BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Komunikasi

advertisement
BAB 2
LANDASAN TEORI
2.1 Komunikasi
Komunikasi mengandung makna bersama – sama (common). Istilah
komunikasi atau communication berasal dari bahasa latin, yaitu communicatio yang
berarti pemberitahuan atau pertukaran. Kata sifatnya communis, yang bermakna umum
atau bersama – sama (Wiryanto, 2008 : 5).
Para ahli mendefinisikan komunikasi menurut sudut pandang mereka masing –
masing. Dalam penelitian ini penulis menggunakan beberapa teori komunikasi yang
sesuai dengan pembahasaan, yaitu : teori komunikasi menurut Harold D. Lasswell,
sebagaimana dikutip oleh Senjaja cara yang baik untuk menggambarkan komunikasi
adalah dengan menjawab pertanyaan berikut : Who Says what In which Channel To
Whom With What Effect? (siapa mengatakan apa dengan saluran apa kepada siapa
dengan efek yang bagaimana?).
Sebagai jawaban dari pertanyaan yang di ajukan tersebut Menurut Effendy
(1984) menyatakan Paradigma Laswell menunjukkan bahwa komunikasi meliputi 5
unsur sebagai jawaban dari pertanyaan yang diajukan (Effendy, yaitu :
1) Komunikator (Communicator, Source)
2) Pesan (Massage)
3) Media (Channel)
4) Komunikan (Communican, receivere)
5) Effek (Effect,Impact, Influence)
10
11
Jadi menurut paradigma Laswell, komunikasi adalah “Proses penyampaian
pesan oleh komunikator kepada komunikan melalui media yang menimbulkan efek
tertentu.
Sedangkan Bernard Berelson dan Gary A. Steiner mendefinisikan komunikasi
adalah transmisi informasi, gagasan, emosi, keterampilan dan sebagainya. Tindakan
atau proses transmisi itulah yang biasanya disebut komunikasi (Wiryanto, 2008 : 7).
2.2 Komunikasi Massa
Komunikasi massa adalah komunikasi melalui media massa (media cetak dan
elektronik). Komunikasi massa berasal dari pengembangan kata media of mass
communication ( media komunikasi massa). Arti dari kata Massa dalam komunikasi
massa disini lebih mendekati arti secara sosiologis. Dengan kata lain, massa yang
dimaksud dalam hal itu adalah kumpulan individu yang berada di suatu lokasi tertentu.
Menurut jurnal dari Lorimer, R. (2002) mendefinisikan komunikasi massa yang
dikutip sebagai berikut :
“mass communication--is communication on a mass scale: the exchange of
intelligence at the societal level among individuals or small or large groups by means
of publicly accessible, sometimes state-regulated channels.”
Kutipan tersebut menjelaskan bahwa komunikasi massa adalah komunikasi dalam
skala massal yaitu pertukaran intelijen di tingkat masyarakat antara individu individu atau kelompok kecil atau besar dengan cara yang dapat diakses publik,
kadang-kadang saluranya diatur oleh Negara.
Menurut Michael W.Gamble dan Teri Kwal Gamble (1986), sesuatu bisa
didefinisikan sebagai komunikasi massa jika mencakup hal – hal sebagai berikut:
12
1) Komunikator dalam komunikasi massa mengandalkan peralatan modern untuk
menyebarkan atau memancarkan pesan secara cepat kepada khalayak yang luas
dan tersebar. Pesan itu disebarkan melalui media modern pula antara lain surat
kabar, majalah, televisi, film, atau gabungan di antara media tersebut.
2) Komunikator dalam komunikasi massa dalam menyebarkan pesan – pesannya
bermaksud mencoba berbagi pengertian dengan jutaan orang yang tidak saling
kenal atau mengetahui satu sama lain. Anonimitas audience dalam komunikasi
massa inilah yang membedakan pula dengan jenis komunikasi lain. Bahkan
pengirim dan penerima pesan tidak saling mengenal satu sama lain.
3) Pesan adalah milik publik, artinya bahwa pesan ini bisa didapatkan dan diterima
oleh banyak orang. Karena itu, diartikan milik publik.
4) Sebagai sumber, komunikator massa biasanya organisasi formal seperti jaringan,
ikatan, atau perkumpulan. Dengan kata lain, komunikatornya tidak berasal dari
seseorang tetapi lembaga. Lembaga ini pun biasanya berorientasi pada
keuntungan, bukan organisasi suka rela atau nirlaba.
5) Komunikasi massa dikontrol oleh gatekeeper (penapis informasi). Artinya, pesan –
pesan yang disebarkan atau dipancarkan dikontrol oleh sejumlah individu dalam
lembaga tersebut sebelum disiarkan lewat media massa. Ini berbeda dengan
komunikasi antarpribadi, kelompok atau publik di mana yang mengontrol bukan
sejumlah individu. Beberapa individu dalam komunikasi massa itu ikut berperan
dalam membatasi, memperluas pesan yang disiarkan. Contohnya adalah seorang
reporter, editor film, penjaga rubrik dan lembaga sensor lainnya dalam media bisa
berfungsi sebagai gatekeeper.
