segmentasi gaya hidup mahasiswa progdi manajemen konsentrasi

advertisement
SEGMENTASI GAYA HIDUP MAHASISWA PROGDI
MANAJEMEN KONSENTRASI MANAJEMEN PEMASARAN
UNIVERSITAS MURIA KUDUS
Amin kuncoro 1
[email protected]
Muhyiddin Taufiq Ardhiyan 2
[email protected]
STAIMAFA Pati
Hutomo Rusdianto3
Universitas Muria Kudus
[email protected]
Abstrak
Segmentasi tidak hanya digunakan oleh perusahaan didalam penentuan kebijakan untuk menguasai
pasar, namun segmentasi ternyata mampu memberikan gambaran atau informasi gaya hidup manusia
khususnya mahasiswa program studi manajemen dengan konsentrasi pemasaran. Didunia pendidikan
segmentasi mampu memberikan informasi tentang peserta didik, kemudian dari informasi akan
digunakan untuk menyusun program-program akademik yang mempunyai esensi karakter peserta
didik.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan atau pengujian tindakan tanpa penelitian yaitu
peneliti tidak melakukan penelitian sistematis sesuai kaidah-kaidah metodelogi penelitian. Hal ini
dikarenakan peneliti merupakan alumni dari mahasiswa dengan konsentrasi manajemen pemasaran.
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan variabel gaya hidup sebagai dasar segmentasi. Hasil dari
penelitian ini adalah mahasiswa dengan konsentrasi manajemen pemsaran mempunyai tiga kriteria
atau segmen yaitu mahasiswa dinamis, mahasiswa pencari identitas dan mahasiswa conservative.
Kata kunci : Segmentasi, gaya hidup dan mahasiswa dinamis, identitas konservatif
Seminar
and call for
paper
Strategic Agility: Thrive in
(Research and Practices)
Hotel Grasia, Semarang 7 Oktober 2015
2015
Turbulent Environment
MADIC 2015
Latar Belakang Masalah
Segmentasi adalah suatu usaha yang
digunakan untuk mengelompokan sebuah
populasi sehingga mampu dipilah sesuai
dengan keinginan untuk mencapai sasaran.
Sedangkan segmentasi pasar adalah usaha
untuk mengelompokkan pasar, dari pasar
yang bersifat heterogen menjadi bagianbagian pasar yang memiliki sifat yang
homogen (Gitosudarno, 2008).
Segmentasi pasar adalah membagi sebuah
pasar ke dalam kelompok-kelompok pembeli
yang berbeda yang mungkin menghendaki
pemasaran atau produk yang terpisah
(Amstrong, 1997:227). Sehingga segmentasi
pasar adalah usaha untuk mengelompokan
pasar dari heterogen kedalam kelompokkelompok pembeli potensial yang mungkin
akan mampu membedakan dari pembeli
potensial yang dikehendaki.
Pasar yang tersegmentasi dengan baik dapat
dijangkau dan dilayani lebih efisien. Selain
itu, pasar yang tersegmentasi dengan baik
lebih mudah dikelola karena suatu segmen
cenderung memberikan respon yang
homogen
terhadap
suatu
stimuli.
Pengetahuan tentang kebutuhan, karakter,
atau perilaku pasar yang tersegmentasi akan
memudahkan pemasar untuk mengelola
suatu segmen secara efektif (Kotler dan
Amstrong, 2004).
Di luar kegiatan bisnis, segmentasi pasar
dapat digunakan untuk memasyarakatkan
suatu undang-undang baru, melakukan
kampanye-kampanye sosial, menyampaikan
pesan-pesan
politik,
menggairahkan
Seminar
and call for
paper
Strategic Agility: Thrive in
(Research and Practices)
Hotel Grasia, Semarang 7 Oktober 2015
kehidupan beragama dan mendidik siswa
(Kasali, 1998).
