pengaruh efektifitas media iklan kartu seluler xl pada pt xl axianta di

advertisement
Pengaruh Efektifitas Media Iklan Kartu Seluler Xl Pada Pt Xl Axianta Di Jakarta Barat
PENGARUH EFEKTIFITAS MEDIA IKLAN KARTU SELULER XL PADA
PT XL AXIANTA DI JAKARTA BARAT
Shiren, SE dan Dr. Endang Ruswanti, SE, MM
Email: [email protected]
Abstrak
Berdasarkan hasil analisis CRI yang telah diuji, iklan kartu selular XL melalui media
televisi termasuk dalam kategori cukup efektif. Hal tersebut disebabkan banyaknya
responden yang melihat iklan di media televisi, namun jumlah responden yang
tertarik sampai proses pembelian tidak terlalu tinggi. Ini menunjukan bahwa iklan di
media televisi sudah maksimal dalam menarik perhatian konsumen namun pesan
yang disampaikan tidak membuat konsumen membeli produknya.Sedangkan untuk
membeli produk, mereka tidak tertarik pada promosinya karena sudah memiliki
pilihan kartu selular yang lain. Berdasarkan hasil analisis CRI yang telah diuji, iklan
kartu selular XL melalui media surat kabar termasuk dalam kategori efektif karena
didukung dari informasi yang didapatkan responden pada saat membaca, lebih jelas
dan terperinci promosi yang sedang berlangsung serta syarat dan ketentuan yang
ada. Iklan di surat kabar tidak setiap hari diterbitkan, namun sekali diterbitkan
banyak konsumen yang tertarik dan melakukan pembelian.
Pendahuluan
Dalam perkembangan teknologi yang
semakin pesat, dunia usaha dituntut untuk
bersaingan di era globalisasi ini. Perusahaan
diharapkan mengikuti perkembangan teknologi
yang diiringi dengan memproduksi barang
yang sesu ai dengan zaman dan penuh dengan
inovatif. Dalam menciptakan produk yang
inovatif tentunya ada kompetisi persaingan
bisnis
oleh
setiap
perusahaan
dalam
mempertahankan posisinya di pasar.
Telepon genggam atau handphone
merupakan salah satu produk yang sangat
pesat perkembangannya karena merupakan
salah satu alat komunikasi agar tetap
terhubung dengan keluarga maupun kerabat.
Dengan sentuhan teknologi yang semakin
berkembang kini telepon genggam menjadi
salah satu bagian yang penting dalam
kehidupan sehari-hari. Hal itu disebabkan
karena fungsi yang dihasilkan dari telepon
genggam tidak hanya sekedar untuk telepon
dan kirim pesan singkat (SMS) tetapi sebagai
penunjang bisnis di jaman yang modern ini
serta sebagai salah satu fasilitas hiburan
karena bisa mengakses permainan secara
online maupun offline, sosial media bahkan
televisi secara online di telepon genggam.
Namun di dalam telepon genggam yang sangat
canggih, ada sebuah fitur kartu selular atau
yang kita sering dengar simcard yang menjadi
pelengkap agar suatu telepon genggam dapat
berfungsi secara sempurna. Bentuknya yang
kecil tidak menutup besarnya fungsi yang
dihasilkan.
Tentu saja produsen kartu selular tidak
hanya satu, tetapi sudah beberapa pesaingpesaing baru yang ikut terjun dalam bisnis
kartu selular ini. Kartu selular yang sering kita
jumpai di pasaran seperti Telkomsel, XL,
Indosat, Axis, Three (3), dan lainnya.
Dengan adanya keterkaitan antara telepon
genggam dan kartu selular yang sangat kuat
membuat persaingan antara produsen kartu
selular berlomba-lomba memikat konsumen
agar menggunakan kartu selular yang mereka
produksi. Masalah yang timbul dari adanya
persaingan antar produsen adalah harga dan
fasilitas bonus yang mereka tawarkan sangat
bersaing antara satu dan produsen lainnya.
Salah satu cara promosi yang banyak
dilakukan perusahaan untuk memperkenalkan
dan mempertahankan produk mereka adalah
dengan
cara
periklanan
(Advertising).
Advertising atau periklanan sering kita jumpai
di media elektronik (televisi, radio), media
cetak (surat kabar, majalah, brosur, tabloid),
media luar ruangan (papan reklame/billboard,
poster, umbul-umbul), media lini bawah
(pameran)
yang
bertujuan
untuk
menyampaikan informasi, meyakinkan dan
mengingatkan konsumen terhadap produk dan
Pengaruh Efektifitas Media Iklan Kartu Seluler Xl Pada Pt Xl Axianta Di Jakarta Barat
jasa yang ditawarkan suatu perusahaan. Hal
tersebut juga membuktikan bahwa periklanan
sangat erat hubungannya dengan konsumen.
