mebel - Universitas Sumatera Utara

advertisement
TINJAUAN PUSTAKA
Mebel
Kata mebel dalam bahasa Inggris diterjemahkan menjadi furniture. Istilah
“mebel” digunakan karena sifat bergeraknya atau mobilitasnya sebagai barang
lepas di dalam interior arsitektural. Kata mebel berasal dari bahasa Perancis yaitu
meubel, atau bahasa Jerman yaitu mobel.
Pengertian mebel secara umum adalah benda pakai yang dapat dipindahkan,
berguna bagi kegiatan hidup manusia, mulai dari duduk, tidur, bekerja, makan,
bermain dan sebagainya, yang memberi kenyamanan dan keindahan bagi
pemakainya (Baryl, 1977 dalam Marizar, 2005).
Mebel
juga
merupakan
salah
satu
produk
kayu
olahan
yang
pertumbuhannya amat pesat dalam beberapa dekade terakhir ini adalah produk
mebel. Berawal dari pekerjaan rumah tangga, produk mebel kini telah menjadi
industri yang cukup besar dengan tingkat penyerapan tenaga kerja terdidik yang
tidak sedikit. Produk jenis ini secara prinsip dibagi dalam dua kategori yaitu
mebel untuk taman (garden) dan interior dalam rumah (Manullang,1991)
Manajemen Pemasaran dan Penjualan
Perkembangan yang begitu cepat dengan tingkat persaingan yang semakin
berat mengarahkan setiap perusahaan harus memandang ke depan dalam
menentukan langkahnya dan bagaimana usaha dan cara untuk mencapainya.
Universitas Sumatera Utara
Untuk
memenuhi
dan
mencapai
kebutuhan
ini perusahaan
akan
menggunakan 2 (dua) sistem, yakni:
1. Sistem Perencanaan Strategi (Planning System Strategi)
Sistem ini adalah suatu sistem yang paling baru dan muncul untuk digunakan
perusahaan. Tujuan dari sistem perencanaan strategi adalah untuk meyakinkan
bahwa perusahaan tersebut mendapatkan dan mengembangkan usaha yang kuat
dan menurunkan atau meniadakan usaha-usaha yang lebih lemah.
2. Sistem Perencanaan Pemasaran (Marketing Planning System)
Perencanaan pemasaran menggambarkan tindakan untuk merencanakan tiap
usaha, produk, atau merk di dalam perusahaan tersebut. Rencana pemasaran
menyangkut hal-hal sebagai berikut:
Faktor-faktor utama yang mempengaruhi dan kekuatan-kekuatan utama
yang mempengaruhi pasar ini.
1. Tujuan pemasaran
2. Strategi utama yang akan digunakan untuk memperoleh pangsa pasar dan
laba.
3. Dana yang dibutuhkan dan
4. Laba yang diharapkan.
Pemasaran perlu agar sesuatu perekonomian dapat berfungsi. Pemasaran
berawal dari suatu ide bahwa untuk mencapai keuntungan dalam jangka panjang,
perusahaan harus dapat memahami konsumen beserta keinginannya (Swastha,
1997). Pemasaran merupakan sebuah aktivitas manusia fundamental yang
memanjang dan memperlancar proses pertukaran, dan pertukaran menguntungkan
individu-individu, organisasi-organisasi dan masyarakat (Manullang,1991)
Universitas Sumatera Utara
Ada beberapa jenis kayu yang kerap dijadikan mebel, antara lain sungkai,
ramin, kamper dan nyatoh. Setiap jenis kayu yang telah disebutkan tersebut
memiliki karakteristik khusus yang unik untuk dibentuk menjadi mebel.
