi politik tidak terlepas dari teori wacana atau discourse analysis yang menganalisis berdasarkan isi. Discourse analysis memiliki ragam pendekatan dan metode salah satunya adalah pendekatan kritis. Fairclough menyatakan bahwa analisis wacana memperlihatkan keterpaduan yaitu: a. Analisis teks b. Analisis proses produksi, konsumsi dan distributor teks c. Analisis sosiokultural yang berkembang di sekitar wacana itu9. Analisis wacana merujuk pada upaya mengkaji pengaturan bahasa di atas klausa dan kalimat, dan karenanya juga mengkaji kebahasaan yang lebih luas. Seperti pertukaran percakapan atau bahasa tulis. Konsekuensinya analisis wacana juga memperhatikan bahasa pada waktu digunakan dalam konteks sosial, khususnya interaksi pada penutur10. Teori wacana ini melihat dari text ke kontex yang terjadi dalam masyarakat. teori wacana ini juga dipopulerkan oleh Van Dijk Skema penelitian model Teun Van Djik ini terbagi atas tiga elemen dimensi elemen, yaitu analisis teks, kognisi sosial, dan konteks sosial. Adapun skema penelitian model Van Djiktersebut digambarkan seperti di bawah ini: 9 Ibnu Hamad, Konstruksi Realitas Politik dalam Media Massa, (Jakarta: Granit, 2004), hlm 35 10 Mulyana, “Kajian Wacana teori, metode dan aplikasi prinsip-prinsip analisis wacana”, (Yogyakarta: Tiara Wacana, 2005), hlm 69 9 Tabel 1.1 Skema Penelitian Model Van Djik Struktur Metode Struktur Metode Teks Critical Linguistics Menganalisis bagaimana startegi wacana yang dipakai untuk menggambarkan seseorang atau peristiwa tertentu. Menganalisis bagaimana startegi wacana yang dipakai untuk menggambarkan seseorang atau peristiwa tertentu. Wawancara Kognisi Sosial Menganalisis bagaimana kondisi penulis dalam memahami seseorang atau peristiwa tertentu yang akan ditulis Analisis Sosial Studi pustaka Menganalisis bagaimana wacana yang berkembang dalam masyarakat, proses produksi dan reproduksi seseorang atau peristiwa digambarkan. Prabowo dalam pemilihan presiden mengambil isu tentang nasionalisme versus liberalisme, beliau mengangkat isu ini dikarenakan sistem demokrasi di Indonesia yang sangat menjunjung tinggi liberalisme yang kebablasan. Isu nasionalisme diangkat untuk mewujudkan kemandirian bangsa yang terlepas dari pengaruh asing. Beliau mengangkat 6 isu nasionalisme guna mewujudkan negara yang berdikari yang menjadi tema pokok kampanye Prabowo dalam pemilihan presiden 2014. Prabowo mengangkat isu tentang nasionalisme versus liberalisme melihat keadaan sosial masyarakat dan sistem pemerintahan yang telah dimasuki 10 liberalisme yang kebablasan sehingga melupakan nilai-nilai nasionalisme yang telah dimiliki bangsa Indonesia. Komunikasi Politik Islam juga menerapkan enam prinsip dasar yang menjadi landasan yakni: a. Prinsip Qaulan Sadidan فٌا علييم فليتّ ْ لٌتسمٌا من خلفيم ذ ّزيّة ضعفا خا ْ ْ قٌاهللا ًليخش الّرين ْ ًليقٌلٌاقٌالسديدا 11 b. Prinsip Qoulan Balighan أًْ لىل الّرين يعلم هللا ما فى قلٌبيم فأعسض عنيم ً عظيم ًقل لّيم فى أنفسيم قٌالبليغا 12 c. Prinsip Qoulan Ma’rufan ْ ًالت ًٌ ْ ًقٌلٌا ليم تٌاالسّفياء أمٌلنم التى جعل هللا لنم قيما ًازشقٌىم فييا ًامسٌىم قٌال ّمعسًفا 13 d. Qoulan Kariman ًقضى زبل أالّتعبد ْ ّ يبلغن عند ك النبس أحدىما أً مالىما ًاإالّإيّاه ًبالٌلدين حسانا إما فال تقل لّيما اف ًال تنيسىماًقل لّيما قٌال مسيما 