Indonesia masih tertinggal dalam merespons masalah infeksi HIV pada kelompok usia reproduksi aktif Kasus kehamilan dengan paparan HIV perlu dikuasai 90% 80% 79% Percentage (%) 70% 60% 79% 72% 67% 61% 63% 57% 50% 40% 30% 20% 27% 19% 6% 10% 0% Sub-Saharan Eastern and Western and Latin America Latin America Africa Southern Central Africa and the Africa Caribbean Source: UNAIDS. Together we will end AIDS 2012 Caribbean East, South and SouthEast Asia Eastern Europe and Central Asia North Africa and the Middle East All low- and middleincome countries Hubungan kuat antara kesehatan maternal dan risiko transmisi HIV dan kesintasan bayi ~40% ODHA hamil dalam kondisi CD4 <350, dan menyumbang 80% transmisi (26/36) and 80% kematian ibu diduga karena HIV 100% Bila tidak ada PPIA 36% bayi akan tertular 90% 80% 60% 70% 26 bayi lahir dari ODHA hamil dengan CD4 <350 sel/ml 60% 50% 40% 30% 40% 20% 10 26 10% 0% HIV-infected mothers Infected infants • ART pada ibu meningkatkan kesintasan bayi Mothers with CD4>350 Mothers with CD4<350 Cegah infeksi Cegah kehamilan HIV baru yg tidak terencana Perempuan usia subur Prong 3 PPIA ODHA Issue fertilitas perempuan ODHA hamil ODHA Anak Intrauterine 5 – 10% ARV during pregnancy Intra natal 10-20% ARV on mother Elective SC Post partum Incidence< 2% 5-20% ARV (mother and infant), No BF JAMA 2000;283:1175–82 WHO, 2006 Issue penting: › Pemberian Nutrisi › Pemberian ARV Profilaksis › Continuum care › Penentuan status penularan (Tujuan program PPIA) Source: : 1. WHO 2010 PMTCT Guidelines 2. WHO Programmatic Update 2012 Jadwal kunjungan bayi (Depkes-IDAI-2012) Kegiatan Saat lahir KN1 KN2 6 Mgg 2 Bln 3 Bln 4 Bln 6 Bln Evaluasi klinis √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ Berat Badan & Panjang Badan √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ SF/ASI SF/ASI SF/eASI SF/ASI SF/ASI SF+MP √ √ √ √ √ √ √ √ Pemberian makanan SF/ASIe SF/ASI ARV Profilaksis √ Kotrimoksazol Profilaksis √ 9 Bln 12 Bln 18 Bln Tiap 6 Bln SF+MP SF+MP Sesuai dengan jadwal imunisasi Depkes/IDAI Perhatian khusus untuk BCG Imunisasi Laboratorium Hb & Leukosit Kadar CD4 PCR (RNA/DNA) Atas indikasi √ √ V √ Serologi HIV ASIe= Air Susu Ibu eksklusif BCG= Bacillus Calmette Guerrin HIB= Hemofilus Influenza B SF= Susu Formula DTP= Difteri Tetanus Pertusis HepB= Hepatitis B MP= Makanan Padat Mazami Enterprise © 2009 Modul 6, OPV= Oral Polio Vaccine Hb= Hemoglobin PCR= Polimerase Chain Reaction DNA= Deoxy Ribonucleic Acid Hal RNA= Ribonucleic Acid am an 9 Pertolongan neonatus saat persalinan sama dg kondisi neonatus lain Diberikan dalam 6 jam pertama, maksimal umur 72 jam Indonesia: zidovudin 4 mg/kg/dosis 2 kali sehari, selama 6 minggu (dengan penyesuaian berat badan) Konsekuensi: anemia, leukopenia dan granulositopenia yang reversibel Selama tidak ada kontra indikasi minum, ARV pencegahan diberikan sesegera mungkin (sebelum 72 jam) Modifikasi dosis pemberian › < 34 minggu, 2 kali sehari @ 2mg/kg › 