BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Industri dianggap berpengaruh dalam memacu pertumbuhan wilayah, aktivitas industri berdampak luas dalam terhadap perubahan fisik dan nonfisik dalam suatu wilayah, daerah ataupun zona yang dapat digunakan sebagai batas tertentu untuk pengukuran intensitas dampak yang ditimbulkannya. Salah satu dampak yang dapat ditimbulkan oleh industri ini adalah dampak sosial, dampak yang ditimbulkan ini dapat menyentuh keseluruhan ragam baik itu mayoritas maupun minoritas, dapat juga mensejahterakan dan menyengsarakan masyarakat, secara otomatis dampak sosial berdirinya suatu kegitan industri dapat merubah system nilai masyarakat itu sendiri. Selain dampak sosial, disisi lain dampak ekonomi juga akan mengalami perubahan akibat dari aktivitas industri dalam wilayah. Industri dapat menyerap tenaga kerja potensial dari rakyat miskin yang hidup di daerah-daerah sekitarnya. Kondisi seperti ini dapat mengikis keterbelakangan ekonomi dan mengurangi angka kemiskinan serta mengurangi angka pengangguran bagi masyarakat yang berada di sekitar industri. Dampak yang paling berpengaruh yaitu dampak pada lfisik lingkungan . dampak yang sangat jelas yaitu perubahan penggunaan lahan. Berdirinya suatu industri itu sudah merubah penggunaan lahan di daerah 1 tersebut. Yang dulunya lahan-lahan tersebut digunakan sebagi sawah, kebun, tegalan sekarang sudah berubah menjadi lahan terbangun. Selain dari perubahan penggunaan lahan, pencemaran lingkungan juga terjadi di daerah ini akibat dari limbah-limbah dari hasil produksi industri. Berbagai persepsi dikeluarkan terhdap pertumbuhan dan aktifitas suatu kegiatan industri. Beberapa masyarakat aka nada yang menerima berdirinya suatu industri namun ada juga yang akan menolak aktivitas industri tersebut. Adanya kegiatan ndustri sangat penting bagi masyarakat karena memberikan lapangan pekerjaan yang sangat besar bagi masyarakat, menyediakan barang konsumsi bagi kebutuhan masyarakat dan meningkatkan pendapatan masyarakat, sehingga kesejahteraan masyarakat pun meningkat. Selain memberikan keuntungan bagi masyarakat, kegiatan sektor industripun memberikan keuntungan bagi negara karena dapat menaikkan devisa negara serta mengangkat prestise nasional dalam meningkatkan kemakmuran bangsa dengan peningkatan pendapatan masyarakat dan daerah. . Pendidikan yang rendah , wawasan yang sangat sempit membuat masyarakat senantiasa menutup diri melihat perkembangan pendidikan yang lebih maju dibandingkan dengannegara kita sendiri. Namun sebagian besar masyarakat kita dapat mengikuti arus pendidikan yang lebih baik sehingga dapat bersaing di negara luar. 2 Lokasi sebagai tempat kegiatan industri itu berada dalam suatu wilayah tertentu disadari atau tidak akan mengalami proses perubahan seiring dengan upaya pembangunan infrastruktur pendukung dan kegiatan ekonomi pendukung lainnya. Keseluruhan dari proses industrialisasi tersebut dapat dikatakan mempengaruhi terjadinya beberapa pengaruh dan perubahan kepada masyarakat dan wilayahnya baik secara sosial, ekonomi, maupun secara fisik. Perubahan fisik dari lokasi sekitar kegiatan industri PT.Toba Pulp Lestari ini juga untuk menunjukan persepsi masyarakat terhadap kegiatan industri tersebut baik itu persepsi dari sisi positif ataupun negatif. Adanya kegiatan industri ini, secara tidak langsung dapat mempengaruhi struktur mata pencaharian dari masyarakat