14 e. Prinsip Qounan Layyinan فقٌ اللو قٌال لّيّنا لّعلّو يتر ّمسأًيخثى 15 An- Nis ̅ „ (4): 9 11 An- Nis ̅ „ (4): 63 12 An-Nis ̅ „ (4): 5 Al-Isr ̅ „ (17): 23 13 14 11 f. Prinsip Qoulan Maysuran 16 ّ ًإ ّماتعس ضن عنيم ابتغاء زحمة ّمن ّزبّل تس جٌىا فقل لّيم قٌال ّميسٌزا F. Metode Penelitian Agar mendapatkan penelitian yang komprehensif dan integral, maka penyusun menggunakan serangkaian metode sebagai berikut: 1. Jenis Penelitian Penelitian skripsi ini menggunakan metode kualitatif. Metode ini lebih memengedepankan kualitas data yang diperoleh. Metode penelitian kualitatif menghasilkan data deskriptif . Analisis data dalam penelitian ini menggunakan teknik pembahasan deskriptif analsis yaitu dengan memaparkan dan menggambarkan serta menganalisa data-data yang diperoleh. Penelitian deskriptif mempelajari masalah-masalah dalam masyarakat, serta tata cara yang berlaku dalam masyarakat serta situasisituasi tertentu. Penelitian yang dilakukan dalam penyusunan skripsi ini adalah jenis penelitian pustaka (Library Research) yang penelitiannya menggunakan buku-buku sebagai sumber datanya. 2. Sifat Penelitian Penelitian ini bersifat deskriptif analitik, yang berusaha untuk menggambarkan lebih jauh tentang nasionalisme versus liberalisme sebagai komunikasi politik Prabowo dalam pemilihan presiden 2014 serta melakukan analisis kritis dan memberikan pemaparan secara detail 15 T ̅h ̅ (20): 44 16 Al- Isr ̅ „ (17): 28 12 mengenai komunikasi Prabowo dalam pemilihan presiden 2014 (nasionalisme versus liberalisme). 3. Pendekatan Pendekatan yang dipakai dalam penelitian ini adalah pendekatan normatif, yaitu cara mendekati masalah dengan cara diteliti dengan melihat apakah hal itu sesuai atau tidak, baik atau buruk menurut norma yang berlaku di dasarkan pada pemahaman terhadap undang-undang dan teori yang ada. 4. Teknik Pengumpulan Data Karena jenis penelitian ini adalah Library Research , maka teknik pengumpulan data yang digunakan adalah studi kepustakaan, yaitu dengan mengkaji dan menelaah berbagai buku, media cetak atau koran dan kitab undang-undang yang memiliki relevansi dengan pokok pembahasan dalam penyusunan skripsi ini penyusun mengambil sumber datanya dari komunikasi politik yaitu : a) Sumber Primer Yaitu diperoleh sumber yang memuat segala keterangan yang berkaitan dengan penelitian ini, yaitu komunikasi politik yang dilakukan Prabowo. Sumber ini diperoleh dari media cetak seperi kedaulatan rakyat, kompas dan republika. b) Sumber Sekunder Yaitu yang diperoleh dari sumber yang memuat segala keterangan yang berkaitan dengan penelitian ini dari komunikasi politik yang dilakukan oleh Prabowo yaitu buku-buku yang memuat segala 13 keterangan yang berkaitan dengan penelitian. serta wawancara langsung dengan berbagai narasumber yang berkaitan dengan penelitian ini. c) Sumber Tresier Yaitu data yang dieroleh dari sumber-sumber yang terdapat dalam data-data elektronik seperti yang berasal dari situs-situs internet. 