Karakteristik ini dikenali dari warna, tekstur, urat kayu, permukaan, struktur dan
bau kayu. Untuk membedakannya, ada beberapa karakteristik khusus dan
kelebihan dari masing-masing kayu tersebut, antara lain kayu jati yang terkenal
dengan anti rayap-nya, kamper yang memiliki banyak jenis sehingga bisa
disesuaikan dengan desain perabot yang diinginkan, nyatoh yang unggul dengan
uratnya yang tampak lebih nyata dan unik bila dibandingkan dengan kamper,
ramin yang tidak berurat sehingga lebih mudah diolah serta sungkai yang
memiliki kelebihan pada urat kayunya yang bagus dan tampak nyata. Jenis-jenis
kayu ini sudah sangat umum dijadikan mebel. Semuanya tinggal menyesuaikan
dengan minat dan desain apa yang akan adopsi (Swastha,1996)
Jika ingin membuat mebel, sedapat mungkin harus menampilkan keindahan
dan karakteristik dari kayu tersebut, sehingga akan mendapatkan mebel yang
cantik dan berkualitas. Aktivitas-aktivitas pemasaran secara langsung atau tidak
langsung membantu menjual produk-produk organisasi yang bersangkutan.
Dengan cara demikian dapat dimanfaatkan untuk mengembangkan produk-produk
inovatif. Produk-produk baru memungkinkan perusahaan yang bersangkutan lebih
baik memenuhi kebutuhan-kebutuhan yang berubah yang akhirnya akan
memungkinkan perusahaan mencapai lebih banyak laba (Winardi,1989)
Universitas Sumatera Utara
Manfaat Perencanaan Pemasaran:
1. Mendorong pola berpikir yang sistematis dari manajemen.
2. Penuntun koordinasi atas kegiatan perusahaan dengan lebih baik.
3. Penuntun pengembangan tolak ukur untuk pengendalian.
4. Memungkinkan perusahaan memperjelas sasaran dan kebijaksanaan.
5. Memungkinkan adanya kesiap-siagaan yang
lebih
baik terhadap
perkembangan yang tiba-tiba.
6. Memberikan suatu pengertian yang lebih gamblang kepada eksekutif
mengenai tanggung jawab diantara mereka dan hubungan satu sama lain.
Dalam praktiknya sistem pemasaran sangat dipengaruhi oleh faktor
lingkungan, baik dari luar maupun dari dalam perusahaan sendiri. Lingkungan
pemasaran terdiri atas pelaku dan kekuatan di luar perusahaan dan mempengaruhi
kemampuan manajemen pemasaran dalam mengembangkan dan mendapatkan
transaksi yang berhasil dengan konsumen sasaran (Swastha,1996)
Aspek-Aspek Bauran Pemasaran
Pemasaran adalah kreasi dan realisasi sebuah standar hidup, atau biasa juga
disebut sebagai suatu sistem total dari kegiatan bisnis yang dirancang untuk
merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan barangbarang yang dapat memuaskan keinginan dan jasa baik kepada para konsumen
saat ini maupun konsumen potensial. Sistem pemasaran sebuah perusahaan harus
beroperasi di dalam kerangka kekuatan-kekuatan yang membentuk lingkungan
sistem itu.
Universitas Sumatera Utara
Kekuatan-kekuatan itu bisa berada di luar atau di dalam perusahaan.
Seperti yang dikemukakan Swastha (1996) bahwa, perencanaan strategis
mencakup:
1. Menentukan tujuan pemasaran.
2. Menyeleksi target pasarnya.
3. Mengembangkan suatu bauran pemasaran strategis untuk memuaskan pasar
dan mencapai tujuan (Stanton,1996)
Bauran pemasaran merupakan perangkat alat dari sistem pemasaran yang
terdiri atas: product (produk), price (harga), place (tempat), dan promotion
(promosi).
Product (produk)
Produk dapat didefinisikan sebagai suatu sifat yang kompleks baik dapat
diraba maupun tidak dapat diraba, bungkus, warna, harga, nama perusahaan, jasa
perusahaan yang diterima oleh pembeli untuk memuaskan keinginan atau
kebutuhan
(Swastha,1999),
sedangkan
menurut
Kotler,
(1998)
produk
didefinisikan sebagai apa saja yang ditawarkan ke pasar untuk diperhatikan,
diperoleh, digunakan, atau dikonsumsi yang dapat memenuhi keinginan atau
kebutuhan.
