Summative I - Special Senses Module

advertisement
1
2010 Soal Sumatif 1 Hemato-Onko
1.
A 20 year ols woman, primagravida, came to the health center for antenatal care. She is in 2 months
pregnancy. What is the hematopoiesis organ of her fetus?
a.
Liver
b.
Spleen
c.
Yolk sac
d.
Bone marrow
e.
Lymph node
Berdasarkan usia, organ hematopoiesis dibagi seperti berikut:
 Fetus
 0-2 bulan (yolk sac)
 2-10 bulan (hati, limpa)
 3-10 bulan (bone marrow mulai aktif, taoi organ utama tetap hati)
 Infant
 bone marrow
 Dewasa  vertebra, tulang rusuk, sternum, sacrum, pelvis dan bagian ujung proksimal femur
Berdasarkan soal, fetus tersebut berusia 2 bulan. Maka kemungkinan organ hematopoiesisnya adalah
yolk sac atau hati. Namun pada beberapa literatur disebutkan bahwa fungsi yolk sac sebagai organ
hematopoesis pada fetus berakhir pada minggu ke 6 dan ke 7 kehamilan. (Hoffbrand dan K.1 –
hematopoiesis)
2.
An 18 years old man was brought to emergency unit of the hospital after an accident. He was hit by a
motorcycle. On physical examination, blood pressure 100/80 mmHg, pulse rate 82x/minute, respiratory
rate 18x/min, bleeding (+) on his left lower extremity. What most possible growth factor act as
multipotent progenitor cell?
a.
TNF
b.
Interleukin-1
c.
Flt ligand
d.
Thrombopoietin
e.
Stem cell factor
Hematopoietic growth factor (HGF) merupakan suatu hormon glikoprotein yang berfungsi mengatur
proliferasi dan diferensiasi dari sel-sel progenitor hematopoietik. Selain itu berfungsi juga mengatur
fungsi dari sel-sel darah yang matur. Berdasarkan sel tempat ia bekerja maka growth factor ini dibagi
atas: (K.1 – hematopoiesis)
Tempat GF bekerja
Jenis HGF yang bekerja
Stromal cells
IL-1, TNF
Pluripotential stem cells
Multipotential progenitor cells
Stem cell factor (SCF), Flt ligand (Flt-L)
IL-3, GM-CS, IL-6, G-CSF, Thrombopoietin
© FKUI 2011
2
Committed progenitor cells
G-CSF, M-CSF, IL-5 (eosinophil-CSF), Erythropoietin,
Thrombopoietin
A 25 years old woman was referred midwife to primary health care because of bleeding after delivered a
baby 3 hours before. Laboratory result showed Hb 10 g/dL, erythrocyte count 3.7 x 10 6 /uL (N: 4-6 x 106),
trombosit count 465,000 (N: 150,000 - 400,000) and reticulocyte 1.7% (N: 0.5-1.5%).
3.
Morphologically, what is the type of anemia in this patient?
a.
Macrocytic
b.
Dismorphic
c.
Megaloblastic
d.
Hipochromic microcytic
e.
Normochromic normocytic
Berdasarkan kasus di atas didapatkan penurunan kadar Hb dan jumlah eritrosit serta peningkatan
retikulosit dan trombosit dengan riwayat pendarahan 3 jam setelah melahirkan. Kemungkinan anemia
yang dialami oleh ibu tersebut disebabkan karena kehilangan darah akut. Pada anemia tipe ini
penampakan eritrositnya normositik normokrom. (Turgeon – Clinical Hematology)
4.
Penyebab trombositosis pada pasien?
Pada acute blood loss, perubahan hematologis paling awal adalah turunnya hitung platelet transien
namun dalam 1 jam kemudian akan terjadi kompensasi oleh tubuh yang dirangsang oleh
trombopoietin sehingga dapat terjadi trombositosis. (Turgeon – Clinical Hematology)
A 6 year old girl with his mother came to policlinic because of pale and lethargy since 1 weeks ago.
Laboratory result showed Hb: 7.5 g/dL, erythrocyte count: 3x10 6 /uL, reticulocyte: 0.5%, leukocyte count:
25,000/uL, thrombocyte count 125,000/uL.
