SEGMENTASI GAYA HIDUP MAHASISWA PROGDI MANAJEMEN KONSENTRASI MANAJEMEN PEMASARAN UNIVERSITAS MURIA KUDUS Amin kuncoro 1 [email protected] Muhyiddin Taufiq Ardhiyan 2 [email protected] STAIMAFA Pati Hutomo Rusdianto3 Universitas Muria Kudus [email protected] Abstrak Segmentasi tidak hanya digunakan oleh perusahaan didalam penentuan kebijakan untuk menguasai pasar, namun segmentasi ternyata mampu memberikan gambaran atau informasi gaya hidup manusia khususnya mahasiswa program studi manajemen dengan konsentrasi pemasaran. Didunia pendidikan segmentasi mampu memberikan informasi tentang peserta didik, kemudian dari informasi akan digunakan untuk menyusun program-program akademik yang mempunyai esensi karakter peserta didik. Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan atau pengujian tindakan tanpa penelitian yaitu peneliti tidak melakukan penelitian sistematis sesuai kaidah-kaidah metodelogi penelitian. Hal ini dikarenakan peneliti merupakan alumni dari mahasiswa dengan konsentrasi manajemen pemasaran. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan variabel gaya hidup sebagai dasar segmentasi. Hasil dari penelitian ini adalah mahasiswa dengan konsentrasi manajemen pemsaran mempunyai tiga kriteria atau segmen yaitu mahasiswa dinamis, mahasiswa pencari identitas dan mahasiswa conservative. Kata kunci : Segmentasi, gaya hidup dan mahasiswa dinamis, identitas konservatif Seminar and call for paper Strategic Agility: Thrive in (Research and Practices) Hotel Grasia, Semarang 7 Oktober 2015 2015 Turbulent Environment MADIC 2015 Latar Belakang Masalah Segmentasi adalah suatu usaha yang digunakan untuk mengelompokan sebuah populasi sehingga mampu dipilah sesuai dengan keinginan untuk mencapai sasaran. Sedangkan segmentasi pasar adalah usaha untuk mengelompokkan pasar, dari pasar yang bersifat heterogen menjadi bagianbagian pasar yang memiliki sifat yang homogen (Gitosudarno, 2008). Segmentasi pasar adalah membagi sebuah pasar ke dalam kelompok-kelompok pembeli yang berbeda yang mungkin menghendaki pemasaran atau produk yang terpisah (Amstrong, 1997:227). Sehingga segmentasi pasar adalah usaha untuk mengelompokan pasar dari heterogen kedalam kelompokkelompok pembeli potensial yang mungkin akan mampu membedakan dari pembeli potensial yang dikehendaki. Pasar yang tersegmentasi dengan baik dapat dijangkau dan dilayani lebih efisien. Selain itu, pasar yang tersegmentasi dengan baik lebih mudah dikelola karena suatu segmen cenderung memberikan respon yang homogen terhadap suatu stimuli. Pengetahuan tentang kebutuhan, karakter, atau perilaku pasar yang tersegmentasi akan memudahkan pemasar untuk mengelola suatu segmen secara efektif (Kotler dan Amstrong, 2004). Di luar kegiatan bisnis, segmentasi pasar dapat digunakan untuk memasyarakatkan suatu undang-undang baru, melakukan kampanye-kampanye sosial, menyampaikan pesan-pesan politik, menggairahkan Seminar and call for paper Strategic Agility: Thrive in (Research and Practices) Hotel Grasia, Semarang 7 Oktober 2015 kehidupan beragama dan mendidik siswa (Kasali, 1998). Dari keterangan di atas maka peneliti tertarik mengimplementasikan segmentasi di dunia pendidikan khususnya didunia akaedmik, melalui penelitian dasar eksploratif, dapat diketahui segmentasi mahasiswa program studi manajemen dengan konsentrasi pemasaran Universitas Muria Kudus. Peneliti tertarik untuk meneliti segmentasi mahasiswa program studi manajemen dikarenakan pengetahuan tentang segmentasi ini dapat dimanfaatkan lebih lanjut sebagai salah satu bahan kajian dalam penyusunan strategi pengelolaan program manajemen