Universitas Sumatera Utara
Produk dapat diklasifikasikan menjadi tiga kelompok menurut ketahanan
atau keberwujudannya:
1. Barang habis pakai: barang berwujud yang biasanya habis dikonsumsi.
2. Barang tahan lama: barang tahan lama adalah barang berwujud yang biasanya
tidak habis setelah banyak digunakan.
3. Jasa: jasa adalah aktivitas, manfaat atau kepuasan yang ditawarkan untuk
dijual.
Pemasar biasanya mengklasifikasikan produk berdasarkan karakteristik
produknya. Alasannya adalah bahwa tiap jenis produk memiliki strategi bauran
pemasaran masing-masing. Dalam merencanakan pasar atau produk, pemasar
harus memikirkan lima tingkat produk (Manullang,1991)
1. Tingkat paling dasar adalah manfaat utama, yaitu jasa atau manfaat dasar yang
sesungguhnya dibeli pelanggan.
2. Tingkat kedua, pemasar harus merubah manfaat utama itu menjadi produk
generik, yaitu versi dasar dari produk tersebut.
3. Tingkat ketiga, pemasar mempersiapkan produk yang diharapkan, yaitu satu
set atribut dan persyaratan yang biasanya diharapkan dan disetujui pembeli
ketika membeli produk itu.
4. Tingkat keempat, pemasar mempersiapkan produk tambahan, yaitu yang
meliputi tambahan jasa dan manfaat yang akan membedakannya dari produk
pesaing.
5. Tingkat kelima, adalah produk potensial, yaitu semua tambahan dan
perubahan yang mungkin didapat produk tersebut di masa depan.
Universitas Sumatera Utara
Dari segi pemasaran, definisi tersebut dipandang sesuai karena tidak
sekedar mengemukakan tentang fisik dan kimia saja, melainkan juga dikaitkan
dengan pemuasan keinginan dan kebutuhan pembelinya. Bagi pembeli, barang
merupakan alat pemuas keinginan dan kebutuhan pembelinya. Setiap kombinasi
dari sifat-sifat barang tersebut dianggap sebagai produk tersendiri sebab masingmasing kombinasi memberi kepuasan berbeda-beda. (Kotler,1998)
Produk bisa berupa apa saja (baik yang berwujud fisik maupun tidak)
yang dapat ditawarkan kepada pelanggan potensial untuk memenuhi kebutuhan
dan keinginan tertentu. Produk merupakan semua yang ditawarkan ke pasar
untuk diperhatikan, diperoleh dan digunakan atau dikonsumsi untuk dapat
memenuhi kebutuhan dan keinginan yang berupa fisik, jasa, orang, organisasi
dan ide.
Price (Harga)
Harga adalah sejumlah uang yang dibebankan untuk sebuah produk jasa
atau harga adalah jumlah pelanggan membayar untuk produk. Hal ini ditentukan
oleh sejumlah faktor termasuk pangsa pasar, persaingan, biaya material, produk
identitas dan nilai yang dirasakan pelanggan produk. Bisnis dapat meningkatkan
atau menurunkan harga produk jika toko-toko lain memiliki produk yang sama.
Secara lebih luas, harga adalah keseluruhan nilai yang ditukarkan konsumen
untuk mendapatkan keuntungan dari kepemilikan terhadap sebuah produk atau
jasa. Sedangkan Swastha (1996) mendefinisikan harga: “Price is the amount of
money and or goods needed to acquire some combination of another goods and
its companying services”. Pengertian ini mengandung arti bahwa harga adalah
Universitas Sumatera Utara
sejumlah uang dan atau barang yang dibutuhkan untuk mendapatkan kombinasi
dari barang yang lain yang disertai dengan pemberian jasa.
