BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Jenis Penelitian 1

advertisement
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Lokasi dan Jenis Penelitian
1. Lokasi Penelitian
Penelitian ini berlokasi di Madrasah Tsanawiyah (MTs) Cina Kabupaten
Bone Provinsi Sulawesi Selatan. Penentuan lokasi penelitian didahului dengan
observasi dan pengamatan terhadap apa yang akan diteliti. Alasan pemilihan lokasi
di Madrasah Tsanawiyah Cina, karena pada dasarnya semua lembaga pendidikan
(termasuk Madrasah Tsanawiyah Cina) berupaya membentuk integritas diri peserta
didiknya sebagai implementasi terhadap amanat UUD 1945 dan UU RI Nomor 20
Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Selain itu, lokasi madrasah yang
dijadikan objek penelitian berada di tengah-tengah perkampungan penduduk
setempat, sehingga memudahkan bagi peneliti untuk menjangkau tempat tersebut
untuk mendapatkan data yang dibutuhkan. Alasan lain yang menjadi pertimbangan
adalah kepraktisan waktu, biaya, dan keinginan peneliti untuk mengembangkan
lembaga pendidikan tersebut, walaupun dengan jalan menjadikan sebagai objek
penelitian dalam penyusunan karya ilmiah.
2. Jenis Penelitian
Ditinjau dari segi tempat, penelitian ini termasuk penelitian kancah/
lapangan (field research). Artinya
peneliti dalam proses mengumpulkan data
dilakukan langsung di lapangan penelitian yaitu di lokasi Madrasah Tsanawiyah
Cina Kabupaten Bone.
Ditinjau dari tujuan, penelitian ini termasuk penelitian
eksploratif. Yaitu bertujuan untuk memecahkan masalah-masalah aktual yang
( Word to PDF Converter - Unregistered )
http://www.Word-to-PDF-Converter.net71
dihadapi. Ditinjau dari hadirnya variabel, penelitian ini tergolong penelitian
deskriptif. ditinjau dari jenis data, penelitian ini termasuk penelitian kualitatif.
Berdasarkan uraian tersebut, dapat ditekankan bahwa jenis penelitian dalam
penyusunan tesis ini adalah jenis penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif. Alasan
menggunakan metode kualiatatif dalam penelitian ini, karena dimaksudkan untuk
mendeskripsikan strategi pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam dalam
membentuk integritas diri peserta didik di Madrasah Tsanawiyah Cina Kabupaten
Bone, mengidentifikasi dan menganalisis faktor pendukung dan penghambat, serta
bermaksud mengembangkan dan mengidentifikasi upaya yang dilakukan guru
dalam membentuk integritas diri peserta didik di Madrasah Tsanawiyah Cina
Kabupaten Bone. Dinamakan kualitatif karena dalam kegiatan penelitian tidak
menggunakan angka dalam mengumpulkan data dan dalam memberikan penafsiran
terhadap hasilnya. Data yang diperoleh berupa kata-kata, perbuatan dan tindakan
yang dilakukan oleh sumber data, kemudian ditafsirkan dalam bentuk naratif
deskriptif untuk memberi gambaran menyeluruh terhadap objek yang diteliti,
sehingga hasil penelitian menjadi lengkap, mendalam, kredibel, dan lebih bermakna.
Penelitian kualitatif bukan untuk menguji teori, akan tetapi untuk menemukan dan
membangun teori. Hasil yang diperoleh bukan untuk digeneralisasikan, akan tetapi
berlaku terhadap kondisi dan situasi sosial yang sama.
B. Metode Pendekatan
Metode pendekatan yang dimaksudkan dalam penelitian ini adalah
pendekatan ilmu yang dijadikan dasar dan pedoman untuk memperoleh, menyusun,
dan menganalisis data yang telah diperoleh dalam proses penelitian di lapangan.
Adapun
pendekatan
ilmu
yang
dimaksudkan
pendidikan/pedagogik, psikologis, dan sosiologis.
tersebut,
adalah
ilmu
Pendekatan pendidikan/pedagogik, dimaksudkan untuk memberi pengertian
bahwa peserta didik merupakan “manusia muda” yang memerlukan bimbingan,
didikan,
keteladanan, arahan, serta motivasi dari para orang dewasa (guru).
Melalui strategi pembelajaran yang dilakukan oleh para guru, diharapkan kepada
peserta didik, agar mampu mentransper ilmu pengetahuan yang telah dipelajarinya,
dan mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari. Tidak hanya itu, tetapi juga
mampu membentuk sikap, perilaku, dan kepribadian siswa sehingga memiliki
integriras diri dalam kehidupannya kelak.
