Laporan Tahunan - PT Bank CTBC Indonesia

advertisement
2015
Laporan Tahunan
Annual Report
Daftar Isi
Table of Content
Ikhtisar Keuangan
Financial Highlights
Visi, Misi dan Nilai-Nilai
Vision, Mission and Values
Sambutan dari Presiden Komisaris
Message from President Commissioner
Sambutan dari Presiden Direktur
Message from President Director
Profil CTBC Bank Co., Ltd.
Profile of CTBC Bank Co., Ltd.
Profil PT Bank CTBC Indonesia
Profile of PT Bank CTBC Indonesia
Strategi Bisnis
Business Strategy
Tinjauan Keuangan
Financial Review
Struktur Permodalan
Capital Exposure
Tonggak Sejarah
Milestones
Pengungkapan Manajemen Risiko
Risk Management Disclosure
Manajemen Sumber Daya Manusia
Human Resources Management
01
02
03
05
08
10
12
19
24
28
31
62
75
77
80
82
84
85
86
87
89
92
93
94
Teknologi Informasi
Information Technology
Peristiwa Penting
Event Highlights
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial
Corporate Social Responsibility
Produk dan Layanan
Products and Services
Jaringan Kantor
Office Network
Struktur Organisasi
Organizational Structure
Profil Dewan Komisaris
Profile of Board of Commissioners
Profil Direksi
Profile of Directors
Pejabat Eksekutif
Executive Officers
Tanggung Jawab Pelaporan Keuangan
Responsibility of Financial Reporting
Laporan Keuangan yang Telah Diaudit
Audited Financial Statement
Annual Report 2015
Ikhtisar Keuangan
Financial Highlights
Dalam milyaran Rupiah
LAPORAN POSISI KEUANGAN
Jumlah Aset
Kredit yang Diberikan (Bruto)
Cadangan kerugian penurunan nilai
Simpanan dari nasabah dan bank-bank lain
Jumlah Liabilitas
Ekuitas
In billions of Rupiah
2015
2014
12,827.36
8,770.63
128.19
8,206.24
10,293.23
2,534.12
12,328.73
7,851.66
113.33
8,260.25
9,911.39
2,417.34
512.70
101.52
614.21
456.04
458.83
174.59
633.41
308.33
158.17
115.84
325.08
239.18
LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF
Pendapatan Bunga - Bersih
Pendapatan Operasional lainnya (Selain Bunga)
Pendapatan Operasional
Beban Operasional
Pendapatan Non Ops Lainnya
Laba (Rugi) Sebelum Pajak
Laba (Rugi) Setelah Pajak
Total Assets
Loans receivable (Gross)
Allowance for impairment losses
Deposits from customers & other banks
Total Liabilitites
Equity
STATEMENTS OF COMPREHENSIVE INCOME
RASIO KEUANGAN UTAMA
Permodalan
KPMM (risiko kredit)
KPMM (risiko kredit+risiko pasar+risiko operasional)
Aktiva tetap terhadap modal
STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION
Net Interest Income
Other Operating Revenue (Non Interest)
Operating Revenue
Operating Expenses
Other Non Operating Revenue
Profit (Loss) Before Tax
Profit (Loss) After Tax
KEY FINANCIAL RATIOS
30.40%
26.28%
4.87%
33.63%
29.24%
4.85%
Capital
CAR including credit risk
CAR including credit risk, market risk and Operational Risk
Fixed Assets to Capital
Kualitas Aktiva
Aktiva produktif bermasalah
Cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN)
aset keuangan terhadap aset produktif
Pemenuhan PPA produktif
Pemenuhan PPA non produktif
NPL bruto
NPL bersih
2.11%
1.25%
1.08%
89.03%
0.00%
2.88%
2.05%
1.01%
72.56%
0.00%
1.82%
0.82%
Earning Assets
Non-Performing Productive Assets
Impairment loss reserves (CKPN) of financial assets
to productive assets
Compliance of Allowance for Productive Assets
Compliance of Allowance for Non Productive Assets
NPL Gross
NPL Net
Rentabilitas
ROA
ROE
NIM
Beban Operasi terhadap Pendapatan Operasi (BOPO)
1.28%
4.93%
4.76%
90.33%
3.23%
10.97%
5.23%
80.28%
Rentability
ROA
ROE
NIM
Operating Expenses to Operating Revenues
Likuiditas
LDR
118.14%
112.16%
Liquidity
LDR
Kepatuhan
Persentase Pelanggaran Batas Maksimum
Pemberian Kredit (BMPK)
Persentase Pelampauan BMPK
Giro Wajib Minimum (Rupiah)
Posisi Devisa Neto (PDN)
Compliance
nil
nil
7.57%
2.18%
nil
nil
8.11%
2.28%
Percentage Violation of Legal Lending Limit (LLL)
Percentage Lending in Excess of LLL
Reserve Requirement (Rupiahs)
Net Open Position (NOP)
PT BANK CTBC Indonesia
1
LAPORAN TAHUNAN 2015
Visi, Misi dan Nilai-Nilai
Vision, Mission and Values
Visi
Vision
Menjadi salah satu bank fokus terkemuka dan
berkomitmen untuk melayani target pasar
yang dipilih di Indonesia.
To become one of the leading focus banks and
Misi
Mission
Bank akan fokus untuk menyediakan solusi
keuangan kepada klien Corporate, IOW, dan
Segmen Menengah Ritel melalui jasa-jasa yang
profesional, peduli, terpercaya, berintegritas
dan inovatif.
We will focus to provide financial solution to
commit to serve selected target market in Indonesia.
Corporate, IOW and Retail Middle Segment clients
through professional, caring, trustworthy, integrity,
and innovative services.
Nilai-Nilai Perusahaan
Integritas | Peduli | Profesional | Inovasi | Kerjasama Tim
Core Values
Integrity | Caring | Professional | Innovation | Teamwork
2
PT BANK CTBC Indonesia
Annual Report 2015
Sambutan
Presiden Komisaris
Message from President Commissioner
Jack Lee
Presiden Komisaris
President Commissioner
Yang Terhormat Para Pemangku Kepentingan,
Dear Shareholders,
Tahun 2015 Indonesia menghadapi sejumlah tantangan
The year 2015, Indonesia was facing a number of challenges
ekonomi secara global dan domestik. Perlambatan ekonomi
in the global and domestic economy. The global economic
global serta rendahnya realisasi anggaran pemerintah pusat
slowdown and the low realization of the central government
dinilai menjadi batu sandungan bergeraknya ekonomi
budget were considered to be a stumbling block movement of
Indonesia ke arah yang positif. Namun demikian, melalui
the Indonesian economy in a positive direction. Nevertheless,
stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan yang dikelola
through macroeconomic stability and financial system which
dengan bijaksana dan konsisten melalui koordinasi yang
are maintained by prudent and consistent through strong
kuat antara Pemerintah dan Bank Indonesia, diharapkan
coordination between the Government and Bank Indonesia,
pada tahun 2016 kondisi ekonomi akan lebih baik.
the economic condition in 2016 is expected to be improved.
Penilaian Komisaris terhadap Kinerja
Direksi
Board of Commissioners’ Assessment on
the Directors’ Performance
Melalui pemantauan kami selaku Dewan Komisaris, kami
Through our monitoring as Board of Commissioners, we are
berpendapat bahwa walaupun tantangan perekonomian
in opinion that despite economic challenges experienced by
mempengaruhi aktivitas bisnis Bank namun implementasi
all of the Bank’s business activities, but the implementation
strategi bisnis secara umum berjalan dengan baik dan
of the general business strategy going well and realistically.
realistis. Hal ini dapat dilihat dari laporan kinerja keuangan
It can be seen from the statement of financial performance
Bank CTBC Indonesia periode 2015.
Bank CTBC Indonesia in 2015.
Dewan Komisaris menilai bahwa Direksi Bank telah
Board of Commissioners assessed that the Directors of the
melaksanakan tugas dengan baik dan profesional selama di
Bank has been carrying out duties properly and professionally
periode 2015.
during 2015.
Pandangan atas Prospek Usaha Bank CTBC
Indonesia
Views on Business Prospect of Bank CTBC
Indonesia
Dewan
2016,
In 2016, Board of Commissioners expects that the global
pertumbuhan ekonomi global berjalan dengan kondusif
economic growth will be in conducive condition with
dengan perkiraan menurunnya risiko penyaluran kredit, dan
prediction of the decrease in the risk of lending, and loan
Komisaris
mengharapkan
di
tahun
PT BANK CTBC Indonesia
3
LAPORAN TAHUNAN 2015
rencana penurunan suku bunga kredit sehingga Bank dapat
interest rate reduction plan so the Bank will be able to
mengembangkan usahanya sesuai dengan target yang telah
expand its business following the the targets that have been
disusun Direksi.
set by Directors.
Dewan Komisaris senantiasa mengingatkan Manajemen
Board of Commissioners will constantly remind the
Bank agar dalam pengembangan produk selalu mengacu
Management in product development always refers to
pada aspek marketability, profitability, penguasaan product
aspects of marketability, profitability, deep understanding of
knowledge dan pengendalian risiko terhadap produk terkait.
product knowledge and risk control related with the product.
Untuk
dengan
Therefore, Board of Commissioners together with Bank’s
Manajemen Bank akan terus melakukan perbaikan yang
management will continue to make necessary improvement
diperlukan. melalui review secara berkelanjutan atas
through ongoing review on the policies, provide counsel
kebijakan-kebijakan yang dibuat, menyediakan nasihat dan
and recommendation, supervise and directing the Bank’s
rekomendasi, mengawasi dan mengarahkan manajemen
management for improvement with prudent expectation.
itu
Dewan
Komisaris
bersama-sama
untuk terus melakukan perbaikan-perbaikan dengan sikap
yang lebih prudent.
Apresiasi
Appreciation
Dengan perkiraan pertumbuhan ekonomi Indonesia 2016
With Indonesia’s economic growth forecasts in 2016 is higher
lebih tinggi dibandingkan tahun 2015 yaitu berkisar 5,2-5,6%
than 2015, which is ranged from 5.2 to 5.6% (yoy) in 2016,
(yoy) pada tahun 2016, Bank CTBC Indonesia yakin dengan
Bank CTBC Indonesia optimist with Bank’s ability to maintain
kemampuannya mempertahankan kinerja keuangan Bank
stable financial performance and to overcome the challenges
CTBC Indonesia agar tetap stabil dan mengatasi tantangan
ahead.
ke depan.
Pada kesempatan ini atas nama Dewan Komisaris, saya ingin
On behalf of the Board of Commissioners, I would like to take
mengucapkan terima kasih kepada Otoritas Jasa Keuangan
this opportunity to express my gratitude to Financial Service
(OJK), para Direksi dan karyawan atas dedikasinya terhadap
Authority (OJK), all of the Directors and employees for their
perusahaan, kepada para pemangku kepentingan termasuk
dedication to the company, to the stakeholders including
pemegang saham, nasabah, dan masyarakat pada umumnya,
shareholders, customers, and the public at large, for their
atas kepercayaan dan dukungan yang diberikan kepada
trust and support given to Bank CTBC Indonesia.
Bank CTBC Indonesia.
Jack Lee
Presiden Komisaris
President Commissioner
4
PT BANK CTBC Indonesia
Annual Report 2015
Sambutan
Presiden Direktur
Message from President Director
Joseph Shih
Presiden Direktur
President Director
Tantangan ekonomi yang dihadapi di tahun 2015 terkait
The economic challenges faced in 2015 were linked to the
dengan melemahnya permintaan komoditas, depresiasi
weaken commodity demand, depreciation of IDR and the
rupiah and melambatnya perekonomian global.
slowdown of global economy.
Pada tahun 2016, pertumbuhan ekonomi di Indonesia
In 2016, economic growth in Indonesia is projected in the
diproyeksikan berada pada kisaran 5,2-5,6% (yoy), lebih
range of 5.2-5.6% (yoy) better than 2015 which is 5.04%
baik dibandingkan tahun 2015 yaitu 5,04% (yoy). Langkah-
(yoy). The implementation of government policy is to attract
langkah kebijakan pemerintah adalah dengan meningkatkan
investment and expand the project of infrastructure.
investasi dan pengembangan proyek infrastruktur.
Pertumbuhan kredit dalam industri perbankan diperkirakan
Credit growth in the Indonesia’s banking industries is
akan mengalami perkembangan sedang di kisaran 12-14%
predicted a moderate growth with range of 12-14% in 2016
pada 2016 seiring dengan perbaikan kondisi ekonomi dan
in line with improved economic condition and expected
kebijakan moneter yang diharapkan.
moneter policy.
Pencapaian Kinerja 2015
Business Performance in 2015
Di Tahun 2015, Bank CTBC Indonesia telah membukukan
In 2015, Bank CTBC Indonesia has recorded profit before tax
laba sebelum pajak sebesar IDR 158,17 miliar. Laba bersih
of IDR 158.17 billion. The net profit amounted to IDR 115.84
tercatat sebesar IDR 115,84 miliar, turun sebesar 51,57%
billion, down by 51.57% compared to the previous year mainly
dibandingkan tahun sebelumnya yang disebabkan karena
due to increase in non-performing loan (NPL) and lower
meningkatnya non-performing loan (NPL) dan menurunnya
trading income. The ratio of NPL Gross has increase from
pendapatan trading. Rasio NPL Bruto mengalami kenaikan
1.82% at 2014 into 2.88% at 2015 due to the deterioration of
jika dibanding dengan tahun sebelumnya dari 1,82%
the quality of some of corporate debtors. Nevertheless, the
di tahun 2014 menjadi 2,88% pada tahun 2015 yang
Bank recorded an increase net interest income IDR 512.70
disebabkan karena memburuknya kualitas beberapa debitur
billion in 2015 which is increase 11.74% than previous year,
korporasi. Walaupun demikian, Bank mencatat peningkatan
total assets grew by 4.04% from IDR 12.33 trillion at the end
pendapatan bunga bersih bank yang mencapai IDR
of 2014 to IDR 12.83 trillion at the end of 2015, bank liabilities
512,70 miliar pada tahun 2015, meningkat sebesar 11,74%
grew from IDR 9.91 trillion at the end of 2014, to IDR 10.29
dibandingkan perolehan tahun sebelumnya, jumlah total
trillion at the end of 2015, equity amounted to IDR 2.53
PT BANK CTBC Indonesia
5
LAPORAN TAHUNAN 2015
aset Bank tumbuh sebesar 4,04% dari IDR 12,33 triliun pada
trillion at the end of 2015. This amount is higher than equity
akhir tahun 2014, menjadi IDR 12,83 triliun pada akhir tahun
at previous year amounted 2.42 trillion.
2015, Jumlah liabilitas bank tumbuh dari IDR 9,91 triliun pada
akhir tahun 2014, menjadi IDR 10,29 triliun pada akhir tahun
2015, ekuitas Bank sebesar IDR 2,53 triliun meningkat bila
dibandingkan tahun sebelumnya sebesar IDR 2,42 triliun.
Di tahun 2015, Bank CTBC Indonesia menambahkan
In 2015, Bank CTBC Indonesia adds some services facilities to
beberapa
mempermudah
enable customers to conduct banking transactions with the
pelanggan melakukan transaksi perbankan dengan Bank
Bank, namely ‘CTBC Bill Payment’, which through the facility,
yaitu ‘CTBC Bill Payment’ dimana melalui fasilitas tersebut,
the Bank provides regular bill payments services (electricity,
Bank memberikan pelayanan pembayaran tagihan rutin
water, Telkom phone, internet and TV subscription), purchase
(listrik, air, telepon Telkom, internet dan TV berlangganan),
train tickets and various vouchers, via ATM CTBC and the
pembelian tiket kereta api dan aneka voucher isi ulang,
Bank has enhance ‘CTBC Internet Banking’ for corporate
melalui ATM CTBC serta Bank telah mengembangkan
customer to provide more convenient transactions via
‘CTBC Internet Banking’ untuk pelanggan korporasi dengan
internet banking.
fasilitas
pelayanan
untuk
menyediakan lebih banyak kemudahan transaksi melalui
internet banking.
Business Prospect 2016
Prospek Usaha 2016
keras
The Management has committed to work hard through the
melalui produktivitas kerja, meningkatkan produk yang
productivity, upgrading diversified products, improving asset
beragam, meningkatkan kualitas aset, penguatan sumber
quality, strengthening human resources and improving IT
daya manusia dan meningkatkan perkembangan IT untuk
resources to support the bank’s further growth.
Manajemen
Bank
berkomitmen
untuk
bekerja
mendukung pertumbuhan Bank lebih lanjut.
Dalam rencana bisnis pada tahun 2016, Bank menargetkan
In the business plan in 2016, the Bank is targeting loan
pertumbuhan pinjaman sebesar 15,5% dan meningkatkan
growth of 15.5% and the enhancement of Bank’s liquidity. In
likuiditas
menerus
addition, continuously improve asset quality and preparation
meningkatkan kualitas aset dan persiapan dalam memenuhi
to meet regulatory requirements regarding International
persyaratan peraturan mengenai International Financial
Financial Reporting Standard 9 (IFRS 9) also become
Reporting Standard 9 (IFRS 9) juga merupakan target yang
important targets for 2016. In terms of improving the service
tidak kalah pentingnya di tahun 2016. Dalam hal peningkatan
to customers, besides online internet banking, the next target
pelayanan kepada pelanggan, selain internet banking sudah
will be followed by mobile banking service.
Bank.
Selain
itu,
secara
terus
online, target berikutnya akan diikuti dengan pelayanan
mobile banking.
Penerapan Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance (GCG) Implementation
Struktur dan mekanisme tata kelola yang tertata rapi dan
The structure and corporate governance mechanisms
diterapkan secara konsisten dijalankan untuk memastikan
are well administrated and consistently implemented to
terselenggaranya
ensure the reliability and responsiveness implementation of
kegiatan
operasional
yang
handal
dan responsif.
operational activities.
Tuntutan terhadap mutu tata kelola yang baik menjadi suatu
The demands on the improvement quality of governance
keharusan yang harus dipenuhi oleh Dewan Komisaris dan
is a must to be fulfilled by Bank CTBC Indonesia through
Manajemen Bank melalui komitmen untuk melaksanakan
commitment
Good Corporate Governance (GCG).
prevailing principles.
Good Corporate Governance (GCG) merupakan proses
Good Corporate Governance is a multifacet on-going process
berkelanjutan (on-going process) multifacet dan Manajemen
and Bank CTBC Indonesia has committed to enhance the
6
PT BANK CTBC Indonesia
to
implement
the
GCG
according
to
ANNUAL REPORT 2015
Bank berkomitmen untuk senantiasa memperhatikannya
structure, resources and implementation of Good Corporate
baik dari segi struktur, sumber daya dan tata kerja GCG pada
Governance of the Bank.
Bank.
Ucapan Terima Kasih
Acknowledgement
Tahun 2015 merupakan tahun penuh tantangan bagi industri
While 2015 was a very challenging year for the banking
perbankan di Indonesia, namun Bank CTBC Indonesia mampu
industries in Indonesia, Bank CTBC Indonesia was able to
melampaui pertumbuhan rata-rata di industri perbankan dan
outpace the industry average growth and closed the year
mengakhirinya dengan cukup baik. Selanjutnya, Bank harus
with acceptable performance. Going forward, the Bank
tetap menjaga semangat yang baik dan tetap fokus pada
must maintain good spirit and remain focused on improving
peningkatan produktivitas dan terus menumbuhkan kualitas
productivity and the quality of the loan portfolio to further
portofolio pinjaman untuk perkembangan usaha lebih lanjut.
business development.
Atas nama Direksi, saya mengucapkan terima kasih kepada
On behalf of all of the Directors, I would like to thank the
para pemegang saham atas kepercayaan mereka berikan
shareholders for their confidence in the Directors’ ongoing
kepada para Direksi, kepada Dewan Komisaris dan Otoritas
management of the Bank, to the Board of Commissioners
Jasa Keuangan (OJK) atas pengawasan, bimbingan, dan
and Financial Service Authority (OJK) for their continued
pengarahan yang diberikan selama ini. Kami juga sangat
supervision, guidance and direction throughout the year. We
menghargai segenap karyawan Bank CTBC Indonesia untuk
also highly grateful to the employees of Bank CTBC Indonesia
kerja sama tim, komitmen dan profesionalisme mereka
for their teamwork, commitment and professionalism
dalam memberikan pelayanan yang terbaik. Terakhir, kepada
in delivering the best services and values. Finally, to our
nasabah dan seluruh mitra usaha atas dukungan yang tiada
customers and all of our business partners for their continued
henti kepada Bank CTBC Indonesia.
support to Bank CTBC Indonesia.
Joseph Shih
Presiden Direktur
President Director
PT BANK CTBC INDONESIA
7
LAPORAN TAHUNAN 2015
Profil CTBC Bank Co., Ltd.
Profile of CTBC Bank Co., Ltd.
CTBC Bank Co., Ltd. (CTBC Bank) yang sebelumnya dikenal dengan nama yaitu Chinatrust
Commercial Bank Co., Ltd. didirikan pada tahun 1966 dan telah berkembang menjadi bank swasta
terbesar di Taiwan.
CTBC Bank Co., Ltd. (CTBC Bank) formerly known as Chinatrust Commercial Bank Co., Ltd. was
established in 1966 and has grown into the largest private bank in Taiwan.
Cikal bakal Bank ini yaitu Bank China Securities Investment
The Bank’s predecessor, China Securities Investment
Corporation, telah berganti nama menjadi China Trust
Corporation, was transformed to China Trust Company, Ltd.,
Company, Ltd., dimana lingkup usahanya termasuk trust
which business scope included trust banking, development
banking, development banking dan investment banking.
banking and investment banking. In 1992, it became the first
Pada tahun 1992, merupakan perusahaan yang pertama di
trust company in Taiwan to obtain a commercial bank license
Taiwan yang memperoleh lisensi menjadi bank komersil dan
and later on changed its name to Chinatrust Commercial
selanjutnya berganti nama menjadi Chinatrust Commercial
Bank Co., Ltd. In 2013, Chinatrust Commercial Bank Co., Ltd.
Bank Co., Ltd. Di tahun 2013, Chinatrust Commercial Bank
changed its name to became CTBC Bank Co., Ltd.
Co., Ltd. berubah nama menjadi CTBC Bank Co., Ltd.
Dengan kinerja kerjanya yang luar biasa, produk yang
CTBC Bank’s outstanding performances, product innovation,
innovatif, profitabilitas dan berbagai prestasi yang diraihnya,
profitability
CTBC Bank di akreditasi dengan banyak penghargaan dari
accredited CTBC Bank with numerous awards from reputable
berbagai lembaga keuangan, majalah keuangan dan institusi
economic institutions, finance magazines and government
pemerintah. Pada tahun 2015, CTBC Bank mendapatkan
agencies. In 2015 CTBC Bank was awarded “Best Bank in
penghargaan sebagai “Best Bank in Taiwan” oleh The
Taiwan” by The Banker, Euromoney and FinanceAsia, “The
Banker, Euromoney dan FinanceAsia, “The Strongest Bank
Strongest Bank in Taiwan” and “Best Retail Bank in Taiwan”
in Taiwan” dan “Best Retail Bank in Taiwan” oleh The Asian
by The Asian Banker.
and
other
excellent
achievements
have
Banker.
Majalah Global Finance memberikan anugerah CTBC Bank
Global Finance magazine recognized CTBC Bank as the
sebagai Global Winner dari “Best in Social Media Bank”,
Global Winner of “Best in Social Media Bank”, Euromoney,
Majalah Euromoney, Global Finance, Asiamoney dan
Global Finance, Asiamoney and FinanceAsia magazines also
FinanceAsia juga memberikan penghargaan kepada CTBC
recognized CTBC Bank as the “Best Private Bank in Taiwan”.
Bank sebagai “Best Private Bank in Taiwan”.
Penghargaan lainnya termasuk “Best Trade Finance Bank in
Other awards include “Best Trade Finance Bank in Taiwan”
Taiwan” oleh Global Finance, The Asset, The Asian Banker
by Global Finance, The Asset, The Asian Banker and Global
dan Global Trade Review; “Best Sub-Custodian Bank in
Trade Review; “Best Sub-Custodian Bank in Taiwan” by
Taiwan” oleh Global Finance and The Asian Banker; “Best
Global Finance and The Asian Banker; “Best Treasury & Cash
Treasury & Cash Management Bank in Taiwan” oleh Global
Management Bank in Taiwan” by Global Finance; “Best Local
Finance; “Best Local Currency Cash Management Services”
Currency Cash Management Services” by Asiamoney.
oleh Asiamoney.
8
PT BANK CTBC Indonesia
Annual Report 2015
Per tahun 2015, dengan total aset lebih dari NT$ 3,51 triliun,
As of 2015, with total assets of more than NT$ 3.51 trillion,
149 kantor cabang di Taiwan dan memiliki jaringan sebanyak
CTBC Bank has 149 branches throughout Taiwan, and over
100 kantor (kantor perwakilan, cabang, anak perusahaan,
100 overseas outlets (office, branch, subsidiary, branch
dan cabang anak perusahaan) yang berlokasi di Amerika
of subsidiary), locating in the US, Canada, Japan, India,
Serikat, Kanada, Jepang, India, Indonesia, Filipina, Thailand,
Indonesia, the Philippines, Thailand, Vietnam, Hong Kong,
Vietnam, Hong Kong, Singapura, Myanmar, Malaysia,
Singapore, Myanmar, Malaysia, Australia, and China make
Australia, dan Cina membuat CTBC Bank Taiwan sangat
CTBC Bank Taiwan’s most international financial institution.
dikenal sebagai menjadi lembaga keuangan internasional.
CTBC Bank Co., Ltd. dimiliki sepenuhnya oleh CTBC Financial
CTBC Bank Co., Ltd., is fully owned by CTBC Financial
Holding Company Co., Ltd. (dahulu bernama Chinatrust
Holding Company Co., Ltd. (formerly known as Chinatrust
Financial Holding Co., Ltd.). Per tanggal 31 Desember
Financial Holding Co., Ltd.). As of 31 December 2013, ten
2015, sepuluh (10) pemilik saham terbesar CTBC Financial
(10) major shareholders of CTBC Financial Holding Co.,
Holding Co., Ltd. adalah Nan Shan Life Insurance Co., Ltd.
Ltd., are Nan Shan Life Insurance Co., Ltd. (3.36%), Jeffrey
(3,66%), Jeffrey L. S. Koo (3,59%), Yi Kao Investment Co.,
L. S. Koo (3.59%), Yi Kao Investment Co., Ltd. (2.87%), Mega
Ltd. (2,87%), Mega International Commercial Bank Co., Ltd.
International Commercial Bank Co., Ltd. acting as custodian
berlaku sebagai kustodian untuk the Investment Account
for the Investment Account of Morgan Stanley Formosa
of Morgan Stanley Formosa Holdings (Cayman) Limited
Holdings (Cayman) Limited (2.60%), JPMorgan Chase Bank
(2,60%), JPMorgan Chase Bank N.A. Taipei Branch sebagai
N.A. Taipei Branch in custodian for Saudi Arabian Monetary
kustodian untuk Saudi Arabian Monetary Agency (2,26%),
Agency (2.26%) , Long Bon International Co., Ltd. (2.12%),
Long Bon International Co., Ltd. (2,12%), Government of
Government of Singapore (1.85%), Vanguard Emerging
Singapore (1,85%), Vanguard Emerging Markets Stock Index
Markets Stoct Index Fund, A series of Vanguard International
Fund, A series of Vanguard International Equity Index Funds
Equity Index Funds (1.62%), Chuan Wei Investment Co., Ltd.
(1,62%), Chuan Wei Investment Co., Ltd. (1,61%), Bank J. Safra
(1.61%), Bank J. Safra Sarasin Ltd-Singapore Branch – For
Sarasin Ltd-Singapore Branch–For Clients’ account (1,56%).
Clients’ account (1.56%).
Selain CTBC Bank, anak perusahaan lainnya dari CTBC
Besides CTBC Bank, other subsidiaries of CTBC Financial
Financial Holding adalah CTBC Securities, CTBC Insurance
Holding include CTBC Securities, CTBC Insurance Brokers,
Brokers, CTBC Asset Management, CTBC Venture Capital,
CTBC Asset Management, CTBC Venture Capital, CTBC
CTBC Security, Taiwan Lottery, CTBC Life Insurance dan
Security, Taiwan Lottery, CTBC Life Insurance and CTBC
CTBC Investments.
Investments.
PT BANK CTBC Indonesia
9
LAPORAN TAHUNAN 2015
Profil PT Bank CTBC Indonesia
Profile of PT Bank CTBC Indonesia
PT Bank CTBC Indonesia (d/h PT Bank Chinatrust Indonesia)
PT Bank CTBC Indonesia (formerly named PT Bank Chinatrust
dengan kepemilikan saham sebesar 99% oleh CTBC Bank
Indonesia) is 99% shareholder owned by CTBC Bank Co., Ltd.
Co., Ltd., (sebelumnya dikenal dengan nama Chinatrust
(formerly known as Chinatrust Commercial Bank Co., Ltd.),
Commercial Bank Co., Ltd.), yang merupakan salah satu
one of the leading banks in Taiwan and the remaining 1%
bank terkemuka di Taiwan dan 1% saham dimiliki oleh PT
is owned by PT Bank Danamon Indonesia Tbk, one of the
Bank Danamon Indonesia Tbk, salah satu bank terkemuka
premier Indonesian banks. PT Bank CTBC Indonesia started
di Indonesia. PT Bank CTBC Indonesia mulai beroperasi di
its operation in Indonesia in mid 1997, mainly to serve the
Indonesia pada pertengahan tahun 1997 terutama untuk
Indo-Taiwanese trade, under the name of PT Bank Chinatrust
melayani perdagangan Indo-Taiwan, dengan nama PT Bank
Tamara with shareholding of 85% by Chinatrust Commercial
Chinatrust Tamara, dimana kepemilikan saham 85% oleh
Bank and 15% by Bank Tamara. In year 2001 Chinatrust
Chinatrust Commercial Bank dan 15% oleh Bank Tamara.
Commercial Bank increased its ownership to 99% and
Pada tahun 2001 Chinatrust Commercial Bank meningkatkan
changed the Bank’s name to PT Bank Chinatrust Indonesia.
kepemilikannya menjadi 99% dan merubah nama PT Bank
And In 2013, Chinatrust Commercial Bank Co., Ltd. as majority
Chinatrust Tamara menjadi PT Bank Chinatrust Indonesia.
shareholder of PT Bank CTBC Indonesia had changed its name
Di tahun 2013, Chinatrust Commercial Bank Co., Ltd. selaku
to CTBC Bank Co., Ltd., PT Bank Chinatrust Indonesia then
pemegang saham mayoritas PT Bank CTBC Indonesia
followed with name change to PT Bank CTBC Indonesia in the
melakukan perubahan nama menjadi CTBC Bank Co., Ltd.
same year.
dan PT Bank Chinatrust Indonesia juga di tahun yang sama
berganti nama menjadi PT Bank CTBC Indonesia.
Dengan modal dasar yang kuat dan kinerja yang konsisten
With a strong capital base and consistent performance since
sejak didirikan, Bank CTBC Indonesia diakui sebagai salah
its establishment, Bank CTBC Indonesia has been recognized
satu bank terkemuka di Indonesia.
as one of the leading banks in Indonesia.
Bank CTBC Indonesia menyediakan ruang lingkup yang
Bank CTBC Indonesia provides a full range of corporate
lengkap untuk jasa perbankan korporasi dan individu di
and consumer services in Indonesia and is committed to
seluruh Indonesia dengan komitmen untuk menjadi bank
become a bank that can be relied upon and trusted. With
yang dapat diandalkan dan dipercaya. Dengan total aset
assets totaling IDR 12.83 trillion, and 14 (fourteen) offices in
sebesar IDR 12,83 triliun dan 14 (empat belas) kantornya di
Indonesia (including 3 Functional Offices Non-Operational),
Indonesia (termasuk 3 Kantor Fungsional Non-operasional),
Bank CTBC Indonesia business activities continue to focus
kegiatan usaha Bank CTBC Indonesia terus difokuskan
on developing cooperation and long-term relationships
untuk mengembangkan kerjasama dan hubungan jangka
with customers.
panjang dengan para nasabah.
10
PT BANK CTBC Indonesia
Annual Report 2015
Komposisi Pemegang Saham
Shareholders Composition
CTBC Financial Holding Co., Ltd.
100%
PT Bank Danamon Indonesia Tbk
CTBC Bank Co., Ltd.
1%
99%
PT Bank CTBC Indonesia
Catatan:
Note:
•
Data per 31 Desember 2015
•
Data as of December 31, 2015
•
Pemegang saham Pengendali terakhir PT Bank CTBC
•
Ultimate shareholders of PT Bank CTBC Indonesia is
Indonesia adalah CTBC Financial Holding Co., Ltd. yang
CTBC Financial Holding Co., Ltd. which is public company
merupakan perusahaan publik
•
Sepuluh pemilik saham terbesar CTBC Financial Holding
•
Ten major shareholders of CTBC Financial Holding Co.,
Co., Ltd. adalah Nan Shan Life Insurance Co., Ltd.
Ltd., are Nan Shan Life Insurance Co., Ltd. (3.36%),
(3,66%), Jeffrey L. S. Koo (3,59%), Yi Kao Investment
Jeffrey L. S. Koo (3.59%), Yi Kao Investment Co., Ltd.
Co., Ltd. (2,87%), Mega International Commercial
(2.87%), Mega International Commercial Bank Co.,
Bank Co., Ltd. berlaku sebagai kustodian untuk the
Ltd. acting as custodian for the Investment Account of
Investment Account of Morgan Stanley Formosa
Morgan Stanley Formosa Holdings (Cayman) Limited
Holdings (Cayman) Limited (2,60%), JPMorgan Chase
(2.60%), JPMorgan Chase Bank N.A. Taipei Branch in
Bank N.A. Taipei Branch sebagai kustodian untuk
custodian for Saudi Arabian Monetary Agency (2.26%),
Saudi Arabian Monetary Agency (2,26%), Long Bon
Long Bon International Co., Ltd. (2.12%), Government of
International Co., Ltd. (2,12%), Government of Singapore
Singapore (1.85%), Vanguard Emerging Markets Stock
(1,85%), Vanguard Emerging Markets Stock Index Fund,
Index Fund, A series of Vanguard International Equity
A series of Vanguard International Equity Index Funds
Index Funds (1.62%), Chuan Wei Investment Co., Ltd.
(1,62%), Chuan Wei Investment Co., Ltd. (1,61%), Bank
(1.61%), Bank J. Safra Sarasin Ltd-Singapore Branch – For
J. Safra Sarasin Ltd-Singapore Branch–For Clients’
Clients’ account (1.56%).
account (1,56%).
PT BANK CTBC Indonesia
11
LAPORAN TAHUNAN 2015
Strategi Bisnis
Business Strategy
Bisnis Tresuri
Treasury Business
Tahun 2015 adalah tahun yang penuh tantangan untuk bisnis
Year of 2015 was a very challenging year for Treasury business
Tresuri karena perlambatan ekonomi global. Ketidakpastian
due to global economic slowdown. Uncertainty in US Federal
atas keputusan kenaikan suku bunga Federal Reserve AS
Reserve rate hike increase unpredictably intense movement
meningkatkan pergerakan tidak terduga yang hebat di pasar
in the market due to global assets and capital reallocations.
karena realokasi aset dan modal secara global. Disamping itu
On the other hand market liquidity condition also has direct
kondisi likuiditas pasar juga berdampak langsung terhadap
impact to Group achievement for full year 2015.
pencapaian Grup sepanjang tahun 2015.
Untuk tahun 2015, Grup Bisnis Tresuri membukukan
In the year of 2015, Treasury Business Group recorded the
pendapatan sebesar Rp 102,5 miliar, 34% (tiga puluh empat
revenue as IDR 102.5 billion, 34% (thirty four percent) below
persen) dibawah target. Rendahnya tingkat pencapaian
target. The deficiency mainly generated from loss of IDR
tersebut terutama dikarenakan kerugian pada transaksi surat
6.3 billion in securities trading transactions and significant
berharga sebesar Rp 6,3 miliar and peningkatan signifikan
increment in funding cost. Funding cost through money
pada biaya pendanaan. Biaya pendanaan melalui transaksi
market borrowing increase 244% (two hundred forty four
pinjaman di Pasar uang meningkat sebesar 244% (dua ratus
percent) and swap funding cost increase 150% (one hundred
empat puluh empat persen) dan biaya pendanaan melalui
fifty percent) compared with previous year.
transaksi swap meningkat sebesar 150% (seratus lima puluh
persen) dibandingkan tahun sebelumnya.
Namun Grup Bisnis Tresuri berhasil meningkatkan efisiensi sebesar
However Treasury Business Group successfully increases
12% (dua belas persen) pada biaya operasional dibandingkan
efficiency to 12% (twelve percent) on operating cost from 9%
dengan 9% (sembilan persen) pada tahun sebelumnya.
(nine percent) in previous year.
Memasuki tahun 2016, Grup Bisnis Tresuri Bank CTBC
Entering 2016, Treasury Business Group of Bank CTBC
Indonesia akan terus berupaya meningkatkan layanan
Indonesia will continue to improve services to customers.
kepada nasabah. Pengembangan basis nasabah untuk
Customer base expansion to grow derivative transactions in
meningkatkan portfolio transaksi derivatif dalam valuta
foreign exchange and interest rate become a major strategy.
asing dan suku bunga masih menjadi strategi utama.
On the other hand, Trading Desk will keep focusing on fixed
Di sisi lain, Trading Desk akan tetap fokus pada pasar
income market and improve FX trading business along with
surat berharga dan meningkatkan bisnis FX dengan lebih
enhance prudent risk management while provide best price
meningkatkan prinsip kehati-hatian juga memberikan
to support customer transactions. Gapping strategies are
dukungan harga terbaik untuk transaksi nasabah. Selain itu
also still become a part of the interbank focus this year to
strategi gapping juga tetap menjadi bagian dari fokus tahun
secure the revenue source.
ini dalam menjaga sumber pendapatan.
Grup Bisnis Tresuri siap menyambut tantangan di tahun
Treasury Business Group is ready to embrace the challenges
2016 dengan optimisme yang tinggi.
in 2016 with high optimism.
Perbankan Korporasi
Corporate Banking
Kegiatan pada grup korporasi (CBG) meliputi pemberian
The activities in the Corporate Banking Group (CBG) during
pinjaman dan pendanaan pada segmen menengah hingga
2015 remain covering lending and funding to medium to large
korporasi besar dan ke beberapa sektor industri seperti
corporate segment and to several industry sectors such as
manufaktur, perdagangan, makanan dan minuman, grosir,
manufacturing, trading, food and beverage, wholesale, services,
jasa, bisnis yang berorientasi ekspor dan impor.
export and import business oriented.
12
PT BANK CTBC Indonesia
Annual Report 2015
Dibandingkan dengan akhir tahun 2014, CBG masih berhasil
Compared to year-end 2014, Corporate Banking Group (CBG)
mencatat surplus 16% dan 14% untuk masing-masing
managed to record surplus of 16% and 14% for revenue and
pendapatan dan laba pada tahun 2015, sementara hanya
profit respectively in 2015, while recorded only slight growth
mencatat sedikit pertumbuhan pada penyaluran kredit
for loan portfolio considering unfavorable and stagnant
mengingat kondisi pasar yang kurang menguntungkan dan
market condition and therefore, our strategy was focused
cenderung stagnan, karenanya salah satu strategi Bank lebih
more to manage good asset quality of our loan portfolio.
difokuskan pada pengelolaan kualitas aset yang baik atas
In addition, CBG successfully achieved deposits growth
portofolio kredit. Disamping itu CBG telah mencatat kenaikan
of 15% from its budget by taping new segment of high
15% pada posisi dana pihak ketiga jika dibandingkan dengan
cash companies.
target dengan pendekatan segmen baru pada perusahaan
yang memiliki arus kas likuid.
Untuk menghadapi tantangan pada lingkungan bisnis ke
To face such a challenging business environment ahead while
depan sambil memastikan kualitas kredit yang baik, Bank
ensuring good credit quality, Bank will be very selectively
akan sangat selektif dalam melakukan pemberian kredit,
doing lending activities, such as emphasizing on reputable
oleh karena itu, Bank akan menekankan pemberian kredit
companies that show impressive performance and highly
pada perusahaan terkemuka yang telah menunjukan kinerja
reliable track record. Nevertheless, strictly monitoring
yang mengesankan dan memiliki rekam jejak yang bagus.
accounts both performing and non-performing loan will
Namun demikian, pemantauan yang ketat baik pada kredit
continue to be the main focus in 2016.
lancar maupun non-performing akan tetap menjadi fokus
utama pada tahun 2016.
Lebih lanjut untuk melengkapi produk pinjaman kepada
Furthermore, to complement lending products to Corporate,
perusahaan, Bank akan melaksanakan peningkataan pada
the Bank will continue the enhancement of CBG cash
layanan cash management dan diharapkan dengan demikian
management services and expected to have more transaction
terdapat banyak transaksi yang dilakukan melalui Bank
flows to the Bank to earn more fee-based income and to have
dengan tujuan untuk mendapatkan fee based income yang
more CASA to the bank.
lebih tinggi dan peningkatan CASA pada Bank.
Pengembangan internet banking korporasi yang baru
The enhancement of new Corporate Internet Banking (CTBCI
(CTBCI e-Corp) telah di implementasikan pada Q4 2015,
e-Corp) was implemented in Q4 2015, and so the focus in
sehingga fokus pada tahun 2016 adalah migrasi pada
2016 will be to migrate the existing corporate customers who
nasabah-nasabah korporasi yang sudah memakai fasilitas
have been using previous Corporate Internet Banking (e-BCI)
Internet Banking Korporasi generasi sebelumnya (e-BCI)
as well as intensively marketing to new customers.
serta pemasaran yang intensif kepada nasabah baru.
Sebagai bank Taiwan di Indonesia yang didukung oleh
Being Taiwanese bank supported by its shareholder presence
keberadaan pemegang saham Bank yang memiliki jaringan
in the global network, the Bank will continue to leverage its
global, Bank akan terus memanfaatkan kehadirannya di
presence in Indonesia. For Taiwanese segment, the Bank
Indonesia. Untuk segmen Taiwan, Bank akan meningkatkan
will enhance its international banking capabilities to provide
kemampuan perbankan Internasional dalam memberikan
good services to existing Taiwanese customers as well as new
pelayanan yang baik kepada nasabah Taiwan yang ada
Taiwanese investors for their investment in Indonesia.
serta investor Taiwan baru untuk rencana investasi mereka
di Indonesia.
Departemen Lembaga Keuangan (FI) terus mendukung
Financial Institutions (FI) Department continues to support
likuiditas Bank melalui counterparty antar bank sebagai
the Bank’s liquidity from interbank counterparties as an
sumber pendanaan alternatif Bank. Selain itu, FI mengelola
alternative funding source. In addition, we manage both local
hubungan dengan Bank koresponden baik lokal maupun
and overseas correspondent banks to support the Bank’s
asing untuk mendukung transaksi remittance dan trade
international transactions on remittances and trade finance.
PT BANK CTBC Indonesia
13
LAPORAN TAHUNAN 2015
finance. Bank telah menjalin hubungan lebih dari 500 Bank
The Bank has maintained over 500 correspondent banks
koresponden dan terus mengembangkan hubungan baik
and continues to develop more relationship in line with the
yang sejalan dengan pertumbuhan Bank.
Bank’s growth.
Pinjaman Tenaga Kerja Indonesia
Indonesian Overseas Worker Lending
Di tahun 2015, Bisnis Tenaga Kerja Indonesia (TKI/IOW)
In year 2015, IOW Business did not experience significant
masih belum mengalami perkembangan yang signifikan, hal
progress, due to the market competition and Government
ini disebabkan oleh persaingan bisnis serta adanya kebijakan
regulation that oblige all IOW placement financing to go
dari Pemerintah yang mewajibkan pembiayaan penempatan
through Microfinance (KUR) scheme with 21% interest p.a.
TKI ke luar negeri harus melalui pola pembiayaan Kredit
Usaha Rakyat (KUR) dengan bunga pinjaman sebesar 21% p.a.
Grup Bisnis IOW telah merealisasikan pembiayaan untuk
IOW Business Group has facilitated 3,413 IOWs to realize their
pemberangkatan 3.413 TKI ke luar negeri, dengan pencapaian
goals to work abroad with an achievement drawdown ratio
95% dari target yang ditetapkan untuk tahun 2015, yaitu
95% of the budget set for year 2015 of 3,600 IOWs.
3.600 TKI.
Dalam hal kinerja keuangan, Grup Bisnis IOW telah mencapai
In terms of financial performance, IOW Business Group has
pendapatan dan laba bersih sebelum pajak masing-masing
achieved budgeted total revenue and pre-taxed income by
sebesar 68% dan 113% dari target yang dianggarkan.
68% and 113% respectively.
Tahun 2016 diperkirakan masih akan menjadi tahun
Year 2016 will still be a challenging year for IOW Business. The
yang penuh dengan tantangan bagi bisnis pembiayaan
low loan interest on the IOW Microfinance (KUR) placement
TKI. Dengan bunga pinjaman yang rendah pada fasilitas
financing program will give significant impact to the revenue
pembiayaan penempatan TKI ke luar negeri melalui Program
of IOW Business.
Pembiayaan KUR, tentunya akan berdampak signifikan bagi
pendapatan Bisnis IOW.
Meskipun demikian, Grup Bisnis IOW akan senantiasa
However, IOW Business Group will manage to continuously
berusaha
program
support the IOW placement financing program and make
pembiayaan penempatan TKI serta melakukan penyesuaian
some adjustments needed on the financing program to grab
pada program pembiayaan ini agar pangsa pasar kami dapat
back our market share.
untuk
dapat
terus
mendukung
meningkat kembali.
Perbankan Ritel
Retail Banking
Salah satu strategi bisnis perbankan ritel Bank CTBC di
One of the strategies set by Bank CTBC Indonesia is through
Indonesia adalah melalui pengelompokan usaha yang
retail banking business grouping which includes third party
mencakup dana pihak ketiga (liabilities) dan wealth
liabilities and wealth management, consumer loan, e-channel
management,
and infrastructures and micro, small and medium enterprise
pinjaman
konsumen
(consumer
loan),
e-channel dan infrastruktur serta usaha mikro, kecil dan
(MSME).
menengah (UMKM).
Berdasarkan best practice CTBC sebagai bank terbaik
In Taiwan, CTBC is well-known for its best practice in retail
di Taiwan dalam hal inovasi pengembangan produk
banking business, especially in the field of third party liability
dan pengelolaan dana pihak ketiga, demikian pula di
products development and innovation. So is CTBC Bank
Indonesia. Penyediaan tawaran beragam produk simpanan
in Indonesia. The offer of various products of savings and
dan bancassurance bagi nasabah di tahun 2015 ini telah
bancassurance for customers in 2015 has recorded good
menunjukkan hasil pertumbuhan yang baik. Peningkatan
growth results. Increased growth was as seen in low cost
pertumbuhan terlihat pada dana simpanan berbiaya rendah
funds in the form of current and savings account (CASA) by
(low cost fund) dalam bentuk rekening giro dan tabungan
more than 36 percent compared to the previous year. Even
14
PT BANK CTBC Indonesia
Annual Report 2015
(Current Accounts and Saving Accounts/CASA) sebanyak
an increase of good composition between CASA and deposit
lebih dari 36 persen dibandingkan pada tahun sebelumnya.
accounts (Time Deposit) of 41% : 58.4% in 2014 to 52% : 48%
Bahkan terjadi peningkatan komposisi yang baik antara
in 2015 .
CASA dan rekening deposito (Time Deposit) dari 41% : 58,4%
di tahun 2014 menjadi 52% : 48% di tahun 2015.
Peningkatan tersebut didukung pula dengan pemantauan
The
dalam hal kualitas portofolio, proses operasional dan
also by the activity of monitoring in terms of portfolio
increased
performance
number
was
supported
implementasi kebijakan sesuai peraturan-peraturan yang
quality, operational processes and complied to implement
diterapkan oleh regulator, dalam hal ini Bank Indonesia,
appropriate policy regulations as mandated by the regulator,
Otoritas Jasa Keuangan dan Lembaga Penjamin Simpanan.
in this case is Central Bank of Indonesia, the Financial Services
Strategi yang akan dipertahankan dan ditingkatkan terus
Authority and the Deposit Insurance Agency. The strategy
kualitasnya pada kegiatan usaha di tahun 2016.
will continue to be maintained and improved in quality for
business activities in 2016.
Bank Indonesia melalui SEBI No. 17/52/DKSP perihal
Through Bank Indonesia’s circular letter, SEBI No. 17/52/
Implementasi
Standar
Nasional
Penggunaan
Personal
Identification
dan
DKSP concerning National Standards Implementation of
Online
Chip Technology and Personal Identification Number 6
6 Digit untuk Kartu ATM dan/atau Kartu Debet yang
Digit Online Usage for ATM Card and/or Debit Cards Issued
diterbitkan di Indonesia, telah menetapkan kewajiban
in Indonesia set a mandatory on The Implementation of
adanya Implementasi Standar Nasional Teknologi Chip
National Standard of Chip Technology and The Using of 6
dan Penggunaan Personal Identification Number Online
Digits Personal Identification Number Online for any ATM/
Teknologi
Chip
Number
(PIN) 6 Digit untuk Kartu ATM dan/atau Kartu Debet yang
Debit Cards issued in Indonesia. In conjunction to this
diterbitkan di Indonesia. Sejalan dengan peraturan tersebut,
regulation, Bank CTBC Indonesia became one of among
Bank CTBC Indonesia merupakan salah satu bank yang telah
banks in Indonesia which implement the regulation and
siap dengan penerapan implementasi chip card pada Kartu
ready with this chip technology in its ATM/Debit card by the
ATM/Debet CTBC pada akhir 2015.
end of 2015.
Pada kuartal terakhir, tepatnya bulan Oktober 2015, perbankan
The last quarter of this year, in October 2015, retail banking
ritel Bank CTBC Indonesia meluncurkan fasilitas layanan
business of Bank CTBC Indonesia launched its Bill Payment
Bill Payment melalui jaringan ATM CTBC. Dengan layanan
facility through CTBC ATM networks. With this facility,
ini, Bank CTBC Indonesia mempermudah nasabah dalam
Bank CTBC Indonesia offers its customers the easiness and
melakukan transaksi pembayaran rutin tagihan air (Palyja
convenience of routine bill payment transaction, incl. water
dan Aetra), jaringan telepon PSTN Telkom/Flexi, listrik PLN,
of Palyja and Aetra, fixed phone PSTN Telkom/Flexi, PLN
telepon pasca bayar, TV berlangganan dan Internet. Selain
electricity, post-paid phone service, paid TV and Internet.
itu, nasabah dapat pula melakukan pembelian tiket kereta
Furthermore, customers can also buy public train ticket and
api dan voucher isi ulang untuk pulsa listrik pintar PLN dan
voucher of PLN smart electricity and pre-paid phone. In
telepon pra-bayar. Pada tahun 2016, pengembangan layanan
2016, the Bill Payment facility will be further developed for
ini akan dapat pula dilakukan melalui CTBC Internet Banking.
transaction through CTBC Internet Banking also.
Pada tahun 2015 fokus pengembangan portofolio Kredit
In 2015, the expansion of Unsecured Lending Portfolio
Tanpa Agunan adalah pada peningkatan Strategi Pemasaran
continued on focusing in enhancing the overall Integrated
Terpadu pada produk Salary Loan maupun Public Loan.
Marketing Strategy of both Salary Loan and Public Loan
Strategi ini mencakup lanjutan inovasi produk dengan fokus
products, which consists of: continued on product innovation
pada pangsa pasar sesuai target Bank, peningkatan kapasitas
and focused on segmented target market; increasing sales
SDM, kompetensi dan produktivitas tenaga penjualan serta
force capacity, competency, and productivity; improving
kualitas pelayanan, memperkuat hubungan dengan nasabah
service quality; strengthening Customer Relationship through
dengan Up Selling dan Cross Selling melalui Top-Up dan
Up Selling and Cross Selling through Top-Up and Bundle
Bundle Program, pemberdayaan sumber alternatif untuk
Program, utilize alternative source for leads generation
referensi calon Nasabah melalui online channel dan kanal
through online and branch channel. While at the same time
PT BANK CTBC Indonesia
15
LAPORAN TAHUNAN 2015
cabang. Sejalan dengan kegiatan-kegiatan tersebut, juga
optimizing collection and remedial management strategy to
dilakukan optimalisasi strategi penagihan untuk mendukung
support the desired business growth.
pertumbuhan bisnis yang diinginkan.
Di sisi lain, pada bisnis Kredit Beragunan, Bank tetap
On the other side, in the Secured Lending Business,
berfokus pada perbaikan proses yang ada, penguatan
Bank continued to focus on its process improvement,
kerjasama strategis jangka panjang dengan para broker,
strengthening the strategic partnership with Brokers, develop
pengembangan
cabang,
Sales Reference Channel through Branch, utilize alternative
pemberdayaan sumber alternatif untuk referensi calon
source for leads generation through online channel, as
Nasabah salah satunya melalui online channel, serta
well as improving productivity and competency of existing
perbaikan produktivitas sekaligus kompetensi dari tenaga
Sales Officer.
referensi
penjualan
melalui
penjualan yang ada.
Pengembangan usaha pemberian kredit khusus bagi segmen
The development of retail banking business unit to specially
usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) pada tahun 2015
offer credit products and services for the micro, small and
tetap difokuskan pada kegiatan usaha melayani UMKM di
medium enterprises (MSME) market segment still focusing on
wilayah Jabotabek. Dalam upaya mendukung perluasan pangsa
businesses in the greater Jakarta area in 2015. To support the
pasar dan pengembangan usaha, setelah penempatan tim
MSME business expansion and development, following the
tenaga pemasaran di Kantor Cabang Pembantu Mangga Dua,
settlement of sales and marketing team in Mangga Dua Sub-
Jakarta, maka pada bulan April 2015 telah ditambah dengan
Branch, Jakarta, so that in April 2015 it was also developed in
penempatan tim di Kantor Cabang Pembantu Pluit, Jakarta. Di
Pluit Sub-Branch, Jakarta. This continuous expansion in 2016
tahun 2016 dan selanjutnya, pengembangan wilayah layanan
and the coming years, including Bandung and Surabaya city
UMKM mencakup pula wilayah kota Bandung dan Surabaya.
areas.
Secara umum, pada tahun 2016, kegiatan perbankan ritel
In 2016, Bank retail banking general business strategy will
Bank akan difokuskan pada upaya peningkatan strategi
remain focus on the improvement of overall integrated
yang terpadu dan lebih efektif antara unit-unit usaha Branch
and effective marketing strategy among its business units
Banking, Kredit Konsumer dan UMKM. Pengembangan usaha
incl. Branch Banking, Consumer Loan and Small Medium
ini akan dilakukan di antaranya melalui Bundle Program yang
Enterprise. It includes the Bundle Program through Up Selling
mencakup Up Selling and Cross Selling serta penetapan
and Cross Selling to its target market and set a credit sales
target komponen pemberian kredit bagi nasabah pada tim
target to all sales team at Bank’s branch offices.
penjualan di seluruh kantor Bank.
Operasional
Operational
Dalam rangka mendukung Unit Bisnis dalam menghadapi
In order to support the Business Unit in facing of challenges
tantangan dan persaingan di lingkungan bisnis ke depan,
and competition in business environment ahead, Operation
Grup Operasi berkomitmen untuk memberikan pelayanan
Group is committed to provide excellence service to
yang memuaskan kepada nasabah dengan meningkatkan
customers by improving work efficiency as well as keep
efisiensi kerja dan tetap melakukan pengawasan terhadap
control on transactions executed by always ensuring the
semua transaksi yang dilakukan dengan selalu memastikan
quality of work, the level of accuracy and comply with the
kualitas kerja, tingkat keakurasian dan sesuai dengan
Policy and Procedure /Standard Operating Procedure, Bank
Kebijakan dan Prosedur standar kerja, serta memenuhi
Indonesia/Financial Services Authority Regulation and any
Peraturan Bank Indonesia/Otoritas Jasa Keuangan dan
other regulations.
peraturan lainnya yang berlaku.
Melanjutkan tahun 2015, Rencana Grup Operasi pada tahun
Continue from 2015, Operation Group Plan in 2016 will still
2016 masih akan fokus untuk meningkatkan produktivitas
focus in increasing productivity and efficiency by enhance
dan efisiensi kerja melalui pengembangan proses kerja
business process and quality service, and develop a
dan kualitas pelayanan, serta mengembangkan sistem
monitoring system to mitigate the risk.
pengawasan untuk mengurangi risiko.
16
PT BANK CTBC Indonesia
Annual Report 2015
Cakupan Rencana Grup Operasi dan kegiatan yang akan
The coverage of Operation Group Plan and activities to be
dilakukan di tahun 2016:
carried out in year 2016 :
melalui
1. Improving the productivity and efficiency by enhance
kerjasama dengan Tim IT dan Unit Bisnis untuk
business process thru collaboration with IT Team and
melaksanakan beberapa pengembangan sistem yang
Business Unit to carry out some enhancement of system
ada untuk meningkatkan proses kerja.
process.
1. Meningkatkan produktivitas dan efisiensi
untuk
2. Working closely with IT and Business Unit to enhance
mengembangkan fungsi tambahan pada sistem internet
the additional function of current internet banking, ATM
banking, ATM dan Mobile Banking untuk memberikan kualitas
and Mobile Banking to provide better service quality and
layanan yang lebih baik dan meningkatkan sistem layanan
expand alternative transaction services for customer in
alternatif bagi nasabah, dalam rangka untuk mengakomodasi
order to accommodate the convenience for customer in
kenyamanan bagi pelanggan dalam melakukan transaksi.
doing transactions. More feature and services are planned
Fitur dan layanan yang direncanakan pada tahun 2016 seperti
in 2016 such as e-Banking Corporate (Trade Finance,
e-Corporate Banking (Trade Finance, Pinjaman Korporasi,
Corporate Loan, Account Opening, FX transaction etc),
Pembukaan Rekening, transaksi FX dll), pembayaran tagihan
billing payment or purchase voucher (telco, electrical etc.)
atau pembelian voucher (telco, dll listrik) melalui ATM
through ATM or mobile banking. It will make customers of
atau mobile banking. Hal ini akan membuat nasabah Bank
Bank CTBC Indonesia get more benefits and easiness to
CTBC Indonesia mendapatkan lebih banyak manfaat dan
do their banking transaction anytime and anywhere with
kemudahan untuk melakukan transaksi perbankan kapan
ATM or their smart phone devices.
2. Bekerja
sama
dengan
IT
dan
Unit
Bisnis
saja dan dimana saja dengan ATM atau perangkat ponsel.
3. Bekerja sama dengan IT dan Unit Bisnis dalam peningkatan
3. Working closely with IT and Business Unit in the
fitur Produk Bank dan terus-menerus memperbarui
enhancement
kebijakan, dan prosedur operasional transaksi sesuai dengan
continually update policies, and operational procedures of
of
Business
Product
features
and
karakteristik bisnis dan produk baru serta memastikan bahwa
the transaction in accordance with the characteristics of
Bank terus memantau untuk mengantisipasi risiko Bank.
business and new products as well as ensure that the Bank
is constantly monitoring to anticipate the risk of the Bank.
4. Berkolaborasi dengan IT dan Grup Branch Banking untuk
4. Collaborate with IT and Branch Banking Group in order
menawarkan paket layanan perbankan yang nyaman
to offer convenient financial services and packages fo
untuk memenuhi kebutuhan nasabah, maka di bawah ini
fulfill customer’s needs, below the plan in 2016 include :
adalah rencana pada tahun 2016 yang meliputi:
• Peningkatan layanan sistem payroll untuk mempercepat
• Enhancing payroll service to accelerate customer
acquisition
akuisisi nasabah.
• Pengembangan Sistem Reksadana yang rencananya
• The Mutual Fund system is planned to be implemented
akan dilaksanakan untuk mengantisipasi pertumbuhan
to anticipate the transaction growth and new regulatory
transaksi dan untuk memenuhi persyaratan dari Regulator.
• Mengembangkan
prosedur
untuk
UMKM
untuk
meningkatkan proses kredit secara keseluruhan.
requirement
• Enhance MSME Procedure to improve the overall loan
process
5. Melanjutkan proyek Single Core melalui pengembangan,
5. Continuing Single Core project enhancement through the
tinjauan dan kontrol serta memastikan semua transaksi yang
development, review and oversight as well as to ensure
menggunakan Single Core Banking System berjalan mulus,
all transactions that use the Single Core Banking System
termasuk keakurasian laporan-laporan yang dihasilkan
running smoothly, and reports generated can be used in
sehingga dapat digunakan dalam rangka pengembangan
order to develop a monitoring system to reduce the risk.
sistem pemantauan untuk mengurangi risiko.
6. Bekerja
sama
dengan
IT
pelaporan Bank Indonesia
dalam
pengembangan
6. Working closely with IT in the development of automated
secara
otomasi untuk
reporting of Bank Indonesia to reduce human error and
PT BANK CTBC Indonesia
17
LAPORAN TAHUNAN 2015
mengurangi kesalahan (human error) dan meningkatkan
improve the efficiency and accuracy levels.
efisiensi dan tingkat akurasi.
7. Meningkatkan keakurasian dalam proses verifikasi untuk
7. Improve the accuracy in verification process in order to
meminimalkan kesalahan dalam pengumpulan data
minimize error in the data supporting collection and
pendukung dan pelaporan serta menindaklanjuti temuan
reporting as well as follow-up on the findings of external
audit internal dan eksternal.
and internal audit.
8. Grup Operasi dengan dukungan dari IT akan terus mematuhi
8. Operation Group with support by IT continue to comply
rencana Regulator/Pemerintah dan mengimplementasikan
with the plan of Regulator/Government and implement
sistem aplikasi di bawah ini pada tahun 2016 :
the below system application in 2016 :
• Pengembangan Sistem Kliring Nasional Bank Indonesia
• Enhance Bank Indonesia National Clearing System
(SKNBI) generasi kedua dengan menerapkan fase 2
(SKNBI) second generation by implementing the phase
sesuai rencana dari BI
2 plan from BI
• Implementasi Modul Penerimaan Negara (MPN)
Generasi kedua
• Implement State Receipt Module (MPN) Second
generation
• Implementasi sistem baru AML
• Implement new AML system
• Pengembangan sistem FATCA dengan sistem penelusuran
• Enhance FATCA (Foreign Account Tax Compliance Act)
secara elektronik, due diligence serta menghasilkan
system for electronic search, due diligence and produce
laporan FATCA yang diperlukan
FATCA reports required.
• Sistem Pelaporan BI berdasarkan XBRL (eXtensible
• Central Bank reporting system based on XBRL (eXtensible
Business Reporting Language) yang merupakan lanjutan
Business Reporting Language) as the continuity
rencana BI sejak 2014, dimana jadwal pelaksanaan
implementation from 2014 since the implementation
pelaporan mengalami penundaan dari jadwal semula.
schedule had been postponed by Bank Indonesia.
• Laporan SID (Sistem Informasi Debitur) yang diprakarsai
• SID Report, the new project initiated by OJK ( this
oleh OJK. Laporan ini hampir sama dengan laporan yang
credit report is similar to the existing SID report).
ada saat ini.
• Penembangan sistem LDMS dengan mengelompokan
• Enhance LDMS (Legal Documentation Management
debitur untuk tujuan pemantauan pengelompokan
System) by adding Borrower’s grouping for the purpose
debitur & batas maksimum pemberian kredit.
of monitoring Borrower’s grouping & legal lending limit.
9. Meningkatkan GCG Bank, dengan melakukan self assessment
9. Improving overall Bank’s GCG, by performing a
yang komprehensif secara berkala terhadap Peraturan BI/
comprehensive self-assessment periodically to the BI/
OJK dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Juga
OJK Regulation and the prevailing law and regulation.
untuk meningkatkan sistem pengendalian risiko dengan
Also to improve risk control system by consistently
konsisten mengembangkan dan terus meningkatkan sumber
developing and continuously improving human resources
daya manusia sebagai elemen kunci dari manajemen risiko.
as key element of risk management. Besides ensuring
Disamping memastikan bahwa setiap strategi, kebijakan dan
that every strategy, policies and operational procedures
prosedur operasional sepenuhnya telah dikomunikasikan
are fully communicated well and adhered to by all units
dan dilaksanakan dengan baik oleh semua unit kerja yang
that handle functional activities.
menangani aktivitas fungsional.
10.Optimasi dan pengembangan sumber daya manusia dengan
10.Optimization and development of human resources by
mendorong kinerja individu dan tim dengan meningkatkan
enhancing the skill and knowledge of employees through
keterampilan dan pengetahuan karyawan melalui pelatihan
internal and external training to develop their capability
internal dan eksternal untuk mengembangkan kemampuan
and operational risk awareness. Co work with HR Team
karyawan dan kesadaran risiko operasional. Berkolaborasi
will continue focus on talent retention and development
dengan Tim Human Resources Department, akan selalu
as well as human resources productivity improvement.
fokus pada retensi bakat dan pengembangan serta
peningkatan produktivitas sumber daya manusia.
18
PT BANK CTBC Indonesia
Annual Report 2015
Tinjauan Keuangan
Financial Review
Laba Bersih
Net Income
Industri perbankan masih bergulat dengan situasi perlambatan
Banking industry was still grappling with slowing economic
ekonomi. Pertumbuhan kredit year on year pada Desember
situation. Credit growth year on year in December 2015
2015 memperlihatkan ada sedikit peningkatan dari 9,5%
showed a slightly increase from 9.5% to 10.1% in December
menjadi 10,1% pada Desember 2015. Berbagai faktor
2015. A variety of factors are less favorable for banks ranging
yang kurang menguntungkan bagi perbankan mulai dari
from the slowdown in credit growth, the resources can not be
pelambatan pertumbuhan kredit, sumber daya yang tidak
optimal, the increase in NPLs, and domination type of savings
dapat optimal, kenaikan NPL, dan dominasi jenis simpanan
deposits has led to pressure on the level of profitability.
deposito telah menimbulkan tekanan pada tingkat profitabilitas
Contraction in interest income as well as increased cost of
yang dihasilkan. Kontraksi pada pendapatan bunga serta
funds, making the Bank’s management must find a way to
peningkatan cost of fund, membuat manajemen Bank harus
fix the source of income and expenditure profile. Current
mencari cara untuk memperbaiki profil sumber pendapatan
profit decline is due to two things, namely the decline in
dan pengeluaran. Penurunan laba saat ini disebabkan dua hal,
new lending, accompanied by the increase in the burden of
yaitu turunnya penyaluran kredit baru dengan disertai naiknya
provision for non-performing loans
beban provisi atas kredit bermasalah (NPL).
Dengan latar belakang kondisi makro ekonomi yang
Until the end of December 2015, the Bank has posted a profit
penuh tantangan, sampai akhir Desember 2015, Bank
before tax of IDR 158.17 billion. The net profit amounted to
telah membukukan laba sebelum pajak sebesar IDR 158,17
IDR 115.84 billion, 51.57% lower compared to the previous
miliar. Laba bersih tercatat sebesar IDR 115,84 miliar, turun
year. Condition encountered by Bank was a reflection of the
sebesar 51,57% dibandingkan tahun sebelumnya. Kondisi
problems faced by majority banks in Indonesia.
yang dihadapi Bank merupakan cerminan dari masalah yang
dihadapi hampir seluruh perbankan di Indonesia.
Mengelola kualitas aset portofolio kredit, mencari pendanaan
Managing credit quality of the asset portfolio, looking for low
yang murah, dengan jangka waktu yang stabil untuk
cost financing, stable periods to balance the liquidity of the
menyeimbangkan likuiditas portofolio Bank tetap menjadi
Bank’s portfolio were still Bank focus until this time.
fokus Bank hingga saat ini.
Pendapatan Bunga Bersih
Net Interest Income
Pendapatan bunga bersih Bank mencapai IDR 512,70 miliar
The Bank achieved interest income ammounted to IDR 512.70
pada tahun 2015, meningkat sebesar 11,74% dibandingkan
billion in 2015, which was increase 11.74% than previous year.
perolehan tahun sebelumnya.
Kontribusi utama pendapatan bunga berasal dari kredit
Interest income mostly derived from loans which reached
yang diberikan. Pendapatan bunga dari kredit yang
to IDR 780.98 billion income and contribute 91.79% of total
diberikan mencapai IDR 780,98 miliar atau 91,79% dari total
interest income.
pendapatan bunga.
Beban bunga mencakup beban bunga atas deposito
Interest expense, including interest expenses on time
berjangka, tabungan, giro, simpanan dari bank lain serta
deposits, savings, current accounts, deposits from other
beban bunga lainnya. Beban bunga tahun 2015 mencapai
banks and other interest expenses, reached IDR 338.18 billion
PT BANK CTBC Indonesia
19
LAPORAN TAHUNAN 2015
IDR 338,18 miliar, meningkat sebesar 21,49% dari tahun
in 2015 which was increase 21.49% from the previous year.
sebelumnya.
Pendapatan Operasional Lainnya
Other Operating Revenue
Pendapatan operasional lainnya tercatat sebesar IDR 101,52
The Bank recorded other operating income IDR 101.52 billion
miliar pada tahun 2015, turun sebesar 41,85% dari tahun
in 2015, which is decreased by 41.85% from previous year.
sebelumnya.
Pendapatan operasional lainnya meliputi provisi dan komisi
Other operating income includes net fees and commissions
bersih sebesar IDR 72,33 miliar, mengalami penurunan
amounted to IDR 72.33 billion, decreased by 35.37%
sebesar 35,37% jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
compared with the previous year. In 2015, Bank loss in net
Pada tahun 2015 Bank mengalami kerugian transaksi
trading transactions was IDR 5.99 billion, whereas in 2014
perdagangan bersih sebesar IDR 5,99 miliar sedangkan pada
recorded a gain of IDR 106,87 billion. The significant reduction
tahun 2014 masih mencatat keuntungan sebesar IDR 106,87
was due to securities transactions of government bonds and
miliar. Penurunan yang signifikan tersebut disebabkan oleh
derivatives transactions.
transaksi surat berharga obligasi pemerintah serta dari
transaksi derivatif.
Beban Operasional
Operating Expenses
Beban operasional tahun 2015 mencapai IDR 456,04
Operating expenses in 2015 reached IDR 456.04 billion,
miliar, meningkat 47,91% dari tahun sebelumnya. Kenaikan
increased 47.91% than previous year. The significant
signifikan disebabkan oleh kenaikan beban kerugian
increase is due to increase in impairment losses on
penurunan nilai aset keuangan sebesar IDR 137,82 miliar dari
financial assets amounted to IDR 137.82 billion from
IDR 43,01 miliar di tahun 2014 menjadi IDR 180,82 miliar di
IDR 43.01 billion in 2014 to IDR 180.82 billion in 2015.
tahun 2015. Menurunnya kualitas pinjaman yang diberikan
The decline in the quality of loan was the main factor of
merupakan penyebab utama kenaikan biaya tersebut.
this expenses.
Komponen lain yang ikut menyumbang kenaikan biaya
Another component that contributed the increase in
operasional adalah kenaikan beban karyawan sebesar 7,80%
operating costs is the increase in personnel expenses by
dari IDR 148,88 miliar pada tahun sebelumnya menjadi
7.80% from IDR 148.88 billion in the previous year to IDR
IDR 160,49 milyar di tahun 2015. Hal ini sejalan dengan
160.49 billion in 2015. This is in line with the Bank’s strategy
strategi Bank untuk meningkatkan kualitas sumber daya
to improve the quality of human resources by organizing a
manusia dengan mengadakan berbagai macam program
wide range of employee development programs as well as
pengembangan karyawan serta mengevaluasi kompensasi
evaluating employee compensation and facilities in order to
dan fasilitas karyawan agar tetap kompetitif dengan pasar
remain competitive with the market and maintain a banking
dan mempertahankan tenaga perbankan yang profesional.
professional personnel.
Komposisi Pendapatan Bunga 2015
Interest Income Composition 2015
Dalam
Milyar Rupiah/
In IDR bio
Komposisi Beban Bunga 2015
Interest Expenses Composition 2015
Dalam
Milyar Rupiah/
In IDR bio
80
00
70
00
250.
60
00
200.
50
00
150.
400
30
00
10
00
20
00
50.
10
00
-
Kredit yang
diberikan
Loans
20
Efek-efek untuk
Tujuan Investasi
Effects for
Investment
Penempatan
pada Bank Lain
Placements with
Other Banks
PT BANK CTBC Indonesia
Giro pada Bank
Indonesia dan
Bank-bank Lain
Efek-efek yang
Dibeli dengan Janji
Dijual Kembali
Current Accounts with
Bank Indonesia and
Other Banks
Securities Purchased
Under Resale
Agreements
Deposito
Berjangka
Tabungan
Giro
Simpanan dari
Bank Lain
Pinjaman yang
Diterima
Lainnya
Timed
Deposits
Saving
Accounts
Current
Accounts
Deposits from
Other Banks
Borrowings
Others
Annual Report 2015
Aset
Assets
Jumlah total aset Bank tumbuh sebesar 4,04% dari IDR
Total assets grew by 4.04% from IDR 12.33 trillion at the end
12,33 triliun pada akhir tahun 2014, menjadi IDR 12,83 triliun
of 2014 to IDR 12.83 trillion at the end of 2015. Bank asset
pada akhir tahun 2015. Pertumbuhan aset Bank terutama
growth was mainly driven by the increase in loans of IDR
didukung oleh kenaikan jumlah kredit yang diberikan
904.11 billion, or 11.68%, and the increase in placements with
sebesar IDR 904,11 miliar atau 11,68% serta kenaikan pada
Bank Indonesia and other banks of IDR 1.21 trillion or 177.54%.
penempatan pada Bank Indonesia dan bank-bank lain
sebesar IDR 1,21 triliun atau sebesar 177,54%.
Kredit
Loan
Cadangan kerugian penurunan nilai atas kredit yang
Impairment losses on loans increased from IDR 113.33 billion
diberikan naik dari IDR 113,33 miliar pada akhir tahun 2014
at end 2014 to IDR 128.19 billion at end of 2015.
menjadi IDR 128,19 miliar pada akhir tahun 2015.
Mayoritas kredit yang diberikan untuk tujuan modal kerja
Most of loan intended for working capital purposes which
mencakup masing-masing 77,65% dan 73,81% terhadap total
is represented by ratio 77.65% and 73.81% from total loans
kredit yang diberikan pada tahun 2015 dan 2014.
granted in 2015 and 2014 respectively.
Kredit modal kerja mencapai IDR 6,81 triliun pada akhir
Working capital loans reached IDR 6.81 trillion at the end
tahun 2015, dan mencatat pertumbuhan sebesar 17,51%
of 2015, and recorded a growth of 17.51% compared to the
dibandingkan posisi setahun sebelumnya.
previous year.
22,07%
The consumer loan portfolio recorded a growth of 22.07%
dari IDR 446,91 miliar di tahun 2014 menjadi sebesar IDR
from IDR 446.91 billion in 2014 to IDR 545.55 billion at the end
545,55 miliar di akhir tahun 2015. Kinerja kredit konsumsi
of 2015. Consumer loan performance showed better results
menunjukkan hasil yang lebih baik dibandingkan dengan
compared to 2014. It is closely linked to the business strategy
tahun 2014. Hal tersebut tidak terlepas dari strategi bisnis
that more focused and a new volume sales performance
yang lebih terarah dan kinerja volume penjualan baru yang
continues to increase from year to year.
Kredit
konsumsi
membukukan
pertumbuhan
terus meningkat dari tahun ke tahun.
Sektor ekonomi manufaktur masih merupakan sektor yang
Manufacturing sector was still the dominant sector recorded
dominan dengan jumlah kredit yang diberikan sebesar IDR
at IDR 5.25 trillion at the end of 2015. This number increase
5,25 triliun pada akhir tahun 2015. Jumlah ini meningkat
19.81% from the previous year.
19,81% dari akhir tahun sebelumnya.
Bank telah memenuhi ketentuan tentang Batas Maksimum
The Bank has fulfilled the requirements of the Legal Lending
Pemberian Kredit (BMPK).
Limit (LLL).
Rasio non-performing loan (NPL) yang dihitung sesuai
The ratio of non-performing loan (NPL), calculated in
dengan peraturan Bank Indonesia yang berlaku mengalami
accordance with the applicable regulations of Bank Indonesia,
kenaikan jika dibanding dengan tahun sebelumnya. NPL
have shown increased when compared with previous year
Bruto dari 1.82% di tahun 2014 menjadi 2,88% pada tahun
from 1.82 % into 2.88% at 2015. The cause of this increase was
2015. Penyebab kenaikan ini disebabkan memburuknya
due to the deterioration of the quality of some of corporate
kualitas beberapa debitur korporasi.
debtors
Walaupun demikian NPL Bank masih tetap di bawah batas
Nevertheless, the Bank NPL still remains below the maximum
maksimum yang telah ditentukan oleh Bank Indonesia yaitu
limit set by Bank Indonesia which is 5%.
sebesar 5%.
PT BANK CTBC Indonesia
21
LAPORAN TAHUNAN 2015
Komposisi Kredit Berdasarkan Sektor Ekonomi 2015
Loan Composition by Economic Sector 2015
Dalam juta rupiah / in IDR mio
Dalam
Milyar Rupiah/
In IDR bio
Jasa Bisnis / Business Service
857,752
Transportasi / Transportation
89,146
Manufaktur / Manufacture
5,254,533
Konstruksi / Construction
145,855
Perdagangan / Trading
1,499,189
Lainnya / Others
924,150
Jumlah Aset & Kredit yang Diberikan
Total Assets & Loan Receivable 2015
14,000
12,000
10,000
8,000
6,000
2009
2010
2011
2012
Assets
2014
Loan
Assets
2013
Loan
Assets
Loan
Assets
Loan
Loan
Assets
Assets
0
Loan
Assets
2,000
Loan
4,000
2015
4,682
5,365
5,987
6,680
8,832
12,329
12,827
3,110
3,457
4,154
4,686
6,313
7,738
8,642
Komposisi Dana Pihak Ketiga 2015
Third Parties Fund Composition 2015
70.00%
60.00%
50.00%
40.00%
Giro / Demand Deposit
Deposit
30.00%
Tabungan / Saving
20.00%
10.00%
Deposito / Time
TIme Deposit
Deposit
0.00%
22
2009
2010
2011
2012
2013
2014
2015
24.00%
24.00%
29.00%
28.00%
28.00%
37.00%
39.00%
20.00%
18.00%
15.00%
11.00%
11.00%
8.00%
10.00%
56.00%
58.00%
56.00%
62.00%
62.00%
54.00%
51.00%
PT BANK CTBC Indonesia
Annual Report 2015
Liabilitas
Liabilities
Jumlah liabilitas Bank tumbuh dari IDR 9,91 triliun pada akhir
Bank liabilities grew from IDR 9.91 trillion at the end of 2014
tahun 2014, menjadi IDR 10,29 triliun pada akhir tahun 2015.
to IDR 10.29 trillion at the end of 2015. The growth was mainly
Pertumbuhan dalam jumlah liabilitas terutama didukung
supported by increase of deposits from customers which
oleh kenaikan jumlah simpanan dari nasabah. Hal ini terlihat
reflect by increasing of deposits from customer from IDR
dari kenaikan jumlah simpanan dari nasabah dari IDR 6,99
6.99 trillion at 2014 into IDR 7.41 trillion at 2015.
triliun pada tahun 2014 menjadi IDR 7,41 triliun tahun 2015.
Simpanan dari Nasabah
Ekuitas 2015
Deposits from Customer
Equity 2015
Dalam
Milyar Rupiah/
In IDR bio
9,000
8,000
7,000
6,000
5,000
4,000
3,000
2,000
1,000
2008
6,989.
7,410
Dalam
Milyar Rupiah/
In IDR bio
2,
3.000
5,064.
2,841
2,841
3,256
3,901
2,000
1,436
1,587
2009
2010
1,764
1,932
2,180
2012
2013
2,417
2,534
2014
2015
1,000
0
2009
2010
2011
2012
2013
2014
2015
2008
2011
Simpanan dari nasabah non bank dalam bentuk deposito
Time deposits from non bank relatively stable at IDR 3.81
berjangka relatif stabil di angka IDR 3,81 triliun tahun 2014
trillion in 2014 and 2015.
dan 2015.
Giro meningkat dari IDR 2,60 triliun pada akhir tahun 2014
Demand deposits increased from IDR 2.60 trillion at year end
menjadi IDR 2,86 triliun pada akhir tahun 2015.
2014 to IDR 2.86 trillion at the end of 2015.
Ekuitas
Equity
Ekuitas Bank sebesar IDR 2,53 triliun pada akhir tahun 2015.
Bank’s equity amounted to IDR 2.53 trillion at the end of 2015.
Jumlah ini meningkat bila dibandingkan tahun sebelumnya
This amount is higher than equity at previous year recorded
yang tercatat sebesar IDR 2,42 triliun. Pertumbuhan
at IDR 2.42 trillion. Equity growth is driven solely by the
ekuitas Bank semata-mata didorong oleh laba bersih yang
reinvested net income.
diinvestasikan kembali.
Bank memiliki rasio kecukupan modal (CAR) sebesar
The Bank’s capital adequacy ratio (CAR) was 26.28% at the
26,28% pada akhir tahun 2015, melebihi ketentuan yang
end of 2015, exceeding the provisions stipulated by OJK. This
ditetapkan oleh OJK. Dengan rasio kecukupan modal
provides a significant opportunity for the Bank to expand its
tersebut tersedia peluang yang sangat besar bagi Bank
business in the future.
untuk mengembangkan usahanya di masa mendatang.
Posisi Devisa Netto (PDN)
Net Open Position (NOP)
Selama tahun 2015, Bank mengelola PDN dengan baik.
During 2015, the Bank has managed NOP very well and ratio
Pencapaian PDN terhadap modal bank masih dalam batas
was within the regulation of Bank Indonesia which is below
ketentuan Bank Indonesia yaitu di bawah 20%. Rasio PDN
20%. NOP to capital ratio at the end of 2015 was 2.18%, lower
terhadap modal per akhir tahun 2015 turun menjadi 2,18%
than end of 2014 ratio that recorded at 2.28%.
dari 2,28% pada akhir tahun 2014.
PT BANK CTBC Indonesia
23
LAPORAN TAHUNAN 2015
Struktur Permodalan
Capital Exposure
I. Qualitative Disclosure
I. Pengungkapan Kualitatif
A. Struktur Permodalan Bank
A. Bank Capital Structure
Bank menghitung kebutuhan modal berdasarkan peraturan
The bank calculates its capital requirements using the
Bank Indonesia/OJK yang berlaku di mana modal yang
prevailing BI/OJK regulation where the Bank’s regulatory
diwajibkan dianalisa dalam 2 tier.
capital is analyzed into two tiers:
i. Modal Inti (Tier 1) , meliputi:
i. Core capital (Tier 1)
Modal Inti Utama (Common Equity Tier 1)
Common Equity Tier 1
Modal Disetor
Capital Paid
Cadangan Tambahan Modal (Disclosed Reserved)
Disclosed Reserved
Faktor Penambah
Additional Factor
- Cadangan Umum
-
General Reserve
- Laba Tahun Lalu
-
Retained Earnings
- Laba Tahun Berjalan
-
Current Year Profit
-
Others Comprehensive Income (Gain potential
- Pendapatan
Komprehensif
Lain
(Potensi
of an increase in the fair value of financial
keuntungan dari peningkatan nilai wajar atas aset
assets in the category Available for Sale)
keuangan dalam kategori Tersedia untuk Dijual)
Faktor Pengurang
- Pendapatan
Komprehensif
Less Factor
Lain
(Potensi
-
kerugian dari peningkatan nilai wajar atas aset
a decrease in the fair value of financial assets in
keuangan dalam kategori Tersedia untuk Dijual)
- Selisih kurang antara PPA dan CKPN atas aset
the category Available for Sale)
-
produktif
- Perhitungan pajak tangguhan
- Aset tidak berwujud lainnya
ii. Modal Pelengkap (Tier 2), meliputi:
Others Comprehensive Income (Loss potential of
Negative difference between productive assets
allowance and productive assets impairment
-
Deferred tax calculation
-
Others intangible assets
ii. Supplementary capital (Tier 2)
Cadangan umum PPA atas aset produktif yang
General reserves of productive assets allowances
wajib dihitung paling tinggi 1,25% dari ATMR
which shall be calculated maximum 1.25% of Credit RWA.
Kredit.
Berbagai batasan telah diterapkan untuk bagian-bagian
Various limits and criteria are applied to the elements of the
modal yang diwajibkan oleh OJK:
capital base as required by the OJK:
Dalam perhitungan laba rugi tahun lalu dan/atau tahun
Last year’s profit and loss and/or the current year are
berjalan tidak termasuk (dikurangkan) keuntungan
not included (deductible) gains on the sale of assets in a
atas penjualan aset dalam transaksi sekuritisasi (gain
securitization transaction (gain on sale). The Bank’s strategy
on sale). Bank menempuh strategi untuk mengelola
goal is to manage and maintain a strong capital base so as
dan menjaga modal yang sangat kuat untuk menjaga
to maintain investor, creditor and market confidence and to
kepercayaan pemodal, kreditur dan pasar dan untuk
sustain future development of the business. The impact of
mempertahankan perkembangan bisnis di masa depan.
the level of capital on shareholders’ return is also recognized
Pengaruh tingkat modal terhadap tingkat pengembalian
and the Company recognizes the need to maintain a balance
ke pemegang saham juga diperhitungkan dan Bank juga
between the higher returns that might be possible with
24
PT BANK CTBC Indonesia
Annual Report 2015
memahami perlunya menjaga keseimbangan antara tingkat
greater gearing and the advantages and security level
pengembalian yang tinggi, yang dimungkinkan dengan
afforded by a strong capital.
gearing yang lebih besar serta keuntungan-keuntungan dan
tingkat keamanan yang didapat dari posisi modal yang kuat.
Sumber permodalan bank saat ini berasal dari dana setoran
Bank capital sources are currently from shareholder capital
modal pemegang saham dan laba ditahan perseroan.
and retained earnings.
Dalam perencanaan modalnya, bank mempertimbangkan
The Bank’s capital planning also takes into account both
baik keperluan modal jangka pendek maupun jangka
short-term and long-term capital requirement and also
panjang dengan tetap mempertimbangkan risiko yang
consider to potential risks, environmental changes in financial
potensial, perubahan dalam pasar uang serta kejadian yang
market and other factors influencing the risk tolerance.
mempengaruhi toleransi risiko.
Hingga saat ini bank tidak merencanakan pembagian dividen
Up to now the Bank does not have a plan to do any dividend
ke pemegang saham guna mendukung perkembangan
payout, this is to support future business development in
bisnis di masa depan. Bank telah mematuhi semua
the bank. The Bank has complied with all externally imposed
persyaratan modal yang ditetapkan oleh pihak eksternal
capital requirements or regulations throughout the year.
sepanjang tahun.
B. Kecukupan Permodalan Bank
B. Bank Capital Adequacy
Penilaian kecukupan modal Bank mengikuti batasan dari
The Bank’s capital adequacy assessment follows the definition
modal yang disyaratkan oleh Bank Indonesia/OJK untuk
of capital required by BI/OJK for evaluating and calculating
mengevaluasi dan menghitung modal guna memastikan
the Bank’s capital to ensure capital level of the bank is able to
tingkat modal. Bank adalah memadai untuk mengatasi
anticipate risk and in line with current operational conditions
risiko dan disesuaikan dengan kondisi operasional saat ini
and long term strategic capital planning.
dan strategi perencanaan modal jangka panjang.
1. METHODS
1. METODE
i. Metode pemenuhan KPMM bank menggunakan
beberapa
indikator/parameter
yang
mengacu
kepada ketentuan Bank Indonesia mengenai KPMM:
a.
Rasio perhitungan modal terhadap ATMR
i. Minimum Capital Requirement method, the Bank is
using some indicators/parameters in compliance with BI/
OJK regulations:
a.
CAR Ratio (Capital to RWA)
Aktiva Tertimbang Menurut Risiko (ATMR)
Risk Weighted Assets are determined according
Bank ditentukan berdasarkan persyaratan yang
to specific requirements that seek to reflect
telah ditentukan yang mencerminkan berbagai
the varying levels of risk attached to assets
tingkatan risiko yang terkait dengan aset dan
and exposures. Based on BI regulation, the
eksposur. Berdasarkan peraturan Bank Indonesia,
Bank needs to take into consideration its credit
Bank diharuskan untuk mempertimbangkan
risk, market risk and operational risk. Credit
risiko kredit, risiko pasar dan risiko operasional
Risk standardized approach is being applied
dalam mengukur ATMR Bank. Pada saat ini bank
at present. The basic indicator approach is
menggunakan Pendekatan Standar Risiko kredit
being applied to measure operational risk
untuk menghitung ATMR Risiko Kredit. Risiko
management at present upon pending use of
Operasional menggunakan pendekatan indikator
the advanced measurement approach from BI.
dasar. Bank dalam menghitung risiko pasar
Bank calculates requirements for market risk
untuk portofolio trading menggunakan metode
in its trading portfolios based on the standard
pendekatan standar sesuai dengan peraturan
method under the prevailing BI regulation. CAR
Bank Indonesia yang berlaku. Rasio KPMM bank
bank against Credit Risk, Operational Risk and
terhadap Risiko Kredit, Risiko Operasional dan
Market is 26.28%.
Risiko Pasar adalah sebesar 26,28%.
PT BANK CTBC Indonesia
25
LAPORAN TAHUNAN 2015
b. Rasio perhitungan modal inti terhadap ATMR
b. Core capital to RWA Based on regulation from BI,
Berdasarkan peraturan dari Bank Indonesia,
minimum requirement for Core Capital tier 1 is 6%
Bank wajib menyediakan modal inti paling
and Common Equity tier 1 minimum 4.5% from RWA.
kurang 6% dari ATMR dan modal inti utama
paling rendah 4,5%.
c.
Rasio ini digunakan selain untuk persyaratan
This ratio is used by Bank just not for regulatory
regulator dalam pemenuhan KPMM, juga untuk
requirement but also to manage and anticipate future
melihat kemampuan bank dalam mengantisipasi
risk. The Bank Core Capital tier 1 ratio of 25.29% is far
risiko yang akan timbul akibat kegagalan bisnis
above the BI/OJK requirement.
bank di masa yang akan datang. Rasio modal inti
(Tier 1) bank yang berada di 25,29 %, jauh berada
di atas persyaratan BI/OJK.
ii. Perhitungan KPMM sesuai profil risiko dilakukan
berdasarkan composite risk profile (CRP):
a.
Bank
dengan
peringkat
CRP
ii. Capital Adequacy Assessment based on composite
risk profile (CRP):
=
1,
tidak
a.
memperhitungkan “indicative add on capital”.
“indicative add on capital”. In this condition, the
Bank dianggap memiliki manajemen risiko yang
Bank is concluded to have good risk management
baik termasuk mitigasi risiko
b. Bank dengan peringkat CRP = 2, memperhitungkan
and mitigation
b. Bank with CRP rating = 2, the Bank must calculate
“indicative add on capital” sebesar 1%
c.
Bank dengan peringkat CRP = 3, memperhitungkan
“indicative add on capital” = 1%
c.
“indicative add on capital” sebesar 2%
d. Bank dengan peringkat CRP = 4, memperhitungkan
Bank dengan peringkat CRP = 5, memperhitungkan
“indicative add on capital” = 2%
“indicative add on capital” = 3%
e.
“indicative add on capital” sebesar 4%
iii. Perhitungan KPMM sesuai profil risiko dilakukan secara
“Building Block”
Bank with CRP rating = 3, the Bank must calculate
d. Bank with CRP rating = 4, the Bank must calculate
“indicative add on capital” sebesar 3%
e.
Bank with CRP rating = 1, the Bank can exclude
Bank with CRP rating =5, the Bank must calculate
“indicative add on capital” = 4%
iii. Capital Adequacy Assessment is prepared in “Building
Block”
2. PROSES
2. PROCESS
Proses perhitungan dalam melakukan penilaian kecukupan
Capital Adequacy Assessment is as follows:
permodalan dikaitkan dengan tingkat risiko antara lain:
a.
Bank melakukan pengklasifikasian akun pada
a.
Accounts Classification in Tier 1 and tier 2.
modal tier 1 dan tier 2 .
b. Bank melakukan perhitungan ATMR Kredit, ATMR
b. Calculating RWA credit, market and operational
Pasar dan Operasional sesuai dengan format dari
risk based on template from Bank Indonesia.
Bank Indonesia .
c.
Bank memasukkan nilai “composite risk profile”
c.
Determining
Composite
Risk
Profile
as
a
(CRP) ke dalam perhitungan KPMM secara “Building
component indicative add on in minimum capital
Block”.
requirement calculation. This calculation is
performed in “Building Block” .
d. Bank membandingkan nilai modal aktual dengan
d. Comparing the result between bank actual capital
adequacy with the requirement.
modal minimum sesuai profil risiko.
e.
Bank menganalisa hasil perhitungan apakah sudah
sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
26
PT BANK CTBC Indonesia
e.
Analyzing the result and assure the compliance
with regulation requirement.
ASET TERTIMBANG MENURUT RISIKO / RISK WEIGHTED ASSET (RWA)
ATMR RISIKO KREDIT 3) / RWA FOR CREDIT RISK
ATMR RISIKO PASAR / RWA FOR MARKET RISK
ATMR RISIKO OPERASIONAL / RWA FOR OPERATIONAL RISK
TOTAL ATMR / TOTAL RWA
RASIO KPMM SESUAI PROFIL RISIKO / CAPITAL ADEQUACY RATIO (CAR)
ACCORDING TO RISK PROFILE
I
PT BANK CTBC Indonesia
9%
8,073,138
175,374
1,089,841
9,338,353
Bank
9%
8,073,138
175,374
1,089,841
9,338,353
Konsolidasi
/ Consolidation
31 Des 2015 / 31 Dec 2015
9%
6,846,406
133,671
893,556
7,873,633
Bank
9%
6,846,406
133,671
893,556
7,873,633
Konsolidasi
/ Consolidation
31 Des 2014 / 31 Dec 2014
Modal Inti (Tier 1) / Core Capital (Tier 1)
1
Modal Inti Utama (CET 1) / Common Equity Tier 1 (CET 1)
1.1 Modal disetor (Setelah dikurangi Saham Treasury) / Paid in Capital (after deducting Treasury Stock)
1.2 Cadangan Tambahan Modal 1) / Disclosed Reserves
1.2.1 Agio / Disagio / Additional paid-in capital
1.2.2 Modal sumbangan / Contributed capital
1.2.3 Cadangan umum / General reserves
1.2.4 Laba/Rugi tahun-tahun lalu yang dapat diperhitungkan / Previous years profit/loss which can be calculated into capital
1.2.5 Laba/Rugi tahun berjalan yang dapat diperhitungkan / Current year profit/loss which can be calculated into capital
1.2.6 Selisih lebih karena penjabaran laporan keuangan / Excess translation adjustment of financial statement
1.2.7 Dana setoran modal / Fund for paid-in capital
1.2.8 Waran yang diterbitkan / Warrant (50%)
1.2.9 Opsi saham yang diterbitkan dalam rangka program kompensasi berbasis saham / Stock option issued related to stock compensation program
1.2.10 Pendapatan komprehensif lain / Other comprehensive income
1.2.11 Saldo surplus revaluasi aset tetap / Fixed asset revaluation surplus
1.2.12 Selisih kurang antara PPA dan cadangan kerugian penurunan nilai atas aset produktif /
1.2.13 Penyisihan Penghapusan Aset (PPA) atas aset non produktif yang wajib dihitung / Required regulatory provision on non productive asset
1.2.14 Selisih kurang jumlah penyesuaian nilai wajar dari instrumen keuangan dalam trading book /
1.3 Kepentingan Non Pengendali yang dapat diperhitungkan / Non controlling interest
1.4 Faktor Pengurang Modal Inti Utama 1) / Deduction factor of Common Equity Tier 1
1.4.1 Perhitungan pajak tangguhan / Deferred tax
1.4.2 Goodwill
1.4.3 Aset tidak berwujud lainnya / Other intangible assets
1.4.4 Penyertaan yang diperhitungkan sebagai faktor pengurang / Equity investment which can be calculated as deduction factor
1.4.5 Kekurangan modal pada perusahaan anak asuransi / Shortfall on the capital of insurance subsidiary
1.4.6 Eksposur sekuritisasi / Securitisation exposure
1.4.7 Faktor Pengurang modal inti lainnya / Other deduction factor of Tier 1
1.4.8 Investasi pada instrumen AT1 dan Tier 2 pada bank lain 2) / Investment in AT1 and Tier 2 instruments in other bank
2 Modal Inti Tambahan (AT-1) 1) / Additional Tier 1
2.1 Instrumen yang memenuhi persyaratan AT-1 / Capital instrument which can be calculated as AT-1
2.2 Agio / Disagio
2.3 Faktor Pengurang: Investasi pada instrumen AT1 dan Tier 2 pada bank lain 2 / Deduction factor: Investment in AT1 and Tier 2 instruments in other bank
II Modal Inti (Tier 2) / Suplementary Capital (Tier 2)
1
Instrumen modal dalam bentuk saham atau lainnya yang memenuhi persyaratan / Capital instrument which can be calculated as Tier 2
2 Agio atau disagio yang berasal dari penerbitan instrumen modal inti tambahan / Additional paid-in capital
3 Cadangan umum aset produktif PPA yang wajib dibentuk (maks 1,25% ATMR Risiko Kredit)
General reserves of required regulatory provision on productive asset (max. 1,25% of RWA for Credit Risk)
4 Cadangan tujuan / Specific reserves
5 Faktor Pengurang Modal Pelengkap 1) / Tier 2 deduction factor
5.1 Sinking Fund
5.2 Investasi pada instrumen Tier 2 pada bank lain 2) / Investment in Tier 2 instruments in other bank
Total Modal / Total Capital
Komponen Modal / Capital Components
CET 1 UNTUK BUFFER
RASIO KPMM
Rasio CET1
Rasio Tier 1
Rasio Tier 2
Rasio total
92,248
2,454,154
2,361,906
2,361,906
150,000
2,325,803
30,000
2,207,046
105,680
(952)
(15,971)
(113,897)
(37,151)
(76,746)
92,248
-
Konsolidasi
/ Consolidation
26.28%
25.29%
25.29%
0.99%
Bank
26.28%
25.29%
25.29%
0.99%
Konsolidasi
/ Consolidation
31 Des 2015 / 31 Dec 2015
92,248
2,454,154
2,361,906
2,361,906
150,000
2,325,803
30,000
2,207,046
105,680
(952)
(15,971)
(113,897)
(37,151)
(76,746)
92,248
-
Bank
31 Des 2015 / 31 Dec 2015
2,302,270
29.24%
28.20%
28.20%
1.04%
Bank
29.24%
28.20%
28.20%
1.04%
Konsolidasi
/ Consolidation
31 Des 2014 / 31 Dec 2014
2,302,270
2,220,670
81,600
Konsolidasi
/ Consolidation
-
2,220,670
81,600
Bank
31 Des 2014 / 31 Dec 2014
(dalam jutaan rupiah/in millions rupiah)
Laporan Perhitungan Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) PT Bank CTBC Indonesia Per 31 Desember 2015 dan 2014
Capital Adequacy of Commercial Banks Calculation Report (CAR PT Bank CTBC Indonesia as of 31 December 2015 and 2014
Annual Report 2015
B. Pengungkapan Kuantitatif / Quantitative Disclosure
27
LAPORAN TAHUNAN 2015
Tonggak Sejarah
Milestones
1996
Name changing of PT Bank Chinatrust Tamara to PT Bank
Chinatrust Indonesia based on approval letter from Senior
PT Bank Chinatrust Tamara didirikan berdasarkan surat
Governor Deputy of Bank Indonesia Decree No. 3/5/KEP.
persetujuan prinsip pendirian dari Departemen Keuangan
DGS/2001 dated April 5, 2001.
RI No. S-913/MK.17/1996 sebagai Bank Campuran tertanggal
14 Agustus 1996.
Pembukaan Kantor Cabang Pembantu di Cikarang, Jawa
Principal Approval for establishment of PT Bank Chinatrust
Barat berdasarkan surat izin pembukaan kantor dari Bank
Tamara as a joint venture bank was granted by Ministry
Indonesia No. 3/699/DPIP/Prz tertanggal 30 November 2001.
of Finance of Republic Indonesia with Decree No. S-913/
The opening of Sub-Branch office in Cikarang, West Java
MK.17/1996 dated August 14, 1996.
based on Bank Indonesia’s approval letter No. 3/699/DPIP/
1997
Prz dated November 30, 2001.
2002
PT Bank Chinatrust Tamara mulai beroperasi berdasarkan
keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 160/
Pembukaan 2 (dua) Kantor Cabang Pembantu di Karawaci,
KMK.017/1997 mengenai Pemberian Izin Usaha tertanggal 4
Tangerang (Surat persetujuan Bank Indonesia No.4/559/
April 1997.
DPIP/Prz tertanggal 9 Oktober 2002) dan Kelapa Gading,
PT Bank Chinatrust Tamara commenced operation after
Jakarta (Surat izin pembukaan kantor dari Bank Indonesia
obtained Business License decree from Ministry of Finance
No. 4/723/DPIP/Prz tertanggal 17 Desember 2002.
of Republic Indonesia No. 160/KMK.017/1997 dated April
The opening of 2 (two) Sub-Branch offices in Karawaci,
4, 1997.
Tangerang (Approval Letter from Bank Indonesia No.4/559/
2000
DPIP/Prz dated October 9, 2002) and Kelapa Gading, Jakarta
(Approval Letter from Bank Indonesia No.4/723/DPIP/Prz
dated December 17, 2002)
Pembukaan 2 (dua) Kantor Cabang di Surabaya dan
Bandung berdasarkan surat persetujuan dari Bank Indonesia
2003
No. 2/145/DPIP/Prz tertanggal 6 Maret 2000.
The opening of 2 (two) Branch offices in Surabaya and
Pembukaan Kantor Cabang Pembantu di Mangga Dua,
Bandung based on approval letter from Bank Indonesia No.
Jakarta berdasarkan Surat Izin Bank Indonesia No.5/739/
2/145/DPIP/Prz dated March 6, 2000.
DPIP/Prz tertanggal 11 Desember 2003.
2001
The opening of Sub-Branch office in Mangga Dua, Jakarta
based on Approval Letter from Bank Indonesia No. 5/739/
DPIP/Prz dated December 11, 2003.
Chinatrust Commercial Bank meningkatkan kepemilikannya
dari 85% menjadi 99%.
2005
Chinatrust Commercial Bank increased its ownership from
85% to 99%.
Penunjukan perusahaan oleh Pemerintah Indonesia untuk
membiayai Tenaga Kerja Indonesia (TKI) ke Taiwan.
Perubahan nama PT Bank Chinatrust Tamara menjadi PT
Government of Indonesia’s appointment regarding the
Bank Chinatrust Indonesia berdasarkan surat Keputusan
financing of Indonesian Overseas Worker (IOW) to Taiwan.
Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia No. 3/5/KEP.
DGS/2001 tertanggal 5 April 2001.
28
PT BANK CTBC Indonesia
Annual Report 2015
2006
Pembukaan 2 (dua) Kantor Cabang Pembantu di Dago,
Bandung (Surat Izin Bank Indonesia No.11/53/DPB2/TPB2/
Penggunaan identitas baru dan slogan perusahaan
Bd tertanggal 30 Oktober 2009) dan Pluit, Jakarta (Surat
– “We are Family”.
Izin Bank Indonesia No. 11/719/DPIP/Prz tertanggal 23
The usage of new corporate identity and logo
November 2009).
– “We are Family”.
The opening of 2 (two) Sub-Branch offices in Dago, Bandung
(Approval Letter from Bank Indonesia No.11/53/DPB2/TPB2/
2007
Bd dated October 30, 2009) and Pluit, Jakarta (Approval
Letter from Bank Indonesia No. 11/719/DPIP/Prz dated
Peluncuran produk pembiayaan konsumen “Salary Loan”.
The launching of “Salary Loan” consumer lending product.
November 23, 2009).
2010
Renovasi dan relokasi Kantor Cabang Pembantu Kelapa
Gading, Jakarta untuk mendukung pengembangan bisnis
Pembukaan Kantor Cabang Pembantu di Darmo, Surabaya
Wealth Management.
berdasarkan Surat Persetujuan Bank Indonesia No 12/17/
Renovation and relocation of Kelapa Gading, Jakarta Sub-
DPIP/Prz/Sb tanggal 22 Maret 2010.
Branch office to support Wealth Management business
The opening of Sub-Branch office in Darmo, Surabaya based
development.
on Approval Letter from Bank Indonesia No. 12/17/DPIP/Prz/
Sb dated March 22, 2010.
2008
Penandatanganan nota kesepakatan dengan PT Asuransi
Peluncuran “Factory and Sanitarium Workers Financing” –
Jiwa Manulife Indonesia sebagai upaya memberi kemudahan
produk pembiayaan Tenaga Kerja Indonesia (TKI).
pelayanan dan perlindungan risiko kepada nasabah.
The launching of “Factory and Sanitarium Workers
MoU signing with PT Asuransi Jiwa Manulife Indonesia to
Financing” – financing product for Indonesian Overseas
provide the best service and risk protection for customers.
Worker (IOW).
Relokasi Kantor Cabang Bandung untuk mendukung
2009
pengembangan bisnis Perbankan Ritel.
Relocation of Bandung Branch office to improve and develop
Peluncuran “Public Personal Loan” – produk kredit tanpa
Retail Banking Business.
agunan; “Family Trust” – produk bancassurance hasil
kerjasama dengan perusahaan asuransi PT Asuransi Allianz
Peluncuran 2 (dua) produk pembiayaan – ‘Cicilan Kredit
Life Indonesia, dan layanan Safe Deposit Box.
Barang Tahan Lama’ dan ‘Kredit Pemilikan Rumah’ (KPR)
The launching of “Public Personal Loan” – unsecured
serta fasilitas layanan e-BCI Internet Banking bagi nasabah
loan product; “Family Trust”- bancassurance product as
korporasi.
cooperation with PT Asuransi Allianz Life Indonesia and Safe
The launching of 2 (two) loan products – ‘Durable Goods
Deposit Box service.
Installment Loan’ and ‘Mortgage Loan’; and e-BCI Internet
Banking for corporate customers.
Renovasi
Kantor
Cabang
Pembantu
Mangga
Dua,
Jakarta untuk mendukung pengembangan bisnis Wealth
2011
Management.
Remodeling of Mangga Dua, Jakarta Sub-Branch office to
Pembukaan Kantor Cabang Pembantu di Puri Kencana,
support Wealth Management business development.
Jakarta berdasarkan Surat Izin Bank Indonesia No.13/74/
DPIP/Prz tertanggal 2 Februari 2011.
Pembukaan Kantor Fungsional Non-Operasional di Gedung
The opening of Sub-Branch office in Puri Kencana, Jakarta
Plaza Kaha, Jakarta berdasarkan Surat Persetujuan Bank
based on Approval Letter from Bank Indonesia No. 13/74/
Indonesia No 11/93/DPB2/TPN2-7 tanggal 16 Juni 2009.
DPIP/Prz dated February 2, 2011.
The opening of Non-Operational Functional office in Plaza
Kaha Building, Jakarta based on Approval Letter from Bank
Penerapan sistem perbankan (Core Banking System) ’Finacle’
Indonesia No. 11/93/DPB2/TPN2-7 dated June 16, 2009.
Implementation of ‘Finacle’ Core Banking System.
PT BANK CTBC Indonesia
29
LAPORAN TAHUNAN 2015
2012
Peluncuran ‘Pay+’ – layanan transaksi keuangan bagi nasabah
segmen perusahaan berupa pembayaran rutin gaji karyawan.
Peluncuran Kartu ATM/Debet Chinatrust, kerjasama dengan PT
The launching of ‘Pay+’ – payroll solution in terms of financial
Rintis Sejahtera untuk jaringan ATM Prima & Prima Debit.
transaction service created to cater the needs of enterprise/
The launching of Chinatrust ATM/Debit Card – cooperation with
corporate customer segment.
PT Rintis Sejahtera for ATM Prima dan Prima Debit networks
Peluncuran ‘CTBC Internet Banking’ – fasilitas layanan
Pembukaan
Kantor
Fungsional
Non-Operasional
di
internet banking bagi nasabah perorangan.
Semarang, Jawa Tengah berdasarkan Surat Persetujuan
The launching of ‘CTBC Internet Banking’ - internet banking
Bank
service facility for individual customers.
Indonesia
No.
14/18/DPIP/Prz/Sm
tanggal
24 Februari 2012.
The opening of Non-Operational Functional office in Semarang,
Pengembangan usaha pemberian kredit khusus bagi segmen
Central Java based on Approval Letter from Bank Indonesia No.
usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM)
14/18/DPIP/Prz/Sm dated February 24, 2012.
Development of special retail banking business unit to cater
2013
the needs of special credit products and services for the micro,
small and medium enterprises (MSME) market segment.
Peluncuran ‘Provesta Optimum’ – produk bancassurance
Pembukaan Kantor Fungsional (Non Operasional) di
berbasis unit link hasil kerjasama dengan PT Asuransi Jiwa
Semarang, Jawa Tengah berdasarkan Surat izin pembukaan
Generali Indonesia
kantor dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) No. S-315/
The launching of ‘Provesta Optimum’ – unit link based
KR.41/2014 tanggal 22 Oktober 2014.
bancassurance product, cooperation with PT Asuransi Jiwa
The opening of Non-operational Functional office in
Generali Indonesia.
Semarang city, Central Java based on Financial Service
Authority’s (OJK) approval letter No. S-315/KR.41/2014 dated
Perubahan nama PT Bank Chinatrust Indonesia menjadi PT
Bank CTBC Indonesia berdasarkan Keputusan Gubernur
Bank Indonesia No. 15/98A/KEP.GBI/2013 tertanggal 27
October 22, 2014.
2015
September 2013
The name changing of PT Bank Chinatrust Indonesia to
Penempatan tim tenaga pemasaran di Kantor Cabang
PT Bank CTBC Indonesia based on approval Decree from
Pembantu Pluit, Jakarta untuk mendukung perluasan
Governor of Bank Indonesia No. 15/98A/KEP.GBI/2013 dated
pangsa pasar dan pengembangan usaha pemberian kredit
September 27, 2013
khusus bagi segmen usaha mikro, kecil dan menengah
2014
(UMKM), April 2015.
The settlement of sales and marketing team in Pluit Jakarta
Sub-Branch, especially to support the expansion and
Peluncuran ‘Tabungan Bambu’ – produk tabungan hasil
development of special credit products and services for the
kerjasama dengan Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia.
micro, small and medium enterprises (MSME) market segment.
The launching of ‘Tabungan Bambu’ – saving account
product, cooperation with Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia.
Peluncuran ‘CTBC Bill Payment’ melalui ATM CTBC – fasilitas
layanan pembayaran tagihan rutin (listrik, air, telepon
Peluncuran 4 (empat) produk bancassurance sebagai hasil
Telkom, internet dan TV berlangganan) serta pembelian
kerjasama dengan PT ACE Life Assurance, yaitu ACE Medic
tiket kereta api dan aneka voucher isi ulang, Oktober 2015.
Link, ACE Trust Link, ACE Protec+ dan ACE Protek Siaga.
The launching of ‘CTBC Bill Payment’ through CTBC ATM
The launching of 4 (four) bancassurance products, cooperation
– service facility for routine bill payment (electricity, water,
with PT ACE Life Assurance, these are ACE Medic Link, ACE
Telkom phone, internet, paid TV), public mass train ticket
Trust Link, ACE Protec+ and ACE Protek Siaga.
buying and voucher buying, October 2015.
Peluncuran ‘Prime Value’ – produk bancassurance berbasis
Peluncuran ‘CTBC Internet Banking’ – fasilitas layanan
unit link hasil kerjasama dengan PT Commonwealth Life.
internet banking bagi nasabah korporasi.
The launching of ‘Prime Value’ – unit link based bancassurance
The launching of ‘CTBC Internet Banking’ - internet banking
product, cooperation with PT Commonwealth Life.
service facility for corporate customers.
30
PT BANK CTBC Indonesia
Annual Report 2015
Pengungkapan Manajemen Risiko
Risk Management Disclosure
Manajemen Risiko adalah serangkaian prosedur dan
Risk Management is a set of procedures and methodologies
metodologi
mengidentifikasi,
used to identify, measure, monitor, and control risk arising
mengukur, memantau, dan mengendalikan risiko yang
yang
digunakan
untuk
out of the operations of the Bank. Therefore, Bank CTBC
timbul dari kegiatan usaha Bank. Oleh karena itu, Bank CTBC
Indonesia implement Risk Management as an integral
Indonesia menerapkan Manajemen Risiko sebagai bagian
part of the business strategy of the Bank to maintain the
integral dari strategi bisnis Bank untuk mempertahankan
financial health of banks and the integrity and ensure the
kesehatan keuangan bank dan integritas serta memastikan
business activities undertaken by the Bank does not result
aktivitas usaha yang dilakukan oleh Bank tidak menimbulkan
in losses that exceed the ability of the Bank can disrupt
kerugian yang melebihi kemampuan Bank atau yang dapat
business continuity.
mengganggu kelangsungan usaha Bank.
Penerapan Manajemen Risiko Bank meliputi pengawasan
Application of Risk Management included active oversight of
aktif dari Dewan Komisaris dan Direksi; Kecukupan
the Board of Commissioners and the Directors, adequacy of
kebijakan, prosedur, dan penetapan limit, kecukupan proses
policies, procedures, and limits, the adequacy of the process
identifikasi; pengukuran, pengawasan, dan pengendalian
of identification, measurement, monitoring and control
risiko, serta sistem informasi Manajemen Risiko; dan sistem
risks as well as Risk Management information systems; and
pengendalian internal yang disesuaikan dengan tujuan,
a comprehensive system of internal control. Bank does not
kebijakan usaha, ukuran dan kompleksitas usaha serta
have exposure on subsidiaries.
kemampuan Bank. Bank tidak memiliki eksposur pada anak
perusahaan.
I. Penerapan Manajemen Risiko Secara Umum
General Risk Management Implementation
Pengawasan aktif dari Dewan Komisaris
dan Direksi
Active oversight from the Board of
Commissioners and Directors
Dewan Komisaris dan Direksi bertanggung jawab atas
Board of Commissioners and Directors are responsible for the
efektivitas pelaksanaan Manajemen Risiko Bank. Oleh karena
effective implementation of Risk Management in the bank.
itu, secara teratur, Dewan Komisaris mengadakan pertemuan
Therefore, on a regular basis, the Board of Commissioners
antara Dewan Komisaris dengan Direksi, komite – komite
hold meetings with Directors, Committees and Group Head
dan Kepala Manajemen Risiko melakukan pengawasan
of Risk Management to actively oversight, develop a culture
aktif, mengembangkan budaya manajemen risiko, meninjau
of risk management, review the issue of risk management
masalah manajemen risiko dan rencana perbaikan (jika
and improvement plans (if any). In addition, the Board
ada). Selain itu, Dewan Komisaris juga menyetujui Kebijakan
of Commissioners also approved the Risk Management
Manajemen Resiko, mengkaji strategi Manajemen Risiko,
Policy, reviewed the Risk Management strategy, evaluated
mengevaluasi pertanggungawaban Direksi dan memberikan
the accountability of Directors and gave the improvement
arahan perbaikan atas pelaksanaan kebijakan Manajemen
directions on implementing Risk Management policies
Risiko secara berkala, memastikan struktur organisasi
periodically, ensure the organizational structure and adequate
dan sumber daya manusia yang memadai dalam rangka
human resources in order to support the implementation of
mendukung penerapan Manajemen Risiko secara efektif
Risk Management in accordance effectively according to
sesua karakteristik, kompleksitas, dan profil risiko Bank.
Bank’s characteristics, complexity, and risk profile.
PT BANK CTBC Indonesia
31
LAPORAN TAHUNAN 2015
Kecukupan Kebijakan, Prosedur, dan
Penetapan Limit
Policy, Procedure, and Limit Establishment
Penerapan manajemen risiko Bank didukung dengan
The implementation of Bank risk management is supported
kerangka yang mencakup kebijakan dan prosedur mengenai
by the framework which covers the policy and procedure of
manajemen risiko serta penetapan limit risiko dengan
the risk management as well as the risk limit in accordance
memperhatikan antara lain jenis, kompleksitas kegiatan
to the types, business complexity, risk profile, risk appetite,
usaha, profil risiko, dan tingkat risiko yang akan diambil,
adequate human resources, capital adequacy and the
kualitas sumber daya manusia, kecukupan permodalan
regulation stipulated by the authority and/or the sound
serta peraturan yang ditetapkan otoritas dan/atau praktek
banking practice. The risk appetite is reflected in Bank’s
perbankan yang sehat. Tingkat risiko yang akan diambil
business strategy and target.
tercermin dalam strategi dan sasaran bisnis Bank.
Proses Identifikasi, Pengukuran,
Pemantauan, dan Pengendalian Risiko,
Serta Sistem Informasi Manajemen Risiko
Process of Identification, Measurement,
Monitor, and Risk Control, As Well As Risk
Management Information System
Identifikasi, pengukuran, pemantauan, dan pengendalian
Risk identification, measurement, monitoring, and control
risiko merupakan bagian utama dari proses penerapan
are main part of risk management implementation. Bank risk
manajemen risiko. Identifikasi risiko Bank mencakup
identification covers all business activities by analyzing the
seluruh aktivitas bisnis dengan menganalisa sumber dan
source and possibility of risk occurence as well as its impacts.
kemungkinan timbulnya risiko serta dampaknya. Pengukuran
Risk measurement according to Bank’s characteristic and
risiko disesuaikan dengan karakteristik dan kompleksitas
complexities of the business activity. Risk monitoring is done
kegiatan usaha Bank. Pemantauan dilakukan oleh unit yang
by independent units from parties that do transactions to
independen dari pihak yang melakukan transaksi guna
monitor and control the level and or trend of risk. The Bank
memantau dan mengendalikan tingkat dan atau trend
has developed a management information system that is
risiko. Bank juga telah mengembangkan sistem informasi
adjusted to characteristic, activities, and complexities of
manajemen yang disesuaikan dengan karakteristik, kegiatan
Bank’s business activities.
dan kompleksitas kegiatan usaha Bank.
Internal Control Systems
Sistem Pengendalian Internal
yang
The Bank has an internal control system to guard the Bank’s
membantu menjaga aset Bank, menjamin tersedianya
assets, ensure the availability of financial reporting and
pelaporan keuangan dan manajerial yang dapat dipercaya,
trustworthy managerial, increase the Bank’s compliance
meningkatkan kepatuhan Bank terhadap ketentuan dan
towards the applicable rules and regulations, as well as reduce
peraturan
serta
the risk of loss, irregularities and violations to the prudential
mengurangi risiko terjadinya kerugian, penyimpangan
aspects. The implementation of internal control system is the
dan pelanggaran aspek kehati-hatian. Penerapan sistem
responsibility of all operational units and support units as
pengendalian intern adalah tanggung jawab semua unit
well as the internal audit.
Bank
memiliki
sistem
pengendalian
perundang-undangan
yang
internal
berlaku,
operasional dan unit pendukung serta audit intern.
Dalam rangka penerapan manajemen risiko yang efektif,
In order to implement an effective risk management, the
Bank
Risiko,
Bank has established a Risk Monitoring Committee, Risk
Komite Manajemen Risiko; dan Grup Manajemen Risiko
Management Committee; and Group Risk Management who
yang independen terhadap satuan kerja bisnis Bank dan
are independent of the Bank’s business unit adapted to the
disesuaikan dengan ukuran dan kompleksitas usaha Bank
size and complexity of the Bank as well as the risks inherent
serta risiko yang melekat pada Bank.
in the Bank.
•
•
telah
membentuk
Komite
Komite Pemantauan Risiko (RMoC)
Risk Monitoring Committee (RMoC)
Komite ini diketuai oleh Komisaris Independen, dengan
This committee is chaired by Independent Commissioner
tugas dan tanggung jawab sebagai berikut:
with the following task and responsibilities:
•
•
Mengkaji/menelaah
dan
kebijakan-kebijakan Bank.
32
Pemantauan
PT BANK CTBC Indonesia
menilai
pelaksanaan
Review and evaluate implementation of Bank’s
policies.
Annual Report 2015
•
•
Menelaah dan memantau pertanggung-jawaban
•
Review and monitor accountability of Risk
Komite Manajemen Risiko dan Grup Manajemen
Management Committee and Risk Management
Risiko dalam pelaksanaan kebijakan-kebijakan Bank.
Group in implementation of Bank’s policies.
Komite Manajemen Risiko (RMC)
•
Risk Management Committee (RMC)
Komite ini terdiri dari mayoritas Direksi dan Pejabat
The membership of this committee are Directors and
Eksekutif terkait yang memimpin Grup Bisnis, Grup
related Executive Officers who lead the Business
Manajemen Risiko, Grup Operasional, dan Satuan Kerja
Group, Risk Management Group, Operasional Group,
Audit Intern dengan tugas dan tanggung jawab untuk
and Internal Audit with task and responsibilities to
melakukan evaluasi dan memberikan rekomendasi
evaluate and give recommendation to President
kepada Direktur Utama terkait manajemen risiko antara
Director regarding risk management which covers
lain meliputi penyusunan kebijakan manajemen risiko
arranging the policy of the risk management and the
dan perubahannya, termasuk strategi manajemen
changes including the strategy of the risk management,
risiko, tingkat risiko yang diambil, toleransi risiko,
risk appetite and risk tolerance, risk management
kerangka manajemen risiko serta rencana kontinjensi
framework and the contingency plans to anticipate
untuk mengantisipasi terjadinya kondisi tidak normal,
any abnormal conditions, enhancing the process of risk
penyempurnaan proses manajemen risiko berdasarkan
management periodically based on the sufficiency of
kecukupan permodalan, profil risiko Bank, dan hasil
the capital, Bank’s risk profile, and the evaluation result
evaluasi terhadap penerapan manajemen risiko Bank,
of risk management implementation, establishing the
penetapan kebijakan dan/atau keputusan bisnis yang
policy and/or business decision which deviates from the
menyimpang dari prosedur normal, seperti pelampauan
normal procedure, such as the significant exceeding of
ekspansi usaha yang signifikan dibandingkan dengan
the business expansion comparing to the established
rencana bisnis Bank yang telah ditetapkan sebelumnya
Bank’s business plan or the Risk position/exposure
atau pengambilan posisi/eksposur risiko yang melampaui
taking which exceeds the established limit, and ensuring
limit yang telah ditetapkan, serta memastikan bahwa
that the processes and procedures in place to monitor
proses dan prosedur yang telah ada untuk memantau
and supervise the risks already met the standards
dan mengawasi risiko sudah memenuhi standar yang
specified in the Bank’s procedures as well as regulations
ditentukan dalam prosedur-prosedur Bank maupun
from outside the Bank.
peraturan-peraturan dari luar Bank.
•
Grup Manajemen Risiko
•
Risk Management Group
Grup Manajemen Risiko independen terhadap satuan
Risk Management Group is independent from the
kerja bisnis dan unit fungsional (seperti tresuri dan
business and functional unit, (such as treasury and
investasi, kredit, pendanaan, akuntansi) dan terhadap
investment, credit, finance, accounting) and Internal
Satuan Kerja Audit Intern (SKAI) dengan tugas dan
Audit with the task and responsibilities such as the
tanggung jawab antara lain sebagai berikut memberikan
following providing inputs to the Directors in compiling
masukan kepada Direksi dalam penyusunan kebijakan,
the policy, strategy, and risk management framework,
strategi, dan kerangka manajemen risiko dan memantau
and monitoring the implementation based on policies
implementasinya berdasarkan yang telah disetujui;
that have been approved; maintain and developing the
memelihara dan mengembangkan prosedur dan alat
procedures and means for identification, measurement,
guna mengidentifikasi, pengukuran, pemantauan, dan
monitoring, and risk control in the implementation
pengendalian risiko dalam penerapan manajemen
of risk management; providing recommendations to
risiko; memberikan rekomendasi kepada satuan kerja
the business work unit concerning the magnitude or
bisnis mengenai besaran atau maksimum eksposur
maximum exposure of the risk which may be maintained
risiko yang dapat dipelihara Bank; memantau posisi/
by the Bank; monitoring the position/exposure of the
eksposur risiko secara keseluruhan dan kepatuhan
risk in overall and the compliance towards Risk tolerance
terhadap toleransi Risiko dan limit yang telah
and the established limit; conducting the stress testing in
ditetapkan; melakukan stress testing guna mengetahui
order to know the impact of the policy implementation
dampak dari implementasi kebijakan dan strategi
and risk management strategy towards Bank’s portfolio
manajemen risiko terhadap portofolio atau kinerja Bank
or performance in overall; evaluating the accuracy
secara keseluruhan; mengevaluasi akurasi dan validitas
and validity of the data used by Bank to measure the
data yang digunakan oleh Bank untuk mengukur risiko
risk for Bank which used a model for internal need; and
bagi Bank yang menggunakan model untuk keperluan
arranging and submitting risk profile report on quarterly
PT BANK CTBC Indonesia
33
LAPORAN TAHUNAN 2015
intern; dan menyusun dan menyampaikan laporan
basis as well as executing periodical review to ensure
profil risiko secara triwulanan serta mengkaji ulang
the adequacy of risk management framework, accuracy
secara berkala untuk memastikan kecukupan kerangka
of risk assessment methodology, and adequacy of
manajemen risiko, keakuratan metodologi penilaian
risk management information system; and reviewing
risiko, dan kecukupan sistem informasi manajemen
activity and/or new product suggestions which are
risiko; serta mengkaji usulan aktivitas dan/atau produk
developed the Bank which is mainly focused to the
baru yang dikembangkan oleh Bank terutama pada
Bank’s ability aspect to manage the activity and/or new
aspek kemampuan Bank untuk mengelola aktivitas dan
product including the completeness of the system and
atau produk baru termasuk kelengkapan sistem dan
procedures used and the impact to Bank’s risk exposure
prosedur yang digunakan serta dampaknya terhadap
in overall.
eksposur risiko Bank secara keseluruhan.
II. Penerapan Manajemen Risiko pada Masing - Masing Risiko
Risk Management Implementation for Each Type of Risk
Dalam penerapan manajemen risiko, Bank CTBC Indonesia
In risk management implementation, Bank CTBC Indonesia
telah menerapkan 8 (delapan) jenis manajemen risiko
has implemented 8 (eight) types of risk management
seperti di bawah ini:
as below:
1. Risiko Kredit
1. Credit Risk
Risiko kredit adalah risiko yang timbul akibat kegagalan
Credit Risk is the risk caused by the failure of debtor and/
debitur dan atau pihak lain dalam memenuhi kewajiban-
or other parties in fulfilling the obligation to the Bank.
kewajibannya kepada bank.
Bank menghadapi risiko kredit dari pinjaman dan
Bank facing credit risk from lending and various financial
berbagai instrumen keuangan seperti surat berharga,
instrument such as securities, acceptances, transactions
akseptasi, transaksi antar Bank, transaksi pembiayaan
between Banks, trade funding transactions, exchange
perdagangan, transaksi nilai tukar dan derivatif, serta
and derivatives transactions, as well as liability from
kewajiban kontinjensi dan komitmen.
contingency and commitments.
Tujuan utama manajemen risiko kredit adalah untuk
The main purpose of risk management for credit risk
memastikan bahwa aktivitas penyediaan dana Bank tidak
is to ensure that the Bank’s provision of fund is not
terekspos pada risiko kredit yang dapat menimbulkan
exposed to the credit risk which can cause disadvantages
kerugian pada Bank.
to the Bank.
Pengaturan manajemen risiko Bank selain terdiri dari
Bank’s credit risk management organization beside Board
jajaran Komisaris dan Komite, juga terdiri dari:
of Commissioners and Committee, consists of:
•
•
•
Grup Manajemen Risiko yang terdiri dari Institutional
Institutional Credit Risk Department and Retail Credit
Department. Retail Credit Department meliputi
Risk Department including Retail Credit Risk Unit and
Retail Credit Risk Unit dan SME Unit
SME Unit
Grup Credit Control yang melakukan kajian dan
•
merekomendasikan pemberian kredit dalam rangka
Unit bisnis yang melaksanakan aktivitas pemberian
eyes principle together with business unit
•
kredit atau penyediaan dana
•
Unit pemulihan kredit yang melakukan penanganan
kredit bermasalah
34
PT BANK CTBC Indonesia
Credit Control Group who will review and recommend
the granting of credit in the framework of 4 (four)
4 eyes principle bersama unit bisnis
•
Risk Management Group which divided into
Credit Risk Department dan Retail Credit Risk
Business unit which implements lending activities or
provision of funds
•
Credit recovery unit which handling non performing
credit
Annual Report 2015
•
Komite Kredit yang bertanggung jawab khususnya
•
Credit Committee which is responsible particularly
untuk memutuskan pemberian kredit dalam jumlah
to decide a lending in a certain amount according to
tertentu sesuai kebijakan masing-masing Bank.
each Bank’s policies.
Strategi manajemen risiko untuk risiko kredit mencakup
Credit risk management strategy is covering the credit risk
strategi untuk seluruh aktivitas yang memiliki eksposur
activities that may have significant credit risk exposures
risiko kredit yang signifikan sesuai dengan tujuan
in line with the Bank’s goal in maintaining strong credit
Bank untuk menjaga kualitas kredit yang kuat, laba,
quality, earnings, business growth, the Bank’s policy and
pertumbuhan usaha, kebijakan dan prosedur bank serta
procedure, as well as applicable laws and regulation.
hukum dan regulasi yang berlaku.
Identifikasi Kredit
Credit Risk Identification
Dalam melakukan identifikasi risiko kredit, baik secara
In doing the credit risk identification, whether individually
individual maupun portofolio, bank mempertimbangkan
or portfolio, the factors which can affect credit risk level
faktor-faktor
tingkat
are needed to be considered, such as the possibility of
risiko kredit seperti kemungkinan perubahan kondisi
yang
dapat
mempengaruhi
economy condition changes, the credit risk exposure
ekonomi, penilaian eksposur risiko kredit dalam kondisi
assessment in a stressed condition, the credit quality
tertekan, hasil penilaian kualitas kredit berdasarkan
assessment based on the analysis towards the business
analisa terhadap prospek usaha, kinerja keuangan, dan
prospect, financial performance, and the ability to pay
kemampuan membayar debitur. Untuk kegiatan tresuri
the debtors. For the treasury and investment activity,
dan investasi, penilaian risiko kredit juga memperhatikan
credit risk assessment also pay attention to the type of
jenis transaksi, karakteristik instrumen, dan likuiditas
transactions, characteristics of instruments, and market
pasar serta faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi
liquidity as well as the other factors which can influence
risiko kredit.
credit risk.
Pengukuran Risiko Kredit
Credit Risk Measurement
Bank mengukur risiko kredit dengan menggunakan
Bank measures credit risk by using some parameters
beberapa parameter memperhatikan karakteristik dan
according to the characteristic and complexity of type
kompleksitas dari jenis transaksi yang terekspos risiko
of transaction with credit risk exposed, such as asset per
kredit antara lain berupa aset per Akun neraca, kredit
balance account, credit concentration to core debtors, per
konsentrasi kepada debitur inti, persektor ekonomi dan/
economic sector and/or per industry sector, low quality
atau per sektor industri, transaksi rekening administratif
asset administrative account transaction, low quality
kualitas rendah, kredit kualitas rendah, kondisi keuangan
asset, the financial condition of debtor/counterparty’s and
debitur/pihak lawan transaksi serta persyaratan dalam
requirements in the credit agreement such as the interest
perjanjian kredit seperti tingkat bunga, jangka waktu
rate, credit tenure is linked to the potential changes
kredit dikaitkan dengan perubahan potensial yang
which happen in the market, security aspect, collateral,
terjadi di pasar, aspek jaminan, agunan, dan/atau garansi;
and/or guarantee, probability of default, either based
potensi terjadinya gagal bayar, baik berdasarkan hasil
on the assessment result of the standard approaches or
penilaian pendekatan standar maupun hasil penilaian
assessment result of internal rating process, and Bank’s
pendekatan yang menggunakan proses pemeringkatan
ability to absorb the failure potential, and etc.
yang dilakukan secara intern, kemampuan Bank untuk
menyerap potensi kegagalan dan lainnya.
Pemantauan dan Pengendalian Risiko Kredit
Credit Risk Monitoring and Controlling
Bank memiliki kebijakan, prosedur dan sistem untuk
The Bank has policy, procedure and system to monitor
memantau dan mengendalikan risiko kredit, termasuk
and control credit risk, including concentrations of credit
risiko konsentrasi kredit, mendukung penyediaan dana
risk, prudently evaluate new business opportunities,
yang sehat, melakukan evaluasi terhadap peluang
strengthen the management of non-performing loan, the
usaha yang baru sesuai dengan prinsip kehati-hatian
delegation of authority in decision-making procedures of
PT BANK CTBC Indonesia
35
LAPORAN TAHUNAN 2015
dan membuat lebih efektif pengelolaan atas kredit
the provision of funds which must be clearly formalized,
bermasalah, pendelegasian wewenang dalam prosedur
function separations between the ones doing the
pengambilan keputusan penyediaan dana yang harus
analysis, approval, and credit administration in the
diformalkan secara jelas, pemisahan fungsi antara
working framework or the mechanism of the delegations
yang melakukan analisis, persetujuan, dan administrasi
in the provision of funds decision-making procedure,
kredit dalam kerangka kerja atau mekanisme prosedur
the work unit doing a periodic review in order to
pendelegasian pengambilan keputusan penyediaan dana,
establish or update the quality of provision of funds that
satuan kerja yang melakukan review secara berkala guna
are credit risk exposed.
menetapkan atau mengkinikan kualitas penyediaan dana
yang terekspos risiko kredit.
Bank mendiversifikasi eksposur risiko kredit dengan
The Bank diversified the credit risk exposure by setting
menetapkan limit maksimum pemberian kredit guna
up maximum limit of financing to avoid concentration
menghindari konsentrasi risiko kredit pada peminjam
of credit risk to a single borrower, a group of borrower
tunggal,
tertentu,
or industry, as well as related party. Credit risk limit
maupun pihak terkait. Penetapan limit risiko kredit
determination shall be well documented for the purpose
didokumentasikan secara tertulis untuk memudahkan
of audit trail.
kelompok
atau
pada
industri
jejak audit.
Selain bank memiliki Sistem pelaporan yang efisien dan
Besides Bank has the efficient and effective report
efektif untuk menyediakan informasi yang memadai
system to provide sufficient information to the Board of
kepada Dewan Komisaris, Direksi, dan komite audit,
Commissioners, the Directors, and audit committee, Bank
Bank juga memiliki proses kaji ulang kredit secara
has independent credit review process, independent of
independen,
persetujuan
loan origination and approval functions, to ensure that
kredit yang independen, untuk memastikan kesesuaian
accounts are properly graded and classified according to
pengkategorian dan pengklasifikasian seluruh akun
internal policies and regulator.
fungsi
pemrosesan
dan
terhadap kebijakan internal dan regulator.
Pengelolaan Kredit & Pengelolaan Aset Khusus
Credit and Special Asset Management
Bank mengklasifikasikan portofolio kredit berdasarkan
The Bank classifies its credit portfolios according to
kemampuan debitur dalam memenuhi kewajiban kredit
borrower’s ability to repay the credit facility from
yang berasal dari sumber pendapatan debitur. Setiap
their normal source of income. All borrowing accounts
akun kredit dikategorikan sebagai ”Lancar”, ”Dalam
are categorized into “Current”, ”Special Mention”,
Perhatian Khusus”, ”Kurang Lancar”, ”Diragukan” dan
“Substandard”, “Doubtful”, and “Loss” in accordance to
”Macet” sesuai dengan peraturan Bank Indonesia yang
Bank Indonesia regulation. Upgrading and downgrading
berlaku. Peningkatan dan penurunan kolektabilitas harus
of account collectability must be supported by a credit
didukung oleh penilaian kredit berdasarkan kemampuan
assessment on the repayment capability, cash flows and
bayar, arus kas dan kondisi keuangan debitur.
financial position of the borrowers.
Penurunan Nilai
Impairment
Penurunan nilai untuk aset keuangan dinilai pada
Impairment for financial assets measured at amortized
biaya amortisasi dimana menurut definisi merupakan
cost by definition is the difference between the asset’s
perbedaan jumlah antara nilai aset tercatat dan Present
carrying amount and the present value of the estimated
Value (PV) dari perkiraan arus kas dikurangi dengan suku
future cash flows discounted at the asset’s original
bunga efektif asal, dimana nilai tercatat adalah jumlah
effective interest rate, whereby carrying amount is the
dimana aset yang diakui di neraca keuangan setelah
amount at which an asset is recognized in the balance
dikurangi amortisasi. Semua instrumen derivatif harus
sheet after Net Amortization. All derivatives instruments
diukur pada nilai wajar dengan memperhatikan Credit
have to be measured at fair value by taking into
Risk Adjusment dengan perubahan dalam laba atau rugi.
consideration of the credit risk adjustment with changes
in profit or loss.
36
PT BANK CTBC Indonesia
Annual Report 2015
Aset keuangan akan dipertimbangkan untuk penurunan
Financial assets are considered impaired if, and only if,
nilai, jika dan hanya jika, terdapat bukti yang objektif
there is an objective evidence of impairment as a result of
mengenai penurunan nilai tersebut sebagai akibat dari
one or more events that occurred after initial recognition
satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan
(a “Loss Event”). The definition of “Loss Events” for
awal
yang
Corporate Loans and Receivables shall be when the
Merugikan”). Definisi dari “Peristiwa yang Merugikan”
aset
keuangan
tersebut
(“Peristiwa
account has been classified as EW2, EW3, and “Loss”
untuk pinjaman yang diberikan dan piutang kepada
The descriptions of objective evidence of impairment
korporasi dijabarkan dimana ketika rekening tersebut
are as follows:
telah diklasifikasikan ke dalam EW2, EW3, dan “Macet”.
Penjelasan dari bukti objektif pada penurunan nilai
adalah sebagai berikut:
•
Tanggal jatuh tempo dari pembayaran kembali
•
Maturity date of principal repayment is extended,
pokok diperpanjang dimana kondisi keuangan
whereby
debitur memburuk dan terdapat kemungkinan
deteriorated and it is possible that the principal
bahwa pokok pinjaman tidak dapat dibayarkan
cannot be repaid on schedule. Although the
kembali sesuai jadwal. Meskipun debitur membayar
obligor makes its interest payment on schedule,
bunga sesuai jadwal, tetapi Relationship Manager
but Relationship Manager does not agree or Credit
tidak setuju atau Pejabat Credit Control tidak
Control Officer does not recommend renewing
merekomendasi untuk memperbaharui fasilitas
the facility and only agree or recommend on
dan hanya setuju atau merekomendasi dengan
temporary extension of the principal maturity date.
the
obligor’s
financial
condition
perpanjangan sementara dari tanggal jatuh tempo
pokok pinjaman.
•
Pelunasan utang pokok atau pembayaran bunga
•
yang telah jatuh tempo selama lebih dari 30 hari.
Principal repayment or Interest payment overdue for
more than 30 days.
Untuk pinjaman yang diberikan dan piutang kepada
The definitions of “Loss Event” for Financial Institution
lembaga keuangan, HTM, dan AFS, definisi “Peristiwa
Bussiness Loans and Receivables, HTM and AFS, are as
yang Merugikan” adalah sebagai berikut ini:
following:
•
•
Indikasi
pertama
pada
ketidaksanggupan
First indication of default on its payment obligation
memenuhi kewajiban pada saat jatuh tempo
at maturity to any of their counter-parties. The first
pembayaran pada Pihak Lawan. Indikasi pertama
indication of default refers to the warning signals
pada
mengacu
stipulated under the “Financial Institution Policy” and
pada isyarat peringatan yang telah ditetapkan di
“Financial Institution Credit Application Procedure”.
ketidaksanggupan
membayar
dalam “Financial Institution Policy” dan “Financial
Institution Credit Application Procedure”.
•
Rasio Kecukupan Modal Bank (CAR) kurang dari
•
The Bank’s individual Capital Adequacy Ratio (CAR)
tingkat minimum yang telah ditetapkan sesuai
is less than the minimum level of Bank Indonesia
Peraturan Bank Indonesia tentang Rasio Kecukupan
Regulation on Capital Adequacy Ratio (CAR).
Modal Bank (CAR).
•
Tingkat Rasio Netto Non-Performing Loan (NPL)
•
The Bank’s individual Net Non-Performing Loan (NPL)
melebihi dari tingkat maksimum yang telah
ratio is more than the maximum level of Bank Indonesia
ditetapkan sesuai dengan peraturan Bank Indonesia
regulation on Net Non-Performing Loan (NPL) ratio.
mengenai Rasio Netto Non-Performing Loan (NPL).
Definisi penurunan nilai aset keuangan pada pinjaman
The definition of “Loss Events” for Retail and IOW
yang diberikan dan Piutang kepada Ritel dan IOW
Business Loans and Receivables shall be when the Days
Business adalah ketika rekening yang sudah jatuh tempo
Past Dues (DPD) is more than 90 days. Especially for IOW
(DPD) melewati lebih dari 90 hari. Khusus untuk pinjaman
Business, the definition of “Loss Events” shall also include
PT BANK CTBC Indonesia
37
LAPORAN TAHUNAN 2015
yang diberikan dan piutang kepada IOW Business,
when there is occurrence of runaway or repatriated of
definisi penurunan nilai juga meliputi bila terjadi IOW
specific IOW.
yang melarikan diri atau dipulangkan kembali.
Bank melakukan pendekatan untuk mengatur kriteria
The Bank uses approach to set the criteria to constitute
pada “Pinjaman yang Diberikan dan Piutang” sebagai
the “Loans and Receivables” as significant or insignificant
signifikan atau tidak signifikan pada Bank ditentukan
to the Banks is determined based upon the market
berdasarkan segmentasi pasar dari “Pinjaman yang
segmentations of the “Loan and Receivables”.
Diberikan dan Piutang”.
•
Semua “Pinjaman yang Diberikan dan Piutang”
•
All “Loans and Receivables” shall be treated as
wajib diperlakukan sebagai signifikan terhadap
Significant to the Bank if they are classified under
Bank jika mereka diklasifikasikan ke dalam kriteria
the following criteria of market segmentations:
segmentasi pasar berikut:
•
• Peminjam dalam segmen “Usaha Kecil Menengah”
Borrower
in
“Small
Medium
Enterprises”
adalah korporasi dengan total pendapatan
segment is corporate borrower with total annual
tahunan di bawah USD 15 Juta (X<USD 15 Juta)
revenues in any of the past 2 years below USD 15
setahun dalam 2 tahun terakhir dan bukan
Mio (X<USD 15 Mio) and is not public listed;
merupakan perusahan publik yang terdaftar;
• Peminjam dalam segmen “Pasar Menengah”
• Borrower in “Middle Market” segment is
adalah korporasi dengan total pendapatan
corporate borrower with total annual revenues
tahunan dalam 2 tahun terakhir sama atau lebih
in the past 2 years are equal to and above
dari USD 15 Juta dan total pendapatan tahunan
USD 15 Mio and below USD 150 Mio (USD 15 Mio
sampai dengan dibawah USD 150 Juta (USD 15
<= X < USD 150 Mio) or total annual revenues in
Juta <= X < USD 150 Juta), atau total pendapatan
any of the past 2 years below USD15 Mio (X < USD
dalam 2 tahun terakhir di bawah USD 15 Juta (X
15 Mio) and is public listed;
< USD15 Juta) dan merupakan perusahan publik
yang terdaftar;
• Peminjam
dalam
segmen
“Jumbo”
•
adalah
korporasi dengan total pendapatan atau total
borrower with total annual revenues or total
aset dalam 2 tahun terakhir sama dengan atau
assets in the past 2 years are equal to and above
USD 150 Mio (X >= USD 150 Mio)
lebih dari USD 150 Juta. (X >= USD 150 Juta);
•
• Nasabah yang diklasifikasikan ke dalam Lembaga
Borrower
that
are
classified
as
Financial
Institutions.
Keuangan.
•
Borrower in “Jumbo” segment is corporate
Semua “Pinjaman yang Diberikan dan Piutang” yang
•
All “Loans and Receivables” that do not fall into the
tidak jatuh dalam kriteria dari segmentasi pasar di atas
above criteria of market segmentations shall then be
harus dianggap “Tidak Signifikan” terhadap Bank.
treated as “Insignificant” to the Bank.
Penurunan Nilai Individu
Individual Impairment
Semua “Pinjaman yang Diberikan dan Piutang Korporasi”
All of the “Corporate Loans and Receivables”, which
yang sudah di kelompokan ke dalam EW2 atau yang
have been classified under EW2 or worse, shall be
lebih buruk, wajib di tetapkan secara individu dengan
assess individually by using the Individual Assessment
menggunakan
Individu.
Analysis Template. The impairment for “Corporate
Penurunan nilai untuk “Pinjaman yang Diberikan dan
Loans and Receivables” that are individually impaired
Piutang kepada Korporasi” yang mengalami kerugian
is calculated based on the difference between the
secara individu wajib dinilai berdasarkan perbedaan
carrying amount and Present Value of the future
jumlah antara nilai aset tercatat dan Present Value dari
cash flows. The discount rate used for calculating
perkiraan arus kas. Tingkat suku bunga diskonto yang
Present Value is the Effective Interest Rate (EIR).
Format
Analisa
Penilaian
akan digunakan untuk menghitung nilai Present Value
adalah suku bunga yang efektif.
38
PT BANK CTBC Indonesia
Annual Report 2015
Penurunan Nilai Kolektif
Collective Impairment
“Pinjaman yang Diberikan & Piutang Korporasi” yang secara
“Corporate Loans & Receivables” shall be assessed by
individu tidak mengalami penurunan nilai wajib ditetapkan
considering the Loss Identification Period (LIP), which is
dengan mempertimbangkan Periode Identifikasi Kerugian
calculated based on the formula “Impairment = Exposure
(LIP), yang dihitung berdasarkan rumus “Penurunan Nilai
at Default x Probability of Default (PD) x Loss Given Default
Aset = Exposure at Default x Probability of Default (PD) x
(LGD) x LIP”.
Loss Given Default (LGD) x LIP”.
Penurunan nilai pinjaman yang diberikan dan Piutang
Retail and IOW Business Loans and Receivables shall be
kepada IOW Business dan Ritel dihitung berdasarkan
calculated based on the formula “Impairment = Exposure
rumus “Penurunan Nilai = Exposure at Default (Neraca
at Default (Outstanding Balance) x PD x LGD”. Whereby,
saldo) x PD x LGD”. Dimana Probability of Default (PD)
the Probability of Default (PD) is calculated based on the
dihitung berdasarkan probabilitas dari setiap migrasi
probability of migration from one bucket of DPD to longer
dari satu bucket DPD ke bucket DPD lain dengan waktu
bucket of DPD after 1 month of observation.
yang lebih panjang setelah 1 bulan observasi.
Penurunan nilai pinjaman yang diberikan dan Piutang
Retail SME Business Loans and Receivables shall be calculated
kepada retail SME dihitung berdasarkan rumus:
based on the formula:
•
Kolektibilitas 1: 1,28% x Outstanding Amount
•
Collectibility 1: 1.28% x Outstanding Amount
•
Kolektibilitas 2: 5% x (Outstanding Amount – nilai
•
Collectibility 2: 5% x (Outstanding Amount – collateral
value which refers to internal guideline and regulation)
agunan yang penilaiannya ditetapkan sesuai dengan
ketentuan internal dan Regulasi)
•
Kolektibilitas 3: 15% x (Outstanding Amount – nilai
•
Collectibility 3: 15% x (Outstanding Amount – collateral
value which refers to internal guideline and regulation)
agunan yang penilaiannya ditetapkan sesuai dengan
ketentuan internal dan Regulasi)
•
Kolektibilitas 4: 50% x (Outanding Amount – nilai
•
Collectibility 4: 50% x (Outstanding Amount – collateral
value which refers to internal guideline and regulation)
agunan yang penilaiannya ditetapkan sesuai dengan
ketentuan internal dan Regulasi)
•
Kolektibilitas 5: 100% x (Oustanding Amount – nilai
agunan yang penilaiannya ditetapkan sesuai dengan
•
Collectibility 5: 100% x (Outstanding Amount – collateral
value which refers to internal guideline and regulation)
ketentuan internal dan Regulasi)
Risiko kredit dengan pendekatan standar Bank mengacu
The Bank’s credit risk standardized approach shall refer to
kepada SE Bank Indonesia No.13/6/DPNP tanggal 18
Bank Indonesia SE No.13/6/DPNP dated February 18, 2011
Februari 2011 mengenai pedoman perhitungan aset
regarding guidelines for the calculation of risk-weighted
tertimbang menurut risiko (ATMR) untuk risiko Kredit
assets (ATMR) for credit risk using the standardized approach.
dengan menggunakan pendekatan standar.
Agunan
Collateral
Agunan yang dapat diterima oleh Bank adalah yang
Collateral accepted by the Bank shall be legally allowed
diperbolehkan secara ketentuan bagi Bank dan tidak
to the Bank and shall not be against the law, and/or other
melanggar ketentuan hukum dan/atau peraturan lainnya
related regulation. The approval and appraisal of collateral
yang terkait. Persetujuan dan penilaian agunan wajib
shall be with prudence. Fair market value, depreciable
dilakukan dengan prinsip kehati-hatian. Nilai pasar yang
life, and marketability of the collateral shall be taken into
wajar, usia depresiasi, dan nilai pasar agunan antara lain
consideration when conducting appraisal of collateral. The
yang wajib menjadi pertimbangan dalam melakukan
Bank applies the calculation of secured amount for facility
penilaian agunan. Bank menerapkan perhitungan nilai
based on the “Net Appraisal Value” which calculated as
yang dijaminkan untuk fasilitas berdasarkan pada Net
follows: (Appraised value times persentase NAV) minus (rent
PT BANK CTBC Indonesia
39
LAPORAN TAHUNAN 2015
Appraisal Value dimana dihitung berdasarkan formula sebagai
deposit and any other senior rights).
berikut: (harga penilaian x persentase NAV) dikurangi dengan
(Deposit penyewaan dan hak–hak senior lainnya).
2. Risiko Pasar
2. Market Risk
Risiko Pasar adalah risiko pada posisi neraca dan rekening
Market Risk is the risk on the balance sheet and off balance sheet
administratif termasuk transaksi derivatif, akibat perubahan
position including the derivative transactions due to the overall
secara keseluruhan dari kondisi pasar, termasuk risiko
changes of the market condition, including the option price risk
perubahan harga option. Risiko pasar terdapat pada aktivitas
changes. Market risk is warehoused within the treasury business
bisnis tresuri dari posisi trading book maupun banking book.
from trading book and banking book position.
Trading Book, berlaku terhadap produk-produk yang dimiliki
Trading Book, applicable to products held for trading
untuk tujuan diperdagangkan sebagai suatu usaha utama
purposes as a principal or held as part of a business whose
atau sebagai bagian dari suatu usaha yang strategi bisnis
main business strategy is to trade or make markets;
utamanya adalah perdagangan atau menciptakan pasar;
Banking Book, berlaku terhadap produk-produk yang
Banking Book, applicable to products held for investment
dimiliki untuk tujuan investasi yang dapat membuat Bank
purposes which may expose Bank to market risk.
mengalami risiko pasar.
Tujuan utama Manajemen Risiko Pasar adalah untuk
The main purpose of the Risk Management for the Market
meminimalkan dampak negatif akibat perubahan kondisi
Risk is to minimize the possibility of negative impact due to
pasar terhadap aktiva dan permodalan Bank.
the market condition changes on Bank’s asset and capital.
Organisasi manajemen risiko pasar selain Dewan Komisaris
Market risk management organization beside Board of
dan Komite terdiri dari:
Commissioners and Committee, consists of:
•
•
Grup Manajemen Risiko – Unit Risiko Pasar dan
Risk Management Group – Market & Liquidity Risk Unit
(MLRU)
Likuiditas (MLRU)
•
Grup Treasury selaku unit bisnis
•
Treasury Group as business unit
•
Unit pelaksana yang melakukan rekonsiliasi posisi yang
•
The executing unit who do position reconciliation
dikelola dan dicatat dalam sistem informasi manajemen
which is managed and recorded in the management
information system
•
Unit pelaksana yang melakukan pengendalian terhadap
•
The executing unit who do control the profit and loss
akurasi laba dan rugi dan kepatuhan pada ketentuan
accuracy and the compliance to the stipulation including
termasuk standar akuntansi yang berlaku.
the relevant accounting standard.
Identifikasi Risiko Pasar
Market Risk Identification
Bank memiliki proses identifikasi risiko yang disesuaikan
Banks has own risk identification process that is adjusted to
dengan risiko pasar yang melekat pada aktivitas bisnis Bank
the market risk attaching to Bank’s business activities which
yang meliputi risiko suku bunga dan nilai tukar, khusus untuk
includes interest rate and exchange rate, especially for the
risiko suku bunga pada banking book (Interest Rate Risk in
Interest Rate in Banking Book, the identification process
Banking Book), proses identifikasi mencakup identifikasi
covers identifying IRRBB risk sources that can affect Bank’s
terhadap sumber risiko IRRBB yang dapat mempengaruhi
interest income and the economic value of Bank’s financial
pendapatan bunga Bank, nilai ekonomis dari posisi keuangan
position, as well as Bank’s capital.
Bank dan modal Bank.
Pengukuran Risiko Pasar
Market Risk Measurement
Bank memiliki sistem atau model pengukuran risiko pasar
Bank has the system or market risk measurement model to
untuk mengukur posisi dan sensitivitas yang terkait risiko
measure the position and sensitivity attached to the market
40
PT BANK CTBC Indonesia
Annual Report 2015
pasar baik pada kondisi normal maupun stress.
risk whether in normal condition or stress.
Pengukuran risiko pasar pada Trading Book menggunakan
Measurement of market risk in the Trading Book is using
beberapa paramater antara lain volume dan komposisi
some parameters such as volume and portfolio composition,
portofolio, potensi keuntungan atau kerugian dari aset
potential profit or loss from trading asset, derivative and
trading, derivatif dan FVO, Sensitivitas risiko meliputi Posisi
FVO, Risk sensitivity including Net Open Position (NOP), FX
Devisa Neto, FX Delta, FX Vega dan PVBP.
Delta, FX Vega, and PVBP.
Pengukuran risiko pasar pada Banking Book menggunakan
Measurement of market risk in the Banking Book is using Re-
Laporan Re-pricing Gap antara Aset dan Kewajiban dengan
pricing Gap Report: This report measures the re-pricing gap
berbagai time bucket untuk memahami mismatch suku
between asset and liability by various time buckets in order
bunga dan sensitivitas risiko: mengukur dampak dari
to understand interest rate mismatch and Risk sensitivity:
perubahan 1 basis poin suku bunga pada pendapatan bunga
This measures the impact of 1 basis point change in interest
bersih (NII) dan pada nilai ekonomis dari ekuitas (EVE).
rate on net interest income (NII) and that on economic value
Analisis dampak tersebut pada NII (1bp△NII) berfokus pada
of equity (EVE). The analysis of such impact on NII (1bp△NII)
perubahan pendapatan dan beban bunga dalam waktu
focuses on changes in interest income and expense within a
satu tahun atau perspektif jangka pendek. Analisis dampak
year, hence, a short-term perspective. The analysis of such
tersebut pada EVE (1bp△EVE) adalah perspektif jangka
impact on EVE (1bp△EVE) is of a long-term perspective as it
panjang karena berfokus pada perubahan nilai ekonomi
focuses on changes of economic value which will become net
yang akan menjadi pendapatan bunga bersih yang diterima
interest income received every year later on.
setiap tahun setelahnya.
Cakupan portofolio (trading dan banking book) yang
Portfolio coverage (trading and banking book) which is
diperhitungkan
accounted in the Capital Adequacy Ratio (CAR) for market
dalam
Kewajiban
Penyediaan
Modal
Minimum (KPMM) untuk risiko pasar adalah meliputi:
risk are included:
•
Eksposur Surat Berharga pada Trading Book
•
Securities Exposure in Trading Book
•
Eksposur Derivatif pada Trading Book
•
Derivatives Exposure in Trading Book
•
Eksposur Mata Uang Asing pada Banking Book dan
•
Foreign Currency Exposure in Banking and Trading Book
Trading Book
Pemantauan dan Pengendalian Risiko Pasar
Market Risk Monitoring and Controlling
Bank memiliki kebijakan Manajemen Risiko Pasar yang dikaji
Bank has own Market Risk Management Policy and this
ulang minimal setahun sekali untuk disesuaikan dengan
policy is reviewed at least annually to incorporate significant
perubahan bisnis yang signifikan, arahan manajemen, dan
business changes, management objectives and regulatory
persyaratan peraturan, yang disetujui oleh Komite Aktiva
requirements approved by the Assets and Liabilities
dan Pasiva (ALCO) dan Dewan Komisaris (BOC).
Committee (ALCO) and Board of Commissioners (BOC).
Secara harian, Grup Manajemen Risiko - Unit Risiko Pasar
On daily basis, Risk Management Group – Market Liquidity
dan Likuiditas melakukan pemantauan dan pengendalian
Risk Unit do monitoring and controlling regarding limit
terhadap kepatuhan limit yang telah ditetapkan oleh Dewan
compliance which have been approved by Board of
Komisaris dan ALCO, dan tindak lanjut apabila terjadi
Commissioners and ALCO, and do a follow up for overcoming
pelampauan, yang selanjutnya dilaporkan secara harian
limit overdue, which later on shall be reported daily to the
kepada pihak-pihak yang berkepentingan sebagaimana
interested parties as ruled in the Bank internal policy.
diatur dalam kebijakan internal Bank.
Dokumentasi atas pelampauan, pengecualian, termasuk
Documentation of the excess, exceptions, and trigger breaks,
persetujuan atas tindakan koreksi dan tanggal penyelesaian
including the agreed-upon corrective action and the resolution
didokumentasikan dengan baik oleh Grup Manajemen
date has been well documented by Risk Management Group -
Risiko dan Likuiditas Unit Risiko Pasar.
Market and Liquidity Risk Management Unit.
PT BANK CTBC Indonesia
41
LAPORAN TAHUNAN 2015
3. Risiko Likuiditas
3. Liquidity Risk
Risiko Likuiditas adalah risiko akibat ketidakmampuan Bank
Liquidity Risk is the risk which is caused by Bank’s inability
untuk memenuhi kewajiban yang jatuh tempo dari sumber
to meet its obligation from cash flow funding sources and/
pendanaan arus kas dan/atau dari aset likuid berkualitas
or the high quality liquid asset which can be pledged,
tinggi yang dapat diagunkan, tanpa mengganggu aktivitas
without disturbing the activity and financial condition of
dan kondisi keuangan Bank.
the Bank.
Ketidakmampuan memperoleh sumber pendanaan arus kas
The inability to have the cash flow funding source so that it
sehingga menimbulkan risiko likuiditas dapat disebabkan
causes the liquidity risk which may be caused by inability to
antara lain oleh ketidakmampuan menghasilkan arus kas
produce cash flow which is derived from the earning assets or
yang berasal dari aset produktif maupun yang berasal
from sale of asset including the liquid asset; and/or inability
dari penjualan aset termasuk aset likuid; dan/atau
to produce cash flow which derived from the fund raising,
ketidakmampuan menghasilkan arus kas yang berasal dari
inter Bank transaction, and accepted loans.
penghimpunan dana, transaksi antar Bank, dan pinjaman
yang diterima.
Sedangkan risiko suku bunga dalam buku bank didefinisikan
While the interest rate risk in the bank’s books is defined as
sebagai risiko potensi pengurangan atau kehilangan
the potential risk reduction or loss of income (net interest
pendapatan (pendapatan bunga bersih) dan modal (nilai
income) and capital (economic value of the Bank) due to
ekonomi dari Bank) karena perubahan suku bunga.
changes in interest rates .
Tujuan utama manajemen risiko untuk risiko likuiditas
The main purpose of the risk management for the liquidity
dan suku bunga dalam buku bank untuk meminimalkan
and interest rate risk in banking book is to minimize the
kemungkinan ketidakmampuan Bank dalam memperoleh
possibility of the Bank’s inability to obtain cash flow funding
sumber pendanaan arus kas dalam kondisi normal dan atau
source in normal condition and or stress as well as protect
stress serta melindungi dan meningkatkan modal melalui
and increase capital through adequate net interest rate
pertumbuhan laba bunga bersih yang memadai, stabil dan
growth, stable, and reliable in various economic condition.
dapat diandalkan dalam berbagai kondisi ekonomi.
Organisasi manajemen risiko likuiditas dan suku bunga
Liquidity risk management organization has been adjusted
buku bank telah disesuaikan dengan karakteristik dan
to the characteristics and complexity of the Bank’s business
kompleksitas kegiatan usaha Bank, selain Dewan Komisaris
activities, beside Board of Commissioners and Committee,
dan Komite, terdiri dari:
consists of:
•
•
Grup Manajemen Risiko – Unit Risiko Pasar dan
Risk Management Group - Market & Liquidity Risk Unit
(MLRU)
Likuiditas (MLRU)
•
Grup Tresuri
•
Treasury Group
•
Seluruh Unit Bisnis termasuk cabang
•
All Business Units including branches
•
Grup Pengendali Keuangan
•
Financial Control Group
Strategi manajemen risiko likuiditas dan suku bunga
Liquidity risk management strategy and the interest rate
buku bank dari Bank CTBC Indonesia difokuskan pada
on the banking book of Bank CTBC Indonesia is focused
memfasilitasi
kerangka
on facilitating business development within a prudent risk
manajemen risiko yang prudent, konsisten dan efisien yang
management framework, consistent and efficient which has a
menyeimbangkan antara risiko dan imbalan. Hal ini dicapai
balance between risk and reward. This is achieved by ensuring
dengan memastikan kerangka kerja risiko yang efektif
a framework for effective risk management principles include
dengan mencakup prinsip-prinsip manajemen risiko utama
the main risk in the form of risk identification, risk assessment,
berupa identifikasi risiko, pengukuran risiko, pengendalian/
control/monitoring of risk and risk analysis/reporting .
pengembangan
usaha
dalam
pemantauan risiko dan analisis risiko/pelaporan.
42
PT BANK CTBC Indonesia
Annual Report 2015
Identifikasi Risiko Likuiditas dan Suku Bunga Bank
Liquidity Risk Identification and Bank Interest Rate
Dalam
memperhatikan
In doing identification, bank put attention on some factors
beberapa faktor antara lain faktor pasar eksternal yang
such as external market factor which effects Bank’s ability
dapat
Bank
in funding or cause issue in ability in fulfilling payment
atau menyebabkan masalah pada kemampuan untuk
obligation, internal factor which can cause over dependency
memenuhi kewajiban pembayaran, faktor internal yang
in interbank funding, incompability inter bank repricing,
dapat menyebabkan ketergantungan yang berlebihan pada
repricing mismatch time/amount of assets and liabilities,
pendanaan antar bank, ketidaksesuaian repricing waktu/
risk and interest rate sources, the magnitude of changes
jumlah dari aktiva dan kewajiban, sumber risiko suku bunga,
in interest rates vary for short-term and long-term, various
besarnya perubahan suku bunga bervariasi untuk jangka
index or selection on interest rates of assets and liabilities
pendek dan jangka panjang, berbagai indeks atau pilihan
associated.
melakukan
identifikasi,
mempengaruhi
bank
kemampuan
pendanaan
atas tingkat bunga aset dan kewajiban yang terkait.
Pengukuran Risiko Likuiditas dan Suku Bunga Bank
Liquidity Risk And Bank Interest Rate Measurement
Bank mengukur risiko likuiditas dan suku bunga dalam buku
Bank measures liquidity risk using a variety of early warning
bank dengan menggunakan berbagai indikator peringatan
indicators which according to business strategies, risk
dini yang disesuaikan dengan strategi bisnis, toleransi
tolerance and past performances, gap analysis to measure
risiko dan kinerja masa lalu, analisa gap arus kas mengukur
liquidity and Bank repricing by checking potential cash flow
likuiditas dan repricing Bank dengan memeriksa potensial
according to business scenario, such as Loan to Deposit (LDR)
arus kas sesuai skenario bisnis, antara lain Loan to deposit
and Internal LDR (loan compared with deposit+equity+special
ratio (LDR) dan Internal LDR (loan dibandingkan dengan
borrowings), maturity gap analysis, liquidity ratio, funding
deposito+equity+special borrowing), analisa maturity gap,
concentration, deposit stability, financial market liquidity, risk
rasio likuiditas, konsentrasi pendanaan, stabilitas deposit,
sensitivity, The earnings perspective, and etc.
market liquidity finansial, risk sensitivity, The earnings
perspective dan lainnya.
Risk Management Group – Market Liquidity Risk Unit
Risk Management Group – Market Liquidity Risk Unit
melakukan stress testing secara berkala untuk menilai dampak
conducted Stress test periodically to assess the impact of
dari skenario stres untuk risiko likuiditas dan suku bunga
stress scenario for liquidity and interest rate in banking book
buku bank terhadap permodalan bank dan memungkinkan
to bank’s capital and enable management to take precaution
manajemen
action to anticipate liquidity problems. If necessary,
mengambil
tindakan
pencegahan
untuk
mengantisipasi potensial masalah likuiditas. Jika diperlukan,
contingency funding plan will be activiated.
rencana pendanaan kontinjensi akan diaktifkan.
Liquidity Risk Monitoring and Controlling
Pemantauan dan Pengendalian Risiko Likuiditas
Pemantauan
risiko
likuiditas
yang
dilakukan
Bank
Liquidity risk monitoring which is done by the Bank should
memperhatikan indikator peringatan dini untuk mengetahui
pay attention to the early warning indicators to know
potensi peningkatan Risiko, penetapan dan pemantauan
the potential increase of the Bank’s liquidity risk, the
limit risiko dengan mempertimbangkan kompleksitas dari
establishment and monitoring of risk limits by considering
aset dan kewajiban.
the complexity of the assets and liabilities.
Ketika risiko muncul, pemilihan metode yang tepat dalam
When risks arise , the selection of appropriate methods to
mengatasinya tergantung pada tingkat risiko, kemampuan
solve it depends on the level of risk , the ability of funding
pendanaan untuk setiap mata uang, kecepatan unit yang
for each currency , the speed of the unit responsible for
bertanggung jawab dalam memperoleh pendanaan dalam
obtaining funding in overcoming the crisis.
mengatasi krisis.
4. Risiko Operasional
4. Operational Risk
Risiko Operasional adalah risiko akibat ketidakcukupan dan/
Operational Risk is the risk which is caused by the inadequacy
atau tidak berfungsinya proses internal, kesalahan manusia,
and/or non-functioning internal process, human error,
PT BANK CTBC Indonesia
43
LAPORAN TAHUNAN 2015
kegagalan sistem, dan/atau adanya kejadian-kejadian
system failure, and/or external events which influence Bank’s
eksternal yang mempengaruhi operasional Bank. Risiko ini
operational. This risk may come from several sources such as
dapat bersumber antara lain dari Sumber Daya Manusia
the Human Resources (SDM), internal process, system and
(SDM), proses internal, sistem dan infrastruktur, serta
infrastructure, and external events.
kejadian eksternal.
Tujuan utama penerapan manajemen risiko operasional Bank
The main purpose of the Bank’s operational risk management
adalah untuk meminimalkan kemungkinan dampak negatif
implementation is to minimize the possibility of negative
dari tidak berfungsinya proses internal, kesalahan manusia,
impact from the malfunctioning internal process, human
kegagalan sistem dan/atau kejadian-kejadian eksternal.
error, system failure, and/or external events.
Identifikasi Risiko Operasional
Operational Risk Identification
Penerapan manajemen risiko operasional Bank mengikuti
The Bank’s operational risk management implementation
standar internasional yang mengacu pada dokumen Basel II
in line with international standard refers to the Basel II
dalam mengidentifikasi kejadian risiko operasional. Kejadian
document in identifying operational risk events. It divided
risiko operasional tersebut terbagi dalam 7 tipe kejadian yakni
into 7 types of events which consist of internal fraud; external
fraud internal; fraud eksternal; praktek ketenagakerjaan dan
fraud; employment practices and workplace safety; clients,
keselamatan lingkungan kerja; nasabah, produk dan praktek
products and business practices; damage to physical assets;
bisnis; kerusakan aset fisik; gangguan bisnis dan kegagalan
business disruption and system failures and execution;
sistem; dan eksekusi, pengiriman, dan manajemen proses.
delivery and process management.
Pengukuran Risiko Operasional
Operational Risk Measurement
Bank menggunakan metode Risk and Control Self Assesment
Bank use Risk and Control Self Assesment (RCSA method),
(RCSA), Key Risk Indicator, Operasional Risk Report dalam
Key Risk Indicator, Operational Risk Report in order to
rangka menilai dan mengukur risiko operasional pada proses
assess and measure the operational risks related to the
bisnis Bank yang dalam penerapannya juga akan telah
Bank’s business processes which in practice would also have
meningkatkan risk awareness dari seluruh unit kerja.
increased risk awareness of the entire working unit.
Pemantauan & Pengendalian Risiko Operasional
Operational Risk Monitoring and Controlling
Bank
Risiko
The Bank has established an Operational Risk Management
Operasional yang dikaji ulang secara berkala untuk dilakukan
Policy that will be reviewed periodically for improvement,
penyempurnaan sehingga efektifitas penerapan manajemen
therefore the effectiveness of the Bank’s operational risk
risiko operasional Bank sejalan dengan perkembangan
management implementation will be in line with the Bank’s
usaha maupun kondisi operasional Bank dan juga untuk
business and operational conditions and also to ensure
memastikan kesesuaian dengan ketentuan regulator yang
compliance with prevailing regulation.
telah
memiliki
Kebijakan
Manajemen
berlaku.
Organisasi manajemen risiko operasional telah disesuaikan
Operational risk management organization has been
dengan karakteristik dan kompleksitas kegiatan usaha Bank,
adjusted to the characteristics and complexity of the Bank’s
selain Dewan Komisaris dan Komite, terdiri dari:
business activities, beside Board of Commissioners and
Committee, consists of:
•
•
•
Grup Manajemen Risiko – Unit Manajemen Risiko
•
Operasional
•
Unit yang independen dari grup bisnis/pendukung yang
•
Unit is an independent unit from the business/support
melakukan analisa, pemantauan dan pelaporan risiko
group analysis, monitoring and reporting of operational
operasional yang melekat dalam kegiatan Bank baik di
risk inherent in both the Bank’s activities or in the branch
kantor cabang maupun divisi/unit/grup di Kantor Pusat.
office or division/unit/group in Headquarters.
Delegated Operational Risk Officer (unit bisnis dan/atau
unit pendukung) yang melakukan kerjasama dengan
44
Risk Management Group - Operational Risk Management
PT BANK CTBC Indonesia
•
Delegated Operational Risk Officer (business unit
and/or supporting unit) which collaborate with Risk
Annual Report 2015
Grup Manajemen Risiko – Unit Manajemen Risiko
Management Group – Operational Risk Management
Operasional dalam mengimplementasikan kerangka
Unit in implementing operational risk management
kerja dan prosedur Manajemen Risiko Operasional di
framework and procedures in their areas.
area mereka.
•
Seluruh Unit Bisnis dan Unit Pendukung
•
All Business Units and Supporting Units
•
Grup bisnis/pendukung merupakan risk owner yang
•
Business/support groups are the risk owner responsible
bertanggung jawab terhadap proses Manajemen Risiko
to the Risk Management for daily Operational Risk
untuk Risiko Operasional sehari-hari serta melaporkan
process and report the problems and Operational
permasalahan dan Risiko Operasional secara spesifik
Risk specifically in the unit according to the relevant
dalam unitnya sesuai jenjang pelaporan yang berlaku.
report level.
5. Risiko Hukum
5. Legal Risk
Risiko Hukum adalah risiko yang timbul akibat tuntutan
Legal Risk is the risk arising from legal claims and/or
hukum dan/atau kelemahan aspek yuridis.
weakness of juridical aspects.
Tujuan utama manajemen risiko hukum adalah untuk
Risk management main purpose for legal risk is to ensure
memastikan bahwa proses Manajemen Risiko dapat
that risk management can minimize the negative effect from
meminimalkan kemungkinan dampak negatif dari kelemahan
the weakness of juridiction acpect, the non-existance and/or
aspek yuridis, ketiadaan dan/atau perubahan peraturan
amendment of legislation regulation, and litigation process.
perundang - undangan, dan proses litigasi.
Legal Risk Identification
Identifikasi Risiko Hukum
Pemantauan
risiko
likuiditas
yang
dilakukan
Bank
Liquidity risk monitoring which is done by the Bank should
memperhatikan indikator peringatan dini untuk mengetahui
pay attention to the early warning indicators to know
potensi peningkatan Risiko, penetapan dan pemantauan
the potential increase of the Bank’s liquidity risk, the
limit risiko dengan mempertimbangkan kompleksitas dari
establishment and monitoring of risk limits by considering
aset dan kewajiban.
the complexity of the assets and liabilities.
Ketika risiko muncul, pemilihan metode yang tepat dalam
When risks arise, the selection of appropriate methods to
mengatasinya tergantung pada tingkat risiko, kemampuan
solve it depends on the level of risk, the ability of funding for
pendanaan untuk setiap mata uang, kecepatan unit yang
each currency, the speed of the unit responsible for obtaining
bertanggung jawab dalam memperoleh pendanaan dalam
funding in overcoming the crisis.
mengatasi krisis.
Pengukuran Risiko Hukum
Legal Risk Measurement
Departemen Hukum, Grup Manajemen Risiko - Unit
Legal Department, Risk Management Group - Operational Risk
Manajemen Risiko Operasional bersama Satuan Kerja
Management Unit together with Operational Unit working
Operasional
hukum
collaborate to measure the risk of legal use of qualitative and
menggunakan beberapa faktor kualitatif dan kuantitatif
bekerja
sama
mengukur
risiko
quantitative factors in assessing the legal risks inherent such
dalam menilai risiko hukum yang melekat antara lain dengan
as the litigation factor, the weakness of engagement factor,
memperhatikan faktor litigasi, faktor kelemahan perikatan,
the absence that cause changes in laws and regulations of
faktor ketiadaan atau perubahan peraturan dan perundang-
Bank products into not in line with the applicable regulations.
undangan yang menyebabkan produk Bank menjadi tidak
sejalan dengan ketentuan yang ada.
Departemen Hukum berperan sebagai ‘legal watch’ yang
Legal Department acts as a ‘legal watch’ which provides
menyediakan analisis/advis hukum kepada seluruh karyawan
analytical/legal advice to all employees at every level of
pada setiap jenjang organisasi.
organization.
PT BANK CTBC Indonesia
45
LAPORAN TAHUNAN 2015
Pemantauan dan Pengendalian Risiko Hukum
Legal Risk Monitoring and Controlling
Proses pemantauan dan pengendalian disesuaikan dengan
The process of monitoring and controlling are adjusted to
eksposur risiko atau risk appetite dan toleransi risiko,
the risk exposure or the risk appetite and risk tolerance, the
karakteristik dan kompleksitas kegiatan usaha Bank.
characteristics and complexity of the Bank’s business activities.
•
•
Departemen Hukum melakukan review secara berkala
terhadap kontrak dan perjanjian antara Bank dengan
Legal Department conduct periodic review of contract
and agreements between Bank and other parties;
pihak lain;
•
•
Semua transaksi bisnis didokumentasikan dengan baik.
All business transactions are well documented
Pengungkapan Kuantitatif Risiko Operasional - Bank secara Individual
Quantitative Disclosure Operational Risk - Bank Individual
No
Pendekatan yang Digunakan /
Approach used
(1)
(2)
1 Pendekatan Indikator Dasar /
Basic Indicator Approach
31 Des 2015 / 31 Dec 2015
Pendapatan Bruto (Rata-rata
3 Tahun Terakhir) /
Beban Modal /
Gross Revenue (average last Capital Charges
3 years)
(3)
(4)
581,249
87,187
ATMR / Risk
Weighted
Assets
(5)
1,089,841
31 Des 2014 / 31 Dec 2014
Pendapatan Bruto (Rata-rata
3 Tahun Terakhir) / Gross
Beban Modal /
Revenue (average last
Capital Charges
3 years)
(6)
(7)
476,563
71,484
ATMR / Risk
Weighted
Assets
(8)
893,556
Pengungkapan Kuantitatif Risiko Operasional - Bank secara Konsolidasi dengan Perusahaan Anak
Quantitative Disclosure Operational Risk - Consolidated Bank and Subsidiary
No
Pendekatan yang Digunakan /
Approach used
(1)
(2)
1 Pendekatan Indikator Dasar /
Basic Indicator Approach
31 Des 2015 / 31 Dec 2015
Pendapatan Bruto (Rata-rata
3 Tahun Terakhir) /
Beban Modal /
Gross Revenue (average last Capital Charges
3 years)
(3)
(4)
581,249
87,187
ATMR / Risk
Weighted
Assets
(5)
1,089,841
31 Des 2014 / 31 Dec 2014
Pendapatan Bruto (Rata-rata
3 Tahun Terakhir) / Gross
Beban Modal /
Revenue (average last
Capital Charges
3 years)
(6)
(7)
476,563
71,484
ATMR / Risk
Weighted
Assets
(8)
893,556
6. Strategic Risk
6. Risiko Stratejik
Risiko Stratejik adalah risiko akibat ketidaktepatan dalam
Strategic Risk is risk because of imprecision in taking and/or
pengambilan
executing a strategic decision as well as failure in anticipating
dan/atau
pelaksanaan
suatu
keputusan
stratejik serta kegagalan dalam mengantisipasi perubahan
business environment change.
lingkungan bisnis.
Tujuan utama manajemen risiko untuk risiko stratejik
The main purpose of risk management for strategic risk is
adalah untuk memastikan bahwa proses Manajemen
to ensure that Risk Management process can minimize the
Risiko dapat meminimalkan kemungkinan dampak negatif
possibility of negative effect from imprecision of strategic
dari ketidaktepatan pengambilan keputusan stratejik dan
decision making and failure in anticipating changes in
kegagalan dalam mengantisipasi perubahan lingkungan
business environment.
bisnis.
Identifikasi Risiko Stratejik
Strategic Risk Identification
Bank mengidentifikasi risiko stratejik antara lain dengan
The Bank identified strategic risk by analyzing the deviation
menganalisa penyimpangan dari penerapan strategi bisnis
of unrealized or ineffective business strategy implementation
yang belum direalisasi atau belum efektif yang memiliki
or business plan which has significant impact to the Bank’s
dampak yang signifikan terhadap modal Bank, dan strategi
capital, and strategies that require more resources and/or
yang membutuhkan lebih banyak sumber daya dan/atau
have a high level of risk, such as strategy come into new
memiliki tingkat risiko tinggi, seperti strategi masuk ke dalam
markets, acquisition strategy, or the strategy of diversification
pasar baru, strategi akuisisi, atau strategi diversifikasi dalam
in terms of products and services tailored to the characteristic
hal produk dan jasa yang disesuaikan dengan karakteristik
and complexity of the Bank.
dan kompleksitas Bank.
46
PT BANK CTBC Indonesia
Annual Report 2015
Pengukuran Risiko Stratejik
Strategic Risk Measurement
Dalam mengukur risiko stratejik, Bank CTBC Indonesia
In measuring the strategic risk, Bank CTBC Indonesia uses
menggunakan beberapa indikator antara lain berupa
some indicators such as the suitability of the strategy
kesesuaian strategi dengan kondisi lingkungan bisnis,
with the business environment conditions, deviation from
penyimpangan dari rencana strategis yang telah ditetapkan,
the established strategic plan, the growth rate of assets
yaitu laju pertumbuhan aset dan kewajiban, mengubah
and liabilities, changing dynamics into the competition,
dinamika ke dalam persaingan, perubahan peraturan dan
regulatory changes and changes of macroeconomic in the
perubahan ekonomi makro dalam pencapaian rencana.
achievement plans.
Pemantauan dan Pengendalian Risiko Stratejik
Strategic Risk Monitoring and Controlling
Penetapan struktur organisasi, perangkat dan kelengkapan
Organizational structure, tools determination and units/
unit/fungsi yang terkait dengan penerapan Manajemen
functions completeness which related to the implementation
Risiko untuk risiko stratejik telah disesuaikan dengan
of Risk Management for strategic risk has been adjusted to the
karakteristik dan kompleksitas kegiatan usaha Bank, selain
characteristics and complexity of the Bank’s business activities,
Dewan Komisaris dan Komite, terdiri dari:
beside Board of Commissioners and Committee, consist of:
•
•
Seluruh unit bisnis dan unit pendukung bertanggung
All business units and supporting units are responsible
jawab membantu Direksi menyusun perencanaan
to assist the Directors to prepare strategic plan and
stratejik, dan mengimplementasikan strategi secara
implement it effectively and efficiently;
efektif dan efisien;
•
Grup Manajemen Risiko – Enterprise Risk Management
•
Risk Management Group – Enterprise Risk Management
Unit bertanggung jawab dalam proses Manajemen
Unit is responsible for Strategic Risk Management
Risiko Stratejik khususnya pada aspek-aspek berikut:
process especially in the following aspects:
•
•
Berkoordinasi dengan seluruh unit bisnis dalam
establishment process.
proses penyusunan rencana stratejik.
•
•
Memantau
dan
mengevaluasi
Coordinating with all business units in strategic plan
perkembangan
•
Supervising
and
evaluating
strategic
plan
implementasi rencana stratejik, serta memberikan
implementation development, as well as giving
masukan mengenai peluang dan pilihan yang
suggestion relating to opportunity and alternatives
tersedia untuk pengembangan dan perbaikan
for
strategi secara berkelanjutan.
continuously.
Memastikan bahwa seluruh isu stratejik dan
•
development
and
repairing
strategic
Making sure that all strategic issues and effects
pengaruhnya terhadap pencapaian tujuan stratejik
toward strategic aim accomplishment has been
telah ditindaklanjuti secara tepat waktu.
followed up on time.
7. Risiko Kepatuhan
7. Compliance Risk
Risiko Kepatuhan adalah risiko akibat Bank tidak mematuhi
Compliance Risk is the risk when Bank does not obey and/or
dan/atau
implement the relevant rules and regulation.
tidak
melaksanakan
peraturan
perundang-
undangan dan ketentuan yang berlaku.
Tujuan utama manajemen risiko kepatuhan adalah untuk
The main purpose of compliance risk is to ensure that the
memastikan
dapat
risk management process may minimize the possibility of
meminimalkan kemungkinan dampak negatif dari perilaku
bahwa
proses
manajemen
risiko
the negative impact from Bank’s behavior which deviates/
Bank yang menyimpang atau melanggar standar yang