5. Analisi Data Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif adalah upaya untuk meyajikan dunia sosial, dan perspektifnya didalam dunia, dari segi konsep, perilaku, persepsi dan persoalan tentang manusia yang diteliti. Sehingga mendapatkan gambaran yang lebih jelas pada fakta yang ada, serta pengaruh sosial terhadap kebjiakan politik17. Analisis yang digunakan berupa analisis deduktif-induktif, yaitu menganalisis literaturliteratur yang bersifat umum kemudian diolah untuk mendapatkan kesimpulan yang bersifat khusus. G. Sistematika Pembahasan Untuk lebih memudahkan penelitian ini, maka penulisannya disusun dalam lima bab sebagai berikut: Di awali dengan bab I, pendahuluan yang berisi latar belakang masalah, pokok masalah, tujuan dan kegunaan penelitian, telaah pustaka, kerangka teori, metode penelitian dan sistematika pembahasan. 17 Lexy J. Moloeng, Metodelogi Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2013), hlm 6. 14 Selanjutnya adalah bab II, analisis wacana dalam komunikasi politik Prabowo dalam pemilihan presiden 2014 mengangkat isu nasionalisme versus liberalisme. Sedangkan bab III, membahas tentang nasionalisme versus liberalisme dalam komunikasi politik Prabowo dalam pemilihan presiden 2014. Kemudian dalam bab IV, Analisis terhadap komunikasi politik Prabowo dalam pemilihan presiden 2014. Dan bab V, penutup berisi kesimpulan dan saran-saran yang direncanakan dengan harapan semoga bisa terlaksana. BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan uraian di atas maka hasil penelitian ini dapat diambil satu simpulan akhir, diantaranya adalah sebagai berikut: 1. Komunikasi yang dibangun oleh Prabowo dalam pemilihan presiden 2014 dengan membangun koalisi Nasionalis dan Religius dengan komposisi 1 partai nasionalis yakni Gerindra dan 4 partai religius yakni PBB, PKS,PAN dan PPP hal ini dilakukan Prabowo agar mendapatkan suara dari mayoritas umat islam. 2. Berdasarkan hasil penelitian dengan data perolehan suara KPUD kota Yogyakarta perolehan suara Prabowo 98.441 berbanding dengan perolehan suara Jokowi yakni 147.900 suara dan didukung oleh data sekunder yakni wawancara 20 responden dapat disimpulkan bahwa kecenderungan masyarakat Yogyakarta tidak memilih Prabowo dalam pemilihan Presiden 2014 dikarenakan tidak tersampaikannya pemahaman masyarakat mengenai maksud nasionalisme ataupun liberalisme dalam komunikasi yang dibangun Prabowo selain itu komunikasi politik yang dilakukan Prabowo tidak sesuai apabila diterapkan di semua daerah, Prabowo harus memetakan masing-masing daerah sesuai dengan keadaan sosiologisnya sehingga dia dapat menyampaikan kampanye sesuai dengan kebutuhan di masing-masing daerah. 101 102 3. Komunikasi politik Prabowo telah sejalan dengan prinsip islam yang disampaikan dengan jalan yang baik seperti dalam prinsip komunikasi islam yakni } قوالبليغا,قوالسديدا, قوال ّمعروفا, قوالكريما, قواللّينا, }قوالميسورا, hanya saja konsep nasionalisme yang diusung oleh Prabowo dinilai sebagian pemikir islam tidak sejalan dengan prinsip islam karena islam secara dogma memandang konsep kenegaraan tanpa mengenal nasionalisme yang tidak hanya menginginkan kesatuan bangsa saja tetapi persatuan universal secara keseluruhan. B. Saran Berdasarkan pada kesimpulan penelitian ini, tentu masih banyak kekurangan, maka peneliti mempunyai saran yang konstruktif dalam hasil penelitian ini, diantaranya adalah sebagai berikut: 1. Prabowo dalam menyampaikan kampanye di Yogyakarta hendaknya melihat kondisi sosial dan budaya masyarakat Yogyakarta seperti mengangkat isu budaya dan pendidikan, tidak dipukul rata seperti daerah lain, sehingga dapat menarik simpati masyarakat untuk memilihnya. 