Dari keterangan di atas maka peneliti
tertarik mengimplementasikan segmentasi di
dunia pendidikan khususnya didunia
akaedmik,
melalui
penelitian
dasar
eksploratif, dapat diketahui segmentasi
mahasiswa program studi manajemen
dengan konsentrasi pemasaran Universitas
Muria Kudus.
Peneliti tertarik untuk
meneliti segmentasi mahasiswa program
studi manajemen dikarenakan pengetahuan
tentang segmentasi ini dapat dimanfaatkan
lebih lanjut sebagai salah satu bahan kajian
dalam penyusunan strategi pengelolaan
program manajemen dengan konsentrasi
pemasaran.
Kotler dan Amstrong (2004), tidak ada cara
tunggal untuk membuat segmentasi pasar
yang baik. Namun ada beberapa variabel
pokok yang sering digunakan sebagai
pembeda untuk memecah populasi menjadi
kelompok-kelompok atau segmen.
Orang-orang dalam satu demografis yang
sama dapat memiliki psikografis yang sangat
berbeda. Salah satu unsur psikografis yang
paling sering digunakan oleh para pemasar
adalah gaya hidup pelanggan (Kotler dan
Amstrong, 2004).
Universitas Muria Kudus merupakan
kampus di wilayah pantura tepatnya di
Kabupaten Kudus yang eksistensinya selama
ini telah mampu membawa nama besar kota
kretek karena telah menghasilkan lulusan
yang potensial di bidang keilmuan masingmasing. Akan tetapi semakin banyak
persaingan di dunia pendidikan seperti
sekarang ini membuat Universitas Muria
2015
Turbulent Environment
MADIC 2015
Kudus harus berbenah agar mampu
menguasai pasar khususnya di wilayah
Kudus dan sekitarnya. Semakin berkembang
sebuah Universitas maka semakin komplek
pula permasalahan yang dhadapi, kemudia
semakin bertambah pula ciri khas dari
identitas diri tiap mahasiswa di masingmasing prodi.
Berdasarkan keterangan diatas maka peneliti
akan melakukan segmentasi berdasarkan
gaya hidup sebagai variabel pembeda atau
variabel yang menjadi ukuran mahasiswa
Universitas Muria Kudus Program Studi
Manajemen dengan konsentrasi manajemen
pemasaran.
Rumusan masalah dan tujuan penelitian
Sesuai dengan keterangan dan latar belakang
diatas, maka peneliti akan merumuskan
permasalahan
sebagai
berikut
ini,
bagaimana
segmentasi
gaya
hidup
mahasiswa manajemen dengan konsentrasi
manajemen pemasaran Universitas Muria
Kudus? sedangkan tujuan penelitian ini
adalah untuk mengetahui segmentasi gaya
hidup mahasiswa manajemen dengan
konsentrasi
manajemen
pemasaran
Universitas Muria Kudus
Landasan Teori
Segmentasi pasar
Kotler dan Amstrong (2004), segmentasi
pemasaran adalah usaha untuk membagi
pasar ke dalam kelompok-kelompok yang
dapat dibedakan satu sama lain dalam hal
kebutuhan, karakteristik, atau perilaku yang
mungkin akan memerlukan produk-produk
Seminar
and call for
paper
Strategic Agility: Thrive in
(Research and Practices)
Hotel Grasia, Semarang 7 Oktober 2015
dan strategi pemasaran
menjangkaunya.
tertentu
untuk
Kasali (1998), segmentasi pasar telah
berkembang luas. Segmentasi pasar tidak
hanya digunakan untuk kepentingan bisnis,
tetapi
juga
untuk
kegiatan-kegiatan
kemasyarakatan atau kegiatan-kegiatan
nirlaba lainnya.
Pride & Ferrel (1995) Mengatakan bahwa
segmentasi pasar adalah suatu proses
membagi pasar ke dalam segmen‐segmen
pelanggan potensial dengan kesamaan
karakteristik yang menunjukkan adanya
kesamaan perilaku pembeli dan sebagai
suatu proses pembagian pasar keseluruhan
menjadi kelompok‐kelompok pasar yang
terdiri dari orang‐orang yang secara relatif
memiliki kebutuhan produk yang serupa.
