mengelola stress kerja dalam perspektif islam - stiem

advertisement
MENGELOLA STRESS KERJA DALAM PERSPEKTIF ISLAM
Damingun, Agus Trisihnyo
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Muhammadiyah Samarinda
ABSTRACT
Stress and depression, regarded as the diseases of our time, not only cause psychological
harm, but also manifests themselves in various physical defects. Stress is a disruption in
the body and mind caused by the changes and demands of life and influenced by the
environment as well as individual performances in the environment. And specifically
stress is psychological symptoms by Richard Lazarus, a psychologist who did a lot of
research on stress as a special relationship between man and his environment are
considered to be beyond the capabilities and jeopardize the happiness and satisfaction.
We can not deny that along with the development needs, in line with the rapid mobility of
life we encounter many people around us who are not able to withstand failures that
happened in his life, not even those who managed to escape was sometimes carried away,
fear of failure will happen to him.
Stress is something that is hard to avoid, but that does not mean it can not be overcome.
As long as we live, stress can never be avoided. Accept that in life we always will appear
the name of stress. No one can totally avoid stress.
Job stress has been carried out by many studies in the industrialized world. Stress has
become a part of human life. Stress in the workplace is one of the main psychosocial risks
in the workplace. Lately it has become a major focus of counselors, employers,
psychologists and even counselors.
Islam with all its perfection brought treatise on human life. Stress in Islam is not
something to be feared or avoided. But Islam teaches that human life demands or exam
this is something that must be endured as part of the process of life itself.
Keywords: Stress, Work
PENDAHULUAN
ketergantungan pada
obat
terlarang,
Latar Belakang
gangguan tidur, gangguan pada kulit,
Stres dan depresi, yang dianggap
perut dan tekanan darah, pilek, migrain
sebagai penyakit zaman kita, tidak hanya
(sakit kepala berdenyut yang terjadi pada
berbahaya secara kejiwaan, tapi juga
salah satu sisi kepala dan umumnya
mewujud dalam berbagai kerusakan
disertai mual dan gangguan penglihatan),
tubuh. Gangguan umum yang terkait
sejumlah
dengan stres dan depresi adalah beberapa
seimbangan ginjal, kesulitan bernapas,
bentuk
alergi,
penyakit
kejiwaan,
penyakit
serangan
tulang,
jantung,
ketidak
dan
pembengkakan otak. Tentu saja stress
kehilangan
dan
satu-satunya
mengatasinya, maka situasi tersebut
penyebab semua ini, namun secara
kemudian dikenal sebagai dystress yang
ilmiah telah dibuktikan bahwa penyebab
berarti stres buruk yang berdampak
gangguan-gangguan kesehatan semacam
negatif (awalan dy berarti buruk). Dalam
itu biasanya bersifat kejiwaan.
kondisi demikian seseorang cenderung
depresi
bukanlah
Sebagai hamba Allah yang secara
fitrah
memiliki
kekurangan,
kelebihan
manusia
dan
membutuhkan
kemampuan
untuk
merasa kewalahan dan kehidupan terasa
di
luar
kendali
karena
kecemasan
rasa
takut,
kepanikan,
berlebihan,
sejumlah hal baru, kegembiraan dan
kebingungan dan kecenderungan putus
rangsangan
asa menghantui dirinya yang justru
tertentu
dalam
hidup.
Seseorang dapat mengalami berbagai
berakibat
ketidakpastian, kecemasan dan tekanan
kemandulan
yang memotivasinya untuk melakukan
Bukankah Allah mengarahkan hambanya
sesuatu,
dalam
dalam hal ini dengan firman-Nya “dan
mencapai sejumlah keinginan dan cita-
hanya kepada Rabbmu lah hendaknya
cita.
kamu berharap” Dialah Yang Maha
menjadi
Kemampuan
berhasil
seseorang
untuk
kebuntuan,
dan
kontra
produktif.
memusatkan perhatian dan memotivasi
Kuasa
diri
meningkatkan
mengajarkan optimisme kepada manusia
pencapaian tertentu dan pengembangan
untuk tegar, bangkit bergairah penuh
diri. Gejala ini disebut eustress yang
harapan
berarti stres baik yang berdampak positif
melarang
(awalan eus dalam bahasa Yunani berarti
kepada keputusasaan. (QS. Yusuf: 87,
baik) di mana kita mampu mengatasi
Al-Isra‟: 83)
dapat
membantu
tuntutan, tantangan dan kondisi tekanan
yang kita hadapi.
