JURNAL LENTERA BISNIS VOL. 4 NO. 1 Mei 2015 / ISSN 2252-9993 PENGARUH KUALITAS PELAYANAN AKADEMIK DAN CITRA INSTITUSI TERHADAP KEPUASAN MAHASISWA LP3I CILEGON Oleh : Subagiyo Administrasi Bisnis, Politeknik LP3I Jakarta Gedung sentra Kramat Jl. Kramat Raya No. 7-9 Jakarta Pusat 10450 Telp. 021 – 31904598 Fax. 021 - 31904599 Email : [email protected] ABSTRAK Penelitian ini berjudul Pengaruh Kualitas Pelayanan Akademik Dan Citra Institusi Terhadap Kepuasan Mahasiswa LP3I Cilegon. Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui Pengaruh Kualitas Pelayanan Akademik Dan Citra Institusi Terhadap Kepuasan Mahasiswa LP3I CilegonPenelitian ini merupakan Penelitian kuantitatif. Populasi pada penelitian ini adalah mahasiswa Tingkat I, LP3I Cabang Cilegon yang berjumlah 295 mahasiswa. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan metode Purposive Sampling yaitu teknik penarikan sampel dengan pertimbangan tertentu. Adapun kriteria tertentu tersebut adalah mahasiswa yang sudah berada pada Tingkat 1 Tahun Akademik 2014 di LP3I Cabang Cilegon. Sampel untuk penelitian ini adalah mahasiswa Tingkat 1 Tahun Akademik 2014 dengan jumlah 100 responden. Analisis yang digunakan adalah analisis liniear berganda. Hasil pengujian dari analisis yang dilakukan dengan uji t secara parsial dan uji f secara bersama-sama maka terdapat pengaruh positif dan signifikan dari variabel kualitas pelayanan akademik (X1) dan variabel citra institusi (X2) terhadap kepuasan mahasiswa (Y). Dan besarnya pengaruh tersebut dapat dilihat pada koefisien determinasi adalah sebesar 0,795 atau sebesar 79,5 persen. Kata kunc i: kualitas pelayanan, citra institusi dan kepuasan mahasiswa ABSTRACT The title of this research is The Influence Of Academic Service Quality And Corporate Image Towards Students’ Satisfaction at LP3I Cilegon. The objectives of this research was to know The Influence Of Academic Service Quality And Corporate Image Towards Students’ Satisfaction at LP3I Cilegon. The research was quantitative research and the population of this research 145 JURNAL LENTERA BISNIS VOL. 4 NO. 1 Mei 2015 / ISSN 2252-9993 were students of LP3I Cilegon who were in the first year (level I) with the total number of the population were 295 students. This research used purposes sampling method. The criteria of the sample were the students in the first year at academic year 2014 and the total respondents were 100 respondents. The analysis technique was multiple linear regressions. The result showed that the quality of the academic service and corporate image partially and simultaneously/ together influenced the students’ satisfaction Key words: academic service quality, corporate image and students’ satisfaction PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian Perguruan Tinggi sebagai penyedia jasa pendidikan tidak terlepas dalam menjaga kualitas jasa yang diberikan kepada mahasiswa sebagai konsumen. Kualitas pelayanan dan pencitraan institusi yang ditujukan untuk kepuasan konsumen sangat dipandang penting karena penilaian konsumen terhadap pembelian jasa merupakan konstruk yang menentukan kemungkinan adanya pembelian ulang dari konsumen dan akhirnya akan mempengaruhi keberhasilan suatu institusi. Kualitas pelayanan memegang peran sentral dalam organisasi bisnis maupun non bisnis baik di bidang jasa maupun manufaktur. Dalam rangka peningkatan mutu dan kepuasan mahasiswa, maka institusi harus bersungguh-sungguh memperhatikan apa yang menjadi kebutuhan dan keinginan mahasiswa dan memperbaiki kekurangan yang ada. Salah satu perbaikan tersebut dengan menjalankan program pelayanan akademik dan pencitraan institusi yang mampu memenuhi tuntutan dan kepuasan para mahasiswa. Semakin ketatnya persaingan antar perguruan tinggi saat ini semakin gencar pula upaya-upaya untuk merebut yang dilakukan setiap perguruan tinggi merebut simpati masyarakat. Berbagai upaya dilakukan lembaga pendidikan untuk merebut hati pelanggannya seperti dengan memberikan pelayanan yang baik dan berkualitas, serta melakukan berbagai kegiatan untuk menciptakan dan meningkatkan pencitraan institusi. Sehingga setiap institusi memikirkan strategi pelayanan dan pencitraan yang tepat agar dapat bertahan dan terus berkembang dalam dunia pendidikan. Perubahan karakteristik mahasiswa yang dalamiswa lebih kritis dan cerdas, juga menuntut institusi untuk memberikan pelayanan yang cepat dan terbaik. Walaupun demikian, terdapat keluhan dari pihak konsumen (mahasiswa) terhadap kualitas pelayanan khususnya pelayanan akademik. Sebagai lembaga pendidikan berskala nasional, mahasiswa berharap popularitas lembaga pun akan semakin baik, namun ketika melihat data hasil rekapitulasi kuesioner yang disebar saat presentasi ke sekolah-sekolah oleh LP3I cabang Cilegon, nama LP3I belum menjadi top of mind mereka. 146 JURNAL LENTERA BISNIS Ini menunjukkan bahwa tingkat popularitas lembaga belum seperti yang diharapkan mahasiswa. Mahasiswa cenderung memilih lembaga atau institusi yang populer di wilayahnya dan popularitas institusi akan berpengaruh terhadap kepuasan mahasiswa. Dengan kata lain kepuasan mahasiswa LP3I sangat dipengaruhi oleh kualitas pelayanan (quality service) akademik yang diberikan LP3I dan citra institusi (corporate image) atau citra LP3I sebagai lembaga pendidikan. Rumusan Masalah 1. Seberapa besar pengaruh kualitas layanan akademik terhadap kepuasan mahasiswa LP3I Cilegon? 2. Seberapa besar pengaruh citra institusi terhadap kepuasan mahasiswa LP3I Cilegon ? 3. Seberapa besar pengaruh kualitas pelayanan akademik dan citra institusi secara bersamaan terhadap kepuasan mahasiswa LP3I Cilegon? Tujuan Penelitian 1. untuk mengetahui dan menganalisis besarnya pengaruh kualitas pelayanan akademik terhadap kepuasan mahasiswa. 2. untuk mengetahui dan menganalisis besarnya pengaruh citra institusi terhadap kepuasan mahasiswa. 