agraris menjadi masyarakat industri dimana masyarakat akan membutuhkan berbagai pengetahuan, keterampilan, mental serta sikap dan tanggapan terhadap pengaruh masuknya kegiatan industri tersebut. Oleh karena itu, kegiatan industri tidak hanya dilihat dari kemampuan tenaga kerja, melainkan harus dilihat impilkasi sosial, fisik dan ekonomi yang ditimbulkan. Kegiatan industri tidak hanya dilihat dari sudut kemampuan menciptakan produk kebutuhan masyarakat melainkan harus dilihat dari dampak sosial buday dan bagaimana akibatnya terhadap sikap dan tingkah laku masyarakat setempat, pola konsumsi sudah berubah, dan lingkungan yang mendukung sebagai tempat tinggal/habitat masyarakat itu sendiri. Dengan tumbuhnya industri- industri maka terjadi perubahan-perubahan dalam lapangan kerja 3 yang dahulunya adalah masyarakat pertanian sekarang berubah menjadi masyarakat industri, karena lahan sawah semakin berkurang. Dalam perkembangannya, masyarakat pertanian masih tetap berjalan disamping timbulnya masyarakat industri. Perpaduan dari kedua masyarakat tersebut kiranya menimbulkan perubahan-perubahan pola kehidupan masyarakat. Perubahan-perubahan tersebut sangat dirasakan oleh masyarakat agraris. Dalam masyarakat agraris (pertanian) kiranya timbul perubahan-perubahan baik dalam tingkah laku individu maupun nilai-nilai budaya yang berkembang di tengah-tengah mereka. Dengan demikian perkembangan industri yang digalakkan oleh pemerintah untuk mengundang terjadinya perubahan-perubahan pola kehidupan masyarakat dalam usaha meningkatkan taraf hidupnya. Karena industri masih sangat memerlukan tenaga kerja manusia sehingga menumbuhkan kesempatan kerja atau lapangan kerja bagi masyarakat yang belum mendapatkan pekerjaan. Pertumbuhan dalam sektor industri untuk memperkecil jumlah pengangguran dan menciptakan masyarakat baru yang mempunyai bermacam-macam keahlian. Perubahan-perubahan masyarakat ini dapat dilihat dari tingkah laku individu, nilai-nilai yang terkandung dalam kehidupan masyarakat, dan pendapatan masyarakat yang keselurahannya merupakan pengaruh sosial ekonomi dari akibat adanya pertumbuhan disektor industri tersebut. Sering kali dikatakan bahwa perseroan merupakan penemuan tunggal di zaman modern. Perseroan terbatas juga merupakan subyek 4 hukum mandiri, yang dapat mempunyai hak menggugat dan digugat atas perseroan itu sendiri. Dewasa ini, Corporate Social Responsibility (CSR) sudah tidak asing didengar ditelinga kita. CSR kini menjadi terkenal di Negara Indonesia dan CSR biasa diaplikasikan oleh perusahaan-perusahaan yang berkenaan dengan bidang lingkungan, karena pada bidang lingkungan selalu berkaitan dengan eksplorasi maupun eksploitasi sumber daya alam. Konsep CSR menyatakan bahwa perusahaan harus memiliki tanggung jawab kepada pekerja, pemasok, masyarakat dan lingkungan dimana perusahaan itu menjalankan kegiatannya (Ridwan Khairandy, 2009). 1.2 Rumusan masalah: 1. bagaimana pengaruh keberadaan pabrik PT. Toba Pulp Lestari terhadap perkembangan wilayah di sekitar wilayah pabrik PT.Toba Pulp Lestari 2. bagaimana persepsi masyarakat di sekitar pabrik terhadap keberadaan PT. Toba Pulp Lestari di daerah pedesaan. 1.3 Tujuan penelitian Tujuan penelitian ini disusun yaitu untuk menjawab pertanyaan penelitian, adapun tujuan dari penelitian yang saya lakukan yaitu: 1. menganalisa keberadaan PT. Toba Pulp Lestari dalam mendorong perkembangan wilayah di Kecamatan Parmaksian melalui pengaruh sosial, ekonomi. 