KARAKTERISTIK IBU DENGAN RIWAYAT PREEKLAMSIA PADA SAAT PERSALINAN Riski Candra Karisma, Dewy Indah Lestari AKBID Wijaya Kusuma Malang, Jln. Letjend S.Parman No. 26A Malang Email : [email protected] Abstrak. Menurut World Health Organisation (WHO) pada tahun 2010, sebanyak 536.000 perempuan meninggal akibat persalinan. Sebanyak 99% kematian ibu akibat masalah persalinan atau kelahiran terjadi di negara-negara berkembang. Penyebab langsung kematian ibu antara lain perdarahan 28%, eklamsia 24%, infeksi 11%, partus lama 5%, dan abortus 5%.Penyebab dari preeklamsia sering dikenal sebagai the dieases of theory diantaranya peran faktor imunologi, faktor genetik dan faktor predisposisi diantaranya usia, paritas, obesitas, kehamilan gemeli.Tujuan penelitian ini adalah mengetahui Karakteristik Ibu dengan Riwayat Preeklamsia pada saat persalinan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr. Mohamad Saleh Kota Probolinggo Penelitian ini menggunakan metode deskriptif yaitu Dimana peneliti memaparkan, menggambarkan keadaan suatu hal atau status fenomena, dan peneliti ingin mengetahui hal-hal yang berhubungan dengan keadaan sesuatu, menyelidiki keadaan, kondisi tanpa mengubah, menambah, atau mengadakan manipulasi terhadap objek atau wilayah penelitian. Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu yang mengalami preeklamsia pada saat persalinan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr. Muhammad Shaleh Kota Probolinggo pada Januari 2013 sampai bulan Agustus 2014 dengan jumlah populasi 79 orang.Sampel penelitian berjumlah 66 orang. Teknik sampling yang digunakan adalah simple random sampling. Alat ukur yang di gunakan adalah wawancara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakteristik ibu dengan preeklamsia pada ibu berusia 20-35 tahun (63,6%), dan pada ibu primipara (51,5%) . ibu yang tidak mempunyai riwayat hipertensi dalam keluarganya (89,4%). Berdasarkan berat badan normal (75,8%). Ibu tidak mengalami preeklamsia pada kehamilan sebelumnya (86,4%), Sedangkan berdasarkan yang tidak hamil gemeli pada saat preeklamsia (98.5%) Kata Kunci : karakteristik ibu dengan riwayat preeklamsia pada saat persalinan 29 sebenarnya PENDAHULUAN Preeklamsia penyakit merupakan dengan hipertensi, tanda-tanda proteinuria dan oedema yang timbul karena kehamilan. Penyakit ini umumnya terjadi dalam triwulan ketiga pada kehamilan, tetapi dapat terjadi sebelumnya misalnya pada mola hidatidosa. Sedangkan menurut dalam buku kehamilan, persalinan dan nifas, preeklamsia dapat disimpulkan sebagai sekumpulan gejala yang timbul pada wanita hamil, bersalin dan nifas yang terdiri dari hipertensi, edema, dan proteinuria yang muncul pada kehamilan 20 minggu sampai akhir minggu pertama setelah persalinan.(soeherni, 2013) Hipertensi biasanya timbul lebih dahulu daripada tandatanda lain untuk menegakkan diagnosis preeklamsia, kenaikan tekanan sistolik harus 30 mmHg atau lebih diatas tekanan yang biasanya ditemukan, atau mencapai 140 mmHg atau lebih. Kenaikan dapat Apabila tekanan diastolik naik dengan 15 mmHg atau lebih, atau menjadi 90 mmHg atau diagnosis lebih, maka hipertensi dapat dibuat. Penentuan tekanan darah dilakukan minimal 2 kali dengan jarak waktu 6 jam pada keadaan istirahat. (hanifa, 2006) Kejadian preeklamsia dan (manuaba, 2007) Soeherni dipercaya. lebih tekanan diastolik eklamsia bervariasi di setiap negara bahkan setiap daerah. Sampai saat ini, etiologi pasti dari preeklampsia-eklampsia belum diketahui. beberapa teori yang mencoba perkiraan menjelaskan dari etiologi