9 Penyebab ISPA Pada Anak dan Dewasa

advertisement
9 Penyebab ISPA Pada Anak dan Dewasa
Advertisement
ISPA merupakan singkatan dari Infeksi Saluran Pernafasan Akut, yakni infeksi yang
menyerang saluran pernafasan mulai dari bagian sinus, tenggorokan, saluran udara atau paruparu yang umumnya terjadi selama 14 hari. Penyakit ini biasanya terjadi pada musim
pancaroba yang mengakibatkan meningkatnya sirkulasi virus di udara. Bukan hanya orang
dewasa, anak-anakpun bisa terkena penyakit ini. Jika terjadi perubahan musim dari musim
panas ke musim dingin, biasanya anak-anak mengalami penurunan daya tahan tubuh
sehingga kondisi kesehatan mereka sangat rentan terhadap penyakit ini.
Gejala ISPA
Penyakit ISPA bisa ditandai melalui beberapa gejala seperti batuk, sesak nafas, pilek, demam,
nyeri tenggorokan, sakit kepala, suara serak dan lemas. Gejala seperti ini walaupun terlihat
tidak terlalu parah, namun akan membahayakan jika telah berubah menjadi penyakit ISPA
Pneumonia yang paling tinggi dalam klasifikasinya. Menurut WHO, ISPA dapat membunuh
kurang lebih 2,6 juta anak-anak setiap tahunnya di seluruh dunia.
Klasifikasi Penyakit ISPA
Adapun klasifikasi penyakit ISPA itu sendiri antara lain:
1. Pneumonia atau radang paru yang ditandai dengan nafas yang cepat.
2. Pneumonia Berat yang ditandai dengan tarikan dinding dada ke dalam.
3. Bukan Pneumonia yang ditandai dengan batuk, pilek, demam, tanpa tarikan dinding
dada ke dalam dan tanpa nafas yang cepat.
Penyebab ISPA bisa terjadi karena serangan
mikroorganisme virus, bakteri dan jamur. Dari tiga penyebab ISPA ini, viruslah yang sering
menimbulkan ISPA. Berikut beberapa mikroorganisme yang membuat ISPA muncul:
1. Adenovirus
Adenovirus merupakan virus yang tidak memiliki selubung dengan diameter 70 hingga 80
nanometer. Virus ini memiliki jenis lebih dari lima puluh dan menyebabkan infeksi saluran
pernafasan bagian atas, infeksi kandung kemih dan ginjal, hingga infeksi selaput bola mata.
Selain itu, pasien memiliki daya tahan tubuh yang sedang hingga rendah, biasanya rentan
terhadap komplikasi adenovirus.
2. Rhinovirus
Rhinovirus merupakan virus yang memiliki RNA dan merupakan bagian dari Picornaviridae
famili. Virus ini memiliki jenis yang banyak hingga 99 jenis dalam famili tersebut. Masalah
pilek merupakan gangguan yang juga bisa diakibatkan oleh Rhinovirus. Faktanya, 30%
hingga 80% pada semua kasus rhinovirus, virus inilah yang sering dan banyak ditemukan
pada penderita pilek. Namun pada anak-anak, pilek ini bisa berubah menjadi ISPA yang
serius jika sistem kekebalan tubuhnya lemah.
3. Coronavirus
Coronavirus merupakan virus yang bisa menyebabkan penyakit ISPA. Virus ini ditemukan
pada manusia pertama kali tahun 1960-an. Bukan hanya manusia, hewan pun juga bisa
terinfeksi oleh virus ini. Pada manusia, siapapun bisa terserang virus ini. Namun, anakanaklah yang paling rentan terinfeksi. Penyebaran virus ini bisa terjadi melalui udara pada
penderita batuk dan bersin, serta melalui kontak langsung dengan menyentuh atau berjabat
tangan yang kemudian bisa terkontaminasi jika menyentuh mulut, hidung, ataupun mata kita
sendiri.
4. Pneumokokus
Pneumokokus merupakan bakteri yang sering mengancam anak-anak. Ciri khas dari bakteri
ini adalah kapsul polisakarida yang selalu menyelubunginya. Bakteri ini datang dengan
mudah melalui percikan air ludah. Kalau sudah begini, bakteri bisa masuk ke paru-paru
hingga menyebabkan radang paru. Pada penelitian di Bandung, sebanyak 2000 anak yang
mengalami radang paru menunjukkan 65% diantaranya mengandung pneumokokus pada
tenggorokannya. Bakteri ini merupakan jenis bakteri yang sangat menular dan pengobatannya
juga sulit. Cara yang terbaik untuk mencegah bakteri ini adalah dengan memberikan vaksin
yang sangat efektif untuk mengurangi jumlah pembawa bakteri.
5. Streptokokus
Streptokokus adalah salah satu genus pada bakteri nonmotil dan mengandung sel gram
positif. Nama lain dari virus ini adalah Step Throat. Bentuknya bulat, bisa berpasangan
ataupun membentuk rantai. Sampai saat ini, sudah sekitar 20 jenis bakteri Streptokokus yang
ditemukan. Infeksi Streptokokus bisa menyerang siapa termasuk anak-anak, orang dewasa
hingga lansia. Bakteri ini merupakan bakteri yang bisa menyebabkan ISPA karena bakteri ini
sering menimbulkan meningitis, pneumonia, erisipelas, radang tenggorokan, radang paruparu dan endokarditis.