violates the general standard, stipulation, and/or the relevant
berlaku secara umum, ketentuan dan/atau peraturan
legislation.
perundang-undangan yang berlaku.
Identifikasi Risiko Kepatuhan
Compliance Risk Identification
Bank melakukan identifikasi dan analisis terhadap beberapa
Banks indentified and analyze several factors that can
faktor yang dapat meningkatkan eksposur risiko kepatuhan,
increase compliance risk exposures, such as the type and
seperti jenis dan kompleksitas kegiatan usaha Bank,
complexity of the Bank’s business activities, including new
PT BANK CTBC Indonesia
47
LAPORAN TAHUNAN 2015
termasuk produk dan aktivitas baru, jumlah dan materialitas
products and activities, the amount and the materiality of non-
ketidakpatuhan Bank terhadap kebijakan dan prosedur
compliance of the Bank’s internal policies and procedures,
intern, peraturan perundang-undangan dan ketentuan yang
laws and regulations, and also practice and standard sound
berlaku, serta praktek dan standar etika bisnis yang sehat.
business ethics.
Pengukuran Risiko Kepatuhan
Compliance Risk Measurement
Dalam mengukur risiko kepatuhan, Bank menggunakan
In measuring compliance risk, Bank uses some indicators/
beberapa indikator/parameter antara lain berupa jenis,
parameters of such as the type, significance, and the frequency
signifikansi dan frekuensi pelanggaran yang dilakukan,
of violations to prevailing regulations, type and frequency of
frekuensi pelanggaran yang sama yang diketemukan sama
similar violation find on every year in last 3 (three) years, Bank’s
dalam 3 (tiga) tahun terakhir, tindak lanjut Bank atas
follow up of the finding violations of the applicable regulations.
pelanggaran yang terjadi terhadap ketentuan yang berlaku.
Pemantauan dan Pengendalian Risiko Kepatuhan
Compliance Risk Monitoring and Controlling
Grup Manajemen Risiko bekerja sama dengan Satuan Kerja
Risk Management Group collaborate with Compliance Unit
Kepatuhan dan Satuan Kerja Audit Internal sebagai pihak
and Internal Audit as independent parties in monitoring
- pihak independen dalam memantau dan mengendalikan
and controlling the implementation in Commercial bank
pelaksanaan fungsi kepatuhan Bank umum guna memastikan
compliance function in order to ensure bank obeys and/or do
bank
the prevailing laws and regulation.
mematuhi
dan/atau
melaksanakan
peraturan
perundang-undangan dan ketentuan yang berlaku.
8. Risiko Reputasi
8. Reputation Risk
Risiko Reputasi adalah risiko akibat menurunnya tingkat
Reputation risk is risk which is caused by the decrease of the
kepercayaan pemangku kepentingan (stakeholder) yang
stakeholder trust level that is caused by negative perception
bersumber dari persepsi negatif terhadap Bank.
towards the Bank.
Tujuan utama manajemen risiko reputasi adalah untuk
The main purpose of reputation risk management is to
memastikan
dapat
ensure that the process of risk management can minimize
dari
the possibility of negative impact from negative publicity or
bahwa
meminimalkan
proses
kemungkinan
manajemen
risiko
dampak
negatif
pemberitaan negatif atau keluhan yang disampaikan
direct verbal/written complaint about the Bank.
langsung atau tertulis terhadap Bank.
Reputation Risk Identification
Identifikasi Risiko Reputasi
Bank
dengan
Bank identified the reputation risk using some information
menggunakan beberapa sumber informasi antara lain
melakukan
identifikasi
risiko
reputasi
sources such as mass media news, Bank’s sites and social
pemberitaan media massa pengaduan nasabah melalui
media analysis; customer’s complains through customer
layanan nasabah dan kuesioner kepuasan nasabah.
service; and customer’s satisfaction questionnaire.
Setiap kejadian yang terkait dengan risiko reputasi termasuk
All events related to reputation risk including the aggregate
jumlah potensi kerugian yang diakibatkan kejadian tersebut
of potential loss which are caused by the activities referred
dicatat dan didokumentasikan dengan baik oleh bank.
has been recorded and well documented.
Pengukuran Risiko Reputasi
Reputation Risk Measurement
Dalam mengukur risiko reputasi, Bank menggunakan
In measuring reputation risk, Bank use some indicators such
beberapa
pengaruh
as the effect from owner’s reputation and related company,
reputasi dari pemilik bank dan perusahaan terkait,
business ethics violations, frequency, materiality and its
pelanggaran etika bisnis, frekuensi, materialitas dan eksposur
exposure to negative publicity about the Bank and the
atas pemberitaan negatif dan jumlah komplain langsung dari
number of customer’s direct verbal/written complaints
nasabah kepada Bank secara lisan maupun tertulis.
to the Bank.
48
indikator
antara
lain
PT BANK CTBC Indonesia
berupa
Annual Report 2015
Pemantauan dan Pengendalian Risiko Reputasi
Reputation Risk Monitoring and Controlling
Seluruh pegawai Bank CTBC Indonesia menjadi bagian dari
All employees of Bank CTBC Indonesia are part of the
struktur pelaksana Manajemen Risiko untuk risiko reputasi,
structure for implementing Risk Management for reputation
mengingat reputasi merupakan hasil dari seluruh aktivitas
risk, considering the reputation is the result of all business
bisnis Bank.
activities of the Bank.
Mekanisme pemantauan dan pengendalian Risiko Reputasi
The mechanisms of risk monitoring and controlling has been
Bank disesuaikan dengan kharakteristik dan kompleksitas
adjusted to the characteristics and complexity of the Bank’s
bisnis Bank, antara lain:
business activities, such as:
•
•
Segera menindaklanjuti dan mengatasi adanya keluhan
nasabah dan gugatan hukum yang dapat meningkatkan
and litigation that can increase the exposure of
eksposur risiko reputasi.
•
•
Pencegahan terjadinya kejadian yang menimbulkan
reputation risk;
•
Prevention of the occurrence of the event giving rise
risiko reputasi yang secara umum dilakukan melalui
reputation risk, which is generally done through the
aktifitas Corporate Social Responsibility (CSR).
activity of Corporate Social Responsibility (CSR), and;
Komunikasi/edukasi secara rutin kepada pemangku
•
kepentingan dalam rangka membentuk reputasi positif
Tindakan pencegahan di masa depan dan pemulihan
Communication/education on a regular basis to
stakeholders in order to establish a positive reputation
dari pemangku kepentingan.
•
Immediately follow up and resolve customer complaints
of stakeholders.
•
Preventive action in the future and the restoration and
serta perbaikan kelemahan proses dan prosedur yang
improvement the weakness of processes and procedures
dapat memicu terjadinya risiko reputasi.
that can trigger the occurrence of reputation risk.
PT BANK CTBC Indonesia
49
50
PT BANK CTBC Indonesia
0
0
0
0
0
0
0
0
70,132
0
0
0
70,132
1,128,797
94,926
29,493
0
415,181
8,299,121
47,269
246,302
0
12,719,492
(4)
(3)
2,365,609
92,794
0
(5)
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
(6)
Total
1,128,797
94,926
29,493
0
0
415,181
0 8,369,253
0
47,269
0
246,302
0
0
0 12,789,624
0
0
0
0
(7)
0 2,365,609
0
92,794
0
0
Ind. Barat / Ind. Tengah / Ind. Timur / Luar Ind. /
West Indonesia Mid Indonesia East Indonesia Overseas
280,631
7,467,055
2,094
224,847
0
11,030,390
1,023,118
125,523
27,261
0
(8)
1,755,825
124,036
0
0
0
0
0
0
0
0
111
23,527
0
0
0
23,638
(9)
(10)
1,023,118
125,523
27,261
0
391,321
7,490,582
19,092
224,847
0
11,181,605
0
0
0
0
0 110,579
0
0
0 16,998
0
0
0
0
0 127,577
0
0
0
0
(12)
1,755,825
124,036
0
(2)
Saldo awal CKPN / Initial Provision Balance
Pembentukan (pemulihan) CKPN pada periode berjalan (Net) /
Impairment (Reversal) for the current period (Net)
a. Pembentukan CKPN pada periode berjalan / Impairment for the current period
b. Pemulihan CKPN pada periode berjalan / Impairment Reversal for the current period
CKPN yang digunakan untuk melakukan hapus buku atas tagihan pada periode berjalan / Impairment
Keterangan / Explanation
0
43,581
85,981
0
6,696
0
0
0
7,428
0
0
0
(4)
36,885
CKPN Kolektif /
Collective Impairment
(3)
78,553
CKPN Individual /
Individual Impairment
31 Desember 2015 / 31 December 2015
Disclosure of Detailed Impairment Transaction - Individual Bank
(11)
Total
0
0
0
0
0
0
Ind. Barat /
Ind. Tengah / Ind. Timur / Luar Ind. /
West Indonesia Mid Indonesia East Indonesia Overseas
Tagihan Bersih Berdasarkan Wilayah / Net Dues based on Regions
Tagihan Bersih Berdasarkan Wilayah / Net Dues based on Regions
78,553
0
36,885
0
0
0
(5,726)
0
(6)
42,611
(5)
70,746
0
7,807
0
0
CKPN Kolektif /
Collective Impairmen
CKPN Individual /
Individual Impairment
31 Desember 2015 / 31 December 2014
(dalam jutaan rupiah / in million Rupiah)
Pengungkapan Rincian Mutasi Cadangan Kerugian Penurunan Nilai - Bank secara Individual
(2)
Tagihan Kepada Pemerintah / Due to Government
Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik / Due to Public Sector Entity
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional / Due to Multilateral
Development Bank and International Institutions
Tagihan Kepada Bank / Due to Banks
Kredit Beragun Rumah Tinggal / Secured Mortgage Loan
Kredit Beragun Properti Komersial / Secured Commercial Property Loan
Kredit Pegawai/ Pensiunan /
Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel / Due to Micro & Small Enterprises and
Retail Portfolio
Tagihan Kepada Korporasi / Due to Corporations
Tagihan yang Telah Jatuh Tempo / Current Dues
Aset Lainnya / Other Assets
Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada) / Exposure to Syariah Business Units (if present)
Kategori Portfolio / Portfolio Category
Pembentukan (pemulihan) lainnya pada periode berjalan / Other impairment (reversal)
for the current period
Saldo akhir CKPN / Ending provision balance
4
3
(1)
1
2
No.
9
10
11
12
TOTAL
4
5
6
7
8
(1)
1
2
3
No.
(dalam jutaan rupiah / in million Rupiah)
31 Desember 2015 / 31 December 2014
31 Desember 2015 / 31 December 2015
Disclosure of Net Dues Based on Regions - Individual Bank
Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Wilayah - Bank secara Individual
LAPORAN TAHUNAN 2015
3
4
5
(1)
1
2
No.
9
10
11
12
7
8
4
5
6
(1)
1
2
3
No.
0
1,094,360
0
0
0
258,085 12,789,624 7,861,356
0
0
1,956,896 598,310
0
5,934,237
0
4,046,023
4,291
246,302
1,627
0
13,675
1,078,354
122
0
6,769
12,971
5,921,091
172
0
2
428,854
29,992
0
0
0
583
0
415,181
329,312
8,369,253 4,735,730
47,269
17,370
246,302
0
29,493
0
723
0
18,797
0
9,973
0
0
0
0
0
0
1,023,118
0
43,996 351,444
1,879,844 139,463
9,805 3,008
0
0
0
1,128,797
94,926
0
0
0
0
0
85,598
0
0
13,278
0
0
3
0
1,128,797
0
0
0
1,151,550
25,063
1,120,049
301
0
5,137
0
1,000
0
0
0
849,492
23,271
556,449
1,298
0
20,497
0
123,940
0
124,036
Tagihan / Dues
Tagihan yang mengalami penurunan nilai (impaired) / Impaired Dues
a. Belum jatuh tempo / Not yet due
b. Telah jatuh tempo / Current due
Cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN) - Individual / Impairment - individual
Cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN) - Kolektif / Impairment - collective
Tagihan yang dihapus buku /
(2)
Kategori Portfolio / Portfolio Category
12,719,492
0
0
0
85,981
43,581
170,206
13,019,260
70,132
0
0
0
0
0
0
70,132
0
0
0
0
0
0
0
0
Total
(7)
0 12,789,624
0
0
0
0
0
0
0
85,981
0
43,581
0
170,206
0 13,089,392
Ind. Barat / Ind. Tengah / Ind. Timur / Luar Ind. /
West Indonesia Mid Indonesia East Indonesia Overseas
(4)
(3)
(5)
(6)
Wilayah / Regions
31 Desember 2015 / 31 December 2015
Wilayah / Regions
31 Desember 2014 / 31 December 2014
11,030,390
0
0
0
78,553
29,609
41,419
11,179,971
23,638
0
0
0
0
15
0
23,653
0
0
0
0
0
0
0
0
127,577
11,181,605
0
0
0
0
0
0
0
78,553
7,261
36,885
0
41,419
134,838 11,338,462
Total
(12)
(dalam jutaan rupiah / in million Rupiah)
0
0
224,847 11,181,605
0
391,321
0 7,490,582
0
19,092
224,847
224,847
Ind. Barat /
Ind. Tengah / Ind. Timur / Luar Ind. /
West Indonesia Mid Indonesia East Indonesia Overseas
(8)
(10)
(9)
(11)
Disclosure of Dues and Impairment based on Regions - Individual Bank
27,261
0
0
0
0
0
1,023,118
125,523
1,755,825
124,036
Total
(14)
0
0
≤ 1 tahun / >1 thn s.d. 3 thn / >3 thn s.d. 5 thn / >5 thn / Non-Kontraktual /
≤ 1 year
>1 yr to 3 yr
>3 yr to 5 yr
>5 yr
Uncommitted
(9)
(10)
(11)
(12)
(13)
2,365,609 1,755,825
92,794
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Total
(8)
2,365,609
92,768
≤ 1 tahun / >1 thn s.d. 3 thn / >3 thn s.d. 5 thn / >5 thn / Non-Kontraktual /
>1 yr to 3 yr
≤ 1 year
>3 yr to 5 yr
>5 yr
Uncommitted
(4)
(3)
(5)
(6)
(7)
Tagihan Bersih Berdasarkan Sisa Jangka Waktu Kontrak /
Net Dues based on Remaining Period of Committed Loan
Tagihan Bersih Berdasarkan Sisa Jangka Waktu Kontrak /
Net Dues based on Remaining Period of Committed Loan
Pengungkapan Tagihan dan Pencadangan Berdasarkan Wilayah - Bank secara Individual
(2)
Tagihan Kepada Pemerintah / Due to Government
Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik / Due to Public Sector Entity
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga
Internasional / Due to Multilateral Development Bank and
International Institutions
Tagihan Kepada Bank / Due to Banks
Kredit Beragun Rumah Tinggal / Secured Mortgage Loan
Kredit Beragun Properti Komersial /
Secured Commercial Property Loan
Kredit Pegawai/ Pensiunan / Staff or Retired Staff Loan
Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel / Due
to Micro & Small Enterprises and Retail Portfolio
Tagihan Kepada Korporasi / Due to Corporations
Tagihan yang Telah Jatuh Tempo / Current Dues
Aset Lainnya / Other Assets
Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada) / Exposure to Syariah
Business Units (if present)
Total
Kategori Portfolio / Portfolio Category
(dalam jutaan rupiah / in million Rupiah)
31 Desember 2014 / 31 December 2014
31 Desember 2015 / 31 December 2015
Disclosure of Net Dues based on Remaining Period of Committed Loan - Individual Bank
Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Sisa Jangka Waktu Kontrak - Bank secara Individual
Annual Report 2015
PT BANK CTBC Indonesia
51
LAPORAN TAHUNAN 2015
Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Sektor Ekonomi - Bank secara Individual
Disclosure of Net Dues based on Economic Sectors - Individual Bank
(dalam jutaan rupiah / in million Rupiah)
Kategori Portfolio / Portfolio Category
No.
(1)
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
(2)
31 Desember 2015 / 31 December 2015
Pertanian, perburuan dan Kehutanan / Agriculture,
Hunting, and Forestry
Perikanan / Fishery
Pertambangan dan Penggalian / Mining and Quarrying
Industri pengolahan / Manufacture Industries
Listrik, Gas dan Air / Electricity, Gas, and Water
Konstruksi / Construction
Perdagangan besar dan eceran / Wholesale and Retail
Trading
Penyediaan akomodasi dan penyediaan makan minum
/ Provision of Accommodation, Eating & Drinking
Transportasi, pergudangan dan komunikasi / Transport,
Storage, and Communication
Perantara keuangan / Financial Intermediaries
Real estate, usaha persewaan dan jasa perusahaan /
Real Estate, Leasing, and Business Services
Administrasi Pemerintahan, pertahanan dan jaminan
sosial wajib / Public Administration, Defence, and
Compulsory Social Security
Jasa pendidikan / Educational Services
Jasa kesehatan dan kegiatan sosial / Health and Social
Services
Jasa kemasyarakatan, sosial budaya, hiburan, dan
perorangan lainnya / Civil Services, Social and Cultural,
Entertainment, and Other Individuals
Jasa perorangan yang melayani rumah tangga /
Individual Services to Households
Badan internasional dan badan ekstra internasional
lainnya / International Agencies and other extra
International Agencies
Kegiatan yang belum jelas batasannya / Undefined
Activities
Bukan Lapangan Usaha / Non-Business Sector
Lainnya / Others
Total
31 Desember 2014 / 31 December 2014
Pertanian, perburuan dan Kehutanan / Agriculture,
Hunting, and Forestry
Perikanan / Fishery
Pertambangan dan Penggalian / Mining and Quarrying
Industri pengolahan / Manufacture Industries
Listrik, Gas dan Air / Electricity, Gas, and Water
Konstruksi / Construction
Perdagangan besar dan eceran / Wholesale and Retail
Trading
Penyediaan akomodasi dan penyediaan makan minum
/ Provision of Accommodation, Eating & Drinking
Transportasi, pergudangan dan komunikasi / Transport,
Storage, and Communication
Perantara keuangan / Financial Intermediaries
Real estate, usaha persewaan dan jasa perusahaan /
Real Estate, Leasing, and Business Services
Administrasi Pemerintahan, pertahanan dan jaminan
sosial wajib / Public Administration, Defence, and
Compulsory Social Security
Jasa pendidikan / Educational Services
Jasa kesehatan dan kegiatan sosial / Health and Social
Services
Jasa kemasyarakatan, sosial budaya, hiburan, dan
perorangan lainnya / Civil Services, Social and Cultural,
Entertainment, and Other Individuals
Jasa perorangan yang melayani rumah tangga /
Individual Services to Households
Badan internasional dan badan ekstra internasional
lainnya / International Agencies and other extra
International Agencies
Kegiatan yang belum jelas batasannya / Undefined
Activities
Bukan Lapangan Usaha / Non-Business Sector
Lainnya / Others
Total
52
Tagihan
Kepada Bank
Pembangunan
Tagihan Kepada
Eksposur di Unit
Multilateral
Kredit Beragun
Usaha Mikro,
Tagihan Tagihan Kepada
Usaha Syariah
Tagihan
dan Lembaga
Kredit Beragun Properti Kredit Pegawai/Usaha Kecil dan
Tagihan yang
Tagihan
Kepada Entitas Sektor
(apabila ada) /
Kepada
Internasional /
Rumah Tinggal / Komersial /
Pensiunan / Portofolio Ritel /
Telah Jatuh Aset Lainnya /
Kepada Bank /
Pemerintah /
Exposure to
Publik /
Korporasi /
Due to
Secured
Secured
Staff or Retired Due to Micro &
Tempo / Other Assets
Due to Banks
Due to
Syariah
Due to Public
Due to
Multilateral
Mortgage Loan Commercial
Staff Loan
Small
Current Dues
Government Sector Entity
Business Units
Corporations
Development
Property Loan
Enterprises and
(if present)
Bank and
Retail Portfolio
International
Institutions
(3)
(4)
(6)
(7)
(8)
(9)
(10)
(11)
(12)
(13)
(14)
0
0
0
0
0
204,127
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1,135
0
0
2,195
37,407
19,986
5,085,574
133,622
11,746
1,390,929
0
0
5
0
0
39,375
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
-
0
0
0
0
0
0
0
305,499
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
427,130
96,648
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
98
111,461
0
0
0
0
0
0
404,985
121,270
1,403
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
29,493
0
0
0
0
0
1,128,797
1,128,797
0
94,926
0
94,926
0
0
0
29,493
0
6,769
0
415,181
0
423,854
0
8,369,253
121,664
6,486
0
47,269
0
246,302
0
246,302
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
100
0
0
0
34,315
47,203
4,151,477
143,192
16,752
1,000,001
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1,003
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
634,499
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
559,141
76,109
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1,013
69,977
0
0
0
0
0
0
18,164
174,860
1,280
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1,023,118
0
1,023,118
125,523
0
0
125,523
27,261
0
0
27,261
362,559
0
8,482
461,393
0
0
391,321 7,490,582
17,812
0
0
19,092
0
224,847
0
224,847
0
2,365,609
2,365,609
0
PT BANK CTBC Indonesia
(5)
0
1,755,825
0
1,755,825
92,794
92,794
0
124,036
0
124,036
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Annual Report 2015
Pengungkapan Tagihan dan Pencadangan Berdasarkan Sektor Ekonomi
- Bank secara Individual
Disclosure of Dues and Impairment based on Economic Sectors - Individual Bank
(dalam jutaan rupiah / in million Rupiah)
Penurunan Nilai /
Impaired Dues
No.
Sektor Ekonomi / Economic Sectors
Tagihan /
Dues
a.
Belum jatuh
tempo /
Not yet due
b.
Telah jatuh
tempo /
Current due
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
1
2
3
4
5
6
7
8
Pertanian, perburuan dan Kehutanan / Agriculture, Hunting, and Forestry
Perikanan / Fishery
Pertambangan dan Penggalian / Mining and Quarrying
Industri pengolahan / Manufacture Industries
Listrik, Gas dan Air / Electricity, Gas, and Water
Konstruksi / Construction
Perdagangan besar dan eceran / Wholesale and Retail Trading
Penyediaan akomodasi dan penyediaan makan minum / Provision of
Accommodation, Eating & Drinking
Transportasi, pergudangan dan komunikasi / Transport, Storage, and
Communication
Perantara keuangan / Financial Intermediaries
Real estate, usaha persewaan dan jasa perusahaan / Real Estate, Leasing, and
Business Services
Administrasi Pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib / Public
Administration, Defence, and Compulsory Social Security
Jasa pendidikan / Educational Services
Jasa kesehatan dan kegiatan sosial / Health and Social Services
Jasa kemasyarakatan, sosial budaya, hiburan, dan perorangan lainnya / Civil
Services, Social and Cultural, Entertainment, and Other Individuals
Jasa perorangan yang melayani rumah tangga / Individual Services to Households
Badan internasional dan badan ekstra internasional lainnya / International Agencies
and other extra International Agencies
Kegiatan yang belum jelas batasannya / Undefined Activities
Bukan Lapangan Usaha / Non-Business Sector
Lainnya / Others
Total
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
Pertanian, perburuan dan Kehutanan / Agriculture, Hunting, and Forestry
Perikanan / Fishery
Pertambangan dan Penggalian / Mining and Quarrying
Industri pengolahan / Manufacture Industries
Listrik, Gas dan Air / Electricity, Gas, and Water
Konstruksi / Construction
Perdagangan besar dan eceran / Wholesale and Retail Trading
Penyediaan akomodasi dan penyediaan makan minum / Provision of
Accommodation, Eating & Drinking
Transportasi, pergudangan dan komunikasi / Transport, Storage, and
Communication
Perantara keuangan / Financial Intermediaries
Real estate, usaha persewaan dan jasa perusahaan / Real Estate, Leasing, and
Business Services
Administrasi Pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib / Public
Administration, Defence, and Compulsory Social Security
Jasa pendidikan / Educational Services
Jasa kesehatan dan kegiatan sosial / Health and Social Services
Jasa kemasyarakatan, sosial budaya, hiburan, dan perorangan lainnya / Civil
Services, Social and Cultural, Entertainment, and Other Individuals
Jasa perorangan yang melayani rumah tangga / Individual Services to Households
Badan internasional dan badan ekstra internasional lainnya / International Agencies
and other extra International Agencies
Kegiatan yang belum jelas batasannya / Undefined Activities
Bukan Lapangan Usaha / Non-Business Sector
Lainnya / Others
Total
Cadangan kerugian
penurunan nilai (CKPN)
Individual / Individual
Impairment
(6)
Cadangan kerugian
Tagihan yang dihapus buku /
penurunan nilai (CKPN)
Kolektif / Collective
Impairment
(7)
(8)
204,127
37,407
19,986
5,086,714
133,622
11,746
1,432,498
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
17,880
0
0
68,101
228
210
102
17,740
147
153
4,518
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
305,499
427,130
0
0
0
0
0
0
1,219
1,364
0
0
96,648
0
0
0
513
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
111,559
527,658
0
0
0
0
0
0
138
8,471
0
0
0
29,493
778,337
3,587,200
12,789,624
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
85,981
0
73
7,294
1,410
43,581
0
0
0
170,206
170,206
121,664
34,315
47,203
4,151,577
143,192
16,752
1,001,004
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
373
0
944
0
265
0
182
2,627
0
598
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
634,499
559,141
0
0
0
0
0
0
0
212
0
0
76,109
0
0
0
1,382
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
70,990
194,304
0
0
0
0
0
0
7,071
5,035
0
0
0
0
533,154
3,597,701
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
77,236
0
0
0
19,513
0
0
0
41,419
11,181,605
0
0
78,553
36,885
41,419
PT BANK CTBC Indonesia
53
54
PT BANK CTBC Indonesia
Kategori Portfolio
(2)
Tagihan Kepada Pemerintah / Due to Government
Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik / Due to Public Sector
Entity
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan
Lembaga Internasional / Due to Multilateral Development
Bank and International Institutions
Tagihan Kepada Bank / Due to Banks
Kredit Beragun Rumah Tinggal / Secured Mortgage Loan
Kredit Beragun Properti Komersial / Secured Commercial
Property Loan
Kredit Pegawai/ Pensiunan / Staff or Retired Staff Loan
Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel
/ Due to Micro & Small Enterprises and Retail Portfolio
Tagihan Kepada Korporasi / Due to Corporations
Tagihan yang Telah Jatuh Tempo / Current Dues
Aset Lainnya / Other Assets
Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada) / Exposure to
Syariah Business Units (if present)
Total
No.
(1)
1
2
9
10
11
12
7
8
4
5
6
3
9
10
11
12
7
8
4
5
6
3
(2)
Tagihan Kepada Pemerintah / Due to Government
Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik / Due to Public Sector
Entity
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan
Lembaga Internasional / Due to Multilateral Development
Bank and International Institutions
Tagihan Kepada Bank / Due to Banks
Kredit Beragun Rumah Tinggal / Secured Mortgage Loan
Kredit Beragun Properti Komersial / Secured Commercial
Property Loan
Kredit Pegawai/ Pensiunan / Staff or Retired Staff Loan
Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel
/ Due to Micro & Small Enterprises and Retail Portfolio
Tagihan Kepada Korporasi / Due to Corporations
Tagihan yang Telah Jatuh Tempo / Current Dues
Aset Lainnya / Other Assets
Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada) / Exposure to
Syariah Business Units (if present)
Total
Kategori Portfolio
(1)
1
2
No.
0
490,447
0
0
0
490,447
0
0
0
0
0
3,021,850
(4)
(3)
2,750,288
224,047
646,380
(5)
0
0
idAAA
1,755,825
124,036
[Idr]A+ s.d [Idr]A-
[Idr]AA+ s.d [Idr]AA-
[Idr]AAA
PT ICRA Indonesia
PT Pemeringkat Efek Indonesia
376,676
376,676
(6)
idA+ s.d id A-
A1 s.d A3
A+(idn) s.d. A-(idn)
Aa1 s.d Aa3
AA+(idn) s.d AA-(idn)
Aaa
AAA (idn)
Moody's
PT Fitch Ratings Indonesia
idAA+ s.d idAA-
A+ s.d A-
AA+ s.d AA-
AAA
Fitch Rating
A+ s.d A-
0
9,290
0
9,290
0
0
0
0
AAA
AA+ s.d AA-
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
120,088
0
0
0
0
0
0
0
37,164
0
id B+ s.d id B-
id BB+ s.d id BB-
id BBB+ s.d id BBB-
37,164
[Idr]B+ s.d [Idr]B-
[Idr]BB+ s.d [Idr]BB-
[Idr]BBB+ s.d [Idr]BBB-
(9)
B1 s.d B3
B+(idn) s.d B-(idn)
Ba1 s.d Ba3
BB+(idn) s.d BB-(idn)
Baa1 s.d Baa3
BBB+(idn) s.d BBB-(idn)
(8)
B+ s.d B-
BB+ s.d BB-
BBB+ s.d BBB-
Peringkat Jangka Panjang / Long Term Ratings
B+ s.d B-
(7)
(10)
(10)
0
Kurang dari B- /
Less than BKurang dari B- /
Less than BKurang dari B3 /
Less than B3
Kurang dari B-(idn) /
Less than B- (idn)
Kurang dari [Idr]B- /
Less than [ldr]BKurang dari idB- /
Less than id B-
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Kurang dari B- /
Less than BKurang dari B- /
Less than BKurang dari B3 /
Less than B3
Kurang dari B-(idn) /
Less than B- (idn)
Kurang dari [Idr]B- /
Less than [ldr]BKurang dari idB- /
Less than id B-
Tagihan Bersih / Net Dues
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
BB+ s.d BB-
BBB+ s.d BBB-
0
0
0
120,088
0
31 Desember 2014 / 31 December 2014
0
149,188
0
149,188
0
0
0
0
0
0
0
0
0
(9)
id B+ s.d id B-
(8)
id BB+ s.d id BB-
id BBB+ s.d id BBB-
idA+ s.d id A-
(7)
[Idr]B+ s.d [Idr]B-
[Idr]BB+ s.d [Idr]BB-
[Idr]BBB+ s.d [Idr]BBB-
[Idr]A+ s.d [Idr]A-
(6)
B1 s.d B3
B+(idn) s.d B-(idn)
Ba1 s.d Ba3
BB+(idn) s.d BB-(idn)
Baa1 s.d Baa3
BBB+(idn) s.d BBB-(idn)
A1 s.d A3
B+ s.d B-
BB+ s.d BB-
BBB+ s.d BBB-
A+ s.d A-
A+(idn) s.d. A-(idn)
B+ s.d B-
BB+ s.d BB-
Peringkat Jangka Panjang / Long Term Ratings
Tagihan Bersih / Net Dues
BBB+ s.d BBB-
A+ s.d A-
Standard and Poor's
Lembaga Pemeringkat /
Rating Institutions
0
0
0
0
92,794
0
563,447
0
0
(5)
idAA+ s.d idAA-
[Idr]AA+ s.d [Idr]AA-
(4)
2,365,609
idAAA
PT Pemeringkat Efek Indonesia
(3)
[Idr]AAA
PT ICRA Indonesia
AA+(idn) s.d AA-(idn)
Aa1 s.d Aa3
Aaa
AAA (idn)
Moody's
PT Fitch Ratings Indonesia
AA+ s.d AA-
AAA
Fitch Rating
AA+ s.d AA-
AAA
Standard and Poor's
Lembaga Pemeringkat /
Rating Institutions
31 Desember 2015 / 31 December 2015
(13)
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
(13)
(12)
0
idA3 s.d id A4
idA2
idA1
0
[Idr]A3+ s.d [Idr] A3
[Idr]A2+ s.d [Idr]A2
[Idr]A1+ s.d [Idr]A1
0
P-3
F3(idn)
P-2
F2(idn)
P-1
F3
F2
F1+ s.d F1
F1+(idn) s.d F1(idn)
A-3
A-2
(11)
(14)
(14)
0
Kurang dari A-3 /
Less than A-3
Kurang dari F3 /
Less than F-3
Kurang dari P-3 /
Less than P-3
Kurang dari F3(idn) /
Less than F3(idn)
Kurang dari [Idr]A3 /
Less than [ldr]A3
Kurang dari idA4 /
Less than idA4
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Kurang dari A-3 /
Less than A-3
Kurang dari F3 /
Less than F-3
Kurang dari P-3 /
Less than P-3
Kurang dari F3(idn) /
Less than F3(idn)
Kurang dari [Idr]A3 /
Less than [ldr]A3
Kurang dari idA4 /
Less than idA4
Peringkat Jangka Pendek/ Short Term Ratings
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
A-1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
idA3 s.d id A4
idA2
idA1
(12)
[Idr]A3+ s.d [Idr] A3
[Idr]A2+ s.d [Idr]A2
[Idr]A1+ s.d [Idr]A1
(11)
P-3
F3(idn)
P-2
F2(idn)
P-1
F3
F1+(idn) s.d F1(idn)
A-3
F2
F1+ s.d F1
0
0
415,181
8,369,253
47,269
246,302
29,493
0
0
1,128,797
94,926
92,794
(16)
2,365,609
Total
11,181,605
27,261
0
391,321
7,490,582
19,092
224,847
0
0
27,261
0
391,321
6,889,859
19,092
224,847
8,017,477
1,023,118
125,523
1,755,825
124,036
0
(16)
Total
339,574
125,523
(15)
Tanpa
Peringkat /
Without
Ratings
0
0
8,998,760 12,789,624
415,181
7,720,327
47,269
246,302
29,493
0
0
445,262
94,926
(15)
Tanpa
Peringkat /
Without
Ratings
(dalam jutaan rupiah / in million Rupiah)
Peringkat Jangka Pendek/ Short Term Ratings
A-2
A-1
Disclosure of Detailed Impairment Transaction - Individual Bank
Pengungkapan Rincian Mutasi Cadangan Kerugian Penurunan Nilai - Bank secara Individual
LAPORAN TAHUNAN 2015
≤ 1 Tahun /
≤ 1 yr
154,507
1,341,210
0
1,495,717
0
0
0
0
721
14,294
26,812
41,827
669
33,308
85,883
119,860
(2)
Tagihan Kepada Pemerintah / Due to Government
Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik / Due to Public Sector Entity
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional / Due to Multilateral
Development Bank and International Institutions
Tagihan Kepada Bank / Due to Banks
Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel / Due to Micro & Small Enterprises and
Retail Portfolio
Tagihan Kepada Korporasi / Due to Corporations
Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada) / Exposure to Syariah Business Units (if present)
Total
(1)
1
2
3
6
7
102,693
0
0
102,693
116,109
130
6,460 1,855,386
0
16,656
23,246 1,971,495
0
0
0
0
> 5 Tahun /
>5 Yr
10,321
10,091
12,889
33,301
22,646
299
49,886
72,831
36,427
393
25,357
62,177
Tagihan Bersih
sebelum MRK /
Net Claims before
Credit Risk Mitigation
Tagihan Derivatif / Kewajiban Derivatif /
Derivative Claims Derivative Liabilities
31 Desember 2014 / 31 December 2014
(3)
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
(4)
Nilai MRK /
Credit Risk
Mitigation Value
0
0
Tagihan Bersih /
Net
(5)
0
0
0
0
0
0
0
0
Tagihan
( Bersih
setelah MRK / Net
Dues after Credit
Risk Mitigation
31 Desember 2015 / 31 December 2015
(6)
0
0
0
0
0
0
0
0
ATMR setelah MRK
/ Risk-weighted
assets after Credit
Risk Mitigation
0
0
0
1,094,516
0
0
1,094,516
0
(7)
Tagihan Bersih /
Net
0
0
0
0
0
0
0
0
Nilai MRK /
Credit Risk
Mitigation Value
(8)
10,321
10,091
12,889
33,301
Tagihan Bersih
setelah MRK /
Net Claims after
Credit Risk Mitigation
0
0
0
1,094,516
0
0
1,094,516
0
(9)
Tagihan
( Bersih
setelah MRK / Net
Dues after Credit
Risk Mitigation
(10)
0
-
-
ATMR setelah MRK
/ Risk-weighted
assets after Credit
Risk Mitigation
(dalam jutaan rupiah / in million Rupiah)
31 Desember 2014 / 31 December 2014
Disclosure of Counterparty Credit Risk: Reverse Repo Transactions - Individual Banks
Keterangan / Explanation
4
5
130
6,460
16,656
23,246
> 1 Tahun ≤ 5 Tahun /
>1 Yr - ≤ 5 Yr
≤ 1 Tahun /
≤ 1 yr
Notional Amount
(dalam jutaan rupiah / in million Rupiah)
Pengungkapan Risiko Kredit Pihak Lawan: Transaksi Reverse Repo - Bank secara Individual
Suku Bunga / Interest Rate
Nilai Tukar / Exchange Rate
Saham / Shares
Emas / Gold
Logam selain Emas / Metals other
than Gold
Lainnya / Others
Total
90,177
0
0
90,177
No.
6
1
2
3
4
5
BANK SECARA INDIVIDUAL / Individual Bank
Suku Bunga / Interest Rate
Nilai Tukar / Exchange Rate
Lainnya / Others
Total
> 1 Tahun ≤ 5 Tahun /
>1 Yr - ≤ 5 Yr
Tagihan Bersih
setelah MRK /
Net Claims after
Credit Risk Mitigation
(
1
2
3
BANK SECARA INDIVIDUAL / Individual Bank
Variabel yang Mendasari /
Underlying Variables
Tagihan Bersih
sebelum MRK /
Tagihan Derivatif / Kewajiban Derivatif /
Net Claims before
> 5 Tahun / Derivative Claims Derivative Liabilities
Credit Risk Mitigation
>5 Yr
31 Desember 2015 / 31 December 2015
(
No.
Notional Amount
Disclosure on Counterparty Credit Risk: Derivative Transaction
Pengungkapan Risiko Kredit Pihak Lawan: Transaksi Derivatif
Annual Report 2015
PT BANK CTBC Indonesia
55
56
(2)
PT BANK CTBC Indonesia
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional / Due to
Multilateral Development Bank and International Institutions
Tagihan Kepada Bank / Due to Banks
Kredit Beragun Rumah Tinggal / Secured Mortgage Loan
Kredit Beragun Properti Komersial / Secured Commercial Property Loan
Kredit Pegawai/ Pensiunan /
Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel / Due to Micro & Small
Enterprises and Retail Portfolio
Tagihan Kepada Korporasi / Due to Corporations
Tagihan yang Telah Jatuh Tempo / Current Dues
Aset Lainnya / Other Assets
Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada) / Exposure to Syariah Business Units (if present)
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
0
0
0
0
0
Tagihan Kepada Bank / Due to Banks
Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel / Due to Micro & Small
Enterprises and Retail Portfolio
Tagihan Kepada Korporasi / Due to Corporations
Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada) / Exposure to Syariah Business Units (if present)
Total Eksposur Counterparty Credit Risk / Total Counterparty Credit Risk Exposure
5
6
7
Total Eksposur TRA / Total Exposure to Administrative Account Transactions
4
0
Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada) / Exposure to Syariah Business Units (if present)
11
0
0
Tagihan yang Telah Jatuh Tempo / Current Dues
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional / Due to
Multilateral Development Bank and International Institutions
0
Tagihan Kepada Korporasi / Due to Corporations
9
10
3
0
Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel / Due to Micro & Small
Enterprises and Retail Portfolio
8
0
0
Kredit Pegawai/ Pensiunan /
7
0
0
Kredit Beragun Properti Komersial / Secured Commercial Property Loan
6
Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik / Due to Public Sector Entity
0
Kredit Beragun Rumah Tinggal / Secured Mortgage Loan
5
Tagihan Kepada Pemerintah / Due to Government
0
Tagihan Kepada Bank / Due to Banks
4
2
0
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional / Due to
Multilateral Development Bank and International Institutions
3
"Eksposur akibat Kegagalan Pihak Lawan (Counterparty Credit Risk)"
0
Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik / Due to Public Sector Entity
2
1
0
Tagihan Kepada Pemerintah / Due to Government
1
C
0
Eksposur Kewajiban Komitmen/Kontinjensi pd Transaksi Rekening Administratif /
Committed Liabilities/ Contingencies Exposure to Administrative Account Transactions
B
2,365,609
0
Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik / Due to Public Sector Entity
Total Eksposur Neraca / Total Balance Sheet Exposure
0
Tagihan Kepada Pemerintah / Due to Government
1
2,365,609
(3)
0%
2
Eksposur Neraca / Balance Sheet Exposure
(1)
A
Kategori Portfolio / Portfolio Category
No.
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
(6)
40%
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
91,589 3,337
(5)
35%
10,736
0
12
0
10,724
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
722,921 91,589 3,337
0
0
0
159,474
0
0
0
0
563,447
(4)
20%
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
(7)
45%
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
29,493
(10)
100%
0
0
0
(11)
0
0
0
0
0
0
0
0
0
150%
0
0
0
0
4,292 42,977
0 149,332
415,181
(9)
75%
0
0
0
0
246,302
0
8,051,086
0
0
0
0
445,262
(12)
Lainnya /
Others
37,733
0
0
0
37,733
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
703
0
0
703
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
25,001
0
0
25,001
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
5,076
0
231
0
4,845
0
0
0
294,695
0
0
294,695
0
0
0
0
0
0
0
0
222,243 415,181 183,117 42,977 8,742,650
0
0
0
9,361
0
0
0
0
120,088
0
92,794
(8)
50%
Tagihan Bersih Setelah Memperhitungkan Dampak Mitigasi Risiko Kredit /
Net Dues after Credit Risk Mitigation
31 Desember 2015 / 31 December 2015
0
0
308,643
0
29,493
33,391
261,785
0
46,397
(14)
Beban
Modal /
Capital
Charge
0
191,260
68,758
(16)
20%
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
(17)
35%
0
0
0
0
0
0
0
0
(18)
40%
0
0
0
224,047
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0 124,500 3,337
0 646,380
0
0
1,755,825
(15)
0%
(20)
0
50%
0
0
0
0
0
(21)
75%
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
27,261
(22)
100%
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
(23)
150%
0
0
0
0
0 19,204
0 6,889,859
0 391,113
0
0
0 376,676
0
0
0
0
37,164
0
0 124,036
0
124,500
(19)
45%
Tagihan Bersih Setelah Memperhitungkan Dampak Mitigasi Risiko Kredit /
Net Dues after Credit Risk Mitigation
31 Desember 2014 / 31 December 2014
23,246
0
233
527
22,486
0
0
0
319,696
0
0
319,696
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
23,246 1,097,620
0
233
527
22,486
0
0
0 1,097,620
156,521
0
0
156,521
0
0
0
0
0
0
0
0
10,661
0
0
0
10,661
0
0
0
46,190
0
0
46,190
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
3,939
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
52,308 3,939
0
568
0
51,740
0
0
0
151,015
0
0
150,815
200
0
0
0
0
0
0
0
2,344
0
2,344
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
28,638
7,123,006
293,491
0
27,261
43,984
215,773
0
62,018
(25)
0
0
173,595
28,638
5,853,517
291,397
0
27,261
43,984
215,773
0
62,018
(26)
Beban
Modal /
Capital
Charge
0
0
0
33,301
0
2,344
2,954
28,003
0
0
0
197,155
0
150
197,005
0
0
0
0
0
0
0
0
33,301
0
2,344
2,954
28,003
0
0
0
116,965
0
150
116,815
0
0
0
0
0
0
0
0
339,574 7,794,171 6,696,183
339,574
(24)
Lainnya /
Others
ATMR /
Riskweighted
Assets
(dalam jutaan rupiah / in million Rupiah)
8,988,204 7,893,371 1,755,825 870,427 124,500 3,337 124,500 537,876 391,113 6,917,120 19,204
0
0
68,758
8,236,994 6,953,644
311,386
0
29,493
33,391
Z261,785
0
46,397
(13)
ATMR /
Riskweighted
Assets
Disclosure on Net Dues after Credit Risk Mitigation - Individual Bank
Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Bobot Risiko Setelah Memperhitungkan Dampak
Mitigasi Risiko Kredit - Bank secara Individual
LAPORAN TAHUNAN 2015
Annual Report 2015
Pengungkapan Tagihan Bersih dan Teknik Mitigasi Risiko Kredit - Bank secara Individual
Disclosure on Net Dues and Credit Risk Mitigation Technique - Individual Bank
(dalam jutaan rupiah / in million Rupiah)
31 Desember 2015 / 31 December 2015
No
Kategori Portfolio / Portfolio Categories
(1)
(2)
Tagihan
Bersih / Net
Dues
(3)
31 Desember 2014 / 31 December 2014
Bagian yang Dijamin Dengan / Dues
Guaranteed by
Agunan /
Collateral
(4)
Asuransi
Garansi/
Kredit/
Guarantee
Credit
Insurance
(5)
(6)
Lainnya/
Others
Bagian yang
Tagihan
Tidak Dijamin/
Bersih / Net
Dues without
Dues
Collateral
(8) = (3)[(4)+(5)+(6)+(7)]
(7)
(9)
Bagian yang Dijamin Dengan / Dues
Guaranteed by
Agunan/
Collateral
(10)
Asuransi
Garansi/
Kredit/
Guarantee
Credit
Insurance
(11)
(12)
Lainnya/
Others
Bagian yang
Tidak Dijamin /
Dues without
Collateral
(14) = (9)[(10)+(11)+(12)+(13)]
(13)
A. Eksposur Neraca / Balance Sheet Exposure
1
Tagihan Kepada Pemerintah / Due to
Government
2
Public Sector Entity
3
2,365,609
0
0
0
0
2,365,609
1,755,825
0
0
0
0
1,755,825
92,794
0
0
0
0
92,794
124,036
0
0
0
0
124,036
Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik / Due to
Tagihan Kepada Bank Pembangunan
Multilateral dan Lembaga Internasional / Due to
Multilateral Development Bank and International
Institutions
4
5
Tagihan Kepada Bank / Due to Banks
8
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1,128,797
1,023,118
0
0
0
0
1,023,118
94,926
0
0
0
0
94,926
125,523
0
0
0
0
125,523
29,493
0
0
0
0
29,493
27,261
0
0
0
0
27,261
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Kredit Beragun Properti Komersial / Secured
Commercial Property Loan
7
0
Kredit Beragun Rumah Tinggal / Secured
Mortgage Loan
6
0
1,128,797
Kredit Pegawai/ Pensiunan /
Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan
Portofolio Ritel / Due to Micro & Small
Enterprises and Retail Portfolio
9
Corporations
10
415,181
3,657
0
0
0
411,524
391,321
2,792
0
0
0
388,529
8,369,253
1,283,350
0
0
0
7,085,903
7,490,582
1,269,489
0
0
0
6,221,093
47,269
0
0
0
0
47,269
19,092
0
0
0
0
19,092
246,302
0
0
0
0
246,302
224,847
0
0
0
0
224,847
Tagihan Kepada Korporasi / Due to
Tagihan yang Telah Jatuh Tempo / Current
Dues
11
Aset Lainnya / Other Assets
12
Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada) /
Exposure to Syariah Business Units (if present)
246,302
0
0
0
0
246,302
0
0
0
0
0
0
12,789,624
1,287,007
0
0
0
11,502,617
11,181,605
1,272,281
0
0
0
9,909,324
Total Eksposur Neraca / Total Balance Sheet
Exposure
B. Eksposur Kewajiban Komitmen/Kontinjensi pd Transaksi Rekening Administratif / Committed Liabilities/Contingencies Exposure to Administrative Account Transactions
1
Tagihan Kepada Pemerintah / Due to
Government
2
Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik / Due to
Public Sector Entity
3
Tagihan Kepada Bank Pembangunan
Multilateral dan Lembaga Internasional / Due to
Multilateral Development Bank and
International Institutions
4
Tagihan Kepada Bank / Due to Banks Kredit
5
Beragun Rumah Tinggal / Secured Mortgage
Loan
6
Kredit Beragun Properti Komersial / Secured
Commercial Property Loan
7
Kredit Pegawai/ Pensiunan / Sta
Sta
8
Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan
Portofolio Ritel / Due to Micro & Small
Enterprises and Retail Portfolio
9
Tagihan Kepada Korporasi / Due to
Corporations
10
Tagihan yang Telah Jatuh Tempo / Current Dues
Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada) /
Exposure to Syariah Business Units (if present)
11
Total Eksposur TRA / Total Exposure to
Administrative Account Transactions
C. Eksposur akibat Kegagalan Pihak Lawan (Counterparty Credit Risk)
1
Tagihan Kepada Pemerintah / Due to
Government
2
Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik / Due to
Public Sector Entity
3
Tagihan Kepada Bank Pembangunan
Multilateral dan Lembaga Internasional / Due to
Multilateral Development Bank and International
Institutions
4
Tagihan Kepada Bank / Due to Banks
Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan
5
Portofolio Ritel / Due to Micro & Small
Enterprises and Retail Portfolio
6
Tagihan Kepada Korporasi / Due to
Corporations
7
Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada) /
Exposure to Syariah Business Units (if present)
Total Eksposur Counterparty Credit Risk
Total (A+B+C)
12,789,624
1,287,007
11,502,617
11,181,605
1,272,281
PT BANK CTBC Indonesia
9,909,324
57
LAPORAN TAHUNAN 2015
Pengungkapan Eksposur Aset di Neraca
Disclosure of Asset Exposure on Balance Sheet
(dalam jutaan rupiah / in million Rupiah)
31 Desember 2015 / 31 December 2015
No
Kategori Portfolio / Portfolio Categories
(1)
(2)
1
Tagihan Kepada Pemerintah / Due to
Government
Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik / Due to
Public Sector Entity
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral
dan Lembaga Internasional / Due to Multilateral
Development Bank and International Institutions
Tagihan Kepada Bank / Due to Banks
Kredit Beragun Rumah Tinggal / Secured
Mortgage Loan
Kredit Beragun Properti Komersial / Secured
Commercial Property Loan
Kredit Pegawai/ Pensiunan /
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan
Portofolio Ritel / Due to Micro & Small Enterprises
and Retail Portfolio
Tagihan Kepada Korporasi / Due to Corporations
Tagihan yang Telah Jatuh Tempo / Current Dues
Aset Lainnya / Other Assets
TOTAL
31 Desember 2014 / 31 December 2014
Tagihan Bersih /
Net Dues
Nilai MRK / Credit
Risk Mitigation
Value
Tagihan Bersih
setelah MRK / Net
Dues after Credit
Risk Mitigation
Tagihan Bersih /
Net Dues
Nilai MRK / Credit
Risk Mitigation
Value
Tagihan Bersih
setelah MRK / Net
Dues after Credit
Risk Mitigation
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
2,365,609
0
0
1,755,825
0
0
92,794
46,397
46,397
124,036
62,018
62,018
0
0
0
0
0
0
1,128,797
261,785
261,785
1,023,118
215,773
215,773
94,926
33,391
33,391
125,523
43,984
43,984
29,493
29,493
29,493
27,261
27,261
27,261
0
0
0
0
0
0
415,181
8,369,253
47,269
246,302
12,789,624
311,386
8,236,994
68,758
0
8,988,204
308,643
6,953,644
68,758
191,260
7,893,371
391,321
7,490,582
19,092
224,847
11,181,605
293,491
7,123,006
28,638
0
7,794,171
291,397
5,853,517
28,638
173,595
6,696,183
Pengungkapan Eksposur Kewajiban Komitmen/
Kontinjensi pada Transaksi Rekening Administratif
Disclosure of Committed Liabilities/Contingencies Exposure on Administrative
Transaction Accounts
(dalam jutaan rupiah / in million Rupiah)
31 Desember 2015 / 31 December 2015
No
Kategori Portfolio / Portfolio Categories
(1)
(2)
1
Tagihan Kepada Pemerintah / Due to
Government
Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik / Due to
Public Sector Entity
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral
dan Lembaga Internasional / Due to Multilateral
Development Bank and International Institutions
Tagihan Kepada Bank / Due to Banks
Kredit Beragun Rumah Tinggal / Secured
Mortgage Loan
Kredit Beragun Properti Komersial / Secured
Commercial Property Loan
Kredit Pegawai/ Pensiunan /
2
3
4
5
6
7
8
9
10
58
Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan
Portofolio Ritel / Due to Micro & Small Enterprises
and Retail Portfolio
Tagihan Kepada Korporasi / Due to Corporations
Tagihan yang Telah Jatuh Tempo / Current Dues
TOTAL
PT BANK CTBC Indonesia
31 Desember 2014 / 31 December 2014
Tagihan Bersih /
Net Dues
Nilai MRK / Credit
Risk Mitigation
Value
Tagihan Bersih
setelah MRK / Net
Dues after Credit
Risk Mitigation
Tagihan Bersih /
Net Dues
Nilai MRK / Credit
Risk Mitigation
Value
Tagihan Bersih
setelah MRK / Net
Dues after Credit
Risk Mitigation
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
319,696
0
319,696
0
319,696
0
319,696
0
156,521
0
156,521
200
197,005
0
197,205
150
197,005
0
197,155
150
116,815
0
116,965
(3)
PT BANK CTBC Indonesia
Risiko Komoditas *) / Commodity Risk
Risiko Option / Option Risk
5
59
0
8,073,138
31 Desember 2015 / 31 December 2015
Disclosure of Total Credit Risk Measure
14,030
175,374
-
53,503
121,871
-
121,871
(4)
ATMR / riskweighted assets
(5)
Beban Modal /
Capital Charge
(6)
ATMR / riskweighted assets
31 Desember 2015 / 31 December 2015
Bank
Konsolidasi / Consolidated
10,694
-
4,248
6,446
-
6,446
(7)
Beban Modal /
Capital Charge
133,671
-
53,094
80,577
-
80,577
(8)
ATMR / riskweighted assets
(9)
Beban Modal /
Capital Charge
(10)
ATMR / riskweighted assets
31 Desember 2014 / 31 December 2014
Bank
Konsolidasi / Consolidated
(dalam jutaan rupiah / in million Rupiah)
-
6,846,449
31 Desember 2014 / 31 December 2014
(dalam jutaan rupiah / in million Rupiah )
2,954
2,344
33,301
2,954
2,344
33,301
3,939
2,344
1,166,305
527
233
23,246
*) Untuk bank yang memiliki perusahaan anak yang memiliki eksposur risiko dimaksud / for banks having subsidiaries exposed to related risks
Total
Risiko Ekuitas *) / Equity Risk
4
4,280
-
9,750
9,750
3
527
233
23,246
703
243
55,800
0
28,003
0
28,003
0
62,401
0
22,486
Tagihan Bersih
setelah MRK / Net
Dues after Credit
Risk Mitigation
0
0
Nilai MRK / Credit
Risk Mitigation
Value
0
0
Tagihan Bersih /
Net Dues
1,097,620
0
Disclosure of Market Risk using Standard Method
Beban Modal /
Capital Charge
b. Risiko Umum / General Risk
Risiko Nilai Tukar / Exchange Rate Risk
0
22,486
0
53,302
(dalam jutaan rupiah / in million Rupiah)
31 Desember 2014 / 31 December 2014
0
0
Tagihan Bersih
setelah MRK / Net
Dues after Credit
Risk Mitigation
Pengungkapan Risiko Pasar Dengan Menggunakan Metode Standar
a. Risiko Spesifik / Specific Risk
Risiko Suku Bunga /Interest Rate Risk
(2)
Jenis Risiko / Risk Type
TOTAL FAKTOR PENGURANG MODAL
TOTAL ATMR RISIKO KREDIT
2
1
(1)
No
6
0
0
Nilai MRK / Credit
Risk Mitigation
Value
1,553
0
Tagihan Bersih /
Net Dues
Pengungkapan Total Pengukuran Risiko Kredit
Tagihan Kepada Pemerintah / Due to Government
Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik / Due to Public Sector Entity
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga
Internasional / Due to Multilateral Development Bank and International
Institutions
Tagihan Kepada Bank / Due to Banks
Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel / Due to
Micro & Small Enterprises and Retail Portfolio
Tagihan Kepada Korporasi / Due to Corporations
Total
1
2
3
4
5
Kategori Portfolio / Portfolio Categories
No
31 Desember 2015 / 31 December 2015
Disclosure of Counterparty Credit Risk Exposure
Pengungkapan Eksposur yang Menimbulkan Risiko Kredit akibat Kegagalan Pihak Lawan
Annual Report 2015
60
Pos-pos / Items
PT BANK CTBC Indonesia
-
(1,109,440)
(1,109,440)
(1,610,914)
Selisih [(IA-IB)+(IIA-IIB)] / On + Off Balance Sheet Net Gap
Selisih Kumulatif / Cumulative Gap
453,519
811,412
(1,357,299)
4,169,412
Total Kewajiban Rekening Administratif / Total Off Balance Sheet Assets
811,412
-
1,264,932
1,231,240
33,692
(1,562,960)
Selisih Tagihan dan Kewajiban dalam Rekening Administratif /
Off Balance Sheet Net Gap
3,846,960
322,452
2,812,113
2,778,421
33,692
B Kewajiban Rekening Administratif / Off Balance Sheet Liabilities
1. Komitmen / Commitment
2. Kontijensi / Contingent
Total Tagihan Rekening Administratif / Total Off Balance Sheet Assets
II REKENING ADMINISTRATIF / Off Balance Sheet
A Tagihan Rekening Administratif / Off Balance Sheet Assets
1. Komitmen / Commitment
2. Kontijensi / Contingent
(253,615)
Selisih Aset dengan Kewajiban dalam Neraca / On Balance Sheet Net Gap
3,233,179
407,337
9,510
201,677
135,761
3,987,465
(1,062,331)
47,110
(474,753)
965,262
964,956
307
490,509
490,509
-
521,863
342,930
16,499
142,583
2,866
504,879
165,420
3,068
715,668
142,586
1,026,741
24,044
1,543,920
347,492
6,442
293,682
201,956
6,974
2,424,505
24,044
1,543,920
512,912
9,510
2,930,376
431,921
6,974
5,459,653
3,781,223
407,337
954,102
431,591
139,014
5,713,267
(5)
(4)
1 month
(1,118,135)
(55,804)
(298,732)
531,466
525,461
6,005
232,734
232,734
-
242,928
175,357
372,051
72,471
377
620,256
790,709
72,475
863,184
(6)
(2,114,830)
(996,695)
(901,402)
1,302,370
990,859
311,511
400,968
400,968
-
(95,293)
29,756
552,727
14,442
10
596,935
487,181
14,461
501,642
(7)
(1,610,914)
503,915
(135,932)
558,902
554,272
4,630
422,970
422,970
-
639,847
3,314
418
3,732
643,136
444
643,580
(8)
> 1 month to > 3 months
> 6 months
> 12 months
3 months and 6 months to 12 months
(3)
Saldo /
Balance
B Kewajiban / Liabilities
1. Dana Pihak Ketiga / Third Party Funds
2. Kewajiban pada Bank Indonesia / Borrow. From Bank Indonesia
3. Kewajiban pada bank lain / Borrow. From other banks
4. Surat Berharga yang Diterbitkan / Securities issued
5. Pinjaman yang Diterima
6. Kewajiban lainnya / Other obligations
7. Lain-lain / Other Liabilities
Total Kewajiban / Total Liabilities
(1)
(2)
I NERACA / On Balance Sheet
A Aset / Assets
1. Kas / Cash
2. Penempatan pada Bank Indonesia / Place. to Bank Indonesia
3. Penempatan pada bank lain / Place. to other banks
4. Surat Berharga / Securities
5. Kredit yang diberikan / Loans
6. Tagihan lainnya / Other claims
7. Lain-lain / Other Assets
Total Aset / Total Assets
No
31 Desember 2015 / 31 December 2015
-
(1,716,876)
(936,673)
4,821,270
4,792,429
28,840
3,884,597
3,828,843
55,754
(780,203)
3,362,985
784,324
907,543
503,376
65,983
5,624,211
20,883
430,998
637,973
93,630
3,132,019
512,216
16,290
4,844,008
(9)
Saldo /
Balance
(1,305,156)
(1,305,156)
1,147,802
1,049,173
1,049,173
-
2,196,976
2,141,222
55,754
(2,452,958)
(1,252,718)
52,438
(658,164)
1,142,912
1,142,692
220
484,747
484,747
-
710,602
245,605
25,711
195,719
7,862
474,897
(1,077,812)
174,906
(516,577)
732,322
723,550
8,772
215,745
215,745
-
691,484
122,781
43,752
195,230
286
362,049
90,775
764,585
198,172
1,053,533
1,410
984,469
199,620
1,185,499
20,883
430,998
637,973
1,445
257,342
114,097
16,290
1,479,028
2,967,874
784,324
9,774
112,188
57,826
3,931,986
(12)
(11)
(10)
(1,174,324)
(96,512)
(442,627)
1,067,495
1,047,647
19,848
624,868
624,868
-
346,115
(1,716,876)
(542,552)
(467,106)
829,368
829,368
-
362,261
362,261
-
(75,446)
808,794
209
809,004
733,279
279
733,558
392,344
47
392,391
26,725
19,511
31
9
46,276
(14)
(13)
> 1 month to > 3 months
> 6 months
> 12 months
3 months and 6 months to 12 months
Jatuh Tempo / Maturity
(dalam jutaan rupiah / in million Rupiah)
31 Desember 2014 / 31 December 2014
1 month
Disclosure of Maturity Profile Foreign Currency - Bank Individual
Pengungkapan Profil Maturitas Valas - Bank secara Individual
LAPORAN TAHUNAN 2015
Pos-pos / Items
4,036,659
(2,412,871)
Total Kewajiban Rekening Administratif / T
Selisih Tagihan dan Kewajiban dalam Rekening Administratif /
Balance Sheet Net Gap
PT BANK CTBC Indonesia
Selisih Kumulatif / Cumulative Gap
-
358,956
4,001,299
35,360
B Kewajiban Rekening Administratif /
1. Komitmen / Commitment
2. Kontijensi / Contingent
Selisih [(IA-IB)+(IIA-IIB)] /
1,623,788
Total Tagihan Rekening Administratif /
1,616,159
7,629
2,771,828
Selisih Aset dengan Kewajiban dalam Neraca / On Balance Sheet Net Gap
II REKENING ADMINISTRATIF /
A Tagihan Rekening Administratif /
1. Komitmen / Commitment
2. Kontijensi / Contingent
3,614,965
388,452
250,000
185,828
140,719
4,579,965
30,998
286,077
523,984
530,047
5,807,310
107,465
65,911
7,351,792
(3)
Saldo /
Balance
B Kewajiban / Liabilities
1. Dana Pihak Ketiga / Third Party Funds
2. Kewajiban pada Bank Indonesia / Borrow. From Bank Indonesia
3. Kewajiban pada bank lain / Borrow. From other banks
4. Surat Berharga yang Diterbitkan / Securities issued
5. Pinjaman yang Diterima
6. Kewajiban lainnya / Other obligations
7. Lain-lain / Other Liabilities
Total Kewajiban / Total Liabilities
(2)
(1)
II NERACA / On Balance Sheet
A Aset / Assets
1. Kas / Cash
2. Penempatan pada Bank Indonesia / Place. to Bank Indonesia
3. Penempatan pada bank lain / Place. to other banks
4. Surat Berharga / Securities
5. Kredit yang diberikan / Loans
6. Tagihan lainnya / Other claims
7. Lain-lain / Other assets
Total Aset / Total Assets
No
(2,363,450)
(2,363,450)
(156,829)
813,260
811,455
1,805
656,431
648,802
7,629
(2,206,621)
3,007,522
388,452
50,000
6,840
67,702
3,520,515
30,998
286,077
263,984
576
756,022
8,941
(32,704)
1,313,894
(4)
1 month
(1,483,557)
879,894
(135,648)
674,479
666,113
8,366
538,831
538,831
-
1,015,543
440,582
200,000
66,568
27,559
734,709
260,000
243
1,466,095
19,914
3,999
1,750,251
(5)
(785,215)
698,341
(537,806)
562,603
556,669
5,934
24,797
24,797
-
1,236,146
73,026
61,265
580
134,871
1,308,763
58,168
4,086
1,371,017
(6)
(1,294,614)
(509,399)
(1,485,620)
1,556,470
1,538,345
18,125
70,850
70,850
-
976,222
93,836
12,529
613
106,977
119,937
912,275
4,395
46,592
1,083,199
(7)
Jatuh Tempo / Maturity
358,958
1,653,572
(96,968)
429,846
428,716
1,130
332,878
332,878
-
1,750,539
-
755,871
(2,457,206)
4,574,045
4,534,063
39,982
2,116,839
2,111,446
5,393
3,213,077
3,609,736
485,669
78,440
137,712
4,311,558
(2,805,122)-
(2,805,122)
(935,365)
1,867,339
1,865,718
1,621
931,973
926,580
5,393
(1,869,757)
3,032,208
485,669
18,064
70,379
3,606,319
(1,002,116)
1,803,006
81,067
466,997
463,008
3,989
548,064
548,064
-
1,721,938
340,002
8,791
25,645
374,438
(293,660)
708,456
(399,283)
409,834
404,492
5,342
10,551
10,551
-
1,107,739
156,291
5,890
1,930
164,110
(852,955)
(559,295)
(1,427,290)
1,481,504
1,455,275
26,228
54,213
54,213
-
867,995
81,236
9,424
742
91,402
755,871
1,608,826
223,664
348,372
345,569
2,803
572,036
572,036
-
1,385,162
36,272
39,017
75,289
143,234
1,277,680
18,518
21,019
1,460,450
906,794
8,514
44,090
959,398
147,147
1,113,954
7,035
3,712
1,271,849
264,890
205,000
991,648
631,488
3,350
2,096,376
30,370
679,218
110,407
398,636
478,453
39,479
1,736,562
30,370
1,091,255
315,407
143,234
4,688,711
1,144,008
111,650
7,524,635
409,291
1,364,156
16,046
43,938
1,833,431
38,627
44,265
82,892
(14)
(13)
(12)
(11)
> 1 month to > 3 months
> 6 months
> 12 months
3 months and 6 months to 12 months
(10)
1 month
(9)
Saldo /
Balance
(dalam jutaan rupiah / in million Rupiah)
31 Desember 2014 / 31 December 2014
(8)
> 1 month to > 3 months
> 6 months
> 12 months
3 months and 6 months to 12 months
31 Desember 2015 / 31 December 2015
Disclosure of Maturity Profile Rupiah - Bank Individual
Pengungkapan Profil Maturitas Rupiah - Bank secara Individual
Annual Report 2015
61
LAPORAN TAHUNAN 2015
Manajemen Sumber Daya Manusia
Human Resources Management
Sumber Daya Manusia (SDM) adalah faktor terpenting dan
Human Resources (HR) is the most important and crucial
sangat menentukan bagi keberhasilan dan kesinambungan
factor for Bank’s business success and sustainability.
usaha Bank.
Sejalan dengan visi Bank untuk menjadi salah satu bank fokus
To be in line with Bank’s vision to become one of the leading
terkemuka dan berkomitmen untuk melayani target pasar
focus banks and commit to serve selected target market in
yang dipilih di Indonesia, SDM yang memiliki kompetensi
Indonesia, human resources with high competencies and
tinggi dan berkinerja unggul sangatlah dibutuhkan untuk
performance are needed to support the vision achievement.
mendukung pencapaian visi tersebut.
Bank CTBC Indonesia berkomitmen untuk memperlengkapi
Bank CTBC Indonesia is committed to equip the Bank with
Bank dengan sumber daya manusia yang handal demi
strong human resources to reach its vision to become a
tercapainya visi menjadi bank terkemuka di Indonesia
leading bank in Indonesia through creating engaged and
melalui terciptanya karyawan yang engaged dan berprestasi
high performed employees which increase productivity,
yang dapat meningkatkan produktivitas kerja, tingkat
services and business growth.
layanan serta pertumbuhan bisnis.
Di tahun 2015, manajemen sumber daya manusia Bank CTBC
In
Indonesia difokuskan kepada:
management is focused on:
1. Membangun budaya perusahaan yang mendukung
1. Building corporate culture that encourage a conducive
lingkungan kerja yang kondusif, yang pada akhirnya
working environment, which will eventually promote
akan mendorong kinerja prima yang berkelanjutan
2. Manajemen talent untuk menjamin ketersediaan dan
2015,
Bank
CTBC
Indonesia’s
human
resources
sustained and excellent performance 2. Talent management to ensure talent availability and
pengembangan talent
development
3. Mempertajam fungsi SDM sebagai mitra bisnis
3. Sharpening HR Business Partner function
4. Meningkatkan tingkat pelayanan SDM
4. Improving HR services level
5. Membangun keterikatan karyawan
5. Building employees engagement
Budaya Perusahaan
Corporate Culture
Bank CTBC Indonesia meyakini bahwa perusahaan yang
Bank CTBC Indonesia believes that a successful company
berhasil dan berkinerja tinggi dan terjaga keberlangsungan
with high performance and sustainability is a company with a
usahanya adalah perusahaan yang memiliki budaya
strong corporate culture.
perusahaan yang kuat.
Budaya perusahaan Bank CTBC Indonesia dilandasi oleh
Bank CTBC Indonesia corporate culture is based on the core
nilai-nilai utama perusahaan yang terdiri dari:
values of the Bank, i.e:
Integritas
: jujur, dapat dipercaya
Integrity
: honest, trustworthy
Peduli
: melayani dengan kesungguhan
Caring : serving attentively
Profesional
: bersikap profesional
Professional
: moving forward in a professional manner
Innovasi
: bersedia berubah melalui inovasi
Innovation
: willing to change through innovations
Kerjasama tim
: bekerja dalam kelompok
Teamwork
: work as a team
62
PT BANK CTBC Indonesia
Annual Report 2015
Untuk membangun budaya kerja yang lebih baik, Bank telah
To build better working culture, these following things have
melakukan hal-hal sebagai berikut selama tahun 2015:
been done by the Bank in 2015:
Pembentukan HR Ambassador, yang merupakan perwakilan
Appointment of HR Ambassadors, representing every
dari setiap bagian sebagai partner diskusi terkait dengan
function as the discussion partner in regard to organization
issue-issue organisasi maupun ketenagakerjaan. Tujuan dari
and HR issues. The purpose of having the HR Ambassador
pembentukan forum diskusi dengan HR Ambassador ini
discussion forum is to seek for solution together, especially
adalah untuk bersama-sama mencari solusi bagi masalah-
for non technical organization issues across functions.
masalah organisasi, khususnya yang terkait dengan masalahmasalah non teknis lintas bagian.
Penyampaian feedback dari HR Ambassador kepada
Communicate the summary of feedback from HR
anggota EXCO agar dapat ditindaklanjuti.
Ambassador to EXCO members to be followed up.
Pengadaan workshop kepemimpinan untuk berbagai level
Leadership workshops were held for several levels that
yang mengarahkan kepada pentingnya perubahan dari
directing to the importance of individual change at every
masing-masing individu di levelnya masing-masing demi
level to achieve better working culture in overall.
tercapainya budaya kerja yang lebih baik secara menyeluruh.
Penunjukkan coach eksternal untuk pendampingan bagi
Engage external coach for senior management coaching in
tim manajemen senior Bank dalam memperbaiki masalah-
improving organization issues to enhance working culture.
masalah organisasi untuk meningkatkan budaya kerja.
HR sebagai Mitra Bisnis
HR Business Partner
Perubahan bisnis perbankan yang sangat cepat memiliki
The rapidly changing banking business has a significant impact
pengaruh yang signifikan terhadap perubahan peran
on the changing role of human resources management. In
dan manajemen SDM. Demi menjaga kemampuan Bank
order to adapt to those changes, HR role as business partner
menyelaraskan diri terhadap perubahan bisnis tersebut,
of the Bank is sharpen.
peran SDM sebagai mitra bisnis terus dipertajam.
Bank CTBC Indonesia melakukan proses perekrutan
Bank CTBC Indonesia conducts recruitment process based on
berdasarkan kebutuhan seiring dengan perkembangan
its need in line with business development and organization
usaha dan pertumbuhan organisasi dengan menerapkan
growth with applying Equal Employment Opportunity (EEO)
prinsip kesetaraan kesempatan bekerja bagi setiap orang
to each person based on qualities and the recruitment
berdasarkan kualitas individu dan proses rekrutmen
process is conducted in a transparent manner.
dilaksanakan secara transparan.
Pada tahun 2015, Bank merekrut 100 karyawan baru untuk
In 2015, the Bank recruited 100 new employees to support
mendukung pertumbuhan bisnis, terutama di Bagian Bisnis
business growth, particularly in the Retail Banking and
Ritel dan Corporate Banking. Termasuk perekrutan untuk
Corporate Banking Group. This included recruitment
Management Assosicate (MA) Program sebagai bagian
of Management Associates (MAs) Program as part of a
dari upaya pengembangan bakat muda yang akan terus
young talent development effort which will continue in the
dilakukan pada tahun mendatang dengan memberikan MA
following years, by providing MAs with opportunities to take
kesempatan untuk mengambil bagian dalam proyek-proyek
part in major projects including but not limited to strategic
besar termasuk namun tidak terbatas pada pengembangan
development and organizational change.
strategis dan perubahan organisasi.
Untuk mendapatkan orang yang tepat di tempat yang tepat,
To attract the right people in the right place, the recruitment
aktivitas rekrutmen dilakukan dengan berbagai cara, seperti:
activities is conducted in various ways, such as:
PT BANK CTBC Indonesia
63
LAPORAN TAHUNAN 2015
•
Rekrutmen internal melalui informasi lowongan internal
•
untuk memberikan kesempatan bagi karyawan untuk
give opportunities for the existing employees to develop
mengembangkan kompetensinya
•
Rekrutmen
eksternal
bagi
their competencies
profesional
yang
•
External recruitment for pro hire or experienced
berpengalaman melalui referensi, perusahaan jasa
professionals from referral, recruitment agencies or
rekrutmen atau media rekrutmen berbasis internet
web-based recruitment
Rekrutmen eksternal bagi fresh graduate melalui job
•
Internal recruitment through internal job posting to
•
fair, rekrutmen kampus atau media rekrutmen berbasis
External recruitment for fresh graduates through job
fair, campus hiring or web-based recruitment
internet
Manajemen Talent
Proses
pengelolaan
Talent Management
talent
merupakan
hal
yang
Talent Management process is very important for maintaining
penting karena bertujuan untuk mempertahankan dan
and developing talent, support change, fulfilling current
mengembangkan SDM unggulan, mendukung perubahan,
and future needs of human resources, support manpower
memenuhi kebutuhan SDM masa kini dan masa depan,
planning, as well as building culture that support maximum
membantu perencanaan sumber daya organisasi, serta
performance.
membangun budaya yang mendorong pencapaian kerja
yang maksimal.
Pengelolaan dimulai dengan perencanaan SDM yang
It starts from human resources planning, talent identification
baik, identifikasi dan perekrutan, pemeliharaan serta
and hiring, talent retention and development that are well
pengembangan SDM yang baik dan terstruktur.
planned and structured.
Proses pengelolaan talent yang telah dilakukan Bank
Talent management process that had been done by the
antara lain:
Bank are:
1. Identifikasi kebutuhan SDM yang selaras dengan
1. Talent identification in accordance with Bank strategy
strategi Bank
2. Seleksi SDM dengan mempertimbangkan aspek kinerja
dan potensi utama dari suatu jabatan
3. Pengembangan SDM melalui penugasan kerja,
mentoring maupun pengembangan kepemimpinan
4. Mempertahankan talent melalui mekanisme penilaian
2. Talent selection, taking consideration of the performance
and potential of the positions
3. Talent development through job assignment, mentoring
and leadership development
4. Talent retention through performance evaluation and
kinerja serta pemberian bonus, pengkinian fasilitas
bonus mechanism, updating talent benefit, overseas
karyawan, pengembangan talent melalui pelatihan di
training program or profession certification for talent
luar negeri atau sertifikasi profesi
development
5. Mengkategorikan talent pool, memberikan perhatian
khusus terhadap pengembangan talent
6. Menyelenggarakan berbagai aktivitas dan memberikan
5. Talent category for talent pool, to provide special
attention for developing talent
6. Conduct various employee activities and give
penghargaan kepada karyawan berprestasi sebagai
recognition and award to talented employees as one
salah satu upaya dalam melakukan program talent
way to create talent engagement & retention program.
engagement & retention.
64
PT BANK CTBC Indonesia
Annual Report 2015
Komposisi Karyawan berdasarkan Tingkat Pendidikan
Employee Composition by Education Jumlah karyawan tetap
di akhir tahun 2015
adalah 450 orang.
SMA
High School
Diploma
Diploma
16
4%
10
2%
Total permanent
employees by end of year
2015 were 450 people.
450
Sarjana
Bachelor
388
86%
100%
86%
Pendidikan
Education
350
90%
80%
70%
300
60%
250
50%
200
40%
150
30%
100
8%
50
0
Master
Master
2%
Sarjana
Bachelor
GROUP
33
IOW Business
11
Treasury
10
Taiwanese Business
15
WM & Branch Banking
118
Consumer Lending
SU
SMA
High School & Below
41
0%
Tingkat Pengunduran Diri Karyawan
Employee’s Turnover
2013
2014
2015
Tingkat pengunduran diri
26.16%
22%
21.24%
30%
25%
20%
228
Risk Management
20
Credit Control
32
Financial Control
21
HR and Administration
18
Internal Audit
6
IT
26
Operation
89
Compliance-AML-Legal
10%
TOTAL
Corporate Banking
Business Unit TOTAL
20%
4%
Diploma
Diploma
Komposisi Karyawan Unit Bisnis dan
Unit Penunjang
Employee Composition By Business Unit
(BU) And Supporting Unit (SU)
BU
36
8%
450
100%
Total
400
BU/SU
Master
Master
15%
10%
5%
0%
Jan
Feb
2013
Mar
Apr
May
2014
Jun
Jul
Aug
Sep
Oct
Nov
Dec
2015
10
Supporting Unit TOTAL
222
GRAND TOTAL
450
PT BANK CTBC Indonesia
65
LAPORAN TAHUNAN 2015
Komposisi Karyawan berdasarkan Gender
Employee Composition by Gender
237
53%
Pria
450
100%
213
47%
Wanita
Male
TOTAL
Female
Komposisi Karyawan berdasarkan Usia
Employee Composition by Age
250
50%
Umur / Age
44%
45%
40%
USIA
TOTAL
%
AGE
Di bawah 30
137
30.4% Under 30
30 -< 40
199
44.2%
30 -< 40
40 -< 50
100
22.2%
40 -< 50
Di atas 50
14
3.1%
Over 50
450
100%
TOTAL
200
35%
30%
30%
150
25%
22%
20%
100
15%
10%
50
3%
0
5%
0%
Under 30
30 -< 40
40 -< 50
Over 50
Komposisi Karyawan berdasarkan Level
Employee Composition by Level
250
Employee Level
50%
45%
45%
40%
40%
200
150
SVP ke atas
25%
AVP-VP
AM-SM
180
40%
15%
11%
2%
2%
0
10%
5%
0%
MA
66
LEVEL
30%
20%
100
50
35%
AM-MGR
PT BANK CTBC Indonesia
AVP
& VP
SVP &
Above
MA
TOTAL
TOTAL
%
GRADE
11
2%
SVP & above
48
11%
AVP-VP
202
45%
AM-SM
9
2%
450
100%
MA
Annual Report 2015
Pelatihan dan Pengembangan
Training And Development
Tantangan bisnis dan perkembangan teknologi menuntut
Business challenges and technology development require
penyesuaian dan peningkatan kompetensi secara terus
competencies adjustment and improvement on ongoing
menerus. Setiap karyawan diharapkan untuk memiliki
basis. Every employee is required to have leadership,
kompetensi kepemimpinan, teknis dan umum sesuai tingkat
technical, and general competencies according to his/her
dan lingkup tanggung jawabnya.
position and scope of responsibilities.
Bank CTBC Indonesia memiliki program pengembangan
Bank CTBC Indonesia has a structured and continuous
yang terstruktur dan berkelanjutan untuk meningkatkan
development program to improve employee competencies
kompetensi karyawan sejalan dengan sasaran strategis Bank.
in line with Bank’s strategic objectives.
Dengan perubahan yang begitu cepat pada kondisi
The pace of change in the global economy is now so fast
ekonomi secara global, Bank memahami akan kebutuhan
that Bank understands the needs for focused development
pengembangan dan program-program pelatihan yang
and training programs. The competence of staff is so critical
lebih fokus. Kompetensi dari setiap karyawan adalah hal
in gaining and keeping competitive advantage in banking
yang sangat penting dalam meraih dan mempertahankan
industry.
kompetisi di industri perbankan.
Sejalan dengan hal ini, setiap program pengembangan yang
Aligned with this, every development program in Bank is
dilakukan di Bank sudah melalui tahapan diskusi dengan
completely run through several discussions with each of the
masing-masing grup dan unit untuk melakukan analisa
groups and units to do the Training Need Analysis. Therefore,
terhadap kebutuhan pelatihan (Training Need Analysis).
each development program formulized in Bank’s Annual
Dengan demikian, program pengembangan yang disusun
Training Plan can be implemented systematically and aligned
dan dituangkan di dalam Rencana Training Tahunan dapat
with Bank’s mission, vision, strategy and values.
dilaksanakan secara sistematis dan sesuai dengan misi, visi,
strategi dan nilai-nilai Bank.
program
To optimize the effectiveness of each development programs,
pengembangan yang telah disusun, Bank mengkombinasikan
Bank shall combine two kinds of development methods.
dua
menggunakan
Besides having the in-house training, Bank also send the
metode pelatihan in-house, Bank juga dapat mengirimkan
employees to participate in training program or workshop
karyawannya untuk mengikuti pelatihan public.
organized by vendor through public training.
Program pelatihan in-house dikembangkan untuk kebutuhan
The in-house training were developed to fulfill the training
materi pelatihan yang lebih spesifik baik yang terkait dengan
needs which is more specific with Bank’s needs related to
produk perbankan, soft skills dan termasuk juga kebijakan
banking products, soft skills as well as the knowledge related
atau peraturan bank untuk menunjang kinerja karyawan di
to banking policies and regulations to support employees
dalam menjalankan pekerjaannya. Pelatihan Kepemimpinan
in running their job and responsibilities. Bank also arranged
dan Motivasi juga diberikan kepada seluruh lapisan di Bank
Leadership and Motivational in-house trainings for all
untuk memberikan keseimbangan terhadap pengembangan
employees to give balancing in the development programs.
Untuk
mengoptimalkan
metode
efektivitas
pengembangan.
Selain
dari
karyawan.
Sementara itu, Bank juga secara aktif mengirimkan
Moreover, Bank has commitment to actively send the
karyawannya untuk mengikuti public training agar dapat
employees to participate in many public trainings to get
lebih mengembangkan wawasan yang sudah ada di Bank,
more updates of knowledge in the Bank, especially related to
khususnya yang berhubungan dengan peraturan dan
the banking regulations and policies organized by vendors,
kebijakan perbankan yang diselenggarakan oleh lembaga
banking institution or regulator.
perbankan ataupun otoritas perbankan/regulator.
PT BANK CTBC Indonesia
67
LAPORAN TAHUNAN 2015
9%
61%
2%
20%
39%
69%
In House Training
Public Training
Adapun komposisi pelatihan in-house dan public training
Below is the composition of in-house and public training in
selama tahun 2015 adalah sbb:
2015:
Untuk pelatihan in-house, sebanyak 25% pengajar berasal
For the in-house training, 25% of the trainers are coming
dari internal Bank dan sisanya dari pengajar eksternal/
from internal Bank and the rest are from external trainers/
vendor.
vendors.
Dalam implementasinya, Bank telah menetapkan empat
In the implementation so far, the Bank had defined four types
jenis program Pelatihan, yaitu:
of Training program, which are:
Pelatihan Perilaku
Behavioral Training
Jenis pelatihan yang berhubungan dengan pengembangan
Non-technical training which related with development in
non-teknis seperti kepribadian, cara berpikir dan sikap
personality, thinking and attitudes to support the employee
karyawan agar menjadi lebih efektif dalam menghadapi
working more effective in facing the challenge in their job.
tuntutan pekerjaan.
Pelatihan Pengetahuan
Knowledge Training
Jenis pelatihan yang terkait dengan pengetahuan teknis
Technical Training which related with banking knowledge
perbankan ataupun yang berhubungan langsung dengan
or other technical knowledge to support employee’s
unit kerja karyawan untuk menunjang kinerja karyawan
performance.
dalam bekerja
Pelatihan Ketrampilan
Skills Training
Jenis pelatihan yang bertujuan untuk meningkatkan
Training that has purpose to improve employee’s soft skills
ketrampilan kerja karyawan baik yang bersifat soft skills atau
or hard skills
hard skills.
Pelatihan Sertifikasi
Certification Training
Jenis pelatihan teknis yang berkaitan dengan kebutuhan
Technical training which related to the need of certification in
sertifikasi kompetensi maupun profesi
certain competency or profession
Selama tahun 2015, Bank CTBC Indonesia telah melaksanakan
During 2015, Bank CTBC Indonesia has conducted a variety
berbagai macam pelatihan secara internal dan eksternal baik
of local and overseas training, both internal and external. The
dalam negeri maupun luar negeri. Total investasi yang telah
total investment for the training program was IDR 9.1 billions,
dicapai untuk pelatihan dan pengembangan adalah sebesar
and reached 5.38% from total staff expenses.
IDR 9,1 miliar, dan mencapai 5,38 % dari total biaya tenaga
kerja.
68
PT BANK CTBC Indonesia
Annual Report 2015
secara
The development programs in Banks were completely done
menyeluruh di setiap level jabatan, mencakup pelatihan
in all levels covering all types of training program, which are
perilaku, pengetahuan, ketrampilan dan sertifikasi. Di
behavior training, knowledge training, skills training and
tahun 2015, Bank telah menyelenggarakan pelatihan
certification training. In 2015, Bank had conducted bank-wide
Kepemimpinan dan Motivasi secara bank-wide sebagai satu
Leadership and Motivational training as a tool to develop
upaya untuk mengembangkan karakter karyawan dan nilai-
employee’s character and Bank’s values. This motivational
nilai Bank. Menyadari pentingnya sikap kerja yang positif,
training is not only given to employees in Business Unit
pelatihan motivasi tidak hanya diberikan kepada karyawan
but also in Supporting Unit as the awareness to keep and
di Business Unit tetapi juga karyawan di Supporting Unit.
maintain the spirit and positive working attitude in the Bank.
Program
pengembangan
di
Bank
dilakukan
Selain itu, Bank juga telah menyelenggarakan berbagai
Besides those programs, Bank also conducted various
pelatihan peningkatan pengetahuan dan kinerja karyawan,
trainings
antara lain pengetahuan Banking Product, Banking Services
performance, such as Banking Product, Banking Services and
dan Banking Knowledge di area Marketing, Operation,
Banking Knowledge in Marketing, Operation, Treasury, Legal,
Treasury, Legal, Compliance, Finance dan Human Resources.
Compliance, Finance and Human Resources. Moreover, Bank
Secara berkala Bank juga melakukan pengembangan
continuously upgrading the skills and knowledge in banking
terhadap ketrampilan dan pengetahuan sistem perbankan
system specifically in operational and IT side.
khususnya dari sisi operasional dan IT.
Sementara itu, selain menyelenggarakan pelatihan teknis
Bank also put attention to other supporting skills such
perbankan di masing-masing fungsi, Bank juga memberikan
as English and Mandarin course, instead of development
fasilitas ketrampilan pendukung lain seperti pelatihan
program in each function in the Bank. Moreover, to anticipate
bahasa asing Inggris dan Mandarin. Untuk menyiasati
challenge from different generation, Bank had equipped
tantangan yang timbul dari perbedaan generasi, Bank juga
employees with communication across generation training.
to
improve
employee’s
knowledge
and
telah membekali karyawan dengan pelatihan komunikasi
antar generasi.
Sejalan dengan peraturan dan kebijakan yang dikeluarkan
In accordance with banking regulation and policy from
oleh otoritas perbankan, Bank menerapkan prinsip kehati-
regulator, Bank implement prudential banking principles.
hatian dalam pengelolaan bank. Para karyawan dan pejabat
Bank’s employees and executives who have control in
bank yang memegang kendali manajemen dan operasional
management and operational area had participated in Risk
telah mengikuti ujian Sertifikasi Manajemen Resiko.
Management Certification.
Selain sertifikasi Manajemen Resiko, sertifikasi lainnya
In addition to the Risk Management Certification, other
seperti AAJI, Bancassurance dan WAPERD sudah dipenuhi
certifications such as AAJI, Bancassurance and WAPERD
oleh karyawan yang diwajibkan seiring dengan rencana
have been completed by employees who are required to
strategis Bank untuk memiliki berbagai macam produk.
obtain the certification according with the Bank’s strategic
plan to have a wide range of products.
Program pelatihan yang diberikan kepada karyawan tidak
Training program in Bank is designed for several purposes,
hanya menjadi program pengembangan di Bank saja tetapi
the development program as well as retention tool for
juga sebagai salah satu upaya retention bagi karyawan
potential employees.
potensial.
Di tahun 2015, Bank memberikan prioritas kepada 31
In 2015, Bank had selected 31 employees as The Best
karyawan di jenjang Staf, Supervisor/Unit Head dan
Employee in Staff, Supervisor/Unit Head and Department
Department Head yang terpilih sebagai Karyawan Terbaik
Head level and they have priority to participate in local or
untuk mendapatkan pelatihan yang bersifat khusus baik di
overseas special development program from Bank.
dalam maupun luar negeri.
PT BANK CTBC Indonesia
69
LAPORAN TAHUNAN 2015
Berikut ini adalah realisasi pelaksanaan program pelatihan
Below is the realization of training program in 2015:
tahun 2015:
70
PT BANK CTBC Indonesia
3
35
18
82
4
38
2
26
6
11
4
346
2
96
5
232
4
4
6
10
10
114
2
3
1
59
1
36
1
82
7
134
17
108
14
285
1
34
1
9
2
3
2
2
7
36
2
5
4
221
3
336
2
2
5
36
4
5
28
221
6
336
1
2
1
3
3
40
2
18
4
15
2
2
2
3
1
1
4
77
1
19
11
228
12
163
1
36
1
325
220
3335
213
3323
7
12
Annual Report 2015
Program Wajib
Mandatory Program
Beberapa program wajib yang dilaksanakan sepanjang
In year 2015, Bank had conducted mandatory programs,
tahun 2015 adalah Program Induction, pelatihan Anti Fraud,
such as Induction Program, Anti-Fraud Training, Anti Money
Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme
Laundering and Countering the Financing of Terrorism
(APU-PPT), pelatihan sertifikasi manajemen risiko dan
(AML-CFT), Risk Management Certification and also Service
pelatihan Pelayanan & Penyelesaian Pengaduan Konsumen.
& Settlement of Customer’s Complaints. Mandatory training
Pelatihan APU-PPT dan Manajemen Resiko diberikan bagi
such as AML-CFT and Risk Management training were
karyawan baru dan juga sebagai pelatihan penyegaran bagi
conducted for new employees and has been offered as
karyawan yang sudah ada.
refreshment training for existing employees.
Berikut adalah realisasi Program Wajib yang dilaksanakan
Below is the realization of Mandatory Program in 2015:
tahun 2015:
Angkatan /
Batch
Jumlah Peserta /
Participant
Program Orientasi
3
35
Induction Program
Anti Fraud
2
96
Anti Fraud
APU-PPT
9
309
AML-CFT
Sertifikasi Manajemen Resiko
25
94
Risk Management Certification
Pelayanan & Penyelesaian Pengaduan
Konsumen
5
232
Service & Settlement of Customer
Complaints
Program
Program
Engagement Karyawan
Employee Engagement
Sebagai salah satu upaya dalam mendapatkan dan
As one of the efforts to get and retain talented people, Bank
mempertahankan SDM yang berkualitas, Bank telah
had implemented some Employee Engagement programs.
menerapkan program-program Engagement karyawan.
Besides offering equal opportunities for all employees to
Selain memberikan kesempatan yang sama kepada seluruh
develop their career in Bank CTBC Indonesia, Bank had
karyawan untuk mengembangkan karir di Bank CTBC
also applied some principles as mentioned below to create
Indonesia, Bank juga telah menerapkan prinsip-prinsip di
effective Employee Engagement and Retention program:
bawah ini untuk menciptakan Employee Engagement dan
Retention yang efektif:
•
Setiap karyawan mendapatkan penghargaan terhadap
prestasi
dan
kontribusinya
dalam
•
Every employee is recognized for any achievement or
contribution to support Bank’s target,
mendukung
pencapaian target Bank
•
Bank telah menerapkan sistem evaluasi yang adil dan
•
performance periodically
berkala terhadap kinerja karyawan
•
Bank telah memiliki sistem kompensasi dan benefit
•
Bank has a competitive compensation and remuneration
system
yang kompetitif
•
Bank implements a fair system to evaluate employee’s
Bank menyediakan jalur komunikasi yang terbuka ke
•
Bank has provided open communication from top-down
level through some proper media of communication
atas dan ke bawah melalui sarana komunikasi yang
memadai
•
Dalam
yang
rangka
nyaman
menciptakan
dan
lingkungan
kondusif,
Bank
kerja
•
In order to create a comfortable and conducive
CTBC
working environment, Bank CTBC Indonesia supports
untuk
the initiative to build communities for employees.
perusahaan.
The Bank believes that such communities will be
Bank percaya bahwa keberadaan komunitas ini akan
beneficial in building relationship and engagement
memberikan manfaat bagi terbentuknya hubungan dan
among employees from different working units,
Indonesia
membentuk
mendukung
komunitas
inisiatif
di
karyawan
dalam
PT BANK CTBC Indonesia
71
LAPORAN TAHUNAN 2015
keterikatan antar karyawan dari berbagai unit kerja,
increase overall employee loyalty, and support the
meningkatkan loyalitas karyawan, dan mendukung
overall performance of Bank CTBC Indonesia.
kinerja Bank CTBC Indonesia secara keseluruhan.
Komunitas yang ada di Bank adalah komunitas olah raga,
The community that are available in the Bank is sports
seperti futsal, bulu tangkis, bowling, dan yoga. Dukungan
community, such as futsal, badminton, bowling and yoga. The
yang diberikan dalam bentuk biaya latihan dan biaya untuk
support is given in the form of providing practice expenses
mengikuti kompetisi. Kegiatan dalam komunitas olah raga
as well as expenses to participate in competition. Activities
diharapkan dapat membangun semangat sportivitas dan
through a sport community are expected to build a spirit of
meningkatkan produktivitas karyawan.
sportsmanship and increase overall employee productivity.
Pada tahun 2015, Bank juga telah menyelenggarakan
In 2015, the Bank had conducted several activities to live the
beberapa aktivitas untuk mengaplikasikan nilai-nilai inti
core values and build employee engagement.
perusahaan dan membangun keterikatan, seperti:
The activities were as follows:
1.
1.
Ulang Tahun CTBC Indonesia: Management melayani
CTBC
Indonesia
Anniversary:
management
team
memberikan snack pagi kepada karyawan dan lomba
served morning snack to employees and competition of
membuat kartu ulang tahun untuk CTBC
designing birthday card for CTBC
2. Buka Puasa Bersama
2.
Ramadhan Break Fasting
3. Perayaan Hari Kemerdekaan 17 Agustus
3.
Indonesia Independence Day Celebration, August 17
4. Team Building
4. Team Building
5. Kegiatan Olah Raga Mingguan, antara lain: Bowling,
5.
Weekly Sport Acitivities such as, Bowling, Futsal,
Badminton, Yoga
Futsal, Bulu tangkis, Yoga
6. Townhall Meeting
6. Townhall Meeting
Beberapa program penghargaan yang diberikan kepada
Some awards program that had been given to employees in
karyawan selama tahun 2015 adalah:
2015 were:
1.
1.
Monthly fruit distribution
2.
Angpao distribution to all employees for celebrating
Distribusi buah setiap bulan
2. Pembagian angpao kepada seluruh karyawan dalam
Chinese New Year
rangka Tahun Baru Imlek
3. Penghargaan Masa Kerja: 5, 10,15 dan 20 tahun
3.
Long Service Award: 5, 10, 15 and 20 years
4. Penghargaan Best Employee untuk kategori staff, unit
4. Best Employee Award for staff, unit head/supervisor and
department head level
head/supervisor dan kepala departemen
5. Penghargaan Best Business Development Executive
5.
6. Penghargaan Kepala Cabang Terbaik
6. Best Branch Manager Award
7.
7.
7.
Financial Advisor Terbaik
Best Business Development Executive Award
Best Financial Advisor Award
8. Penghargaan Business Development Manager Terbaik
8. Best Business Development Manager Award
9. Penghargaan Customer Service Terbaik
9. Best Customer Service Award
10. Perhargaan Sales Terbaik
10. Best Sales Award
11. Penghargaan Collector Terbaik
11. Best Collector Award
Penilaian Kinerja
Performance Appraisal
Bank melaksanakan penilaian kinerja setiap tahun sebagai
The Bank conducts performance evaluation every year to
evaluasi atas kinerja individu karyawan.
evaluate individual performance.
Pengukuran kinerja dilaksanakan berdasarkan prinsip
Performance appraisal is conducted based on objectivity and
obyektivitas dan keadilan. Sistem penilaian yang dibangun
