183 ISSN 2252-5416 177 FORMULASI ES KRIM

advertisement
JST Kesehatan, April 2015, Vol.5 No.2 : 177 – 183
ISSN 2252-5416
FORMULASI ES KRIM ALPUKAT DAN KEDELAI SEBAGAI SUMBER GIZI
ALTERNATIF BAGI IBU HAMIL
Avocado and Soybean Ice Cream Formulation as an Alternative Source of Nutrition for
Pregnant Women
St. Masithah1, Citrakesumasari2, Abubakar Tawali3
1
Bagian Gizi Kesehatan Masyarakat Program Pascasarjana Universitas Hasanuddin
2
Bagian Gizi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin
3
Bagian Ilmu dan Teknologi Pangan Universitas Hasanuddin
(E-mail: [email protected])
ABSTRAK
Perubahan fisiologis selama kehamilan dapat menyebabkan defisiensi makronutrien dan
mikronutrien jika tidak ditangani dengan baik. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan
produk es krim alpukat dan kedelai sebagai sumber gizi alternatif yang dapat memenuhi tambahan
makronutrien (protein lemak, dan karbohidrat) dan mikronutrien (Fe, Ca, vitamin A, dan vitamin C)
yang dianjurkan bagi ibu hamil. Jenis penelitian adalah quasi experiment dengan desain post test
only control group design. Setiap formula diujikan kepada 60 sampel yang terdiri dari 30 ibu hamil
sebagai panelis konsumen dan 30 mahasiswa S2 Gizi Unhas angkatan 2013 sebagai panelis semi
terlatih. Uji sifat kimia dan fisik dilakukan terhadap formula kontrol dan formula terpilih. Analisis
recall dilakukan terhadap 15 orang ibu hamil dengan kelompok usia kehamilan yang berbeda-beda.
Hasil penelitian diperoleh formula 2 memberikan tingkat kesukaan yang baik. Berdasarkan analisis
laboratorium, dari segi makronutrien formula terpilih untuk setiap 100 gr mengandung protein 4,8
gr dan 4,7 gr pada formula kontrol, lemak 4,35 gr pada formula terpilih dan 4,83 gr pada formula
kontrol, dan karbohidrat 18,3 gr pada formula terpilih dan 9,8 gr pada formula kontrol. Total energi
yang dihasilkan 131,39 Kkal pada formula terpilih dan 101,63 Kkal pada formula kontrol. Adapun
dari segi mikronutrien formula 2 mengandung Fe 1,75 mg pada formula terpilih dan 6,29 mg pada
formula kontrol, Ca 2,61 mg pada formula terpilih dan 4,34 mg pada formula kontrol, vitamin A 50
µg pada formula terpilih dan 30 µg pada formula kontrol, vitamin C 11,05 mg pada formula terpilih
dan 5,58 mg pada formula kontrol. Biaya produksi untuk setiap 100 gr formula terpilih adalah Rp
3.185 dan Rp 3.370 untuk formula kontrol, harga ini cukup bersaing di pasaran. Adapun kesimpulan
dalam penelitian ini yaitu Formula terpilih (F2) mengandung zat gizi yang baik sehingga dapat
menjadi sumber alternatif gizi ibu hamil.
Kata Kunci: Es Krim, Alpukat, Kedelai, Kehamilan
ABSTRACT
Physiological changes during pregnancy can cause macronutrient and micronutrient deficiency if
they are not handled properly. The aim of this study is to obtain a product of avocado and soybean
ice cream as an alternative nutrient sources that can fulfill the additional macronutrients (proteins
fats, and carbohydrates) and micronutrients (Fe, Ca, vitamin A, and vitamin C) recommended for
pregnant women. The type of research is a quasi-experimental design with post test only control
group design. Each formula tested on 60 samples consisting of 30 pregnant women as a consumer
panelists and 30 students S2 Nutrition Unhas year 2013 as a semi-trained panelists. Chemical and
physical properties of the test carried out on the control formula and selected formulas. Recall
analysis performed on 15 pregnant women with different gestational age groups. The results
obtained by the formula 2 provides a good level of preference. Based on laboratory analysis, in terms
177
St. Masithah
ISSN 2252-5416
of macronutrient selected formulas of each 100 g containing protein 4.8 g and 4.7 g in the control
formula, 4.35 grams of fat in the selected formula and 4.83 g in the control formula, and 18.3 grams
of carbohydrates in the selected formula and 9.8 g in the control formula. The total energy produced
131.39 Kcal the selected formula and 101.63 Kcal the control formula. The terms of micronutrient
formula 2 containing 1.75 mg of Fe in selected and 6.29 mg in the formula control , 2.61 mg of
Ca in the selected formula and 4.34 mg in the control formula, 50 mg of vitamin A in the selected
formula and 30 g in the control formula, 11.05 mg of vitamin C in the selected formula and 5.58 mg
in the control formula. Cost of production for each 100 gr of selected formula is Rp 3,185 and Rp
3,370 for the control formula, the price is quite competitive in the market. The conclusion in this
study is the selected Formula (F2) contains nutrients that can be a good alternative source of
nutrition of pregnant women.