dengan konsentrasi pemasaran. Kotler dan Amstrong (2004), tidak ada cara tunggal untuk membuat segmentasi pasar yang baik. Namun ada beberapa variabel pokok yang sering digunakan sebagai pembeda untuk memecah populasi menjadi kelompok-kelompok atau segmen. Orang-orang dalam satu demografis yang sama dapat memiliki psikografis yang sangat berbeda. Salah satu unsur psikografis yang paling sering digunakan oleh para pemasar adalah gaya hidup pelanggan (Kotler dan Amstrong, 2004). Universitas Muria Kudus merupakan kampus di wilayah pantura tepatnya di Kabupaten Kudus yang eksistensinya selama ini telah mampu membawa nama besar kota kretek karena telah menghasilkan lulusan yang potensial di bidang keilmuan masingmasing. Akan tetapi semakin banyak persaingan di dunia pendidikan seperti sekarang ini membuat Universitas Muria 2015 Turbulent Environment MADIC 2015 Kudus harus berbenah agar mampu menguasai pasar khususnya di wilayah Kudus dan sekitarnya. Semakin berkembang sebuah Universitas maka semakin komplek pula permasalahan yang dhadapi, kemudia semakin bertambah pula ciri khas dari identitas diri tiap mahasiswa di masingmasing prodi. Berdasarkan keterangan diatas maka peneliti akan melakukan segmentasi berdasarkan gaya hidup sebagai variabel pembeda atau variabel yang menjadi ukuran mahasiswa Universitas Muria Kudus Program Studi Manajemen dengan konsentrasi manajemen pemasaran. Rumusan masalah dan tujuan penelitian Sesuai dengan keterangan dan latar belakang diatas, maka peneliti akan merumuskan permasalahan sebagai berikut ini, bagaimana segmentasi gaya hidup mahasiswa manajemen dengan konsentrasi manajemen pemasaran Universitas Muria Kudus? sedangkan tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui segmentasi gaya hidup mahasiswa manajemen dengan konsentrasi manajemen pemasaran Universitas Muria Kudus Landasan Teori Segmentasi pasar Kotler dan Amstrong (2004), segmentasi pemasaran adalah usaha untuk membagi pasar ke dalam kelompok-kelompok yang dapat dibedakan satu sama lain dalam hal kebutuhan, karakteristik, atau perilaku yang mungkin akan memerlukan produk-produk Seminar and call for paper Strategic Agility: Thrive in (Research and Practices) Hotel Grasia, Semarang 7 Oktober 2015 dan strategi pemasaran menjangkaunya. tertentu untuk Kasali (1998), segmentasi pasar telah berkembang luas. Segmentasi pasar tidak hanya digunakan untuk kepentingan bisnis, tetapi juga untuk kegiatan-kegiatan kemasyarakatan atau kegiatan-kegiatan nirlaba lainnya. Pride & Ferrel (1995) Mengatakan bahwa segmentasi pasar adalah suatu proses membagi pasar ke dalam segmen‐segmen pelanggan potensial dengan kesamaan karakteristik yang menunjukkan adanya kesamaan perilaku pembeli dan sebagai suatu proses pembagian pasar keseluruhan menjadi kelompok‐kelompok pasar yang terdiri dari orang‐orang yang secara relatif memiliki kebutuhan produk yang serupa. Dari beberapa pendapat tentang segmentasi diatas maka dari itu segmentasi adalah upaya untuk mengelompokan dari populasi yang digunakan untuk kegiatan dalam perusahaan yang bertujuan untuk menyamakan karakteristik dan menunjukan perilaku pembeli dan sebagai suatu proses pembagian pasar keseluruhan menjadi kelompokkelompok pasar yang terdiri dari orangorang yang relative memiliki kebutuhan yang sama. Kotler dan Amstrong (2004) berpendapat bahwa tidak ada satu cara yang unik untuk melakukan segmentasi pasar. Seorang pemasar harus mencoba berbagai variabel segmentasi satu per satu atau kombinasinya. Kotler dan Amstrong (2004) menuliskan empat variabel utama yang umum digunakan untuk melakukan segmentasi