2015 Laporan Tahunan Annual Report Daftar Isi Table of Content Ikhtisar Keuangan Financial Highlights Visi, Misi dan Nilai-Nilai Vision, Mission and Values Sambutan dari Presiden Komisaris Message from President Commissioner Sambutan dari Presiden Direktur Message from President Director Profil CTBC Bank Co., Ltd. Profile of CTBC Bank Co., Ltd. Profil PT Bank CTBC Indonesia Profile of PT Bank CTBC Indonesia Strategi Bisnis Business Strategy Tinjauan Keuangan Financial Review Struktur Permodalan Capital Exposure Tonggak Sejarah Milestones Pengungkapan Manajemen Risiko Risk Management Disclosure Manajemen Sumber Daya Manusia Human Resources Management 01 02 03 05 08 10 12 19 24 28 31 62 75 77 80 82 84 85 86 87 89 92 93 94 Teknologi Informasi Information Technology Peristiwa Penting Event Highlights Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance Tanggung Jawab Sosial Corporate Social Responsibility Produk dan Layanan Products and Services Jaringan Kantor Office Network Struktur Organisasi Organizational Structure Profil Dewan Komisaris Profile of Board of Commissioners Profil Direksi Profile of Directors Pejabat Eksekutif Executive Officers Tanggung Jawab Pelaporan Keuangan Responsibility of Financial Reporting Laporan Keuangan yang Telah Diaudit Audited Financial Statement Annual Report 2015 Ikhtisar Keuangan Financial Highlights Dalam milyaran Rupiah LAPORAN POSISI KEUANGAN Jumlah Aset Kredit yang Diberikan (Bruto) Cadangan kerugian penurunan nilai Simpanan dari nasabah dan bank-bank lain Jumlah Liabilitas Ekuitas In billions of Rupiah 2015 2014 12,827.36 8,770.63 128.19 8,206.24 10,293.23 2,534.12 12,328.73 7,851.66 113.33 8,260.25 9,911.39 2,417.34 512.70 101.52 614.21 456.04 458.83 174.59 633.41 308.33 158.17 115.84 325.08 239.18 LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF Pendapatan Bunga - Bersih Pendapatan Operasional lainnya (Selain Bunga) Pendapatan Operasional Beban Operasional Pendapatan Non Ops Lainnya Laba (Rugi) Sebelum Pajak Laba (Rugi) Setelah Pajak Total Assets Loans receivable (Gross) Allowance for impairment losses Deposits from customers & other banks Total Liabilitites Equity STATEMENTS OF COMPREHENSIVE INCOME RASIO KEUANGAN UTAMA Permodalan KPMM (risiko kredit) KPMM (risiko kredit+risiko pasar+risiko operasional) Aktiva tetap terhadap modal STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION Net Interest Income Other Operating Revenue (Non Interest) Operating Revenue Operating Expenses Other Non Operating Revenue Profit (Loss) Before Tax Profit (Loss) After Tax KEY FINANCIAL RATIOS 30.40% 26.28% 4.87% 33.63% 29.24% 4.85% Capital CAR including credit risk CAR including credit risk, market risk and Operational Risk Fixed Assets to Capital Kualitas Aktiva Aktiva produktif bermasalah Cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN) aset keuangan terhadap aset produktif Pemenuhan PPA produktif Pemenuhan PPA non produktif NPL bruto NPL bersih 2.11% 1.25% 1.08% 89.03% 0.00% 2.88% 2.05% 1.01% 72.56% 0.00% 1.82% 0.82% Earning Assets Non-Performing Productive Assets Impairment loss reserves (CKPN) of financial assets to productive assets Compliance of Allowance for Productive Assets Compliance of Allowance for Non Productive Assets NPL Gross NPL Net Rentabilitas ROA ROE NIM Beban Operasi terhadap Pendapatan Operasi (BOPO) 1.28% 4.93% 4.76% 90.33% 3.23% 10.97% 5.23% 80.28% Rentability ROA ROE NIM Operating Expenses to Operating Revenues Likuiditas LDR 118.14% 112.16% Liquidity LDR Kepatuhan Persentase Pelanggaran Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK) Persentase Pelampauan BMPK Giro Wajib Minimum (Rupiah) Posisi Devisa Neto (PDN) Compliance nil nil 7.57% 2.18% nil nil 8.11% 2.28% Percentage Violation of Legal Lending Limit (LLL) Percentage Lending in Excess of LLL Reserve Requirement (Rupiahs) Net Open Position (NOP) PT BANK CTBC Indonesia 1 LAPORAN TAHUNAN 2015 Visi, Misi dan Nilai-Nilai Vision, Mission and Values Visi Vision Menjadi salah satu bank fokus terkemuka dan berkomitmen untuk melayani target pasar yang dipilih di Indonesia. To become one of the leading focus banks and Misi Mission Bank akan fokus untuk menyediakan solusi keuangan kepada klien Corporate, IOW, dan Segmen Menengah Ritel melalui jasa-jasa yang profesional, peduli, terpercaya, berintegritas dan inovatif. We will focus to provide financial solution to commit to serve selected target market in Indonesia. Corporate, IOW and Retail Middle Segment clients through professional, caring, trustworthy, integrity, and innovative services. Nilai-Nilai Perusahaan Integritas | Peduli | Profesional | Inovasi | Kerjasama Tim Core Values Integrity | Caring | Professional | Innovation | Teamwork 2 PT BANK CTBC Indonesia Annual Report 2015 Sambutan Presiden Komisaris Message from President Commissioner Jack Lee Presiden Komisaris President Commissioner Yang Terhormat Para Pemangku Kepentingan, Dear Shareholders, Tahun 2015 Indonesia menghadapi sejumlah tantangan The year 2015, Indonesia was facing a number of challenges ekonomi secara global dan domestik. Perlambatan ekonomi in the global and domestic economy. The global economic global serta rendahnya realisasi anggaran pemerintah pusat slowdown and the low realization of the central government dinilai menjadi batu sandungan bergeraknya ekonomi budget were considered to be a stumbling block movement of Indonesia ke arah yang positif. Namun demikian, melalui the Indonesian economy in a positive direction. Nevertheless, stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan yang dikelola through macroeconomic stability and financial system which dengan bijaksana dan konsisten melalui koordinasi yang are maintained by prudent and consistent through strong kuat antara Pemerintah dan Bank Indonesia, diharapkan coordination between the Government and Bank Indonesia, pada tahun 2016 kondisi ekonomi akan lebih baik. the economic condition in 2016 is expected to be improved. Penilaian Komisaris terhadap Kinerja Direksi Board of Commissioners’ Assessment on the Directors’ Performance Melalui pemantauan kami selaku Dewan Komisaris, kami Through our monitoring as Board of Commissioners, we are berpendapat bahwa walaupun tantangan perekonomian in opinion that despite economic challenges experienced by mempengaruhi aktivitas bisnis Bank namun implementasi all of the Bank’s business activities, but the implementation strategi bisnis secara umum berjalan dengan baik dan of the general business strategy going well and realistically. realistis. Hal ini dapat dilihat dari laporan kinerja keuangan It can be seen from the statement of financial performance Bank CTBC Indonesia periode 2015. Bank CTBC Indonesia in 2015. Dewan Komisaris menilai bahwa Direksi Bank telah Board of Commissioners assessed that the Directors of the melaksanakan tugas dengan baik dan profesional selama di Bank has been carrying out duties properly and professionally periode 2015. during 2015. Pandangan atas Prospek Usaha Bank CTBC Indonesia Views on Business Prospect of Bank CTBC Indonesia Dewan 2016, In 2016, Board of Commissioners expects that the global pertumbuhan ekonomi global berjalan dengan kondusif economic growth will be in conducive condition with dengan perkiraan menurunnya risiko penyaluran kredit, dan prediction of the decrease in the risk of lending, and loan Komisaris mengharapkan di tahun PT BANK CTBC Indonesia 3 LAPORAN TAHUNAN 2015 rencana penurunan suku bunga kredit sehingga Bank dapat interest rate reduction plan so the Bank will be able to mengembangkan usahanya sesuai dengan target yang telah expand its business following the the targets that have been disusun Direksi. set by Directors. Dewan Komisaris senantiasa mengingatkan Manajemen Board of Commissioners will constantly remind the Bank agar dalam pengembangan produk selalu mengacu Management in product development always refers to pada aspek marketability, profitability, penguasaan product aspects of marketability, profitability, deep understanding of knowledge dan pengendalian risiko terhadap produk terkait. product knowledge and risk control related with the product. Untuk dengan Therefore, Board of Commissioners together with Bank’s Manajemen Bank akan terus melakukan perbaikan yang management will continue to make necessary improvement diperlukan. melalui review secara berkelanjutan atas through ongoing review on the policies, provide counsel kebijakan-kebijakan yang dibuat, menyediakan nasihat dan and recommendation, supervise and directing the Bank’s rekomendasi, mengawasi dan mengarahkan manajemen management for improvement with prudent expectation. itu Dewan Komisaris bersama-sama untuk terus melakukan perbaikan-perbaikan dengan sikap yang lebih prudent. Apresiasi Appreciation Dengan perkiraan pertumbuhan ekonomi Indonesia 2016 With Indonesia’s economic growth forecasts in 2016 is higher lebih tinggi dibandingkan tahun 2015 yaitu berkisar 5,2-5,6% than 2015, which is ranged from 5.2 to 5.6% (yoy) in 2016, (yoy) pada tahun 2016, Bank CTBC Indonesia yakin dengan Bank CTBC Indonesia optimist with Bank’s ability to maintain kemampuannya mempertahankan kinerja keuangan Bank stable financial performance and to overcome the challenges CTBC Indonesia agar tetap stabil dan mengatasi tantangan ahead. ke depan. Pada kesempatan ini atas nama Dewan Komisaris, saya ingin On behalf of the Board of Commissioners, I would like to take mengucapkan terima kasih kepada Otoritas Jasa Keuangan this opportunity to express my gratitude to Financial Service (OJK), para Direksi dan karyawan atas dedikasinya terhadap Authority (OJK), all of the Directors and employees for their perusahaan, kepada para pemangku kepentingan termasuk dedication to the company, to the stakeholders including pemegang saham, nasabah, dan masyarakat pada umumnya, shareholders, customers, and the public at large, for their atas kepercayaan dan dukungan yang diberikan kepada trust and support given to Bank CTBC Indonesia. Bank CTBC Indonesia. Jack Lee Presiden Komisaris President Commissioner 4 PT BANK CTBC Indonesia Annual Report 2015 Sambutan Presiden Direktur Message from President Director Joseph Shih Presiden Direktur President Director Tantangan ekonomi yang dihadapi di tahun 2015 terkait The economic challenges faced in 2015 were linked to the dengan melemahnya permintaan komoditas, depresiasi weaken commodity demand, depreciation of IDR and the rupiah and melambatnya perekonomian global. slowdown of global economy. Pada tahun 2016, pertumbuhan ekonomi di Indonesia In 2016, economic growth in Indonesia is projected in the diproyeksikan berada pada kisaran 5,2-5,6% (yoy), lebih range of 5.2-5.6% (yoy) better than 2015 which is 5.04% baik dibandingkan tahun 2015 yaitu 5,04% (yoy). Langkah- (yoy). The implementation of government policy is to attract langkah kebijakan pemerintah adalah dengan meningkatkan investment and expand the project of infrastructure. investasi dan pengembangan proyek infrastruktur. Pertumbuhan kredit dalam industri perbankan diperkirakan Credit growth in the Indonesia’s banking industries is akan mengalami perkembangan sedang di kisaran 12-14% predicted a moderate growth with range of 12-14% in 2016 pada 2016 seiring dengan perbaikan kondisi ekonomi dan in line with improved economic condition and expected kebijakan moneter yang diharapkan. moneter policy. Pencapaian Kinerja 2015 Business Performance in 2015 Di Tahun 2015, Bank CTBC Indonesia telah membukukan In 2015, Bank CTBC Indonesia has recorded profit before tax laba sebelum pajak sebesar IDR 158,17 miliar. Laba bersih of IDR 158.17 billion. The net profit amounted to IDR 115.84 tercatat sebesar IDR 115,84 miliar, turun sebesar 51,57% billion, down by 51.57% compared to the previous year mainly dibandingkan tahun sebelumnya yang disebabkan karena due to increase in non-performing loan (NPL) and lower meningkatnya non-performing loan (NPL) dan menurunnya trading income. The ratio of NPL Gross has increase from pendapatan trading. Rasio NPL Bruto mengalami kenaikan 1.82% at 2014 into 2.88% at 2015 due to the deterioration of jika dibanding dengan tahun sebelumnya dari 1,82% the quality of some of corporate debtors. Nevertheless, the di tahun 2014 menjadi 2,88% pada tahun 2015 yang Bank recorded an increase net interest income IDR 512.70 disebabkan karena memburuknya kualitas beberapa debitur billion in 2015 which is increase 11.74% than previous year, korporasi. Walaupun demikian, Bank mencatat peningkatan total assets grew by 4.04% from IDR 12.33 trillion at the end pendapatan bunga bersih bank yang mencapai IDR of 2014 to IDR 12.83 trillion at the end of 2015, bank liabilities 512,70 miliar pada tahun 2015, meningkat sebesar 11,74% grew from IDR 9.91 trillion at the end of 2014, to IDR 10.29 dibandingkan perolehan tahun sebelumnya, jumlah total trillion at the end of 2015, equity amounted to IDR 2.53 PT BANK CTBC Indonesia 5 LAPORAN TAHUNAN 2015 aset Bank tumbuh sebesar 4,04% dari IDR 12,33 triliun pada trillion at the end of 2015. This amount is higher than equity akhir tahun 2014, menjadi IDR 12,83 triliun pada akhir tahun at previous year amounted 2.42 trillion. 2015, Jumlah liabilitas bank tumbuh dari IDR 9,91 triliun pada akhir tahun 2014, menjadi IDR 10,29 triliun pada akhir tahun 2015, ekuitas Bank sebesar IDR 2,53 triliun meningkat bila dibandingkan tahun sebelumnya sebesar IDR 2,42 triliun. Di tahun 2015, Bank CTBC Indonesia menambahkan In 2015, Bank CTBC Indonesia adds some services facilities to beberapa mempermudah enable customers to conduct banking transactions with the pelanggan melakukan transaksi perbankan dengan Bank Bank, namely ‘CTBC Bill Payment’, which through the facility, yaitu ‘CTBC Bill Payment’ dimana melalui fasilitas tersebut, the Bank provides regular bill payments services (electricity, Bank memberikan pelayanan pembayaran tagihan rutin water, Telkom phone, internet and TV subscription), purchase (listrik, air, telepon Telkom, internet dan TV berlangganan), train tickets and various vouchers, via ATM CTBC and the pembelian tiket kereta api dan aneka voucher isi ulang, Bank has enhance ‘CTBC Internet Banking’ for corporate melalui ATM CTBC serta Bank telah mengembangkan customer to provide more convenient transactions via ‘CTBC Internet Banking’ untuk pelanggan korporasi dengan internet banking. fasilitas pelayanan untuk menyediakan lebih banyak kemudahan transaksi melalui internet banking. Business Prospect 2016 Prospek Usaha 2016 keras The Management has committed to work hard through the melalui produktivitas kerja, meningkatkan produk yang productivity, upgrading diversified products, improving asset beragam, meningkatkan kualitas aset, penguatan sumber quality, strengthening human resources and improving IT daya manusia dan meningkatkan perkembangan IT untuk resources to support the bank’s further growth. Manajemen Bank berkomitmen untuk bekerja mendukung pertumbuhan Bank lebih lanjut. Dalam rencana bisnis pada tahun 2016, Bank menargetkan In the business plan in 2016, the Bank is targeting loan pertumbuhan pinjaman sebesar 15,5% dan meningkatkan growth of 15.5% and the enhancement of Bank’s liquidity. In likuiditas menerus addition, continuously improve asset quality and preparation meningkatkan kualitas aset dan persiapan dalam memenuhi to meet regulatory requirements regarding International persyaratan peraturan mengenai International Financial Financial Reporting Standard 9 (IFRS 9) also become Reporting Standard 9 (IFRS 9) juga merupakan target yang important targets for 2016. In terms of improving the service tidak kalah pentingnya di tahun 2016. Dalam hal peningkatan to customers, besides online internet banking, the next target pelayanan kepada pelanggan, selain internet banking sudah will be followed by mobile banking service. Bank. Selain itu, secara terus online, target berikutnya akan diikuti dengan pelayanan mobile banking. Penerapan Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance (GCG) Implementation Struktur dan mekanisme tata kelola yang tertata rapi dan The structure and corporate governance mechanisms diterapkan secara konsisten dijalankan untuk memastikan are well administrated and consistently implemented to terselenggaranya ensure the reliability and responsiveness implementation of kegiatan operasional yang handal dan responsif. operational activities. Tuntutan terhadap mutu tata kelola yang baik menjadi suatu The demands on the improvement quality of governance keharusan yang harus dipenuhi oleh Dewan Komisaris dan is a must to be fulfilled by Bank CTBC Indonesia through Manajemen Bank melalui komitmen untuk melaksanakan commitment Good Corporate Governance (GCG). prevailing principles. Good Corporate Governance (GCG) merupakan proses Good Corporate Governance is a multifacet on-going process berkelanjutan (on-going process) multifacet dan Manajemen and Bank CTBC Indonesia has committed to enhance the 6 PT BANK CTBC Indonesia to implement the GCG according to ANNUAL REPORT 2015 Bank berkomitmen untuk senantiasa memperhatikannya structure, resources and implementation of Good Corporate baik dari segi struktur, sumber daya dan tata kerja GCG pada Governance of the Bank. Bank. Ucapan Terima Kasih Acknowledgement Tahun 2015 merupakan tahun penuh tantangan bagi industri While 2015 was a very challenging year for the banking perbankan di Indonesia, namun Bank CTBC Indonesia mampu industries in Indonesia, Bank CTBC Indonesia was able to melampaui pertumbuhan rata-rata di industri perbankan dan outpace the industry average growth and closed the year mengakhirinya dengan cukup baik. Selanjutnya, Bank harus with acceptable performance. Going forward, the Bank tetap menjaga semangat yang baik dan tetap fokus pada must maintain good spirit and remain focused on improving peningkatan produktivitas dan terus menumbuhkan kualitas productivity and the quality of the loan portfolio to further portofolio pinjaman untuk perkembangan usaha lebih lanjut. business development. Atas nama Direksi, saya mengucapkan terima kasih kepada On behalf of all of the Directors, I would like to thank the para pemegang saham atas kepercayaan mereka berikan shareholders for their confidence in the Directors’ ongoing kepada para Direksi, kepada Dewan Komisaris dan Otoritas management of the Bank, to the Board of Commissioners Jasa Keuangan (OJK) atas pengawasan, bimbingan, dan and Financial Service Authority (OJK) for their continued pengarahan yang diberikan selama ini. Kami juga sangat supervision, guidance and direction throughout the year. We menghargai segenap karyawan Bank CTBC Indonesia untuk also highly grateful to the employees of Bank CTBC Indonesia kerja sama tim, komitmen dan profesionalisme mereka for their teamwork, commitment and professionalism dalam memberikan pelayanan yang terbaik. Terakhir, kepada in delivering the best services and values. Finally, to our nasabah dan seluruh mitra usaha atas dukungan yang tiada customers and all of our business partners for their continued henti kepada Bank CTBC Indonesia. support to Bank CTBC Indonesia. Joseph Shih Presiden Direktur President Director PT BANK CTBC INDONESIA 7 LAPORAN TAHUNAN 2015 Profil CTBC Bank Co., Ltd. Profile of CTBC Bank Co., Ltd. CTBC Bank Co., Ltd. (CTBC Bank) yang sebelumnya dikenal dengan nama yaitu Chinatrust Commercial Bank Co., Ltd. didirikan pada tahun 1966 dan telah berkembang menjadi bank swasta terbesar di Taiwan. CTBC Bank Co., Ltd. (CTBC Bank) formerly known as Chinatrust Commercial Bank Co., Ltd. was established in 1966 and has grown into the largest private bank in Taiwan. Cikal bakal Bank ini yaitu Bank China Securities Investment The Bank’s predecessor, China Securities Investment Corporation, telah berganti nama menjadi China Trust Corporation, was transformed to China Trust Company, Ltd., Company, Ltd., dimana lingkup usahanya termasuk trust which business scope included trust banking, development banking, development banking dan investment banking. banking and investment banking. In 1992, it became the first Pada tahun 1992, merupakan perusahaan yang pertama di trust company in Taiwan to obtain a commercial bank license Taiwan yang memperoleh lisensi menjadi bank komersil dan and later on changed its name to Chinatrust Commercial selanjutnya berganti nama menjadi Chinatrust Commercial Bank Co., Ltd. In 2013, Chinatrust Commercial Bank Co., Ltd. Bank Co., Ltd. Di tahun 2013, Chinatrust Commercial Bank changed its name to became CTBC Bank Co., Ltd. Co., Ltd. berubah nama menjadi CTBC Bank Co., Ltd. Dengan kinerja kerjanya yang luar biasa, produk yang CTBC Bank’s outstanding performances, product innovation, innovatif, profitabilitas dan berbagai prestasi yang diraihnya, profitability CTBC Bank di akreditasi dengan banyak penghargaan dari accredited CTBC Bank with numerous awards from reputable berbagai lembaga keuangan, majalah keuangan dan institusi economic institutions, finance magazines and government pemerintah. Pada tahun 2015, CTBC Bank mendapatkan agencies. In 2015 CTBC Bank was awarded “Best Bank in penghargaan sebagai “Best Bank in Taiwan” oleh The Taiwan” by The Banker, Euromoney and FinanceAsia, “The Banker, Euromoney dan FinanceAsia, “The Strongest Bank Strongest Bank in Taiwan” and “Best Retail Bank in Taiwan” in Taiwan” dan “Best Retail Bank in Taiwan” oleh The Asian by The Asian Banker. and other excellent achievements have Banker. Majalah Global Finance memberikan anugerah CTBC Bank Global Finance magazine recognized CTBC Bank as the sebagai Global Winner dari “Best in Social Media Bank”, Global Winner of “Best in Social Media Bank”, Euromoney, Majalah Euromoney, Global Finance, Asiamoney dan Global Finance, Asiamoney and FinanceAsia magazines also FinanceAsia juga memberikan penghargaan kepada CTBC recognized CTBC Bank as the “Best Private Bank in Taiwan”. Bank sebagai “Best Private Bank in Taiwan”. Penghargaan lainnya termasuk “Best Trade Finance Bank in Other awards include “Best Trade Finance Bank in Taiwan” Taiwan” oleh Global Finance, The Asset, The Asian Banker by Global Finance, The Asset, The Asian Banker and Global dan Global Trade Review; “Best Sub-Custodian Bank in Trade Review; “Best Sub-Custodian Bank in Taiwan” by Taiwan” oleh Global Finance and The Asian Banker; “Best Global Finance and The Asian Banker; “Best Treasury & Cash Treasury & Cash Management Bank in Taiwan” oleh Global Management Bank in Taiwan” by Global Finance; “Best Local Finance; “Best Local Currency Cash Management Services” Currency Cash Management Services” by Asiamoney. oleh Asiamoney. 8 PT BANK CTBC Indonesia Annual Report 2015 Per tahun 2015, dengan total aset lebih dari NT$ 3,51 triliun, As of 2015, with total assets of more than NT$ 3.51 trillion, 149 kantor cabang di Taiwan dan memiliki jaringan sebanyak CTBC Bank has 149 branches throughout Taiwan, and over 100 kantor (kantor perwakilan, cabang, anak perusahaan, 100 overseas outlets (office, branch, subsidiary, branch dan cabang anak perusahaan) yang berlokasi di Amerika of subsidiary), locating in the US, Canada, Japan, India, Serikat, Kanada, Jepang, India, Indonesia, Filipina, Thailand, Indonesia, the Philippines, Thailand, Vietnam, Hong Kong, Vietnam, Hong Kong, Singapura, Myanmar, Malaysia, Singapore, Myanmar, Malaysia, Australia, and China make Australia, dan Cina membuat CTBC Bank Taiwan sangat CTBC Bank Taiwan’s most international financial institution. dikenal sebagai menjadi lembaga keuangan internasional. CTBC Bank Co., Ltd. dimiliki sepenuhnya oleh CTBC Financial CTBC Bank Co., Ltd., is fully owned by CTBC Financial Holding Company Co., Ltd. (dahulu bernama Chinatrust Holding Company Co., Ltd. (formerly known as Chinatrust Financial Holding Co., Ltd.). Per tanggal 31 Desember Financial Holding Co., Ltd.). As of 31 December 2013, ten 2015, sepuluh (10) pemilik saham terbesar CTBC Financial (10) major shareholders of CTBC Financial Holding Co., Holding Co., Ltd. adalah Nan Shan Life Insurance Co., Ltd. Ltd., are Nan Shan Life Insurance Co., Ltd. (3.36%), Jeffrey (3,66%), Jeffrey L. S. Koo (3,59%), Yi Kao Investment Co., L. S. Koo (3.59%), Yi Kao Investment Co., Ltd. (2.87%), Mega Ltd. (2,87%), Mega International Commercial Bank Co., Ltd. International Commercial Bank Co., Ltd. acting as custodian berlaku sebagai kustodian untuk the Investment Account for the Investment Account of Morgan Stanley Formosa of Morgan Stanley Formosa Holdings (Cayman) Limited Holdings (Cayman) Limited (2.60%), JPMorgan Chase Bank (2,60%), JPMorgan Chase Bank N.A. Taipei Branch sebagai N.A. Taipei Branch in custodian for Saudi Arabian Monetary kustodian untuk Saudi Arabian Monetary Agency (2,26%), Agency (2.26%) , Long Bon International Co., Ltd. (2.12%), Long Bon International Co., Ltd. (2,12%), Government of Government of Singapore (1.85%), Vanguard Emerging Singapore (1,85%), Vanguard Emerging Markets Stock Index Markets Stoct Index Fund, A series of Vanguard International Fund, A series of Vanguard International Equity Index Funds Equity Index Funds (1.62%), Chuan Wei Investment Co., Ltd. (1,62%), Chuan Wei Investment Co., Ltd. (1,61%), Bank J. Safra (1.61%), Bank J. Safra Sarasin Ltd-Singapore Branch – For Sarasin Ltd-Singapore Branch–For Clients’ account (1,56%). Clients’ account (1.56%). Selain CTBC Bank, anak perusahaan lainnya dari CTBC Besides CTBC Bank, other subsidiaries of CTBC Financial Financial Holding adalah CTBC Securities, CTBC Insurance Holding include CTBC Securities, CTBC Insurance Brokers, Brokers, CTBC Asset Management, CTBC Venture Capital, CTBC Asset Management, CTBC Venture Capital, CTBC CTBC Security, Taiwan Lottery, CTBC Life Insurance dan Security, Taiwan Lottery, CTBC Life Insurance and CTBC CTBC Investments. Investments. PT BANK CTBC Indonesia 9 LAPORAN TAHUNAN 2015 Profil PT Bank CTBC Indonesia Profile of PT Bank CTBC Indonesia PT Bank CTBC Indonesia (d/h PT Bank Chinatrust Indonesia) PT Bank CTBC Indonesia (formerly named PT Bank Chinatrust dengan kepemilikan saham sebesar 99% oleh CTBC Bank Indonesia) is 99% shareholder owned by CTBC Bank Co., Ltd. Co., Ltd., (sebelumnya dikenal dengan nama Chinatrust (formerly known as Chinatrust Commercial Bank Co., Ltd.), Commercial Bank Co., Ltd.), yang merupakan salah satu one of the leading banks in Taiwan and the remaining 1% bank terkemuka di Taiwan dan 1% saham dimiliki oleh PT is owned by PT Bank Danamon Indonesia Tbk, one of the Bank Danamon Indonesia Tbk, salah satu bank terkemuka premier Indonesian banks. PT Bank CTBC Indonesia started di Indonesia. PT Bank CTBC Indonesia mulai beroperasi di its operation in Indonesia in mid 1997, mainly to serve the Indonesia pada pertengahan tahun 1997 terutama untuk Indo-Taiwanese trade, under the name of PT Bank Chinatrust melayani perdagangan Indo-Taiwan, dengan nama PT Bank Tamara with shareholding of 85% by Chinatrust Commercial Chinatrust Tamara, dimana kepemilikan saham 85% oleh Bank and 15% by Bank Tamara. In year 2001 Chinatrust Chinatrust Commercial Bank dan 15% oleh Bank Tamara. Commercial Bank increased its ownership to 99% and Pada tahun 2001 Chinatrust Commercial Bank meningkatkan changed the Bank’s name to PT Bank Chinatrust Indonesia. kepemilikannya menjadi 99% dan merubah nama PT Bank And In 2013, Chinatrust Commercial Bank Co., Ltd. as majority Chinatrust Tamara menjadi PT Bank Chinatrust Indonesia. shareholder of PT Bank CTBC Indonesia had changed its name Di tahun 2013, Chinatrust Commercial Bank Co., Ltd. selaku to CTBC Bank Co., Ltd., PT Bank Chinatrust Indonesia then pemegang saham mayoritas PT Bank CTBC Indonesia followed with name change to PT Bank CTBC Indonesia in the melakukan perubahan nama menjadi CTBC Bank Co., Ltd. same year. dan PT Bank Chinatrust Indonesia juga di tahun yang sama berganti nama menjadi PT Bank CTBC Indonesia. Dengan modal dasar yang kuat dan kinerja yang konsisten With a strong capital base and consistent performance since sejak didirikan, Bank CTBC Indonesia diakui sebagai salah its establishment, Bank CTBC Indonesia has been recognized satu bank terkemuka di Indonesia. as one of the leading banks in Indonesia. Bank CTBC Indonesia menyediakan ruang lingkup yang Bank CTBC Indonesia provides a full range of corporate lengkap untuk jasa perbankan korporasi dan individu di and consumer services in Indonesia and is committed to seluruh Indonesia dengan komitmen untuk menjadi bank become a bank that can be relied upon and trusted. With yang dapat diandalkan dan dipercaya. Dengan total aset assets totaling IDR 12.83 trillion, and 14 (fourteen) offices in sebesar IDR 12,83 triliun dan 14 (empat belas) kantornya di Indonesia (including 3 Functional Offices Non-Operational), Indonesia (termasuk 3 Kantor Fungsional Non-operasional), Bank CTBC Indonesia business activities continue to focus kegiatan usaha Bank CTBC Indonesia terus difokuskan on developing cooperation and long-term relationships untuk mengembangkan kerjasama dan hubungan jangka with customers. panjang dengan para nasabah. 10 PT BANK CTBC Indonesia Annual Report 2015 Komposisi Pemegang Saham Shareholders Composition CTBC Financial Holding Co., Ltd. 100% PT Bank Danamon Indonesia Tbk CTBC Bank Co., Ltd. 1% 99% PT Bank CTBC Indonesia Catatan: Note: • Data per 31 Desember 2015 • Data as of December 31, 2015 • Pemegang saham Pengendali terakhir PT Bank CTBC • Ultimate shareholders of PT Bank CTBC Indonesia is Indonesia adalah CTBC Financial Holding Co., Ltd. yang CTBC Financial Holding Co., Ltd. which is public company merupakan perusahaan publik • Sepuluh pemilik saham terbesar CTBC Financial Holding • Ten major shareholders of CTBC Financial Holding Co., Co., Ltd. adalah Nan Shan Life Insurance Co., Ltd. Ltd., are Nan Shan Life Insurance Co., Ltd. (3.36%), (3,66%), Jeffrey L. S. Koo (3,59%), Yi Kao Investment Jeffrey L. S. Koo (3.59%), Yi Kao Investment Co., Ltd. Co., Ltd. (2,87%), Mega International Commercial (2.87%), Mega International Commercial Bank Co., Bank Co., Ltd. berlaku sebagai kustodian untuk the Ltd. acting as custodian for the Investment Account of Investment Account of Morgan Stanley Formosa Morgan Stanley Formosa Holdings (Cayman) Limited Holdings (Cayman) Limited (2,60%), JPMorgan Chase (2.60%), JPMorgan Chase Bank N.A. Taipei Branch in Bank N.A. Taipei Branch sebagai kustodian untuk custodian for Saudi Arabian Monetary Agency (2.26%), Saudi Arabian Monetary Agency (2,26%), Long Bon Long Bon International Co., Ltd. (2.12%), Government of International Co., Ltd. (2,12%), Government of Singapore Singapore (1.85%), Vanguard Emerging Markets Stock (1,85%), Vanguard Emerging Markets Stock Index Fund, Index Fund, A series of Vanguard International Equity A series of Vanguard International Equity Index Funds Index Funds (1.62%), Chuan Wei Investment Co., Ltd. (1,62%), Chuan Wei Investment Co., Ltd. (1,61%), Bank (1.61%), Bank J. Safra Sarasin Ltd-Singapore Branch – For J. Safra Sarasin Ltd-Singapore Branch–For Clients’ Clients’ account (1.56%). account (1,56%). PT BANK CTBC Indonesia 11 LAPORAN TAHUNAN 2015 Strategi Bisnis Business Strategy Bisnis Tresuri Treasury Business Tahun 2015 adalah tahun yang penuh tantangan untuk bisnis Year of 2015 was a very challenging year for Treasury business Tresuri karena perlambatan ekonomi global. Ketidakpastian due to global economic slowdown. Uncertainty in US Federal atas keputusan kenaikan suku bunga Federal Reserve AS Reserve rate hike increase unpredictably intense movement meningkatkan pergerakan tidak terduga yang hebat di pasar in the market due to global assets and capital reallocations. karena realokasi aset dan modal secara global. Disamping itu On the other hand market liquidity condition also has direct kondisi likuiditas pasar juga berdampak langsung terhadap impact to Group achievement for full year 2015. pencapaian Grup sepanjang tahun 2015. Untuk tahun 2015, Grup Bisnis Tresuri membukukan In the year of 2015, Treasury Business Group recorded the pendapatan sebesar Rp 102,5 miliar, 34% (tiga puluh empat revenue as IDR 102.5 billion, 34% (thirty four percent) below persen) dibawah target. Rendahnya tingkat pencapaian target. The deficiency mainly generated from loss of IDR tersebut terutama dikarenakan kerugian pada transaksi surat 6.3 billion in securities trading transactions and significant berharga sebesar Rp 6,3 miliar and peningkatan signifikan increment in funding cost. Funding cost through money pada biaya pendanaan. Biaya pendanaan melalui transaksi market borrowing increase 244% (two hundred forty four pinjaman di Pasar uang meningkat sebesar 244% (dua ratus percent) and swap funding cost increase 150% (one hundred empat puluh empat persen) dan biaya pendanaan melalui fifty percent) compared with previous year. transaksi swap meningkat sebesar 150% (seratus lima puluh persen) dibandingkan tahun sebelumnya. Namun Grup Bisnis Tresuri berhasil meningkatkan efisiensi sebesar However Treasury Business Group successfully increases 12% (dua belas persen) pada biaya operasional dibandingkan efficiency to 12% (twelve percent) on operating cost from 9% dengan 9% (sembilan persen) pada tahun sebelumnya. (nine percent) in previous year. Memasuki tahun 2016, Grup Bisnis Tresuri Bank CTBC Entering 2016, Treasury Business Group of Bank CTBC Indonesia akan terus berupaya meningkatkan layanan Indonesia will continue to improve services to customers. kepada nasabah. Pengembangan basis nasabah untuk Customer base expansion to grow derivative transactions in meningkatkan portfolio transaksi derivatif dalam valuta foreign exchange and interest rate become a major strategy. asing dan suku bunga masih menjadi strategi utama. On the other hand, Trading Desk will keep focusing on fixed Di sisi lain, Trading Desk akan tetap fokus pada pasar income market and improve FX trading business along with surat berharga dan meningkatkan bisnis FX dengan lebih enhance prudent risk management while provide best price meningkatkan prinsip kehati-hatian juga memberikan to support customer transactions. Gapping strategies are dukungan harga terbaik untuk transaksi nasabah. Selain itu also still become a part of the interbank focus this year to strategi gapping juga tetap menjadi bagian dari fokus tahun secure the revenue source. ini dalam menjaga sumber pendapatan. Grup Bisnis Tresuri siap menyambut tantangan di tahun Treasury Business Group is ready to embrace the challenges 2016 dengan optimisme yang tinggi. in 2016 with high optimism. Perbankan Korporasi Corporate Banking Kegiatan pada grup korporasi (CBG) meliputi pemberian The activities in the Corporate Banking Group (CBG) during pinjaman dan pendanaan pada segmen menengah hingga 2015 remain covering lending and funding to medium to large korporasi besar dan ke beberapa sektor industri seperti corporate segment and to several industry sectors such as manufaktur, perdagangan, makanan dan minuman, grosir, manufacturing, trading, food and beverage, wholesale, services, jasa, bisnis yang berorientasi ekspor dan impor. export and import business oriented. 12 PT BANK CTBC Indonesia Annual Report 2015 Dibandingkan dengan akhir tahun 2014, CBG masih berhasil Compared to year-end 2014, Corporate Banking Group (CBG) mencatat surplus 16% dan 14% untuk masing-masing managed to record surplus of 16% and 14% for revenue and pendapatan dan laba pada tahun 2015, sementara hanya profit respectively in 2015, while recorded only slight growth mencatat sedikit pertumbuhan pada penyaluran kredit for loan portfolio considering unfavorable and stagnant mengingat kondisi pasar yang kurang menguntungkan dan market condition and therefore, our strategy was focused cenderung stagnan, karenanya salah satu strategi Bank lebih more to manage good asset quality of our loan portfolio. difokuskan pada pengelolaan kualitas aset yang baik atas In addition, CBG successfully achieved deposits growth portofolio kredit. Disamping itu CBG telah mencatat kenaikan of 15% from its budget by taping new segment of high 15% pada posisi dana pihak ketiga jika dibandingkan dengan cash companies. target dengan pendekatan segmen baru pada perusahaan yang memiliki arus kas likuid. Untuk menghadapi tantangan pada lingkungan bisnis ke To face such a challenging business environment ahead while depan sambil memastikan kualitas kredit yang baik, Bank ensuring good credit quality, Bank will be very selectively akan sangat selektif dalam melakukan pemberian kredit, doing lending activities, such as emphasizing on reputable oleh karena itu, Bank akan menekankan pemberian kredit companies that show impressive performance and highly pada perusahaan terkemuka yang telah menunjukan kinerja reliable track record. Nevertheless, strictly monitoring yang mengesankan dan memiliki rekam jejak yang bagus. accounts both performing and non-performing loan will Namun demikian, pemantauan yang ketat baik pada kredit continue to be the main focus in 2016. lancar maupun non-performing akan tetap menjadi fokus utama pada tahun 2016. Lebih lanjut untuk melengkapi produk pinjaman kepada Furthermore, to complement lending products to Corporate, perusahaan, Bank akan melaksanakan peningkataan pada the Bank will continue the enhancement of CBG cash layanan cash management dan diharapkan dengan demikian management services and expected to have more transaction terdapat banyak transaksi yang dilakukan melalui Bank flows to the Bank to earn more fee-based income and to have dengan tujuan untuk mendapatkan fee based income yang more CASA to the bank. lebih tinggi dan peningkatan CASA pada Bank. Pengembangan internet banking korporasi yang baru The enhancement of new Corporate Internet Banking (CTBCI (CTBCI e-Corp) telah di implementasikan pada Q4 2015, e-Corp) was implemented in Q4 2015, and so the focus in sehingga fokus pada tahun 2016 adalah migrasi pada 2016 will be to migrate the existing corporate customers who nasabah-nasabah korporasi yang sudah memakai fasilitas have been using previous Corporate Internet Banking (e-BCI) Internet Banking Korporasi generasi sebelumnya (e-BCI) as well as intensively marketing to new customers. serta pemasaran yang intensif kepada nasabah baru. Sebagai bank Taiwan di Indonesia yang didukung oleh Being Taiwanese bank supported by its shareholder presence keberadaan pemegang saham Bank yang memiliki jaringan in the global network, the Bank will continue to leverage its global, Bank akan terus memanfaatkan kehadirannya di presence in Indonesia. For Taiwanese segment, the Bank Indonesia. Untuk segmen Taiwan, Bank akan meningkatkan will enhance its international banking capabilities to provide kemampuan perbankan Internasional dalam memberikan good services to existing Taiwanese customers as well as new pelayanan yang baik kepada nasabah Taiwan yang ada Taiwanese investors for their investment in Indonesia. serta investor Taiwan baru untuk rencana investasi mereka di Indonesia. Departemen Lembaga Keuangan (FI) terus mendukung Financial Institutions (FI) Department continues to support likuiditas Bank melalui counterparty antar bank sebagai the Bank’s liquidity from interbank counterparties as an sumber pendanaan alternatif Bank. Selain itu, FI mengelola alternative funding source. In addition, we manage both local hubungan dengan Bank koresponden baik lokal maupun and overseas correspondent banks to support the Bank’s asing untuk mendukung transaksi remittance dan trade international transactions on remittances and trade finance. PT BANK CTBC Indonesia 13 LAPORAN TAHUNAN 2015 finance. Bank telah menjalin hubungan lebih dari 500 Bank The Bank has maintained over 500 correspondent banks koresponden dan terus mengembangkan hubungan baik and continues to develop more relationship in line with the yang sejalan dengan pertumbuhan Bank. Bank’s growth. Pinjaman Tenaga Kerja Indonesia Indonesian Overseas Worker Lending Di tahun 2015, Bisnis Tenaga Kerja Indonesia (TKI/IOW) In year 2015, IOW Business did not experience significant masih belum mengalami perkembangan yang signifikan, hal progress, due to the market competition and Government ini disebabkan oleh persaingan bisnis serta adanya kebijakan regulation that oblige all IOW placement financing to go dari Pemerintah yang mewajibkan pembiayaan penempatan through Microfinance (KUR) scheme with 21% interest p.a. TKI ke luar negeri harus melalui pola pembiayaan Kredit Usaha Rakyat (KUR) dengan bunga pinjaman sebesar 21% p.a. Grup Bisnis IOW telah merealisasikan pembiayaan untuk IOW Business Group has facilitated 3,413 IOWs to realize their pemberangkatan 3.413 TKI ke luar negeri, dengan pencapaian goals to work abroad with an achievement drawdown ratio 95% dari target yang ditetapkan untuk tahun 2015, yaitu 95% of the budget set for year 2015 of 3,600 IOWs. 3.600 TKI. Dalam hal kinerja keuangan, Grup Bisnis IOW telah mencapai In terms of financial performance, IOW Business Group has pendapatan dan laba bersih sebelum pajak masing-masing achieved budgeted total revenue and pre-taxed income by sebesar 68% dan 113% dari target yang dianggarkan. 68% and 113% respectively. Tahun 2016 diperkirakan masih akan menjadi tahun Year 2016 will still be a challenging year for IOW Business. The yang penuh dengan tantangan bagi bisnis pembiayaan low loan interest on the IOW Microfinance (KUR) placement TKI. Dengan bunga pinjaman yang rendah pada fasilitas financing program will give significant impact to the revenue pembiayaan penempatan TKI ke luar negeri melalui Program of IOW Business. Pembiayaan KUR, tentunya akan berdampak signifikan bagi pendapatan Bisnis IOW. Meskipun demikian, Grup Bisnis IOW akan senantiasa However, IOW Business Group will manage to continuously berusaha program support the IOW placement financing program and make pembiayaan penempatan TKI serta melakukan penyesuaian some adjustments needed on the financing program to grab pada program pembiayaan ini agar pangsa pasar kami dapat back our market share. untuk dapat terus mendukung meningkat kembali. Perbankan Ritel Retail Banking Salah satu strategi bisnis perbankan ritel Bank CTBC di One of the strategies set by Bank CTBC Indonesia is through Indonesia adalah melalui pengelompokan usaha yang retail banking business grouping which includes third party mencakup dana pihak ketiga (liabilities) dan wealth liabilities and wealth management, consumer loan, e-channel management, and infrastructures and micro, small and medium enterprise pinjaman konsumen (consumer loan), e-channel dan infrastruktur serta usaha mikro, kecil dan (MSME). menengah (UMKM). Berdasarkan best practice CTBC sebagai bank terbaik In Taiwan, CTBC is well-known for its best practice in retail di Taiwan dalam hal inovasi pengembangan produk banking business, especially in the field of third party liability dan pengelolaan dana pihak ketiga, demikian pula di products development and innovation. So is CTBC Bank Indonesia. Penyediaan tawaran beragam produk simpanan in Indonesia. The offer of various products of savings and dan bancassurance bagi nasabah di tahun 2015 ini telah bancassurance for customers in 2015 has recorded good menunjukkan hasil pertumbuhan yang baik. Peningkatan growth results. Increased growth was as seen in low cost pertumbuhan terlihat pada dana simpanan berbiaya rendah funds in the form of current and savings account (CASA) by (low cost fund) dalam bentuk rekening giro dan tabungan more than 36 percent compared to the previous year. Even 14 PT BANK CTBC Indonesia Annual Report 2015 (Current Accounts and Saving Accounts/CASA) sebanyak an increase of good composition between CASA and deposit lebih dari 36 persen dibandingkan pada tahun sebelumnya. accounts (Time Deposit) of 41% : 58.4% in 2014 to 52% : 48% Bahkan terjadi peningkatan komposisi yang baik antara in 2015 . CASA dan rekening deposito (Time Deposit) dari 41% : 58,4% di tahun 2014 menjadi 52% : 48% di tahun 2015. Peningkatan tersebut didukung pula dengan pemantauan The dalam hal kualitas portofolio, proses operasional dan also by the activity of monitoring in terms of portfolio increased performance number was supported implementasi kebijakan sesuai peraturan-peraturan yang quality, operational processes and complied to implement diterapkan oleh regulator, dalam hal ini Bank Indonesia, appropriate policy regulations as mandated by the regulator, Otoritas Jasa Keuangan dan Lembaga Penjamin Simpanan. in this case is Central Bank of Indonesia, the Financial Services Strategi yang akan dipertahankan dan ditingkatkan terus Authority and the Deposit Insurance Agency. The strategy kualitasnya pada kegiatan usaha di tahun 2016. will continue to be maintained and improved in quality for business activities in 2016. Bank Indonesia melalui SEBI No. 17/52/DKSP perihal Through Bank Indonesia’s circular letter, SEBI No. 17/52/ Implementasi Standar Nasional Penggunaan Personal Identification dan DKSP concerning National Standards Implementation of Online Chip Technology and Personal Identification Number 6 6 Digit untuk Kartu ATM dan/atau Kartu Debet yang Digit Online Usage for ATM Card and/or Debit Cards Issued diterbitkan di Indonesia, telah menetapkan kewajiban in Indonesia set a mandatory on The Implementation of adanya Implementasi Standar Nasional Teknologi Chip National Standard of Chip Technology and The Using of 6 dan Penggunaan Personal Identification Number Online Digits Personal Identification Number Online for any ATM/ Teknologi Chip Number (PIN) 6 Digit untuk Kartu ATM dan/atau Kartu Debet yang Debit Cards issued in Indonesia. In conjunction to this diterbitkan di Indonesia. Sejalan dengan peraturan tersebut, regulation, Bank CTBC Indonesia became one of among Bank CTBC Indonesia merupakan salah satu bank yang telah banks in Indonesia which implement the regulation and siap dengan penerapan implementasi chip card pada Kartu ready with this chip technology in its ATM/Debit card by the ATM/Debet CTBC pada akhir 2015. end of 2015. Pada kuartal terakhir, tepatnya bulan Oktober 2015, perbankan The last quarter of this year, in October 2015, retail banking ritel Bank CTBC Indonesia meluncurkan fasilitas layanan business of Bank CTBC Indonesia launched its Bill Payment Bill Payment melalui jaringan ATM CTBC. Dengan layanan facility through CTBC ATM networks. With this facility, ini, Bank CTBC Indonesia mempermudah nasabah dalam Bank CTBC Indonesia offers its customers the easiness and melakukan transaksi pembayaran rutin tagihan air (Palyja convenience of routine bill payment transaction, incl. water dan Aetra), jaringan telepon PSTN Telkom/Flexi, listrik PLN, of Palyja and Aetra, fixed phone PSTN Telkom/Flexi, PLN telepon pasca bayar, TV berlangganan dan Internet. Selain electricity, post-paid phone service, paid TV and Internet. itu, nasabah dapat pula melakukan pembelian tiket kereta Furthermore, customers can also buy public train ticket and api dan voucher isi ulang untuk pulsa listrik pintar PLN dan voucher of PLN smart electricity and pre-paid phone. In telepon pra-bayar. Pada tahun 2016, pengembangan layanan 2016, the Bill Payment facility will be further developed for ini akan dapat pula dilakukan melalui CTBC Internet Banking. transaction through CTBC Internet Banking also. Pada tahun 2015 fokus pengembangan portofolio Kredit In 2015, the expansion of Unsecured Lending Portfolio Tanpa Agunan adalah pada peningkatan Strategi Pemasaran continued on focusing in enhancing the overall Integrated Terpadu pada produk Salary Loan maupun Public Loan. Marketing Strategy of both Salary Loan and Public Loan Strategi ini mencakup lanjutan inovasi produk dengan fokus products, which consists of: continued on product innovation pada pangsa pasar sesuai target Bank, peningkatan kapasitas and focused on segmented target market; increasing sales SDM, kompetensi dan produktivitas tenaga penjualan serta force capacity, competency, and productivity; improving kualitas pelayanan, memperkuat hubungan dengan nasabah service quality; strengthening Customer Relationship through dengan Up Selling dan Cross Selling melalui Top-Up dan Up Selling and Cross Selling through Top-Up and Bundle Bundle Program, pemberdayaan sumber alternatif untuk Program, utilize alternative source for leads generation referensi calon Nasabah melalui online channel dan kanal through online and branch channel. While at the same time PT BANK CTBC Indonesia 15 LAPORAN TAHUNAN 2015 cabang. Sejalan dengan kegiatan-kegiatan tersebut, juga optimizing collection and remedial management strategy to dilakukan optimalisasi strategi penagihan untuk mendukung support the desired business growth. pertumbuhan bisnis yang diinginkan. Di sisi lain, pada bisnis Kredit Beragunan, Bank tetap On the other side, in the Secured Lending Business, berfokus pada perbaikan proses yang ada, penguatan Bank continued to focus on its process improvement, kerjasama strategis jangka panjang dengan para broker, strengthening the strategic partnership with Brokers, develop pengembangan cabang, Sales Reference Channel through Branch, utilize alternative pemberdayaan sumber alternatif untuk referensi calon source for leads generation through online channel, as Nasabah salah satunya melalui online channel, serta well as improving productivity and competency of existing perbaikan produktivitas sekaligus kompetensi dari tenaga Sales Officer. referensi penjualan melalui penjualan yang ada. Pengembangan usaha pemberian kredit khusus bagi segmen The development of retail banking business unit to specially usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) pada tahun 2015 offer credit products and services for the micro, small and tetap difokuskan pada kegiatan usaha melayani UMKM di medium enterprises (MSME) market segment still focusing on wilayah Jabotabek. Dalam upaya mendukung perluasan pangsa businesses in the greater Jakarta area in 2015. To support the pasar dan pengembangan usaha, setelah penempatan tim MSME business expansion and development, following the tenaga pemasaran di Kantor Cabang Pembantu Mangga Dua, settlement of sales and marketing team in Mangga Dua Sub- Jakarta, maka pada bulan April 2015 telah ditambah dengan Branch, Jakarta, so that in April 2015 it was also developed in penempatan tim di Kantor Cabang Pembantu Pluit, Jakarta. Di Pluit Sub-Branch, Jakarta. This continuous expansion in 2016 tahun 2016 dan selanjutnya, pengembangan wilayah layanan and the coming years, including Bandung and Surabaya city UMKM mencakup pula wilayah kota Bandung dan Surabaya. areas. Secara umum, pada tahun 2016, kegiatan perbankan ritel In 2016, Bank retail banking general business strategy will Bank akan difokuskan pada upaya peningkatan strategi remain focus on the improvement of overall integrated yang terpadu dan lebih efektif antara unit-unit usaha Branch and effective marketing strategy among its business units Banking, Kredit Konsumer dan UMKM. Pengembangan usaha incl. Branch Banking, Consumer Loan and Small Medium ini akan dilakukan di antaranya melalui Bundle Program yang Enterprise. It includes the Bundle Program through Up Selling mencakup Up Selling and Cross Selling serta penetapan and Cross Selling to its target market and set a credit sales target komponen pemberian kredit bagi nasabah pada tim target to all sales team at Bank’s branch offices. penjualan di seluruh kantor Bank. Operasional Operational Dalam rangka mendukung Unit Bisnis dalam menghadapi In order to support the Business Unit in facing of challenges tantangan dan persaingan di lingkungan bisnis ke depan, and competition in business environment ahead, Operation Grup Operasi berkomitmen untuk memberikan pelayanan Group is committed to provide excellence service to yang memuaskan kepada nasabah dengan meningkatkan customers by improving work efficiency as well as keep efisiensi kerja dan tetap melakukan pengawasan terhadap control on transactions executed by always ensuring the semua transaksi yang dilakukan dengan selalu memastikan quality of work, the level of accuracy and comply with the kualitas kerja, tingkat keakurasian dan sesuai dengan Policy and Procedure /Standard Operating Procedure, Bank Kebijakan dan Prosedur standar kerja, serta memenuhi Indonesia/Financial Services Authority Regulation and any Peraturan Bank Indonesia/Otoritas Jasa Keuangan dan other regulations. peraturan lainnya yang berlaku. Melanjutkan tahun 2015, Rencana Grup Operasi pada tahun Continue from 2015, Operation Group Plan in 2016 will still 2016 masih akan fokus untuk meningkatkan produktivitas focus in increasing productivity and efficiency by enhance dan efisiensi kerja melalui pengembangan proses kerja business process and quality service, and develop a dan kualitas pelayanan, serta mengembangkan sistem monitoring system to mitigate the risk. pengawasan untuk mengurangi risiko. 16 PT BANK CTBC Indonesia Annual Report 2015 Cakupan Rencana Grup Operasi dan kegiatan yang akan The coverage of Operation Group Plan and activities to be dilakukan di tahun 2016: carried out in year 2016 : melalui 1. Improving the productivity and efficiency by enhance kerjasama dengan Tim IT dan Unit Bisnis untuk business process thru collaboration with IT Team and melaksanakan beberapa pengembangan sistem yang Business Unit to carry out some enhancement of system ada untuk meningkatkan proses kerja. process. 1. Meningkatkan produktivitas dan efisiensi untuk 2. Working closely with IT and Business Unit to enhance mengembangkan fungsi tambahan pada sistem internet the additional function of current internet banking, ATM banking, ATM dan Mobile Banking untuk memberikan kualitas and Mobile Banking to provide better service quality and layanan yang lebih baik dan meningkatkan sistem layanan expand alternative transaction services for customer in alternatif bagi nasabah, dalam rangka untuk mengakomodasi order to accommodate the convenience for customer in kenyamanan bagi pelanggan dalam melakukan transaksi. doing transactions. More feature and services are planned Fitur dan layanan yang direncanakan pada tahun 2016 seperti in 2016 such as e-Banking Corporate (Trade Finance, e-Corporate Banking (Trade Finance, Pinjaman Korporasi, Corporate Loan, Account Opening, FX transaction etc), Pembukaan Rekening, transaksi FX dll), pembayaran tagihan billing payment or purchase voucher (telco, electrical etc.) atau pembelian voucher (telco, dll listrik) melalui ATM through ATM or mobile banking. It will make customers of atau mobile banking. Hal ini akan membuat nasabah Bank Bank CTBC Indonesia get more benefits and easiness to CTBC Indonesia mendapatkan lebih banyak manfaat dan do their banking transaction anytime and anywhere with kemudahan untuk melakukan transaksi perbankan kapan ATM or their smart phone devices. 2. Bekerja sama dengan IT dan Unit Bisnis saja dan dimana saja dengan ATM atau perangkat ponsel. 3. Bekerja sama dengan IT dan Unit Bisnis dalam peningkatan 3. Working closely with IT and Business Unit in the fitur Produk Bank dan terus-menerus memperbarui enhancement kebijakan, dan prosedur operasional transaksi sesuai dengan continually update policies, and operational procedures of of Business Product features and karakteristik bisnis dan produk baru serta memastikan bahwa the transaction in accordance with the characteristics of Bank terus memantau untuk mengantisipasi risiko Bank. business and new products as well as ensure that the Bank is constantly monitoring to anticipate the risk of the Bank. 4. Berkolaborasi dengan IT dan Grup Branch Banking untuk 4. Collaborate with IT and Branch Banking Group in order menawarkan paket layanan perbankan yang nyaman to offer convenient financial services and packages fo untuk memenuhi kebutuhan nasabah, maka di bawah ini fulfill customer’s needs, below the plan in 2016 include : adalah rencana pada tahun 2016 yang meliputi: • Peningkatan layanan sistem payroll untuk mempercepat • Enhancing payroll service to accelerate customer acquisition akuisisi nasabah. • Pengembangan Sistem Reksadana yang rencananya • The Mutual Fund system is planned to be implemented akan dilaksanakan untuk mengantisipasi pertumbuhan to anticipate the transaction growth and new regulatory transaksi dan untuk memenuhi persyaratan dari Regulator. • Mengembangkan prosedur untuk UMKM untuk meningkatkan proses kredit secara keseluruhan. requirement • Enhance MSME Procedure to improve the overall loan process 5. Melanjutkan proyek Single Core melalui pengembangan, 5. Continuing Single Core project enhancement through the tinjauan dan kontrol serta memastikan semua transaksi yang development, review and oversight as well as to ensure menggunakan Single Core Banking System berjalan mulus, all transactions that use the Single Core Banking System termasuk keakurasian laporan-laporan yang dihasilkan running smoothly, and reports generated can be used in sehingga dapat digunakan dalam rangka pengembangan order to develop a monitoring system to reduce the risk. sistem pemantauan untuk mengurangi risiko. 6. Bekerja sama dengan IT pelaporan Bank Indonesia dalam pengembangan 6. Working closely with IT in the development of automated secara otomasi untuk reporting of Bank Indonesia to reduce human error and PT BANK CTBC Indonesia 17 LAPORAN TAHUNAN 2015 mengurangi kesalahan (human error) dan meningkatkan improve the efficiency and accuracy levels. efisiensi dan tingkat akurasi. 7. Meningkatkan keakurasian dalam proses verifikasi untuk 7. Improve the accuracy in verification process in order to meminimalkan kesalahan dalam pengumpulan data minimize error in the data supporting collection and pendukung dan pelaporan serta menindaklanjuti temuan reporting as well as follow-up on the findings of external audit internal dan eksternal. and internal audit. 8. Grup Operasi dengan dukungan dari IT akan terus mematuhi 8. Operation Group with support by IT continue to comply rencana Regulator/Pemerintah dan mengimplementasikan with the plan of Regulator/Government and implement sistem aplikasi di bawah ini pada tahun 2016 : the below system application in 2016 : • Pengembangan Sistem Kliring Nasional Bank Indonesia • Enhance Bank Indonesia National Clearing System (SKNBI) generasi kedua dengan menerapkan fase 2 (SKNBI) second generation by implementing the phase sesuai rencana dari BI 2 plan from BI • Implementasi Modul Penerimaan Negara (MPN) Generasi kedua • Implement State Receipt Module (MPN) Second generation • Implementasi sistem baru AML • Implement new AML system • Pengembangan sistem FATCA dengan sistem penelusuran • Enhance FATCA (Foreign Account Tax Compliance Act) secara elektronik, due diligence serta menghasilkan system for electronic search, due diligence and produce laporan FATCA yang diperlukan FATCA reports required. • Sistem Pelaporan BI berdasarkan XBRL (eXtensible • Central Bank reporting system based on XBRL (eXtensible Business Reporting Language) yang merupakan lanjutan Business Reporting Language) as the continuity rencana BI sejak 2014, dimana jadwal pelaksanaan implementation from 2014 since the implementation pelaporan mengalami penundaan dari jadwal semula. schedule had been postponed by Bank Indonesia. • Laporan SID (Sistem Informasi Debitur) yang diprakarsai • SID Report, the new project initiated by OJK ( this oleh OJK. Laporan ini hampir sama dengan laporan yang credit report is similar to the existing SID report). ada saat ini. • Penembangan sistem LDMS dengan mengelompokan • Enhance LDMS (Legal Documentation Management debitur untuk tujuan pemantauan pengelompokan System) by adding Borrower’s grouping for the purpose debitur & batas maksimum pemberian kredit. of monitoring Borrower’s grouping & legal lending limit. 9. Meningkatkan GCG Bank, dengan melakukan self assessment 9. Improving overall Bank’s GCG, by performing a yang komprehensif secara berkala terhadap Peraturan BI/ comprehensive self-assessment periodically to the BI/ OJK dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Juga OJK Regulation and the prevailing law and regulation. untuk meningkatkan sistem pengendalian risiko dengan Also to improve risk control system by consistently konsisten mengembangkan dan terus meningkatkan sumber developing and continuously improving human resources daya manusia sebagai elemen kunci dari manajemen risiko. as key element of risk management. Besides ensuring Disamping memastikan bahwa setiap strategi, kebijakan dan that every strategy, policies and operational procedures prosedur operasional sepenuhnya telah dikomunikasikan are fully communicated well and adhered to by all units dan dilaksanakan dengan baik oleh semua unit kerja yang that handle functional activities. menangani aktivitas fungsional. 10.Optimasi dan pengembangan sumber daya manusia dengan 10.Optimization and development of human resources by mendorong kinerja individu dan tim dengan meningkatkan enhancing the skill and knowledge of employees through keterampilan dan pengetahuan karyawan melalui pelatihan internal and external training to develop their capability internal dan eksternal untuk mengembangkan kemampuan and operational risk awareness. Co work with HR Team karyawan dan kesadaran risiko operasional. Berkolaborasi will continue focus on talent retention and development dengan Tim Human Resources Department, akan selalu as well as human resources productivity improvement. fokus pada retensi bakat dan pengembangan serta peningkatan produktivitas sumber daya manusia. 18 PT BANK CTBC Indonesia Annual Report 2015 Tinjauan Keuangan Financial Review Laba Bersih Net Income Industri perbankan masih bergulat dengan situasi perlambatan Banking industry was still grappling with slowing economic ekonomi. Pertumbuhan kredit year on year pada Desember situation. Credit growth year on year in December 2015 2015 memperlihatkan ada sedikit peningkatan dari 9,5% showed a slightly increase from 9.5% to 10.1% in December menjadi 10,1% pada Desember 2015. Berbagai faktor 2015. A variety of factors are less favorable for banks ranging yang kurang menguntungkan bagi perbankan mulai dari from the slowdown in credit growth, the resources can not be pelambatan pertumbuhan kredit, sumber daya yang tidak optimal, the increase in NPLs, and domination type of savings dapat optimal, kenaikan NPL, dan dominasi jenis simpanan deposits has led to pressure on the level of profitability. deposito telah menimbulkan tekanan pada tingkat profitabilitas Contraction in interest income as well as increased cost of yang dihasilkan. Kontraksi pada pendapatan bunga serta funds, making the Bank’s management must find a way to peningkatan cost of fund, membuat manajemen Bank harus fix the source of income and expenditure profile. Current mencari cara untuk memperbaiki profil sumber pendapatan profit decline is due to two things, namely the decline in dan pengeluaran. Penurunan laba saat ini disebabkan dua hal, new lending, accompanied by the increase in the burden of yaitu turunnya penyaluran kredit baru dengan disertai naiknya provision for non-performing loans beban provisi atas kredit bermasalah (NPL). Dengan latar belakang kondisi makro ekonomi yang Until the end of December 2015, the Bank has posted a profit penuh tantangan, sampai akhir Desember 2015, Bank before tax of IDR 158.17 billion. The net profit amounted to telah membukukan laba sebelum pajak sebesar IDR 158,17 IDR 115.84 billion, 51.57% lower compared to the previous miliar. Laba bersih tercatat sebesar IDR 115,84 miliar, turun year. Condition encountered by Bank was a reflection of the sebesar 51,57% dibandingkan tahun sebelumnya. Kondisi problems faced by majority banks in Indonesia. yang dihadapi Bank merupakan cerminan dari masalah yang dihadapi hampir seluruh perbankan di Indonesia. Mengelola kualitas aset portofolio kredit, mencari pendanaan Managing credit quality of the asset portfolio, looking for low yang murah, dengan jangka waktu yang stabil untuk cost financing, stable periods to balance the liquidity of the menyeimbangkan likuiditas portofolio Bank tetap menjadi Bank’s portfolio were still Bank focus until this time. fokus Bank hingga saat ini. Pendapatan Bunga Bersih Net Interest Income Pendapatan bunga bersih Bank mencapai IDR 512,70 miliar The Bank achieved interest income ammounted to IDR 512.70 pada tahun 2015, meningkat sebesar 11,74% dibandingkan billion in 2015, which was increase 11.74% than previous year. perolehan tahun sebelumnya. Kontribusi utama pendapatan bunga berasal dari kredit Interest income mostly derived from loans which reached yang diberikan. Pendapatan bunga dari kredit yang to IDR 780.98 billion income and contribute 91.79% of total diberikan mencapai IDR 780,98 miliar atau 91,79% dari total interest income. pendapatan bunga. Beban bunga mencakup beban bunga atas deposito Interest expense, including interest expenses on time berjangka, tabungan, giro, simpanan dari bank lain serta deposits, savings, current accounts, deposits from other beban bunga lainnya. Beban bunga tahun 2015 mencapai banks and other interest expenses, reached IDR 338.18 billion PT BANK CTBC Indonesia 19 LAPORAN TAHUNAN 2015 IDR 338,18 miliar, meningkat sebesar 21,49% dari tahun in 2015 which was increase 21.49% from the previous year. sebelumnya. Pendapatan Operasional Lainnya Other Operating Revenue Pendapatan operasional lainnya tercatat sebesar IDR 101,52 The Bank recorded other operating income IDR 101.52 billion miliar pada tahun 2015, turun sebesar 41,85% dari tahun in 2015, which is decreased by 41.85% from previous year. sebelumnya. Pendapatan operasional lainnya meliputi provisi dan komisi Other operating income includes net fees and commissions bersih sebesar IDR 72,33 miliar, mengalami penurunan amounted to IDR 72.33 billion, decreased by 35.37% sebesar 35,37% jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya. compared with the previous year. In 2015, Bank loss in net Pada tahun 2015 Bank mengalami kerugian transaksi trading transactions was IDR 5.99 billion, whereas in 2014 perdagangan bersih sebesar IDR 5,99 miliar sedangkan pada recorded a gain of IDR 106,87 billion. The significant reduction tahun 2014 masih mencatat keuntungan sebesar IDR 106,87 was due to securities transactions of government bonds and miliar. Penurunan yang signifikan tersebut disebabkan oleh derivatives transactions. transaksi surat berharga obligasi pemerintah serta dari transaksi derivatif. Beban Operasional Operating Expenses Beban operasional tahun 2015 mencapai IDR 456,04 Operating expenses in 2015 reached IDR 456.04 billion, miliar, meningkat 47,91% dari tahun sebelumnya. Kenaikan increased 47.91% than previous year. The significant signifikan disebabkan oleh kenaikan beban kerugian increase is due to increase in impairment losses on penurunan nilai aset keuangan sebesar IDR 137,82 miliar dari financial assets amounted to IDR 137.82 billion from IDR 43,01 miliar di tahun 2014 menjadi IDR 180,82 miliar di IDR 43.01 billion in 2014 to IDR 180.82 billion in 2015. tahun 2015. Menurunnya kualitas pinjaman yang diberikan The decline in the quality of loan was the main factor of merupakan penyebab utama kenaikan biaya tersebut. this expenses. Komponen lain yang ikut menyumbang kenaikan biaya Another component that contributed the increase in operasional adalah kenaikan beban karyawan sebesar 7,80% operating costs is the increase in personnel expenses by dari IDR 148,88 miliar pada tahun sebelumnya menjadi 7.80% from IDR 148.88 billion in the previous year to IDR IDR 160,49 milyar di tahun 2015. Hal ini sejalan dengan 160.49 billion in 2015. This is in line with the Bank’s strategy strategi Bank untuk meningkatkan kualitas sumber daya to improve the quality of human resources by organizing a manusia dengan mengadakan berbagai macam program wide range of employee development programs as well as pengembangan karyawan serta mengevaluasi kompensasi evaluating employee compensation and facilities in order to dan fasilitas karyawan agar tetap kompetitif dengan pasar remain competitive with the market and maintain a banking dan mempertahankan tenaga perbankan yang profesional. professional personnel. Komposisi Pendapatan Bunga 2015 Interest Income Composition 2015 Dalam Milyar Rupiah/ In IDR bio Komposisi Beban Bunga 2015 Interest Expenses Composition 2015 Dalam Milyar Rupiah/ In IDR bio 80 00 70 00 250. 60 00 200. 50 00 150. 400 30 00 10 00 20 00 50. 10 00 - Kredit yang diberikan Loans 20 Efek-efek untuk Tujuan Investasi Effects for Investment Penempatan pada Bank Lain Placements with Other Banks PT BANK CTBC Indonesia Giro pada Bank Indonesia dan Bank-bank Lain Efek-efek yang Dibeli dengan Janji Dijual Kembali Current Accounts with Bank Indonesia and Other Banks Securities Purchased Under Resale Agreements Deposito Berjangka Tabungan Giro Simpanan dari Bank Lain Pinjaman yang Diterima Lainnya Timed Deposits Saving Accounts Current Accounts Deposits from Other Banks Borrowings Others Annual Report 2015 Aset Assets Jumlah total aset Bank tumbuh sebesar 4,04% dari IDR Total assets grew by 4.04% from IDR 12.33 trillion at the end 12,33 triliun pada akhir tahun 2014, menjadi IDR 12,83 triliun of 2014 to IDR 12.83 trillion at the end of 2015. Bank asset pada akhir tahun 2015. Pertumbuhan aset Bank terutama growth was mainly driven by the increase in loans of IDR didukung oleh kenaikan jumlah kredit yang diberikan 904.11 billion, or 11.68%, and the increase in placements with sebesar IDR 904,11 miliar atau 11,68% serta kenaikan pada Bank Indonesia and other banks of IDR 1.21 trillion or 177.54%. penempatan pada Bank Indonesia dan bank-bank lain sebesar IDR 1,21 triliun atau sebesar 177,54%. Kredit Loan Cadangan kerugian penurunan nilai atas kredit yang Impairment losses on loans increased from IDR 113.33 billion diberikan naik dari IDR 113,33 miliar pada akhir tahun 2014 at end 2014 to IDR 128.19 billion at end of 2015. menjadi IDR 128,19 miliar pada akhir tahun 2015. Mayoritas kredit yang diberikan untuk tujuan modal kerja Most of loan intended for working capital purposes which mencakup masing-masing 77,65% dan 73,81% terhadap total is represented by ratio 77.65% and 73.81% from total loans kredit yang diberikan pada tahun 2015 dan 2014. granted in 2015 and 2014 respectively. Kredit modal kerja mencapai IDR 6,81 triliun pada akhir Working capital loans reached IDR 6.81 trillion at the end tahun 2015, dan mencatat pertumbuhan sebesar 17,51% of 2015, and recorded a growth of 17.51% compared to the dibandingkan posisi setahun sebelumnya. previous year. 22,07% The consumer loan portfolio recorded a growth of 22.07% dari IDR 446,91 miliar di tahun 2014 menjadi sebesar IDR from IDR 446.91 billion in 2014 to IDR 545.55 billion at the end 545,55 miliar di akhir tahun 2015. Kinerja kredit konsumsi of 2015. Consumer loan performance showed better results menunjukkan hasil yang lebih baik dibandingkan dengan compared to 2014. It is closely linked to the business strategy tahun 2014. Hal tersebut tidak terlepas dari strategi bisnis that more focused and a new volume sales performance yang lebih terarah dan kinerja volume penjualan baru yang continues to increase from year to year. Kredit konsumsi membukukan pertumbuhan terus meningkat dari tahun ke tahun. Sektor ekonomi manufaktur masih merupakan sektor yang Manufacturing sector was still the dominant sector recorded dominan dengan jumlah kredit yang diberikan sebesar IDR at IDR 5.25 trillion at the end of 2015. This number increase 5,25 triliun pada akhir tahun 2015. Jumlah ini meningkat 19.81% from the previous year. 19,81% dari akhir tahun sebelumnya. Bank telah memenuhi ketentuan tentang Batas Maksimum The Bank has fulfilled the requirements of the Legal Lending Pemberian Kredit (BMPK). Limit (LLL). Rasio non-performing loan (NPL) yang dihitung sesuai The ratio of non-performing loan (NPL), calculated in dengan peraturan Bank Indonesia yang berlaku mengalami accordance with the applicable regulations of Bank Indonesia, kenaikan jika dibanding dengan tahun sebelumnya. NPL have shown increased when compared with previous year Bruto dari 1.82% di tahun 2014 menjadi 2,88% pada tahun from 1.82 % into 2.88% at 2015. The cause of this increase was 2015. Penyebab kenaikan ini disebabkan memburuknya due to the deterioration of the quality of some of corporate kualitas beberapa debitur korporasi. debtors Walaupun demikian NPL Bank masih tetap di bawah batas Nevertheless, the Bank NPL still remains below the maximum maksimum yang telah ditentukan oleh Bank Indonesia yaitu limit set by Bank Indonesia which is 5%. sebesar 5%. PT BANK CTBC Indonesia 21 LAPORAN TAHUNAN 2015 Komposisi Kredit Berdasarkan Sektor Ekonomi 2015 Loan Composition by Economic Sector 2015 Dalam juta rupiah / in IDR mio Dalam Milyar Rupiah/ In IDR bio Jasa Bisnis / Business Service 857,752 Transportasi / Transportation 89,146 Manufaktur / Manufacture 5,254,533 Konstruksi / Construction 145,855 Perdagangan / Trading 1,499,189 Lainnya / Others 924,150 Jumlah Aset & Kredit yang Diberikan Total Assets & Loan Receivable 2015 14,000 12,000 10,000 8,000 6,000 2009 2010 2011 2012 Assets 2014 Loan Assets 2013 Loan Assets Loan Assets Loan Loan Assets Assets 0 Loan Assets 2,000 Loan 4,000 2015 4,682 5,365 5,987 6,680 8,832 12,329 12,827 3,110 3,457 4,154 4,686 6,313 7,738 8,642 Komposisi Dana Pihak Ketiga 2015 Third Parties Fund Composition 2015 70.00% 60.00% 50.00% 40.00% Giro / Demand Deposit Deposit 30.00% Tabungan / Saving 20.00% 10.00% Deposito / Time TIme Deposit Deposit 0.00% 22 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 24.00% 24.00% 29.00% 28.00% 28.00% 37.00% 39.00% 20.00% 18.00% 15.00% 11.00% 11.00% 8.00% 10.00% 56.00% 58.00% 56.00% 62.00% 62.00% 54.00% 51.00% PT BANK CTBC Indonesia Annual Report 2015 Liabilitas Liabilities Jumlah liabilitas Bank tumbuh dari IDR 9,91 triliun pada akhir Bank liabilities grew from IDR 9.91 trillion at the end of 2014 tahun 2014, menjadi IDR 10,29 triliun pada akhir tahun 2015. to IDR 10.29 trillion at the end of 2015. The growth was mainly Pertumbuhan dalam jumlah liabilitas terutama didukung supported by increase of deposits from customers which oleh kenaikan jumlah simpanan dari nasabah. Hal ini terlihat reflect by increasing of deposits from customer from IDR dari kenaikan jumlah simpanan dari nasabah dari IDR 6,99 6.99 trillion at 2014 into IDR 7.41 trillion at 2015. triliun pada tahun 2014 menjadi IDR 7,41 triliun tahun 2015. Simpanan dari Nasabah Ekuitas 2015 Deposits from Customer Equity 2015 Dalam Milyar Rupiah/ In IDR bio 9,000 8,000 7,000 6,000 5,000 4,000 3,000 2,000 1,000 2008 6,989. 7,410 Dalam Milyar Rupiah/ In IDR bio 2, 3.000 5,064. 2,841 2,841 3,256 3,901 2,000 1,436 1,587 2009 2010 1,764 1,932 2,180 2012 2013 2,417 2,534 2014 2015 1,000 0 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2008 2011 Simpanan dari nasabah non bank dalam bentuk deposito Time deposits from non bank relatively stable at IDR 3.81 berjangka relatif stabil di angka IDR 3,81 triliun tahun 2014 trillion in 2014 and 2015. dan 2015. Giro meningkat dari IDR 2,60 triliun pada akhir tahun 2014 Demand deposits increased from IDR 2.60 trillion at year end menjadi IDR 2,86 triliun pada akhir tahun 2015. 2014 to IDR 2.86 trillion at the end of 2015. Ekuitas Equity Ekuitas Bank sebesar IDR 2,53 triliun pada akhir tahun 2015. Bank’s equity amounted to IDR 2.53 trillion at the end of 2015. Jumlah ini meningkat bila dibandingkan tahun sebelumnya This amount is higher than equity at previous year recorded yang tercatat sebesar IDR 2,42 triliun. Pertumbuhan at IDR 2.42 trillion. Equity growth is driven solely by the ekuitas Bank semata-mata didorong oleh laba bersih yang reinvested net income. diinvestasikan kembali. Bank memiliki rasio kecukupan modal (CAR) sebesar The Bank’s capital adequacy ratio (CAR) was 26.28% at the 26,28% pada akhir tahun 2015, melebihi ketentuan yang end of 2015, exceeding the provisions stipulated by OJK. This ditetapkan oleh OJK. Dengan rasio kecukupan modal provides a significant opportunity for the Bank to expand its tersebut tersedia peluang yang sangat besar bagi Bank business in the future. untuk mengembangkan usahanya di masa mendatang. Posisi Devisa Netto (PDN) Net Open Position (NOP) Selama tahun 2015, Bank mengelola PDN dengan baik. During 2015, the Bank has managed NOP very well and ratio Pencapaian PDN terhadap modal bank masih dalam batas was within the regulation of Bank Indonesia which is below ketentuan Bank Indonesia yaitu di bawah 20%. Rasio PDN 20%. NOP to capital ratio at the end of 2015 was 2.18%, lower terhadap modal per akhir tahun 2015 turun menjadi 2,18% than end of 2014 ratio that recorded at 2.28%. dari 2,28% pada akhir tahun 2014. PT BANK CTBC Indonesia 23 LAPORAN TAHUNAN 2015 Struktur Permodalan Capital Exposure I. Qualitative Disclosure I. Pengungkapan Kualitatif A. Struktur Permodalan Bank A. Bank Capital Structure Bank menghitung kebutuhan modal berdasarkan peraturan The bank calculates its capital requirements using the Bank Indonesia/OJK yang berlaku di mana modal yang prevailing BI/OJK regulation where the Bank’s regulatory diwajibkan dianalisa dalam 2 tier. capital is analyzed into two tiers: i. Modal Inti (Tier 1) , meliputi: i. Core capital (Tier 1) Modal Inti Utama (Common Equity Tier 1) Common Equity Tier 1 Modal Disetor Capital Paid Cadangan Tambahan Modal (Disclosed Reserved) Disclosed Reserved Faktor Penambah Additional Factor - Cadangan Umum - General Reserve - Laba Tahun Lalu - Retained Earnings - Laba Tahun Berjalan - Current Year Profit - Others Comprehensive Income (Gain potential - Pendapatan Komprehensif Lain (Potensi of an increase in the fair value of financial keuntungan dari peningkatan nilai wajar atas aset assets in the category Available for Sale) keuangan dalam kategori Tersedia untuk Dijual) Faktor Pengurang - Pendapatan Komprehensif Less Factor Lain (Potensi - kerugian dari peningkatan nilai wajar atas aset a decrease in the fair value of financial assets in keuangan dalam kategori Tersedia untuk Dijual) - Selisih kurang antara PPA dan CKPN atas aset the category Available for Sale) - produktif - Perhitungan pajak tangguhan - Aset tidak berwujud lainnya ii. Modal Pelengkap (Tier 2), meliputi: Others Comprehensive Income (Loss potential of Negative difference between productive assets allowance and productive assets impairment - Deferred tax calculation - Others intangible assets ii. Supplementary capital (Tier 2) Cadangan umum PPA atas aset produktif yang General reserves of productive assets allowances wajib dihitung paling tinggi 1,25% dari ATMR which shall be calculated maximum 1.25% of Credit RWA. Kredit. Berbagai batasan telah diterapkan untuk bagian-bagian Various limits and criteria are applied to the elements of the modal yang diwajibkan oleh OJK: capital base as required by the OJK: Dalam perhitungan laba rugi tahun lalu dan/atau tahun Last year’s profit and loss and/or the current year are berjalan tidak termasuk (dikurangkan) keuntungan not included (deductible) gains on the sale of assets in a atas penjualan aset dalam transaksi sekuritisasi (gain securitization transaction (gain on sale). The Bank’s strategy on sale). Bank menempuh strategi untuk mengelola goal is to manage and maintain a strong capital base so as dan menjaga modal yang sangat kuat untuk menjaga to maintain investor, creditor and market confidence and to kepercayaan pemodal, kreditur dan pasar dan untuk sustain future development of the business. The impact of mempertahankan perkembangan bisnis di masa depan. the level of capital on shareholders’ return is also recognized Pengaruh tingkat modal terhadap tingkat pengembalian and the Company recognizes the need to maintain a balance ke pemegang saham juga diperhitungkan dan Bank juga between the higher returns that might be possible with 24 PT BANK CTBC Indonesia Annual Report 2015 memahami perlunya menjaga keseimbangan antara tingkat greater gearing and the advantages and security level pengembalian yang tinggi, yang dimungkinkan dengan afforded by a strong capital. gearing yang lebih besar serta keuntungan-keuntungan dan tingkat keamanan yang didapat dari posisi modal yang kuat. Sumber permodalan bank saat ini berasal dari dana setoran Bank capital sources are currently from shareholder capital modal pemegang saham dan laba ditahan perseroan. and retained earnings. Dalam perencanaan modalnya, bank mempertimbangkan The Bank’s capital planning also takes into account both baik keperluan modal jangka pendek maupun jangka short-term and long-term capital requirement and also panjang dengan tetap mempertimbangkan risiko yang consider to potential risks, environmental changes in financial potensial, perubahan dalam pasar uang serta kejadian yang market and other factors influencing the risk tolerance. mempengaruhi toleransi risiko. Hingga saat ini bank tidak merencanakan pembagian dividen Up to now the Bank does not have a plan to do any dividend ke pemegang saham guna mendukung perkembangan payout, this is to support future business development in bisnis di masa depan. Bank telah mematuhi semua the bank. The Bank has complied with all externally imposed persyaratan modal yang ditetapkan oleh pihak eksternal capital requirements or regulations throughout the year. sepanjang tahun. B. Kecukupan Permodalan Bank B. Bank Capital Adequacy Penilaian kecukupan modal Bank mengikuti batasan dari The Bank’s capital adequacy assessment follows the definition modal yang disyaratkan oleh Bank Indonesia/OJK untuk of capital required by BI/OJK for evaluating and calculating mengevaluasi dan menghitung modal guna memastikan the Bank’s capital to ensure capital level of the bank is able to tingkat modal. Bank adalah memadai untuk mengatasi anticipate risk and in line with current operational conditions risiko dan disesuaikan dengan kondisi operasional saat ini and long term strategic capital planning. dan strategi perencanaan modal jangka panjang. 