preeklampsia-eklampsia, diantaranya dipengaruhi faktor jumlah penyakit primigravida, yang kehamilan oleh menyertai misal diabetes mellitus dan kegemukan,paritas, jumlah umur ibu diatas 35 tahun. (manuaba, 2007) Selain itu, juga ada teori yang mengatakan bahwa perkiraan etiologi dari kelainan tersebut sehingga kelainan ini sering dikenal sebagai the dieases of theory diantaranya 30 peran faktor imunologi, faktor Angka Kematian Ibu dan Anak. genetik dan faktor predisposisi. (Sarwono, 2009) (suherni, 2013). Faktor Selain itu, mempunyai predosposisi diantaranya usia, riwayat eklamsia pada keluarga paritas, kecenderungan meningkatnya gemeli. Usia merupakan umur frekuensi preeklampsia- individu yang terhitung mulai eklampsia pada anak dan cucu saat ibu obesitas, dilahirkan berulang kehamilan sampai tahun. saat Pengawasan terhadap wanita hamil diatas hamil yang menderita preeklampsia. (Suherni, 2013) Setiap tahun diperkirakan usia 35 tahun perlu diperhatikan 529.000 karena dapat terjadi hipertensi meninggal karena komplikasi yang timbul dari stress pekerjaan, wanita di dunia sebagai hipertensi dapat menjadi pemicu kehamilan preeklampsia/eklamsia. sehingga diperkirakan terdapat Terdapat kecenderungan angka meningkatnya frekuensi (WHO, UNICEF/UNIFPA, eklampsia-eklampsia pada anak 2011). Tujuan dan pembangunan cucu menderita ibu hamil pre pre yang eklampsia. (manuaba, 2010) primigravida preeklamsia persalinan, kematian maternal. dari Nasional diantaranya menurunkan angka kematian Sedangkan dan akibat ibu hingga tiga pada perempat dalam kurun waktu frekuensi 1990-2015. Keadaan saat ini lebih tinggi angka kematian terus tahun 1991 dibandingkan dengan multipara, menurun terutama primiravida muda yang sebesar angkanya mencapai 30%. Oleh kelahiran hidup menjadi 228 per karena dini 100.000 kelahiran hidup, namun preeklamsia yang merupakan perlu upaya dan kerja keras tingkat pendahuluan eklamsia untuk mencapai target Millenium serta penangannya perlu segera Development dilaksanakan untuk menurunkan sebesar itu, diagnosis dari ibu 390 102 per 100.000 Goals (MDGs) per 100.000 31 kelahiran hidup pada tahun 2015 eklamsia 24%, infeksi 11%, mendatang. (Bappena, 2010) partus lama 5%, dan abortus 5%. Terdapat banyak faktor Sedangkan berdasarkan yang dapat menjadi penyebab survey dan dapat berpengaruh terhadap (SDKI) angka kematian ibu kematian Indonesia (AKI) pada tahun 2006 sebesar diantaranya kita mengenal istilah 307/100.000 kelahiran hidup. 3T (tiga fase terlambat) dan 4T Pada (menghindari 4 terlalu). Tiga diturunkan menjadi 207/100.000 fase terlambat yaitu terlambat kelahiran hidup, pada tahun memutuskan 2008 ibu di mencari demografi tahun kesehatan 2007 menjadi berhasil 262/100.000 pertolongan, terlambat mencapai kelahiran hidup, pada tahun fasilitas 2009 kembali turun menjadi pelayanan, mendapat terlambat pelayanan. Di 248/100.000 dan tahun 2010 samping faktor 3T tersebut, kembali wanita juga harus menghindari 225/100.000 kelahiran hidup. 4T yaitu terlalu muda untuk Walaupun AKI sudah cenderung melahirkan, terlalu tua untuk turun melahirkan, terlalu rapat jarak memiliki kelahiran, dan terlalu banyak Kawasan Asean atau negara melahirkan. maju lainnya. (Depkes RI, 2011) Menurut World turun tapi menjadi Indonesia masih angka tertinggi di Health Selain itu, pada tahun Organisation (WHO) pada tahun 2010 AKI di Jatim sebesar 2010, 536.000 104/100.000 kelahiran hidup, sebanyak perempuan meninggal akibat tahun 2011 sebesar 101/100.000 persalinan. Sebanyak 99% kelahiran hidup, pada tahun kematian