5.
What is the most possible diagnosis?
a.
DHF
b.
Iron deficiency anemia
c.
Aplastic Anemia
d.
Acute leukemia
e.
ITP
Pada hasil pemeriksaan lab kasus tersebut, diagnosis paling mungkin adalah infeksi sebab didapatkan
leukositosis (Leukosit > 11.000/uL). Dapat dilihat juga terjadi trombositopenia (trombosit <150.000/uL).
Maka diagnosis paling mungkin adalah DHF atau dengue hemorrhagic fever.
6.
What is the most probable cause of thrombocytopenia:
a.
Splenic pool sequestration
b.
Thrombocyte destruction mediated by antibodies
© FKUI 2011
3
c.
Growth factor deficiency
d.
Bone marrow aplasia
e.
Regulation disorder of thrombopoietic stimuli
Pada DHF, terjadi trombositpoenia disebabkan oleh adanya pembersihan (removal) platelet oleh RES
yang terjadi di limpa. (Internet dan K.14)
7.
A 4 year old boy was brought by his mother to pediatric clinic in a hospital because of purpura on his
extremities for 3 days. No histiory of trauma. He had common cold one week before. On physical
examination, those are purpura on upper and low extremities. Laboratory result showed Hb 12.2 g/dL.
Ht 30.8%, leucocyte count 9200/uL, thrombocyte count 18,000/uL. What is the most probable
diagnosis?
a.
Hepatitis A
b.
Hepatitis B
c.
Thrombasthenia Glanzman
d.
e.
ITP
TTP
Diagnosis paling mungkin dari kasus tersebut adalah ITP (immunologic thrombocytopenic purpura)
karena pada anak tersebut didapatkan trombositopenia, purpura dan riwayat common cold (infeksi
salran napas akibat virus). Pada 90% kasus ITP akut (ITP pada anak-anak) terdapat penyakit infeksi
saluran napas akibat virus. (Harrison)
8.
What laboratory test sgould be suggested to confirm diagnosis?
a.
F. VIII
b.
F. IX
c.
Anti thrombocyte antibody
© FKUI 2011
4
d.
Von Willebrand factor activity
e.
Thrombocyte aggregation by ristocetin
Pemeriksaan laboratorium yang diperlukan untuk memastikan ITP adalah hitung platelet
(trombositopenia dan platelet cenderung membesar), ELISA (mendeteksi antibodi terhadap platelet)
dan flowcytometry (mendeteksi autoantibody yang dimiliki pasien dengan antibodi spesifik). (K.14 –
Platelet disorders)
9.
A 1 year old boy came with his mother to pediatric clinic because of hematoma on his right knee.
History of trauma was denied. Laboratory result showed Hb 11 g/dL, Ht 32%, leucocyte count 8900/uL,
thrombocyte count 300,000/uL. Bleeding time 3 minutes, PT 12 seconds (N: 11-14), APTT 67.2 seconds
(N: 27-37) TT 15.3 seconds (N: 14-27), fibrinogen 340 mg/dL (N: 200-400). What is the most likely
coagulation factor is deficient?
a.
HMWK
b.
Prekalikrein
c.
Fibrinogen
d.
F. VIII
e.
F. XII
Dari kasus di atas dapat dilihat terjadi hematoma pada anak (laki-laki, 1 tahun) dan pemanjangan masa
APTT. Kemungkinan ada gangguan pada jalur intrinsiknya. Kemungkinan diagnosisnya hemofilia (def.
faktor VIII/IX). (Hoffbrand dan K.15 – Hemofilia)
10.
A 35 years old woman came to primary health care because of prolonged and massive menstruation.
On laboratory examination: Hb 10.8 g/dL, Ht 30%, leukocyte count 12,300/uL, thrombocyte count
290,000/uL. Bleeding time 3 minutes, PT 12.8 seconds (N: 11-14) APTT 38.1 seconds (N: 27-37), TT 17.2
seconds (N: 14-27). What is the most probable cause of her bleeding?
a.
Thrombocyte dysfunction
b.
Afibrinogenemia
c.
F. VII deficiency
d.