pasar. Variabel 2015 Turbulent Environment MADIC 2015 tersebut adalah geografis, psikografis dan perilaku. demografis, Pasar yang luas dengan orang-orang atau organisasi yang tentu saja akan memiliki kondisi yang sangat beraneka ragam atau heterogen. Untuk itu perlu dipisah-pisahkan menjadi kelompok-kelompok yang memiliki sifat atau kondisi yang sama atau sejenis (homogen) untuk membentuk segmentasi pasar. Jadi segmentasi pasar adalah merupakan usaha untuk mengelompokkelompokan pasar dari pasar yang bersifat heterogen menjadi bagian-bagian pasar yang memiliki sifat homogen. Gaya hidup Assael (1984), gaya hidup adalah “A mode of living that is identified by how people spend their time (activities), what they consider important in their environment (interest), and what they think of themselves and the world around them (opinions)”. Minor dan Mowen (2002), gaya hidup adalah menunjukkan bagaimana orang hidup, bagaimana membelanjakan uangnya, dan bagaimana mengalokasikan waktu. Suratno dan Rismiati (2001) gaya hidup adalah pola hidup seseorang dalam dunia kehidupan sehari-hari yang dinyatakan dalam kegiatan, minat dan pendapat yang bersangkutan. Mengacu pada teori diatas maka gaya hidup adalah menunjukan bagaimana orang hidup membelanjakan uangnya, mengalokasikan dalam kehidupan sehari-hari yang dinyatakan dalam kegiatan, minat dan pendapat yang bersangkutan. Gaya hidup Seminar and call for paper Strategic Agility: Thrive in (Research and Practices) Hotel Grasia, Semarang 7 Oktober 2015 merupakan gambaran bagi setiap orang yang mengenakannya dan menggambarkan seberapa besar nilai moral orang tersebut dalam masyarakat disekitarnya. Atau gaya hidup adalah suatu seni yang dibudayakan oleh setiap orang. Gaya hidup mempunyai tendensi yang khusus, sedemikian rupa yang diinginkan oleh manusia untuk menunjukan kemampuan mereka. Pada kenyataannya gaya hidup menjadi trends social yang sering menjadi perdebatan resmi maupun tidak resmi, namun simpulan yang diperoleh tentang gaya hidup masih berkutat dengan model dan style yang dilakukan oleh umat manusia. Dalam arti lain, gaya hidup dapat memberikan pengaruh positif atau negatif bagi yang menjalankannya, tergantung pada bagaimana orang tersebut menjalaninya. Berbeda dengan pendapat Kasali (1998), para peneliti pasar yang menganut pendekatan gaya hidup cenderung mengklasifikasikan konsumen berdasarkan variabel-variabel AIO, yaitu aktifitas, interes/minat, dan opini. Joseph Plumer (1974) mengatakan bahwa segmentasi gaya hidup mengukur aktifitasaktifitas manusia dalam hal: 1. Pola seseorang dalam menghabiskan waktunya 2. Minat seseorang 3. Pandangan seseorang sendiri dan orang lain 4. Karakter-karakter dasar seperti tahap yang dilalui seseorang dalam kehidupan 2015 Turbulent Environment terhadap MADIC 2015 diri (life cycle), penghasilan, pendidikan, dan di mana mereka tinggal. masih mencari identitas dirinya. Diduga bahwa pergi ke mall adalah salah satu upaya Pendekatan ini menggunakan gabungan beberapa teori, adalah: mereka untuk mencari identitas dirinya. 1. menyukai kegiatan membaca. Kegiatan yang Teori hirarki kebutuhan manusia (need hierarchy) yang dikembangkan oleh Abraham H. Maslow. Yaitu ada lima tingkat kebutuhan yang dilalui oleh manusia secara bertingkat: kebutuhan fisik dasar, rasa aman, memiliki, esteem, dan aktualisasi diri. Teori tentang dorongan-dorongan kepribadian (The inner and outer directed personality theory) yang diperkenalkan oleh Riesman, Glazer dan Denney (1950). Penelitian terdahulu Yohanes Sondang Kunto dan Peter Remy Pasla, 2006, segmentasi gaya hidup pada mahasiswa program