Keywords: Ice Cream, Avocado, Soybean, Maternity
lahir prematur, lahir dengan kondisi berat
badan rendah (BBLR).
Mengingat dampak dari defisiensi
makronutrien dan mikronutrien pada ibu
hamil, maka perhatian terhadap konsumsi
ibu selama hamil sangatlah penting.
Pemenuhan kebutuhan gizi ibu selain dari
makanan yang dikonsumsi sehari-hari
juga diperlukan tambahan asupan dari
jenis makanan yang berbeda dari
biasanya, termasuk yang berasal dari
jenis buah dan sayur.
Buah alpukat merupakan buah
bernilai gizi tinggi karena kandungan
lemak, protein serta kalori perkilogramnya sangat tinggi (Ochse et al., 1961).
Lebih dari setengah dari total lemak
dalam alpukat disediakan dalam bentuk
asam oleat, sangat mirip dengan
komposisi lemak zaitun dan minyak
zaitun. Asam oleat membantu saluran
pencernaan
membentuk
molekul
transport yang dapat meningkatkan
penyerapan nutrisi yang larut dalam
lemak seperti karotenoid. Sebagai asam
lemak tak jenuh tunggal, juga telah
terbukti membantu menurunkan risiko
penyakit jantung.
Sebuah
penelitian
menemukan
bahwa diet kaya asam lemak tak jenuh
tunggal (MUFA) yang terdapat dalam
alpukat memiliki efek menguntungkan
pada risiko kardiovaskular dengan
mencegah modifikasi oksidatif LDL-C
dan mengurangi serapan makrofag
plasma LDL teroksidasi. Studi juga
menunjukkan bahwa MUFA mungkin
PENDAHULUAN
Pertumbuhan dan perkembangan
serta upaya mempertahankan kesehatan
membutuhkan perhatian terhadap diet
dan gizi sepanjang siklus kehidupan.
Setiap tahapan dalam siklus kehidupan
menghadirkan seperangkat tantangan,
termasuk yang berhubungan dengan
prioritas gizi dan perencanaan diet
(Worthington, 1988). Salah satu siklus
dalam kehidupan seorang wanita adalah
kehamilan. Perubahan fisiologis selama
kehamilan dapat menyebabkan defisiensi
makronutrien dan mikronutrien jika tidak
ditangani dengan baik.
Survei
yang
dilakukan
oleh
Southeast Asian Food and Agricultural
Science Technology (Seafest) pada tahun
2011 menemukan sekitar 57,6% ibu
hamil di Indonesia mengalami defisiensi
protein dan zat gizi mikro (mikronutrien).
Asupan protein tiap harinya hanya
mencapai 46 gram per hari dari yang
semestinya yaitu 50 gram per hari
ditambah 30 gr bagi ibu hamil. Dari segi
asupan energi, rata-rata hanya 1400 kkal
dari 1800-1900 kk per hari yang
dianjurkan ditambah 300 kkal bagi ibu
hamil.
Mikronutrien kendati dibutuhkan
dalam jumlah yang sedikit, mikronutrien
memiliki peran yang sangat penting sama
halnya dengan makronutrien. Defisiensi
mikronutrien tidak hanya menyebabkan
gangguan kesehatan pada ibu selama
kehamilannya seperti anemia tetapi juga
akan membuat bayi berisiko kecacatan,
178
Es Krim, Alpukat, Kedelai, Kehamilan
ISSN 2252-5416
memiliki efek antihipertensi sederhana
dan bisa meningkatkan sensitivitas
insulin. (Riccardi et al., 2004)
Moreno et al (2008), dimuat pada
British
Journal
Nutrition
juga
menemukan bahwa mereka yang
mengkonsumsi alpukat secara signifikan
(p<0,0001) memiliki asupan lemak total,
lemak tak jenuh tunggal, lemak tak jenuh
ganda, serat, vitamin E, magnesium dan
kalium, dan vitamin K (p = 0,0013) yang
lebih tinggi. Rasio odds untuk sindrom
metabolik adalah 50% lebih rendah pada
mereka yang mengkonsumsi alpukat
dibandingkan dengan mereka yang tidak
(95% CI:0.34, 0.72). Hal yang sama juga
ditemukan pada penelitian Fulgoni et al
(2013), yang menunjukkan peran alpukat
dalam meningkatkan kualitas diet dan
mengurangi risiko sindrom metabolik di
Amerika Serikat.