Namun
atas
ketumpulan,
akan
stres
segalanya,
pertolongan-Nya
yang
selalu
dan
mengantarkan
Stres menurut Cooper, C. L., &
Payne, R. (1994), merupakan suatu
bila
tuntutan-tuntutan
gangguan pada tubuh dan pikiran yang
tersebut sampai kepada titik di mana
disebabkan oleh perubahan dan tuntutan
seseorang merasakan kegagalan atau
kehidupan
dan
dipengaruhi
oleh
lingkungan maupun penampilan individu
mengatakan: “Kami telah beriman”,
dalam lingkungan tersebut. Dan secara
sedang mereka tidak diuji lagi. Dan
spesifik
gejala
sesunggunya Kami telah menguji orang-
menurut
Richard
orang yang sebelum mereka, maka
yang
banyak
sesungguhnya Allah mengetahui orang-
stres
psikologis
Lazarus,
merupakan
yang
psikolog
melakukan
penelitian
tentang
stres
orang
benar
dan
sebagai sebuah hubungan khusus antara
sesungguhnya Dia mengetahui
orang-
seseorang dengan lingkungannya yang
orang yang dusta.”
dianggap melampaui kemampuan dan
membahayakan
Melihat penjelasan di atas sudah
dan
seharusnya sebagai seorang Muslim
singkatnya
yang beriman, harus memadang stres
merupakan gejala yang timbul akibat
kerja bukanlah masalah yang besar dan
kesenjangan (gap) antara realita dan
menjadi
idealita, antara keinginan dan kenyataan,
berkepanjangan.
antara tantangan dan kemampuan, antara
dihadapi
peluang dan potensi.
dijadikan sebagai sarana mendekatkan
kepuasannya.
kebahagiaan
yang
Atau
problema
di
kehidupan
Namun
dunia
yang
stres
yang
pekerjaan
harus
segala
diri kepada Allah agar dapat terhindar
membawa
dari beban dan pikiran yang berat serta
risalah untuk kehidupan manusia. Stres
dapat dijadikan sebagai sebuah proses
dalam Islam bukanlah sesuatu yang
kehidupan agar kita menjadi lebih
harus ditakuti atau dihindari. Namun
matang menghadapi kehidupan di dunia
Islam
manusia
dan juga di akhirat.
bahwa tuntutan atau ujian hidup ini
Rumusan Masalah
Islam
kesempurnaannya
dengan
datang
mengajarkan
kepada
merupakan sesuatu yang harus dijalani
Berdasarkan latar belakang yang
sebagai bagian dari proses kehidupan itu
telah dipaparkan di atas maka rumusan
sendiri. Allah berfirman dalam surat Al–
masalah
yang
Ankabuut (29), ayat 2-3 yang artinya:
tulisan
ini
“Apakah manusia itu mengira bahwa
mengelola stress kerja dalam perspektif
mereka
agama Islam ?”
dibiarkan
saja
dengan
dikemukakan
adalah
dalam
,”Bagaimana
tidur (insomnia), problem seksual,
Tujuan Penulisan
1.
Untuk
mengetahui
faktor-faktor
kecenderungan
yang menjadi penyebab Stres Kerja.
2.
Untuk mengetahui kiat mengatasi
menyendiri,
membolos, tidak waspada)
2.
Proses
Sikap/pikiran
(pemikiran
stres kerja berdasarkan ajaran agama
irasional dan kesimpulan bodoh,
islam.
lamban
dalam
pengambilan
PEMBAHASAN
keputusan
Gejala-Gejala Stress
kecenderungan lupa dan penurunan
Cooper, C. L., Dewe, P. J., &
daya
ataupun
ingat
kesimpulan,
(amnesia),
kesulitan
O‟Driscoll, M. P. (1991) mengatakan
berkonsentrasi,
dalam manajemen stres gejala-gejala
perspektif, berfikir vatalis, negatif,
stres sangat penting pada tahap pertama
apatis, cuek dan serba skeptis,
untuk dapat disadari dan dilakukan
menyalahkan diri, pikiran selalu
identifikasi sedini mungkin sebelum
was-was
terlambat yaitu dapat kita lakukan dalam
bingung, dan putus asa.)
daftar periksa dengan memakai peringkat
3.
kehilangan
dan
perasaan
kacau,
Emosi/perasaan (cepat marah dan
mulai dari tidak pernah sama sekali;
murung,
kadang-kadang; cukup sering; sangat
emosional
sering; terus menerus secara konstan.
berlebihan, tertawa gelisah, merasa
Pemeriksaan
tak berdaya, selalu mengkritik diri
tersebut
menurut
para
cemas/takut/panik,
psikolog biasanya mencakup aspek ;
sendiri
1.
berlebihan,
Perilaku/tindakan
kegairahan,
(menurunnya
pemakaian
obat
meningkatnya
yang
berlebihan,
konsumsi
kopi,
dan
sentimentil
orang
pasif,
berkepanjangan
penenang, atau minuman penambah
vitalitas
dan
lain
secara
depresi/sedih
atau
sangat
mendalam dan merasa diabaikan)
4.