F. XII deficiency
e.
Anemia
Bisa dilihat terjadi pemanjangan aTTP, PT normal< bleeding time normal. Kalo bleeding time normal
brati bukan disfungsi trombosit, kita liat apa saja yg mempengaruhi aPTT
© FKUI 2011
5
11.
Pria
22
thn,
diare
3hr,
demam
40C,
leu
28000,
throm
58000,
hb
11,
Dx?
a.
Demam limfoid  seharusnya leukopenia
b.
Leukemia akut
c.
–
d.
–
e.
–
Liat soal di bawah
12.
laki 22thn, diare 3 hari lalu TD 80/50,nafas : 24x/menit, hb : 11, ht : 28, leukosit : 28000, trombosit :
580000, procalcitonin : 20. Pemeriksaan apa untuk melihat komplikasi :
a.
d-dimer,
b.
masa trombin,
c.
masa pendarahan,
d.
masa koagulasi,
e.
agregasi trimbosit
Soal diatas menunjukkan keadaan infeksi, bahkan mungkin SIRS, karena PCT dan leukosit sangat tinggi.
Untuk pemeriksaan komplikasi kemungkinan yang harus diperiksa adalah massa koagulasi karena
keadaan infeksi yang erat kaitannya dengan fungsi hati dan limpa (masalah sitokin-sitokin inflamasinya).
Sedangkan semua faktor koagulasi kan disekresi di hari, jadi kita bisa memeriksa massa koagulasi untuk
mengetahui fungsi hatinya.
Sumber : AD
13.
Seorang ibu membawa anaknya 2 tahun ke dokter untuk diperiksa agregasi trombosit. Dokter
mendiagnosis glanzman thrombastenia. Hasil pemeriksaan adalah..
a.
Agregasi trombosit dengan ADP turun
© FKUI 2011
6
b.
Ristocetin turun
c.
Serotonin turun
d.
Serotonin normal
e.
Ristosetin normal
Glanzman trombositopenia anadalah kelainan fungsi trombosit pada kelainan kompleks glikoprotein
Iib/IIIa dan Ib/IX sehingga ada kegagalan agregasi platelet. Pemeriksannya dengan ADP dan ristoserin
The primary platelet aggregation response to platelet agonists such as adenosine diphosphate (ADP),
epinephrine, and collagen are decreased, whereas the response to ristocetin is normal.
http://emedicine.medscape.com/article/200311-workup#showall
anak lk 4 th, lemas tampak kuning, sering batuk pilek demam. Bb 12 kg. Anak pertama meninggal usia 9 bl.
14.
Pem lab utk memastikan diagnosis:
a.
Hb, ht, leu, trombo, ht jenis, gambaran darah tepi, analisis hb.
b.
hb, ht, leu, trombo, led, biomolekuler
c.
fungsi organ hati, ginjal, gambaran drh tepi, retikulosit
d.
analisis hb dan biomolekuler
e.
ferritin serum dan analisis hb
untuk mendiagnosis kita lakukan CBC, gambaran darah tepi jelas, dan analisis Hb karena curiga
hemoglobinopati serta diwayat sodara meninggal menunjukan adanya kaitan genetik atau infeksi yang
transmisinya vertikal.
15.
Pemeriksaan yang ditemukan?
a.
Hb, Ht, leuko, trombosit menurun
b.
Eritrosit turun, retikuloit normal
c.
Eritrosit turun, retikulosit naik
d.
Hepatitis C, hipokrom, mikrositer, anisopoikilositosis, eritrosit berinti
e.
Hepatitis B, hipokrom, mikrositer, anisopoikilositosis, eritrosit berinti
Kalau ini thalasemia temuannya Hb dan indeks eritrositnya turun disertai apusan darahnya mikrositik
hipokrom, anisopoikulositosis dan eritrosit muda. Nah kenapa kita pilih hepatitis B juga? Karena salah
satu komplikasi transfusi darah pada orang dengan thalassemia adalah infeksi, termasuk hepatitis.
