1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Di masa sekarang ini teknologi dan ilmu pengetahuan telah banyak membantu kehidupan manusia dalam memecahkan masalah yang rumit. Kemudian dirasakan pula kemajuan yang sangat begitu pesat, terutama pada bidang industri. Perkembangan teknologi dari zaman ke zaman sampai saat ini sangat pesat. Masyarakat cenderung menggunakan teknologi untuk menunjang kinerja dan kebutuhan manusia. Segala macam teknologi menunjukan perkembangan yang sangat cepat. Perkembangan teknologi ini berimbas pada penggunaan alat bantu manusia untuk menjadikan pekerjaan manusia lebih ringan. Dengan demikian dibutuhkan pemikiran-pemikiran bagaimana cara untuk melakukan peningkatan kualitas dan jumlah produk serta mampu pula menekan ongkos produksinya. Karena tuntutan pekerjaan yang semakin banyak dan desakan untuk lebih cepat dalam pengerjaannya, maka teknologi menjadi solusi dalam menghadapi tuntutan tersebut. Dengan menggunakan teknologi pula seseorang dapat melakukan pekerjaan dengan cepat dan baik. Sebagai salah satu contoh dalam kehidupan sehari Seseorang yang memanggang harus menggunakan tenaganya agar bisa matang. Hal ini menyebabkan proses pemanggangan tidak efisien dan membutuhkan waktu yang cukup lama. Selain itu ada pula yang memanfaatkan sebuah kipas angin yang di hidupkan untuk sebagai ganti tenaga manusia. Tetapi pada kenyataanya angina yang dikendalikan kadang hanya satu arah dan akibatnya tingkat kematangan tidak rata bahkan terkadang bahan yang dibakar seperti sate, daging,jagung dan sebagainya menjadi gosong karena terlalu kencang maupun menjadi matang sebelah karena tidak rata Atas dasar permasalahan tersebut diatas maka kelompok kami memiliki sebuah ide untuk memperbaiki sistem kerja dari sistem pemanggangan biasa dengan mengaplikasikan pembuatan alat pemanggang dengan memanfaatkan dua buah kipas yang selain bisa dikendalikan kecepatannya, juga bekerja seara bergantian TTG Kota Pontianak. SMK N 2 Pontianak. Kontrol Kipas Otomatis Alat Bakaran. 2015 2 mempermudah kinerja seseorang dalam memanggang. Dalam makalah ini, alat yang kami rancang kami beri nama Kontrol Kipas Otomatis Alat Bakaran. B. Tujuan Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah mengaplikasikan pembuatanKontrol Kipas Otomatis alat bakaran C. Manfaat Adapun manfaat pembuatan alat bakaran otomatis, yaitu : 1. Agar pemanggangan bahan (bakso bakar, sate,ikan,jagung dan sebagainya)tidak Membutuhkan Waktu Yang Lama 2. Agar Perkerjaan menjadi Lebih Praktis Tidak Menggunakan Cara Manual dan bisa ditinggal untuk mengerjakan pekerjaan lain 3. Tingkat kematangan lebih merata karena menggunakan dua buah kipas yang bekerja seara bergantian 4. Alat ini dapat digunakan untuk malakukan bakaran secara terkontrol antara lain : a. Pengaturan kecepatan Kipas angina, dari kecepatan rendah sampai kecepatan tinggi b. Melakukan pengipasan satu arah ( salah satu kipas yang bekerja) c. Melakukan pengipasan bergantian dengan selang waktu tertentu d. Menggunakan tegangan DC 12-15Vyang didapat dari adaptor maupun dari batere aki 5. Dapat diterapkan pada berbagai jenis usaha Kecil Menegah yang menggunakan teknik bakaran seperti bakar jagung, bakar pentol, bakar bakso, bakar sate, bakar ikan dan sebagainya sehingga mampu menciptakan lapangan pekerjaan baru. TTG Kota Pontianak. SMK N 2 Pontianak. Kontrol Kipas Otomatis Alat Bakaran. 