2. mengidentifikasi persepsi masyarakat terhadap keberadaan perusahaan PT. Toba Pulp Lestari. 5 1.4 Manfaat Penelitian Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut : 1. sebagai masukan dan bahan pertimbangan bagi pemerintah pusat dalam meningkatkan perkembangan wilayah khususnya di sekitar daerah yang terkena dampak langsung dari kegiatan industri PT. Toba Pulp Lestari. 2. bagi masyarakat luas adalah sebagai wadah untuk menampung aspirasi masyarakat dan memotivator masyarakat agar semakin kritis dan peduli terhadap kualitas pelayanan dan fasilitas yang terdapat di berbagai sarana publik dan tetap menjaga keadaan lingkungan. 3. bagi pemerintah Kabupaten Toba Samosir khususnya kecamatan Porsea manfaatnya yaitu memberikan masukan dan saran dalam menanggulangi kontribusi dari perusahaan dan memberikannya ke daerah melalui pembangunan infrastruktur. 1.5 Tinjauan Pustaka 1.5.1 Pengertian Industri Industri adalah setiap tempat dimana faktor-faktor seperti manusia, mesin dan peralatan (fasilitas) produksi, material, energi, uang (modal), informasi dan sumber daya alam (tanah, air, mineral dan lain-lain) dikelola secara bersama-sama menghasilkan suatu dalam suatu produk secara produk yang efektif, efisien efektif guna dan aman. (Wignyosubroto, 2000). Sedangkan menurut Drs. Susanto BR.M.S, industri adalah berbagai usaha untuk mendapatkan nilai tambah. 6 Berdasarkan undang-undang Republik Indonesia No 5 tahun 1984 industri adalah kegiatan ekonomi yang mengelola bahan mentah, bahan baku, barang setengah jadi, dan/atau barang jadi menjadi barang dengan nilai yang lebih tinggi untuk penggunaannya, termasuk kegiatan rancang dan perekayasaan industri. Sudah menjadi keharusan bagi industri untuk menyediakan prasarana dan sarana kegiataannya (berproduksi). Untuk membangun suatu industri pemerintah telah menentukan wilayah-wilayah pusat pertumbuhan industri. Dengan demikian pembangunan industri selain mewujudkan struktur ekonomi yang makin seimbang antara industri dan pertanian, juga diarahkan agar didalam sektor itu sendiri terwujud keseimbangan dan keserasian antara kelompok dan jenis usaha industri pemenuhan dalam negeri dan untuk ekspor antara industri padat modal dan industri padat karya dan sebagainya (Amsyari, 1993). Menurut schneider (1993) industri merupakn jaringan yang helainya menjangkau hampir setiap aspek masyarakat, kebudayaan, dan kepribadian. Industri juga merupakan sebuah faktor penting dalam membentuk masalah-masalah sosial yang kompleks. Kuwartojo dalam Setyawati (2002) mendefenisikan industri sebagai kegiatan untuk menghasilkan barang-barang secara massal, dengan mutu yang bagus untuk kemudian dijual dan diperdagangkan. Guna menjaga kemassalannya digunakan sejumlah tenaga kerja dengan peralatan, teknik dan cara serta pola kerja tertentu . 7 Industri menurut skalanya yaitu: 1. Industri besar adalah usaha industri pengolahan yang mempunyai pekerja atau karyawan 100 orang atau lebih. 2. Industri sedang adalah usaha industri pengolahan yang mempunyai pekerja atau karyawan 20 sampai 99 orang. 3. Industri kecil adalah usaha industri pengolahan yang mempunyai pekerja atau karyawan 5 sampai 19 orang. 4. Industri rumah tangga adalah usaha industri pengolahan yang mempunyai pekerja atau karyawan 1 sampai 4 orang. 