2. Media dalam memberitakan sebuah peristiwa hendaknya tidak ada unsur keberpihakan namun menyampaikan sesuai dengan realiti dan fakta yang ada dilapangan sebagai perannya memberikan informasi yang benar kepada msyarakat. 3. Bagai peneliti berikutnya yang akan meneliti komunikasi politik dalam media masa diharapkan lebih komprehensif dan mendalam dalam menyajikan hasil 103 data penelitian. Dengan sumber yang beragam dan menggunakan motode analisis yang sesuai. Daftar Pustaka A. Al-Qur’an Al-Qur’an, Al-Qur’an dan Terjemahan, Yayasan Penyelenggara Penterjemah/Penafsiran Al-Qur ’an, Departemen Agama RI., Jakarta,1978. B. Fikih/Hukum Islam/Islam Ajat Sudrajat, “Nasionalise di Dunia Islam”, Mata kuliah Sejarah Asia Barat dan Sejarah Pemikiran Islam, Fakultas Soaial dan Ekonomi UNY, Yogayakrata. Fadilah, Dani. 2010. Strategi Politik Evo Morales (Optimalisasi Fungsi Public Relation Guna Meningkatkan Citra Diri Dalam Bingkai Pemilihan Presiden Bolivia. Skripsi skripsi sarjana Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga. Saefullah. Ujang, 2010, Kapita Selekta Komunikasi (Pendekatan Budaya dan Agama), Bandung: Simbiosa Rekatama Media. C. Hukum, Sosial, Politik Ahmad, Munawar, 2007, Merunut Akar Pemikiran Politik Kritis di Indonesia dan penerapan Critical Discourse Analysis Sebagai Alternatif Metodelogi, Yogyakarta: Gava Media Althusser. Louis, 2009, Tentang Ideologi, Marxisme Strukturalisme, Psikolonialisme Cultural Studies, Yogyakarta: Jalasutra. Cangara, Hafied. 2009. Komunikasi Politik (Konsep, Teori dan Strategi). Jakarta: PT Raja Grafindo Divaro, Yugha E, 2014, Pertarungan Politik Profil Capres dan Cawapres RI Potensial 2014, Jakarta: Erlangga Eriyanto, 2009, Analisis Wacana Pengantar analisis teks media, Yogyakarta: LKIS Griffin, Ray David, 2005, Visi – visi Post Modern Spiritualitas dan Masyarakat, Yogyakarta: Kanisius. 103 104 Hammad, Ibnu, 1995, Membangun Kemandirian Indonesia dari Penggalian Nilai Menuju Pemerataan Kelembagaan, Jakarta: Forum Dialog Indonesia. Hamad, Ibnu, 2004, Konstruksi Realitas Politik dalam Media Massa, Jakarta: Granit. Illahi, Takdir Muhammad, 2012, Nasionalisme Dalam Bingkai Pluralitas Bangsa, Yogyakarta: Ar-Ruzz Media. Jones, S Walter, 1993, Logika Hubungan Internasional II, Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. J, Lexy. 2013. Metodelogi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Kohn, Hans, 1961, Nasionalisme arti dan sejarahnya, Jakarta: PT Pembangunan. Lesmana, Tjipta, 2008, Perbandingan Komunikasi Politik Presiden Indonesia, Jakarta: Gramedia Mulyana. 2005. Kajian Wacana Teori, Metode dan Aplikasi Prinsip-prinsip Analisi Wacana. Yogyakarta: Tria Wacana. Mestoko, Soemarsono, 1998, Indonesia dan Hubungan Antar Bangsa, Jakarta: Pustaka Sinar Harapan. Soempeno, Adi Femi, 2009, Prabowo dari Cijantung Bergerak ke Istana, Yogyakarta: GalangPress. Soetoprawiro, Koemiatmo, 2003, Bukan Kapitalisme Bukan Sosialisme, Yogyakarta: Kanisius. Titscher, Stefan, 2000, Methods of Text and Discourse Analysis, teks Inggris-Indonesia paralel, New Delhi: SAGE Publication. D. Arsip Nasional Undang-Undang No 22 Tahun 2007 Tentang Pemilihan Umum, Bab 