TERLIBAT DI DALAM KRISTUS Yohanes 17

advertisement
Terlibat
Kelompok Kecil: Terlibat Di Dalam Kristus
Dr. David Platt
August 12, 2007
KELOMPOK KECIL: TERLIBAT DI DALAM KRISTUS
Yohanes 17: 20-26
(kecuali disebutkan lain, ayat-ayat di sini menggunakan Alkitab LAI Terjemahan Baru)
Ya Bapa, kami berdoa agar Yesus menjadi pusat dari kehidupan kami, gereja kami, dan
komunitas kami satu dengan yang lain, dan perkembangannya akan memberi dampak kepada
bangsa-bangsa bagi kemuliaan Nama-Nya. Di dalam Nama-Nya kami berdoa, Amin.
Jika Anda membawa Alkitab, saya mengundang Anda untuk membuka bersama saya
pada Injil Yohanes 17.
Hari ini juga merupakan suatu hari, dan saya telah menyebutkan
sebelumnya, bahwa kita sedang menuju suatu gambaran baru. Selama empat minggu ke depan,
kita akan menjalani serangkaian seri yang berjudul “Engage” atau “Terlibat,” dan kita akan
merenungkan tentang komunitas iman dan apa artinya menjadi gereja, dan khususnya, saya ingin
kita memikirkan tentang kelompok kecil, dan peran kelompok kecil di dalam gereja.
Yang akan kita lakukan pada hari ini adalah kita akan mendalami Yohanes 17, yang, jika
Anda ingat dan Anda berada di sini pada awal tahun, kami menghabiskan enam minggu untuk
mempelajari apa artinya memuridkan. Sepanjang tahun yang lalu, kita telah melihat bahwa kita
dirancang sebagai Gereja-Nya, Gereja Tuhan, untuk mempengaruhi dunia bagi kemuliaan NamaNya, dan Dia telah memberikan kepada kita strategi tentang bagaimana mencapai hal tersebut.
Hal itu disebut memuridkan, “menjadikan murid”, dan itu merupakan suatu perintah. Kita tidak
bisa mengatakan bahwa memuridkan adalah panggilan atau bukan panggilan kita. Jika kita telah
percaya kepada Kristus, maka kita diperintahkan untuk menjadikan semua bangsa murid Yesus.
Jadi, yang akan kita lakukan pada pagi ini adalah saya ingin kita mempelajari bagian
Alkitab yang sama dengan yang kita pelajari mengenai pemuridan di awal tahun ini, dan saya
ingin kita melihat implikasi dari ayat-ayat tersebut terhadap kita sebagai suatu komunitas iman
yang disebut gereja. Saya ingin kita mulai menghubungkan titik-titik untuk mengetahui
bagaimana sesungguhnya cara saya dan cara Anda memuridkan seluruh bangsa diharapkan
terjadi dalam konteks sebuah gereja lokal.
@David Platt 1 Saya ingin Anda membaca bersama saya dimulai dari Yohanes 17:20. Ini adalah doa
Tuhan Yesus. Fokus utama dari doa-Nya adalah bagi murid-murid-Nya, yang akan ditinggalkanNya. Dia akan menuju salib. Ketika Anda tiba pada ayat 20, ada suatu perubahan, dan Dia mulai
berdoa, bukan hanya bagi murid-murid-Nya, tetapi bagi semua murid di segala abad, semua
orang yang akan mengikut Kristus, termasuk kita yang hidup pada zaman sekarang.
Perhatikanlah ayat 20 dan Yesus berdoa seperti ini,
“Dan bukan untuk mereka ini saja Aku berdoa, tetapi juga untuk orang-orang, yang
percaya kepada-Ku oleh pemberitaan mereka; supaya mereka semua menjadi satu, sama seperti
Engkau, ya Bapa, di dalam Aku dan Aku di dalam Engkau, agar mereka juga di dalam Kita,
supaya dunia percaya, bahwa Engkaulah yang telah mengutus Aku. Dan Aku telah memberikan
kepada mereka kemuliaan, yang Engkau berikan kepada-Ku, supaya mereka menjadi satu, sama
seperti Kita adalah satu: Aku di dalam mereka dan Engkau di dalam Aku supaya mereka
sempurna menjadi satu, agar dunia tahu, bahwa Engkau yang telah mengutus Aku dan bahwa
Engkau mengasihi mereka, sama seperti Engkau mengasihi Aku.
Ya Bapa, Aku mau supaya, di manapun Aku berada, mereka juga berada bersama-sama
dengan Aku, mereka yang telah Engkau berikan kepada-Ku, agar mereka memandang
kemuliaan-Ku yang telah Engkau berikan kepada-Ku, sebab Engkau telah mengasihi Aku
sebelum dunia dijadikan.
Ya Bapa yang adil, memang dunia tidak mengenal Engkau, tetapi Aku mengenal Engkau,
dan mereka ini tahu, bahwa Engkaulah yang telah mengutus Aku; dan Aku telah
memberitahukan nama-Mu kepada mereka dan Aku akan memberitahukannya, supaya kasih
yang Engkau berikan kepada-Ku ada di dalam mereka dan Aku di dalam mereka.”
Mengapa Kelompok Kecil?
Kita akan menyoroti secara khusus ayat 20 sampai 23, dan kita akan membiarkan doa
Yesus di ayat-ayat tersebut memberikan kepada kita suatu gambaran tentang apa yang
sesungguhnya telah dirancangkan oleh Allah bagi umat-Nya sejak awal penciptaan. Ketika
sebagai gereja kita mulai merenungkan tentang kelompok kecil, saya ingin menunjukkan kepada
Anda lima alasan mengapa saya yakin kelompok kecil perlu dianggap penting dalam tubuh orang
percaya yang disebut sebagai gereja, dan mengapa kelompok kecil penting di gereja Brook Hills.
Pagi ini saya ingin menunjukkan kepada Anda hal-hal tersebut, kemudian kita akan membedah
@David Platt 2 sebagian dari hal tersebut secara spesifik pada minggu-minggu yang akan datang, tetapi ada lima
alasan…dan tuliskanlah di dalam catatan Anda....mengapa perlu kelompok kecil.
Pola dari Pencipta kita …
Yang pertama, karena Kelompok Kecil Merupakan Pola dari Pencipta kita. Apa yang
menarik ketika Anda membaca doa yang Yesus panjatkan bagi semua orang yang akan percaya
kepada-Nya melalui murid-murid-Nya. Dia berkata…dengarkanlah hal ini, di dalam ayat 21,
“...supaya mereka semua menjadi satu, sama seperti Engkau, ya Bapa, di dalam Aku dan Aku di
dalam Engkau.”
Sesungguhnya, ini sangat menarik. Secara teologis, pernyataan tersebut sarat dengan
makna. “Sama seperti Engkau di dalam Aku dan Aku di dalam Engkau.” Yang perlu kita sadari
adalah bahwa sejak awal Kitab Suci, Allah itu bersifat tunggal sekaligus jamak. Ini adalah
percakapan antara Allah Anak dan Allah Bapa. Kita tahu bahwa Allah Roh Kudus juga ada
dalam adegan ini. Kita mendapati satu Allah dalam tiga pribadi di seluruh Kitab Suci, dan hal itu
sangat berarti untuk memahami mengapa Yesus mendoakan hal ini pada saat itu.
Tandai Alkitab Anda pada Yohanes 17 dan bukalah bersama saya Kejadian 1, kitab
pertama di dalam Alkitab. Perhatikanlah Kejadian 1:26. Saya ingin kita memperhatikan
penciptaan manusia. Baliklah Alkitab Anda ke sebelah kiri, kitab pertama di dalam Alkitab,
Kejadian 1. Perhatikan bersama saya pada ayat 26, dan saya ingin kita melihat bahasa yang
memperkenalkan Allah sejak awal Kitab Suci, ketika Dia menciptakan kita.
Dengarkanlah ini, Kejadian 1:26. Dikatakan, Berfirmanlah Allah: "Baiklah Kita
menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita…” Mari kita berhenti sejenak di sana.
Apakah Anda menangkapnya? Ini agak sedikit aneh. “Berfirmanlah Allah…”, baiklah, itu
bersifat tunggal. Berfirmanlah Allah: "Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan
rupa Kita…” Tiga kali Anda mendapatkan bentuk jamak untuk menunjuk kepada satu Allah.
Inilah pengajaran Kitab Suci sejak awal. Ada satu Allah yang layak menerima penyembahan dan
pujian, dan kemuliaan dan hormat. Pada saat yang sama, Dia adalah tiga pribadi: Allah Bapa,
Allah Anak, dan Allah Roh Kudus.
Bahkan di dalam gambaran ini, Anda melihat pada Kejadian 1:2, dikatakan, “Roh Allah
melayang-layang di atas permukaan air.” Tentunya Anda menemukan Allah Bapa di sini, yang
sedang berinteraksi dengan Adam dan Hawa, tetapi Anda juga melihat pada kitab yang sedang
@David Platt 3 kita pelajari, yaitu Yohanes 1:1-3, dan dikatakan, “Pada mulanya adalah Firman…” Dan di sana
Firman itu menunjuk kepada Yesus. “Ia pada mulanya bersama-sama dengan Allah. Segala
sesuatu dijadikan oleh Dia dan tanpa Dia tidak ada suatupun yang telah jadi dari segala yang
telah dijadikan.” Jadi, Yohanes 1:1-3 memberitahu kita bahwa Yesus ada juga dalam adegan ini.
Jadi, di awal Kitab Suci, yang Anda dapati adalah Satu Allah, tiga pribadi. Itu berarti
bahwa Allah, dalam penampilan-Nya, karakter-Nya, adalah pribadi yang senang menjalin
hubungan. Bahkan sebelum manusia diciptakan, Anda mendapatkan Allah Bapa, Allah Anak dan
Allah Roh Kudus menjalin hubungan satu dengan yang lain dalam komunitas.