Kenapa bukan hepatitis C? karena hepatitis C jarang terjadi. Selain itu kana da riwayat kakaknya yang
meninggal, kemungkinan kakaknya meninggal karena hepatitis B, nah hepatitis B itu bisa diturunkan
secara vertikal, kalau hepatitis C tidak bisa. Sebagai tambahan juga, pada thalassemia, meskipun terjadi
anemia, jumlah sel darah merahnya bisa normal atau malah meningkat ya..
© FKUI 2011
7
16.
Jika diagnosis adalah Thalasemia beta homozigot, maka
a.
Hbf 65%, hba2 6,5%
b.
Hbf dan hba2 Normal, Hb barts
c.
Hb barts, hba2 28%
d.
Hbf 5%, hb a 89%
e.
Hb a 23%, hb a2 83%
Pada thalasemia beta homozigot akan terjadi kenaikan HbA2 (>3,5%) serta ditemukan peningkatan HbF
17.
pemeriksaan penunjang untuk anak perempuan tsb (thalassemia mayaor + komplikasi endokrin dan gizi
buruk) adalah
a.
Bone age,
b.
kadar hormon,
c.
lupa
d.
ferritin
Pemeriksaan penunjangnya sebenernya kan analisis DNA namun karena untuk mengetahui komplikasi
thalasemia yg berupa penumpukan besi, maka penting kita cek kadar besinya, kalo dari pilihannya ya
Ferritin.
© FKUI 2011
8
18.
Anak suspek talasemia mayor, kedua adik kandung tampak sehat. Pemeriksaan untuk adik kandung...
a.
Ga perlu krn tampak sehat
b.
Periksa Hb dulu ngecek anemia apa nggak, baru abis itu analisis Hb
c.
Periksa Hb, Ht, leukosit, trombosit, hit.jenis (darah lengkap), dan analisis Hb
d.
Periksa darah lengkap, indeks eritrosit, retikulosit, analisis Hb
e.
Analisis Hb & retikulosit
Perlu diingat bahwa thalassemia secara klinis dibagi 3,yaitu:
 Thalassemia mayor: Membutuhkan transfusi darah rutin
 Thalassemia intermedia: Gejala ringan, membutuhkan transfusi darah tetapi tidak rutin
 Thalassemia minor/trait/pembawa sifat: Tidak bergejala, tidak membutuhkan transfusi darah,
hidup normal
terlihat bahwa adik pasien tampak baik2 saja, tetapi tidak menutup kemungkinan kalau dia ngga
menderita thalassemia minor. Oleh karena itu perlu dipastikan dengan cek Hb elektroforesis untuk
melihat dia thalassemia atau tidak.
Sumber: K-3 dan K-2
19.
20.
Pada analisis Hb. HbF 45%, HbA2 38%. Diagnosis?
a.
Thalasemia beta homozigot  HbF meningkat, HbA2 4-8%
b.
Thalasemia alfa
c.
Thalasemia alfa beta
d.
Thalasemia beta heterozigot
e.
Thalasemia beta-HbE
Kasus : bayi 2 tahun pucat. pemeriksaan lab: Hb : 8,6; Leukosit : 12.500; trombosit : 234.000; Bilirubin
total : 16. Penyebab anemia tsb :
a.
Anemia hemolitik
© FKUI 2011
9
b.
Gangguan produksi karena supresi sumsum tulang
c.
Defisiensi fungsi hepar
d.
Defisiensi zat besi
e.
Gangguan pembentukan rantai globin
Sebenernya bingung sama soal ini.. masak bayi 2 tahun .__.
Intinya pada kasus ini, Hb-nya turun, leukositnya meningkat, trombosit normal, bilirubin meningkat.
Nah pada anak-anak, anemia yang dapat menyebabkan peningkatan bilirubin adalah anemia hemolitik.
Kalo salmon jawabannya cenderung karena anemia hemolitik.. CMIIW
21.
Kasus bayi anemia fisiologis. Tatalaksana
a.
Oksigen, ASI
b.
EPO
c.
Transfusi
Sebenarnya ini kurang jelas soalnya.. Kalo pada bayi yang lahir cukup bulan dan terjadi anemia
fisiologis, nggak perlu dikasih tata laksana. Kalo anemia fisiologisnya terjadi pada bayi yang
lahir premature, bisa diberi profilaksis EPO atau kalau udah parah dilakukan transfuse.