13
Umpan balik dalam komunikasi massa sifatnya tertunda. Kalau dalam jenis
komunikasi lain, umpan balik bisa bersifat langsung. Misalnya, dalam komunikasi
antarpersonal. Dalam komunikasi ini umpan balik langsung dilakukan, tetapi
komunikasi yang dilakukan alias tertunda (delayed).
2.2.1 Fungsi Komunikasi Massa
Menurut Effendy yang dikutip oleh Ardianto, et al ( 2009) mengemukakan
fungsi komunikasi massa secara umum adalah :
a.
Fungsi Informasi
Fungsi memberikan informasi ini diartikan bahwa media massa adalah
penyebar informasi bagi pembaca, pendengar atau pemirsa. Berbagai
informasi dibutuhkan oleh khalayak media massa yang bersangkutan sesuai
kepentingannya. Khalayak sebagai makhluk sosial akan selalu merasa haus
akan informasi yang terjadi.
b. Fungsi Pendidikan
Media massa merupakan sarana pendidikan bagi khalayaknya (mass
education). Karena media massa banyak menyajikan hal – hal yang sifatnya
mendidik. Salah satu cara mendidik yang dilakukan media massa adalah
melalui pengajaran nilai, etika, serta aturan – aturan yang berlaku kepada
pemirsa atau pembaca. biasanya disajikan dalam bentuk program seperti
drama, cerita, diskusi dan artikel.
14
c. Fungsi Mempengaruhi
Fungsi memengaruhi dari media massa secara implisit terdapat pada
tajuk/editorial, features, iklan, artikel, dan sebagainya. Khalayak dapat
terpengaruh oleh iklan – iklan yang ditayangkan televisi dan media massa
lainnya.
Menurut DeVito menyebutkan fungsi komunikasi massa secara
khusus, adalah : meyakinkan (to persuade), menganugerahkan status,
membius (narcotization), menciptakan rasa kebersatuan, privatisasi dan
hubungan parasosial (Ardianto, et al 2009 : 19).
1) Fungsi Meyakinkan
Mengukuhkan. Usaha untuk melakukan persuasi, kita pusatkan pada
upaya mengubah atau memperkuat sikap atau kepercayaan khalayak agar
mereka bertindak dengan cara tertentu. Menurut Mar’at , sikap adalah
kecenderungan berprilaku dengan cara tertentu. Sikap merupakan produk
dari proses sosialisasi, di mana seseorang beraksi sesuai dengan
rangsangan yang diterimanya.
Mengubah. Media akan mengubah orang yang tidak memihak pada suatu
masalah tertentu. Jadi, mereka terjepit di antara orang republik dan
demokrat (di Amerika) akhirnya akan terseret ke salah satu pihak akibat
pengaruh pesan – pesan media.
Menggerakan. Dilihat dari sudut pengiklan (advertiser), fungsi terpenting
media massa adalah menggerakan (activating) konsumen untuk
15
mengambil tindakan. Media berusaha mengajak pembaca atau pemirsa
untuk membeli dan menggunakan produk merek tertentu.
Menawarkan etika. Fungsi persuasif dari media massa lainnya adalah
mengetikakan (ethicizing). Dengan mengungkapkan secara terbuka
tentang adanya penyimpangan tertentu dari suatu norma yang berlaku.
2) Fungsi Menganugerahkan Status
Penganugerahan status (status conferal) terjadi apabila berita yang
disebarluaskan melaporkan kegiatan individu – individu tertentu sehingga
prestise (gengsi) mereka meningkat.
Komunikasi massa mempunyai fungsi mengakhlakkan kalau komunikasi
itu memperkuat kontrol sosial atas anggota – anggota masyarakat yang
membawa penyimpangan perilaku ke dalam pandangan masyarakat.
3) Fungsi Membius (Narcotization)
Maksud dari fungsi membius (Narcotization) ini adalah apabila media
menyajikan informasi tentang sesuatu, penerima percaya bahwa tindakan
tertentu harus diambil. Sebagai akibatnya, pemirsa atau penerima terbius
ke dalam keadaan pasif, seakan – akan berada dalam pengaruh narkotik.
4) Fungsi Menciptakan Rasa Kebersatuan
Fungsi menciptakan rasa kebersatuan ini adalah kemampuannya untuk
membuat penerima pesan merasa menjadi anggota suatu kelompok atau
dalam dunia pertelevisian dapat diartikan penonton televisi terhanyut
terbawa suasana dengan program yang disaksikannya.
16
5) Fungsi Privatisasi
Privatisasi adalah kecenderungan bagi seseorang untuk menarik diri dari
kelompok sosial dan mengucilkan diri ke dalam dunianya sendiri.