Fisik/fisiologis (sakit kepala dan
sakit lainnya pada kepala, leher,
kekerasan atau tindakan agresif pada
dada,
punggung
dan
lain-lain,
keluarga atau lainnya, gangguan
jantung
pada kebiasaan makan, gangguan
diare/konstipasi/gangguan buang air
berdebar,
besar, gatal-gatal, nyeri pada rahang
neurotis,
dan gigi gemertak, kerongkongan
berpengaruh
kering, pusing kepala, sering buang
keputusan di tempat kerja.
air kecil dan perubahan pola makan,
7.
badan berkeringat tidak wajar)
perpeksionis,
pada
sehingga
pembuatan
Tipe keperibadian yang sering di
buru dalam mengerjakan tugas, tidak
sabar, pemarah, dan putus asa.
Faktor-Faktor Penyebab Stres
Secara umum ada delapan faktor
8.
Peristiwa atau pengalaman pribadi
penyebab timbulnya stres, sebagaimana
yang
yang disebut oleh Gibson (1997) sebagai
pasangan, perceraian, gagal sekolah,
berikut:
kalah pilkada, dan kematian yang
1.
tidak di inginkan.
Tidak ada dukungan sosial, artinya
stres akan cendrung muncul pada
lingkungan
2.
keluarga
ataupun
beberapa
(1997)
dampak
yaitu :
yang menjadi tanggung jawab dan
1. Depresi, frustasi, kehilangan kendali
emosi.
Personal yang tidak di libatkan
Pelecehan
seksual,
2. Perilaku
kecanduan
yakni
yang
di inginkan
merokok berlebihan.
daya konsentrasi rendah, kurang
perhatian.
4. Kandungan
glukosa
Kondisi lingkungan kerja yang suhu
meningkat,
terlalu panas, terlalu dingin, sesak,
tekanan darah meningkat.
dan ribet.
denyut
darah
jantung
dan
5. Produktivitas rendah, ketidakpuasan
Manajemen yang tidak sehat, artinya
kerja,
banyak yang stres karena gaya
berkurang.
kepemimpinan
alkohol,
3. Tidak dapat membuat masuk akal,
berhubungan denagn sek yang tidak
6.
ada
Gibson
Tidak dapat memutuskan persoalan
menyangkut peribadinya.
5.
mengatakan
lanjut
negatif yang dapat ditimbulkan dari stres
dalam pembuatan keputusan yang
4.
Lebih
kematian
lingkungan sosial masyarakat.
kewenangannya.
3.
menyakitkan,
yang
cendrung
komitmen
dan
Strategi Menangani Stres
loyalitas
Di semua ranah permasalahan
selamanya tidak ada solusinya. Oleh
selalu ada dua hal yang tak pernah
karena
itu
menurut
Edward,
sejalan yakni berupa masalah dan solusi
A.Chaerleswort
(1996)
strategi
karena sudah menjadi suatu ketetapan
menyelesaikan
Illahi sebelum dijadikannya alam ini,
individual maupun organiasi lembaga
begitu juga dengan stres yang tidak
yaitu lihat tabel di bawah ini :
stres
baik
secara
Tabel 1
Cara Mengatasi Stres
No
1
2
3
4
5
6
7
Individual
Menguatkan keimanan
Meditasi dan pernafasan
Olah raga
Relaksasi
Dukungan sosial, teman-teman
dan keluarga
Menghindari kebiasaan yang
membosankan
Terapi
Lembaga Organisasi
Memperbaiki iklim organisasi
Memperbaiki lingkungan fisik
Melakukn analisis dan kejelasan tugas
Merubah struktur dan proses organisasi
Meningkatkan partisipasi dan pengambilan
keputusan
Restrukturisasi tugas
Menetapkan konsep manajemen berdasarkan
sasaran
Sumber:Edward,A Chaerleswort dalam Manajemen Stres,1996.
