BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perusahaan sebagai entitas ekonomi lazimnya memiliki tujuan jangka pendek dan jangka panjang. Dalam jangka pendek perusahaaan bertujuan memperoleh laba secara maksimal dengan menggunakan sumber daya yang ada, sementara dalam jangka panjang tujuan utama perusahaan adalah memaksimalkan nilai perusahaan, (Nofrita, 2012). Nilai perusahaan merupakan konsep penting bagi investor, karena merupakan indikator bagi pasar untuk menilai perusahaan secara keseluruhan (Mahendra, 2012). Nilai perusahaan merupakan cerminan dari penambahan dari jumlah ekuitas perusahaan dengan hutang perusahaan. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi nilai perusahaan, yaitu : keputusan pendanaan, kebijakan dividen, keputusan investasi, struktur modal, pertumbuhan perusahaan, ukuran perusahaan. Beberapa faktor tersebut memiliki hubungan dan pengaruh terhadap nilai perusahaan yang tidak konsisten. Nilai perusahaan akan tergambar dari harga saham perusahaan bersangkutan. Soliha dan Taswan (2002) menyatakan bahwa semakin tinggi harga saham berarti semakin tinggi nilai perusahaan. Nilai perusahaan yang tinggi menjadi keinginan para pemilik perusahaan, sebab dengan nilai yang tinggi menunjukkan kemakmuran pemegang saham juga tinggi. Nilai perusahaan yang tinggi menunjukkan kinerja perusahaan yang baik. Kinerja keuangan perusahaan merupakan salah satu faktor yang dilihat oleh 1 2 calon investor untuk menentukan investasi saham. Semakin baik pertumbuhan kinerja keuangan perusahaan berarti prospek perusahaan di masa depan dinilai semakin baik, artinya nilai perusahaan juga akan dinilai semakin baik di mata investor. Apabila kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba meningkat, maka harga saham juga akan meningkat (Husnan, 2002 : 317). Bagi sebuah perusahaan, menjaga dan meningkatkan kinerja keuangan adalah suatu keharusan agar saham tersebut tetap eksis dan tetap diminati oleh investor. Laporan keuangan yang diterbitkan perusahaan merupakan cerminan dari kinerja keuangan perusahaan. Informasi keuangan tersebut mempunyai fungsi sebagai sarana informasi, alat pertanggungjawaban manajemen kepada pemilik perusahaan, penggambaran terhadap indikator keberhasilan perusahaan dan sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan (Harahap, 2004). Para pelaku pasar modal seringkali menggunakan informasi tersebut sebagai tolak-ukur atau pedoman dalam melakukan transaksi jual-beli saham suatu perusahaan. Nilai perusahaan dapat dilihat melalui ukuran perusahaan. Ukuran perusahaan merupakan salah satu alat untuk mengukur besar kecilnya suatu perusahaan. Perusahaan besar mungkin lebih memiliki pemikiran yang luas, skill karyawan yang tinggi, sumber informasi yang banyak dibandingkan dengan perusahaan kecil. Karyawan, aktiva, penjualan, market value dan value added adalah beberapa ukuran umum untuk menentukan besar kecilnya suatu perusahaan (Hart and Oulton,1996 dalam Juliana dan Sulardi, 2003). Suatu perusahaan besar dan mapan akan mudah untuk menuju ke pasar modal. 