Masing–masing perusahaan tentu mempunyai
anggaran pemasaran untuk produknya, namun
tidak banyak marketing yang meneliti apakah
biaya pemasaran yang mereka keluarkan
sudah sebanding dengan respon konsumen
yang positif untuk melakukan pembelian dan
promosi yang sedang dilaksanakan termasuk
promosi iklan yang efektif atau cukup efektif
terhadap penjualan produknya.
Promosi iklan dapat dikatakan efektif
jika konsumen yang melihat iklan tersebut
menyadari iklan yang sedang ditayangkan,
memahami isi iklan tersebut, tertarik membeli
produk, berniat membeli dan akhirnya
melakukan pembelian.
Perumusan Masalah
1. Apakah iklan kartu selular XL melalui
media televisi efektif?
2. Apakah iklan kartu selular XL melalui
media surat kabar efektif?
3. Apakah iklan kartu selular XL melalui
media papan reklame efektif?
4. Apakah iklan kartu selular XL melalui
media brosur efektif?
5. Media iklan kartu selular XL manakah
yang
memiliki
tingkat
efektivitas
tertinggi?
Tujuan Penelitian
1. Untuk mengukur efektivitas iklan kartu
selular XL melalui media televisi.
2. Untuk mengukur efektivitas iklan kartu
selular XL melalui media surat kabar.
3. Untuk mengukur efektivitas iklan kartu
selular XL melalui media papan reklame.
4. Untuk mengukur efektivitas iklan kartu
selular XL melalui media brosur.
5. Mengetahui media iklan yang memiliki
tingkat efektivitas tertinggi untuk iklan
kartu selular XL.
Landasan Teori
Pengertian Periklanan
Menurut Philip Kotler: “Periklanan
adalah semua bentuk terbayar atas presentasi
nonpribadi dan promosi ide, barang, atau jasa
oleh sponsor yang jelas”. Tujuan periklanan
dapat diklasifikasikan ke dalam delapan jenis
pokok yang dapat dikombinasikan satu sama
lain, yaitu:
a. Menciptakan pengenalan atau kesadaran
(awareness) atas nama merek, konsep
produk atau informasi mengenai tempat
dan cara membeli produk.
b. Mengingatkan kembali para pembeli agar
menggunakan
atau
membeli
lagi
(restock) produk. Tujuan ini bermanfaat
dalam mendukung strategi permintaan
primer yang berusaha menaikkan tingkat
pemakaian produk.
c. Mengubah sikap terhadap penggunaan
bentuk produk (product form). Tujuan ini
dirancang untuk mendukung strategi
permintaan primer yang menarik pemakai
baru atau menaikkan jumlah pemakaian.
d. Mengubah persepsi terhadap tingkat
kepentingan (importance) atribut merek.
Agar sebuah atribut dipersepsikan
sebagai
determinan,
maka
atribut
bersangkutan haruslah penting dan
konsumen
mempersepsikan
bahwa
produk perusahaan berbeda dan unggul
dibandingkan produk pesaing dalam
atribut tersebut.
e. Mengubah keyakinan (beliefs) terhadap
merek. Apabila sebuah atribut (atau
manfaat) dinilai penting, maka konsumen
akan mengevaluasi sejauh mana masingmasing alternatif produk atau merek
memiliki atribut atau manfaat tersebut.
Konsekuensinya, tujuan iklan adalah
meningkatkan rating atau penilaian
konsumen terhadap merek perusahaan
pada atribut-atribut penting.
f. Memperkuat sikap pelanggan. Merek atau
produsen yang memiliki posisi pasar kuat
dan
tanpa
kelemahan
kompetitif
signifikan biasanya akan berfokus pada
strategi retensi pelanggan.
g. Membangun citra korporat dan lini
produk. Periklanan korporat (corporate
advertising) biasanya dirancang untuk
meningkatkan
citra
public
sebuah
perusahaan. Sedangkan periklanan citra
line
image
lini
produk
(product
advertising)
digunakan
untuk
memberikan semacam umbrella image
bagi atribut dan manfaat spesifik dari
masing-masing item dalam lini produk
bersangkutan.
