analisa perilaku nasabah dalam memilih produk pendanaan pada

advertisement
ANALISA PERILAKU NASABAH DALAM MEMILIH PRODUK
PENDANAAN PADA BANK SYARIAH MANDIRI CABANG
PEMBANTU KLATEN
Diajukan Untuk Memenuhi Kewajiban dan Melengkapi Syarat Guna
Memperoleh Gelar Ahli Madya Program Studi Perbankan Syariah
Disusun Oleh :
NUR RAHMAWATI
NIM : 201 07 002
JURUSAN SYARIAH
PROGAM STUDI PERBANKAN SYARIAH
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA(STAIN)
SALATIGA
2010
i
Persetujuan pembimbing
13 Agustus 2010
Lampiran
: 2 (dua) eksemplar
Hal
: Pengajuan Naskah Tugas Akhir
Kepada
Yth. Ketua STAIN SALATIGA
Di
SALATIGA
Assalamualaikum Wr. Wb
Setelah diadakan pengarahan, bimbingan, koreksi dan perbaikan maka
Tugas Akhir saudari :
Nama : NUR RAHMAWATI
NIM : 201 07 002
Judul : Analisa perilaku Nasabah Dalam Memilih Produk Pendanaan
Pada Bank Syariah Mandiri Cabang Pembantu Klaten.
Dapat diajukan dalam sidang munaqosyah.
Demikian untuk menjadi periksa.
Wassalamualaikum Wr. Wb.
Pembimbing
Drs. H. Imam Baihaqi, M. Ag.
NIP . 1957 1108 198703 1 001
ii
KEMENTERIAN AGAMA
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA
Jl. Tentara Pelajar No. 02 Telp (0298) 323706. 323433 Salatiga
Website : w.stainsalatiga.ac.ad. E-mail : [email protected]
PENGESAHAN TUGAS AKHIR
JUDUL TUGAS AKHIR
: ANALISA PERILAKU NASABAH DALAM
MEMILIH PRODUK PENDANAAN BANK
SYARIAH MANDIRI CABANG PEMBANTU
KLATEN
NAMA
: NUR RAHMAWATI
NIM
: 201 07 002
PROGRAM STUDI
: PERBANKAN SYARIAH
Telah dipertahankan di depan sidang monaqosah pada tanggal 24 agustus 2010,
dan dinyatakan lulus sehingga dapat diterima sebagai salah satu syarat guna
memperoleh gelar Ahli Madya
Salatiga, 30 Agustus 2010
Ketua
Sekretaris
Dr. Imam Sutomo, M. Ag
Nip. 19580827 198303 1 002
Dr. Rahmat Hariyadi, M. Pd.
NIP. 19670112199203 1 005
Penguji I
Penguji II
H. Agus Waluyo, M.Ag
NIP. 19750211200003 1 001
Anton Bawono, M.Si
NIP. 19740320 200313 1 001
Pembimbing
Drs. H. Imam Baihaqi, M. Ag
NIP . 1957 1108 198703 1 001
iii
A
b
d
MOTTO
Apabila kita gagal, itu bukan berarti kita tidak mampu,
tetapi dengan kegagalan itu kita telah berbuat untuk
mencoba
Sesungguhnya ilmu itu didapat dari belajar
&
Ora No Kekarepan Kang awujud Tanpo Usaha
lan Rekoso
iv
PERSEMBAHAN
TUGAS Akhir INI PENULIS PERSEMBAHKAN
KEPADA :
1. Allah SWT yang telah memberikan karunia –nya
2. Orang tua Q tersayang yang telah memberi doa dan
dukungan
3. Untuk seseorang yang selalu ada dihati Q yang telah
memberikan motivasi
4. Sahabat-sahabat Q yang senantiasa membantu Q
dalam penyusunan Tugas Akhir ini
5. Teman-teman Q satu
memberikan dukungan
v
angkatan
yang
selalu
KATA PENGANTAR
Puji Syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan
rahmat, taufik, serta hidayah-Nya. Shalawat serta salam penulis ucapkan kepada
junjungan kita nabi Agung Muhammad SAW, sehingga penulis dapat menyelesaikan
Tugas Akhir yang berjudul ”Analisa Perilaku Nasabah Dalam Memilih Produk
Pendanaan Pada Bank Syariah Mandiri Cabang Pembantu Klaten”
Penulisan Tugas Akhir ini merupakan salah satu persyaratan guna
memperoleh gelar Ahli Madya (A.Md) pada program studi perbankan syari’ah
STAIN Salatiga.
Penyusunan Tugas Akhir ini dapat diselesaikan dengan baik oleh penulis atas
bantuan, dukungan dan bimbingan dari berbagai pihak baik moril maupun materiil.
Oleh karena itu penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada :
1. Bapak Dr. H. Imam Sutomo, M. Ag, selaku ketua STAIN Salatiga.
2. Bapak Abdul Aziz N. P., MM, selaku ketua Program Studi Perbankan Syariah
(PS) STAIN Salatiga.
3. Bapak Drs. H. Imam Baihaqi, M.Ag, selaku bimbingan yang telah mencurahkan
waktu dan memberikan pengarahan kepada penulis dalam menyelesaikan Tugas
Akhir ini.
vi
4. Bapak dan Ibu dosen Program Studi Perbankan Syariah (PS) STAIN Salatiga
yang telah memberikan bekal ilmu pengetahuan yang sangat membantu dalam
penulisan Tugas Akhir ini.
5. Bapak Purbo Siswo Wardoyo, selaku pimpinan Bank Syariah Mandiri kantor
Cabang Pembantu Klaten.
6. Karyawan-karyawati BSM yang membantu penulis dalam mendapatkan data-data
serta informasi dalam penulisan Tugas Akhir ini.
7. Bapak dan Ibu, keluarga serta saudara-saudara yang telah memberikan motivasi
dan dukungan meteriil dan spiritual.
8. Teman-teman D3 dan sahabat-sahabat penulis yang selalu memberi semangat dan
bantuan dalam penulisan Tugas Akhir ini.
9. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu yang juga telah
berperan serta membantu dalam pembuatan laporan ini.
Penulis menyadari bahwa Tugas Akhir ini masih banyak kekurangan. Oleh karena itu
saran dan kritik sangat penulis harapkan.
Semoga Tugas Akhir ini bisa bermanfaat bagi penulis dan bermanfaat bagi pembaca.
Salatiga, 13 Agustus 2010
Nur Rahmawati
vii
ABSTRAK
Bank Syariah Mandiri adalah salah satu lembaga perbankan syariah di
wilayah Klaten. Keberadaannya bertujuan untuk mengajak masyarakat menggunakan
produk-produk yang ada di Bank Syariah mandiri. Untuk mencapai tujuan tersebut
perlu peran aktif terutama dari pihak marketing untuk menghimpun nasabah terutama
pada produk pendanaan. Untuk merencanakan pemasaran yang tepat, pihak marketing
perlu mengetahui perilaku nasabahnya. Sehingga dalam pemilihan atau penggunaan
produk-produk nya tidak ada keterpaksaan yang nantinya tidak akan menjadi nasabah
potensial.
Perilaku konsumen ialah tingkah laku konsumen dalam membeli suatu produk
yang dipengaruhi oleh berbagai unsur, baik dari dalam maupun dari luar, unsur–unsur
tersebut membentuk suatu kekuatan yang merangsang konsumen sehingga
memutuskan untuk membeli produk tertentu.
Dalam menghimpun pemahaman terhadap perilaku nasabah, perlu adanya
suatu penelitian. Adapun pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara dan
study kepustakaan. Terdapat berbagai macam perilaku nasabah dalam pemilihan
produk pendanaan di Bank Syariah Mandiri Cabang Pembantu klaten, yaitu : sebagai
sarana transfer, sebagai sarana pencapaian target, lokasi yang strategis, sesuai syariah
Islam, untuk kebutuhan di masa datang serta adanya pengaruh-pengaruh.
Tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui tanggapan nasabah terhadap produk
pendanaan serta maksud dalam pemilihan produk pendanaan di Bank Syariah
Mandiri Cabang Pembantu Klaten.
Keyword : perilaku nasabah dalam memilih produk Pendanaan
viii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ....................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................. ii
HALAMAN PENGESAHAN ......................................................................... iii
MOTTO ........................................................................................................ iv
PERSEMBAHAN ........................................................................................... v
KATA PENGANTAR .................................................................................... vi
ABSTRAK ...................................................................................................... viii
DAFTAR ISI ................................................................................................... ix
DAFTAR TABEL ........................................................................................... xii
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xiii
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah .......................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................... 4
C. Tujuan dan Kegunaan ............................................................. 5
D. Metode Penelitian .................................................................... 6
E. Sistematika Penulisan ............................................................. 8
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Telaah Pustaka ........................................................................ 10
B. Kerangka Teoritik
1. Pengertian Perilaku Konsumen ......................................... 14
ix
2. Faktor-faktor yang mempengaruhi .................................... 17
3. Model Sikap Nasabah ....................................................... 24
4. Model Pengambilan Keputusan ........................................ 30
BAB III
Laporan Obyek Penelitian
A. Laporan Obyek
1. Gambaran Umum Bank Syariah Mandiri ......................... 38
2. Visi dan Misi Bank Syariah Mandiri ................................ 42
3. Nilai-nilai Perusahaan ....................................................... 42
4. Profil dan Kepemilikan Saham .......................................... 47
5. Prinsip-prinsip bank Syariah mandiri ................................ 48
6. Produk-produk Bank Syariah Mandiri .............................. 49
7. Struktur Organisasi ........................................................... 63
8. Job Deskription ................................................................. 66
B. Data Deskriptif ........................................................................ 77
BAB IV
Analisa Data
A. Tanggapan nasabah Terhadap Keyakinan ............................... 80
B. Sikap dan Maksud Perilaku Nasabah ...................................... 87
BAB V
Penutup
A. Kesimpulan
.......................................................................... 94
B. Saran ...................................................................................... 96
x
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR WAWANCARA
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
LAMPIRAN
xi
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1
Tabel Keyakinan Menyimpan .................................................... 81
Tabel 4.2
Tabel Keyakinan normatif .......................................................... 82
Tabel 4.3
Tabel Evaluasi Menyimpan ........................................................ 84
Tabel 4.4
Tabel Motivasi Dalam Memilih produk Pendanaan .................. 86
Tabel 4.5
Tabel Sikap dan Maksud Perilaku Nasabah ............................... 87
xii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Gambar faktor-faktor yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen .. 17
Gambar 2.2 Gambar Proses pembelian ............................................................. 32
Gambar 3.1 Gambar Nilai-nilai Perusahaan ..................................................... 44
Gambar 3.2 Gambar Profil dan Kepemilikan Saham ....................................... 47
Gambar 3.3 Gambar Struktur Organisasi Capem Klaten ................................... 64
xiii
ANALISA PERILAKU NASABAH DALAM MEMILIH PRODUK
PENDANAAN PADA BANK SYARIAH MANDIRI CABANG
PEMBANTU KLATEN
Tugas Akhir
Disusun Oleh :
NUR RAHMAWATI
NIM : 201 07 002
JURUSAN SYARIAH
PROGRAM STUDI PERBANKAN SYARIAH
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)
SALATIGA
2010
xiv
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Perbankan syariah dapat diartikan sebagai segala sesuatu yang
menyangkut tentang Bank Syariah dan Unit Usaha Syariah, mencakup
kelembagaan, kegiatan usaha, serta cara dan proses dalam melaksanakan
kegiatan usahanya. (Undang-undang, No 21 tahun 2008).
Bank, lembaga keuangan syariah maupun lembaga keuangan non bank
pada hakikatnya adalah lembaga intemediasi antara para penabung dan
investor. Tabungan hanya akan berguna apabila diinvestasikan, sedangkan
para penabung tidak dapat di harapkan untuk sanggup melakukan sendiri
dengan terampil dan sukses. Nasabah mau menyimpan dananya di bank
karena percaya bahwa bank dapat memilih alternatif investasi yang menarik.
Menabung adalah tindakan yang dianjurkan oleh Islam, karena dengan
menabung, berarti seorang muslim mempersiapkan diri untuk pelaksanaan
perencanaan masa yang akan datang sekaligus untuk menghadapi hal-hal yang
tidak diinginkan. Dalam Al- Qur’an terdapat ayat-ayat yang secara tidak
langsung telah memerintahkan kaum muslimin untuk mempersiapkan hari
esok secara lebih baik.
1
2
             
 
“Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya
meninggalkan di belakang mereka anak-anak yang lemah, yang mereka
khawatir terhadap (kesejahteraan) mereka. Oleh sebab itu hendaklah mereka
bertakwa kepada Allah dan hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang
benar.” (Qs, An nissa : 9).
Dalam upaya merangsang semangat masyarakat dalam menabung
sekaligus sebagai indikator kesehatan lembaga keuangan syariah terkait, perlu
adanya insentif atau semacam bagi hasil. Hal ini karena semakin besar nilai
keuntungan yang di berikan kepada penabung dalam bentuk bonus atau bagi
hasil, semakin efisien pula pemanfaatan dana tersebut dalam investasi yang
produktif dan menguntungkan.
Kadang-kadang suatu produk dapat memenuhi tidak hanya satu
kebutuhan, misalnya seseorang menabung di Bank agar aman, sebagai
investasi masa depan atau mungkin juga karena pengaruh gaya hidup agar
bisa masuk dalam pergaulan tertentu. Sehingga seseorang tidak dapat secara
gegabah menebak motif seseorang berdasarkan perilakunya.
Pihak Bank terlebih dahulu perlu mengenal nasabah, untuk
mengetahui tipe-tipe dari proses pengambilan keputusan dalam menyimpan
uang. Dengan informasi yang didapatkan melalui pengenalan karakteristik
nasabah pihak Bank dapat menentukan produk yang tepat untuk melayani
nasabah maupun menentukan segmen pasar yang akan dituju.
3
Selain itu untuk dapat memahami daya tawar pembeli, perlu
dimengerti dengan benar berbagai hal tentang perilaku nasabah, dari nasabah
pedesaan sampai perkotaan yang lebih maju dengan memanfaatkan teknologi
digital. Bank yang gagal memahami kebutuhan, keinginan, selera dan proses
keputusan beli konsumen atau nasabah akan mengalami kegagalan dalam
pemasaran dan penjualannya, sehingga akan gagal juga dalam kinerja
keseluruhannya.
Berdasarkan perilaku nasabah, bank dapat merancang produk yang
sesuai, bukan saja untuk memuaskan kebutuhan nasabah, tetapi juga
memberikan kemudahan bagi mereka untuk mendapatkan produk tersebut.
Tak terkecuali dengan Bank Syariah Mandiri, Bank Syariah Mandiri
senantiasa berinovasi dengan menghadirkan beragam produk yang sesuai
kebutuhan nasabah. Terutama dengan produk pendanaannya, Bank Syariah
Mandiri menghadirkan bermacam-macam produk
pendanaannya. Sampai
tahun 2009 tercatat sebanyak 14 macam produk pendanaannya.
Dengan banyaknya pilihan produk pendanaan tersebut, bisa menjadi
alternatif dalam melakukan jasa penyimpanan di Bank Syariah Mandiri. Dari
pemilihan produk yang sesuai dengan kebutuhan sampai dengan aqad yang
akan digunakan (al-wadi’ah atau al-mudharabah).
Peluang berkembangnya Bank Syariah serta produk-produknya sangat
terbuka, mengingat banyaknya masyarakat yang percaya terhadap kehadiran
dan kinerja Bank Syariah yang selanjutnya dapat memuaskan kebutuhan
4
nasabah serta memudahkan untuk mendapatkan produk yang diinginkan demi
tercapainya tujuan bersama yaitu memaksimalkan keuntungan serta memberi
kontribusi dalam melayani konsumen sebagai masyarakat luas dan dapat
meningkatkan taraf hidup bersama.
Kajian mengenai perilaku nasabah terhadap Bank Syariah Mandiri
diperlukan karena akan berpengaruh terhadap keberhasilan atau kegagalan
strategi pemasaran yang dilakukan serta perubahan perilaku nasabah perlu
dipahami juga oleh pihak Bank.
Dengan memperhatikan masalah tersebut, maka Tugas Akhir ini diberi
judul: “ ANALISA PERILAKU NASABAH DALAM MEMILIH PRODUK
PENDANAAN
PADA
BANK
SYARIAH
MANDIRI
CABANG
PEMBANTU KLATEN “.