Berlimpahnya informasi yang dijejalkan telah membuat penerima pesan
merasa kekurangan.
2.3 Media Massa
Pengertian media massa mulai menunjukkan batasan yang tidak jelas atau
dianggap tidak jelas oleh sebagian orang, dengan munculnya sejumlah media baru
yang memiliki karakteristik yang berbeda dengan media massa yang sudah ada
sebelumnya. Media massa baru atau lebih sering disebut dengan ‘media baru’ (new
media) ini bersifat lebih individual, lebih beragam (diversified) dan lebih interaktif.
Salah satu contoh penting media massa baru saat ini adalah internet. Walaupun media
baru menunjukkan pertumbuhan yang cepat, namun belu terlihat tada-tanda bahwa
media massa lama aka berkurang peranannya disbanding sebelumnya. Peranannya
tetap bertahan dengan cara terus menerus menambah kemampuannya dalam upaya
menghadapi tantangan yang dimunculkan media baru. (Morissan, 2008:1).
Dari perspektif budaya, media massa telah menjadi acuan utama untuk
menentukan definisi-definisi terhadap suatu perkara dan media massa memberikan
gambaran atas realitas social. Media massa juga menjadi perhatian utama masyarakat
untuk mendapatkan hiburan dan menyediakan lingkungan budaya bersama bagi semua
orang. Peran media massa dalam ekonomi juga terus meningkat bersamaan dengan
17
meningkatnya pertumbuhan industry media, diversifikasi media massa, dan konsolidasi
kekuatan media massa di Indonesia.
2.3.1 Jenis – Jenis Media Massa
Media massa, sebagai media yang menunjang komunikasi massa terbagi
atas 2 jenis, yaitu media cetak dan media elektronik.
1. Media Cetak
Media cetak adalah suatu media statis yang mengutamakan fungsinya
sebagai media penyapaian informasi. Maka media cetak terdiri dari lembaran
dengan sejumlah kata, gambar, atau oto dalam tata warna dan halaman putih,
dengan fungsi utama untuk memberikan informasi atau menghibur. Media
cetak juga adalah suatu dokumen atas segala hal yang dikatakan orang lain
dan rekaman peristiwa yang ditangkap oleh jurnalis dan diubah dalam
bentuk kata-kata, gambar, foto, dan sebagainya. (Ardianto, et al 2009 : 99).
2. Media Elektronik
Media elektronik merupakan media komunikasi atau media massa
yang menggunakan alat-alat elektronik (mekanis), media elektronik kini
terdiri dari : (Deddy Iskandar, 2005:4)
a. Radio
Radio adalah media massa elektronik tertua dan paling fleksibel.
Keunggulan radio siaran ini adalah berada dimana saja, apabila surat
kabar memperoleh julukan sebagai kekuatan keempat, maka radio
siaran mendapat julukan kekuatan kelima atau the fifth estate. Hal ini
18
disebabkan karena radio siaran juga dapat melakukan fungsi control
sosial seperti surat kabar, di sampng empat fungsi lainnya, yaitu
memberi informasi, menghibur, mendidik, dan melakukan persuasi.
b. Film
Gambar bergerak (Motion pictures) atau film adalah bentuk dominan
dari komunikasi massa visual di belahan dunia ini. Lebih dari ratusan
juta orang menonton film di bioskop, film televisi, dan film video
laser setiap minggunya.
Meskipun pada kenyataannya adalah bentuk karya seni, industri film
adalah bisnis yang memberikan keuntungan, kadang – kadang menjadi
mesin uang yang sering kali, demi uang, keluar dari kaidah artistik
film itu sendiri.
c. Televisi
Televisi adalah sebuah alat penangkap siaran bergambar.Kata televisi
berasal dari kata tele dan vision; yang memiliki arti masing-masing
jauh (tele) dan tampak (vision).Jadi televisi berarti tampak atau dapat
melihat dari jarak jauh.Pada dasarnya media televisi lahir karena
perkembangan teknologi. Peletak dasar utama teknologi pertelevisian
adalah Paul Nipkow dari Jerman yang dilakukannya pada tahun 1884.
Ia kemudian menemukan sebuah alat yang kemudian disebut sebagai
Jantra Nipkow atau Nipkow Sheibe. Penemuannya tersebut melahirkan
electrische teleskop atau televisi elektris.
19
d. Internet
Menurut LaQuey, yang membedakan internet (dan jaringan global
lainnya) dari teknologi komunikasi tradisional adalah tingkat interaksi
dan kecepatan yang dapat dinikmati pengguna untuk menyiarkan
pesannya.
Internet
adalah
perkakas
sempurna
untuk
menyiagakan
dan
mengumpulkan sejumlah besar orang secara elektronis, karena
geografis tak lagi menjadi pembatas di dalam internet.