studi pemasaran universitas mahasiswa yaitu Mahasiswa dinamis menyukai kegiatan menonton sepak bola, mengikuti tour, dan olah raga. Mahasiswa dinamis pencari yang dianutnya. identitas menyukai kegiatan pergi ke mall. Hal ini sesuai dengan hasil analisa biplot yang menampakkan bahwa mereka masih belum menampakkan nilai yang dianut secara tegas, sehingga mahasiswa pada segmen ini cenderung Seminar menganut nilai konservatif bahwa membaca adalah budaya orang yang berpendidikan. A. Kerangka berfikir Dari keterangan diatas maka kerangka berfikir dari penelitian ini adalah apabila mahasiswa program studi manajemen dengan konsentrasi manajemen pemasaran di perhatikan maka akan mempunyai gaya hidup dengan tiga model yaitu mahasiswa dinamis, mahasiswa pencari identitas dan mahasiswa trenssetter. Metodologi Penelitian 1. and call for paper Strategic Agility: Thrive in (Research and Practices) Hotel Grasia, Semarang 7 Oktober 2015 Pendekatan penulisan Pendekatan penulisan menggunakan metode deskriptif kualitatif berdasarkan kajian kepustakaan serta observasi secara langsung di lapangan khususnya pada mahasiswa Universitas Muria Kudus Kegiatan yang mereka gemari sesuai nilai konservatif-trendsetter mereka gemari ini diduga karena mereka kristen petra, dengan hasil penelitian di bagi menjadi tiga kriteria dengan Mahasiswa Progdi Manajemen dengan konsentrasi manajemen pemasaran. Dalam pemilihan pendekatan ini diharapkan dapat memberikan gambaran secara cermat mengenai keadaan atau gejala tertentu pada obyek kajian. Dalam tulisan ini menggambarkan tentang bagaimana gaya hidup mahasiswa aktif prodi manajemen 2015 Turbulent Environment MADIC 2015 khususnya konsentrasi manajemen pemasaran. tanpa penelitian, menurut Sugiyono, 2014:700) penelitian jenis ini hidup mahasiswa prodi manajemen dengan konsentrasi manajemen pemasaran dengan adanya penelitian tindakan ini. adalah peneliti tidak melakukan penelitian secara sistematis sesuai dengan kaidahkaidah metodologi mengetahui potensi untuk menceritakan sejarah perkembangan gaya Penelitian ini merupakan pengujian tindakan organisasi atau akademisi tersebut penelitian permasalahan, atau kekuatan, untuk penyakit, kelemahan, peluang dan ancaman organisasi. Tindakan yang akan diuji adalah berdasarkan analisis permasalahan yang tidak didasarkan pada penelitian, tetapi berdasarkan dugaan-dugaan dan persepsi 2. Metode Pengumpulan data Metode pengumpulan data yang digunakan ada dua, yaitu data primer dan data sekunder. Data primer meliputi buku-buku yang relevan dengan topik penulisan, karya tulis ilmiah, jurnal, dan artikel dari internet. Data sekunder bersumber dari objek penelitian khsusunya keberadaan jumlah mahasiswa progdi manajemen. Dari beberapa sumber tersebut diharapkan dapat memperkuat pembahasan sehingga akan menjadi karya ilmiah pada gejala-gejala yang dipandang negative, Hipotesis Sugiyono, 2014:700). Berdasarkan keterangan kerangka pikir diatas maka menurut (Sugiyono, 2014:722) bahwa hipotesis penelitian tindakan bukan hipotesis statistic akan tetapi merupakan hipotesis teoritis. Hipotesis teoritis adalah hipotesis yang mampu menggambarkan jawaban sementara dari penelitian dan tidak disertai dengan angka-angka. Sehingga hipotesis penelitian ini adalah: Pada dasarnya penelitian tindakan tanpa penelitian ini akan digunakan untuk mengetahui segmen mahasiswa khsususnya program studi manajemen konsentrasi manajemen pemasaran, dan didasarkan oleh saran peneliti sebelumnya atau saran-saran dari para partisipan dan pengamat. Metode yang digunakan dari penelitian tindakan ini Sugiyono, Learning 