1. METHODS 1. METODE i. Metode pemenuhan KPMM bank menggunakan beberapa indikator/parameter yang mengacu kepada ketentuan Bank Indonesia mengenai KPMM: a. Rasio perhitungan modal terhadap ATMR i. Minimum Capital Requirement method, the Bank is using some indicators/parameters in compliance with BI/ OJK regulations: a. CAR Ratio (Capital to RWA) Aktiva Tertimbang Menurut Risiko (ATMR) Risk Weighted Assets are determined according Bank ditentukan berdasarkan persyaratan yang to specific requirements that seek to reflect telah ditentukan yang mencerminkan berbagai the varying levels of risk attached to assets tingkatan risiko yang terkait dengan aset dan and exposures. Based on BI regulation, the eksposur. Berdasarkan peraturan Bank Indonesia, Bank needs to take into consideration its credit Bank diharuskan untuk mempertimbangkan risk, market risk and operational risk. Credit risiko kredit, risiko pasar dan risiko operasional Risk standardized approach is being applied dalam mengukur ATMR Bank. Pada saat ini bank at present. The basic indicator approach is menggunakan Pendekatan Standar Risiko kredit being applied to measure operational risk untuk menghitung ATMR Risiko Kredit. Risiko management at present upon pending use of Operasional menggunakan pendekatan indikator the advanced measurement approach from BI. dasar. Bank dalam menghitung risiko pasar Bank calculates requirements for market risk untuk portofolio trading menggunakan metode in its trading portfolios based on the standard pendekatan standar sesuai dengan peraturan method under the prevailing BI regulation. CAR Bank Indonesia yang berlaku. Rasio KPMM bank bank against Credit Risk, Operational Risk and terhadap Risiko Kredit, Risiko Operasional dan Market is 26.28%. Risiko Pasar adalah sebesar 26,28%. PT BANK CTBC Indonesia 25 LAPORAN TAHUNAN 2015 b. Rasio perhitungan modal inti terhadap ATMR b. Core capital to RWA Based on regulation from BI, Berdasarkan peraturan dari Bank Indonesia, minimum requirement for Core Capital tier 1 is 6% Bank wajib menyediakan modal inti paling and Common Equity tier 1 minimum 4.5% from RWA. kurang 6% dari ATMR dan modal inti utama paling rendah 4,5%. c. Rasio ini digunakan selain untuk persyaratan This ratio is used by Bank just not for regulatory regulator dalam pemenuhan KPMM, juga untuk requirement but also to manage and anticipate future melihat kemampuan bank dalam mengantisipasi risk. The Bank Core Capital tier 1 ratio of 25.29% is far risiko yang akan timbul akibat kegagalan bisnis above the BI/OJK requirement. bank di masa yang akan datang. Rasio modal inti (Tier 1) bank yang berada di 25,29 %, jauh berada di atas persyaratan BI/OJK. ii. Perhitungan KPMM sesuai profil risiko dilakukan berdasarkan composite risk profile (CRP): a. Bank dengan peringkat CRP ii. Capital Adequacy Assessment based on composite risk profile (CRP): = 1, tidak a. memperhitungkan “indicative add on capital”. “indicative add on capital”. In this condition, the Bank dianggap memiliki manajemen risiko yang Bank is concluded to have good risk management baik termasuk mitigasi risiko b. Bank dengan peringkat CRP = 2, memperhitungkan and mitigation b. Bank with CRP rating = 2, the Bank must calculate “indicative add on capital” sebesar 1% c. Bank dengan peringkat CRP = 3, memperhitungkan “indicative add on capital” = 1% c. “indicative add on capital” sebesar 2% d. Bank dengan peringkat CRP = 4, memperhitungkan Bank dengan peringkat CRP = 5, memperhitungkan “indicative add on capital” = 2% “indicative add on capital” = 3% e. “indicative add on capital” sebesar 4% iii. Perhitungan KPMM sesuai profil risiko dilakukan secara “Building Block” Bank with CRP rating = 3, the Bank must calculate d. Bank with CRP rating = 4, the Bank must calculate “indicative add on capital” sebesar 3% e. Bank with CRP rating = 1, the Bank can exclude Bank with CRP rating =5, the Bank must calculate “indicative add on capital” = 4% iii. Capital Adequacy Assessment is prepared in “Building Block” 2. PROSES 2. PROCESS Proses perhitungan dalam melakukan penilaian kecukupan Capital Adequacy Assessment is as follows: permodalan dikaitkan dengan tingkat risiko antara lain: a. Bank melakukan pengklasifikasian akun pada a. Accounts Classification in Tier 1 and tier 2. modal tier 1 dan tier 2 . b. Bank melakukan perhitungan ATMR Kredit, ATMR b. Calculating RWA credit, market and operational Pasar dan Operasional sesuai dengan format dari risk based on template from Bank Indonesia. Bank Indonesia . c. Bank memasukkan nilai “composite risk profile” c. Determining Composite Risk Profile as a (CRP) ke dalam perhitungan KPMM secara “Building component indicative add on in minimum capital Block”. requirement calculation. This calculation is performed in “Building Block” . d. Bank membandingkan nilai modal aktual dengan d. Comparing the result between bank actual capital adequacy with the requirement. modal minimum sesuai profil risiko. e. Bank menganalisa hasil perhitungan apakah sudah sesuai dengan ketentuan yang berlaku. 26 PT BANK CTBC Indonesia e. Analyzing the result and assure the compliance with regulation requirement. ASET TERTIMBANG MENURUT RISIKO / RISK WEIGHTED ASSET (RWA) ATMR RISIKO KREDIT 3) / RWA FOR CREDIT RISK ATMR RISIKO PASAR / RWA FOR MARKET RISK ATMR RISIKO OPERASIONAL / RWA FOR OPERATIONAL RISK TOTAL ATMR / TOTAL RWA RASIO KPMM SESUAI PROFIL RISIKO / CAPITAL ADEQUACY RATIO (CAR) ACCORDING TO RISK PROFILE I PT BANK CTBC Indonesia 9% 8,073,138 175,374 1,089,841 9,338,353 Bank 9% 8,073,138 175,374 1,089,841 9,338,353 Konsolidasi / Consolidation 31 Des 2015 / 31 Dec 2015 9% 6,846,406 133,671 893,556 7,873,633 Bank 9% 6,846,406 133,671 893,556 7,873,633 Konsolidasi / Consolidation 31 Des 2014 / 31 Dec 2014 Modal Inti (Tier 1) / Core Capital (Tier 1) 1 Modal Inti Utama (CET 1) / Common Equity Tier 1 (CET 1) 1.1 Modal disetor (Setelah dikurangi Saham Treasury) / Paid in Capital (after deducting Treasury Stock) 1.2 Cadangan Tambahan Modal 1) / Disclosed Reserves 1.2.1 Agio / Disagio / Additional paid-in capital 1.2.2 Modal sumbangan / Contributed capital 1.2.3 Cadangan umum / General reserves 1.2.4 Laba/Rugi tahun-tahun lalu yang dapat diperhitungkan / Previous years profit/loss which can be calculated into capital 1.2.5 Laba/Rugi tahun berjalan yang dapat diperhitungkan / Current year profit/loss which can be calculated into capital 1.2.6 Selisih lebih karena penjabaran laporan keuangan / Excess translation adjustment of financial statement 1.2.7 Dana setoran modal / Fund for paid-in capital 1.2.8 Waran yang diterbitkan / Warrant (50%) 1.2.9 Opsi saham yang diterbitkan dalam rangka program kompensasi berbasis saham / Stock option issued related to stock compensation program 1.2.10 Pendapatan komprehensif lain / Other comprehensive income 1.2.11 Saldo surplus revaluasi aset tetap / Fixed asset revaluation surplus 1.2.12 Selisih kurang antara PPA dan cadangan kerugian penurunan nilai atas aset produktif / 1.2.13 Penyisihan Penghapusan Aset (PPA) atas aset non produktif yang wajib dihitung / Required regulatory provision on non productive asset 1.2.14 Selisih kurang jumlah penyesuaian nilai wajar dari instrumen keuangan dalam trading book / 1.3 Kepentingan Non Pengendali yang dapat diperhitungkan / Non controlling interest 1.4 Faktor Pengurang Modal Inti Utama 1) / Deduction factor of Common Equity Tier 1 1.4.1 Perhitungan pajak tangguhan / Deferred tax 1.4.2 Goodwill 1.4.3 Aset tidak berwujud lainnya / Other intangible assets 1.4.4 Penyertaan yang diperhitungkan sebagai faktor pengurang / Equity investment which can be calculated as deduction factor 1.4.5 Kekurangan modal pada perusahaan anak asuransi / Shortfall on the capital of insurance subsidiary 1.4.6 Eksposur sekuritisasi / Securitisation exposure 1.4.7 Faktor Pengurang modal inti lainnya / Other deduction factor of Tier 1 1.4.8 Investasi pada instrumen AT1 dan Tier 2 pada bank lain 2) / Investment in AT1 and Tier 2 instruments in other bank 2 Modal Inti Tambahan (AT-1) 1) / Additional Tier 1 2.1 Instrumen yang memenuhi persyaratan AT-1 / Capital instrument which can be calculated as AT-1 2.2 Agio / Disagio 2.3 Faktor Pengurang: Investasi pada instrumen AT1 dan Tier 2 pada bank lain 2 / Deduction factor: Investment in AT1 and Tier 2 instruments in other bank II Modal Inti (Tier 2) / Suplementary Capital (Tier 2) 1 Instrumen modal dalam bentuk saham atau lainnya yang memenuhi persyaratan / Capital instrument which can be calculated as Tier 2 2 Agio atau disagio yang berasal dari penerbitan instrumen modal inti tambahan / Additional paid-in capital 3 Cadangan umum aset produktif PPA yang wajib dibentuk (maks 1,25% ATMR Risiko Kredit) General reserves of required regulatory provision on productive asset (max. 1,25% of RWA for Credit Risk) 4 Cadangan tujuan / Specific reserves 5 Faktor Pengurang Modal Pelengkap 1) / Tier 2 deduction factor 5.1 Sinking Fund 5.2 Investasi pada instrumen Tier 2 pada bank lain 2) / Investment in Tier 2 instruments in other bank Total Modal / Total Capital Komponen Modal / Capital Components CET 1 UNTUK BUFFER RASIO KPMM Rasio CET1 Rasio Tier 1 Rasio Tier 2 Rasio total 92,248 2,454,154 2,361,906 2,361,906 150,000 2,325,803 30,000 2,207,046 105,680 (952) (15,971) (113,897) (37,151) (76,746) 92,248 - Konsolidasi / Consolidation 26.28% 25.29% 25.29% 0.99% Bank 26.28% 25.29% 25.29% 0.99% Konsolidasi / Consolidation 31 Des 2015 / 31 Dec 2015 92,248 2,454,154 2,361,906 2,361,906 150,000 2,325,803 30,000 2,207,046 105,680 (952) (15,971) (113,897) (37,151) (76,746) 92,248 - Bank 31 Des 2015 / 31 Dec 2015 2,302,270 29.24% 28.20% 28.20% 1.04% Bank 29.24% 28.20% 28.20% 1.04% Konsolidasi / Consolidation 31 Des 2014 / 31 Dec 2014 2,302,270 2,220,670 81,600 Konsolidasi / Consolidation - 2,220,670 81,600 Bank 31 Des 2014 / 31 Dec 2014 (dalam jutaan rupiah/in millions rupiah) Laporan Perhitungan Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) PT Bank CTBC Indonesia Per 31 Desember 2015 dan 2014 Capital Adequacy of Commercial Banks Calculation Report (CAR PT Bank CTBC Indonesia as of 31 December 2015 and 2014 Annual Report 2015 B. Pengungkapan Kuantitatif / Quantitative Disclosure 27 LAPORAN TAHUNAN 2015 Tonggak Sejarah Milestones 1996 Name changing of PT Bank Chinatrust Tamara to PT Bank Chinatrust Indonesia based on approval letter from Senior PT Bank Chinatrust Tamara didirikan berdasarkan surat Governor Deputy of Bank Indonesia Decree No. 3/5/KEP. persetujuan prinsip pendirian dari Departemen Keuangan DGS/2001 dated April 5, 2001. RI No. S-913/MK.17/1996 sebagai Bank Campuran tertanggal 14 Agustus 1996. Pembukaan Kantor Cabang Pembantu di Cikarang, Jawa Principal Approval for establishment of PT Bank Chinatrust Barat berdasarkan surat izin pembukaan kantor dari Bank Tamara as a joint venture bank was granted by Ministry Indonesia No. 3/699/DPIP/Prz tertanggal 30 November 2001. of Finance of Republic Indonesia with Decree No. S-913/ The opening of Sub-Branch office in Cikarang, West Java MK.17/1996 dated August 14, 1996. based on Bank Indonesia’s approval letter No. 3/699/DPIP/ 1997 Prz dated November 30, 2001. 2002 PT Bank Chinatrust Tamara mulai beroperasi berdasarkan keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 160/ Pembukaan 2 (dua) Kantor Cabang Pembantu di Karawaci, KMK.017/1997 mengenai Pemberian Izin Usaha tertanggal 4 Tangerang (Surat persetujuan Bank Indonesia No.4/559/ April 1997. DPIP/Prz tertanggal 9 Oktober 2002) dan Kelapa Gading, PT Bank Chinatrust Tamara commenced operation after Jakarta (Surat izin pembukaan kantor dari Bank Indonesia obtained Business License decree from Ministry of Finance No. 4/723/DPIP/Prz tertanggal 17 Desember 2002. of Republic Indonesia No. 160/KMK.017/1997 dated April The opening of 2 (two) Sub-Branch offices in Karawaci, 4, 1997. Tangerang (Approval Letter from Bank Indonesia No.4/559/ 2000 DPIP/Prz dated October 9, 2002) and Kelapa Gading, Jakarta (Approval Letter from Bank Indonesia No.4/723/DPIP/Prz dated December 17, 2002) Pembukaan 2 (dua) Kantor Cabang di Surabaya dan Bandung berdasarkan surat persetujuan dari Bank Indonesia 2003 No. 2/145/DPIP/Prz tertanggal 6 Maret 2000. The opening of 2 (two) Branch offices in Surabaya and Pembukaan Kantor Cabang Pembantu di Mangga Dua, Bandung based on approval letter from Bank Indonesia No. Jakarta berdasarkan Surat Izin Bank Indonesia No.5/739/ 2/145/DPIP/Prz dated March 6, 2000. DPIP/Prz tertanggal 11 Desember 2003. 2001 The opening of Sub-Branch office in Mangga Dua, Jakarta based on Approval Letter from Bank Indonesia No. 5/739/ DPIP/Prz dated December 11, 2003. Chinatrust Commercial Bank meningkatkan kepemilikannya dari 85% menjadi 99%. 2005 Chinatrust Commercial Bank increased its ownership from 85% to 99%. Penunjukan perusahaan oleh Pemerintah Indonesia untuk membiayai Tenaga Kerja Indonesia (TKI) ke Taiwan. Perubahan nama PT Bank Chinatrust Tamara menjadi PT Government of Indonesia’s appointment regarding the Bank Chinatrust Indonesia berdasarkan surat Keputusan financing of Indonesian Overseas Worker (IOW) to Taiwan. Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia No. 3/5/KEP. DGS/2001 tertanggal 5 April 2001. 28 PT BANK CTBC Indonesia Annual Report 2015 2006 Pembukaan 2 (dua) Kantor Cabang Pembantu di Dago, Bandung (Surat Izin Bank Indonesia No.11/53/DPB2/TPB2/ Penggunaan identitas baru dan slogan perusahaan Bd tertanggal 30 Oktober 2009) dan Pluit, Jakarta (Surat – “We are Family”. Izin Bank Indonesia No. 11/719/DPIP/Prz tertanggal 23 The usage of new corporate identity and logo November 2009). – “We are Family”. The opening of 2 (two) Sub-Branch offices in Dago, Bandung (Approval Letter from Bank Indonesia No.11/53/DPB2/TPB2/ 2007 Bd dated October 30, 2009) and Pluit, Jakarta (Approval Letter from Bank Indonesia No. 11/719/DPIP/Prz dated Peluncuran produk pembiayaan konsumen “Salary Loan”. The launching of “Salary Loan” consumer lending product. November 23, 2009). 2010 Renovasi dan relokasi Kantor Cabang Pembantu Kelapa Gading, Jakarta untuk mendukung pengembangan bisnis Pembukaan Kantor Cabang Pembantu di Darmo, Surabaya Wealth Management. berdasarkan Surat Persetujuan Bank Indonesia No 12/17/ Renovation and relocation of Kelapa Gading, Jakarta Sub- DPIP/Prz/Sb tanggal 22 Maret 2010. Branch office to support Wealth Management business The opening of Sub-Branch office in Darmo, Surabaya based development. on Approval Letter from Bank Indonesia No. 12/17/DPIP/Prz/ Sb dated March 22, 2010. 2008 Penandatanganan nota kesepakatan dengan PT Asuransi Peluncuran “Factory and Sanitarium Workers Financing” – Jiwa Manulife Indonesia sebagai upaya memberi kemudahan produk pembiayaan Tenaga Kerja Indonesia (TKI). pelayanan dan perlindungan risiko kepada nasabah. The launching of “Factory and Sanitarium Workers MoU signing with PT Asuransi Jiwa Manulife Indonesia to Financing” – financing product for Indonesian Overseas provide the best service and risk protection for customers. Worker (IOW). Relokasi Kantor Cabang Bandung untuk mendukung 2009 pengembangan bisnis Perbankan Ritel. Relocation of Bandung Branch office to improve and develop Peluncuran “Public Personal Loan” – produk kredit tanpa Retail Banking Business. agunan; “Family Trust” – produk bancassurance hasil kerjasama dengan perusahaan asuransi PT Asuransi Allianz Peluncuran 2 (dua) produk pembiayaan – ‘Cicilan Kredit Life Indonesia, dan layanan Safe Deposit Box. Barang Tahan Lama’ dan ‘Kredit Pemilikan Rumah’ (KPR) The launching of “Public Personal Loan” – unsecured serta fasilitas layanan e-BCI Internet Banking bagi nasabah loan product; “Family Trust”- bancassurance product as korporasi. cooperation with PT Asuransi Allianz Life Indonesia and Safe The launching of 2 (two) loan products – ‘Durable Goods Deposit Box service. Installment Loan’ and ‘Mortgage Loan’; and e-BCI Internet Banking for corporate customers. Renovasi Kantor Cabang Pembantu Mangga Dua, Jakarta untuk mendukung pengembangan bisnis Wealth 2011 Management. Remodeling of Mangga Dua, Jakarta Sub-Branch office to Pembukaan Kantor Cabang Pembantu di Puri Kencana, support Wealth Management business development. Jakarta berdasarkan Surat Izin Bank Indonesia No.13/74/ DPIP/Prz tertanggal 2 Februari 2011. Pembukaan Kantor Fungsional Non-Operasional di Gedung The opening of Sub-Branch office in Puri Kencana, Jakarta Plaza Kaha, Jakarta berdasarkan Surat Persetujuan Bank based on Approval Letter from Bank Indonesia No. 13/74/ Indonesia No 11/93/DPB2/TPN2-7 tanggal 16 Juni 2009. DPIP/Prz dated February 2, 2011. The opening of Non-Operational Functional office in Plaza Kaha Building, Jakarta based on Approval Letter from Bank Penerapan sistem perbankan (Core Banking System) ’Finacle’ Indonesia No. 11/93/DPB2/TPN2-7 dated June 16, 2009. Implementation of ‘Finacle’ Core Banking System. PT BANK CTBC Indonesia 29 LAPORAN TAHUNAN 2015 2012 Peluncuran ‘Pay+’ – layanan transaksi keuangan bagi nasabah segmen perusahaan berupa pembayaran rutin gaji karyawan. Peluncuran Kartu ATM/Debet Chinatrust, kerjasama dengan PT The launching of ‘Pay+’ – payroll solution in terms of financial Rintis Sejahtera untuk jaringan ATM Prima & Prima Debit. transaction service created to cater the needs of enterprise/ The launching of Chinatrust ATM/Debit Card – cooperation with corporate customer segment. PT Rintis Sejahtera for ATM Prima dan Prima Debit networks Peluncuran ‘CTBC Internet Banking’ – fasilitas layanan Pembukaan Kantor Fungsional Non-Operasional di internet banking bagi nasabah perorangan. Semarang, Jawa Tengah berdasarkan Surat Persetujuan The launching of ‘CTBC Internet Banking’ - internet banking Bank service facility for individual customers. Indonesia No. 14/18/DPIP/Prz/Sm tanggal 24 Februari 2012. The opening of Non-Operational Functional office in Semarang, Pengembangan usaha pemberian kredit khusus bagi segmen Central Java based on Approval Letter from Bank Indonesia No. usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) 14/18/DPIP/Prz/Sm dated February 24, 2012. Development of special retail banking business unit to cater 2013 the needs of special credit products and services for the micro, small and medium enterprises (MSME) market segment. Peluncuran ‘Provesta Optimum’ – produk bancassurance Pembukaan Kantor Fungsional (Non Operasional) di berbasis unit link hasil kerjasama dengan PT Asuransi Jiwa Semarang, Jawa Tengah berdasarkan Surat izin pembukaan Generali Indonesia kantor dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) No. S-315/ The launching of ‘Provesta Optimum’ – unit link based KR.41/2014 tanggal 22 Oktober 2014. bancassurance product, cooperation with PT Asuransi Jiwa The opening of Non-operational Functional office in Generali Indonesia. Semarang city, Central Java based on Financial Service Authority’s (OJK) approval letter No. S-315/KR.41/2014 dated Perubahan nama PT Bank Chinatrust Indonesia menjadi PT Bank CTBC Indonesia berdasarkan Keputusan Gubernur Bank Indonesia No. 15/98A/KEP.GBI/2013 tertanggal 27 October 22, 2014. 2015 September 2013 The name changing of PT Bank Chinatrust Indonesia to Penempatan tim tenaga pemasaran di Kantor Cabang PT Bank CTBC Indonesia based on approval Decree from Pembantu Pluit, Jakarta untuk mendukung perluasan Governor of Bank Indonesia No. 15/98A/KEP.GBI/2013 dated pangsa pasar dan pengembangan usaha pemberian kredit September 27, 2013 khusus bagi segmen usaha mikro, kecil dan menengah 2014 (UMKM), April 2015. The settlement of sales and marketing team in Pluit Jakarta Sub-Branch, especially to support the expansion and Peluncuran ‘Tabungan Bambu’ – produk tabungan hasil development of special credit products and services for the kerjasama dengan Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia. micro, small and medium enterprises (MSME) market segment. The launching of ‘Tabungan Bambu’ – saving account product, cooperation with Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia. Peluncuran ‘CTBC Bill Payment’ melalui ATM CTBC – fasilitas layanan pembayaran tagihan rutin (listrik, air, telepon Peluncuran 4 (empat) produk bancassurance sebagai hasil Telkom, internet dan TV berlangganan) serta pembelian kerjasama dengan PT ACE Life Assurance, yaitu ACE Medic tiket kereta api dan aneka voucher isi ulang, Oktober 2015. Link, ACE Trust Link, ACE Protec+ dan ACE Protek Siaga. The launching of ‘CTBC Bill Payment’ through CTBC ATM The launching of 4 (four) bancassurance products, cooperation – service facility for routine bill payment (electricity, water, with PT ACE Life Assurance, these are ACE Medic Link, ACE Telkom phone, internet, paid TV), public mass train ticket Trust Link, ACE Protec+ and ACE Protek Siaga. buying and voucher buying, October 2015. Peluncuran ‘Prime Value’ – produk bancassurance berbasis Peluncuran ‘CTBC Internet Banking’ – fasilitas layanan unit link hasil kerjasama dengan PT Commonwealth Life. internet banking bagi nasabah korporasi. The launching of ‘Prime Value’ – unit link based bancassurance The launching of ‘CTBC Internet Banking’ - internet banking product, cooperation with PT Commonwealth Life. service facility for corporate customers. 30 PT BANK CTBC Indonesia Annual Report 2015 Pengungkapan Manajemen Risiko Risk Management Disclosure Manajemen Risiko adalah serangkaian prosedur dan Risk Management is a set of procedures and methodologies metodologi mengidentifikasi, used to identify, measure, monitor, and control risk arising mengukur, memantau, dan mengendalikan risiko yang yang digunakan untuk out of the operations of the Bank. Therefore, Bank CTBC timbul dari kegiatan usaha Bank. Oleh karena itu, Bank CTBC Indonesia implement Risk Management as an integral Indonesia menerapkan Manajemen Risiko sebagai bagian part of the business strategy of the Bank to maintain the integral dari strategi bisnis Bank untuk mempertahankan financial health of banks and the integrity and ensure the kesehatan keuangan bank dan integritas serta memastikan business activities undertaken by the Bank does not result aktivitas usaha yang dilakukan oleh Bank tidak menimbulkan in losses that exceed the ability of the Bank can disrupt kerugian yang melebihi kemampuan Bank atau yang dapat business continuity. mengganggu kelangsungan usaha Bank. Penerapan Manajemen Risiko Bank meliputi pengawasan Application of Risk Management included active oversight of aktif dari Dewan Komisaris dan Direksi; Kecukupan the Board of Commissioners and the Directors, adequacy of kebijakan, prosedur, dan penetapan limit, kecukupan proses policies, procedures, and limits, the adequacy of the process identifikasi; pengukuran, pengawasan, dan pengendalian of identification, measurement, monitoring and control risiko, serta sistem informasi Manajemen Risiko; dan sistem risks as well as Risk Management information systems; and pengendalian internal yang disesuaikan dengan tujuan, a comprehensive system of internal control. Bank does not kebijakan usaha, ukuran dan kompleksitas usaha serta have exposure on subsidiaries. kemampuan Bank. Bank tidak memiliki eksposur pada anak perusahaan. I. Penerapan Manajemen Risiko Secara Umum General Risk Management Implementation Pengawasan aktif dari Dewan Komisaris dan Direksi Active oversight from the Board of Commissioners and Directors Dewan Komisaris dan Direksi bertanggung jawab atas Board of Commissioners and Directors are responsible for the efektivitas pelaksanaan Manajemen Risiko Bank. Oleh karena effective implementation of Risk Management in the bank. itu, secara teratur, Dewan Komisaris mengadakan pertemuan Therefore, on a regular basis, the Board of Commissioners antara Dewan Komisaris dengan Direksi, komite – komite hold meetings with Directors, Committees and Group Head dan Kepala Manajemen Risiko melakukan pengawasan of Risk Management to actively oversight, develop a culture aktif, mengembangkan budaya manajemen risiko, meninjau of risk management, review the issue of risk management masalah manajemen risiko dan rencana perbaikan (jika and improvement plans (if any). In addition, the Board ada). Selain itu, Dewan Komisaris juga menyetujui Kebijakan of Commissioners also approved the Risk Management Manajemen Resiko, mengkaji strategi Manajemen Risiko, Policy, reviewed the Risk Management strategy, evaluated mengevaluasi pertanggungawaban Direksi dan memberikan the accountability of Directors and gave the improvement arahan perbaikan atas pelaksanaan kebijakan Manajemen directions on implementing Risk Management policies Risiko secara berkala, memastikan struktur organisasi periodically, ensure the organizational structure and adequate dan sumber daya manusia yang memadai dalam rangka human resources in order to support the implementation of mendukung penerapan Manajemen Risiko secara efektif Risk Management in accordance effectively according to sesua karakteristik, kompleksitas, dan profil risiko Bank. Bank’s characteristics, complexity, and risk profile. PT BANK CTBC Indonesia 31 LAPORAN TAHUNAN 2015 Kecukupan Kebijakan, Prosedur, dan Penetapan Limit Policy, Procedure, and Limit Establishment Penerapan manajemen risiko Bank didukung dengan The implementation of Bank risk management is supported kerangka yang mencakup kebijakan dan prosedur mengenai by the framework which covers the policy and procedure of manajemen risiko serta penetapan limit risiko dengan the risk management as well as the risk limit in accordance memperhatikan antara lain jenis, kompleksitas kegiatan to the types, business complexity, risk profile, risk appetite, usaha, profil risiko, dan tingkat risiko yang akan diambil, adequate human resources, capital adequacy and the kualitas sumber daya manusia, kecukupan permodalan regulation stipulated by the authority and/or the sound serta peraturan yang ditetapkan otoritas dan/atau praktek banking practice. The risk appetite is reflected in Bank’s perbankan yang sehat. Tingkat risiko yang akan diambil business strategy and target. tercermin dalam strategi dan sasaran bisnis Bank. Proses Identifikasi, Pengukuran, Pemantauan, dan Pengendalian Risiko, Serta Sistem Informasi Manajemen Risiko Process of Identification, Measurement, Monitor, and Risk Control, As Well As Risk Management Information System Identifikasi, pengukuran, pemantauan, dan pengendalian Risk identification, measurement, monitoring, and control risiko merupakan bagian utama dari proses penerapan are main part of risk management implementation. Bank risk manajemen risiko. Identifikasi risiko Bank mencakup identification covers all business activities by analyzing the seluruh aktivitas bisnis dengan menganalisa sumber dan source and possibility of risk occurence as well as its impacts. kemungkinan timbulnya risiko serta dampaknya. Pengukuran Risk measurement according to Bank’s characteristic and risiko disesuaikan dengan karakteristik dan kompleksitas complexities of the business activity. Risk monitoring is done kegiatan usaha Bank. Pemantauan dilakukan oleh unit yang by independent units from parties that do transactions to independen dari pihak yang melakukan transaksi guna monitor and control the level and or trend of risk. The Bank memantau dan mengendalikan tingkat dan atau trend has developed a management information system that is risiko. Bank juga telah mengembangkan sistem informasi adjusted to characteristic, activities, and complexities of manajemen yang disesuaikan dengan karakteristik, kegiatan Bank’s business activities. dan kompleksitas kegiatan usaha Bank. Internal Control Systems Sistem Pengendalian Internal yang The Bank has an internal control system to guard the Bank’s membantu menjaga aset Bank, menjamin tersedianya assets, ensure the availability of financial reporting and pelaporan keuangan dan manajerial yang dapat dipercaya, trustworthy managerial, increase the Bank’s compliance meningkatkan kepatuhan Bank terhadap ketentuan dan towards the applicable rules and regulations, as well as reduce peraturan serta the risk of loss, irregularities and violations to the prudential mengurangi risiko terjadinya kerugian, penyimpangan aspects. The implementation of internal control system is the dan pelanggaran aspek kehati-hatian. Penerapan sistem responsibility of all operational units and support units as pengendalian intern adalah tanggung jawab semua unit well as the internal audit. Bank memiliki sistem pengendalian perundang-undangan yang internal berlaku, operasional dan unit pendukung serta audit intern. Dalam rangka penerapan manajemen risiko yang efektif, In order to implement an effective risk management, the Bank Risiko, Bank has established a Risk Monitoring Committee, Risk Komite Manajemen Risiko; dan Grup Manajemen Risiko Management Committee; and Group Risk Management who yang independen terhadap satuan kerja bisnis Bank dan are independent of the Bank’s business unit adapted to the disesuaikan dengan ukuran dan kompleksitas usaha Bank size and complexity of the Bank as well as the risks inherent serta risiko yang melekat pada Bank. in the Bank. • • telah membentuk Komite Komite Pemantauan Risiko (RMoC) Risk Monitoring Committee (RMoC) Komite ini diketuai oleh Komisaris Independen, dengan This committee is chaired by Independent Commissioner tugas dan tanggung jawab sebagai berikut: with the following task and responsibilities: • • Mengkaji/menelaah dan kebijakan-kebijakan Bank. 32 Pemantauan PT BANK CTBC Indonesia menilai pelaksanaan Review and evaluate implementation of Bank’s policies. Annual Report 2015 • • Menelaah dan memantau pertanggung-jawaban • Review and monitor accountability of Risk Komite Manajemen Risiko dan Grup Manajemen Management Committee and Risk Management Risiko dalam pelaksanaan kebijakan-kebijakan Bank. Group in implementation of Bank’s policies. Komite Manajemen Risiko (RMC) • Risk Management Committee (RMC) Komite ini terdiri dari mayoritas Direksi dan Pejabat The membership of this committee are Directors and Eksekutif terkait yang memimpin Grup Bisnis, Grup related Executive Officers who lead the Business Manajemen Risiko, Grup Operasional, dan Satuan Kerja Group, Risk Management Group, Operasional Group, Audit Intern dengan tugas dan tanggung jawab untuk and Internal Audit with task and responsibilities to melakukan evaluasi dan memberikan rekomendasi evaluate and give recommendation to President kepada Direktur Utama terkait manajemen risiko antara Director regarding risk management which covers lain meliputi penyusunan kebijakan manajemen risiko arranging the policy of the risk management and the dan perubahannya, termasuk strategi manajemen changes including the strategy of the risk management, risiko, tingkat risiko yang diambil, toleransi risiko, risk appetite and risk tolerance, risk management kerangka manajemen risiko serta rencana kontinjensi framework and the contingency plans to anticipate untuk mengantisipasi terjadinya kondisi tidak normal, any abnormal conditions, enhancing the process of risk penyempurnaan proses manajemen risiko berdasarkan management periodically based on the sufficiency of kecukupan permodalan, profil risiko Bank, dan hasil the capital, Bank’s risk profile, and the evaluation result evaluasi terhadap penerapan manajemen risiko Bank, of risk management implementation, establishing the penetapan kebijakan dan/atau keputusan bisnis yang policy and/or business decision which deviates from the menyimpang dari prosedur normal, seperti pelampauan normal procedure, such as the significant exceeding of ekspansi usaha yang signifikan dibandingkan dengan the business expansion comparing to the established rencana bisnis Bank yang telah ditetapkan sebelumnya Bank’s business plan or the Risk position/exposure atau pengambilan posisi/eksposur risiko yang melampaui taking which exceeds the established limit, and ensuring limit yang telah ditetapkan, serta memastikan bahwa that the processes and procedures in place to monitor proses dan prosedur yang telah ada untuk memantau and supervise the risks already met the standards dan mengawasi risiko sudah memenuhi standar yang specified in the Bank’s procedures as well as regulations ditentukan dalam prosedur-prosedur Bank maupun from outside the Bank. peraturan-peraturan dari luar Bank. • Grup Manajemen Risiko • Risk Management Group Grup Manajemen Risiko independen terhadap satuan Risk Management Group is independent from the kerja bisnis dan unit fungsional (seperti tresuri dan business and functional unit, (such as treasury and investasi, kredit, pendanaan, akuntansi) dan terhadap investment, credit, finance, accounting) and Internal Satuan Kerja Audit Intern (SKAI) dengan tugas dan Audit with the task and responsibilities such as the tanggung jawab antara lain sebagai berikut memberikan following providing inputs to the Directors in compiling masukan kepada Direksi dalam penyusunan kebijakan, the policy, strategy, and risk management framework, strategi, dan kerangka manajemen risiko dan memantau and monitoring the implementation based on policies implementasinya berdasarkan yang telah disetujui; that have been approved; maintain and developing the memelihara dan mengembangkan prosedur dan alat procedures and means for identification, measurement, guna mengidentifikasi, pengukuran, pemantauan, dan monitoring, and risk control in the implementation pengendalian risiko dalam penerapan manajemen of risk management; providing recommendations to risiko; memberikan rekomendasi kepada satuan kerja the business work unit concerning the magnitude or bisnis mengenai besaran atau maksimum eksposur maximum exposure of the risk which may be maintained risiko yang dapat dipelihara Bank; memantau posisi/ by the Bank; monitoring the position/exposure of the eksposur risiko secara keseluruhan dan kepatuhan risk in overall and the compliance towards Risk tolerance terhadap toleransi Risiko dan limit yang telah and the established limit; conducting the stress testing in ditetapkan; melakukan stress testing guna mengetahui order to know the impact of the policy implementation dampak dari implementasi kebijakan dan strategi and risk management strategy towards Bank’s portfolio manajemen risiko terhadap portofolio atau kinerja Bank or performance in overall; evaluating the accuracy secara keseluruhan; mengevaluasi akurasi dan validitas and validity of the data used by Bank to measure the data yang digunakan oleh Bank untuk mengukur risiko risk for Bank which used a model for internal need; and bagi Bank yang menggunakan model untuk keperluan arranging and submitting risk profile report on quarterly PT BANK CTBC Indonesia 33 LAPORAN TAHUNAN 2015 intern; dan menyusun dan menyampaikan laporan basis as well as executing periodical review to ensure profil risiko secara triwulanan serta mengkaji ulang the adequacy of risk management framework, accuracy secara berkala untuk memastikan kecukupan kerangka of risk assessment methodology, and adequacy of manajemen risiko, keakuratan metodologi penilaian risk management information system; and reviewing risiko, dan kecukupan sistem informasi manajemen activity and/or new product suggestions which are risiko; serta mengkaji usulan aktivitas dan/atau produk developed the Bank which is mainly focused to the baru yang dikembangkan oleh Bank terutama pada Bank’s ability aspect to manage the activity and/or new aspek kemampuan Bank untuk mengelola aktivitas dan product including the completeness of the system and atau produk baru termasuk kelengkapan sistem dan procedures used and the impact to Bank’s risk exposure prosedur yang digunakan serta dampaknya terhadap in overall. eksposur risiko Bank secara keseluruhan. II. Penerapan Manajemen Risiko pada Masing - Masing Risiko Risk Management Implementation for Each Type of Risk Dalam penerapan manajemen risiko, Bank CTBC Indonesia In risk management implementation, Bank CTBC Indonesia telah menerapkan 8 (delapan) jenis manajemen risiko has implemented 8 (eight) types of risk management seperti di bawah ini: as below: 1. Risiko Kredit 1. Credit Risk Risiko kredit adalah risiko yang timbul akibat kegagalan Credit Risk is the risk caused by the failure of debtor and/ debitur dan atau pihak lain dalam memenuhi kewajiban- or other parties in fulfilling the obligation to the Bank. kewajibannya kepada bank. Bank menghadapi risiko kredit dari pinjaman dan Bank facing credit risk from lending and various financial berbagai instrumen keuangan seperti surat berharga, instrument such as securities, acceptances, transactions akseptasi, transaksi antar Bank, transaksi pembiayaan between Banks, trade funding transactions, exchange perdagangan, transaksi nilai tukar dan derivatif, serta and derivatives transactions, as well as liability from kewajiban kontinjensi dan komitmen. contingency and commitments. Tujuan utama manajemen risiko kredit adalah untuk The main purpose of risk management for credit risk memastikan bahwa aktivitas penyediaan dana Bank tidak is to ensure that the Bank’s provision of fund is not terekspos pada risiko kredit yang dapat menimbulkan exposed to the credit risk which can cause disadvantages kerugian pada Bank. to the Bank. Pengaturan manajemen risiko Bank selain terdiri dari Bank’s credit risk management organization beside Board jajaran Komisaris dan Komite, juga terdiri dari: of Commissioners and Committee, consists of: • • • Grup Manajemen Risiko yang terdiri dari Institutional Institutional Credit Risk Department and Retail Credit Department. Retail Credit Department meliputi Risk Department including Retail Credit Risk Unit and Retail Credit Risk Unit dan SME Unit SME Unit Grup Credit Control yang melakukan kajian dan • merekomendasikan pemberian kredit dalam rangka Unit bisnis yang melaksanakan aktivitas pemberian eyes principle together with business unit • kredit atau penyediaan dana • Unit pemulihan kredit yang melakukan penanganan kredit bermasalah 34 PT BANK CTBC Indonesia Credit Control Group who will review and recommend the granting of credit in the framework of 4 (four) 4 eyes principle bersama unit bisnis • Risk Management Group which divided into Credit Risk Department dan Retail Credit Risk Business unit which implements lending activities or provision of funds • Credit recovery unit which handling non performing credit Annual Report 2015 • Komite Kredit yang bertanggung jawab khususnya • Credit Committee which is responsible particularly untuk memutuskan pemberian kredit dalam jumlah to decide a lending in a certain amount according to tertentu sesuai kebijakan masing-masing Bank. each Bank’s policies. Strategi manajemen risiko untuk risiko kredit mencakup Credit risk management strategy is covering the credit risk strategi untuk seluruh aktivitas yang memiliki eksposur activities that may have significant credit risk exposures risiko kredit yang signifikan sesuai dengan tujuan in line with the Bank’s goal in maintaining strong credit Bank untuk menjaga kualitas kredit yang kuat, laba, quality, earnings, business growth, the Bank’s policy and pertumbuhan usaha, kebijakan dan prosedur bank serta procedure, as well as applicable laws and regulation. hukum dan regulasi yang berlaku. Identifikasi Kredit Credit Risk Identification Dalam melakukan identifikasi risiko kredit, baik secara In doing the credit risk identification, whether individually individual maupun portofolio, bank mempertimbangkan or portfolio, the factors which can affect credit risk level faktor-faktor tingkat are needed to be considered, such as the possibility of risiko kredit seperti kemungkinan perubahan kondisi yang dapat mempengaruhi economy condition changes, the credit risk exposure ekonomi, penilaian eksposur risiko kredit dalam kondisi assessment in a stressed condition, the credit quality tertekan, hasil penilaian kualitas kredit berdasarkan assessment based on the analysis towards the business analisa terhadap prospek usaha, kinerja keuangan, dan prospect, financial performance, and the ability to pay kemampuan membayar debitur. Untuk kegiatan tresuri the debtors. For the treasury and investment activity, dan investasi, penilaian risiko kredit juga memperhatikan credit risk assessment also pay attention to the type of jenis transaksi, karakteristik instrumen, dan likuiditas transactions, characteristics of instruments, and market pasar serta faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi liquidity as well as the other factors which can influence risiko kredit. credit risk. Pengukuran Risiko Kredit Credit Risk Measurement Bank mengukur risiko kredit dengan menggunakan Bank measures credit risk by using some parameters beberapa parameter memperhatikan karakteristik dan according to the characteristic and complexity of type kompleksitas dari jenis transaksi yang terekspos risiko of transaction with credit risk exposed, such as asset per kredit antara lain berupa aset per Akun neraca, kredit balance account, credit concentration to core debtors, per konsentrasi kepada debitur inti, persektor ekonomi dan/ economic sector and/or per industry sector, low quality atau per sektor industri, transaksi rekening administratif asset administrative account transaction, low quality kualitas rendah, kredit kualitas rendah, kondisi keuangan asset, the financial condition of debtor/counterparty’s and debitur/pihak lawan transaksi serta persyaratan dalam requirements in the credit agreement such as the interest perjanjian kredit seperti tingkat bunga, jangka waktu rate, credit tenure is linked to the potential changes kredit dikaitkan dengan perubahan potensial yang which happen in the market, security aspect, collateral, terjadi di pasar, aspek jaminan, agunan, dan/atau garansi; and/or guarantee, probability of default, either based potensi terjadinya gagal bayar, baik berdasarkan hasil on the assessment result of the standard approaches or penilaian pendekatan standar maupun hasil penilaian assessment result of internal rating process, and Bank’s pendekatan yang menggunakan proses pemeringkatan ability to absorb the failure potential, and etc. yang dilakukan secara intern, kemampuan Bank untuk menyerap potensi kegagalan dan lainnya. Pemantauan dan Pengendalian Risiko Kredit Credit Risk Monitoring and Controlling Bank memiliki kebijakan, prosedur dan sistem untuk The Bank has policy, procedure and system to monitor memantau dan mengendalikan risiko kredit, termasuk and control credit risk, including concentrations of credit risiko konsentrasi kredit, mendukung penyediaan dana risk, prudently evaluate new business opportunities, yang sehat, melakukan evaluasi terhadap peluang strengthen the management of non-performing loan, the usaha yang baru sesuai dengan prinsip kehati-hatian delegation of authority in decision-making procedures of PT BANK CTBC Indonesia 35 LAPORAN TAHUNAN 2015 dan membuat lebih efektif pengelolaan atas kredit the provision of funds which must be clearly formalized, bermasalah, pendelegasian wewenang dalam prosedur function separations between the ones doing the pengambilan keputusan penyediaan dana yang harus analysis, approval, and credit administration in the diformalkan secara jelas, pemisahan fungsi antara working framework or the mechanism of the delegations yang melakukan analisis, persetujuan, dan administrasi in the provision of funds decision-making procedure, kredit dalam kerangka kerja atau mekanisme prosedur the work unit doing a periodic review in order to pendelegasian pengambilan keputusan penyediaan dana, establish or update the quality of provision of funds that satuan kerja yang melakukan review secara berkala guna are credit risk exposed. menetapkan atau mengkinikan kualitas penyediaan dana yang terekspos risiko kredit. Bank mendiversifikasi eksposur risiko kredit dengan The Bank diversified the credit risk exposure by setting menetapkan limit maksimum pemberian kredit guna up maximum limit of financing to avoid concentration menghindari konsentrasi risiko kredit pada peminjam of credit risk to a single borrower, a group of borrower tunggal, tertentu, or industry, as well as related party. Credit risk limit maupun pihak terkait. Penetapan limit risiko kredit determination shall be well documented for the purpose didokumentasikan secara tertulis untuk memudahkan of audit trail. kelompok atau pada industri jejak audit. Selain bank memiliki Sistem pelaporan yang efisien dan Besides Bank has the efficient and effective report efektif untuk menyediakan informasi yang memadai system to provide sufficient information to the Board of kepada Dewan Komisaris, Direksi, dan komite audit, Commissioners, the Directors, and audit committee, Bank Bank juga memiliki proses kaji ulang kredit secara has independent credit review process, independent of independen, persetujuan loan origination and approval functions, to ensure that kredit yang independen, untuk memastikan kesesuaian accounts are properly graded and classified according to pengkategorian dan pengklasifikasian seluruh akun internal policies and regulator. fungsi pemrosesan dan terhadap kebijakan internal dan regulator. Pengelolaan Kredit & Pengelolaan Aset Khusus Credit and Special Asset Management Bank mengklasifikasikan portofolio kredit berdasarkan The Bank classifies its credit portfolios according to kemampuan debitur dalam memenuhi kewajiban kredit borrower’s ability to repay the credit facility from yang berasal dari sumber pendapatan debitur. Setiap their normal source of income. All borrowing accounts akun kredit dikategorikan sebagai ”Lancar”, ”Dalam are categorized into “Current”, ”Special Mention”, Perhatian Khusus”, ”Kurang Lancar”, ”Diragukan” dan “Substandard”, “Doubtful”, and “Loss” in accordance to ”Macet” sesuai dengan peraturan Bank Indonesia yang Bank Indonesia regulation. Upgrading and downgrading berlaku. Peningkatan dan penurunan kolektabilitas harus of account collectability must be supported by a credit didukung oleh penilaian kredit berdasarkan kemampuan assessment on the repayment capability, cash flows and bayar, arus kas dan kondisi keuangan debitur. financial position of the borrowers. Penurunan Nilai Impairment Penurunan nilai untuk aset keuangan dinilai pada Impairment for financial assets measured at amortized biaya amortisasi dimana menurut definisi merupakan cost by definition is the difference between the asset’s perbedaan jumlah antara nilai aset tercatat dan Present carrying amount and the present value of the estimated Value (PV) dari perkiraan arus kas dikurangi dengan suku future cash flows discounted at the asset’s original bunga efektif asal, dimana nilai tercatat adalah jumlah effective interest rate, whereby carrying amount is the dimana aset yang diakui di neraca keuangan setelah amount at which an asset is recognized in the balance dikurangi amortisasi. Semua instrumen derivatif harus sheet after Net Amortization. All derivatives instruments diukur pada nilai wajar dengan memperhatikan Credit have to be measured at fair value by taking into Risk Adjusment dengan perubahan dalam laba atau rugi. consideration of the credit risk adjustment with changes in profit or loss. 36 PT BANK CTBC Indonesia Annual Report 2015 Aset keuangan akan dipertimbangkan untuk penurunan Financial assets are considered impaired if, and only if, nilai, jika dan hanya jika, terdapat bukti yang objektif there is an objective evidence of impairment as a result of mengenai penurunan nilai tersebut sebagai akibat dari one or more events that occurred after initial recognition satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan (a “Loss Event”). The definition of “Loss Events” for awal yang Corporate Loans and Receivables shall be when the Merugikan”). Definisi dari “Peristiwa yang Merugikan” aset keuangan tersebut (“Peristiwa account has been classified as EW2, EW3, and “Loss” untuk pinjaman yang diberikan dan piutang kepada The descriptions of objective evidence of impairment korporasi dijabarkan dimana ketika rekening tersebut are as follows: telah diklasifikasikan ke dalam EW2, EW3, dan “Macet”. Penjelasan dari bukti objektif pada penurunan nilai adalah sebagai berikut: • Tanggal jatuh tempo dari pembayaran kembali • Maturity date of principal repayment is extended, pokok diperpanjang dimana kondisi keuangan whereby debitur memburuk dan terdapat kemungkinan deteriorated and it is possible that the principal bahwa pokok pinjaman tidak dapat dibayarkan cannot be repaid on schedule. Although the kembali sesuai jadwal. Meskipun debitur membayar obligor makes its interest payment on schedule, bunga sesuai jadwal, tetapi Relationship Manager but Relationship Manager does not agree or Credit tidak setuju atau Pejabat Credit Control tidak Control Officer does not recommend renewing merekomendasi untuk memperbaharui fasilitas the facility and only agree or recommend on dan hanya setuju atau merekomendasi dengan temporary extension of the principal maturity date. the obligor’s financial condition perpanjangan sementara dari tanggal jatuh tempo pokok pinjaman. • Pelunasan utang pokok atau pembayaran bunga • yang telah jatuh tempo selama lebih dari 30 hari. Principal repayment or Interest payment overdue for more than 30 days. Untuk pinjaman yang diberikan dan piutang kepada The definitions of “Loss Event” for Financial Institution lembaga keuangan, HTM, dan AFS, definisi “Peristiwa Bussiness Loans and Receivables, HTM and AFS, are as yang Merugikan” adalah sebagai berikut ini: following: • • Indikasi pertama pada ketidaksanggupan First indication of default on its payment obligation memenuhi kewajiban pada saat jatuh tempo at maturity to any of their counter-parties. The first pembayaran pada Pihak Lawan. Indikasi pertama indication of default refers to the warning signals pada mengacu stipulated under the “Financial Institution Policy” and pada isyarat peringatan yang telah ditetapkan di “Financial Institution Credit Application Procedure”. ketidaksanggupan membayar dalam “Financial Institution Policy” dan “Financial Institution Credit Application Procedure”. • Rasio Kecukupan Modal Bank (CAR) kurang dari • The Bank’s individual Capital Adequacy Ratio (CAR) tingkat minimum yang telah ditetapkan sesuai is less than the minimum level of Bank Indonesia Peraturan Bank Indonesia tentang Rasio Kecukupan Regulation on Capital Adequacy Ratio (CAR). Modal Bank (CAR). • Tingkat Rasio Netto Non-Performing Loan (NPL) • The Bank’s individual Net Non-Performing Loan (NPL) melebihi dari tingkat maksimum yang telah ratio is more than the maximum level of Bank Indonesia ditetapkan sesuai dengan peraturan Bank Indonesia regulation on Net Non-Performing Loan (NPL) ratio. mengenai Rasio Netto Non-Performing Loan (NPL). Definisi penurunan nilai aset keuangan pada pinjaman The definition of “Loss Events” for Retail and IOW yang diberikan dan Piutang kepada Ritel dan IOW Business Loans and Receivables shall be when the Days Business adalah ketika rekening yang sudah jatuh tempo Past Dues (DPD) is more than 90 days. Especially for IOW (DPD) melewati lebih dari 90 hari. Khusus untuk pinjaman Business, the definition of “Loss Events” shall also include PT BANK CTBC Indonesia 37 LAPORAN TAHUNAN 2015 yang diberikan dan piutang kepada IOW Business, when there is occurrence of runaway or repatriated of definisi penurunan nilai juga meliputi bila terjadi IOW specific IOW. yang melarikan diri atau dipulangkan kembali. Bank melakukan pendekatan untuk mengatur kriteria The Bank uses approach to set the criteria to constitute pada “Pinjaman yang Diberikan dan Piutang” sebagai the “Loans and Receivables” as significant or insignificant signifikan atau tidak signifikan pada Bank ditentukan to the Banks is determined based upon the market berdasarkan segmentasi pasar dari “Pinjaman yang segmentations of the “Loan and Receivables”. Diberikan dan Piutang”. • Semua “Pinjaman yang Diberikan dan Piutang” • All “Loans and Receivables” shall be treated as wajib diperlakukan sebagai signifikan terhadap Significant to the Bank if they are classified under Bank jika mereka diklasifikasikan ke dalam kriteria the following criteria of market segmentations: segmentasi pasar berikut: • • Peminjam dalam segmen “Usaha Kecil Menengah” Borrower in “Small Medium Enterprises” adalah korporasi dengan total pendapatan segment is corporate borrower with total annual tahunan di bawah USD 15 Juta (X<USD 15 Juta) revenues in any of the past 2 years below USD 15 setahun dalam 2 tahun terakhir dan bukan Mio (X<USD 15 Mio) and is not public listed; merupakan perusahan publik yang terdaftar; • Peminjam dalam segmen “Pasar Menengah” • Borrower in “Middle Market” segment is adalah korporasi dengan total pendapatan corporate borrower with total annual revenues tahunan dalam 2 tahun terakhir sama atau lebih in the past 2 years are equal to and above dari USD 15 Juta dan total pendapatan tahunan USD 15 Mio and below USD 150 Mio (USD 15 Mio sampai dengan dibawah USD 150 Juta (USD 15 <= X < USD 150 Mio) or total annual revenues in Juta <= X < USD 150 Juta), atau total pendapatan any of the past 2 years below USD15 Mio (X < USD dalam 2 tahun terakhir di bawah USD 15 Juta (X 15 Mio) and is public listed; < USD15 Juta) dan merupakan perusahan publik yang terdaftar; • Peminjam dalam segmen “Jumbo” • adalah korporasi dengan total pendapatan atau total borrower with total annual revenues or total aset dalam 2 tahun terakhir sama dengan atau assets in the past 2 years are equal to and above USD 150 Mio (X >= USD 150 Mio) lebih dari USD 150 Juta. (X >= USD 150 Juta); • • Nasabah yang diklasifikasikan ke dalam Lembaga Borrower that are classified as Financial Institutions. Keuangan. • Borrower in “Jumbo” segment is corporate Semua “Pinjaman yang Diberikan dan Piutang” yang • All “Loans and Receivables” that do not fall into the tidak jatuh dalam kriteria dari segmentasi pasar di atas above criteria of market segmentations shall then be harus dianggap “Tidak Signifikan” terhadap Bank. treated as “Insignificant” to the Bank. Penurunan Nilai Individu Individual Impairment Semua “Pinjaman yang Diberikan dan Piutang Korporasi” All of the “Corporate Loans and Receivables”, which yang sudah di kelompokan ke dalam EW2 atau yang have been classified under EW2 or worse, shall be lebih buruk, wajib di tetapkan secara individu dengan assess individually by using the Individual Assessment menggunakan Individu. Analysis Template. The impairment for “Corporate Penurunan nilai untuk “Pinjaman yang Diberikan dan Loans and Receivables” that are individually impaired Piutang kepada Korporasi” yang mengalami kerugian is calculated based on the difference between the secara individu wajib dinilai berdasarkan perbedaan carrying amount and Present Value of the future jumlah antara nilai aset tercatat dan Present Value dari cash flows. The discount rate used for calculating perkiraan arus kas. Tingkat suku bunga diskonto yang Present Value is the Effective Interest Rate (EIR). Format Analisa Penilaian akan digunakan untuk menghitung nilai Present Value adalah suku bunga yang efektif. 38 PT BANK CTBC Indonesia Annual Report 2015 Penurunan Nilai Kolektif Collective Impairment “Pinjaman yang Diberikan & Piutang Korporasi” yang secara “Corporate Loans & Receivables” shall be assessed by individu tidak mengalami penurunan nilai wajib ditetapkan considering the Loss Identification Period (LIP), which is dengan mempertimbangkan Periode Identifikasi Kerugian calculated based on the formula “Impairment = Exposure (LIP), yang dihitung berdasarkan rumus “Penurunan Nilai at Default x Probability of Default (PD) x Loss Given Default Aset = Exposure at Default x Probability of Default (PD) x (LGD) x LIP”. Loss Given Default (LGD) x LIP”. Penurunan nilai pinjaman yang diberikan dan Piutang Retail and IOW Business Loans and Receivables shall be kepada IOW Business dan Ritel dihitung berdasarkan calculated based on the formula “Impairment = Exposure rumus “Penurunan Nilai = Exposure at Default (Neraca at Default (Outstanding Balance) x PD x LGD”. Whereby, saldo) x PD x LGD”. Dimana Probability of Default (PD) the Probability of Default (PD) is calculated based on the dihitung berdasarkan probabilitas dari setiap migrasi probability of migration from one bucket of DPD to longer dari satu bucket DPD ke bucket DPD lain dengan waktu bucket of DPD after 1 month of observation. yang lebih panjang setelah 1 bulan observasi. Penurunan nilai pinjaman yang diberikan dan Piutang Retail SME Business Loans and Receivables shall be calculated kepada retail SME dihitung berdasarkan rumus: based on the formula: • Kolektibilitas 1: 1,28% x Outstanding Amount • Collectibility 1: 1.28% x Outstanding Amount • Kolektibilitas 2: 5% x (Outstanding Amount – nilai • Collectibility 2: 5% x (Outstanding Amount – collateral value which refers to internal guideline and regulation) agunan yang penilaiannya ditetapkan sesuai dengan ketentuan internal dan Regulasi) • Kolektibilitas 3: 15% x (Outstanding Amount – nilai • Collectibility 3: 15% x (Outstanding Amount – collateral value which refers to internal guideline and regulation) agunan yang penilaiannya ditetapkan sesuai dengan ketentuan internal dan Regulasi) • Kolektibilitas 4: 50% x (Outanding Amount – nilai • Collectibility 4: 50% x (Outstanding Amount – collateral value which refers to internal guideline and regulation) agunan yang penilaiannya ditetapkan sesuai dengan ketentuan internal dan Regulasi) • Kolektibilitas 5: 100% x (Oustanding Amount – nilai agunan yang penilaiannya ditetapkan sesuai dengan • Collectibility 5: 100% x (Outstanding Amount – collateral value which refers to internal guideline and regulation) ketentuan internal dan Regulasi) Risiko kredit dengan pendekatan standar Bank mengacu The Bank’s credit risk standardized approach shall refer to kepada SE Bank Indonesia No.13/6/DPNP tanggal 18 Bank Indonesia SE No.13/6/DPNP dated February 18, 2011 Februari 2011 mengenai pedoman perhitungan aset regarding guidelines for the calculation of risk-weighted tertimbang menurut risiko (ATMR) untuk risiko Kredit assets (ATMR) for credit risk using the standardized approach. dengan menggunakan pendekatan standar. Agunan Collateral Agunan yang dapat diterima oleh Bank adalah yang Collateral accepted by the Bank shall be legally allowed diperbolehkan secara ketentuan bagi Bank dan tidak to the Bank and shall not be against the law, and/or other melanggar ketentuan hukum dan/atau peraturan lainnya related regulation. The approval and appraisal of collateral yang terkait. Persetujuan dan penilaian agunan wajib shall be with prudence. Fair market value, depreciable dilakukan dengan prinsip kehati-hatian. Nilai pasar yang life, and marketability of the collateral shall be taken into wajar, usia depresiasi, dan nilai pasar agunan antara lain consideration when conducting appraisal of collateral. The yang wajib menjadi pertimbangan dalam melakukan Bank applies the calculation of secured amount for facility penilaian agunan. Bank menerapkan perhitungan nilai based on the “Net Appraisal Value” which calculated as yang dijaminkan untuk fasilitas berdasarkan pada Net follows: (Appraised value times persentase NAV) minus (rent PT BANK CTBC Indonesia 39 LAPORAN TAHUNAN 2015 Appraisal Value dimana dihitung berdasarkan formula sebagai deposit and any other senior rights). berikut: (harga penilaian x persentase NAV) dikurangi dengan (Deposit penyewaan dan hak–hak senior lainnya). 2. Risiko Pasar 2. Market Risk Risiko Pasar adalah risiko pada posisi neraca dan rekening Market Risk is the risk on the balance sheet and off balance sheet administratif termasuk transaksi derivatif, akibat perubahan position including the derivative transactions due to the overall secara keseluruhan dari kondisi pasar, termasuk risiko changes of the market condition, including the option price risk perubahan harga option. Risiko pasar terdapat pada aktivitas changes. Market risk is warehoused within the treasury business bisnis tresuri dari posisi trading book maupun banking book. from trading book and banking book position. Trading Book, berlaku terhadap produk-produk yang dimiliki Trading Book, applicable to products held for trading untuk tujuan diperdagangkan sebagai suatu usaha utama purposes as a principal or held as part of a business whose atau sebagai bagian dari suatu usaha yang strategi bisnis main business strategy is to trade or make markets; utamanya adalah perdagangan atau menciptakan pasar; Banking Book, berlaku terhadap produk-produk yang Banking Book, applicable to products held for investment dimiliki untuk tujuan investasi yang dapat membuat Bank purposes which may expose Bank to market risk. mengalami risiko pasar. Tujuan utama Manajemen Risiko Pasar adalah untuk The main purpose of the Risk Management for the Market meminimalkan dampak negatif akibat perubahan kondisi Risk is to minimize the possibility of negative impact due to pasar terhadap aktiva dan permodalan Bank. the market condition changes on Bank’s asset and capital. Organisasi manajemen risiko pasar selain Dewan Komisaris Market risk management organization beside Board of dan Komite terdiri dari: Commissioners and Committee, consists of: • • Grup Manajemen Risiko – Unit Risiko Pasar dan Risk Management Group – Market & Liquidity Risk Unit (MLRU) Likuiditas (MLRU) • Grup Treasury selaku unit bisnis • Treasury Group as business unit • Unit pelaksana yang melakukan rekonsiliasi posisi yang • The executing unit who do position reconciliation dikelola dan dicatat dalam sistem informasi manajemen which is managed and recorded in the management information system • Unit pelaksana yang melakukan pengendalian terhadap • The executing unit who do control the profit and loss akurasi laba dan rugi dan kepatuhan pada ketentuan accuracy and the compliance to the stipulation including termasuk standar akuntansi yang berlaku. the relevant accounting standard. Identifikasi Risiko Pasar Market Risk Identification Bank memiliki proses identifikasi risiko yang disesuaikan Banks has own risk identification process that is adjusted to dengan risiko pasar yang melekat pada aktivitas bisnis Bank the market risk attaching to Bank’s business activities which yang meliputi risiko suku bunga dan nilai tukar, khusus untuk includes interest rate and exchange rate, especially for the risiko suku bunga pada banking book (Interest Rate Risk in Interest Rate in Banking Book, the identification process Banking Book), proses identifikasi mencakup identifikasi covers identifying IRRBB risk sources that can affect Bank’s terhadap sumber risiko IRRBB yang dapat mempengaruhi interest income and the economic value of Bank’s financial pendapatan bunga Bank, nilai ekonomis dari posisi keuangan position, as well as Bank’s capital. Bank dan modal Bank. Pengukuran Risiko Pasar Market Risk Measurement Bank memiliki sistem atau model pengukuran risiko pasar Bank has the system or market risk measurement model to untuk mengukur posisi dan sensitivitas yang terkait risiko measure the position and sensitivity attached to the market 40 PT BANK CTBC Indonesia Annual Report 2015 pasar baik pada kondisi normal maupun stress. risk whether in normal condition or stress. Pengukuran risiko pasar pada Trading Book menggunakan Measurement of market risk in the Trading Book is using beberapa paramater antara lain volume dan komposisi some parameters such as volume and portfolio composition, portofolio, potensi keuntungan atau kerugian dari aset potential profit or loss from trading asset, derivative and trading, derivatif dan FVO, Sensitivitas risiko meliputi Posisi FVO, Risk sensitivity including Net Open Position (NOP), FX Devisa Neto, FX Delta, FX Vega dan PVBP. Delta, FX Vega, and PVBP. Pengukuran risiko pasar pada Banking Book menggunakan Measurement of market risk in the Banking Book is using Re- Laporan Re-pricing Gap antara Aset dan Kewajiban dengan pricing Gap Report: This report measures the re-pricing gap berbagai time bucket untuk memahami mismatch suku between asset and liability by various time buckets in order bunga dan sensitivitas risiko: mengukur dampak dari to understand interest rate mismatch and Risk sensitivity: perubahan 1 basis poin suku bunga pada pendapatan bunga This measures the impact of 1 basis point change in interest bersih (NII) dan pada nilai ekonomis dari ekuitas (EVE). rate on net interest income (NII) and that on economic value Analisis dampak tersebut pada NII (1bp△NII) berfokus pada of equity (EVE). The analysis of such impact on NII (1bp△NII) perubahan pendapatan dan beban bunga dalam waktu focuses on changes in interest income and expense within a satu tahun atau perspektif jangka pendek. Analisis dampak year, hence, a short-term perspective. The analysis of such tersebut pada EVE (1bp△EVE) adalah perspektif jangka impact on EVE (1bp△EVE) is of a long-term perspective as it panjang karena berfokus pada perubahan nilai ekonomi focuses on changes of economic value which will become net yang akan menjadi pendapatan bunga bersih yang diterima interest income received every year later on. setiap tahun setelahnya. Cakupan portofolio (trading dan banking book) yang Portfolio coverage (trading and banking book) which is diperhitungkan accounted in the Capital Adequacy Ratio (CAR) for market dalam Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) untuk risiko pasar adalah meliputi: risk are included: • Eksposur Surat Berharga pada Trading Book • Securities Exposure in Trading Book • Eksposur Derivatif pada Trading Book • Derivatives Exposure in Trading Book • Eksposur Mata Uang Asing pada Banking Book dan • Foreign Currency Exposure in Banking and Trading Book Trading Book Pemantauan dan Pengendalian Risiko Pasar Market Risk Monitoring and Controlling Bank memiliki kebijakan Manajemen Risiko Pasar yang dikaji Bank has own Market Risk Management Policy and this ulang minimal setahun sekali untuk disesuaikan dengan policy is reviewed at least annually to incorporate significant perubahan bisnis yang signifikan, arahan manajemen, dan business changes, management objectives and regulatory persyaratan peraturan, yang disetujui oleh Komite Aktiva requirements approved by the Assets and Liabilities dan Pasiva (ALCO) dan Dewan Komisaris (BOC). Committee (ALCO) and Board of Commissioners (BOC). Secara harian, Grup Manajemen Risiko - Unit Risiko Pasar On daily basis, Risk Management Group – Market Liquidity dan Likuiditas melakukan pemantauan dan pengendalian Risk Unit do monitoring and controlling regarding limit terhadap kepatuhan limit yang telah ditetapkan oleh Dewan compliance which have been approved by Board of Komisaris dan ALCO, dan tindak lanjut apabila terjadi Commissioners and ALCO, and do a follow up for overcoming pelampauan, yang selanjutnya dilaporkan secara harian limit overdue, which later on shall be reported daily to the kepada pihak-pihak yang berkepentingan sebagaimana interested parties as ruled in the Bank internal policy. diatur dalam kebijakan internal Bank. Dokumentasi atas pelampauan, pengecualian, termasuk Documentation of the excess, exceptions, and trigger breaks, persetujuan atas tindakan koreksi dan tanggal penyelesaian including the agreed-upon corrective action and the resolution didokumentasikan dengan baik oleh Grup Manajemen date has been well documented by Risk Management Group - Risiko dan Likuiditas Unit Risiko Pasar. Market and Liquidity Risk Management Unit. PT BANK CTBC Indonesia 41 LAPORAN TAHUNAN 2015 3. Risiko Likuiditas 3. Liquidity Risk Risiko Likuiditas adalah risiko akibat ketidakmampuan Bank Liquidity Risk is the risk which is caused by Bank’s inability untuk memenuhi kewajiban yang jatuh tempo dari sumber to meet its obligation from cash flow funding sources and/ pendanaan arus kas dan/atau dari aset likuid berkualitas or the high quality liquid asset which can be pledged, tinggi yang dapat diagunkan, tanpa mengganggu aktivitas without disturbing the activity and financial condition of dan kondisi keuangan Bank. the Bank. Ketidakmampuan memperoleh sumber pendanaan arus kas The inability to have the cash flow funding source so that it sehingga menimbulkan risiko likuiditas dapat disebabkan causes the liquidity risk which may be caused by inability to antara lain oleh ketidakmampuan menghasilkan arus kas produce cash flow which is derived from the earning assets or yang berasal dari aset produktif maupun yang berasal from sale of asset including the liquid asset; and/or inability dari penjualan aset termasuk aset likuid; dan/atau to produce cash flow which derived from the fund raising, ketidakmampuan menghasilkan arus kas yang berasal dari inter Bank transaction, and accepted loans. penghimpunan dana, transaksi antar Bank, dan pinjaman yang diterima. Sedangkan risiko suku bunga dalam buku bank didefinisikan While the interest rate risk in the bank’s books is defined as sebagai risiko potensi pengurangan atau kehilangan the potential risk reduction or loss of income (net interest pendapatan (pendapatan bunga bersih) dan modal (nilai income) and capital (economic value of the Bank) due to ekonomi dari Bank) karena perubahan suku bunga. changes in interest rates . Tujuan utama manajemen risiko untuk risiko likuiditas The main purpose of the risk management for the liquidity dan suku bunga dalam buku bank untuk meminimalkan and interest rate risk in banking book is to minimize the kemungkinan ketidakmampuan Bank dalam memperoleh possibility of the Bank’s inability to obtain cash flow funding sumber pendanaan arus kas dalam kondisi normal dan atau source in normal condition and or stress as well as protect stress serta melindungi dan meningkatkan modal melalui and increase capital through adequate net interest rate pertumbuhan laba bunga bersih yang memadai, stabil dan growth, stable, and reliable in various economic condition. dapat diandalkan dalam berbagai kondisi ekonomi. Organisasi manajemen risiko likuiditas dan suku bunga Liquidity risk management organization has been adjusted buku bank telah disesuaikan dengan karakteristik dan to the characteristics and complexity of the Bank’s business kompleksitas kegiatan usaha Bank, selain Dewan Komisaris activities, beside Board of Commissioners and Committee, dan Komite, terdiri dari: consists of: • • Grup Manajemen Risiko – Unit Risiko Pasar dan Risk Management Group - Market & Liquidity Risk Unit (MLRU) Likuiditas (MLRU) • Grup Tresuri • Treasury Group • Seluruh Unit Bisnis termasuk cabang • All Business Units including branches • Grup Pengendali Keuangan • Financial Control Group Strategi manajemen risiko likuiditas dan suku bunga Liquidity risk management strategy and the interest rate buku bank dari Bank CTBC Indonesia difokuskan pada on the banking book of Bank CTBC Indonesia is focused memfasilitasi kerangka on facilitating business development within a prudent risk manajemen risiko yang prudent, konsisten dan efisien yang management framework, consistent and efficient which has a menyeimbangkan antara risiko dan imbalan. Hal ini dicapai balance between risk and reward. This is achieved by ensuring dengan memastikan kerangka kerja risiko yang efektif a framework for effective risk management principles include dengan mencakup prinsip-prinsip manajemen risiko utama the main risk in the form of risk identification, risk assessment, berupa identifikasi risiko, pengukuran risiko, pengendalian/ control/monitoring of risk and risk analysis/reporting . pengembangan usaha dalam pemantauan risiko dan analisis risiko/pelaporan. 42 PT BANK CTBC Indonesia Annual Report 2015 Identifikasi Risiko Likuiditas dan Suku Bunga Bank Liquidity Risk Identification and Bank Interest Rate Dalam memperhatikan In doing identification, bank put attention on some factors beberapa faktor antara lain faktor pasar eksternal yang such as external market factor which effects Bank’s ability dapat Bank in funding or cause issue in ability in fulfilling payment atau menyebabkan masalah pada kemampuan untuk obligation, internal factor which can cause over dependency memenuhi kewajiban pembayaran, faktor internal yang in interbank funding, incompability inter bank repricing, dapat menyebabkan ketergantungan yang berlebihan pada repricing mismatch time/amount of assets and liabilities, pendanaan antar bank, ketidaksesuaian repricing waktu/ risk and interest rate sources, the magnitude of changes jumlah dari aktiva dan kewajiban, sumber risiko suku bunga, in interest rates vary for short-term and long-term, various besarnya perubahan suku bunga bervariasi untuk jangka index or selection on interest rates of assets and liabilities pendek dan jangka panjang, berbagai indeks atau pilihan associated. melakukan identifikasi, mempengaruhi bank kemampuan pendanaan atas tingkat bunga aset dan kewajiban yang terkait. Pengukuran Risiko Likuiditas dan Suku Bunga Bank Liquidity Risk And Bank Interest Rate Measurement Bank mengukur risiko likuiditas dan suku bunga dalam buku Bank measures liquidity risk using a variety of early warning bank dengan menggunakan berbagai indikator peringatan indicators which according to business strategies, risk dini yang disesuaikan dengan strategi bisnis, toleransi tolerance and past performances, gap analysis to measure risiko dan kinerja masa lalu, analisa gap arus kas mengukur liquidity and Bank repricing by checking potential cash flow likuiditas dan repricing Bank dengan memeriksa potensial according to business scenario, such as Loan to Deposit (LDR) arus kas sesuai skenario bisnis, antara lain Loan to deposit and Internal LDR (loan compared with deposit+equity+special ratio (LDR) dan Internal LDR (loan dibandingkan dengan borrowings), maturity gap analysis, liquidity ratio, funding deposito+equity+special borrowing), analisa maturity gap, concentration, deposit stability, financial market liquidity, risk rasio likuiditas, konsentrasi pendanaan, stabilitas deposit, sensitivity, The earnings perspective, and etc. market liquidity finansial, risk sensitivity, The earnings perspective dan lainnya. Risk Management Group – Market Liquidity Risk Unit Risk Management Group – Market Liquidity Risk Unit melakukan stress testing secara berkala untuk menilai dampak conducted Stress test periodically to assess the impact of dari skenario stres untuk risiko likuiditas dan suku bunga stress scenario for liquidity and interest rate in banking book buku bank terhadap permodalan bank dan memungkinkan to bank’s capital and enable management to take precaution manajemen action to anticipate liquidity problems. If necessary, mengambil tindakan pencegahan untuk mengantisipasi potensial masalah likuiditas. Jika diperlukan, contingency funding plan will be activiated. rencana pendanaan kontinjensi akan diaktifkan. Liquidity Risk Monitoring and Controlling Pemantauan dan Pengendalian Risiko Likuiditas Pemantauan risiko likuiditas yang dilakukan Bank Liquidity risk monitoring which is done by the Bank should memperhatikan indikator peringatan dini untuk mengetahui pay attention to the early warning indicators to know potensi peningkatan Risiko, penetapan dan pemantauan the potential increase of the Bank’s liquidity risk, the limit risiko dengan mempertimbangkan kompleksitas dari establishment and monitoring of risk limits by considering aset dan kewajiban. the complexity of the assets and liabilities. Ketika risiko muncul, pemilihan metode yang tepat dalam When risks arise , the selection of appropriate methods to mengatasinya tergantung pada tingkat risiko, kemampuan solve it depends on the level of risk , the ability of funding pendanaan untuk setiap mata uang, kecepatan unit yang for each currency , the speed of the unit responsible for bertanggung jawab dalam memperoleh pendanaan dalam obtaining funding in overcoming the crisis. mengatasi krisis. 4. Risiko Operasional 4. Operational Risk Risiko Operasional adalah risiko akibat ketidakcukupan dan/ Operational Risk is the risk which is caused by the inadequacy atau tidak berfungsinya proses internal, kesalahan manusia, and/or non-functioning internal process, human error, PT BANK CTBC Indonesia 43 LAPORAN TAHUNAN 2015 kegagalan sistem, dan/atau adanya kejadian-kejadian system failure, and/or external events which influence Bank’s eksternal yang mempengaruhi operasional Bank. Risiko ini operational. This risk may come from several sources such as dapat bersumber antara lain dari Sumber Daya Manusia the Human Resources (SDM), internal process, system and (SDM), proses internal, sistem dan infrastruktur, serta infrastructure, and external events. kejadian eksternal. Tujuan utama penerapan manajemen risiko operasional Bank The main purpose of the Bank’s operational risk management adalah untuk meminimalkan kemungkinan dampak negatif implementation is to minimize the possibility of negative dari tidak berfungsinya proses internal, kesalahan manusia, impact from the malfunctioning internal process, human kegagalan sistem dan/atau kejadian-kejadian eksternal. error, system failure, and/or external events. Identifikasi Risiko Operasional Operational Risk Identification Penerapan manajemen risiko operasional Bank mengikuti The Bank’s operational risk management implementation standar internasional yang mengacu pada dokumen Basel II in line with international standard refers to the Basel II dalam mengidentifikasi kejadian risiko operasional. Kejadian document in identifying operational risk events. It divided risiko operasional tersebut terbagi dalam 7 tipe kejadian yakni into 7 types of events which consist of internal fraud; external fraud internal; fraud eksternal; praktek ketenagakerjaan dan fraud; employment practices and workplace safety; clients, keselamatan lingkungan kerja; nasabah, produk dan praktek products and business practices; damage to physical assets; bisnis; kerusakan aset fisik; gangguan bisnis dan kegagalan business disruption and system failures and execution; sistem; dan eksekusi, pengiriman, dan manajemen proses. delivery and process management. Pengukuran Risiko Operasional Operational Risk Measurement Bank menggunakan metode Risk and Control Self Assesment Bank use Risk and Control Self Assesment (RCSA method), (RCSA), Key Risk Indicator, Operasional Risk Report dalam Key Risk Indicator, Operational Risk Report in order to rangka menilai dan mengukur risiko operasional pada proses assess and measure the operational risks related to the bisnis Bank yang dalam penerapannya juga akan telah Bank’s business processes which in practice would also have meningkatkan risk awareness dari seluruh unit kerja. increased risk awareness of the entire working unit. Pemantauan & Pengendalian Risiko Operasional Operational Risk Monitoring and Controlling Bank Risiko The Bank has established an Operational Risk Management Operasional yang dikaji ulang secara berkala untuk dilakukan Policy that will be reviewed periodically for improvement, penyempurnaan sehingga efektifitas penerapan manajemen therefore the effectiveness of the Bank’s operational risk risiko operasional Bank sejalan dengan perkembangan management implementation will be in line with the Bank’s usaha maupun kondisi operasional Bank dan juga untuk business and operational conditions and also to ensure memastikan kesesuaian dengan ketentuan regulator yang compliance with prevailing regulation. telah memiliki Kebijakan Manajemen berlaku. Organisasi manajemen risiko operasional telah disesuaikan Operational risk management organization has been dengan karakteristik dan kompleksitas kegiatan usaha Bank, adjusted to the characteristics and complexity of the Bank’s selain Dewan Komisaris dan Komite, terdiri dari: business activities, beside Board of Commissioners and Committee, consists of: • • • Grup Manajemen Risiko – Unit Manajemen Risiko • Operasional • Unit yang independen dari grup bisnis/pendukung yang • Unit is an independent unit from the business/support melakukan analisa, pemantauan dan pelaporan risiko group analysis, monitoring and reporting of operational operasional yang melekat dalam kegiatan Bank baik di risk inherent in both the Bank’s activities or in the branch kantor cabang maupun divisi/unit/grup di Kantor Pusat. office or division/unit/group in Headquarters. Delegated Operational Risk Officer (unit bisnis dan/atau unit pendukung) yang melakukan kerjasama dengan 44 Risk Management Group - Operational Risk Management PT BANK CTBC Indonesia • Delegated Operational Risk Officer (business unit and/or supporting unit) which collaborate with Risk Annual Report 2015 Grup Manajemen Risiko – Unit Manajemen Risiko Management Group – Operational Risk Management Operasional dalam mengimplementasikan kerangka Unit in implementing operational risk management kerja dan prosedur Manajemen Risiko Operasional di framework and procedures in their areas. area mereka. • Seluruh Unit Bisnis dan Unit Pendukung • All Business Units and Supporting Units • Grup bisnis/pendukung merupakan risk owner yang • Business/support groups are the risk owner responsible bertanggung jawab terhadap proses Manajemen Risiko to the Risk Management for daily Operational Risk untuk Risiko Operasional sehari-hari serta melaporkan process and report the problems and Operational permasalahan dan Risiko Operasional secara spesifik Risk specifically in the unit according to the relevant dalam unitnya sesuai jenjang pelaporan yang berlaku. report level. 