Selanjutnya di seluruh bagian Kitab Suci lainnya; pada kesempatan yang berbeda,
mereka saling menjalin hubungan satu dengan yang lain, dan ketika Yesus dibaptis, Matius 3:1618, Anda melihat ketiganya: Allah Bapa, Allah Roh Kudus, dan Allah Anak bekerjasama. Itulah
gambaran yang kita lihat di seluruh Kitab Suci. Saya tidak mau berpura-pura mampu
menjelaskan hal tersebut. Ada begitu banyak analogi yang dipakai oleh orang-orang untuk
berusaha menjelaskan tentang Tritunggal. “Anda tahu, itu seperti es, air, dan uap.” Janganlah kita
berusaha memberikan gambaran untuk menjelaskan misteri dari Allah kita. Ada hal-hal yang
tidak dapat kita mengerti secara lengkap dan total tentang Allah kita. Bukan juga berarti kita
tidak perlu menggunakan akal pikiran kita ketika kita membaca Firman Tuhan, tetapi itu berarti,
pada saat yang sama, kita menyadari bahwa kita ini terbatas, dan Dia tak terbatas. Dia adalah
satu Allah dalam tiga pribadi, dan akibatnya, gambarannya adalah bahwa dalam hal menjalin
relasi satu dengan yang lain, Allah adalah komunitas dan kita melihat hal itu ditunjukkan di sini
di dalam Yohanes 17, ketika Yesus sedang berdoa kepada Bapa...Allah Anak, berdoa kepada
Allah Bapa, dan berkata, “...Aku ingin agar mereka menjadi satu, sama seperti Kita adalah satu.”
Jadi, permohonan itu, doa untuk kesatuan di dalam Yohanes 17 didasarkan pada karakter
Allah sendiri. Namun demikian, di sinilah hal itu menjadi semakin baik. Ketika Yesus berdoa,
Dia berkata, “Dan Aku telah memberikan kepada mereka kemuliaan, yang Engkau berikan
kepada-Ku, supaya mereka menjadi satu, sama seperti Kita adalah satu.” Yang kita dapatkan di
sini adalah sebuah gambaran yang luar biasa di dalam Yohanes 17 mengenai fakta bahwa kita
telah diundang untuk bergabung ke dalam misteri komunitas ilahi; bahwa kita telah dibawa
masuk ke dalamnya. Jadi, sama seperti Yesus menjalin relasi dengan Bapa, dan sebagaimana
Bapa menjalin relasi dengan Anak, dengan Roh Kudus, sama seperti mereka saling menjalin
@David Platt 4 relasi satu dengan yang lain, kita diundang untuk menjadi bagian dari hal ini dalam hubungan
dengan Allah. Ini merupakan kebenaran yang besar dan luar biasa.
Renungkanlah hal ini bersama saya. Anda berbagi kehidupan dengan Sang Pencipta
Anda, yaitu Allah. Saya berbagi kehidupan dengan Pencipta saya, yaitu Allah. Melalui Kristus,
kita berbagi kehidupan dengan Dia, dan sebagai akibatnya...renungkanlah implikasinya bagi
kesatuan kita satu dengan yang lain. Itu berarti Anda dan saya berbagi kehidupan bersama. Itu
adalah gambaran sejak awal Kitab Suci, dan seperti itulah Allah merancangnya. Allah rindu agar
kemuliaan-Nya yang telah Dia tempatkan di dalam kita menjadi fondasi dari komunitas kita di
dunia ini. Dia merancang bagi kemuliaan-Nya, citra-Nya ada di dalam kita, agar menjadi fondasi
bagi komunitas kita di dalam dunia ini.
Ini luar biasa. Kesatuan yang terjalin diantara kita yang ada di gereja bukanlah kesatuan
yang dibuat-buat. Ini adalah suatu kesatuan yang sifatnya pribadi, kesatuan alami, fakta bahwa
kemuliaan Kristus tinggal di dalam Anda, dan kemuliaan Kristus tinggal di dalam saya. Itulah
yang menghasilkan kesatuan.
Hal ini tidak didasarkan pada faktor dari luar. Ketika Anda merenungkan tentang dunia
kita pada hari ini, dan berusaha untuk mengangkat kesatuan diantara orang yang berbeda-beda,
ada banyak faktor eksternal yang berusaha kita persatukan.
Mungkin Anda dipersatukan dengan orang-orang di tempat pekerjaan Anda, dan
pekerjaan mempersatukan Anda dalam beberapa hal. Mungkin ketrampilan yang berbedalah
yang mempersatukan Anda dan orang lain. Mungkin gairah yang berbedalah yang
mempersatukan Anda dengan orang lain, atau karunia berbeda yang Anda miliki…mungkin
Anda memiliki tingkat sosial ekonomi yang sama dengan orang lain, dan hal itulah yang
menyatukan kalian. Anda senang melakukan hal-hal yang sama, semuanya adalah faktor
eksternal.
Apa yang diajarkan Kitab Suci di sini adalah bahwa ada suatu kemuliaan kekal yang
Allah telah percayakan kepada kita di dalam Allah Anak, kemuliaan Yesus Kristus yang Dia
tempatkan di dalam kita, yang mempersatukan kita bersama-sama. Ini merupakan suatu
gambaran mengenai kesatuan yang luar biasa. Fondasinya…dan inilah alasannya…inilah
sebabnya kita menjadi satu keluarga, dari setiap bangsa, setiap suku, dan setiap bahasa di seluruh
planet ini, dipersatukan bersama tanpa memandang tingkat sosial ekonomi, dan dipersatukan
@David Platt 5 bersama tanpa memandang pekerjaan atau ketrampilan atau kerinduan kita karena kemuliaan
Kristus adalah fondasi bagi kesatuan kita satu dengan yang lain.
Bukan itu saja, tetapi Allah merindukan agar komunitas kita…pandanglah sekeliling
Anda sebentar, komunitas kita menjadi pancaran kemuliaan-Nya di dalam dunia. Itulah yang
didoakan oleh Yesus di dalam Yohanes 17, “Aku di dalam mereka dan Engkau di dalam Aku
supaya mereka sempurna menjadi satu, agar dunia tahu, bahwa Engkaulah yang telah mengutus
Aku.” Saya ingin Anda merasakan bobot dari pernyataan itu bersama saya. Yesus sedang
mengakui bahwa kemuliaan-Nya akan terpancar melalui cara gereja-Nya saling menjalin
hubungan satu dengan yang lain. Ini luar biasa. Dunia yang terhilang tidak dapat melihat Allah,
tetapi dunia yang terhilang dapat melihat orang-orang Kristen, dapat melihat gereja. Apa yang
Yesus ucapkan di sini sangatlah berbobot. Jika dunia melihat orang-orang Kristen saling
mengasihi dan saling memperhatikan satu dengan yang lain, maka mereka akan percaya bahwa
Allah adalah kasih. Namun, jika dunia melihat orang-orang Kristen saling berkelahi dan
bertengkar satu dengan yang lain, maka mereka akan menolak pesan Injil. Mereka akan menolak
semuanya.
Itulah sebabnya Francis Schaeffer, salah seorang penulis favorit saya berkata,
Hubungan kita satu dengan yang lain adalah kriteria yang dunia gunakan untuk menilai
apakah pesan kita benar. Komunitas Kristen adalah pertahanan terakhir. Saya yakin
bahwa dunia kita yang semakin relatif, kebudayaan yang semakin pluralis, dan skeptis di
mana kita tinggal, bahwa pembelaan terakhir, pertahanan terbesar bagi iman Kristen
adalah sebuah gereja yang mengasihi dan mempedulikan dan saling berkorban bagi orang
lain sama seperti rancangan Yesus bagi kita.
Ini sungguh-sungguh penting. Dia merindukan komunitas menjadi refleksi-Nya, pancaran
kemuliaan-Nya di dalam dunia. Sekarang, kita duduk di sini sambil membicarakan tentang
komunitas dan datang bersama-sama, bersatu bersama, dan saya tahu ada orang-orang di ruangan
ini yang berpikir, “Memang, hal itu kedengarannya baik, tetapi hal itu mustahil terjadi. Maksud
saya, dapatkah gereja, dapatkah orang-orang Kristen sungguh-sungguh bersatu? Terdengar agak
idealis, bukan?” Menurut saya, kita berpikir seperti itu, karena latar belakang kita, dan banyak
diantara kita, mungkin, jika tidak semua kita, memiliki banyak contoh di masa lalu, dan sebagian
@David Platt 6 merupakan pengalaman yang dekat dan bersifat pribadi, mengenai perpecahan di gereja ini, dan
pertengkaran di gereja dan perpecahan yang sangat menyakitkan di dalam gereja. Kita semua
pernah melihat sebuah gereja terpecah; tiba-tiba ada gereja baru dimulai dan letaknya tidaklah
jauh, dan mereka lebih memilih untuk menyebut gereja mereka dengan nama Gereja Baptis
Kesatuan, dan bukan nama lain. Jadi ada Gereja Baptis pertama, Gereja Baptis Kedua, Gereja
Baptis Ketiga, dan Gereja Baptis ke dua puluh tujuh tidak jauh dari jalan di sana. Gereja Metodis
ke dua puluh tujuh.
“Itu idealis, Dave; hal itu tidak akan terjadi.” Sebelum kita mengatakan hal itu, saya ingin
kita menyadari bahwa jika kita berkata bahwa hal itu idealis, dan itu mustahil, maka kita sedang
berkata kepada Yesus, di pertengahan doa ini, “Yesus, kedengarannya seperti sebuah impian
yang besar, tetapi itu bukanlah kenyataan, jadi Engkau tidak perlu berdoa seperti itu. Yesus, saya
tahu Engkau akan berjalan menuju salib, tetapi ini hal idealis yang tidak bisa dipercaya. Ini tidak
mungkin terjadi.
Bapak-bapak dan ibu-ibu, hal ini bisa terjadi. Yesus mati untuk membuatnya mungkin.
Yesus percaya hal ini mungkin terjadi. Dia tentu tidak akan berdoa seperti itu jika menurut-Nya
hal itu tidak akan terjadi, jika menurut-Nya ini bukanlah kehendak Bapa-Nya. Hal ini sangat
mungkin terjadi. Dipersatukan sebagai umat Allah, tidak diragukan bahwa hal itu mungkin.