ibu akibat masalah 2012 persalinan atau kelahiran terjadi kelahiran hidup dan pada tahun Negara-negara 2013 berkembang. sebesar menjadi Penyebab langsung kematian ibu kelahiran hidup. antara lain perdarahan 28%, Sedangkan Dinas 97,47/100.000 97,39/100.000 data Kesehatan dari Kota 32 Probolinggo Angka kematian preeklamsia Ibu Kota Probolinggo pada persalinan. tahun 2011 pada saat sebesar Populasi dalam penelitian 191,89/100.000 kelahiran hidup, ini adalah semua ibu yang pada tahun 2012 adalah 70,51%. mengalami Pada kabupaten saat persalinan diRumah Sakit 12/1000 Umum Daerah (RSUD) Dr. 2013 di probolinggo sebesar orang ibu meninggal akibat melahirkan. Mohamad Saleh Kota Probolinggo berjumlah 79 orang Berdasarkan data yang di peroleh preeklamsia pada di RSUD Dr. mulai Januari 2013 – Agustus 2015. Sampel dalam penelitian Muhammad Shaleh Probolinggo ini mulai bulan Januari 2013 – mengalami Agustus persalinan 2014 terdapat 976 sebagian ibu preeklamsia di Rumah yang saat Sakit persalinan baik normal maupun Umum Daerah (RSUD) Dr. yang disertai dengan komplikasi Mohamad Saleh seperti letak sungsang, ketuban Probolinggo sejumlah pecah dini, dan preeklamsia responden menggunakan teknik sebanyak 79 kasus (7,5%) dari simple total Dimana data yang diperoleh persalinannya. (rekam medik RSUD Probolinggo) random Kota 66 sampling. akan diambil 66 responden. Variabel yang digunakan dalam penelitian METODE PENELITIAN Desain yang digunakan dalam penelitian deskriptif. ini variabel yaitu karakteristik ibu dengan Riwayat preeklamsia peneliti pada saat persalinan. Penelitian menggambarkan ini dilaksanakan pada bulan keadaan suatu hal atau status Agustus di Rumah Sakit Umum fenomena, dan peneliti ingin Daerah (RSUD) Dr. Mohamad mengetahui Saleh Kota Probolinggo memaparkan, berhubungan Dimana adalah adalah satu hal-hal yang dengan HASIL PENELITIAN 33 Hasil penelitian meliputi data persalinan sebagian umum yaitu karakteristik responden primipara yaitu meliputi (51,5%) dan sebagian kecil pada umur, paritas, riwayat besar 34 responden hipertensi dalam keluarga, berat multipara badan, riwayat preeklamsia pada (48,5%). kehamilan sebelumnya, hamil gemeli mengalami preeklamsia pada saat pada saat mengalami preeklamsia. persalinan Sedangkan mempunyai riwayat hipertensi dalam data khusus yaitu yaitu pada Dari keluarganya preeklamsia pada saat persalinan. (89,4%) riwayat (10,6%). saat ibu besar 59 yang tidak responden sebagian kecil mempunyai riwayat hipertensi dalam keluarganya pada yaitu dan tentang karakteristik ibu dengan preeklamsia responden 66 sebagian karakteristik ibu dengan riwayat Berdasarkan hasil penelitian 32 yaitu Dari 7 66 responden ibu yang persalinan di Rumah Sakit Umum mengalami preeklamsia pada saat Daerah (RSUD) Dr. Mohamad Saleh persalinan sebagian besar memiliki Kota 66 berat badan normal yaitu sebanyak responden diambil dari data primer 50 responden (75,8%) dan sebagian dan Probolinggo data sekunder dengan kecil instrumen lembar sebanyak 16 responden (24,2%). menggunakan wawancara terhadap yang meliputi usia, Dari mengalami 66 ibu obesitas yang yaitu mengalami paritas, riwayat genetik, berat badan, preeklamsia pada saat persalinan riwayat preeklamsia pada kehamilan sebagian besar tidak mengalami sebelumnya, serta hamil gemeli pada preeklamsia kehamilan saat sebelumnya mengalami didapatkan hasil preeklamsia, pada yaitu sebanyak 56 dari 66 ibu yang responden (84,8%) dan sebagian mengalami preeklamsia pada saat kecil mengalami preeklamsia pada persalinan sebagian besar kehamilan