Meskipun buah alpukat memiliki
kandungan gizi dan manfaat yang sangat
besar bagi manusia, buah alpukat
merupakan salah satu jenis buah-buahan
yang mudah mengalami kerusakan, dan
hingga kini skala pengolahannya relatif
sedikit.
Oleh sebab itu, diperlukan
diversifikasi pengolahan agar daya tahan
dan
konsumsinya
meningkat
memperpanjang
daya
simpannya
diperlukan upaya pengolahan. Salah satu
bentuk produk yang cocok untuk
pengolahan buah alpukat adalah es krim,
karena produk tersebut memerlukan
lemak yang tinggi seperti yang
terkandung dalam buah alpukat. Selain
itu, tidak ada literatur yang menunjukkan
bahwa es krim berbahaya bagi ibu hamil.
Namun, dari segi zat gizi
makronutrien
utamanya
protein,
kandungan protein pada alpukat sangat
rendah sehingga perlu tambahan dari
sumber pangan yang lain, salah satunya
adalah kedelai. Mutu protein dalam susu
kedelai hampir sama dengan mutu
protein susu sapi. Misalnya, protein
efisiensi rasio (PER) susu kedelai adalah
2,3, sedangkan PER susu sapi 2,5. PER
2,3 artinya, setiap gram protein yang
dimakan
akan
menghasilkan
pertambahan berat badan pada hewan
percobaan (tikus putih) sebanyak 2,3 g
pada kondisi percobaan baku.
Formulasi es krim alpukat dan
kedelai, selain menyediakan berbagai zat
gizi yang dibutuhkan oleh ibu hamil dan
janinnya juga dapat meningkatkan
kualitas gizi dari es krim yang selama ini
dipasarkan.
Penelitian ini merupakan bagian dari
penelitian Citrakesumasari dengan judul
Analisis Produk Pemberian Makanan
Tambahan
(PMT)
Ibu
Hamil
(Citrakesumasari, 2014).
Tujuan penelitian ini adalah untuk
mendapatkan produk es krim sebagai
sumber gizi alternatif yang dapat
memenuhi
tambahan
makronutrien
(protein lemak, dan karbohidrat) dan
mikronutrien (Fe, Ca, vitamin A, dan
vitamin C) yang dianjurkan bagi ibu
hamil.
BAHAN DAN METODE
Lokasi dan Rancangan Penelitian
Penelitian
ini
dilakukan
di
Laboratorium
Pengolahan
Hasil
Peternakan/Pertanian STPP Gowa untuk
proses pembuatan es krim alpukat dan
kedelai dan Laboratorium Kesehatan
Dinas Kesehatan Kota Makassar untuk
analisis proksimat. Waktu penelitian
Oktober-November 2014. Jenis penelitian
quasi experiment dengan desain post test
only control group design. Populasi
dalam penelitian ini adalah buah alpukat,
kacang kedelai yang dihasilkan di
Kabupaten Gowa serta panelis dari ibu
hamil dan mahasiswa gizi untuk uji
organoleptik dan recall. Desain ini
dimaksudkan
untuk
mempelajari
dinamika dan variasi variabel yang
termuat dalam judul “Formulasi Es Krim
Alpukat dan Kedelai Sebagai Sumber
Gizi Alternatif Bagi Ibu Hamil” yang
berkaitan dengan daya terima panelis (uji
organoleptik) dan analisis makronutrien
dan
mikronutrien.
Penelitian
ini
menggunakan
metode
eksperimen
dengan analisa laboratorium, satu
perlakuan 5 taraf terhadap panelis.
179
St. Masithah
ISSN 2252-5416
Penelitian dilakukan dalam tiga tahap,
yaitu: tahap pertama berupa seleksi
berdasarkan kondisi fisik alpukat dan
kedelai, tahap kedua pembuatan bubur
alpukat dan susu kedelai, dan tahap
ketiga adalah pembuatan formula es
krim, uji organoleptik untuk semua
produk es krim, analisis makronutrien
dan mikronutrien untuk formula yang
terpilih. Konsentrasi penambahan alpukat
pada formula es krim terdiri dari 5 taraf,
yaitu 0%, 20%, 30%, 40%, dan 50%.
