26-10-2017 1/2 Kementerian Kesehatan Republik Indonesia Artikel ini diambil dari : www.depkes.go.id VAKSIN HPV UNTUK PERANGI KANKER SERVIKS DIPUBLIKASIKAN PADA : SELASA, 02 JANUARI 2007 03:50:36, DIBACA : 55.015 KALI Kanker serviks merupakan merupakan salah satu kanker yang paling sering menyerang wanita di seluruh dunia. Bahkan menurut Badan Kesehatan Dunia, WHO, kanker jenis ini menempati urutan ke-2 sebagai kanker yang sering menjangkiti kaum hawa. Namun, dengan ditemukan dan diperkenalkannya vaksin baru melawan Human Papilloma Virus (HPV), virus yang menyebabkan kanker serviks, sertidaknya memberikan harapan baru bagi kesehatan wanita.Demikian seperti dikutip dari situs resmi WHO. Lebih dari 250.000 wanita meninggal akibat kanker serviks pada tahun 2005, dan yang terbanyak terjadi di negara berkembang. Oleh karena itu, dengan pengenalan vaksin ini, tentunya akan memberikan pengaruh besar bagi kesehatan wanita di negara berkembang. Diprediksikan akan terjadi peningkatan kematian mencapai 25% hingga 10 tahun ke depan. Pada tahun 2005 terdapat lebih dari 500.000 kasus baru kanker serviks dengan lebih dari 90% terdapat di negara berkembang. Jika diabaikan, kanker serviks yang invasif hampir selalu berkibat fatal. Proses Screening yang baik dan program pengobatan dini terbukti efektif dalam mencegah kanker serviks yang sering terjadi, namun langkah ini membutuhkan biaya cukup besar dan sulit untuk diterapkan pada wilayah dengan sumber daya terbatas. Pada tahun 2006, sebuah vaksin pencegah infeksi dan penyakit terkait HPV ditetapkan hak ciptanya, dan akan disusul oleh vaksin lainnya tidak lama lagi. Vaksin terbaru yang dipatenkan terbukti efektif dalam mencegah infeksi HPV tipe 16 dan 18 yang telah menyebabkan 70% seluruh kanker serviks, vaksin ini juga efektif dalam mencegah infeksi HPV tipe 6 dan 11 yang menyebabkan hampir 90%. Vaksin ini dan vaksin HPV lainnya masih dalam tinjauan di beberapa negara di seluruh dunia dan akan menawarkan kesempatan baru untuk mengurangi kanker serviks, yang merupakan kanker pembunuh wanita nomor 2. Vaksin baru pencegah HPV di negara-negara berkembang telah menyelamatkan ratusan ribu nyawa jika diberikan secara efektif,? kata Asisten Direktur Jenderal WHO untuk Teknologi Kesehatah dan Farmasi, Dr Howard Zucker. Dr Howard Zucker menambahkan bahwa penyediaan vaksin-vaksin HPV yang efektif sangat penting, tidak hanya karena perannya dalam memerangi kanker yang mematikan, namun dapat menjadi teknologi potensial yang diharapkan dapat memajukan program pengendalian kanker yang sudah ada berdasarkan pencegahan, screening dan pengobatan. Vaksin yang awalnya ditujukan bagi remaja wanita ini, diupayakan dapat diperluas untuk remaja pria pada masa mendatang. Upaya perluasan ini tentunya menawarkan kesempatan unik untuk mengarahkan segmen populasi yang biasanya sulit untuk diraih, yaitu remaja. Kita tidak mengetahui biaya akhir dari vaksin tersebut pada negara-negara berkembang,? kata Arletty Pinel, Kepala Bidang kesehatan Reproduksi UNFPA.? Namun kita dapat memastikan hal itu akan menjadi tantangan terbesar untuk memperkenalkan secara cepat dimana vaksin tersebut paling dibutuhkan, yaitu pada negara-negara miskin. 1 Kementerian Kesehatan Republik Indonesia 2/2 26-10-2017 Sebanyak 80% wanita yang meninggal akibat kanker serviks pada umumnya miskin dan hidup pada wilayah yang tidak layak.? Arletty Pinel menambahkan bahwa dengan adanyan vaksin ini, kalangan marginal seperti mereka merupakan pihak yang paling diuntungkan dengan kemudahan akses dan keterjangkauan harga. Langkah yang menjadi prioritas kini adalah melakukan mobilisasi sumber daya untuk memperkuat sistem kesehatan dan membeli vaksin HPV, baik pada tingkat nasional maupun internasional. Selain itu harus terdapat langkah inovatif dalam hal pembiayaan untuk pengenalan HPV. Pada tingkat internasional, kemitraan akan dibutuhkan untuk mengurangi kendala jarak dan waktu antara registrasi formal dan ketersediaan pada negara maju. Juga harus terdapat kapasitas produksi yang memadai untuk persediaan negara-negara berkembang. Selain sebagai perangkat baru pencegahan dari jenis kanker pada umumnya, pengenalan vaksin HPV yang efektif memiliki keuntungan potensial lainnya bagi sistem kesehatan secara umum. Penyediaan vaksin tersebut dapat membantu membangun sinergi antara imunisasi, pengendalian kanker dan kesehatan reproduksi seksual. Upaya ini juga berpotensi untuk memberikan pengalaman berharga bagi pengenalan segala jenis vaksin untuk melawan HIV di masa mendatang. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia - 2 - Printed @ 26-10-2017 12:10