2015 3 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. IC Pewaktu 555 IC pewaktu 555 adalah sebuah sirkuit terpadu yang digunakan untuk berbagai pewaktu dan multivibrator. IC ini didesain dan diciptakan oleh Hans R. Camenzind pada tahun 1970 dan diperkenalkan pada tahun 1971 oleh Signetics. Nama aslinya adalah SE555/NE555 dan dijuluki sebagai "The IC Time Machine".555 mendapatkan namanya dari tiga resistor 5 kΩ yang digunakan pada sirkuit awal. IC ini sekarang masih digunakan secara luas dikarenakan kemudahannya, kemurahannya dan stabilitasnya yang baik. Sampai pada tahun 2008, diperkirakan sejuta unit diproduksi setiap tahun. Bergantung pada produsen, IC ini biasanya menggunakan lebih dari 20 transistor, 2 diode dan 15 resistor dalam sekeping semikonduktorsilikon yang dipasang pada kemasan DIP 8 pin Pembangkit pulsa IC 555 merupakan chip yang didesain khusus untuk pembangkit pulsa yang dapat diatur mode kerjanya, sehingga dapat membentuk suatu multivibrator dan timer. Pembangkit pulsa IC 555 banyak dikembangkan oleh beberapa pabrik, dimana tiap pabrik memiliki kode produksi masing-masing tetapi tipe 555 selalu disebutkan sebagai contoh SE555, NE555, LM 555, MN 555, CA555, SN72555, MC14555 dan untuk versi dual dengan tipe 556. Rangkaian internal pembangkit pulsa IC 555 terdiri dari beberapa blok diantaranya, pembagi tegangan menggunakan resistor, 2 unit komparator, RS flipflop, penguat tegangan, dan transitor discharge. Dengan bagian internal tersebut maka dengan IC 555 dapat dibangun suatu rangkaian multivibrator ataupun timer dengan sangat sederhana. Rangkaian internal pembangkit pulsa IC 555 dapat dilihat pada gambar blok diagram IC 555 berikut. TTG Kota Pontianak. SMK N 2 Pontianak. Kontrol Kipas Otomatis Alat Bakaran. 2015 4 Gambar 1. Rangkaian Internal IC 555 Pembagi tegangan pada IC 555 terdiri dari tiga resistor 5 KOhm.Jaringan dihubungkan secara internal ke +VCC dan ground.Tegangan yang ada di resistor bagian bawah adalah sepertiga VCC.Tegangan pada titik tengah pembagi tegangan sebesar dua pertiga harga VCC. Titik dua pertiga VCC ini berada pada pin 5 dan titik ini didesain sebagai pengontrol tegangan. Dua buah komparator pada IC 555 merespon sebagai rangkaian saklar dengan tegangan referensi dihubungkan pada salah satu masukan pada masing-masing komparator. Tegangan yang diberikan pada masukan yang lain akan memberikan permulaan terjadinya perubahan pada keluaran jika tegangan tersebut berbeda dengan tegangan referensi. Komparator yang berada pada dua pertiga VCC dimana pin 5 dihubungkan ke tengah resistor pembagi dengan input yang lain dihubungkan dengan pin 6 yang disebut sebagai input threshold. Saat tegangan pada pin 6 naik melebihi dua pertiga VCC, keluaran komparator akan menjadi positif. Ini kemudian diberikan pada bagian reset dari input flip-flop. Komparator 2 berfungsi sebagai referensi sepertiga dari VCC. Input noninverting komparator 2 dihubungkan dengan bagian bawah jaringan pembagi tegangan resistor. Pin 2 eksternal dihubungkan dengan input inverting komparator 2 dan disebut sebagai input trigger. Jika tegangan pemicu lebih rendah dari sepertiga VCC, keluaran komparator akan berharga positif kemudian diberian pada input set dari flip-flop. Flip-flop IC 555 termasuk jenis RS flip-flop yang memiliki input set dan reset dengan satu output. Saat input reset positif maka output akan positif. Tegangan positif pada set akan memberikan output menjadi negatif. Output TTG Kota Pontianak. SMK N 2 Pontianak. Kontrol Kipas Otomatis Alat Bakaran. 2015 5 flip-flop tergantung pada status dua input komparator. Output flip-flop diberikan ke output melalui penguat inverting dan transistor discharger. Output dihubungkan dengan pin 3 dan transistor discharger dihubungkan dengan pin 7. Beban yang dipasang pada terminal 3 akan membaca apakah output berada pada +VCC atau ground, tergantung kondisi isyarat input. Arus beban maksimum dari IC 555 adalah 200 mA dapat dikontrol oleh terminal keluaraan. Beban yang tersambung pada +VCC akan mendapat energi saat pin 3 berubah ke ground dan sebaliknya untuk bebena yang terhubung ke ground akan mendapat energi saat output IC 555 bernilai +VCC. Transistor Q1 disebut discharge transistor, output flip-flop dihubungkan pada basis Q1 . Saat flip-flop set (positif), akan membuat Q1 mendapat