2.4 Televisi
2.4.1 Sejarah dan Perkembangan Televisi di Indonesia
Prinsip televisi ditemukan oleh Paul Nipkow dari Jerman pada tahun 1884,
namun baru tahun 1928 Vladimir Zworkyn (Amerika Serikat) menemukan tabung
kamera atau iconoscope yang bisa menangkap dan mengirim gambar ke kotak
bernama televisi. Iconoscope berkerja mengubah gambar dari bentuk gambar optis
ke dalam sinyal elektronis untuk selanjutnya diperkuat dan ditumpangkan ke dalam
gelombang radio. Zworkyn dengan bantuan Philo Farnsworth berhasil menciptakan
pesawat televisi pertama yang dipertunjukan kepada umum pada pertemuan Word’s
Fair pada tahun 1939.
Penyiaran televisi di Indonesia dimulai pada tahun 1962 saat TVRI
menayangkan langsung upacara hari ulang tahun kemerdekaan indonesia ke-17 pada
tanggal 17 Agustus 1962. Siaran langsung itu masih terhitung sebagai siaran
percobaan. Siaran resmi TVRI baru dimulai 24 Agustus 1962 jam 14.30 WIB yang
20
menyiarkan secara langsung upacara pembukaan Asian Games ke-4 dari stadion
utama Gelora Bung Karno.
Sejak pemerintahan Indonesia membuka TVRI, maka selama 27 tahun
penonton televisi di Indonesia hanya dapat menonton satu saluran televisi. Barulah
pada tahun 1989, pemerintah memberikan izin operasi kepada kelompok usaha
Bimantara untuk membuka stasiun televisi RCTI yang merupakan televisi swasta
pertama di Indonesia, disusul kemudian dengan SCTV, Indosiar, ANTV, dan TPI.
Gerakan reformasi pada tahun 1998 telah memicu perkembangan industri
media massa khususnya televisi. Seiring dengan itu, kebutuhan masyarakat terhadap
informasi juga semakin bertambah. Menjelang tahun 2000 muncul hampir secara
serentak lima televisi swasta baru (Metro TV, Trans TV, TV 7, Lativi, dan Global
TV) serta beberapa televisi daerah . tidak ketinggalan pula munculnya televisi
berlangganan yang menyajikan berbagai program dalam dan luar negeri.
Setelah Undang – Undang Penyiaran disahkan pada tahun 2002, jumlah
televisi baru di Indonesia diperkirakan akan terus bermunculan, khususnya di
daerah, yang terbagi dalam empat empat kategori yaitu, televisi publik, swasta,
berlangganan dan komunitas. Kini penonton televisi Indonesia benar – benar
memiliki banyak pilihan untuk menikmati berbagai program televisi.
Televisi merupakan salah satu medium bagi para pemasang iklan di
Indonesia. Media televisi merupakan industri yang padat modal, padat teknologi dan
padat sumber daya manusia.
21
2.4.2 Program Televisi
Kata ”program” berasal dari bahasa Inggris programme atau program yang
berarti acara atau rencana. Undang – undang Penyiaran Indonesia tidak menggunakan
kata program untuk acara tetapi menggunakan isitlah ”siaran” yang didefinisikan
sebagai pesan atau rangkaian pesan yang disajikan dalam berbagai bentuk. Namun,
kata ”program” lebih sering digunakan dalam dunia penyiaran di Indonesia dari pada
kata ”siaran” untuk mengacu kepada pengertian acara. Program adalah segala hal
yang ditampilkan stasiun penyiaran untuk memenuhi kebutuhan audiennya
(Morrisan, 2011 : 209).
Program atau acara yang disajikan adalah faktor yang membuat audien
tertarik untuk mengikuti siaran yang dipancarkan stasiun penyiaran televisi. Program
adapat dianalogikan dengan produk atau barang (goods) atau layanan (servies) yang
dijual kepada pihak lain, dalam hal ini terdapat suatu rumusan dalam dunia penyiaran
televisi yaitu program yang baik akan mendapatkan penonton yang lebih besar,
sedangkan acara yang buruk tidak akan mendapatkan penonton.
2.4.3 Jenis – Jenis Program Televisi
Menurut Vane-Gross yang dikutip oleh Morrisan
dalam bukunya
management produksi “menentukan jenis program berarti menentukan atau memilih
daya tarik (appeal) dari suatu program”. Adapun yang dimaksud dengan daya tarik
di sini adalah bagaimana suatu program mampu menarik audiennya. menurut VaneGross programer harus memilih daya tarik yang merupakan cara untuk meraih
audien.
22
Terdapat berbagai jenis program, jenis tersebut dikelompokan menjadi dua
bagian besar berdasarkan jenisnnya, yaitu :
1.
Program informasi
Program informasi adalah segala jenis siaran yang tujuannya untuk
memberikan tambahan pengetahuan (informasi) kepada khalayak audien.
