Emboli adalah hambatan pada aliran pembuluh darah

advertisement
Emboli adalah hambatan pada aliran pembuluh darah. Hambatan yang dimaksud di
sini bisa berupa gelembung udara atau darah yang menggumpal. Emboli yang
muncul pada tubuh manusia dapat mengganggu organ tubuh karena kekurangan
oksigen.
Organ-organ vital tubuh manusia, seperti otak, jantung dan paru-paru, tidak bisa
berfungsi dengan baik ketika pasokan oksigen terhambat. Pada otak, emboli
menyebabkan stroke. Sedangkan pada paru-paru, emboli menyebabkan embolisme
paru. Bukan hanya fungsi organ saja yang terganggu, namun terlalu lama
kekurangan oksigen bisa membuat jaringan organ tersebut rusak secara permanen.
Gejala Emboli
Berikut ini adalah beberapa gejala yang dapat terjadi akibat emboli pada paru-paru:

Sesak napas

Sakit pada dada yang lebih parah ketika bernapas dan batuk

Batuk-batuk, bisa mengeluarkan darah

Berkeringat berlebihan

Pusing

Detak jantung yang cepat
Jika emboli menghambat aliran darah ke otak, maka akan terjadi gejala-gejala
stroke.
Emboli berpotensi menghambat aliran darah ke suatu organ secara
menyeluruh dan ini berpotensi berakibat fatal. Segera ke rumah sakit
terdekat jika Anda mengalami gejala stroke atau embolisme paru.
Penyebab Munculnya Emboli
Emboli, atau hambatan pada pasokan darah ke jaringan dan organ tubuh,
bisa berupa banyak hal, antara lain:

Lemak. Tulang yang mengalami keretakan bisa mengakibatkan
terlepasnya partikel lemak di dalam tulang ke dalam aliran darah. Selain
itu, lemak juga bisa masuk ke aliran darah jika terjadi komplikasi setelah
menjalani operasi tulang atau karena terjadi luka bakar yang cukup
parah.

Gumpalan darah. Untuk mencegah terjadinya pendarahan
berlebihan saat terjadi luka, darah akan menggumpalkan secara alami.
Tapi beberapa kondisi, seperti penyakit jantung, kegemukan atau
obesitas, kanker, dan kehamilan bisa menyebabkan darah menggumpal
lebih mudah meski tidak terjadi luka. Salah satu penyebab utama emboli
paru adalah terjadinya penggumpalan darah pada pembuluh vena dalam
kaki yang kemudian terlepas dan menuju ke paru-paru.

Air ketuban. Ini adalah cairan yang mengelilingi dan melindungi
bayi di dalam rahim. Meski kondisi ini sangat langka, cairan amniotik bisa
masuk ke pembuluh darah sang ibu saat proses melahirkan dan
menyebabkan penyumbatan.

Kolesterol. Aterosklerosis adalah penyempitan pembuluh arteri
yang disebabkan oleh penimbunan kolesterol. Apabila kondisi yang terjadi
cukup parah, sebagian kecil kolesterol bisa terlepas dan menyebabkan
terjadinya emboli atau hambatan pada aliran darah.

Udara. Gelembung udara atau gas juga bisa memasuki aliran
darah. Kondisi ini merupakan penyebab kematian utama di antara para
penyelam. Seorang penyelam yang naik ke permukaan dengan cepat
akan mengalami perubahan tekanan drastis. Ini bisa menyebabkan
munculnya gelembung nitrogen di dalam aliran darah. Kondisi inilah yang
menyebabkan munculnya penyakit dekompresi.
Selain beberapa penyebab di atas, terdapat pula beberapa kondisi yang
bisa meningkatkan risiko seseorang mengalami emboli, yaitu:

Sedang hamil.

Mengalami kegemukan atau obesitas.

Merokok.

Menderita penyakit jantung.

Berusia di atas 60 tahun.

Tidak bergerak atau aktif dalam jangka waktu lama.
Pengobatan Kondisi Emboli
Pengobatan yang dilakukan pada kondisi emboli sangat bergantung
kepada penyebab munculnya penyumbatan, ukuran penyumbatan yang
muncul, dan lokasi penyumbatan tersebut.
Obat-obatan bisa diberikan untuk melarutkan penggumpalan darah yang
muncul. Pengobatan ini dikenal dengan nama trombolisis dengan
memakai obat-obatan antikoagulan. Obat yang biasanya digunakan
adalah warfarin, heparin, dan aspirin dosis rendah. Obat-obat ini bisa
mencegah bertambahnya darah yang menggumpal dan membuat darah
menjadi tidak terlalu kental.
Embolektomi adalah prosedur operasi yang bisa dilakukan untuk
menghilangkan sumbatan yang terbentuk. Pembuluh darah yang
mengalami penyumbatan akan dibedah dan sumbatan yang ada akan
disedot.
Khususnya pada kasus emboli yang terjadi karena gelembung udara,
pasien akan dimasukkan ke dalam ruangan hiperbarik. Tekanan udara di
dalam ruangan hiperbarik lebih tinggi dari tekanan udara di luar ruangan.
Dengan cara ini, ukuran gelembung udara di dalam tubuh seorang
penyelam akan berkurang.
Mencegah Emboli
Berikut ini beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengurangi risiko
terjadinya emboli.

Menurunkan berat badan. Jika mengalami berat badan berlebih,
lakukan olahraga secara teratur dan lakukan diet rendah kalori untuk
mencapai berat badan yang sehat.

Berhenti merokok.

Pola makan sehat. Mulai biasakan mengonsumsi makanan yang
kaya akan serat, rendah lemak, dan rendah garam.

Berolahraga. Lakukan olahraga setidaknya dua setengah jam
dalam seminggu agar tubuh tetap aktif dan aliran darah lancar.
Download