5. Risiko Hukum 5. Legal Risk Risiko Hukum adalah risiko yang timbul akibat tuntutan Legal Risk is the risk arising from legal claims and/or hukum dan/atau kelemahan aspek yuridis. weakness of juridical aspects. Tujuan utama manajemen risiko hukum adalah untuk Risk management main purpose for legal risk is to ensure memastikan bahwa proses Manajemen Risiko dapat that risk management can minimize the negative effect from meminimalkan kemungkinan dampak negatif dari kelemahan the weakness of juridiction acpect, the non-existance and/or aspek yuridis, ketiadaan dan/atau perubahan peraturan amendment of legislation regulation, and litigation process. perundang - undangan, dan proses litigasi. Legal Risk Identification Identifikasi Risiko Hukum Pemantauan risiko likuiditas yang dilakukan Bank Liquidity risk monitoring which is done by the Bank should memperhatikan indikator peringatan dini untuk mengetahui pay attention to the early warning indicators to know potensi peningkatan Risiko, penetapan dan pemantauan the potential increase of the Bank’s liquidity risk, the limit risiko dengan mempertimbangkan kompleksitas dari establishment and monitoring of risk limits by considering aset dan kewajiban. the complexity of the assets and liabilities. Ketika risiko muncul, pemilihan metode yang tepat dalam When risks arise, the selection of appropriate methods to mengatasinya tergantung pada tingkat risiko, kemampuan solve it depends on the level of risk, the ability of funding for pendanaan untuk setiap mata uang, kecepatan unit yang each currency, the speed of the unit responsible for obtaining bertanggung jawab dalam memperoleh pendanaan dalam funding in overcoming the crisis. mengatasi krisis. Pengukuran Risiko Hukum Legal Risk Measurement Departemen Hukum, Grup Manajemen Risiko - Unit Legal Department, Risk Management Group - Operational Risk Manajemen Risiko Operasional bersama Satuan Kerja Management Unit together with Operational Unit working Operasional hukum collaborate to measure the risk of legal use of qualitative and menggunakan beberapa faktor kualitatif dan kuantitatif bekerja sama mengukur risiko quantitative factors in assessing the legal risks inherent such dalam menilai risiko hukum yang melekat antara lain dengan as the litigation factor, the weakness of engagement factor, memperhatikan faktor litigasi, faktor kelemahan perikatan, the absence that cause changes in laws and regulations of faktor ketiadaan atau perubahan peraturan dan perundang- Bank products into not in line with the applicable regulations. undangan yang menyebabkan produk Bank menjadi tidak sejalan dengan ketentuan yang ada. Departemen Hukum berperan sebagai ‘legal watch’ yang Legal Department acts as a ‘legal watch’ which provides menyediakan analisis/advis hukum kepada seluruh karyawan analytical/legal advice to all employees at every level of pada setiap jenjang organisasi. organization. PT BANK CTBC Indonesia 45 LAPORAN TAHUNAN 2015 Pemantauan dan Pengendalian Risiko Hukum Legal Risk Monitoring and Controlling Proses pemantauan dan pengendalian disesuaikan dengan The process of monitoring and controlling are adjusted to eksposur risiko atau risk appetite dan toleransi risiko, the risk exposure or the risk appetite and risk tolerance, the karakteristik dan kompleksitas kegiatan usaha Bank. characteristics and complexity of the Bank’s business activities. • • Departemen Hukum melakukan review secara berkala terhadap kontrak dan perjanjian antara Bank dengan Legal Department conduct periodic review of contract and agreements between Bank and other parties; pihak lain; • • Semua transaksi bisnis didokumentasikan dengan baik. All business transactions are well documented Pengungkapan Kuantitatif Risiko Operasional - Bank secara Individual Quantitative Disclosure Operational Risk - Bank Individual No Pendekatan yang Digunakan / Approach used (1) (2) 1 Pendekatan Indikator Dasar / Basic Indicator Approach 31 Des 2015 / 31 Dec 2015 Pendapatan Bruto (Rata-rata 3 Tahun Terakhir) / Beban Modal / Gross Revenue (average last Capital Charges 3 years) (3) (4) 581,249 87,187 ATMR / Risk Weighted Assets (5) 1,089,841 31 Des 2014 / 31 Dec 2014 Pendapatan Bruto (Rata-rata 3 Tahun Terakhir) / Gross Beban Modal / Revenue (average last Capital Charges 3 years) (6) (7) 476,563 71,484 ATMR / Risk Weighted Assets (8) 893,556 Pengungkapan Kuantitatif Risiko Operasional - Bank secara Konsolidasi dengan Perusahaan Anak Quantitative Disclosure Operational Risk - Consolidated Bank and Subsidiary No Pendekatan yang Digunakan / Approach used (1) (2) 1 Pendekatan Indikator Dasar / Basic Indicator Approach 31 Des 2015 / 31 Dec 2015 Pendapatan Bruto (Rata-rata 3 Tahun Terakhir) / Beban Modal / Gross Revenue (average last Capital Charges 3 years) (3) (4) 581,249 87,187 ATMR / Risk Weighted Assets (5) 1,089,841 31 Des 2014 / 31 Dec 2014 Pendapatan Bruto (Rata-rata 3 Tahun Terakhir) / Gross Beban Modal / Revenue (average last Capital Charges 3 years) (6) (7) 476,563 71,484 ATMR / Risk Weighted Assets (8) 893,556 6. Strategic Risk 6. Risiko Stratejik Risiko Stratejik adalah risiko akibat ketidaktepatan dalam Strategic Risk is risk because of imprecision in taking and/or pengambilan executing a strategic decision as well as failure in anticipating dan/atau pelaksanaan suatu keputusan stratejik serta kegagalan dalam mengantisipasi perubahan business environment change. lingkungan bisnis. Tujuan utama manajemen risiko untuk risiko stratejik The main purpose of risk management for strategic risk is adalah untuk memastikan bahwa proses Manajemen to ensure that Risk Management process can minimize the Risiko dapat meminimalkan kemungkinan dampak negatif possibility of negative effect from imprecision of strategic dari ketidaktepatan pengambilan keputusan stratejik dan decision making and failure in anticipating changes in kegagalan dalam mengantisipasi perubahan lingkungan business environment. bisnis. Identifikasi Risiko Stratejik Strategic Risk Identification Bank mengidentifikasi risiko stratejik antara lain dengan The Bank identified strategic risk by analyzing the deviation menganalisa penyimpangan dari penerapan strategi bisnis of unrealized or ineffective business strategy implementation yang belum direalisasi atau belum efektif yang memiliki or business plan which has significant impact to the Bank’s dampak yang signifikan terhadap modal Bank, dan strategi capital, and strategies that require more resources and/or yang membutuhkan lebih banyak sumber daya dan/atau have a high level of risk, such as strategy come into new memiliki tingkat risiko tinggi, seperti strategi masuk ke dalam markets, acquisition strategy, or the strategy of diversification pasar baru, strategi akuisisi, atau strategi diversifikasi dalam in terms of products and services tailored to the characteristic hal produk dan jasa yang disesuaikan dengan karakteristik and complexity of the Bank. dan kompleksitas Bank. 46 PT BANK CTBC Indonesia Annual Report 2015 Pengukuran Risiko Stratejik Strategic Risk Measurement Dalam mengukur risiko stratejik, Bank CTBC Indonesia In measuring the strategic risk, Bank CTBC Indonesia uses menggunakan beberapa indikator antara lain berupa some indicators such as the suitability of the strategy kesesuaian strategi dengan kondisi lingkungan bisnis, with the business environment conditions, deviation from penyimpangan dari rencana strategis yang telah ditetapkan, the established strategic plan, the growth rate of assets yaitu laju pertumbuhan aset dan kewajiban, mengubah and liabilities, changing dynamics into the competition, dinamika ke dalam persaingan, perubahan peraturan dan regulatory changes and changes of macroeconomic in the perubahan ekonomi makro dalam pencapaian rencana. achievement plans. Pemantauan dan Pengendalian Risiko Stratejik Strategic Risk Monitoring and Controlling Penetapan struktur organisasi, perangkat dan kelengkapan Organizational structure, tools determination and units/ unit/fungsi yang terkait dengan penerapan Manajemen functions completeness which related to the implementation Risiko untuk risiko stratejik telah disesuaikan dengan of Risk Management for strategic risk has been adjusted to the karakteristik dan kompleksitas kegiatan usaha Bank, selain characteristics and complexity of the Bank’s business activities, Dewan Komisaris dan Komite, terdiri dari: beside Board of Commissioners and Committee, consist of: • • Seluruh unit bisnis dan unit pendukung bertanggung All business units and supporting units are responsible jawab membantu Direksi menyusun perencanaan to assist the Directors to prepare strategic plan and stratejik, dan mengimplementasikan strategi secara implement it effectively and efficiently; efektif dan efisien; • Grup Manajemen Risiko – Enterprise Risk Management • Risk Management Group – Enterprise Risk Management Unit bertanggung jawab dalam proses Manajemen Unit is responsible for Strategic Risk Management Risiko Stratejik khususnya pada aspek-aspek berikut: process especially in the following aspects: • • Berkoordinasi dengan seluruh unit bisnis dalam establishment process. proses penyusunan rencana stratejik. • • Memantau dan mengevaluasi Coordinating with all business units in strategic plan perkembangan • Supervising and evaluating strategic plan implementasi rencana stratejik, serta memberikan implementation development, as well as giving masukan mengenai peluang dan pilihan yang suggestion relating to opportunity and alternatives tersedia untuk pengembangan dan perbaikan for strategi secara berkelanjutan. continuously. Memastikan bahwa seluruh isu stratejik dan • development and repairing strategic Making sure that all strategic issues and effects pengaruhnya terhadap pencapaian tujuan stratejik toward strategic aim accomplishment has been telah ditindaklanjuti secara tepat waktu. followed up on time. 7. Risiko Kepatuhan 7. Compliance Risk Risiko Kepatuhan adalah risiko akibat Bank tidak mematuhi Compliance Risk is the risk when Bank does not obey and/or dan/atau implement the relevant rules and regulation. tidak melaksanakan peraturan perundang- undangan dan ketentuan yang berlaku. Tujuan utama manajemen risiko kepatuhan adalah untuk The main purpose of compliance risk is to ensure that the memastikan dapat risk management process may minimize the possibility of meminimalkan kemungkinan dampak negatif dari perilaku bahwa proses manajemen risiko the negative impact from Bank’s behavior which deviates/ Bank yang menyimpang atau melanggar standar yang violates the general standard, stipulation, and/or the relevant berlaku secara umum, ketentuan dan/atau peraturan legislation. perundang-undangan yang berlaku. Identifikasi Risiko Kepatuhan Compliance Risk Identification Bank melakukan identifikasi dan analisis terhadap beberapa Banks indentified and analyze several factors that can faktor yang dapat meningkatkan eksposur risiko kepatuhan, increase compliance risk exposures, such as the type and seperti jenis dan kompleksitas kegiatan usaha Bank, complexity of the Bank’s business activities, including new PT BANK CTBC Indonesia 47 LAPORAN TAHUNAN 2015 termasuk produk dan aktivitas baru, jumlah dan materialitas products and activities, the amount and the materiality of non- ketidakpatuhan Bank terhadap kebijakan dan prosedur compliance of the Bank’s internal policies and procedures, intern, peraturan perundang-undangan dan ketentuan yang laws and regulations, and also practice and standard sound berlaku, serta praktek dan standar etika bisnis yang sehat. business ethics. Pengukuran Risiko Kepatuhan Compliance Risk Measurement Dalam mengukur risiko kepatuhan, Bank menggunakan In measuring compliance risk, Bank uses some indicators/ beberapa indikator/parameter antara lain berupa jenis, parameters of such as the type, significance, and the frequency signifikansi dan frekuensi pelanggaran yang dilakukan, of violations to prevailing regulations, type and frequency of frekuensi pelanggaran yang sama yang diketemukan sama similar violation find on every year in last 3 (three) years, Bank’s dalam 3 (tiga) tahun terakhir, tindak lanjut Bank atas follow up of the finding violations of the applicable regulations. pelanggaran yang terjadi terhadap ketentuan yang berlaku. Pemantauan dan Pengendalian Risiko Kepatuhan Compliance Risk Monitoring and Controlling Grup Manajemen Risiko bekerja sama dengan Satuan Kerja Risk Management Group collaborate with Compliance Unit Kepatuhan dan Satuan Kerja Audit Internal sebagai pihak and Internal Audit as independent parties in monitoring - pihak independen dalam memantau dan mengendalikan and controlling the implementation in Commercial bank pelaksanaan fungsi kepatuhan Bank umum guna memastikan compliance function in order to ensure bank obeys and/or do bank the prevailing laws and regulation. mematuhi dan/atau melaksanakan peraturan perundang-undangan dan ketentuan yang berlaku. 8. Risiko Reputasi 8. Reputation Risk Risiko Reputasi adalah risiko akibat menurunnya tingkat Reputation risk is risk which is caused by the decrease of the kepercayaan pemangku kepentingan (stakeholder) yang stakeholder trust level that is caused by negative perception bersumber dari persepsi negatif terhadap Bank. towards the Bank. Tujuan utama manajemen risiko reputasi adalah untuk The main purpose of reputation risk management is to memastikan dapat ensure that the process of risk management can minimize dari the possibility of negative impact from negative publicity or bahwa meminimalkan proses kemungkinan manajemen risiko dampak negatif pemberitaan negatif atau keluhan yang disampaikan direct verbal/written complaint about the Bank. langsung atau tertulis terhadap Bank. Reputation Risk Identification Identifikasi Risiko Reputasi Bank dengan Bank identified the reputation risk using some information menggunakan beberapa sumber informasi antara lain melakukan identifikasi risiko reputasi sources such as mass media news, Bank’s sites and social pemberitaan media massa pengaduan nasabah melalui media analysis; customer’s complains through customer layanan nasabah dan kuesioner kepuasan nasabah. service; and customer’s satisfaction questionnaire. Setiap kejadian yang terkait dengan risiko reputasi termasuk All events related to reputation risk including the aggregate jumlah potensi kerugian yang diakibatkan kejadian tersebut of potential loss which are caused by the activities referred dicatat dan didokumentasikan dengan baik oleh bank. has been recorded and well documented. Pengukuran Risiko Reputasi Reputation Risk Measurement Dalam mengukur risiko reputasi, Bank menggunakan In measuring reputation risk, Bank use some indicators such beberapa pengaruh as the effect from owner’s reputation and related company, reputasi dari pemilik bank dan perusahaan terkait, business ethics violations, frequency, materiality and its pelanggaran etika bisnis, frekuensi, materialitas dan eksposur exposure to negative publicity about the Bank and the atas pemberitaan negatif dan jumlah komplain langsung dari number of customer’s direct verbal/written complaints nasabah kepada Bank secara lisan maupun tertulis. to the Bank. 48 indikator antara lain PT BANK CTBC Indonesia berupa Annual Report 2015 Pemantauan dan Pengendalian Risiko Reputasi Reputation Risk Monitoring and Controlling Seluruh pegawai Bank CTBC Indonesia menjadi bagian dari All employees of Bank CTBC Indonesia are part of the struktur pelaksana Manajemen Risiko untuk risiko reputasi, structure for implementing Risk Management for reputation mengingat reputasi merupakan hasil dari seluruh aktivitas risk, considering the reputation is the result of all business bisnis Bank. activities of the Bank. Mekanisme pemantauan dan pengendalian Risiko Reputasi The mechanisms of risk monitoring and controlling has been Bank disesuaikan dengan kharakteristik dan kompleksitas adjusted to the characteristics and complexity of the Bank’s bisnis Bank, antara lain: business activities, such as: • • Segera menindaklanjuti dan mengatasi adanya keluhan nasabah dan gugatan hukum yang dapat meningkatkan and litigation that can increase the exposure of eksposur risiko reputasi. • • Pencegahan terjadinya kejadian yang menimbulkan reputation risk; • Prevention of the occurrence of the event giving rise risiko reputasi yang secara umum dilakukan melalui reputation risk, which is generally done through the aktifitas Corporate Social Responsibility (CSR). activity of Corporate Social Responsibility (CSR), and; Komunikasi/edukasi secara rutin kepada pemangku • kepentingan dalam rangka membentuk reputasi positif Tindakan pencegahan di masa depan dan pemulihan Communication/education on a regular basis to stakeholders in order to establish a positive reputation dari pemangku kepentingan. • Immediately follow up and resolve customer complaints of stakeholders. • Preventive action in the future and the restoration and serta perbaikan kelemahan proses dan prosedur yang improvement the weakness of processes and procedures dapat memicu terjadinya risiko reputasi. that can trigger the occurrence of reputation risk. PT BANK CTBC Indonesia 49 50 PT BANK CTBC Indonesia 0 0 0 0 0 0 0 0 70,132 0 0 0 70,132 1,128,797 94,926 29,493 0 415,181 8,299,121 47,269 246,302 0 12,719,492 (4) (3) 2,365,609 92,794 0 (5) 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 (6) Total 1,128,797 94,926 29,493 0 0 415,181 0 8,369,253 0 47,269 0 246,302 0 0 0 12,789,624 0 0 0 0 (7) 0 2,365,609 0 92,794 0 0 Ind. Barat / Ind. Tengah / Ind. Timur / Luar Ind. / West Indonesia Mid Indonesia East Indonesia Overseas 280,631 7,467,055 2,094 224,847 0 11,030,390 1,023,118 125,523 27,261 0 (8) 1,755,825 124,036 0 0 0 0 0 0 0 0 111 23,527 0 0 0 23,638 (9) (10) 1,023,118 125,523 27,261 0 391,321 7,490,582 19,092 224,847 0 11,181,605 0 0 0 0 0 110,579 0 0 0 16,998 0 0 0 0 0 127,577 0 0 0 0 (12) 1,755,825 124,036 0 (2) Saldo awal CKPN / Initial Provision Balance Pembentukan (pemulihan) CKPN pada periode berjalan (Net) / Impairment (Reversal) for the current period (Net) a. Pembentukan CKPN pada periode berjalan / Impairment for the current period b. Pemulihan CKPN pada periode berjalan / Impairment Reversal for the current period CKPN yang digunakan untuk melakukan hapus buku atas tagihan pada periode berjalan / Impairment Keterangan / Explanation 0 43,581 85,981 0 6,696 0 0 0 7,428 0 0 0 (4) 36,885 CKPN Kolektif / Collective Impairment (3) 78,553 CKPN Individual / Individual Impairment 31 Desember 2015 / 31 December 2015 Disclosure of Detailed Impairment Transaction - Individual Bank (11) Total 0 0 0 0 0 0 Ind. Barat / Ind. Tengah / Ind. Timur / Luar Ind. / West Indonesia Mid Indonesia East Indonesia Overseas Tagihan Bersih Berdasarkan Wilayah / Net Dues based on Regions Tagihan Bersih Berdasarkan Wilayah / Net Dues based on Regions 78,553 0 36,885 0 0 0 (5,726) 0 (6) 42,611 (5) 70,746 0 7,807 0 0 CKPN Kolektif / Collective Impairmen CKPN Individual / Individual Impairment 31 Desember 2015 / 31 December 2014 (dalam jutaan rupiah / in million Rupiah) Pengungkapan Rincian Mutasi Cadangan Kerugian Penurunan Nilai - Bank secara Individual (2) Tagihan Kepada Pemerintah / Due to Government Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik / Due to Public Sector Entity Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional / Due to Multilateral Development Bank and International Institutions Tagihan Kepada Bank / Due to Banks Kredit Beragun Rumah Tinggal / Secured Mortgage Loan Kredit Beragun Properti Komersial / Secured Commercial Property Loan Kredit Pegawai/ Pensiunan / Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel / Due to Micro & Small Enterprises and Retail Portfolio Tagihan Kepada Korporasi / Due to Corporations Tagihan yang Telah Jatuh Tempo / Current Dues Aset Lainnya / Other Assets Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada) / Exposure to Syariah Business Units (if present) Kategori Portfolio / Portfolio Category Pembentukan (pemulihan) lainnya pada periode berjalan / Other impairment (reversal) for the current period Saldo akhir CKPN / Ending provision balance 4 3 (1) 1 2 No. 9 10 11 12 TOTAL 4 5 6 7 8 (1) 1 2 3 No. (dalam jutaan rupiah / in million Rupiah) 31 Desember 2015 / 31 December 2014 31 Desember 2015 / 31 December 2015 Disclosure of Net Dues Based on Regions - Individual Bank Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Wilayah - Bank secara Individual LAPORAN TAHUNAN 2015 3 4 5 (1) 1 2 No. 9 10 11 12 7 8 4 5 6 (1) 1 2 3 No. 0 1,094,360 0 0 0 258,085 12,789,624 7,861,356 0 0 1,956,896 598,310 0 5,934,237 0 4,046,023 4,291 246,302 1,627 0 13,675 1,078,354 122 0 6,769 12,971 5,921,091 172 0 2 428,854 29,992 0 0 0 583 0 415,181 329,312 8,369,253 4,735,730 47,269 17,370 246,302 0 29,493 0 723 0 18,797 0 9,973 0 0 0 0 0 0 1,023,118 0 43,996 351,444 1,879,844 139,463 9,805 3,008 0 0 0 1,128,797 94,926 0 0 0 0 0 85,598 0 0 13,278 0 0 3 0 1,128,797 0 0 0 1,151,550 25,063 1,120,049 301 0 5,137 0 1,000 0 0 0 849,492 23,271 556,449 1,298 0 20,497 0 123,940 0 124,036 Tagihan / Dues Tagihan yang mengalami penurunan nilai (impaired) / Impaired Dues a. Belum jatuh tempo / Not yet due b. Telah jatuh tempo / Current due Cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN) - Individual / Impairment - individual Cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN) - Kolektif / Impairment - collective Tagihan yang dihapus buku / (2) Kategori Portfolio / Portfolio Category 12,719,492 0 0 0 85,981 43,581 170,206 13,019,260 70,132 0 0 0 0 0 0 70,132 0 0 0 0 0 0 0 0 Total (7) 0 12,789,624 0 0 0 0 0 0 0 85,981 0 43,581 0 170,206 0 13,089,392 Ind. Barat / Ind. Tengah / Ind. Timur / Luar Ind. / West Indonesia Mid Indonesia East Indonesia Overseas (4) (3) (5) (6) Wilayah / Regions 31 Desember 2015 / 31 December 2015 Wilayah / Regions 31 Desember 2014 / 31 December 2014 11,030,390 0 0 0 78,553 29,609 41,419 11,179,971 23,638 0 0 0 0 15 0 23,653 0 0 0 0 0 0 0 0 127,577 11,181,605 0 0 0 0 0 0 0 78,553 7,261 36,885 0 41,419 134,838 11,338,462 Total (12) (dalam jutaan rupiah / in million Rupiah) 0 0 224,847 11,181,605 0 391,321 0 7,490,582 0 19,092 224,847 224,847 Ind. Barat / Ind. Tengah / Ind. Timur / Luar Ind. / West Indonesia Mid Indonesia East Indonesia Overseas (8) (10) (9) (11) Disclosure of Dues and Impairment based on Regions - Individual Bank 27,261 0 0 0 0 0 1,023,118 125,523 1,755,825 124,036 Total (14) 0 0 ≤ 1 tahun / >1 thn s.d. 3 thn / >3 thn s.d. 5 thn / >5 thn / Non-Kontraktual / ≤ 1 year >1 yr to 3 yr >3 yr to 5 yr >5 yr Uncommitted (9) (10) (11) (12) (13) 2,365,609 1,755,825 92,794 0 0 0 0 0 0 0 0 0 Total (8) 2,365,609 92,768 ≤ 1 tahun / >1 thn s.d. 3 thn / >3 thn s.d. 5 thn / >5 thn / Non-Kontraktual / >1 yr to 3 yr ≤ 1 year >3 yr to 5 yr >5 yr Uncommitted (4) (3) (5) (6) (7) Tagihan Bersih Berdasarkan Sisa Jangka Waktu Kontrak / Net Dues based on Remaining Period of Committed Loan Tagihan Bersih Berdasarkan Sisa Jangka Waktu Kontrak / Net Dues based on Remaining Period of Committed Loan Pengungkapan Tagihan dan Pencadangan Berdasarkan Wilayah - Bank secara Individual (2) Tagihan Kepada Pemerintah / Due to Government Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik / Due to Public Sector Entity Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional / Due to Multilateral Development Bank and International Institutions Tagihan Kepada Bank / Due to Banks Kredit Beragun Rumah Tinggal / Secured Mortgage Loan Kredit Beragun Properti Komersial / Secured Commercial Property Loan Kredit Pegawai/ Pensiunan / Staff or Retired Staff Loan Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel / Due to Micro & Small Enterprises and Retail Portfolio Tagihan Kepada Korporasi / Due to Corporations Tagihan yang Telah Jatuh Tempo / Current Dues Aset Lainnya / Other Assets Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada) / Exposure to Syariah Business Units (if present) Total Kategori Portfolio / Portfolio Category (dalam jutaan rupiah / in million Rupiah) 31 Desember 2014 / 31 December 2014 31 Desember 2015 / 31 December 2015 Disclosure of Net Dues based on Remaining Period of Committed Loan - Individual Bank Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Sisa Jangka Waktu Kontrak - Bank secara Individual Annual Report 2015 PT BANK CTBC Indonesia 51 LAPORAN TAHUNAN 2015 Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Sektor Ekonomi - Bank secara Individual Disclosure of Net Dues based on Economic Sectors - Individual Bank (dalam jutaan rupiah / in million Rupiah) Kategori Portfolio / Portfolio Category No. (1) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 (2) 31 Desember 2015 / 31 December 2015 Pertanian, perburuan dan Kehutanan / Agriculture, Hunting, and Forestry Perikanan / Fishery Pertambangan dan Penggalian / Mining and Quarrying Industri pengolahan / Manufacture Industries Listrik, Gas dan Air / Electricity, Gas, and Water Konstruksi / Construction Perdagangan besar dan eceran / Wholesale and Retail Trading Penyediaan akomodasi dan penyediaan makan minum / Provision of Accommodation, Eating & Drinking Transportasi, pergudangan dan komunikasi / Transport, Storage, and Communication Perantara keuangan / Financial Intermediaries Real estate, usaha persewaan dan jasa perusahaan / Real Estate, Leasing, and Business Services Administrasi Pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib / Public Administration, Defence, and Compulsory Social Security Jasa pendidikan / Educational Services Jasa kesehatan dan kegiatan sosial / Health and Social Services Jasa kemasyarakatan, sosial budaya, hiburan, dan perorangan lainnya / Civil Services, Social and Cultural, Entertainment, and Other Individuals Jasa perorangan yang melayani rumah tangga / Individual Services to Households Badan internasional dan badan ekstra internasional lainnya / International Agencies and other extra International Agencies Kegiatan yang belum jelas batasannya / Undefined Activities Bukan Lapangan Usaha / Non-Business Sector Lainnya / Others Total 31 Desember 2014 / 31 December 2014 Pertanian, perburuan dan Kehutanan / Agriculture, Hunting, and Forestry Perikanan / Fishery Pertambangan dan Penggalian / Mining and Quarrying Industri pengolahan / Manufacture Industries Listrik, Gas dan Air / Electricity, Gas, and Water Konstruksi / Construction Perdagangan besar dan eceran / Wholesale and Retail Trading Penyediaan akomodasi dan penyediaan makan minum / Provision of Accommodation, Eating & Drinking Transportasi, pergudangan dan komunikasi / Transport, Storage, and Communication Perantara keuangan / Financial Intermediaries Real estate, usaha persewaan dan jasa perusahaan / Real Estate, Leasing, and Business Services Administrasi Pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib / Public Administration, Defence, and Compulsory Social Security Jasa pendidikan / Educational Services Jasa kesehatan dan kegiatan sosial / Health and Social Services Jasa kemasyarakatan, sosial budaya, hiburan, dan perorangan lainnya / Civil Services, Social and Cultural, Entertainment, and Other Individuals Jasa perorangan yang melayani rumah tangga / Individual Services to Households Badan internasional dan badan ekstra internasional lainnya / International Agencies and other extra International Agencies Kegiatan yang belum jelas batasannya / Undefined Activities Bukan Lapangan Usaha / Non-Business Sector Lainnya / Others Total 52 Tagihan Kepada Bank Pembangunan Tagihan Kepada Eksposur di Unit Multilateral Kredit Beragun Usaha Mikro, Tagihan Tagihan Kepada Usaha Syariah Tagihan dan Lembaga Kredit Beragun Properti Kredit Pegawai/Usaha Kecil dan Tagihan yang Tagihan Kepada Entitas Sektor (apabila ada) / Kepada Internasional / Rumah Tinggal / Komersial / Pensiunan / Portofolio Ritel / Telah Jatuh Aset Lainnya / Kepada Bank / Pemerintah / Exposure to Publik / Korporasi / Due to Secured Secured Staff or Retired Due to Micro & Tempo / Other Assets Due to Banks Due to Syariah Due to Public Due to Multilateral Mortgage Loan Commercial Staff Loan Small Current Dues Government Sector Entity Business Units Corporations Development Property Loan Enterprises and (if present) Bank and Retail Portfolio International Institutions (3) (4) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) 0 0 0 0 0 204,127 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1,135 0 0 2,195 37,407 19,986 5,085,574 133,622 11,746 1,390,929 0 0 5 0 0 39,375 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 - 0 0 0 0 0 0 0 305,499 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 427,130 96,648 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 98 111,461 0 0 0 0 0 0 404,985 121,270 1,403 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 29,493 0 0 0 0 0 1,128,797 1,128,797 0 94,926 0 94,926 0 0 0 29,493 0 6,769 0 415,181 0 423,854 0 8,369,253 121,664 6,486 0 47,269 0 246,302 0 246,302 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 100 0 0 0 34,315 47,203 4,151,477 143,192 16,752 1,000,001 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1,003 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 634,499 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 559,141 76,109 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1,013 69,977 0 0 0 0 0 0 18,164 174,860 1,280 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1,023,118 0 1,023,118 125,523 0 0 125,523 27,261 0 0 27,261 362,559 0 8,482 461,393 0 0 391,321 7,490,582 17,812 0 0 19,092 0 224,847 0 224,847 0 2,365,609 2,365,609 0 PT BANK CTBC Indonesia (5) 0 1,755,825 0 1,755,825 92,794 92,794 0 124,036 0 124,036 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 Annual Report 2015 Pengungkapan Tagihan dan Pencadangan Berdasarkan Sektor Ekonomi - Bank secara Individual Disclosure of Dues and Impairment based on Economic Sectors - Individual Bank (dalam jutaan rupiah / in million Rupiah) Penurunan Nilai / Impaired Dues No. Sektor Ekonomi / Economic Sectors Tagihan / Dues a. Belum jatuh tempo / Not yet due b. Telah jatuh tempo / Current due (1) (2) (3) (4) (5) 1 2 3 4 5 6 7 8 Pertanian, perburuan dan Kehutanan / Agriculture, Hunting, and Forestry Perikanan / Fishery Pertambangan dan Penggalian / Mining and Quarrying Industri pengolahan / Manufacture Industries Listrik, Gas dan Air / Electricity, Gas, and Water Konstruksi / Construction Perdagangan besar dan eceran / Wholesale and Retail Trading Penyediaan akomodasi dan penyediaan makan minum / Provision of Accommodation, Eating & Drinking Transportasi, pergudangan dan komunikasi / Transport, Storage, and Communication Perantara keuangan / Financial Intermediaries Real estate, usaha persewaan dan jasa perusahaan / Real Estate, Leasing, and Business Services Administrasi Pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib / Public Administration, Defence, and Compulsory Social Security Jasa pendidikan / Educational Services Jasa kesehatan dan kegiatan sosial / Health and Social Services Jasa kemasyarakatan, sosial budaya, hiburan, dan perorangan lainnya / Civil Services, Social and Cultural, Entertainment, and Other Individuals Jasa perorangan yang melayani rumah tangga / Individual Services to Households Badan internasional dan badan ekstra internasional lainnya / International Agencies and other extra International Agencies Kegiatan yang belum jelas batasannya / Undefined Activities Bukan Lapangan Usaha / Non-Business Sector Lainnya / Others Total 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 Pertanian, perburuan dan Kehutanan / Agriculture, Hunting, and Forestry Perikanan / Fishery Pertambangan dan Penggalian / Mining and Quarrying Industri pengolahan / Manufacture Industries Listrik, Gas dan Air / Electricity, Gas, and Water Konstruksi / Construction Perdagangan besar dan eceran / Wholesale and Retail Trading Penyediaan akomodasi dan penyediaan makan minum / Provision of Accommodation, Eating & Drinking Transportasi, pergudangan dan komunikasi / Transport, Storage, and Communication Perantara keuangan / Financial Intermediaries Real estate, usaha persewaan dan jasa perusahaan / Real Estate, Leasing, and Business Services Administrasi Pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib / Public Administration, Defence, and Compulsory Social Security Jasa pendidikan / Educational Services Jasa kesehatan dan kegiatan sosial / Health and Social Services Jasa kemasyarakatan, sosial budaya, hiburan, dan perorangan lainnya / Civil Services, Social and Cultural, Entertainment, and Other Individuals Jasa perorangan yang melayani rumah tangga / Individual Services to Households Badan internasional dan badan ekstra internasional lainnya / International Agencies and other extra International Agencies Kegiatan yang belum jelas batasannya / Undefined Activities Bukan Lapangan Usaha / Non-Business Sector Lainnya / Others Total Cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN) Individual / Individual Impairment (6) Cadangan kerugian Tagihan yang dihapus buku / penurunan nilai (CKPN) Kolektif / Collective Impairment (7) (8) 204,127 37,407 19,986 5,086,714 133,622 11,746 1,432,498 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 17,880 0 0 68,101 228 210 102 17,740 147 153 4,518 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 305,499 427,130 0 0 0 0 0 0 1,219 1,364 0 0 96,648 0 0 0 513 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 111,559 527,658 0 0 0 0 0 0 138 8,471 0 0 0 29,493 778,337 3,587,200 12,789,624 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 85,981 0 73 7,294 1,410 43,581 0 0 0 170,206 170,206 121,664 34,315 47,203 4,151,577 143,192 16,752 1,001,004 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 373 0 944 0 265 0 182 2,627 0 598 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 634,499 559,141 0 0 0 0 0 0 0 212 0 0 76,109 0 0 0 1,382 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 70,990 194,304 0 0 0 0 0 0 7,071 5,035 0 0 0 0 533,154 3,597,701 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 77,236 0 0 0 19,513 0 0 0 41,419 11,181,605 0 0 78,553 36,885 41,419 PT BANK CTBC Indonesia 53 54 PT BANK CTBC Indonesia Kategori Portfolio (2) Tagihan Kepada Pemerintah / Due to Government Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik / Due to Public Sector Entity Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional / Due to Multilateral Development Bank and International Institutions Tagihan Kepada Bank / Due to Banks Kredit Beragun Rumah Tinggal / Secured Mortgage Loan Kredit Beragun Properti Komersial / Secured Commercial Property Loan Kredit Pegawai/ Pensiunan / Staff or Retired Staff Loan Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel / Due to Micro & Small Enterprises and Retail Portfolio Tagihan Kepada Korporasi / Due to Corporations Tagihan yang Telah Jatuh Tempo / Current Dues Aset Lainnya / Other Assets Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada) / Exposure to Syariah Business Units (if present) Total No. (1) 1 2 9 10 11 12 7 8 4 5 6 3 9 10 11 12 7 8 4 5 6 3 (2) Tagihan Kepada Pemerintah / Due to Government Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik / Due to Public Sector Entity Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional / Due to Multilateral Development Bank and International Institutions Tagihan Kepada Bank / Due to Banks Kredit Beragun Rumah Tinggal / Secured Mortgage Loan Kredit Beragun Properti Komersial / Secured Commercial Property Loan Kredit Pegawai/ Pensiunan / Staff or Retired Staff Loan Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel / Due to Micro & Small Enterprises and Retail Portfolio Tagihan Kepada Korporasi / Due to Corporations Tagihan yang Telah Jatuh Tempo / Current Dues Aset Lainnya / Other Assets Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada) / Exposure to Syariah Business Units (if present) Total Kategori Portfolio (1) 1 2 No. 0 490,447 0 0 0 490,447 0 0 0 0 0 3,021,850 (4) (3) 2,750,288 224,047 646,380 (5) 0 0 idAAA 1,755,825 124,036 [Idr]A+ s.d [Idr]A- [Idr]AA+ s.d [Idr]AA- [Idr]AAA PT ICRA Indonesia PT Pemeringkat Efek Indonesia 376,676 376,676 (6) idA+ s.d id A- A1 s.d A3 A+(idn) s.d. A-(idn) Aa1 s.d Aa3 AA+(idn) s.d AA-(idn) Aaa AAA (idn) Moody's PT Fitch Ratings Indonesia idAA+ s.d idAA- A+ s.d A- AA+ s.d AA- AAA Fitch Rating A+ s.d A- 0 9,290 0 9,290 0 0 0 0 AAA AA+ s.d AA- 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 120,088 0 0 0 0 0 0 0 37,164 0 id B+ s.d id B- id BB+ s.d id BB- id BBB+ s.d id BBB- 37,164 [Idr]B+ s.d [Idr]B- [Idr]BB+ s.d [Idr]BB- [Idr]BBB+ s.d [Idr]BBB- (9) B1 s.d B3 B+(idn) s.d B-(idn) Ba1 s.d Ba3 BB+(idn) s.d BB-(idn) Baa1 s.d Baa3 BBB+(idn) s.d BBB-(idn) (8) B+ s.d B- BB+ s.d BB- BBB+ s.d BBB- Peringkat Jangka Panjang / Long Term Ratings B+ s.d B- (7) (10) (10) 0 Kurang dari B- / Less than BKurang dari B- / Less than BKurang dari B3 / Less than B3 Kurang dari B-(idn) / Less than B- (idn) Kurang dari [Idr]B- / Less than [ldr]BKurang dari idB- / Less than id B- 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 Kurang dari B- / Less than BKurang dari B- / Less than BKurang dari B3 / Less than B3 Kurang dari B-(idn) / Less than B- (idn) Kurang dari [Idr]B- / Less than [ldr]BKurang dari idB- / Less than id B- Tagihan Bersih / Net Dues 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 BB+ s.d BB- BBB+ s.d BBB- 0 0 0 120,088 0 31 Desember 2014 / 31 December 2014 0 149,188 0 149,188 0 0 0 0 0 0 0 0 0 (9) id B+ s.d id B- (8) id BB+ s.d id BB- id BBB+ s.d id BBB- idA+ s.d id A- (7) [Idr]B+ s.d [Idr]B- [Idr]BB+ s.d [Idr]BB- [Idr]BBB+ s.d [Idr]BBB- [Idr]A+ s.d [Idr]A- (6) B1 s.d B3 B+(idn) s.d B-(idn) Ba1 s.d Ba3 BB+(idn) s.d BB-(idn) Baa1 s.d Baa3 BBB+(idn) s.d BBB-(idn) A1 s.d A3 B+ s.d B- BB+ s.d BB- BBB+ s.d BBB- A+ s.d A- A+(idn) s.d. A-(idn) B+ s.d B- BB+ s.d BB- Peringkat Jangka Panjang / Long Term Ratings Tagihan Bersih / Net Dues BBB+ s.d BBB- A+ s.d A- Standard and Poor's Lembaga Pemeringkat / Rating Institutions 0 0 0 0 92,794 0 563,447 0 0 (5) idAA+ s.d idAA- [Idr]AA+ s.d [Idr]AA- (4) 2,365,609 idAAA PT Pemeringkat Efek Indonesia (3) [Idr]AAA PT ICRA Indonesia AA+(idn) s.d AA-(idn) Aa1 s.d Aa3 Aaa AAA (idn) Moody's PT Fitch Ratings Indonesia AA+ s.d AA- AAA Fitch Rating AA+ s.d AA- AAA Standard and Poor's Lembaga Pemeringkat / Rating Institutions 31 Desember 2015 / 31 December 2015 (13) 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 (13) (12) 0 idA3 s.d id A4 idA2 idA1 0 [Idr]A3+ s.d [Idr] A3 [Idr]A2+ s.d [Idr]A2 [Idr]A1+ s.d [Idr]A1 0 P-3 F3(idn) P-2 F2(idn) P-1 F3 F2 F1+ s.d F1 F1+(idn) s.d F1(idn) A-3 A-2 (11) (14) (14) 0 Kurang dari A-3 / Less than A-3 Kurang dari F3 / Less than F-3 Kurang dari P-3 / Less than P-3 Kurang dari F3(idn) / Less than F3(idn) Kurang dari [Idr]A3 / Less than [ldr]A3 Kurang dari idA4 / Less than idA4 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 Kurang dari A-3 / Less than A-3 Kurang dari F3 / Less than F-3 Kurang dari P-3 / Less than P-3 Kurang dari F3(idn) / Less than F3(idn) Kurang dari [Idr]A3 / Less than [ldr]A3 Kurang dari idA4 / Less than idA4 Peringkat Jangka Pendek/ Short Term Ratings 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 A-1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 idA3 s.d id A4 idA2 idA1 (12) [Idr]A3+ s.d [Idr] A3 [Idr]A2+ s.d [Idr]A2 [Idr]A1+ s.d [Idr]A1 (11) P-3 F3(idn) P-2 F2(idn) P-1 F3 F1+(idn) s.d F1(idn) A-3 F2 F1+ s.d F1 0 0 415,181 8,369,253 47,269 246,302 29,493 0 0 1,128,797 94,926 92,794 (16) 2,365,609 Total 11,181,605 27,261 0 391,321 7,490,582 19,092 224,847 0 0 27,261 0 391,321 6,889,859 19,092 224,847 8,017,477 1,023,118 125,523 1,755,825 124,036 0 (16) Total 339,574 125,523 (15) Tanpa Peringkat / Without Ratings 0 0 8,998,760 12,789,624 415,181 7,720,327 47,269 246,302 29,493 0 0 445,262 94,926 (15) Tanpa Peringkat / Without Ratings (dalam jutaan rupiah / in million Rupiah) Peringkat Jangka Pendek/ Short Term Ratings A-2 A-1 Disclosure of Detailed Impairment Transaction - Individual Bank Pengungkapan Rincian Mutasi Cadangan Kerugian Penurunan Nilai - Bank secara Individual LAPORAN TAHUNAN 2015 ≤ 1 Tahun / ≤ 1 yr 154,507 1,341,210 0 1,495,717 0 0 0 0 721 14,294 26,812 41,827 669 33,308 85,883 119,860 (2) Tagihan Kepada Pemerintah / Due to Government Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik / Due to Public Sector Entity Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional / Due to Multilateral Development Bank and International Institutions Tagihan Kepada Bank / Due to Banks Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel / Due to Micro & Small Enterprises and Retail Portfolio Tagihan Kepada Korporasi / Due to Corporations Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada) / Exposure to Syariah Business Units (if present) Total (1) 1 2 3 6 7 102,693 0 0 102,693 116,109 130 6,460 1,855,386 0 16,656 23,246 1,971,495 0 0 0 0 > 5 Tahun / >5 Yr 10,321 10,091 12,889 33,301 22,646 299 49,886 72,831 36,427 393 25,357 62,177 Tagihan Bersih sebelum MRK / Net Claims before Credit Risk Mitigation Tagihan Derivatif / Kewajiban Derivatif / Derivative Claims Derivative Liabilities 31 Desember 2014 / 31 December 2014 (3) 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 (4) Nilai MRK / Credit Risk Mitigation Value 0 0 Tagihan Bersih / Net (5) 0 0 0 0 0 0 0 0 Tagihan ( Bersih setelah MRK / Net Dues after Credit Risk Mitigation 31 Desember 2015 / 31 December 2015 (6) 0 0 0 0 0 0 0 0 ATMR setelah MRK / Risk-weighted assets after Credit Risk Mitigation 0 0 0 1,094,516 0 0 1,094,516 0 (7) Tagihan Bersih / Net 0 0 0 0 0 0 0 0 Nilai MRK / Credit Risk Mitigation Value (8) 10,321 10,091 12,889 33,301 Tagihan Bersih setelah MRK / Net Claims after Credit Risk Mitigation 0 0 0 1,094,516 0 0 1,094,516 0 (9) Tagihan ( Bersih setelah MRK / Net Dues after Credit Risk Mitigation (10) 0 - - ATMR setelah MRK / Risk-weighted assets after Credit Risk Mitigation (dalam jutaan rupiah / in million Rupiah) 31 Desember 2014 / 31 December 2014 Disclosure of Counterparty Credit Risk: Reverse Repo Transactions - Individual Banks Keterangan / Explanation 4 5 130 6,460 16,656 23,246 > 1 Tahun ≤ 5 Tahun / >1 Yr - ≤ 5 Yr ≤ 1 Tahun / ≤ 1 yr Notional Amount (dalam jutaan rupiah / in million Rupiah) Pengungkapan Risiko Kredit Pihak Lawan: Transaksi Reverse Repo - Bank secara Individual Suku Bunga / Interest Rate Nilai Tukar / Exchange Rate Saham / Shares Emas / Gold Logam selain Emas / Metals other than Gold Lainnya / Others Total 90,177 0 0 90,177 No. 6 1 2 3 4 5 BANK SECARA INDIVIDUAL / Individual Bank Suku Bunga / Interest Rate Nilai Tukar / Exchange Rate Lainnya / Others Total > 1 Tahun ≤ 5 Tahun / >1 Yr - ≤ 5 Yr Tagihan Bersih setelah MRK / Net Claims after Credit Risk Mitigation ( 1 2 3 BANK SECARA INDIVIDUAL / Individual Bank Variabel yang Mendasari / Underlying Variables Tagihan Bersih sebelum MRK / Tagihan Derivatif / Kewajiban Derivatif / Net Claims before > 5 Tahun / Derivative Claims Derivative Liabilities Credit Risk Mitigation >5 Yr 31 Desember 2015 / 31 December 2015 ( No. Notional Amount Disclosure on Counterparty Credit Risk: Derivative Transaction Pengungkapan Risiko Kredit Pihak Lawan: Transaksi Derivatif Annual Report 2015 PT BANK CTBC Indonesia 55 56 (2) PT BANK CTBC Indonesia 0 0 0 0 0 0 0 0 0 Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional / Due to Multilateral Development Bank and International Institutions Tagihan Kepada Bank / Due to Banks Kredit Beragun Rumah Tinggal / Secured Mortgage Loan Kredit Beragun Properti Komersial / Secured Commercial Property Loan Kredit Pegawai/ Pensiunan / Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel / Due to Micro & Small Enterprises and Retail Portfolio Tagihan Kepada Korporasi / Due to Corporations Tagihan yang Telah Jatuh Tempo / Current Dues Aset Lainnya / Other Assets Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada) / Exposure to Syariah Business Units (if present) 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 0 0 0 0 0 Tagihan Kepada Bank / Due to Banks Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel / Due to Micro & Small Enterprises and Retail Portfolio Tagihan Kepada Korporasi / Due to Corporations Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada) / Exposure to Syariah Business Units (if present) Total Eksposur Counterparty Credit Risk / Total Counterparty Credit Risk Exposure 5 6 7 Total Eksposur TRA / Total Exposure to Administrative Account Transactions 4 0 Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada) / Exposure to Syariah Business Units (if present) 11 0 0 Tagihan yang Telah Jatuh Tempo / Current Dues Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional / Due to Multilateral Development Bank and International Institutions 0 Tagihan Kepada Korporasi / Due to Corporations 9 10 3 0 Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel / Due to Micro & Small Enterprises and Retail Portfolio 8 0 0 Kredit Pegawai/ Pensiunan / 7 0 0 Kredit Beragun Properti Komersial / Secured Commercial Property Loan 6 Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik / Due to Public Sector Entity 0 Kredit Beragun Rumah Tinggal / Secured Mortgage Loan 5 Tagihan Kepada Pemerintah / Due to Government 0 Tagihan Kepada Bank / Due to Banks 4 2 0 Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional / Due to Multilateral Development Bank and International Institutions 3 "Eksposur akibat Kegagalan Pihak Lawan (Counterparty Credit Risk)" 0 Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik / Due to Public Sector Entity 2 1 0 Tagihan Kepada Pemerintah / Due to Government 1 C 0 Eksposur Kewajiban Komitmen/Kontinjensi pd Transaksi Rekening Administratif / Committed Liabilities/ Contingencies Exposure to Administrative Account Transactions B 2,365,609 0 Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik / Due to Public Sector Entity Total Eksposur Neraca / Total Balance Sheet Exposure 0 Tagihan Kepada Pemerintah / Due to Government 1 2,365,609 (3) 0% 2 Eksposur Neraca / Balance Sheet Exposure (1) A Kategori Portfolio / Portfolio Category No. 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 (6) 40% 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 91,589 3,337 (5) 35% 10,736 0 12 0 10,724 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 722,921 91,589 3,337 0 0 0 159,474 0 0 0 0 563,447 (4) 20% 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 (7) 45% 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 29,493 (10) 100% 0 0 0 (11) 0 0 0 0 0 0 0 0 0 150% 0 0 0 0 4,292 42,977 0 149,332 415,181 (9) 75% 0 0 0 0 246,302 0 8,051,086 0 0 0 0 445,262 (12) Lainnya / Others 37,733 0 0 0 37,733 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 703 0 0 703 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 25,001 0 0 25,001 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 5,076 0 231 0 4,845 0 0 0 294,695 0 0 294,695 0 0 0 0 0 0 0 0 222,243 415,181 183,117 42,977 8,742,650 0 0 0 9,361 0 0 0 0 120,088 0 92,794 (8) 50% Tagihan Bersih Setelah Memperhitungkan Dampak Mitigasi Risiko Kredit / Net Dues after Credit Risk Mitigation 31 Desember 2015 / 31 December 2015 0 0 308,643 0 29,493 33,391 261,785 0 46,397 (14) Beban Modal / Capital Charge 0 191,260 68,758 (16) 20% 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 (17) 35% 0 0 0 0 0 0 0 0 (18) 40% 0 0 0 224,047 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 124,500 3,337 0 646,380 0 0 1,755,825 (15) 0% (20) 0 50% 0 0 0 0 0 (21) 75% 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 27,261 (22) 100% 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 (23) 150% 0 0 0 0 0 19,204 0 6,889,859 0 391,113 0 0 0 376,676 0 0 0 0 37,164 0 0 124,036 0 124,500 (19) 45% Tagihan Bersih Setelah Memperhitungkan Dampak Mitigasi Risiko Kredit / Net Dues after Credit Risk Mitigation 31 Desember 2014 / 31 December 2014 23,246 0 233 527 22,486 0 0 0 319,696 0 0 319,696 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 23,246 1,097,620 0 233 527 22,486 0 0 0 1,097,620 156,521 0 0 156,521 0 0 0 0 0 0 0 0 10,661 0 0 0 10,661 0 0 0 46,190 0 0 46,190 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 3,939 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 52,308 3,939 0 568 0 51,740 0 0 0 151,015 0 0 150,815 200 0 0 0 0 0 0 0 2,344 0 2,344 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 28,638 7,123,006 293,491 0 27,261 43,984 215,773 0 62,018 (25) 0 0 173,595 28,638 5,853,517 291,397 0 27,261 43,984 215,773 0 62,018 (26) Beban Modal / Capital Charge 0 0 0 33,301 0 2,344 2,954 28,003 0 0 0 197,155 0 150 197,005 0 0 0 0 0 0 0 0 33,301 0 2,344 2,954 28,003 0 0 0 116,965 0 150 116,815 0 0 0 0 0 0 0 0 339,574 7,794,171 6,696,183 339,574 (24) Lainnya / Others ATMR / Riskweighted Assets (dalam jutaan rupiah / in million Rupiah) 8,988,204 7,893,371 1,755,825 870,427 124,500 3,337 124,500 537,876 391,113 6,917,120 19,204 0 0 68,758 8,236,994 6,953,644 311,386 0 29,493 33,391 Z261,785 0 46,397 (13) ATMR / Riskweighted Assets Disclosure on Net Dues after Credit Risk Mitigation - Individual Bank Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Bobot Risiko Setelah Memperhitungkan Dampak Mitigasi Risiko Kredit - Bank secara Individual LAPORAN TAHUNAN 2015 Annual Report 2015 Pengungkapan Tagihan Bersih dan Teknik Mitigasi Risiko Kredit - Bank secara Individual Disclosure on Net Dues and Credit Risk Mitigation Technique - Individual Bank (dalam jutaan rupiah / in million Rupiah) 31 Desember 2015 / 31 December 2015 No Kategori Portfolio / Portfolio Categories (1) (2) Tagihan Bersih / Net Dues (3) 31 Desember 2014 / 31 December 2014 Bagian yang Dijamin Dengan / Dues Guaranteed by Agunan / Collateral (4) Asuransi Garansi/ Kredit/ Guarantee Credit Insurance (5) (6) Lainnya/ Others Bagian yang Tagihan Tidak Dijamin/ Bersih / Net Dues without Dues Collateral (8) = (3)[(4)+(5)+(6)+(7)] (7) (9) Bagian yang Dijamin Dengan / Dues Guaranteed by Agunan/ Collateral (10) Asuransi Garansi/ Kredit/ Guarantee Credit Insurance (11) (12) Lainnya/ Others Bagian yang Tidak Dijamin / Dues without Collateral (14) = (9)[(10)+(11)+(12)+(13)] (13) A. Eksposur Neraca / Balance Sheet Exposure 1 Tagihan Kepada Pemerintah / Due to Government 2 Public Sector Entity 3 2,365,609 0 0 0 0 2,365,609 1,755,825 0 0 0 0 1,755,825 92,794 0 0 0 0 92,794 124,036 0 0 0 0 124,036 Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik / Due to Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional / Due to Multilateral Development Bank and International Institutions 4 5 Tagihan Kepada Bank / Due to Banks 8 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1,128,797 1,023,118 0 0 0 0 1,023,118 94,926 0 0 0 0 94,926 125,523 0 0 0 0 125,523 29,493 0 0 0 0 29,493 27,261 0 0 0 0 27,261 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 Kredit Beragun Properti Komersial / Secured Commercial Property Loan 7 0 Kredit Beragun Rumah Tinggal / Secured Mortgage Loan 6 0 1,128,797 Kredit Pegawai/ Pensiunan / Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel / Due to Micro & Small Enterprises and Retail Portfolio 9 Corporations 10 415,181 3,657 0 0 0 411,524 391,321 2,792 0 0 0 388,529 8,369,253 1,283,350 0 0 0 7,085,903 7,490,582 1,269,489 0 0 0 6,221,093 47,269 0 0 0 0 47,269 19,092 0 0 0 0 19,092 246,302 0 0 0 0 246,302 224,847 0 0 0 0 224,847 Tagihan Kepada Korporasi / Due to Tagihan yang Telah Jatuh Tempo / Current Dues 11 Aset Lainnya / Other Assets 12 Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada) / Exposure to Syariah Business Units (if present) 246,302 0 0 0 0 246,302 0 0 0 0 0 0 12,789,624 1,287,007 0 0 0 11,502,617 11,181,605 1,272,281 0 0 0 9,909,324 Total Eksposur Neraca / Total Balance Sheet Exposure B. Eksposur Kewajiban Komitmen/Kontinjensi pd Transaksi Rekening Administratif / Committed Liabilities/Contingencies Exposure to Administrative Account Transactions 1 Tagihan Kepada Pemerintah / Due to Government 2 Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik / Due to Public Sector Entity 3 Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional / Due to Multilateral Development Bank and International Institutions 4 Tagihan Kepada Bank / Due to Banks Kredit 5 Beragun Rumah Tinggal / Secured Mortgage Loan 6 Kredit Beragun Properti Komersial / Secured Commercial Property Loan 7 Kredit Pegawai/ Pensiunan / Sta Sta 8 Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel / Due to Micro & Small Enterprises and Retail Portfolio 9 Tagihan Kepada Korporasi / Due to Corporations 10 Tagihan yang Telah Jatuh Tempo / Current Dues Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada) / Exposure to Syariah Business Units (if present) 11 Total Eksposur TRA / Total Exposure to Administrative Account Transactions C. Eksposur akibat Kegagalan Pihak Lawan (Counterparty Credit Risk) 1 Tagihan Kepada Pemerintah / Due to Government 2 Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik / Due to Public Sector Entity 3 Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional / Due to Multilateral Development Bank and International Institutions 4 Tagihan Kepada Bank / Due to Banks Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan 5 Portofolio Ritel / Due to Micro & Small Enterprises and Retail Portfolio 6 Tagihan Kepada Korporasi / Due to Corporations 7 Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada) / Exposure to Syariah Business Units (if present) Total Eksposur Counterparty Credit Risk Total (A+B+C) 12,789,624 1,287,007 11,502,617 11,181,605 1,272,281 PT BANK CTBC Indonesia 9,909,324 57 LAPORAN TAHUNAN 2015 Pengungkapan Eksposur Aset di Neraca Disclosure of Asset Exposure on Balance Sheet (dalam jutaan rupiah / in million Rupiah) 31 Desember 2015 / 31 December 2015 No Kategori Portfolio / Portfolio Categories (1) (2) 1 Tagihan Kepada Pemerintah / Due to Government Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik / Due to Public Sector Entity Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional / Due to Multilateral Development Bank and International Institutions Tagihan Kepada Bank / Due to Banks Kredit Beragun Rumah Tinggal / Secured Mortgage Loan Kredit Beragun Properti Komersial / Secured Commercial Property Loan Kredit Pegawai/ Pensiunan / 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel / Due to Micro & Small Enterprises and Retail Portfolio Tagihan Kepada Korporasi / Due to Corporations Tagihan yang Telah Jatuh Tempo / Current Dues Aset Lainnya / Other Assets TOTAL 31 Desember 2014 / 31 December 2014 Tagihan Bersih / Net Dues Nilai MRK / Credit Risk Mitigation Value Tagihan Bersih setelah MRK / Net Dues after Credit Risk Mitigation Tagihan Bersih / Net Dues Nilai MRK / Credit Risk Mitigation Value Tagihan Bersih setelah MRK / Net Dues after Credit Risk Mitigation (3) (4) (5) (6) (7) (8) 2,365,609 0 0 1,755,825 0 0 92,794 46,397 46,397 124,036 62,018 62,018 0 0 0 0 0 0 1,128,797 261,785 261,785 1,023,118 215,773 215,773 94,926 33,391 33,391 125,523 43,984 43,984 29,493 29,493 29,493 27,261 27,261 27,261 0 0 0 0 0 0 415,181 8,369,253 47,269 246,302 12,789,624 311,386 8,236,994 68,758 0 8,988,204 308,643 6,953,644 68,758 191,260 7,893,371 391,321 7,490,582 19,092 224,847 11,181,605 293,491 7,123,006 28,638 0 7,794,171 291,397 5,853,517 28,638 173,595 6,696,183 Pengungkapan Eksposur Kewajiban Komitmen/ Kontinjensi pada Transaksi Rekening Administratif Disclosure of Committed Liabilities/Contingencies Exposure on Administrative Transaction Accounts (dalam jutaan rupiah / in million Rupiah) 31 Desember 2015 / 31 December 2015 No Kategori Portfolio / Portfolio Categories (1) (2) 1 Tagihan Kepada Pemerintah / Due to Government Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik / Due to Public Sector Entity Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional / Due to Multilateral Development Bank and International Institutions Tagihan Kepada Bank / Due to Banks Kredit Beragun Rumah Tinggal / Secured Mortgage Loan Kredit Beragun Properti Komersial / Secured Commercial Property Loan Kredit Pegawai/ Pensiunan / 2 3 4 5 6 7 8 9 10 58 Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel / Due to Micro & Small Enterprises and Retail Portfolio Tagihan Kepada Korporasi / Due to Corporations Tagihan yang Telah Jatuh Tempo / Current Dues TOTAL PT BANK CTBC Indonesia 31 Desember 2014 / 31 December 2014 Tagihan Bersih / Net Dues Nilai MRK / Credit Risk Mitigation Value Tagihan Bersih setelah MRK / Net Dues after Credit Risk Mitigation Tagihan Bersih / Net Dues Nilai MRK / Credit Risk Mitigation Value Tagihan Bersih setelah MRK / Net Dues after Credit Risk Mitigation (3) (4) (5) (6) (7) (8) 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 319,696 0 319,696 0 319,696 0 319,696 0 156,521 0 156,521 200 197,005 0 197,205 150 197,005 0 197,155 150 116,815 0 116,965 (3) PT BANK CTBC Indonesia Risiko Komoditas *) / Commodity Risk Risiko Option / Option Risk 5 59 0 8,073,138 31 Desember 2015 / 31 December 2015 Disclosure of Total Credit Risk Measure 14,030 175,374 - 53,503 121,871 - 121,871 (4) ATMR / riskweighted assets (5) Beban Modal / Capital Charge (6) ATMR / riskweighted assets 31 Desember 2015 / 31 December 2015 Bank Konsolidasi / Consolidated 10,694 - 4,248 6,446 - 6,446 (7) Beban Modal / Capital Charge 133,671 - 53,094 80,577 - 80,577 (8) ATMR / riskweighted assets (9) Beban Modal / Capital Charge (10) ATMR / riskweighted assets 31 Desember 2014 / 31 December 2014 Bank Konsolidasi / Consolidated (dalam jutaan rupiah / in million Rupiah) - 6,846,449 31 Desember 2014 / 31 December 2014 (dalam jutaan rupiah / in million Rupiah ) 2,954 2,344 33,301 2,954 2,344 33,301 3,939 2,344 1,166,305 527 233 23,246 *) Untuk bank yang memiliki perusahaan anak yang memiliki eksposur risiko dimaksud / for banks having subsidiaries exposed to related risks Total Risiko Ekuitas *) / Equity Risk 4 4,280 - 9,750 9,750 3 527 233 23,246 703 243 55,800 0 28,003 0 28,003 0 62,401 0 22,486 Tagihan Bersih setelah MRK / Net Dues after Credit Risk Mitigation 0 0 Nilai MRK / Credit Risk Mitigation Value 0 0 Tagihan Bersih / Net Dues 1,097,620 0 Disclosure of Market Risk using Standard Method Beban Modal / Capital Charge b. Risiko Umum / General Risk Risiko Nilai Tukar / Exchange Rate Risk 0 22,486 0 53,302 (dalam jutaan rupiah / in million Rupiah) 31 Desember 2014 / 31 December 2014 0 0 Tagihan Bersih setelah MRK / Net Dues after Credit Risk Mitigation Pengungkapan Risiko Pasar Dengan Menggunakan Metode Standar a. Risiko Spesifik / Specific Risk Risiko Suku Bunga /Interest Rate Risk (2) Jenis Risiko / Risk Type TOTAL FAKTOR PENGURANG MODAL TOTAL ATMR RISIKO KREDIT 2 1 (1) No 6 0 0 Nilai MRK / Credit Risk Mitigation Value 1,553 0 Tagihan Bersih / Net Dues Pengungkapan Total Pengukuran Risiko Kredit Tagihan Kepada Pemerintah / Due to Government Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik / Due to Public Sector Entity Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional / Due to Multilateral Development Bank and International Institutions Tagihan Kepada Bank / Due to Banks Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel / Due to Micro & Small Enterprises and Retail Portfolio Tagihan Kepada Korporasi / Due to Corporations Total 1 2 3 4 5 Kategori Portfolio / Portfolio Categories No 31 Desember 2015 / 31 December 2015 Disclosure of Counterparty Credit Risk Exposure Pengungkapan Eksposur yang Menimbulkan Risiko Kredit akibat Kegagalan Pihak Lawan Annual Report 2015 60 Pos-pos / Items PT BANK CTBC Indonesia - (1,109,440) (1,109,440) (1,610,914) Selisih [(IA-IB)+(IIA-IIB)] / On + Off Balance Sheet Net Gap Selisih Kumulatif / Cumulative Gap 453,519 811,412 (1,357,299) 4,169,412 Total Kewajiban Rekening Administratif / Total Off Balance Sheet Assets 811,412 - 1,264,932 1,231,240 33,692 (1,562,960) Selisih Tagihan dan Kewajiban dalam Rekening Administratif / Off Balance Sheet Net Gap 3,846,960 322,452 2,812,113 2,778,421 33,692 B Kewajiban Rekening Administratif / Off Balance Sheet Liabilities 1. Komitmen / Commitment 2. Kontijensi / Contingent Total Tagihan Rekening Administratif / Total Off Balance Sheet Assets II REKENING ADMINISTRATIF / Off Balance Sheet A Tagihan Rekening Administratif / Off Balance Sheet Assets 1. Komitmen / Commitment 2. Kontijensi / Contingent (253,615) Selisih Aset dengan Kewajiban dalam Neraca / On Balance Sheet Net Gap 3,233,179 407,337 9,510 201,677 135,761 3,987,465 (1,062,331) 47,110 (474,753) 965,262 964,956 307 490,509 490,509 - 521,863 342,930 16,499 142,583 2,866 504,879 165,420 3,068 715,668 142,586 1,026,741 24,044 1,543,920 347,492 6,442 293,682 201,956 6,974 2,424,505 24,044 1,543,920 512,912 9,510 2,930,376 431,921 6,974 5,459,653 3,781,223 407,337 954,102 431,591 139,014 5,713,267 (5) (4) 1 month (1,118,135) (55,804) (298,732) 531,466 525,461 6,005 232,734 232,734 - 242,928 175,357 372,051 72,471 377 620,256 790,709 72,475 863,184 (6) (2,114,830) (996,695) (901,402) 1,302,370 990,859 311,511 400,968 400,968 - (95,293) 29,756 552,727 14,442 10 596,935 487,181 14,461 501,642 (7) (1,610,914) 503,915 (135,932) 558,902 554,272 4,630 422,970 422,970 - 639,847 3,314 418 3,732 643,136 444 643,580 (8) > 1 month to > 3 months > 6 months > 12 months 3 months and 6 months to 12 months (3) Saldo / Balance B Kewajiban / Liabilities 1. Dana Pihak Ketiga / Third Party Funds 2. Kewajiban pada Bank Indonesia / Borrow. From Bank Indonesia 3. Kewajiban pada bank lain / Borrow. From other banks 4. Surat Berharga yang Diterbitkan / Securities issued 5. Pinjaman yang Diterima 6. Kewajiban lainnya / Other obligations 7. Lain-lain / Other Liabilities Total Kewajiban / Total Liabilities (1) (2) I NERACA / On Balance Sheet A Aset / Assets 1. Kas / Cash 2. Penempatan pada Bank Indonesia / Place. to Bank Indonesia 3. Penempatan pada bank lain / Place. to other banks 4. Surat Berharga / Securities 5. Kredit yang diberikan / Loans 6. Tagihan lainnya / Other claims 7. Lain-lain / Other Assets Total Aset / Total Assets No 31 Desember 2015 / 31 December 2015 - (1,716,876) (936,673) 4,821,270 4,792,429 28,840 3,884,597 3,828,843 55,754 (780,203) 3,362,985 784,324 907,543 503,376 65,983 5,624,211 20,883 430,998 637,973 93,630 3,132,019 512,216 16,290 4,844,008 (9) Saldo / Balance (1,305,156) (1,305,156) 1,147,802 1,049,173 1,049,173 - 2,196,976 2,141,222 55,754 (2,452,958) (1,252,718) 52,438 (658,164) 1,142,912 1,142,692 220 484,747 484,747 - 710,602 245,605 25,711 195,719 7,862 474,897 (1,077,812) 174,906 (516,577) 732,322 723,550 8,772 215,745 215,745 - 691,484 122,781 43,752 195,230 286 362,049 90,775 764,585 198,172 1,053,533 1,410 984,469 199,620 1,185,499 20,883 430,998 637,973 1,445 257,342 114,097 16,290 1,479,028 2,967,874 784,324 9,774 112,188 57,826 3,931,986 (12) (11) (10) (1,174,324) (96,512) (442,627) 1,067,495 1,047,647 19,848 624,868 624,868 - 346,115 (1,716,876) (542,552) (467,106) 829,368 829,368 - 362,261 362,261 - (75,446) 808,794 209 809,004 733,279 279 733,558 392,344 47 392,391 26,725 19,511 31 9 46,276 (14) (13) > 1 month to > 3 months > 6 months > 12 months 3 months and 6 months to 12 months Jatuh Tempo / Maturity (dalam jutaan rupiah / in million Rupiah) 31 Desember 2014 / 31 December 2014 1 month Disclosure of Maturity Profile Foreign Currency - Bank Individual Pengungkapan Profil Maturitas Valas - Bank secara Individual LAPORAN TAHUNAN 2015 Pos-pos / Items 4,036,659 (2,412,871) Total Kewajiban Rekening Administratif / T Selisih Tagihan dan Kewajiban dalam Rekening Administratif / Balance Sheet Net Gap PT BANK CTBC Indonesia Selisih Kumulatif / Cumulative Gap - 358,956 4,001,299 35,360 B Kewajiban Rekening Administratif / 1. Komitmen / Commitment 2. Kontijensi / Contingent Selisih [(IA-IB)+(IIA-IIB)] / 1,623,788 Total Tagihan Rekening Administratif / 1,616,159 7,629 2,771,828 Selisih Aset dengan Kewajiban dalam Neraca / On Balance Sheet Net Gap II REKENING ADMINISTRATIF / A Tagihan Rekening Administratif / 1. Komitmen / Commitment 2. Kontijensi / Contingent 3,614,965 388,452 250,000 185,828 140,719 4,579,965 30,998 286,077 523,984 530,047 5,807,310 107,465 65,911 7,351,792 (3) Saldo / Balance B Kewajiban / Liabilities 1. Dana Pihak Ketiga / Third Party Funds 2. Kewajiban pada Bank Indonesia / Borrow. From Bank Indonesia 3. Kewajiban pada bank lain / Borrow. From other banks 4. Surat Berharga yang Diterbitkan / Securities issued 5. Pinjaman yang Diterima 6. Kewajiban lainnya / Other obligations 7. Lain-lain / Other Liabilities Total Kewajiban / Total Liabilities (2) (1) II NERACA / On Balance Sheet A Aset / Assets 1. Kas / Cash 2. Penempatan pada Bank Indonesia / Place. to Bank Indonesia 3. Penempatan pada bank lain / Place. to other banks 4. Surat Berharga / Securities 5. Kredit yang diberikan / Loans 6. Tagihan lainnya / Other claims 7. Lain-lain / Other assets Total Aset / Total Assets No (2,363,450) (2,363,450) (156,829) 813,260 811,455 1,805 656,431 648,802 7,629 (2,206,621) 3,007,522 388,452 50,000 6,840 67,702 3,520,515 30,998 286,077 263,984 576 756,022 8,941 (32,704) 1,313,894 (4) 1 month (1,483,557) 879,894 (135,648) 674,479 666,113 8,366 538,831 538,831 - 1,015,543 440,582 200,000 66,568 27,559 734,709 260,000 243 1,466,095 19,914 3,999 1,750,251 (5) (785,215) 698,341 (537,806) 562,603 556,669 5,934 24,797 24,797 - 1,236,146 73,026 61,265 580 134,871 1,308,763 58,168 4,086 1,371,017 (6) (1,294,614) (509,399) (1,485,620) 1,556,470 1,538,345 18,125 70,850 70,850 - 976,222 93,836 12,529 613 106,977 119,937 912,275 4,395 46,592 1,083,199 (7) Jatuh Tempo / Maturity 358,958 1,653,572 (96,968) 429,846 428,716 1,130 332,878 332,878 - 1,750,539 - 755,871 (2,457,206) 4,574,045 4,534,063 39,982 2,116,839 2,111,446 5,393 3,213,077 3,609,736 485,669 78,440 137,712 4,311,558 (2,805,122)- (2,805,122) (935,365) 1,867,339 1,865,718 1,621 931,973 926,580 5,393 (1,869,757) 3,032,208 485,669 18,064 70,379 3,606,319 (1,002,116) 1,803,006 81,067 466,997 463,008 3,989 548,064 548,064 - 1,721,938 340,002 8,791 25,645 374,438 (293,660) 708,456 (399,283) 409,834 404,492 5,342 10,551 10,551 - 1,107,739 156,291 5,890 1,930 164,110 (852,955) (559,295) (1,427,290) 1,481,504 1,455,275 26,228 54,213 54,213 - 867,995 81,236 9,424 742 91,402 755,871 1,608,826 223,664 348,372 345,569 2,803 572,036 572,036 - 1,385,162 36,272 39,017 75,289 143,234 1,277,680 18,518 21,019 1,460,450 906,794 8,514 44,090 959,398 147,147 1,113,954 7,035 3,712 1,271,849 264,890 205,000 991,648 631,488 3,350 2,096,376 30,370 679,218 110,407 398,636 478,453 39,479 1,736,562 30,370 1,091,255 315,407 143,234 4,688,711 1,144,008 111,650 7,524,635 409,291 1,364,156 16,046 43,938 1,833,431 38,627 44,265 82,892 (14) (13) (12) (11) > 1 month to > 3 months > 6 months > 12 months 3 months and 6 months to 12 months (10) 1 month (9) Saldo / Balance (dalam jutaan rupiah / in million Rupiah) 31 Desember 2014 / 31 December 2014 (8) > 1 month to > 3 months > 6 months > 12 months 3 months and 6 months to 12 months 31 Desember 2015 / 31 December 2015 Disclosure of Maturity Profile Rupiah - Bank Individual Pengungkapan Profil Maturitas Rupiah - Bank secara Individual Annual Report 2015 61 LAPORAN TAHUNAN 2015 Manajemen Sumber Daya Manusia Human Resources Management Sumber Daya Manusia (SDM) adalah faktor terpenting dan Human Resources (HR) is the most important and crucial sangat menentukan bagi keberhasilan dan kesinambungan factor for Bank’s business success and sustainability. usaha Bank. Sejalan dengan visi Bank untuk menjadi salah satu bank fokus To be in line with Bank’s vision to become one of the leading terkemuka dan berkomitmen untuk melayani target pasar focus banks and commit to serve selected target market in yang dipilih di Indonesia, SDM yang memiliki kompetensi Indonesia, human resources with high competencies and tinggi dan berkinerja unggul sangatlah dibutuhkan untuk performance are needed to support the vision achievement. mendukung pencapaian visi tersebut. Bank CTBC Indonesia berkomitmen untuk memperlengkapi Bank CTBC Indonesia is committed to equip the Bank with Bank dengan sumber daya manusia yang handal demi strong human resources to reach its vision to become a tercapainya visi menjadi bank terkemuka di Indonesia leading bank in Indonesia through creating engaged and melalui terciptanya karyawan yang engaged dan berprestasi high performed employees which increase productivity, yang dapat meningkatkan produktivitas kerja, tingkat services and business growth. layanan serta pertumbuhan bisnis. Di tahun 2015, manajemen sumber daya manusia Bank CTBC In Indonesia difokuskan kepada: management is focused on: 1. Membangun budaya perusahaan yang mendukung 1. Building corporate culture that encourage a conducive lingkungan kerja yang kondusif, yang pada akhirnya working environment, which will eventually promote akan mendorong kinerja prima yang berkelanjutan 2. Manajemen talent untuk menjamin ketersediaan dan 2015, Bank CTBC Indonesia’s human resources sustained and excellent performance 2. Talent management to ensure talent availability and pengembangan talent development 3. Mempertajam fungsi SDM sebagai mitra bisnis 3. Sharpening HR Business Partner function 4. Meningkatkan tingkat pelayanan SDM 4. Improving HR services level 5. Membangun keterikatan karyawan 5. Building employees engagement Budaya Perusahaan Corporate Culture Bank CTBC Indonesia meyakini bahwa perusahaan yang Bank CTBC Indonesia believes that a successful company berhasil dan berkinerja tinggi dan terjaga keberlangsungan with high performance and sustainability is a company with a usahanya adalah perusahaan yang memiliki budaya strong corporate culture. perusahaan yang kuat. Budaya perusahaan Bank CTBC Indonesia dilandasi oleh Bank CTBC Indonesia corporate culture is based on the core nilai-nilai utama perusahaan yang terdiri dari: values of the Bank, i.e: Integritas : jujur, dapat dipercaya Integrity : honest, trustworthy Peduli : melayani dengan kesungguhan Caring : serving attentively Profesional : bersikap profesional Professional : moving forward in a professional manner Innovasi : bersedia berubah melalui inovasi Innovation : willing to change through innovations Kerjasama tim : bekerja dalam kelompok Teamwork : work as a team 62 PT BANK CTBC Indonesia Annual Report 2015 Untuk membangun budaya kerja yang lebih baik, Bank telah To build better working culture, these following things have melakukan hal-hal sebagai berikut selama tahun 2015: been done by the Bank in 2015: Pembentukan HR Ambassador, yang merupakan perwakilan Appointment of HR Ambassadors, representing every dari setiap bagian sebagai partner diskusi terkait dengan function as the discussion partner in regard to organization issue-issue organisasi maupun ketenagakerjaan. Tujuan dari and HR issues. The purpose of having the HR Ambassador pembentukan forum diskusi dengan HR Ambassador ini discussion forum is to seek for solution together, especially adalah untuk bersama-sama mencari solusi bagi masalah- for non technical organization issues across functions. masalah organisasi, khususnya yang terkait dengan masalahmasalah non teknis lintas bagian. Penyampaian feedback dari HR Ambassador kepada Communicate the summary of feedback from HR anggota EXCO agar dapat ditindaklanjuti. Ambassador to EXCO members to be followed up. Pengadaan workshop kepemimpinan untuk berbagai level Leadership workshops were held for several levels that yang mengarahkan kepada pentingnya perubahan dari directing to the importance of individual change at every masing-masing individu di levelnya masing-masing demi level to achieve better working culture in overall. tercapainya budaya kerja yang lebih baik secara menyeluruh. Penunjukkan coach eksternal untuk pendampingan bagi Engage external coach for senior management coaching in tim manajemen senior Bank dalam memperbaiki masalah- improving organization issues to enhance working culture. masalah organisasi untuk meningkatkan budaya kerja. HR sebagai Mitra Bisnis HR Business Partner Perubahan bisnis perbankan yang sangat cepat memiliki The rapidly changing banking business has a significant impact pengaruh yang signifikan terhadap perubahan peran on the changing role of human resources management. In dan manajemen SDM. Demi menjaga kemampuan Bank order to adapt to those changes, HR role as business partner menyelaraskan diri terhadap perubahan bisnis tersebut, of the Bank is sharpen. peran SDM sebagai mitra bisnis terus dipertajam. Bank CTBC Indonesia melakukan proses perekrutan Bank CTBC Indonesia conducts recruitment process based on berdasarkan kebutuhan seiring dengan perkembangan its need in line with business development and organization usaha dan pertumbuhan organisasi dengan menerapkan growth with applying Equal Employment Opportunity (EEO) prinsip kesetaraan kesempatan bekerja bagi setiap orang to each person based on qualities and the recruitment berdasarkan kualitas individu dan proses rekrutmen process is conducted in a transparent manner. dilaksanakan secara transparan. Pada tahun 2015, Bank merekrut 100 karyawan baru untuk In 2015, the Bank recruited 100 new employees to support mendukung pertumbuhan bisnis, terutama di Bagian Bisnis business growth, particularly in the Retail Banking and Ritel dan Corporate Banking. Termasuk perekrutan untuk Corporate Banking Group. This included recruitment Management Assosicate (MA) Program sebagai bagian of Management Associates (MAs) Program as part of a dari upaya pengembangan bakat muda yang akan terus young talent development effort which will continue in the dilakukan pada tahun mendatang dengan memberikan MA following years, by providing MAs with opportunities to take kesempatan untuk mengambil bagian dalam proyek-proyek part in major projects including but not limited to strategic besar termasuk namun tidak terbatas pada pengembangan development and organizational change. strategis dan perubahan organisasi. Untuk mendapatkan orang yang tepat di tempat yang tepat, To attract the right people in the right place, the recruitment aktivitas rekrutmen dilakukan dengan berbagai cara, seperti: activities is conducted in various ways, such as: PT BANK CTBC Indonesia 63 LAPORAN TAHUNAN 2015 • Rekrutmen internal melalui informasi lowongan internal • untuk memberikan kesempatan bagi karyawan untuk give opportunities for the existing employees to develop mengembangkan kompetensinya • Rekrutmen eksternal bagi their competencies profesional yang • External recruitment for pro hire or experienced berpengalaman melalui referensi, perusahaan jasa professionals from referral, recruitment agencies or rekrutmen atau media rekrutmen berbasis internet web-based recruitment Rekrutmen eksternal bagi fresh graduate melalui job • Internal recruitment through internal job posting to • fair, rekrutmen kampus atau media rekrutmen berbasis External recruitment for fresh graduates through job fair, campus hiring or web-based recruitment internet Manajemen Talent Proses pengelolaan Talent Management talent merupakan hal yang Talent Management process is very important for maintaining penting karena bertujuan untuk mempertahankan dan and developing talent, support change, fulfilling current mengembangkan SDM unggulan, mendukung perubahan, and future needs of human resources, support manpower memenuhi kebutuhan SDM masa kini dan masa depan, planning, as well as building culture that support maximum membantu perencanaan sumber daya organisasi, serta performance. membangun budaya yang mendorong pencapaian kerja yang maksimal. Pengelolaan dimulai dengan perencanaan SDM yang It starts from human resources planning, talent identification baik, identifikasi dan perekrutan, pemeliharaan serta and hiring, talent retention and development that are well pengembangan SDM yang baik dan terstruktur. planned and structured. Proses pengelolaan talent yang telah dilakukan Bank Talent management process that had been done by the antara lain: Bank are: 1. Identifikasi kebutuhan SDM yang selaras dengan 1. Talent identification in accordance with Bank strategy strategi Bank 2. Seleksi SDM dengan mempertimbangkan aspek kinerja dan potensi utama dari suatu jabatan 3. Pengembangan SDM melalui penugasan kerja, mentoring maupun pengembangan kepemimpinan 4. Mempertahankan talent melalui mekanisme penilaian 2. Talent selection, taking consideration of the performance and potential of the positions 3. Talent development through job assignment, mentoring and leadership development 4. Talent retention through performance evaluation and kinerja serta pemberian bonus, pengkinian fasilitas bonus mechanism, updating talent benefit, overseas karyawan, pengembangan talent melalui pelatihan di training program or profession certification for talent luar negeri atau sertifikasi profesi development 5. Mengkategorikan talent pool, memberikan perhatian khusus terhadap pengembangan talent 6. Menyelenggarakan berbagai aktivitas dan memberikan 5. Talent category for talent pool, to provide special attention for developing talent 6. Conduct various employee activities and give penghargaan kepada karyawan berprestasi sebagai recognition and award to talented employees as one salah satu upaya dalam melakukan program talent way to create talent engagement & retention program. engagement & retention. 64 PT BANK CTBC Indonesia Annual Report 2015 Komposisi Karyawan berdasarkan Tingkat Pendidikan Employee Composition by Education Jumlah karyawan tetap di akhir tahun 2015 adalah 450 orang. SMA High School Diploma Diploma 16 4% 10 2% Total permanent employees by end of year 2015 were 450 people. 450 Sarjana Bachelor 388 86% 100% 86% Pendidikan Education 350 90% 80% 70% 300 60% 250 50% 200 40% 150 30% 100 8% 50 0 Master Master 2% Sarjana Bachelor GROUP 33 IOW Business 11 Treasury 10 Taiwanese Business 15 WM & Branch Banking 118 Consumer Lending SU SMA High School & Below 41 0% Tingkat Pengunduran Diri Karyawan Employee’s Turnover 2013 2014 2015 Tingkat pengunduran diri 26.16% 22% 21.24% 30% 25% 20% 228 Risk Management 20 Credit Control 32 Financial Control 21 HR and Administration 18 Internal Audit 6 IT 26 Operation 89 Compliance-AML-Legal 10% TOTAL Corporate Banking Business Unit TOTAL 20% 4% Diploma Diploma Komposisi Karyawan Unit Bisnis dan Unit Penunjang Employee Composition By Business Unit (BU) And Supporting Unit (SU) BU 36 8% 450 100% Total 400 BU/SU Master Master 15% 10% 5% 0% Jan Feb 2013 Mar Apr May 2014 Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec 2015 10 Supporting Unit TOTAL 222 GRAND TOTAL 450 PT BANK CTBC Indonesia 65 LAPORAN TAHUNAN 2015 Komposisi Karyawan berdasarkan Gender Employee Composition by Gender 237 53% Pria 450 100% 213 47% Wanita Male TOTAL Female Komposisi Karyawan berdasarkan Usia Employee Composition by Age 250 50% Umur / Age 44% 45% 40% USIA TOTAL % AGE Di bawah 30 137 30.4% Under 30 30 -< 40 199 44.2% 30 -< 40 40 -< 50 100 22.2% 40 -< 50 Di atas 50 14 3.1% Over 50 450 100% TOTAL 200 35% 30% 30% 150 25% 22% 20% 100 15% 10% 50 3% 0 5% 0% Under 30 30 -< 40 40 -< 50 Over 50 Komposisi Karyawan berdasarkan Level Employee Composition by Level 250 Employee Level 50% 45% 45% 40% 40% 200 150 SVP ke atas 25% AVP-VP AM-SM 180 40% 15% 11% 2% 2% 0 10% 5% 0% MA 66 LEVEL 30% 20% 100 50 35% AM-MGR PT BANK CTBC Indonesia AVP & VP SVP & Above MA TOTAL TOTAL % GRADE 11 2% SVP & above 48 11% AVP-VP 202 45% AM-SM 9 2% 450 100% MA Annual Report 2015 Pelatihan dan Pengembangan Training And Development Tantangan bisnis dan perkembangan teknologi menuntut Business challenges and technology development require penyesuaian dan peningkatan kompetensi secara terus competencies adjustment and improvement on ongoing menerus. Setiap karyawan diharapkan untuk memiliki basis. Every employee is required to have leadership, kompetensi kepemimpinan, teknis dan umum sesuai tingkat technical, and general competencies according to his/her dan lingkup tanggung jawabnya. position and scope of responsibilities. Bank CTBC Indonesia memiliki program pengembangan Bank CTBC Indonesia has a structured and continuous yang terstruktur dan berkelanjutan untuk meningkatkan development program to improve employee competencies kompetensi karyawan sejalan dengan sasaran strategis Bank. in line with Bank’s strategic objectives. Dengan perubahan yang begitu cepat pada kondisi The pace of change in the global economy is now so fast ekonomi secara global, Bank memahami akan kebutuhan that Bank understands the needs for focused development pengembangan dan program-program pelatihan yang and training programs. The competence of staff is so critical lebih fokus. Kompetensi dari setiap karyawan adalah hal in gaining and keeping competitive advantage in banking yang sangat penting dalam meraih dan mempertahankan industry. kompetisi di industri perbankan. Sejalan dengan hal ini, setiap program pengembangan yang Aligned with this, every development program in Bank is dilakukan di Bank sudah melalui tahapan diskusi dengan completely run through several discussions with each of the masing-masing grup dan unit untuk melakukan analisa groups and units to do the Training Need Analysis. Therefore, terhadap kebutuhan pelatihan (Training Need Analysis). each development program formulized in Bank’s Annual Dengan demikian, program pengembangan yang disusun Training Plan can be implemented systematically and aligned dan dituangkan di dalam Rencana Training Tahunan dapat with Bank’s mission, vision, strategy and values. dilaksanakan secara sistematis dan sesuai dengan misi, visi, strategi dan nilai-nilai Bank. program To optimize the effectiveness of each development programs, pengembangan yang telah disusun, Bank mengkombinasikan Bank shall combine two kinds of development methods. dua menggunakan Besides having the in-house training, Bank also send the metode pelatihan in-house, Bank juga dapat mengirimkan employees to participate in training program or workshop karyawannya untuk mengikuti pelatihan public. organized by vendor through public training. Program pelatihan in-house dikembangkan untuk kebutuhan The in-house training were developed to fulfill the training materi pelatihan yang lebih spesifik baik yang terkait dengan needs which is more specific with Bank’s needs related to produk perbankan, soft skills dan termasuk juga kebijakan banking products, soft skills as well as the knowledge related atau peraturan bank untuk menunjang kinerja karyawan di to banking policies and regulations to support employees dalam menjalankan pekerjaannya. Pelatihan Kepemimpinan in running their job and responsibilities. Bank also arranged dan Motivasi juga diberikan kepada seluruh lapisan di Bank Leadership and Motivational in-house trainings for all untuk memberikan keseimbangan terhadap pengembangan employees to give balancing in the development programs. Untuk mengoptimalkan metode efektivitas pengembangan. Selain dari karyawan. Sementara itu, Bank juga secara aktif mengirimkan Moreover, Bank has commitment to actively send the karyawannya untuk mengikuti public training agar dapat employees to participate in many public trainings to get lebih mengembangkan wawasan yang sudah ada di Bank, more updates of knowledge in the Bank, especially related to khususnya yang berhubungan dengan peraturan dan the banking regulations and policies organized by vendors, kebijakan perbankan yang diselenggarakan oleh lembaga banking institution or regulator. perbankan ataupun otoritas perbankan/regulator. PT BANK CTBC Indonesia 67 LAPORAN TAHUNAN 2015 9% 61% 2% 20% 39% 69% In House Training Public Training Adapun komposisi pelatihan in-house dan public training Below is the composition of in-house and public training in selama tahun 2015 adalah sbb: 2015: Untuk pelatihan in-house, sebanyak 25% pengajar berasal For the in-house training, 25% of the trainers are coming dari internal Bank dan sisanya dari pengajar eksternal/ from internal Bank and the rest are from external trainers/ vendor. vendors. Dalam implementasinya, Bank telah menetapkan empat In the implementation so far, the Bank had defined four types jenis program Pelatihan, yaitu: of Training program, which are: Pelatihan Perilaku Behavioral Training Jenis pelatihan yang berhubungan dengan pengembangan Non-technical training which related with development in non-teknis seperti kepribadian, cara berpikir dan sikap personality, thinking and attitudes to support the employee karyawan agar menjadi lebih efektif dalam menghadapi working more effective in facing the challenge in their job. tuntutan pekerjaan. Pelatihan Pengetahuan Knowledge Training Jenis pelatihan yang terkait dengan pengetahuan teknis Technical Training which related with banking knowledge perbankan ataupun yang berhubungan langsung dengan or other technical knowledge to support employee’s unit kerja karyawan untuk menunjang kinerja karyawan performance. dalam bekerja Pelatihan Ketrampilan Skills Training Jenis pelatihan yang bertujuan untuk meningkatkan Training that has purpose to improve employee’s soft skills ketrampilan kerja karyawan baik yang bersifat soft skills atau or hard skills hard skills. Pelatihan Sertifikasi Certification Training Jenis pelatihan teknis yang berkaitan dengan kebutuhan Technical training which related to the need of certification in sertifikasi kompetensi maupun profesi certain competency or profession Selama tahun 2015, Bank CTBC Indonesia telah melaksanakan During 2015, Bank CTBC Indonesia has conducted a variety berbagai macam pelatihan secara internal dan eksternal baik of local and overseas training, both internal and external. The dalam negeri maupun luar negeri. Total investasi yang telah total investment for the training program was IDR 9.1 billions, dicapai untuk pelatihan dan pengembangan adalah sebesar and reached 5.38% from total staff expenses. IDR 9,1 miliar, dan mencapai 5,38 % dari total biaya tenaga kerja. 