B. Rumusan Masalah
Agar masalah yang dibahas tidak terlalu luas, maka yang menjadi
masalah pokok dalam penulisan ini adalah:
1. Apa tanggapan nasabah terhadap keyakinan menyimpan, evaluasi
menyimpan, keyakinan normatif dan motivasi dalam keputusan memilih
produk pendanaan di Bank Syariah Mandiri Cabang Pembantu Klaten?
2. Bagaimana sikap dan maksud perilaku nasabah dalam keputusan memilih
produk pendanaan di Bank Syariah Mandiri Cabang Pembantu Klaten?
5
C. Tujuan dan Kegunaan
1. Tujuan
Sesuai dengan pokok masalah yang ditulis di atas, maka tujuan peneliti ini
adalah:
a. Tujuan praktis
1) Untuk
mengetahui
tanggapan
nasabah
terhadap
keyakinan
menyimpan, evaluasi menyimpan, keyakinan normatif dan motivasi
dalam keputusan memilih produk pendanaan di Bank Syariah Mandiri
Cabang Pembantu Klaten.
2) Untuk mengetahui sikap dan maksud perilaku nasabah dalam
keputusan memilih produk pendanaan di Bank Syariah Mandiri
Cabang Pembantu Klaten.
b.Tujuan akademis
1) Sebagian salah satu syarat untuk memenuhi ujian tahap akhir Program
Diploma Tiga pada STAIN SALATIGA.
2) Sebagai penerapan teori yang telah diperoleh selama di bangku
kuliah.
2. Kegunaan
Adapun kegunaan peneliti ini adalah :
a. Bagi Bank Syariah Mandiri
Sebagai masukan untuk perbaikan di masa yang akan datang serta sebagai
bahan
pertimbangan
untuk
merencanakan
strategi
pemasaran.
6
Bagi Mahasiswa
Menambah wawasan serta melatih pola pikir penulis tentang perilaku
nasabah di Bank Syariah Mandiri Cabang Pembantu Klaten.
b.Bagi Masyarakat
Agar dijadikan sebagai acuan penelitian lebih lanjut tentang pemecahan
terhadap masalah yang berhubungan dengan perilaku nasabah.
D. Metode Penelitian
1. Jenis dan pendekatan
Jenis penelitian yang penulis gunakan pada penelitian yaitu penelitian
deskripsi (Descriptive Research) yaitu penelitian yang dilakukan pada taraf
atau kadar kajian dan analisis semata-mata ingin mengungkapkan suatu
gejala atau pertanda dan keadaan sebagaimana adanya.
Hasil penelitian dan kesimpulan yang diambil semata-mata menggambarkan
suatu gejala atau peristiwa seperti apa adanya yang nyata-nyata terjadi, serta
menggunakan pendekatan silang, yaitu penelitian yang dilakukan untuk
objek yang spesifik dengan subjek yang banyak dan jangka waktu yang
diamati sesaat saja.
2. Teknik pengumpulan data
Untuk mengumpulkan data yang dibutuhkan, peneliti menggunakan teknik
pengumpulan data sebagai berikut :
7
a. Library Study ( Studi kepustakaan )
Yaitu untuk mengetahui teori-teori yang ditulis para ahli dalam bukubuku, media masa maupun karya tulis yang lain.
b.Field Study ( Studi lapangan )
1) Interview (wawancara)
Yaitu teknik pengumpulan data yang menggunakan tanya jawab pada
pihak-pihak nasabah. Pada metode wawancara ini peneliti menggali
dan mengumpulkan data penelitian, melakukan pertanyaan dan
pernyataan secara lisan untuk dijawab oleh responden peneliti. Peneliti
mencatat apa yang dijawab oleh responden sebagai data penelitian
yang diperoleh dalam kegiatan pengumpulan data.
2) Overview ( pengamatan)
Yaitu
mengetahui
dan
mengamati
secara
langsung
dengan
menggunakan metode analisa deskriptif kualitatif dimana data-data
yang terkumpul berupa kata-kata bukan angka-angka.
3. Jenis data
a. Data primer
Data yang diperoleh secara langsung dari sumber yaitu dari jawaban
langsung atau melalui interview.
b.Data sekunder
Adalah data yang diperoleh secara tidak langsung yaitu melalui bukubuku, maupun dari laporan.
8
4. Sumber data
a. Kepustakaan
Penelitian yang data dan informasinya diperoleh dari sumber-sumber
pustaka baik berupa buku-buku, hasil penelitian, serta bahan-bahan bacaan
lainnya.
b.Penelitian dokumenter
Diperoleh dari dokumentasi institusi atau dari pihak Bank Syariah Mandiri
misalnya dalam bentuk laporan proffsheet bulanan, media BSM maupun
buku laporan keuangan tahunan BSM.
c. Penelitian lapangan
Yaitu penelitian yang data dan informasinya diperoleh dari kegiatan di
lapangan yaitu kegiatan wawancara kepada nasabah Bank Syariah Mandiri
yang datang ke kantor serta para karyawan Bank Syariah Mandiri.
5.Teknik analisa data
Yaitu
menggunakan
metode
analisa
deskriptif
kualitatif,
dengan
menganalisa hasil wawancara responden.
E. Sistematika Penulisan
BAB 1 : Pendahuluan
Bab ini menguraikan tentang latar belakang masalah, perumusan
masalah, tujuan dan kegunaan, metode penelitian serta sistematika
penulisan.
9
BAB II : Landasan Teori
Bab ini menguraikan tentang telaah pustaka dan kerangka teoritik
(Pengertian perilaku konsumen, faktor-faktor yang mempengaruhi
perilaku konsumen, model sikap nasabah serta model pengambilan
keputusan nasabah).
BAB III : Laporan Obyek Penelitian
Bab ini menguraikan tentang gambaran umum Bank Syariah
Mandiri, visi dan misi, nilai-nilai perusahaan, profil dan kepemilikan
saham,
prinsip-prinsip
BSM,
produk-produk
BSM,
struktur
organisasi serta job description.
BAB IV : Analisa
Bab ini menyoroti tentang tanggapan nasabah terhadap keyakinan
menyimpan, keyakinan normatif, evaluasi menyimpan dan motivasi
dalam keputusan memilih produk pendanaan serta sikap dan maksud
perilaku nasabah dalam keputusan memilih produk pendanaan.
BAB V : Penutup
Merupakan bab terakhir dalam penulisan TA ini, karena akan
disampaikan kesimpulan dan saran.
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Telaah Pustaka
Bank merupakan lembaga keuangan yang kegiatannya menghimpun
dana (uang) dari masyarakat dalam bentuk simpanan. Maksudnya dalam hal
ini bank sebagai tempat menyimpan uang atau berinvestasi bagi masyarakat.
Tujuan utama masyarakat menyimpan uang biasanya adalah untuk keamanan
uangnya. Sedangkan tujuan kedua adalah untuk melakukan investasi dengan
harapan memperoleh bagi hasil dari simpanannya. Tujuan lainnya untuk
memudahkan melakukan transaksi pembayaran. Untuk memenuhi tujuan
diatas baik untuk mengamankan uang maupun untuk melakukan investasi,
bank menyediakan sarana yang disebut dengan simpanan. Jenis simpanan
yang ditawarkan sangat bervariasi tergantung dengan bank yang bersangkutan.
Secara umum jenis simpanan yang ada di bank adalah terdiri dari simpanan
giro (demand deposit), simpanan tabungan (saving deposit) dan simpanan
deposito (time deposit).
Dalam buku “Dasar-Dasar Perbankan “dijelaskan bahwa untuk
memperoleh sumber dana dari masyarakat luas, bank dapat menawarkan
berbagai jenis simpanan. Pembagian jenis simpanan kedalam beberapa jenis
dimaksudkan agar para nasabah penyimpan mempunyai banyak pilihan sesuai
dengan tujuan masing-masing. Tiap pilihan mempunyai pertimbangan tertentu
10
11
dan adanya suatu pengharapan yang ingin diperolehnya. Pengharapan yang
ingin diperolehnya dapat berupa keuntungan, kemudahan atau keamanan
uangnya atau kesemuanya.
Sebagai contoh tujuan utama menyimpan uang dalam bentuk rekening
giro adalah untuk kemudahan dalam melakukan pembayaran, terutama bagi
mereka yang bergelut dalam bisnis dan biasanya pemegang rekening giro
tidak begitu memperhatikan masalah besar kecilnya bagi hasil yang akan
diterimanya. Sedangkan bagi mereka yang menyimpan uangnya ke rekening
tabungan disamping kemudahan untuk mengambil uangnya juga adanya
pengharapan bagi hasil yang lebih besar jika dibandingkan dengan rekening
giro. Kemudian tujuan menyimpan uangnya di rekening deposito, tentu
mengharapkan penghasilan bagi hasil yang lebih besar. (Kasmir, 2008 : 65).
Salah satu ciri bank Islam adalah pengerahan dana masyarakat dalam
bentuk deposito atau tabungan, oleh penyimpan dianggap sebagai titipan (alwadi’ah) sedangkan bagi bank dianggap sebagai titipan yang diamanatkan
sebagai penyertaan dana pada proyek- proyek yang dibiayai oleh bank yang
beroperasi sesuai dengan syariat Islam sehingga kepada penyimpan tidak
dijanjikan imbalan yang pasti (fixed return). Namun demikian apabila proyekproyek yang dibiayai bank untung, maka penyimpanan uang akan memperoleh
keuntungan yang mungkin lebih besar dari tingkat deposito atau tabungan
yang berlaku pada bank konvensional. (Warkum Sumitro, 2004 : 20).
Ristiyanti Prasetijo dan John J.O.I Lhalauw dalam bukunya “Perilaku
Konsumen” (2005 : 9) menjelaskan bahwa sebagai suatu studi tentang
12
konsumen, perilaku konsumen adalah bagian penting dari pemasaran karena
pemasaran adalah ilmu yang mengupayakan kiat-kiat untuk memuaskan
konsumen dengan produk atau jasa.
Secara sederhana konsep pemasaran (marketing concept) menyatakan
bahwa suatu organisasi harus memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen
agar dapat menguntungkan. Untuk menerapkan konsep pemasaran, organisasi
harus memahami konsumen mereka dan tetap dekat dengan mereka untuk
menyajikan produk dan layanan yang akan dibeli dan digunakan dengan baik
oleh konsumen. (J. Paul Peter dan Jerry C. Olson, 1999 : 3).
Konsumen atau pembeli (buyer atau customer) memiliki kedudukan
sebagai salah satu kekuatan kompetitif melalui daya tawarnya. Daya tawar
pembeli atau pelanggan ini menjadi sangat penting karena merekalah yang
mempunyai kebutuhan dan keinginan. Untuk memenuhi kebutuhan itu mereka
jugalah yang mempunyai sarana pembelian (waktu dan uang), menentukan
pilihan dan mengambil keputusan membeli. (Ristiyanti Prasetijo dan John J.
O. I Lhalauw, 2005 : 4).
Yang membedakan perilaku konsumen muslim dengan perilaku
konsumen konvensional, yaitu konsumen muslim memiliki keunggulan bahwa
mereka dalam memenuhi kebutuhannya tidak sekedar memenuhi kebutuhan
individual (materi), tetapi juga memenuhi kebutuhan sosial (spiritual).
Konsumen muslim ketika mendapatkan penghasilan rutinnya, baik mingguan,
bulanan atau tahunan, ia tidak berfikir pendapatan yang sudah diraihnya itu
harus dihabiskan untuk dirinya sendiri, tetapi karena kesadarannya bahwa ia
13
hidup untuk mencari ridha Allah ( fi sabilillah ). Dalam Iislam, perilaku
seorang konsumen muslim harus mencerminkan hubungan dirinya dengan
Allah ( hablumina Allah ) dan manusia ( hablu minna-nas ). Selain itu yang
tidak didapati pada perilaku konsumsi dalam prespektif ilmu ekonomi
konvensional adalah adanya saluran penyeimbang dari saluran kebutuhan
individual yang disebut dengan saluran konsumsi sosial. Al-qur’an
mengajarkan umat islam agar menyalurkan sebagian hartanya dalam bentuk
zakat, sedekah dan infaq. Hal ini menegaskan bahwa umat Islam merupakan
mata rantai yang kokoh yang saling menguatkan bagi umat Islam lainnya.
(Muhammad Muflih, 2006 : 159).
Dalam buku “ Perilaku Konsumen “ dijelaskan bahwa ada sejumlah
alasan mendasar mengapa perilaku konsumen dipelajari :
1. Konsumen dengan perilakunya (terutama periaku beli) adalah wujud dari
kekuatan yang merupakan salah satu kekuatan kompetitif yang
menentukan intensitas persaingan dan profitability perusahaan.
2. Analisis konsumen adalah landasan manajemen pemasaran dan akan
membantu manajer dalam hal berikut :
a. Merancang bauran pemasarn
b. Melakukan segmentasi pasar
c. Malaksanakan positioning
d. Melakukan analisis lingkungan perusahaan
e. Mengembangkan produk baru maupun inovasi produk lama
14
3. Analisa
konsumen
memainkan
peran
sangat
penting
dalam
mengembangkan kebijakan publik
4. Pengetahuan
mengenai
perilaku
konsumen
dapat
meningkatkan
kemampuan pribadi seseorang untuk menjadi konsumen yang lebih
efektif.
5. Analisis konsumen memberikan pemahaman tentang perilaku manusia.
Studi tentang perilaku manusia memberikan paling tidak tiga informasi,
yaitu :
a. Orientasi konsumen.
b. Fakta tentang perilaku membeli.
c. Teori- teori yang menentukan proses berpikir.
Singkatnya, perilaku konsumen dipelajari agar lebih memahami
tentang apa yang dibeli oleh konsumen, mengapa, di mana, kapan dan
seberapa sering dia membeli. Pengetahuan ini kemudian dipakai untuk
menciptakan cara untuk memuaskan atau memenuhi kebutuhan mereka dan
menciptakan pendekatan yang baik untuk berkomunikasi dan mempengaruhi
mereka. (Ristiyanti Prasetijo dan John J. O.I Lhalauw, 2005 : 11-12).
B. Kerangka Teoritik
1. Pengertian Perilaku Konsumen
Perilaku konsumen menurut Schiffman dan Kanuk adalah proses
yang dilalui seseorang dalam mencari, membeli, menggunakan dan
mengevaluasi dan bertindak paska konsumsi produk. Jasa maupun ide
15
yang diharapkan bisa memenuhi kebutuhannya. (Ristiyanti Prasetijo dan
John J.O.I Lhalauw, 2004 : 9).
Perilaku konsumen adalah tingkah laku konsumen dalam membeli
suatu produk yang dipengaruhi oleh berbagai unsur, baik dari dalam
maupun luar, unsur-unsur tersebut membentuk suatu kekuatan yang
merangsang konsumen sehingga ia memutuskan membeli produk tertentu.
(Ensiklopedi ekonomi, bisnis dan manajemen, 1997 : 158).
Perilaku konsumen (customer behavior) dalam kamus istilah
ekonomi
adalah
kegiatan
yang
langsung
terkait
dengan
upaya
mendapatkan, mengonsumsi dan membuang produk berupa barang atau
jasa, termasuk proses keputusan yang mendahului dan mengikuti kegiatan
tersebut, perilaku konsumen merupakan suatu aturan yang berorientasi
pada maksud dan tujuan tertentu dari seorang konsumen, tujuan untuk
memahami perilaku konsumen merupakan kepentingan tertentu, seperti
kepada siapa untuk berbagai alasan dan keinginan dalam mempengaruhi
atau mengubah perilaku dalam konsumen tertentu termasuk untuk
kepentingan pemasaran. (Eti Rochayati dan Ratih Tresnawati, 2005 : 23).
American
Marketing
Association
mendefinisikan
perilaku
konsumen ( customer behavior) sebagai interaksi dinamis antara pengaruh
dan kognisi, perilaku dan kejadian disekitar kita, di mana manusia
malakukan aspek pertukaran dalam hidup mereka. Paling tidak ada 3 ide
penting dalam definisi diatas (1) perilaku konsumen adalah dinamis, (2)
16
hal tersebut melibatkan interaksi antara pengaruh dan kognisi, perilaku dan
kejadian disekitar dan (3) hal tersebut melibatkan pertukaran.
a. Perilaku konsumen adalah dinamis
Ini berarti bahwa seorang konsumen, group konsumen serta masyarakt
luas selalu berubah dan bergerak sepanjang waktu. Dalam hal ini studi
perilaku konsumen, salah satu implikasinya adalah bahwa generalisasi
perilaku konsumen biasanya terbatas untuk satu jangka waktu tertentu,
produk dan individu atau group tertentu
Dalam hal pengembangan strategi pemasaran, sifat dinamis perilaku
konsumen menyiratkan bahwa seseorang tidak boleh berharap bahwa
suatu strategi pemasaran yang sama dapat memberikan hasil yang
sama disepanjang waktu, pasar dan industri.
b. Perilaku konsumen melibatkan interaksi
Ini berarti bahwa untuk memahami konsumen dan mengembangkan
strategi pemasaran yang tepat kita harus memahami apa yang mereka
pikirkan (kognisi) dan mereka rasakan (pengaruh) apa yang mereka
lakukan (perilaku) dan apa serta dimana (kejadian disekitar) yang
mempengaruhi serta dipengaruhi oleh apa yang dipikirkan, dirasa dan
dilakukan konsumen.
c.