Namun yang paling bagus
Bagaimana Barat Memandang Stres
menurut pandangan islam cara mengatasi
Kerja?
stres adalah dengan mendekatkan diri
kepada
Allah
SWT,
sabar,
hidup
Robbins
bahwa
stres
(2013)
kerja
menjelaskan
adalah
proses
sederhana, tawakkal dan jangan putus
psikologis yang tidak menyenangkan
asa. Sebagaimana yang di sebutkan
yang terjadi pada diri seorang manusia
dalam Al-Qur‟an yang artinya:
dalam menanggapi tekanan lingkungan.
Hai
orang-orang
Bersabarlah
kamu
yang
dan
beriman,
kuatkanlah
stres
Joseph
(2013)
mendefinisikan
sebagai
reaksi
fisiologis
kesabaranmu dan tetaplah bersiap siaga
psikologis
(di
dan
tertentu di lingkungan. Stres adalah suatu
bertakwalah kepada Allah, supaya kamu
keadaan tidak menyenangkan secara
beruntung. (QS. Ali Imran :200)
emosional
perbatasan
negerimu)
untuk
dan
dan
peristiwa-peristiwa
fisiologis
seseorang
dalam situasi yang mereka anggap
inovasi
membahayakan
seseorang
atau
mengancam
baru
yang
harus
menyebabkan
menyesuaikan
diri
kesejahteraan mereka (Tenibiaje, 2011).
dengan teknologi yang semakin canggih.
Menurut Selye (dalam Joseph, 2013),
Faktor Organisasi. Tidak ada pekerjaan
stres didefinisikan sebagai kondisi yang
dalam sebuah organisasi yang tidak
dapat menimbulkan stres psikologis atau
menyebabkan stres. Tekanan pekerjaan
ketidaknyamanan secara psikologis itu
yang harus diselesaikan dalam waktu
sendiri.
singkat, work overload, tuntutan dan
Robbins (2013) dalam bukunya
organizational
behavior
menjelaskan
dikesampingkan oleh atasan, serta teman
kerja yang tidak menyenangkan adalah
bahwa stres dipengaruhi oleh faktor-
baru
faktor sebagai berikut :
mempengaruhi stres pada seseorang.
Faktor
Lingkungan.
Ketidakpastian
sebagian
kecil
Tuntutan
yang
terhadap
tugas
lingkungan mempengaruhi perubahan
berhubungan
struktur organisasi, dan hal tersebut
seseorang. Dimana, hal tersbeut meliputi
tentunya
terhadap
desain pekerjaan, situasi kerja, dan
tingkat stres karyawan dalam organisasi
susunan ruang kerja secara fisik. Bekerja
tersebut. Ketidakpastian ekonomi tentu
pada ruangan yang banyak orang atau
saja
bagi
tampak, dimana keadaannya bising dan
karyawan dalam memecahkan masalah
banyak gangguan dapat menyebabkan
pekerjaan
kecemasan
berpengaruh juga
menjadi
perubahan
alasan
terbesar
berhubungan
organisasi.
dengan
Ketidakpastian
dengan
dapat
dan
stres.
pekerjaan
Kemudian
selanjutnya, tuntutan peran juga dapat
lingkugan disini terdiri dari tiga tipe,
mempengaruhi
stress,
dimana
hal
yaitu: ekonomi, politik, dan teknologi.
tersebut berhubungan dengan tekanan
Selain itu, kemajuan teknologi
yang diberikan pada seseorang sesuai
yang pesat juga menyebabkan orang
dengan fungsi peran dalam organisasi
stress karena harus beradaptasi dengan
tersebut. Konflik peran menciptakan
perubahan struktur dan tatanan pada
harapan-harapan yang barangkali sulit
organisasi tersebut, termasuk adanya
dirujukkan atau dipuaskan. Kelebihan
peran terjadi bila karyawan diharapkan
Adanya
untuk melakukan pekerjaan melebihi
pernikahan, pecahnya hubungan dan
kemampuannya.
peran
kesulitan
tidak
anak-anak merupakan contoh masalah
dipahami dengan jelas dan karyawan
hubungan yang menciptakan stress bagi
tidak mengetahui secara pasti mengenai
karyawan dan terbawa ke tempat kerja.
tercipta
bila
Ambiguitas
harapan
peran
apa yang harus dikerjakan.