1 Ketentuan Umum ayat 1. Undang-Undang Dasar 1945, Bab XIV tentang Perekonomian Nasional dan Kesejahteraan Sosial. KPUD KOTA YOGYAKARTA, SERTIFIKAT REKAPITULASI DAN RINCIAN PENGHITUNGAN PEROLEHAN SUARA DARI SETIAP 105 KECAMATAN DI TINGKAT KABUPATEN/KOTA DALAM PEMILU PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN TAHUN 2014. E. Jurnal Aida, Ridha, 2005. Liberalisme dan Komunitarinisme: Konsep tentang Individu dan Komunitas, Jurnal Demokrsi Vol. IV No.2 Aditya, Ivan. 2013, Prabowo Luncurkan 6 Program Aksi, Kedaulatan Rakyat, 15 Juli 2013. Alfitri, Rogaiyah, 2009, Demokrasi Indonesia: Mewujudkan Kesetaraan atau Melahirkan Kesenjangan, “Jurnal PPKn & Hukum, Vol.4:1 Bocor Rp 1.000 Triliun dalam Debat Capres 2014, di Mana Salahnya?, Kompas 18 Mei 2014. Berita Resmi Statistik Badan Pusat Statistik , 2014, “Profil Kemiskinan Di Indonesia Maret 2014, Jumlah Penduduk Miskin Maret 2014 Mencapai 28,28 Juta Orang”, No.52/07/Th.XVII. Schonhardt. Sara, 2014, Incer Kursi Presiden, Prabowo andalkan Nasionalisme, The Wall Street Journal. Sauri, Sofyan, Pendekatan Semantik Frase Qoulan Sadida, Ma’rufa, Baligha, Maysura, Layyina dan Karima untuk Menemukan Konsep Tindak Tutur Qur’ani,” Jurnal Pendidikan Bahasa Arab, Vol. 2 Sumarjo. 2011, Ilmu Komunikasi Perspektif Al-Qur’an, Jurnal Inovasi, Vol. 8:1. Sulaiman, Iman Adhi, 2013, Komunikasi Politik dalam Demokratisasi, Observai Dinamika Komunikasi Politik, Vol.11:4 Titscher. Stefan, 2000, Methods of Text and Discourse Analysis, London: SAGE Publication. Van Dijk. A Teun., Principles of critical discourse analysis, Discourse and Society, Volume 4:2 106 F. Internet Analisi Wacana Kritis, http://id.wikipedia.org/wiki/Analisis_wacana_kritis, akses 17 november 2014 Cahya Mulyana, Wiranto Jelaskan 10 hal Seputar Prabowo Kerusuhan 1998 dan pemilihan Presiden, www.metrotcnews.com/read/2014/06/19/255005, akses 4 maret 2015 Daftar Provinsi di Indonesia, http://id.wikipedia.org/wiki/Daftar_provinsi_di_Indonesia, akses 1 April 2015, akses 1 April 2015 Daerah Istimewa Yogyakarta, http://id.wikipedia.org,, akses 1 april 2015. Dilihat di Youtube, “beritasatu tv:Debat Ke-3 (cares) Pilpres 2014”, https://www.youtube.com/watch?v=TJaMRhM500Y, Akses 29 maret 2015. Geografi Indonesia, http://id.wikipedia.org/wiki/Geografi_Indonesia, akses 1 April 2015. Informasi Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (ILPPD) Pemerintah Kota Yogyakarta Tahun 2011, http://www.jogjakota.go.id, akses 1 april 2015. Konsepsi Ketahanan Nasional Indonesia, http://www.pusakaindonesia.org, Akses 1 april 2015. Maikel Jefriando, http://finance.detik.com , “BPS Akui Kemiskinan di Indonesia Semakin Dalam dan Parah”, akses Kamis 2 Januari 2014. Martauta, Umar Djani M, Ketahanan Nasional http://file.upi.edu, 1 April 2015 Mantan Wali Kota Yogyakarta Jadi Ketua Tim Pemenangan Prabowo-Hatta, www.tribunnews.com/pemilu-2014/2014/06/02/mantan-wali-kota-diy-jadiketua-tim-pemenangan-Prabowo-hatta, Akses 3 Maret 2015, posting 2 Juni 2014 Naqvi, Mohammed Ali, Part Seven: Islam and Nationalism, http://www.alislam.org/islam-and-nationalism-dr-ali-mohammed-naqvi/part-seven-islamand-nationalism, akses 30 Maret 2015. Nasionalisme Indonesia, http://id.wikipedia.org , akses 24 November 2014. 