3 Faktor lain yang mempengaruhi nilai perusahaan adalah kebijakan pembayaran dividen. Ada saatnya dividen tersebut tidak dibagikan oleh perusahaan karena perusahaan merasa perlu untuk menginvestasikan kembali laba yang diperolehnya. Besarnya dividen tersebut dapat mempengaruhi harga saham. Apabila dividen yang dibayar tinggi, maka harga saham cenderung tinggi sehingga nilai perusahaan juga tinggi dan jika dividen dibayarkan kepada pemegang saham kecil maka harga saham perusahaan yang membagikannya tersebut juga rendah. Kemampuan sebuah perusahaan membayar dividen erat hubungannya dengan kemampuan perusahaan memperoleh laba. Jika perusahaan memperoleh laba yang tinggi, maka kemampuan perusahaan akan membayarkan dividen juga tinggi. Dengan dividen yang besar akan meningkatkan nilai perusahaan (Harjito dan Martono, 2005; 23). Industri otomotif di Indonesia kini telah berkembang pesat. Makin banyaknya kuantitas perusahaan otomotif merupakan salah satu bukti, bahwa industri otomotif menarik banyak pihak. Perkembangan industri ini dapat diukur dengan banyak cara, salah satunya dengan mengetahui tingkat perkembangan dunia pasar modal dan industri-industri sekuritas pada negara tersebut. Pasar modal (capital market) merupakan pasar untuk berbagai instrumen keuangan jangka panjang dalam bentuk ekuitas dan hutang yang jatuh tempo dari lebih satu tahun. Dalam aktivitas dipasar modal, para investor memiliki harapan dari investasi yang dilakukannya, yaitu yang berupa capital gain dan dividen. Kebijakan pembayaran dividen mempunyai pengaruh bagi pemegang saham dan 4 perusahaan yang membayar dividen. Para pemegang saham umumnya menginginkan pembagian dividen yang relatif stabil karena hal tersebut akan mengurangi ketidakpastian akan hasil yang diharapkan dari investasi yang mereka lakukan dan juga dapat meningkatkan kepercayaan pemegang saham terhadap perusahaan, sehingga nilai saham juga dapat meningkat. Bagi perusahaan, pilihan untuk membagikan laba dalam bentuk dividen akan mengurangi sumber dana internalnya, sebaliknya jika perusahaan menahan labanya dalam bentuk laba ditahan maka kemampuan pembentukan dana internalnya akan semakin besar yang dapat digunakan untuk membiayai aktivitas perusahaan sehingga mengurangi ketergantungan perusahaan terhadap dana eksternal dan sekaligus akan memperkecil resiko perusahaan. Kebijakan dividen pada dasarnya adalah penentuan besarnya porsi keuntungan yang akan diberikan kepada pemegang saham. Kebijakan pembayaran dividen merupakan hal yang penting yang menyangkut apakah arus kas akan dibayarkan kepada investor atau akan ditahan untuk diinvestasikan kembali oleh perusahaan (Brigham, 2001 : 65). Return merupakan salah satu faktor yang memotivasi investor dalam berinvestasi dan juga merupakan imbalan atas keberanian investor menanggung resiko atas investasi yang dilakukan (Tandelilin, 2001). Salah satu return yang dapat diperoleh investor adalah dividen, dividen merupakan hak pemegang saham terhadap laba yang dihasilkan oleh perusahaan atas kegiatan bisnisnya. Kinerja keuangan yang diproksi melalui return on asset dan ukuran perusahaan memiliki peran penting dalam kebijakan dividen, dimana kebijakan ini 5 pada akhirnya dapat memaksimalkan nilai perusahaan. Return on asset merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur tingkat keuntungan dengan menggunakan seluruh kekayaan yang dimiliki oleh perusahaan. Tingkat keuntungan yang diperoleh oleh sebuah entitas akan mempengaruhi besarnya jumlah dividen yang dibayarkan kepada para pemegang saham. Demikian halnya hubungan antara ukuran perusahaan dengan kebijakan dividen. Suatu perusahaan besar dan mapan akan mudah untuk menuju ke pasar modal. Karena kemudahan untuk berhubungan dengan pasar modal maka berarti fleksibilitas lebih besar dan kemampuan untuk mendapatkan dana dalam jangka pendek, perusahaan besar dapat mengusahakan pembayaran dividen yang lebih besar dibandingkan dengan perusahaan kecil. Dari hasil penelitian Chang dan Rhee (1990; 