Sumber : Medscape dan slide K. Anemia Neonatus
© FKUI 2011
10
22.
Pada anemia kronik, protein serum yg turun adalah :
a.
Transferin
b.
CRP
c.
Fibrinogen
d.
IL-1
e.
–
Sepertinya yang dimaksud pada soal ini adalah anemia karena penyakit kronik teman-teman.
Kalo pada anemia karena penyakit kronik coba dilihat pada slide ini ya…
Sumber : K.5. Anemia Penyakit Kronik
23.
Protein pengangkut besi dalam serum:
a.
Albumin
b.
Transferrin
c.
Ferritin
d.
Hemosiderin
e.
Hemoglobin
Kalo besi diperlukan oleh tubuh dia akan dikeluarkan lewat feroportin 1. Bentuknya yang dari Fe2+ ubah
menjadi Fe3+ oleh hephaestin. Selanjutnya Fe3+ diangkut oleh transferrin deh.
© FKUI 2011
11
24.
Fanconi disebabkan oleh:
a.
radiasi ion
b.
zat kimiawi
c.
obat
d.
genetik
e.
virus
Sedangkan pilihan a,b,d,e merupakan penyebab anemia aplastik sekunder.
Sumber : K.8 Pansitopenia
25.
Anemia defisiensi besi ditandai dengan:
a.
MCV tinggi
b.
MCV rendah
c.
Serum iron tinggi
d.
TIBC tinggi
e.
IBC rendah
Ciri2 anemia defisiensi besi itu mikrositik (MCV rendah), hipokrom (MCH rendah), RDW meningkat, dan
penurunan besi/ferritin.
© FKUI 2011
12
Sumber: K-2
26.
Yang meningkatkan absorpsi besi...
a.
Kehamilan
Faktor yang meningkatkan absorpsi besi
-
27.
Iron Heme
Bentuk Fe2+
Asam (HCl, vitamin C)
Gula, asam amino
Defisiensi besi
Eritropoiesis
Kehamilan
Hemokormatosis herediter
Peningkatan ekspresi DMT-1 dan
ferroportin di sel-sel enterosit duodenal
Faktor yang mengurangi absorpsi besi
-
Iron inorganic
Bentuk ferri (Fe3+)
Alkali (antacid, sekresi pankreas)
Agen presipitat (pyhtate, phosphate)
Jumlah besi yang eksesif
Infeksi
Teh
Ekspresi DMT-1 dan ferroportin yang di
enterosit
Peningkatan hepcidin
Cadangan besi tubuh disimpan dalam bentuk
a.
Serum iron
b.
Feritin
Besi dalam sel-sel tubuh disimpan dalam bentuk ferritin (solubel) dan hemosiderin (insolubel).
Sumber : Slide kuliah 02
28.
Pemeriksaan penunjang berikut yang paling tepat digunakan untuk memonitor terapi anemia defisiensi
besi adalah...
a.
Hemoglobin dan Serum besi
b.
Hb dan feritin
c.
Hb dan MCV
d.
Hb dan MCH
e.
Feritin dan saturasi transferrin
© FKUI 2011
13
Setelah pemberian terapi, harus dilakukan follow up. Dilihat apakah terjadi retikulositosis, peningkatan
Hb, keadaan MCV dan MCH normal, dan replacement of iron stores (dalam 6 bulan). Feritin itu
cadangan yang ada di jaringan, kalau cadangan di jaringan ini turun berarti orangnya emang lagi
anemia.
29.
30.
Peningkatan kadar Hb ditemukan pada keadaan:
a.
kelebihan besi
b.
dehidrasi
c.
infeksi
d.
sepsis
e.
inflamasi
Hasil pemeriksaan darah rutin berupa anisopolikilositosis ditemukan pada keadaan berikut...
a.
variasi ukuran eritrosit yang tinggi
b.
variasi ukuran leukosit yang tinggi
c.
variasi ukuran dan morfologi eritrosit yang tinggi
d.
variasi ukuran trombosit
e.
variasi morfologi eritrosit
Keadaan anisopoikilositosis adalah keadaan di mana eritrositnya bervariasi bentuk dan ukurannya.