berusia sebelumnya yaitu 10 17-35 tahun yaitu 54 responden responden (15,2%). Dari 66 ibu yang (81,8%) dan sebagian kecil berusia mengalami preeklamsia pada saat 36-50 tahun yaitu 12 responden persalinan sebagian besar tidak hamil (18,2%). yang kembar pada saat preeklamsia yaitu mengalami preeklamsia pada saat 65 responden (98.5%) dan sebagian Dari 66 ibu 34 kecil hamil kembar pada saat preeklamsia yaitu 1 orang (1,5%). eklampsia-eklampsia lebih dari 3 kali lipat. Insiden tertinggi pada kasus preeklamsia pada usia remaja atau PEMBAHASAN Berdasarkan hasil penelitian dari 66 responden dengan awal 20an, tetapi prevalensinya meningkat pada wanita diatas 35 karakteristik ibu dengan riwayat tahun. preeklamsia pada saat persalinan di dengan usia dibawah 20 tahun atau Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) diatas 35 tahun kurang baik untuk Dr. hamil karena kehamilan pada usia ini Mohamad Saleh Kota Sebaiknya wanita Probolinggo didapatkan hasil bahwa memiliki sebagian besar berusia 17-35 tahun terjadinya keguguran, yaitu 52 responden (81,8%) dan persalinan, bahkan sebagian kecil berusia 36-50 tahun kematian. Wanita yang usianya lebih yaitu 14 responden (18,2%) tua Berdasarkan resiko pada memiliki tinggi. resiko Seperti gagalnya menyebabkan komplikasi Manuaba melahirkan lebih tinggi dibandingkan (2010), sebagian ibu yang berusia dengan yang lebih muda. Bagi antara 20-35 tahun lebih banyak wanita di atas usia 35 tahun, selain terkena preeklamsia. fisik dengan yang Berbanding melemah juga dalam kemungkinan munculnya berbagai Manuaba (2010), Usia dibawah 20 resiko gangguan kesehatan, seperti tahun bukan masa yang baik untuk darah tinggi, diabetes, dan berbagai hamil karena organ-organ reproduksi penyakit lain. belum dinyatakan mulai Sedangkan Umur adalah satuan waktu kehamilan pada usia diatas 35 tahun yang mengukur waktu keberadaan mempunyai resiko untuk mengalami suatu benda atau makhluk baik yang komplikasi dalam kehamilan dan hidup maupun yang mati, misal, umur persalinan antara lain perdarahan, manusia dikatakan lima belas tahun gestosis, dalam diukur sejak dia lahir hingga waktu partus umur itu dihitung. Dalam kurun waktu lama. Wanita hamil dengan usia reproduksi sehat dikenal bahwa umur kurang dari 20 tahun insidens pre yang aman untuk kehamilan dan kehamilan, sempurna, atau hipertensi distosia dan 35 persalinan adalah 20-30 tahun. responden yang mengalami Kematian maternal pada wanita hamil preeklamsia terdapat 54 responden dan melahirkan pada umur di bawah yan mengalami preeklamsia pada 20 tahun ternyata 2-5 kali lebih tinggi usia daripada kematian maternal yang diharapkan masyarakat lebih hati-hti terjadi tahun. dan secara teratur memeriksakan Kematian maternal meningkat kembali kehamilannya setiap bulannya untuk sesudah umur 30-35 tahun. mendeteksi komplikasi yang dapat pada umur 20-29 Seperti yang telah dijelaskan 17-35 tahun. Dengan ini terjadi. Manuaba (1998), pada usia < 18 tahun, keadaan alat reproduksi belum Berdasarkan hasil penelitian siap untuk menerima kehamilan. Hal dari ini akan meningkatkan terjadinya karakteristik ibu dengan riwayat keracunan kehamilan dalam bentuk preeklamsia pada saat persalinan di preeklamsia Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dan eklamsia. 