Adapun untuk susu kedelai yaitu masingmasing 10% untuk semua formula.
beda two independent simple U-Mann
Whitney, jika perlakuan memberikan
pengaruh nyata.
Data kandungan es krim dianalisis
secara deskriptif, sedangkan analisis
organoleptik menggunakan uji hedonik
dan mutu hedonik, yang hasilnya
ditabulasikan
dalam
suatu
tabel,
kemudian dianalisis menurut statistik
nonparametrik dengan menggunakan uji
Kruskal Wallis.
HASIL
Komposisi Formula
Komposisi formula yang tepat dalam
pembuatan es krim sesuai tujuan
penelitian dapat dilihat pada tabel 1.
Komposisi ini diperoleh berdasarkan
studi pustaka dari beberapa literatur
termasuk
penelitian-penelitian
sebelumnya terkait pembuatan es krim
dan kandungan gizinya.
Jenis dan Cara Pengumpulan Data
Data yang akan dikumpulkan adalah
data primer yang terdiri dari data daya
terima
formula
berdasarkan
uji
organoleptik terhadap kriteria warna,
rasa, aroma serta tekstur serta data
analisis proksimat berupa sifat kimia dan
fisik formula kontrol dan formula
terpilih.
Uji Organoleptik
Tabel 2 menunjukkan hasil uji
organoleptik panelis, terlihat bahwa
jumlah konsentrasi penambahan alpukat
dan kedelai pada formula signifikan
terhadap penilaian warna, aroma, rasa,
dan tekstur panelis. ang paling disukai
dibanding formula 3, 4, dan 5.
Metode Analisis Data
Data hasil penelitian dianalisis
secara deskriptif dan inferensial. Hasil
laboratorium untuk analisis proksimat
digunakan uji Kruskall-Wallis, apabila
analisis tersebut menunjukkan perbedaan,
maka analisis data dilanjutkan dengan uji
Tabel 1. Formula Es Krim Alpukat dan Kedelai
Komposisi Es Krim (gram)
Formula 1 Formula 2 Formula 3
600
460
440
Air
200
160
140
Susu Full Cream
50
50
50
Whipping Cream
0
80
120
Alpukat
0
100
100
Susu Kedelai
150
150
150
Gula Pasir
5
5
5
Gelatin Sapi
Sumber: Data Primer, 2014
Bahan
180
Formula 4
420
120
50
160
100
150
5
Formula 5
400
100
50
200
100
150
5
Es Krim, Alpukat, Kedelai, Kehamilan
ISSN 2252-5416
Tabel 2. Rata-Rata Mutu Kesukaan Panelis Pada Formula Panelis
Formula
Aroma
4,48
F1
3,03
F2
2,98
F3
2,93
F4
2,92
F5
Sumber: Data Primer, 2014
Nilai Mean
Warna
Rasa
4,22
4,50
3,48
2,98
3,25
2,98
3,22
2,95
2,97
2,93
Tekstur
4,23
3,57
3,32
3,30
3,18
Uji Kruskall-Wallis
(p = 0,05)
0,000
lebih tinggi pada formula terpilih. Kadar
air dan total padatan telah memenuhi
standar yang ada. Adapun hasil uji fisik
formula
yaitu
overrun
menurun
sementara resistensi meningkat (Tabel
4). Analisis perhitungan data recall dari
15 orang ibu hamil yang disesuaikan
dengan AKG dan uji kimia formula
menghasilkan porsi es krim yang
sebaiknya dikonsumsi untuk menutupi
kekurangan zat gizi.
Sifat Kimia dan Fisik Formula
Pengujian sifat kimia hanya
dilakukan pada formula kontrol dan
formula
terpilih
(F2).