fairness principles. The assessment system should be able
harus mampu menjadi pembeda antara karyawan yang
to distinguish between high performing and low performing
berkinerja tinggi dengan karyawan yang berkinerja rendah.
employees.
72
PT BANK CTBC Indonesia
Annual Report 2015
Penilaian kinerja mengukur pencapaian kinerja karyawan
Performance assessment measures achievement of individual
terhadap target individu yang merupakan turunan dari
targets that are derived from Bank’s target/goals. Individual
target/sasaran Bank. Target individu karyawan ditetapkan
target is set and agreed with employee’s supervisor at the
dan disepakati bersama atasan di awal tahun.
beginning of the year.
Penilaian kinerja bagi Bank maupun karyawan bertujuan dan
Performance evaluation for Bank and employees has the
bermanfaat untuk:
following objectives and benefits:
•
•
Feedback, sebagai alat untuk memberikan umpan balik
bagi atasan dan bawahan
•
•
Performance
Improvement,
and subordinates
sebagai
alat
untuk
•
supervisors and subordinates to take appropriate
yang tepat untuk meningkatkan kinerja karyawan
measures to improve employee performance
Compensation Adjustment, menjadi dasar penetapan
•
Training & Development,
Compensation
Adjustment,
as
the
basis
of
compensation setting
untuk
mengidentifikasi
•
kebutuhan pelatihan dan pengembangan bagi karyawan
Talent Management, untuk mengidentifikasi karyawan
Training & Development, to identify training and
development needs for employees so that their
agar kinerja dan kompetensi dapat ditingkatkan
•
Performance Improvement, as a tool to assist
membantu atasan dan bawahan mengambil tindakan
kompensasi
•
Feedback, as a tool to provide feedback to supervisors
performance and competencies can be improved
•
Talent Management, to identify employees with
yang memiliki kinerja dan kompetensi yang sangat baik
excellent performance and competencies for further
untuk dikelola pengembangan karir berikutnya.
career development management.
Kesejahteraan Karyawan
Employee Welfare
Program kesejahteraan karyawan terus diperhatikan oleh
Employee welfare program gets Bank’s attention along with
Bank seiring dengan pertumbuhan Bank. Bank memberikan
the Bank’s growth. Bank provides competitive remuneration
paket remunerasi yang kompetitif sesuai peraturan yang
package according to the prevailing regulations and market
berlaku dan harga pasar. Fasilitas kesehatan diberikan
prices. Health care facility is provided for employees and
kepada karyawan dan keluarganya melalui perusahaan
their family through the appointed insurance company and
asuransi yang ditunjuk serta BPJS.
BPJS.
Filosofi remunerasi Bank CTBC Indonesia keseluruhan
The overall Bank CTBC Indonesia remuneration philosophy
adalah sebagai berikut:
remains to:
•
Mendukung strategi bisnis dan tujuannya;
•
Support the business strategy and goals;
•
Mendorong kinerja individu dan team;
•
Encourage individual and team performance;
•
Mempertahankan karyawan dengan kinerja yang baik;
•
Retain good performing employees;
•
Tetap sejalan dengan praktek pasar
•
Stay in line with market practice.
Dalam upaya penyetaraan gaji karyawan terhadap market
In order to align our salary structure with the market and
dan agar lebih kompetitif terhadap bank sejenis, Bank
to be more competitive within our peer group, Bank CTBC
CTBC Indonesia telah mengacu kepada hasil salary survey
Indonesia has referred to salary surveys in the banking
di dalam kelompok industri perbankan dalam melaksanakan
industry in implementing the Bank’s salary adjustment and
penyesuaian gaji dan fasilitas karyawan lainnya.
other employee’s benefits.
Komunikasi Internal
Internal Communication
Komunikasi internal dalam Bank sangat penting dilakukan
Internal communication in Bank is very important to build
untuk membangun dan memelihara hubungan yang baik
and maintain good relationship between employees and the
antara karyawan dan Bank.
Bank.
PT BANK CTBC Indonesia
73
LAPORAN TAHUNAN 2015
Untuk mencapai tujuan tersebut, Bank CTBC Indonesia
To achieve the above purpose, Bank CTBC Indonesia has
telah menyediakan sarana/media komunikasi di internal
provided some internal communication media in the Bank.
Bank. Peran dari masing-masing media ini adalah untuk
The role of each media is to bridge the communication and
menjembatani komunikasi dan informasi antara manajemen
information among the Bank’s Management and employees
Bank dengan karyawan atau antar karyawan sendiri.
or even among the employees itself.
Selama beberapa tahun ini, Bank CTBC Indonesia telah
In the last couple years, Bank CTBC Indonesia had
menggunakan berbagai media komunikasi internal yang
implemented various internal communication media which
telah dirasakan efektivitasnya oleh seluruh karyawan, yaitu:
had been evaluated for their effectiveness by all employees,
such as:
•
Folder bersama, yaitu media komunikasi internal yang
•
•
dapat diakses oleh seluruh karyawan yang diberikan
can be accessed by all employees who are given the
akses ke sistem. Informasi tentang kebijakan terkini,
access to the system. It consists of the update policy,
formulir internal, dan informasi lain yang perlu diketahui
internal forms, and any other information that need to
bersama ada di dalam folder bersama ini.
be known by all employees.
Email blast, yaitu penyebaran email informasi yang bisa
•
employees depending on the need.
bagian tertentu sesuai dengan kebutuhan.
Town Hall Meeting, yang diadakan dua kali dalam
•
Email blast, is the email information deployment that
can be addressed to all employees or particular group of
ditujukan kepada seluruh karyawan atau karyawan di
•
Public Folder, is an internal communication media that
•
Town Hall Meeting, which is held on semi annually basis,
setahun, merupakan media komunikasi langsung antara
is a direct communication media from employees to
karyawan dengan manajemen senior Bank.
senior management of the Bank.
Newsletter, yang terbit sebulan sekali, merupakan
•
Newsletter, which is issued every month, serves as a
media komunikasi dari karyawan dan untuk karyawan.
communication media from and to employees. Several
Berbagai informasi, baik yang bersifat korporat,
information such as corporate and employees activities
kegiatan perusahaan dan karyawan, maupun informasi
or other.
umum lainnya dapat dibaca melalui media ini.
•
Video conference, sebagai fasilitas untuk melakukan
•
Video conference, as the facility to have an on line meeting
to easier long distance discussion and coordination.
pertemuan secara online sehingga memudahkan diskusi
dan koordinasi jarak jauh.
•
Tele
conference,
dilakukan
untuk
diskusi
atau
•
•
Papan informasi dan poster, sebagai media penyebaran
•
the branches or head office.
cabang maupun kantor pusat.
Komunikasi internal antar tim yang dilakukan melalui
74
Information Board and poster, is a visual media to
disseminate information through information board in
informasi melalui papan informasi yang ada di kantor
•
Tele conference, facilitates for off site discussion or
monitoring.
pemantauan tanpa tatap muka.
•
Internal communication between teams, that are
pertemuan rutin untuk membahas laporan atau evaluasi
carried out in regular meetings to discuss or evaluate
kegiatan kerja.
the work activities.
PT BANK CTBC Indonesia
Annual Report 2015
Teknologi Informasi
Information Technology
Perkembangan teknologi semakin menunjukkan kemajuan
The growth of technology is improving every year. In 2015,
setiap tahunnya. Tahun 2015 menunjukkan peningkatan
showed the increment of gadget and internet usage society
banyaknya populasi masyarakat yang menggunakan gadget
population that indicated more and more society used to use
dan internet dimana ini mengindikasikan makin banyaknya
digital banking facility.
masyarakat yang sudah terbiasa menggunakan fasilitas
digital banking.
Hal ini menjadi salah satu pendorong bagi Bank CTBC
This is one of the driving factor for Bank CTBC Indonesia
Indonesia untuk berevolusi dalam layanan perbankan ke arah
to evolve our banking services into digital banking. Bank
digital banking. Bank CTBC Indonesia telah mengantisipasi
CTBC Indonesia has anticipated it by consolidated multi
sebelumnya dengan mengkonsolidasikan multi aplikasi
core applications to single core banking in 2014, as the
perbankan menjadi aplikasi perbankan tunggal (Single Core
basic foundation to develop banking services toward digital
Banking) pada tahun 2014 lalu. Ini menjadi fondasi utama
banking.
dalam mengembangkan layanan perbankan ke arah digital
banking.
Sesuai dengan rencana, tahun 2015 Bank CTBC Indonesia
As the plan, in 2015 Bank CTBC Indonesia has launched
telah meluncurkan beberapa layanan perbankan berbasis
several new banking services based on electronic banking,
electronic banking yang memberikan kenyamanan bagi
that give convenience banking transactions, anywhere and
nasabah dalam bertransaksi perbankan dimana saja dan
anytime through the familiar channels of customers.
kapan saja, melalui alat-alat yang familiar bagi nasabah:
•
•
Internet Banking Ritel dimana nasabah ritel Bank CTBC
•
Retail Internet Banking that allow Bank CTBC Indonesia’s
Indonesia dapat memantau informasi rekeningnya dan
retail customers to be able to monitor their account
melakukan transaksi perbankan secara realtime online
information and perform real-time online banking
24/7, termasuk pemindah bukuan antar rekening Bank
transactions 24/7, including intra Bank CTBC Indonesia
CTBC Indonesia, transfer online ke rekening bank lain
accounts transfer, inter accounts of PRIMA’s member
anggota jaringan PRIMA, transfer ke bank lain melalui
banks, transfer to other banks through SKNBI or RTGS,
SKNBI atau RTGS, pembayaran tagihan pasca bayar
postpaid bill payment (e.g. electricity, telephone,
(listrik, telepon, telepon selular, transportasi, kabel
cellular phone, transportation, TV-Cable, internet) and
TV, internet) serta pembelian pulsa pra-bayar (listrik,
also prepaid voucher purchase (e.g. electricity, cellular
telepon selular).
phone).
Internet Banking Korporasi yang memberikan layanan
•
Corporate Internet Banking that giving real-time
perbankan secara realtime online kepada nasabah
online banking services to Bank CTBC Indonesia’s
korporasi Bank CTBC Indonesia untuk memantau
corporate customers to be able to monitor their
rekening perusahaan baik rekening giro, tabungan,
corporate accounts (current, saving, deposit and
deposito maupun pinjaman; mendapatkan laporan
loan); receive statement accounts; request to open
mutasi rekening; permintaan pembukaan rekening
loan account, request checkbook; intra Bank CTBC
pinjaman; permintaan buku cek dan/atau buku giro;
Indonesia accounts transfer, inter accounts of PRIMA’s
pemindah bukuan antar rekening Bank CTBC Indonesia,
member banks, transfer instruction to other banks
transfer online ke rekening bank lain anggota jaringan
through SKN, RTGS or international SWIFT, postpaid
PRIMA, instruksi transfer online ke bank lain melalui
bill payment (e.g. electricity, telephone, cellular
PT BANK CTBC Indonesia
75
LAPORAN TAHUNAN 2015
SKN, RTGS maupun internasional SWIFT, pembayaran
phone, transportation, TV-Cable, internet), prepaid
tagihan pasca bayar (listrik, telepon, telepon selular,
voucher purchase (e.g. electricity, cellular phone) and
transportasi, kabel TV, internet) serta pembelian pulsa
also transaction through upload file/bulk payment.
pra-bayar (listrik, telepon selular) dan transaksi melalui
upload file/bulk payment.
•
Mobile Banking dimana nasabah ritel Bank CTBC
•
•
Mobile Banking that allow Bank CTBC Indonesia’s
Indonesia dapat memantau informasi rekeningnya dan
retail customers to be able to monitor their account
melakukan transaksi perbankan secara realtime online
information and perform real-time online banking
24/7, termasuk pemindah bukuan antar rekening Bank
transactions 24/7, including intra Bank CTBC Indonesia
CTBC Indonesia, transfer online ke rekening bank lain
accounts transfer, inter accounts of PRIMA’s member
anggota jaringan PRIMA, pembayaran tagihan pasca
banks, postpaid bill payment (e.g. electricity, telephone,
bayar (listrik, telepon, telepon selular, transportasi,
cellular phone, transportation, TV-Cable, internet) and
kabel TV, internet) serta pembelian pulsa pra-bayar
also prepaid voucher purchase (e.g. electricity, cellular
(listrik, telepon selular).
phone).
ATM Bank CTBC Indonesia juga telah ditambahkan
•
ATM Bank CTBC Indonesia had been added with new
fitur layanan pembayaran tagihan pasca bayar (listrik,
service feature postpaid bill payment (e.g. electricity,
telepon, telepon selular, transportasi, kabel TV, internet)
telephone, cellular phone, transportation, TV-Cable,
serta pembelian pulsa pra-bayar (listrik, telepon selular).
internet) and also prepaid voucher purchase (e.g.
electricity, cellular phone).
Di samping itu, untuk meningkatkan keamanan bagi nasabah
Besides that, to increase the security for Bank CTBC
pemegang kartu ATM/Debet Bank CTBC Indonesia dan sesuai
Indonesia ATM/Debit cardholders and in accordance
dengan peraturan Bank Indonesia mengenai penggunaan
with Bank Indonesia regulation regarding the use of chip
teknologi chip pada kartu ATM dan/atau kartu Debet,
technology at ATM card and/or Debit card, all of Bank CTBC
seluruh ATM Bank CTBC Indonesia dan aplikasi manajemen
Indonesia ATMs and Bank CTBC Indonesia card management
kartu Bank CTBC Indonesia telah diperlengkapi dengan
application had been applied with National Standard of Chip
Standar Nasional Teknologi Chip dan siap untuk digunakan.
Technology and ready to be used. The distribution of Bank
Pendistribusian kartu ATM/Debet Bank CTBC Indonesia
CTBC Indonesia ATM/Debit chip cards based to all Bank
berbasis chip tersebut kepada seluruh nasabah pemegang
CTBC Indonesia ATM/Debit cardholders have been ready
kartu ATM/Debet Bank CTBC Indonesia telah siap dan akan
and will be done as revision of Bank Indonesia Regulation
segera dilakukan sesuai dengan revisi Peraturan dari Bank
in Bank Indonesia SEBI No. 17/52/DKSP concerning National
Indonesia melalui SEBI No. 17/52/DKSP perihal Implementasi
Standards Implementation of Chip Technology and Personal
Standar Nasional Teknologi Chip dan Penggunaan Personal
Identification Number 6 Digit Online Usage for ATM Card
Identification Number Online 6 Digit untuk Kartu ATM dan/
and/or Debit Cards Issued in Indonesia.
atau Kartu Debet yang Diterbitkan di Indonesia.
Pengembangan e-banking Bank CTBC Indonesia selanjutnya
Next enhancement of Bank CTBC Indonesia e-banking will
akan dilakukan sesuai dengan hasil analisa dari pengalaman
be done based on analysis result of customer experience in
nasabah dalam menggunakan layanan e-banking.
using e-banking services.
76
PT BANK CTBC Indonesia
Annual Report 2015
Peristiwa Penting
Event Highlights
Info Bank Awards 2015
Infobank Award 2015
Dwi Setyowati, Direktur Bisnis dan Marketing Infobank
Dwi Setyowati, Business and Marketing Director of Infobank
menyerahkan Infobank Award 2015 kepada Joseph Shih,
handed Infobank Award 2015 to Joseph Shih, President
Presiden Direktur Bank CTBC Indonesia di Ritz Carlton Hotel,
Director of Bank CTBC Indonesia at Ritz Carlton Hotel,
Jakarta, tanggal 14 Agustus 2015.
Jakarta, August 14, 2015.
Indonesian Banking Awards 2015
Indonesian Banking Award 2015
Dra. Melani K Harriman, Ak,MBA,CFA - Managing Direktur
Dra. Melani K Harriman, Ak,MBA,CFA - Managing Director
dari Harriman & Associates (Juri Finance) menyerahkan
Harriman & Associates (Juri Finance) handed Indonesian
Indonesian Banking Award 2015 kepada Amandalia Johanes,
Banking Award 2015 to Amandalia Johanes, Risk Management
Risk Management Group Head dari Bank CTBC Indonesia di
Group Head of Bank CTBC Indonesia at Balai Kartini, Jakarta,
Balai Kartini, Jakarta, 5 November 2015.
November 15, 2015.
PT BANK CTBC Indonesia
77
LAPORAN TAHUNAN 2015
Kegiatan Edukasi dan Literasi Keuangan
Untuk Murid Sekolah
The Implementation of Financial Education
and Literation to Students
Sejalan dengan Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan (SEOJK)
In accordance with the obligations according to SEOJK No. 1/
Nomor 01/POJK.07/2013 tentang tentang Pelaksanaan
SEOJK.07/2014 regarding The Implementation of Education
Edukasi Dalam Rangka Meningkatkan Literasi Keuangan
In Order to Increase Financial Literacy To Consumers and/or
Kepada Konsumen dan/atau Masyarakat, sepanjang tahun
Community, Bank CTBC Indonesia implement a few activities
2015 Bank CTBC Indonesia telah melakukan kegiatan yang
with students as the main target. The activities were held in
ditujukan utamanya kepada target pelajar/murid Sekolah.
Bandung April 2015, Jakarta April 2015, Surabaya May 2015
Rangkaian kegiatan dilakukan di Bandung pada bulan
and Karawaci Tangerang December 2015.
Februari 2015, Jakarta pada bulan April 2015, Surabaya
pada bulan Mei 2015 dan Karawaci Tangerang pada bulan
Desember 2015.
Kegiatan Amal Dan Sosial Bersama Yayasan
Tzu Chi Indonesia
Joint Social And Charity Events With
Indonesian Tzu Chi Foundation
Menindaklanjuti kerjasama Bank CTBC Indonesia dengan
As the continuation of cooperation between Bank CTBC
Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia melalui produk Tabungan
Indonesia and The Indonesian Buddha Tzu Chi Foundation
Bambu yang diluncurkan pada tahun 2014 lalu, kegiatan amal
through the launching of Bamboo Saving Account in 2014,
dan sosial sepanjang tahun 2015 dilakukan secara bersama
there were joint social and charity events held in 2015.
dan berkesinambungan. Kegiatan di Jakarta, Bandung dan
The activities which were held in Jakarta, Bandung and
Surabaya ini berlangsung dari mulai bazaar amal dalam
Surabaya ranged from charity bazaar of fund raising for the
rangka pengumpulan dana bagi pembangunan Rumah
development of Tzu Chi Hospital in Pantai Indah Kapuk North
Sakit Tzu Chi di Pantai Indah Kapuk Jakarta Utara, perayaan
Jakarta, Vesak and International Mother Day celebration,
Hari Raya Waisak dan Hari Ibu Internasional, pembagian
distribution of major daily needs for the needy, up to banking
sembako bagi warga kurang mampu, hingga pengenalan
and financial sharing session for the volunteers (through
produk perbankan dan keuangan (melalui produk Tabungan
Bamboo Saving Account).
Bambu) untuk para relawan Tzu Chi.
78
PT BANK CTBC Indonesia
Annual Report 2015
Kegiatan Untuk Komunitas Pengusaha
Activities With Business Community
Dalam upaya mempererat dan memperluas pangsa pasar
In order to more engage to and penetrate the businessmen
bagi target para pengusaha dan pengambil keputusan
and/or company’s top level management target market, in
penting di perusahaan, pada tahun 2015 Bank CTBC Indonesia
2015 Bank CTBC Indonesia conducted joint activities with
mengadakan
beberapa
these communities. Few to mention were GazPoll automotive
komunitas ini. Di antaranya adalah dengan komunitas golf
kegiatan
bersama
pengurus
and golf lover community, Industrial Golf Club and Surabaya
dan penggemar otomotif GazPoll, Industrial Golf Club dan
Hwa Ie Funi Lien Ie Hwe Club.
Perkumpulan Hwa Ie Funi Lien Ie Hwe Surabaya.
Temu Nasabah Bersama Business Partners
Customer Gathering With Business Partners
Bekerjasama dengan beberapa perusahaan asuransi, Tzu Chi
As part of customer loyalty and retention activities, Bank
dan partner usaha lainnya di antaranya Prodia Laboratorium
CTBC Indonesia along together with its insurance company
Klinik, Bank CTBC Indonesia mengadakan kegiatan temu
partners, Tzu Chi and other business partner such as Prodia
Nasabah. Kegiatan utamanya ditujukan untuk mempererat
Laboratorium Klinik (Health Clinic Lab) held thematic
dan menjaga hubungan dengan para Nasabah, sekaligus
customer gathering events. These events’ main objectives
menyampaikan info terbaru sehubungan dengan produk,
are to deepen the engagement with customers as well as
jasa dan perkembangan ekonomi, investasi dan keuangan
to update any info related to products, services, general
pada umumnya.
economic, financial and investment condition
Kegiatan Lain Bersama Buruh Pabrik dan di
Area Publik
Other Events With Blue Collars and
In Public Area
Ini merupakan kegiatan rutin di tahun 2015 dalam rangka
These were regular events held in 2015 to broaden target
memperluas pangsa pasar dan pengenalan Bank CTBC
market and also to introduce and increase the brand
Indonesia beserta produk dan layanannya kepada para
awareness of Bank CTBC Indonesia with its range of products
buruh dan masyarakat luas lain di area publik.
and services especially to blue collars and in public area.
PT BANK CTBC Indonesia
79
LAPORAN TAHUNAN 2015
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance
Penerapan Tata Kelola Perusahaan (GCG) merupakan hal
Good Corporate Governance (GCG) implementation is vital
yang sangat penting bagi integritas bisnis, oleh karenanya
to business integrity, therefore members of the Bank CTBC
segenap jajaran Dewan Komisaris, Direksi dan karyawan
Indonesia’s Board of Commissioners, Board of Directors,
Bank CTBC Indonesia berkomitmen untuk menerapkan
and employees are committed to practice ethical and
praktek-praktek GCG yang mengedepankan prinsip moral
moral principles, as well as transparency and compliance
dan etika serta praktek-praktek transparansi yang dijalankan
with regulations applicable to the bank. The commitment
sesuai dengan ketentuan yang berlaku bagi Bank. Komitmen
is indispensable in building a competitive organization
yang tinggi mutlak diperlukan dalam upaya membangun
which can uphold values of integrity, professionalism, and
organisasi yang kompetitif yang dapat menjunjung tinggi
leadership and enhance stakeholders’ trust.
nilai-nilai integritas, profesionalisme dan kepemimpinan serta
meningkatkan kepercayaan para pemangku kepentingan.
Dengan berpedoman pada Peraturan Bank Indonesia No.
By referring to Bank Indonesia Regulation No. 8/4/PBI/2006
8/4/PBI/2006 tanggal 30 Januari 2006 tentang Pelaksanaan
dated 30 January 2006 regarding Implementation of GCG
GCG bagi Bank Umum, Peraturan Bank Indonesia No. 8/14/
for Commercial Banks, Bank Indonesia regulation No. 8/14/
PBI/2006 tanggal 5 Oktober 2006 tentang Perubahan atas
PBI/2006 dated 05 October 2006 concerning Amendment
Peraturan Bank Indonesia No. 8/4/PBI/2006 dan Surat
to Regulation of Bank Indonesia No. 8/4/PBI/2006 and
Edaran Bank Indonesia No. No. 15/15/DPNP tanggal 29 April
Bank Indonesia Circular Letter No. No. 15/15/DPNP dated 29
2013 tentang Pelaksanaan GCG bagi Bank Umum, Bank CTBC
April 2013 regarding Implementation of GCG for Commercial
Indonesia melaksanakan GCG dengan berlandaskan pada 5
Banks, Bank CTBC Indonesia implements GCG based on 5
(lima) prinsip dasar GCG yaitu keterbukaan, akuntabilitas,
(five) basic principles of GCG that consist of transparency,
pertanggungjawaban, independensi dan kewajaran.
accountability, responsibility, independency, and fairness.
Penilaian Tata Kelola Perusahaan Secara
Mandiri
Corporate Governance Self Assestment
Untuk menilai pelaksanaan tata kelola Bank CTBC Indonesia
To assess Bank CTBC Indonesia’s governance practices
dan kepatuhan terhadap ketentuan Bank Indonesia dalam
and to comply with Bank Indonesia’s guideline concerning
pelaksanaan tata kelola perusahaan yang baik oleh Bank
GCG implementation by Commercial Banks, in 2015 Bank
Umum, pada tahun 2015 Bank CTBC Indonesia mengadakan
CTBC Indonesia conducted a Corporate Governance self
self assessment tentang praktek Tata Kelola Perusahannya
assessment on 11 (eleven) different aspects as follows:
dengan melakukan penilaian terhadap 11 (sebelas) aspek
sebagai berikut:
1. Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris
1. The implementation of the duties and responsibilities of
2. Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Direksi
2. The implementation of the duties and responsibilities of
3. Kelengkapan dan pelaksanaan tugas Komite
3. The completion and implementation of the duties of the
4. Penanganan benturan kepentingan
4. The handling of conflict of interest
5. Penerapan fungsi kepatuhan Bank
5. The implementation of compliance function
6. Penerapan fungsi audit intern
6. The implementation of internal audit function
the Board of Commissioners
the Directors
Committees
80
PT BANK CTBC Indonesia
Annual Report 2015
7. The implementation of external audit function
7. Penerapan fungsi audit eksternal
sistem
8. The implementation of risk management including the
9. Penyediaan dana kepada pihak terkait dan penyediaan
9. The facilities to related parties and large exposures
8. Penerapan
manajemen
risiko
termasuk
pengendalian internal
internal control system
dana besar
10. Transparansi kondisi keuangan dan non keuangan,
10. The transparency of financial and non-financial conditions
laporan pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan dan
of the Bank, the reports on the implementation of GCG
pelaporan internal
and the internal reporting
11. Rencana strategis Bank
11. The Bank’s strategic plan
Pemeringkat dari seluruh aspek di atas dilakukan dengan
Ratings for these aspects will be based on the performance
membandingkan antara kinerja pelaksanaan Tata Kelola
of GCG implementation versus the minimum criteria set up
Perusahaan dan kriteria minimum yang telah ditetapkan
by Bank Indonesia. The self assessment results revealed that
oleh Bank Indonesia. Penilaian secara mandiri tersebut
GCG implementation in Bank CTBC Indonesia has earned
menyimpulkan bahwa pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
score 2 (two) “Good”.
di dalam Bank CTBC Indonesia mendapatkan peringkat 2
(dua) “Baik”.
Laporan dan penjelasan lengkap mengenai penerapan
Report
tata kelola perusahaan yang baik disajikan terpisah dalam
implementation
“Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan PT Bank
separately detailed in the “Report of the Implementation of
CTBC Indonesia Tahun 2015”.
Good Corporate Governance PT Bank CTBC Indonesia - 2015”.
and
comprehensive
of
good
explanation
corporate
on
governance
PT BANK CTBC Indonesia
the
are
81
LAPORAN TAHUNAN 2015
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Corporate Social Responsibility
Di Bank CTBC Indonesia, tanggung jawab sosial perusahaan
At Bank CTBC Indonesia, corporate social responsibility (CSR)
menjadi komitmen Bank untuk meningkatkan kualitas hidup
has become Bank’s commitment to improve the quality of
masyarakat melalui beberapa kegiatan sosial. Selama tahun
life of the society through several social events. In 2015, Bank
2015, Bank CTBC Indonesia telah mengadakan 5 (lima)
CTBC Indonesia held five major CSR events in Jakarta and
kegiatan Corporate Social Responsibility (CSR) di Jakarta
Cirebon, West Java.
dan Cirebon, Jawa Barat.
Januari 2015, Tahun Baru Imlek. Sebagai
kegiatan
January 2015, Chinese New Year. As part of Chinese New
merayakan Tahun Baru Imlek dan menunjukkan komitmen
Year celebration and showing the Bank commitment to the
Bank kepada masyarakat, di pertengahan bulan Januari,
society, in the mid of January, Bank CTBC Indonesia made
Bank CTBC Indonesia melakukan kunjungan sosial ke Vihara
a social visit to Vihara Cimonei Matreya at Tangerang. Bank
Cimonei Matreya di Tangerang. Bank menyerahkan bahan
donated basic goods to the Vihara to be distributed to people
pokok ke Vihara untuk selanjutnya didistribusikan kepada
in needs.
yang membutuhkan.
Juli 2015, Ramadhan. Pada bulan Ramadhan (bulan
July 2015, Ramadan. In Ramadan month (fasting month for
puasa untuk Muslim), bekerjasama dengan Rohis Bank
Moslem), in collaboration with Bank CTBC Indonesia Moslem
CTBC Indonesia, Bank mengadakan acara berbuka puasa
society, Bank held breakfasting together with 30 (thirty)
bersama dengan 30 (tiga puluh) anak-anak yatim piatu dari
orphans from Bank CTBC Indonesia Sudirman head office
lingkungan sekitar kantor pusat Bank CTBC Indonesia. Acara
surrounding. This event was filled with religious preach,
ini diisi dengan tauziah, berbuka puasa bersama, diakhiri
breakfasting together, and closed with Bank gave basic
dengan Bank memberikan bingkisan berupa kebutuhan
needs to the orphans. Management of Bank CTBC Indonesia
pokok untuk anak-anak yatim piatu. Manajemen Bank CTBC
also attended this event.
Indonesia juga turut serta dalam acara ini.
Oktober 2015, Kunjungan ke Pusat Pelatihan TKI. Pada
October 2015, Visit IOW Training Center. In the month of
bulan Oktober 2015, Care Committee Bank CTBC Indonesia
October 2015, Bank CTBC Indonesia Care Committee in
berkolaborasi
melakukan
collaboration with the IOW Business Group made a visit to
kunjungan ke pusat pelatihan TKI di Cirebon, Jawa Barat.
dengan
Grup
Bisnis
IOW
the IOW training center at Cirebon, West Java. At the training
Di pusat pelatihan tersebut, para TKI mendapatkan edukasi
center, IOW received education about the importance of
mengenai kepentingan menabung. Peserta tampak antusias
savings. All participants were showing their enthusiastic to
mendapatkan edukasi mengenai hal tersebut. TKI yang hadir
the education given. The attendees were 100 IOW.
sebanyak 100 orang.
Oktober 2015, Donor Darah. Acara donor darah secara
October 2015, Blood Donation. Blood donation is an annual
rutin dilakukan setahun sekali oleh Bank. Target peserta
routine event held by Bank. The blood donation has targeted
donor darah tahun ini merupakan pegawai Bank CTBC dan
bank’s employees and tenants at Bank CTBC Indonesia Head
tenants di Kantor Pusat Bank CTBC Indonesia. Sebanyak 100
Office. We have successfully collected 100 blood bags at this
kantong darah terkumpul pada event ini.
event.
Desember 2015, Natal bersama anak yatim piatu. Pada
December 2015, Christmas with the orphans. On this
kesempatan merayakan Natal di bulan Desember, CTBC
Christmas occasion which was happened in December, CTBC
Care Committee dengan didukung oleh seluruh karyawan
Care Committee supported by all employees paid a charity
82
PT BANK CTBC Indonesia
Annual Report 2015
mengadakan kunjungan amal ke Panti Asuhan Taman
visit to Taman Fioreti orphanages at East Jakarta. Fifty
Fioreti di Jakarta Timur. Sebanyak 50 anak panti mulai dari
(50) orphan children from babies to high school age were
usia bayi sampai sekolah menengah atas sangat antusias
very enthusiastic welcoming our visit. The charity visit was
menerima kunjungan kami. Kunjungan amal tersebut diisi
filled with education about the importance of savings from
dengan edukasi pentingnya menabung sejak dini, bernyanyi
early age, singing together, and lunch together. Employees
bersama, dan makan siang bersama. Karyawan turut
supported this event in the form of donated clothes, shoes,
mendukung acara ini dengan menyumbangkan pakaian,
school books and notebooks.
sepatu, buku-buku pelajaran dan buku tulis.
Bank CTBC Indonesia beserta seluruh karyawan dan
Bank CTBC Indonesia together with all employees and
manajemen
dalam
management will always give full commitment to improve
meningkatkan kualitas hidup masyarakat dengan terus
akan
terus
berkomitmen
penuh
the quality of life of the society through the CSR events. In
mengadakan kegiatan CSR. Ke depannya, CSR Bank CTBC
the future, CSR of Bank CTBC Indonesia will be enhanced to
Indonesia akan terus dikembangkan untuk mencakup
cover surrounding society specifically and Indonesian people
masyarakat sekitar pada khususnya dan masyarakat
in general.
Indonesia pada umumnya.
Kunjungan ke Vihara Cimonei Matreya, Tangerang (17 Januari 2015)
Visit Vihara Cimonei Matreya, Tangerang (17th January 2015)
Kunjungan ke tempat Pelatihan TKI, PT Sukses Mandiri Utama, Cirebon, Jawa
Barat (12 Oktober 2015)
Visit IOW training center, PT Sukses Mandiri Utama, Cirebon, West Java (12th
October 2015)
Donor Darah (15 Oktober 2015) di Bank CTBC Indonesia, Sudirman, Jakarta
Blood Donation, location in Bank CTBC Indonesia, Sudirman, Jakarta
(15th October 2015)
Kunjungan ke Panti Asuhan Taman Fioreti, Bekasi (18 Desember 2015)
Visit Orphanage Taman Fioreti, Bekasi (18th December 2015)
Buka Puasa Bersama Anak Yatim yang berasal dari sekitar lingkungan
Kantor Pusat Bank CTBC Indonesia, Sudirman, Jakarta (9 Juli 2015)
Breakfasting with orphanage from CTBC Indonesia’s Head Office
neighborhood, Sudirman, Jakarta (9th July2015)
PT BANK CTBC Indonesia
83
LAPORAN TAHUNAN 2015
Produk dan Layanan
Products and Services
Produk Simpanan
Savings Account
1.
2.
1.
2.
Rekening Giro
Rekening Tabungan:
a.
Tabungan Rupiah
b.
Tabungan Ekstra CTBC
c.
Tabungan Bambu
3. Deposito Berjangka
4. Deposito On Call
Produk Wealth Management
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
Provesta Optimum
Prime Value
ACE Medic Link
ACE Trust Link
ACE Protec+
ACE Protek Siaga
Golden Protector
Manulife Invest Protector
ProLife Plus (USD)
Family Estate Protection (USD)
Family Trust
Wealth Management
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
Provesta Optimum
Prime Value
ACE Medic Link
ACE Trust Link
ACE Protec+
ACE Protek Siaga
Golden Protector
Manulife Invest Protector
ProLife Plus (USD)
Family Estate Protection (USD)
Family Trust
Produk Pinjaman
Loan Product
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Pinjaman Modal Kerja
Pinjaman Investasi
Pinjaman Pembelian Tempat Usaha
Pinjaman Sindikasi
Pinjaman Pre-export
Pembiayaan Piutang Usaha
Pembiayaan Pinjaman TKI
Kredit Tanpa Agunan:
a.
Salary Loan
b. Public Loan
9. Kredit Beragunan:
a.
Kredit Pemilikan Rumah
b.
Kredit Multiguna
c.
Kredit Alih Pinjam
9.
Working Capital Loan
Investment Loan
Property Financing Loan
Syndication Loan
Pre-export Loan
Account Receivable
IOW Financing
Unsecured Loans:
a.
Salary Loan
b.
Public Loan
Secured Loans:
a.
Mortgage
b.
Multipurpose Loan
c.
Take-over Loan
Produk Tresuri
Treasury Products
1.
1.
2.
3.
Transaksi Valuta Asing
a.
Today
b. TOM
c.
SPOT
d. Forward
Transaksi SWAP
Interest Rate Swap (IRS)
a.
b. Cross Currency Swap (CCS)
FX Option
Foreign Exchange Transaction
a.
Today
b.
TOM
c.
SPOT
d.
Forward
2. Forward SWAP
a.
Interest Rate Swap (IRS)
b.
Cross Currency Swap (CCS)
3. FX Option
Perdagangan Internasional
International Trade
1.
2.
3.
1.
2.
3.
Ekspor
Impor
Bank Garansi
Fasilitas Layanan
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
84
3.
4.
Current Account
Savings Account:
a.
IDR Savings Account
b.
CTBC Ekstra Savings Account
c.
Bamboo Savings Account
Time Deposit
Deposit On Call
Pay+, pembayaran gaji dan bulk payment
Internet Banking CTBC
CTBC Bill Payment – melalui ATM CTBC
ATM/Debet CTBC
Safe Deposit Box CTBC
Transfer Domestik
Transfer Internasional
Transaksi Tunai
Transaksi Pemindahbukuan
Titipan Cek/Bilyet Giro
PT BANK CTBC Indonesia
Ekspor
Impor
Bank Guarantee
Services Facility
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
Pay+, payroll and bulk payment service
CTBC Internet Banking
CTBC Bill Payment – through CTBC ATM
CTBC ATM/Debit
Safe Deposit Box
Domestic Remittance
International Remittance
Cash Transaction
Overbooking
Cheque/PDC
Annual Report 2015
Jaringan Kantor
Office Network
HEAD OFFICE
Tamara Center, 15th - 17th Fl.
Jl. Jend. Sudirman Kav. 24
Jakarta 12920, Indonesia
Tel
: (62-21) 2557 8787 (Hunting)
Fax
: (62-21) 3040 2286 (General)
i-Telex
: 760266 CTCB IA
SWIFT
: CTCBIDJA
E-mail
: [email protected]
Website : www.ctbcbank.co.id
Service/Banking Hours
ATM
Working hour: 08:30 ~ 15:30
Coordinate:
(-6.212137 , 106.821409)
Dago Sub Branch
JAKARTA
Cikarang Sub Branch
Komplek Ruko Union, Blok A No. 2
Jl. M.H. Thamrin, Lippo Cikarang
Bekasi 17550, Indonesia
Tel
: (62-21) 8990 6688
Fax
: (62-21) 8990 6868
ATM
Working hour: 08:30 ~ 15:30
Coordinate:
(-6.331390 , 107.135)
ATM
Working hour: 08:30 ~15:30
Coordinate:
(-6.220279 , 106.622152)
Kelapa Gading Sub Branch
Jl. Boulevard Barat Raya
Blok XC.09 No. 1-2, Kelapa Gading
Jakarta 14240, Indonesia
Tel
: (62-21) 4587 7078
Fax
: (62-21) 4587 7077
ATM, SAFETY DEPOSIT BOX
Working hour: 08:30 ~ 15:30
Coordinate:
(-6.156952 , 106.8996)
Mangga Dua Sub Branch
Komplek Ruko Textile Blok E4 No. 2
Jl. Mangga Dua Raya
Jakarta 14230, Indonesia
Tel
: (62-21) 612 5058
Fax
: (62-21) 612 5056
SURABAYA
Service/Banking Hours
Surabaya Branch
Karawaci Sub Branch
Lippo Karawaci 1200
Tangerang 15811, Indonesia
Tel
: (62-21) 5576 4558
Fax
: (62-21) 5576 4556
ATM, SAFETY DEPOSIT BOX
Working hour: 08:30 ~ 15:30
Coordinate:
(-6.311290 , 106.748133)
Jl. Ir. H. Juanda (Jl. Dago) No. 56
Bandung 40115, Indonesia
Tel
: (62-22) 421 8708
Fax
: (62-22) 426 5101
ATM, SAFETY DEPOSIT BOX
Working hour: 08:30 ~ 15:30
Coordinate:
(-6.136214 , 106.82465)
ATM
Working hour: 08:30 ~ 15:30
Coordinate:
(-7.289166 , 112.734398)
Wisma Intiland (ex Wisma Dharmala)
6th Floor Jl. Panglima Sudirman 101-103
Surabaya 60271, Indonesia
Tel
: (62-31) 534 8008 (Hunting)
Fax
: (62-31) 534 8007
SWIFT
: CTCBIDJASBY
Darmo Sub Branch
ATM, SAFETY DEPOSIT BOX
Working hour: 08:30 ~ 15:30
Coordinate:
(-7.293864 , 112.691908)
Ruko Bukit Darmo Golf B2 No 20-21
Bukit Darmo Boulevard
Surabaya 60226, Indonesia
Tel
: (62-31) 732 22 77
Fax
: (62-31) 732 22 66
KANTOR FUNGSIONAL NON OPERASIONAL
Non-operational Functional Office
Pluit Sub Branch
Ruko CBD Pluit Blok S/11
Jl. Pluit Selatan Raya
Jakarta 14450, Indonesia
Tel
: (62-21) 6667 3100
Fax
: (62-21) 6667 3411
ATM, SAFETY DEPOSIT BOX
Working hour: 08:30 ~ 15:30
Coordinate:
(-6.126380 , 106.790835)
Puri Sub Branch
Grand Puri Niaga Blok K6 Unit 1A - 1B
Jl. Puri Kencana Jakarta 11610,
Indonesia
Tel
: (62-21) 5835-0565
Fax
: (62-21) 5835-1501
ATM, SAFETY DEPOSIT BOX
Working hour: 08:30 ~ 15:30
Coordinate:
(-6.190418 , 106.752357)
BANDUNG
jenis aktivitas/activities
JAKARTA
Gedung Plaza Kaha, Room 201-202
Jl. KH Abdullah Syafe’i No. 20
Casablanca, Jakarta Selatan Indonesia
Tel
: (62-21) 8370431
SEMARANG
Jl. Purwomukti Raya No. 1
RT04/RW07 Kec. Pedurungan Lor,
Pedurungan Semarang , Indonesia
Tel
: (62-24) 6722193
Proses penandatanganan
Dokumen TKI
(IOW Signing Process documents)
Working hour: 08:30 ~ 15:30
Coordinate:
(-7.0119701, 110.4805161)
Jl Kompleks Ruko Simpang Lima
Blok C 14 Simpang Lima Semarang
Semarang , Indonesia
Tel: (62-24) 8314136
Penjualan
(Sales)
Working hour: 08:30 ~ 15:30
Coordinate:
(-6.592968 , 110.252448)
Bandung Branch
Jl. Jend. Gatot Subroto No.17
Bandung 40262, Indonesia
Tel
: (62-22) 730 5900 (Hunting)
Fax
: (62-22) 730 8878 (General)
(62-22) 731 6888 (Marketing)
SWIFT
: CTCBIDJABDG
ATM
Working hour: 08:30 ~ 15:30
Coordinate:
(-6.925368 , 107.631095)
Proses penandatanganan
Dokumen TKI
(IOW Signing Process documents)
Working hour: 08:30 ~ 15:30
Coordinate:
(-6.2248812, 106.855468)
PT BANK CTBC Indonesia
85
86
PT BANK CTBC Indonesia
Middle Market
Surabaya 2
Dept.
Financial
Institution
Dept.
Surabaya
Darmo
Sub Branch
Bandung
Branch
Bandung
Dago
Sub Branch
IT Help Desk
Dept.
IT Security
Dept.
E-Banking
Dept.
IT Application
Dept.
Middle Market
Surabaya 1
Dept.
Funding &
Gapping Desk
& Business
Support
Corp.
Affairs
Dept.
IT
Group
Surabaya
Branch
Funding, Product,
& Services
Support Dept.
Trading Desk
Dept.
Treasury
Sales Desk
Dept.
Group
Treasury
IT Operation
Dept.
Salary /
Corporate
Loan Sales
Dept.
SME Business
Dept.
Taiwanese
Market
Bandung
Marketing
Team
IOW
Business
Group
Middle Market
4 Dept.
Middle Market
3 & Bandung
Dept.
Product &
Marketing
Dept.
Business
Development
Dept.
Taiwanese
Market
Jakarta
Taiwanese
Business
Group
General
Affairs
HR Services
Talent
Development
HR Business
Partner
HR and
Admin.
Group
Credit
Control
Group
Retail
Credit Control
Dept.
Market &
Liquidity
Operational
Risk Dept.
Retail
Credit Risk
Dept.
Institutional
Credit Risk
Dept.
Risk
Management
Group
Risk
Director
Institutional
Credit Control
Dept.
President Director
Board of Commissioners
Cluster
Jakarta Area
Middle Market
2 Dept.
Public Loan
Sales
Dept.
Channel &
Segment
Management
Dept.
Middle Market
1 Dept.
Consumer
Lending
Group
Corporate Banking
Director
WM & Branch
Banking
Group
Retail Banking
Director
Remuneration &
Nomination Committee
Risk Monitoring Committee
Audit Committee
Organization Structure
Struktur Organisasi
Management
Accounting
Dept.
Financial
Accounting
Dept.
Financial
Control
Group
Internal Audit
Dept.
Finance Control
Director
Institutional
Risk Monitoring
Dept.
Operation
Support
Dept.
International
Banking
Dept.
Credit
Processing
Dept.
Cash
Management
Dept.
Operations
Group
DEPARTMENT
HEAD
GROUP
HEAD
BOD
per Desember 2015 / December 2015
Legal Dept.
AML & CFT
Dept.
Compliance
Dept.
Compliance
Director
LAPORAN TAHUNAN 2015
Annual Report 2015
Profil Dewan Komisaris
Profile of Board of Commissioners
Jack Lee
Presiden Komisaris
President Commissioner
Presiden Komisaris PT Bank CTBC Indonesia (Bank CTBC
Indonesia) sejak bulan Desember 2011. Saat ini beliau juga
menjabat sebagai anggota Komite Audit serta Komite
Remunerasi dan Nominasi Bank CTBC Indonesia. Mendapat
gelar MBA di bidang Keuangan dari California State University
pada tahun 1979. Beliau juga menghadiri berbagai macam
kursus internasional dan manajemen perbankan. Mengawali
karir dengan bergabung di Sumitomo Bank of California pada
tahun 1980 sebelum bergabung dengan CTBC pada tahun
1983. Sampai saat ini, beliau telah bekerja di CTBC selama 32
tahun dengan pengalaman yang mendalam dalam berbagai
posisi. Beliau telah memegang berbagai posisi di CTBC Bank
Co., Ltd., termasuk Senior Vice President & General Manager
dari International Banking Department, Senior Vice President
& General Manager dari Credit Department, dan Executive
Vice President & General Auditor. Beliau juga menjabat
sebagai Vice Chairman dari CTBC Securities, Chairman dari
CTBC Venture Capital Corporation serta sebagai Chairman
dari CTBC Assets Management Company. Sejak tahun
2007, beliau menjabat sebagai asisten profesor di Fakultas
Ekonomi Universitas Soochow di Taipei, mengajar Program
Pascasarjana di bidang manajemen bank umum.
President Commissioner of PT Bank CTBC Indonesia (Bank
CTBC Indonesia) since December 2011. Concurrently, he is the
member of both Audit Committee and Remuneration and
Nomination Committee of Bank CTBC Indonesia. He received
his MBA in Finance from California State University in 1979. He
also attended various international banking and management
courses. He began his career at Sumitomo Bank of California
in 1980 before joining CTBC in 1983. To date, he has been
working in CTBC for 32 years with profound experience in
various positions. He has held numerous positions with CTBC
Bank Co., Ltd., including Senior Vice President & General
Manager of the International Banking Department, Senior
Vice President & General Manager of the Credit Department,
and Executive Vice President & General Auditor. He also
served as Vice Chairman of CTBC Securities, Chairman of
CTBC Venture Capital Corporation as well as Chairman of
CTBC Assets Management Company. Since 2007, he has also
been teaching a graduate school course in “Commercial Bank
Management” in the Economics Department of Soochow
University, Taipei as an Assistant Professor.
Peter Wei
Komisaris
Commissioner
Komisaris PT Bank CTBC Indonesia (Bank CTBC Indonesia)
sejak tanggal 27 September 2012. Saat ini beliau juga
menjabat sebagai anggota Komite Pemantau Risiko Bank
CTBC Indonesia. Memperoleh gelar Master of Business
Administration dari National Taiwan University pada tahun
1994. Beliau juga menghadiri berbagai macam kursus
internasional dan manajemen perbankan. Beliau memulai
karirnya di industri perbankan dengan bekerja di ABN Amro
(Taiwan) pada tahun 1996. Sebelum bergabung dengan
CTBC Bank Co., Ltd., jabatan terakhirnya adalah Senior Vice
President di ABN Amro (HK). Posisi beliau saat ini adalah
sebagai Senior Vice President di CTBC Bank Co., Ltd.
Commissioner of PT Bank CTBC Indonesia (Bank CTBC
Indonesia) since 27 September 2012. Concurrently, he is
a member of Risk Monitoring Committee of Bank CTBC
Indonesia. He earned his Master of Business Administration
degree from National Taiwan University in 1994. He also
attended various international banking and management
courses. He started his career in banking industry working at
ABN Amro (Taiwan) in 1996. Prior to joining CTBC Bank Co.,
Ltd, he took the post as Senior Vice President at ABN Amro
(HK). His current position is the Executive Vice President of
CTBC Bank Co., Ltd.
PT BANK CTBC Indonesia
87
LAPORAN TAHUNAN 2015
Imbang Jaya Mangkuto
Komisaris Independen
Independent Commissioner
Komisaris Independen PT Bank CTBC Indonesia (Bank CTBC
Indonesia) sejak bulan Desember 2008. Saat ini beliau juga
menjabat sebagai Ketua Komite Pemantau Risiko di Bank
CTBC Indonesia. Mendapat gelar MBA di bidang Keuangan
dari University of Oregon pada tahun 1989, dan Magister Sains
di bidang Ekonomi dan Keuangan Syariah dari Universitas
Indonesia pada tahun 2004. Beliau mengikuti pelatihan dan
kursus-kursus di dalam dan luar negeri. Bekerja di Bank
Umum Nasional sebagai FX Trader pada tahun 1984-1987.
Selanjutnya bekerja pada Citibank NA cabang Indonesia
pada tahun 1989 sebagai Treasury Manager untuk Consumer
Banking Group dan ditugaskan ke Citibank Asia Pacific
Treasury Office di Singapore pada tahun 1990. Tahun 1995
beliau bergabung dengan Bakrie Finance Corporation Tbk.,
dan menduduki berbagai posisi diantaranya Vice President
Business Planning and Development, Direktur Keuangan
dan Kepatuhan, dengan jabatan terakhir sebagai Presiden
Direktur. Selanjutnya beliau bergabung dengan Muamalat
Institute pada tahun 2002 sebagai Senior Advisor. Tahun
2006 – 2008 beliau menjabat sebagai Dekan di Bakrie
School of Management. Saat ini beliau menjabat sebagai
Chief Executive Officer di Bakrie Center Foundation, Dosen
Tetap di Universitas Bakrie, partner Mitra Interjasa Consulting
dan anggota Masyarakat Profesional Madani.
Independent Commissioner of PT Bank CTBC Indonesia
(Bank CTBC Indonesia) since December 2008. Concurrently,
he serves as the Chairman of Risk Monitoring Committee
of Bank CTBC Indonesia. He received his MBA degree in
Finance from University of Oregon in 1989 and MSc in Syariah
Economic and Finance from University of Indonesia in
2004. He attended several short domestic and international
courses. He joined Bank Umum Nasional in 1984 serving
as Foreign Exchange Trader. He then joined Citibank NA
(Indonesia Branch) in 1989 and subsequently served as
Treasury Manager at the Consumer Banking Group and was
assigned to Citibank Asia Pacific Treasury Office in 1990 in
Singapore. In 1995, he moved to Bakrie Finance Corporation
Tbk., and served in several capacities, including Vice
President Business Planning and Development, Finance and
Compliance Director. His latest position at Bakrie Finance
Corporation Tbk. was President Director. He joined Muamalat
Institute in 2002 as Senior Advisor. From 2006 through 2008,
he was the Dean of the Bakrie School of Management. He is
currently holding position as Chief Executive Officer in Bakrie
Center Foundation, a full time Lecturer at Bakrie University, a
partner at Mitra Interjasa Consulting and a member of Madani
Professional Society.
Zairyanto Poedjiaty
Komisaris Independen
Independent Commissioner
Komisaris Independen PT Bank CTBC Indonesia (Bank CTBC
Indonesia) sejak 30 Juli 2012. Saat ini beliau juga menjabat
sebagai Ketua Komite Audit serta Ketua Komite Remunerasi
dan Nominasi di Bank CTBC Indonesia. Beliau memperoleh
gelar MBA bidang akuntansi dan keuangan dari Maastricht
School of Management di Belanda, dan gelar Doktor bidang
ilmu manajemen dari Universitas Indonesia, dimana beliau
sekarang adalah Staf Pengajar pada Program Pascasarjana
Ilmu Manajemen di Fakultas Ekonomi Universitas tersebut.
Dengan pengalaman lebih dari 30 tahun di dunia perbankan
dan keuangan Indonesia, beliau bergabung dengan Bank
CTBC Indonesia pada tahun 2001 dan menjabat sebagai
Komisaris Bank CTBC Indonesia sampai tahun 2006.
Terakhir menjabat sebagai Pihak Independen di Komite
Audit dan Komite Pemantau Risiko, sebelum diangkat
sebagai Komisaris Independen Bank CTBC Indonesia pada
bulan Juli 2012.
88
PT BANK CTBC Indonesia
Independent Commissioner of PT Bank CTBC Indonesia
(Bank CTBC Indonesia) since 30 July 2012. Concurrently, he
serves as Chairman of the Audit Committee and also of the
Remuneration and Nomination Committee of Bank CTBC
Indonesia. He holds an MBA in Accounting and Finance
from Maastricht School of Management, Netherlands,
and a Doctoral degree in Management Science from the
University of Indonesia where he is currently a lecturer in the
Management Graduate Program at its Faculty of Economics.
Having over thirty years of experience in banking and financial
industry, he joined Bank CTBC Indonesia in 2001 and served
as a Commissioner until 2006. Thereafter, he remained as
an independent party with its Audit Committee as well as
its Risk Monitoring Committee up to July 2012 when he was
appointed as an independent commissioner of Bank CTBC
Indonesia.
Annual Report 2015
Profil Direksi
Profile of Directors
Joseph Shih
Presiden Direktur
President Director
Resmi menjadi Presiden Direktur PT Bank CTBC Indonesia
President Director of PT Bank CTBC Indonesia (Bank CTBC
(Bank CTBC Indonesia) sejak Mei 2011. Meraih gelar Sarjana
Indonesia) since May 2011. Hold a BA degree in Accounting
di bidang Akuntansi dari Fu-Jen Catholic University,
from Fu-Jen Catholic University, Taiwan in 1979. He joined
Taiwan pada tahun 1979. Bergabung dengan CTBC Bank
CTBC Bank Co., Ltd. in 2004 as Senior Credit Officer
Co., Ltd. pada tahun 2004 sebagai Senior Credit Officer
(promote a culture of risk awareness), then in 2006-2007,
(mempromosikan budaya sadar risiko), dan dari tahun 2006-
served as Head of Credit Risk Management Institutional
2007 menjabat sebagai Kepala Divisi Manajemen Risiko
Banking Division. He became Head of Corporate Finance
Kredit di Institutional Banking Division. Kemudian menjadi
Division in 2008 until 2010. Previously, he had a career in
Kepala Divisi Corporate Finance pada tahun 2008 sampai
HSBC Taiwan from 1997-2004 with his last position as Deputy
awal 2010. Sebelumnya beliau berkarir di HSBC Taiwan
Head of Credit Risk Management. Prior to his appointment
dari 1997-2004 dengan posisi terakhir beliau adalah Wakil
as President Director, he was the Commissioner of PT Bank
Kepala Manajemen Risiko Kredit. Sebelum penunjukkannya
CTBC Indonesia from 14 October 2010.
sebagai President Direktur, beliau adalah Komisaris PT Bank
CTBC Indonesia sejak 14 Oktober 2010.
Tantina Repi
Direktur Kepatuhan
Compliance Director
Sejak tahun 1995, telah bekerja di PT Bank CTBC Indonesia
Since 1995, has been working with PT Bank CTBC Indonesia
(Bank CTBC Indonesia). Sekarang ini menjabat sebagai
(Bank CTBC Indonesia). Her current position is the
Direktur Kepatuhan. Sebelumnya Ibu Tantina menjabat
Compliance Director of Bank CTBC Indonesia. She was
sebagai Direktur yang berwewenang di Grup Operasi. Ibu
formerly the Director in-charge in the Operating Group.
Tantina telah memiliki pengalaman lebih dari 24 tahun dalam
Ms. Repi has more than 24 years of banking experiences.
bidang perbankan. Sebelumnya, Ibu Tantina bekerja untuk
Previously, she worked for Arthur Andersen Consulting, IBJ
Arthur Andersen Consulting, Bank IBJ Indonesia dan Bank
Indonesia Bank and UOB Indonesia Bank. Ms. Repi graduated
UOB Indonesia. Ibu Tantina lulus sebagai ‘Sarjana Terbaik’
as ‘The Best Graduate’ from Faculty of Economics, majoring
dari Universitas Diponegoro di bidang Ekonomi Jurusan
in Accounting, Diponegoro University.
Akuntansi.
PT BANK CTBC Indonesia
89
LAPORAN TAHUNAN 2015
Liliana
Direktur
Director
Menjabat sebagai Direktur PT Bank CTBC Indonesia (Bank
Since 2007, has been elected as Director of PT Bank CTBC
CTBC Indonesia) sejak 2007. Lulus dari Fakultas Ekonomi
Indonesia (Bank CTBC Indonesia). She graduated from
Bidang Keuangan, Universitas Atmajaya. Memulai karir di
Faculty of Economics, majoring in Finance, Catholic University
Bank Bali pada tahun 1992. Mengelola sebuah tim marketing
of Atmajaya, in 1991. She started her banking career with Bank
dari Divisi Bisnis Korporasi dan Komersial untuk Wilayah
Bali in 1992. She managed a marketing team of Corporate
Jakarta. Ikut serta secara aktif dalam berbagai proyek
and Commercial Banking at Bank Bali, Jakarta Region. She
pengembangan produk, berinisiatif dalam pengembangan
actively involved at various product development projects,
bisnis dan juga sebagai fasilitator dan instruktur dalam
initiated new business and also as facilitator & instructor in
berbagai pelatihan & pendidikan. Sejak tahun 2002
various training courses. Since 2002, she joined Bank CTBC
bergabung dengan Bank CTBC Indonesia sebagai Kepala
Indonesia as Local Marketing Department Head. Her most
Bagian Marketing Lokal. Terakhir menjabat sebagai Kepala
recent position was Head of the Corporate Banking before
Perbankan Korporasi sebelum diangkat sebagai anggota
she was appointed as Director of the Bank.
Direksi.
Inayat Hisyam
Direktur
Director
Menjabat sebagai Direktur Retail Banking PT Bank CTBC
Assumed the position as Director of Retail Banking PT
Indonesia (Bank CTBC Indonesia) sejak 30 Juli 2012. Lulus
Bank CTBC Indonesia (Bank CTBC Indonesia) since 30 July
dari Fakultas Ekonomi bidang Manajemen, Universitas
2012. He graduated from Faculty of Economics, majoring in
Atmajaya. Memulai karir di Bank Niaga pada tahun 1996.
Management, Catholic University of Atmajaya, in 1996. He
Beliau bergabung dengan Bank Danamon pada Desember
started his banking career with Bank Niaga in 1996. He joined
2002 dengan jabatan terakhir sebagai Retail Banking Head
Bank Danamon in December 2002, with his last position at
of Liabilities, Investment and Banking Services pada tahun
the Bank as Retail Banking Head of Liabilities, Investment
2007. Pada tahun 2007 beliau bergabung dengan Bank BTPN
and Banking Services in 2007. In 2009, he joined Bank BTPN
sebagai Corporate Strategy Head dengan posisi terakhir
as Corporate Strategy Head, with his last position as Sharia
beliau di Bank tersebut sebagai Sharia Business Head pada
Business Head of Bank BTPN in 2011. He joined Bank CTBC
tahun 2011. Beliau bergabung dengan Bank CTBC Indonesia
Indonesia in September 2011 as Retail Banking Group Head.
pada September 2011 sebagai Retail Banking Group Head.
90
PT BANK CTBC Indonesia
Annual Report 2015
Peter Lien
Direktur
Director
Menjabat sebagai Direktur Risk PT Bank CTBC Indonesia
Assumed the position as Risk Director in PT Bank CTBC
(Bank CTBC Indonesia) sejak 1 Juli 2015. Lulus dari Fakultas
Indonesia (Bank CTBC Indonesia) since 1 July 2015. He
Keuangan dengan gelar MBA dari, William E. Simon
earned his MBA degree (major in Finance) from William E.
School, Universitas Rochester tahun 1999. Beliau memulai
Simon School, University of Rochester in 1999. He started his
karir di perbankan sejak tahun 1995 dengan beberapa
banking career in 1995 with different banks in both Taiwan
Bank di Taiwan dan USA. Beliau bergabung dengan CTBC
and USA. He joined CTBC Bank in 2006 as Senior Manager
Bank pada tahun 2006 sebagai Manager Senior di divisi
in Credit Risk Management Institutional Banking Division.
Credit Risk Management Institutional Banking. Sebelum
Before join Bank CTBC Indonesia, he worked as Credit
bergabung dengan CTBC Bank, beliau bekerja sebagai
Administrator in CTBC Bank (USA) in Los Angeles, USA.
Credit Administrator di CTBC Bank (USA), Los Angeles,
He also holds the International Certificate in Banking Risk
USA. Beliau juga memiliki Sertifikasi International Banking
and Regulation (ICBRR) from Global Association of Risk
Risk and Regulation (ICBRR) dari Global Association of Risk
Professionals (GARP).
Professionals (GARP).
PT BANK CTBC Indonesia
91
LAPORAN TAHUNAN 2015
Pejabat Eksekutif
Executive Officers
AML & CFT Department Head
Dany Winata
Bandung Branch Manager
Fenny Lendra Putri
Cluster Head Jakarta Area
Lina Suryani
Credit Control Group Head
Suherman
Consumer Lending Group Head
Ari Purnomo
Information Technology Group Head
Benny F Markus
Internal Audit Department Head
Suryanto Santoso
Financial Control Group Head (Act)
Vera Herdianti Tanudjaja
Human Resources &
Administration Group Head
Yuliwong
Risk Management Group Head
Amandalia Johanes
Operation Group Head
Ursula Rini Dewanti
Surabaya Branch Manager
Francisca Leonora Wiharjo
Taiwanese Business Group Head
Lai Pei Shuo (Allen Lai)
Treasury Group Head
Simon Christophel
92
PT BANK CTBC Indonesia
Annual Report 2015
Tanggung Jawab Pelaporan Keuangan
Responsibility for Annual Reporting
Laporan Tahunan ini, berikut laporan keuangan dan
informasi lain yang terkait, merupakan tanggung jawab
Manajemen PT Bank CTBC Indonesia dan telah disetujui
oleh seluruh anggota Dewan Komisaris dan Direksi dengan
membubuhkan tandatangannya masing-masing dibawah ini.
This Annual Report and the accompanying financial
statements and related financial information, are the
responsibility of the Management of PT Bank CTBC
Indonesia and have been approved by members of the
Board of Commissioners and the Directors whose signatures
appear below.
Dewan Komisaris / Board of Commissioners:
Jack Lee
Peter Wei
Presiden Komisaris
President Commissioner
Komisaris
Commissioner
Imbang J. Mangkuto
Zairyanto Poedjiaty
Komisaris Independen
Independent Commissioner
Komisaris Independen
Independent Commissioner
Direktur / Directors:
Joseph Shih
Tantina Repi
Presiden Direktur
President Director
Liliana
Direktur
Director
Direktur Kepatuhan
Compliance Director
Peter Lien
Direktur
Director
Inayat Hisyam
Direktur
Director
PT BANK CTBC Indonesia
93
LAPORAN TAHUNAN 2015
Laporan Keuangan
yang Telah Diaudit
Audited Financial Statement
31 Desember 2015
31 December 2015
PT Bank CTBC Indonesia
94
PT BANK CTBC Indonesia
PT BANK CTBC INDONESIA
HAL/
PAGE
ISI
SURAT PERNYATAAN TANGGUNG JAWAB
DIREKSI
CONTENTS
DIRECTORS‘ STATEMENT OF
RESPONSIBILITY
LAPORAN KEUANGAN TAHUN BERAKHIR
31 DESEMBER 2015:
FINANCIAL STATEMENTS YEAR ENDED
31 DECEMBER 2015:
LAPORAN POSISI KEUANGAN --------------------
1-2
------------ STATEMENT OF FINANCIAL POSITION
LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN
KOMPREHENSIF LAIN -------------------------
3
STATEMENT OF PROFIT OR LOSS AND
------------- OTHER COMPREHENSIVE INCOME
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS ---------------
4
-------------- STATEMENT OF CHANGES IN EQUITY
LAPORAN ARUS KAS --------------------------------
5-6
----------------------- STATEMENT OF CASH FLOWS
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN -------
7 - 77
------- NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN
INDEPENDENT AUDITORS’ REPORT
PT BANK CTBC INDONESIA
LAPORAN POSISI KEUANGAN
31 DESEMBER 2015
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
Catatan/
Notes
PT BANK CTBC INDONESIA
STATEMENT OF FINANCIAL POSITION
31 DECEMBER 2015
(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
31 Desember/December
2015
2014
ASET
ASSETS
Kas
5,28
55.042
51.252
Cash
Giro pada Bank Indonesia
6,28
740.982
733.620
Current accounts with Bank
Indonesia
Giro pada bank-bank lain
7,28,31
235.406
400.680
Current accounts with other
banks
1.892.710
681.962
Placements with Bank
Indonesia and other banks
286.685
195.790
Financial assets held
for trading
802
11.251
Derivative assets held for risk
management
Penempatan pada Bank Indonesia dan bankbank lain
Aset keuangan untuk diperdagangkan
Aset derivatif untuk tujuan manajemen risiko
8,28
9,28,31
28
Efek-efek yang dibeli dengan janji dijual
kembali
10,28
-
1.094.516
Securities purchased under
resale agreements
Tagihan akseptasi
11,28
496.191
506.879
Acceptance receivables
8.642.431
7.738.323
Loans receivable
13,28
289.953
750.518
Investment securities
16
17.219
17.219
Claim for tax refund
Aset tetap - bersih
31.553
31.364
Fixed assets - net
Aset takberwujud - bersih
76.746
55.159
Intangible assets - net
37.151
12.751
Deferred tax assets - net
24.484
47.443
Other assets - net
12.827.355
12.328.727
TOTAL ASSETS
Kredit yang diberikan
Efek-efek untuk tujuan investasi
Klaim pengembalian pajak
Aset pajak tangguhan - bersih
12,28,31
16
Aset lain-lain - bersih
JUMLAH ASET
Catatan atas Laporan Keuangan terlampir merupakan bagian
yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara
keseluruhan.
The accompanying notes to the Financial Statements form an
integral part of these financial statements.
1
PT BANK CTBC INDONESIA
LAPORAN POSISI KEUANGAN (Lanjutan)
31 DESEMBER 2015
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
Catatan/
Notes
PT BANK CTBC INDONESIA
STATEMENT OF FINANCIAL POSITION (Continued)
31 DECEMBER 2015
(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
31 Desember/December
2015
2014
LIABILITAS DAN EKUITAS
LIABILITIES AND EQUITY
LIABILITAS
LIABILITIES
Simpanan dari nasabah
14,28,31
7.410.249)
6.989.192)
Deposits from customers
Simpanan dari bank-bank lain
15,28,31
795.989)
1.271.057
Deposits from other banks
Liabilitas keuangan untuk
diperdagangkan
9,28,31
119.456)
72.426
Financial liabilities held
for trading
404)
405
Derivative liabilities held for
risk management
11,28
497.559)
508.985
Acceptance payables
16
25.642)
7.475
Current tax liabilities
1.207.195)
907.543
Borrowings
44.265)
39.014
Obligation for post-employment
benefits
192.474)
115.294
Accruals and other liabilities
10.293.233)
9.911.391
TOTAL LIABILITIES
Liabilitas derivatif untuk tujuan
manajemen risiko
Utang akseptasi
Liabilitas pajak kini
Pinjaman yang diterima
28
17,28
Liabilitas imbalan pasca-kerja
Beban yang masih harus dibayar
dan liabilitas lain-lain
18
JUMLAH LIABILITAS
EKUITAS
Modal saham - nilai nominal
Rp 100 juta (nilai penuh) per saham
Modal dasar - 2.000 saham
Modal ditempatkan dan disetor
penuh - 1.500 saham
(Kerugian) keuntungan yang belum direalisasi
atas efek-efek yang tersedia untuk dijual bersih
Saldo laba
Telah ditentukan penggunaannya
Belum ditentukan penggunaannya
EQUITY
19
150.000)
150.000
Share capital - par value per share
of Rp 100 million (full amount)
Authorized capital - 2,000 shares
Fully issued and paid up capital 1,500 shares
(952)
10
Unrealized (loss) gain on available for - sales securities
30.000)
2.355.074)
30.000
2.237.326
Retained earnings
Appropriated
Unappropriated
2.534.122)
2.417.336
TOTAL EQUITY
12.827.355)
12.328.727
TOTAL LIABILITIES AND
EQUITY
13,34
34
JUMLAH EKUITAS
JUMLAH LIABILITAS DAN
EKUITAS
Catatan atas Laporan Keuangan terlampir merupakan bagian
yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara
keseluruhan.
The accompanying notes to the Financial Statements form an
integral part of these financial statements.
2
PT BANK CTBC INDONESIA
LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN
KOMPREHENSIF LAIN
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PENDAPATAN DAN BEBAN
OPERASIONAL
Pendapatan bunga
Beban bunga
Catatan/
Notes
Tahun berakhir 31 Desember/
Year ended 31 December
2015
2014
20,31,34
20,31
(Kerugian) keuntungan transaksi
perdagangan - bersih
Keuntungan (kerugian) dari instrumen
keuangan lainnya pada nilai wajar
melalui laba rugi - bersih
Keuntungan (kerugian) dari transaksi
valuta asing - bersih
Pendapatan lain-lain
737.197)
(278.368)
512.696)
458.829)
Net interest income
78.859)
(6.530)
137.554)
(25.646)
Fee and commission income
Fee and commission expense
72.329)
111.908)
Net fee and commission income
22,34
(5.986)
106.867)
23
7.216)
(18.465)
24
8.904)
19.053)
29.187)
(31.421)
5.693)
62.674)
Net trading (loss) gain
Gain (loss) from other financial
instruments at fair value through
profit or loss - net
Gain (loss) from foreign exchange
transactions - net
Other income
614.212)
633.411)
(180.824)
(43.009)
21
21,31
Jumlah pendapatan operasional
Kerugian penurunan nilai aset
keuangan - bersih
25
Beban operasional lainnya
Beban umum dan administrasi
Beban karyawan
Beban lain-lain
26
27,31
Jumlah beban operasional
LABA SEBELUM PAJAK PENGHASILAN
BEBAN PAJAK PENGHASILAN
16
LABA BERSIH
Pos-pos yang tidak akan
direklasifikasi ke laba rugi
Pengukuran kembali atas liabilitas
imbalan pasti
Pajak penghasilan terkait pos-pos
yang tidak akan direklasifikasi ke
laba rugi
Interest income
Interest expense
Total operating income
Impairment losses on financial
assets - net
Other operating expenses
General and administrative
expenses)))
Personnel expenses
Other expenses
(111.578)
(160.487)
(3.154)
(275.219)
(112.586)
(148.879)
(3.860)
(265.325)
(456.043)
(308.334)
Total operating expenses
158.169)
325.077)
INCOME BEFORE TAX
(42.331)
(85.901)
INCOME TAX EXPENSE
115.838)
239.176)
NET INCOME
PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN,
SETELAH PAJAK PENGHASILAN:
Pos-pos yang akan direklasifikasi
ke laba rugi
Perubahan nilai wajar atas efek-efek
tersedia untuk dijual
Pajak penghasilan terkait pos-pos
yang akan direklasifikasi ke laba
rugi
OPERATING REVENUE AND
EXPENSES
850.876)
(338.180)
Pendapatan bunga bersih
Pendapatan provisi dan komisi
Beban provisi dan komisi
Pendapatan provisi dan komisi bersih
PT BANK CTBC INDONESIA
STATEMENT OF PROFIT OR LOSS AND OTHER
COMPREHENSIVE INCOME
YEAR ENDED 31 DECEMBER 2015
(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
OTHER COMPREHENSIVE INCOME,
NET OF INCOME TAX:
Items that would be reclassified
to profit or loss
Changes in fair value of availablefor-sale securities
Income tax related to items that
would be reclassified to profit
or loss
13
(1.282)
945)
16
320)
(962)
(236)
709)
2.547)
(3.101)
(637)
1.910)
775)
(2.326)
948)
(1.617)
OTHER COMPREHENSIVE
INCOME, NET OF INCOME TAX
116.786)
237.559)
TOTAL COMPREHENSIVE INCOME
16
PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN,
SETELAH PAJAK PENGHASILAN
JUMLAH LABA KOMPREHENSIF
Catatan atas Laporan Keuangan terlampir merupakan bagian
yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara
keseluruhan.
Items that would not be
reclassified to profit or loss
Remeasurement of defined
benefit liabilities
Income tax related to items that
would not be reclassified to profit
or loss
The accompanying notes to the Financial Statements form an
integral part of these financial statements.
3
PT BANK CTBC INDONESIA
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
Catatan/
Notes
Modal
ditempatkan
dan disetor
penuh/Fully
issued and paidup capital
PT BANK CTBC INDONESIA
STATEMENT OF CHANGES IN EQUITY
YEAR ENDED 31 DECEMBER 2015
(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
(Kerugian)
keuntungan
yang belum
direalisasi
atas efek-efek
yang tersedia
untuk
dijual/ Unrealized
(loss) gain on
available - for sale securities
Saldo laba/Retained earnings
Telah
Belum
ditentukan
ditentukan
penggunaanya/ penggunaanya/
Appropriated
Unappropriated
Jumlah
ekuitas/
Total equity
Saldo pada tanggal
Balance as of
31 Desember 2013
150.000
(699)
30.000
2.000.476)
2.179.777)
Laba komprehensif tahun
berjalan:
Laba bersih tahun berjalan
Perubahan nilai wajar atas
efek-efek tersedia untuk
dijual - setelah pajak
penghasilan
Kerugian aktuaria atas
imbalan pasca kerja setelah
pajak
penghasilan
13
-
)-)
-
239.176)
239.176)
-
709)
-
-)
709)
-
-)
-
(2.326)
(2.326)
-
709)
-
236.850)
237.559)
150.000
10)
30.000
2.237.326)
2.417.336)
31 Desember 2014
Laba komprehensif tahun
berjalan:
Saldo pada tanggal
31 Desember 2015
Comprehensive
income for the year:
Net income for the
year
Changes in fair value
of available-for-sale
securities - net of
tax
Actuarial loss on
ost-employment
benefits - net of
tax
Balance as of
Saldo pada tanggal
Laba bersih tahun berjalan
Perubahan nilai wajar atas
efek-efek tersedia untuk
dijual - setelah pajak
penghasilan
Keuntungan aktuaria atas
imbalan pasca kerja setelah pajak
penghasilan
31 December 2013
13
-
-)
-
115.838)
115.838)
-
(962)
-
-)
(962)
-
-)
-
1.910)
1.910)
-
(962)
-
117.748)
116.786)
150.000
(952)
30.000
2.354.074)
2.534.122)
31 December 2014
Comprehensive
income for the year:
Net income for the
year
Changes in fair value
of available-for-sale
securities - net of
tax
Actuarial gain on postemployment
benefits - net of
tax
Balance as of
31 December 2015
1
Catatan atas Laporan Keuangan terlampir merupakan bagian
yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara
keseluruhan.
The accompanying notes to the Financial Statements form an
integral part of these financial statements.
4
PT BANK CTBC INDONESIA
LAPORAN ARUS KAS
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
Catatan/
Notes
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI
Laba bersih
Penyesuaian untuk:
Penyusutan aset tetap dan amortisasi aset tak
berwujud
Kerugian penurunan nilai aset
keuangan
Pendapatan bunga
Beban bunga
Beban imbalan pasca-kerja
Laba yang belum direalisasi dari
transaksi valuta asing - bersih
Beban pajak penghasilan
Arus kas operasi sebelum perubahan aset
dan liabilitas
Perubahan dalam:
Aset keuangan untuk diperdagangkan
Aset derivatif untuk tujuan manajemen risiko
Efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali
Kredit yang diberikan
Utang akseptasi - bersih
Aset lain-lain
Simpanan dari nasabah
Simpanan dari bank-bank lain
Liabilitas keuangan untuk diperdagangkan
Liabilitas derivatif untuk tujuan manajemen risiko
Beban yang masih harus dibayar dan liabilitas
lain-lain
Penerimaan bunga
Pembayaran imbalan pasca-kerja
Pembayaran bunga
Pembayaran pajak penghasilan
Kas bersih yang diperoleh dari aktivitas
operasi
PT BANK CTBC INDONESIA
STATEMENT OF CASH FLOWS
YEAR ENDED 31 DECEMBER 2015
(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
Tahun berakhir 31 Desember/
Year ended 31 December
2015
2014
115.838)
239.176)
18.681)
11.520)
25
20
20
27
180.824)
(850.876)
338.180)
10.566)
43.009)
(737.197)
278.368)
7.976)
16
(198.391)
42.331)
(11.797)
85.901)
(342.847)
(83.044)
(87.622)
10.449)
1.085.061)
(1.082.547)
(725)
22.959)
423.466)
(474.205)
47.030)
(1)
26.890)
68.580)
(1.085.061)
(1.471.547)
(353)
15.712)
1.919.162)
1.142.954)
(190.146)
(5.148)
77.180)
828.766)
(2.769)
(338.196)
(48.881)
25.808)
709.476)
(143)
(273.102)
(96.512)
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI
Perolehan efek-efek untuk tujuan investasi
Hasil penyelesaian efek-efek untuk tujuan investasi
Perolehan aset tetap dan aset takberwujud
Kas bersih yang diperoleh dari (digunakan
untuk) aktivitas investasi
117.118) )
703.526)
(485.163)
966.822)
(40.457)
(1.020.467)
559.293)
(67.734)
441.202)
(528.908)
* Setelah disajikan kembali (Catatan 2u,30)
CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES
Net income
Adjustments for:
Depreciation of fixed assets and amortization
of intangible assets
Impairment losses on financial
assets
Interest income
Interest expense
Post-employment benefits expense
Unrealized foreign exchange
gain - net
Income tax expense
Operating cash flows before changes in assets
and liabilities
Changes in:
Financial assets held for trading
Derivative assets held for risk management
Securities purchased under resale agreements
Loans receivable
Acceptance payables - net
Other assets
Deposits from customers
Deposits from other banks
Financial liabilities held for trading
Derivative liabilities held for risk management
Accruals and other liabilities
Receipts of interest
Payments of post-employment benefits
Payments of interest
Payments of income tax
Net cash provided by operating
activities
CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES
Acquisition of investment securities
Proceeds from settlement of investment securities
Acquisition of fixed assets and intangible assets
Net cash provided by (used in) investing
activities
As restated (Notes 2u,30)*
Catatan atas Laporan Keuangan terlampir merupakan bagian
yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara
keseluruhan.
The accompanying notes to the Financial Statements form an
integral part of these financial statements.
5
PT BANK CTBC INDONESIA
LAPORAN ARUS KAS (Lanjutan)
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
Catatan/
Notes
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN
Penerimaan atas pinjaman yang diterima
Pembayaran kembali atas pinjaman yang
diterima
Kas bersih yang diperoleh dari aktivitas
pendanaan
Kenaikan bersih dari kas dan setara kas
Efek dari fluktuasi kurs terhadap kas dan
setara kas
Kas dan setara kas, awal tahun
Kas dan setara kas, akhir tahun
PT BANK CTBC INDONESIA
STATEMENT OF CASH FLOWS (Continued)
YEAR ENDED 31 DECEMBER 2015
(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
Tahun berakhir 31 Desember/
Year ended 31 December
2015
2014
1.113.786)
1.354.463)
(817.391)
(1.107.657)
296.395)
246.806)
854.715)
421.424)
201.911)
11.893)
1.867.514)
2.924.140)
1.434.197)
1.867.514)
Kas dan setara kas pada akhir tahun,
terdiri dari:
Kas
Giro pada Bank Indonesia
Giro pada bank-bank lain
Penempatan pada Bank Indonesia dan bankbank lain - jatuh tempo dalam 3 bulan
sejak tanggal perolehan
Jumlah
CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITIES
Proceeds from borrowing
Repayments of borrowing
Net cash provided by financing
activities
Net increase in cash and cash
equivalents
Effect of exchange rate fluctuation on cash
and cash equivalents
Cash and cash equivalents, beginning
of year
Cash and cash equivalents, end of year
Cash and cash equivalents at the end of year
comprised of:
5
6
7
55.042)
740.982)
235.406)
8
1.892.710)
2.924.140)
* Setelah disajikan kembali (Catatan 2u,30)
51.252)
733.620)
400.680)
Cash
Current accounts with Bank Indonesia
Current accounts with other banks
Placements with Bank Indonesia and other
banks - mature within 3 months from the date of
681.962)
acquisition
Total
1.867.514)
As restated (Notes 2u,30)*
Catatan atas Laporan Keuangan terlampir merupakan bagian
yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara
keseluruhan.
The accompanying notes to the Financial Statements form an
integral part of these financial statements.
6
PT BANK CTBC INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT BANK CTBC INDONESIA
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
YEAR ENDED 31 DECEMBER 2015
(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
1. UMUM
1. GENERAL
a. Pendirian dan informasi umum
a. Establishment and general information
PT Bank CTBC Indonesia (“Bank”) didirikan di negara
Republik Indonesia dengan akta notaris Hendra
Karyadi, SH No. 32 tanggal 21 Juli 1995 dengan
nama PT Bank Chinatrust Tamara. Akta pendirian
tersebut telah disahkan oleh Menteri Kehakiman
Republik Indonesia (sekarang Menteri Hukum dan
Hak Asasi Manusia) dengan Surat Keputusannya
No. C2-9521.HT.01.01.Th.96 tanggal 15 Oktober
1996 dan diumumkan dalam Tambahan No. 3871
pada Berita Negara Republik Indonesia No. 71
tanggal 5 September 1997. Berdasarkan keputusan
Rapat Umum Pemegang Saham yang diaktakan
dengan akta notaris Hendra Karyadi, SH No. 15
tanggal 9 Nopember 2000, pemegang saham
memutuskan untuk mengubah nama Bank dari
PT Bank Chinatrust Tamara menjadi PT Bank
Chinatrust Indonesia. Akta perubahan tersebut
disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia
Republik Indonesia dengan Surat Keputusannya
No. C-1608.HT.01.04.Th.2001 tanggal 6 Maret 2001,
dan diumumkan dalam Tambahan No. 4486 pada
Berita Negara Republik Indonesia No. 55 tanggal
10 Juli 2001.
PT Bank CTBC Indonesia (the “Bank”) was
established in the Republic of Indonesia by deed of
notary public Hendra Karyadi, SH No. 32 dated
21 July 1995 under the name of PT Bank Chinatrust
Tamara. The deed of establishment was approved by
the Minister of Justice of the Republic of Indonesia
(currently the Minister of Law and Human Rights) in
its Decision Letter No. C2-9521.HT.01.01.Th.96 dated
15 October 1996
and published in Supplement
No. 3871 to State Gazette of the Republic of
Indonesia No. 71 dated 5 September 1997. Based on
the resolution of the General Meeting of Shareholders
as notarized in deed of notary public Hendra
Karyadi, SH No. 15 dated 9 November 2000, the
shareholders resolved to change the Bank’s name
from PT Bank Chinatrust Tamara to PT Bank
Chinatrust Indonesia. The amended deed
of
establishment was approved by the Minister of Law
and Human Rights of the Republic of Indonesia in its
Decision Letter No. C-1608.HT.01.04. Th.2001 dated
6 March 2001, and published in Supplement No. 4486
to State Gazette of the Republic of Indonesia No. 55
dated 10 July 2001.
Berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang
Saham yang
diaktakan dengan akta
notaris
Dr. Misahardi Wilamarta, S.H., M.H., M.Kn., LL.M,
No. 91 tanggal 14 Juni 2013, pemegang saham
menyetujui perubahan nama Bank dari PT Bank
Chinatrust Indonesia menjadi PT Bank CTBC
Indonesia. Perubahan nama ini sehubungan dengan
perubahan nama Chinatrust Commercial Bank Co.,
Ltd., (pemegang saham mayoritas Bank) menjadi
CTBC Bank Co., Ltd. pada tanggal 4 Juni 2013.
Based on the resolution of the General Meeting of
Shareholders as notarized in deed of Notary
Dr. Misahardi Wilamarta, S.H., M.H., M.Kn., LL.M,
No. 91 dated 14 June 2013, the shareholders
approved the change in the Bank’s name from
PT Bank Chinatrust Indonesia to PT Bank CTBC
Indonesia. The change in the Bank’s name relates to
the name change of Chinatrust Commercial Bank Co.,
Ltd., (the Bank’s majority shareholder) to CTBC Bank
Co., Ltd. on 4 June 2013.
Anggaran Dasar Bank telah mengalami perubahan
beberapa kali. Perubahan terakhir dilakukan dengan
akta notaris Misahardi Wilamarta, SH No. 91 tanggal
14 Juni 2013 sehubungan dengan perubahan nama
Bank dari PT Bank Chinatrust Indonesia menjadi
PT Bank CTBC Indonesia. Akta perubahan tersebut
disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia
Republik Indonesia dengan Surat Keputusan
No. AHU-36615.AH.01.02.Tahun 2013 pada tanggal
5 July 2013.
The Bank’s Articles of Association have been
amended several times. The latest amendment was
effected by deed of notary public Misahardi
Wilamarta, SH No. 91 dated 14 June 2013 in relation
to the change in the Bank’s name from PT Bank
Chinatrust Indonesia to PT Bank CTBC Indonesia.
This amended deed was approved by the Minister of
Law and Human Rights of the Republic of Indonesia
in its Decision Letter No. AHU-36615.AH.01.02.Tahun
2013 dated 5 July 2013.
Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasar Bank, Bank
beroperasi sebagai bank umum. Bank bergerak di
bidang perbankan dan jasa keuangan lainnya sesuai
dengan peraturan yang berlaku di Indonesia.
In accordance with article 3 of the Bank’s Articles of
Association, the Bank operates as a commercial
bank. The Bank is engaged in banking activities and
other financial services in accordance with the
regulations prevailing in Indonesia.
7
PT BANK CTBC INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
(Lanjutan)
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT BANK CTBC INDONESIA
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
(Continued)
YEAR ENDED 31 DECEMBER 2015
(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
1. UMUM (Lanjutan)
1. GENERAL (Continued)
a. Pendirian dan informasi umum (Lanjutan)
a.
Bank berkedudukan di Jakarta dengan kantor pusat
beralamat di Wisma Tamara, lantai 16, Jl. Jend.
Sudirman Kav. 24, Jakarta dan memulai kegiatan
komersialnya pada bulan Mei 1997. Bank memperoleh
izin untuk melakukan usaha sebagai bank umum
berdasarkan Surat Keputusan Menteri Keuangan
Republik Indonesia No. 160/KMK.017/1997 tanggal
4 April 1997. Bank memiliki 2 cabang utama dan 8
kantor cabang pembantu pada tanggal 31 Desember
2015 dan 2014.
Establishment and general information
(Continued)
The Bank is domiciled in Jakarta with its head office
located at the 16th floor, Wisma Tamara, Jl. Jend.
Sudirman Kav. 24, Jakarta and started its
commercial operations in May 1997. The Bank
obtained its license to operate as a commercial bank
through the Decision Letter of the Ministry of Finance
of the Republic of Indonesia No. 160/KMK.017/1997
dated 4 April 1997. The Bank had 2 main branches
and 8 sub-branches as of 31 December 2015 and
2014.
b. Dewan Komisaris dan Direksi
b. Board of Commissioners and Directors
Susunan Dewan Komisaris dan Direksi Bank pada
tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebagai
berikut:
The composition of the Bank’s Board of
Commissioners and Board of Directors as of
31 December 2015 and 2014 was as follows:
2015
2014
Komisaris Utama
Komisaris
Jack Lee
Peter Wei
Jack Lee
Peter Wei
Komisaris Independen
Imbang Jaya Mangkuto
Zairyanto Poedjiaty
Imbang Jaya Mangkuto
Zairyanto Poedjiaty
Direktur Utama
Direktur Kepatuhan
Direktur
Joseph Shih
Tantina Repi
Liliana
Inayat Hisyam
Peter Lien
Joseph Shih
Tantina Repi
Liliana
Donny Widjaja
Inayat Hisyam
President Commissioner
Commissioners
Independent Commissioners
President Director
Compliance Director
Directors
c. Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, Bank
mempekerjakan masing-masing 450 dan 446
karyawan tetap.
c. As of 31 December 2015 and 2014, the Bank
employed 450 and 446 permanent employees,
respectively.
d. Bank, melalui pemegang saham utamanya, CTBC
Bank Co., Ltd., Taiwan, merupakan bagian dari
Grup CTBC.
d. The Bank, through its majority shareholder, CTBC
Bank Co., Ltd., Taiwan, is ultimately part of the CTBC
Group.
e. Direksi Bank menyetujui untuk menerbitkan laporan
keuangan ini pada tanggal 14 Maret 2016.
e. The Bank’s Directors approved the financial
statements for issuance on 14 March 2016.
8
PT BANK CTBC INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
(Lanjutan)
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
2. IKHTISAR
KEBIJAKAN
SIGNIFIKAN
AKUNTANSI
PT BANK CTBC INDONESIA
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
(Continued)
YEAR ENDED 31 DECEMBER 2015
(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
YANG
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES
Kebijakan-kebijakan
akuntansi
signifikan
yang
diterapkan oleh Bank dalam penyusunan laporan
keuangan diterapkan secara konsisten dengan yang
diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan untuk
tahun berakhir 31 Desember 2014, kecuali untuk
penerapan beberapa Pernyataan Standar Akuntansi
Keuangan yang telah direvisi dan berlaku sejak tanggal
1 Januari 2015 seperti yang diungkapkan pada Catatan
2f.
The significant accounting policies applied by the Bank in
the preparation of financial statements are consistent with
those applied in the preparation of the Bank’s financial
statements for the year ended 31 December 2014, except
for the adoption of several amended Statements of
Financial Accounting Standards effective 1 January 2015
as disclosed in Note 2f.
a. Pernyataan kepatuhan
a.
Laporan keuangan Bank telah disusun sesuai
dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia
(“SAK”).
Statements of compliance
The Bank’s financial statements have been prepared
in accordance with Indonesian Financial Accounting
Standards (SAK).
b. Dasar pengukuran
b. Basis for measurement
Laporan keuangan disusun atas basis akrual dengan
menggunakan konsep nilai historis, kecuali bila
standar akuntansi mengharuskan pengukuran pada
nilai wajar.
The financial statements are prepared on the accrual
basis using the historical cost concept, except where
the accounting standards require fair value
measurement.
c. Laporan arus kas
c. Statement of cash flows
Laporan arus kas menyajikan perubahan dalam kas
dan setara kas dari kegiatan operasi, investasi dan
pendanaan. Laporan arus kas disusun dengan
metode tidak langsung. Untuk tujuan laporan arus
kas, kas dan setara kas meliputi kas, giro pada Bank
Indonesia, giro pada bank-bank lain dan penempatan
pada Bank Indonesia dan bank-bank lain yang jatuh
tempo dalam tiga bulan sejak tanggal perolehan,
sepanjang tidak digunakan sebagai jaminan atas
pinjaman yang diterima serta tidak dibatasi
penggunaannya.
The statement of cash flows presents the changes in
cash and cash equivalents from operating, investing
and financing activities. The statement of cash flows
is prepared using the indirect method. For the
purpose of the statement of cash flows, cash and
cash equivalents consist of cash, current accounts
with Bank Indonesia, current accounts with other
banks and placements with Bank Indonesia and other
banks that mature within three months from the date
of acquisition, as long as they are not being pledged
as collateral for borrowings nor restricted.
d. Mata uang fungsional dan penyajian
d. Functional and presentation currency
Laporan keuangan disajikan dalam Rupiah, yang
merupakan mata uang fungsional Bank. Kecuali
dinyatakan secara khusus, informasi keuangan yang
disajikan telah dibulatkan menjadi jutaan Rupiah
yang terdekat.
The financial statements are presented in Rupiah,
which is the Bank’s functional currency. Except as
otherwise indicated, financial information presented
has been rounded to the nearest millions of Rupiah.
e. Penggunaan pertimbangan, estimasi dan asumsi
e. Use of judgments, estimates and assumptions
Penyusunan laporan keuangan sesuai dengan SAK
mengharuskan
manajemen
untuk
membuat
pertimbangan-pertimbangan, estimasi-estimasi dan
asumsi-asumsi yang mempengaruhi penerapan
kebijakan akuntansi, dan jumlah aset, liabilitas,
pendapatan dan beban yang dilaporkan. Walaupun
estimasi ini dibuat berdasarkan pengetahuan terbaik
manajemen atas kejadian dan kegiatan saat ini, hasil
aktual mungkin berbeda dengan jumlah yang
diestimasi semula.
The preparation of financial statements in conformity
with SAK requires management to make judgments,
estimates and assumptions that affect the application
of accounting policies and the reported amounts of
assets, liabilities, income and expenses. Although
those estimates are based on management’s best
knowledge of current events and activities, actual
results may differ from the estimated amounts.
9
PT BANK CTBC INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
(Lanjutan)
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
2. IKHTISAR
KEBIJAKAN
SIGNIFIKAN (Lanjutan)
AKUNTANSI
PT BANK CTBC INDONESIA
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
(Continued)
YEAR ENDED 31 DECEMBER 2015
(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
YANG
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES
(Continued)
e. Penggunaan pertimbangan, estimasi dan asumsi
(Lanjutan)
e. Use of judgments, estimates and assumptions
(Continued)
Estimasi-estimasi
dan
asumsi-asumsi
yang
digunakan ditelaah secara berkesinambungan.
Revisi atas estimasi akuntansi diakui pada periode
dimana estimasi tersebut direvisi dan periodeperiode yang akan datang yang dipengaruhi oleh
revisi estimasi tersebut.
Estimates and underlying assumptions are reviewed
on an ongoing basis. Revisions to accounting
estimates are recognized in the period in which the
estimate is revised and in any future periods affected.
Informasi mengenai hal-hal penting yang terkait
dengan ketidakpastian estimasi dan pertimbanganpertimbangan penting dalam penerapan kebijakan
akuntansi yang memiliki dampak yang signifikan
terhadap jumlah yang diakui dalam laporan
keuangan dijelaskan di Catatan4.
Information about significant areas of estimation
uncertainty and critical judgments in applying
accounting policies that have significant effect on the
amount recognized in the financial statements are
described in Note 4.
f. Standar akuntansi yang berlaku efektif mulai
tanggal 1 Januari 2015
f. Accounting standards which became effective
starting 1 January 2015
Berikut ini adalah Pernyataan Standar Akuntansi
Keuangan (“PSAK”) yang berlaku efektif mulai
tanggal 1 Januari 2015 dan relevan terhadap laporan
keuangan Bank:
Set out below are PSAKs which become effective
starting on 1 January 2015 and are relevant to the
Bank’s financial statements:








PSAK No. 1 (Revisi 2013), “Penyajian Laporan
Keuangan”
PSAK No. 24 (Revisi 2013), “Imbalan Kerja”
 PSAK No. 1 (2013 Revision), “Presentation of
Financial Statements”
 PSAK No. 24 (2013 Revision), “Employee
Benefits”
 PSAK No. 46 (2014 Revision), “Income Taxes”
 PSAK No. 48 (2014 Revision), “Impairment of
Assets”
 PSAK No. 50 (2014 Revision), “Financial
Instruments: Presentation”
 PSAK No. 55 (2014 Revision), “Financial
Instruments: Recognition and Measurement”
 PSAK No. 60 (2014 Revision), “Financial
Instruments: Disclosures”
 PSAK No. 68, “Fair Value Measurement”
PSAK No. 46 (Revisi 2014), “Pajak Penghasilan”
PSAK No. 48 (Revisi 2014), “Penurunan Nilai
Aset”
PSAK No. 50 (Revisi 2014), “Instrumen
Keuangan: Penyajian”
PSAK No. 55 (Revisi 2014), “Instrumen
Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran”
PSAK No. 60 (Revisi 2014), “Instrumen
Keuangan: Pengungkapan”
PSAK No. 68, “Pengukuran Nilai Wajar”
Bank telah menganalisa penerapan standar
akuntansi tersebut di atas dan penerapan tersebut
tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap
laporan keuangan Bank kecuali yang dijelaskan
berikut ini.
The Bank has assessed that the adoption of the
above mentioned accounting standards other than
specified below do not have any significant impact
to the Bank’s financial statements.
i.
i.
Penyajian
pos-pos
komprehensif lain
dalam
penghasilan
Terkait dengan penerapan PSAK No. 1 (Revisi
2013), “Penyajian Laporan Keuangan”, Bank
telah memodifikasi penyajian pos-pos dalam
penghasilan komprehensif lain dalam laporan
laba rugi dan penghasilan komprehensif lain,
untuk
menyajikan
pos-pos
yang
akan
direklasifikasikan ke laba rugi pada masa yang
akan datang terpisah dari pos-pos yang tidak
akan pernah direklasifikasikan ke laba rugi.
Informasi komparatif telah disajikan kembali
dengan menggunakan basis yang sama.
Presentation of items of other comprehensive
income
In connection with the adoption of PSAK No. 1
(2013 Revision), “Presentation of Financial
Statements”, the Bank has modified the
presentation of items of other comprehensive
income in its statements of profit or loss and
other comprehensive income, to present items
that would be reclassified to profit or loss in the
future separately from those that would never be
reclassified to profit or loss. Comparative
information has been re-presented on the same
basis.
10
PT BANK CTBC INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
(Lanjutan)
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
2. IKHTISAR
KEBIJAKAN
SIGNIFIKAN (Lanjutan)
f.
AKUNTANSI
PT BANK CTBC INDONESIA
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
(Continued)
YEAR ENDED 31 DECEMBER 2015
(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
YANG
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES
(Continued)
Standar akuntansi yang berlaku efektif mulai
tanggal 1 Januari 2015 (Lanjutan)
f.
ii. Pengukuran nilai wajar
Accounting standards which became effective
starting 1 January 2015 (Continued)
ii. Fair value measurement
Pada tanggal 1 Januari 2015, Bank menerapkan
PSAK No. 68, “Pengukuran Nilai Wajar”, yang
menyediakan satu sumber panduan tentang
bagaimana nilai wajar diukur tetapi tidak
menetapkan persyaratan baru mengenai kapan
nilai wajar diperlukan. Standar ini menyediakan
kerangka untuk menentukan nilai wajar dan
menjelaskan
faktor-faktor
yang
harus
dipertimbangkan dalam mengestimasi nilai wajar.
PSAK ini mengatur penggunaan harga keluar (exit
price) dalam pengukuran nilai wajar dan
persyaratan pengungkapan yang lebih ekstensif,
khususnya dengan memasukkan instrumen nonkeuangan ke dalam pengungkapan hirarki nilai
wajar. PSAK No. 68 diterapkan secara prospektif.
Perubahan ini tidak memiliki dampak signifikan
terhadap pengukuran aset dan liabilitas Bank.
Bank telah menambahkan pengungkapan baru
yang diwajibkan oleh PSAK No. 68 di dalam
laporan keuangan.
On 1 January 2015, the Bank adopted PSAK No.
68, “Fair Value Measurement”, which provides a
single source of guidance on how fair value is
measured but does not establish new requirements
for when fair value is required. This standard
provides a framework for determining fair value
and clarifies the factors to be considered in
estimating fair value. It introduces the use of an
exit price in fair value measurement, as well as
extensive disclosure requirements, particulary the
inclusion of non-financial instruments into the fair
value hierarchy disclosure. PSAK No. 68 is applied
prospectively. The change had no significant
impact on the measurements of the Bank’s assets
and liabilities. The Bank has included new
disclosures required under PSAK No.68 in the
financial statements.
g. Penjabaran transaksi dan saldo dalam valuta
asing
g. Foreign currency
translation
transactions
and
balances
Transaksi-transaksi dalam valuta asing dijabarkan ke
dalam Rupiah, mata uang fungsional Bank, dengan
menggunakan kurs pada tanggal transaksi.
Transactions in foreign currencies are translated into
Rupiah, the Bank’s functional currency, using the
rates prevailing at the transaction date.
Saldo akhir tahun aset moneter dan liabilitas moneter
dalam valuta asing dijabarkan ke dalam Rupiah
dengan kurs tengah Reuters pukul 16:00 WIB.
Year-end balances of monetary assets and monetary
liabilities denominated in foreign currencies are
translated into Rupiah using the Reuters’ middle rates
at 16:00 Western Indonesian Time.
Keuntungan atau kerugian selisih kurs yang timbul
dari transaksi dalam valuta asing dan dari
penjabaran aset moneter dan liabilitas moneter
dalam valuta asing diakui pada laba rugi tahun
berjalan.
The exchange gains or losses arising from
transactions in foreign currencies and from the
translation of monetary assets and monetary liabilities
denominated in foreign currencies are recognized in
the current year profit or loss.
Laba atau rugi kurs valuta asing atas aset dan
liabilitas moneter merupakan selisih antara biaya
perolehan diamortisasi yang diukur dalam mata uang
fungsional pada awal periode, disesuaikan dengan
suku bunga efektif dan pembayaran selama periode
berjalan dan biaya perolehan diamortisasi dalam
valuta asing yang dijabarkan ke dalam Rupiah
dengan menggunakan kurs pada tanggal pelaporan.
The foreign currency gain or loss on monetary assets
and liabilities is the difference between amortized cost
measured in the functional currency at the beginning
of the period as adjusted for effective interest and
payments during the period, and the amortized cost
measured in foreign currency, as translated at the
exchange rate at reporting date.
Aset dan liabilitas non-moneter dalam mata uang
asing yang diukur pada nilai historis dijabarkan
dengan menggunakan kurs pada tanggal transaksi.
Non-monetary assets and liabilities denominated in
foreign currencies that are measured at historical cost
are translated using the rates prevailing at the
transaction date.
11
PT BANK CTBC INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
(Lanjutan)
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
2. IKHTISAR
KEBIJAKAN
SIGNIFIKAN (Lanjutan)
AKUNTANSI
YANG
PT BANK CTBC INDONESIA
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
(Continued)
YEAR ENDED 31 DECEMBER 2015
(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES
(Continued)
g. Penjabaran transaksi dan saldo dalam valuta
asing (Lanjutan)
g.. Foreign currency transactions
translation (Continued)
Kurs valuta asing utama pada tanggal 31 Desember
2015 dan 2014 adalah sebagai berikut:
Dolar Amerika Serikat (USD)
Dolar Singapura (SGD)
Yen Jepang (JPY)
Dolar Taiwan (NTD)
Dolar Hong Kong (HKD)
2014
Rupiah penuh/
Whole Rupiah
13.785,00
9.758,95
11.451,50
419,81
1.778,70
12.385,00
9.376,19
10.356,00
391,50
1.596,98
h. Transaksi dengan pihak-pihak berelasi
i.
balances
The major foreign currency exchange rates used as of
31 December 2015 and 2014 were as follows:
2015
Rupiah penuh/
Whole Rupiah
1
1
100
1
1
and
1 United States Dollar (USD)
1 Singapore Dollar (SGD)
100 Japanese Yen (JPY)
1 New Taiwan Dollar (NTD)
1 Hong Kong Dollar (HKD)
h. Transactions with related parties
Dalam laporan keuangan ini, istilah pihak-pihak
berelasi digunakan sesuai dengan PSAK No. 7
(Revisi 2010) mengenai “Pengungkapan Pihak-pihak
Berelasi”.
In these financial statements, the term related parties
is used as defined in SFAS No. 7 (2010 Revision)
regarding “Related Party Disclosures”.
Transaksi dan saldo dengan pihak-pihak berelasi
yang signifikan, yang dilakukan dengan atau tidak
dengan persyaratan dan kondisi yang sama dengan
pihak ketiga, diungkapkan dalam Catatan 31.
Significant transactions and balance with related
parties, which were made under the same as well as
different terms and conditions with non-related parties,
are disclosed in the Notes 31.
Aset keuangan dan liabilitas keuangan
i.
Financial assets and financial liabilities
Aset keuangan Bank terutama terdiri dari kas, giro
pada Bank Indonesia, giro pada bank-bank lain,
penempatan pada Bank Indonesia dan bank-bank
lain, aset keuangan untuk diperdagangkan, aset
derivatif untuk tujuan manajemen risiko, efek-efek
yang dibeli dengan janji dijual kembali, tagihan
akseptasi, kredit yang diberikan, dan efek-efek untuk
tujuan investasi.
The Bank’s financial assets mainly consist of cash,
current accounts with Bank Indonesia, current
accounts with other banks, placements with Bank
Indonesia and other banks, financial assets held for
trading, derivative assets held for risk management,
securities purchased under resale agreements,
acceptance receivables, loans receivable, and
investment securities.
Liabilitas keuangan Bank terutama terdiri dari
simpanan dari nasabah, simpanan dari bank-bank
lain, liabilitas keuangan untuk diperdagangkan,
liabilitas derivatif untuk tujuan manajemen risiko, utang
akseptasi, dan pinjaman yang diterima.
The Bank’s financial liabilities mainly consist of
deposits from customers, deposits from other banks,
financial liabilities held for trading, derivative liabilities
held for risk management, acceptance payables, and
borrowings.
12
PT BANK CTBC INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
(Lanjutan)
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
2. IKHTISAR
KEBIJAKAN
SIGNIFIKAN (Lanjutan)
i. Aset
keuangan
(Lanjutan)
dan
AKUNTANSI
liabilitas
PT BANK CTBC INDONESIA
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
(Continued)
YEAR ENDED 31 DECEMBER 2015
(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
YANG
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES
(Continued)
keuangan
i.
i.1. Klasifikasi
Financial assets
(Continued)
and
financial
liabilities
i.1. Classification
Bank mengklasifikasikan aset keuangannya ke
dalam kategori sebagai berikut pada saat
pengakuan awal:
The Bank classified its financial assets in the
following categories on initial recognition:
i.
Diukur pada nilai wajar melalui laba rugi,
yang memiliki 2 (dua) sub-klasifikasi, yaitu
aset keuangan yang ditetapkan demikian
pada saat pengakuan awal dan aset
keuangan yang diklasifikasikan dalam
kelompok diperdagangkan;
ii. Tersedia untuk dijual;
iii. Dimiliki hingga jatuh tempo;
iv. Pinjaman yang diberikan dan piutang.
i. Fair value through profit or loss, which has 2
(two) sub-classifications, i.e. financial assets
designated as such upon initial recognition and
financial assets classified as held for trading;
Liabilitas keuangan diklasifikasikan ke dalam
kategori sebagai berikut pada saat pengakuan
awal:
Financial liabilities are classified into the following
categories on initial recognition:
i.
i. Fair value through profit or loss, which has 2
(two) sub-classifications, i.e. financial liabilities
designated as such upon initial recognition
and financial liabilities classified as held for
trading;
ii. Available-for-sale;
iii. Held-to-maturity;
iv. Loans and receivables.
Diukur pada nilai wajar melalui laba rugi,
yang memiliki 2 (dua) sub-klasifikasi, yaitu
liabilitas keuangan yang ditetapkan demikian
pada saat pengakuan awal dan liabilitas
keuangan yang diklasifikasikan dalam
kelompok diperdagangkan;
ii. Liabilitas keuangan yang diukur pada biaya
perolehan diamortisasi.
ii. Financial liabilities measured at amortized
cost.
Instrumen keuangan dengan kategori untuk
diperdagangkan adalah aset dan liabilitas
keuangan yang diperoleh atau dimiliki Bank
terutama untuk tujuan dijual atau dibeli kembali
dalam waktu dekat atau dimiliki sebagai bagian
dari portofolio yang dikelola bersama untuk
memperoleh laba jangka pendek atau position
taking.
Held for trading financial instruments are those
financial assets and liabilities that the Bank
acquires or incurs principally for the purpose of
selling or repurchasing in the near term or holds
as part of a portfolio that is managed together for
short-term profit or position taking.
Aset keuangan tersedia untuk dijual adalah aset
keuangan non-derivatif yang ditetapkan sebagai
tersedia untuk dijual atau yang tidak
diklasifikasikan ke dalam salah satu kategori
aset keuangan lainnya.
Available-for-sale financial assets are nonderivative financial assets that are designated as
available-for-sale or are not classified in one of
other categories of financial assets.
Instrumen dimiliki hingga jatuh tempo adalah
aset
keuangan
non-derivatif
dengan
pembayaran tetap atau telah ditentukan
pembayarannya dan jatuh temponya telah
ditetapkan dimana Bank mempunyai intensi
positif dan kemampuan untuk memiliki aset
keuangan tersebut hingga jatuh tempo, dan
tidak ditetapkan pada nilai wajar melalui laba
rugi atau tersedia untuk dijual.
Held-to-maturity instruments are non-derivative
financial assets with fixed or determinable
payments and fixed maturity that the Bank has
the positive intent and ability to hold to maturity,
and which are not designated at fair value
through profit or loss or available-for-sale.
Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah
aset
keuangan
non-derivatif
dengan
pembayaran tetap atau telah ditentukan yang
tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif dan
Bank tidak berniat untuk menjualnya segera
atau dalam waktu dekat.
Loans and receivables are non-derivative
financial assets with fixed or determinable
payments that are not quoted in an active market
and that the Bank does not intend to sell
immediately or in the near term.
13
PT BANK CTBC INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
(Lanjutan)
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
2. IKHTISAR
KEBIJAKAN
SIGNIFIKAN (Lanjutan)
i. Aset
keuangan
(Lanjutan)
dan
AKUNTANSI
liabilitas
PT BANK CTBC INDONESIA
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
(Continued)
YEAR ENDED 31 DECEMBER 2015
(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
YANG
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES
(Continued)
keuangan
i.
i.2. Pengakuan
Financial assets
(Continued)
and
financial
liabilities
i.2. Recognition
Bank pada awalnya mengakui kredit yang
diberikan dan simpanan pada tanggal perolehan.
The Bank initially recognizes loans receivable
and deposits on the date of origination.
Pembelian dan penjualan aset keuangan yang
lazim, diakui pada tanggal perdagangan dimana
Bank memiliki komitmen untuk membeli atau
menjual aset tersebut.
Regular purchases and sales of financial assets
are recognized on the trade date at which the
Bank commits to purchase or sell those assets.
Semua aset dan liabilitas keuangan lainnya pada
awalnya diakui pada tanggal perdagangan
dimana Bank menjadi suatu pihak dalam
ketentuan kontraktual instrumen tersebut.
All other financial assets and liabilities are initially
recognized on the trade date at which the Bank
becomes a party to the contractual provisions of
the instrument.
Pada saat pengakuan awal, aset keuangan atau
liabilitas keuangan diukur pada nilai wajar
ditambah/dikurang (untuk item yang tidak diukur
pada nilai wajar melalui laba rugi setelah
pengakuan awal) biaya transaksi yang dapat
diatribusikan secara langsung atas perolehan
aset keuangan atau penerbitan liabilitas
keuangan. Pengukuran aset keuangan dan
liabilitas keuangan setelah pengakuan awal
tergantung pada klasifikasi aset keuangan dan
liabilitas keuangan tersebut.
A financial asset or financial liability is initially
measured at fair value plus/less (for an item not
subsequently measured at fair value through
profit or loss) transaction costs that are directly
attributable to its acquisition of a financial asset
or issuance of a financial liability. The
subsequent measurement of financial assets and
financial liabilities depends on their classification.
Biaya transaksi hanya meliputi biaya-biaya yang
dapat diatribusikan secara langsung untuk
perolehan suatu aset keuangan atau penerbitan
suatu liabilitas keuangan dan merupakan biaya
tambahan yang tidak akan terjadi apabila
instrumen keuangan tersebut tidak diperoleh atau
diterbitkan. Untuk aset keuangan, biaya transaksi
ditambahkan pada jumlah yang diakui pada awal
pengakuan aset, sedangkan untuk liabilitas
keuangan, biaya transaksi dikurangkan dari
jumlah liabilitas yang diakui pada awal
pengakuan liabilitas.
Transaction costs include only those costs that
are directly attributable to the acquisition of a
financial asset or issuance of a financial liability
and are incremental costs that would not have
been incurred if the financial instruments had not
been acquired or issued. In the case of financial
assets, transaction costs are added to the
amount recognized initially, while for financial
liabilities, transaction costs are deducted from the
amount of liability recognized initially.
Biaya transaksi tersebut diamortisasi selama
umur instrumen berdasarkan metode suku bunga
efektif dan dicatat sebagai bagian dari
pendapatan bunga untuk biaya transaksi
sehubungan dengan aset keuangan atau
sebagai bagian dari beban bunga untuk biaya
transaksi
sehubungan
dengan
liabilitas
keuangan.
Such transaction costs are amortized over the
terms of the instruments based on the effective
interest method and are recorded as part of
interest income for transaction costs related to
financial assets or interest expenses for
transaction costs related to financial liabilities.
14
PT BANK CTBC INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
(Lanjutan)
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
2. IKHTISAR
KEBIJAKAN
SIGNIFIKAN (Lanjutan)
i.
Aset
keuangan
(Lanjutan)
AKUNTANSI
dan
liabilitas
PT BANK CTBC INDONESIA
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
(Continued)
YEAR ENDED 31 DECEMBER 2015
(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
YANG
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES
(Continued)
keuangan
i.
i.3. Penghentian pengakuan
Financial assets and financial liabilities
(Continued)
i.3. Derecognition
Bank menghentikan pengakuan aset keuangan
pada saat hak kontraktual atas arus kas yang
berasal
dari
aset
keuangan
tersebut
kadaluwarsa atau pada saat Bank mentransfer
seluruh hak untuk menerima arus kas
kontraktual dari aset keuangan dalam transaksi
dimana Bank secara substansial telah
mentransfer seluruh risiko dan manfaat atas
kepemilikan aset keuangan yang ditransfer.
Setiap hak atau kewajiban yang timbul atau
yang masih dimiliki oleh Bank diakui sebagai
aset atau liabilitas secara terpisah.
The Bank derecognizes a financial asset when
the contractual rights to the cash flows from the
financial asset expire or when the Bank transfers
the rights to receive the contractual cash flows on
the financial asset in a transaction in which
substantially all the risks and rewards of
ownership of the financial asset are transferred.
Any interest in transferred financial assets that is
created or retained by the Bank is recognized as
a separate asset or liability.
Bank menghentikan pengakuan liabilitas
keuangan pada saat kewajiban yang ditetapkan
dalam kontrak dilepaskan atau dibatalkan atau
kadaluwarsa.
The Bank derecognizes a financial liability when
its contractual obligations are discharged or
cancelled or expired.
Dalam transaksi dimana Bank secara
substansial
tidak
memiliki
atau
tidak
mentransfer seluruh risiko dan manfaat atas
kepemilikan
aset
keuangan,
Bank
menghentikan pengakuan aset tersebut jika
Bank tidak lagi memiliki pengendalian atas aset
tersebut. Hak dan kewajiban yang timbul atau
yang masih dimiliki dalam transfer tersebut
diakui secara terpisah sebagai aset atau
liabilitas. Dalam transfer dimana pengendalian
atas aset masih dimiliki, Bank tetap mengakui
aset
yang
ditransfer
tersebut sebesar
keterlibatan berkelanjutan, dimana tingkat
keberlanjutan Bank dalam aset yang ditransfer
adalah sebesar perubahan nilai aset yang
ditransfer.
In transaction in which the Bank neither retains
nor transfers substantially all the risks and
rewards of ownership of a financial asset, the
Bank derecognizes the asset if it does not retain
control over the asset. The rights and obligations
retained in the transfer are recognized separately
as assets and liabilities as appropriate. In
transfers in which control over the asset is
retained, the Bank continues to recognize the
asset to the extent of its continuing involvement,
determined by the extent to which it is exposed to
changes in the value of the transferred asset.
Bank menghapusbukukan aset keuangan dan
cadangan kerugian penurunan nilai terkait pada
saat Bank menentukan bahwa aset keuangan
tersebut tidak dapat ditagih. Keputusan ini
diambil setelah mempertimbangkan informasi
seperti telah terjadinya perubahan signifikan
pada posisi keuangan debitur/penerbit aset
keuangan sehingga debitur/penerbit tidak lagi
dapat melunasi kewajibannya atau hasil
penjualan agunan tidak akan cukup untuk
melunasi seluruh ekposurnya.
The Bank writes off financial assets and any
related allowance for impairment losses when the
Bank determines that those financial assets are
uncollectible. The decision is reached after
considering information such as the occurrence
of significant changes in the financial position of
borrower/financial asset issuer such that the
borrower/financial asset issuer can no longer pay
the obligation or that proceeds from collateral will
not be sufficient to cover the entire exposure.
i.4. Saling hapus
i.4. Offsetting
Aset keuangan dan liabilitas keuangan dapat
saling hapus dan nilai bersihnya disajikan dalam
laporan posisi keuangan jika, dan hanya jika,
Bank memiliki hak yang berkekuatan hukum
untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang
telah diakui tersebut dan berniat untuk
menyelesaikan secara neto atau untuk
merealisasikan aset dan menyelesaikan
liabilitasnya secara simultan.
Financial assets and financial liabilities are set
off and the net amount is presented in the
statement of financial position when, and only
when, the Bank has a legal right to set off the
amounts and intends either to settle on a net
basis or realize the asset and settle the liability
simultaneously.
15
PT BANK CTBC INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
(Lanjutan)
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
2. IKHTISAR
KEBIJAKAN
SIGNIFIKAN (Lanjutan)
i. Aset keuangan
(Lanjutan)
dan
AKUNTANSI
liabilitas
PT BANK CTBC INDONESIA
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
(Continued)
YEAR ENDED 31 DECEMBER 2015
(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
YANG
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES
(Continued)
keuangan
i. Financial
assets
(Continued)
i.4. Saling hapus (Lanjutan)
and
financial
liabilities
i.4. Offsetting (Continued)
Pendapatan dan beban disajikan dalam jumlah
bersih hanya jika diperkenankan oleh standar
akuntansi.
Income and expenses are presented on a net
basis only when permitted by accounting
standards.
i.5. Pengukuran biaya perolehan diamortisasi
i.5. Amortized cost measurement
Biaya perolehan diamortisasi dari aset atau
liabilitas keuangan adalah jumlah aset atau
liabilitas keuangan yang diukur pada saat
pengakuan awal, dikurangi pembayaran pokok,
ditambah atau dikurangi dengan amortisasi
kumulatif dengan menggunakan metode suku
bunga efektif yang dihitung dari selisih antara
nilai awal dan nilai jatuh temponya, dan
dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai.
The amortized cost of a financial asset or liability
is the amount at which the financial asset or
liability is measured at initial recognition, minus
principal repayments, plus or minus the
cumulative amortization using the effective
interest method of any difference between the
initial amount recognized and the maturity
amount, and minus allowance for impairment
losses.
Tingkat suku bunga efektif adalah suku bunga
yang secara tepat mendiskontokan estimasi
arus kas di masa datang selama perkiraan umur
dari aset keuangan atau liabilitas keuangan
(atau jika lebih tepat, digunakan periode yang
lebih singkat) untuk memperoleh nilai tercatat
bersih pada saat pengakuan awal. Pada saat
menghitung tingkat suku bunga efektif, Bank
mengestimasi arus kas di masa datang dengan
mempertimbangkan
seluruh
persyaratan
kontraktual dalam instrumen keuangan tersebut,
namun tidak mempertimbangkan kerugian kredit
di masa mendatang.
The effective interest rate is the rate that exactly
discounts the estimated future cash flows
through the expected life of the financial asset or
financial liability (or, where appropriate, a shorter
period) to the net carrying amount at initial
recognition. When calculating the effective
interest rate, the Bank estimates future cash
flows considering all contractual terms of the
financial instrument, but does not consider any
future credit losses.
Perhitungan suku bunga efektif mencakup biaya
transaksi
(Catatan2i.2)
dan
seluruh
imbalan/provisi dan bentuk lain yang dibayarkan
atau diterima yang merupakan bagian tak
terpisahkan dari suku bunga efektif.
The calculation of the effective interest rate
includes transaction costs (Note2i.2) and all
fees and points paid or received that are an
integral part of the effective interest rate.
i.6. Pengukuran nilai wajar
i.6. Fair value measurement
Kebijakan berlaku mulai 1 Januari 2015
Policy applicable from 1 January 2015
Nlai wajar adalah harga yang akan diterima
untuk menjual suatu aset atau harga yang akan
dibayar untuk mengalihkan suatu liabilitas
dalam transaksi teratur (orderly transaction)
antara pelaku pasar (market participants) pada
tanggal pengukuran di pasar utama atau, jika
tidak terdapat pasar utama, di pasar yang paling
menguntungkan dimana Bank memiliki akses
pada tanggal tersebut. Nilai wajar liabilitas
mencerminkan risiko wanprestasinya.
Fair value is the price that would be received to
sell an asset or paid to transfer a liability in an
orderly transaction between market participants
at the measurement date in the principal market
or, in its absence, the most advantageous
market to which the Bank has access at that
date. The fair value of a liability reflects its nonperformance risk.
Jika tersedia, Bank mengukur nilai wajar
instrumen keuangan dengan menggunakan
harga kuotasian di pasar aktif untuk instrumen
tersebut. Suatu pasar dianggap aktif jika
transaksi atas aset dan liabilitas terjadi dengan
frekuensi dan volume yang memadai untuk
menyediakan informasi penentuan harga secara
berkelanjutan.
When available, the Bank measures the fair
value of a financial instrument using the quoted
price in an active market for that instrument. A
market is regarded as active if transactions for
the asset or liability take place with sufficient
frequency and volume to provide pricing
information on an ongoing basis.
16
PT BANK CTBC INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
(Lanjutan)
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
2. IKHTISAR
KEBIJAKAN
SIGNIFIKAN (Lanjutan)
i. Aset
keuangan
(Lanjutan)
dan
AKUNTANSI
liabilitas
PT BANK CTBC INDONESIA
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
(Continued)
YEAR ENDED 31 DECEMBER 2015
(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
YANG
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES
(Continued)
keuangan
i.
i.6. Pengukuran nilai wajar (Lanjutan)
Financial assets
(Continued)
and
financial
liabilities
i.6. Fair value measurement (Continued)
Jika harga kuotasian tidak tersedia di pasar
aktif, Bank menggunakan teknik penilaian
dengan memaksimalkan penggunaan input
yang dapat diobservasi dan relevan dan
meminimalkan penggunaan input yang tidak
dapat diobservasi. Teknik penilaian yang dipilih
menggabungkan
semua
faktor
yang
diperhitungkan oleh pelaku pasar dalam
penentuan harga transaksi.
If there is no quoted price in an active market,
then the Bank uses valuation techniques that
maximise the use of relevant observable inputs
and minimise the use of unobservable inputs.
The chosen valuation technique incorporates all
of the factors that market participants would take
into account in pricing a transaction.
Bukti terbaik atas nilai wajar instrumen
keuangan pada saat pengakuan awal adalah
harga transaksi, yaitu nilai wajar dari
pembayaran yang diberikan atau diterima. Jika
Bank menetapkan bahwa nilai wajar pada
pengakuan awal berbeda dengan harga
transaksi dan nilai wajar tidak dapat dibuktikan
dengan harga kuotasian di pasar aktif untuk
aset atau liabilitas yang identik atau
berdasarkan teknik penilaian yang hanya
menggunakan data dari pasar yang dapat
diobservasi, maka nilai wajar instrumen
keuangan pada saat pengakuan awal
disesuaikan untuk menangguhkan perbedaan
antara nilai wajar pada saat pengakuan awal
dan harga transaksi. Setelah pengakuan awal,
perbedaan tersebut diakui dalam laba rugi
berdasarkan umur dari instrumen tersebut
namun tidak lebih lambat dari saat penilaian
tersebut didukung sepenuhnya oleh data pasar
yang dapat diobservasi atau saat transaksi
ditutup.
The best evidence of the fair value of a financial
instrument at initial recognition is normally the
transaction price, i.e., the fair value of the
consideration given or received. If the Bank
determines that the fair value at initial
recognition differs from the transaction price and
the fair value is evidenced neither by a quoted
price in an active market for an identical asset or
liability nor based on a valuation technique that
uses only data from observable markets, then
the financial instrument is initially measured at
fair value, adjusted to defer the difference
between the fair value at initial recognition and
the transaction price. Subsequently, that
difference is recognised in profit or loss on an
appropriate basis over the life of the instrument
but no later than when the valuation is wholly
supported by observable market data or the
transaction is closed out.
Jika aset atau liabilitas yang diukur pada nilai
wajar memiliki harga penawaran dan harga
permintaan, maka Bank mengukur aset dan
posisi long berdasarkan harga penawaran dan
mengukur liabilitas dan posisi short berdasarkan
harga permintaan.
If an asset or a liability measured at fair value
has a bid price and an ask price, then the Bank
measures assets and long positions at a bid
price and liabilities and short positions at an ask
prices.
Kelompok aset keuangan dan liabilitas
keuangan yang diukur pada nilai wajar, yang
terekspos risiko pasar dan risiko kredit yang
dikelola oleh Bank berdasarkan eksposur
netonya baik terhadap risiko pasar ataupun
risiko kredit diukur berdasarkan harga yang
akan diterima untuk menjual posisi net long
(atau dibayar untuk mengalihkan posisi net
short)
untuk
eksposur
risiko
tertentu.
Penyesuaian pada level kelompok tersebut
dialokasikan pada aset dan liabilitas individual
berdasarkan penyesuaian risiko relatif dari
masing-masing instrumen individual di dalam
kelompok.
Portfolios of financial assets and financial
liabilities measured at fair value, that are
exposed to market risk and credit risk that are
managed by the Bank on the basis of the net
exposure to either market or credit risk, are
measured on the basis of a price that would be
received to sell a net long position (or paid to
transfer a net short position) for a particular risk
exposure. Those portfolio-level adjustments are
allocated to the individual assets and liabilities
on the basis of the relative risk adjustment of
each of the individual instruments in the
portfolio.
17
PT BANK CTBC INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
(Lanjutan)
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR
KEBIJAKAN
SIGNIFIKAN (Lanjutan)
i.
Aset keuangan
(Lanjutan)
i.6.
dan
AKUNTANSI
liabilitas
PT BANK CTBC INDONESIA
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
(Continued)
YEAR ENDED 31 DECEMBER 2015
(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
YANG
keuangan
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES
(Continued)
i. Financial assets
(Continued)
Pengukuran nilai wajar (Lanjutan)
and
financial
liabilities
i.6. Fair value measurement (Continued)
Kebijakan berlaku sebelum 1 Januari 2015
Policy applicable before 1 January 2015
Sebelum 1 Januari 2015, nilai wajar adalah nilai
dimana suatu aset dapat dipertukarkan, atau
suatu liabilitas diselesaikan antara pihak yang
memahami dan berkeinginan untuk melakukan
transaksi wajar (arm’s length transaction) pada
tanggal pengukuran.
Prior to 1 January 2015, fair value is the
amount for which an asset could be
exchanged, or a liability settled, between
knowledgeable, willing parties in an arm’s
length transaction on the measurement date.
Jika tersedia, Bank mengukur nilai wajar
instrumen keuangan dengan menggunakan
harga kuotasi di pasar aktif untuk instrumen
tersebut. Suatu pasar dianggap aktif jika harga
kuotasi sewaktu-waktu dan secara berkala
tersedia dan mencerminkan transaksi pasar
yang aktual dan rutin dalam suatu transaksi
yang wajar.
When available, the Bank measures the fair
value of financial instruments using quoted
prices in an active market for that instruments.
A market is regarded as active if quoted
prices are readily and regularly available and
represent actual and regularly occurring
market transactions on an arm’s length basis.
Jika pasar untuk suatu instrumen keuangan
tidak aktif, Bank menentukan nilai wajar dengan
menggunakan
teknik
penilaian.
Teknik
penilaian mencakup penggunaan transaksi
pasar terkini yang dilakukan secara wajar oleh
pihak-pihak yang memahami, berkeinginan dan
jika tersedia, referensi atas nilai wajar terkini
dari instrumen lain yang secara substansial
sama, penggunaan analisa arus kas yang
didiskonto dan penggunaan model penetapan
harga opsi (option pricing model). Teknik
penilaian
yang
dipilih
memaksimalkan
penggunaan input pasar, dan meminimalkan
penggunaan taksiran yang bersifat spesifik dari
Bank, memasukkan semua faktor yang akan
dipertimbangkan oleh para pelaku pasar dalam
menetapkan suatu harga dan konsisten dengan
metodologi ekonomi yang dapat diterima dalam
penetapan harga instrumen keuangan. Input
yang digunakan dalam teknik penilaian secara
memadai mencerminkan ekspektasi pasar dan
ukuran atas faktor risiko dan pengembalian
(risk-return) yang melekat pada instrumen
keuangan. Bank mengkalibrasi teknik penilaian
dan menguji validitasnya dengan menggunakan
harga-harga dari transaksi pasar terkini yang
dapat diobservasi untuk instrumen yang sama
atau atas dasar data pasar lainnya yang
tersedia yang dapat diobservasi.
If a market for a financial instrument is not
active, the Bank establishes fair value using a
valuation technique. Valuation techniques
include the use of recent arm’s length
transactions between knowledgeable, willing
parties, and if available, reference to the
current fair value of other instruments that are
substantially the same, discounted cash flows
analysis and option pricing models. The
chosen valuation technique makes maximum
use of market inputs, relies as little as
possible on estimates specific to the Bank,
incorporates
all
factors
that
market
participants would consider in setting a price,
and is consistent with accepted economic
methodologies
for
pricing
financial
instruments. Inputs to valuation techniques
reasonably represent market expectations and
measures of the risk-return factors inherent
in thefinancial instrument. The Bank
calibrates valuation techniques and tests them
for validity using prices from observable
current market transactions in the same
instrument or based on other available
observable market data.
18
PT BANK CTBC INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
(Lanjutan)
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR
KEBIJAKAN
SIGNIFIKAN (Lanjutan)
i.
Aset keuangan
(Lanjutan)
i.6.
j.
dan
AKUNTANSI
liabilitas
PT BANK CTBC INDONESIA
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
(Continued)
YEAR ENDED 31 DECEMBER 2015
(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
YANG
keuangan
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES
(Continued)
i. Financial assets
(Continued)
Pengukuran nilai wajar (Lanjutan)
and
financial
liabilities
i.6. Fair value measurement (Continued)
Bukti terbaik atas nilai wajar instrumen
keuangan pada saat pengakuan awal adalah
harga transaksi, yaitu nilai wajar dari
pembayaran yang diberikan atau diterima,
kecuali jika nilai wajar dari instrumen keuangan
tersebut ditentukan dengan perbandingan
terhadap transaksi pasar terkini yang dapat
diobservasi dari suatu instrumen yang sama
(yaitu tanpa modifikasi atau pengemasan
ulang) atau berdasarkan suatu teknik penilaian
yang variabelnya hanya menggunakan data
dari pasar yang dapat diobservasi. Jika harga
transaksi memberikan bukti terbaik atas nilai
wajar pada saat pengakuan awal, maka
instrumen keuangan pada awalnya diukur pada
harga transaksi dan selisih antara harga
transaksi dan nilai yang sebelumnya diperoleh
dari model penilaian diakui dalam laba rugi
setelah pengakuan awal tergantung pada
masing-masing fakta dan keadaan dari
transaksi tersebut namun tidak lebih lambat dari
saat penilaian tersebut didukung sepenuhnya
oleh data pasar yang dapat diobservasi atau
saat transaksi ditutup.
The best evidence of the fair value of a
financial instrument at initial recognition is the
transaction price, i.e., the fair value of the
consideration given or received, unless the fair
value of that instrument is evidenced by
comparison with other observable current
market transactions in the same instrument
(i.e., without modification or repackaging) or
based on a valuation technique whose
variables include only data from observable
markets. When transaction price provides the
best evidence of fair value at initial
recognition, the financial instrument is initially
measured at the transaction price and any
difference between this price and the value
initially obtained from a valuation model is
subsequently recognized in profit or loss
depending on the individual facts and
circumstances of the transaction but not later
than when the valuation is supported wholly
by observable market data or the transaction
is closed out.
Nilai wajar mencerminkan risiko kredit atas
instrumen
keuangan
dan
termasuk
penyesuaian
yang
dilakukan
untuk
memasukkan risiko kredit Bank dan pihak
lawan, mana yang lebih sesuai. Taksiran nilai
wajar yang diperoleh dari model penilaian akan
disesuaikan untuk mempertimbangkan faktorfaktor lainnya, seperti risiko likuiditas atau
ketidakpastian model penilaian, sepanjang
Bank yakin bahwa keterlibatan suatu pasar
pihak ketiga akan mempertimbangkan faktorfaktor tersebut dalam penetapan harga suatu
transaksi.
Fair values reflect the credit risk of the
financial instruments and include adjustments
to take into account the credit risk of the Bank
and
counterparty
where
appropriate.
Estimated fair values obtained from models
are adjusted for any other factors, such as
liquidity risk or model uncertainties, to the
extent that the Bank believes a third-party
market participation would take them into
account in pricing a transaction.
Aset keuangan dan posisi long diukur dengan
menggunakan harga penawaran; liabilitas
keuangan dan posisi short diukur dengan
menggunakan harga permintaan. Jika Bank
memiliki posisi aset dan liabilitas dimana risiko
pasarnya saling hapus, maka Bank dapat
menggunakan nilai tengah dari harga pasar
sebagai dasar untuk menentukan nilai wajar
posisi risiko yang saling hapus tersebut dan
menerapkan penyesuaian harga penawaran
atau harga permintaan hanya terhadap posisi
terbuka neto (net open position), mana yang
lebih sesuai.
Financial assets and long positions are
measured at a bid price; financial liabilities
and short positions are measured at an asking
price. Where the Bank has positions with
offsetting risk, mid-market prices are used to
measure the offsetting risk positions and a bid
or asking price adjustment is applied only to
the net open position as appropriate.
Giro pada Bank Indonesia dan bank-bank lain
j. Current accounts with Bank Indonesia and
other banks
Setelah pengakuan awal, giro pada Bank Indonesia
dan bank-bank lain dicatat pada biaya perolehan
diamortisasi dengan menggunakan metode suku
bunga efektif.
19
Subsequent to initial recognition, current accounts
with Bank Indonesia and other banks are carried at
amortized cost using effective interest method.
PT BANK CTBC INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
(Lanjutan)
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR
KEBIJAKAN
SIGNIFIKAN (Lanjutan)
k.
AKUNTANSI
PT BANK CTBC INDONESIA
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
(Continued)
YEAR ENDED 31 DECEMBER 2015
(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
YANG
Penempatan pada Bank Indonesia dan bank-bank
lain
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES
(Continued)
k.
Setelah pengakuan awal, penempatan pada Bank
Indonesia dan bank-bank diukur pada biaya
perolehan diamortisasi dengan menggunakan
metode suku bunga efektif.
l.
m.
Aset keuangan dan liabilitas keuangan untuk
diperdagangkan
Placements with Bank Indonesia and other
banks
Subsequent to initial recognition, placements
with Bank Indonesia and other banks are
measured at amortized cost using the effective
interest method.
l.
Financial assets and financial liabilities held
for trading
Aset keuangan dan liabilitas keuangan yang dimiliki
untuk tujuan diperdagangkan pada saat pengakuan
awal dan setelah pengakuan awal diakui dan diukur
pada nilai wajar di laporan posisi keuangan, dengan
biaya transaksi yang terjadi diakui langsung pada
laba rugi tahun berjalan.
Financial assets and financial liabilities held for
trading are initially recognized and subsequently
measured recognized at fair value in the
statement of financial position, with transaction
costs recognized immediately in the current year
profit or loss.
Semua perubahan nilai wajar aset keuangan dan
liabilitas keuangan yang dimiliki untuk tujuan
diperdagangkan diakui sebagai bagian dari
pendapatan bersih dari transaksi perdagangan pada
laba rugi. Keuntungan atau kerugian yang direalisasi
pada saat penghentian pengakuan aset keuangan
dan liabilitas keuangan untuk diperdagangkan diakui
dalam laba rugi tahun berjalan.
All changes in fair value of financial assets and
financial liabilities held for trading are recognized
as part of net trading income in profit or loss.
Gains or losses which are realized when the
financial assets and financial liabilities held for
trading are derecognized, are recognized in the
current year profit or loss.
Aset keuangan dan liabilitas keuangan untuk
diperdagangkan termasuk semua derivatif kecuali
derivatif untuk tujuan manajemen risiko.
Financial assets and financial liabilities held for
trading include all derivatives except for
derivatives that are held for risk management
purposes.
Aset keuangan dan liabilitas keuangan untuk
diperdagangkan
tidak
direklasifikasi
setelah
pengakuan awal.
Financial assets and financial liabilities held for
trading are not reclassified subsequent to their
initial recognition.
Derivatif untuk tujuan manajemen risiko
m.
Derivatif untuk tujuan manajemen risiko termasuk
semua aset dan liabilitas derivatif yang tidak
diklasifikasikan sebagai aset keuangan atau
liabilitas keuangan untuk diperdagangkan. Derivatif
untuk tujuan manajemen risiko diukur pada nilai
wajar di dalam laporan posisi keuangan. Derivatif
untuk tujuan manajemen risiko digunakan untuk
secara ekonomis melindungi eksposur Bank atas
risiko valuta asing yang berhubungan dengan posisi
tidak untuk diperdagangkan. Bank tidak menerapkan
akuntansi lindung nilai (hedge accounting) atas
seluruh instrumen derivatif.
20
Derivatives held for risk management
Derivatives held for risk management include all
derivative assets and liabilities that are not
classified as financial assets or financial liabilities
held for trading. Derivatives held for risk
management are measured at fair value in the
statement of financial position. Derivatives held
for risk management are used to economically
hedge the Bank’s exposures to currency risk
relating to non-trading positions. The Bank did
not apply hedge accounting to all of the
derivative instruments.
PT BANK CTBC INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
(Lanjutan)
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR
KEBIJAKAN
SIGNIFIKAN (Lanjutan)
m.
Derivatif untuk
(Lanjutan)
AKUNTANSI
tujuan
manajemen
PT BANK CTBC INDONESIA
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
(Continued)
YEAR ENDED 31 DECEMBER 2015
(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
YANG
risiko
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES
(Continued)
m.
Derivatif dapat melekat pada perjanjian kontraktual
lainnya (kontrak utama). Bank memperlakukan
derivatif melekat secara terpisah, jika dan hanya jika,
instrumen campuran (instrumen yang digabungkan)
tidak diukur pada nilai wajar melalui laba rugi;
persyaratan atas derivatif melekat akan memenuhi
definisi derivatif jika persyaratan tersebut ada di
dalam perjanjian yang terpisah; dan karakteristik
ekonomi dan risiko dari derivatif melekat tidak
berkaitan erat dengan karakteristik ekonomi dan
risiko kontrak utama. Derivatif melekat yang
dipisahkan dicatat berdasarkan klasifikasinya, dan
disajikan di laporan posisi keuangan bersamaan
dengan kontrak utamanya.
n.
Efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali
n.
Tagihan dan utang akseptasi
o.
q.
Kredit yang diberikan
risk
management
Securities purchased under resale
agreements
Securities purchased under resale agreements
are presented as receivables and stated at the
agreed resale price less the difference between
the purchase price and the agreed resale price.
The difference between the purchase price and
the agreed resale price is amortized using the
effective interest method as interest income over
the year commencing from the acquisition date
to the resale date.
Setelah pengakuan awal, tagihan dan utang
akseptasi diukur pada biaya perolehan diamortisasi
dengan menggunakan metode suku bunga efektif.
p.
for
Derivatives may be embedded in another
contractual arrangement (“host contract”). The
Bank accounts for embedded derivatives
separately from the host contract, if and only if,
the hybrid (combined) instrument is not itself
carried at fair value through profit or loss; the
terms of the embedded derivative would meet
the definition of a derivative if they were
contained in a separate contract; and the
economic characteristics and risks of the
embedded derivative are not clearly and closely
related to the economic characteristics and risks
of the host contract. Separated embedded
derivatives are accounted for depending on their
classification, and are presented in the
statement of financial position together with the
host contract.
Efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali
disajikan sebagai tagihan sebesar harga jual
kembali efek-efek yang disepakati dikurangi selisih
antara harga beli dan harga jual kembali yang
disepakati. Selisih antara harga beli dan harga jual
kembali yang disepakati tersebut diamortisasi
dengan metode suku bunga efektif sebagai
pendapatan bunga selama jangka waktu sejak efekefek tersebut dibeli hingga dijual kembali.
o.
Derivatives held
(Continued)
Acceptance receivables and payables
Subsequent to initial recognition, acceptance
receivables and payables are measured at
amortized cost using the effective interest
method.
p.
Loans receivable
Setelah pengakuan awal, kredit yang diberikan diukur
pada biaya perolehan diamortisasi dengan
menggunakan metode suku bunga efektif.
Subsequent to initial recognition, loans
receivable are measured at amortized cost
using the effective interest method.
Kredit dalam rangka pembiayaan bersama (kredit
sindikasi) dicatat sesuai dengan porsi risiko yang
ditanggung oleh Bank.
Syndicated loans are stated in accordance with
the risk borne by the Bank.
Efek-efek untuk tujuan investasi
q.
Efek-efek untuk tujuan investasi pada saat
pengakuan awal diukur pada nilai wajar ditambah
biaya transaksi dan setelah pengakuan awal diukur
sesuai dengan klasifikasinya masing-masing,
sebagai dimiliki hingga jatuh tempo atau tersedia
untuk dijual.
21
Investment securities
Investment securities are initially measured at
fair value plus transaction costs and
subsequently accounted for in accordance with
their classification, as either held-to-maturity or
available-for-sale.
PT BANK CTBC INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
(Lanjutan)
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR
KEBIJAKAN
SIGNIFIKAN (Lanjutan)
q.
AKUNTANSI
PT BANK CTBC INDONESIA
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
(Continued)
YEAR ENDED 31 DECEMBER 2015
(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
YANG
Efek-efek untuk tujuan investasi (Lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES
(Continued)
q. Investment securities (Continued)
q.1. Dimiliki hingga jatuh tempo
q.1. Held to maturity
Investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo
dicatat pada biaya perolehan diamortisasi
dengan menggunakan metode suku bunga
efektif. Penjualan atau reklasifikasi dalam
jumlah yang lebih dari jumlah yang tidak
signifikan dari investasi pada efek-efek dalam
kelompok dimiliki hingga jatuh tempo yang
belum mendekati tanggal jatuh tempo, akan
menyebabkan reklasifikasi atas semua investasi
pada efek-efek yang dimiliki hingga jatuh tempo
ke dalam kelompok tersedia untuk dijual, dan
untuk
Bank
tidak
diperkenankan
mengklasifikasikan efek-efek sebagai dimiliki
hingga jatuh tempo untuk tahun berjalan dan
untuk kurun waktu dua tahun mendatang.
Held-to-maturity investments are carried at
amortized cost using the effective interest
method. Any sale or reclassification of a
more than insignificant amount of held-tomaturity investment securities not close to
their maturity date, would result in the
reclassification of
all held-to-maturity
investment securities as available-for-sale,
and prevent the Bank from classifying
investment securities as held-to-maturity for
the current year and the following two
financial years.
q.2. Tersedia untuk dijual
r.
q.2. Available-for-sale
Setelah pengakuan awal, investasi yang
tersedia untuk dijual dinyatakan pada nilai
wajarnya. Pendapatan bunga diakui dalam laba
rugi dengan menggunakan metode suku bunga
efektif. Laba atau rugi selisih kurs atas efekefek utang yang tersedia untuk dijual diakui
pada laba rugi tahun berjalan.
After initial recognition, available-for-sale
investments are carried at fair value. Interest
income is recognized in profit or loss using
the effective interest method. Foreign
exchange gains or losses on available-forsale debt securities investments are
recognized in the current year profit or loss.
Perubahan nilai wajar lainnya diakui secara
langsung dalam pendapatan komprehensif lain
sampai investasi tersebut dijual atau
mengalami
penurunan
nilai,
dimana
keuntungan dan kerugian kumulatif yang
sebelumnya
diakui
dalam
pendapatan
komprehensif lain harus diakui pada laba rugi
tahun berjalan berdasarkan metode rata-rata
tertimbang.
Other fair value changes are recognized
immediately in other comprehensive income
until the investment is sold or impaired,
where the cumulative gains and losses
previously
recognized
in
other
comprehensive income are recognized in the
current year profit or loss based on a
weighted average method.
Pajak penghasilan
r.
Income taxes
Beban pajak terdiri dari beban pajak kini dan beban
pajak tangguhan. Beban pajak kini dan pajak
tangguhan diakui pada laba rugi kecuali untuk item
yang diakui secara langsung di ekuitas atau dalam
penghasilan komprehensif lain.
Income tax expense comprises current and
deferred tax. Current tax and deferred tax are
recognized in profit or loss except to the extent
that they relate to items recognized directly in
equity or in other comprehensive income.
Beban pajak kini merupakan estimasi utang atau
restitusi pajak yang dihitung atas laba kena pajak
untuk
tahun
yang
bersangkutan
dengan
menggunakan tarif pajak yang secara substansial
telah berlaku pada tanggal pelaporan, dan
penyesuaian- penyesuaian lainnya atas provisi pajak
pada
tahun-tahun
sebelumnya,
baik
untuk
disesuaikan dengan pajak penghasilan yang
dilaporkan pada laporan pajak tahunan, atau dengan
perbedaan yang timbul dari pemeriksaan pajak.
Current tax is the expected tax payable or
refundable on taxable income for the year, using
tax rates substantially enacted as of the reporting
date, and includes true-up adjustments made to
the previous years’ tax provisions either to
reconcile them with the income tax reported in
annual tax returns, or to account for differences
arising from tax assessments.
22
PT BANK CTBC INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
(Lanjutan)
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR
KEBIJAKAN
SIGNIFIKAN (Lanjutan)
r.
s.
AKUNTANSI
PT BANK CTBC INDONESIA
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
(Continued)
YEAR ENDED 31 DECEMBER 2015
(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
YANG
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES
(Continued)
Pajak penghasilan (Lanjutan)
r.
Income taxes (Continued)
Pajak tangguhan diakui atas perbedaan temporer
antara nilai tercatat aset dan liabilitas untuk tujuan
pelaporan keuangan, dan nilai yang digunakan
untuk tujuan perpajakan. Pajak tangguhan diukur
dengan menggunakan tarif pajak yang diharapkan
untuk diterapkan atas perbedaan temporer pada
saat pembalikan, berdasarkan peraturan yang
berlaku atau secara substantif berlaku pada tanggal
pelaporan. Metode ini juga mengharuskan
pengakuan manfaat pajak masa depan, seperti
kompensasi rugi fiskal, apabila besar kemungkinan
manfaat pajak tersebut dapat direalisasi.
Deferred tax is recognized in respect of temporary
differences between the carrying amounts of
assets and liabilities for financial reporting
purposes, and the amounts used for taxation
purposes. Deferred tax is measured at the tax
rates that are expected to be applied to temporary
differences when they reverse, based on the laws
that have been enacted or subtantively enacted at
the reporting date. This method also requires the
recognition of future tax benefits, such as tax loss
carry forwards, to the extent that realization of
such benefits is probable.
Koreksi atas kewajiban pajak diakui pada saat surat
ketetapan pajak diterima atau apabila diajukan
keberatan dan atau banding, maka koreksi diakui
pada saat keputusan atas keberatan atau banding
itu diterima.
Amendments to tax obligation are recognized
when tax assessment is received or if objection
and or appeal is applied, when the results of the
objection or appeal are received.
Aset tetap
s.
Fixed assets
Aset tetap diakui pada awalnya sebesar biaya
perolehan. Biaya perolehan termasuk pengeluaranpengeluaran yang dapat diatribusikan secara
langsung agar aset tersebut siap digunakan. Setelah
pengukuran awal, aset tetap diukur dengan model
biaya, yaitu biaya perolehan dikurangi akumulasi
penyusutan dan akumulasi rugi penurunan nilai aset.
Fixed assets are initially recognized at cost. Cost
includes expenditures directly attributable to bring
the assets for their intended use. Subsequent to
initial measurement, fixed assets are measured
using cost model, which is carried at its cost less
accumulated depreciation and accumulated
impairment loss.
Pada setiap tanggal pelaporan, nilai residu, masa
manfaat dan metode penyusutan dikaji ulang, dan
jika diperlukan, akan disesuaikan dan diterapkan
sesuai dengan ketentuan PSAK yang berlaku.
At each reporting date, residual values, useful
lives and depreciation methods are reviewed and
if required, they will be adjusted and applied in
accordance with the prevailing PSAK.
Penyusutan dihitung sejak bulan aset tetap yang
bersangkutan digunakan, dengan menggunakan
metode garis lurus berdasarkan estimasi masa
manfaat sebagai berikut:
Depreciation is calculated from the month the
respective fixed asset is placed into service,
using straight line method over the estimated
useful lives as follows:
Tahun/Years
Bangunan ruko
Perabot, peralatan dan renovasi kantor
Komputer perangkat keras
20
4-8
4
Shop house
Office furniture, equipment and improvements
Computers hardware
Jika nilai tercatat aset tetap lebih besar dari nilai
yang dapat diperoleh kembali, nilai tercatat aset
tetap diturunkan menjadi sebesar nilai yang dapat
dipulihkan dan rugi penurunan nilai aset dibebankan
pada laba rugi tahun yang bersangkutan.
When the carrying amount of fixed assets is
higher than its estimated recoverable amount, the
carrying amount of fixed assets shall be reduced
to its recoverable amount and the impairment
losses are charged to profit or loss for the year.
Apabila aset tetap dilepas, maka nilai tercatat dan
akumulasi penyusutannya dikeluarkan dari laporan
posisi keuangan, dan keuntungan atau kerugian
yang dihasilkan diakui dalam laba rugi tahun
berjalan.
When assets are disposed of, their carrying
values and the related accumulated depreciation
are eliminated from the statement of financial
position, and the resulting gain or loss on the
disposal of fixed assets is recognized in the
current year profit or loss.
23
PT BANK CTBC INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
(Lanjutan)
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR
KEBIJAKAN
SIGNIFIKAN (Lanjutan)
t.
u.
AKUNTANSI
PT BANK CTBC INDONESIA
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
(Continued)
YEAR ENDED 31 DECEMBER 2015
(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
YANG
Aset takberwujud
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES
(Continued)
t.
Intangible assets
Aset takberwujud terdiri dari perangkat lunak yang
dibeli dan dikembangkan secara internal oleh Bank
yang dinyatakan pada biaya perolehan dikurangi
akumulasi amortisasi dan akumulasi rugi penurunan
nilai aset.
Intangible assets consist of software acquired and
internally developed by the Bank which is stated at
cost less
accumulated amortization and
accumulated impairment losses.
Perangkat lunak yang dibeli pada awalnya diukur
sebesar biaya perolehan yang mencakup semua
biaya yang dapat diatribusikan secara langsung
dalam mempersiapkan aset tersebut sehingga siap
digunakan. Setelah pengakuan awal, perangkat
lunak diukur sebesar biaya perolehan dikurangi
akumulasi amortisasi dan akumulasi rugi penurunan
nilai aset.
Software acquired is initially measured at
acquisition costs which include all costs directly
attributable in preparing the assets for their
intended use. Subsequent to initial recognition,
software is measured at cost less accumulated
amortization and accumulated impairment losses.
Pengeluaran untuk pengembangan perangkat lunak
secara internal diakui sebagai aset ketika Bank
dapat
mendemonstrasikan
maksud
dan
kemampuannya
untuk
menyelesaikan
pengembangan dan memakai perangkat lunak
tersebut dalam menghasilkan keuntungan ekonomis
di masa mendatang, dan dapat secara andal
mengukur
biaya
untuk
menyelesaikan
pengembangan. Biaya yang dikapitalisasi dari
pengembangan perangkat lunak secara internal
mencakup semua biaya yang dapat diatribusikan
secara langsung dalam proses pengembangan, dan
akan diamortisasi selama masa manfaatnya.
Perangkat lunak yang dikembangkan secara internal
dinyatakan sebesar biaya yang dikapitalisasi
dikurangi akumulasi amortisasi dan rugi penurunan
nilai.
Expenditures on internally developed software are
recognized as an asset when the Bank is able to
demonstrate its intention and ability to complete
the development and use the software in a
manner that will generate future economic
benefits, and can reliably measure the costs to
complete the development. The capitalized costs
of internally developed software include all costs
directly attributable to develop the software, and
are amortized over its useful lives. Internally
developed software is stated at capitalized cost
less accumulated amortization and impairment
losses.
Pengeluaran selanjutnya yang jumlahnya signifikan
akan dikapitalisasi hanya jika pengeluaran tersebut
menambah
manfaat
ekonomis
aset
yang
bersangkutan di masa mendatang. Semua
pengeluaran lainnya dibebankan pada saat
terjadinya.
Significant subsequent expenditure on software is
capitalized only when it increases the future
economic benefits embodied in the specific asset
to which it relates. All other expenditures are
expensed as incurred.
Amortisasi diakui dalam laba rugi dengan
menggunakan metode garis lurus sepanjang masa
manfaat dari perangkat lunak tersebut, dari tanggal
perangkat lunak tersebut tersedia untuk dipakai.
Estimasi masa manfaat ekonomis dari perangkat
lunak berkisar antara 4 sampai dengan 8 tahun.
Amortization is recognized in profit or loss on a
straight line method over the estimated useful life
of the software, from the date that it is available for
use. The estimated useful life of software ranging
from 4 to 8 years.
Identifikasi dan pengukuran kerugian penurunan
nilai
u. Identification and measurement of impairment
losses
Aset Keuangan
Financial assets
Pada setiap tanggal pelaporan, Bank mengevaluasi
apakah terdapat bukti obyektif bahwa aset keuangan
yang tidak dicatat pada nilai wajar melalui laba rugi
telah mengalami penurunan nilai. Aset keuangan
mengalami penurunan nilai jika bukti obyektif
menunjukkan bahwa peristiwa yang merugikan telah
terjadi setelah pengakuan awal aset keuangan dan
peristiwa tersebut berdampak pada arus kas masa
datang atas aset keuangan yang dapat diestimasi
secara handal.
At each reporting date, the Bank assesses
whether there is objective evidence that financial
assets not carried at fair value through profit or
loss are impaired. Financial assets are impaired
when objective evidence demonstrates that a loss
event has occurred after the initial recognition of
the asset and that the loss event has an impact on
the future cash flows on the asset that can be
estimated reliably.
24
PT BANK CTBC INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
(Lanjutan)
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR
KEBIJAKAN
SIGNIFIKAN (Lanjutan)
u.
AKUNTANSI
Identifikasi
dan
pengukuran
penurunan nilai (Lanjutan)
PT BANK CTBC INDONESIA
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
(Continued)
YEAR ENDED 31 DECEMBER 2015
(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
YANG
kerugian
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES
(Continued)
u.
Identification and measurement of impairment
losses (Continued)
Aset Keuangan (Lanjutan)
Financial assets (Continued)
Bukti obyektif bahwa aset keuangan mengalami
penurunan nilai meliputi wanprestasi atau tunggakan
pembayaran oleh debitur, restrukturisasi kredit atau
uang muka oleh Bank dengan persyaratan yang tidak
mungkin diberikan jika debitur tidak mengalami
kesulitan keuangan, indikasi bahwa debitur atau
penerbit akan dinyatakan pailit, hilangnya pasar aktif
dari aset keuangan akibat kesulitan keuangan, atau
data yang dapat diobservasi lainnya yang terkait
dengan
kelompok
aset
keuangan
seperti
memburuknya status pembayaran debitur atau
penerbit dalam kelompok tersebut atau kondisi
ekonomi yang berkorelasi dengan wanprestasi atas
aset dalam kelompok tersebut.
Objective evidence that financial assets are
impaired can include default or delinquency by a
borrower, restructuring of a loan or advance by
the Bank on terms that the Bank would not
otherwise consider, indications that a borrower or
issuer will enter bankruptcy, the disappearance
of an active market for a security due to financial
difficulties, or other observable data relating to a
group of assets such as adverse changes in the
payment status of borrowers or issuers in the
group or economic conditions that correlate with
defaults in the group.
Bank menentukan bukti penurunan nilai atas aset
keuangan secara individual dan kolektif. Evaluasi
penurunan nilai secara individual dilakukan terhadap
aset keuangan yang signifikan.
The Bank considers evidence of impairment for
financial assets at both specific and collective
level. All individually significant financial assets are
assessed for specific impairment.
Semua aset keuangan yang signifikan secara
individual yang tidak mengalami penurunan nilai
secara individual dievaluasi secara kolektif untuk
menentukan penurunan nilai yang sudah terjadi
namun belum diidentifikasi. Aset keuangan yang tidak
signifikan secara individual akan dievaluasi secara
kolektif untuk menentukan penurunan nilainya dengan
mengelompokkan
aset
keuangan
tersebut
berdasarkan karakteristik risiko yang serupa. Aset
keuangan yang dievaluasi secara individual untuk
penurunan nilai, dan dimana kerugian penurunan nilai
diakui, tidak lagi termasuk dalam penurunan nilai
secara kolektif.
All individually significant financial assets not to be
individually impaired are then collectively
assessed for any impairment that has been
incurred but not yet identified. Financial assets that
are not individually significant are collectively
assessed for impairment by grouping together
such
financial
assets with similar
risk
characteristics. Financial assets that are
individually assessed for impairment and for which
an impairment loss is recognized are no longer
included in a collective assessment of impairment.
Dalam menentukan penurunan nilai secara kolektif,
Bank menggunakan model statistik dari tren
probability of default di masa lalu, waktu pemulihan
dan jumlah kerugian yang terjadi, yang disesuaikan
dengan pertimbangan manajemen mengenai apakah
kondisi ekonomi dan kredit saat ini mungkin
menyebabkan kerugian aktual lebih besar atau lebih
kecil daripada yang dihasilkan oleh model statistik.
Tingkat wanprestasi, tingkat kerugian dan waktu
pemulihan yang diharapkan di masa datang secara
berkala dibandingkan dengan hasil aktual yang
diperoleh untuk memastikan bahwa model statistik
yang digunakan masih memadai.
In assessing collective impairment, the Bank uses
statistical modelling of historical trends of the
probability of default, timing of recoveries and the
amount
of
loss
incurred,
adjusted
for
management’s judgment as to whether current
economic and credit conditions are such that the
actual losses are likely to be greater or less than
suggested by historical modelling. Default rates,
loss rates and the expected timing of future
recoveries are regularly benchmarked against
actual outcomes to ensure that they remain
appropriate.
PT BANK CTBC INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
(Lanjutan)
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK CTBC INDONESIA
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
(Continued)
YEAR ENDED 31 DECEMBER 2015
(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
SIGNIFIKAN (Lanjutan)
(Continued)
t.
Aset takberwujud
u.
Identifikasi dan pengukuran kerugian penurunan
nilai
t.
Aset takberwujud terdiri dari perangkat lunak yang
dibeli dan dikembangkan secara internal oleh Bank
yang dinyatakan pada biaya perolehan dikurangi
akumulasi amortisasi dan akumulasi rugi penurunan
nilai aset.
Perangkat lunak yang dibeli pada awalnya diukur
sebesar biaya perolehan yang mencakup semua
biaya yang dapat diatribusikan secara langsung
dalam mempersiapkan aset tersebut sehingga siap
digunakan. Setelah pengakuan awal, perangkat
lunak diukur sebesar biaya perolehan dikurangi
akumulasi amortisasi dan akumulasi rugi penurunan
nilai aset.
Pengeluaran untuk pengembangan perangkat lunak
secara internal diakui sebagai aset ketika Bank
dapat
mendemonstrasikan
maksud
dan
kemampuannya
untuk
menyelesaikan
pengembangan dan memakai perangkat lunak
tersebut dalam menghasilkan keuntungan ekonomis
di masa mendatang, dan dapat secara andal
mengukur
biaya
untuk
menyelesaikan
pengembangan. Biaya yang dikapitalisasi dari
pengembangan perangkat lunak secara internal
mencakup semua biaya yang dapat diatribusikan
secara langsung dalam proses pengembangan, dan
akan diamortisasi selama masa manfaatnya.
Perangkat lunak yang dikembangkan secara internal
dinyatakan sebesar biaya yang dikapitalisasi
dikurangi akumulasi amortisasi dan rugi penurunan
nilai.
Pengeluaran selanjutnya yang jumlahnya signifikan
akan dikapitalisasi hanya jika pengeluaran tersebut
menambah
manfaat
ekonomis
aset
yang
bersangkutan di masa mendatang. Semua
pengeluaran lainnya dibebankan pada saat
terjadinya.
Amortisasi diakui dalam laba rugi dengan
menggunakan metode garis lurus sepanjang masa
manfaat dari perangkat lunak tersebut, dari tanggal
perangkat lunak tersebut tersedia untuk dipakai.
Estimasi masa manfaat ekonomis dari perangkat
lunak berkisar antara 4 sampai dengan 8 tahun.
Aset Keuangan
KEBIJAKAN
Intangible assets
Intangible assets consist of software acquired and
internally developed by the Bank which is stated at
cost less
accumulated amortization and
accumulated impairment losses.
Software acquired is initially measured at
acquisition costs which include all costs directly
attributable in preparing the assets for their
intended use. Subsequent to initial recognition,
software is measured at cost less accumulated
amortization and accumulated impairment losses.
Expenditures on internally developed software are
recognized as an asset when the Bank is able to
demonstrate its intention and ability to complete
the development and use the software in a
manner that will generate future economic
benefits, and can reliably measure the costs to
complete the development. The capitalized costs
of internally developed software include all costs
directly attributable to develop the software, and
are amortized over its useful lives. Internally
developed software is stated at capitalized cost
less accumulated amortization and impairment
losses.
Significant subsequent expenditure on software is
capitalized only when it increases the future
economic benefits embodied in the specific asset
to which it relates. All other expenditures are
expensed as incurred.
Amortization is recognized in profit or loss on a
straight line method over the estimated useful life
of the software, from the date that it is available for
use. The estimated useful life of software ranging
from 4 to 8 years.
u. Identification and measurement of impairment
losses
Financial assets
Pada setiap tanggal pelaporan, Bank mengevaluasi
apakah terdapat bukti obyektif bahwa aset keuangan
yang tidak dicatat pada nilai wajar melalui laba rugi
telah mengalami penurunan nilai. Aset keuangan
mengalami penurunan nilai jika bukti obyektif
menunjukkan bahwa peristiwa yang merugikan telah
terjadi setelah pengakuan awal aset keuangan dan
peristiwa tersebut berdampak pada arus kas masa
datang atas aset keuangan yang dapat diestimasi
secara handal.
2. IKHTISAR
AKUNTANSI
YANG
At each reporting date, the Bank assesses
whether there is objective evidence that financial
assets not carried at fair value through profit or
loss are impaired. Financial assets are impaired
when objective evidence demonstrates that a loss
event has occurred after the initial recognition of
the asset and that the loss event has an impact on
the future cash flows on the asset that can be
estimated reliably.
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES
24
25
PT BANK CTBC INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
(Lanjutan)
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR
KEBIJAKAN
SIGNIFIKAN (Lanjutan)
u.
AKUNTANSI
Identifikasi
dan
pengukuran
penurunan nilai (Lanjutan)
PT BANK CTBC INDONESIA
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
(Continued)
YEAR ENDED 31 DECEMBER 2015
(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
YANG
kerugian
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES
(Continued)
u.
Identification and measurement of impairment
losses (Continued)
Aset Keuangan (Lanjutan)
Financial assets (Continued)
Kerugian penurunan nilai atas aset keuangan yang
dicatat pada biaya perolehan diamortisasi diukur
sebesar selisih antara nilai tercatat aset keuangan
dengan nilai kini estimasi arus kas masa datang yang
didiskonto menggunakan suku bunga efektif awal dari
aset keuangan tersebut. Perhitungan nilai kini dari
estimasi arus kas masa datang atas aset keuangan
dengan agunan (collateralized financial asset)
mencerminkan arus kas yang dapat dihasilkan dari
pengambilalihan agunan dikurangi biaya-biaya untuk
memperoleh dan menjual agunan, terlepas apakah
pengambilalihan tersebut berpeluang terjadi atau
tidak. Kerugian yang terjadi diakui pada laba rugi dan
dicatat pada akun cadangan kerugian atas aset
keuangan yang dicatat pada biaya perolehan
diamortisasi. Pendapatan bunga atas aset keuangan
yang mengalami penurunan nilai tetap diakui atas
dasar suku bunga yang digunakan untuk mendiskonto
arus kas masa datang dalam pengukuran kerugian
penurunan nilai. Ketika peristiwa yang terjadi setelah
penurunan nilai menyebabkan jumlah kerugian
penurunan nilai berkurang, kerugian penurunan nilai
yang sebelumnya diakui harus dipulihkan dan
pemulihan tersebut diakui pada laba rugi tahun
berjalan.
Impairment losses on financial assets carried at
amortized cost are measured as the difference
between the carrying amount of the financial
assets and the present value of estimated future
cash flows discounted at the financial assets’
original effective interest rate. The calculation of
the present value of the estimated future cash
flows of a collateralized financial asset reflects
the cash flows that may result from foreclosure
less costs for obtaining and selling the collateral,
whether or not foreclosure is probable. Losses
are recognized in profit or loss and recorded in an
allowance account against financial assets
carried at amortized cost. Interest on the impaired
financial asset continues to be recognized using
the rate of interest used to discount the future
cash flows for the purpose of measuring the
impairment loss. When a subsequent event
causes the amount of impairment loss to
decrease, the impairment loss is reversed
through the current year profit or loss.
Jika persyaratan kredit, piutang atau investasi yang
dimiliki hingga jatuh tempo dinegosiasi ulang atau
dimodifikasi karena debitur atau penerbit mengalami
kesulitan keuangan, maka penurunan nilai diukur
dengan suku bunga efektif awal yang digunakan
sebelum persyaratan diubah.
If the terms of a loan, receivable or held-tomaturity investment are renegotiated or otherwise
modified because of financial difficulties of the
borrower or issuer, impairment is measured using
the original effective interest before the
modification of terms.
Aset non-keuangan
Non-financial assets
Pada setiap akhir periode pelaporan,
Bank
menelaah nilai tercatat aset non-keuangan untuk
menentukan apakah terdapat indikasi bahwa aset
tersebut telah mengalami penurunan nilai. Jika
terdapat indikasi tersebut, nilai yang dapat diperoleh
kembali dari aset diestimasi untuk menentukan
tingkat kerugian penurunan nilai. Bila tidak
memungkinkan untuk mengestimasi nilai yang dapat
diperoleh kembali atas suatu aset individu,
Bank mengestimasi nilai yang dapat diperoleh kembali
dari unit penghasil kas atas aset.
At the end of each reporting date, the Bank
reviews the carrying amount of non-financial
assets to determine whether there is any
indication that those assets have suffered an
impairment loss. If any such indication exists,
the recoverable
amount of the asset is
estimated in order to determine the extent of
loss.
Where it is not
the impairment
possible to estimate the recoverable amount
of an individual asset, the Bank estimates
the recoverable
amount
of the cash
generating unit to which the asset belongs.
Perkiraan jumlah yang dapat diperoleh kembali
adalah nilai tertinggi antara harga jual neto atau nilai
pakai. Jika jumlah yang dapat diperoleh kembali dari
aset non-keuangan (unit penghasil kas) kurang dari
nilai tercatatnya, nilai tercatat aset (unit penghasil
kas) dikurangi menjadi sebesar nilai yang dapat
diperoleh kembali dan rugi penurunan nilai diakui
langsung ke laba rugi tahun berjalan.
Estimated recoverable amount is the higher of
net selling price or value in use. If the
recoverable amount of a non-financial asset
(cash generating unit) is less than its carrying
amount, the carrying amount of the asset
(cash generating unit) is reduced
to its
recoverable
amount
and
an impairment
loss is recognized immediately against profit
or loss for the year.
26
PT BANK CTBC INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
(Lanjutan)
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR
KEBIJAKAN
SIGNIFIKAN (Lanjutan)
v.
AKUNTANSI
PT BANK CTBC INDONESIA
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
(Continued)
YEAR ENDED 31 DECEMBER 2015
(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
YANG
Simpanan dari nasabah dan bank-bank lain
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES
(Continued)
v.
Setelah pengakuan awal, simpanan dari nasabah dan
bank-bank lain diukur pada biaya perolehan
diamortisasi dengan menggunakan metode suku
bunga efektif.
w.
x.
Imbalan pasca-kerja
Deposits from customers and other banks
Subsequent to initial recognition, deposits from
customers and other banks are measured at their
amortized cost using the effective interest
method.
w. Post-employment benefits
Liabilitas imbalan pasca-kerja dihitung sebesar nilai
kini dari estimasi jumlah liabilitas imbalan pascakerja di masa depan yang timbul dari jasa yang telah
diberikan oleh karyawan pada masa kini dan masa
lalu. Perhitungan dilakukan oleh aktuaris independen
dengan metode projected-unit-credit.
The obligation for post-employment benefits is
calculated at the present value of estimated
future benefits that the employees have earned
in return for their services in the current and
prior periods. The calculation is performed by an
independent actuary using the projected-unitcredit method.
Keuntungan atau kerugian aktuaria diakui sebagai
penghasilan komprehensif lain pada periode dimana
hal tersebut terjadi.
Actuarial gains or losses are recognized as other
comprehensive income in the period in which
they arise.
Mulai tanggal 1 Januari 2015, ketika imbalan pascakerja berubah, porsi imbalan sehubungan dengan
jasa yang telah diberikan oleh karyawan pada masa
lalu, dibebankan atau dikreditkan segera dalam laba
rugi.
Starting 1 January 2015, when the plan benefits
change, the portion of the benefits that plan
relate to past service by employees is charge or
credited immediately to profit or loss.
Sebelum tanggal 1 Januari 2015, ketika imbalan
pasca-kerja berubah, porsi imbalan sehubungan
dengan jasa yang telah diberikan oleh karyawan
pada masa lalu dibebankan atau dikreditkan dalam
laba rugi dengan menggunakan metode garis lurus
selama rata-rata masa kerja karyawan hingga
imbalan pasca-kerja menjadi hak karyawan (vested).
Porsi imbalan pasca-kerja yang telah menjadi hak
karyawan diakui segera sebagai beban dalam laba
rugi tahun berjalan.
Prior to 1 January 2015, when the plan benefits
change, the portion of the benefits that relate to
past service by employees is reflected in the
profit or loss on a straight-line basis over the
estimated average remaining vesting period. To
the extent that the benefits vest immediately, the
expense is recognized immediately in current
year profit or loss.
Tidak terdapat dampak yang siginifikan dari
penerapan PSAK No. 24 (Revisi 2013) terhadap
laporan keuangan.
There is no material effect from the
implementation of PSAK No. 24 (2013 Revision)
to the financial statements.
Modal saham
x.
Saham diklasifikasikan sebagai ekuitas jika tidak
terdapat kewajiban kontraktual untuk mentransfer kas
atau aset keuangan lainnya.
y. Pendapatan dan beban bunga
Share capital
Shares are classified as equity when there is no
contractual obligation to transfer cash or other
financial assets.
y.
Interest income and expense
Pendapatan dan beban bunga diakui pada laba rugi
dengan menggunakan metode suku bunga efektif.
Suku bunga efektif adalah suku bunga yang secara
tepat mendiskontokan estimasi pembayaran dan
penerimaan kas di masa datang selama perkiraan
umur dari aset keuangan atau liabilitas keuangan
(atau jika lebih tepat, digunakan periode yang lebih
singkat) untuk memperoleh nilai tercatat bersih dari
aset keuangan atau liabilitas keuangan. Pada saat
menghitung suku bunga efektif, Bank mengestimasi
arus
kas
di
masa
datang
dengan
mempertimbangkan seluruh persyaratan kontraktual
dari instrumen keuangan tersebut, namun tidak
mempertimbangkan kerugian kredit di masa
mendatang.
Interest income and expense are recognized in
profit or loss using the effective interest method.
The effective interest rate is the rate that exactly
discounts the estimated future cash payments
and receipts through the expected life of the
financial asset or financial liability (or, where
appropriate, a shorter period) to the carrying
amount of the financial asset or financial liability.
When calculating the effective interest rate, the
Bank estimates future cash flows considering all
contractual terms of the financial instrument but
not future credit losses.
Perhitungan suku bunga efektif mencakup seluruh
biaya transaksi (Catatan 2i.2) dan seluruh
imbalan/provisi dan bentuk lain yang dibayarkan
atau diterima yang merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dari suku bunga efektif.
The calculation of the effective interest rate
includes transaction costs (Note 2i.2) and all fees
and points paid or received that are an integral
part of the effective interest rate.
27
PT BANK CTBC INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
(Lanjutan)
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR
KEBIJAKAN
SIGNIFIKAN (Lanjutan)
y.
AKUNTANSI
PT BANK CTBC INDONESIA
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
(Continued)
YEAR ENDED 31 DECEMBER 2015
(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
YANG
Pendapatan dan beban bunga (Lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES
(Continued)
y.
Pendapatan dan beban bunga yang disajikan pada
laba rugi merupakan bunga atas aset keuangan dan
liabilitas keuangan yang dicatat pada biaya
perolehan diamortisasi dan efek-efek untuk tujuan
investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo dan
tersedia untuk dijual yang dihitung dengan
menggunakan suku bunga efektif.
z.
Provisi dan komisi
Interest income and expense (Continued)
Interest income and expense presented in profit
or loss represent the interest on financial assets
and financial liabilities at amortized cost and
held-to-maturity
and
available-for-sale
investment securities calculated using the
effective interest method.
z.
Fees and commissions
Pendapatan dan beban provisi dan komisi yang
signifikan dan merupakan bagian integral dari suku
bunga efektif dari aset keuangan dan liabilitas
keuangan dimasukkan ke dalam perhitungan suku
bunga efektif.
Significant fees and commission income and
expenses that are integral to the effective interest
rate on a financial asset or financial liability are
included in the measurement of the effective
interest rate.
Untuk penarikan dan pembayaran (arus kas)
pinjaman yang sulit diprediksi, seperti pinjaman yang
bersifat revolving dan pinjaman rekening koran,
Bank menggunakan metode garis lurus dalam
melakukan amortisasi pendapatan dan beban provisi
dan komisi.
For loans with unpredicted cash flows such as
revolving loans and overdraft, the Bank applies
straight-line method in amortizing the fees and
commission income and expenses.
Pendapatan provisi dan komisi lainnya, termasuk
pendapatan provisi yang terkait dengan kredit,
provisi sebagai pengatur sindikasi, provisi terkait
ekspor impor dan provisi jasa diakui pada saat jasa
tersebut dilakukan. Atas komitmen kredit yang tidak
diharapkan adanya penarikan kredit, provisi dari
komitmen kredit tersebut diakui berdasarkan metode
garis lurus selama jangka waktu komitmen.
Other fees and commission income, including
credit related fees, syndication lead arranger
fees, export import related fees and service fees
are recognized as the related services are
performed. When a loan commitment is not
expected to result in the draw-down of a loan,
loan commitment fees are recognized on a
straight-line basis over the commitment period.
Beban provisi dan komisi lainnya yang terutama
terkait dengan provisi transaksi antar bank dan
broker, diakui sebagai beban pada saat jasa
tersebut diterima.
Other fees and commission expense which are
mainly related to inter-bank transaction and
brokerage fees, are expensed as the services
are received.
aa. Keuntungan (kerugian) transaksi perdaganganbersih
Pendapatan bersih transaksi perdagangan terdiri
dari keuntungan atau kerugian bersih terkait dengan
aset keuangan dan liabilitas keuangan yang dimiliki
untuk tujuan diperdagangkan, termasuk seluruh
perubahan nilai wajar yang direalisasi maupun yang
belum direalisasi, bunga dan selisih kurs.
ab. Keuntungan (kerugian) dari instrumen keuangan
pada nilai wajar melalui laba rugi lainnya-bersih
Pendapatan dari instrumen keuangan pada nilai
wajar melalui laba rugi lainnya berkaitan dengan
derivatif untuk tujuan manajemen risiko yang bukan
merupakan bagian dari kualifikasi hubungan lindung
nilai dan termasuk semua perubahan nilai wajar
yang sudah dan belum terealisasi, bunga dan selisih
kurs mata uang.
28
aa.
Net trading gain (loss)
Net trading income comprises of net gains or
losses related to financial assets and liabilities
held for trading, and includes all realized and
unrealized fair value changes, interest and
foreign exchange differences.
ab. Gain (loss) from other financial instruments
at fair value through profit or loss
Net income from other financial instruments at
fair value through profit or loss relates to
derivatives held for risk management purposes
that do not form part of qualifying hedge
relationships and includes all realized and
unrealized fair value changes, interest and
foreign exchange differences.
PT BANK CTBC INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
(Lanjutan)
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
3.
PT BANK CTBC INDONESIA
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
(Continued)
YEAR ENDED 31 DECEMBER 2015
(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN
3.
FINANCIAL RISK MANAGEMENT
Pendahuluan dan gambaran umum
Introduction and overview
Bank memiliki eksposur terhadap risiko-risiko atas
instrumen keuangan sebagai berikut:
The Bank has exposure to the following risks from
financial instruments:
a.
b.
c.
d.
a.
b.
c.
d.
Risiko kredit
Risiko likuiditas
Risiko pasar
Risiko operasional
Credit risk
Liquidity risk
Market risk
Operational risk
Manajemen risiko merupakan bagian integral dari
strategi bisnis Bank untuk mempertahankan kesehatan
keuangan dan integritas Bank.
Risk management is an integral part of the business
strategy of the Bank to maintain the Bank's financial
soundness and integrity.
Prinsip manajemen risiko memfasilitasi perkembangan
bisnis Bank melalui kerangka manajemen risiko yang
menyeimbangkan risiko dan imbalan yang meliputi
pengawasan aktif dari Dewan Komisaris dan Direksi;
kecukupan pada kebijakan, prosedur, dan penetapan
limit; kecukupan pada proses identifikasi, pengukuran,
pengawasan, dan pengendalian risiko, serta Sistem
Informasi Manajemen Risiko; dan sistem pengendalian
internal.
The principle of risk management facilitates the Bank’s
business development through a risk management
framework that balancing between risks and returns
which includes active oversight from the Board of
Commissioners and Board of Directors; sufficiency of
policy, procedure, and limit establishment; sufficiency
of identification process, measurement, surveillance,
and risk control, and Risk Management Information
System; and internal control system.
Pengawasan aktif dari Dewan Komisaris dan Direksi
Active oversight from the Board of Commissioners
and Board of Directors
Dewan Komisaris dan Direksi bertanggung jawab atas
efektivitas pelaksanaan manajemen risiko Bank. Oleh
karena itu, Dewan Komisaris mengadakan pertemuan
dengan Direksi, Komite Pemantau Risiko, dan Kepala
Grup Manajemen Risiko secara teratur untuk meninjau
masalah manajemen risiko dan rencana perbaikan (jika
ada). Direksi mengevaluasi kebijakan manajemen risiko
dan Dewan Komisaris menyetujuinya. Selain itu, Dewan
Komisaris dan Direksi mengkaji Laporan Profil Risiko,
mengevaluasi pelaksanaan sistem pengendalian Bank,
memastikan struktur organisasi dan sumber daya
manusia yang memadai dalam rangka mendukung
penerapan manajemen risiko secara efektif sesuai
dengan karakteristik, kompleksitas dan profil risiko Bank.
The Board of Commissioners and Board of Directors
are responsible for the effectiveness of the
implementation of risk management in the Bank.
Therefore, the Board of Commissioners holds a
meeting with the Board of Directors, Risk Monitoring
Committee, and Head of Risk Management on a
regular basis, to review risk management matters and
improvement plans (if any). The Board of Directors
evaluates risk management policies and the Board of
Commissioners approves it. In addition, the Board of
Commissioners and the Board of Directors review Risk
Profile Report, evaluate the implementation of the
Bank’s control system, ensure the adequacy of the
organization structure and human resources in order to
support the implementation of risk management
effectively in accordance with the characteristics,
complexities and risk profile of the Bank.
Bank memiliki struktur organisasi yang secara jelas
merumuskan peran dan tanggung jawab Dewan
Komisaris, Direksi, komite-komite, Grup Manajemen
Risiko, Satuan Kerja Operasional, Satuan Kerja Audit
Internal dan satuan kerja pendukung lainnya. Grup
Manajemen Risiko independen dari unit kerja bisnis
Bank dan fungsi pengendalian internal (unit audit
internal). Bank juga telah membentuk Komite Audit,
Komite Pemantau Risiko, Komite Aset dan Kewajiban,
dan Komite Manajemen Risiko. Komite-komite tersebut
melaporkan aktivitas mereka kepada Dewan Komisaris
dan Direksi secara berkala.
The Bank has a clear organizational structure which
formulates the role and responsibility of the Board of
Commissioners, the Board of Directors, committees,
Risk Management Group, Operational Unit, Internal
Audit Unit and other supporting units. The Risk
Management Group are independent from the Bank’s
business working unit and internal control function
(internal audit unit). The Bank has also established
Audit Committee, Risk Monitoring Committee, Asset
and Liability Committee, and Risk Management
Committee. These committees report their activities to
the Board of Commissioners and Board of Directors
periodically.
Kebijakan, prosedur, dan penetapan limit
Policy, procedure, and limit establishment
Penerapan manajemen risiko Bank didukung dengan
kerangka yang mencakup kebijakan dan prosedur
manajemen risiko serta penetapan limit risiko dengan
memperhatikan antara lain jenis, kompleksitas kegiatan
usaha, profil risiko, dan tingkat risiko yang akan diambil
serta peraturan yang ditetapkan otoritas dan/atau
praktek perbankan yang sehat.
The implementation of the Bank’s risk management is
supported by the framework which covers the policy
and procedure of the risk management as well as the
risk limit in accordance with the types, business
complexity, risk profile, risk appetite and the regulation
stipulated by the authority and/or the sound banking
practice.
Tingkat risiko yang akan diambil tercermin dalam strategi
dan sasaran bisnis Bank.
The risk appetite is reflected in the Bank’s business
strategy and target.
29
PT BANK CTBC INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
(Lanjutan)
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
3.
PT BANK CTBC INDONESIA
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
(Continued)
YEAR ENDED 31 DECEMBER 2015
(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan)
3.
FINANCIAL RISK MANAGEMENT (Continued)
Proses identifikasi, pengukuran, pemantauan, dan
pengendalian risiko, serta Sistem Informasi
Manajemen Risiko
Process of risk identification, measurement,
monitoring, and control, also Risk Management
Information System
Identifikasi,
pengukuran,
pemantauan,
dan
pengendalian risiko merupakan bagian utama dari
proses penerapan manajemen risiko. Identifikasi risiko
Bank mencakup seluruh aktivitas bisnis dengan
menganalisa sumber dan kemungkinan timbulnya risiko
serta dampaknya. Pengukuran risiko disesuaikan
dengan karakteristik dan kompleksitas kegiatan usaha
Bank. Pemantauan dilakukan oleh unit yang
independen dari pihak yang melakukan transaksi guna
memantau dan mengendalikan tingkat dan atau tren
risiko. Bank juga telah mengembangkan sistem
informasi manajemen yang disesuaikan dengan
karakteristik, kegiatan dan kompleksitas kegiatan usaha
Bank.
Risk identification, measurement, monitoring, and
control are the main parts of the implementation of risk
management. The Bank’s risk identification covers all
business activities by analyzing the source and
possibility of risk as well as its impacts. Risk
measurement is aligned with the characteristic and
complexities of the business activity. Risk monitoring is
done by a unit independent from parties that conduct
the transactions to monitor and control the level and or
trend of risk. The Bank has also developed a
management information system that is aligned to the
characteristic, activities and complexities of the Bank’s
business activities.
Sistem pengendalian internal
Internal control system
Bank memiliki sistem pengendalian internal untuk
menjaga aset Bank, menjamin tersedianya pelaporan
keuangan dan manajerial yang dapat diandalkan,
meningkatkan kepatuhan Bank terhadap ketentuan dan
peraturan perundang-undangan yang berlaku, serta
mengurangi risiko terjadinya kerugian, penyimpangan
dan pelanggaran aspek kehati-hatian. Penerapan
sistem pengendalian internal adalah tanggung jawab
semua Unit Operasional dan unit pendukung serta Unit
Internal Audit.
The bank has internal control system to guard the
Bank’s assets, ensure the availability and credibility of
the financial and managerial reporting, increase the
Bank’s compliance towards the applicable provisions
and regulations, as well as to reduce the risk of loss,
deviations and violations to the prudential aspects. The
implementation of the internal control system is the
responsibility of all the Operational Units and the
supporting units as well as the Internal Audit Unit.
Organisasi manajemen risiko
Risk management organization
Direksi memiliki tanggung jawab penuh atas penetapan
dan pengawasan kerangka manajemen risiko Bank
untuk memastikan bahwa risiko-risiko Bank telah
dikelola dengan tepat.
The Board of Directors have overall responsibility for
the establishment and oversight of the Bank’s risk
management framework to ensure that the Bank’s risks
are managed in a sound manner.
Selain itu, Manajemen mempunyai:
 Komite Audit;
 Komite Pemantau Risiko;
 Komite Aset dan Liabilitas;
 Komite Manajemen Risiko;
In addition, the Management has:
 Audit Committee;
 Risk Oversight Committee;
 Asset and Liabilities Committee (ALCO);
 Risk Management Committee;
yang bertanggung jawab untuk mengembangkan dan
memantau kebijakan manajemen risiko Bank atas
masing-masing areanya. Komite-komite tersebut
melaporkan aktivitas mereka secara berkala kepada
Dewan Komisaris dan Direksi.
which are responsible for developing and monitoring the
Bank’s risk management policies in their specified
areas. These committees periodically report their
activities to the Board of Commisioners and Board of
Directors.
30
PT BANK CTBC INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
(Lanjutan)
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
3.
PT BANK CTBC INDONESIA
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
(Continued)
YEAR ENDED 31 DECEMBER 2015
(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan)
3.
FINANCIAL RISK MANAGEMENT (Continued)
Organisasi manajemen risiko (Lanjutan)
Risk management organization (Continued)
Komite Audit Bank memiliki tanggung jawab untuk:
The Bank’s Audit Committee is responsible for:

Melakukan pemantauan dan evaluasi atas
perencanaan dan pelaksanaan audit serta
pemantauan atas tindak lanjut hasil audit dalam
rangka menilai kecukupan pengendalian internal,
termasuk kecukupan proses pelaporan keuangan;

Monitoring and evaluating the planning and
execution of audit and monitoring the follow-up
results of the audit in order to assess the
adequacy of internal controls including the
adequacy of the financial reporting process;

Membahas dan mengkaji perencanaan audit Satuan
Kerja Audit Internal dan menelaah temuan mereka
secara berkala.

Discussing and reviewing the audit plan of the
Internal Audit Unit and reviewing their findings on
a periodical basis.
Komite Pemantau Risiko mengawasi perkembangan
kebijakan manajemen risiko dan menilai penerapannya.
Komite juga memberikan saran mengenai strategi
manajemen risiko yang harus diterapkan oleh Bank.
Dalam melaksanakan fungsi pengawasan, Komite
Pemantau Risiko akan melakukan pengawasan dan
mengevaluasi kinerja Komite Manajemen Risiko dan
Grup Manajemen Risiko.
The Risk Oversight Committee supervises the
development of risk management policies and
assesses its implementation. The Committee also
provides advice on the risk management strategy
which should be employed by the Bank. In conducting
its oversight role, the Risk Oversight Committee will
also monitor and evaluate the performance of the Risk
Management Committee and Risk Management
Group.
Komite Aset dan Kewajiban (ALCO) dibentuk dengan
tujuan untuk mengelola aset dan kewajiban Bank. ALCO
juga berkewajiban untuk menyeimbangkan kepentingan
dari berbagai unit bisnis yang berbeda dengan
memaksimalkan manajemen modal melalui pengelolaan
risiko likuiditas dan risiko suku bunga dengan prinsip
kehati-hatian.
Asset and Liabilities Committee (ALCO) is established
to manage the Bank’s asset and liabilities. ALCO is
also responsible to balance the interest of different
business units by maximizing the capital management
through prudent liquidity risk and interest rate risk
management.
Komite Manajemen Risiko dibentuk dengan tujuan,
diantaranya adalah:
The Risk Management Committee is established with,
among others, the following objectives:

Untuk mengidentifikasi seluruh permasalahan risiko
yang terdapat pada seluruh bisnis sejak dini untuk
menghindari kerugian yang tidak semestinya terjadi
dan untuk memastikan bahwa Bank telah
mempertimbangkan seluruh risiko dengan tepat;

To identify all risk issues across all businesses at
an early stage to avoid unnecessary losses and to
ensure that the Bank has considered all risks
properly;

Untuk menjalankan tata kelola dan pengawasan
atas sistem penilaian risiko guna meyakinkan
bahwa sistem tersebut telah tepat sasaran dan
dipergunakan secara memadai untuk pengendalian
risiko pada bisnis.

To exercise governance and oversight over the
Bank’s risk rating systems to ensure that they are
fit for purpose and adequately utilized to control
risks in the business.
Grup Manajemen Risiko (RMG) didirikan sebagai pihak
yang independen dalam pengelolaan semua risiko Bank
dan bertanggung jawab untuk:





Risk Management Group (RMG) was established as
an independent unit that should manage all Bank’s risk
and responsible to:
Memastikan bahwa bisnis yang dilakukan oleh
setiap divisi sesuai dengan risk appetite yang telah
ditetapkan oleh Komite Manajemen Risiko;
Merumuskan
dan
melaksanakan
kebijakan
manajemen risiko dan modal,
prosedur dan
metodologi manajemen risiko untuk setiap unit
kerja;
Menyetujui limit risiko Bank;
Melakukan penelaahan atas portofolio secara
berkala untuk memastikan bahwa portofolio risiko
berada dalam parameter yang dapat diterima; dan
Mengembangkan dan menerapkan infrastruktur dan
sistem manajemen risiko dan modal yang sesuai
untuk setiap divisi.





31
Ensure that the business conducted by each
division is consistent with the risk appetite set by
the Risk Management Committee;
Formulate and implement risk and capital
management
policies,
procedures
and
methodologies that are appropriate to each
working unit;
Approve Bank’s risk limits;
Conduct periodic portfolio reviews to ensure that
the portfolio of risks is within acceptable
parameters; and
Develop and implement risk and capital
management infrastructures and systems that are
appropriate for each division.
PT BANK CTBC INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
(Lanjutan)
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
3.
PT BANK CTBC INDONESIA
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
(Continued)
YEAR ENDED 31 DECEMBER 2015
(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan)
3.
a. Manajemen risiko kredit
FINANCIAL RISK MANAGEMENT (Continued)
a. Credit risk management
Risiko kredit adalah risiko kerugian keuangan yang
disebabkan oleh ketidakmampuan pihak nasabah
atau pihak lawan untuk memenuhi kewajiban
kontraktualnya. Risiko ini dikelola pada tingkat
transaksi, debitur, kelompok debitur, industri dan
portofolio. Kebijakan dan tata cara risiko kredit
dirancang untuk menjaga keutuhan independensi
dan integritas penilaian risiko kredit dan proses
persetujuan kredit.
Credit risk is the risk of financial loss from
customers and counterparties being unable to fulfill
their contractual obligations. This risk is managed at
transaction, obligor, group of obligor, industry and
portfolio levels. Credit risk policies and procedures
are designed to preserve the independence and
integrity of the credit risk assessment and credit
approval process.
Bank telah menerapkan manajemen risiko kredit,
yang mencakup pembentukan kebijakan kredit,
pedoman kredit, standar prosedur operasi dan
skema penilaian risiko kredit untuk korporasi. Selain
itu, Bank juga telah menerapkan proses pemantauan
seluruh portofolio kredit secara berkala yang
disampaikan kepada Dewan Komisaris dan Direksi.
The
Bank
has
implemented
credit
risk
management, incorporating the setup of credit
policies, guidelines, standard operation procedures
and the credit risk rating scheme for corporates.
The Bank has also implemented the process of
monitoring the total credit portfolio periodically
which is to be submitted to the Board of
Commissioners and Board of Directors.
Peringkat profil risiko kredit ditentukan melalui
pemetaan eksposur risiko ke dalam tabel risk
appetite Bank yang memiliki 5 kategori: rendah,
rendah ke sedang, sedang, sedang ke tinggi dan
tinggi. Selanjutnya, peringkat risiko kredit inheren
dikombinasikan dengan hasil pengukuran sistem
pengendalian risiko kredit untuk mendapatkan
peringkat akhir dari risiko kredit.
The level of credit risk profile was determined by
mapping total exposure to the Bank’s risk appetite
table which has 5 categories: low, low to moderate,
moderate, moderate to high and high. Furthermore,
the level of inherent credit risk was combined with
credit risk controlling system measurement to get
the final level of credit risk.
Pada tahun 2015, profil risiko kredit dinilai pada
tingkat rendah ke sedang (2014: rendah).
In 2015, credit risk profile was assessed at low to
moderate level (2014: low).
i. Eksposur maksimum terhadap risiko kredit
i. Maximum exposure to credit risk
Untuk aset keuangan yang diakui pada laporan
posisi keuangan, eksposur maksimum atas risiko
kredit setara dengan nilai tercatatnya.
For financial assets recognized in the statement
of financial position, the maximum exposure to
credit risk equals their carrying amount.
Penerbitan bank garansi dan letters of credit
(L/C) yang tidak dapat dibatalkan, eksposur
maksimum atas risiko kredit adalah nilai
maksimum yang harus dibayarkan oleh Bank
dalam hal timbul kewajiban atas penerbitan
garansi dan letters of credit yang tidak dapat
dibatalkan. Untuk komitmen kredit, eksposur
maksimum atas risiko kredit adalah sebesar
jumlah fasilitas yang belum ditarik dari nilai penuh
fasilitas kredit yang telah disepakati (committed)
kepada nasabah.
For bank guarantees and irrevocable letters of
credit (L/C) issued, the maximum exposure to
credit risk is the maximum amount that the Bank
would have to pay if the obligations of the bank
guarantees and irrevocable letters of credit
issued are called upon. For credit commitments,
the maximum exposure to credit risk is the full
amount of the undrawn committed credit facilities
granted to customers.
32
PT BANK CTBC INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
(Lanjutan)
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
3.
PT BANK CTBC INDONESIA
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
(Continued)
YEAR ENDED 31 DECEMBER 2015
(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan)
3.
a. Manajemen risiko kredit (Lanjutan)
FINANCIAL RISK MANAGEMENT (Continued)
a. Credit risk management (Continued)
i. Eksposur maksimum terhadap risiko kredit
(Lanjutan)
i. Maximum
exposure
(Continued)
Tabel berikut menyajikan eksposur maksimum
risiko kredit Bank atas instrumen keuangan pada
laporan
posisi
keuangan
dan
rekening
administratif, tanpa memperhitungkan agunan
yang dimiliki atau jaminan kredit lainnya.
to
credit
risk
The following table presents the Bank’s
maximum exposure to credit risk of financial
instruments in the statement of financial position
and administrative accounts, without taking into
account any collaterals held or other credit
enhancement.
31 Desember/December
2015
2014
Posisi keuangan
Giro pada Bank Indonesia
Giro pada bank-bank lain
Penempatan pada Bank
Indonesia dan bank-bank
lain
Aset keuangan untuk
diperdagangkan
Aset derivatif untuk tujuan
manajemen risiko
Efek-efek yang dibeli dengan
janji dijual kembali
Tagihan akseptasi
Kredit yang diberikan
Efek-efek untuk tujuan
investasi
Rekening administratif
Fasilitas kredit kepada
nasabah yang belum
digunakan
L/C yang tidak dapat
dibatalkan
Garansi yang diterbitkan
Jumlah
Financial position
Current accounts with Bank Indonesia
Current accounts with other banks
740.982
235.406
733.620
400.680
1.892.710
681.962
286.685
195.790
802
11.251
496.191
8.642.431
1.094.516
506.879
7.738.323
Financial assets held for trading
Derivative assets held for risk
management
Securities purchased under resale
agreements
Acceptance receivables
Loans receivable
289.953
750.518
Investment securities
Placements with Bank Indonesia and
other banks
Administrative accounts
201.313
233.208
183.438
357.812
13.327.723
230.950
68.822
12.646.519
ii. .Analisa risiko konsentrasi kredit
Committed credit facilities
granted to debtors
Outstanding irrevocable L/C
Guarantees issued
Total
ii. Concentration of credit risk analysis
Bank mendorong adanya diversifikasi portofolio
kreditnya pada berbagai wilayah geografis,
sektor ekonomi, tipe produk dan pihak lawan
sebagai upaya untuk meminimalisasi risiko
kredit.
The Bank encourages the diversification of its
credit portfolio among a variety of geographies,
economic sectors, type of products and
counterparties in order to minimize its credit risk.
Konsentrasi risiko kredit berdasarkan pihak
lawan:
Credit risk concentration by type of counterparty:
31 Desember/December 2015
Giro
pada
bankbank lain/
Current
accounts
with other
banks
Giro pada
Bank
Indonesia/
Current
accounts
with Bank
Indonesia
Korporasi
Pemerintah dan Bank
Indonesia
Bank
Ritel
Penempatan
pada Bank
Indonesia
dan bankAset
bank lain/
keuangan
Placement
untuk
with Bank
diperdagangkan/
Indonesia
Financial
and other
assets held for
banks
trading
Aset
derivatif
untuk tujuan
manajemen
risiko/
Derivative
assets held
for risk
management
Tagihan
akseptasi/
Acceptance
receivables
Kredit
yang
diberikan/
Loans
receivable
Komitmen
dan
kontinjensi
yang memiliki
Efek-efek
risiko kredit/
Commitment
untuk
and
tujuan
investasi/ contingencies
Investment
with credit
securities
risk
Jumlah/
Total
%
-
-
-
133
-
406.482
7.977.169
-
741.980
9.125.764
68,47
740.982
-
235.406
-
1.089.026
803.684
245.834
40.718
-
802
-
89.709
-
665.262
289.953
-
583
2.365.795
1.170.319
665.845
17,75
8,78
5.00
740.982
235.406
1.892.710
286.685
802
496.191
8.642.431
289.953
742.563
13.327.723
100,00
33
Corporates
Government
and Bank
Indonesia
Banks
Retail
PT BANK CTBC INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
(Lanjutan)
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
3.
PT BANK CTBC INDONESIA
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
(Continued)
YEAR ENDED 31 DECEMBER 2015
(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan)
3.
FINANCIAL RISK MANAGEMENT (Continued)
a. Manajemen risiko kredit (Lanjutan)
a. Credit risk management (Continued)
ii. .Analisa risiko konsentrasi kredit (Lanjutan)
ii.
Concentration
(Continued)
of
credit
risk
analysis
31 Desember/December 2014
Giro
pada
bankbank lain/
Current
accounts
with other
banks
Giro pada
Bank
Indonesia/
Current
accounts
with Bank
Indonesia
Korporasi
Pemerintah dan
Bank Indonesia
Bank
Ritel
Penempatan
pada Bank
Indonesia
dan bankAset
bank lain/
keuangan
Placement
untuk
with Bank
diperdagangkan/
Indonesia
Financial
and other
assets held for
banks
trading
Aset
derivatif
untuk tujuan
manajemen
risiko/
Derivative
assets held
for risk
management
Efek-efek
yang dibeli
dengan janji
dijual
kembali/
Securities
purchased
under resale
agreements
Tagihan
akseptasi/
Acceptance
receivables
Kredit
yang
diberikan/
Loans
receivable
Komitmen
dan
kontinjensi
yang memiliki
Efek-efek
risiko kredit/
Commitment
untuk
and
tujuan
investasi/ contingencies
Investment
with credit
securities
risk
%
-
-
-
1.603
-
-
439.423
7.127.328
-
532.580
8.100.934
64,06
733.620
-
400.680
-
126.980
554.982
-
144.864
49.323
-
11.251
-
1.094.516
-
67.456
-
610.995
750.518
-
400
1.755.982
2.178.208
611.395
13,89
17,22
4,83
733.620
400.680
681.962
195.790
11.251
1.094.516
506.879
7.738.323
750.518
532.980
12.646.519
100,00
Konsentrasi kredit yang diberikan berdasarkan
jenis kredit dan sektor ekonomi diungkapkan di
dalam Catatan 12.
iii.
Tabel berikut ini menyajikan aset keuangan yang
mengalami penurunan nilai, aset keuangan yang
telah jatuh tempo tetapi tidak mengalami
penurunan nilai serta aset keuangan yang belum
jatuh tempo dan tidak mengalami penurunan
nilai.
Aset keuangan yang
mengalami penurunan nilai:
Penurunan nilai individual:
Grade 14 -16: penurunan nilai
Dikurangi: cadangan kerugian
penurunan nilai individual
Penurunan nilai kolektif:
Telah jatuh tempo 91 - 120
hari
Telah jatuh tempo 121 - 180
hari
Telah jatuh tempo > 180 hari
Dikurangi: cadangan kerugian
penurunan nilai kolektif
Giro pada
Bank
Indonesia/
Current
accounts with
Bank
Indonesia
Credit risk analysis
The following table presents the impaired
financial assets, past due but not impaired
financial assets and neither past due nor
impaired financial assets.
31 Desember/December 2015
Penempatan
pada Bank
Indonesia dan
bank-bank lain/
Tagihan
Placements with
akseptasi/
Bank Indonesia
Acceptance
and other banks
receivables
Giro pada
bank-bank
lain/Current
accounts
with other
banks
Kredit yang
diberikan/
Loans
receivable
Efek-efek untuk
tujuan investasi/
Investment
securites
Impaired financial assets:
Berdasarkan hari jatuh tempo
[untuk kredit Tenaga Kerja
Indonesia (“TKI”) dan
kredit konsumen lainnya]:
Telah jatuh tempo 1 - 30 hari
Telah jatuh tempo 31 - 60 hari
Telah jatuh tempo 61 - 90 hari
Individually impaired:
Grade 14 -16: impaired
-
-
-
-
280.079)
-
-
-
-
-
(85.944)
194.135)
-
-
-
-
-
2.280)
-
91 - 120 days past due
-
-
-
-
9.791)
5.869)
17.940)
-
121 - 180 days past due
> 180 days past due
-
-
-
-
(8.625)
9.315)
-
Less: allowance for Individual
impairment losses
Collectively impaired:
Aset keuangan yang telah
jatuh tempo tetapi tidak
mengalami penurunan nilai:
Berdasarkan pemeringkat
internal (untuk kredit
korporasi):
Grade 6 - 9: risiko sedang
Corporates
Government
and Bank
Indonesia
Banks
Retail
The concentration of loans receivable by type of
loans and economic sectors is disclosed in
Note 12.
iii. Analisa risiko kredit
Dikurangi: cadangan kerugian
penurunan nilai kolektif
Jumlah/
Total
Less: allowance for collective
impairment losses
Past due but not impaired
financial assets:
-
-
-
-
-)
-
-
-
-
-
20.610)
10.702)
10.062)
41.374)
-
-
-
-
-
(6.091)
35.283)
-
34
Based on internal rating (for
corporate loans):
Grade 6 - 9: medium risk
Based on days past due [for
Indonesian Overseas Workers
(“IOW”) and other consumer loans]:
1 - 30 days past due
31 - 60 days past due
61 - 90 days past due
Less: allowance for collective
impairment losses
PT BANK CTBC INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
(Lanjutan)
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
3.
PT BANK CTBC INDONESIA
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
(Continued)
YEAR ENDED 31 DECEMBER 2015
(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan)
3.
a. Manajemen risiko kredit (Lanjutan)
FINANCIAL RISK MANAGEMENT (Continued)
a. Credit risk management (Continued)
iii. Credit risk analysis (Continued)
iii.Analisa risiko kredit (Lanjutan)
Giro pada
Bank
Indonesia/
Current
accounts with
Bank
Indonesia
31 Desember/December 2015
Penempatan
pada Bank
Indonesia dan
bank-bank lain/
Tagihan
Placements with
akseptasi/
Bank Indonesia
Acceptance
and other banks
receivables
Giro pada
bank-bank
lain/Current
accounts
with other
banks
Kredit yang
diberikan/
Loans
receivable
Efek-efek untuk
tujuan investasi/
Investment
securites
Aset keuangan yang belum
jatuh tempo dan tidak
mengalami penurunan nilai:
Berdasarkan pemeringkat
internal (untuk kredit
korporasi):
Grade 1 - 5: risiko rendah
Grade 6 - 9: risiko sedang
Grade 10 -13: risiko tinggi
Berdasarkan hari jatuh tempo
[untuk kredit Tenaga Kerja
Indonesia
(“TKI”)
dan
kredit konsumen lainnya]:
Lancar
Dikurangi: cadangan kerugian
penurunan nilai kolektif
Neither past due nor impaired
financial assets:
740.982
-
235.406
-
-)
262.359)
235.200)
1.892.710
-
81.107)
5.787.664)
2.047.238)
740.982
235.406
1.892.710
-)
497.559)
515.223)
8.431.232)
289.953
740.982
235.406
1.892.710
(1.368)
496.191)
(27.534)
8.403.698)
289.953
740.982
235.406
1.892.710
496.191)
8.642.431)
289.953
Giro pada
Bank
Indonesia/
Current
accounts with
Bank
Indonesia
Penempatan
pada Bank
Indonesia dan
bank-bank
lain/
Placements
with Bank
Indonesia and
other banks
Giro pada
bank-bank
lain/Current
accounts
with other
banks
31 Desember/December 2014
Efek-efek
yang dibeli
dengan janji
dijual
kembali/
Securities
Tagihan
purchased
akseptasi/
Acceptance
under resale
receivables
agreements
Kredit yang
diberikan/
Loans
receivable
Based on internal rating (for
corporate loans):
Grade 1 - 5: low risk
Grade 6 - 9: medium risk
Grade 10 - 13: high risk
289.953
-
Based on days past due [for
Indonesian Overseas Workers
(“IOW”) and other consumer loans]:
Current
Less: allowance for collective
impairment losses
Efek-efek untuk
tujuan investasi/
Investment
securites
Aset keuangan yang
mengalami penurunan nilai:
Penurunan nilai individual:
Grade 14 -16: penurunan nilai
Dikurangi: cadangan kerugian
penurunan nilai individual
Penurunan nilai kolektif:
Telah jatuh tempo 91 - 120
hari
Telah jatuh tempo 121 - 180
hari
Telah jatuh tempo > 180 hari
Dikurangi: cadangan kerugian
penurunan nilai kolektif
Impaired financial assets:
-
-
-
-
226.982)
-
-
-
-
-
-
(78.553)
148.429)
-
-
-
-
-
-
5.385)
-
91 - 120 days past due
-
-
-
-
-
8.263)
13.035)
26.683)
-
121 - 180 days past due
> 180 days past due
-
-
-
-
-
(7.292)
19.391)
-
Berdasarkan hari jatuh tempo
[untuk kredit Tenaga Kerja
Indonesia (“TKI”) dan kredit
konsumen lainnya]:
Telah jatuh tempo 1 - 30 hari
Telah jatuh tempo 31 - 60 hari
Telah jatuh tempo 61 - 90 hari
Dikurangi: cadangan kerugian
penurunan nilai kolektif
Less: allowance for Individual
impairment losses
Collectively impaired:
Aset keuangan yang telah jatuh
tempo tetapi tidak
mengalami penurunan nilai:
Berdasarkan pemeringkat internal
(untuk kredit korporasi):
Grade 6 - 9: risiko sedang
Individually impaired:
Grade 14 -16: impaired
-
Less: allowance for collective
impairment losses
Past due but not impaired
financial assets:
-
-
-
-
-
37.817
-
-
-
-
-
-
37.656)
18.109)
9.263)
102.845)
-
-
-
-
-
-
(4.029)
98.816)
-
35
Based on internal rating (for
corporate loans):
Grade 6 - 9: medium risk
Based on days past due [for
Indonesian Overseas Workers
(“IOW”) and other consumer
loans]:
1 - 30 days past due
31 - 60 days past due
61 - 90 days past due
Less: allowance for collective
impairment losses
PT BANK CTBC INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
(Lanjutan)
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
3.
PT BANK CTBC INDONESIA
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
(Continued)
YEAR ENDED 31 DECEMBER 2015
(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan)
3.
b. Manajemen risiko kredit (Lanjutan)
b. Credit risk management (Continued)
iii. Credit risk analysis (Continued)
iii.Analisa risiko kredit (Lanjutan)
Giro pada
Bank
Indonesia/
Current
accounts with
Bank
Indonesia
Penempatan
pada Bank
Indonesia dan
bank-bank
lain/
Placements
with Bank
Indonesia and
other banks
Giro pada
bank-bank
lain/Current
accounts
with other
banks
FINANCIAL RISK MANAGEMENT (Continued)
31 Desember/December 2014
Efek-efek
yang dibeli
dengan janji
dijual
kembali/
Securities
Tagihan
purchased
akseptasi/
under resale
Acceptance
agreements
receivables
Kredit yang
diberikan/
Loans
receivable
Efek-efek untuk
tujuan investasi/
Investment
securites
Aset keuangan yang belum
jatuh tempo dan tidak
mengalami penurunan nilai:
Berdasarkan pemeringkat internal
(untuk kredit korporasi):
Grade 1 - 5: risiko rendah
Grade 6 - 9: risiko sedang
Grade 10 - 13: risiko tinggi
Berdasarkan hari jatuh tempo
[untuk kredit Tenaga Kerja
Indonesia (“TKI”) dan kredit
konsumen lainnya]:
Lancar
Dikurangi: cadangan kerugian
penurunan nilai kolektif
Neither past due nor impaired
financial assets:
733.620
-
400.680
-
681.962
-
1.094.516
-
18.296)
350.216)
140.473)
-)
5.384.744)
1.606.345)
750.518
-
1.094.516
-)
508.985)
504.056)
7.495.145)
750.518
-
-
-
733.620
400.680
681.962
-
-
-
733.620
400.680
681.962
1.094.516
(2.106)
506.879)
(23.458)
7.471.687)
750.518
733.620
400.680
681.962
1.094.516
506.879)
7.738.323)
750.518
Proses penentuan grading kredit internal yang
diterapkan oleh Bank untuk kredit korporasi
(grade 1-16) membedakan eksposur untuk
menentukan eksposur mana yang memiliki
faktor risiko lebih besar dan tingkat kerugian
potensial yang lebih tinggi. Peringkat kredit
setiap debitur ditelaah secara berkala dan
perubahannya diimplementasikan secepatnya.
Peringkat kredit yang diterapkan atas setiap
debitur juga mempertimbangkan kualitas kredit
dari debitur tersebut yang telah ditentukan
oleh bank-bank lain.
Based on internal rating (for
corporate loans):
Grade 1 - 5: low risk
Grade 6 - 9: medium risk
Grade 10 - 13: high risk
Based on days past due [for
Indonesian Overseas Workers
(“IOW”) and other consumer
loans]:
Current
Less: allowance for collective
impairment losses
The
Bank’s
internal
credit
grading
determination processes for corporate loans
(grade 1-16) differentiate exposures in order
to highlight those with greater risk factors and
higher potential severity of loss. The credit
rating for each debtor is reviewed regularly
and any amendments are implemented
promptly. The credit rating applied for each
debtor also considered credit quality of the
respective debtor as determined by other
banks.
Kredit yang mengalami penurunan nilai
Impaired loans
Penurunan nilai kredit secara individu adalah
kredit dimana Bank menentukan bahwa
terdapat bukti obyektif penurunan nilai dan
tidak dapat diharapkan untuk mendapatkan
pengembalian pada semua pokok dan bunga
yang jatuh tempo sesuai dengan persyaratan
di dalam kontrak perjanjian kredit.
Individually impaired loans are loans for
which the Bank determines that there is
objective evidence of impairment and it does
not expect to collect all principal and interest
due according to the contractual terms of the
loan agreements.
Kredit yang telah jatuh tempo tetapi tidak
mengalami penurunan nilai
Past due but not impaired loans
Kredit yang telah jatuh tempo tetapi tidak
mengalami penurunan nilai adalah kredit yang
pembayaran bunga dan pokok berdasarkan
kontraktual telah jatuh tempo, namun atas
dasar nilai jaminan/agunan yang tersedia
dan/atau tahap penagihan jumlah yang
terhutang, Bank yakin bahwa penurunan nilai
belum terjadi.
Past due but not impaired loans are those for
which contractual interest or principal
payments are past due, but the Bank
believes that there was no impairment yet on
the basis of the value of security/collateral
pledged on those loans and/or the stage of
collection on outstanding loans.
36
PT BANK CTBC INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
(Lanjutan)
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
3.
PT BANK CTBC INDONESIA
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
(Continued)
YEAR ENDED 31 DECEMBER 2015
(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan)
3.
a. Manajemen risiko kredit (Lanjutan)
FINANCIAL RISK MANAGEMENT (Continued)
a. Credit risk management (Continued)
iv.
iv. Agunan
Collaterals
Bank memiliki agunan terhadap kredit
korporasi dan konsumen [diluar kredit yang
diberikan kepada Tenaga Kerja Indonesia
(“TKI”)] yang diberikan dalam bentuk kas,
properti, aset tetap lainnya dan garansi.
Agunan pada umumnya tidak ditujukan atas
giro pada Bank Indonesia dan bank-bank lain,
penempatan pada Bank Indonesia dan bankbank lain, efek-efek yang diperdagangkan,
efek-efek yang dibeli dengan janji dijual
kembali dan efek-efek untuk tujuan investasi.
Persyaratan
agunan
digunakan
untuk
mengurangi eksposur maksimum terhadap
risiko kredit. Bank juga memiliki hak hukum
atas aset yang mendasarinya seandainya
terjadi gagal bayar.
The Bank holds collaterals against corporate
and consumer [other than Indonesian
Overseas Worker (“IOW”) loan] loans in the
form of cash, property, other fixed assets and
guarantees. Collaterals generally are not held
over current accounts with Bank Indonesia
and other banks, placements with Bank
Indonesia and other banks, trading securities,
securities
purchased
under
resale
agreements and investment securities. The
Bank’s requirement for collaterals is to reduce
maximum exposures to credit risk. The Bank
will also hold legal title on the underlying
assets should a default take place.
Agunan telah dipertimbangkan ke dalam
pengukuran risiko kredit Bank dalam hal
penilaian terhadap kualitas aset dan
perhitungan kerugian penurunan nilai atas aset
keuangan. Nilai agunan yang digunakan dapat
disesuaikan untuk merefleksikan kondisi pasar
terkini. Tergantung pada situasi dan tipe dari
aset keuangan, Bank juga menggunakan nilai
dari agunan tersebut untuk mengidentifikasi,
memantau dan mengendalikan risiko.
Collaterals have been considered in the
Bank’s measurement of credit risk in form of
assessment of credit quality and calculation
of impairment losses for its financial assets.
The values of collaterals used in the
assessment are adjusted to reflect the current
market conditions. Depending on the
circumstances and type of financial asset, the
collateral values have also been used by the
Bank in its risk identifcation, monitoring and
control.
Bank melakukan penilaian dan pemantauan
terhadap nilai agunan secara berkala.
Frekuensi penilaian berbeda-beda untuk
berbagai jenis agunan, berdasarkan tingkat
volatilitas harga dan sifat dari agunan
tersebut. Penentuan kredit dengan jaminan
penuh atau sebagian bergantung dari nilai
wajar agunan berdasarkan penilaian agunan
yang terakhir, apakah jumlah penilaian
agunan tersebut sama atau lebih besar dari
jumlah baki debet yang terakhir.
The Bank conducts appraisal and monitors
the collateral value on a regular basis. The
frequency of valuation varies for various
types of collaterals, based on the level of
price volatility of the collaterals and the nature
of the collaterals. The designation of fully or
partially secured loans depends on whether
the fair value of the collaterals based on the
latest appraisal, is equal to or greater than
the latest outstanding loans.
Komposisi nilai wajar agunan terhadap jumlah
seluruh kredit yang diberikan oleh Bank
(diluar kredit yang diberikan kepada TKI)
pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014
masing-masing sebesar 68,90% dan 76,73%.
Bank juga melakukan mitigasi atas risiko
kredit lainnya yang tidak tercakup di atas
dengan memusatkan pemberian kredit
kepada nasabah dengan kualitas kredit yang
lebih baik.
The composition of fair value of collaterals
against total loans receivable provided by the
Bank (other than IOW loans receivable) as of
31 December 2015 and 2014 was 68.90%
and 76.73%, respectively. The Bank also
mitigated the credit risk for other exposures
that are not covered as above by focusing on
providing lending to customers with better
credit quality.
Untuk kredit yang diberikan kepada TKI, Bank
mendapatkan jaminan penggantian pinjaman
dari Penyedia Jasa Tenaga Kerja Indonesia
(“PJTKI”) apabila terjadi gagal bayar selama
periode masa jaminan. Bank juga memiliki
hak hukum atas jaminan tersebut jika terjadi
gagal bayar.
For IOW loans receivable, the Bank receives
loan repayment guarantee from the
Indonesian Manpower Agency (“IMA”) when
there is payment default over the guarantee
period. The Bank will also hold legal title on
the guarantee should a default take place.
37
PT BANK CTBC INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
(Lanjutan)
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
3.
PT BANK CTBC INDONESIA
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
(Continued)
YEAR ENDED 31 DECEMBER 2015
(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan)
3.
a. Manajemen risiko kredit (Lanjutan)
FINANCIAL RISK MANAGEMENT (Continued)
a. Credit risk management (Continued)
v.
v. Aset keuangan untuk diperdagangkan
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014,
Bank
memiliki
aset
keuangan
untuk
diperdagangkan
masing-masing
sebesar
Rp 286.685 dan Rp 195.790. Analisa atas
kualitas kredit dari eksposur maksimum risiko
kredit, berdasarkan lembaga peringkat dari
Standard & Poor’s International, jika ada,
adalah sebagai berikut:
Financial assets held for trading
As of 31 December 2015 and 2014, the Bank
had financial assets held for trading
amounting to Rp 286,685 and Rp 195,790,
respectively. An analysis of the credit quality
of the maximum credit exposure, based on
rating
agency
Standard
&
Poor’s
International, where applicable, was as
follows:
31 Desember/December
2015
2014
Obligasi pemerintah:
Rated BB+
245.660
vi. Risiko penyelesaian
144.864
Government bonds:
Rated BB+
vi. Settlement risk
Kegiatan Bank dapat memiliki risiko antara
tanggal transaksi sampai dengan tanggal
penyelesaian dan pada tanggal penyelesaian
transaksi. Risiko penyelesaian adalah risiko
kerugian akibat kegagalan dari suatu entitas
untuk menyelesaikan kewajibannya untuk
memberikan uang tunai, surat berharga atau
aset lainnya yang telah disetujui.
The Bank’s activities may give rise to risk
between the deal date to settlement date and
as
of
the
settlement
date
of
transactions/trades. Settlement risk is the risk
of loss due to the failure of an entity to honor its
obligations to deliver cash, securities or other
assets as contractually agreed.
Untuk jenis transaksi tertentu, Bank
melakukan mitigasi risiko ini dengan
melakukan penyelesaian melalui lembaga
penyelesaian/kliring
untuk
memastikan
bahwa suatu transaksi diselesaikan hanya
bila kedua belah pihak telah memenuhi
kewajibannya
sesuai
kontrak.
Batas
penyelesaian merupakan bagian dari proses
persetujuan/batas kredit pemantauan seperti
yang telah dijelaskan sebelumnya. Pada
tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, tidak
ada transaksi yang gagal untuk diselesaikan.
For certain types of transactions, the Bank
mitigates this risk by conducting the
settlements through a settlement/clearing
agent to ensure that a trade is settled only
when both parties have fulfilled their
contractual settlement obligations. Settlement
limits form part of the credit approval/limit
monitoring process described earlier. As of
31 December 2015 and 2014, there was no
failed settlement.
b. Manajemen risiko likuiditas
b. Liquidity risk management
Risiko
likuiditas
adalah
risiko
akibat
ketidakmampuan Bank untuk memenuhi kewajiban
yang jatuh tempo dari sumber pendanaan arus kas
dan/ atau dari aset likuid berkualitas tinggi yang
dapat diagunkan, tanpa mengganggu aktivitas dan
kondisi keuangan Bank.
Liquidity risk is the risk which is caused by the
Bank’s inability to meet its obligation from cash flow
funding sources and/or the high quality liquid asset
which can be pledged, without disturbing the activity
and financial condition of the Bank.
Tujuan utama manajemen risiko likuiditas adalah
untuk meminimalkan kemungkinan ketidakmampuan
Bank dalam memperoleh sumber pendanaan arus
kas.
The main purpose of the liquidity risk management
is to minimize the possibility of the Bank’s inability
to obtain cash flow funding sources.
Penilaian eksposur risiko likuiditas dilakukan dengan
menggunakan indikator-indikator yang mengacu
kepada parameter-parameter yang digunakan oleh
Bank Indonesia untuk menilai tingkat kesehatan
Bank sebagai berikut: rasio likuiditas, analisa jatuh
tempo aset dan liabilitas, arus kas, konsentrasi dan
ketergantungan pada pendanaan, akses ke pasar
serta stabilitas pendanaan dan lainnya.
The assessment of the exposure of liquidity risk is
conducted by using liquidity indicators that refer to
parameters used by Bank Indonesia to assess the
level of the Bank’s soundness as follows: liquidity
ratio, maturity gap analysis between assets and
liabilities,
cash
flows,
concentration
and
dependency of funding, market accessibility and
funding stability and etc.
38
PT BANK CTBC INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
(Lanjutan)
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
3.
PT BANK CTBC INDONESIA
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
(Continued)
YEAR ENDED 31 DECEMBER 2015
(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan)
3.
b. Manajemen risiko likuiditas (Lanjutan)
FINANCIAL RISK MANAGEMENT (Continued)
b. Liquidity risk management (Continued)
Bank telah menetapkan limit manajemen risiko
likuiditas sejalan dan sesuai dengan tingkat risiko
yang akan diambil, kecukupan permodalan,
kemampuan sumber daya manusia dengan
memperhatikan kapasitas pendanaan Bank secara
keseluruhan dengan mempertimbangkan perubahan
eksternal dan internal. Stress testing dilakukan
guna mengetahui kemampuan Bank untuk
memenuhi kebutuhan likuiditas pada kondisi krisis.
Dengan Rasio Kewajiban Penyediaan Modal
Minimum
sebesar
26,28%
pada
tanggal
31 Desember 2015 dan aset likuid berkualitas tinggi
yang cukup maka diharapkan Bank dapat
memenuhi kebutuhan likuiditas dalam keadaan
normal dan kondisi stres.
Bank has established the limit of liquidity risk
management in accordance with the risk appetite,
the adequacy of the capital, human resources
capability through paying attention to the Bank’s
funding capacity as a whole by considering
external and internal changes. Stress testing is
performed in order to determine the ability of the
Bank to meet liquidity needs during crisis. With
Capital Adequacy Ratio of 26.28% as of
31 December 2015 and sufficient high-quality liquid
assets, it is expected that the Bank can meet the
liquidity needs in normal and stress conditions.
Bank juga telah menyusun rencana likuiditas darurat
dengan menggabungkan prosedur dan petunjuk
untuk menjalankan bisnisnya dalam situasi darurat.
Selama tahun 2015 dan 2014, profil risiko likuiditas
secara keseluruhan dinilai rendah.
The Bank has also established the liquidity
contingency plan which incorporates procedures
and guidelines to run its business in the emergency
situation. In 2015 and 2014, the overall liquidity risk
assessment was low.
Tabel di bawah ini menyajikan arus kas kontraktual yang
tidak didiskontokan dari liabilitas keuangan dan rekening
administratif Bank berdasarkan periode tersisa sampai
dengan tanggal jatuh tempo kontraktual pada tanggal
31 Desember 2015 dan 2014:
The following table presents the contractual
undiscounted cash flows of the Bank’s financial
liabilities and administrative accounts based on the
remaining period to contractual maturity as of
31 December 2015 and 2014:
31 Desember/December 2015
Nilai tercatat/
Carrying amount
Nilai nominal
bruto masuk
(keluar)/Gross
nominal inflow
(outflow)
Kurang dari
1 bulan/Less than
1 month
1 - 3 bulan/
months
>3 - 12 bulan/
months
>12 bulan/
months
Liabilitas keuangan nonderivatif:
Non-derivative financial
liabilities:
Simpanan dari nasabah
Simpanan dari bank-bank
lain
(7.410.249)
(7.432.086)
(6.260.040)
(795.989)
(796.393)
(796.393)
-)
-)
Utang akseptasi
(497.559)
(1.207.195)
(497.559)
(1.222.335)
(204.599)
(60.661)
(155.126)
(221.489)
(137.834)
(936.785)
-)
(3.400)
(9.910.992)
(9.948.373)
(7.321.693)
(1.172.162)
(1.451.118)
(3.400)
Pinjaman yang diterima
(795.547)
(376.499)
-)
-) Deposits from other banks
Liabilitas keuangan derivatif:
Untuk diperdagangkan
Untuk manajemen risiko
(119.456)
Fasilitas kredit kepada
nasabah yang belum
digunakan
Garansi yang diterbitkan
L/C yang tidak dapat
dibatalkan
Borrowings
Held for trading
(2.006.144)
1.883.670)
(122.474)
(516.079)
505.494)
(10.585) ()
(807.431)
744.920)
(62.511)
(462.837)
423.833)
(39.004)
(219.797)
209.423)
(10.374)
(404)
Arus kas keluar
Arus kas masuk
Acceptance payables
Derivative financial liabilities:
(119.456)
Arus kas keluar
Arus kas masuk
Deposits from customers
Cash outflow
Cash inflow
Held for risk management
(404)
(13.324)
12.882)
(442)
(3.765)
3.666)
(99)
(5.775)
5.595)
(180)
(3.784)
3.621)
(163)
-)
-)
-)
-)
(201.313)
(2.514)
-)
-)
(198.799)
-)
(357.812)
(1.805)
(8.673)
(341.574)
(5.760)
-)
-)
(183.438)
(742.563)
(65.109)
(69.428)
(73.622)
(82.295)
(44.707)
(386.281)
-)
(204.559)
(10.030.852)
(10.813.852)
(7.401.805)
(1.317.148)
(1.876.566)
(218.333)
39
Cash outflow
Cash inflow
Unused credit facility
granted to debtors
Guarantees issued
Outstanding irrevocable
L/C
PT BANK CTBC INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
(Lanjutan)
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
3.
PT BANK CTBC INDONESIA
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
(Continued)
YEAR ENDED 31 DECEMBER 2015
(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan)
b.
3.
FINANCIAL RISK MANAGEMENT (Continued)
Manajemen risiko likuiditas (Lanjutan)
b.
Liquidity risk management (Continued)
31 Desember/December 2014
Nilai tercatat/
Carrying amount
Nilai nominal
bruto masuk
(keluar)/Gross
nominal inflow
(outflow)
Kurang dari
1 bulan/Less than
1 month
1 - 3 bulan/
months
>3 - 12 bulan/
months
>12 bulan/
months
Liabilitas keuangan nonderivatif:
Simpanan dari nasabah
Simpanan dari bank-bank
lain
Utang akseptasi
Pinjaman yang diterima
Non-derivative financial
liabilities:
(6.989.192)
(7.020.138)
(6.029.579)
(595.706)
(394.853)
-))
(1.271.057)
(1.271.346)
(1.271.346)
-))
-))
(508.985)
(907.543)
(508.985)
(928.991)
(114.461)
(9.744)
(195.933)
(25.669)
(198.591)
(63.130)
(830.448)
(9.676.777)
(9.729.460)
(7.425.130)
(817.308)
(656.574)
(830.448)
-)) Deposits from other banks
Liabilitas keuangan derivatif:
Untuk diperdagangkan
Arus kas keluar
Arus kas masuk
Untuk manajemen risiko
Fasilitas kredit kepada
nasabah yang belum
digunakan
Garansi yang diterbitkan
L/C yang tidak dapat
dibatalkan
Acceptance payables
Borrowings
Derivative financial liabilities:
(72.426)
Held for trading
(3.304.768)
3.217.537)
(1.491.578)
1.474.913)
(615.417)
608.875)
(334.415)
316.382)
(863.358)
817.367)
(87.231)
(16.665)
(6.542)
(18.033)
(45.991)
(405)
(47.961)
47.464)
(497)
(24.738)
24.537)
(201))
(19.418)
19.186)
(232)
(3.805)
3.741)
(64)
-)
-)
-)
-)
(233.208)
(400)
(50.525)
(63.963)
(118.320)
) -)
(72.426)
(405)
Arus kas keluar
Arus kas masuk
Deposits from customers
Cash outflow
Cash inflow
Held for risk management
-)
(68.822)
(1.621)
(4.209)
(60.190)
(2.802)
-)
-)
(230.950)
(532.980)
(111.771)
(113.792)
(75.610)
(130.344)
(43.569)
(167.722)
-)
(121.122)
(9.749.608)
(10.350.168)
(7.555.788)
(954.426)
(842.393)
(997.561)
Tabel di atas disusun dengan menggunakan asumsiasumsi sebagai berikut:
Cash outflow
Cash inflow
Unused credit facility
granted to debtors
Guarantees issued
Outstanding irrevocable
L/C
The above table was prepared using the following
assumptions:

Untuk simpanan dari bank-bank lain, deposito
berjangka dari nasabah dan pinjaman yang
diterima, Bank memperhitungkan seluruh bunga
yang akan dibayar.

The Bank includes the interest implied for
deposits from other banks, time deposits from
customers and borrowings.

Giro dan tabungan dari nasabah dan simpanan
dari bank-bank lain yang tidak mempunyai jatuh
tempo kontraktual masuk dalam kelompok
kurang dari 1 bulan.

Current and saving accounts from customers
and deposits from other banks which do not
have contractual maturities are included in
the bucket less than 1 month.
Ekspektasi Bank atas arus kas dari instrumeninstrumen tersebut berbeda secara signifikan dari
analisa di atas. Sebagai contoh, giro dan tabungan
dari nasabah dan simpanan dari bank-bank lain
diprediksi mempunyai saldo yang stabil atau
meningkat atau fasilitas kredit kepada nasabah yang
belum digunakan tidak seluruhnya diharapkan untuk
segera digunakan.
40
The Bank’s expected cash flows from these
instruments vary significantly from the above
analysis. For example, current and saving
accounts from customers and deposits from other
banks are expected to have a stable or increasing
balance or unused credit facility granted to
debtors are not all expected to be draw down
immediately.
PT BANK CTBC INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
(Lanjutan)
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
3.
PT BANK CTBC INDONESIA
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
(Continued)
YEAR ENDED 31 DECEMBER 2015
(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan)
b.
3.
Manajemen risiko likuiditas (Lanjutan)
FINANCIAL RISK MANAGEMENT (Continued)
b.
Liquidity risk management (Continued)
Analisis jatuh tempo aset keuangan dan liabilitas
keuangan
Maturity gap analysis of financial assets and
financial liabilities
Jatuh tempo dari aset keuangan dan liabilitas
keuangan pada tanggal 31 Desember 2015 dan
2014 berdasarkan periode yang tersisa sampai
dengan tanggal jatuh tempo kontraktual dapat
diikhtisarkan sebagai berikut:
The table below presents the carrying amount of
financial assets and financial liabilities as of
31 December 2015 and 2014 based on remaining
period to contractual maturity:
31 Desember/December 2015
Kurang
dari
1 bulan/
Less
than
1 month
Aset keuangan
Kas
Giro pada Bank
Indonesia
Giro pada bank-bank
lain
Penempatan pada
Bank Indonesia dan
bank-bank lain
Tagihan akseptasi
Kredit yang diberikan
Efek-efek untuk tujuan
investasi
1 - 3 bulan/
months
> 3 -12 bulan/
months
> 1 - 5 tahun/
years
Nilai
tercatat/
Carrying
amount
> 5 tahun/
years
55.042)
-)
-)
-)
-
55.042)
740.982)
-)
-)
-)
-
740.982)
235.406)
-)
-)
-)
-
235.406)
1.465.835)
426.875)
-)
-)
-
1.892.710)
204.333)
1.215.444)
154.548)
2.122.204)
137.310)
3.339.998)
-)
1.767.826)
196.959
496.191)
8.642.431)
-)
3.917.042)
-)
2.703.627)
120.401)
3.597.709)
169.552)
1.937.378)
196.959
289.953)
12.352.715)
Liabilitas keuangan
Financial assets
Cash
Current accounts with
Bank Indonesia
Current accounts with
other banks
Placements with Bank
Indonesia and other
banks
Acceptance
receivables)
Loans receivable
Investment securities
Financial liabilities
Deposits from
customers
Deposits from other
banks
Acceptance payables
Simpanan dari nasabah
Simpanan dari bankbank lain
Utang akseptasi
Pinjaman yang
diterima
(6.254.762)
(783.512)
(371.975)
-)
-
(7.410.249)
(795.989)
(204.598)
-)
(155.126)
-)
(137.835)
-)
-)
-
(795.989)
(497.559)
(60.311)
(7.315.660)
(218.792)
(1.157.430)
(924.778)
(1.434.588)
(3.314)
(3.314)
-
(1.207.195)
(9.910.992)
Borrowings
Perbedaan jatuh tempo
(3.398.618)
1.546.197)
2.163.121)
1.934.064)
196.959
2.441.723)
Maturity gap
31 Desember/December 2014
Kurang
dari
1 bulan/
Less
than
1 month
Aset keuangan
Kas
Giro pada Bank
Indonesia
Giro pada bank-bank
lain
Penempatan pada
Bank Indonesia dan
bank-bank lain
Efek-efek yang dibeli
dengan janji dijual
kembali
Tagihan akseptasi
Kredit yang diberikan
Efek-efek untuk tujuan
investasi
1 - 3 bulan/
months
> 3 -12 bulan/
months
> 1 - 5 tahun/
years
Nilai
tercatat/
Carrying
amount
> 5 tahun/
years
51.252
-
-
-
-
51.252
733.620
-
-
-
-
733.620
400.680
-
-
-
-
400.680
475.822
206.140
-
-
-
681.962
470.702
623.814
-
-
-
1.094.516
114.118
752.369
195.108
1.944.405
197.653
3.090.274
1.767.267
184.008
506.879
7.738.323
249.617
3.248.180
264.890
3.234.357
236.011
3.523.938
1.767.267
184.008
750.518
11.957.750
41
Financial assets
Cash
Current accounts with
Bank Indonesia
Current accounts with
other banks
Placements with Bank
Indonesia and other
banks
Securities purchase
under resale agreements
Acceptance
receivables)
Loans receivable
Investment securities
PT BANK CTBC INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
(Lanjutan)
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
3.
PT BANK CTBC INDONESIA
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
(Continued)
YEAR ENDED 31 DECEMBER 2015
(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan)
b.
3.
Manajemen risiko likuiditas (Lanjutan)
FINANCIAL RISK MANAGEMENT (Continued)
b.
Liquidity risk management (Continued)
31 Desember/December 2014
Kurang
dari
1 bulan/
Less
than
1 month
Liabilitas keuangan
Simpanan dari
nasabah
Simpanan dari bankbank lain
Utang akseptasi
Pinjaman yang
diterima
Perbedaan jatuh tempo
1 - 3 bulan/
months
> 3 -12 bulan/
months
> 1 - 5 tahun/
years
Nilai
tercatat/
Carrying
amount
> 5 tahun/
years
Financial liabilities
Deposits from
customers
Deposits from other
banks
Acceptance payables
(6.010.933)
(588.259)
(390.000)
-)
-
(6.989.192)
(1.271.057)
(114.461)
-)
(195.933)
-)
(198.591)
-)
-
(1.271.057)
(508.985)
(9.775)
(7.406.226)
(25.685)
(809.877)
(63.041)
(651.632)
(809.042)
(809.042)
-
(907.543)
(9.676.777)
Borrowings
(4.158.046)
2.424.480)
2.872.306)
958.225)
184.008
2.280.973)
Maturity gap
Untuk akun yang tidak memiliki tanggal jatuh tempo,
seperti kas, giro pada Bank Indonesia, giro pada
bank-bank lain, giro dan tabungan dari nasabah dan
bank-bank lain, akun-akun tersebut dikelompokan
dalam kelompok kurang dari 1 bulan.
c. Manajemen risiko pasar
For accounts which have no maturity date, such as
cash, current accounts with Bank Indonesia,
current accounts with other banks, current and
saving accounts from customers and other banks,
those accounts are included in the bucket of less
than 1 month.
c. Market risk management
Secara substansi, semua bisnis mempunyai risiko
dimana harga pasar dan tingkat bunga berubah dan
menghasilkan keuntungan atau kerugian. Terdapat 4
tipe risiko pasar:
 Risiko nilai tukar
 Risiko suku bunga
 Risiko harga saham
 Risiko harga komoditas
In substance, all businesses are subject to the risk
that market prices and rates will move and result in
profit or loss. There are 4 types of market risk:




Foreign exchange risk
Interest rate risk
Equity price risk
Commodity price risk
Karena Bank tidak diperbolehkan untuk mempunyai
posisi saham dan komoditas, maka Bank hanya akan
terpapar pada risiko suku bunga dan risiko nilai tukar.
Risiko suku bunga terdiri dari 2 komponen yaitu risiko
umum yang merupakan perubahan nilai karena
pergerakan variabel umum pasar, dan risiko spesifik
yang terkait dengan penerbit surat berharga.
Since the Bank is not allowed to have positions on
equity and commodity, the Bank will only be
exposed to interest rate and foreign exchange
risks. Interest rate risk consists of 2 components
which are the general risk that represents changes
in value which is caused by general market
movements, and the specific risk which relates to
the issuer of securities.
Kerugian potensial nilai tukar valuta asing
diperhitungkan dengan menggunakan pendekatan
Posisi Devisa Neto (”PDN”) yang sederhana.
Kerugian potensial suku bunga diperhitungkan
melalui analisa laporan re-pricing gap
dan
dilanjutkan dengan pendekatan Earning and
Economic Value (nilai produktif dan ekonomis).
Pengukuran risiko pasar dilakukan pada saat kondisi
normal dan kondisi krisis. Pengukuran kondisi krisis
dilakukan secara berkala dengan menggunakan
beberapa skenario guna mengetahui kemampuan
modal Bank untuk memenuhi kebutuhan likuiditas
pada kondisi krisis.
Foreign exchange rate potential loss is calculated
by simple Net Open Position (“NOP”) approach.
Interest rate potential loss is calculated through
repricing gap report and continues with Earnings
and Economic Value approach analysis. Market
risk measurement is performed at normal and
stress conditions. Measurement stress condition is
conducted periodically by using several scenarios
to determine the ability of the Bank's capital to
meet liquidity needs in time of crisis.
Selain itu, tingkat risiko pasar (risiko inheren)
digabungkan dengan hasil penilaian Sistem
Pengendalian Risiko. Pada tahun 2015 dan 2014,
profil risiko pasar dikaji pada tingkat risiko rendah.
In addition, the level of market risk (inherent risk)
was combined with the assessment result of Risk
Controlling System. In 2015 and 2014, market risk
profile was assessed at low level.
42
PT BANK CTBC INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
(Lanjutan)
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
3.
PT BANK CTBC INDONESIA
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
(Continued)
YEAR ENDED 31 DECEMBER 2015
(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan)
3.
c. Manajemen risiko pasar (Lanjutan)
i.
FINANCIAL RISK MANAGEMENT (Continued)
c. Market risk management (Continued)
Risiko nilai tukar
i.
Foreign currency exchange risk
Bank memiliki eksposur nilai tukar akibat adanya
transaksi dalam valuta asing. Bank memonitor
posisi yang terjadi untuk setiap nilai tukar valuta
asing sehubungan dengan konversi valuta asing
terhadap Rupiah.
The Bank is exposed to foreign currency
exchange risk through transactions in foreign
currencies. The Bank monitors any position in
relation to any individual currency with regards
to the translation of foreign currencies into
Indonesian Rupiah.
PDN Bank dihitung berdasarkan Peraturan Bank
Indonesia yang berlaku. Sesuai dengan peraturan
yang berlaku, Bank harus memenuhi ketentuan
PDN keseluruhan setinggi-tingginya 20% dari
jumlah modal.
The Bank’s NOP was calculated based on
Bank Indonesia’s prevailing regulations. In
accordance with the prevailing regulations, the
Bank is required to maintain its aggregate NOP
at the maximum of 20% of its capital.
PDN Bank pada tanggal 31 Desember 2015 dan
2014 adalah sebagai berikut:
The Bank’s NOP as of 31 December 2015 and
2014 was as follows:
PDN pada laporan
posisi keuangan
(selisih bersih aset
dan liabilitas)/NOP in
the statement of
financial position (net
differences between
assets
and liabilities)
Dolar Amerika Serikat
Poundsterling Inggris
Yen Jepang
Dolar Hong Kong
Dolar Taiwan
Dolar Australia
Euro
Dolar Singapura
Jumlah
31 Desember/December 2015
Selisih bersih tagihan
dan liabilitas pada
rekening administratif/
Net differences
between receivables
and liabilities in
administrative
accounts
(302.179)
262
1.427
1.630
15.607
359
(34)
934
254.908
(1.467)
(19.439)
(779)
Jumlah modal (Catatan 32)
Persentase PDN terhadap
jumlah modal
47.271
262
1.427
163
3.832
359
34
155
53.503
United States Dollar
Great Britain Poundsterling
Japanese Yen
Hong Kong Dollar
New Taiwan Dollar
Australian Dollar
Euro
Singapore Dollar
Total
2.454.154
Total capital (Note 32)
Percentage of NOP to total
capital
2,18%
PDN pada laporan
posisi keuangan
(selisih bersih aset
dan liabilitas)/NOP in
the statement of
financial position (net
differences between
assets
and liabilities)
Dolar Amerika Serikat
Poundsterling Inggris
Yen Jepang
Dolar Hong Kong
Dolar Taiwan
Dolar Australia
Euro
Dolar Singapura
Jumlah
PDN secara
keseluruhan (nilai
absolut)/
Aggregate NOP
(absolute amount)
31 Desember/December 2014
Selisih bersih tagihan
dan liabilitas pada
rekening administratif/
Net differences
between receivables
and liabilities in
administrative
accounts
(874.871)
63
418
(5.527)
22.349
261
(2.130)
509
913.884
482
5.653
(33.220)
1.505
20
Jumlah modal (Catatan 32)
Persentase PDN terhadap
jumlah modal
PDN secara
keseluruhan (nilai
absolut)/
Aggregate NOP
(absolute amount)
39.013
545
418
126
10.871
261
625
529
52.388
United States Dollar
Great Britain Poundsterling
Japanese Yen
Hong Kong Dollar
New Taiwan Dollar
Australian Dollar
Euro
Singapore Dollar
Total
2.302.270
Total capital (Note 32)
Percentage of NOP to total
capital
2,28%
43
PT BANK CTBC INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
(Lanjutan)
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
3.
PT BANK CTBC INDONESIA
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
(Continued)
YEAR ENDED 31 DECEMBER 2015
(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan)
3.
FINANCIAL RISK MANAGEMENT (Continued)
c. Manajemen risiko pasar (Lanjutan)
c. Market risk management (Continued)
ii. Risiko tingkat suku bunga
ii. Interest rate risk
Kegiatan usaha Bank dipengaruhi oleh risiko
fluktuasi tingkat suku bunga sepanjang aset
berbunga dan liabilitas berbunga (bukan untuk
tujuan diperdagangkan) jatuh tempo atau re-price
pada saat yang berbeda-beda atau dalam jumlah
yang beragam.
The Bank’s operations are subject to the risk
of interest rate fluctuations to the extent that
interest-earning assets and interest-bearing
liabilities (not for trading purpose) mature or
re-price at different times or in different
amounts.
Tabel di bawah ini menyajikan aset dan liabilitas
berbunga (bukan untuk tujuan diperdagangkan)
Bank pada nilai tercatat, yang dikelompokkan
menurut mana yang lebih awal antara tanggal repricing atau tanggal jatuh tempo kontraktual:
The table below summarizes the Bank’s
interest-earning assets and interest-bearing
liabilities (not for trading purpose) at carrying
amounts, categorized by the earlier of
contractual re-pricing or maturity dates:
Nilai
tercatat/
Carrying
amount
Giro pada Bank
Indonesia
Giro pada bank-bank
lain
Penempatan pada
Bank Indonesia
dan bank-bank
lain
Kredit yang diberikan
Efek-efek untuk
tujuan investasi
Simpanan dari
nasabah
Simpanan dari bankbank lain
Pinjaman yang
diterima
740.982)
-)
-)
-)
740.982)
-)
-)
-)
235.406)
-)
-)
-)
235.406)
-)
-)
-)
1.892.710)
8.642.431)
-)
6.848.766)
-)
-)
-)
-)
1.892.710)
447.830)
-)
775.122)
-)
142.923)
-)
427.790)
289.953)
11.801.482)
-)
6.848.766)
-)
-)
-)
-)
-)
3.316.928)
120.401)
895.523)
169.552)
312.475)
-)
427.790)
(7.410.249)
(3.595.743)
-)
-)
(3.442.531)
(371.975)
-)
-)
(795.989)
(408.289)
-)
-)
(387.700)
-)
-)
-)
(1.207.195)
(9.413.433)
(1.125.722)
(5.129.754)
(30.673)
(30.673)
-)
-)
(50.800)
(3.881.031)
-)
(371.975)
-)
-)
-)
-)
2.388.049)
1.719.012)
(30.673)
-)
(564.103)
523.548)
312.475)
427.790)
Nilai
tercatat/
Carrying
amount
Giro pada Bank
Indonesia
Giro pada bank-bank
lain
Penempatan pada
Bank Indonesia
dan bank-bank
lain
Efek-efek yang dibeli
dengan janji
dijual kembali
Kredit yang diberikan
Efek-efek untuk
tujuan investasi
Simpanan dari
nasabah
Simpanan dari bankbank lain
Pinjaman yang
diterima
31 Desember/December 2015
Suku bunga mengambang/Floating interest rate
Suku bunga tetap/Fixed interest rate
Kurang
Kurang
dari
3 bulan Lebih dari
dari
3 bulan Lebih dari
3 bulan/
1 tahun/
1 tahun/
3 bulan/
1 tahun/
2 tahun/
Less than
1 - 2 tahun/
3 months More than
Less than
3 months More than
3 months
1 - 2 years
1 year
1 year
3 months
1 year
2 years
Current accounts with
Bank Indonesia
Current accounts with
other banks
Placements with
Bank Indonesia and
other banks
Loans receivable
Investment
securities
Deposits from
customers
Deposits from
other banks
Borrowings
31 Desember/December 2014
Suku bunga mengambang/Floating interest rate
Suku bunga tetap/Fixed interest rate
Kurang
Kurang
dari
3 bulan Lebih dari
dari
3 bulan Lebih dari
3 bulan/
1 tahun/
1 tahun/
3 bulan/
1 tahun/
2 tahun/
Less than
3 months More than
Less than
3 months 1 - 2 tahun/
More than
3 months
1 year
1 year
3 months
1 year
1 - 2 years
2 years
733.620
-)
-)
-)
733.620)
-)
-)
-
400.680
-)
-)
-)
400.680)
-)
-)
-
681.962
-)
-)
-)
681.962)
-)
-)
-
1.094.516
7.738.323
-)
6.218.805)
-)
-)
-)
-)
1.094.516)
332.864)
-)
802.262)
-)
99.395
284.997
750.518
11.399.619
-)
6.218.805)
-)
-)
-)
-)
514.507)
3.758.149)
236.011)
1.038.273)
99.395
284.997
(6.989.192)
(3.180.615)
-)
-)
(3.418.577)
(390.000)
-
-
(1.271.057)
-)
-)
-)
(1.271.057)
-)
-
-
(907.543)
(9.167.792)
(860.798)
(4.041.413)
(46.745)
(46.745)
-)
-)
-)
(4.689.634)
-)
(390.000)
-
-
2.231.827)
2.177.392)
(46.745)
-)
(931.485)
648.273)
99.395
284.997
44
Current accounts with
Bank Indonesia
Current accounts with
other banks
Placements with
Bank Indonesia and
other banks
Securities purchase
under resale
agreements
Loans receivable
Investment
securities
Deposits from
customers
Deposits from
other banks
Borrowings
PT BANK CTBC INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
(Lanjutan)
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
3.
PT BANK CTBC INDONESIA
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
(Continued)
YEAR ENDED 31 DECEMBER 2015
(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan)
3.
c. Manajemen risiko pasar (Lanjutan)
FINANCIAL RISK MANAGEMENT (Continued)
c.
ii. Risiko tingkat suku bunga (Lanjutan)
Market risk management (Continued)
ii. Interest rate risk (Continued)
Untuk akun yang tidak memiliki tanggal jatuh
tempo, seperti giro dan tabungan dari nasabah
dan simpanan dari bank-bank lain, akun-akun
tersebut termasuk di dalam kelompok kurang
dari 3 bulan.
For accounts which have no maturity date,
such as current and saving accounts from
customers and deposits from other banks,
those accounts are included in the bucket less
than 3 months.
Tabel profil re-pricing suku bunga dapat berbeda
dengan analisa jatuh tempo yang disusun
berdasarkan tanggal jatuh tempo kontraktual
yang tersisa atas aset keuangan dan liabilitas
keuangan.
The interest rate re-pricing profile table may
differ from maturity gap analysis which is
prepared based on residual contractual
maturities of financial assets and financial
liabilities.
Analisa sensitivitas
Sensitivity analysis
Pengelolaan risiko suku bunga terhadap limit
gap suku bunga dilengkapi dengan memantau
sensitivitas aset dan liabilitas keuangan Bank
terhadap berbagai skenario standar dan nonstandar tingkat suku bunga. Skenario standar
yang dilakukan secara bulanan meliputi 100
basis point penurunan atau kenaikan paralel
semua yield curve. Analisis sensitivitas Bank
terhadap penurunan atau kenaikan tingkat suku
bunga pasar, dengan asumsi tidak ada gerakan
asimetris di yield curve dan posisi keuangan
yang konstan, adalah sebagai berikut:
The management of interest rate risk against
interest rate gap limits is supplemented by
monitoring the sensitivity of the Bank’s
financial assets and liabilities to various
standard and non-standard interest rate
scenarios. Standard scenarios that are
considered on a monthly basis include a 100
basis point (bp) parallel fall or rise in all yield
curves. An analysis of the Bank’s sensitivity
to increase or decrease in market interest
rates, assuming no asymmetrical movement
in yield curves and a constant financial
position, is as follows:
2015
Sensitivitas terhadap
pendapatan bunga bersih
Kenaikan paralel 100bp
Penurunan paralel 100bp
2014
Sensitivity to the net interest income
22.133)
(22.133)
d. Manajemen risiko operasional
22.721)
(22.721)
100 bp parallel increase
100 bp parallel decrease
d. Operational risk management
Bank mendefinisikan risiko operasional sebagai
risiko akibat ketidakcukupan dan/atau tidak
berfungsinya proses internal, kesalahan manusia,
kegagalan sistem, dan/atau adanya kejadiankejadian eksternal yang mempengaruhi operasional
bank.
Bank defines operational risk as the risk which is
caused by inadequacy and/or non-functioning
internal process, human error, system failure,
and/or external events which influence Bank’s
operational.
Tujuan utama penerapan manajemen risiko
operasional Bank adalah untuk meminimalisir
kemungkinan dampak negatif dari ketidakcukupan
atau kegagalan proses internal, kesalahan manusia,
kegagalan sistem dan/atau faktor eksternal. Untuk
mendukung tujuan tersebut, penerapan fungsi
manajemen operasional Bank adalah sebagai
berikut:
The main purpose of the implementation on the
Bank’s operational risk management is to
minimize the possibility of negative impact from
inadequate or failed internal process, human
error, system failure, and/or external events. To
support this, the implementation of the Bank’s
operational risk is as follows:
45
PT BANK CTBC INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
(Lanjutan)
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT BANK CTBC INDONESIA
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
(Continued)
YEAR ENDED 31 DECEMBER 2015
(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
3. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan)
3.
d. Manajemen risiko operasional (Lanjutan)
FINANCIAL RISK MANAGEMENT (Continued)
d. Operational risk management (Continued)
a.
Mengembangkan metode Risk and Control Self
Assessment
(“RCSA”)
dalam
rangka
mengidentifikasi dan menilai risiko pada proses
bisnis Bank yang dalam penerapannya juga
telah meningkatkan risk awareness dari seluruh
unit kerja.
a.
Develop Risk and Control Self Assessment
(“RCSA”) method in order to identify and
assess the risks related to the Bank’s
business
process
which
in
the
implementation
also
enhances
risk
awareness from each working unit.
b.
Mengembangkan dan menerapkan proses dan
prosedur Key Operational Risk Indicators
(“KORIs”), laporan kejadian risiko dan kerugian
operasional, program produk baru dan lainnya.
b.
Develop and implement Key Operational
Risk Indicators (“KORIs”) process and
procedure, operational risk events and
losses reporting, new product program, etc.
c.
Mengembangkan dan menerapkan proses dan
prosedur pelaporan kejadian/kerugian risiko
operasional untuk membangun database
kejadian/kerugian risiko operasional.
c.
Develop and implement process and
procedure of operational risk events/losses
reporting to establish operational risk
event/losses database.
d.
Untuk memastikan bahwa Bank memiliki
kemampuan menjalankan bisnisnya pada saat
terjadi
bencana
(Business
Continuity
Management).
d.
To ensure that the Bank is capable to
operate its business when disaster occurs
(Business Continuity Management).
Penerapan manajemen risiko operasional Bank
mengikuti standar internasional yang mengacu pada
dokumen Basel II dalam mengidentifikasi kejadian
risiko operasional. Kejadian risiko operasional
tersebut terbagi dalam 7 tipe kejadian yakni
kecurangan internal; kecurangan eksternal; praktek
ketenagakerjaan dan keselamatan lingkungan kerja;
nasabah, produk dan praktek bisnis; kerusakan fisik
aset; gangguan bisnis dan kegagalan sistem; dan
eksekusi dan manajemen proses.
Implementation of the Bank's operational risk
management is in line with international standard
which refers to the Basel II document in
identifying operational risk events. It is divided
into 7 types of events which consist of internal
fraud; external fraud; employment practices and
workplace safety; clients, products and business
practices; damage to physical assets; business
disruption and system failures; and execution
delivery and process management.
Bank telah memiliki kebijakan manajemen risiko
operasional yang dikaji ulang secara berkala untuk
dilakukan penyempurnaan, sehingga efektifitas
penerapan manajemen risiko operasional Bank
sejalan dengan perkembangan usaha maupun
kondisi operasional Bank, serta memastikan
kesesuaian dengan peraturan yang berlaku.
The Bank has established Operational Risk
Management Policy which is periodically reviewed
for improvement; therefore, the effectiveness of
the Bank's operational risk management
implementation will be in line with the Bank's
business growth and operational conditions, and
to ensure compliance with prevailing regulation.
Tingkat risiko operasional Bank pada akhir tahun
2015 dan 2014 berada pada tingkat risiko rendah ke
sedang. Dibandingkan dengan triwulan sebelumnya,
tingkat risiko operasional masih stabil.
Bank’s operational risk level at the end of 2015
and 2014 was at low to moderate risk level.
Compared to the previous quarter, the level of
operational risk was stable.
Bank berkomitmen untuk selalu mengembangkan
dan meningkatkan kemampuan pengelolaan risiko
operasional secara konstruktif, antara lain dengan
mengikuti ketentuan-ketentuan OJK terbaru.
The Bank is fully committed to always develop
and enhance its ability to manage operational risk
constructively by, among other, adjusting to OJK’s
new regulation.
46
PT BANK CTBC INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
(Lanjutan)
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT BANK CTBC INDONESIA
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
(Continued)
YEAR ENDED 31 DECEMBER 2015
(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
3. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan)
3.
e. Manajemen risiko operasional (Lanjutan)
FINANCIAL RISK MANAGEMENT (Continued)
e. Operational risk management (Continued)
Bank juga secara berkelanjutan memperkuat
pengawasan bisnisnya secara menyeluruh. Salah
satu kegiatannya adalah dengan mengadakan rapatrapat komite. Secara keseluruhan, rapat-rapat
komite ditujukan untuk mendukung Manajemen baik
Dewan Komisaris maupun Direksi dalam memantau
isu-isu terkait dengan risiko operasional Bank dan
membangun budaya manajemen risiko di setiap
kegiatan operasional Bank.
The Bank also continuously strengthens the
overall monitoring of its business. One of their
activities is to conduct committee meetings. In
overall, committee meetings are held to support
Board of Commissioners and Board of Directors
in monitoring operational risk issues and building
risk management culture in Bank’s operational
activities.
4. PENGGUNAAN ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN
4.
USE OF ESTIMATES AND JUDGMENTS
Pengungkapan
ini
merupakan
tambahan
atas
pembahasan tentang manajemen risiko keuangan (lihat
Catatan 3).
These disclosures supplement the commentary on
financial risk management (see Note 3).
a. Sumber utama atas ketidakpastian estimasi
a. Key sources of estimation uncertainty
a.1. Cadangan
keuangan
kerugian
penurunan
nilai
aset
a.1.
Allowances for
financial assets
impairment
losses
of
Evaluasi atas cadangan kerugian penurunan
nilai aset keuangan yang dicatat pada biaya
perolehan diamortisasi dijelaskan di Catatan
2.u.
Evaluation on allowances for impairment
losses of financial assets accounted for at
amortized cost are described in Note 2.u.
Cadangan kerugian penurunan nilai terkait
dengan pihak lawan spesifik dalam seluruh
cadangan kerugian penurunan nilai dibentuk
atas tagihan yang penurunan nilainya
dievaluasi secara individual berdasarkan
estimasi terbaik manajemen atas nilai tunai
arus kas yang diharapkan akan diterima.
Dalam mengestimasi arus kas ini, manajemen
membuat pertimbangan mengenai kondisi
keuangan dari pihak lawan dan nilai realisasi
bersih dari agunan yang diterima. Setiap aset
yang mengalami penurunan nilai dievaluasi,
dan strategi penyelesaiannya serta estimasi
arus kas yang dinilai dapat diperoleh kembali
secara independen disetujui oleh Direktur
Risiko.
The specific counterparty component of the
total allowances for impairment losses
applies to claims evaluated individually for
impairment
and
is
based
upon
management’s best estimate of the present
value of the cash flows that are expected to
be received. In estimating these cash
flows, management makes judgments
about the counterparty’s financial situation
and the net realizable value of any
underlying collaterals. Each impaired asset
is assessed on its merits, and the workout
strategy and estimated cash flows
considered recoverable are independently
approved by the Risk Director.
Evaluasi atas cadangan kerugian penurunan
nilai secara kolektif meliputi kerugian kredit
yang melekat pada portofolio tagihan dengan
karakteristik ekonomi yang serupa ketika
terdapat bukti obyektif bahwa telah terjadi
penurunan nilai tagihan dalam portofolio
tersebut namun penurunan nilai secara
individu belum dapat diidentifikasi. Dalam
menentukan jumlah cadangan kerugian
penurunan nilai kredit secara kolektif,
manajemen mempertimbangkan faktor-faktor
seperti kualitas kredit dan faktor-faktor
ekonomi.
Evaluation on the collectively assessed
allowance for impairment losses cover
credit losses inherent in portfolios of claims
with similar economic characteristics when
there is objective evidence to suggest that
they contain impaired claims, but the
individual impaired items cannot yet be
identified. In assessing the amount of
collective allowance for loan losses,
management considers factors such as
credit quality and economic factors.
47
PT BANK CTBC INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
(Lanjutan)
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT BANK CTBC INDONESIA
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
(Continued)
YEAR ENDED 31 DECEMBER 2015
(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
4. PENGGUNAAN ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN
00. .(Lanjutan)
a.0Sumber utama
oo.(Lanjutan)
atas
ketidakpastian
a.1. Cadangan kerugian
keuangan (Lanjutan)
penurunan
4. USE OF ESTIMATES
.. 00 (Continued)
estimasi
nilai
aset
a.0Key sources
oo(Continued)
a.1.
of
AND
JUDGMENTS
estimation
Allowances for impairment
financial assets (Continued)
Dalam
mengestimasi
cadangan
yang
diperlukan, asumsi-asumsi dibuat untuk
menentukan model kerugian bawaan dan
untuk menentukan parameter input yang
diperlukan, berdasarkan pengalaman historis
dan kondisi ekonomi saat ini. Ketepatan dari
cadangan ini tergantung pada seberapa tepat
estimasi arus kas masa depan untuk
menentukan cadangan individual serta asumsi
model dan parameter yang digunakan dalam
menentukan cadangan kolektif.
uncertainty
losses
of
In order to estimate the required allowance,
assumptions are made to determine the
inherent losses on the model and to
determine the required input parameters,
based on historical experience and current
economic conditions. The accuracy of the
allowances depends on how well these
estimated future cash flows for specific
counterparty allowances and the model
assumptions and parameters used in
determining collective allowances.
a.2. ..Penentuan nilai wajar
a.2. o. Determining fair values
Dalam menentukan nilai wajar atas aset
keuangan dan liabilitas keuangan dimana tidak
terdapat harga pasar yang dapat diobservasi,
Bank harus menggunakan teknik penilaian
seperti dijelaskan pada Catatan 2.i.6. Untuk
instrumen
keuangan
yang
jarang
diperdagangkan dan tidak memiliki harga yang
transparan, nilai wajarnya menjadi kurang
obyektif dan karenanya, membutuhkan tingkat
pertimbangan yang beragam, tergantung pada
likuiditas, konsentrasi, ketidakpastian faktor
pasar, asumsi penentuan harga dan risiko
lainnya
yang
mempengaruhi
instrumen
tertentu.
The determination of fair value for financial
assets and financial liabilities for which
there is no observable market price
requires the use of valuation techniques as
described in Note 2.i.6. For financial
instruments that trade infrequently and
have little price transparency, fair value is
less objective, and requires varying
degrees of judgment depending on
liquidity, concentration, uncertainty of
market factors, pricing assumptions and
other risks affecting the specific instrument.
b. Pertimbangan akuntansi yang penting dalam
menerapkan kebijakan akuntansi Bank
b. Critical accounting judgments in applying the
Bank’s accounting policies
Pertimbangan akuntansi yang penting dalam
menerapkan kebijakan akuntansi Bank meliputi:
Critical accounting judgments made in applying
the Bank’s accounting policies include:
b.1.
b.1.
Penilaian instrumen keuangan
Valuation of financial instruments
Kebijakan akuntansi Bank untuk pengukuran
nilai wajar dibahas di Catatan 2.i.6.
The Bank’s accounting policy on fair value
measurements is discussed in Note 2.i.6.
Informasi mengenai nilai wajar dari instrumen
keuangan diungkapkan pada Catatan 28.
Information about fair value of financial
instruments is disclosed in Note 28.
b.2. Klasifikasi aset dan liabilitas keuangan
b.2.. Financial asset and liability classification
Kebijakan
akuntansi
Bank
memberikan
keleluasaan untuk menetapkan aset dan
liabilitas keuangan ke dalam berbagai kategori
pada saat pengakuan awal sesuai dengan
standar akuntansi yang berlaku berdasarkan
kondisi tertentu:
The Bank’s accounting policies provide
scope for assets and liabilities to be
designated on inception into different
accounting categories in certain circumstances:
Dalam mengklasifikasikan aset keuangan
dalam kelompok “diperdagangkan”, Bank
telah menetapkan bahwa aset tersebut
sesuai dengan definisi aset dalam
kelompok diperdagangkan yang dijabarkan
di Catatan 2.i.1.
In classifying financial assets as
“trading”, the Bank has determined that it
meets the description of trading assets
set out in Note 2.i.1.