bias maju. Pin 7 terhubung ke ground melalui Q1. Saat flip-flop reset (negatif), akan membuat Q1 mendapat bias mundur sehingga membuat pin 7 open circuit sehingga pin 7 pembangkit pulsa IC 555 mempunyai dua kondisi, terhubung close circuit dan open circuit. Pada dasarnya aplikasi utama IC NE555 ini digunakan sebagai Timer (Pewaktu) dengan operasi rangkaian monostable dan Pulse Generator (Pembangkit Pulsa) dengan operasi rangkaian astable.Selain itu, dapat juga digunakan sebagai Time Delay Generator dan Sequential Timing. Fungsi masing-masing kaki (pin) IC NE555 Gambar 2: Simbol IC NE555 PIN 1 KEGUNAAN Ground (0V), adalah pin input dari sumber tegangan DC paling negative Trigger, input negative dari lower komparator (komparator B) yang 2 menjaga osilasi tegangan terendah kapasitor pada 1/3 Vcc dan mengatur RS flip-flop 3 Output, pin keluaran dari IC 555. TTG Kota Pontianak. SMK N 2 Pontianak. Kontrol Kipas Otomatis Alat Bakaran. 2015 6 Reset, adalah pin yang berfungsi untuk me reset latch didalam IC yang akan 4 berpengaruh untuk me-reset kerja IC. Pin ini tersambung ke suatu gate (gerbang) transistor bertipe PNP, jadi transistor akan aktif jika diberi logika low. Biasanya pin ini langsung dihubungkan ke Vcc agar tidak terjadi reset Control voltage, pin ini berfungsi untuk mengatur kestabilan tegangan referensi input negative (komparator A). pin ini bisa dibiarkan tergantung 5 (diabaikan), tetapi untuk menjamin kestabilan referensi komparator A, biasanya dihubungkan dengan kapasitor berorde sekitar 10 nF ke pin ground 6 Threshold, pin ini terhubung ke input positif (komparator A) yang akan mereset RS flip-flop ketika tegangan pada pin ini mulai melebihi 2/3 Vcc Discharge, pin ini terhubung ke open collector transistor internal (Tr) yang 7 emitternya terhubung ke ground. Switching transistor ini berfungsi untuk meng-clamp node yang sesuai ke ground pada timing tertentu Vcc, pin ini untuk menerima supply DC voltage. Biasanya akan bekerja 8 optimal jika diberi 5V s/d 15V. Supply arusnya dapat dilihat di datasheet, yaitu sekitar 10mA s/d 15mA. B. Pulse Width Modulation (PWM) Elektronika driver solenoid tradisional bersandar pada control linier, untuk menghasilkan sebuah keluaran arus yang secara langsung sebanding dengan tegangan. Feedback dapat digunakan untuk mencapai sebuah keluaran sinyal control yang tepat. Akan tetapi, Skema seperti ini banyak menimbulkan rugi-rugi daya seperti panas dan sangat tidak efisien. Untuk menghasilkan arus yang konstan melalui coil dengan teknik yang lebih efisien dapat dilakukan dengan menggunakan Pulse Width Modulation (PWM). Sinyal PWM tidak konstan. Sinyal akan on pada suatu periode dan akan off pada periode yang lain. Duty cycle (D) mengarah pada persentase dari sinyal yang hidup (on). Duty cycle dari rendah (0) dapat diatur sesuai keinginan hingga mencapai tinggi (1) dimana sinyal akan tetap jalan terus (on). Duty cycle (D) TTG Kota Pontianak. SMK N 2 Pontianak. Kontrol Kipas Otomatis Alat Bakaran. 2015 7 sebesar 50% akan menghasilkan gelombang persegi yang sempurna. Seperti ditunjukkan oleh gambar A. Gambar 3. Duty cycle C. MOSFET Transistor Metal Oxide Semiconductor Field-Effect Transistor atau biasa disebut MOSFET adalah sejenis transistor yang digunakan sebagai penguat, tapi paling sering transistor jenis ini difungsikan sebagai saklar elektronik. Ada dua jenis MOSFET menurut jenis bahan semikonduktor pembuatnya, yaitu tipe N (nMOS) dan tipe P (pMOS). Bahan semikonduktor yang digunakan untuk membuat MOSFET adalah silikon, namun beberapa produsen IC, terutama IBM, mulai menggunakan campuran silikon dan germanium (SiGe) sebagai kanal MOSFET. Sayangnya, banyak semikonduktor dengan karakteristik listrik yang lebih baik daripada silikon, seperti galium arsenid (GaAs), tidak membentuk antarmuka semikonduktor-ke-isolator yang baik sehingga tidak cocok untuk MOSFET. Hingga kini terus diadakan penelitian untuk membuat isolator yang dapat diterima dengan baik untuk bahan semikonduktor lainnya. TTG Kota Pontianak. SMK N 2 Pontianak. Kontrol Kipas Otomatis Alat Bakaran. 