99 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Setelah dilakukan penghitungan dan analisis terhadap kinerja keuangan PT. MCP, maka pada bab ini akan diberikan kesimpulan dari pembahasan dan analisis diatas serta saran-saran bagi PT. MCP untuk meningkatkan kinerja keuangannya. 5.1. Kesimpulan Beberapa kesimpulan yang dapat diambil dari hasil analisis perhitungan kinerja keuangan PT. MCP adalah sebagai berikut : 2. Rasio Likuiditas Dilihat dari rasio likuiditas, posisi likuiditas PT. MCP semakin naik dari tahun 2002-2004. Namun rasio likuiditas PT. MCP masih dibawah 1 (satu) dan net working capital PT. MCP mencapai angka negatif. Bila dibandingkan dengan PT. Berlina yang mewakili data untuk industri, pada tahun 2002-2004 posisi likuiditas PT. MCP berada dibawah industri. Kondisi diatas mengakibatkan kreditor jangka pendek akan meragukan pemberian kredit pada PT. MCP sehingga tidak akan mudah bagi PT. MCP untuk mendapatkan pinjaman karena risiko yang dihadapi oleh kreditor tinggi. Jadi secara keseluruhan rasio likuiditas perusahaan yaitu rasio lancar dan rasio cepat kurang baik. 100 3. Rasio Aktivitas Sama seperti rasio likuiditas perusahaan , untuk rasio aktivitas selama periode 3 tahun ini juga menunjukkan trend yang berfluktuasi secara keseluruhan. Untuk rasio total assets turnover terlihat bahwa hasil yang dicapai PT. MCP ternyata berada diatas rata-rata industri. Hal ini menunjukkan bahwa PT. MCP lebih efektif dalam memanfaatkan total aktiva yang dimilikinya daripada ratarata industri, begitu juga untuk inventory turnover selama periode dua tahun berturut-turut dari tahun 2002-2003 PT. MCP masih jauh diatas rata-rata industri, namun pada tahun 2004 PT. MCP berada dibawah rata-rata industri. Hal ini perlu diwaspadai untuk inventory turnover karena PT. MCP menunjukkan trend yang semakin menurun. Dalam periode pengumpulan piutang, PT. MCP juga masih dibawah rata-rata industri. PT. MCP harus lebih memperhatikan agar periode pengumpulan piutang perusahaan tidak terlalu lama. 4. Rasio Solvabilitas Dibandingkan dengan rata-rata industri, rasio solvabilitas PT. MCP menunjukkan jumlah yang lebih tinggi, berarti aktiva perusahaan di PT. MCP lebih banyak dibiayai dari pinjaman. Hal ini perlu diwaspadai mengingat tingkat leverage PT. MCP terlihat semakin menunjukkan kecenderungan yang menurun. Bila dibandingkan rata-rata industri, terlihat rasio solvabilitas industri lebih baik dibandingkan dengan PT. MCP. Untuk total debt to equity dapat dilihat kemampuan PT. MCP untuk membayar seluruh kewajiban yang dimilikinya dengan menggunakan seluruh modal yang dimilikinya lebih 101 rendah dibandingkan dengan rata-rata industri. Kondisi ini sangat tidak menguntungkan bagi PT. MCP dimana kreditor merasa khawatir karena risiko yang dihadapi nya pada PT. MCP sangat besar bila dibandingkan dengan risiko yang dihadapinya pada perusahaan lain dalam industri yang sama. Untuk mengatasai hal ini, PT. MCP harus menambah equity yang dimilikinya yaitu dengan mencari investor baru. 5. Rasio Profitabilitas Bila dibandingkan dengan rata-rata industri untuk periode 2002-2004 terlihat bahwa kondisi rentabilitas PT. MCP lebih rendah. Kondisi ini tidak menguntungkan bagi PT. MCP karena akan kesulitan dalam menarik investor. Karena ROA rata-rata industri masih lebih tinggi dari PT. MCP, maka investor tidak akan tertarik untuk menanamkan modalnya pada PT. MCP dan akan memilih perusahaan yang lebih likuid. PT. MCP harus terus berusaha meningkatkan ROA nya agar lebih tinggi dari rata-rata industri yaitu dengan meningkatkan efektivitas dalam menggunakan aset-aset yang dimilikinya untuk menghasilkan net income. 