Daya tarik program ini adalah informasi, dan informasi itulah yang dijual
kepada audien.
a. Berita Keras
Berita kearas atau Hard News segala informasi penting dan
atau menarik yang harus segera disiarkan oleh media penyiaran karena
sifatnya yang harus segera ditayangkan agar dapat diketahui khalayak
audien secepatnya.
b. Straight News
Straight News berarti berita langsung (straight), maksudnya
suatu berita yang singkat(tidak detil) dengan hanya menyajikan
informasi
terpenting
saja
yang
mencakup
5W+1H
(who,what,where,when,why, dan How) terhadap suatu peristiwa yang
diberitakan.
1) Feature
Kita
sering
melihat
suatu
program
berita
menampilkan
berita – berita ringan misalnya informasi mengenai tempat makan
yang enak atau tempat liburan yang menarik, berita semacam ini
disebut feature. Dengan demikian feature adalah berita ringan
23
namun menarik. Pengertian menarik disini adalah informasi yang
lucu, unik, aneh, menimbulkan kekaguman dan sebagainnya.
2)
Infotainment
Kata infotainment berasal dari dua kata, yaitu infomation yang
berarti informasi dan entertainment yang berarti hiburan, namun
infotainment bukanlah berita hiburan atau berita yang membeikan
hiburan. Infotainment adalah berita yang menyajikan informasi
mengenai kehidupan orang – orang yang dikenal
masyarakat
(celebrity). Infotainment adalah salah satu bentuk berita keras
karena memuat informasi yang segera harus ditayangkan.
c. Berita Lunak
Berita lunak atau soft news adalah segala informasi yang penting dan
menarik yang disampaikan secara mendalam (in-depth) namun tidak bersifat
harus segera ditayangkan.
1) Current Affair
Dari namanya, pengertian current affair adalah ”persoalan kekinian.”
Current Affair adalah program yang menyajikan informasi yang terkait
dengan suatu berita penting yang muncul sebelumnya namun dibuat
secara lengkap dan mendalam.
2)
Magazine
Diberi nama magazine karena topik atau tema yang disajikan mirip
dengan topik – topik atau tema yang terdapat dalam suatu majalah
(magazine). Magazine adalah program yang menampilkan informasi
24
ringan namun mendalam atau dengan kata lain magazine adalah feature
dengan durasi yang lebih panjang.
3)
Dokumenter
Dokumenter
adalah
program
informasi
yang
bertujuan
untuk
pembelajaran dan pendidikan namun disajikan dengan menarik.
4)
Talk Show
Program
talk
show
atau
perbincangan
adalah
program
yang
menampilkan satu atau beberapa orang untuk membahas suatu topik
tertentu yang dipandu oleh seorang pembawa acara (host).
2. Program Hiburan
Program hiburan adalah segala bentuk siaran yang bertujuan untuk
menghibur audien dalam bentuk musik, lagu, cerita, dan permainan. Program
yang termasuk dalam kategori hiburan adalah drama, permainan (game),
musik dan pertunjukan.
a. Drama
Kata ”drama” berasal dari bahasa yunani dran yang berarti
bertindak atau
berbuat (action). Program drama adalah pertunjukan
(show) yang menyajikan cerita mengenai kehidupan atau karakter
seseorang atau beberapa orang (tokoh) yang diperankan oleh pemain
(artis) yang melibatkan konflik atau emosi.
1) Sinetron
Sinetron merupakan drama yang menyajikan cerita dari berbagai
tokoh secara bersamaan. Masing – masing tokoh memilikialur cerita
25
mereka sendiri – sendiri tanpa harus dirangkum menjadi suatu
kesimpulan. Akhir cerita sinetron cenderung selalu terbuka dan
sering kali tanpa penyelesaian (open-ended). Cerita cenderung
dibuat berpanjang – panjang selama masih ada audien yang
menyukainnya.
2) Film
Adapun yang dimaksud film di sini adalah film layar lebar (theater),
maka biasanya film baru bisa ditayangkan di televisi setelah terlebih
dahulu dipertunjukan di bioskop atau bahkan setelah film itu
didistribusikan atau dipasarkan dalam bentuk VCD atau DVD.
Dengan demikian, televisi menjadi media paling akhir yang dapat
menayangkan film sebagai salah satu program.
b. Permainan
Permainan atau game Show merupakan suatu bentuk program
yang melibatkan sejumlah orang baik secara individu ataupun kelompok
(tim) yang saling bersaing untuk mendapatkan sesuatu. Menjawab
pertanyaan dan/atau memenangkan suatu bentuk permainan.
1) Quiz Show
Bentuk program permainan yang paling sederhana di mana
sejumlah perserta saling bersaing untuk menjawab sejumlah
pertanyaan. Quiz merupakan permainan yang menekankan pada
kemampuan intelektualitas.
26
2) Ketangkasan
Perserta dalam permainan ini harus menunjukan kemampuan fisik
atau ketangkasannya untuk melewati suatu halangan atau rintangan
atau melakukan suatu permainan yang membutuhkan perhitungan
dan strategi. Permainan ini terkadang juga menguji pengetahuan
umum perserta.