2014:704) digunakan dalam adalah sebagai berkolaborasi penelitian bahan penelitian ini pembelajaran tindakan. dengan History, Peneliti orang-orang atau mahasiswa aktif yang terlibat pada kegiatan Seminar and call for paper Strategic Agility: Thrive in (Research and Practices) Hotel Grasia, Semarang 7 Oktober 2015 - Gaya hidup mahasiswa prodi manajemen dengan konsentrasi manajemen pemasaran sangat dinamis, untuk mencari identitas dan konservatif. Proses penelitian tindakan Sugiyono, 2014:707, menyatakan proses penelitian tindakan dengan menggunakan pengujian tindakan tanpa penelitian maka 2015 Turbulent Environment MADIC 2015 untuk menemukan masalah adalah penelitian jenis ini merumuskan masalahnya cukup dengan refleksi terhadap situasi kerja atau situasi dari objek penelitian, opini dan studi empiris, sehingga dapat dibuat rumusan masalah dan judul penelitian. Penelitian tindakan dalam hal ini adalah peneliti melakukan observasi ke lokasi atau lapangan, karena permasalahan yang ada sudah jelas dan layak untuk dilakukan tindakan, maka peneliti mendiskripsikan gaya hidup mahasiswa prodi manajemen khususnya manajemen pemasaran, sehingga secara empiris penelitian tindakan akan mampu menjawabnya. Melakukan perencanaan, pelaksanaan tindakan (Act), evaluasi (Observe), refleksi (Reflect) dan kesimpulan. Teknik pengumpulan datanya menggunakan data skunder yaitu berisi tentang hasil wawancara dengan responden tentang permasalahan yang terjadi, kemudian dari hasil wawancara tersebut penelitian melakukan pengkajian data dan menguji hipotesis tindakan. Observasi yang dilakukan adalah dengan mendatangi para mahasiswa (konsentrasi manajemen pemasaran) yang terlibat secara langsung dan dengan mencatat gaya hidup mereka. Pada saat para mahasiswa meberikan komentar tentang gaya hidup, maka peneliti melakukan pencatatan bagaimana cara mahasiswa tersebut berperilaku, beraktifitas dan lain-lain. tersebut kepada sejumlah mahasiswa yaitu 30, karena proses wawancara dengan menggunakan 30 responden maka peneliti menggunakan angka 4 = sangat tinggi, 3 = tinggi, 2 = rendah dan 1 = sangat rendah, (Sugiyono, 2014:724). Karena jumlah mahasiswa Universitas Muria Kudus program studi manajemen dengan konsentrasi/jalur peminatan manajemen pemasaran mempunyai jumlah yang sangat besar, maka peneliti mengambil sampel mahasiswa 30 orang, hal ini sesuai dengan teorinya Sugitono, 2014:725. Tabel 1 Instrumen Pembeda Sebelum jadi mahasiswa 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 Seminar and call for paper Strategic Agility: Thrive in (Research and Practices) Hotel Grasia, Semarang 7 Oktober 2015 Gaya hidup Mahasiswa Lokasi nongkrong Sesudah jadi Beda mahasiswa 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 Sumber: Sugiyono, 2014:724 dalam IMARC, 2014 yang dikembangkan oleh peneliti. Teknik Analisis Data Dalam penelitian ini teknik analisis datanya untuk menguji hipotesis, maka siklusnya adalah: - Instrumen Penelitian Intrumen dari penelitian ini adalah menggunakan dan mengamati wawancara kemudian mencatat dari hasil wawancara Aspek yang dinilai Gaya hidup mahasiswa prodi manajemen dengan konsentrasi manajemen pemasaran sangat dinamis, untuk mencari identitas dan konservatif. Hasil dan Pembahasan Gaya hidup mahasiswa 2015 Turbulent Environment MADIC 2015 Joseph Plumer (1974) misalnya mengatakan bahwa segmentasi gaya hidup mengukur aktifitas-aktifitas manusia dalam hal sebagai berikut ini. 1. Bagaimana mahasiswa menghabiskan waktunya. 2. Minat mahasiswa dianggap penting. 3. Pandangan mahasiswa tentang orang lain dan dirinya sendiri. 