6. Dari hasil perbandingan antara PT. MCP dengan industri terdapat perbedaan yang cukup signifikan dalam efisiensi biaya produksi. Dimana biaya produksi rata-rata industri hanya mencapai 70% sedangkan PT. MCP mencapai 89% atau 27% lebih tinggi dari rata-rata industri. Oleh karena itu PT. MCP perlu melakukan perbaikan kinerja, dan mengevaluasi tahapan-tapahan produksi untuk dapat lebih mengefisiensikan cost of production-nya. 102 7. Berdasarkan hasil proyeksi laporan keuangan PT. MCP untuk 5 (lima) tahun mendatang dapat ditarik kesimpulan bahwa terdapat kecenderungan atau trend naik untuk penjualan dan kenaikan pada net profit margin. Pada skenario yang pesimis dapat dilihat bahwa untuk 5 (lima) tahun ke depan PT. MCP akan dapat beroperasi lebih baik. Tetapi tentu saja hal tersebut tidak cukup karena tingkat pertumbuhan PT. MCP untuk skenario pesimis ini masih dibawah rata-rata industri. Jika PT. MCP dapat mengatasi in-efisiensi pada cost of production-nya maka pada beberapa tahun ke depan, keadaan keuangan perusahaan akan lebih baik baik lagi, hal ini didukung dengan proyeksi melalui skenario optimis (skenario 2) dan most likely (skenario 3). 8. Berdasarkan hasil study kasus pada PT. MCP dalam hal perusahaan berniat untuk menambah investasi pada aktiva untuk medukung proses produksi melalui pinjaman, dapat diambil kesimpulan bahwa akan sangat sulit bagi PT. MCP untuk mendapatkan pinjaman, karena debt ratio PT. MCP sangat tinggi. Pihak pembiayaan akan meragukan kemampuan PT. MCP untuk dapat melunasi pinjaman dan membayar bunga pinjaman. Maka PT. MCP harus dapat meyakinkan pihak Bank atau lembaga pembiayaan lainnya dan terus memperbaharui kinerjanya. Jika proyek tersebut dapat dijalankan, perusahaan dapat mencapai pertumbuhan yang cukup signifikan. 103 5.2. Saran Dari beberapa kesimpulan yang diambil dan diuraikan diatas, penulis ingin memberikan saran-saran yang diharapkan dapat berguna dalam usaha memperbaiki posisi keuangan perusahaan. 1. PT. MCP sebaiknya berusaha meningkatkan posisi likuiditasnya karena secara keseluruhan masih dibawah angka 1 dan dibawah rata-rata industri. Untuk meningkatkan posisi likuiditasnya yaitu dengan mengurangi liabilities dan menggantinya dengan equity sehingga current ratio dan quick ratio diharapkan dapat berada diatas 1 (satu) atau setidak-tidaknya lebih besar bila dibandingkan dengan rata-rata industri. Kebijaksanaan ini dapat ditempuh dengan menarik investor baru untuk menanamkan modalnya di PT. MCP sehingga equity dapat bertambah dan mengurangi penggunaan dana yang berasal dari current liabilities maupun dari longterm liabilities. 2. Lebih memperhatikan periode pengumpulan piutang perusahaan agar jangan terlalu lama dan dapat mencapai target yang ditentukan perusahaan, karena hal ini culup berpengaruh pada perputaran arus kas perusahaan. Hal ini dapat dilakukan dengan cara bagian penagihan mengingatkan perusahaan yang memiliki kewajiban untuk membayar sebelum jatuh tempo pembayaran. 3. Total debt to equity dan total debt ratio harus lebih diturunkan nilainya setidak-tidaknya dibawah angka 0.5 atau paling tidak berada dibawah rata-rata 104 industri. Sehingga bila kondisi ini tercapai, para kreditor akan lebih percaya dan lebih memberikan fasilitas kepada PT. MCP. 4. PT. MCP harus menaikkan ROA nya agar lebih tinggi dari industri, sehingga investor baru akan lebih tertarik menanamkan modalnya di PT. MCP. Untuk menaikkan ROA nya dapat dilakukan dengan meningkatkan efektivitasnya dalam menggunakan aset-aset yang dimilikinya untuk menghasilkan net income atau dengan cara yang lain yaitu program cost cutting. 5. PT. MCP harus menekan in-efisiensi pada cost of production dengan cara mengevaluasi kinerja departemen terkait, dan mencari penyebab dari inefisiensi tersebut, atau dapat dilakukan dengan memanfaatkan teknologi, menambah departemen R&D dan lain sebagainya.