Pendekatan psikologis dimaksudkan untuk mengurai perkembangan psikis
peserta didik pada tingkat usia antara 12-16 tahun yaitu usia rata-rata peserta didik
tingkat Madrasah Tsanwiyah dan yang sederajat. Kegiatan psikis yang dimaksud
meliputi kegiatan pengamatan, pemikiran, analisis, tingkat intelegensi, perasaan,
emosi, dan motivasi.
Pendekatan sosiologis digunakan untuk melihat secara keseluruhan bahwa
peserta didik pada dasarnya adalah mahluk sosial. Sebagai mahluk sosial, peserta
didik tentunya saling membutuhkan satu sama lain dalam rangka mencapai
kedewasaan. Dalam dunia pendidikan, dapat diartikan bahwa peserta didik
membutuhkan orang dewasa dalam membentuk dan memaknai kehidupannya.
C. Instrumen Penelitian
Telah dijelaskan sebelumnya, bahwa penelitian ini adalah penelitian
kulaitatif, maka yang menjadi instrumen atau alat penelitian adalah peneliti sendiri.
Walaupun demikian, agar proses penelitian menjadi lancar, dan supaya hasil
penelitian menjadi valid, reliabel, serta dapat dipertanggung jawabkan, maka
peneliti menggunakan intrumen pembantu yaitu pedoman wawancara, pedoman
observasi, serta dokumentasi.
Sebagai human instrument, peneliti terlebih dahulu memvalidasi diri
sebelum terjun langsung ke lokasi penelitian. Validitas diri yang dilakukan meliputi
pemahaman yang memadai terhadap metode penelitian kualitatif dan memperluas
wawasan terhadap bidang yang akan diteliti. Hal ini dilakukan dengan cara
membaca buku-buku metodologi penelitian, buku-buku yang berkaitan dengan
strategi pembelajaran, serta membaca buku-buku yang membahas tentang
pembentukan integritas diri, sikap, moral, akhlak, kepribadian, serta buku-buku lain
yang berkaitan dengan arah penelitian ini. Selain itu, peneliti juga mempersiapkan
diri secara akademik agar kualitas hasil, realibilitas dan validitas data yang
diperoleh selama proses penelitian dapat dipertanggung jawabkan secara ilmiah.
D. Sumber Data Penelitian
Sebagaimana lazimnya dalam dunia penelitian, data dapat diperoleh melalui
dua tahapan yakni langsung dan tidak langsung. Dalam metodologi penelitian,
dikenal 2 (dua) sumber data yaitu sumber data primer dan sumber data sekunder.
1. Data Primer. Yang dimaksudkan data primer dalam penelitian ini adalah
data yang diperoleh langsung dari guru Sejarah Kebudayaan Islam di
Madrasah Tsanawiyah Cina yang berjumlah tiga (3) orang, dan perwakilan
peserta didik sebanyak lima belas (15) orang.
2. Data Sekunder. Data sekunder dalam penelitian ini adalah data yang
diperoleh dari Kepala Madrasah, Wakil Kepala Madrasah bagian
kurikulum, Wakil Kepala Madrasah bagian kesiswaan, tokoh pendiri
Madrasah sebanyak dua (2) orang, guru bidang studi lain sebanyak lima (5)
orang yang ditetapkan sebagai informan karena pertimbangan kompoten
dapat memberikan data yang dibutuhkan. Selain itu, arsip dokumentasi
madrasah baik menyangkut profil madrasah, kurikulum dan silabus Sejarah
Kebudayaan Islam, data keadaan guru, dan data keadaan peserta peserta
didik.
E. Metode Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang strategis dalam
penelitian, karena tujuan utama dalam penelitian adalah mendapatkan data. Tanpa
mengetahui teknik pengumpulan data, maka tidak akan didapatkan data yang
memenuhi standar data yang ditetapkan.
Berdasarkan keterangan tersebut, maka dalam penelitian ini, teknik
pengumpulan data yang digunakan adalah;
1. Observasi (mengamati). Observasi adalah metode pengumpulan data yang
digunakan untuk menghimpun data penelitian melalui pengamatan dan
pengindraan. Hubugannya dengan penelitian ini, maka observasi yang
dilakukan meliputi kegiatan pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam, pola
tingkah laku, sifat, dan sikap peserta didik, dan sarana dan prasarana
pembelajaran di Madrasah Tsanawiyah Cina Kabupaten Bone.