Pertanyaannya adalah, apakah kita akan berkata, “Baiklah, itu terlalu idealis; hal itu tidak akan
pernah terjadi”? Atau kita akan mengejar kesatuan yang seperti itu di sekitar kemuliaan Kristus
dengan segala sesuatu yang kita miliki?
Jangan lewatkan hal ini. Mentolelir perpecahan, atau dengan cara apa pun memunculkan
perpecahan di dalam umat Allah di sekeliling kemuliaan Kristus, sesungguhnya menentang
karakter Allah sendiri. Karena apabila dua orang yang didiami oleh kemuliaan Kristus saling
bermusuhan satu dengan yang lain, maka ketika mereka berbagi kehidupan dengan Allah yang
sama, membuat Allah menderita skizofrenia. Tetapi Allah tidaklah seperti itu. Dia
mengumpulkan anak-anak-Nya. Itulah tujuan menyeluruh mengapa Yesus berdoa, “agar mereka
menjadi satu, sama seperti Kita adalah satu.”
Itu tidak berarti bahwa kita membuang kebenaran, dan kita membuang apa pun yang akan
menyatukan kita bersama hanya supaya hubungan kita menjadi akrab. Bukan seperti itu
gambarannya. Kita harus mempersatukan sesuatu, tetapi yang kita persatukan adalah kemuliaan
Kristus, kebenaran Kristus, kemurahan Kristus, kasih Kristus, dan karakter Kristus yang
@David Platt 7 ditempatkan di dalam masing-masing diri kita. Hal ini penting untuk diperhatikan secara serius
di dalam gererja. Inilah alasan kita menjalani kehidupan ini bersama-sama, karena pola dari
Pencipta kita, karena kita ingin memperlihatkan kemuliaan-Nya.
Rencana penciptaan …
Sekarang, marilah tetap berada di Kejadian 1 dan 2 untuk sesaat, dan marilah kita melihat
hal yang kedua, rencana penciptaan. Rencana penciptaan. Ketika Anda tiba pada Kejadian 1,
marilah bersama-sama membaca ayat 27. Allah mengatakan hal ini, ‘Marilah Kita menciptakan
manusia menurut gambar dan rupa Kita...” Jadi, apa yang Dia lakukan? Perhatikanlah ayat 27,
“Maka Allah menciptakan manusia itu menurut gambar-Nya, menurut gambar Allah diciptakanNya dia; laki-laki dan perempuan diciptakan-Nya mereka.” Ayat 28, “Allah memberkati mereka,
lalu Allah berfirman kepada mereka: ‘Beranakcuculah dan bertambah banyak; penuhilah bumi
dan taklukkanlah itu.’”
Jadi, yang terjadi adalah Allah menciptakan manusia menurut gambar dan rupa-Nya. Apa
maksudnya? Kita ditarik kepada hal itu pada titik ini di dalam Kejadian 1. Ketika Anda
mempelajari sisa dari pasal itu dan pasal sebelumnya, Anda lihat bahwa segala sesuatu
diciptakan Allah, binatang dan tumbuhan, dan dikatakan bahwa Dia menciptakan mereka
menurut jenisnya masing-masing. Namun, manusia diciptakan-Nya berbeda dengan makhluk
yang lain. Manusia diciptakan menurut gambar-Nya.
Apa maksudnya? Yang pasti, hal itu tidak berarti bahwa Allah mirip dengan Anda atau
saya. Yohanes 4 menjelaskan bahwa Allah adalah Roh. Jadi, apa maksudnya diciptakan
segambar dengan Allah, apa keuntungannya bahwa kita memiliki gambar Allah? Saya pikir dua
kebenaran utama terungkap di dalam Kejadian 1 dan 2 mengenai apa maksudnya diciptakan
segambar dengan Allah. Yang pertama, Allah menciptakan kita untuk menikmati kehidupan di
dalam Dia…untuk menikmati kehidupan di dalam Dia. Sejak awal cara kita diciptakan, kita
melihat suatu gambaran mengenai fakta bahwa kita diciptakan untuk menjalin hubungan dengan
Dia, dan Dia memberkati kita, dan di seluruh Kejadian 2, Anda tiba di ayat 4, dan Anda melihat
apa yang sebagian orang pikirkan, “Baiklah, ini adalah seluruh kisah penciptaan kedua. Apa ini?
Baiklah, ini bukanlah kisah penciptaan yang baru. Ini adalah kisah penciptaan yang sama dari
suatu sudut pandang yang berbeda; dan pada dasarnya hal ini berfokus pada hubungan antara
Allah dengan laki-laki dan perempuan.
@David Platt 8 Di sepanjang Kejadian 2, Anda melihat laki-laki dan wanita menikmati Allah dan
berjalan bersama Allah. Anda mencapai bagian akhir dari pasal itu, dan dikatakan di sana,
“Mereka keduanya telanjang, manusia dan isterinya itu, tetapi mereka tidak merasa malu.”
Mereka menikmati kehidupan di dalam Allah, dan segala sesuatu berjalan baik, bukan? Baiklah,
tidak juga. Tidak semua hal berjalan baik. Kejadian 3 adalah saat ketika dosa masuk ke dalam
dunia, tetapi bahkan sebelum dosa masuk ke dalam dunia, ada sesuatu yang tidak baik. Apakah
Anda menyadari hal itu?
Perhatikanlah Kejadian 2:18 bersama saya. Dengarkan apa yang dikatakan di sana. Di
pertengahan Kejadian 2, dikatakan, “TUHAN Allah berfirman: ‘Tidak baik, kalau manusia itu
seorang diri saja. Aku akan menjadikan penolong baginya, yang sepadan dengan dia.’” Jadi, hal
itu mengejutkan kita ketika kita tiba pada pertengahan dari Kejadian 2 karena sampai dengan
saat itu, segala sesuatu yang Allah ciptakan…Allah melihat apa yang Dia ciptakan pada hari
pertama, dan Ia berkata itu baik. Hari kedua, Allah melihat apa yang Dia ciptakan, dan itu baik.
Hari ketiga, baik, Hari keempat, baik. Segala sesuatunya baik. Anda tiba pada akhir dari
penciptaan manusia, dan dikatakan di akhir kejadian 1, itu sangat baik. Segala sesuatu baik.
Namun, kemudian Anda tiba pada ayat 18 dan dikatakan, “TUHAN Allah berfirman...”
Jadi dalam gambaran ini, Anda mendapatkan Adam, tetapi Anda belum bertemu dengan Hawa.
“TUHAN Allah berfirman: ‘Tidak baik...’” Jadi, apa maksudnya? Apakah itu berarti Allah lebih
suka dengan kaum wanita ketimbang dengan kaum pria? Apakah itu yang dimaksudkan di sini?
Apa yang tidak baik mengenai gambaran ini? Yang tidak baik adalah bahwa manusia itu seorang
diri saja.
Jadi, jangan melewatkan hal ini. Manusia ada dalam hubungan yang sempurna dengan
Penciptanya saat itu. Tidak ada dosa di dalam dunia, namun demikian, tetap masih ada sesuatu
yang kurang. Anda menangkap hal itu? Kita diciptakan untuk menikmati kehidupan di dalam
Dia, tetapi bukan hanya itu alasan mengapa kita diciptakan serupa dengan gambar-Nya. Kita
diciptakan sebagai makhluk sosial, yang berarti kita diciptakan bukan hanya untuk menikmati
kehidupan di dalam Dia, tetapi untuk menjalani kehidupan bersama satu dengan yang lain.
Adalah baik apabila manusia tidak seorang diri, tetapi mempunyai seorang yang
mendampinginya. Jadi, Allah menciptakan perempuan. Allah menciptakan kita untuk menikmati
kehidupan di dalam Dia dan untuk mengalami kehidupan dengan orang lain.
@David Platt 9 Saya pikir kadang kala kita melewatkan hal ini, bahkan di dalam gereja, dan saya sudah
pernah mengatakan hal itu sebelumnya. Ketika orang-orang berbicara tentang rasa kesepian
mereka dan mereka mengalaminya bahkan di dalam gereja, kita sering kali mengatakan seperti
ini...atau saya akan berkata seperti ini, “Anda tahu, Allah menciptakan kita semua dengan suatu
ruang hampa di dalam kehidupan kita yang dimaksudkan untuk diisi hanya oleh Tuhan saja. Jadi,
kita akan merasa kesepian apabila kita tidak memberi izin kepada-Nya untuk memenuhi ruang
hampa di dalam kehidupan kita itu.” Saya yakin hal itu benar. Dalam seluruh Kitab Suci, saya
yakin hal itu benar.
Namun, pada saat yang sama, berdasarkan Kejadian 2, tampaknya kita juga diciptakan
dengan ruang hampa di dalam hidup kita yang dimaksudkan untuk diisi oleh orang-orang lain.
Jadi, Allah telah menciptakan kita seperti itu, dan Dia rindu mengisinya dengan relasi kita
dengan orang lain. Ini adalah sebuah ruang hampa yang tidak dapat diisi dengan uang Anda.
Tidak peduli berapa banyak prestasi yang Anda capai, semuanya tidak dapat mengisi
kekosongan itu. Pekerjaan Anda tidak dapat mengisinya, dan kesibukan Anda juga tidak dapat
mengisinya. Tidak peduli berapa banyak buku yang Anda baca, Anda tidak bisa mengisi
kekosongan tersebut. Ada sesuatu di dalam diri kita, di dalam DNA kita, yang hanya dapat diisi
oleh hubungan kita dengan orang lain. Itulah yang diajarkan oleh Kejadian 2.
Dengarkanlah beberapa gambaran praktis mengenai hal itu. Ada sebuah penelitian di
Harvard yang menelusuri kehidupan 7.000 orang selama jangka waktu sembilan tahun.
