bio.unsoed.ac.id

advertisement
Lampiran 1. Spesifikasi peralatan dan bahan
SPESIFIKASI PERALATAN
No.
1.
2.
Merek/Tipe
Merck, 100 ml
Shitmazu, AA7000
Kegunaan
Tempat pembuatan media
Menganalisa kandungan
bijih emas (Au) dalam
media kultur mikroba
Tempat
Lab. Lingkungan
Ohaus
6.
Pipet tetes
Pyrex
7.
8.
Mufle furrnace
Labu destruksi
Thermolyne
9.
Botol film
10.
Corong
11.
12.
13.
Kamera digital
Kantong plastik
Beaker glass
Sony
14.
15.
Pyrex
Labnet
16.
17.
Labu ukur
Decicator
cabinet
Sendok
Ice box
18.
19.
Soil Tester
Hot Plate
Menimbang sampel daun
dan tanah
Mengeringkan sampel
Mengambil larutan dengan
volume yang telah
diketahui
Mengambil larutan tanpa
diketahui volumenya
Mendestruksi sampel
Tempat sampel yang akan
didestruksi
Mengabukan sampel
Tempat untuk menyimpan
sampel yang telah
didestruksi
Menyaring sampel daun
yang telah didestruksi
Dokumentasi
Menyimpan sampel
Tempat mencampurkan
larutan
Tempat pengenceran
Mendingin sampel yang
sudah dioven.
Mengambil sampel tanah
Tempat untuk membawa
sampel ke laboratorium
Pengukur pH
Memanaskan sampel dan
menghomogenkan larutan
Lab. Lingkungan
4.
5.
Nama Alat
Erlenmeyer
Atomic
Absorption
Spectrocopy
(AAS)
Timbangan
Digital
Oven
Pipet ukur
3.
Vheraeu
Pyrex
Pyrex
Lab. Lingkungan
Lab. Lingkungan
Lab. Lingkungan
Lab. Lingkungan
Lab. Mikologi
Lab. Lingkungan
Lab. Lingkungan
Lab. Lingkungan
Lab. Lingkungan
Lab. Lingkungan
Lab. Lingkungan
Lab. Lingkungan
Lab. Ekologi
Lab. Lingkungan
SPESIFIKASI BAHAN
No.
Nama Bahan
1. H2O2
bio.unsoed.ac.id
Spesifikasi
Kegunaan
2.
HNO3 pekat
3.
4.
Akuades
Kertas Whatman
No.42
MERCK
MERCK
Meningkatkan kemampuan oksidasi dan
meningkatkan kinerja disolusi dari HNO3
memutuskan ikatan organologam menjadi
anorganik
pengenceran fltrat agar tidak terlalu pekat
Menyaring filtrat
22
Lampiran 2. Denah Lokasi Pengambilan Sampel Daun Tanaman dan Tanah.
1. Peta TPA Gunung Tugel Purwokerto (wikimapia, 2014)
Titik koordinat 7°28'2"S dan 109°14'23"E
2. Titik Pengambilan Sampel Tanah dan Tanaman
TPA Gunung Tugel
Kangkung
Bayam
Talas
Labu
bio.unsoed.ac.id
23
bayam dikonsumsi bagian daun dan batangnya. Ada juga yang memanfaatkan biji
atau akarnya sebagai tepung, obat, bahan kecantikan, dan lain-lain (Yusni & Nurudin
2001).
Klasifikasi tanaman Bayam adalah sebagai berikut:
Kingdom: Plantae
Subkingdom: Tracheobionta
Super Divisi: Spermatophyta
Divisi: Magnoliophyta
Kelas: Magnoliopsida
Sub Kelas: Hamamelidae
Ordo: Caryophyllales
Famili: Amaranthaceae
Genus: Amaranthus
Spesies: Amaranthus spp. (Plantamor, 2012).