Dari beberapa pendapat tentang segmentasi
diatas maka dari itu segmentasi adalah upaya
untuk mengelompokan dari populasi yang
digunakan untuk kegiatan dalam perusahaan
yang
bertujuan
untuk
menyamakan
karakteristik dan menunjukan perilaku
pembeli dan sebagai suatu proses pembagian
pasar keseluruhan menjadi kelompokkelompok pasar yang terdiri dari orangorang yang relative memiliki kebutuhan
yang sama.
Kotler dan Amstrong (2004) berpendapat
bahwa tidak ada satu cara yang unik untuk
melakukan segmentasi pasar. Seorang
pemasar harus mencoba berbagai variabel
segmentasi satu per satu atau kombinasinya.
Kotler dan Amstrong (2004) menuliskan
empat variabel utama yang umum digunakan
untuk melakukan segmentasi pasar. Variabel
2015
Turbulent Environment
MADIC 2015
tersebut adalah geografis,
psikografis dan perilaku.
demografis,
Pasar yang luas dengan orang-orang atau
organisasi yang tentu saja akan memiliki
kondisi yang sangat beraneka ragam atau
heterogen. Untuk itu perlu dipisah-pisahkan
menjadi kelompok-kelompok yang memiliki
sifat atau kondisi yang sama atau sejenis
(homogen) untuk membentuk segmentasi
pasar. Jadi segmentasi pasar adalah
merupakan usaha untuk mengelompokkelompokan pasar dari pasar yang bersifat
heterogen menjadi bagian-bagian pasar yang
memiliki sifat homogen.
Gaya hidup
Assael (1984), gaya hidup adalah “A mode
of living that is identified by how people
spend their time (activities), what they
consider important in their environment
(interest), and what they think of themselves
and the world around them (opinions)”.
Minor dan Mowen (2002), gaya hidup
adalah menunjukkan bagaimana orang
hidup, bagaimana membelanjakan uangnya,
dan bagaimana mengalokasikan waktu.
Suratno dan Rismiati (2001) gaya hidup
adalah pola hidup seseorang dalam dunia
kehidupan sehari-hari yang dinyatakan
dalam kegiatan, minat dan pendapat yang
bersangkutan.
Mengacu pada teori diatas maka gaya hidup
adalah menunjukan bagaimana orang hidup
membelanjakan uangnya, mengalokasikan
dalam
kehidupan
sehari-hari
yang
dinyatakan dalam kegiatan, minat dan
pendapat yang bersangkutan. Gaya hidup
Seminar
and call for
paper
Strategic Agility: Thrive in
(Research and Practices)
Hotel Grasia, Semarang 7 Oktober 2015
merupakan gambaran bagi setiap orang yang
mengenakannya
dan
menggambarkan
seberapa besar nilai moral orang tersebut
dalam masyarakat disekitarnya. Atau gaya
hidup adalah suatu seni yang dibudayakan
oleh setiap orang. Gaya hidup mempunyai
tendensi yang khusus, sedemikian rupa yang
diinginkan oleh manusia untuk menunjukan
kemampuan mereka. Pada kenyataannya
gaya hidup menjadi trends social yang sering
menjadi perdebatan resmi maupun tidak
resmi, namun simpulan yang diperoleh
tentang gaya hidup masih berkutat dengan
model dan style yang dilakukan oleh umat
manusia.
Dalam arti lain, gaya hidup dapat
memberikan pengaruh positif atau negatif
bagi yang menjalankannya, tergantung pada
bagaimana orang tersebut menjalaninya.
Berbeda dengan pendapat Kasali (1998),
para peneliti pasar yang menganut
pendekatan
gaya
hidup
cenderung
mengklasifikasikan konsumen berdasarkan
variabel-variabel AIO, yaitu aktifitas,
interes/minat, dan opini.
Joseph Plumer (1974) mengatakan bahwa
segmentasi gaya hidup mengukur aktifitasaktifitas manusia dalam hal:
1.