66 responden Sedangkan pada usia 35 tahun atau Dr. lebih, rentan Probolinggo didapatkan hasil bahwa terjadinya berbagai penyakit dalam mengalami preeklamsia pada saat bentuk hipertensi, dan eklamsia. Hal persalinan sebagian ini disebabkan karena tenjadinya primipara yaitu perubahan pada jaringan alat-alat (51,5%) dan sebagian kecil pada kandungan dan jalan lahir tidak multipara lentur lagi. Selain itu, hal ini menurut (48,5%) menurut Rochjati, Potter, PA (2005), juga diakibatkan karena tekanan meningkat darah seiring Mohamad dengan yaitu Saleh besar 34 32 Kota pada responden responden Menurut Chesley pengaruh yang paritas sangat besar dalam terjadinya dengan preeklampsia atau hipertensi pada pertambahan usia. Sehingga pada kehamilan. usia 35 tahun atau lebih dapat kehamilan sering ditemukan pada cenderung wanita nulipara. Pre eklampsia lebih meningkatkan risiko terjadinya preeklamsia. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan peneliti dari 66 Hipertensi pada banyak terjadi pada primigravida dibandingkan multigravida. Insiden tinggi pada primigravida muda, 36 meningkat pada primigravida tua. keluarga (manuaba, 2010) kehamilan pada paritas kehamilan Penelitian ini sudah berencana. adalah tidak Sebagian direncanakan dilakukan oleh Rian (2011) tentang (Prawirohardjo, hubungan primigravida BKKBN, jumlah anak yang baik dengan preeklamsia di RSU Bhakti adalah 2 orang dengan demikian Yudha januari- pada keluarga yang mempunyai anak desember 2010. Hasil penelitian 2 orang akan lebih bisa memnuhi menunjukkan bahwa ada hubungan kecukupan yang bermakna antara primigravida dibandingkan dengan keluarga yang dengan mempunyai anak lebih dari 2 orang. antara Depok periode preeklamsia dan primigravida memiliki risiko 2,3 kali lebih besar terkena preeklamsia 2007). Menurut makanannya Berdasarkan immunologik yang teori disampaikan dibandingkan dengan multigravida. Sudhaberata, K (2005), hal ini Faktor dikarenakan pada kehamilan pertama paritas mempunyai (anak resiko pertama) untuk terjadi pembentukan terjadi “blocking preeklamsia berat sebesar 4,571 kali antibodies” terhadap antigen placenta dibandingkan wanita hamil yang tidak sempurna. Selain itu menurut kedua atau ketiga (multigravida), hal Angsar, D (2004), pada kehamilan ini tidak berbeda dengan teori yang pertama mengatakan satu “Human Leucocyte Antigen Protein predisposisi terjadinya preeklamsia G (HLA)” yang berperan penting berat dalam modulasi respon immune, bahwa adalah salah faktor paritas (primigravida). terjadi pembentukan sehingga ibu menolak hasil konsepsi Paritas adalah keadaan wanita (plasenta) atau terjadi intoleransi ibu berkaitan dengan jumlah anak yang terhadap plasenta sehingga terjadi dilahirkan. Lebih tinggi paritas, lebih preeklamsia. tinggi kematian maternal. Resiko Selain itu menurut Rukiyah pada paritas satu dapat ditangani (2010) preeklamsia sering terjadi dengan asuhan obstetrik lebih baik, pada kehamilan pertama dan tidak sedangkan resiko pada paritas tinggi timbul dapat dikurangi atau dicegah dengan berikutnya. Hal ini dapat diterangkan lagi pada kehamilan 37 bahwa pada pembentukan terhadap kehamilan blocking antigen pertama antibodies plasenta, yang eklamsia pada anak-anak dari ibu yang menderita preeklamsia/eklamsia. makin sempurna pada kehamilan Kecenderungan meningkatnya berikutnya. frekuensi preeklamsia dan eklamsia dari pada anak dan cucu ibu hamil Berdasarkan hasil penelitian dari 66 responden dengan dengan riwayat eklamsia preeklamsia dan dan bukan karakteristik ibu dengan riwayat mereka. Bukti preeklamsia pada saat persalinan di berperannya factor Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) kejadian Dr. peningkatan Mohamad Saleh Kota pada yang mendukung genetic pada preeklamsia Probolinggo didapatkan hasil ibu antigene yang mengalami