48
PT BANK CTBC INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
(Lanjutan)
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT BANK CTBC INDONESIA
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
(Continued)
YEAR ENDED 31 DECEMBER 2015
(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
4. PENGGUNAAN ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN
00. .(Lanjutan)
4. USE OF ESTIMATES
.. 00 (Continued)
b. Pertimbangan akuntansi yang penting dalam
menerapkan kebijakan akuntansi Bank (Lanjutan)
JUDGMENTS
b. Critical accounting judgments in applying the
Bank’s accounting policies (Continued)
b.2. Klasifikasi aset dan liabilitas keuangan
(Lanjutan)

AND
b.2.. Financial asset and liability classification
(Continued)

Dalam mengklasifikasikan aset keuangan
sebagai “dimiliki hingga jatuh tempo”, Bank
telah menetapkan bahwa Bank memiliki
intensi positif dan kemampuan untuk
memilki aset keuangan tersebut hingga
tanggal
jatuh
tempo
seperti
yang
dipersyaratkan (lihat Catatan 2.i.1).
5. KAS
5.
Akun ini terdiri dari:
In classifying financial assets as “heldto-maturity”, the Bank has determined
that it has both the positive intention and
ability to hold the assets until their
maturity date as required (see Note 2.i.1).
CASH
This account consists of the following:
31 Desember/December
2015
2014
Rupiah
Dolar Amerika Serikat
Valuta asing lainnya
Jumlah
30.998
23.736
308
55.042
30.370
20.175
707
51.252
Informasi mengenai klasifikasi dan nilai wajar kas
diungkapkan pada Catatan 28.
Rupiah
United States Dollars
Other foreign currencies
Total
Information on the classification and fair value of
cash was disclosed in Note 28.
6. GIRO PADA BANK INDONESIA
6.
Akun ini terdiri dari:
CURRENT ACCOUNTS WITH BANK INDONESIA
This account consists of the following:
31 Desember/December
2015
2014
Rupiah
Valuta asing
Jumlah
286.077
454.905
740.982
302.622
430.998
733.620
Rupiah
Foreign currencies
Total
Saldo giro pada Bank Indonesia disediakan untuk
memenuhi persyaratan giro wajib minimum dari Bank
Indonesia.
Current accounts with Bank Indonesia are provided
to fulfill Bank Indonesia’s requirements on minimum
reserve requirements.
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, Giro pada
Bank Indonesia (sebagai GWM Primer) masingmasing sebesar 7,57% dan 8,11% dari jumlah ratarata dana pihak ketiga untuk mata uang Rupiah serta
sebesar 8,02% dan 8,02% dari jumlah rata-rata dana
pihak ketiga untuk valuta asing.
As of 31 December 2015 and 2014, the Bank’s
current account with Bank Indonesia (as Primary
GWM) represented 7.57% and 8.11% of total
average third party deposits in Rupiah currency and
8.02% and 8.02% of total average third party
deposits in foreign currency, respectively.
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, Bank telah
memenuhi ketentuan Bank Indonesia yang berlaku
tentang Giro Wajib Minimum Bank Umum.
As of 31 December 2015 and 2014, the Bank
complied with Bank Indonesia's regulation
regarding Minimum Reserve Requirement of
Commercial Banks.
Informasi mengenai klasifikasi dan nilai wajar giro
pada Bank Indonesia diungkapkan pada Catatan 28.
Information on the classification and fair value of
current accounts with Bank Indonesia was
disclosed in Note 28.
49
PT BANK CTBC INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
(Lanjutan)
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT BANK CTBC INDONESIA
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
(Continued)
YEAR ENDED 31 DECEMBER 2015
(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
7. GIRO PADA BANK-BANK LAIN
7.
Akun ini terdiri dari:
CURRENT ACCOUNTS WITH OTHER BANKS
This account consists of the following:
31 Desember/December
2015
2014
Rupiah
Valuta asing
11.984
223.422
235.406
Jumlah
10.407
390.273
400.680
Rupiah
Foreign currencies
Total
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, seluruh
giro pada bank-bank lain tidak mengalami penurunan
nilai.
As of 31 December 2015 and 2014, all outstanding
current accounts with other banks were not
impaired.
Suku bunga efektif rata-rata tertimbang setahun pada
tanggal 31 Desember 2015 dan 2014:
Weighted average effective interest rates per
annum as of 31 December 2015 and 2014:
31 Desember/December
2015
2014
Rupiah
Valuta asing
0,44%
0,01%
0.62%
0.02%
Informasi mengenai klasifikasi dan nilai wajar giro pada
bank-bank lain diungkapkan pada Catatan 28.
8. PENEMPATAN PADA
BANK-BANK LAIN
BANK
INDONESIA
Rupiah
Foreign currencies
Information on the classification and fair value of
current accounts with other banks was disclosed in
Note 28.
DAN
8.00PLACEMENT WITH
OTHER BANKS
Akun ini terdiri dari:
BANK
INDONESIA
AND
This account consists of the following:
31 Desember/December
2015
2014
Rupiah
Valuta asing
Jumlah
1.603.198
289.512
1.892.710
434.233
247.729
681.962
Rupiah
Foreign currencies
Total
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, seluruh
penempatan pada bank-bank lain tidak mengalami
penurunan nilai.
As of 31 December 2015 and 2014, all outstanding
placements with other banks were not impaired.
Suku bunga efektif rata-rata tertimbang setahun pada
tanggal 31 Desember 2015 dan 2014:
Weighted average effective interest rates per annum
as of 31 December 2015 and 2014:
31 Desember/December
2015
2014
Rupiah
Valuta asing
8,44%
0,41%
6,53%
0,22%
Informasi mengenai klasifikasi dan nilai wajar
penempatan pada Bank Indonesia dan bank-bank
lain diungkapkan pada Catatan 28.
Rupiah
Foreign currencies
Information on the classification and fair value of
placement with Bank Indonesia and other banks
was disclosed in Note 28.
50
PT BANK CTBC INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
(Lanjutan)
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT BANK CTBC INDONESIA
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
(Continued)
YEAR ENDED 31 DECEMBER 2015
(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
9.0 ASET KEUANGAN DAN LIABILITAS KEUANGAN
UNTUK DIPERDAGANGKAN
a.
Aset keuangan yang dimiliki
diperdagangkan terdiri dari:
untuk
9.
tujuan
FINANCIAL
ASSETS
AND
LIABILITIES HELD FOR TRADING
a.
FINANCIAL
Financial assets held for trading consisted of
the following:
31 Desember/December
2015
2014
Efek-efek
Obligasi pemerintah
Aset derivatif
Kontrak swap valuta
Kontrak cross currency swap
Kontrak swap suku bunga
Kontrak valuta berjangka
Kontrak valuta spot
Jumlah
b.
245.660
245.660
144.864
144.864
13.168
26.812
720
89
236
41.025
22.747
25.357
393
1.841
588
50.926
286.685
195.790
Liabilitas keuangan yang dimiliki untuk tujuan
diperdagangkan terdiri dari:
Securities
Government bonds
Derivative assets
Currency swap contracts
Cross currency swap contracts
Interest rate swap contracts
Currency forward contracts
Currency spot contracts
Total
b. Financial liabilities held for trading consisted of
the following:
31 Desember/December
2015
2014
Liabilitas derivatif
Kontrak swap valuta
Kontrak cross currency swap
Kontrak swap suku bunga
Kontrak valuta berjangka
Kontrak valuta spot
32.329
85.883
669
292
283
119.456
Derivative liabilities
Currency swap contracts
Cross currency swap contracts
Interest rate swap contracts
Currency forward contracts
Currency spot contracts
21.670
49.885
299
76
496
72.426
Informasi mengenai klasifikasi dan nilai wajar aset
keuangan dan liabilitas keuangan untuk diperdagangkan
diungkapkan pada Catatan 28.
Information on the classification and fair value of
financial assets and financial liabilities held for
trading was disclosed in Note 28.
10. EFEK-EFEK YANG DIBELI DENGAN JANJI DIJUAL
KEMBALI
10. SECURITIES PURCHASED
AGREEMENTS
UNDER
RESALE
Akun ini merupakan tagihan kepada bank-bank lain
atas pembelian efek-efek dengan janji dijual kembali.
This account represents receivables to other banks
for securities purchased under resale agreements.
Pada tanggal 31 Desember 2015, Bank tidak memiliki
efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali.
As of 31 December 2015, the Bank did not have
securities purchased under resell agreements.
Pada tanggal 31 Desember 2014, efek-efek yang
dibeli dengan janji dijual kembali memiliki perincian
sebagai berikut:
As of 31 December 2014, securities purchased
under resell agreements have details as follows:
31 Desember/December 2014
Rentang tanggal
pembelian/
Range of purchase
date
Transaksi dengan bankbank lain:
Obligasi pemerintah
Surat Perbendaharaan
Negara
14 Oktober/October 8 Desember/
December 2014
2 Desember/
December 2014
Rentang tanggal
penjualan/
Range of sale date
Harga
penjualan
kembali/
Resale price
Pendapatan
bunga yang
belum diakui/
Deferred
interest
income
Nilai
tercatat/
Carrying
value
Transactions with other
banks:
2 Januari/January 9 Maret/March 2015
2 Maret/March 2015
51
1.014.624
(5.974)
1.008.650
86.827
(961)
85.866
1.101.451
(6.935)
1.094.516
Government bonds
Indonesia treasury
bills
PT BANK CTBC INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
(Lanjutan)
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT BANK CTBC INDONESIA
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
(Continued)
YEAR ENDED 31 DECEMBER 2015
(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
10. EFEK-EFEK YANG DIBELI DENGAN JANJI DIJUAL
KEMBALI (Lanjutan)
10. SECURITIES PURCHASED
AGREEMENTS (Continued)
UNDER
RESALE
Semua efek-efek yang dibeli dengan janji dijual
kembali pada tanggal 31 Desember 2014 adalah
dalam mata uang Rupiah, dan merupakan obligasi
pemerintah dengan peringkat “investment grade”.
All securities purchased under resale agreements
as of 31 December 2014 were government bonds
denominated in Rupiah currency with investment
grade ratings.
Pada tanggal 31 Desember 2014, seluruh efek-efek
yang dibeli dengan janji dijual kembali tidak
mengalami penurunan nilai.
As of 31 December 2014, all outstanding securities
purchased under resale agreements were not
impaired.
Suku bunga efektif rata-rata tertimbang setahun efekefek yang dibeli dengan janji dijual kembali pada
tanggal 31 Desember 2014 sebesar 6,68%.
Weighted average effective interest rates per
annum of securities purchased under resale
agreements as of 31 December 2014 was 6.68%.
Informasi mengenai klasifikasi dan nilai wajar efekefek yang dibeli dengan janji dijual kembali
diungkapkan pada Catatan 28.
Information on the classification and fair value of
securities purchased under resale agreements is
disclosed in Note 28.
11. TAGIHAN DAN UTANG AKSEPTASI
a.
11. ACCEPTANCE RECEIVABLES AND PAYABLES
Menurut mata uang
a. By currency
31 Desember/December
2015
Tagihan
akseptasi/
Acceptance
receivables
Rupiah
Valuta asing
Jumlah
Dikurangi: cadangan kerugian
penurunan nilai
Jumlah - bersih
b.
Utang
akseptasi/
Acceptance
Payables
2014
Tagihan
Utang
akseptasi/
akseptasi/
Acceptance
Acceptance
receivables
payables
66.668
430.891
497.559
(66.668)
(430.891)
(497.559)
5.925)
503.060)
508.985)
(5.925)
(503.060)
(508.985)
(1.368)
496.191
(497.559)
(2.106)
506.879)
-)
(508.985)
Cadangan kerugian penurunan nilai
Rupiah
Foreign currency
Total
Less: allowance for
impairment losses
Total - net
b. Allowance for impairment losses
Perubahan cadangan kerugian penurunan nilai
adalah sebagai berikut:
The movement of allowance for impairment
losses was as follows:
Tahun berakhir/Year ended
31 Desember/December
Saldo, awal tahun
(Pemulihan)
penambahan kerugian
penurunan nilai
selama tahun berjalan
(Catatan 25)
Rupiah/
Rupiah
2015
Valuta
asing/
Foreign
currencies
22
2.084
128
Selisih kurs
Saldo, akhir tahun
150
Jumlah/
Total
2.106
2014
Valuta
asing/
Foreign
currencies
Rupiah/
Rupiah
37)
2.554)
Jumlah/
Total
2.591
(853)
(725)
(15)
(338)
(353)
(13)
(13)
-)
(132)
(132)
1.218
1.368
22)
2.084)
2.106)
52
Balance,
beginning of year
(Reversal) addition
of impairment
losses during the
year (Note 25)
Exchange rate
difference
Balance,
end of year
PT BANK CTBC INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
(Lanjutan)
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT BANK CTBC INDONESIA
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
(Continued)
YEAR ENDED 31 DECEMBER 2015
(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
12. KREDIT YANG DIBERIKAN
a.
12.
LOANS RECEIVABLE
Berdasarkan jenis kredit dan mata uang
a. By type and currency
31 Desember/December
2015
2014
Rupiah
Modal kerja
Investasi
TKI
Konsumen lainnya
Valuta asing
Modal kerja
Investasi
Jumlah
Dikurangi: cadangan kerugian
(((penurunan nilai
Jumlah - bersih
b.
Rupiah
Working capital
Investment
IOW
Other consumer
4.650.466)
605.972)
25.004)
545.549)
5.826.991)
3.324.567)
805.406)
132.544)
446.909)
4.709.426)
2.160.049)
783.585)
2.943.634)
2.470.936)
671.293)
3.142.229)
8.770.625)
7.851.655)
Total
(128.194)
8.642.431)
(113.332)
7.738.323)
Less: allowance for impairment losses
Berdasarkan sektor ekonomi
Foreign currencies
Working capital
Investment
Total - net
b. By economic sector
31 Desember/December
2015
2014
Jasa bisnis
Manufaktur
Perdagangan
Transportasi
Konstruksi
Lainnya
Jumlah
Dikurangi: cadangan kerugian
penurunan nilai
Jumlah - bersih
c.
857.752)
5.254.533)
1.499.189)
89.146)
145.855)
924.150)
8.770.625)
1.015.796)
4.385.758)
1.048.996)
334.787)
161.710)
904.608)
7.851.655)
Business services
Manufacturing
Trading
Transportation
Constructions
Others
Total
(128.194)
8.642.431)
(113.332)
7.738.323)
Less: allowance for impairment losses
Total - net
Cadangan kerugian penurunan nilai
c. Allowance for impairment losses
Perubahan cadangan kerugian penurunan nilai
adalah sebagai berikut:
The movement of allowance for impairment
losses was as follows:
Tahun berakhir/Year ended
31 Desember/December 2015
Cadangan kerugian penurunan nilai
Cadangan kerugian penurunan nilai
kolektif/Collective allowance for
individual/Individual allowance for
impairment losses
impairment losses
Valuta
Valuta
asing/
asing/
Foreign
Foreign
Rupiah/
Jumlah/
Rupiah/
Jumlah/
Rupiah
currencies
Sub-total
Rupiah
currencies
Sub-total
Saldo, awal tahun
Penambahan
(pemulihan)
kerugian penurunan
nilai selama tahun
berjalan
(Catatan 25)
Penghapusbukuan
selama tahun
berjalan
Selisih kurs
Saldo, akhir tahun
23.011)
11.768)
34.779)
14.004)
64.549)
78.553)
Jumlah/
Total
113.332)
Balance, beginning
of year
Addition (reversal)
of impairment
losses during the
year (Note 25)
39.418)
(2.897)
36.521)
122.872)
22.156)
145.028)
181.549)
(28.767)
-)
(28.767)
(68.653)
(72.786)
(141.439)
(170.206)
-)
(283)
(283)
-)
3.802)
3.802)
3.519)
33.662)
8.588)
42.250)
68.223)
17.721)
85.944)
128.194)
53
Write-off during
the year
Exchange rate
difference
Balance, end of
year))))
PT BANK CTBC INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
(Lanjutan)
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT BANK CTBC INDONESIA
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
(Continued)
YEAR ENDED 31 DECEMBER 2015
(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
12. KREDIT YANG DIBERIKAN (Lanjutan)
12.
LOANS RECEIVABLE (Continued)
Tahun berakhir/Year ended
31 Desember/December 2014
Cadangan kerugian penurunan nilai
Cadangan kerugian penurunan nilai
kolektif/Collective allowance for
individual/Individual allowance for
impairment losses
impairment losses
Valuta
Valuta
asing/
asing/
Foreign
Foreign
Rupiah/
Jumlah/
Rupiah/
Jumlah/
Rupiah
currencies
Sub-total
Rupiah
currencies
Sub-total
Saldo, awal tahun
Penambahan
(pemulihan)
kerugian penurunan
nilai selama tahun
berjalan
(Catatan 25)
Penghapusbukuan
selama tahun
berjalan
27.239)
40.020)
323
70.423)
70.746
110.766
Balance, beginning of
year
Addition (reversal)
of impairment
losses during the
year (Note 25)
37.191)
(1.363)
35.828)
13.681
(6.147)
7.534
43.362)
(41.419)
-)
(41.419)
-
-)
-
(41.419)
-)
350)
350)
-
273)
273
623)
23.011)
11.768)
34.779)
14.004
64.549)
78.553
113.332
Selisih kurs
Saldo, akhir tahun
12.781)
Jumlah/
Total
d. Kredit direstrukturisasi
Write-off during
the year
Exchange rate
difference
Balance, end of
year))))
d. Restructured loans
Selama tahun 2015 dan 2014, Bank melakukan
restrukturisasi kredit dengan mengubah persyaratan
pokok dan bunga, serta perpanjangan jangka waktu
kredit. Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014,
kredit yang direstrukturisasi masing-masing sebesar
Rp 281.419 dan Rp 118.449 atau 3,21% dan 1,51%
dari jumlah kredit yang diberikan, dengan cadangan
kerugian penurunan nilai masing-masing sebesar Rp
30.908 dan Rp 58.528.
During 2015 and 2014, the Bank restructured its
loans through modification of terms of principal
and interest, and extension of period. As of
31 December 2015 and 2014, restructured loans
amounted to Rp 281,419 and Rp 118,449 or
3.21% and 1.51% of the total loans, respectively,
with the respective allowance for impairment
losses amounted to Rp 30,908 and Rp 58,528,
respectively.
e. Kredit sindikasi
e.
Kredit sindikasi merupakan kredit yang diberikan
kepada
nasabah
berdasarkan
perjanjian
pembiayaan bersama (sindikasi) dengan bank-bank
lain. Keikutsertaan Bank sebagai anggota dalam
kredit sindikasi masing-masing berkisar antara
1,15% sampai dengan 16,67% dan 1,55% sampai
dengan 20,00% dari setiap fasilitas kredit sindikasi
pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014.
Syndicated loans
Syndicated loans represent loans provided to
customers under syndication agreements with
other banks. Total participation of the Bank in
syndicated loans in which the Bank acted as a
member ranges from 1.15% to 16.67% and
1.55% to 20.00% of each syndicated loan facility
as of 31 December 2015 and 2014, respectively.
54
PT BANK CTBC INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
(Lanjutan)
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT BANK CTBC INDONESIA
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
(Continued)
YEAR ENDED 31 DECEMBER 2015
(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
12. KREDIT YANG DIBERIKAN(Lanjutan)
f.
12. LOANS RECEIVABLE (Continued)
Kredit Tenaga Kerja Indonesia (“TKI")
f.
Indonesian Overseas Workers ("IOW") loans
Kredit TKI merupakan kredit yang diberikan kepada
TKI melalui Perusahaan Jasa Tenaga Kerja
Indonesia ("PJTKI") yang ditujukan untuk mendanai
pengembangan
keahlian
dan
surat-surat
administratif sebelum mereka bekerja di Taiwan,
Hong Kong dan Singapura. Kredit yang diberikan
kepada TKI adalah dalam mata uang Rupiah dengan
jumlah ekuivalen dalam Dolar Taiwan, Dolar Hong
Kong dan Dolar Singapura seperti yang ditentukan
dalam struktur biaya yang diterbitkan oleh Badan
Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga
Kerja Indonesia ("BNP2TKI"). Pencairan kredit
dalam mata uang Rupiah sejumlah equivalen dalam
Dolar Taiwan, Dolar Hong Kong dan Dolar
Singapura seperti yang tercantum pada struktur
biaya yang ditentukan oleh BNP2TKI dikalikan
dengan kurs pada tanggal pencairan. Sedangkan
cicilannya berdasarkan skedul pembayaran dalam
Dolar Taiwan, Dolar Hong Kong dan Dolar
Singapura yang telah ditentukan oleh BNP2TKI.
IOW loans represent loans provided to IOW
through Indonesian Manpower Agency ("IMA')
which were designated to finance their skills
development and administrative papers before
they are working in Taiwan, Hong Kong and
Singapore. The loans provided to IOW are in
Indonesian Rupiah with an equivalent amount in
New Taiwan Dollar, Hong Kong Dollar and
Singapore Dollar as determined at the cost
structure issued by Badan Nasional Penempatan
dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia
(“BNP2TKI”). The loan was drawdown in Rupiah
currency at amount equivalent to New Taiwan
Dollar, Hong Kong Dollar and Singapore Dollar
stated in the cost structure determined by
BNP2TKI times the exchange rate as of the date
of drawdown. Meanwhile, the installment is based
on the payment schedule in New Taiwan Dollar,
Hong Kong Dollar and Singapore Dollar which
has also been determined by BNP2TKI.
Karena pembayaran dari TKI diterima dalam Dolar
Taiwan, Dolar Hong Kong dan Dolar Singapura,
Bank melakukan transaksi derivatif dengan bankbank lain untuk meminimalisir risiko nilai tukar. Pada
tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, kredit TKI
masing-masing sebesar Rp 25.004 dan Rp 132.544,
dilindung nilai secara ekonomis dengan kontrak
forward sebagai berikut:
As the repayments from IOW will be received in
New Taiwan Dollar, Hong Kong Dollar and
Singapore Dollar, the Bank entered into derivative
transactions with other banks to minimize the
foreign exchange risk. As of 31 December 2015
and 2014, IOW loans amounted to Rp 25,004 and
Rp 132,544, respectively, was economically
hedged with forward contracts as follows:
Value/
Currency
NTD
HKD
SGD
Jumlah nosional/
Notional amount
2015
2014
44.273.134
2.698.251
101.702
Rentang periode kontrak
(hari)/Range of
contract period (days)
2015
2014
227.517.584
10.498.415
598.755
26 - 305
26 - 183
28 - 244
Pada tanggal 31 Desember 2015, nilai wajar asset
dan liabilitas derivatif dari kontrak diatas adalah
sebesar Rp 324 dan Rp 275 (31 Desember 2014:
Rp 2.031 dan Rp 223) yang merupakan bagian dari
aset dan liabilitas derivatif untuk tujuan manajemen
risiko.
26 - 305
28 - 183
28 - 244
As of 31 December 2015, fair value of derivative
assets and liabilities of the above contracts are
amounted
to
Rp 324
and
Rp 275
(31 December 2014: Rp 2,031 and Rp 223) which
are part of derivative assets and liabilities held for
risk management purpose.
g. lnformasi signifikan lainnya yang berkaitan
dengan kredit yang diberikan
g.
Other significant information relating to loans
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, Bank
telah memenuhi ketentuan Batas Maksimum
Pemberian Kredit ("BMPK") baik untuk pihak
berelasi maupun untuk pihak ketiga sesuai dengan
peraturan yang ditetapkan Bank Indonesia.
As of 31 December 2015 and 2014, the Bank
complied with Legal Lending Limits (“LLL”)
requirements for both related parties and third
parties as required by Bank Indonesia
regulations.
Pinjaman kepada karyawan Bank terdiri dari kredit
kendaraan bermotor, kredit kepemilikan rumah dan
kredit untuk tujuan lain masing-masing sebesar
Rp 38.220 dan Rp 37.985 pada tanggal
31 Desember 2015 dan 2014.
Loans to Bank's employees consist of car loans,
housing loans and loans for other purposes
amounted to Rp 38,220 and Rp 37,985 as of
31 December 2015 and 2014, respectively
55
PT BANK CTBC INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
(Lanjutan)
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT BANK CTBC INDONESIA
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
(Continued)
YEAR ENDED 31 DECEMBER 2015
(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
12. KREDIT YANG DIBERIKAN (Lanjutan)
12. LOANS RECEIVABLE (Continued)
g. lnformasi signifikan lainnya yang berkaitan
dengan kredit yang diberikan (Lanjutan)
g. Other significant information relating to loans
(Continued)
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, rasio
non-performing loan (NPL) yang dihitung sesuai
dengan peraturan Bank Indonesia yang berlaku
adalah sebagai berikut:
As of 31 December 2015 and 2014, the nonperforming loan (NPL) ratios calculated based on
prevailing Bank Indonesia regulation were as
follows:
31 Desember/December
2015
2014
NPL bruto
NPL neto
2,88%
2,05%
1,82%
0,82%
Suku bunga efektif rata-rata tertimbang setahun
pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014:
Gross NPL
Net NPL
Weighted average effective interest rates per
annum as of 31 December 2015 and 2014:
31 Desember/December
2015
2014
Rupiah
Valuta asing
12,01%
5,03%
12,05%
5,14%
Informasi mengenai klasifikasi dan nilai wajar kredit
yang diberikan diungkapkan pada Catatan 28.
Information on the classification and fair value of
loans receivable was disclosed in Note 28.
13. EFEK-EFEK UNTUK TUJUAN INVESTASI
Rupiah
Dimiliki hingga jatuh tempo:
Obligasi pemerintah
Rupiah
Foreign currencies
13. INVESTMENT SECURITIES
31 Desember/December
2015
2014
69.516
661.653
Rupiah
Held-to-maturity:
Government bonds
Tersedia untuk dijual:
Obligasi pemerintah
220.437
-
Available-for-sale:
Government bonds
Valuta asing
Tersedia untuk dijual:
Obligasi pemerintah
Jumlah
289.953
88.865
750.518
Foreign currency
Available-for-sale:
Government bonds
Total
Suku bunga efektif rata-rata tertimbang setahun pada
tanggal 31 Desember 2015 dan 2014:
Weighted average effective interest rate per annum
as of 31 December 2015 and 2014:
31 Desember/December
2015
2014
Rupiah
Valuta asing
8,63%
-
6,93%
7,25%
Perubahan keuntungan (kerugian) yang belum
direalisasi dari efek-efek untuk tujuan investasi dalam
kelompok tersedia untuk dijual adalah sebagai berikut:
Saldo, awal tahun- sebelum pajak
penghasilan tangguhan
Keuntungan (kerugian) yang belum
direalisasi selama tahun berjalan bersih
Jumlah sebelum pajak penghasilan
Pajak tangguhan (Catatan 16)
Saldo, akhir tahun- bersih
Rupiah
Foreign currency
The movement of unrealized gain (loss) from the
change in fair value of available-for-sale investment
securities was as follows:
Tahunan berakhir/Year ended
31 Desember/December
2015
2014
13)
(932)
Balance, beginning of year before
deferred income tax
(1.282)
(1.269)
317)
(952)
945)
13)
(3)
10)
Unrealized gain (loss) during the
year - net
Total before income tax
Deferred tax (Note 16)
Balance, end of year- net
Informasi mengenai klasifikasi dan nilai wajar efek-efek
untuk tujuan investasi diungkapkan pada Catalan 28.
Information on the classification and fair value of
investment securities was disclosed in Note 28.
56
PT BANK CTBC INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
(Lanjutan)
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT BANK CTBC INDONESIA
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
(Continued)
YEAR ENDED 31 DECEMBER 2015
(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
14. SIMPANAN DARI NASABAH
Rupiah
Giro
Tabungan
Deposito berjangka
Valuta asing
Giro
Tabungan
Deposito berjangka
Jumlah
14. DEPOSITS FROM CUSTOMERS
31 Desember/December
2015
2014
929.167
628.244
2.069.240
3.626.651
535.537
496.693
2.592.277
3.624.507
1.932.480
105.852
1.745.266
3.783.598
2.067.971
80.414
1.216.300
3.364.685
7.410.249
6.989.192
Suku bunga efektif rata-rata tertimbang setahun pada
tanggal 31 Desember 2015 dan 2014:
Rupiah
Giro
Tabungan
Deposito berjangka
Valuta asing
Giro
Tabungan
Deposito berjangka
Rupiah
Current account
Saving accounts
Time deposits
Foreign currencies
Current account
Saving accounts
Time deposits
Total
Weighted average effective interest rates per annum as
of 31 December 2015 and 2014:
31 Desember/December
2015
2014
1,98%
6,00%
7,82%
1,94%
5,32%
8,33%
Rupiah
Current account
Saving accounts
Time deposits
0,50%
0,72%
1,51%
0,57%
0,73%
1,98%
Foreign currencies
Current account
Saving accounts
Time deposits
Jumlah giro dan deposito berjangka yang dijadikan
jaminan kredit yang diberikan masing-masing sebesar
Rp 1.293.294
dan Rp 1.278.112 pada tanggal
31 Desember 2015 dan 2014
Total current accounts and time deposits pledged as
security for loans receivable amounted to Rp 1,293,294
and Rp 1,278,112 as of 31 December 2015 and 2014,
respectively.
lnformasi mengenai klasifikasi dan nilai wajar simpanan
dari nasabah diungkapkan pada Catalan 28.
Information on the classification and fair value of deposits
from customers was disclosed in Note 28.
15. SIMPANAN DARI BANK-BANK LAIN
Rupiah
Giro
Call money
Valuta asing
Giro
Call money
Jumlah
15. DEPOSITS FROM OTHER BANKS
31 Desember/December
2015
2014
952
387.700
388.652
669
486.015
486.684
407.337
407.337
363.234
421.139
784.373
795.989
1.271.057
Suku bunga efektif rata-rata tertimbang setahun pada
tanggal 31 Desember 2015 dan 2014:
Rupiah
Giro
Call money
Valuta asing
Giro
Call money
Rupiah
Current account
Call money
Foreign currencies
Current account
Call money
Total
Weighted average effective interest rates per annum as
of 31 December 2015 and 2014:
31 Desember/December
2015
2014
1,82%
9,41%
1,50%
6,12%
Rupiah
Current account
Call money
0,75%
-
0,75%
0,30%
Foreign currencies
Current account
Call money
lnformasi mengenai klasifikasi dan nilai wajar simpanan
dari bank-bank lain diungkapkan pada Catalan 28.
Information on the classification and fair value of deposits
from other banks was disclosed in Note 28.
57
PT BANK CTBC INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
(Lanjutan)
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT BANK CTBC INDONESIA
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
(Continued)
YEAR ENDED 31 DECEMBER 2015
(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
16. PAJAK PENGHASILAN
a.
16. INCOME TAX
Liabilitas pajak kini terdiri dari
a.
Current tax liabilities consist of:
31 Desember/December
2015
2014
Pajak penghasilan badan
Pajak penghasilan pasal 25
b.
Komponen beban
sebagai berikut:
pajak
23.552
2.090
25.642
penghasilan
7.475
7.475
adalah
b.
Corporate income tax
Income tax article 25
The components of income tax expense were as
follows:
Tahun berakhir/year ended
31 Desember/December
2015
2014
Pajak kini
Pajak tangguhan:
Pembentukan dan pemulihan
perbedaan temporer
Jumlah
c.
67.048)
73.534
(24.717)
42.331)
12.367
85.901
Rekonsiliasi antara laba akuntansi sebelum pajak
penghasilan dikali tarif pajak yang berlaku dengan
beban pajak penghasilan adalah sebagai berikut:
c.
Current tax
Deferred tax:
Origination and reversal of temporary
differences
Total
The reconciliation between accounting income
before tax multiplied by the tax rate and income
tax expense was as follows:
Tahun berakhir/year ended
31 Desember/December
2015
2014
Laba sebelum pajak tangguhan
Tarif pajak
Perbedaan permanen dengan tarif
pajak 25%
Beban pajak
d.
158.169
25%
39.542
325.077
25%
81.269
Income before tax
Tax rate
2.789
42.331
4.632
85.901
Permanent differences at 25%
Tax expense
Aset (liabilitas) pajak tangguhan yang signifikan
pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalah
sebagai berikut:
2013
Diakui pada
laba rugi
periode
berjalan/
Recognized
in current
period profit
or loss
d.
Diakui pada
pendapatan
komprehensif
lain/
Recognized in
other
comprehensive
income
2014
The items that gave rise to significant portion of
deferred tax assets (liabilities) as of
31 December 2015 and 2014 were as follows:
Diakui pada
laba rugi
periode
berjalan/
Recognized
in current
period profit
or loss
Diakui pada
pendapatan
komprehensif
lain/
Recognized in
other
comprehensive
income
2015
Aset (liabilitas) pajak
tangguhan:
Deferred tax assets
(liabilities):
Liabilitas imbalan
pasca-kerja
5.646)
3.333)
775)
9.754)
1.950)
(637)
11.067
Obligation for postemployment
benefits
Beban yang masih
harus dibayar
6.273)
(449)
-)
5.824)
(61)
-)
5.763
Accrued expenses
Pendapatan dan
biaya transaksi
yang ditangguhkan
sehubungan
dengan kredit yang
diberikan
Dipindahkan
626)
12.545)
1.768)
4.652)
-)
775)
58
2.394)
17.972)
1.413)
3.302)
-)
(637)
Deferred fees and
transaction
costs related to
3.807
loans
20.637
Carry forward
PT BANK CTBC INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
(Lanjutan)
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT BANK CTBC INDONESIA
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
(Continued)
YEAR ENDED 31 DECEMBER 2015
(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
16. PAJAK PENGHASILAN (Lanjutan)
Diakui pada
laba rugi
periode
berjalan/
Recognized
in current
period profit
or loss
2013
Pindahan
Rugi yang belum
direalisasikan dari
perubahan nilai aset
keuangan untuk
tujuan
diperdagangkan
16. INCOME TAX (Continued)
Diakui pada
pendapatan
komprehensif
lain/
Recognized in
other
comprehensive
income
Diakui pada
laba rugi
periode
berjalan/
Recognized
in current
period profit
or loss
2014
Diakui pada
pendapatan
komprehensif
lain/
Recognized in
other
comprehensive
income
2015
12.545)
4.652)
775)
17.972)
3.302)
(637)
16.301)
(13.618)
-)
2.683)
17.258
-
Carried forward
Unrealized
loss from
changes in fair
value of financial
assets held for
trading
19.941
20.637)
Rugi (laba) yang
belum
direalisasikan dari
perubahan nilai
wajar efek-efek
untuk tujuan
investasi
(Catatan 13)
233)
-)
(236)
(3)
-
320)
317
Unrealized loss
(gain) from
changes in
fair value of
investment
securities
(Note 13)
Depresiasi aset tetap
2.275)
(1.017)
-)
1.258)
(2.791)
-)
(1.533)
Depreciation of
fixed assets
Biaya transaksi yang
ditangguhkan
sehubungan
dengan pinjaman
yang diterima
-)
(641)
-)
(641)
340
-)
(301)
Transaction cost
related to
borrowing
Cadangan kerugian
penurunan nilai
aset keuangan
(6.775)
(1.743)
-)
(8.518)
6.608
-)
(1.910)
Allowance for
impairment losses
of financial assets
Aset pajak tangguhan bersih
24.579)
(12.367)
539)
12.751)
24.717
(317)
37.151
Deferred tax
assets - net
e.
Manajemen berpendapat bahwa aset pajak
tangguhan yang timbul dari perbedaan temporer
kemungkinan besar dapat direalisasi pada tahuntahun mendatang.
e.
The management believes that total deferred tax
assets arising from temporary differences are
probable to be realized in future years.
f.
Sesuai dengan peraturan perpajakan di Indonesia,
Bank melaporkan/menyetorkan pajak berdasarkan
self-assessment. Fiskus dapat menetapkan/
mengubah pajak-pajak tersebut dalam jangka
waktu tertentu sesuai peraturan yang berlaku.
f.
Under the taxation laws in Indonesia, the Bank
submits its corporate tax returns on a selfassessment basis. The tax authorities may
assess amend taxes within the statute of
limitations under prevailing regulations.
Posisi pajak Bank dapat dipertanyakan oleh fiskus.
Manajemen dapat mempertahankan posisi pajak
Bank yang diyakini berdasarkan pada teknik dasar
yang kuat dan telah sesuai dengan peraturan
perpajakan. Oleh karena itu, manajemen yakin
bahwa akrual atas liabilitas pajak telah memadai
untuk semua tahun pajak terbuka berdasarkan
evaluasi atas berbagai faktor, termasuk interpretasi
atas undang-undang perpajakan dan pengalaman
sebelumnya. Penilaian ini didasarkan pada estimasi
dan asumsi dan dapat melibatkan keputusan atas
kejadian mendatang. Informasi baru yang tersedia
dapat menyebabkan perubahan keputusan oleh
manajemen atas kecukupan dari liabilitas pajak.
Perubahan atas liabilitas pajak tersebut dapat
mempengaruhi beban pajak pada periode dimana
keputusan dibuat.
The Bank’s tax positions may be challenged by
the tax authorities. Management vigorously
defends the Bank’s tax positions which are
believed to be grounded on sound technical
basis and in compliance with the tax regulations.
Accordingly, management believes that the
accruals for tax liabilities are adequate for all
open tax years based on the assessment of
various factors, including interpretations of tax
law and prior experience. This assessment
relies on estimates and assumptions and may
involve judgment about future events. New
information may become available that causes
management to change its judgment regarding
the adequacy of existing tax liabilities. Such
changes to tax liabilities will impact tax expense
in the period in which such determination is
made.
59
PT BANK CTBC INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
(Lanjutan)
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT BANK CTBC INDONESIA
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
(Continued)
YEAR ENDED 31 DECEMBER 2015
(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
16. PAJAK PENGHASILAN (Lanjutan)
g.
16. INCOME TAX (Continued)
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014,
terdapat Surat Ketetapan Pajak (SKP) dan Surat
Perintah Pemeriksaan Pajak yang telah diterbitkan
oleh Kantor Pelayanan Pajak sehubungan dengan
tahun-tahun fiskal berikut ini:
(1)
(2)
g.
Tahun fiskal 2007
(1) Fiscal year 2007
Pada bulan Juni 2008, Bank mengajukan
kelebihan bayar atas pajak penghasilan badan
tahun 2007 sebesar Rp 16.684. Pada bulan
Juni 2009, Bank menerima hasil pemeriksaan
Pajak Kurang Bayar (SKPKB) atas pajak
penghasilan pasal 23 dan 26 masing-masing
sebesar Rp 907 dan Rp 10, serta Surat
Ketetapan Pajak Lebih Bayar (SKPLB) atas
pajak penghasilan badan sebesar Rp 12.091.
Bank menyetujui hasil pemeriksaan atas pajak
penghasilan pasal 23 dan 26 dan membayar
sebesar Rp 917. Namun, Bank tidak setuju
dengan hasil pemeriksaan pajak penghasilan
badan dan mengajukan keberatan ke Kantor
Wilayah Kantor Pelayanan Pajak Madya
Jakarta Selatan pada bulan Agustus 2009.
In June 2008, the Bank claimed for 2007
corporate income tax overpayment of
Rp 16,684. In June 2009, Bank received tax
assessment result letter of underpayment
for income tax article 23 and 26 amounting
to Rp 907 and Rp 10, respectively, and
overpayment of corporate income tax
amounting to Rp 12,091. The Bank agreed
with the assessment related to income tax
article 23 and 26 and paid the amount of
Rp 917. However, the Bank disagreed with
the assessment of corporate income tax
and submitted an objection letter on such
assessment to South Jakarta District Tax
Service Office in August 2009.
Pada bulan Mei 2010, Direktorat Jenderal
Pajak mengabulkan sebagian keberatan yang
diajukan Bank sejumlah Rp 83. Atas hasil
keputusan ini, Bank mengajukan banding ke
Pengadilan Pajak pada bulan Agustus 2010
sejumlah Rp 4.501 dan menyetujui untuk
mengakui Rp 9 sebagai beban lain-lain.
In May 2010, Directorate General of
Taxation partially accepted the Bank's
objections amounted to Rp 83. Following
this result, the Bank filed appeal letter to the
Tax Court in August 2010 amounted to
Rp 4,501 and agree to recognize an amount
of Rp 9 as other expense.
Pada tanggal 26 Pebruari 2014, Bank
menerima hasil Keputusan Pengadilan Pajak
yang mengabulkan sebagian pengajuan
banding sebesar Rp 4.366 dan atas sisanya
sebesar Rp 135, Bank menerima Keputusan
Pengadilan Pajak tersebut. Pada tanggal
9 Oktober 2014, Bank menerima kelebihan
bayar atas pajak penghasilan badan tersebut.
On 26 February 2014, the Bank received
the Tax Court Decision which partially
accepted the tax appeal amounted to
Rp 4,366 and for the remaining amount of
Rp 135, the Bank accepted that Tax Court
Decision. On 9 October 2014, the Bank
received the overpayment of corporate
income tax.
Tahun fiskal 2011 dan 2012
(2) Fiscal year 2011 and 2012
Berdasarkan surat KPP Madya Jakarta
Selatan tanggal 22 Agustus 2014 tentang
Surat Perintah Pemeriksaan Pajak (SP3),
Kantor Pajak melakukan pemeriksaan atas
seluruh pajak Bank untuk tahun fiskal 2011
dan
2012.
Sampai
dengan
tanggal
31 Desember 2015, proses pemeriksaan
tersebut masih berlangsung.
(3)
As of 31 December 2015 and 2014, there was
tax assessment letters (SKP) and Tax Audit
Notification Letter which had been issued by Tax
Office related to the following fiscal years:
Based on the Tax Audit Notification Letter
from Tax Office dated 22 August 2014, the
tax authorities performed tax audit for the
Bank`s all taxes for fiscal year 2011 and
2012. Up to 31 December 2015, the tax
audit is still in process.
Tahun fiskal 2014
(3) Fiscal year 2014
Pada bulan April 2015, Bank mengajukan
kelebihan bayar atas Pajak Penghasilan
Badan tahun 2014 sebesar Rp 17.219.
In April 2015, the Bank submit claim for tax
refund for overpayment of 2014 Corporate
Income Tax amounting to Rp 17.219.
Berdasarkan surat KPP Madya Jakarta
Selatan tanggal 18 Agustus 2015 tentang
Surat Perintah Pemeriksaan Pajak (SP3),
Kantor Pajak melakukan pemeriksaan atas
Pajak Penghasilan Badan Bank untuk tahun
fiskal
2014. Sampai dengan tanggal
31 Desember 2015, proses pemeriksaan
tersebut masih berlangsung.
Based on the Tax Audit Notification Letter
from Tax Office dated 18 August 2015, the
tax authorities performed tax audit for the
Bank`s Corporate Income Tax for fiscal year
2014. Up to 31 December 2015, the tax
audit is still in process.
60
PT BANK CTBC INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
(Lanjutan)
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT BANK CTBC INDONESIA
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
(Continued)
YEAR ENDED 31 DECEMBER 2015
(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
17. PINJAMAN YANG DITERIMA
17. BORROWINGS
Pinjaman yang diterima terdiri dari:
The borrowings consist of:
31 Desember/December
2015
2014
Export Import Bank of the Republic of China,
fasilitas kredit revolving, fasilitas
maksimum 2015 dan 2014:
USD 30.000.000, jatuh tempo fasilitas
2015 dan 2014: 20 Maret 2016
(diperbaharui setiap 15 bulan), saldo
pinjaman 2015 dan 2014: USD 4.181.800
dan USD 8.365.978, tingkat suku bunga
2015 dan 2014: LIBOR 6 bulanan +
0,375% setahun, jatuh tempo 2015 dan
2014: 7 Januari 2016 - 2 Nopember 2018
dan antara tanggal 2 Januari 2015 16 September 2016
PT Bank Negara Indonesia Tbk, fasilitas
Banker Acceptance, tingkat suku bunga:
9% setahun, jatuh tempo: 29 Januari 2016
PT Bank Central Asia Tbk, fasilitas Pinjaman
Jangka Pendek, tingkat suku bunga:
JlBOR 3 bulanan + 1,5% setahun, jatuh
tempo: 21 November 2016
Commerzbank AG., Hong Kong, fasilitas
Pinjaman Jangka Panjang, saldo
pinjaman: USD 40.000.000, tingkat suku
suku bunga: LIBOR 3 bulanan + 1,5%
setahun, jatuh tempo: 23 September
2016
lNG Bank, Taipei, fasilitas Pinjaman Jangka
Panjang, saldo pinjaman:
USD 25.000.000, tingkat suku bunga:
LIBOR 3 bulanan + 1.6% setahun, jatuh
tempo: 5 Mei 2016
57.788
103.845
Export Import Bank of the Republic of
China, revolving credit facility, maximum
facility 2015 and 2014: USD 30,000,000,
facility due in 2015 and 2014:
20 March 2016 (renewed
every 15 months), outstanding
amount 2015 and 2014: USD 4,181,800
and USD 8,365,978, interest rate 2015
and 2014: 6 month LIBOR + 0.375% per
annum, due date 2015 and 2014: ranging on
7 January 2016 - 2 November 2018 and
ranging on 2 January 2015 16 September 2016
-
PT Bank Negara Indonesia Tbk,
Banker Acceptance, interest rate: 9% per
annum, due date: 29 January 2016
-
PT Bank Central Asia Tbk, Short Term
Loan, interest rate: 3 month
JIBOR + 1.5% per annum, due date:
21 November 2016
493.075
Commerzbank AG., Hong Kong,
Long Term Loan, outstanding amount:
USD 40,000,000, interest rate: 3 month LIBOR
+ 1.5% per annum, due date:
23 September 2016
50.800
202.293
550.517
345.797
1.207.195
310.623
907.543
Suku bunga efektif rata-rata tertimbang setahun pada
tanggal 31 Desember 2015 dan 2014:
lNG Bank, Taipei, Long Term
Loan, outstanding amount
USD 25,000,000, interest rate: 3 month
LIBOR+ 1.6% per annum, due date:
5 May 2016
The weighted average effective interest rates per annum
as of 31 December 2015 and 2014:
31 Desember/December
2015
2014
Rupiah
Valuta asing
9,66%
1,97%
1,66%
lnformasi mengenai klasifikasi dan nilai wajar pinjaman
yang diterima diungkapkan pada Catatan 28.
Rupiah
Foreign currencies
Information on the classification and fair value of
borrowings was disclosed in Note 28.
18. BEBAN YANG MASIH HARUS DIBAYAR DAN
LIABILITAS LAINNYA
18. ACCRUALS AND OTHER LIABILITIES
31 Desember/December
2015
2014
Setoran jaminan
Bonus
Pajak pasal 4(2), 21, 23, 26 dan Pajak
Pertambahan Nilai
Liabilitas segera
Liabilitas lainnya
Jumlah
143.485
23.052
60.847
23.298
7.212
3.591
15.134
192.474
10.531
4.499
16.119
115.294
61
Guarantee deposits
Bonus
Tax articles 4(2),21,23,26 and
Value Added Tax
Liabilities on demand
Other liabilities
Total
PT BANK CTBC INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
(Lanjutan)
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT BANK CTBC INDONESIA
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
(Continued)
YEAR ENDED 31 DECEMBER 2015
(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
19. MODAL SAHAM
19. SHARE CAPITAL
Rincian pemegang saham pada tanggal 31 Desember
2015 dan 2014 adalah sebagai berikut:
Pemegang saham
The details of share ownership of the Bank as of
31 December 2015 and 2014 were as follows:
Jumlah lembar
saham ditermpatkan
dan disetor penuh/
Number of shares
issued and fully paid
Persentase
kepemilikan/
Pecentage of
ownership (%)
Jumlah/Total
Shareholders
1.485
15
1.500
99
1
100
148.500
1.500
150.000
CTBC Bank Co., Ltd., Taipei
PT Bank Danamon Indonesia Tbk
Total
CTBC Bank Co., Ltd., Taipei
PT Bank Danamon Indonesia Tbk
Jumlah
20. PENDAPATAN BUNGA BERSIH
20. NET INTEREST INCOME
Tahun berakhir/Year ended
31 Desember/December
2015
2014
Pendapatan bunga
Kredit yang diberikan
Efek-efek untuk tujuan investasi
Penempatan pada Bank Indonesia dan bankbank lain
Giro pada Bank Indonesia dan bank-bank
lain
Efek-efek yang dibeli dengan janji dijual
kembali
Beban bunga
Deposito berjangka
Tabungan
Giro
Simpanan dari bank-bank lain
Pinjaman yang diterima
Premi penjaminan pemerintah
780.980)
22.952)
653.193)
34.350)
29.507)
30.382)
2.007)
1.690)
15.430)
850.876)
17.582)
737.197)
(201.500)
(33.982)
(25.074)
(59.852)
(2.431)
(15.341)
(338.180)
(192.048)
(20.842)
(22.753)
(29.381)
(1.505)
(11.839)
(278.368)
512.696)
458.829)
Termasuk dalam pendapatan bunga adalah bunga dari
efek diskonto aset keuangan yang mengalami
penurunan nilai untuk tahun yang berakhir pada tanggal
31 Desember 2015 dan 2014 masing-masing sebesar
Rp 27.946 dan Rp 18.483.
Interest income
Loans receivable
Investment securities
Placements with Bank Indonesia and
other banks
Current accounts with Bank Indonesia
and other banks
Securities purchased under resale
agreements
Interest expense
Time deposits
Saving accounts
Current accounts
Deposits from other banks
Borrowings
Government guarantee
Included in interest income is interest from the effect
of discounting (unwinding interest) of impaired
financial assets for the years ended 31 December
2015 and 2014 amounting to Rp 27,946 and
Rp 18,483, respectively.
62
PT BANK CTBC INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
(Lanjutan)
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT BANK CTBC INDONESIA
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
(Continued)
YEARS ENDED 31 DECEMBER 2015
(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
21. PROVISI DAN KOMISI - BERSIH
21. FEES AND COMMISSIONS - NET
Tahun berakhir/Year ended
31 Desember/December
2015
2014
Pendapatan provisi dan komisi
Provisi dan komisi kredit
Komisi letters of credit
Komisi pengiriman uang
Komisi lainnya
Beban provisi dan komisi
Beban jasa penagihan
Pihak berelasi (Catatan 31)
Pihak ketiga
Beban komisi lainnya
Provisi dan komisi - bersih
46.962)
19.870)
3.092)
8.935)
78.859)
106.993)
20.244)
5.809)
4.508)
137.554)
(2.245)
(337)
(3.948)
(6.530)
(6.990)
(7.258)
(11.398)
(25.646)
)
111.908)
72.329)
22. (KERUGIAN) KEUNTUNGAN TRANSAKSI
PERDAGANGAN - BERSIH
Fees and commissions income
Loans fees and commissions
Letters of credit commissions
Remittance commissions
Other commissions
Fees and commissions expenses
Collection fees expenses
Related party (Note 31)
Third parties
Other commissions expenses
Fees and commissions - net
22. NET TRADING (LOSS) GAIN
Tahun berakhir/Year ended
31 Desember/December
2015
2014
Keuntungan dari instrumen derivatif
(Kerugian) keuntungan dari obligasi
pemerintah
Lain-lain
345)
84.951
Gain from derivative instruments
(24.924)
18.593)
(5.986)
4.369
17.547
106.867
(Loss) gain from government bonds
Other
23. KEUNTUNGAN (KERUGIAN) DARI INSTRUMEN
KEUANGAN LAINNYA PADA NILAI WAJAR
MELALUI LABA RUGI - BERSIH
23. GAIN
(LOSS)
FROM
OTHER
FINANCIAL
INSTRUMENTS AT FAIR VALUE THROUGH
PROFIT OR LOSS - NET
Tahun berakhir/Year ended
31 Desember/December
2015
2014
Keuntungan (kerugian) dari kontrak
valuta berjangka
Keuntungan (kerugian) dari kontrak
valuta spot
Keuntungan dari kontrak valuta Non
Delivery Forward (NDF)
4.995
(29.594)
1.219
(6.946)
1.002
7.216
18.075)
(18.465)
63
Gain (loss) from currency forward
contracts
Gain (loss) from currency spot
contracts
Gain from currency Non Delivery Forward
(NDF) contracts
PT BANK CTBC INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
(Lanjutan)
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT BANK CTBC INDONESIA
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
(Continued)
YEARS ENDED 31 DECEMBER 2015
(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
24. PENDAPATAN LAIN-LAIN
24. OTHER INCOME
Pendapatan lain-lain terdiri dari pendapatan recovery
yang telah diterima oleh Bank atas pembayaran kredit
TKI, korporasi dan konsumen lainnya yang telah
dihapus-bukukan sebelumnya.
25. PENAMBAHAN KERUGIAN PENURUNAN NILAI
ASET KEUANGAN
Other income consists of recovery income received
by the Bank for the payment of IOW, corporate and
other consumer loan which have been previously
written-off.
25. ADDITION OF IMPAIRMENT
FINANCIAL ASSETS
LOSSES
ON
Tahun berakhir/Year ended
31 Desember/December
2015
2014
Beban selama tahun berjalan:
Tagihan akseptasi (Catatan 11)
Kredit yang diberikan (Catatan 12)
Jumlah
(725)
181.549
180.824
(353)
43.362)
43.009)
26. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI
Charges for the year:
Acceptance receivables (Note 11)
Loans receivable (Note 12)
Total
26. GENERAL AND ADMINISTRATIVE EXPENSES
Tahun berakhir/Year ended
31 Desember/December
2015
2014
Sewa
Perbaikan dan pemeliharaan
Amortisasi aset takberwujud
Komunikasi
Beban pendidikan dan pelatihan
Perjalanan dan transportasi
Penyusutan aset tetap
Iklan dan promosi
Pungutan Otoritas Jasa Keuangan
(“OJK”)
Keperluan kantor
Jasa tenaga ahli
Jasa konsultan sehubungan dengan
kredit yang diberikan kepada TKI
Lainnya
Jumlah
18.969
15.729
11.125
9.020
8.334
8.092
7.556
6.991
17.513
10.616
3.411
8.706
7.136
8.602
8.109
19.834
6.475
3.410
3.096
2.342
3.871
2.497
Rental
Repair and maintenance
Amortization of intangible assets
Communication
Educational and training expenses
Travelling and transportation
Depreciation of fixed assets
Advertisement and promotion
Otoritas Jasa Keuangan (“OJK”)’s
levies
Office expenses
Professional fees
12.781
111.578
5.079
14.870
112.586
Consultant fees related to IOW loans
Others
Total
27. BEBAN KARYAWAN
27. PERSONNEL EXPENSES
Tahun berakhir/Year ended
31 Desember/December
2015
2014
Gaji
Tunjangan dan bonus
Imbalan pasca-kerja
Lain-lain
Jumlah
103.531
33.795
10.566
12.595
160.487
96.717
33.998
7.976
10.188
148.879
64
Salaries
Allowances and bonuses
Post-employment benefits
Others
Total
PT BANK CTBC INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
(Lanjutan)
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT BANK CTBC INDONESIA
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
(Continued)
YEARS ENDED 31 DECEMBER 2015
(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
28. INSTRUMEN KEUANGAN
28. FINANCIAL INSTRUMENTS
Klasifikasi aset keuangan dan liabilitas keuangan
Classification of financial assets and financial
liabilities
Pada tabel di bawah ini, instrumen keuangan telah
dikelompokkan berdasarkan klasifikasi masing-masing.
Kebijakan akuntansi yang signifikan dalam Catatan 2.i
menjelaskan bagaimana kategori aset keuangan dan
liabilitas keuangan tersebut diukur dan bagaimana
pendapatan dan beban, termasuk laba dan rugi atas nilai
wajar (perubahan nilai wajar instrumen keuangan), diakui.
In the table below, the financial instruments have been
allocated based on their classification. The significant
accounting policies in Note 2.i describe how the
categories of the financial assets and financial liabilities
are measured and how income and expenses,
including fair value gains and losses (changes in fair
value of financial instruments), are recognized.
Tabel di bawah ini menyajikan nilai tercatat aset
keuangan dan liabilitas keuangan utama Bank
berdasarkan kategori masing-masing pada tanggal
31 Desember 2015 dan 2014:
The table below sets out the carrying amount of the
Bank’s main financial assets and financial liabilities
based on their respective category as of
31 December 2015 and 2014:
31 Desember/December 2015
Aset keuangan
Kas
Giro pada Bank
Indonesia
Giro pada bank-bank
lain
Penempatan pada
Bank Indonesia dan
bank-bank lain
Aset keuangan untuk
diperdagangkan
Aset derivatif untuk
tujuan manajemen
risiko
Tagihan akseptasi
Kredit yang diberikan
Efek-efek untuk
tujuan investasi
Jumlah
Liabilitas keuangan
Simpanan dari
nasabah
Simpanan dari bankbank lain
Liabilitas keuangan
untuk
diperdagangkan
Liabilitas derivatif
untuk tujuan
manajemen risiko
Utang akseptasi
Pinjaman yang
diterima
Jumlah
Diperdagangkan/
Trading
Derivatif
untuk tujuan
manajemen
risiko/
Derivative
held for risk
management
-)
Biaya
perolehan
diamortisasi
lainnya/
Other
amortized
cost
Dimiliki
hingga jatuh
tempo/
Held-tomaturity
Pinjaman
yang
diberikan
dan piutang/
Loans and
receivables
Tersedia
untuk dijual/
Available-forSale
-)
-
-
55.042
-)
55.042)
-)
-)
-
740.982
-
-)
740.982)
-)
-)
-
235.406
-
-)
235.406)
-)
-)
-
1.892.710
-
-)
1.892.710)
286.685)
-)
-
-
-
-)
286.685)
-)
-)
-)
802
-)
-)
-
496.191
8.642.431
-
-)
-)
-)
802)
496.191)
8.642.431)
-)
286.685)
-)
802
69.516
69.516
12.007.720
220.437
275.479
-)
-)
289.953)
12.640.202)
-)
-)
-
-
-
(7.410.249)
(7.410.249)
-)
-)
-
-
-
(795.989)
(795.989)
Deposits from customers
Deposits from other
banks
(119.456)
-)
-
-
-
-)
(119.456)
Financial liabilities held
for trading
-)
-)
(404)
-)
-
-
-
-)
(497.559)
(404)
(497.559)
Derivative liabilities held
for risk management
Acceptance payables
-)
(119.456)
-)
(404)
-
-
-
(1.207.195)
(9.910.992)
(1.207.195)
(10.030.852)
Jumlah nilai
tercatat/
Total
carrying
amount
Financial assets
Cash
Current accounts with
Bank Indonesia
Current accounts with
other banks
Placement with Bank
Indonesia and other
banks
Financial assets held
for trading
Derivative assets held
for risk management
Acceptance receivables
Loans receivable
Investment securities
Total
Financial liabilities
65
Borrowings
Total
PT BANK CTBC INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
(Lanjutan)
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT BANK CTBC INDONESIA
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
(Continued)
YEARS ENDED 31 DECEMBER 2015
(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
28. INSTRUMEN KEUANGAN (Lanjutan)
28. FINANCIAL INSTRUMENTS (Continued)
Klasifikasi aset keuangan dan liabilitas keuangan
(Lanjutan)
Classification of financial assets and financial
liabilities (Continued)
31 Desember/December 2014
Aset keuangan
Kas
Giro pada Bank
Indonesia
Giro pada bank-bank
lain
Penempatan pada
Bank Indonesia dan
bank-bank lain
Aset keuangan untuk
diperdagangkan
Aset derivatif untuk
tujuan manajemen
risiko
Efek-efek yang dibeli
dengan janji dijual
kembali
Tagihan akseptasi
Kredit yang diberikan
Efek-efek untuk
tujuan investasi
Jumlah
Liabilitas keuangan
Simpanan dari
nasabah
Simpanan dari bankbank lain
Liabilitas keuangan
untuk
diperdagangkan
Liabilitas derivatif
untuk tujuan
manajemen risiko
Utang akseptasi
Pinjaman yang
diterima
Jumlah
Diperdagangkan/
Trading
Derivatif
untuk tujuan
manajemen
risiko/
Derivative
held for risk
management
-)
Biaya
perolehan
diamortisasi
lainnya/
Other
amortized
cost
Dimiliki
hingga jatuh
tempo/
Held-tomaturity
Pinjaman
yang
diberikan
dan piutang/
Loans and
receivables
Tersedia
untuk dijual/
Available-forSale
-)
-
-
51.252
-)
51.252)
-)
-)
-
733.620
-
-)
733.620)
-)
-)
-
400.680
-
-)
400.680)
Jumlah nilai
tercatat/
Total
carrying
amount
Financial assets
Cash
Current accounts with
Bank Indonesia
Current accounts with
other banks
Placement with Bank
Indonesia and other
banks
Financial assets held
for trading
-)
-)
-
681.962
-
-)
681.962)
195.790)
-)
-
-
-
-)
195.790)
-)
11.251)
-
-
-
-)
11.251)
-)
-)
-)
-)
-)
-)
-
1.094.516
506.879
7.738.323
-
-)
-)
-)
1.094.516)
506.879)
7.738.323)
-)
195.790)
-)
11.251)
661.653
661.653
11.155.980
88.865
140.117
-)
-)
750.518)
12.164.791)
-)
-)
-
-
-
(6.989.192)
(6.989.192)
-)
-)
-
-
-
(1.271.057)
(1.271.057)
Deposits from customers
Deposits from other
banks
(72.426)
-)
-
-
-
-)
(72.426)
Financial liabilities held
for trading
-)
-)
(405)
-)
-
-
-
-)
(508.985)
(405)
(508.985)
Derivative liabilities held
for risk management
Acceptance payables
-)
(72.426)
-)
(405)
-
-
-
(907.543)
(9.676.777)
(907.543)
(9.749.608)
Derivative assets held
for risk management
Securities purchased
under resale
agreements
Acceptance receivables
Loans receivable
Investment securities
Total
Financial liabilities
Borrowings
Total
Nilai wajar instrumen keuangan
Fair values of financial instruments
Bank mengukur nilai wajar dengan menggunakan hirarki
dari metode berikut:
The Bank measures fair values using the following
hierarchy of methods:

Level 1: Input yang berasal dari harga kuotasian
(tanpa penyesuaian) di pasar aktif untuk instrumen
yang identik yang dapat diakses Bank pada tanggal
pengukuran.

Level 1: Inputs that are quoted prices
(unadjusted) in active markets for identical
instruments that the Bank can access at the
measurement date.

Level 2: Input selain harga kuotasian yang termasuk
dalam level 1 yang dapat diobservasi, baik secara
langsung atau tidak langsung. Dalam kategori ini
termasuk
instrumen
yang
dinilai
dengan
menggunakan: harga kuotasian untuk instrumen
yang serupa di pasar aktif; harga kuotasian untuk
instrumen yang identik atau yang serupa di pasar
yang tidak aktif; atau teknik penilaian lainnya
dimana seluruh input signifikan dapat diobservasi
secara langsung maupun tidak langsung dari data
pasar.

Level 2: Inputs other than quoted prices included
within level 1 that are observable either directly
or indirectly. This category includes instruments
valued using: quoted market prices in active
markets for similar instruments valued using:
quoted market prices in active markets for
similar instruments; quoted prices for identical or
similar instruments in markets that are not
active; or other valuation techniques in which all
significant inputs are directly or indirectly
observable from market data.

Level 3: Input yang tidak dapat diobservasi. Dalam
kategori ini termasuk semua instrumen dimana
teknik penilaian menggunakan input yang tidak
dapat diobservasi dan input yang tidak dapat
diobservasi ini memberikan dampak signifikan
terhadap penilaian instrumen. Termasuk dalam
kategori ini adalah instrumen yang dinilai
berdasarkan harga kuotasian untuk instrumen
serupa yang memerlukan penyesuaian atau asumsi
signifikan yang tidak dapat diobservasi untuk
mencerminkan perbedaan diantara instrumen
tersebut.
66