2. Interviuw (wawancara). Interviuw adalah cara yang digunakan oleh peneliti
untuk mendapatkan informasi atau data dari responden dengan cara
bertanya langsung secara bertatap muka. Dalam penelitian ini yang
diwawancarai adalah guru Sejarah Kebudayaan Islam, Kepala Madrasah,
Wakil Kepala Madrasah bagian kurikulum, Wakil Kepala Madrasah bagian
kesiswaan, tokoh pendiri madrasah, perwakilan peserta didik, dan guru
bidang studi lain yang ditetapkan sebagai informan karena dianggap
kompoten memberikan data.
3. Dokumentasi. Dokumentasi adalah cara mendapatkan data dengan
mempelajari dan mencatat buku-buku, arsip atau dokumen, dan hal lain
yang terkait dengan penelitian. Arsip dokumentasi yang terkait dengan
penelitian ini adalah arsip dokumentasi tentang keadaan jumlah peserta
didik, jumlah tenaga guru, silabus dan kurikulum bidang studi Sejarah
Kebudayaan Islam.
4. Triangulasi.
Triangulasi
adalah
teknik
pengumpulan
data
yang
menggabungkan beberapa metode pengumpulan data yang telah ada.
Penggunaan teknik triangulasi untuk menguji kredibilitas data yang
diperoleh di lapangan.
F. Teknik Pengolahan dan Analisis Data
Dalam proses menganalisis data yang telah peneliti temukan dilapangan,
peneliti melakukan beberapa tahapan sebagai berikut:
1. Mereduksi Data. Pada tahapan ini, data yang telah dipeoleh di lapangan
dikumpulkan kemudian dicermati secara seksama, diedit, dan dilakukan
pemilahan terhadap data yang diperlukan dan data yang tidak diperlukan.
Data yang terkait dan relevan dengan kebutuhan penelitian, diklasifikasikan
kemudian dilakukan pengkodean sesuai dengan tujuan penelitian. Secara
rinci, reduksi data yang dilakukan dalam tahapan ini adalah proses
pemilahan, pemusatan perhatian untuk menyederhanakan, mengabtrakkan
serta mentransformasikan data kasar yang diperoleh di lapangan.
2. Mengorganisasikan/mendisplaykan Data. Pada tahapan ini, data yang telah
diedit, kemudian diorganisir secara keseluruhan. Data yang sifatnya
kuantuitatif disajikan dalam bentuk tabel, sedangkan data yang sifatnya
kulaitatif disajikan dalam bentuk naratif deskriptif. hal ini dimaksudkan
untuk melihat hubungan dan memudahkan kerja selanjutnya.
3. Memverifikasi Data. Dalam tahapan ini peneliti melakukan pemeriksaan
kembali data-data yang telah direduksi, dicermati, diedit, serta data yang
telah diorganisasikan. Hal ini dilakukan untuk mengecek ulang keabsahan
dan validitas data tersebut.
4. Penarikan Kesimpulan. Dalam menarik kesimpulan terhadap data yang telah
ditemukan dan diolah secara cermat dan sistematis, peneliti menggunakan
analisis induktif.
G. Keabsahan Data Penelitian
Untuk menguji keabsahan data penelitian, maka dilakukan cara;
a. Perpanjangan pengamatan. Perpanjangan pengamatan yang dimaksudkan
adalah melakukan pengecekan ulang di lokasi penelitian terkait dengan data
dan hasil penelitian yang telah diperoleh sebelumnya. Karena izin penelitian
yang diberikan dimulai pada awal bulan April sampai pada akhir bulan Mei
2011, maka perpanjangan pengamatan dilakukan pada awal sampai akhir
bulan Juni 2011.
b. Meningkatkan ketekunan. Yang dimaksudkan dalam kegiatan tersebut
adalah melakukan pengamatan secara lebih cermat dan berkesinambungan
terkait dengan data yang telah diperoleh. Dalam hal ini, peneliti melakukan
pengecekan kembali di lokasi penelitian untuk memastikan apakah data
yang diperoleh itu salah atau benar.
c. Triangulasi. Triangulasi dalam pengujian keabsahan data ini diartikan
sebagai pengecekan data dari berbagai sumber dengan berbagai cara dan
bebagai waktu. Dalam hal ini, data yang telah diperoleh dengan metode
wawancara dicek ulang dengan menggunakan metode observasi atau
pengamatan langsung terhadap sumber data yang diteliti.
Download