preeklamsia pada preeklamsia. ipar Human (HLA) leukocyte pada penderita saat persalinan sebagian besar tidak Peneliti mempunyai riwayat hipertensi dalam kemungkinan keluarganya responden berhubungan dengan gen resesif (89,4%) dibandingkan dengan yang tunggal. Meningkatnya prevalensi mempunyai preeklamsia pada perempuan yang yaitu 59 riwayat preeklamsia menyatakan preeklamsia dalam keluarganya yaitu 7 responden lahir (10,6%) preeklamsia mengidentifikasi adanya Berdasarkan dari lain adalah ibu yang menderita penelitian pengaruh genotip fetus terhadap rozikhan (2007) tentang “factor- kejadian preeklamsia. Berdasarkan faktor risiko terjadinya preeklamsia Rukiyah berat H. menunjukkan peran factor genetic menunjukkan pada kejadian preeklamsia adalah di Rumah Soewando bahwa Kendal” terdapat mempunyai preeklamsia Sakit variable risiko berat Dr. yaitu yang terjadinya riwayat (2010) preeklamsia Beberapa hanya terjadi bukti pada manusia, terdapatnya kecenderungan meningkatnya ibu preeklamsia yang pada preeklamsia, keturunan, paritas anak anak-anak menderita pertama. Terdapat kecenderungan preeklamsia, meningkatnya frekuensi preeklamsia/ meningkatnya frekuensi preeklamsia kecenderungan 38 pada anak cucu ibu hamil dengan Berdasarkan siwono,(2007) riwayat preeklamsia dan bukan pada Obesitas diartikan sebagai suatu ipar rennin- keadaan dimana terjadi penimbunan system lemak yang berlebihan di jaringan mereka, peran angiorensin-aldosteron (RAAS). lemak tubuh dan dapat Berdasarkan hasil penelitian mengakibatkan terjadinya beberapa yang dilakukan peneliti didapatkan penyakit. Hubungan obesitas dan hasil dari 66 responden terdapat 59 hipertensi telah diketahui sejak lama responden yang tidak mempunyai dan riwayat preeklamsia atau hipertensi dikaitkan dengan peningkatan risiko dalam penyakit kardiovaskular. keluarga. Dengan begitu yang tidak diharapkan ibu mempenyai riwayat preeklamsia kedua keadaan ini sering Diketahui terjadinya resistensi leptin merupakan penyebab dalam keluarganya tetap waspada mendasari dan hormonal, metabolik, neurologi dan tetap memeriksakan kehamilannya secara teratur. beberapa yang perubahan hemodinamik pada hipertensi dengan obesitas. Banyak membuktikan Berdasarkan hasil penelitian dari 66 responden dengan penelitian adanya hubungan antara indeks massa tubuh dengan kejadian hipertensi dan diduga karakteristik ibu dengan riwayat peningkatan berat badan memainkan preeklamsia pada saat persalinan di peranan penting pada mekanisme Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) timbulnya hipertensi pada orang Dr. dengan obesitas. Mohamad Saleh Kota Probolinggo didapatkan hasil bahwa Mekanisme terjadinya hal sebagian besar ibu yang mengalami tersebut belum preeklamsia pada saat persalinan dipahami, tetapi memiliki berat badan normal yaitu didapatkan sebanyak 50 responden (75,8%) dan volume plasma dan curah jantung sebagian kecil mengalami obesitas yang akan meningkatkan tekanan yaitu darah. Alat bantu untuk mengukur sebanyak 16 responden adanya sepenuhnya pada obesitas peningkatan (24,2%) 39 keadaan obesitas adalah dengan rumus indeks masa tubuh. Hubungan Dr. Mohamad Probolinggo antara resiko Saleh Kota didapatkan hasil sebagian besar tidak mengalami preeklamsia dengan obesitas dapat preeklamsia kehamilan diketahui karena kelainan metabolik. sebelumnya Kelainan metabolik yangg terjadi responden (84,8%) dan sebagian pada obesitas berhubungan dengan kecil mengalami preeklamsia pada besarnya lapisan lemak. Kegemukan kehamilan dapat membuat beban jantung terlalu