Level 3: Inputs that are unobservable. This
category includes all instruments for which the
valuation technique includes inputs not based on
observable data and the unobservable inputs
have a significant effect on the instrument’s
valuation. This category includes instruments
that are valued based on quoted prices for
similar instruments for which significant
unobservable adjustments or assumptions are
required to reflect differences between the
instruments.
PT BANK CTBC INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
(Lanjutan)
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT BANK CTBC INDONESIA
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
(Continued)
YEARS ENDED 31 DECEMBER 2015
(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
28. INSTRUMEN KEUANGAN (Lanjutan)
28. FINANCIAL INSTRUMENTS (Continued)
Nilai wajar instrumen keuangan (Lanjutan)
Fair values of financial instruments (Continued)
Nilai wajar dari aset keuangan yang diperdagangkan di
pasar aktif didasarkan pada kuotasi harga pasar atau
kuotasi dari harga dealer. Untuk seluruh instrumen
keuangan lainnya, Bank menentukan nilai wajar dengan
menggunakan teknik penilaian. Teknik penilaian
mencakup model nilai kini bersih dan arus kas yang
didiskontokan, perbandingan dengan instrumen yang
sejenis yang harga pasarnya tersedia dan dapat
diobservasi, serta model penilaian lainnya. Asumsi dan
input yang digunakan dalam teknik penilaian termasuk
suku bunga bebas risiko (risk-free) dan suku bunga
acuan, credit spread dan variabel lainnya yang
digunakan dalam mengestimasi tingkat diskonto, harga
obligasi, kurs mata uang asing, serta volatilitas, dan
korelasi harga yang diharapkan. Tujuan dari teknik
penilaian adalah pengukuran nilai wajar yang
mencerminkan harga yang akan diterima untuk menjual
suatu aset atau harga yang akan dibayar untuk
mengalihkan suatu liabilitas dalam transaksi teratur
(orderly transactions) antara pelaku pasar (market
participants) pada tanggal pengukuran.
Fair values of financial assets that are traded in active
markets are based on quoted market prices or dealer
price quotations. For all other financial instruments,
the Bank determines fair values using valuation
techniques. Valuation techniques include net present
value and discounted cash flow models, and
comparison to similar instruments for which market
observable prices exist and other valuation models.
Assumptions and inputs used in valuation techniques
include risk-free and benchmark interest rates, credit
spreads and other premia used in estimating discount
rates, bond prices, foreign currency exchange rates,
and expected price volatilities and correlations. The
objective of valuation techniques is to arrive at a fair
value determination that reflects the price that would
be received to sell the asset or paid to transfer the
liability in an orderly transaction between market
participants at the measurement date.
Bank menerapkan model penilaian yang diakui secara
luas untuk menentukan nilai wajar instrumen keuangan
yang umum dan yang lebih sederhana, seperti kontrak
berjangka valuta asing yang hanya menggunakan data
pasar yang dapat diobservasi dan hanya membutuhkan
sedikit pertimbangan dan estimasi manajemen.
Ketersediaan harga pasar yang dapat diobservasi dan
input dalam model mengurangi kebutuhan untuk
pertimbangan dan estimasi manajemen dan juga
mengurangi ketidakpastian yang terkait dengan
penentuan nilai wajar. Ketersediaan harga pasar dan
input bervariasi tergantung pada produk dan pasar, dan
mudah berubah berdasarkan kejadian tertentu dan
kondisi umum di pasar keuangan.
The Bank uses widely recognized valuation models
for determining the fair value of common and more
simple financial instruments, such as foreign
exchange forward contracts that use only observable
market data and require little management judgment
and estimation. Availability of observable market
prices and model inputs reduces the need for
management judgment and estimation and also
reduces the uncertainty associated with determination
of fair values. The availability of observable market
prices and inputs varies depending on the products
and markets, and is prone to changes based on
specific events and general conditions in the financial
markets.
Untuk instrumen yang lebih kompleks, Bank
menggunakan model penilaian proprietary, yang
biasanya dikembangkan dari model penilaian yang telah
diakui. Beberapa atau semua input yang signifikan
dalam model ini mungkin tidak dapat diobservasi di
pasar, dan berasal dari harga pasar atau harga atau
estimasi berdasarkan asumsi. Contoh instrumen yang
memerlukan input yang tidak dapat diobservasi yang
signifikan meliputi beberapa pinjaman tertentu dan efek
yang tidak memiliki pasar aktif. Model penilaian yang
menggunakan input yang tidak dapat diobservasi yang
signifikan memerlukan tingkat pertimbangan dan asumsi
manajemen yang lebih tinggi dalam penentuan nilai.
For more complex instruments, the Bank uses
proprietary valuation models, which are usually
developed from recognized valuation models. Some
or all the significant inputs into these models may not
be observable in the market, and are derived from
market prices or rates or are estimated based on
assumptions. Examples of instruments involving
significant unobservable inputs include certain loans
and securities for which there is no active market.
Valuation
models
that
employ
significant
unobservable inputs require a higher degree of
management judgment and estimation in the
determination of value.
Pertimbangan dan estimasi manajemen biasanya
memerlukan pemilihan model yang sesuai untuk
digunakan, penentuan arus kas masa depan yang
diharapkan pada instrumen keuangan yang dinilai,
penentuan probabilitas kegagalan pihak lawan dan
pembayaran dimuka dan pemilihan tingkat diskonto
yang tepat.
Management judgement and estimation are usually
require for selection of the appropriate valuation
model to be used, determination of expected future
cash flows on the financial instrument being valued,
determination of the probability of counterparty
default and prepayments and selection of appropriate
discount rates.
67
PT BANK CTBC INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
(Lanjutan)
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT BANK CTBC INDONESIA
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
(Continued)
YEARS ENDED 31 DECEMBER 2015
(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
28. INSTRUMEN KEUANGAN (Lanjutan)
28. FINANCIAL INSTRUMENTS (Continued)
Nilai wajar instrumen keuangan (Lanjutan)
Fair values of financial instruments (Continued)
Estimasi nilai wajar yang diperoleh dari model
disesuaikan dengan faktor-faktor lain, seperti risiko
likuiditas atau ketidakpastian model, sepanjang Bank
berkeyakinan bahwa pelaku pasar pihak ketiga akan
memperhitungkan dalam menentukan harga transaksi.
Nilai wajar mencerminkan risiko kredit instrumen
termasuk penyesuaian untuk memperhitungkan risiko
kredit Bank dan pihak lawan. Untuk mengukur derivatif
yang klasifikasinya mungkin berubah dari aset menjadi
liabilitas atau sebaliknya seperti swap suku bunga, nilai
wajar memperhitungkan Credit Valuation Adjustment
(“CVA”) dan Debit Valuation Adjustment (“DVA”) ketika
pelaku pasar mempertimbangkan hal ini dalam harga
derivatif. Bank menggunakan model standard untuk
mengukur CVA dan DVA.
Fair values estimates obtained from models are
adjusted for any other factors, such as liquidity risk or
model uncertainties, to the extent that the Bank
believes that a third party market participants would
take them into account in pricing a transaction. Fair
values reflect the credit risk of the instrument and
include adjustments to take account of the credit risk
of the Bank and the counterparty where appropriate.
For measuring derivatives that might change
classification from being an asset to a liability or vice
versa such as interest rate swaps, fair values take
into account both credit valuation adjustment (CVA)
and debit valuation adjusment (DVA) when market
participants take this into consideration in pricing the
derivatives. The Bank uses standard model to
measure the CVA and DVA.
Kerangka Penilaian
Valuation Framework
Penilaian aset keuangan dan liabilitas keuangan Bank
dikaji secara independen dari bisnis oleh Grup
Manajemen Risiko dan Grup Credit Control pada Bank.
Grup Manajemen Risiko dan Grup Credit Control pada
Bank bertanggung jawab untuk memastikan bahwa
penilaian telah dilakukan secara tepat dan hasil
penilaian telah didiskusikan dengan masing-masing unit
bisnis untuk mendapat persetujuan. Selain itu,
komunikasi juga diperlukan untuk memberikan
kepastian kepada masing-masing unit bisnis bahwa
hasil penilaian telah menggunakan data pasar yang
dapat diandalkan dari sumber-sumber independen
(misalnya harga perdagangan dan kuotasi pialang)
berdasarkan konsensus sumber data. Model penilaian
diajukan dan didiskusikan dengan masing-masing unit
bisnis serta disetujui oleh Direktur Bisnis dan Direktur
Risiko.
Valuation of financial assets and financial liabilities of
the Bank are subject to an independent review by
Risk Management Group and Credit Control Group of
the Bank. Risk Management Group and Credit
Control Group of the Bank are responsible to ensure
that valuation has been properly accounted for and
the assessment results have been discussed with
each business unit to obtain an approval.
Furthermore, the communication is needed in order
to assure each business unit that the assessment
uses reliable market data from independent sources
(e.g. traded prices and broker quotes) based on
consensus data sources. Valuation model is
proposed and discussed with each of business unit
and approved by Business Director and Risk
Director.
Sepanjang terdapat kelayakan sumber data pasar, Grup
Manajemen Risiko melakukan pengkajian secara
berkala sekurang-kurangnya secara tahunan. Data
pasar yang digunakan untuk validasi harga mencakup
pula sumber data perdagangan terkini yang melibatkan
pihak lawan eksternal atau pihak ketiga seperti
Bloomberg, Reuters, pialang, pricing providers dan lain
sebagainya. Data pasar yang digunakan harus sedapat
mungkin
mencerminkan
pasar
yang
secara
berkesinambungan
dapat
berevolusi
mengikuti
perkembangan pasar dan instrumen keuangan. Untuk
menentukan kualitas dari input data pasar, faktor-faktor
seperti
independensi,
relevansi,
kehandalan,
ketersediaan berbagai sumber data dan metodologi
yang digunakan oleh pricing provider harus
dipertimbangkan.
If there were reliable sources of market data, Risk
Management Group performs periodic review at least
on annually basis. The market data used for price
validation may include those source from recent trade
data involving external counterparties or third parties
such as Bloomberg, Reuters, brokers, pricing
providers and etc. The market data used should be
representative of the market as much as possible,
which can evolve over time as markets and financial
instruments develop. To determine the quality of the
market data inputs, factors such as independence,
relevance, reliability, availability of multiple data
sources and methodology employed by the pricing
provider are taken into consideration.
68
PT BANK CTBC INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
(Lanjutan)
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT BANK CTBC INDONESIA
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
(Continued)
YEARS ENDED 31 DECEMBER 2015
(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
28. INSTRUMEN KEUANGAN (Lanjutan)
28. FINANCIAL INSTRUMENTS (Continued)
Instrumen keuangan yang diukur pada nilai wajar
Financial instruments measured at fair values
Tabel di bawah ini menyajikan analisa instrumen
keuangan yang diukur pada nilai wajar pada tanggal
pelaporan, berdasarkan hirarki nilai wajar:
The table below presents financial instruments
measured at fair value as of the reporting date, based
on fair value hierarchy:
31 Desember/December 2015
Level/
Level/
Jumlah/
Level 1
Level 2
Total
Aset keuangan
Aset keuangan untuk diperdagangkan
Aset derivatif untuk tujuan manajemen
risiko
Efek-efek untuk tujuan investasi
245.660
41.025
286.685
220.437
802
-
802
220.437
-
119.456
119.456
-
404
404
Liabilitas keuangan
Liabilitas keuangan untuk diperdagangkan
Liabilitas derivatif untuk tujuan manajemen
risiko
Financial assets
Financial assets held for trading
Derivative assets held
for risk management
Investment securities
Financial liabilities
Financial liabilities held for trading
Derivative liabilities held
for risk management
31 Desember/December 2014
Level/
Level/
Jumlah/
Level 1
Level 2
Total
Aset keuangan
Aset keuangan untuk diperdagangkan
Aset derivatif untuk tujuan manajemen
risiko
Efek-efek untuk tujuan investasi
144.864
50.926
195.790
88.865
11.251
-
11.251
88.865
-
72.426
72.426
-
405
405
Liabilitas keuangan
Liabilitas keuangan untuk diperdagangkan
Liabilitas derivatif untuk tujuan manajemen
risiko
Financial assets
Financial assets held for trading
Derivative assets held
for risk management
Investment securities
Financial liabilities
Financial liabilities held for trading
Derivative liabilities held
for risk management
Nilai wajar aset keuangan dan liabilitas keuangan untuk
diperdagangkan dan efek-efek untuk tujuan investasi
diprioritaskan untuk menggunakan harga kuotasi
penawaran di Bloomberg pada tanggal pelaporan,
kecuali untuk nilai wajar forward, swap suku bunga
(IRS) dan cross currency swap (CCS), yang
penilaiaannya ditentukan dengan teknik penilaian
berdasarkan input yang dapat diobservasi.
The fair value of financial assets and financial
liabilities held for trading and investment securities
were prioritizied to use quoted bid price in Bloomberg
as of reporting date, except for fair value of the
forward, interest rate swap (IRS) and cross currency
swap (CCS), which was determined using valuation
techniques based on observable inputs.
Instrumen keuangan yang tidak diukur pada nilai
wajar
Financial instruments not measured at fair value
Tabel dibawah ini menyajikan nilai wajar instrumen
keuangan yang tidak diukur pada nilai wajar dan analisa
atas instrumen keuangan tersebut sesuai dengan
masing-masing level pada hirarki nilai wajar. Tabel ini
tidak termasuk informasi nilai wajar untuk aset dan
liabilitas keuangan yang tidak diukur pada nilai wajar
jika nilai tercatatnya mendekati nilai wajarnya.
The following table sets out the fair values of financial
instruments not measured at fair value and analysis
on those financial instruments by level in the fair
value hierarchy. The table does not include fair value
information for financial assets and liabilities not
measured at fair value if the carrying amount is a
reasonable approximation of fair value.
31 Desember/December 2015
Nilai wajar/Fair value
Jumlah nilai
tercatat/
Total carrying
amount
Aset keuangan
Kredit yang diberikan
Liabilitas keuangan
Simpanan dari nasabah
Level 1/
Level 1
Level 2/
Level 2
Level 3/
Level 3
Jumlah/
Total
8.642.431
8.642.431
-
-
8.632.946
8.632.946
8.632.946
8.632.946
7.410.249
7.410.249
-
7.410.249
7.410.249
-
7.410.249
7.410.249
69
Financial assets
Loans receivables
Financial liabilities
Deposits from customers
PT BANK CTBC INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
(Lanjutan)
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT BANK CTBC INDONESIA
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
(Continued)
YEARS ENDED 31 DECEMBER 2015
(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
28. INSTRUMEN KEUANGAN (Lanjutan)
28. FINANCIAL INSTRUMENTS (Continued)
Instrumen keuangan yang tidak diukur pada -nilai
wajar (Lanjutan)
Financial instruments not measured at fair value
(Continued)
31 Desember/December 2014
Nilai wajar/Fair value
Aset keuangan
Efek-efek yang dibeli
dengan janji dijual
kembali
Kredit yang diberikan
Liabilitas keuangan
Simpanan dari nasabah
Jumlah nilai
tercatat/
Total
carrying
amount
Level 1/
Level 1
Level 2/
Level 2
Level 3/
Level 3
Jumlah/
Total
Financial assets
1.094.516
7.738.323
8.832.839
-
1.094.516
1.094.516
7.708.371
7.708.371
1.094.516
7.708.371
8.802.887
6.989.192
6.989.192
-
6.989.192
6.889.192
-
6.989.192
6.989.192
Securities purchased under
resale agreements
Loans receivables
Financial liabilities
Deposits from customers
Sebagian besar dari instrumen keuangan yang tidak
diukur pada nilai wajar, diukur pada biaya perolehan
diamortisasi. Instrumen keuangan berikut ini
merupakan instrumen keuangan jangka pendek atau
yang secara berkala ditinjau ulang menggunakan
harga pasar. Oleh karenanya, nilai wajar instrumen
keuangan tersebut mendekati nilai tercatatnya.
Majority at the financial instrument not measured at
fair value are measured at amortized cost. The
following financial instruments represent financial
instruments which are short term in nature or
reprice to current market rates frequently.
Therefore, the fair value of these financial
instruments approximate to the carrying amount.
Aset keuangan:
Kas
Giro pada Bank Indonesia
Giro pada bank-bank lain
Penempatan pada Bank Indonesia dan bankbank lain
Tagihan akseptasi
Efek-efek untuk tujuan investasi yang dimiliki
hingga jatuh tempo
Financial assets:
Cash
Current accounts with Bank Indonesia
Current accounts with other banks
Placement with Bank Indonesia and other
banks
Liabilitas keuangan:
Simpanan dari bank-bank lain
Utang akseptasi
Pinjaman yang diterima
Financial liabilities:
Deposits from other banks
Acceptance payables
Borrowings
Nilai wajar kredit yang diberikan diestimasi dengan
menggunakan model penilaian, seperti teknik
diskonto arus kas. Input dalam teknik penilaian
termasuk arus kas yang akan diterima di masa
datang dan suku bunga pasar yang mempunyai risiko
nilai wajar dinilai dengan menggunakan diskonto arus
kas. Input dalam teknik penilaian termasuk arus kas
yang akan diterima di masa datang dan suku bunga.
The fair value of loans receivable is estimated
using valuation models, such as discounted cash
flows techniques. Input into the valuation
techniques include expected future cash flows and
market interest rates with fair value risk was
determined by discounting cash flows techniques.
Input into the valuation techniques include
expected future cash flows and market interest
rates.
Nilai wajar simpanan dari nasabah tanpa jatuh tempo
adalah jumlah yang terutang pada saat penarikan.
The fair value of deposits from customers with no
stated maturity is the amount repayable on
demand.
Perhitungan nilai wajar dilakukan hanya untuk
kepentingan pengungkapan dan tidak berdampak pada
pelaporan posisi atau kinerja keuangan Bank. Nilai
wajar yang dihitung oleh Bank mungkin berbeda dengan
jumlah aktual yang akan diterima/dibayar pada saat
penyelesaian atau jatuh tempo instrumen keuangan.
Mengingat kategori tertentu instrumen keuangan yang
tidak diperdagangkan, maka terdapat pertimbangan
70
The fair values calculated are for disclosure purposes
only and do not have any impact on the Bank’s
reported financial performance or position. The fair
values calculated by the Bank may be different from
the actual amount that will be received/paid on the
settlement or maturity of the financial instrument. As
certain categories of financial instruments are not
traded, there is management judgment involved in
-
Acceptance receivables
Held-to-maturity investment securities
PT BANK CTBC INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
(Lanjutan)
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT BANK CTBC INDONESIA
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
(Continued)
YEARS ENDED 31 DECEMBER 2015
(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
manajemen dalam perhitungan nilai wajar.
calculating the fair values.
29. KOMITMEN DAN KONTINJENSI
29. COMMITMENTS AND CONTINGENCIES
Pada tanggal 31Desember 2015 dan 2014, komitmen
dan kontinjensi Bank adalah sebagai berikut:
KOMITMEN
Tagihan komitmen
Fasilitas kredit diterima dari bank lain
yang belum digunakan
Liabilitas komitmen
Fasilitas kredit kepada nasabah yang
belum digunakan
L/C yang tidak dapat dibatalkan
Jumlah liabilitas komitmen - bersih
KONTINJENSI
Tagihan kontinjensi
Bunga atas kredit yang mengalami
penurunan nilai
Garansi yang diterima
As of 31 December 2015 and 2014, the Bank’s
commitments and contingencies were as follows:
31 Desember/December
2015
2014
)
355.904
267.937
(201.313)
(183.438)
(384.751)
(233.208)
(230.950)
(464.158)
(28.847)
(196.221)
COMMITMENTS
Committed receivables
Unused credit facilities received from
other banks
Committed liabilities
Unused credit facilities granted
to debtors
Outstanding irrevocable L/C
Total committed liabilities - net
CONTINGENCIES
Contingent receivables
Liabilitas kontinjensi
Garansi yang diterbitkan
8.237
33.084
41.321
15.570
45.577
61.147
(357.812)
(68.822)
Contingent liabilities
Guarantees issued
Jumlah liabilitas kontinjensi - bersih
(316.491)
(7.675)
Total contingent liabilities - net
Interest on impaired loans
Guarantees received
Jumlah fasilitas kredit (uncommitted) kepada nasabah
yang belum digunakan pada tanggal 31 Desember 2015
dan 2014 adalah masing-masing sebesar Rp 3.413.053
dan Rp 3.206.604.
Unused credit facilities (uncommitted) granted to
debtors as of 31 December 2015 and 2014 were
Rp 3,413,053 and Rp 3,206,604, respectively.
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, garansi
yang diterima dari pihak berelasi masing-masing sebesar
Rp 20.678 dan Rp 18.578 (Catatan 31).
As of 31 December 2015 and 2014, guarantees
received from related parties amounted to Rp 20,678
and Rp 18,578, respectively (Note 31).
Bank
menghadapi
beberapa
tuntutan
hukum,
pengurusan administrasi dan klaim yang belum
terselesaikan, yang berhubungan dengan kegiatan
usaha Bank. Adalah tidak mungkin untuk memastikan
apakah Bank akan memenangkan masalah atau
tuntutan hukum tersebut, atau dampaknya jika Bank
kalah. Namun demikian, manajemen Bank yakin bahwa
hasil keputusan masalah atau tuntutan hukum tersebut
tidak akan membawa dampak yang signifikan pada hasil
usaha, posisi keuangan atau likuiditas Bank.
The Bank is a party to various unresolved legal
actions, administrative proceedings, and claims in the
ordinary course of its business. It is not possible to
predict with certainty whether or not the Bank will
ultimately be successful in any of these legal matters
or, if not, what the impact might be. However, the
Bank’s management does not expect that the results
in any of these proceedings will have a material
adverse effect on the Bank’s results of operations,
financial position or liquidity.
71
PT BANK CTBC INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
(Lanjutan)
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT BANK CTBC INDONESIA
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
(Continued)
YEARS ENDED 31 DECEMBER 2015
(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
30. KUALITAS ASET PRODUKTIF
30. QUALITY OF PRODUCTIVE ASSETS
Di bawah ini adalah rangkuman dari kualitas aset
produktif sesuai dengan peraturan Bank Indonesia yang
berlaku yang disajikan pada nilai tercatat sebelum
cadangan kerugian penurunan nilai pada tanggal
31 Desember 2015 dan 2014:
Summarized below is the quality of productive assets
in accordance with the prevailing Bank Indonesia
regulations which are presented at their carrying
amounts before allowance for impairment losses as of
31 December 2015 and 2014:
31 Desember/December 2015
Lancar/
Current
Dalam
perhatian
khusus/
Special
mention
Kurang
lancar/
Substandard
Diragukan/
Doubtful
Macet/
Loss
Jumlah/
Total
Giro pada Bank Indonesia
740.982
-
-
-
-
740.982
Giro pada bank-bank lain
Penempatan pada Bank
Indonesia dan bank-bank
lain
Aset keuangan untuk
diperdagangkan
Aset derivatif untuk tujuan
manajemen risiko
Efek-efek yang dibeli
dengan janji dijual
kembali
Tagihan akseptasi
Kredit yang diberikan
Efek-efek untuk tujuan
investasi
235.406
-
-
-
-
235.406
1.892.710
-
-
-
-
1.892.710
286.685
-
-
-
-
286.685
802
-
-
-
-
802
Current accounts with Bank
Indonesia
Current accounts with
other banks
Placements with Bank
Indonesia and other
banks
Financial assets held
for trading
Derivative assets held for
risk management
497.559
8.431.229
87.068
160.142
68.880
23.306
497.559
8.770.625
Securities purchased under
resale agreements
Acceptance receivables
Loans receivable
289.953
-
-
-
-
289.953
742.563
13.117.889
87.068
160.142
68.880
23.306
742.563
13.457.285
Komitmen dan kontinjensi
Jumlah
Investment securities
Commitments and
contingencies
)
Total
31 Desember/December 2014
Lancar/
Current
Dalam
perhatian
khusus/
Special
mention
Kurang
lancar/
Substandard
Diragukan/
Doubtful
Macet/
Loss
Jumlah/
Total
Giro pada Bank Indonesia
733.620
-
-
-
-
733.620
Giro pada bank-bank lain
Penempatan pada Bank
Indonesia dan bank-bank
lain
Aset keuangan untuk
diperdagangkan
Aset derivatif untuk tujuan
manajemen risiko
Efek-efek yang dibeli
dengan janji dijual
kembali
Tagihan akseptasi
Kredit yang diberikan
Efek-efek untuk tujuan
investasi
400.680
-
-
-
-
400.680
681.962
-
-
-
-
681.962
195.790
-
-
-
-
195.790
11.251
-
-
-
-
11.251
Current accounts with Bank
Indonesia
Current accounts with
other banks
Placements with Bank
Indonesia and other
banks
Financial assets held
for trading
Derivative assets held for
risk management
1.094.516
508.985
7.533.218
175.350
48.287
47.936
46.864
1.094.516
508.985
7.851.655
Securities purchased under
resale agreements
Acceptance receivables
Loans receivable
750.518
-
-
-
-
750.518
532.980
12.443.520
175.350
48.287
47.936
46.864
532.980
12.761.957
Komitmen dan kontinjensi
Jumlah
72
Investment securities
Commitments and
contingencies
)
Total
PT BANK CTBC INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
(Lanjutan)
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
31. TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK BERELASI
31. RELATED PARTIES TRANSACTIONS
Rincian saldo dan transaksi yang signifikan dengan
pihak-pihak yang berelasi adalah sebagai berikut:
Laporan posisi keuangan
PT BANK CTBC INDONESIA
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
(Continued)
YEARS ENDED 31 DECEMBER 2015
(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
The details of significant balances and transactions
with related parties were as follows:
31 Desember/December
2015
2014
Statement of financial position
Aset
Giro pada bank-bank lain
CTBC Bank Co., Ltd., Taipei
CTBC Bank Co., Ltd., cabang
Hongkong
CTBC Bank Co., Ltd., cabang Tokyo
Aset keuangan untuk diperdagangkan
CTBC Bank Co., Ltd., Taipei
Assets
14.837
16.062
4.670
1.282
20.789
3.706
1.987
21.755
678
264
Liabilitas
Current account with other banks
CTBC Bank Co., Ltd., Taipei
CTBC Bank Co., Ltd., Hongkong
branch
CTBC Bank Co., Ltd., Tokyo branch
Financial assets held for trading
CTBC Bank Co., Ltd., Taipei
Liabillities
Liabilitas keuangan untuk
diperdagangkan
CTBC Bank Co., Ltd., Taipei
41
91
Financial liabilities held for trading
CTBC Bank Co., Ltd., Taipei
Simpanan dari bank-bank lain
CTBC Bank Co., Ltd., Taipei
102
366
Deposits from other banks
CTBC Bank Co., Ltd., Taipei
Rekening administratif
Bank garansi
CTBC Bank Co., Ltd., OBU Branch
Administrative accounts
20.678
18.578
Bank guarantees
CTBC Bank Co., Ltd., OBU Branch
Tahun berakhir/Year ended
31 Desember/December
2015
2014
Laporan laba rugi dan penghasilan
komprehensif lain
Beban provisi dan komisi:
Beban jasa penagihan
CTBC Bank Co., Ltd., Taipei
Statement of profit or loss and other
comprehensive income
2.245
6.990
Transaksi dengan personil manajemen kunci
Laporan posisi keuangan
Aset:
Kredit yang diberikan
Liabilitas:
Simpanan dari nasabah
Fees and commissions expenses:
Collection expenses
CTBC Bank Co., Ltd., Taipei
Transactions with key management personnel
31 Desember/December
2015
2014
Statements of financial position
8.257
7.050
Assets:
Loans receivable
18.006
6.224
Liabilities:
Deposits from customers
Tahun berakhir/Year ended
31 Desember/December
2015
2014
Laporan laba rugi dan penghasilan
komprehensif lain
Pendapatan bunga
Beban bunga
Statement of profit or loss and other
comprehensive income
416
185
Tidak ada cadangan kerugian penurunan nilai spesifik
yang dibukukan atas saldo kredit yang diberikan kepada
personil manajemen kunci pada tanggal 31 Desember
2015 dan 2014.
73
228
106
Interest income
Interest expenses
There was no specific allowance for impairment
losses which was recorded for key management
personnel loans as of 31 December 2015 and 2014.
PT BANK CTBC INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
(Lanjutan)
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT BANK CTBC INDONESIA
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
(Continued)
YEARS ENDED 31 DECEMBER 2015
(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
31. TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK BERELASI
(Lanjutan)
31. RELATED PARTIES TRANSACTIONS (Continued)
Personil manajemen kunci mencakup Dewan Komisaris,
Direksi dan Group Head. Kompensasi yang dibebankan
bagi personil manajemen kunci untuk tahun yang berakhir
pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 terdiri dari:
Key management personnel includes Board of
Commissioners, Board of Directors and Group Head.
The compensation of key management personnel for the
years ended 31 December 2015 and 2014 consisted of:
Tahun berakhir/Year ended
31 Desember/December
2015
2014
Imbalan kerja jangka pendek
Imbalan pasca-kerja
36.221
1.844
38.065
28.518
2.068
30.586
Rincian sifat hubungan dan jenis transaksi yang
signifikan dengan pihak-pihak berelasi pada tanggal
31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut:
Short term employee benefits
Post-employment benefits
The details of the relationship and type of significant
transactions with related parties as of 31 December
2015 and 2014 were as follows:
Jenis hubungan/
Nature of relationship
No.
Pihak berelasi/Related party
1
CTBC Bank Co., Ltd., Taipei
Pemegang saham mayoritas/
Majority shareholder
Giro pada bank-bank lain, simpanan dari bank-bank
lain, transaksi derivatif dan beban jasa
penagihan/Current accounts with other banks,
deposits from other banks, derivative transactions
and collection expenses
2
CTBC Bank Co., Ltd.,
Hongkong branch
Pihak berelasi lainnya/
Other related party
Giro pada bank-bank lain/Current accounts with
other banks
3
CTBC Bank Co., Ltd.,
Tokyo branch
Pihak berelasi lainnya/
Other related party
Giro pada bank-bank lain/Current account with other
banks
4
CTBC Bank Co., Ltd.,
OBU branch
Pihak berelasi lainnya/
Other related party
Bank garansi/Bank guarantees
32. MANAJEMEN PERMODALAN
Jenis transaksi/Type of transactions
32. CAPITAL MANAGEMENT
Sejak 31 Desember 2013, fungsi pengawasan dan
pengaturan atas Bank telah dialihkan dari Bank
Indonesia ke Otoritas Jasa Keuangan (“OJK”). OJK
menentukan dan mengawasi kebutuhan modal Bank.
Bank diwajibkan untuk mentaati peraturan yang berlaku
dalam hal modal yang diwajibkan oleh regulator.
Pendekatan Bank terhadap pengelolaan modal
ditentukan oleh strategi dan persyaratan organisasi
bank, dengan memperhitungkan peraturan, serta
keadaan ekonomi dan komersial.
Since 31 December 2013, the Bank Indonesia’s role
as the supervisor and regulator of the Bank have
been transferred to Otoritas Jasa Keuangan
(“OJK”).
OJK
sets
and
monitors
capital
requirements for the Bank. The Bank is required to
comply with prevailing regulation in respect of
regulatory capital. The Bank’s approach to capital
management is driven by the Bank’s strategic and
organizational requirements, taking into account the
regulatory, economic and commercial environment.
Mulai 1 Januari 2015, Bank menghitung kebutuhan
modal berdasarkan peraturan BI No.15/12/PBI/2013,
dimana modal yang diwajibkan regulator dianalisa
dalam dua tier sebagai berikut:
Starting 1 January 2015, the Bank calculates its
capital requirements in accordance with BI
regulation No. 15/12/PBI/2013, where the regulatory
capital is analyzed into two tiers as follows:
a.
a.
Modal inti (tier 1), yang terdiri dari modal inti
utama dan modal inti tambahan. Modal inti utama
antara lain meliputi modal ditempatkan dan disetor
penuh, tambahan modal disetor, cadangan umum,
laba tahun-tahun lalu dan tahun berjalan (100%),
penghasilan komprehensif lainnya berupa potensi
keuntungan/kerugian yang berasal dari perubahan
nilai wajar aset keuangan dalam kelompok
tersedia untuk dijual, selisih kurang dari
penyisihan penghapusan aset produktif sesuai
ketentuan Bank Indonesia dan cadangan kerugian
penurunan nilai aset produktif yang diperbolehkan.
74
Core capital (tier 1), which consists of core and
additional core capital. Core capital includes
issued and fully paid-up capital, additional paidin capital, general reserve, specific reserve,
retained earnings and profit for the year
(100%), other comprehensive income deriving
from potential gain/loss from the changes in fair
value of financial assets classified as availablefor-sale, shortfall between allowable amount of
allowance for uncollectible account on
productive assets according to Bank Indonesia
guideline and allowance for impairment losses
on productive assets. Deferred tax assets,
intangible assets (including goodwill) and share
PT BANK CTBC INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
(Lanjutan)
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT BANK CTBC INDONESIA
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
(Continued)
YEARS ENDED 31 DECEMBER 2015
(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
32. MANAJEMEN PERMODALAN (Lanjutan)
32. CAPITAL MANAGEMENT (Continued)
Aset pajak tangguhan, aset takberwujud (termasuk
goodwill) dan penyertaan (100%) merupakan faktor
pengurang modal inti utama. Modal inti tambahan
antara lain terdiri dari saham preferen, surat
berharga subordinasi dan pinjaman subordinasi
dimana ketiganya bersifat non-kumulatif setelah
dikurangi pembelian kembali.
b.
Modal pelengkap (tier 2) antara lain meliputi surat
berharga subordinasi dan pinjaman subordinasi
serta penyisihan penghapusan aset produktif
sesuai ketentuan Bank Indonesia.
investments (100%) are deducted from core
capital. Additional core capital includes noncumulative preference shares, subordinated
securities and subordinated debts net of
buyback portion.
b.
Supplementary capital (tier 2), which includes
subordinated securities and subordinated debts
and allowance for uncollectible account on
productive assets according to Bank Indonesia
guideline.
Bank tidak mempunyai modal inti tambahan yang
memenuhi kriteria peraturan BI yang berlaku.
The Bank does not have any additional core capital
which meets the criteria under prevailing BI
regulation.
Beberapa batasan berlaku untuk bagian-bagian modal
yang diwajibkan oleh regulator, antara lain bank-bank
wajib menyediakan modal inti (tier 1) paling rendah
sebesar 6% dari ATMR dan modal inti utama (Common
Equity tier 1) paling rendah sebesar 4,5% dari ATMR,
baik secara individual maupun secara konsolidasi
dengan entitas anak.
Various limits have been set to the elements of
regulatory capital, such as banks are required to
provide core capital (tier 1) at a minimum of 6%
from Risk Weighted Assets and Common Equity tier
1 at a minimum of 4.5% from Risk Weighted Assets,
both individually and consolidated level with
subsidiary.
Sebelum 1 Januari 2015, Bank menghitung kebutuhan
modal berdasarkan peraturan yang berlaku dimana
modal yang diwajibkan regulator Bank dianalisa dalam
2 tier:
Prior to 1 January 2015, the Bank calculates its
capital requirements using the prevailing regulation
where the Bank’s regulatory capital is analyzed into
two tiers:

Modal tier 1, meliputi modal ditempatkan dan disetor
penuh, cadangan umum, saldo laba dan laba tahun
berjalan.

tier 1 capital, which includes issued and fully
paid-up share capital, general reserve, retained
earnings and profit for the year.

Modal tier 2, meliputi cadangan umum aset
produktif yang diperbolehkan.

tier 2 capital, which includes the amount of
allowable general allowance for productive
assets.
Bank tidak mempunyai modal tambahan lain yang
memenuhi kriteria modal tier 3 sesuai dengan
peraturan yang berlaku.
The Bank does not have any other supplementary
capital which meets the criteria of tier 3 capital
under prevailing regulation.
Berbagai batasan telah diterapkan untuk bagian-bagian
modal yang diwajibkan oleh regulator. Pengaruh dari
pajak tangguhan telah dikeluarkan dalam menentukan
jumlah saldo laba untuk modal tier 1; hanya 50 persen
laba tahun berjalan sebelum pajak tangguhan yang
dapat diperhitungkan dalam modal tier 1; dan modal
tier 2 tidak boleh melebihi modal tier 1. Juga terdapat
batasan jumlah cadangan umum aset produktif yang
boleh dimasukkan sebagai bagian dari modal tier 2.
Various limits are applied to the elements of the
regulatory capital. The effect of deferred taxation
has been excluded in determining the amount of
retained earnings for tier 1 capital; only 50 percent
of the profit for the year before deferred taxation
being included in tier 1 capital; and qualifying tier 2
capital cannot exceed tier 1 capital. There is also a
restriction on the amount of general allowances for
productive assets that may be included as part of
tier 2 capital.
Aktiva Tertimbang Menurut Risiko (“ATMR”) Bank
ditentukan berdasarkan persyaratan yang telah
ditentukan yang menceminkan berbagai tingkatan
risiko yang terkait dengan aset dan eksposur, yang
tidak tercermin dalam laporan posisi keuangan.
Berdasarkan peraturan yang berlaku, Bank diharuskan
untuk mempertimbangkan risiko kredit, risiko pasar dan
risiko operasional dalam mengukur ATMR.
The Bank’s Risk Weighted Assets (“RWA”) are
determined according to specified requirements that
seek to reflect the varying levels of risk attached to
assets and exposures not recognized in the
statement of financial position. Based on the
prevailing regulations, the Bank needs to take into
consideration its credit risk, market risk and
operational risk in measuring the RWA.
75
PT BANK CTBC INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
(Lanjutan)
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT BANK CTBC INDONESIA
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
(Continued)
YEARS ENDED 31 DECEMBER 2015
(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
32. MANAJEMEN PERMODALAN (Lanjutan)
32. CAPITAL MANAGEMENT (Continued)
Kebijakan Bank adalah menjaga modal yang kuat untuk
menjaga kepercayaan pemodal, kreditur dan pasar dan
untuk mempertahankan perkembangan bisnis di masa
depan. Pengaruh tingkat modal terhadap tingkat
pengembalian ke pemegang saham juga diperhitungkan
dan Bank juga memahami perlunya menjaga
keseimbangan antara tingkat pengembalian yang tinggi,
yang dimungkinkan dengan gearing yang lebih besar
serta keuntungan-keuntungan dan tingkat keamanan
yang didapat dari posisi modal yang kuat.
The Bank’s policy is to maintain a strong capital base
so as to maintain investor, creditor and market
confidence and to sustain future development of the
business. The impact of the level of capital on
shareholders’ return is also recognized and the Bank
also recognizes the need to maintain a balance
between the higher returns that might be possible
with greater gearing and the advantages and security
level afforded by a strong capital position.
Bank telah mematuhi semua persyaratan modal yang
ditetapkan oleh pihak eksternal pada tanggal
31 Desember 2015 dan 2014.
The Bank has complied with all externally imposed
capital requirements as of 31 December 2015 and
2014.
Posisi modal yang diwajibkan regulator Bank sesuai
dengan peraturan yang berlaku pada tanggal
31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut:
The Bank’s regulatory capital position under
prevailing regulation as of 31 December 2015 and
2014 was as follows:
31 Desember/December
2015
2014
Modal tier 1
Modal tier 2
2.361.906
92.248
2.220.670
81.600
Tier 1 capital
Tier 2 capital
Jumlah modal
2.454.154
2.302.270
Total capital
Aset Tertimbang Menurut Risiko:
Risiko kredit
Risiko pasar
Risiko operasional
Jumlah Aset Tertimbang Menurut Risiko
8.073.138
175.374
1.089.841
9.338.353
6.846.449
133.671
893.556
7.873.676
Risk Weighted Assets:
Credit risk
Market risk
Operational risk
Total Risk Weighted Assets
Rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum
(KPMM)
Rasio CET 1
Rasio Tier 1
Rasio Tier 2
Rasio total
Rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum
yang diwajibkan
Capital Adequacy Ratio (CAR)
25,29%
25,29%
0,99%
26,28%
28,20%
28,20%
1,04%
29,24%
CET 1 Ratio
Tier 1 Ratio
Tier 2 Ratio
Total Ratio
9,00% - 10,00%
9,00% - 10,00%
Required Capital Adequacy Ratio
Sebagaimana diungkapkan pada tabel diatas, Bank
telah mematuhi peraturan Bank Indonesia yang berlaku
yang mengatur KPMM pada tanggal 31 Desember 2015
dan 2014.
As disclosed on the above table, the Bank had
complied with prevailing Bank Indonesia regulation
governing CAR as of 31 December 2015 and 2014.
33. STANDAR AKUNTANSI YANG DITERBITKAN NAMUN
BELUM BERLAKU EFEKTIF
33. ACCOUNTING STANDARDS ISSUED BUT NOT
YET EFFECTIVE
Beberapa perubahan standar dan interpretasi akuntansi
telah terbit tetapi belum berlaku efektif untuk tahun
berakhir 31 Desember 2015, dan belum diterapkan
dalam penyusunan laporan keuangan ini. Pernyataan
Standard Akuntansi Keuangan (“PSAK”) dan Interpretasi
Standar Akuntansi Keuangan (“ISAK”) berikut ini, yang
akan berlaku efektif mulai tanggal 1 Januari 2016 dan
1 Januari 2017, mungkin memiliki pengaruh signifikan
atas laporan keuangan Bank di masa yang akan datang,
dan akan membutuhkan penerapan secara retrospektif
sebagaimana diatur dalam PSAK No. 25, “Kebijakan
Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntasi, dan
Kesalahan”:
Certain amendments and interpretation have been
isued but not yet effective for the year ended
31 December 2015, and have not been applied in
preparing these financial statements. The following
PSAK and ISAK, which will become effective starting
1 January 2016 and 1 January 2017, may have a
significant effect on the Bank’s future financial
statements, and may require retrospective application
under PSAK No. 25, “Accounting Policies, Changes in
Accounting Estimates, and Errors”:
a. PSAK No. 1 (Revisi 2015), “Penyajian Laporan
Keuangan”
a. PSAK No. 1 (2015 Revision), “Presentation of
Financial Statements”
76
PT BANK CTBC INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
(Lanjutan)
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
33.
PT BANK CTBC INDONESIA
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
(Continued)
YEARS ENDED 31 DECEMBER 2015
(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
STANDAR AKUNTANSI YANG DITERBITKAN
NAMUN BELUM BERLAKU EFEKTIF (Lanjutan)
33. ACCOUNTING STANDARDS ISSUED BUT NOT
YET EFFECTIVE (Continued)
b. PSAK No. 7 (Revisi 2015), “Pengungkapan Pihakpihak Berelasi”
c. PSAK No. 16 (Revisi 2015), “Aset Tetap”
b. PSAK No. 7 (2015 Revision), “Related Party
Disclosures”
c. PSAK No. 16 (2015 Revision), “Property, Plant
and Equipment”
d. PSAK No. 19 (2015 Revision), “Intangible
Assets”
e. PSAK No. 24 (2015 Revision), “Employee
Benefits”
f. PSAK No. 25 (2015 Revision), “Accounting
Policies, Changes in Accounting Estimates and
Errors”
g. PSAK No. 68 (2015 Revision), “Fair Value
Measurement”
h. ISAK No. 30 (2015), “Levies”
d. PSAK No. 19 (Revisi 2015), “Aset Takberwujud”
e. PSAK No. 24 (Revisi 2015), “Imbalan Kerja”
f.
PSAK No. 25 (Revisi 2015), “Kebijakan Akuntansi,
Perubahan Estimasi Akuntansi dan Kesalahan”
g. PSAK No. 68 (Revisi 2015), “Pengukuran Nilai
Wajar”
h. ISAK No. 30 (Revisi 2015), “Pungutan”
Pada tanggal penerbitan laporan keuangan ini, Bank
belum menentukan dampak dari pengaruh retrospektif,
jika ada, atas penerapan standar ini terhadap posisi
keuangan dan hasil operasi Bank.
As of the issuance of these financial statements, the
Bank has not determined the extent of retrospective
impact, if any, that the future adoption of these
standards will have on the Bank’s financial position
and operating results.
34. REKLASIFIKASI AKUN
34. RECLASSIFICATION OF ACCOUNTS
Beberapa akun dalam laporan posisi keuangan dan
laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain
pada tanggal dan tahun berakhir 31 Desember 2014
telah direklasifikasi agar sesuai dengan penyajian
laporan keuangan pada tanggal dan tahun berakhir
31 Desember 2015.
Certain accounts in the statement of financial position
and the statement of profit or loss and other
comprehensive income as of and for the year ended
31 December 2014 have been reclassified to conform
with the presentation of the financial statements as of
and for the year ended 31 December 2015.
31 Desember/December 2014
Sebelum
Setelah
reklasifikasi/
reklasifikasi/
Reklasifikasi/
Before
After
reclassification Reclassification reclassification
Laporan posisi keuangan
Ekuitas
Keuntungan yang belum direalisasi
atas efek-efek yang tersedia untuk
dijual - bersih
Saldo laba - belum ditentukan
penggunaannya
Statement of financial position
Equity
-
10)
10
Unrealized gain on available-forsales securities
2.237.336
(10)
2.237.326
Retained earnings - unappropriated
Tahun berakhir/Year ended
31 Desember/December 2014
Sebelum
Setelah
reklasifikasi/
reklasifikasi/
Reklasifikasi/
Before
After
reclassification Reclassification reclassification
Laporan laba rugi dan penghasilan
komprehensif lain
Pendapatan bunga
Keuntungan transaksi perdagangan bersih
754.744
(17.547)
737.197
Statement of profit or loss and
other comprehensive income
Interest income
89.320
17.547)
106.867
Net trading gain
77
LAPORAN TAHUNAN 2015 | LAMPIRAN
Laporan Keuangan Publikasi
PT Bank CTBC Indonesia
dan Laporan Keuangan Konsolidasi
CTBC Bank Co., Ltd.
Publication Financial Report of PT Bank CTBC Indonesia
and Consolidated Financial Report of CTBC Bank Co., Ltd.
31 Desember 2015 (yang telah diaudit)
31 December 2015 (audited)
PT BANK CTBC Indonesia
Annual Report 2015
| APPENDIX
LAPORAN POSISI KEUANGAN
Per 31 Desember 2015 dan Desember 2014
(dalam jutaan rupiah)
No.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
POS - POS
31 Des 2015
ASET
Kas
Penempatan pada Bank Indonesia
Penempatan pada bank lain
Tagihan spot dan derivatif
Surat Berharga
a. Diukur pada nilai wajar melalui laporan laba/rugi
b. Tersedia untuk dijual
c. Dimiliki hingga jatuh tempo
d. Pinjaman yang diberikan dan piutang
Surat berharga yang dijual dengan janji dibeli kembali (repo)
Tagihan atas surat berharga yang dibeli dengan
janji dijual kembali (reverse repo)
Tagihan akseptasi
Kredit
a. Diukur pada nilai wajar melalui laporan laba/rugi
b. Tersedia untuk dijual
c. Dimiliki hingga jatuh tempo
d. Pinjaman yang diberikan dan piutang
Pembiayaan syariah
Penyertaan
Cadangan kerugian penurunan nilai aset keuangan -/a. Surat berharga
b. Kredit
c. Lainnya
Aset tidak berwujud
Akumulasi amortisasi aset tidak berwujud -/Aset tetap dan inventaris
Akumulasi penyusutan aset tetap dan inventaris -/Aset non produktif
a. Properti terbengkalai
b. Aset yang diambil alih
c. Rekening tunda
d. Aset antarkantor
i. Melakukan kegiatan operasional di Indonesia
ii. Melakukan kegiatan operasional di luar Indonesia
Cadangan kerugian penurunan nilai dari aset non keuangan -/Sewa pembiayaan
Aset pajak tangguhan
Aset lainnya
TOTAL ASET
31 Des 2014
55.042
1.829.997
1.036.891
41.827
539.556
240.757
219.223
69.248
10.328
-
51.252
860.600
953.380
62.177
898.517
143.234
87.634
661.653
5.996
-
497.559
8.737.685
8.737.685
129.562
42
128.152
1.368
115.970
39.224
119.475
87.922
22
22
37.151
72.888
1.085.061
508.985
7.820.733
7.820.733
115.438
18
113.314
2.106
83.258
28.100
111.775
80.411
12.750
104.260
12.827.355
12.328.799
No.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.
POS - POS
LIABILITAS DAN EKUITAS
LIABILITAS
Giro
Tabungan
Simpanan berjangka
Dana investasi revenue sharing
Pinjaman dari Bank Indonesia
Pinjaman dari bank lain
Liabilitas spot dan derivatif
Utang atas surat berharga yang dijual dengan janji dibeli kembali (repo)
Utang akseptasi
Surat berharga yang diterbitkan
Pinjaman yang diterima
Setoran jaminan
Liabilitas antar kantor
a. Melakukan kegiatan operasional di Indonesia
b. Melakukan kegiatan operasional di luar Indonesia
Liabilitas pajak tangguhan
Liabilitas lainnya
Dana investasi profit sharing
TOTAL LIABILITAS
EKUITAS
Modal disetor
a. Modal dasar
b. Modal yang belum disetor -/c. Saham yang dibeli kembali (treasury stock) -/Tambahan modal disetor
a. Agio
b. Disagio -/c. Modal Sumbangan
d. Dana setoran modal
e. Lainnya
Pendapatan (kerugian) komprehensif lainnya
a. Penyesuaian akibat penjabaran laporan keuangan
dalam mata uang asing
b. Keuntungan (kerugian) dari perubahan nilai aset keuangan
dalam kelompok tersedia untuk dijual
c. Bagian efektif lindung nilai arus kas
d. Selisih penilaian kembali aset tetap
e. Bagian pendapatan komprehensif lain dari entitas asosiasi
f. Keuntungan (kerugian) aktuarial program manfaat pasti
g. Pajak penghasilan terkait dengan laba komprehensif lain
h. Lainnya
Selisih kuasi reorganisasi
Selisih restrukturisasi entitas sepengendali
Ekuitas lainnya
Cadangan
a. Cadangan umum
b. Cadangan tujuan
Laba/rugi
a. Tahun-tahun lalu
b. Tahun berjalan
TOTAL EKUITAS YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA PEMILIK
Kepentingan non pengendali
TOTAL EKUITAS
TOTAL LIABILITAS DAN EKUITAS
31 Des 2015
31 Des 2014
2.858.272
737.497
3.800.419
795.789
119.860
497.559
1.204.102
143.484
136.250
10.293.232
2.603.446
577.173
3.792.102
1.269.993
72.831
508.985
907.543
60.847
118.543
9.911.463
150.000
200.000
50.000
9.245
150.000
200.000
50.000
8.295
(1.272)
10.833
(316)
30.000
30.000
2.344.879
2.229.040
115.838
2.534.123
2.534.123
12.827.355
10
8.285
- 30.000
30.000
2.229.041
1.989.864
239.177
2.417.336
2.417.336
12.328.799
STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION
As Of 31 December 2015 And December 2014
(in millions of rupiah)
No.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
ITEMS
ASSETS
Cash
Placement at Bank Indonesia
Placement at other banks
Spot and derivative receivables
Securities held
a. Fair value through profit and loss
b. Available for sales
c. Held to maturity
d. Loans and receivables
Securities sold under repurchase agreement (repo)
Securities Purchase under Resell Agreement (reverse repo)
Acceptance receivables
Loans
a. Fair value through profit and loss
b. Available for sales
c. Held to maturity
d. Loans and receivables
Sharia financing
Participation
Allowance for impairment losses on financial assets -/a. Securities held
b. Loans
c. Others
Intangible assets
Accumulated amortization of intangible assets -/Fixed assets
Accumulated depreciation of fixed assets -/Non productive assets
a. Abandoned property
b. Foreclosed assets
c. Suspense accounts
d. Interbranch asset accounts
i. Operating in Indonesia
ii. Operating outside Indonesia
Allowance for loss impairment on other assets -/Leasing
Deferred tax assets
Other assets
TOTAL ASSETS
31 Dec 2015
31 Dec 2014
55,042
1,829,997
1,036,891
41,827
539,556
240,757
219,223
69,248
10,328
497,559
8.737,685
8.737,685
129,562
42
128,152
1,368
115,970
39,224
119,475
87,922
22
22
37,151
72,888
12,827,355
51,252
860,600
953,380
62,177
898,517
143,234
87,634
661,653
5,996
1,085,061
508,985
7,820,733
7,820,733
115,438
18
113,314
2,106
83,258
28,100
111,775
80,411
12,750
104,260
12,328,799
No.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.
ITEMS
LIABILITY AND EQUITY
LIABILITY
Demand deposits
Savings deposits
Time deposits
Investment fund for revenue sharing
Liabilities to Bank Indonesia
Deposits from others banks
Derivatives payables
Liabilities on Securities sold under Repurchase Agreement (repo)
Acceptance payables
Securities issued
Borrowings
Guarantee Deposits
Interbranch liabilities accounts
a. Operating in Indonesia
b. Operating outside Indonesia
Deferred tax liabilities
Other Liabilities
Investment funds for profit sharing
TOTAL LIABILITIES
EQUITY
Equity participation
a. Paid in capital
b. Unpaid in capital -/c. Repurchase capital (treasury stock) -/Additional paid in capital
a. Agio
b. Disagio -/c. Capital contribution
d. Funds for paid-up capital
e.Others
Other comprehensive income (loss)
a. Adjustments due to translation of financial statements in foreign
currencies
b. Gains (losses) from changes in the value of financial assets as
available for sale
c. Effective portion of cash flow hedges
d. Revaluation of fixed assets
e. Part of other comprehensive income of associates
f. Gains (losses) actuarial defined benefit program
g. Income tax related to other comprehensive income
h. Others
Quacy reorganization difference
Restructuring difference in entity under common control
Others equity
Reserves
a. General reserves
b. Appropriated reserves
Retained earnings
a. Previous years earnings
b. Current year profit and loss
TOTAL EQUITY ATTRIBUTABLE TO OWNER
Minority interests
TOTAL EQUITY
TOTAL LIABILITIES AND EQUITY
31 Dec 2015
31 Dec 2014
2,858,272
737,497
3,800,419
795,789
119,860
497,559
1,204,102
143,484
136,250
10,293,232
2.603,446
577,173
3,792,102
1,269,993
72,831
508,985
907,543
60,847
118,543
9,911,463
150,000
200,000
50,000
9,245
150,000
200,000
50,000
8,295
(1,272)
10,833
(316)
30,000
30,000
2,344,879
2,229,040
115,838
2,534,123
2,534,123
12,827,355
10
8,285
- 30,000
30,000
2,229,041
1,989,864
239,177
2,417,336
2,417,336
12,328,799
PT BANK CTBC Indonesia
i
LAPORAN TAHUNAN 2015 | LAMPIRAN
LAPORAN KOMITMEN DAN KONTINJENSI
STATEMENTS OF COMMITMENTS AND CONTINGENCIES
Per 31 Desember 2015 dan Desember 2014
As Of 31 December 2015 And December 2014
(dalam jutaan rupiah)
No.
POS - POS
31 Des 2015
31 Des 2014
ITEMS
31 Dec 2015
31 Dec 2014
I.
TAGIHAN KOMITMEN
4.394.578
5.940.288
I.
COMMITMENT CLAIMS/RECEIVABLES
4,394,578
5,940,288
1.
Fasilitas pinjaman yang belum ditarik
a. Rupiah
b. Valuta Asing
Posisi pembelian spot dan derivatif yang masih berjalan
Lainnya
KEWAJIBAN KOMITMEN
Fasilitas kredit kepada nasabah yang belum ditarik
a. BUMN
i. Committed
- Rupiah
- Valuta Asing
ii. Uncommitted
- Rupiah
- Valuta Asing
b. Lainnya
i. Committed
ii. Uncommitted
Fasilitas kredit kepada bank lain yang belum ditarik
a. Committed
i. Rupiah
ii. Valuta Asing
b. Uncommitted
i. Rupiah
ii. Valuta Asing
Irrevocable L/C yang masih berjalan
a. L/C luar negeri
b. L/C dalam negeri
Posisi penjualan spot dan derivatif yang masih berjalan
Lainnya
355.904
355.904
3.952.524
86.150
7.848.259
3.614.366
3.614.366
201.313
3.413.053
183.438
100.462
82.976
4.050.455
-
267.937
267.937
5.605.780
66.571
9.326.493
3.439.812
3.439.812
233.208
3.206.604
230.950
178.014
52.936
5.655.731
-
1.
Unused Borrowings
a. Rupiah
b. Foreign currencies
Outstanding purchase of spot dan derivative
Others
COMMITMENT PAYABLES
Undisbursed Credit Line
a. BUMN
i. Committed
- Rupiah
- Foreign currencies
ii. Uncommitted
- Rupiah
- Foreign currencies
b. Others
i. Committed
ii. Uncommitted
Undisbursed Credit Line to other banks
a. Committed
i. Rupiah
ii. Foreign currencies
b. Uncommitted
i. Rupiah
ii. Foreign currencies
Outstanding irrevocable trade L/C's
a. Foreign L/C
b. Domestic L/C
Outstanding Selling of spot and derivative
Others
355,904
355,904
3.952,524
86,150
7,848,259
3,614,366
3,614,366
201,313
3,413,053
183,438
100,462
82,976
4,050,455
-
267,937
267,937
5,605,780
66,571
9,326,493
3,439,812
3,439,812
233,208
3,206,604
230,950
178,014
52,936
5,655,731
-
41.321
33.084
33.084
8.237
8.237
-
61.147
45.577
45.577
15.570
15.570
-
III.
1.
41,321
33,084
33,084
8,237
8,237
-
61,147
45,577
45,577
15,570
15,570
-
357.811
357.811
35.359
322.452
-
68.822
68.822
39.982
28.840
-
IV.
1.
357,811
357,811
35,359
322,452
-
68,822
68,822
39,982
28,840
-
2.
3.
II.
1.
2.
3.
4.
5.
III.
1.
2.
3.
IV.
1.
2.
TAGIHAN KONTINJENSI
Garansi yang diterima
a. Rupiah
b. Valuta Asing
Pendapatan bunga dalam penyelesaian
a. Bunga kredit yang diberikan
b. Bunga lainnya
Lainnya
KEWAJIBAN KONTINJENSI
Garansi yang diberikan
a. Rupiah
b. Valuta Asing
Lainnya
LAPORAN RASIO KEUANGAN
RASIO
No.
Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM)
Aset produktif bermasalah dan aset non produktif bermasalah
terhadap total aset produktif dan aset non produktif
3.
Aset produktif bermasalah terhadap total aset produktif
4.
Cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN) aset keuangan
terhadap aset produktif
5.
NPL gross
6.
NPL net
7.
Return on Asset (ROA)
8.
Return on Equity (ROE)
9.
Net Interest Margin (NIM)
10.
Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO)
11.
Loan to Deposit Ratio (LDR)
Kepatuhan (Compliance)
1.
a. Persentase pelanggaran BMPK
i. Pihak terkait
ii. Pihak tidak terkait
b. Persentase pelampauan BMPK
i. Pihak terkait
ii. Pihak tidak terkait
2.
Giro Wajib Minimum (GWM)
a. GWM Utama Rupiah
b. GWM Valuta Asing
3.
Posisi Devisa Neto (PDN) secara keseluruhan
31 Des 2015
31 Des 2014
26,28%
29,24%
1,25%
2,11%
0,69%
1,25%
1,08%
2,88%
2,05%
1,28%
4,93%
4,76%
90,33%
118,14%
1,01%
1,82%
0,82%
3,23%
10,97%
5,23%
80,28%
112,16%
0,00%
0,00%
0,00%
0,00%
0,00%
0,00%
0,00%
0,00%
7,57%
8,02%
2,18%
8,11%
8,02%
2,28%
LAPORAN TRANSAKSI SPOT DAN DERIVATIF
Per 31 Desember 2015
A. Terkait dengan Nilai Tukar
1. Spot
2. Forward
3. Option
a. Jual
b. Beli
4. Future
5. Swap
6. Lainnya
B. Terkait dengan Suku Bunga
1. Forward
2. Option
a. Jual
b. Beli
3. Future
4. Swap
5. Lainnya
C. Lainnya
JUMLAH
3.
4.
5.
2.
3.
2.
CONTINGENCIES CLAIMS
Guarantees Received
a. Rupiah
b. Foreign currencies
Interest income in settlement process
a. Interest income on loan
b. Other interest income
Others
CONTINGENCIES PAYABLES
Guarantees issued
a. Rupiah
b. Foreign currencies
Others
As Of 31 December 2015 And December 2014
RATIO
No.
(in %)
31 Dec 2015
31 Dec 2014
26.28%
29.24%
1.25%
2.11%
1.08%
2.88%
2.05%
1.28%
4.93%
4.76%
90.33%
118.14%
0.69%
1.25%
1.01%
1.82%
0.82%
3.23%
10.97%
5.23%
80.28%
112.16%
0.00%
0.00%
0.00%
0.00%
0.00%
0.00%
0.00%
0.00%
7.57%
8.02%
2.18%
8.11%
8.02%
2.28%
Performance Ratio
1.
2.
TRANSAKSI
2.
(dalam %)
Rasio Kinerja
No.
2.
3.
II.
1.
STATEMENTS OF FINANCIAL RATIOS CALCULATION
Per 31 Desember 2015 dan Desember 2014
ii
(in millions of rupiah)
No.
Nilai
Notional
Tujuan
Trading
Capital Adequacy Ratio (CAR)
Non performing productive assets and non performing non productive
assets to total productive assets and non productive assets
3. Non performing productive assets to total productive assets
4. Allowance for impairment of financial assets to productive assets
5. Gross NPL
6. Net NPL
7. Return on Asset (ROA)
8. Return on Equity (ROE)
9. Net Interest Margin (NIM)
10. Operating Expenses to Operating Income (BOPO)
11. Loan to Deposit Ratio (LDR)
Compliance
1. a. Percentage violation of Legal Lending Limit
i. Related parties
ii. Non-related parties
b. Percentage of lending in excess of the Legal Lending Limit
i. Related parties
ii. Non-related parties
2. Reserve requirement
a. Primary reserve requirement rupiah
b. Reserve requirement foreign currencies
3. Overall Net Open Position
STATEMENTS OF SPOT AND DERIVATIVE TRANSACTIONS
As Of 31 December 2015
(dalam jutaan rupiah)
Hedging
Tagihan dan Liabilitas Derivatif
Liabilitas
Tagihan
459.057
90.005
2.001.927
-
454.905
63.411
2.001.927
-
4.152
26.594
-
435
692
13.168
-
387
593
32.328
-
479.718
996.196
4.026.903
479.718
996.196
3.996.157
30.746
720
26.812
41.827
669
85.883
119.860
PT BANK CTBC Indonesia
1.
2.
Notional
Amount
A. Related to Foreign Currencies
1. Spot
459,057
2. Forward
90,005
3. Option
a. Sold
b. Bought
4. Future
5. Swap
2,001,927
6. Others
B. Related to Interest Rate
1. Forward
2. Option
a. Sold
b. Bought
3. Future
4. Swap
479,718
5. Others
C. Others
996,196
TOTALS
4,026,903
No.
TRANSACTIONS
Trading
Purpose
Hedging
(in millions of rupiah)
Derivative Receivable & Payable
Payable
Receivable
454,905
63,411
2,001,927
-
4,152
26,594
-
435
692
13,168
-
387
593
32,328
-
479,718
996,196
3,996,157
30,746
720
26,812
41,827
669
85,883
119,860
Annual Report 2015
LAPORAN LABA RUGI DAN
PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN
STATEMENTS OF PROFIT OR LOSS AND OTHER COMPREHENSIVE INCOME
For the Periods Ended 31 December 2015 and 2014
Periode 1 Januari sampai dengan 31 Desember 2015 dan 2014
(in millions of rupiah)
(dalam jutaan rupiah)
No.
POS - POS
31 Des 2015
31 Des 2014
PENDAPATAN DAN BEBAN OPERASIONAL
A. Pendapatan dan Beban Bunga
1. Pendapatan Bunga
a. Rupiah
b. Valuta Asing
2. Beban Bunga
a. Rupiah
b. Valuta Asing
Pendapatan (Beban) Bunga Bersih
B. Pendapatan dan Beban Operasional Selain Bunga
1. Pendapatan Operasional Selain Bunga
a. Peningkatan nilai wajar aset keuangan
i. Surat berharga
ii. Kredit
iii. Spot dan derivatif
iv. Aset keuangan lainnya
b. Penurunan nilai wajar liabilitas keuangan
c. Keuntungan penjualan aset keuangan
i. Surat berharga
ii. Kredit
iii. Aset keuangan lainnya
d. Keuntungan transaksi spot dan derivatif (realised)
e. Keuntungan dari penyertaan dengan equity method
f. Dividen
g. Komisi/provisi/fee dan administrasi
h. Pemulihan atas cadangan kerugian penurunan nilai
i. Pendapatan lainnya
2. Beban Operasional Selain Bunga
a. Penurunan nilai wajar aset keuangan
i. Surat berharga
ii. Kredit
iii. Spot dan derivatif
iv. Aset keuangan lainnya
b. Peningkatan nilai wajar liabilitas keuangan
c. Kerugian penjualan aset keuangan
i. Surat berharga
ii. Kredit
iii. Aset keuangan lainnya
d. Kerugian transaksi spot dan derivatif (realised)
e. Kerugian penurunan nilai aset keuangan (impairment)
i. Surat berharga
ii. Kredit
iii. Pembiayaan syariah
iv. Aset keuangan lainnya
f. Kerugian terkait risiko operasional
g. Kerugian dari penyertaan dengan equity method
h. Komisi/provisi/fee dan administrasi
i. Kerugian penurunan nilai aset lainnya (non keuangan)
j. Beban tenaga kerja
k. Beban promosi
l. Beban lainnya
Pendapatan (Beban) Operasional Selain Bunga Bersih
LABA (RUGI) OPERASIONAL
PENDAPATAN DAN (BEBAN) NON OPERASIONAL
1. Keuntungan (Kerugian) penjualan aset tetap dan inventaris
2. Keuntungan (kerugian) pejabaran transaksi valuta asing
3. Pendapatan (beban) non operasional lainnya
LABA (RUGI) NON OPERASIONAL
LABA (RUGI) TAHUN BERJALAN SEBELUM PAJAK
4. Pajak penghasilan
a. Taksiran pajak tahun berjalan -/b. Pendapatan (beban) pajak tangguhan
LABA (RUGI) TAHUN BERJALAN SETELAH PAJAK BERSIH
PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN
1 Pos-pos yang tidak akan direklasifikasi ke laba rugi
a. Keuntungan revaluasi aset tetap
b. Keuntungan (kerugian) aktuarial program imbalan pasti
c. Bagian pendapatan komprehensif lain dari entitas asosiasi
d. Lainnya
e. Pajak penghasilan terkait pos-pos yang tidak akan
direklasifikasi ke laba rugi
2 Pos-pos yang akan direklasifikasi ke laba rugi
a. Penyesuaian akibat penjabaran laporan keuangan dalam
mata uang asing
b. Keuntungan (kerugian) dari perubahan nilai aset keuangan
dalam kelompok tersedia untuk dijual
c. Bagian efektif dari lindung nilai arus kas
d. Lainnya
e. Pajak penghasilan terkait pos-pos yang akan direklasifikasi
ke laba rugi
PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN TAHUN BERJALAN
- NET PAJAK PENGHASILAN TERKAIT
TOTAL LABA (RUGI) KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN
Laba yang dapat diatribusikan kepada :
PEMILIK
KEPENTINGAN NON PENGENDALI
TOTAL LABA TAHUN BERJALAN
Total Penghasilan Komprehensif lain yang dapat diatribusikan kepada :
PEMILIK
KEPENTINGAN NON PENGENDALI
TOTAL PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN TAHUN BERJALAN
TRANSFER LABA (RUGI) KE KANTOR PUSAT
DIVIDEN
LABA BERSIH PER SAHAM
| APPENDIX
No.
ITEMS
31 Dec 2015
31 Dec 2014
OPERATING REVENUES AND EXPENSES
869.469
705.249
164.220
322.839
257.695
65.144
546.630
754.745
607.909
146.836
266.529
220.477
46.052
488.216
953.008
2.629
67
2.562
10.158
10.158
803.843
76.846
37.109
22.423
1.323.317
71.614
1.673
69.941
33.475
33.475
702.247
217.934
29
217.777
128
237
6.877
160.786
7.494
122.653
(370.309)
176.321
1.127.223
202.991
3.528
199.463
22.042
22.042
750.272
135.569
7.993
8.356
1.244.279
148.317
148.317
21.454
21.454
721.360
51.003
51.003
233
25.473
149.248
21.144
106.047
(117.056)
371.160
2
(17.752)
(402)
(18.152)
158.169
(42.331)
(67.048)
24.717
115.838
(44.740)
(1.342)
(46.082)
325.078
(85.901)
(73.534)
(12.367)
239.177
2.547
-
(3.101)
-
(637)
775
-
-
(1.282)
-
945
-
320
(236)
948
116.786
(1.617)
237.560
115.838
115.838
239.177
239.177
948
948
-
(1.617)
(1.617)
-
A. Interest Revenue and Expense
1. Interest revenue
a. Rupiah
b. Foreign Currencies
2. Interest expense
a. Rupiah
b. Foreign Currencies
Net Interest Income (Expense)
B. Operating Revenues and Expenses other than Interest
1. Operating Revenues other than Interest
a. Increase in mark to market financial assets
i. Securities
ii. Loans
iii. Spot and derivatives
iv. Other financial assets
b. Decline in mark to market Financial Liabilities
c. Gain on sales of Financial Assets
i. Securities
ii. Loans
iii. Other financial assets
d. Spot transaction and derivative gains (realised)
e. Gain from the inclusion of the equity method
f. Dividend
g. Commissions / provisions / fee and administration
h. Recovery of impairment loss reserves
i. Other revenues
2. Operating expenses other than Interest
a. Decline in mark to market financial assets
i. Securities
ii. Loans
iii. Spot and derivatives
iv. Other financial assets
b. Increase in mark to market Financial Liabilities
c. Loss on sales of Financial Assets
i. Securities
ii. Loans
iii. Other financial assets
d. Realized loss on spot and derivatives
e. Impairment loss on financial assets
i. Securities
ii. Loans
iii. Sharia Financing
iv. Other financial assets
f. Actual Loss on operational risk
g. Losses from investments in equity method
h. Commission/provision/fee dan administration
i. Impairment loss of other assets (non financial)
j. Personel expenses
k. Promotion expenses
l. Others expenses
Operating Revenues and Expenses other than Interest - Net
OPERATING INCOME (EXPENSE)
NON OPERATING REVENUES AND EXPENSES
1. Gain (loss) on sales of Fixed Assets
2. Gain (loss) on foreign currencies translation
3. Other non operationg revenue (expense)
NON OPERATING INCOME (EXPENSE)
CURRENT PROFIT (LOSS) BEFORE TAX - NET
4. Income tax
a. Current income tax provision
b. Deferred tax income/expense
CURRENT PROFIT (LOSS) AFTER TAX - NET
OTHERS COMPREHENSIF INCOME
1 Accounts will not be reclassified to profit or loss
a. Gain from fixed asset revaluation
b. Gains (losses) actuarial defined benefit program
c. Part of other comprehensive income of associates
d. Others
e. Income tax related items that will not be reclassified to profit
or loss
2 Accounts will be reclassified to profit or loss
a. Adjustments due to translation of financial statements in foreign
currencies
b. Gains (losses) from changes in the value of financial assets as
available for sale
c. Effective portion of cash flow hedges
d. Others
e. income tax related items that will be reclassified to profit or loss
OTHER COMPREHENSIVE INCOME OF THE CURRENT YEAR NET OF RELATED INCOME TAX
TOTAL - CURRENT YEAR COMPREHENSIVE INCOME
Profit attributable to:
OWNER
MINORITY INTEREST
CURRENT YEAR PROFIT-TOTAL
Total Comprehensive Profit attributable to:
OWNER
MINORITY INTEREST
CURRENT YEAR COMPREHENSIVE PROFIT - TOTAL
TRANSFER PROFIT (LOSS) TO HEAD OFFICE
DIVIDEN
EARNINGS PER SHARE***)
869,469
705,249
164,220
322,839
257,695
65,144
546,630
754,745
607,909
146,836
266,529
220,477
46,052
488,216
953,008
2,629
67
2,562
10,158
10,158
803,843
76,846
37,109
22,423
1,323,317
71,614
1,673
69,941
33,475
33,475
702,247
217,934
29
217,777
128
237
6,877
160,786
7,494
122.653
(370,309)
176,321
1,.127,223
202,991
3,528
199,463
22,042
22,042
750,272
135,.569
7,993
8,356
1,244,279
148,317
148,317
21,454
21,454
721,360
51,003
51,003
233
25,473
149,248
21,144
106,047
(117,056)
371,160
2
(17,752)
(402)
(18,152)
158,169
(42,331)
(67,048)
24,717
115,838
(44,740)
(1,342)
(46,082)
325,078
(85,901)
(73,534)
(12,367)
239,177
2,547
-
(3,101)
-
(637)
775
-
-
(1,282)
320
945
(236)
948
116,786
(1,617)
237,560
115,838
115,838
239,177
239,177
948
948
-
(1,617)
(1,617)
-
PT BANK CTBC Indonesia
iii
LAPORAN TAHUNAN 2015 | LAMPIRAN
LAPORAN KUALITAS ASET PRODUKTIF DAN INFORMASI LAINNYA
Per 31 Desember 2015 dan Desember 2014
No.
I.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
II.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
(dalam jutaan rupiah)
31 Des 2015
POS - POS
L
DPK
KL
31 Des 2014
D
M
Jumlah
L
DPK
KL
D
M
Jumlah
PIHAK TERKAIT
Penempatan pada bank lain
a. Rupiah
b. Valuta asing
Tagihan spot dan derivatif
a. Rupiah
b. Valuta asing
Surat berharga
a. Rupiah
b. Valuta asing
Surat berharga yang dijual dengan janji
dibeli kembali (repo)
a. Rupiah
b. Valuta asing
Tagihan atas Surat berharga yang dibeli
dengan janji dijual kembali (reverse repo)
a. Rupiah
b. Valuta asing
Tagihan Akseptasi
Kredit
a. Debitur Usaha Mikro, Kecil
dan Menengah (UMKM)
i. Rupiah
ii. Valuta asing
b. Bukan debitur UMKM
i. Rupiah
ii. Valuta asing
c. Kredit yang direstrukturisasi
i. Rupiah
ii. Valuta asing
d. Kredit properti
Penyertaan
Penyertaan modal sementara
Tagihan Lainnya
Komitmen dan Kontinjensi
a. Rupiah
b. Valuta asing
Aset yang diambil alih
PIHAK TIDAK TERKAIT
Penempatan pada bank lain
a. Rupiah
b. Valuta asing
Tagihan spot dan derivatif
a. Rupiah
b. Valuta asing
Surat berharga
a. Rupiah
b. Valuta asing
Surat berharga yang dijual dengan janji
dibeli kembali (repo)
a. Rupiah
b. Valuta asing
Tagihan atas Surat berharga yang dibeli
dengan janji dijual kembali (reverse repo)
a. Rupiah
b. Valuta asing
Tagihan Akseptasi
Kredit
a. Debitur Usaha Mikro, Kecil
dan Menengah (UMKM)
i. Rupiah
ii. Valuta asing
b. Bukan debitur UMKM
i. Rupiah
ii. Valuta asing
c. Kredit yang direstrukturisasi
i. Rupiah
ii. Valuta asing
d. Kredit properti
Penyertaan
Penyertaan modal sementara
Tagihan Lainnya
Komitmen dan Kontinjensi
a. Rupiah
b. Valuta asing
Aset yang diambil alih
20.790
20.790
676
676
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
11.468
-
-
-
-
11.468
11.468
11.468
11.348
1.053
-
-
-
-
-
1.016.101
523.984
492.117
41.151
40.798
353
539.556
530.046
9.510
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
20.790
20.790
676
676
-
21.754
21.754
264
264
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
9.494
-
-
-
-
9.494
11.468
11.468
11.348
1.053
-
9.494
9.494
9.390
-
-
-
-
-
9.494
9.494
9.390
-
1.016.101
523.984
492.117
41.151
40.798
353
539.556
530.046
9.510
931.626
315.407
616.219
61.913
53.022
8.891
898.517
804.887
93.630
-
-
-
-
931.626
315.407
616.219
61.913
53.022
8.891
898.517
804.887
93.630
-
-
-
-
-
-
-
-
21.754
21.754
264
264
-
-
497.559
8.388.419
85.469
160.142
68.880
23.307
- 1.085.061
- 1.085.061
497.559
508.985
8.726.217 7.509.627
158.523
48.288
47.936
46.865
1.085.061
1.085.061
508.985
7.811.239
523.711
229.117
294.594
7.864.708
5.250.854
2.613.854
118.381
8.962
109.419
156.630
8.204.070
4.034.658
4.169.412
-
3.991
3.991
81.478
76.926
4.552
4.557
5
4.552
10.182
2.000
2.000
-
160.142
160.142
157.871
157.871
-
68.880
68.880
6.450
-
23.307
5.932
17.375
4.244
-
527.702
233.108
294.594
8.198.515
5.562.734
2.635.781
280.809
166.838
113.971
177.506
8.206.070
4.036.658
4.169.412
-
158.523
136.675
21.848
3.451
158
3.293
22.823
-
48.288
35.358
12.930
5
5
-
47.936
8.372
39.564
39.564
39.564
-
46.865
12.715
34.150
34.150
34.150
1.923
-
358.821
74.807
284.014
7.452.418
4.604.415
2.848.003
118.235
41.228
77.007
193.340
9.395.315
4.574.045
4.821.270
-
-
-
-
129.562
145.535
115.438
159.103
6,04%
4,59%
III. INFORMASI LAIN
1. Total aset bank yang dijaminkan :
a. Pada Bank Indonesia
b. Pada pihak lain
2. Total CKPN aset keuangan atas aset produktif
3. Total PPA yang wajib dibentuk atas aset produktif
4. Persentase kredit kepada UMKM terhadap total
kredit
5. Persentase kredit kepada Usaha Mikro Kecil
(UMK) terhadap total kredit
6. Persentase jumlah debitur UMKM terhadap total
debitur
7. Persentase jumlah debitur Usaha Mikro Kecil
(UMK) terhadap total debitur
8. Lainnya
a. Penerusan kredit
b. Penyaluran dana Mudharabah Muqayyadah
c. Aset produktif yang dihapus buku
d. Aset produktif dihapus buku yang
dipulihkan/berhasil ditagih
e. Aset produktif yang dihapus tagih
-
-
-
-
-
-
-
358.821
74.807
284.014
7.150.806
4.411.295
2.739.511
41.065
41.065
168.594
9.395.315
4.574.045
4.821.270
-
0,00%
0,00%
0,23%
0,12%
0,00%
0,00%
440.133
246.189
27.306
23.339
14.657
20.678
CADANGAN PENYISIHAN KERUGIAN
Per 31 Desember 2015 dan Desember 2014
(dalam jutaan rupiah)
31 Des 2015
No
POS - POS
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
Penempatan pada bank lain
Tagihan spot dan derivatif
Surat berharga
Surat berharga yang dijual dengan janji dibeli kembali (repo)
Tagihan atas Surat berharga yang dibeli dengan janji dijual kembali (reverse repo)
Tagihan akseptasi
Kredit
Penyertaan
Penyertaan modal sementara
Tagihan Lainnya
Komitmen dan kontinjensi
PPA wajib dibentuk
CKPN
Individual
85.981
-
31 Des 2014
Kolektif
42
1.368
42.171
-
Umum
10.369
418
103
4.741
72.548
11
4.058
Khusus
53.207
80
CKPN
Individual
78.553
-
PPA wajib dibentuk
Kolektif
18
2.106
34.761
-
Umum
9.534
622
60
4.919
64.111
2.354
Khusus
74.321
3.182
Catatan :
1. Informasi keuangan di atas disusun berdasarkan laporan keuangan PT Bank CTBC Indonesia pada tanggal dan untuk tahun yang berakhir pada
tanggal 31 Desember 2015 dan 31 Desember 2014 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Siddharta Widjaja & Rekan, anggota KPMG International (Rekan
penanggung jawab: Kusumaningsih Angkawijaya, CPA) dengan opini wajar tanpa pengecualian dalam laporannya tertanggal masing-masing 14 Maret 2016 dan 23
Maret 2015.
2. Informasi keuangan di atas diterbitkan untuk memenuhi Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 6/POJK.03/2015 tanggal 31 Maret 2015 tentang Transparansi dan
Publikasi Laporan Bank dan disajikan sesuai dengan Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan No. 11/SE OJK.03/2015 tanggal 17 April 2015 tentang Transparansi dan
Publikasi Laporan Bank Umum Konvensional.
3. Nilai tukar 31 Desember 2015: 1 USD = Rp 13.785,00 dan 31 Desember 2014: 1 USD = Rp 12.385,00
iv
PT BANK CTBC Indonesia
Annual Report 2015
| APPENDIX
STATEMENTS OF ASSETS’ QUALITY AND OTHER INFORMATION
As Of 31 December 2015 And December 2014
No.
Current
I.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
II.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
III.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
(dalam jutaan rupiah)
31 Dec 2015
ITEMS
Special Mention
Sub Standard
31 Dec 2014
Doubtfull
Loss
Total
Current
Special Mention
20,790
20,790
676
676
-
21,754
21,754
264
264
-
Sub Standard
Doubtfull
Loss
Total
RELATED PARTIES
Placement at other banks
a. Rupiah
b. Foreign currencies
Spot and derivative receivables
a. Rupiah
b. Foreign currencies
Securities held
a. Rupiah
b., Foreign currencies
Securities Sold under agreement to repurchase
(repo)
a. Rupiah
b. Foreign currencies
Securities purchased under agreement to resell
(reverse repo)
a. Rupiah
b. Foreign currencies
Acceptance receivables
Loans
a. Small Medium Enterprice (SME) Debtors
i. Rupiah
ii. Foreign currencies
b. Non SME Debtors
i. Rupiah
ii. Foreign currencies
c. Restructured Loans
i. Rupiah
ii. Foreign currencies
d. Loans properti
Participation
Investment in share of stock
Others receivables
Contingency and Commitments
a. Rupiah
b. Foreign currencies
Foreclosed assets
NON RELATED PARTIES
Placement at other banks
a. Rupiah
b. Foreign currencies
Spot and derivative Receivables
a. Rupiah
b. Foreign currencies
Securities held
a. Rupiah
b. Foreign currencies
Securities Sold under Agreement to repurchase
(repo)
a. Rupiah
b. Foreign currencies
Securities Purchased under Agreement to resell
(reverse repo)
a. Rupiah
b. Foreign currencies
Acceptance Receivables
Loans
a. Small Medium Enterprice (SME) Debtors
i. Rupiah
ii. Foreign currencies
b. Non SME Debtors
i. Rupiah
ii. Foreign currencies
c. Rrestructured Loans
i. Rupiah
ii. Foreign currencies
d. Properties Loans
Participation
Investment in share of stock
Others receivables
Contingency and Commitments
a. Rupiah
b. Foreign currencies
Foreclosed assets
OTHER INFORMATION
Total guaranteed Assets:
a. At Bank Indonesia
b. At other parties
Total Impairment of financial assets on productive
assets
Total required allowances for possible losses of
productive assets
Percentage of SME to total loans
Percentage of Small Scale Business to total loans
Percentage of SME debtors to total debtors
Percentage of Small Scale Business debtors to
total debtors
Others
a. Chanellings of loan
b. Mudharabah Muqayyadah financing
c. Written off productive assets
d. Recovery of written off productive assets
e. Claimed off productive assets
20,790
20,790
676
676
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
11,468
11,468
11,468
11,348
1,053
-
-
-
-
-
11,468
11,468
11,468
11,348
1,053
-
1,016,101
523,984
492,117
41,151
40,798
353
539,556
530,046
9,510
-
-
-
-
1,016,101
523,984
492,117
41,151
40,798
353
539,556
530,046
9,510
-
-
-
-
-
-
160,142
160,142
160,142
157,871
157,871
-
68,880
68,880
68,880
6,450
-
23,307
23,307
5,932
17,375
4,244
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
21,754
21,754
264
264
-
-
-
-
-
-
9,494
9,494
9,494
9,390
-
-
-
-
-
9,494
9,494
9,494
9,390
-
931,626
315,407
616,219
61,913
53,022
8,891
898,517
804,887
93,630
-
-
-
-
931,626
315,407
616,219
61,913
53,022
8,891
898,517
804,887
93,630
-
-
-
-
-
-
-
85,469
3,991
3,991
81,478
76,926
4,552
4,557
5
4,552
10,182
2,000
2,000
-
-
-
-
497,559
8,388,419
523,711
229,117
294,594
7,864,708
5,250,854
2,613,854
118,381
8,962
109,419
156,630
8,204,070
4,034,658
4,169,412
-
-
-
-
-
497,559
8,726,217
527,702
233,108
294,594
8,198,515
5,562,734
2,635,781
280,809
166,838
113,971
177,506
8,206,070
4,036,658
4,169,412
-
1,085,061
1,085,061
508,985
7,509,627
358,821
74,807
284,014
7,150,806
4,411,295
2,739,511
41,065
41,065
168,594
9,395,315
4,574,045
4,821,270
-
158,523
158,523
136,675
21,848
3,451
158
3,293
22,823
-
48,288
48,288
35,358
12,930
5
5
-
47,936
47,936
8,372
39,564
39,564
39,564
-
46,865
46,865
12,715
34,150
34,150
34,150
1,923
-
1,085,061
1,085,061
508,985
7,811,239
358,821
74,807
284,014
7,452,418
4,604,415
2,848,003
118,235
41,228
77,007
193,340
9,395,315
4,574,045
4,821,270
-
-
-
129,562
115,438
145,535
6.04%
0.00%
0.23%
159,103
4.59%
0.00%
0.12%
0.00%
0.00%
440,133
27,306
23,339
246,189
14,657
20,678
ALLOWANCES FOR IMPAIRMENT
As Of 31 December 2015 And December 2014
(dalam jutaan rupiah)
31 Dec 2015
No
ITEMS
Impairment Loss Allowance
Individual
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
Interbank placement
Spot & derivative claims
Securities
Securities sold under repurchase agreement (repo)
Claims on securities bought under reverse repo
Acceptance claim
Loans
Equity investment
Temporary equity investment
Others claim
Commitmen and Contingencies
85,981
-
Collective
42
1,368
42,171
-
31 Dec 2014
Required Regulatory
General
Specific
10,369
418
103
4,741
72,548
11
4,058
53,207
80
Impairment Loss Allowance
Individual
78,553
-
Required Regulatory
Collective
General
Specific
18
2.106
34,761
-
9,534
622
60
4,919
64,111
2,354
74,321
3,182
Notes :
1. The above financial information is based on the financial statements of PT Bank CTBC Indonesia as of and for the year ended December 31, 2015 and December 31, 2014 which
were audited by Public Accounting Firm Siddharta Widjaja & Rekan, a member of KPMG International (Partners in charge: Kusumaningsih Angkawidjaja , CPA) with an unqualified
opinion in their reports dated March 14, 2016 and March 23, 2015.
2. The above financial information is published to fulfill the Financial Services Authority Regulation No. 6 / POJK.03 / 2015 dated March 31, 2015 on Transparency and Publication of
Bank Reports and presented in accordance with the Financial Services Authority Circular Letter No. 11 / SE OJK.03 / 2015 dated 17 April 2015 on Transparency and Publication of
Conventional Commercial Bank Reports.
3. The exchange rate at 31 December 2015 : 1 USD = Rp 13,785.00 and 31 December 2014: 1 USD = Rp 12,385.00.
PT BANK CTBC Indonesia
v
LAPORAN TAHUNAN 2015 | LAMPIRAN
I
LAPORAN PERHITUNGAN KEWAJIBAN
PENYEDIAAN MODAL MINIMUM (KPMM)
STATEMENTS OF CAPITAL ADEQUACY RATIO
COMMERCIAL BANK CALCULATION
Per 31 Desember 2015 dan Desember 2014
As Of 31 December 2015 And December 2014
31 Des 2014
Modal Inti (Tier 1)
2.361.906
2.220.670
1 Modal Inti Utama (CET 1)
2.361.906
-
150.000
-
1.1 Paid in Capital (after deducting Treasury Stock)
1.2 Disclosed Reserves
1.1 Modal disetor (Setelah dikurangi Saham Treasury)
1.2 Cadangan Tambahan Modal 1)
I
(in millions of rupiah)
31 Dec 2015
31 Dec 2014
Core Capital (Tier 1)
2,361,906
2,220,670
1 Common Equity Tier 1 (CET 1)
2.361,906
-
150,000
-
2.325.803
-
2,325,803
-
1.2.1
Agio / Disagio
-
-
1.2.1
Additional paid-in capital
-
-
1.2.2
Modal sumbangan
-
-
1.2.2
Contributed capital
-
-
1.2.3
Cadangan umum
30.000
-
1.2.3
General reserves
1.2.4
Laba/Rugi tahun-tahun lalu yang dapat diperhitungkan
2.207.046
-
1.2.4
1.2.5
Laba/Rugi tahun berjalan yang dapat diperhitungkan
105.680
-
1.2.6
Selisih lebih karena penjabaran laporan keuangan
-
-
1.2.7
Dana setoran modal
-
-
1.2.8
Waran yang diterbitkan
-
-
1.2.9
Opsi saham yang diterbitkan dalam rangka program
kompensasi berbasis saham
-
-
(952)
-
1.2.10 Other comprehensive income
-
-
1.2.11 Fixed asset revaluation surplus
(15.971)
-
1.2.12 Negative differences between regulatory provision and
impairment of productive asset
1.2.10 Pendapatan komprehensif lain
1.2.11 Saldo surplus revaluasi aset tetap
1.2.12 Selisih kurang antara PPA dan cadangan kerugian
penurunan nilai atas aset produktif
1.2.13 Penyisihan Penghapusan Aset (PPA) atas aset
non produktif yang wajib dihitung
-
30,000
-
Previous years profit/loss which can be calculated into capital
2,207,046
-
1.2.5
Current year profit/loss which can be calculated into capital
105,680
-
1.2.6
Excess translation adjustment of financial statement
-
-
1.2.7
Fund for paid-in capital
-
-
1.2.8
Warrant (50%)
-
-
1.2.9
Stock option issued related to stock compensation
program
-
-
(952)
-
-
-
(15,971)
-
-
1.2.13 Required regulatory provision on non productive
asset
-
-
1.2.14 Negative differences on adjustment of fair value on
financial instrument in the trading book
-
-
-
-
(113,897)
-
(37,151)
-
-
-
1.2.14 Selisih kurang jumlah penyesuaian nilai wajar dari
instrumen keuangan dalam trading book
-
-
1.3 Kepentingan Non Pengendali yang dapat diperhitungkan
-
-
1.3 Non controlling interest
(113.897)
-
1.4 Deduction factor of Common Equity Tier 1
(37.151)
-
1.4.1
Deferred tax
-
-
1.4.2
Goodwill
(76.746)
-
1.4.3
Other intangible assets
1.4 Faktor Pengurang Modal Inti Utama 1)
1.4.1
Perhitungan pajak tangguhan
1.4.2
Goodwill
1.4.3
Aset tidak berwujud lainnya
1.4.4
Penyertaan yang diperhitungkan sebagai faktor pengurang
-
-
1.4.4
1.4.5
Kekurangan modal pada perusahaan anak asuransi
-
-
1.4.6
Eksposur sekuritisasi
-
-
1.4.7
Faktor Pengurang modal inti lainnya
-
1.4.8
Investasi pada instrumen AT1 dan Tier 2 pada bank lain 2)
-
2 Modal Inti Tambahan (AT-1) 1)
(76,746)
-
Equity investment which can be calculated as deduction factor
-
-
1.4.5
Shortfall on the capital of insurance subsidiary
-
-
1.4.6
Securitisation exposure
-
-
-
1.4.7
Other deduction factor of Tier 1
-
-
-
1.4.8
Investment in AT1 and Tier 2 instruments in other bank
-
-
2 Additional Tier 1
-
-
-
-
2.1 Instrumen yang memenuhi persyaratan AT-1
-
-
2.1 Capital instrument which can be calculated as AT-1
-
-
2.2 Agio / Disagio
-
-
2.2 Agio / Disagio
-
-
2.3 Deduction factor: Investment in AT1 and Tier 2 instruments in
other bank
2.3 Faktor Pengurang: Investasi pada instrumen AT1 dan Tier 2
pada bank lain 2)
-
-
92.248
81.600
1 Instrumen modal dalam bentuk saham atau lainnya yang
memenuhi persyaratan
-
-
2 Agio atau disagio yang berasal dari penerbitan instrumen modal
inti tambahan
-
-
II Modal Pelengkap (Tier 2)
3 Cadangan umum aset produktif PPA yang wajib dibentuk
(maks 1.25% ATMR Risiko Kredit)
92.248
-
4 Cadangan tujuan
-
-
5 Faktor Pengurang Modal Pelengkap 1)
-
-
5.1 Sinking Fund
-
-
5.2 Investasi pada instrumen Tier 2 pada bank lain 2)
-
-
2.454.154
2.302.270
31 DES 2015
31 DES 2014
Total Modal
31 DES 2015
31 DES 2014
ASET TERTIMBANG
MENURUT RISIKO
ATMR RISIKO
KREDIT 3)
ATMR RISIKO
PASAR
KETERANGAN
8.073.138
175.374
6.846.406
133.671
1.089.841
893.556
TOTAL ATMR
9.338.353
7.873.633
9%
9%
PT BANK CTBC Indonesia
Rasio CET1
Rasio Tier 1
-
-
92,248
81,600
1 Capital instrument which can be calculated as Tier 2
-
-
2 Additional paid-in capital
-
-
II Suplementary Capital (Tier 2)
3 General reserves of required regulatory provision on productive
asset (max. 1,25% of RWA for Credit Risk)
92,248
-
4 Appropriated reserves
-
-
5 Tier 2 deduction factor
-
-
5.1 Sinking Fund
-
-
5.2 Investment in Tier 2 instruments in other bank
-
-
2,454,154
2,302,270
31 DEC 2015
31 DEC 2014
Total Capital
31 DEC 2015
31 DEC 2014
RISK WEIGHTED
ASSET (RWA)
RASIO KPMM
ATMR RISIKO
OPERASIONAL
RASIO KPMM SESUAI
PROFIL RISIKO
vi
(dalam jutaan rupiah)
31 Des 2015
25,29%
25,29%
28,20%
28,20%
Rasio Tier 2
0,99%
1,04%
Rasio total
26,28%
29,24%
RWA FOR CREDIT
RISK
DESCRIPTION
CAR RATIO
8,073,138
6,846,406
CET1 Ratio
25.29%
28.20%
175,374
133,671
Tier 1 Ratio
25.29%
28.20%
RWA FOR
OPERATIONAL RISK
1,089,841
893,556
Tier 2 Ratio
0.99%
1.04%
TOTAL RWA
9,338,353
7,873,633
Total Ratio
26.28%
29.24%
9%
9%
RWA FOR MARKET
RISK
CAPITAL ADEQUACY
RATIO (CAR)
ACCORDING TO RISK
PROFILE
Annual Report 2015
| APPENDIX
CTBC BANK CO., LTD, AND SUBSIDIARIES
CONSOLIDATED STATEMENTS OF CHANGES IN STOCKHOLDERS’ EQUITY (Audited)
FOR THE YEAR ENDED December 31, 2015 AND 2014
(Expressed In Thousands of New Taiwan Dollars)
Stockholders' Equity - Parent company
Retained earnings
Capital stock
Common
Capital surplus
stock
Balance—January 1, 2014
Retrospective adjustment of equity
attributable to former owner due to
reorganization of entities under common
control
Equity at beginning of period after
adjustments
Net income
Other comprehensive income
Total comprehensive income
Earnings appropriation and distribution
Legal reserve appropriated
Special reserve appropriated
Cash dividends-commom stock
Stock dividends-commom stock
Capital increase by cash
Balance—December 31, 2014
Net income
Other comprehensive income
Total comprehensive income
Earnings appropriation and distribution
Legal reserve appropriated
Special reserve appropriated
Cash dividends-commom stock
Stock dividends-commom stock
Reversal from special reserve
Reorganization
Balance—December 31, 2015
78,622,897
-
17,182,059
Legal
reserve
Special
reserve
39,662,592
-
299,935
-
Other items in stockholders’ equity
Undistributed
earnings
Exchange
differences of
overseas
subsidiaries’
financial reports
translation
15,692,181
-
(4,119,096)
-
-
Unrealized (losses)
gains on available-for-sale
financial assets
Changes in designated as
financial liabilities
measured at fair value
through profit or loss
attributable to credit risk
(489,806)
-
-
-
Stockholders'
equity - parent
company
Equity attributable
to former owner
of business
combinations
under common
control
146,850,762
Non-controlling Total equity
interest
-
-
70,964
146,921,726
2,330,437
-
2,330,437
78,622,897
-
17,182,059
-
39,662,592
-
299,935
-
15,692,181
34,262,178
(260,486)
34,001,692
(4,119,096)
581,980
581,980
(489,806)
(285,830)
(285,830)
464,012
464,012
146,850,762
34,262,178
499,676
34,761,854
2,330,437
2,605,970
8,781
2,614,751
70,964
6,301
3,416
9,717
149,252,163
36,874,449
511,873
37,386,322
6,469,878
6,000,000
91,092,775
-
9,000,000
26,182,059
-
4,707,654
44,370,246
-
4,514,552
4,814,487
-
(4,707,654)
(4,514,552)
(6,469,878)
34,001,789
31,906,816
(525,214)
31,381,602
(3,537,116)
1,817,415
1,817,415
(775,636)
14,087
14,087
464,012
1,150,729
1,150,729
15,000,000
196,612,616
31,906,816
2,457,017
34,363,833
(2,227,892)
2,717,296
2,333,452
(2,543)
2,330,909
(2,227,892)
15,000,000
80,681 199,410,593
4,261
34,244,529
(3,955)
2,450,519
306
36,695,048
14,113,004
523,500
105,729,279
1,910,977
28,093,036
10,278,654
54,648,900
(10,278,654)
10,369,908 (10,369,908)
(14,113,004)
(760,162)
760,162
14,424,233 31,381,987
(1,719,701)
(761,549)
1,614,741
(2,613,728)
(2,434,477)
-
80,987
2,434,477
233,410,926
(2,613,728)
233,491,913
CTBC BANK CO., LTD, AND SUBSIDIARIES
Major commitments and contingencies
(Expressed In Thousands of New Taiwan Dollars)
31-Dec-15
Contingent liabilities from guarantee and letter of credit business
Promissory note to Central Bank for bank’s clearance
Client notes in custody
Marketable securities and debts in custody
Consigned travellers’ cheques in custody
Designated purpose trust accounts
Other items in custody
Total
CTBC BANK CO., LTD, AND SUBSIDIARIES
CONSOLIDATED BALANCE SHEETS (Audited)
31-Dec-15
62,629,544
1,793,032
2,124,206
98,204,393
92,353,292
482,388,251
452,164,076
361,597
350,251
836,715,001
819,397,816
456,473
402,644
1,496,227,157
1,429,421,829
CTBC BANK CO., LTD, AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED
STATEMENTS OF COMPREHENSIVE INCOME (Audited)
DECEMBER 31, 2015 AND 2014
(Expressed In Thousands of New Taiwan Dollars)
ASSETS
Cash and cash equivalents
Due from Central Bank and call loans to bank
Financial assets measured at fair value through profit or loss
Available-for-sale financial assets-net
Derivative financial assets-hedging
Securities purchased under reverse resell agreements
Receivables-net
Current income taxes assets
Assets held for sale-net
Loans-net
Held-to-maturity financial assets-net
Investment under equity method-net
Other financial assets-net
Premises and equipment-net
Intangible assets-net
Deferred income tax assets-net
Other assets-net
TOTAL ASSETS
LIABILITIES AND EQUITY
LIABILITIES:
Deposits from Central Bank and other banks
Due to Central Bank and other banks
Financial liabilities measured at fair value through profit or loss
Derivative financial liabilities-hedging
Securities sold under repurchase agreements
Payables
Current income tax liabilities
Deposits and remittances
Financial debentures
Other financial liabilities
Provisions
Deferred tax liabilities
Other liabilities
Total Liabilities
Stockholders’ Equity - Parent Company:
Common stock
Capital surplus:
Capital premium
Others
Retained earnings:
Legal reserve Special reserve Undistributed earnings
Other items in stockholders’ equity
Equity attributable to former owner of business combinations
under common control
Non-controlling interest
Total Equity
TOTAL LIABILITIES AND EQUITY
31-Dec-14
76,308,410
FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2015 AND 2014
(Expressed In Thousands of New Taiwan Dollars)
31-Dec-14
81,203,890
402,006,003
140,602,123
455,708,300
107,526
146,674,654
900,269
2,011,474,309
147,667,106
2,220,425
17,643,309
49,743,813
14,788,651
8,829,447
39,647,893
3,519,217,718
109,030,159
274,292,402
108,400,254
550,798,180
1,499,486
2,774,393
176,298,463
946,049
6,323,343
1,820,196,154
71,154,327
2,010,966
20,725,575
42,828,737
14,600,763
9,181,990
26,551,301
3,237,612,542
45,634,274
19,735,029
127,592,578
441,428
50,648,083
60,103,477
2,981,280
2,734,383,611
81,270,573
151,058,510
6,033,425
469,291
5,374,246
3,285,725,805
49,934,428
54,087,143
92,816,247
916,322
60,230,776
76,956,875
3,397,373
2,421,898,970
98,457,298
167,097,644
5,501,723
887,134
6,020,016
3,038,201,949
105,729,279
91,092,775
26,911,545
1,181,491
25,000,568
1,181,491
54,648,900
14,424,233
31,381,987
(866,509)
44,370,246
4,814,487
34,001,789
(3,848,740)
80,987
233,491,913
3,519,217,718
2,717,296
80,681
199,410,593
3,237,612,542
Interest income
Less: Interest expenses
Net interest income
Net income except interest
Service fee and commission income
Gains on financial assets or liabilities measured at fair value through
profit or loss
Realized gains on available-for-sale financial assets
Realized gains on held-to-maturity financial assets
Foreign exchange losses
Impairment loss
Proportionate share of gains(losses) from associates or joint ventures
under equity method
Other net non-interest income
Gains on disposal of property - Assets held for sale
Losses on retirement of assets
Gain from bargain purchase
Public-welfare lottery payment
Net Revenue
Provisions for bad debt expenses and guarantee reserve
Operating expenses:
Employee benefits expenses
Depreciation and amortization expenses
Other general and administrative expenses
Total operating expenses
Net Income Before Tax from Continuing Operations
Income tax expenses
Net Income
Other comprehensive income:
Items that will not be reclassified subsequently to profit or loss
Remeasurement gains related to defined benefit plans
Changes in designated as financial liabilities measured at fair
value through profit or loss attributable to credit risk
Proportionate share of other comprehensive losses from associates
or joint ventures under the equity method
-items that will not be reclassified subsequently to profit or loss
Income tax related to items that will not be reclassified to profit or loss
Subtotal
Items that are or may be reclassified subsequently to profit or loss
Exchange differences of overseas subsidiaries' financial reports
translation
Unrealized valuation losses on available for sale financial assets
Proportionate share of other comprehensive income from associates
or joint ventures under the equity method
-items that are or may be reclassified to profit or loss
Income tax related to items that are or may be reclassified to profit or loss
Subtotal
Other Comprehensive Income(net amount after tax)
Total Comprehensive Income
Net Income Attributable to:
Parent company Equity attributable to former owner of business combinations under
common control
Non-controlling interest
Comprehensive Income Attributable to:
Parent company
Equity attributable to former owner of business combinations under
common control
Non-controlling interest
31-Dec-15
31-Dec-14
63,933,741
(20,859,945)
43,073,796
58,833,173
(20,566,889)
38,266,284
34,694,886
31,717,738
11,207,543
1,339,931
409
(4,387,604)
(67,391)
11,292,188
1,658,179
67,073
(4,427,132)
(28,568)
89,166
2,040,712
10,229,800
(3,071,131)
(2,700,000)
92,450,117
(1,158,337)
(17,192)
838,588
(10,398)
14,814,154
(2,700,000)
91,470,914
(3,037,977)
(26,359,037)
(2,979,215)
(22,164,127)
(51,502,379)
39,789,401
(5,544,872)
34,244,529
(24,410,697)
(2,090,721)
(19,332,034)
(45,833,452)
42,599,485
(5,725,036)
36,874,449
(632,497)
(311,379)
1,150,729
464,012
(3,075)
110,393
625,550
(662)
59,456
211,427
1,914,014
(304,720)
459,782
(471,264)
41,367
174,308
1,824,969
2,450,519
36,695,048
43,590
268,338
300,446
511,873
37,386,322
31,906,816
34,274,780
2,333,452
4,261
34,244,529
2,605,970
(6,301)
36,874,449
34,363,833
2,330,909
306
36,695,048
34,761,854
2,614,751
9,717
37,386,322
PT BANK CTBC Indonesia
vii
Halaman ini sengaja dikosongkan.
This page is intentionally left blank.
www.ctbcbank.co.id
PT Bank CTBC Indonesia
Tamara Center, 15th - 17th Fl,
Jl. Jenderal Sudirman Kav. 24
Jakarta 12920, Indonesia
Tel : (62-21) 2557 8787 (Hunting)
Fax : (62-21) 3040 2286 (General)
Download