3. untuk mengetahui dan menganalisis besarnya pengaruh kualitas pelayanan akademik dan citra institusi secara bersamasama terhadap kepuasan mahasiswa. VOL. 4 NO. 1 Mei 2015 / ISSN 2252-9993 KAJIAN LITERATUR DAN KERANGKA PEMIKIRAN Kajian Literatur 1. Kualitas Pelayanan Akademik a. Pengertian Menurut Davic yang dialihbahasakan Tjiptono (2001: 51), "Kualitas adalah suatu kondisi dinamis yang berhubungan dengan produk, jasa, manusia, proses, dan lingkungan yang memenuhi atau melebihi harapan". Kualitas adalah sesuatu yang cocok/sesuai dengan selera seseorang (fitness for use). Kualitas adalah barang atau jasa yang dapat menaikkan status pemakai. Maka kualitas adalah suatu standar khusus dimana kemampuannya (availability), kinerja (performance), keandalannya (reliability) kemudahan pemeliharaan (maintainability) dan karakteristiknya dapat diukur (Juran,1988) Kualitas adalah keseluruhan ciri dan karakteristik produk atau jasa yang kemampuannya dapat memuaskan kebutuhan, baik yang dinyatakan secara tegas maupun tersamar (Brian, 1993). Kualitas jasa lebih sulit untuk diukur karena beberapa faktor, antara lain: a) Jasa lebih bersifat abstrak, b) Bersifat sementara ketimbang permanen, c) Lebih 147 JURNAL LENTERA BISNIS subyektif. Menurut Kotler (2002) definisi pelayanan adalah setiap tindakan atau kegiatan yang dapat ditawarkan oleh suatu pihak kepada pihak lain, yang pada dasarnya tidak berwujud dan tidak mengakibatkan kepemilikan apapun. Produksinya dapat dikaitkan atau tidak dikaitkan pada satu produk fisik. Pelayanan merupakan perilaku produsen dalam rangka memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen demi tercapainya kepuasan pada konsumen itu sendiri. Kotler (2002) juga mengatakan bahwa perilaku tersebut dapat terjadi pada saat, sebelum dan sesudah terjadinya transaksi. Pada umumnya pelayanan yang bertaraf tinggi akan menghasilkan kepuasan yang tinggi serta pembelian ulang yang lebih sering. Para pelanggan akan mencari produk berupa barang atau jasa dari perusahaan yang dapat mem memberikan pelayanan yang terbaik kepadanya (Assauri, 2003). Kualitas pelayanan merupakan komponen penting dalam persepsi konsumen, juga sangat penting dalam pengaruhnya terhadap kepuasan konsumen. Semakin baik kualitas maka jasa yang diberikan akan VOL. 4 NO. 1 Mei 2015 / ISSN 2252-9993 b. semakin baik pula citra jasa tersebut dimata konsumen. Dimensi Kualitas Layanan Kualitas layanan (service quality) sangat bergantung pada tiga hal, yaitu system, tehnologi dan manusia. Konsep kualitas layanan / service quality yang populer adalah ServQual yang diyakini mempunyai 5 (lima) dimensi yaitu tangible, reliability, responsiveness, assurance dan empathy (Irawan, 2008: 37). Pada dasarnya, kualitas pelayanan berfokus kepada upaya pemenuhan kebutuhan dan keinginan pelanggan serta ketepatan penyampaianya untuk mengimbangi harapan pelanggan. Dengan kata lain, terdapat faktor utama yang mempengaruhi kualitas pelayanan, yaitu jasa yang diharapkan dan jasa yang dipersepsikan. Parasuraman et al. (1985) dalam Tjiptono dan Chandra (2007) menyatakan sepuluh dimensi dari service quality yang dihasilkan dari penelitiannya, yaitu : 1) Reliability (keandalan), 2) Responsiveness (ketanggapan), 3) Competence (kemampuan), 4) Access (mudah diperoleh), 5) Courtesy (kehormatan), 6) Communication (komunikasi), 148 JURNAL LENTERA BISNIS 7) Credibility (dapat dipercaya, berarti kelayakan, kepercayaan, dan kejujuran). 8) Security (keamanan), berarti bebas dari bahaya, resiko dan ancaman. 9) Understanding/knowing (memahami), memaham kebutuhan konsumen. 10) Tangibles (bukti nyata yang kasat mata), berarti bukti secara fisik yang meliputi fasilitas fisik, penampilan personil, peralatan dan perlengkapan yang disediakan. Pada penelitian selanjutnya yang dilakukan Parasuraman et al. (1988) dalam Kotler dan Keller (2007) dan dalam Lovelock dan Wright (2007), dari sepuluh dimensi service quality yang dihasilkan dari penelitian sebelumnya ditemukan intisari dari kualitas layanan yang dilebur menjadi lima dimensi dari service quality yang dikenal sebagai SERVQUAL Tjiptono (2004; 263); yaitu : Reliability (keandalan), Responsiveness (ketanggapan), Assurance (jaminan), Empathy (empati),Tangibles (benda berwujud). Suryani (2008: 140) juga berpendapat bahwa kualitas pelayanan dapat VOL. 4 NO. 1 Mei 2015 / ISSN 2252-9993 ditingkatkan dengan memperbaiki aspek-aspek yang menjadi dimensi pelayanan, yang meliputi dimensi : 1) Berwujud (tangible) merupakan penampilan fisik dari jasa yang ditawarkan, peralatan, personil dan fasilitas komunikasi. 2) Keandalan (reliability) menunjukkan pada kemampuan untuk memwujudkan pelayanan yang dijanjikan secara akurat, tepat waktu dan dapat dipercaya. 3) Ketanggapan (responsiveness) yaitu kemampuan untuk membantu pelanggan dengan memberikan pelayanan baik dan cepat. 4) Empati (emphaty) yaitu berusaha untuk mengetahui dan mengerti kebutuhan pelanggan secara individual. 5) Keyakinan (assurance) merupakan pegetahuan dan keramahtamahan personil dan kemampuan mereka untuk dapat dipercaya dan diyakini. Dapat ditarik kesimpulan bahwa kualitas jasa adalah suatu tingkat sejauh mana kemampuan pelayanan perusahaan dapat memenuhi harapan konsumen. Semakin besar 149 JURNAL LENTERA BISNIS kesenjangan antara harapan dan kemampuan pelayanan menyebabkan tingkat ketidakpuasan konsumen semakin besar pula. 2. Citra institusi a. Pengertian Menurut Kotler dan Keller (2009:235) citra adalah total persepsi terhadap suatu obyek yang dibentuk dengan memproses informasi dari berbagai sumber setiap waktu. Citra dapat dikatakan sebagai persepsi masyarakat dari adanya kesan, kepercayaan, sikap dan pengetahuan masyarakat itu sendiri terhadap perusahaan, sehingga aspek fasilitas yang dimiliki perusahaan dan layanan yang disampaikan karyawan kepada konsumen dapat mempengaruhi persepsi konsumen terhadap citra. Adapun pengertian citra menurut Kotler yang diterjemahkan oleh Hendra Teguh (2009:259) adalah persepsi masyarakat terhadap perusahaan atau produknya. Menurut Buchari Alma (2008) Citra terbentuk dari bagaimana perusahaan melaksanakan kegiatan operasionalnya yang mempunyai landasan utama pada segi layanan. Citra perusahaan diawali dengan adanya persepsi publik mengenai suatu perusahaan yang terbentuk dalam benak para VOL. 4 NO. 1 Mei 2015 / ISSN 2252-9993 pelanggan. Untuk membentuk citra perusahaan yang positif, perusahaan perlu mengirimkan pesan dirinya kepada lingkungan perusahaan, baik internal maupun eksternal, yaitu pegawai perusahaan, konsumen, supplier, dan lainnya. Perusahaan dapat membentuk citra perusahaan yang positif dalam benak konsumen (share of mind). Menurut Soemirat dan Adianto dalam Meriani Setiawan (2007:21) bahwa citra perusahaan adalah kesan, perasaan dan gambaran dari publik terhadap perusahaan, kesan yang sengaja diciptakan dari suatu objek, orang-orang atau organisasi. Salah satu dari indikator terdapat sikap, yang artinya adalah kecenderungan bertindak, berpersepsi, berfikir dan merasa dalam menghadapi ide, objek, situasi dan nilai. Sikap bukan perilaku tetapi kecenderungan untuk berprilaku dan cara-cara tertentu. Dengan demikian, citra perusahaan dapat dipersepsikan sebagai gambaran mental secara selektif. Karena keseluruhan kesan tentang karakteristik suatu perusahaan-lah yang nantinya akan membentuk citra perusahaan dibenak masyarakat. Setiap 150 JURNAL LENTERA BISNIS perusahaan dapat memiliki lebih dari satu citra tergantung dari kondisi interaksi yang dilakukan perusahaan dengan kelompok-kelompok yang berbeda, seperti: nasabah, karyawan, pemegang saham, supplier dimana setiap kelompok tersebut mempunyai pengalaman dan hubungan yang berbeda dengan perusahaan. 