Pengaruh Efektifitas Media Iklan Kartu Seluler Xl Pada Pt Xl Axianta Di Jakarta Barat
h. Mendapatkan respon langsung. Direct
response advertising merupakan metode
direct marketing yang mempromosikan
produk atau jasa melalui iklan dan
pelanggan diberi kesempatan untuk
merespon atau membeli produk langsung
dari produsennya. Salah satu bentuknya
adalah iklan TV yang menawarkan
sejumlah
diskon
khusus
apabila
pelanggan mengontrak produsen dalam
batas waktu tertentu.
Langkah-langkah Periklanan yang Efektif
Dalam
pengembangan
program
periklanan, langkah utama yang harus
dilakukan adalah mengidentifikasikan pasar
sasaran
dan
motif
pembeli.
Setelah
mengidentifikasikan pasar sasaran dan motif
pembeli, maka ditetapkan lima keputusan
pokok yang terdiri atas:
1. Misi (Mission); Apakah tujuan iklan anda?
2. Uang (Money); Berapa banyak yang
dapat kita habiskan?
3. Pesan (Message); Apa pesan yang harus
kita kirimkan?
4. Media (Media); Apa media yang harus
kita gunakan?
5. Pengukuran (Measurement); Bagaimana
kita harus mengevaluasi hasilnya?
Macam-macam Media iklan
1. Surat Kabar
Kelebihan dari surat kabar adalah
Menjangkau
daerah-daerah
perkotaan
sesuai
dengan
cakupan
pasarnya
(nasional,regional, atau lokal) sedangkan
kelemahannya adalah surat kabar dibaca
orang dalam tempo yang singkat karena
hanya dibaca satu kali saja, dan surat
kabar hanya berusia 24 jam.
2. Majalah
Kelebihan
dari
majalah
adalah
kemampuannya menjangkau segmen pasar
tertentu yang terspesialisasi, dan majalah
merupakan media yang memiliki usia edar
yang paling panjang dari seluruh media
yang ada.
Sedangkan kelemahannya dari media
majalah adalah para pengiklan harus
menyerahkan bahan yang akan diiklankan
jauh-jauh hari, dari segi ini majalah
dianggap tidak flexibel. Selain itu biaya
3.
4.
5.
6.
yang relative mahal dan dalam segi
distribusi yang lambat dalam peredarannya.
Brosur
Seperti halnya surat kabar dan majalah,
brosur dapat menyampaikan iklan melalui
tulisan dan gambar, tarif pemasangan iklan
produk di brosur relatif murah. Kelemahan
iklan melalui brosur adalah tidak semua
konsumen
yang
menanggapi
atau
mengambil brosur yang disebarkan di
berbagai tempat, misalnya di mall dan di
pameran.
Televisi
Kelebihan dari media televisi adalah salah
satu media yang dianggap paling efektif
untuk
menyampaikan
pesan-pesan
komersialnya dan kemampuan menjangkau
khalayak sasaran yang sangat luas.
Sedangkan kelemahannya adalah biaya
periklanan yang sangat mahal untuk
memproduksi dan menyiarkan siaran
komersial. Selain itu segmentasinya tidak
setajam surat kabar dan majalah, sehingga
iklan yang disiarkan di televisi memiliki
kemungkinan menjangkau pasar yang tidak
tepat.
Radio
Kelebihan dari radio adalah setiap radio
siaran
mempunyai
pendengar
yang
spesifik. Jika televisi dilihat oleh segala
lapisan masyarakat, maka setiap stasiun
radio memiliki pendengar yang berbedabeda. Selain itu pengiklan tidak perlu
menghabiskan biaya yang besar untuk
menyampaikan pesan mereka. Sedangkan
kekurangan dari media radio adalah
pendengar umumnya tidak memiliki waktu
untuk mencatat alamat, nomor telepon
atau spesifikasi produk yang diiklankan.
Bagi pengiklan sulit untuk memperoleh
bukti bahwa stasiun radio telah menyiarkan
iklan sebanyak pesanan.
Papan Reklame
Kelebihan dari media papan reklame adalah
tidak hanya untuk mencapai suatu tujuan
yang sederhana, melainkan juga untuk
membangun citra. Papan iklan yang tampil
anggun, besar, dan modern di daerah elite
akan
menimbulkan
persepsi
bahwa
pemasangnya adalah perusahaan atau
produk
yang
bonafid
dan
dapat
dipercaya.Sedangkan kelemahannya adalah
khalayak
sasaran
yang
bergerak,
Pengaruh Efektifitas Media Iklan Kartu Seluler Xl Pada Pt Xl Axianta Di Jakarta Barat
sementara iklan luar ruang tersebut
bersifat statis serta pemilihan lokasi dan
jangkauan yang tidak tepat membuat
pemasangan iklan melalui media papan
reklame tidak efektif.