1.5.2 Aspek Sosial Tanggung jawab social merupakan kewajiban perusahaan untuk ikujt serta dalam kegiatan-kegiatan yang melindungi dan menyumbang terhadapa kesejahteraan masyarakat.Walaupun ada beberapa pengertian dan interpretasi yang lebih speksi dari tanggungjawab social, namun tanggung jawab social perusahaan selalu dibentukoleh budayanya dan periode historis dimana perusahaan beroprasi.Kegiatan social yang telah disumbangkan perusahaan belum sepenuhnya dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Masih adanya kekurangan-kekurangan yang timbul selama perusahaan beroperasi.mungkin perusahaan mempunyai komitmenyang tinggi dibidang tanggung jawab social ini, akan tetapi cara atau prosedur yang dilakukan selama ini tidak langsung dirasakan masyarakat luas melinkan hanya kepada golongan masyarakat tertentu saja (Pelly, 1991). 8 Perubahan penduduk menurut Warpani tidak hanya disebabkan oleh pertambahan secara alami (selisih kelahiran dan kematian), melainkan juga disebabkan oleh migrasi (selisih jumlah penduduk yang pindah keluar dan penduduk pendatang). Migrasi terjadi menurut Blair (dalam Dahurindan Nugroho, 2004) adalah sebagai akibat disparitas dalam pertumbuhan ekonomi dan kesempatan kerja sehingga senantiasa disertai perubahan demografi yang mencolok, seperti seorang migran karena tekanan dari kompleksitas keadaan lingkungan asalnya, atau sebaliknya melihat adanya harapan yang lebih baik ditempat yang lain sehingga ia dapat terdorong atau tertarik tergantung mana yang lebih kuat mempengaruhi untuk berpindah ke tempat baru. Menurut Bintarto ada beberapa dampak lingkungan kota yang berkaitan dengan urbanisasi, yaitu sebagai berikut : 1. pertambahan penduduk yang begiu cepat, sudah sulit diikuti dengan kemampuan daya dukung kotanya. Ruang untuk tempat tinggal, ruang untuk kelancaran lalu lintas kendaraan dan tempat parkir kendaraan bermotor sudah sangat dirasakan berkurang. 2. pertambahan kendaraan bermotor roda dua dan roda empat yang membanjiri kota dengan tidak henti-hentinya, menimbulkan berbagai polusi atau pencemaran seperti polusi udara dan kebisingan atau polusi suara bagi telinga manusia. 9 3. pengembangan industri di kota atau dekat kota menghasilkan sisa industri yang harus dibuang. Gejala kerusakan atau kemunduran lingkungan di kota sudah diresahkan di pelbagai kota 4. pencemaran yang bersifat sosial dan ekonomi, yaitu dengan bentuk kejahatan dan kenakalan. 1.5.3 Aspek Ekonomi Aspek ekonomi adalah salah satu aspek terpenting dalam menentukan indikator pembangunan wilayah.Diantara indicator pembangunan ekonomi, indikator mengenai pendapatan masyarakat di suatu wilayah merupakan indikator terpenting. Untuk itu di perlukan pemahaman mengenai konsep-konsep dan mengukur pendapatan masyarakat di suatu wilayah. Pendapatan masyarakat di suatu wilayah tidaklah sama dengan nilai total produksi barang dan jasa yang dihasilkan di suatu wilayah. Karena di dalam total nilai suatu barang dan jasa terdapat komponen-komponen dari barang dan jasa yang telah dihitung sebagai produksi di sektor atau wilayah lain yang menjadi input produksi. Kenaikan atau pertumbuhan ekonomi umumnya didasarkan atas dasar pertumbuhan PDRB untuk melihat perubahan (kenaikan/penurunan). Nilai PDRB dihitung berdasarkan “harga pasar” yang berlaku.nilaii PDRB sering digunakan mengingat sebagian besar PDRB yang diperoleh suatu wilayah pada akhirnya akan berpotensi menjadi pendapatan masyarakat diwilayahnya. 