An = tidak sama
iso = ukuran
Poikilo = bentuk
31.
Ibu 23 tahun, hamil 4 buln, tidak anemia defisiensi B12. Defisiensi zat ini (asam folat) akan
mengakibatkan apa pada bayinya
© FKUI 2011
14
a.
Spina bifida
b.
Gagal ginjal
c.
Jantung
d.
Netropenia
selain itu bisa juga menyebabkan anemia makrositik.
32.
Kelebihan besi dalam tubuh memiliki efek
a.
Hipertensi, perdarahan serebral
b.
Hipotensi
c.
Aritmia jantung
d.
Gastroenteritis akut, syok
Penumpukan besi di tubuh, seperti yang terjadi pada pasien thalassemia, akan menyebabkan
komplikasi seperti fibrosis hati (sirosis hati), aritmia jantung, hipogonadisme, diabetes, hipotiroidisme,
hipoparatiroidisme, gagal jantung, dan kematian.
Sumber : Slide thalassemia
33.
Indikasi pemberian G-CSF pada pasien yg menerima kemoterapi:
a.
Mencegah alergi
b.
Mencegah perdarahan
c.
Mencegah hipoksia
d.
Meningkatkan efek terapi kemo
e.
Mencegah infeksi
G-CSF (granulocyte colony stimulating factor) adalah salah satu obat imunostimulant. Obat ini diberikan
untuk mencegah neutropenia (sel imun) pada pasien yang disebabkan oleh kemoterapi kanker.
Sumber : Slide agen imunomodulator modul Infeksi Imun
34.
Trombositopenia akibat kemotrapi mrpkn indikasi apa?
a.
G-csf,
b.
Epo  eritropoietin, untuk eritropoiesis
c.
folat,
© FKUI 2011
15
Jawaban yang lebih tepat adalah Interleukin 11. Kalo trombopoietin masih dalam investigasi.
35.
Bapak A, Ibu O. Kemungkinan anak golongan darah, kecuali
a.
A atau O
b.
A dan O
c.
A saja
d.
O saja
e.
AB
Golongan darah A berasal dari gen IA IA atau IA I0 sedangkan golongan darah beralel I0 I0. Maka
kemungkinan anaknya bergolongan darah A atau O. Sedangkan golongan darah AB membutuhkan gen
beralel IAIB sedangkan pada kedua orang tua tidak memiliki alel IBsehingga anak tidak mungkin memiliki
golongan darah AB
36.
Batas aman trombosit untuk dilakukan operasi mayor menurut British Committee for Standards in
Hematology adalah
© FKUI 2011
16
a.
10.000
b.
30.000
c.
50.000
d.
80.000
e.
100.000
Pembahasan: jumlah trombosit 50.000 masih adekuat untuk menghentikan perdarahan. Apabila kurang
dari itu, tidak dilakukan operasi karena takut perdarahannya tidak berhenti.
Sumber: LTM BW
37.
Apa yg harus dilakukan pada saat terjadi reaksi transfusi:
a.
Periksa tanda vital
b.
Stop transfusi
c.
Periksa ......
d.
Periksa tanda dic
e.
Periksa dieresis
sumber: tentir 2009
© FKUI 2011
17
38.
Fungsi trombosit pada koagulasi
a.
Pembentukan sumbat trombosit
Fungsi dari trombosit adalah untuk membentuk sumbat jika terjadi luka luka pada dinding pembuluh
darah. Hal ini disebut platelet plug atau hemostatic plug.
39.
tromboksan A2 adalah:
a.
metabolit prostaglandin sebagai vasodilator.
b.
Metabolit prostaglandin sebagai agregasi dan vasokonstriksi.