6. Respiratory Syncytial Virus
Respiratory syncytial merupakan virus yang bisa mengakibatkan seseorang terserang gejala
bersin-bersin, batuk, hidung berair hingga demam. Hal ini bisa terjadi karena virus ini
menginfeksi paru-paru dan saluran pernafasan. Virus ini bisa menginfeksi semua kalangan
dari orang dewasa hingga anak-anak. Namun, anak-anaklah yang paling rentan terhadap virus
ini sebab anak-anak merupakan masa untuk proses pembentukan kekebalan tubuh. Dengan
sifatnya yang menular, virus ini bisa saja membutuhkan perawatan yang lebih serius sebab
bisa mengakibatkan komplikasi seperti pneumonia dan bronkiolitis, serta munculnya masalah
pernafasan berat yang berujung pada kematian.
7. Virus Influenza
Virus Influenza merupakan virus yang sangat menular terutama jika seseorang sedang
mengalami batuk atau bersin. Virus ini juga merupakan virus penyebab terjadinya influenza
atau yang dikenal dengan penyakit flu yang biasanya merupakan gejala dari penyakit ISPA.
Dengan tiga tipe yang dimiliki, virus ini mampu menyerang manusia hingga hewan
sekalipun. Bahkan pada alam, virus ini biasa ditemukan pada unggas liar.
Penyebab ISPA Selain Virus
8. Debu dan ASAP
Selain karena serangan mikroorganisme, penyakit ISPA juga bisa terjadi karena terkena debu
dan asap. Debu atau asap yang halus dan tidak terlihat, dapat masuk ke lapisan mukosa
hingga terdorong menuju faring karena tidak dapat disaring oleh rambut yang ada pada
hidung.
Umumnya udara yang tercemar bisa menyebabkan pergerakan silia hidung lambat, kaku,
hingga dapat berhenti. Akibatnya, saluran pernafasan teriritasi karena tidak dapat
membersihkannya dari bahan yang tercemar. Saluran pernafasan juga bisa mengalami
penyempitan dan sel pembunuh bakteri bisa rusak pada saluran pernafasan jika produksi
lendir terus meningkat. Kalau hal ini sudah terjadi, seseorang akan sulit bernafas hingga
bakteri tidak bisa dikeluarkan, benda asing tertarik masuk ke saluran pernafasan dan
terjadilah infeksi saluran pernafasan.
9. Perokok dan Koki
Hal ini tentu juga berlaku untuk perokok dan pemasak. Perlu diketahui, penyebab lainnya
yang bisa menyebabkan ISPA semakin meningkat adalah kebiasaan merokok dan kebiasaan
memasak, walaupun kebiasaan memasak ini sendiri jarang terbukti. Hal ini terjadi karena
asap yang timbul dari rokok maupun dari dapur, bisa membuat silia dalam saluran pernafasan
menjadi rusak sedikit demi sedikit. Oleh karena itu, perlu kebiasaan baik yang terpola untuk
menanggulangi penyebab ISPA.
Cara Diagnosis ISPA
Cara diagnosis penyakit ISPA yang paling umum adalah dengan melakukan X-Ray atau
dengan CT Scan untuk mengetahui kondisi paru paru yang mengalami masalah. Selain itu
gejala awalnya mungkin ahli atau dokter akan menganalisis suara dan pemeriksaan sekitar
hidung dan tengorokan.
Cara Mencegah ISPA
Dengan mengetahui penyebab penyakit ISPA, sebaiknya setiap orang harus waspada akan
penyakit ini. Apalagi penyakit ini juga bisa menular melalui hirupan atau percikan yang
dikeluarkan oleh penderita ISPA. Untuk itu, cara termudah untuk mengantisipasinya adalah
dengan membiasakan diri untuk menutup mulut dan hidung saat batuk dan pilek terjadi.
Selain itu, cara lain yang bisa dilakukan untuk mencegah terjadinya ISPA antara lain:
1.
2.
3.
4.
5.
Mengkonsumsi makanan penuh gizi agar daya tahan tubuh menjadi kuat.
Rajin membersihkan diri serta lingkungan yang ada disekitar kita.
Mencuci tangan sesering mungkin apalagi jika berada di tempat umum.
Menjaga hubungan untuk tidak terlalu dekat dengan penderita ISPA.
Mengurangi intensitas merokok, karena bahaya merokok sudah sangat
mengkhawatirkan.
6. Menggunakan masker saat berkendara.
Pengobatan ISPA
Dokter mungkin akan memberikan antibiotik, jenis antibiotik yang akan diberikan tergantung
dari jenis virus yang menjadi penyebab anda terkena ISPA. Selain itu kemungkinan dokter
juga akan melakukan prosedur medis lainnya untuk mengurangi keluhan Penyakit ISPA
seperti memberikan obat lain yang dapat meringankan ISPA.
Download