Perilaku Konsumen Melibatkan Pertukaran
Hal terakhir yang ditekankan dalam definisi perilaku konsumen adalah
pertukaran diantara individu. Hal ini membuat definisi perilaku
konsumen tetap konsisten dengan definisi pemasaran yang sejauh ini
17
juga menekankan pertukaran. Kenyataannya, peran pemasaran adalah
untuk menciptakan pertukaran dengan konsumen melalui formulasi
dan penerapan strategi pemasaran. (Paul Peter dan Olson, 2002 : 3).
2. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen.
kebudayaan
Sosial
Kelompok
acuan
kultur
sub-kultur
Keluarga
Kepribadian
Kejiwaan
Usia dan tingkat
kehidupan
Jabatan
Keadaan
perekonomian
Gaya hidup
kelas sosial
Peranan dan
status
Kepribadian beserta
konsep diri
Motivasi
Pandangan
PEMBELI
Belajar
Kepercayaan dan
sikap
Gambar : 2.1
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen
a. Faktor Budaya
Faktor-faktor budaya mempunyai pengaruh yang paling meluas dan
mendalam terhadap perilaku konsumen, yang terdiri dari:
1) Kultur
Kultur (kebudayaan) adalah keyakinan, nilai-nilai, perilaku, dan
obyek-obyek materi yang dianut dan digunakan oleh komunitas
atau masyarakat tertentu.
Budaya merupakan sesuatu yang dipelajari sejak kecil, diturunkan
secara turun-temurun dan juga dipelajari dari lingkungan
18
seseorang. Budaya adalah milik bersama suatu masyarakat atau
komunitas dan budaya juga dinamis, artinya dapat berubah. Dalam
setiap budaya terdapat nilai-nilai dasar yang mendominasi perilaku,
konsep diri ideal dan sosial, priotas hidup dan sebagai konsumen,
berperan dalam pilihan produk. Nilai-nilai ini juga dicerminkan
dalam memproduksi produk.
Budaya memiliki lima dimensi yang diekspresikan dalam perilaku
komunitasnya.
a) Dimensi Materialistik
Dimensi ini menentukan materi atau peralatan (teknologi) yang
dibutuhkan
seseorang
untuk
mengupayakan
kehidupan
ekonomi.
b) Dimensi Institusi Sosial
Termasuk bagaimana keluarga, pendidikan, media, dan struktur
politik diadakan dan dioperasikan. Adanya keguyuban dalam
keluarga, adanya kelas social dan bagaimana orang menjadi
konsumen yang baik. Kesemuanya merupakan dimensi Institusi
Sosial dari budayanya.
c) Dimensi Hubungan Antara Manusia Dengan Alam Semesta,
termasuk sistem keyakinan, agama dan nilai-nilai.
d) Dimensi Astetik
Termasuk kesenian tulis dan bentuk (ukir, pahat), kesenian
rakyat, musik, drama dan tari.
19
e) Bahasa
Merupakan sarana yang paling efektif dalam komunikasi
pemasaran. Pemasar harus pula menggunakan bahasa dan
simbol-simbol yang sesuai untuk mengungkapkan citra atau
ciri - ciri produk seperti yang diinginkan.
2) Sub Kultur
Sub kultur adalah pola-pola kultural yang menonjol, dan
merupakan bagian atau segmen dari populasi masyarakat yang
lebih luas dan lebih kompleks.
Sub kultur mempengaruhi individu dalam berperilaku sebagai
konsumen, sebagai analisis sub kultur dapat menghasikan
identifikasi segmen sub kultur yang spesifik. (Ristiyanti Prasetijo
dan J.O.I.Lhalauw, 2005 : 200).
3) Kelas Sosial
Kelas sosial merupakan kenyataan yang tidak bisa disangkal lagi.
Betapapun ditolaknya keberadaan kelas sosial ini, perbedaanperbedaan yang mengindikasikan adanya kelas sosial ini selalu saja
ada. Kelas sosial dibagi dalam beberapa kategori, masing-masing
menunjukan jenjang-jenjang dalam masyarakat.
b. Faktor Sosial
1) Kelompok Acuan
20
Kelompok acuan adalah individu atau sekelompok orang yang
dianggap memiliki relevansi yang signifikan pada seseorang dalam
hal mengevaluasi, memberikan aspirasi ataudalam berperilaku.
Kelompok acuan dapat pula berwujud seseorang atau kelompok
yang
menjadi
pembanding
atau
acuan
seseorang
dalam
pembentukan nilai-nilai, sikap atau perilaku baik secara umum
ataupun secara khusus.
Sehubungan dengan itu, konsumen selalu berusaha untuk
menyesuaikan diri dengan kelompoknya. Pengaruh kelompok ini
bisa besar ataupun kecil tergantung pada kepribadian individu,
jenis produk dan situasi konsumsinya.
2) Keluarga
Anggota keluarga merupakan kelompok primer yang paling
berpengaruh,
dan
kadang-kadang
penentu
dalam
perilaku
konsumen.
Pengaruh yang lebih langsung terhadap perilaku sehari-hari adalah
prokreasi seseorang, yakni pasangan dan anak-anak. Keluarga
adalah organisasi pembeli konsumen yang paling penting dalam
masyarakat.
3) Peran dan Status
Posisi orang dalam setiap kelompok dapat didefinisikan dalam
istilah peran dan status serta setiap peran membawa suatu status.
21
c. Faktor Pribadi
1) Usia dan Tahap Siklus Hidup
Orang-orang membeli barang dan jasa yang berbeda sepanjang
hidupnya. Konsumsi juga dipengaruhi oleh tahap-tahap dalam
siklus hidup keluarga. Para pemasar sering memilih kelompok
siklus hidup sebagai pasar sasaran.
2) Pekerjaan
Pekerjaan seseorang mempengaruhi pola konsumsinya. Para
pemasar berusaha untuk mengidentifikasi kelompok pekerja yang
mempunyai minat lebih dari rata-rata pada produk dan jasa. Sebuah
perusahaan bahkan dapat mengkhususkan produk mereka hanya
untuk kelompok pekerjaan tertentu.
3) Keadaan Ekonomi
Pilihan produk sangat dipengaruhi oleh keadaan ekonomi
seseorang. Keadaan ekonomi meliputi pendapatan yang dapat
dibelanjakan (tingkat pendapatan, stabilitas dan pola waktunya),
tabungan dan kekayaan serta pendirian terhadap belanja dan
menabung.
Jika indikator ekonomi menunjukan suatu resesi, para pemasar
dapat mengambil langkah-langkah untuk merancang ulang,
melakukan penempatan ulang dan menetap kembali harga produk
sehingga dapat terus menawarkan nilai kepada pelanggan sasaran.
22
4) Gaya Hidup
Orang-orang yang berasal dari sub kultur kelas sosial, dan
pekerjaan yang sama mungkin saja mempunyai gaya hidup yang
berbeda. Gaya hidup seseorang adalah pola hidup seseorang di
dunia yang diungkapkan dalam kegiatan, minat dan pendapat
seseorang
Gaya hidup melukiskan keseluruhan orang tersebut yang
berinteraksi dengan lingkungannya, para pemasar akan mencari
hubungan antara produk mereka dengan gaya hidup kelompok.
5) Kepribadian dan Konsep Pribadi
Setiap orang memiliki kepribadian yang berbeda. Kepribadian
didefinisikan sebagai karakteristik psikologis yang berbeda dari
seseorang yang menyebabkan tanggapan yang relatif konsistem
dan tetap terhadap lingkungannya.
Kepribadian dapat menjadi variabel
yang berguna dalam
menganalisis perilaku konsumen bila tipe-tipe kepribadian dapat
dikelompokan dan bahwa terdapat korelasi yang kuat antara tipe
kepribadian tertentu dengan pilihan produk atau merk.
d. Faktor Psikologis
1) Motivasi
Seseorang selalu berusaha untuk memenuhi kebutuhan yang
dirasakannya, dan usaha atau dorongan untuk memenuhi
kebutuhan ini disebut motivasi.
23
Motivasi adalah dorongan dari dalam indovidu yang menyebabkan
seseorang bertindak untuk memenuhi kebutuhan itulah disebut
motivasi
Hilgard dan Atkinson merumuskan motivasi sebagai keadaan aktif
didalam
seseorang
yang
mengarahkannya
kepada
perilaku
pencapaian tujuan.Yang paling menarik bagi pemasar adalah
bagaimana motivasi ini bisa mengakibatkan konsumen terlibat
dalam proses perilaku beli, terutama dalam proses mencari dan
mengevaluasi. (Ristiyanti Prasetijo dan J.O.I Lhalauw, 2005 : 36).
2) Persepsi
Persepsi didefinisikan sebagai proses bagaimana seseorang
menyeleksi, mengatur dan menginterpretasikan masukan-masukan
informasi untuk menciptakan gambaran keseluruhan yang berarti.
Persepsi tidak hanya tergantung pada stimuli yang berhubungan
dengan lingkungan sekitar dan keadaan individu tersebut.
3) Pengetahuan
Ahli teori pengetahuan mengatakan bahwa pengetahuan seseorang
dihasilkan melalui suatu proses yang saling mempengaruhi dari
dorongan, stimuli, petunjuk, tanggapan, dan penguatan.
Teori pengetahuan mengajarkan para pemasar bahwa mereka dapat
menciptakan
permintaan
akan
suatu
produk
dengan
menghubungkannya dengan dorongan yang kuat, menggunakan
24
petunjuk yang memotivasinya dan memberikan penguatan yang
positif.
4) Kepercayaan dan Sikap Pendirian
Melalui
bertindak
dan
belajar
orang-orang
memperoleh
kepercayaan dan pendirian. Suatu kepercayaan adalah pikiran
deskriptif yang dianut seseorang mengenai suatu hal.
Banyak kekuatan yang bekerja pada perilaku konsumen. Pilihan
pembelian seseorang merupakan hasil dari suatu proses komplek
yang saling mempengaruhi dari faktor budaya, sosial, pribadi dan
psikologis.
Faktor-faktor lain mungkin dipengaruhi oleh pemasar dan
memberi
petunjuk
pada
pemasar
mengenai
bagaimana
mengembangkan produk, harga, penempatan dan promosi untuk
menarik tanggapan yang kuat dari konsumen. (Philip Kotler dan
Susanto, 2005 : 223-245).
3. Model Sikap Nasabah
a. Sikap Terhadap Objek
Proses integrasi informasi yang melaluinya konsumen membentuk
sikap terhadap objek (attitude toward object), termasuk produk atau
merk. Selama proses integrasi, konsumen mengkombinasikan beberapa
pengetahuan, arti dan kepercayaan tentang produk atau merk untuk
membentuk evaluasi menyeluruh. Kepercayaan tersebut dapat dibentuk
melalui proses interpretasi atau diaktifkan dari ingatan.
25
1) Kepercayaan Utama
Melalui berbagai pengalaman, konsumen mendapatkan berbagai
kepercayaan tentang produk, merk dan objek lain dalam
lingkungan, kepercayan ini merupakan suatu jaringan asosiatif dari
arti yang saling dihubungkan dan tersimpan dalam ingatan. Karena
kapasitas kognitif seseorang terbatas, hanya sebagian kecil dari
kepercayaan ini yang dapat diaktifkan dan dikendalikan dengan
baik pada suatu saat. Hanya kepercayaan utama (salient beliefs)
tentang suatu obyek (sesuatu yang diaktifkan pada suatu saat
tertentu dan dalam konteks tertentu) yang menyebabkan
atau
menciptakan sikap seseorang terhadap obyek tertentu. Oleh karena
itu salah satu kunci untuk memahami sikap konsumen adalah
dengan mengidentifikasi dan memahami apa yang mendasari
kepercayaan utama.
Salah satu yang termasuk kepercayaan utama yaitu kognitif dari
emosi dan suasana hati sehubungan dengan penggunaan produk.
Jika diaktifkan, sebagian dari kepercayaan ini dapat mempengaruhi
sikap konsumen terhadap produk.
Kognitif adalah pengetahuan (cognition) dan persepsi yang
diperoleh melalui kombinasi dari pengalaman langsung dan obyek
sikap (attitude object) dan informasi terkait yang didapat dari
berbagai sumber, komponen ini seringkali dikenal sebagai
keyakinan atau kepercayaan (beliefs) sehingga konsumen yakin
26
bahwa suatu objek sikap memiliki atribut-atribut tertentu dan
bahwa perilaku tertentu akan menjurus ke akibat atau hasil tertentu.
(Ristiyanti Prasetijo dan J.O.I Lhalauw, 2005 : 106).
Beberapa faktor mempengaruhi kepercayaan pada produk mana
yang harus diaktifkan dalam suatu situasi dan dengan demikian
menjadi penentu utama dari Ao atau sikap terhadap obyek.
Termasuk didalamnya adalah ransangan yang menonjol dalam
lingkungan yang langsung dihadapi, kejadian-kejadian terakhir,
status suasana hati serta emosi konsumen dan nilai serta tujuan
konsumen yang diaktifkan pada situasi tersebut
2) Model Sikap Multiciri
Sejumlah besar riset pemasaran di fokuskan pada pengembangan
model untuk memperkirakan sikap yang tercipta untuk proses
integrasi. Ini disebut model sikap multiciri (multiattribute attitude
model) karena difokuskan pada kepercayaan konsumen tentang
multiciri suatu merk atau produk. Untuk hal ini model Martin
Fishbein adalah yang paling berpengaruh dalam dunia pemasaran.
Proposisi kunci dalam teori fishbein adalah bahwa evaluasi tiap
kepercayaan utama menghasilkan sikap keseluruhan. Dalam model
multiciri fishbein, sikap keseluruhan tiap suatu objek adalah fungsi
dari 2 faktor: kekuatan dari kepercayaan utama jika dikaitkan
dengan objek dan evaluasi dari kepercayaan tersebut secara formal,
model tersebut menyatakan bahwa:
27
n
Ao=

biei
i 1
Dimana :
Ao
= Sikap terhadap objek
bi
= Kekuatan dari kepercayaan bahwa suatu
produk memiliki ciri - ciri i
ei
= Evaluasi terhadap ciri i
n
= Jumlah kepercayaan utama tentang objek
Model multiciri ini menerangkan proses integrasi yang
mengkombinasikan pengetahuan produk (evaluasi dan kekuatan
kepercayaan utama) untuk membentuk evaluasi atau sikap yang
menyeluruh, akan tetapi, model itu tidak menyatakan bahwa
konsumen
sebenarnya
menjumlahkan
hasil
dari
kekuatan
kepercayaan dan evaluasi ketika membentuk sikap dalam objek
melainkan mencoba memperkirakan sikap yang dihasilkan oleh
proses integrasi.
Dua elemen utama model multiciri fishbein adalah kekuatan dan
evaluasi dari kepercayaan utama. Kekuatan kepercayaan (belief
strength) adalah kemungkinan yang diyakini dari hubungan antara
suatu obyek dengan ciri-ciri yang relevan. Kekuatan kepercayaan
diukur dengan meminta konsumen memeringkat kemungkinan
asosiasi dari tiap kepercayaan utama mereka.