Harga merupakan elemen dari bauran pemasaran yang bersifat fleksibel,
dimana suatu saat harga akan stabil dalam waktu tertentu tetapi dalam seketika
harga dapat juga meningkat atau menurun dan juga merupakan satu-satunya
elemen yang menghasilkan pendapatan dari penjualan. Harga merupakan unsur
terpenting dalam bauran pemasaran setelah produk dan merupakan satu-satunya
unsur dalam bauran pemasaran yang menghasilkan pendapatan penjualan
sedangkan unsur-unsur lainnya merupakan biaya saja. Keputusan-keputusan
mengenai harga mencakup tingkat harga, potongan harga, keringanan, periode
pemasaran, dan rencana iklan yang dibuat oleh produsen (Widarmana,1999)
Penetapan harga merupakan suatu masalah jika perusahaan akan
menetapkan harga untuk pertama kalinya. Ini terjadi ketika perusahaan
mengembangkan atau memperoleh produk baru, ketika akan memperkenalkan
produknya ke saluran distribusi baru atau daerah baru, ketika akan melakukan
penawaran atas suatu perjanjian kerja baru. Perusahaan harus memutuskan dimana
ia akan mendapatkan produknya berdasarkan mutu dan harga. Perusahaan dapat
menempatkan produknya di tengah pasar atau pada tiga tingkat di atasnya atau
tiga tingkat di bawahnya (Kotler,1998)
Penjual ataupun pedagang harus memperhatikan segala faktor yang
berkaitan dengan masalah-masalah dalam menentukan harga barangnya. Pada
umumnya, harga merupakan faktor dominan yang akan menentukan pertimbangan
bagi pembeli dalam pembeliannya (Swastha,1996) Dapat dikatakan bahwa harga
merupakan jumlah yang dibayarkan oleh pembeli atas barang dan jasa yang
Universitas Sumatera Utara
ditawarkan oleh penjual. Sebenarnya konsep tersebut terlalu sederhana. Harga
juga disebut nilai. Ada 3 faktor yang mempengaruhi tingkat harga, yaitu: biaya,
permintaan, persaingan. Harga yang ditetapkan oleh perusahaan atau lembagalembaga saluran dapat didasarkan pada tujuan. Tujuan tersebut dapat memberikan
arah atau keselarasan pada kebijaksanaan harga baik untuk jangka pendek maupun
jangka panjang (Widarmana,1999)
Harga merupakan satu-satunya komponen dalam bauran pemasaran yang
dikategorikan sebagai pemasukan. Menetapkan harga berarti bagaimana
mempertautkan produk kita dengan aspirasi sasaran pasar, yang berarti pula harus
mempelajari kebutuhan, keinginan, dan harapan konsumen.
Berbicara harga berarti bicara tentang citra kualitas dan seberapa tinggi
ekslusifitasnya. Tinggi rendahnya harga sangat berpengaruh terhadap persepsi
kualitas, sehingga ikut menentukan citra terhadap sebuah merk atau produk.
Dalam persepsi konsumen sering berlaku logika bahwa harga yang mahal berarti
kualitas bagus dan harga yang murah berarti kualitasnya kurang. Pada tingkat
tertentu menetapkan harga berarti juga berbicara mengenai ekslusifitas. Walaupun
harus mempertimbangkan berbagai faktor lain terkait, secara kasar dapat
dikatakan bahwa makin tinggi harga yang ditetapkan secara relatif terhadap
kompetitor, makin eksklusif pula konsumen sasarannya. Seolah seperti piramida,
semakin ke puncak makin kecil, makin tinggi harga yang ditetapkan semakin
sedikit konsumen yang disasar.
Dari semua aspek dari bauran pemasaran, harga adalah satu, yang
menciptakan penjualan pendapatan - semua biaya yang lain. Harga item jelas
merupakan faktor penting dari nilai penjualan yang dibuat. Secara teori, harga
Universitas Sumatera Utara
sangat ditentukan oleh penemuan dari apa yang pelanggan anggap adalah nilai
barang yang dijual. Meneliti konsumen pendapat tentang harga adalah penting
karena menunjukkan bagaimana mereka menghargai apa yang mereka cari, serta
apa yang mereka ingin membayar.