7. Pameran
Pada umumnya pameran terdiri dari 2
jenis, yakni pameran sambil berdagang dan
pameran tanpa berdagang. Namun akhirakhir
ini
para
produsen
telah
memanfaatkan peranan pameran sebaikbaiknya untuk menjaring calon pembeli.
8. Direct Mail
Merupakan
periklanan
dengan
menggunakan surat yang dikirim langsung
ke masing-masing alamat calon pembeli.
Keuntungan dari periklanan direct mail
adalah media ini mampu menjangkau
kelompok konsumen tertentu yang dapat
dipilih sesuai dengan kepentingan sasaran
pasar, dan untuk mendapatkan tanggapan
yang segera, media ini dapat disisipi
formulir yang mudah diisi.
Metode Penelitian
Disain Penelitian
Populasi tidak diketahui secara pasti
maka sampel yang diambil berjumlah sebesar
134 responden. Untuk mengukur digunakan
alat analisa customer respon index. Menurut
Darmadi Durianto dkk, seorang pemasar dapat
mengukur
efektivitas
komunikasi
yang
dijalankannya
melalui
CRI
(Consumer
Response Index) yang merupakan hasil
Awareness
perkalian
antara
persentase
Comprehend
(pemahaman
(kesadaran),
konsumen), Interest (ketertarikan), Intentions
(maksud untuk membeli), dan Action
(bertindak membeli).
CRI menampilkan proses pembelian
yang berawal dari munculnya Awareness
(kesadaran) konsumen, yang pada akhirnya
mampu mengarahkan konsumen pada suatu
aktivitas Action (bertindak membeli). Untuk
menilai efektifitas periklanan dilakukan cara
analisis tabulasi dan analisis CRI (Customer
Response Index) sebagai berikut: (1) Untuk
mengolah data yang didapatkan dari hasil
penelitian respon konsumen sesuai dengan
masing-masing indikator terhadap efektivitas
periklanan kartu selular XL yang secara
terperinci menggunakan analisis tabulasi. (2)
Setelah mengolah hasil data responden yang
ditabulasi analisis indikator, untuk menilai
tingkat efektivitas jenis iklan yang akan diteliti
menggunakan
metode
perhitungan
CRI
(Consumer Response Index) dengan rumus
sebagai berikut:
CRI
=
%(Awareness)
x
%(Interest)
%(Comprehend)
%(Intention) x %(Action) = %
x
x
Setelah mengetahui hasil analisis CRI
yang didapatkan dari perkalian masing-masing
indikator, untuk mengetahui iklan yang
dilaksanakan termasuk kategori efektif atau
tidak efektif bisa diketahui dari tabel sebagai
berikut:
Tabel 1
Interval Tingkat Efektivitas Iklan
Interval Efektifitas (%)
Kategori
0,00 – 19,99
Sangat Tidak Efektif
20,00 – 39,99
Tidak Efektif
40,00 – 59,99
Cukup Efektif
60,00 – 79,99
Efektif
80,00 – 100
Sangat Efektif
Sumber: Hasyim dan Rina Anindita.
Prinsip-prinsip Dasar Metode Riset
Bidang Pemasaran. Jakarta: UIEU-
University Press, 2009.
Definisi Operasional Variabel
1. Efektivitas media iklan adalah besarnya
efek yang ditimbulkan dari adanya pesan
yang ditampilkan melalui media iklan.
Media iklan yang akan diteliti adalah media
televisi, surat kabar, papan reklame dan
brosur.
2. Respon konsumen adalah reaksi konsumen
setelah melihat, mendengar dan membaca
iklan yang ditampilkan melalui media
televisi, surat kabar, papan reklame dan
brosur. Apakah konsumen tertarik terhadap
iklan tersebut atau tertarik pada produk yg
dipromosikan.