107 Prabowo Minta Ijin Sultan Kampanye di Jogja, http://berita.suaramerdeka.com, Akses 3 Maret 2015, Posting 1 Juli 2014 Prabowo, http://id.wikipedia.org/wiki/Prabowo_Subianto, Akses 20 Maret 2015. Penanganan TPK Berdasarkan Profesi/Jabatan, http://acch.kpk.go.id, akses 9 Maret 2015 Romadoni, Ahmad, Prabowo Dukung Jokowi, Fadli Zone: Berarti Jujur, http://indonesia-baru.liputan6.com/read/2063796/Prabowo-dukung-jokowifadli-zon-artinya-jujur , Akses 20 November 2014. Sengketa Sipadan dan Lipadan, http://id.wikipedia.org, akses 11 Maret 2015. Widyastuti Purbani, Analisis Wacana dan Discourse Analysis, www.staff.uny.ac.id, akses 28 april 2015. Zikmah Fuad, Pendekatan Bahasa dalam Dakwah: Satu Sorotan Ringkas, International Research Management and Innovation Conference 2014 (IRMIC2014), www.http;//rmc.kuis.edu.my/irmic/e-proceeding. LAMPIRAN-LAMPIRAN TERJEMAHAN BAB I No 1 Halaman FN 33 25 Artinya: “dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya meninggalkan dibelakang mereka anakanak yang lemah, yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan) mereka. oleh sebab itu hendaklah mereka bertakwa kepada Allah dan hendaklah mereka mengucapkan Perkataan yang benar 2 35 29 Artinya: “mereka itu adalah orang-orang yang Allah mengetahui apa yang di dalam hati mereka .karena itu berpalinglah kamu dari mereka, dan berilah mereka pelajaran, dan Katakanlah kepada mereka Perkataan yang berbekas pada jiwa mereka 3 37 33 Artinya: “dan janganlah kamu serahkan kepada orangorang yang belum sempurna akalnya, harta (mereka yang ada dalam kekuasaanmu) yang dijadikan Allah sebagai pokok kehidupan. berilah mereka belanja dan pakaian (dari hasil harta itu) dan ucapkanlah kepada mereka katakata yang baik 4 39 36 Artinya: “dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik- baiknya. jika salah seorang di antara keduanya atau Kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, Maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya Perkataan "ah" dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka Perkataan yang mulia 5 41 38 Artinya: “Maka berbicaralah kamu berdua kepadanya dengan kata-kata yang lemah lembut, Mudah-mudahan ia ingat atau takut 6 43 40 Artinya: “dan jika kamu berpaling dari mereka untuk memperoleh rahmat dari Tuhanmu yang kamu harapkan, Maka Katakanlah kepada mereka Ucapan yang pantas BAB IV 7 92 70 “dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai, dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa Jahiliyah) bermusuh-musuhan, Maka Allah mempersatukan hatimu, lalu menjadilah kamu karena nikmat Allah, orang-orang yang bersaudara; dan kamu telah berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu dari padanya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu, agar kamu mendapat petunjuk Lampiran IV CURRICULUM VITAE Nama : Annisa Mina Ramadhani Alamat Asal : RT/RW 08/01, Kec/Kel Panekan, Kab. Magetan Jawa Timur Alamat Yogya : Jl. Mojo 1, No 396 Baciro, Yogyakarta Email : [email protected] Kontak : 085735444494 Riwayat Pendidikan : 1. SD Muhammadiyah Magetan : Lulus pada tahun 2005 2. MTS Mu’allimaat Muhammadiyah YK : Lulus pada tahun 2008 3. MA Mu’allimaat Muhammadiyah YK : Lulus pada tahun 2011 4. UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta :Masuk pada tahun 2011