Promotion (promosi)
Promosi merupakan kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan untuk
mengkomunikasikan manfaat dari produk atau jasa dan meyakinkan konsumen
sasaran tentang produk yang mereka hasilkan. Menurut Kotler (1998) dalam
mengembangkan program periklanan, manajer pemasaran harus selalu memulai
dengan mengidentifikasi pasar sasaran dan motif membeli. Ada beberapa konsep
dalam komunikasi pemasaran yang kesemuanya mengandung huruf M.
Salah satu yang populer adalah konsep 7M yang dikutip oleh Kristanto
(1997) yang terdiri atas :
•
Mission (Misi) : Apa tujuan yang ingin dicapai dari program promosi yang
dilaksanakan.
•
Market Target (Target Pasar) : Apa sasaran dari target pasar atau pasar
konsumen.
•
Message (Pesan) : Pesan apa yang harus disampaikan dalam program promosi
yang akan dilaksanakan.
•
Media (Saluran Komunikasi) : Media apa yang akan digunakan dalam
melaksanakan program promosi.
•
Mix (Bauran Promosi).
•
Money (Metoda Penentuan Anggaran) : Berapa banyak anggaran biaya
promosi yang dapat dibelanjakan.
Universitas Sumatera Utara
Promosi penjualan meliputi berbagai alat untuk merangsang minat pembeli
dan mencoba produk. Untuk meningkatkan efesiensi promosi penjualan,
manajemen harus mencatat biaya dan pengaruh penjualan dari tiap promosi
penjualan. Manajemen harus memperhatikan presentase penjualan dalam
transaksi, biaya tampilan per rupiah penjualan, dan pertanyaan yang dihasilkan
dari demonstrasi (Kotler dan Susanto,2001)
Promosi mewakili semua komunikasi yang seorang pemasar dapat
menggunakan di pasar.
Promosi mempunyai empat elemen yang berbeda:
periklanan, public relation, dari mulut ke mulut, penjualan. Periklanan mencakup
komunikasi apa pun yang dibayar, dari iklan bioskop, radio dan internet iklan
melalui media cetak dan billboard. Public relation, dimana komunikasi tidak
langsung dibayar dan termasuk siaran pers, sponsor transaksi, pameran,
konferensi, seminar atau pameran perdagangan dan peristiwa. Dari mulut ke
mulut adalah setiap rupanya komunikasi informal tentang produk oleh individuindividu biasa, puas pelanggan atau orang-orang yang terlibat secara khusus untuk
menciptakan momentum dari mulut ke mulut.
Place (tempat)
Saluran distribusi merupakan saluran yang digunakan oleh produsen untuk
menyalurkan barang dari produsen sampai ke konsumen atau pemakai industri
atau saluran distribusi terdiri atas seperangkat lembaga-lembaga yang melakukan
semua kegiatan digunakan untuk memindahkan produk dan judul dari produksi ke
konsumsi. Adapun lembaga-lembaga yang ikut ambil bagian dalam penyaluran
barang adalah: produsen, perantara, dan konsumen akhir (Gitosudarmo,2001).
Menurut Adinegoro(1999), place juga dikenal sebagai saluran, distribusi, atau
Universitas Sumatera Utara
perantara. Ini adalah mekanisme yang barang dan / atau jasa yang dipindahkan
dari produsen / penyedia layanan kepada pengguna atau konsumen.
Saluran distribusi untuk podusen barang industri dapat dilihat pada Gambar 1:
Produsen
Produsen
Produsen
Pedagang Besar
Pedagang
Industri
Agen
Pemakai
Industri
Pemakai
Industri
Gambar 1: Saluran Distribusi untuk Barang Industri
Aktifitas-aktifitas pemasaran secara langsung atau tidak langsung membantu
menjual produk-produk organisasi yang bersangkutan. Dengan cara demikian
dapat dimanfaatkan untuk mengembangkan produk-produk inovatif. Produkproduk baru memungkinkan perusahaan yang bersangkutan lebih baik memenuhi
kebutuhan-kebutuhan yang berubah yang akhirnya akan
memungkinkan
mencapai lebih banyak laba (Winardi,1989).