Pola seseorang dalam menghabiskan
waktunya
2.
Minat seseorang
3.
Pandangan seseorang
sendiri dan orang lain
4.
Karakter-karakter dasar seperti tahap
yang dilalui seseorang dalam kehidupan
2015
Turbulent Environment
terhadap
MADIC 2015
diri
(life cycle), penghasilan, pendidikan,
dan di mana mereka tinggal.
masih mencari identitas dirinya. Diduga
bahwa pergi ke mall adalah salah satu upaya
Pendekatan ini menggunakan gabungan
beberapa teori, adalah:
mereka untuk mencari identitas dirinya.
1.
menyukai kegiatan membaca. Kegiatan yang
Teori hirarki kebutuhan manusia (need
hierarchy) yang dikembangkan oleh
Abraham H. Maslow. Yaitu ada lima
tingkat kebutuhan yang dilalui oleh
manusia secara bertingkat: kebutuhan
fisik dasar, rasa aman, memiliki,
esteem, dan aktualisasi diri.
Teori
tentang
dorongan-dorongan
kepribadian (The inner and outer directed
personality theory) yang diperkenalkan oleh
Riesman, Glazer dan Denney (1950).
Penelitian terdahulu
Yohanes Sondang Kunto dan Peter
Remy Pasla, 2006, segmentasi gaya hidup
pada mahasiswa program studi pemasaran
universitas
mahasiswa
yaitu
Mahasiswa
dinamis
menyukai kegiatan menonton sepak bola,
mengikuti tour, dan olah raga.
Mahasiswa
dinamis
pencari
yang
dianutnya.
identitas
menyukai
kegiatan pergi ke mall. Hal ini sesuai dengan
hasil analisa biplot yang menampakkan
bahwa mereka masih belum menampakkan
nilai yang dianut secara tegas, sehingga
mahasiswa pada segmen ini cenderung
Seminar
menganut nilai konservatif bahwa membaca
adalah budaya orang yang berpendidikan.
A. Kerangka berfikir
Dari keterangan diatas maka kerangka
berfikir dari penelitian ini adalah apabila
mahasiswa program studi manajemen
dengan konsentrasi manajemen pemasaran
di perhatikan maka akan mempunyai gaya
hidup dengan tiga model yaitu mahasiswa
dinamis, mahasiswa pencari identitas dan
mahasiswa trenssetter.
Metodologi Penelitian
1.
and call for
paper
Strategic Agility: Thrive in
(Research and Practices)
Hotel Grasia, Semarang 7 Oktober 2015
Pendekatan penulisan
Pendekatan penulisan menggunakan
metode deskriptif kualitatif berdasarkan
kajian kepustakaan serta observasi secara
langsung di lapangan khususnya pada
mahasiswa Universitas Muria Kudus
Kegiatan yang mereka gemari sesuai
nilai
konservatif-trendsetter
mereka gemari ini diduga karena mereka
kristen petra, dengan hasil
penelitian di bagi menjadi tiga kriteria
dengan
Mahasiswa
Progdi Manajemen dengan konsentrasi
manajemen pemasaran. Dalam pemilihan
pendekatan
ini
diharapkan
dapat
memberikan gambaran secara cermat
mengenai keadaan atau gejala tertentu
pada obyek kajian. Dalam tulisan ini
menggambarkan tentang bagaimana gaya
hidup mahasiswa aktif prodi manajemen
2015
Turbulent Environment
MADIC 2015
khususnya
konsentrasi
manajemen
pemasaran.
tanpa
penelitian,
menurut
Sugiyono, 2014:700) penelitian jenis ini
hidup mahasiswa prodi manajemen dengan
konsentrasi manajemen pemasaran dengan
adanya penelitian tindakan ini.
adalah peneliti tidak melakukan penelitian
secara sistematis sesuai dengan kaidahkaidah
metodologi
mengetahui
potensi
untuk
menceritakan sejarah perkembangan gaya
Penelitian ini merupakan pengujian
tindakan
organisasi atau akademisi tersebut
penelitian
permasalahan,
atau
kekuatan,
untuk
penyakit,
kelemahan,
peluang dan ancaman organisasi.