10 1.5.4 Konsep Multiplier Effect karena adanya Kegiatan Industri Teori multiplier effect ini menyatakan bahwa suattu kegiatan akan dapat memacu timbulnya kegiatan lain (Glasson, 1990). Teori ini mengacu pada bentuk kegiatan, berdasarkan teori ini dapat dijelaskan bahwa adanya kegiatan industry kertas PT Toba Pulp Lestari di kabutan Tobasa akan memicu timbulnya aktivitas lain seperti perdagangan dan peningkatan jasa (akomodasi dan transportasi). Sehingga pendapatan masyarakat dan kegiatan masyarakat semakin bertambah dengan adanya suatu kegiatan industri.Kegiatan industri ini membawa dampak baik bagi kelangsungan hidup bermasyarakat. Teori multipkier effect ini berkaitan dengan pengembangan perekonomian suatu daerah. Makin banyak kegiatan yang timbul maka semakin tinggi pula dinamisasi suatu wilayah yang pada akhirnya meningkatkan pengembangan wilayah. 1.5.5 Konsep Perkembangan Wilayah Perkembangan suatu wilayah terkait erat dengan potensi-potensi yang mempengerahi wilayah tersebut. Dengan demikian sangat sering kita jumpai perbedaan tingkat perkembangan antar wilayah dikarenakan pemanfaatan potensi wilayah yang berbeda juga. Perbedaan tingkat perkembangan wilyah tidaha hanya dijumpai pada lever nasional atau internasional, tetapi dapat juga kita jumpai pada tingkat provinsi, kabupaten, kecamatan bahkan desa, seperti yang akan diteliti pada penelitian ini. 11 Rondineli (1985) mengungkapkan indeks tingkat perkembangan wilayah dapat dilihat secara sederhana dalam tiga indikator, yaitu: 1. karakteristik sosial ekonomi dan demografi, diukur melalui pendapatan perkapita, kebutuhan fisik minimum, produk domestik bruto, investasi, jumlah penduduk, pertumbuhan penduduk, kepadatan penduduk, usia harapan hidup, tingkat kematian bayi per 1000 penduduk, jumlah fasilitas kesehatan. 2. kontribusi industri dan produksi pertanian diukur melalui persentase penyerapan tenaga kerja, jumlah perusahaan komersial, luas total lahan pertania, produktivitas pertanian, luas lahan sawah, luas lahan pertanian untuk hidup layak. 3. transportasi diukur melalui kualitas jalan, kepadatan jalan, tipe jalan dan panjang jalan. 1..5.6 Growth Pole Theories Oleh Prroux Perhatian terhadap usaha pembangunan industri di ddaerah , baru populer seteha PD II dipelopori oleh Perroux yang dikenal dengan istilah growth pole (pust pertumbuhan) merupakan teori yang menjadi dasar strategi kebijakan pembangunan industri yang banyak diterapkan diberbagai negara . Perroux menjelaskan pengembangan teori growth pole atas dasar pengamatannya terhadap proses pembangunan, mengakui bahwa pembangunan dimana-mana tidak terjadi serentak, tetapi muncul ditempat- 12 tempat tertentu dengan intensitas yang berbeda. Tempat-tempat itulah yang dinamakan titik pertumbuhan atau kutub pertumbuhan. Kemudian dari situlah pembangunan akan menyebar melalui berbagai saluran yang mempunyai akibat akhir yaitu dekenal dengan sistem berantai untuk perekonomian secara keseluruhan. Dengan pengaamatan inilah ia menawarkan teori ini untuk dijadikan dasr kebijakan dalam pengembangan wilayah. 