BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Adanya globalisasi semakin memperluas dan meningkatkan hubungan yang melintasi batas-batas negara, terutama dalam bidang ekonomi, sosial, dan budaya. Seperti hal lainnya, globalisai juga memiliki dampak positif dan negatif. Diluar dari dampak positif, globalisasi juga mendatangkan dampak negatif yang termasuk di dalamnya seperti; perubahan iklim, perdagangan manusia, terorisme, konflik etnis, dan pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM). Dengan adanya berbagai macam permasalahan yang terjadi di dunia internasional, sehingga membuat negara-negara di dunia berusaha membuat aturan untuk menyelesaikan permasalahan tersebut. Adapun salah satu usaha untuk menyelesaikan permasalahan tentang HAM, maka badan organisasi internasional seperti United Nations (PBB) membuat komisi HAM yang diberi nama Comission on Human Rights. Dewasa ini masalah HAM menjadi isu yang sering dibicarakan dan menjadi pembahasan di sebagian negara-negara dunia. Masalah HAM sudah dikenal sejak zaman dulu di berbagai kawasan dunia, akan tetapi negara-negara Barat yang pertama kali mengenalkan tentang masalah HAM. Meskipun di negara-negara ketiga telah mengenal bentuk hak-hak tertentu mengenai warganya, akan tetapi tidak seperti yang dikenal oleh 1 negara-negara Barat. Sehingga pemikiran negara-negara Barat mengenai HAM lebih mendominasi, terutama pemikran-pemikiran negara yang tergabung dalam Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB). Dimana PBB telah merumuskan masalah tentang HAM yang dapat diterima secara universal. HAM dianggap sebagai hak dasar yang dimiliki oleh setiap manusia. Dimana hak yang dimiliki oleh manusia sejak lahir. Dalam proses perkembangannya, HAM mengalami perkembangan dengan bermunculan berbagai tuntutan dari manusia itu sendiri dan perkembangan zaman. Proses perkembangan HAM juga tidak terlepas dari pengaruh lingkungan dan masyarakatnya. Adapun macam-macam HAM, seperti; hak untuk hidup, hak untuk hidup tanpa ada rasa takut, hak kebebasan, hak untuk bebas, hak untuk memiliki kepercayaan, hak untuk memperoleh informasi, hak menyatakan pendapat, hak berserikat, dan sebagainya.1 Munculnya isu-isu baru dalam hubungan internasional juga akan berpengaruh terhadap aktifitas, cara, metode, dan aktor-aktor diplomasi. Masyarakat internasional tidak hanya berkepentingan terhadap masalahmasalah politik dan keamanan, tetapi telah meningkatkan kepedulian mereka terhadap isu-isu hak asasi manusia dan semakin meningkatnya kebutuhan untuk dapat memperoleh serta mengakses informasi secara bebas. Semakin meningkatnya kepedulian terhadap hak-hak asasi manusia 1 Syarif Hidayatullah. (2000). Pendidikan Kewargaan; Demokrasi, HAM & Masyarakat Madani. Jakarta: IAIN Jakarta Press. Hal. 207. 2 juga semakin banyak bentuk pelanggaran-pelanggaran HAM yang terjadi terutama di sejumlah negara berkembang. Setiap negara memiliki politik luar negeri yang berbeda. Poltik luar negeri juga dimaknai sebagai sebuah identitas yang menjadi karakteristik tersendiri dari suatu negara dengan negara lain di dunia. Politik luar negeri merupakan cerminan dari kepentingan nasional suatu negara. Seperti yang diketahui, adapun landasan dari politik luar negeri Amerika Serikat, yakni HAM, Demokratisasi, Free Trade, lingkungan hidup dan keamanan internasional. Negara Amerika Serikat sebagai pemenang dalam Perang Dunia II sehingga menjadikannya negara super power, serta menjadi salah satu negara yang memiliki Hak Veto dalam Dewan Keamanan PBB menyebabkan Amerika Serikat sering permasalahan-permasalah yang terjadi di melibatkan diri dalam negara lain. Dengan adanya kekuatan yang dimiliki Amerika Serikat, sering kali negara-negara di dunia meminta bantuan kepada Amerika Serikat untuk menyelesaikan permasalahan mereka. Akan tetapi, dengan berjalannya waktu Amerika Serikat juga secara langsung ataupun tidak langsung telah melakukan berbagai bentuk intervensi. Intervensi yang dilakukan ialah untuk memperoleh apa yang dapat menguntungkan Amerika Serikat itu sendiri. Seperti halnya yang terjadi di Libya. Amerika Serikat melakukan intervensi militer kepada Libya melalui NATO. 3 Intervensi Amerika Serikat di Libya diatasnamakan sebagai salah satu bentuk pelanggaran HAM, karena banyak rakyat Libya yang melakukan perlawanan terhadap pemerintah Gaddafi dan menimbulkan banyak rakyat Libya yang tewas bahkan ada sebagian rakyat Libya berusaha mencari perlindungan di negara-negara tetangganya. Libya merupakan salah satu negara penghasil minyak terbesar. Amerika Serikat merupakan negara industri, sehingga sangat membutuhkan minyak. Untuk dapat menguasai minyak di Libya, Amerika Serikat harus menurunkan rezim Gaddafi yang selama ini dikenal sebagai salah satu pemimpin dunia yang anti terhadap Amerika Serikat. Adapun pembenaran dari Amerika Serikat, Inggris, Perancis, dan berbagai negara anggota sekutu lainnya dalam membombardir Libya adalah intervensi kemanusiaan karena beberapa pelanggaran HAM berat yang dilakukan oleh rezim pemerintahan Gaddafi. Pemerintah Amerika Serikat pada Era Barack Obama sebagai presiden dengan adanya resolusi PBB yang memberikan kewenangan intervensi internasional di Libya untuk mengijinkan bantuan seperti memasok senjata-senjata ke oposisi Libya. Barack Obama percaya resolusi PBB yang memberikan kewenangan intervensi internasional di Libya memiliki peluang untuk mengizinkan bantuan seperti itu. 2 2 AS dan NATO Pertimbangkan Senjatai Oposisi Libya. http://www.metrotvnews.com/metromain/news/2011/03/26/46611/AS-dan-NATO-PertimbangkanSenjatai-Oposisi-Libya, diakses pada tanggal 22 Februari 2012. Pukul 17.52 Wita. 4 Aktor dalam hubungan internasional saat ini tidak lagi hanya didominasi oleh negara, tapi juga di lakukan oleh individu, NGO, kelompok teroris, serta MNC (Multinational Corporation). Bagi Negaranegara berkembang, dengan masuknya investor asing ke negaranya akan meningkatkan pertumbuhan perekonomiannya. Dampak masuknya investasi asing, yakni akan membuka banyak lapangan kerja sehingga mengurangi kemiskinan dan akan meningkatkan pendapatan dan pertumbuhan ekonomi suatu negara melalui upah yang di dapat oleh pekerja. MNC merupakan salah satu bentuk dari investasi asing langsung dalam bentuk pendirian perusahaan yang merupakan cabang dari perusahaan induk yang berada di negara asalnya. Menjamurnya MNC merupakan salah satu pengaruh dari sistem kapitalis Amerika Serikat di dunia internasional. Perkembangan MNC ini merupakan bentuk dari globalisasi ekonomi. Globalisasi perekonomian mengharuskan penghapusan seluruh batasan dan hambatan terhadap arus modal, barang dan jasa. Ketika globalisasi ekonomi terjadi, batas-batas suatu negara akan menjadi kabur dan keterkaitan antara ekonomi nasional dengan perekonomian internasional akan semakin erat. Globalisasi perekonomian di satu pihak akan membuka peluang pasar produk dari dalam negeri ke pasar internasional secara kompetitif, sebaliknya juga membuka peluang masuknya produk-produk global ke dalam pasar domestik. 5 Perusahaan Multinasional atau yang sering disebut dengan MNC ini merupakan bentuk dari globalisasi ekonomi Amerika Serikat untuk menyebarkan pengaruhnya di dunia. Laporan dari Business Week (4-11 Agustus, 2005) menyebutkan, delapan dari sepuluh MNC terbesar di dunia bermarkas di Amerika Serikat, yaitu Coca-Cola, Microsoft, IBM, GE, Intel, Disney, McDonald’s, dan Marlboro. Dari seratus merek dunia, 62 di antaranya adalah dari Amerika Serikat. Dapat dilihat dewasa ini MNC Amerika Serikat yang telah menjamur dimana-mana, seperti; McDonalds, Exxon, Coca-Cola, Microsoft, Chevron, dan Freeport yang juga berada di Indonesia dan berbagai negara di penjuru dunia. Hal ini nampak bahwa MNC telah menguasai seluruh bidang dari kehidupan manusia. 3 Salah satu yang membuat para investor menanamkan investasinya terutama dalam bentuk investasi asing langsung (FDI) dengan mendirikan perusahaan di negara yang di datangi (home country), akan memberikan berbagai macam manfaat. Salah satu manfaatnya, yakni akan menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat setempat. Akan tetapi, dengan prinsip dari MNC ingin mendapat keuntungan yang maksimal, biasanya MNC memberikan upah yang rendah dibandingkan dengan upah buruh yang ada di negaranya ataupun standar upah minimum. Hal ini, merupakan salah satu alasan perusahaan-perusahaan ini mendirikan anak perusahaan di negara lain. MNC juga seharusnya mematuhi peraturan yang ada di negara yang di datangi, akan tetapi kadangkala MNC banyak melakukan berbagai 3 Multinational Corporation. http://www.scribd.com/doc/57687304/BAB-I1, diakses pada tanggal 9 Januari 2012. Pukul 08.27 Wita. 6 macam pelanggaran aturan-aturan di negara tempat beroperasinya (host country) yang berujung pada pelanggaran HAM. Salah satunya adalah aksi mogok buruh PT. Freeport Indonesia (PTFI) karena pekerja/buruh tersebut merasa gaji/upah yang mereka terima sangat rendah. Karena, dengan hadirnya MNC seperti Freeport di suatu daerah seperti di Papua, maka secara tidak langsung akan meningkatkan standar kehidupan masyarakat di sana dan yang menjadi pekerja/buruh di PTFI kebanyakan merupakan masyarakat asli Papua. Salah satu MNC asal Amerika Serikat yang ada di Indonesia, yakni PTFI yang merupakan anak perusahaan dari Freeport-McMoRan Copper & Gold Inc. yang beroperasi di Papua. Pada 1 Mei 1963 Papua masuk ke dalam kesatuan Republik Indonesia dan pada tanggal 5 April 1967 Freeport melakukan perjanjian Kontrak Karya (KK) untuk 30 tahun dengan pemerintah Indonesia, sehingga Freeport menjadi perusahaan satusatunya yang menangani kawasan Ertsberg seluas 10 kilometer persegi. Kontrak Karya I seharusnya berakhir pada tahun 1997, akan tetapi di perpanjang pada 30 september 1991 selama 30 tahun lagi.4 Dalam karakteristik KK di dalamnya seluruh urusan manajemen dan operasional diserahkan kepada penambang/perusahaan (MNC). Berdasarkan Kontrak Karya Freeport dengan pemerintah Indonesia, pemegang saham terbesar yaitu Freeprt McMoran Coppert & Gold Inc 4 Riwayat Proyek. http://www.ptfi.com/about/history.asp. diakses pada tanggal 28 November 2011. Pukul 19.44 Wita. 7 (AS) 81,28%, Pemerintah Indonesia 9,36%, dan PT. Indocopper Investama 9,36 %. 5 Masuknya Papua dalam NKRI serta juga diikuti oleh masuknya Freeport di Indonesia dengan melakukan KK yang pada saat itu Indonesia dipimpin oleh Soeharto dan beroperasi hingga sekarang ini. Berdasarkan karakteristik dari KK itu sendiri dapat disimpulkan bahwa yang mendapatkan keuntungan yang lebih adalah perusahaan. Adapaun hubungan antara kepentingan nasional dan politik luar negeri dari suatu negara tidak dapat dipisahkan. Keduanya saling mendukung satu sama lain, karena yang menjadi rumusan mengenai kepentingan nasional akan dipergunakan sebagai pedoman dan landasan dalam melaksanakan kebijakan luar negeri suatu negara untuk negara lain. Seperti juga hubungan Amerika Serikat - Indonesia, dalam melakukan hubungan bilateral semuanya tidak terlepas dari kepentingan nasional dari masing-masing negara yang diperjuangkan dalam politik luar negeri kedua negara tersebut. Untuk memenuhi kebutuhan atau kepentingan dalam negeri, biasanya negara akan melakukan hubungan internasional dengan negara-negara lain. Selain itu, untuk menjalin hubungan bilateral biasanya suatu negara harus mengetahui potensi serta kekurangan yang dimiliki oleh negara lain. Hal ini merupakan hal dasar bagi suatu negara untuk menjalin hubungan dengan negara lain. Seperti halnya hubungan antara Amerika Serikat-Indonesia. Amerika Serikat melihat Indonesia sebagai negara demokrasi yang memiliki SDA yang melimpah, memiliki jumlah 5 PT. Freeport Indonesia. http://id.wikipedia.org/wiki/Freeport_Indonesia, diakses pada tanggal 11 November 2011. Pukul 16.43 Wita. 8 penduduk yang banyak, negara islam moderat terbesar di dunia dan juga sama-sama negara yang memiliki beraneka ragam budaya seperti halnya penduduk Amerika Serikat. Seperti halnya Amerika Serikat akan mendapatkan keuntungan berupa pajak dari Freeport yang ada di Indonesia. Pajak yang diterima akan meningkat apabila keuntungan yang didapat PTFI juga meningkat, begitu pula sebaliknya jika PTFI mengalami hambatan dalam pengoperasiannya secara tidak langsung akan mempengaruhi pemasukan bagi Amerika Serikat itu sendiri. Hal ini juga terjadi pada Indonesia sebagai host country yang juga mendapat keuntungan dari pajak, dividen, dan lain-lain. PT. Freeport Indonesia (PTFI) merupakan salah satu MNC Amerika Serikat yang ada di Indonesia yang bergerak pada sektor pertambangan. Sehingga dengan keberadaan Freeport di Indonesia diharapkan dapat membantu pertumbuhan ekonomi Indonesia. Akan tetapi, selain manfaat yang di dapat dengan tersedianya lapangan kerja dan berbagai pendapatan bagi negara terdapat juga hal yang merugikan. Seperti, pada masalah lapangan kerja yang sering menjadi sorotan di home country adalah eksploitasi terhadap pekerja lokal oleh MNC. Dengan dalil menekan biaya produksi dan tersedianya upah buruh yang rendah tentu menjadi komoditas MNC dalam melakukan ekspansi bisnis. Tidak tertutup kemungkinan, kesempatan untuk mendapatkan buruh dengan upah yang murah dijadikan eksploitasi atas para pekerja lokal. Terkait dengan 9 rendahnya upah buruh yang rendah oleh MNC, akan tetapi MNC masih menjual produknya dengan harga yang relatif tinggi. Hal ini pun dilakukan oleh PTFI yang beroperasi di salah satu provinsi Indonesia-Papua. Dimana gaji buruh yang diterima oleh buruh PTFI sangat murah bila dibandingkan dengan gaji buruh Freeport dinegara lain maupun MNC yang sama bergerak dalam bidang pertambangan. Antara pekerja/buruh dan pengusaha mempunyai persamaan kepentingan ialah untuk kelangsungan hidup dan kemajuan perusahaan. Akan tetapi, di sisi lain hubungan antar keduanya juga memiliki perbedaan dan bahkan potensi konflik, terutama apabila berkaitan dengan persepsi atau interpretasi yang tidak sama tentang kepentingan masing-masing pihak yang pada dasarnya memang ada. Salah satu penyebab konflik yaitu jika kepentingan salah satu pihak atau di antara kedua belah pihak ada yang merasa dirugikan. Hal inilah yang melatarbelakangi pegawai/ buruh PTFI untuk melakukan mogok dan meminta kenaikan upah mereka. Seperti yang diketahui sebagian besar pekerja di PTFI merupakan penduduk asli Papua. Dengan meningkatnya standar hidup yang tinggi di Papua, yang juga salah satu dampak akibat adanya MNC di daerah mereka. Dilihat dalam kasus pemogokan buruh Freeport di Indonesia. Salah satu pemicu buruh PTFI ini melakukan pemogokan, karena mereka merasa di rugikan dengan gaji yang menurut mereka sangat rendah. Gaji yang diterima buruh PTFI termasuk yang sangat rendah dibandingkan MNC Amerika Serikat yang ada di Indonesia. Berdasarkan KK keuntungan yang 10 di terima Freeport Indonesia lebih banyak dibandingkan yang di dapat pemerintah Indonesia. Begitupun dengan gaji pekerja/butuh PTFI yang berada seperti di Afrika dan New York memiliki gaji sepuluh kali lipat dibandingkan yang diterima oleh buruh di Indonesia. Kontribusi PTFI telah membayar 2 miliar dolar Amerika Serikat yang terdiri dari pajak, royalti, dan dividen pada 9 bulan pertama di tahun 2011 dan 13,4 miliar dolar Amerika Serikat secara total sejak 1992 berdasarkan Kontrak Karya saat ini kepada pemerintah Indonesia6. Adanya perbedaan yang sangat jauh antara gaji pekerja/buruh Freeport yang ada di Indonesia dengan gaji buruh Freeport di negara lain sehingga menimbulkan berbagai masalah. Demonstarasi yang diikuti oleh pemogokan dari buruh PTFI pada 15 September 2011 yang menyebabkan beberapa buruh tewas, untuk menuntut kenaikan upah mereka dari US$ 35/jam dari sebelumnya berkisar US$ 2.1 /jam hingga US$ 3,5/jam. Sementara upah buruh Freeport di Amerika sendiri mencapai US$ 66,43/ jam.7 Tidak bias dipungkiri hubungan antara MNC dengan negara asalnya tidak dapat dipisahkan. Kadangkala, secara tidak langsung MNC juga mempengaruhi kebijakan host country dans home country dan tidak terkecuali Amerika Serikat. Amerika Serikat sebagai negara adikuasa menyebabkan negara ini dengan mudah dapat mengintervensi negara- 6 Fakta Mengenai Perundingan Perjanjian Kerja Bersama PT Freeport Indonesia (PTFI). http://www.ptfi.com, diakses pada tanggal 9 Februari 2012. Pukul 21 :49 Wita 7 Satukan Perjuangan Buruh PT Freeport dan Perjuangan Buruh Seluruh Indonesia, http://www.rakyatpekerja.org/2011/10/satukan-perjuangan-buruh-pt-freeport.htm. diakses pada tanggal 8 Februari 2012, pukul 23:55 Wita. 11 negara lain, terutama negara-negara berkembang untuk memenuhi kepentingannya. Permasalahaan ini menimbulkan pelanggaran-pelanggaran terhadap hak-hak pekerja/buruh untuk menuntut hak mereka untuk mendapatkan kehidupan yang lebih baik, sehingga dapat digolongkan dalam pelanggaran HAM yang dilakukan Freeport di Indonesia. Berdasarkan UU No. 13/2003 RI, telah diatur tentang mogok kerja merupakan hal yang sah dilakukan. Akan tetapi, bagi pihak Freeport mogok kerja merupakan hal yang tidak sah, karena akan membawa dampak negatif secara finansial, terutama bagi perusahaan. Selama sebagian besar pekerja/buruh PTFI mogok kerja dan berdemonstrasi untuk meminta kenaikan upah gaji, akan tetapi respon yang diberikan oleh pihak dari Freeport yang awalnya tidak ingin menaikan upah gaji buruhnya berusaha untuk menghentikan para demonstran dengan berbagai cara. Cara yang dilakukan seperti, meminta bantuan kepolisian maupun TNI untuk membubarkan aksi mogok. Sehingga, secara langsung Freeport telah melanggar hak-hak dari buruh Indonesia (HAM) berdasarkan UU No 13/2003 tentang mogok kerja sah dilakukan. Dengan adanya fenomena tentang berbagai masalah yang ditimbulkan oleh PTFI dimana merujuk pada pelanggaran HAM, sehingga secara tidak langsung Amerika Serikat sebagai home country dari Freeport McMoran akan terlibat, karena sebagai negara asal Freeport dan menjadi negara yang sangat menjunjung tentang HAM sehingga fenomena tersebut 12 menarik untuk di kaji lebih jauh. Hal ini mendorong penulis untuk melakukan penelitian dengan judul; “Sikap Pemerintah Amerika Serikat Terhadap Pelanggaran HAM di Indonesia (Studi Kasus: PT. Freeport ).” B. Batasan dan Rumusan Masalah Mengingat dalam judul yang sudah di kemukakan di atas mencakup berbagai aspek dengan kompleksitas masalah maka dalam hal ini, penulis perlu membatasi yaitu hanya berkisar kepada respon atau sikap dari pemerintah Amerika Serikat dalam bentuk pernyataan, aksi, dan pola kebijakan mengenai permasalahan HAM di Indonesia dalam hubungannya dengan kasus pelanggaran HAM yang melibatkan Freeport di Indonesia mengenai aksi mogok yang dilakukan oleh pekerja/buruh Freeport Indonesia untuk menuntut kenaikan gaji. Dari latar belakang masalah dan pembatas yang telah diuraikan di atas, sehingga ada beberapa masalah yang akan dibahas penulis dalam penelitian ini, yaitu: 1. Bagaimana sikap pemerintah Amerika Serikat terhadap Pelanggaran HAM di PT. Freeport? 2. Apa saja faktor pendorong dan penghambat penyelesaian pelanggaran HAM di PT. Freeprt? 13 3. Bagaimana pengaruh pelanggaran HAM di PT. Freeport terhadap hubungan bilateral Amerika Serikat-Indonesia? C. Tujuan dan Kegunaan Penelitan 1. Tujuan Penelitian Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Untuk mengetahui sikap pemerintah Amerika Serikat terhadap kasus pelanggaran HAM di PT. Freeport. b. Memaparkan faktor pendorong dan pengahambat penyelesaian pelanggaran HAM di PT. Freeport. c. Untuk mengetahui pengaruh pelanggaran HAM di PT. Freeport terhadap hubungan bilateral Amerika Serikat-Indonesia. 2. Kegunaan Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat berguna untuk: a. Diharapkan dapat memberikan analisa mengenai sikap pemerintah AS terhadap pelanggaran HAM yang terjadi di Indonesia, khususnya yang melibatkan salah satu MNC AS PT. Freeport Indonesia. b. Secara akademis, dapat dijadikan referensi dan bahan kajian lebih lanjut dalam studi hubungan internasional bagi peneliti yang memeliki kajian lebih lanjut mengenai kebijakan politik luar negeri Amerika Serikat terhadap pelanggaran HAM di Indonesia yang melibatkan perusahaan asing (PTFI) milik Ameria Serikat. 14 D. Kerangka Konseptual Politik luar negeri merupakan salah satu sarana pencapaian kepentingan nasional dalam pergaulan antar bangsa. Politik luar negeri pada dasarnya merupakan “action theory” atau kebijaksanaan suatu negara yang ditujukan ke negara lain untuk mencapai suatu kepentingan tertentu. Secara umum, politik luar negeri (foreign policy) merupakan suatu perangkat formula nilai, sikap, arah serta sasaran untuk mempertahankan, mengamankan, dan memajukan kepentingan nasional di dalam percaturan dunia internasional.8 Tidak dapat dipungkiri bahwa dalam pembuatan politik luar negeri selalu terkait dengan berbagai konsekuensi yang ada di dalam negeri. Menurut Henry Kissinger, menyatakan bahwa “foreign policy begins when domestic policy ends”. Dengan kata lain studi politik luar negeri berada pada intersection antara aspek dalam negeri (domestik) dan aspek internasional (eksternal) dari kehidupan suatu negara. Dalam kajian politik luar negeri sebagai suatu sistem, rangsangan dari lingkungan eksternal dan domestik sebagai input yang mempengaruhi politik luar negeri suatu negara yang dipersepsikan oleh para pembuat keputusan dalam proses konversi menjadi output.9 Dalam pelaksanaan tentang politik luar negeri terdapat tiga determinan yang harus di perhatikan. Salah satunya merupakan 8 Anak Agung Banyu Perwira & Yanyan Mochamad Yani. (2005). Pengantar Ilmu Hubungan Internasional. Bandung: Remaja Rosdakary. Hal 47. 9 Ibid. hal 48. 15 kepentingan nasional, dimana politik luar negeri adalah pencerminan dari kepentingan nasional suatu negara terhadap lingkungan luarnya. Politik luar negeri sebagai pencerminan dari kepentingan nasional dikemukakan oleh J. Frankel : Politik luar negeri merupakan pencerminan dari kepentingan nasional yang ditujukan ke luar negeri, yang tidak terpisah dari keseluruhan tujuan nasional, dan tetap merupakan komponen atau unsur dari kondisi dalam negeri.10 Sebagaimana diketahui, Barack H. Obama menjadi Presiden Amerika Serikat yang ke-44, serta menjadi Presiden Amerika Serikat pertama yang Afro-Amerika menggantikan Presiden sebelumnya George W. Bush yang telah menjabat selama dua periode. Presiden Obama sendiri sebagai Presiden pertama yang barasal dari keturunan Afro-Amerika dan pernah menghabiskan sebagian masa kecilnya di Indonesia. Sehingga masyarakat Amerika Serikat dan dunia internasional terutama Indonesia sendiri mengharapkan agar terjadi pergeseran global Amerika Serikat seiring dengan tampilnya Obama sebagai orang nomor satu di Gedung Putih. Akan tetapi, seperti diketahui bahwa Obama bukanlah satu-satunya aktor dalam penentu arah kebijakan global Amerika Serikat. Setiap Presiden yang terpilih mempunyai sejumlah kebijakan tersendiri selama masa pemerintahannya. Begitupun dengan Presiden Barack Obama. Untuk melihat kebijakannya, maka kita dapat melihat dari partai yang mana. Seperti diketahuai Amerika Serikat menganut sistem 10 J. Frankel.(1990). Hubungan Internasiona. Jakarta: ANS Sungguh Barsaudara. Hal 55. 16 dwi-partai atau ada dua partai besar yang berkuasa, yakni; Demokrat dan Republik. Setiap partai telah memiliki visi dan misi masing-masing. Maka, tidak terlalu sulit untuk menentukan kebijakan-kebijakannya dan hanya disesuaikan dengan kondisi serta perubahan-perubahan yang terjadi saat ini dan kedepannya. Pada umumnya politik luar negeri suatu negara itu bervariasi dan seringkali mengalami perubahan yang diakibatkan oleh adanya benturanbenturan baik dengan faltor-faktor eksternal atau situasi internasional yang selalu berkembang. Hal ini juga dialami oleh seluruh negara dunia, tidak terkecuali Amerika Serikat. Walaupun dalam pelaksanaan politik luar negeri Amerika Serikat tetap memiliki prinsip-prinsip utama dalam pelaksanaanya. Secara umum Amerika Serikat selalu berusaha untuk menjadi penguasa dunia dan menegakkan nilai-nilai Amerika Serikat di seluruh muka bumi dengan dukungan dari jaringan ekonomi yang besar dan kekuatan militernya. Adapaun tudingan yang diberikan kepada kebijakan internasional yang dijalankan merupakan standar ganda, sebagaimana berkaitan dengan sikap Amerika Serikat di Timur Tengah yang senantiasa unilateralisme di bawah kepimpinan George W. Bush. Sehingga dalam praktik kebijakan luar negeri Amerika Serikat sering disebut “minus malum”, yaitu harus memilih yang kurang buruk ketika menghadapai yang 17 terburuk. 