Tindakan yang akan diuji adalah
berdasarkan analisis permasalahan yang
tidak didasarkan pada penelitian, tetapi
berdasarkan dugaan-dugaan dan persepsi
2.
Metode Pengumpulan data
Metode pengumpulan data yang digunakan
ada dua, yaitu data primer dan data
sekunder. Data primer meliputi buku-buku
yang relevan dengan topik penulisan, karya
tulis ilmiah, jurnal, dan artikel dari internet.
Data sekunder bersumber dari objek
penelitian khsusunya keberadaan jumlah
mahasiswa progdi manajemen. Dari
beberapa sumber tersebut diharapkan dapat
memperkuat pembahasan sehingga akan
menjadi karya ilmiah
pada gejala-gejala yang dipandang negative,
Hipotesis
Sugiyono, 2014:700).
Berdasarkan keterangan kerangka pikir
diatas maka menurut (Sugiyono, 2014:722)
bahwa hipotesis penelitian tindakan bukan
hipotesis statistic akan tetapi merupakan
hipotesis teoritis. Hipotesis teoritis adalah
hipotesis yang mampu menggambarkan
jawaban sementara dari penelitian dan tidak
disertai dengan angka-angka. Sehingga
hipotesis penelitian ini adalah:
Pada dasarnya penelitian tindakan
tanpa penelitian ini akan digunakan untuk
mengetahui segmen mahasiswa khsususnya
program
studi
manajemen
konsentrasi
manajemen pemasaran, dan didasarkan oleh
saran peneliti sebelumnya atau saran-saran
dari para partisipan dan pengamat.
Metode yang digunakan dari penelitian
tindakan
ini
Sugiyono,
Learning
2014:704)
digunakan
dalam
adalah
sebagai
berkolaborasi
penelitian
bahan
penelitian
ini
pembelajaran
tindakan.
dengan
History,
Peneliti
orang-orang
atau
mahasiswa aktif yang terlibat pada kegiatan
Seminar
and call for
paper
Strategic Agility: Thrive in
(Research and Practices)
Hotel Grasia, Semarang 7 Oktober 2015
-
Gaya
hidup
mahasiswa
prodi
manajemen
dengan
konsentrasi
manajemen pemasaran sangat dinamis,
untuk mencari identitas dan konservatif.
Proses penelitian tindakan
Sugiyono, 2014:707, menyatakan proses
penelitian tindakan dengan menggunakan
pengujian tindakan tanpa penelitian maka
2015
Turbulent Environment
MADIC 2015
untuk menemukan masalah adalah penelitian
jenis ini merumuskan masalahnya cukup
dengan refleksi terhadap situasi kerja atau
situasi dari objek penelitian, opini dan studi
empiris, sehingga dapat dibuat rumusan
masalah dan judul penelitian.
Penelitian tindakan dalam hal ini adalah
peneliti melakukan observasi ke lokasi atau
lapangan, karena permasalahan yang ada
sudah jelas dan layak untuk dilakukan
tindakan, maka peneliti mendiskripsikan
gaya hidup mahasiswa prodi manajemen
khususnya manajemen pemasaran, sehingga
secara empiris penelitian tindakan akan
mampu menjawabnya.
Melakukan
perencanaan,
pelaksanaan
tindakan (Act), evaluasi (Observe), refleksi
(Reflect)
dan
kesimpulan.
Teknik
pengumpulan datanya menggunakan data
skunder yaitu berisi tentang hasil wawancara
dengan responden tentang permasalahan
yang terjadi, kemudian dari hasil wawancara
tersebut penelitian melakukan pengkajian
data dan menguji hipotesis tindakan.