2015 8 Simbol-Simbol MOSFET Pchann el Nchann el JFET MOSFET MOSFET enh (no MOSFET enh bulk) dep Gambar 4. Simbol MOSFET FET bentuk fisiknya seperti transistor.Fungsinya adalah untuk menaikkan tegangan atau menurunkan tegangan. FET memiliki tiga kaki juga yaitu : 1. GATE (G) adalah kaki input 2. DRAIN (D) adalah kaki output 3. SOURCE (S) adalah kaki sumber Jadi transistor atau juga FET yang termasuk kelompok yang sama, bisa difungsikan untuk penguat arus atau tegangan elektronik, untuk fungsi sebagai sakelar elektronik dan berbagai keperluan lain. Kegunaan umum MOSFET pada rangkaian Electronik 1. Sebagai Penguat, Contoh : Amplifier Audio 2. Sebagai Pembangkit, Contoh : Pada Pemancar Radio 3. Sebagai Saklar, Contoh : Pada Rangkain Inverter DC-AC 4. Sebagai Pencampur , Contoh : Pada rangkain Mixer Radio 5. digunakan pada rangkaian power supply jenis switching untuk menghasilkan tegangan tinggi untuk menggerakkan trafo. TTG Kota Pontianak. SMK N 2 Pontianak. Kontrol Kipas Otomatis Alat Bakaran. 2015 9 D. Kipas Angin Kipas angin dipergunakan untuk menghasilkan angin. Fungsi yang umum adalah untuk pendingin udara, penyegar udara, ventilasi (exhaust fan), pengering (umumnya memakai komponen penghasil panas). Kipas angin juga ditemukan di mesin penyedot debu dan berbagai ornamen untuk dekorasi ruangan. Kipas angin secara umum dibedakan atas kipas angin tradisional antara lain kipas angin tangan dan kipas angin listrik yang digerakkan menggunakan tenaga listrik. Perkembangan kipas angin semakin bervariasi baik dari segi ukuran, penempatan posisi, serta fungsi. Ukuran kipas angin mulai kipas angin mini (Kipas angin listrik yang dipegang tangan menggunakan energi baterai), kipas angin Kipas angin digunakan juga di dalam Unit CPU komputer seperti kipas angin untuk mendinginkan processor, kartu grafis, power supply dan Cassing. Kipas angin tersebut berfungsi untuk menjaga suhu udara agar tidak melewati batas suhu yang di tetapkan. Kipas angin juga dipasang pada alas atau tatakan Laptop untuk menghantarkan udara dan membantu kipas laptop dalam mendinginkan suhu laptop tersebut. Kipas angin dapat dikontrol kecepatan hembusan dengan 3 cara yaitu menggunakan pemutar, tali penarik serta remote control. Perputaran baling-baling kipas angin dibagi dua yaitu centrifugal (Angin mengalir searah dengan poros kipas) dan Axial (Angin mengalir secara pararel dengan poros kipas). Bagian-Bagian utama kipas angin yaitu : 1) Motor penggerak 2) Bagian kipas 3) Rumah kipas 4) Rumah motor 5) Stand atau dudukan kipas lengkap dengan pengatur kecepatan a. Motor penggerak Jenis motor listrik yang dipakai umumnya motor induksi fasa belah yaitu motor kapasitor. Motor ini mempunyai kumparan utama dan kumparan bantu yang diseri dengan kapasitor. Rotornya jenis rotor sangkar. Untuk kipas angin yang kecil, dipakai motor penggerak jenis kutub bayangan (shaded pole). b. Bagian Kipas Kipas yang berbentuk baling-baling Adalah bagian yang berputar dan satu poros dengan rotor motor. Bagian kipas dilindungi oleh rumah kipas berbentuk kisi-kisi atau tralis. TTG Kota Pontianak. SMK N 2 Pontianak. Kontrol Kipas Otomatis Alat Bakaran. 