atas,
permasalahan
menerapkan
Selanjutnya,
kesulitan
disiplin
selain
pada
persoalan
Selain yang penulis jelaskan di
dalam keluarga, masalah ekonomi juga
faktor
organisasi
yang
dapat
dapat menyebabkan stress seseorang
stress
kerja
pada
dalam pekerjaannya. Dimana, masalah
seseorang adalah tuntutan antar pribadi,
ekonomi ini diciptakan oleh individu
dimana tuntutan ini berhubungan dengan
yang tidak dapat mengelola sumber daya
tekanan yang diciptakan oleh karyawan
keuangan
lain. Kurangnya dukungan sosial dari
karakteristik kepribadian bawaan juga
rekan kerja dan hubungan antar pribadi
mempengaruhi
yang kurang baik dapat menimbulkan
seseorang. Faktor individu yang paling
stres yang cukup besar, khususnya di
berpengaruh terhadap stres adalah kodrat
antara para karyawan yang memiliki
kecenderungan dasar seseorang. Artinya
kebutuhan sosial yang tinggi.
gejala stres yang diungkapkan pada
Faktor Individu. Faktor ini mencakup
pekerjaan itu sebenarnya berasal dari
kehidupan pribadi karyawan terutama
dalam kepribadian orang itu.
mempengaruhi
mereka.
stres
Selain
kerja
itu,
pada
faktor-faktor yang berhubungan dengan
Selain yang dijelaskan di atas
persoalan keluarga, masalah ekonomi
tentang faktor-faktor yang menyebabkan
pribadi dan karakteristik kepribadian
stress, penulis juga akan menjelaskan
bawaan. Faktor persoalan keluarga, dari
tentang
hasil survei nasional secara konsisten
seorang
menunjukkan bahwa orang menganggap
diantaranya terdiri dari gejala fisik,
bahwa hubungan pribadi dan keluarga
psikis dan perilaku. Yang dimaksud
sebagai sesuatu yang sangat berharga.
gejala fisik adalah bahwa sebagian besar
dampak
dari
mengalami
stress
ketika
stres
kerja,
kalangan
medis
dan
kesehatan
Quran selain sebagai petnjuk hidayah
menjelaskan stres dapat berpengaruh
bagi seseorang, Ia juga berfungsi sebagai
secara langsung terhadap fisik. Stres
obat yang mujarab untuk mengatasi
kerja
segala permasalahan hidup di dunia ini.
secara
langsung
dapat
menyebabkan perubahan metabolisme
Al
dalam
menjelaskan bahwa hidup ini hanyalah
tubuh,
meningkatkan
tensi
Quran
dengan
untuk
sakit
memerintahkan kepada manusia untuk
serta
dapat
juga
menyebabkan serangan jantung.
(human
utama
Dimana,
menjelaskan bahwa manusia
capital)
dalam
merupakan
organisasi
manusia
sebagai
Quran
juga
bekerja sesuai syariat agama. Hal ini
Dari penjelasan di atas, Mujib
(2012)
Al
isinya
jantung, sesak nafas dan tekanan darah,
kepala,
beribadah.
segala
dijelaskan dalam Q.S. Al Jumu‟ah ayat
10
sebagai
berikut:Apabila
telah
modal
ditunaikan shalat, Maka bertebaranlah
modern.
kamu di muka bumi; dan carilah karunia
modal
Allah dan ingatlah Allah sebanyak-
utama, bukan hanya sebagai objek
banyaknya
yang mengikuti program
beruntung.”Bekerja merupakan perintah
organisasi
supaya
secara
langsung
deterministik, tetapi juga sebagai subjeky
manusia
ang diharapkan
mampu
penghidupan di dunia sebagai bekalan di
Dengan
akhirat. Bekerja menurut Islam bukan
pengembangan
hanya sebatas untuk mendapatkan uang
organisasi harus seiring dengan tuntutan
untuk tetap bertahan hidup. Tapi lebih
pemenuhan kebutuhan manusia yang
kepada
semakin
mampu menempatkan diri di lingkungan
mengembangkan
pemahaman
organisasi.
ini,
kompleks
agar
dapat
dari
Allah
kamu
agar
mereka
bagaimana
umat
mencari
seorang
yang
karyawannya.