1) Arti Penting Citra Institusi Citra yang baik akan berpengaruh positif terhadap sebuah institusi dan sebaliknya citra yang kurang baik akan berdampak negatif pada sebuah institusi. Gronoroos dalam Sutisna (2001: 332) mengidentifikasi terhadap empat peran citra bagi suatu organisasi yaitu : a) Citra menceritakan harapan. b) Citra adalah sebagai penyaring yang mempengaruhi pada kegiatan perusahaan (lembaga pendidikan). c) Citra adalah fungsi dari pengalaman dan juga harapan konsumen (stakeholder). d) Citra mempunyai pengaruh penting bagi manajemen, VOL. 4 NO. 1 Mei 2015 / ISSN 2252-9993 dengan kata lain citra mempunyai dampak internal bagi lembaga. 2) Jenis-jenis Citra institusi Ada beberapa jenis citra menurut Frank Jefkins (2003:360) yaitu: a) Mirror Image (Citra Bayangan) Citra ini melekat pada orang dalam atau anggota-anggota organisasi – biasanya adalah pemimpinnya – mengenai anggapan pihak luar tentang organisasinya. b) Current Image (Citra yang Berlaku) Citra yang berlaku adalah suatu citra atau pandangan yang dianut oleh pihakpihak luar mengenai suatu organisasi. Citra ini sepenuhnya ditentukan oleh banyak-sedikitnya informasi yang dimiliki oleh mereka yang mempercayainya. c) Multiple Image (Citra Majemuk) Yaitu adanya image yang bermacam-macam dari publiknya 151 JURNAL LENTERA BISNIS terhadap organisasi tertentu yang ditimbulkan oleh mereka yang mewakili organisasi kita dengan tingkah laku yang berbedabeda atau tidak seirama dengan tujuan atau asas organisasi kita. d) Corporate Image (Citra Perusahaan). Apa yang dimaksud dengan citra perusahaan adalah citra dari suatu organisasi secara keseluruhan, jadi bukan sekedar citra atas produk dan pelayanannya. e) Wish Image (Citra yang Diharapkan). Citra harapan adalah suatu citra yang diinginkan oleh pihak manajemen atau suatu organisasi. Citra yang diharapkn biasanya dirumuskan dan diterapkan untuk sesuatu yang relatif baru, ketika khalayak belum memiliki informasi yang memadai mengenainya. 3) Kendala Menciptakan Citra institusi Menurut Aaker (1996) dalam A.B Susanto & Himawan VOL. 4 NO. 1 Mei 2015 / ISSN 2252-9993 Wijarnako (2004: 80) ada empat kendala dalam menciptakan identitas yang menghambat strategi merek yaitu : a) Kendala citra merek b) Kendala posisi merek c) Kendala perspektif eksternal d) Kendala penetapan atribut produk 4) Langkah-langkah Memperbaiki Citra institusi Untuk membentuk citra yang positif, perusahaan perlu mengirimkan pesan dirinya kepada lingkungan perusahaan, baik internal maupun eksternal, yaitu pegawai perusahaan, konsumen, supplier, dan lainnya. Perusahaan dapat membentuk citra yang positif dalam benak konsumen (share of mind). b. Dimensi Citra Institusi Citra perusahaan adalah citra dari suatu organisasi secara keseluruhan , jadi bukan sekedar citra atas produk dan pelayanannya (Jefkins dan Yadin, 2004). Menurut Hutt dan Spech dalam Ellitan (2001) ada 3 (tiga) komponen kualitas pelayanan yaitu : 152 JURNAL LENTERA BISNIS 1) Kualitas Teknik merupakan komponen yang berkaitan dengan kualitas output jasa yang diterima pelanggan. 2) Kualitas fungsional yaitu komponen yang berkaitan dengan kualitas cara penyampaian 3) Citra perusahaan yaitu profil, reputasi, citra umum dan daya tarik perusahaan Penelitian lainnya dilakukan oleh Polat (2010) menyatakan dimensi organizational image meliputi : 1) Quality image 2) Programme image 3) Infrastucture image 4) Appearance image 5) Social image 6) General image 3. Kepuasan Mahasiswa a. Pengertian Kepuasan Mahasiswa Menurut Engel et al dalam Tjiptono (2004: 46), "Kepuasan pelanggan merupakan evaluasi purnabeli dimana alternatif yang dipilih sekurang kurangnya memberikan hasil sama atau melampaui harapan pelanggan." Masih menurut Kotler yang dikutip Tjiptono (2004: 147), "Kepuasan pelanggan adalah tingkat perasaan seseorang setelah membandingkan kinerja (atau hasil) yang ia rasakan VOL. 4 NO. 1 Mei 2015 / ISSN 2252-9993 dibandingkan dengan harapannya." Menurut Kotler et al. dalam Tjiptono, (2001: 21) menyatakan bahwa kepuasan pelanggan adalah tingkat perasaan seseorang setelah membandingkan kinerja atau hasil yang dirasakan dengan harapannya. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa, tingkat tingkat kepuasan merupakan fungsi dari perbedaan antara kinerja yang dirasakan dengan harapan. Apabila kinerja di bawah harapan, maka pelanggan akan kecewa. Bila kinerja sesuai dengan harapan, pelanggan akan puas. Sedangkan bila kinerja melebihi harapan, pelanggan akan sangat puas. Pengertian ini didasarkan pada disconfirmation paradigm dari Oliver, Engel et al. dalam Tjiptono, (2001: 24). Menurut Husein Umar (2005: 65) mengatakan bahwa ”Kepuasan konsumen adalah tingkat perasaan konsumen setelah membandingkan antara apa yang dia terima dan harapannya”. Goetsch dan Davids dalam Fandy Tjiptono (2010:51) mendefinisikan: ”Kepuasan merupakan suatu kondisi dinamis yang berhubungan dengan produk, jasa, manusia, proses dan lingkungan yang 153 JURNAL LENTERA BISNIS memenuhi atau melebihi harapan.” Menurut Buddy dalam Anis Wahyuningsih (2002:10) menyatakan: “Kepuasan sebagai suatu strategi dasar bisnis yang menghasilkan barang dan jasa yang memenuhi kebutuhan dan kepuasan pelanggan internal dan eksternal secara eksplisit dan implicit”. Berdasarkan beberapa pendapat tersebut di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa kepuasan pelanggan adalah tingkat perbandingan antara kinerja atau hasil dengan harapan pelanggan, tingkat perasaan pelanggan yang dirasakan setelah pelanggan membandingkan hasil yang dirasakan dengan harapannya. 1) Tahapan menciptakan Kepuasan Pelanggan Menurut Zulian Yamit (2001:93) untuk dapat memuaskan kebutuhan konsumen, perusahaan dapat melakukan dengan tahapan-tahapan sebagai berikut: a) Mengetahui kebutuhan dan keinginan konsumen b) Mengetahui proses pengambilan keputusan dalam membeli c) Membangun citra perusahaan VOL. 4 NO. 1 Mei 2015 / ISSN 2252-9993 d) Membangun kesadaran pentingnya kepuasan konsumen akan Memberikan kepuasan konsumen yang berkelanjutan tidak hanya kepada konsumen eksternal tetapi juga kepada konsumen internal atau para karyawan. Memberikan kepuasan kepada konsumen eksternal maupun internal harus menjadi tujuan setiap level dalam perusahaan guna meningkatkan bonafiditas dan citra perusahaan. 