4. Karakter-karakter dasar seperti tahap yang mereka telah lalui dalam kehidupan (life cycle), penghasilan, pendidikan, dan di mana mereka tinggal. terutama yang Dari pendapat Joseph Plumer dan desain self-administrated questionaire serta penulis membahas hal-hal yang ditemukan dalam observasi dilapangan yaitu: 1. 2. 3. Cara mahasiswa menghabiskan waktunya dilihat dari alokasi waktu untuk belajar dan mengerjakan tugas. Minat mahasiswa dilihat dari aktifitas yang digemari. Pandangan-pandangan mahasiswa terdiri beberapa inisitaf yang berkaitan dengan pandangan-pandangan mahasiswa tentang keberadaan orang lain disekitarnya. Pada dasarnya mahasiswa dengan konsentrasi manajemen pemasaran lebih mengutamakan network sesama mahasiswa dari luar konsentrasi, seperti MSDM dan keuangan, akan tetapi mereka mempunyai kecenderungan untuk menentukan peluang, Seminar and call for paper Strategic Agility: Thrive in (Research and Practices) Hotel Grasia, Semarang 7 Oktober 2015 karena mahasiswa dengan konsentrasi pemasaran berusaha agar siap bekerja di lapangan. Berbeda dengan konsentrasi lain yang mempunyai visi pekerjaan di dalam ruangan atau menjadi tenaga administrasi dengan berkutat angka-angka dan keruntutan pekerjaan. Dengan dasar itulah maka mahasiswa dengan peminatan manajemen pemasaran mempunyai aktifitas di bidang tertentu yang berhubungan dengan potensi pengembangan diri termasuk berkumpul untuk mengerjakan tugas kebidangan. Bagi mahasiswa pada prodi lain, maka tidak menutup kemungkinan mereka juga akan melakukan hal yang sama, akan tetapi ada kecenderungan system yang digunakannya mempunyai system keteraturan, berurutan dan tersistematis, karena mahasiswa dari prodi lain memandang angka sebagai sesuatu yang tersistematis. Segmentasi mahasiswa Segmentasi mahasiswa dengan konsentrasi manajemen pemasaran dibagi menjadi tiga bagian yaitu: Pada segmen pertama ini mahasiswa melihat dirinya sebagai orang yang suka mempelajari tentang seni, budaya, dan sejarah, suka membuat suatu daripada membelinya, mencoba hal-hal baru, suka tantangan untuk melakukan sesuatu yang belum pernah dilakukannya, suka melakukan hal-hal baru dan berbeda, suka belajar segala sesuatu sekalipun mungkin hal tersebut tidak ada gunanya bagi dirinya, dan ingin mengetahui lebih lagi tentang bagaimana alam semesta bekerja. 2015 Turbulent Environment MADIC 2015 Dari keterangan diatas maka mahasiswamahasiswa di segmen pertama dapat disebut sebagai mahasiswa dinamis. Kecenderungan mahasiswa dinamis ini mempunyai kebiasaan mengerjakan sesuatu tidak sesuai dengan peurutan atau penomeran, karena karakter mereka cenderung visioner, mampu memberikan jawaban-jawaban yang simple dan bermakna. Jenis atau segemen mahasiswa dinamis biasanya mempunyai kecenderungan yang berbeda, tidak terstruktur untuk mengerjakan tugastugasnya, bahkan kecederungan itu berdampak pada pola hidup mereka yaitu bekerja dengan cerdas dengan berbasis hasil yang maksimal. Segmen kedua ini mahasiswa mempunyai kecenderungan dalam taraf pencarian identitas, mereka lebih cenderung memilik masa yang sering berganti-ganti, akan tetapi pada segmen ini mahasiswa belum berfikir tetang kematangan. Pada hakekatnya mahasiswa jenis ini tidak memiliki cirri khas keilmuan yang telah mereka pelajari, namun lebih memiliki cara kerja yang sederhana, dan mempunyai prinsip menghasilkan dalam tempo yang singkat. Hasil merupakan tujuan yang kedua dari segmen mahasiswa ini, karena kecenderungannya adalah bagaimana menciptakan kelompok yang bisa diajak berdiskusi untuk mencari solusi terbaik, kemudian pada tarap keilmuannya, segmen mahasiswa ini sering membentuk