11 Jadi, kebijakan luar negeri suatu negara akan dapat berubah kapan saja sesuai dengan kepentingan nasional dari suatu negara. Menurut Jan Materson dari komisi HAM PBB, hak asasi manusia adalah hak-hak yang melekat pada setiap manusia, yang tanpa hak-hak tersebut manusia mustahil dapat hidup sebagai manusia. 12 Hak asasi manusia merupakan hak yang dimiliki manusia yang telah diperoleh dan dibawanya bersamaan dengan kelahiran atau kehadirannya di dalam kehidupan masyarakat. Hak-hak yang dimiliki manusia tanpa ada perbedaan bangsa, ras, agama atau gender karena bersifat asasi dan universal.13 Dalam proses politik internasional dewasa ini peranan perusahaanperusahaan multinasional atau MNC tidak mungkin diabaikan lagi, disebabkan karena MNC memeliki peranan yang sangat menentukan dalam ekonomi politik internasional. Karakteristik Multinational Corporation berdasarkan Michael J. Carbaugh menyebutkan sedikitnya terdapat empat karakteristik. Pertama, MNCs disebutkan sebagai suatu perusahaan bisnis yang beroperasi di dua atau lebih host country dimana kantor pusatnya berada di home countr). Kedua, MNCs seringkali melakukan kegiatan research and development di negara tujuan. Ketiga, sifat kegiatan operasionalnya melintasi batas negara. Keempat, adanya pemindahan modal yang ditandai dengan arus investasi asing langsung 11 Taufik Adi Susilo. (2009). Mengenal Amerika Serikat. Yogyakarta: Garasi. Hal 53. A. Ubaidillah, dkk. (2000). Pendidikan Kewarganegaraa: Demokrasi, HAM, dan Masyarakat Madani. Jakarta: IAIN Jakarta Press. Hal 207. 13 Ibid. Hal 210. 12 18 FDI dari daerah yang sedikit memberikan keuntungan kepada MNCs ke daerah yang dianggap mampu memberikan kontribusi positif atas keberadaan MNCs.14 Perusahaan-perusahaan MNC tersebut tertarik akan SDA di negara-negara berkembang yang kaya, upah buruh yang rendah dan kurangnya penegakan pajak dan hukum yang berkaitan dengan regulasi perlindungan lingkungan, hak pekerja dan keselamatan kerja. Sehingga, terkadang para pekerja dibayar dibawah UMR (Upah Minimum Buruh) dan melakukan berbagai pelanggaran HAM. Amerika Serikat adalah salah satu dari sedikit negara yang telah menolak untuk menandatangani konvensi internasional untuk penghapusan pekerja anak dan kerja paksa. Multi National Corporation (MNC) atau juga dikenal sebagai Transnational Corporation (TNC) adalah perusahaan yang terdaftar dan beroperasi di lebih dari satu negara. Secara umum, perusahaan itu memiliki pusat di sebuah negara dan mengoperasikan perusahaan tersebut secara keseluruhan atau parsial. Bila secara parsial, maka ada perusahaan lain (subsidiary company) yang didirikan untuk mengurus cabang perusahaan itu di negara lain dan perusahaan subsidiary tersebut melapor kepada kantor pusat.15 E. Metode Penelitian Aknolt Kristian Pakpahan. (2005). “Multinational Corporations Dalam Perekonomian Global”. Jurnal Ilmiah Hubungan Internasional, vol. 1. September. hal. 235 15 Multinational Corporation. “Encyclopædia Britannica” . http:/www.search.eb.com.colib.ccc.edu:80/eb/article-9054240. Diakses pada tanggal 15 Februari 2012, pukul 21.34 Wita. 14 19 1. Tipe Penelitian Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode penelitian deskriptif (descriptive research) yang biasanya juga disebut dengan penelitian taksonomik, dimana tujuannya untuk eksplorasi dan klarifikasi. Dimulai dengan menggambarkan, mencatat, menganalisis dan menjabarkan mengenai sikap pemerintah Amerika Serikat terhadap pelanggaran HAM di Indonesia terutama yang terjadi di PTFI. 2. Teknik Pengumpulan Data Dalam pengumpulan data, penulis menggunakan teknik pengumpulan data telaah pustaka (Library Research) disertai dengan melihat perkembangan fakta yang berhubungan dengan permasalahan yang dibahas. Data yang dikumpulkan diperoleh dari berbagai macam sumber berupa buku-buku, jurnal ilmiah, dokumen, surat kabar, dan internet. Adapun tempat-tempat yang dikunjungi dalam proses pengumpulan data antara lain; 1. Perpustakaan Pusat Universitas Hasanuddin di Makassar 2. Perpustakaan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Hasanuddin di Makassar 3. Ruang Baca dan Ilmu Politik UNHAS Makassar 4. Perpustakaan Ali Alatas KEMLU di Jakarta. 20 5. Perpustakaan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia di Jakarta. 6. Perpustakaan Centre for Strategic and International Studies (CSIS) di Jakarta. 3. Jenis Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan gabungan dari data sekunder dan data primer. Data sekunder merupakan data yang diperoleh dari beberapa sumber baik yang berupa jurnal, buku, laporan tertulis dan dokumen-dokumen yang berkaitan dengan pelanggaran HAM yang terjadi di PTFI dan kebijakan politik luar negeri Amerika Serikat tentang HAM pada pemerintahan Barack H. Obama, serta respon dari pemerintah Amerika Serikat terhadap pelanggaran HAM yang terjadi terhadap pengaruh hubungan bilateral Amerika-Indonesia. Sedangkan data primer, didapat dengan melakukan wawancara dengan pihak yang terlibat mengenai terjadinya aksi mogok dan demonstrasi oleh pekerja/buruh PTFI serta tuntutan mereka kepada pihak PTFI. 4. Teknik Analisis Data Teknik analisis data yang digunakan merupakan teknik kualitatif, yaitu penulis akan mengumpulkan data, menjelaskan atau menggambarkan berdasarkan fakta-fakta yang terjadi sejak kehadiran PT. Freeport di Indonesia, serta kebijakan politik luar negeri Amerika Serikat di Indonesia yang berkaitan dengan HAM dan aksi mogok pekerj/buruh PTFI untuk menuntut kenaikan gaji/upah. 21 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Multinational Corporation (MNC) Dalam perkembangan dunia internasional terdapat berbagai macam aktor bermunculan dan terlibat dalam fenomena hubungan internasional. 22 Serta tidak dapat dipungkiri aktor-aktor tersebut memiliki peran yang berbeda dalam hubungan internasional. Pada mulanya pemerintahan suatu negara dianggap satu-satunya aktor yang terlibat dalam hubungan internasional. Akan tetapi, dewasa ini aktor non-negara juga berperan aktif meskipun peran utama dalam hubungan internasional masih dipegang oleh pemerintah suatu negara. Salah satu aktor non-negara berkembang pesat dewasa ini, yakni MNC (Multinational Corporation). MNC atau sering disebut juga dengan perusahaan multinasional yang juga dewasa ini memainkan peran yang penting dalam tata perekonomian global. Perubahan dalam perekonomian global ditandai dengan adanya globalisasi ekonomi yang menurut Lairson dan Skidmore disebut sebagai era yang mana sistem Bretton Woods dengan fixed exchange-nya tumbang dan jatuhnya kontrol atas produksi minyak dari negara-negara Barat. Michael J. Carbough menyebutkan bahwa arus globalisasi ekonomi sudah terjadi sejak lama. Dengan terjadinya perubahan tata perekonomian global, MNC juga disebut dengan agen globalisasi. Dalam buku “Transformasi Dalam Studi Hubungan Internasional”, John H. Dunning mengatakan bahwa MNC dalam melakukan aktivitasnya tidak hanya terbatas pada sektor produksi melainkan juga MNC memainkan peranan yang penting dalam sektor barang dan jasa. Pada dasarnya tidak dapat dipungkiri bahwa perpindahan 23 barang dan jasa secara internasional melibatkan banyak sekali peran dari MNC.16 Adapun pendapat lain seperti dari Thomas Oatley juga menambahkan bahwa karakteristik MNC, yakni adanya sifat managerial control lintas batas negara yang memberikan wewenang kepada MNC tersebut untuk mengeluarkan kebijakan-kebijakan yang disesuaikan dengan kondisi ekonomi negara tujuan atau negara tepat beroperasinya MNC tersebut.17 Selain itu juga, Spero dan Hart juga menambahkan karakteristik MNC dengan menyebutkan bahwa MNC biasanya memberikan share kepemilikan fasilitas produksinya (di negara lain) selain kepemilikan tunggal juga ada yang dikenal dengan sebagai joint venture. Hal ini dapat dilihat juga dari kepemilikan saham pada PTFI, dimana dalam kepemilikan sahamnya terdapat beberapa persen milik Pemerintah Indonesia serta salah satu perusahaan lain. Secara umum, definisi dari Thoedore H. Cohn dimana suatu perusahaan dapat didefinisikan atau dikarakteristikan sebagai MNC apabila perusahaan tersebut memiliki satu proyek FDI di negara tujuan. 18 Dalam proses politik internasional dewasa ini, peranan perusahaanperusahaan multinasional (MNC) tidak mungkin diabaikan lagi, disebabkan karena MNC memiliki peranan yang sangat menentukan dalam ekonomi politik internasional. Karakteristik Multinational Corporation berdasarkan Michael J. Carbaugh menyebutkan sedikitnya terdapat empat 16 Yulius P. Hermawan. (2007). Transformasi Dalam Studi Hubungan Internasional. Yogyakarta: Graha Ilmu. Hal 211. 17 Ibid. Hal 213. 18 Ibid. 24 karakteristik. Pertama, MNC disebutkan sebagai suatu perusahaan bisnis yang beroperasi di dua atau lebih host country dimana kantor pusatnya berada di negara asal MNC (home country). Kedua, MNC seringkali melakukan kegiatan research and development di negara tujuan. Ketiga, sifat kegiatan operasionalnya melintasi batas negara. Keempat, adanya pemindahan modal yang ditandai dengan arus investasi asing langsung FDI dari daerah yang sedikit memberikan keuntungan kepada MNC ke daerah yang dianggap mampu memberikan kontribusi positif atas keberadaan MNC. 19 Kehadiran MNC secara umum telah memberikan manfaat bagi negara penerima dan mitra bisnis lokal di negara tersebut. Aktor non-state (MNC) berkembang pesat pasca PD II, dalam proses pengembangannya MNC tidak hanya sebagai institusi ekonomi bahkan juga sebagai institusi politik dalam mempengaruhi kebijakan host country atau home country. Negara tetap menjadi aktor utama dalam hubungan internasional, terutama mengenai kepentingan-kepentingan nasional yang ingin diwujudkan, baik antara negara berkembang ataupun dengan negara-negara maju. Dengan adanya globalisasi yang disertai kemajuan teknologi menyebabkan terbukanya kesempatan bagi negaranegara untuk menjalin kerja sama, dimana jarak geografi antar benua tidak lagi menjadi halangan, terutama dalam bidang ekonomi. Setiap negara akan berupaya untuk meningkatkan dan memajukan kesejahteraan masyarakatnya melalui pembangunan. Pembangunan di Aknolt Kristian Pakpahan. (2005). “Multinational Corporations Dalam Perekonomian Global”. Jurnal Ilmiah Hubungan Internasional, vol. 1. September. hal. 235 19 25 negara maju sangat pesat bila dibandingkan dengan negara berkembang. Untuk mengejar ketinggalannya, negara-negara berkembang akan menggali potensi dan sumber daya alam yang dimiliki untuk membangun perekonomiannya. Adapun salah satu cara yang digunakan, yaitu menarik investor asing agar menanamkan modal di negaranya. Adapun bentukbentuk dari investasi asing, yaitu; portofolio investmen, direct investment, dan amortization. Bentuk dari Foreign Direct Investment (FDI) adalah dengan menanamkan modalnya dalam bentuk pendirian perusahaan, baik perusahaan baru maupun anak/cabang perusahaan yang sudah ada di negara sendiri (MNC). Demi membangun dan meningkatkan pertumbuhan ekonominya, serta adanya pengaruh dari globalisasi dan demokrasi sehingga negaranegara berkembang berlomba-lomba untuk menarik investor untuk menanamkan modal di negaranya. Dengan semakin banyak persaingan untuk menarik investor asing antar negara-negara berkembang, menyebabkan beberapa negara menggunakan cara seperti menurunkan harga pajak dan bahkan menyedikan fasilitas yang dibutuhkan demi memperoleh yang diinginkan. Karena, kebijakan pemerintah negara tujuan juga menjadi salah satu alasan adanya kehadiran MNC. Biasanya perlakuan khusus untuk pajak investasi atau bahkan pemberian fasilitas, seperti pabrik gratis atau semacamnya menjadi daya tarik masuknya investasi asing. 26 Dengan adanya MNC di host country, secara tidak langsung telah menghubungkan antara negara asalnya dan negara dimana dia datangi. Negara-negara berkembang yang merupakan negara-negara dari tujuan MNC saling berkompetisi satu sama lain untuk dapat menarik masuk MNC ke negara mereka. Hal ini kemudian dijadikan senjata bagi MNC untuk menarik keuntungan. Dimana MNC cenderung untuk menerima insentif yang lebih terkait pajak dan aturan perburuhan yang longgar (gaji buruh yang rendah) menjadi sesuatu yang umum.20 Kehadiran MNC tidak terlepas dari yang mendukung dan menentang beroperasinya. Bagi kaum liberalis akan tetap merekomendasikan negara untuk membuka peluang yang lebih luas bagi beroperasinya MNC di negara mereka. Untuk kaum Merkantilis dapat mengajukan hal yang serupa, selama hal tersebut menguntungkan negara dan kaum Marxis mengusulkan untuk membatasi atau bahkan kalau mungkin menarik diri dari keterlibatan dengan MNC, agar tidak terkena dampak negatifnya. 21 Menurut Vernon dalam buku Hukum Penanaman Modal di Indonesia, mengemukakan bahwa MNC adalah sekelompok perusahaan dari berbagai negara yang tergabung menjadi satu oleh ikatan pemilikan bersama dan tanggap terhadap satu strategi manajemen bersama. 22 MNC tersebut akan bergerak dimana saja secara dinamis dengan melalui lintas regional dan nasional. Pada umumnya negara-negara penerima modal (host country) mewajibkan MNC yang beroperasi di 20 Yulius P. Hermawan. Op.Cit. Hal 220. Ibid. Hal 102. 22 Aminuddin Ilmar. (2004). Hukum Penanaman Modal di Indonesia. Jakarta: Kencana. Hal 12. 21 27 negaranya mewajibkan untuk menggunakan hukum yang berlaku di negaranya. Pada hakekatnya, menurut Lia Amalia dalam bukunya Ekonomi Internasional mendefinisikan MNC yakni: MNC sebagai perusahaan yang operasi bisnisnya bersifat multinasional atau internasional, dimana ada perusahaan yang beroperasi di negara induk yakni sebagai kantor pusat (headquarter) dan memiliki lokasi perusahaan di tiga negara atau lebih. Atau dengan kata lain memiliki lokasi kegiatan atau operasi perusahaan cabang senantiasa dikendalikan dan diawasi baik secara langsung maupun tidak langsung oleh perusahaan induknya.23 Dari definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa MNC menjalankan usaha mereka tidak hanya di dalam negeri melainkan juga melintasi perbatasan negara yang bahkan lebih dari tiga negara sekaligus. Dengan memiliki jaringan yang luas, maka perusahaan multinasional ini yang pada umumnya berasal dari negara-negara maju seperti Amerika Serikat, negara-negara Asia, China, dan negara-negara Eropa memiliki kompetensi untuk memperluas jaringan kerja dan pasarnya ke tempat atau negaranegara yang akan menguntungkan operasi perusahaannya. Terdapat beberapa alasan yang menyebabkan MNC melakukan ekspansi melintasi batas-batas negara dan melakukan investasi ke daerahdaerah baru. Secara sederhana, alasannya dapat dibagi menjadi dua faktor. Pertama adalah faktor permintaan (demand factor) biasanya didasarkan pada adanya tekanan kepada MNC untuk mendapatkan keuntungan. Tekanan untuk mendapatkan keuntungan membuat MNC harus mencari 23 Lia Amalia. (2007). Ekonomi Internasional. Yogyakarta: Graha Ilmu. Hal 204. 28 daerah-daerah baru yang memiliki sumber daya dan dianggap mampu memberikan sumber-sumber produksi baru. Misalnya, MNC yang bergerak dalam sektor pertambangan seperti Freeport, dikarenakan negara asalnya Amerika Serikat (negara-negara maju) sangat kekurangan sumber daya alam (SDA), maka alternatifnya harus mencari ke daerah-daerah ataupun ke negara-negara lain seperti di Indonesia ataupun di negaranegara berkembang lainnya. Karena, negara-negara berkembang yang biasanya terletak di daerah tropis sehingga biasanya memiliki cadagan sumber daya alam, mulai dari minyak bumi atau minyak mentah, emas, tembaga, dan lain-lain. Kedua merupakan faktor biaya (cost factor), dimana jika berbicara mengenai bagaimana MNC menurunkan atau menekan biaya produksi dengan tujuan untuk memaksimalkan profit juga untuk menjaga daya saing di dunia internasional atas produk yang dihasilkan. Dengan dibukanya fasilitas produksi di luar negeri, sehingga akan mengurangi biaya produksi suatu produk. Dimulai dari tersedianya bahan baku mentah untuk produksi sampai dengan tersedianya tenaga kerja dengan upah buruh yang rendah. Dengan dikuranginya biaya tersebut, maka harga jual produk MNC tersebut akan bisa bersaing di pasar domestik maupun pasar global.24 Pertumbuhan dari perusahaan multinasional ini sangat cepat, serta kemungkinkan 24 bahwa dapat menimbulkan konflik-konflik antara Yulius P. Hermawan. Op. Cit. Hal 214. 29 kepentingan perusahaan dengan kepentingan negara atau dengan para pekerja/buruh. Pada umunya MNC ini melakukan investasinya pada negara yang persediaan tenaga kerjanya murah, mengekspor hasilnya ke negara asal dan kemudian hasilnya di jual pada pasar internasional yang mana pada akhirnya akan dijual kembali ke negara tersebut dengan harga yang berkali-kali lipat. Kehadiran MNC secara umum telah memberikan manfaat bagi negara penerima dan mitra bisnis lokal di negara tersebut. Bahkan jika upaya ini disiasati dengan lebih baik dan pintar bukan tidak mungkin dengan kehadiran MNC di negara-negara berkembang, seperti Indonesia akan dapat memberikan manfaat dan dampak positif yang luas yang dapat diimbangi dengan membuat peraturan-peraturan yang jelas dan yang bisa menguntungkan host country. Keberadaan MNC sebagai pelaku investasi luar negeri merupakan hal yang tidak terelakan di Indonesia. Keberadaan MNC di Indonesia juga seringkali menimbulkan friksi di antara pelakupelaku yang terkait di dalamnya seperti negara, MNC, dan masyarakat. Dalam keberadaannya yang mendukung perekonomian Indonesia dalam bentuk penerimaan negara, dan dalam bentuk pengadaan lapangan kerja bagi masyarakat, keberadaan MNC di Indonesia masih diwarnai dengan permasalahan. B. Politik Luar Negeri 30 Politik luar negeri cenderung dimaknai sebagai sebuah identitas yang menjadi karakteristik suatu negara yang berbeda dengan negara lain di dunia. Politik luar negeri merupakan kebijaksanaan suatu negara dalam mengatur hubungan luar negeri. Tujuan dari politik luar negeri, yakni untuk mewujudkan kepentingan nasional dari negaranya serta memuat gambaran atas keadaan negara di masa datang dalam dunia internasional. Dalam pelaksanaan politik luar negeri terdapat tiga determinan yang harus diperhatikan. Pertama adalah kepentingan nasional. Politik luar negeri merupakan pencerminan dari kepentingan nasional suatu negara dikemukakan oleh J. Frankel: Politik luar negeri merupakan pencerminan dari kepentingan nasional yang ditujukan ke luar negeri, yang tidak terpisah dari keseluruhan tujuan nasional, dan tetap merupakan komponen atau unsur dari kondisi dalam negeri.25 Dalam politik luar negeri tidak saja melibatkan aspek-aspek eksternal, melainkan juga aspek-aspek internal yang berupa kepentingankepentingan nasional dari suatu negara sehingga sangat kompleks. Aktor utama dalam sistem hubungan internasional tetap dilakukan oleh negara, walaupun banyak aktor non-negara yang mulai turut berperan penting di dalamnya. Pada dasarnya politik luar negeri merupakan “action theory”, atau kebijaksanaan dari suatu negara yang ditujukan untuk negara lain untuk mencapai kepentingan tertentu. Sehingga, secara umum dalam memahami politik luar negeri adalah dengan jalan memisahkannya menjadi politik 25 J. Frankel. (1990). Hubungan Internasional. Jakarta: ANS Sungguh Barsaudara. Hal 55. 31 dan luar negeri. Politik (policy), yaitu seperangkat keputusan yang menjadi pedoman untuk bertindak, atau seperangkat aksi yang bertujuan untuk mencapai sasaran yang telah ditetapkan sebelumnya. Policy itu sendiri berakar pada konsep pilihan, dimana untuk tindakan atau membuat keputusan-keputusan untuk mencapai suatu tujuan. Sedangkan, mengenai wilayah dan konsep wilayah akan membantu dalam upaya memahami konsep luar negeri (foreign). Jadi, politik luar negeri (foreign policy) dapat diartikan sebagai seperangkat pedoman untuk memilih tindakan yang ditujukan ke luar wilayah suatu negara.26 Determinan kedua, yang berhubungan dengan politik luar negeri merupakan kemampuan nasional. Kemampuan nasional dapat diartikan sebagai kemampuan yang dimiliki suatu bangsa, baik yang secara aktual maupun yang bersifat potensial. Salah satu aspek yang dapat dikategorikan dalam kemampuan nasional, yakni memiliki sumber daya alam yang melimpah. Dengan memiliki sumber daya alam yang melimpah, suatu negara dapat mengembangkan hubungan luar negerinya dengan negara lain dalam berbagai bidang seperti, sosial-budaya, politik dan terutama dalam bidang ekonomi. Determinan ketiga adalah kondisi internasional dengan sifatnya yang dinamis. Setiap negara merumuskan kebijakan politik luar negerinya masingmasing, tetapi tidak akan mungkin mengatur dan menetapkan proses 26 Anak Agung Banyu Perwira & Yanyan Mochamad Yani. Op. Cit. Hal 47-48. 32 dinamikan internasional. Karena, adanya interaksi terus-menerus antara bangsa-bangsa di dunia. Dalam buku “Pengantar Ilmu Hubungan Internasional”, K. J. Holsti memberikan tiga kriteria untuk mengklasifikasikan tujuan-tujuan politik luar negeri suatu negara, yakni: 1. Nilai (Values) yang menjadi tujuan dari para pembuat keputusan. 2. Jangka waktu yang dibutuhkan untuk mencapai suatu tujuan yang telah ditetapkan. Dengan kata lain ada tujuan jangka pendek, jangka menengah, dan jangka panjang. 3. Tipe tuntutan yang diajukan suatu negara kepada negara lain.27 Kebijakan politik luar negeri suatu negara berupa suatu arah tindakan yang direncanakan untuk mencapai suatu sasaran yang merupakan strategi serta taktik yang digunakan oleh suatu negara dalam hubungannya dengan negara lain. Sedangkan politik luar negeri berupa pola perilaku yang diwujudkan oleh suatu negara sewaktu dalam proses memperjuangkan kepentingannya dalam hubungannya dengan negara lain. Politik luar negeri juga berkaitan dengan proses pengambilan keputusan yang mengikuti serangkaian tindakan khusus. Kebijakan luar negeri mempunyai tiga konsep untuk menjelaskan hubungan suatu negara dengan kejadian dan situasi di luar negaranya, yaitu: a. Politik luar negeri sebagai sekumpulan orientasi adalah pedoman bagi para pembuat keputusan dalam mengahadapi kondisi-kondisi 27 Anak Agung Banyu Perwira & Yanyan Mochamad Yani. Op. Cit. Hal 51-52. 33 eksternal yang menuntut pembuat keputusan dan tindakan berdasarkan orientasi tersebut. b. Politik luar negeri sebagai seperangkat komitmen dan rencana untuk bertindak. Sedangkan, kebijakan luar negeri berupa rencana dan komitmen konkrit yang dikembangkan oleh para pembuat keputusan untuk membina dan mempertahankan situasi lingkungan eksternal yang konsisten dengan orientasi kebijakan luar negeri. c. Kebijakan luar negeri sebagai bentuk perilaku atau aksi.28 Perlu diperhatikan dalam keterkaitan kepentingan nasional dan politik luar negeri adalah bahwa pelaksanaan politik luar negeri tersebut semaksimal mungkin dapat menguntungkan bagi kepentingan nasional, baik diukur dari kepentingan keselamatan dan keamanan nasional, maupun diukur dari peningkatan kemakmuran dan kesejahteraan nasional. Sufri Yusuf memberikan sebuah definisi standar bahwa politik luar negeri itu adalah politik untuk mencapai tujuan nasional dengan menggunakan segala kekuasaan dan kemampuan yang ada.29 Karena situasi dan kondisi dunia yang dinamis dan mengalami dinamika yang terus berkembang, maka kebijaksanaan politik suatu negara selalu mengalami penyusunan atau peyesuaian dengan kondisi politik luar negeri, karena politik luar negeri merupakan perpanjangan tangan dari politik dalam negeri. Oleh sebab itu, kebijaksanaan politik luar negeri sangat ditentukan oleh kondisi obyektif politik dalam negeri. Apa yang dirumuskan pada politik dalam 28 Ibid. Hal 53-54. Sufri Yusuf, Hubungan Internasional dan Politik Luar Negeri, Sebuah Analisis Teoritis dan Uraian Pelaksanaanya, Pustaka Sinar, Jakarta, 1989, hal 110. 29 34 negeri, akan menjadi acuan untuk perumusan politik luar negeri yang di tujukan pada dunia internasional. 