68 PT BANK CTBC Indonesia Annual Report 2015 secara The development programs in Banks were completely done menyeluruh di setiap level jabatan, mencakup pelatihan in all levels covering all types of training program, which are perilaku, pengetahuan, ketrampilan dan sertifikasi. Di behavior training, knowledge training, skills training and tahun 2015, Bank telah menyelenggarakan pelatihan certification training. In 2015, Bank had conducted bank-wide Kepemimpinan dan Motivasi secara bank-wide sebagai satu Leadership and Motivational training as a tool to develop upaya untuk mengembangkan karakter karyawan dan nilai- employee’s character and Bank’s values. This motivational nilai Bank. Menyadari pentingnya sikap kerja yang positif, training is not only given to employees in Business Unit pelatihan motivasi tidak hanya diberikan kepada karyawan but also in Supporting Unit as the awareness to keep and di Business Unit tetapi juga karyawan di Supporting Unit. maintain the spirit and positive working attitude in the Bank. Program pengembangan di Bank dilakukan Selain itu, Bank juga telah menyelenggarakan berbagai Besides those programs, Bank also conducted various pelatihan peningkatan pengetahuan dan kinerja karyawan, trainings antara lain pengetahuan Banking Product, Banking Services performance, such as Banking Product, Banking Services and dan Banking Knowledge di area Marketing, Operation, Banking Knowledge in Marketing, Operation, Treasury, Legal, Treasury, Legal, Compliance, Finance dan Human Resources. Compliance, Finance and Human Resources. Moreover, Bank Secara berkala Bank juga melakukan pengembangan continuously upgrading the skills and knowledge in banking terhadap ketrampilan dan pengetahuan sistem perbankan system specifically in operational and IT side. khususnya dari sisi operasional dan IT. Sementara itu, selain menyelenggarakan pelatihan teknis Bank also put attention to other supporting skills such perbankan di masing-masing fungsi, Bank juga memberikan as English and Mandarin course, instead of development fasilitas ketrampilan pendukung lain seperti pelatihan program in each function in the Bank. Moreover, to anticipate bahasa asing Inggris dan Mandarin. Untuk menyiasati challenge from different generation, Bank had equipped tantangan yang timbul dari perbedaan generasi, Bank juga employees with communication across generation training. to improve employee’s knowledge and telah membekali karyawan dengan pelatihan komunikasi antar generasi. Sejalan dengan peraturan dan kebijakan yang dikeluarkan In accordance with banking regulation and policy from oleh otoritas perbankan, Bank menerapkan prinsip kehati- regulator, Bank implement prudential banking principles. hatian dalam pengelolaan bank. Para karyawan dan pejabat Bank’s employees and executives who have control in bank yang memegang kendali manajemen dan operasional management and operational area had participated in Risk telah mengikuti ujian Sertifikasi Manajemen Resiko. Management Certification. Selain sertifikasi Manajemen Resiko, sertifikasi lainnya In addition to the Risk Management Certification, other seperti AAJI, Bancassurance dan WAPERD sudah dipenuhi certifications such as AAJI, Bancassurance and WAPERD oleh karyawan yang diwajibkan seiring dengan rencana have been completed by employees who are required to strategis Bank untuk memiliki berbagai macam produk. obtain the certification according with the Bank’s strategic plan to have a wide range of products. Program pelatihan yang diberikan kepada karyawan tidak Training program in Bank is designed for several purposes, hanya menjadi program pengembangan di Bank saja tetapi the development program as well as retention tool for juga sebagai salah satu upaya retention bagi karyawan potential employees. potensial. Di tahun 2015, Bank memberikan prioritas kepada 31 In 2015, Bank had selected 31 employees as The Best karyawan di jenjang Staf, Supervisor/Unit Head dan Employee in Staff, Supervisor/Unit Head and Department Department Head yang terpilih sebagai Karyawan Terbaik Head level and they have priority to participate in local or untuk mendapatkan pelatihan yang bersifat khusus baik di overseas special development program from Bank. dalam maupun luar negeri. PT BANK CTBC Indonesia 69 LAPORAN TAHUNAN 2015 Berikut ini adalah realisasi pelaksanaan program pelatihan Below is the realization of training program in 2015: tahun 2015: 70 PT BANK CTBC Indonesia 3 35 18 82 4 38 2 26 6 11 4 346 2 96 5 232 4 4 6 10 10 114 2 3 1 59 1 36 1 82 7 134 17 108 14 285 1 34 1 9 2 3 2 2 7 36 2 5 4 221 3 336 2 2 5 36 4 5 28 221 6 336 1 2 1 3 3 40 2 18 4 15 2 2 2 3 1 1 4 77 1 19 11 228 12 163 1 36 1 325 220 3335 213 3323 7 12 Annual Report 2015 Program Wajib Mandatory Program Beberapa program wajib yang dilaksanakan sepanjang In year 2015, Bank had conducted mandatory programs, tahun 2015 adalah Program Induction, pelatihan Anti Fraud, such as Induction Program, Anti-Fraud Training, Anti Money Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme Laundering and Countering the Financing of Terrorism (APU-PPT), pelatihan sertifikasi manajemen risiko dan (AML-CFT), Risk Management Certification and also Service pelatihan Pelayanan & Penyelesaian Pengaduan Konsumen. & Settlement of Customer’s Complaints. Mandatory training Pelatihan APU-PPT dan Manajemen Resiko diberikan bagi such as AML-CFT and Risk Management training were karyawan baru dan juga sebagai pelatihan penyegaran bagi conducted for new employees and has been offered as karyawan yang sudah ada. refreshment training for existing employees. Berikut adalah realisasi Program Wajib yang dilaksanakan Below is the realization of Mandatory Program in 2015: tahun 2015: Angkatan / Batch Jumlah Peserta / Participant Program Orientasi 3 35 Induction Program Anti Fraud 2 96 Anti Fraud APU-PPT 9 309 AML-CFT Sertifikasi Manajemen Resiko 25 94 Risk Management Certification Pelayanan & Penyelesaian Pengaduan Konsumen 5 232 Service & Settlement of Customer Complaints Program Program Engagement Karyawan Employee Engagement Sebagai salah satu upaya dalam mendapatkan dan As one of the efforts to get and retain talented people, Bank mempertahankan SDM yang berkualitas, Bank telah had implemented some Employee Engagement programs. menerapkan program-program Engagement karyawan. Besides offering equal opportunities for all employees to Selain memberikan kesempatan yang sama kepada seluruh develop their career in Bank CTBC Indonesia, Bank had karyawan untuk mengembangkan karir di Bank CTBC also applied some principles as mentioned below to create Indonesia, Bank juga telah menerapkan prinsip-prinsip di effective Employee Engagement and Retention program: bawah ini untuk menciptakan Employee Engagement dan Retention yang efektif: • Setiap karyawan mendapatkan penghargaan terhadap prestasi dan kontribusinya dalam • Every employee is recognized for any achievement or contribution to support Bank’s target, mendukung pencapaian target Bank • Bank telah menerapkan sistem evaluasi yang adil dan • performance periodically berkala terhadap kinerja karyawan • Bank telah memiliki sistem kompensasi dan benefit • Bank has a competitive compensation and remuneration system yang kompetitif • Bank implements a fair system to evaluate employee’s Bank menyediakan jalur komunikasi yang terbuka ke • Bank has provided open communication from top-down level through some proper media of communication atas dan ke bawah melalui sarana komunikasi yang memadai • Dalam yang rangka nyaman menciptakan dan lingkungan kondusif, Bank kerja • In order to create a comfortable and conducive CTBC working environment, Bank CTBC Indonesia supports untuk the initiative to build communities for employees. perusahaan. The Bank believes that such communities will be Bank percaya bahwa keberadaan komunitas ini akan beneficial in building relationship and engagement memberikan manfaat bagi terbentuknya hubungan dan among employees from different working units, Indonesia membentuk mendukung komunitas inisiatif di karyawan dalam PT BANK CTBC Indonesia 71 LAPORAN TAHUNAN 2015 keterikatan antar karyawan dari berbagai unit kerja, increase overall employee loyalty, and support the meningkatkan loyalitas karyawan, dan mendukung overall performance of Bank CTBC Indonesia. kinerja Bank CTBC Indonesia secara keseluruhan. Komunitas yang ada di Bank adalah komunitas olah raga, The community that are available in the Bank is sports seperti futsal, bulu tangkis, bowling, dan yoga. Dukungan community, such as futsal, badminton, bowling and yoga. The yang diberikan dalam bentuk biaya latihan dan biaya untuk support is given in the form of providing practice expenses mengikuti kompetisi. Kegiatan dalam komunitas olah raga as well as expenses to participate in competition. Activities diharapkan dapat membangun semangat sportivitas dan through a sport community are expected to build a spirit of meningkatkan produktivitas karyawan. sportsmanship and increase overall employee productivity. Pada tahun 2015, Bank juga telah menyelenggarakan In 2015, the Bank had conducted several activities to live the beberapa aktivitas untuk mengaplikasikan nilai-nilai inti core values and build employee engagement. perusahaan dan membangun keterikatan, seperti: The activities were as follows: 1. 1. Ulang Tahun CTBC Indonesia: Management melayani CTBC Indonesia Anniversary: management team memberikan snack pagi kepada karyawan dan lomba served morning snack to employees and competition of membuat kartu ulang tahun untuk CTBC designing birthday card for CTBC 2. Buka Puasa Bersama 2. Ramadhan Break Fasting 3. Perayaan Hari Kemerdekaan 17 Agustus 3. Indonesia Independence Day Celebration, August 17 4. Team Building 4. Team Building 5. Kegiatan Olah Raga Mingguan, antara lain: Bowling, 5. Weekly Sport Acitivities such as, Bowling, Futsal, Badminton, Yoga Futsal, Bulu tangkis, Yoga 6. Townhall Meeting 6. Townhall Meeting Beberapa program penghargaan yang diberikan kepada Some awards program that had been given to employees in karyawan selama tahun 2015 adalah: 2015 were: 1. 1. Monthly fruit distribution 2. Angpao distribution to all employees for celebrating Distribusi buah setiap bulan 2. Pembagian angpao kepada seluruh karyawan dalam Chinese New Year rangka Tahun Baru Imlek 3. Penghargaan Masa Kerja: 5, 10,15 dan 20 tahun 3. Long Service Award: 5, 10, 15 and 20 years 4. Penghargaan Best Employee untuk kategori staff, unit 4. Best Employee Award for staff, unit head/supervisor and department head level head/supervisor dan kepala departemen 5. Penghargaan Best Business Development Executive 5. 6. Penghargaan Kepala Cabang Terbaik 6. Best Branch Manager Award 7. 7. 7. Financial Advisor Terbaik Best Business Development Executive Award Best Financial Advisor Award 8. Penghargaan Business Development Manager Terbaik 8. Best Business Development Manager Award 9. Penghargaan Customer Service Terbaik 9. Best Customer Service Award 10. Perhargaan Sales Terbaik 10. Best Sales Award 11. Penghargaan Collector Terbaik 11. Best Collector Award Penilaian Kinerja Performance Appraisal Bank melaksanakan penilaian kinerja setiap tahun sebagai The Bank conducts performance evaluation every year to evaluasi atas kinerja individu karyawan. evaluate individual performance. Pengukuran kinerja dilaksanakan berdasarkan prinsip Performance appraisal is conducted based on objectivity and obyektivitas dan keadilan. Sistem penilaian yang dibangun fairness principles. The assessment system should be able harus mampu menjadi pembeda antara karyawan yang to distinguish between high performing and low performing berkinerja tinggi dengan karyawan yang berkinerja rendah. employees. 72 PT BANK CTBC Indonesia Annual Report 2015 Penilaian kinerja mengukur pencapaian kinerja karyawan Performance assessment measures achievement of individual terhadap target individu yang merupakan turunan dari targets that are derived from Bank’s target/goals. Individual target/sasaran Bank. Target individu karyawan ditetapkan target is set and agreed with employee’s supervisor at the dan disepakati bersama atasan di awal tahun. beginning of the year. Penilaian kinerja bagi Bank maupun karyawan bertujuan dan Performance evaluation for Bank and employees has the bermanfaat untuk: following objectives and benefits: • • Feedback, sebagai alat untuk memberikan umpan balik bagi atasan dan bawahan • • Performance Improvement, and subordinates sebagai alat untuk • supervisors and subordinates to take appropriate yang tepat untuk meningkatkan kinerja karyawan measures to improve employee performance Compensation Adjustment, menjadi dasar penetapan • Training & Development, Compensation Adjustment, as the basis of compensation setting untuk mengidentifikasi • kebutuhan pelatihan dan pengembangan bagi karyawan Talent Management, untuk mengidentifikasi karyawan Training & Development, to identify training and development needs for employees so that their agar kinerja dan kompetensi dapat ditingkatkan • Performance Improvement, as a tool to assist membantu atasan dan bawahan mengambil tindakan kompensasi • Feedback, as a tool to provide feedback to supervisors performance and competencies can be improved • Talent Management, to identify employees with yang memiliki kinerja dan kompetensi yang sangat baik excellent performance and competencies for further untuk dikelola pengembangan karir berikutnya. career development management. Kesejahteraan Karyawan Employee Welfare Program kesejahteraan karyawan terus diperhatikan oleh Employee welfare program gets Bank’s attention along with Bank seiring dengan pertumbuhan Bank. Bank memberikan the Bank’s growth. Bank provides competitive remuneration paket remunerasi yang kompetitif sesuai peraturan yang package according to the prevailing regulations and market berlaku dan harga pasar. Fasilitas kesehatan diberikan prices. Health care facility is provided for employees and kepada karyawan dan keluarganya melalui perusahaan their family through the appointed insurance company and asuransi yang ditunjuk serta BPJS. BPJS. Filosofi remunerasi Bank CTBC Indonesia keseluruhan The overall Bank CTBC Indonesia remuneration philosophy adalah sebagai berikut: remains to: • Mendukung strategi bisnis dan tujuannya; • Support the business strategy and goals; • Mendorong kinerja individu dan team; • Encourage individual and team performance; • Mempertahankan karyawan dengan kinerja yang baik; • Retain good performing employees; • Tetap sejalan dengan praktek pasar • Stay in line with market practice. Dalam upaya penyetaraan gaji karyawan terhadap market In order to align our salary structure with the market and dan agar lebih kompetitif terhadap bank sejenis, Bank to be more competitive within our peer group, Bank CTBC CTBC Indonesia telah mengacu kepada hasil salary survey Indonesia has referred to salary surveys in the banking di dalam kelompok industri perbankan dalam melaksanakan industry in implementing the Bank’s salary adjustment and penyesuaian gaji dan fasilitas karyawan lainnya. other employee’s benefits. Komunikasi Internal Internal Communication Komunikasi internal dalam Bank sangat penting dilakukan Internal communication in Bank is very important to build untuk membangun dan memelihara hubungan yang baik and maintain good relationship between employees and the antara karyawan dan Bank. Bank. PT BANK CTBC Indonesia 73 LAPORAN TAHUNAN 2015 Untuk mencapai tujuan tersebut, Bank CTBC Indonesia To achieve the above purpose, Bank CTBC Indonesia has telah menyediakan sarana/media komunikasi di internal provided some internal communication media in the Bank. Bank. Peran dari masing-masing media ini adalah untuk The role of each media is to bridge the communication and menjembatani komunikasi dan informasi antara manajemen information among the Bank’s Management and employees Bank dengan karyawan atau antar karyawan sendiri. or even among the employees itself. Selama beberapa tahun ini, Bank CTBC Indonesia telah In the last couple years, Bank CTBC Indonesia had menggunakan berbagai media komunikasi internal yang implemented various internal communication media which telah dirasakan efektivitasnya oleh seluruh karyawan, yaitu: had been evaluated for their effectiveness by all employees, such as: • Folder bersama, yaitu media komunikasi internal yang • • dapat diakses oleh seluruh karyawan yang diberikan can be accessed by all employees who are given the akses ke sistem. Informasi tentang kebijakan terkini, access to the system. It consists of the update policy, formulir internal, dan informasi lain yang perlu diketahui internal forms, and any other information that need to bersama ada di dalam folder bersama ini. be known by all employees. Email blast, yaitu penyebaran email informasi yang bisa • employees depending on the need. bagian tertentu sesuai dengan kebutuhan. Town Hall Meeting, yang diadakan dua kali dalam • Email blast, is the email information deployment that can be addressed to all employees or particular group of ditujukan kepada seluruh karyawan atau karyawan di • Public Folder, is an internal communication media that • Town Hall Meeting, which is held on semi annually basis, setahun, merupakan media komunikasi langsung antara is a direct communication media from employees to karyawan dengan manajemen senior Bank. senior management of the Bank. Newsletter, yang terbit sebulan sekali, merupakan • Newsletter, which is issued every month, serves as a media komunikasi dari karyawan dan untuk karyawan. communication media from and to employees. Several Berbagai informasi, baik yang bersifat korporat, information such as corporate and employees activities kegiatan perusahaan dan karyawan, maupun informasi or other. umum lainnya dapat dibaca melalui media ini. • Video conference, sebagai fasilitas untuk melakukan • Video conference, as the facility to have an on line meeting to easier long distance discussion and coordination. pertemuan secara online sehingga memudahkan diskusi dan koordinasi jarak jauh. • Tele conference, dilakukan untuk diskusi atau • • Papan informasi dan poster, sebagai media penyebaran • the branches or head office. cabang maupun kantor pusat. Komunikasi internal antar tim yang dilakukan melalui 74 Information Board and poster, is a visual media to disseminate information through information board in informasi melalui papan informasi yang ada di kantor • Tele conference, facilitates for off site discussion or monitoring. pemantauan tanpa tatap muka. • Internal communication between teams, that are pertemuan rutin untuk membahas laporan atau evaluasi carried out in regular meetings to discuss or evaluate kegiatan kerja. the work activities. PT BANK CTBC Indonesia Annual Report 2015 Teknologi Informasi Information Technology Perkembangan teknologi semakin menunjukkan kemajuan The growth of technology is improving every year. In 2015, setiap tahunnya. Tahun 2015 menunjukkan peningkatan showed the increment of gadget and internet usage society banyaknya populasi masyarakat yang menggunakan gadget population that indicated more and more society used to use dan internet dimana ini mengindikasikan makin banyaknya digital banking facility. masyarakat yang sudah terbiasa menggunakan fasilitas digital banking. Hal ini menjadi salah satu pendorong bagi Bank CTBC This is one of the driving factor for Bank CTBC Indonesia Indonesia untuk berevolusi dalam layanan perbankan ke arah to evolve our banking services into digital banking. Bank digital banking. Bank CTBC Indonesia telah mengantisipasi CTBC Indonesia has anticipated it by consolidated multi sebelumnya dengan mengkonsolidasikan multi aplikasi core applications to single core banking in 2014, as the perbankan menjadi aplikasi perbankan tunggal (Single Core basic foundation to develop banking services toward digital Banking) pada tahun 2014 lalu. Ini menjadi fondasi utama banking. dalam mengembangkan layanan perbankan ke arah digital banking. Sesuai dengan rencana, tahun 2015 Bank CTBC Indonesia As the plan, in 2015 Bank CTBC Indonesia has launched telah meluncurkan beberapa layanan perbankan berbasis several new banking services based on electronic banking, electronic banking yang memberikan kenyamanan bagi that give convenience banking transactions, anywhere and nasabah dalam bertransaksi perbankan dimana saja dan anytime through the familiar channels of customers. kapan saja, melalui alat-alat yang familiar bagi nasabah: • • Internet Banking Ritel dimana nasabah ritel Bank CTBC • Retail Internet Banking that allow Bank CTBC Indonesia’s Indonesia dapat memantau informasi rekeningnya dan retail customers to be able to monitor their account melakukan transaksi perbankan secara realtime online information and perform real-time online banking 24/7, termasuk pemindah bukuan antar rekening Bank transactions 24/7, including intra Bank CTBC Indonesia CTBC Indonesia, transfer online ke rekening bank lain accounts transfer, inter accounts of PRIMA’s member anggota jaringan PRIMA, transfer ke bank lain melalui banks, transfer to other banks through SKNBI or RTGS, SKNBI atau RTGS, pembayaran tagihan pasca bayar postpaid bill payment (e.g. electricity, telephone, (listrik, telepon, telepon selular, transportasi, kabel cellular phone, transportation, TV-Cable, internet) and TV, internet) serta pembelian pulsa pra-bayar (listrik, also prepaid voucher purchase (e.g. electricity, cellular telepon selular). phone). Internet Banking Korporasi yang memberikan layanan • Corporate Internet Banking that giving real-time perbankan secara realtime online kepada nasabah online banking services to Bank CTBC Indonesia’s korporasi Bank CTBC Indonesia untuk memantau corporate customers to be able to monitor their rekening perusahaan baik rekening giro, tabungan, corporate accounts (current, saving, deposit and deposito maupun pinjaman; mendapatkan laporan loan); receive statement accounts; request to open mutasi rekening; permintaan pembukaan rekening loan account, request checkbook; intra Bank CTBC pinjaman; permintaan buku cek dan/atau buku giro; Indonesia accounts transfer, inter accounts of PRIMA’s pemindah bukuan antar rekening Bank CTBC Indonesia, member banks, transfer instruction to other banks transfer online ke rekening bank lain anggota jaringan through SKN, RTGS or international SWIFT, postpaid PRIMA, instruksi transfer online ke bank lain melalui bill payment (e.g. electricity, telephone, cellular PT BANK CTBC Indonesia 75 LAPORAN TAHUNAN 2015 SKN, RTGS maupun internasional SWIFT, pembayaran phone, transportation, TV-Cable, internet), prepaid tagihan pasca bayar (listrik, telepon, telepon selular, voucher purchase (e.g. electricity, cellular phone) and transportasi, kabel TV, internet) serta pembelian pulsa also transaction through upload file/bulk payment. pra-bayar (listrik, telepon selular) dan transaksi melalui upload file/bulk payment. • Mobile Banking dimana nasabah ritel Bank CTBC • • Mobile Banking that allow Bank CTBC Indonesia’s Indonesia dapat memantau informasi rekeningnya dan retail customers to be able to monitor their account melakukan transaksi perbankan secara realtime online information and perform real-time online banking 24/7, termasuk pemindah bukuan antar rekening Bank transactions 24/7, including intra Bank CTBC Indonesia CTBC Indonesia, transfer online ke rekening bank lain accounts transfer, inter accounts of PRIMA’s member anggota jaringan PRIMA, pembayaran tagihan pasca banks, postpaid bill payment (e.g. electricity, telephone, bayar (listrik, telepon, telepon selular, transportasi, cellular phone, transportation, TV-Cable, internet) and kabel TV, internet) serta pembelian pulsa pra-bayar also prepaid voucher purchase (e.g. electricity, cellular (listrik, telepon selular). phone). ATM Bank CTBC Indonesia juga telah ditambahkan • ATM Bank CTBC Indonesia had been added with new fitur layanan pembayaran tagihan pasca bayar (listrik, service feature postpaid bill payment (e.g. electricity, telepon, telepon selular, transportasi, kabel TV, internet) telephone, cellular phone, transportation, TV-Cable, serta pembelian pulsa pra-bayar (listrik, telepon selular). internet) and also prepaid voucher purchase (e.g. electricity, cellular phone). Di samping itu, untuk meningkatkan keamanan bagi nasabah Besides that, to increase the security for Bank CTBC pemegang kartu ATM/Debet Bank CTBC Indonesia dan sesuai Indonesia ATM/Debit cardholders and in accordance dengan peraturan Bank Indonesia mengenai penggunaan with Bank Indonesia regulation regarding the use of chip teknologi chip pada kartu ATM dan/atau kartu Debet, technology at ATM card and/or Debit card, all of Bank CTBC seluruh ATM Bank CTBC Indonesia dan aplikasi manajemen Indonesia ATMs and Bank CTBC Indonesia card management kartu Bank CTBC Indonesia telah diperlengkapi dengan application had been applied with National Standard of Chip Standar Nasional Teknologi Chip dan siap untuk digunakan. Technology and ready to be used. The distribution of Bank Pendistribusian kartu ATM/Debet Bank CTBC Indonesia CTBC Indonesia ATM/Debit chip cards based to all Bank berbasis chip tersebut kepada seluruh nasabah pemegang CTBC Indonesia ATM/Debit cardholders have been ready kartu ATM/Debet Bank CTBC Indonesia telah siap dan akan and will be done as revision of Bank Indonesia Regulation segera dilakukan sesuai dengan revisi Peraturan dari Bank in Bank Indonesia SEBI No. 17/52/DKSP concerning National Indonesia melalui SEBI No. 17/52/DKSP perihal Implementasi Standards Implementation of Chip Technology and Personal Standar Nasional Teknologi Chip dan Penggunaan Personal Identification Number 6 Digit Online Usage for ATM Card Identification Number Online 6 Digit untuk Kartu ATM dan/ and/or Debit Cards Issued in Indonesia. atau Kartu Debet yang Diterbitkan di Indonesia. Pengembangan e-banking Bank CTBC Indonesia selanjutnya Next enhancement of Bank CTBC Indonesia e-banking will akan dilakukan sesuai dengan hasil analisa dari pengalaman be done based on analysis result of customer experience in nasabah dalam menggunakan layanan e-banking. using e-banking services. 76 PT BANK CTBC Indonesia Annual Report 2015 Peristiwa Penting Event Highlights Info Bank Awards 2015 Infobank Award 2015 Dwi Setyowati, Direktur Bisnis dan Marketing Infobank Dwi Setyowati, Business and Marketing Director of Infobank menyerahkan Infobank Award 2015 kepada Joseph Shih, handed Infobank Award 2015 to Joseph Shih, President Presiden Direktur Bank CTBC Indonesia di Ritz Carlton Hotel, Director of Bank CTBC Indonesia at Ritz Carlton Hotel, Jakarta, tanggal 14 Agustus 2015. Jakarta, August 14, 2015. Indonesian Banking Awards 2015 Indonesian Banking Award 2015 Dra. Melani K Harriman, Ak,MBA,CFA - Managing Direktur Dra. Melani K Harriman, Ak,MBA,CFA - Managing Director dari Harriman & Associates (Juri Finance) menyerahkan Harriman & Associates (Juri Finance) handed Indonesian Indonesian Banking Award 2015 kepada Amandalia Johanes, Banking Award 2015 to Amandalia Johanes, Risk Management Risk Management Group Head dari Bank CTBC Indonesia di Group Head of Bank CTBC Indonesia at Balai Kartini, Jakarta, Balai Kartini, Jakarta, 5 November 2015. November 15, 2015. PT BANK CTBC Indonesia 77 LAPORAN TAHUNAN 2015 Kegiatan Edukasi dan Literasi Keuangan Untuk Murid Sekolah The Implementation of Financial Education and Literation to Students Sejalan dengan Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan (SEOJK) In accordance with the obligations according to SEOJK No. 1/ Nomor 01/POJK.07/2013 tentang tentang Pelaksanaan SEOJK.07/2014 regarding The Implementation of Education Edukasi Dalam Rangka Meningkatkan Literasi Keuangan In Order to Increase Financial Literacy To Consumers and/or Kepada Konsumen dan/atau Masyarakat, sepanjang tahun Community, Bank CTBC Indonesia implement a few activities 2015 Bank CTBC Indonesia telah melakukan kegiatan yang with students as the main target. The activities were held in ditujukan utamanya kepada target pelajar/murid Sekolah. Bandung April 2015, Jakarta April 2015, Surabaya May 2015 Rangkaian kegiatan dilakukan di Bandung pada bulan and Karawaci Tangerang December 2015. Februari 2015, Jakarta pada bulan April 2015, Surabaya pada bulan Mei 2015 dan Karawaci Tangerang pada bulan Desember 2015. Kegiatan Amal Dan Sosial Bersama Yayasan Tzu Chi Indonesia Joint Social And Charity Events With Indonesian Tzu Chi Foundation Menindaklanjuti kerjasama Bank CTBC Indonesia dengan As the continuation of cooperation between Bank CTBC Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia melalui produk Tabungan Indonesia and The Indonesian Buddha Tzu Chi Foundation Bambu yang diluncurkan pada tahun 2014 lalu, kegiatan amal through the launching of Bamboo Saving Account in 2014, dan sosial sepanjang tahun 2015 dilakukan secara bersama there were joint social and charity events held in 2015. dan berkesinambungan. Kegiatan di Jakarta, Bandung dan The activities which were held in Jakarta, Bandung and Surabaya ini berlangsung dari mulai bazaar amal dalam Surabaya ranged from charity bazaar of fund raising for the rangka pengumpulan dana bagi pembangunan Rumah development of Tzu Chi Hospital in Pantai Indah Kapuk North Sakit Tzu Chi di Pantai Indah Kapuk Jakarta Utara, perayaan Jakarta, Vesak and International Mother Day celebration, Hari Raya Waisak dan Hari Ibu Internasional, pembagian distribution of major daily needs for the needy, up to banking sembako bagi warga kurang mampu, hingga pengenalan and financial sharing session for the volunteers (through produk perbankan dan keuangan (melalui produk Tabungan Bamboo Saving Account). Bambu) untuk para relawan Tzu Chi. 78 PT BANK CTBC Indonesia Annual Report 2015 Kegiatan Untuk Komunitas Pengusaha Activities With Business Community Dalam upaya mempererat dan memperluas pangsa pasar In order to more engage to and penetrate the businessmen bagi target para pengusaha dan pengambil keputusan and/or company’s top level management target market, in penting di perusahaan, pada tahun 2015 Bank CTBC Indonesia 2015 Bank CTBC Indonesia conducted joint activities with mengadakan beberapa these communities. Few to mention were GazPoll automotive komunitas ini. Di antaranya adalah dengan komunitas golf kegiatan bersama pengurus and golf lover community, Industrial Golf Club and Surabaya dan penggemar otomotif GazPoll, Industrial Golf Club dan Hwa Ie Funi Lien Ie Hwe Club. Perkumpulan Hwa Ie Funi Lien Ie Hwe Surabaya. Temu Nasabah Bersama Business Partners Customer Gathering With Business Partners Bekerjasama dengan beberapa perusahaan asuransi, Tzu Chi As part of customer loyalty and retention activities, Bank dan partner usaha lainnya di antaranya Prodia Laboratorium CTBC Indonesia along together with its insurance company Klinik, Bank CTBC Indonesia mengadakan kegiatan temu partners, Tzu Chi and other business partner such as Prodia Nasabah. Kegiatan utamanya ditujukan untuk mempererat Laboratorium Klinik (Health Clinic Lab) held thematic dan menjaga hubungan dengan para Nasabah, sekaligus customer gathering events. These events’ main objectives menyampaikan info terbaru sehubungan dengan produk, are to deepen the engagement with customers as well as jasa dan perkembangan ekonomi, investasi dan keuangan to update any info related to products, services, general pada umumnya. economic, financial and investment condition Kegiatan Lain Bersama Buruh Pabrik dan di Area Publik Other Events With Blue Collars and In Public Area Ini merupakan kegiatan rutin di tahun 2015 dalam rangka These were regular events held in 2015 to broaden target memperluas pangsa pasar dan pengenalan Bank CTBC market and also to introduce and increase the brand Indonesia beserta produk dan layanannya kepada para awareness of Bank CTBC Indonesia with its range of products buruh dan masyarakat luas lain di area publik. and services especially to blue collars and in public area. PT BANK CTBC Indonesia 79 LAPORAN TAHUNAN 2015 Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance Penerapan Tata Kelola Perusahaan (GCG) merupakan hal Good Corporate Governance (GCG) implementation is vital yang sangat penting bagi integritas bisnis, oleh karenanya to business integrity, therefore members of the Bank CTBC segenap jajaran Dewan Komisaris, Direksi dan karyawan Indonesia’s Board of Commissioners, Board of Directors, Bank CTBC Indonesia berkomitmen untuk menerapkan and employees are committed to practice ethical and praktek-praktek GCG yang mengedepankan prinsip moral moral principles, as well as transparency and compliance dan etika serta praktek-praktek transparansi yang dijalankan with regulations applicable to the bank. The commitment sesuai dengan ketentuan yang berlaku bagi Bank. Komitmen is indispensable in building a competitive organization yang tinggi mutlak diperlukan dalam upaya membangun which can uphold values of integrity, professionalism, and organisasi yang kompetitif yang dapat menjunjung tinggi leadership and enhance stakeholders’ trust. nilai-nilai integritas, profesionalisme dan kepemimpinan serta meningkatkan kepercayaan para pemangku kepentingan. Dengan berpedoman pada Peraturan Bank Indonesia No. By referring to Bank Indonesia Regulation No. 8/4/PBI/2006 8/4/PBI/2006 tanggal 30 Januari 2006 tentang Pelaksanaan dated 30 January 2006 regarding Implementation of GCG GCG bagi Bank Umum, Peraturan Bank Indonesia No. 8/14/ for Commercial Banks, Bank Indonesia regulation No. 8/14/ PBI/2006 tanggal 5 Oktober 2006 tentang Perubahan atas PBI/2006 dated 05 October 2006 concerning Amendment Peraturan Bank Indonesia No. 8/4/PBI/2006 dan Surat to Regulation of Bank Indonesia No. 8/4/PBI/2006 and Edaran Bank Indonesia No. No. 15/15/DPNP tanggal 29 April Bank Indonesia Circular Letter No. No. 15/15/DPNP dated 29 2013 tentang Pelaksanaan GCG bagi Bank Umum, Bank CTBC April 2013 regarding Implementation of GCG for Commercial Indonesia melaksanakan GCG dengan berlandaskan pada 5 Banks, Bank CTBC Indonesia implements GCG based on 5 (lima) prinsip dasar GCG yaitu keterbukaan, akuntabilitas, (five) basic principles of GCG that consist of transparency, pertanggungjawaban, independensi dan kewajaran. accountability, responsibility, independency, and fairness. Penilaian Tata Kelola Perusahaan Secara Mandiri Corporate Governance Self Assestment Untuk menilai pelaksanaan tata kelola Bank CTBC Indonesia To assess Bank CTBC Indonesia’s governance practices dan kepatuhan terhadap ketentuan Bank Indonesia dalam and to comply with Bank Indonesia’s guideline concerning pelaksanaan tata kelola perusahaan yang baik oleh Bank GCG implementation by Commercial Banks, in 2015 Bank Umum, pada tahun 2015 Bank CTBC Indonesia mengadakan CTBC Indonesia conducted a Corporate Governance self self assessment tentang praktek Tata Kelola Perusahannya assessment on 11 (eleven) different aspects as follows: dengan melakukan penilaian terhadap 11 (sebelas) aspek sebagai berikut: 1. Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris 1. The implementation of the duties and responsibilities of 2. Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Direksi 2. The implementation of the duties and responsibilities of 3. Kelengkapan dan pelaksanaan tugas Komite 3. The completion and implementation of the duties of the 4. Penanganan benturan kepentingan 4. The handling of conflict of interest 5. Penerapan fungsi kepatuhan Bank 5. The implementation of compliance function 6. Penerapan fungsi audit intern 6. The implementation of internal audit function the Board of Commissioners the Directors Committees 80 PT BANK CTBC Indonesia Annual Report 2015 7. The implementation of external audit function 7. Penerapan fungsi audit eksternal sistem 8. The implementation of risk management including the 9. Penyediaan dana kepada pihak terkait dan penyediaan 9. The facilities to related parties and large exposures 8. Penerapan manajemen risiko termasuk pengendalian internal internal control system dana besar 10. Transparansi kondisi keuangan dan non keuangan, 10. The transparency of financial and non-financial conditions laporan pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan dan of the Bank, the reports on the implementation of GCG pelaporan internal and the internal reporting 11. Rencana strategis Bank 11. The Bank’s strategic plan Pemeringkat dari seluruh aspek di atas dilakukan dengan Ratings for these aspects will be based on the performance membandingkan antara kinerja pelaksanaan Tata Kelola of GCG implementation versus the minimum criteria set up Perusahaan dan kriteria minimum yang telah ditetapkan by Bank Indonesia. The self assessment results revealed that oleh Bank Indonesia. Penilaian secara mandiri tersebut GCG implementation in Bank CTBC Indonesia has earned menyimpulkan bahwa pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan score 2 (two) “Good”. di dalam Bank CTBC Indonesia mendapatkan peringkat 2 (dua) “Baik”. Laporan dan penjelasan lengkap mengenai penerapan Report tata kelola perusahaan yang baik disajikan terpisah dalam implementation “Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan PT Bank separately detailed in the “Report of the Implementation of CTBC Indonesia Tahun 2015”. Good Corporate Governance PT Bank CTBC Indonesia - 2015”. and comprehensive of good explanation corporate on governance PT BANK CTBC Indonesia the are 81 LAPORAN TAHUNAN 2015 Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility Di Bank CTBC Indonesia, tanggung jawab sosial perusahaan At Bank CTBC Indonesia, corporate social responsibility (CSR) menjadi komitmen Bank untuk meningkatkan kualitas hidup has become Bank’s commitment to improve the quality of masyarakat melalui beberapa kegiatan sosial. Selama tahun life of the society through several social events. In 2015, Bank 2015, Bank CTBC Indonesia telah mengadakan 5 (lima) CTBC Indonesia held five major CSR events in Jakarta and kegiatan Corporate Social Responsibility (CSR) di Jakarta Cirebon, West Java. dan Cirebon, Jawa Barat. Januari 2015, Tahun Baru Imlek. Sebagai kegiatan January 2015, Chinese New Year. As part of Chinese New merayakan Tahun Baru Imlek dan menunjukkan komitmen Year celebration and showing the Bank commitment to the Bank kepada masyarakat, di pertengahan bulan Januari, society, in the mid of January, Bank CTBC Indonesia made Bank CTBC Indonesia melakukan kunjungan sosial ke Vihara a social visit to Vihara Cimonei Matreya at Tangerang. Bank Cimonei Matreya di Tangerang. Bank menyerahkan bahan donated basic goods to the Vihara to be distributed to people pokok ke Vihara untuk selanjutnya didistribusikan kepada in needs. yang membutuhkan. Juli 2015, Ramadhan. Pada bulan Ramadhan (bulan July 2015, Ramadan. In Ramadan month (fasting month for puasa untuk Muslim), bekerjasama dengan Rohis Bank Moslem), in collaboration with Bank CTBC Indonesia Moslem CTBC Indonesia, Bank mengadakan acara berbuka puasa society, Bank held breakfasting together with 30 (thirty) bersama dengan 30 (tiga puluh) anak-anak yatim piatu dari orphans from Bank CTBC Indonesia Sudirman head office lingkungan sekitar kantor pusat Bank CTBC Indonesia. Acara surrounding. This event was filled with religious preach, ini diisi dengan tauziah, berbuka puasa bersama, diakhiri breakfasting together, and closed with Bank gave basic dengan Bank memberikan bingkisan berupa kebutuhan needs to the orphans. Management of Bank CTBC Indonesia pokok untuk anak-anak yatim piatu. Manajemen Bank CTBC also attended this event. Indonesia juga turut serta dalam acara ini. Oktober 2015, Kunjungan ke Pusat Pelatihan TKI. Pada October 2015, Visit IOW Training Center. In the month of bulan Oktober 2015, Care Committee Bank CTBC Indonesia October 2015, Bank CTBC Indonesia Care Committee in berkolaborasi melakukan collaboration with the IOW Business Group made a visit to kunjungan ke pusat pelatihan TKI di Cirebon, Jawa Barat. dengan Grup Bisnis IOW the IOW training center at Cirebon, West Java. At the training Di pusat pelatihan tersebut, para TKI mendapatkan edukasi center, IOW received education about the importance of mengenai kepentingan menabung. Peserta tampak antusias savings. All participants were showing their enthusiastic to mendapatkan edukasi mengenai hal tersebut. TKI yang hadir the education given. The attendees were 100 IOW. sebanyak 100 orang. Oktober 2015, Donor Darah. Acara donor darah secara October 2015, Blood Donation. Blood donation is an annual rutin dilakukan setahun sekali oleh Bank. Target peserta routine event held by Bank. The blood donation has targeted donor darah tahun ini merupakan pegawai Bank CTBC dan bank’s employees and tenants at Bank CTBC Indonesia Head tenants di Kantor Pusat Bank CTBC Indonesia. Sebanyak 100 Office. We have successfully collected 100 blood bags at this kantong darah terkumpul pada event ini. event. Desember 2015, Natal bersama anak yatim piatu. Pada December 2015, Christmas with the orphans. On this kesempatan merayakan Natal di bulan Desember, CTBC Christmas occasion which was happened in December, CTBC Care Committee dengan didukung oleh seluruh karyawan Care Committee supported by all employees paid a charity 82 PT BANK CTBC Indonesia Annual Report 2015 mengadakan kunjungan amal ke Panti Asuhan Taman visit to Taman Fioreti orphanages at East Jakarta. Fifty Fioreti di Jakarta Timur. Sebanyak 50 anak panti mulai dari (50) orphan children from babies to high school age were usia bayi sampai sekolah menengah atas sangat antusias very enthusiastic welcoming our visit. The charity visit was menerima kunjungan kami. Kunjungan amal tersebut diisi filled with education about the importance of savings from dengan edukasi pentingnya menabung sejak dini, bernyanyi early age, singing together, and lunch together. Employees bersama, dan makan siang bersama. Karyawan turut supported this event in the form of donated clothes, shoes, mendukung acara ini dengan menyumbangkan pakaian, school books and notebooks. sepatu, buku-buku pelajaran dan buku tulis. Bank CTBC Indonesia beserta seluruh karyawan dan Bank CTBC Indonesia together with all employees and manajemen dalam management will always give full commitment to improve meningkatkan kualitas hidup masyarakat dengan terus akan terus berkomitmen penuh the quality of life of the society through the CSR events. In mengadakan kegiatan CSR. Ke depannya, CSR Bank CTBC the future, CSR of Bank CTBC Indonesia will be enhanced to Indonesia akan terus dikembangkan untuk mencakup cover surrounding society specifically and Indonesian people masyarakat sekitar pada khususnya dan masyarakat in general. Indonesia pada umumnya. Kunjungan ke Vihara Cimonei Matreya, Tangerang (17 Januari 2015) Visit Vihara Cimonei Matreya, Tangerang (17th January 2015) Kunjungan ke tempat Pelatihan TKI, PT Sukses Mandiri Utama, Cirebon, Jawa Barat (12 Oktober 2015) Visit IOW training center, PT Sukses Mandiri Utama, Cirebon, West Java (12th October 2015) Donor Darah (15 Oktober 2015) di Bank CTBC Indonesia, Sudirman, Jakarta Blood Donation, location in Bank CTBC Indonesia, Sudirman, Jakarta (15th October 2015) Kunjungan ke Panti Asuhan Taman Fioreti, Bekasi (18 Desember 2015) Visit Orphanage Taman Fioreti, Bekasi (18th December 2015) Buka Puasa Bersama Anak Yatim yang berasal dari sekitar lingkungan Kantor Pusat Bank CTBC Indonesia, Sudirman, Jakarta (9 Juli 2015) Breakfasting with orphanage from CTBC Indonesia’s Head Office neighborhood, Sudirman, Jakarta (9th July2015) PT BANK CTBC Indonesia 83 LAPORAN TAHUNAN 2015 Produk dan Layanan Products and Services Produk Simpanan Savings Account 1. 2. 1. 2. Rekening Giro Rekening Tabungan: a. Tabungan Rupiah b. Tabungan Ekstra CTBC c. Tabungan Bambu 3. Deposito Berjangka 4. Deposito On Call Produk Wealth Management 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. Provesta Optimum Prime Value ACE Medic Link ACE Trust Link ACE Protec+ ACE Protek Siaga Golden Protector Manulife Invest Protector ProLife Plus (USD) Family Estate Protection (USD) Family Trust Wealth Management 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. Provesta Optimum Prime Value ACE Medic Link ACE Trust Link ACE Protec+ ACE Protek Siaga Golden Protector Manulife Invest Protector ProLife Plus (USD) Family Estate Protection (USD) Family Trust Produk Pinjaman Loan Product 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. Pinjaman Modal Kerja Pinjaman Investasi Pinjaman Pembelian Tempat Usaha Pinjaman Sindikasi Pinjaman Pre-export Pembiayaan Piutang Usaha Pembiayaan Pinjaman TKI Kredit Tanpa Agunan: a. Salary Loan b. Public Loan 9. Kredit Beragunan: a. Kredit Pemilikan Rumah b. Kredit Multiguna c. Kredit Alih Pinjam 9. Working Capital Loan Investment Loan Property Financing Loan Syndication Loan Pre-export Loan Account Receivable IOW Financing Unsecured Loans: a. Salary Loan b. Public Loan Secured Loans: a. Mortgage b. Multipurpose Loan c. Take-over Loan Produk Tresuri Treasury Products 1. 1. 2. 3. Transaksi Valuta Asing a. Today b. TOM c. SPOT d. Forward Transaksi SWAP Interest Rate Swap (IRS) a. b. Cross Currency Swap (CCS) FX Option Foreign Exchange Transaction a. Today b. TOM c. SPOT d. Forward 2. Forward SWAP a. Interest Rate Swap (IRS) b. Cross Currency Swap (CCS) 3. FX Option Perdagangan Internasional International Trade 1. 2. 3. 1. 2. 3. Ekspor Impor Bank Garansi Fasilitas Layanan 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 84 3. 4. Current Account Savings Account: a. IDR Savings Account b. CTBC Ekstra Savings Account c. Bamboo Savings Account Time Deposit Deposit On Call Pay+, pembayaran gaji dan bulk payment Internet Banking CTBC CTBC Bill Payment – melalui ATM CTBC ATM/Debet CTBC Safe Deposit Box CTBC Transfer Domestik Transfer Internasional Transaksi Tunai Transaksi Pemindahbukuan Titipan Cek/Bilyet Giro PT BANK CTBC Indonesia Ekspor Impor Bank Guarantee Services Facility 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. Pay+, payroll and bulk payment service CTBC Internet Banking CTBC Bill Payment – through CTBC ATM CTBC ATM/Debit Safe Deposit Box Domestic Remittance International Remittance Cash Transaction Overbooking Cheque/PDC Annual Report 2015 Jaringan Kantor Office Network HEAD OFFICE Tamara Center, 15th - 17th Fl. Jl. Jend. Sudirman Kav. 24 Jakarta 12920, Indonesia Tel : (62-21) 2557 8787 (Hunting) Fax : (62-21) 3040 2286 (General) i-Telex : 760266 CTCB IA SWIFT : CTCBIDJA E-mail : [email protected] Website : www.ctbcbank.co.id Service/Banking Hours ATM Working hour: 08:30 ~ 15:30 Coordinate: (-6.212137 , 106.821409) Dago Sub Branch JAKARTA Cikarang Sub Branch Komplek Ruko Union, Blok A No. 2 Jl. M.H. Thamrin, Lippo Cikarang Bekasi 17550, Indonesia Tel : (62-21) 8990 6688 Fax : (62-21) 8990 6868 ATM Working hour: 08:30 ~ 15:30 Coordinate: (-6.331390 , 107.135) ATM Working hour: 08:30 ~15:30 Coordinate: (-6.220279 , 106.622152) Kelapa Gading Sub Branch Jl. Boulevard Barat Raya Blok XC.09 No. 1-2, Kelapa Gading Jakarta 14240, Indonesia Tel : (62-21) 4587 7078 Fax : (62-21) 4587 7077 ATM, SAFETY DEPOSIT BOX Working hour: 08:30 ~ 15:30 Coordinate: (-6.156952 , 106.8996) Mangga Dua Sub Branch Komplek Ruko Textile Blok E4 No. 2 Jl. Mangga Dua Raya Jakarta 14230, Indonesia Tel : (62-21) 612 5058 Fax : (62-21) 612 5056 SURABAYA Service/Banking Hours Surabaya Branch Karawaci Sub Branch Lippo Karawaci 1200 Tangerang 15811, Indonesia Tel : (62-21) 5576 4558 Fax : (62-21) 5576 4556 ATM, SAFETY DEPOSIT BOX Working hour: 08:30 ~ 15:30 Coordinate: (-6.311290 , 106.748133) Jl. Ir. H. Juanda (Jl. Dago) No. 56 Bandung 40115, Indonesia Tel : (62-22) 421 8708 Fax : (62-22) 426 5101 ATM, SAFETY DEPOSIT BOX Working hour: 08:30 ~ 15:30 Coordinate: (-6.136214 , 106.82465) ATM Working hour: 08:30 ~ 15:30 Coordinate: (-7.289166 , 112.734398) Wisma Intiland (ex Wisma Dharmala) 6th Floor Jl. Panglima Sudirman 101-103 Surabaya 60271, Indonesia Tel : (62-31) 534 8008 (Hunting) Fax : (62-31) 534 8007 SWIFT : CTCBIDJASBY Darmo Sub Branch ATM, SAFETY DEPOSIT BOX Working hour: 08:30 ~ 15:30 Coordinate: (-7.293864 , 112.691908) Ruko Bukit Darmo Golf B2 No 20-21 Bukit Darmo Boulevard Surabaya 60226, Indonesia Tel : (62-31) 732 22 77 Fax : (62-31) 732 22 66 KANTOR FUNGSIONAL NON OPERASIONAL Non-operational Functional Office Pluit Sub Branch Ruko CBD Pluit Blok S/11 Jl. Pluit Selatan Raya Jakarta 14450, Indonesia Tel : (62-21) 6667 3100 Fax : (62-21) 6667 3411 ATM, SAFETY DEPOSIT BOX Working hour: 08:30 ~ 15:30 Coordinate: (-6.126380 , 106.790835) Puri Sub Branch Grand Puri Niaga Blok K6 Unit 1A - 1B Jl. Puri Kencana Jakarta 11610, Indonesia Tel : (62-21) 5835-0565 Fax : (62-21) 5835-1501 ATM, SAFETY DEPOSIT BOX Working hour: 08:30 ~ 15:30 Coordinate: (-6.190418 , 106.752357) BANDUNG jenis aktivitas/activities JAKARTA Gedung Plaza Kaha, Room 201-202 Jl. KH Abdullah Syafe’i No. 20 Casablanca, Jakarta Selatan Indonesia Tel : (62-21) 8370431 SEMARANG Jl. Purwomukti Raya No. 1 RT04/RW07 Kec. Pedurungan Lor, Pedurungan Semarang , Indonesia Tel : (62-24) 6722193 Proses penandatanganan Dokumen TKI (IOW Signing Process documents) Working hour: 08:30 ~ 15:30 Coordinate: (-7.0119701, 110.4805161) Jl Kompleks Ruko Simpang Lima Blok C 14 Simpang Lima Semarang Semarang , Indonesia Tel: (62-24) 8314136 Penjualan (Sales) Working hour: 08:30 ~ 15:30 Coordinate: (-6.592968 , 110.252448) Bandung Branch Jl. Jend. Gatot Subroto No.17 Bandung 40262, Indonesia Tel : (62-22) 730 5900 (Hunting) Fax : (62-22) 730 8878 (General) (62-22) 731 6888 (Marketing) SWIFT : CTCBIDJABDG ATM Working hour: 08:30 ~ 15:30 Coordinate: (-6.925368 , 107.631095) Proses penandatanganan Dokumen TKI (IOW Signing Process documents) Working hour: 08:30 ~ 15:30 Coordinate: (-6.2248812, 106.855468) PT BANK CTBC Indonesia 85 86 PT BANK CTBC Indonesia Middle Market Surabaya 2 Dept. Financial Institution Dept. Surabaya Darmo Sub Branch Bandung Branch Bandung Dago Sub Branch IT Help Desk Dept. IT Security Dept. E-Banking Dept. IT Application Dept. Middle Market Surabaya 1 Dept. Funding & Gapping Desk & Business Support Corp. Affairs Dept. IT Group Surabaya Branch Funding, Product, & Services Support Dept. Trading Desk Dept. Treasury Sales Desk Dept. Group Treasury IT Operation Dept. Salary / Corporate Loan Sales Dept. SME Business Dept. Taiwanese Market Bandung Marketing Team IOW Business Group Middle Market 4 Dept. Middle Market 3 & Bandung Dept. Product & Marketing Dept. Business Development Dept. Taiwanese Market Jakarta Taiwanese Business Group General Affairs HR Services Talent Development HR Business Partner HR and Admin. Group Credit Control Group Retail Credit Control Dept. Market & Liquidity Operational Risk Dept. Retail Credit Risk Dept. Institutional Credit Risk Dept. Risk Management Group Risk Director Institutional Credit Control Dept. President Director Board of Commissioners Cluster Jakarta Area Middle Market 2 Dept. Public Loan Sales Dept. Channel & Segment Management Dept. Middle Market 1 Dept. Consumer Lending Group Corporate Banking Director WM & Branch Banking Group Retail Banking Director Remuneration & Nomination Committee Risk Monitoring Committee Audit Committee Organization Structure Struktur Organisasi Management Accounting Dept. Financial Accounting Dept. Financial Control Group Internal Audit Dept. Finance Control Director Institutional Risk Monitoring Dept. Operation Support Dept. International Banking Dept. Credit Processing Dept. Cash Management Dept. Operations Group DEPARTMENT HEAD GROUP HEAD BOD per Desember 2015 / December 2015 Legal Dept. AML & CFT Dept. Compliance Dept. Compliance Director LAPORAN TAHUNAN 2015 Annual Report 2015 Profil Dewan Komisaris Profile of Board of Commissioners Jack Lee Presiden Komisaris President Commissioner Presiden Komisaris PT Bank CTBC Indonesia (Bank CTBC Indonesia) sejak bulan Desember 2011. Saat ini beliau juga menjabat sebagai anggota Komite Audit serta Komite Remunerasi dan Nominasi Bank CTBC Indonesia. Mendapat gelar MBA di bidang Keuangan dari California State University pada tahun 1979. Beliau juga menghadiri berbagai macam kursus internasional dan manajemen perbankan. Mengawali karir dengan bergabung di Sumitomo Bank of California pada tahun 1980 sebelum bergabung dengan CTBC pada tahun 1983. Sampai saat ini, beliau telah bekerja di CTBC selama 32 tahun dengan pengalaman yang mendalam dalam berbagai posisi. Beliau telah memegang berbagai posisi di CTBC Bank Co., Ltd., termasuk Senior Vice President & General Manager dari International Banking Department, Senior Vice President & General Manager dari Credit Department, dan Executive Vice President & General Auditor. Beliau juga menjabat sebagai Vice Chairman dari CTBC Securities, Chairman dari CTBC Venture Capital Corporation serta sebagai Chairman dari CTBC Assets Management Company. Sejak tahun 2007, beliau menjabat sebagai asisten profesor di Fakultas Ekonomi Universitas Soochow di Taipei, mengajar Program Pascasarjana di bidang manajemen bank umum. President Commissioner of PT Bank CTBC Indonesia (Bank CTBC Indonesia) since December 2011. Concurrently, he is the member of both Audit Committee and Remuneration and Nomination Committee of Bank CTBC Indonesia. He received his MBA in Finance from California State University in 1979. He also attended various international banking and management courses. He began his career at Sumitomo Bank of California in 1980 before joining CTBC in 1983. To date, he has been working in CTBC for 32 years with profound experience in various positions. He has held numerous positions with CTBC Bank Co., Ltd., including Senior Vice President & General Manager of the International Banking Department, Senior Vice President & General Manager of the Credit Department, and Executive Vice President & General Auditor. He also served as Vice Chairman of CTBC Securities, Chairman of CTBC Venture Capital Corporation as well as Chairman of CTBC Assets Management Company. Since 2007, he has also been teaching a graduate school course in “Commercial Bank Management” in the Economics Department of Soochow University, Taipei as an Assistant Professor. Peter Wei Komisaris Commissioner Komisaris PT Bank CTBC Indonesia (Bank CTBC Indonesia) sejak tanggal 27 September 2012. Saat ini beliau juga menjabat sebagai anggota Komite Pemantau Risiko Bank CTBC Indonesia. Memperoleh gelar Master of Business Administration dari National Taiwan University pada tahun 1994. Beliau juga menghadiri berbagai macam kursus internasional dan manajemen perbankan. Beliau memulai karirnya di industri perbankan dengan bekerja di ABN Amro (Taiwan) pada tahun 1996. Sebelum bergabung dengan CTBC Bank Co., Ltd., jabatan terakhirnya adalah Senior Vice President di ABN Amro (HK). Posisi beliau saat ini adalah sebagai Senior Vice President di CTBC Bank Co., Ltd. Commissioner of PT Bank CTBC Indonesia (Bank CTBC Indonesia) since 27 September 2012. Concurrently, he is a member of Risk Monitoring Committee of Bank CTBC Indonesia. He earned his Master of Business Administration degree from National Taiwan University in 1994. He also attended various international banking and management courses. He started his career in banking industry working at ABN Amro (Taiwan) in 1996. Prior to joining CTBC Bank Co., Ltd, he took the post as Senior Vice President at ABN Amro (HK). His current position is the Executive Vice President of CTBC Bank Co., Ltd. PT BANK CTBC Indonesia 87 LAPORAN TAHUNAN 2015 Imbang Jaya Mangkuto Komisaris Independen Independent Commissioner Komisaris Independen PT Bank CTBC Indonesia (Bank CTBC Indonesia) sejak bulan Desember 2008. Saat ini beliau juga menjabat sebagai Ketua Komite Pemantau Risiko di Bank CTBC Indonesia. Mendapat gelar MBA di bidang Keuangan dari University of Oregon pada tahun 1989, dan Magister Sains di bidang Ekonomi dan Keuangan Syariah dari Universitas Indonesia pada tahun 2004. Beliau mengikuti pelatihan dan kursus-kursus di dalam dan luar negeri. Bekerja di Bank Umum Nasional sebagai FX Trader pada tahun 1984-1987. Selanjutnya bekerja pada Citibank NA cabang Indonesia pada tahun 1989 sebagai Treasury Manager untuk Consumer Banking Group dan ditugaskan ke Citibank Asia Pacific Treasury Office di Singapore pada tahun 1990. Tahun 1995 beliau bergabung dengan Bakrie Finance Corporation Tbk., dan menduduki berbagai posisi diantaranya Vice President Business Planning and Development, Direktur Keuangan dan Kepatuhan, dengan jabatan terakhir sebagai Presiden Direktur. Selanjutnya beliau bergabung dengan Muamalat Institute pada tahun 2002 sebagai Senior Advisor. Tahun 2006 – 2008 beliau menjabat sebagai Dekan di Bakrie School of Management. Saat ini beliau menjabat sebagai Chief Executive Officer di Bakrie Center Foundation, Dosen Tetap di Universitas Bakrie, partner Mitra Interjasa Consulting dan anggota Masyarakat Profesional Madani. Independent Commissioner of PT Bank CTBC Indonesia (Bank CTBC Indonesia) since December 2008. Concurrently, he serves as the Chairman of Risk Monitoring Committee of Bank CTBC Indonesia. He received his MBA degree in Finance from University of Oregon in 1989 and MSc in Syariah Economic and Finance from University of Indonesia in 2004. He attended several short domestic and international courses. He joined Bank Umum Nasional in 1984 serving as Foreign Exchange Trader. He then joined Citibank NA (Indonesia Branch) in 1989 and subsequently served as Treasury Manager at the Consumer Banking Group and was assigned to Citibank Asia Pacific Treasury Office in 1990 in Singapore. In 1995, he moved to Bakrie Finance Corporation Tbk., and served in several capacities, including Vice President Business Planning and Development, Finance and Compliance Director. His latest position at Bakrie Finance Corporation Tbk. was President Director. He joined Muamalat Institute in 2002 as Senior Advisor. From 2006 through 2008, he was the Dean of the Bakrie School of Management. He is currently holding position as Chief Executive Officer in Bakrie Center Foundation, a full time Lecturer at Bakrie University, a partner at Mitra Interjasa Consulting and a member of Madani Professional Society. Zairyanto Poedjiaty Komisaris Independen Independent Commissioner Komisaris Independen PT Bank CTBC Indonesia (Bank CTBC Indonesia) sejak 30 Juli 2012. Saat ini beliau juga menjabat sebagai Ketua Komite Audit serta Ketua Komite Remunerasi dan Nominasi di Bank CTBC Indonesia. Beliau memperoleh gelar MBA bidang akuntansi dan keuangan dari Maastricht School of Management di Belanda, dan gelar Doktor bidang ilmu manajemen dari Universitas Indonesia, dimana beliau sekarang adalah Staf Pengajar pada Program Pascasarjana Ilmu Manajemen di Fakultas Ekonomi Universitas tersebut. Dengan pengalaman lebih dari 30 tahun di dunia perbankan dan keuangan Indonesia, beliau bergabung dengan Bank CTBC Indonesia pada tahun 2001 dan menjabat sebagai Komisaris Bank CTBC Indonesia sampai tahun 2006. Terakhir menjabat sebagai Pihak Independen di Komite Audit dan Komite Pemantau Risiko, sebelum diangkat sebagai Komisaris Independen Bank CTBC Indonesia pada bulan Juli 2012. 88 PT BANK CTBC Indonesia Independent Commissioner of PT Bank CTBC Indonesia (Bank CTBC Indonesia) since 30 July 2012. Concurrently, he serves as Chairman of the Audit Committee and also of the Remuneration and Nomination Committee of Bank CTBC Indonesia. He holds an MBA in Accounting and Finance from Maastricht School of Management, Netherlands, and a Doctoral degree in Management Science from the University of Indonesia where he is currently a lecturer in the Management Graduate Program at its Faculty of Economics. Having over thirty years of experience in banking and financial industry, he joined Bank CTBC Indonesia in 2001 and served as a Commissioner until 2006. Thereafter, he remained as an independent party with its Audit Committee as well as its Risk Monitoring Committee up to July 2012 when he was appointed as an independent commissioner of Bank CTBC Indonesia. Annual Report 2015 Profil Direksi Profile of Directors Joseph Shih Presiden Direktur President Director Resmi menjadi Presiden Direktur PT Bank CTBC Indonesia President Director of PT Bank CTBC Indonesia (Bank CTBC (Bank CTBC Indonesia) sejak Mei 2011. Meraih gelar Sarjana Indonesia) since May 2011. Hold a BA degree in Accounting di bidang Akuntansi dari Fu-Jen Catholic University, from Fu-Jen Catholic University, Taiwan in 1979. He joined Taiwan pada tahun 1979. Bergabung dengan CTBC Bank CTBC Bank Co., Ltd. in 2004 as Senior Credit Officer Co., Ltd. pada tahun 2004 sebagai Senior Credit Officer (promote a culture of risk awareness), then in 2006-2007, (mempromosikan budaya sadar risiko), dan dari tahun 2006- served as Head of Credit Risk Management Institutional 2007 menjabat sebagai Kepala Divisi Manajemen Risiko Banking Division. He became Head of Corporate Finance Kredit di Institutional Banking Division. Kemudian menjadi Division in 2008 until 2010. Previously, he had a career in Kepala Divisi Corporate Finance pada tahun 2008 sampai HSBC Taiwan from 1997-2004 with his last position as Deputy awal 2010. Sebelumnya beliau berkarir di HSBC Taiwan Head of Credit Risk Management. Prior to his appointment dari 1997-2004 dengan posisi terakhir beliau adalah Wakil as President Director, he was the Commissioner of PT Bank Kepala Manajemen Risiko Kredit. Sebelum penunjukkannya CTBC Indonesia from 14 October 2010. sebagai President Direktur, beliau adalah Komisaris PT Bank CTBC Indonesia sejak 14 Oktober 2010. Tantina Repi Direktur Kepatuhan Compliance Director Sejak tahun 1995, telah bekerja di PT Bank CTBC Indonesia Since 1995, has been working with PT Bank CTBC Indonesia (Bank CTBC Indonesia). Sekarang ini menjabat sebagai (Bank CTBC Indonesia). Her current position is the Direktur Kepatuhan. Sebelumnya Ibu Tantina menjabat Compliance Director of Bank CTBC Indonesia. She was sebagai Direktur yang berwewenang di Grup Operasi. Ibu formerly the Director in-charge in the Operating Group. Tantina telah memiliki pengalaman lebih dari 24 tahun dalam Ms. Repi has more than 24 years of banking experiences. bidang perbankan. Sebelumnya, Ibu Tantina bekerja untuk Previously, she worked for Arthur Andersen Consulting, IBJ Arthur Andersen Consulting, Bank IBJ Indonesia dan Bank Indonesia Bank and UOB Indonesia Bank. Ms. Repi graduated UOB Indonesia. Ibu Tantina lulus sebagai ‘Sarjana Terbaik’ as ‘The Best Graduate’ from Faculty of Economics, majoring dari Universitas Diponegoro di bidang Ekonomi Jurusan in Accounting, Diponegoro University. Akuntansi. PT BANK CTBC Indonesia 89 LAPORAN TAHUNAN 2015 Liliana Direktur Director Menjabat sebagai Direktur PT Bank CTBC Indonesia (Bank Since 2007, has been elected as Director of PT Bank CTBC CTBC Indonesia) sejak 2007. Lulus dari Fakultas Ekonomi Indonesia (Bank CTBC Indonesia). She graduated from Bidang Keuangan, Universitas Atmajaya. Memulai karir di Faculty of Economics, majoring in Finance, Catholic University Bank Bali pada tahun 1992. Mengelola sebuah tim marketing of Atmajaya, in 1991. She started her banking career with Bank dari Divisi Bisnis Korporasi dan Komersial untuk Wilayah Bali in 1992. She managed a marketing team of Corporate Jakarta. Ikut serta secara aktif dalam berbagai proyek and Commercial Banking at Bank Bali, Jakarta Region. She pengembangan produk, berinisiatif dalam pengembangan actively involved at various product development projects, bisnis dan juga sebagai fasilitator dan instruktur dalam initiated new business and also as facilitator & instructor in berbagai pelatihan & pendidikan. Sejak tahun 2002 various training courses. Since 2002, she joined Bank CTBC bergabung dengan Bank CTBC Indonesia sebagai Kepala Indonesia as Local Marketing Department Head. Her most Bagian Marketing Lokal. Terakhir menjabat sebagai Kepala recent position was Head of the Corporate Banking before Perbankan Korporasi sebelum diangkat sebagai anggota she was appointed as Director of the Bank. Direksi. Inayat Hisyam Direktur Director Menjabat sebagai Direktur Retail Banking PT Bank CTBC Assumed the position as Director of Retail Banking PT Indonesia (Bank CTBC Indonesia) sejak 30 Juli 2012. Lulus Bank CTBC Indonesia (Bank CTBC Indonesia) since 30 July dari Fakultas Ekonomi bidang Manajemen, Universitas 2012. He graduated from Faculty of Economics, majoring in Atmajaya. Memulai karir di Bank Niaga pada tahun 1996. Management, Catholic University of Atmajaya, in 1996. He Beliau bergabung dengan Bank Danamon pada Desember started his banking career with Bank Niaga in 1996. He joined 2002 dengan jabatan terakhir sebagai Retail Banking Head Bank Danamon in December 2002, with his last position at of Liabilities, Investment and Banking Services pada tahun the Bank as Retail Banking Head of Liabilities, Investment 2007. Pada tahun 2007 beliau bergabung dengan Bank BTPN and Banking Services in 2007. In 2009, he joined Bank BTPN sebagai Corporate Strategy Head dengan posisi terakhir as Corporate Strategy Head, with his last position as Sharia beliau di Bank tersebut sebagai Sharia Business Head pada Business Head of Bank BTPN in 2011. He joined Bank CTBC tahun 2011. Beliau bergabung dengan Bank CTBC Indonesia Indonesia in September 2011 as Retail Banking Group Head. pada September 2011 sebagai Retail Banking Group Head. 90 PT BANK CTBC Indonesia Annual Report 2015 Peter Lien Direktur Director Menjabat sebagai Direktur Risk PT Bank CTBC Indonesia Assumed the position as Risk Director in PT Bank CTBC (Bank CTBC Indonesia) sejak 1 Juli 2015. Lulus dari Fakultas Indonesia (Bank CTBC Indonesia) since 1 July 2015. He Keuangan dengan gelar MBA dari, William E. Simon earned his MBA degree (major in Finance) from William E. School, Universitas Rochester tahun 1999. Beliau memulai Simon School, University of Rochester in 1999. He started his karir di perbankan sejak tahun 1995 dengan beberapa banking career in 1995 with different banks in both Taiwan Bank di Taiwan dan USA. Beliau bergabung dengan CTBC and USA. He joined CTBC Bank in 2006 as Senior Manager Bank pada tahun 2006 sebagai Manager Senior di divisi in Credit Risk Management Institutional Banking Division. Credit Risk Management Institutional Banking. Sebelum Before join Bank CTBC Indonesia, he worked as Credit bergabung dengan CTBC Bank, beliau bekerja sebagai Administrator in CTBC Bank (USA) in Los Angeles, USA. Credit Administrator di CTBC Bank (USA), Los Angeles, He also holds the International Certificate in Banking Risk USA. Beliau juga memiliki Sertifikasi International Banking and Regulation (ICBRR) from Global Association of Risk Risk and Regulation (ICBRR) dari Global Association of Risk Professionals (GARP). Professionals (GARP). PT BANK CTBC Indonesia 91 LAPORAN TAHUNAN 2015 Pejabat Eksekutif Executive Officers AML & CFT Department Head Dany Winata Bandung Branch Manager Fenny Lendra Putri Cluster Head Jakarta Area Lina Suryani Credit Control Group Head Suherman Consumer Lending Group Head Ari Purnomo Information Technology Group Head Benny F Markus Internal Audit Department Head Suryanto Santoso Financial Control Group Head (Act) Vera Herdianti Tanudjaja Human Resources & Administration Group Head Yuliwong Risk Management Group Head Amandalia Johanes Operation Group Head Ursula Rini Dewanti Surabaya Branch Manager Francisca Leonora Wiharjo Taiwanese Business Group Head Lai Pei Shuo (Allen Lai) Treasury Group Head Simon Christophel 92 PT BANK CTBC Indonesia Annual Report 2015 Tanggung Jawab Pelaporan Keuangan Responsibility for Annual Reporting Laporan Tahunan ini, berikut laporan keuangan dan informasi lain yang terkait, merupakan tanggung jawab Manajemen PT Bank CTBC Indonesia dan telah disetujui oleh seluruh anggota Dewan Komisaris dan Direksi dengan membubuhkan tandatangannya masing-masing dibawah ini. This Annual Report and the accompanying financial statements and related financial information, are the responsibility of the Management of PT Bank CTBC Indonesia and have been approved by members of the Board of Commissioners and the Directors whose signatures appear below. Dewan Komisaris / Board of Commissioners: Jack Lee Peter Wei Presiden Komisaris President Commissioner Komisaris Commissioner Imbang J. Mangkuto Zairyanto Poedjiaty Komisaris Independen Independent Commissioner Komisaris Independen Independent Commissioner Direktur / Directors: Joseph Shih Tantina Repi Presiden Direktur President Director Liliana Direktur Director Direktur Kepatuhan Compliance Director Peter Lien Direktur Director Inayat Hisyam Direktur Director PT BANK CTBC Indonesia 93 LAPORAN TAHUNAN 2015 Laporan Keuangan yang Telah Diaudit Audited Financial Statement 31 Desember 2015 31 December 2015 PT Bank CTBC Indonesia 94 PT BANK CTBC Indonesia PT BANK CTBC INDONESIA HAL/ PAGE ISI SURAT PERNYATAAN TANGGUNG JAWAB DIREKSI CONTENTS DIRECTORS‘ STATEMENT OF RESPONSIBILITY LAPORAN KEUANGAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015: FINANCIAL STATEMENTS YEAR ENDED 31 DECEMBER 2015: LAPORAN POSISI KEUANGAN -------------------- 1-2 ------------ STATEMENT OF FINANCIAL POSITION LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN ------------------------- 3 STATEMENT OF PROFIT OR LOSS AND ------------- OTHER COMPREHENSIVE INCOME LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS --------------- 4 -------------- STATEMENT OF CHANGES IN EQUITY LAPORAN ARUS KAS -------------------------------- 5-6 ----------------------- STATEMENT OF CASH FLOWS CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN ------- 7 - 77 ------- NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN INDEPENDENT AUDITORS’ REPORT PT BANK CTBC INDONESIA LAPORAN POSISI KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus) Catatan/ Notes PT BANK CTBC INDONESIA STATEMENT OF FINANCIAL POSITION 31 DECEMBER 2015 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified) 31 Desember/December 2015 2014 ASET ASSETS Kas 5,28 55.042 51.252 Cash Giro pada Bank Indonesia 6,28 740.982 733.620 Current accounts with Bank Indonesia Giro pada bank-bank lain 7,28,31 235.406 400.680 Current accounts with other banks 1.892.710 681.962 Placements with Bank Indonesia and other banks 286.685 195.790 Financial assets held for trading 802 11.251 Derivative assets held for risk management Penempatan pada Bank Indonesia dan bankbank lain Aset keuangan untuk diperdagangkan Aset derivatif untuk tujuan manajemen risiko 8,28 9,28,31 28 Efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali 10,28 - 1.094.516 Securities purchased under resale agreements Tagihan akseptasi 11,28 496.191 506.879 Acceptance receivables 8.642.431 7.738.323 Loans receivable 13,28 289.953 750.518 Investment securities 16 17.219 17.219 Claim for tax refund Aset tetap - bersih 31.553 31.364 Fixed assets - net Aset takberwujud - bersih 76.746 55.159 Intangible assets - net 37.151 12.751 Deferred tax assets - net 24.484 47.443 Other assets - net 12.827.355 12.328.727 TOTAL ASSETS Kredit yang diberikan Efek-efek untuk tujuan investasi Klaim pengembalian pajak Aset pajak tangguhan - bersih 12,28,31 16 Aset lain-lain - bersih JUMLAH ASET Catatan atas Laporan Keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan. The accompanying notes to the Financial Statements form an integral part of these financial statements. 1 PT BANK CTBC INDONESIA LAPORAN POSISI KEUANGAN (Lanjutan) 31 DESEMBER 2015 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus) Catatan/ Notes PT BANK CTBC INDONESIA STATEMENT OF FINANCIAL POSITION (Continued) 31 DECEMBER 2015 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified) 31 Desember/December 2015 2014 LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITIES AND EQUITY LIABILITAS LIABILITIES Simpanan dari nasabah 14,28,31 7.410.249) 6.989.192) Deposits from customers Simpanan dari bank-bank lain 15,28,31 795.989) 1.271.057 Deposits from other banks Liabilitas keuangan untuk diperdagangkan 9,28,31 119.456) 72.426 Financial liabilities held for trading 404) 405 Derivative liabilities held for risk management 11,28 497.559) 508.985 Acceptance payables 16 25.642) 7.475 Current tax liabilities 1.207.195) 907.543 Borrowings 44.265) 39.014 Obligation for post-employment benefits 192.474) 115.294 Accruals and other liabilities 10.293.233) 9.911.391 TOTAL LIABILITIES Liabilitas derivatif untuk tujuan manajemen risiko Utang akseptasi Liabilitas pajak kini Pinjaman yang diterima 28 17,28 Liabilitas imbalan pasca-kerja Beban yang masih harus dibayar dan liabilitas lain-lain 18 JUMLAH LIABILITAS EKUITAS Modal saham - nilai nominal Rp 100 juta (nilai penuh) per saham Modal dasar - 2.000 saham Modal ditempatkan dan disetor penuh - 1.500 saham (Kerugian) keuntungan yang belum direalisasi atas efek-efek yang tersedia untuk dijual bersih Saldo laba Telah ditentukan penggunaannya Belum ditentukan penggunaannya EQUITY 19 150.000) 150.000 Share capital - par value per share of Rp 100 million (full amount) Authorized capital - 2,000 shares Fully issued and paid up capital 1,500 shares (952) 10 Unrealized (loss) gain on available for - sales securities 30.000) 2.355.074) 30.000 2.237.326 Retained earnings Appropriated Unappropriated 2.534.122) 2.417.336 TOTAL EQUITY 12.827.355) 12.328.727 TOTAL LIABILITIES AND EQUITY 13,34 34 JUMLAH EKUITAS JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS Catatan atas Laporan Keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan. The accompanying notes to the Financial Statements form an integral part of these financial statements. 2 PT BANK CTBC INDONESIA LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus) PENDAPATAN DAN BEBAN OPERASIONAL Pendapatan bunga Beban bunga Catatan/ Notes Tahun berakhir 31 Desember/ Year ended 31 December 2015 2014 20,31,34 20,31 (Kerugian) keuntungan transaksi perdagangan - bersih Keuntungan (kerugian) dari instrumen keuangan lainnya pada nilai wajar melalui laba rugi - bersih Keuntungan (kerugian) dari transaksi valuta asing - bersih Pendapatan lain-lain 737.197) (278.368) 512.696) 458.829) Net interest income 78.859) (6.530) 137.554) (25.646) Fee and commission income Fee and commission expense 72.329) 111.908) Net fee and commission income 22,34 (5.986) 106.867) 23 7.216) (18.465) 24 8.904) 19.053) 29.187) (31.421) 5.693) 62.674) Net trading (loss) gain Gain (loss) from other financial instruments at fair value through profit or loss - net Gain (loss) from foreign exchange transactions - net Other income 614.212) 633.411) (180.824) (43.009) 21 21,31 Jumlah pendapatan operasional Kerugian penurunan nilai aset keuangan - bersih 25 Beban operasional lainnya Beban umum dan administrasi Beban karyawan Beban lain-lain 26 27,31 Jumlah beban operasional LABA SEBELUM PAJAK PENGHASILAN BEBAN PAJAK PENGHASILAN 16 LABA BERSIH Pos-pos yang tidak akan direklasifikasi ke laba rugi Pengukuran kembali atas liabilitas imbalan pasti Pajak penghasilan terkait pos-pos yang tidak akan direklasifikasi ke laba rugi Interest income Interest expense Total operating income Impairment losses on financial assets - net Other operating expenses General and administrative expenses))) Personnel expenses Other expenses (111.578) (160.487) (3.154) (275.219) (112.586) (148.879) (3.860) (265.325) (456.043) (308.334) Total operating expenses 158.169) 325.077) INCOME BEFORE TAX (42.331) (85.901) INCOME TAX EXPENSE 115.838) 239.176) NET INCOME PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN, SETELAH PAJAK PENGHASILAN: Pos-pos yang akan direklasifikasi ke laba rugi Perubahan nilai wajar atas efek-efek tersedia untuk dijual Pajak penghasilan terkait pos-pos yang akan direklasifikasi ke laba rugi OPERATING REVENUE AND EXPENSES 850.876) (338.180) Pendapatan bunga bersih Pendapatan provisi dan komisi Beban provisi dan komisi Pendapatan provisi dan komisi bersih PT BANK CTBC INDONESIA STATEMENT OF PROFIT OR LOSS AND OTHER COMPREHENSIVE INCOME YEAR ENDED 31 DECEMBER 2015 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified) OTHER COMPREHENSIVE INCOME, NET OF INCOME TAX: Items that would be reclassified to profit or loss Changes in fair value of availablefor-sale securities Income tax related to items that would be reclassified to profit or loss 13 (1.282) 945) 16 320) (962) (236) 709) 2.547) (3.101) (637) 1.910) 775) (2.326) 948) (1.617) OTHER COMPREHENSIVE INCOME, NET OF INCOME TAX 116.786) 237.559) TOTAL COMPREHENSIVE INCOME 16 PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN, SETELAH PAJAK PENGHASILAN JUMLAH LABA KOMPREHENSIF Catatan atas Laporan Keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan. Items that would not be reclassified to profit or loss Remeasurement of defined benefit liabilities Income tax related to items that would not be reclassified to profit or loss The accompanying notes to the Financial Statements form an integral part of these financial statements. 3 PT BANK CTBC INDONESIA LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus) Catatan/ Notes Modal ditempatkan dan disetor penuh/Fully issued and paidup capital PT BANK CTBC INDONESIA STATEMENT OF CHANGES IN EQUITY YEAR ENDED 31 DECEMBER 2015 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified) (Kerugian) keuntungan yang belum direalisasi atas efek-efek yang tersedia untuk dijual/ Unrealized (loss) gain on available - for sale securities Saldo laba/Retained earnings Telah Belum ditentukan ditentukan penggunaanya/ penggunaanya/ Appropriated Unappropriated Jumlah ekuitas/ Total equity Saldo pada tanggal Balance as of 31 Desember 2013 150.000 (699) 30.000 2.000.476) 2.179.777) Laba komprehensif tahun berjalan: Laba bersih tahun berjalan Perubahan nilai wajar atas efek-efek tersedia untuk dijual - setelah pajak penghasilan Kerugian aktuaria atas imbalan pasca kerja setelah pajak penghasilan 13 - )-) - 239.176) 239.176) - 709) - -) 709) - -) - (2.326) (2.326) - 709) - 236.850) 237.559) 150.000 10) 30.000 2.237.326) 2.417.336) 31 Desember 2014 Laba komprehensif tahun berjalan: Saldo pada tanggal 31 Desember 2015 Comprehensive income for the year: Net income for the year Changes in fair value of available-for-sale securities - net of tax Actuarial loss on ost-employment benefits - net of tax Balance as of Saldo pada tanggal Laba bersih tahun berjalan Perubahan nilai wajar atas efek-efek tersedia untuk dijual - setelah pajak penghasilan Keuntungan aktuaria atas imbalan pasca kerja setelah pajak penghasilan 31 December 2013 13 - -) - 115.838) 115.838) - (962) - -) (962) - -) - 1.910) 1.910) - (962) - 117.748) 116.786) 150.000 (952) 30.000 2.354.074) 2.534.122) 31 December 2014 Comprehensive income for the year: Net income for the year Changes in fair value of available-for-sale securities - net of tax Actuarial gain on postemployment benefits - net of tax Balance as of 31 December 2015 1 Catatan atas Laporan Keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan. The accompanying notes to the Financial Statements form an integral part of these financial statements. 4 PT BANK CTBC INDONESIA LAPORAN ARUS KAS TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus) Catatan/ Notes ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Laba bersih Penyesuaian untuk: Penyusutan aset tetap dan amortisasi aset tak berwujud Kerugian penurunan nilai aset keuangan Pendapatan bunga Beban bunga Beban imbalan pasca-kerja Laba yang belum direalisasi dari transaksi valuta asing - bersih Beban pajak penghasilan Arus kas operasi sebelum perubahan aset dan liabilitas Perubahan dalam: Aset keuangan untuk diperdagangkan Aset derivatif untuk tujuan manajemen risiko Efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali Kredit yang diberikan Utang akseptasi - bersih Aset lain-lain Simpanan dari nasabah Simpanan dari bank-bank lain Liabilitas keuangan untuk diperdagangkan Liabilitas derivatif untuk tujuan manajemen risiko Beban yang masih harus dibayar dan liabilitas lain-lain Penerimaan bunga Pembayaran imbalan pasca-kerja Pembayaran bunga Pembayaran pajak penghasilan Kas bersih yang diperoleh dari aktivitas operasi PT BANK CTBC INDONESIA STATEMENT OF CASH FLOWS YEAR ENDED 31 DECEMBER 2015 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified) Tahun berakhir 31 Desember/ Year ended 31 December 2015 2014 115.838) 239.176) 18.681) 11.520) 25 20 20 27 180.824) (850.876) 338.180) 10.566) 43.009) (737.197) 278.368) 7.976) 16 (198.391) 42.331) (11.797) 85.901) (342.847) (83.044) (87.622) 10.449) 1.085.061) (1.082.547) (725) 22.959) 423.466) (474.205) 47.030) (1) 26.890) 68.580) (1.085.061) (1.471.547) (353) 15.712) 1.919.162) 1.142.954) (190.146) (5.148) 77.180) 828.766) (2.769) (338.196) (48.881) 25.808) 709.476) (143) (273.102) (96.512) ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Perolehan efek-efek untuk tujuan investasi Hasil penyelesaian efek-efek untuk tujuan investasi Perolehan aset tetap dan aset takberwujud Kas bersih yang diperoleh dari (digunakan untuk) aktivitas investasi 117.118) ) 703.526) (485.163) 966.822) (40.457) (1.020.467) 559.293) (67.734) 441.202) (528.908) * Setelah disajikan kembali (Catatan 2u,30) CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES Net income Adjustments for: Depreciation of fixed assets and amortization of intangible assets Impairment losses on financial assets Interest income Interest expense Post-employment benefits expense Unrealized foreign exchange gain - net Income tax expense Operating cash flows before changes in assets and liabilities Changes in: Financial assets held for trading Derivative assets held for risk management Securities purchased under resale agreements Loans receivable Acceptance payables - net Other assets Deposits from customers Deposits from other banks Financial liabilities held for trading Derivative liabilities held for risk management Accruals and other liabilities Receipts of interest Payments of post-employment benefits Payments of interest Payments of income tax Net cash provided by operating activities CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES Acquisition of investment securities Proceeds from settlement of investment securities Acquisition of fixed assets and intangible assets Net cash provided by (used in) investing activities As restated (Notes 2u,30)* Catatan atas Laporan Keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan. The accompanying notes to the Financial Statements form an integral part of these financial statements. 