Dalam praktiknya sistem pemasaran dipengaruhi oleh faktor lingkunagan,
baik dari luar maupun dari dalam perusahaan sendiri. Pemasaran dari pelaku dan
kekuatan di luar perusahaan dan mempengaruhi kemampuan manajemen
pemasaran dalam mengembangkan dan mendapatkan transaksi yang berhasil
Universitas Sumatera Utara
dengan konsumen sasaran. Para pemasar suatu perusahaan perlu memonitor
secara terus menerus situasi yang berubah ubah. Produk merupakan keputusan
distribusi menyangkut kemudahan akses terhadap jasa bagi para pelanggan.
Tempat dimana produk tersedia dalam sejumlah saluran distribusi dan outlet yang
memungkinkan konsumen dapat dengan mudah memperoleh suatu produk.
Modus utama distribusi akan melihat secara lebih rinci.
1. Saluran Perantara - Wholesalers
•
Mereka memecah 'massal' ke paket yang lebih kecil untuk dijual kembali
oleh pengecer.
•
Mereka membeli dari produsen dan menjual kepada pengecer, Mereka
mengambil kepemilikan untuk barang sedangkan agen tidak.
•
Mereka menyediakan fasilitas penyimpanan,
•
Mereka menjual ke pedagang grosir yang akan menyimpannya dan
akhirnya menjual ke pengecer.
•
Wholesalers menawarkan mengurangi biaya kontak fisik antara produsen
dan konsumen misalnya biaya layanan pelanggan, atau biaya tenaga
penjualan, Seorang pedagang grosir akan sering mengambil sebagian
tanggung jawab pemasaran. Banyak memproduksi brosur mereka sendiri
dan menggunakan operasi penjualan lewat telepon mereka sendiri.
Universitas Sumatera Utara
2. Saluran Perantara - Agen
•
Agen terutama digunakan di pasar internasional.
•
Agen biasanya akan aman pesanan untuk produsen dan akan mengambil
komisi. Pendekatan ini digunakan di mana barang perlu masuk ke pasar
segera setelah pesanan ditempatkan misalnya mebel.
•
Mereka sulit untuk mengontrol karena jarak fisik yang terlibat dan mereka
sulit untuk memotivasi
3. Saluran Perantara - Retailers
•
Pengecer akan memiliki hubungan pribadi yang lebih kuat dengan
konsumen.
•
Pengecer akan mengadakan beberapa merk dan produk lainnya.
•
Produk dan jasa yang dipromosikan oleh pengecer.
•
Pengecer akan memberikan harga jual akhir produk.
•
Pengecer sering mempunyai kuat 'merek' sendiri.
4. Saluran Perantara - Internet
•
Internet memiliki geografis pasar yang luas.
•
Ada hambatan rendah hambatan masuk rendah sebagai mengatur biaya
rendah.
•
Ada perubahan paradigma dalam perdagangan dan konsumsi yang
menguntungkan distribusi melalui internet
Distribusi adalah tentang mendapatkan produk ke pelanggan, meskipun
angka sangat bervariasi dari produk produk, kira-kira seperlima dari biaya produk
terus mendapatkan itu kepada pelanggan. 'Tempat' adalah berkaitan dengan
berbagai metode pengangkutan dan penyimpanan barang, dan kemudian membuat
Universitas Sumatera Utara
mereka tersedia bagi pelanggan. Mendapatkan produk yang benar ke tempat yang
tepat pada waktu yang tepat melibatkan sistem distribusi. Pemilihan metode
distribusi akan tergantung pada berbagai keadaan. Akan lebih nyaman bagi
beberapa produsen untuk menjual ke pedagang besar yang kemudian menjual
kepada pengecer, sementara yang lain akan lebih memilih untuk menjual langsung
ke pengecer atau pelanggan (Adinegoro,1999)
Sebagian besar barang-barang konsumsi yang dibeli dari pengecer, yang
membeli mereka dari grosir / distributor, yang membeli mereka dari pembuatan.
apabila barang-barang impor mungkin ada lebih banyak pedagang dalam rantai
distribusi ini. Kadang-kadang, rantai distribusi ini dapat di-bypass atau
melompati. Dalam industri keamanan, beberapa produsen sistem keamanan
menjual produk mereka langsung kepada pengguna akhir pada waktu yang sama
menjual mereka untuk instalasi keamanan perusahaan pada waktu yang sama
menjual mereka untuk distributor nasional. Intinya adalah bahwa saluran
distribusi yang berbeda ini dapat memberikan tingkat profitabilitas yang berbeda
dan mereka bisa sangat bahagia berjalan berdampingan menyediakan dipikirkan
dengan baik melalui strategi penetapan harga telah diputuskan.