1. Dasar Kebijakan Politik Luar Negeri AS Negara Amerika Serikat sebagai suatu negara yang dikenal dengan sebutan negara adidaya, dalam pelaksanaan politik luar negerinya juga akan berorientasi pada kepentingan nasionalnya yang didasarkan pada kondisi obyektif baik di dalam negeri maupun kondisi politik internasional yang berkembang saat ini. Adapun nilai-nilai dasar politik luar negeri Amerika Serikat, yakni HAM (peace and prosperity), demokratisasi, freetrade, lingkungan hidup, dan stabilitas dan keamanan. Pola kebijakan luar negeri Amerika Serikat selain dipengaruhi oleh nilai-nilai dasar di atas, juga tidak lepas dari pengaruh atau perubahan-perubahan yang terjadi dalam dunia internasional. Pada pidato perpisahan George Washington tahun 1796, menyatakan bahwa Amerika Serikat menghindari keterlibatan dalam perang di luar negeri dan Amerika Serikat bekonsentrasi pada kepentingan nasionalnya, sehingga dikenal dengan kebijakan isolasi. Pada masa Perang Dunia I (19121914) menandai mulai keterlibatan Amerika Serikat di dunia internasional dan Perang Dunia II (1939-1945) Amerika Serikat mulai tampil dan terlibat aktif dalam dunia internasional, terutama pasca Perang Dunia II. Masa ini diwarnai dengan adanya persaingan antara Blok Barat yang dipimpin Amerika Serikat dan Blok Timur dipimpin oleh Uni Soviet. Dengan berakhirnya perang dingin di akhir abad-20, kemudian mulai adanya 35 perubahan-perubahan penting dalam hubungan internasional dan bagi Amerika Serikat dikenal sebagai Tatanan Dunia Baru (New Wolrd Order).30 Seperti yang kita ketahui, kepentingan nasional suatu negara bersumber dari budaya bangsanya, yaitu hidup bangsa, pola pikir dan sikap yang terbentuk melalui proses pengalaman sejarah yang diwariskan dari bangsa itu sendiri. Karena, politik luar negeri suatu negara merupakan kelanjutan atau perjuangan dari kepentingan nasionalnya, maka Amerika Serikat sebagai negara besar dan adikuasa sejak berakhirnya Perang Dingin memfokuskan politik luar negerinya terhadap penciptaan tata politik internasional yang sesuai dengan kepentingan nasionalnya. Kini Amerika Serikat berada di bawah pemerintahan Barack Hussein Obama Presiden Amerika Serikat yang ke-44 menggantikan pemerintahan George Walker Bush dan Obama juga merupakan keturunan Afro-Amerika pertama yang membantahkan struktur masyarakat Amerika Serikat yang berbasis pada WASP (White Anglo Saxon Protestant) serta dicalonkan oleh Partai Demokrat. 31 Partai Demokrat adalah salah satu partai terbesar di Amerika Serikat, selain Partai Republik. Yang menjadi fokus dalam politik luar negeri Obama, ialah berusaha menjalin hubungan yang baik dengan negara-negara muslin seperti Indonesia yang mayoritas beragama muslim. Hubungan antara dunia Islam dan Barat tidak ada perubahan yang berarti, hanya ada sedikit perubahan gaya dan cara. 30 A Short History of The Department State. http://history.state.gov/departmenthistory/shorthistory/development. diakses pada tanggal 29 Februari 2012, pukul 08.28 Wita. 31 Kementerian Luar Negeri RI. (2009). Hubungan Bilateral Indonesia-AS di Era Presiden Obama. Bukit Tinggi: Deputi Seswapres Bidang Politik. Hal 1. 36 Obama memilih Hillary Clinton sebagai Menteri Luar Negeri Amerika Serikat yang juga merupakan mantan pesaing utamanya saat pemilihan calon presiden dari Partai Demokarat. Hillary Clinton juga merupakan mantan ibu negara yang pernah menjadi anggota Senat Amerika Serikat dari bagian New York yang menunjukan kemampuannya dalam urusan luar negeri.32 Di Amerika Serikat terdapat dua partai besar, yakni Partai Republik dan Partai Demokrat. Partai Republik menonjolkan nuansa konserfatif, unilateralisme, lebih fokus dalam bidang pertahanan-keamanan, dan memiliki basis konstituen dari kelas menengah ke atas. Hal ini dapat kita lihat dalam Pemerintahan George W. Bush dimana dalam pengambilan keputusan terutama dalam invasinya ke Irak yang bertindak sesuai keinginannya dan sangat fokus dalam bidang-pertahanan dalam dunia internasional. Terutama pasca Tragedi 9/11, terlihat Amerika Serikat dengan gencar melawan teroris. Dimana teroris selalu dihubungkan dengan agama islam. Presiden Barack H. Obama berasal dari Partai Demokrat. Dimana politik luar negeri yang dijalankan oleh Obama serta merta akan diwarnai paradigma dari Partai Demokrat. Dalam politik luar negeri Obama, sifat yang digunakan dalam pengambilan keputusan bersifat multilateralisme dan berbentuk kooperatif. Serta sangat mengedepankan soal HAM dan 32 Obama dan Politik Luar Negeri AS. http://aipi.wordpress.com/2009/01/19/obama-dan-politikluar-negeri-as. Diakses pada tanggal 28 Februari 2012. Pukul 13.56 Wita. 37 demokratisasi. Jika dibandingkan dengan Partai Republik yang sering menggunakan kekuatan militer dalam penerapan politik luar negerinya, Partai Demokrat lebih fokus tentang persoalan HAM, demokrasi, dan lingkungan hidup menjadi bagian penting dari politik domestik dan luar negeri Amerika Serikat.33 Dalam era Pemimpinan Obama, Amerika Serikat diharapkan dapat lebih menggunakan pendekatan soft power dengan penerapan smart diplomacy yang lebih menekankan pada penyebaran nilai-nilai demokrasi dan penghormatan terhadap HAM tanpa harus menggunakan militer. Melalui smart power Amerika Serikat cenderung akan lebih bersikap do listening daripada do talking sebagai wujud dari kesediaan Amerika Serikat untuk lebih mendengar suara dunia daripada mengambil tindakantindakan unilateral yang sering dilakukan pada era George W. Bush. 34 Pernyataan tentang smart power pernah dikatakan oleh Hillary Clinton sebagai Menteri Luar Negeri. Dimana dia menyatakan bahwa: Saya percaya bahwa kepemimpinan Amerika telah ingin, tapi masih ingin. Kita harus menggunakan apa yang telah disebut smart power, berbagai alat yang kita miliki-diplomasi, ekonomi, militer, politik, hukum, dan budaya-memilih alat yang tepat atau kombinasi alat bagi setiap situasi. Dengan cerdas kekuasaan diplomasi akan menjadi garda depan politik luar negeri kami.35 33 Samsul Muarif. (2008). Obama Presiden Amerika Anak Menteng. Jakarta: Grafindo. Hal 112115. 34 Kementerian Luar Negeri RI. Op.Cit. Hal 2. 35 Nomination Hearing To Be Secretary of State. http://www.state.gov/secretary/rm/2009a/01/115196.htm. Diakses pada tanggal 23 Maret 2012. Pukul 21. 52 Wita. 38 Dari pernyataan yang dikeluarkan oleh Menteri Luar Negeri Amerika Serikat ini pada tanggal 13 Januari 2009. Telah menggambarkan bagaimana politik luar negeri Amerika Serikat ke depannya. Dimana akan lebih mengutamakan diplomasi, sebelum menggunakan jalan yang lainnya. C. Hak Asasi Manusia (HAM) Hak asasi manusia adalah hak-hak yang dimiliki manusia sematamata karena ia manusia. Umat manusia memilikinya bukan karena diberikan kepadanya oleh masyarakat atau berdasarkan hukum positif, melainkan semata-mata berdasarkan martabatnya sebagai manusia. 36 Dapat diartikan HAM telah dimiliki oleh setiap orang sejak dilahirkan yang tidak dibeda-bedakan satu sama lainnya, baik dari budaya, warna kulit, jenis kelamin atau dari negara mana. Hal ini merupakan hak-hak yang bersifat universal. Dalam buku “Hak Asasi Manusia dalam Konstitusi Indonesia”, mengartikan Hak Asasi (fundamental rights) bersifat mendasar (grounded). Sedangkan HAM adalah hak-hak yang bersifat mendasar dan inhern dengan jati diri manusia secara universal. Sehinga, menurut Todung Mulya Lubis menelaah HAM adalah menelaah totalitas kehidupan, sejauh mana kehidupan kita memberi tempat yang wajar kepada kemanusiaan. Hak-hal asasi sendiri merupakan suatu perangkat asas-asas yang timbul dari nilai-nilai yang kemudian menjadi kaidah- 36 Jack Donnely. (2003). Universal Human Rights in Theory and Practice. Ithaca and London: Cornell University Press. Hlm. 7-21 39 kaidah yang mengatur perilaku manusia dalam hubungan dengan sesama manusia. 37 Berakhirnya Perang Dingin telah mengakhiri sistem bipolar dan berubah pada multipolar atau telah mengalihkan persaingan dari militer ke arah persaingan atau konflik kepentingan ekonomi di antara negara-negara di dunia. Pasca Perang Dingin, isu-isu hubungan internasional yang sebelumnya lebih terfokus pada isu-isu high politics atau isu politik dan keamanan meluas ke isu-isu low politics, seperti isu-isu HAM, ekonomi, lingkungan hidup, dan terorisme. Masalah HAM dewasa ini telah menarik perhatian dari negara-negara di dunia, terutama negara-negara yang telah meratifikasi dari Deklarasi HAM yang dicetuskan PBB. Pada mulanya perumusan konsep hak asasi manusia di dunia Barat dimulai dari filsuf Inggris abad ke-17, John Lock merumuskan beberapa hak alam (natural right) yang inhern melekat pada diri manusia. Konsep ini kembali bangkit pasca PD II pada tahun 1948 dengan adanya Universal Declaration of Human Rights oleh negara-negara yang tergabung dalam PBB. Dengan adanya deklarasi ini, muncullah beragam piagam yang menunjukan bahwa hak asasi manusia tidak lagi menjadi pembahasan di dunia Barat. Dengan adanya proses globalisasi menjadikan permasalahan 37 Majda El-Muhtaj. (2007). Hak Asasi Manusia Dalam Konstitusi Indonesia. Jakarta: Kencana. Hal 47-48. 40 HAM bersifat universal yang diwarnai secara khusus berdasarkan kebudayaan dan agama yang dimiliki masing-masing negara.38 Munculnya isu-isu baru dalam hubungan internasional juga akan berpengaruh terhadap aktifitas, cara, metode, dan aktor-aktor diplomasi. Masyarakat internasional tidak hanya berkepentingan terhadap masalahmasalah politik dan keamanan tetapi telah meningkatkan kepedulian mereka terhadap isu-isu Hak Asasi Manusia dan semakin meningkatnya kebutuhan untuk dapat memperoleh dan mengakses informasi secara bebas. Semakin meningkatnya kepedulian terhadap semakin banyaknya pelanggaran-pelanggaran HAM terutama di sejumlah negara berkembang. Kepedulian masyarakat internasional mengenai maraknya pelanggaran-pelanggaran HAM disebabkan karena banyak negara yang terlibat dalam pelanggaran HAM berat untuk mempertahankan kekuasaan. Adapun pelanggaran-pelanggaran tersebut dilakukan dengan alasan untuk mengalahkan kelompok-kelompok perlawanan dan untuk menghentikan perang saudara, seperti yang terjadi di beberapa negara Timur Tengah yakni; Irak dan Libya. Dalam kondisi seperti itu, sebagian masyarakat internasional percaya bahwa intervensi dibenarkan jika tujuannya adalah untuk menyelamatkan kemanusiaan dan mempertahankan HAM. Sehingga, Rein Mullerson mendefinisikan Hak Asasi Manusia sebagai; “pemakaian instrument-instrumen politik luar negeri untuk 38 T. May Rudy. (2003). Hubungan Internasional Kontemporer dan Masalah-masalah Global. Bandung: PT. Refika Aditama. Hal. 47. 41 mempromosikan HAM, selain pemakaian isu-isu HAM bagi kepentingan politik luar negeri yang lain”.39 Perdebatan ideologis atas kelahiran Konvensi Hak Ekonomi, Sosial, dan Budaya. Berdasarkan liberalis-kapitalis yang menjadi kontra dari lahirnya konvensi ini, bahwa negara tidak boleh intervensi atas kegiatan ekonomi. Sedangkan negara-negara sosialis mendukung kelahiran konvensi ini dengan alasan bahwa negara memiliki tanggung jawab untuk mensejahterakan rakyatnya. 40 Untuk mengambil jalan tengah dari perdebatan ini, maka dikeluarkan dua konvensi atas derivasi Deklarasi Universal HAM 1948, yaitu Konvensi Hak Sipil dan Politik serta Konvensi Hak Ekonomi, Sosial, dan Budaya. Hak-hak tentang ekonomi, sosial, dan budaya termuat dalam Pasal 22 dalam Deklarasi Universal HAM, yang berbunyi: Setiap orang berhak atas pekerjaan, berhak dengan bebas memilih pekerjaan, berhak akan terlaksananya hak-hak ekonomi, sosial dan budaya yang sangat diperlukan untuk martabat dan pertumbuhan bebas pribadinya, melalui usaha-usaha nasional maupun kerjasama internasional, dan sesuai dengan pengaturan sumber daya setiap negara.41 Dari pasal tersebut bahwa setiap individu berhak berusaha untuk memenuhi kebutuhannya, dimulai dari aspek kesehatan, pendidikan, kesepakatan reproduksi demi mencapai standard kesejahteraan dengan 39 Yulius P. Hermawan. (2007). Transformasi Dalam Hubungan Internasional; Aktor, Isu, dan Metodelogi. Yogyakarta: Graha Ilmu. Hal 68. 40 E. Shobirin Nadj. (2002). Diseminasi Hak Asasi Manusia: Perspketif dan Aksi. Yogyakarta: Garasi. 41 Deklarasi Universal HAM. http://www.kontras.org/baru/Deklarasi%20Universal%20HAM.pdf . Diakses pada tanggal 6 April 2012. Pukul 18.40 Wita. 42 berusaha untuk memiliki pekerjaan untuk kehidupan yang lebih baik. Dimana semuanya akan kembali pendekatan hak-hak dasar (basic needs approach). Ada dua macam cara untuk melihat kasus pelanggaran HAM. Pertama, pelanggaran HAM yang dilakukan oleh individu terhadap individu lainnya sebagai bagian dari kejahatan biasa (ordinary crime) yang disebabkan oleh hakekat manusia yang tidak sempurna. Kedua, pelanggaran HAM yang terjadi karena penyangkalan terhadap HAM secara sistemik atau sistematis yang mengarah pada apa yang disebut grass violation of human rights. Kategori pelanggaran yang ini sering kali lebih menjadi fokus perhatian dalam analisis politik global karena aktoraktor internasional yang terikat dalam analisis politik global karena aktoraktor internasional yang terikat oleh berbagai konvensi internasional dan tanggung jawab moral sebagai bagian dari komunitas internasional yang berkepentingan untuk menyatakan sifat dan pendirian menyangkut masalah ini. Penghormatan terhadap hak asasi manusia adalah hal yang dianggap sangat mendasar, hal yang memang wajib untuk dihormati. Karena, penghormatan akan hak asasi manusia ini merupakan salah satu solusi yang dianggap ampuh dalam menjaga perdamaian dunia apabila terlaksana secara total dan menyeluruh. Bagi Amerika Serikat situasi global pasca PD II menuntut Amerika Serikat untuk menyebarkan nilainilai demokrasi kesuluruh penjuru dunia yang dilandasi oleh liberalisme 43 yang mana mengutamakan penghormatan terhadap HAM. Sementara pengaruh dari dalam negeri Amerika Serikat sendiri ditujukan dengan bangkitnya kesadaran warganegara terhadap solidaritas kemanusiaan. Hal ini bermula ketika dilansirnya seruan dari Presiden Willian Jefferson Clinton yang bertekad untuk menegakkan HAM ke seluruh penjuru dunia secara lebih keras dan sungguh-sungguh.42 Dalam membuat kategori pelanggaran HAM, Cecillia Medina Quiroga mengartikan bahwa: Gross violation of human rigts sebagai “those violation, instrumental to the achievement of goverment policies, perpetrated in such quantity and in such a manner as to create a situation in which the right to life, to personal integrity or to personal liberty the population as a whole or of one or more sectors of the population of a country are countinously infringer or threathed.43 Definisi di atas dapat dimaknai sebagai di negara-negara yang dikuasai oleh seorang pemimpin yang otoriter dan diktatorial biasanya sering melakukan pelanggaran HAM, dimana sering terjadi penyangkalan secara sistematik yang mengarah pada apa yang disebut dengan groos violation of human rights. Contohnya seperti di Indonesia pada Era Pemerintahan Orde Baru. Dimana pemerintahan Orde Baru di Indonesia yang saat itu dipimpin oleh Presiden Soeharto sangat otoriter.44 Jin Junhui. (1994). An Analysis of The Clinton Administration’s Foreign Policy. CIIS: Internationa; Studies. 43 Aleksius Jemadu. (2008). Politik Global dalam Teori & Praktik. Yogyakarta: Graha Ilmu. Hal 280-281. 44 Ibid 42 44 BAB III GAMBARAN UMUM KEBIJAKAN POLITIK LUAR NEGERI AMERIKA SERIKAT DI INDONESIA A. PT. Freeport Indonesia (PTFI) PT. Freeport Indonesia merupakan salah satu perusahaan besar di Indonesia yang berasal dari Amerika Serikat dan bergerak dalam bidang pertambangan. PTFI mayoritas sahamnya dimiliki oleh Freeport 45 McMoRan Copper & Gold Inc (FXC). Perusahaan ini menjadi perusahaan penghasil emas terbesar di dunia melalui tambang Grasberg di salah satu provinsi Indonesia, yakni Provinsi Papua. Freeport yang beroperasi di Timika Papua merupakan salah satu anak perusahaan dari Freeport-McMoRan Copper & Gold Inc. yang berkantor pusat di Phoenix, Arizona Amerika Serikat. Freeport-McMoRan Copper & Gold Inc (FCX) menjadi perusahaan transnasional (TNC) atau juga disebut MNC yang beroperasi di empat benua yang menambang tembaga, emas, dan molybdenum. Salah satunya tempat beroperasinya berada di Indonesia, yakni di Pegunungan Khatulistiwa di Papua. Selain beroperasi di Indonesia, FXC juga beroperasi di Gunung Api Megah Peru, di Chili, gurun-gurun di Barat Daya Amerika Serikat, dan yang terbaru di Republik Demokrasi Kongo. Sehingga Freeport McMoRan Copper & Gold Inc (FCX) menjadi pemasokan tembaga, logam, molybdenum, produk-produk kimia, dan pelumas yang terbesar di dunia serta menjadi produsen besar emas.45 Dalam buku Hubungan Internasional “Percikan Pemikiran Diplomat Indonesia”, Trie Edi Mulyani menjelaskan catatan sejarah dari Papua atau yang biasanya juga disebut dengan Irian Jaya. Pada 1 Oktober 1962 pemerintah Belanda yang saat itu masih berada di Irian Barat menyerahkan kepada PBB, yakni melaui UNTEA hingga mulai pada 45 Sekilas Tentang PT. Freeprot Indonesia. http://www.ptfi.com/about/default.asp. diakses pada tanggal 29 November 2011. Pukul 20:54 Wita. 46 tanggal 1 Mei 1963 bendera Belanda diturunkan dan digantikan bendera PBB dan bendera Indonesia. Dalam proses penyerahan Irian Barat (Papua) ke Indonesia, PBB merancang sebuah kesepakatan yang dikenal dengan “New York Agreement” yang bertujuan memberikan kesempatan kepada masyarakat Irian Barat sekarang Papua untuk memilih setelah dua puluh lima tahun menjadi bagian dari NKRI akan tetap bergabung atau ingin berdiri sendiri dengan melalui Pepera (Penentuan Pendapat Rakyat).46 Berdasarkan pada sejarah masuknya Papua menjadi salah satu provinsi Indonesia, banyak pendapat yang menyatakan bahwa masuknya Papua ke Indonesia merupakan hal yang benar. Hal ini berdasarkan pada sejarah yang termasuk wilayah Indonesia merupakan daerah-daerah yang dikuasai oleh Belanda. Pada akhirnya hasil dari Pepera 1969 yang diwakili 175 orang sebagai utusan dari delapan kabupaten masa itu di Irian Barat setuju untuk tetap bersatu dengan pemerintahan Indonesia.47 Dalam proses penyatuan Papua menjadi bagian dari Negara Kesatuan Republik Indonesia semuanya tidak lepas dari campur tangannya Amerika Serikat yang saat itu dipimpin oleh John F. Kennedy. Dimana Amerika Serikat menjadi salah satu negara yang mendukung penuh penyatuan Papua dalam NKRI. Setiap negara dalam berinteraksi dengan negara yang lain semuanya tidak terlepas dari adanya kepentingan nasional 46 A. Agus Sriyono, dkk. (2004). Hubungan Internasional: Percikan Pemikiran Diplomat Indonesia. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Hal. 18-20 47 Sejarah Papua dalam NKRI Sudah Benar. http://oase.kompas.com/read/2009/08/21/06205938/Sejarah.Papua.Dalam.NKRI.Sudah.Benar. diakses pada tanggal 24 November 2011. Pukul 19:45 Wita. 47 yang dibawa oleh negara masing-masing. Seperti yang dikemukakan S.L. Roy dalam bukunya “Diplomasi” bahwa, politik luar negeri merupakan pengejawantahan kepentingan nasional suatu negara terhadap negara lain.48 Hal ini dapat dimaknai sebagai semua yang menjadi kebijakan suatu negara dalam melakukan interaksi dengan negara lain adalah untuk mewujudkan kepentingan nasionalnya. Seringkali dalam menjamin agar kepentingan nasionalnya dapat terwujud, penguasa negara dapat menempuh jalur apapun dalam menjalankan politik luar negerinya. Tidak lain tujuannya untuk memperoleh keuntungan semaksimal mungkin dan meminimalkan kerugian dalam kerjasama bilateral maupun multilateral. Riwayat proyek Freeport di Indonesia telah ada sejak tahun 1936, dimana Colijn dan Jean-Jacques Dozy melakukan ekspedisi dan menjadi kelompok luar pertama yang mencapai Gunung Gletser Jayawijaya sehingga menemukan Ertsberg. Pada tahun 1960, ekspedisi Freeport yang dipimpin oleh Forbes Wilson dan Del Flint menjelajahi Ertsberg. Pada tahun 1963 sejak serah terima Irian Barat yang sekarang berubah nama menjadi Papua ke Indonesia, sebenarnya sudah ada rencana proyek tambang dari Freeport, tetapi ditangguhkan akibat kebijaksanaan rezim Soekarno. Dengan adanya pengalihan kekuasaan dari Presiden Soekarno kepada Jenderal Soeharto tahun 1966, sehingga sejak itulah aturan 48 S. L. Roy. (1991). Diplomasi. Jakarta: Rajawali Pers. Hal. 31. 48 mengenai investasi asing di Indonesia dibuat dan membuka diri bagi investasi asing.49 Sejak tanggal 5 April 1967 Freeport telah melakukan perjanjian Kontrak Karya (KK) untuk 30 tahun dengan pemerintah Indonesia, sehingga Freeport menjadi perusahaan satu-satunya yang menangani kawasan Ertsberg seluas 10 kilometer persegi. Kontrak Karya I seharusnya berakhir pada tahun 1997, akan tetapi diperpanjang pada 30 september 1991 selama 30 tahun lagi sehingga akan berakir tahun 2021 dan kesepakatan kerja tersebut masih dapat diperpanjang dua kali masingmasing dalam waktu sepuluh tahun . 50 Karakteristik KK di dalamnya seluruh urusan manajemen dan operasional diserahkan kepada penambang (MNC). Negara tidak memiliki kontrol terhadap kegiatan operasional perusahaan dan hanya memperoleh royalti yang besarnya telah ditentukan dalam KK tersebut. Jadi, Indonesia berdasarkan KK hanya menerima satu persen dari hasil tambang dan Freeport menerima keuntungan yang jauh sangat besar, sehingga negara dan rakyat Indonesia sangat dirugikan. Hal inilah yang menyebabkan sekarang banyak permasalahan yang bermunculan. Yang memimpin Freeport adalah Chairman of The Board FCX James R. Moffett dan Chief Executive Officer (CEO) FCX Richard C. Adkerson. 49 Riwayat Proyek. http://www.ptfi.com/about/history.asp, diakses pada tanggal 28 November 2011, pukul 19.44 Wita. 50 Ibid. 49 Proses masuknya PTFI tidak dapat dipungkiri tidak terlepas dari dukungan Amerika Serikat kepada Indonesia dalam proses integrasi Irian Barat (Papua) ke NKRI, karena setahun dari masuknya Papua ke NKRI kemudian disusul oleh penandatangani kontrak karya pertama (KK I) antara pemerintah Indonesia dengan perusahaan Freeport. Dalam proses integrasi Papua ke NKRI sebenarnya banyak masalah yang telah ada, sehingga dengan masuknya Freeport makin memperbanyak aktor yang terlibat di dalamnya sehingga semakin banyak masalah yang ditimbulkan. Sumber-sumber konflik yang berada di Papua dapat dikelompokkan dalalm empat isu. Yang pertama, masalah merjinalisasi dan efek diskriminatif terhadapat orang asli papua akibat pembangunan ekonomi yang tidak merata antara Indonesia bagian barat dengan Indonesia bagian Timur, konflik politik, dan migrasi massal ke Papua sejak 1970. Kedua, kegagalan pembangunan terutama di bidang pendidikan yang masih belum terjangkau sampai ke pelosok desa, kesehatan, terutama kesehatan bagi penduduk asli Papua sendiri yang masih sangat tradisional, dan pemberdayaan ekonomi rakyat, terutama bagi penduduk asli Papua yang harus dipindahkan demi beroperasinya Freeport yang telah bekerjasama dengan pemerintah pusat. Masalah utama ketiga adalah adanya kontradiksi sejarah dan konstruksi identitas politik antara Papua 50 dan Jakarta. Dan isu keempat adalah pertanggung jawaban atas kekerasan negara di masa lalu terhadap warga negara Indonesia di Papua.51 Menurut hasil penelitian tim kajian Papua LIPI tahun 2004, secara garis besar terdapat tiga aktor utama yang terlibat dalam konflik di Papua dan berada di level lokal, nasional, dan internasional, yakni negara/ pemerintah (state), masyarakat (society), dan pembisnis (market). Peran dan kepentingan dari aktor-aktor tersebut dapat dipetakkan, namun tidak mudah dalam pemetaan pola dari hubungan di antara para aktor tersebut. Hal ini disebabkan karena banyaknya jumlah aktor yang terlibat baik secara langsung maupun tidak langsung dan setiap aktor memiliki lebih dari satu kepentingan yang saling berhubungan satu sama lainnya.52 Kebijakan-kebijakan ekonomi yang dikeluarkan oleh Pemerintah Indonesia pada Era Orde Baru mengenai penanaman modal asing, adalah UU No. 1 Tahun 1967 mengenai Penanaman Modal Asing dan UU No. 11 Tahun 1967 Mengenai Pertambangan53. Kedua undang-undang inilah yang menjadi awal penanaman modal asing dan terbuka bagi luar. Jika pada jaman Soekarno yang sangat nasionalis sehingga aturan kontrak yang dibuat juga yang akan selalu menguntungkan. Sehingga, masuknya Freeport ke Indonesia tidak terlepas dari bantuan dari Amerika Serikat yang merupakan negara asalnya. 