Hal yang dikaitkan dengan kepercayan utama adalah
evaluasi
kepercayaan (belief evaluation)yang mencerminkan seberapa baik
28
konsumen menilai suatu ciri pemasar mengukur komponen
evaluasi kepercayaan dengan meminta konsumen menyebutkan
evaluasi mereka (rasa suka mereka terhadap)setiap kepercayaan
utama .
b. Sikap Terhadap Perilaku
Sikap konsumen telah diteliti dengan sangat intensif, tetapi pemasar
cenderung lebih memperhatikan perilaku nyata konsumen khususnya
perilaku pembelian mereka. Oleh karena itu, tidak heran jika sejumlah
besar riset mencoba untuk membangun hubungan antara sikap dan
perilaku
Memilih sikap yang secara umum baik atau buruk terhadap suatu
produk
tidak berarti
bahwa
konsumen tersebut
akan selalu
merealisasikan setiap kemungkinan sikap baik atau buruk sehubungan
dengan produk bersangkutan. Pemasar membutuhkan suatu model
yang mengidentifikasikan faktor sikap yang mempengaruhi perilaku
khusus, model tersebut diberikan untuk teori tindakan beralasan dari
fishbein.
1) Teori tindakan beralasan
Fishbein menyadari bahwa sikap seseorang terhadap suatu objek
tidak harus secara kuat atau tersistematisasi berhubungan dengan
perilaku khusus mereka. Sebaliknya penentu langsung apakah
konsumen akan terlibat dalam suatu perilaku adalah keinginan
mereka untuk terlibat dalam perilaku tersebut
29
Fishbein memodifikasi serta memperluas model sikap multi
ciri dan mengkaitkan kepercayaan dan sikap konsumen pada
keinginan berperilaku mereka. Model ini disebut teori tindakan
beralasan
(theory
of
reasoned
action)
karena
teori
itu
mengasumsikan bahwa konsumen secara sadar mempertimbangkan
konsekuensi alternatif perilaku yang sedang dipertimbangkan dan
memilih sesuatu yang dapat memberikan konsekuensi paling
diharapkan.
Hasil dari proses pilihan beralasan ini adalah suatu
keinginan untuk terlibat dalam perilaku yang dipilih. Keinginan
berperilaku adalah alat prediksi perilaku nyata terbaik. Pada
intinya, teori tindakan beralasan menyatakan bahwa perilaku
disengaja yang cukup rumit ditentukan oleh keinginan seseorang
untuk menyatakan perilaku tersebut.
Menurut perilaku ini seseorang cenderung melaksanakan
perilaku yang di evaluasi baik dan diterima baik orang lain. Mereka
cenderung menahan diri dari perilaku yang dianggap tidak baik dan
tidak menyenangkan orang lain. Perilaku (behavior) adalah
tindakan khusus yang ditunjukkan pada beberapa obyek target.
Perilaku selalu muncul dalam suatu konteks situasional atau
lingkungan dan pada waktu tertentu. Pada dasarnya keinginan
berperilaku (behavior intention) adalah suatu proposisi yang
30
menghubungkan diri dengan tindakan yang akan datang. (Paul
Peter dan Olson, 1996: 137-149).
4. Model Pengambilan Keputusan Nasabah
Para pemasar harus mendalami berbagai pengaruh terhadap para pembeli
dan mengembangkan suatu pemahaman mengenai bagaimana sebenarnya
para konsumen membuat keputusan pembelian mereka. Para pemasar
harus mengidentifikasi siapa yang membuat keputusan pembelian. Jenis
keputusan pembelian dan langkah-langkah dalam proses pembelian
a. Peran dalam Pembelian
Terdapat lima peran yang dimainkan orang dalam suatu keputusan
pembelian
1) Pencetus ide : seseorang yang pertama kali mengusulkan ide untuk
membeli suatu produk atau jasa tertentu
2) Pemberi Pengaruh : seseorang yang pandangan atau pendapatnya
mempengaruhi keputusan pembelian
3) Pengambil Keputusan : seseorang yang memutuskan setiap
komponen dalam keputusan pembelian : apakah membeli, apa yang
dibeli, bagaimana membeli atau dimana membeli.
4) Pembeli : seseorang yang melakukan pembelian yang sebenarnya.
5) Pemakai : seseorang yang mengkonsumsi atau menggunakan jasa
tersebut.
31
Suatu perusahaan perlu untuk mengidentifikasi peran-peran ini karena
mempunyai implikasi dalam merancang produk, menentukan pesanpesan dan mengalokasikan anggaran promosi.
b. Jenis perilaku pembelian
Assael membedakan empat jenis perilaku pembelian konsumen
berdasarkan derajat keterlibatan pembeli dan perbedaan antara
berbagai merk. Keempat jenis perilaku tersebut adalah :
1) Perilaku pembelian kompleks
Para konsumen mempunyai perilaku pembelian kompleks ketika
mereka sangat terlibat dalam suatu pembelian dan menyadari
adanya perbedaan nyata antara berbagai merk. Pembeli ini akan
melalui suatu proses belajar yang pertama ditandai dengan
mengembangkan
kepercayaan
mengenai
produk
tersebut,
kemudian pendirian dan kemudian membuat pilihan pembelian
dengan bijaksana.
2) Perilaku pembelian yg mengurangi ketidaksesuaian (disonasi)
Kadang-kadang konsumen sangat terlibat dalam suatu pembelian
tetapi tidak melihat banyak perbedaan dalam merk. Pembelian
mungkin menanggapi hanya menurut harga yang baik atau menurut
kemudahan dalam membeli,
Setelah pembelian tersebut, konsumen itu mungkin mengalami
ketidaksesuaian yang disebabkan oleh adanya hal tertentu yang
mengganggu. Disini komunikasi pemasaran harus diarahkan untuk
32
memberikan kepercayaan dan evaluasi yang membantu para
konsumen untuk merasa puas dengan pilihan merknya.
3) Perilaku pembelian menurut kebiasaan
Banyak produk yang dibeli dengan keterlibatan konsumen yang
rendah dan tidak ada perbedaan merk yang disignifikan. Jika
mereka terus menerus mencari merk yang sama, hal ini adalah
diluar kebiasaan. Tidak ada kesetiaan merk yang kuat. Setelah
membeli, mereka bahkan mungkin tidak mengevaluasi pilihan
tersebut karena mereka tidak terlalu terlibat dengan produk
tersebut.
4) Perilaku pembelian yang mencari variasi
Disini konsumen dilihat banyak melakukan peralihan merk.
Peralihan merk terjadi karena alasan variasi dan bukan karena
ketidakpuasan.
c. Proses keputusan pembelian
Dalam proses pembelian, konsumen melalui 5 tahap dalam membeli
suatu produk (Philip kotler dan Susanto, 2000: 246-261).
Pengenalan
kebutuhan
Pencarian
informasi
Evaluasi
alternatif
Gambar: 2.2
Proses Keputusan Pembelian
Keputusan
pembelian
Perilaku
setelah
pembelian
33
1) Pengenalan Kebutuhan
Proses pembelian dimulai ketika pembeli mengenal suatu masalah
atau kebutuhan. Pembeli merasakan adanya perbedaan antara
keadaan dia yang nyata dengan keadaan yang diingainkan.
Dengan mengumpulkan informasi dari sejumlah konsumen,
pemasar dapat mengidentifikasi stimuli yang paling sering yang
menimbulkan suatu minat pada suatu kategori produk tertentuu.
Pemasar
kemudian
dapat
mengembangkan
strategi-strategi
pemasar yang memicu minat konsumen.
2) Pencarian Informasi
Perhatian utama pemasar adalah sumber informasi utama yang
akan dicari konsumen dan kepentingan relatifnya terhadap
keputusan pembelian sesudahnya. Sumber-sumber informasi
konsumen terdiri dari empat kelompok
a) Sumber pribadi : kelurga, teman, tetangga , kenalan
b) Sumber komersial : iklan, tenaga penjual, pedagang perantara,
pengemasan.
c) Sumber pengalaman : penanganan, pemeriksaan, penggunaan
produk.
d) Sumber publik : media massa, organisasi, rating konsumen.
Secara umum konsumen menerima kontak informasi mengenai
suatu produk yang paling banyak dari sumber komersial.
34
Sebaliknya kontak yang paling efektif berasal dari sumber
pribadi.
3) Evaluasi Alternatif
Tidak ada proses evaluasi tunggal yang sederhana yang digunakan
oleh semua konsumen dalam semua situasi pembelian. Terdapat
beberapa proses evaluasi keputusan. Sebagian besar model
sekarang dari proses evaluasi konsumen berorientasi secara
kognitif yaitu mereka melihat konsumen dalam membuat
pertimbangan produk sebagian besar secara sadar dan rasional.
Konsumen tersebut mencari manfaat tertentu dari solusi produk.
Konsumen memandang setiap produk sebagai rangkaian atribut
dengan kemampuan yang berbeda - beda dalam memberikan
manfaat yang dicari dan memuaskan kebutuhan tersebut.
4) Keputusan Pembelian
Konsumen mungkin juga membentuk suatu maksud pembelian
untuk membeli merk yang paling disukai. Namun demikian
terdapat dua faktor yang mempengaruhi maksud pembelian dan
keputusan pembelian.
Faktor yang pertama adalah sikap atau pendirian orang lain. Faktor
yang kedua situasi yang tidak diantisipasi. Konsumen membentuk
suatu
maksud
pembelian
atas
dasar
faktor-faktor
seperti
pendapatan keluarga yang diharapkan, harga yang diharapkan dan
manfaat produk yang diharapkan. Keputusan seorang konsumen
35
untuk memodifikasi, menunda, atau menghindari suatu keputusan
pembelian sangat dipengaruhi oleh resiko yang dirasakan
(perceived risk) pembelian yang mahal melibatkan suatu
pengambilan resiko. Konsumen tidak dapat merasa pasti mengenai
hasil dari pembelian. Hal ini menimbulkan kegelisahan. Misalnya
resiko yang dirasakan berbeda-beda menurut jumlah uang yang
dikeluarkan, misalnya ketidakpastian atribut, dan besarnya
kepercayaan diri konsumen.
5) Perilaku Setelah pembelian
Setelah pembelian produk, konsumen akan mengalami suatu
tingkat kepuasan atau ketidakpuasan tertentu. Konsumen juga akan
melakukan tindakan setelah pembelian dan menggunakan produk
tersebut yang mendapat perhatian dari pemasar.
a) Kepuasan Setelah Pembelian
Setelah
membeli
produk,
seorang
konsumen
mungkin
menemukan suatu kekurangan atau cacat. Sebagian pembeli
tidak akan mau produk yang cacat. Sementara yang lain
mungkin indiferen terhadap kekurangan tersebut dan sebagian
lagi bahkan mungkin melihat kekurangan tersebut menambah
nilai produknya.
Kepuasan pembeli merupakan fungsi dari seberapa dakat antara
harapan pembeli atas produk tersebut dengan daya guna yang
dirasakan dari produk tersebut.
36
Jika daya guna produk tersebut berada dibawah harapan
pelanggan, pelanggan tersebut akan merasa dikecewakan. Jika
memenuhi harapan, pelanggan tersebut akan merasa puas, jika
melebihi harapan, pelanggan akan merasa sangat puas.
Perasaan-perasaan ini mempunyai arti dalam hal apakah
pelanggan tersebut akan membeli produk itu lagi dan
membicarakan tentang produk tersebut kepada orang lain
secara menguntungkan atau merugikan.
b) Tindakan Setelah Pembelian
Kepuasan atau ketidakpuasan konsumen dengan suatu produk
akan mempengaruhi perilaku selanjutnya. Jika konsumen
merasa puas, dia akan menunjukkan probabilita yang lebih
tinggi untuk membeli produk itu lagi.
Seorang konsumen yang merasa tidak puas bertindak
sebaliknya. Konsumen yang merasa tidak puas akan berusaha
untuk mengurangi ketidaksesuaian karena umat manusia
berusaha keras untuk menciptakan keselarasan internal,
konsistensi, atau kecocokan antara pendapat, pengetahuan, dan
nilai-nilai dia. Konsumen yang tidak puas akan mengambil satu
dari dua tindakan berikut. Mereka mengurangi ketidakpuasan
ini dengan membuang atau mereka mungkin berusaha untuk
mengurangi ketidakpuasan dengan mencari informasi yang
mungkin memperkuat nilai tinggi produk tersebut (atau
37
menghindari informasi yang mungkin memperkuat nilai rendah
nya.).
c) Penggunaan dan pembuangan setelah pembelian
Para
pemasar
juga
memonitor
bagaimana
pembeli
menggunakan dan membuang suatu produk. Jika konsumen
menemukan kegunaan baru dari suatu produk .
Memahami kebutuhan dan proses pembelian konsumen sangat
penting dalam membuat strategi-strategi pemasaran yang
efektif. Dengan memahami bagaimana pembeli melalui tahaptahap pengenalan kebutuhan, pencarian informasi, evaluasi
alternatif,
keputusan
pembelian,
dan
perilaku
setelah
pembelian. Para pemasar dapat memperoleh petunjuk-petunjuk
tentang bagaimana memenuhi kebutuhan konsumen.
Dengan memahami berbagai peserta dalam proses pembelian
dan pengaruh utama mereka terhadap perilaku pembelian, para
pemasar dapat merancang progam pemasaran yang efektif
untruk pasar sasaran mereka.
(Philip Kotler dan A.B Susanto, 2000 : 246-261).
BAB III
LAPORAN OBYEK PENELITIAN
A. Laporan Obyek
1. Gambaran Umum Bank Syariah Mandiri
PT Bank Syariah mandiri (selanjutnya disebut Bank) didirikan
pertama kali dengan nama PT Bank Industri Nasional disingkat PT
BINA atau disebut juga PT Nasional Industrial Banking Corporation
Ltd, berkantor pusat di Jakarta, berdasarkan akta No.115 tanggal 15 Juni
1955 dibuat dihadapan meester Raden Soedja, notaris di Jakarta. Akta
mana telah mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman dan Hak
Asasi Manusia Republik Indonesia (d/h Menteri Kehakiman Republik
Indonesia) berdasarkan Surat Keputusan No.J.A.5/69/23 tanggal 16 Juli
1995, dan telah didaftarkan pada buku register di Kantor Pengadilan
Negeri Jakarta Selatan di bawah No.37 tanggal 8 Mei 1956, tambahan
No.390.
Sesuai dengan akta perubahan Anggaran Dasar No.12 tanggal 6
april 1967 yang dibuat dengan akta Perubahan Anggaran Dasar No.37
tanggal 4 Oktober 1967, keduanya di buat dihadapan Adlan Yulizar,SH.,
notaris di Jakarta, yang mana telah diumumkan dalam Berita Negara
Republik Indonesia No.34 tanggal 29 april 1969, tambahan No.55, nama
38
39
Bank diubah dari PT Bank Industrial Banking Corporation Ltd, menjadi
PT Bank Maritim Indonesia.
Sesuai dengan Akad Berita Acara Rapat No.146 tanggal 10
Agustus 1973 dibuat di hadapan Raden Soeratman,SH.,No.146, notaris
di Jakarta, yang telah diumumkan dalam Berita Negara Republik
Indonesia No.79 tanggal 1 oktober 1974, tambahan No.554, nama Bank
diubah dari PT Bank Maritim Indonesia menjadi PT Bank Susila Bakti.
Sesuai dengan Akta Pernyataan Keputusan Rapat No.29 tanggal
19 Mei 1999 dibuat dihadapan Machrani Moertolo Soenarto,SH, notaris
di Jakarta yang telah mendapatkan persetujuan dari Menteri Kehakiman
Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No.C2-1210.HT.01.04.TH
99 tanggal 1 Juli 1999 serta diumumkan dalam Berita Negara Republik
Indonesia No.87 tanggal 31 Oktober 2000, tambahan No.6587, nama
bank diubah dari PT Bank Susila Bakti menjadi PT Bank Syariah
Sakinah Mandiri.
Sesuai dengan akta pernyataan Keputusan rapat No.7 tanggal 7
Juli 1999 dibuat dihadapan Machrani Moertono Soenarto,SH., notaris di
Jakarta yang dibuat berturut-turut dengan akta berita acara rapat No.6
tanggal 22 Juli 1999 dan akta berita acara No.9 tanggal 23 Juli 1999,
keduanya dibuat dihadapan Hasanal Yani Ali Amin,SH., notaris di
Jakarta, serta akta pernyataan keputusan rapat perubahan anggaran dasar
No.23 tanggal 8 september 1999 dibuat dihadapan Sutjipto,SH., notaris
40
di Jakarta yang telah mendapat persetujuan dari Menteri Kehakiman
Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No.16495.HT.01.04 TH 99
tanggal 16 September 1999 serta diumumkan dalam Berita Negara
Republik Indonesia No.87 tanggal 31 Oktober 2000, tambahan No.6588,
nama bank diubah dari PT Bank Syariah Sakinah Mandiri menjadi PT
Bank Syariah Mandiri.