2) Persepsi Terhadap Kepuasan Perspektif kepuasan yaitu pendekatan yang digunakan untuk mewujudkan kepuasan suatu produk/jasa. David dalam Fandy Tjiptono (2010:52), mengidentifikasi adanya lima alternatif perspektif kepuasan yang digunakan, yaitu: a) Transcendental Approach b) Product Bassed Approach c) User-based Approach d) Manufacturingbased Approaach e) Value based 154 JURNAL LENTERA BISNIS Approach 3) Faktor Utama dalam Menentukan Tingkat Kepuasan Pelanggan Dalam menentukan tingkat kepuasan konsumen, terdapat lima faktor utama yang harus diperhatikan oleh perusahaan yaitu : a) Kualitas produk b) Kualitas pelayanan c) Emosional d) Harga e) Biaya 4) Cara Mengukur Kepuasan Pelanggan Menurut Kotler dikutip Tjiptono (2004: 48) mengemukakan 4 (empat) metode untuk mengukur kepuasan pelanggan, yaitu: Sistem keluhan dan saran, Survei kepuasan pelanggan, Ghost shopping, dan Lost customer analysis Adapun penjelasan keempat metode pengukuran kepuasan pelanggan sebagai berikut: a) Sistem keluhan dan saran b) Survei kepuasan pelanggan c) Ghost shopping d) Lost customer analysis Berdasarkan beberapa uraian definisi mengenai kepuasan, maka secara umum kepuasan dapat VOL. 4 NO. 1 Mei 2015 / ISSN 2252-9993 diartikan sebagai suatu perbandingan antara layanan atau hasil yang diterima konsumen dengan harapan konsumen. Dimana layanan atau hasil yang diterima itu paling tidak harus sama dengan harapan konsumen, atau bahkan melebihinya. b. Dimensi Kepuasan Menurut Kotler yang dialihbahasakan oleh Arief (2007: 174), "Kepuasan pelanggan adalah perasaan senang atau kecewa seseorang yang berasal dari perbandingan antara kesannya terhadap kinerja (hasil) suatu produk atau harapan-harapannya". Berdasarkan pengertian di atas dapat diketahui unsur yang terhadap dalam kepuasan pelanggan dan menjadi indikator dalam penelitian, yaitu: 1) Rasa Senang 2) Pilihan Tepat 3) Kesesuaian Harapan A. Kerangka Konseptual Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah kualitas pelayanan dan citra institusi baik sendiri-sendiri maupun secara bersama-sama berpengaruh terhadap kepuasan mahasiswa LP3I Cilegon. Penelitian ini menggunakan deskriptif analitik, dengan metode survei yang bertujuan 155 JURNAL LENTERA BISNIS memberikan gambaran tentang masing-masing variabel dengan cara menganalisis pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. 1. Pengaruh kualitas pelayanan akademik terhadap mahasiswa yaitu kualitas jasa adalah suatu tingkat sejauh mana kemampuan pelayanan perusahaan dapat memenuhi harapan konsumen. Semakin besar kesenjangan antara harapan dan kemampuan pelayanan menyebabkan tingkat ketidakpuasan konsumen semakin besar pula. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa semakin meningkatnya kualitas pelayanan akademik (X1) berpengaruh terhadap meningkatnya kepuasan mahasiswa (Y) 2. Pengaruh Citra Institusi terhadap kepuasan mahasiswa. Citra institusi dapat dipersepsikan sebagai gambaran mental secara selektif. Citra institusi yang dimiliki dapat berperingkat positif atau negative. Konsumen akan merasa bangga dan mendapatkan keyakinan bahwa orang lain akan kagum terhadap dia bila menggunakan produk dengan merek tertentu yang cenderung mempunyai tingkat kepuasan yang lebih tinggi. Dengan demikian dapat dikatakan, bahwa semakin meningkatnya citra institusi (X2) maka akan VOL. 4 NO. 1 Mei 2015 / ISSN 2252-9993 3. berpengaruh terhadap meningkatnya kepuasan mahasiswa (Y). Pengaruh kualitas pelayanan dan citra institusi terhadap kepuasan mahasiswa. Karena kualitas layanan (X1) berpengaruh terhadap kepuasan mahasiswa (Y) dan citra institusi (X2) berpengaruh terhadap kepuasan mahasiswa (Y), maka secara bersama-sama kualitas layanan (X1) dan citra institusi (X2) berpengaruh terhadap kepuasan mahasiswa (Y). Kerangka konseptual tersebut digambarkan pada gambar berikut: Gambar 2.1. Model Kerangka Konseptual B. Hipotesis Berdasarkan kajian literatur dan kerangka konseptual di atas, maka hipotesis dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut: 1. Kualitas pelayanan akademik (X1) berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan mahasiswa (Y). 2. Citra institusi (X2) berpengaruh positif dan 156 JURNAL LENTERA BISNIS 3. signifikan terhadap kepuasan mahasiswa (Y). Kualitas pelayanan akademik (X1) dan citra institusi (X2) secara bersamaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan mahasiswa (Y). METODE PENELITIAN Pendekatan Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan metode deskriptif kuantitatif dengan menggunakan alat statistik. Pendekatan Penelitian ini menggunakan deskriptif analitik, dengan metode survei yang bertujuan memberikan gambaran tentang masing-masing variabel dengan cara menganalisis pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Dimensi Penelitian Variabel dalam penelitian ini dibedakan menjadi dua kategori utama yaitu variabel bebas (independent) dan variabel terikat (dependent). Variabel bebas adalah perlakuan atau sengaja dimanipulasi untuk mengetahui intensitasnya dalam mempengaruhi variabel terikat, sedangkan variabel terikat adalah variabel yang timbul atau disebabkan oleh adanya variabel bebas. Pada penelitian ini digunakan 3 (tiga) variabel yang terdiri dari dua variabel bebas dan satu variabel terikat. Variabel bebas yaitu Kualitas Pelayanan Akademik (X1) dan citra institusi (X2), sedangkan variabel terikatnya adalah kepuasan mahasiswa (Y). VOL. 4 NO. 1 Mei 2015 / ISSN 2252-9993 Operasionalisasi Variabel Adapun definisi operasional dari ketiga variabel tersebut adalah sebagai berikut : 1. Kualitas Pelayanan akademik Variabel kualitas pelayanan akademik merupakan variabel bebas yang pertama (X1) yang didefinisikan berdasarkan pernyataan yang menggunakan dimensi dan indikator adalah a) Dimensi Bukti Fisik (Tangible), dengan indikator adalah sebagai berikut : 1. Kondisi penampilan fisik gedung 2. Penampilan karyawan b) Reliability dengan indikator adalah sebagai berikut : 1. Kepedulian karyawan LP3I Cilegon terhadap permasalahan dan kebutuhan mahasiswa. 