51 Adriana Elizabeth. (2006). Dimensi Internasional Kasus Papua. Jurnal Penelitian Politik. vol.3, No.1. Hal. 44. 52 53 Ibid. Aminuddin Ilmar. (2005). Hukum Penanaman Modal Asing. Jakarta: Kencana. Hal 32. 51 Adapun komitmen PTFI terhadap pembangunan berkelanjutan yang diperhatikan. Karena Freeport menyadari pentingnya hasil tambang seperti logam bagi perekonomian dunia. Dalam pemenuhan kebutuhan, maka harus diimbangi dengan kewajiban sosial dan lingkungan sehingga dalam memenuhi kebutuhan generasi saat ini dan tidak membahayakan generasi mendatang. Hal inilah yang menjadi doktrin pokok dari pembangunan berkelanjutan yang juga mendasari komitmen pihak Freeport McMoran Copper & Gold Inc. PTFI selaku anak perusahaan dari Freeport McMoran Copper & Gold Inc. juga menganut dan mentaati kebijakan-kebijakan organisasi induk yang menyangkut etika, sosial, dan lingkungan. Kebijakan inilah yang memandu PTFI dalam menempuh jalan menuju pembangunan berkelanjutan. PTFI juga garus bertanggung jawab atas amanah ataupun aturan dari Pemerintah Indonesia, serta terhadap Provinsi Papua, Kabupaten Mimika serta masyarakat asli Papua yang berada di sekitar tempat beroperasinya proses tambang. Sedangkan tanggung jawab pembayaran yang harus dibayar oleh PTFI, yaitu berupa pajak, royalti, dividen dan berbagai iuran kepada Pemerintah Indonesia. Berdasarkan laporan PTFI, pada tahun 2008 saja pembayarannya mencapai 1,2 milliar dolar AS. Serta menurut laporan PTFI juga, PTFI merupakan penyedia pekerja swasta terbesar di Papua, memberikan pajak terbesar bagi Pemerintah Indonesia. Prinsip-prinsip bisnis dari Freeport McMoran Copper & Gold Inc dan PTFI juga terikat oleh prinsip-prinsip tersebut. Prinsip perilaku bisnis 52 mewajibkan setiap karyawan untuk memenuhi standar etika yang telah ditetapkan baik yang ditetapkan oleh perusahaan maupun undang-undang yang berlaku (dimana tempat beroperasinya) termasuk undang-undang anti korupsi dan Undang-Undang Amerika Serikat Sarbanes-Oxley. Setiap karyawan diwajibkan untuk melaporkan setiap dugaan terhadap pelangaran prinsip-prinsip tersebut kepada pejabat kepatuhan dari perusahaan. Setiap kejadian atau permasalahan yang dilaporkan yang menyangkut pelanggaran atau potensi pelanggaran diselidiki dan ditanggulangi sebagaimana mestinya.54 Diketahui bahwa sudah 37 ribu lebih saham milik MNC untuk mata rantai ekonomi dalam negeri dan dunia internasional. Dimana 21 perusahaan negara di dunia merupakan pendukung investasi operasi tambang bagi PTFI dan 150 ribu anak perusahaan di dunia yang punya hubungan produksi di bawah payung eksplorasi tambang milik Freeport yang berpusat di Amerika Serikat dan skala operasi terbesar Freeport di dunia, yakni yang berada di Papua “Tembaga Pura” Indonesia dengan memiliki cadangan emas, batubara, dan merkuri.55 Laporan tentang pembayaran Freepor McMoran Copper & Gold Inc. pada tahun 2010 (dapat dilihat di Lampiran 1 ). Dimana berdasarkan tabel tersebut, dapat dilihat bahwa Indonesia lebih banyak menerima 54 Tata Kelola Koporasi. http://www.ptfi.com/about/tatakelola.asp. diakses pada tanggal 20 Februari 2012. Pukul 16.24 Wita. 55 Freeport Akar Separatis Negara. http://etnohistori.org/freeport-akar-separatisme-negara.html. Diaskes pada tanggal 3 November 2012. Pukul 20.01 Wita. 53 bayaran dari Freeport yaitu totalnya dari pajak penghasilan sampai pada pajak properti dan biaya pajak lainnya mencapai $1,974 juta atau hampir sekitar dua milliyar rupiah. Bila dibandingkan dengan negara-negara lain, seperti Amerika Serikat $749 juta, Chili, Peru dan negara-negara lainnya yang tidak mencapai seperdua dari Indonesia. Sehingga, menjadikan PTFI sebagai penyumbang devisa negara yang sangat besar dan menjadi salah satu objek vital nasional. Apabila PTFI mengalami penurunan karena berbagai hambatan, maka akan mempengaruhi pemasukan terhadap Pemerintahan Indonesia serta perekonomian masyarakat Papua dimana sebagian besar pekerja/buruh PTFI merupakan masyarakat asli Papua dan juga akan berdampak terhadap pendapatan home country, yakni Amerika Serikat. B. Kasus Pelanggaran HAM PT. Freeport Dewasa ini selain aktor negara, terdapat juga aktor non-negara yang berperan sangat dominan dalam perpolitikan global yang dikenal dengan MNC, TNC atau Global Firm, yang seterusnya akan disebut dengan MNC. Dengan kata lain, perkembangan politik di tingkat nasional maupun regional ataupun internasional harus memperhitungkan peran dan kepentingan dari perusahaan-perusahaan berskala dunia tersebut. Yang menjadi ciri umum dari MNC adalah beroperasi lebih dari satu negara dan lebih banyak beroperasi di negara-negara berkembang dan dapat memindahkan pabriknya kapan saja ke nagara lain. Seperti halnya Indonesia, yang menurunkan harga pajak (murah) atau juga menyiapkan 54 fasilitas. Hal ini dilakukan untuk menarik investasi asing sebanyakbanyaknya datang ke Indonesia guna membangun pertumbuhan ekonomi dalam negeri. Salah satu MNC pertama yang berasal dari Amerika Serikat yang beroperasi di Indonesia sejak tahun 1967 hingga sekarang masih beroperasi, yakni PTFI. 56 PTFI beroperasi di Timika (Papua) salah satu provinsi Indonesia sangat kaya akan SDA, terutama tanahnya yang mengandung tembaga dan emas. Akan tetapi, SDA yang ada tidak dinikmati langsung oleh masyarakat asli Papua sendiri ataupun oleh masyarakat Indonesia secara umum. Hal ini disebabkan karena kurangnya sumber daya manusia dari masyarakat Indonesia yang masih rendah sehingga menjadi salah satu faktor MNC Amerika Serikat yang mengelolanya, yakni PTFI. Permasalahan yang terjadi di Papua hingga sekarang ini belum dapat terselesaikan merupakan serangkaian peristiwa sejak sebelum integrasinya Papua ke dalam NKRI. Sejak masuknya Papua telah melibatkan banyak aktor yang terlibat di dalamnya sehingga dengan masuknya Papua dalam NKRI disusul dengan beroperasinya PTFI di Papua dan kebijakan-kebijakan yang diambil oleh Pemerintahan Indonesia pada Era Soeharto, sehingga permasalahan di Papua sekarang ini menjadi sangat kompleks. Dari permasalahan gerakan separatisme (OPM), banyaknya bentuk pelanggaran HAM, dan terutama masalah kesejahteraan 56 Ibid. 55 masyarakat Papua (kemiskinan) yang mewarnai permasalahan di sana serta adanya pihak-pihak yang mengambil keuntungkan dari beroperasinya PTFI yang menikmati hasilnya sendiri. Adapun bentuk-bentuk pelanggaran yang dilakukan PTFI yang termasuk pelanggaran HAM di Papua, seperti kerusakan alam. Dimana lingkungan di sekitar tempat beroperasinya PTFI sangat memprihatinkan. Terutama pencemaran hutan dan sungai-sungai terutama di lingkungan tempat tinggal masyarakat asli Papua (Amungme) karena dijadikan tempat pembuangan limbah pertambangan dari PTFI. Selain itu gunung-gunung di sekitar tempat beroperasinya PTFI telah rusak sehingga tatanan budaya dari masyarakat asli (Amungme) ikut berantakan. Dari berbagai macam persoalan yang terjadi di Papua, faktor utama yang sering mejadi alasan utama, yaitu dimana terjadi penguasaan dan eksploitasi terhadap kekayaan alam Papua yang dikuasai oleh orang-orang luar. Sedangkan, masyarakat asli Papua hanya bekerja sebagai pekerja/buruh, terutama sebagai buruh di PTFI yang menguasai daerah tambang di daerah Erstberg dan Grasberg. Dengan kehadiran MNC asing secara tidak langsung akan meningkatkan taraf kehidupan yang tinggi bila dibandingkan dengan daerah yang tidak menjadi tempat beroperasinya MNC. Hal ini menjadi salah satu alasan buruh PTFI melakukan mogok untuk menaikkan gaji/upah mereka, dimana dari manajemen PTFI mengajukan penawaran 28% dan pihak mediator dari Kementerian Tenaga 56 Kerja dan Transmigrasi 25%. Para pekerja menuntut kenaikan gaji dari US$1,8 atau RP 15.000 per jam menjadi US$15 atau Rp 128.000. 57 Ini dianggap wajar, karena jika dibandingkan dengan keuntungan dari penghasilan yang diterima oleh PTFI jauh berkali-kali lipat jumlahnya, sehingga ini menjadi acuan para buruh untuk menuntut kenaikan gaji/ upah mereka. Untuk mencapai tuntutan yang diinginkan, para buruh PTFI melakukan pemogokan dan demonstrasi. Pemogokan tersebut terjadi dalam dua kali, dimana yang pertama dari tanggal 4 Juli 2011 s/d 12 Juli 2011. Mogok pertama kali ini disebabkan karena kekecewaan seluruh pekerja atas tindakan yang dilakukan oleh managemen PTFI yang melakukan PHK terhadap enam pekerjanya yang juga menjadi pengurus SPSI, dimana saat itu serikat buruh PTFI sedang mengajak pihak managemen PTFI untuk melakukan PKB yang ke-17 untuk periode 20112013 (dapat dilihat pada hasil wawancara pada lampiran 6). Pemogokan kedua oleh pekerja/buruh PTFI dimulai pada tanggal 15 September 2011 s/d 15 Januari 2012. Dimana yang menjadi latar belakang pemogokan kedua ini akibat tidak adanya kesepakatan dalam perundingan PKB. Dimana pada tanggal 2 November 2011 juga telah dilakukan perundingan bersama Pimpinan Unit Kerja Serikat Pekerja PTFI dalam rangka untuk mencapai kesepakatan yang adil dan wajar dalam 57 Perundingan Karyawan Freeport dengan Perusahaan. http://www.bbc.co.uk/indonesia/berita_indonesia/2011/07/110712_freepor.shtml. diakses pada tanggal 11 April 2012. Pukul 11.07 Wita. 57 mencapai Perjanjian Kerja Sama (PKB) untuk periode 2011-2013 akan tetapi tidak menemui kesepakatan. Para pekerja/buruh PTFI yang melakukan mogok didukung oleh PUK SPSI PT. Freeport Indonesia. Dimana yang juga menjadi Pengurus SPSI dan buruh yang melakukan aksi mogok tersebut semuanya termasuk dalam golongan non-staff (dapat dilihat pada lampiran 6) dan juga sebagian besar pekerja/buruh PTFI merupakan masyarakat asli Papua. 58 Sebelum melakukan aksi tersebut serikat pekerja PTFI telah memberitahukan kepada pihak wewenang (kepolisian setempat) sebelum melakukan mogok dan pada tanggal 7 Oktober 2011 mereka juga memberikan surat pemberitahuan kepada pihak berwenang terkait dengan demo lanjutan. 59 Sehingga, para buruh/pekerja PTFI yang melakukan mogok tidak melanggar UU N0.13 Tahun 2003 dan sah sesuai dengan ketentuan UU No.13 Tahun 2003 Pasal 137-145, dimana mogok dapat dilakukan dengan catatan adanya pemberitahuan dan dilakukan paling lambat tujuh hari sebelumnya.60 Hal ini berbalik dengan pihak manajemen dari PTFI yang mengatakan pemogokan ini tidak sah, karena merugikan perusahaan maupun karyawan itu sendiri. Dari pihak PTFI Presiden Direktur & CEO PTFI Armando Mahler menagatakan, bahwa: 58 PT. Freeport Indonesia, Ketenagakerjaan.. http://www.ptfi.com/about/tenagakerja.asp. Diakses pada tanggal 20 Februari 2011. Pukul 16. Wita 59 Ini Daftar Gaji Karyawan Freeport. http://nasional.vivanews.com/news/read/252669-ini-daftargaji-karyawan-freeport. Diakses pada tanggal 9 Februari 2012. Pukul 12.04 Wita 60 UU No.13 Tahun 2003. Op.Cit. 58 Mogok kerja yang tidak sah adalah kegiatan yang membawa dampak negatif secara finansial, terutama bagi karyawan dan keluarganya. Kami peduli dengan karyawan kami termasuk keluarganya. Karena itu kami ingin menghindari kesulitan ekonomi yang mungkin timbul dari mogok kerja yang tidak sah ini. Kami mengimbau kepada seluruh karyawan untuk segera kembali bekerja supaya tidak ada pihak yang dirugikan. Kami senantiasa yakin bahwa hubungan industrial yang harmonis antara Perusahaan dengan Serikat Pekerja yang disertai itikad baik dari kedua belah pihak, termasuk pihak lainnya yang terkait, akan membantu kita untuk menyelesaikan perundingan Perjanjian Kerja Bersama (PKB) 2011-2013 ini.61 Dari pernyataan dari pihak Freeport sendiri bisa disimpulkan bahwa PTFI juga peduli dengan karyawan/buruh mereka dan mereka menyadari dampak yang akan ditimbulkan dari mogok kerja yang dilakukan oleh pekerja/buruh PTFI. Dampak yang akan ditimbulkan bukan hanya bagi perusahaan melainkan juga bagi para pekerja/buruh PTFI. Sehingga, dapat menyelesaikan perundingan Perjanjian Kerja Bersama antara managemen PTFI dengan serikat pekerja buruh PTFI. Para pekerja/buruh PTFI melakukan mogok kerja demi menaikan upah/gaji mereka untuk meningkatkan kesejahteraan hidupnya, akan tetapi selama proses pemogokan terjadi sejak pertengahan 15 September 2011 telah menyebabkan korban dari pekera/buruh PTFI. Korban merupakan buruh dari masyarakat asli Papua serta beberapa orang yang terluka dan harus mengalami perawatan. Selain itu juga, selama pemogokan terjadi PTFI membuka peluang kerja untuk mengisi tempat kosong yang ditinggalkan pekerja/buruh untuk mogok dan demonstrasi. Dalam proses 61 Berita Terkini. http://www.ptfi.com/news/ebk/gen_ebk.asp?ed=20110920. Diakses pada tanggal 14 April 2012. Pukul 21.32 Wib. 59 pemberhentian aksi mogok dan demonstrasi para pekerja/buruh, PTFI meminta dukung kepolisian Indonesia, dan membuat pekerja yang berdemo khawatir akan diberhentikan. Ini dimasukan dalam bentuk pelanggaran HAM yang mengarah pada violation of human rights yang dilakukan PTFI kepada para pekerja/buruhnya. Karena, berdasarkan UU No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan, PTFI telah melanggar beberapa pasal, seperti: a. Pasal 139 “Pelaksanaan mogok kerja bagi pekerja/buruh yang bekerja pada perusahaan yang melayani kepentingan umum dan/atau perusahaan yang jenis kegiatannya membahayakan keselamatan jiwa manusia diatur sedemikian rupa sehingga tidak mengganggu kepentingan umum dan/atau membahayakan keselamatan orang lain”. b. Pasal 140 1) Sekurang-kurangnya dalam waktu 7 (tujuh) hari kerja sebelum mogok kerja dilaksanakan, pekerja/buruh dan serikat pekerja/serikat buruh wajib memberitahukan secara tertulis kepada pengusaha dan instansi yang bertanggung jawab di bidang ketenagakerjaan setempat. 2) Pemberitahuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) sekurang-kurangnya memuat : a. Waktu (hari, tanggal, dan jam) dimulai dan diakhiri mogok kerja. b. Tempat mogok kerja; c. Alasan dan sebab-sebab mengapa harus melakukan mogok kerja. d. Tanda tangan ketua dan sekretaris dan/atau masing-masing ketua dan sekretaris serikat pekerja/serikat buruh sebagai penanggung jawab mogok kerja. 3) Dalam hal mogok kerja akan dilakukan oleh pekerja/buruh yang tidak menjadi anggota serikat pekerja/serikat buruh, maka pemberitahuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) ditandatangani oleh perwakilan pekerja/buruh yang ditunjuk sebagai koordinator dan/atau penanggung jawab mogok kerja. 60 4) Dalam hal mogok kerja dilakukan tidak sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), maka demi menyelamat kan alat produksi dan aset perusahaan, pengusaha dapat mengambil tindakan sementara dengan cara : a. Melarang para pekerja/buruh yang mogok kerja berada dilokasi kegiatan proses produksi, atau b. Bila dianggap perlu melarang pekerja/buruh yang mogok kerja berada di lokasi perusahaan.62 Upah merupakan hak yang harus diberikan oleh pengusaha terhadap pekerja/buruhnya terhadap kontribusi yang telah diberikan. Pengertian upah memiliki pengertian sebagaimana tertuang dalam Pasal 1 angka 30 Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 yang mendefinisikan upah, adalah “Hak pekerja/buruh yang diterima dan dinyatakan dalam bentuk uang sebagai imbalan dari pengusaha atau pemberi kerja kepada pekerja/buruh dan keluarganya atas suatu pekerjaan dan/atau jasa yang telah atau akan dilakukan”.63 Di dalam UU No.13 Tahun 2003 juga tertulis sanksi-sanksi bagi yang berusaha menghalang-halangi para pekerja yang diatur pada Pasal 143 ayat (1) dan ayat (2) Pasal 145 ayat (1). Selain itu juga Surat Edaran Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No.368.kp.02.03.2002 dan Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No. 323/men/2003. Dalam Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No.323/men/2003 juga mendefinisikan mogok kerja pada Pasal 1, ayat (1) dimana “Mogok kerja adalah tindakan pekerja/buruh yang direncanakan 62 63 UU No.13 Tahun 2003. Op.Cit Ibid. 61 dan dilaksanakan secara bersama-sama dan atau oleh serikat pekerja/serikat buruh untuk menghentikan atau memperlambat pekerjaan”. Sedangkan, Pasal 2 menjelaskan tentang mogok kerja. “Mogok kerja merupakan hak dasar pekerja/buruh dan/atau serikat pekerja/serikat buruh yang dilakukan secara sah, tertib dan damai sebagai akibat gagalnya perundingan”. Pasal 3, mengatur tentang mogok kerja tidak sah apabila dilakukan: a. Bukan akibat gagalnya perundingan. b. Tanpa pemberitahuan kepada pengusaha dan instantsi yang bertanggung jawab di bidang ketenagakerjaan. c. Dengan pemberitahuan kurang dari 7 (tujuh) hari sebelum pelaksanaan mogok kerja. d. Isi pemberitahuan tidak sesuai dengan ketentuan Pasal 140 ayat (2) huruf a, b, c, dan d Undang-undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan.64 Para pekerja/buruh PTFI melakukan mogok dan demonstrasi yang didukung oleh serikat pekerja buruh PT. Freeport Indonesia dan beberapa organisasi buruh Indonesia, seperti KSBSI, SPSI PT FI, FMN, GSBI, dan Fokker Papua. Organisasi pekerja/buruh ini bertujuan untuk memperjuangkan dan membela hak-hak dari pekerja/buruh Indonesia. Setiap organisasi buruh dapat menampung, menyalurkan aspirasi dan memperjuangkan hak serta kepentingan anggotanya, dan bahkan pada akhirnya bertujuan meningkatkan kesejahteraan pekerja dan keluarganaya. 65 Seperti yang dilakukan untuk membantu pekerja/buruh 64 65 Ibid. Djumadi. (2005). Sejarah Keberadaan Organisasi Buruh. Jakarta: PT. Grafindo Persada. Hal 86. 62 PTFI dalam meningkatkan tingkat kesejahteraan mereka dengan menaikan gaji/upah mereka melalui PKB. Dalam bidang ketenagarakerjaan internasional, terdapat juga pernghargaan terhadap HAM di tempat kerja yang biasa juga dikenal melalui 8 (delapan) konvensi dasar dan 7 (tujuh) konvensi umum International Labour Organization (ILO). Dimana konvensi ini terdiri atas 4 (empat) kelompok, yaitu: a. Kebebasan berserikat dan berunding bersama (Konvensi ILO No. 87 dan No.98) b. Larangan diskriminasi (Konvensi ILO No. 100 dan No. 111) c. Larangan kerja paksa (Konvensi ILO No.29 dan No. 105) d. Larangan memperkerjakan anak (Konvensi ILO No. 138 dan No. 182) Sedangkan ketujuh Konvensi ILO yang tergolong ke dalam kelompok konvensi umum, adalah sebagai berikut: a. Konvensi No.19 tentang perlakuan yang sama bagi pekerja nasional dan asing. b. Konvensi No. 27 tentang pemberian tanda berat pada pengepakan barang besar yang diangkut dengan kapal. c. Konvensi No.45 tentang tenaga kerja wanita pada segala macam tambang. 63 d. Konvensi No.106 tentang istirahat mingguan dalam perdagangan dan kantor-kantor. e. Konevensi No. 144 tentang konsultasi Tripartit. f. Konvensi No. 68 tentang sertifikasi bagi juru masak kapala.66 Penghargaan terhadap HAM di tempat kerja juga menjadi komitmen Indonesia dengan meratifikasi delapan konvensi dasar tersebut dan telah diadopsi ke dalam UU No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan. Pembangunan ketenagakerjaan harus diatur, karena untuk memenuhi hak-hak dan perlindungan mendasar bagi tenaga kerja dan pekerja/buruh serta dapat mewujudkan kondisi yang kondusif bagi pembangunan dunia usaha. 67 Adapun hak pekerja dalam konstitusi Indonesia dapat dilihat dalam pasal-pasal, sbb; a. Pasal 27 ayat (2) “Tiap-tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yan layak bagi kemanusiaan”. b. Pasal 28A “Setiap orang berhak untuk hidup serta mempertahankan hidup dan kehidupannya”. 66 67 berhak untuk Yeni Rosdianti. (2005). Hak Pekerja dan Jaminan Sosial. Jakarta: Komnas HAM. Hlm 6-7. Ibid. 64 c. Pasal 28C (1) Setiap orang berhak mengembangkan diri melalui pemenuhan kebutuhan dasarnya, berhak mendapat pendidikan dan memperoleh manfaat dari ilmu pengetahuan dan teknologi, seni dan budaya, demi meningkatkan kualitas hidupnya dan demi kesejahteraan umat manusia. (2) Setiap orang berhak untuk memajukan dirinya dalam memperjuangkan haknya secara kolektif untuk membangun masyarakat, bangsa dan negaranya. d. Pasal 28D (2) Setiap orang berhak untuk bekerja serta mendapat imbalan dan perlakuan yang adil dan layak dalam hubungan kerja. e. Pasal 28I (1) Setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal, dan mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan sehat serta berhak memperoleh pelayanan kesehatan. (2) Setiap orang berhak mendapat kemudahan dan perlakuan khusus untuk memperoleh kesempatan dan manfaat yang sama guna mencapai persamaan dan keadilan. (3) Setiap orang berhak atas jaminan sosial yang memungkinkan pengembangan dirinya secara utuh sebagai manusia yang bermartabat.68 Gaji/upah buruh sering dijadikan standar gaji/upah maksimal dari pekerja, bukan dijadikan standar minimum. Karena setiap perusahaan atau MNC memiliki kemampuan yang berbeda-beda. Berdasarkan UMP (Upah Minimum Provinsi) dan Upah Minimum Sektoral Provinsi Papua yang ditetapkan oleh Gubernur Provinsi Papua pada tahun 2012 sebesar Rp 1.585.000/bulan. Jumlah ini mengalami peningkatan 9% dibandingkan dari tahun sebelumnya sebesar Rp. 1.403.000/bulan. Sementara untuk Upah Minimum Sektoral Provinsi Papua, sub-sektor untuk minyak dan gas 68 Ibid. Hal 3-4. 65 bumi sebesar Rp. 1.647.000/bulan, untuk emas dan tembaga Rp. 1.647.000/bulan, dan jasa konstruksi sebesar Rp.1.591.000/bulan.69 UMP yang ditentukan sebagai upah bulanan terendah dan hanya berlaku bagi pekerja pada tingkat paling rendah dan masa kerja kurang dari satu tahun. Pembayaran gaji buruh PTFI telah memenuhi UMP Provinsi Papua, tetapi sangat rendah bila dibandingkan dengan anak perusahaan Freeport McMoran di negara-negara lain serta jika dibandingkan dengan keuntungan yang diterima oleh pihak PTFI. Hal ini bisa dilihat dalam tabel berikut ini mengenai skala upah pokok Freeport di Amerika UtaraMorenci. Dimana dalam tabel 3.1 dapat dilihat berapa gaji pekerja/buruh dari Freeport McMoran Copper & Gold Inc (FXC) di Amerika Utara yang memiliki gaji/upah minimum pada tingkatan N1, yaitu 20.700 US$ dan pada tingkatan minimumnya 96.400 US$ dan maksimum mencapai 144.600 US$ seperti yang tertera dalam table 3.1 dibawah ini. Hal ini juga terjadi dengan gaji FXC di Chino Mines Company (dapat dilihat dalam lampiran 6). Lampiran 3.1: Skala Upah Pokok Freeport di Amerika Utara - Morenci. 2006 U.S Salary Structure US$-Morenci Tingkatan Minimum Midpoint Maximum 9 96,400 120,500 144,600 69 UMP Papua 2012 Rp 1.585.000. http://www.cenderawasihpos.com/index.php?mib=berita.detail&id=4738. Diakses pada tanggal 16 April 2012. Pukul 16.48 Wita. 66 8 83,800 104,800 125,800 7 72,900 91,100 109,300 6 63,400 79,200 95,000 5 55,100 68,900 82,700 4/N7 47,900 59,900 71,900 3/N6 41,700 52,100 62,500 2/N5 36,200 45,300 54,400 1/N4 31,500 39,400 47,300 N3 27,400 34,300 41,200 N2 23,800 29,800 35,800 N1 20,700 25,900 31,100 Sumber: PUK (SP-KEP SPSI PTFI) – Lampiran 6. Hal inilah yang menjadikan serikat buruh PTFI dan para buruh merasa sangat wajar jika menuntut kenaikan gaji. Para buruh PTFI mempunyai tujuan dari aksi mogok bukan meminta gaji/upah sama persis dengan perusahaan FXC di negara lain dalam US$, tetapi meminta adanya penyesuaian sesuai dengan kontribusi pekerja/buruh terhadap perusahaan Freeport itu sendiri. Sedangkan, tuntutan gaji/upah berdasarkan US$ hanya sebagai dasar saja untuk meminta penyesuaian gaji, disertai dengan keuntungan PTFI yang didapatkan dari tanah Papua sehingga sangat wajar. Daftar gaji buruh PTFI sebelum adanya tuntutan kenaikan gaji/upah buruh berdasarkan Perjanjian Kerja Bersama (PKB) XVI tahun 2009-2010, yaitu sbb: 67 Tabel 3.2 Daftar Gaji PTFI Tahun 2011 Tingkatan Master Jabatan Master Jumlah A5 Rp 5.517.000 A4 Rp5.375.000 A3 Rp5.233.000 A2 Rp5.091.000 A1 Rp4.949.000 Sumber: FUK SP-KEP SPSI PTFI dan Viva News ( Frans Wonmaly). 4 Oktober 2011.70 Tabel 3.3 Daftar Gaji PTFI Tahun 2011 Tingkatan Spesialis Jabatan Spesialis B5 B4 B3 B2 B1 Jumlah Rp4.806.000 Rp4.668.000 Rp4.531.000 Rp4.393.000 Rp4.255.000 Sumber: FUK SP-KEP SPSI PTFI dan Viva News ( Frans Wonmaly). 4 Oktober 2011.71 Tabel 3.4 Daftar Gaji PTFI Tahun 2011 Tingkatan Komptensi Dasar Kompetensi Dasar C4 C3 C2 C1 Jumlah Rp4.117.000 Rp3.998.500 Rp3.878.00 Rp3.759.000 70 Ini Daftar Gaji Karyawan Freeport. http://nasional.vivanews.com/news/read/252669-ini-daftargaji-karyawan-freeport. Diakses pada tanggal 9 Maret 2012. Pukul 12.04 Wita. 71 Ibid 68 D4 D3 D2 D1 E3 E2 E1 F3 F2 F1 Rp3.639.000 Rp3.592.000 Rp3.544.000 Rp3.496.000 Rp3.449.000 Rp3.422.000 Rp3.395.000 Rp3.370.000 Rp3.343.000 Rp3.343.000 Sumber: FUK SP-KEP SPSI PTFI dan Viva News ( Frans Wonmaly). 