Selanjutnya Bank mendapat izin usaha dari Bank Indonesia
berdasarkan
surat
keputusan
Gubernur
Indonesia
No.1/24/KEP.GBI/1999 tanggal 25 oktober 1999 sebagai bank umum
berdasarkan prinsip syariah dan mulai beroperasi sejak tanggal 1
november 1999.
Sesuai dengan Akta Pernyataan Keputusan Rapat Perubahan
Anggaran Dasar NO 38 tanggal 10 Maret 2000 dibuat dihadapan Lia
Muliani, SH., pengganti dari Sutjipto, SH., notaris di Jakarta, yang
perubahannya telah mendapat persetujuan dari Menteri Kehakiman dan
Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan
No C-11545.HT.01.04 TH. 2000 tanggal 6 Juni 2000, serta telah
diumumkan dalam Berita Republik Indonesia No. 87 tanggal 31 Oktober
2000, tambahan No. 6589
Perubahan terakhir anggaran dasar adalah sebagaimana dimuat
dalam Akta Pernyataan Keputusan Rapat PT Bank Syariah Mandiri No.
59 tanggal 17 Maret 2006, dibuat dihadapan Imas Fatimah, SH., notaris
41
di Jakarta, serta telah diumumkan dalam Berita Republik Indonesia No
74 tanggal 15 September 2006, tambahan No. 960.
Sementara itu pada tahun 2003 Bank Syariah Mandiri membuka
cabangnya yang ke – 037 di Klaten. Bank tersebut mulai beroperasi
tepatnya pada tanggal 10 Mei 2003.
Mengenai sejarah berdirinya atau latar belakang didirikan Bank
Syariah Mandiri Cabang Pembantu Klaten, dari pihak Bank Syariah
Mandiri Cabang Pembantu Klaten tidak ada yang mengetahuinya.
Penulis telah menanyakan kepada pihak–pihak yang berwenang, dimulai
dari BO & ADMIN (mas Ari), ex Operator Officer (Bapak Budi
Prasetijo), Operator Officer (Ibu Dwi Indrastuti) sampai ke Manager
(Bapak Purbo Siswo Wardoyo) tidak ada yang mengetahuinya.
Bapak Siswo Wardoyo menyarankan untuk membuka atau
melihat di internet dengan alamat www.syariahmandiri.com, tetapi yang
ada hanya sejarah Bank Syariah Mandiri secara global bukan sejarah
Bank Syariah Mandiri Cabang Pembantu Klaten.
Mengenai asset yang dimiliki Bank Syariah Mandiri Cabang
Pembantu Klaten, dari pihak BSM yaitu Operator Officer dan Manager
tidak memberikan izin untuk memaparkan dalam tugas akhir ini dengan
alasan suatu kerahasiaan bagi Bank Syariah Mandiri Cabang Pembantu
Klaten.
42
Sehingga yang akan penulis paparkan lebih lanjut adalah Bank
Syariah Mandiri Pusat.
2. Visi dan Misi bank syariah mandiri
a. Visi
Menjadi Bank Syariah terpercaya pilihan mitra usaha.
b. Misi
1) Mewujudkan
pertumbuhan
dan
keuntungan
yang
berkesinambungan.
2) Mengutamakan penghimpunan dana consumer dan penyaluran
pembiayaan pada segmen UMKM.
3) Merekrut dan mengembangkan pegawai professional dalam
lingkungan kerja yang sehat.
4) Mengembangkan nilai-nilai syariah universal.
5) Menyelenggarakan operasional Bank sesuai standar perbankan
yang sehat.
3. Nilai–nilai Perusahaan
Untuk menyelaraskan gerak dan langkah seluruh insan BSM
guna mewujudkan visi dan misi perusahaan. Maka diperlukan acuan
nilai nilai perusahaan untuk di pahami, dihayati dan di implementasikan
secara konsisten oleh seluruh pegawai BSM.
43
Setelah melalui proses yang melibatkan seluruh jajaran pegawai
sejak pertengahan 2005 yang lalu, lahirlah nilai-nilai perusahaan yang
disepakati bersama untuk di shared oleh seluruh pegawai BSM . Nilainilai itu disebut shared values BSM .
Shared values ini secara resmi diluncurkan oleh Yuslam Fauzi,
Direktur utama dalam acara Milad Bank Syari’ah Mandiri ke-8 pada
tanggal 25 November 2007 di Jakarta.
Shared Values BSM terdiri atas :
a. Exellence (Imtiyaaz):Berupaya mencapai kesempurnaan melalui
perbaikan yang terpadu dan berkesinambungan.
b. TeamWork (Amal Jama‟i): Mengembangkan lingkungan kerja yang
saling bersinergi.
c. Humanity (Insaniyah): Menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan
dan relijius.
d. Integrity (Shidiq):Menaati kode etik profesi dan berfikir serta
berperilaku terpuji.
e. Costumer Focus (Tafadhilu Al ulama):Memahami dan memenuhi
kebutuhan pelanggan untuk menjadikan BSM sebagai mitra yang
terpercaya.
Ke-5 nilai-nilai tersebut diatas diakronimkan menjadi ETHIC.
Kata “ETHIC” sendiri berarti “Set of Moral Principles”(himpunan
44
prinsip-prinsip moral) sebagai tatanan perilaku mulia yang membentuk
keunggulan insan BSM .
Agar nilai-nilai bersama yang telah dirumuskan dan disepakati
dapat dipahami, dihayati dan dilaksanakan oleh seluruh insan BSM
dalam kehidupan berorganisasi maka Shared Values BSM diterjemahkan
ke dalam perilaku-perilaku utama, sebagai berikut:
Tabel : 3.1
Nilai (Shared Values)
Perilaku Utama (Core Behavior)
Excellence (Imtiyaaz)
1. Perfection: Berkomitmen pada
kesempurnaan.
2. Ownership: Mengembangkan sikap
rasa saling memiliki yang positif.
3. Prudence: Menjaga amanah secara
hati-hati dengan selalu
memperhitungkan risiko atas
keputusan yang diambil dan tindakan
yang dilakukan.
4. Competence:Meningkatkan keahlian
sesuai tugas yang diberikan dan
tuntunan profesi banker.
Teamwork (Amal Jama‟iy)
1. Trust: Mengembangkan sikap saling
45
percaya yang didasari pikiran perilaku
positif.
2. Result: Memiliki orientasi pada hasil
dan nilai tambah bagi stakeholders.
3. Respect: Menghargai pendapat dan
kontribusi orang lain.
4. Effective Communication:
Mewujudkan iklim lalu lintas pesan
yang lancar dan sehat, serta
menghindari kegagalan dengan selalu
meningkatkan ketrampilan
berkomunikasi.
Humanity (Insaniyah)
1. Sincerity: Meluruskan niat untuk
mendapatkan ridha Allah
2. Universalli: Mengembangkan nilainilai kebaikan yang secara umum
diterima oleh seluruh umat manusia.
3. Social Responsibility: Memiliki
kepedulian terhadap lingkungan sosial
tanpa mengabaikan tujuan perusahaan.
Integrity (Shidiq)
1. Honesty: Menjunjung tinggi kejujuran
46
dalam setiap perilaku
2. Discipline: Melaksanakan tugas-tugas
dan kewajiban sesuai dengan
ketentuan dan tuntunan perusahaan
serta nilai-nilai syariah.
3. Responsibility: Menerima tugas
sebagai amanah dan menjalankannya
dengan penuh tanggung jawab.
Customer Focus (Tafadhilu
Al-„Umalaa)
1. Good Governance: Melaksanakan tata
kelola organisasi yang sehat.
2. Inovation: Proaktif menggali dan
mengimplementasikan idi-ide baru
untuk memberi layanan lebih baik dan
lebih cepat dibandingkan kompetitor.
3. Satisfying: Mengutamakan layanan
dan kepuasan pelanggan.
47
4. Profil dan Kepemilikan Saham
a. Profil:
Nama:
PT Bank Syariah Mandiri
Alamat:
Wisma Mandiri I, Jl. MH. Thamrin No. 5 Jakarta
10340 – Indonesia
Telepon:
(62-21) 2300 509, 3983 9000 (Hunting)
Faksimili:
(62-21) 3983 2989
Situs Web:
www.syariahmandiri.co.id
Tanggal Berdiri:
25 Oktober 1999
Tanggal Beroperasi:
1 November 1999
Modal Dasar:
Rp1.000.000.000.000,-
Modal Disetor:
Rp658.243.565.000,-
Kantor Layanan:
407 kantor, yang tersebar di 30 provinsi di
seluruh Indonesia
Jumlah jaringan ATM
220 ATM Syariah Mandiri, ATM Mandiri 4.795,
BSM:
ATM Bersama 20.487 unit (include ATM
Mandiri dan ATM BSM), ATM Prima 14.403
unit, EDC BCA 121.743 unit, ATM BCA 7053
dan Malaysia Electronic Payment System (MEPS)
7.435 unit.
48
Jumlah Karyawan:
3.109 orang (Per Desember 2009)
b. Kepemilikan Saham
1. PT Bank Mandiri
(Persero)Tbk.:
131.648.712 lembar saham (99,999999%)
2. PT Mandiri Sekuritas: 1 lembar saham (0,000001%).
Gambar : 3.2
Profil dan Kepemilikan Saham
5. Prinsip–Prinsip Bank Syariah Mandiri
a. Keadilan
Bank Syariah Mandiri memberikan bagi hasil dan transfer
prestasi dari mitra usaha dalam porsi yang adil sesuai dengan fitrah
alam.
b. Kemitraan
Posisi nasabah investor, pengguna dana dan bank berada
dalam hubungan sejajar sebagai mitra usaha yang saling
menguntungkan dan bertanggung jawab. Bank Syariah Mandiri
benar-benar berfungsi sebagai Intermediary Instituation lewat skema
pembiayaan yang dimilikinya.
c. Keterbukaan
49
Melalui laporan keuangan bank yang terbuka secara
berkesinambungan, nasabah dapat mengetahui tingkat keamanan
dana dan kualitas menejemen bank.
d. Universalitas
Bank Syariah Mandiri dalam mendukung operasionalnya
tidak membeda-bedakan suku, agama, ras, dan golongan dalam
masyarakat dengan prinsip Islam sebagai Rahmatan Lil Alamin.
6. Produk–Produk Bank Syariah Mandiri
a.
Produk Pendanaan
1)
Tabungan BSM
Tabungan dalam mata uang rupiah yang penarikan dan
setorannya dapat dilakukan setiap saat selama jam kas dibuka
di konter BSM atau melalui ATM.
2)
Tabungan Berencana BSM
Tabungan berjangka yang memberikan nisbah bagi hasil
berjenjang serta kepastian pencapaian target dana yang telah
ditetapkan.
3)
Tabungan Simpatik BSM
Tabungan berdasarkan prinsip wadiah yang penarikannya
dapat dilakukan setiap saat berdasarkan syarat-syarat yang
disepakati.
4)
Tabungan Mabrur BSM
50
Tabungan
mata
uang
rupiah
untuk
membantu
pelaksanaan ibadah haji & umrah.
5)
Tabungan BSM Dollar
Tabungan dalam mata uang dollar yang penarikan dan
setorannya dapat dilakukan setiap saat atau sesuai ketentuan
BSM.
6)
Tabungan BSM Investa Cendekia
Tabungan berjangka untuk keperluan uang pendidikan
dengan jumlah setoran bulanan tetap (instalment) dan
dilengkapi dengan perlindungan asuransi.
7)
Deposito BSM
Investasi berjangka waktu tertentu dalam mata uang
rupiah yang dikelola berdasarkan prinsip Mudharabah
Muthlaqah.
8)
Deposito BSM Valas
Sarana penyimpanan dana dalam mata uang US Dollar
untuk kemudahan transaksi dengan pengelolaan berdasarkan
prinsip wadiah yad dhamanah.
9)
Giro BSM
Sarana penyimpanan dana dalam mata uang rupiah untuk
kemudahan taransaksi dengan pengelolaan berdasarkan prinsip
wadiah yad dhamanah.
51
10) Giro BSM Valas
Sarana penyimpanan dana dalam mata uang US Dollar
untuk kemudahan transaksi dengan pengelolaan berdasarkan
prinsip wadiah yad dhamanah.
11) Giro BSM Singapore Dollar
Sarana penyimpanan dana dalam mata uang Singapore
Dollar
untuk kemudahan transaksi dengan pengelolaan
berdasarkan prinsip wadiah yad dhamanah.
12) Giro BSM Euro
Sarana penyimpanan dana dalam mata uang Euro untuk
kemudahan transaksi dengan pengelolaan berdasarkan prinsip
wadiah yad dhamanah.
13) Obligasi Bank Syariah Mandiri
Surat berharga jangka panjang berdasar prinsip syariah
yang mewajibkan Emiten (BSM) untuk membayar pendapatan
bagi hasil atau kupon dan membayar kembali dana obligasi
syariah pada saat jatuh tempo.
14) Tabungan Perusahaan
Tabungan yang hanya berfungsi untuk menampung
kelebihan dari rekening giro yang dimiliki institusi atau
perusahaan berbadan hukum dengan menggunakan fasilitas
auto save.
52
15) Tabungan Kurban
Tabungan dalam mata uang rupiah untuk membantu
nasabah dalam merencanakan ibadah kurban dan aqiqah,
pelaksanaanya bekerja sama dengan Badan Amil Qurban.
b. Produk Pembiayaan
1)
Pembiayaan Mudharabah BSM
Pembiayaan
dimana
seluruh
modal
kerja
yang
dibutuhkan nasabah ditanggung oleh bank, keuntungan yang
diperoleh dibagi sesuai dengan nisbah yang disepakati.
2)
Pembiayaan Musyarakah BSM
Pembiayaan khusus untuk modal kerja, dimana dana dari
bank merupakan bagian dari modal usaha nasabah dan
keuntungan dibagi sesuai dengan nisbah yang disepakati.
3)
Pembiayaan Murabahah BSM
Pembiayaan berdasarkan akad jual beli antara bank dan
nasabah.
4)
Pembiayaan Talangan Haji BSM
Merupakan pinjaman dana talangan dari bank kepada
nasabah khusus untuk menutupi kekurangan dana untuk
memperoleh kursi atau seat haji dan pada saat pelunasan BPIH.
5)
Pembiayaan Istishna BSM
53
Pembiayaan pengadaan barang dengan skema istishna
jangka pendek, menengah, dan panjang yang digunakan untuk
memenuhi kebutuhan pengadaan barang, dimana masa
angsuran melebihi periode pengadaan barang.
6) Pembiayaan dengan Skema IMBT (Ijarah Muntahiyah
Bittamlik)
Fasilitas pembiayaan dengan skema sewa atas suatu
obyek sewa antara bank dan nasabah dalam periode yang
ditentukan yang diakhiri dengan kepemilikan barang di tangan
nasabah.
7)
Pembiayaan Murabahah Muqayyadah off Balance Sheet
Fasilitas pembiayaan dengan alokasi sumber dana yang
terikat (spesifik) dari pemilik dana.
8)
BSM Costumer Network Financing
Pembiayaan modal kerja yang diberikan kepada nasabah
untuk pembelian persediaan barang dari rekanan yang telah
menjalin kerja sama dengan BSM.
9)
Pembiayaan Resi Gudang BSM
Pembiayaan dengan jaminan utama komoditi yang
diperdagangkan, dimana komoditi tersebut berada dalam suatu
gudang atau tempat yang terkontrol secara independen.
10) PKPA (Pembayaran melalui menu Pemindahbukuan di ATM )
54
Fasilitas
penyaluran
pembiayaan
kepada
anggota
koperasi karyawan.
11) Pembiayaan Edukasi BSM
Pembiayaan kepada calon pelajar dalam mendapatkan
dana pendidikan yang dibutuhkan.
12) BSM Implan
Pembiayaan konsumen dalam bentuk valuta rupiah yang
diberikan oleh bank kepada karyawan tetap perusahaan atau
anggota kopkar yang pengajuannya dilakukan secara kolektif.
13) Pembiayaan Dana Berputar
Pembiayaan untuk kebutuhan modal kerja sementara dan
bukan untuk permanen.
14) Pembiayaan Pemilikan Rumah (Griya BSM)
Pembiayaan jangka pendek, menengah, panjang untuk
membiayai pembelian rumah tinggal, baik baru maupun bekas,
di lingkungan developer maupun non developer dengan sistem
murabahah.
