Budidaya Bunga Sedap Malam Roro Anteng

advertisement
Budidaya Bunga Sedap Malam Roro Anteng
Oleh : Donald Sihombing dan Wahyu Handayati
Bunga Sedap Malam (Polianthes tuberosa) lebih cocok dibudidayakan di tanah
lempung (sawah) serta memiliki persediaan air irigasi. Tempat penanaman
harus terbuka dan tidak dinaungi oleh pepohonan.
Sedap malam merupakan tanaman introduksi dan telah ditanam sejak lama,
sehingga dianggap sebagai varietas lokal. Kultivar lokal sedap malam berbunga
semi ganda asal Pasuruan telah dilepas sebagai varietas unggul nasional
dengan nama Roro Anteng oleh Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jawa
Timur bekerjasama dengan Pemerintah Kabupaten Pasuruan. Sementara
sedap malam berbunga ganda asal Cianjur telah dilepas oleh Balai Penelitian
Tanaman Hias bekerjasama dengan Pemerintah Kabupaten Cianjur sebagai
varietas unggul nasional dengan nama Dian Arum.
Syarat tumbuh
Sedap malam berbunga tunggal dan semi ganda lebih cocok ditanam di
dataran rendah dengan elevensi di bawah 50 m dpl. Sedap malam berbunga
ganda cocok ditanam di daerah dengan elevensi di atas 100 m sampai 600 m
dpl. Bila sedap malam berbunga tunggal dan semi ganda ditanam di dataran
sedang, maka bunga yang dihasilkan akan memiliki tangkai bunga yang agak
panjang, tidak kokoh dan kurang kekar serta malai bunga agak panjang dan
bagian ujung malai terkulai dengan jumlah kuntum bunga lebih sedikit.
Kualitasnya menjadi jelek dan tidak layak untuk dijual.
Benih
Benih atau bibit sedap malam berupa umbi yang diperoleh dari tanaman
produksi yang telah berumur lebih dari 1,5 tahun. Ukuran (diameter) umbi ratarata 1 – 2 cm dan telah dikeringkan selama lebih kurang 2 – 3 minggu di bawah
terik matahari. Sebaiknya umbi disimpan lebih dahulu antara 1 – 2 bulan
sebelum tanam dengan tujuan agar setelah ditanam tunas akan lebih cepat
keluar.
Pengolahan tanah
Tanah dibersihkan dari gilma dan dicangkul sampai halus. Kemudian dibuat
bedengan dengan lebar 100 cm, tinggi 30 cm dan panjang tergantung luas
lahan. Setiap bedengan terdiri dari tiga baris tanaman.
Pupuk dan pemupukan :
Pupuk kandang dapat berupa kotoran ayam, kuda, domba atau kompos yang
telah matang (siap pakai). Dosis sebanyak 20 sampai 30 ton/ha atau 2 – 3 kg
per m2. Pupuk kandang ditaburkan merata setelah bedengan dibuat dan ditutup
dengan tanah pada saat merapikan bedengan (1 minggu sebelum tanam).
Pemberian pupuk kandang berikutnya dilakukan dengan interval 5 – 6 bulan.
Pupuk NPK diberikan sebulan setelah tanam atau diperkirakan akar pada umbi
telah tumbuh dan berkembang dengan baik, sehingga pupuk yang diberikan
dapat diserap langsung oleh tanaman. Dosis pupuk sebayak 200 kg/ha atau
200g/m2. Pemberian pupuk NPK berikutnya dilakukan dengan interval 3 bulan.
Selain itu, pupuk daun dapat juga disemprotkan sesuai dengan dosis anjuran
dengan interval 2 minggu.
Penanaman
Jarak tanam yang digunakan adalah 30 cm antar barisan dan 25 cm dalam
barisan. Sebelum penanaman terlebih dahulu dibuat lubang tanam dengan
kedalaman sekitar 5 cm, kemudian umbi sedap malam dimasukkan ke dalam
lubang dan ditutup dengan tanah.
Hama dan Penyakit
Hama utama yang menyerang tanaman sedap malam adalah thrips
(Thaeniothrip sp.), kutu dompolan atau mealybugs (Dysmicoccus brevipes) dan
kutu perisai (Coccus sp.). Ketiga hama tersebut akan muncul pada musim
kemarau yang panjang.
Thrips mulai menyerang sejak awal penanaman hingga sedap malam
berbunga. Hama tersebut ditemukan pada celah-celah antar daun dan juga
pada daun yang masih menguncup. Awal serangan ditandai dengan adanya
bekas gigitan pada permukaan daun dan akhirnya berubah menjadi kecoklatan
bila serangan sudah lanjut. Sebagai tindakan awal pengendalian dapat
digunakan kertas berperekat warna kuning. Untuk mengendalikan hama
tersebut dapat digunakan insektisida berbahan aktif dimetoat atau diafentiuron
sesuai dengan dosis anjuran.
Pemeliharaan
Pemeliharaan berupa penyiangan dan pengairan dapat dilakukan satu bulan
satu kali. Sementara penyiraman dilakukan satu minggu satu kali. Pada musim
kemarau yang panjang pengairan dilakukan dengan cara memenuhi saluran
antar bedengan dengan air sampai penuh dan dibiarkan satu malam. Tindakan
tersebut sangat bermanfaat untuk mencegah serangan hama kutu dompolan
agar tidak sampai ke bagian umbi sedap malam.
Panen bunga
Umumnya tanaman sedap malam akan berbunga pada umur 4 – 5 bulan
setelah tanam. Panen bunga sebagai bunga potong dilakukan saat satu atau
dua kuntum bunga telah mekar. Pemanenan dilakukan dengan cara memotong
tangkai bunga dengan gunting atau menarik tangkai bunga hingga terlepas dari
rumpun tanaman. Masa produktif tanaman sedap malam mencapai umur 2
tahun setelah tanam. Setiap rumpun tanaman dapat menghasilkan bunga 3 – 5
tangkai bunga potong.
Donald Sihombing dan Wahyu Handayati
Penulis dari BPTP Jawa Timur, BP2TP
Dimuat Dalam Tabloid Sinar Tani, 19 Nopember 2008
Download