Tromboksan merupakan salah satu zat yang dikeluarkan trombosit yang tidak ada di granula yang
berfungsi untuk merangsang agregasi. Jika trombosit teraktivasi, fosfolipid (membran) akan melepaskan
arachidonic acid oleh enzim fosfolipase. Arachdonic acid akan diubah oleh siklooksigenase. Aspirin
dapat digunakan untuk menghambat siklooksigenase-1 (COX-1). Aspirin menimbulkan asetilasi sehingga
COX-1 tidak bisa bekerja sehingga jalur ini berhenti dan tidak dibentuk prostaglandin sehingga
akibatnya tidak terbentuk tromboksan. Padahal tromboksan adalah perangsang agregasi. Jika
tromboksan tidak dibentuk, agregasi menjadi terhambat. Hal inilah yang menyebabkan orang stroke dan
serangan jantung dikasih aspirin.
Sementara itu, perubahan prostaglandin menjadi prostasiklin terjadi di endotel. Endotel tidak
mengubah prostaglandin menjadi tromboksan, tetapi dia mengubah menjadi prostasiklin karena
enzimnya beda (dia punyanya PGI2 sintetase, sementara trombosit punyanya thromboxan synthetase).
Kedua zat ini (prostasiklin dan tromboksan) bertolak belakang, yang satu merangsang agregasi
(tromboksan), yang satu menghambat agregasi (prostasiklin). Yang satu vasokonstriktor (tromboksan),
yang satu vasodilator (prostasiklin). Jadi, harus ada keseimbangan antara tromboksan dan prostasiklin.
Endotel yang masih utuh di sekitar luka masih bisa membentuk prostasiklin sehingga membatasi
agregasi trombosit hanya pada daerah yang mengalami luka saja. Jika semuanya agregasi kan nanti jadi
tersumbat. Jadi ada harus ada batasnya.
© FKUI 2011
18
Sumber: Hoffbrand
40.
Kofaktor faktor Xa
a.
Fibrinogen
b.
V
c.
IX
d.
XI
e.
XIII
© FKUI 2011
19
41.
Zat antifibrinolitik paling kuat
a.
Transamin
b.
PAI-1  salmon lebih condong ke PAI 1 karena kerjanya lebih dulu daripada alfa 2 antiplasmin.
c.
TAFI
d.
Alfa-2 mikroglobulin
e.
Alfa 2 antiplasmin
Zat-zat yang berperan menghambat kerja plasmin
 Antiplasmin: α2 plasmin inhibitor, α2 makroglobulin, antitrombin, α1 antitripsin, thrombinactivated fibrinolysis inhibitor (TAFI), dan transamin.
 Plasminogen aktivator inhibitor (PAI) 1, 2, dan 3.
42.
Faktor yang berperan pada fibrinolitik
a.
VIII
b.
IX
c.
X
d.
XI
e.
XII
Aktivator akan mengubah plasminogen menjadi plasmin. Plasminogen aktivator bisa dikelompokkan
beberapa macam.
Ø Aktivator fisiologis: t-PA (tissue-type plasminogen activator, dilepaskan oleh endotel) dan u-PA
(urokinase-type plasminogen activator – ada di plasma dan jaringan)
Ø Contact-phase dependent activators: XIIa, kalikrein. Aktivator jenis ini merupakan protease yang
tergolong dalam kaskade koagulasi jalur intrinsik. Dalam keadaan tertentu, protease tersebut dapat
mengaktifkan plasminogen secara langsung. Namun, protease tersebut secara normal hanya berperan
tidak lebih dari 15% dalam mengaktifkan plasmin di plasma.
Ø Eksogen: streptokinase, stafilokinase, dan aktivator plasminogen dari vampire-bat.
43.
Laki2, 5 tahun, gusi berdarah sejak 6 jam. Perdarahan berhenti 2 jam lalu lanjut lagi. Tidak ada riwayat
keluarga. Pemeriksaan?
a.
PT, APTT  untuk mengecek hemostasis sekunder / proses koagulasi.
b.
FVIII dan FIX
c.
Agregasi trombosit
d.
BC, CT
e.
TT
Pembahasan: Pada kasus diatas kita menduga bahwa pasien mengalami gangguan koagulasi. Karena
perdarahan sempat terhenti 2 jam, kemudian perdarahan lanjut lagi. Pemeriksaan yang bisa dilakukan
© FKUI 2011
20
adalah dengan memeriksa aPTT dan PT karena kita mencurigai terjadinya gangguan koagulasi.