15) Pembiayaan Pemilikan Rumah (Griya BSM Optima)
Pembiayaan pemilikan rumah dengan tambahan benefit
berupa adanya fasilitas pembiayaan tambahan yang dapat
diambil nasabah pada waktu tertentu sepanjang coverage atas
55
agunannya masih dapat meng cover total pembiayaannya dan
dengan memperhitungkan kecukupan debt to service nasabah.
16) Pembiayaan Pemilikan Rumah (PPR) Syariah Bersubsidi
Pembiayaan untuk pemilikan rumah atau pembelian
rumah sederhana sehat yang dibangun oleh pengembang
dengan dukungan subsidi uang muka dari pemerintah, yang
ditujukan kepada golongan berpendapatan tetap (pegawai atau
karyawan).
17) Pembiayaan Umroh
Pembiayaan
untuk
mempermudah
nasabah
dalam
memenuhi kebutuhan perjalanan umrah.
18) Pembiayaan Griya BSM DP 0%
Pembiayaan griya BSM tanpa dipersyaratkan adanya
uang muka bagi nasabah, dimana nilai pembiayaan adalah
sebesar 100% dari harga taksasi rumah.
19) Pembiayaan dengan Agunan Investasi Terikat Syari`ah
Mandiri
Pembayaran dengan agunan berupa dana investasi (cash
collateral) dimana pemilik dana memberi batasan kepada bank
mengenai tempat, tata cara, dan obyek investasinya.
20) Pembiayaan Pensiunan
56
Penyaluran
fasilitas
pembiayaan
consumer
kepada
pensiunan, dengan pembayaran angsuran dilakukan melalui
pemotongan langsung uang pensiun yang diterima bank setiap
bulan.
21) Pembiayaan Peralatan Kedokteran
Pembiayaan untuk
pembelian barang modal
atau
peralatan penunjang kerja dibidang kedokteran.
c. Produk Jasa
1)
BSM Card
Kartu
yang
dapat
dipergunakan
untuk
transaksi
perbankan melalui ATM dan mesin debit.
2)
Sentra Bayar BSM
Layanan pembayaran beragam tagihan seperti telepon,
ponsel maupun listrik.
3)
BSM Mobile Banking
Merupakan produk layanan perbankan yang berbasis
teknologi SMS telepon seluler yang memberikan kemudahan
kepada nasabah untuk melakukan berbagai transaksi perbankan
dimana saja, kapan saja, semudah mengirim SMS.
4)
BSM Net Banking
57
Merupakan fasilitas layanan bank bagi nasabah untuk
melakukan transaksi perbankan melalui jaringan internet
dengan jaringan komputer.
5)
BSM Mobile Banking GPRS
Merupakan produk layanan perbankan yang berbasis
teknologi GPRS yang memberikan kemudahan kepada nasabah
untuk melakukan berbagai transaksi perbankan dimana saja,
kapan saja, semudah mengirim SMS.
6)
PPBA (Pembayaran melalui Pemindahbukuan di ATM)
telepon seluler
Layanan
pembayaran
tagihan
institusi
(lembaga
pendidikan, asuransi, lembaga khusus, lembaga keuangan non
bank) melalui pemindahbukuan di ATM.
7)
BSM Pooling Fund
Merupakan fasilitas yang disediakan oleh bank yang
memudahkan nasabah untuk mengatur atau mengelola dana
setiap rekening yang dimiliki nasabah secara otomatis sesuai
keinginan nasabah.
58
8)
Pertukaran Valas BSM
Pertukaran mata uang rupiah dengan mata uang asing
atau mata uang asing dengan mata uang asing lainnya yang
dilakukan oleh BSM dengan nasabah.
9)
Bank Garansi BSM
Janji tertulis yang diberikan bank kepada pihak ketiga,
dimana bank menyatakan sanggup memenuhi kewajibankewajiban kepada pihak ketiga dimaksud apabila pada suatu
waktu tertentu yang telah ditetapkan pihak
yang dijamin
(nasabah) tidak memenuhi kewajiban.
10) BSM Elektronik Payroll
Pembayaran gaji karyawan istitusi melalui teknologi
terkini BSM secara aman, mudah, fleksibel.
11) SKBDN BSM
Janji tertulis berdasarkan permintaan tertulis nasabah
yang mengikat BSM sebagai bank pembuka untuk membayar
kepada penerima atau order atau menerima dan membayar
wesel pada saat jatuh tempo yang ditarik penerima atau
memberi kuasa kepada bank lain untuk melakukan pembayaran
kepada penerima atau untuk menegosiasikan wesel-wesel yang
ditarik oleh penerima atas penyerahan dokumen.
59
12) BSM Letter of Credit
Janji tertulis berdasarkan permintaan tertulis nasabah
yang mengikat BSM sebagai bank pembuka untuk membayar
kepada penerima atau order atau menerima dan membayar
wesel pada saat jatuh tempo yang ditarik penerima atau
memberi kuasa kepada bank lain untuk melakukan pembayaran
kepada penerima atau untuk menegosiasikan wesel-wesel yang
ditarik oleh penerima atas penyerahan dokumen.
13) BSM SUHC (Saudi Umroh & Haj Card)
Kartu prabayar dalam mata uang Saudi Arabiyan Riyal.
14) Transfer BSM Western Union
Jasa pengiriman uang atau penerimaan kiriman uang
secara cepat (real time online) yang dilakukan lintas Negara
atau dalam satu Negara.
15) Kliring BSM
Penagihan warkat bank lain di mana lokasi bank
tertariknya berada dalam satu wilayah kliring.
16) Inkaso BSM
Penagihan warkat bank lain di mana bank tertariknya
berbeda wilayah kliring atau berada di luar negeri, hasilnya
penagihan akan dikredit ke rekening nasabah.
60
17) BSM Intercity Clearing
Jasa penarikan warkat (cek atau bilyet giro valuta rupiah)
bank di luar wilayah kliring dengan cepat sehingga nasabah
dapat menerima dana hasil tagihan cek atau bilyet giro tersebut
pada keesokan harinya.
18) BSM RTGS (Real Time Gross Settelment )
Jaringan transfer uang valuta rupiah antar bank baik
dalam satu kota maupun dalam kota yang berbeda secara real
time.
19) Transfer Dalam Kota (LLG)
Jasa pemindahan dana antar bank dalam satu wilayah
kliring lokal.
20) Transfer Valas BSM
Transfer valas BSM terdiri dari :
a) Transfer ke luar yaitu pengiriman valas dari nasabah BSM
ke nasabah bank lain dalam maupun luar negeri.
b) Transfer masuk yaitu pengiriman valas dari nasabah bank
lain baik dalam maupun luar negeri ke nasabah BSM.
21) Transfer DUIT
Jasa pengiriman uang dari luar negeri ke Indonesia, saat
ini BSM bekerjasama dengan Merchantrade Asia (MTA)
Malaysia.
61
22) Pajak Online BSM
Memberikan kemudahan kepada wajib pajak untuk
membayar kewajiban pajak (bukan dalam rangka pembayaran
pajak import) secara otomatis dengan mendebet rekening atau
secara tunai.
23) Pajak Impor BSM
Memberikan
kemudahan
kepada
importer
untuk
membayar pajak barang dalam rangka impor secara on-line
sebagai syarat untuk mengeluarkan barangnya dari gudang
kantor bea dan cukai.
24) Referensi Bank BSM
Surat keterangan yang diterbitkan BSM atas dasar
permintaan dari nasabah untuk tujuan tertentu.
25) BSM Standing Order
Fasilitas kemudahan yang diberikan BSM kepada
nasabah yang dalam transaksi finansialnya harus memindahkan
dari suatu rekening ke rekening lainnya secara berulang-ulang.
Dalam pelaksanaannya nasabah memberikan instruksi ke bank
hanya satu kali saja.
26) BSM Auto Save
Produk layanan pemindahbukuan otomatis antar rekening
giro dan rekening tabungan dengan memelihara saldo terbaru.
62
27) Reksadana Mandiri Investa Syariah Berimbang
Reksadana campuran (Mix Fund/Balance Fund) berbasis
instrument pasar uang, pasar obligasi, dan pasar saham dengan
ketentuan investasi sesuai syariah.
28) Reksadana Mandiri Investa Atraktif Syariah (MITRA Syariah )
Reksadana syariah yang dikeluarkan oleh PT Mandiri
Manajemen Investa (MMI). Merupakan jenis reksadana saham,
yaitu wadah yang digunakan untuk menghimpun dana dari
masyarakat pemodal untuk selanjutnya diinvestasikan oleh
manajer investasi minimal 80% dalam portifolio Efek Saham
Syariah.
29) Bancassurance BSM
Merupakan kerjasama antara bank dan perusahaan
asuransi dalam memasarkan produk bank dan asuransi pada
kantor layanan bank. Produk Bancassurance terdiri dari 2
produk, yaitu:
a) Syariah Medika Plus yaitu produk asuransi jiwa yang
memberikan manfaat berupa santunan rawat inap dan
santunan tunai kepada nasabah BSM.
b) Syariah Investa Link yaitu produk investasi syariah yang
dilengkapi dengan perlindungan asuransi dengan manfaat
hingga 80% dari premi tahunan.
63
30) Layanan Penerimaan Pembayaran Premi Asuransi Takaful
Layanan yang memberi kemudahan kepada polis asuransi
takaful untuk melakukan pembayaran preminya di setiap
delivery chanel yang dimiliki BSM.
31) BSM Sistem Pembayaran Off Line
Sistem pembayaran BSM secara off line yang dapat
digunakan oleh institusi yang memiliki pelanggan yang banyak
untuk melakukan pembayaran dari pelanggan institusi seluruh
konter BSM
7. Struktur Organisasi
BSM senantiasa menyesuaikan diri dengan perkembangan bisnis
dan sekaligus mengantisipasi dinamika lingkungan bisnis, untuk tujuan
itulah maka manajemen BSM melakukan restrukturisasi organisasi.
Tujuannya untuk menjadikan organisasi BSM lebih fokus dan efisien.
Hal ini dilakukan dengan melakukan beberapa unit kerja yang memiliki
karakteristik yang sama dalam satu direktorat. Adapun strukturisasi
organisasi BSM adalah :
64
KEPALA CAPEM
PURBO S WARDOYO
MICRO ACCOUT OFFICER
SONNY KARYADI NIZAN
PMM
YUNANTO
ADI K
DAKA
BINA W
PELAKSA
NA
ADMINIST
RASI
MICRO
MIKI ZAKI
D
ACCOUNT OFFICER
DINAR ATIKA SARI
PMS
ISNAWAN
SAFI’I
TELLER
RENDHY N Q
OFFICE BOY
ALI MAHMUD
OPERATION OFFICER
DWI INDRASTUTI S
BO&ADMI
ARI
KUNCORO
SECURITY
1. HARJANTO
2. WARSONO
3. CATUR P
4.
CUSTOMER
SERVICE
LEXI KARTIKA
DRIVER
MOCHLIS B
65
Adapun struktur organisasi Pusat adalah :
Gambar: 3.4
Struktur Organisasi pusat
66
Job Description
a. Kepala Cabang Pembantu
1) Mengkoordinir Pembuatan rencana Kerja (RKAP) tahunan
Capem dan mengelola secara optimal sumber daya Capem agar
dapat mendukung kelancaran operasional Capem.
2) Menetapkan dan melaksanakan strategi pemasaran produk bank
guna mencapai tingkat volume atau sasaran yang telah ditetapkan
baik pembiayaan, pendanaan, maupun jasa-jasa.
3) Memastikan
realisasi
target
operasional
Capem
serta
menempatkan upaya-upaya pencapaiannya.
4) Melakukan
kegiatan
penghimpunan
dana,
pemasaran
pembiayaan, pemasaran jasa-jasa untuk mencapai target yang
telah ditetapkan.
5) Melakukan review terhadap ketajaman dan kedalaman analisa
pembiayaan guna antisipasi resiko guna penekanan pada :
keabsahan pemohon pembiayaan, aspek legalitas nasabah,
kewajiban limit pembiayaan, perhitungan margin atau nisbah,
aspek pengamanan termasuk penetapan prasaratan dan syarat
pembiayaan.
6) Bersama
dengan
anggota
komite
lainnya
memutuskan
pembiayaan sesuai dengan batas wewenangnya atau dimintakan
persetujuan ke kantor pusat.
67
7) Memutuskan pencairan pembiayaan sesuai dengan wewenagnya.
8) Melakukan pembinaan, baik terhadap nasabah maupun investor.
9) Memantau
kualitas
aktiva
produktif
dan
mengupayakan
kolektibilitas lancar minimal sama dengan target yang telah
ditetapkan direksi.
10) Memonitor
pelaksanaan
penagihan
tunggakan
kewajiban
nasabah.
11) Mengambil keputusan atas semua kegiatan-kegiatan di bidang
pemasaran dan operasi sampai dengan batas wewenangnya.
12) Mensosialisasikan pedoman-pedoman, ketentuan-ketentuan dan
kebijakan direksi kepada pegawai terkait.
13) Memberi persetujuan pengeluaran pembiayaan biaya untuk
kepentingan cabang sesuai dengan batas wewenangnya.
14) Mengarahkan para pejabat atau petugas yang diberi wewenang
pengoperasian AS-400 untuk selalu memelihara dan menjaga
kerahasiaan password dan sandi masing-masing, termasuk
kerahasiaan password yang menjadi tanggung jawabnya.
15) Melakukan pengawasan langsung maupun tidak langsung
terhadap kondisi lingkungan serta keamanan Capem.
16) Memastikan bahwa seluruh transaksi Capem telah tercatat secara
benar pada laporan keuangan Capem.
68
17) Melakukan pemantauan terhadap ketepatan dan kebenaran
pengiriman laporan ke kantor pusat dan Bank Indonesia
setempat.
18) Memastikan bahwa prinsip kepatuhan telah dilaksanakan oleh
seluruh jajaran Capem
19) Menandatangani surat-surat keluar atas nama Capem.
20) Mewakili direksi untuk tugas-tugas intern maupun ekstern yang
berhubungan dengan kegiatan Capem.
21) Secara berkala minimal satu bulan sekali dan diadakan melalui
cash opname.
22) Menyelenggarakan pengumpulan data dan informasi mengenai
perkembangan ekonomi, pembangunan, dan dunia usaha
setempat untuk dijadikan indikator pengembangan usaha Capem.
23) Mengarahkan dan mendorong seluruh pegawai cabang untuk
selalu memberikan pelayanan yang terbaik kepada nasabah dan
meningkatkan produktifitas individu.
24) Memberikan bantuan sepenuhnya terhadap pelaksanaan audit
intern atau ekstern.
25) Mengimplementasikan bagan struktur organisasi, fungsi dan
tugas setiap unit kerja cabang sesuai dengan pedoman organisasi
Capem.
69
26) Merencanakan pendidikan pegawai dan mengusulkan ke kantor
pusat.
27) Melakukan evaluasi berkala terhadap kualitas dan kuantitas
sumber daya yang tersedia guna menetapkan langkah-langkah
atau strategi yang akan dilakukan.
28) Menetapkan, mengesahakan, dan merotasi pegawai serta
memberikan job describtion kepada masing-masing pegawai
Capem.
29) Melakukan penilaian pegawai, megusulkan kenaikan gaji atau
pangkat, promosi jabatan, penghargaan atau hukuman pegawai
sesuai dengan peraturan yang berlaku.
30) Menegakkan disiplin dan dedikasi pegawai dengan memberi
contoh yang baik dalam segala bidang.
31) Mengimplementasikan corporate culture Bank Syariah Mandiri
kepada seluruh pegawai Capem.
b.
Account Officer
1) Mendapatkan calon nasabah pembiayaan yang prospektif.
2) Memastikan kelengkapan dokumen aplikasi pembiayaan.
3) Menindaklanjuti permohonan pembiayaan nasabah dalam bentuk
NAP.
4) Memastikan persetujuan atau penolakan pembiayaan yang
diajukan.
70
5) Menindaklanjuti
persetujuan
atau
penolakan
permohonan
pembiayaan nasabah.
6) Memastikan proses pencairan pembiayaan sesuai dengan
keputuasan komite pembiayaan.
7) Membina hubungan pembiayaan antara bank dengan nasabah.
8) Melaksanakan pengawalan terhadap seluruh nasabah yang
dikelola agar kolektibilitas lancar.
9) Menyelesaikan fasilitas pembiayaan bermasalah.
10) Merealisasikan pendapatan fee based income dari nasabah
pembiayaan.
c.
Operation Officer
1) Memastikan terkendalinya biaya operasional Capem atau UPS
dengan efisien dan efektif.
2) Memastikan dan mengelola transaksi harian operasional telah
sesuai dengan ketentuan dan SOP yang ditetapkan.