1.5.6 Pengaruh Pertumbuhan Industri di Pedesaan Keberadaan suatu kegiatan industry dalam suatua wilayah akan membawa perubahan prilaku social dan budaya masyarakata yang terkena dampak dari industry itu sendiri dan juga masyarakat yang bertempat tinggal disekitar daerah kegiatan industry. Pertumbuhan industri di daerah pedesaan memungkinkan desa tersebut tumbuh menjadi daerah industri dengan segala akibat positif dan negative. Hal tersebut akan membawa perubahan-perubahan dalam masyarakat, perkembangan industry akan terus membawa dampak dalam kehidupan social ekonomi masyarakat. Mata pencaharian masyarakat pedesaan pada umunnya adalah bertani sehingga mreka disebut sebagai masyarakat agraris, seiring berjalannya waktu dan semakin berkembangnya teknologi, persebaran industri juga semakin banyak dan sudah ada yang masuk atau membuka industri di pedesaan, pada umumnya industry yang berdiri dipedesaan adalah industi yang mencarin bahan bakunya dari sumber daya alam, sama seperti PT Toba Pulp Lestari perusahaan ini membutuhkan pemasokan 13 kayu yang sangat besar, karena industri ini bergerak di bidang pencetakan kertas. Dengan berbidirinya industri kertas ini, masyarakat yang dulunya adalah petani sudah banyak berali menjadi tenaga kerja di industri kertas tersebut, dengan begitu semakin banyak perubahan-perubahan yang terjadi baik itu dibidang ekonomi, sosial dan budaya. Menurut Soemardjan dan Soemardi (1964) setiap masyarakat selama hidupnya pasti mengalami perubahan-perubahan. Ada perubahan yang menarik perhatian orang, ada yang pengaruhnya luas, ada yang terjadi lambat, adapula yang terjadi cepat. perubahan-perubahan di masyarakat dapat berupa perubahan norma-norma, pola-pola perilaku seseorang, organisasi, susunan dan stratifikasi masyarakat, dan juga mengenai lembaga kemasyarakatan. Menurut Ibrahim, J.T, (2002), industrialisasi pada masyarakat agraris merupakan salah satu contoh bentuk perubahan sosial yang tingkat pengaruhnya besar pada sendi-sendi dasar kehidupan manusia. Secara umum, perubahan tersebut membawa pengaruh besar pada sistem dan struktur sosial. Proses industrialisasi merubah pola hubungan kerja tradisional menjadi modrn rasional. Manusia cenderung bersifat dinamis. Selalu ada perubahan yang terjadi pada diri manusia. Semakin meningkatnya kebutuhan hidup sedangkan SDA yang tersedia semakin menipis dan lahan kerja yang tidak memadai, keterbatasan lahan perkotaan untuk migrasi, pemerataan pembangunan dan penghematan biya produksi menyebabkan munculnya 14 keinginan untuk menciptakan satu hal baru yang dapat meningkatkan taraf hidup menjadi lebih baik dengan mengubah pola hidupnya. Perubahan paling sederhana yang tampak secara spasial adalah alih fungsi lahan pertanian menjadi kawasan industri dan kawasan perumahan yang tentu berdampak pada beralihnya profesi masyarakat petani ke profesi lain. Hal ini mempunyai pengaruh pada pola hidup, mata pencaharian, perilaku maupun cara berpikir. 1.6 Landasan Teori Industri merupakan salah satu jalan yang dapat membantu perkembangan kota karena secara tidak langsung, industri dapt menjadi faktor pendorong berkembangnya suatu wilayah karena berbagai fasilitas disediakan berguna untuk kelancaran aktivitas industri itu sendiri dan dapat juga dipergunakan oleh masyarakat. Kegiatan industri ini dapat membuka lapangan kerja baru bagi masyarakat disekitarnya dan menjadi faktor penarik bagi masyarakat dari luar untuk tinggal di daerah tersebut dan bekerja baik sebagai karyawan di indutsri ataupun membuka usaha baru lagi. Ada yang dinamakanya teori kutub pertumbuhan , teori ini mengatakan bahwa pertumbuhan tidak dilakukan diseluruh ruang tetapi terbatas pada beberapa tempat atau lokasi tertentu yang disebut kutub pertumbuhan. Suatu kutub pertumbuhan dapat merupakan suatu komplek industri dikarenakan industri mempunyai dampak berantai kedepan. 