2015 10 c. Rumah motor Rumah motor adalah tempat dudukan untuk meletakkan motor dan komponen-komponen lainnya dan dibuat dari bahan ebonite. d. Stand atau dudukan kipas Alat ini untuk menempatkan kipas dan rotor penggeraknya, dilengkapi dengan alat/tombol pengatur kecepatan serta tombol on/off motor. Gambar 5. Kipas Angin DC 12V E. Komponen Elektronika Pendukung Komponen elektronika Pendukung agar perangkat dapat digunakan sesuai dengan keinginan antara lain membutuhkan komponen komponen sebagai berikut : 1. Resistor Resistor adalah komponen elektronik dua kutub yang didesain untuk mengatur tegangan listrik dan arus listrik, dengan resistansi tertentu (tahanan) dapat memproduksi tegangan listrik di antara kedua kutubnya, nilai tegangan terhadap resistansi berbanding dengan arus yang mengalir, Resistor digunakan sebagai bagian dari rangkaian elektronik dan sirkuit elektronik, dan merupakan salah satu komponen yang paling sering digunakan. Resistor dapat dibuat dari bermacammaca kompon dan film, bahkan kawat resistansi (kawat yang dibuat dari paduan resistivitas tinggi seperti nikel-kromium). Karakteristik utama dari resistor adalah resistansinya dan daya listrik yang dapat dihantarkan. Karakteristik lain termasuk koefisien suhu, derau listrik (noise), dan induktansi.Resistor dapat diintegrasikan kedalam sirkuit hibrida dan papan sirkuit cetak, bahkan sirkuit terpadu. Ukuran dan TTG Kota Pontianak. SMK N 2 Pontianak. Kontrol Kipas Otomatis Alat Bakaran. 2015 11 letak kaki bergantung pada desain sirkuit, kebutuhan daya resistor harus cukup dan disesuaikan dengan kebutuhan arus rangkaian agar tidak terbakar. 2. Transistor Transistor adalah komponen elektronika semikonduktor yang memiliki 3 kaki elektroda, yaitu Basis (Dasar), Kolektor (Pengumpul) dan Emitor (Pemancar).Komponen ini berfungsi sebagai penguat, pemutus dan penyambung (switching), stabilitasi tegangan, modulasi sinyal dan masih banyak lagi fungsi lainnya. Selain itu, transistor juga dapat digunakan sebagai kran listrik sehingga dapat mengalirkan listrik dengan sangat akurat dan sumber listriknya.Transistor sebenarnya berasal dari kata “transfer” yang berarti pemindahan dan “resistor” yang berarti penghambat. Dari kedua kata tersebut dapat kita simpulkan, pengertian transistor adalah pemindahan atau peralihan bahan setengah penghantar menjadi suhu tertentu.Transistor pertama kali ditemukan pada tahun 1948 oleh William Shockley, John Barden dan W.H, Brattain.Tetapi, komponen ini mulai digunakan pada tahun 1958.Jenis Transistor terbagi menjadi 2, yaitu transistor tipe P-N-P dan transistor N-P-N. Cara Kerja Transistor hampir sama dengan resistor yang mempunyai tipe dasar modern. Tipe dasar modern terbagi menjadi 2, yaitu Bipolar Junction Transistor atau biasa di singkat BJT dan Field Effect Transistor atau FET.BJT dapat bekerja bedasarkan arus inputnya, sedangkan FET bekerja berdasarkan tegangan inputnya.Dalam dunia elektronika modern, transistor merupakan komponen yang sangat penting terutama dalam rangkaian analog karena fungsinya sebagai penguat.Rangkaian analog terdiri dari pengeras suara, sumber listrik stabil dan penguat sinyal radio.Tidak hanya rangkaian analog, di dalam rangkaian digital juga terdapat transistor yang digunakan sebagai saklar dengan kecepatan tinggi.Beberapa transistor juga dapat di rangkai sehingga berfungsi sebagai logic gate. Jenis-Jenis Transistor juga berbeda-beda, berdasarkan kategorinya dibedakan seperti materi semikonduktor, kemasan fisik, tipe, polaritas, maximum kapasitas daya, maximum frekuensi kerja, aplikasi dan masih banyak lagi jenis yang lainnya. TTG Kota Pontianak. SMK N 2 Pontianak. Kontrol Kipas Otomatis Alat Bakaran. 2015 12 Gambar 6. Transistor 3. Kapasitor Pengertian Kapasitor adalah perangkat komponen elektronika yang berfungsi untuk menyimpan muatan listrik dan terdiri dari dua konduktor yang dipisahkan oleh bahan penyekat (dielektrik) pada tiap konduktor atau yang disebut keping.Kapasitor biasanya disebut dengan sebutan kondensator yang merupakan komponen listrik dibuat sedemikian rupa sehingga mampu menyimpan muatan listrik. Prinsip kerja kapasitor pada umunya hampir sama dengan resistor yang juga termasuk ke dalam komponen pasif. Komponen pasif adalah jenis komponen yang bekerja tanpa memerlukan arus panjar.Kapasitor sendiri terdiri dari dua lempeng