habluminannas,
Islam dan Stres Kerja
mendekatkan diri kepada Allah. Tanpa
kepada seluruh umat manusia bahwa Al
untuk
Muslim
memberikan kepuasan kerja terhadap
Islam telah memberikan pedoman
berbeda
kepada
selain
menjalin
juga
upaya
bekerja, manusia hanya akan menjadi
makhluk
yang
lemah
dan
tidak
mempunyai
daya
apapun
untuk
berlindung
kepada-Mu
dari
lemah
menolong dirinya sendiri di dunia,
kemauan dan malas, aku berlindung
apalagi menolong rang lain dalam hidup
kepada-Mu daripada sifat pengecut dan
bermasyarakat. Dan pekerjaan saat ini,
kikir,
membuat sebagian orang merasa frustasi
daripada tekanan hutang dan kezaliman
dan
manusia.” (HR Abu Dawud 4/353)
stres
karena
tanggungjawab
Perasaan
yang
semacam
beban
dan
berlindung
kepada-Mu
besar.
Delapan sifat yang dijelaskan dalam do‟a
seringkali
Nabi tersebut merupakan sumber stress
terlalu
ini
aku
menghinggapi pikiran kita bahwa betapa
yang
dunia ini kejam membuat kita harus
manusia.
selalu merasa lelah dan tidak berdaya
kepada ummatnya agar terhindar dari
menghadapi persaingan global yang
delapan
terjadi saat ini. Nabi Muhammad SAW.
penyakit hati pada manusia tersebut.
pernah
Eustress vs Distress
mengajarkan
doa
kepada
banyak
menimpa
Maka
sifat
Nabi
yang
kehidupan
menganjurkan
mengakibatkan
Abdullah bin Abbas, Beliau berkata:
Berhubungan dengan stress kerja,
maukah engkau aku ajarkan doa yang
secara fisik ketika seseorang mempunyai
kalau engkau ucapkan, Allah akan
banyak tekanan dan beban tanggung
menghilangkan
atau
jawab yang harus diselesaikan, serta
kesusahan
melunaskan
dan
melenyapkan
hutang-
merasa telah berada di ujung tanduk,
hutangmu?, doa tersebut adalah:
maka setiap orang mempunyai cara yang
berbeda
‫ك ِم َن انهـم َوانحزن‬
َ ‫اللَّـــهُ َّم اِنِّى اَ ُع ْى ُذ ِب‬
‫ك ِم َن انعجـز وانكسم‬
َ ‫َواَ ُع ْى ُذ ِب‬
‫ك ِم ْن‬
َ ‫ك ِم َن ان ُجـبن وانبُخـم َواَ ُع ْى ُذ ِب‬
َ ‫َواَ ُع ْى ُذ ِب‬
mengatasi
masing-masing.
stress
Selye
kerjanya
(1974)
menjelaskan
bahwa
setiap
orang
mempunyai
persepsi
dan
reaksi
berbeda
dalam
emosional
yang
‫غهبت اندَّين وقـهر انرجال‬
menghadapi stres. Berdasarkan jenisnya,
“Ya Allah ya Tuhan kami, sesungguhnya
Selye (1994) membagi stres menjadi
aku berlindung kepada-Mu daripada
dua, yaitu :
keluh
kesah
dan
dukacita,
aku
a.
Eustres; yaitu hasil dari respon
merealisasikan amanah
terhadap stress yang bersifat sehat,
untuk menjadi khalifah-Nya di muka
positif
(bersifat
bumi. Sedangkan kualitas hidup dalam
membangun). Islam mengajarkan
perspektif agama dapat dilihat dari
kepada
prestasi
dan
konstruktif
umatnya
untuk
selalu
yang
bersikap positif bahwa ujian hidup
kehidupannya.
atau
b.
beban
kerja
akan
dapat
Allah
diberikan
SWT
untuk
Distres; yaitu hasil dari respon
diselesaikan dengan baik. Hal ini
terhadap stress yang bersifat tidak
tertuang dalam QS Al Insyirah ayat
sehat, negatif dan destruktif (bersifat
5-6, sebagai berikut:
merusak). Kebalikan dari eustres
Artinya:
“Karena
bersama
setiap
‫فإنَّ مع انعُسر يُس ًرا‬
menurut Selye (1997) adalah distres.
sesungguhnya
Distres bersifat negatif. Hal ini
kesulitan
ada
kemudahan” (5)
dijelaskan dalam Qs. Al Isra‟ (17)
ayat 83 yaitu sebagi berikut :
‫إنَّ مع ان ُعسر يُس ًرا‬
Dan apabila kami berikan kesenangan
Artinya: “Sesungguhnya bersama setiap
kepada manusia niscaya berpalinglah
kesulitan ada kemudahan” (6)
Dia; dan membelakang dengan sikap
Contoh eustres yang bisa kita
yang sombong; dan apabila dia ditimpa
jumpai dalam lingkungan sekitar kita
kesusahan niscaya dia berputus asa.