21-31) dapat diketahui bahwa semakin tinggi tingkat pertumbuhan perusahaan maka semakin banyak dana yang dibutuhkan oleh perusahaan tersebut untuk berinvestasi, sehingga dana yang tersedia dari laba ditahan (retained earnings) tidak dibayarkan sebagai dividen. Kemampuan membayar dividen erat hubungannya dengan kemampuan perusahaan memperoleh laba. Jika perusahaan memperoleh laba yang besar, maka kemampuan membayar dividen juga besar. Oleh karena itu, dengan dividen yang besar akan meningkatkan nilai perusahaan (Martono dan Harjito, 2005 : 3). Berdasarkan adanya keterkaitan antara kinerja keuangan dan ukuran perusahaan dengan kebijakan dividen, maka dalam penelitian ini ditetapkan kebijakan dividen sebagai variabel intervening yang memediasi hubungan profitabilitas dan ukuran perusahaan dengan nilai perusahaan. 6 1.2. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan diatas maka penulis merumuskan masalah, yaitu : 1. Apakah kinerja keuangan memiliki pengaruh positif terhadap nilai perusahaan. 2. Apakah ukuran perusahaan memiliki pengaruh positif terhadap nilai perusahaan. 3. Apakah dividend payout ratio memiliki pengaruh positif terhadap nilai perusahaan. 4. Apakah kinerja keuangan memiliki pengaruh positif terhadap dividend payout ratio 5. Apakah ukuran perusahaan memiliki pengaruh positif terhadap dividend payout ratio 1.3. Tujuan Penelitian Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini untuk mengenalisis dan mengetahui variabel-variabel yang digunakan dalam model penelitian yaitu : 1. Untuk mengetahui pengaruh kinerja keuangan memiliki pengaruh positif terhadap nilai perusahaan. 2. Untuk mengetahui pengaruh ukuran perusahaan memiliki pengaruh positif terhadap nilai perusahaan. 7 3. Untuk mengetahui pengaruh dividend payout ratio memiliki pengaruh positif terhadap nilai perusahaan. 4. Untuk mengetahui kinerja keuangan memiliki pengaruh positif terhadap dividen payout ratio. 5. Untuk mengetahui ukuran perusahaan memiliki pengaruh positif terhadap dividen payout ratio. 1.4. Manfaat Penelitian 1. Kontribusi Praktis Sebagai sumbangan bagi perusahaan untuk mengetahui kinerja keuangan perusahaan, ukuran perusahaan serta dividend payout ratio dalam kaitannya dengan nilai perusahaan serta untuk memberikan informasi tambahan dalam memacu kegiatan transaksi saham dan merumuskan strategi bersaing. 2. Kontribusi Teoritis a. Penelitian ini dapat digunakan sebagai dasar atau acuan bagi penelitian mengenai hal yang sama berkaitan dengan nilai perusahaan. b. Hasil dari penelitian ini dapat menjadi referensi bagi peneliti lain dalam melakukan analisis kinerja keuangan, ukuran perusahaan serta dividend payout ratio atas nilai perusahaan dan untuk keperluan pengembangan penelitian lebih lanjut. 3. Kontribusi kebijakan Hasil penelitian dapat digunakan sebagai sarana informasi sehingga sehingga memberikan kemampuan untuk dapat menyajikan kinerja terbaik sehingga ketertarikan investor jangka panjang dapat meningkat pada saham perusahaan. 8 1.5. Ruang Lingkup Penelitian Dalam pembahasan skripsi ini penulis akan membatasi masalah agar arah pembahasan tidak mengalami kesimpangsiuran, serta terhindar dari pembahasan yang terlalu luas dan tidak terarah. Oleh karena itu penulis membatasi permasalahan hanya pada kinerja keuangan, ukuran perusahaan serta dividend payout ratio dihubungkan dengan nilai perusahaan Otomotif yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia melalui informasi keuangan yang mencakup neraca, laporan laba rugi dan harga saham selama tahun 2009-2012.