Hasilnya
ditampilkan pada tabel 3, dari segi
makronutrien
formula
terpilih
mengandung protein dan karbohidrat
yang lebih tinggi dibanding formula
kontrol,
begitupun
energi
yang
dihasilkan. Dari segi mikronutrien,
kandungan vitamin A dan vitamin C
Tabel 3. Hasil Analisis Sifat Kimia Es Krim Alpukat dan Kedelai
Formula
Formula
Kontrol
(F1)
Formula
Terpilih
(F2)
Sifat Kimia
Fe
Ca
Energi
Protein
Lemak
KH
Kkal
101,63
gr
4,7
Gr
4,83
gr
9,84
mg
4,34
131,39
4,8
4,35
18,26
2,61
mg
6,29
Vit
A
µg
30
Vit
C
mg
5,58
Kadar
Air
%
58,4
Total
Padatan
%
39,04
1,75
50
11,05
56,4
43,58
Sumber: Data Primer, 2014
Tabel 4. Hasil Perhitungan Overrun dan Resistensi Es Krim Alpukat dan Kedelai
Formula
Overrun
Resistensi
%
50
55 menit 31 detik
F1
30
66 menit 22 detik
F2
20
51 menit 40 detik
F3
10
54 menit 28 detik
F4
20
51 menit 23 detik
F5
Sumber: Data Primer, 2014
181
St. Masithah
ISSN 2252-5416
Selain itu, ibu hamil juga dapat
mengkonsumsi buah kurma minimal 8-10
biji sehari dengan asumsi 1 biji kurma
(15 gr) mengandung energi sekitar 41,86
Kkal.
Peningkatan nilai protein pada
formula yang disubstitusi alpukat dan
kedelai memberikan manfaat untuk ibu
hamil. Saat memasuki trimester II
metabolisme basal ibu hamil mulai naik
dan berat badan ibu serta janin mulai
bertambah sehingga kebutuhan protein
harus lebih diutamakan (Arisman, 2004).
Selain uji kandungan gizi, juga
dilakukan penilaian dari segi fisis untuk
mengetahui formula yang dapat diterima
dengan baik oleh ibu hamil. Dari segi
kualitas fisis formula juga terjadi
penurunan overrun namun khusus untuk
formula terpilih (F2), hal ini tidak
menurunkan kualitas karena masih masuk
dalam kategori super premium brands
dimana es krim jenis ini di pasaran
memiliki harga yang paling mahal
(Padaga dkk., 2005). Overrun merupakan
prosentase antara volume adonan es krim
yang diperoleh dengan volume adonan
mula-mula pada satuan berat yang sama.
Menurut Arbuckle dalam Purnamayanti
(2008), overrun es krim yang berkualitas
baik berkisar antara 80 – 100%,
sedangkan overrun es krim dengan
substitusi daging buah alpukat 40–80%
telah memenuhi standar overrun es krim.
Resistensi
(lama
pelelehan)
merupakan waktu yang diperlukan untuk
mencairnya es krim yang mempunyai
volume tertentu. Pelelehan es krim
dikatakan baik apabila es krim yang
meleleh mempunyai sifat yang serupa
dengan adonan asalnya (Utama dkk.,
2006). Resistensi F2 adalah yang terlama
yaitu 66 menit 22 detik. Hal ini
dikarenakan lemak yang dikandung pada
daging buah alpukat didominasi oleh
asam oleat yang titik cairnya rendah
(21,8-26oC),
sehingga
dengan
penambahan daging buah alpukat maka
resistensinya semakin rendah. Total
padatan es krim yang menurun seiring
dengan bertambahnya konsentrasi daging
PEMBAHASAN
Penelitian ini menunjukkan bahwa
substitusi buah alpukat dan kedelai
terhadap formula es krim signifikan
terhadap kandungan nilai gizinya.
Analisis hasil uji sifat kimia dan fisik
formula kontrol dan formula terpilih yang
dikaitkan dengan analisis data recall juga
dilakukan dalam penelitian ini. Asupan
makronutrien ibu hamil pada penelitian
ini lebih rendah dibanding kebutuhan
berdasarkan AKG. Mean asupan energi
dari data recall hanya sebanyak 1806,35
Kkal dari kebutuhan berdasarkan AKG
yaitu 2526 Kkal, mean asupan protein
sebanyak 62,65 gr dari kebutuhan
berdasarkan AKG sebanyak 76 gr, dan
mean asupan lemak sebanyak 62,53 gr
dari kebutuhan berdasarkan AKG
sebanyak 84,2 gr. Berdasarkan hal
tersebut, maka seharusnya ibu hamil
dalam penelitian ini mendapatkan
tambahan energi sebanyak 870,72 Kkal,
19,8 gr protein, dan 35,27 gr lemak.