logam (konduktor) yang dipisahkan oleh bahan penyekat (isolator).Penyekat atau isolator banyak disebut sebagai bahan zat dielektrik. Zat dielektrik yang digunakan untuk menyekat kedua komponen tersebut berguna untuk membedakan jenis-jenis kapasitor.Di dunia ini terdapat beberapa kapasitor yang menggunakan bahan dielektrik, antara lain kertas, mika, plastik cairan dan masih banyak lagi bahan dielektrik lainnya. Dalam rangkaian elektronika, kapasitor sangat diperlukan terutama untuk mencegah loncatan bunga api listrik pada rangkaian yang mengandung kumparan. Selain itu, kapasitor juga dapat menyimpan muatan atau energi listrik dalam rangkaian, dapat memilih panjang gelombang pada radio penerima dan sebagai filter dalam catu daya (Power Supply).Fungsi kapasitor dalam rangkaian elektronik sebagai penyimpan arus atau TTG Kota Pontianak. SMK N 2 Pontianak. Kontrol Kipas Otomatis Alat Bakaran. 2015 13 tegangan listrik. Untuk arus DC, kapasitor dapat berfungsi sebagai isulator (penahan arus listrik), sedangkan untuk arus AC, kapasitor berfungsi sebagai konduktor (melewatkan arus listrik). Dalam penerapannya, kapasitor banyak di manfaatkan sebagai filter atau penyaring, perata tegangan yang digunakan untuk mengubah AC ke DC, pembangkit gelombang AC (Isolator) dan masih banyak lagi penerapan lainnya.Jenis-Jenis Kapasitor terbagi menjadi bermacam-macam. Karena dibedakan berdasarkan polaritasnya, bahan pembuatan dan ketetapan nilai kapasitor.Selain memiliki jenis yang banyak, bentuk dari kapasitor juga bervariasi.Contohnya kapasitor kertas yang besar kapasitasnya 0.1 F, kapasitor elektrolit yang besar kapasitasnya 105 pF dan kapasitor variable yang besar kapasitasnya bisa kita rubah hingga maksimum 500 pF. 4. Dioda Pengertian Dioda adalah komponen aktif yang memiliki dua kutub dan bersifat semikonduktor.Dioda juga bisa dialiri arus listrik ke satu arah dan menghambat arus dari arah sebaliknya.Dioda sebenarnya tidak memiliki karakter yang sempurna, melainkan memiliki karakter yang berhubungan dengan arus dan tegangan komplek yang tidak linier dan seringkali tergantung pada teknologi yang digunakan serta parameter penggunaannya. Awal mulanya dioda adalah sebuah piranti kristal Cat’s Wahisker dan tabung hampa. Sedangkan pada saat ini, dioda sudah banyak dibuat dari bahan semikonduktor, contohnya : Silikon dan Germanium. Di karenakan pengembangannya yang dilakukan secara terpisah, dioda kristal (semikonduktor) lebih populer di bandingkan dengan dioda termionik. Dioda termionik pertama kali ditemukan oleh Frederick Guthrie pada tahun 1873, sedangkan dioda kristal ditemukan pada tahun 1874 oleh peneliti asal Jerman, Karl Ferdinand Braun. TTG Kota Pontianak. SMK N 2 Pontianak. Kontrol Kipas Otomatis Alat Bakaran. 2015 14 Gambar 7. Simbol dan Komponen Dioda Fungsi Dioda sangat penting didalam rangkaian elektronika.Karena dioda adalah komponen semikonduktor yang terdiri dari penyambung P-N.Dioda merupakan gabungan dari dua kata elektroda, yaitu anoda dan katoda. Sifat lain dari dioda adalah menghantarkan arus pada tegangan maju dan menghambat arus pada aliran tegangan balik. Selain itu, masih banyak lagi fungsi dioda lainnya, sebagai berikut : a. Sebagai penyearah untuk komponen dioda bridge. b. Sebagai penstabil tegangan pada komponen dioda zener. c. Sebagai pengaman atau sekering. d. Sebagai pemangkas atau pembuang level sinyal yang ada di atas atau bawah tegangan tertentu pada rangkaian clipper. e. Sebagai penambah komponen DC didalam sinyal AC pada rangkaian clamper. f. Sebagai pengganda tegangan. g. Sebagai indikator untuk rangkaian LED (Light Emiting Diode). h. Dapat digunakan sebagai sensor panas pada aplikasi rangkaian power amplifier. i. Sebagai sensor cahaya pada komponen dioda photo. j. Sebagai rangkaian VCO (Voltage Controlled Oscilator) pada komponen dioda varactor. Secara keseluruhan