3) Memastikan terlaksananya standar layanan nasabah yang optimal
di kantor Capem atau UPS.
4) Memastikan dan mengelola semua kegiatan administrasi,
dokumentasi dan kewajiban pelaporan dilaksanakan sesuai
dengan peraturan yang berlaku (internal dan eksternal).
71
5) Memastikan ketersediaan dan keamanan dokumen berharga
bank, PIN, kartu ATM maupun key acces layanan e-banking
lainnya.
6) Memastikan
dan
mengelola
fungsi-fungsi
administrasi
kepegawaian, sarana dan prasarana kantor Capem atau UPS.
7) Memastikan dan mengelola implementasi KYCP dengan baik.
8) Membuat evaluasi pelaksanaan rencana kerja mingguan atau
bulanan di unitnya, untuk memastikan kesesuaiannya dengan
rencana kerja unit kerjanya.
9) Mengkoordinasikan dan menetapakan serta mengevaluasi target
kerja seluruh pegawai bawahan langsung, untuk memastikan
tercapainya target kerja unit.
10) Melakukan supervisi terhadap proses pekerjaan di unitnya, untuk
memastikan seluruh pekerjaan dilaksanakan dengan rencana atau
target kerja SOP yang berlaku.
d. BO & ADMIN
1) Melaksanakan pemeriksaan ulang atas semua transaksi keluarmasuk maupun nota debet keluar atau masuk setiap hari.
2) Menatausahakan persediaan blanko nota kredit dan nota debet.
3) Memeriksa kebenaran atau kecocokan antara fisik blanko nota
kredit dan nota debet dengan kartu persediaan.
72
4) Mem-file berkas-berkas transfer (copy nota kredit atau nota
debet atau aplikasi transfer).
5) Melaksanakan corporate culture (SIFAT).
6) Melaksanakan tugas lainnya yang ditunjuk oleh atasan.
e.
Teller
1) Bersama-sama dengan kepala cabang pembantu :
a) Membuka dan menutup khasanah atau brankas.
b) Menghitung uang yang akan disimpan ke dalam brankas.
c) Mengambil atau menyimpan uang tunai dari atau ke dalam
brankas.
d) Melaksanakan pengawasan khasanah.
2) Pada awal atau akhir hari mengambil atau menyimpan box teller
dari atau ke dalam khasanah.
3) Bersama-sama dengan kepala KCP:
a) Menghitung persediaan uang dalam box teller.
b) Pada awal atau akhir hari membuka atau menutup box teller.
4) Melayani penyetoran tunai maupun non tunai dengan benar dan
cepat dengan memperhatikan batas wewenang yang dimiliki.
5) Membuka (posting) mutasi kas secara benar melalui terminalnya.
6) Menyerahkan cek atau bilyet giro, slip penarikan serta bloter
kepada kepala KCP untuk diperiksa.
73
7) Menyortir dan mempersiapkan bundelan uang tunai yang akan
dilabel (diikat dengan kertas vignette BSM).
8) Mengkompilasi
daftar
penerimaan
dan
pengeluaran
kas,
menghitung saldo kas akhir hari dan mencocokkan dengan
jumlah fisik saldo tunai yang ada di dalam box-nya sendiri.
9) Menjumlahkan nominal dan jumlah warkat kliring dan
mencocokkannya dengan rekapitulasi kliring penyerahan.
10) Melaksanakan sign-on dan sign-off secara tertib pada pagi hari
dan setiap akan mengakhiri pekerjaan pada terminal (work
station).
11) Mencetak mutasi kas pada sore hari melalui AS-400 dan
mencocokkan dengan tiket-tiketnya.
12) Bersama-sama dengan kepala KCP melaksanakan cash opname
setiap akhir bulan.
13) Menampung usul, saran nasabah atau investor dan diteruskan
kepada kepala KCP untuk ditindaklanjuti.
14) Memberikan usulan perbaikan pedoman atau ketentuan yang
berkaitan dengan pelayanan kas kepada kepala KCP.
15) Menjaga kerahasiaan password yang menjadi wewenangnya.
16) Menjaga ketertiban dan keamanan sistem komputerisasi secara
fisik maupun administrasi.
74
17) Menjaga kebersihan dan keserasian lingkungan kerjanya serta
mengimplementasikan SIFAT.
18) Melaksanakan tugas-tugas lainnya yang ditunjuk atasan.
f. Customer Service
1) Memberikan penjelasan kepada nasabah atau calon nasabah
mengenai produk-produk BSM, berikut syarat-syarat maupun
tata cara prosedurnya.
2) Melayani pembukaan rekening giro dan tabungan sesuai dengan
permohonan nasabah.
3) Melayani permintaan buku cek atau bilyet giro.
4) Melayani permintaan nasabah untuk melakukan pemblokiran
(stop payment) baik rekening giro maupun tabungan.
5) Melayani penutupan rekening giro baik atas nama permintaan
investor sendiri, karena ketentuan bank (yang telah disepakati
investor), maupun karena peraturan Bank Indonesia.
6) Melayani permohonan penerbitan dan pencairan deposito
berjangka dari nasabah.
7) Melayani nasabah yang membutuhkan informasi tentang saldo
dan mutasi rekeningnya.
8) Melayani investor dalam hal permintaan standing order atau
intruksi pembayaran berjangka lainnya.
75
9) Melayani nasabah atas laporan tabungan atau bilyet deposito
yang hilang dan memintakan kepada manager operasi untuk
penanganan selanjutnya.
10) Melayani nasabah yang ingin pindah ke cabang lain.
11) Melayani nasabah dalam hal permintaan advice atau tembusan
rekening giro.
12) Melayani nasabah dalam hal pelayanan jasa-jasa bank seperti
transfer, inkaso, pemindahbukuan antar rekening nasabah, auto
save, surat reverensi bank.
13) Melayani transaksi transfer masuk berikut melaksanakan
pemeriksaan layanan kebenaran tanda bukti diri nasabah dengan
data-data yang ada pada Surat Pemberitahuan Kiriman Uang
(SPKU) dan membubuhkan paraf pada SKPU.
14) Menjaga kerahasiaan password yang menjadi wewenangnya.
15) Menyelenggarakan administrasi kartu-kartu yang diperlukan
untuk pelayanan kepada nasabah.
16) Mengimplementasikan budaya SIFAT.
17) Input data Customer facility.
18) Melaksanakan tugas-tugas lainnya yang ditunjuk atasan.
g. Pelaksana Marketing Mikro ( PMM )
1) Melakukan pemasaran pembiayaan proaktif melalui : Prospect,
surat, telepon, dan melalui prasarana promosi lainnya.
76
2) Melakukan prakualifikasi terhadap calon nasabah dan
usahanya berdasarkan ketentuan pembiayaan warung mikro
antara lain dengan meyakini hal-hal yang sesuai dengan
persyaratan pembiayaan mikro BSM.
3) Melakukan kunjungan ke tempat tinggal atau usaha calon
nasabah (OTS).
4) Pengumpulan kelengkapan persyaratan dokumen pembiayaan.
5) Melakukan input hasil wawancara dan membantu calon
nasabah mengisi aplikasi permohonan pembiayaan mikro
secara lengkap dan detail atau rinci.
6) Menjaga loyalitas nasabah dan memaintance kelancaran
angsurannya sampai dengan akhir waktu pembiayaan.
7) Melakukan kolekting angsuran bila nasabah tidak dapat datang
ke BSM terdekat.
h. Pelaksana administrasi Mikro
1) Melakukan pengadministrasian dokumentasi pembiayaan
warung mikro.
2) Menyiapkan hasil BI Checking yang sudah diberikan oleh
PMM.
3) Menyiapkan akad pembiayaan dan order-order notaris atau
asuransi.
4) Memproses pencarian atau realisasi pembiayaan.
77
5) Monitoring dan pelaporan administrasi kuangan warung
mikro. Menjalankan fungsi supporting operasional warung
mikro.
i. Asistan analis Mikro
1) Melakukan verifikasi kelengkapan dan keabsahan dokumen
pembiayaan.
2) Melakukan kunjungan langsung (OTS) untuk memverifikasi
karakter dan usaha calon nasabah serta mendokumentasikan
atau foto usaha.
3) Cross Checking calon nasabah lewat : buyer, supplier, tetangga
& jaminan.
4) Melakukan taksaksi atau aprisal jaminan dan
mendokumentasikan atau foto jaminan.
5) Melakukan analisa pembiayaan dan menginputnya dalam :
aplikasi scoring mikro, NAP, LAP. Kunjungan nasabah, LAP,
penilaian jaminan dan taksasi jaminan.
6) Membantu proses akad pembiayaan dan take offer.
B. Data-Data Diskriptif
Data ini diperoleh dari wawancara langsung kepada 51 nasabah
Bank Syariah Mandiri Cabang Pembantu Klaten terhadap perilaku dalam
78
memilih produk pendanaan. Penulis menyimpulkan hasil wawancara
tersebut sebagai berikut
Sebanyak 17 responden memilih atau menggunakan produk
pendanaan di Bank Syariah Mandiri atas kesadaran diri sendiri dengan
alasan mempunyai minat dan kemauan untuk menabung, agar hasil uang
dari bekerja tetap halal yaitu sesuai dengan syariah Islam dengan
mengunakan bagi hasil (karena riba diharamkan oleh agama Islam), serta
lokasinya yang strategis.
Sebanyak 10 responden memilih pihak keluarga yang menyebabkan
pemilihan produk pendanaan di Bank Syariah Mandiri Capem Klaten,
dengan alasan agar produk yang digunakan sama yaitu memudahkan untuk
sarana transfer, karena turun temurun dari keluarga serta digunakan untuk
keperluan anak di masa datang.
Sebanyak 4 responden memilih pihak teman dalam pemilihan
produk pendanaan di BSM Capem Klaten, yaitu responden tertarik dengan
cerita- cerita yang disampaikan terhadap produk pendanaan di BSM.
Pihak marketing memperoleh 22 responden dalam pemilihan produk
pendanaan, dengan alasan membantu marketing dalam pencapaian target
serta dari pihak BSM yang mewajibkan untuk menjadi nasabah pendanaan
yang akan digunakan sebagai transfer gaji.
Dari 22 responden, terdapat 13 responden merasa tidak terpaksa
dalam pemilihan produk pendanaan, karena mereka merasa saling
79
memperoleh keuntungan, diantaranya akan terjaga keamanan uangnya, tidak
menimbulkan pemborosan serta sebagai sarana investasi.
9 responden merasa terpaksa karena tidak berniat untuk menabung di
BSM, yaitu dengan adanya hubungan kekeluargaan dengan pihak marketing
sehingga mempercepat untuk membantu sebagai sarana pencapaian target
serta harus dengan bujukan dan juga adanya faktor kasihan terhadap
marketing.
Terdapat 1 responden yang mengalami kesalahan dalam informasi,
yaitu berbedanya Bank Syariah Mandiri dengan Bank Mandiri.
Dari 51 responden, terdapat 17 responden yang masih menggunakan
jasa perbankan konvensional, dengan alasan fasilitas ATM yang banyak dan
terpenuhinya fasilitas kartu kredit, sebagai sarana transfer dengan relasi
kerja dan keluarga, sebagai sarana pension, serta bunga di Bank
Konvensional yang lebih besar.
Dari 51 responden yang diwawancara terdapat kegandaan jawaban
dari atribut–atribut yang disampaikan responden. Keterangan lebih lanjut
bisa dilihat dalam lampiran.
BAB IV
ANALISA
1. Tanggapan nasabah terhadap
keyakinan
menyimpan, keyakinan
normatif, evaluasi menyimpan dan motivasi dalam keputusan memilih
produk pendanaan di Bank Syariah Mandiri.
a. Keyakinan menyimpan
Keyakinan menyimpan yaitu pendapat responden sebelum menjadi nasabah
Bank Syariah Mandiri, terdiri dari 5 atribut : sesuai syariat Islam, bagi hasil
yang menguntungkan, memberikan rasa aman, produk yang variatif atau
sesuai kebutuhan dan tidak memberikan respon atau pendapat. Berikut
penulis uraikan tentang tanggapan nasabah terhadap keyakinan menyimpan
di Bank Syariah Mandiri.
Tabel : 4.1
Keyakinan Menyimpan
No atribut
Jumlah Prosentase
1
Sesuai syariah Islam
27
50%
2
Bagi hasil yang menguntungkan
3
6%
3
Memberikan rasa aman
6
11%
4
Produk
variatif
atau
sesuai 2
80
4%
81
kebutuhan
5
Tidak memberikan pendapat
16
30%
Total
54
100%
Sumber : data primer yang diolah
Sebanyak 50 % responden memilih sesuai syariah Islam terhadap keyakinan
menyimpan, dikarenakan para responden mengetahui tentang Bank Syariah
Mandiri sekedar sesuai dengan syariah Islam karena labelnya yang syariah.
6 % memberikan respon terhadap bagi hasil yang menguntungkan, pendapat
ini diberikan dari responden yang mengetahui tentang produk–produk
pendanaan terutama produk deposito Bank Syariah Mandiri. Menurut
mereka bagi hasil dalam produk pendanaan deposito lebih besar.
Sebanyak 11 % responden memilih memberikan rasa aman, pendapat ini
diberikan dari responden yang belum mengetahui tentang Bank Syariah,
karena dengan menjadi nasabah akan memberikan rasa aman terhadap uang
yang disimpan di Bank Syariah Mandiri.
4 % memberikan respon terhadap produk yang variatif atau sesuai
kebutuhan, pendapat ini merupakan prosentase yang paling sedikit dari
pendapat yang lain. Kebanyakan responden tidak mengetahui banyaknya
produk yang ditawarkan Bank Syariah Mandiri sebelum mereka menjadi
nasabah.
Sebanyak 30 % responden tidak memberikan pendapat atau respon terhadap
keyakinan menyimpan, dikarenakan responden tidak mengetahui tentang
82
Bank Syariah (sistem maupu prinsip–prinsip yang ada di Bank Syariah
khususnya di Bank Syariah Mandiri).
b. Keyakinan normatif
Merupakan pengaruh orang lain atau pihak yang mempengaruhi responden
sebelum menjadi nasabah Bank Syariah Mandiri. Terdiri dari 5 atribut :
pengaruh diri sendiri, pengaruh anggota keluarga, pengaruh teman,
pengaruh tenaga marketing dan tidak memberikan pendapat. Berikut penulis
jabarkan tentang jumlah tanggapan nasabah terhadap keyakinan normatif.
Tabel : 4.2
Keyakinan Normatif
No Atribut
Jumlah Prosentase
1
Diri sendiri
7
14%
2
Anggota keluarga
15
29%
3
Teman
11
22%
4
Marketing
17
33%
5
Tidak memberikan pendapat
1
2%
Total
51
100%
Sumber : data primer yang diolah
Sebanyak 14 % responden memilih diri sendiri terhadap keyakinan
normatif, pendapat ini diberikan karena kesadaran diri mereka sendiri untuk
menjadi nasabah Bank Syariah Mandiri dengan alasan kesesuaian antara
keyakinan mereka dengan prinsip operasional yang ada di Bank Syariah.
83
29 % memberikan respon terhadap anggota keluarga yang memberikan
pengaruh. Kebanyakan dari mereka faktor orang tua yang menjadikan
nasabah Bank Syariah Mandiri
22 % memberikan respon terhadap pihak teman yang memberikan
pengaruh. Kebanyakan mereka terpengaruh dengan cerita yang disampaikan
tentang Bank Syariah Mandiri.
Sebanyak 33 % memilih pihak marketing dalam memberikan pengaruh,
kebanyakan mereka terpengaruh dengan bujukan marketing untuk menjadi
nasabah Bank Syariah Mandiri.
2 % tidak memberikan pendapat terhadap keyakinan normatif karena
mereka tidak berhubungan langsung dengan pihak Bank Syariah Mandiri.
c. Evaluasi menyimpan
Merupakan evaluasi nasabah terhadap produk pendanaan yaitu tanggapan
responden setelah menjadi nasabah Bank Syariah Mandiri dengan
membandingkan apa yang diketahuinya sebelum menyimpan uang atau
sebelum menjadi nasabah. Terdiri dari 6 atribut : sesuai syariah Islam, bagi
hasil yang menguntungkan, memberikan rasa aman, produk yang bervariasi
atau sesuai kebutuhan, biaya administrasi dan tidak memberikan pendapat.
Berikut penulis sajikan daftar jumlah responden terhadap evaluasi
menyimpan di Bank Syariah Mandiri.