3) Reality Show
Program ini mencoba menyajikan suatu situasi seperti konflik,
persaingan, atau hubungan berdasarkan realitas yang sebenarnya.
Jadi, menyajikan situasi apa adanya. Dengan kata lain, program ini
mencoba menyajikan suatu keadaan yang nyata (riil).
4) Musik
Program musik dapat ditampilkan dalam dua format, yaitu video
klip atau konser. Program musik berupa konser dapat dilakukan di
lapangan (outdoor) ataupun di dalam studio (indoor). Program
musik di televisi saat ini sangat ditentukan dengan kemampuan artis
menarik audien. Tidak saja dari kualitas suara namun juga
berdasarkan bagaimana mengemas penampilannya agar menjadi
lebih menarik.
c. Pertunjukan
Pertunjukan adalah program yang menampilkan kemampuan
(performance) seseorang atau beberapa orang pada suatu lokasi baik di
studio ataupun di luar studio, di dalam ruangan (indoor) ataupun di luar
27
ruangan (outdoor). Jika mereka yang tampil adalah para musisi, maka
pertunjukan itu menjadi pertunjukan musik atau jika yang tampil adalah
juru masak, maka pertunjukan itu menjadi pertunjukan memasak.
2.5 Program Magazine
Program magazine dikenal di Indonesia sebagai program majalah udara.
Sebagaimana majalah cetak, program magazine terdapat rubik – rubik tetap yang berisi
bahasan – bahasan. Program magazine mirip dengan program feature. Perbedaanya,
program feature satu pokok permasalahan disoroti dari berbagai aspek dan disajikan
lewar berbagai format. Sementara itu, program magazine bukan hanya menyoroti satu
pokok permasalahan, melainkan membahas satu bidang kehidupan, seperti wanita,
film, pendidikan, dan musik yang ditampilkan dalam rubik – rubik tetap dan disajikan
lewat berbagai format (Fred Wibowo, 2009 : 196).
Menurut Fred Wibowo (2009) biasanya program magazine berdurasi antara 30
sampai 50 menit. Setiap rubrik dapat disajikan dengan format yang berbeda – beda,
misalnya wawancara uraian, vox-pop, dan pagelaran. jika dalam majalah cetak dua
atau tiga foto cukup sebagai ilustrasi untuk memperkuat penjelasan yang disampaikan
pada tulisan, dalam program magazine seluruhnya berupa gambar atau video. Satu
uraian dari seseorang sedapat – dapatnya 75 persen tersaji dalam wujud gambar atau
video ilustrasi disertai uraian.
Sajian program magazine diantarkan oleh satu atau dua presenter (penyaji)
yang sekaligus menjadi link (penghubung) antara rubik yang satu ke rubik yang lain.
Program magazine bukan siaran berita yang gaya penyampaiannya bersifat formal.
28
Oleh karena itu, gaya sajian, penampilan dan kostum penyaji juga perlu menyesuaikan
dengan spesifikasi program itu.
2.5.1 Perencanaan Program
Produser program magazine sebagaimana produser news (siaran berita)
memiliki redaktur (desk) tertentu, beberapa reporter, dan pembahas. Mereka yang
bertugas mencari, mengumpulkan dan menyeleksi materi produksi sebelum
direkam. produser menyusun rubik dan materi produksi yang terseleksi sedemikian
rupa sehingga antara format yang satu dan format yang lain cukup bervariasi dan
semakin meningkatkan daya tariknya. Karena durasi yang cukup panjang apabila
sebuah program kurang bervariasi dan menarik, pasti ditinggalkan penontonnya
(Fred Wibowo, 2009 : 198).
2.5.2 Tahap Pelaksanaan Program
Di dalam pertemuan perencanaan, produser menentukan terlebih dahulu
sajian utama dari program yang diproduksi. Kemudian setiap reporter mulai mencari
dan mengumpulkan materi produksi. Uraian dalam program magazine berarti
rekaman gambar ilustrasi yang menarik, sepanjang uraian atau wawancara yang ada
(Fred Wibowo, 2009 : 199).
Redaksi dek – dek dapat terus mengumpulkan bahan dari kejadian atau
peristiwa setiap hari yang ada hubungannya dengan deknya. Setelah materi
terkumpul, kemdian diseleksi. Materi produksi yang kurang memenuhi syarat, baik
dari segi isi maupun teknis harus dibuang.
29
Penulisan naskah untuk presenter dilakukan paling akhir sesudah
penyusunan bahan selesai. Naskah sajian disusun untuk mempersatukan,
menghidupkan dan memberi makna pada program itu. Setelah semuanya siap,
kemudian program direkam dan diedit.