34 – 36 minggu, 3 kali sehari @ 2 mg/kg › > 36 minggu, 4 kali sehari @ 2 mg/kg ATAU 2 kali @ 4 mg/kg Menunggu selama 72 jam apakah ARV profilaksis bisa diberikan > 72 jam tidak perlu diberikan Acceptable Feasible ASI eksklusif Affordable Sustainable Safe Formula Breastfed Formula Fed Babies born with HIV – better on breast Babies who will die of d & p Babies infected through 6 months mixed breastfeeding will be less with exclusive breast For most babies 6 months of exclusive breastfeeding will be the best option ASI Eksklusif Ibu CD4 > 350 Ibu minum ARV Konsekuensi jangka pendek Lebih sedikit kematian Lebih banyak yg tertular HIV Pengganti ASI, memenuhi syarat AFASS Konsekuensi jangka pendek: Morbiditas meningkat Stigma Issue ini relevan selama 6 bulan pertama kehidupan Kolostrum selain mengandung sel terbanyak, antibodi IgA, juga virus HIV Perhitungkan Risk and benefit ratio Breastfed infant mortality 30% Early excess mortality with formula 25% Percent Mortality Formula fed infant mortality 20% 24% 20% 17% 15% 15% 10% 6% 4% 5% 11% 9% 4% 1% 0% Day 1-3 6wk 3 Mo 6 Mo Age of Infant 12 mo 24 mo Rapid test pada ibu? Ulangi segera test HIV dg ELISA Pada bayi diberikan dahulu ARV profilaksis, bila hasil ELISA ibu negatif, segera stop KIE Pilihan nutrisi tetap sama Sebelum pulang dari perawatan berikan Hepatitis B dan Polio Panduan Nasional PPIA: › umur 6 minggu (PCR RNA/DNA) › umur 4 – 6 bulan (PCR RNA/DNA) › umur 18 bulan (antibodi anti HIV) Integrasi dengan kegiatan pengawasan kesehatan bayi Imunisasi sesuai kalender pemerintah/IDAI. Perlakuan khusus pada BCG Kotrimoksasol diberikan mulai umur 6 minggu (TMP 5 mg/kg/hari) Seorang bayi dilahirkan hari ini. Ibu tampak tidak berbeda dengan ibu lain, tetapi tenaga kesehatan melihat data ayah dan tercatat sebagai HIV positif Apakah yang perlu dilakukan? Tes HIV rapid pada ibu, diikuti pemeriksaan ELISA Bila tes rapid ibu positif, bayi harus mendapat profilaksis zidovudin, sampai Seorang ibu baru mengetahui status HIV pada usia kehamilan 35 minggu, karena infeksi alat genital. Dalam waktu 2 minggu ibu baru mendapat terapi untuk IMS dan penapisan dan hepatitis Ideal:TBibu terus mendapatkan Bayi lahir spontan pada saat kehamilan 37 minggu pengobatan IMS dan ARV untuk dirinya sendiri, Apa yang harus dilakukan? bayi mendapatkan ARV 6 minggu dan tidak ASI Seorang bayi datang ke klinik rawat jalan pada umur 7 hari. Ibu baru saja menerima hasil tes lab yang dilakukan sesaat sebelum melahirkan. Beberapa masalah harus diselesaikan Ibu diketahui HIV yang seropositif. adalah: Bayi sudahARV mendapat 1. Perlukah profilaksis? imunisasi TIDAK perluawal lagi 2. Perlukah dan ASI ASI dihentikan? Tergantung status klinis ibu Apa yang 3. Kapan tesharus pada dilakukan? bayi harus dilakukan? Meskipun panduan nasional dimulai pada umur 1 bulan, untuk bayi ini dapat Layanan obstetri (Obgyn, bidan) Layanan HIV (dokter [umum dan/atau penyakit dalam], konselor dll) Kita tidak sendirian