Penelitian ini menunjukkan bahwa 1
porsi es krim (100 gr) mengandung
energi sebanyak 131,39 Kkal, 4,8 gr
protein, dan 4,35 gr lemak, maka
kekurangan asupan ibu hamil dapat diatur
berdasarkan berapa besar porsi es krim
yg disanggupi
untuk dikonsumsi
sehingga tambahan lainnya dapat
direncanakan dari makanan lainnya
sebagai
makanan tambahan bumil
tersebut.
Porsi es krim yang sebaiknya
dikonsumsi oleh ibu hamil dalam
penelitian ini adalah 6,6-7 porsi (660-700
gr) dalam sehari untuk menutupi selisih
antara asupan dan kebutuhan energinya, 4
porsi (400 gr) untuk protein, dan 8 porsi
(800 gr) untuk lemak. Sebagai contoh,
jika ibu hamil kekurangan protein, maka
4 porsi es krim (mengandung 19,2 gr
protein, 526 Kkal) sebaiknya dikonsumsi
dalam sehari ditambah asupan dari
sumber makanan lain untuk mencukupi
kebutuhan energinya seperti madu
sebanyak 9-10 sdm dengan dosis 3 x 3
dengan asumsi setiap 1 sdm madu (10 gr)
mengandung energi sekitar 30,4 Kkal.
182
Es Krim, Alpukat, Kedelai, Kehamilan
ISSN 2252-5416
buah alpukat diduga juga berpengaruh
terhadap
penurunan
resistensinya
(Pamungkasari, 2008).
http://www.nutritionj.com/content/1
2/1/1
Moreno et al. (2008). A monounsaturated
fatty acid rich diet reduces
macrophage uptake of plasma
oxidized low density lipoprotein in
healthy young men. Br J Nutr 2008,
100:569-75.
Ochse et al. (1961). Tropical and
Subtropical Agriculture. The Mac
Milan Co, London.
Padaga, dkk. (2005). Membuat Es Krim
yang Sehat. Trubus Agrisarana.
Surabaya.
Pamungkasari Dewi. (2008). Kajian
penggunaan susu kedelai sebagai
substitusi susu sapi terhadap sifat es
krim ubi jalar (ipomoea batatas).
Surakarta:
Universitas
Sebelas
Maret.
Purnamayati Lukita. (2008). Kajian
Substitusi Krim Dengan Daging
Buah Alpukat (Persea Americana
Mill) Terhadap Sifat Es Krim.
Surakarta:
Universitas
Sebelas
Maret.
Riccardi et al. (2004). Dietary Fat,
Insulin
Sensitivity
and
The
Metabolic Syndrome. Clin Nutr,
23:447-56.
Utama Z. dkk. (2006). Formulasi untuk
Memperbaiki Flavor Bubur Buah
Alpukat (Persea Americana Mill)
Hasil Restrukturisasi. AGRITECH
Vol. 26(2), Fakultas Teknologi
Pertanian Universitas Gadjah Mada,
pp. 216-455.
Worthington William. (1988). Nutrition
Throughout The Life Cycle. Times
Mirror/Mosby College Publishing.
KESIMPULAN DAN SARAN
Tingkat penerimaan panelis yang
terbaik terhadap formula es krim yang
disubstitusi dengan alpukat dan kedelai
pada konsentrasi formula yang berbeda
terdapat pada Formula 2. Profil produk
terpilih ini yaitu mengandung protein 4,8
gr, lemak 4,35 gr, karbohidrat 18,3 gr,
energi 131,39 Kkal, Fe 1,75 mg, Ca 2,61
mg, vitamin A 50 µg, dan vitamin C
11,05 mg. Disarankan penelitian dalam
pemanfaatan bahan pangan yang murah
dan mudah didapatkan untuk mengatasi
masalah gizi ibu hamil perlu digalakkan.
Es krim terpilih dalam penelitian ini
sebaiknya dijadikan alternatif PMT bagi
ibu hamil untuk mengatasi permasalahan
gizi yang ada.
DAFTAR PUSTAKA
Arisman. (2004). Gizi dalam Daur
Kehidupan, Buku Ajar Ilmu Gizi.
Jakarta: EGC.
Citrakesumasari. (2014). Analisis Produk
Pemberian Makanan Tambahan
(PMT) Ibu Hamil. Makassar: FKM
Unhas.
Fulgoni et al. (2013). Avocado Consumption is Associated With Better Diet
Quality and Nutrient Intake, and
Lower Metabolic Syndrome Risk in
Us Adults: Results From The
National Health and Nutrition
Examination Survey (NHANES)
2001–2008. Nutrition Journal, 12:1.
Diakses 15 Februari 2014. Available
at.
183
Download