84
Tabel : 4.3
Evaluasi Menyimpan
No Atribut
Jumlah Prosentase
1
Sesuai syariah Islam
20
29%
2
Bagi hasil yang menguntungkan
11
16%
3
Memberikan rasa aman
12
18%
4
Produk variatif atau sesuai kebutuhan
12
18%
5
Tidak memberikan pendapat
12
18%
6
Biaya administrasi
1
1%
Total
68
100%
Sumber : data primer yang diolah
Sebanyak 29 % memberikan tanggapan terhadap produk pendanaan sesuai
dengan syariah Islam yaitu dengan adanya system bagi hasil yang
menciptakan keadilan karena disesuaikan dengan pendapatan masingmasing dan akan terjaga kahalalannya karena disimpan di Bank Syariah
serta bunga atau riba yang di haramkan oleh agama.
Bagi hasil yang menguntungkan memperoleh 16 %, selain menciptakan
keadilan, salah satu produk pendanaan (deposito) memiliki prosentase bagi
hasil yang menguntungkan nasabah, sehingga pendapat ini diperoleh dari
nasabah pendanaan deposito.
Memberikan rasa aman, produk yang variatif atau sesuai kebutuhan dan
tidak memberikan pendapat memperoleh prosentase yang sama yaitu 18 %.
85
Memberikan rasa aman merupakan pendapat responden yang menjadi
nasabah karena bujukan dari tenaga marketing, karena mereka berniat untuk
membantu sehingga mereka berfikir keamanan uangnya akan terjamin.
Produk yang variatif atau sesuai kebutuhan diperoleh responden dari
keterangan lebih lanjut dari customer service dan karena adanya keinginan
menyimpan untuk kebutuhan yang lain.
Tidak memberikan pendapat diperoleh dari responden yang pada awalnya
tidak berhubungan dengan Bank Syariah, kebanyakan dari mereka hanya
melanjutkan apa yang sudah ada, misalnya yang membukakan rekening atau
yang menjadikannya nasabah adalah orang tua atau anaknya. Dan pendapat
ini diperoleh dari nasabah baru sehingga belum bias memberikan evaluasi
terhadap produk pendanaan.
Biaya administrasi memperoleh prosentase terkecil yaitu 1%, karena
responden menggunakan salah satu produk pendanaan (simpatik) yang
potongan administrasi sedikit.
d. Motivasi dalam memilih produk pendanaan
Merupakan penilaian responden terhadap kemungkinan diri mereka
termotivasi untuk memilih produk pendanaan oleh pengaruh orang lain.
Dengan memiliki 5 atribut : diri sediri, anggota keluarga, teman, marketing
dan tidak memberikan pendapat. Berikut penulis uraikan banyaknya
tanggapan nasabah terhadap motivasi dalam keputusan memilih produk
pendanaan.
86
Tabel : 4.4
Motivasi dalam memilih produk pendanaan
No Atribut
Jumlah Prosentase
1
Diri sendiri
17
31%
2
Anggota keluarga
10
19%
3
Teman
4
7%
4
Tenaga marketing
22
41%
5
Tidak memberikan pendapat
1
2%
Total
54
100%
Sumber : data primer yang diolah
Sebanyak 31% memilih diri sendiri dalam memilih produk pendanaan, karena
mereka mempunyai kesadaran dalam menabung dan keinginannya untuk
memenuhi kebutuhan di masa datang.
Anggota keluarga memperoleh 19 %, kebanyakan dari mereka dalam memilih
produk pendanaan digunakan untuk sarana transfer agar sama dengan salah
satu keluarganya sehingga akan memudahkan dalam bertransaksi.
Teman memperoleh 7%, teman disini sebagai pihak dalam memotivasi untuk
memilih produk pendanaan yaitu dengan menceritakan keuntungankeuntungan selama menjadi nasabah pendanaan di Bank Syariah Mandiri.
Sebanyak 41 % memilih tenaga marketing dalam memotivasi untuk memilih
produk pendanaan, disebabkan untuk membantu marketing dalam pencapaian
87
target, sehingga mereka menggunakan produk pendanaan yang ada di Bank
Syariah Mandiri.
Dari 41 % itu, sebanyak 24,23 % merasa tidak terpaksa, karena merasa saling
memperoleh keuntungan, diantaranya akan terjaga keamanan uangnya, tidak
menimbulkan pemborosan serta sebagai sarana investasi.
Dan sebanyak 16,77 % merasa terpaksa karena tidak berniat menabung di
BSM, hanya untuk membantu marketing dalam pencapaian target dan adanya
faktor bujukan dan kasihan.
Tidak memberikan pendapat memperoleh 2 %, disebabkan responden
mengalami kesalahan dalam informasi.
2. Sikap dan maksud perilaku nasabah dalam keputusan memilih produk
pendanaan
Penulis kategorikan menjadi 7 bagian yaitu : sarana transfer, sarana
pencapaian target, lokasi yang strategis, sesuai syariah Islam, kebutuhan masa
datang, pengaruh-pengaruh dan tidak memberikan pendapat.
Tabel : 4.5
Sikap dan maksud perilaku nasabah
No Atribut
Jumlah
Prosentase
1
Sarana Transfer
16
31%
2
Sarana pencapaian target
18
35%
3
Lokasi strategis
6
12%
88
4
Sesuai syariah islam
5
10%
5
kebutuhan masa datang
2
4%
6
Pengaruh-pengaruh
3
6%
7
Tidak memberikan pendapat
1
2%
Total
51
100%
Sumber : data primer yang diolah
a. Sarana transfer
Terdapat 16 responden dalam memilih produk pendanaan yang digunakan
sebagai sarana transfer, berikut uraiannya
1) Atas kesadaran dri sendiri dalam memilih produk pendanaan yang
digunakan sebagai sarana transfer untuk keluarga (anak) yang berada
di Pekalongan.
2) Mengikuti pilihan ibunya terhadap pemilihan produk pendanaan
karena digunakan untuk sarana transfer dari ibunya yang bekerja di
Klaten agar terjadi kesamaan antar rekening tabungan.
3) Dalam memilih produk pendanaan mengikuti plihan anaknya karena
digunakan sebagai sarana transfer agar terjadi kemudahan dalam
bertransaksi.
4) Karena faktor gaji yang mewajibkan untuk menggunkan produk
pendanaan dapat dikatakan hanya sebagai transit gaji karena setelah
menerima gaji uangnya dipindah ke BMT dengan alasan tidak ada
potongan.
89
5) Karena faktor gaji yang mewajibkannya untuk menggunakan produk
pendanaan serta digunakan untuk keperluan anaknya dimasa datang.
Namun menggunakan jasa BMT juga dengan alasan sebagai cadangan
untuk menabung dari pendapatan yang lain.
6) Karena faktor gaji yang mewajibkannya untuk menggunakan produk
pendanaan. Kalau tidak wajib tidak akan menggunakan produk
pendanaan karena bagi hasilnya kurang banyak, lebih memilih ke
tempat yang bunganya besar.
7) Atas bujukan marketing yang digunakan untuk transfer gaji dari
tempat kerjanya.
8) Karena digunakan sebagai fasilitas gaji serta bagi hasil yang
menguntungkan.
9) Ingin mencoba menabung di Bank syariah dan digunakan sebagai
fasilitas transfer gaji dari tempat kerjanya.
10) Karena faktor gaji yang mewajibkannya menggunakan produk
pendanaan.
11) 2 responden memberikan alasan sebagai sarana transfer agar terdapat
kesamaan produk pendanaan.
12) Sebagai sarana transfer dan terjaga keamanannya.
13) 3
responden
memberikan
alasan
karena
faktor
gaji
yang
mewajibkannya untuk memilih atau menggunakan produk pendanaan.
90
b. Sarana pencapaian target
Terdapat 18 responden dalam memilih produk pendanaan yang digunakan
sebagai sarana pencapaian target, berikut uraiannya
1) Untuk membantu marketing dalam pencapaian target.
2) Pengaruh bujukan teman yang sekaligus sebagai marketing, ada faktor
kasihan juga karena targetnya belum tercapai.
3) 3 responden memberikan alasan karena kasihan dan bujukan dari
pihak marketing sebagai sarana pencapaian target.
4) 6 responden memberikan pendapat karena bujukan tenaga marketing
agar targetnya tercapai dan akan terjaga keamanannya serta bisa
berhemat.
5) 2 responden memberikan pendapat pengaruh dari tenaga marketing
untuk pencapaian target dan terjaga keamanan uangnya serta sebagai
sarana investasi.
6) 3 responden memberikan pendapat bujukan tenaga marketing dan bagi
hasil yang menguntungkan serta keamanan uangnya karena tidak bisa
di ambil sewaktu–waktu.
7) Karena bujukan pihak marketing dan faktor keamanan.
8) Bujukan tenaga marketing untuk pencapaian target dan adanya
keterpaksaan dalam menggunakan produk pendanaan.
91
c. Lokasi yang strategis
Terdapat 6 responden dalam memilih produk pendanaan dengan alasan
lokasi yang strategis, berikut uraiannya
1) Atas kesadaran sendiri dalam memilih produk pendanaan serta
lokasinya yang berdekatan dengan tempat kost sehingga memudahkan
dalam bertransaksi.
2) 2 responden memberikan pendapat memilih produk pendanaan karena
turun temurun dari keluarga serta lokasinya yang dekat dengan tempat
tinggal.
3) Agar hasil uang dari bekerja tetap halal karena ditabung di Bank
Syariah serta lokasi yang strategis berdekatan dengan tempat kerja.
4) Ingin mencari Bank yang Syariah dan lokasinya yang strategis pada
saat kuliah.
5) Karena faktor keamanan dan lokasi yang strategis berdekatan dengan
tempat kerja .
d. Kebutuhan masa datang
Terdapat 2 responden dalam memilih produk pendanaan dengan alasan
untuk kebutuhan dimasa datang, berikut uraiannya
1) 2 responden memberikan pendapat dalam memilih produk pendanaan
digunakan untuk kebutuhan anak dimasa datang.
92
e. Pengaruh-pengaruh
Terdapat 3 responden dalam memilih produk pendanaan dengan alasan
adanya pengaruh-pengaruh dari orang lain, berikut uraiannya
1) Karena mengikuti teman yang pada waktu itu menabung di Bank
Syariah Mandiri.
2) Anaknya yang memilih produk pendanaan karena digunakan sebagai
fasilitas tabungan haji untuk anaknya.
3) Mengikuti keluarga yang menggunakan produk pendanaan dan ingin
mencoba untuk menabung di Bank Syariah Mandiri karena pernah
dirugikan oleh bank syariah lainnya.
f. Sesuai syariah Islam
Terdapat 5 responden dalam memilih produk pendanaan dengan alasan
sesuai syariah Islam, berikut uraiannya
1) 2 responden memberkan pendapat dalam memilih produk pendanaan
karena seorang muslim agar pendapatan yang diterima tetap halal.
2) Karena tertarik dengan bagi hasil bukan bunga.
3) Ingin menabung saja tidak ada alasan tertentu.
4) Karena kesadaran diri sendiri untuk menabung di Bank Syariah yang
sesuai dengan syariah Islam yaitu dengan adanya system bagi hasil.
g. Tidak memberikan pendapat
1) Terjadi kesalahan informasi dalam memilih produk pendanaan atau
menjadi nasabah, (orang tua menyuruh untuk memilih produk
93
pendanaan di Bank Syariah Mandiri karena syariah dan muslim, tapi
setelah mengetahui mandiri syariah berbeda dengan mandiri
konvensional responden tidak menggunakan produk pendanaan yang
ada di Bank Syariah Mandiri).
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Terdapat 4 tanggapan nasabah dalam memilih produk pendanaan di Bank
Syariah Mandiri Cabang Pembantu Klaten. Yaitu diawali dengan
keyakinan menyimpan, dari atribut yang disajikan terdapat 5 tanggapan
a. Sesuai Syariah Islam memperoleh prosentase yang paling banyak yaitu
50 %.
b. Memberikan rasa aman sebanyak 11 %.
c. Bagi hasil yang menguntungkan sebanyak 6 %.
d. Produk yang variatif atau sesuai kebutuhan memperoleh prosentase
yang paling sedikit yaitu 6 %.
e. Tidak memberikan pendapat sebanyak 30 %.
Tanggapan yang kedua yaitu keyakinan normatif, dari atribut yang
disajikan terdapat 5 tanggapan
a. Pihak marketing memperoleh prosentase yang paling banyak yaitu
33%.
b. Anggota keluarga memperoleh 29 %.
c. Pihak teman memperoleh 22 %.
d. Diri sendiri memperoleh 14 % .
e. Tidak memberikan pendapat memperoleh 2 %.
94
95
Tanggapan yang ketiga yaitu evaluasi menyimpan. Dari atribut yang
disajikan terdapat 6 tanggapan. Sesuai syariah Islam memperoleh
prosentase yang paling banyak yaitu 29 %. Memberikan rasa aman,
produk yang variatif atau sesuai kebutuhan, serta tidak memberikan
pendapat memperoleh prosentase yang sama yaitu 18 %. Bagi hasil yang
menguntungkan memperoleh 16 %. Dan yang terakhir biaya administrasi
memperoleh prosentase yang terkecil yaitu 1 %.
Tanggapan yang keempat yaitu motivasi dalam memilih produk
pendanaan. Dari atribut yang disajikan, terdapat 5 tanggapan
a. Pihak marketing memperoleh prosentase yang paling banyak yaitu
41%.
b. Diri sendiri sebanyak 31 %.
c. Anggota keluarga memperoleh 19 %.
d. Pihak teman memperoleh 7 %.
e. Tidak memberikan pendapat memperoleh 2%.
2. Terdapat 7 atribut terhadap sikap dan maksud perilaku nasabah dalam
keputusan memilih produk pendanaan
a. Sebagai sarana pencapaian target memperoleh prosentase yang paling
besar yaitu 35 %.
b. Sebagai sarana transfer memperoleh 31 %.
c. Lokasi yang strategis memperoleh 12 %
d. Sesuai syariah Islam memperoleh 10 %.
e. Adanya pengaruh–pengaruh memperoleh 6 %.
f. Kebutuhan masa datang memperoleh 4 %.
96
g. Tidak memberikan pendapat memperoleh 2 %.
B. Saran
Dilihat dari semakin banyaknya nasabah Bank Syariah Mandiri kantor
Cabang Pembantu Klaten saat ini sudah dapat dikatakan relatif baik. Akan
tetapi masih perlu diadakan pembenahan dan peningkatan di beberapa hal.
a. Perlunya penambahan karyawan BSM Capem Klaten, terutama pada
bagian marketing, agar semakin banyak lagi yang mengenal BSM dan
menjadi nasabah Bank Syariah Mandiri Capem Klaten.
b. Perlunya penjelasan yang lebih mendalam tentang bank syariah dari
pihak marketing dalam merekrut nasabah, agar menjadi nasabah
potensial karena adanya kesadaran dari dirinya untuk menabung di
BSM.
c. Mempertahankan nasabah-nasabah yang berpotensi.
d. Menciptakan suasana kekeluargaan serta memberikan kenyamanan
pada saat berada di kantor BSM Capem Klaten.
DAFTAR PUSTAKA
1997. Ensiklopedi Ekonomi Bisnis Dan Manajemen 2. Jakarta: PT Delta
Pamungkas.
Departemen Agama RI. 1984. Al-Qur’an dan Terjemahnya.
http://www.syariahmandiri.com.
Kasmir. 2008. Dasar-Dasar Perbankan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Kotler, Philip dan A.B. Susanto. 2000. Manajemen Pemasaran di Indonesia.
Jakarta: Salemba Empat.
Muflih, Muhammad. 2006. Perilaku Konsumen dalam Prespektif Ilmu Ekonomi
Islam. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Peter, Paul J. dan Jerry C. Olson. 1999. Consumer Behavior Jilid I. Jakarta:
Erlangga.
1999. Consumer Behavior Jilid II. Jakarta: Erlangga.
Prasetijo, Ristiyanti dan John J.O.I Lhalaw. 2005. Perilaku Konsumen.
Yogyakarta: Andi.
Ruchayati, Eti dan Ratih Tresnawati. 2005. Kamus Istilah Ekonomi. Jakarta: PT
Bumi Aksara.
Supardi. 2005. Metodologi Penelitian dan Bisnis. Yogyakarta: UII Pres.
Sumitro, Warkum. 2004. Asas-Asas Perbankan Islam dan Lembaga-lembaga
Terkait. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Download