3. CRI adalah angka indeks respon konsumen
yang dinyatakan dalam persentase yang
menunjukan seberapa besar (%) respon
konsumen yang dapat diraih melalui
sebuah iklan.
a. Awarness adalah konsumen menyadari
adanya iklan kartu selular XL
adalah
konsumen
b. Comprehend
memahami iklan kartu selular XL
Pengaruh Efektifitas Media Iklan Kartu Seluler Xl Pada Pt Xl Axianta Di Jakarta Barat
4. Non CRI adalah angka indeks respon
c. Interest adalah konsumen tertarik
konsumen
yang
dinyatakan
dalam
terhadap iklan kartu selular
persentase yang menunjukkan seberapa
d. Intention adalah konsumen mempunyai
besar (%) respon konsumen yang tidak
maksud untuk membeli produk kartu
dapat diraih melalui sebuah iklan.
selular XL.
e. Action adalah konsumen melakukan
pembelian produk XL karena adanya
Analisis Dan Pembahasan
penawaran yang dilakukan dalam iklan
Analisis CRI terhadap iklan kartu selular
kartu selular XL
XL melalui media Televisi
Tabel. 2
Hasil analisis CRI iklan XL melalui media Televisi
Jawaban
Indikator
Ya
Tidak
Total
Jumlah
Porsi
Jumlah
Porsi
Jumlah
Porsi
1
Awareness
134
100 %
0
0
134
100 %
2
Comprehend
131
98 %
3
2%
134
100 %
3
Interest
102
78 %
29
22 %
131
100 %
4
Intention
80
78 %
22
22 %
102
100 %
5
Action
59
74 %
21
26 %
80
100 %
CRI = 44% adalah jumlah porsi respon konsumen yang dapat diraih dari iklan XL melalui media Televisi
Berdasarkan
hasil
diatas
dapat
diketahui bahwa media televisi memiliki tingkat
efektivitas sebesar 44% dan termasuk dalam
kategori tingkat efektifitas iklan yang cukup
efektif. (Sesuai dengan Tabel 3)
Media
televisi mencapai nilai CRI sebesar 44% dapat
dilihat dari proses konsumen yang mengetahui
iklan XL sebanyak 134 responden, dari 134
responden yang mengetahui iklan XL hanya
131 yang memperhatikan iklan XL, sedangkan
yang tertarik terhadap iklan XL ada 102
responden, dari 102 responden yang tertarik
terhadap iklan XL hanya 80 responden yang
berminat membeli dan pada akhirnya
melakukan pembelian kartu selular XL karena
melihat iklan yang ditayangkan melalui media
televisi sebanyak 59 responden.
Sedangkan respon konsumen yang
hilang (yang tidak dapat diraih) sebesar 54%
dengan perhitungan sebagai berikut:
1. Konsumen yang tidak menyadari
keberadaan iklan kartu selular XL
sebanyak 0%
2. Konsumen yang tidak memahami pesan
yang ingin disampaikan dalam iklan
kartu selular XL sebanyak 1%
3. Konsumen yang tidak tertarik untuk
membeli XL sebanyak 22%
4. Konsumen yang tidak berminat untuk
membeli sebanyak 17%
5. Konsumen
yang
tidak
membeli
sebanyak 16%
Analisis CRI terhadap iklan kartu selular
XL melalui Surat Kabar
Berdasarkan Tabel 3 dapat diketahui
bahwa media Surat Kabar memiliki tingkat
efektivitas sebesar 62% dan termasuk dalam
kategori tingkat efektifitas iklan yang efektif.
(Sesuai dengan Tabel 3) Media televisi
mencapai nilai CRI sebesar 62% dapat dilihat
dari proses konsumen yang mengetahui iklan
XL sebanyak 46 responden, dari 46 responden
yang mengetahui iklan XL hanya 45 yang
memperhatikan iklan XL, sedangkan yang
tertarik terhadap iklan XL ada 44 responden,
dari 44 responden yang tertarik terhadap iklan
XL hanya 39 responden yang berminat
membeli dan pada akhirnya melakukan
pembelian kartu selular XL karena melihat iklan
yang ditayangkan melalui media surat kabar
sebanyak 28 responden.