15 Dalam perkembangannya secara sosial ekonomi dapat dilihat dengan adanya pola perkembangan masyarakat yaitu perubahan sosial yang merupakan suatu proses yang berkembang dari pranata-pranatasosial yang mempengaruhi sistem sosial masyarakat termasuk perubahan pada sistem nilai sosial, adat, sikap dan pola perilaku kelompok di dalam masyarakat yang bersangkutan. Industri juga dapat meningkatkan perekonomian baik itu secara nasional ataupun daerah karena industri secara tidak langsung mempengaruhi pendapatan daerah dan negara tergantung cakupan dari wilayah industri itu sendiri. Industri juga memberikana lapangan kerja baru bagi masyarakat sehingga dapat meningkatkan pendapatan masyarakat baik itu sebagai karyawan atau buruh industri atau membuka pekerjaan baru atau berwirausaha sendiri demi meningkatkan pendapatan keluarga dan untuk memenuhi kebutuhan. Perkembangan suatu wilayah merupakan upaya yang memacu perkembangan sosial ekonomi, mengurangi kesenjangan antar wilayah dan menjaga kelestarian lingkungan hidup pada suatu wilayah. Perkembangan ini dapat dilihat dari indikator sosial dimana pertambahan penduduk dapat mempengaruhi suatu wilayah. Dengan bertambahnya jumlah penduduk aksesibilitas dan berbagai fasilitas diharapkan terpenuhi dan pastinya berpengarih pada kondisi keadaan fisik kota. Berbicara tetang persepsi masyarakat, ada beberapa faktor yamng mempengaruhi persepsi seseorang yaitu: 16 1. pengalaman masa lalu mempengaruhi persepsi seseorang dikarenakan apa yang telah dirasakan akan menunjukan bagaimana pandangan seseorang tersebut terhadap suatu kejadian yang dialaminya. 2. keinginan dapat mempengaruhi seseorag dalam membuat suatu keputusan. 3. pengalaman dari teman–teman, dimana mereka dapat menceritakan pengalaman dan ini dapat mempengaruhi pe4rsepsi seseorang. 1.7 Fokus Penelitian Fokus penelitian ini diperlukan agar penelitian yang dilakukan dapatmencapai tujuan. Penelitian ini difokuskan pada lingkup wilayah sekitar daerah kegiatan industri PT. Toba Pulp Lestari yaitu pengaruh kegiatan industry terhadap wilayah sekitarnya dengan melalui analisis social, ekonomi dan lingkungan, serta melihat persepsi masyarakat tentang keberadaan PT. Toba Pulp Lestari. Dengan keberadaan industri di suatu daerah secara otomatis perkembangan wilayah tersebut dapat lebih meningkat dibandingkan wilayah yang mayoritas masih mengandalkan lahan untuk bertani. Keberadaan suatu industri ini sangat berpengaruh terhadap wilayah yang ditempatinya dan juga masyarakat yang bertempat tinggal dekat dengan kegiat 1.8 Keaslian Penelitian Keaslian penelitian ini ditulis untuk membuktikan bahwa penelitian yang dilakukan penulis tidak menyamai penelitan – penelitan yang pernah dilakukan oleh orang lain. Silvy Purba pernah menulis tenatang Analisis 17 Pengaruh Industri Pengolahan Kayu terhadap Pengembangan Wilayah Di Kabupaten Serdang dengan tujun penelitian menganalisis pengaruh faktor produksi terhadap produksi industri pengolahan kayu serta untuk menganalisis pengaruh industri pengolahan kayu terhadap pengembangan wilayah di Kabupaten Serdang Bedagai. Hayatul Muchni menulis tentang Pengaruh Keberadaan PT.PMKS (Pabrik Minyk Kelapa Sawit) Tlikuman terhadap Pengembangan Wilayah Di Kabupaten Rokan Hulu dengn tujun penelitiannya Menganalisis keberadaan PT.PMKS terhadap pengembangan wilayah di