dioda dapat kita contohkan sebagai katup, dimana katup tersebut akan terbuka pada saat air mengalir dari belakang menuju ke depan. Sedangkan katup akan menutup apabila ada dorongan aliran air dari depan katub. Simbol dioda digambarkan dengan anak panah yang diujungnya terdapat garis yang melintang.Cara kerja dioda dapat kita lihat dari simbolnya.Karena pada pangkal anak panah disebut sebagai anoda (P) dan pada ujung anak panah dapat disebut sebagai katoda (N). Pada umumnya, dioda terbuat dari bahan silikon yang sudah dibekali tegangan pemicu. Tegangan pemicu ini sangat diperlukan agar elektron bisa langsung mengisi hole melalui area depletin layer. Didalam komponen dioda tidak akan terjadi pemindahan elekrton hole dari P ke N maupun sebaliknya. Itu di sebabkan hole dan elektron akan tertarik ke arah kutub yang berlawanan. Bahkan lapisan depletion layer semakin besar dan menghalangi terjadinya arus. BAB III TTG Kota Pontianak. SMK N 2 Pontianak. Kontrol Kipas Otomatis Alat Bakaran. 2015 15 METODE PENULISAN A. Metode Dalam Pembuatan Alat Bakaran Otomatis, metode yang digunakan adalah eksperimen. Menurut Schoenherr (1996) yang dikutip oleh Palendeng (2003:81) metode eksperimen adalah metode yang sesuai untuk pembelajaran sains, karena metode eksprimen mampu memberikan kondisi belajar yang dapat mengembangkan kemampuan berfikir dan kreativitas secara optimal. Siswa diberi kesempatan untuk menyusun sendiri konsep-konsep dalam struktur kognitifnya, selanjutnya dapat diaplikasikan dalam kehidupannya. B. Langkah eksperimen Alat Bakaran Otomatis Langkah yang dilakukan dalam pembuatan Alat Bakaran Otomatismeliputi : 1. Identifikasi Masalah 2. Menentukan Tujuan dan sasaran 3. Analisa Kebutuhan 4. Perancangan Alat 5. Pembuatan Alat 6. Pengujian Alat 7. Publikasi Alat C. Waktu dan tempat pengerjaan Waktu Pengerjaan pembuatan alat ini dilaksanakan pada bulan Februari – Maret tahun 2015. Pengerjaan dilaksanakan di laboratorium komputer jurusan Teknik Elektronika Industri-Audio Video SMK Negeri 2 Pontianak TTG Kota Pontianak. SMK N 2 Pontianak. Kontrol Kipas Otomatis Alat Bakaran. 2015 16 BAB IV PEMBAHASAN A. Desain Elektronis 1. Diagram Skematik rangkaian Gambar 8. Skema rangkaian elektronis bakaran otomatis 2. Desain PCB Pembuatan PCB dilakukan dengan memanfaatkan software eagle.Hasil yang telah di buat selanjutnya cetak dan di sablon dengan memanfaatkan plastic transparansi. Teknik penyablonan ke papan PCB dilakukan dengan cara menyetika plastic transparansi yang ada jalur PCB ke papan PCB yang telah di amplas sebelumnya. Jalur PCB yang telah di mal di papan PCB kemudian di tebalkan dengan spidol permanent TTG Kota Pontianak. SMK N 2 Pontianak. Kontrol Kipas Otomatis Alat Bakaran. 2015 17 Setelah jalur PCB rapih dan siap untuk di celupkan ke larutan ferriclorid selanjutnya di celupkan ke larutan ferryclorid tersebut sampai jalur yang tidak terspidol mengelupas selanjutnya di berishkan dan papan siap di bor setelah kering 3. Pemasangan Komponen Tahap selanjutnya setelah papan PCB siap, maka perlu di amplas terlebih dahulu supaya jalurnya mudah dilakukan penyolderan.Selanjutnya pemasangan komponen pada papan PCB dilakukan sesuai dengan skema yang telah dibuat. B. Desain Perangkat Keras 1. Pembuatan Alat Pemanggang Gambar 9. Desain Alat Pemanggang Otomatis TTG Kota Pontianak. SMK N 2 Pontianak. Kontrol Kipas Otomatis Alat Bakaran. 2015 18 Aplikasi Kontrol Kipas Otomatis alat bakaran Gambar10.Alat difungsikan untuk bakar ikan Gambar 11.Gambar Alat bakaran tampak depan TTG Kota Pontianak. SMK N 2 Pontianak. Kontrol Kipas Otomatis Alat Bakaran. 2015 19 Gambar 11. Pengujian Alat bakaran untuk lele Gambar 12. Pengujian Alat bakaran untuk sosis TTG Kota Pontianak. SMK N 2 Pontianak. Kontrol Kipas Otomatis Alat Bakaran. 