responden (15,2%) berat, karena terjadi vasokontriksi, pada yaitu sebanyak sebelumnya yaitu Berdasarkan 56 10 penelitian sehingga tekanan pada pembuluh rozikhan (2007) tentang “faktor- darah meningkat akibat tebalnya faktor risiko terjadinya preeklamsia lemak. Pada kehamilan volume darah berat ibu bertambah. Tetapi pada ibu yang Soewando mengalami bahwa obesitas diperlukan di Rumah Sakit Kendal” terdapat Dr. H. menunjukkan variable adanya pompa jantung yang ekstra mempunyai keras agar sirkulasi darah ibu ke preeklamsia janin terpenuhi. Akibat dari tebalnya preeklamsia, keturunan, paritas anak lemak dapat terjadi vasokontriksi pertama. sehingga aliran darah dari ibu ke mengalami janin belum terhambat, dimana terjadi risiko yang berat terjadinya yaitu Sepertiga dari hipertensi pasti riwayat wanita (walaupun preeklamsia) pada peningkatan tekanan pada pembuluh kehamilan berikutnya. ( Varney, darah disertai adanya peningkatan Helen dkk, 2001). Wanita yang curah mengalami jantung. Pendapat lain preeklamsia pada mengatakan bahwa Obesitas dengan kehamilan pertama akan meningkat indeks mengalami masa tubuh >29 meningkatkan resiko 4 kali lipat. Berdasarkan hasil penelitian dari 66 responden kehamilan preeklamsia berikutnya. pada Mostello dalam Karkata (2006) mengatakan dengan preeklamsia akan meningkat pada karakteristik ibu dengan riwayat kehamilan kedua bila ada kehamilan preeklamsia pada saat persalinan di dengan jarak yang terlalu jauh. Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) 40 Selain itu, jarak kelahiran juga terhadap hamil baik dari jarak kehamilannya. preeklamsia. Berdasarkan Trongstad Karena terlalu pendek juga kurang dkk (2001) menyebutkan bahwa baik dan terlalu lama juga kurang wanita dengan jarak kelahiran lebih baik. lama berpengaruh mengatur waktu yamg tepat untuk akan meningkatkan resiko preeklamsia dibandingkan pada Berdasarkan hasil penelitian wanita dengan kehamilan kedua dari yang jarak kelahiran 1-5 tahun karakteristik ibu dengan riwayat setelah kelahiran anak pertama. preeklamsia pada saat persalinan di Oleh dilakukan karena itu penelitian 66 responden dengan setelah Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dengan Dr. Mohamad Saleh Kota menggunakan metode wawancara Probolinggo didapatkan hasil bahwa didapatkan hasil bahwa ibu yang sebagian besar ibu yang mengalami tidak memiliki riwayat preeklamsia preeklamsia pada saat persalinan pada kehamilan sebelumnya dapat tidak mengalami preeklamsia preeklamsia pada hamil kembar yaitu pada 65 saat responden kehamilan ini sehingga perlunya (98.5%) dan sebagian kecil hamil pemeriksaan kembar pada saat preeklamsia yaitu 1 secara rutin pada kehamilan perlu dilakukan untuk mendeteksi dan memeriksa tekanan orang (1,5%) Penelitian rozikhan (2007) darah sehingga jika terdapat atau tentang “factor-faktor ditemukan tanda-tanda preeklamsia terjadinya preeklamsia dapat Rumah Sakit Dr. H. Soewando digunakan untuk rencana Kendal” selanjutnya. risiko berat menunjukkan di bahwa Berdasarkan hasil penelitian terdapat 97 ibu hamil janin tunggal yang dilakukan peneliti dari 66 yang mengalami preeklamsia dari responden 100 responden dan diperoleh bahwa yang mengalami preeklamsia terdapat 10 responden Protein yang mengalami preeklamsia pada gravidarum lebih kehamilan kehamilan kembar. diharapkan sebelumnya. masyarakat Sehingga dapat urin dan hipertensi tinggi pada Menurut Manuaba (1998) bahwa preeklamsia- 41 eklamsia lebih banyak terjadi pada pun hamil kembar karena adanya distensi menimbulkan sakit kepala hebat rahim