Observasi yang dilakukan adalah dengan
mendatangi para mahasiswa (konsentrasi
manajemen pemasaran) yang terlibat secara
langsung dan dengan mencatat gaya hidup
mereka. Pada saat para mahasiswa
meberikan komentar tentang gaya hidup,
maka peneliti melakukan pencatatan
bagaimana
cara
mahasiswa
tersebut
berperilaku, beraktifitas dan lain-lain.
tersebut kepada sejumlah mahasiswa yaitu
30, karena proses wawancara dengan
menggunakan 30 responden maka peneliti
menggunakan angka 4 = sangat tinggi, 3 =
tinggi, 2 = rendah dan 1 = sangat rendah,
(Sugiyono, 2014:724). Karena jumlah
mahasiswa Universitas Muria Kudus
program
studi
manajemen
dengan
konsentrasi/jalur peminatan manajemen
pemasaran mempunyai jumlah yang sangat
besar, maka peneliti mengambil sampel
mahasiswa 30 orang, hal ini sesuai dengan
teorinya Sugitono, 2014:725.
Tabel 1
Instrumen Pembeda
Sebelum
jadi
mahasiswa
1 2 3 4
1 2 3 4
1 2 3 4
Seminar
and call for
paper
Strategic Agility: Thrive in
(Research and Practices)
Hotel Grasia, Semarang 7 Oktober 2015
Gaya hidup
Mahasiswa
Lokasi nongkrong
Sesudah
jadi
Beda
mahasiswa
1 2 3 4
1 2 3 4
1 2 3 4
Sumber: Sugiyono, 2014:724 dalam
IMARC, 2014 yang dikembangkan oleh
peneliti.
Teknik Analisis Data
Dalam penelitian ini teknik analisis datanya
untuk menguji hipotesis, maka siklusnya
adalah:
-
Instrumen Penelitian
Intrumen dari penelitian ini adalah
menggunakan dan mengamati wawancara
kemudian mencatat dari hasil wawancara
Aspek yang dinilai
Gaya
hidup
mahasiswa
prodi
manajemen
dengan
konsentrasi
manajemen pemasaran sangat dinamis,
untuk
mencari
identitas
dan
konservatif.
Hasil dan Pembahasan
Gaya hidup mahasiswa
2015
Turbulent Environment
MADIC 2015
Joseph Plumer (1974) misalnya mengatakan
bahwa segmentasi gaya hidup mengukur
aktifitas-aktifitas manusia dalam hal sebagai
berikut ini.
1.
Bagaimana mahasiswa menghabiskan
waktunya.
2.
Minat mahasiswa
dianggap penting.
3.
Pandangan mahasiswa tentang orang
lain dan dirinya sendiri.
4.
Karakter-karakter dasar seperti tahap
yang mereka telah lalui dalam
kehidupan (life cycle), penghasilan,
pendidikan, dan di mana mereka
tinggal.
terutama
yang
Dari pendapat Joseph Plumer dan desain
self-administrated questionaire serta penulis
membahas hal-hal yang ditemukan dalam
observasi dilapangan yaitu:
1.
2.
3.
Cara
mahasiswa
menghabiskan
waktunya dilihat dari alokasi waktu
untuk belajar dan mengerjakan tugas.
Minat mahasiswa dilihat dari aktifitas
yang digemari.
Pandangan-pandangan
mahasiswa
terdiri beberapa inisitaf yang berkaitan
dengan
pandangan-pandangan
mahasiswa tentang keberadaan orang
lain disekitarnya.
Pada dasarnya mahasiswa dengan
konsentrasi manajemen pemasaran lebih
mengutamakan network sesama mahasiswa
dari luar konsentrasi, seperti MSDM dan
keuangan, akan tetapi mereka mempunyai
kecenderungan untuk menentukan peluang,
Seminar
and call for
paper
Strategic Agility: Thrive in
(Research and Practices)
Hotel Grasia, Semarang 7 Oktober 2015
karena mahasiswa dengan konsentrasi
pemasaran berusaha agar siap bekerja di
lapangan. Berbeda dengan konsentrasi lain
yang mempunyai visi pekerjaan di dalam
ruangan atau menjadi tenaga administrasi
dengan berkutat angka-angka dan keruntutan
pekerjaan.
