AR_0178 - balitbang riau

advertisement
BALITBANG PROVINSI RIAU KAJI POTENSI IKAN RUCAH DI
KAB. KEPULAUAN MERANTI
Oleh : Subkhan Riza
Sebagai sebuah Negara kepulauan, Indonesia memiliki potensi sumberdaya perikanan dan
kelautan yang sangat besar, diantaranya adalah potensi sumberdaya perikanan budidaya.
Namun demikian, besarnya potensi sumberdaya perikanan budidaya belum mampu
dimanfaatkan secara optimal. Hal ini disebabkan karena masih dijumpai berbagai
permasalahan dalam pengembangan usaha budidaya perikanan. Permasalahan yang paling
menonjol adalah tingginya harga pakan ikan. Pakan merupakan faktor yang paling dominan
dalam kegiatan budidaya ikan, karena 60-70% dari biaya produksi berasal dari biaya pakan.
Tingginya harga pakan ikan di Indonesia disebabkan karena bahan essensial untuk
pembuatan pakan yakni tepung ikan masih tergantung pada impor. Tepung ikan masih
menjadi komponen utama sumber protein dalam formulasi pakan dari ikan. Hingga kini
75% kebutuhan tepung ikan di dalam negeri masih dipenuhi dari impor. Padahal Indonesia
sebenarnya sangat kaya akan bahan baku untuk industri tepung ikan, diantaranya adalah
ikan rucah.
Ikan rucah, adalah kelompok ikan pelagis yang kurang memiliki nilai ekonomis namun
memiliki kandungan protein dan lemak yang relatif tinggi. Selama ini para nelayan
diberbagai daerah hanya membuang ikan-ikan rucah ini karena dinilai kurang ekonomis,
selain itu banyak dari ikan-ikan ini mudah mengalami proses penurunan mutu pasca
penangkapan, sehingga ikan-ikan ini dibiarkan membusuk menjadi limbah dan berpotensi
merusak lingkungan.
Kepulauan Meranti merupakan salah
satu kabupaten di Provinsi Riau yang
memiliki potensi ikan rucah yang
cukup besar. Ikan rucah pada
umumnya dihasilkan melalui usaha
penangkapan
ikan
yang
menggunakan alat tangkap gombang
dan pengerih. Berdasarkan data
statistik Dinas
Kelautan dan
Perikanan Kabupaten Kepulauan
Meranti, bahwa 40,57% hasil
produksi perikanan tangkap di
kepulauan Meranti sebesar 2.076,60
ton merupakan produksi dalam
bentuk ikan rucah.
Sumber : Dokumentasi Subkhan riza
1
Melihat besarnya potensi ikan rucah di daerah ini, maka Badan Penelitian dan
Pengembangan Daerah Provinsi Riau pada telah melakukan kajian “Potensi Ikan Rucah
sebagai bahan baku Industri Tepung Ikan di Kabupaten Kepulauan Meranti”.
Berdasarkan hasil penelitian Subkhan Riza, peneliti Balitbang Provinsi Riau, ikan rucah
hasil tangkapan nelayan gombang di kabupaten Kepulauan Meranti memiliki kandungan
protein sebesar 55,8 persen, total volatile base nitrogen (TVB-N) 80,2 persen, kadar abu
19,4 persen dan kadar lemak 3,35 persen. Protein merupakan komponen yang paling
penting di dalam komposisi tepung ikan yang akan dijadikan bahan baku pembuatan pakan
ikan. Berdasarkan kandungan proteinnya, ikan rucah di Kepulauan Meranti berpotensi
untuk dikembangkan sebagai bahan baku industri tepung ikan dengan kualitas Mutu B (SNI
2615-2015). Sedangkan jika dilihat dari kadar TVB-N, kadar lemak dan kadar abu ikan
rucah memenuhi standar kualitas tepung ikan SNI 2715 – 2013 termasuk dalam kategori
mutu A. (SUBKHAN RIZA).
2
Download