Pengaruh Efektifitas Media Iklan Kartu Seluler Xl Pada Pt Xl Axianta Di Jakarta Barat
Tabel. 3
Hasil analisis CRI iklan XL melalui media Surat Kabar
Jawaban
Indikator
Ya
Tidak
Total
Jumlah
Porsi
Jumlah
Porsi
Jumlah
Porsi
1
Awareness
46
100 %
0
0%
46
100 %
2
Comprehend
45
98 %
1
2%
46
100 %
3
Interest
44
98 %
1
2%
45
100 %
4
Intention
39
89 %
5
11 %
44
100 %
5 Action
28
72 %
11
28 %
39
100 %
CRI = 62% adalah jumlah porsi respon konsumen yang dapat diraih dari iklan
XL melalui media Surat Kabar
Sedangkan respon konsumen yang
c. Konsumen yang tidak tertarik untuk
hilang (yang tidak dapat diraih) sebesar 38%
membeli kartu selular XL sebanyak 2%
d. Konsumen yang tidak berminat untuk
dengan perhitungan sebagai berikut:
membeli sebanyak 11%
a. Konsumen
yang
tidak
menyadari
e. Konsumen yang tidak membeli sebanyak
keberadaan iklan kartu selular XL
sebanyak 0%
25%
b. Konsumen yang tidak memahami pesan
Analisis CRI terhadap iklan kartu selular
yang ingin disampaikan dalam iklan kartu
XL melalui Papan Reklame
selular XL sebanyak 0%
Tabel. 4
Hasil analisis CRI iklan XL melalui media Papan Reklame
Jawaban
Indikator
Ya
Tidak
Total
Jumlah
Porsi
Jumlah
Porsi
Jumlah
Porsi
1
Awareness
43
100 %
0
0%
43
100 %
2
42
98 %
1
2%
43
100 %
3
Comprehend
Interest
37
88 %
5
12 %
42
100 %
4
Intention
25
68 %
12
32 %
37
100 %
10
40 %
15
60 %
25
100 %
5 Action
CRI = 24% adalah jumlah porsi respon konsumen yang dapat diraih dari iklan XL melalui media
Papan Reklame
Berdasarkan
hasil
diatas
dapat
diketahui bahwa media Papan Reklame
memiliki tingkat efektivitas sebesar 24% dan
termasuk dalam kategori tingkat efektifitas
iklan yang tidak efektif. (Sesuai dengan Tabel
3.3)
Media Papan Reklame mencapai nilai
CRI sebesar 24% dapat dilihat dari proses
konsumen yang mengetahui iklan XL sebanyak
43 responden, dari 43 responden yang
mengetahui iklan XL hanya 42 yang
memperhatikan iklan XL, sedangkan yang
tertarik terhadap iklan XL ada 37 responden,
dari 37 responden yang tertarik terhadap iklan
XL hanya 25 responden yang berminat
membeli dan pada akhirnya melakukan
pembelian kartu selular XL karena melihat iklan
yang ditayangkan melalui media papan
reklame sebanyak 10 responden. Sedangkan
respon konsumen yang hilang (yang tidak
Pengaruh Efektifitas Media Iklan Kartu Seluler Xl Pada Pt Xl Axianta Di Jakarta Barat
dapat diraih) sebesar 76%
dengan
perhitungan sebagai berikut:
1. Konsumen
yang
tidak
menyadari
keberadaan iklan kartu selular XL
sebanyak 0%
2. Konsumen yang tidak memahami pesan
yang ingin disampaikan dalam iklan kartu
selular XL sebanyak 0%
3. Konsumen yang tidak tertarik untuk
membeli kartu selular XL sebanyak 12%
4. Konsumen yang tidak berminat untuk
membeli sebanyak 28%
5. Konsumen yang tidak membeli sebanyak
36%
Analisis CRI terhadap iklan kartu selular
XL melalui Brosur
Tabel. 5
Hasil analisis CRI iklan XL melalui media Brosur
Jawaban
Indikator
Ya
Tidak
Total
Jumlah
Porsi
Jumlah
Porsi
Jumlah
Porsi
37
100 %
0
0%
37
100 %
2
Awareness
Comprehend
35
95 %
2
5%
37
100 %
3
Interest
23
66 %
12
34 %
35
100 %
4
Intention
16
70 %
7
30 %
23
100 %
1
11
69 %
5
31 %
16
100 %
5 Action
CRI = 30% adalah jumlah porsi respon konsumen yang dapat diraih dari iklan
XL melalui media Brosur
Berdasarkan
hasil
diatas
dapat
diketahui bahwa media Brosur memiliki tingkat
efektivitas sebesar 30% dan termasuk dalam
kategori tingkat efektifitas iklan yang tidak
efektif. (Sesuai dengan Tabel 3). Media Brosur
mencapai nilai CRI sebesar 30% dapat dilihat
dari proses konsumen yang mengetahui iklan
XL sebanyak 37 responden, dari 37 responden
yang mengetahui iklan XL hanya 35 yang
memperhatikan iklan XL, sedangkan yang
tertarik terhadap iklan XL ada 23 responden,
dari 23 responden yang tertarik terhadap iklan
XL hanya 16 responden yang berminat
membeli dan pada akhirnya melakukan
pembelian kartu selular XL karena melihat iklan
yang ditayangkan melalui media brosur
sebanyak 11 responden.