Dengan dasar itulah maka mahasiswa
dengan peminatan manajemen pemasaran
mempunyai aktifitas di bidang tertentu yang
berhubungan dengan potensi pengembangan
diri termasuk berkumpul untuk mengerjakan
tugas kebidangan.
Bagi mahasiswa pada prodi lain, maka tidak
menutup kemungkinan mereka juga akan
melakukan hal yang sama, akan tetapi ada
kecenderungan system yang digunakannya
mempunyai system keteraturan, berurutan
dan tersistematis, karena mahasiswa dari
prodi lain memandang angka sebagai
sesuatu yang tersistematis.
Segmentasi mahasiswa
Segmentasi mahasiswa dengan konsentrasi
manajemen pemasaran dibagi menjadi tiga
bagian yaitu:
Pada segmen pertama ini mahasiswa melihat
dirinya
sebagai
orang
yang
suka
mempelajari tentang seni, budaya, dan
sejarah, suka membuat suatu daripada
membelinya, mencoba hal-hal baru, suka
tantangan untuk melakukan sesuatu yang
belum
pernah
dilakukannya,
suka
melakukan hal-hal baru dan berbeda, suka
belajar segala sesuatu sekalipun mungkin hal
tersebut tidak ada gunanya bagi dirinya, dan
ingin mengetahui lebih lagi tentang
bagaimana alam semesta bekerja.
2015
Turbulent Environment
MADIC 2015
Dari keterangan diatas maka mahasiswamahasiswa di segmen pertama dapat disebut
sebagai mahasiswa dinamis. Kecenderungan
mahasiswa
dinamis
ini
mempunyai
kebiasaan mengerjakan sesuatu tidak sesuai
dengan peurutan atau penomeran, karena
karakter mereka cenderung visioner, mampu
memberikan jawaban-jawaban yang simple
dan bermakna. Jenis atau segemen
mahasiswa dinamis biasanya mempunyai
kecenderungan
yang
berbeda,
tidak
terstruktur untuk mengerjakan tugastugasnya,
bahkan
kecederungan
itu
berdampak pada pola hidup mereka yaitu
bekerja dengan cerdas dengan berbasis hasil
yang maksimal.
Segmen kedua ini mahasiswa mempunyai
kecenderungan dalam taraf pencarian
identitas, mereka lebih cenderung memilik
masa yang sering berganti-ganti, akan tetapi
pada segmen ini mahasiswa belum berfikir
tetang kematangan. Pada hakekatnya
mahasiswa jenis ini tidak memiliki cirri khas
keilmuan yang telah mereka pelajari, namun
lebih memiliki cara kerja yang sederhana,
dan mempunyai prinsip menghasilkan dalam
tempo yang singkat.
Hasil merupakan tujuan yang kedua dari
segmen
mahasiswa
ini,
karena
kecenderungannya
adalah
bagaimana
menciptakan kelompok yang bisa diajak
berdiskusi untuk mencari solusi terbaik,
kemudian pada tarap keilmuannya, segmen
mahasiswa ini sering membentuk kelompokkelompok kecil untuk mengenalkan jati
dirinya.
Pada segmen yang terakhir ini mahsiswa
lebih memiliki kecenderungan mengikuti
Seminar
and call for
paper
Strategic Agility: Thrive in
(Research and Practices)
Hotel Grasia, Semarang 7 Oktober 2015
perkembangan model yang digunakan oleh
kebanyakan orang, lebih suka memimpin
group, berpakain lebih mengikuti mode dan
mempunyai pendapat bahwa mereka adalah
orang yang berpendidikan, maka mereka
dalam segmen ini dapat disebut sebagai
mahasiswa
trenssetter.