5 PT BANK CTBC INDONESIA LAPORAN ARUS KAS (Lanjutan) TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus) Catatan/ Notes ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Penerimaan atas pinjaman yang diterima Pembayaran kembali atas pinjaman yang diterima Kas bersih yang diperoleh dari aktivitas pendanaan Kenaikan bersih dari kas dan setara kas Efek dari fluktuasi kurs terhadap kas dan setara kas Kas dan setara kas, awal tahun Kas dan setara kas, akhir tahun PT BANK CTBC INDONESIA STATEMENT OF CASH FLOWS (Continued) YEAR ENDED 31 DECEMBER 2015 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified) Tahun berakhir 31 Desember/ Year ended 31 December 2015 2014 1.113.786) 1.354.463) (817.391) (1.107.657) 296.395) 246.806) 854.715) 421.424) 201.911) 11.893) 1.867.514) 2.924.140) 1.434.197) 1.867.514) Kas dan setara kas pada akhir tahun, terdiri dari: Kas Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank-bank lain Penempatan pada Bank Indonesia dan bankbank lain - jatuh tempo dalam 3 bulan sejak tanggal perolehan Jumlah CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITIES Proceeds from borrowing Repayments of borrowing Net cash provided by financing activities Net increase in cash and cash equivalents Effect of exchange rate fluctuation on cash and cash equivalents Cash and cash equivalents, beginning of year Cash and cash equivalents, end of year Cash and cash equivalents at the end of year comprised of: 5 6 7 55.042) 740.982) 235.406) 8 1.892.710) 2.924.140) * Setelah disajikan kembali (Catatan 2u,30) 51.252) 733.620) 400.680) Cash Current accounts with Bank Indonesia Current accounts with other banks Placements with Bank Indonesia and other banks - mature within 3 months from the date of 681.962) acquisition Total 1.867.514) As restated (Notes 2u,30)* Catatan atas Laporan Keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan. The accompanying notes to the Financial Statements form an integral part of these financial statements. 6 PT BANK CTBC INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus) PT BANK CTBC INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS YEAR ENDED 31 DECEMBER 2015 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified) 1. UMUM 1. GENERAL a. Pendirian dan informasi umum a. Establishment and general information PT Bank CTBC Indonesia (“Bank”) didirikan di negara Republik Indonesia dengan akta notaris Hendra Karyadi, SH No. 32 tanggal 21 Juli 1995 dengan nama PT Bank Chinatrust Tamara. Akta pendirian tersebut telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia (sekarang Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia) dengan Surat Keputusannya No. C2-9521.HT.01.01.Th.96 tanggal 15 Oktober 1996 dan diumumkan dalam Tambahan No. 3871 pada Berita Negara Republik Indonesia No. 71 tanggal 5 September 1997. Berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham yang diaktakan dengan akta notaris Hendra Karyadi, SH No. 15 tanggal 9 Nopember 2000, pemegang saham memutuskan untuk mengubah nama Bank dari PT Bank Chinatrust Tamara menjadi PT Bank Chinatrust Indonesia. Akta perubahan tersebut disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusannya No. C-1608.HT.01.04.Th.2001 tanggal 6 Maret 2001, dan diumumkan dalam Tambahan No. 4486 pada Berita Negara Republik Indonesia No. 55 tanggal 10 Juli 2001. PT Bank CTBC Indonesia (the “Bank”) was established in the Republic of Indonesia by deed of notary public Hendra Karyadi, SH No. 32 dated 21 July 1995 under the name of PT Bank Chinatrust Tamara. The deed of establishment was approved by the Minister of Justice of the Republic of Indonesia (currently the Minister of Law and Human Rights) in its Decision Letter No. C2-9521.HT.01.01.Th.96 dated 15 October 1996 and published in Supplement No. 3871 to State Gazette of the Republic of Indonesia No. 71 dated 5 September 1997. Based on the resolution of the General Meeting of Shareholders as notarized in deed of notary public Hendra Karyadi, SH No. 15 dated 9 November 2000, the shareholders resolved to change the Bank’s name from PT Bank Chinatrust Tamara to PT Bank Chinatrust Indonesia. The amended deed of establishment was approved by the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia in its Decision Letter No. C-1608.HT.01.04. Th.2001 dated 6 March 2001, and published in Supplement No. 4486 to State Gazette of the Republic of Indonesia No. 55 dated 10 July 2001. Berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham yang diaktakan dengan akta notaris Dr. Misahardi Wilamarta, S.H., M.H., M.Kn., LL.M, No. 91 tanggal 14 Juni 2013, pemegang saham menyetujui perubahan nama Bank dari PT Bank Chinatrust Indonesia menjadi PT Bank CTBC Indonesia. Perubahan nama ini sehubungan dengan perubahan nama Chinatrust Commercial Bank Co., Ltd., (pemegang saham mayoritas Bank) menjadi CTBC Bank Co., Ltd. pada tanggal 4 Juni 2013. Based on the resolution of the General Meeting of Shareholders as notarized in deed of Notary Dr. Misahardi Wilamarta, S.H., M.H., M.Kn., LL.M, No. 91 dated 14 June 2013, the shareholders approved the change in the Bank’s name from PT Bank Chinatrust Indonesia to PT Bank CTBC Indonesia. The change in the Bank’s name relates to the name change of Chinatrust Commercial Bank Co., Ltd., (the Bank’s majority shareholder) to CTBC Bank Co., Ltd. on 4 June 2013. Anggaran Dasar Bank telah mengalami perubahan beberapa kali. Perubahan terakhir dilakukan dengan akta notaris Misahardi Wilamarta, SH No. 91 tanggal 14 Juni 2013 sehubungan dengan perubahan nama Bank dari PT Bank Chinatrust Indonesia menjadi PT Bank CTBC Indonesia. Akta perubahan tersebut disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. AHU-36615.AH.01.02.Tahun 2013 pada tanggal 5 July 2013. The Bank’s Articles of Association have been amended several times. The latest amendment was effected by deed of notary public Misahardi Wilamarta, SH No. 91 dated 14 June 2013 in relation to the change in the Bank’s name from PT Bank Chinatrust Indonesia to PT Bank CTBC Indonesia. This amended deed was approved by the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia in its Decision Letter No. AHU-36615.AH.01.02.Tahun 2013 dated 5 July 2013. Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasar Bank, Bank beroperasi sebagai bank umum. Bank bergerak di bidang perbankan dan jasa keuangan lainnya sesuai dengan peraturan yang berlaku di Indonesia. In accordance with article 3 of the Bank’s Articles of Association, the Bank operates as a commercial bank. The Bank is engaged in banking activities and other financial services in accordance with the regulations prevailing in Indonesia. 7 PT BANK CTBC INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus) PT BANK CTBC INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) YEAR ENDED 31 DECEMBER 2015 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified) 1. UMUM (Lanjutan) 1. GENERAL (Continued) a. Pendirian dan informasi umum (Lanjutan) a. Bank berkedudukan di Jakarta dengan kantor pusat beralamat di Wisma Tamara, lantai 16, Jl. Jend. Sudirman Kav. 24, Jakarta dan memulai kegiatan komersialnya pada bulan Mei 1997. Bank memperoleh izin untuk melakukan usaha sebagai bank umum berdasarkan Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 160/KMK.017/1997 tanggal 4 April 1997. Bank memiliki 2 cabang utama dan 8 kantor cabang pembantu pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014. Establishment and general information (Continued) The Bank is domiciled in Jakarta with its head office located at the 16th floor, Wisma Tamara, Jl. Jend. Sudirman Kav. 24, Jakarta and started its commercial operations in May 1997. The Bank obtained its license to operate as a commercial bank through the Decision Letter of the Ministry of Finance of the Republic of Indonesia No. 160/KMK.017/1997 dated 4 April 1997. The Bank had 2 main branches and 8 sub-branches as of 31 December 2015 and 2014. b. Dewan Komisaris dan Direksi b. Board of Commissioners and Directors Susunan Dewan Komisaris dan Direksi Bank pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut: The composition of the Bank’s Board of Commissioners and Board of Directors as of 31 December 2015 and 2014 was as follows: 2015 2014 Komisaris Utama Komisaris Jack Lee Peter Wei Jack Lee Peter Wei Komisaris Independen Imbang Jaya Mangkuto Zairyanto Poedjiaty Imbang Jaya Mangkuto Zairyanto Poedjiaty Direktur Utama Direktur Kepatuhan Direktur Joseph Shih Tantina Repi Liliana Inayat Hisyam Peter Lien Joseph Shih Tantina Repi Liliana Donny Widjaja Inayat Hisyam President Commissioner Commissioners Independent Commissioners President Director Compliance Director Directors c. Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, Bank mempekerjakan masing-masing 450 dan 446 karyawan tetap. c. As of 31 December 2015 and 2014, the Bank employed 450 and 446 permanent employees, respectively. d. Bank, melalui pemegang saham utamanya, CTBC Bank Co., Ltd., Taiwan, merupakan bagian dari Grup CTBC. d. The Bank, through its majority shareholder, CTBC Bank Co., Ltd., Taiwan, is ultimately part of the CTBC Group. e. Direksi Bank menyetujui untuk menerbitkan laporan keuangan ini pada tanggal 14 Maret 2016. e. The Bank’s Directors approved the financial statements for issuance on 14 March 2016. 8 PT BANK CTBC INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN AKUNTANSI PT BANK CTBC INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) YEAR ENDED 31 DECEMBER 2015 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified) YANG 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES Kebijakan-kebijakan akuntansi signifikan yang diterapkan oleh Bank dalam penyusunan laporan keuangan diterapkan secara konsisten dengan yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan untuk tahun berakhir 31 Desember 2014, kecuali untuk penerapan beberapa Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan yang telah direvisi dan berlaku sejak tanggal 1 Januari 2015 seperti yang diungkapkan pada Catatan 2f. The significant accounting policies applied by the Bank in the preparation of financial statements are consistent with those applied in the preparation of the Bank’s financial statements for the year ended 31 December 2014, except for the adoption of several amended Statements of Financial Accounting Standards effective 1 January 2015 as disclosed in Note 2f. a. Pernyataan kepatuhan a. Laporan keuangan Bank telah disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia (“SAK”). Statements of compliance The Bank’s financial statements have been prepared in accordance with Indonesian Financial Accounting Standards (SAK). b. Dasar pengukuran b. Basis for measurement Laporan keuangan disusun atas basis akrual dengan menggunakan konsep nilai historis, kecuali bila standar akuntansi mengharuskan pengukuran pada nilai wajar. The financial statements are prepared on the accrual basis using the historical cost concept, except where the accounting standards require fair value measurement. c. Laporan arus kas c. Statement of cash flows Laporan arus kas menyajikan perubahan dalam kas dan setara kas dari kegiatan operasi, investasi dan pendanaan. Laporan arus kas disusun dengan metode tidak langsung. Untuk tujuan laporan arus kas, kas dan setara kas meliputi kas, giro pada Bank Indonesia, giro pada bank-bank lain dan penempatan pada Bank Indonesia dan bank-bank lain yang jatuh tempo dalam tiga bulan sejak tanggal perolehan, sepanjang tidak digunakan sebagai jaminan atas pinjaman yang diterima serta tidak dibatasi penggunaannya. The statement of cash flows presents the changes in cash and cash equivalents from operating, investing and financing activities. The statement of cash flows is prepared using the indirect method. For the purpose of the statement of cash flows, cash and cash equivalents consist of cash, current accounts with Bank Indonesia, current accounts with other banks and placements with Bank Indonesia and other banks that mature within three months from the date of acquisition, as long as they are not being pledged as collateral for borrowings nor restricted. d. Mata uang fungsional dan penyajian d. Functional and presentation currency Laporan keuangan disajikan dalam Rupiah, yang merupakan mata uang fungsional Bank. Kecuali dinyatakan secara khusus, informasi keuangan yang disajikan telah dibulatkan menjadi jutaan Rupiah yang terdekat. The financial statements are presented in Rupiah, which is the Bank’s functional currency. Except as otherwise indicated, financial information presented has been rounded to the nearest millions of Rupiah. e. Penggunaan pertimbangan, estimasi dan asumsi e. Use of judgments, estimates and assumptions Penyusunan laporan keuangan sesuai dengan SAK mengharuskan manajemen untuk membuat pertimbangan-pertimbangan, estimasi-estimasi dan asumsi-asumsi yang mempengaruhi penerapan kebijakan akuntansi, dan jumlah aset, liabilitas, pendapatan dan beban yang dilaporkan. Walaupun estimasi ini dibuat berdasarkan pengetahuan terbaik manajemen atas kejadian dan kegiatan saat ini, hasil aktual mungkin berbeda dengan jumlah yang diestimasi semula. The preparation of financial statements in conformity with SAK requires management to make judgments, estimates and assumptions that affect the application of accounting policies and the reported amounts of assets, liabilities, income and expenses. Although those estimates are based on management’s best knowledge of current events and activities, actual results may differ from the estimated amounts. 9 PT BANK CTBC INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (Lanjutan) AKUNTANSI PT BANK CTBC INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) YEAR ENDED 31 DECEMBER 2015 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified) YANG 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) e. Penggunaan pertimbangan, estimasi dan asumsi (Lanjutan) e. Use of judgments, estimates and assumptions (Continued) Estimasi-estimasi dan asumsi-asumsi yang digunakan ditelaah secara berkesinambungan. Revisi atas estimasi akuntansi diakui pada periode dimana estimasi tersebut direvisi dan periodeperiode yang akan datang yang dipengaruhi oleh revisi estimasi tersebut. Estimates and underlying assumptions are reviewed on an ongoing basis. Revisions to accounting estimates are recognized in the period in which the estimate is revised and in any future periods affected. Informasi mengenai hal-hal penting yang terkait dengan ketidakpastian estimasi dan pertimbanganpertimbangan penting dalam penerapan kebijakan akuntansi yang memiliki dampak yang signifikan terhadap jumlah yang diakui dalam laporan keuangan dijelaskan di Catatan4. Information about significant areas of estimation uncertainty and critical judgments in applying accounting policies that have significant effect on the amount recognized in the financial statements are described in Note 4. f. Standar akuntansi yang berlaku efektif mulai tanggal 1 Januari 2015 f. Accounting standards which became effective starting 1 January 2015 Berikut ini adalah Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (“PSAK”) yang berlaku efektif mulai tanggal 1 Januari 2015 dan relevan terhadap laporan keuangan Bank: Set out below are PSAKs which become effective starting on 1 January 2015 and are relevant to the Bank’s financial statements: PSAK No. 1 (Revisi 2013), “Penyajian Laporan Keuangan” PSAK No. 24 (Revisi 2013), “Imbalan Kerja” PSAK No. 1 (2013 Revision), “Presentation of Financial Statements” PSAK No. 24 (2013 Revision), “Employee Benefits” PSAK No. 46 (2014 Revision), “Income Taxes” PSAK No. 48 (2014 Revision), “Impairment of Assets” PSAK No. 50 (2014 Revision), “Financial Instruments: Presentation” PSAK No. 55 (2014 Revision), “Financial Instruments: Recognition and Measurement” PSAK No. 60 (2014 Revision), “Financial Instruments: Disclosures” PSAK No. 68, “Fair Value Measurement” PSAK No. 46 (Revisi 2014), “Pajak Penghasilan” PSAK No. 48 (Revisi 2014), “Penurunan Nilai Aset” PSAK No. 50 (Revisi 2014), “Instrumen Keuangan: Penyajian” PSAK No. 55 (Revisi 2014), “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran” PSAK No. 60 (Revisi 2014), “Instrumen Keuangan: Pengungkapan” PSAK No. 68, “Pengukuran Nilai Wajar” Bank telah menganalisa penerapan standar akuntansi tersebut di atas dan penerapan tersebut tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap laporan keuangan Bank kecuali yang dijelaskan berikut ini. The Bank has assessed that the adoption of the above mentioned accounting standards other than specified below do not have any significant impact to the Bank’s financial statements. i. i. Penyajian pos-pos komprehensif lain dalam penghasilan Terkait dengan penerapan PSAK No. 1 (Revisi 2013), “Penyajian Laporan Keuangan”, Bank telah memodifikasi penyajian pos-pos dalam penghasilan komprehensif lain dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain, untuk menyajikan pos-pos yang akan direklasifikasikan ke laba rugi pada masa yang akan datang terpisah dari pos-pos yang tidak akan pernah direklasifikasikan ke laba rugi. Informasi komparatif telah disajikan kembali dengan menggunakan basis yang sama. Presentation of items of other comprehensive income In connection with the adoption of PSAK No. 1 (2013 Revision), “Presentation of Financial Statements”, the Bank has modified the presentation of items of other comprehensive income in its statements of profit or loss and other comprehensive income, to present items that would be reclassified to profit or loss in the future separately from those that would never be reclassified to profit or loss. Comparative information has been re-presented on the same basis. 10 PT BANK CTBC INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (Lanjutan) f. AKUNTANSI PT BANK CTBC INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) YEAR ENDED 31 DECEMBER 2015 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified) YANG 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) Standar akuntansi yang berlaku efektif mulai tanggal 1 Januari 2015 (Lanjutan) f. ii. Pengukuran nilai wajar Accounting standards which became effective starting 1 January 2015 (Continued) ii. Fair value measurement Pada tanggal 1 Januari 2015, Bank menerapkan PSAK No. 68, “Pengukuran Nilai Wajar”, yang menyediakan satu sumber panduan tentang bagaimana nilai wajar diukur tetapi tidak menetapkan persyaratan baru mengenai kapan nilai wajar diperlukan. Standar ini menyediakan kerangka untuk menentukan nilai wajar dan menjelaskan faktor-faktor yang harus dipertimbangkan dalam mengestimasi nilai wajar. PSAK ini mengatur penggunaan harga keluar (exit price) dalam pengukuran nilai wajar dan persyaratan pengungkapan yang lebih ekstensif, khususnya dengan memasukkan instrumen nonkeuangan ke dalam pengungkapan hirarki nilai wajar. PSAK No. 68 diterapkan secara prospektif. Perubahan ini tidak memiliki dampak signifikan terhadap pengukuran aset dan liabilitas Bank. Bank telah menambahkan pengungkapan baru yang diwajibkan oleh PSAK No. 68 di dalam laporan keuangan. On 1 January 2015, the Bank adopted PSAK No. 68, “Fair Value Measurement”, which provides a single source of guidance on how fair value is measured but does not establish new requirements for when fair value is required. This standard provides a framework for determining fair value and clarifies the factors to be considered in estimating fair value. It introduces the use of an exit price in fair value measurement, as well as extensive disclosure requirements, particulary the inclusion of non-financial instruments into the fair value hierarchy disclosure. PSAK No. 68 is applied prospectively. The change had no significant impact on the measurements of the Bank’s assets and liabilities. The Bank has included new disclosures required under PSAK No.68 in the financial statements. g. Penjabaran transaksi dan saldo dalam valuta asing g. Foreign currency translation transactions and balances Transaksi-transaksi dalam valuta asing dijabarkan ke dalam Rupiah, mata uang fungsional Bank, dengan menggunakan kurs pada tanggal transaksi. Transactions in foreign currencies are translated into Rupiah, the Bank’s functional currency, using the rates prevailing at the transaction date. Saldo akhir tahun aset moneter dan liabilitas moneter dalam valuta asing dijabarkan ke dalam Rupiah dengan kurs tengah Reuters pukul 16:00 WIB. Year-end balances of monetary assets and monetary liabilities denominated in foreign currencies are translated into Rupiah using the Reuters’ middle rates at 16:00 Western Indonesian Time. Keuntungan atau kerugian selisih kurs yang timbul dari transaksi dalam valuta asing dan dari penjabaran aset moneter dan liabilitas moneter dalam valuta asing diakui pada laba rugi tahun berjalan. The exchange gains or losses arising from transactions in foreign currencies and from the translation of monetary assets and monetary liabilities denominated in foreign currencies are recognized in the current year profit or loss. Laba atau rugi kurs valuta asing atas aset dan liabilitas moneter merupakan selisih antara biaya perolehan diamortisasi yang diukur dalam mata uang fungsional pada awal periode, disesuaikan dengan suku bunga efektif dan pembayaran selama periode berjalan dan biaya perolehan diamortisasi dalam valuta asing yang dijabarkan ke dalam Rupiah dengan menggunakan kurs pada tanggal pelaporan. The foreign currency gain or loss on monetary assets and liabilities is the difference between amortized cost measured in the functional currency at the beginning of the period as adjusted for effective interest and payments during the period, and the amortized cost measured in foreign currency, as translated at the exchange rate at reporting date. Aset dan liabilitas non-moneter dalam mata uang asing yang diukur pada nilai historis dijabarkan dengan menggunakan kurs pada tanggal transaksi. Non-monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies that are measured at historical cost are translated using the rates prevailing at the transaction date. 11 PT BANK CTBC INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (Lanjutan) AKUNTANSI YANG PT BANK CTBC INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) YEAR ENDED 31 DECEMBER 2015 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) g. Penjabaran transaksi dan saldo dalam valuta asing (Lanjutan) g.. Foreign currency transactions translation (Continued) Kurs valuta asing utama pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut: Dolar Amerika Serikat (USD) Dolar Singapura (SGD) Yen Jepang (JPY) Dolar Taiwan (NTD) Dolar Hong Kong (HKD) 2014 Rupiah penuh/ Whole Rupiah 13.785,00 9.758,95 11.451,50 419,81 1.778,70 12.385,00 9.376,19 10.356,00 391,50 1.596,98 h. Transaksi dengan pihak-pihak berelasi i. balances The major foreign currency exchange rates used as of 31 December 2015 and 2014 were as follows: 2015 Rupiah penuh/ Whole Rupiah 1 1 100 1 1 and 1 United States Dollar (USD) 1 Singapore Dollar (SGD) 100 Japanese Yen (JPY) 1 New Taiwan Dollar (NTD) 1 Hong Kong Dollar (HKD) h. Transactions with related parties Dalam laporan keuangan ini, istilah pihak-pihak berelasi digunakan sesuai dengan PSAK No. 7 (Revisi 2010) mengenai “Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi”. In these financial statements, the term related parties is used as defined in SFAS No. 7 (2010 Revision) regarding “Related Party Disclosures”. Transaksi dan saldo dengan pihak-pihak berelasi yang signifikan, yang dilakukan dengan atau tidak dengan persyaratan dan kondisi yang sama dengan pihak ketiga, diungkapkan dalam Catatan 31. Significant transactions and balance with related parties, which were made under the same as well as different terms and conditions with non-related parties, are disclosed in the Notes 31. Aset keuangan dan liabilitas keuangan i. Financial assets and financial liabilities Aset keuangan Bank terutama terdiri dari kas, giro pada Bank Indonesia, giro pada bank-bank lain, penempatan pada Bank Indonesia dan bank-bank lain, aset keuangan untuk diperdagangkan, aset derivatif untuk tujuan manajemen risiko, efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali, tagihan akseptasi, kredit yang diberikan, dan efek-efek untuk tujuan investasi. The Bank’s financial assets mainly consist of cash, current accounts with Bank Indonesia, current accounts with other banks, placements with Bank Indonesia and other banks, financial assets held for trading, derivative assets held for risk management, securities purchased under resale agreements, acceptance receivables, loans receivable, and investment securities. Liabilitas keuangan Bank terutama terdiri dari simpanan dari nasabah, simpanan dari bank-bank lain, liabilitas keuangan untuk diperdagangkan, liabilitas derivatif untuk tujuan manajemen risiko, utang akseptasi, dan pinjaman yang diterima. The Bank’s financial liabilities mainly consist of deposits from customers, deposits from other banks, financial liabilities held for trading, derivative liabilities held for risk management, acceptance payables, and borrowings. 12 PT BANK CTBC INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (Lanjutan) i. Aset keuangan (Lanjutan) dan AKUNTANSI liabilitas PT BANK CTBC INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) YEAR ENDED 31 DECEMBER 2015 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified) YANG 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) keuangan i. i.1. Klasifikasi Financial assets (Continued) and financial liabilities i.1. Classification Bank mengklasifikasikan aset keuangannya ke dalam kategori sebagai berikut pada saat pengakuan awal: The Bank classified its financial assets in the following categories on initial recognition: i. Diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, yang memiliki 2 (dua) sub-klasifikasi, yaitu aset keuangan yang ditetapkan demikian pada saat pengakuan awal dan aset keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan; ii. Tersedia untuk dijual; iii. Dimiliki hingga jatuh tempo; iv. Pinjaman yang diberikan dan piutang. i. Fair value through profit or loss, which has 2 (two) sub-classifications, i.e. financial assets designated as such upon initial recognition and financial assets classified as held for trading; Liabilitas keuangan diklasifikasikan ke dalam kategori sebagai berikut pada saat pengakuan awal: Financial liabilities are classified into the following categories on initial recognition: i. i. Fair value through profit or loss, which has 2 (two) sub-classifications, i.e. financial liabilities designated as such upon initial recognition and financial liabilities classified as held for trading; ii. Available-for-sale; iii. Held-to-maturity; iv. Loans and receivables. Diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, yang memiliki 2 (dua) sub-klasifikasi, yaitu liabilitas keuangan yang ditetapkan demikian pada saat pengakuan awal dan liabilitas keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan; ii. Liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi. ii. Financial liabilities measured at amortized cost. Instrumen keuangan dengan kategori untuk diperdagangkan adalah aset dan liabilitas keuangan yang diperoleh atau dimiliki Bank terutama untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat atau dimiliki sebagai bagian dari portofolio yang dikelola bersama untuk memperoleh laba jangka pendek atau position taking. Held for trading financial instruments are those financial assets and liabilities that the Bank acquires or incurs principally for the purpose of selling or repurchasing in the near term or holds as part of a portfolio that is managed together for short-term profit or position taking. Aset keuangan tersedia untuk dijual adalah aset keuangan non-derivatif yang ditetapkan sebagai tersedia untuk dijual atau yang tidak diklasifikasikan ke dalam salah satu kategori aset keuangan lainnya. Available-for-sale financial assets are nonderivative financial assets that are designated as available-for-sale or are not classified in one of other categories of financial assets. Instrumen dimiliki hingga jatuh tempo adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan pembayarannya dan jatuh temponya telah ditetapkan dimana Bank mempunyai intensi positif dan kemampuan untuk memiliki aset keuangan tersebut hingga jatuh tempo, dan tidak ditetapkan pada nilai wajar melalui laba rugi atau tersedia untuk dijual. Held-to-maturity instruments are non-derivative financial assets with fixed or determinable payments and fixed maturity that the Bank has the positive intent and ability to hold to maturity, and which are not designated at fair value through profit or loss or available-for-sale. Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan yang tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif dan Bank tidak berniat untuk menjualnya segera atau dalam waktu dekat. Loans and receivables are non-derivative financial assets with fixed or determinable payments that are not quoted in an active market and that the Bank does not intend to sell immediately or in the near term. 13 PT BANK CTBC INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (Lanjutan) i. Aset keuangan (Lanjutan) dan AKUNTANSI liabilitas PT BANK CTBC INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) YEAR ENDED 31 DECEMBER 2015 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified) YANG 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) keuangan i. i.2. Pengakuan Financial assets (Continued) and financial liabilities i.2. Recognition Bank pada awalnya mengakui kredit yang diberikan dan simpanan pada tanggal perolehan. The Bank initially recognizes loans receivable and deposits on the date of origination. Pembelian dan penjualan aset keuangan yang lazim, diakui pada tanggal perdagangan dimana Bank memiliki komitmen untuk membeli atau menjual aset tersebut. Regular purchases and sales of financial assets are recognized on the trade date at which the Bank commits to purchase or sell those assets. Semua aset dan liabilitas keuangan lainnya pada awalnya diakui pada tanggal perdagangan dimana Bank menjadi suatu pihak dalam ketentuan kontraktual instrumen tersebut. All other financial assets and liabilities are initially recognized on the trade date at which the Bank becomes a party to the contractual provisions of the instrument. Pada saat pengakuan awal, aset keuangan atau liabilitas keuangan diukur pada nilai wajar ditambah/dikurang (untuk item yang tidak diukur pada nilai wajar melalui laba rugi setelah pengakuan awal) biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung atas perolehan aset keuangan atau penerbitan liabilitas keuangan. Pengukuran aset keuangan dan liabilitas keuangan setelah pengakuan awal tergantung pada klasifikasi aset keuangan dan liabilitas keuangan tersebut. A financial asset or financial liability is initially measured at fair value plus/less (for an item not subsequently measured at fair value through profit or loss) transaction costs that are directly attributable to its acquisition of a financial asset or issuance of a financial liability. The subsequent measurement of financial assets and financial liabilities depends on their classification. Biaya transaksi hanya meliputi biaya-biaya yang dapat diatribusikan secara langsung untuk perolehan suatu aset keuangan atau penerbitan suatu liabilitas keuangan dan merupakan biaya tambahan yang tidak akan terjadi apabila instrumen keuangan tersebut tidak diperoleh atau diterbitkan. Untuk aset keuangan, biaya transaksi ditambahkan pada jumlah yang diakui pada awal pengakuan aset, sedangkan untuk liabilitas keuangan, biaya transaksi dikurangkan dari jumlah liabilitas yang diakui pada awal pengakuan liabilitas. Transaction costs include only those costs that are directly attributable to the acquisition of a financial asset or issuance of a financial liability and are incremental costs that would not have been incurred if the financial instruments had not been acquired or issued. In the case of financial assets, transaction costs are added to the amount recognized initially, while for financial liabilities, transaction costs are deducted from the amount of liability recognized initially. Biaya transaksi tersebut diamortisasi selama umur instrumen berdasarkan metode suku bunga efektif dan dicatat sebagai bagian dari pendapatan bunga untuk biaya transaksi sehubungan dengan aset keuangan atau sebagai bagian dari beban bunga untuk biaya transaksi sehubungan dengan liabilitas keuangan. Such transaction costs are amortized over the terms of the instruments based on the effective interest method and are recorded as part of interest income for transaction costs related to financial assets or interest expenses for transaction costs related to financial liabilities. 14 PT BANK CTBC INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (Lanjutan) i. Aset keuangan (Lanjutan) AKUNTANSI dan liabilitas PT BANK CTBC INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) YEAR ENDED 31 DECEMBER 2015 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified) YANG 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) keuangan i. i.3. Penghentian pengakuan Financial assets and financial liabilities (Continued) i.3. Derecognition Bank menghentikan pengakuan aset keuangan pada saat hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut kadaluwarsa atau pada saat Bank mentransfer seluruh hak untuk menerima arus kas kontraktual dari aset keuangan dalam transaksi dimana Bank secara substansial telah mentransfer seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan yang ditransfer. Setiap hak atau kewajiban yang timbul atau yang masih dimiliki oleh Bank diakui sebagai aset atau liabilitas secara terpisah. The Bank derecognizes a financial asset when the contractual rights to the cash flows from the financial asset expire or when the Bank transfers the rights to receive the contractual cash flows on the financial asset in a transaction in which substantially all the risks and rewards of ownership of the financial asset are transferred. Any interest in transferred financial assets that is created or retained by the Bank is recognized as a separate asset or liability. Bank menghentikan pengakuan liabilitas keuangan pada saat kewajiban yang ditetapkan dalam kontrak dilepaskan atau dibatalkan atau kadaluwarsa. The Bank derecognizes a financial liability when its contractual obligations are discharged or cancelled or expired. Dalam transaksi dimana Bank secara substansial tidak memiliki atau tidak mentransfer seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan, Bank menghentikan pengakuan aset tersebut jika Bank tidak lagi memiliki pengendalian atas aset tersebut. Hak dan kewajiban yang timbul atau yang masih dimiliki dalam transfer tersebut diakui secara terpisah sebagai aset atau liabilitas. Dalam transfer dimana pengendalian atas aset masih dimiliki, Bank tetap mengakui aset yang ditransfer tersebut sebesar keterlibatan berkelanjutan, dimana tingkat keberlanjutan Bank dalam aset yang ditransfer adalah sebesar perubahan nilai aset yang ditransfer. In transaction in which the Bank neither retains nor transfers substantially all the risks and rewards of ownership of a financial asset, the Bank derecognizes the asset if it does not retain control over the asset. The rights and obligations retained in the transfer are recognized separately as assets and liabilities as appropriate. In transfers in which control over the asset is retained, the Bank continues to recognize the asset to the extent of its continuing involvement, determined by the extent to which it is exposed to changes in the value of the transferred asset. Bank menghapusbukukan aset keuangan dan cadangan kerugian penurunan nilai terkait pada saat Bank menentukan bahwa aset keuangan tersebut tidak dapat ditagih. Keputusan ini diambil setelah mempertimbangkan informasi seperti telah terjadinya perubahan signifikan pada posisi keuangan debitur/penerbit aset keuangan sehingga debitur/penerbit tidak lagi dapat melunasi kewajibannya atau hasil penjualan agunan tidak akan cukup untuk melunasi seluruh ekposurnya. The Bank writes off financial assets and any related allowance for impairment losses when the Bank determines that those financial assets are uncollectible. The decision is reached after considering information such as the occurrence of significant changes in the financial position of borrower/financial asset issuer such that the borrower/financial asset issuer can no longer pay the obligation or that proceeds from collateral will not be sufficient to cover the entire exposure. i.4. Saling hapus i.4. Offsetting Aset keuangan dan liabilitas keuangan dapat saling hapus dan nilai bersihnya disajikan dalam laporan posisi keuangan jika, dan hanya jika, Bank memiliki hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui tersebut dan berniat untuk menyelesaikan secara neto atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitasnya secara simultan. Financial assets and financial liabilities are set off and the net amount is presented in the statement of financial position when, and only when, the Bank has a legal right to set off the amounts and intends either to settle on a net basis or realize the asset and settle the liability simultaneously. 15 PT BANK CTBC INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (Lanjutan) i. Aset keuangan (Lanjutan) dan AKUNTANSI liabilitas PT BANK CTBC INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) YEAR ENDED 31 DECEMBER 2015 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified) YANG 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) keuangan i. Financial assets (Continued) i.4. Saling hapus (Lanjutan) and financial liabilities i.4. Offsetting (Continued) Pendapatan dan beban disajikan dalam jumlah bersih hanya jika diperkenankan oleh standar akuntansi. Income and expenses are presented on a net basis only when permitted by accounting standards. i.5. Pengukuran biaya perolehan diamortisasi i.5. Amortized cost measurement Biaya perolehan diamortisasi dari aset atau liabilitas keuangan adalah jumlah aset atau liabilitas keuangan yang diukur pada saat pengakuan awal, dikurangi pembayaran pokok, ditambah atau dikurangi dengan amortisasi kumulatif dengan menggunakan metode suku bunga efektif yang dihitung dari selisih antara nilai awal dan nilai jatuh temponya, dan dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai. The amortized cost of a financial asset or liability is the amount at which the financial asset or liability is measured at initial recognition, minus principal repayments, plus or minus the cumulative amortization using the effective interest method of any difference between the initial amount recognized and the maturity amount, and minus allowance for impairment losses. Tingkat suku bunga efektif adalah suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi arus kas di masa datang selama perkiraan umur dari aset keuangan atau liabilitas keuangan (atau jika lebih tepat, digunakan periode yang lebih singkat) untuk memperoleh nilai tercatat bersih pada saat pengakuan awal. Pada saat menghitung tingkat suku bunga efektif, Bank mengestimasi arus kas di masa datang dengan mempertimbangkan seluruh persyaratan kontraktual dalam instrumen keuangan tersebut, namun tidak mempertimbangkan kerugian kredit di masa mendatang. The effective interest rate is the rate that exactly discounts the estimated future cash flows through the expected life of the financial asset or financial liability (or, where appropriate, a shorter period) to the net carrying amount at initial recognition. When calculating the effective interest rate, the Bank estimates future cash flows considering all contractual terms of the financial instrument, but does not consider any future credit losses. Perhitungan suku bunga efektif mencakup biaya transaksi (Catatan2i.2) dan seluruh imbalan/provisi dan bentuk lain yang dibayarkan atau diterima yang merupakan bagian tak terpisahkan dari suku bunga efektif. The calculation of the effective interest rate includes transaction costs (Note2i.2) and all fees and points paid or received that are an integral part of the effective interest rate. i.6. Pengukuran nilai wajar i.6. Fair value measurement Kebijakan berlaku mulai 1 Januari 2015 Policy applicable from 1 January 2015 Nlai wajar adalah harga yang akan diterima untuk menjual suatu aset atau harga yang akan dibayar untuk mengalihkan suatu liabilitas dalam transaksi teratur (orderly transaction) antara pelaku pasar (market participants) pada tanggal pengukuran di pasar utama atau, jika tidak terdapat pasar utama, di pasar yang paling menguntungkan dimana Bank memiliki akses pada tanggal tersebut. Nilai wajar liabilitas mencerminkan risiko wanprestasinya. Fair value is the price that would be received to sell an asset or paid to transfer a liability in an orderly transaction between market participants at the measurement date in the principal market or, in its absence, the most advantageous market to which the Bank has access at that date. The fair value of a liability reflects its nonperformance risk. Jika tersedia, Bank mengukur nilai wajar instrumen keuangan dengan menggunakan harga kuotasian di pasar aktif untuk instrumen tersebut. Suatu pasar dianggap aktif jika transaksi atas aset dan liabilitas terjadi dengan frekuensi dan volume yang memadai untuk menyediakan informasi penentuan harga secara berkelanjutan. When available, the Bank measures the fair value of a financial instrument using the quoted price in an active market for that instrument. A market is regarded as active if transactions for the asset or liability take place with sufficient frequency and volume to provide pricing information on an ongoing basis. 16 PT BANK CTBC INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (Lanjutan) i. Aset keuangan (Lanjutan) dan AKUNTANSI liabilitas PT BANK CTBC INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) YEAR ENDED 31 DECEMBER 2015 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified) YANG 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) keuangan i. i.6. Pengukuran nilai wajar (Lanjutan) Financial assets (Continued) and financial liabilities i.6. Fair value measurement (Continued) Jika harga kuotasian tidak tersedia di pasar aktif, Bank menggunakan teknik penilaian dengan memaksimalkan penggunaan input yang dapat diobservasi dan relevan dan meminimalkan penggunaan input yang tidak dapat diobservasi. Teknik penilaian yang dipilih menggabungkan semua faktor yang diperhitungkan oleh pelaku pasar dalam penentuan harga transaksi. If there is no quoted price in an active market, then the Bank uses valuation techniques that maximise the use of relevant observable inputs and minimise the use of unobservable inputs. The chosen valuation technique incorporates all of the factors that market participants would take into account in pricing a transaction. Bukti terbaik atas nilai wajar instrumen keuangan pada saat pengakuan awal adalah harga transaksi, yaitu nilai wajar dari pembayaran yang diberikan atau diterima. Jika Bank menetapkan bahwa nilai wajar pada pengakuan awal berbeda dengan harga transaksi dan nilai wajar tidak dapat dibuktikan dengan harga kuotasian di pasar aktif untuk aset atau liabilitas yang identik atau berdasarkan teknik penilaian yang hanya menggunakan data dari pasar yang dapat diobservasi, maka nilai wajar instrumen keuangan pada saat pengakuan awal disesuaikan untuk menangguhkan perbedaan antara nilai wajar pada saat pengakuan awal dan harga transaksi. Setelah pengakuan awal, perbedaan tersebut diakui dalam laba rugi berdasarkan umur dari instrumen tersebut namun tidak lebih lambat dari saat penilaian tersebut didukung sepenuhnya oleh data pasar yang dapat diobservasi atau saat transaksi ditutup. The best evidence of the fair value of a financial instrument at initial recognition is normally the transaction price, i.e., the fair value of the consideration given or received. If the Bank determines that the fair value at initial recognition differs from the transaction price and the fair value is evidenced neither by a quoted price in an active market for an identical asset or liability nor based on a valuation technique that uses only data from observable markets, then the financial instrument is initially measured at fair value, adjusted to defer the difference between the fair value at initial recognition and the transaction price. Subsequently, that difference is recognised in profit or loss on an appropriate basis over the life of the instrument but no later than when the valuation is wholly supported by observable market data or the transaction is closed out. Jika aset atau liabilitas yang diukur pada nilai wajar memiliki harga penawaran dan harga permintaan, maka Bank mengukur aset dan posisi long berdasarkan harga penawaran dan mengukur liabilitas dan posisi short berdasarkan harga permintaan. If an asset or a liability measured at fair value has a bid price and an ask price, then the Bank measures assets and long positions at a bid price and liabilities and short positions at an ask prices. Kelompok aset keuangan dan liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar, yang terekspos risiko pasar dan risiko kredit yang dikelola oleh Bank berdasarkan eksposur netonya baik terhadap risiko pasar ataupun risiko kredit diukur berdasarkan harga yang akan diterima untuk menjual posisi net long (atau dibayar untuk mengalihkan posisi net short) untuk eksposur risiko tertentu. Penyesuaian pada level kelompok tersebut dialokasikan pada aset dan liabilitas individual berdasarkan penyesuaian risiko relatif dari masing-masing instrumen individual di dalam kelompok. Portfolios of financial assets and financial liabilities measured at fair value, that are exposed to market risk and credit risk that are managed by the Bank on the basis of the net exposure to either market or credit risk, are measured on the basis of a price that would be received to sell a net long position (or paid to transfer a net short position) for a particular risk exposure. Those portfolio-level adjustments are allocated to the individual assets and liabilities on the basis of the relative risk adjustment of each of the individual instruments in the portfolio. 17 PT BANK CTBC INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (Lanjutan) i. Aset keuangan (Lanjutan) i.6. dan AKUNTANSI liabilitas PT BANK CTBC INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) YEAR ENDED 31 DECEMBER 2015 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified) YANG keuangan 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) i. Financial assets (Continued) Pengukuran nilai wajar (Lanjutan) and financial liabilities i.6. Fair value measurement (Continued) Kebijakan berlaku sebelum 1 Januari 2015 Policy applicable before 1 January 2015 Sebelum 1 Januari 2015, nilai wajar adalah nilai dimana suatu aset dapat dipertukarkan, atau suatu liabilitas diselesaikan antara pihak yang memahami dan berkeinginan untuk melakukan transaksi wajar (arm’s length transaction) pada tanggal pengukuran. Prior to 1 January 2015, fair value is the amount for which an asset could be exchanged, or a liability settled, between knowledgeable, willing parties in an arm’s length transaction on the measurement date. Jika tersedia, Bank mengukur nilai wajar instrumen keuangan dengan menggunakan harga kuotasi di pasar aktif untuk instrumen tersebut. Suatu pasar dianggap aktif jika harga kuotasi sewaktu-waktu dan secara berkala tersedia dan mencerminkan transaksi pasar yang aktual dan rutin dalam suatu transaksi yang wajar. When available, the Bank measures the fair value of financial instruments using quoted prices in an active market for that instruments. A market is regarded as active if quoted prices are readily and regularly available and represent actual and regularly occurring market transactions on an arm’s length basis. Jika pasar untuk suatu instrumen keuangan tidak aktif, Bank menentukan nilai wajar dengan menggunakan teknik penilaian. Teknik penilaian mencakup penggunaan transaksi pasar terkini yang dilakukan secara wajar oleh pihak-pihak yang memahami, berkeinginan dan jika tersedia, referensi atas nilai wajar terkini dari instrumen lain yang secara substansial sama, penggunaan analisa arus kas yang didiskonto dan penggunaan model penetapan harga opsi (option pricing model). Teknik penilaian yang dipilih memaksimalkan penggunaan input pasar, dan meminimalkan penggunaan taksiran yang bersifat spesifik dari Bank, memasukkan semua faktor yang akan dipertimbangkan oleh para pelaku pasar dalam menetapkan suatu harga dan konsisten dengan metodologi ekonomi yang dapat diterima dalam penetapan harga instrumen keuangan. Input yang digunakan dalam teknik penilaian secara memadai mencerminkan ekspektasi pasar dan ukuran atas faktor risiko dan pengembalian (risk-return) yang melekat pada instrumen keuangan. Bank mengkalibrasi teknik penilaian dan menguji validitasnya dengan menggunakan harga-harga dari transaksi pasar terkini yang dapat diobservasi untuk instrumen yang sama atau atas dasar data pasar lainnya yang tersedia yang dapat diobservasi. If a market for a financial instrument is not active, the Bank establishes fair value using a valuation technique. Valuation techniques include the use of recent arm’s length transactions between knowledgeable, willing parties, and if available, reference to the current fair value of other instruments that are substantially the same, discounted cash flows analysis and option pricing models. The chosen valuation technique makes maximum use of market inputs, relies as little as possible on estimates specific to the Bank, incorporates all factors that market participants would consider in setting a price, and is consistent with accepted economic methodologies for pricing financial instruments. Inputs to valuation techniques reasonably represent market expectations and measures of the risk-return factors inherent in thefinancial instrument. The Bank calibrates valuation techniques and tests them for validity using prices from observable current market transactions in the same instrument or based on other available observable market data. 18 PT BANK CTBC INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (Lanjutan) i. Aset keuangan (Lanjutan) i.6. j. dan AKUNTANSI liabilitas PT BANK CTBC INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) YEAR ENDED 31 DECEMBER 2015 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified) YANG keuangan 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) i. Financial assets (Continued) Pengukuran nilai wajar (Lanjutan) and financial liabilities i.6. Fair value measurement (Continued) Bukti terbaik atas nilai wajar instrumen keuangan pada saat pengakuan awal adalah harga transaksi, yaitu nilai wajar dari pembayaran yang diberikan atau diterima, kecuali jika nilai wajar dari instrumen keuangan tersebut ditentukan dengan perbandingan terhadap transaksi pasar terkini yang dapat diobservasi dari suatu instrumen yang sama (yaitu tanpa modifikasi atau pengemasan ulang) atau berdasarkan suatu teknik penilaian yang variabelnya hanya menggunakan data dari pasar yang dapat diobservasi. Jika harga transaksi memberikan bukti terbaik atas nilai wajar pada saat pengakuan awal, maka instrumen keuangan pada awalnya diukur pada harga transaksi dan selisih antara harga transaksi dan nilai yang sebelumnya diperoleh dari model penilaian diakui dalam laba rugi setelah pengakuan awal tergantung pada masing-masing fakta dan keadaan dari transaksi tersebut namun tidak lebih lambat dari saat penilaian tersebut didukung sepenuhnya oleh data pasar yang dapat diobservasi atau saat transaksi ditutup. The best evidence of the fair value of a financial instrument at initial recognition is the transaction price, i.e., the fair value of the consideration given or received, unless the fair value of that instrument is evidenced by comparison with other observable current market transactions in the same instrument (i.e., without modification or repackaging) or based on a valuation technique whose variables include only data from observable markets. When transaction price provides the best evidence of fair value at initial recognition, the financial instrument is initially measured at the transaction price and any difference between this price and the value initially obtained from a valuation model is subsequently recognized in profit or loss depending on the individual facts and circumstances of the transaction but not later than when the valuation is supported wholly by observable market data or the transaction is closed out. Nilai wajar mencerminkan risiko kredit atas instrumen keuangan dan termasuk penyesuaian yang dilakukan untuk memasukkan risiko kredit Bank dan pihak lawan, mana yang lebih sesuai. Taksiran nilai wajar yang diperoleh dari model penilaian akan disesuaikan untuk mempertimbangkan faktorfaktor lainnya, seperti risiko likuiditas atau ketidakpastian model penilaian, sepanjang Bank yakin bahwa keterlibatan suatu pasar pihak ketiga akan mempertimbangkan faktorfaktor tersebut dalam penetapan harga suatu transaksi. Fair values reflect the credit risk of the financial instruments and include adjustments to take into account the credit risk of the Bank and counterparty where appropriate. Estimated fair values obtained from models are adjusted for any other factors, such as liquidity risk or model uncertainties, to the extent that the Bank believes a third-party market participation would take them into account in pricing a transaction. Aset keuangan dan posisi long diukur dengan menggunakan harga penawaran; liabilitas keuangan dan posisi short diukur dengan menggunakan harga permintaan. Jika Bank memiliki posisi aset dan liabilitas dimana risiko pasarnya saling hapus, maka Bank dapat menggunakan nilai tengah dari harga pasar sebagai dasar untuk menentukan nilai wajar posisi risiko yang saling hapus tersebut dan menerapkan penyesuaian harga penawaran atau harga permintaan hanya terhadap posisi terbuka neto (net open position), mana yang lebih sesuai. Financial assets and long positions are measured at a bid price; financial liabilities and short positions are measured at an asking price. Where the Bank has positions with offsetting risk, mid-market prices are used to measure the offsetting risk positions and a bid or asking price adjustment is applied only to the net open position as appropriate. Giro pada Bank Indonesia dan bank-bank lain j. Current accounts with Bank Indonesia and other banks Setelah pengakuan awal, giro pada Bank Indonesia dan bank-bank lain dicatat pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. 19 Subsequent to initial recognition, current accounts with Bank Indonesia and other banks are carried at amortized cost using effective interest method. PT BANK CTBC INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (Lanjutan) k. AKUNTANSI PT BANK CTBC INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) YEAR ENDED 31 DECEMBER 2015 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified) YANG Penempatan pada Bank Indonesia dan bank-bank lain 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) k. Setelah pengakuan awal, penempatan pada Bank Indonesia dan bank-bank diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. l. m. Aset keuangan dan liabilitas keuangan untuk diperdagangkan Placements with Bank Indonesia and other banks Subsequent to initial recognition, placements with Bank Indonesia and other banks are measured at amortized cost using the effective interest method. l. Financial assets and financial liabilities held for trading Aset keuangan dan liabilitas keuangan yang dimiliki untuk tujuan diperdagangkan pada saat pengakuan awal dan setelah pengakuan awal diakui dan diukur pada nilai wajar di laporan posisi keuangan, dengan biaya transaksi yang terjadi diakui langsung pada laba rugi tahun berjalan. Financial assets and financial liabilities held for trading are initially recognized and subsequently measured recognized at fair value in the statement of financial position, with transaction costs recognized immediately in the current year profit or loss. Semua perubahan nilai wajar aset keuangan dan liabilitas keuangan yang dimiliki untuk tujuan diperdagangkan diakui sebagai bagian dari pendapatan bersih dari transaksi perdagangan pada laba rugi. Keuntungan atau kerugian yang direalisasi pada saat penghentian pengakuan aset keuangan dan liabilitas keuangan untuk diperdagangkan diakui dalam laba rugi tahun berjalan. All changes in fair value of financial assets and financial liabilities held for trading are recognized as part of net trading income in profit or loss. Gains or losses which are realized when the financial assets and financial liabilities held for trading are derecognized, are recognized in the current year profit or loss. Aset keuangan dan liabilitas keuangan untuk diperdagangkan termasuk semua derivatif kecuali derivatif untuk tujuan manajemen risiko. Financial assets and financial liabilities held for trading include all derivatives except for derivatives that are held for risk management purposes. Aset keuangan dan liabilitas keuangan untuk diperdagangkan tidak direklasifikasi setelah pengakuan awal. Financial assets and financial liabilities held for trading are not reclassified subsequent to their initial recognition. Derivatif untuk tujuan manajemen risiko m. Derivatif untuk tujuan manajemen risiko termasuk semua aset dan liabilitas derivatif yang tidak diklasifikasikan sebagai aset keuangan atau liabilitas keuangan untuk diperdagangkan. Derivatif untuk tujuan manajemen risiko diukur pada nilai wajar di dalam laporan posisi keuangan. Derivatif untuk tujuan manajemen risiko digunakan untuk secara ekonomis melindungi eksposur Bank atas risiko valuta asing yang berhubungan dengan posisi tidak untuk diperdagangkan. Bank tidak menerapkan akuntansi lindung nilai (hedge accounting) atas seluruh instrumen derivatif. 20 Derivatives held for risk management Derivatives held for risk management include all derivative assets and liabilities that are not classified as financial assets or financial liabilities held for trading. Derivatives held for risk management are measured at fair value in the statement of financial position. Derivatives held for risk management are used to economically hedge the Bank’s exposures to currency risk relating to non-trading positions. The Bank did not apply hedge accounting to all of the derivative instruments. PT BANK CTBC INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (Lanjutan) m. Derivatif untuk (Lanjutan) AKUNTANSI tujuan manajemen PT BANK CTBC INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) YEAR ENDED 31 DECEMBER 2015 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified) YANG risiko 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) m. Derivatif dapat melekat pada perjanjian kontraktual lainnya (kontrak utama). Bank memperlakukan derivatif melekat secara terpisah, jika dan hanya jika, instrumen campuran (instrumen yang digabungkan) tidak diukur pada nilai wajar melalui laba rugi; persyaratan atas derivatif melekat akan memenuhi definisi derivatif jika persyaratan tersebut ada di dalam perjanjian yang terpisah; dan karakteristik ekonomi dan risiko dari derivatif melekat tidak berkaitan erat dengan karakteristik ekonomi dan risiko kontrak utama. Derivatif melekat yang dipisahkan dicatat berdasarkan klasifikasinya, dan disajikan di laporan posisi keuangan bersamaan dengan kontrak utamanya. n. Efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali n. Tagihan dan utang akseptasi o. q. Kredit yang diberikan risk management Securities purchased under resale agreements Securities purchased under resale agreements are presented as receivables and stated at the agreed resale price less the difference between the purchase price and the agreed resale price. The difference between the purchase price and the agreed resale price is amortized using the effective interest method as interest income over the year commencing from the acquisition date to the resale date. Setelah pengakuan awal, tagihan dan utang akseptasi diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. p. for Derivatives may be embedded in another contractual arrangement (“host contract”). The Bank accounts for embedded derivatives separately from the host contract, if and only if, the hybrid (combined) instrument is not itself carried at fair value through profit or loss; the terms of the embedded derivative would meet the definition of a derivative if they were contained in a separate contract; and the economic characteristics and risks of the embedded derivative are not clearly and closely related to the economic characteristics and risks of the host contract. Separated embedded derivatives are accounted for depending on their classification, and are presented in the statement of financial position together with the host contract. Efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali disajikan sebagai tagihan sebesar harga jual kembali efek-efek yang disepakati dikurangi selisih antara harga beli dan harga jual kembali yang disepakati. Selisih antara harga beli dan harga jual kembali yang disepakati tersebut diamortisasi dengan metode suku bunga efektif sebagai pendapatan bunga selama jangka waktu sejak efekefek tersebut dibeli hingga dijual kembali. o. Derivatives held (Continued) Acceptance receivables and payables Subsequent to initial recognition, acceptance receivables and payables are measured at amortized cost using the effective interest method. p. Loans receivable Setelah pengakuan awal, kredit yang diberikan diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Subsequent to initial recognition, loans receivable are measured at amortized cost using the effective interest method. Kredit dalam rangka pembiayaan bersama (kredit sindikasi) dicatat sesuai dengan porsi risiko yang ditanggung oleh Bank. Syndicated loans are stated in accordance with the risk borne by the Bank. Efek-efek untuk tujuan investasi q. Efek-efek untuk tujuan investasi pada saat pengakuan awal diukur pada nilai wajar ditambah biaya transaksi dan setelah pengakuan awal diukur sesuai dengan klasifikasinya masing-masing, sebagai dimiliki hingga jatuh tempo atau tersedia untuk dijual. 21 Investment securities Investment securities are initially measured at fair value plus transaction costs and subsequently accounted for in accordance with their classification, as either held-to-maturity or available-for-sale. PT BANK CTBC INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (Lanjutan) q. AKUNTANSI PT BANK CTBC INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) YEAR ENDED 31 DECEMBER 2015 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified) YANG Efek-efek untuk tujuan investasi (Lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) q. Investment securities (Continued) q.1. Dimiliki hingga jatuh tempo q.1. Held to maturity Investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo dicatat pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Penjualan atau reklasifikasi dalam jumlah yang lebih dari jumlah yang tidak signifikan dari investasi pada efek-efek dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo yang belum mendekati tanggal jatuh tempo, akan menyebabkan reklasifikasi atas semua investasi pada efek-efek yang dimiliki hingga jatuh tempo ke dalam kelompok tersedia untuk dijual, dan untuk Bank tidak diperkenankan mengklasifikasikan efek-efek sebagai dimiliki hingga jatuh tempo untuk tahun berjalan dan untuk kurun waktu dua tahun mendatang. Held-to-maturity investments are carried at amortized cost using the effective interest method. Any sale or reclassification of a more than insignificant amount of held-tomaturity investment securities not close to their maturity date, would result in the reclassification of all held-to-maturity investment securities as available-for-sale, and prevent the Bank from classifying investment securities as held-to-maturity for the current year and the following two financial years. q.2. Tersedia untuk dijual r. q.2. Available-for-sale Setelah pengakuan awal, investasi yang tersedia untuk dijual dinyatakan pada nilai wajarnya. Pendapatan bunga diakui dalam laba rugi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Laba atau rugi selisih kurs atas efekefek utang yang tersedia untuk dijual diakui pada laba rugi tahun berjalan. After initial recognition, available-for-sale investments are carried at fair value. Interest income is recognized in profit or loss using the effective interest method. Foreign exchange gains or losses on available-forsale debt securities investments are recognized in the current year profit or loss. Perubahan nilai wajar lainnya diakui secara langsung dalam pendapatan komprehensif lain sampai investasi tersebut dijual atau mengalami penurunan nilai, dimana keuntungan dan kerugian kumulatif yang sebelumnya diakui dalam pendapatan komprehensif lain harus diakui pada laba rugi tahun berjalan berdasarkan metode rata-rata tertimbang. Other fair value changes are recognized immediately in other comprehensive income until the investment is sold or impaired, where the cumulative gains and losses previously recognized in other comprehensive income are recognized in the current year profit or loss based on a weighted average method. Pajak penghasilan r. Income taxes Beban pajak terdiri dari beban pajak kini dan beban pajak tangguhan. Beban pajak kini dan pajak tangguhan diakui pada laba rugi kecuali untuk item yang diakui secara langsung di ekuitas atau dalam penghasilan komprehensif lain. Income tax expense comprises current and deferred tax. Current tax and deferred tax are recognized in profit or loss except to the extent that they relate to items recognized directly in equity or in other comprehensive income. Beban pajak kini merupakan estimasi utang atau restitusi pajak yang dihitung atas laba kena pajak untuk tahun yang bersangkutan dengan menggunakan tarif pajak yang secara substansial telah berlaku pada tanggal pelaporan, dan penyesuaian- penyesuaian lainnya atas provisi pajak pada tahun-tahun sebelumnya, baik untuk disesuaikan dengan pajak penghasilan yang dilaporkan pada laporan pajak tahunan, atau dengan perbedaan yang timbul dari pemeriksaan pajak. Current tax is the expected tax payable or refundable on taxable income for the year, using tax rates substantially enacted as of the reporting date, and includes true-up adjustments made to the previous years’ tax provisions either to reconcile them with the income tax reported in annual tax returns, or to account for differences arising from tax assessments. 22 PT BANK CTBC INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (Lanjutan) r. s. AKUNTANSI PT BANK CTBC INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) YEAR ENDED 31 DECEMBER 2015 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified) YANG 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) Pajak penghasilan (Lanjutan) r. Income taxes (Continued) Pajak tangguhan diakui atas perbedaan temporer antara nilai tercatat aset dan liabilitas untuk tujuan pelaporan keuangan, dan nilai yang digunakan untuk tujuan perpajakan. Pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang diharapkan untuk diterapkan atas perbedaan temporer pada saat pembalikan, berdasarkan peraturan yang berlaku atau secara substantif berlaku pada tanggal pelaporan. Metode ini juga mengharuskan pengakuan manfaat pajak masa depan, seperti kompensasi rugi fiskal, apabila besar kemungkinan manfaat pajak tersebut dapat direalisasi. Deferred tax is recognized in respect of temporary differences between the carrying amounts of assets and liabilities for financial reporting purposes, and the amounts used for taxation purposes. Deferred tax is measured at the tax rates that are expected to be applied to temporary differences when they reverse, based on the laws that have been enacted or subtantively enacted at the reporting date. This method also requires the recognition of future tax benefits, such as tax loss carry forwards, to the extent that realization of such benefits is probable. Koreksi atas kewajiban pajak diakui pada saat surat ketetapan pajak diterima atau apabila diajukan keberatan dan atau banding, maka koreksi diakui pada saat keputusan atas keberatan atau banding itu diterima. Amendments to tax obligation are recognized when tax assessment is received or if objection and or appeal is applied, when the results of the objection or appeal are received. Aset tetap s. Fixed assets Aset tetap diakui pada awalnya sebesar biaya perolehan. Biaya perolehan termasuk pengeluaranpengeluaran yang dapat diatribusikan secara langsung agar aset tersebut siap digunakan. Setelah pengukuran awal, aset tetap diukur dengan model biaya, yaitu biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi rugi penurunan nilai aset. Fixed assets are initially recognized at cost. Cost includes expenditures directly attributable to bring the assets for their intended use. Subsequent to initial measurement, fixed assets are measured using cost model, which is carried at its cost less accumulated depreciation and accumulated impairment loss. Pada setiap tanggal pelaporan, nilai residu, masa manfaat dan metode penyusutan dikaji ulang, dan jika diperlukan, akan disesuaikan dan diterapkan sesuai dengan ketentuan PSAK yang berlaku. At each reporting date, residual values, useful lives and depreciation methods are reviewed and if required, they will be adjusted and applied in accordance with the prevailing PSAK. Penyusutan dihitung sejak bulan aset tetap yang bersangkutan digunakan, dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan estimasi masa manfaat sebagai berikut: Depreciation is calculated from the month the respective fixed asset is placed into service, using straight line method over the estimated useful lives as follows: Tahun/Years Bangunan ruko Perabot, peralatan dan renovasi kantor Komputer perangkat keras 20 4-8 4 Shop house Office furniture, equipment and improvements Computers hardware Jika nilai tercatat aset tetap lebih besar dari nilai yang dapat diperoleh kembali, nilai tercatat aset tetap diturunkan menjadi sebesar nilai yang dapat dipulihkan dan rugi penurunan nilai aset dibebankan pada laba rugi tahun yang bersangkutan. When the carrying amount of fixed assets is higher than its estimated recoverable amount, the carrying amount of fixed assets shall be reduced to its recoverable amount and the impairment losses are charged to profit or loss for the year. Apabila aset tetap dilepas, maka nilai tercatat dan akumulasi penyusutannya dikeluarkan dari laporan posisi keuangan, dan keuntungan atau kerugian yang dihasilkan diakui dalam laba rugi tahun berjalan. When assets are disposed of, their carrying values and the related accumulated depreciation are eliminated from the statement of financial position, and the resulting gain or loss on the disposal of fixed assets is recognized in the current year profit or loss. 23 PT BANK CTBC INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (Lanjutan) t. u. AKUNTANSI PT BANK CTBC INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) YEAR ENDED 31 DECEMBER 2015 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified) YANG Aset takberwujud 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) t. Intangible assets Aset takberwujud terdiri dari perangkat lunak yang dibeli dan dikembangkan secara internal oleh Bank yang dinyatakan pada biaya perolehan dikurangi akumulasi amortisasi dan akumulasi rugi penurunan nilai aset. Intangible assets consist of software acquired and internally developed by the Bank which is stated at cost less accumulated amortization and accumulated impairment losses. Perangkat lunak yang dibeli pada awalnya diukur sebesar biaya perolehan yang mencakup semua biaya yang dapat diatribusikan secara langsung dalam mempersiapkan aset tersebut sehingga siap digunakan. Setelah pengakuan awal, perangkat lunak diukur sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi amortisasi dan akumulasi rugi penurunan nilai aset. Software acquired is initially measured at acquisition costs which include all costs directly attributable in preparing the assets for their intended use. Subsequent to initial recognition, software is measured at cost less accumulated amortization and accumulated impairment losses. Pengeluaran untuk pengembangan perangkat lunak secara internal diakui sebagai aset ketika Bank dapat mendemonstrasikan maksud dan kemampuannya untuk menyelesaikan pengembangan dan memakai perangkat lunak tersebut dalam menghasilkan keuntungan ekonomis di masa mendatang, dan dapat secara andal mengukur biaya untuk menyelesaikan pengembangan. Biaya yang dikapitalisasi dari pengembangan perangkat lunak secara internal mencakup semua biaya yang dapat diatribusikan secara langsung dalam proses pengembangan, dan akan diamortisasi selama masa manfaatnya. Perangkat lunak yang dikembangkan secara internal dinyatakan sebesar biaya yang dikapitalisasi dikurangi akumulasi amortisasi dan rugi penurunan nilai. Expenditures on internally developed software are recognized as an asset when the Bank is able to demonstrate its intention and ability to complete the development and use the software in a manner that will generate future economic benefits, and can reliably measure the costs to complete the development. The capitalized costs of internally developed software include all costs directly attributable to develop the software, and are amortized over its useful lives. Internally developed software is stated at capitalized cost less accumulated amortization and impairment losses. Pengeluaran selanjutnya yang jumlahnya signifikan akan dikapitalisasi hanya jika pengeluaran tersebut menambah manfaat ekonomis aset yang bersangkutan di masa mendatang. Semua pengeluaran lainnya dibebankan pada saat terjadinya. Significant subsequent expenditure on software is capitalized only when it increases the future economic benefits embodied in the specific asset to which it relates. All other expenditures are expensed as incurred. Amortisasi diakui dalam laba rugi dengan menggunakan metode garis lurus sepanjang masa manfaat dari perangkat lunak tersebut, dari tanggal perangkat lunak tersebut tersedia untuk dipakai. Estimasi masa manfaat ekonomis dari perangkat lunak berkisar antara 4 sampai dengan 8 tahun. Amortization is recognized in profit or loss on a straight line method over the estimated useful life of the software, from the date that it is available for use. The estimated useful life of software ranging from 4 to 8 years. Identifikasi dan pengukuran kerugian penurunan nilai u. Identification and measurement of impairment losses Aset Keuangan Financial assets Pada setiap tanggal pelaporan, Bank mengevaluasi apakah terdapat bukti obyektif bahwa aset keuangan yang tidak dicatat pada nilai wajar melalui laba rugi telah mengalami penurunan nilai. Aset keuangan mengalami penurunan nilai jika bukti obyektif menunjukkan bahwa peristiwa yang merugikan telah terjadi setelah pengakuan awal aset keuangan dan peristiwa tersebut berdampak pada arus kas masa datang atas aset keuangan yang dapat diestimasi secara handal. At each reporting date, the Bank assesses whether there is objective evidence that financial assets not carried at fair value through profit or loss are impaired. Financial assets are impaired when objective evidence demonstrates that a loss event has occurred after the initial recognition of the asset and that the loss event has an impact on the future cash flows on the asset that can be estimated reliably. 24 PT BANK CTBC INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (Lanjutan) u. AKUNTANSI Identifikasi dan pengukuran penurunan nilai (Lanjutan) PT BANK CTBC INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) YEAR ENDED 31 DECEMBER 2015 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified) YANG kerugian 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) u. Identification and measurement of impairment losses (Continued) Aset Keuangan (Lanjutan) Financial assets (Continued) Bukti obyektif bahwa aset keuangan mengalami penurunan nilai meliputi wanprestasi atau tunggakan pembayaran oleh debitur, restrukturisasi kredit atau uang muka oleh Bank dengan persyaratan yang tidak mungkin diberikan jika debitur tidak mengalami kesulitan keuangan, indikasi bahwa debitur atau penerbit akan dinyatakan pailit, hilangnya pasar aktif dari aset keuangan akibat kesulitan keuangan, atau data yang dapat diobservasi lainnya yang terkait dengan kelompok aset keuangan seperti memburuknya status pembayaran debitur atau penerbit dalam kelompok tersebut atau kondisi ekonomi yang berkorelasi dengan wanprestasi atas aset dalam kelompok tersebut. Objective evidence that financial assets are impaired can include default or delinquency by a borrower, restructuring of a loan or advance by the Bank on terms that the Bank would not otherwise consider, indications that a borrower or issuer will enter bankruptcy, the disappearance of an active market for a security due to financial difficulties, or other observable data relating to a group of assets such as adverse changes in the payment status of borrowers or issuers in the group or economic conditions that correlate with defaults in the group. Bank menentukan bukti penurunan nilai atas aset keuangan secara individual dan kolektif. Evaluasi penurunan nilai secara individual dilakukan terhadap aset keuangan yang signifikan. The Bank considers evidence of impairment for financial assets at both specific and collective level. All individually significant financial assets are assessed for specific impairment. Semua aset keuangan yang signifikan secara individual yang tidak mengalami penurunan nilai secara individual dievaluasi secara kolektif untuk menentukan penurunan nilai yang sudah terjadi namun belum diidentifikasi. Aset keuangan yang tidak signifikan secara individual akan dievaluasi secara kolektif untuk menentukan penurunan nilainya dengan mengelompokkan aset keuangan tersebut berdasarkan karakteristik risiko yang serupa. Aset keuangan yang dievaluasi secara individual untuk penurunan nilai, dan dimana kerugian penurunan nilai diakui, tidak lagi termasuk dalam penurunan nilai secara kolektif. All individually significant financial assets not to be individually impaired are then collectively assessed for any impairment that has been incurred but not yet identified. Financial assets that are not individually significant are collectively assessed for impairment by grouping together such financial assets with similar risk characteristics. Financial assets that are individually assessed for impairment and for which an impairment loss is recognized are no longer included in a collective assessment of impairment. Dalam menentukan penurunan nilai secara kolektif, Bank menggunakan model statistik dari tren probability of default di masa lalu, waktu pemulihan dan jumlah kerugian yang terjadi, yang disesuaikan dengan pertimbangan manajemen mengenai apakah kondisi ekonomi dan kredit saat ini mungkin menyebabkan kerugian aktual lebih besar atau lebih kecil daripada yang dihasilkan oleh model statistik. Tingkat wanprestasi, tingkat kerugian dan waktu pemulihan yang diharapkan di masa datang secara berkala dibandingkan dengan hasil aktual yang diperoleh untuk memastikan bahwa model statistik yang digunakan masih memadai. In assessing collective impairment, the Bank uses statistical modelling of historical trends of the probability of default, timing of recoveries and the amount of loss incurred, adjusted for management’s judgment as to whether current economic and credit conditions are such that the actual losses are likely to be greater or less than suggested by historical modelling. Default rates, loss rates and the expected timing of future recoveries are regularly benchmarked against actual outcomes to ensure that they remain appropriate. PT BANK CTBC INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT BANK CTBC INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) YEAR ENDED 31 DECEMBER 2015 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified) SIGNIFIKAN (Lanjutan) (Continued) t. Aset takberwujud u. Identifikasi dan pengukuran kerugian penurunan nilai t. Aset takberwujud terdiri dari perangkat lunak yang dibeli dan dikembangkan secara internal oleh Bank yang dinyatakan pada biaya perolehan dikurangi akumulasi amortisasi dan akumulasi rugi penurunan nilai aset. Perangkat lunak yang dibeli pada awalnya diukur sebesar biaya perolehan yang mencakup semua biaya yang dapat diatribusikan secara langsung dalam mempersiapkan aset tersebut sehingga siap digunakan. Setelah pengakuan awal, perangkat lunak diukur sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi amortisasi dan akumulasi rugi penurunan nilai aset. Pengeluaran untuk pengembangan perangkat lunak secara internal diakui sebagai aset ketika Bank dapat mendemonstrasikan maksud dan kemampuannya untuk menyelesaikan pengembangan dan memakai perangkat lunak tersebut dalam menghasilkan keuntungan ekonomis di masa mendatang, dan dapat secara andal mengukur biaya untuk menyelesaikan pengembangan. Biaya yang dikapitalisasi dari pengembangan perangkat lunak secara internal mencakup semua biaya yang dapat diatribusikan secara langsung dalam proses pengembangan, dan akan diamortisasi selama masa manfaatnya. Perangkat lunak yang dikembangkan secara internal dinyatakan sebesar biaya yang dikapitalisasi dikurangi akumulasi amortisasi dan rugi penurunan nilai. Pengeluaran selanjutnya yang jumlahnya signifikan akan dikapitalisasi hanya jika pengeluaran tersebut menambah manfaat ekonomis aset yang bersangkutan di masa mendatang. Semua pengeluaran lainnya dibebankan pada saat terjadinya. Amortisasi diakui dalam laba rugi dengan menggunakan metode garis lurus sepanjang masa manfaat dari perangkat lunak tersebut, dari tanggal perangkat lunak tersebut tersedia untuk dipakai. Estimasi masa manfaat ekonomis dari perangkat lunak berkisar antara 4 sampai dengan 8 tahun. Aset Keuangan KEBIJAKAN Intangible assets Intangible assets consist of software acquired and internally developed by the Bank which is stated at cost less accumulated amortization and accumulated impairment losses. Software acquired is initially measured at acquisition costs which include all costs directly attributable in preparing the assets for their intended use. Subsequent to initial recognition, software is measured at cost less accumulated amortization and accumulated impairment losses. Expenditures on internally developed software are recognized as an asset when the Bank is able to demonstrate its intention and ability to complete the development and use the software in a manner that will generate future economic benefits, and can reliably measure the costs to complete the development. The capitalized costs of internally developed software include all costs directly attributable to develop the software, and are amortized over its useful lives. Internally developed software is stated at capitalized cost less accumulated amortization and impairment losses. Significant subsequent expenditure on software is capitalized only when it increases the future economic benefits embodied in the specific asset to which it relates. All other expenditures are expensed as incurred. Amortization is recognized in profit or loss on a straight line method over the estimated useful life of the software, from the date that it is available for use. The estimated useful life of software ranging from 4 to 8 years. u. Identification and measurement of impairment losses Financial assets Pada setiap tanggal pelaporan, Bank mengevaluasi apakah terdapat bukti obyektif bahwa aset keuangan yang tidak dicatat pada nilai wajar melalui laba rugi telah mengalami penurunan nilai. Aset keuangan mengalami penurunan nilai jika bukti obyektif menunjukkan bahwa peristiwa yang merugikan telah terjadi setelah pengakuan awal aset keuangan dan peristiwa tersebut berdampak pada arus kas masa datang atas aset keuangan yang dapat diestimasi secara handal. 