4 Oktober 2011.72 Berdasarkan kesepakatan terkahir, dengan melakukan perundingan antara pihak PTFI dengan Pimpinan Unit Kerja Serikat Pekerja PTFI dalam rangka mencapai kesepakatan yang adil dan wajar dalam Perjanjian Kerja Bersama (PKB) untuk periode 2011-2013 yang disaksikan oleh pejabat Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia pada tanggal 24 Desember 2011. 73 Hasil dari kesepakatan antara serikat buruh PTFI dengan managemen PTFI, yaitu kenaikan upah secara flat (rata) selama dua tahun sebanyak 37% (dapat dilihat di Lampiran 5). Selain itu juga PTFI akan tetap membayar gaji/upah pekerja yang mogok dan tidak ada pekerja/burh PTFI yang mengikuti aksi mogok dikenai sanksi. 72 Ibid Karyawan Freeprt Sepakat Akhiri Mogok. http://www.bbc.co.uk/indonesia/dunia/2011/12/111214_freeportstrikeends.shtml. Diakses pada tanggal 11 April 2012. Pukul 11.06 Wita. 73 69 Selain itu, adanya laporan yang diterima oleh serikat buruh PTFI bahwa adanya diskriminasi antara buruh PTFI yang menuntut kenaikan dan melalukan aksi pemogokan dengan buruh yang tidak ikut dalam aksi tersebut. Karena, pasca pemogokan hingga Januari 2012 kurang lebih 300 pekerja dari sejumlah perusahaan kontraktor PTFI kesulitan kembali bekerja karena adanya perekrutan pekerja baru saat terjadi aksi mogok kerja. Juru Bicara Serikat Pekerja PTFI, Virgo Salossa mengatakan “berbagai fasilitas pekerja, misalnya rumah, sudah dihuni oleh penggantinya. Menurut Virgo, perusahaan kontraktor PTFI bertanggung jawab untuk mempekerjakan kembali karyawan terdahulu”.74 Serikat Pekerja perusahaan tambang PTFI mendesak pemerintah untuk terlibat menangani diskriminasi yang diberlakukan manajemen PTFI terhadap pekerja. Serikat Pekerja perusahaan tambang PTFI juga mencatat ada diskriminasi perlakukan terhadap karyawan yang ikut dan tidak ikut mogok. Juru bicara serikat buruh PTFI, Juli Parorongan mengatakan “karyawan yang tidak ikut mogok mendapatkan bonus gaji yang besar serta kenaikan pangkat”. Hal ini menimbulkan kecemburuan sosial bagi pekerja yang ikut mogok. Juli Parorongan juga menambahkan bahwa 74 Perusahaan Kontraktor PT. Freeport Rekrut Ratusan Kayawan Baru. http://kbr68h.com/berita/daerah/17489-perusahaan-kontraktor-pt-freeport-rekrut-ratusankaryawan-baru. Diakses pada tanggal 4 April 2012. Pukul 14.04 Wib. 70 “sampai saat ini masih ada 6 karyawan yang dirumahkan karena ikut berdemo”.75 Adapun isi surat dari buruh PTFI yang mewakili pekerja/buruh yang mogok kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (dapat dilihat di lampiran 3). Dalam surat tersebut memuat tuntutan dari pekerja/buruh PTFI perihal Perbaikan Kesejahteraan Pekerja, dimana angka yang ditawarkan oleh pihak perusahaan PTFI sebesar 35% dari upah pokok sebelumnya sebesar Rp 3.316.000 untuk level F1 belum disepakati. Karena, menurut pekerja/buruh PTFI tawaran tersebut belum sesuai dengan kontribusi yang diberikan oleh pekerja kepada perusahaan (PTFI). Seperti diketahui, Freeport McMoran Copper & Gold Inc. merupakan MNC tambang nomor satu di dunia serta MNC penghasil emas. Dan menurut para pekerja/buruh PTFI, jika gaji mereka naik maka akan memberikan dampak positif bagi negara sebab pajak PPh akan meningkat. Surat ini ditujukan kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono karena pemerintah memiliki saham 9,6% dari PTFI. C. Gambaran Umum Kebijakan Politik Luar Negeri Amerika Serikat di Indonesia. Hubungan bilateral Indonesia-Amerika Serikat telah terbina sejak sebelum Proklamasi Kemerdekaan Indonesia tahun 1945. Pada masa perang kemerdekaan Indonesia, keterlibatan Amerika Serikat dapat dilihat 75 SP Freeport Minta Pemerintah Turun Tangan . http://kbr68h.com/berita/nasional/20091-spfreeport-minta-pemerintah-turun-tangan. Diakse pada tanggal 4 April 2012. Pukul 13.55 Wib 71 dalam berbagai kebijakan politik luar negerinya, seperti mendesak Presiden Soekarno agar Indonesia bersedia menghentikan perlawanan dalam Agresi Militer ke-2 dan duduk bersama Belanda dalam Konferensi Meja bundar. Secara resmi, hubungan diplomatik kedua negara ditandai dengan pembukaan Kedutaan Besar di kedua negara. Tanggal 28 Desember 1949, AS membuka Kedutaan Besar di Jakarta dan menunjuk Duta Besar AS pertama untuk Indonesia, Horace Merle Cochran. Tanggal 20 Februari 1950, Indonesia menunjuk Dr. Ali Sastroamidjojo sebagai Duta Besar Indonesia pertama di Amerika Serikat. 76 Selama ini hubungan Amerika Serikat-Indonesia dapat dikatakan baik. Karena walaupun dalam keadaan tertentu sering mengalami fluktuasi. Hal ini dapat dilihat dari kebijakan luar negeri Amerika Serikat pasca persitiwa 9/11. Dimana kebijakan luar negeri Amerika Serikat lebih berperan dalam memerangi teroris. Teroris selalu diidentikan dengan yang beragama muslim. Indonesia sebagai negara yang mayoritas muslim secara tidak langsung menerima dampaknya. Obama sebagai Presiden Amerika Serikat sekarang ini berusaha untuk merubah kebijakan-kebijakan dulu dengan lebih menggunakan Smart Diplomacy dan berusaha mendekatkan diri kepada negara-negara muslim, seperti Indonesia. Negara Republik Indonesia merupakan negara yang teridiri dari berbagai etnis dan budaya sehingga menjadi sebuah entitas pluralistik. 76 Kerjasama Bilateral. http://www.kemlu.go.id/Pages/IFPDisplay.aspx?Name=BilateralCooperation&IDP=37&P=Bilater al&l=id. Diakses pada tanggal 18 Maret 2012. Pukul 20.27 Wita. 72 Bagi Amerika Serikat, tentu kawasan Asia Tenggara dengan Indonesia yang pluralistik tapi stabil dan damai merupakan salah satu penyumbang bagi tujuan politik luar negerinya di tingkat global. karena sama-sama memiliki masyarakat yang pluralis, hubungan Amerika Serikat-Indonesia memiliki berbagai peluang kerja sama di bidang penelitian, pendidikan, dan pemberdayaan masyarakat. Indonesia dan Amerika Serikat merupakan negara demokrasi. Bagi Amerika Serikat sebagai negara adidaya meyakini bahwa demokrasi adalah sebuah kerangka kebangsaan yang baik dan sesuai dengan keadaan dunia internasional saat ini yang disertai dengan HAM, sehingga Amerika Serikat selalu menyebarkan nilai-nilai demokrasi dan HAM kepada dunia internasional. Hal ini diungkapkan oleh Secretary of State, Madelaine Allbright. Bagi Amerika Serikat, advokasi terhadap nilai-nilai demokrasi dan HAM merupakan sejalan dengan elemen utama politik luar negerinya. Penerimaan negara-negara dunia terhadap kedua hal tersebut akan sangat menentukan kebijakan Amerika Serikat untuk membuka jalur perekonomian yang dapat melancarkan dan menjadikan negara tersebut sebagai US trading partners. Sedangkan, Indonesia merupakan salah satu negara demokrasi tersebar setelah India dan Amerika Serikat, serta salah satu negara yang telah meratifikasi Deklarasi HAM Universal. Selain itu, Negara Republik Indonesia yang dikenal dengan pluralis dan demokrasi juga memiliki jumlah penduduk banyak, mayoritas muslim yang juga dikenal sebagai negara yang berpenduduk muslim terbanyak di 73 dunia, memiliki SDA yang melimpah baik kandungan tanahnya maupun lautnya, sebagai negara kepulauan yang terletak di antara Samudera Hindia dan Samudera Pasifik sehingga menjadikan Indonesia sebagai negara yang cukup diperhitungkan di dunia internasional. Selain itu juga Amerika Serikat sebagai negara adidaya melihat potensi Indonesia sebagai pasar, dimana memiliki sumber daya manusia (SDM) terbesar setelah RRC, India dan Amerika Serikat, memiliki posisi yang strategis di kawasan Asia Pasifik dan menjadi negara yang cukup berpengaruh di kawasan Asia Tenggara. Saat berbicara pada US-Asia Business Summit di Tokyo pada tanggal 1 Maret 2012, Duta Besar Amerika Serikat untuk Indonesia, Scot Marcial menyatakan bahwa “pertumbuhan ekonomi dan populasi di Indonesia yang besar seperti menyajikan peluang ekonomi yang signifikan untuk bisnis Amerika Serikat, khususnya di sektor infrastruktur dan sektor kekuatan”. Adapun kerjasama yang dilakukan oleh Kedutaan Besar Amerika Serikat di Indonesia dengan AmCham Indonesia untuk mengidentifikasi peluang yang akan memungkinkan perusahaan Amerika untuk menjadi lebih kompetitif di Indonesia. 77 Mempromosikan hak asasi manusia merupakan kepentingan nasional penting, sehingga Amerika Serikta melakukan berbagai usaha- 77 U.S Ambassador to Indonesia Scot Marcial Touts Substantial. http://jakarta.usembassy.gov/news/embnews_03052012.html. Di akses pada tanggal 21 Maret 2012, pukul 21.42 Wib. 74 usaha. Pertama, pemerintah bertanggung jawab kepada kewajiban mereka menurut norma-norma HAM yang universal dan instrumen HAM internasional, kedua mempromosikan penghormatan terhadap HAM termasuk kebebasan dari penyiksaan, kebebasan berekspresi, kebebasan pers, hak perempuan, hak-hak anak, dan perlindungan kaum minoritas. Ketiga, mempromosikan aturan hukum, mencari akuntabilitas, dan mengubah budaya impunitas. Kelima, membantu upaya untuk mereformasi dan memperkuat kapasitas kelembagaan dari Kantor Komisaris Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia dan Komisi Hak Asasi Manusia PBB. Dan yang keenam, mengkoordinasikan kegiatan-kegiatan HAM dengan sekutu yang penting, termasuk Uni Eropa, dan organisasi regional.78 Negara adidaya seperti Amerika Serikat selalu ingin mencampuri urusan dalam negeri dari negara lain. Seperti intervensi yang dilakukan Amerika Serikat di Irak dan Libya selalu mengemukakan tentang pelanggaran HAM yang dilakukan oleh pemimpin-pemimpin negara tersebut. HAM selalu menjadi alasan bagi Amerika Serikat untuk mengintervensi negara lain. Karena, HAM merupakan salah satu nilai-nilai yang terkandung dalam politik luar negeri Amerika Serikat. Sehingga, Amerika Serikat selalu memperhatikan dan mengintervensi tentang permasalahan HAM baik di dalam negeri maupun di negara-negara lain. 78 Human Rights. http://www.embassyofindonesia.org/ina-usa/statement/jointstatementSDV.htm. Dikases pada tanggal 12 April 2012. Pukul 11.32 Wita. 75 Dalam Pemerintahan Amerika Serikat saat ini, Obama sebagai Presiden dan sebagai perwakilan dari Partai Demokrat tentu akan menerapkan prinsip dari Partai Demokrat itu sendiri yang liberal internasionalisme. Dimana Amerika Serikat dipandang sebagai bagian intergral dari dunia internasional, sehingga Amerka Serikat harus menjadi bagian dari kolaborasi internasional dalam menyelesaikan permasalahan global, terutama yang berkaitan dengan masalah kemanusiaan, stabilitas politik, dan ekonomi regional dan global. Dalam permasalahan konflik di Papua Amerika Serikat memainkan peran yang signifikan. Untuk itu, Menteri Luar Negeri RI, Hassan Wirayuda dalam siaran pers “Refleksi tahun 2002” menyatakan bahwa Indonesia secara khusus melakukan pendekatan dengan Pemerintah Amerika Serikat untuk mempertahankan dukungannya terhadap integritas wilayah Indonesia. Posisi atau peran Amerika Serikat sulit dipisahkan dari sejarah panjang dan proses poitik di Papua. Tindakan Amerika Serikat di Papua berhubungan juga dengan keberadaan PTFI sebagai perusahaan tambang tembaga terbesar di dunia.79 Sebagai salah satu MNC PTFI juga ingin mendapatkan keuntungan yang melimpah dengan mengurangi pengeluaran semaksimal mungkin, salah satu caranya juga dengan membayar upah buruh yang sangat rendah/ murah bila dibandingkan dengan pemasukan PTFI sendiri yang berkali-kali lipat banyaknya, 79 Adriana Elizabeth. Op.Cit. Hal 47. 76 sehingga menimbulkan berbagai macam pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) di Papua. Kasus yang melibatkan Freeport menjadi sangat kompleks karena adanya tantangan dari masyarakat setempat (pelarangan penambangan tradisional), kasus-kasus pengakapan terhadap mereka yang dituduh melakukan penembakan yang menewaskan warga Amerika Serikat, dan kemungkinan teradopsinya tuntutan separatisme masyarakat lokal. Berbeda dengan kasus Exxon dan Newmont, kasus Freeport telah terkait dengan aspek separatisme (politik). Dalam kasus ini kepentingan negara untuk memegang prinsip formal dan kepentingan untuk menjaga modal asing berhadapan dengan penolakan masyarakat lokal yang menjadi sangat rumit. BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN 77 A. Sikap Pemerintah Amerika Serikat Terhadap Pelanggaran HAM di PT. Freeport. Pelanggaran HAM telah mendapat perhatian dari masyarakat internasional, karena semakin meningkatkan kebutuhan untuk dapat memperoleh dan mengakses informasi secara bebas mengenai isu-isu terbaru dalam dunia internasional. Dengan munculnya isu-isu baru dalam hubungan internasional juga akan berpengaruh terhadap aktivitas, cara, metode dan aktor-aktor diplomasi. Selain itu juga, masalah HAM berisi tentang hak-hak yang bersifat mendasar dari setiap manusia yang juga dapat dikategorikan dalam hak-hak sosial, budaya, maupun hak ekonomi. Hak-hak sosial, budaya dan ekonomi lebih menjelaskan bahwa negara memiliki tanggung jawab untuk mensejahterakan rakyatnya. Dalam Deklarasi Universal HAM pada Pasal 22 memuat tentang hak-hak ekonomi, sosial, dan budaya yang menjelaskan tentang hak-hak setiap orang berhak atas pekerjaan serta berhak akan terlaksananya hakhak ekonomi, sosial, budaya yang sesuai dengan pengaturan sumber daya dari negara. 80 Sehingga dapat disimpulkan bahwa negara memiliki tanggung jawab dalam mengatur setiap orang untuk mendapatkan pekerjaan dan terlaksananya hak-hak ekonomi, sosial, dan budaya yang sangat diperlukan baik melalui kerjasama nasional maupun internasional. Dengan adanya kerjasama baik secara nasional maupun internasional dalam memenuhi hak-hak tersebut sehingga menimbulkan kepedulian 80 Deklarasi Universal HAM. Op.Cit. 78 yang besar bagi masyarakat dari suatu negara maupun masyarakat internasional. Untuk mewujudkan nilai-nilai HAM dalam dunia internasional, maka negara-negara yang tergabung dalam PBB meratifikasi Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia. Dengan adanya deklarasi ini menunjukan bahwa hak asasi manusia tidak lagi menjadi pembahasan di dunia Barat saja, akan tetapi sudah menjadi pembahasan masyarakat internasional. Masalah-masalah dunia internasional mengalami perkembangan yang disebabkan makin banyaknya aktor-aktor internasional yang bermunculan dan memiliki pengaruh yang cukup besar. Salah satu aktor internasional non-state dewasa ini yang memiliki peran yang cukup berpengaruh disebut juga dengan MNC. Negara yang sering menjadi home country adalah negara-negara maju, seperti Amerika Serikat, Negaranegara Eropa, dan beberapa negara Asia, seperti Jepang. Salah satu negara yang banyak menjadi home country bagi MNC di dunia dewasa ini adalah Amerika Serikat. Dimana yang menjadi tujuan utama dari MNC untuk berinvestasi ke luar negeri merupakan negara-negara berkembang. Negaranegara berkembang biasanya masih memiliki hukum yang lemah, SDA melimpah dan murah, serta gaji buruh yang rendah. Indonesia sebagai negara berkembang sangat membutuhkan modal untuk menumbuhkan perekonomian, sehingga Indonesia juga menjadi salah satu negara sasaran untuk didatangi MNC. Meskipun Indonesia telah membuka diri untuk masuknya investasi asing masuk ke Indonesia, tetapi Indonesia tetap harus 79 bersaing dengan negara-negara berkembang lainnya yang memiliki persoalan yang sama dan juga memiliki keunggulan masing-masing dalam menarik investor asing. Menurut penulis, Amerika Serikat sebagai negara industri sangat membutuhkan minyak dan hasil tambang yang cukup besar, sehingga banyak MNC minyak dan tambang Amerika Serikat yang beroperasi di negara-negara yang memiliki SDA, dimana salah satunya Indonesia. Indonesia yang dikenal sebagai negara kepulauan terbesar di dunia juga memiliki SDA yang melimpah dan masyarakat Indonesia belum mampu untuk mengolah SDA sendiri atau SDM masih rendah, sehingga sangat menjadi daya tarik bagi investor. Untuk dapat mengolah SDA tersebut, Pemerintah Indonesia membuka kesempatan bagi MNC untuk menanamkan modal dan mengolah SDA tersebut. MNC Amerika Serikat yang beroperasi di Indonesia dalam bidang tambang dan minyak, seperti Freeport McMoran, Exxon Mobile, Conoco Philips, dan Newton serta masih ada 300 perusahaan Amerika Serikat lainnya yang beroperasi di Indonesia dalam berbagai bidang.81 Salah satu MNC asal Amerika Serikat yang masih beroperasi di Indonesia dan sering menarik perhatian baik dalam negeri maupun luar negeri adalah PT. Freeport Indonesia yang merupakan anak perusahaan 81 Perihal Pangkalan Militer AS di Australia dan Kepentingan AS di Papua. http://mawatejamaya.wordpress.com/2011/11/26/perihal pangkalan-militer-as-di-australia-dankepentingan-as-di-papua/. Diakses pada tanggal 12 Maret 2012. Pukul 16.21 Wita. 80 dari Freeport McMoran Copper & Gold Inc. Masalah atau hambatan yang dialami Freeport di Indonesia akan berdampak pada negara home country (Amerika Serikat). Amerika Serikat sebagai home country dari Freeport McMoran juga mendapat keuntungan dari pengoperasian Freeport di Indonesia, sehingga jika Freeport mengalami hambatan dalam pengoperasian di Indonesia, maka akan berdampak pada pemasukan negara Amerika Serikat juga. Untuk itu, hubungan antara Freeport dan Pemerintah Indonesia juga akan memberikan dampak baik langsung maupun tidak dalam hubungan Amerika Serikat dan Indonesia. Aksi mogok yang dilakukan oleh pekerja/buruh PTFI adalah untuk meminta kenaikan gaji/upah mereka sesuai dengan kontribusi yang diberikan mereka kepada perusahaan. Ini dikategorikan dalam hak-hak ekonomi, sosial, dan budaya yang tujuannya untuk mensejaterakan melalui pekerjaan. Dewasa ini setiap orang untuk mendapatkan kehidupan yang yang lebih baik, maka berusaha untuk mendapatkan pekerjaan. Dimana setiap pekerjaan akan mendapatkan upah/ gaji yang diharapkan sesuai dengan kontribusi yang telah diberikan oleh pekerja tersebut. Begitupun yang dilakukan oleh para pekerja/buruh yang bekerja di PTFI. Dimana mereka bekerja guna untuk mendapatkan kehidupan yang lebih baik. PTFI beroperasi di Papua yang merupakan salah satu provinsi di Indonesia. Setiap provinsi di Indonesia memiliki standard gaji/upah tersendiri dan berbeda-beda antara satu provinsi dengan provinsi lainnya. Begitupun dengan provinsi Papua yang memiliki standar upah minimumnya untuk 81 emas dan tembaga sebesar Rp. 1.647.000/bulan. 82 Berdasarkan upah minimum di Provinsi Papua, PTFI sebenarnya telah memenuhi standard gaji tersebut bagi karyawan PTFI, tetapi para pekerja/buruh PTFI merasa belum sesuai dengan kontribusi mereka terhadap perusahaan dan keuntungan yang sangat besar yang didapat setiap bulan oleh PTFI. Hal inilah yang menjadi salah satu penyebab para pekerja/buruh PTFI melakukan aksi mogok untuk menuntut kenaikan gaji mereka. Aksi mogok ini didukung oleh Serikat Buruh Seluruh Indonesia yang bekerja sama dengan PTFI dalam menjamin hak-hak buruh yang bekerja di PTFI. Tuntutan dari para pekerja/buruh PTFI adalah menuntut kenaikan gaji sebesar dari $35/jam dari sebelumnya berkisar $2.1 /jam hingga $3,5/jam. Sementara upah buruh PT Freeport di Amerika sendiri mencapai $66,43/ jam. 83 Direktur Indonesian Resurces Studies, Marwan Batubara menjelaskan, bahwa “keuntungan yang didapat PT. Freeport Indonesia dari hasil tambangnya di Papua mencapai Rp 4.000 triliun. Hal ini dihitung dari hasil laporan cadangan mineral PTFI di tahun 2010”. 84 Perjuangan yang dilakukan oleh para pekerja bukanlah untuk meminta gaji yang sama seperti gaji pekerja/buruh Freeport di Amerika, melainkan hanya meminta adanya penyesuaian sesuai dengan kontribusi pekerja/buruh dan keuntungan yang diterima oleh perusahaan. 82 UMP Papua 2012 Rp 1.585.000. Op.Cit. Satukan Perjuangan Buruh PT Freeport dan Perjuangan Buruh Seluruh Indonesia. Loc. Cit. 84 Keuntungan Freeport Rp 4000 Triliun Negara dapat 1 %. http://www.majalahtambang.com/detail_berita.php?category=18&newsnr=4975. Diakses pada tanggal 13 Maret 2012. Pukul 14. 32 Witan. 83 82 Para pekerja/buruh PTFI yang melakukan aksi mogok tersebut berdasarkan UU No. 13 Tahun 2003 telah sesuai dan legal. Akan tetapi, bagi pihak Freeport Indonesia, hal ini sangat merugikan dan Freeport Indonesia berusaha untuk menghentikan aksi mogok tersebut dengan cara bekerja sama dengan aparat kepolisian untuk memberhentikan dengan paksa aksi mogok tersebut, membuka lapangan kerja untuk mengisi kekosongan tempat para buruh yang ikut aksi mogok, adanya diskriminasi yang dilakukan oleh managemen Freeport Indonesia antara buruh yang ikut aksi mogok dan tidak mengikuti aksi mogo, dan juga memberi tekanan bagi para buruh yang ikut mogok akan diberhentikan. Sebagai sebuah MNC, Freeport Indonesia juga tidak ingin mengalami kerugian karena akan berpengaruh terhadap pendapatannya. Akan tetapi, tindakan Freeport juga melanggar hak-hak buruh berdasarkan Konvensi Umum ILO dan UU No. 13 Tahun 2003. Dimana salah satu isi dari Konvensi Umum ILO adalah memberikan kebebasan berserikat bagi para buruh dan tidak boleh adanya diskriminasi. Sedangkan UU No. 13 Tahun 2003, Pemerintah Indonesia telah mengatur dengan jelas tentang hak-hak pekerja/buruh di Indonesia serta sanksi yang diterima. Dimana salah satu isi dalam pasal UU No.13 Tahun 2003 adalah memberikan kebebasan bagi para buruh untuk melakukan mogok jika tidak menemukan jalan dalam perundingan dengan pihak perusahaan. Berdasarkan faktanya dari para pekerja/buruh PTFI dalam hasil wawancara bahwa, MNC asal Amerika Serikat ini telah melanggar UU No. 83 13 Tahun 2003 (dapat dilihat dalam lampiran 7). Jika UU No. 13 Tahun 2003, maka secara langsung Konvensi ILO tentang ketenagakerjaan internasional juga telah dilanggar oleh Freeport. Akan tetapi, Freeport Indonesia tidak mendapatkan sanksi. Dikarenakan adanya perbedaan persepsi antara serikat buruh PTFI yang menyatakan bahwa PTFI telah melanggar UU No. 13 Tahun 2003 dan bagi managemen PTFI yang mengatakan bahwa mereka telah mengambil tindakan sesuai aturan dan prosedur yang diberikan oleh Pemerintah Indonesia. Bagi Pemerintah Indonesia, sebenarnya bisa dikatakan bahwa Pemerintah Indonesia juga mengalami keadaan yang “dilematis”. Hal ini disebabkan, PTFI sebagai MNC asing yang beroperasi di Indonesia merupakan salah satu sumber pengahasilan terbesar bagi negara dan Freeport juga merupakan MNC asal Amerika Serikat, dimana secara tidak langsung dengan adanya Freeport beroperasi di Indonesia akan menghubungkan Indonesia sebagai host country dengan Amerika Serikat yang merupakan home country, terutama bila Freeport mengalami hambatan beroperasi. Salah satu bagian dari HAM adalah perlindungan terhadap hakhak ekonomi menyangkut kesejahteraan pekerja dan buruh. Untuk mendukung hak-hak ekonomi dari buruh, Department of State AS memiliki Department’s Office of International Labor Affairs (ILA). Departemen ini didirikan atas penghormatan terhadap hak-hak buruh dan kemajuan demokrasi di tempat kerja dalam ekonomi global. ILA juga merupakan representatif dari kebijakan luar negeri Amerika Serikat terkait masalah HAM, promosi demokrasi, perdagangan, dan pertumbuhan berkelanjutan. ILA berupaya 84 untuk mempromosikan hak-hak pekerja/buruh yang diakui secara internasional dan berkaitan dengan kebebasan berserikat, hak untuk melakukan perundingan bersama, penghapusan kerja paksa, pekerja anak, dan diskriminasi.85 Dengan adanya ILA, seharusnya dapat dijadikan pegangan oleh MNCs asal Amerika Serikat untuk lebih memperhatikan permasalahan hak pekerja/buruh dengan tidak melakukan diskriminasi, memberikan kebebasan berserikat, dll. FXC sendiri melalui anak perusahaannya PTFI telah berusaha untuk tetap menjalin kerjasama dengan serikat buruh PTFI untuk bekerja sama demi perusahaan dan kesejahteraan para buruh dan PTFI juga memiliki program Corporate Social Responsibility (CSR). Program ini bertujuan untuk menciptakan image baik dari MNC. Salah satu programnnya dengan melibatkan masyarakat asli/adat di sekitar pertambangan PTFI dengan kegiatan-kegiatan sosial. Akan tetapi, semua itu tidak akan menghilangkan kontra tentang keberadaan MNC tersebut, karena prinsip-prinsip dasar dari adanya keberadaan MNCs seperti FXC di Indonesia, yaitu untuk memperoleh keuntungan sebanyak-banyaknya. Ini dapat tercapai dengan salah satu caranya, yaitu datang ke negara-negara berkembang. Karena, faktor rendahnya gaji/upah tenaga kerja, adanya kemudahan untuk mendapatkan SDA dan dapat dijadikan pasar untuk mendistribusikan produk mereka. Saat terjadi aksi mogok tersebut terjadi, Asisten Sekretaris Kurt Campbell Amerika Serikat mengunjungi Indonesia untuk mempersiapkan 85 International Labor Affairs-ILA. http://www.state.gov/j/drl/ila/index.htm. diakses pada tanggal 26 April 2012. Pukl 01.12 Wita. 85 partisipasi Amerika Serikat dalam KTT Asia Timur. Dimana Kurt menjelaskan bahwa : we obviously recognize that there are on-going labor disputes and intense discussions, disagreements between Freeport and various labor groups. The United States does not play a role in that, but we think an equitable solution and a thorough-going process is important going forward and we encourage.86 Penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa, Amerika Serikat mengetahui tentang adanya perselisihan antara pekerja/buruh PT. Freeport Indonesia dan pihak manegemen Freeport Indonesia dan Amerika Serikat tidak terlibat langsung, tetapi turut memikirkan dan mendorong dalam mencari solusi yang adil untuk menyelesaikan permasalahan tersebut. Penjelasan tersebut telah menggambarkan sikap dari Pemerintahan Amerika Serikat yang tidak terlibat secara langsung dalam penyelesaian permasalahan HAM mengenai pekerja/buruh PTFI yang menuntut kenaikan upah tersebut. Hal ini juga dapat dilihat dari Pidato Obama di Universitas Indonesia pada November 2010, dimana Presiden Obama mengatakan bahwa: Amerika punya keuntungan dari meningkatnya kemakmuran masyarakat Indonesia. Semakin banyak jumlah penduduk ekonomi menengah Indonesia berarti target pasar baru bagi produk Amerika. Sama halnya Amerika menjadi sasaran barang produksi Indonesia.87 86 Assistant Secretary Kurt Campbell visits Indonesia to prepare for U.S. participation at East Asia Summit.http://jakarta.usembassy.gov/embnews_10262011.html. Diakses pada tanggal 12 Mei 2012. Pukul 22. 