2. Keakuratan waktu penanganan/pengadmin istrasian catatan/ dokumen. c) Responsiveness dengan indikator adalah sebagai berikut : 1. Kejelasan informasi waktu penyampaian jasa, kecepatan dan ketepatan dalam pelayanan kepada mahasiswa 2. Kemudahan akses layanan dan penanganan komplain yang cepat. d) Assurance dengan indikator adalah sebagai berikut : 1. Prestasi dan reputasi LP3I Cilegon 157 JURNAL LENTERA BISNIS VOL. 4 NO. 1 Mei 2015 / ISSN 2252-9993 2. Kesabaran, Kesopanan dan perhatian karyawan e) Emphaty dengan indikator adalah sebagai berikut : 1. Perhatian dosen kepada mahasiswa 2. Perhatian pimpinan dan karyawan terhadap kepentingan mahasiswa 2. Citra institusi Citra (image) adalah kepercayaan ide dan impresi seseorang terhadap sesuatu. Citra merupakan kesan, impresi, perasaan atau konsepsi yang ada pada publik mengenai perusahaan, mengenai suatu obyek, orang atau lembaga. Komponen yang membentuk citra perguruan tinggi adalah a) Indikator Profil 1. Nama LP3I telah dikenal oleh masyarakat 2. Sarana dan fasilitas pendukung pendidikan lengkap 3. Reputasi akademis atau mutu akademis perguruan tinggi, b) Indikator Reputasi 1. Banyak kerjasama dengan perusahaanperusahaan yang ternama 2. Adanya jaminan kerja melalui program penempatan dan pemagangan untuk mahasiswa c) Indikator Citra Institusi 1. Lulusan LP3I bekerja sesuai dengan bidang keahliannya 2. Perusahaan mengakui mutu lulusan LP3I 3. Program Studi yang diselenggarakan sesuai dengan keinginan mahasiswa. d) Daya Tarik Perusahaan 1. Kegiatan sosial kepada masyarakat banyak dilakukan. 2. Komunikasi dengan mahasiswa dan Keramahan karyawan terhadap mahasiswa sesuai dengan harapan saya 3. Kepuasan Mahasiswa Variabel kepuasan mahasiswa merupakan variable terikat (Y) yang didefinisikan tingkat perasaan seseorang setelah membandingkan kinerja atau hasil yang dirasakan dengan harapannya.Tingkat kepuasan merupakan fungsi dari perbedaan antara kinerja yang dirasakan dengan harapan. Apabila kinerja di bawah harapan, maka pelanggan akan kecewa. Bila kinerja sesuai dengan harapan, pelanggan akan puas. Sedangkan bila kinerja melebihi harapan, pelanggan akan sangat puas. Adapun indikatorindikator dari kepuasan mahasiswa dalam penelitian ini adalah: a) Indikator Perasaan Senang 1. Pelayanan yang diberikan karyawan sangat menyenangkan. 2. Karyawan dapat melayani mahasiswa dengan cepat dan tepat 3. Kemudahan mahasiswa berkomunikasi dengan 158 JURNAL LENTERA BISNIS VOL. 4 NO. 1 Mei 2015 / ISSN 2252-9993 pimpinan, dosen dan karyawan 4. Tempat pelayanan nyaman, bersih bagi mahasiswa b) Indikator Pilihan Tepat 1. Ada Kejelasan Jadwal Akademis 2. Ketepatan pemenuhan jadwal 3. Komitmen dosen dan karyawan dalam pelayanan akademis c) Indikator Kesesuaian Harapan 1. Fasilitas perkuliahan sesuai dengan yang dijanjikan 2. Program studi memberikan muatan ilmu sesuai dengan program studinya 3. Jadwal perkuliahan selalu dijalankan dengan tepat jawaban dalam bentuk check list dengan skala likert 5 (lima). Penggunaan check list ini diharapkan dapat memudahkan responden dalam memberikan jawaban pada setiap item pernyataan. Setiap item pernyataan disediakan 5 (lima) kolom dengan ketentuan sebagai berikut : a. Angka 5 dengan kriteria sangat puas b. Angka 4 dengan kriteria puas c. Angka 3 dengan kriteria Netral d. Angka 2 dengan kriteria kurang puas e. Angka 1 dengan kriteria tidak puas Hasil perhitungan dari nilai dari jawaban responden kemudian digunakan dalam analisis statistik yang dilakukan dengan bantuan komputer menggunakan program SPSS versi 16 for windows untuk membuktikan hubungan dan pengaruh antar variabel-variabel penelitian dengan menggunakan uji data yaitu uji validitas dan uji reliabilitas. Pengujian validitas dan reliabilitas daftar penyataan ini dimaksudkan agar daftar penyataan yang digunakan untuk mendapatkan data penelitian mempunyai tingkat validitas dan reliabilitas yang memenuhi syarat. Teknik Pengumpulan Data 1. Kuesioner Penelitian Pengumpulan data menggunakan kuisioner yaitu terdiri dari pernyataan variabel kualitas pelayanan akademik (X1), variabel citra institusi (X2) dan variabel kepuasan mahasiwa (Y) Teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan penyebaran angket atau kuesioner. Kuesioner adalah daftar pertanyaan yang didistribusikan untuk diisi dan dikembalikan atau dapat juga dijawab di bawah pengawasan peneliti. Responden akan diminta untuk memberikan 2. Populasi dan Sampel a. Populasi Populasi pada penelitian ini adalah mahasiswa Tingkat I, LP3I 159 JURNAL LENTERA BISNIS b. Cabang Cilegon yang berjumlah 295 mahasiswa. Sample Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah nonprobability sampling. Berdasarkan teknik ini, tidak semua anggota populasi mendapat peluang yang sama untuk dipilih menjadi sampel. Adapun metodenya melalui Purposive Sampling yaitu teknik penarikan sampel dengan pertimbangan tertentu. Adapun kriteria tertentu tersebut adalah mahasiswa yang sudah berada pada Tingkat 1 Tahun Akademik 2014 di LP3I Cabang Cilegon. Sampel untuk penelitian ini adalah mahasiswa Tingkat 1 Tahun Akademik 2014 dengan jumlah 100 responden. Ukuran sampel lebih dari 30 dan kurang dari 500 adalah tepat untuk kebanyakan penelitian (Sekaran, 2006: 160). Oleh karena itu, sampel yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah 100. 1) Karakteristik sampel Tabel 3.1. Karakteristik Sampel Berdasarkan Jenis Kelamin Sumber : Data Primer diolah VOL. 4 NO. 1 Mei 2015 / ISSN 2252-9993 2) Karakteristik Responden Berdasarkan Jurusan Tabel 3.2. Karakteristik Responden Berdasarkan Jurusan Sumber : Data diolah Uji Coba Instrumen Penelitian Sebelum instrumen digunakan untuk mengumpulkan data, terlebih dahulu dilakukan uji coba terhadap sampel uji coba dan hasil uji coba analisis untuk diketahui apakah instrumen tersebut layak digunakan sebagai instrumen penelitian. Uji Validitas Dan Uji Reliabilitas Uji Validitas Uji validitas data dengan menggunakan bantuan alat analisis statistik program SPSS versi 16 akan menghasilkan output yang berupa tabel Item Total Statistics pada kolom Corrected Item-Total Corelation. Angka ini merupakan nilai korelasi antara tiap item dengan skor total item pernyataan. Kriteria ujinya adalah jika pada kolom Corrected Item-Total Correlation nilai koefisien korelasinya minimal 0,30 atau koefisien korelasinya lebih dari 0,30 maka semua item penyataan adalah valid. a. Variabel Kualitas Pelayanan (X1) Hasil uji validitas, menunjukkan besarnya koefisien korelasi (rxy) untuk semua item pertanyaan Kualitas Pelayanan 160 JURNAL LENTERA BISNIS b. c. (X1) lebih besar dari rtabel 0,3 sehingga dapat disimpulkan bahwa semua item pertanyaan dinyatakan valid. Dengan kata lain bahwa semua item pertanyaan tersebut dapat diikutsertakan dan dipergunakan dalam analisis penelitian selanjutnya. Variabel Citra Institusi (X2) Hasil uji validitas menunjukkan besarnya koefisien korelasi (rxy) untuk semua item pertanyaan Citra Institusi (X2) lebih besar dari rtabel 0,3 sehingga dapat disimpulkan bahwa semua item pertanyaan dinyatakan valid. Dengan kata lain bahwa semua item pertanyaan tersebut dapat diikutsertakan dan dipergunakan dalam analisis penelitian selanjutnya. Variabel Kepuasan Mahasiswa (Y) Hasil uji validitas di atas, menunjukkan besarnya koefisien korelasi (rxy) untuk semua item pertanyaan Kepuasan Mahasiswa (Y) lebih besar dari rtabel 0,3 sehingga dapat disimpulkan bahwa semua item pertanyaan dinyatakan valid. Dengan kata lain bahwa semua item pertanyaan tersebut dapat diikutsertakan dan dipergunakan dalam analisis penelitian selanjutnya. 