Tanaman bayam sangat mudah dikenali, yaitu berupa perdu yang tumbuh
tegak, batangnya tebal berserat dan ada beberapa jenisnya mempunyai duri. Daunnya
biasa tebal atau tipis, besar atau kecil, berwarna hijau atau ungu kemerahan (pada
jenis bayam merah). Bunganya berbentuk pecut, muncul di pucuk tanaman atau pada
ketiak daunnya. Bijinya berukuran sangat kecil berwarna hitam atau coklat dan
mengilap. Tanaman bayam sangat toleran terhadap perubahan keadaan iklim. Bayam
banyak ditaman di dataran rendah hingga menengah, terutama pada ketinggian antara
5-2000 meter dari atas permukaan laut. Kebutuhan sinar matahari untuk tanaman
bayam adalah tinggi, dimana pertumbuhan optimum dengan suhu rata-rata 20-300°
C, curah hujan antara 1000-2000 mm, dan kelembaban di atas 60 %. Oleh karena itu,
bayam tumbuh baik bila ditanam di lahan terbuka dengan sinar matahari penuh atau
berawan dan tidak tergenang air/becek (Yusni & Nurudin, 2001).
3. Tanaman Labu
bio.unsoed.ac.id
Tanaman labu (Cucurbita moschata) merupakan suatu jenis tanaman sayuran
menjalar dari famili Cucurbitaceae, yang tergolong dalam jenis tanaman semusim
yang setelah berbuah akan langsung mati. Tanaman labu kuning ini telah banyak
dibudidayakan di negara-negara Afrika, Amerika, India dan Cina. Tanaman ini dapat
tumbuh didataran rendah maupun dataran tinggi. Adapun ketinggian tempat yang
ideal adalah antara 0 – 1500 meter di atas permukaan laut (Hendrasty, 2003).
25
Lampiran 3. Deskripsi Tanaman Penelitian
1. Tanaman Kangkung
Kangkung (Ipomoea sp.) merupakan salah satu sayuran yang tumbuh baik di
daerah tropis. Di Indonesia terdapat dua macam kangkung yang dibudidayakan
secara komersial, yakni kangkung darat (Ipomoea reptans) dan kangkung air
(Ipomoea aquatica) (Alamtani, 2014). Perbedaan antara kangkung darat dan
kangkung air terletak pada warna bunga dan bentuk batang serta daun. Kangkung air
berbunga putih kemerahan, batang dan daunnya lebih besar, warna batangnya hijau,
sedangkan kangkung darat daunnya panjang dengan ujung runcing berwarna hijau
keputihan, bunganya berwarna putih (Srihati & Takiyah, 2007).
Klasifikasi tanaman kangkung darat adalah sebagai berikut:
Kerajaan: Plantae
Divisi : Spermatophyta
Sub-divisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledonae
Famili : Convolvulaceae
Genus : Ipomoea
Spesies : Ipomoea reptans Poir. (Rukmana, 1994).
Kangkung (Ipomoea reptans Poir.) merupakan tanaman menetap yang dapat
tumbuh lebih dari satu tahun. Batang tanaman berbentuk bulat panjang, berbukubuku, banyak mengandung air (herbaceous), dan berlubang-lubang. Perakaran
tanaman kangkung berpola perakaran tunggang dan cabang akarnya menyebar
kesemua arah, dapat menembus tanah sampai kedalaman 60 – 100 cm, dan melebar
secara mendatar pada radius 100 – 150 cm atau lebih, terutama pada jenis kangkung
air (Ipomoea aquatica Forsk.) (Rukmana, 1994).
bio.unsoed.ac.id
2. Tanaman Bayam
Bayam (Amaranthus sp.) merupakan tumbuhan yang biasa ditanam untuk
dikonsumsi daunnya sebagai sayuran hijau. Tumbuhan ini berasal dari Amerika
tropik namun sekarang tersebar ke seluruh dunia. Tumbuhan ini dikenal sebagai
sayuran sumber zat besi yang penting (Anonim, 2013). Hampir semua orang
mengenal dan menyukai kelezatannya. Rasanya enak, lunak dan dapat memberikan
rasa dingin dalam perut dan dapat memperlancar pencernaan. Umumnya tanaman
24
Tanaman ini menjalar dengan perantara alat pemegang yang berbentuk pipih.
Batangnya cukup kuat dan panjang serta dipermukaan batangnya terdapat bulu-bulu
yang agak tajam (Heliyani, 1993).
Klasifikasi tanaman Labu adalah sebagai berikut:
Kerajaan : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Sub divisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledonae
Ordo : Cucurbitales
Familia : Cucurbitaceae
Genus : Cucubita
Spesies : Cucubita moschata Duch (Hutapea, 1994).