Dengarkanlah baik-baik...7.000 orang selama 9 tahun...jadi, pada dasarnya mereka meneliti
kesehatan manusia dalam kaitan dengan relasi mereka, kehidupan sosial mereka. Dengarkanlah
ini: Penelitian itu mendapati bahwa orang-orang yang paling terisolir tiga kali lebih besar
kemungkinan meninggalnya dibandingkan dengan mereka yang memiliki relasi sosial yang kuat.
Kemungkinan meninggalnya tiga kali lebih besar. Bahkan mereka mendapati, dengarkan baikbaik, bahwa orang-orang yang memiliki kebiasaan yang merusak kesehatan...merokok, kebiasaan
makan yang buruk, obesitas, atau penggunaan alkohol...tetapi memiliki ikatan sosial yang
kuat...kebiasaan yang merusak kesehatan, tetapi ikatan sosial yang kuat, mereka lebih panjang
umur dibandingkan dengan mereka yang memiliki kebiasaan hidup sehat, tetapi terisolir.
Seorang penulis berkata...sesungguhnya apa yang mereka katakan adalah, “Lebih baik
makan kacang goreng bersama teman-teman daripada makan daging sendirian.” Sebagian dari
Anda “mengamini” hal tersebut. Sebenarnya peneliti Harvard tidak mengatakan hal tersebut,
@David Platt 10 yang mereka katakan adalah bahwa jika Anda tidak menjadi bagian dari kelompok mana pun
juga, tetapi kemudian Anda memutuskan untuk bergabung dengan satu kelompok...orang-orang
yang tidak menjadi bagian dari kelompok mana pun dan kemudian memutuskan untuk
bergabung dengan satu kelompok...dengarkan baik-baik...sepanjang tahun berikutnya, resiko
kematiannya berkurang hingga setengahnya. Bukankah itu menarik? Bergabunglah dengan
sebuah kelompok kecil karena hidup Anda bergantung pada hal tersebut pagi ini. Maksud saya,
itu merupakan bahan bakar bagi pendeta di sini. Bergabunglah dengan sebuah kelompok kecil
karena kehidupan Anda bergantung padanya.
Dengarkanlah ini: Penelitian lain, diadakan oleh the Journal of the American Medical
Association, 276 sukarelawan disuntikkan sebuah virus yang mengakibatkan flu biasa. 276
sukarelawan disuntikkan sebuah virus yang mengakibatkan flu biasa. Orang-orang dengan
koneksi emosional yang kuat melawan sakit penyakit empat kali lebih baik dibandingkan mereka
yang lebih terisolir. Orang-orang tersebut, orang-orang yang memiliki relasi yang kuat, tidak
mudah tertular flu, memiliki lebih sedikit virus, dan menghasilkan jauh lebih sedikit...perhatikan
inilah hasil dari penelitian tersebut; penelitian menyatakan...mereka menghasilkan jauh lebih
sedikit lendir (ingus) dibandingkan orang-orang yang secara relasi terisolir. Saya tidak mengadaada. Itulah hasil penelitian tersebut. Jika Anda bergabung dengan sebuah kelompok kecil, Anda
akan memiliki lebih sedikit lendir (ingus) di dalam hidung.
Mungkin, ini hanya kemungkinan, Allah telah menciptakan kita dan merancang kita
untuk saling membutuhkan. Mungkin ada sesuatu di dalam diri kita yang sangat membutuhkan
pengalaman hidup bersama. Tidak peduli betapa dalamnya suntikan bagi keangkuhan kita yang
berkata, “Kami dapat melakukan sendiri hal ini”, saya pikir Kitab Suci mengajarkan hal yang
berbeda. Allah merancang kita untuk menikmati kehidupan di dalam Dia dan untuk mengalami
kehidupan bersama orang lain. Jadi, kita tahu bahwa kita membutuhkan komunitas. Kita melihat
komunitas di dalam pribadi Allah sendiri, dan kita membutuhkan komunitas karena demikianlah
kita diciptakan.
Teladan Kristus …
Sekarang, kembali melihat Yohanes 17 bersama saya, dan saya ingin kita mulai
memikirkan tentang teladan Kristus yang ditetapkan-Nya, karena ketika Dia memanjatkan doa
ini di dalam Yohanes 17...Dia sedang mendoakan sebuah kelompok kecil...fokus utama dalam
@David Platt 11 doa-Nya adalah untuk sekelompok kecil orang, dua belas murid-Nya, di mana sebagian besar
kehidupan-Nya dilewatkan bersama dengan mereka. Jadi, kita tahu bahwa sasaran Yesus,
kerinduan Dia, adalah agar seluruh dunia mengenal kasih Bapa. Kita tahu hal itu. Pada
kenyataannya, ketika Anda menelusuri Yohanes 17, khususnya bagian tengah sampai akhir dari
doa itu, Anda akan melihat Yesus menyebutkan kata “dunia” lebih dari sepuluh kali. Dunia ada
di dalam hati-Nya. Dia ingin dunia mengenal kasih Bapa. Namun, yang menarik adalah cara Dia
membawa dunia untuk mengenal kasih Bapa adalah dengan cara mencurahkan hidup-Nya ke
dalam diri dua belas murid-Nya. Jangan melewatkan hal ini. Metode Yesus untuk menjangkau
banyak orang adalah melalui sekelompok kecil orang. Inilah teladan yang Yesus tetapkan. Dia
ingin menjangkau banyak orang dan massa, dan Dia berkata, “Aku akan melakukan hal itu
melalui sekelompok kecil orang.” Ini merupakan strategi Yesus. Ini adalah strategi kelompok
kecil.
Anda tiba pada Yohanes 17, Anda membaca seluruh pasal ini, tidak satu kalipun Dia
menyebutkan tentang mujizat yang Dia adakan. Tidak satu kali pun Dia menyebutkan tentang
berapa banyak orang dan jumlah massa yang mengikut Dia. Namun demikian, empat puluh
kali...empat puluh kali Dia menyebutkan orang-orang yang Allah telah berikan dari dunia, di
mana Dia mencurahkan kehidupan-Nya di dalam diri mereka. Apa sesungguhnya pesan yang
ingin disampaikan kepada kita? Yesus memiliki sebuah strategi, dan itu berkisar diantara orangorang itu, sebuah kelompok kecil yang terdiri dari dua belas orang, dan saya bahkan akan
mengatakan, sebuah kelompok kecil yang terdiri dari dua belas orang dipecah menjadi
kelompok-kelompok yang lebih kecil lagi.
Catatlah itu dalam catatan Anda. Saya ingin Anda melihat hal itu bersama saya. Kita
tidak memiliki waktu untuk melihat semua perikop yang berbeda-beda ini, tetapi bacalah Matius
10, Markus 3, Lukas 6, dan Kisah Para Rasul 1, Anda akan melihat dalam masing-masing
perikop tersebut...Anda akan melihat daftar nama murid-murid. Setiap kali Anda melihat nama
mereka dicatat, Anda akan melihat nama-nama yang disebutkan dalam huruf tebal pada poin
yang persis sama, dan nama-nama lain di bawah nama-nama mereka bergerak tak beraturan. Itu
sangat menarik. Saya akan mendorong Anda, bacalah dalam Alkitab Anda sendiri selama
minggu ini, dan lingkari, mungkin tiga nama tersebut, karena mereka selalu berada di tempat
yang sama.
@David Platt 12 Setiap kali Anda melihat nama murid-murid tercatat, Anda melihat nama Petrus di posisi
paling atas. Petrus adalah pemimpin kelompok, kira-kira seperti itu. Ia adalah orang yang selalu
melangkah keluar, orang yang memiliki mulut seperti bentuk kaki. Itulah Petrus; seperti itulah
dia. Dia selalu berada di depan. Dia selalu mengucapkan hal-hal yang agak tajam. Kemudian,
setelah Anda melihat nama Petrus disebutkan, Anda mendapati nama Andreas, Yakobus, dan
Yohanes disebutkan di bawah namanya, dengan cara yang berbeda, pada kesempatan yang
berbeda. Semua orang ini adalah orang-orang yang cukup bersemangat dan impulsif. Anda tidak
akan mendapatkan julukan, “Anak-anak Guruh”, tanpa alasan. Orang-orang ini akan mengejar
apa saja. Mereka sangat ambisius.
Kemudian Anda melihat Filipus. Anda akan melihat namanya disebutkan berulang kali.
Di bawah dia, dalam daftar yang berbeda, Anda akan melihat Bartolomeus dan Tomas dan
Matius disebutkan dengan cara yang berbeda. Filipus, memimpin satu kelompok...ketika Anda
melihat penampilan orang-orang ini, mereka adalah orang-orang yang agak filosofis. Kemudian
di bawah mereka ada Yakobus anak Alfeus, dan Anda melihat ia disebutkan di posisi yang sama,
dan Anda melihat di bawahnya sekelompok revolusionaris politik: Tadeus, Simon orang Zelot,
Yudas Iskariot.
Orang-orang ini, bahkan kedua belas murid, tampaknya dibagi lagi menjadi kelompokkelompok yang lebih kecil, dan kita mengetahui hal itu dengan pasti melalui kesaksian
kehidupan Yesus. Ada saat-saat yang cukup sering ketika Dia membawa Petrus, Yakobus, dan
Yohanes, dan kadang-kadang Andreas, tetapi paling sering, Petrus, Yakobus, Yohanes. Dia akan
membawa ketiga orang tersebut untuk melakukan hal-hal yang tidak dilakukan oleh murid-murid
yang lain. Mereka naik ke atas gunung ketika Yesus berubah rupa. Mereka akan pergi ke rumah
seseorang untuk melihat orang itu bangkit dari kematian atau disembuhkan dari sakit penyakit
mereka. Yesus seringkali mengadakan percakapan dengan hanya sekelompok kecil orang.