2. IKHTISAR AKUNTANSI YANG At each reporting date, the Bank assesses whether there is objective evidence that financial assets not carried at fair value through profit or loss are impaired. Financial assets are impaired when objective evidence demonstrates that a loss event has occurred after the initial recognition of the asset and that the loss event has an impact on the future cash flows on the asset that can be estimated reliably. 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES 24 25 PT BANK CTBC INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (Lanjutan) u. AKUNTANSI Identifikasi dan pengukuran penurunan nilai (Lanjutan) PT BANK CTBC INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) YEAR ENDED 31 DECEMBER 2015 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified) YANG kerugian 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) u. Identification and measurement of impairment losses (Continued) Aset Keuangan (Lanjutan) Financial assets (Continued) Kerugian penurunan nilai atas aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi diukur sebesar selisih antara nilai tercatat aset keuangan dengan nilai kini estimasi arus kas masa datang yang didiskonto menggunakan suku bunga efektif awal dari aset keuangan tersebut. Perhitungan nilai kini dari estimasi arus kas masa datang atas aset keuangan dengan agunan (collateralized financial asset) mencerminkan arus kas yang dapat dihasilkan dari pengambilalihan agunan dikurangi biaya-biaya untuk memperoleh dan menjual agunan, terlepas apakah pengambilalihan tersebut berpeluang terjadi atau tidak. Kerugian yang terjadi diakui pada laba rugi dan dicatat pada akun cadangan kerugian atas aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi. Pendapatan bunga atas aset keuangan yang mengalami penurunan nilai tetap diakui atas dasar suku bunga yang digunakan untuk mendiskonto arus kas masa datang dalam pengukuran kerugian penurunan nilai. Ketika peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai menyebabkan jumlah kerugian penurunan nilai berkurang, kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui harus dipulihkan dan pemulihan tersebut diakui pada laba rugi tahun berjalan. Impairment losses on financial assets carried at amortized cost are measured as the difference between the carrying amount of the financial assets and the present value of estimated future cash flows discounted at the financial assets’ original effective interest rate. The calculation of the present value of the estimated future cash flows of a collateralized financial asset reflects the cash flows that may result from foreclosure less costs for obtaining and selling the collateral, whether or not foreclosure is probable. Losses are recognized in profit or loss and recorded in an allowance account against financial assets carried at amortized cost. Interest on the impaired financial asset continues to be recognized using the rate of interest used to discount the future cash flows for the purpose of measuring the impairment loss. When a subsequent event causes the amount of impairment loss to decrease, the impairment loss is reversed through the current year profit or loss. Jika persyaratan kredit, piutang atau investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo dinegosiasi ulang atau dimodifikasi karena debitur atau penerbit mengalami kesulitan keuangan, maka penurunan nilai diukur dengan suku bunga efektif awal yang digunakan sebelum persyaratan diubah. If the terms of a loan, receivable or held-tomaturity investment are renegotiated or otherwise modified because of financial difficulties of the borrower or issuer, impairment is measured using the original effective interest before the modification of terms. Aset non-keuangan Non-financial assets Pada setiap akhir periode pelaporan, Bank menelaah nilai tercatat aset non-keuangan untuk menentukan apakah terdapat indikasi bahwa aset tersebut telah mengalami penurunan nilai. Jika terdapat indikasi tersebut, nilai yang dapat diperoleh kembali dari aset diestimasi untuk menentukan tingkat kerugian penurunan nilai. Bila tidak memungkinkan untuk mengestimasi nilai yang dapat diperoleh kembali atas suatu aset individu, Bank mengestimasi nilai yang dapat diperoleh kembali dari unit penghasil kas atas aset. At the end of each reporting date, the Bank reviews the carrying amount of non-financial assets to determine whether there is any indication that those assets have suffered an impairment loss. If any such indication exists, the recoverable amount of the asset is estimated in order to determine the extent of loss. Where it is not the impairment possible to estimate the recoverable amount of an individual asset, the Bank estimates the recoverable amount of the cash generating unit to which the asset belongs. Perkiraan jumlah yang dapat diperoleh kembali adalah nilai tertinggi antara harga jual neto atau nilai pakai. Jika jumlah yang dapat diperoleh kembali dari aset non-keuangan (unit penghasil kas) kurang dari nilai tercatatnya, nilai tercatat aset (unit penghasil kas) dikurangi menjadi sebesar nilai yang dapat diperoleh kembali dan rugi penurunan nilai diakui langsung ke laba rugi tahun berjalan. Estimated recoverable amount is the higher of net selling price or value in use. If the recoverable amount of a non-financial asset (cash generating unit) is less than its carrying amount, the carrying amount of the asset (cash generating unit) is reduced to its recoverable amount and an impairment loss is recognized immediately against profit or loss for the year. 26 PT BANK CTBC INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (Lanjutan) v. AKUNTANSI PT BANK CTBC INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) YEAR ENDED 31 DECEMBER 2015 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified) YANG Simpanan dari nasabah dan bank-bank lain 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) v. Setelah pengakuan awal, simpanan dari nasabah dan bank-bank lain diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. w. x. Imbalan pasca-kerja Deposits from customers and other banks Subsequent to initial recognition, deposits from customers and other banks are measured at their amortized cost using the effective interest method. w. Post-employment benefits Liabilitas imbalan pasca-kerja dihitung sebesar nilai kini dari estimasi jumlah liabilitas imbalan pascakerja di masa depan yang timbul dari jasa yang telah diberikan oleh karyawan pada masa kini dan masa lalu. Perhitungan dilakukan oleh aktuaris independen dengan metode projected-unit-credit. The obligation for post-employment benefits is calculated at the present value of estimated future benefits that the employees have earned in return for their services in the current and prior periods. The calculation is performed by an independent actuary using the projected-unitcredit method. Keuntungan atau kerugian aktuaria diakui sebagai penghasilan komprehensif lain pada periode dimana hal tersebut terjadi. Actuarial gains or losses are recognized as other comprehensive income in the period in which they arise. Mulai tanggal 1 Januari 2015, ketika imbalan pascakerja berubah, porsi imbalan sehubungan dengan jasa yang telah diberikan oleh karyawan pada masa lalu, dibebankan atau dikreditkan segera dalam laba rugi. Starting 1 January 2015, when the plan benefits change, the portion of the benefits that plan relate to past service by employees is charge or credited immediately to profit or loss. Sebelum tanggal 1 Januari 2015, ketika imbalan pasca-kerja berubah, porsi imbalan sehubungan dengan jasa yang telah diberikan oleh karyawan pada masa lalu dibebankan atau dikreditkan dalam laba rugi dengan menggunakan metode garis lurus selama rata-rata masa kerja karyawan hingga imbalan pasca-kerja menjadi hak karyawan (vested). Porsi imbalan pasca-kerja yang telah menjadi hak karyawan diakui segera sebagai beban dalam laba rugi tahun berjalan. Prior to 1 January 2015, when the plan benefits change, the portion of the benefits that relate to past service by employees is reflected in the profit or loss on a straight-line basis over the estimated average remaining vesting period. To the extent that the benefits vest immediately, the expense is recognized immediately in current year profit or loss. Tidak terdapat dampak yang siginifikan dari penerapan PSAK No. 24 (Revisi 2013) terhadap laporan keuangan. There is no material effect from the implementation of PSAK No. 24 (2013 Revision) to the financial statements. Modal saham x. Saham diklasifikasikan sebagai ekuitas jika tidak terdapat kewajiban kontraktual untuk mentransfer kas atau aset keuangan lainnya. y. Pendapatan dan beban bunga Share capital Shares are classified as equity when there is no contractual obligation to transfer cash or other financial assets. y. Interest income and expense Pendapatan dan beban bunga diakui pada laba rugi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Suku bunga efektif adalah suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi pembayaran dan penerimaan kas di masa datang selama perkiraan umur dari aset keuangan atau liabilitas keuangan (atau jika lebih tepat, digunakan periode yang lebih singkat) untuk memperoleh nilai tercatat bersih dari aset keuangan atau liabilitas keuangan. Pada saat menghitung suku bunga efektif, Bank mengestimasi arus kas di masa datang dengan mempertimbangkan seluruh persyaratan kontraktual dari instrumen keuangan tersebut, namun tidak mempertimbangkan kerugian kredit di masa mendatang. Interest income and expense are recognized in profit or loss using the effective interest method. The effective interest rate is the rate that exactly discounts the estimated future cash payments and receipts through the expected life of the financial asset or financial liability (or, where appropriate, a shorter period) to the carrying amount of the financial asset or financial liability. When calculating the effective interest rate, the Bank estimates future cash flows considering all contractual terms of the financial instrument but not future credit losses. Perhitungan suku bunga efektif mencakup seluruh biaya transaksi (Catatan 2i.2) dan seluruh imbalan/provisi dan bentuk lain yang dibayarkan atau diterima yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari suku bunga efektif. The calculation of the effective interest rate includes transaction costs (Note 2i.2) and all fees and points paid or received that are an integral part of the effective interest rate. 27 PT BANK CTBC INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (Lanjutan) y. AKUNTANSI PT BANK CTBC INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) YEAR ENDED 31 DECEMBER 2015 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified) YANG Pendapatan dan beban bunga (Lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) y. Pendapatan dan beban bunga yang disajikan pada laba rugi merupakan bunga atas aset keuangan dan liabilitas keuangan yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi dan efek-efek untuk tujuan investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo dan tersedia untuk dijual yang dihitung dengan menggunakan suku bunga efektif. z. Provisi dan komisi Interest income and expense (Continued) Interest income and expense presented in profit or loss represent the interest on financial assets and financial liabilities at amortized cost and held-to-maturity and available-for-sale investment securities calculated using the effective interest method. z. Fees and commissions Pendapatan dan beban provisi dan komisi yang signifikan dan merupakan bagian integral dari suku bunga efektif dari aset keuangan dan liabilitas keuangan dimasukkan ke dalam perhitungan suku bunga efektif. Significant fees and commission income and expenses that are integral to the effective interest rate on a financial asset or financial liability are included in the measurement of the effective interest rate. Untuk penarikan dan pembayaran (arus kas) pinjaman yang sulit diprediksi, seperti pinjaman yang bersifat revolving dan pinjaman rekening koran, Bank menggunakan metode garis lurus dalam melakukan amortisasi pendapatan dan beban provisi dan komisi. For loans with unpredicted cash flows such as revolving loans and overdraft, the Bank applies straight-line method in amortizing the fees and commission income and expenses. Pendapatan provisi dan komisi lainnya, termasuk pendapatan provisi yang terkait dengan kredit, provisi sebagai pengatur sindikasi, provisi terkait ekspor impor dan provisi jasa diakui pada saat jasa tersebut dilakukan. Atas komitmen kredit yang tidak diharapkan adanya penarikan kredit, provisi dari komitmen kredit tersebut diakui berdasarkan metode garis lurus selama jangka waktu komitmen. Other fees and commission income, including credit related fees, syndication lead arranger fees, export import related fees and service fees are recognized as the related services are performed. When a loan commitment is not expected to result in the draw-down of a loan, loan commitment fees are recognized on a straight-line basis over the commitment period. Beban provisi dan komisi lainnya yang terutama terkait dengan provisi transaksi antar bank dan broker, diakui sebagai beban pada saat jasa tersebut diterima. Other fees and commission expense which are mainly related to inter-bank transaction and brokerage fees, are expensed as the services are received. aa. Keuntungan (kerugian) transaksi perdaganganbersih Pendapatan bersih transaksi perdagangan terdiri dari keuntungan atau kerugian bersih terkait dengan aset keuangan dan liabilitas keuangan yang dimiliki untuk tujuan diperdagangkan, termasuk seluruh perubahan nilai wajar yang direalisasi maupun yang belum direalisasi, bunga dan selisih kurs. ab. Keuntungan (kerugian) dari instrumen keuangan pada nilai wajar melalui laba rugi lainnya-bersih Pendapatan dari instrumen keuangan pada nilai wajar melalui laba rugi lainnya berkaitan dengan derivatif untuk tujuan manajemen risiko yang bukan merupakan bagian dari kualifikasi hubungan lindung nilai dan termasuk semua perubahan nilai wajar yang sudah dan belum terealisasi, bunga dan selisih kurs mata uang. 28 aa. Net trading gain (loss) Net trading income comprises of net gains or losses related to financial assets and liabilities held for trading, and includes all realized and unrealized fair value changes, interest and foreign exchange differences. ab. Gain (loss) from other financial instruments at fair value through profit or loss Net income from other financial instruments at fair value through profit or loss relates to derivatives held for risk management purposes that do not form part of qualifying hedge relationships and includes all realized and unrealized fair value changes, interest and foreign exchange differences. PT BANK CTBC INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3. PT BANK CTBC INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) YEAR ENDED 31 DECEMBER 2015 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified) MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN 3. FINANCIAL RISK MANAGEMENT Pendahuluan dan gambaran umum Introduction and overview Bank memiliki eksposur terhadap risiko-risiko atas instrumen keuangan sebagai berikut: The Bank has exposure to the following risks from financial instruments: a. b. c. d. a. b. c. d. Risiko kredit Risiko likuiditas Risiko pasar Risiko operasional Credit risk Liquidity risk Market risk Operational risk Manajemen risiko merupakan bagian integral dari strategi bisnis Bank untuk mempertahankan kesehatan keuangan dan integritas Bank. Risk management is an integral part of the business strategy of the Bank to maintain the Bank's financial soundness and integrity. Prinsip manajemen risiko memfasilitasi perkembangan bisnis Bank melalui kerangka manajemen risiko yang menyeimbangkan risiko dan imbalan yang meliputi pengawasan aktif dari Dewan Komisaris dan Direksi; kecukupan pada kebijakan, prosedur, dan penetapan limit; kecukupan pada proses identifikasi, pengukuran, pengawasan, dan pengendalian risiko, serta Sistem Informasi Manajemen Risiko; dan sistem pengendalian internal. The principle of risk management facilitates the Bank’s business development through a risk management framework that balancing between risks and returns which includes active oversight from the Board of Commissioners and Board of Directors; sufficiency of policy, procedure, and limit establishment; sufficiency of identification process, measurement, surveillance, and risk control, and Risk Management Information System; and internal control system. Pengawasan aktif dari Dewan Komisaris dan Direksi Active oversight from the Board of Commissioners and Board of Directors Dewan Komisaris dan Direksi bertanggung jawab atas efektivitas pelaksanaan manajemen risiko Bank. Oleh karena itu, Dewan Komisaris mengadakan pertemuan dengan Direksi, Komite Pemantau Risiko, dan Kepala Grup Manajemen Risiko secara teratur untuk meninjau masalah manajemen risiko dan rencana perbaikan (jika ada). Direksi mengevaluasi kebijakan manajemen risiko dan Dewan Komisaris menyetujuinya. Selain itu, Dewan Komisaris dan Direksi mengkaji Laporan Profil Risiko, mengevaluasi pelaksanaan sistem pengendalian Bank, memastikan struktur organisasi dan sumber daya manusia yang memadai dalam rangka mendukung penerapan manajemen risiko secara efektif sesuai dengan karakteristik, kompleksitas dan profil risiko Bank. The Board of Commissioners and Board of Directors are responsible for the effectiveness of the implementation of risk management in the Bank. Therefore, the Board of Commissioners holds a meeting with the Board of Directors, Risk Monitoring Committee, and Head of Risk Management on a regular basis, to review risk management matters and improvement plans (if any). The Board of Directors evaluates risk management policies and the Board of Commissioners approves it. In addition, the Board of Commissioners and the Board of Directors review Risk Profile Report, evaluate the implementation of the Bank’s control system, ensure the adequacy of the organization structure and human resources in order to support the implementation of risk management effectively in accordance with the characteristics, complexities and risk profile of the Bank. Bank memiliki struktur organisasi yang secara jelas merumuskan peran dan tanggung jawab Dewan Komisaris, Direksi, komite-komite, Grup Manajemen Risiko, Satuan Kerja Operasional, Satuan Kerja Audit Internal dan satuan kerja pendukung lainnya. Grup Manajemen Risiko independen dari unit kerja bisnis Bank dan fungsi pengendalian internal (unit audit internal). Bank juga telah membentuk Komite Audit, Komite Pemantau Risiko, Komite Aset dan Kewajiban, dan Komite Manajemen Risiko. Komite-komite tersebut melaporkan aktivitas mereka kepada Dewan Komisaris dan Direksi secara berkala. The Bank has a clear organizational structure which formulates the role and responsibility of the Board of Commissioners, the Board of Directors, committees, Risk Management Group, Operational Unit, Internal Audit Unit and other supporting units. The Risk Management Group are independent from the Bank’s business working unit and internal control function (internal audit unit). The Bank has also established Audit Committee, Risk Monitoring Committee, Asset and Liability Committee, and Risk Management Committee. These committees report their activities to the Board of Commissioners and Board of Directors periodically. Kebijakan, prosedur, dan penetapan limit Policy, procedure, and limit establishment Penerapan manajemen risiko Bank didukung dengan kerangka yang mencakup kebijakan dan prosedur manajemen risiko serta penetapan limit risiko dengan memperhatikan antara lain jenis, kompleksitas kegiatan usaha, profil risiko, dan tingkat risiko yang akan diambil serta peraturan yang ditetapkan otoritas dan/atau praktek perbankan yang sehat. The implementation of the Bank’s risk management is supported by the framework which covers the policy and procedure of the risk management as well as the risk limit in accordance with the types, business complexity, risk profile, risk appetite and the regulation stipulated by the authority and/or the sound banking practice. Tingkat risiko yang akan diambil tercermin dalam strategi dan sasaran bisnis Bank. The risk appetite is reflected in the Bank’s business strategy and target. 29 PT BANK CTBC INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3. PT BANK CTBC INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) YEAR ENDED 31 DECEMBER 2015 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified) MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan) 3. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (Continued) Proses identifikasi, pengukuran, pemantauan, dan pengendalian risiko, serta Sistem Informasi Manajemen Risiko Process of risk identification, measurement, monitoring, and control, also Risk Management Information System Identifikasi, pengukuran, pemantauan, dan pengendalian risiko merupakan bagian utama dari proses penerapan manajemen risiko. Identifikasi risiko Bank mencakup seluruh aktivitas bisnis dengan menganalisa sumber dan kemungkinan timbulnya risiko serta dampaknya. Pengukuran risiko disesuaikan dengan karakteristik dan kompleksitas kegiatan usaha Bank. Pemantauan dilakukan oleh unit yang independen dari pihak yang melakukan transaksi guna memantau dan mengendalikan tingkat dan atau tren risiko. Bank juga telah mengembangkan sistem informasi manajemen yang disesuaikan dengan karakteristik, kegiatan dan kompleksitas kegiatan usaha Bank. Risk identification, measurement, monitoring, and control are the main parts of the implementation of risk management. The Bank’s risk identification covers all business activities by analyzing the source and possibility of risk as well as its impacts. Risk measurement is aligned with the characteristic and complexities of the business activity. Risk monitoring is done by a unit independent from parties that conduct the transactions to monitor and control the level and or trend of risk. The Bank has also developed a management information system that is aligned to the characteristic, activities and complexities of the Bank’s business activities. Sistem pengendalian internal Internal control system Bank memiliki sistem pengendalian internal untuk menjaga aset Bank, menjamin tersedianya pelaporan keuangan dan manajerial yang dapat diandalkan, meningkatkan kepatuhan Bank terhadap ketentuan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku, serta mengurangi risiko terjadinya kerugian, penyimpangan dan pelanggaran aspek kehati-hatian. Penerapan sistem pengendalian internal adalah tanggung jawab semua Unit Operasional dan unit pendukung serta Unit Internal Audit. The bank has internal control system to guard the Bank’s assets, ensure the availability and credibility of the financial and managerial reporting, increase the Bank’s compliance towards the applicable provisions and regulations, as well as to reduce the risk of loss, deviations and violations to the prudential aspects. The implementation of the internal control system is the responsibility of all the Operational Units and the supporting units as well as the Internal Audit Unit. Organisasi manajemen risiko Risk management organization Direksi memiliki tanggung jawab penuh atas penetapan dan pengawasan kerangka manajemen risiko Bank untuk memastikan bahwa risiko-risiko Bank telah dikelola dengan tepat. The Board of Directors have overall responsibility for the establishment and oversight of the Bank’s risk management framework to ensure that the Bank’s risks are managed in a sound manner. Selain itu, Manajemen mempunyai: Komite Audit; Komite Pemantau Risiko; Komite Aset dan Liabilitas; Komite Manajemen Risiko; In addition, the Management has: Audit Committee; Risk Oversight Committee; Asset and Liabilities Committee (ALCO); Risk Management Committee; yang bertanggung jawab untuk mengembangkan dan memantau kebijakan manajemen risiko Bank atas masing-masing areanya. Komite-komite tersebut melaporkan aktivitas mereka secara berkala kepada Dewan Komisaris dan Direksi. which are responsible for developing and monitoring the Bank’s risk management policies in their specified areas. These committees periodically report their activities to the Board of Commisioners and Board of Directors. 30 PT BANK CTBC INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3. PT BANK CTBC INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) YEAR ENDED 31 DECEMBER 2015 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified) MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan) 3. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (Continued) Organisasi manajemen risiko (Lanjutan) Risk management organization (Continued) Komite Audit Bank memiliki tanggung jawab untuk: The Bank’s Audit Committee is responsible for: Melakukan pemantauan dan evaluasi atas perencanaan dan pelaksanaan audit serta pemantauan atas tindak lanjut hasil audit dalam rangka menilai kecukupan pengendalian internal, termasuk kecukupan proses pelaporan keuangan; Monitoring and evaluating the planning and execution of audit and monitoring the follow-up results of the audit in order to assess the adequacy of internal controls including the adequacy of the financial reporting process; Membahas dan mengkaji perencanaan audit Satuan Kerja Audit Internal dan menelaah temuan mereka secara berkala. Discussing and reviewing the audit plan of the Internal Audit Unit and reviewing their findings on a periodical basis. Komite Pemantau Risiko mengawasi perkembangan kebijakan manajemen risiko dan menilai penerapannya. Komite juga memberikan saran mengenai strategi manajemen risiko yang harus diterapkan oleh Bank. Dalam melaksanakan fungsi pengawasan, Komite Pemantau Risiko akan melakukan pengawasan dan mengevaluasi kinerja Komite Manajemen Risiko dan Grup Manajemen Risiko. The Risk Oversight Committee supervises the development of risk management policies and assesses its implementation. The Committee also provides advice on the risk management strategy which should be employed by the Bank. In conducting its oversight role, the Risk Oversight Committee will also monitor and evaluate the performance of the Risk Management Committee and Risk Management Group. Komite Aset dan Kewajiban (ALCO) dibentuk dengan tujuan untuk mengelola aset dan kewajiban Bank. ALCO juga berkewajiban untuk menyeimbangkan kepentingan dari berbagai unit bisnis yang berbeda dengan memaksimalkan manajemen modal melalui pengelolaan risiko likuiditas dan risiko suku bunga dengan prinsip kehati-hatian. Asset and Liabilities Committee (ALCO) is established to manage the Bank’s asset and liabilities. ALCO is also responsible to balance the interest of different business units by maximizing the capital management through prudent liquidity risk and interest rate risk management. Komite Manajemen Risiko dibentuk dengan tujuan, diantaranya adalah: The Risk Management Committee is established with, among others, the following objectives: Untuk mengidentifikasi seluruh permasalahan risiko yang terdapat pada seluruh bisnis sejak dini untuk menghindari kerugian yang tidak semestinya terjadi dan untuk memastikan bahwa Bank telah mempertimbangkan seluruh risiko dengan tepat; To identify all risk issues across all businesses at an early stage to avoid unnecessary losses and to ensure that the Bank has considered all risks properly; Untuk menjalankan tata kelola dan pengawasan atas sistem penilaian risiko guna meyakinkan bahwa sistem tersebut telah tepat sasaran dan dipergunakan secara memadai untuk pengendalian risiko pada bisnis. To exercise governance and oversight over the Bank’s risk rating systems to ensure that they are fit for purpose and adequately utilized to control risks in the business. Grup Manajemen Risiko (RMG) didirikan sebagai pihak yang independen dalam pengelolaan semua risiko Bank dan bertanggung jawab untuk: Risk Management Group (RMG) was established as an independent unit that should manage all Bank’s risk and responsible to: Memastikan bahwa bisnis yang dilakukan oleh setiap divisi sesuai dengan risk appetite yang telah ditetapkan oleh Komite Manajemen Risiko; Merumuskan dan melaksanakan kebijakan manajemen risiko dan modal, prosedur dan metodologi manajemen risiko untuk setiap unit kerja; Menyetujui limit risiko Bank; Melakukan penelaahan atas portofolio secara berkala untuk memastikan bahwa portofolio risiko berada dalam parameter yang dapat diterima; dan Mengembangkan dan menerapkan infrastruktur dan sistem manajemen risiko dan modal yang sesuai untuk setiap divisi. 31 Ensure that the business conducted by each division is consistent with the risk appetite set by the Risk Management Committee; Formulate and implement risk and capital management policies, procedures and methodologies that are appropriate to each working unit; Approve Bank’s risk limits; Conduct periodic portfolio reviews to ensure that the portfolio of risks is within acceptable parameters; and Develop and implement risk and capital management infrastructures and systems that are appropriate for each division. PT BANK CTBC INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3. PT BANK CTBC INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) YEAR ENDED 31 DECEMBER 2015 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified) MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan) 3. a. Manajemen risiko kredit FINANCIAL RISK MANAGEMENT (Continued) a. Credit risk management Risiko kredit adalah risiko kerugian keuangan yang disebabkan oleh ketidakmampuan pihak nasabah atau pihak lawan untuk memenuhi kewajiban kontraktualnya. Risiko ini dikelola pada tingkat transaksi, debitur, kelompok debitur, industri dan portofolio. Kebijakan dan tata cara risiko kredit dirancang untuk menjaga keutuhan independensi dan integritas penilaian risiko kredit dan proses persetujuan kredit. Credit risk is the risk of financial loss from customers and counterparties being unable to fulfill their contractual obligations. This risk is managed at transaction, obligor, group of obligor, industry and portfolio levels. Credit risk policies and procedures are designed to preserve the independence and integrity of the credit risk assessment and credit approval process. Bank telah menerapkan manajemen risiko kredit, yang mencakup pembentukan kebijakan kredit, pedoman kredit, standar prosedur operasi dan skema penilaian risiko kredit untuk korporasi. Selain itu, Bank juga telah menerapkan proses pemantauan seluruh portofolio kredit secara berkala yang disampaikan kepada Dewan Komisaris dan Direksi. The Bank has implemented credit risk management, incorporating the setup of credit policies, guidelines, standard operation procedures and the credit risk rating scheme for corporates. The Bank has also implemented the process of monitoring the total credit portfolio periodically which is to be submitted to the Board of Commissioners and Board of Directors. Peringkat profil risiko kredit ditentukan melalui pemetaan eksposur risiko ke dalam tabel risk appetite Bank yang memiliki 5 kategori: rendah, rendah ke sedang, sedang, sedang ke tinggi dan tinggi. Selanjutnya, peringkat risiko kredit inheren dikombinasikan dengan hasil pengukuran sistem pengendalian risiko kredit untuk mendapatkan peringkat akhir dari risiko kredit. The level of credit risk profile was determined by mapping total exposure to the Bank’s risk appetite table which has 5 categories: low, low to moderate, moderate, moderate to high and high. Furthermore, the level of inherent credit risk was combined with credit risk controlling system measurement to get the final level of credit risk. Pada tahun 2015, profil risiko kredit dinilai pada tingkat rendah ke sedang (2014: rendah). In 2015, credit risk profile was assessed at low to moderate level (2014: low). i. Eksposur maksimum terhadap risiko kredit i. Maximum exposure to credit risk Untuk aset keuangan yang diakui pada laporan posisi keuangan, eksposur maksimum atas risiko kredit setara dengan nilai tercatatnya. For financial assets recognized in the statement of financial position, the maximum exposure to credit risk equals their carrying amount. Penerbitan bank garansi dan letters of credit (L/C) yang tidak dapat dibatalkan, eksposur maksimum atas risiko kredit adalah nilai maksimum yang harus dibayarkan oleh Bank dalam hal timbul kewajiban atas penerbitan garansi dan letters of credit yang tidak dapat dibatalkan. Untuk komitmen kredit, eksposur maksimum atas risiko kredit adalah sebesar jumlah fasilitas yang belum ditarik dari nilai penuh fasilitas kredit yang telah disepakati (committed) kepada nasabah. For bank guarantees and irrevocable letters of credit (L/C) issued, the maximum exposure to credit risk is the maximum amount that the Bank would have to pay if the obligations of the bank guarantees and irrevocable letters of credit issued are called upon. For credit commitments, the maximum exposure to credit risk is the full amount of the undrawn committed credit facilities granted to customers. 32 PT BANK CTBC INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3. PT BANK CTBC INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) YEAR ENDED 31 DECEMBER 2015 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified) MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan) 3. a. Manajemen risiko kredit (Lanjutan) FINANCIAL RISK MANAGEMENT (Continued) a. Credit risk management (Continued) i. Eksposur maksimum terhadap risiko kredit (Lanjutan) i. Maximum exposure (Continued) Tabel berikut menyajikan eksposur maksimum risiko kredit Bank atas instrumen keuangan pada laporan posisi keuangan dan rekening administratif, tanpa memperhitungkan agunan yang dimiliki atau jaminan kredit lainnya. to credit risk The following table presents the Bank’s maximum exposure to credit risk of financial instruments in the statement of financial position and administrative accounts, without taking into account any collaterals held or other credit enhancement. 31 Desember/December 2015 2014 Posisi keuangan Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank-bank lain Penempatan pada Bank Indonesia dan bank-bank lain Aset keuangan untuk diperdagangkan Aset derivatif untuk tujuan manajemen risiko Efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali Tagihan akseptasi Kredit yang diberikan Efek-efek untuk tujuan investasi Rekening administratif Fasilitas kredit kepada nasabah yang belum digunakan L/C yang tidak dapat dibatalkan Garansi yang diterbitkan Jumlah Financial position Current accounts with Bank Indonesia Current accounts with other banks 740.982 235.406 733.620 400.680 1.892.710 681.962 286.685 195.790 802 11.251 496.191 8.642.431 1.094.516 506.879 7.738.323 Financial assets held for trading Derivative assets held for risk management Securities purchased under resale agreements Acceptance receivables Loans receivable 289.953 750.518 Investment securities Placements with Bank Indonesia and other banks Administrative accounts 201.313 233.208 183.438 357.812 13.327.723 230.950 68.822 12.646.519 ii. .Analisa risiko konsentrasi kredit Committed credit facilities granted to debtors Outstanding irrevocable L/C Guarantees issued Total ii. Concentration of credit risk analysis Bank mendorong adanya diversifikasi portofolio kreditnya pada berbagai wilayah geografis, sektor ekonomi, tipe produk dan pihak lawan sebagai upaya untuk meminimalisasi risiko kredit. The Bank encourages the diversification of its credit portfolio among a variety of geographies, economic sectors, type of products and counterparties in order to minimize its credit risk. Konsentrasi risiko kredit berdasarkan pihak lawan: Credit risk concentration by type of counterparty: 31 Desember/December 2015 Giro pada bankbank lain/ Current accounts with other banks Giro pada Bank Indonesia/ Current accounts with Bank Indonesia Korporasi Pemerintah dan Bank Indonesia Bank Ritel Penempatan pada Bank Indonesia dan bankAset bank lain/ keuangan Placement untuk with Bank diperdagangkan/ Indonesia Financial and other assets held for banks trading Aset derivatif untuk tujuan manajemen risiko/ Derivative assets held for risk management Tagihan akseptasi/ Acceptance receivables Kredit yang diberikan/ Loans receivable Komitmen dan kontinjensi yang memiliki Efek-efek risiko kredit/ Commitment untuk and tujuan investasi/ contingencies Investment with credit securities risk Jumlah/ Total % - - - 133 - 406.482 7.977.169 - 741.980 9.125.764 68,47 740.982 - 235.406 - 1.089.026 803.684 245.834 40.718 - 802 - 89.709 - 665.262 289.953 - 583 2.365.795 1.170.319 665.845 17,75 8,78 5.00 740.982 235.406 1.892.710 286.685 802 496.191 8.642.431 289.953 742.563 13.327.723 100,00 33 Corporates Government and Bank Indonesia Banks Retail PT BANK CTBC INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3. PT BANK CTBC INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) YEAR ENDED 31 DECEMBER 2015 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified) MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan) 3. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (Continued) a. Manajemen risiko kredit (Lanjutan) a. Credit risk management (Continued) ii. .Analisa risiko konsentrasi kredit (Lanjutan) ii. Concentration (Continued) of credit risk analysis 31 Desember/December 2014 Giro pada bankbank lain/ Current accounts with other banks Giro pada Bank Indonesia/ Current accounts with Bank Indonesia Korporasi Pemerintah dan Bank Indonesia Bank Ritel Penempatan pada Bank Indonesia dan bankAset bank lain/ keuangan Placement untuk with Bank diperdagangkan/ Indonesia Financial and other assets held for banks trading Aset derivatif untuk tujuan manajemen risiko/ Derivative assets held for risk management Efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali/ Securities purchased under resale agreements Tagihan akseptasi/ Acceptance receivables Kredit yang diberikan/ Loans receivable Komitmen dan kontinjensi yang memiliki Efek-efek risiko kredit/ Commitment untuk and tujuan investasi/ contingencies Investment with credit securities risk % - - - 1.603 - - 439.423 7.127.328 - 532.580 8.100.934 64,06 733.620 - 400.680 - 126.980 554.982 - 144.864 49.323 - 11.251 - 1.094.516 - 67.456 - 610.995 750.518 - 400 1.755.982 2.178.208 611.395 13,89 17,22 4,83 733.620 400.680 681.962 195.790 11.251 1.094.516 506.879 7.738.323 750.518 532.980 12.646.519 100,00 Konsentrasi kredit yang diberikan berdasarkan jenis kredit dan sektor ekonomi diungkapkan di dalam Catatan 12. iii. Tabel berikut ini menyajikan aset keuangan yang mengalami penurunan nilai, aset keuangan yang telah jatuh tempo tetapi tidak mengalami penurunan nilai serta aset keuangan yang belum jatuh tempo dan tidak mengalami penurunan nilai. Aset keuangan yang mengalami penurunan nilai: Penurunan nilai individual: Grade 14 -16: penurunan nilai Dikurangi: cadangan kerugian penurunan nilai individual Penurunan nilai kolektif: Telah jatuh tempo 91 - 120 hari Telah jatuh tempo 121 - 180 hari Telah jatuh tempo > 180 hari Dikurangi: cadangan kerugian penurunan nilai kolektif Giro pada Bank Indonesia/ Current accounts with Bank Indonesia Credit risk analysis The following table presents the impaired financial assets, past due but not impaired financial assets and neither past due nor impaired financial assets. 31 Desember/December 2015 Penempatan pada Bank Indonesia dan bank-bank lain/ Tagihan Placements with akseptasi/ Bank Indonesia Acceptance and other banks receivables Giro pada bank-bank lain/Current accounts with other banks Kredit yang diberikan/ Loans receivable Efek-efek untuk tujuan investasi/ Investment securites Impaired financial assets: Berdasarkan hari jatuh tempo [untuk kredit Tenaga Kerja Indonesia (“TKI”) dan kredit konsumen lainnya]: Telah jatuh tempo 1 - 30 hari Telah jatuh tempo 31 - 60 hari Telah jatuh tempo 61 - 90 hari Individually impaired: Grade 14 -16: impaired - - - - 280.079) - - - - - (85.944) 194.135) - - - - - 2.280) - 91 - 120 days past due - - - - 9.791) 5.869) 17.940) - 121 - 180 days past due > 180 days past due - - - - (8.625) 9.315) - Less: allowance for Individual impairment losses Collectively impaired: Aset keuangan yang telah jatuh tempo tetapi tidak mengalami penurunan nilai: Berdasarkan pemeringkat internal (untuk kredit korporasi): Grade 6 - 9: risiko sedang Corporates Government and Bank Indonesia Banks Retail The concentration of loans receivable by type of loans and economic sectors is disclosed in Note 12. iii. Analisa risiko kredit Dikurangi: cadangan kerugian penurunan nilai kolektif Jumlah/ Total Less: allowance for collective impairment losses Past due but not impaired financial assets: - - - - -) - - - - - 20.610) 10.702) 10.062) 41.374) - - - - - (6.091) 35.283) - 34 Based on internal rating (for corporate loans): Grade 6 - 9: medium risk Based on days past due [for Indonesian Overseas Workers (“IOW”) and other consumer loans]: 1 - 30 days past due 31 - 60 days past due 61 - 90 days past due Less: allowance for collective impairment losses PT BANK CTBC INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3. PT BANK CTBC INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) YEAR ENDED 31 DECEMBER 2015 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified) MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan) 3. a. Manajemen risiko kredit (Lanjutan) FINANCIAL RISK MANAGEMENT (Continued) a. Credit risk management (Continued) iii. Credit risk analysis (Continued) iii.Analisa risiko kredit (Lanjutan) Giro pada Bank Indonesia/ Current accounts with Bank Indonesia 31 Desember/December 2015 Penempatan pada Bank Indonesia dan bank-bank lain/ Tagihan Placements with akseptasi/ Bank Indonesia Acceptance and other banks receivables Giro pada bank-bank lain/Current accounts with other banks Kredit yang diberikan/ Loans receivable Efek-efek untuk tujuan investasi/ Investment securites Aset keuangan yang belum jatuh tempo dan tidak mengalami penurunan nilai: Berdasarkan pemeringkat internal (untuk kredit korporasi): Grade 1 - 5: risiko rendah Grade 6 - 9: risiko sedang Grade 10 -13: risiko tinggi Berdasarkan hari jatuh tempo [untuk kredit Tenaga Kerja Indonesia (“TKI”) dan kredit konsumen lainnya]: Lancar Dikurangi: cadangan kerugian penurunan nilai kolektif Neither past due nor impaired financial assets: 740.982 - 235.406 - -) 262.359) 235.200) 1.892.710 - 81.107) 5.787.664) 2.047.238) 740.982 235.406 1.892.710 -) 497.559) 515.223) 8.431.232) 289.953 740.982 235.406 1.892.710 (1.368) 496.191) (27.534) 8.403.698) 289.953 740.982 235.406 1.892.710 496.191) 8.642.431) 289.953 Giro pada Bank Indonesia/ Current accounts with Bank Indonesia Penempatan pada Bank Indonesia dan bank-bank lain/ Placements with Bank Indonesia and other banks Giro pada bank-bank lain/Current accounts with other banks 31 Desember/December 2014 Efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali/ Securities Tagihan purchased akseptasi/ Acceptance under resale receivables agreements Kredit yang diberikan/ Loans receivable Based on internal rating (for corporate loans): Grade 1 - 5: low risk Grade 6 - 9: medium risk Grade 10 - 13: high risk 289.953 - Based on days past due [for Indonesian Overseas Workers (“IOW”) and other consumer loans]: Current Less: allowance for collective impairment losses Efek-efek untuk tujuan investasi/ Investment securites Aset keuangan yang mengalami penurunan nilai: Penurunan nilai individual: Grade 14 -16: penurunan nilai Dikurangi: cadangan kerugian penurunan nilai individual Penurunan nilai kolektif: Telah jatuh tempo 91 - 120 hari Telah jatuh tempo 121 - 180 hari Telah jatuh tempo > 180 hari Dikurangi: cadangan kerugian penurunan nilai kolektif Impaired financial assets: - - - - 226.982) - - - - - - (78.553) 148.429) - - - - - - 5.385) - 91 - 120 days past due - - - - - 8.263) 13.035) 26.683) - 121 - 180 days past due > 180 days past due - - - - - (7.292) 19.391) - Berdasarkan hari jatuh tempo [untuk kredit Tenaga Kerja Indonesia (“TKI”) dan kredit konsumen lainnya]: Telah jatuh tempo 1 - 30 hari Telah jatuh tempo 31 - 60 hari Telah jatuh tempo 61 - 90 hari Dikurangi: cadangan kerugian penurunan nilai kolektif Less: allowance for Individual impairment losses Collectively impaired: Aset keuangan yang telah jatuh tempo tetapi tidak mengalami penurunan nilai: Berdasarkan pemeringkat internal (untuk kredit korporasi): Grade 6 - 9: risiko sedang Individually impaired: Grade 14 -16: impaired - Less: allowance for collective impairment losses Past due but not impaired financial assets: - - - - - 37.817 - - - - - - 37.656) 18.109) 9.263) 102.845) - - - - - - (4.029) 98.816) - 35 Based on internal rating (for corporate loans): Grade 6 - 9: medium risk Based on days past due [for Indonesian Overseas Workers (“IOW”) and other consumer loans]: 1 - 30 days past due 31 - 60 days past due 61 - 90 days past due Less: allowance for collective impairment losses PT BANK CTBC INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3. PT BANK CTBC INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) YEAR ENDED 31 DECEMBER 2015 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified) MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan) 3. b. Manajemen risiko kredit (Lanjutan) b. Credit risk management (Continued) iii. Credit risk analysis (Continued) iii.Analisa risiko kredit (Lanjutan) Giro pada Bank Indonesia/ Current accounts with Bank Indonesia Penempatan pada Bank Indonesia dan bank-bank lain/ Placements with Bank Indonesia and other banks Giro pada bank-bank lain/Current accounts with other banks FINANCIAL RISK MANAGEMENT (Continued) 31 Desember/December 2014 Efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali/ Securities Tagihan purchased akseptasi/ under resale Acceptance agreements receivables Kredit yang diberikan/ Loans receivable Efek-efek untuk tujuan investasi/ Investment securites Aset keuangan yang belum jatuh tempo dan tidak mengalami penurunan nilai: Berdasarkan pemeringkat internal (untuk kredit korporasi): Grade 1 - 5: risiko rendah Grade 6 - 9: risiko sedang Grade 10 - 13: risiko tinggi Berdasarkan hari jatuh tempo [untuk kredit Tenaga Kerja Indonesia (“TKI”) dan kredit konsumen lainnya]: Lancar Dikurangi: cadangan kerugian penurunan nilai kolektif Neither past due nor impaired financial assets: 733.620 - 400.680 - 681.962 - 1.094.516 - 18.296) 350.216) 140.473) -) 5.384.744) 1.606.345) 750.518 - 1.094.516 -) 508.985) 504.056) 7.495.145) 750.518 - - - 733.620 400.680 681.962 - - - 733.620 400.680 681.962 1.094.516 (2.106) 506.879) (23.458) 7.471.687) 750.518 733.620 400.680 681.962 1.094.516 506.879) 7.738.323) 750.518 Proses penentuan grading kredit internal yang diterapkan oleh Bank untuk kredit korporasi (grade 1-16) membedakan eksposur untuk menentukan eksposur mana yang memiliki faktor risiko lebih besar dan tingkat kerugian potensial yang lebih tinggi. Peringkat kredit setiap debitur ditelaah secara berkala dan perubahannya diimplementasikan secepatnya. Peringkat kredit yang diterapkan atas setiap debitur juga mempertimbangkan kualitas kredit dari debitur tersebut yang telah ditentukan oleh bank-bank lain. Based on internal rating (for corporate loans): Grade 1 - 5: low risk Grade 6 - 9: medium risk Grade 10 - 13: high risk Based on days past due [for Indonesian Overseas Workers (“IOW”) and other consumer loans]: Current Less: allowance for collective impairment losses The Bank’s internal credit grading determination processes for corporate loans (grade 1-16) differentiate exposures in order to highlight those with greater risk factors and higher potential severity of loss. The credit rating for each debtor is reviewed regularly and any amendments are implemented promptly. The credit rating applied for each debtor also considered credit quality of the respective debtor as determined by other banks. Kredit yang mengalami penurunan nilai Impaired loans Penurunan nilai kredit secara individu adalah kredit dimana Bank menentukan bahwa terdapat bukti obyektif penurunan nilai dan tidak dapat diharapkan untuk mendapatkan pengembalian pada semua pokok dan bunga yang jatuh tempo sesuai dengan persyaratan di dalam kontrak perjanjian kredit. Individually impaired loans are loans for which the Bank determines that there is objective evidence of impairment and it does not expect to collect all principal and interest due according to the contractual terms of the loan agreements. Kredit yang telah jatuh tempo tetapi tidak mengalami penurunan nilai Past due but not impaired loans Kredit yang telah jatuh tempo tetapi tidak mengalami penurunan nilai adalah kredit yang pembayaran bunga dan pokok berdasarkan kontraktual telah jatuh tempo, namun atas dasar nilai jaminan/agunan yang tersedia dan/atau tahap penagihan jumlah yang terhutang, Bank yakin bahwa penurunan nilai belum terjadi. Past due but not impaired loans are those for which contractual interest or principal payments are past due, but the Bank believes that there was no impairment yet on the basis of the value of security/collateral pledged on those loans and/or the stage of collection on outstanding loans. 36 PT BANK CTBC INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3. PT BANK CTBC INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) YEAR ENDED 31 DECEMBER 2015 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified) MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan) 3. a. Manajemen risiko kredit (Lanjutan) FINANCIAL RISK MANAGEMENT (Continued) a. Credit risk management (Continued) iv. iv. Agunan Collaterals Bank memiliki agunan terhadap kredit korporasi dan konsumen [diluar kredit yang diberikan kepada Tenaga Kerja Indonesia (“TKI”)] yang diberikan dalam bentuk kas, properti, aset tetap lainnya dan garansi. Agunan pada umumnya tidak ditujukan atas giro pada Bank Indonesia dan bank-bank lain, penempatan pada Bank Indonesia dan bankbank lain, efek-efek yang diperdagangkan, efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali dan efek-efek untuk tujuan investasi. Persyaratan agunan digunakan untuk mengurangi eksposur maksimum terhadap risiko kredit. Bank juga memiliki hak hukum atas aset yang mendasarinya seandainya terjadi gagal bayar. The Bank holds collaterals against corporate and consumer [other than Indonesian Overseas Worker (“IOW”) loan] loans in the form of cash, property, other fixed assets and guarantees. Collaterals generally are not held over current accounts with Bank Indonesia and other banks, placements with Bank Indonesia and other banks, trading securities, securities purchased under resale agreements and investment securities. The Bank’s requirement for collaterals is to reduce maximum exposures to credit risk. The Bank will also hold legal title on the underlying assets should a default take place. Agunan telah dipertimbangkan ke dalam pengukuran risiko kredit Bank dalam hal penilaian terhadap kualitas aset dan perhitungan kerugian penurunan nilai atas aset keuangan. Nilai agunan yang digunakan dapat disesuaikan untuk merefleksikan kondisi pasar terkini. Tergantung pada situasi dan tipe dari aset keuangan, Bank juga menggunakan nilai dari agunan tersebut untuk mengidentifikasi, memantau dan mengendalikan risiko. Collaterals have been considered in the Bank’s measurement of credit risk in form of assessment of credit quality and calculation of impairment losses for its financial assets. The values of collaterals used in the assessment are adjusted to reflect the current market conditions. Depending on the circumstances and type of financial asset, the collateral values have also been used by the Bank in its risk identifcation, monitoring and control. Bank melakukan penilaian dan pemantauan terhadap nilai agunan secara berkala. Frekuensi penilaian berbeda-beda untuk berbagai jenis agunan, berdasarkan tingkat volatilitas harga dan sifat dari agunan tersebut. Penentuan kredit dengan jaminan penuh atau sebagian bergantung dari nilai wajar agunan berdasarkan penilaian agunan yang terakhir, apakah jumlah penilaian agunan tersebut sama atau lebih besar dari jumlah baki debet yang terakhir. The Bank conducts appraisal and monitors the collateral value on a regular basis. The frequency of valuation varies for various types of collaterals, based on the level of price volatility of the collaterals and the nature of the collaterals. The designation of fully or partially secured loans depends on whether the fair value of the collaterals based on the latest appraisal, is equal to or greater than the latest outstanding loans. Komposisi nilai wajar agunan terhadap jumlah seluruh kredit yang diberikan oleh Bank (diluar kredit yang diberikan kepada TKI) pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 masing-masing sebesar 68,90% dan 76,73%. Bank juga melakukan mitigasi atas risiko kredit lainnya yang tidak tercakup di atas dengan memusatkan pemberian kredit kepada nasabah dengan kualitas kredit yang lebih baik. The composition of fair value of collaterals against total loans receivable provided by the Bank (other than IOW loans receivable) as of 31 December 2015 and 2014 was 68.90% and 76.73%, respectively. The Bank also mitigated the credit risk for other exposures that are not covered as above by focusing on providing lending to customers with better credit quality. Untuk kredit yang diberikan kepada TKI, Bank mendapatkan jaminan penggantian pinjaman dari Penyedia Jasa Tenaga Kerja Indonesia (“PJTKI”) apabila terjadi gagal bayar selama periode masa jaminan. Bank juga memiliki hak hukum atas jaminan tersebut jika terjadi gagal bayar. For IOW loans receivable, the Bank receives loan repayment guarantee from the Indonesian Manpower Agency (“IMA”) when there is payment default over the guarantee period. The Bank will also hold legal title on the guarantee should a default take place. 37 PT BANK CTBC INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3. PT BANK CTBC INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) YEAR ENDED 31 DECEMBER 2015 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified) MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan) 3. a. Manajemen risiko kredit (Lanjutan) FINANCIAL RISK MANAGEMENT (Continued) a. Credit risk management (Continued) v. v. Aset keuangan untuk diperdagangkan Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, Bank memiliki aset keuangan untuk diperdagangkan masing-masing sebesar Rp 286.685 dan Rp 195.790. Analisa atas kualitas kredit dari eksposur maksimum risiko kredit, berdasarkan lembaga peringkat dari Standard & Poor’s International, jika ada, adalah sebagai berikut: Financial assets held for trading As of 31 December 2015 and 2014, the Bank had financial assets held for trading amounting to Rp 286,685 and Rp 195,790, respectively. An analysis of the credit quality of the maximum credit exposure, based on rating agency Standard & Poor’s International, where applicable, was as follows: 31 Desember/December 2015 2014 Obligasi pemerintah: Rated BB+ 245.660 vi. Risiko penyelesaian 144.864 Government bonds: Rated BB+ vi. Settlement risk Kegiatan Bank dapat memiliki risiko antara tanggal transaksi sampai dengan tanggal penyelesaian dan pada tanggal penyelesaian transaksi. Risiko penyelesaian adalah risiko kerugian akibat kegagalan dari suatu entitas untuk menyelesaikan kewajibannya untuk memberikan uang tunai, surat berharga atau aset lainnya yang telah disetujui. The Bank’s activities may give rise to risk between the deal date to settlement date and as of the settlement date of transactions/trades. Settlement risk is the risk of loss due to the failure of an entity to honor its obligations to deliver cash, securities or other assets as contractually agreed. Untuk jenis transaksi tertentu, Bank melakukan mitigasi risiko ini dengan melakukan penyelesaian melalui lembaga penyelesaian/kliring untuk memastikan bahwa suatu transaksi diselesaikan hanya bila kedua belah pihak telah memenuhi kewajibannya sesuai kontrak. Batas penyelesaian merupakan bagian dari proses persetujuan/batas kredit pemantauan seperti yang telah dijelaskan sebelumnya. Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, tidak ada transaksi yang gagal untuk diselesaikan. For certain types of transactions, the Bank mitigates this risk by conducting the settlements through a settlement/clearing agent to ensure that a trade is settled only when both parties have fulfilled their contractual settlement obligations. Settlement limits form part of the credit approval/limit monitoring process described earlier. As of 31 December 2015 and 2014, there was no failed settlement. b. Manajemen risiko likuiditas b. Liquidity risk management Risiko likuiditas adalah risiko akibat ketidakmampuan Bank untuk memenuhi kewajiban yang jatuh tempo dari sumber pendanaan arus kas dan/ atau dari aset likuid berkualitas tinggi yang dapat diagunkan, tanpa mengganggu aktivitas dan kondisi keuangan Bank. Liquidity risk is the risk which is caused by the Bank’s inability to meet its obligation from cash flow funding sources and/or the high quality liquid asset which can be pledged, without disturbing the activity and financial condition of the Bank. Tujuan utama manajemen risiko likuiditas adalah untuk meminimalkan kemungkinan ketidakmampuan Bank dalam memperoleh sumber pendanaan arus kas. The main purpose of the liquidity risk management is to minimize the possibility of the Bank’s inability to obtain cash flow funding sources. Penilaian eksposur risiko likuiditas dilakukan dengan menggunakan indikator-indikator yang mengacu kepada parameter-parameter yang digunakan oleh Bank Indonesia untuk menilai tingkat kesehatan Bank sebagai berikut: rasio likuiditas, analisa jatuh tempo aset dan liabilitas, arus kas, konsentrasi dan ketergantungan pada pendanaan, akses ke pasar serta stabilitas pendanaan dan lainnya. The assessment of the exposure of liquidity risk is conducted by using liquidity indicators that refer to parameters used by Bank Indonesia to assess the level of the Bank’s soundness as follows: liquidity ratio, maturity gap analysis between assets and liabilities, cash flows, concentration and dependency of funding, market accessibility and funding stability and etc. 38 PT BANK CTBC INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3. PT BANK CTBC INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) YEAR ENDED 31 DECEMBER 2015 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified) MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan) 3. b. Manajemen risiko likuiditas (Lanjutan) FINANCIAL RISK MANAGEMENT (Continued) b. Liquidity risk management (Continued) Bank telah menetapkan limit manajemen risiko likuiditas sejalan dan sesuai dengan tingkat risiko yang akan diambil, kecukupan permodalan, kemampuan sumber daya manusia dengan memperhatikan kapasitas pendanaan Bank secara keseluruhan dengan mempertimbangkan perubahan eksternal dan internal. Stress testing dilakukan guna mengetahui kemampuan Bank untuk memenuhi kebutuhan likuiditas pada kondisi krisis. Dengan Rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum sebesar 26,28% pada tanggal 31 Desember 2015 dan aset likuid berkualitas tinggi yang cukup maka diharapkan Bank dapat memenuhi kebutuhan likuiditas dalam keadaan normal dan kondisi stres. Bank has established the limit of liquidity risk management in accordance with the risk appetite, the adequacy of the capital, human resources capability through paying attention to the Bank’s funding capacity as a whole by considering external and internal changes. Stress testing is performed in order to determine the ability of the Bank to meet liquidity needs during crisis. With Capital Adequacy Ratio of 26.28% as of 31 December 2015 and sufficient high-quality liquid assets, it is expected that the Bank can meet the liquidity needs in normal and stress conditions. Bank juga telah menyusun rencana likuiditas darurat dengan menggabungkan prosedur dan petunjuk untuk menjalankan bisnisnya dalam situasi darurat. Selama tahun 2015 dan 2014, profil risiko likuiditas secara keseluruhan dinilai rendah. The Bank has also established the liquidity contingency plan which incorporates procedures and guidelines to run its business in the emergency situation. In 2015 and 2014, the overall liquidity risk assessment was low. Tabel di bawah ini menyajikan arus kas kontraktual yang tidak didiskontokan dari liabilitas keuangan dan rekening administratif Bank berdasarkan periode tersisa sampai dengan tanggal jatuh tempo kontraktual pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014: The following table presents the contractual undiscounted cash flows of the Bank’s financial liabilities and administrative accounts based on the remaining period to contractual maturity as of 31 December 2015 and 2014: 31 Desember/December 2015 Nilai tercatat/ Carrying amount Nilai nominal bruto masuk (keluar)/Gross nominal inflow (outflow) Kurang dari 1 bulan/Less than 1 month 1 - 3 bulan/ months >3 - 12 bulan/ months >12 bulan/ months Liabilitas keuangan nonderivatif: Non-derivative financial liabilities: Simpanan dari nasabah Simpanan dari bank-bank lain (7.410.249) (7.432.086) (6.260.040) (795.989) (796.393) (796.393) -) -) Utang akseptasi (497.559) (1.207.195) (497.559) (1.222.335) (204.599) (60.661) (155.126) (221.489) (137.834) (936.785) -) (3.400) (9.910.992) (9.948.373) (7.321.693) (1.172.162) (1.451.118) (3.400) Pinjaman yang diterima (795.547) (376.499) -) -) Deposits from other banks Liabilitas keuangan derivatif: Untuk diperdagangkan Untuk manajemen risiko (119.456) Fasilitas kredit kepada nasabah yang belum digunakan Garansi yang diterbitkan L/C yang tidak dapat dibatalkan Borrowings Held for trading (2.006.144) 1.883.670) (122.474) (516.079) 505.494) (10.585) () (807.431) 744.920) (62.511) (462.837) 423.833) (39.004) (219.797) 209.423) (10.374) (404) Arus kas keluar Arus kas masuk Acceptance payables Derivative financial liabilities: (119.456) Arus kas keluar Arus kas masuk Deposits from customers Cash outflow Cash inflow Held for risk management (404) (13.324) 12.882) (442) (3.765) 3.666) (99) (5.775) 5.595) (180) (3.784) 3.621) (163) -) -) -) -) (201.313) (2.514) -) -) (198.799) -) (357.812) (1.805) (8.673) (341.574) (5.760) -) -) (183.438) (742.563) (65.109) (69.428) (73.622) (82.295) (44.707) (386.281) -) (204.559) (10.030.852) (10.813.852) (7.401.805) (1.317.148) (1.876.566) (218.333) 39 Cash outflow Cash inflow Unused credit facility granted to debtors Guarantees issued Outstanding irrevocable L/C PT BANK CTBC INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3. PT BANK CTBC INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) YEAR ENDED 31 DECEMBER 2015 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified) MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan) b. 3. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (Continued) Manajemen risiko likuiditas (Lanjutan) b. Liquidity risk management (Continued) 31 Desember/December 2014 Nilai tercatat/ Carrying amount Nilai nominal bruto masuk (keluar)/Gross nominal inflow (outflow) Kurang dari 1 bulan/Less than 1 month 1 - 3 bulan/ months >3 - 12 bulan/ months >12 bulan/ months Liabilitas keuangan nonderivatif: Simpanan dari nasabah Simpanan dari bank-bank lain Utang akseptasi Pinjaman yang diterima Non-derivative financial liabilities: (6.989.192) (7.020.138) (6.029.579) (595.706) (394.853) -)) (1.271.057) (1.271.346) (1.271.346) -)) -)) (508.985) (907.543) (508.985) (928.991) (114.461) (9.744) (195.933) (25.669) (198.591) (63.130) (830.448) (9.676.777) (9.729.460) (7.425.130) (817.308) (656.574) (830.448) -)) Deposits from other banks Liabilitas keuangan derivatif: Untuk diperdagangkan Arus kas keluar Arus kas masuk Untuk manajemen risiko Fasilitas kredit kepada nasabah yang belum digunakan Garansi yang diterbitkan L/C yang tidak dapat dibatalkan Acceptance payables Borrowings Derivative financial liabilities: (72.426) Held for trading (3.304.768) 3.217.537) (1.491.578) 1.474.913) (615.417) 608.875) (334.415) 316.382) (863.358) 817.367) (87.231) (16.665) (6.542) (18.033) (45.991) (405) (47.961) 47.464) (497) (24.738) 24.537) (201)) (19.418) 19.186) (232) (3.805) 3.741) (64) -) -) -) -) (233.208) (400) (50.525) (63.963) (118.320) ) -) (72.426) (405) Arus kas keluar Arus kas masuk Deposits from customers Cash outflow Cash inflow Held for risk management -) (68.822) (1.621) (4.209) (60.190) (2.802) -) -) (230.950) (532.980) (111.771) (113.792) (75.610) (130.344) (43.569) (167.722) -) (121.122) (9.749.608) (10.350.168) (7.555.788) (954.426) (842.393) (997.561) Tabel di atas disusun dengan menggunakan asumsiasumsi sebagai berikut: Cash outflow Cash inflow Unused credit facility granted to debtors Guarantees issued Outstanding irrevocable L/C The above table was prepared using the following assumptions: Untuk simpanan dari bank-bank lain, deposito berjangka dari nasabah dan pinjaman yang diterima, Bank memperhitungkan seluruh bunga yang akan dibayar. The Bank includes the interest implied for deposits from other banks, time deposits from customers and borrowings. Giro dan tabungan dari nasabah dan simpanan dari bank-bank lain yang tidak mempunyai jatuh tempo kontraktual masuk dalam kelompok kurang dari 1 bulan. Current and saving accounts from customers and deposits from other banks which do not have contractual maturities are included in the bucket less than 1 month. Ekspektasi Bank atas arus kas dari instrumeninstrumen tersebut berbeda secara signifikan dari analisa di atas. Sebagai contoh, giro dan tabungan dari nasabah dan simpanan dari bank-bank lain diprediksi mempunyai saldo yang stabil atau meningkat atau fasilitas kredit kepada nasabah yang belum digunakan tidak seluruhnya diharapkan untuk segera digunakan. 40 The Bank’s expected cash flows from these instruments vary significantly from the above analysis. For example, current and saving accounts from customers and deposits from other banks are expected to have a stable or increasing balance or unused credit facility granted to debtors are not all expected to be draw down immediately. PT BANK CTBC INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3. PT BANK CTBC INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) YEAR ENDED 31 DECEMBER 2015 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified) MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan) b. 3. Manajemen risiko likuiditas (Lanjutan) FINANCIAL RISK MANAGEMENT (Continued) b. Liquidity risk management (Continued) Analisis jatuh tempo aset keuangan dan liabilitas keuangan Maturity gap analysis of financial assets and financial liabilities Jatuh tempo dari aset keuangan dan liabilitas keuangan pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 berdasarkan periode yang tersisa sampai dengan tanggal jatuh tempo kontraktual dapat diikhtisarkan sebagai berikut: The table below presents the carrying amount of financial assets and financial liabilities as of 31 December 2015 and 2014 based on remaining period to contractual maturity: 31 Desember/December 2015 Kurang dari 1 bulan/ Less than 1 month Aset keuangan Kas Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank-bank lain Penempatan pada Bank Indonesia dan bank-bank lain Tagihan akseptasi Kredit yang diberikan Efek-efek untuk tujuan investasi 1 - 3 bulan/ months > 3 -12 bulan/ months > 1 - 5 tahun/ years Nilai tercatat/ Carrying amount > 5 tahun/ years 55.042) -) -) -) - 55.042) 740.982) -) -) -) - 740.982) 235.406) -) -) -) - 235.406) 1.465.835) 426.875) -) -) - 1.892.710) 204.333) 1.215.444) 154.548) 2.122.204) 137.310) 3.339.998) -) 1.767.826) 196.959 496.191) 8.642.431) -) 3.917.042) -) 2.703.627) 120.401) 3.597.709) 169.552) 1.937.378) 196.959 289.953) 12.352.715) Liabilitas keuangan Financial assets Cash Current accounts with Bank Indonesia Current accounts with other banks Placements with Bank Indonesia and other banks Acceptance receivables) Loans receivable Investment securities Financial liabilities Deposits from customers Deposits from other banks Acceptance payables Simpanan dari nasabah Simpanan dari bankbank lain Utang akseptasi Pinjaman yang diterima (6.254.762) (783.512) (371.975) -) - (7.410.249) (795.989) (204.598) -) (155.126) -) (137.835) -) -) - (795.989) (497.559) (60.311) (7.315.660) (218.792) (1.157.430) (924.778) (1.434.588) (3.314) (3.314) - (1.207.195) (9.910.992) Borrowings Perbedaan jatuh tempo (3.398.618) 1.546.197) 2.163.121) 1.934.064) 196.959 2.441.723) Maturity gap 31 Desember/December 2014 Kurang dari 1 bulan/ Less than 1 month Aset keuangan Kas Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank-bank lain Penempatan pada Bank Indonesia dan bank-bank lain Efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali Tagihan akseptasi Kredit yang diberikan Efek-efek untuk tujuan investasi 1 - 3 bulan/ months > 3 -12 bulan/ months > 1 - 5 tahun/ years Nilai tercatat/ Carrying amount > 5 tahun/ years 51.252 - - - - 51.252 733.620 - - - - 733.620 400.680 - - - - 400.680 475.822 206.140 - - - 681.962 470.702 623.814 - - - 1.094.516 114.118 752.369 195.108 1.944.405 197.653 3.090.274 1.767.267 184.008 506.879 7.738.323 249.617 3.248.180 264.890 3.234.357 236.011 3.523.938 1.767.267 184.008 750.518 11.957.750 41 Financial assets Cash Current accounts with Bank Indonesia Current accounts with other banks Placements with Bank Indonesia and other banks Securities purchase under resale agreements Acceptance receivables) Loans receivable Investment securities PT BANK CTBC INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3. PT BANK CTBC INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) YEAR ENDED 31 DECEMBER 2015 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified) MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan) b. 3. Manajemen risiko likuiditas (Lanjutan) FINANCIAL RISK MANAGEMENT (Continued) b. Liquidity risk management (Continued) 31 Desember/December 2014 Kurang dari 1 bulan/ Less than 1 month Liabilitas keuangan Simpanan dari nasabah Simpanan dari bankbank lain Utang akseptasi Pinjaman yang diterima Perbedaan jatuh tempo 1 - 3 bulan/ months > 3 -12 bulan/ months > 1 - 5 tahun/ years Nilai tercatat/ Carrying amount > 5 tahun/ years Financial liabilities Deposits from customers Deposits from other banks Acceptance payables (6.010.933) (588.259) (390.000) -) - (6.989.192) (1.271.057) (114.461) -) (195.933) -) (198.591) -) - (1.271.057) (508.985) (9.775) (7.406.226) (25.685) (809.877) (63.041) (651.632) (809.042) (809.042) - (907.543) (9.676.777) Borrowings (4.158.046) 2.424.480) 2.872.306) 958.225) 184.008 2.280.973) Maturity gap Untuk akun yang tidak memiliki tanggal jatuh tempo, seperti kas, giro pada Bank Indonesia, giro pada bank-bank lain, giro dan tabungan dari nasabah dan bank-bank lain, akun-akun tersebut dikelompokan dalam kelompok kurang dari 1 bulan. c. Manajemen risiko pasar For accounts which have no maturity date, such as cash, current accounts with Bank Indonesia, current accounts with other banks, current and saving accounts from customers and other banks, those accounts are included in the bucket of less than 1 month. c. Market risk management Secara substansi, semua bisnis mempunyai risiko dimana harga pasar dan tingkat bunga berubah dan menghasilkan keuntungan atau kerugian. Terdapat 4 tipe risiko pasar: Risiko nilai tukar Risiko suku bunga Risiko harga saham Risiko harga komoditas In substance, all businesses are subject to the risk that market prices and rates will move and result in profit or loss. There are 4 types of market risk: Foreign exchange risk Interest rate risk Equity price risk Commodity price risk Karena Bank tidak diperbolehkan untuk mempunyai posisi saham dan komoditas, maka Bank hanya akan terpapar pada risiko suku bunga dan risiko nilai tukar. Risiko suku bunga terdiri dari 2 komponen yaitu risiko umum yang merupakan perubahan nilai karena pergerakan variabel umum pasar, dan risiko spesifik yang terkait dengan penerbit surat berharga. Since the Bank is not allowed to have positions on equity and commodity, the Bank will only be exposed to interest rate and foreign exchange risks. Interest rate risk consists of 2 components which are the general risk that represents changes in value which is caused by general market movements, and the specific risk which relates to the issuer of securities. Kerugian potensial nilai tukar valuta asing diperhitungkan dengan menggunakan pendekatan Posisi Devisa Neto (”PDN”) yang sederhana. Kerugian potensial suku bunga diperhitungkan melalui analisa laporan re-pricing gap dan dilanjutkan dengan pendekatan Earning and Economic Value (nilai produktif dan ekonomis). Pengukuran risiko pasar dilakukan pada saat kondisi normal dan kondisi krisis. Pengukuran kondisi krisis dilakukan secara berkala dengan menggunakan beberapa skenario guna mengetahui kemampuan modal Bank untuk memenuhi kebutuhan likuiditas pada kondisi krisis. Foreign exchange rate potential loss is calculated by simple Net Open Position (“NOP”) approach. Interest rate potential loss is calculated through repricing gap report and continues with Earnings and Economic Value approach analysis. Market risk measurement is performed at normal and stress conditions. Measurement stress condition is conducted periodically by using several scenarios to determine the ability of the Bank's capital to meet liquidity needs in time of crisis. Selain itu, tingkat risiko pasar (risiko inheren) digabungkan dengan hasil penilaian Sistem Pengendalian Risiko. Pada tahun 2015 dan 2014, profil risiko pasar dikaji pada tingkat risiko rendah. In addition, the level of market risk (inherent risk) was combined with the assessment result of Risk Controlling System. In 2015 and 2014, market risk profile was assessed at low level. 42 PT BANK CTBC INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3. PT BANK CTBC INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) YEAR ENDED 31 DECEMBER 2015 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified) MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan) 3. c. Manajemen risiko pasar (Lanjutan) i. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (Continued) c. Market risk management (Continued) Risiko nilai tukar i. Foreign currency exchange risk Bank memiliki eksposur nilai tukar akibat adanya transaksi dalam valuta asing. Bank memonitor posisi yang terjadi untuk setiap nilai tukar valuta asing sehubungan dengan konversi valuta asing terhadap Rupiah. The Bank is exposed to foreign currency exchange risk through transactions in foreign currencies. The Bank monitors any position in relation to any individual currency with regards to the translation of foreign currencies into Indonesian Rupiah. PDN Bank dihitung berdasarkan Peraturan Bank Indonesia yang berlaku. Sesuai dengan peraturan yang berlaku, Bank harus memenuhi ketentuan PDN keseluruhan setinggi-tingginya 20% dari jumlah modal. The Bank’s NOP was calculated based on Bank Indonesia’s prevailing regulations. In accordance with the prevailing regulations, the Bank is required to maintain its aggregate NOP at the maximum of 20% of its capital. PDN Bank pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut: The Bank’s NOP as of 31 December 2015 and 2014 was as follows: PDN pada laporan posisi keuangan (selisih bersih aset dan liabilitas)/NOP in the statement of financial position (net differences between assets and liabilities) Dolar Amerika Serikat Poundsterling Inggris Yen Jepang Dolar Hong Kong Dolar Taiwan Dolar Australia Euro Dolar Singapura Jumlah 31 Desember/December 2015 Selisih bersih tagihan dan liabilitas pada rekening administratif/ Net differences between receivables and liabilities in administrative accounts (302.179) 262 1.427 1.630 15.607 359 (34) 934 254.908 (1.467) (19.439) (779) Jumlah modal (Catatan 32) Persentase PDN terhadap jumlah modal 47.271 262 1.427 163 3.832 359 34 155 53.503 United States Dollar Great Britain Poundsterling Japanese Yen Hong Kong Dollar New Taiwan Dollar Australian Dollar Euro Singapore Dollar Total 2.454.154 Total capital (Note 32) Percentage of NOP to total capital 2,18% PDN pada laporan posisi keuangan (selisih bersih aset dan liabilitas)/NOP in the statement of financial position (net differences between assets and liabilities) Dolar Amerika Serikat Poundsterling Inggris Yen Jepang Dolar Hong Kong Dolar Taiwan Dolar Australia Euro Dolar Singapura Jumlah PDN secara keseluruhan (nilai absolut)/ Aggregate NOP (absolute amount) 31 Desember/December 2014 Selisih bersih tagihan dan liabilitas pada rekening administratif/ Net differences between receivables and liabilities in administrative accounts (874.871) 63 418 (5.527) 22.349 261 (2.130) 509 913.884 482 5.653 (33.220) 1.505 20 Jumlah modal (Catatan 32) Persentase PDN terhadap jumlah modal PDN secara keseluruhan (nilai absolut)/ Aggregate NOP (absolute amount) 39.013 545 418 126 10.871 261 625 529 52.388 United States Dollar Great Britain Poundsterling Japanese Yen Hong Kong Dollar New Taiwan Dollar Australian Dollar Euro Singapore Dollar Total 2.302.270 Total capital (Note 32) Percentage of NOP to total capital 2,28% 43 PT BANK CTBC INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3. PT BANK CTBC INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) YEAR ENDED 31 DECEMBER 2015 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified) MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan) 3. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (Continued) c. Manajemen risiko pasar (Lanjutan) c. Market risk management (Continued) ii. Risiko tingkat suku bunga ii. Interest rate risk Kegiatan usaha Bank dipengaruhi oleh risiko fluktuasi tingkat suku bunga sepanjang aset berbunga dan liabilitas berbunga (bukan untuk tujuan diperdagangkan) jatuh tempo atau re-price pada saat yang berbeda-beda atau dalam jumlah yang beragam. The Bank’s operations are subject to the risk of interest rate fluctuations to the extent that interest-earning assets and interest-bearing liabilities (not for trading purpose) mature or re-price at different times or in different amounts. Tabel di bawah ini menyajikan aset dan liabilitas berbunga (bukan untuk tujuan diperdagangkan) Bank pada nilai tercatat, yang dikelompokkan menurut mana yang lebih awal antara tanggal repricing atau tanggal jatuh tempo kontraktual: The table below summarizes the Bank’s interest-earning assets and interest-bearing liabilities (not for trading purpose) at carrying amounts, categorized by the earlier of contractual re-pricing or maturity dates: Nilai tercatat/ Carrying amount Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank-bank lain Penempatan pada Bank Indonesia dan bank-bank lain Kredit yang diberikan Efek-efek untuk tujuan investasi Simpanan dari nasabah Simpanan dari bankbank lain Pinjaman yang diterima 740.982) -) -) -) 740.982) -) -) -) 235.406) -) -) -) 235.406) -) -) -) 1.892.710) 8.642.431) -) 6.848.766) -) -) -) -) 1.892.710) 447.830) -) 775.122) -) 142.923) -) 427.790) 289.953) 11.801.482) -) 6.848.766) -) -) -) -) -) 3.316.928) 120.401) 895.523) 169.552) 312.475) -) 427.790) (7.410.249) (3.595.743) -) -) (3.442.531) (371.975) -) -) (795.989) (408.289) -) -) (387.700) -) -) -) (1.207.195) (9.413.433) (1.125.722) (5.129.754) (30.673) (30.673) -) -) (50.800) (3.881.031) -) (371.975) -) -) -) -) 2.388.049) 1.719.012) (30.673) -) (564.103) 523.548) 312.475) 427.790) Nilai tercatat/ Carrying amount Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank-bank lain Penempatan pada Bank Indonesia dan bank-bank lain Efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali Kredit yang diberikan Efek-efek untuk tujuan investasi Simpanan dari nasabah Simpanan dari bankbank lain Pinjaman yang diterima 31 Desember/December 2015 Suku bunga mengambang/Floating interest rate Suku bunga tetap/Fixed interest rate Kurang Kurang dari 3 bulan Lebih dari dari 3 bulan Lebih dari 3 bulan/ 1 tahun/ 1 tahun/ 3 bulan/ 1 tahun/ 2 tahun/ Less than 1 - 2 tahun/ 3 months More than Less than 3 months More than 3 months 1 - 2 years 1 year 1 year 3 months 1 year 2 years Current accounts with Bank Indonesia Current accounts with other banks Placements with Bank Indonesia and other banks Loans receivable Investment securities Deposits from customers Deposits from other banks Borrowings 31 Desember/December 2014 Suku bunga mengambang/Floating interest rate Suku bunga tetap/Fixed interest rate Kurang Kurang dari 3 bulan Lebih dari dari 3 bulan Lebih dari 3 bulan/ 1 tahun/ 1 tahun/ 3 bulan/ 1 tahun/ 2 tahun/ Less than 3 months More than Less than 3 months 1 - 2 tahun/ More than 3 months 1 year 1 year 3 months 1 year 1 - 2 years 2 years 733.620 -) -) -) 733.620) -) -) - 400.680 -) -) -) 400.680) -) -) - 681.962 -) -) -) 681.962) -) -) - 1.094.516 7.738.323 -) 6.218.805) -) -) -) -) 1.094.516) 332.864) -) 802.262) -) 99.395 284.997 750.518 11.399.619 -) 6.218.805) -) -) -) -) 514.507) 3.758.149) 236.011) 1.038.273) 99.395 284.997 (6.989.192) (3.180.615) -) -) (3.418.577) (390.000) - - (1.271.057) -) -) -) (1.271.057) -) - - (907.543) (9.167.792) (860.798) (4.041.413) (46.745) (46.745) -) -) -) (4.689.634) -) (390.000) - - 2.231.827) 2.177.392) (46.745) -) (931.485) 648.273) 99.395 284.997 44 Current accounts with Bank Indonesia Current accounts with other banks Placements with Bank Indonesia and other banks Securities purchase under resale agreements Loans receivable Investment securities Deposits from customers Deposits from other banks Borrowings PT BANK CTBC INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus) 3. PT BANK CTBC INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) YEAR ENDED 31 DECEMBER 2015 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified) MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan) 3. c. Manajemen risiko pasar (Lanjutan) FINANCIAL RISK MANAGEMENT (Continued) c. ii. Risiko tingkat suku bunga (Lanjutan) Market risk management (Continued) ii. Interest rate risk (Continued) Untuk akun yang tidak memiliki tanggal jatuh tempo, seperti giro dan tabungan dari nasabah dan simpanan dari bank-bank lain, akun-akun tersebut termasuk di dalam kelompok kurang dari 3 bulan. For accounts which have no maturity date, such as current and saving accounts from customers and deposits from other banks, those accounts are included in the bucket less than 3 months. Tabel profil re-pricing suku bunga dapat berbeda dengan analisa jatuh tempo yang disusun berdasarkan tanggal jatuh tempo kontraktual yang tersisa atas aset keuangan dan liabilitas keuangan. The interest rate re-pricing profile table may differ from maturity gap analysis which is prepared based on residual contractual maturities of financial assets and financial liabilities. Analisa sensitivitas Sensitivity analysis Pengelolaan risiko suku bunga terhadap limit gap suku bunga dilengkapi dengan memantau sensitivitas aset dan liabilitas keuangan Bank terhadap berbagai skenario standar dan nonstandar tingkat suku bunga. Skenario standar yang dilakukan secara bulanan meliputi 100 basis point penurunan atau kenaikan paralel semua yield curve. Analisis sensitivitas Bank terhadap penurunan atau kenaikan tingkat suku bunga pasar, dengan asumsi tidak ada gerakan asimetris di yield curve dan posisi keuangan yang konstan, adalah sebagai berikut: The management of interest rate risk against interest rate gap limits is supplemented by monitoring the sensitivity of the Bank’s financial assets and liabilities to various standard and non-standard interest rate scenarios. Standard scenarios that are considered on a monthly basis include a 100 basis point (bp) parallel fall or rise in all yield curves. An analysis of the Bank’s sensitivity to increase or decrease in market interest rates, assuming no asymmetrical movement in yield curves and a constant financial position, is as follows: 2015 Sensitivitas terhadap pendapatan bunga bersih Kenaikan paralel 100bp Penurunan paralel 100bp 2014 Sensitivity to the net interest income 22.133) (22.133) d. Manajemen risiko operasional 22.721) (22.721) 100 bp parallel increase 100 bp parallel decrease d. Operational risk management Bank mendefinisikan risiko operasional sebagai risiko akibat ketidakcukupan dan/atau tidak berfungsinya proses internal, kesalahan manusia, kegagalan sistem, dan/atau adanya kejadiankejadian eksternal yang mempengaruhi operasional bank. Bank defines operational risk as the risk which is caused by inadequacy and/or non-functioning internal process, human error, system failure, and/or external events which influence Bank’s operational. Tujuan utama penerapan manajemen risiko operasional Bank adalah untuk meminimalisir kemungkinan dampak negatif dari ketidakcukupan atau kegagalan proses internal, kesalahan manusia, kegagalan sistem dan/atau faktor eksternal. Untuk mendukung tujuan tersebut, penerapan fungsi manajemen operasional Bank adalah sebagai berikut: The main purpose of the implementation on the Bank’s operational risk management is to minimize the possibility of negative impact from inadequate or failed internal process, human error, system failure, and/or external events. To support this, the implementation of the Bank’s operational risk is as follows: 45 PT BANK CTBC INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus) PT BANK CTBC INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) YEAR ENDED 31 DECEMBER 2015 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified) 3. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan) 3. d. Manajemen risiko operasional (Lanjutan) FINANCIAL RISK MANAGEMENT (Continued) d. Operational risk management (Continued) a. Mengembangkan metode Risk and Control Self Assessment (“RCSA”) dalam rangka mengidentifikasi dan menilai risiko pada proses bisnis Bank yang dalam penerapannya juga telah meningkatkan risk awareness dari seluruh unit kerja. a. Develop Risk and Control Self Assessment (“RCSA”) method in order to identify and assess the risks related to the Bank’s business process which in the implementation also enhances risk awareness from each working unit. b. Mengembangkan dan menerapkan proses dan prosedur Key Operational Risk Indicators (“KORIs”), laporan kejadian risiko dan kerugian operasional, program produk baru dan lainnya. b. Develop and implement Key Operational Risk Indicators (“KORIs”) process and procedure, operational risk events and losses reporting, new product program, etc. c. Mengembangkan dan menerapkan proses dan prosedur pelaporan kejadian/kerugian risiko operasional untuk membangun database kejadian/kerugian risiko operasional. c. Develop and implement process and procedure of operational risk events/losses reporting to establish operational risk event/losses database. d. Untuk memastikan bahwa Bank memiliki kemampuan menjalankan bisnisnya pada saat terjadi bencana (Business Continuity Management). d. To ensure that the Bank is capable to operate its business when disaster occurs (Business Continuity Management). Penerapan manajemen risiko operasional Bank mengikuti standar internasional yang mengacu pada dokumen Basel II dalam mengidentifikasi kejadian risiko operasional. Kejadian risiko operasional tersebut terbagi dalam 7 tipe kejadian yakni kecurangan internal; kecurangan eksternal; praktek ketenagakerjaan dan keselamatan lingkungan kerja; nasabah, produk dan praktek bisnis; kerusakan fisik aset; gangguan bisnis dan kegagalan sistem; dan eksekusi dan manajemen proses. Implementation of the Bank's operational risk management is in line with international standard which refers to the Basel II document in identifying operational risk events. It is divided into 7 types of events which consist of internal fraud; external fraud; employment practices and workplace safety; clients, products and business practices; damage to physical assets; business disruption and system failures; and execution delivery and process management. Bank telah memiliki kebijakan manajemen risiko operasional yang dikaji ulang secara berkala untuk dilakukan penyempurnaan, sehingga efektifitas penerapan manajemen risiko operasional Bank sejalan dengan perkembangan usaha maupun kondisi operasional Bank, serta memastikan kesesuaian dengan peraturan yang berlaku. The Bank has established Operational Risk Management Policy which is periodically reviewed for improvement; therefore, the effectiveness of the Bank's operational risk management implementation will be in line with the Bank's business growth and operational conditions, and to ensure compliance with prevailing regulation. Tingkat risiko operasional Bank pada akhir tahun 2015 dan 2014 berada pada tingkat risiko rendah ke sedang. Dibandingkan dengan triwulan sebelumnya, tingkat risiko operasional masih stabil. Bank’s operational risk level at the end of 2015 and 2014 was at low to moderate risk level. Compared to the previous quarter, the level of operational risk was stable. Bank berkomitmen untuk selalu mengembangkan dan meningkatkan kemampuan pengelolaan risiko operasional secara konstruktif, antara lain dengan mengikuti ketentuan-ketentuan OJK terbaru. The Bank is fully committed to always develop and enhance its ability to manage operational risk constructively by, among other, adjusting to OJK’s new regulation. 46 PT BANK CTBC INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus) PT BANK CTBC INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) YEAR ENDED 31 DECEMBER 2015 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified) 3. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan) 3. e. Manajemen risiko operasional (Lanjutan) FINANCIAL RISK MANAGEMENT (Continued) e. Operational risk management (Continued) Bank juga secara berkelanjutan memperkuat pengawasan bisnisnya secara menyeluruh. Salah satu kegiatannya adalah dengan mengadakan rapatrapat komite. Secara keseluruhan, rapat-rapat komite ditujukan untuk mendukung Manajemen baik Dewan Komisaris maupun Direksi dalam memantau isu-isu terkait dengan risiko operasional Bank dan membangun budaya manajemen risiko di setiap kegiatan operasional Bank. The Bank also continuously strengthens the overall monitoring of its business. One of their activities is to conduct committee meetings. In overall, committee meetings are held to support Board of Commissioners and Board of Directors in monitoring operational risk issues and building risk management culture in Bank’s operational activities. 4. PENGGUNAAN ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN 4. USE OF ESTIMATES AND JUDGMENTS Pengungkapan ini merupakan tambahan atas pembahasan tentang manajemen risiko keuangan (lihat Catatan 3). These disclosures supplement the commentary on financial risk management (see Note 3). a. Sumber utama atas ketidakpastian estimasi a. Key sources of estimation uncertainty a.1. Cadangan keuangan kerugian penurunan nilai aset a.1. Allowances for financial assets impairment losses of Evaluasi atas cadangan kerugian penurunan nilai aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi dijelaskan di Catatan 2.u. Evaluation on allowances for impairment losses of financial assets accounted for at amortized cost are described in Note 2.u. Cadangan kerugian penurunan nilai terkait dengan pihak lawan spesifik dalam seluruh cadangan kerugian penurunan nilai dibentuk atas tagihan yang penurunan nilainya dievaluasi secara individual berdasarkan estimasi terbaik manajemen atas nilai tunai arus kas yang diharapkan akan diterima. Dalam mengestimasi arus kas ini, manajemen membuat pertimbangan mengenai kondisi keuangan dari pihak lawan dan nilai realisasi bersih dari agunan yang diterima. Setiap aset yang mengalami penurunan nilai dievaluasi, dan strategi penyelesaiannya serta estimasi arus kas yang dinilai dapat diperoleh kembali secara independen disetujui oleh Direktur Risiko. The specific counterparty component of the total allowances for impairment losses applies to claims evaluated individually for impairment and is based upon management’s best estimate of the present value of the cash flows that are expected to be received. In estimating these cash flows, management makes judgments about the counterparty’s financial situation and the net realizable value of any underlying collaterals. Each impaired asset is assessed on its merits, and the workout strategy and estimated cash flows considered recoverable are independently approved by the Risk Director. Evaluasi atas cadangan kerugian penurunan nilai secara kolektif meliputi kerugian kredit yang melekat pada portofolio tagihan dengan karakteristik ekonomi yang serupa ketika terdapat bukti obyektif bahwa telah terjadi penurunan nilai tagihan dalam portofolio tersebut namun penurunan nilai secara individu belum dapat diidentifikasi. Dalam menentukan jumlah cadangan kerugian penurunan nilai kredit secara kolektif, manajemen mempertimbangkan faktor-faktor seperti kualitas kredit dan faktor-faktor ekonomi. Evaluation on the collectively assessed allowance for impairment losses cover credit losses inherent in portfolios of claims with similar economic characteristics when there is objective evidence to suggest that they contain impaired claims, but the individual impaired items cannot yet be identified. In assessing the amount of collective allowance for loan losses, management considers factors such as credit quality and economic factors. 47 PT BANK CTBC INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus) PT BANK CTBC INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) YEAR ENDED 31 DECEMBER 2015 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified) 4. PENGGUNAAN ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN 00. .(Lanjutan) a.0Sumber utama oo.(Lanjutan) atas ketidakpastian a.1. Cadangan kerugian keuangan (Lanjutan) penurunan 4. USE OF ESTIMATES .. 00 (Continued) estimasi nilai aset a.0Key sources oo(Continued) a.1. of AND JUDGMENTS estimation Allowances for impairment financial assets (Continued) Dalam mengestimasi cadangan yang diperlukan, asumsi-asumsi dibuat untuk menentukan model kerugian bawaan dan untuk menentukan parameter input yang diperlukan, berdasarkan pengalaman historis dan kondisi ekonomi saat ini. Ketepatan dari cadangan ini tergantung pada seberapa tepat estimasi arus kas masa depan untuk menentukan cadangan individual serta asumsi model dan parameter yang digunakan dalam menentukan cadangan kolektif. uncertainty losses of In order to estimate the required allowance, assumptions are made to determine the inherent losses on the model and to determine the required input parameters, based on historical experience and current economic conditions. The accuracy of the allowances depends on how well these estimated future cash flows for specific counterparty allowances and the model assumptions and parameters used in determining collective allowances. a.2. ..Penentuan nilai wajar a.2. o. Determining fair values Dalam menentukan nilai wajar atas aset keuangan dan liabilitas keuangan dimana tidak terdapat harga pasar yang dapat diobservasi, Bank harus menggunakan teknik penilaian seperti dijelaskan pada Catatan 2.i.6. Untuk instrumen keuangan yang jarang diperdagangkan dan tidak memiliki harga yang transparan, nilai wajarnya menjadi kurang obyektif dan karenanya, membutuhkan tingkat pertimbangan yang beragam, tergantung pada likuiditas, konsentrasi, ketidakpastian faktor pasar, asumsi penentuan harga dan risiko lainnya yang mempengaruhi instrumen tertentu. The determination of fair value for financial assets and financial liabilities for which there is no observable market price requires the use of valuation techniques as described in Note 2.i.6. For financial instruments that trade infrequently and have little price transparency, fair value is less objective, and requires varying degrees of judgment depending on liquidity, concentration, uncertainty of market factors, pricing assumptions and other risks affecting the specific instrument. b. Pertimbangan akuntansi yang penting dalam menerapkan kebijakan akuntansi Bank b. Critical accounting judgments in applying the Bank’s accounting policies Pertimbangan akuntansi yang penting dalam menerapkan kebijakan akuntansi Bank meliputi: Critical accounting judgments made in applying the Bank’s accounting policies include: b.1. b.1. Penilaian instrumen keuangan Valuation of financial instruments Kebijakan akuntansi Bank untuk pengukuran nilai wajar dibahas di Catatan 2.i.6. The Bank’s accounting policy on fair value measurements is discussed in Note 2.i.6. Informasi mengenai nilai wajar dari instrumen keuangan diungkapkan pada Catatan 28. Information about fair value of financial instruments is disclosed in Note 28. b.2. Klasifikasi aset dan liabilitas keuangan b.2.. Financial asset and liability classification Kebijakan akuntansi Bank memberikan keleluasaan untuk menetapkan aset dan liabilitas keuangan ke dalam berbagai kategori pada saat pengakuan awal sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku berdasarkan kondisi tertentu: The Bank’s accounting policies provide scope for assets and liabilities to be designated on inception into different accounting categories in certain circumstances: Dalam mengklasifikasikan aset keuangan dalam kelompok “diperdagangkan”, Bank telah menetapkan bahwa aset tersebut sesuai dengan definisi aset dalam kelompok diperdagangkan yang dijabarkan di Catatan 2.i.1. In classifying financial assets as “trading”, the Bank has determined that it meets the description of trading assets set out in Note 2.i.1. 48 PT BANK CTBC INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus) PT BANK CTBC INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) YEAR ENDED 31 DECEMBER 2015 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified) 4. PENGGUNAAN ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN 00. .(Lanjutan) 4. USE OF ESTIMATES .. 00 (Continued) b. Pertimbangan akuntansi yang penting dalam menerapkan kebijakan akuntansi Bank (Lanjutan) JUDGMENTS b. Critical accounting judgments in applying the Bank’s accounting policies (Continued) b.2. Klasifikasi aset dan liabilitas keuangan (Lanjutan) AND b.2.. Financial asset and liability classification (Continued) Dalam mengklasifikasikan aset keuangan sebagai “dimiliki hingga jatuh tempo”, Bank telah menetapkan bahwa Bank memiliki intensi positif dan kemampuan untuk memilki aset keuangan tersebut hingga tanggal jatuh tempo seperti yang dipersyaratkan (lihat Catatan 2.i.1). 5. KAS 5. Akun ini terdiri dari: In classifying financial assets as “heldto-maturity”, the Bank has determined that it has both the positive intention and ability to hold the assets until their maturity date as required (see Note 2.i.1). CASH This account consists of the following: 31 Desember/December 2015 2014 Rupiah Dolar Amerika Serikat Valuta asing lainnya Jumlah 30.998 23.736 308 55.042 30.370 20.175 707 51.252 Informasi mengenai klasifikasi dan nilai wajar kas diungkapkan pada Catatan 28. Rupiah United States Dollars Other foreign currencies Total Information on the classification and fair value of cash was disclosed in Note 28. 6. GIRO PADA BANK INDONESIA 6. Akun ini terdiri dari: CURRENT ACCOUNTS WITH BANK INDONESIA This account consists of the following: 31 Desember/December 2015 2014 Rupiah Valuta asing Jumlah 286.077 454.905 740.982 302.622 430.998 733.620 Rupiah Foreign currencies Total Saldo giro pada Bank Indonesia disediakan untuk memenuhi persyaratan giro wajib minimum dari Bank Indonesia. Current accounts with Bank Indonesia are provided to fulfill Bank Indonesia’s requirements on minimum reserve requirements. Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, Giro pada Bank Indonesia (sebagai GWM Primer) masingmasing sebesar 7,57% dan 8,11% dari jumlah ratarata dana pihak ketiga untuk mata uang Rupiah serta sebesar 8,02% dan 8,02% dari jumlah rata-rata dana pihak ketiga untuk valuta asing. As of 31 December 2015 and 2014, the Bank’s current account with Bank Indonesia (as Primary GWM) represented 7.57% and 8.11% of total average third party deposits in Rupiah currency and 8.02% and 8.02% of total average third party deposits in foreign currency, respectively. Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, Bank telah memenuhi ketentuan Bank Indonesia yang berlaku tentang Giro Wajib Minimum Bank Umum. As of 31 December 2015 and 2014, the Bank complied with Bank Indonesia's regulation regarding Minimum Reserve Requirement of Commercial Banks. Informasi mengenai klasifikasi dan nilai wajar giro pada Bank Indonesia diungkapkan pada Catatan 28. Information on the classification and fair value of current accounts with Bank Indonesia was disclosed in Note 28. 49 PT BANK CTBC INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus) PT BANK CTBC INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) YEAR ENDED 31 DECEMBER 2015 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified) 7. GIRO PADA BANK-BANK LAIN 7. Akun ini terdiri dari: CURRENT ACCOUNTS WITH OTHER BANKS This account consists of the following: 31 Desember/December 2015 2014 Rupiah Valuta asing 11.984 223.422 235.406 Jumlah 10.407 390.273 400.680 Rupiah Foreign currencies Total Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, seluruh giro pada bank-bank lain tidak mengalami penurunan nilai. As of 31 December 2015 and 2014, all outstanding current accounts with other banks were not impaired. Suku bunga efektif rata-rata tertimbang setahun pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014: Weighted average effective interest rates per annum as of 31 December 2015 and 2014: 31 Desember/December 2015 2014 Rupiah Valuta asing 0,44% 0,01% 0.62% 0.02% Informasi mengenai klasifikasi dan nilai wajar giro pada bank-bank lain diungkapkan pada Catatan 28. 8. PENEMPATAN PADA BANK-BANK LAIN BANK INDONESIA Rupiah Foreign currencies Information on the classification and fair value of current accounts with other banks was disclosed in Note 28. DAN 8.00PLACEMENT WITH OTHER BANKS Akun ini terdiri dari: BANK INDONESIA AND This account consists of the following: 31 Desember/December 2015 2014 Rupiah Valuta asing Jumlah 1.603.198 289.512 1.892.710 434.233 247.729 681.962 Rupiah Foreign currencies Total Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, seluruh penempatan pada bank-bank lain tidak mengalami penurunan nilai. As of 31 December 2015 and 2014, all outstanding placements with other banks were not impaired. Suku bunga efektif rata-rata tertimbang setahun pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014: Weighted average effective interest rates per annum as of 31 December 2015 and 2014: 31 Desember/December 2015 2014 Rupiah Valuta asing 8,44% 0,41% 6,53% 0,22% Informasi mengenai klasifikasi dan nilai wajar penempatan pada Bank Indonesia dan bank-bank lain diungkapkan pada Catatan 28. Rupiah Foreign currencies Information on the classification and fair value of placement with Bank Indonesia and other banks was disclosed in Note 28. 50 PT BANK CTBC INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus) PT BANK CTBC INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) YEAR ENDED 31 DECEMBER 2015 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified) 9.0 ASET KEUANGAN DAN LIABILITAS KEUANGAN UNTUK DIPERDAGANGKAN a. Aset keuangan yang dimiliki diperdagangkan terdiri dari: untuk 9. tujuan FINANCIAL ASSETS AND LIABILITIES HELD FOR TRADING a. FINANCIAL Financial assets held for trading consisted of the following: 31 Desember/December 2015 2014 Efek-efek Obligasi pemerintah Aset derivatif Kontrak swap valuta Kontrak cross currency swap Kontrak swap suku bunga Kontrak valuta berjangka Kontrak valuta spot Jumlah b. 245.660 245.660 144.864 144.864 13.168 26.812 720 89 236 41.025 22.747 25.357 393 1.841 588 50.926 286.685 195.790 Liabilitas keuangan yang dimiliki untuk tujuan diperdagangkan terdiri dari: Securities Government bonds Derivative assets Currency swap contracts Cross currency swap contracts Interest rate swap contracts Currency forward contracts Currency spot contracts Total b. Financial liabilities held for trading consisted of the following: 31 Desember/December 2015 2014 Liabilitas derivatif Kontrak swap valuta Kontrak cross currency swap Kontrak swap suku bunga Kontrak valuta berjangka Kontrak valuta spot 32.329 85.883 669 292 283 119.456 Derivative liabilities Currency swap contracts Cross currency swap contracts Interest rate swap contracts Currency forward contracts Currency spot contracts 21.670 49.885 299 76 496 72.426 Informasi mengenai klasifikasi dan nilai wajar aset keuangan dan liabilitas keuangan untuk diperdagangkan diungkapkan pada Catatan 28. Information on the classification and fair value of financial assets and financial liabilities held for trading was disclosed in Note 28. 10. EFEK-EFEK YANG DIBELI DENGAN JANJI DIJUAL KEMBALI 10. SECURITIES PURCHASED AGREEMENTS UNDER RESALE Akun ini merupakan tagihan kepada bank-bank lain atas pembelian efek-efek dengan janji dijual kembali. This account represents receivables to other banks for securities purchased under resale agreements. Pada tanggal 31 Desember 2015, Bank tidak memiliki efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali. As of 31 December 2015, the Bank did not have securities purchased under resell agreements. Pada tanggal 31 Desember 2014, efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali memiliki perincian sebagai berikut: As of 31 December 2014, securities purchased under resell agreements have details as follows: 31 Desember/December 2014 Rentang tanggal pembelian/ Range of purchase date Transaksi dengan bankbank lain: Obligasi pemerintah Surat Perbendaharaan Negara 14 Oktober/October 8 Desember/ December 2014 2 Desember/ December 2014 Rentang tanggal penjualan/ Range of sale date Harga penjualan kembali/ Resale price Pendapatan bunga yang belum diakui/ Deferred interest income Nilai tercatat/ Carrying value Transactions with other banks: 2 Januari/January 9 Maret/March 2015 2 Maret/March 2015 51 1.014.624 (5.974) 1.008.650 86.827 (961) 85.866 1.101.451 (6.935) 1.094.516 Government bonds Indonesia treasury bills PT BANK CTBC INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus) PT BANK CTBC INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) YEAR ENDED 31 DECEMBER 2015 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified) 10. EFEK-EFEK YANG DIBELI DENGAN JANJI DIJUAL KEMBALI (Lanjutan) 10. SECURITIES PURCHASED AGREEMENTS (Continued) UNDER RESALE Semua efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali pada tanggal 31 Desember 2014 adalah dalam mata uang Rupiah, dan merupakan obligasi pemerintah dengan peringkat “investment grade”. All securities purchased under resale agreements as of 31 December 2014 were government bonds denominated in Rupiah currency with investment grade ratings. Pada tanggal 31 Desember 2014, seluruh efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali tidak mengalami penurunan nilai. As of 31 December 2014, all outstanding securities purchased under resale agreements were not impaired. Suku bunga efektif rata-rata tertimbang setahun efekefek yang dibeli dengan janji dijual kembali pada tanggal 31 Desember 2014 sebesar 6,68%. Weighted average effective interest rates per annum of securities purchased under resale agreements as of 31 December 2014 was 6.68%. Informasi mengenai klasifikasi dan nilai wajar efekefek yang dibeli dengan janji dijual kembali diungkapkan pada Catatan 28. Information on the classification and fair value of securities purchased under resale agreements is disclosed in Note 28. 11. TAGIHAN DAN UTANG AKSEPTASI a. 11. ACCEPTANCE RECEIVABLES AND PAYABLES Menurut mata uang a. By currency 31 Desember/December 2015 Tagihan akseptasi/ Acceptance receivables Rupiah Valuta asing Jumlah Dikurangi: cadangan kerugian penurunan nilai Jumlah - bersih b. Utang akseptasi/ Acceptance Payables 2014 Tagihan Utang akseptasi/ akseptasi/ Acceptance Acceptance receivables payables 66.668 430.891 497.559 (66.668) (430.891) (497.559) 5.925) 503.060) 508.985) (5.925) (503.060) (508.985) (1.368) 496.191 (497.559) (2.106) 506.879) -) (508.985) Cadangan kerugian penurunan nilai Rupiah Foreign currency Total Less: allowance for impairment losses Total - net b. Allowance for impairment losses Perubahan cadangan kerugian penurunan nilai adalah sebagai berikut: The movement of allowance for impairment losses was as follows: Tahun berakhir/Year ended 31 Desember/December Saldo, awal tahun (Pemulihan) penambahan kerugian penurunan nilai selama tahun berjalan (Catatan 25) Rupiah/ Rupiah 2015 Valuta asing/ Foreign currencies 22 2.084 128 Selisih kurs Saldo, akhir tahun 150 Jumlah/ Total 2.106 2014 Valuta asing/ Foreign currencies Rupiah/ Rupiah 37) 2.554) Jumlah/ Total 2.591 (853) (725) (15) (338) (353) (13) (13) -) (132) (132) 1.218 1.368 22) 2.084) 2.106) 52 Balance, beginning of year (Reversal) addition of impairment losses during the year (Note 25) Exchange rate difference Balance, end of year PT BANK CTBC INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus) PT BANK CTBC INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) YEAR ENDED 31 DECEMBER 2015 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified) 12. KREDIT YANG DIBERIKAN a. 12. LOANS RECEIVABLE Berdasarkan jenis kredit dan mata uang a. By type and currency 31 Desember/December 2015 2014 Rupiah Modal kerja Investasi TKI Konsumen lainnya Valuta asing Modal kerja Investasi Jumlah Dikurangi: cadangan kerugian (((penurunan nilai Jumlah - bersih b. Rupiah Working capital Investment IOW Other consumer 4.650.466) 605.972) 25.004) 545.549) 5.826.991) 3.324.567) 805.406) 132.544) 446.909) 4.709.426) 2.160.049) 783.585) 2.943.634) 2.470.936) 671.293) 3.142.229) 8.770.625) 7.851.655) Total (128.194) 8.642.431) (113.332) 7.738.323) Less: allowance for impairment losses Berdasarkan sektor ekonomi Foreign currencies Working capital Investment Total - net b. By economic sector 31 Desember/December 2015 2014 Jasa bisnis Manufaktur Perdagangan Transportasi Konstruksi Lainnya Jumlah Dikurangi: cadangan kerugian penurunan nilai Jumlah - bersih c. 857.752) 5.254.533) 1.499.189) 89.146) 145.855) 924.150) 8.770.625) 1.015.796) 4.385.758) 1.048.996) 334.787) 161.710) 904.608) 7.851.655) Business services Manufacturing Trading Transportation Constructions Others Total (128.194) 8.642.431) (113.332) 7.738.323) Less: allowance for impairment losses Total - net Cadangan kerugian penurunan nilai c. Allowance for impairment losses Perubahan cadangan kerugian penurunan nilai adalah sebagai berikut: The movement of allowance for impairment losses was as follows: Tahun berakhir/Year ended 31 Desember/December 2015 Cadangan kerugian penurunan nilai Cadangan kerugian penurunan nilai kolektif/Collective allowance for individual/Individual allowance for impairment losses impairment losses Valuta Valuta asing/ asing/ Foreign Foreign Rupiah/ Jumlah/ Rupiah/ Jumlah/ Rupiah currencies Sub-total Rupiah currencies Sub-total Saldo, awal tahun Penambahan (pemulihan) kerugian penurunan nilai selama tahun berjalan (Catatan 25) Penghapusbukuan selama tahun berjalan Selisih kurs Saldo, akhir tahun 23.011) 11.768) 34.779) 14.004) 64.549) 78.553) Jumlah/ Total 113.332) Balance, beginning of year Addition (reversal) of impairment losses during the year (Note 25) 39.418) (2.897) 36.521) 122.872) 22.156) 145.028) 181.549) (28.767) -) (28.767) (68.653) (72.786) (141.439) (170.206) -) (283) (283) -) 3.802) 3.802) 3.519) 33.662) 8.588) 42.250) 68.223) 17.721) 85.944) 128.194) 53 Write-off during the year Exchange rate difference Balance, end of year)))) PT BANK CTBC INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus) PT BANK CTBC INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) YEAR ENDED 31 DECEMBER 2015 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified) 12. KREDIT YANG DIBERIKAN (Lanjutan) 12. LOANS RECEIVABLE (Continued) Tahun berakhir/Year ended 31 Desember/December 2014 Cadangan kerugian penurunan nilai Cadangan kerugian penurunan nilai kolektif/Collective allowance for individual/Individual allowance for impairment losses impairment losses Valuta Valuta asing/ asing/ Foreign Foreign Rupiah/ Jumlah/ Rupiah/ Jumlah/ Rupiah currencies Sub-total Rupiah currencies Sub-total Saldo, awal tahun Penambahan (pemulihan) kerugian penurunan nilai selama tahun berjalan (Catatan 25) Penghapusbukuan selama tahun berjalan 27.239) 40.020) 323 70.423) 70.746 110.766 Balance, beginning of year Addition (reversal) of impairment losses during the year (Note 25) 37.191) (1.363) 35.828) 13.681 (6.147) 7.534 43.362) (41.419) -) (41.419) - -) - (41.419) -) 350) 350) - 273) 273 623) 23.011) 11.768) 34.779) 14.004 64.549) 78.553 113.332 Selisih kurs Saldo, akhir tahun 12.781) Jumlah/ Total d. Kredit direstrukturisasi Write-off during the year Exchange rate difference Balance, end of year)))) d. Restructured loans Selama tahun 2015 dan 2014, Bank melakukan restrukturisasi kredit dengan mengubah persyaratan pokok dan bunga, serta perpanjangan jangka waktu kredit. Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, kredit yang direstrukturisasi masing-masing sebesar Rp 281.419 dan Rp 118.449 atau 3,21% dan 1,51% dari jumlah kredit yang diberikan, dengan cadangan kerugian penurunan nilai masing-masing sebesar Rp 30.908 dan Rp 58.528. During 2015 and 2014, the Bank restructured its loans through modification of terms of principal and interest, and extension of period. As of 31 December 2015 and 2014, restructured loans amounted to Rp 281,419 and Rp 118,449 or 3.21% and 1.51% of the total loans, respectively, with the respective allowance for impairment losses amounted to Rp 30,908 and Rp 58,528, respectively. e. Kredit sindikasi e. Kredit sindikasi merupakan kredit yang diberikan kepada nasabah berdasarkan perjanjian pembiayaan bersama (sindikasi) dengan bank-bank lain. Keikutsertaan Bank sebagai anggota dalam kredit sindikasi masing-masing berkisar antara 1,15% sampai dengan 16,67% dan 1,55% sampai dengan 20,00% dari setiap fasilitas kredit sindikasi pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014. Syndicated loans Syndicated loans represent loans provided to customers under syndication agreements with other banks. Total participation of the Bank in syndicated loans in which the Bank acted as a member ranges from 1.15% to 16.67% and 1.55% to 20.00% of each syndicated loan facility as of 31 December 2015 and 2014, respectively. 54 PT BANK CTBC INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus) PT BANK CTBC INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) YEAR ENDED 31 DECEMBER 2015 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified) 12. KREDIT YANG DIBERIKAN(Lanjutan) f. 12. LOANS RECEIVABLE (Continued) Kredit Tenaga Kerja Indonesia (“TKI") f. Indonesian Overseas Workers ("IOW") loans Kredit TKI merupakan kredit yang diberikan kepada TKI melalui Perusahaan Jasa Tenaga Kerja Indonesia ("PJTKI") yang ditujukan untuk mendanai pengembangan keahlian dan surat-surat administratif sebelum mereka bekerja di Taiwan, Hong Kong dan Singapura. Kredit yang diberikan kepada TKI adalah dalam mata uang Rupiah dengan jumlah ekuivalen dalam Dolar Taiwan, Dolar Hong Kong dan Dolar Singapura seperti yang ditentukan dalam struktur biaya yang diterbitkan oleh Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia ("BNP2TKI"). Pencairan kredit dalam mata uang Rupiah sejumlah equivalen dalam Dolar Taiwan, Dolar Hong Kong dan Dolar Singapura seperti yang tercantum pada struktur biaya yang ditentukan oleh BNP2TKI dikalikan dengan kurs pada tanggal pencairan. Sedangkan cicilannya berdasarkan skedul pembayaran dalam Dolar Taiwan, Dolar Hong Kong dan Dolar Singapura yang telah ditentukan oleh BNP2TKI. IOW loans represent loans provided to IOW through Indonesian Manpower Agency ("IMA') which were designated to finance their skills development and administrative papers before they are working in Taiwan, Hong Kong and Singapore. The loans provided to IOW are in Indonesian Rupiah with an equivalent amount in New Taiwan Dollar, Hong Kong Dollar and Singapore Dollar as determined at the cost structure issued by Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (“BNP2TKI”). The loan was drawdown in Rupiah currency at amount equivalent to New Taiwan Dollar, Hong Kong Dollar and Singapore Dollar stated in the cost structure determined by BNP2TKI times the exchange rate as of the date of drawdown. Meanwhile, the installment is based on the payment schedule in New Taiwan Dollar, Hong Kong Dollar and Singapore Dollar which has also been determined by BNP2TKI. Karena pembayaran dari TKI diterima dalam Dolar Taiwan, Dolar Hong Kong dan Dolar Singapura, Bank melakukan transaksi derivatif dengan bankbank lain untuk meminimalisir risiko nilai tukar. Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, kredit TKI masing-masing sebesar Rp 25.004 dan Rp 132.544, dilindung nilai secara ekonomis dengan kontrak forward sebagai berikut: As the repayments from IOW will be received in New Taiwan Dollar, Hong Kong Dollar and Singapore Dollar, the Bank entered into derivative transactions with other banks to minimize the foreign exchange risk. As of 31 December 2015 and 2014, IOW loans amounted to Rp 25,004 and Rp 132,544, respectively, was economically hedged with forward contracts as follows: Value/ Currency NTD HKD SGD Jumlah nosional/ Notional amount 2015 2014 44.273.134 2.698.251 101.702 Rentang periode kontrak (hari)/Range of contract period (days) 2015 2014 227.517.584 10.498.415 598.755 26 - 305 26 - 183 28 - 244 Pada tanggal 31 Desember 2015, nilai wajar asset dan liabilitas derivatif dari kontrak diatas adalah sebesar Rp 324 dan Rp 275 (31 Desember 2014: Rp 2.031 dan Rp 223) yang merupakan bagian dari aset dan liabilitas derivatif untuk tujuan manajemen risiko. 26 - 305 28 - 183 28 - 244 As of 31 December 2015, fair value of derivative assets and liabilities of the above contracts are amounted to Rp 324 and Rp 275 (31 December 2014: Rp 2,031 and Rp 223) which are part of derivative assets and liabilities held for risk management purpose. g. lnformasi signifikan lainnya yang berkaitan dengan kredit yang diberikan g. Other significant information relating to loans Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, Bank telah memenuhi ketentuan Batas Maksimum Pemberian Kredit ("BMPK") baik untuk pihak berelasi maupun untuk pihak ketiga sesuai dengan peraturan yang ditetapkan Bank Indonesia. As of 31 December 2015 and 2014, the Bank complied with Legal Lending Limits (“LLL”) requirements for both related parties and third parties as required by Bank Indonesia regulations. Pinjaman kepada karyawan Bank terdiri dari kredit kendaraan bermotor, kredit kepemilikan rumah dan kredit untuk tujuan lain masing-masing sebesar Rp 38.220 dan Rp 37.985 pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014. Loans to Bank's employees consist of car loans, housing loans and loans for other purposes amounted to Rp 38,220 and Rp 37,985 as of 31 December 2015 and 2014, respectively 55 PT BANK CTBC INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus) PT BANK CTBC INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) YEAR ENDED 31 DECEMBER 2015 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified) 12. KREDIT YANG DIBERIKAN (Lanjutan) 12. LOANS RECEIVABLE (Continued) g. lnformasi signifikan lainnya yang berkaitan dengan kredit yang diberikan (Lanjutan) g. Other significant information relating to loans (Continued) Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, rasio non-performing loan (NPL) yang dihitung sesuai dengan peraturan Bank Indonesia yang berlaku adalah sebagai berikut: As of 31 December 2015 and 2014, the nonperforming loan (NPL) ratios calculated based on prevailing Bank Indonesia regulation were as follows: 31 Desember/December 2015 2014 NPL bruto NPL neto 2,88% 2,05% 1,82% 0,82% Suku bunga efektif rata-rata tertimbang setahun pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014: Gross NPL Net NPL Weighted average effective interest rates per annum as of 31 December 2015 and 2014: 31 Desember/December 2015 2014 Rupiah Valuta asing 12,01% 5,03% 12,05% 5,14% Informasi mengenai klasifikasi dan nilai wajar kredit yang diberikan diungkapkan pada Catatan 28. Information on the classification and fair value of loans receivable was disclosed in Note 28. 13. EFEK-EFEK UNTUK TUJUAN INVESTASI Rupiah Dimiliki hingga jatuh tempo: Obligasi pemerintah Rupiah Foreign currencies 13. INVESTMENT SECURITIES 31 Desember/December 2015 2014 69.516 661.653 Rupiah Held-to-maturity: Government bonds Tersedia untuk dijual: Obligasi pemerintah 220.437 - Available-for-sale: Government bonds Valuta asing Tersedia untuk dijual: Obligasi pemerintah Jumlah 289.953 88.865 750.518 Foreign currency Available-for-sale: Government bonds Total Suku bunga efektif rata-rata tertimbang setahun pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014: Weighted average effective interest rate per annum as of 31 December 2015 and 2014: 31 Desember/December 2015 2014 Rupiah Valuta asing 8,63% - 6,93% 7,25% Perubahan keuntungan (kerugian) yang belum direalisasi dari efek-efek untuk tujuan investasi dalam kelompok tersedia untuk dijual adalah sebagai berikut: Saldo, awal tahun- sebelum pajak penghasilan tangguhan Keuntungan (kerugian) yang belum direalisasi selama tahun berjalan bersih Jumlah sebelum pajak penghasilan Pajak tangguhan (Catatan 16) Saldo, akhir tahun- bersih Rupiah Foreign currency The movement of unrealized gain (loss) from the change in fair value of available-for-sale investment securities was as follows: Tahunan berakhir/Year ended 31 Desember/December 2015 2014 13) (932) Balance, beginning of year before deferred income tax (1.282) (1.269) 317) (952) 945) 13) (3) 10) Unrealized gain (loss) during the year - net Total before income tax Deferred tax (Note 16) Balance, end of year- net Informasi mengenai klasifikasi dan nilai wajar efek-efek untuk tujuan investasi diungkapkan pada Catalan 28. Information on the classification and fair value of investment securities was disclosed in Note 28. 56 PT BANK CTBC INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus) PT BANK CTBC INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) YEAR ENDED 31 DECEMBER 2015 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified) 14. SIMPANAN DARI NASABAH Rupiah Giro Tabungan Deposito berjangka Valuta asing Giro Tabungan Deposito berjangka Jumlah 14. DEPOSITS FROM CUSTOMERS 31 Desember/December 2015 2014 929.167 628.244 2.069.240 3.626.651 535.537 496.693 2.592.277 3.624.507 1.932.480 105.852 1.745.266 3.783.598 2.067.971 80.414 1.216.300 3.364.685 7.410.249 6.989.192 Suku bunga efektif rata-rata tertimbang setahun pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014: Rupiah Giro Tabungan Deposito berjangka Valuta asing Giro Tabungan Deposito berjangka Rupiah Current account Saving accounts Time deposits Foreign currencies Current account Saving accounts Time deposits Total Weighted average effective interest rates per annum as of 31 December 2015 and 2014: 31 Desember/December 2015 2014 1,98% 6,00% 7,82% 1,94% 5,32% 8,33% Rupiah Current account Saving accounts Time deposits 0,50% 0,72% 1,51% 0,57% 0,73% 1,98% Foreign currencies Current account Saving accounts Time deposits Jumlah giro dan deposito berjangka yang dijadikan jaminan kredit yang diberikan masing-masing sebesar Rp 1.293.294 dan Rp 1.278.112 pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 Total current accounts and time deposits pledged as security for loans receivable amounted to Rp 1,293,294 and Rp 1,278,112 as of 31 December 2015 and 2014, respectively. lnformasi mengenai klasifikasi dan nilai wajar simpanan dari nasabah diungkapkan pada Catalan 28. Information on the classification and fair value of deposits from customers was disclosed in Note 28. 15. SIMPANAN DARI BANK-BANK LAIN Rupiah Giro Call money Valuta asing Giro Call money Jumlah 15. DEPOSITS FROM OTHER BANKS 31 Desember/December 2015 2014 952 387.700 388.652 669 486.015 486.684 407.337 407.337 363.234 421.139 784.373 795.989 1.271.057 Suku bunga efektif rata-rata tertimbang setahun pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014: Rupiah Giro Call money Valuta asing Giro Call money Rupiah Current account Call money Foreign currencies Current account Call money Total Weighted average effective interest rates per annum as of 31 December 2015 and 2014: 31 Desember/December 2015 2014 1,82% 9,41% 1,50% 6,12% Rupiah Current account Call money 0,75% - 0,75% 0,30% Foreign currencies Current account Call money lnformasi mengenai klasifikasi dan nilai wajar simpanan dari bank-bank lain diungkapkan pada Catalan 28. Information on the classification and fair value of deposits from other banks was disclosed in Note 28. 57 PT BANK CTBC INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus) PT BANK CTBC INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) YEAR ENDED 31 DECEMBER 2015 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified) 16. PAJAK PENGHASILAN a. 16. INCOME TAX Liabilitas pajak kini terdiri dari a. Current tax liabilities consist of: 31 Desember/December 2015 2014 Pajak penghasilan badan Pajak penghasilan pasal 25 b. Komponen beban sebagai berikut: pajak 23.552 2.090 25.642 penghasilan 7.475 7.475 adalah b. Corporate income tax Income tax article 25 The components of income tax expense were as follows: Tahun berakhir/year ended 31 Desember/December 2015 2014 Pajak kini Pajak tangguhan: Pembentukan dan pemulihan perbedaan temporer Jumlah c. 67.048) 73.534 (24.717) 42.331) 12.367 85.901 Rekonsiliasi antara laba akuntansi sebelum pajak penghasilan dikali tarif pajak yang berlaku dengan beban pajak penghasilan adalah sebagai berikut: c. Current tax Deferred tax: Origination and reversal of temporary differences Total The reconciliation between accounting income before tax multiplied by the tax rate and income tax expense was as follows: Tahun berakhir/year ended 31 Desember/December 2015 2014 Laba sebelum pajak tangguhan Tarif pajak Perbedaan permanen dengan tarif pajak 25% Beban pajak d. 158.169 25% 39.542 325.077 25% 81.269 Income before tax Tax rate 2.789 42.331 4.632 85.901 Permanent differences at 25% Tax expense Aset (liabilitas) pajak tangguhan yang signifikan pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut: 2013 Diakui pada laba rugi periode berjalan/ Recognized in current period profit or loss d. Diakui pada pendapatan komprehensif lain/ Recognized in other comprehensive income 2014 The items that gave rise to significant portion of deferred tax assets (liabilities) as of 31 December 2015 and 2014 were as follows: Diakui pada laba rugi periode berjalan/ Recognized in current period profit or loss Diakui pada pendapatan komprehensif lain/ Recognized in other comprehensive income 2015 Aset (liabilitas) pajak tangguhan: Deferred tax assets (liabilities): Liabilitas imbalan pasca-kerja 5.646) 3.333) 775) 9.754) 1.950) (637) 11.067 Obligation for postemployment benefits Beban yang masih harus dibayar 6.273) (449) -) 5.824) (61) -) 5.763 Accrued expenses Pendapatan dan biaya transaksi yang ditangguhkan sehubungan dengan kredit yang diberikan Dipindahkan 626) 12.545) 1.768) 4.652) -) 775) 58 2.394) 17.972) 1.413) 3.302) -) (637) Deferred fees and transaction costs related to 3.807 loans 20.637 Carry forward PT BANK CTBC INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus) PT BANK CTBC INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) YEAR ENDED 31 DECEMBER 2015 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified) 16. PAJAK PENGHASILAN (Lanjutan) Diakui pada laba rugi periode berjalan/ Recognized in current period profit or loss 2013 Pindahan Rugi yang belum direalisasikan dari perubahan nilai aset keuangan untuk tujuan diperdagangkan 16. INCOME TAX (Continued) Diakui pada pendapatan komprehensif lain/ Recognized in other comprehensive income Diakui pada laba rugi periode berjalan/ Recognized in current period profit or loss 2014 Diakui pada pendapatan komprehensif lain/ Recognized in other comprehensive income 2015 12.545) 4.652) 775) 17.972) 3.302) (637) 16.301) (13.618) -) 2.683) 17.258 - Carried forward Unrealized loss from changes in fair value of financial assets held for trading 19.941 20.637) Rugi (laba) yang belum direalisasikan dari perubahan nilai wajar efek-efek untuk tujuan investasi (Catatan 13) 233) -) (236) (3) - 320) 317 Unrealized loss (gain) from changes in fair value of investment securities (Note 13) Depresiasi aset tetap 2.275) (1.017) -) 1.258) (2.791) -) (1.533) Depreciation of fixed assets Biaya transaksi yang ditangguhkan sehubungan dengan pinjaman yang diterima -) (641) -) (641) 340 -) (301) Transaction cost related to borrowing Cadangan kerugian penurunan nilai aset keuangan (6.775) (1.743) -) (8.518) 6.608 -) (1.910) Allowance for impairment losses of financial assets Aset pajak tangguhan bersih 24.579) (12.367) 539) 12.751) 24.717 (317) 37.151 Deferred tax assets - net e. Manajemen berpendapat bahwa aset pajak tangguhan yang timbul dari perbedaan temporer kemungkinan besar dapat direalisasi pada tahuntahun mendatang. e. The management believes that total deferred tax assets arising from temporary differences are probable to be realized in future years. f. Sesuai dengan peraturan perpajakan di Indonesia, Bank melaporkan/menyetorkan pajak berdasarkan self-assessment. Fiskus dapat menetapkan/ mengubah pajak-pajak tersebut dalam jangka waktu tertentu sesuai peraturan yang berlaku. f. Under the taxation laws in Indonesia, the Bank submits its corporate tax returns on a selfassessment basis. The tax authorities may assess amend taxes within the statute of limitations under prevailing regulations. Posisi pajak Bank dapat dipertanyakan oleh fiskus. Manajemen dapat mempertahankan posisi pajak Bank yang diyakini berdasarkan pada teknik dasar yang kuat dan telah sesuai dengan peraturan perpajakan. Oleh karena itu, manajemen yakin bahwa akrual atas liabilitas pajak telah memadai untuk semua tahun pajak terbuka berdasarkan evaluasi atas berbagai faktor, termasuk interpretasi atas undang-undang perpajakan dan pengalaman sebelumnya. Penilaian ini didasarkan pada estimasi dan asumsi dan dapat melibatkan keputusan atas kejadian mendatang. Informasi baru yang tersedia dapat menyebabkan perubahan keputusan oleh manajemen atas kecukupan dari liabilitas pajak. Perubahan atas liabilitas pajak tersebut dapat mempengaruhi beban pajak pada periode dimana keputusan dibuat. The Bank’s tax positions may be challenged by the tax authorities. Management vigorously defends the Bank’s tax positions which are believed to be grounded on sound technical basis and in compliance with the tax regulations. Accordingly, management believes that the accruals for tax liabilities are adequate for all open tax years based on the assessment of various factors, including interpretations of tax law and prior experience. This assessment relies on estimates and assumptions and may involve judgment about future events. New information may become available that causes management to change its judgment regarding the adequacy of existing tax liabilities. Such changes to tax liabilities will impact tax expense in the period in which such determination is made. 59 PT BANK CTBC INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus) PT BANK CTBC INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) YEAR ENDED 31 DECEMBER 2015 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified) 16. PAJAK PENGHASILAN (Lanjutan) g. 16. INCOME TAX (Continued) Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, terdapat Surat Ketetapan Pajak (SKP) dan Surat Perintah Pemeriksaan Pajak yang telah diterbitkan oleh Kantor Pelayanan Pajak sehubungan dengan tahun-tahun fiskal berikut ini: (1) (2) g. Tahun fiskal 2007 (1) Fiscal year 2007 Pada bulan Juni 2008, Bank mengajukan kelebihan bayar atas pajak penghasilan badan tahun 2007 sebesar Rp 16.684. Pada bulan Juni 2009, Bank menerima hasil pemeriksaan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) atas pajak penghasilan pasal 23 dan 26 masing-masing sebesar Rp 907 dan Rp 10, serta Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar (SKPLB) atas pajak penghasilan badan sebesar Rp 12.091. Bank menyetujui hasil pemeriksaan atas pajak penghasilan pasal 23 dan 26 dan membayar sebesar Rp 917. Namun, Bank tidak setuju dengan hasil pemeriksaan pajak penghasilan badan dan mengajukan keberatan ke Kantor Wilayah Kantor Pelayanan Pajak Madya Jakarta Selatan pada bulan Agustus 2009. In June 2008, the Bank claimed for 2007 corporate income tax overpayment of Rp 16,684. In June 2009, Bank received tax assessment result letter of underpayment for income tax article 23 and 26 amounting to Rp 907 and Rp 10, respectively, and overpayment of corporate income tax amounting to Rp 12,091. The Bank agreed with the assessment related to income tax article 23 and 26 and paid the amount of Rp 917. However, the Bank disagreed with the assessment of corporate income tax and submitted an objection letter on such assessment to South Jakarta District Tax Service Office in August 2009. Pada bulan Mei 2010, Direktorat Jenderal Pajak mengabulkan sebagian keberatan yang diajukan Bank sejumlah Rp 83. Atas hasil keputusan ini, Bank mengajukan banding ke Pengadilan Pajak pada bulan Agustus 2010 sejumlah Rp 4.501 dan menyetujui untuk mengakui Rp 9 sebagai beban lain-lain. In May 2010, Directorate General of Taxation partially accepted the Bank's objections amounted to Rp 83. Following this result, the Bank filed appeal letter to the Tax Court in August 2010 amounted to Rp 4,501 and agree to recognize an amount of Rp 9 as other expense. Pada tanggal 26 Pebruari 2014, Bank menerima hasil Keputusan Pengadilan Pajak yang mengabulkan sebagian pengajuan banding sebesar Rp 4.366 dan atas sisanya sebesar Rp 135, Bank menerima Keputusan Pengadilan Pajak tersebut. Pada tanggal 9 Oktober 2014, Bank menerima kelebihan bayar atas pajak penghasilan badan tersebut. On 26 February 2014, the Bank received the Tax Court Decision which partially accepted the tax appeal amounted to Rp 4,366 and for the remaining amount of Rp 135, the Bank accepted that Tax Court Decision. On 9 October 2014, the Bank received the overpayment of corporate income tax. Tahun fiskal 2011 dan 2012 (2) Fiscal year 2011 and 2012 Berdasarkan surat KPP Madya Jakarta Selatan tanggal 22 Agustus 2014 tentang Surat Perintah Pemeriksaan Pajak (SP3), Kantor Pajak melakukan pemeriksaan atas seluruh pajak Bank untuk tahun fiskal 2011 dan 2012. Sampai dengan tanggal 31 Desember 2015, proses pemeriksaan tersebut masih berlangsung. (3) As of 31 December 2015 and 2014, there was tax assessment letters (SKP) and Tax Audit Notification Letter which had been issued by Tax Office related to the following fiscal years: Based on the Tax Audit Notification Letter from Tax Office dated 22 August 2014, the tax authorities performed tax audit for the Bank`s all taxes for fiscal year 2011 and 2012. Up to 31 December 2015, the tax audit is still in process. Tahun fiskal 2014 (3) Fiscal year 2014 Pada bulan April 2015, Bank mengajukan kelebihan bayar atas Pajak Penghasilan Badan tahun 2014 sebesar Rp 17.219. In April 2015, the Bank submit claim for tax refund for overpayment of 2014 Corporate Income Tax amounting to Rp 17.219. Berdasarkan surat KPP Madya Jakarta Selatan tanggal 18 Agustus 2015 tentang Surat Perintah Pemeriksaan Pajak (SP3), Kantor Pajak melakukan pemeriksaan atas Pajak Penghasilan Badan Bank untuk tahun fiskal 2014. Sampai dengan tanggal 31 Desember 2015, proses pemeriksaan tersebut masih berlangsung. Based on the Tax Audit Notification Letter from Tax Office dated 18 August 2015, the tax authorities performed tax audit for the Bank`s Corporate Income Tax for fiscal year 2014. Up to 31 December 2015, the tax audit is still in process. 60 PT BANK CTBC INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus) PT BANK CTBC INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) YEAR ENDED 31 DECEMBER 2015 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified) 17. PINJAMAN YANG DITERIMA 17. BORROWINGS Pinjaman yang diterima terdiri dari: The borrowings consist of: 31 Desember/December 2015 2014 Export Import Bank of the Republic of China, fasilitas kredit revolving, fasilitas maksimum 2015 dan 2014: USD 30.000.000, jatuh tempo fasilitas 2015 dan 2014: 20 Maret 2016 (diperbaharui setiap 15 bulan), saldo pinjaman 2015 dan 2014: USD 4.181.800 dan USD 8.365.978, tingkat suku bunga 2015 dan 2014: LIBOR 6 bulanan + 0,375% setahun, jatuh tempo 2015 dan 2014: 7 Januari 2016 - 2 Nopember 2018 dan antara tanggal 2 Januari 2015 16 September 2016 PT Bank Negara Indonesia Tbk, fasilitas Banker Acceptance, tingkat suku bunga: 9% setahun, jatuh tempo: 29 Januari 2016 PT Bank Central Asia Tbk, fasilitas Pinjaman Jangka Pendek, tingkat suku bunga: JlBOR 3 bulanan + 1,5% setahun, jatuh tempo: 21 November 2016 Commerzbank AG., Hong Kong, fasilitas Pinjaman Jangka Panjang, saldo pinjaman: USD 40.000.000, tingkat suku suku bunga: LIBOR 3 bulanan + 1,5% setahun, jatuh tempo: 23 September 2016 lNG Bank, Taipei, fasilitas Pinjaman Jangka Panjang, saldo pinjaman: USD 25.000.000, tingkat suku bunga: LIBOR 3 bulanan + 1.6% setahun, jatuh tempo: 5 Mei 2016 57.788 103.845 Export Import Bank of the Republic of China, revolving credit facility, maximum facility 2015 and 2014: USD 30,000,000, facility due in 2015 and 2014: 20 March 2016 (renewed every 15 months), outstanding amount 2015 and 2014: USD 4,181,800 and USD 8,365,978, interest rate 2015 and 2014: 6 month LIBOR + 0.375% per annum, due date 2015 and 2014: ranging on 7 January 2016 - 2 November 2018 and ranging on 2 January 2015 16 September 2016 - PT Bank Negara Indonesia Tbk, Banker Acceptance, interest rate: 9% per annum, due date: 29 January 2016 - PT Bank Central Asia Tbk, Short Term Loan, interest rate: 3 month JIBOR + 1.5% per annum, due date: 21 November 2016 493.075 Commerzbank AG., Hong Kong, Long Term Loan, outstanding amount: USD 40,000,000, interest rate: 3 month LIBOR + 1.5% per annum, due date: 23 September 2016 50.800 202.293 550.517 345.797 1.207.195 310.623 907.543 Suku bunga efektif rata-rata tertimbang setahun pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014: lNG Bank, Taipei, Long Term Loan, outstanding amount USD 25,000,000, interest rate: 3 month LIBOR+ 1.6% per annum, due date: 5 May 2016 The weighted average effective interest rates per annum as of 31 December 2015 and 2014: 31 Desember/December 2015 2014 Rupiah Valuta asing 9,66% 1,97% 1,66% lnformasi mengenai klasifikasi dan nilai wajar pinjaman yang diterima diungkapkan pada Catatan 28. Rupiah Foreign currencies Information on the classification and fair value of borrowings was disclosed in Note 28. 18. BEBAN YANG MASIH HARUS DIBAYAR DAN LIABILITAS LAINNYA 18. ACCRUALS AND OTHER LIABILITIES 31 Desember/December 2015 2014 Setoran jaminan Bonus Pajak pasal 4(2), 21, 23, 26 dan Pajak Pertambahan Nilai Liabilitas segera Liabilitas lainnya Jumlah 143.485 23.052 60.847 23.298 7.212 3.591 15.134 192.474 10.531 4.499 16.119 115.294 61 Guarantee deposits Bonus Tax articles 4(2),21,23,26 and Value Added Tax Liabilities on demand Other liabilities Total PT BANK CTBC INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus) PT BANK CTBC INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) YEAR ENDED 31 DECEMBER 2015 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified) 19. MODAL SAHAM 19. SHARE CAPITAL Rincian pemegang saham pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut: Pemegang saham The details of share ownership of the Bank as of 31 December 2015 and 2014 were as follows: Jumlah lembar saham ditermpatkan dan disetor penuh/ Number of shares issued and fully paid Persentase kepemilikan/ Pecentage of ownership (%) Jumlah/Total Shareholders 1.485 15 1.500 99 1 100 148.500 1.500 150.000 CTBC Bank Co., Ltd., Taipei PT Bank Danamon Indonesia Tbk Total CTBC Bank Co., Ltd., Taipei PT Bank Danamon Indonesia Tbk Jumlah 20. PENDAPATAN BUNGA BERSIH 20. NET INTEREST INCOME Tahun berakhir/Year ended 31 Desember/December 2015 2014 Pendapatan bunga Kredit yang diberikan Efek-efek untuk tujuan investasi Penempatan pada Bank Indonesia dan bankbank lain Giro pada Bank Indonesia dan bank-bank lain Efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali Beban bunga Deposito berjangka Tabungan Giro Simpanan dari bank-bank lain Pinjaman yang diterima Premi penjaminan pemerintah 780.980) 22.952) 653.193) 34.350) 29.507) 30.382) 2.007) 1.690) 15.430) 850.876) 17.582) 737.197) (201.500) (33.982) (25.074) (59.852) (2.431) (15.341) (338.180) (192.048) (20.842) (22.753) (29.381) (1.505) (11.839) (278.368) 512.696) 458.829) Termasuk dalam pendapatan bunga adalah bunga dari efek diskonto aset keuangan yang mengalami penurunan nilai untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 masing-masing sebesar Rp 27.946 dan Rp 18.483. Interest income Loans receivable Investment securities Placements with Bank Indonesia and other banks Current accounts with Bank Indonesia and other banks Securities purchased under resale agreements Interest expense Time deposits Saving accounts Current accounts Deposits from other banks Borrowings Government guarantee Included in interest income is interest from the effect of discounting (unwinding interest) of impaired financial assets for the years ended 31 December 2015 and 2014 amounting to Rp 27,946 and Rp 18,483, respectively. 62 PT BANK CTBC INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus) PT BANK CTBC INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) YEARS ENDED 31 DECEMBER 2015 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified) 21. PROVISI DAN KOMISI - BERSIH 21. FEES AND COMMISSIONS - NET Tahun berakhir/Year ended 31 Desember/December 2015 2014 Pendapatan provisi dan komisi Provisi dan komisi kredit Komisi letters of credit Komisi pengiriman uang Komisi lainnya Beban provisi dan komisi Beban jasa penagihan Pihak berelasi (Catatan 31) Pihak ketiga Beban komisi lainnya Provisi dan komisi - bersih 46.962) 19.870) 3.092) 8.935) 78.859) 106.993) 20.244) 5.809) 4.508) 137.554) (2.245) (337) (3.948) (6.530) (6.990) (7.258) (11.398) (25.646) ) 111.908) 72.329) 22. (KERUGIAN) KEUNTUNGAN TRANSAKSI PERDAGANGAN - BERSIH Fees and commissions income Loans fees and commissions Letters of credit commissions Remittance commissions Other commissions Fees and commissions expenses Collection fees expenses Related party (Note 31) Third parties Other commissions expenses Fees and commissions - net 22. NET TRADING (LOSS) GAIN Tahun berakhir/Year ended 31 Desember/December 2015 2014 Keuntungan dari instrumen derivatif (Kerugian) keuntungan dari obligasi pemerintah Lain-lain 345) 84.951 Gain from derivative instruments (24.924) 18.593) (5.986) 4.369 17.547 106.867 (Loss) gain from government bonds Other 23. KEUNTUNGAN (KERUGIAN) DARI INSTRUMEN KEUANGAN LAINNYA PADA NILAI WAJAR MELALUI LABA RUGI - BERSIH 23. GAIN (LOSS) FROM OTHER FINANCIAL INSTRUMENTS AT FAIR VALUE THROUGH PROFIT OR LOSS - NET Tahun berakhir/Year ended 31 Desember/December 2015 2014 Keuntungan (kerugian) dari kontrak valuta berjangka Keuntungan (kerugian) dari kontrak valuta spot Keuntungan dari kontrak valuta Non Delivery Forward (NDF) 4.995 (29.594) 1.219 (6.946) 1.002 7.216 18.075) (18.465) 63 Gain (loss) from currency forward contracts Gain (loss) from currency spot contracts Gain from currency Non Delivery Forward (NDF) contracts PT BANK CTBC INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus) PT BANK CTBC INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) YEARS ENDED 31 DECEMBER 2015 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified) 24. PENDAPATAN LAIN-LAIN 24. OTHER INCOME Pendapatan lain-lain terdiri dari pendapatan recovery yang telah diterima oleh Bank atas pembayaran kredit TKI, korporasi dan konsumen lainnya yang telah dihapus-bukukan sebelumnya. 25. PENAMBAHAN KERUGIAN PENURUNAN NILAI ASET KEUANGAN Other income consists of recovery income received by the Bank for the payment of IOW, corporate and other consumer loan which have been previously written-off. 25. ADDITION OF IMPAIRMENT FINANCIAL ASSETS LOSSES ON Tahun berakhir/Year ended 31 Desember/December 2015 2014 Beban selama tahun berjalan: Tagihan akseptasi (Catatan 11) Kredit yang diberikan (Catatan 12) Jumlah (725) 181.549 180.824 (353) 43.362) 43.009) 26. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI Charges for the year: Acceptance receivables (Note 11) Loans receivable (Note 12) Total 26. GENERAL AND ADMINISTRATIVE EXPENSES Tahun berakhir/Year ended 31 Desember/December 2015 2014 Sewa Perbaikan dan pemeliharaan Amortisasi aset takberwujud Komunikasi Beban pendidikan dan pelatihan Perjalanan dan transportasi Penyusutan aset tetap Iklan dan promosi Pungutan Otoritas Jasa Keuangan (“OJK”) Keperluan kantor Jasa tenaga ahli Jasa konsultan sehubungan dengan kredit yang diberikan kepada TKI Lainnya Jumlah 18.969 15.729 11.125 9.020 8.334 8.092 7.556 6.991 17.513 10.616 3.411 8.706 7.136 8.602 8.109 19.834 6.475 3.410 3.096 2.342 3.871 2.497 Rental Repair and maintenance Amortization of intangible assets Communication Educational and training expenses Travelling and transportation Depreciation of fixed assets Advertisement and promotion Otoritas Jasa Keuangan (“OJK”)’s levies Office expenses Professional fees 12.781 111.578 5.079 14.870 112.586 Consultant fees related to IOW loans Others Total 27. BEBAN KARYAWAN 27. PERSONNEL EXPENSES Tahun berakhir/Year ended 31 Desember/December 2015 2014 Gaji Tunjangan dan bonus Imbalan pasca-kerja Lain-lain Jumlah 103.531 33.795 10.566 12.595 160.487 96.717 33.998 7.976 10.188 148.879 64 Salaries Allowances and bonuses Post-employment benefits Others Total PT BANK CTBC INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus) PT BANK CTBC INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) YEARS ENDED 31 DECEMBER 2015 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified) 28. INSTRUMEN KEUANGAN 28. FINANCIAL INSTRUMENTS Klasifikasi aset keuangan dan liabilitas keuangan Classification of financial assets and financial liabilities Pada tabel di bawah ini, instrumen keuangan telah dikelompokkan berdasarkan klasifikasi masing-masing. Kebijakan akuntansi yang signifikan dalam Catatan 2.i menjelaskan bagaimana kategori aset keuangan dan liabilitas keuangan tersebut diukur dan bagaimana pendapatan dan beban, termasuk laba dan rugi atas nilai wajar (perubahan nilai wajar instrumen keuangan), diakui. In the table below, the financial instruments have been allocated based on their classification. The significant accounting policies in Note 2.i describe how the categories of the financial assets and financial liabilities are measured and how income and expenses, including fair value gains and losses (changes in fair value of financial instruments), are recognized. Tabel di bawah ini menyajikan nilai tercatat aset keuangan dan liabilitas keuangan utama Bank berdasarkan kategori masing-masing pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014: The table below sets out the carrying amount of the Bank’s main financial assets and financial liabilities based on their respective category as of 31 December 2015 and 2014: 31 Desember/December 2015 Aset keuangan Kas Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank-bank lain Penempatan pada Bank Indonesia dan bank-bank lain Aset keuangan untuk diperdagangkan Aset derivatif untuk tujuan manajemen risiko Tagihan akseptasi Kredit yang diberikan Efek-efek untuk tujuan investasi Jumlah Liabilitas keuangan Simpanan dari nasabah Simpanan dari bankbank lain Liabilitas keuangan untuk diperdagangkan Liabilitas derivatif untuk tujuan manajemen risiko Utang akseptasi Pinjaman yang diterima Jumlah Diperdagangkan/ Trading Derivatif untuk tujuan manajemen risiko/ Derivative held for risk management -) Biaya perolehan diamortisasi lainnya/ Other amortized cost Dimiliki hingga jatuh tempo/ Held-tomaturity Pinjaman yang diberikan dan piutang/ Loans and receivables Tersedia untuk dijual/ Available-forSale -) - - 55.042 -) 55.042) -) -) - 740.982 - -) 740.982) -) -) - 235.406 - -) 235.406) -) -) - 1.892.710 - -) 1.892.710) 286.685) -) - - - -) 286.685) -) -) -) 802 -) -) - 496.191 8.642.431 - -) -) -) 802) 496.191) 8.642.431) -) 286.685) -) 802 69.516 69.516 12.007.720 220.437 275.479 -) -) 289.953) 12.640.202) -) -) - - - (7.410.249) (7.410.249) -) -) - - - (795.989) (795.989) Deposits from customers Deposits from other banks (119.456) -) - - - -) (119.456) Financial liabilities held for trading -) -) (404) -) - - - -) (497.559) (404) (497.559) Derivative liabilities held for risk management Acceptance payables -) (119.456) -) (404) - - - (1.207.195) (9.910.992) (1.207.195) (10.030.852) Jumlah nilai tercatat/ Total carrying amount Financial assets Cash Current accounts with Bank Indonesia Current accounts with other banks Placement with Bank Indonesia and other banks Financial assets held for trading Derivative assets held for risk management Acceptance receivables Loans receivable Investment securities Total Financial liabilities 65 Borrowings Total PT BANK CTBC INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus) PT BANK CTBC INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) YEARS ENDED 31 DECEMBER 2015 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified) 28. INSTRUMEN KEUANGAN (Lanjutan) 28. FINANCIAL INSTRUMENTS (Continued) Klasifikasi aset keuangan dan liabilitas keuangan (Lanjutan) Classification of financial assets and financial liabilities (Continued) 31 Desember/December 2014 Aset keuangan Kas Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank-bank lain Penempatan pada Bank Indonesia dan bank-bank lain Aset keuangan untuk diperdagangkan Aset derivatif untuk tujuan manajemen risiko Efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali Tagihan akseptasi Kredit yang diberikan Efek-efek untuk tujuan investasi Jumlah Liabilitas keuangan Simpanan dari nasabah Simpanan dari bankbank lain Liabilitas keuangan untuk diperdagangkan Liabilitas derivatif untuk tujuan manajemen risiko Utang akseptasi Pinjaman yang diterima Jumlah Diperdagangkan/ Trading Derivatif untuk tujuan manajemen risiko/ Derivative held for risk management -) Biaya perolehan diamortisasi lainnya/ Other amortized cost Dimiliki hingga jatuh tempo/ Held-tomaturity Pinjaman yang diberikan dan piutang/ Loans and receivables Tersedia untuk dijual/ Available-forSale -) - - 51.252 -) 51.252) -) -) - 733.620 - -) 733.620) -) -) - 400.680 - -) 400.680) Jumlah nilai tercatat/ Total carrying amount Financial assets Cash Current accounts with Bank Indonesia Current accounts with other banks Placement with Bank Indonesia and other banks Financial assets held for trading -) -) - 681.962 - -) 681.962) 195.790) -) - - - -) 195.790) -) 11.251) - - - -) 11.251) -) -) -) -) -) -) - 1.094.516 506.879 7.738.323 - -) -) -) 1.094.516) 506.879) 7.738.323) -) 195.790) -) 11.251) 661.653 661.653 11.155.980 88.865 140.117 -) -) 750.518) 12.164.791) -) -) - - - (6.989.192) (6.989.192) -) -) - - - (1.271.057) (1.271.057) Deposits from customers Deposits from other banks (72.426) -) - - - -) (72.426) Financial liabilities held for trading -) -) (405) -) - - - -) (508.985) (405) (508.985) Derivative liabilities held for risk management Acceptance payables -) (72.426) -) (405) - - - (907.543) (9.676.777) (907.543) (9.749.608) Derivative assets held for risk management Securities purchased under resale agreements Acceptance receivables Loans receivable Investment securities Total Financial liabilities Borrowings Total Nilai wajar instrumen keuangan Fair values of financial instruments Bank mengukur nilai wajar dengan menggunakan hirarki dari metode berikut: The Bank measures fair values using the following hierarchy of methods: Level 1: Input yang berasal dari harga kuotasian (tanpa penyesuaian) di pasar aktif untuk instrumen yang identik yang dapat diakses Bank pada tanggal pengukuran. Level 1: Inputs that are quoted prices (unadjusted) in active markets for identical instruments that the Bank can access at the measurement date. Level 2: Input selain harga kuotasian yang termasuk dalam level 1 yang dapat diobservasi, baik secara langsung atau tidak langsung. Dalam kategori ini termasuk instrumen yang dinilai dengan menggunakan: harga kuotasian untuk instrumen yang serupa di pasar aktif; harga kuotasian untuk instrumen yang identik atau yang serupa di pasar yang tidak aktif; atau teknik penilaian lainnya dimana seluruh input signifikan dapat diobservasi secara langsung maupun tidak langsung dari data pasar. Level 2: Inputs other than quoted prices included within level 1 that are observable either directly or indirectly. This category includes instruments valued using: quoted market prices in active markets for similar instruments valued using: quoted market prices in active markets for similar instruments; quoted prices for identical or similar instruments in markets that are not active; or other valuation techniques in which all significant inputs are directly or indirectly observable from market data. Level 3: Input yang tidak dapat diobservasi. Dalam kategori ini termasuk semua instrumen dimana teknik penilaian menggunakan input yang tidak dapat diobservasi dan input yang tidak dapat diobservasi ini memberikan dampak signifikan terhadap penilaian instrumen. Termasuk dalam kategori ini adalah instrumen yang dinilai berdasarkan harga kuotasian untuk instrumen serupa yang memerlukan penyesuaian atau asumsi signifikan yang tidak dapat diobservasi untuk mencerminkan perbedaan diantara instrumen tersebut. 66 Level 3: Inputs that are unobservable. This category includes all instruments for which the valuation technique includes inputs not based on observable data and the unobservable inputs have a significant effect on the instrument’s valuation. This category includes instruments that are valued based on quoted prices for similar instruments for which significant unobservable adjustments or assumptions are required to reflect differences between the instruments. PT BANK CTBC INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus) PT BANK CTBC INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) YEARS ENDED 31 DECEMBER 2015 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified) 28. INSTRUMEN KEUANGAN (Lanjutan) 28. FINANCIAL INSTRUMENTS (Continued) Nilai wajar instrumen keuangan (Lanjutan) Fair values of financial instruments (Continued) Nilai wajar dari aset keuangan yang diperdagangkan di pasar aktif didasarkan pada kuotasi harga pasar atau kuotasi dari harga dealer. Untuk seluruh instrumen keuangan lainnya, Bank menentukan nilai wajar dengan menggunakan teknik penilaian. Teknik penilaian mencakup model nilai kini bersih dan arus kas yang didiskontokan, perbandingan dengan instrumen yang sejenis yang harga pasarnya tersedia dan dapat diobservasi, serta model penilaian lainnya. Asumsi dan input yang digunakan dalam teknik penilaian termasuk suku bunga bebas risiko (risk-free) dan suku bunga acuan, credit spread dan variabel lainnya yang digunakan dalam mengestimasi tingkat diskonto, harga obligasi, kurs mata uang asing, serta volatilitas, dan korelasi harga yang diharapkan. Tujuan dari teknik penilaian adalah pengukuran nilai wajar yang mencerminkan harga yang akan diterima untuk menjual suatu aset atau harga yang akan dibayar untuk mengalihkan suatu liabilitas dalam transaksi teratur (orderly transactions) antara pelaku pasar (market participants) pada tanggal pengukuran. Fair values of financial assets that are traded in active markets are based on quoted market prices or dealer price quotations. For all other financial instruments, the Bank determines fair values using valuation techniques. Valuation techniques include net present value and discounted cash flow models, and comparison to similar instruments for which market observable prices exist and other valuation models. Assumptions and inputs used in valuation techniques include risk-free and benchmark interest rates, credit spreads and other premia used in estimating discount rates, bond prices, foreign currency exchange rates, and expected price volatilities and correlations. The objective of valuation techniques is to arrive at a fair value determination that reflects the price that would be received to sell the asset or paid to transfer the liability in an orderly transaction between market participants at the measurement date. Bank menerapkan model penilaian yang diakui secara luas untuk menentukan nilai wajar instrumen keuangan yang umum dan yang lebih sederhana, seperti kontrak berjangka valuta asing yang hanya menggunakan data pasar yang dapat diobservasi dan hanya membutuhkan sedikit pertimbangan dan estimasi manajemen. Ketersediaan harga pasar yang dapat diobservasi dan input dalam model mengurangi kebutuhan untuk pertimbangan dan estimasi manajemen dan juga mengurangi ketidakpastian yang terkait dengan penentuan nilai wajar. Ketersediaan harga pasar dan input bervariasi tergantung pada produk dan pasar, dan mudah berubah berdasarkan kejadian tertentu dan kondisi umum di pasar keuangan. The Bank uses widely recognized valuation models for determining the fair value of common and more simple financial instruments, such as foreign exchange forward contracts that use only observable market data and require little management judgment and estimation. Availability of observable market prices and model inputs reduces the need for management judgment and estimation and also reduces the uncertainty associated with determination of fair values. The availability of observable market prices and inputs varies depending on the products and markets, and is prone to changes based on specific events and general conditions in the financial markets. Untuk instrumen yang lebih kompleks, Bank menggunakan model penilaian proprietary, yang biasanya dikembangkan dari model penilaian yang telah diakui. Beberapa atau semua input yang signifikan dalam model ini mungkin tidak dapat diobservasi di pasar, dan berasal dari harga pasar atau harga atau estimasi berdasarkan asumsi. Contoh instrumen yang memerlukan input yang tidak dapat diobservasi yang signifikan meliputi beberapa pinjaman tertentu dan efek yang tidak memiliki pasar aktif. Model penilaian yang menggunakan input yang tidak dapat diobservasi yang signifikan memerlukan tingkat pertimbangan dan asumsi manajemen yang lebih tinggi dalam penentuan nilai. For more complex instruments, the Bank uses proprietary valuation models, which are usually developed from recognized valuation models. Some or all the significant inputs into these models may not be observable in the market, and are derived from market prices or rates or are estimated based on assumptions. Examples of instruments involving significant unobservable inputs include certain loans and securities for which there is no active market. Valuation models that employ significant unobservable inputs require a higher degree of management judgment and estimation in the determination of value. Pertimbangan dan estimasi manajemen biasanya memerlukan pemilihan model yang sesuai untuk digunakan, penentuan arus kas masa depan yang diharapkan pada instrumen keuangan yang dinilai, penentuan probabilitas kegagalan pihak lawan dan pembayaran dimuka dan pemilihan tingkat diskonto yang tepat. Management judgement and estimation are usually require for selection of the appropriate valuation model to be used, determination of expected future cash flows on the financial instrument being valued, determination of the probability of counterparty default and prepayments and selection of appropriate discount rates. 67 PT BANK CTBC INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus) PT BANK CTBC INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) YEARS ENDED 31 DECEMBER 2015 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified) 28. INSTRUMEN KEUANGAN (Lanjutan) 28. FINANCIAL INSTRUMENTS (Continued) Nilai wajar instrumen keuangan (Lanjutan) Fair values of financial instruments (Continued) Estimasi nilai wajar yang diperoleh dari model disesuaikan dengan faktor-faktor lain, seperti risiko likuiditas atau ketidakpastian model, sepanjang Bank berkeyakinan bahwa pelaku pasar pihak ketiga akan memperhitungkan dalam menentukan harga transaksi. Nilai wajar mencerminkan risiko kredit instrumen termasuk penyesuaian untuk memperhitungkan risiko kredit Bank dan pihak lawan. Untuk mengukur derivatif yang klasifikasinya mungkin berubah dari aset menjadi liabilitas atau sebaliknya seperti swap suku bunga, nilai wajar memperhitungkan Credit Valuation Adjustment (“CVA”) dan Debit Valuation Adjustment (“DVA”) ketika pelaku pasar mempertimbangkan hal ini dalam harga derivatif. Bank menggunakan model standard untuk mengukur CVA dan DVA. Fair values estimates obtained from models are adjusted for any other factors, such as liquidity risk or model uncertainties, to the extent that the Bank believes that a third party market participants would take them into account in pricing a transaction. Fair values reflect the credit risk of the instrument and include adjustments to take account of the credit risk of the Bank and the counterparty where appropriate. For measuring derivatives that might change classification from being an asset to a liability or vice versa such as interest rate swaps, fair values take into account both credit valuation adjustment (CVA) and debit valuation adjusment (DVA) when market participants take this into consideration in pricing the derivatives. The Bank uses standard model to measure the CVA and DVA. Kerangka Penilaian Valuation Framework Penilaian aset keuangan dan liabilitas keuangan Bank dikaji secara independen dari bisnis oleh Grup Manajemen Risiko dan Grup Credit Control pada Bank. Grup Manajemen Risiko dan Grup Credit Control pada Bank bertanggung jawab untuk memastikan bahwa penilaian telah dilakukan secara tepat dan hasil penilaian telah didiskusikan dengan masing-masing unit bisnis untuk mendapat persetujuan. Selain itu, komunikasi juga diperlukan untuk memberikan kepastian kepada masing-masing unit bisnis bahwa hasil penilaian telah menggunakan data pasar yang dapat diandalkan dari sumber-sumber independen (misalnya harga perdagangan dan kuotasi pialang) berdasarkan konsensus sumber data. Model penilaian diajukan dan didiskusikan dengan masing-masing unit bisnis serta disetujui oleh Direktur Bisnis dan Direktur Risiko. Valuation of financial assets and financial liabilities of the Bank are subject to an independent review by Risk Management Group and Credit Control Group of the Bank. Risk Management Group and Credit Control Group of the Bank are responsible to ensure that valuation has been properly accounted for and the assessment results have been discussed with each business unit to obtain an approval. Furthermore, the communication is needed in order to assure each business unit that the assessment uses reliable market data from independent sources (e.g. traded prices and broker quotes) based on consensus data sources. Valuation model is proposed and discussed with each of business unit and approved by Business Director and Risk Director. Sepanjang terdapat kelayakan sumber data pasar, Grup Manajemen Risiko melakukan pengkajian secara berkala sekurang-kurangnya secara tahunan. Data pasar yang digunakan untuk validasi harga mencakup pula sumber data perdagangan terkini yang melibatkan pihak lawan eksternal atau pihak ketiga seperti Bloomberg, Reuters, pialang, pricing providers dan lain sebagainya. Data pasar yang digunakan harus sedapat mungkin mencerminkan pasar yang secara berkesinambungan dapat berevolusi mengikuti perkembangan pasar dan instrumen keuangan. Untuk menentukan kualitas dari input data pasar, faktor-faktor seperti independensi, relevansi, kehandalan, ketersediaan berbagai sumber data dan metodologi yang digunakan oleh pricing provider harus dipertimbangkan. If there were reliable sources of market data, Risk Management Group performs periodic review at least on annually basis. The market data used for price validation may include those source from recent trade data involving external counterparties or third parties such as Bloomberg, Reuters, brokers, pricing providers and etc. The market data used should be representative of the market as much as possible, which can evolve over time as markets and financial instruments develop. To determine the quality of the market data inputs, factors such as independence, relevance, reliability, availability of multiple data sources and methodology employed by the pricing provider are taken into consideration. 