Kendala Pemasaran
Kendala pemasaran yang dihadapi pengrajin mebel ini adalah kepastian
pasar, karena selama ini pemasaran melalui showroom masih menjadi andalan,
meskipun pada beberapa pengrajin pemasaran melalui showroom menjadi pilihan
kedua karena sebagian besar produknya dapat dipasarkan keluar daerah.
Meskipun kerajinan mebel menjadi primadona dan salah satu ikon produk usaha
di kota Medan, namun poin tersebut ternyata tidak berjalan seiringan dengan
Universitas Sumatera Utara
produk itu sendiri karena tidak ada sistem pelabelan sehingga produk yang
dipasarkan tidak memiliki label. Pelabelan akan dipasang oleh pedagang
perantara/ pemesan, umumnya di Jepara dan Bali, dengan nama dan daerah lokasi
asal pedagang perantara/pemesan, sehingga pada saat mebel dipasarkan ke
konsumen maka label yang terpasang adalah nama/usaha dari pedagang
perantara/pemesan dan bukannya nama pengrajin mebel (Edilius, 1993)
Jalur Pemasaran
Pemasaran produk kerajinan mebel dilakukan melalui 2 (dua) cara, yaitu
penjualan secara langsung dan penjualan melalui pemesanan. Penjualan secara
langsung dilakukan pengrajin dari sanggar/lokasi usaha yang umumnya terletak di
pinggir jalan, dimana pada setiap tempat usaha selalu tersedia sebuah ruangan
yang berfungsi sebagai ruang pamer (showroom) dengan sistem penjualan
dilakukan adalah pembayaran kontan. Untuk pembelian melalui pemesanan,
pengrajin mengharuskan kepada calon pembeli/pemesan untuk memberikan uang
muka antara 30% - 35% dari total nilai penjualan, dan sisanya harus dibayar lunas
pada saat barang akan diangkut ke daerah calon pembeli. Adapun jalur produksi
dan pemasaran mebel seperti terlihat pada Gambar 2:
Sumber: (Kotler,1998)
Gambar 2: Jalur pemasaran mebel
Universitas Sumatera Utara
Tenaga Kerja
Sistem ketenaga-kerjaan pada usaha kerajinan mebel dilaksanakan
berdasarkan sistem borongan, dimana setiap tenaga kerja mempunyai kewajiban
tertentu untuk mengerjakan bagian-bagian dalam proses produksi. Paling tidak
terdapat dua sistem upah borongan, yaitu :
1. Borongan Produksi
Tenaga kerja memiliki kewajiban/tugas untuk menyelesaikan seluruh
pekerjaan mulai persiapan bahan baku hingga mebel bambu siap untuk dijual
(seluruh proses produksi).
2. Borongan Kerja
Tenaga kerja dipisahkan menjadi 2 (dua) bagian, yaitu bagian rangka mebel
dan bagian finishing, sedangkan proses pengeringan dan pengawetan kayu
dikerjakan secara bersama-sama. Untuk sistem upah borongan ini tenaga kerja
bagian rangka maupun finishing akan mendapat upah yang sama.
Gambar 3: Lokasi Usaha Kerajinan Mebel
Universitas Sumatera Utara
Kerangka Pemikiran
Perbandingan Bauran Pemasaran Dari Tiga Skala Industri:
A
B
C
Bauran Pemasaran tdd:
• Product
• Price
• Place
• Promotion
Analisis Perbedaan
Keterangan:
a. Industri Besar (PT)
b. Industri Menengah (CV)
c. Industri Kecil (UD)
Universitas Sumatera Utara
Download