kabupaten Rokan Hulu 18 Keaslian Penelitian NO Peneliti Judul Tahun Tujuan Metode Hasil 1 Silvy Puspita Analisis Pengaruh Industri Pengolahan Kayu terhadap Pengembangan Wilayah Di Kabupaten Serdang 2012 Menganalisis pengaruh faktor produksi terhadap produksi industri pengolahan kayu serta untuk menganalisis pengaruh industri pengolahan kayu terhadap pengembangan wilayah di Kabupaten Serdang Bedagai Metode regresi berganda Variabel investasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap pengembangan wilayah, namun variabel produksi tidak memberikan pengaruh yang positif dan signifikan terhadap pengembangan wilayah 2 Hayatul Muchni Pengaruh Keberadaan PT.PMKS (Pabrik Minyk Kelapa Sawit) Tlikuman terhadap Pengembangan Wilayah Di Kabupaten Rokan Hulu Menganalisis keberadaan PT.PMKS terhadap pengembangan wilayah di kabupaten Rokan Hulu Deduktif Kualitatif Dampak pembangunan industry PT. PMKS mepengaruhi pendaptan masyarakat sekitar dan mempengaruhi pengembangan wilayah di kabuipaten Rokan Hulu 3 Safriady Sitompul Pengaruh Keberadan PT. Toba Pulp Lestari terhadap Pengembangan Wilayah Kecamatan Porse Menganalisis pengaruh PT. Toba Pulp Lestari terhadap perkembangan wilayah dan mengidentifikasi persepsi masyarakat terhadap aktivitas PT. Toba Pulp Lestari Deduktif Kualitatif Keberadaan PT.Toba Pulp Lestari memepengaruhi pendapata masyarakat dan juga perkembangan wilayah di Kecamatan Parmaksian, persepsi masyarakat terhadapa perusahaan ini tergolong baik dikareakan perusahaan juga memberikan efek yang baik terhadapa masyarakat. 19 2015 1.9 Kerangka Penelitian Ilmu geografi memiliki tiga pendekatan yaitu pendekatan keruangan(spsial approach), pendekatan ekologis (ekological approach) dan pendektan kompleks wilayah (regional approach). Dalam penelitian ini peneliti memiliki kerangka berpikir untuk membantu dalam melakuka penelitian. Variabel utama yang diangkat dalam penelitian ini adlah pembangunan wilayah. Pembanguna wilayah di daerah pedesaan yang menajdi faktor pendukung perkembangan wilayah pedesaaan ini adalah berdirinya suatu industri dengan skal besar yaitu PT. Toba Pulp Lestari. Perusahaan ini sebagai penggerak perkembangan wilayah di Kecamatan Porsea. Dalam penelitian ini ada beberapa variabel yang akan diteliti untuk mengukur pengaruh PT.TPL dalam mendukung perkembangn wilayah di Kecamatan Parmaksian yaitu faktor ekonomi, kesehatan, distribusi penduduk dan permukiman. Yang akan dilihat dari faktor ekonomi yaitu perkembanagn PDRB kecamatan parmaksian dan analisi location quetion (LQ) pada sektor industri di kecamatan Parmaksian, yang akan dilihat dari faktor kesehatan yaitu jumlah fasilitas kesehatan yang berada di kecamatan Parmasian, untuk distribusi penduduk yaitu peningkatan jumlah penduduk dan juga kepadatan penduduk di kecamatan Parmaksian. Sedangkatan untuk permukiman yang akan dilihat yaitu peningkatan jumlah permukiman di Kecamatan Parmaksian. 20 Kemunculan dari PT.TPL ini tidak menutup kemungkinana bahwa masyarakat akan mempunyai pandangan positif dan negatif terhadap perusahaan. Sehingga di dalam penelitian ini peneliti juga mengangkat tentang persepsi masyarakat terhadap PT. Toba Pulp Lesatri. 21 Geografi Pembangunan wilayah Rural Urban Munculnya PT.Toba Pulp Lestari Perkembangan wilayah Ekonomi Jumlah Penduduk Persepsi Masyarakat Kesehatan Permukiman Perubahan sosial ekonomi Kecamatan Parmaksian Gambar 1.1 Kerangka pikir 22