4. Tanaman Talas
Talas atau talas bogor (Colocasia esculenta L., suku talas-talasan atau
Araceae) merupakan tumbuhan penghasil umbi yang cukup penting. Diduga asli
berasal dari Asia Tenggara atau Asia Tengah bagian selatan, talas diperkirakan telah
dibudidayakan manusia sejak masa purba, bahkan sebelum padi ditanam orang. Kini
talas telah menyebar ke berbagai belahan dunia, termasuk India, Cina, Afrika Barat
dan Utara, dan Hindia Barat. Talas merupakan makanan pokok, selain sukun, di
beberapa kepulauan di Oseania. Di Indonesia, talas populer ditanam hampir di semua
daerah (Anonim, 2014).
Menurut Schott (1832), klasifikasi tanaman Talas adalah sebagai berikut:
Kerajaan: Plantae
Divisi: Magnoliophyta
Kelas: Liliopsida
Ordo: Alismatales
bio.unsoed.ac.id
Famili: Araceae
Genus: Colocasia
Spesies: Colocasia esculenta
Tumbuhan berupa terna, tegak. Sistem perakaran liar, berserabut, dan dangkal.
Batang yang tesimpan dalam tanah pejal, menyilinder atau membulat, biasanya
coklat tua, dilengkapi dengan kuncup ketiak yang terdapat di atas lampang daun
tempat munculnya umbi baru, tunas atau stolon. Daun memerisai dengan tangkai
26
panjang dan besar. Perbungaan tongkol dikelilingi oleh seludang dan didukung oleh
gagang yang lebih pendek dari tangkai daun, bunga jantan dan betina kecil,
tempatnya terpisah pada tongkol, bunga betina di bagian pangkal, hijau, bunga jantan
pada bagian atasnya warna putih steril, ujung tongkol dilengkapi dengan organ steril.
Perbuahan seperti kepala yang berisi buah buni yang rapat. Biji membundar telur
(Tjitrosoepomo, 1997).
bio.unsoed.ac.id
27
Lampiran 4. Hasil Analisis Kadar Logam Hg Pada Tanaman dan Tanah
a. Kadar Logam Hg Pada Tanaman di TPA Gunung Tugel Purwokerto
Tanaman
Satuan
Kangkung
Bayam
Labu
Talas
mg.l-1
mg.l-1
mg.l-1
mg.l-1
Kadar Logam Hg (mg.l-1) tanaman pada setiap
ulangan
1
2
3
4
5
6
0,0078 0,0031 0,0093 0,0038 0,0035 0,0036
0,0071 0,0048 0,0057 0,0074 0,0064 0,0057
0,0027 0,0047 0,0033 0,0041 0,0035 0,0040
0,0053 0,0065 0,0083 0,0059 0,0065 0,0074
Ratarata
0,0052
0,0062
0,0037
0,0066
b. Kadar Logam Hg Pada Tanah di TPA Gunung Tugel Purwokerto
Tanah
Tanaman
Tanah
Kangkung
Tanah
Bayam
Tanah
Labu
Tanah
Talas
Satuan
Kadar Logam Hg (mg.l-1) tanah tempat tanaman
tumbuh pada setiap ulangan
1
2
3
4
5
6
Ratarata
mg.l-1
0,0038
0,0058
0,0065
0,0083
0,0090
0,0073
0,0068
mg.l-1
0,0059
0,0074
0,0073
0,0077
0,0032
0,0056
0,0062
mg.l-1
0,0026
0,0040
0,0088
0,0076
0,0024
0,0041
0,0047
mg.l-1
0,0049
0,0033
0,0050
0,0064
0,0036
0,0048
0,0049
bio.unsoed.ac.id
28
Lampiran 5. Pengukuran pH Tanah Tempat Tumbuh Tanaman di TPA
Gunung Tugel
Tempat
tumbuh
tanaman
Talas
Kangkung
Bayam
Labu
1
6,7
6,5
6,6
6,4
Nilai derajat keasaman (pH) tempat tumbuh tanaman
pada setiap ulangan
2
3
4
5
6,8
6,7
6,8
6,8
6,4
6,4
6,4
6,5
6,8
6,6
6,6
6,7
6,4
6,4
6,4
6,4
bio.unsoed.ac.id
29
6
6,8
6,4
6,8
6,4
Download