Sedangkan respon konsumen yang
hilang (yang tidak dapat diraih) sebesar 70%
dengan perhitungan sebagai berikut:
No
1
2
3
1. Konsumen
yang
tidak
menyadari
keberadaan iklan kartu selular XL
sebanyak 0%
2. Konsumen yang tidak memahami pesan
yang ingin disampaikan dalam iklan kartu
selular XL sebanyak 2%
3. Konsumen yang tidak tertarik untuk
membeli kartu XL sebanyak 33%
4. Konsumen yang tidak berminat untuk
membeli sebanyak 21%
5. Konsumen yang tidak membeli sebanyak
14%
Berdasarkan pada pembahasan diatas,
telah di hitung besarnya tingkat efektivitas
untuk masing-masing media iklan yang
digunakan oleh PT. XL Axiata Tbk dalam
mengiklankan produk kartu selular XL. Berikut
ini pembahasan ranking iklan per media. Untuk
lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 5.6
berikut ini:
Tabel 6
Ranking CRI menurut media iklan kartu selular XL
Media Iklan
CRI
Tingkat Efektivitas
Ranking
Surat Kabar
61%
Efektif
I
Televisi
44%
Cukup Efektif
II
Brosur
30%
Tidak Efektif
III
Pengaruh Efektifitas Media Iklan Kartu Seluler Xl Pada Pt Xl Axianta Di Jakarta Barat
4
Papan Reklame
23%
Dari tabel 6 diatas dapat diketahui
bahwa media surat kabar memiliki CRI tertinggi
sebesar 61% dengan tingkat efektivitas yang
efektif, disusul oleh media televisi dengan nilai
CRI sebesar 44% dengan tingkat efektivitas
yang cukup efektif, media brosur menduduki
rangking ketiga dengan nilai CRI sebesar 30%
dengan tingkat efektivitas yang tidak efektif
dan media papan reklame memiliki nilai CRI
terendah sebesar 23% dengan tingkat
efektivitas yang tidak efektif.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan
pembahasan yang telah dijelaskan pada BAB V
mengenai analisis respon konsumen untuk
mengukur efektivitas media iklan kartu selular
XL yang telah dilakukan oleh PT. XL Axiata,
Tbk dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
Berdasarkan hasil analisis CRI yang telah diuji,
iklan kartu selular XL melalui media televisi
termasuk dalam kategori cukup efektif. Hal
tersebut disebabkan banyaknya responden
yang melihat iklan di media televisi, namun
jumlah responden yang tertarik sampai proses
pembelian tidak terlalu tinggi. Ini menunjukan
bahwa iklan di media televisi sudah maksimal
dalam menarik perhatian konsumen namun
pesan yang disampaikan tidak membuat
konsumen membeli produknya. Menurut hasil
wawancara terhadap responden mereka hanya
tertarik pada iklan XL yang menarik dalam
menyampaikan promosi yang ditawarkan.
Sedangkan untuk membeli produknya mereka
tidak tertarik pada promosinya karena sudah
memiliki pilihan kartu selular yang lain.
Berdasarkan hasil analisis CRI yang telah diuji,
iklan kartu selular XL melalui media surat kabar
termasuk dalam kategori efektif. Media surat
kabar termasuk dalam kategori efektif karena
didukung dari informasi yang didapatkan oleh
responden pada saat membaca surat kabar
lebih jelas dan terperinci promosi yang sedang
berlangsung serta syarat dan ketentuan yang
ada. Iklan di surat kabar tidak setiap hari
diterbitkan, namun sekali diterbitkan banyak
konsumen yang tertarik dan melakukan
pembelian. Berdasarkan hasil analisis CRI yang
telah diuji, iklan kartu selular XL melalui media
papan reklame termasuk dalam kategori tidak
efektif.
Hal
ini
ditunjukan
banyaknya
Tidak Efektif
IV
responden yang tertarik pada iklan di media
papan reklame namun hanya tertarik sesaat.