kelompokkelompok kecil untuk mengenalkan jati dirinya. Pada segmen yang terakhir ini mahsiswa lebih memiliki kecenderungan mengikuti Seminar and call for paper Strategic Agility: Thrive in (Research and Practices) Hotel Grasia, Semarang 7 Oktober 2015 perkembangan model yang digunakan oleh kebanyakan orang, lebih suka memimpin group, berpakain lebih mengikuti mode dan mempunyai pendapat bahwa mereka adalah orang yang berpendidikan, maka mereka dalam segmen ini dapat disebut sebagai mahasiswa trenssetter. Mahasiswa trenssetter atau lebih dikenal dengan mahasiswa konservatif adalah mahasiswa yang memilik kebiasaan mengikuti perkembangan terutama apa yang mereka gunakan, termasuk pakaian dan style. Hal ini dikarenakan sebagian dari mereka berasal dari keluarga mampan dan mampu secara ekonomi. Pendekatan yang dilakukan adalah dengan melakukan pendekatan secara style, penampilan dan apa yang dipunyainya, sehingga implementasinya adalah dengan mengukur sejauh mana tingkat kemampuan dalam mengikuti mode dan perkembangan jaman. Konsisten dengan penelitian Yohanes Sondang Kunto dan Peter Remy Pasla, 2006, segmentasi gaya hidup pada mahasiswa program studi pemasaran universitas kristen petra, dengan hasil penelitian di bagi menjadi tiga kriteria mahasiswa yaitu Mahasiswa dinamis menyukai kegiatan menonton sepak bola, mengikuti tour, dan olah raga. Penutup Simpulan Dari keterangan diatas disimpulkan bahwa ada 2015 Turbulent Environment maka dapat tiga kriteria MADIC 2015 mahasiswa Fakultas Ekonomi Progdi Manajemen khususnya konsentrasi manajemen pemasaran yaitu mahasiswa dinamis, mahasiswa pencari identitas dan mahasiswa konservatif. Pride, William. M dan O. C. Ferrel, 1995. Pemasaran Teori dan Praktek Sehari-hari, Binarupa Aksara, Jakarta. Saran Sugiyono, 2014, Metodologi Penelitian Manajemen, Alfabeta, Bandung Saran dari peneliti adalah agar penelitian ini dapat dijadikan acuan untuk penelitian selanjutnya dengan menambah jumlah variabel pembedanya serta jumlah populasi dengan objek penelitian yang berbeda. Riesman, DR., N. Glazer, dan R. Denney. 1950. The Lonely Crowd: A study of the Changing American Character. Yale University Press, New Haven, CT. Yohanes Sondang Kunto dan Peter Remy Pasla, JURNAL MANAJEMEN PEMASARAN, VOL. 1, NO. 1, APRIL 2006: 13-21 sesuai kebutuhan) yang berisi pengakuan penghargaan terhadap individu, lembaga, atau pihak-pihak yang berkontribusi terhadap penelitian ini. REFERENSI Amstrong, G & Kotler P. 1997, Prinsip-prinsip pemasaran, cetakan pertama Jakarta: Erlangga. Assael, Henry. 1984. Consumer Behavior and Marketing Action. Secon Edition. California: Kent Publishing co. Indriyo Gitosudarmo, 2008, Manajemen Pemasaran, edisi pertama, cetakan keempat, Penerbit : BPFE – Yogyakarta. IMARC (Indonesian Marketing Academy), 2015. Joseph Plumer, 1974, “The Concept and Application of Lifestyle Segmentation”. Journal of Marketing. Vol. 38 Januari:33-37. Kotler dan Amstrong, (2004), Prinsip-prinsip Marketing, Edisi Ketujuh, Penerbit Salemba Empat, Jakarta. Kasali, Reinald. (1998). Membidik Pasar Indonesia : Segmentasi, Targeting dan Posisioniong. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta. Mowen, John, C., dan Minor, M., (2002), Perilaku Konsumen Jilid 1, Edisi Kelima (terjemahan), Erlangga, Jakarta. Seminar and call for paper Strategic Agility: Thrive in (Research and Practices) Hotel Grasia, Semarang 7 Oktober 2015 2015 Turbulent Environment MADIC 2015 Seminar and call for paper Strategic Agility: Thrive in (Research and Practices) Hotel Grasia, Semarang 7 Oktober 2015 2015 Turbulent Environment MADIC 2015