adalah ketika seseorang mengerjakan
(QS. 17 Al Isra‟ 83)
tugas pada waktu yang sudah ditentukan
Contoh
yang
nyata
tentang
(deadline), maka tugas tersebut akan
distres dalam kehidupan sehari-hari yang
dapat diselesaikan dengan baik. Atau
dapat kita jumpai adalah ketika seorang
seseorang
merasa frustasi, banyaknya tuntutan
menjalani
serangkaian
dengan
pekerjaan dari boss, lingkungan serta
berbagai pencapaian-pencapaian untuk
rekan kerja yang tidak saling support,
menjadikan hidupnya berkualitas. Mujib
orang akan mencari ketenangan dengan
(2012) menjelaskan bahwa berprestasi
mengonsumsi obat-obat terlarang seperti
merupakan
narkotika. Hal ini dijelaskan dalam
aktivitas
dalam
syarat
hidupnya
dalam
rangka
Najati (2001), bahwa ketika seseorang
Mengatasi Stress dalam Islam
berlebihan dalam memenuhi berbagai
1. Beriman kepada Allah SWT
dorongan, dan tidak mampu untuk
Najati
(2001)
menjelaskan
mengendalikan dan menguasainya, maka
keimanan kepada Allah SWT akan
akan
memberikan
mengakibatkan
penyimpangan
perasaan
aman
dan
dorongan-dorongan itu dari tujuan yang
terhindar dari goncangan beban hidup
sebenarnya.
yang membuat sebagian orang berputus
Sebagai seorang muslim yang
asa. Hal ini dijelaskan dalam QS Al
beriman, sudah tentu kita harus mampu
An‟am ayat 82, yang artinya: “Orang-
menjaga diri dari godaan-godaan yang
orang
akan menyesatkan kehidupan ini ketika
mencampur
kita merasa beban hidup ini terlalu berat,
dengan kezaliman (syirik), mereka itulah
atau kita disebut sebagai orang kafir jika
orang-orang yang mendapat keamanan
berputus asa dari rahmat Allah SWT.
dan mereka itulah adalah orang-orang
Dalam
yang mendapat petunjuk.”
QS. Al Mulk ayat 2 dijelaskan
beriman
adukkan
dan
iman
tidak
mereka
Selain itu, Qs. Ar-Ra‟d ayat 28 juga
bahwa:
Yang
yang
menjadikan
hidup,
menjelaskan hal yang sama, bahwa:
supaya dia menguji kamu, siapa di
“(Yaitu) orang-orang yang beriman dan
antara kamu yang lebih baik amalnya.
hati mereka menjadi tentram dengan
dan dia Maha Perkasa lagi Maha
mengingat
Pengampun (QS. (67) Al Mulk : 2)
dengan
Dalam
mati
tafsir
dan
Al
Baghawi
menyebutkan sebuah perkataan yang
Allah.
Ingatlah,
mengingat
Allah-lah
hanya
hati
menjadi tentram.”
2. Kesadaran Berkelompok
sangat indah dari seorang alim yang
Bekerja pada suatu organisasi
bernama Al Fudhail bin „Iyadh tentang
atau industri artinya kita menjadi bagian
tafsir dari Al Mulk ayat 2, dimana Al
dari tubuh organisasi. Manusia adalah
Fudhail berkata: “(‫ = أَحْ َسنُ َع َم ًل‬yang lebih
makhluk
baik amalannya) adalah yang amalan
pertolongan orang lain. Segala beban
paling ikhlas dan paling benar.”
pekerjaan akan terasa lebih ringan ketika
sosial
yang
membutuhkan
seseorang bekerja sama dengan orang
hendaklah semata-mata karena Allah,
lain
(2001)
malah ketika seseorang itu berasa bakhil
menjelaskan bahwa Al Qur‟an memberi
dan sangat sayang akan hartanya, maka
dorongan kepada orang beriman untuk
bersedekahlah
mencintai saudara-saudara sesamanya,
keberkatan yang lebih.
berbuat baik dan memberi pertolongan
4. Bersangka Baik Terhadap Allah SWT
secara
baik.