Jadi, Yesus...perhatikan baik-baik...Yesus, Allah di dalam daging, ingin membuat
kemuliaan Bapa dikenal oleh seluruh dunia, memilih 12 orang, dan kemudian menyusutkan lagi
menjadi kelompok yang lebih kecil yang terdiri dari tiga orang dan berkata, “Ini akan menjadi
metode yang Aku pakai untuk mengubah dunia.” Tidakkah itu aneh? Itu tidak biasa. Maksud
saya, ada banyak pengusaha pria dan wanita di seluruh ruangan ini. Apakah hal in adalah
struktur organisasi terbaik untuk mengubah dunia? Apakah orang-orang itu merupakan orangorang yang paling berpotensi, calon-calon yang akan berhasil mengubah dunia? Entah
@David Platt 13 bagaimana, Yesus mendapat ide bahwa strategi paling efektif untuk menjungkir balikkan dunia
bagi kemuliaan Bapa-Nya adalah melalui sebuah kelompok kecil orang-orang, dan saya harus
mempercayai bahwa Dia tahu apa yang sedang Dia lakukan. Saya harus mempercayai bahwa
seberapa kuat pun insting bisnis kita, 2000 tahun kemudian, kita tidak mendapatkan sebuah
strategi yang lebih baik daripada strategi ini. Saya yakin, bapak-bapak dan ibu-ibu, dan catatlah
di dalam catatan Anda bahwa orang-oranglah, bukan program yang menjadi metode Allah untuk
memenangkan dunia bagi Diri-Nya. Orang-oranglah, bukan program yang menjadi metode Allah
untuk memenangkan dunia bagi Diri-Nya. Itulah gambarannya; itulah yang Yesus lakukan,
jangan melewatkan hal itu, mulai dari satu menjadi tiga, menjadi dua belas. Ketika Anda tiba
pada Kisah Para Rasul 1, Anda mendapati 120 orang, dan di pasal selanjutnya, Anda mendapati
ribuan orang. Pasal berikutnya lagi, ribuan dan ribuan, dan pada akhirnya jutaan dan jutaan
orang.
Eugene Peterson mengatakan hal ini; saya suka kutipannya: “Yesus menginvestasikan 90
persen waktu-Nya dengan dua belas pria Yahudi sehingga Dia bisa menjangkau semua orang
Amerika.” Renungkanlah hal itu bersama saya. “Yesus menginvestasikan 90 persen waktu-Nya
bersama dengan dua belas pria Yahudi sehingga Dia dapat menjangkau semua orang Amerika.”
Anda bertanya, “Apa maksud Anda, Dave? Orang Amerika? Kita tidak membahas mengenai hal
itu.” Tepat sekali. Yesus hidup bagi banyak orang melalui sebagian kecil orang, dan Dia tahu,
Dia mencurahkan hidup-Nya kepada orang-orang tersebut. Mereka akan menghasilkan lagi
kehidupan rohani dalam diri orang-orang lain dengan berjalan bersama, berbagi kehidupan
bersama, dan menghasilkan kehidupan rohani dalam lebih banyak dan lebih banyak orang lagi.
Lalu 2.000 tahun kemudian, Anda dan saya akan duduk di sini, menyanyikan pujian tentang
Yesus Kristus dan Allah Bapa. Itulah gambarannya. Tadinya hanya sebuah kelompok kecil, dan
bukanlah program yang revolusioner yang diusung-Nya. Bukan kerumunan orang banyak yang
Dia tarik kepada Diri-Nya. Dia tidak pernah menghantar orang-orang masuk ke dalam kerajaanNya dengan memanfaatkan kerumunan orang dan menghasilkan pasukan tentara atau melakukan
ini dan itu.
Pada kenyataannya, ketika banyak orang mulai mengikuti Dia, Dia mulai berbicara keras
tentang betapa mereka perlu untuk minum darah-Nya dan makan tubuh-Nya, dan mereka
meninggalkan Dia. Para murid mengerlingkan mata mereka memberi isyarat, “Jangan pernah
lagi berkhotbah tentang minum darah-Mu.” Namun, Dia melakukannya berulang-ulang kali. Di
@David Platt 14 dalam Yohanes 6, ketika Dia melakukan hal itu, semua orang meninggalkan-Nya, kecuali muridmurid-Nya. Dia bertanya, “Tidakkah kamu pun mau meninggalkan Aku?” Mereka berkata,
“Kepada siapa kami harus pergi? Orang-orang sudah mengira kami gila, kami terikat denganMu.” Mereka berkata, “Kepada siapa kami harus pergi? Engkau adalah Kristus. Engkau adalah
Anak Allah yang hidup. Kami tetap bersama-Mu.”
Jadi, jika dua belas orang ini melakukan hal itu di dalam Yohanes 6, dan ketika tiba pada
Kisah Para Rasul 17 mereka telah menjungkir balikkan dunia bagi kemuliaan Kristus, apa yang
akan terjadi jika 4000 orang melakukan hal itu dan berkata, “Aku akan memberikan diriku untuk
strategi-Mu. Aku akan mencurahkan diriku kepada orang-orang dan bukan pada programprogram baru, dan hasilnya adalah bahwa kita akan membuat kemuliaan Bapa dikenal di seluruh
bumi ini.” Itu adalah strategi Yesus: Orang-orang, bukan program.
Kita harus berhati-hati mengenai hal ini, karena bahkan kelompok-kelompok kecil bisa
menjadi sebuah program jika kita tidak berhati-hati. Namun, keindahan dari semua ini adalah,
agar gereja Perjanjian Baru bertumbuh, mereka tidak perlu membangun gedung-gedung yang
lebih besar dan mengalirkan orang-orang dan sumber daya ke dalam semua acara dan program
baru. Sebaliknya, mereka mengasihi orang-orang. Mereka membagikan Firman kepada orangorang. Mereka mengajarkan Firman kepada orang-orang. Mereka melayani dunia bersama-sama
dan entah bagaimana mereka meyakini bahwa Yesus tahu apa yang sedang Dia bicarakan. Saya
berdoa agar seperti itulah yang terjadi di dalam gereja pada masa kini. Itu adalah teladan Kristus.
Dia menunjukkan kepada kita mengapa kelompok-kelompok kecil begitu penting.
Kebiasaan gereja mula-mula…
Bagaimana hal itu menuntun kepada apa yang terjadi di gereja mula-mula? Saya ingin
Anda melihat kebiasaan di gereja mula-mula, dan saya ingin membawa Anda melakukan
perjalanan kecil-kecilan. Ini adalah Injil Yohanes, Injil terakhir. Sekarang marilah bersama saya
membuka Kisah Para Rasul 2:46, dan yang ingin saya lakukan adalah menunjukkan kepada
Anda kebiasaan gereja mula-mula dalam beberapa ayat, dan bagaimana gereja mula-mula
mempraktekkan hal ini.
Saya yakin akan hal ini, dengan teladan yang telah Yesus tetapkan dan cara Dia
melakukan pelayanan di dunia ini, bahwa kelompok kecil....inilah penekanan yang ingin saya
berikan, dan saya rasa kelompok kecil bukanlah suatu pilihan. Saya pikir kelompok kecil
@David Platt 15 diperlukan dalam tubuh Kristus pada titik ini. Jika ini yang Yesus lakukan, maka kita perlu
bangkit dan berkata, “Baiklah, bagaimana kita dapat melakukannya?”
Lihatlah Kisah Para Rasul 2:46. Marilah kita mencari tahu apa yang dilakukan oleh
gereja mula-mula. Ini adalah perikop yang kita pelajari pada Musim Gugur yang lalu, dan kita
membahas tentang mengapa hal ini penting di gereja mula-mula, tetapi lihatlah gambarannya di
sini. Ayat 46, “Dengan bertekun dan dengan sehati mereka berkumpul tiap-tiap hari dalam Bait
Allah. Mereka memecahkan roti di...” Di mana? “...di rumah masing-masing secara bergilir dan
makan bersama-sama dengan gembira dan dengan tulus hati, sambil memuji Allah. Dan mereka
disukai semua orang. Dan tiap-tiap hari Tuhan menambah jumlah mereka dengan orang yang
diselamatkan.” Bagaimanakah mereka melakukan hal itu tanpa sebuah gedung ibadah? Mereka
melakukannya dengan menyadari bahwa ibadah terjadi di rumah masing-masing, dan
memuridkan terjadi di rumah masing-masing. Mereka bertemu dari rumah ke rumah.
Kita maju menuju Kisah Para Rasul 12. Saya hanya akan menunjukkan kepada Anda
sedikit...Kisah Para Rasul 12, perhatikan ayat 12. Ini adalah suatu saat ketika Petrus berada
dalam penjara. “Tetapi jemaat dengan tekun mendoakannya kepada Allah” itulah yang dikatakan
Alkitab. Namun, bagaimana gereja berdoa? Apakah mereka berkumpul bersama dan
mengadakan sebuah kebaktian doa di gereja? Tidak, dengarkanlah ayat 12. “Dan setelah
berpikir sebentar, pergilah ia (Petrus) ke rumah Maria, ibu Yohanes yang disebut juga Markus.
Di situ banyak orang berkumpul dan berdoa.” Berdoa bersama-sama di dalam rumah. Mereka
berjemaat di rumah mereka.
Mari buka Kisah Para Rasul 20. Saya akan menunjukkan kepada Anda satu kali lagi di
dalam kitab Kisah Para Rasul. Kisah Para Rasul 20:8. Ini merupakan salah satu kisah favorit
saya di dalam Perjanjian Baru karena hal ini mengingatkan saya bahwa Paulus juga adalah
seorang pengkhotbah yang khotbahnya panjang dan lama. Saya tidak tahu mengapa Anda merasa
hal ini lucu, tetapi lihatlah pada ayat 7. Dengarkanlah: “Pada hari pertama dalam minggu itu,
ketika kami berkumpul untuk memecah-mecahkan roti, Paulus berbicara dengan saudarasaudara di situ, karena ia bermaksud untuk berangkat pada keesokan harinya. Pembicaraan itu
berlangsung sampai tengah malam.” Anda lihat, bersyukur, bukan?