Mahasiswa
trenssetter atau lebih dikenal dengan
mahasiswa konservatif adalah mahasiswa
yang
memilik
kebiasaan
mengikuti
perkembangan terutama apa yang mereka
gunakan, termasuk pakaian dan style. Hal ini
dikarenakan sebagian dari mereka berasal
dari keluarga mampan dan mampu secara
ekonomi.
Pendekatan yang dilakukan adalah dengan
melakukan
pendekatan
secara
style,
penampilan dan apa yang dipunyainya,
sehingga implementasinya adalah dengan
mengukur sejauh mana tingkat kemampuan
dalam mengikuti mode dan perkembangan
jaman.
Konsisten dengan penelitian Yohanes
Sondang Kunto dan Peter Remy Pasla, 2006,
segmentasi gaya hidup pada mahasiswa
program studi pemasaran universitas kristen
petra, dengan hasil penelitian di bagi
menjadi tiga kriteria mahasiswa yaitu
Mahasiswa dinamis menyukai kegiatan
menonton sepak bola, mengikuti tour, dan
olah raga.
Penutup
Simpulan
Dari keterangan diatas
disimpulkan bahwa ada
2015
Turbulent Environment
maka dapat
tiga kriteria
MADIC 2015
mahasiswa Fakultas Ekonomi Progdi
Manajemen
khususnya
konsentrasi
manajemen pemasaran yaitu mahasiswa
dinamis, mahasiswa pencari identitas dan
mahasiswa konservatif.
Pride, William. M dan O. C. Ferrel, 1995. Pemasaran
Teori dan Praktek Sehari-hari, Binarupa Aksara,
Jakarta.
Saran
Sugiyono, 2014, Metodologi Penelitian Manajemen,
Alfabeta, Bandung
Saran dari peneliti adalah agar penelitian ini
dapat dijadikan acuan untuk penelitian
selanjutnya dengan menambah jumlah
variabel pembedanya serta jumlah populasi
dengan objek penelitian yang berbeda.
Riesman, DR., N. Glazer, dan R. Denney. 1950. The
Lonely Crowd: A study of the Changing American
Character. Yale University Press, New Haven, CT.
Yohanes Sondang Kunto dan Peter Remy Pasla,
JURNAL MANAJEMEN PEMASARAN, VOL. 1, NO.
1, APRIL 2006: 13-21
sesuai kebutuhan) yang berisi pengakuan
penghargaan terhadap individu, lembaga,
atau pihak-pihak yang berkontribusi
terhadap penelitian ini.
REFERENSI
Amstrong, G & Kotler P. 1997, Prinsip-prinsip
pemasaran, cetakan pertama Jakarta: Erlangga.
Assael, Henry. 1984. Consumer Behavior and
Marketing Action. Secon Edition. California: Kent
Publishing co.
Indriyo Gitosudarmo, 2008, Manajemen Pemasaran,
edisi pertama, cetakan keempat, Penerbit : BPFE –
Yogyakarta.
IMARC (Indonesian Marketing Academy), 2015.
Joseph Plumer, 1974, “The Concept and
Application of Lifestyle Segmentation”. Journal of
Marketing. Vol. 38 Januari:33-37.
Kotler dan Amstrong, (2004), Prinsip-prinsip
Marketing, Edisi Ketujuh, Penerbit Salemba Empat,
Jakarta.
Kasali, Reinald. (1998). Membidik Pasar Indonesia :
Segmentasi, Targeting dan Posisioniong. Gramedia
Pustaka Utama. Jakarta.
Mowen, John, C., dan Minor, M., (2002), Perilaku
Konsumen Jilid 1, Edisi Kelima (terjemahan),
Erlangga, Jakarta.
Seminar
and call for
paper
Strategic Agility: Thrive in
(Research and Practices)
Hotel Grasia, Semarang 7 Oktober 2015
2015
Turbulent Environment
MADIC 2015
Seminar
and call for
paper
Strategic Agility: Thrive in
(Research and Practices)
Hotel Grasia, Semarang 7 Oktober 2015
2015
Turbulent Environment
MADIC 2015
Download