2.5.3 Pengembangan Gagasan
Sajian pengantar dan penghubung (link) oleh para penyaji dapat dilakukan
secara formal di dalam studio rekaman video. Jika yang diinginkan oleh produser
berupa sajian program magazine yang lebih santai maka penyaji dapat
membawakan sajian di alam terbuka (Fred Wibowo, 2009 : 200).
Banyak kemungkinan yang dapat dibuat dengan program magazine.
Magazine dan feature merupakan dua format program yang sangat kaya dan
sungguh bercorak audio visual, yaitu cepat, bervariasi, kaya, mendalam, dan
menarik. Dan format dokumenter dan narasi voice over akan membuat program
magazine menjadi lebih kaya. Karena dokumenter itu harus merupakan rangkaian
kejadian atau peristiwa – peristiwa yang menarik.
2.6 Proses Produksi Program Televisi
2.6.1 Pengertian Proses
Menurut kamus besar bahasa Indonesia pengertian Proses adalah urutan
pelaksanaan atau kejadian yang terjadi secara alami atau didesain, mungkin
menggunakan waktu, ruang,
keahlian atau
sumber daya lainnya, yang
menghasilkan suatu hasil. Suatu proses mungkin dikenali oleh perubahan yang
30
diciptakan terhadap sifat - sifat dari satu atau lebih objek di bawah pengaruhnya.
proses juga dapat diartikan sebagai suatu usaha untuk mencapai suatu.
2.6.2 Proses Produksi Program Televisi
Proses produksi terdiri atas tiga bagian utama, yaitu :
a. Pra-Produksi
tahap pra-produksi atau perencanaan, tahap ini adalah semua kegiatan
mulai dari membahas ide (gagasan) awal sampai dengan pelaksanaan
pengambilan gambar (shooting). Dalam perencanaan ini terjadi proses interaksi
antara kreativitas manusia dengan peralatan pendukung yang tersedia. Hal – hal
yang termasuk dalam kegiatan pra-produksi antara lain penuangan ide
(gagasan) ke dalam outline, penulisan skrip/skenario, storyboard, program
meeting, peninjauan lokasi pengambilan gambar, production meeting, technical
meeting, pembuatan dekor, dan perncanaan lain yang mendukung proses
produksi dan pasca produksi (Morrisan, 2011 : 310)
b. Produksi
tahap produksi adalah seluruh kegiatan pengambilan gambar (shooting)
baik di studio maupun diluar studio. Asistant Producer bekerja sama dengan
para host dan crew mencoba mewujudkan apa yang direncanakan (Morrisan,
2011 : 310).
31
Sedangkan menurut Mabruri
(2011) Dalam pelaksanaan produksi
biasanya menentukan jenis shoot yang akan diambil di dalam adegan (secene).
Biasanya sutradara mempersiapkan suatu daftar shoot dari setiap adegan.
c. Pasca-Produksi
Tahap pasca-produksi adalah semua kegiatan setelah pengambilan
gambar sampai materi itu dinyatakan selesai dan siap untuk disiarkan atau
diputar kembali. Kegiatan yang termasuk dalam pasca-produksi antara lain
penyutingan gambar (editing), memberi ilustrasi, musik, efek dan lain – lain.
2.7 Teori Kualitas
Definisi konvensional dari kualitas adalah sebagai berikut : “ Kualitas biasanya
menggambarkan karakteristik langsung dari suatu produk atau jasa, seperti : kinerja
(performance), kehandalan (reliability), mudah dalam penggunaan (easy of use),
estetika (esthetics), dan lain sebagainya. ISO 8402 mendefinisikan kualitas sebagai
totalitas dari karakteristik produk yang menunjang kemampuannya untuk memuaskan
kebutuhan yang dispesifikasikan atau ditetapkan. Kualitas sering diartikan sebagai
kepuasan pelanggan (Customer Satisfaction) atau konformasi terhadap kebutuhan atau
persayaratan (Conformance To The Requirments)” (Vincent Gaspersz 2002 : 4-5).
Fandy Tjiptono (2005 : 11) dalam bukunya “Prinsip-Prinsip Total Quality
Service“ menyatakan tentang pengertian kualitas menurut beberapa ahli yang banyak
dikenal antara lain sebagai berikut :
32
1)
Josep M. Juran (1962)
Kualitas adalah kesesuaian dengan tujuan atau manfaatnya. Menurut Juran, strategi
perbaikan kualitas ditekankan pada implementasi proyek per proyek dan rangkaian
tahapan terobosan. Ia juga menegaskan pentingnya identifikasi dan pemecahan /
elimnasi penyebab suatu masalah.
2)
Phillip B. Crosby (1979)
Kualitas adalah kesesuaian dengan kebutuhan yang meliputi availability, delivery,
reliability, maintainably, dan cost effectiveness. Pendekatan Crosby menaruh perhatian
besar pada transformasi budaya kualitas. Ia mengemukakan pentingnya melibatkan
setiap orang dalam organisasi pada proses, yaitu menekankan kesesuaian individual
terhadap persyaratan / tuntutan.