Ayat 8, “Di ruang atas, di mana kami berkumpul, dinyalakan banyak lampu.” Mereka
mengadakan pertemuan di ruangan ini bersama-sama. Mereka berkumpul bersama di ruangan
ini. Mereka tidak berkumpul di tempat-tempat umum. Mereka bertemu di ruangan ini, Bahkan,
@David Platt 16 ketika Paulus melakukan perjalanan misinya, ia akan masuk ke sinagoga dan berkhotbah, tetapi
seringkali ia akan diusir, dan ia akan mulai mengadakan pertemuan di rumah-rumah dan di
tempat yang berbeda-beda, tempat pertemuan yang berbeda-beda yang mereka dapatkan.
Mari saya tunjukkan kepada Anda dua contoh lagi. Terus ke sebelah kanan dan bukalah
kitab Roma. Lihatlah kitab Roma. Terus balik Alkitab Anda sampai Roma pasal 16, bagian
terakhir dari kitab Roma. Saya ingin menunjukkan kepada Anda, hanya dua surat pertama
setelah kitab Kisah Para Rasul, dan bagaimana kedua kitab itu menekankan hal ini. Lihatlah
Roma 16. Kita hampir melewatkan hal ini karena tampaknya tidak terlalu berarti bagi kita, tetapi
ini sangat berbeda dengan apa yang seringkali jemaat kita lakukan. Dengarkan Roma 16:5.
Paulus sedang membicarakan tentang Priskila dan Akwila, dan ia berkata, “Salam juga kepada
jemaat di...” Di mana? ”...di rumah mereka. Jemaat bertemu di sebuah rumah.
Sekarang, satu kitab lagi. Carilah pasal terakhir dari kitab 1 Korintus. Perhatikan 1
Korintus 16:19, dan kita akan melihat hal ini diulangi kembali. Ini merupakan gambaran tentang
gereja Perjanjian Baru yang kita dapatkan. Perhatikanlah ini...jangan lewatkan hal ini... 1
Korintus 16:19, “Salam kepadamu dari Jemaat-jemaat di Asia Kecil. Akwila, Priskila dan
Jemaat di rumah mereka menyampaikan berlimpah-limpah salam kepadamu.”
Jadi, di sinilah arti pentingnya. Ketika kita melihat Yesus berdoa di dalam Yohanes 17,
“Dan Aku telah memberikan kepada mereka kemuliaan, yang Engkau berikan kepada-Ku,” hal
itu tampaknya tidak terlalu penting bagi kita, sampai dengan titik tersebut di dalam Yohanes 17,
segala sesuatu dalam gambaran Perjanjian Lama dibangun di sekeliling bertemu dengan
kemuliaan Allah, di mana? Di bait suci. Anda harus pergi ke bait suci untuk bertemu dengan
kemuliaan Allah. Anda ingin melihat kemuliaan Allah, Anda ingin mengalami kemuliaan Allah,
maka Anda pergi ke bait suci.
Namun, yang terjadi kemudian adalah, Yesus berdoa, “Aku akan memberikan kemuliaanKu kepada mereka, dan kemuliaan-Ku akan ada di dalam mereka.” Jadi, sebagai akibatnya,
ketika Anda tiba pada kitab Kisah Para Rasul, dan surat-surat yang mengikutinya, tidak perlu
pergi ke bait suci untuk bertemu dengan kemuliaan Allah. Sekarang kemuliaan Allah tinggal di
dalam hati dan kehidupan orang-orang yang disebut gereja, dan di mana pun mereka berkumpul
bersama, apakah di sebuah rumah atau di sebuah gedung pertemuan, di sana Anda akan
mendapatkan kemuliaan Allah berdiam. Itu merupakan suatu gambaran yang mengagumkan.
@David Platt 17 Masalahnya adalah, tidak perlu waktu lama untuk kembali ke hal-hal yang lama. Ini
merupakan sebuah penyederhanaan yang berlebihan terhadap sejarah gereja, saya tahu bahwa
kurang lebih tahun 250 Masehi, Cyprian dari Cartage mulai mengatakan bahwa di gereja kita
perlu membedakan antara orang-orang yang melakukan tugas-tugas keagamaan dan orang awam.
Akan ada orang-orang Kristen biasa yang adalah orang awam, dan ada juga para pendeta yang
adalah “orang-orang Kristen yang Super”, yang memimpin dalam penginjilan. Akibatnya,
beberapa tahun kemudian, yaitu pada tahun 313 Masehi, Constantine mengesahkan Kekristenan
dan membuka jalan bagi gereja-gereja untuk membangun gedung-gedung bagi para pendeta
untuk mereka bekerja di dalamnya.
Jadi, sekarang pendeta memiliki sebuah tempat untuk bekerja. Anda bergerak maju lebih
jauh, dan Anda memasuki masa Monastisisme, dan sekarang kita menciptakan sebuah tempat
tinggal bagi pendeta, tempat yang terisolir dari orang-orang lain. Anda percepat lagi maju ke
masa yang belum terlalu lama dalam sejarah, dan Anda tiba di masa Revolusi Industri, dan
sekarang pendeta menjalankan sebuah usaha yang disebut gereja. Anda maju lagi sampai dengan
zaman sekarang, dan Anda mendengar orang-orang di seluruh gereja kita membicarakan tentang
ke gereja mana Anda akan datang, pergi ke gereja, sementara kita gagal menyadari bahwa setiap
kali kata-kata tersebut keluar dari mulut kita, kita kehilangan seluruh arti penting Perjanjian
Baru.
Pergi ke gereja? Siapakah Anda? Andalah gereja itu. Apakah kita sungguh-sungguh
mengira gedung ini yang menjadikan kita sebuah gereja? Kitalah gereja itu, bapak-bapak dan
ibu-ibu. Kita tidak perlu memiliki hal-hal internal untuk menjadikan kita gereja. Kemuliaan
Kristus berdiam di dalam setiap kita. Kita adalah gereja, dan kita perlu...kita perlu mengubah
cara bicara kita tentang gereja.
Saya tahu...sayalah yang harus pertama-tama mengakui bahwa kalimat-kalimat seperti itu
sering sekali keluar dari mulut saya dan kasihan isteri saya...hal itu sungguh-sungguh membuat
saya merasa bersalah. Pada suatu ketika kami sedang berkendara di jalan, dan memang tidak
mudah menjadi seorang isteri pendeta. Jadi, kami melewati sebuah gedung yang di bagian
depannya tertulis “Gereja”, lalu isteri saya berkata kepada Kaleb, “Lihat Kaleb, itu ada gereja.”
Saya berpikir, “Itu bukanlah sebuah gereja.” Saya berkata, “Apakah kau tidak menyadari betapa
tidak alkitabiahnya pernyataanmu barusan?” Ia berkata, “Hanya memberitahu anak kita gedung
apa itu, dan dia bisa menerimanya.” “Aku tahu. Kalau kau ingin berkata, ‘Ada gereja,’ tunjuklah
@David Platt 18 aku, dan tunjuklah dirimu sendiri. Tunjuklah orang-orang di sekitarmu. Kita memiliki suatu
hubungan dengan Kristus. Mereka adalah gereja.”
Jadi, seperti itulah yang saya ingin kita lakukan. Kita berbicara sangat tidak alkitabiah
mengenai gereja, dan kita perlu memperbaikinya. Saya sungguh-sungguh yakin kita bisa.
Menurut saya ini bukanlah sekedar masalah arti kata. Saya rasa kita terbiasa berpikir bahwa
gereja adalah gedung ini, dan hal itu sungguh-sungguh menyesatkan. Jadi, saya ingin mendorong
Anda untuk mulai berpikir, setiap kali kita mengatakan “gereja”, kita gunakan kata itu dengan
cara yang benar, yaitu kita berbicara tentang umat Allah, setuju? Kita memiliki kebebasan
untuk...mungkin tidak setajam ketika saya menegur isteri saya...untuk mengatakan, ketika
seseorang berkata, “Hai, apakah kita akan pergi ke gereja pada hari Minggu?” Anda berkata,
“Sesungguhnya, Anda tidak pergi ke gereja; Andalah gereja itu,” dan mulailah mengubah cara
kita berbicara tentang gereja. Apakah hal itu kedengarannya baik?
Saya akan maju terus dan memberitahu Anda...Saya akan mengucapkan satu kalimat
...dan Anda harus berteriak mengikuti kata-kata saya. Teriakkanlah, “Anda adalah gereja.” Siap?
Biarkan saya mendengar teriakan Anda.
Bagaimana pun, saya sungguh-sungguh merasa ini adalah kuncinya, karena beginilah
kesepakatannya: Gereja di Brook Hills, jika kita menjadikan gedung ini sebagai batasan, kita
tidak akan pernah mempengaruhi dunia bagi kemuliaan Kristus. Atau, jika gereja adalah sebuah
tempat pada sebuah lokasi geografis tertentu, kita tidak akan pernah mengalami...tidak akan
pernah mengalami apa yang telah Allah rancangkan bagi kita sebagai umat-Nya. Karena jika
segala sesuatu, bahkan kelompok-kelompok kecil, harus bertemu di gereja...baiklah, jika seperti
itu kasusnya, maka kita harus membangun banyak ruangan di mana-mana untuk kelompok kecil.
Jadi, bagaimana jika...bagaimana jika kita tidak memiliki masalah ruangan karena ada tempat
bagi kelompok kecil di rumah-rumah di mana gereja dapat bertemu, di mana gereja dapat
berkumpul.
Jadi, 2000 orang tidak perlu pergi ke sana, tetapi lima, sepuluh, lima belas, dua puluh
orang bisa...dan akan menjadi gereja di rumah Anda. Gambaran yang sangat mengagumkan.
Tidak ada tembok-tembok yang membatasi gereja yang seperti itu. Anda sedang memberi
dampak kepada dunia saat ini, dan hal itu menuntun kita kepada beberapa pemikiran tentang
gereja mula-mula yang tidak akan mampu kita bongkar habis-habisan, tetapi saya hanya...saya
@David Platt 19 ingin memastikan ada gereja yang seperti itu di luar sana, karena ini adalah pengajaran dari
Perjanjian Baru.