01 Wita. 87 Pidato Obama: Indonesia Rangsang Ekonomi Amerika. http://www.voaindonesia.com/content/pidato-obama-indonesia-rangsang-ekonomi-amerika107118268/85856.html. Dikses pada tanggal 23 Maret 2012. Pukul 13.23 Wib. 86 Selama berpidato, orang nomor satu Amerika Serikat-Barak Obama selalu mengingatkan kedekatannya dengan Indonesia. Dimana dia pernah tinggal di Indonesia dan menyebutkan beberapa makanan khas Indonesia. Pidato Obama tersebut juga membawa pesan ingin meningkatkan hubungan dengan Indonesia terutama dalam bidang ekonomi. Indonesia dengan memiliki jumlah penduduk yang banyak, sehingga bisa dijadikan pasar bagi produk Amerika Serikat. 88 Namun, tidak sekalipun dalam pidato Presiden Obama tersebut membahas tentang masalah aksi mogok oleh pekerja/buruh PTFI untuk menuntut kenaikan gaji/upah, tetapi lebih membahas tentang peluang kerjasama bilateral Amerika-Indonesia terutama dalam bidang ekonomi. Dimana Amerika Serikat ingin menjadikan Indonesia sebagai pasar yang dapat membantu perkenomian Amerika Serikat. Batu pondasi dalam pembentukan Negara Amerika Serikat adalah perlindungan terhadap hak asasi manusia (HAM) yang telah menjadi tujuan utama dalam kebijakan luar negeri Amerika Serikat sendiri, sehingga Amerika Serikat tidak bisa menutup mata mengenai banyaknya bentuk pelanggaran HAM yang terjadi di Papua termasuk masalah yang pelanggaran HAM yang dilakukan oleh salah satu MNC-nya, yakni PT. Freeport Indonesia. Pada akhirnya Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Hillary Clinton angkat suara mengenai kekhawatiran konflik di Papua saat usai menyampaikan pidato di pertemuan Asia Pacific Economy 88 Ibid. 87 Cooperation (APEC) di Honolulu, Hawai-AS dalam menanggapi pertanyaan seorang mahasiswa dari Kepulauan Solomon, Derek Mane. Dimana Derek Mane menanyakan tentang bagaimana sikap Amerika Serikat dalam masalah pelanggaran HAM Papua di Indonesia. Hillary Clinton menjawab, “Pemerintah AS telah menyatakan kekhawatiran secara langsung mengenai kekerasan dan tuduhan pelanggaran HAM yang terjadi (di Papua). Kami tidak meyakini adanya dasar dari semua itu”. Selain itu juga Hillary Clinton juga menambahkan bahwa “Diperlukan adanya dialog dan reformasi politik untuk memberikan keinginan masyarakat Papua yang sesuai dengan hukum. Kami akan tetap mendorong dilakukannya pendekatan seperti itu (dialog),” seperti dikutip dari website Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat, Jumat 11 November 2011. 89 Hal ini dapat dijadikan perhatian bagi pemerintahan Indonesia dalam menyikapi pernyataan yang dikeluarkan oleh Menteri Luar Negeri Amerika Serikat ini, mengenai apa yang dimaksudkan dengan adanya dialog dan reformasi politik tersebut. Serta, apa yang dimaksudkan dengan keinginan masyarakat Papua sesuai dengan hukum. Dalam rapat kerja dengan DPR di Senayan, pada 25 November 2011, Menko Polhukan Djoko Suyanto juga menyatakan bahwa “Pertemuan bilateral dengan Obama kemarin, juga mengatakan Papua secara eksplisit wilayah NKRI. Tidak ada intervensi Amerika soal Papua 89 Pernyataan Hillary Clinton, Intervensi atau Keprihatinan. Loc. Cit. 88 atau Freeport”.90 Selain itu juga, di sela-sela KTT ASEAN ke-19 di Nusa Dua Bali pada tanggal 18 November 2011, yang menjadi perbincangan dalam pertemuan bilateral antara Presiden Obama dan Presiden Yudhyono salah satunya, yaitu mengenai pelanggaran HAM di Timikia, Papua. Dimana Obama menyatakan “Amerika Serikat percaya penuh Indonesia tahu bagaimana jika ada tindakan aparat yang tidak sejalan dengan norma HAM”.91 Sedangkan, juru bicara kepresidenan bidang luar negeri Teuku Faizasyah yang juga ikut hadir dalam pertemuan tersebut, mengungkapkan bahwa “Obama sangat menyimak penjelasan Presiden Yudhoyono terkait kebijakan di Papua”. Teuku Faizasyah juga menambahkan bahwa: Amerika Serikat percaya penuh Indonesia tahu bagaimana jika ada tindakan aparat yang tidak sejalan dengan norma HAM. Tentu hukum yang berlaku dan digarisbawahi oleh Presiden Yudhoyono sejak enam bulan pertama menjabat orang nomor satu di Indonesia, dirinya menginstruksikan aparat di lapangan untuk memperhatikan sisi HAM.92 Walaupun Presiden Obama menghormati setiap kebijakan Presiden Yudhoyono untuk menyelesaikan permasalahan HAM di Papua, tetapi tidak sekalipun kedua pemimpin negara ini membahas langsung masalah Freeport Indonesia yang beroperasi di Papua dan sering terlibat dalam berbagai persoalan yang terjadi di Papua. Dalam permasalahan aksi mogok yang dilakukan oleh para buruh PTFI untuk menuntut kenaikan 90 Perihal Pangkalan Militer AS di Australia dan Kepentingan AS di Papua. http://mawatejamaya.wordpress.com/2011/11/26/perihal pangkalan-militer-as-di-australia-dankepentingan-as-di-papua/. Diakses pada tanggal 12 Maret 2012. Pukul 16.21 Wita. 91 Obama Respects Yudhotono. http://www.aseansummit.org/news246-obama-respectsyudhoyono%60s-policies-on-papua.html. Diakses pada tanggal 12 April 2012. Pukul 19.30 Wita. 92 Obama Hormati Sikap RI Soal Papua. http://www.jurnas.com/halaman/17/2011-11-19/189624. Diakses pada tanggal 12 Mei 2012. Pukul 19.48 Wita. 89 gaji, Amerika Serikat juga tidak terlibat dalam penyelesaiannya. Sehingga, dapat disimpulkan bahwa, masalah yang berhubungan dengan Freeport Indonesia merupakan pembahasan yang sensitif bagi kedua negara. Hal ini didukung dengan pernyataan yang dikeluarkan oleh Direktur Jenderal Amerika dan Eropa Kementerian Luar Negeri Indonesia dalam hasil wawancara (dapat dilihat di Lampiran 6), bahwa PT. Freeport Indonesia merupakan salah satu objek vital nasional dari Indonesia dan Pemerintah Indonesia mendorong proses divestasi saham PT. Freeport Indonesia sesuai dengan kebijakan nasional. B. Faktor Pendorong dan Penghambat Penyelesaian Pelanggaran HAM di PT. Freeport. Hak Asasi Manusia (HAM) merupakan salah satu nilai-nilai yang terkandung dalam politik luar negeri Amerika Serikat. Perlindungan terhadap hak asasi manusia menjadi batu pondasi dalam pembentukan Amerika Serikat lebih dari 200 tahun yang lalu. Sejak itu, tujuan utama kebijakan luar negeri Amerika Serikat adalah untuk mempromosikan penghormatan dalam Deklarasi terhadap Universal HAM, Hak sebagaimana Asasi yang Manusia. Amerika termasuk Serikat memahami bahwa keberadaan hak asasi manusia dapat membantu mengamankan perdamaian, memerangi kejahatan dan korupsi, memperkuat demokrasi, dan mencegah krisis kemanusiaan. Sehingga, 90 Amerika Serikat selalu memperhatikan dan sering mengintervensi tentang permasalahan HAM baik di dalam negeri maupun di negara-negara lain. Dalam Pemerintahan Obama sebagai presiden dan perwakilan dari Partai Demokrat tentu akan menerapkan prinsip dari Partai Demokrat itu sendiri yang liberal internasionalisme. Dimana Amerika Serikat dipandang sebagai bagian integral dari dunia internasional, sehingga Amerika Serikat harus menjadi bagian dari dunia internasional dalam menyelesaikan permasalahan global, terutama yang berkaitan dengan masalah kemanusiaan, stabilitas politik, ekonomi regional, dan global. Sehingga, Amerika Serikat sering mengintervensi negara-negara lain terutama menyangkut masalah HAM. Dalam menyikapi permasalahan Hak Asasi Manusia (HAM) yang dilakukan oleh salah satu MNC-nya, yakni PT. Freeport Indonesia (PTFI) mengenai rendahnya gaji pekerja/buruh PTFI. Dimana menurut penulis, PT. Freeport Indonesia sebagai anak perusahaan dari Freeport McMoran Copper & Gold Inc. yang berkantor pusat di Amerika Serikat, sehingga bentuk pelanggaran HAM yang dilakukan oleh Managemen PT. Freeport Indonesia di Papua (Indonesia) akan berhubungan dengan negara asal MNC tersebut, yakni Amerika Serikat. Amerika Serikat sebagai negara yang sangat menjunjung HAM, sehingga permasalahan yang terjadi di Papua baik yang melibatkan PTFI yang menurut host country telah melanggar HAM dilihat dari sudut pandang serikat buruh PTFI yang merupakan wadah bagi para pekerja/buruh PTFI untuk memebuhi 91 kepentingannya. Akan tetapi bagi Managemen Freeport Indonesia sendiri hal itu tidak melanggar HAM. Bagi semua MNC, semua tindakan yang dilakukannya adalah untuk mencapai keuntungan yang maksimal dengan menjalankan prinsipprinsip dasar dari MNC. Sehingga, hal ini dapat dikategorikan dalam pelanggaran HAM yang tidak disadari atau pelanggaran HAM yang terjadi karena penyangkalan terhadap HAM secara sistematis. Kategori ini sering menjadi fokus perhatian dalam analisis politik global, karena aktor-aktor internasional yang terikat oleh berbagai konvensi intenasional dan memilik tanggung jawab moral sebagai bagian dari komunitas internasional untuk menyatakan sifat dan pendirian menyangkut masalah ini. Inilah yang terjadi dengan masalah pelanggaran HAM yang dilakukan oleh pihak managemen PTFI, terutama menyangkut aksi mogok yang dilakukan oleh pekerja/buruh PTFI yang dimulai sejak 4 Juli 2011 s/d 12 Juli 2011 pada periode pertama dan pada tanggal 15 September 2011 yang berakhir sejak tercapainya Perjanjian Kerja Bersama (PKB) untuk tahun periode tahun 2011-2013. Aksi mogok ini memiliki tujuan untuk menaikan gaji/upah buruh PTFI yang merasa dirugikan, karena gaji mereka merupakan gaji yang terendah bila dibandingkan dengan gaji/upah buruh Freeport di negara lain. Pelanggaran HAM akan terus terjadi dan berhubungan dengan PTFI selama MNC ini masih beroperasi di Papua. Karena, yang sering menjadi alasan utama banyaknya pelanggaran HAM di Papua adalah 92 disebabkan oleh tingkat kesejahteraan ekonomi masyarakat asli/adat Papua yang masih hidup dalam tingkatan rendah dan bahkan ada yang masih belum tersentuh oleh kehidupan yang modern seperti masyarakat Indonesia secara umumnya. Hal ini disebabkan ketidakmerataan antara keuntungan yang diterima oleh PTFI dan Pemerintahan Indonesia dengan yang diterima oleh masyarakat asli/adat Papua. Perasaan masyarakat asli/adat Papua sejak integrasi Papua ke dalam NKRI hingga sekarang ini masih merasa “dianaktirikan”. Sebab, mereka tidak dapat menikmati kekayaan alam yang dimiliki oleh tanahnya sendiri. Masalah-masalah seperti inilah yang sering menjadi alasan banyaknya pelanggaran HAM yang terjadi di Papua. Dalam menyelesaikan permasalahan HAM di Papua yang melibatkan PTFI tidak mudah untuk diselesaikan, disebabkan karena banyak aktor yang terlibat baik yang di dalam negeri sendiri maupun aktor dari luar negeri (Amerika Serikat) dan memiliki kesamaan kepentingan untuk turut serta mendapatkan keuntungan dari beroperasinya PTFI di Papua (Indonesia). Negara Amerika Serikat sebagai Home Country juga akan mengalami dampak, jika proses operasi PTFI terganggu oleh masalahmasalah, seperti aksi mogok yang dilakukan oleh para pekerja/buruh PTFI kemarin. Dimana hampir sebagian pekerja/buruh PTFI yang mogok saat itu, sehingga PTFI mengalami kerugian yang cukup besar. Disebabkan oleh hanya sebagian kecil pekerja/buruh PTFI yang tidak ikut aksi mogok dan tetap bekerja. Sehingga, apabila PTFI mengalami kerugian juga akan 93 berdampak pada pendapatan yang dibayar FXC kepada Amerika Serikat. Untuk itu managemen PTFI mengambil tindakan untuk memberikan kenaikan pangkat dan tambahan gaji mereka yang tidak ikut aksi mogok, sebagai pelajaran bagi para pekerja/buruh mereka yang ikut aksi mogok. Hal ini merupakan tindakan yang sangat tidak adil dan melanggar tentang hak-hak pekerja/buruh yang harus diberlakukan dengan adil satu sama lainnya. Dilihat dari sikap Pemerintah Amerika Serikat dalam menanggapi permasalahan yang dihadapi oleh salah satu MNC-nya PTFI, dalam aksi para pekerja/buruh perusahaan untuk menuntut kenaikan gaji/upah mereka bisa disimpulkan menurut penulis, bahwa Amerika Serikat berusaha untuk tidak mengintervensi secara langsung masalah tersebut. Hal ini dapat dilihat dari penjelasan dari Asisten Sekretaris Kurt Campbell saat mengunjungi Indonesia sebelum kedatangan Obama dalam KTT Asia Timur, dimana Kurt mengatakan bahwa Amerika Serikat tidak ikut memainkan peran dalam masalah tersebut, tetapi memikirkan solusi yang adil dan proses yang penting secara menyeluruh.93 Hal ini juga didukung oleh Obama yang membahas tentang HAM di Papua, tetapi tidak menyinggung tentang permasalahan HAM yang di sekitar beroperasinya PTFI tersebut. 93 Assistant Secretary Kurt Campbell visits Indonesia to prepare for U.S. participation at East Asia Summit.Loc. Cit 94 Sehingga, dapat disimpulkan yang menjadi faktor-faktor pendorong dalam penyelesaian masalah aksi mogok buruh PTFI, adalah sbb: a. Amerika Serikat sebagai home country dari Freeport Indonesia masih menginginkan Freeport McMoran tetap beroperasi di Papua-Indonesia melalui anak perusahaannya PTFI. Dengan tidak ikut campur secara langsung dalam penyelesaian permasalahan tersebut, tetapi Amerika Serikat memberikan saran untuk mencari solusi yang adil bagi kedua bela pihak antara pekerja/buruh PTFI dengan manegemen dari PTFI. b. Sebagai Negara yang sangat menjujung HAM, Amerika Serikat sangat menghargai perkembangan demokrasi dan HAM di Indonesia yang mengalami perbaikan dari sebelumnya, meskipun masih banyak hal yang harus diperbaiki. Sehingga, Obama sebagai Presiden Amerika Serikat dalam perbincangan dengan Presiden Yudhoyono mengenai permasalahan HAM di Papua, mengambil tindakan untuk menghargai dan menghormati kebijakan Pemerintah Indonesia di Papua. Dengan kata lain, Amerika Serikat mempercayai kebijakan Pemerintah Indonesia dalam menangani masalah di Papua. c. Perekonomian Amerika Serikat saat ini masih dalam keadaan yang belum stabil, akibat dari intervensi militer yang dilakukan oleh Presiden Bush. Sehingga, Presiden Obama sekarang ini 95 berusaha untuk memperbaiki perekonomian Amerika Serikat. Salah satunya, yaitu menjadikan Indonesia pasar bagi hasil produksi Amerika Serikat begitupun sebaliknya, sehingga masalah yang dialami Freeport di Indonesia walaupun berdampak pada Amerika Serikat dari segi pemasukan negara, tetapi Amerika Serikat lebih melihat peluang yang lebih besar dari peningkatan kerjasama kedua negara. Terutama dalam bidang ekonomi dan militer. Seperti diketahui, Amerika Serikat merupakan mitra dagang keempat terbesar bagi Indonesia, setelah Jepang, China, Singapura.94 d. Adanya dukungan dari Pemerintah Indonesia untuk menyelesaikan permasalahan antara pekerja/buruh PTFI yang didukung oleh Serikat Pekerja Buruh PTFI dengan pihak Managemen PTFI dengan menjadikan Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi sebagai mediator untuk mencapai kesepakatan antara pihak serikat buruh PTFI dengan pihak managemen PTFI. Karena, jika makin lama permasalahan ini terjadi, maka akan banyak pihak yang dirugikan baik dari Freeport sendiri, maupun Pemerintah Indonesia dari jumlah pemasukan yang dibayar oleh Freeport Indonesia, serta bagi para pekerja/buruh. 94 Kerjasama Bilateral. http://www.kemlu.go.id/Pages/IFPDisplay.aspx?Name=BilateralCooperation&IDP=37&P=Bilater al&l=id. Diakses pada tanggal 23 Maret 2012. Pukul 12.01 Wib. 96 e. Adanya UU No. 13 Tahun 2003 yang menjadi pelindung dan alasan bagi Serikat Buruh PTFI untuk memperjuangkan tuntutan mereka, sehingga pihak managemen PTFI akhirnya menyetujui adanya kenaikan gaji/upah buruh sekitar 40% jika dijumlahkan secara keseluruhan. Sedangkan yang menjadi faktor-faktor penghambat dalam penyelesaian mengenai aksi mogok buruh PTFI, yaitu: a. Adanyak pihak-pihak yang berkepentingan, seperti orangorang yang terlibat baik dari dalam negeri maupun luar negeri sejak awalnya beroperasinya PTFI di Indonesia yang merasa dirugikan, jika gaji/upah buruh tersebut dinaikkan. Maka, pendapatan mereka akan berkurang dibandingkan jumlah sebelumnya. b. Kesepakatan PKB yang harusnya sudah harus dinegosiasikan sehak tahun 2011 untuk periode 2011-2013, selalu mengalami hambatan dalam menemukan kesepakatan. c. Manajemen PTFI terlanjur kecewa dengan Pengurus Unit Kerja Federasi Serikat Pekerja Kimia, Energi dan Pertambangan Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (PUK FSP KEP SPSI), karena mereka memutuskan menggelar aksi pemgokan. Selain itu juga, manajemen PTFI selalu berupaya melakukan perundingan untuk mencapai kesepakatan yang adil dan wajar. 97 Hal inilah yang dikatakan oleh Ramdani Sirait sebagai juru bicara PTFI.95 d. Kekecewaan dari PTFI sendiri dari aksi pemogokan yang dilakukan, karena pemogokan pekerja/buruh PTFI telah merugikan PTFI yang mengalami penurunan produksi 230.000 ton biji emas dan tembaga per hari. Dimana bagi PTFI berdasarkan Director, Executive, Vice President & CAO PTFI mengalami kerugian yang cukup besar dan penurunan pendapatan sekitar US$ 200 ribu.96 e. Menurut PTFI, perusahaan ini telah banyak memberikan kontribusi kepada Indonesia dan Papua. Bentuk kontribusinya dimulai dari pembayaran pajak, royalti, dan dividen kepada Pemerintah Indonesia berdasarkan Kontrak Karya. Selain itu juga, PTFI telah mempekerjakan sekitar 22.000 karyawan di Papua yang mencakup 98% merupakan warga Indonesia yang sisanya 28 % adalah karyawan asli Papua, dan PTFI juga telah melakukan investasi lebih dari US$ 137 juta pada berbagai program pembangunan berkelanjutan di Papua, dimana US$ 64 juta didedikasikan bagi komunitas lokal melalui dana kemitraan bagi pengembangan masyarakat. Dengan banyaknya kontribusi yang telah diberika oleh PTFI, sehingga managemen 95 Freeport: Mogok Kerja Karyawan Tidak Sah. http://nasional.vivanews.com/news/read/247453freeport-kecewa--karyawan-mogok-kerja.Dikases pada tanggal 4 April 2012. Pukul 13.47 Wib. 96 Kerugian Freeport US$20 Juta per har. http://economy.okezone.com/read/2011/10/12/19/514431/kerugian-freeport-usd20-juta-per-hari. Diakses pada tanggal 4 April 21012. Pukul 13. 48 Wib. 98 dari PTFI sendiri merasa seharusnya para pekerja/buruh PTFI yang melakukan pemogokan lebih mengutamakan perundingan.97 f. Para pekerja/buruh PTFI yang ikut melakukan aksi mogok tetap bersekukuh untuk menaikan gaji/upah mereka sesuai dengan tuntutan mereka, dimana mereka ingin mendapatkan gaji yang sesuai dengan kontribusi mereka terhadap perusahaan PTFI. Selain itu juga, para pekerja Buruh PTFI selalu merasa dirugikan karena adanya perbedaan yang mencolok antara gaji/upah pekerja PTFI dengan gaji pekerja di anak perusahaan Freeport di negara lain. Perbandingan inilah yang selalu menjadi pegangan bagi para pekerja/buruh PTFI untuk melakukan pemogokan, selain adanya faktor ekonomi seperti adanya peningkatan taraf hidup yang semakin tinggi. g. Para pekerja/buruh dan serikat pekerja buruh PTFI, sudah terlanjur merasa kecewa dan sangat dirugikan, karena selama belum dalam proses perundingan managemen PTFI malah membuka lowongan kerja untuk mengisi tempat pekerja yang ikut dalam aksi mogok, telah melakukan PHK sepihak kepada pengurus serikat buruh seluruh Indonesia dalam pemogokan pertama, para pekerja/buruh PTFI juga merasa selama ini yang 97 Fakta Mengenai Perundingan Perjanjian Kerja Bersaa PT. Freeport Indonesia. http://www.ptfi.com/. Diakses pada tanggal 3 Februari 2012. Pukul 14. 