Pemeriksaan aPTT dan PT untuk menilai factor intrinsic dan ekstrinsik.
Sumber : Slide Hemostatic test
Anak laki2 16 bulan, lutut bengkak sejak 3 hari. Menangis bila lutut disentuh, tidak mau berdiri dan
berjalan. Trauma dan demam disangkal. Pf: rewel, tidak pucat, tidak sianosis, tanda vital normal.
Lutut bengkak dibanding sekitar, hangat.
44.
hasil pemeriksaan faktor pembekuan?
a.
F. VIII 20%
b.
F.IX < 1%
c.
F. VIII 65%
d.
F. IX 4-50%
e.
F.VIII 50%
Sebenarnya soal diatas masih ada yang kurang untuk mendukung jawabannya. Kurangnya adalah dokter
tidak menanyakan berapa cering terjadinya perdarahan pada lutut. Terjadinya perdarahan pada lutut itu
termasuk kedalam hemofilia sedang dan berat yang membedakannya adalah frekuensi kejadiannya dan
jumlah faktor koagulasi yang ada didala tubuh pasien. Tetapai apabila melihat opsi diatas yang palin
tepat presentase kadar faktor koagulasinya adalah jawaban B (F.IX <1%) karena opsi lainnya rangenya
tidak sesuai dengan kriteria derajat hemofilia.
© FKUI 2011
21
Sumber: Slide Hemofilia
45.
Laki2 fibrilasi atrium sjk 25 thn yg lalu dikasi tau aPTT PT
a.
aPTT memanjang dan PT mngkn krn pemberian warfarin utk fibrilasi atrium
Warfarin adalah antagonis vitamin K. Faktor yang dependent terhadap citamin K adalah faktor II, VII, IX,
X. Makanya faktor intrinsik dan ekstrinsik terpengaruh  apTT dan PT memanjang
Slide kuliah 12 tentang Hemostasis dan kuliah penyakit koagulasi didapat.
46.
Kelainan koagulasi ini sering ditemukan pada sirosis hati yang disebabkan oleh
a.
Mengurangi sintesis semua faktor koagulasi (I-XIII)
b.
Gangguan sintesis trombosit dan faktor von willebrand oleh hati
c.
Penyerapan eritrosit di limpa
d.
Trombositopenia
e.
Mengurangi sintesis protrombin, Fviii, ix, x
Hampir semua dari faktor pembekuan darah disintesis di hati. Apabila terjadi sirosis hati, dimana sel –
sel hati digantikan oleh jaringan ikat maka fungsi produksi hati akan menurun sehingga faktor – faktor
pembekuan darah berkurang juga.
47.
Parameter yang menurun pada anemia hemolitik intravaskular:
a.
LED
b.
Retikulosit
c.
Bilirubin indirek
d.
Ekskresi urobilinogen dalam urin
e.
Kadar haptoglobin
Kadar haptoglobin menurun dikarenakan haptoglobin akan mengikat Fe yang bebas hasil pemecahan sel
darah merah.
© FKUI 2011
22
Sumber : Slide Anemia Hemolitik
48.
Keadaan lab yg menunjang pd hemolisis intravaskular adalah:
a.
Retikulositosis
b.
Penurunan biliribun total
Peningkatan jumlah retikulosit di darah tepi menunjukkan adanya mekanisme kompensasi tubuh
terhadap kehilangan darah.
Sumber: Slide Anemia Hemolitik
© FKUI 2011
23
49.
Pd anemia hemolitik intravaskular, keadaan yg dpt ditemukan adalah:
a.
Hemosiderinuria
b.
Mioglobinuria
c.
Bilirubin direk
Hemoglobin yang berlebihan ada di darah, masuk ginjal, lolos filtrasi, direabsorbsi di tubulus ginjal, Hb
mengalami pemecahan jadi porfirin + globin + iron. Iron ini bersifat insolubel dan membentuk
hemosiderin. Terjadilah hemosiderinuria. Hemoglobin yang tidak direabsorbsi di ginjal akan
menyebabkan hemoglobinuria.
Sumber : Slide Anemia Hemolitik
Good Luck 
© FKUI 2011
Download