Kelompok-kelompok kecil, orang-orang percaya berkumpul bersama di rumah-rumah,
merupakan kunci bagi pengudusan mereka. Pengajaran yang penting dalam Perjanjian Baru
...pengudusan, itu adalah kata teologis bernilai dua dollar. Jelas bahwa kata itu berarti
“kekudusan” atau bertumbuh di dalam Kristus.” Cara Perjanjian baru ditulis, cara Perjanjian
Baru mengajarkan kepada kita bagaimana menjadi kudus sebagian besar adalah melalui, apa?
Semua kitab-kitab tersebut sebagian besar adalah apa? Ya, surat-surat. Surat-surat yang ditulis
kepada siapa? Sekumpulan orang percaya. Segala sesuatu tentang bagaimana menjadi kudus dan
bertumbuh dalam keserupaan dengan Kristus ditulis dalam konteks sekumpulan orang, yaitu
kepada Gereja di Efesus, kepada Gereja di Korintus. Begitulah Anda bertumbuh di dalam
Kristus.
Roma 6:1-23, suatu nasihat, dorongan untuk hidup kudus, semuanya dalam konteks
sekumpulan orang, yaitu kepada Gereja di Roma. Setengah bagian terakhir dari Surat Efesus,
Efesus 4:17 atau 18 dan selanjutnya. Yang Anda dapatkan adalah sebuah gambaran tentang
menantang gereja untuk hidup kudus. Di dalam Ibrani 10:19-25, Anda telah mendapatkan
peringatan keras dalam kitab Ibrani yang mengatakan, “Jangan meninggalkan persekutuan
karena Anda perlu saling memacu satu dengan yang lain untuk menjadi serupa dengan Kristus.”
Jangan melewatkan hal ini: Pengajaran Perjanjian Baru adalah ini, “Anda akan gagal dalam
perjalanan Anda bersama Kristus. Dalam perjalanan Anda bersama dengan Allah, Anda akan
gagal jika Anda tidak bertumbuh bersama dengan orang-orang percaya lainnya.” Kekristenan
tidak pernah dimaksudkan untuk dijalani dalam kesendirian. Tidak pernah. Saudara-saudara,
betapa mudahnya kita melupakan hal ini. Ini adalah beban berat Anda karena kita tahu
bagaimana kita dirancang...bahkan dalam gambaran yang menyeluruh, adalah mungkin orangorang datang ke dalam ruangan ini, duduk di sini, bernyanyi dan mempelajari Firman, dan keluar
dari sini tanpa sama sekali dikenali dan tidak berinteraksi dengan orang lain. Anda tahu, saya
pernah menggambarkan hal itu dengan ekstrim yang berbeda. Adalah mungkin terlibat dalam
segala hal yang dilakukan oleh gereja ini, oleh orang-orang di sini, yang disebut Gereja Brook
Hills, untuk terlibat aktif di sini dan begitu sibuk sampai akhirnya, Anda terisolir dari semua
orang, dan Anda merasa kesepian, bahkan di tengah-tengah kesibukan gereja. Menurut Anda
apakah hal itu mungkin? Jika seperti itu kasusnya, kita akan menghentikan pertumbuhan kita di
@David Platt 20 dalam Kristus. Kita saling membutuhkan. Kita tidak hanya membutuhkan doa pribadi, ibadah
pribadi, dan pendalaman Alkitab pribadi. Kita perlu kebersamaan untuk bertumbuh menjadi
serupa dengan Kristus
Kelompok-kelompok kecil adalah kunci bagi pengudusan mereka dan sangat penting bagi
pelipatgandaan mereka. Kelompok kecil penting bagi pelipatgandaan mereka. Agar dapat
semakin besar dan berlipat ganda dari rumah ke rumah...bukankah itu merupakan suatu
gambaran yang luar biasa? Dari rumah ke rumah ke rumah ke rumah? Itulah sebabnya saya
teringat...saya teringat kelompok kecil pertama saya...dua pertemuan pertama ketika saya berada
di gereja rumah di Asia, di tempat di mana tidak diperbolehkan membangun gedung gereja, jadi
mereka bertemu dari rumah ke rumah ke rumah. Saya berada bersama dua gereja rumah ketika
pertama kali berada di sana. Ketika tiba saatnya bagi saya untuk kembali, yaitu lima bulan
kemudian, mereka telah bertumbuh menjadi delapan gereja rumah. Mereka telah berkembang
empat kali lipat. Mereka telah berlipat ganda. Dalam satu bulan, mereka mengirimkan e-mail
kepada saya. Mereka berkata, “David, kami telah menuntun lebih dari 100 orang kepada Kristus
di desa kami. Apa yang harus kami lakukan sekarang? Masalah besar. Mereka sedang berlipat
ganda, dan semakin bermultiplikasi tanpa hal-hal eksternal yang kadang kala sangat kita
andalkan. Itulah kebiasaan gereja mula-mula.
Potensi gereja pada masa kini...
Semua itu menuntun kita untuk bersama saya pada pagi ini memikirkan tentang potensi
gereja pada masa kini. Jika ini merupakan pola dari Pencipta kita sejak awalnya, dan rancanganNya dalam penciptaan, dan ini adalah yang Yesus teladankan bagi kita, dan hal ini juga yang
dilakukan oleh gereja mula-mula, maka renungkanlah bersama saya. Saya pikir salah satu
kebenaran menyeluruh di dalam Yohanes 17 adalah ini: Komunitas alkitabiah dan misi yang
Alkitabiah tidak dapat dipisahkan. Keduanya berjalan bersama.
Allah telah merancangkan hal itu sedemikian rupa sehingga kita akan mengalami
kehidupan dan komunitas bersama. Tolong jangan lewatkan hal ini. Di sinilah semuanya
dimulai. Allah telah merancangkan demikian sehingga kita yang ada di dalam ruangan ini akan
mengalami kehidupan, komunitas bersama yang akan menggenapkan misi-Nya.
Tetapi, bagaimana kedua hal itu berjalan bersama? Saya pikir ini adalah inti dari apa
artinya memuridkan. Memuridkan berarti kita berbagi kehidupan satu dengan yang lain dalam
@David Platt 21 perjalanan kita bersama Kristus, dan kita melakukannya dengan cara berbagi Firman Tuhan,
menunjukkan Firman dan mengajarkan Firman dan melayani dunia bersama-sama. Kita
mengalami komunitas ketika kita Terlibat dalam misi bersama. Hal tersebut berjalan beriringan.
Hal tersebut berjalan bersama.
Jadi, jika hal itu terjadi ketika terjadi pemuridan, kita perlu bertanya kepada diri kita
sendiri...kami ingin memberikan diri kami kepada kesempatan yang paling efektif agar
pemuridan terjadi, garis bawahi. Jika seperti itu kasusnya, komunitas alkitabiah, misi yang
alkitabiah tidak dapat dipisahkan, maka kita ingin memberikan diri kita kepada kesempatan yang
paling efektif agar pemuridan terjadi. Ketika Anda berpikir tentang kelompok-kelompok kecil,
secara alkitabiah, secara teologis, secara praktis memikirkan tentang kelompok kecil, maka yang
pertama, kelompok kecil adalah sesuatu yang sesuai dengan ajaran alkitab. Yesus melakukannya;
gereja mula-mula melakukannya. Mereka bertemu satu dengan yang lain, berjalan bersama.
Hanya sebanyak itulah pengaruh yang dapat Anda berikan di dalam kelas yang terdiri dari
katakanlah, lima puluh orang. Itu tidak sungguh-sungguh berbagi kehidupan seperti yang akan
Anda alami ketika Anda berjalan bersama dalam kelompok-kelompok kecil. Maksud saya, Yesus
memulai dengan dua belas orang, kemudian menyusut menjadi tiga orang; itu penting bagi-Nya
secara alkitabiah.
Kelompok kecil itu bersifat sederhana. Menurut saya kita punya kecenderungan untuk
membuat segala sesuatu rumit di dalam gereja. Jika kita tidak berhati-hati, kita akan mengikuti
agenda semua orang di gereja tanpa mempedulikan agenda Tuhan. Dan kita harus mengawal hal
itu dengan segala sesuatu yang kita miliki. Keindahan dari hal itu adalah, Anda tidak perlu
memiliki lebih banyak uang dan lebih banyak gedung untuk mengembangkan hubungan dan
untuk mengasihi orang-orang dan untuk memuridkan. Anda tidak lagi bergantung pada hal-hal
tersebut. Itu berarti kelompok kecil dapat dilipatgandakan.
Jika dampak yang kita berikan sebagai Gereja Brook Hills...jika pengaruh yang kita
berikan sebagai gereja bergantung pada berapa banyak orang yang dapat kita kumpulkan di
dalam gedung ini selama beberapa jam dalam satu minggu, maka kita tidak akan pernah
mempengaruhi dunia bagi kemuliaan Kristus. Namun, jika dampak yang kita berikan sebagai
sebuah gereja didasarkan pada berapa banyak orang diantara kita yang ada di dalam gedung ini
bisa pergi keluar dan memuridkan seluruh Birmingham dan kepada bangsa-bangsa, maka tidak
akan ada batasan terhadap apa yang akan Allah lakukan dengan memakai kita untuk
@David Platt 22 menunjukkan kemuliaan-Nya. Kelompok kecil dapat dilipatgandakan, dan kelompok kecil
bersifat lintas budaya. Apakah itu diadakan di gereja-gereja rumah di Asia, di mana ada larangan
untuk berkumpul bersama, atau pun di Birmingham, di mana sah-sah saja untuk berkumpul
bersama, kelompok kecil dapat memuridkan secara lintas budaya.
Semua itu menuntun kepada hal ini: Kita ingin memberikan diri kita bagi perluasan Injil
yang paling terencana kepada seluruh dunia. Saya akan bersikap jujur kepada Anda sebagai
pendeta Anda. Saya ingin Anda dan saya mengalami kedalaman komunitas alkitabiah yang telah
Allah rancangkan bagi kita. Namun, itu bukanlah alasan utama saya ingin kita melakukan
kelompok-kelompok kecil. Saya ingin kita melakukan kelompok-kelompok kecil untuk
meluaskan Injil kepada seluruh dunia, dan menurut saya gereja Perjanjian Baru tidak akan
bertahan karena perluasan Injil yang kurang terencana yang telah menjadi status quo bagi banyak
diantara kita di gereja pada masa kini. Jadi, saya ingin mendorong Anda untuk menjadi bagian
dari kelompok kecil yang sedang memuridkan. Kalau bukan demi diri Anda sendiri, lakukanlah
bagi orang-orang yang belum pernah mendengar nama Yesus.