32 Wita. 99 tidak mau berunding adalah dari pihak managemen PTFI sendiri. h. Para pengurus serikat buruh PTFI merasa cenderung dimanfaatkan oleh pihak perusahaan PTFI untuk meloloskan segala bentuk kebijakan yang hanya menguntungkan menjadi faktor pendorong perusahaan. Faktor-faktor inilah yang dan penghambat dalam proses perundingan PKB 2011-2013 yang berujung dalam aksi pemogokan oleh sebagian para pekerja/buruh PTF untuk menaikan gaji/upah mereka. Dan setelah hampir lima bulan melakukan aksi mogok, akhirnya pada tanggal 24 Desember 2011 terjadilah kesepakatan Perjanjian Kerja Bersama (PKB) antara PTFI dan serikat buruh. Hal ini diikuti dengan proses pengembalian para pekerja/buruh yang ikut aksi mogok untuk kembali bekerja. C. Pengaruh Pelanggaran HAM di PT. Freepport Terhadap Hubungan Bilateral Amerika Serikat-Indonesia. Hubungan bilateral Amerika Serikat-Indonesia merupakan hubungan diplomatik yang mencakup kerjasama di bidang politik, ekonomi, sosial budaya, pertahanan keamanan serta kerjasama internasional yang merupakan kepentingan nasional dan kepentingan strategis kedua negara. Hubungan bilateral tersebut telah terjalin sebelum kemerdekaan Indonesia tahun 1945. Kedua negara ini mengakui memiliki 100 nilai-nilai yang hampir sama, seperti demokrasi, pluralism, toleransi, serta kepentingan bersama terhadap stabilitas dan kesejahteraan. Pada masa Presiden Obama sejak pelantikannya pada Januari 2009, diharapkan dapat meningkatkan lagi hubungan bilateral kedua negara karena pasca peristiwa 9/11 pada Era Bush untuk memerangi teroris yang diidentikan dengan Islam sempat membuat rentang hubungan kedua negara. Untuk itu Obama yang pernah tinggal di Indonesia, menggunakan kedekatan ini untuk lebih mendekatkan diri antara Indonesia dengan Amerika Serikat. Pemerintahan Obama dapat dimaknai sebagai kombinasi dari sistem dan managemen pemerintahan antara kebijakan fundamental Amerika Serikat dan kebijakan partai yang berkuasa (Partai Demokrat), serta gaya dari Presiden Obama. Dalam bidang ekonomi, Obama berdasarkan kebijakan fundamental Amerika Serikat dan kebijakan Partai demokrat, maka diperkirakan Obama akan terus meningkatkan peran pemerintah dalam menerapkan berbagai kebijakan yang ditujukan bagi pemerataan kesejahteraan, antara lain melalui kebijakan kebijakan perpajakan, kebijakan ekonomi dan sosial yang saling terkait, dan perlindungan kepentingan buruh. Selain itu, terdapat kemungkinan Amerika Serikat di bawah kepimpinan Obama akan menerapkan kebijakan yang proteksionis, karena dengan banyaknya isu-isu global dan munculnya aktor-aktor internasional non-state seperti MNC dan kelompok kepentingan internasional akan mendorong Amerika Serikat untuk menaruh perhatian lebih besar terhadap 101 kerjasama ekonomi regional dalam rangka mendorong pasar bebas termasuk Asia Tenggara. Karena, selama kampanye Obama cenderung berpihak pada kebijakan perdagangan bebas. Dalam hubungan Freeport Indonesia sebagai anak perusahaan dari Freeport McMoran Copper & Gold Inc. yang berpusat di Amerika Serikat, sehingga menjadikan negara adidaya tersebut sebagai home Country. Hubungan Amerika Serikat sebagai home country dari Freeport Indonesia dengan Indonesia sebagai host country memiliki hubungan saling tergantung satu sama lainnya. Karena, setiap negara akan berupaya untuk meningkatkan dan memajukan kesejahteraan masyarakatnya melalui pembangunan ekonomi. Pembangunan ekonomi di negara maju (Amerika Serikat) sangat berkembang pesat bila dibandingkan dengan negara berkembang seperti Indonesia. Untuk mengejar ketinggalannya, negara berkembang seperti Indonesia akan menggali potensi dan sumber daya alam (SDA) yang dimiliki untuk membangun perekonomiannya. Adapun salah satu cara yang digunakan, yaitu menarik investor asing sebanyak-banyaknya agar menanamkan modal di negaranya. Dimana salah satu bentuk investasi, yaitu FDI. 98 Pemerintah negara-negara berkembang seperti Indonesia sangat perhatiaan pada FDI, karena FDI merupakan bentuk investasi asing yang lebih menguntungkan dibandingkan dengan bentuk investasi lainnya. Bila investasi masuk dan keluar dari Indonesia maka berpengaruh yang 98 Lia Amalia. Loc. Cit. 102 cukup signifikan bagi negara. Salah satu bentuk FDI adalah dengan mendirikan perusahaan langsung di negara yang ditanami modal atau sering disebut juga dengan MNC. Dalam hubungannya dengan aksi mogok para pekerja/buruh PTFI, Amerika Serikat mengambil sikap untuk tidak membahas masalah tersebut dalam pertemuan Presiden Obama dan Presiden Yudhoyono di Indonesia, walaupun kedua negara tersebut sempat membahas tentang masalah HAM di Papua. Akan tetapi, tidak sekalipun pemimpin kedua negara ini menyinggung masalah Freeport Indonesia di Papua. Sehingga menurut penulis, pembahasan mengenai Freeport di Indonesia merupakan pembahasan yang tidak terlalu penting untuk dibahas secara khusus, walaupun masalah Freeport di Indonesia sensitif untuk dibahas karena banyak aktor yang terlibat di dalamnya. Terutama kedua negara ini, berada dalam keadaan dan situasi untuk lebih meningkatkan hubungan bilateral kedua negara. hubungan bilateral kedua negara lebih banyak diwarnai dengan upaya dari Amerika Serikat maupun Indonesia untuk mengatasi krisis ekonomi di negara masing-masing. Sehingga, pengaruh HAM di PTFI terhadap hubungan bilateral Amerika Serikat-Indonesia jika dilihat dari sikap Pemerintah Amerika Serikat dapat digolongkan menjadi dua, yaitu: berpengaruh dan tidak berpengaruh. Dimana berpengaruh, karena PTFI merupakan anak perusahaan dari Freeport McMoran yang berkantor pusat di Amerika Serikat. Sehingga, keberadaan Freeport di Indonesia tidak terlepas dari 103 adanya kebijakan Amerika Serikat yang mendukung Freeport untuk beroperasi di Indonesia-Papua. Ini disebabkan karena, sebuah MNC hanya bisa beroperasi di luar negaranya apabila home country memiliki hubungan bilateral dengan negara yang ingin dijadikan host country oleh MNC tersebut. Hubungan bilateral Amerika Serikat-Indonesia telah terjalin sejak kemerdekaan Indonesia. Dimana pada umumnya hubungan Amerika Serikat-Indonesia telah berlangsung secara positif dan stabil, walaupun masih dapat berubah sewaktu-waktu sesuai dengan kepentingan kedua negara tersebut. Selain itu, harapan dari Pemerintah Indonesia dengan kehadiran MNC seperti, PTFI akan meningkatkan pendapatan nasional, adanya inevestasi infrastruktur secara fisik, menerima pendapatan dari pajak, serta adanya transfer teknologi Berdasarkan data dari PTFI, dikatakan bahwa PTFI selalu membayar kurang lebih 2 milliyar per tahun kepada Pemerintah Indonesia. Jumlah pembayaran dari pihak Freeport kepada Pemerintah Indonesia pada tahun 2010, dapat dilihat pada (Lampiran 2). Dimana dalam tabel pada lampiran 2 tersebut tertulis bahwa jumlah pembayaran keseluruhan mencapai $1,974 juta pada tahun 2010. Jumlah tersebut merupakan seperempat dari jumlah pendapatan Indonesia. Sehingga, jika adanya kenaikan gaji/upah buruh PT. Freeport Indonesia akan berdampak pada jumlah pendapatan yang diterima Indonesia. Dan bagi Amerika Serikat juga akan mendapatkan keuntungan yang sama dengan Indonesia berupa pajak. Bagi Amerika Serikat keberadaan Freeport 104 di Indonesia maupun di negara lain akan tetap berpengaruh terhadap pendpatan Amerika Serikat secara keseluruhan. Karena, MNC selalu memiliki modal yang sangat besar terutama MNCs asal Amerika Serikat seperti Freeport McMoran Copper & Gold Inc. Sedangkan, permasalahan mengenai aksi mogok para pekerja/ buruh PT. Freeport Indonesia bisa tidak berpengaruh terhadap hubungan bilateral Amerika Serikat-Indonesia. Hal ini bisa dilihat bahwa Presiden Obama tetap ingin lebih meningkatkan kerjasama kedua negara. ini juga diperjelas dengan pidato Obama di Universitas Indonesia. Dimana Obama sering menyatakan kedekatannya dengan Indonesia, karena pernah tinggal di Indonesia dan dalam pidato Obama tersebut juga lebih mengungkapan adanya keinginan Amerika Serikat untuk meningkatkan hubungan bilateral Amerika Serikat-Indonesia dalam berbagai bidang, terutama ekonomi dan militer. Dalam pidato Obama di Universitas Indonesia maupun saat menghadiri KTT Asia Timur di Indonesia, Obama tidak sekalipun membahas secara spesifik permasalahan HAM di Papua yang juga melibatkan PT. Freeport Indonesia. Hal ini mungkin disebabkan karena, Amerika Serikat melihat peluang kerjasama kedua negara akan jauh lebih besar dibandingkan hanya mempermasalahkan tentang pelanggaranpelanggaran HAM yang terjadi di Papua. Dimana sebagian besar masalah yang terjadi di Papua diakibatkan oleh kehadiran dan pengoperasian Freeport di Indonesia. 105 Pemerintah Indonesia ingin tetap terus memelihara dan mengingkatkan hubungan baik dan kerjasama dengan Amerika Serikat, seperti dalam bidang pemberantasan korupsi, terorisme, HAM, dan kehidupan demokrasi. Sedangkan dalam bidang ekonomi juga mengalami peningkatan, dimana nilai perdagangan kedua negara dalam tahun 2008 mencapai US$ 21.7 milyar, 17% lebih tinggi dari total nilai perdagangan tahun 2007 yang mencapai US$ 18.5 milyar. Selain dalam bidang perdagangan, terjadi juga pada bidang-bidang lain, seperti Counter Terrorism, pertahanan, pendidikan dan Millennium Challenge Corporation. Dengan adanya peningkatan hubungan dan kerjasama tersebut, sehingga Amerika Serikat mencabut travel warning ke Indonesia.99 Selain itu juga Hillary Clinton saat di Hawai mengatakan bahwa “Diperlukan adanya dialog dan reformasi politik untuk memberikan keinginan masyarakat Papua yang sesuai dengan hukum. Kami akan tetap mendorong dilakukannya pendekatan seperti itu (dialog),” seperti dikutip dari website Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat, Jumat 11 November 2011. 100 Dari pernyataan tersebut, dapat disimpulkan bahwa walaupun Amerika Serikat tidak terlibat secara langsung dalam penyelesaian HAM yang menyangkut aksi mogok para/pekerja PT. Freeport Indonesia, akan tetapi masalah HAM yang terjadi di Papua telah menarik perhatian masyarakat internasional. Sehingga, Amerika Serikat 99 Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia. Op. Cit. Hal 93. Pernyataan Hillary Clinton, Intervensi atau Keprihatinan. Loc. Cit. 100 106 sebagai negara yang sangat menjunjung tentang HAM memberikan saran untuk adanya dialog dan reformasi politik untuk Papua. Hal ini dapat dijadikan perhatian bagi pemerintahan Indonesia dalam menyikapi pernyataan yang dikeluarkan oleh Menteri Luar Negeri Amerika Serikat ini, mengenai apa yang dimaksudkan dengan adanya dialog dan reformasi politik tersebut. Serta, apa yang dimaksudkan dengan keinginan masyarakat Papua sesuai dengan hukum. Dari pernyataan tersebut, dapat dilihat bahwa Amerika Serikat telah memperhatikan tentang permasalahan-permasalahan yang terjadi di Papua, baik yang berhubungan langsung dengan Freeport maupun menyangkut berbagai bentuk pelanggaran HAM yang terjadi di Papua. Jadi, Amerika Serikat sewaktu-waktu dapat mengambil kebijakan dan tindakan untuk Indonesia, hubungannya dengan bentuk pelanggaran HAM di Papua baik yang dapat menguntungkan ataupun bisa berdampak buruk bagi Indonesia. Ini bisa dilihat dari kebijakan luar negeri yang dikeluarkan oleh Amerika Serikat selama ini. Terutama saat Amerika Serikat masih dipimpin oleh George W. Bush, dimana kebijakan tersebut juga disebut dengan minus malum, yaitu harus memilih yang kurang buruk ketika menghadapai yang terburuk. Seperti saat Amerika Serikat menghadapi pemimpin Irak, Saddam Hussein, merupakan yang terburuk jika dibandingkan dengan kelompok-kelompok pembangkang Irak. Maka, 107 kelompok tersebut yang di rangkul untuk bersama-sama menyingkirkan Saddam Hussein.101 101 Taufik A. Susilo. Loc. Cit. 108 BAB V PENUTUPAN A. Kesimpulan a. Sikap Pemerintah Amerika Serikat terhadap pelanggaran HAM di PT. Freeport di Indonesia mengenai aksi mogok oleh pekerja/buruh PTFI, sejauh ini Pemerintah Amerika Serikat tidak turut serta dalam penyelesaian masalah aksi mogok tersebut secara langsung. Dimana Pemerintah Amerika Serikat membiarkan pihak Freeport sendiri yang menyelesaikan permasalahan aksi mogok yang disebabkan adanya tuntutan kenaikan gaji. Pemerintah Amerika Serikat hanya mengharapkan adanya solusi yang adil bagi kedua belah pihak, baik bagi PT. Freeport Indonesia sendiri maupun bagi pekerja/buruh yang diwakili oleh serikat buruh PT. Freeport Indonesia (PTFI). b. Permasalahan aksi mogok yang dilakukan oleh pekerja/buruh PTFI untuk menuntut kenaikan gaji pada perusahaan PTFI, terdapa faktorfaktor yang pendorong dan penghambat dalam penyelesaiannya. Dimana dasar dari faktor-faktor tersebut berasal dari kepentingan dari masing-masing pihak baik dari perusahaan PTFI maupun dari pekerja/buruh PTFI yang diwakili oleh serikat buruh PTFI yang berusaha untuk mempertahankan apa yang menurut mereka benar. Selain dari faktor yang diakibatkan oleh banyaknya kepentingan dari aktor-aktor yang terlibat di dalamnya, baik aktor yang di dalam maupun luar negeri. 109 c. Sejak terjadinya aksi pemogokan tersebut hingga sekarang ini tidak ada pengaruh yang ditimbulkan bagi hubungan bilateral Amerika Serikat- Indonesia. Hubunga bilateral kedua negara tetap berjalan sesuai dengan kebijakan-kebijakan yang diambil, dimana kedua negara Amerika Serikat-Indonesia ingin lebih mendekatkan diri terutama pada Pemerintahan Obama dalam berbagai bidang. Akan tetapi, secara tidak langsung PTFI yang merupakan anak perusahaan dari Freeport McMoran Gold Inc di Amerika serikat akan tetap memperngaruhi hubungan bilateral kedua negara yang disebabkan memiliki keterkaitan satu sama lainnya. B. Saran 1. Pemerintahan Amerika Serikat maupun Pemerintah Indonesia tidak perlu mengambil sikap yang tergas dalam permasalahan PT. Freeport Indonesia yang dituntut oleh pekerjanya untuk menaikan gaji/upah mereka. Karena, masih banyak hal yang lebih baik dilakukan untuk meningkatkan hubungan bilateral kedua negara. Serta, bagi Pemerintah Indonesia memperbaiki regulasi mengenai penanaman modal asing di Indonesia agar kedua pihak mendapat keuntungan yang sama dari hasil kerjasama tersebut. 2. Permasalahan HAM yang terjadi di Papua baik yang bersumber dari adanya Freeport Indonesia di Papua maupun tidak telah menarik perhatian dari dunia internasional. Sehingga, Pemerintah Indonesia 110 harus mengambil kebijakan untuk meredakan atau mengurangi permasalahan yang terjadi di Papua. Hal ini dilakukan untuk menghindari adanya intervensi dari negara lain dalam menggangu NKRI. 111 DAFTAR PUSTAKA A. BUKU Amalia, Lia. (2007). Ekonomi Internasional. Yogyakarta: Graha Ilmu. Djumadi. (2005). Sejarah Keberadaan Organisasi Buruh. Jakarta: PT. Grafindo Persada Donnely, Jack. (2003). Universal Human Rights in Theory and Practice. Ithaca and London: Cornell University Press. El-Muhtaj, Majda. (2007). Hak Asasi Manusia Dalam Konstitusi Indonesia. Jakarta: Kencana. Frankel, J.(1990). Hubungan Internasiona. Jakarta: ANS Sungguh Barsaudara. Hermawan, Yulius P. (2007). Transformasi Dalam Hubungan Internasional; Aktor, Isu, dan Metodelogi. Yogyakarta: Graha Ilmu. Hermawan, Yulius P.. (2007). Transformasi Internasional. Yogyakarta: Graha Ilmu. Dalam Studi Hubungan Hidayatullah, Syarif. (2000). Pendidikan Kewargaan; Demokrasi, HAM & Masyarakat Madani. Jakarta: IAIN Jakarta Press. Ilmar, Aminuddin. (2004). Hukum Penanaman Modal di Indonesia. Jakarta: Kencana. Ilmar, Aminuddin. (2005). Hukum Penanaman Modal Asing. Jakarta: Kencana. Jemadu, Aleksius. (2008). Politik Global dalam Teori & Praktik. Yogyakarta: Graha Ilmu. Junhui, Jin. (1994). An Analysis of The Clinton Administration’s Foreign Policy. CIIS: Internationa: Studies. Kementerian Luar Negeri RI. (2009). Hubungan Bilateral Indonesia-AS di Era Presiden Obama. Bukit Tinggi: Deputi Seswapres Bidang Politik. Muarif, Samsul. (2008). Obama Presiden Amerika Anak Menteng. Jakarta: Grafindo. 112 Nadj E, Shobirin. (2002). Diseminasi Hak Asasi Manusia: Perspketif dan Aksi. Yogyakarta: Garasi. Perwira, Anak Agung Banyu. (2005). Pengantar Ilmu Hubungan Internasional. Bandung: Remaja Rosdakarya. Rudy, T. May. Hubungan Internasional Kontemporer dan Masalah-masalah Global. Bandung: PT. Refika Aditama. Sriyono , A. Agus, dkk. (2004). Hubungan Internasional: Percikan Pemikiran Diplomat Indonesia. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Susilo, Taufik Adi. . (2009). Mengenal Amerika Serikat. Yogyakarta: Garasi. Ubaidillah, A, dkk. . (2000). Pendidikan Kewarganegaraa: Demokrasi, HAM, dan Masyarakat Madani. Jakarta: IAIN Jakarta Press. Yusuf, Sufri. (1989). Hubungan Internasional dan Politik Luar Negeri, Sebuah Analisis Teoritis dan Uraian Pelaksanaanya. Jakarta: Pustaka Sinar. B. Jurnal Adriana Elizabeth. (2006). Dimensi Internasional Kasus Papua. Jurnal Penelitian Politik. vol.3, No.1. Hal. 44. Aknolt Kristian Pakpahan. (2005). “Multinational Corporations Dalam Perekonomian Global”. Jurnal Ilmiah Hubungan Internasional, vol. 1. September. hal. 235 C. Internet A Short History of The Department State. http://history.state.gov/departmenthistory/short-history/development. diakses pada tanggal 29 Februari 2012, pukul 08.28 Wita. AS dan NATO Pertimbangkan Senjatai Oposisi Libya. http://www.metrotvnews.com/metromain/news/2011/03/26/46611/ASdan-NATO-Pertimbangkan-Senjatai-Oposisi-Libya, diakses pada tanggal 22 Februari 2012. Pukul 17.52 Wita. Assistant Secretary Kurt Campbell visits Indonesia to prepare for U.S. participation at East Asia Summit. http://jakarta.usembassy.gov/embnews_10262011.html. Diakses pada tanggal 12 Mei 2012. Pukul 22. 01 Wita. 113 Berita Terkini. http://www.ptfi.com/news/ebk/gen_ebk.asp?ed=20110920. Diakses pada tanggal 14 April 2012. Pukul 21.32 Wib. Deklarasi Universal HAM. http://www.kontras.org/baru/Deklarasi%20Universal %20HAM.pdf . Diakses pada tanggal 6 April 2012. Pukul 18.40 Wita. Di Amerika saja diadukan , Masa Di Indonesia Freeprt di Lindungi. http://nasional.kompas.com/read/2011/11/05/14472574/Di.Amerika.Saja. Diadukan.Masa.di.Indonesia.Freeport.Dilindungi. Diakses pada tanggal 21 Maret 2012. Pukul 18.50 Wita. Fakta Mengenai Perundingan Perjanjian Kerja Bersama PT Freeport Indonesia (PTFI). http://www.ptfi.com. Diakses pada tanggal 9 Februari 2012, pukul 21 :49 Wita. Fakta Mengenai Perundingan Perjanjian Kerja Bersama PT. Freeport Indonesia. http://www.ptfi.com/. Diakses pada tanggal 3 Februari 2012. Pukul 14. 32 Wita. Freeport Akar Separatis Negara. http://etnohistori.org/freeport-akar-separatismenegara.html. Diaskes pada tanggal 3 November 2012. Pukul 20.01 Wita. Freeport: Mogok Kerja Karyawan Tidak Sah. http://nasional.vivanews.com/news/read/247453-freeport-kecewa--karyawanmogok-kerja. Dikases pada tanggal 4 April 2012. Pukul 13.47 Wib. http:/www.search.eb.com.colib.ccc.edu:80/eb/article-9054240. Diakses pada tanggal 15 Februari 2012, pukul 21.34 Wita. Human.Rights.http://www.embassyofindonesia.org/inausa/statement/jointstateme ntSDV.htm. Dikases pada tanggal 12 April 2012. Pukul 11.32 Wita. Ini Daftar Gaji Karyawan Freeport. http://nasional.vivanews.com/news/read/252669-ini-daftar-gaji-karyawanfreeport. Diakses pada tanggal 9 Maret 2012. Pukul 12.04 Wita. International Labor Affairs-ILA. http://www.state.gov/j/drl/ila/index.htm. diakses pada tanggal 26 April 2012. Pukl 01.12 Wita. Karyawan Freeprt Sepakat Akhiri Mogok. http://www.bbc.co.uk/indonesia/dunia/2011/12/111214_freeportstrikeends .shtml. Diakses pada tanggal 11 April 2012. Pukul 11.06 Wita. 114 Kerjasama Bilateral. http://www.kemlu.go.id/Pages/IFPDisplay.aspx?Name=BilateralCooperati on&IDP=37&P=Bilateral&l=id. Diakses pada tanggal 18 Maret 2012. Pukul 20.27 Wita. Kerugian Freeport US$20 Juta per har. http://economy.okezone.com/read/2011/10/12/19/514431/kerugianfreeport-usd20-juta-per-hari. Diakses pada tanggal 4 April 21012. Pukul 13. 48 Wib. Keuntungan Freeport Rp 4000 Triliun Negara dapat 1 %. http://www.majalahtambang.com/detail_berita.php?category=18&newsnr =4975. Diakses pada tanggal 13 Maret 2012. Pukul 14. 32 Wita. Multinational Corporation. http://www.scribd.com/doc/57687304/BAB-I1, diakses pada tanggal 9 Januari 2012. Pukul 08.27 Wita. Obama dan Politik Luar Negeri AS. http://aipi.wordpress.com/2009/01/19/obama-dan-politik-luar-negeri-as. Diakses pada tanggal 28 Februari 2012. Pukul 13.56 Wita. Obama Hormati Sikap RI Soal Papua. http://www.jurnas.com/halaman/17/201111-19/189624. Diakses pada tanggal 12 Mei 2012. Pukul 19.48 Wita. Obama Respects Yudhotono. http://www.aseansummit.org/news246-obamarespects-yudhoyono%60s-policies-on-papua.html. Diakses pada tanggal 12 April 2012. Pukul 19.30 Wita. Perihal Pangkalan Militer AS di Australia dan Kepentingan AS di Papua. http://mawatejamaya.wordpress.com/2011/11/26/perihal pangkalanmiliter-as-di-australia-dan-kepentingan-as-di-papua/. Diakses pada tanggal 12 Maret 2012. Pukul 16.21 Wita. Pernyataan Hillary Clinton, Intervensi atau Keprihatinan. http://politik.kompasiana.com/2011/11/13/pernyataan-hillary clinton%E2%80%9Cintervensi-atau-keprihatinan. Diakses pada tanggal 5 April 2012. Pukul 09.13 Wita. Perundingan Karyawan Freeport dengan Perusahaan. http://www.bbc.co.uk/indonesia/berita_indonesia/2011/07/110712_freepor .shtml. diakses pada tanggal 11 April 2012. Pukul 11.07 Wita. Perusahaan Kontraktor PT. Freeport Rekrut Ratusan Kayawan Baru. http://kbr68h.com/berita/daerah/17489-perusahaan-kontraktor-pt-freeportrekrut-ratusan-karyawan-baru. Diakses pada tanggal 4 April 2012. Pukul 14.04 Wib. 115 Pidato Obama: Indonesia Rangsang Ekonomi Amerika. http://www.voaindonesia.com/content/pidato-obama-indonesia-rangsangekonomi-amerika-107118268/85856.html. Dikses pada tanggal 23 Maret 2012. Pukul 13.23 Wib. PT. Freeport Indonesia. http://id.wikipedia.org/wiki/Freeport_Indonesia, diakses pada tanggal 11 November 201. Pukul 16.43 Wita. Riwayat Proyek. http://www.ptfi.com/about/history.asp. Diakses pada tanggal 28 November 2011, pukul 19.44 Wita. RiwayatProyek. http://www.ptfi.com/about/history.asp, diakses pada tanggal 28 November 2011. Pukul 19.44 Wita. Satukan Perjuangan Buruh PT Freeport dan Perjuangan Buruh Seluruh Indonesia, http://www.rakyatpekerja.org/2011/10/satukan-perjuangan-buruh-ptfreeport.htm. diakses pada tanggal 8 Februari 2012. Pukul 23:55 Wita. Sejarah Papua dalam NKRI Sudah Benar. http://oase.kompas.com/read/2009/08/21/06205938/Sejarah.Papua.Dalam. NKRI.Sudah.Benar. diakses pada tanggal 24 November 2011. Pukul 19:45 Wita Sekilas Tentang PT.Freeport Indonesia. http://www.ptfi.com/about/default.asp. diakses pada tanggal 29 November 2011. Pukul 20:54 Wita. SP Freeport Minta Pemerintah Turun Tangan . http://kbr68h.com/berita/nasional/20091-sp-freeport-minta-pemerintahturun-tangan. Diakse pada tanggal 4 April 2012. Pukul 13.55 Wib. Tata Kelola Koporasi. http://www.ptfi.com/about/tatakelola.asp. diakses pada tanggal 20 Februari 2012. Pukul 16.24 Wita. UMP Papua 2102 Rp. 1.585.000.http://www.cenderawasihpos.com/index.php?mib=berita.detail &id=4738. Diakses pada tanggal 16 April 2012. Pukul 16.48 Wita US Ambassador to Indoneisa Scot Marciel Touts Substantial Opportunities for US Businesses in Indonenesia. http://jakarta.usembassy.gov/news/embnews_03052012.html. Di akses pada tanggal 21 Maret 2012, pukul 21.42 Wib. 116 Us Freeport Indonesia. http://www.reuters.com/article/2012/01/02/us-freeportindonesia idUSTRE80101B20120102. Di askses pada tanggal 23 April 2012. Pukul 21.32 Wita. UU No.13 Tahun 2003. http://www.bpkp.go.id/uu/filedownload/2/40/258.bpkp. diakses pada tanggal 21 Maret 2012. Pukul 13.02 Wita. D. Lain-lain Laporan Tahunan PT. Freeport McMoran Copper & Gold. 2010. Working Toward Sustainable Development Report. United States: FXC. Laporan dan Data dari PUK (SP KEP SPSI PTFI) 117 Lampiran 1. Laporan Pembayaran Terhadap Pemerintahan Tahun 2010 (Juta) Pajak Penghasilan Perusahaan, dikurangi restitusi Pemotongan pajak atas dividen asing Pajak Karyawan Dividen Royalti dan Pajak Pesangon Bersih Properti Pajak Biaya dan Pajak lainnya Total Other Countries Total $1 $2 $2,234 173 43 169 39 - 13 - 267 373 169 185 14 97 $1,974 29 73 $142 2 10 $27 285 97 319 $3,744 U.S Chili Peru $327 $239 $327 $1,293 243 - 63 18 - 31 17 - 31 81 22 $749 40 72 $432 45 $420 - Indonesia DRC Sumber: 2010 Working Toward Sustainable Development ReportFreeport McMoran Copper & Gold.Hal 11. 118 Lampiran 2: Surat Terbuka dari Pekerja/Buruh PTFI kepada Presiden Republik Indonesia (Susilo Bambang Yudhoyono) SURAT TERBUKA KEPADA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA Dari PEKERJA DI PT FREEPORT INDONESIA Kepada Yth; Presiden Republik Indonesia DR.H. SUSILO BAMBANG YUDHOYONO Di Istana Negara Jl. Veteran No.16 Jakarta Pusat Bapak Preseiden yang kami hormati, Pertama – tama kami panjatkan puji dan syukur kepada Allah pencipta langit dan bumi, atas pekenaan-Nya,sehingga kita masih diberikan nafas kehidupan dan doa kami agar Allah selalu memberikan kesehatan yang baik dan kekuatan untuk bapak Presiden dalam hidup sehari-hari serta memimpin dan mengatur bangsa dan negara yang kami cintai ini . Dalam aksi mogok kerja yang telah kami lakukan di PT Freeport Indonesia , perihal Tuntutan Perbaikan Kesejahteraan Pekerja yang menyangkut Penyesuaian Upah Pokok belum ada kesepakatan, sebab “angka” tawaran dari pihak perusahan PT-FI sebesar 35% dari upah Pokok sebelumnya sebesar Rp 3,316,000 untuk level terendah F1 belum dapat kami terima, karena tawaran tersebut menurut kami belum sesuai dengan kontribusi pekerja yang telah memberikan keuntungan berlipatganda untuk PT-FI dan Freeport McMoran Copper and Gold serta sumber tambang mineral emas, tembaga dan perak di Grasberg ( tambang terbuka dan tambang bawah tanah ) dalam jumlah cadangan dan produksi yang terbesar di dunia . Tuntutan kami terakhir tentang Penyesuaian Upah Pokok kepada pihak pimpinan PT Freeport Indonesia adalah US$7,5 per jam untuk level/grade terendah F-1 dan akan dikonvesikan ke mata uang rupiah yaitu untuk upah per jam Rp67,500 dan upah pokok per bulan Rp 11,677,000,- per bulan . Tuntutan kami untuk level/grade terendah F-1 sampai level atas yaitu level 3. Dalam penyesuaian gaji yang kami maksud akan berdampak positif bagi Negara sebab pajak PPh akan meningkat. Kami tahu bahwa perusahan PT Freeport Indonesia adalah Affliate of Freeport McMoran Copper and Gold yang adalah investasi Amerika di Indonesia . Sudah 40 tahun Freeport berada di Tanah Papua, tetapi belum memberikan kesejahteraan yang baik untuk pekerja dan masyarakat lokal serta rakyat Indonesia pada umumnya. 