1. Uji Reliabilitas Uji reliabilitas hanya dilakukan atas data yang telah diuji validitasnya dan dinyatakan valid. Dalam penelitian ini, uji reliabilitas menggunakan metode internal consistency dengan VOL. 4 NO. 1 Mei 2015 / ISSN 2252-9993 2. teknik alpha atau sering disebut Cronbach Alpha. Hasil dari uji reliabilitas ini dinyatakan dengan koefisien alpha yang mencerminkan koefisien reliabilitas dari seluruh item yang terdapat dalam suatu variabel yang sedang diuji. Uji reliabilitas dalam penelitian ini besarnya Cronbach Alpha untuk variabel Kualitas Pelayanan (X1) sebesar 0,913 variabel Citra Institusi (X2) sebesar 0,824, variabel Kepuasan Mahasiswa (Y) sebesar 0,847. Dengan demikian, Cronbach Alpha variabel tersebut berada di atas 0,60 sehingga dapat disimpulkan bahwa alat pengukur yang digunakan untuk mengukur variabel tersebut dapat diandalkan atau dengan kata lain sangat reliabel. Uji Normalitas Data penelitian dari ketiga variabel yaitu Kualitas Pelayanan (X1), Citra Institusi (X2) dan Kepuasan Mahasiswa (Y) yang diperoleh dari 100 responden melalui kuesioner, setelah dianalisis dengan menggunakan program SPSS 16.00 ternyata menunjukkan pola distribusi normal. Hal ini ditunjukkan oleh output perhitungan dengan menggunakan KolmogorovSmirnov test (K-SZ) variabel kualitas pelayanan nilai KSZ sebesar 0,957 dan nilai p sebesar 0,318, varibel citra 161 JURNAL LENTERA BISNIS VOL. 4 NO. 1 Mei 2015 / ISSN 2252-9993 (Y) berada pada interval 84% ≤ % ≤ 100% maka termasuk dalam kategori sangat tinggi yang dapat dilihat dari perolehan persentase sebesar 86,14 % dengan skor nilai 4307 dan rata –rata variabel Kepuasan Mahasiswa (Y) adalah sebesar 430,70. institusi nilai K-SZ sebesar 0,811 dan nilai p sebesar 0,527 dan variabel kepuasan mahasiswa nilai K-SZ sebesar 1,150 dan nilai p sebesar 0,142 dengan sebesar 0,05 maka diperoleh nilai p > maka distribusi data normal. HASIL PENELITIAN PEMBAHASAN DAN Analisis Deskriptif untuk Variabel 1. Analisis Deskriptif Kualitas Pelayanan (X1) Hasil dari distribusi tanggapan responden terhadap variabel Kualitas Pelayanan (X1) berada pada interval 68% ≤ % ≤ 84% maka termasuk dalam kategori puas yang dapat dilihat dari perolehan persentase sebesar 80,64 % dengan skor nilai 4032,00 dan rata – rata variabel kualitas pelayanan adalah sebesar 403,20. 2. 3. Analisis Deskriptif Citra Institusi (X2) Hasil dari distribusi tanggapan responden terhadap variabel Citra Institusi (X2) berada pada interval 68% ≤ % ≤ 84% maka termasuk dalam kategori puas yang dapat dilihat dari perolehan persentase sebesar 83,12 % dengan skor nilai 4156 dan rata – rata variabel Citra Institusi adalah sebesar 415,60. Analisis Deskriptif Kepuasan Mahasiswa (Y) Hasil dari distribusi tanggapan responden terhadap variabel Kepuasan Mahasiswa 4. Analisis Deskriptif untuk Jawaban masing-masing responden a. Variabel Kualitas Pelayanan Akademik (X1) Tabel 4.9 Hasil Jawaban Masing – Masing Responden Untuk Variabel Kualitas Pelayanan Akademik Sumber Data Diolah 2014 b. Berdasarkan jawaban dari masing-masing responden maka diperoleh rata-rata responden untuk variabel kualitas pelayanan akademik menjawab Puas dengan skala nilai 4 sebanyak 63 persen. Variabel Citra Institusi (X2) Tabel 4.10 Hasil Jawaban Masing – Masing Responden Untuk Variabel Citra Institusi (X2) Sumber Data Diolah 2014 162 JURNAL LENTERA BISNIS c. Berdasarkan jawaban dari masing-masing responden maka diperoleh rata-rata responden untuk variabel kualitas citra institusi menjawab Puas dengan skala nilai 4 sebanyak 77 persen. Variabel Kepuasan Mahasiswa (Y) Tabel 4.11 Hasil Jawaban Masing – Masing Responden Untuk Variabel Kepuasan Mahasiswa (Y) Sumber Data Diolah 2014 Berdasarkan jawaban dari masing-masing responden maka diperoleh rata-rata responden untuk variabel kepuasan mahasiswa menjawab Puas dengan skala nilai 4 sebanyak 64 persen. Pembahasan Analisis Regresi Linier Berganda 1. Pengaruh Kualitas Pelayanan (X1) terhadap Kepuasan Mahasiswa (Y) Tabel 4.12 Coefficients Berdasarkan perhitungan tabel di atas, program SPSS VOL. 4 NO. 1 Mei 2015 / ISSN 2252-9993 Statistics 16.0 persamaan regresi: diketahui Y = 21,029 + 0,547X1 Keterangan: Y = Kepuasan Mahasiswa X1 = Kualitas Pelayanan a = 21,029 adalah konstanta. Artinya apabila variabel Kualitas Pelayanan (X1) sama dengan nol, maka Kepuasan Mahasiswa (Y) sebesar 21,029 Koefisien regresi Kualitas Pelayanan (X1) diperoleh sebesar 0,547 bernilai positif. Hasil tersebut menunjukkan bahwa setiap terjadi peningkatan Kualitas Pelayanan (X1) sebesar satu satuan maka akan diikuti oleh peningkatan Kepuasan Mahasiswa (Y) sebesar 0,547 satuan, atau sebaliknya apabila terjadi penurunan Kualitas Pelayanan (X1) sebesar satu satuan maka akan diikuti oleh peningkatan Kepuasan Mahasiswa (Y) sebesar 0,547 satuan. Tabel 4.13 Model Summary Koefisien korelasi termasuk kategori Sangat Kuat karena memiliki nilai R sebesar 0,843 yaitu terdapat hubungan kuat/tinggi antara variabel independen atau bebas variabel Kualitas Pelayanan (X1) dengan variabel dependen atau terikat 163 JURNAL LENTERA BISNIS variabel Kepuasan Mahasiswa (Y). a. Hasil Uji t Berdasarkan hasil uji regresi menunjukkan bahwa variabel kualitas pelayanan mempunyai nilai thitung > ttabel, yaitu 15,543 > 1,9844 dengan taraf signifikansi sebesar 0,000. Hal ini berarti Ho ditolak dan H1 diterima. Artinya, bahwa ada pengaruh positif dan signifikan antara Kualitas Pelayanan terhadap Kepuasan Mahasiswa. Berdasarkan hasil hipotesis berarti Ho ditolak dan H1 diterima. Hal ini berarti bahwa variabel Kualitas Pelayanan (X1) berpengaruh signifikan terhadap variabel Kepuasan Mahasiswa (Y). Dengan nilai thitung yang bernilai positif maka hal tersebut juga menunjukkan bahwa semakin tinggi Kualitas Pelayanan (X1) yang dilakukan oleh karyawan, maka semakin tinggi Kepuasan Mahasiswa (Y) sebaliknya semakin rendah Kualitas Pelayanan (X1) yang dilakukan karyawan maka semakin rendah Kepuasan Mahasiswa (Y) . b. Hasil Uji F VOL. 4 NO. 1 Mei 2015 / ISSN 2252-9993 c. 2. Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh nilai Fhitung sebesar 241,569 dengan signifikansi sebesar 0,000 lebih kecil dari 0,05. Nilai F sebesar 241,569 > 3,090. Hasil penelitian ini berarti variabel Kualitas pelayanan secara bersama-sama berpengaruh terhadap kepuasan mahasiswa. Dengan demikian, ada pengaruh yang signifikan Kualitas pelayanan secara bersama-sama berpengaruh terhadap kepuasan mahasiswa. Koefisien Determinasi (R2) Berdasrkan table Model Summary di atas, hasil perhitungan koefisien determinasi (R2) dengan bantuan program SPSS 16.00 for windows, menunjukkan nilai R2 = 0,711. Artinya kualitas pelayanan (X1) dapat menerangkan Kepuasan Mahasiswa (Y) sebesar 71,1%. Sisanya 28,9% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak termasuk dalam model ini. Pembahasan Regresi Linier Pengaruh Citra Institusi (X2) terhadap Kepuasan Mahasiswa (Y) Tabel 4.14 ANOVA 164 JURNAL LENTERA BISNIS Tabel 4.15 Coefficents Berdasarkan tabel di atas , perhitungan program SPSS Statistics 16.0 diketahui persamaan regresi: Y = 10,050 + 0,795X2 Keterangan: Y = Kepuasan Mahasiswa X2 = Pencitraan a = 10,050 adalah konstanta. Artinya apabila variabel Pencitraan (X2) sama dengan nol, maka Kepuasan Mahasiswa (Y) sebesar 10,050 Koefisien regresi Pencitraan (X2) diperoleh sebesar 0,795 bernilai positif. Hasil tersebut menunjukkan bahwa setiap terjadi peningkatan Pencitraan (X2) sebesar satu satuan maka akan diikuti oleh peningkatan Kepuasan Mahasiswa (Y) sebesar 0,795 satuan, atau sebaliknya apabila terjadi penurunan Pencitraan (X2) sebesar satu satuan maka akan diikuti oleh peningkatan Kepuasan Mahasiswa (Y) sebesar 0,795 satuan. Tabel 4.16 Model summary VOL. 4 NO. 1 Mei 2015 / ISSN 2252-9993 karena memiliki nilai R sebesar 0,880 yaitu terdapat hubungan kuat/tinggi antara variabel independen atau bebas variabel Citra Institusi (X2) dengan variabel dependen atau terikat variabel Kepuasan Mahasiswa (Y). a. Hasil Uji t Berdasarkan hasil uji regresi menunjukkan bahwa variabel Pencitraan (X2) mempunyai nilai thitung > ttabel, yaitu 18,342 > 1,9844 dengan taraf signifikansi sebesar 0,000. Hal ini berarti Ho ditolak dan H1 diterima. Artinya, bahwa ada pengaruh positif dan signifikan antara Pencitraan (X2) terhadap Kepuasan Mahasiswa (Y). Berdasarkan hasil hipotesis berarti Ho ditolak dan H1 diterima. Hal ini berarti bahwa variabel Pencitraan (X2) berpengaruh signifikan terhadap variabel Kepuasan Mahasiswa (Y). Dengan nilai thitung yang bernilai positif maka hal tersebut juga menunjukkan bahwa semakin tinggi Citra Institusi (X2) yang dilakukan oleh karyawan, maka semakin tinggi Kepuasan Mahasiswa (Y) sebaliknya semakin rendah Citra Institusi (X2) yang dilakukan karyawan maka semakin rendah Kepuasan Mahasiswa (Y). Koefisien korelasi termasuk kategori Sangat Kuat 165 JURNAL LENTERA BISNIS b. Hasil Uji F Tabel 4.17 ANOVA c. 3. Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh nilai F hitung sebesar 336,445 dengan signifikansi sebesar 0,000 lebih kecil dari 0,05. Nilai F sebesar 336,445 > 3,090. Hasil penelitian ini berarti variabel Citra Institusi (X2) secara bersama-sama berpengaruh terhadap kepuasan mahasiswa Koefisien Determinasi (R2) Berdasrkan table Model Summary, hasil perhitungan koefisien determinasi (R2) dengan bantuan program SPSS 16.00 for windows, menunjukkan nilai R2 = 0,774. Artinya kualitas pelayanan (X1) dapat menerangkan Kepuasan Mahasiswa (Y) sebesar 77,4%. Sisanya 22,6% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak termasuk dalam model ini. Pembahasan Regresi Linier Berganda Pengaruh Kualitas Pelayanan (X1) dan Citra Institusi (X2) terhadap Kepuasan Mahasiswa (Y) Tabel 4.18 Coefficients VOL. 4 NO. 1 Mei 2015 / ISSN 2252-9993 Berdasarkan tabel diatas, perhitungan program SPSS Statistics 16.0 diketahui persamaan regresi: Y = 12,159 + 0,196X1 + 0,554X2 Keterangan: Y = Kepuasan Mahasiswa X1 = Kualitas Pelayanan X2 = Citra Institusi a = 12,159 adalah konstanta. Artinya apabila variabel Kualitas Pelayanan (X1), Citra Institusi (X2) sama dengan nol, maka Kepuasan Mahasiswa (Y) sebesar 12,159. Koefisien regresi Kualitas Pelayanan (X1) diperoleh sebesar 0,196 bernilai positif. Hasil tersebut menunjukkan bahwa setiap terjadi peningkatan Kualitas Pelayanan (X1) sebesar satu satuan maka akan diikuti oleh peningkatan Kepuasan Mahasiswa (Y) sebesar 0,196 satuan, atau sebaliknya apabila terjadi penurunan Kualitas Pelayanan (X1) sebesar satu satuan maka akan diikuti oleh peningkatan Kepuasan Mahasiswa (Y) sebesar 0,196 satuan. Koefisien regresi Citra Institusi (X2) diperoleh sebesar 0,554 bernilai positif. Hasil tersebut menunjukkan bahwa setiap terjadi peningkatan Citra Institusi (X2) sebesar satu satuan maka akan diikuti oleh peningkatan Kepuasan Mahasiswa (Y) sebesar 0,554 satuan, dan sebaliknya apabila 166 JURNAL LENTERA BISNIS VOL. 4 NO. 1 Mei 2015 / ISSN 2252-9993 terjadi penurunan Citra Institusi (X2) sebesar satu satuan maka akan diikuti oleh peningkatan Kepuasan Mahasiswa (Y) sebesar 0,554 satuan. Tabel 4.19 Model Summary Koefisien korelasi termasuk kategori Sangat Kuat karena memiliki nilai R sebesar 0,891 yaitu terdapat hubungan kuat/tinggi antara variabel independen atau bebas variabel Kualitas Pelayanan (X1) dan Pencitraan (X2) dengan variabel dependen atau terikat variabel Kepuasan Mahasiswa (Y). a. Hasil Uji t Berdasarkan hasil uji regresi menunjukkan bahwa variabel kualitas pelayanan mempunyai nilai thitung > ttabel, yaitu 3,094 > 1,9844 dengan taraf signifikansi sebesar 0,003. Hal ini berarti Ho ditolak dan H1 diterima. Artinya, bahwa ada pengaruh positif dan signifikan antara Kualitas Pelayanan terhadap Kepuasan Mahasiswa. Berdasarkan hasil hipotesis berarti Ho ditolak dan H1 diterima. Hal ini berarti bahwa variabel Kualitas Pelayanan (X1) berpengaruh signifikan terhadap variabel Kepuasan Mahasiswa (Y). Dengan nilai thitung yang bernilai positif maka hal tersebut b. juga menunjukkan bahwa semakin tinggi Kualitas Pelayanan (X1) yang dilakukan oleh karyawan, maka semakin tinggi Kepuasan Mahasiswa (Y) sebaliknya semakin rendah Kualitas Pelayanan (X1) yang dilakukan karyawan maka semakin rendah Kepuasan Mahasiswa (Y) . Variabel pencitraan mempunyai nilai t sebesar 6,273 > 1,9844 dengan taraf signifikansi sebesar 0,000. Hal ini berarti Ho ditolak dan H1 diterima. Artinya, bahwa ada pengaruh positif dan signifikan antara Citra Institusi (X2) terhadap kepuasan mahasiswa (Y) Berdasarkan hasil hipotesis berarti Ho ditolak dan H1 diterima. Hal ini berarti bahwa variabel Citra Institusi (X2) berpengaruh signifikan terhadap variabel kepuasan mahasiswa (Y). Dengan nilai thitung yang bernilai positif, maka hal tersebut juga menunjukkan bahwa semakin tinggi Citra Institusi (X2) maka semakin tinggi Kepuasan Mahasiswa (Y) sebaliknya semakin rendah Citra Institusi (X2) maka semakin rendah kepuasan mahasiswa (Y) . Hasil Uji F Tabel 4.20 ANOVA 167 JURNAL LENTERA BISNIS c. 4. Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh nilai F hitung sebesar 187,718 dengan signifikansi sebesar 0,000 lebih kecil dari 0,05. Nilai F sebesar 187,718 > 3,090. Hasil penelitian ini berarti variabel Kualitas Pelayanan dan Citra Institusi secara bersama-sama berpengaruh terhadap kepuasan mahasiswa. Dengan demikian, ada pengaruh yang signifikan Kualitas pelayanan dan Citra Institusi secara bersama-sama berpengaruh terhadap kepuasan mahasiswa. Koefisien Determinasi (R2) Berdasrkan table Model Summary, hasil perhitungan koefisien determinasi (R2) dengan bantuan program SPSS 16.00 for windows, menunjukkan nilai R2 = 0,795. Artinya kualitas pelayanan (X1), pencitraan (X2), dapat menerangkan Kepuasan Mahasiswa (Y) sebesar 79,5%. Sisanya 20,5% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak termasuk dalam model ini seperti loyalitas mahasiswa, sistem pembelajaran, prestasi belajar, gaya kepemimpinan. Pembuktian Hipotesis a. Hipotesis 1: Kualitas pelayanan akademik (X1) berpengaruh positif dan VOL. 4 NO. 1 Mei 2015 / ISSN 2252-9993 b. c. signifikan terhadap kepuasan mahasiswa (Y). Berdasarkan hasil penelitian, maka koefisien korelasi termasuk kategori Sangat Kuat karena memiliki nilai R sebesar 0,843>0. Artinya terdapat hubungan positif dan kuat/tinggi antara variabel independen atau bebas variabel Kualitas Pelayanan Akademik (X1) dengan variabel dependen atau terikat variabel Kepuasan Mahasiswa (Y). Jadi Hipotesa 1 terbukti Hipotesis 2: Citra institusi (X2) berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan mahasiswa (Y). Berdasarkan hasil penelitan, maka koefisien korelasi termasuk kategori Sangat Kuat karena memiliki nilai R sebesar 0,880>0. Artinya terdapat hubungan positif yang kuat/tinggi antara variabel independen atau bebas variabel Citra Institusi (X2) dengan variabel dependen atau terikat variabel Kepuasan Mahasiswa (Y). Jadi Hipotesis 2 terbukti. Hipotesis 3: Kualitas pelayanan Akademik (X1) dan Citra Institusi (X2) secara bersamaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan mahasiswa (Y). Berdasarkan hasil penelitan, maka Koefisien korelasi termasuk kategori Sangat Kuat karena 168 JURNAL LENTERA BISNIS memiliki nilai R sebesar 0,891>0. Artinya terdapat hubungan positif yang kuat/tinggi antara variabel independen atau bebas variabel Kualitas Pelayanan Akademik (X1) dan Citra Institusi (X2) dengan variabel dependen atau terikat variabel Kepuasan Mahasiswa (Y). Jadi Hipotesi 3 terbukti. SIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan maka dapat ditarik simpulan sebagai berikut : 1. Terdapat pengaruh positif dan signifikan dari variabel kualitas pelayanan akademik terhadap kepuasan mahasiswa. Dan besarnya pengaruh variabel kualitas pelayanan akademik (X1) terhadap Y dapat dilihat pada koefisien determinasi adalah sebesar 0,711 atau sebesar 71,1 persen. 2. Terdapat pengaruh positif dan signifikan dari variabel citra institusi (X2) terhadap kepuasan mahasiswa. Dan besarnya pengaruh variabel citra institusi (X2) terhadap Y dapat dilihat pada koefisien determinasi adalah sebesar 0,774 atau sebesar 77,4 persen. 3. Terdapat pengaruh positif dan signifikan dari variabel kualitas pelayanan akademik (X1) dan variabel citra institusi (X2) terhadap kepuasan mahasiswa. Dan besarnya pengaruh tersebut dapat dilihat pada koefisien determinasi adalah sebesar 0,795 atau sebesar 79,5 persen. VOL. 4 NO. 1 Mei 2015 / ISSN 2252-9993 DAFTAR PUSTAKA Aaker, David. 1991. Managing Brand Equaty; Capitalizing on the Value of A Brand Name”. New York: The Free Press. Arief. 2007. Pemasaran Jasa dan Kualitas Jasa. Malang: Bayumedia. 118 Assauri, S. 2003. Customer Service Yang Baik Landasan Pencapaian Customer Satisfaction. Usahawan, 1, XXXII, 25-30. Buchari Alma.2008.Manajemen Pemasaran dan pemasaran Jasa. Bandung alfa beta Bungin, Burhan, 2005, Metodologi Penelitian Kuantitatif. Jakarta: Prenada Media. Ellitan, Lenna.2001.Strategi Mendongkrak Kualitas Pelayanan. Jurnal Ekonomi Kajian Ekonomi, Manajemen dan Akuntansi, Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia. No.15. Januari- Maret,jal 1424. Ghozali, H, Imam. 2005. Analisis Multivariat dengan Program SPSS. Semarang. Badan Penerbit Universitas Dipenogoro. Gujarati, D.M. 2003. Basic Econometrics, Fourth Edition. McGraw-Hill Book Company. New York. Jefkins, Frank dan Yadin. 2003, Public Relations. -Edisi 169 JURNAL LENTERA BISNIS Revisi kelima-, Erlangga. VOL. 4 NO. 1 Mei 2015 / ISSN 2252-9993 Jakarta, Perception of Service Quality, Journal of Retailing Juran. Joseph M. 1993. Quality Planning and Analysis. Third edition. New York: McGrawHill. Pasuraman, A. Zeitham I., and Berry, 1988, Servqual: A. Multiple Acle for Measuring Consumer Perception of Service Quality, Journal of Retailing Juran. Joseph M. 1995. Juran on Quality By Design. Diterjemahkan oleh Bambang hartono perancang Mutu. Jakarta: Pustaka Binaman Pressindo. Kotler, P. & Armstrong. (2008). Prinsip-Prinsip Pemasaran 1. Edisi keduabelas. Jakarta: Erlangga Kotler, P. & Armstrong. (2008). Prinsip-Prinsip Pemasaran 2. Edisi keduabelas. Jakarta: Erlangga Kotler, P. & Keller, K.L. (2007). Manajemen Pemasaran, Edisi 12. Jilid 1. Penerbit PT Indeks: Jakarta. Sekaran, Uma.2006. Penelitian Untuk Salemba. Jakarta Metode Bisnis. Setiaji, Bambang.2008. Panduan Riset dengan Pendekatan Kuantitatif. Program Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Surakarta.Surakarta. Setiawan, Meriani (2007) Efektivitas pesan iklan "IM3 Raja Voucher" dan penggunaan endorser terhadap citra perusahaan pada masyarakat Surabaya (iklan pada harian Jawa Pos). Kotler, Philip. (1997). Manajemen Pemasaran, Analisis, Perencanaan, Implementasi dan Kontrol, Edisi Sembilan. Alih Bahasa, Hendra Teguh. Penerbit PT. Prenhallindo: Jakarta. Kotler, Philip. (2002). Manajemen Pemasaran 1, Edisi Milenium, PT. Prenhallindo, Jakarta Pasuraman, A. Zeitham I., and Berry, 1988, Servqual: A. Multiple Acle for Measuring Consumer 170