Jadi, Apa yang Perlu Kita Lakukan Sekarang?
Minggu ini...
Jadi, apa yang perlu kita lakukan sekarang? Ada dua tantangan bagi Anda. Jadi, kita
sudah memulai seri ini dan bergerak ke minggu-minggu berikutnya, tantangan pertama adalah,
minggu ini, mulailah mempertimbangkan bagaimana Anda akan terlibat dalam sebuah kelompok
kecil di gereja. Dalam Buletin Gereja Anda, ada sisipan yang di bagian depannya tertulis, “Anda
mengenal diri Anda. Gunakan dialek baru Anda.” Saya ingin menarik perhatian Anda pada hal
itu. Minggu depan, Anda akan mulai memiliki kesempatan untuk terlibat dalam sebuah
kelompok kecil. Sepanjang minggu berjalan ini, saya ingin Anda mulai memikirkan dan
mendoakan bagaimana hal itu akan berdampak bagi kehidupan pribadi Anda, kehidupan
keluarga Anda, kehidupan pernikahan Anda. Apa dampaknya? Saya berharap sepanjang mingguminggu yang akan datang, apakah melalui firman, atau melalui sebagian dari drama-drama ini,
kita akan menghalau pemikiran-pemikiran yang ada di luar sana setiap kali pun kita mendengar
tentang kemungkinan untuk terlibat dalam sebuah kelompok kecil. Saya akan bersikap jujur.
Saya tidak bisa menjamin bahwa pengalaman setiap orang di dalam kelompok kecil selama
@David Platt 23 bulan-bulan yang akan datang akan mulus dan sempurna. Saya tidak bisa menjamin hal itu.
Menurut saya tidak seorang pun dapat menjamin hal itu. Namun, saya dapat menjamin bahwa
pada akhirnya hasilnya akan setimpal, seperti yang kita lihat di dalam Kitab Suci. Saya ingin
Anda mulai mempertimbangkan apa dampaknya di dalam kehidupan Anda.
Hari ini …
Yang kedua, saya ingin memberi tantangan kepada Anda hari ini, dan ini adalah sebuah
tantangan yang ingin saya berikan kepada setiap anggota Gereja di Brook Hills. Menjadi anggota
gereja ini berarti dipersatukan dalam perjanjian dengan gereja ini, berjalan bersama dengan
gereja ini, melaksanakan misi gereja, dan tantangan ini adalah bagi setiap anggota gereja. Saya
ingin menantang Anda pagi ini untuk melangkah naik dan memimpin sebuah kelompok kecil.
Tanpa terkecuali, saya tahu ada berbagai hal yang terlintas dalam pikiran Anda ketika Anda
mendengar tentang hal itu. “Baiklah, saya bukanlah seorang guru yang baik. Itu bukanlah
perjanjian saya.” Ketika saya mengenali sepenuhnya bahwa di dalam Kitab Suci ada suatu
karunia khusus yang diberikan kepada para pengajar, saya juga mengenali hal itu di dalam
Amanat Agung, setiap pengikut Yesus Kristus di dalam ruangan ini diperintahkan untuk pergi
dan membaptiskan dan mengajar. Itu maksudnya adalah membagikan apa yang Kristus ajarkan
kepada Anda kepada orang-orang lain.
Anda tidak perlu...ini bukanlah mengajar sebuah kelas yang terdiri dari 150 orang atau
seperti memberi kuliah. Ini adalah membagikan Firman kepada orang-orang, membagikan apa
yang Kristus ajarkan kepada Anda. Kami ingin memperlengkapi Anda untuk mengajar
sebagaimana setiap orang diantara kita, sebagai orang percaya dirancang untuk hal itu. Ketika
Anda mendengar, “Baiklah, melangkahlah naik dan pimpinlah sebuah kelompok kecil,” Anda
berpikir, “Saya baru saja...saya masih berada di titik di mana saya sendiri masih perlu untuk
belajar, bukan memimpin. Saya masih perlu belajar dahulu.” Itu kedengarannya baik, sampai
Anda menyadari bahwa cara terbaik untuk menerima adalah dengan memimpin, dan cara terbaik
untuk belajar adalah dengan memimpin. Jadi, jika Anda sungguh-sungguh ingin belajar, maka itu
akan menjadi jawaban bagi Anda, melangkah naik dan pimpinlah sebuah kelompok kecil.
Karena segera setelah Anda melangkah naik,dan mengambil tanggung jawab untuk memimpin
orang-orang lain dalam memuridkan, apa dampaknya bagi Anda? Saya sendiri pun harus
melakukan hal ini dalam kehidupan saya. Pada titik itu kita berpikir, “Baiklah, saya tidak ...saya
@David Platt 24 belum berada di tempat di mana seharusnya saya berada.” Saya pikir itu adalah sebuah
kebohongan dari Musuh.
Kapan kita akan berada di tempat di mana seharusnya kita berada? Kapan Anda akan tiba
di posisi di mana Anda adalah pengikut Kristus yang dewasa penuh, dan memimpin sebuah
kelompok kecil? Bolehkah saya berkata jujur kepada Anda? Saya juga belum sampai di sana.
Jika kita terus menanti sampai kita tiba di sana, kita akan terus membiarkan misi Kristus berlalu
di depan kita. Orang-orang selalu berkata, “Ini adalah sebuah gereja besar. Ada banyak orang di
dalamnya. Mana mungkin saya ...bagaimana mungkin saya dibutuhkan?” Inilah jawabannya. Ini
bukan tentang memiliki posisi ini atau posisi itu. Ini adalah posisi utama di Gereja Brook Hills,
yaitu menjadikan semua bangsa murid Yesus.
Jadi, saya ingin mendorong Anda, khususnya Anda yang telah terlibat dalam kelompok
kecil sepanjang tahun yang lalu, selama dua tahun, atau bahkan banyak diantara Anda yang
sudah terlibat selama bertahun-tahun, yang telah pernah mengecap dan Terlibat dalam kelompok
kecil, inilah saatnya bagi Anda untuk melangkah naik dan memimpin.
Saya ingin mendorong Anda. Ada begitu banyak kelompok kecil, dan banyak diantara
Anda dikaruniai oleh Roh Kudus Allah dengan begitu banyak karunia yang berbeda,
diperlengkapi dengan Firman Tuhan, dan diperlengkapi dengan kuasa Allah untuk menjadikan
semua bangsa murid Yesus, yang telah membiarkan kebohongan Sang Musuh membuat Anda
tetap berada di pinggir lapangan. Saya ingin mengundang Anda untuk menolak untuk menjadi
penonton lebih lama lagi dan bangkit dan menjadi peserta dalam misi ini, memimpin gereja-Nya
untuk menjadikan semua bangsa murid Yesus. Ini adalah tantangan saya bagi Anda. Jika Anda
mau menerima tantangan itu...saya tahu bahwa pada saat ini mungkin Anda belum tahu secara
mendetail apa saja yang diperlukan untuk memimpin, tetapi paling tidak Anda mau berkata,
“Baiklah, saya bersedia,” maka saya mengundang Anda untuk mengambil Buletin Gereja itu,
bagian yang dapat disobek...pada bagian belakang, ada tempat kosong untuk permohonan
doa...saya ingin mengundang Anda untuk menuliskan kata “memimpin” di bagian belakang itu.
Ada meja yang tersedia di bagian belakang. Anda bisa mendapatkan lebih banyak informasi di
Connect table, jika Anda mau, tetapi ada suatu kesempatan.
Saya ingin membuat hal ini semudah mungkin bagi Anda, hanya dengan menuliskan kata
”memimpin” pada bagian belakang kartu permohonan doa, jika Anda mau mendapatkan lebih
banyak informasi, bukalah kartu itu untuk mendapatkan lebih banyak informasi. Pastikan untuk
@David Platt 25 menuliskan nama Anda di halaman sebelahnya. Jangan mengembalikan kartu tanpa menuliskan
nama. Itu berarti Anda tidak serius. “Tuhan, jika Engkau sungguh-sungguh ingin aku melakukan
hal itu, aku akan menunjukkan kepada mereka siapa diriku.” Baiklah, ambillah keputusan dan
lakukan yang terbaik bagi Dia.
Tuhan, kami memuji-Mu karena mengundang kami masuk ke dalam komunitas ilahi, dan
karena Engkau menciptakan kami untuk menikmati Engkau dan untuk menjalani kehidupan
bersama satu dengan yang lain. Tuhan, kami ingin mengenal komunitas ini sebagai gereja-Mu,
dan kami ingin menyelesaikan misi yang telah Engkau hadapkan pada kami. Jadi, kami berdoa
agar sepanjang minggu-minggu yang akan datang, ketika kami mempelajari tentang kelompok
kecil, ketika kami terlibat di dalamnya, ketika orang-orang di seluruh keluarga gereja ini bangkit
dan berkata, “saya ingin memimpin dalam tugas ini,” Ya Tuhan, saya berdoa agar Engkau
menunjukkan Diri-Mu kuat demi umat-Mu, dan Engkau akan memakai kami untuk menjadikan
semua bangsa murid-Mu, dan sama seperti satu kelompok yang terdiri dari dua belas orang di
dalam Perjanjian Baru menjungkirbalikkan dunia, saya berdoa agar akan ada sejumlah besar
kelompok yang seperti itu di seluruh gereja ini, yang akan bangkit dan mengguncangkan bangsabangsa bagi kemuliaan-Mu, mengguncangkan Birmingham bagi kemuliaan-Mu. Dalam nama
Yesus kami berdoa, Amin.
@David Platt 26 
Download