Setelah melewati papan reklame iklan XL tidak
banyak
yang
mengingatnya
lagi
dan
melakukan pembelian. Berdasarkan hasil
analisis CRI yang telah diuji, iklan kartu selular
XL melalui media brosur termasuk dalam
kategori tidak efektif. Hal ini ditunjukan
banyaknya responden yang tidak tertarik pada
iklan XL di media brosur. Brosur merupakan
media promosi yang dibagikan hanya pada
event tertentu saja sehingga dari semua
konsumen yang mendapatkan brosur tersebut
hanya sebagian yang berminat dan sampai
pada tahap pembelian. Rangking CRI iklan
kartu selular XL yang tertinggi adalah media
surat kabar. Ini artinya media surat kabar
sudah secara maksimal membuat konsumen
untuk sadar akan keberadaan iklan kartu
selular XL. Dari 5 hipotesis yang diduga, hanya
1 yang tercapai bahwa iklan XL yang efektif
hanya melalui media surat kabar. Yang artinya
efektivitas suatu iklan tidak dilihat dari
banyaknya orang yang mengetahui iklan
tersebut, tetapi dilihat dari banyaknya
pembelian setelah melihat iklan yang
ditayangkan. Persentase pengguna telepon
selular tertinggi adalah pelajar/mahasiswa
sebesar 52% dan tingkat pemakaian pulsa
yang tertinggi ada pada kisaran Rp 50.000,00
sampai Rp 99.00,00 dengan persentase 39%.
Daftar Pustaka
Darmadi Durianto, Anton Wachidin Widjaja dan
Hendrawan Supratikno, Inovasi Pasar
Dengan Iklan Yang Efektif: Strategi,
Program dan Teknik Pengukuran: PT.
Gramedia
2003
Pustaka
Utama,
Jakarta,
Hamidi, M.Si, Metode Penelitian dan Teori
Komunikasi, Malang: UPT. Penerbitan
Universitas Muhammadiyah Malang,
2007
Hasyim dan Rina Anindita, Prinsip-Prinsip Dasar
Metode Riset Bidang Pemasaran: UIEUUniversity Press, Jakarta, 2009
Pengaruh Efektifitas Media Iklan Kartu Seluler Xl Pada Pt Xl Axianta Di Jakarta Barat
Jefkins, Frank, Periklanan, Edisi
Erlangga, Jakarta, 1997
Ketiga:
Johan, Analisis Efektivitas Respon Konsumen
Terhadap Media Iklan Apartemen Green
Bay Pluit: Universitas Esa Unggul,
Jakarta, 2011
Kasali Rhenald, Manajemen Periklanan: Konsep
dan Aplikasinya di Indonesia: Pustaka
Utama Grafiti, Jakarta, 2007
Kotler, Philip, Marketing Management Analysist
Planning Implementation and Control,
Seventh edition, US: Precentice Hall Int.
Inc, 1991
Venkatesh, A. and L. Penaloza, From marketing
to the market:
Shift”, in Sheth,
Does Marketing
Perspectives on
“A Call for Paradigm
J.N. and Sisodia, R.S.
Need Reform? Fresh
the Future, Armonk,
New York: M.E Sharpe, Inc
http://www.indonesiafinancetoday.com/,
diakses pada 26 mei 2012 jam 22:45
http://www.xl.co.id/, diakses pada 11 juli 2012
jam 23:20
http://www.telkomsel.com/, diakses pada 11
juli 2012 jam 23:20
Manajemen Pemasaran, Jilid 2, Edisi
http://www.three.co.uk/, diakses pada 11 juli
2012 jam 23:22
Kotler, Philip dan Gary Amstrong, Marketing:
an introduction 7e: Pearson Education,
Inc, New Jersey, 2005
http://www.indosat.com/, diakses pada 11 juli
2012 jam 23:22
http://www.axisworld.co.id/, diakses pada 11 juli 2012 jam 23:25 Kotler,
Philip
dan
Kevin
Lane
Keller,
Ketiga Belas: Pearson Education, Inc,
New Jersey, 2009
Meldrum. M, “A Market Orientation”, in
Cranfield School of Management,
Marketing Management: A Relationship
Marketing Perspective: Macmillan Press
Ltd, London, 2000
Relationship
Marketing:
R,
Successful Strategies for the Age of the
Customer, Reading, Massachusetts :
McKenna.
Addison-Wesley Publishing Company,
1991
R.A, Analisis Efektivitas Respon
Konsumen Terhadap Media Iklan Kartu
Prabayar Simpati: Universitas Esa
Nurlinda.
Unggul, Jakarta ,2008
Pengantar
Metodologi
Penelitian Sosial – Bisnis - Manajemen:
Soehardi,
Sigit,
Lukman Offset, Yogyakarta, 1999
Tjiptono Fandy, Pemasaran Strategik: ANDI,
Yogyakarta, 2008
Umar, Husein, Metode Riset Komunikasi: PT.
Gramedia Pustaka Utama, Jakarta,
2003
Download