68 PT BANK CTBC INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus) PT BANK CTBC INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) YEARS ENDED 31 DECEMBER 2015 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified) 28. INSTRUMEN KEUANGAN (Lanjutan) 28. FINANCIAL INSTRUMENTS (Continued) Instrumen keuangan yang diukur pada nilai wajar Financial instruments measured at fair values Tabel di bawah ini menyajikan analisa instrumen keuangan yang diukur pada nilai wajar pada tanggal pelaporan, berdasarkan hirarki nilai wajar: The table below presents financial instruments measured at fair value as of the reporting date, based on fair value hierarchy: 31 Desember/December 2015 Level/ Level/ Jumlah/ Level 1 Level 2 Total Aset keuangan Aset keuangan untuk diperdagangkan Aset derivatif untuk tujuan manajemen risiko Efek-efek untuk tujuan investasi 245.660 41.025 286.685 220.437 802 - 802 220.437 - 119.456 119.456 - 404 404 Liabilitas keuangan Liabilitas keuangan untuk diperdagangkan Liabilitas derivatif untuk tujuan manajemen risiko Financial assets Financial assets held for trading Derivative assets held for risk management Investment securities Financial liabilities Financial liabilities held for trading Derivative liabilities held for risk management 31 Desember/December 2014 Level/ Level/ Jumlah/ Level 1 Level 2 Total Aset keuangan Aset keuangan untuk diperdagangkan Aset derivatif untuk tujuan manajemen risiko Efek-efek untuk tujuan investasi 144.864 50.926 195.790 88.865 11.251 - 11.251 88.865 - 72.426 72.426 - 405 405 Liabilitas keuangan Liabilitas keuangan untuk diperdagangkan Liabilitas derivatif untuk tujuan manajemen risiko Financial assets Financial assets held for trading Derivative assets held for risk management Investment securities Financial liabilities Financial liabilities held for trading Derivative liabilities held for risk management Nilai wajar aset keuangan dan liabilitas keuangan untuk diperdagangkan dan efek-efek untuk tujuan investasi diprioritaskan untuk menggunakan harga kuotasi penawaran di Bloomberg pada tanggal pelaporan, kecuali untuk nilai wajar forward, swap suku bunga (IRS) dan cross currency swap (CCS), yang penilaiaannya ditentukan dengan teknik penilaian berdasarkan input yang dapat diobservasi. The fair value of financial assets and financial liabilities held for trading and investment securities were prioritizied to use quoted bid price in Bloomberg as of reporting date, except for fair value of the forward, interest rate swap (IRS) and cross currency swap (CCS), which was determined using valuation techniques based on observable inputs. Instrumen keuangan yang tidak diukur pada nilai wajar Financial instruments not measured at fair value Tabel dibawah ini menyajikan nilai wajar instrumen keuangan yang tidak diukur pada nilai wajar dan analisa atas instrumen keuangan tersebut sesuai dengan masing-masing level pada hirarki nilai wajar. Tabel ini tidak termasuk informasi nilai wajar untuk aset dan liabilitas keuangan yang tidak diukur pada nilai wajar jika nilai tercatatnya mendekati nilai wajarnya. The following table sets out the fair values of financial instruments not measured at fair value and analysis on those financial instruments by level in the fair value hierarchy. The table does not include fair value information for financial assets and liabilities not measured at fair value if the carrying amount is a reasonable approximation of fair value. 31 Desember/December 2015 Nilai wajar/Fair value Jumlah nilai tercatat/ Total carrying amount Aset keuangan Kredit yang diberikan Liabilitas keuangan Simpanan dari nasabah Level 1/ Level 1 Level 2/ Level 2 Level 3/ Level 3 Jumlah/ Total 8.642.431 8.642.431 - - 8.632.946 8.632.946 8.632.946 8.632.946 7.410.249 7.410.249 - 7.410.249 7.410.249 - 7.410.249 7.410.249 69 Financial assets Loans receivables Financial liabilities Deposits from customers PT BANK CTBC INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus) PT BANK CTBC INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) YEARS ENDED 31 DECEMBER 2015 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified) 28. INSTRUMEN KEUANGAN (Lanjutan) 28. FINANCIAL INSTRUMENTS (Continued) Instrumen keuangan yang tidak diukur pada -nilai wajar (Lanjutan) Financial instruments not measured at fair value (Continued) 31 Desember/December 2014 Nilai wajar/Fair value Aset keuangan Efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali Kredit yang diberikan Liabilitas keuangan Simpanan dari nasabah Jumlah nilai tercatat/ Total carrying amount Level 1/ Level 1 Level 2/ Level 2 Level 3/ Level 3 Jumlah/ Total Financial assets 1.094.516 7.738.323 8.832.839 - 1.094.516 1.094.516 7.708.371 7.708.371 1.094.516 7.708.371 8.802.887 6.989.192 6.989.192 - 6.989.192 6.889.192 - 6.989.192 6.989.192 Securities purchased under resale agreements Loans receivables Financial liabilities Deposits from customers Sebagian besar dari instrumen keuangan yang tidak diukur pada nilai wajar, diukur pada biaya perolehan diamortisasi. Instrumen keuangan berikut ini merupakan instrumen keuangan jangka pendek atau yang secara berkala ditinjau ulang menggunakan harga pasar. Oleh karenanya, nilai wajar instrumen keuangan tersebut mendekati nilai tercatatnya. Majority at the financial instrument not measured at fair value are measured at amortized cost. The following financial instruments represent financial instruments which are short term in nature or reprice to current market rates frequently. Therefore, the fair value of these financial instruments approximate to the carrying amount. Aset keuangan: Kas Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank-bank lain Penempatan pada Bank Indonesia dan bankbank lain Tagihan akseptasi Efek-efek untuk tujuan investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo Financial assets: Cash Current accounts with Bank Indonesia Current accounts with other banks Placement with Bank Indonesia and other banks Liabilitas keuangan: Simpanan dari bank-bank lain Utang akseptasi Pinjaman yang diterima Financial liabilities: Deposits from other banks Acceptance payables Borrowings Nilai wajar kredit yang diberikan diestimasi dengan menggunakan model penilaian, seperti teknik diskonto arus kas. Input dalam teknik penilaian termasuk arus kas yang akan diterima di masa datang dan suku bunga pasar yang mempunyai risiko nilai wajar dinilai dengan menggunakan diskonto arus kas. Input dalam teknik penilaian termasuk arus kas yang akan diterima di masa datang dan suku bunga. The fair value of loans receivable is estimated using valuation models, such as discounted cash flows techniques. Input into the valuation techniques include expected future cash flows and market interest rates with fair value risk was determined by discounting cash flows techniques. Input into the valuation techniques include expected future cash flows and market interest rates. Nilai wajar simpanan dari nasabah tanpa jatuh tempo adalah jumlah yang terutang pada saat penarikan. The fair value of deposits from customers with no stated maturity is the amount repayable on demand. Perhitungan nilai wajar dilakukan hanya untuk kepentingan pengungkapan dan tidak berdampak pada pelaporan posisi atau kinerja keuangan Bank. Nilai wajar yang dihitung oleh Bank mungkin berbeda dengan jumlah aktual yang akan diterima/dibayar pada saat penyelesaian atau jatuh tempo instrumen keuangan. Mengingat kategori tertentu instrumen keuangan yang tidak diperdagangkan, maka terdapat pertimbangan 70 The fair values calculated are for disclosure purposes only and do not have any impact on the Bank’s reported financial performance or position. The fair values calculated by the Bank may be different from the actual amount that will be received/paid on the settlement or maturity of the financial instrument. As certain categories of financial instruments are not traded, there is management judgment involved in - Acceptance receivables Held-to-maturity investment securities PT BANK CTBC INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus) PT BANK CTBC INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) YEARS ENDED 31 DECEMBER 2015 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified) manajemen dalam perhitungan nilai wajar. calculating the fair values. 29. KOMITMEN DAN KONTINJENSI 29. COMMITMENTS AND CONTINGENCIES Pada tanggal 31Desember 2015 dan 2014, komitmen dan kontinjensi Bank adalah sebagai berikut: KOMITMEN Tagihan komitmen Fasilitas kredit diterima dari bank lain yang belum digunakan Liabilitas komitmen Fasilitas kredit kepada nasabah yang belum digunakan L/C yang tidak dapat dibatalkan Jumlah liabilitas komitmen - bersih KONTINJENSI Tagihan kontinjensi Bunga atas kredit yang mengalami penurunan nilai Garansi yang diterima As of 31 December 2015 and 2014, the Bank’s commitments and contingencies were as follows: 31 Desember/December 2015 2014 ) 355.904 267.937 (201.313) (183.438) (384.751) (233.208) (230.950) (464.158) (28.847) (196.221) COMMITMENTS Committed receivables Unused credit facilities received from other banks Committed liabilities Unused credit facilities granted to debtors Outstanding irrevocable L/C Total committed liabilities - net CONTINGENCIES Contingent receivables Liabilitas kontinjensi Garansi yang diterbitkan 8.237 33.084 41.321 15.570 45.577 61.147 (357.812) (68.822) Contingent liabilities Guarantees issued Jumlah liabilitas kontinjensi - bersih (316.491) (7.675) Total contingent liabilities - net Interest on impaired loans Guarantees received Jumlah fasilitas kredit (uncommitted) kepada nasabah yang belum digunakan pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalah masing-masing sebesar Rp 3.413.053 dan Rp 3.206.604. Unused credit facilities (uncommitted) granted to debtors as of 31 December 2015 and 2014 were Rp 3,413,053 and Rp 3,206,604, respectively. Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, garansi yang diterima dari pihak berelasi masing-masing sebesar Rp 20.678 dan Rp 18.578 (Catatan 31). As of 31 December 2015 and 2014, guarantees received from related parties amounted to Rp 20,678 and Rp 18,578, respectively (Note 31). Bank menghadapi beberapa tuntutan hukum, pengurusan administrasi dan klaim yang belum terselesaikan, yang berhubungan dengan kegiatan usaha Bank. Adalah tidak mungkin untuk memastikan apakah Bank akan memenangkan masalah atau tuntutan hukum tersebut, atau dampaknya jika Bank kalah. Namun demikian, manajemen Bank yakin bahwa hasil keputusan masalah atau tuntutan hukum tersebut tidak akan membawa dampak yang signifikan pada hasil usaha, posisi keuangan atau likuiditas Bank. The Bank is a party to various unresolved legal actions, administrative proceedings, and claims in the ordinary course of its business. It is not possible to predict with certainty whether or not the Bank will ultimately be successful in any of these legal matters or, if not, what the impact might be. However, the Bank’s management does not expect that the results in any of these proceedings will have a material adverse effect on the Bank’s results of operations, financial position or liquidity. 71 PT BANK CTBC INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus) PT BANK CTBC INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) YEARS ENDED 31 DECEMBER 2015 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified) 30. KUALITAS ASET PRODUKTIF 30. QUALITY OF PRODUCTIVE ASSETS Di bawah ini adalah rangkuman dari kualitas aset produktif sesuai dengan peraturan Bank Indonesia yang berlaku yang disajikan pada nilai tercatat sebelum cadangan kerugian penurunan nilai pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014: Summarized below is the quality of productive assets in accordance with the prevailing Bank Indonesia regulations which are presented at their carrying amounts before allowance for impairment losses as of 31 December 2015 and 2014: 31 Desember/December 2015 Lancar/ Current Dalam perhatian khusus/ Special mention Kurang lancar/ Substandard Diragukan/ Doubtful Macet/ Loss Jumlah/ Total Giro pada Bank Indonesia 740.982 - - - - 740.982 Giro pada bank-bank lain Penempatan pada Bank Indonesia dan bank-bank lain Aset keuangan untuk diperdagangkan Aset derivatif untuk tujuan manajemen risiko Efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali Tagihan akseptasi Kredit yang diberikan Efek-efek untuk tujuan investasi 235.406 - - - - 235.406 1.892.710 - - - - 1.892.710 286.685 - - - - 286.685 802 - - - - 802 Current accounts with Bank Indonesia Current accounts with other banks Placements with Bank Indonesia and other banks Financial assets held for trading Derivative assets held for risk management 497.559 8.431.229 87.068 160.142 68.880 23.306 497.559 8.770.625 Securities purchased under resale agreements Acceptance receivables Loans receivable 289.953 - - - - 289.953 742.563 13.117.889 87.068 160.142 68.880 23.306 742.563 13.457.285 Komitmen dan kontinjensi Jumlah Investment securities Commitments and contingencies ) Total 31 Desember/December 2014 Lancar/ Current Dalam perhatian khusus/ Special mention Kurang lancar/ Substandard Diragukan/ Doubtful Macet/ Loss Jumlah/ Total Giro pada Bank Indonesia 733.620 - - - - 733.620 Giro pada bank-bank lain Penempatan pada Bank Indonesia dan bank-bank lain Aset keuangan untuk diperdagangkan Aset derivatif untuk tujuan manajemen risiko Efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali Tagihan akseptasi Kredit yang diberikan Efek-efek untuk tujuan investasi 400.680 - - - - 400.680 681.962 - - - - 681.962 195.790 - - - - 195.790 11.251 - - - - 11.251 Current accounts with Bank Indonesia Current accounts with other banks Placements with Bank Indonesia and other banks Financial assets held for trading Derivative assets held for risk management 1.094.516 508.985 7.533.218 175.350 48.287 47.936 46.864 1.094.516 508.985 7.851.655 Securities purchased under resale agreements Acceptance receivables Loans receivable 750.518 - - - - 750.518 532.980 12.443.520 175.350 48.287 47.936 46.864 532.980 12.761.957 Komitmen dan kontinjensi Jumlah 72 Investment securities Commitments and contingencies ) Total PT BANK CTBC INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus) 31. TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK BERELASI 31. RELATED PARTIES TRANSACTIONS Rincian saldo dan transaksi yang signifikan dengan pihak-pihak yang berelasi adalah sebagai berikut: Laporan posisi keuangan PT BANK CTBC INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) YEARS ENDED 31 DECEMBER 2015 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified) The details of significant balances and transactions with related parties were as follows: 31 Desember/December 2015 2014 Statement of financial position Aset Giro pada bank-bank lain CTBC Bank Co., Ltd., Taipei CTBC Bank Co., Ltd., cabang Hongkong CTBC Bank Co., Ltd., cabang Tokyo Aset keuangan untuk diperdagangkan CTBC Bank Co., Ltd., Taipei Assets 14.837 16.062 4.670 1.282 20.789 3.706 1.987 21.755 678 264 Liabilitas Current account with other banks CTBC Bank Co., Ltd., Taipei CTBC Bank Co., Ltd., Hongkong branch CTBC Bank Co., Ltd., Tokyo branch Financial assets held for trading CTBC Bank Co., Ltd., Taipei Liabillities Liabilitas keuangan untuk diperdagangkan CTBC Bank Co., Ltd., Taipei 41 91 Financial liabilities held for trading CTBC Bank Co., Ltd., Taipei Simpanan dari bank-bank lain CTBC Bank Co., Ltd., Taipei 102 366 Deposits from other banks CTBC Bank Co., Ltd., Taipei Rekening administratif Bank garansi CTBC Bank Co., Ltd., OBU Branch Administrative accounts 20.678 18.578 Bank guarantees CTBC Bank Co., Ltd., OBU Branch Tahun berakhir/Year ended 31 Desember/December 2015 2014 Laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain Beban provisi dan komisi: Beban jasa penagihan CTBC Bank Co., Ltd., Taipei Statement of profit or loss and other comprehensive income 2.245 6.990 Transaksi dengan personil manajemen kunci Laporan posisi keuangan Aset: Kredit yang diberikan Liabilitas: Simpanan dari nasabah Fees and commissions expenses: Collection expenses CTBC Bank Co., Ltd., Taipei Transactions with key management personnel 31 Desember/December 2015 2014 Statements of financial position 8.257 7.050 Assets: Loans receivable 18.006 6.224 Liabilities: Deposits from customers Tahun berakhir/Year ended 31 Desember/December 2015 2014 Laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain Pendapatan bunga Beban bunga Statement of profit or loss and other comprehensive income 416 185 Tidak ada cadangan kerugian penurunan nilai spesifik yang dibukukan atas saldo kredit yang diberikan kepada personil manajemen kunci pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014. 73 228 106 Interest income Interest expenses There was no specific allowance for impairment losses which was recorded for key management personnel loans as of 31 December 2015 and 2014. PT BANK CTBC INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus) PT BANK CTBC INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) YEARS ENDED 31 DECEMBER 2015 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified) 31. TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK BERELASI (Lanjutan) 31. RELATED PARTIES TRANSACTIONS (Continued) Personil manajemen kunci mencakup Dewan Komisaris, Direksi dan Group Head. Kompensasi yang dibebankan bagi personil manajemen kunci untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 terdiri dari: Key management personnel includes Board of Commissioners, Board of Directors and Group Head. The compensation of key management personnel for the years ended 31 December 2015 and 2014 consisted of: Tahun berakhir/Year ended 31 Desember/December 2015 2014 Imbalan kerja jangka pendek Imbalan pasca-kerja 36.221 1.844 38.065 28.518 2.068 30.586 Rincian sifat hubungan dan jenis transaksi yang signifikan dengan pihak-pihak berelasi pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut: Short term employee benefits Post-employment benefits The details of the relationship and type of significant transactions with related parties as of 31 December 2015 and 2014 were as follows: Jenis hubungan/ Nature of relationship No. Pihak berelasi/Related party 1 CTBC Bank Co., Ltd., Taipei Pemegang saham mayoritas/ Majority shareholder Giro pada bank-bank lain, simpanan dari bank-bank lain, transaksi derivatif dan beban jasa penagihan/Current accounts with other banks, deposits from other banks, derivative transactions and collection expenses 2 CTBC Bank Co., Ltd., Hongkong branch Pihak berelasi lainnya/ Other related party Giro pada bank-bank lain/Current accounts with other banks 3 CTBC Bank Co., Ltd., Tokyo branch Pihak berelasi lainnya/ Other related party Giro pada bank-bank lain/Current account with other banks 4 CTBC Bank Co., Ltd., OBU branch Pihak berelasi lainnya/ Other related party Bank garansi/Bank guarantees 32. MANAJEMEN PERMODALAN Jenis transaksi/Type of transactions 32. CAPITAL MANAGEMENT Sejak 31 Desember 2013, fungsi pengawasan dan pengaturan atas Bank telah dialihkan dari Bank Indonesia ke Otoritas Jasa Keuangan (“OJK”). OJK menentukan dan mengawasi kebutuhan modal Bank. Bank diwajibkan untuk mentaati peraturan yang berlaku dalam hal modal yang diwajibkan oleh regulator. Pendekatan Bank terhadap pengelolaan modal ditentukan oleh strategi dan persyaratan organisasi bank, dengan memperhitungkan peraturan, serta keadaan ekonomi dan komersial. Since 31 December 2013, the Bank Indonesia’s role as the supervisor and regulator of the Bank have been transferred to Otoritas Jasa Keuangan (“OJK”). OJK sets and monitors capital requirements for the Bank. The Bank is required to comply with prevailing regulation in respect of regulatory capital. The Bank’s approach to capital management is driven by the Bank’s strategic and organizational requirements, taking into account the regulatory, economic and commercial environment. Mulai 1 Januari 2015, Bank menghitung kebutuhan modal berdasarkan peraturan BI No.15/12/PBI/2013, dimana modal yang diwajibkan regulator dianalisa dalam dua tier sebagai berikut: Starting 1 January 2015, the Bank calculates its capital requirements in accordance with BI regulation No. 15/12/PBI/2013, where the regulatory capital is analyzed into two tiers as follows: a. a. Modal inti (tier 1), yang terdiri dari modal inti utama dan modal inti tambahan. Modal inti utama antara lain meliputi modal ditempatkan dan disetor penuh, tambahan modal disetor, cadangan umum, laba tahun-tahun lalu dan tahun berjalan (100%), penghasilan komprehensif lainnya berupa potensi keuntungan/kerugian yang berasal dari perubahan nilai wajar aset keuangan dalam kelompok tersedia untuk dijual, selisih kurang dari penyisihan penghapusan aset produktif sesuai ketentuan Bank Indonesia dan cadangan kerugian penurunan nilai aset produktif yang diperbolehkan. 74 Core capital (tier 1), which consists of core and additional core capital. Core capital includes issued and fully paid-up capital, additional paidin capital, general reserve, specific reserve, retained earnings and profit for the year (100%), other comprehensive income deriving from potential gain/loss from the changes in fair value of financial assets classified as availablefor-sale, shortfall between allowable amount of allowance for uncollectible account on productive assets according to Bank Indonesia guideline and allowance for impairment losses on productive assets. Deferred tax assets, intangible assets (including goodwill) and share PT BANK CTBC INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus) PT BANK CTBC INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) YEARS ENDED 31 DECEMBER 2015 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified) 32. MANAJEMEN PERMODALAN (Lanjutan) 32. CAPITAL MANAGEMENT (Continued) Aset pajak tangguhan, aset takberwujud (termasuk goodwill) dan penyertaan (100%) merupakan faktor pengurang modal inti utama. Modal inti tambahan antara lain terdiri dari saham preferen, surat berharga subordinasi dan pinjaman subordinasi dimana ketiganya bersifat non-kumulatif setelah dikurangi pembelian kembali. b. Modal pelengkap (tier 2) antara lain meliputi surat berharga subordinasi dan pinjaman subordinasi serta penyisihan penghapusan aset produktif sesuai ketentuan Bank Indonesia. investments (100%) are deducted from core capital. Additional core capital includes noncumulative preference shares, subordinated securities and subordinated debts net of buyback portion. b. Supplementary capital (tier 2), which includes subordinated securities and subordinated debts and allowance for uncollectible account on productive assets according to Bank Indonesia guideline. Bank tidak mempunyai modal inti tambahan yang memenuhi kriteria peraturan BI yang berlaku. The Bank does not have any additional core capital which meets the criteria under prevailing BI regulation. Beberapa batasan berlaku untuk bagian-bagian modal yang diwajibkan oleh regulator, antara lain bank-bank wajib menyediakan modal inti (tier 1) paling rendah sebesar 6% dari ATMR dan modal inti utama (Common Equity tier 1) paling rendah sebesar 4,5% dari ATMR, baik secara individual maupun secara konsolidasi dengan entitas anak. Various limits have been set to the elements of regulatory capital, such as banks are required to provide core capital (tier 1) at a minimum of 6% from Risk Weighted Assets and Common Equity tier 1 at a minimum of 4.5% from Risk Weighted Assets, both individually and consolidated level with subsidiary. Sebelum 1 Januari 2015, Bank menghitung kebutuhan modal berdasarkan peraturan yang berlaku dimana modal yang diwajibkan regulator Bank dianalisa dalam 2 tier: Prior to 1 January 2015, the Bank calculates its capital requirements using the prevailing regulation where the Bank’s regulatory capital is analyzed into two tiers: Modal tier 1, meliputi modal ditempatkan dan disetor penuh, cadangan umum, saldo laba dan laba tahun berjalan. tier 1 capital, which includes issued and fully paid-up share capital, general reserve, retained earnings and profit for the year. Modal tier 2, meliputi cadangan umum aset produktif yang diperbolehkan. tier 2 capital, which includes the amount of allowable general allowance for productive assets. Bank tidak mempunyai modal tambahan lain yang memenuhi kriteria modal tier 3 sesuai dengan peraturan yang berlaku. The Bank does not have any other supplementary capital which meets the criteria of tier 3 capital under prevailing regulation. Berbagai batasan telah diterapkan untuk bagian-bagian modal yang diwajibkan oleh regulator. Pengaruh dari pajak tangguhan telah dikeluarkan dalam menentukan jumlah saldo laba untuk modal tier 1; hanya 50 persen laba tahun berjalan sebelum pajak tangguhan yang dapat diperhitungkan dalam modal tier 1; dan modal tier 2 tidak boleh melebihi modal tier 1. Juga terdapat batasan jumlah cadangan umum aset produktif yang boleh dimasukkan sebagai bagian dari modal tier 2. Various limits are applied to the elements of the regulatory capital. The effect of deferred taxation has been excluded in determining the amount of retained earnings for tier 1 capital; only 50 percent of the profit for the year before deferred taxation being included in tier 1 capital; and qualifying tier 2 capital cannot exceed tier 1 capital. There is also a restriction on the amount of general allowances for productive assets that may be included as part of tier 2 capital. Aktiva Tertimbang Menurut Risiko (“ATMR”) Bank ditentukan berdasarkan persyaratan yang telah ditentukan yang menceminkan berbagai tingkatan risiko yang terkait dengan aset dan eksposur, yang tidak tercermin dalam laporan posisi keuangan. Berdasarkan peraturan yang berlaku, Bank diharuskan untuk mempertimbangkan risiko kredit, risiko pasar dan risiko operasional dalam mengukur ATMR. The Bank’s Risk Weighted Assets (“RWA”) are determined according to specified requirements that seek to reflect the varying levels of risk attached to assets and exposures not recognized in the statement of financial position. Based on the prevailing regulations, the Bank needs to take into consideration its credit risk, market risk and operational risk in measuring the RWA. 75 PT BANK CTBC INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus) PT BANK CTBC INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) YEARS ENDED 31 DECEMBER 2015 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified) 32. MANAJEMEN PERMODALAN (Lanjutan) 32. CAPITAL MANAGEMENT (Continued) Kebijakan Bank adalah menjaga modal yang kuat untuk menjaga kepercayaan pemodal, kreditur dan pasar dan untuk mempertahankan perkembangan bisnis di masa depan. Pengaruh tingkat modal terhadap tingkat pengembalian ke pemegang saham juga diperhitungkan dan Bank juga memahami perlunya menjaga keseimbangan antara tingkat pengembalian yang tinggi, yang dimungkinkan dengan gearing yang lebih besar serta keuntungan-keuntungan dan tingkat keamanan yang didapat dari posisi modal yang kuat. The Bank’s policy is to maintain a strong capital base so as to maintain investor, creditor and market confidence and to sustain future development of the business. The impact of the level of capital on shareholders’ return is also recognized and the Bank also recognizes the need to maintain a balance between the higher returns that might be possible with greater gearing and the advantages and security level afforded by a strong capital position. Bank telah mematuhi semua persyaratan modal yang ditetapkan oleh pihak eksternal pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014. The Bank has complied with all externally imposed capital requirements as of 31 December 2015 and 2014. Posisi modal yang diwajibkan regulator Bank sesuai dengan peraturan yang berlaku pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut: The Bank’s regulatory capital position under prevailing regulation as of 31 December 2015 and 2014 was as follows: 31 Desember/December 2015 2014 Modal tier 1 Modal tier 2 2.361.906 92.248 2.220.670 81.600 Tier 1 capital Tier 2 capital Jumlah modal 2.454.154 2.302.270 Total capital Aset Tertimbang Menurut Risiko: Risiko kredit Risiko pasar Risiko operasional Jumlah Aset Tertimbang Menurut Risiko 8.073.138 175.374 1.089.841 9.338.353 6.846.449 133.671 893.556 7.873.676 Risk Weighted Assets: Credit risk Market risk Operational risk Total Risk Weighted Assets Rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) Rasio CET 1 Rasio Tier 1 Rasio Tier 2 Rasio total Rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum yang diwajibkan Capital Adequacy Ratio (CAR) 25,29% 25,29% 0,99% 26,28% 28,20% 28,20% 1,04% 29,24% CET 1 Ratio Tier 1 Ratio Tier 2 Ratio Total Ratio 9,00% - 10,00% 9,00% - 10,00% Required Capital Adequacy Ratio Sebagaimana diungkapkan pada tabel diatas, Bank telah mematuhi peraturan Bank Indonesia yang berlaku yang mengatur KPMM pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014. As disclosed on the above table, the Bank had complied with prevailing Bank Indonesia regulation governing CAR as of 31 December 2015 and 2014. 33. STANDAR AKUNTANSI YANG DITERBITKAN NAMUN BELUM BERLAKU EFEKTIF 33. ACCOUNTING STANDARDS ISSUED BUT NOT YET EFFECTIVE Beberapa perubahan standar dan interpretasi akuntansi telah terbit tetapi belum berlaku efektif untuk tahun berakhir 31 Desember 2015, dan belum diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan ini. Pernyataan Standard Akuntansi Keuangan (“PSAK”) dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (“ISAK”) berikut ini, yang akan berlaku efektif mulai tanggal 1 Januari 2016 dan 1 Januari 2017, mungkin memiliki pengaruh signifikan atas laporan keuangan Bank di masa yang akan datang, dan akan membutuhkan penerapan secara retrospektif sebagaimana diatur dalam PSAK No. 25, “Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntasi, dan Kesalahan”: Certain amendments and interpretation have been isued but not yet effective for the year ended 31 December 2015, and have not been applied in preparing these financial statements. The following PSAK and ISAK, which will become effective starting 1 January 2016 and 1 January 2017, may have a significant effect on the Bank’s future financial statements, and may require retrospective application under PSAK No. 25, “Accounting Policies, Changes in Accounting Estimates, and Errors”: a. PSAK No. 1 (Revisi 2015), “Penyajian Laporan Keuangan” a. PSAK No. 1 (2015 Revision), “Presentation of Financial Statements” 76 PT BANK CTBC INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus) 33. PT BANK CTBC INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) YEARS ENDED 31 DECEMBER 2015 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified) STANDAR AKUNTANSI YANG DITERBITKAN NAMUN BELUM BERLAKU EFEKTIF (Lanjutan) 33. ACCOUNTING STANDARDS ISSUED BUT NOT YET EFFECTIVE (Continued) b. PSAK No. 7 (Revisi 2015), “Pengungkapan Pihakpihak Berelasi” c. PSAK No. 16 (Revisi 2015), “Aset Tetap” b. PSAK No. 7 (2015 Revision), “Related Party Disclosures” c. PSAK No. 16 (2015 Revision), “Property, Plant and Equipment” d. PSAK No. 19 (2015 Revision), “Intangible Assets” e. PSAK No. 24 (2015 Revision), “Employee Benefits” f. PSAK No. 25 (2015 Revision), “Accounting Policies, Changes in Accounting Estimates and Errors” g. PSAK No. 68 (2015 Revision), “Fair Value Measurement” h. ISAK No. 30 (2015), “Levies” d. PSAK No. 19 (Revisi 2015), “Aset Takberwujud” e. PSAK No. 24 (Revisi 2015), “Imbalan Kerja” f. PSAK No. 25 (Revisi 2015), “Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi dan Kesalahan” g. PSAK No. 68 (Revisi 2015), “Pengukuran Nilai Wajar” h. ISAK No. 30 (Revisi 2015), “Pungutan” Pada tanggal penerbitan laporan keuangan ini, Bank belum menentukan dampak dari pengaruh retrospektif, jika ada, atas penerapan standar ini terhadap posisi keuangan dan hasil operasi Bank. As of the issuance of these financial statements, the Bank has not determined the extent of retrospective impact, if any, that the future adoption of these standards will have on the Bank’s financial position and operating results. 34. REKLASIFIKASI AKUN 34. RECLASSIFICATION OF ACCOUNTS Beberapa akun dalam laporan posisi keuangan dan laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain pada tanggal dan tahun berakhir 31 Desember 2014 telah direklasifikasi agar sesuai dengan penyajian laporan keuangan pada tanggal dan tahun berakhir 31 Desember 2015. Certain accounts in the statement of financial position and the statement of profit or loss and other comprehensive income as of and for the year ended 31 December 2014 have been reclassified to conform with the presentation of the financial statements as of and for the year ended 31 December 2015. 31 Desember/December 2014 Sebelum Setelah reklasifikasi/ reklasifikasi/ Reklasifikasi/ Before After reclassification Reclassification reclassification Laporan posisi keuangan Ekuitas Keuntungan yang belum direalisasi atas efek-efek yang tersedia untuk dijual - bersih Saldo laba - belum ditentukan penggunaannya Statement of financial position Equity - 10) 10 Unrealized gain on available-forsales securities 2.237.336 (10) 2.237.326 Retained earnings - unappropriated Tahun berakhir/Year ended 31 Desember/December 2014 Sebelum Setelah reklasifikasi/ reklasifikasi/ Reklasifikasi/ Before After reclassification Reclassification reclassification Laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain Pendapatan bunga Keuntungan transaksi perdagangan bersih 754.744 (17.547) 737.197 Statement of profit or loss and other comprehensive income Interest income 89.320 17.547) 106.867 Net trading gain 77 LAPORAN TAHUNAN 2015 | LAMPIRAN Laporan Keuangan Publikasi PT Bank CTBC Indonesia dan Laporan Keuangan Konsolidasi CTBC Bank Co., Ltd. Publication Financial Report of PT Bank CTBC Indonesia and Consolidated Financial Report of CTBC Bank Co., Ltd. 31 Desember 2015 (yang telah diaudit) 31 December 2015 (audited) PT BANK CTBC Indonesia Annual Report 2015 | APPENDIX LAPORAN POSISI KEUANGAN Per 31 Desember 2015 dan Desember 2014 (dalam jutaan rupiah) No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. POS - POS 31 Des 2015 ASET Kas Penempatan pada Bank Indonesia Penempatan pada bank lain Tagihan spot dan derivatif Surat Berharga a. Diukur pada nilai wajar melalui laporan laba/rugi b. Tersedia untuk dijual c. Dimiliki hingga jatuh tempo d. Pinjaman yang diberikan dan piutang Surat berharga yang dijual dengan janji dibeli kembali (repo) Tagihan atas surat berharga yang dibeli dengan janji dijual kembali (reverse repo) Tagihan akseptasi Kredit a. Diukur pada nilai wajar melalui laporan laba/rugi b. Tersedia untuk dijual c. Dimiliki hingga jatuh tempo d. Pinjaman yang diberikan dan piutang Pembiayaan syariah Penyertaan Cadangan kerugian penurunan nilai aset keuangan -/a. Surat berharga b. Kredit c. Lainnya Aset tidak berwujud Akumulasi amortisasi aset tidak berwujud -/Aset tetap dan inventaris Akumulasi penyusutan aset tetap dan inventaris -/Aset non produktif a. Properti terbengkalai b. Aset yang diambil alih c. Rekening tunda d. Aset antarkantor i. Melakukan kegiatan operasional di Indonesia ii. Melakukan kegiatan operasional di luar Indonesia Cadangan kerugian penurunan nilai dari aset non keuangan -/Sewa pembiayaan Aset pajak tangguhan Aset lainnya TOTAL ASET 31 Des 2014 55.042 1.829.997 1.036.891 41.827 539.556 240.757 219.223 69.248 10.328 - 51.252 860.600 953.380 62.177 898.517 143.234 87.634 661.653 5.996 - 497.559 8.737.685 8.737.685 129.562 42 128.152 1.368 115.970 39.224 119.475 87.922 22 22 37.151 72.888 1.085.061 508.985 7.820.733 7.820.733 115.438 18 113.314 2.106 83.258 28.100 111.775 80.411 12.750 104.260 12.827.355 12.328.799 No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. POS - POS LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITAS Giro Tabungan Simpanan berjangka Dana investasi revenue sharing Pinjaman dari Bank Indonesia Pinjaman dari bank lain Liabilitas spot dan derivatif Utang atas surat berharga yang dijual dengan janji dibeli kembali (repo) Utang akseptasi Surat berharga yang diterbitkan Pinjaman yang diterima Setoran jaminan Liabilitas antar kantor a. Melakukan kegiatan operasional di Indonesia b. Melakukan kegiatan operasional di luar Indonesia Liabilitas pajak tangguhan Liabilitas lainnya Dana investasi profit sharing TOTAL LIABILITAS EKUITAS Modal disetor a. Modal dasar b. Modal yang belum disetor -/c. Saham yang dibeli kembali (treasury stock) -/Tambahan modal disetor a. Agio b. Disagio -/c. Modal Sumbangan d. Dana setoran modal e. Lainnya Pendapatan (kerugian) komprehensif lainnya a. Penyesuaian akibat penjabaran laporan keuangan dalam mata uang asing b. Keuntungan (kerugian) dari perubahan nilai aset keuangan dalam kelompok tersedia untuk dijual c. Bagian efektif lindung nilai arus kas d. Selisih penilaian kembali aset tetap e. Bagian pendapatan komprehensif lain dari entitas asosiasi f. Keuntungan (kerugian) aktuarial program manfaat pasti g. Pajak penghasilan terkait dengan laba komprehensif lain h. Lainnya Selisih kuasi reorganisasi Selisih restrukturisasi entitas sepengendali Ekuitas lainnya Cadangan a. Cadangan umum b. Cadangan tujuan Laba/rugi a. Tahun-tahun lalu b. Tahun berjalan TOTAL EKUITAS YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA PEMILIK Kepentingan non pengendali TOTAL EKUITAS TOTAL LIABILITAS DAN EKUITAS 31 Des 2015 31 Des 2014 2.858.272 737.497 3.800.419 795.789 119.860 497.559 1.204.102 143.484 136.250 10.293.232 2.603.446 577.173 3.792.102 1.269.993 72.831 508.985 907.543 60.847 118.543 9.911.463 150.000 200.000 50.000 9.245 150.000 200.000 50.000 8.295 (1.272) 10.833 (316) 30.000 30.000 2.344.879 2.229.040 115.838 2.534.123 2.534.123 12.827.355 10 8.285 - 30.000 30.000 2.229.041 1.989.864 239.177 2.417.336 2.417.336 12.328.799 STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION As Of 31 December 2015 And December 2014 (in millions of rupiah) No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. ITEMS ASSETS Cash Placement at Bank Indonesia Placement at other banks Spot and derivative receivables Securities held a. Fair value through profit and loss b. Available for sales c. Held to maturity d. Loans and receivables Securities sold under repurchase agreement (repo) Securities Purchase under Resell Agreement (reverse repo) Acceptance receivables Loans a. Fair value through profit and loss b. Available for sales c. Held to maturity d. Loans and receivables Sharia financing Participation Allowance for impairment losses on financial assets -/a. Securities held b. Loans c. Others Intangible assets Accumulated amortization of intangible assets -/Fixed assets Accumulated depreciation of fixed assets -/Non productive assets a. Abandoned property b. Foreclosed assets c. Suspense accounts d. Interbranch asset accounts i. Operating in Indonesia ii. Operating outside Indonesia Allowance for loss impairment on other assets -/Leasing Deferred tax assets Other assets TOTAL ASSETS 31 Dec 2015 31 Dec 2014 55,042 1,829,997 1,036,891 41,827 539,556 240,757 219,223 69,248 10,328 497,559 8.737,685 8.737,685 129,562 42 128,152 1,368 115,970 39,224 119,475 87,922 22 22 37,151 72,888 12,827,355 51,252 860,600 953,380 62,177 898,517 143,234 87,634 661,653 5,996 1,085,061 508,985 7,820,733 7,820,733 115,438 18 113,314 2,106 83,258 28,100 111,775 80,411 12,750 104,260 12,328,799 No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. ITEMS LIABILITY AND EQUITY LIABILITY Demand deposits Savings deposits Time deposits Investment fund for revenue sharing Liabilities to Bank Indonesia Deposits from others banks Derivatives payables Liabilities on Securities sold under Repurchase Agreement (repo) Acceptance payables Securities issued Borrowings Guarantee Deposits Interbranch liabilities accounts a. Operating in Indonesia b. Operating outside Indonesia Deferred tax liabilities Other Liabilities Investment funds for profit sharing TOTAL LIABILITIES EQUITY Equity participation a. Paid in capital b. Unpaid in capital -/c. Repurchase capital (treasury stock) -/Additional paid in capital a. Agio b. Disagio -/c. Capital contribution d. Funds for paid-up capital e.Others Other comprehensive income (loss) a. Adjustments due to translation of financial statements in foreign currencies b. Gains (losses) from changes in the value of financial assets as available for sale c. Effective portion of cash flow hedges d. Revaluation of fixed assets e. Part of other comprehensive income of associates f. Gains (losses) actuarial defined benefit program g. Income tax related to other comprehensive income h. Others Quacy reorganization difference Restructuring difference in entity under common control Others equity Reserves a. General reserves b. Appropriated reserves Retained earnings a. Previous years earnings b. Current year profit and loss TOTAL EQUITY ATTRIBUTABLE TO OWNER Minority interests TOTAL EQUITY TOTAL LIABILITIES AND EQUITY 31 Dec 2015 31 Dec 2014 2,858,272 737,497 3,800,419 795,789 119,860 497,559 1,204,102 143,484 136,250 10,293,232 2.603,446 577,173 3,792,102 1,269,993 72,831 508,985 907,543 60,847 118,543 9,911,463 150,000 200,000 50,000 9,245 150,000 200,000 50,000 8,295 (1,272) 10,833 (316) 30,000 30,000 2,344,879 2,229,040 115,838 2,534,123 2,534,123 12,827,355 10 8,285 - 30,000 30,000 2,229,041 1,989,864 239,177 2,417,336 2,417,336 12,328,799 PT BANK CTBC Indonesia i LAPORAN TAHUNAN 2015 | LAMPIRAN LAPORAN KOMITMEN DAN KONTINJENSI STATEMENTS OF COMMITMENTS AND CONTINGENCIES Per 31 Desember 2015 dan Desember 2014 As Of 31 December 2015 And December 2014 (dalam jutaan rupiah) No. POS - POS 31 Des 2015 31 Des 2014 ITEMS 31 Dec 2015 31 Dec 2014 I. TAGIHAN KOMITMEN 4.394.578 5.940.288 I. COMMITMENT CLAIMS/RECEIVABLES 4,394,578 5,940,288 1. Fasilitas pinjaman yang belum ditarik a. Rupiah b. Valuta Asing Posisi pembelian spot dan derivatif yang masih berjalan Lainnya KEWAJIBAN KOMITMEN Fasilitas kredit kepada nasabah yang belum ditarik a. BUMN i. Committed - Rupiah - Valuta Asing ii. Uncommitted - Rupiah - Valuta Asing b. Lainnya i. Committed ii. Uncommitted Fasilitas kredit kepada bank lain yang belum ditarik a. Committed i. Rupiah ii. Valuta Asing b. Uncommitted i. Rupiah ii. Valuta Asing Irrevocable L/C yang masih berjalan a. L/C luar negeri b. L/C dalam negeri Posisi penjualan spot dan derivatif yang masih berjalan Lainnya 355.904 355.904 3.952.524 86.150 7.848.259 3.614.366 3.614.366 201.313 3.413.053 183.438 100.462 82.976 4.050.455 - 267.937 267.937 5.605.780 66.571 9.326.493 3.439.812 3.439.812 233.208 3.206.604 230.950 178.014 52.936 5.655.731 - 1. Unused Borrowings a. Rupiah b. Foreign currencies Outstanding purchase of spot dan derivative Others COMMITMENT PAYABLES Undisbursed Credit Line a. BUMN i. Committed - Rupiah - Foreign currencies ii. Uncommitted - Rupiah - Foreign currencies b. Others i. Committed ii. Uncommitted Undisbursed Credit Line to other banks a. Committed i. Rupiah ii. Foreign currencies b. Uncommitted i. Rupiah ii. Foreign currencies Outstanding irrevocable trade L/C's a. Foreign L/C b. Domestic L/C Outstanding Selling of spot and derivative Others 355,904 355,904 3.952,524 86,150 7,848,259 3,614,366 3,614,366 201,313 3,413,053 183,438 100,462 82,976 4,050,455 - 267,937 267,937 5,605,780 66,571 9,326,493 3,439,812 3,439,812 233,208 3,206,604 230,950 178,014 52,936 5,655,731 - 41.321 33.084 33.084 8.237 8.237 - 61.147 45.577 45.577 15.570 15.570 - III. 1. 41,321 33,084 33,084 8,237 8,237 - 61,147 45,577 45,577 15,570 15,570 - 357.811 357.811 35.359 322.452 - 68.822 68.822 39.982 28.840 - IV. 1. 357,811 357,811 35,359 322,452 - 68,822 68,822 39,982 28,840 - 2. 3. II. 1. 2. 3. 4. 5. III. 1. 2. 3. IV. 1. 2. TAGIHAN KONTINJENSI Garansi yang diterima a. Rupiah b. Valuta Asing Pendapatan bunga dalam penyelesaian a. Bunga kredit yang diberikan b. Bunga lainnya Lainnya KEWAJIBAN KONTINJENSI Garansi yang diberikan a. Rupiah b. Valuta Asing Lainnya LAPORAN RASIO KEUANGAN RASIO No. Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) Aset produktif bermasalah dan aset non produktif bermasalah terhadap total aset produktif dan aset non produktif 3. Aset produktif bermasalah terhadap total aset produktif 4. Cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN) aset keuangan terhadap aset produktif 5. NPL gross 6. NPL net 7. Return on Asset (ROA) 8. Return on Equity (ROE) 9. Net Interest Margin (NIM) 10. Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) 11. Loan to Deposit Ratio (LDR) Kepatuhan (Compliance) 1. a. Persentase pelanggaran BMPK i. Pihak terkait ii. Pihak tidak terkait b. Persentase pelampauan BMPK i. Pihak terkait ii. Pihak tidak terkait 2. Giro Wajib Minimum (GWM) a. GWM Utama Rupiah b. GWM Valuta Asing 3. Posisi Devisa Neto (PDN) secara keseluruhan 31 Des 2015 31 Des 2014 26,28% 29,24% 1,25% 2,11% 0,69% 1,25% 1,08% 2,88% 2,05% 1,28% 4,93% 4,76% 90,33% 118,14% 1,01% 1,82% 0,82% 3,23% 10,97% 5,23% 80,28% 112,16% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 7,57% 8,02% 2,18% 8,11% 8,02% 2,28% LAPORAN TRANSAKSI SPOT DAN DERIVATIF Per 31 Desember 2015 A. Terkait dengan Nilai Tukar 1. Spot 2. Forward 3. Option a. Jual b. Beli 4. Future 5. Swap 6. Lainnya B. Terkait dengan Suku Bunga 1. Forward 2. Option a. Jual b. Beli 3. Future 4. Swap 5. Lainnya C. Lainnya JUMLAH 3. 4. 5. 2. 3. 2. CONTINGENCIES CLAIMS Guarantees Received a. Rupiah b. Foreign currencies Interest income in settlement process a. Interest income on loan b. Other interest income Others CONTINGENCIES PAYABLES Guarantees issued a. Rupiah b. Foreign currencies Others As Of 31 December 2015 And December 2014 RATIO No. (in %) 31 Dec 2015 31 Dec 2014 26.28% 29.24% 1.25% 2.11% 1.08% 2.88% 2.05% 1.28% 4.93% 4.76% 90.33% 118.14% 0.69% 1.25% 1.01% 1.82% 0.82% 3.23% 10.97% 5.23% 80.28% 112.16% 0.00% 0.00% 0.00% 0.00% 0.00% 0.00% 0.00% 0.00% 7.57% 8.02% 2.18% 8.11% 8.02% 2.28% Performance Ratio 1. 2. TRANSAKSI 2. (dalam %) Rasio Kinerja No. 2. 3. II. 1. STATEMENTS OF FINANCIAL RATIOS CALCULATION Per 31 Desember 2015 dan Desember 2014 ii (in millions of rupiah) No. Nilai Notional Tujuan Trading Capital Adequacy Ratio (CAR) Non performing productive assets and non performing non productive assets to total productive assets and non productive assets 3. Non performing productive assets to total productive assets 4. Allowance for impairment of financial assets to productive assets 5. Gross NPL 6. Net NPL 7. Return on Asset (ROA) 8. Return on Equity (ROE) 9. Net Interest Margin (NIM) 10. Operating Expenses to Operating Income (BOPO) 11. Loan to Deposit Ratio (LDR) Compliance 1. a. Percentage violation of Legal Lending Limit i. Related parties ii. Non-related parties b. Percentage of lending in excess of the Legal Lending Limit i. Related parties ii. Non-related parties 2. Reserve requirement a. Primary reserve requirement rupiah b. Reserve requirement foreign currencies 3. Overall Net Open Position STATEMENTS OF SPOT AND DERIVATIVE TRANSACTIONS As Of 31 December 2015 (dalam jutaan rupiah) Hedging Tagihan dan Liabilitas Derivatif Liabilitas Tagihan 459.057 90.005 2.001.927 - 454.905 63.411 2.001.927 - 4.152 26.594 - 435 692 13.168 - 387 593 32.328 - 479.718 996.196 4.026.903 479.718 996.196 3.996.157 30.746 720 26.812 41.827 669 85.883 119.860 PT BANK CTBC Indonesia 1. 2. Notional Amount A. Related to Foreign Currencies 1. Spot 459,057 2. Forward 90,005 3. Option a. Sold b. Bought 4. Future 5. Swap 2,001,927 6. Others B. Related to Interest Rate 1. Forward 2. Option a. Sold b. Bought 3. Future 4. Swap 479,718 5. Others C. Others 996,196 TOTALS 4,026,903 No. TRANSACTIONS Trading Purpose Hedging (in millions of rupiah) Derivative Receivable & Payable Payable Receivable 454,905 63,411 2,001,927 - 4,152 26,594 - 435 692 13,168 - 387 593 32,328 - 479,718 996,196 3,996,157 30,746 720 26,812 41,827 669 85,883 119,860 Annual Report 2015 LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN STATEMENTS OF PROFIT OR LOSS AND OTHER COMPREHENSIVE INCOME For the Periods Ended 31 December 2015 and 2014 Periode 1 Januari sampai dengan 31 Desember 2015 dan 2014 (in millions of rupiah) (dalam jutaan rupiah) No. POS - POS 31 Des 2015 31 Des 2014 PENDAPATAN DAN BEBAN OPERASIONAL A. Pendapatan dan Beban Bunga 1. Pendapatan Bunga a. Rupiah b. Valuta Asing 2. Beban Bunga a. Rupiah b. Valuta Asing Pendapatan (Beban) Bunga Bersih B. Pendapatan dan Beban Operasional Selain Bunga 1. Pendapatan Operasional Selain Bunga a. Peningkatan nilai wajar aset keuangan i. Surat berharga ii. Kredit iii. Spot dan derivatif iv. Aset keuangan lainnya b. Penurunan nilai wajar liabilitas keuangan c. Keuntungan penjualan aset keuangan i. Surat berharga ii. Kredit iii. Aset keuangan lainnya d. Keuntungan transaksi spot dan derivatif (realised) e. Keuntungan dari penyertaan dengan equity method f. Dividen g. Komisi/provisi/fee dan administrasi h. Pemulihan atas cadangan kerugian penurunan nilai i. Pendapatan lainnya 2. Beban Operasional Selain Bunga a. Penurunan nilai wajar aset keuangan i. Surat berharga ii. Kredit iii. Spot dan derivatif iv. Aset keuangan lainnya b. Peningkatan nilai wajar liabilitas keuangan c. Kerugian penjualan aset keuangan i. Surat berharga ii. Kredit iii. Aset keuangan lainnya d. Kerugian transaksi spot dan derivatif (realised) e. Kerugian penurunan nilai aset keuangan (impairment) i. Surat berharga ii. Kredit iii. Pembiayaan syariah iv. Aset keuangan lainnya f. Kerugian terkait risiko operasional g. Kerugian dari penyertaan dengan equity method h. Komisi/provisi/fee dan administrasi i. Kerugian penurunan nilai aset lainnya (non keuangan) j. Beban tenaga kerja k. Beban promosi l. Beban lainnya Pendapatan (Beban) Operasional Selain Bunga Bersih LABA (RUGI) OPERASIONAL PENDAPATAN DAN (BEBAN) NON OPERASIONAL 1. Keuntungan (Kerugian) penjualan aset tetap dan inventaris 2. Keuntungan (kerugian) pejabaran transaksi valuta asing 3. Pendapatan (beban) non operasional lainnya LABA (RUGI) NON OPERASIONAL LABA (RUGI) TAHUN BERJALAN SEBELUM PAJAK 4. Pajak penghasilan a. Taksiran pajak tahun berjalan -/b. Pendapatan (beban) pajak tangguhan LABA (RUGI) TAHUN BERJALAN SETELAH PAJAK BERSIH PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN 1 Pos-pos yang tidak akan direklasifikasi ke laba rugi a. Keuntungan revaluasi aset tetap b. Keuntungan (kerugian) aktuarial program imbalan pasti c. Bagian pendapatan komprehensif lain dari entitas asosiasi d. Lainnya e. Pajak penghasilan terkait pos-pos yang tidak akan direklasifikasi ke laba rugi 2 Pos-pos yang akan direklasifikasi ke laba rugi a. Penyesuaian akibat penjabaran laporan keuangan dalam mata uang asing b. Keuntungan (kerugian) dari perubahan nilai aset keuangan dalam kelompok tersedia untuk dijual c. Bagian efektif dari lindung nilai arus kas d. Lainnya e. Pajak penghasilan terkait pos-pos yang akan direklasifikasi ke laba rugi PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN TAHUN BERJALAN - NET PAJAK PENGHASILAN TERKAIT TOTAL LABA (RUGI) KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN Laba yang dapat diatribusikan kepada : PEMILIK KEPENTINGAN NON PENGENDALI TOTAL LABA TAHUN BERJALAN Total Penghasilan Komprehensif lain yang dapat diatribusikan kepada : PEMILIK KEPENTINGAN NON PENGENDALI TOTAL PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN TAHUN BERJALAN TRANSFER LABA (RUGI) KE KANTOR PUSAT DIVIDEN LABA BERSIH PER SAHAM | APPENDIX No. ITEMS 31 Dec 2015 31 Dec 2014 OPERATING REVENUES AND EXPENSES 869.469 705.249 164.220 322.839 257.695 65.144 546.630 754.745 607.909 146.836 266.529 220.477 46.052 488.216 953.008 2.629 67 2.562 10.158 10.158 803.843 76.846 37.109 22.423 1.323.317 71.614 1.673 69.941 33.475 33.475 702.247 217.934 29 217.777 128 237 6.877 160.786 7.494 122.653 (370.309) 176.321 1.127.223 202.991 3.528 199.463 22.042 22.042 750.272 135.569 7.993 8.356 1.244.279 148.317 148.317 21.454 21.454 721.360 51.003 51.003 233 25.473 149.248 21.144 106.047 (117.056) 371.160 2 (17.752) (402) (18.152) 158.169 (42.331) (67.048) 24.717 115.838 (44.740) (1.342) (46.082) 325.078 (85.901) (73.534) (12.367) 239.177 2.547 - (3.101) - (637) 775 - - (1.282) - 945 - 320 (236) 948 116.786 (1.617) 237.560 115.838 115.838 239.177 239.177 948 948 - (1.617) (1.617) - A. Interest Revenue and Expense 1. Interest revenue a. Rupiah b. Foreign Currencies 2. Interest expense a. Rupiah b. Foreign Currencies Net Interest Income (Expense) B. Operating Revenues and Expenses other than Interest 1. Operating Revenues other than Interest a. Increase in mark to market financial assets i. Securities ii. Loans iii. Spot and derivatives iv. Other financial assets b. Decline in mark to market Financial Liabilities c. Gain on sales of Financial Assets i. Securities ii. Loans iii. Other financial assets d. Spot transaction and derivative gains (realised) e. Gain from the inclusion of the equity method f. Dividend g. Commissions / provisions / fee and administration h. Recovery of impairment loss reserves i. Other revenues 2. Operating expenses other than Interest a. Decline in mark to market financial assets i. Securities ii. Loans iii. Spot and derivatives iv. Other financial assets b. Increase in mark to market Financial Liabilities c. Loss on sales of Financial Assets i. Securities ii. Loans iii. Other financial assets d. Realized loss on spot and derivatives e. Impairment loss on financial assets i. Securities ii. Loans iii. Sharia Financing iv. Other financial assets f. Actual Loss on operational risk g. Losses from investments in equity method h. Commission/provision/fee dan administration i. Impairment loss of other assets (non financial) j. Personel expenses k. Promotion expenses l. Others expenses Operating Revenues and Expenses other than Interest - Net OPERATING INCOME (EXPENSE) NON OPERATING REVENUES AND EXPENSES 1. Gain (loss) on sales of Fixed Assets 2. Gain (loss) on foreign currencies translation 3. Other non operationg revenue (expense) NON OPERATING INCOME (EXPENSE) CURRENT PROFIT (LOSS) BEFORE TAX - NET 4. Income tax a. Current income tax provision b. Deferred tax income/expense CURRENT PROFIT (LOSS) AFTER TAX - NET OTHERS COMPREHENSIF INCOME 1 Accounts will not be reclassified to profit or loss a. Gain from fixed asset revaluation b. Gains (losses) actuarial defined benefit program c. Part of other comprehensive income of associates d. Others e. Income tax related items that will not be reclassified to profit or loss 2 Accounts will be reclassified to profit or loss a. Adjustments due to translation of financial statements in foreign currencies b. Gains (losses) from changes in the value of financial assets as available for sale c. Effective portion of cash flow hedges d. Others e. income tax related items that will be reclassified to profit or loss OTHER COMPREHENSIVE INCOME OF THE CURRENT YEAR NET OF RELATED INCOME TAX TOTAL - CURRENT YEAR COMPREHENSIVE INCOME Profit attributable to: OWNER MINORITY INTEREST CURRENT YEAR PROFIT-TOTAL Total Comprehensive Profit attributable to: OWNER MINORITY INTEREST CURRENT YEAR COMPREHENSIVE PROFIT - TOTAL TRANSFER PROFIT (LOSS) TO HEAD OFFICE DIVIDEN EARNINGS PER SHARE***) 869,469 705,249 164,220 322,839 257,695 65,144 546,630 754,745 607,909 146,836 266,529 220,477 46,052 488,216 953,008 2,629 67 2,562 10,158 10,158 803,843 76,846 37,109 22,423 1,323,317 71,614 1,673 69,941 33,475 33,475 702,247 217,934 29 217,777 128 237 6,877 160,786 7,494 122.653 (370,309) 176,321 1,.127,223 202,991 3,528 199,463 22,042 22,042 750,272 135,.569 7,993 8,356 1,244,279 148,317 148,317 21,454 21,454 721,360 51,003 51,003 233 25,473 149,248 21,144 106,047 (117,056) 371,160 2 (17,752) (402) (18,152) 158,169 (42,331) (67,048) 24,717 115,838 (44,740) (1,342) (46,082) 325,078 (85,901) (73,534) (12,367) 239,177 2,547 - (3,101) - (637) 775 - - (1,282) 320 945 (236) 948 116,786 (1,617) 237,560 115,838 115,838 239,177 239,177 948 948 - (1,617) (1,617) - PT BANK CTBC Indonesia iii LAPORAN TAHUNAN 2015 | LAMPIRAN LAPORAN KUALITAS ASET PRODUKTIF DAN INFORMASI LAINNYA Per 31 Desember 2015 dan Desember 2014 No. I. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. II. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. (dalam jutaan rupiah) 31 Des 2015 POS - POS L DPK KL 31 Des 2014 D M Jumlah L DPK KL D M Jumlah PIHAK TERKAIT Penempatan pada bank lain a. Rupiah b. Valuta asing Tagihan spot dan derivatif a. Rupiah b. Valuta asing Surat berharga a. Rupiah b. Valuta asing Surat berharga yang dijual dengan janji dibeli kembali (repo) a. Rupiah b. Valuta asing Tagihan atas Surat berharga yang dibeli dengan janji dijual kembali (reverse repo) a. Rupiah b. Valuta asing Tagihan Akseptasi Kredit a. Debitur Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) i. Rupiah ii. Valuta asing b. Bukan debitur UMKM i. Rupiah ii. Valuta asing c. Kredit yang direstrukturisasi i. Rupiah ii. Valuta asing d. Kredit properti Penyertaan Penyertaan modal sementara Tagihan Lainnya Komitmen dan Kontinjensi a. Rupiah b. Valuta asing Aset yang diambil alih PIHAK TIDAK TERKAIT Penempatan pada bank lain a. Rupiah b. Valuta asing Tagihan spot dan derivatif a. Rupiah b. Valuta asing Surat berharga a. Rupiah b. Valuta asing Surat berharga yang dijual dengan janji dibeli kembali (repo) a. Rupiah b. Valuta asing Tagihan atas Surat berharga yang dibeli dengan janji dijual kembali (reverse repo) a. Rupiah b. Valuta asing Tagihan Akseptasi Kredit a. Debitur Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) i. Rupiah ii. Valuta asing b. Bukan debitur UMKM i. Rupiah ii. Valuta asing c. Kredit yang direstrukturisasi i. Rupiah ii. Valuta asing d. Kredit properti Penyertaan Penyertaan modal sementara Tagihan Lainnya Komitmen dan Kontinjensi a. Rupiah b. Valuta asing Aset yang diambil alih 20.790 20.790 676 676 - - - - - - - - - - - 11.468 - - - - 11.468 11.468 11.468 11.348 1.053 - - - - - 1.016.101 523.984 492.117 41.151 40.798 353 539.556 530.046 9.510 - - - - - - - - - - 20.790 20.790 676 676 - 21.754 21.754 264 264 - - - - - - - - - - - 9.494 - - - - 9.494 11.468 11.468 11.348 1.053 - 9.494 9.494 9.390 - - - - - 9.494 9.494 9.390 - 1.016.101 523.984 492.117 41.151 40.798 353 539.556 530.046 9.510 931.626 315.407 616.219 61.913 53.022 8.891 898.517 804.887 93.630 - - - - 931.626 315.407 616.219 61.913 53.022 8.891 898.517 804.887 93.630 - - - - - - - - 21.754 21.754 264 264 - - 497.559 8.388.419 85.469 160.142 68.880 23.307 - 1.085.061 - 1.085.061 497.559 508.985 8.726.217 7.509.627 158.523 48.288 47.936 46.865 1.085.061 1.085.061 508.985 7.811.239 523.711 229.117 294.594 7.864.708 5.250.854 2.613.854 118.381 8.962 109.419 156.630 8.204.070 4.034.658 4.169.412 - 3.991 3.991 81.478 76.926 4.552 4.557 5 4.552 10.182 2.000 2.000 - 160.142 160.142 157.871 157.871 - 68.880 68.880 6.450 - 23.307 5.932 17.375 4.244 - 527.702 233.108 294.594 8.198.515 5.562.734 2.635.781 280.809 166.838 113.971 177.506 8.206.070 4.036.658 4.169.412 - 158.523 136.675 21.848 3.451 158 3.293 22.823 - 48.288 35.358 12.930 5 5 - 47.936 8.372 39.564 39.564 39.564 - 46.865 12.715 34.150 34.150 34.150 1.923 - 358.821 74.807 284.014 7.452.418 4.604.415 2.848.003 118.235 41.228 77.007 193.340 9.395.315 4.574.045 4.821.270 - - - - 129.562 145.535 115.438 159.103 6,04% 4,59% III. INFORMASI LAIN 1. Total aset bank yang dijaminkan : a. Pada Bank Indonesia b. Pada pihak lain 2. Total CKPN aset keuangan atas aset produktif 3. Total PPA yang wajib dibentuk atas aset produktif 4. Persentase kredit kepada UMKM terhadap total kredit 5. Persentase kredit kepada Usaha Mikro Kecil (UMK) terhadap total kredit 6. Persentase jumlah debitur UMKM terhadap total debitur 7. Persentase jumlah debitur Usaha Mikro Kecil (UMK) terhadap total debitur 8. Lainnya a. Penerusan kredit b. Penyaluran dana Mudharabah Muqayyadah c. Aset produktif yang dihapus buku d. Aset produktif dihapus buku yang dipulihkan/berhasil ditagih e. Aset produktif yang dihapus tagih - - - - - - - 358.821 74.807 284.014 7.150.806 4.411.295 2.739.511 41.065 41.065 168.594 9.395.315 4.574.045 4.821.270 - 0,00% 0,00% 0,23% 0,12% 0,00% 0,00% 440.133 246.189 27.306 23.339 14.657 20.678 CADANGAN PENYISIHAN KERUGIAN Per 31 Desember 2015 dan Desember 2014 (dalam jutaan rupiah) 31 Des 2015 No POS - POS 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. Penempatan pada bank lain Tagihan spot dan derivatif Surat berharga Surat berharga yang dijual dengan janji dibeli kembali (repo) Tagihan atas Surat berharga yang dibeli dengan janji dijual kembali (reverse repo) Tagihan akseptasi Kredit Penyertaan Penyertaan modal sementara Tagihan Lainnya Komitmen dan kontinjensi PPA wajib dibentuk CKPN Individual 85.981 - 31 Des 2014 Kolektif 42 1.368 42.171 - Umum 10.369 418 103 4.741 72.548 11 4.058 Khusus 53.207 80 CKPN Individual 78.553 - PPA wajib dibentuk Kolektif 18 2.106 34.761 - Umum 9.534 622 60 4.919 64.111 2.354 Khusus 74.321 3.182 Catatan : 1. Informasi keuangan di atas disusun berdasarkan laporan keuangan PT Bank CTBC Indonesia pada tanggal dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 31 Desember 2014 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Siddharta Widjaja & Rekan, anggota KPMG International (Rekan penanggung jawab: Kusumaningsih Angkawijaya, CPA) dengan opini wajar tanpa pengecualian dalam laporannya tertanggal masing-masing 14 Maret 2016 dan 23 Maret 2015. 2. Informasi keuangan di atas diterbitkan untuk memenuhi Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 6/POJK.03/2015 tanggal 31 Maret 2015 tentang Transparansi dan Publikasi Laporan Bank dan disajikan sesuai dengan Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan No. 11/SE OJK.03/2015 tanggal 17 April 2015 tentang Transparansi dan Publikasi Laporan Bank Umum Konvensional. 3. Nilai tukar 31 Desember 2015: 1 USD = Rp 13.785,00 dan 31 Desember 2014: 1 USD = Rp 12.385,00 iv PT BANK CTBC Indonesia Annual Report 2015 | APPENDIX STATEMENTS OF ASSETS’ QUALITY AND OTHER INFORMATION As Of 31 December 2015 And December 2014 No. Current I. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. II. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. III. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. (dalam jutaan rupiah) 31 Dec 2015 ITEMS Special Mention Sub Standard 31 Dec 2014 Doubtfull Loss Total Current Special Mention 20,790 20,790 676 676 - 21,754 21,754 264 264 - Sub Standard Doubtfull Loss Total RELATED PARTIES Placement at other banks a. Rupiah b. Foreign currencies Spot and derivative receivables a. Rupiah b. Foreign currencies Securities held a. Rupiah b., Foreign currencies Securities Sold under agreement to repurchase (repo) a. Rupiah b. Foreign currencies Securities purchased under agreement to resell (reverse repo) a. Rupiah b. Foreign currencies Acceptance receivables Loans a. Small Medium Enterprice (SME) Debtors i. Rupiah ii. Foreign currencies b. Non SME Debtors i. Rupiah ii. Foreign currencies c. Restructured Loans i. Rupiah ii. Foreign currencies d. Loans properti Participation Investment in share of stock Others receivables Contingency and Commitments a. Rupiah b. Foreign currencies Foreclosed assets NON RELATED PARTIES Placement at other banks a. Rupiah b. Foreign currencies Spot and derivative Receivables a. Rupiah b. Foreign currencies Securities held a. Rupiah b. Foreign currencies Securities Sold under Agreement to repurchase (repo) a. Rupiah b. Foreign currencies Securities Purchased under Agreement to resell (reverse repo) a. Rupiah b. Foreign currencies Acceptance Receivables Loans a. Small Medium Enterprice (SME) Debtors i. Rupiah ii. Foreign currencies b. Non SME Debtors i. Rupiah ii. Foreign currencies c. Rrestructured Loans i. Rupiah ii. Foreign currencies d. Properties Loans Participation Investment in share of stock Others receivables Contingency and Commitments a. Rupiah b. Foreign currencies Foreclosed assets OTHER INFORMATION Total guaranteed Assets: a. At Bank Indonesia b. At other parties Total Impairment of financial assets on productive assets Total required allowances for possible losses of productive assets Percentage of SME to total loans Percentage of Small Scale Business to total loans Percentage of SME debtors to total debtors Percentage of Small Scale Business debtors to total debtors Others a. Chanellings of loan b. Mudharabah Muqayyadah financing c. Written off productive assets d. Recovery of written off productive assets e. Claimed off productive assets 20,790 20,790 676 676 - - - - - - - - - - - 11,468 11,468 11,468 11,348 1,053 - - - - - 11,468 11,468 11,468 11,348 1,053 - 1,016,101 523,984 492,117 41,151 40,798 353 539,556 530,046 9,510 - - - - 1,016,101 523,984 492,117 41,151 40,798 353 539,556 530,046 9,510 - - - - - - 160,142 160,142 160,142 157,871 157,871 - 68,880 68,880 68,880 6,450 - 23,307 23,307 5,932 17,375 4,244 - - - - - - - - - - - - 21,754 21,754 264 264 - - - - - - 9,494 9,494 9,494 9,390 - - - - - 9,494 9,494 9,494 9,390 - 931,626 315,407 616,219 61,913 53,022 8,891 898,517 804,887 93,630 - - - - 931,626 315,407 616,219 61,913 53,022 8,891 898,517 804,887 93,630 - - - - - - - 85,469 3,991 3,991 81,478 76,926 4,552 4,557 5 4,552 10,182 2,000 2,000 - - - - 497,559 8,388,419 523,711 229,117 294,594 7,864,708 5,250,854 2,613,854 118,381 8,962 109,419 156,630 8,204,070 4,034,658 4,169,412 - - - - - 497,559 8,726,217 527,702 233,108 294,594 8,198,515 5,562,734 2,635,781 280,809 166,838 113,971 177,506 8,206,070 4,036,658 4,169,412 - 1,085,061 1,085,061 508,985 7,509,627 358,821 74,807 284,014 7,150,806 4,411,295 2,739,511 41,065 41,065 168,594 9,395,315 4,574,045 4,821,270 - 158,523 158,523 136,675 21,848 3,451 158 3,293 22,823 - 48,288 48,288 35,358 12,930 5 5 - 47,936 47,936 8,372 39,564 39,564 39,564 - 46,865 46,865 12,715 34,150 34,150 34,150 1,923 - 1,085,061 1,085,061 508,985 7,811,239 358,821 74,807 284,014 7,452,418 4,604,415 2,848,003 118,235 41,228 77,007 193,340 9,395,315 4,574,045 4,821,270 - - - 129,562 115,438 145,535 6.04% 0.00% 0.23% 159,103 4.59% 0.00% 0.12% 0.00% 0.00% 440,133 27,306 23,339 246,189 14,657 20,678 ALLOWANCES FOR IMPAIRMENT As Of 31 December 2015 And December 2014 (dalam jutaan rupiah) 31 Dec 2015 No ITEMS Impairment Loss Allowance Individual 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. Interbank placement Spot & derivative claims Securities Securities sold under repurchase agreement (repo) Claims on securities bought under reverse repo Acceptance claim Loans Equity investment Temporary equity investment Others claim Commitmen and Contingencies 85,981 - Collective 42 1,368 42,171 - 31 Dec 2014 Required Regulatory General Specific 10,369 418 103 4,741 72,548 11 4,058 53,207 80 Impairment Loss Allowance Individual 78,553 - Required Regulatory Collective General Specific 18 2.106 34,761 - 9,534 622 60 4,919 64,111 2,354 74,321 3,182 Notes : 1. The above financial information is based on the financial statements of PT Bank CTBC Indonesia as of and for the year ended December 31, 2015 and December 31, 2014 which were audited by Public Accounting Firm Siddharta Widjaja & Rekan, a member of KPMG International (Partners in charge: Kusumaningsih Angkawidjaja , CPA) with an unqualified opinion in their reports dated March 14, 2016 and March 23, 2015. 2. The above financial information is published to fulfill the Financial Services Authority Regulation No. 6 / POJK.03 / 2015 dated March 31, 2015 on Transparency and Publication of Bank Reports and presented in accordance with the Financial Services Authority Circular Letter No. 11 / SE OJK.03 / 2015 dated 17 April 2015 on Transparency and Publication of Conventional Commercial Bank Reports. 3. The exchange rate at 31 December 2015 : 1 USD = Rp 13,785.00 and 31 December 2014: 1 USD = Rp 12,385.00. PT BANK CTBC Indonesia v LAPORAN TAHUNAN 2015 | LAMPIRAN I LAPORAN PERHITUNGAN KEWAJIBAN PENYEDIAAN MODAL MINIMUM (KPMM) STATEMENTS OF CAPITAL ADEQUACY RATIO COMMERCIAL BANK CALCULATION Per 31 Desember 2015 dan Desember 2014 As Of 31 December 2015 And December 2014 31 Des 2014 Modal Inti (Tier 1) 2.361.906 2.220.670 1 Modal Inti Utama (CET 1) 2.361.906 - 150.000 - 1.1 Paid in Capital (after deducting Treasury Stock) 1.2 Disclosed Reserves 1.1 Modal disetor (Setelah dikurangi Saham Treasury) 1.2 Cadangan Tambahan Modal 1) I (in millions of rupiah) 31 Dec 2015 31 Dec 2014 Core Capital (Tier 1) 2,361,906 2,220,670 1 Common Equity Tier 1 (CET 1) 2.361,906 - 150,000 - 2.325.803 - 2,325,803 - 1.2.1 Agio / Disagio - - 1.2.1 Additional paid-in capital - - 1.2.2 Modal sumbangan - - 1.2.2 Contributed capital - - 1.2.3 Cadangan umum 30.000 - 1.2.3 General reserves 1.2.4 Laba/Rugi tahun-tahun lalu yang dapat diperhitungkan 2.207.046 - 1.2.4 1.2.5 Laba/Rugi tahun berjalan yang dapat diperhitungkan 105.680 - 1.2.6 Selisih lebih karena penjabaran laporan keuangan - - 1.2.7 Dana setoran modal - - 1.2.8 Waran yang diterbitkan - - 1.2.9 Opsi saham yang diterbitkan dalam rangka program kompensasi berbasis saham - - (952) - 1.2.10 Other comprehensive income - - 1.2.11 Fixed asset revaluation surplus (15.971) - 1.2.12 Negative differences between regulatory provision and impairment of productive asset 1.2.10 Pendapatan komprehensif lain 1.2.11 Saldo surplus revaluasi aset tetap 1.2.12 Selisih kurang antara PPA dan cadangan kerugian penurunan nilai atas aset produktif 1.2.13 Penyisihan Penghapusan Aset (PPA) atas aset non produktif yang wajib dihitung - 30,000 - Previous years profit/loss which can be calculated into capital 2,207,046 - 1.2.5 Current year profit/loss which can be calculated into capital 105,680 - 1.2.6 Excess translation adjustment of financial statement - - 1.2.7 Fund for paid-in capital - - 1.2.8 Warrant (50%) - - 1.2.9 Stock option issued related to stock compensation program - - (952) - - - (15,971) - - 1.2.13 Required regulatory provision on non productive asset - - 1.2.14 Negative differences on adjustment of fair value on financial instrument in the trading book - - - - (113,897) - (37,151) - - - 1.2.14 Selisih kurang jumlah penyesuaian nilai wajar dari instrumen keuangan dalam trading book - - 1.3 Kepentingan Non Pengendali yang dapat diperhitungkan - - 1.3 Non controlling interest (113.897) - 1.4 Deduction factor of Common Equity Tier 1 (37.151) - 1.4.1 Deferred tax - - 1.4.2 Goodwill (76.746) - 1.4.3 Other intangible assets 1.4 Faktor Pengurang Modal Inti Utama 1) 1.4.1 Perhitungan pajak tangguhan 1.4.2 Goodwill 1.4.3 Aset tidak berwujud lainnya 1.4.4 Penyertaan yang diperhitungkan sebagai faktor pengurang - - 1.4.4 1.4.5 Kekurangan modal pada perusahaan anak asuransi - - 1.4.6 Eksposur sekuritisasi - - 1.4.7 Faktor Pengurang modal inti lainnya - 1.4.8 Investasi pada instrumen AT1 dan Tier 2 pada bank lain 2) - 2 Modal Inti Tambahan (AT-1) 1) (76,746) - Equity investment which can be calculated as deduction factor - - 1.4.5 Shortfall on the capital of insurance subsidiary - - 1.4.6 Securitisation exposure - - - 1.4.7 Other deduction factor of Tier 1 - - - 1.4.8 Investment in AT1 and Tier 2 instruments in other bank - - 2 Additional Tier 1 - - - - 2.1 Instrumen yang memenuhi persyaratan AT-1 - - 2.1 Capital instrument which can be calculated as AT-1 - - 2.2 Agio / Disagio - - 2.2 Agio / Disagio - - 2.3 Deduction factor: Investment in AT1 and Tier 2 instruments in other bank 2.3 Faktor Pengurang: Investasi pada instrumen AT1 dan Tier 2 pada bank lain 2) - - 92.248 81.600 1 Instrumen modal dalam bentuk saham atau lainnya yang memenuhi persyaratan - - 2 Agio atau disagio yang berasal dari penerbitan instrumen modal inti tambahan - - II Modal Pelengkap (Tier 2) 3 Cadangan umum aset produktif PPA yang wajib dibentuk (maks 1.25% ATMR Risiko Kredit) 92.248 - 4 Cadangan tujuan - - 5 Faktor Pengurang Modal Pelengkap 1) - - 5.1 Sinking Fund - - 5.2 Investasi pada instrumen Tier 2 pada bank lain 2) - - 2.454.154 2.302.270 31 DES 2015 31 DES 2014 Total Modal 31 DES 2015 31 DES 2014 ASET TERTIMBANG MENURUT RISIKO ATMR RISIKO KREDIT 3) ATMR RISIKO PASAR KETERANGAN 8.073.138 175.374 6.846.406 133.671 1.089.841 893.556 TOTAL ATMR 9.338.353 7.873.633 9% 9% PT BANK CTBC Indonesia Rasio CET1 Rasio Tier 1 - - 92,248 81,600 1 Capital instrument which can be calculated as Tier 2 - - 2 Additional paid-in capital - - II Suplementary Capital (Tier 2) 3 General reserves of required regulatory provision on productive asset (max. 1,25% of RWA for Credit Risk) 92,248 - 4 Appropriated reserves - - 5 Tier 2 deduction factor - - 5.1 Sinking Fund - - 5.2 Investment in Tier 2 instruments in other bank - - 2,454,154 2,302,270 31 DEC 2015 31 DEC 2014 Total Capital 31 DEC 2015 31 DEC 2014 RISK WEIGHTED ASSET (RWA) RASIO KPMM ATMR RISIKO OPERASIONAL RASIO KPMM SESUAI PROFIL RISIKO vi (dalam jutaan rupiah) 31 Des 2015 25,29% 25,29% 28,20% 28,20% Rasio Tier 2 0,99% 1,04% Rasio total 26,28% 29,24% RWA FOR CREDIT RISK DESCRIPTION CAR RATIO 8,073,138 6,846,406 CET1 Ratio 25.29% 28.20% 175,374 133,671 Tier 1 Ratio 25.29% 28.20% RWA FOR OPERATIONAL RISK 1,089,841 893,556 Tier 2 Ratio 0.99% 1.04% TOTAL RWA 9,338,353 7,873,633 Total Ratio 26.28% 29.24% 9% 9% RWA FOR MARKET RISK CAPITAL ADEQUACY RATIO (CAR) ACCORDING TO RISK PROFILE Annual Report 2015 | APPENDIX CTBC BANK CO., LTD, AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF CHANGES IN STOCKHOLDERS’ EQUITY (Audited) FOR THE YEAR ENDED December 31, 2015 AND 2014 (Expressed In Thousands of New Taiwan Dollars) Stockholders' Equity - Parent company Retained earnings Capital stock Common Capital surplus stock Balance—January 1, 2014 Retrospective adjustment of equity attributable to former owner due to reorganization of entities under common control Equity at beginning of period after adjustments Net income Other comprehensive income Total comprehensive income Earnings appropriation and distribution Legal reserve appropriated Special reserve appropriated Cash dividends-commom stock Stock dividends-commom stock Capital increase by cash Balance—December 31, 2014 Net income Other comprehensive income Total comprehensive income Earnings appropriation and distribution Legal reserve appropriated Special reserve appropriated Cash dividends-commom stock Stock dividends-commom stock Reversal from special reserve Reorganization Balance—December 31, 2015 78,622,897 - 17,182,059 Legal reserve Special reserve 39,662,592 - 299,935 - Other items in stockholders’ equity Undistributed earnings Exchange differences of overseas subsidiaries’ financial reports translation 15,692,181 - (4,119,096) - - Unrealized (losses) gains on available-for-sale financial assets Changes in designated as financial liabilities measured at fair value through profit or loss attributable to credit risk (489,806) - - - Stockholders' equity - parent company Equity attributable to former owner of business combinations under common control 146,850,762 Non-controlling Total equity interest - - 70,964 146,921,726 2,330,437 - 2,330,437 78,622,897 - 17,182,059 - 39,662,592 - 299,935 - 15,692,181 34,262,178 (260,486) 34,001,692 (4,119,096) 581,980 581,980 (489,806) (285,830) (285,830) 464,012 464,012 146,850,762 34,262,178 499,676 34,761,854 2,330,437 2,605,970 8,781 2,614,751 70,964 6,301 3,416 9,717 149,252,163 36,874,449 511,873 37,386,322 6,469,878 6,000,000 91,092,775 - 9,000,000 26,182,059 - 4,707,654 44,370,246 - 4,514,552 4,814,487 - (4,707,654) (4,514,552) (6,469,878) 34,001,789 31,906,816 (525,214) 31,381,602 (3,537,116) 1,817,415 1,817,415 (775,636) 14,087 14,087 464,012 1,150,729 1,150,729 15,000,000 196,612,616 31,906,816 2,457,017 34,363,833 (2,227,892) 2,717,296 2,333,452 (2,543) 2,330,909 (2,227,892) 15,000,000 80,681 199,410,593 4,261 34,244,529 (3,955) 2,450,519 306 36,695,048 14,113,004 523,500 105,729,279 1,910,977 28,093,036 10,278,654 54,648,900 (10,278,654) 10,369,908 (10,369,908) (14,113,004) (760,162) 760,162 14,424,233 31,381,987 (1,719,701) (761,549) 1,614,741 (2,613,728) (2,434,477) - 80,987 2,434,477 233,410,926 (2,613,728) 233,491,913 CTBC BANK CO., LTD, AND SUBSIDIARIES Major commitments and contingencies (Expressed In Thousands of New Taiwan Dollars) 31-Dec-15 Contingent liabilities from guarantee and letter of credit business Promissory note to Central Bank for bank’s clearance Client notes in custody Marketable securities and debts in custody Consigned travellers’ cheques in custody Designated purpose trust accounts Other items in custody Total CTBC BANK CO., LTD, AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED BALANCE SHEETS (Audited) 31-Dec-15 62,629,544 1,793,032 2,124,206 98,204,393 92,353,292 482,388,251 452,164,076 361,597 350,251 836,715,001 819,397,816 456,473 402,644 1,496,227,157 1,429,421,829 CTBC BANK CO., LTD, AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF COMPREHENSIVE INCOME (Audited) DECEMBER 31, 2015 AND 2014 (Expressed In Thousands of New Taiwan Dollars) ASSETS Cash and cash equivalents Due from Central Bank and call loans to bank Financial assets measured at fair value through profit or loss Available-for-sale financial assets-net Derivative financial assets-hedging Securities purchased under reverse resell agreements Receivables-net Current income taxes assets Assets held for sale-net Loans-net Held-to-maturity financial assets-net Investment under equity method-net Other financial assets-net Premises and equipment-net Intangible assets-net Deferred income tax assets-net Other assets-net TOTAL ASSETS LIABILITIES AND EQUITY LIABILITIES: Deposits from Central Bank and other banks Due to Central Bank and other banks Financial liabilities measured at fair value through profit or loss Derivative financial liabilities-hedging Securities sold under repurchase agreements Payables Current income tax liabilities Deposits and remittances Financial debentures Other financial liabilities Provisions Deferred tax liabilities Other liabilities Total Liabilities Stockholders’ Equity - Parent Company: Common stock Capital surplus: Capital premium Others Retained earnings: Legal reserve Special reserve Undistributed earnings Other items in stockholders’ equity Equity attributable to former owner of business combinations under common control Non-controlling interest Total Equity TOTAL LIABILITIES AND EQUITY 31-Dec-14 76,308,410 FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2015 AND 2014 (Expressed In Thousands of New Taiwan Dollars) 31-Dec-14 81,203,890 402,006,003 140,602,123 455,708,300 107,526 146,674,654 900,269 2,011,474,309 147,667,106 2,220,425 17,643,309 49,743,813 14,788,651 8,829,447 39,647,893 3,519,217,718 109,030,159 274,292,402 108,400,254 550,798,180 1,499,486 2,774,393 176,298,463 946,049 6,323,343 1,820,196,154 71,154,327 2,010,966 20,725,575 42,828,737 14,600,763 9,181,990 26,551,301 3,237,612,542 45,634,274 19,735,029 127,592,578 441,428 50,648,083 60,103,477 2,981,280 2,734,383,611 81,270,573 151,058,510 6,033,425 469,291 5,374,246 3,285,725,805 49,934,428 54,087,143 92,816,247 916,322 60,230,776 76,956,875 3,397,373 2,421,898,970 98,457,298 167,097,644 5,501,723 887,134 6,020,016 3,038,201,949 105,729,279 91,092,775 26,911,545 1,181,491 25,000,568 1,181,491 54,648,900 14,424,233 31,381,987 (866,509) 44,370,246 4,814,487 34,001,789 (3,848,740) 80,987 233,491,913 3,519,217,718 2,717,296 80,681 199,410,593 3,237,612,542 Interest income Less: Interest expenses Net interest income Net income except interest Service fee and commission income Gains on financial assets or liabilities measured at fair value through profit or loss Realized gains on available-for-sale financial assets Realized gains on held-to-maturity financial assets Foreign exchange losses Impairment loss Proportionate share of gains(losses) from associates or joint ventures under equity method Other net non-interest income Gains on disposal of property - Assets held for sale Losses on retirement of assets Gain from bargain purchase Public-welfare lottery payment Net Revenue Provisions for bad debt expenses and guarantee reserve Operating expenses: Employee benefits expenses Depreciation and amortization expenses Other general and administrative expenses Total operating expenses Net Income Before Tax from Continuing Operations Income tax expenses Net Income Other comprehensive income: Items that will not be reclassified subsequently to profit or loss Remeasurement gains related to defined benefit plans Changes in designated as financial liabilities measured at fair value through profit or loss attributable to credit risk Proportionate share of other comprehensive losses from associates or joint ventures under the equity method -items that will not be reclassified subsequently to profit or loss Income tax related to items that will not be reclassified to profit or loss Subtotal Items that are or may be reclassified subsequently to profit or loss Exchange differences of overseas subsidiaries' financial reports translation Unrealized valuation losses on available for sale financial assets Proportionate share of other comprehensive income from associates or joint ventures under the equity method -items that are or may be reclassified to profit or loss Income tax related to items that are or may be reclassified to profit or loss Subtotal Other Comprehensive Income(net amount after tax) Total Comprehensive Income Net Income Attributable to: Parent company Equity attributable to former owner of business combinations under common control Non-controlling interest Comprehensive Income Attributable to: Parent company Equity attributable to former owner of business combinations under common control Non-controlling interest 31-Dec-15 31-Dec-14 63,933,741 (20,859,945) 43,073,796 58,833,173 (20,566,889) 38,266,284 34,694,886 31,717,738 11,207,543 1,339,931 409 (4,387,604) (67,391) 11,292,188 1,658,179 67,073 (4,427,132) (28,568) 89,166 2,040,712 10,229,800 (3,071,131) (2,700,000) 92,450,117 (1,158,337) (17,192) 838,588 (10,398) 14,814,154 (2,700,000) 91,470,914 (3,037,977) (26,359,037) (2,979,215) (22,164,127) (51,502,379) 39,789,401 (5,544,872) 34,244,529 (24,410,697) (2,090,721) (19,332,034) (45,833,452) 42,599,485 (5,725,036) 36,874,449 (632,497) (311,379) 1,150,729 464,012 (3,075) 110,393 625,550 (662) 59,456 211,427 1,914,014 (304,720) 459,782 (471,264) 41,367 174,308 1,824,969 2,450,519 36,695,048 43,590 268,338 300,446 511,873 37,386,322 31,906,816 34,274,780 2,333,452 4,261 34,244,529 2,605,970 (6,301) 36,874,449 34,363,833 2,330,909 306 36,695,048 34,761,854 2,614,751 9,717 37,386,322 PT BANK CTBC Indonesia vii Halaman ini sengaja dikosongkan. This page is intentionally left blank. www.ctbcbank.co.id PT Bank CTBC Indonesia Tamara Center, 15th - 17th Fl, Jl. Jenderal Sudirman Kav. 24 Jakarta 12920, Indonesia Tel : (62-21) 2557 8787 (Hunting) Fax : (62-21) 3040 2286 (General)