3) W. Edwards Deming (1982)
Kualitas harus bertujuan memenuhi kebutuhan pelanggan sekarang dan di masa depan.
Strategi Deming berfokus pada proses untuk mengeliminasi variasi karena sebagian
besar variasi dapat dikendalikan oleh manajemen. Deming sangat yakin bahwa jika
karyawan
diberdayakan
untuk
memecahkan
masalah,
maka
kualitas
dapat
disempurnakan terus menerus.
4) Taguchi
Filosofi Taguchi berdasarkan pada premis bahwa biaya dapat diturunkan dengan
memperbaiki kualitas dan kualitas tersebut otomatis dapat dipebaiki dengan cara
mengurangi variasi dalam produk atau proses. Taguchi mendefinisikan kualitas sebagai
kerugian yang ditimbulkan oleh suatu produk bagi masyarakat setelah produk tersebut
dikirim, selain kerugian-kerugian yang disebabkan fungsi instrinsik produk.
33
2.8 Analisis SWOT
Analisis SWOT adalah identifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk
merumuskan strategi perusahaan. Analisis ini didasarkan pada logika yang dapat
memaksimalkan kekuatan dan peluang, namun secara bersamaan dapat meminimalkan
kelemahan dan ancaman. Proses pengambilan keputusan strategi selalu berkaitan
dengan pengembangan misi, tujuan, strategi dan kebijakan perusahaan (Rangkuti, 2004
: 19).
Menurut jurnal Simoneaux, S. L., & Stroud, C. L. (2011) yang dikutip penulis
sebagai berikut :
“A SWOT analysis is an important aspect of strategic business planning and
should always be performed in conjunction with the initial creation of a
company’s business plan. On an ongoing basis, performing an annual SWOT
review to update the business plan ensures that the business plan will remain a
living, breathing document that the firm and the employees can follow. The
information learned through the analysis creates the business plan’s goals,
objectives, and strategies. A company-wide SWOT analysis should be
performed at least once a year. A more limited SWOT analysis can be
conducted as needed to target a single business unit or a specific item, like the
potential launch of a new product or consideration of an acquisition. One of the
key advantages of the SWOT process is that it promotes proactive thinking and
planning rather than reactive decision-making.”
Kutipan tersebut menjelaskan bahwa Analisis SWOT merupakan aspek penting
dari perencanaan strategis bisnis dan harus selalu dilakukan pada awal penciptaan
rencana bisnis perusahaan. untuk memperbarui rencana bisnis harus dipastikan bahwa
rencana bisnis akan tetap hidup. Informasi yang dipelajari melalui analisis menciptakan
tujuan rencana bisnis, tujuan, dan strategi. analisis SWOT harus dilakukan minimal
setahun sekali. analisis dapat dilakukan sesuai kebutuhan untuk menargetkan satu unit
bisnis atau barang tertentu, seperti peluncuran potensi produk baru atau pertimbangan
34
akuisisi. Salah satu keuntungan kunci dari proses SWOT adalah bahwa hal itu
mempromosikan proaktif pemikiran dan perencanaan bukan reaktif pengambilan
keputusan.
Analisa SWOT adalah sebuah bentuk analisa situasi dan kondisi yang bersifat
deskriptif (memberi gambaran).Analisa ini menempatkan situasi dan kondisi sebagai
sebagai faktor masukan, yang kemudian dikelompokkan menurut kontribusinya
masing-masing. Satu hal yang harus dingat baik-baik oleh para pengguna analisa
SWOT, bahwa analisa SWOT adalah semata – mata sebuah alat analisa yang ditujukan
untuk menggambarkan situasi yang sedang dihadapi atau yang mungkin akan dihadapi
oleh organisasi, dan bukan sebuah alat analisa ajaib yang manipu memberikan jalan
keluar yang cespleng bagi masalah-masalah yang dihadapi oleh organisasi.
Analisa ini terbagi atas empat komponen dasar yaitu:
1. Strength (S), adalah situasi atau kondisi yang merupakan kekuatan dan
organisasi atau program pada saat ini.
2. Weakness (W), adalah situasi atau kondisi yang merupakan kelemahan dan
organisasi atau program pada saat ini.
3. Opportunity (O), adalah situasi atau kondisi yang merupakan peluang diluar
organisasi dan memberikan peluang berkembang bagi organisasi dimasa depan.
4. Threat (T), adalah situasi yang merupakan ancaman bagi organisasi yang
datang dari luar organisasi dan dapat mengancam eksistensi organisasi dimasa
depan.
35
2.9 Kerangka Berfikir
SOP Program Hot Spot
Produksi Program Televisi :
-
Tahap Pra Produksi
-
Tahap Produksi
-
Tahap Pasca Produksi
Meningkatkan Kualitas
Program
Penonton Program Hot Spot
Tabel 2.1 Kerangka Berfikir
Download