yang yang berlebihan sehingga terjadi peningkatan masa placenta. Kehamilan kembar adalah satu berkurang merupakan Vasospasmus sehingga respon juga tubuh. terjadi pembuluh darah ginjal pada sehingga kehamilan dengan dua janin atau menimbulkan retensi air dan garam lebih. Secara umum, derajat dari yang dapat menyebabkan timbulnya perubahan fisiologis maternal lebih proteinuria dan oedema. Seorang besar kembar wanita dengan kehamilan ganda kehamilan volume darah yang lebih besar dan pada dibanding kehamilan dengan tunggal. Pada kehamilan kembar mendapatkan distensi uterus berlebihan, sehingga sistem melewati batas toleransi. Secara otot rahim menyebabkan iskemia umum, uteri derajat dari perubahan beban ekstra kardiovaskule, yang dapat pada peregangan meningkatkan fisiologis lebih besar pada kehamilan kemungkinan kembar dengan eklamsia. Sehingga ibu yang hamil kehamilan tunggal. Berbagai macam dengan janin kembar diharapkan stress kehamilan serta kemungkinan- agar beristirahat yang lebih banyak kemungkinan sehingga resiko preeklamsia dapat dibandingkan komplikasi dari komplikasi- maternal yang serius diminimalisir, preeklamsia pengawasan hampir tanpa kecuali akan lebih lebih besar pada kehamilan kembar. laboratorium dasar Selama kehamilan sering, dan hamil pemeriksaan uterus memerlukan darah lebih banyak, sedangkan pada kehamilan ganda PENUTUP Dari penelitian ini peneliti peredaran darah dalam dinding rahim selanjutnya diharapkan mampu untuk pun berkurang, maka keluarlah zat- menindak zat dari placenta atau desidua yang informasi lainnya mengenai faktor menyebabkan dan pendukung lain dari preeklamsia hipertensi. Vasospasmus pembuluh sehingga dapat menurunkan angka darah di kepala menyebabkan aliran kejadian darah ke otak berkurang dan oksigen preeklamsia vasospasmus lanjuti kematian serta ibu mencari akibat 42 Analisa Arikunto, Suharsimi, 2010. Prosedur Penelitian suatu JNPK-KR. 2008. Asuhan Persalinan Normal & Pendekatan Praktik. Jakarta Menyusui : Rineka Cipta. USAID Obsentri & Fakultas Ginekologi Kedokteran UNPAD. 1983. Fisiologi. Obstetri Bandung : Eleman Inisiasi Dini. Jakarta: Manuaba, I Bagus Gusti. 2010. Ilmu Kebidanan, penyakit kandungan dan KB untuk Pendidikan Bidan Edisi 2. Jakarta: EGC Biro Humas-Pemprov Jatim. 2014. Lantik Jakarta: Salemba Medika DAFTAR PUSTAKA Bagian Data. TP PKK, Karwo Bude Tekankan Pencapaian Januari MDGs. 2014 29 pukul Mochtar, Rustam. 2007. Sinopsis Obstetri. Jakarta: EGC Nursalam. 2013. Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan Pendekatan 08.33WIB.(http://birohuma Praktis Edisi 3. Jakarta: s.jatimprov.go.id/index.php Salemba Medika ?mod=watch&id=2433). Bobak, dll. 2005.Buku Keperawatan Ajar Maternitas. Jakarta: EGC Notoadmojo, Soekidjo, Metodologi 2005. Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta Fadlun,Feryanto,Achmad.2011.Asuh Prawirohardjo, Sarwono. 2007. Ilmu an Kebidanan Patologis. Kebidanan. Jakarta: Salemba Medika Yayasan Bina Pustaka Fajar,Ibnu dkk, Praktisi 2009.Statistik Kesehatan. Yogyakarta : Graha Ilmu Hidayat, A. Aziz Alimul. 2007. Metode Kebidanan Penelitian dan Teknik Jakarta: Rukiyah Y, Yulianti Lia. 2010. Asuhan Kebidanan IV. Jakarta: Trans Info Media Sastrawinata, Sulaiman. 2005. Obsentri Patologi. Jakarta. EGC 43 Sulistyawati, Ari. Nurgraheny, Esti. 2010. Asuhan Kebidanan dan Ibu Bersalin. Jakarta: Salemba Medika Varney, Helen, dkk. 2001. Buku Saku Bidan. Jakarta : EGC WHO.2002.Safe Motherhood Modul Eklamsia. Jakarta: EGC Wiknjosastro, Hanifa. 2006. Ilmu Kebidanan. Jakarta: Tridarsa Printer 44