2015 20 C. Flowchart Kerja Rangkaian MULAI Saklar ON / Terhubung Ke sumber ? Koil Relay bekerja NO menjadi NC Basis Transistor Tidak ada Tegangan Kerja Motor 1 / Sebelah Kiri Bekerja Koil Relay berubah dari NC menjadi NO Apakah Saklar di Off Kan Tidak Ya Tidak Ya Tegangan Kerja 12VDC Mencatu Rangkaian Delay berdasarkan Pengaturan Di Trimpot 100K dan Kombinasi nilai elco Motor 2 / Kipas Kanan Bekerja Delay berdasarkan Pengaturan Di Trimpot 100K Delay berdasarkan Pengaturan Di Trimpot 100K Pulsa Kedua / Low Bekerja Perulangan Ke Kondisi High dan Low selama ada tegangan Catu Di IC 555 Kedua Kipas berhenti Selesai IC NE555 Untuk Kontrol Relay Berfungsi Pulsa Pertama / High/ Bekerja Basis Transistor mendapat tegangan Kerja Gambar 13. Flowchart kerja Alat Pemanggang Otomatis Pada saat saklar di ON kan Tegangan kerja akan mencatu perangkat. IC NE555 berfungsi sebagai kendali kipas angina dengan cara mengatur kerja relay. Pada saat relay pada posisi NC, maka kipas pertama akan bekerja, selanjutnya akan di delay dengan pengaturan trimpot dengan selang waktu tertentu. Setelah TTG Kota Pontianak. SMK N 2 Pontianak. Kontrol Kipas Otomatis Alat Bakaran. 2015 21 waktu delay habis maka pulsa kedua akan menyebabkan transistor tidak mendapatkan tegangan di kaki basis, akibatnya relay tidak bekerja atau kembali ke posisi NO. tetapi Kondisi NO digunakan untuk menghidupkan kipas kedua. Selanjutnya di delay untuk menunggu pulsa ketiga dan seterusnya. Proses ini akan berulang terus sehingga bergantian kerjanya antara kipas kanan dan kiri sehingga seperti pekerjaan seseorang mengipas di bakaran Mulai IC Penguat TL082 bekerja. Kondisi Rangkaian Bekerja ( Kipas Bekerja) MOSFET yang terhubung dengan motor akan aktif Dilakukan Perubahan Nilai R di Timpot pengatur PWM Perubahan Nilai R menyebabkan PerubahanNilai Tegangan Motor akan terjadi perubahan kecepatan karena perubahan pulsa Selesai Lebar Pulsa yang dikeluarkan oleh IC NE555 untuk di umpankan ke penguat menjadi berubah (semula konstan) Gambar 14. Flowchart kerja Rangkaian PWM Rangkaian ini difungsikan untuk melakukan pengontrolan kerja motor listrik menggunakan teknik PWM. Fungsi utamanya adalah untuk mengatur kecepatan putaran motor DC yang difungsikan sebagai kipas di alat bakaran. Proses kerjannya dengan mengubah nilai tegangan inputan menggunakan trimot sebagai pembagi tegangan pada pulsa yang dikeluarkan IC NE555. Perubahan lebar pulsa yang dikeluarkan oleh IC Tersebut dan dikuatkan oleh ICTL082 TTG Kota Pontianak. SMK N 2 Pontianak. Kontrol Kipas Otomatis Alat Bakaran. 2015 22 selanjutnya untuk mengatur kerja Mosfet IRFZ44 yang digunakan untuk kendali kecepatan motor DC. TTG Kota Pontianak. SMK N 2 Pontianak. Kontrol Kipas Otomatis Alat Bakaran. 2015 23 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Dengan Memanfaatkan Rangkaian Flip-Flop menggunakan IC NE555 maka pembuatan alat bakaran otomatis bisa diwujudkan untuk memperbaiki sistem bakaran yang sudah ada selama ini baik menggunakan sistem manual memanfaatkan tenaga manusia maupun penggunaan kipas angin. B. Saran 1. Alat ini belum bisa mendeteksi kematangan bahan yang di bakar sehingga masih memerlukan campur tangan manusia 2. Alat ini belum dilengkapi control motor untuk menentukan sudut arah angin dari kedua kipas TTG Kota Pontianak. SMK N 2 Pontianak. Kontrol Kipas Otomatis Alat Bakaran. 2015 24 DAFTAR PUSTAKA 1. Http://admistory.blogspot.com/2012/11/struktur-fungsi-aplikasi-dan-carakerja.html 2. Http://id.wikipedia.org/wiki/Pewaktu_555 3. Http://elektronika-dasar.web.id/komponen/pembangkit-pulsa-ic-555/ 4. Http://bamssf14.blogspot.com/2012/07/mosfet-jenis-fungsi-dan-cara-kerja.html 5. Http://teknik-ketenagalistrikan.blogspot.com/2013/05/pengertian-kipas-angin-dancara.html 6. Https://norsairi.wordpress.com/tag/fungsi-mosfet/ 7. Http://komponenelektronika.biz/pengertian-dioda.html TTG Kota Pontianak. SMK N 2 Pontianak. Kontrol Kipas Otomatis Alat Bakaran. 2015