119 Kami mohon agar investasi Freeport dapat memberikan kontribusi dan kesejahteraan yang baik dan adil bagi rakyat Indonesia yang bekerja di Freeport . Para utusan menteri terkait , pemerintah daerah kabupaten dan provinsi sudah pernah bertemu dengan kami, dan juga masalah ini sudah dimediasikan di Kemenakertrans RI di Jakarta, tetapi belum ada titik temu . Masalah ini juga telah didaftarkan oleh pimpinan PT Freeport Indonesia ke Pengadilan Hubungan Industrial di Jakarta Pusat . Dalam Pandangan kami, persidangan di PHI akan menyita waktu yang lama . Kami telah membaca di media, bahwa bapak Presiden telah bertemu dengan Mr.Richard C.Adkerson-President Director CEO Freeport McMoran Copper and Gold, di Hawaii Honohulu pada saat pertemuan APEC . Richard C. Adkerson menyampaikan bahwa mereka (Freeport) akan menambah investasi lagi US$10 milyar sampai US$20 milyar . Mengingat hubungan diplomatik antar dua Negara, Indonesia dan Amerika dan beberapa Negara yang menanamkan investasinya di Freeport Grasberg dan juga kepemilkan Saham 9,6% oleh Pemerintah Indonesia, sehingga pandangan kami bahwa tuntutan pekerja di PT Freeport Indonesia dapat diselesaikan oleh bapak Presiden sebagai pemegang Otoritas Penuh. Freeport adalah sebagian dari masalah di Tanah Papua . Sebagaimana konsen bapak Presiden agar masalah di Papua diselesaikan dengan hati dan kasih, maka kami memohon bapak Presiden dapat mempertimbangkan serta menyelesaikan Tuntutan Pekerja di PT Freeport Indonesia secara adil dan bijaksana. Dengan harapan agar rakyat Indonesia yang bekerja di PT Freeport Indonesia dapat menikmati kesejahteraan yang baik dan adil dan dapat membantu keluarga dan orang lain, dan juga dapat hidup sejahtera dan setara dengan Negara-negara maju di dunia. Pancasila dan UUD 1945 adalah dasar dari Perjuangan kami di PT Freeport Indonesia. Demikian dan atas perhatian bapak Presiden, kami sampaikan banyak terima kasih. Timika, 03 Desember 2011. Salam dan Hormat Kami, Mewakili Pekerja di PT.Freeport Indonesia FRANS BERNHARD OKOSERAY Sumber: Politikana.102 102 Surat Terbuka Pekerja Serikat Freeprt Buat Presiden Indonesia. http://politikana.com/baca/2011/12/11/surat-terbuka-pekerja-freeport-buat-presidenindonesia.html. Diakses pada tanggal 15 Maret 2012. Pukul 12.28 Wita. 120 Lampiran 3: Daftar GajiUntuk Non-Staff (Grade F1 s/d A5) Sesuai dengan Hasil Upah Pokok Saat ini ( PKB 2011-2013 ) Grade Master A5 A4 A3 A2 A1 Spesialis B5 B4 B3 B2 B1 Kompetisi dasar C4 C3 C2 C1 D4 D3 D2 D1 E3 E2 E1 F3 F2 F1 2010-2011 Upah pokok 2011-2012 %Kenaikan Upah Pokok Total Kenaikan Majemuk 2012-2013 %Kenaikan Upah Pokok Rp Rp Rp Rp Rp 5,517,000 5,375,000 5,733,000 5,091,000 4,949,000 24% 24% 24% 24% 24% Rp Rp Rp Rp Rp 6,841,100 6,665,000 6,489,000 6,312,900 6,136,800 13% 13% 13% 13% 13% Rp Rp Rp Rp Rp 7,730,500 7,531,500 7,332,600 7,133,600 6,934,600 40% 40% 40% 40% 40% Rp Rp Rp Rp Rp 4,896,000 4,668,000 4,531,000 4,393,000 4,255,000 24% 24% 24% 24% 24% Rp Rp Rp Rp Rp 5,959,500 5,788,400 5,618,500 5,447,400 5,276,200 13% 13% 13% 13% 13% Rp Rp Rp Rp Rp 6,743,300 6,540,900 6,349,000 6,155,600 5,962,200 40% 40% 40% 40% 40% Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp 4,117,000 3,998,500 3,878,000 3,799,500 3,839,000 3,582,000 3,544,000 3,496,000 3,449,000 3,422,000 3,395,000 3,370,000 3,343,000 3,316,000 24% 24% 24% 24% 24% 24% 24% 24% 24% 24% 24% 24% 24% 24% Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp 5,105,100 4,958,200 4,808,800 4,661,800 4,512,400 4,454,100 4,394,600 4,335,100 4,276,800 4,243,300 4,209,800 4,178,800 4,145,400 4,111,900 13% 13% 13% 13% 13% 13% 13% 13% 13% 13% 13% 13% 13% 13% Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp 5,768,800 5,602,900 5,434,000 5,267,900 5,099,100 5,033,200 4,965,900 4,898,700 4,832,800 479,500 4,757,100 4,722,100 4,684,400 4,646,500 40% 40% 40% 40% 40% 40% 40% 40% 40% 40% 40% 40% 40% 40% Sumber: PUK (SP-KEP SPSI PTFI) 121 Lampiran 4: Hasil Wawancara dengan Dirjen AMEROP-Kementerian Luar Negeri Indonesia Pertanyaan: 1) Bagaimana sikap Pemerintahan Amerika Serikat Terhadap Pelanggaran HAM yang melibatkan PT. Freeport Indonesia_PTFI yang berhubungan dengan: a. Adanya pembayaran kepada pihak kepolisian Indonesia yang telah mengirim surat kepada Departemen Kehakiman AS, dengan dugaan melanggar FCPA. FCPA adalah larangan bagi perusahaan AS untuk membayar pejabat/aparat negara lain melakukan atau tidak melakukan suatu tindakan yang bertentangan dengan pekerjaan/jabatan dari pejabat tersebut yang sah. b. Mengenai renegosiasi kontrak karya PT. Freeport Indonesia? c. Tuntutan kenaikan gaji buruh yang dilakukan oleh pekerja PTFI beserta serikat buruh PT. Freeport Indonesia kemarin? d. Pengusiran masyarakat asli Papua (kaum minoritas) dari tempat tinggal mereka, seperti suku Amungme yang harus berpindah demi beroperasinya PTFI. 122 2) Apa yang menjadi faktor Pendorong dan Penghambat Penyelesaian Pelanggaran HAM di Papua dan berbagai macam kasus yang melibatkan PT. Freeport Indonesia? 3) Bagaimana pengaruh Pelanggaran HAM yang dilakukan PT. Freeport Indonesia terhadap Hubungan Bilateral Amerika-Indonesia? Apakah berdampak terhadap hubungan bilateral keduan negara? Kalau iya, dalam bidang apa saja? 4) Sejauh mana pentingnya PT. Freeport Indonesia (PTFI) bagi Amerika Serikat sendiri sebagai Home Country dimana PT.Freeport Indonesia merupakan anak perusahaan dari Freeport McMoran Copper dan Gold Inc dan bagi Indonesia sendiri sebagai Host Country? 5) Apakah yang akan terjadi jika Freeport berhenti beroperasi di Indonesia dan dampak apa saja yang ditimbulkan bagi Indonesia maupun Amerika Indonesia? Jawaban: 1a. Kepolisian Republik Indonesia salah satu lembaga penegak hukum, salah satu tugasnya adalah mengamankan objek-objek vital di seluruh Indonesia. PT. Freeport Indonesia merupakan salah satu objek vital nasional. Keberadaan Polisi di wilayah Freeport adalah untuk mengamankan wilayah sekitar. PT. Freeport Indonesia. Sementara itu untuk keamanan di dalam PT. Freeport Indonesia merupakan tanggung jawab internal dari PT. Freeport Indonesia itu sendiri. 1b. Mengenai peran dan kegiatan PT. Freeport Indonesia, Pemri mendorong proses divestasi saham PT. Freeport Indonesia sesuai dengan kebijakan ekonomi nasional. 1c. Mengenai tuntutan kenaikan gaji, kami berpendapat, hal ini berada dalam wewenang PT. Freeport, Pemri cq KementerianTenaga Kerja mempunyai 123 peran memfasilitasi dan mendorong agar kedua pihak dapat mencapai kesepakatan. 1d. Mengenai masalah penduduk asli Papua, PT. Freeport Indonesia sebagai sebuah perusahaan swasta mempunyai program Corporate Social Responsibility (CSR), sepengetahuan kami PT. Freeport Indonesia telah melibatkan suku-suku asli sekitar pertambangan, seperti dalam program pelestarian lingkungan hidup. 2/3. Dalam berbagai kasus tuduhan pelanggaran HAM, sampai saat ini belum ada bukti-bukti kuat yang menyatakan keterlibatan PT. Freeport Indonesia. Namun dapat disampaikan bahwa semenjak terbinanya hubungan RI-AS sejak tahun 1950an, proses reformasi dan perkembangan positif yang terjadi di Indonesia telah meningkatkan leverage Indonesia dalam berhadapan dengan mitra, termasuk dengan AS. Hubungan RI – AS yang sebelumnya lebih berpola donor dan recipient country disertai ”tekanan” AS terhadap Indonesia mengenai masalah-masalah pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM), reformasi Tentara Nasional Indonesia (TNI), goodgovernance dan lain-lain, telah bergeser kepada pengakuan AS terhadap keberhasilan Indonesia melakukan demokratisasi dan memerangi terorisme, aktivitas Indonesia di kawasan Asia Tenggara dan dunia muslim, forum G-20 dan PBB. Pengakuan tersebut diwujudkan dalam hubungan Kemitraan Komprehensif (Comprehensive Partnership) yang menempatkan Indonesia sebagai mitra AS dalam upaya mengatasi masalah-masalah regional dan global. Sebagai sebuah kesepakatan, CP merupakan sebuah kemitraan setara (equal partnership) dan berpandangan ke depan (forward looking) dengan mengoptimalkan segala kesempatan (opportunity driven) dalam kerja sama bilateral. Hubungan tersebut bersifat komprehensif dan multi-sektoral sehingga tidak lagi terpaku pada single issue interest. Kuatnya dukungan AS terhadap Indonesia di indikasikan dengan: a. Dukungan terhadap integritas teritorial Indonesia; b. Dukungan dalam perkembangan demokrasi dan kesinambungan reformasi di Indonesia, termasuk upaya Indonesia dalam memerangi teroris memelalui berbagai bentuk bantuan, pelatihan dan kerjasama; c. Dukungan terhadap upaya Indonesia dalam menjaga stabilitas nasional, guna meningkatkan stabilitas keamanan dan ekonomi di kawasan Asia Tenggara; d. Pencabutan travel warning/travel advisory terhadap Indonesia pada 23 Mei 2008, setelah diberlakukan selama 8 tahun; 124 e. Pulihnya hubungan militer antara kedua negara dan meningkatnya dukungan Kongres terhadap perlunya pembangunan kembali kerjasama pertahanan dan keamanan yang erat antara kedua negara, walau masih terdapa treservasi beberapa anggota Kongres terhadap isu normalisasi hubungan Kopassus-US SpecialForces; f. Tingginya intensitas pertemuan dan kunjungan dari kedua belah pihak. Pemerintah AS mendukung segala upaya Indonesia dalam menegakkan HAM dan reformasi TNI, ini terbukti dengan menguatnya persepsi positif kalangan pemerintah, militer dan parlemen AS terhadap proses reformasi di tubuh Tentara Nasional Indonesia (TNI), diaktifkannya kembali dan dimulainya kerjasama-kerjasama di bidang militer dengan Indonesia juga merupakan contoh lain bahwa AS menganggap Indonesia mengalami kemajuan yang sangat berarti di bidang penegakan HAM dan Reformasi TNI. 4/5. Keberadaan PT. Freeport Indonesia di Papua didasari oleh Undang-undang No. 1 tahun 1967 tentang Penanaman Modal Asing. Sebagai perusahaan swasta asing, PT. Freeport Indonesia, membayar pajak sekitar US$ 2 Miliar/tahun. Pemri dalam melakukan kontrak karya dengan PT. Freeport Indonesia seperti halnya dengan perusahaan-perusahaan lainnya selalu mencantumkan klausul yang memungkinkan dilakukannya renegosiasi apabila dirasa ada yang dirugikan. Jakarta, 24 April 2012 [email protected] 125 Lampiran 5: Hasil Wawancara dengan Serikat Pekerja Buruh PT. Freeport Indonesia (SPSI) Pertanyaan: 1. Sebenarnya hal apa yang menjadi landasan bagi pekerja/buruh PT. Freeport Indonesia dalam melakukan aksi mogok serta demonstrasi untuk meminta kenaikan upah (gaji) mereka? Jawaban: Kami menginginkan perubahan kesejahteraan, perubahan yang lebih baik dari yang ada saat itu. Perubahan pada perilaku Management PTFI (perusahaan) terhadap pekerjanya yang sudah sekian lama dibiarkan semenamena dan anehnya bahwa saat itu semua keluhan kami tidak didengarkan oleh siapapun dan dari manapun. Sebagai salah satu contoh bahwa perubahan roster kerja di suatu departemen dilakukan secara paksa tanpa mau lagi mendengar atau mempertimbangkan masukan dari pekerja melalui Serikat Pekerja. Lagipula saat itu (sejak 10 tahun terakhir) para pengurus di Serikat Pekerja (beberapa Oknum) cenderung hanya dimanfaatkan oleh pihak Perusahaan untuk meloloskan segala bentuk “kebijakan” Perusahaan (yang sebenarnya sangat tidak bijak bagi Pekerja) yang merugikan pihak Pekerja dan pun oknum-oknum Pengurus tersebut hanya menggunakan Serikat Pekerja sebagai “jalan” untuk mendapatkan Jabatan di Perusahaan. Tentunya hal ini sangat merugikan kami sebagai Anggota Serikat Pekerja dan merasa di zolimi, hingga akhirnya dari sekian lama tertindas secara bersama-sama maka secara bersama-sama pula kami harus bangkit dari keterpurukan Hubungan Industrial dengan Perusahaan yang sudah cenderung mengarah ke perbudakan gaya Modern. Sebagai contoh lainnya adalah bahwa dulunya Poin Of Leave (tempat Cuti) Pekerja semuanya ke daerah masing-masing dimana Keluarga atau Orang-Tua berada, tetapi di rubah menjadi Cuti di Timika saja (Cuti Lokal). Walaupun itu disepakati dalam Perjanjian Kerja Bersama (PKB) bersama dengan Serikat Pekerja (SPSI) tetapi hal itu merupakan “kemunduran”, bukan kemajuan. Kalau dulunya kami Cuti semua biaya di tanggung hingga sampai di halaman rumah kami di daerah masing-masing, saat ini hanya sampai ke Ibu Kota Provinsi, dan itupun tidak semuanya, misalnya yang ke Sumatera, hanya sampai di Jakarta, sisanya (ke Sumatera-nya) harus di tanggung sendiri oleh masing-masing Pekerja. Semua itu merugikan kami sebagai Pekerja di Tambang kelas Dunia, Nomor 1 di Indonesia, bahkan Cadangan Tambang No. 1 di Dunia. Silahkan bandingkan dengan Kesejahteraan Pekerja di PT.KPC (yang memproduksi Batu Bara, kebetulan sebagian batu-baranya di konsumsi oleh PTFI), PT.INCO di Sorowako (yang memproduksi Nikel), PT.NNT di Batu Hijau NTB yang juga memproduksi Emas tetapi Perusahaan baru kemaren (10 tahunan). Kami yang sudah 46 Tahun 126 memproduksi Emas, Perak dan Tembaga (belum termasuk 7 komoditi/Tambang lainnya sebagai Material ikutan di 3 Komoditi utama tersebut). Gak bisa dong Nikel, apalagi Batu Bara mau dibandingin dengan Emas…!!! Gak Fair dong. Hal itulah yang membangkitkan kami untuk memperjuangkan Kesejahteraan kami, walaupun saat ini baru sebagian kecil yang dapat kami raih. Dan sebagai tambahan, jangan percaya dengan promosi-promosi atau info-info (menggiurkan) tentang PTFI di luar sono (di luar Timika)….tidak semua benar dan banyak BOHONG-nya. Biasalah….namanya juga Iklan. Kelompok Pekerja yang sudah masuk dalam kategori SEJAHTERA adalah hanya pada kalangan (golongan) Pekerja STAFF, itupun belum semuanya yaitu hanya pada Kelas/Golongan/Level 4 (empat) keatas (sampai Level 7). Kelas/Golongan/Grade di Pekerja PTFI adalah: Non Staff yaitu golongan Pekerja dari yang baru masuk (Apprentice) atau Karyawan Baru di Grade F1 sampai Grade A5. Grade 1 2 3 4 5 Rp…. Rp…. Rp…. Rp…. Rp…. A Rp…. Rp…. Rp…. Rp…. Rp…. B Rp…. Rp…. Rp…. Rp…. C Rp…. Rp…. Rp…. Rp…. D Rp…. Rp…. Rp…. E Rp…. Rp…. Rp…. F Staff yaitu golongan Pekerja dari Level 1 (Foreman/Pengawas) sampai dengan level 7 (Vice Presiden).Skala upah pada golongan ini sangat di rahasiakan dan antar golongan yang sama belum tentu Nominal Gajinya sama, sekalipun masa kerjanya sama. Kontraktor & Privatisasi yaitu kelompok Pekerja yang masih bekerja di Perusahaan Kontraktor maupun Perusahaan Privatisasi dan belum menjadi Karyawan PTFI secara permanen .Skala upah di golongan ini sangat bervariasi, tergantung perusahaan masing-masing. Pada golongan ini, terdiri dari puluhan Perusahaan Kontraktor maupun Privatisasi, baik yang sudah PT (Perseroan Terbatas) maupun yang masih CV (Commanditaire Vennotschaap). Beberapa Perusahaan Kontraktor dan Privatisasi adalah PT Pangansari Utama (PT.PSU) yang mengelola Catering & Cleaning Service, PT.HERO Supermarket (Yang mengelola pusat perbelanjaan/Shooping), PT.Sandvik SMC (mengelola Drilling di Tambang), PT.REDPATH (mengelola wilayah tertentu dalam Tambang Bawah Tanah / Underground), PT.PONTIL Indonesia (Mengelola Peledakan Tambang/Blasting), PT.Trakindo Utama atau PTTU (Pengelolaan dan Pemeliharaan peralatan khusus Caterpillar serta alat 127 berat produk Caterpillar), PT.Sanggar Sarana Baja (PT.SSB) yang mengelola bidang Pengelasan khusus, PT.United Tractor (PT.UT) yang mengelola dan pemeliharaan alat berat produk KOMATSU, PT.Cummins (yang mengelola produk Cummins), PT.Buma Intinaker (penyedia tenaga kerja), PT.Salju Abadi Sejahtera atau PT.SAS (penyedia tenaga kerja), PT.OSATO (pembangunan Barak-Barak bagi Pekerja), PT.Srikandi (perawatan perumahan bagi Pekerja Staff), PT.Kuala Pelabuhan Indonesia atau PT.KPI (yang mengelola angkutan/Transportasi bagi Pekerja, pengapalan Konsentrat ke perusahaan pembeli tambang), dan masih banyak lagi. Sebagai tambahan pula bahwa ada perbedaan sangat mencolok antara upah Pekerja di PTFI dengan upah Pekerja di anak perusahaan FCX lainnya di beberapa Negara, seperti di Amerika Utara (8 anak Perusahaan), Amerika Selatan (3 Perusahaan), Afrika (1 Perusahaan). Dan yang paling mengecewakan adalah bahwa sesungguhnya PTFI-lah yang menjadi PRIMADONA bagi FCX (Freeport McMoRan Copper & Gold), yang seharusnya Pekerja PTFI jugalah yang menjadi Primadona dan perlu dihargai dengan Kesejahteraan yang terbaik dari FCX. Malah sebaliknya, justeru Upah dan Kesejahteraan kamilah yang terkecil dari semua anak perusahaan itu, karena belakangan baru ketahuan jika ternyata Pemerintah juga punya kebijakan yang mendukung Upah Murah tersebut, sangat ironis memang. A. Anak Perusahaan FCX di Amerika Utara : 128 B. Anak Perusahaan FCX di Amerika Selatan : C. Anak Perusahaan FCX di Afrika : D. Anak Perusahaan FCX di Indonesia : 2. Sejak kapan tepatnya pegawai/buruh PT. Freeport Indonesia melakukan aksi mogok? Dan sejak tanggal berapa aksi mogok itu berhenti? Mogok Jilid-1, dari tgl. 04 Juli 2011 s/d 12 Juli 2011, adalah Mogok Kerja akibat kekecewaan seluruh Pekerja atas tindakan Management PTFI yang justeru melakukan PHK terhadap 6 (enam) Pekerjanya yang menjadi Pengurus di SPSI, yaitu: Bung Sudiro (Ketua SPSI), Albar 129 Sabang (Sekretaris), Karolus Kameubun (Bendahara), Virgo Solossa (Wakil Ketua Bidang Organisasi), Juli Parorrongan (Wakil Ketua Bid. Kesejahteraan) dan Supardiyanto (Bendahara-1), dimana saat itu justeru kami sedang mengajak pihak (Management) PTFI untuk melakukan Perundingan PKB yang ke 17 untuk periode 2011-2013, malah dibalas dengan PHK. Mogok Jilid-2, dari 15 September 2011 s/d 15 Januari 2012, adalah Mogok Kerja akibat tidak adanya kata sepakat (Buntu, walaupun PTFI menyatakan belum Buntu) selama perundingan PKB berlangsung. Aksi mogok berhenti sejak tgl. 24 Desember 2011 sejak tercapainya Perjanjian Bersama antara PTFI dan SPSI. 3. Berapa gaji terendah pegawai/buruh PT. Freeport Indonesia berdasarka PKB sebelum adanya tuntutan kenaikan gaji/upah buruh PT. Freeport? Untuk Non-Staff (Grade F1 s/d A5) : Untuk Upah Pekerja Staff sampai sekarang belum ada data akurat yang dapat kami berikan, sekali lagi sangat mereka rahasiakan dan hanya Pekerja Golongan Staff-lah yang memiliki data itu, kebetulan kami semua Pengurus SPSI pada Golongan Non-Staff, namun yang pastinya bahwa penghasilan mereka jauh diatas Non-Staff. Juga bagi Pekerja Kontraktor, belum ada data akurat yang dapat kami berikan, namun gaji mereka variatif, ada yang dibawah Golongan Non-Staff PTFI namun ada juga 130 yang sama dengan Golongan Staff PTFI, walaupun mereka adalah NonStaff Perusahaan Kontraktor. 4. Berapa perbandingan gaji/upah buruh PT. Freeprt Indonesi bila dibandingkan dengan anak perusahaan dari Freeport McMoran Copper & Gold Inc di negara seperti Amerika Sendiri, Chili ataupun yang di Peru? Sebagai contoh perbandingan : Skala Upah bulanan Pekerja di Freeport Morenci (North America) tahun 2006 dan di Chino Mines (New Mexico) tahun 2011-2013. Bandingkan dengan Upah kami saat ini (2011-2013). Artinya, jika di tahun 2006 saja sudah begitu, bagaimana dengan saat ini..? Upah sebulan dengan hanya memproduksi Tembaga dan Pengeras Baja Intinya bahwa perjuangan kami bukan meminta Gaji/Upah sama persis dengan perusahaan FCX di belahan dunia lainnya, apalagi meminta Gaji dalam US$, tetapi kami meminta agar ada “penyesuaian”, sebagaimana kontribusi kami terhadap perusahaan hingga menjadi nomor 1 dan terbaik di kelasnya. Menyangkut Gaji US$, tuntutan kami dalam US$ per jam adalah hanya sebagai dasar perhitungan, toh nantinya dapat di konversi ke Rp. 131 *Rumus gaji/upah Pokok adalah Upah per jam x 173 = Upah Pokok sebulan, *Rumus Upah perjam adalah Upah Pokok / 173 = Upah per jam-nya. *Sedangkan untuk tuntutan kami dalam US$ per jam, tentu Anda dapat menghitungnya jika US$1 = Rp.9000 dengan Rumus diatas. 5. Apa saja hasil yang telah disepakati oleh serikat buruh PT. Freeport dengan pihak dari managemen PT. Freeport Indonesia? Hasil kesepakatan kami adalah apa yang tertuang dalam PKB untuk periode 2011-2013 yang ditanda-tangani di Jakarta pada tgl. 25 Januari 2012. Namun intinya adalah sebagaimana yang tertuang dalam Perjanjian Bersama (PB) terlampir dalam imel. 6. Berapa jumlah gaji pegawai/buruh PT. Freeprt Indonesia sekarang ini berdasarkan kesepakatan PKB 2011-2013? Dari tingkatan Master, Spesialis dan tingkatan Kompetensi dasar? Dapat dilihat pada Skala Upah sebagaimana tertera pada jawaban No.3 diatas (Upah saat ini). 7. Apakah PT. Freeport Indonesia telah melanggar UU No. 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan??? Kalau iya, pasal-pasal berapa saja dan alasannya ?? Ya…. a. Melakukan PHK sepihak (pada Mogok Kerja Jilid 1 diatas) kepada Pengurus SPSI. b. Tidak mau berunding, dengan berbagai alasan-alasan klasik (pada Mogok Kerja Jilid 1). c. Sebelum Mogok Kerja (jilid 1) terjadi, Management PTFI sudah merencanakan beberapa langkah yang tentunya merupakan langkahlangkah yang sangat tidak terpuji sebagai Perusahaan Tambang Kelas Dunia (terlampir dibawah ini). d. Melakukan perekrutan karyawan baru (selama mogok kerja Jilid 2, bahkan hingga saat ini) untuk menggantikan Pekerja yang sedang mogok saat itu. e. Melakukan Intimidasi dengan berbagai cara selama Mogok Kerja Jilid 2, seperti : 132 o o o o o o o o Memaksakan Pekerja yang Mogok untuk menanda-tangani Surat Pernyataan “tidak mendukung aksi mogok kerja oleh SPSI” dan bersedia keluar dari keanggotaan SPSI jika ingin kembali bekerja. Membuang semua barang pribadi Pekerja dari kamar masing-masing untuk kemudian kamar itu ditempati oleh Pekerja Baru selama Mogok Kerja Menggunakan Aparat untuk memaksakan Pekerja yang Mogok Kerja namun hanya tinggal di kamar masing-masing (di Tembagapura) untuk bekerja ke tempat kerja masing-masing, dan jika ingin Mogok maka Pekerja tersebut seharusnya turun ke Timika dimana temantemannya yang lain melakukan aksi Mogok. (jarak Tembagapura dan Timika > 60 KM). Melakukan Intimidasi langsung kepada keluarga para Pekerja yang Mogok, yaitu menakut-nakuti mereka bahwa Suami mereka nanti akan di PHK. Menggunakan Paguyuban-paguyuban, Pengurus Gereja, Pengurus Masjid, dll untuk mempengaruhi Pekerja agar kembali bekerja dan berhenti Mogok. Mengirimkan Surat-surat Pemberhentian Sementara (RFD) dan Surat Warning ke keluarga masing-masing Pekerjayang tinggal di luar Timika (Jayapura, Biak, Sorong, dll, di Jawa, Kalimantan, Sulawesi, seluruh Indonesia). Akibatnya, ada beberapa keluarga Pekerja yang Mogok yang keluarganya meninggal karena Stress (isteri atau Orang tua), bahkan ada Pekerja yang cerai dengan Isterinya karena suaminya tetap tegar ikut memperjuangkan Kesejahteraannya, dan masih banyak lagi. Menggunakan kelompok-kelompok dari suku pribumi Warga Lokal Kabupaten Mimika (7 Suku) yang mudah di pengaruhi untuk melakukan intimidasi langsung ke tempat dimana Pekerja melakukan Mogok Kerja (Check Point Mile-28), misalnya dengan menjanjikan sejumlah Uang, membuat mereka mabuk, dll. Dan upaya itu masih tetap dilakukan hingga saat ini, karena sebagian besar warga setempat (dari suku-suku asli Papua di Kabupaten Mimika/ 7 Suku) sangat mudah di pengaruhi (di bodohi) dengan janji-janji, Jabatan dalam Perusahaan, dll. Menggunakan aparat untuk menahan Pekerja yang mau naik ke Tembagapura saat terjadi penembakan di luar terminal GorongGorong (10 Oktober 2011), hingga sangat mungkin Perusahaan telah bekerjasama dengan aparat hingga saat ini sebagaimana yang pernah diberitakan di Tv-Tv. 133 Intinya, terlalu banyak Bisnis dalam Bisnis PTFI yang dilakukan oleh oknumoknum Pejabat dalam Perusahaan ini sehingga apapun harus dilakukan demi mempertahankan asset-aset mereka, sekalipun mereka di penjarakan dari pada bisnis mereka terungkap/diketahui. f. Melanggar Kesepakatan Bersama (KB) dan Perjanjian Bersama (PB) bahkan PKB, seperti: Tetap memberikan Sanksi kepada Pekerja yang melakukan Mogok Kerja, sementara dalam Kesepakatan bahwa tidak akan memberikan Sanksi kepada Pekerja yang telah melakukan Mogok Kerja. Tabungan Hari Tua (Savings-Plan) yang seharusnya berjalan paling lambat akhir Maret 2012 lalu, hingga saat ini belum dilaksanakan, hingga saat ini masih ada Pekerja yang belum di kembalikan bekerja ke tempat kerjanya semula sekembalinya dia dari Mogok Kerja, Pekerja yang sedang cuti saat masih berlangsungnya Mogok Kerja masih dibiarkan di kampong halamannya karena tidak diberikan Tiket kembali ke Timika saat berangkat cuti (Tiket hanya sekali jalan), melakukan mutasi (memindahkan) kepada Pekerja dari tempat kerjanya semula ke tempat kerja lainnya sekalipun bukan bidang atau keahliannya, dll. g. Mempekerjakan kembali pekerja yang sudah pensiun selama Mogok Kerja. h. Memaksakan Pekerja untuk melakukan pekerjaan yang bukan keahliannya, seperti Karyawan PT.PSU disuruh membawa alat berat (Haul Truck) untuk membantu produksi, Karyawan Mekanik di perintahkan untuk membawa Haul Truck untuk produksi, Siswa Magang (Apprentice) diperintahkan untuk membawa Haul Truck yang seharusnya belum boleh dilakukan, dll. Itu adalah sebagian pelanggaran nyata (Fakta) yang dilakukan di PTFI oleh Management. Mengenai Pasal-pasal pelanggarannya, silahkan Anda hubungkan sendiri…(maaf ya.. .. ) Alasan mereka melakukan semua itu adalah karena mereka serakah, gila jabatan, tidak punya hati nurani dan jiwa patriot serta cinta kepada Bangsa dan Negaranya sendiri……karena Mayoritas Management PTFI adalah orang Indonesia sendiri. Demikian jawaban dari kami, jika ada kata-kata yang kurang berkenan mohon di maklumi. [email protected] 134