Najati
kepada yang lain. Al Qur‟an juga
memberi
dorongan
muslimin
untuk
kepada
bagi
mendapatkan
Kita hendaklah berbicara positif
kaum
serta penuh pengharapan kepada Allah
setia
swt. Hal ini karena setiap lafaz yang di
kawan dan membentuk suatu masyarakat
ucapkan itu adalah doa, dan karena Allah
yang dilandasi oleh kesatuan kata dan
sesuai prasangka hamba-Nya.
solidaritas,
5. Tawakkal
bekerjasama,
dimana
masing-masing
anggotanya merasakan bahwa dirinya
Yaitu berserah diri kepada Allah,
adalah bagaikan batu bata dalam satu
setelah melakukan sesuatu pekerjaan
bangunan yang utuh. Hal ini seperti
secara maksimal. Kemudian menaruh
dijelaskan dalam firman Allah dalam
pengharapan hanya kepada Allah tentang
QS. Al Maidah ayat 2 yang artinya:
hasil dari apa yang telah diselesaikan.
“Dan tolong-menolonglah kamu dalam
6. Sabar
mengerjakan kebajikan dan taqwa, dan
janganlah
tolong-menolong
dalam
Menurut Najati (2001), seorang
mukmin yang sabar, tidak akan bersedih
berbuat dosa dan pelanggaran.”
hati atas derita yang menimpanya, dan
3. Memperbanyak Bersedekah
juga
Salah
perkara
akan
lemah,
manakala
yang
mendapat cobaan dan bencana. Artinya
menyebabkan jiwa sentiasa tertekan dan
ketika kita merasakan pekerjaan yang
tidak tenang ialah harta. Orang yang
membuat stres, yang harus dilakukan
kikir sentiasa disempitkan oleh Allah
adalah bersabar. Disebutkan dalam Q.S.
swt. Hati dan akhlaknya kerana bakhil
Muhammad ayat 31 yang artinya: “Dan
dengan kurniaan Allah swt. Dalam
sesungguhnya Kami benar-benar akan
keadaan
menguji kamu agar Kami mengetahui
ini,
satu
tidak
pemberian
sedekah
organisasi : kritik dan tinjauan,
riset
dan
penerapanya.
California: Sage Publications,
Inc.
orang-orang yang berjihad dan bersabar
di
antara
menyatakan
kamu;
dan
(baik
agar
Kami
buruknya)
hal
ihwalmu.” Dalam Qs Yusuf ayat 18 juga
disebutkan bahwa bersabar itu lebih
indah, dan hanya kepada Allah tempat
memohon pertolongan.
KESIMPULAN
Sebagai seorang muslim yang
beriman sudah tentu bahwa tempat
kembali kita adalah hanya kepada Allah.
Segala pekerjaan yang kita lakukan jika
diniatkan
semata-mata
mencari
keridhaan Allah, maka sesulit apapun
pekerjaan tersebut akan menjadi ringan
dan mudah untuk diselesaikan. Bekerja
merupakan bagian dari ibadah. Tentunya
pekerjaan yang halal dan diridhoi oleh
Allah Swt. Ketika segala yang kita
lakukan diniatkan hanya untuk beribadah
kepada Allah, Insya Allah kita akan
terhindar dari beban dan stress yang
berat dalam menyelesaikan pekerjaan.
DAFTAR PUSTAKA
A, Charieswort, Edwar, Ronal G Nathan.
Alih Bahasa (1996), Manajemen
Stres : Dengan Teknik Relaksasi,
Jakarta: Abdi Tandur
Cooper, C. L., Dewe, P. J., & O‟Driscoll,
M. P. (1991). Stres dalam
Cooper, C. L., & Payne, R. (1994).
Sebab Dan Akibat Stress Kerja.
USA: John Wiley & Sons, Ltd.
Gibson, James (1997), Organisasi :
Perilaku, Struktur, Proses, alih
Bahasa,
Adriani,
Bandung:
Binarupa Aksara
Joseph, Tenibiaje. (2013). Work related
stress. European Journal of
Business and Social Sciences.
Department of Guidance and
Counselling
Faculty
of
Education: Ekiti State Universit.
Mujib,
Abdul.
(2012).
Motivasi
berprestasi sebagai mediator
kepuasan kerja Jurnal Psikologi.
Jakarta : Fakultas Psikologi UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta.
Najati, Usman. (2001). Al Qur’an dan
Psikologi. Jakarta: Aras Pustaka.
Robbins.
(2013).
Organizational
behavior. The United States of
America: Pearson Education
Limited.
Selye, Hans (1994). Stress without
distress. Philadelphia; New York:
J.B. Lippincott.
Download